Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat...

95
ANALISIS PROGRAM TELETILAWAH DI TVRI PUSAT JAKARTA Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam Disusun Oleh : NURUL MARDHIYAH NIM : 204051002852 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1429 H / 2008 M

Transcript of Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat...

Page 1: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

ANALISIS PROGRAM TELETILAWAH

DI TVRI PUSAT JAKARTA

Skripsi Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam

Disusun Oleh :

NURUL MARDHIYAH

NIM : 204051002852

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 2: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

ANALISIS PROGRAM TELETILAWAH

DI TVRI PUSAT JAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar

Sarjana Ilmu Sosial Islam

OLEH:

Nurul Mardhiyah NIM : 204051002852

Di Bawah Bimbingan:

Drs. Wahidin Saputra, M.A

NIP. 150 276 299

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1429 H / 2008 M

Page 3: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi yang berjudul ”Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”

telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 Juli 2008. Skripsi ini telah diterima

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

Jakarta, 29 Juli 2008

Dewan Sidang Munaqasyah

Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Dr. Arief Subhan, M.A Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A NIP. 150 262 442 NIP. 150 299 324 Penguji I Penguji II Dra. Hj. Asriati Jamil, M. Hum Rubiyanah, M.A NIP. 150 244 766 NIP. 150 286 373

Pembimbing

Drs. Wahidin Saputra, M.A

NIP. 150 276 299

Page 4: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

ABSTRAK

Nurul Mardhiyah 204051002852 Analisis Program Teletilawah di TVRI Pusat Jakarta

Di era globalisasi dan era informasi yang ditandai oleh semakin maju dan berkembangnya teknologi komunikasi. Salah satu media informasi yang memiliki peran signifikan dalam kehidupan manusia adalah televisi. Salah satu stasiun TV nasional di wilayah Jakarta yaitu TVRI Pusat Jakarta. Televisi dapat dijadikan sebagai media dakwah, dalam program keagamaan diperlukan konsep yang baik agar dapat menghasilkan suatu program yang menarik.

Banyaknya program keagamaan di TVRI membuat penulis memilih program Teletilawah, salah satu alasannya karena program ini belum pernah dibahas oleh mahasiswa lain. Selain itu juga karena program ini sangat membantu masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, karena kebanyakan dari masyarakat kita umumnya, khususnya yang sudah cukup berumur malu untuk mendatangi seorang kiyai atau ustad untuk belajar membaca Al-Qur’an.

Pembahsan ini mencoba menelaah suatu proses produksi yang baik serta bagaimana menyusun format suatu acara agar dapat menghadirkan suatu tontonan yang menarik untuk khalayak. Dimana ketika akan memproduksi suatu program acara ada tiga tahapan yang harus dilakukan yaitu: pra-produksi, produksi, pasca produksi, yang mana setiap tahapan memiliki keterkaitan yang saling berkesinambungan dan tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya hingga acara tersebut disiarkan.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya dan dianggap akurat serta menuangkannya dalam penulisan skripsi ini. Dengan subjek penelitian adalah produksi Teletilawah selama bulan Februari dan objeknya adalah format penyiaran Teletilawah di TVRI Pusat Jakarta.

Kenyataan di lapangan, proses produksi Teletilawah disiarkan secara langsung (Live), dengan menggunakan format kuis interaktif (lomba), berdurasi 60 menit, dan dibagi menjadi tiga segmen. Pembawa acara dalam program ini terdiri dari empat presenter yaitu: H. Sukeri Abdillah, MM, Hj. Elvi Hudriah, M. Ag, Drs. H. Rahmadji Asmuri, Hj. Lili Rachmawati M, Ag. Yang setiap minggunya hanya dua presenter yang membawakan acara. Perubahan Dewan Hakim dan Mufasirnya setiap eposidenya. Ayat yang diperlombakan dan rundown menjadi panduan produksi. Proses produksi dilakukan dalam studio.

Sebagai produksi program agama, acara Teletilawah menggunakan format kuis interkatif sehingga terjadi interaktif antara penelpon dengan pembawa acara. Tema disajikan secara ringan dan berkaitan dengan ayat yang diperlombakan. Dengan kehadiran program keagamaan di televisi merupakan media yang paling efektif untuk menyampaikan pesan, maka tim produski di tuntut untuk

Page 5: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

mengoptimalkan pesan-pesan yang disampaikan sehingga televisi sebagai media dakwah yang efektif.

Page 6: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan media informasi, khususnya televisi, membuat dunia

semakin hari semakin dekat saja meskipun arus informasi yang mengalir akan

mempunyai dampak, baik itu positif maupun negatif. Namun, hal tersebut tidak

bisa dielakkan karena perubahan zaman yang sangat dinamis saat ini1.

Kata televisi terdiri kata tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan

kata visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa Latin. Televisi berarti

suatu system penyajian gambar berikut suaranya dari suatu tempat yang berjarak

jauh2.

Televisi sebagai bagian dari kebudayaan audio visual merupakan medium

paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian masyarakat secara

luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya perkembangan jaringan televisi

yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah terpencil3.

Dewasa ini, televisi merupakan media massa yang sangat populer di

tengah masyarakat. Ia hampir ada di setiap tempat-tempat umum, kantor, rumah

bahkan kamar. Televisi kini telah menjadi kotak ajaib yang secara khusus berada

di ruang rumah, yang merupakan produk teknologi yang paling banyak menerima

1 Ciptono Setyobudi, Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, (Yogyakarta, Penerbit

Graha Ilmu, 2005), h. 1. 2 P.C.S. Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Scenario TV dan Video, (Jakarta: PT.

Grasindo, 1993), cet, Ke-1, h. 1 3 Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, (Yogyakarta: Pinus Book Publisher),

cet, ke-1, h. 17

Page 7: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

“gelar kehormatan”, seperti “jendela dunia”, “kotak dungu”, atau “institusi

hybird”.4

Tak bisa dibantah, televisi punya banyak keunggulan ketimbang jenis

media massa lainya. Pertama, pesan televisi disajikan secara audio-visual.

Berbeda dengan radio misalnya, yang hanya audio dan surat kabar yang bersifat

visual. Televisi unggul dalam membangun daya tarik, persepsi, perhatian dan

imajinasi dalam mengkonstruksi realitas. Kedua, dilihat dari sisi aktulitas

peristiwa, televisi bisa lebih cepat memberi informasi paling dini kepada para

pemirsa dari pada surat kabar, radio dan majalah. Ketiga, dari segi khalayak,

televisi menjangkau jutaan pemirsa ketimbang surat kabar dan radio atau majalah

yang hanya menjangkau ratusan ribu pembaca. Keempat, efek kultural televisi

lebih besar daripada efek yang dihasilkan jenis-jenis media lainnya, khususnya

bagi pembentukan perilaku proposial dan antisocial anak-anak5.

Tidak mengherankan televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila

sajian program dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang

sudah terpengaruh oleh televisi. Manusia yang sudah terbiasa dengan televisi

berarti manusia yang memiliki ekstensi dari mata dan telinganya.

Keberadaan produk teknologi berupa televisi telah menjadi semacam

produsen kebudayaan. Di layar “kotak ajaib” tersebut, selain informasi dan

hiburan, serta pendidikan, televisi juga tempat pencitraan, dan pengemasan

sesuatu6.

4 Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam(Mengembangkan Tabligh Melalui

Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, Filam dan Media Digital), (Bandung: Benang Merah Press, 2004), cet. Ke-1, h. 73-74

5 KH. Miftah Faridl, Dakwah Kontemporer Pola Alternatif Dakwah Melalui Televisi, (Bandung: Pusdai Press, 2000), cet. Ke-1, h. 87

6 Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiaran Islam h. 74

Page 8: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Media televisi sebagai sarana tayang realitas social penting, artinya bagi

manusia untuk memantau dalam kehidupan sosialnya. Dapat diketahui juga siaran

televisi dapat memberikan pesan yang bersifat informasi yang telah dikonsep atau

dikemas dengan sebaik mungkin, baik siaran langsung (Live), atau rekaman

(Relay). Sehingga siaran yang berisikan pesan-pesan yang bersifat informasi atau

yang berbentuk dakwah akan mendapatkan manfaat dan pelajaran bagi

pemirsanya.

Siaran agama Islam di televisi banyak sekali keanekaragaman yang

menggambarkan tentang dakwah, seperti ceramah agama, Tanya jawab tentang

agama, lagu, dan bahkan tarian khas yang dipandang Islami. Di samping itu perlu

disadari juga bahwa siaran televisi yang berbentuk dakwah akan dilihat oleh

khalayak yang masyarakatnya adalah masyarakat heterogen, yang tersebar

berbagai pelosok Nusantara yang sifat dan karakteristik dari masyarakat tersebut.

Seperti dari tingkat pendidikan, ekonomi, dan tingkat pemahaman, dan tidak

mudah membuat suatu program siaran yang akan ditayangakan dapat memuaskan

para khalayak tersebut.

Berdasarkan dari masyarakat heterogen tersebut, stasiun televisi perlu

memperhatikan peranan interpretasi dari khalayak. Karena peranan interpretasi

merupakan factor yang terpenting dalam memberikan tanggapan terhadap suatu

pesan yang telah diterima.7

Televisi sebagai alat bantu untuk menyebarkan ajaran agama Islam

keberbagai pelosok tanah air sangat diperlukan dalam paradigma baru berdakwah.

7 Drs. H. Toto Kasmara, Komunikasi Dakwah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997), cet.

Ke-2, h. 10

Page 9: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Dari segi waktu, televisi sangat efektif dan efisien. Pesan yang disampaikan

melalui televisi dapat langsung tersebar ke seluruh penjuru tanah air.

Maka dari itu, sebuah televisi mampu mengemas atau mengkonsep dengan

baik isi siaran dakwah yang akan ditayangkan, apakah sesuai dengan kalangan

anak-anak, remaja atau orang dewasa ataupun untuk orang tua, pada era

globalisasi ini.

Munculnya televisi swasta sangat memeriahkan acara keagamaan (Islam)

dan menjadi tontonan yang menarik bagi pemirsa. Dari semua stasiun yang ada,

baik stasiun pemerintah atau swasta TVRI yang mempunyai format acara

keagamaan (Islam) di televisi. Acara keagamaan di stasiun TVRI mendapat

sambutan yang positif dan sekaligus mempunyai daya tarik sendiri bagi pemirsa

dirumah. Untuk menjadikan acara keagamaan suatu acara yang bagus, menarik,

berisi, dan tidak membosankan. Stasiun televisi haruslah mencoba kemasan atau

konsep baru sebaik mungkin tanpa meninggalkan inti dari agama itu. Sehingga

program keagamaan mempunyai tempat tersendiri dihadapan pemirsa yang

menuntun kepada pola tingkah laku yang positif setelah menonton tayangan

agama Islam.

Namun hendaklah dakwah melalui media komunikasi massa tetap berada

dalam system komunikasi massa Islam. Yaitu menggunakan Al-Qur’an dan

Hadist sebagai landasan teori atau filosofisnya. Dengan sendirinya komunikasi

Islam terkait pada pesan khusus, yakni dakwah karena Al-Qur’an adalah petunjuk

bagi seisi alam dan juga merupakan peringatan bagi manusia yang beriman dan

Page 10: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

berbuat baik. Sehingga hasil dari tujuan dakwah yang akan dicapai tidak keluar

dari konteks agama Islam.8

Tayangan keagamaan (Islam) yang disuguhkan stasiun televisi seperti di

RCTI menayangkan program Hikmah Fajar, TPI menayangkan Kuliah Subuh,

SCTV menayangkan Di Ambar Fajar, TVRI sebagai stasiun pemerintah banyak

menayangkan program keagamaan islam, seperti Hikmah Pagi, Teletilawah, dan

Untukmu Ibu Indonesia. Dan stasiun-stasiun lain yang juga menayangkan

program keagamaan. Stasiun televisi yang menayangkan program keagamaan

merupakan tayangan representatif yang notabene mayoritas Islam.

Apabila tayangan tersebut digarap secara professional dengan

mengutamakan materi yang berkualitas, format yang menarik dan lain sebagainya,

maka tidak menutup kemungkinan acara modern banyak di minati oleh

masyarakat.

Seperti program acara Teletilawah merupakan suatu bentuk acara dakwah

atau sebagai salah satu program keagamaan yang ditayangkan melalui stasiun

TVRI. Acara ini disiarkan langsung setiap hari Jum’at pukul 05.00-06.00 WIB.

Pada program teletilawah ini tujuannya meningkatkan minat membaca Al-Qur’an

secara Tartil (baik dan benar) kepada masyarakat. Dengan kriteria lomba

membaca ayat-ayat suci Al-Quran melalui telepon interaktif dan ayat tersebut

dibahas oleh narasumber.

Melihat dari latar belakang di atas, maka untuk mengetahui lebih jauh,

penulis tertarik untuk membahas dan mendalami skripsi yang berjudul

“Analisis Program Teletilawah di TVRI Pusat Jakarta”.

8 Abdul Muis, Komunikasi Islam, (bandung: Rosda Karya, 2001), cet. Ke-1, h. 66

Page 11: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam hal ini penulis membatasi hanya pada program Teletilawah di

TVRI Pusat Jakarta.

Berdasarkan batasan diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai

berikut:

1. Bagaimana Format pada program Teletilawah?

2. Bagaimana Proses produksi pada program Teletilawah di tinjau dari

pra-produksi, produksi, pasca produksi?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui Format pada program Teletilawah

2. Untuk mengetahui Proses produksi pada program Teletilawah yang di

tinjau dari pra-produksi, produksi, pasca produksi

D. Manfaat Penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai dasar bagi studi-studi selanjutnya, dan akan menambah jumlah

studi mengenai penggunaan media massa (televisi) untuk kepentingan

dakwah Islam.

2. Penelitian ini diharapkan menjadi masukan baru untuk menambah

wawasan berbagai kalangan, seperti : teoritis, praktisi dan atau aktivis

Page 12: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

dakwah Islam pada umumnya serta para pengelola stasiun televisi

khususnya yang menjadi televisi sebagai sarana dakwah.

E. Metodologi Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian kualitatif. Penelitian

kualitatif menurut Taylor adalah sebagai prosedur sebuah penelitian yang

menghasilkan data deskriptif , berupa kata tertulis atau lisan dari orang atau

perilaku yang diamati.9 Mengenai sumber data utama dalam penelitian

kualitatif menurut Lofland ialah kata-kata, tindakan, selebihnya adalah data

tambahan seperti dokumen dan lainnya.10

1. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung untuk memperoleh

data yang diperlukan11. Teknik yang peneliti gunakan dalam observasi

adalah yang sifatnya langsung. Langsung dengan mengikuti pelaksaan

produksi program Teletilawah dan sifatnya tak langsung yakni dengan

mengamati di televisi. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data

mengenai program Teletilawah yang meliputi: Format, Materi,

Presenter, Dewan Hakim, Mufasir dan lain sebagainya yang berkaitan

program Teletilawah

b. Wawancara, yaitu proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian melalui tanya jawab, dengan menggunakan alat paduan

9 Lexy J. Moleong , Metode Kualitatif , (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 4 10 Lexy J. Moleong, Metode Kualitatif, h. 157 11 Winarno Surahmad, Dasar-dasar Teknik Penelitian (Bandung: CV. Tarsita, 1989), h.

162

Page 13: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

wawancara12. Penulis menggunakan teknik interview, yaitu peneliti

mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan, kemudian

dijawab langsung oleh pemberi data dengan bebas dan terbuka.

c. Dokumentasi, yaitu pengambilan data yang diperoleh melalui dokume-

dokumen13. Pengumpulan data ini dilakukan berdasarkan dokumen,

literatur buku, rundown, VCD Teletilawah, catatan, serta fasilitas lain

yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Subyek dan Obyek Penelitian

Subyek penelitian adalah sumber-sumber tempat memperoleh

keterangan14. Yang menjadi subyek penelitian adalah stasiun TVRI.

Sedangkan yang menjadi obyek penelitiannya adalah program

Teletilawah. Sumber data adalah mereka yang memberikan informasi

mengenai obyek penelitian.

3. Teknik Analisa Data

Dari data-data yang dikumpulkan, kemudian penulis analisis, dan

hasil analisis kemudian hal-hal yang terasa kurang pas, peneliti kritisi.

Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis yaitu

pelaporan data dengan menerangkan, memberi gambaran dan

mengklasifikasikan serta menginterpretasikan data yang terkumpul apa

adanya, kemudian disimpulkan.

12 Mohammad Nazir, Metodologi Penelitian , (Jakarta: Gaila Indonesia, 1988), cet ke-3 h.

234 13 Husaini Usman, et al., Metodologi Penelitian social, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), cet.

Ke-4, h. 73 14 Tatang M Arifin, Menuyun Rencana Penelitian, (Jakarta: Rajawali Press, 1968), h.92

Page 14: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

F. Tinjauan Pustaka

Ada beberapa skripsi yang telah meneliti di stasiun TVRI Pusat Jakarta,

diantaranya:

1. Aplikasi fungsi manajemen dakwah pada siaran agama islam stasiun

TVRI Pusat Jakarta yang diteliti oleh H. M. Fadlan Syafi’I Mahasiswa

jurusan Manajemen Dakwah tahun 2004. Dalam skripsi ini menganalisis

Aplikasi fungsi manajemen dakwah.

2. Analisis Program Acara Hikmah Pagi yang diteliti oleh Yudi Syahrial

Mahasiswa jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun 2005. Dalam

skripsi ini menganalisis Tema pada program Hikmah Pagi.

3. Analisis program dakwah acara Mutiara Jumat di TVRI yang dilakukan

oleh Husnul Khatimah, mahasiswi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

tahun 2005. Dalam skripsi ini menganalisis Gambaran umum pada

program dakwah acara Mutiara Jumat.

Sedangkan judul skripsi penulis “Analisis Program Teletilawah di TVRI

Pusat Jakarta”, di skripsi ini penulis membahas tentang Format program

Teletilawah serta Proses produksi program Teletilawah di tinjau dari pra-produksi,

produksi, dan pasca produksi.

. G. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sistematis, untuk itu penulis

membaginya menjadi lima Bab, yaitu tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Page 15: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Memuat tentang: latar beakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

metodologi penelitian, tinjauan pustaka, sistemtika penulisan

BAB II LANDASAN TEORITIS

Memuat tentang: Pengertian, sejarah dan perkembangan televisi,

Program Televisi, Produksi Program televisi, Teletilawah

BAB III GAMBARAN UMUM STASIUN TELEVISI REPUBLIK

INDONESIA (TVRI) PUSAT JAKARTA

Memuat tentang: sejarah perkembangan dan program agama islam

Televisi Republik Indonesia (TVRI) Pusat Jakarta, visi dan misi

Televisi Republik Indonesia (TVRI) Pusat Jakarta, struktur

organisasi perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI) Pusat

Jakarta, gambaran umum Program Teletilawah

BAB IV ANALISIS PROGRAM TELETILAWAH

Pada bab ini memuat: Format Program Teletilawah, dan

Pelaksanaan pada program Teletilawah

BAB V PENUTUP

Pada bab ini antara lain berisi kesimpulan dan saran.

Page 16: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Tinjauan Tentang Televisi

1. Pengertian Televisi

Televisi berasal dari bahasa Yunani “tele” yang berarti jarak jauh dan

“vision” yang berarti penglihatan.15 Adapun pengertian televisi ini, dari segi

jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan dari segi penglihatan oleh gambar.

Maka dari sinilah televisi dapat dikatakan media massa yang bersifat audio visual.

Televisi dalam Ensiklopedi Nasional mempunyai pengertian, televisi adalah

pengubahan gambar (serta suara) menjadi sinyal listrik kemudian disalurkan

dengan perantara kabel atau gelombang elektromagnetik untuk diubah menjadi

bentuk semula oleh pesawat penerima. Karena televisi merupakan peranti yang

mengubah pantulan cahaya objek menjadi deretan pulsa-pulsa listrik, kabung

kamera tersedia dalam berbagai bentuk dan jenis, namun pada umumnya memiliki

dua bagian penting yakni pemukaan peka cahaya, peka cahaya berfungsi untuk

mengubah pantulan cahaya objek menjadi muatan listrik membentuk citra elektris.

Berkas dibangkitkan oleh penambah electron kemudian dipindahkan ke seluruh

permukaan bermuatan listrik.16

Kamus Besar Indonesia, televisi diberikan pengertian sebagai : televisi

adalah pesawat system penyiaran gambar objek yang bergerak yang disertai

15 Lathief Rosyidi, Dasar-Dasar Retorika Komunikasi dan Informasi, (Medan: Firma Rainbow, 1989), cet. Ke-2, h. 221.

16 Ensiklopedi Nasional Indonesia, (Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, Jilid 16), cet. Ke-1, h. 194

Page 17: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

dengan bunyi (suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan

alat yang mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik

dengan mengubahnya menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan bunyi yang

dapat didengar, digunakan untuk penyiaran, pertunjukkan, berita dan

sebagainya17.

Maurice Gorhan yang dikutip Ton Kertapati mendefinisikan, televisi

adalah penyampaian gambar-gambar dengan kawat atau radio dan penerimaannya

secara simultan di tempat tertentu yang jauh.18

P.C.S. Sutisno dalam bukunya Pedoman Praktis Penulisan Skenario TV dan

Video (1993), mendefinisikan pengertian televisi:

“Televisi pada hakekatnya merupakan sesuatu system komunikasi yang menggunakan suatu rangkaian gambar elektronik yang dipancarkan secara cepat, berurutan, dan diiringi unsur audio”19.

Dari pengertian di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa televisi adalah

televisi siaran yang dapat dilakukan melalui transmisi atau pancaran dan dapat

juga disalurkan melalui kabel. Dalam system transmisi gambar dan suara yang

dihasilkan oleh kamera elektronetik diubah menjadi gelombang elektromagnetik

dan selanjutnya di transmisi melalui pemancar, gelombang elektromagnetik ini

diterima oleh system antena yang menyalurkan pesawat penerima.

Dari beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa televisi

adalah alat atau benda untuk menyiarkan siaran-siaran yang membawakan suara

17 Tim Penyusun Kamus Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa

Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), h. 191. 18 Ton Kertapati, dasar-dasar publisistik dalam perkembangan di Indonesia menjadi ilmu

komunikasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1986), cet. Ke-3, h. 59 19 P.C.S. Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Scenario TV dan Video, (Jakarta: PT.

Grasindo, 1993), cet, Ke-1, h. 1

Page 18: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

dan gambar sekaligus dan dari siaran televisi penonton dapat mendengar dan

melihat gambar yang disajikan.

2. Sejarah dan Perkembangan Televisi

Televisi secara harafiah artinya “melihat dari jauh”. Dalam pengertian

sederhana meliputi dua bagian utama, yaitu pemancar televisi yang berfungsi

mengubah dan memancarkan sinyal-sinyal gambar (view) bersama dengan sinyal

suara sehingga sinyal tersebut dapat diterima oleh pesawat televisi penerima pada

jarak yang cukup jauh. Kedua televisi penerima yang menangkap sinyal-sinyal

dan mengubahnya kembali sehingga apa yang dipancarkan oleh transmisi televisi

tadi dapat dilihat dan didengar seperti keadaan aslinya. Dengan demikian, dapat

dikatakan bahwa pesawat televisi adalah alat yang digunakan untuk melihat dan

mendengar dari tempat yang jauh.20

Televisi muncul tahun 1953, dari sebuah bagian di Departemen

Penerangan, didorong oleh perusahaan-perusahaan AS, Inggris, Jerman, Jepang

yang berlomba-lomba menjual hardware-nya. Menjelang Asian Games ke-4 di

Jakarta pada 1962, Soekarno dan kabinet akhirnya yakin akan perlunya televisi,

dengan alasan reputasi internasional Indonesia tergantung pada Pekan Olahraga

yang disiarkan, terutama ke Jepang (yang telah memiliki televisi sejak awal 1950-

an)21.

Televisi sebagai media yang muncul setelah media cetak dan radio,

ternyata memberikan nilai yang menamjubkan dalam sisi pergaulan hidup

20 Ciptono Setyobudi, Pengantar Teknik Broadcasting Televisi, (Yogyakarta, Penerbit

Graha Ilmu, 2005), h. 2. 21 Muhammad Mufid, M.Si, komunikasi dan Regulasi Penyiaran, (Jakarta: Kencana,

2007), cet, ke-2, h. 47

Page 19: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

manusia saat sekarang baik terhadap pola perilaku, pola pikir, budaya dan

sebagainya.

Dewasa ini hampir setiap negara memiliki stasiun pemancar televisi

sendiri. Bahkan pemirsa di rumah dapat menikmati siaran dari berbagai penjuru

dunia melalui parabola yang berfungsi sebagai sambungan satelit.

Di Indonesia televisi sebagai media penyiaran dimulai tanggal 24 Agustus

1963, yakni bertepatan dengan berlangsungnya pesta olahraga se Asia atau Asian

Games ke-IV di senayan. Namun seiring berjalannya waktu, industri pertelevisian

di Indonesia berkembang pesat. Bermula dari satu stasiun televisi milik

pemerintah, kini muncul belasan stasiun televisi swasta yang tidak hanya di

Jakarta tetapi juga di daerah.

Bagi masyarakat Indonesia, sekarang televisi bukan barang baru lagi. Hal

ini dibuktikan dengan jumlah kepemilikkan televisi yang terus meningkat dari

tahun ke tahun apalagi dengan perbaikan teknologinya, seperti mulai hitam putih

menjadi berwarna, mulai dengan pemancar microwave menjadi penggunaan

satelit sehingga jangkauan areanya lebih luas, mulai dengan TVRI menjadi

beragam seperti: RCTI, SCTV, TPI, ANTEVE, INDOSIAR, METRO TV,

TRANS TV, GLOBAL TV, TRANS 7, O CHANEL, TV ONE dan lain-lain.

Semua stasiun televisi telah hadir setiap hari di tengah masyarakat

Indonesia dengan menyajikan program tayangan yang beraneka ragam, dari yang

bersifat hiburan, pendidikan dan sebagainya.

B. Program Siaran Televisi

Page 20: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Dalam Kamus Besar Indonesia, terbitan Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan (1988), Program adalah acara. Maksudnya, program adalah seperti

pertunjukan siaran, pagelaran dan sebagainya.22 Program adalah acara, atau

rancangan yang akan disiarkan di televisi.

Menurut P.C.S. Sutisno dalam bukunya Pedoman Praktis Penulisan

Scenario Televisi dan Video, mendefinisikan program televisi ialah bahan yang

telah disusun dalam suatu format sajian dengan unsur video yang ditunjang unsur

audio yang secara teknis memenuhi persyaratan layak siar serta telah memenuhi

standar estetik dan artistic yang berlaku.23

Ada lima yang harus diperhatikan dalam menyiapkan program siaran televisi,

yakni:

1. Pola siaran. Sebelum penata program menyusun acara siaran, terlebih

dahulu harus menyiapkan pola siaran. Programmer akan mengumpulkan

terlebih dahulu referensi-referensi yang diperlukan: kebijakan siaran dari

pemimpin stasiun televisi, persoalan social budaya yang berkembang di

tengah masyarakat, jangkauan siaran, hasil jajak pendapat penonton,

pemasok-pemasok program, dan tentunya analisis bahan siaran yang

mengacu pada kebijaksanaan umum siaran televisi.

2. Arahan pola siaran. Untuk memolakan suatu acara siaran dibutuhkan

wawasan arahan penyiaran program. Dari arahan itu diharapkan akan

memperkuat posisi perusahaan atau instansi pertelevisian bersangkutan.

Ada empat pedoman arahan penyiaran televisi, yaitu:

22 Depdikbud, Kamus Besar Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), cet ke-1, h. 702 23 P.C.S. Sutisno, Pedoman Praktis Penulisan Scenario Televisi dan Video, (Jakarta: PT.

Grasindo, 1993), cet. Ke-1, h. 9

Page 21: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

a) Penyiaran televisi diharapkan dapat menggalang dan menyalurkan

pendapat umum yang konstruktif dalam kehidupan masyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

b) Dapat meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan kecerdasan kehidupan

bangsa.

c) Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai budaya bangsa.

d) Dapat menangkal pengaruh buruk terhadap tata nilai perikehidupan

bangsa Indonesia yang beraneka ragam.

3. Perubahan pola acara. Pola acara siaran dapat diubah sesuai keadaan.

Karena, perubahan acara yang sering dilakukan dapat mengurangi simpati

penonton. Penonton bisa menilai bahwa stasiun bersangkutan tidak

professional, dan bisa berakibat penonton meninggalkan saluran stasiun

tersebut untuk berpindah ke saluran lain. Ada dua alasan Mengapa ada

Perubahan pola acara? Pertama, penempatan susunan acara harian dan

mingguan ternyata tidak tepat. Dengan kata lain, ada kesalahan dalam

menganalisis strategi sasaran yang ingin dicapai, yaitu tepat waktu

penyiaran dan tepat diperhatikan penonton. Kedua, ada acara-acara

tertentu yang berbenturan antara stasiun yang satu dengan stasiun lainnya.

Acara yang satu dinilai lebih unggul dari pada yang lain pada waktu yang

sama. Akibat benturan ini acara bisa dihentikan penyiarannya, lalu diganti

dengan judul acara lain untuk “bertanding” melawan acara di stasiun

lainnya.

4. System penempatan program siaran. Yang dimaksud dengan system

penempatan program siaran, masing-masing adalah:

Page 22: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

a. Program tahunan, perencanaan program tahunan berpijak pada tahun

berlakunya manajemen stasiun televisi bersangkutan.

b. Program pekanan atau mingguan adalah susunan program siaran dalam

setiap minggunya.

c. Program harian. Penyusunan program harian didasarkan pada berapa

banyak bahan siaran yang tersedia. Ketersediaan bahan ini bisa berupa

bahan siaran jadi, bisa pula berupa bahan siaran yang harus diproduksi

terlebih dahulu.24

Setiap program televisi punya sasaran yang jelas dan tujuan yang akan

dicapai. Ada lima parameter yang harus diperhitungkan dalam penyusunan

program siaran televisi, yaitu :

1. Landasan filosofis yang mendasari tujuan semua program,

2. Strategi penyusunan program sebagai pola umum tujuan program,

3. Sasaran program,

4. Pola produksi yang menyangkut garis besar isi program,

5. Karakter institusi dan manajemen sumber program untuk mencapai usaha

yang optimum.

C. Produksi Program Televisi

Produksi adalah pelaksanaan pengubahan bentuk naskah menjadi bentuk

auditif dan visual, sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku bagi pertelevisian.25

Produksi program televisi memiliki berbagai macam format dan materi. Beberapa

diantaranya terkadang memiliki prosedur atau tata laksana kerja yang berbeda.

24 RM Soenarto, Program Televisi Dari Penyusunan Sampai Pengaruh Siaran, (Jakarta: IKJ Press, 2007), cet. Ke-1, h. 5-15

25 Darwanto sastro soebroto, Televisi Sebagai Media Pendidikan, (Yogyakarta : Duta wacana, 1995), h. 125

Page 23: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Setiap materi program mendapatkan perlakuan khusus berdasarkan karakteristik

dan spesifikasinya. Produksi siaran merupakan salah satu bagian dari organisasi

penyiaran yang bertugas menangani produksi mata acara atau program acara.26

Merencanakan sebuah produksi program televisi, seorang produser akan

dihadapkan pada lima hal yaitu: materi produksi, sarana produksi, biaya produksi,

organisasi produksi dan tahapan pelaksanaan produksi.

1. Materi Produksi

Bagi seorang produser, materi produksi dapat berupa apa saja.

Kejadian, pengalaman, hasil karya, benda, binatang, dan manusia

merupakan bahan yang dapat diolah menjadi produksi yang bermutu.

Seorang produser professional dengan cepat mengetahui apakah materi

atau bahan yang ada di hadapannya akan menjadi materi produksi yang

baik atau tidak. Seorang produser ketika ia berhadapan dengan suatu karya

cipta, seperti musik, lagu atau lukisan, gagasannya mulai bergerak. Bahan

yang ada dihadapannya akan merangsang kepekaan kreatifnya.

2. Sarana Produksi

Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya

ide menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu diperlukan kualitas alat

standar yang mampu menghasilkan gambar dan suara secara bagus.

Kepastian adanya peralatan itu mendorong kelancaran seluruh persiapa

produksi. Produser menunjuk seseorang yang diserahi tanggung jawab

tersedianya seluruh peralatan yang diperlukan.

26 Fred Wibowo, Dasar-dasar Produksi Program Televisi, (Jakarta: Grasindo, 1997), cet.

Ke-1, h. 24

Page 24: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi,

yaitu unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan

unit peralatan pencahayaan. Setiap unit memiliki daftar peralatan sendiri

gunanya untuk mengecek kelengkapan peralatan setiap kali akan dipakai

untuk produksi dan diteliti kembali setalah produksi (shooting) selesai dan

harus dikembalikan lagi dengan lengkap. Kreatifitas sangatlah diperlukan

dalam penggunaan peralatan produksi karena akan berdampak pada biaya

produksi. Proses kreatif ditentukan bukan oleh peralatan melainkan oleh

kemauan.

3. Biaya Produksi

Perencanaan budget atau biaya produksi dapat didasarkan pada dua

kemungkinan:

a. Financial Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan pada kemungkinan

keuangan yang ada. Jika keuangan terbatas berarti tuntutan-tuntutan

tertentu untuk kebutuhan produksi harus pula dibatasi.

b. Quality Oriented

Perencanaan biaya produksi yang didasarkan atas tuntutan kualitas

hasil produksi yang maksimal. Dalam hal ini, orientasi budget

semacam ini biasanya produksi prestige produksi yang diharapkan

keuntungan besar baik dari segi nama maupun financial.

Banyak faktor tidak terduga yang sewaktu-waktu dapat terjadi

seperti, hujan, lingkungan yang tidak mendukung, musim bila produksi

dilakukan di luar studio, kecelakaan dalam shooting atau kerusakan dan

Page 25: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

kehilangan peralatan yang harus diganti. Oleh karena itu, biaya produksi

hendaknya disiapkan pos tidak terduga biasanya minimal sebesar

seperempat dari total biaya produksi atau bagi produser yang tidak berani

spekulatif biasanya mengalokasikan sebesar sepertiga.

4. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi merupakan satuan kerja yang akan

menangani proses produksi secara bersama-sama sampai hasilnya

disiarkan. Meskipun mereka bertugas dibidang yang berbeda tapi tetap

memiliki tujuan yaitu menghasilkan produksi yang disiarkan sesuai

dengan rencana yang telah ditetapkan. Agar pelaksanaan produksi lancar,

produser harus memikirkan juga penyusunan organisasi pelaksanaan

produksi yang serapi-rapinya. Suatu organisasi pelaksanaan produksi yang

tidak disusun secara rapi akan menghambat jalannya produksi. Adapun

bagan organisasinya sebagai berikut:

Tabel 1

Bagan Organisasi

Program Director

Ass.Program Director

Art Director

Floor Director

Property Make Up

Page 26: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

1. Program Director / Pengarah acara : Memimpin dan mengarahkan

pelaksanaan teknis produksi, mulai dari pra produksi, produksi,

sampai dengan pasca produksi. Memimpin rapat secara teknis.

Merencanakan bentuk pengambilan gambar dan pergerakkan kamera

dalam bentuk recording plan. Mengarahkan dan melaksanakan proses

produksi kepada kerabat kerja / tim produksi dan pengisi acara.

2. Ass. Program Director : Mendampingi dan membantu PD dalam

melaksanakan tugasnya, mengingatkan PD akan waktu yang tersedia,

dan memberikan masukan kepada PD demi kelancaran acara, asisten

PD biasa digunakan di TVRI, karena siaran yang berbentuk langsung

membutuhkan kosentrasi tinggi. Mempersiapkan susunan nama-nama

pemain dan kerabat kerja.

3. Floor Director : Mampu berkomunikasi dengan baik kepada seluruh

kerabat kerja produksi. Melaksanakan koordinasi dalam studio

berdasarkan permintaan PD, dengan memberikan cue yang diperlukan

kepada crew dan pengisi acara saat produksi berlangsung.

4. Art. Director : Merencanakan fasilitas artistic seperti dekorasi,

property, graphic, tata rias dan busana serta menyusun anggaran

biaya.

5. Property : Menyediakan seluruh kebutuhan property / perlengkapan

yang mendukung suatu acara.

6. Make Up : Membuat desain dan melaksanakan tata rias terhadap

pengisi acara sesuai dengan tuntutan persyaratan teknis dan artistic.

Page 27: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

7. Switcher : Bertugas menyiapkan video mixer untuk mengatur dan

memadukan gambar sesuai dengan permintaan PD.

8. VTR / Video Tape Recoder : Mengoperasikan peralatan rekam audio

visual dan melakukan pengisian time code.

9. Sound Mixer : Mengoperasikan audio yang digunakan, memasang mic

dan peralatan pendukung lainnya.

10. Cameramen : Mengoperasikan kamera, crame, dolly, pedestal, steady

cam, dan melaksanakan perintah yang diinginkan oleh PD.

11. Lightingman : Mengoperasikan penataan cahaya, merencanakan

pemakaian lampu, menentukan jenis dan tipe lampu, dan mengatur

pencahayaan.

12. CGO / Character Generator Operator : Mempersiapkan dan

mengoperasikan peralatan computer character generator,

mengerjakan kredit title, dan sub title, serta menampilkan gambar

grafis hasil rancangan graphic designer.

13. TD / Technical Director : Menentukan kelayakan teknis produksi,

memeriksa kesiapan peralatan, system dan instalasi produksi serta

mengawasi pengopersian produksi.

14. Costume : Membuat desain dan menyediakan kostum sesuai dengan

kebutuhan produksi acara.

5. Tahap Pelaksanaan Produksi

Tahap pelaksanaan produksi suatu program televisi yang melibatkan

banyak peralatan, orang dan juga biaya yag besar., selain memerlukan

suatu organisasi yang rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi

Page 28: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

yang jelas dan efisien. Tahapan produksi program televisi yang biasa

disebut Standar Operation Procedure (SOP), adalah sebagai berikut:

a. Pra produksi (perencanaan dan persiapan)

Perencanaan meliputi time schedule, penyempurnaan naskah,

pemilihan artis, lokasi, alokasi biaya dan crew. Persiapan meliputi

pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-menyurat.

b. Produksi (pelaksanaan)

Produksi adalah seluruh kegiatan liputan (shooting) baik di dalam

studio maupun diluar studio, baik dari tahap set up dan rehearsal

sampai general rehearsal.27 Proses produksi juga ada secara record

disebut taping.

Setelah proses perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan

produksi bisa dimulai. Produser bekerja sama dengan para pengisi

acara dan crew mencoba mewujudkan apa yang direncanakan yang

tertulis dalam script menjadi gambar, susunan gambar yang dapat

bercerita.

c. Pasca produksi (penyelesaian dan penayangan)

Pasca produksi adalah semua kegiatan setelah peliputan / shooting /

taping sampai materi itu dinyatakan selesai dan siap disiarkan atau

diputar kembali. Yang termasuk pasca produksi antara lain editing

(penyuntingan), manipulating (pengisian suara), subtitle, title, ilustrasi

dan efek.28 Pelaksanaan produksi dapat dibagi menjadi empat karakteristik:

27 Departemen Program TVRI, Standar Operating Procedure Produksi, (Jakarta : PT.

TVRI, 2008) 28 JB. Wahyudi, Teknologi Informasi dan Produksi Citra Bergerak, (Jakarta : Gramedia

Pustaka Utama, 1992 ), h.27

Page 29: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

1) Diproduksi sekaligus dan disiarkan secara lamgsung, baik di dalam

studio maupun di luar studio.

2) Diproduksi dengan berbagai kamera dan pelaksanaanya tidak

sesuai dengan urutan naskahnya, jenis ini dapat dilakukan baik

didalam maupu diluar studio.

3) Diproduksi dengan beberapa kamera dan alat perekam gambar.

4) Diproduksi hanya menggunakan kamera jinjing, baik set

dekorasinya atau lokasinya si suatu tempat atau berpindah-

pindah.29

Keempat karakter produksi tersebut di atas, tiga di antaranya masih

memerlukan penyelesaian tahap akhir yaitu pengeditan, sedangkan yang

pertama tidak memerlukan tahap editing karena siarannya secara langsung,

di mana hasil produksi disiarkan secara langsung dan dapat langsung

dinikmati oleh penonton.

Menurut lokasi atau tempatnya produksi siaran dapat dibagi

menjadi tiga:

1) Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio

2) Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio

3) Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar studio.30

D. Teletilawah

29 Darwanto Sastro Soebroto, Produksi Acara Televisi, (Yogyakarta : Duta Wacana,

1994), h. 125-126 30 Darwanto sastro Soebroto, Produksi Acara Televisi, h.47

Page 30: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Teletilawah berasal dari kata “tele” yang berarti jauh dan “tilawah” yang

berarti bacaan dalam Al-Qur’an. Teletilawah berarti membaca Al Qur’an dari

tempat yang berjarak jauh melalui media televisi. Awalnya Teletilawah

merupakan lomba membaca Al-Qur’an di radio melalui telepon. Semakin

berkembangnya media massa, terutama televisi. Hingga akhirnya sekitar tahun

2000 TVRI membuat terobosan baru dengan mengadopsi acara tersebut diangkat

ke program media televisi serta di kemas dengan cara yang berbeda dari radio.

Dengan keunggulan televisi yang memiliki kelebihan audio visual membuat acara

ini lebih menarik, yang awalnya di radio hanya dapat mendengar suara saja, di

televisi menampilkan visual tulisan ayat yang dibacakan. Teletilawah yang

ditayangkan di TVRI juga menghadirkan dua pembawa acara, dua Dewan Juri dan

seorang Mufasir.

Acara ini terbuka untuk umum dan tidak dibatasi usia, seluruh elemen

masyarakat dapat menyaksikan acara ini. Dalam program ini setiap episodenya

menyuguhkan ayat-ayat yang bersangkutan dengan kejadian yang sedang

berlangsung. Setelah seluruh ayat dibacakan oleh peserta, dipenghujung acara

Mufasir akan memberikan sedikit penjelasan tentang isi kandungan ayat yang

telah diperlombakan. Setelah penjelasan dari Mufasir, acara ini juga diselingi

dengan kuis “Cerdas Qur’an” yaitu, lomba tentang apa yang telah dijelaskan oleh

Mufasir.

Page 31: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

BAB III

GAMBARAN UMUM STASIUN TELEVISI REPUBLIK INDONESIA

(TVRI) PUSAT JAKARTA

A. Sejarah Perkembangan dan Program Agama Islam di Televisi Republik

Indonesia (TVRI) Pusat Jakarta

1. Sejarah Perkembangan Televisi Republik Indonesia Pusat Jakarta

Pada tahun 1961, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk memasukkan

proyek media massa televisi kedalam proyek pembangunan Asia Games IV di

bawah koordinasi urusan proyek Asia Games IV.

Pada 25 Juli 1961, menteri penerangan mengeluarkan SK Menpen No.

20/SK/M/1961 tentang pembentukan Panitia Persiapan Televisi (P2T).

Tanggal 23 Oktober 1961, Presiden Soekarno yang sedang berada di Wina

mengirimkan teleks kepada Menpen Maladi untuk segera menyiapkan proyek

televisi, dengna jadwak sebagai berikut:

1. Membangun studio di eks AKPEN di senayan (TVRI sekarang)

2. Membangun dua pemancar: 100 watt dan 10 Kw dengan tower 80 meter

3. Mempersiapkan software (program dan tenaga)

Tanggal 17 Agustus 1962, TVRI mulai mengadakan siaran percobaan

dengan acara HUT Proklamasi Kemerdekaan Indonesia XVII dari halaman Istana

Merdeka Jakarta, dengan pemancar cadangan berkekuatan 100 watt.

Tanggal 24 Agustus 1962, TVRI mengudara untuk pertama kalinya

dengan acara siaran langsung upacara pembukaan Asia Games IV dari stadion

utama Gelora Bung Karno.

Page 32: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Tanggal 20 Oktober 1963, dikeluarkan Keppres No. 215/1963 tentang

pembentukan Yayasan TVRI dengan Pimpinan Umum Presiden RI.

Pada tahun 1963 mulailah dirintis pembangunan Stasiun Daerah dimulai

dengan Stasiun Yogyakarta, yang mulai siaran pada akhir tahun 1964 dan

berturut-turut Stasiun Medan, Surabaya, Makasar, Manado, denpasar, dan lain-

lain, yang berfungsi sebagai stasiun penyiaran.

Mulai tahun1977, secara bertahap di beberapa Ibukota Propinsi

dibentuklah Stasiun-stasiun Produksi Keliling atau SPK, yang berfungsi sebagai

perwakilan di daerah, bertugas memproduksi dan merekam paket acara untuk di

kirim dan disiarkan melalui TVRI Stasiun Pusat Jakarta.

Tahun 1974, TVRI diubah menjadi salah satu bagian dai organisasi dan

tatakerja Departemen Penerangan, yang diberi status Direktorat, langsung

bertanggung jawab pada Direktur Jendral Radio, TV, dan Film Departemenm

Penerangan Republik Indonesia.

Tahun 1975, dikeluarkan SK Menpen No. 55 bahan siaran / KEP/

Menpen/ 1975, TVRI memiliki status ganda yaitu selain sebagai Yayasan Televisi

Republik Indonesia juga sebagai Direktorat Televisi, sedang manajemen yang

diterapkan yaitu manajemen perkantoran/ birokrasi.

Pada tanggal 20 Mei 1999, merupakan titik awal sejarah baru TVRI, ketika

Presiden Abdurrahaman Wahid melikuidasi Departemen Penerangan , yang

mengakibatkan stasiun TVRI menjadi tindak jelas, bagaikan anak ayam

kehilangan induk. Dan pada bulan Juni 2000, Presiden mengeluarkan Perturan

Pemerintah No. 36 tahun 2000 tentang perubahan status TVRI menjadi

Perusahaan Jawatan (Perjan), yang secara kelembagaan berada di bawah

Page 33: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

pembinaan dan tanggung jawab kepada Departemen Keuangan RI. Ketika TVRI

belum tuntas dalam melakukan penataan internal sebagai Perusahaan Jawatan,

muncul wacana untuk berubah bentuk TVRI menjadi Persero, yang disusul

dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 2002, tanggal 17 april 2002

yang merubah bentuk TVRI dari Perusahaan Jawatan menjadi Perseroan Terbatas

(PT), di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI dan Kantor Menteri Negara

BUMN31.

2. Program Agama Islam di Televisi Republik Indonesia (TVRI) Pusat

Jakarta

Televisi menyiarkan pesannya dalam bentuk audio visual dengan

mendatangi langsung rumah-rumah penduduk. Dengan kemudahannya penduduk

tidak perlu keluar rumah untuk dapat menikmati aneka ragam hiburan, informasi

yang serba cepat dan memuaskan serta berjenis pendidikan yang jelas.32

Pada dasarnya TVRI menganut konsep general education maksudnya

pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan yang mendidik. Sejak pertama kali

berdiri, TVRI tetap berpegang pada prinsipnya sebagai televisi pemerintah dan

masyarakat, sehingga TVRI harus memberikan pelayanan dan tayangan yang

berorientasi pada keutuhan bangsa dan Negara.

Dari gambaran umum mengenai program-program di stasiun TVRI,

peneliti menyimpulkan bahwa acara TVRI didominasi oleh program acara yang

bersifat documenter dan pendidikan.

31 Tim Penyusun Televisi Republik Indonesia, 40 TVRI Bangkit, (Jakarta: 24 Agustus

2002), h.4-5. 32 Onong Uchjana Effendy, Dinamika Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000),

cet. Ke-4, h. 6

Page 34: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Di stasiun TVRI memiliki beberapa program acara yang ditayangkan

untuk pemirsanya, dari yang sifatnya informasi, hiburan, sampai dengan

pendidikan, yang antara lainnya adalah :

1. Program Berita

2. Program Drama

3. Program Musik

4. Program Pendidikan dan Olahraga

Mengenai program berita terdiri dari informasi yang disiarkan secara

langsung atau Live,seperti Menyongsong Pagi, Info TVRI, Berita Nusantara,

Berita Siang, English News Service, Berita Nasional dan lain-lain. Sedangkan

program hiburan meliputi program musik dan drama seperti, Dangdut Pro Manis,

Jazz, Bintang-bintang Blues dan lain-lain. Sedangkan program pendidikan seperti

pelajaran Bahasa Indonesia, pelajaran Bahasa Inggris, pelajaran Matematika.

Program agama Islam masuk ke dalam program pendidikan (BAPORA),

setiap hari dalam seminggu TVRI menyajikan bentuk yang berbeda. Ada yang

bentuknya, perlombaan membaca Al-Quran, talkshow, monolog, hingga fragmen.

Adapun program acara agama Islam di TVRI meliputi :

Tabel 2

PROGRAM AGAMA ISLAM DI TVRI PUSAT JAKARTA

MATA ACARA Teletilawah Hikmah Pagi CANGLIM

Bincang Ta’lim

PROGRAM

Nasional Nasional Nasional

Page 35: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

WAKTU SIAR Kamis

05.00-06.00 WIB

Senin-Kamis

05.00-06.00 WIB

Kamis (M. I & III)

21.45-23.00 WIB

DURASI

60 Menit

60 Menit

60 Menit

SASARAN Gender : L / P

Umat Islam

Pendidikan : SMP, SMA, Mahasiswa

Pekerjaan :

Karyawan, Petani, Pedagang, Dll

Gender : L / P

Umat Islam

Pendidikan : SMP, SMA, Mahasiswa

Pekerjaan :

Karyawan, Petani, Pedagang, Dll

Gender : L / P

Umat Islam

Pendidikan : SMP, SMA, Mahasiswa

Pekerjaan :

Karyawan, Petani, Pedagang, Dll

TIPE PROGRAM Religious

Religious

Entertainment

FORMAT Kuis Interaktif Dialog Interaktif Variaty Show

JENIS PRODUKSI Studio Live Studio Live, Taping Live Indoor

1. Teletilawah

Teletilawah merupakan perlombaan membaca Al-Qur’an melaui telepon

yang jam tayangnya pada hari Jum’at pagi pukul 05.00-06.00 WIB, berdurasikan

60 menit. Adapun bentuk siarannya Live (langsung).

Teletilawah merupakan suatu program dimana para pemirsa atau penonton

dapat berpartisipasi langsung dalam bentuk interaktif untuk membacakan ayat-

Page 36: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

ayat Al-Qur’an yang diperlombakan. Teletilawah mempunyai beberapa segmen,

diantaranya:

Segmen pertama. Pada segmen ini pembawa acara memberitahu kode atau

pas word kepada pemirsa yaitu “Cinta Qur’an” sebelum mengikuti lomba serta

menginformasikan No telepon dan ayat yang akan diperlombakan juga

memperkenalkan dewan juri dan mufasir. Pembawa acara juga mempersilahkan

salah seorang dari dewan hakim untuk memberikan contoh bacaan dari ayat yang

diperlombakan.

Segmen ke dua. Pembawa acara menyampaikan persyaratan lomba dan

membuka line telpon untuk pemirsa yang hendak mengikuti lomba Teletilwah.

Segmen terakhir. Pembawa acara mempersilahkan Mufasir untuk

menjelaskan makna arti dari surat yang diperlombakan, serta Mufasir memberi

kuis cerdas Qur’an kepada pemirsa dari arti ayat yang dijelaskan Mufasir. Dan

Dewan Hakim menganalisa juga menjelaskan hukum bacaan pada ayat yang

diperlombakan serta pengumuman lomba baca Qur’an.

2. Hikmah Pagi

Hikmah pagi adalah acara pembuka TVRI (setelah penayangan berita)

yang ditayangkan pada pukul 05.00-06.00 WIB yang berdurasikan Enam puluh

menit (60’) dan berbentuk Live (langsung). Bentuk acaranya talkshow yang

dimana salah satu pengisi acara selain pembawa acara yaitu seorang narasumber

atau bintang tamu yang membicarakan atau membahas suatu topik atau tema yang

sedang dibahas.

Page 37: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Program Hikmah pagi bentuk siarannya yaitu adanya interaktif dengan

para pemirsa di rumah melalui telepon dan dengan para pemirsa yang ada di

studio, para pemirsa yang di rumah dapat berbicara langsung dengan pengisi acara

untuk bertanya, memberi tanggapan maupun kritikan melalui dua line telepon

yang disediakan, satu untuk daerah Jakarta dan sekitarnya dan yang satunya lagi

untuk line dari luar daerah.

Hikmah pagi berarti, hikmah yaitu berdakwah harus disampaikan dengan

cara hikmah, dengan cara yang baik dan sesuai dengan kemampuan berfikir

mad’u, sedangkan pagi, karena acaranya disiarkan pada pagi hari, hikmah juga

seperti yang telah dijelaskan didalam Al-Qur’an surah An-Nahl ayat 125:

Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”

Hikmah pagi jam tayangnya setiap hari dalam satu minggu kecuali pada

hari Jum’at, karena adanya penayangan Teletilawah. Hikmah pagi hadir dengan

format yang hampir sama pada setiap harinya, dan yang berbeda setiap harinya

adalah pembahasannya. Perlu diketahui para pemirsa yang menonton program

hikmah pagi tidak hanya di Indonesia saja, melainkan dari Negara tetangga yang

menyaksikan program hikmah pagi melaui parabola.

Page 38: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

3. Bincang Taklim

Bincang taklim adalah sebuah dialog atau obrolan ringan yang

ditayangkan setiap hari Kamis yang berdurasi selama enam puluh menit (60’)

pada pukul 22:05 sampai dengan pukul 23:15 WIB dalam suasana santai

membahas masalah agama. Bincang taklim merupakan acara interaktif dengan

penelephon, penonton dapat berbicara langsung dengan pengisi acara untuk

bertanya, memberikan tanggapan, maupun kritikan melalui dua line telephon yang

disediakan, satu untuk daerah Jakarta dan sekitarnya satu lagi untuk penelephon

dari luar daerah. Setiap episode dibahas topik yang berbeda. Pada segmen yang

lain disajikan hiburan ringan berupa fragmen dan musik.

4. Untukmu Ibu Indonesia

Acara yang ditayangkan setiap hari jumat pada pukul 11.05 WIB sampai

dengan pukul 12.00 WIB yang berdurasi selama enam puluh menit (60’). Bentuk

acaranya adalah talk show, dimana ada seorang pembawa acara beserta

narasumber atau bintang tamu yang membicarakan suatu topik atau tema tertentu.

Acara ini juga membahas berbagai permasalahan seputar kehidupan ibu

rumah tangga dari berbagai kalangan untuk mencari solusi membantu suami,

mengurus rumah tangga, dan mengatasi permasalahan anak. Acara ini Dipandu

oleh Neno Warisman dan Hj. Durrah Baradja, SH. M.Hum.

B. Visi dan Misi Televisi Republik Indonesia (TVRI) Pusat Jakarta

VISI

Visi TVRI adalah menjadi Stasiun TV Pilihan yang berakar pada budaya

Bangsa, untuk menjalin persatuan dan kesatuan

Page 39: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

MISI 1. Menjadi media komunikasi bagi kepentingan nasional yang berlandaskan

persatuan dan kesatuan.

2. Memberikan informasi yang terpercaya, mencerdaskan serta menyajikan

hiburan bermutu bagi masyarakat.

3. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha

4. Membentuk lingklungan kerja yang sehat, harmonis dan profesional bagi

karyawan dan mitra.

C. Struktur Organisasi Perusahaan Televisi Republik Indonesia (TVRI)

Pusat Jakarta

Struktur organisasi PT. TVRI kantor pusat PT.TVRI (persero), yaitu

sebagai berikut:

1. Direktur Utama

Direktur utama berfungsi memimpin, mengatur, dan mengkoordinasikan

tugas anggota direksi sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk

melaksanakan fungsi yang dimaksud, direktur utama dibantu :

a. Satuan pengawasan

b. Sekretariat perusahaan

c. Tenaga ahli

2. Direktorat Berita

Direktorat Berita dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan di bidang

berita. Direktur berita berfungsi sebagai :

Page 40: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

1) Menetapkan kebijakan dibidang produksi dan penyiaran acara

pemberitaan.

2) Menetapkan kebijakan dibidang pendukung produksi dan dokumentasi

acara pemberitaan.

3) Mengkoordinasikan dan mengawasi penyelengaraan produksi dan siaran

berita di lingkungan TVRI.

Direktorat berita terdiri dari:

a. Bidang pemberitaan

b. Bidang produksi

c. Secretariat

d. Kelompok fungsional

3. Direktorat Program

Direktorat Program dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan dibidang

siaran, produksi, pemasaran, serta penjualan. Direktorat program terdiri dari :

a. Bidang siaran

b. Bidang produksi

c. Bidang pemasaran dan penjualan

d. Secretariat

e. Kelompok fungsional

4. Direktorat Teknik

Page 41: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Direktorat Teknik dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan dibidang

teknik. Untuk menyelenggarakan tugas, direktorat teknik berfungsi sebagai:

1) Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pengadaan peralatan

teknik dan prasarana

2) Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan operasional

dan penggunaan peralatan teknik

3) Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pemeliharaan

peralatan teknik

4) Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi pengembangan

peralatan teknik

5) Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi SDM teknik

6) Merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kerjasama teknik

dengan berbagai pihak

Direktorat teknik terdiri dari :

a. Bidang teknik transmisi dan prasarana

b. Bidang teknik produksi dan penyiaran

c. Bidang kerjasama teknik dan teknologi informasi

d. Secretariat

e. Kelompok fungsional

5. Direktorat Keuangan

Direktorat Keuangan dipimpin oleh direktur yang menetapkan kebijakan,

melaksanakan pembinaan, dan menyelenggarakan kegiatan keuangan. Untuk

menyelengarakan tugas tersebut direktorat keuangan mempunyai tugas sebagai :

Page 42: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

1) Merencanakan anggaran TVRI meliputi anggaran program, non-program,

permodalan, dan investasi.

2) Merencanakan dan mengusulkan sumber dana untuk pengelolaan kegiatan

operasional perusahaan

3) Merencanakan jasa konsultasi dibidang keuangan.

4) Merencanakan pengelolaan anggaran kas dan modal kerja perusahaan,

termasuk pengelolaan hutang dan piutang perusahaan.

5) Melaksanakan analisis anggaran, keuangan, dan laporan keuangan.

6) Mengendalikan dan mengevaluasi anggaran dan keuangan.

Direktorat keuangan terdiri dari :

a. Bidang anggaran

b. Bidang keuangan dan investasi

c. Bidang akuntasi dan perpajakan

d. Secretariat

e. Kelompok fungsional

6. Direktorat Umum

Direktorat umum dipimpin oleh direktur yang bertugas menetapkan

kebijakan, melaksanakan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan di bidang

umum dan Sumber Daya Manusia.

Direktorat umum mempunyai fungsi sebagai berikut:

1) Penetapan kebijaksanaan proses pengadaan barang, pengadaan jasa dan

pendistribusian

Page 43: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

2) Penetapan kebijaksanaan perkembangan, pembangunan dan perawatan

sarana dan prasarana umum serta pengelolaan asset.

3) Penetapan, kebijaksanaanpengelolaan SDM

4) Pembinaan kegiatan bidang umum dan personalia seluruh satuan kerja di

lingkungan TVRI

Direktorat umum terdiri dari:

a. Bidang anggaran

b. Bidang keuangan dan investasi

c. Bidang akuntasi dan perpajakan

d. Secretariat

e. Kelompok fungsional

7. Satuan Pengawas Intern

Kepala satuan pengawasan intern bertugas melaksanakan pemerikasaan

intern keuangan, dan pelaksaannya pada TVRI, serta memberikan saran-saran

perbaikan.

Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud kepala Satuan

Pengawas Intern mempunyai fungsi sebagai:

1. Menyusun program kerja pemeriksaan tahunan bidang keuangan dan

operasional, meliputi rencana pemeriksaan rutin, dan pemeriksaan

khusus

2. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeriksa untuk mencegah kerugian

dari penyimpangan pelaksaan peraturan dibidang keuangan,

operasional dan penunjang operasional.

3. Mengkoordinasikan pembuatan laporan hasil pemeriksaan sesuai

jadwal terhadap pemeriksaan terhadap seluruh satuan kerja.

Page 44: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

4. Mengkoordinasikan permintaan laporan pelaksaan tindak lanjut atas

temuan pemeriksaan kepada satuan kerja terkait.

8. Kepala TVRI Stasiun Daerah

Kepala TVRI stasiun daerah bertugas menetapkan kebijakan operasional

penyiaran di daerah dan pemancarluasan siaran nasional, serta menkoordinasikan

pengawasan pelaksanaannya sesuai kebijakan direksi.

9. TVRI Sektor Transmisi

TVRI sektor transmisi bertugas melakukan pengoperasian perawatan dan

perbaikan pemancar/microwave, prasarana melakukan administrasi dan keuangan,

serta mengkoordinasikan pengawasan pelaksanaan sesuai dengan kebijakan

direksi.

10. Kepala Balai Diklat

Kepala pendidikan dan pelatihan bertugas merencanakan,

menyelenggarakan dan mengevaluasi jasa pelatihan dibidang pertelevisian, serta

jasa pemanfaatan fasilitas sarana produksi baik untuk kepentingan TVRI maupun

untuk umum. Selain itu juga bertugas mengkoordinasikan pengawasan

pelaksanaannya.

11. Secretariat Perusahaan

Secretariat perusahaan dalam struktur PT. TVRI (Persero) berada diantara

direktur utama dan pengawasan direksi lainnya. Secretariat perusahaan dipimpin

oleh seorang sekretaris.

Ia berperan sebagai penghubung BOD, senior manajemen, dan pemegang

saham. Selian itu ia juga menjadi penghubung antara pihak manajemen dengan

pihak ketiga dalam menangani masalah non-teknis, serta menjadi penghubung

Page 45: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

direktur penghubung direktur utama jika terjadi pertentangan antara manajemen

dengan unit kerja lainnya.

D. Gambaran Umum Program Teletilawah

Teletilawah merupakan salah satu program acara keagamaan yang

ditayangkan Televisi Republik Indonesia. Teletilawah diadopsi dari program acara

membaca Al-Qur’an pihak telepon melalui radio, untuk diangkat ke media televisi

di kemas dengan cara yang berbeda dengan radio. Salah satunya menampilkan

visual tulisan ayat yang dibacakan. Bentuk acaranya berupa lomba, yaitu lomba

membaca ayat-ayat Al-Qur’an melalui telephone interaktif yang penelponnya bisa

berasal dari berbagai penjuru. Acara ini dipandu oleh dua orang pembawa acara

serta dua orang dewan hakim yang menilai penelpon dalam membaca Al-Qur’an

beserta hukum tajwid yang benar. Selain pembawa acara dan dewan hakim, dalam

acara ini juga terdapat seorang mufasir yang bertugas mengartikan serta

menjelaskan arti dan maksud dari ayat-ayat yang telah di perlombakan.

Program Teletilawah hadir di stasiun TVRI dari tahun 2000 sudah delapan

tahun program ini terlaksana dengan baik. Teletilawah berarti “tele” jauh dan

“tilawah” membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Jadi, membaca Al-Qur’an

dengan jarak jauh melalui siaran televisi. Teletilawah ditayangkan setiap hari

Jum’at dengan durasi Enam Puluh Menit (60’) pukul 05.00-06.00 WIB, acara ini

disiarkan pada pagi hari karena kebanyakan dari masyarakat khususnya umat

Islam biasanya setelah menunaikan ibadah sholat subuh mereka melanjutkan

tidur, oleh karena itu acara ini disiarkan pagi hari selesai sholat subuh agar

memberi kesempatan kepada masyarakat untuk mengawali hidup dalam

pembinaan rohani dengan belajar membaca Al-Quran.

Page 46: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Acara Teletilawah ditayangkan secara Live (langsung) dari studio 8, alasan

disiarkan secara langsung karena format program Teletilawah adalah lomba

melalui telepon interaktif sehingga tidak bisa di rekam atau disiar ulang.

Teletilawah untuk umum. Tidak membatasi usia, pekerjaan, dan jenis kelamin.

“Kadang ada anak-anak justru kita senang kalau yang masih muda untuk

mengikuti Teletilawah” ujar Produser Pelaksana Program Acara Teletilawah,

Bapak Marsono. 33

Program Teletilawah dibagi menjadi 3 segmen. Segmen pertama,

Pembawa acara memberitahu kode atau pas word kepada pemirsa yaitu “Cinta

Qur’an” dan memperkenalkan dewan juri serta mufasir. Segmen ke dua. Pembawa

acara menyampaikan persyaratan lomba dan membuka line telepon untuk

pemirsa.

Segmen terakhir. Yaitu Mufasir menjelaskan makna arti dari surat yang

diperlombakan, dan Mufasir memberi kuis cerdas Qur’an kepada pemirsa.

33 Marsono, Produser, Wawancara Pribadi, Bertempat di Gedung Bapora Lantai 4, Pada

Hari Senin, 19 Mei 2008, Jam 12.30-13.30

Page 47: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

BAB IV

ANALISIS PROGRAM TELETILAWAH

B. Format Program Teletilawah

Format program merupakan rancangan penyajian sebuah program acara

siaran yang berdasarkan pendekatan isi materi atau kemasan dari suatu acara yang

disiarkan. Format acara merupakan sarana acara yang akan memuat nilai-nilai

atau pesan-pesan yang akan disampaikan kepada pemirsa.

Tabel 3

PROGRAM TELETILAWAH DI TVRI

MATA ACARA

TELETILAWAH

FORMAT

Kuis Interaktif

PROGRAM

Nasional

WAKTU SIAR

Kamis

05.00-06.00 WIB

Page 48: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

DURASI

60 Menit

SASARAN

Gender :

L / P

Umat Islam

Pendidikan :

SMP, SMA,

Mahasiswa

Pekerjaan :

Karyawan, Petani, Pedagang, Dll

TIPE PROGRAM

Religious

TUJUAN Meningkatkan minat membaca Al-Qur’an secara

tartil (baik & benar)

KRITERIA Lomba membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an melalui

telepon interaktif dan ayat akan dibahas oleh

narasumber

JENIS PRODUKSI

Studio Live

Page 49: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Program Teletilawah menggunakan format kuis interaktif atau lomba yaitu

lomba membaca ayat-ayat Al-Qur’an melalui telepon interaktif yang penelponnya

dari berbagai daerah. Di mana pembawa acara mengajak pemirsa untuk mengikuti

lomba membaca Al-Qur’an pada program Teletilawah. Materi dalam program

Teletilawah adalah terarah pada ayat-ayat Al-Quran yang diperlombakan.

Program Teletilawah disiarkan secara Live (langsung) dari studio 8 TVRI

Pusat Jakarta mulai pukul 05.00-06.00 WIB. Program Teletilawah menekankan

pada segmen kedua, yaitu pemirsa yang mengikuti lomba membaca Al-Quran

melalui telepon di simak oleh dewan hakim dengan penilaian dari dua unsur.

Pertama, dari sudut pandang lagu dan suara, kedua tajwid atau hukum bacaan.34

Program Teletilawah dipandu dua pembawa acara (seorang perempuan

dan seorang laki-laki), dua dewan hakim yang menganalisa juga menjelaskan

tentang para peserta lomba Teletilawah, dan seorang mufasir yang menjelaskan

makna dan arti dari surat yang diperlombakan.

Penyajian suatu acara Televisi berjalan baik dan buruknya juga

dipengaruhi oleh pembawa acara, karena dengan adanya pembawa acara yang

akan dibawakan akan lebih terarah, materi maupun pengaturan waktu agar acara

yang dibawakan bersifat dinamis.

Program Teletilawah dibagi menjadi 3 segmen dengan durasi 60 menit. 10

menit digunakan untuk comersial break dalam dua kali bagian, masing-masing

untuk comersial break berdurasi 2 menit.

Segmen pertama, dengan durasi lima menit. Pada segmen ini pembawa

acara memberitahu kode atau pasword kepada pemirsa yaitu “Cinta Qur’an”

34 Abdul Satar Gani, Dewan Hakim, Wawancara Pribadi, bertempat di Gedung TVRI

Lantai 3, Pada Hari Selasa, 27 Mei 2008, Jam 13.00 WIB

Page 50: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

sebelum mengikuti lomba serta menginformasikan No telepon dan ayat yang akan

diperlombakan juga memperkenalkan dewan hakim dan mufasir. Pembawa acara

juga mempersilahkan salah seorang dari dewan hakim untuk memberikan contoh

bacaan dari ayat yang diperlombakan.

Segmen ke dua, tiga puluh lima menit. Pembawa acara menyampaikan

persyaratan lomba dan membuka line telpon untuk pemirsa yang hendak

mengikuti lomba Teletilawah.

Segmen terakhir berdurasi sepuluh menit, yaitu pembawa acara

mempersilahkan mufasir untuk menjelaskan makna arti dari surat yang

diperlombakan, serta mufasir memberi kuis cerdas Qur’an kepada pemirsa dari

arti ayat yang dijelaskan mufasir. Dan dewan hakim menganalisa juga

menjelaskan hukum bacaan pada ayat yang diperlombakan serta pengumuman

lomba baca Qur’an.

Jalur komunikasi pemirsa untuk mengikuti Teletilawah atau lomba baca

Al-Qur’an adalah melalui telepon. Karena program Teletilawah sifatnya siaran

langsung (Live), maka program Teletilawah tidak bisa untuk di rekam atau disiar

ulang. Untuk itu pemirsa dapat langsung mengikuti lomba melalui line telepon

dan pemirsa yang lain juga bisa menyimak langsung dari layar kaca televisi di

rumah.

Target penonton Teletilawah di TVRI adalah seluruh masyarakat

Indonesia, tidak dilihat dari dari segi usia, pekerjaan, dan jenis kelamin. Karena

televisi merupakan media massa yang tidak dapat diketahui siapa dan bagaimana

kondisinya, karena khalayaknya heterogen, jadi siapapun berhak menonton acara

tersebut, secara geografis pun demikian, dari pelosok desa di Indonesia bahkan

Page 51: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

mancanegara sekalipun dapat menontonnya dengan menggunakan antena

parabola.

Strategi waktu untuk penayangan program Teletilawah yaitu mulai pukul

05.00-06.00 WIB, karena setelah melakukan ibadah sholat subuh memberi

kesempatan kepada masyarakat untuk mengawali hidup dalam pembinaan rohani

dengan belajar membaca Al-Quran.35

Setiap program acara memiliki satuan acara, begitu juga dalam program

Teletilawah memiliki satuan acara sebagai acuan selama proses produksi agar

tidak menyimpang dari tema yang ditentukan. Berikut contoh satuan acara

Teletilawah :

Tabel 4

RUNDOWN TELETILAWAH

Qs. Al-Jumu’ah ayat 9

Hari : Jum’at Tanggal : 15 Februari 2008 Pukul : 05.00-06.00 WIB

NO SOURCE VIDEO AUDIO DURASI

1 VTR / PB OPENING TUNE VTR / PB 15”

Penyiar membuka acara Teletilawah SI : Hj. Elvi Hudriah

Pembawa acara SI : H. Sukeri Abdillah

Pembawa acara SI : Busana : Lavileta Penyiar menginformasikan No. Telepon / ayat yang akan dipelombakan serta

Live Sto

Pasword Cinta

Qur’an

02’

35 Marsono, Produser, Wawancara Pribadi, Bertempat di Gedung Bapora Lantai 4, Pada Hari Senin, 19 Mei 2008, Jam 12.30-13.30 WIB

Page 52: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

2

Cam / Sto / Chargen

memperkenalkan dewan juri dan mufasir.

SI : No. telepon : 021- 5743478 (luar jabotabek) 5743476 (jabotabek) SI : Qs. Al-Jumu’ah ayat 9 SI : Nama Juri :

1. Ustad. Drs. H. Imron Rosyadi

2. Ustad. Drs. H. Adbul Satar Gani, MA

SI : Nama Mufasir :

Ustadzah. Dr. Hj. Nur Rofiah Biluzm

Penyiar mempersilahkan salah seorang dewan juri untuk memberikan contoh bacaan dari Ayat yang diperlombakan. SI : Ustad. Drs. H. Imron Rosyadi

Live Sto

03’

3 VTR / PB BRIDGING VTR / PB

PC I TV Comercial Break PC 2’

VTR / PB TV Comercial Break VTR / PB

4

Cam / Sto / Chargen

Lomba Teletilawah (session 2) Penyiar menyampaikan persyaratan lomba Serta penjelasan lain SI : WINDOW AYAT SI : ADO Juri SI : Nama dan alamat peserta

Live Sto

30’

5 VTR / PB BRIDGING VTR / PB

6 PC TV Comercial Break

2’

7 BRIDGING

Page 53: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

8 Cam / Sto / Chargen

Lomba Teletilawah (session 2) Penyiar menyampaikan persyaratan lomba Serta penjelasan lain SI : Mufasir

Live Sto 15’

9 Cam / Sto / Chargen

Penyiar menyampaikan persyaratan lomba serta penjelasan lain, penyiar mempersilahkan Mufasir untuk menjelaskan makna dan arti dari surat yang diperlombakan

Live Sto 6’

10 Sto / Cam

Quis cerdas Quran SI : PERTANYAAN QUIS

Live Sto 1’

11 Sto / Cam

Analisa dan penjelasan dewan juri tentang para peserta teletilawah / pengumuman pemenang SI : NAMA DEWAN HAKIM SI : Nama dan alamat pemenang

Live Sto 3’

12 Sto / Cam

PEMENANG QUIS CERDAS QUR’ANOSSING / KERABAT KERJA

Live Sto 1’

13 Sto / Cam

CLOSSING / KERABAT KERJA

Live Sto Illustrasi Musik

2’

Dalam satuan acara terdapat nama acara, kemudian di bawahnya

tercantum surat yang akan diperlombakan, serta waktu dan jam penayangan. Hal

ini dilakukan untuk mempermudah proses produksi.

Sebelum memulai proses produksi Live penanggung jawab serta pengisi

acara harus sudah memiliki dan mempelajari skrip. Dalam skrip format program

Page 54: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Teletilawah di segmen pertama, opening tune (musik) yang berdurasi 15 detik.

Dilanjutkan pembawa acara membuka acara Teletilawah dengan menyapa

pemirsa dengan kalimat yang membangkitkan penonton atau pemirsa untuk

mengikuti kuis interaktif membaca Al-Qur’an dan surat yang akan

diperlombakan. Tidak ketinggalan memberitahukan password (kata kunci) kepada

pemirsa yaitu “Cinta Qur’an” serta memberitahu no telpon untuk wilayah

jabotabek dan di luar jabotabek. Kemudian memperkenalkan dua dewan hakim,

dan mufasir. Salah satu dewan hakim mencontohkan surat yang akan

diperlombakan.

Pada segmen ke dua. Pembawa acara membuka line telpon untuk pemirsa

yang ingin mengikuti kuis interaktif Teletilawah. Pada segmen ini berdurasi 30

menit.

Segmen ke tiga yaitu segmen terakhir. Membuka line telpon yang terakhir.

Kemudian pembawa acara mempersilahkan mufasir untuk menjelaskan maksud

dari arti ayat yang diperlombakan. Kemudian dewan hakim memberikan evaluasi

kepada pemirsa dan mengumumkan pemenang kuis interaktif. Dilanjutkan

pembawa acara memberikan kuis cerdas Qur’an kepada pemirsa di rumah. Pada

segmen terakhir ini berdurasikan 20 menit.

Semua program ada kekurangan dan kelebihannya, dalam memproduksi

program acara ini pun, memiliki beberapa kekurangan tetapi tidak terlalu

signifikan, lebih kepada hal-hal teknisnya, mungkin ke waktu tampil, atau

ketajaman gambar di saat produksi. Dan hambatan yang biasa terjadi lebih bersifat

teknis, contoh: salah satu pengisi acara tiba-tiba membatalkan untuk mengisi acara

Page 55: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

dan biasanya untuk menanganinya yaitu dengan mengembalikan pada komitmen

mereka yang sudah disetujui di awal kontrak.

Materi pada program Teletilawah di TVRI adalah membahas ayat-ayat Al-

Qur’an. Materi atau ayat yang diperlombakan berdasarkan momen, kalender dan

kondisi yang berkembang dalam masyarakat. Jadi materi yang disajikan melihat

kalender dan apa yang sedang terjadi di masyarakat, misalnya tanggal 17 agustus,

maka Teletilawah menyajikan tema seputar kemerdekaan RI, tentunya dengan

semangat keIslaman dan saat maulid tiba maka tema yang disajikan adalah seputar

maulid Nabi Muhammad SAW.36

Tabel 5

Produksi Teletilawah Bulan Februari 2008

EPS / TANGGAL

SIARAN

SURAT YANG DIPERLOMBAKAN

PEMBAWA ACARA

DEWAN HAKIM

MUFASIR

01-02-08 Al-Qashah Ayat 77

H. Sukeri Abdillah, MM dan Hj. Elvi Hudriah, M. Ag

Drs. H. Abdul Satar Gani, MA dan H. Fauzi Ridwan S, Ag

Prof. Dr. H. Muslim Nasution MA

08-02-08 Al-Araff Ayat 96

Drs. H. Rahmadji Asmuri dan Hj. Lili Rachmawati M, Ag

Drs. H. Syarifuddin Muhammad dan H. Syahdi SAS, S. Ag

Prof. Dr. H. Dedy Ismatullah

36 Abdul Satar Gani, Dewan Hakim, Wawancara Pribadi

Page 56: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

15-02-08 Al-Jumuah Ayat 9

Hj. Elvi Hudriah, M. Ag dan H. Sukeri Abdillah, MM

Drs. H. Imron Rosyadi dan Drs. H. Abdul Satar Gani, MA

Dr. Hj. Nur Rofiah Biluzm

22-02-08 Ali-Imran Ayat 185

H. Sukeri Abdillah, MM dan Hj. Elvi Hudriah, M. Ag

Drs. H. Abdul Satar Gani, MA dan Hj. Maria Ulfa MA

KH. Abdul Hakim Fauzi

Kriteria pemilihan pengisi acara Teletilawah di TVRI meliputi:

1) Pembawa acara atau Presenter

Para pengelola program Teletilawah memiliki kriteria dalam memilih

pembawa acara/presenter, diantaranya sebagai berikut:

a) Menarik dari segi Broadcast (vokal dan penampilan)

b) Berwawasan luas

c) Dapat menghidupkan materi yang dibawakan

d) Mampu mendampingi narasumber dari berbagai disiplin keilmuwan

e) Dapat berimprovisasi

Adapun beberapa presenter yang dipilih oleh pengelola program acara

Teletilawah adalah:

a) H. Sukeri Abdillah, MM

b) Hj. Elvi Hudriah, M. Ag

c) Drs. H. Rahmadji Asmuri

d) Hj. Lili Rachmawati M, Ag

Dalam setiap episodenya, Teletilawah mempunyai beberapa presenter

yang memliki daya tarik dalam setiap penampilannya.

Page 57: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

2) Dewan Hakim

Para pengelola program Teletilawah memiliki kriteria dalam memilih dewan

hakim, diantaranya sebagai berikut:

a) Menarik dari segi Broadcast (vokal dan penampilan)

b) Berwawasan luas

c) Mengetahui dari segi tilawah dan tajwid

d) Dapat berimprovisasi

Berdasarkan kriteria tersebut, maka terpilihlah beberapa dewan hakim dari berbagai lembaga atau aktivitasnya sebagai berikut:

a) Drs. H. Abdul Satar Gani, MA

b) H. Fauzi Ridwan S, Ag

c) H. Syahdi SAS, S, Ag

d) Drs. H. Syrifuddin Muhammad

e) Drs. H. Imron Rosyadi

f) Hj. Maria Ulfa MA

3) Narasumber atau Mufasir

Pengelola Program Teletilawah memiliki kriteria yang harus ada pada seorang narasumber atau mufasir. Adapun kriterianya adalah sebagai berikut:

a) Memiliki kualitas ilmu Al-Qur’an

b) Mengerti konsentrasi ilmu tafsir,

c) Dari sisi keilmuwan yang sesuai tema atau praktisi

d) Menarik dari segi broadcast (vokal dan penampilan)

Berdasarkan kriteria tersebut, maka terpilihlah beberapa narasumber atau mufasir dari berbagai lembaga atau aktivitasnya sebagai berikut:

a) Prof. Dr. H. Muslim Nasution MA

b) Prof. DR. Deddy Ismatullah

c) Dr. Hj. Nur Rofiah Biluzm

d) KH. Abdul Hakim Fauzi

Page 58: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Dalam setiap episodenya, Teletilawah selalu menampilkan narasumber

atau mufasir yang memiliki kriteria yang berbeda.

C. Proses Produksi Program Teletilawah

Dalam program siaran produksi Teletilawah di TVRI Pusat Jakarta, sebelum

melangkah kepelaksanaan dalam jalannya suatu program, maka dibutuhkan suatu

perencanaan yang baik dan yang bertanggung jawab mengenai jalannya suatu

program tersebut yang diatur oleh sutradara/pengarah acara atau disebut juga PD

(Program Director).

Peranan seorang pengarah acara sebagai penanggung jawab jalannya

program, dituntut untuk bisa membuat suatu konsep atau kemasan dengan sebaik

mungkin, pengarah acara juga mempunyai wawasan dan kemampuan dalam

merealisasikan ide-ide kreatif serta mengarahkan proses produksi. Biasanya

seorang pengarah acara dalam melaksanakan produksi ada tahapan-tahapan

sebagai salah satu tanggung jawabnya, diantaranya dari factor intern, dan ekstern.

Di lihat dari factor intern, seorang pengarah acara merencanakan bagaimana

menyiapkan settingan dekorasi, Lighting, audio, kamera, make-up, dan lain-lain.

Peranan seorang pengarah acara disini adalah melakukan koordinasi dan

kerjasama dengan pihak-pihak terkait di atas.

Jika dilihat dari factor ekstern, peranan seorang pengarah acara,

melakukan kerjasama dengan pihak lain, yaitu mencari atau menghubungi seorang

narasumber yang cocok dan sesuai dengan tema yang akan disajikan, dalam

mencari narasumber seorang pengarah acara harus mengetahui kekurangan dan

kelebihan narasumber tersebut, agar ketika acara berlangsung tidak terjadi sesuatu

yang tidak diinginkan. Dan berdasarkan pengalaman seorang pengarah acara

Page 59: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

apabila seorang narasumber layak untuk ditampilkan lagi dengan tema atau materi

yang berbeda maka tidak menutup kemungkinan pengarah acara dapat

menghubungi narasumber itu lagi.

Suatu produksi program televisi yang melibatkan banyak peralatan, orang

dan dengan sendirinya biaya yang besar, selain memerlukan suatu organisasi yang

rapi juga perlu suatu tahap pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien. Setiap

tahap harus jelas kemajuannya dibandingkan dengan tahap sebelumnya. Tahapan

produksi terdiri dari tiga bagian di televisi yang lazim disebut standard operation

procedure (SOP), seperti berikut:

1. Pra Produksi

2. Produksi

3. Pasca Produksi

Demikian juga dengan produksi program Teletilawah di TVRI Pusat

Jakarta, mempunyai tahapan seperti diatas.

1. Pra Produksi Program Teletilawah di TVRI Pusat Jakarta

Tahap pra produksi atau perencanaan merupakan pengembangan dari

desain program menjadi desain produksi atau semua kegiatan mulai dari

pembahasan ide, gagasan awal sampai dengan pelaksanaan pengambilan gambar

atau shooting.

Perencanaan suatu program secara umum melahirkan kebijakan umum

tentang bagaimana mengatur alokasi waktu dan materi siaran dalam sehari,

seminggu atau setahun. Perencanaan program televisi juga diarahkan untuk dapat

Page 60: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

memilih dan menjadwalkan penayangan suatu program yang dapat menarik

sebanyak mungkin penonton.37

Tahap ini sangat penting, jika dilaksanakan dengan rinci dan baik sebagian

pekerjaan dari produksi yang direncanakan sudah beres. Kegiatan produksi antara

lain:

a. Penemuan ide

Tahap ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan,

membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah

mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

Tapi ide bisa saja tidak timbul dari satuan kerja produksi, tetapi dapat

timbul dari pihak luar, seperti event organizer, production house, biro iklan.

Dalam mencari ide sebagai landasan untuk dikembangkan seorang produser harus

mempertimbangkan beberapa hal antara lain:

1. Apakah ide atau gagasan cukup menarik

2. Apakah kekuatan yang tersembunyi dalam ide atau gagasan tadi

3. Apabila ide atau gagasan tadi dapat dirubah menjadi program siaran,

apa manfaat bagi khalayak dan bagaimana dampaknya

4. Kalau ide tadi akan diangkat menjadi program siaran, harus ada alasan

yang meyakinkan.

b. Perencanaan

Perencanaan meliputi penetapan jangka waktu kerja (time schedule),

penyempurnaan naskah, lokasi, dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya

37 Marsono, Produser, Wawancara Pribadi.

Page 61: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara

hati-hati dan teliti.

c. Persiapan

Tahap ini meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-

menyurat. Pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan.

Semua persiapan diselesaikan menurut jangka waktu kerja yang sudah ditetapkan.

Kunci keberhasilan produksi program televisi sangat ditentukan oleh keberesan

tahap perencanaan dan persiapan itu.

2. Produksi Program Teletilawah di TVRI Pusat Jakarta

Setelah proses perencanaan dan persiapan selesai, pelaksanaan produksi

bisa dimulai. Produser bekerja sama dengan para pengisi acara dan crew mencoba

mewujudkan apa yang direncanakan yang tertulis dalam script menjadi gambar,

susunan gambar yang dapat bercerita.

Produksi adalah seluruh kegiatan liputan baik di studio maupun di

lapangan, proses liputan yang disebut juga taping. Merencanakan sebuah produksi

program televisi, seorang produser professional akan dihadapkan pada pemikiran

yang mendalam, yaitu materi produksi, sarana produksi, biaya produksi,

organisasi pelaksanaan produksi dan tahap pelaksanaan produksi.

1. Materi produksi

Seorang produser professional dengan cepat mengetahui apakah materi

atau bahan yang ada dihadapannya akan menjadi materi produksi yang baik atau

tidak. Seorang produser ketika ia berhadapan dengan suatu karya cipta, musik,

lagu, atau lukisan, gagasannya mulai bergerak.

Page 62: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Materi produksi merupakan sebuah ide yang akan dirubah menjadi suatu

karya produksi berbentuk audio visual. Di mana ide yang muncul dibuat konsep

dan format programnya, kemudian dibuatlah naskah atau satuan acara yang

merupakan rangkaian dari sebuah acara yang dibuat. Dengan format acara yang

baik tentunya sebuah ide akan dapat diminati dan diterima penonton.

Materi produksi ini didapatkan oleh tim kreatif melalui ide-ide dari seluruh

tim yang kemudian mereka satukan atau mereka pilih ide mana yang memang

layak untuk diambil. Sebagai contoh pada tanggal 1 Februari 2008 dipilih surat

Al-Qhasash ayat 77 karena pada saat itu kondisi masyarakat banyak yang tidak

mensyukuri nikmat yang telah diberikan, bahkan banyak dari umat islam sendiri

yang saling berbuat kerusakan kepada sesama umat islam maupun umat lainnya.

Materi merupakan isi pesan yang disampaikan kepada khalayak penonton,

pemilihan materi tentunya harus sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang

berkembang dalam masyarakat, dan juga berkenaan dengan kehidupan sehari-hari.

Materi dalam program Teletilawah adalah surat yang dilombakan, dan di

penghujung acara surat yang diperlombakan akan dijelaskan oleh narasumber atau

mufasir.

Melalui surat yang diperlombakan, acara Teletilawah menyampaikan

pesan kepada masyarakat. Contohnya melalui surat Al-Qhasash acara Teletilawah

menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa seluruh manusia dianjurkan

untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan, serta berbuat baik kepada

seluruh umat manusia.

Adapun surat yang diperlombakan pada program Teletilawah bulan

Februari adalah:

Page 63: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Tabel 7

SURAT YANG DIPERLOMBAKAN

No Tanggal Siaran Judul

Ayat / Surat

1 01 Februari 2008 Qs. Al-Qashash 77

2 08 Februari 2008 Qs. Al-Araff 96

3 15 Februari 2008 Qs. Al-Jumu'ah 9

4 22 Februari 2008 Qs. Al-Imran 185

Qs. Al-Qashash 77

77. Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.

Qs. Al-Araaf 96

Page 64: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

⌧ ⌧

96. Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, Pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.

Qs. Al-Jumu’ah 9

9. Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.

Qs. Ali-Imran 185

☺ ☺

185. Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. dan Sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka

Page 65: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

dan dimasukkan ke dalam syurga, Maka sungguh ia Telah beruntung. kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

2. Sarana produksi

Sarana produksi adalah sarana yang menjadi penunjang terwujudnya ide

menjadi konkret, yaitu hasil produksi. Tentu saja diperlukan kualitas alat standar

yang mampu menghasilkan gambar dan suara yang bagus. Kepastian adanya

peralatan mendorong kelancaran seluruh persiapan produksi.

Ada tiga unit pokok peralatan yang diperlukan sebagai alat produksi, yaitu

unit peralatan perekam gambar, unit peralatan perekam suara, dan unit peralatan

pencahayaan.

Sarana pendukung dalam pelaksanaan produksi program Teletilawah

adalah:

a. Kamera (alat penangkap gambar)

b. Switcher (alat pemandu gambar)

c. Audio mixer (alat pengatur suara)

d. VTR / video tape recorder (alat perekam gambar dan suara)

e. Lighting (pencahayaan)

Prasarana juga merupakan penunjang dalam produksi Program Teletilawah

yaitu:

a. AC / ruang control dengan penyejuk udara

b. Studio produksi lengkap dengan system lampu, suara, dan kamera

elektronik dan penyejuk udara (AC)

c. Visual editing / penyuting gambar

d. Property

Page 66: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

3. Organisasi Pelaksanaan Produksi

Suatu produksi program televisi merupakan satuan kerja yang akan

menangani proses produksi secara bersama-sama sampai hasilnya disiarkan.

Meskipun mereka bertugas dibidang yang berbeda tapi tetap memiliki tujuan yaitu

menghasilkan produksi yang disiarkan sesuai dengan rencana yang telah

ditetapkan. Agar pelaksanaan produksi lancar, produser harus memikirkan juga

penyusunan organisasi pelaksanaan produksi yang serapi-rapinya. Suatu

organisasi pelaksanaan produksi yang tidak disusun secara rapi akan menghambat

jalannya produksi. Adapun bagan organisasinya sebagai berikut:

Dalam produksi Teletilawah, Produser eksekutif adalah Bapak Yon

anwar, beliau adalah kepala produksi yang mengawasi dan melindungi acara

tersebut. Produser eksekutif tersebut dibantu oleh Produser yaitu Bapak Marsono,

Assisten Produser Bapak Johan syafril, Unit Manager Ibu Linda Program Director

Ibu susila yeti, Assisten. Program Director Bapak Matsuroh, Floor Director Bapak

Sulistiono VTRman Bapak Irfan dan Bapak Taufik, Audioman Bapak Fadholi,

Cameraman Bapak Trisoto, Bapak Joko, dan Bapak Rudi, Lightingman Bapak

Paijo, CG operator Bapak Arsani, Art director Bapak Harius taher, Technical

director Bapak Arfian, Property Bapak Sumirah dan Bapak Sabadi, Make up Ibu

Rina arsani.

4. Tahap pelaksanaan produksi

Pengambilan gambar pada program Teletilawah yaitu secara langsung,

hasil produksi pada program ini dapat langsung dilihat pemirsa di rumah waktu itu

juga, tanpa proses editing. Proses produksi siaran langsung seperti program

Teletilawah ini memiliki resiko yang sangat tinggi, baik teknis atau non teknis.

Page 67: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Secara teknis kerusakan alat dapat menyebabkan terganggunya acara

seperti rusaknya audio menyebabkan tidak adanya suara, putusnya lampu dapat

menjadi gambar gelap. Dalam hal non teknis seperti keterlambatan pengisi acara,

pernyataan atau pertanyaan yang menyimpang dari pembahasan tidak dapat

ditarik kembali. Berbeda dengan hasil rekaman jika ada kesalahan, dapat di ulang

kembali.

Pelaksanaan pengambilan gambar atau shooting merupakan proses kreatif

yang merubah naskah menjadi bentuk audio visual dan yang memegang peranan

penting dalam proses ini adalah tim kreatif dan juga crew yang bekerja dalam

program Teletialwah.

Dalam tahap pelaksanan produksi tim Teletilawah khususnya tim kreatif

dan asisten produksi harus terlebih dahulu membereskan semua kontrak, perizinan

dan surat-menyurat untuk keperluan shooting.38

Tabel 6

Produksi Program Teletilawah Di TVRI

NO JENIS Jum’at Tgl

01/02/08

Jum’at Tgl

08/02/08

Jum’at Tgl

15/02/08

Jum’at Tgl

22/02/08 1 Format

Program Kuis

Interaktif Kuis

Interaktif Kuis

Interaktif Kuis

Interaktif

2 Waktu Tayang

05.00-06.00

05.00-06.00

05.00-06.00

05.00-06.00

3 Durasi 60 Menit 60 Menit 60 Menit 60 Menit 4 Ayat yang

dilombakan Qs. Al-Qashash 77

Qs. Al-Araff 96

Qs. Al-Jumu’ah 9

Qs. Ali-Imran 185

38 Marsono, Produser, Wawancara Pribadi,

Page 68: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

5 Pembawa Acara

H. Sukeri Abdillah, MM dan Hj. Elvi Hudriah, M. Ag

Drs. H. Rahmadji Asmuri dan Hj. Lili Rachmawati M, Ag

Hj. Elvi Hudriah, M. Ag dan H. Sukeri Abdillah, MM

H. Sukeri Abdillah, MM dan Hj. Elvi Hudriah, M. Ag

6 Dewan Hakim

Drs. H. Abdul Satar Gani, MA dan H. Fauzi Ridwan S, Ag

Drs. H. Syarifuddin Muhammad dan H. Syahdi SAS, S. Ag

Drs. H. Imron Rosyadi dan Drs. H. Abdul Satar Gani, MA

Drs. H. Abdul Satar Gani, MA dan Hj. Maria Ulfa MA

7 Mufasir Prof. Dr. H. Muslim Nasution MA

Prof. Dr. H. Dedy Ismatullah

Dr. Hj. Nur Rofiah Biluzm

KH. Abdul Hakim Fauzi

8 Kuis Cerdas Qur’an

Apa arti dari “Wa ahsin kamaa ahsanallaahu”?

Apa yang dimaksud dengan berkah?

Apa maksud lafadz ”wa dzaruulbai’a ” ?

Siapakah yang termasuk orang yang beruntung yang dijelaskan pada Qs. Ali Imran 185?

9 Penelpon 10 Penelpon

11 Penelpon 11 Penelpon 12 Penelpon

10 Jenis Produksi

Live / Langsung

Live / Langsung

Live / Langsung

Live / Langsung

3. Pasca Produksi Program Teletilawah di TVRI Pusat Jakarta

Tahapan post production ini merupakan suatu kerja pada tahapan terakhir

dari bahan yang telah di produksi, baik dengan satu maupun beberapa kamera,

penyelesaian pekerjaannya meliputi:

a. Melakukan penyutingan suara atau gambar

b. Pengisian grafik, baik yang berbentuk tulisan maupun berupa photo

dan sebagainya

c. Pengisian narasi

d. Pengisian ilustrasi musik

Page 69: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Dalam produksi program Teletilawah yang disiarkan secara langsung tidak

diperlukan penyutingan / pengeditan lagi, dimana ketika proses produksi disiarkan

secara langsung, maka acara dapat dinikmati langsung oleh penonton waktu itu

juga.

Dalam siaran langsung, satu kesalahan tidak dapat ditolerir dan diperbaiki.

Dalam produksinya harus dilaksanakan secara teliti dan perlu kosentrasi tinggi

dari kerabat kerja produksi, sinyal dipancarkan kepada pesawat penerima sinyal

yaitu program siaran langsung dapat ditonton saat itu juga.

Page 70: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan observasi, menganalisa data dan dalam rangka

menjawab rumusan pertanyaan dalam skripsi ini, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan, yaitu :

1. Program Teletilawah termasuk salah satu program dakwah di stasiun

TVRI Pusat Jakarta dalam format kuis interaktif yaitu lomba membaca Al-

Quran dan disiarkan setiap hari Jum’at dengan durasi 60 Menit pada pukul

05.00-06.00 WIB. Program Teletilawah sangat mendukung kualitas

programnya dari pembawa acara, dewan hakim dan narasumber atau

mufasir yang memiliki wawasan luas sehingga setiap pembahasannya

dapat dengan mudah dicerna oleh penonton. Para kerabat kerja merupakan

faktor yang sangat penting karena tanpa kerjasama dari para crew semua

tidak akan ada tayangan Teletilawah. Dalam proses produksi Teletilawah

masalah terbesar adalah pendanaan.

2. Proses produksi program Teletilawah memiliki tahapan yang sama yaitu

tahap pra produksi, produksi, dan pasca produksi. Di mana dalam setiap

tahap memiliki keterkaitan yang berkesinambungan dan tidak dapat

dipisahkan satu dengan lainnya.

a. Pra Produksi diantaranya:

Page 71: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

1) Pencarian ide dalam ayat yang diperlombakan dan kuis cerdas Qur’an

dilakukan oleh Dewan Hakim Bapak Abdul Satar Gani, beliau adalah

salah satu Dosen UIN Fakultas Dakwah dan Komunikasi

2) Format program Teletilawah adalah kuis interaktif dengan penonton di

rumah.

3) Pemilihan materi atau ayat yang diperlombakan berdasarkan kondisi

atau keadaan yang sedang terjadi dalam masyarakat.

4) Waktu tayang program Teletilawah berdurasikan 60 menit dari pukul

05.00-06.00 WIB dan disiarkan secara Live (langsung).

b. Produksi diantaranya :

1. Surat yang diperlombakan pada produksi Teletilawah dalam bentuk run

down.

2. Sarana dan prasarana produksi yang digunakan pada produksi

Teletilawah adalah: Kamera, audio, switcher, VTR (Video Tape

Recorder), Character Generator, Lighting, studio, ruang control dan

property.

3. Organisasi produksi yang kooperatif disusun untuk menyiarkan acara

Teletilawah, yaitu Prod eksekutif: Produser, Ass: Produser, Tim

Kreatif, Unit Manager, PD , Ass. PD, Floor Director, Switcherman,

VTRman, Audioman, Cameraman, Lightingman, CG operator, Art

director, Technical director, Property, Make up.

4. Set up yang dilakukan Produksi Teletilawah adalah setengah jam

sebelum acara ditayangkan dan rehearsal dilakukan seminggu sekali.

Page 72: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

5. Pelaksanaan shooting Teletilawah adalah Siaran langsung (live), di

studio dengan multi kamera.

c. Pasca produksi Teletilawah pada bulan Februari diantaranya:

1. Disiarkan secara langsung.

2. Tidak ada siaran ulang.

3. Dari studio langsung disalurkan ke pemancar dan dipancarluaskan ke

pesawat televisi.

B. Saran-saran

Dari uraian yang dikemukakan dan fakta yang ditemukan. Maka saran-

saran penulis sebagai berikut:

1. Pengemasan format Teletilawah lebih baik lagi, agar tidak monoton dilihat

pemirsa.

2. Produser dapat menghandel pemenang yang pernah menang untuk tidak

mengikuti kuis interkatif Teletilawah lagi.

3. Pada saat peserta salah membacakan ayat Al-Qur’an atau tajwid dapat

dievaluasi pada saat itu juga.

4. Pada saat penyiaran program-program siaran agama Islam hendaknya para

pelaku penyiaran yang terlibat lebih berani menampilkan tayangan pada

waktu-waktu lain, tidak hanya waktu pagi saja, sehingga penonton lebih

mengetahui dan menyukai acara-acara agama Islam.

Page 73: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan :

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar Srata 1 di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 18 Juli 2008

Nurul Mardhiyah

Page 74: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Program Director

Ass.Program Director

Art Director

Floor Director

Property Make Up

Switcher VTR Sound Mixer Camerame Lightingman T D CGO

Page 75: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

HASIL INTERVIEW

Nama : Marsono

Jabatan : Produser Pelaksana Program Acara Teletilawah

Hari : Senin, 19 Mei 2008

Waktu : 12.30 WIB

Tempat : Gedung BAPORA Lantai 4

T : Apa yang melatarbelakangi program Teletilawah?

J : Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mencintai seni

baca al-quran untuk menampilkan hasil dari belajar baca al-quran.

T : Apa Visi dan Misi dari program Teletilawah?

J : Visi misinya untuk syi’ar. Syi’ar dari pembelajaran al-quran.

Visinya ingin menimbulkan semangat untuk mencintai Al-Qur’an.

Karena Al-Qur’an sebagai kitab sucinya umat islam sebagai standar

pertama dan utama ajaran islam. Misinya adalah agar umat islam untuk

selalu cenderung bersama Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an di jamin

kesuciannya sehingga umat islam diharapkan untuk senantiasa hidup

bersama Al-Qur’an.

Page 76: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

T : Setiap hari apa dan jam berapa Teletilawah disiarkan secara Live?

J : Sebelumnya setiap hari jumat karena ada perubahan jadwal menjadi hari

kamis. Teletilawah di siarkan langsung dari studio 8, pukul 05.00-06.00

WIB.

T : Berapa lama Teletilawah ini disiarkan langsung:?

J : Untuk program Teletilawah ini durasinya 60 menit

T : Mengapa Teletilawah di tayangkan pagi hari?

J : Strategisnya setelah melakukan ibadah sholat subuh memberi

kesempatan kepada masyarakat untuk mengawali hidup dalam

pembinaan rohani dengan belajar membaca al-quran.

T : Format apa yang digunakan pada tayangan Teletilawah?

J : Formatnya adalah Lomba, kompetisi, kontes.

T : Ada berapa segmen dalam program Teletilawah?

J : Ada 3 segmen. Segmen pertama. Pembawa acara memberitahu kode atau

pas word kepada pemirsa yaitu “Cinta Qur’an” sebelum mengikuti

lomba serta menginformasikan No telepon dan ayat yang akan

diperlombakan juga memperkenalkan dewan juri dan mufasir. Pembawa

acara juga mempersilahkan salah seorang dari dewan hakim untuk

memberikan contoh bacaan dari ayat yang diperlombakan.

Page 77: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Segmen ke dua. Pembawa acara menyampaikan persyaratan lomba dan

membuka line telepon untuk pemirsa yang hendak mengikuti lomba

Teletilwah.

Segmen terakhir. Yaitu Mufasir menjelaskan makna arti dari surat yang

diperlombakan, dan Mufasir memberi kuis cerdas Qur’an kepada

pemirsa dari arti ayat yang dijelaskan Mufasir. Dan Dewan Hakim

menganalisa juga menjelaskan hukum bacaan pada ayat yang

diperlombakan serta pengumuman lomba baca Qur’an.

T : Apakah ada target untuk penonton dari segi usia, pekerjaan dan

jenis kelamin?

J : Teletilawah ini untuk umum. Kadang ada anak-anak. Kita tidak

membatasi usia, pekerjaan, dan jenis kelamin. Justru kita seneng kalau

yang masih muda.

T : Bagaimana dengan penentuan surat yang akan dibacakan atau

dilombakan?

J : Disesuaikan dengan aktualitas. dan yang mencari surat untuk di

lombakan adalah Bapak Badri.

T : Apakah ada factor pendukung dan penghambat dalam program

Teletilawah?

J : Faktor pendukung program Teletilawah, semua unsur yang terlibat dalam

produksi seperti crew dan peralatan sangat menunjang kelancaran

pelaksanaan program Teletilawah. Karena dengan adanya factor

pendukung, kegiatan dalam memproduksi program bisa berjalan dengan

efektif, efisien dan fleksibel.

Page 78: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Factor penghambatnya di dalam menjalankan suatu proses produksi

adalah kurangnya dana untuk kelancaran proses produksi, misalnya dana

yang ada di subsidi ke program acara lain.

Kalau dibilang hambatan sebetulnya engga. Cuma kita mau memberikan

kesempatan kepada pemirsa yang mau atau belum pernah mengikuti

Teletilawah ini. Ternyata peminat Teletilawah ini kebanyakan dari

mereka yang sudah pernah menjadi pemenang, karena ada iming-iming

hadiah walau hadiahnya kecil.

T : Dalam memproduksi Teletilawah, apakah TVRI bekerja sama

dengan pihak lain (sponsor)?

J : Dari kita sudah mencoba menawarkan, tetapi belum dapat. Kita menjual

spotnya tapi belum ada yang beli.

T : Apakah sebelum produksi Teletilawah ada persiapan ?

J : Karena acara ini sudah rutin, jadi tidak banyak proses tidak ada breafing.

Kalau ada program baru, baru mengadakan breafing. Biasanya

persiapannya meliputi pemberesan semua kontrak, perijinan dan surat-

menyurat. Pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang

diperlukan. Semua persiapan diselesaikan menurut jangka waktu kerja

yang sudah ditetapkan. Dan kunci keberhasilan produksi program

televisi sangat ditentukan oleh keberesan tahap perencanaan dan

persiapan itu.

T : Apakah ada evaluasi setelah program Teletilawah berlangsung?

Page 79: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

J : Biasanya evaluasi antara team saja.

T : Apa saja kategori untuk menjadi juri dalam program Teletilawah?

J : Untuk kategori juri pada program ini memang koordinasional. Bisa juga

dari TQ dan pendampingnya biasanya mantan qori-qoriah juara nasional.

T : Apakah jumlah penelpon dibatasi dalam program ini?

J : Tidak ada batasan dari kita, sebanyak-banyaknya kita tampung. Rata-rata

penelpon bisa sampai 10-13 penelpon.

T : Apakah ada tanggapan dari masyarakat dengan program

Teletilawah?

J : Sebenarnya itu tugas IT. Kalau ditanya tanggapan pasti tidak tertampung,

karena Program Teletilawah sudah menjadi unggulan kita sekali tidak

tayang saja banyak orang yang Tanya.

T : Apakah Teletilawah pernah disiar ulang?

J : Karena Teletilawah sifatnya lomba jadi tidak pernah diulang. Teletilawah

ini disiarkan langsung dari studio 8. kalau ada siaran ulang, berarti kita

membohongi pemirsa nanti orang nelpon untuk ikut lomba, sementara

kita tidak membuka line telpon.

Yang di wawancarai Yang mewancarai

Marsono Nurul Mardhiyah

Page 80: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

HASIL INTERVIEW

Nama : H. Abdul Satar Gani

Jabatan : Dewan Hakim Program Acara Teletilawah

Hari : Selasa, 27 Mei 2008

Waktu : 13.00 WIB

T : Apa Visi dan Misi dari program Teletilawah?

J : Visinya ingin menimbulkan semangat untuk mencintai Al-Qur’an.

Karena Al-Qur’an sebagai kitab sucinya umat islam sebagai standar

pertama dan utama ajaran islam. Misinya adalah agar umat islam untuk

selalu cenderung bersama Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an di jamin

kesuciannya sehingga umat islam diharapkan untuk senantiasa hidup

bersama Al-Qur’an.

T : Sudah berapa lama anda menjadi Dewan Hakim pada Program Ini?

J : Saya menjadi Dewan Hakim di Program ini sudah satu tahun.

T : Ada berapa dewan hakim dalam program Teletilawah?

J : Ada dua dewan hakim. Satu dewan hakim dari TVRI satu lagi dari luar.

Dari TVRI saya dan Pak H. Syahdi, dari luar diatur dari produser.

T : Format apa yang digunakan pada tayangan Teletilawah?

J : Formatnya adalah kuis interaktif yaitu lomba membaca Al-Qur’an.

Page 81: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

T : Ada 3 segmen dalam program Teletilawah, segmen mana yang lebih

ditekankan?

J : Segmen ke dua yaitu kuis interkatif membaca Al-Qur’an.

T : Strategi apa yang digunakan program Teletilawah agar lebih

menarik simpati public?

T : Untuk strategi khusus tidak ada, hanya menampilkan mufasir yang

backgroundnya mengerti konsentrasi ilmu tafsir, memiliki kualitas ilmu

Al-Qur’an.

T : Apakah ada target untuk penonton dari segi usia, pekerjaan dan

jenis kelamin?

J : Untuk program Teletilawah umum, tidak membatasi usia, pekerjaan, dan

jenis kelamin. Dari daerah mana saja kita juga menerima.

T : Asal mula dinamakan program Teletilawah dari mana?

J : Awal program Teletilawah disiarkan pada tahun 2000, dinamakan

Teletilawah karena mengadopsi dari acara lomba membaca Al-Qur’an

dengan telepon melalui radio. Untuk diangkat ke media TV di kemas

dengan cara yang berbeda dengan radio.

T : Menurut Bapak apakah program ini sudah berjalan dengan baik?

J : Program ini sudah berjalan dengan baik, namun ada kendala yaitu peserta

yang sudah pernah menjadi pemenang pernah ikut lagi. Tapi crew

Teletilawah bisa menghandel itu semua

T : Ada berapa jumlah dari pengisi acara Teletilawah ?

J : Ada 5 Orang. Terdiri dari Pembawa acara dua orang, dewan hakim dua

orang dan seorang Mufasir.

Page 82: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

T : Apa dasar pemilihan pengisi acara (Pembawa acara, Dewa Hakim,

Mufasir) ?

J : Dasar pemilihan Pembawa acara, Dewan Hakim, dan Mufasir yaitu

menarik dari segi vocal, penampilan, berwawasan luas, dapat

berimprovisasi. Khususnya Mufasir memiliki kualitas ilmu Al-Qur’an,

juga mengerti ilmu tafsir.

T :Bagaimana dengan penentuan tema atau surat yang diperlombakan?

J : Untuk penentuan surat dan ayat kita sesuaikan dengan event-event.

Misalnya berkaitan dengan hari kemerdekaan yang maksudnya kita

bersyukur kepada Allah SWT atau maulid nabi kita kaitkan dengan ayat

tentang Nabi Muhammad SAW. Selain itu yang tidak di tentukan dengan

event-event kita cari yang bersifat netral. Dan untuk menentukan atau

mencari surat yang akan diperlombakan adalah dari Dewan Hakim.

T : Bagaimana respon masyarakat dengan hadirnya tayangan

Teletilawah?

J : Sampai saat ini Teletilawah sangat di respon oleh masyarakat mereka

menerima program ini sebagai format dakwah di televisi.

Yang di wawancarai Yang mewawancarai

H. Abdul Satar Gani Nurul Mardhiyah

Page 83: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

RUNDOWN ACARA TELETILAWAH

QS. Al-Jumuah ayat 9

Hari : Jum’at Tanggal : 15 Februari 2008 Pukul : 05.00-06.00 WIB NO SOURCE VIDEO AUDIO DURASI

1 VTR / PB OPENING TUNE VTR / PB 15” 2

Cam / Sto / Chargen

Penyiar membuka acara Teletilawah SI : Hj. Elvi Hudriah

Pembawa acara SI : H. Sukeri Abdillah

Pembawa acara SI : Busana : Lavileta Penyiar menginformasikan No. Telepon / ayat yang akan dipelombakan serta memperkenalkan dewan juri dan mufasir.

SI : No. telepon : 021- 5743478 (luar jabodabek) 5743476 (jabodabek) SI : QS. Al-Jumuah ayat 9 SI : Nama Juri :

3. Ustad. Drs. H. Imron Rosyadi

4. Ustad. Drs. H. Adbul Satar Gani, MA

SI : Nama Mufasir :

Ustadzah. Dr. Hj. Nur Rofiah Biluzm

Penyiar mempersilahkan salah

Live Sto

Pasword Cinta

Qur’an

Live Sto

02’

03’

Page 84: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

seorang dewan juri untuk memberikan contoh bacaan dari Ayat yang diperlombakan. SI : Nama Pembawa

3 VTR / PB BRIDGING VTR / PB PC I TV Comercial Break PC 2’ VTR / PB TV Comercial Break VTR / PB 4

Cam / Sto / Chargen

Lomba Teletilawah (session 2) Penyiar menyampaikan persyaratan lomba Serta penjelasan lain SI : WINDOW AYAT SI : ADO Juri SI : Nama dan alamat peserta

Live Sto

20’

5 VTR / PB BRIDGING VTR / PB

6 PC TV Comercial Break 2’

7 BRIDGING 8 Cam / Sto / Chargen

Lomba Teletilawah (session 2) Penyiar menyampaikan persyaratan lomba Serta penjelasan lain SI : Ustadzah. Dr. Hj. Nur Rofiah Biluzm

Live Sto 15’

9 Cam / Sto / Chargen

Penyiar menyampaikan persyaratan lomba serta penjelasan lain, penyiar mempersilahkan Mufasir untuk menjelaskan makna dan arti dari surat yang diperlombakan

Live Sto 6’

10 Sto / Cam

Quis cerdas Quran SI : PERTANYAAN QUIS

Live Sto 1’

Page 85: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

11 Sto / Cam

Analisa dan penjelasan dewan juri tentang para peserta teletilawah / pengumuman pemenang SI : NAMA DEWAN HAKIM SI : Nama dan alamat pemenang

Live Sto 3’

12 Sto / Cam

PEMENANG QUIS CERDAS QUR’ANOSSING / KERABAT KERJA

Live Sto 1’

13 Sto / Cam

CLOSSING / KERABAT KERJA

Live Sto Illustrasi Musik

2’

Produser : Marsono Ass Produser : Johan PD : Siswadji Ass : Matsuroh FD : Sulistiono

Page 86: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Produksi Teletilawah bulan Februari 2008

EPS / TANGGAL

SIARAN

SURAT YANG DIPERLOMBAKAN

PEMBAWA ACARA

DEWAN HAKIM

MUFASIR

01-02-08 Al-Qashah Ayat 77

H. Sukeri Abdillah, MM dan Hj. Elvi Hudriah, M. Ag

Drs. H. Abdul Satar Gani, MA dan H. Fauzi Ridwan S, Ag

Prof. Dr. H. Muslim Nasution MA

08-02-08 Al-Araff Ayat 96

Drs. H. Rahmadji Asmuri dan Hj. Lili Rachmawati M, Ag

Drs. H. Syarifuddin Muhammad dan H. Syahdi SAS, S. Ag

Prof. Dr. H. Dedy Ismatullah

15-02-08 Al-Jumuah Ayat 9

Hj. Elvi Hudriah, M. Ag dan H. Sukeri Abdillah, MM

Drs. H. Imron Rosyadi dan Drs. H. Abdul Satar Gani, MA

Dr. Hj. Nur Rofiah Biluzm

22-02-08 Ali-Imran Ayat 185

H. Sukeri Abdillah, MM dan Hj. Elvi Hudriah, M. Ag

Drs. H. Abdul Satar Gani, MA dan Hj. Maria Ulfa MA

KH. Abdul Hakim Fauzi

Page 87: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

PROGRAM AGAMA ISLAM DI TVRI PUSAT JAKARTA

MATA ACARA Teletilawah Hikmah Pagi CANGLIM Bincang Ta’lim

PROGRAM

Nasional Nasional Nasional

WAKTU SIAR Kamis

05.00-06.00 WIB

Senin-Kamis

05.00-06.00 WIB

Kamis (M. I & III)

21.45-23.00 WIB

DURASI

60’ 60’ 60’

SASARAN Gender : L / P

Umat Islam

Pendidikan : SMP, SMA, Mahasiswa

Pekerjaan :

Karyawan, Petani, Pedagang, Dll

Gender : L / P

Umat Islam

Pendidikan : SMP, SMA, Mahasiswa

Pekerjaan :

Karyawan, Petani, Pedagang, Dll

Gender : L / P

Umat Islam

Pendidikan : SMP, SMA, Mahasiswa

Pekerjaan :

Karyawan, Petani, Pedagang, Dll

TIPE PROGRAM Religious

Religious

Entertainment

Page 88: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

TUJUAN Meningkatkan minat membaca Al-Qur’an secara Tartil (baik & benar)

Meningkatkan kesadaran umat dalam menghayati dan mengamalkan kaidah-kaidah agama Islam dalam kehidupan sehari-hari

Menambah pengetahuan tentang berbagai masalah agama dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT

KRITERIA Lomba membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an melalui telepon interaktif dan ayat akan dibahas oleh narasumber

Pembahasan berbagai masalah dalam keluarga / masyarakat yang memerlukan solusi berdasarkan kajian agama oleh seorang ulama dan dipandu seorang presenter dengan melibatkan pemirsa secara interaktif

Menyajikan dialog interaktif mengenai permasalahan agama dengan menampilkan seorang narasumber dan dipandu oleh dua orang presenter dan dihibur dengan sajian fragmen humor

FORMAT Kuis Interaktif Dialog Interaktif Variaty Show

JENIS PRODUKSI Studio Live Studio Live, Taping Live Indoor

Page 89: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

RUNDOWN ACARA TELETILAWAH QS. Al-Qashah ayat 77

Hari : Jum’at Tanggal : 01 Februari 2008 Pukul : 05.00-06.00 WIB NO SOURCE VIDEO AUDIO DURASI

1 VTR / PB OPENING TUNE VTR / PB 15” 2

Cam / Sto / Chargen

Penyiar membuka acara Teletilawah SI : Hj. Elvi Hudriah

Pembawa acara SI : H. Sukeri Abdillah

Pembawa acara SI : Busana : Lavileta Penyiar menginformasikan No. Telepon / ayat yang akan dipelombakan serta memperkenalkan dewan juri dan mufasir.

SI : No. telepon : 021- 5743478 (luar jabodabek) 5743476 (jabodabek) SI : QS. Al-Qashah ayat 77 SI : Nama Juri :

5. Ustad. H. Fauzi Ridwan S. Ag

6. Ustad. Drs. H. Adbul Satar Gani, MA

SI : Nama Mufasir :

Ustad. Prof. Dr. H. Muslim Nasution, MA

Live Sto

Pasword Cinta

Qur’an

Live Sto

02’

03’

Page 90: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Penyiar mempersilahkan salah seorang dewan juri untuk memberikan contoh bacaan dari Ayat yang diperlombakan. SI : Ustad. H. Fauzi Ridwan S. Ag

3 VTR / PB BRIDGING

VTR / PB

PC I TV Comercial Break

PC 2’

VTR / PB TV Comercial Break

VTR / PB

4

Cam / Sto / Chargen

Lomba Teletilawah (session 2) Penyiar menyampaikan persyaratan lomba Serta penjelasan lain SI : WINDOW AYAT SI : ADO Juri SI : Nama dan alamat peserta

Live Sto

20’

5 VTR / PB BRIDGING VTR / PB

6 PC TV Comercial Break

2’

7 BRIDGING

8 Cam / Sto / Chargen

Lomba Teletilawah (session 2) Penyiar menyampaikan persyaratan lomba Serta penjelasan lain SI : Ustad. Prof. Dr. H. Muslim

Nasution, MA

Live Sto 15’

9 Cam / Sto / Chargen

Penyiar menyampaikan persyaratan lomba serta penjelasan lain, penyiar mempersilahkan Mufasir untuk menjelaskan makna dan arti dari surat yang diperlombakan

Live Sto 6’

Page 91: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

10 Sto / Cam

Quis cerdas Quran SI : PERTANYAAN QUIS

Live Sto 1’

11 Sto / Cam

Analisa dan penjelasan dewan juri tentang para peserta teletilawah / pengumuman pemenang SI : Ustad. H. Fauzi Ridwan S.

Ag dan Ustad. Drs. H. Adbul Satar Gani, MA

SI : Nama dan alamat pemenang

Live Sto 3’

12 Sto / Cam

PEMENANG QUIS CERDAS QUR’ANOSSING / KERABAT KERJA

Live Sto 1’

13 Sto / Cam

CLOSSING / KERABAT KERJA

Live Sto Illustrasi Musik

2’

Produser : Marsono Ass Produser : Johan PD : Siswadji Ass : Matsuroh Pentil : Kartini

Page 92: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

RUNDOWN ACARA TELETILAWAH

QS. Al-Araff Ayat 96

Hari : Jum’at Tanggal : 08 Februari 2008 Pukul : 05.00-06.00 WIB NO SOURCE VIDEO AUDIO DURASI

1 VTR / PB OPENING TUNE VTR / PB 15” 2

Cam / Sto / Chargen

Penyiar membuka acara Teletilawah SI : Hj. Lily Rahmawati M. Ag

Pembawa acara SI : Drs. H. Rahmadji Asmuri

Pembawa acara SI : Busana : Lavileta Penyiar menginformasikan No. Telepon / ayat yang akan dipelombakan serta memperkenalkan dewan juri dan mufasir.

SI : No. telepon : 021- 5743478 (luar jabodabek) 5743476 (jabodabek) SI : QS. Al-Araff Ayat 96 SI : Nama Juri :

7. Ustad. H. Syahdi SAS. S.Ag

8. Ustad.Drs.H. Syarifuddin Muhammad

SI : Nama Mufasir :

Ustad. Prof. Dr. H. Dedy Ismatullah

Live Sto

Pasword Cinta

Qur’an

Live Sto

02’

03’

Page 93: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

Penyiar mempersilahkan salah seorang dewan juri untuk memberikan contoh bacaan dari Ayat yang diperlombakan. SI : Ustad. H. Syahdi SAS. S.Ag

3 VTR / PB BRIDGING

VTR / PB

PC I TV Comercial Break

PC 2’

VTR / PB TV Comercial Break

VTR / PB

4

Cam / Sto / Chargen

Lomba Teletilawah (session 2) Penyiar menyampaikan persyaratan lomba Serta penjelasan lain SI : WINDOW AYAT SI : ADO Juri SI : Nama dan alamat peserta

Live Sto

20’

5 VTR / PB BRIDGING VTR / PB

6 PC TV Comercial Break 2’

7 BRIDGING 8 Cam / Sto / Chargen

Lomba Teletilawah (session 2) Penyiar menyampaikan persyaratan lomba Serta penjelasan lain SI : Ustad. Prof. Dr. H. Dedy Ismatullah

Live Sto 15’

9 Cam / Sto / Chargen

Penyiar menyampaikan persyaratan lomba serta penjelasan lain, penyiar mempersilahkan Mufasir untuk menjelaskan makna dan arti dari surat yang diperlombakan

Live Sto 6’

10 Sto / Cam

Quis cerdas Quran SI : PERTANYAAN QUIS

Live Sto 1’

Page 94: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

11 Sto / Cam

Analisa dan penjelasan dewan juri tentang para peserta teletilawah / pengumuman pemenang SI : Ustad. H. Syahdi SAS. S.Ag dan Ustad. Drs. H. Syarifuddin Muhammad SI : Nama dan alamat pemenang

Live Sto 3’

12 Sto / Cam

PEMENANG QUIS CERDAS QUR’ANOSSING / KERABAT KERJA

Live Sto 1’

13 Sto / Cam

CLOSSING / KERABAT KERJA

Live Sto Illustrasi Musik

2’

Produser : Marsono Ass Produser : Johan PD : Siswadji Ass : Matsuroh UM : Linda

Page 95: Analisis Program Teletilawah Di TVRI Pusat Jakarta”repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/19433/1/NURUL... · masyarakat untuk belajar membaca Al-Qur’an dengan baik

STRUKTUR ORGANISASI PT. TVRI

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR PROGRAM

DIREKTUR BERITA

DIREKTUR TEKNIK

SPI

DIREKTUR KEUANGAN

TVRI SEKTOR TRANSMISI

TVRI STASIUN DAERAH

BALADIKLA