ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

31
i TUGAS PROPOSAL SEMINAR MANAGEMENT OPERASIONAL ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARUDisusun Oleh : BAMBANG SIMANGUNSONG HERI ADVEN FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU TAHUN 2012

Transcript of ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

Page 1: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

i

TUGAS PROPOSAL SEMINAR MANAGEMENT OPERASIONAL

“ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI

KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU”

Disusun Oleh :

BAMBANG SIMANGUNSONG

HERI ADVEN

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN MANAGEMENT

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU

TAHUN 2012

Page 2: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan karuniaNya,

sehingga penulis dapat menyusun tugas kelompok proposal ‘SEMINAR MANAJEMEN

OPERASIONAL’ ini dengan tepat pada waktunya.

Tugas kelompok proposal ini adalah latihan untuk kami sebagai bahan latihan untuk

memahami ‘SEMINAR MANAJEMEN OPERASIONAL’

Penyusunan proposal ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan serta petunjuk

dosen yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan tugas ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan tugas kelompok proposal ‘SEMINAR

MANAJEMEN OPERASIONAL’ ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Untuk itu penulis

sangat mengharapakan kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan tugas ini dimasa

mendatang. Dan penulis berharap semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, maret 2012

Penulis

Page 3: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

iii

DAFTAR ISI

Kata Pengantar.....................................................................................................................i

Bab I (Satu) PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah................................................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah........................................................................................................ 4

1.3 Tujuan dan manfaat penelitian.............................................................................. 4

Bab II(Dua) TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1.Pengertian produksi........................................................................................... 5

2.2. Faktor-faktor produksi............................................................................................. 9

2.3. Bahan Baku......................................................................................................9

2.4. Tenaga kerja....................................................................................................11

2.5. Peralatan atau Mesin..........................................................................................13

2.6. Modal............................................................................................................13

2.7. Sistem produksi...............................................................................................15

2.8. Kerangka Pemikiran.........................................................................................15

2.9. Hopotesis.......................................................................................................16

Bab III ( Tiga) METODE PENELITIAN

3,1. Lokasi penelitian..............................................................................................17

3.2. Jenis dan Sumber.............................................................................................17

3.3. Tekhnik pengumpulan data................................................................................17

3.4. Analisis Data..................................................................................................17

Bab IV (empat) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisis Bahan Baku.........................................................................................18

4.2 Analisis Tenaga Kerja........................................................................................20

Page 4: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

iv

4.3. Analisis Peralatan.............................................................................................21

4.4. Analisis Modal................................................................................................22

4.5. Analisis Hasil Produksi....................................................................................23

4.6. Upaya Peningkatan Produksi..............................................................................24

Bab V (Lima) KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan.................................................................................................... 25

5.2. Saran.............................................................................................................25

Daftar Pustaka

Page 5: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

v

BAB I (SATU)

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah.

Industri pangan berperan sangat penting didalam menunjang sektor perekonomian

indonesia. Hal ini dikarenakan industri pangan yang juga merupakan asset pemerintah telah

menyumbang out put sebesar Rp. 145 trilyun pada tepung terigu tahun 2007. Elain itu kontribusi

industri pangan dalam menciptakan lapangan kerja telah membuka kesempatan bekerja pada

sekitar 3.153 juta tenaga kerja indonesia.

Peranan industri pangan sendiri bagi perkembangan industri adalah bahwa industri

pangan telah menyumbang eksport 3.56 % dari total ekspor industri kecil menengah. Industri

pangan mempunyai potensi yang cukup besar dalam perkembangan perekonomian hal ini

mengingat potensi penyerapan tenaga kerja yang sangat besar. Sejalan dengan itu diperlukan

upaya-upaya pembinaan, bantuan dan kemudahan modal, serta pembenahan manajemen dalam

upaya peningkatan efisiensi dan efektifitas usaha sehingga pengusaha ekonomi lemah akan

mempunyai daya saing didalam dunia usaha. Salah satu industri pangan di kecamatan labuh

baru, pekanbaru adalah perusahaan roti.

Page 6: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

vi

Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk memperoleh keuntungan

dimana keuntungan tersebut pada akhirnya dapat digunakan untuk mempertahankan

kelangsungan usaha. Kegiatan produksi semakin bertambah penting seiring dengan semakin

pesatnya usaha-usaha yang dilakukan sehingga hal ini memerlukan dasar-dasar pemikiran bagi

kegiatan operasional, pengolahan sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas perusahaan agar dapat

berjalan efektif dan efisien. Untuk mencapai tujuan tersebut diatas diperlukan adanya

perencanaan yang baik. Perencanaan dipergunakan sebagai acuan untuk melaksanakan kegiatan

yang harus dilaksanakan agar pelaksanaan kegiatan tercapai sesuai dengan apa yang

direncanakan maka di perlukan adanya pengawasan.

Pengawasan dalam kegiatan produksi akan mengupayakan penyimpangan-penyimpangan

yang terjadi sekecil mungkin, dengan kata lain perencanaan produksi akan tercapai bilamana

disertai pula dengan kegiatan pengawasan yang baik sehingga tidak terjadi penyimpangan,

penyelewengan dan pemborosan antara lain penggunaan sumber yang ada. Industri roti adalah

industri yang memproduksi roti, yang terletak di daerah labuh baru. Dengan sumber daya yang

dimiliki telah mencoba meningkatkan hasil produksinya, namun hingga sekarang belum

mencapai target seperti yang telah ditetapkan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut ini :

Tabel I (Satu)

Target dan Realisasi Produksi Roti

Pada UD ROTI MANIS

Page 7: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

vii

Tahun 2007-2011

No Tahun Target produksi (pcs) Realisasi Produksi (pcs) Persentase (%)

1

2

3

4

5

2007

2008

2009

2010

2011

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

66.6

75

80

83

85

Sumber : data olahan UD ROTI MANIS

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa realisasi produksi selama lima tahun

menunjukan angka yang stabilbahkan cenderung ada kenaikan namun jika dilihat dari persentase

antara target dan realisasi menunjukan adanya penurunan pada tahun 2007 persentase penurunan

66.6 % yaitu target 300.000 pcs realisasi sebesar 200.000 pcs, pada tahun 2008 mempunyai

angka penaikan 75 % , tahun 2009 mempunyai penaikan angka sebesar 80 %, pada tahun 2010

mempunyai peningkatan sebesar 83% dantahun 2011 sebesar 85 % peningkatan.

Industri roti dalam menjalankan usahanya masih mengandalkan perputaran modal sendiri

yang sangat terbatas, sehingga untuk meningkatkan kapasitas produksi masih sangat

menyulitkan. Tenaga kerja industri berjumlah 20 (dua puluh) orang yang hingga saat ini belum

Page 8: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

viii

memperoleh pelatihan maupun upaya-upaya lain dalam usaha peningkatan keterampilan. Faktor

lain yang mempengaruhi proses produksi adalah ketersediaan bahan baku.

Berdasarkan latar belakang ini lah kelompok kami tertarik untuk menitik beratkan

permasalahannya pada bidang produksi sehingga kami memilih judul : “ANALISIS

PRODUKSI ROTI PADA UD.ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU,

PEKANBARU”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas kami mencoba merumuskan permasalahan

sebagai berikut : “Faktor-faktor apa yang menyebabkan tidak tercapainya target produksi

roti pada UD ROTI MANIS di kecamatan labuh baru, pekanbaru”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target yang ditetapkan

b. Untuk mengetahui kebijakan yang dilakukan mengatasi masalah yang dihadapi oleh

perusahaan.

2. Manfaat penelitian.

Page 9: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

ix

a. Memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam mengatasi permasalahan yang

dihadapi.

BAB II (DUA)

TELAAH PUSTAKA DAN HIPOTESIS

2.1. Pengertian produksi

Produksi adalah merupakan suatu cara, metode maupun tekhnik bagaimana penambahan

manfaat atau penciptaan faedah baru yang dilaksanakan dalam perusahaan. Defini lain mengenai

produksi adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahab

kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa. Penambahan atau penciptaan kegunaan atau utilitas

karena bentuk dan tempat ini menumbuhkan faktor-faktor produksi.

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa produksi merupakan suatu

atau kegiatan yang dilakukan untuk memproses atau mengolah, menciptakan, meningkatkan

kegunaan manfaat serta menambah daya guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

manusia.

Menurut Jay Heizer dan Barry Render mengatakan bahwa Manajemen Operasi/produksi

adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan

mengubah input menjadi output. Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di

Page 10: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

x

semua organisasi. Untuk menghasilkan barang dan jasa, semua organisasi menjalankan 3 (tiga)

fungsi , yaitu :

1. Pemasaran

Yang menghasilkan permintaan atau paling tidak menerima pemesanan untuk sebuah

barang atau jasa.

2. Produksi/operasi

Yang menghasilkan produk

3. Keuangan/akuntansi

Yang mengawasi sehat atau tidaknya sebuah organisasi, membayar tagihan, dan

mengumpulkan uang

Manajemen produksi merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan

penggunaan sumber-sumber daya berupa sumber daya manusia, sumber daya alat dan sumber

daya dana serta bahan secara efektif dan efisiean untuk menciptakan dan menambah kegunaan

(utility) suatu barang atau jasa. Dengan demikian manajemen produksi merupakan suatu proses

kegiatan untuk : perencanaan, pengarahan, peng koordinasian serta pengawasan dari proses

produksi atau dengan kata lain, manajemen produksi adalah usaha pengelolaan secara optimal

terhadap faktor-faktor produksi. Kegiatan manajemen produksi dan operasi tidak hanya

menyangkut pemrosesan(manufacturing) berbagai barang tetapi juga kegiatan produksi dalam

organisasi yang menyediakan berbagai bentuk jasa. Menurut Handoko, manajemen produksi dan

operasi merupakan usaha pengelolaan secara optimal. Penggunaan sumber daya atau sering

disebut faktor produksi, tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya. Dalam

Page 11: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xi

proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa.

Perencanaan adalh salah satu fungsi manajemen yang berisi perumusan dan tindakan-tindakan

yang dianggap perlu untuk mencapai hasil yang diinginkan sesuai dengan maksud dan tujuan

yang ditetapkan.

Perencanaan menunjukan tujuan yang penting dan menjelaskan hal-hal yang harus

dilakukan untuk mencapainya. Perencanaan merupakan pijakan untuk tahapan yang lebih lanjut

dan tugas-tugas manajerial yaitu : pengorganisasian (organizing), mengalokasikan, dan mengatur

sumber produksi untuk mencapai tugas-tugas pokok, pengarahan (leading), mengarahkan usaha

sumber daya manusia untuk menjamin tercapainya penyelesaian tugas dengan sempurna dan

pengawasan (controlling). Perencanaan produksi adalah tindakan nyata yang diperlukan guna

melakukan sesuatu kegaiatan produksi. Tindakan ini diambil setelah jenis produksi di desain,

jumlah yang dapat diterima pasar telah ditentukan, biaya dan harga penjual telah diperhitungkan,

maka dilakukan perencanaan kegiatan produksi.

Dari pengertian diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat

perencanaan, yaitu :

1. Perencanaan merupakan suatu fungsi utama manager. Pelaksanaan pekerjaan

tergantung kapada baik dan buruknya suatu perencanaan.

2. Perencanaan harus didasarkan atas kenyataan-kenyataan obyektif yang rasional untuk

mewujudkan adanya kerjasama yang efektif.

3. Perencanan harus memiirkan dengan matang tentang budget, program policy,

procedure, method, dan standard untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Page 12: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xii

Salah satu faktor manajemen produksi yang lain yang penting adalah pengawasan, sebab

rencana yang baik akan gagal sama sekali bila manager tidak melaksanakan atau melakukan

pengawasan. Menurut Sukarno, pengawasan merupakan tindakan-tindakan perbaikan dalam

pelaksanaan kerja agar supaya segala kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan,

petunjuk-petunjuk dan instruksi-instruksi, sehingga tujuan yang telah ditetapkan tercapai. Fungsi

pengendalian atau pengawasan kerja adalah menemukan kelemahan dan kesalahan untuk

dibetulkan dan mencegah pengulangannya. Pengendalian di operasikan terhadap semua hal ,

benda-benda, orang dan kegiatan.

Maksud dari suatu pengawasan adalah :

1. Untuk mengetahui jalannya pekerjaan apakah lancar atau tidak.

2. Untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh pegawai dan

mengusahakan pencegahan agar supaya tidak terulang kembali kesalahan yang sama

atau timbulnya kesalahan yang baru.

3. Untuk mengetahui hasil pekerjaan dengan yang telah ditetapkan dalam rencana.

4. Untuk mengetahuiapakah pelaksanaan kerja sesuai dengan prosedur dan

kebijaksanaan yang telah di tentukan.

5. Untuk mengetahui apakah penggunaan budget yang telah ditetapkan dalam planning

terararh kepada sasarannya dan sesuai dengan yang telah ditentukan.

Page 13: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xiii

Agar pengawasan bisa berjalan efektif harus memenuhi prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Prinsip tercapainya tujuan

Pengawasan harus ditujukan terhadap tercapainya tujuan yaitu dengan mengadakan

koreki utnuk menghindarkan penyimpangan-penyimpangan suatu perencanaan.

2. Prinsip efisiensi pengawasan

Pengawasan adalah efisiensi bilamana dapat menghindarkan penyimpangan-

penyimpangan suatu perencanaan sehingga tidak timbul hal-hal lain di luar dugaan.

3. Prinsip tanggung jawab pengawasan

Pengawasan hanya dapat dilaksanakan apabila manager bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan perencanaan.

4. Prinsip refleksi perencanaan

Pengawasan harus disusun dangan baik sehingga dapat mencerminkan krakter dan

susunan perencanaan.

5. Prinsip pengawasan terhadap masa yang akan datang.

Pengawasan yang efektif harus ditujukan terhadap pencegahan penyimpangan

perencanaan yang terjadi baik pada waktu sekarang maupun yang akan datang.

2.2. Faktor-faktor produksi

Page 14: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xiv

Semakin berkembangnya suatu perusahaan industry akan menimbulkan beberapa faktor

penting yang diperlukan dalam ber produksi, yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan faktor-

faktor produksi, yaitu :

a. Tanah adalah tempat yang dipergunakan untuk membangun dan mendirikan suatu pabrik

b. Modal adalah suatu tindakan untuk menyediakan dan memproduktifkan uang

c. Tenaga kerja adalah merupakan faktor yang utama bagi pengusaha sebagai motor

penggerak dalam melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan karena berhasil

tidaknya pencapai tujuan akan dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja

d. Tenaga ahli adlah tenaga yang mempunyai keahlian khusus pada suatu bidang pekerjaan

tertentu

2.3 Bahan baku

Bahan baku merupakan benda nyata yang digunakan dalam proses produksi. Bahan baku

juga merupakan faktor produksi yang sangat penting, kekurangan bahan baku yang tersedia

dapat berkaitan terhentinya proses produksi karena habisnya bahan baku untuk di proses.

Menurut pendapatan lain persediaan adalah merupakan barang-barang yang ada sebelum

diperlukan, yakni meliputi :

1. Raw material, yaitu bahan mentah yang diterima belum pernah di proses semenjak

sampai di gudang

Page 15: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xv

2. Supplies inventory, yaitu bahan-bahan yang diperoleh untuk membantu terlaksananya

proses produksi, tapi barang-barang tersebut tidak nampak pada produk.

3. Material in process, yaitu bahan yang pernah mengalami procesing tetapi belum pernah

dipakai.

4. Finish good, yaitu barang yang telah selesai dikerjakan dan siap untuk dijual.

Persediaan bahan baku yang terlalu besar dapat berkaitan terlalu tinggi beban biaya guna

menyimpan dan memelihara bahan baku tersebut selama penyimpanan di gudang. Sedangkan

menurut Assauri, persediaan bahan baku adalah persediaan dari barang yang berwujud yang

digunakan daam proses produksi yang dapat di peroleh dari sumber alam atau dibeli dari supplier

atau perusahaan yang menghasilkan yang menghasilkan bahan baku, bagi produk yang

mempergunakan bahan baku yang diperoleh untuk diolah yang telah melalui beberapa proses

produksi dan diharapkan menjadi barang jadi.

Dari pengertian diatas jelas menunjukan bahwa setiap perusahaan baik yang bergerak

dalam bidang perdagangan ataupun industri tetap saja mempunyai persediaan berupa barang jadi,

setengah jadi ataupun bahan baku. Namun pada prinsipnya setiap perusahaan mengadakan

persediaan bahan baku disebabkan bahan baku yang dipergunakan tidak dapat didatangkan satu

persatu sebesar yang diperlukan, serta pada waktu bahan baku tersebut dipergunakan. Bahan

baku ini akan di datangkan sekaligus untuk keperluan proses produksi selama waktu tertentu.

Page 16: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xvi

Hal-hal yang menyebabkan perusahaan menyelenggarakan persediaan bahan baku adalah

sebagai berikut:

1. Bahan baku yang dipergunakan untuk proses produksi dalam perusahaan tidak dapat

di datang kan satu per satu besar jumlah yang diperlukan mesti di datangkan

sekaligus untuk memperluas proses produksi untuk beberapa periode.

2. Jika bahan baku tidak ada, sedangkan bahan baku yang di pesan belum didatangkan

maka kegiatan proses produksi dihentikan.

2.4 Tenaga kerja.

Peranan tenaga kerja terhadap suatu perusahaan sangat besar ekali. Besar atau tidaknya

suatu proses tergantung kepada kemampuan dan kesanggupan dari karyawan tersebut. Semakin

berkembangnya suatu usaha maka semakin banyak pula melibatkan tenaga kerja dalam

menunjang operasi suatu perusahaan. Tenaga kerja dibutuhkan untuk melakukan proses

transformasi dari bahan baku menjadi bahan jadi yang dikehendaki oleh pengusaha.

Penggunaan tenaga kerja banyak hal yang harus di perhatikan, tidak saja dalam

mendapatkan tenaga kerja itu, tetapi lebih luas dari itu. Setelah pengusaha memperoleh tenaga

kerja yang baik maka untuk dapat mempertahankan teru diperlukan perencanaan tenaga kerja

hingga pemberian upah yang sesuai. Ketelitian, keterampilan dan kecakapan akan mempunyai

akibat langsung terhadap produk industri yang dihasilkan.

Page 17: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xvii

Sehubungan dengan masalah tersedianya tenaga kerja dalam industri, maka terdapat

empat klasifikasi tenaga kerja yang diperlukan oleh suatu pengusaha, yaitu:

1. Tenaga ahli dan terlatih

2. Tenaga kerja ahli tetapi belum terlatih

3. Tenaga kerja tidak ahli tetapi terlatih

4. Tenaga kerja tidak ahli dan tidak terlatih.

Tenaga kerja manusia adalah salah satu sumber daya yang terpenting yang dibutuhkan

dalam kegiatan operasi produksi. Pada berbagai kegiatan tenaga manusia dapat melaksanakan

tanpa bantuan mesin.

Pemanfaatan tenaga kerja manusia haruslah berdasarkan keselarasan atar pekerjaan dan

tenga kerja itu sendiri. Dan untuk mencapai keselarasan tertinggi antara pekerjaan dengan tenaga

kerja ada dua hal yang harus dilakukan oleh pengusaha :

1. Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja perubahan berbagai unsur yang

menyangkut pekerjaan.

2. Penyesuaian pekerjaan terhadap pekerjaan melalui pelatihan dan pendidikan.

Salah satu yang cara yang dapat menjamin bahwa pengusaha akan mendapatkan tenaga

kerja yang baik adalah dengan menarik calon tenaga kerja, memberikan pekerjaan kepada

mereka dan kemudian mengamati dan mengukur prestasi kerja mereka.

Page 18: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xviii

2.5Peralatan atau Mesin

Mesin merupakan suatu peralatan yang digunakan suatu kekuatan atau tenga kerja yang

dipergunakan untuk membantu dalam mengerjakan produk atau bagian tertentu. Selain itu mesin

juga membantu dalam menggantikan tenaga kerja manusia yang terbatas. Sehingga dengan

mengunakan mein yang bertekhnologi tinggi akan dapat memenuhi target produksi sesuai

dengan yang diharapkan. Dilihat dari jenis mesin dapat dibedakan atas dua bagian :

1. Mesin yang bersifat khusus.

Adalah mein yang dirancang khusus hanya untuk produki sejenis produk tertentu

biasanya bersifat massa.

2. Mesin yang bersifat umum (general purpose machines)

Adalah mesin yang dapat dipergunakan untuk mengerjakan berbagai jenis barang atau

produk sesuai dengan pesanan konsumen.

Penggunaan mesin dan peralatan tentu saja harus dilakukan dengan mempertimbangkan

manfaat dan biayanya. Penggunaan disebut layak apabila manfaat yang diberikan lebih besar dari

biaya pengadaan.

2.6 Modal

Menurut Bambang Riyanto, modal adalah sebagai koloktifitas dari barang-barang modal,

sedangkan yang dimaksud dengan barang-barang modal adalah semua barang yang ada di rumah

Page 19: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xix

tangga dalam fungsinya untuk pembentukan pendapatan. Menurut pendapat beberapa ahli, modal

kerja adalah dana yang diperlukan untuk operasi sehari-hari.

Dan itu sendiri adalah faktor yang sangat penting dalam melaksanakan aktifitas

perusahaan yakni dipergunakan pada waktu mendirikan perusahaan dan melakukan aktifitas

perusahaan dimana modal yang dipergunakan untuk membeli alat-alat kerja, bahan-bahan, upah

tenaga kerja dan sebagainya. Modal (capital) digunakan untuk menambah out put karena yang

disebut dengan capital adalah semua bentuk kekayaan yang dapat digunakan dalam produksi

untuk out put. Pada dasarnya modal dapat diperoleh dari 2 (dua) sumber, yaitu :

1. Modal yang beraal dari perusahaan.

Modal semacam ini meliputi modal yang ditanamkan oleh pemilik perusahaan serta laba

yang dirancang untuk perluasan perusahaan.

2. Modal yang berasal dari luar perusahaan.

Modal itu bertumpu dari kredit perbankan dan yang berasal dari pihak lainnya di luar

perusahaan.

Untuk menjamin kelangsungan hidupnya setiap pengusaha sudah tentu memerlukan uang guna

membiayai usahanya. Masalah produk yang harus dipertimbangkan adalah :

1. Bagaimana caranya memperoleh uang

2. Dari sumber dana uang yang dipergunakan akan diperoleh.

2.7 Sistem produksi.

Page 20: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xx

Sistem produksi sangat penting untuk diselaraskan sesuai dengan kemampuan dan

kemajuan zaman serta kemajuan ilmu dan tekhnologi. Keberhasilan memanfaatkan sumber-

sumber kegiatan produksi ini tergantung dari sistem yang digunakan. Semakin maju peralatan

yang digunakan semakin besar pula kemungkinan perusahaan tersebut untuk bisa berkembang

dan memasuki pasar bebas.

2.8 Kerangka pemikiran

Produksi merupakan suatu atau kegiatan yang dilakukan untuk memproses atau

mengolah, menciptakan, meningkatkan kegunaan manfaat serta menambah daya guna suatu

barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Menurut Jay Heizer dan Barry Render

mengatakan bahwa Manajemen Operasi/produksi adalah serangkaian aktivitas yang

menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.

Kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa berlangsung di semua organisasi.

Semakin berkembangnya suatu perusahaan industri akan menimbulkan beberapa faktor

penting yang diperlukan dalam ber produksi yang dalam ilmu ekonomi disebut dengan faktor-

faktor produksi yaitu :

a. Tanah adalah tempat usaha yang dipergunkan untuk membangun dan mendirikan

suatu pabrik

b. Modal adalah suatu tindakan untuk menyediakan dan memproduktifkan uang

Page 21: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxi

c. Tenaga kerja adalah merupakan faktor yang utaa bagi pengusaha sebagai motor

penggerak dalam melakukan kegiatan usaha untuk mencapai tujuan, karena berhasil

tidaknya pencapai tujuan akan dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja.

d. Tenaga ahli adalah tenaga yang mempunyai keahlian khusus pada suatu bidang

pekerjaan tertentu.

Dari uraian diatas dapat penulis tarik suatu kesimpulan, dimana untuk perkembangan suatu usaha

dapat dipengaruhi oleh faktor : tanah, modal, tenaga kerja dan tenaga ahli.

2.9 Hipotesis.

Berdasrkan uraian diatas serta masalah yang dihadapi maka dapat diambil hipotesa

sebagai berikut : “Tidak tercapainya target produksi yang ditetapkan diduga karena

kurangnya bahan baku, kurangnya tenaga kerja dan peralatan serta terbatasnya modal”

BAB III (TIGA)

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi penelitian.

Page 22: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxii

Dalam penelitian ini penulis mengambil loksi penelitian pada U.D ROTI MANIS yang

berlokasi di labuh baru, pekanbaru.

3.2 Jenis dan sumber

Data yang penulis kumpulkan dalam penulisan ini adalah data sekunder yaitu data yang

diperoleh dari perusahaan/usaha dagang dalam bentuk yang sudah jadi.

3.3 Tekhnik pengumpulan data

Dalam memperoleh data serta keterangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini penulis

menggunakan tekhnik pengumpulan data melalui wawancara langsung dengan pimpinan dan

para pekerja perusahaan sebagai responden.

3.4 Analisis data

Dalam penulisan proposal ini penulis menggunakan metode deskriptif

BAB IV (EMPAT)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Page 23: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxiii

4.1 Analisis Bahan Baku.

Bahan baku merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi suatu perusahaan

dalam melakukan kegiatan produksinya. Kegiatan operasional perusahaan akan dapat

berkelanjutan apabila tersedia bahan baku yang cukup. Bahan baku yang dalam pembuatan roti

ini adalah salah satu utamanya adalah tepung terigu.

Untuk dapat berlangsungnya proses produksi secara terus menerus dan kelangsuangan

perusahaan, maka diperlukan suatu perencanaan yang koordinir dari pimpinan perusahaan

sehingga tujuan akan dapat tercapai., yakni :

1. Sumber bahan baku

Sumber bahan baku sangat erat kaitannya dengan jumlah perolehan dan kualitas bahan

baku yang didapat. Emakin jauh sumber bahan baku dengan lokasi pabrik pada

prinsipnya akan dapat mngakibatkan kualitas bahn baku yang menurun, sehingga

penahanan terhadap bahan baku harus dilakukan dengan hati-hati dan cermat.

2. Target dan realisasi bahan baku.

Rencana merupakan suatu proses menetapkan tujuan dan dan memutuskan bagaimana hal

tersebut dapat tercapai. Rencana dapat juga dilakukan sebagai pernyataan dan apa yang

dibutuhkan untuk dilakukan sehingga mencapai tujuan rencana meliputi sumber-sumber

yang dibutuhkan, tugas-tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dari jadwal yang

diikuti. Perencanaan produksi adalah perencanaan dan peng oraganisasian sebelumnya

Page 24: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxiv

mengenai oran-orang, bahan baku, mesin-mesin dan peralatan lain serta modal yang

diperlukan untuk memproduksi barang-barang pada suatu periode tertentu dimasa depan

sesuai dengan yang diperkirakan serta diramalkan. Tujuan dari perencanaan produksi

adalah :

1. Untuk mencapai tingkat atau level keuntungan tertentu

2. Untuk menguasai pasar tertentu, sehingga hasil out put perusahaan ini tetap empunyai

pangsa pasar tertentu.

3. Untuk mengusahakan supaya perusahaan pabrik dapat bekerja pada tingkat efisiensi

tertentu.

4. Untuk mempertahankan pekerja dan kesempatan bekerja yang sudah ada tetap pada

tingkatnya dan berkembang.

5. Untuk menggunakan sebaik-baiknya fasilitas yang sudah ada.

3. Harga bahan baku

U.D ROTI MANIS dalam hal pengadaan bahan baku tepung terigu sangat tergantung

pada pemasok yang mendatangkan tepung itu. Kondisi ini sangat merugikan perusahaan

jika tidak mempunyai pemasok lain, sehingga pemasok tidak mempunyai keleluasaan

dalam menentukan harga bahan baku tepung terigu. Berfluktuasinya ketersediaan bahan

baku adalah juga akibat harga tepung terigu yang elalu meningkat. Beriku disajikan

perkembangan harga bahan baku yang didapat oleh U.D ROTI MANIS kecamatan labuh

baru, pekanbaru sebagai berikut :

Tabel IV (Empat)

Page 25: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxv

Perkembangan harga Tepung Terigu

Pada U.D. ROTI MANIS kecamatan labuh baru, pekanbaru

Tahun 2007 - 2011

No Tahun Harga (Rp/KG)

1

2

3

4

5

2007

2008

2009

2010

2011

4000

5000

6000

7000

8000

Tabel IV (Empat) menunjukan bahwa perkembangan harga bahan baku tepung terigu

yang di peroleh U.D ROTI MANIS selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukan harga yang terus

naik. Hal ini disebabkan oleh pengadaan yang jika tergantung pada suatu pemasok.

4.2 Analisis tenaga kerja.

Tenaga kerja adalah suatu faktor yang memegang peranan penting dalam proses produksi

untuk menghasilkan produk yang dapat memenuhi kebutuhan manusia. Tenaga kerja merupakan

Page 26: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxvi

orang-orang yang mampu dan sanggup melakukan sesuatu pekerjaan di dalam maupun di luar

hubungan kerjasama menghasilkan barang dan jasa. Kekurangan tenaga kerja dapat

mengakibatkan rendahnya produktifitasnya perusahaan demikian juga sebaliknya jika tenaga

kerja melebihi dari kebutuhan akan menimbulkan efek negatif dimana biaya produksi akan lebih

meningkat. Oleh karena itu tenaga kerja merupakan salah satu faktor yang memegang peranan

penting dalam kegiatan produksi. Dan karena itulah mutu tenaga kerja sangat mempengaruhi

dalam kegiatan proses produksi, maka tidak heran jika target produksi yang direncanakan tidak

akan tercapai karena salah satu penyebabnya adalah kurangnya tenaga-tenaga skill yang betul-

betul dibutuhkan perusahaan..

4.2 Analisis Peralatan

Sebagaimana layaknya suatu badan usaha yang bertugas menghasilkan, memproduksi,

dan memasarkan produk tentu sangat di butuhkan sarana penunjang untuk kelancaran

operasionalnya. Alat-alat penunjang kegiatan sangatlah diperlukan untuk melancarkan dan

mempercepat prose kegiatan memproduksi suatu produk yang akan dihasilkan.

Mesin diartikan sebagai peralatan yang digerakkan oleh suatu kekuatan tenaga yang

digunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk tertentu, karena mesin dan

peralatan tidak terlepas dari tekhnologi. Tekhnologi diharapkan bia menggambarkan pentingnya

peran mesin dan peralatan dalam kegiatan produksi.

Page 27: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxvii

4.4 Analisis Modal.

Modal merupakan salah satu komponen faktor-faktor produksi yang memegang peranan

penting di dalam menunjang kelancaran kegiatan operasional perusahaan sehari-hari, baik

kegiatan produksi, eperti pembelian bhan baku, bahan pembantu, pembayaran upah karyawan

maupun untuk keperluan lainnya.

Modal adalah semua bentuk kekayaan (barang-barang) yang dapat dipergunakan baik

secara langsung maupun tidak langsung dalam proses menambah out put. Sumber-sumber

penawaran modal bisa ditinjau dari asalnya. Pada dasarnya dapat dibedakan menjadi 2 (dua),

yaitu:

1. Sumber intern (internal sources)

Adalah modal yang dibentuk atau dihasilkan sendiri didalam perusahaan. Sumber intern

pada fungsinya yang tertanam dalam perusahaan adalah laba yang ditanam dan akumulasi

penyusutan. Ada 3 (tiga) alasan untuk menahan laba, yaitu untuk stabilisasi untuk

investasidan untuk memperbaiki struktur keuangan. Berdasarkan alasan ini maka perlu di

adakan cadangan untuk stabilisasi, cadangan untuk investasi dan cadangan untuk

memperbaiki struktur keuangan. Sedangkan bila di tinjau alasan untuk membuat

cadangan tersebut adalah :

1. Menjaga agar modal yang telah ditetapkan jangan disinggung

2. Untuk melunasi hutang

Page 28: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxviii

3. Untuk memenuhi kebutuhan modal badan usaha yang semakin meningkat karna

hasrat perluasan.

Semakin besarnya cadangan yang disediakan berarti semakin besar jumlah intern dari

funds yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan.

2. Sumber eksternal (eksternal sources)

Adalah sumber yang berasal dari luar perusahaan yakni modal yang berasal dari kreditur

dan pemilik di dalam perusahaan. Dari hasil penelitian, modal yang dipakai perusahaan

baik modal tetap dan modal lancar sepenuhnya menggunakan modal sendiri tanpa ada

bantuan dari pihak lain. Dengan demikian diketahui bahwa untuk mencukupi kekurangan

dana (modal) dalam pelaksanaan proses produksi, pihak pengusaha harus berusaha

sendiri tanpa adanya. Dalam kegiatan proses produksi peralatan yang digunakan dalam

masih menggunakan perlatan yang sudah cukup tua dan juga banyak menggunakan

tenaga manusia (manual). Dengan demikian tidak dapat memproduksi lebih banyak

walaupun harga relatif murah.

4.5 Analisis hasil produksi

Produksi UD. ROTI MANIS tahun 2011 mencapai rata-rata 3.000 bungkus roti perhari.

Jumlah tersebut di produksi dalam waktu 10 jam yaitu dari jam 09.00 WIB sampai dengan 19.00

WIB dengan tenage kerja sebanyak 20 orang. Sehingga dapat kita ketahui bahwa untuk satu

orang tenaga kerja dapat memproduksi 150 bungkus roti perhari selama dalam waktu 10 jam

kerja secara shifting.

Page 29: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxix

Sedangkan bahan baku utama yaitu tepung terigu dalam satu hari produksi diperlukan

200 kg, dan modal kerja yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi UD. ROTI MANIS untuk

sekali produksi dibutuhkan modal sebesar Rp. 1.600.000. (satu juta enam ratus ribu rupiah).

4.6 Upaya peningkatan produksi.

Pada uraian sebelumnya diketahui bahwa dalam menjalankan kegiatan proses produksi

UD. ROTI MANIS belum berhasil mencapai rencana produksi yang telah di tetapkan pada setiap

tahunnya selama lima tahun terakhir. Berbagai hambatan dan permaslahan yang dihadapi oleh

pihak perusahaan seperti kurangnya tenaga kerja, peralatan , bahan baku serta modal kerja yang

masih kurang. Sehingga tidak dapat mendukung kelancaran kegiatan produksinya dan untuk

mengatasinya berbagai upaya telah ditempuh perusahaan.

Dalam rangka mengatasi kekurangan tenaga kerja yakni bila jumlah permintaan

meningkat seperti pada bulan puasa, perusahaan telah menambah jumlah tenaga kerja yang ada

untuk bekerja sementara waktu dengan sistem upah harian. Untuk mengatasinya masalah

peralatan, bahan baku dan modal, perusahaan belum melakukan banyak upaya meningkat,

ketidakmampuan perusahaan dalam perencanaan manajemen. Upaya meningkatkan produksi

masih sangat memungkinkan sebab potensial pasar masih sangat besar. Upaya-upaya usaha patut

dipikirkan oleh perusahaan tentunya usaha yang masih berhubungan dengan baku tepung terigu,

dan lain sebagainya.

Page 30: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxx

BAB V (LIMA)

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Pengadaan bahan baku pada UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru, pekanbaru belum

mencapai target yang ditetapkan. Hal ini disebabkan jika perusahaan bergantung pada satu

produk. Tenaga kerja pada perusahaan UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru masih kurang

dari jumlah yang dibutuhkan di semua bagian dan mempunyai tingkat pendidikan yang rendah.

Jumlah peralatan dan mesin-mesin produksi pada UD ROTI MANIS kecamatan labuh

baru masih kurang dari jumlah yang dibutuhkan, selain itu juga mempunyai umur yang sudah

cukup tua. Modal yang dimiliki UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru tidak mencukupi dari

kebutuhan kegiatan proses produksi, sehingga perusahaan mempunyai kesulitan dalam

memenuhi target produksi yang telah ditetapkan serta dalam upaya pembangunan usahanya.

Page 31: ANALISIS PRODUKSI ROTI PADA UD. ROTI MANIS DI KECAMATAN LABUH BARU, PEKANBARU

xxxi

Hasil produksi UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru belum sesuai dengan rencana produksi

yang telah ditetapkan.

5.2 Saran-saran

UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru perlu menata kembali sistem pengadaan bahan

baku yang dilakukan selama ini dan perlu menambah tenaga kerja khususnya yang mempunyai

kemampuan di bidang manajemen dan pemasaran. Dan tenaga kerja yang sudah ada agar

ditingkatkan kembali ketrampilannya. UD ROTI MANIS kecamatan labuh baru perlu

meningkatkan perawatan mesin-mesin dan peralatan yang ada agar tidak mempercepatnya

kerusakan. Perusahaan juga perlu mengupayakan dana pinjaman, perusahaan juga perlu

mengupayakan peningkatan produksi, misalnya dengan peningkatan jam produksi, peningkatan

produktifitas pekerja, dan maupun penambahan peralatan produksi.