Analisis PRODUKTIVITAS Tenaga Kerja 2014 Laporan Akhir

download Analisis PRODUKTIVITAS Tenaga Kerja 2014 Laporan Akhir

of 54

description

Analisis produktivitas tenaga kerja di kota pontianak tahun 2014

Transcript of Analisis PRODUKTIVITAS Tenaga Kerja 2014 Laporan Akhir

  • Laporan Akhir 1

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    BAB 1PENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangSalah satu masalah perekonomian dalam suatu negara atau wilayah dalam jangka

    panjang adalah pertumbuhan ekonomi. Dalam hal ini pertumbuhan ekonomi digunakanuntuk mengukur prestasi dan perkembangan suatu perekonomian dalam satu periodekeperiode selanjutnya. Kemampuan suatu negara dalam masa dan periode tersebutuntuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat seiring dengan besarnya pertum-buhan faktor-faktor produksi dalam jumlah dan kualitas tertentu. Dalam analisis makro,ngkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkem-

    bangan pendapatan nasional riil yang dicapai oleh suatu negara/daerah (Sukirno, 2000).

    Pembangunan ekonomi daerah di Indonesia terus berkembang sejak diperkenal-kannya sistem otonomi yang bertumpu ke pemerintahan daerah, pemberian wewenangyang lebih besar diberikan pemerintah pusat ke pemerintah daerah akan memo vasidaerah tersebut untuk lebih mandiri dan berkembang dalam aspek ekonomi dan lainnya.Perencanaan yang tepat sesuai karakteris k daerah akan mempercepat pembangunandaerah dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara lebih tepat.

    Tujuan utama dari pembangunan ekonomi daerah yaitu meningkatkan dan mem-perluas peluang kerja bagi masyarakat yang ada di daerah. Untuk mencapai tujuan terse-but, pemerintah daerah dan masyarakatnya harus bersama-sama mengambil inisia fmemanfaatkan seluruh potensi yang ada secara op mal dalam membangunperekonomian daerah untuk kesejahteraan masyarakat.

    Faktor tenaga kerja merupakan bagian yang dak terpisahkan dalam suatu prosespembangunan. Faktor tenaga kerja dak saja dipandang sebagai satu bagian unit dalam

  • Laporan Akhir 2

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    penciptaan output, tetapi juga bagaimana kualitas tenaga kerja tersebut berinteraksidengan faktor-faktor produksi lainnya untuk menciptakan suatu nilai tambah(produk vitas). Semakin produk f tenaga kerja berdampak pada peningkatan nilai tam-bah yang dihasilkan.

    Keberhasilan pemerintah daerah dapat dilihat sejauh mana pemerintah daerahtersebut dapat menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat daerah tersebut, pening-katan lapangan kerja yang nggi akan meningkatkan daya beli masyarakat sehinggasecara dak langsung akan mengangkat taraf hidup masyarakat kearah yang lebih baik.

    Kesempatan kerja adalah banyaknya orang yang bekerja pada berbagai sektorperekonomian, baik sektor primer, sekunder maupun tersier. Kesempatan kerja ataupermintaan kerja merupakan permintaan turunan (driver demand) dari permintaan kon-sumen dari produk barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu unit usaha

    Kesempatan kerja dapat diciptakan dengan kebijakan pemerintah. Dalam hal inipemerintah berkewajiban mengatasi masalah yang terjadi untuk menekan angkapengangguran dengan cara menanamkan modal atau investasi yang dapat membukalapangan kerja bagi masyarakat luas.

    Laju pertumbuhan ekonomi sangat dipengarui oleh produk tas sektor-sektordalam menggunakan faktor-faktor produksi. Dise ap sektor ekonomi mengalami lajupertumbuhan yang berbeda, demikian juga kemampuan ap sektor dalam menyeraptenaga kerja. Perbedaan laju pertumbuhan tersebut diakibatkan oleh dua hal, yang per-tama, terdapat perbedaan laju peningkatan pertumbuhan produk vitas kerja dimasing-masing sektor. Kedua secara berangsur- angsur terjadi perubahan struktural, baik dalampenyerapan tenaga kerja maupun dalam kontribusinya dalam pendapatan regional(PDRB).

    Di Kota Pon anak, laju pertumbuhan ekonomi yang berbeda-beda juga dialamioleh se ap sektornya. Sepanjang periode 2011 2012 sektor yang pertumbuhannya

  • Laporan Akhir 3

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    paling dominan tercatat pada sektor Pengangkutan dan Komunikasi seper terlihat pa-da tabel 1.1 berikut ini.

    Tabel 1.1. memperlihatkan bahwa selain sektor Pengangkutan dan Komunikasi bebera-pa sektor lain ngkat pertumbuhannya juga cukup nggi diantaranya sektor Bangunansektor Perdagangan Hotel dan Restoran serta sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Pe-rusahaan.

    Laju pertumbuhan yang berbeda di se ap sektor-sektor produksi di tabel 1.1.dapat mengambarkan seberapa besar sektor tersebut dalam menyerap tenaga kerja diKota Pon anak. Perbedaan laju pertumbuhan itu salah satunya diakibatkan oleh perbe-daan pertumbuhan produk vitas dise ap sektor dan meningkatnya daya dorong sektorsektor dalam proses pertumbuhan ekonomi.

    Namun pertumbuhan ekonomi yang tercatat di Kota Pon anak ternyata dak diiku oleh pertumbuhan yang cukup nggi pada penyerapan tenaga kerja seper terlihatpada tabel 1.2.

    Sektor 2011 2012

    (4) (5)

    1. Pertanian 4,65 4,73

    2. Pertambangan & Penggalian

    3. Industri Pengolahan 2,50 2,71

    4. Listrik dan Air Minum 4,52 4,50

    5. Bangunan 5,81 6,46

    6. Perdagangan, Hotel, Restoran 5,97 6,66

    7. Pengangkutan dan Komunikasi 9,04 9,19

    8. Keu, Persewaan & jasa Persh. 5,64 6,03

    9. Jasa-jasa 2,93 3,34

    5,88 6,07

    sumber : BPS Kota Pontianak 2013

    2011 - 2012 (persen)Tabel 1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Pontianak

    (1)

    PDRB

  • Laporan Akhir 4

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Pada tahun 2012 laju pertumbuhan ekonomi sebesar 6,07 persen namun pertumbuhankesempatan kerja hanya mencapai 1,37 persen.

    Berdasarkan uraian-uraian di atas, maka iden kasi dan analisis sektor ekonomiunggulan yang mampu menyerap tenaga kerja dalam perencanaan pembangunan diKota Pon anak khususnya di ngkat kecamatan sangat pen ng untuk dikaji secara lebihterinci, sehingga sektor-sektor ekonomi unggulan di Kota Pon anak dapat lebih dikem-bangkan. Dengan mengetahui potensi ekonomi yang akan dikembangkan, makapenyusunan perencanaan pembangunan di Kota Pon anak dapat diharapkan lebih ter-arah sehingga merangsang terciptanya pembangunan yang berkelanjutan (sustainabledevelopment).

    1.2. Perumusan Masalah

    Pertumbuhan ekonomi yang dak diiringi dengan pertumbuhan kesempatan kerjadapat menjadi masalah yang serius dalam proses pembangunan ekonomi suatu daerah.Pesatnya perkembangan penduduk menghasilkan angkatan kerja yang berjumlah besardan tumbuh cepat pula. Hal ini menyebabkan sejumlah angkatan kerja belum terserap

    Sektor 2009 2010 2011 2012

    (2) (3) (4) (5)

    Pertumbuhan Ekonomi 5,26 5,39 5,88 6,07

    Pertumbuhan Kesempatan Kerja 2,77 1,02 0,22 1,37

    sumber : BPS Kota Pontianak 2013

    Tabel 1.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi dan Kesempatan KerjaKota Pontianak 2009 - 2012

    (1)

    (Persen)

  • Laporan Akhir 5

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    seluruhnya dalam perekonomian. Dengan adanya permasalahan ini diharapkan dapatdicari solusi dan masukan kepada pemerintah daerah dalam menentukan sektor-sektoryang menjadi prioritas pembangunan yang berpihak pada penyerapan tenaga kerja.

    Berdasarkan keseluruhan uraian di atas dapat dirumuskan permasalahan permasa-lahan sebagai berikut:

    1. Sektor ekonomi apa yang memiliki keunggulan kompara f di Kota Pon anak darisisi penciptaan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja.

    2. Bagaimana elas sitas dan koesien tenaga kerja di sektor-sektor ekonomiunggulan Kota Pon anak.

    1.3. Tujuan Peneli an

    Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan, secara spesik tujuan yang ingin di-capai dalam peneli an ini adalah:

    1. Mengiden kasi dan menganalisis sektor-sektor ekonomi unggulan di KotaPon anak yang dapat menciptakan nilai tambah dan menyerap tenaga kerja

    2. Menganalisis elas sitas dan koesien tenaga kerja di sektor-sektor ekonomiunggulan Kota Pon anak khususnya di ngkat kecamatan .

    1.4. Lingkup Peneli an

    Agar peneli an ini dak menyimpang dari permasalahan, pembahasan padatulisan ini dibatasi pada iden kasi sektor unggulan yang dapat menyerap tenaga kerjaberdasarkan kriteria kontribusi dan rasio pertumbuhan nilai tambah maupun tenagakerja di Kota Pon anak. Peneli an ini dilakukan untuk periode 2012-2013 dengan KotaPon anak dan kecamatan yang ada di dalam Kota Pon anak sebagai objek peneli an.

  • Laporan Akhir 6

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    1.5. Kerangka Pemikiran

    Model pembangunan ekonomi daerah dapat dilakukan dengan pendekatan sektor.Pembangunan ekonomi dengan pendekatan sektor selalu dimulai dengan pertanyaansektor apa yang harus dikembangkan (Aziz, 1994). Dalam peneli an ini sektor yang harusdikembangkan disebut sebagai sektor unggulan.

    Iden kasi sektor unggulan yang mampu menyerap tenaga kerja perlu dilakukandi Kota Pon anak karena adanya pertumbuhan ekonomi yang dak diiringi dengan per-tumbuhan kesempatan kerja yang baik. Hal ini dikhawa rkan akan berdampak dak baikbagi perekonomian.

    Kontribusi sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta sektor Pengangkutan danKomunikasi yang dominan di Kota Pon anak ternyata dak diiringi dengan penyerapantenaga kerja yang baik di kedua sektor ini. Untuk itu, perlu dilakukan iden kasi dananalisis sektor unggulan baik dari sisi kontribusi maupun pertumbuhan nilai tambah dankesempatan kerja.

    Untuk melihat daya serap tenaga kerja di sektor unggulan digunakan analisis elas-sitas dan koesien tenaga kerja. Secara sistema s alur kerangka peneli an ini dapat

    dilihat pada Gambar 1.1.

  • Laporan Akhir 7

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Gambar 1.1 Alur Kerangka Pemikiran

    KOTAPONTIANAK

    Pertumbuhan Ekonomi Tidak Di iringi denganPertumbuhan Kesempatan Kerja

    Sektor Sektor Ekonomi

    PenciptaanNilai Tambah

    PenyerapanTenaga Kerja

    Sektor UnggulanMenyerap Tenaga

    KerjaAnalisis Elastisitasdan KoefisienTenaga Kerja

    ImplikasiKebijakan

  • Laporan Akhir 8

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    1.6. Tinjauan Pustaka

    Menurut Adam Smith, kebijaksanaan laissez faire sangat pen ng diterapkan dalamsistem mekanisme pemaksimalan ngkat perkembangan ekonomi suatu masyarakat.Dengan kebijakan yang ada memungkinkan se ap masyarakat akan mengop malisasi-kan kegiatan ekonominya untuk mencapai kesejahteraan dan kemakmuran. Sedangkanmenurut Rostow, pertumbuhan ekonomi dapat diar kan sebagai suatu proses yang me-nyebabkan perubahan dalam kehidupan masyarakat, yaitu perubahan poli k, struktursosial, nilai sosial, dan struktur kegiatan perekonomiannya.

    Menurut Kuznets pertumbuhan ekonomi dapat diar kan sebagai kenaikan jangkapanjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis ba-rang-barang ekonomi kepada penduduknya. Kemampuan ini tumbuh sesuai dengankemajuan teknologi, dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukannya(Jhingan, 2008). Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkem-bang apabila ngkat kegiatan ekonomi lebih nggi daripada yang telah dicapai pada ma-sa sebelumnya. Ar nya perkembangan baru tercipta apabila jumlah barang dan jasayang dihasilkan ( ngkat output) dalam perekonomian tersebut menjadi bertambah be-sar pada tahun-tahun berikutnya.

    Terkait dengan perekonomian daerah, Arsyad (1999) menyatakan bahwa pem-bangunan ekonomi daerah adalah proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatmengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraanantara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangankerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi daerah. Dalam kerangkapencapaian tujuan pembangunan ekonomi daerah tersebut dibutuhkan kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah (endogenous develop-ment) dengan menggunakan potensi sumberdaya lokal.

    Sjafrizal (1997) mengatakan untuk mencapai tujuan pembangunan daerah, ke-

  • Laporan Akhir 9

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    bijaksanaan utama yang perlu dilakukan adalah mengusahakan semaksimal mungkinagar prioritas pembangunan daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerahbersangkutan. Hal ini perlu diusahakan karena potensi pembangunan yang dihadapioleh masing-masing daerah tentu sangat beragam. Karena itu, bila prioritas pem-bangunan daerah kurang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing dae-rah, maka sumberdaya yang ada kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Keadaantersebut mengakibatkan rela f lambatnya proses pertumbuhan ekonomi daerah ber-sangkutan, yang selanjutnya mengakibatkan meningkatnya kepincangan pembangunanwilayah secara keseluruhan.

    Pertumbuhan ekonomi daerah sangat dipengaruhi oleh kuan tas maupun kuali-tas sumberdaya yang dimilikinya, baik sumber daya sik (kekayaan alam) maupun sum-ber daya manusia. Sumber daya manusia dak hanya jumlah penduduk dan ngkatpendidikannya,namun juga pandangan hidup mereka, ngkat kebudayaan, sikap ataupenilaian mereka terhadap pekerjaan dan besar kecilnya keinginan untuk memperbaikidiri secara krea f dan otonom (Todaro, 2000).

    Salah satu teori ekonomi yang dikembangkan dalam rangka meningkatkanperekonomian daerah adalah teori basis ekonomi. Menurut Arsyad (1999) teori basisekonomi ini menyatakan bahwa faktor penentu utama pertumbuhan ekonomi suatudaerah berhubungan langsung dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar dae-rah. Pertumbuhan industri-industri yang menggunakan sumberdaya lokal, termasuktenaga kerja dan bahan baku untuk diekspor akan menghasilkan kekayaan daerah danpenciptaan peluang kerja (job crea on), dan daerah mempunyai kesempatan untukmengembangkan sumberdaya yang dimiliki dengan memanfaatkan tenaga kerja yangada termasuk dari luar daerah dalam upaya meningkatkan peluang ekspor. Lebih lanjutdalam analisisnya, teori basis ekonomi biasanya digunakan untuk mengiden kasi danmenentukan sektor unggulan. Apabila sektor unggulan tersebut dikembangkan denganbaik akan mempunyai pengaruh yang signikan terhadap pertumbuhan ekonomi dae-

  • Laporan Akhir 10

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    rah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan pendapatan daerah secara op mal.

    Dalam model ekonomi basis, alat ukur yang digunakan adalah nilai tambah ataujumlah pekerja (employment). Basis ekonomi dari sebuah ak tas terdiri atas ak vitas-ak vitas yang menciptakan pendapatan dan kesempatan kerja sebagai suatu basis dariekonomi sebuah daerah. Semua pertumbuhan ekonomi ditentukan oleh sektor basis.Pendapatan dan kesempatan kerja basis berasal dari ekspor. Hal ini mengakibatkanindustri-industri ekspor merupakan basis dari wilayah tersebut. Pendapatan dan kes-empatan kerja non basis ditentukan oleh pendapatan dan kesempatan kerja sektor ba-sis.

    Menurut Artoyo ( 1999), penger an tenaga kerja secara umum adalahpenger an tentang potensi yang terkandung dalam diri manusia yang dikaitkan denganpendayagunaan diberbagai kegiatan usaha yang ada.keterlibatan pada unsur jasa atautenaga kerja dalam hubungan kerja sehingga mbullah penyebutan tenaga kerja bagiyang menyediakan jasa tersebut, pengusaha atau yang memperkerjakan.

    Berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia nomor 13 tahun 203 TentangKetenagakerjaan, Tenaga kerja adalah se ap orang yang mampu melakukan pekerjaanguna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendirimaupun untuk masyarakat.

    Tenaga kerja atau ManPower terdiri dari angkatan kerja dan bukan angkatan ker-ja. Angkatan kerja terdiri dari golongan yang bekerja dan golongan yang menganggudan sedang mencari kerja. Kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yangbersekolah, mengurus rumah tangga,golongan lain-lain atau penerima pendapatan(Payaman,1998)

    Secara operasional penduduk yang digolongkan tenaga kerja adalah bagianpenduduk yang berumur 15-64 tahun, sesuia dengan klasikasi dan pengaturan duniainternasional. Tjiptoherijanto,1999) mengemukakan tenaga kerja adalah penduduk pa-

  • Laporan Akhir 11

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    da usia 15 -64 tahun. Dengan kata lain tenaga kerja adalah jumlah seluruh pendudukdalam suatu Negara yang dapat memproduksi barang-barang dan jasa-jasa jika adapermintaan terhadap tenaga kerja mereka bersedia berpar sipasi dalam perkem-bangannya.

    Kesempatan kerja adalah besarnya jumlah permintaan dan harapan pekerjaanyang dapat dipergunakan dalam proses produksi atau yang pekerjaannya sebagai sum-ber penghidupan. Peluasan kesempatan kerja yang disertai dengan peningkatanekonomi dan jumlah tenaga kerja, mempunyai peran yang sangat menentukan bagipenerapan ekonomi dalam hal pertumbuhan ekonomi dan sosial untuk jangka panjang.Sebab dengan perluasan kesempatan kerja akan mempengarui konsumsi masyarakatyang kemudian akan mempengarui permintaan efek tas terhadap barang dan jasayang dihasilkan dalam pembangunan nasional. (Simanjuntak : 1998)

    Konsep elas sitas dapat digunakan untuk memperkirakan pertumbuhan ekonomiuntuk suatu periode, baik untuk masing-masing sektor maupun untuk ekonomi secarakeseluruan, atau sebaliknya dapat digunakan untuk menyusun simulasi kebijakan pem-bangunan untuk ketenagakerjaan yaitu dengan memilih beberapa aterna f laju pertum-buhan se ap sektor,agar dapat dipilih kebijaksanaan apa yang sesuai dengan kondisiperekonomian. Elas sitas tersebut dapat dinyatakan untuk keseluruan perekonomianatau masing-masing sektor atau sub-sektor, jadi elas sitas kesempatan kerja secarakeseluruan adalah : (Simanjuntak,1998)

    Dalam keseimbangan pasar tenaga kerja, upah riil melakukan penyesuaian untuk me-nyeimbangkan penawaran dan permintaan. Kekakuan upah riil menyebabkan rasion-alisasi pekerjaan. Jika upah riil berada di atas ngkat keseimbangan, maka penawaran

  • Laporan Akhir 12

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    tenaga kerja melebihi permintaannya sehingga menyebabkan pengangguran (Mankiw,2007).

    Gambar 1.2

    Pendekatan teori ketenagakerjaan yang digunakan dalam peneli an ini berdasar-kan pengumpulan data Sakernas yang mengiku The Labour Force Concept yangdisarankan oleh The Interna onal Labour Organiza on (ILO). Konsep ini membagipenduduk menjadi dua kelompok, yaitu penduduk usia kerja dan penduduk bukan usiakerja. Penduduk usia kerja dibedakan pula menjadi dua kelompok berdasarkan kegiatanutama yang sedang dilakukan yaitu kelompok Angkatan Kerja (bekerja atau sementaradak bekerja dan mencari kerja) dan Kelompok Bukan Angkatan Kerja (sekolah, mengu-

    rus rumah tangga dan lainnya). Pengukurannya didasarkan pada periode waktu ( mereference), yaitu kegiatan yang dilakukan selama seminggu yang lalu sehari sebelumpencacahan.

  • Laporan Akhir 13

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Gambar 1.3 Pengelompokan Penduduk Menurut ILO

    1.6. Metodologi

    1.6.1. Sumber Data

    Studi ini dilaksanakan di wilayah Kota Pon anak. Sumber data yang digunakan da-lam peneli an ini adalah berasal dari data sekunder yang ada pada Badan Pusat Sta s k(BPS) Kota Pon anak. Data yang digunakan mencakup data series tahunan mengenaiketenagakerjaan yang berasal dari Sakernas (Survei Ketenagakerjaan Nasional) danPDRB sektoral Kota Pon anak tahun 2011 - 2013.

  • Laporan Akhir 14

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    1.6.2 Analisa Data

    1.6.2.1 Analisa Elas sitas Tenaga Kerja

    Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan metode elas sitas yaitu persen-tase kenaikan jumlah tenaga kerja berbanding dengan persentase pertumbuhanekonomi. Lingkup kajian melipu semua sektor ekonomi di se ap kecamatan di KotaPon anak.

    Rumus perhitungan elas sitas yang digunakan adalah :

    Dimana : L = Lt - Lt-1 = Perubahan jumlah tenaga kerja sektoral Y = Yt - Yt-1 = Perubahan nilai tambah sektoral

    Bentuk elas sitas tenaga kerja :1. Ep = (Tak terhingga) Elas s sempurna (perfect elas c)2. Ep > 1 Elas s (elas c/ rela vely elas c)3. Ep = 1 Unit (Unitary elas c/Unit Elas city)4. Ep < 1 Inelas s (inelas c/ rela vely inelas c)5. Ep = 0 Inelas s Sempurna (Perfect Inelas c)

    =

  • Laporan Akhir 15

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    1.6.2.1 Analisa Koesien Tenaga Kerja

    Dari data tenaga kerja dan nilai tambah juga dapat dilakukan analisis mengenaidaya serap tenaga kerja masing-masing sektor dengan menghitung koesien tenaga ker-ja. Koesien tenaga kerja adalah suatu bilangan yang menunjukkan besarnya jumlahtenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit nilai tambah yang dapat diru-muskan sebagai berikut:

    Dimana :Li = Koesien Tenaga Kerja SektoralLi = Jumlah Tenaga Kerja Sektor IXi = Nilai Tambah Sektor i

    =

  • Laporan Akhir 16

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    BAB 2KONDISI UMUM KOTA PONTIANAK

    2.1 Kondisi Geogras

    Kota Pon anak dengan luas wilayah 107,82 km2 berada di pesisir barat provinsiKalimantan Barat . Secara astronomi wilayah Kota Pon anak berada pada posisi 00224Lintang Utara sampai dengan 00537 Lintang Selatan serta antara 10901615 BujurTimur sampai dengan 10902301 Bujur Timur. Ke nggian Kota Pon anak berkisarantara 0,10 sampai dengan 1,50 meter di atas permukaan laut.

    Secara administra f Kota Pon anak terdiri dari 6 kecamatan dan 29 kelurahan.Adapun batas wilayahnya adalah :

    Bagian utara berbatasan dengan Kecamatan Siantan Kabupaten Pon anak

    Bagian selatan berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya dan Sungai Kakap Ka-bupaten Kubu Raya

    Bagian barat berbatasan dengan Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya

    Bagian mur berbatasan dengan Kecamatan Sungai Raya dan Sungai AmbawangKabupaten Kubu Raya.

    Kecamatan Pon anak Utara merupakan kecamatan dengan wilayah yang terluasdibandingkan dengan kecamatan lainnya. Secara rinci luas wilayah per kecamatan -kelurahan di Kota Pon anak dapat dilihat pada tabel 2.1.

  • Laporan Akhir 17

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Kecamatan/Kelurahan Luas Wilayah(Km2) % terhadap Kota

    Pontianak

    PONTIANAK SELATAN 14,22 13,15BENUA MELAYU LAUT 0,57 0,53BENUA MELAYU DARAT 2,68 2,48PARIT TOKAYA 5,22 4,83AKCAYA 3,19 2,95KOTA BARU 2,56 2,37

    PONTIANAK TENGGARA 14,92 13,80BANGKA BELITUNG LAUT 2,33 2,16BANGKA BELITUNG DARAT 2,90 2,68BANSIR LAUT 2,96 2,74BANSIR DARAT 6,73 6,23

    PONTIANAK TIMUR 9,78 9,05PARIT MAYOR 1,49 1,38BANJAR SERASAN 1,20 1,11SAIGON 2,68 2,48TANJUNG HULU 1,97 1,82TANJUNG HILIR 0,74 0,68DALAM BUGIS 1,29 1,19TAMBELAN SAMPIT 0,41 0,38

    PONTIANAK BARAT 13,24 12,25PAL LIMA 5,80 5,36SUNGAI JAWI DALAM 2,34 2,16SUNGAI JAWI LUAR 2,95 2,73SUNGAI BELIUNG 2,15 1,99

    PONTIANAK KOTA 15,98 14,78SUNGAI BANGKONG 6,20 5,73DARAT SEKIP 1,31 1,21TENGAH 0,95 0,88MARIANA 0,50 0,46SUNGAI JAWI 7,02 6,49

    PONTIANAK UTARA 39,97 36,97BATU LAYANG 9,20 8,51SIANTAN HILIR 7,87 7,28SIANTAN TENGAH 13,70 12,67SIANTAN HULU 9,20 8,51

    KOTA PONTIANAK 108,11 100,00sumber : Perwa No. 55 tahun 2008

    Tabel 2.1Luas Kota Pontianak Menurut Kecamatan - Kelurahan

  • Laporan Akhir 18

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    2.2. Kondisi Demogras

    Analisis ekonomi tentang posisi penduduk sebenarnya sudah dimulai sejak AdamSmith (1723-1790) yang mengemukakan bahwa sistem produksi suatu negara terdiri dariga unsur pokok yaitu (I) sumber-sumber manusiawi (jumlah penduduk); (ii) sumber-

    sumber alam, dan; (iii) stok kapital yang ada. Menurut Smith sumber-sumber alam yangtersedia merupakan batas maksium bagi pertumbuhan perekonomian. Namun Smithkurang menekankan aspek penduduk, dengan menganggap bahwa penduduk memilikiperan pasif yang hanya berfungsi sebagai penyedia tenaga kerja dalam prosesproduksi (pertumbuhan ekonomi).

    Analisis posisi penduduk dalam pembangunan ekonomi makin berkembang sejalandengan munculnya teori pertumbuhan ekonomi. Dalam teori pertumbuhan ekonomiyang dikemukakan oleh berbagai ekonom selalu disinggung tentang posisi (jumlah)penduduk dalam pembangunan ekonomi. Sebab pertumbuhan ekonomi sendiri selaluterkait dengan jumlah penduduk. Pertumbuhan ekonomi diar kan sebagai proses kenai-kan output perkapita dalam jangka panjang. Kata perkapita menunjukkan ada dua sisiyang perlu diperha kan yaitu sisi output total-nya (GDP) dan sisi jumlah penduduknya.

    Dengan demikian proses kenaikan output perkapita, dak bisa dak, harus dianali-sa dengan jalan melihat apa yang terjadi dengan output total di satu pihak, dan jumlahpenduduk di pihak lain. Suatu teori pertumbuhan ekonomi yang lengkap haruslah dapatmenjelaskan apa yang terjadi dengan GDP total dan apa yang terjadi dengan jumlahpenduduk. Dengan kata lain, teori tersebut harus mencakaup teori mengenai pertum-buhan GDP total dan teori mengenai pertumbuhan penduduk. Hanya apabila keduaaspek tersebut bisa dijelaskan, maka perkembangan output perkapita bisa dijelaskan.

    Berdasarkan proyeksi penduduk 2010, jumlah penduduk Kota Pon anak di tahun2012 adalah sebesar 575.843 jiwa dengan ngkat pertumbuhan sebesar 1,79 persen pertahun. Adapun distribusi jumlah penduduk Kota Pon anak per kecamatan dankelurahan dapat dilihat pada tabel 2.2. berikut ini.

  • Laporan Akhir 19

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Kecamatan/Kelurahan Jumlah

    PendudukLaki Laki

    JumlahPenduduk

    Perempuan

    JumlahPenduduk

    JumlahRumahTangga

    Rata-rataAnggotaRumahTangga

    PONTIANAK SELATAN 41.270 41.628 82.898 19.630 4BENUA MELAYU LAUT 4.377 4.410 8.787 2.098 4BENUA MELAYU DARAT 12.859 13.288 26.147 6.047 4PARIT TOKAYA 8.066 8.075 16.141 3.925 4AKCAYA 8.437 8.615 17.052 4.104 4KOTA BARU 7.531 7.240 14.771 3.456 4

    PONTIANAK TENGGARA 22.234 23.211 45.445 12.628 4BANGKA BELITUNG LAUT 7.117 7.188 14.305 3.450 4BANGKA BELITUNG DARAT 6.096 6.384 12.480 2.990 4BANSIR LAUT 5.436 5.845 11.281 3.928 3BANSIR DARAT 3.585 3.794 7.379 2.260 3

    PONTIANAK TIMUR 42.036 41.419 83.455 17.890 5PARIT MAYOR 1.937 1.927 3.864 868 4BANJAR SERASAN 5.081 5.039 10.120 2.264 4SAIGON 7.674 7.604 15.278 2.567 6TANJUNG HULU 8.998 8.724 17.722 4.042 4TANJUNG HILIR 5.564 5.342 10.906 2.625 4DALAM BUGIS 9.109 9.203 18.312 3.936 5TAMBELAN SAMPIT 3.673 3.580 7.253 1.588 5

    PONTIANAK BARAT 62.561 62.083 124.644 28.152 4PAL LIMA 5.717 5.568 11.285 2.648 4SUNGAI JAWI DALAM 14.794 15.039 29.833 6.651 4SUNGAI JAWI LUAR 17.912 17.924 35.836 7.914 5SUNGAI BELIUNG 24.138 23.552 47.690 10.939 4

    PONTIANAK KOTA 56.455 55.103 111.558 27.010 4SUNGAI BANGKONG 24.216 23.636 47.852 12.035 4DARAT SEKIP 4.390 4.285 8.675 2.257 4TENGAH 3.922 3.828 7.750 1.908 4MARIANA 4.051 3.954 8.005 1.974 4SUNGAI JAWI 19.876 19.400 39.276 8.836 4

    PONTIANAK UTARA 57.961 56.097 114.058 25.811 4BATU LAYANG 9.783 9.471 19.254 4.302 4SIANTAN HILIR 13.778 13.434 27.212 6.192 4SIANTAN TENGAH 15.411 14.713 30.124 6.771 4SIANTAN HULU 18.989 18.479 37.468 8.546 4

    KOTA PONTIANAK 282.517 279.541 562.058 131.121 4

    sumber : BPS Kota Pontianak

    Tabel 2.2.Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Kota Pontianak 2012

  • Laporan Akhir 20

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Struktur umur penduduk Kota Pon anak menunjukkan bahwa penduduk pada ke-lompok umur 15-19 tahun dan 20-24 tahun merupakan kelompok umur dengan jumlahpenduduk terbanyak. Kondisi ini mempengaruhi angka beban ketergantungan di KotaPon anak yaitu hanya sebesar 46,91.

    Berdasarkan bentuk piramida penduduk Kota Pon anak yang bukan berbentukgunung, dimana alas piramida dak melebar menunjukkan bahwa angka kelahiran diKota Pon anak dalam dua puluh tahun terakhir lebih rendah daripada angka kelahiranperiode sebelumnya.

    40000 30000 20000 10000 0 10000 20000 30000 400000 - 4

    10 -14

    20-24

    30-34

    40-44

    50-54

    60-64

    70-74

    Gambar 2.1 Piramida Penduduk Kota Pontianak2012

    LAKI LAKI PEREMPUAN

  • Laporan Akhir 21

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    2.3. Kondisi Sosial Ekonomi

    2.3.1 Kondisi Pendidikan

    Indikator yang dapat menunjukkan par sipasi penduduk yang sedang mengenyampendidikan sesuai dengan dengan ngkat usianya adalah Angka Par sipasi Kasar (APK).Angka par sipasi Sekolah (APS) merupakan ukuran daya serap lembaga pendidikan ter-hadap penduduk usia sekolah. APS merupakan indikator dasar yang digunakan untukmelihat akses pada pendidikan khususnya bagi penduduk usia sekolah. Angka Par sipasiMurni (APM) digunakan untuk mengukur proporsi anak yang bersekolah tepat waktu.Selisih antara APK dan APM menunjukkan proporsi siswa yang terlambat atau terlalucepat bersekolah.

    Secara lebih rinci angka APK, APM dan APS di Kota Pon anak menurut jenis kelamin ditahun 2012 dapat dilihat pada tabel 2.3.

    Usia SD Usia SMP Usia SMA(7-12) (13-15) (16-18)

    Laki-Laki 85,96 101,37 90,28Perempuan 98,10 75,64 75,86Laki-Laki + Perempuan 91,67 88,08 82,39Laki-Laki 98,31 90,41 81,94Perempuan 98,10 89,74 74,71Laki-Laki + Perempuan 98,21 90,07 77,99Laki-Laki 85,96 54,79 61,11Perempuan 94,94 58,97 54,02Laki-Laki + Perempuan 88,69 56,95 57,23

    Sumber : Susenas 2012

    APK

    APS

    APM

    Tabel 2.3Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Sekolah (APS)

    dan Angka Partisipasi Murni (APM)Kota Pontianak Tahun 2012

    PartisipasiSekolah Jenis Kelamin

  • Laporan Akhir 22

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    2.3.2 Kondisi Kesehatan

    Derajat kesehatan penduduk dapat dilihat dari beberapa indikator antara lain ang-ka harapan hidup, angka kema an ibu, angka kema an bayi dan ngkat kema an.Secara umum perkembangan indikator kesehatan di Kota Pon anak dapat dilihat padatabel 2.4.

    Angka harapan hidup di Kota Pon anak memperlihatkan kenaikan dari tahun ketahun. Jika pada tahun 2008 AHH berada pada angka 66,86 tahun maka di tahun 2012meningkat menjadi 67,58 tahun. Kasus kema an ibu maternal di tahun 2012 dibanding-kan dengan tahun sebelumnya mengalami penurunan yaitu dari 17 kasus turun menjadi12 kasus, namun masih lebih besar daripada angka di tahun 2008 yaitu hanya terjadi 6kasus kema an ibu maternal. Demikian juga dengan kasus kema an bayi di tahun 2012menurun dibandingkan di tahun 2011 yaitu dari 138 kasus turun menjadi 77 kasus.Namun angka ini masih cukup besar bila dibandingkan dengan kasus kema an bayi ditahun 2008 hanya terdapat 28.

    2008 2009 2010 2011 2012Angka Harapan Hidup 66,86 67,04 67,22 67,40 67,58Angka Kematian Ibu (kasus) 6 7 12 17 12Angka Kematian Bayi (kasus) 28 33 30 138 77

    sumber : Dinas Kesehatan Kota Pontianak

    Tabel 2.4.Indikator Derajat Kesehatan Kota Pontianak

    Indikator Tahun

    Angka Kematian Bayi per1000 kelahiran 2,5 11,3 6,1

  • Laporan Akhir 23

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    2.3.3 Kondisi Kesejahteraan Penduduk

    Kondisi kesejahteraan penduduk salah satunya dapat dilihat dari perkembanganIndeks Pembangunan Manusia (IPM). Indeks Pembangunan Manusia merupakan in-dikator pen ng untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidupmanusia. Indeks ini menjelaskan tentang bagaimana manusia mempunyai kesempatanuntuk mengakses hasil dari satu proses pembangunan. Perkembangan IPM Kota Pon a-nak dapat dilihat padata tabel 2.5.

    Pada tahun 2008 IPM Kota Pon anak sebesar 72,08 dan pada tahun tahun selan-jutnya terus meningkat hingga menjadi sebesar 74,21 di tahun 2012. Peringkat IPM KotaPon anak di ngkat Provinsi Kalimantan Barat, dari tahun ke tahun selalu pada pering-kat pertama.

    Angka harapan hidup yang merupakan perkiraan lama hidup rata-rata pendudukKota Pon anak terus mengalami peningkatan. Jika di tahun 2008 angka harapan hidupberada pada angka 66,86 tahun maka di tahun 2012 telah menjadi 67,58 tahun.

    Angka melek huruf yang merupakan proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atasyang dapat membaca dan menulis huruf la n atau huruf lainnya juga mengalamipeningkatan yaitu dari 93,59 persen di tahun 2008 meningkat menjadi 95,73 persen ditahun 2012.

    Indikator Satuan 2008 2009 2010 2011 2012Angka Harapan Hidup Tahun 66,86 67,04 67,22 67,40 67,58Angka Melek Huruf Persen 93,59 94,08 94,97 95,02 95,73Rata-rata Lama Sekolah Tahun 9,11 9,20 9,36 9,45 9,85Pengeluaran per Kapita Disesuaikan Rp. 000 636,18 636,96 638,64 642,47 645,46IPM 72,08 72,41 72,96 73,43 74,21Reduksi Shortfall 1,70 1,21 1,97 1,74 2,96sumber : BPS Kota Pontianak

    Tabel 2.5.Indeks Pembangunan Manusia Kota Pontianak 2008 - 2012

  • Laporan Akhir 24

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    BAB 3ANALISIS ELASTISITAS TENAGA KERJA KOTA

    PONTIANAK

    3.1 KONDISI UMUM KETENAGAKERJAAN KOTA PONTIANAK

    Pada tahun 2013 Jumlah angkatan kerja di Kota Pon anak hasil Sakernas bulanAgustus 2013 sebanyak 257.761 orang yang terdiri dari 241.982 orang bekerja dan15.779 orang penganggur terbuka. Sedangkan di ngkat Provinsi Kalimantan Baratjumlah angkatan kerja mencapai 2,14 juta orang, yang terdiri dari 2,05 juta yang bekerjadan 86,3 ribu orang yang menganggur. Dari jumlah angkatan kerja dapat dilihat besaranpenduduk usia kerja yang masuk ke pasar kerja untuk melaksanakan ak vitas ekonomi.Indikator yang dapat digunakan melihat hal tersebut adalah Tingkat Par sipasiAngkatan Kerja (TPAK) yaitu dengan membandingkan jumlah angkatan kerja denganjumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas). Dari jumlah penganggur terbuka biladibandingkan dengan jumlah Angkatan Kerja maka akan menghasilkan indikator TingkatPengangguran terbuka (TPT).

    3.1. 1. Tingkat Par sipasi Angkatan Kerja

    Dengan membandingkan jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usiakerja (15 tahun ke atas) maka didapat TPAK Kota Pon anak bulan Agustus 2013 sebesar61,13 persen sedangkan TPAK Provinsi Kalimantan Barat sebesar 69,75 persen.

  • Laporan Akhir 25

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Secara total TPAK Kota Pon anak di tahun 2013 mengalami penurunan bila dibanding-kan dengan TPAK di tahun 2012 yaitu dari 62,39 persen turun menjadi 61,13 persen.TPAK Provinsi Kalimantan Barat juga mengalami penuruan dari 71,77 persen di tahun2012 menjadi 69,75 persen di tahun 2013. Hal ini berar proporsi penduduk yangmasuk ke pasar kerja dibandingkan dengan jumlah penduduk usia kerja mengalamipenurunan.

    3.1.2. Penduduk Menurut Jenis Kegiatan

    Berdasarkan kegiatan utama yang sedang dilakukan penduduk usia kerja di KotaPon anak di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012, pada kelompok Angkatan Kerja,jumlah penduduk bekerja mengalami peningkatan dari 238.851 menjadi 241.982.Sedangkan penduduk yang menganggur meningkat dari 13.505 menjadi 15.779 orang.Meningkatnya jumlah penganggur terbuka ini menyebabkan ngkat pengangguran ter-buka (TPT) meningkat dari 5,35 persen menjadi 6,12 persen. Penduduk yang tergolongkelompok bukan angkatan kerja meningkat dari 151.614 orang menjadi 163.898 orang.

    0,0010,0020,0030,0040,0050,0060,0070,0080,00

    2010 2011 2012 2013

    65,61 63,92 62,47 61,13

    73,17 73,93 71,77 69,75

    7,79 7,26 5,35 6,124,62 3,88 3,48 4,03

    Gambar 3.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja dan TingkatPengangguran Terbuka di Kota Pontianak dan Prov.

    Kalimantan Barat 2010-2013

    TPAK Kota PtkTPAK Prov. KalbarTPT Kota PtkTPT Prov. Kalbar

  • Laporan Akhir 26

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Dengan membandingkan jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja (15tahun ke atas) maka dapat dikatakan ngkat par sipasi angkatan kerja (TPAK) turunsebesar 1,34 persen.

    3.1.3. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Ter nggi Ditamatkan

    Jika dipilah menurut pendidikan ter nggi yang ditamatkan maka berdasarkanSakernas bulan Agustus 2013 memperlihatkan bahwa seper halnya di tahun 2012,sebagian besar pekerja di Kota Pon anak berpendidikan SMA/Aliyah ( 24,53 persen).Apabila digabungkan dengan pekerja yang berpendidikan SMK (11,32 persen) makapekerja yang berpendidkan SMA/Aliyah/SMK jumlahnya menjadi 35,85 persen ataulebih dari seper ga dari seluruh pekerja di Kota Pon anak.

    Bekerja 233.788 236.912 238.851 241.982Pengangguran Terbuka 19.743 18.559 13.505 15.779Angkatan Kerja 253.531 255.471 252.356 257.761

    Sekolah 35.154 37.340 45.791 52.185Mengurus RT 85.637 89.925 86.704 95.597Lainnya 12.089 16.909 19.119 16.116Bukan Angkatan Kerja 132.880 144.174 151.614 163.898

    TPT (%) 7,79 7,26 5,35 6,12TPAK (%) 65,61 63,92 62,47 61,13Pddk 15 th keatas 386.411 399.645 403.970 421.659Sumber : Hasil Olahan Sakernas Kota PontianakKeterangan (*) : Angka Sementara

    2013*Jenis Kegiatan 2010 2011 2012

    Tabel 3.1Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Jenis Kegiatan

    Seminggu Yang LaluTahun 2010 - 2013

  • Laporan Akhir 27

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Persentase gabungan pekerja dengan ngkat pendidikan SMP ke bawah sebesar46,30 persen dan persentase gabungan pekerja dengan ngkat pendidikan Diploma danSarjana sebesar 17,85 persen. Dengan demikian jika dikelompokkan ke dalam ga ke-lompok besar yaitu pekerja dengan ngkat pendidikan SMP ke bawah, pendidikan SLTAdan pendidikan perguruan nggi maka dapat dikatakan sebagian besar pekerja di Ko-ta Pon anak masih berpendidikan rendah yaitu SMP ke bawah.

    3.1.4. Penduduk Bekerja Menurut Kelompok Umur

    Tabel 3.2. memperlihatkan penduduk yang bekerja di Kota Pon anak menurutkelompok umur , dimana terlihat bahwa persentase ter nggi penduduk yang bekerjapada tahun 2010 adalah pada kelompok umur 30-34 tahun (14,36 persen), tahun 2011pada kelompok umur 25-29 tahun (15,61 persen), tahun 2012 pada kelompok umur25-29 tahun (16,70 persen) dan pada tahun 2013 pada kelompok umur 30-34 tahun(17,74 persen).

    0,00

    5,00

    10,00

    15,00

    20,00

    25,00

    30,00

    2010 2011 2012 2013

    18,2914,50 15,83

    15,97

    22,87 24,3026,11

    24,53

    7,89

    14,32 15,73 12,92

    Gambar 3.2 Persentase Penduduk Kota Pontianak Yang BekerjaMenurut Pendidikan Yang Ditamatkan 2010-2013

    Tidak Tamat SDSDSMP/TsanawiahSMA/AliyahSMKD1-3D4-Sarjana

  • Laporan Akhir 28

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Secara alamiah semakin nggi usia maka semakin sedikit juga penduduk yangbekerja. Tabel 3.2. memperlihatkan pola ini, dimana pada kelompok umur yang se-makin tua, persentase penduduk yang bekerja juga semakin menurun. Keadaan initerjadi di se ap tahunnya (2010 - 2013) .

    3.1.5. Penduduk Bekerja Menurut Jam Kerja

    Berdasarkan Sakernas tahun 2013 didapatkan bahwa jumlah jam kerja pendudukyang bekerja di Kota Pon anak sebagian besar (68,53 persen) berada pada jam kerjalebih dari 35 jam seminggu. Sementara sisanya sebesar 30,46 persen yang bekerjakurang dari 35 jam seminggu dapat dikategorikan sebagai setengah pengangguran.Selain itu terdapat 1,01 persen pekerja yang sementara dak bekerja/cu .

    Jika dibandingkan antara tahun maka terlihat bahwa pada tahun 2012 , persentasependuduk yang bekerja lebih dari 35 jam seminggu merupakan yang ter nggi dibanding-

    2010 2011 2012 2013*15 - 19 7,38 5,30 4,74 5,0920 - 24 13,91 12,11 12,07 12,9425 - 29 14,35 15,61 16,70 13,0830 - 34 14,36 14,64 15,91 13,3735 - 39 12,25 14,37 11,15 13,0840 - 44 11,70 11,43 13,95 12,6545 - 49 7,99 11,10 10,62 11,3450 -54 8,35 6,85 6,26 7,7055 - 59 4,73 3,87 4,84 5,67

    60 + 4,98 4,70 3,74 5,09Total 100,00 100,00 100,00 100,00

    Sumber : Hasil Olahan Sakernas Kota PontianakKeterangan (*) : Angka Sementara

    TahunKel. Umur

    Tabel 3.2.Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

    Menurut Kelompok UmurDi Kota Pontianak Tahun 2010 - 2013

  • Laporan Akhir 29

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    kan dengan tahun tahun yang lain. Sedangkan kondisi terendah terjadi pada tahun 2013.Dengan demikian proporsi pekerja dengan jumlah jam kerja di atas 35 jam semingguantara tahun 20122013 terjadi penurunan yang cukup besar.

    Sebaiknya proporsi pekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam semingguselama kurun waktu 20102013 ter nggi terjadi di tahun 2013 yaitu sebesar 30,46persen .

    3.1.6. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Usaha Utama

    Berdasarkan lapangan usaha utama (KBLI 1990), penduduk 15 tahun ke atas yangbekerja di Kota Pon anak, bekerja pada 8 sektor dari 9 sektor lapangan usaha utama.Sesuai dengan kondisi geogras Kota Pon anak, maka dak ada penduduk yang bekerjapada sektor Pertambangan dan Pengalian.

    Sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor Perdagangan, Ru-mah Makan dan Jasa Akomodasi dimana dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2013kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja di Kota Pon anak selalu di atas 32 persen.

    0 4,57 3,02 2,78 1,011 - 14 5,80 5,15 3,36 8,62

    15 - 34 15,64 14,71 14,42 21,84>= 35 73,99 77,12 79,44 68,53

    Total 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber : Hasil Olahan Sakernas Kota PontianakKeterangan (*) : Angka Sementara

    Persentase Penduduk 15 Tahun ke Atas Yang BekerjaMenurut Jumlah Jam Kerja Seminggu

    Tabel 3.3.

    Tahun 2010 - 2013

    Jumlah JamKerja

    2010 2011 2012 2013*

  • Laporan Akhir 30

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Sektor kedua terbesar dalam menyerap tenaga kerja adalah sektor Jasa Kemasyara-katan, Sosial dan Perorangan dimana dalam kurun waktu 2010-2013, sektor ini me-nyerap tak kurang dari 25 persen.

    Sektor yang paling kecil menyerap tenaga kerja di tahun 2013 adalah sektor Listrik,Gas dan Air Minum yaitu hanya sebesar 1,20 persen.

    3.2 KONDISI UMUM PEREKONOMIAN KOTA PONTIANAK

    Kemajuan ekonomi suatu daerah menunjukkan keberhasilan suatu pembangunanmeskipun bukan merupakan satu-satunya indikator keberhasilan pembangunan(Todaro:2006). Ada ga macam ukuran untuk menilai pertumbuhan ekonomi yaitu per-tumbuhan output, pertumbuhan output per pekerja, dan pertumbuhan output perkapita. Pertumbuhan output digunakan untuk menilai pertumbuhan kapasitas produksiyang dipengaruhi oleh adanya peningkatan tenaga kerja dan modal di wilayah tersebut.

    Lapangan Usaha Utama 2010 2011 2012 2013*

    Pertanian 5,40 2,47 2,45 2,44Industri Pengolahan 8,19 7,80 8,14 8,12Listrik, Gas dan Air Minum 0,56 1,09 1,19 1,20Konstruksi 10,62 15,78 16,08 16,13Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 38,20 34,38 32,20 32,19Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 8,21 6,42 9,00 9,02Lmbg Keu, Real Estate, Ush Persewaan & Js Persh 3,43 3,63 5,64 5,65Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 25,40 28,44 25,31 25,25

    Total 100,00 100,00 100,00 100,00sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Tabel 3.4

    Di Kota Pontianak Tahun 2010 - 2013

    Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja MenurutLapangan Usaha

  • Laporan Akhir 31

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Pertumbuhan output per tenaga kerja sering digunakan sebagai indikator adanya peru-bahan daya saing wilayah tersebut (melalui pertumbuhan produk vitas). Sedangkanpertumbuhan output per kapita digunakan sebagai indikator perubahan kesejahteraanekonomi.

    Seluruh sektor ekonomi di Kota Pon anak di tahun 2013 mengalami pertumbuhanposi f , bahkan ga sektor dominan mengalami pertumbuhan diatas rata- rata pertum-buhan ekonomi Kota Pon anak, Ke ga sektor yang mempunyai pengaruh nggi ter-hadap PDRB yaitu sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Bangunan dan sektorPengangkutan dan Komunikasi. Sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan mes-kipun pertumbuhannya cukup nggi dan di atas pertumbuhan ekonomi Kota Pon anaknamun perananannya daklah sebesar ke ga sektor utama.

    Sektor Pengangkutan dan Komunikasi menjadi lokomo f pertumbuhan ekonomiKota Pon anak dimana kontribusi sektor tersebut dalam pertumbuhan mencapai 1,61persen dari angka pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan sebesar 5,70 persen.Selanjutnya sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan andil pertumbuhansebesar 1,40 persen, serta sektor Bangunan memberikan kontribusi pada pertumbuhansebesar 1,15 persen. Ke ga sektor tersebut berkontribusi sebesar 4,16 persen ter-

    0,00 0,50 1,00 1,50 2,00Pertanian

    Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan

    Listrik dan Air MinumBangunan

    Perdagangan, Hotel, RestoranPengangkutan dan Komunikasi

    Keuangan, Persewaan & Jasa PershJasa-jasa

    0,060,00

    0,210,03

    1,151,40

    1,610,73

    0,52

    Gambar 3.3. Kontribusi Sektoral Terhadap PertumbuhanTahun 2013

  • Laporan Akhir 32

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    hadap total pertumbuhan ekonomi Kota Pon anak sedangkan 1,54 persen disumbangoleh sektor lainnya.

    3.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

    Laju pertumbuhan Produk Domes k Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satuindikator yang menunjukkan naik atau turunnya produk yang dihasilkan, sebagai balasjasa seluruh kegiatan ekonomi. Naik turunnya angka PDRB biasa juga disebut lajupertumbuhan ekonomi. Laju pertumbuhan ekonomi dapat diketahui dari penyajianPDRB atas dasar harga konstan. Untuk keperluan analisis biasanya mempergunakanharga konstan karena pengaruh naik turunnya harga telah dihilangkan atau dengan katalain dengan menggunakan harga konstan pengaruh inasi telah di adakan. Semakinnggi kenaikan PDRB makin nggi juga pertumbuhan ekonominya.

    Secara umum kondisi Perekonomian di Kota Pon anak Tahun 2013 mengalamipenurunan dibandingkan Tahun 2012, terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi (yang ter-bentuk dari delapan sektor kegiatan ekonomi dari enam kecamatan) di tahun 2012

    Pertanian 4,32 4,65 4,73 4,27Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan 2,34 2,50 2,71 2,68Listrik dan Air Minum 4,28 4,52 4,50 4,70Bangunan 5,27 5,81 6,46 6,59Perdagangan, Hotel, Restoran 6,24 5,97 6,66 5,90Pengangkutan dan Komunikasi 9,11 9,04 9,19 7,99Keuangan, Persewaan & Jasa Persh 5,55 5,64 6,03 6,90Jasa-jasa 2,51 2,93 3,34 2,81

    PDRB 5,26 5,88 6,07 5,70Sumber : Hasil Olahan pdrb Kota PontianakKeterangan (*) : Angka Sementara

    2013*

    Tabel 3.5.Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kota Pontianak Tahun 2010 - 2013

    Lapangan Usaha Utama 2010 2011 2012

    Tabel : 4.2.Sruktur Ekonomi Kota Pontianak 2009 - 2012

    Sektor 2009 2010 2011 2012

    (1) (2) (3) (4) (5)1. Pertanian 1,55 1,46 1,45 1,442. Pertambangan & Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,003. Industri Pengolahan 8,30 7,72 7,32 7,014. Listrik dan Air Bersih 0,56 0,52 0,50 0,495. Bangunan 18,78 19,54 19,54 19,806. Perdag, Hotel & Restoran 23,44 24,51 25,46 26,077. Pengangkutan & Kom 17,91 18,12 18,36 18,478. Keu. Prswaan, & Jasa Persh 9,78 9,42 9,23 9,029. Jasa Jasa 19,67 18,71 18,14 17,70

    100,00 100,00 100,00 100,00

  • Laporan Akhir 33

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    melemah 0,37 poin dengan pertumbuhan sebesar 5,70 persen dibandingkan laju per-tumbuhan ekonomi Tahun 2012 sebesar 6,07 persen.

    Output perekonomian Kota Pon anak secara sektoral pada Tahun 2013 ditandaidengan pertumbuhan pada se ap sektor, kontribusi ter nggi yang mendorong per-tumbuhan ekonomi Kota adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi, sektorPerdagangan, Hotel dan Restoran serta sektor Bangunan, sumbangan ke ga sektor ter-sebut mencapai 4,16 persen dari pertumbuhan ekonomi.

    Selama periode 2010 2013 sektor ekonomi yang memberikan kontribusi pertum-buhan ter nggi diatas rata-rata pertumbuhan ekonomi Kota Pon anak adalah Sektorpengangkutan dan komunikasi sebesar 8,83 persen , tahun 2013 sektor ini mencapai

    pertumbuhan sebesar 7,99 persen. Sektor ini tumbuh lebih nggi dari sektor lainnyayang merupakan pengaruh dari tumbuhnya sektor Perdagangan,Hotel dan Restoran ser-ta sektor Bangunan, utamanya dalam penggunaan moda transportasi arus distribusi ba-rang dan penduduk dalam melakukan ak vitas ekonomi, kunjungan wisatawanmancanegara dan domes k, serta peningkatan volume bongkar muat pada pelabuhanKota Pon anak cenderung berpengaruh posi f pada Sektor pengangkutan dan Komu-nikasi.

    Sektor berikutnya yang tumbuh lebih nggi diatas rata-rata pertumbuhanekonomi Kota adalah Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran (PHR), meskipun padatahun 2013 output sektor ini mengalami penurunan namun rata-rata pertumbuhanselama empat tahun terakhir sebesar 6,19 persen masih lebih besar daripada rata-ratapertumbuhan ekonomi. Adanya pusat perbelanjaan modern, tempat hiburan, restorandan rumah makan seiring pesatnya pertumbuhan ruko-ruko baru diberbagai penjurukota serta didukung oleh tumbuh pesatnya hotel serta penginapan secara signikanberpengaruh posi f pada sektor ini dan semakin memantapkan posisi Kota Pon anaksebagai Kota Perdagangan dan jasa.

  • Laporan Akhir 34

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Sementara dalam periode yang sama, hamper semua sektor mengalami perlam-batan pertumbuhan namun ada bebera[a sektor yang tetap mengalami peningkatanpertumbuhan antara lain adalah sektor Listrik dan Air Minum (meningkat 0,20 point)sektor Bangunan (meningkat 0,13 point) serta sektor Keuangan, persewaan dan Jasa Pe-rusahaan (meningkat 0,87 point).

    3.2.2. Struktur Ekonomi

    Produk Domes k Regional Bruto Kota Pon anak yang dihitung atas dasar nilaitambah bruto harga berlaku di tahun 2013 mencapai 17,42 Trilyun Rupiah meningkatsebesar 1,69 Trilyun Rupiah dari Tahun 2012. Tiga sektor utama yang mempunyai peranpen ng terhadap pembentukkan PDRB Kota Pon anak adalah Sektor Perdagangan, Ho-tel dan Restoran, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi dan sektor Bangunan, dimanake ga sektor tersebut memberikan kontribusi nilai tambah bruto sebesar 11,36 TrilyunRupiah atau sebesar 65,22 persen terhadap total PDRB kota Pon anak.

    Tabel 4.3PDRB Per Kapita Kota Pontianak

    Tahun 2009 - 2012

    TahunPenduduk

    PertengahanTahun

    PDRB Per Kapita PDRB Per Kapita Nilai TukarRata Rata US $TerhadapRupiahRp. US $

    (1) (2) (3) (4) (5)2009 543.841 20.547.580 1.966,21 10.4502010 555.594 22.620.585 2.489,33 9.0872011 565.856 24.588.026 2.800,78 8.7792012 575.843 27.304.475 3.250,53 8.400

    Pertanian 1,46 1,45 1,44 1,43Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00Industri Pengolahan 7,72 7,32 7,01 6,71Listrik dan Air Minum 0,52 0,50 0,49 0,47Bangunan 19,54 19,54 19,80 20,02Perdagangan, Hotel, Restoran 24,51 25,46 26,07 26,62Pengangkutan dan Komunikasi 18,12 18,36 18,47 18,58Keuangan, Persewaan & Jasa Persh 9,42 9,23 9,02 8,96Jasa-jasa 18,71 18,14 17,70 17,22

    PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00Sumber : Hasil Olahan pdrb Kota PontianakKeterangan (*) : Angka Sementara

    Tabel 3.6.Struktur Ekonomi Kota Pontianak Tahun 2010 - 2013

    Lapangan Usaha Utama 2010 2011 2012 2013*

  • Laporan Akhir 35

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Pembangunan di bidang konstruksi seper perumahan, gedung kantor, rumahsakit, pusat perbelanjaan, gudang, sarana hiburan, rumah ibadah serta jalan raya danlainnya baik yang dilakukan oleh Pemerintah maupun swasta mendorong tumbuhnyaSektor Bangunan selama empat tahun terakhir, Tahun 2013 sektor ini berkontribusisebesar 20,02 persen terhadap total PDRB Kota Pon anak dengan nilai tambah sebasar3,49 Trilyun Rupiah. Selama empat tahun terakhir (2010-2013) sektor bangunan men-galami pertumbuhan yang signikan meskipun pertumbuhannya mengalami perlambat-an, sektor ini rata-rata memberikan kontribusi 19,73 persen dari total nilai PDRB.

    Sektor lainnya yang memberikan Kontribusi terbesar ke ga dalam pembentukan

    PDRB Kota Pon anak adalah sektor Pengangkutan dan Komunikasi. Tahun 2013 sektorini berkontribusi sebesar 18,58 persen terhadap total PDRB Kota Pon anak dengan nilaitambah sebasar 3,23 Trilyun Rupiah. Selama empat Tahun sejak Tahun 2010 hinggaTahun 2013, Kontribusi sektor Pengangkutan dan Komunikasi bertahan pada kisaran 18persen terhadap total PDRB.

    Sektor Jasa-jasa dalam perekonomian Kota Pon anak merupakan sektor yangmemberikan kontribusi cukup besar setelah sektor Pengangkutan dan Komunikasi,dengan sumbangan nilai tambah bruto sebesar 2,99 Trilyun Rupiah. Pada Tahun 2013sektor ini memberikan kontribusi 17,22 persen dari total nilai PDRB. Apabila dilihatperkembangannya sejak tahun 2010 kontribusinya pernah mencapai 18,71 persennamun selama beberpa tahun berikutnya, peranan sektor ini semakin berkurang seiringdengan terjadi perlambatan pertumbuhan yang berada dibawah rata-rata pertum-buhan sektor lainnya.

    3.2.3. PDRB Per Kapita

    PDRB Perkapita merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan ngkatkemakmuran suatu daerah. PDRB per kapita merupakan rata-rata nilai tambah bruto

  • Laporan Akhir 36

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    yang dihasilkan oleh se ap penduduk di suatu wilayah pada satu satuan waktu. Indi-kator PDRB per kapita ini sering digunakan untuk mengambarkan ngkat kesejahteraanmasyarakat suatu wilayah walaupun sebenarnya masih kurang tepat. Semakin besarPDRB per kapita, secara kasar menunjukkan semakin ngginya ngkat kemakmuranpenduduk pada wilayah tersebut, sebaliknya semakin rendah PDRB per kapita berarkemakmuran penduduknya semakin rendah.

    Penghitungan PDRB per kapita merupakan nilai PDRB atas dasar harga berlakudibagi dengan jumlah penduduk pertengahan tahun (penduduk bulan juni tahun yangbersangkutan).

    Indikator PDRB per kapita bersifat makro, terlihat dari penghitungan PDRB ber-dasarkan pendekatan sektoral dilakukan terhadap unit-unit usaha yang berada di wila-yah tersebut tanpa memandang aspek domisili dari pemilik usaha.

    Secara makro, PDRB per kapita atas dasar harga berlaku di Kota Pon anak men-galami kenaikan sebesar 8,81 persen yaitu dari 27,30 Juta Rupiah pada tahun 2012menjadi 29,71 Juta Rupiah pada tahun 2013. Apabila dilihat dari perkembangan nilaiPDRB per kapita selama empat tahun terakhir, sejak tahun 2010 nilai PDRB per kapitatelah mengalami peningkatan sebesar 31,34 persen dari nilai sebesar 22,62 Juta Rupiah.

    Rp. US $

    2010 555.594 22.620.585 2.489,33 9.0872011 565.856 24.588.026 2.800,78 8.7792012 575.843 27.304.475 3.250,53 8.4002013 586.243 29.710.793 2.912,82 10.200

    Sumber : Hasil Olahan PDRB Kota PontianakKeterangan (*) : Angka Sementara

    Tabel 3.7.PDRB Per Kapita Kota Pontianak Tahun 2010 - 2013

    TahunPenduduk

    PertengahanTahun

    PDRB PerKapita

    PDRB PerKapita

    Nilai Tukar Rata RataUS $ Terhadap

    Rupiah

  • Laporan Akhir 37

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Nilai pendapatan regional perkapita atas dasar konstan 2000 menggambarkanpendapatan riil penduduk Kota Pon anak. Selama periode 2010 2013 nilai pendapatanregional perkapita riil meningkat dari 11,92 Juta Rupiah pada tahun 2010 menjadi 13,41Juta Rupiah pada Tahun 2013, atau meningkat sebesar 12,52 persen, peningkatan Nilaipendapatan regional perkapita atas dasar harga konstan memberi ar an bahwa selamaperiode tersebut secara riil daya beli masyarakat meningkat dibandingkan tahun sebe-lumnya.

    3.3 PENGHITUNGAN ELASTISITAS TENAGA KERJA

    Permintaan tenaga kerja di dasarkan dari permintaan produsen terhadap inputtenaga kerja sebagai salah satu input dalam proses produksi. Produsen mempekerjakanseseorang dalam rangka membantu memproduksi barang atau jasa untuk dijual kepadakonsumen. Apabila permintaan konsumen terhadap barang atau jasa yang diproduksimeningkat, maka pengusaha terdorong untuk meningkatkan produksinya melaluipenambahan input, termasuk input tenaga kerja, selama manfaat dari penambahanproduksi tersebut lebih nggi dari tambahan biaya karena penambahan input. Dengankata lain, peningkatan permintaan tenaga kerja oleh produsen, tergantung dari pening-katan permintaan barang dan jasa oleh konsumen. Dengan demikian permintaan tenagakerja merupakan permintaan turunan dari permintaan output ( Ruby, 2003).

    Permintaan output agregat biasanya di ukur dari pertumbuhan ekonomi(pertumbuhan PDRB), sehingga peningkatan permintaan tenaga kerja (yang tercermindari peningkatan jumlah pekerja antar waktu) selain dipengaruhi oleh besaran ngkatupah juga ditentukan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomiseper konsumsi masyarakat, pengeluaran pemerintah, investasi, ekspor dan impor.

    Perhitungan elas sitas tenaga kerja 2012-2013 di Kota Pon anak dilakukandengan cara menghitung ngkat elas sitas tenaga kerja per sektor yang ada di Kota

  • Laporan Akhir 38

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Pon anak per kecamatan.

    Pendugaan elas sitas tenaga kerja sektoral di Kota Pon anak dihitung dengancara membagi ngkat pertumbuhan tenaga kerja sektoral di se ap kecamatan denganngkat pertumbuhan sektoral di kecamatan bersangkutan dalam kurun waktu 2012-

    2013.

    Rumus yang digunakan adalah :

    Dimana : Li adalah perubahan jumlah pekerja sektor L di kecamatan iLi adalah jumlah pekerja sektor L di kecamatan i

    Yi adalah perubahan jumlah nilai tambah sektor L di kecamatan iYi adalah jumlah nilai tambah sektor L di kecamatan I

    Dengan demikian data yang digunakan adalah jumlah pekerja sektoral di kecamatan diKota Pon anak di tahun 2012 dan 2013 serta PDRB sektoral kecamatan menurut hargakonstan 2000, tahun 2012 dan 2013.

    =

  • Laporan Akhir 39

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Dari tabel 3.8. terlihat bahwa persentase pekerja sektoral antara tahun 2012 dantahun 2013 di se ap kecamatan di Kota Pon anak dak mengalami perubahan yangberar . Secara umum di semua kecamatan, ada ga sektor yang penyerapan tenagakerjanya paling besar yaitu sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, sektor Jasa Jasadan sektor Bangunan. Di kecamatan Pon anak Selatan sektor yang menyerap tenagakerja paling besar adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, di Kecamatan Pon a-nak Tenggara adalah sektor Jasa Jasa, di Kecamatan Pon anak Timur adalah sektor JasaJasa, di Kecamatan Pon anak Barat adalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, diKecamatan Pon anak Kota adalah sektor Jasa Jasa dan di Kecamatan Pon anak Utaraadalah sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran.

    Pertumbuhan jumlah pekerja sektoral per kecamatan antara tahun 2012 dantahun 2013 dapat dilihat pada tabel 3.9. Di tabel ini terlihat bahwa di semua sektor diseluruh kecamatan di Kota Pon anak mengalami pertumbuhan posi f, ar nya dari

    2012 2013* 2012 2013* 2012 2013* 2012 2013* 2012 2013* 2012 2013*Pertanian 0,86 0,86 1,01 1,01 1,06 1,06 0,34 0,34 1,42 1,41 7,83 7,82Pertambangan dan Penggalian 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00Industri Pengolahan 4,23 4,21 9,62 9,52 4,04 4,01 5,80 5,76 4,69 4,68 18,28 18,29Listrik dan Air Minum 1,08 1,08 2,24 2,29 0,53 0,53 1,17 1,18 1,13 1,13 1,54 1,54Bangunan 18,61 18,83 14,02 14,07 12,49 12,51 16,71 16,71 20,57 20,66 13,50 13,49Perdagangan, Hotel, Restoran 35,30 35,27 22,18 22,16 34,02 34,06 37,23 37,06 20,69 20,91 35,71 35,69Pengangkutan dan Komunikasi 2,40 2,42 2,86 2,88 11,82 11,90 17,82 17,84 3,34 3,34 7,15 7,16Keu, Persewaan & Jasa Persh 9,78 9,83 13,74 13,59 1,75 1,76 6,59 6,63 6,33 6,36 2,57 2,57Jasa-jasa 27,74 27,51 34,33 34,49 34,29 34,18 14,33 14,47 41,83 41,52 13,44 13,44

    TOTAL 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Sektor

    Tabel 3.8.Persentase Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

    Di Kecamatan Kota Pontianak Tahun 2012 - 2013

    Selatan Tenggara Timur Barat Kota Utara

  • Laporan Akhir 40

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    tahun 2012 ke tahun 2013 di semua sektor mengalami peningkatan jumlah orang yangbekerja.

    Pertumbuhan pekerja ter nggi 2012-2013 terjadi di Kecamatan Pon anak Tengga-ra yaitu sebesar 1,60 persen sedangkan pertumbuhan terendah terjadi di KecamatanPon anak Selatan yaitu sebesar 1,17 persen. Jika dilihat di masing-masing kecamatanmaka pertumbuhan pekerja sektoral ter nggi di Kecamatan Pon anak Selatan ada padasektor Bangunan (2,49 persen), di Kecamatan Pon anak Tenggara pada Sektor Listrikdan Air Minum, di Kecamatan Pon anak Timur pada Sektor Keuangan, Persewaan danJasa Perusahaan, di Kecamatan Pon anak Barat pada Sektor Jasa Jasa, di KecamatanPon anak Kota pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran serta di Kecamatan Pon -anak Utara pada sektor Pengangkutan dan Komunikasi.

    Tabel 3.10 merupakan pertumbuhan sektoral di seluruh kecamatan di Kota Pon a-nak 2012-2013. Pada tabel ini terlihat bahwa pertumbuhan ekonomi ter nggi di tahun2013 terjadi di Kecamatan Pon anak Kota (6,29 persen), sedangkan pertumbuhan ter-endah terjadi di Kecamatan Pon anak Tenggara (4,92 persen).

    Sektor Selatan Tenggara Timur Barat Kota Utara

    Pertanian 0,79 1,45 0,95 1,01 0,80 1,28Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan 0,89 0,23 0,37 0,74 0,97 1,37Listrik dan Air Minum 1,27 3,25 1,44 1,61 1,61 1,21Bangunan 2,49 1,66 1,45 1,33 1,75 1,27Perdagangan, Hotel, Restoran 0,82 2,53 1,14 0,81 3,11 1,16Pengangkutan dan Komunikasi 2,13 1,78 1,94 1,41 1,22 1,41Keu, Persewaan & Jasa Persh 1,81 0,21 2,17 1,98 1,86 1,38Jasa-jasa 0,48 1,80 0,99 2,26 0,55 1,37TOTAL 1,17 1,60 1,21 1,29 1,47 1,27sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Tabel 3.9.Pertumbuhan Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

    Di Kecamatan Kota Pontianak Tahun 2012 - 2013

  • Laporan Akhir 41

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Pertumbuhan sektoral ter nggi di Kecamatan Pon anak Selatan ada pada sektorPengangkutan dan Komunikasi (7,06 persen) di Kecamatan Pon anak Tenggara padasektor Bangunan (8,31 persen) di Kecamatan Pon anak Timur pada sektor Pengangku-tan dan Komunikasi (7,66 persen), di Kecamatan Pon anak Barat pada sektorPengangkutan dan Komunikasi (7,83 persen), di Kecamatan Pon anak Kota pada sektorPengangkutan dan Komunikasi (8,35 persen) dan di Kecamatan Pon anak Utara jugapada sektor Pengangkutan dan Komunikasi (8,80 persen).

    LAPANGAN USAHA Selatan Tenggara Timur Barat Kota Utara

    Pertanian 0,23 0,36 0,27 0,21 0,18 0,29Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan 0,32 0,09 0,10 0,19 0,25 0,61Listrik dan Air Minum 0,27 0,47 0,29 0,32 0,35 0,29Bangunan 0,37 0,20 0,25 0,21 0,26 0,20Perdagangan, Hotel, Restoran 0,14 0,40 0,16 0,16 0,54 0,20Pengangkutan dan Komunikasi 0,30 0,27 0,25 0,18 0,15 0,16Keu, Persewaan & Jasa Persh 0,30 0,04 0,32 0,26 0,25 0,20Jasa-jasa 0,23 0,52 0,40 0,90 0,17 0,52Total 0,21 0,33 0,22 0,22 0,23 0,25sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Tabel 3.11.Elastisitas Tenaga Kerja di Kecamatan di Kota Pontianak

    Tahun 2012 - 2013

    LAPANGAN USAHA Selatan Tenggara Timur Barat Kota Utara

    Pertanian 3,39 4,05 3,51 4,87 4,39 4,36Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan 2,80 2,41 3,89 3,93 3,87 2,26Listrik dan Air Minum 4,77 6,96 4,93 5,06 4,65 4,16Bangunan 6,67 8,31 5,85 6,22 6,70 6,41Perdagangan, Hotel, Restoran 6,04 6,25 6,91 5,08 5,79 5,85Pengangkutan dan Komunikasi 7,06 6,55 7,66 7,83 8,35 8,80Keu, Persewaan & Jasa Persh 6,05 5,61 6,76 7,72 7,49 6,87Jasa-jasa 2,06 3,49 2,49 2,51 3,27 2,65PDRB 5,62 4,92 5,59 5,91 6,29 5,14sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Tabel 3.10.Pertumbuhan Nilai Tambah Sektoral di Kecamatan di Kota Pontianak

    Tahun 2012 - 2013

  • Laporan Akhir 42

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Tabel 3.11. memperlihatkan hasil perhitungan elas sitas tenaga kerja di se apkecamatan baik secara sektoral maupun keseluruhan (PDRB) selama kurun waktu 2012-2013. Secara keseluruhan (PDRB) menunjukkan hasil elas sitas tenaga kerja di Kecama-tan Pon anak Selatan bernilai 0,21; di Kecamatan Pon anak Tenggara bernilai 0,33;di Kecamatan Pon anak Timur bernilai 0,22; di Kecamatan Pon anak Barat bernilai0,22; di Kecamatan Pon anak Kota bernikai 0,23 dan di Kecamatan Pon anak Utara ber-nilai 0,25. Sedangkan untuk di Kota Pon anak sendiri bernilai 0,23.

    Karena di semua kecamatan nilai elas sitas tenaga kerja di bawah 1, yangmenurut teori ekonomi berar inelas s, maka dapat disimpulkan bahwa pertumbuhanekonomi di semua kecamatan di Kota Pon anak dak berpengaruh secara signikan ter-hadap penyerapan tenaga kerja di kecamatan bersangkutan. Dengan kata lain bahwase ap kenaikan pertumbuhan ekonomi sebesar 1 persen di masing-masing kecamatanselama periode analisis, hanya mengakibatkan kenaikan penyerapan tenaga kerja sebe-sar : 0,21 persen di Kecamatan Pon anak Selatan; 0,33 persen di Kecamatan Pon anakTenggara; 0,22 persen di Kecamatan Pon anak Timur; 0,22 persen di Kecamatan Pon a-nak Barat; 0,23 persen di Kecamatan Pon anak Kota dan 0,25 persen di Kecamatan Pon-anak Utara.

    Elas sitas tenaga kerja ter nggi di Kecamatan Pon anak Selatan terdapat padasektor Bangunan yaitu sebesar 0,37. Dengan demikian untuk lebih meningkatkan penye-rapan tenaga kerja di Kecamatan Pon anak Selatan, maka pertumbuhan di sektor iniperlu lebih di ngkatkan.

    Elas sitas tenaga kerja ter nggi di Kecamatan Pon anak Tenggara terdapat padasektor Jasa Jasa yaitu sebesar 0,52. Ar nya sektor ini perlu di ngkatkan pertum-buhannya agar penyerapan tenaga kerja di kecamatan Pon anak Tenggara dapat lebihdi ngkatkan.

    Di Kecamatan Pon anak Timur, elas sitas tenaga kerja ter nggi juga terdapat

  • Laporan Akhir 43

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    pada sektor Jasa Jasa dengan nilai sebesar 0,40. Agar penyerapan tenaga kerja di Keca-matan Pon anak Timur dapat lebih meningkat, maka pertumbuhan sektor ini perlu lebihdiperbesar.

    Seper halnya di Kecamatan Pon anak Tenggara dan Kecamatan Pon anak Timurelas sitas tenaga kerja di Kecamatan Pon anak Barat terdapat pada sektor Jasa Jasayaitu sebesar 0,90. Dari seluruh sektor di semua kecamatan, maka di sektor Jasa Jasa diKecamatan Pon anak Barat ini yang paling nggi nilai elas sitasnya. Untuk lebihmenambah penyerapan tenaga kerja di Kecamatan Pon anak Barat, maka pertumbuhannilai tambah sektor ini perlu lebih di ngkatkan.

    Elas sitas tenaga kerja ter nggi di Kecamatan Pon anak Kota terdapat pada sektorPerdagangan, Hotel dan Restoran yaitu sebesar 0,54. Sektor ini cukup dominan di Keca-matan Pon anak Kota dilihat peranannya dalam pembentukan PDRB kecamatan mau-pun di dalam penyerapan tenaga kerja. Agar penyerapan tenaga kerja di KecamatanPon anak Kota dapat lebih meningkat, maka pertumbuhan sektor ini perlu lebih di-perbesar.

    Meskipun elas sitas tenaga kerja ter nggi di Kecamatan Pon anak Utara ada padasektor Industri (sebesar 0,61) namun jika dilihat dari besarnya penyerapan tenaga kerja,sektor Jasa Jasa (dengan nilai elas sitas terbesar kedua yaitu sebesar 0,52) perlu diper-ha kan pertumbuhannya agar serapan tenaga kerja di Kecamatan Pon anak Utaradapat lebih meningkat.

    3.4. PENGHITUNGAN KOEFISIEN TENAGA KERJA

    Berdasarkan data tenaga kerja dan nilai tambah menurut sektor juga dapat dil-akukan analisis mengenai daya serap tenaga kerja dengan menghitung koesien tenagakerja. Koesien tenaga kerja adalah suatu bilangan yang menunjukkan besarnya jumlah

  • Laporan Akhir 44

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit nilai tambah.

    Berdarkan hasil perhitungan koesien tenaga kerja dapat dilihat adanya polapenurunan daya serap tenaga kerja secara total yang ditandai penurunan koesientenaga kerja. Di Kecamatan Pon anak Selatan koesien tenaga kerja turun dari 0,017 ditahun 2012 menjadi 0,016 di tahun 2013. Di Kecamatan Pon anak Tenggara koesientenaga kerja turun dari 0,025 menjadi 0,024. Di Kecamatan Pon anak Timur koesientenaga kerja turun dari 0,061 menjadi 0,058. Di Kecamatan Pon anak Barat koesientenaga kerja turun dari 0,054 menjadi 0,051. Di Kecamatan Pon anak Kota koesientenaga kerja turun dari 0,022 menjadi 0,021. Di Kecamatan Pon anak Utara koesientenaga kerja turun dari 0,040 menjadi 0,038.

    Nilai koesien ini menunjukkan bahwa di tahun 2012 untuk menghasilkan nilaitambah sebesar satu juta rupiah di Kecamatan Pon anak Selatan, misalnya, diperlukan17 ribu tenaga kerja, sedangkan di tahun 2013 hanya memerlukan 16 ribu tenaga kerja.Hal ini mengindikasikan adanya peningkatan produk vitas tenaga kerja.

    2012 2013* 2012 2013* 2012 2013* 2012 2013* 2012 2013* 2012 2013*

    Pertanian 0,038 0,037 0,072 0,071 0,054 0,053 0,019 0,019 0,046 0,045 0,075 0,073Pertambangan dan Pengga l ianIndus tri Pengolahan 0,018 0,018 0,077 0,075 0,068 0,066 0,111 0,108 0,030 0,029 0,027 0,027Li s tri k dan Ai r Minum 0,037 0,036 0,166 0,161 0,047 0,045 0,141 0,136 0,036 0,035 0,095 0,092Bangunan 0,013 0,012 0,033 0,031 0,052 0,049 0,051 0,049 0,025 0,024 0,045 0,043Perdagangan, Hotel , Res toran 0,020 0,019 0,028 0,027 0,090 0,085 0,090 0,086 0,016 0,015 0,114 0,109Pengangkutan dan Komunikas i 0,003 0,003 0,008 0,007 0,035 0,033 0,032 0,030 0,003 0,003 0,014 0,013Keu, Persewaan & Jasa Persh 0,014 0,013 0,055 0,052 0,011 0,010 0,037 0,035 0,011 0,011 0,010 0,010Jasa -ja sa 0,032 0,032 0,016 0,016 0,081 0,080 0,048 0,048 0,062 0,060 0,038 0,037

    TOTAL 0,017 0,016 0,025 0,024 0,061 0,058 0,054 0,051 0,022 0,021 0,040 0,038sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Tabel 3.12.Nilai Koefisien Tenaga Kerja Menurut Lapangan Usaha

    Di Kecamatan Kota Pontianak Tahun 2012 - 2013

    Sektor Selatan Tenggara Timur Barat Kota Utara

  • Laporan Akhir 45

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Dengan membandingkan nilai koesien tenaga kerja antar kecamatan maka dapatdikatakan bahwa kecamatan dengan nilai koesien tenaga kerja yang paling kecil adalahyang produk vitasnya paling nggi. Dengan demikian Kecamatan Pon anak Selatan ada-lah kecamatan dengan produk vitas tenaga kerja paling nggi. Sedangkan kecamatanyang produk vitasnya paling rendah adalah Kecamatan Pon anak Timur.

    Di sisi lain nilai koesien tenaga kerja yang besar berar adanya potensi penyera-pan tenaga kerja yang besar pula. JIka dilihat di masing-masing kecamatan maka dapatdikatakan bahwa di Kecamatan Pon anak Selatan, Pon anak Tenggara dan Pon anakUtara sektor Pertanian berpotensi menyerap tenaga kerja lebih besar dibandingkansektor yang lain. Di Kecamatan Pon anak Timur dan Pon anak Barat sektor yang berpo-tensi menyerap tenaga kerja yang lebih besar adalah sektor Perdagangan, Hotel danRestoran. Di Kecamatan Pon anak Kota sektor yang berpotensi menyerap tenaga kerjayang lebih besar dibandingkan sektor lainya adalah sektor Jasa Jasa.

  • Laporan Akhir 46

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    BAB 4KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

    4.1. KESIMPULAN

    Dari pembahasan pada bab terdahulu secara umum dapat disimpulkan hal-halsebagai berikut :

    1. Meskipun di seluruh kecamatan yang ada di Kota Pon anak nilai elas sitasnyakurang dari 1, namun kecamatan yang memiliki angka elas sitas ter nggi adalahKecamatan Pon anak Tenggara dengan nilai elas sitas sebesar 0,33.

    2. Peningkatan pertumbuhan ekonomi di seluruh kecamatan di Kota Pon anakselama periode 2012-2013 kurang memberikan kontribusi yang signikan padapenyerapan tenaga kerja.

    3. Sektor yang nilai elas sitasnya paling nggi di Kecamatan Pon anak Selatan ada-lah Sektor Bangunan dengan nilai elas sitas sebesar 0,37.

    4. Sektor yang nilai elas sitasnya paling nggi di Kecamatan Pon anak Tenggara ada-lah Sektor Jasa Jasa dengan nilai elas sitas sebesar 0,52.

    5. Sektor yang nilai elas sitasnya paling nggi di Kecamatan Pon anak Timur adalahSektor Jasa Jasa dengan nilai elas sitas sebesar 0,40.

    6. Sektor yang nilai elas sitasnya paling nggi di Kecamatan Pon anak Barat adalahSektor Jasa Jasa dengan nilai elas sitas sebesar 0,90.

    7. Sektor yang nilai elas sitasnya paling nggi di Kecamatan Pon anak Kota adalahSektor Perdagangan, Hotel dan Restoran dengan nilai elas sitas sebesar 0,54.

  • Laporan Akhir 47

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    8. Sektor yang nilai elas sitasnya paling nggi di Kecamatan Pon anak Utara ada-lah Sektor Industri Pengolahan dengan nilai elas sitas sebesar 0,61.

    9. Berdasarkan nilai koesien tenaga kerja maka di Kecamatan Pon anak Timuryang berpotensi menyerap tenaga kerja lebih besar di tahun 2013 dibandingkandengan kecamatan lain (nilai koesien 0,058).

    10. Berdasarkan nilai koesien tenaga kerja maka di Kecamatan Pon anak Selatanyang ngkat produk vitasnya paling nggi di tahun 2013 (nilai koesien 0,016).

    4.2. REKOMENDASI

    Untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja dalam hubungannya untukmengatasi masalah pengangguran di Kota Pon anak, berlandaskan pada analisaelas sitas tenaga kerja dan koesien tenaga kerja menghasilkan rekomendasi sebagaiberikut:

    1. Pembangunan ekonomi di Kecamatan Pon anak Selatan lebih difokuskan padasektor Bangunan.

    2. Pembangunan ekonomi di Kecamatan Pon anak Tenggara lebih difokuskan padasektor Jasa Jasa.

    3. Pembangunan ekonomi di Kecamatan Pon anak Timur lebih difokuskan padasektor Jasa Jasa.

    4. Pembangunan ekonomi di Kecamatan Pon anak Barat lebih difokuskan padasektor Jasa Jasa.

    5. Pembangunan ekonomi di Kecamatan Pon anak Kota lebih difokuskan padasektor Jasa Jasa.

    6. Pembangunan ekonomi di Kecamatan Pon anak Utara lebih difokuskan padasektor Industri Pengolahan.

  • Laporan Akhir 48

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    7. Investasi pihak swasta di Kecamatan Pon anak Selatan direkomendasikan padaSektor Pengangkutan dan Komunikasi.

    8. Investasi pihak swasta di Kecamatan Pon anak Tenggara direkomendasikan padaSektor Pengangkutan dan Komunikasi.

    9. Investasi pihak swasta di Kecamatan Pon anak Timur direkomendasikan padaSektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.

    10. Investasi pihak swasta di Kecamatan Pon anak Barat direkomendasikan padaSektor Pengangkutan dan Komunikasi.

    11. Investasi pihak swasta di Kecamatan Pon anak Kota direkomendasikan padaSektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.

    12. Investasi pihak swasta di Kecamatan Pon anak Utara direkomendasikan padaSektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan.

    Demikian laporan akhir ini disusun, semoga dapat dijadikan sebagai acuan bagipihak Pemerintah Daerah Kota Pon anak dan Pihak Swasta dalam mengambil kebijakandalam kerangka pembangunan ekonomi di Kota Pon anak kedepan.

  • Laporan Akhir 49

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    DAFTAR PUSTAKAArsyad, Lincolin, 2000, Ekonomi Pembangunan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN,

    Yogyakarta.BPS (Badan Pusat Sta s k) 2008-2012. Kota Pon anak Dalam Angka. Pon anak : BPS

    Kota Pon anak.BPS (Badan Pusat Sta s k) 2008-2012. Sta s k Ketenagakerjaan Kota Pon anak.

    Pon anak : BPS Kota Pon anak.Dinas Kesehatan Kota Pon anak 2010-2012. Prol Kesehatan Kota Pon anak. Pon a-

    nak : Dinas Kesehatan Kota Pon anak.Jhingan, M. L. 2008. Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan. D. Guritno

    [penerjemah]. PT Raja Grando Persada, Jakarta.Michael, P.Todaro, 2000, Pembangunan Ekonomi Dunia Ke ga, Erlangga, JakartaRuby, D.A. 2003. Labor Supply Decisions and Labor Market Equilibrum. h p://

    www.digitaleconomist.com/Is_4020.html.Simanjuntak, Payaman, 1998, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, LP FE-UI,

    Jakarta.Sukirno, Sadono, 2000, Pengantar Teori Makro Ekonomi edisi Kedua, Raja Grando

    Persada, Jakarta.

  • Laporan Akhir 50

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    LAMPIRAN

    2010 2011 2012 2013*15 - 19 17.254 12.561 11.332 12.31020 - 24 32.521 28.686 28.834 31.30325 - 29 33.553 36.990 39.896 31.65530 - 34 33.561 34.695 38.010 32.35835 - 39 28.634 34.052 26.640 31.65540 - 44 27.361 27.078 33.324 30.59945 - 49 18.670 26.298 25.369 27.43450 -54 19.520 16.226 14.941 18.64155 - 59 11.062 9.180 11.567 13.717

    60 + 11.652 11.146 8.938 12.310Total 233.788 236.912 238.851 241.982

    Sumber : Hasil Olahan Sakernas Kota PontianakKeterangan (*) : Angka Sementara

    Lampiran 1Jumlah Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

    Menurut Kelompok UmurDi Kota Pontianak Tahun 2010 - 2013

    Kel. Umur Tahun

  • Laporan Akhir 51

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    0 10.694 7.152 6.647 2.4341 - 14 13.554 12.192 8.031 20.86115 - 34 36.557 34.857 34.441 52.847>= 35 172.983 182.712 189.732 165.841

    Total 233.788 236.913 238.851 241.983Sumber : Hasil Olahan Sakernas Kota PontianakKeterangan (*) : Angka Sementara

    Lampiran 2Jumlah Penduduk 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja

    Menurut Jumlah Jam Kerja SemingguTahun 2010 - 2013

    Jumlah Jam Kerja 2010 2011 2012 2013*

  • Laporan Akhir 52

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Lapangan Usaha Utama 2010 2011 2012 2013*

    Pertanian 12.631 5.848 5.841 5.910Industri Pengolahan 19.138 18.488 19.438 19.638Listrik, Gas dan Air Minum 1.300 2.573 2.846 2.897Konstruksi 24.827 37.386 38.398 39.020Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi 89.313 81.446 76.915 77.905Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 19.192 15.205 21.501 21.833Lmbg Keu, Real Estate, Ush Persewaan & Js Persh 8.013 8.590 13.460 13.678Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan 59.374 67.377 60.452 61.101

    Total 233.788 236.913 238.851 241.982sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Lampiran 3 Penduduk Umur 15 Tahun ke Atas Yang Bekerja Menurut

    Lapangan Usaha

    Di Kota Pontianak Tahun 2010 - 2013

  • Laporan Akhir 53

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Selatan Tenggara Timur Barat Kota UtaraPertanian 253 138 421 198 624 4.207Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan 1.239 1.320 1.602 3.383 2.068 9.826Listrik dan Air Minum 316 308 209 685 497 828Bangunan 5.457 1.924 4.949 9.754 9.063 7.254Perdagangan, Hotel, Restoran 10.352 3.044 13.476 21.731 9.120 19.192Pengangkutan dan Komunikasi 705 393 4.683 10.404 1.473 3.843Keu, Persewaan & Jasa Persh 2.867 1.886 692 3.847 2.789 1.379Jasa-jasa 8.134 4.711 13.583 8.367 18.435 7.222

    TOTAL 29.323 13.724 39.615 58.369 44.069 53.751sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Kecamatan

    Lampiran 4Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

    Di Kecamatan Kota Pontianak Tahun 2012

    Sektor

  • Laporan Akhir 54

    Analisa Produk vitas Tenaga Kerja Per SektorKota Pon anak 2014

    Selatan Tenggara Timur Barat Kota Utara

    Pertanian 255 140 425 200 629 4.261Pertambangan dan Penggalian 0 0 0 0 0 0Industri Pengolahan 1.250 1.323 1.608 3.408 2.088 9.961Listrik dan Air Minum 320 318 212 696 505 838Bangunan 5.593 1.956 5.021 9.884 9.222 7.346Perdagangan, Hotel, Restoran 10.477 3.081 13.669 21.916 9.334 19.434Pengangkutan dan Komunikasi 720 400 4.774 10.551 1.491 3.897Keu, Persewaan & Jasa Persh 2.919 1.890 707 3.923 2.841 1.398Jasa-jasa 8.173 4.796 13.718 8.556 18.537 7.321

    TOTAL 29.707 13.904 40.134 59.134 44.647 54.456sumber : BPS Kota PontianakKeterangan (*) : angka sementara

    Sektor

    Lampiran 5Penduduk Umur 15 Tahun Ke Atas Yang Bekerja Menurut Lapangan Usaha

    Di Kecamatan Kota Pontianak Tahun 2013*

    Kecamatan