ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE...

83
ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN TENAGA KERJA SIAP PAKAI (STUDI KASUS PADA COMMUNITY COLLEGE UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2007) SKRIPSI OLEH : AGUS DWI PRASETYA K7403035 PENDIDIKAN TATA NIAGA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

Transcript of ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE...

Page 1: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM

RANGKA MEMPERSIAPKAN TENAGA KERJA SIAP PAKAI

(STUDI KASUS PADA COMMUNITY COLLEGE UNIVERSITAS

SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2007)

SKRIPSI

OLEH :

AGUS DWI PRASETYA

K7403035

PENDIDIKAN TATA NIAGA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

ii

ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM

RANGKA MEMPERSIAPKAN TENAGA KERJA SIAP PAKAI

(STUDI KASUS PADA COMMUNITY COLLEGE UNIVERSITAS

SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2007)

OLEH :

AGUS DWI PRASETYA

K7403035

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan sebagai persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Ekonomi BKK Pendidikan Tata Niaga

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

iii

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Dra. Kristiani, M. Si Dra Dewi Kusuma Wardani, M. Si

NIP. 1962 04 28 1989 03.2.002 NIP. 1970 03 26 1998 02.2.001

Page 4: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

iv

PENGESAHAAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima

untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan

Pada Hari :

Tanggal :

Tim Penguji Skripsi:

Ketua : . . . . . . .

Sekretaris : . . . . . . .

Anggota I : Dra. Kristiani, M. Si . . . . . . .

Anggota II : Dra Dewi kusuma Wardani, M. Si . . . . . . .

Disahkan Oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dekan

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd

NIP. 131 658 563

Page 5: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

v

ABSTRAK

Agus Dwi Prasetya. ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN TENAGA KERJA SIAP PAKAI (STUDI KASUS PADA COMMUNITY COLLEGE UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2007). Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) Pelaksanaan Program

Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di

Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2) Faktor-faktor apa saja yang menjadi

pendukung dan penghambat pelaksanaan Program Community College dalam

rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret

Surakarta. 3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan dalam

pelaksanaan Program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga

terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah informan, lokasi atau peristiwa dan

arsip atau dokumen. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling.

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan analisis

dokumen. Validitas data dengan teknik triangulasi sumber. Teknik analisis data

yang digunakan adalah teknik analisis model interaktif.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) pelaksanaan

Program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap

pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta meliputi beberapa tahap, yaitu

pendaftaran, seleksi, perkuliahan, On the Job Training dan penempatan. 2) Faktor

pendukung pihak Community College adalah kekurangan tenaga terampil dan

handal dalam bidang teknisi di dunia kerja; sumber daya manusia yang dimiliki

UNS yang handal dan berkualitas sehingga mereka mampu menghasilkan tenaga

terampil yang terdidik dan profesional. Faktor pendukung pihak Suzuki adalah

pihak perguruan tinggi memiliki tenaga ahli dan berpengalaman yang mampu

mengelola pendidikan teknisi yang dulu hanya dikelola PT. Indomobil Niaga

International. Faktor pendukung pihak peserta adalah peserta yang telah lulus dan

Page 6: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

vi

mampu menyelesaikan program Community College UNS akan bekerja di

bengkel Suzuki di seluruh Indonesia sebagai tenaga teknisi. Faktor penghambat

pihak Community College adalah peserta yang telah menyelesaikan pendidikan di

Community College UNS tidak akan mendapatkan gelar sarjana atau ahli madya;

mahalnya biaya untuk melaksanakan program karena pengadaan sarana dan

prasarana yang lengkap. Faktor penghambat pihak Suzuki adalah pihak Suzuki

harus ikut serta dalam membangun infrastruktur di Community College UNS

sehingga biaya yang dikeluarkan pihak Suzuki besar. Faktor penghambat pihak

peserta adalah biaya yang ada terbatas sehingga tidak semua sarana dan prasarana

ada; adanya biaya-biaya yang tidak terduga yang harus dikeluarkan peserta

Community College UNS. 3) Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan

pada saat pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan

tenaga terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret bagi tiap pihak berbeda-

beda. Pihak Community College mengatasi masalah dengan melakukan sharing

biaya dengan pihak Suzuki sehingga pihak Community College tidak terlalu besar

dalam mengeluarkan biaya. Pihak Suzuki mengatasi masalah yang terjadi dengan

cara pengadaan sarana dan prasarana penunjang dilakukan secara bertahap;

pemantapan kuliah di Training Center di Pulo Gadung Jakarta. Peserta

Community College mengatasi permasalahan dengan cara berusaha mencari ilmu

dari luar misalnya belajar dari bengkel-bengkel lain atau dari buku; meminta uang

dari orang tua masing-masing.

Page 7: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

vii

ABSTRACT

Agus Dwi Prasetya. COMMUNITY COLLEGE PROGRAM ANALYSIS IN ORDER TO PREPARE READY TO USE EMPLOYEES (CASE STUDY AT COMMUNITY COLLEGE SEBELAS MARET UNIVERSITY SURAKARTA, 2007). Thesis, Surakarta : Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University, Surakarta, 2009.

The aim of the research were for knowing : 1) The practice of Community

College Program in order to prepare ready to use and skilled employees at Sebelas

Maret University Surakarta. 2) Supporting and obstructing factors in the practice of the

Community College Program in order to prepare ready to use and skilled employees at

Sebelas Maret University Surakarta. 3) Efforts which were done to overcame

obstructions in the practice of Community College Program in order to prepare ready to

use and skilled employees at Sebelas Maret University Surakarta.

Research form used in this research was descriptive qualitative. Used data

resources were informant, location or event, and archive or document. Used sampling

technique was purposive sampling. Technique of collecting data were done by means of

observation, interview and document analysis. Data validation was done by means of

resources triangular technique. Used technique of data analysis was interactive analysis

model of technique.

Based of the research, it could be concluded that 1) The practice of Community

College Program in order to prepare ready to use and skilled employees at Sebelas

Maret University Surakarta was including several steps, they were registration,

selection, lecturing, on the job training and placement. 2) Supporting factors owned by

Community College were the lack of skilled and relied employees as technicians in

works; human resources owned by UNS is relied and qualified so that they can produce

skilled employees which were educated and profesional. Supporting factor owned by

Suzuki was that college had expert and experienced employees which could maintain

technician education in which had only been maintained by PT. Indomobil Niaga

International. Supporting factor owned by attendants was, that the attendants which

Page 8: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

viii

were graduated and completed Community College Program would work at Suzuki

workshop in all over Indonesia as technicians. Obstructing factor owned by Community

College were that the attendants passing the education at Community College UNS

wouldn’t have undergraduate degree or bachelor; the expensive cost to bring about

program since the providant of infrastructure and equipment was complete. Obstructing

factor owned by Suzuki was that Suzuki have to involve in developing infrastructure at

Community College UNS so that they should spend much more money. Obstructing

factor owned by the attendants were the limited cost so that not all of the infrastructure

and equipment were available completely; the unexpected cost which had to be paid by

the Community College UNS attendants. 3) Efforts done to overcame the problem in the

Community College Program practice in order to prepare ready to use and skilled

employees at Sebelas Maret University Surakarta was different for different subject. The

Community College overcame the problem by doing cost sharing with Suzuki so that the

Community College didn’t have to spend much more money. Suzuki overcame problem

happened by providing supporting infrastructure and equipment frequently; lecturing

adjustment at Training Center in Pulo Gadung, Jakarta. Community College attendants

overcame problem by looking for knowledge from the outside, such as from workshops

or books; asking money from their parents.

Page 9: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

ix

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan) yang lain

(Q.S. Al Insyiroh : 6-7)

Kita berdoa kepada Allah meminta bunga, tapi diberiNya kaktus berduri.

Kita meminta hewan mungil yang cantik, tapi diberiNya ulat bulu.

Aku sedih, kecewa dan protes tidak adilnya ini

Namun kemudian ...

Kaktus itu berbunga indah dan ulat berubah menjadi kupu-kupu yang cantik

Itulah jalannya... Indah pada waktunya...

Allah memberi apa yang kita perlukan, bukan apa yang kita harapkan

(Penulis)

Page 10: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

x

PERSEMBAHAN

Teriring rasa syukur kepada Allah SWT,

skripsi ini kupersembahkan kepada :

Kedua orang tuaku tercinta atas

do’a, kasih sayang dan

perjuangannya demi masa depanku

Adikku tersayang

Sahabat-sahabat yang selalu

menemani dan membantu

Teman-Teman PTN 2003 atas

kebersamaannya.

Almamater

Page 11: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat

dan hidayahNya skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam penyelesaian

skripsi ini, namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya kesulitan-kesulitan

yang timbul dapat teratasi. Untuk itu atas segala bantuannya penulis sampaikan

terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

yang telah memberikan ijin dalam penulisan skripsi ini.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret yang telah menyetujui atas

permohonan penyusunan skripsi.

3. Ketua Program Pendidikan Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta yang telah menyetujui atas permohonan penyusunan skripsi.

4. Dra. Kristiani, M. Si selaku Pembimbing I yang telah sabar memberikan

bimbingan, dorongan dan masukan sehingga penulisan skripsi ini dapat selesai

dengan baik.

5. Dra Dewi Kusuma Wardani, M. Si selaku pembimbing II yang telah sabar

memberikan bimbingan, dorongan dan masukan sehingga penulisan skripsi ini

dapat selesai dengan baik.

6. Tim Penguji skripsi yang telah banyak meluangkan waktu dan tenaga,

sehingga penulis dapat melaksanakan ujian ujian skripsi guna menyelesaikan

studi di bangku kuliah

7. Dosen Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Tata

Niaga Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Sebelas

Page 12: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xii

Maret yang telah banyak memberi bekal ilmu pengetahuan sehingga dapat

menujang dalam penelitian ini.

8. Drs. Bambang Dwi Wahyudi selaku Direktur Comunity College UNS

Surakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan

penelitian.

9. Bpk. Djoko Warsito selaku Head Training and Service Section PT. Indomobil

Niaga International yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk

mengadakan penelitian.

10. Bapak Aswin Asmoro Ady, ST dan Mak Maya yang telah banyak membantu

penulis selama mengadakan penelitian.

11. Keluarga besar Community College UNS Surakarta, yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian penelitian ini.

12. seluruh informan yang telah memberikan informasi-informasi yang sangat

berguna dalam penulisan ini.

13. Sahabat-sahabat terbaikku PTN 2003 atas kebersamaan, doa dan

dukungannya.

14. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah

memberikan bantuan penulisan skripsi ini.

Saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.

Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan

pembaca yang budiman.

Surakarta, Mei 2009

Penulis

Page 13: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PENGAJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv

HALAMAN ABSTRAK .......................................................................... v

HALAMAN MOTTO .............................................................................. . vii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................ viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ xi

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Perumusan Masalah ......................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................. 6

D. Manfaat Penelitian ........................................................... 7

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Umum Program Community College ............ 8

2. Tinjauan Umum Tenaga Terampil .............................. 14

3. Tinjauan Umum Siap Pakai ........................................ 21

B. Kerangka Pemikiran ........................................................ 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .......................................... 27

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ......................................... 28

C. Sumber Data ..................................................................... 30

D. Teknik Sampling .............................................................. 31

Page 14: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xiv

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................... 32

F. Validitas Data .................................................................. 34

G. Analisis Data .................................................................... 36

H. Prosedur Penelitian .......................................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .............................................. 40

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian .................................... 42

C. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori .... 51

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................... 57

B. Implikasi .......................................................................... 60

C. Saran ............................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 63

LAMPIRAN ............................................................................................. 53

Page 15: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Setiap warga negara mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan sejalan

dengan meningkatnya kualitas pendidikan tersebut. Secara normatif, pendidikan

nasional bertujuan mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia

Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang

Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan

jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab

kemasyarakatan dan kebangsaan (Undang-Undang Republik Indonesia No.2 Tahun

1989). Dengan lahirnya UU No. 2 Tahun 1989 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan

diperbaharui lagi dengan UU RI No. 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional,

maka landasan yuridis dan operasional telah tersedia sebagai langkah untuk

mewujudkan bangsa Indonesia yang cerdas.

Bidang pendidikan memang menjadi tumpuan harapan bagi peningkatan kualitas

sumber daya manusia Indonesia untuk menghadapi proses globalisasi di hampir semua

aspek kehidupan. Secara umum permasalahan yang dihadapi oleh dunia pendidikan

dalam kaitannya dengan tuntutan dunia kerja adalah sistem pendidikan dan pelatihan di

Indonesia belum mampu memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat, kebutuhan

industri, serta pemenuhan persyaratan profesi yang telah ada. Banyaknya

pengangguran terdidik diantaranya meliputi tamatan SMA/MA yang tidak melanjutkan

ke Perguruan Tinggi, dan tamatan SMK yang tidak bekerja. Ketidaksiapan tamatan untuk

diterjunkan ke dunia kerja baik di lembaga ekonomi produktif maupun sebagai

Page 16: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xvi

wirausahawan dikarenakan dinamisnya dunia kerja sehingga sistem pendidikan dan

pelatihan harus mampu menyesuaikan dengan seluruh jenis dan kebutuhan kompetensi

yang dituntut oleh pelaku usaha.

Kehidupan ekonomi dan sosial dunia masa depan tidak akan lagi ditentukan

sepenuhnya oleh tersedianya sumber daya alam maupun jumlah penduduk yang besar,

tetapi oleh kualitas penduduknya yang dapat menguasai dan memanfaatkan teknologi

untuk meningkatkan taraf kehidupannya. Bangsa yang tidak menguasai dan

memanfaatkan teknologi akan tergilas oleh masyarakat teknokratis. Masyarakat

teknokratis adalah masyarakat yang menguasai kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi dalam menata dan mengembangkan masyarakatnya.

Tantangan pembangunan dewasa ini terutama adalah tantangan kesempatan

kerja atau usaha bagi penduduk yang terus meningkat. Banyak orang dan pemuda yang

membutuhkan kerja sementara lowongan kerja yang baru sangat sedikit. Ironisnya

sebagian lowongan kerja tersebut tidak dapat terisi oleh mereka yang mencari kerja

karena mereka tidak memenuhi persyaratan atau kualifikasi yang diminta. Demikian

juga dengan meningkatnya pengangguran intelektual, yaitu lulusan diploma dan

universitas yang tidak bekerja, suatu hal yang selalu terjadi hampir di semua negara

berkembang, karena tidak sinkronnya pembangunan pendidikan dan perkembangan

investasi. Jumlah pengangguran di Indonesia pada Agustus 2007 tercatat sebanyak

10,01 juta orang atau turun 536,78 ribu orang jika dibanding Februari 2007

(www.Buletin Bisnis.com 2 Januari 2008).

Globalisasi yang semakin nyata dan ketatnya kompetisi kebutuhan tenaga

terampil menjadi perhatian penting semua pihak, tak terkecuali para pengambil

1

Page 17: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xvii

kebijakan dan pelaku pendidikan. Bayangan kerasnya persaingan kebutuhan tenaga

terampil dan profesional bukan saja menghantui para siswa dari daerah tetapi juga

dirasakan oleh para siswa di perkotaan, terutama bagi yang tidak mampu melanjutkan

pendidikannya seusai tamat SMU/SMK karena ketiadaan biaya dan terpaksa harus

bekerja. Para pemimpin lokal dan nasional menyadari akan butuhnya tenaga kerja mahir

yang lebih banyak sebagai sebuah kunci untuk terus bertahan di bidang ekonomi.

Sebuah kebutuhan yang mengharuskan penambahan secara dramatis pada bangku

perkuliahan. Padahal disisi lain, banyak lulusan SMA memilih untuk tidak melanjutkan

pendidikan mereka, sebagian dikarenakan ketidakmampuan dalam hal ekonomi dan

biaya maupun karena faktor lain. Data statistik persekolahan dari tahun ke tahun

menunjukkan, bahwa angka melanjutkan siswa yang dapat sampai ke jenjang Perguruan

Tinggi hanya sekitar 11,6%. Ini berarti, bahwa sebagian besar siswa (88,4%) tidak

melanjutkan pendidikannya (http://pakguruonline.pendidikan.net. Juni 2008). Ketidaksiapan tamatan

untuk diterjunkan di dunia kerja baik di lembaga ekonomi produktif maupun sebagai

wirausahawan juga menjadi penyebab banyaknya pengangguran terdidik. Indonesia

merupakan negara besar yang memiliki jumlah tenaga kerja yang besar tetapi kualitas

sumber daya manusianya masih minim. Menurut Prof DR Masriam Bukit MPd dalam

www.Harian Sinar Indonesia Baru.com tanggal 26 November 2007 menyatakan bahwa

“Indonesia memiliki tenaga kerja secara kuantitas sangat berlimpah, namun secara

kualitas sangat rendah”. Hal tersebut menyebabkan banyak tenaga kerja yang tidak

terserap dalam dunia kerja. Sistem pendidikan dan pelatihan di Indonesia juga belum

mampu memenuhi tuntutan kebutuhan kemasyarakatan (sociental needs), kebutuhan

industri, serta pemenuhan persyaratan profesi yang ada. Hal itu dapat kita lihat dari

banyaknya lulusan perguruan tinggi yang masih banyak menganggur dan sulitnya

Page 18: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xviii

memperoleh pekerjaan. Saat ini Indonesia juga sedang memasuki era AFTA (Asean Free

Trade Area) yang menuntut kita harus memiliki infrastruktur dan juga tenaga terampil

dan terdidik yang memadai tapi infrastruktur dan sumber daya manusia (SDM)

Indonesia dinilai belum siap menghadapi ASEAN Free Trade Area (AFTA). Menurut

Syamsuddin Hasan dalam www.antara.co.id tanggal 21 Juni 2003 menyatakan bahwa ”

Kita semua tahu bagaimana kualitas SDM dan infrastruktur kita, padahal pasar bebas

ASEAN itu tidak lama lagi”. Hal itu menunjukkan bahwa kebutuhan akan tenaga terampil

sangat dibutuhkan.

Dunia usaha seringkali berkepentingan dengan lulusan-lulusan lembaga

pendidikan sehingga umumnya mereka juga punya aspirasi-aspirasi dan harapan-

harapan mengenai apa yang mesti diajarkan kepada para siswa di sekolah. Dunia usaha

bersama-sama masyarakat umum seringkali menuntut kepada lembaga-lembaga

pendidikan agar mendidik para siswanya sesuai dengan kepentingan-kepentingan

usahanya. Banyaknya tuntutan yang ditujukan ke lembaga pendidikan dari berbagai

kepentingan menjadikan tiap lembaga pendidikan tidak dapat menampung semua

harapan dari dunia usaha dan masyarakat. Hal tersebut dapat menimbulkan konflik

dalam lembaga pendidikan sehingga perlu dibentuk lembaga yang mampu menjawab

aspirasi dan harapan dari dunia kerja dan masyarakat.

Pendidikan yang berbasis masyarakat luas (Broad Based Education) merupakan

kebijakan penyelenggaraan pendidikan yang sepenuhnya diperuntukkan bagi lapisan

masyarakat terbesar di negara kita. Dasar pemikiran penyelenggaraan pendidikan yang

berbasis masyarakat luas adalah kebutuhan riil dari lapisan masyarakat terbesar, yaitu

bahwa pendidikan harus menitikberatkan pada penguasaan kecakapan untuk hidup.

Secara teknis filosofis orientasi pendidikan yang berbasis masyarakat luas adalah

Page 19: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xix

kecakapan untuk hidup atau untuk bekerja, bukan semata-mata berorientasi kepada

jalur akademik. Sekolah dituntut agar mampu mewujudkan pertautan yang jelas dengan

dunia kerja. Paradigma bersekolah untuk bekerja harus mendasari semua kegiatan

pendidikan. Pendidikan dititik beratkan pada kecakapan untuk hidup sehingga

diharapkan pendidikan benar-benar dapat meningkatkan taraf hidup dan martabat

masyarakat.

Melihat problema tersebut, Departemen Pendidikan Nasional sudah melakukan

beberapa upaya dengan menampung berbagai pemikiran guna mencari solusi terbaik

bagi anak didik yang seusai tamat SMU/SMK harus bekerja. Diantaranya dengan

memberi beberapa pelajaran keterampilan hidup untuk membekali anak didik dalam

menghadapi dunia kerja. Bekal keterampilan ini merupakan hal yang penting dan

mendasar untuk menjawab tantangan saat ini, yaitu dengan membentuk community

college (Model pendidikannya adalah berbasis masyarakat dan menekankan akan

pentingnya pemahaman kebutuhan masyarakat melalui pemberdayaan yang ada di

lingkungannya). Mengenai pentingnya community college tersebut, peningkatan

anggaran pendidikan menjadi hal yang sangat penting untuk melaksanakan program

tersebut. Program community college ingin menjawab tantangan utama yang ada saat

ini yakni bagaimana meningkatkan kualitas pendidikan yang berorientasi pada upaya

untuk menjawab kebutuhan masyarakat di daerah.

Sejalan dengan pelaksanaan otonomi daerah, maka terbentuknya program

community college yang berbasis pada masyarakat semakin penting. Program

community college ini merupakan realisasi dari desentralisasi pendidikan. Desentralisasi

pendidikan maksudnya bahwa dalam pelaksanaannya pemerintah kabupaten/kota,

lemdiklat, maupun pihak-pihak yang peduli terhadap pendidikan kejuruan bertanggung

Page 20: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xx

jawab terhadap kelancaran program Community College dan

menumbuhkembangkannya sejak dari identifikasi kompetensi, rekruitmen peserta,

pembiayaan maupun penyaluran tamatan ke dunia kerja. Keuntungan dilakukannya

desentralisasi pendidikan adalah produk pendidikan lebih tepat guna, baik mutu

maupun jumlahnya. Artinya, lulusan sesuai dengan keinginan anak dan orangtua,

pendidikan sesuai dengan kebutuhan tenagakerja dan pengembangan daerah setempat

dan sesuai pula dengan kondisi geografis serta budaya di daerah. Beberapa keuntungan

dengan adanya program community college bertujuan untuk mempersiapkan dan

menghasilkan anak didik untuk menjadi tenaga terampil siap pakai untuk memenuhi

segala kebutuhan masyarakat di daerah.

Berdasarkan uraian di atas peneliti berpendapat bahwa program community

college akan mampu mempersiapkan dan menghasilkan anak didik untuk menjadi

tenaga terampil yang siap pakai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di daerah, oleh

karena itu peneliti ingin mengkaji tentang ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE

DALAM RANGKA MEMPERSIAPKAN TENAGA TERAMPIL SIAP PAKAI (STUDI KASUS

PADA COMMUNITY COLLEGE UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2007)

B. Perumusan Masalah

Menurut Jujun S Suriasumantri (2001:312): “Perumusan masalah merupakan

upaya untuk menyatakan secara tersurat pernyataan-pernyataan apa saja yang ingin kita

carikan jawabannya”. Setiap masalah harus dipikirkan, dirumuskan dan dicarikan

jawabannya secara jelas, sederhana dan tuntas. Bertolak dari latar belakang masalah

tersebut diatas, maka peneliti memberikan perumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan

tenaga terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta ?

Page 21: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxi

2. Faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat pelaksanaan

Program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap

pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta ?

3. Bagaimana cara pemecahan masalah yang menjadi penghambat dalam pelaksanaan

Program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap

pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta ?

C. Tujuan Penelitian

Menurut Jujun S Suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu (2001:313), “Tujuan

penelitian merupakan penyataan mengenai ruang lingkup dan kegiatan yang akan

dilakukan berdasarkan masalah yang telah dirumuskan”. Jadi tujuan merupakan standar

atau patokan yang akan dituju peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian

berdasarkan masalah yang telah dirumuskan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pelaksanaan Program Community College dalam rangka

mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat

pelaksanaan Program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga

terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Untuk mengetahui cara pemecahan masalah yang menjadi penghambat dalam

pelaksanaan Program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga

terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini sangat penting karena menghasilkan informasi secara rinci, akurat

dan aktual yang akan memberikan manfaat dalam menjawab permasalahan penelitian

baik secara teoritis maupun secara praktis.

Page 22: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxii

1. Manfaat teoritis

a. Mengkaji ilmu pendidikan dan ilmu tentang sumber daya manusia Indonesia yang

kreatif dan produktif

b Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

mengenai permasalahan yang diteliti

2. Manfaat praktis

a. Untuk memberikan bahan masukan bagi pihak yang bersangkutan dalam hal ini

Community College Universitas Sebelas Maret Surakarta mengenai pelaksanaan

program Community College dalam usaha untuk mempersiapkan tenaga terampil

siap pakai.

b. Sebagai bahan masukan dan arahan bagi dunia kerja dalam menentukan

criteria/standar tamatan program Community College yang benar-benar telah siap

pakai untuk bekerja sebagai tenaga terampil.

c. Sebagai acuan untuk melaksanakan penelitian sejenis secara mendalam.

d. Sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk memperoleh gelar kesarjanaan.

Page 23: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxiii

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan Umum Program Community College

a. Pengertian Program Community College

Program Community College merupakan istilah yang berasal dari bahasa Inggris

yang berarti suatu program pendidikan yang berorientasi pada masyarakat. Community

College adalah program pendidikan dan pelatihan kompetensi kejuruan pasca SLTA

dengan bidang-bidang keahlian yang bertumpu pada kebutuhan masyarakat/industri,

mendapat dukungan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota dan masyarakat,

khususnya masyarakat industri dan dunia kerja. Menurut Menteri Pendidikan Nasional

A. Malik Fajar dalam majalah Amanah Edisi Mei (2002:17),”Program Community College

adalah merupakan bagian dari kebijakan pendidikan yang berbasis luas dan mendasar

(Broad Base Education-BBE) yang tahun 2002 diluncurkan Depdiknas untuk menyangga

program baru, yakni pendidikan berorientasi pada keterampilan hidup”.

Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa program

Community College merupakan lembaga pendidikan yang berorientasi untuk menjawab

kebutuhan masyarakat dengan membekali peserta didik dengan berbagai keterampilan

hidup. Program Community College adalah lembaga pendidikan diklat yang dibuka untuk

umum, terutama bagi tamatan SLTA yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi. Program Community College juga dapat diikuti oleh para

lulusan universitas yang mencari pekerjaan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi

program keahlian tertentu, dan juga masyarakat dewasa yang terus memerlukan

pendidikan. Program Community College merancang kurikulum dan pelatihan praktis

untuk peserta didik untuk memasuki dunia kerja. Program Community College

merupakan lembaga pendidikan yang dinamis, yang terus menerus berubah sesuai

dengan kebutuhan masyarakat.

8

Page 24: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxiv

Pendirian program Community College menyesuaikan keberadaan SMK, balai

latihan dan pendidikan teknik dan perguruan tinggi setempat dengan tujuan agar

program Community College dapat memberikan pendidikan dan keterampilan kepada

masyarakat agar lebih mudah diserap oleh dunia kerja atau industri.

Tujuan adanya program Community College diharapkan siswa dapat

memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada di daerah setempat, misalnya

memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada di Aceh, Papua, Maluku, Kalimantan,

Sulawesi, Jawa serta daerah-daerah lainnya juga memanfaatkan sumber-sumber daya

yang ada di daerah masing-masing. Semua daerah diberi peluang untuk mencapai

pendidikan yang lebih maju demi meningkatkan sumber daya manusia masing-masing

daerah untuk menuju kesejahteraan hidup masyarakat.

Dalam pelaksanaan program Community College, pemerintah kabupaten/kota,

lemdiklat, maupun pihak-pihak yang peduli terhadap pendidikan kejuruan bertanggung

jawab terhadap kelancaran program Community College dan

menumbuhkembangkannya sejak dari identifikasi kompetensi, rekruitmen peserta,

pembiayaan maupun penyaluran tamatan ke dunia kerja. Program Community College

ini diadakan untuk menunjang pendidikan keterampilan hidup (life skill) bagi

masyarakat. Bentuknya antara lain pelatihan keterampilan dipadukan dengan

kemampuan wiraswasta bagi warga masyarakat setempat. Jenis keterampilan

disesuaikan dengan kebutuhan lapangan kerja yang tersedia, tetapi lulusannya tetap

memiliki sertifikat kompetensi jurusan yang diakui industri.

Dalam upaya mempersiapkan tenaga terampil siap pakai melalui program

Community College tidak bertentangan dengan program manajemen berbasis sekolah

(MBS), dimana sekolah tidak dilarang untuk mengembangkan kurikulum sendiri, sebab

sekolah harus kreatif mengembangkan kurikulum yang bermanfaat bagi peserta didik.

Melalui pengembangan kurikulum yang dilakukan sekolah dan masyarakat yang terampil

dan kreatif, akan mampu mendorong munculnya berbagai kreativitas yang produktif.

Kreativitas yang produktif tersebut diharapkan masyarakat mampu mengembangkan

keterampilan-keterampilan yang dimiliki untuk mengembangkan usaha-usaha yang

disesuaikan dengan sumber-sumber daya yang dimiliki di daerah masing-masing,

Page 25: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxv

sehingga akan dapat menyerap tenaga kerja yang terampil dan bisa mengurangi

pengangguran di masing-masing daerah. Pendirian program Community College

diharapkan akan mampu menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan

produktif, tentu saja akan berdampak pada sumber daya manusia Indonesia yang

berkualitas.

b. Visi dan Misi Program Community College

Visi dari Community College adalah meningkatkan kualitas tenaga kerja tingkat

menengah sehingga sesuai dengan tuntutan dunia kerja. Sejalan dengan visi yang

dikembangkan, Community College menjalankan 5 misi utama yaitu :

1) Menjembatani kesenjangan antara dunia kerja dengan dunia pendidikan

2) Mengurangi pengangguran tamatan sekolah menengah, karena tidak melanjutkan

studi atau menganggur karena tidak memperoleh pekerjaan

3) Memberikan kesempatan kepada semua lulusan sekolah menengah untuk

mengenyam pendidikan dan pelatihan yang bisa dijadikan bekal hidup serta

menjawab tantangan dan tuntutan kebutuhan hidup mereka

4) Membantu pemerintah daerah untuk mengembangkan sumber daya masyarakat di

era otonomi daerah dan globalisasi

5) Memberikan diklat kecakapan hidup kepada tamatan sekolah menengah berupa

keterampilan, dan spiritual dalam memecahkan masalah dan memenuhi tuntutan

hidup

c. Tujuan Program Community College

Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui program Community College adalah

:

1) Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk

memecahkan problema kehidupan yang dihadapi

2) Memberikan kesempatan khususnya kepada sekolah untuk mengembangkan

pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luas

3) Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya di lingkungan lemdiklat dengan

memberikan peluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat

Page 26: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxvi

4) Meningkatkan mutu sumber daya manusia untuk mengakses berbagai peluang kerja

yang tersedia

5) Pemberdayaan tenaga yang mengalami pemutusan hubungan kerja

6) Memberikan layanan pendidikan kepada masyarakat agar dapat meningkatkan

alternatif pilihan dan menciptakan lapangan kerja yang diminatinya

7) Menyediakan layanan pendidikan bagi perorangan yang berkeinginan untuk pindah

lapangan kerja

8) Memberikan layanan diklat kecakapan hidup sepanjang hayat kepada individu

maupun kelompok masyarakat

d. Sistem Diklat

Pola penyelenggaraan pendidikan mengacu pada pendekatan yang berdasarkan

kompetensi (competency based training) yang diselenggarakan dalam waktu 1 (satu)

tahun atau 1528 jam pelatihan yang terdiri dari 1/4 (seperempat) bagian teori (384) jam

dan 3/4 (tiga perempat) bagian praktek (1144) jam. Praktik industri (on the job training)

dilaksanakan selama 3 (tiga) bulan. Program Community College juga memberikan

pembinaan disiplin dan mental, pengoperasian komputer, serta penggunaan bahasa

asing terutama bahasa Inggris selain pemberian materi pokok.

e. Pemberian Sertifikat

Sertifikat yang akan diterima oleh peserta diklat setelah lulus mengikuti program

Community College adalah sebagai berikut :

1) Sertifikat akhir studi dan transkip nilai

Merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa peserta didik telah menyelesaikan

studi yang ada di program Community College dan menunjukkan prestasi dari tiap

peserta didik.

2) Sertifikat kompetensi

Merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa peserta didik telah berhasil

menguasai kompetensi tertentu yang ditawarkan oleh program Community College.

Page 27: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxvii

3) Sertifikat on the job training

Merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa peserta didik telah selesai

melaksanakan praktik kerja di industri (on the job training) pada instansi/lembaga

terkait.

4) Sertifikat komputer

Merupakan sertifikat yang menunjukkan bahwa peserta didik telah menyelesaikan

bimbingan dan pelatihan komputer.

f. Persyaratan Untuk Mengikuti Program Community College

Ada beberapa persyaratan bagi calon peserta didik untuk dapat mengikuti

pendidikan dan pelatihan di program Community College, antara lain :

1) Tamatan SMK/SMA/MA atau umum

Calon peserta didik diharapkan telah lulus mengikuti pendidikan formal SMA atau

masyarakat umum yang ingin mendapat keterampilan dan keahlian di bidang

tertentu.

2) Lulus saringan minat dan bakat

Calon peserta didik diharapkan lulus dalam penyaringan minat dan bakat, sebab

minat dan bakat dapat menentukan program jurusan yang dikehendaki para calon

peserta didik.

3) Masyarakat yang sedang mempersiapkan diri untuk bekerja

Bagi masyarakat yang sedang mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja,

maka diperlukan keterampilan/kecakapan pada bidang-bidang yang dikehendaki.

4) Masyarakat yang sudah bekerja tetapi belum memiliki sertifikat kompetensi

Seseorang yang sudah bekerja pada bidang tertentu adakalanya ingin lebih

mengukuhkan kehaliannya dengan memiliki sertifikat yang sesuai dengan

keahliannya.

g. Biaya dan Fasilitas Program Community College

Biaya dalam mengikuti program Community College sangat terjangkau karena

mendapat bantuan (subsidi) dari pemerintah. Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan

Page 28: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxviii

(Dimenjur) Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Gatot Hari Priowirjanto

dalam http://jurnalnet.com tanggal 10 November 2004 mengungkapkan, ” Untuk

membantu pembentukan Community College, pemerintah memberikan dana bantuan

berupa block grant yang nilainya sebesar Rp125 juta. Ini merupakan upaya pemerintah

untuk terus merangsang dan mendorong industri untuk ikut berpartisipasi kepada

pendidikan”. Fasilitas yang dimiliki oleh program Community College berbeda-beda di

masing-masing jurusan. Hal itu dikarenakan program Community College merupakan

lembaga pendidikan dan pelatihan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat yang

majemuk.

h. Program Jurusan Yang Ditawarkan

Program jurusan yang ditawarkan oleh program Community College sangat

bervariasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Hal tersebut sesuai dengan

pendapat Kasubag Hukum, Humas, dan Ortala Dinas P & K Jateng Drs Hardjanto MS

dalam http://suaramerdeka.com/harian/0501/15/kot09htm tanggal 15 Januari 2005

mengungkapkan, “Agar program Community College tetap hidup, kami membuka

jurusan yang dibutuhkan masyarakat sekitar. Dengan begitu, ilmu yang dipelajari selama

satu tahun berguna untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha mandiri”.

Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

Menengah (Dikmenjur Ditjen Dikdasmen) Ir Gatot Prio Wirjanto dalam

http://suaramerdeka.com/harian/0501/15/kot09htm tanggal 15 Januari 2005

menyatakan, “Akan memperbanyak sekolah jurusan yang memiliki jurusan bernilai jual

di mata dunia usaha agar dapat mengurangi pengangguran, mencetak tenaga kerja yang

berkualitas dan memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja”.

i. Tenaga Pengajar pada Program Community College

Dalam upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, maka program Community

College berusaha memperoleh tenaga pengajar yang profesional di masing-masing

bidang keahlian yang ditawarkan. Program Community College juga melibatkan tenaga

pengajar dari dunia kerja/industri, hal itu dilakukan agar peserta didik benar-benar

memahami dan mengerti serta dapat menerapkan secara langsung keahlian dan

keterampilan yang dimiliki di dunia kerja sesuai dengan bimbingan tenaga pengajar.

Page 29: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxix

Menurut Direktur Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah (Dikmenjur Ditjen Dikdasmen) Ir Gatot Prio Wirjanto dalam

http://suaramerdeka.com/harian/0501/15/kot09htm tanggal 15 januari 2005

menyatakan, “Agar guru-guru sekolah kejuruan tidak ketinggalan perkembangan

teknologi dan kebutuhan pasar kerja, kami akan membekali mereka dengan mendirikan

30 work station di seluruh wilayah Indonesia sebagai tempat pelatihan”.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa tenaga pengajar pada program

Community College dapat lebih berkualitas dan lebih banyak mengetahui kebutuhan

pasar, sehingga dapat menghasilkan peserta didik yang berkualitas dan dapat diserap

dunia kerja dengan cepat.

2. Tinjauan Umum Tenaga Terampil

a. Pengertian Tenaga Terampil

Menurut Umar Kayam (2000:120) menyatakan “ Tenaga terampil berarti bila

warga masyarakat yang terdidik itu berada cukup lama dalam proses penyesuaian”.

Sedangkan menurut Hidayanto (2002:279) menyatakan “Tenaga terampil merupakan

setiap sumber daya manusia yang menguasai keterampilan hidup”.

Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa tenaga terampil adalah

setiap sumber daya manusia yang menguasai keterampilan hidup yang berada cukup

lama dalam proses penyesuaian

Malik Fajar mengemukakan bahwa:

“Depdiknas mengharuskan setiap anak didik untuk menguasai keterampilan hidup sebab pendidikan itu untuk hidup dan kehidupan serta prosesnya tidak pernah berakhir selain itu tidak semua anak didik nantinya akan melanjutkan ke pendidikan perguruan tinggi seusai menamatkan jenjang pendidikan SLTA”.

Sejalan dengan otonomi daerah, terbentuknya Community College (pendidikan

yang berorientasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat) menjadi sangat penting,

untuk itu sangat diperlukan adanya kerjasama antara program Community College

Page 30: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxx

dengan masyarakat. Program Community College terlaksana dengan baik harus

memperoleh dukungan yang berupa keterampilan hidup.

b. Keterampilan Hidup

Sekolah sebagai institusi masyarakat harus bisa memenuhi kebutuhan

masyarakat, salah satunya adalah kepemilikan kemampuan yang diperlukan dalam

kehidupan masyarakat untuk hidup. Pengertian hidup disini tidak semata-mata memiliki

kemampuan tertentu saja tapi juga ia harus memiliki kemampuan dasar pendukungnya

secara fungsional seperti membaca menghitung, merumuskan, memecahkan masalah,

mengelola sumber daya bekerja dalam tim atau kelompok, terus belajar di tempat kerja,

menggunakan teknologi dan sebagainya.

Dalam http//www.depdiknas.go.id/jurnal/34/implementasi life skill htm tanggal

2 Mei 2004 menerangkan “ Keterampilan hidup mengacu pada ragam kemampuan yang

diperlukan seseorang untuk menempuh kehidupan dengan sukses, bahagia, dan secara

martabat di masyarakat”. Keterampilan hidup merupakan kemampuan yang diperlukan

sepanjang hayat.

Dalam http//www.usoe.k.12.ut.us./curr/lifeskill tanggal 10 Juni 2004

menyatakan bahwa kontek keterampilan hidup meliputi:

1) Kepemilikan kemampuan berpikir yang kompleks 2) Kemampuan komunikasi secara efektif 3) Kemampuan membangun kerjasama 4) Melaksanakan peranan sebagai warga negara yang bertanggung jawab 5) Memiliki kesiapan serta kecakapan untk bekerja 6) Memiliki karakter dan etika terjun ke dunia kerja

Menurut Slamet PH,MA,Med,MA,MLHR,Ph.D dalam http//www.depdiknas.go.id

tanggal 11 Juli 2005 menyatakan bahwa “Keterampilan hidup dapat dibagi menjadi 2

kategori, yaitu keterampilan hidup yang bersifat dasar dan instrumental”. Keterampilan

hidup yang bersifat dasar adalah keterampilan yang bersifat universal dan berlaku

sepanjang zaman, tidak tergantung pada perubahan ruang dan waktu, dan merupakan

fondasi dan sokoguru bagi tamatan pendidikan sekolah dan pendidikan luar sekolah agar

bisa mengembangkan keterampilan hidup yang bersifat instrumental. Keterampilan

Page 31: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxi

hidup yang bersifat instrumental adalah kecakapan yang bersifat relatif, kondisional, dan

dapat berubah-ubah sesuai dengan perubahan ruang, waktu, situasi, dan harus

diperbaharui secara terus-menerus sesuai dengan derap perubahan. Macam-macam

keterampilan hidup itu antara lain :

1) Keterampilan Dasar

a) Keterampilan belajar terus-menerus

Keterampilan belajar terus-menerus (sepanjang hayat) adalah

keterampilan yang paling penting dibandingkan dengan semua

keterampilan hidup lainnya. Setiap anak didik perlu diberi bekal dasar

tentang strategi, metode, dan teknik belajar untuk memperoleh dan

menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi baru dalam

kehidupannya.

b) Keterampilan membaca, menulis, menghitung

Setiap anak didik diharapkan mampu memiliki keterampilan membaca

dan menulis secara fungsional baik bahasa Indonesia maupun bahasa

asing. Keterampilan membaca, memahami dan menafsirkan informasi

tertulis dalam surat kabar, majalah, jurnal, dan dokumen. Menulis,

mengkomunikasikan pikiran, ide-ide, informasi, dan pesan-pesan tertulis

dan membuat dokumen-dokumen. Keterampilan menghitung,

kemampuan dasar menghitung dan memecahkan masalah-masalah

praktis, dengan memilih secara tepat dari teknik-teknik matematika

yang ada, dengan atau tanpa bantuan teknologi.

c) Keterampilan berkomunikasi : lisan, tertulis, tergambar, mendengar

Manusia berinteraksi dengan manusia lain melalui komunikasi langsung,

baik secara lisan, tertulis, tergambar, dan bahkan melalui kesan pun

bisa. Mengingat manusia menggunakan sebagian besar waktunya untuk

berkomunikasi dengan orang lain, maka keterampilan berkomunikasi

termasuk keterampilan mendengar harus dimiliki peserta didik.

Page 32: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxii

d) Keterampilan berpikir

Tingkat keterampilan berpikir seseorang akan berpengaruh terhadap

kesuksesan hidupnya. Mengingat kehidupan manusia sebagian besar

dipengaruhi oleh cara berpikir, maka peserta didik perlu diberi bekal

dasar dan latihan-latihan dengan cara yang benar tentang keterampilan

berpikir deduktif, induktif, ilmiah, kritis, nalar, rasional, lateral, system,

kreatif, eksploratif, discovery, inventory, reasoning, pengambil

keputusan, dan pemecahan masalah.

e) Keterampilan kalbu : iman (spiritual), rasa dan emosi

Memiliki bangsa berketerampilan kalbu yang baik merupakan aset

batiniyah yang sangat bermanfaat bagi kehidupan bangsa. Keterampilan

kalbu yang terdiri dari iman (spiritual), rasa, dan emosi merupakan

unsur-unsur pembentuk jiwa selain akal. Jiwa merupakan sumber

kekuatan dan kendali bagi setiap manusia dalam menyelesaikan setiap

masalah yang dihadapi bahkan baik buruknya suatu bangsa sangat

dipengaruhi oleh baik buruknya kalbu bangsa yang bersangkutan.

f) Keterampilan mengelola kesehatan badan

Peserta didik sudah selayaknya diberi bekal dasar tentang pengelolaan

kesehatan badan agar yang bersangkutan memiliki kesehatan badan

yang prima, bebas penyakit, dan memiliki ketahanan badan yang kuat.

Berolahraga secara teratur, makan yang berqizi dan bervitamin,

menjaga kebersihan, dan beristirahat cukup merupakan pendidikan

keterampilan mengelola kesehatan badan yang harus diterapkan dalam

kehidupan peserta didik.

g) Keterampilan merumuskan keinginan dan upaya-upaya untuk

mencapainya

Dua hal yang karakteristik sifatnya dalam kehidupan adalah : (1) adanya

keinginan baru, dan (2) upaya-upaya yang diperlukan untuk mencapai

Page 33: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxiii

keinginan baru tersebut. Keterampilan merumuskan dua hal yang

karakteristik ini merupakan bagian peting bagi kehidupan seseorang

h) Keterampilan berkeluarga dan sosial

Peserta didik hidup dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan

masyarakat. Peserta didik harus dapat berinteraksi dan mampu

beradaptasi dengan lingkungannya baik dalam lingkungan keluarga,

sekolah, dan masyarakat.

2) Keterampilan Instrumental

a) Keterampilan memanfaatkan teknologi dalam kehidupan

Teknologi telah merambah segala kehidupan dan merupakan alat

penggerak utama kehidupan. Generasi muda harus diberi bekal agar

mengapresiasi pentingnya teknologi bagi kehidupan da

mempersiapkannya untk mempelajari dan mengembangkan teknologi

yang ada.

b) Keterampilan mengelola sumber daya

Peserta didik perlu diberi bekal tentang arti, tujuan, dan cara-cara

mengidentifikasi, mengorganisasi, merencanakan, dan mengalokasikan

sumber daya.

c) Keterampilan bekerjasama dengan orang lain

Peserta didik sejak dini perlu diberi bekal dan latihan-latihan yang

dilakukan secara benar tentang cara-cara bekerjasama, menghargai hak

asasi orang lain, pentingnya kebersamaan, tanggungjawab, dan

akuntabilitas perbuatan, keterbukaan, apresiasi keanekaragaman,

kemauan baik yang kreatif, kepemimpinan, manajemen negosiasi, dan

masih banyak hal lain yang perlu diajarkan.

d) Keterampilan memanfaatkan informasi

Saat ini dan lebih-lebih di masa datang, informasi akan mengalir secara

cepat dan deras dalam berbagai kehidupan. Peserta didik perlu dibekali

cara-cara mendapatkan dan memanfaatkan aneka ragam informasi yang

Page 34: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxiv

ada. Mereka harus dididik cara-cara mendapatkan dan mengevaluasi

informasi, mengorganisasi dan memelihara informasi, menafsirkan dan

mengkomunikasikan informasi, dan menggunakan komputer untuk

mengolah data agar menjadi informasi.

e) Keterampilan menggunakan sistem dalam kehidupan

Peserta didik perlu memahami, menghayati, dan menerapkan, sistem

dalam kehidupannya. Mereka perlu diberi bekal dasar tentang cara

berpikir, cara mengelola, dan cara menganalisis kehidupan sebagai

sistem. Mereka harus memahami cara kerja sistem-sistem kehidupan

seperti bank, perusahaan, sekolah, bahkan dirinya sebagai sistem harus

dikenalinya secara baik.

f) Keterampilan berwirausaha

Keterampilan berwirausaha adalah keterampilan memobilisasi sumber

daya yang ada di sekitarnya untuk mencapai tujuan organisasinya atau

untuk keuntungan ekonomi. Kewirausahaan memiliki cirri-ciri : (1)

bersikap dan berpikir mandiri, (2) memiliki sikap berani menanggung

resiko, (3) tidak suka mencari kambing hitam, (4) selalu berusaha

menciptakan dan meningkatkan nilai sumber daya, (5) terbuka terhadap

umpan balik, (6) selalu ingin perubahan yang lebih baik, (7) tidak perbah

merasa puas, terus menerus melakukan inovasi dan improvisasi demi

perbaikan selanjutnya, (8) memiliki tanggung jawab moral yang baik.

g) Keterampilan kejuruan, termasuk olahraga dan seni (citarasa)

Tidak semua peserta didik menyukai keterampilan berpikir, sebagian

dari mereka menyukai keterampilan-keterampilan kejuruan seperti

misalnya pertanian, peternakan, kerajinan, bisnis, boga, busana,

industri, olahraga, dan kesenian. Untuk itu, mereka jelas membutuhkan

keterampilan kejuruan yang secara praktis dapat digunakan untuk

mencari nafkah.

h) Keterampilan memilih, menyiapkan dan mengembangkan karir

Page 35: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxv

Setiap peserta didik yang telah tamat dalam pendidikan kelak berharap

memiliki karir yang sesuai dengan potensi dirinya dan sesuai dengan

peluang yang ada. Peserta didik dari awal perlu dikenalkan tentang

potensi dirinya, jenis-jenis karir yang ada dalam kehidupan, persyaratan

untuk memasuki jenis karir tertentu, dan disiapkan agar kelas setelah

lulus mampu memilih, menyiapkan, dan mengembangkan karir yang

sesuai dengan potensi dirinya.

i) Keterampilan menjaga harmoni dengan lingkungan

Peserta didik hidup dalam lingkungan nyata dan lingkungan maya

sekaligus. Lingkungan nyata berupa fisik yang dapat dirasakan oleh

panca indera, seperti tanah, air, udara. Lingkungan maya adalah suasana

sosial yang dapat ditangkap oleh otak dan dirasakan oleh hati. Peserta

didik harus mampu menjaga keharmonisan di antara kedua lingkungan

tersebut.

j) Keterampilan menyatukan bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila

Peserta didik perlu diberi bekal kemampuan mengintegrasikan

kebhinekaan bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Menghargai

perbedaan agama, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menjaga

kesatuan bangsa, demokrasi, keadilan sosial, kecintaan terhadap

negaranya, kepahlawanan dan apresiasi terhadap para pahlawan,

apresiasi terhadap peninggalan budaya, kebebasan dan tanggung jawab,

kesadaran sebagai warganegara, adalah contoh-contoh keterampilan

hidup untuk menyatukan bangsa berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

Menurut A. Malik Fajar Dalam majalah Amanah edisi Mei (2002:17) menyatakan

konteks keterampilan hidup ada delapan sasaran yaitu:

1) Keterampilan membaca 2) Keterampilan menulis 3) Keterampilan berhitung dengan bantuan teknologi ataupun tidak 4) Keterampilan bekerjasama 5) Keterampilan mengintegrasikan diri dengan lingkungan sosial, budaya, alam. 6) Keterampilan memainkan teknologi

Page 36: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxvi

7) Keterampilan memanfaatkan sumber kekayaan alam yang ada dilingkungannya

8) Keterampilan memelihara minat dan proses belajar secara terus menerus

Dengan menguasai delapan konteks keterampilan hidup tersebut diharapkan

masyarakat mampu menjadi tenaga yang terampil untuk memasuki persaingan global.

3. Tinjauan Umum Siap Pakai

a. Pengertian Siap Pakai

Suatu lembaga pendidikan yang menerapkan kurikulum berbasis pada

keterampilan hidup diharapkan mampu menciptakan tamatan yang siap pakai. Siap

pakai dalam arti bisa langsung diserap dunia kerja atau industri.

Menurut Hidayanto (2002:277) mengatakan:

”Pendidikan siap pakai merupakan frame dari belajar terampil. Frame ini dalam jangka waktu tertentu diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sesaat walaupun kata siap pakai itu sendiri masih selalu menjadi bahan perdebatan karena dapat diterjemahkan dari berbagai sudut pandang misalnya siap pakai untuk apa dan dimana”.

Berdasarkan pernyataan di atas dapat diketahui bahwa konsep pendidikan siap

pakai merupakan pesanan dari dunia industri untuk memenuhi kebutuhan tenaga

terampil., oleh karena itu bentuk keterampilan yang diberikan harus searah dengan

kepentingan dunia industri. Menurut Hidayanto (2002:277) menyatakan “ Konsep ini

tidak salah jika digunakan pada upaya pemenuhan salah satu aspek kebijakan

pembangunan tetapi jika digunakan sebagai platform dari kebijkan pendidikan umum

justru akan merusak substansi pendidikan itu sendiri”.

Menurut Drost dalam Hidayanto (2002:278) mengatakan “ Tugas lembaga

pendidikan bukan memberikan sesuatu yang dikehendaki masyarakat, melainkan

memberikan sesuatu yang dibutuhkannya”. Dari pernyataan tersebut dapat diketahui

Page 37: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxvii

bahwa suatu lembaga pendidikan bukan sekedar sebagai lembaga yang secara pasif

melayani tuntutan masyarakat, tetapi juga perlu mengkritisinya.

Dalam konteks pembangunan akan menjadi keliru jika sumber daya manusia

ditempatkan hanya sebagai pekerja atau salah satu faktor produksi. Menurut Suryadi

dalam Hidayanto (2002:278) menyatakan “ Tenaga kerja dalam kaitannya dengan

konsep sumber daya manusia berdimensi ganda”. Hal itu berarti dalam waktu

bersamaan manusia tidak hanya berperan sebagai pekerja atau faktor produksi, tetapi

sekaligus sebagai produsen, konsumen, sumber gagasan, serta sumber penggerak untuk

pemanfaatan seluruh peluang yang ada. Suryadi dalam Hidayanto menekankan bahwa “

Terlalu sederhana jika kekuatan manusia hanya dipandang dari segi penguasaan

keterampilan semata”. Sesuai dengan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa lulusan

suatu lembaga pendidikan tidak hanya dibekali berbagai keterampilan hidup tetapi juga

perlu dibekali dengan sikap positif, wawasan luas, serta cara berpikir yang inovatif.

Pengertian siap pakai dapat diartikan sebagai upaya mempunyai keterampilan

yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat sehingga peserta didik setelah lulus nanti

dapat diserap oleh dunia kerja. Guna mendapatkan lulusan yang siap pakai ditentukan

oleh relevansi output lembaga pendidikan dengan yang diharapkan oleh masyarakat.

Apabila output suatu lembaga pendidikan tidak dapat diterima oleh masyarakat maka

kualitasnya tentu tidak sesuai dengan yang diharapakan oleh masyarakat. Dalam proses

pendidikan harus memperhitungkan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat sehingga

perlu adanya relevansi antara program pendidikan yang ada di lembaga pendidikan

dengan kebutuhan masyarakat selain itu masyarakat perlu didekatkan kepada lembaga

pendidikan.

b. Kebijakan Link and match

Link and match adalah kebijakan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan relevansi sekolah kejuruan,

yaitu relevansi kebutuhan pembangunan umumnya dan kebutuhan dunia kerja, dunia

usaha serta dunia industri khususnya. Beberapa prinsip yang akan dipakai sebagai

strategi dalam kebijakan Link and match diantaranya adalah model penyelenggaraan

Pendidikan Sistem Ganda (PSG). PSG pada dasarnya merupakan suatu bentuk

Page 38: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxviii

penyelenggaraan pendidikan keahlian professional yang memadukan secara sistematik

dan sinkron program pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang

diperoleh melalui kegiatan bekerja langsung di dunia kerja, terarah untuk mencapai

suatu tingkat keahlian professional tertentu. Pada hakekatnya PSG merupakan suatu

strategi yang mendekatkan peserta didik ke dunia kerja dan ini adalah strategi proaktif

yang menuntut perubahan sikap dan pola pikir serta fungsi pelaku pendidikan di sekolah

kejuruan, masyarakat dan dunia usaha/industri dalam menyikapi perubahan dinamika

tersebut.

Menurut Mantan Menteri Pendidikan Wardiman Djojonegoro dalam

http/www.dikti.go.id tanggal 7 Januari 2008 menyatakan :

“Era globalisasi menuntut sumber daya manusia tangguh. Pendidikan yang berorientasi aspek kompetensi menjadi kuncinya sehingga proses belajar mengajar yang memfokuskan pada nilai sepatutnya mulai ditinggalkan. Paradigma pendidikan harus mulai berubah dari supply minded (orientasi jumlah) menjadi demand minded (kebutuhan) ke dunia kerja. Harus digali, kompetensi apa saja yang dibutuhkan pasar kerja ke depan. Maka, sekolah wajib mengajarkan kompetensi, bukan lagi sekedar ijazah. Proses dan penyelenggaraan pendidikan harus fleksibel (lentur), bisa dengan sistem modul”.

Berdasarkan uraian tersebut dapat dilihat bahwa pola pendidikan sekarang

harus berorientasi pada aspek kompetensi. Pola pendidikan konvensional yang

memfokuskan pada nilai harus mulai ditinggalkan dan beralih kepada penguasaan

kompetensi. Fakta mengenai pendidikan yang sekarang terjadi adalah kurangnya

relevansi program pendidikan yang ada dengan kebutuhan masyarakat yaitu

mengenai output lembaga pendidikan yang tidak sesuai dengan kebutuhan

masyarakat sehingga lulusan tidak dapat diserap oleh masyarakat industri maupun

dunia kerja.

c. Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu faktor dominan dalam menopang kebutuhan

tenaga kerja yang trampil dan terdidik guna menunjang perkembangan di berbagai

sektor, termasuk didalamnya sektor dunia industri/perusahaan. Pendidikan disini tidak

saja berfungsi sebagai saran, namun lebih merupakan sasaran srategis guna

Page 39: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xxxix

menceredaskan kehidupan bangsa dalam kaitannya dengan pembangunan sumber daya

manusia yang berkualitas. Dalam pelaksanaannya, pendidikan merupakan tanggung

jawab bersaama antara pemerintah, orang tua, dan masyarakat.

Peran serta masyarakat dalam bidang pendidikan telah ditujukan dengan ikut

sertanya dalam penyelenggaraan pendidikan guna mencerdaskan kehidupan bangsa.

Disamping sebagai penyelenggara pendidikan formal, masyarakat dalam hal ini lembaga

pengguna tenaga kerja bisa juga berperan sebagai penyelenggara pendidikan yang

bersifat terapan, misalnya dalam bentuk pelatihan atau pemagangan agar terjadi

interaksi yang positif antara lembaga pengguna tenaga kerja dengan lembaga

pendidikan.

Ada hubungan saling memberi dan saling menerima antara lembaga pendidikan

dengan masyarakat. Lembaga pendidikan merealisasi apa yang dicita-citakan oleh warga

masyarakat mengenai pengembangan putra-putri mereka. Aspirasi, kebutuhan,

kemampuan dan kondisi masyarakat selalu berubah. Perubahan masyarakat

mengharuskan perubahan pada lembaga pendidikan. Melalui pendekatan situasional,

perubahan-perubahan lembaga pendidikan lebih mudah diwujudkan. Diharapkan

dengan mengikuti perubahan-perubahan dalam lingkungan masyarakat, memungkinkan

lembaga pendidikan tetap tegak berdiri.

Antara lembaga pendidikan dengan masyarakat hendaknya terjadi kerjasama

yang saling menguntungkan. Lembaga pendidikan memberi pelayanan kepada

masyarakat terhadap kebutuhan tenaga kerja, termasuk sebagai agen pembaharu

terhadap masyarakat dengan penemuan-penemuannya. Sebaliknya masyarakat

mengimbangi pemberian lembaga pendidikan dengan ikut berpartisipasi dan

bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup dan kemajuan lembaga pendidikan,

karena disadari perkembangan sarana dan prasarana lembaga pendidikan belum

sepesat di dunia kerja. Perlu adanya kerjasama agar terjadi keserasian antara

perkembangan ilmu pengetahuan di dunia kerja dengan yang terjadi pada lembaga

pendidikan.

Page 40: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xl

B. Kerangka Pemikiran

Community College merupakan pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk

menyiapkan peserta didik agar dapat bekerja pada bidang-bidang tertentu dan dapat

menjadi tenaga terampil yang siap pakai serta dapat mempunyai standar keahlian dan

kompetensi.

Saat ini, dunia kerja dan masyarakat selalu menuntut agar dunia pendidikan

dapat mencetak dan membentuk tenaga terampil siap pakai yang berkualitas dan

professional dibidangnya. Oleh karena itu, Community College sebagai suatu lembaga

pendidikan dan pelatihan yang selalu dibutuhkan oleh orang-orang yang ingin cepat

kerja berupaya sebaik mungkin agar berbagai tuntutan dari dunia kerja dan kebutuhan

masyarakat dapat terealisasi dan peserta didiknya dapat menjadi tenaga terampil siap

pakai yang mampu berkompetisi di dunia kerja dan para tamatan Community College

mempunyai bekal pengetahuan, keterampilan, keahlian, pengalaman, dan sikap mental

yang tinggi.

Upaya program Community College agar peserta didiknya menjadi tenaga

terampil siap pakai sehingga dapat berkopetisi di dunia kerja dipengaruhi oleh berbagai

faktor antara lain :

1. Kurikulum dalam pelaksanaan kegiatan pendidikan dan pelatihan. Penerapan

kurikulum berbasis kompetensi yang merupakan perwujudan dari keterampilan

hidup yang harus dikuasai oleh peserta didik diharapkan mampu menciptakan

peserta didik menjadi terampil.

2. Sarana dan prasarana yang mendukung terjadinya kegiatan pendidikan dan

pelatihan dalam upaya mempersiapkan peserta didik menjadi tenaga terampil yang

siap pakai.

3. Pengelola yang profesional dan handal yang dapat menjalankan sistem agar kegiatan

yang dilakukan dapat berjalan dengan baik.

Page 41: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xli

4. Tenaga terampil yang berkualitas yang mampu menyelenggarakan pendidikan dan

pelatihan baik di lembaga pendidikan maupun di dunia kerja (on the job training).

5. Peserta didik yang selalu dilatih dan dididik sehingga akan menjadi peserta didik

yang inovatif, kreatif, produktif yang akan berkopetisi di dunia kerja.

6. Partisipasi masyarakat yang sangat membantu terlaksananya kegiatan pendidikan

dan pelatihan khususnya dunia kerja. Kebutuhan masyarakat yang selalu berubah

maka program Community College juga akan selalu berubah sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Dengan adanya kesesuian itu diharapkan setiap tamatan

Community College dapat diserap oleh masyarakat khususnya dunia kerja.

Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap program Community

College dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai dan akan menjadi

fokus penelitian ini baik faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat

tercapainya kualitas sumber daya manusia yang terampil dan siap pakai. Untuk lebih

memperjelas kerangka pemikiran di atas secara sistematis dapat digambarkan sebagai

berikut :

Gb. 1 Skema Kerangka Pemikiran

Program Community College

1. Kurikulum 2. Sarana dan Prasarana 3. Pengelola 4. Pengajar 5. Peserta Didik

Dunia Kerja Output/Tenaga Trampil Siap Pakai

Page 42: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xlii

BAB III

METODOLOGI

Penelitian merupakan suatu kerangka keilmuan yang menggunakan dasar

keilmiahan sebagai pijakan tentunya memerlukan sebuah metode penelitian yang tepat

sehingga dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi dunia keilmuwan dan

lingkungan sekitarnya.

Istilah metodologi terdiri dari dua kata yaitu metodos dan logos. Metodos

berarti cara dan logos berarti ilmu. Menurut Jujun S. Suriasumantri (2001:328),

“Metodologi adalah pengetahuan tentang metode dan metodologi penelitian adalah

pengetahuan tentang berbagai metode yang dipergunakan dalam penelitian”.

Sedangkan menurut Noeng Muhadjir (2000:5), “Metodologi penelitian merupakan

bagian dari ilmu pengetahuan yang mempelajari bagaimana prosedur kerja mencari

kebenaran”.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikemukakan kesimpulan bahwa

metodologi adalah suatu ilmu yang memperbincangkan tentang cara-cara atau metode-

metode dalam penelitian untuk menemukan atau mengembangkan dan menguji

kebenaran suatu pengetahuan secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

Tempat dan Waktu Penelitian Tempat Penelitian

Penelitian memerlukan tempat penelitian yang dijadikan untuk memperoleh data-data

yang berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian.

Page 43: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xliii

Adapun yang menjadi tempat penelitian ini, peneliti mengambil lokasi di

Community College Universitas Sebelas Maret dengan alasan sebagai berikut :

Lokasi tersebut terdapat data-data yang diperlukan dalam penelitian.

Lokasi penelitian mudah dijangkau, sehingga memudahkan peneliti.

Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah usulan penelitian ini disetujui oleh dosen

pembimbing skripsi dan telah mendapatkan ijin dari pihak-pihak yang berwenang.

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Februari 2008 sampai selesai.

Bentuk dan Strategi Penelitian

Bentuk Penelitian

Penelitian adalah suatu proses, yaitu suatu rangkaian langkah-langkah yang dilakukan

secara terencana dan sistematis guna mendapatkan pemecahan masalah atau

mendapatkan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu. Dalam proses

penyelesaian suatu permasalahan diperlukan suatu pendekatan.

Atas dasar telaah teori yang telah disusun dan melihat permasalahan yang ada

dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif.

Menurut Kirk dan Miller dalam Lexy J. Moleong (2002:3) mengemukakan bahwa

“Penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara

fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kawasannya sendiri

dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam

peristilahannya”.

Dalam penelititan kualitatif lebih menekankan pada sifat naturalisme (natural

setting) artinya bahwa realitas yang muncul menjadi bahan kajian dalam penelitian ini.

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2006:12) yang menyatakan

27

Page 44: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xliv

bahwa “Pelaksanaan penelitian ini memang terjadi secara alamiah, apa adanya, dalam

situasi normal yang tidak dimanipulasi keadaan dan kondisinya, menekankan pada

deskripsi secara alami.”. Kemudian Van Mannen dalam HB Sutopo (2002:35)

menambahkan bahwa “Penelitian kualitatif kepentingan pokoknya terletak pada

peristiwa nyata dalam dunia aslinya, bukan sekedar pada laporan yang ada”.

Strategi Penelitian

Strategi diartikan sebagai cara atau siasat berdasarkan rencana yang cermat

mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran atau maksud tertentu. Sutopo (2002:113)

mengemukakan bahwa “Dalam penelitian kualitatif dikenal juga adanya studi kasus

tunggal dan kasus ganda, dan secara khusus merupakan penelitian terpancang atau

terbuka tanpa penelitian sebelumnya (holistic penuh)”. Berdasarkan pendapat tersebut

dinyatakan bahwa strategi penelitian dibedakan menjadi tiga yaitu :

a Tunggal terpancang yaitu penelitian tersebut terarah pada suatu karakteristik dan

sudah memilih dan menentukan variabel yang menentukan variabel yang menjadi

fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.

b Ganda terpancang yaitu penelitian ini mensyaratkan adanya sasaran lebih dari satu

yang meiliki perbedaan karakteristik dan sudah memilih serta menentukan variabel

yang menjadi fokus utamanya sebelum memasuki lapangan.

c Holistik penuh yaitu peneliti dalam kajiannya sama sekali tidak menentukan fokus

sebelum peneliti terjun ke lapangan.

Strategi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah strategi tunggal

terpancang. Alasan dari pemilihan strategi ini didasarkan pada hal-hal sebagai berikut :

a Penelitian ini disebut tunggal artinya hanya difokuskan pada satu permasalahan saja

yaitu program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil

siap pakai.

Page 45: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xlv

b Penelitian ini disebut terpancang artinya peneliti terjun ke lapangan sudah memiliki

bekal yang berupa asumsi-asumsi atau teori yang sudah ada. Hal ini tercermin dalam

pembuatan proposal penelitian sebelum peneliti mengumpulkan data di lapangan.

Sumber Data

H.B. Sutopo (2002:49) mengemukakan bahwa “Sumber data kualitatif secara meyeluruh

dapat dikelompokkan sebagai nara sumber (informan), peristiwa atau aktivitas, tempat

atau lokasi, dokumen dan arsip serta berbagai benda lain”. Sedangkan menurut

Suharsimi Arikunto (2006:129) mengatakan bahwa “Sumber data dalam penelitian

adalah subjek dari mana data dapat diperoleh”.

Sesuai dengan pendapat di atas, maka untuk memperoleh data informasi yang

berkaitan dengan masalah dan tujuan penelitian tersebut, sumber data diambil dari :

Informan

Informan adalah sumber data yang bisa memberikan data berupa jawaban lisan

melalui wawancara atau jawaban tertulis melalui angket. Dalam penelitian kualitatif

posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu

yang memiliki informasinya.

Lokasi dan peristiwa

Dari tempat atau lokasi dan lingkungannya, peneliti dapat mengkaji secara cermat dan

kritis, menarik kemungkinan kesimpulan yang berkaitan dengan permasalahan

penelitian. Lokasi dan peristiwa menjadi sumber data karena dalam pengamatan harus

sesuai dengan konteksnya dan situasi yang melibatkan tempat, pelaku dan peristiwa.

Peneliti mengambil tempat di Community College Universitas Sebelas Maret karena di

Community College tersebut tersedia data yang berguna untuk memecahkan masalah

dalam penelitian ini.

Page 46: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xlvi

Arsip dan dokumen

Menurut H.B. Sutopo (2002:54) “Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang

berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu”. Dokumen yang menjadi

sumber data penelitian meliputi segala bentuk arsip dan dokumen operasional yang

relevan dengan obyek penelitian. Sumber data diambil dari warkat yang berupa

dokumen dan arsip yang ada di Community College yang berhubungan dengan

penelitian ini dan sesuai dengan tema dan masalah yang diteliti.

Teknik Sampling (teknik Cuplikan)

Cuplikan berkaitan dengan pembatasan jumlah dan jenis dari sumber data yang

akan digunakan dalam penelitian. Pemikiran mengenai cuplikan ini hampir tidak bisa

dihindari oleh peneliti dalam pelaksanaan penelitiannya, mengingat selalu adanya

beragam keterbatasan yang dihadapi peneliti, misalnya mengenai waktu, tenaga, biaya

dan mungkin hal-hal lainnya.

Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk menyeleksi atau

memfokuskan pada permasalahan agar penelitian sampel lebih mengarah pada tujuan

penelitian. Suharsimi Arikunto (2006:16-17) mengemukakan bahwa “Teknik sampling

yang digunakan dalam penelitian kualitatif ada empat yaitu :

1. Accindential Sampling, yaitu mengambil sampel dengan pertimbangan tertentu yang tidak dirancang pertemuaya terlebih dahulu.

2. Purposive Sampling, yaitu menetukan sampel dengan pertimbangan tertentu yang dipandang dapat memberikan data secara maksimal.

3. Cluster Quota Sampling yaitu memilih sejumlah responden dari wilayah tertentu sampai batas yang diinginkan terpenuhi.

4. Snow ball Sampling yaitu peneliti memilih responden secara berantai”

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive

sampling (sampel bertujuan), sampel tidak ditekankan pada jumlah sampel, namun lebih

ditekankan pada kualitas pemahamannya pada permasalahan yang diteliti. Cara

pengambilan sampel didasarkan pada karakteristik tertentu yang dimiliki sampel sesuai

dengan tujuan penelitian. Peneliti tidak menentukan jumlah sampel, tetapi peneliti

menentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna memperoleh informasi

Page 47: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xlvii

tentang masalah yang diteliti. Peneliti berusaha untuk mendapatkan informasi sebanyak

mungkin yamg dapat diperoleh dari berbagai sumber. Menurut H.B. Sutopo (2002:56)

“Dengan teknik purposive sampling ada kecenderungan peneliti untuk memilih informan

yang dianggap mengetahui informasi dan masalahnya secara mendalam dan dapat

dipercaya untuk menjadi sumber data yang mantap”. Peneliti juga menggunakan teknik

snow ball sampling karena responden juga diperoleh secara berantai.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara khusus yang dipergunakan untuk

memperoleh data dalam penelitian. Data sangat diperlukan dalam penelitian guna

membuktikan kebenaran sutau peristiwa atau pengetahuan. Oleh karena itu suatu

penelitian sangat membutuhkan data yang obyektif.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

1. Observasi

Menurut H.B Sutopo (2002:64) bahwa “Teknik Observasi digunakan untuk

mengali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi dan benda serta rekaman gambar”. Spradly seperti yang dikutip oleh H.B Sutopo (2002:65) juga menjelaskan bahwa “ Pelaksanaan teknik dalam observasi dapat dibagi menjadi : (1) Tidak berperan sama sekali; (2) Observasi berperan yang terdiri dari berperan aktif, berperan pasif dan berperan penuh”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a Observasi tak Berperan

Dalam observasi tak berperan, peneliti dalam melakukan observasi sama sekali

tidak diketahui kehadirannya oleh subyek yang diamati.

b Observasi berperan Pasif

Page 48: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xlviii

Dalam observasi ini peneliti hanya mendatangi lokasi tetapi sama sekali tidak

berperan sebagai apapun selain pengamat pasif, namun hadir dalam konteksnya.

c Observasi berperan Aktif

Observasi ini merupakan cara khusus dan peneliti tidak bersikap pasif sebagai

pengamat, tetapi memainkan berbagai peran yang dimungkinkan dalam suatu yang

berkaitan dengan penelitiannya, dengan pertimbangan sesuai yang bisa

diperolehnya dan dimanfaatkan bagi pengumpulan data.

d Observasi Berperan Penuh

Jenis observasi ini diartikan bahwa peneliti memang memiliki peran dalam lokasi

studinya sehingga benar-benar sebagai penduduk atau sebagai anggota lembaga

atau organisasi yang sedang dikaji

2. Wawancara

Lexy J. Moleong (2002:135) mengemukakan bahwa “ Wawancara adalah

percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu

pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai yaitu yang

memberikan jawaban atas pertanyaan itu “. Menurut Guga dan Lincoin seperti yang

dikutip oleh Lexy J Moleong (2002:137) berpendapat bahwa “Macam-macam

wawancara adalah sebagai berikut : a) wawancara oleh tim atau panel, b) wawancara

tertutup dan wawancara terbuka, c) wawancara riwayat lisan dan d) wawancara

terstruktur dan tidak terstruktur”.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat dijelaskan sebagi berikut :

a Wawancara oleh tim atau panel

Wawancara oleh tim berarti wawancara yang dilakukan tidak hanya oleh satu orang,

tetapi oleh dua atau lebih terhadap seseorang yang diwawancarai.

Page 49: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

xlix

b Wawancara tertutup dan wawancara terbuka

Wawancara tertutup biasanya yang diwawancarai tidak mengetahui dan tidak

menyadari bahwa mereka sedang diwawancarai, sedang wawancara terbuka adalah

mereka yang sedang diwawancarai mengetahui dan menyadari bahwa mereka

sedang diwawancarai.

c Wawancara Riwayat Lisan

Maksud wawancara ini adalah untuk mengungkapkan riwayat hidup, pekerjaannya,

kesenangannya, ketekunannya, pergaulannya dan lain-lain.

d Wawancara Terstruktur dan Wawancara tidak Terstruktur

Dalam wawancara terstruktur masalah ditentukan oleh peneliti sebelum wawancara

dilakukan. Pertanyaannya telah diformulasikan oleh peneliti secara pasti, dan

respondennya diharapkan dalam bentuk informasi yang sesuai dengan kerangka

kerja pewawancara dan definisi permasalahannya. Wawancara tidak terstuktur

dilakukan dengan pertanyaan yang bersifat open-ended dan mengarah pada

kedalaman informasi serta dilakukan dengan cara yang tidak secara formal

terstruktur guna menggali pandangan subjek yang diteliti tentang banyak hal yang

bermanfaat untuk menjadi dasar bagi penggalian informasinya secara lebih jauh dan

mendalam.

3. Analisis Dokumen

Dokumen tertulis dan arsip merupakan sumber data yang sering memiliki posisi penting

dalam penelitian kualitatif. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:231) “ Metode

dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau sesuatu yang berupa catatan,

transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan

sebagainya”. Pelaksanaan analisis dokumen dilakukan dengan cara mencatat arsip

maupun dokumen yang isinya berhubungan dengan permasalahan yang diteliti.

Dokumen dibagi menjadi dua, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi. Dokumen

pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara tertulis tentang tindakan,

pengalaman, dan kepercayaannya. Dokumen pribadi dapat berupa buku harian, surat

pribadi, dan autobiografi. Dokumen resmi terbagi atas dokumen internal dan dokumen

eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu

Page 50: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

l

lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri. Dokumen

demikian menyajikan informasi tentang keadaan, aturan, disiplin, dan dapat menyajikan

petunjuk tentang gaya kepemimpinan. Dokumen eksternal berisi bahan-bahan informasi

yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, bulletin, pernyataan, dan

berita yang disiarkan pada media massa. Dokumen eksternal dapat dimanfaatkan untuk

menelaah konteks sosial, kepemimpinan, dan lain-lain.

Validitas Data

Validitas data atau kesahihan data merupakan kebenaran data dari hasil penelitian. Hal

ini dilakukan oleh peneliti dengan maksud supaya hasil penelitiannya benar-benar dapat

dipertangungjawabkan karena validitas data menunjukkan mutu seluruh proses

pengumpulan data dalam penelitian. Data yang telah terkumpul diolah dan diuji

kebenarannya melalui teknik pemeriksaan tertentu. Dalam penelitian kualitatif terdapat

beberapa cara yang bisa dipilih untuk pengembangan validitas (kesahihan) data

penelitian, salah satunya adalah dengan menggunakan teknik trianggulasi. Moleong

(2002:178) mengemukakan “ Teknik trianggulasi merupakan teknik pemeriksaan

keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu”.

Menurut Patton yang dikutip oleh Sutopo (2002:78) menyatakan bahwa “Ada empat

macam teknik trianggulasi yang dipakai yaitu (1) trianggulasi sumber, (2) trianggulasi

peneliti, (3) trianggulasi metode, (4) triangulasi teori”. Penjelasan macam triangulasi

tersebut adalah sebagai berikut :

1. Triangulasi Sumber

Cara ini mengarahkan peneliti agar didalam mengumpulkan data ia wajib

menggunakan beragam sumber data yang tersedia. Artinya, data yang sama

atau sejenis akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber

yang berbeda. Dengan demikian apa yang diperoleh dari sumber yang satu

bisa lebih teruji kebenarannya bilamana dibandingkan dengan data sejenis

yang diperoleh dari sumber lain yang berbeda, baik kelompok sumber sejenis

maupun sumber yang berbeda jenisnya.

Page 51: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

li

2. Triangulasi Peneliti

Yang dimaksud dengan cara trianggulasi peneliti adalah hasil penelitian baik

data ataupun simpulan mengenai bagian tertentu atau keseluruhannya bisa

diuji validitasnya dari beberapa peneliti. Dari pandangan dan tafsir yang

dilakukan oleh beberapa peneliti terhadap semua informasi yang berhasil

digali dan dikumpulkan berupa catatan diharapkan bisa terjadi pertemuan

pendapat yang pada akhirnya bisa lebih memantapkan hasil penelitian.

3. Triangulasi Metode

Jenis trianggulasi ini bisa dilakukan oleh peneliti dengan mengumpulkan data

sejenis tetapi dengan menggunakan teknik atau metode pengumpulan data

yang berbeda. Disini yang ditekankan adalah penggunaan pengumpulan data

yang berbeda, bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber

data yang sama untuk menguji kemantapan informasinya.

4. Triangulasi Teori

Trianggulasi ini dilakukan oleh peneliti dengan menggunakan perspektif lebih

dari satu teori dalam membahas permasalahan yang dikaji. Dari beberapa

perspektif teori tersebut akan diperoleh pandangan yang lebih lengkap, tidak

hanya sepihak sehingga bisa dianalisis dan ditarik simpulan yang lebih utuh

menyeluruh.

Jenis triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini untuk mencapai

validitas data adalah trianggulasi sumber.

Analisis Data

Menurut Lexy J Moleong (2001:103) “Analisis data adalah proses

pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar

sehingga dapat ditemukan tema dan dirumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan

oleh data”. Analisis data tersebut dapat diperoleh dengan cara mengorganisasikan dan

mengurutkan data tersebut kedalam kelompok tertentu.

Penelitian ini mengunakan analisis data model interaksi. Menurut MB Miles dan

AM, Huberman sebagaimana dikutip oleh HB Sutopo (2002:94) “Analisis dalam

penelitian kualitatif terdiri dari tiga komponen”, yaitu :

Page 52: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lii

1. Reduksi data

Merupakan bagian analisis yang berlangsung terus menerus selama kegiatan

penelitian bahkan sebelum data benar-benar terkumpul, artinya sebelum data

terkumpul secara keseluruhan, proses analisis sudah dilakukan. Reduksi data

diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan.

2. Penyajian Data

Proses analisis selanjutnya adalah penyajian data, yaitu mengorganisis

informasi secara sistematis untuk mempermudah peneliti dalam menabungkan

dan merangkai keterkaitan antar data dalam menyusun penambaran proses

serta memahami fenomena yang ada pada objek penelitian

3. Penarikan kesimpulan / verifikasi

Data yang diperoleh di lapangan, sejak awal peneliti sudah menarik kesimpulan.

Kesimpulan itu mula-mula masih belum jelas dan masih bersifat sementara, tetapi

kemudian meningkat sampai pada kesimpulan yang mantap yaitu pernyataan yang

telah memiliki landasan yang kuat dari proses analisis data yang dilaksanakan. Data

yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi dapat segera ditarik kesimpulan

yang bersifat sementara. Agar kesimpulan lebih mantap maka peneliti

memperpanjang waktu observasi tersebut sampai ditemukan data baru yang dapat

mengubah kesimpulan sementara sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang baik.

Simpulan perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-benar bisa

dipertanggungjawabkan. Oleh karena itu perlu dilakukan aktivitas pengulangan

untuk tujuan pemantapan, penelusuran data kembali dengan cepat, mungkin

sebagai akibat pikiran kedua yang timbul melintas pada peneliti pada waktu

menulis sajian data dengan melihat kembali sebentar pada catatan lapangan.

Pengumpulan Data

Penyajian Data Reduksi Data

Penarikan

Page 53: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

liii

Gambar 2 : Komponen analisis data model interaktif

Sumber : H.B Sutopo (2002:96)

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan tahapan-tahapan dalam penelitian dari

awal samapi akhir. Menurut Lexy J Moleong (2002:85) “Tahap-tahap penelitian

yang akan dilaksanakan adalah tahap pra lapangan, pekerjaan lapangan, tahap

analisis data dan tahap penyusunan laporan”.

Penelitian ini dilaksanakan melalui tahap-tahap sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan Penelitian

Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah merencanakan segala sesuatu yang

berhubungan dengan pelaksanaan penelitian yakni dari pengajuan judul,

penyusunan proposal dan mengurus perijianan untuk memperlancar jalannya

kegiatan.

2. Tahap Pengumpulan Data

Tahap selanjutnya setelah persiapan peneliti adalah peneliti langsung terjun ke

lapangan untuk mengumpulkan data. Dalam pengumpulan data ini peneliti

menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumen. Ketiga teknik ini

Page 54: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

liv

digunakan untuk melengkapi data yang lain sehingga data yang dikumpulkan benar-

benar valid.

3. Tahap Analisis Data Awal

Analisis data awal dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah dikumpulkan

tersebut sesuai dengan yang diharapkan sehingga akan dapat diketahui data-data

yang diperlukan dan yang tidak diperlukan. Hal ini dilakukan agar data yang diambil

benar-benar sesuai dengan hasil yang telah dirumuskan.

4. Tahap Analisis Data Akhir

Data yang dianalisis dalam tahap ini adalah seluruh data yang diperoleh dalam

mengumpulkan data dan merupakan data yang mendukung tujuan penelitian. Pada

tahap akhir ini data dianalis sudah melampai analisis awal. Dengan demikian

diharapkan data yang dihasilkan benar-benar valid.

5. Tahap Penarikan Kesimpulan

Tahap selanjutnya setelah analisis data akhir adalah menarik kesimpulan yang harus

didasarkan pada tujuan penelitian dengan didukung data yang valid sehingga akan

diperoleh hasil penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

6. Tahap Penulisan dan Penggandaan Laporan

Tahap selanjutnya setelah penarikan kesimpulan adalah penulisan laporan hasil

penelitian yang sesuai dengan aturan-aturan yang ada. Dari hasil penelitian tersebut

diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Page 55: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lv

Berdasarkan uraian di atas dapat dibuat bagan prosedur penelitian sebagai berikut :

BAB IV

HASIL PENELITIAN

E. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Riwayat Singkat Program Community College

Program Community College Universitas Sebelas Maret Surakarta berlokasi di

jalan Jenderal Ahmad Yani No. 200 Pabelan Surakarta. Program Community College

adalah lembaga pelatihan kerja dan profesi pasca SLTA yang mulai tahun 2002 telah

dibuka dan diselenggarakan di Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penyelenggaraan

Community College Universitas Sebelas Maret Surakarta (CC UNS) ini bekerja sama

dengan Departemen Pendidikan Nasional dan dunia kerja/industri (DUDI), guna

memberikan bekal life skill bagi peserta diklat.

Persiapan

Penelitian

Pengumpulan Data Analisis Data Awal

Analisis Data Akhir

Penarikan

Kesimpulan

Pembuatan dan

Penggandaan

Pembuatan

Proposal

Penelitian

Page 56: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lvi

Program Community College UNS mempunyai program keahlian yang selalu

berubah setiap tahun, hal ini disebabkan karena program Community College berbasis

pada kepentingan masyarakat, jadi program keahlian yang ditawarkan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2007/2008 program Community College UNS

membuka 1 (satu) program keahlian, yaitu Pusdiklat Teknik Otomotif Suzuki UNS

bekerjasama dengan PT. Indomobil Niaga Internasional.

2. Latar Belakang Penyelenggaraan Community College

Penyelenggaraan Community College Universitas Sebelas Maret dilatarbelakangi

oleh :

a. Banyaknya lulusan SLTA yang tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang

perguruan tinggi.

b. Banyaknya angkatan kerja yang tidak dibekali dengan keterampilan kerja yang

memadai.

c. Banyaknya angka pengangguran yang menjadi masalah secara nasional.

d. Kebutuhan TKI legal yang berkualitas yang dibutuhkan oleh beberapa negara

tetangga.

e. Era global (AFTA) yang tidak dapat dihindari dan harus dihadapi oleh Negara

Indonesia.

3. Referensi Penyelenggaraan Program Community College

Referensi penyelenggaraan program Community College Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta adalah sebagai berikut :

a. Pengalaman pengelolaan Program Pendidikan Teknisi Ahli UNS (PTA-UNS) selama

10 tahun.

b. Pengalaman pengelolaan Pusdiklat UNS selama 5 tahun.

c. Pengalaman pembinaan SMK di wilayah Surakarta.

d. Berpengalaman mengelola LPTK sejak tahun 1968 (sejak era FKT IKIP Surakarta).

4. Kondisi Sumber Daya Manusia

Keadaan sumber daya manusia di Community College UNS meliputi peserta

diklat tahun 2007/2008 berjumlah 30 peserta dari pemkab Wonogiri.

40

Page 57: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lvii

Tenaga kependidikan dalam hal ini tenaga pengajar dan instruktur program

Community College UNS berjumlah 34 orang. Selain tenaga kependidikan, program

Community College UNS memiliki tenaga non kependidikan yang meliputi petugas

administrasi dan karyawan yang berjumlah 2 orang.

5. Kurikulum

Kurikulum yang digunakan program Community College UNS adalah kurikulum

yang berbasis kompetensi diharapkan peserta diklat setelah melalui masa pendidikan

dan pelatihan dapat menguasai berbagai kompetensi yang sesuai dengan tuntutan dunia

kerja, sedangkan didalam kurikulum berbasis produksi diharapkan tamatan program

Community College UNS dapat menjadi sumber daya manusia yang kreatif dan

produktif, sehingga dapat menjadi seorang wirausahawan di berbagai bidang yang

ditekuni.

6. Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan yang diterapkan dalam program Community College UNS

adalah dengan menggunakan sistem blok. Sistem blok ini berbeda dengan sistem kredit

semester. Sistem blok adalah suatu sistem pendidikan dimana peserta diklat dibagi

menjadi beberapa kelompok dan masing-masing kelompok harus mengikuti pendidikan

dan pelatihan secara teori dan praktek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

F. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Prosedur pelaksanaan Program Community College

dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap

pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Prosedur dalam pelaksanaan program Community College ditempuh melalui

beberapa tahap. Adapun tahap-tahap dalam pelaksanaan program Community College

Page 58: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lviii

dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret

Surakarta adalah sebagai berikut :

a. Pendaftaran

Pendaftaran dilakukan di Disduknakertrans Wonogiri. Hal ini dilakukan karena

program Community College ini bekerjasama dengan Disduknakertrans Wonogiri. Hal

tersebut seperti dikemukakan oleh informan 1 yang mengungkapkan bahwa

“Pendaftaran dilakukan di Disduknakertrans Wonogiri.” Pendaftaran dilakukan mulai

tanggal 4 Juni-30 Juni 2007. Pendaftaran hanya dilayani di Disduknakertrans Wonogiri

dan calon peserta harus datang langsung untuk mendaftar.. Hal tersebut seperti

dikemukakan oleh informan 2 yang menyatakan bahwa “Pendaftar yang ingin mengikuti

program CC harus mendaftar langsung ke Disduknakertrans Wonogiri … .”

Peserta juga harus memenuhi persyaratan yang ada bila mau mengikuti program

Community College. Hal tersebut sesuai dengan yang informasi hasil wawancara dengan

informan 5, 6, 7. Salah satu informasi dari informan 6 menyatakan bahwa ” Syarat-

syaratnya adalah lulusan SMK Otomotif atau SMA jurusan IPA, kemudian belum

menikah, fotokopi ijasah atau STTB, kemudian pas photo hitam putih ukuran 3x4

sebanyak 4 lembar, lalu usia maksimal 21 tahun, dan membayar uang pendaftaran

sebesar Rp. 50.000,00.” Calon peserta yang tidak memenuhi kualifikasi yang ada maka

mereka akan didiskualifikasi.

b. Seleksi

Seleksi dilakukan untuk mendapatkan calon peserta yang berkualitas dan sesuai

dengan persyaratan yang diinginkan. Seleksi dilakukan melalui tes tertulis dan tes

wawancara. Hal tersebut seperti dikemukakan oleh informan 7 yang mengungkapkan “…

melaksanakan tes uji gelombang pertama berupa tes tertulis. Setelah gelombang

pertama dinyatakan lulus kemudian melanjutkan ke gelombang kedua yaitu berupa

wawancara.” Tes tertulis berisi tentang pengetahuan umum dan pengetahuan tentang

mekanik, sedangkan tes wawancara dan psikotes dilakukan untuk mengetahui potensi

dan latar belakang calon peserta. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh

informan 2 yang menyatakan bahwa “Tes Tertulis, yang berisi tentang materi

pengetahuan umum dan pengetahuan tentang mekanik… . Wawancara dan Psikotest,

Page 59: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lix

untuk mengetahui atau menggali latar belakang serta hal-hal yang berkaitan dengan

peserta baik kondisi fisik maupun psikis peserta dan juga wawasan tentang materi

mesin dan pengoperasiannya.” Berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan maka tim

akan berembuk untuk menentukan siapa calon peserta yang lulus seleksi baik pada tes

tertulis dan hasil wawancara.

Tabel 1 Hasil seleksi yang dilakukan Community College UNS

Daftar Peserta program Community College UNS

Adi Gunawan Eko Sulistyo Suyadi

Agung Setyawan Fredi Suryana Wasis

Anan Priharjanto Giyarto Widodo Hadi Wibowo

Ari Setyawan Ichsan Ashari Wibowo

Sujarwo

Ario Permadi Ismail Ibnu Subroto Sidiq Rochmadi

Aripin Andrian Maralita Cahyo Utomo

Tri Wahono

Aris Setyawan M. Rofih Nur H Sandi Eko Prasetyo

Ariyanto Rachmawan Pekik Pradono

Hartono

Bukhori Taat Kurniawan

Ramadhan Hasri Waskito

Rudi Kiswanto

Eko Setiarto Rossi Nurdiansyah Yusuf Setyawan Sumber : Kantor Community College, 2007

Page 60: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lx

Pengumuman hasil seleksi dilaksanakan pada tanggal 14 Agustus 2007 yang

akan disebarkan di papan informasi Disduknakertrans Wonogiri. Pengumuman akan

hasil seleksi hanya terbatas untuk peserta sebanyak 30 orang yang akan menjadi peserta

diklat program Community College. Hal tersebut sesuai yang dikemukakan oleh informan

1 yang menyatakan bahwa “Tim akan menyaring peserta yang ada menjadi 30 orang

saja.”

c. Perkuliahan

Perkuliahan bagi peserta program Community College UNS dilakukan selama

kurang lebih 7 bulan yang terbagi atas 30% teori dan 70% praktek.

Tabel 2 Beban kuliah teori dan praktek Community College UNS

Materi Jam Kuliah Total

Teori 43 hari X 8 jam

kerja

344 jam kerja

Praktek 88 hari X 8 jam

kerja

704 jam kerja

Sumber : Kantor Community College UNS, 2007

Perkuliahan dilaksanakan dengan sistem blok. Agar mudah dalam pelaksanaan

dan pengendalian maka perkuliahan dilakukan di Community College UNS yang

bertempat di Pabelan Kartasura. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh

informan 2 yang mengungkapkan bahwa “Perkuliahan dilakukan selama + 7 bulan yang

bertempat di Community College UNS di Pabelan.” Pada saat perkuliahan para peserta

Community College akan diberi bekal teori maupun praktek yang berkaitan dengan

kewirausahaan, mekanik kendaraan dan teknologi.

Perkuliahan dimaksudkan untuk memberikan bekal teori maupun praktek

kepada para peserta program Community College UNS sebagai persiapan untuk

Page 61: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxi

melakukan training di bengkel-bengkel Suzuki dan mempersiapkan mereka menjadi

tenaga terampil dan mampu menerapkan ilmu yang diperoleh dalam realitas dunia

usaha tempat mereka bekerja nantinya. Perkuliahan juga dilakukan di Training Center

Suzuki Pusat di Jakarta selama 2 minggu. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan

oleh informan 2 yang mengungkapkan bahwa “Selain diadakan perkuliahan di UNS

Pabelan, perkuliahan juga dilakukan di Training Center Suzuki Pusat di Jakarta selama 2

minggu.” Di sana mereka akan mendapatkan materi tentang high tech maupun materi

yang tidak mereka dapatkan di Community College UNS.

d. On The Job Training (OJT)

Peserta yang telah menyelesaikan perkuliahan, maka tahap selanjutnya adalah

mereka harus melaksanakan OJT (On the Job Training). OJT adalah latihan dengan

bekerja secara langsung dalam proses atau jasa di perusahaan, agar peserta memiliki

keterampilan dan kompetensi bagi profesi teknisi sesuai yang akan mereka lakukan

nantinya. Peserta Community College wajib melaksanakan OJT. Hal tersebut sesuai

dengan yang dikemukakan oleh informan 1 yang mengungkapkan bahwa “Peserta CC

juga harus menempuh OJT.”

Tabel 3 Daftar Peserta On the Job Training (OJT)

No Nama Tempat OJT Alamat

1 Adi Gunawan PT. Anugrah Mobil Utama

Jl. Warung Buncit Raya No. 203 Mampang Prapatan Jakarta

Selatan 2 Agung Setyawan

3 Anan Priharjanto PT. Sunmotor Buana Trada

Jl. Letjen Suprapto M. 78 Cempaka Putih Jakarta Pusat

4 Ari Setyawan

5 Ario Permadi PT. Buana Indomobil Trada -

PIK Jl. Pantai Indah Selatan 1 ST/A,

Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara 6 Aripin Andrian

Page 62: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxii

7 Aris Setyawan PT. Karya Agung Alexander

Motor - Bungur Jl. Bungur Besar raya No. 70,

Bungur Kemayoran Jakarta Pusat 8 Ariyanto

9 Bukhori Taat Kurniawan

PT. Handijaya Buana Trada Jl. Gunung Sahari Raya No. 34, Ancol – Pademangan Jakarta

Utara 10 Eko Setiarto

11 Eko Sulistyo PT. Citra Asri Buana –

Kebayoran Lama Jl. Raya Kebayoran Lama No. 2,

Kel. Grogol Utara Jakarta Selatan 12 Fredi Suryana

13 Giyarto PT. Rachmat Mas Adisons Jl. Kapten Tendean No. 47, Mampang Jakarta Selatan

14 Ichsan Ashari Wibowo PT. CSM Corporatama

Jl. Hayam Wuruk No. 6 Jakarta Pusat

15 Ismail Ibnu Subroto

16 Maralita Cahyo U

PT. Remaja Motor Jl. Raya Kudus – Pati Km. 3 Kudus 17

M. Rofih Nur H

18 Rachmawan Pekik

Pradono CV. Pulung Abadi

Jl. Jenderal Sudirman No. 293 Semarang

19 Ramadhan Hasri

Waskito

20 Rossi Nurdiansyah PT. SunMotor Indosentra

Trada Jl. Madukoro No. 4-5 (Kompleks

PRPP) Semarang 21 Rudi Kiswanto

22 Suyadi PT. Solo Indonesia Utama

Jl. Raya Kartasura Km. 8 Pabelan Solo

23 Wasis

24 Widodo Hadi Wibowo PT. Solo Indonesia Utama Jl. Raya Solo-Klaten Km. 4 Ngaran

Mlese Klaten

25 Sujarwo PT. SumberBaru AnekaMotor

Jl. Jend. Gatot Subroto No. 36 Gunung Simping Cilacap

26 Sidiq Rochmadi

Page 63: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxiii

27 Tri Wahono PT. SumberBaru SentralMotor

Jl. Ahmad Yani No. 378A Magelang

28 Sandi Eko Prasetyo

29 Hartono FA. Pusaka Motor – Pasar

Minggu Jl. Raya Pasar Minggu No. 36

Jakarta Selatan

Sumber : Kantor Community College UNS, 2008

OJT dilaksanakan selama 2 bulan. Pelaksanaan OJT dimulai tanggal 14 Juli

sampai dengan tanggal 13 September 2008. Hal tersebut sesuai dengan yang

dikemukakan oleh informan 6 yang mengungkapkan bahwa “…dilanjutkan OJT di

bengkel resmi di seluruh Jawa selama 2 bulan.” Setiap peserta akan disebar dan

ditempatkan di bengkel-bengkel Suzuki untuk melakukan OJT.

Penempatan peserta untuk melakukan OJT ditentukan oleh PT. Indomobil Niaga

International secara langsung sehingga peserta tidak perlu memilih bengkel tempat

mereka akan melakukan OJT. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh

informan 1 yang mengungkapkan bahwa “Dalam penentuan tempat OJT, akan

ditentukan dari pihak Suzuki pusat langsung.”

e. Penempatan

Kelebihan dari adanya program Community College UNS adalah bahwa adanya

kepastian bagi peserta untuk bekerja di bengkel Suzuki. Hal tersebut sesuai dengan yang

dikemukakan oleh informan 5 yang mengungkapkan bahwa “… setelah kita lulus kita

pasti ditempatkan untuk bekerja di bengkel resminya Suzuki.” Peserta program

Community College yang telah menempuh semua kegiatan yang diselenggarakan dan

lulus dari program Community College maka mereka punya kesempatan untuk bekerja di

bengkel Suzuki sebagai tenaga teknisi. Hal tersebut sesuai dengan yang diutarakan

informan 1 yang menyatakan bahwa “Bagi peserta yang sudah menyelesaikan

perkuliahan dan juga telah lulus dari CC maka peserta tersebut akan direkrut oleh pihak

Suzuki langsung yang akan dipekerjakan sebagai tenaga mekanik yang akan ditempatkan

di seluruh bengkel Suzuki yang tersebar di seluruh Indonesia.”

Tabel 4 penempatan kerja peserta Community College UNS

Page 64: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxiv

Nama Penempatan Alamat Efektif Per- Keterangan

Fredi Suryana

PT.CITRA ASRI BUANA-KEBAYORAN LAMA

Jl. Raya Kebayoran Lama No.2, Kel.Grogol Utara, Jakarta Selatan

Desember 2008 -

Aris Setiawan - - - Menikah

Sidiq Rochmadi

PT. ANUGRAH MOBIL UTAMA

Jl. Warung Buncit Raya No. 203, Mampang Prapatan, Jakarta

Selatan

Januari 2009

Eko Sulistyo PT. SOLO INDONESIA UTAMA

Jl. Raya Kartasura Km. 8, Pabelan Surakarta

Januari 2009

Giyarto PT.CITRA ASRI BUANA-KEBAYORAN LAMA

Jl. Raya Kebayoran Lama No.2, Kel.Grogol Utara, Jakarta Selatan

Desember 2008 -

Adi Gunawan PT.MEGA MOBIL UTAMA (CHERY INDOMOBIL)

Jl.Raya Solo Permai CA.43-47, Solo Baru,

Sukoharjo Januari 2008

Rudi Kiswanto

PT.MEGAHPUTRA SEJAHTERA-MAKASSAR

Jl. G. Latimojong No.131 Makassar

Januari 2009 -

Rossi Nurdiansyah

PT.MEGAHPUTRA SEJAHTERA-MAKASSAR

Jl. G. Latimojong No.131 Makassar

Januari 2009 -

Agung Setyawan

PT.CITRA ASRI BUANA-KEBAYORAN LAMA

Jl. Raya Kebayoran Lama No.2, Kel.Grogol Utara, Jakarta Selatan

Desember 2008 -

Maralita Cahyo Utomo

PT. SOLO INDONESIA UTAMA

Jl. Raya Kartasura Km. 8, Pabelan Surakarta

Januari 2009

M Rofih Nur Hidayat

PT. SOLO INDONESIA UTAMA

Jl. Raya Kartasura Km. 8, Pabelan Surakarta

Januari 2009

Wasis PT.MEGAHPUTRA SEJAHTERA-MAKASSAR

Jl. G. Latimojong No.131 Makassar

Januari 2009 -

Tri Wahono PT.NUSANTARA JAYA SENTOSA

Jl. Soekarno-Hatta No. 289

Pebruari 2009 -

Page 65: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxv

Sujarwo PT.NUSANTARA JAYA SENTOSA

Jl. Soekarno-Hatta No. 289

Pebruari 2009 -

Sandi Eko Prasetyo

- - -

Mengundurkan diri dengan

alasan melanjutkan

kuliah

Ramadhan Hasri

Waskito

PT.NUSANTARA JAYA SENTOSA

Jl. Soekarno-Hatta No. 289

Pebruari 2009 -

Suyadi PT. UNITED INDOBALI Jl. Imam Bonjol No. 537, Denpasar Bali

Pebruari 2009

Aripin Andrian

PT.NUSANTARA JAYA SENTOSA

Jl. Soekarno-Hatta No. 289

Pebruari 2009 -

Ichsan Ashari Wibowo

PT.NUSANTARA JAYA SENTOSA

Jl. Soekarno-Hatta No. 289

Pebruari 2009 -

Widodo Hadi Wibowo

PT.NUSANTARA JAYA SENTOSA

Jl. Soekarno-Hatta No. 289

Pebruari 2009 -

Anan Priharjanto

PT.NUSANTARA JAYA SENTOSA

Jl. Soekarno-Hatta No. 289

Pebruari 2009 -

Ari Setyawan PT. UNITED INDOBALI Jl. Imam Bonjol No. 537, Denpasar Bali

Pebruari 2009

Rachmawan Pekik

Pradono

- - - Menikah

Bukhori Taat Kurniawan

PT. SALUYU MOTOR JL. Gatot Subroto No. 162 Bandung

Pebruari 2009

Hartono PT. SALUYU MOTOR JL. Gatot Subroto No. 162 Bandung

Pebruari 2009

Eko Setiarto PT. SALUYU MOTOR JL. Gatot Subroto No. 162 Bandung

Pebruari 2009

Page 66: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxvi

Ismail Ibnu Subroto

PT. PANCA JULANGJAYA MOTOR - KELAPA GADING

Jl. Pegangsaan Dua No. 16, Kelapa Gading,

Jakarta Utara

Pebruari 2009

Ariyanto PT. PANCA JULANGJAYA MOTOR - KELAPA GADING

Jl. Pegangsaan Dua No. 16, Kelapa Gading,

Jakarta Utara

Pebruari 2009

Ario Permadi - - - Keluar

Yusuf Setyawan

- - - Keluar

Sumber : Kantor Community College UNS, 2009

Penempatan peserta di bengkel Suzuki berdasarkan rangking nilai yang mereka

peroleh dari total nilai keseluruhan yang mereka lakukan di Community College. Bagi

mereka yang nilainya baik akan langsung ditempatkan di bengkel yang membutuhkan

dan bagi yang nilainya standar menunggu adanya permintaan tenaga teknisi dari

bengkel Suzuki di seluruh Indonesia. Penempatan peserta di bengkel Suzuki ditentukan

langsung dari pusat yaitu langsung dari PT. Indomobil Suzuki International sebagai induk

dari Suzuki. Hal tersebut sesuai dengan yang diutarakan informan 1 yang menyatakan

bahwa “Penempatan peserta CC ditentukan oleh pihak Suzuki Pusat di Jakarta… .”

2. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

program Community College dalam rangka

mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dalam pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan

tenaga terampil siap pakai di Universitas sebelas Maret Surakarta ada beberapa faktor

Page 67: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxvii

pendukung maupun faktor penghambat yang mempengaruhi baik dari pihak Community

College, pihak Suzuki, maupun yang dialami peserta.

Faktor pendukung dan juga faktor penghambat yang dialami pihak Community

College dalam pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan

tenaga terampil siap pakai di Universitas sebelas Maret ada beberapa macam. Faktor

pendukungnya antara lain karena masih kurangnya tenaga yang terampil dan handal

dalam bidang teknisi di dunia kerja sehingga tenaga mereka masih sangat dibutuhkan.

Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan 1 yang menyatakan bahwa

“Kebutuhan tenaga teknisi tingkat menengah di dunia kerja.” Sumber daya manusia

yang dimiliki UNS yang handal dan berkualitas juga menjadi faktor pendorong. Hal

tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan 2 yang menyatakan bahwa “…

CC merupakan program yang dibentuk oleh UNS yang bertujuan untuk menghasilkan

teknisi yang berkualitas karena dididik oleh tenaga pengajar yang handal dari pihak UNS

sendiri yang sudah berpengalaman.” Faktor penghambatnya adalah program ini

merupakan program semacam kursus ataupun pusdiklat bagi siswa yang baru lulus dari

SMK sehingga peserta yang ada disini tidak akan mendapatkan gelar sarjana atau ahli

madya. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan 1 yang

menyatakan bahwa “Mayoritas lulusan siswa menginginkan kuliah di Program S1 dan

D3.” Para siswa banyak yang menginginkan ada tindak lanjut dari program ini, misalnya

ada kesempatan untuk bisa melanjutkan untuk memperdalam ilmunya di perguruan

tinggi. Mahalnya biaya untuk melaksanakan program ini juga menjadi faktor

penghambatnya. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan 2 yang

menyatakan bahwa “… masalah biaya, karena untuk melaksanakan program ini

memerlukan berbagai sarana dan prasarana yang cukup supaya program ini berhasil.”

Faktor pendukung dan juga faktor penghambat yang dialami pihak Suzuki

dalam pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga

terampil siap pakai di Universitas sebelas Maret juga ada beberapa macam. Faktor

pendukung program Community College adalah karena dari pihak perguruan tinggi

memiliki tenaga ahli dan berpengalaman yang mampu mengelola pendidikan teknisi

yang dulu hanya dikelola PT. Indomobil Niaga International sehingga sekarang

pengelolaan pendidikan teknisi ditangani oleh pihak UNS. Hal tersebut sesuai dengan

Page 68: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxviii

yang dikemukakan oleh informan 3 yang menyatakan bahwa “… Perguruan Tinggi tentu

punya segudang cara untuk mendidik manusia , banyak aktor intelektual.” Faktor

penghambat program Community College adalah karena adanya peralihan pengelolaan

maka pihak Suzuki harus ikut serta dalam membangun infrastruktur yang ada di

Community College UNS. Pembangunan tersebut harus dilakukan karena adanya

kerjasama dintara pihak Suzuki dan pihak Community College yaitu adanya

pembangunan infrastruktur secara bersama. Hal ini menimbulkan pihak Suzuki harus

mengeluarkan biaya yang banyak untuk ikut membangun di kampus Community

College UNS di Pabelan. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan 4

yang menyatakan bahwa “… dari segi biaya yang dihasilkan akan tinggi karena kami juga

harus membangun infrastruktur di UNS juga.”

Faktor pendukung dan juga faktor penghambat yang dialami pihak peserta

program Community College UNS dalam pelaksanaan program Community College

dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di Universitas sebelas Maret

juga ada beberapa macam. Faktor pendukung program ini adalah bagi peserta yang

telah lulus dari program ini dan berhasil menyelesaikan program ini akan mempunyai

kesempatan untuk bekerja di bengkel Suzuki di seluruh Indonesia sebagai tenaga

teknisi. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan 5 yang

menyatakan bahwa “… setelah kita lulus kita pasti ditempatkan untuk bekerja di

bengkel resminya Suzuki.” Faktor penghambatnya adalah untuk mengelola dan

melaksanakan program ini memerlukan biaya yang sangat banyak tetapi biaya yang ada

terbatas sehingga tidak semua sarana dan prasarana ada. Hal tersebut sesuai dengan

yang dikemukakan oleh informan 6 yang mengemukakan bahwa “… segi sarana dan

prasarana yang kurang mendukung… .” Biaya yang tidak terduga juga menjadi faktor

penghambat karena biaya ini harus dikeluarkan dan pembayarannya tidak kita duga

sama sekali. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan 5 yang

menyatakan adanya “… biaya tak terduga misalnya untuk OJT itu harus biaya sendiri dan

training di Jakarta juga harus dengan biaya sendiri.”

Page 69: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxix

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan

dalam pelaksanaan program Community College dalam

rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di

Universitas sebelas Maret Surakarta

Dalam pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan

tenaga kerja siap pakai ada beberapa hambatan yang terjadi. Hambatan yang dialami

oleh pihak Community College sebagian besar karena mahalnya biaya untuk

mengadakan program Community College ini. Program ini dapat berjalan karena adanya

kerjasama antara pihak Community College UNS dengan pihak PT. Indomobil Suzuki

International. Hambatan tersebut diatasi dengan sharing biaya. Hal tersebut sesuai

dengan yang dikemukakan oleh informan 1 yang menyatakan bahwa “Adanya bantuan

biaya dari pemerintah daerah dan juga bantuan sarana dan prasarana penunjang dari

pihak Suzuki.”

Hambatan yang dialami oleh pihak Suzuki karena biaya yang cukup tinggi yang

harus dikeluarkan pihak PT. Indomobil Niaga International. Cara pemecahan dari

masalah tersebut adalah bahwa pengadaan sarana dan prasarana penunjang akan

dilengkapi secara bertahap dan juga mengadakan kuliah pemantapan di Training Center

di Pulo gadung di Jakarta. Hal tersebut sesuai dengan yang dikemukakan oleh informan

3 yang menyatakan bahwa ”Secara bertahap kita menambah peralatan dan

mengadakan kuliah pemantapan di TC Pulo Gadung selama 2 minggu.”

Hambatan yang dialami oleh pihak peserta antara lain karena sarana dan

prasarana yang kurang mendukung dan juga adanya biaya yang tidak terduga. Cara

pemecahan dari masalah sarana dan prasarana yang kurang mendukung adalah dengan

berusaha mencari ilmu dari luar misalnya belajar dari bengkel-bengkel lain. Hal tersebut

sesuai dengan yang informasi hasil wawancara dengan informan 5, 6, 7 . Salah satu

informasi dari informan 6 menyatakan bahwa “Saya berusaha untuk mencari ilmu dari

luar misalnya PKL lagi di bengkel di daerah saya.” Cara pemecahan masalah yang

menyangkut biaya tidak terduga yaitu mereka akan minta uang kepada orang tua

Page 70: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxx

mereka masing-masing. Hal tersebut sesuai dengan informasi hasil wawancara dengan

informan 5, 6, 7. Salah satu informasi dari informan 5 menyatakan bahwa ”… masalah

biaya saya sudah ancang-ancang sama orang tua… .”

G. Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori

1. Prosedur pelaksanaan Program Community College

dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap

pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam Rencana Pelaksanaan Program Community College UNS meliputi tahap-

tahap yaitu : 1) Tahap Persiapan yang meliputi : pengajuan kerjasama, sosialisasi, 2)

Tahap Pelaksanaan yang meliputi : pendaftaran, seleksi, pengumuman, perkuliahan, OJT,

wisuda, 3) Penempatan lulusan (Community College UNS. Rencana Pelaksanaan Program

Community College Tahun 2007). Adapun tahap dalam prosedur pelaksanaan program

Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di

Universitas Sebelas Maret adalah sebagai berikut :

a. Pendaftaran

Calon peserta yang ingin mengikuti program Community College harus

mendaftar terlebih dahulu di Disduknakertrans Wonogiri. Peserta harus mendaftar

secara langsung ke Disduknakertrans dan tidak dapat diwakilkan.

Berdasarkan hasil penelitian, calon peserta yang akan mengikuti program

Community College harus memenuhi semua persyaratan yang ada. Menurut Lin

Grensing-Pophal (2007:14) menyatakan bahwa “Pastikan agar setiap persyaratan yang

anda ajukan benar-benar terkait secara khusus dengan pekerjaan”. Persyaratan yang

harus diperhatikan calon peserta program Community College adalah adalah lulusan

SMK Otomotif atau SMA jurusan IPA, kemudian belum menikah, fotokopi ijasah atau

STTB, kemudian pas photo hitam putih ukuran 3x4 sebanyak 4 lembar, lalu usia

Page 71: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxi

maksimal 21 tahun, dan membayar uang pendaftaran sebesar Rp. 50.000,00. Calon

peserta yang tidak memenuhi kualifikasi yang ada maka mereka dianggap gugur.

b. Seleksi

Seleksi dilakukan untuk mendapatkan calon peserta program Commmunity

College yang berkualitas. Menurut Drs. Alex S. Nitisemito dalam www. Shvoong.com

tanggal 17 April 2009 menyatakan bahwa “Seleksi adalah kegiatan suatu

perusahaan/instansi untuk memilih pegawai yang paling tepat dan dalam jumlah yang

tepat pula dari calon yang dapat ditariknya”. Seleksi dilakukan sebanyak 2 kali yang

meliputi tes tertulis dan tes wawancara. Seleksi tertulis dengan materi tertulis berisi

tentang pengetahuan umum dan pengetahuan tentang mekanik. Tes wawancara

bertujuan untuk mengetahui potensi dan latar belakang calon peserta. Menurut Lin

Grensing Pophal, SPHR (2007:70) menyatakan bahwa “wawancara adalah unsur yang

sangat penting dalam mengambil keputusan merekrut karyawan”. Pengumuman akan

hasil seleksi akan disebarluaskan dipapan informasi Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Kabupaten Wonogiri.

Berdasarkan hasil penelitian, dalam menentukan calon peserta yang lulus seleksi

tim akan berembug terlebih dahulu dan berdasarkan nilai tes tertulis dan wawancara.

Pengumuman calon peserta yang dinyatakan lulus seleksi dilakukan dengan

menempelkan di papan informasi di Disduknakertrans. Peserta yang akan dididik

menjadi tenaga teknisi diambil sebanyak 30 orang.

c. Perkuliahan

Para peserta program Community College agar dapat melaksanakan pekerjaan

mereka maka mereka perlu mendapatkan pendidikan maupun pelatihan sesuai dengan

bidang pekerjaan yang akan mereka kerjakan nantinya. Perkuliahan bagi peserta

program Community College UNS dilakukan kurang lebih 7 bulan yang terbagi 30% teori

dan 70% praktek. Materi dalam perkuliahan berupa teori maupun praktek yang

berkaitan dengan kewirausahaan, mekanik kendaraan dan teknologi.

Berdasarkan hasil penelitian perkuliahan dilakukan melalui pemberian teori di

kelas maupun praktek langsung. Perkuliahan dilakukan di Community College UNS di

Pabelan selama + 7 bulan.Perkuliahan dilakukan dengan sistem blok. Perkuliahan juga

Page 72: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxii

dilakukan di Training Center Suzuki Pusat di Jakarta selama 2 minggu. Disana mereka

mendapatkan materi tentang high tech dan materi yang belum didapatkan di

Community College UNS.

d. On the Job Training

Peserta yang telah melalui perkuliahan di Community College UNS maupun telah

melakukan kuliah di Training Center Suzuki di Pulo Gadung Jakarta maka mereka harus

menerapkan teori maupun praktek yang telah diberikan untuk melakukan On the Job

Training (OJT). Menurut Oemar Hamalik (2001:21) menyatakan bahwa “On the Job

Training bertujuan untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan

tertentu sesuai dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan tersebut”. Mereka akan

dilatih untuk mengerjakan tugas maupun pekerjaan yang akan mereka kerjakan natinya

yaitu sebagai tenaga teknisi.

Berdasarkan hasil penelitian, OJT dilakukan selama 2 bulan. Peserta akan

ditempatkan di seluruh bengkel Suzuki di seluruh pulau Jawa. Peserta yang akan

melakukan OJT akan ditempatkan oleh PT. Indomobil Niaga International secara

langsung sehingga peserta tidak perlu mencari tempat untuk OJT sendiri.

e. Penempatan

Peserta program Community College yang telah menyelesaikan pendidikan dan

pelatihan di Community College UNS maka mereka akan direkrut langsung oleh pihak PT.

Indomobil Niaga International sebagai karyawan mereka. Peserta Community College

akan dipekerjakan sebagai tenaga teknisi di bengkel-bengkel Suzuki di seluruh Indonesia.

Berdasarkan hasil penelitian, penempatan kerja peserta berdasarkan rangking

nilai yang mereka peroleh saat melakukan program Community College UNS mulai dari

awal sampai akhir. Bagi mereka yang nilainya baik akan langsung ditempatkan di bengkel

yang membutuhkan dan bagi yang nilainya standar menunggu adanya permintaan

tenaga teknisi dari bengkel Suzuki di seluruh Indonesia. Penempatan tempat untuk

bekerja ditentukan pihak PT. Indomobil Niaga International secara langsung sehingga

peserta yang akan ditempatkan untuk bekerja tidak dapat memilih.

Page 73: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxiii

2. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan

program Community College dalam rangka

mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Dalam pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan

tenaga terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta ada beberapa faktor

yang mempengaruhi baik faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat.

Berdasarkan hasil penelitian faktor yang mendukung maupun faktor yang

menghambat yang dialami pihak Community College UNS selama pelaksanaan program

Community College dalam rangka membentuk tenaga terampil siap pakai adalah sebagai

berikut :

a. Faktor Pendukung

1. Masih kurangnya tenaga yang terampil dan handal dalam bidang teknisi di dunia

kerja sehingga tenaga terampil masih banyak yang dibutuhkan.

2. Sumber daya manusia yang dimiliki UNS yang handal dan berkualitas sehingga

mereka mampu menghasilkan tenaga terampil yang terdidik dan professional.

b. Faktor Penghambat

1. Peserta yang telah menyelesaikan pendidikan di Community College UNS tidak

akan mendapatkan gelar sarjana atau ahli madya.

2. Mahalnya biaya untuk melaksanakan program karena pengadaan sarana dan

prasarana yang lengkap supaya program ini berhasil.

Faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat yang dialami pihak

Suzuki selama pelaksanaan program Community College dalam rangka membentuk

tenaga terampil siap pakai adalah sebagai berikut :

a. Faktor Pendukung

1. pihak perguruan tinggi memiliki tenaga ahli dan berpengalaman yang mampu

mengelola pendidikan teknisi yang dulu hanya dikelola PT. Indomobil Niaga

International.

Page 74: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxiv

b. Faktor Penghambat

1. Pihak Suzuki harus ikut serta dalam membangun infrastruktur yang ada di

Community College UNS sehingga biaya yang dikeluarkan pihak Suzuki besar.

Faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat yang dialami peserta

Community College UNS dalam pelaksanaan program Community College dalam rangka

membentuk tenaga terampil siap pakai adalah sebagai berikut :

a. Faktor Pendukung

1. Peserta yang telah lulus dan mampu menyelesaikan program Community

College UNS akan mempunyai kesempatan untuk bekerja di bengkel Suzuki di

seluruh Indonesia sebagai tenaga teknisi

b. Faktor Penghambat

1. Pengelolaan dan pelaksanaan program Community College memerlukan biaya

yang sangat banyak tetapi biaya yang ada terbatas sehingga tidak semua sarana

dan prasarana ada.

2. Adanya biaya-biaya yang tidak terduga yang harus dikeluarkan peserta

Community College UNS.

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan

dalam pelaksanaan program Community College dalam

rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di

Universitas sebelas Maret Surakarta

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. SWOT singkatan dari lingkungan internal Strengths

dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats. Peluang

(Opportunities) dari CC adalah dunia kerja masih membutuhkan tenaga terampil yang

banyak; banyak lulusan SMK yang belum bisa diserap di dunia kerja tapi tidak bisa

meneruskan ke perguruan tinggi. Ancaman (Threats) dari CC adalah adanya LPK lain;

persepsi masyarakat yang lebih mementingkan gelar daripada ketrampilan. Kekuatan

Page 75: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxv

(Strengths) dari CC adalah karena nama besar UNS yang terkenal di masyarakat; sarana

dan prasarana atau infrastruktur yang sudah ada tinggal dilengkapi. Kelemahan

(Weaknesses) dari CC adalah pendanaan mandiri; birokrasi atau alur yang terlalu rumit.

Berdasarkan hasil penelitian upaya yang dilakukan untuk mengatasi hambatan

dalam pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga

terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret yang dialami oleh pihak Community

College UNS, pihak Suzuki maupun peserta ada berbagai cara masing-masing yang

mereka lakukan. Pihak Community College mengatasi masalah yang terjadi dengan cara

sharing biaya antara pihak Community College dan pihak Suzuki. Pihak Suzuki mengatasi

masalah yang terjadi dengan cara pengadaan sarana dan prasarana penunjang dilakukan

secara bertahap. Adanya pemantapan kuliah di Training Center di Pulo Gadung Jakarta

juga merupakan pemecahan masalah yang dilakukan pihak Suzuki. Peserta Community

College mengatasi permasalahan yang ada dengan cara dengan berusaha mencari ilmu

dari luar misalnya belajar dari bengkel-bengkel lain. Masalah biaya tidak terduga,

mereka mengatasinya dengan meminta uang kepada orang tua peserta masing-masing.

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan tenaga

kerja siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta pada saat ini sudah berjalan baik

meskipun tidak sesuai dengan target yang diharapkan. Target dari program ini adalah

membentuk tenaga terampil siap pakai sebanyak 30 orang tetapi yang berhasil

menyelesaikan program ini hanya sebanyak 25 orang. Pelaksanaan program ini dapat

memacu pertumbuhan sektor nonformal yang pada akhirnya nanti akan dapat

meningkatkan pendapatan serta memberikan konstribusi pada perbaikan ekonomi

daerah dan nasional. Pelaksanaan program Community College dalam rangka

mempersiapkan tenaga kerja siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut :

Page 76: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxvi

1. Prosedur pelaksanaan program Community College dalam rangka mempersiapkan

tenaga terampil siap pakai di Universitas Sebelas Maret Surakarta meliputi :

1) Pendaftaran

Pendaftaran dilakukan di Disduknakertrans Wonogiri. Pendaftar yang ingin

mengikuti program Community College harus mendaftar langsung ke

Disduknakertrans Wonogiri dan tidak boleh diwakilkan. Peserta juga harus

memenuhi persyaratan yang ada bila mau mengikuti program Community

College UNS.

2) Seleksi

Seleksi dilakukan untuk mendapatkan calon peserta yang berkualitas dan sesuai

dengan persyaratan yang diinginkan. Seleksi dilakukan melalui tes tertulis dan

tes wawancara. Berdasarkan hasil seleksi yang telah dilakukan maka tim akan

berembuk untuk menentukan siapa calon peserta yang lulus seleksi baik pada

tes tertulis dan hasil wawancara. Pengumuman akan hasil seleksi akan ditempel

di papan informasi Disduknakertrans Wonogiri dan diambil peserta sebanyak 30

orang yang akan menjadi peserta diklat program Community College UNS.

3) Perkuliahan

Perkuliahan bagi peserta program Community College UNS dilakukan selama

kurang lebih 7 bulan yang terbagi atas 30% teori dan 70% praktek. Perkuliahan

dilakukan di Community College UNS yang bertempat di Pabelan Kartasura. Para

peserta Community College akan diberi bekal teori maupun praktek yang

berkaitan dengan kewirausahaan, mekanik kendaraan dan teknologi.

Perkuliahan juga dilakukan di Training Center Suzuki Pusat di Jakarta selama 2

minggu. Disana peserta program akan belajar tentang high tech maupun materi

yang tidak diperoleh di Community College UNS.

4) On the Job Training

OJT dilakukan agar para peserta CC dapat mempraktekkan ilmu yang sudah

didapatkannya dan dapat dipergunakan dalam dunia usaha. Pelaksanaan OJT

dilakukan selama 2 bulan dan harus diikuti semua peserta. Peserta akan

57

Page 77: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxvii

ditempatkan di seluruh bengkel Suzuki yang ada di Indonesia. Penempatan OJT

ditentukan langsung dari PT. Indomobil Niaga International.

5) Penempatan

Peserta program Community College yang telah menempuh semua kegiatan

yang diselenggarakan dan lulus dari program Community College maka mereka

punya kesempatan untuk bekerja di bengkel Suzuki sebagai tenaga teknisi.

Penempatan peserta di bengkel Suzuki berdasarkan rangking yang mereka

peroleh pada saat mereka masih mengadakan perkuliahan di Community

College UNS. Penempatan peserta di bengkel Suzuki ditentukan langsung dari

pusat yaitu langsung dari PT. Indomobil Suzuki International.

2. Faktor pendukung dan faktor penghambat pelaksanaan program Community College

dalam rangka mempersiapkan tenaga terampil siap pakai di Universitas Sebelas

Maret Surakarta ada beberapa macam. Faktor pendukung dan faktor penghambat

yang dialami pihak Community College adalah :

a. Faktor Pendukung

1) Masih kurangnya tenaga yang terampil dan handal dalam bidang teknisi di

dunia kerja sehingga tenaga terampil masih banyak yang dibutuhkan.

2) Sumber daya manusia yang dimiliki UNS yang handal dan berkualitas

sehingga mereka mampu menghasilkan tenaga terampil yang terdidik dan

professional.

b. Faktor Penghambat

1) Peserta yang telah menyelesaikan pendidikan di Community College UNS

tidak akan mendapatkan gelar sarjana atau ahli madya.

2) Mahalnya biaya untuk melaksanakan program karena pengadaan sarana

dan prasarana yang lengkap supaya program ini berhasil.

Faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat yang dialami pihak

Suzuki adalah :

Page 78: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxviii

a. Faktor Pendukung

1) Pihak perguruan tinggi memiliki tenaga ahli dan berpengalaman yang

mampu mengelola pendidikan teknisi yang dulu hanya dikelola PT.

Indomobil Niaga International.

b. Faktor Penghambat

1) Pihak Suzuki harus ikut serta dalam membangun infrastruktur yang ada di

Community College UNS sehingga biaya yang dikeluarkan pihak Suzuki besar.

Faktor yang mendukung maupun faktor yang menghambat yang dialami peserta

Community College UNS adalah :

a. Faktor Pendukung

1) Peserta yang telah lulus dan mampu menyelesaikan program Community

College UNS akan mempunyai kesempatan untuk bekerja di bengkel Suzuki

di seluruh Indonesia sebagai tenaga teknisi

b. Faktor Penghambat

1) Pengelolaan dan pelaksanaan program Community College memerlukan

biaya yang sangat banyak tetapi biaya yang ada terbatas sehingga tidak

semua sarana dan prasarana ada.

2) Adanya biaya-biaya yang tidak terduga yang harus dikeluarkan peserta

Community College UNS.

3. Upaya yang dilakukan dalam menghadapi hambatan yang dijumpai saat pelaksanaan

program Community College dari pihak masing-masing berbeda-beda. Pihak

Community College mengatasi masalah dengan melakukan sharing biaya dengan

pihak Suzuki sehingga pihak Community College tidak terlalu besar dalam

mengeluarkan biaya. Pihak Suzuki mengatasi masalah yang terjadi dengan cara

pengadaan sarana dan prasarana penunjang dilakukan secara bertahap.

Pemantapan kuliah di Training Center di Pulo Gadung Jakarta juga merupakan

pemecahan masalah yang dilakukan pihak Suzuki. Peserta Community College

Page 79: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxix

mengatasi permasalahan dengan cara berusaha mencari ilmu dari luar misalnya

belajar dari bengkel-bengkel lain atau dari buku. Biaya tidak terduga diatasi peserta

dengan cara meminta uang dari orang tua masing-masing.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kesimpulan-kesimpulan yang telah dikemukakan, maka

dikemukakan implikasi hasil penelitian. Implikasi dari hasil penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Implikasi Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya pendidikan keterampilan hidup.

2. Implikasi Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan kepada pihak

Community College UNS untuk meningkatkan pelaksanaan program Community College

dengan lebih baik dan bersama-sama pihak PT. Indomobil Niaga International dan pihak-

pihak lain yang bersangkutan dalam upaya pembentukan tenaga terampil siap pakai baik

peningkatan kualitas maupun kuantitas. Pengembangan harus terus dilakukan guna

mencapai tujuan karena pembentukan tenaga terampil siap pakai dapat memberikan

manfaat yang besar bagi masyarakat dan pemerintah dalam pembentukan tenaga kerja

terampil dan pengurangan jumlah pengangguran.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan dan implikasi di atas, maka penulis

mengemukakan saran-saran sebagai berikut :

1. Saran untuk pihak Community College

a. Sosialisasi tentang program Community College UNS dapat lebih diperluas misalnya

dengan pembuatan website tersendiri yang berisi tentang penjelasan tentang

Community College UNS ataupun melalui iklan di media cetak dan elektronik.

b. Adanya suatu kerjasama maupun komunikasi yang terjalin lebih intensif dan erat

baik antara pihak Community College UNS dengan pihak Suzuki sehingga pihak

Page 80: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxx

Community College akan selalu memperoleh tiap informasi maupun sarana dan

prasarana dari pihak Suzuki .

2. Saran untuk pihak PT. Indomobil Niaga International

a. Perlu adanya penambahan jam kuliah di Training Center di Pulo Gadung karena

waktu perkuliahan yang terlalu singkat .

b. Kerjasama pihak Suzuki dengan pihak Community College dapat lebih ditingkatkan

dan lebih dipererat lagi misalnya dalam penambahan kouta peserta Community

College.

3. Saran untuk peserta program Community College

Peserta juga perlu mengembangkan pengetahuan tentang teknologi otomotif

baik dari media cetak maupun elektronik karena setiap saat teknologi itu

berkembang dan up to date.

Page 81: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxxi

DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron.2002. Kebijaksanaan Pendidikan di Indonesia. Jakarta : Bumi Aksara.

CC UNS. 2005. Penyelenggaraan Program CC UNS. Surakarta : CC UNS.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional. 2005. Direktori Community College Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Dr. Oemar Hamalik. 2001. Pengembangan Sumber Daya manusia, Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan ”Pendekatan Terpadu”. Jakarta : Bumi Aksara.

FKIP UNS. 2007. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta. UNS Press

Freddy Rangkuti. 2002. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Haris Iskandar, Ph. D. 2005. Meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi Melalui Community College. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

HB Sutopo.2002. Pengumpulan Data Dan Model Analisis Penelitian Kualitatif. Surakarta:UNS Press.

Hidayanto.2002.Keterampilan Belajar dan Belajar Keterampilan. Jurnal Penelitian Edisi VII

http://Buletin Bisnis.com (Diakses tanggal 15 September 2008)

http://program2005.dikmenjur.net (Diakses 24 Juni 2008)

http://jurnalnet.com (Diakses tanggal 9 Mei 2008)

http://pakguruonline.pendidikan.net (Diakses tanggal 31 januari 2008)

http:// www.antara.co.id (Diakses tanggal 15 September 2008)

http://www.Depdiknas.go.id/jurnal/21/pendidikan kecakapan hidup. htm. (Diakses tanggal 23 Juni 2008)

http://www.Depdiknas.go.id/jurnal/34/implementasi life skill dalam.htm (Diakses tangggal 7 Januari 2008)

http://www.dikti.go.id (Diakses 21 Juli 2008)

http://www.Harian Sinar Indonesia Baru.com (Diakses tanggal 15 September 2008)

Page 82: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxxii

http://www.nel/college.scholn2 (Diakses tanggal 7 Januari 2008)

http://www.smu-net.com (Diakses tanggal 7 januari 2008)

http://www.Suara Merdeka.com/harian/osol//15/kot 09 htm (Diakses tanggal 21 Mei 2008)

http://.www.usoe.k.12.ut.us/curr/life skills (Diakses tanggal 13 April 2008)

http://vsoc.k.12.ut.us/curr/life skills (Diakses tanggal 13 April 2008)

http://Svoong.com (Diakses tanggal 17 April 2009)

Jujun S Suriasumantri. 2001. Filsafat Ilmu. Jakarta: Pustaka Jaya.

Lexy J Moleong.2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosda Karya.

Lin Grensing-Pophal, SPHR. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Usaha Kecil

dan Menengah. Jakarta : PT. Ina Publikatama

Muhadjir.N.2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin

Prof.Dr.Umar Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Prof. Suyanto, Ph.D. 2006. Dinamika Pendidikan Nasional (Dalam Percaturan Dunia Global). Jakarta : PSAP Muhammadiyah.

SBY-JK Belum Ada Prestasi Soal Kemiskinan. Kompas. 1 Desember 2007

Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.

Umar Kayam.2000. Menggagas Pendidikan Rakyat. Jakarta: Grasindo

63

Page 83: ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM …/Analisis... · ANALISIS PROGRAM COMMUNITY COLLEGE DALAM ... Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini bersifat deskriptif

lxxxiii