ANALISIS PRODUK ASURANSI SURETY BOND PADA PT. ASURANSI .../Analisis... · C. Pengertian Sistem dan...

82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user ANALISIS PRODUK ASURANSI SURETY BOND PADA PT. ASURANSI JASA INDONESIA CABANG SOLO Disusun oleh : Andri Widi Santoso F3609009 Tugas Akhir Diajukan untuk melengkapi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN DAN PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Transcript of ANALISIS PRODUK ASURANSI SURETY BOND PADA PT. ASURANSI .../Analisis... · C. Pengertian Sistem dan...

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PRODUK ASURANSI SURETY BOND PADA

PT. ASURANSI JASA INDONESIA CABANG SOLO

Disusun oleh :

Andri Widi Santoso F3609009

Tugas Akhir

Diajukan untuk melengkapi tugas dan syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya Program Studi Diploma III Keuangan dan Perbankan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

PROGRAM STUDI DIII KEUANGAN DAN PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

Tak ada kata kalah dan menyerah untuk mengejar sesuatu yang diinginkan,

Pantang menyerah adalah kunci utama dari dalam diri!

(Penulis)

“Semuanya itu tak luput dari Kebesaran Alloh S.W.T”

(Penulis)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

1. (Alm) Bapak Sutarto, yang disana melihat penulis tumbuh besar sampai

sekarang ini, terimakasih untuk Beliau, walaupun engkau disana tapi penulis

selalu merasakan segenap doa, kasih sayang dan segala-galanya yang

diberikan kepada penulis.

2. Ibu Sartini, yang telah sabar mendidik dan membimbing penulis, serta

selalu do’a, kasih sayang dan segala-galanya yang diberikan kepada penulis.

3. Kakak-kakak ku, yang tak luput kasih sayangnya kepada penulis dan telah

memberikan dukungan moral untuk meraih cita-cita.

4. Saudara-saudara ku, yang senantiasa memberikan perhatian dan kasih

sayangnya.

5. Kekasih hatiku, terimakasih telah membuat penulis bisa merasakan Cinta

yang sesungguhnya dan motivasinya.

6. Teman-teman & masyarakat, dimanapun kamu berada yang kenal sama

penulis, terima kasih banyak untuk kalian semua.

7. Teman-teman Program D3 Keuangan dan Perbankan Angkatan 2009, you

are @ll the best friends.

8. Almamater ku & Dosen-dosen Ekonomi UNS, terima kasih.

9. Bapak-bapak karyawan PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo, yang

telah membantu memberikan saya bimbingan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillahirrabil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Penulisan Tugas Akhir ini untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Ahli

Madya.

Selama penulisan hingga penyusunan hasil penelitian ini, penulis tidak terlepas

dari rintangan dan hambatan. Meskipun demikian, berkat usaha, kerja keras, dukungan,

do’a dan bantuan dari berbagai pihak, maka Laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, SE, M.Si selaku dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Kresno Sarosa Pribadi, SE, M.Si selaku Ketua Program Diploma III Keuangan

dan Perbankan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ibu Dr. Evi Gravitiani, SE, M.Si Selaku dosen pembimbing, yang telah sabar

memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan Tuga Akhir ini.

4. Semua Dosen pengajar D3 Keuangan & Perbankan, terimakasih atas segala ilmu

pengetahuan yang telah Bapak dan ibu berikan kepada penulis.

5. Bapak Yoki Triyuni Putra selaku Kepala Cabang PT Asuransi Jasa Indonesia cabang

Solo yang berkenan memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan magang dan

penelitian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6. Bapak Rudy Bagus Tjahjono, Bapak Teguh, Bapak Irvan, Bapak Crish selaku Kepala

unit PT Asuransi Jasa Indonesia cabang Solo dan seluruh karyawan PT. Asuransi Jasa

Indonesia Cabang Solo yang telah membantu memberikan data-data dan

membimbing dalam pelaksanaan praktik magang kepada penulis.

7. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas segala bantuan,

dukungan dan do’a sehingga penulis dapat menyelesaikan pelaksanaan praktik

magang dan sekaligus menyusun laporan Tugas Akhir ini.

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menyadari masih terdapat banyak

kekurangan dan masih jauh dari sempurna, hal ini disebabkan karena keterbatasan

kemampuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan demi

kesempurnaan penulisan tugas akhir ini.

Semoga penulisan tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis maupun pembaca,

Amin ya Robbal ‘Alamin.

Wassalamu’alaikum.Wr. Wb

Surakarta, 22 Juni 2012

Penulis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................

ABSTRAK........................................................................................................ ............. i

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................ iii

HALAMAN MOTTO . ................................................................................................ iv

HALAMAN PERSEMBAHAN......................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................................. vi

DAFTAR ISI ..... ........................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ............... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................ 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....................................................................... 4

E. Metode Penelitian......................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Produk....................................................................... 7

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

B. Strategi Pemasaran ..................................................................... 9

C. Pengertian Sistem dan Prosedur .................................................. 12

D. Pengertian Produk Surety Bond ..................................................... 13

E. Pengertian Asuransi ..................................................................... 23

F. Kegiatan Asuransi ........................................................................ 24

G. Penggolongan Asuransi .......................................................... ...... 26

H. Usaha Penunjang Usaha Asuransi .......................................... ...... 29

I. Manfaat Asuransi ................................................................... ....... 29

J. Resiko Asuransi ...................................................................... ....... 31

K. Penggolongan Risiko .............................................................. ....... 32

L. Prinsip Asuransi ..................................................................... ....... 35

M. Polis Asuransi ........................................................................ ........ 36

N. Premi Asuransi ....................................................................... ....... 37

O. Pengaturan Peransuansian di Indonesia .................................. ..... 38

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan ..................................................... 41

B. Analisis dan Pembahasan ............................................................. 51

1. Sistem dan Prosedur ............................................................... 51

2. Strategi Pemasaran ................................................................. 54

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan .................................................................................. 67

B. Saran............................................................................................ 69

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

3.1 Struktur Organisasi PT Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo .......................... 45

3.2 Prosedur Surety Bond PT. Asuransi Jasa Indonesia cabang Solo........... 53

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan Tugas Akhir

Lampiran 2 Surat Keterangan diterima Magang

Lampiran 3 Surat Persetujuan Magang

Lampiran 4 Surat Keterangan Magang

Lampiran 5 Laporan magang

Lampiran 6 Form Penilaian Magang

Lampiran 7 Formulir Permohonan Surety Bond

Lampiran 8 Produk- produk Jasindo

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Asuransi secara umum yaitu memberi jaminan bagi berbagai resiko

yang mengancam harta benda dan berbagai kepentingan. Kepentingan

disini mempunyai banyak hal, adapun bentuk sebuah kepentingannya pasti

mempunyai resiko yang harus ditanggulangi.

Perekonomian dan pembangunan nasional di negara kita ini

semakin berkembang dalam berbagai bidang / sektor, baik proyek yang

didanai oleh APBN, APBD maupun luar negeri maka meningkat pula

dukungan regulasi / kebijakan pemerintah dalam pembangunan, khususnya

dalam hal pasar jaminan dan juga dalam upaya membangkitkan sikap

“Insurance mindel” dikalangan masyarakat. Mengatasi banyak nya

proyek-proyek yang sedang tumbuh disektor pembangunan negara ini

timbullah sebuah produk asuransi yang bergulir dibidang ini.

Produk asuransi dan pemasarannya semakin beragam

kompleksnya. Hal ini dikhawatirkan dapat meningkatkan risiko yang

dihadapi oleh perusahaan asuransi maupun pemegang polis atau

tertanggung. Mengatasi hal itu terdapat rancangan aturan Bapepam-LK

yang menggantikan KMK No.422/KMK/2003 tentang Penyelenggaraan

Usaha Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dan KMK

No.426/KMK/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Rancangan aturan

bertujuan agar pengelolaan risiko produk asuransi dan pemasarannya

berjalan dengan baik sehingga penerapan tata kelola yang baik (good

governance), manajemen risiko yang memadai, dan praktik-praktik

asuransi yang sehat pada perusahaan asuransi dan pemberdayaan

pemegang polis atau tertanggung perlu ditingkatkan.

Dunia perekonomian banyak dikenal jenis bisnis penjaminan

seperti produk surety bond. Sampai dengan abad XX ini produk surety

bond dalam perkembagannya bagi negara-negara maju maupun

berkembang menjadi suatu alat penjaminan dalam melaksanakan proyek-

proyek pembangunan maupun transaksi bisnis lainnya.

Lini usaha jasa asuransi keuangan produk (surety bond) dapat

menjadi kuda hitam yang akan mendongkrak usaha dan menggeser posisi

properti dan kendaraan bermotor dalam menghimpun pendapatan premi.

Lini usaha produk surety bond menjadi primadona dan menunjukkan

kinerja mengagetkan sepanjang paruh pertama tahun ini. Mencatat

persentase kenaikan pendapatan premi bruto tertinggi dengan persentase

penurunan klaim tertajam.

Hal ini terjadi terutama setelah pemerintah mengeluarkan payung

hukum Perpres No 54/2010 tentang pengadaan Barang / Jasa Pemerintah

yang menyatakan bahwa setiap proyek-proyek pemerintah harus

dilengkapi dengan jaminan tertulis yang bersifat mudah dicairkan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tidak bersyarat. “Surety bond“ jadi primadona, kontribusi terbanyak bagi

lini usaha surety bond berasal dari luar pulau jawa, terutama di kawasan

indonesia bagian tengah dan bagian timur yang mana banyak pemilik

proyek (obligee) yang mendirika sebuah bangunan didaerah tersebut.

Seiring dengan kebijakan otonomi daerah, banyak muncul proyek baru

yang membutuhkan proteksi.

Banyak perusahaan jasa asuransi di Indonesia yang menawarkan

produk surety bond ini, salah satunya PT. Asuransi Jasa Indonesia. Maka

dari itu penulis tertarik ingin membahas tentang surety bond di PT. Jasa

Asuransi Indonesia dengan membuat judul “Analisis Produk Asuransi

Surety Bond Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo”.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana strategi pemasaran PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang

Solo dalam menghadapi munculnya perusahaan-perusahaan baru yang

terkait dengan produk surety bond?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui tentang strategi pemasaran produk surety bond PT.

Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo dalam menghadapi munculnya

perusahaan-perusahaan baru yang terkait dengan produk surety bond.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan tentang lembaga keuangan asuransi

khususnya produk surety bond.

2. Bagi Pembaca

Memberikan informasi, pengetahuan dan tambahan wawasan tentang

asuransi produk surety bond kepada pembaca.

3. Bagi PT. Asuransi Jasa Indonesia

Sebagai evaluasi PT. Asuransi Jasa Indonesia untuk masukan yang

positif dalam mengembangkan produk surety bond.

4. Bagi Perguruan Tinggi

Dapat dijadikan informasi serta pengetahuan bagi mahasiswa dan

mahasiswi yang akan melakukan penyusunan Tugas Akhir ataupun

Skripsi dan sebagai tambahan referensi untuk perpustakan Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

5. Bagi Perusahaan

Sebagai perluasan pengetahuan perusahaan tentang produk surety

bond.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

E. Metodologi Penelitian

Metode Penelitian penulis dalam penelitian ini menggunakan

Objek Penelitian. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah PT.

Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Cabang Solo. Jl. Slamet Riyadi No. 333,

Solo 57142. Telp: (0271) 712298, 741017, 741018. Fax.: (0271) 715408.

Email: [email protected]

Metode Pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian

ini adalah:

1. Metode Observasi

Metode observasi yang diperlukan dalam pengumpulan data

untuk menulis Tugas Akhir ini adalah:

a) Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh dari sumber pertama

penulis dalam melakukan penelitian ini. Mencakup tentang data

tehnik surety bond, data pemasaran surety bond dan data

keuangan surety bond yang didapat penulis dari hasil wawancara

dengan pihak PT. Asuransi Jasa Indonesia.

b) Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber yang

telah ada. Mencakup tentang data surety bond, pengertian surety

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bond dan mekanisme surety bond yang didapat penulis dari

brosur, buku dan dokumen Lembaga Pendidikan Asuransi

Indonesia tingkat “B” kerugian (bonding) PT. Asuransi Jasa

Indonesia.

c) Metode Interview

Metode interview ini merupakan metode yang sangat baik untuk

mendapatkan sebuah informasi yang sangat detail. Data surety

bond ini diperoleh dari interview penulis kepada pihak PT.

Asuransi Jasa Indonesia yang bersangkutan, yaitu kepala unit

tehnik dengan melakukan interview tentang sejarah PT. Asuransi

Jasa Indonesia, struktur organisasi, produk surety bond,

pengembangan surety bond, sistem dan prosedur surety bond.

Kepala unit pemasaran dengan melakukan interview tentang

strategi pemasaran surety bond. Dan kepala unit keuangan dengan

melakukan interview tentang laporan keuangan surety bond PT

Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo.

d) Studi Pustaka

Metode pengumpulan data dengan mengambil data atau

keterangan dari buku dan sumber yang relevan. Penulis

mengambil dari data buku Bank dan Lembaga Keuangan.2006,

Bank dan Lembaga Keuangan Lain.2009, Bank dan Lembaga

Keuangan Lain.2011, Analisis & Perancangan Sistem Informasi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern.

Edisi I. 2007, serta dokumem Lembaga Pendidikan Asuransi

Indonesia tingkat “B” kerugian MP. X Bonding PT. Asuransi Jasa

Indonesia.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Produk

1. Pengertian produk

Salah satu komponen bauran pemasaran yang terpenting

adalah produk. Keberadaannya merupakan penentu bagi program

bauran pemasaran yang lain, misalnya penentu harga, program

promosi, maupun kegiatan pendistribusiannya. Selain itu produk

adalah sesuatu yang esensial mampu untuk memenuhi kebutuhan

pasar. Produk ditentukan atau dirancang oleh produsen tetapi

sebenarnya diproduksi untuk kepentingan pasar juga. Oleh karena itu

pengertian produk tentu harus mempertimbangkan pandangan

produsen maupun pandangan pasar.

Produk adalah segala sesuatu (meliputi obyek fisik, jasa,

tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi) yang dapat atau

mampu ditawarkan produsen untuk diminta, dicari, dibeli, digunakan

atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan dan

keinginannya.

Produk mempunyai konsep yang total yaitu keseluruhan

manfaat (kualitas, reputasi, cara pembayaran, informasi, jasa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pengiriman, pembungkusan, cara pembayaran, jaminan, dsb.) atas

produk yang ditawarkan (produsen) kepada konsumen.

2. Klasifikasi Produk

Klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran,

diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Kotler

(2002,p.451), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa

kelompok, salah satu nya berdasarkan wujudnya. Berdasarkan

wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok

utama, yaitu:

a) Barang

Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga

bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan,

dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

b) Jasa

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang

ditawarkan untuk dijual (dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya

bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. Kotler

(2002, p.486) juga mendefinisikan jasa sebagai berikut : “ Jasa

adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh

satu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun.

Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu

produk fisik.

B. Strategi Pemasaran

1. Pengertia pemasaran

(Kasmir, 2010: 53) Philip Kotler mendefinisikan pengertian

pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dengan mana

individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan

inginkan dengan cara menciptakan serta mempertukarkan produk dan

nilai dengan pihak lain.

Marketing atau pemasaran adalah semua kegiatan yang

diarahkan kepada lancarnya arus barang atau jasa dari produsen ke

konsumen. Pengertian ini jauh lebih luas dari pada hanya sekedar

kegiatan penjualan karena juga meliputi kegiatan pemilihan barang

yang akan diproduksi, kegiatan pengembangan produk, kegiatan

pelayanan purna jual/after sales service, dsb.

2. Strategi pemasaran

a) Analisis kesempatan (opportunity analysis) yaitu mencari

kemungkinan-kemungkinan yang bersifat “keadaan khusus yang

menguntungkan” (company marketing opportunity) yang mungkin

timbul dari adanya kesempatan tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Menentukan tujuan perusahaan (objectives); tujuan hendaknya

dinyatakan dalam bentuk pemenuhan keperluan dan keinginan

konsumen dengan memperhatikan kepentingan perusahaan itu

sendiri.

c) Perencanaan pasar (marketing plan); Dalam marketing plan ada 3

hal yang paling penting ialah:

1) Penentuan harga (princing)

2) Target penjualan dan proyeksi laba (sales target & profit

projection)

3) Anggaran pemasaran (marketing budget)

d) Pengelompokkan pasar/mengambil posisi (market

segmentation/positioning).

e) Pemasaran terpadu (marketing mix) ialah aktifitas pemasaran

secara terpadu untuk mempengaruhi respons konsumen.

Secara populer marketing mix dikenal dengan “P-4” nya

marketing, yang terdiri dari:

1) Product (yang menyangkut produk, merek, ukuran, mutu,

kemasan/bungkus/packaging, dll).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Price (yang menyangkut penetapan harga, potongan

harga/discount, kondisi-kondisi pembayaran yang dapat

diberikan oleh perusahaan, dll)

3) Place (yang menyangkut letak perusahaan, jalur distribusi

pedagang besar/agen tunggal- agne-pengecer,dll)

4) Promotion (yang menyangkut iklan / adpertensi, publisitas dan

usaha-usaha sales promotion lainnya yang harus dilakukan

oleh perusahaan.

Sedangkan marketing mix untuk jasa (service) perlu ditambah

dengan 3P, yaitu:

(a) People (yang menyangkut manusia)

(b) Process (yang menyangkut lamanya proses)

(c) Physical evidence (yang menyangkut bukti fisik)

f) Saat memasuki pasar (timing strategy), ialah saat-saat mana yang

paling tepat untuk mulai menjual produk kita. Memasuki pasar

terlalu cepat dapat merugikan bila ternyata need and wants

terhadap produk kita jumlahnya belum mencukupi. Tetapi

sebaliknya adalah kurang baik pula bila kita memasuki pasar

terlalu lambat, sehingga pasar sudah dikuasai oleh saingan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

g) Pengangkutan produk; dengan cara bagaimana produk tersebut

disampaikan kepada konsumen, apakah dengan alat tramsportasi

darat (truck, kereta api, kendaran lain), melalui udara (pesawat

terbang), dengan melalui air (kapal laut atau perahu di sungai-

sungai), melalui sistem pipa (pipa lines seperti halnya pengiriman

minyak bumi), bahkan melalui sarana elektronika (internet) atau

kabel.

C. Pengertian Sistem dan Prosedur

1. Pengertian sistem

Sistem dalam wikimedia merupakan istilah dari bahasa yunani

system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling

berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.

Sistem merupakan hubungan unit satu dengan yang lainnya

yang tidak dapat dipisahkan serta menuju suatu kesatuan dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Jika satu unit macet atau

terganggu, maka unit yang lainnya akan terganggu untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan tersebut.

Sistem mengandung pengertian (G. Murdick 1987 : 7):

a) Sebagai sistem sosial yang disebut dengan organisasi.

b) Sebagai sistem manajemen yang digunakan dalam praktiknya

untuk meningkatkan organisasi dan subsistemnya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Sebagai sistem informasi manajemen yang memberikan informasi

untuk membuat keputusan.

Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli (Hanif Al Fatta : 2007):

1) Murdick & Ross (1993)

Sistem adalah seperangkat elemen yang digabungkan satu

dengan lainnya untuk satu tujuan bersama.

2) Websters Unbriged

Sistem adalah elemen-elemen yang saling berhubungan dan

membentuk satu kesatuan / organisasi.

3) Mc. Leod (1995)

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi

dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Uraian pendapat ahli diatas disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan sistem yaitu suatu bagian yang saling

berhubungan untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Pengertian Prosedur

Richard F. Neush, prosedur merupakan urutan operasi kerja

(tulis-menulis), yang biasanya melibatkan beberapa orang didalam satu

atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan

yang seragam dari transaksi bisnis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uraian pendapat ahli diatas disimpulkan bahwa yang dimaksud

dengan prosedur yaitu suatu kegiatan yang menggunakan tata cara

untuk menyelesaikan pekerjaan dengan urutan waktu dan memilki pola

kerja yang tetap yang telah ditenetukan.

D. Produk Asuransi Surety bond

Peraturan Menteri Keuangan No.124/PMK.010/2008 tanggal 3

September 2008, perusahaan asuransi umum yang telah memasarkan

produk asuransi kredit dan surety bond untuk jenis jaminan kontruksi

wajib melakukan penyesuaian terhadap ketentuan-ketentuan dalam

Peraturan Menteri Keuangan No.124/PMK.010/2008 tersebut. Tata cara

dan syarat-syarat pelaporan tersebut sama dengan tata cara dan syarat-

syarat pelaporan produk baru.

Surety Bond adalah suatu bentuk Jaminan yang biasanya pihak

obligee (Pemilik pekerjaan / proyek) meminta Surat Jaminan atau surety

bond dari principal (kontraktor/pemborong) dengan maksud untuk

menyatakan kesungguhan principal dalam melaksanakan pekerjaannya

sesuai kontrak/perjanjian yang telah disepakati. Jaminan itu diberikan oleh

penjaminan (surety/surety company) yang diterbitkan Oleh Lembaga

Keuangan Non Bank yaitu Perusahaan Asuransi yang memiliki program

surety Bond.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bentuk penjaminan di Indonesia dikenal dengan Bank Garansi yang

diterbitkan oleh Perbankan sedangkan di negar-negara maju surety bond

salah satu bentuk jaminan telah lama dikenal.

Bisnis surety bond di Indonesia baru mulai diperkenalkan sejak

tahun 1980 atas kebijaksanaan pemerintah. Dengan tujuan untuk

membantu para pengusaha ekonomi lemah untuk ikut berpartisipasi dalam

pembangunan, maka pemerintah mengeluarkan Keppres No. 14 A/0 tahun

1980 tentang Pelaksanaan APBN / APBD dan Bantuan Luar Negreri.

Dalam pelaksanaannya, pemerintah menetapkan pemberian ijin kepada

Lembaga Keuangan Non Bank untuk menerbitkan jaminan dalam bentuk

surety bond sebagai alternatif lain dari Bank Garansi yang diterbitkan oleh

Lembaga Keuangan Bank. Berdasarkan Keppres No. 14 A/80 tahun 1980

dikeluarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Repulik Indonesia Nomor

; 271/KMK.011/1980 tentang pemberian ijin bagi Bank-Bank dan

Lembaga Keuangan Non Bank yang dapat menerbitkan / memberikan

jaminan dalam rangka pembangunan yang dibiayai APBN / APBD

maupun bantuan Luar Negeri.

Pada tahun 1984 Pemerintah mengeluarkan Keppres Nomor 29

tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sebagai

pengganti Keppres Nomor 14 A/1980 dan pada tahun 1994 dikeluarkan

Keppres Nomor 16 sebagai pengganti Keppres Nomor 29 yang berisikan

antara lain mengatur tentang penerbitan jaminan dalam pelaksanaan

Keppres tersebut oleh Perbankan dan Perusahaan Asuransi Kerugian.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tujuan yang ingin dicapai Pemerintah dengan diperkenankannya

Perusahaan Asuransi menerbitkan surety bond adalah, antara lain:

1. Untuk memperluas jaminan yang dapat digunakan oleh para kontraktor

dengan memberikan alternatif pemilihan jaminan dalam pengerjaan

pemborongan dan pembelian, sehingga para kontraktor berkesempatan

memakai jaminan yang menurutnya biayanya lebih murah.

2. Untuk menciptakan pasar jaminan yang kompetitif, sehingga tidak

dimonopoli oleh Perbankan saja dan mendorong para pemberi jaminan

memberikan pelayanan yang lebih baik.

3. Untuk memberikan kesempatan bagi para kontraktor yang mempunyai

kemampuan tehnis yang baik tetapi kekurangan modal kerja. Mereka

perlu diberi bantuan modal kerja dengan cara memberikan uang muka.

Pemberian uang muka seperti ini jarang dilakukan dinegara lain.

4. Dengan menunjuk perusahaan asuransi kerugian sebagai pengelola

surety bond, dimaksudkan agar insurance minded dikalangan

kontraktor khususnya dan dimasyarakat pada umumnya dapat makin

bertambah.

Jenis jaminan untuk contructions bond yang diberikan sehubungan

dengan perjanjian kerja yang diadakan antara obligee dengan principal

khususnya yang telah dilaksanakan di Indonesia. Jenis jaminan yang

digolongkan dalam surety bond adalah sebagai berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Jaminan Penawaran (Tender Bid bond)

Jaminan penawaran adalah jaminan yang diterbitkan oleh

surety company untuk menjamin obligee bahwa principal pemegang

bid bond telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh

obligee untuk mengikuti pelelangan tersebut dan apabila principal

memenangkan pelelangan maka akan sanggup untuk menutup kontrak

pelaksanaan pekerjaan dengan obligee. Apabila tidak maka surety

company akan membayar kerugian kepada obligee sebesar selisih

antara penawaran principal yang terendah dengan principal terendah

berikutnya, maksimum sebesar nilai jaminan.

Besarnya nilai jaminan adalah presentase tertentu dari nilai

penawaran principal (nilai jaminan tidak mencerminkan nilai proyek

itu sendiri), nilai jaminan tersebut penal sum yang merupakan nilai

maksimum dalam bid bond dan berkisar antara 1% s/d 3% dari nilai

penawaran proyek.

Jaminan penawaran / tender (bid bond) yang berlaku di

Indonesia sesuai dengan keppres No. 16 tahun 1994 dan tidak

didasarkan pada besarnya kerugian, tetapi bersifat hukuman, yaitu

jaminan dari peserta yang mengundurkan diri secara otomatis

dicairkan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dokumen tender mencakup:

1) Intruksi umum / khusus kepada penawar.

2) Syarat-syarat umum / khusus kontrak.

3) Daftar kwantitas dan harga.

4) Spesifikasi teknis dan gambar.

5) Contoh bentuk surat penawaran, kontrak, surat jaminan penawaran.

Fungsi jaminan penawaran / tender yaitu:

(a) Sebagai syarat dalam rangka pelelangan / tender suatu proyek

dengan maksud agar peserta tender bersungguh-sungguh untuk

mendapatkan proyek yang dilelang / ditenderkan.

(b) Agar principal sebagai pemenang tender dijamin oleh surety

company, apabila principal yang bersangkutan mengundurkan diri

atau tidak bersedia melanjutkan kontrak pelaksanaannya maka

dikenakan sanksi.

b) Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)

Jaminan pelaksanaan adaalah jaminan yang diterbitkan oleh

surety company untuk menjamin obligee, bahwa principal akan dapat

menyelesaikan pekerjaan yang diberikan oleh obligee sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan dalam kontrak, apabila tidak

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

maka surety company akan menyelesaikan kerugian yang diderita oleh

obligee maksimum sebesar nilai jaminan.

Jaminan pelaksanaan (performance bond) dalam jaminan ini

yang dijamin adalah kerugian pemilik proyek (obligee) akibat

kegagalan principal melaksanakan pekerjaannya. Karena sifat jaminan

ini conditional, maka kerugian tersebut diperhitungkan dengan cara :

1) Melibatkan pihak lain untuk meneruskan pekerjaan yang belum

selesai.

2) Bisa juga dengan menghitung perkiraan biaya untuk meneruskan

pekerjaan tersebut sampai selesai.

Pelaksanaan jaminan (performance bond) di Indonesia saat ini

mengacu pada keppres Nomor 16 tahun 1994. Apabila jaminan

pelaksanaan didasarkan pada prinsip hukuman, maka jika principal

gagal melakukan pekerjaan, jaminan secara otomatis dicairkan tanpa

mempermasalahkan besarnya kerugian yang diderita obligee.

Sifat dari jaminan pelaksanaan adalah unconditional namun

dalam pelaksanaannya tergantung pada wording dari jaminan (bond)

yang dikeluarkan.

Besarnya nilai jaminan pelaksanaan adalah presentase tertentu

dari nilai kontrak proyek itu sendiri yaitu antara 5% s/d. 10% dari nilai

proyek. Nilai jaminan disebut penal sum yaitu nilai maksimum ganti

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rugi yang dapat dicairkan oleh surety company. Jumlah ini relatif kecil

dan sering tidak cukup untuk menutup tambahan biaya yang

diperlukan.

Fungsi jaminan pelaksanaan yaitu:

(a) Sebagai syarat dalam rangka penandatanganan kontrak kerja atas

tender yang dimenangkannya.

(b) Apabila principal tidak melaksanakan kewajibannya sesuai dengan

kontrak, maka surety company akan memberikan ganti kerugian

kepada obligee.

c) Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)

Jaminan uang muka adalah jaminan yang diterbitkan oleh

surety company untuk menjamin obligee bahwa principal akan

sanggup mengembalikan uang muka yang telah diterimanya dari

obligee sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang diperjanjikan dalam

kontrak, apabila tidak maka surety company akan membayar kembali

kewajiban principal kepada obligee sesuai ketentuan yang

diperjanjikan dalam kontrak.

Maksud dan tujuan pemberian uang muka kepada kontraktor

(principal) yang diatur dalam keppres Nomor 16 tahun 1994 adalah

untuk membantu para pengusaha memperlancar pembiayaan proyek.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uang muka akan diberi obligee jika ada jaminan bahwa uang

muka tersebut akan kembali serta diperhitungkan dengan pembayaran

tersebut atas pekerjaan yang telah selesai dan harus lunas selambat-

lambatnya pada saat pekerjaan telah mencapai prestasi 100% (seratus

persen).

Fungsi dari jaminan uang muka yaitu:

1) Sebagai syarat apabila principal mengambil uang muka dengan

maksud untuk memperlancar pembiayaan proyek.

2) Apabila principal gagal melaksanakan pekerjaannya dan karenanya

uang muka tidak bisa dikembalikan, maka surety company akan

mengembalikan uang muka kepada obligee sebesar sisa uang muka

yang belum dikembalikannya.

d) Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)

Jaminan pemeliharaan adalah jaminan yang diterbitkan oleh

surety company untuk menjamin obligee, bahwa principal akan

sanggup untuk memperbaiki kerusakan-kerusakan pekerjaan setelah

pelaksanaan pekerjaan selesae sesuai dengan ketentuan yang

diperjanjikan dalam kontrak, apabila tidak maka surety akan

mengganti kerugian yang diderita oleh obligee maksimum sebesar

nilai jaminan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pelaksanaan suatu proyek dimana saat pekerjaan mencapai

100% (seratus persen), rekanan / principal akan menyerahkan

pekerjaan kepada obligee dan diterbitkanlah berita acara serah terima

pekerjaan I yang ditandatangani oleh kedua belah pihak (rekanan /

principal dan obligee). Berita acara tersebut telah ditandatangani

namun dalam kontrak biasanya ada ketentuan mengenai kewajiban

rekanan / principal memelihara pekerjaan yang telah diselesaikannya

untuk jangka waktu tertentu dan biasanya untuk jangka waktu 3 bulan

s/d. 12 bulan. Untuk menjamin bahwa rekanan / principal

melaksanakan kewajibannya pada masa pemeliharaan, maka obligee

menahan uang rekanan / principal sebesar 5% (lima persen).

Fungsi jaminan pemeliharaan yaitu:

1) Sebagai pengganti dari jumlah uang yang ditahan obligee.

2) Apabila pricipal gagal memperbaiki kerusakan-kerusakan dan

kekurangan, maka surety company akan mengganti biaya-biaya

perbaikan maksimum sebesar nilai jaminan.

e) Customs Bond

Custom bond adalah jaminan yang diterbitkan oleh surety

company untuk menjamin obligee bahwa principal yang memperoleh

pembebasan bea masuk dari barang-barang yang di impornya akan

menggunakaan barang-barang tersebut untuk pembuatan / kepentingan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

komoditi ekspor, apabila tidak maka surety akan membayar kerugian

obligee maksimum sebesar nilai jaminan.

f) Jaminan Pembayaran (Paymen Bond)

Jaminan pembayaran adalah jaminan yang diterbitkan oleh

surety company untuk menjamin obligee, bahwa principal akan

sanggup membayar atas barang-barang yang dibelinya sesuai dengan

yang dipersyaratkan dalam kontrak, apabila tidak maka surety

company akan menyelesaikan kerugian yang diderita oleh obligee

maksimum sebesar nilai jaminan.

g) Jaminan Atas Penjualan Secara Angsuran (Installment Sales Bond)

Jaminan atas penjualan secara angsuran adalah jaminan yang

diterbitkan oleh surety company untuk menjamin obligee, bahwa

principal akan sanggup membayar angsuran pembayaran barang yang

dibelinya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam kontrak, apabila

tidak maka surety company akan membayar kerugian obligee

maksimum sebesar nilai jaminan.

Surety bond bersifat Conditional bond (jaminan bersyarat) karena

penerbitan yang dilakukan oleh Perusahaan Asuransi berbeda dengan

Bank Garansi. Surety bond tergolong dalam financial guarantee, yang

pada umumnya dilakukan oleh Perbankan tetapi sekarang Perusahaan

Asuransi turut menangani bisnis ini, maka dalam prakteknya pemberian

jaminan dilaksanakan dengan 2 (dua) sifat, yaitu:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Jaminan Bersyarat (Conditional Bond)

Jaminan bersyarat yaitu jaminan hanya akan dicairkan setelah

diketahui sebab-sebab dari pencairan tersebut dan penjamin hanya

wajib mengganti sebesar kerugian yang diderita oleh obligee.

2) Jaminan Tanpa Syarat (Unconditional Bond)

Jaminan tanpa syarat yaitu jaminan yang akan dicairkan apabila

ketentuan dalam kontrak tidak dipenuhi tanpa harus membuktikan

kegagalan (loss situation).

PT. Asuransi Jasa Indonesia adalah salah satu Perusahaan

Asuransi Umum yang memiliki program surety bond. Dalam melakukan

bisnis surety bond ini biasanya yang sering digunakan PT. Asuransi Jasa

Indonesia hanya jaminan penawaran, jamianaan pelaksanaan, jaminan

uang muka dan jaminan pemeliharaan.

E. Pengertian Asuransi

Dalam kehidupan penuh dengan risiko. Risiko yang terduga

maupun tidak terduga, oleh karena itu kita perlu memahami tentana

asuransi. Perlindungan atau proteksi atas kerugian keuangan (financial

loss),yang ditimbulkan oleh peristiwa yang tidak diduga sebelumnya

(fortuitious event).

Usaha asuransi adalah suatu suatu mekanisme yang memberikan

perlindungan pada tertanggung apabila terjadi risiko dimasa mendatang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dan apabila risiko tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung akan

mendapatkan ganti rugi sebesar nilai yang diperjanjikan antara

penanggung dan tertanggung. Mekanisme perlindungan ini sangat

dibutuhkan dalam dunia bisnis yang penuh dengan risiko. Secara rasional

para pelaku bisnis akan mempertimbangkan usaha untuk mengurangi

risiko yang dihadapi. Pada tingkat kehidupan keluarga atau rumah

tangga,asuransi juga dibutuhkan untuk mengurangi permasalahan ekonomi

yang akan dihadapi apabila ada salah satu anggota keluarga menghadapi

risiko cacat atau meninggal.

Permintaan asuransi ada karena pada dasarnya manusia

mempunyai sifat risk averse (tidak suka risiko), sehingga mereka memiliki

pemikiran untuk mentransfer risiko. Mereka lebih suka membayar

sejumlah dana yang disebut premi asuransi dari pada harus menerima

risiko kehilangan harta benda atau yang lainnya. Namun demikian

manusia tidak dapat mentransfer seluruh resikonya, karena biaya akan

semakin meningkat dengan semakin banyaknya risiko yang ingin

ditransfer.

F. Kegiatan Asuransi

Kegiatan usaha asuransi merupakan jenis usaha yang termasuk

dalam kategori kegiatan usaha yang sangat diatur oleh pemerintah. Karena

asuransi sangat berkaitan dengan pengumpulan dari masyarakat, yang

mana dana dari masyarakat tersebut adalah sebagai ganti pengalihan risiko

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kepada perusahaan asuransi. Dinegara kita kegiatan usaha perasuransian

diatur dalam UU No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian. Pada

dasarnya UU No.2 tersebut merupakan sebuah hukum publik yang

mengatur kegiatan usaha perasuransian, sedangkan untuk perjanjian yang

timbul berhubungan dengan kontrak asuransi diatur sendiri dalam kitab

Undang-undang Dagang (KUHP) yang merupakan hukum privat.

Beberapa hal yang diatur dalam UU No. 2 antara lain meliputi:

1. Ruang lingkup usaha, jenis usaha, bidang usaha serta bentuk hukum

usaha perasuransian.

2. Objek asuransi.

3. Kepemilikan dan Perizinan usaha perasuransian.

4. Pembinaan dan pengawasan.

5. Kepailitan dan likuidasi dan

6. Ketentuan pidana.

Secara garis besar usaha asuransi terbagi atas tiga kegiatan usaha

yang terpisah penyelenggaraannya, yaitu:

a) Asuransi Umum

Asuransi umum adalah jenis asuransi yang memberi jaminan

bagi berbagai risiko yang mengancam harta benda dan berbagai

kepentingan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah jenis asuransi yang memberikan jaminan

terhadap kehilangan jiwa seseorang. Atau dengan kata lain

penggantian risiko kehilangan nyawa seseorang.

c) Asuransi Sosial

Asuransi sosial mempunyai kesamaan dengan jenis kedua

asuransi diatas. Hanya saja penyelenggaraannya didasarkan atas

peraturan perundangan tersendiri yang bersifat wajib serta didalam

asuransi ini terkandung tujuan tertentu dari pemerintah untuk

memberikan perlindungan bagi masyarakat.

G. Penggolongan Asuransi

1. Menurut sifatnya asuransi terbagi menjadi dua, yaitu:

a) Asuransi sukarela

Yaitu dimana pada prinsipnya pertanggungan dilakukan

dengan cara sukarela, dan semata-mata dilakukan atas kesadaran

seseorang akan kemungkinan terjadinya risiko kerugian atas suatu

yang dipertanggungkan tersebut, contohnya : asuransi kecelakaan,

asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, dan sebagainya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Asuransi wajib

Asuransi wajib yaitu merupakan asuransi yang sifatnya

wajib dilakukan oleh pihak-pihak terkait yang pelaksanaannya

dilakukan berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang

ditetapkan oleh pemerintah, contohnya: asuransi tenaga kerja,

asuransi kecelakaan, surety bond dan sebagainya.

2. Menurut jenisnya asuransi terbagi amenjadi tiga, yaitu:

a. Asuransi kerugian (nonlife insurance)

Asuransi kerugian menurut Undang-undang Nomor 2

Tahun 1992 yaitu usaha yang memberikan jasa-jasa dalam

penanggulangan risiko atas kerugian, kehilangan manfaat dan

tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari

peristiwa yang tidak pasti. Di beberapa negara asuransi kerugian

juga disebut sebagai general insurance karena lingkup usahanya

yang sangat luas. Usaha asuransi kerugian dapat dibagi sebagai

berikut:

1) Asuransi kebakaran

Asuransi kebakaran adalah asuransi yang menutup

risiko kebakaran. Kebakaran adalah sesuatu yang terbakar yang

seharusnya tidak terbakar yang diakibatkan karena adanya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kejadian yang tiba-tiba dan terlepas dari unsur kesengajaan

seperti petir, ledakan, dan kejatuhan pesawat.

2) Asuransi pengangkutan

Asuransi pengangkutan (marine insurance) adalah

penanggung atau perusahaan asuransi akan menjamin kerugian

yang dialami tertanggung akibat terjadinya kehilangan atau

kerusakan pada saat pelayaran.

3) Asuransi aneka

Asuransi aneka adalah jenis asuransi kerugian yang

tidak dapat digolongkan kedalam asuransi kebakaran dan

asuransi pengangkutan. Jenisnya antara lain: asuransi

kendaraan bermotor, asuransi kecelakaan diri, pencurian uang

dalam pengangkutan dan penyimpanan, kecurangan dan

sebagainya.

b. Asuransi jiwa (life insurance)

Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh

perusahaan asuransi dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan

dengan jiwa atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.

Pada prinsipnya manusia menghadapi risiko berkurang atau

hilangnya produktivitas ekonomi yang diakibatkan oleh : kematian,

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mengalami cacat, pemutusan hubungan kerja, dan pengangguran.

Asuransi jiwa memberikan:

1) Dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu kecelakaan.

2) Santunan bagi tertanggung yang meninggal.

3) Bantuan untuk menghindari kerugian yang disebabkan oleh

meninggalnya orang kunci.

4) Penghimpunan dana untuk persiapan pensiun.

c. Reasuransi (reinsurance)

Reasuransi adalah pertanggungan ulang atau pertanggungan

yang dipertanggungkan atau asuransi dari asuransi. Reasuransi

adalah suatu sistem penyebaran risiko dimana penanggung

menyebarkan seluruh atau sebagian dari pertanggunngan yang

ditutupnya kepada penanggung yang lain. Pihak tertanggung bisa

disebut sebagai ceding company dan yang menjadi penanggung

adalah reasurandur.

Reasuransi adalah proses untuk mengasuransikan kembali

pertanggungjawaban pada pihak tertanggung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

H. Usaha Penunjang Usaha Asuransi

Dalam kinerja usaha asuransi, terdapat pula beberapa usaha yang

menunjang untuk memperlancar perjalanan usaha asuransi, antara lain:

1. Usaha pialang asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa

keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan

penyelesaian ganti rugi asuransi dengan bertindak untuk kepentingan

tertanggung.

2. Usaha pialang reasuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa

keperantaraan dalam penempatan reasuransi dan penanganan

penyelesaian ganti rugi reasuransi dengan bertindak untuk

kepentingan perusahaan asuransi.

3. Usaha penilai kerugian asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa

penilaian terhadap kerugian objek asuransi yang dipertanggungkan.

4. Usaha konsultan aktuaria, yaitu usaha yang memberikan jasa

konsultasi aktuaria.

5. Usaha agen asuransi, yaitu usaha yang memberikan jasa keperantaraan

dalam rangka pemasaran jasa asuransi untuk dan atas nama

penanggung.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

I. Manfaat Asuransi

Asuransi mempunyai manfaat yang sangat baik. Dan pada

dasarnya asuransi dapat memberikan manfaat bagi tertanggung, antara

lain:

1. Rasa aman dan perlindungan

Polis asuransi yang dimiliki oleh tertanggung akan memberikan

rasa aman dari risiko atau kerugian yang mungkin timbul. Kalau risiko

atau kerugian tersebut benar-benar terjadi, pihak tertanggung (insured)

berhak atas nilai kerugian sebesar nilai polis atau ditentukan

berdasarkan perjanjian antara tertanggung dan penanggung.

2. Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil

Prinsip keadilan diperhitungkan dengan matang untuk

menentukan nilai pertanggungan dan premi yang harus ditanggung oleh

pemegang polis secara periodik dengan memperhatikan secara cermat

faktor-faktor yang berpengaruh besar dalam asuransi tersebut. Untuk

mendapatkan nilai pertanggungan, pihak penanggung sudah membuat

kalkulasi yang tidak merugikan kedua belah pihak. Semakin besar nilai

pertanggungan semakin besar pula premi periodik yang harus dibayar

oleh tertanggung.

3. Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh

kredit

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Disini polis dapat digunakan untuk meminjam uang disuatu

lembaga peminjaman.

4. Berfungsi sebagai tabungan sumber pendapatan

Premi yang dibayarkan setiap periodik memiliki substansi yang

sama dengan tabungan. Pihak penanggung juga memperhitungkan

bunga atas premi yang dibayarkan dan juga bonus(sesuai dengan

perjanjian dari kedua belah pihak).

5. Alat penyebaran risiko

Risiko yang seharusnya ditanggung oleh tertanggung ikut

dibebankan juga pada penanggung dengan imbalan sejumlah premi

tertentu yang didasarkan atas nilai pertanggungan.

6. Membantu meningkatkan kegiatan usaha

Investasi yang dilakukan oleh para investor dibebani dengan

risiko kerugian yang bisa diakibatkan oleh berbagai macam sebab

(pencurian, kebakaran, kecelakaan, dan lain sebagainya).

J. Risiko Asuransi

Dimanapun resiko pasti ada, disini asuransi sendiripun juga

mempunyai sebuah resiko. Resiko dari sebuah asuransi yaitu

ketidakpastian (uncertainty), yang mugkin menyebabkan suatu kerugian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(loss) atau keuntungan (benefit). Jenis-jenis ketidakpastian (uncertainty)

tersebut antara lain:

1. Economic uncertainity

Kejadian akibat perubahan sikap konsumen, perubahan selera, harga,

teknologi, dan penemuan baru.

2. Uncertainity of nature

Kebakaran, badai, topan, dan banjir.

3. Human uncertainity

Peperangan, pencurian, dan pembunuhan.

K. Penggolongan Resiko

Dalam usaha perasuransian sudah dilakukan pemilahan risiko.

Pemilihan ini dimaksudkan agar dapat dilakukan secara tepat identifikasi

terhadap risiko yang akan diangkat dalam perjanjian asuransi. Dengan

dilakukan identifikasi secara tepat, pihak penaggung dapat melakukan

perhitungan atau etimasi yang tepat sehingga tidak merugikan pihak

penanggug maupun pihak tertanggung. Adapun penggolomgan risiko

yaitu:

1. Risiko murni (pure risk)

Bilas terjadi akan mendatangkan kerugian dan jika tidak terjadi

akan berdampak netral (tidak rugi dan tidak untung). Mobil yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dikendarai dapat menabrak atau rumah dapat terbakar, jika hal itu

terjadi maka pemilik akan merugi dan jika tidak terjadi pemilik juga

tidak akan rugi ataupun untung.

2. Risiko spekulatif (speculative risk)

Bila terjadi akan mendatangkan rugi atau untung, misalnya

melakukan investasi saham di bursa efek atau membeli undian

berhadiah.

3. Risiko individu (individual risk)

Risiko yang dihadapi individu sehari-hari misalnya: mobil,

rumah, atau investasi yang semuanya menimbulkan kerugian-kerugian

keuangan.

Dalam risiko individiu terdapat 3 jenis risiko yang sudah dipilah:

a) Risiko pribadi (personal risk)

b) Risiko harta (property risk)

c) Risiko tanggung gugat (liability risk)

d) Risiko yang mungkin kita alami atau derita sebagai tanggung

Jawab akibat kerugian atau lukanya pihak lain.

Risiko yang dihadapi perlu ditangani dengan baik untuk

mempertimbangkan kehidupan perekonomian di masa mendatang. Dalam

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menangani risiko tersebut minimal ada lima cara yang dapat dilakukan,

antara lain:

1) Menghindari risiko (risk avoidance)

Orang yang bersangkutan perlu mempertimbangkan risiko

yang mungkin muncul dari aktivitas yang akan dilakukan. Setelah

mengidentifikasikan risiko, orang dapat meneruskan kegiatannya

dapat juga menarik diri dari kegiatan yang akan dilakukan. Dengan

cara menarik diri, sebenarnya orang tersebut sudah menghindari

risiko.

2) Mengurangi risiko (risk reduction)

Mengurangi resiko berarti mengambil tindakan yang bersifat

meminimalisasi kemungkinan terjadinya risiko kerugian. Mengurangi

risiko dapat berarti mengurangi peluang terjadinya atau mengurangi

jumlah kerugian yang mungkin terjadi.

3) Menahan risiko (risk retention)

Berarti kita tidak melakukan aktivitas apa-apa terhadap risiko

tersebut. Risiko tersebut dapat ditahan karena secara ekonomis

biasanya melibatkan jumlah yang kecil. Bahkan kadang-kadang orang

tidak sadar akan usaha menahan risiko ini.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Membagi risiko (risk Sharing)

Membagi risiko berarti melibatkan orang lain untuk sama-

sama menghadapi risiko. Misalnya saja dalam memulai investasi,

dianggap akan terlalu berisiko kalau hanya melibatkan satu orang.

Oleh karena itu diajak satu atau beberapa orang untuk bekerja sama

melakukan investasi tersebut.

5) Mentransfer risiko (risk transfering)

Berarti memindahkan risiko kerugian kepada pihak lain yang

bersedia serta mampu memikul beban risiko.

Sebuah risiko mempunyai sebuah karakteristik yang dapat diasuransikan,

antara lain:

(a) Dapat dinilai dengan uang.

(b) Serupa dan dalam jumlah yang memadai.

(c) Harus bersifat murni.

(d) Kerugian terjadi secara kebetulan dan tidak direncanakan.

(e) Tidak bertentangan dengan kepentingan umum.

(f) Premi asuransi yang dikenakan cukup wajar.

(g) Pihak yang mengasuransikan harus memiliki insurable unterest.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

L. Prinsip Asuransi

1. Insurable interest

Hak mempertanggungkan risiko yang terkait dengan keuangan

yang diakui sah secara hukum antara tertanggung dan sesuatu yang

dipertanggungkan (berupa harta, benda, atau kejadian yang

menimbulkan hak dan kewajiban keuangan secara hukum).

2. Utmost good faith

Kontrak atau perjanjian dilakukan dengan itikad baik,

penanggung dan tertanggung memberikan informasi dan fakta secara

benar.

3. Idemnity

Mengembalikan posisi keuangan tertanggung setelah terjadi

kerugian seperti pada posisi sebelum terjadinya kerugian tersebut.

4. Proximate cause

Suatu sebab akibat, efisiensi yang mengakibatkan terjadinya

suatu peristiwa secara berantai atau berurutan tanpa intervensi suatu

ketentuan lain, diawali dan bekerja dengan aktif dari suatu sumber

baru dan independen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Subrogation

Pada prinsipnya merupakan hak penanggung yang telah

memberikan ganti rugi kepada tertanggung untuk menuntut pihak lain

yang mengakibatkan kepentingan asuransinya mengalami suatu

peristiwa kerugian. Dengan prinsip subrogasi, tertanggung tidak

mungkin menerima ganti rugi yang lebih besar dari kerugian yang

dideritanya.

6. Kontribusi

Kontribusi merupakan salah satu akibat wajar dari prinsip

idemnity yaitu, bahwa penanggung berhak mengajak penanggung-

penanggung lain yang memiliki kepentingan yang sama untuk ikut

bersama membayar ganti rugi kepada seorang tertanggung meskipun

jumlah tanggungan masing-masing belum tentu sama besar.

M. Polis Asuransi

Polis asuransi adalah bukti tertulis atau surat perjanjian antara

pihak-pihak yang mengadakan perjanjian asuransi. Polis memegang

peranan penting dalam menjaga konsistensi pertanggungjawaban baik

pihak penanggung maupun tertanggung. Dengan adanya polis asuransi

perjanjian antara kedua belah pihak mendapatkan kekuatan secara hukum.

Dengan memiliki polis asuransi tersebut maka pihak tertanggung memiliki

jaminan bahwa pihak penanggung akan mengganti kerugian yang mungkin

dialami oleh tertanggung akibat peristiwa yang tidak terduga. Polis

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tersebut merupakan bukti otentik yang dapat digunakan oleh tertanggung

untuk mengajukan klaim apabila pihak penanggung mengabaikan

tanggung jawabnya. Penggantian finansial dari penanggung akan sangat

bermanfaat untuk mengembalikan tertanggung kepada kedudukannya

semula sebelum mengalami kerugian dan menghindarkan tertanggung dari

kebangkrutan. Polis asuransi juga berfungsi sebagai bukti pembayaran

premi kepada penanggung. Polis asuransi memuat hal-hal sebagai berikut:

1. Nomor polis.

2. Nama dan alamat tertanggung.

3. Uraian risiko.

4. Jumlah pertanggungan.

5. Jangka waktu pertanggungan.

6. Besar premi, bea materai, dan lain-lain.

7. Bahaya-bahaya yang dijaminkan.

8. Khusus untuk polis pertanggungan kendaraan bermotor ditambah

dengan nomor polisi, nomor rangka (chasis), dan nomor mesin

kendaraan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

N. Premi Asuransi

Premi asuransi adalah kewajiban pihak tertanggung kepada pihak

penanggung yang berupa pembayaran uang dalam jumlah tertentu secara

periodik. Jumlah premi sangat tergantung pada faktor-faktor yang

menyebabkan tinggi rendahnya tingkat risiko dan jumlah nilai

pertanggungan. Apabila kemungkinan terjadinya risiko kerugian sangat

tinggi, pihak penanggung tentu saja akan memperhitungkan tingkat premi

yang jauh lebih tinggi dari pada pertanggungan yang kemungkinan

terjadinya kerugian kecil. Selain itu, biasanya pihak penanggung juga

memperhitungkan nilai waktu uang yang dibayarkan oleh pihak

tertanggung. Jangka waktu pembayaran premi sangat tergantung pada

perjanjian yang sudah dituangkan di dalam polis asuransi. Jangka waktu

pembayaran dapat bulanan, triwulan, semesteran ataupun tahunan.

O. Pengaturan Peransuansian di Indonesia

Peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar acuan

pembinaan dan pengawasan atas usaha perasuransian di indonesia saat ini

adalah

1. UU No.2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.

2. PP No.73 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian.

3. Keputusan menteri keuangan, antara lain :

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Nomor 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang

Perizinan Perusahaan Asuransi dan Reasuransi.

b) Nomor 224/KNE.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang

Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi atau Reasuransi.

c) Nomor 225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari1993 tentang

Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi atau Reasuransi.

d) Nomor 226/CMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang

Perizinan dan Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Perusahaan

Penunjang Usaha Asuransi.

4. Pengaturan Peransuransian Produk Surety Bond

b) Keputusan presiden Nomor 16 Tahun 1994 tentang petunjuk

pelaksanaan APBN, yang didalamnya memuat pasal-pasal yang

mengatur tentang diperbolehkannya perusahaan asuransi kerugian

yang memiliki program surety bond untuk menerbitkan jaminan

proyek.

c) Surat Keputusan Bersama Menteri Keuangan Nomor KEP-

166/MK.3/1994 dan Ketua Bappenas/Meneg PPN Nomor KEP-

27/KET/8/1994, tentang Petunjuk Pelaksanaan Keppres No. 16

Tahun 1994, yang secara khusus mempertegas diperbolehkannya

perusahaan asuransi menerbitkan jaminan surety bond.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Khusus untuk Kontraktor Golongan Ekonomi Lemah (GEL),

maka besarnya jaminan uang muka maksimum 40% dari nilai

komntrak, sesuai dengan surat edaran bersama antara Badan

Perencanaan Pembangunan Nasional (BPPN) dengan Departemen

Keuangan No. SE-144/A/21/1098/5522/D.IV/10/1998

e) Peraturan Menteri Keuangan No.124/PMK.010/2008 tanggal 3

September 2008.

f) Surat Keputusan Menteri Keuangan Repulik Indonesia Nomor :

271/KMK.011/1980

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

PEMBAHASAN

A. Gambaran Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan PT. Asuransi Jasa Indonesia

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) merupakan bagian

penting dari perjalanan sejarah bangsa dan tanah air Indonesia. Sejarah

tersebut bermula pada tahun 1845 ketika dilaksanakannya nasionalisasi

atas NV Assurantie Maatschappij de Nederlander, sebuah perusahaan

Asuransi Umum milik kolonial Belanda, dan Bloom Vander,

perusahaan Asuransi Umum Inggris yang berkedudukan di Jakarta.

Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dinyatakan

pada 17 Agustus 1945 oleh Proklamator RI, Ir. Soekarno dan

Mohammad Hatta, sekaligus mengamanatkan pelaksanaan pemindahan

kekuasaan dan kepemilikan Kerajaan Belanda kepada Pemerintah

Indonesia. Termasuk, melakukan nasionalisasi terhadap dua

perusahaan tersebut dan mengubah nama keduanya menjadi PT.

Asuransi Umum dalam Rupiah dan PT. Umum Internasional

Underwriters (UIU) yang bergerak pada bidang Asuransi Umum

dalam Valuta asing.

Perjalanan bersejarahnya, melalui Keputusan Menteri Keuangan

No. 764/MK/IV/12/1972 tertanggal 9 Desember 1972, Pemerintah

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Indonesia memutuskan untuk melakukan merger antara PT. Asuransi

Bendasraya dan PT. Umum Internasional Underwriters (UIU) menjadi

PT. Asuransi Jasa Indonesia (Persero) sebagai sebuah Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang usaha Asuransi

Umum. Pengesahan penggabungan tersebut selanjutnya dikukuhkan

dengan Akta Notaris Mohammad Ali Nomor 1 tanggal 2 Juni 1973.

PT. Asuransi Jasa Indonesia (selanjutnya dikenal dengan nama

“Asuransi Jasindo”) yang bepusat di Jl. Let. Jend. M. T. Haryono Kav.

61 Jakarta 12780, Indonesia. Telp : +62 21 798 7908, 799 4508 / Fax :

+62 21 797 1015, 799 5364. Email: [email protected] /

[email protected]. Call Center : 0-800-1-JASINDO 527463.

Banyak dikenal dalam dunia usaha perasuransian, baik di Dalam

Negeri maupun Luar Negeri. Di Dalan Negeri, Asuransi Jasindo

dikenal sebagai perusahaan asuransi kerugian terbesar kedua dalam

perolehan premi asuransi secara nasional setelah Tugu Pratama

(Perusahaan asuransi kerugian milik Yayasan Dana Pensiun

Pertamina). Tetapi dalam hal keragaman produk asuransi yang dijual,

Asuransi Jasindo menempati urutan pertama. Asuransi Jasindo juga

merupakan perusahaan asuransi pertama di Indonesia yang menutup

asuransi untuk satelit. Di Luar Negeri, Asuransi Jasindo dikenal luas

oleh Perusahaan Reasuransi (Reasurandur) terkemuka di dunia dan

banyak Reasurandur terkemuka di dunia yang menjadi Back Up

Asuransi Jasindo. Sebagai perusahaan yang berorientasi pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemenuhan kebutuhan dan kepuasan pelanggan, asuransi jasindo akan

selalu memberikan pelayanan terbaik dari kualitas terbaik.

Memberikan perlindungan yang tepat dan terpercaya untuk

mewujudkan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan, dengan

berpedoman pada layanan CARE : Cepat, Akurat, Ramah, dan Efisien.

Sebuah kinerja yang memberikan manfaat maksimal ketika

keseluruhan dari komponennya bekerja dengan baik sesuai dengan

peranannya masing-masing. Presisi antara ketepatan waktu dan

kesempurnaan dalam menjalankan fungsi masing-masing komponen

merupakan satu hal yang menentukan efektifitas dan efisiensi dari

suatu sistem. Hal yang sama berlaku pada Jasindo, terinspirasi dengan

kinerja roda gigi, Jasindo membangun dan mengatur tata kelola

manajemen perusahaannya dengan begitu terperinci, terencana dan

berkelanjutan. Dengan berorientasi pada masa depan, Jasindo

menjadikan komunikasi sebagai bagian yang penting mengingat

koordinasi merupakan satu komponen penting penentu keberhasilan.

Hal lain yang menjadi penentu kesuksesan Jasindo sebagai satu-

satunya perusahaan Asuransi Umum Nasional yang memperoleh

pengakuan dari badan pemeringkat internasional adalah bahwa setiap

karyawannya memahami dan berdedikasi untuk menjalankan tugas,

fungsi serta tanggung jawabnya masing-masing. Hal ini juga yang

mendorong terciptanya integritas perusahaan serta harmonisasi dalam

upaya pencapaian visi, misi dan tujuan perusahaan untuk menjadi

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perusahaan yang reliabel bagi stakeholder, manajemen, provider

maupun pelanggan.

PT. Asuransi Jasindo juga banyak menorehkan prestasi dalam

bidangnya. Penghargaan dan sertifikat yang menjadi tanda bukti

torehan prestasi PT. Asuransi Jasa Indonesia.Bermula mencatatkan

prestasinya pada tanggal 9 April 2010 dalam ISO 9001/2008

SUCOFINDO, 20 April 2010 mendapatkan penghargaan dari Best

Financial Strength B++ AM BEST 2010, 18 Agustus 2010 mendapat

penghargaan Kinerja Keuangan Selama Tahun 2009 dengan Predikat

SANGAT BAGUS Infobank Award, 22 September 2010 Annual

Report Award 2009 Peringkat III Kategori BUMN/BUMD Keuangan -

Non Listed KEMENTRIAN BUMN, 26 November 2010 Anugerah

Business Review Award BUSINESS REVIEW, 9 Desember 2010

Trusted Company MAJALAH SWA – CGPI, 14 Desember 2010

BUMN Kategori Industri Keuangan yang Berpredikat SANGAT

BAGUS MAJALAH INFOBANK.

2. Visi dan Misi

Adapun visi dan misi PT. Asuransi Jasindo sendiri adalah

Visi (vision)

Menjadi perusahaan asuransi yang tangguh dalam persaingan

global dan menjadi market leader di pasar domestik.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Misi (mission)

Menyelenggarakan usaha asuransi kerugian dengan reputasi

internasional melalui peningkatan pangsa pasar, pelayanan prima dan

tetap menjaga tingkat profitabilitas serta memenuhi harapan

stakeholders.

3. Struktur Organisasi

PT. Asuransi Jasa Indonesia mempunyai jaringan pemasaran

yang luas diseluruh Indonesia. Tercatat disetiap daerah kota atau

kabupaten seluruh indonesia ada dan terbagi atas kantor cabang dan

kantor pemasaran. Salah satunya Kantor Cabang di Solo, yang

beralamat di Jl. Slamet Riyadi No. 333, Solo 57142, Telp.: (0271)

712298, 741017, 741018, Fax.: (0271) 715408, Email:

[email protected]

a) Struktur Organisasi Perusahaan per September 2011

Gambar 3.1

Kepala Cabang

Ka. Unit Pemasaran Ka. Unit Teknik Ka. Unit

Staff Pemasaran Akspetasi/Data

Klaim

Surveyor

Administrasi

Kasir

Akuntasi

Asando Karya

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Deskripsi Jabatan

Berikut tugas dan tanggung jawab bagian-bagian yang ada

dalamstruktur organisasi PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo

sebagai berikut:

1) Kepala cabang

Tugasi dari kepala cabang yaitu:

(a) Mengelola fungsi cabang.

(b) Menandatangani surat surat kepada tertanggung intern

Jasindo untuk isi surat yang penting.

(c) Menandatangani polis asuransi.

(d) Memberikan kebijakan dalammemberi keputusan.

2) Kepala unit penjualan / pemasaran

Kepala unit pemasaran mempunyai tugas:

(a) Memperkenalkan produk produk unggulan dari Asuransi

Jasindo

(b) Merekrut pangsa pasr dari para kompetitor / pesaing.

(c) Memberikan penjelasan asuransi, trif dan luas jaminan

kepada klien.

(d) Memberikan pelayanan yang baik dan memberikan surat

pemberitahuan untuk jatuh tempo polis.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(e) Sebagai koordinator untuk masing masing tenaga

pemasaran (staff), broker dalam rangka mempertahankan

kepercayaan dari tertanggung (klien).

(f) Meningkatkan perolehan premi dan mengembangkan

jaringan kerjasama (network).

Kepala urusan penjualan / pemasaran membawahi dua fungsi

yaitu:

(1) Fungsi penjualan / pemasran untuk BUMS / Bank / Broker /

penjalan lansung (Direct).

(2) Fungsi penjualan / pemasaran untuk BUMN / BUMD.

3) Kepala unit tehnik

Kepala unit tehnik mempunyai tugas:

(a) Memberikan keputusan atas usulan usulan unit terkait yang

dibawahnya.

(b) Membantu urusan kepala cabang dalam hal

penandatanganan polis maupun yang berhubungan dengan

surat menyurat jika kepala cabang tidak berada ditempat.

(c) Memberikan T & C (Tern and Conditions) polis. T & C

adalah kebijakan dalam hal pemutusan kondisi dan resiko

asuransi kepada tertanggung.

Kepala urusan tehnik membawahi lima fungsi yaitu:

(1) Fungsi akseptasi yang mempunyai tugas:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i. Membuat polis yang berhubungan dengan Marine

Cargo, Marine Hull (Rangka Kapal) dan Avation.

ii. Meminta persetujuan pembuatan polis / underwriting

info kepada Divisi Underwriting kantor pusat.

iii. Membuat laporan produksi bulanan kepada unit penjuala

/ pemasaran.

(2) Casuality & Bonding yang mempunyai tugas:

i. Membuat polis yang berhubungan dengan Surety bond,

Kendaraan Bermotor ( KBM ), Hole In One, Alat Berat /

Moveable All Risk.

ii. Meminta persetujuan pembuatan polis / underwriting

info kepada Divisi Underwriting Kantor Pusat.

iii. Membuat laporan produksi bulanan kepada unit

penjualan / pemasaran.

iv. Membuat polis-polis yang berhubungan dengan Marine

& Avation.

(3) Fungsi Non Marine yang mempunyai tugas:

i. Membuat polis polis yang berhubungan dengan Asuransi

Kebakaran, Erection All Risk (EAR), Contuction All Risk

(CAR), Machinery Breakdown (MB).

ii. Meminta persetujuan pembuatan polis / underwriting

info kepada divisi underwriting kantor pusat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii. Membuat laporan bulanan kepada unit prnjualan /

pemasaran.

(4) Fungsi Klaim yang mempunyai tugas:

i. Melakukan analisa terhadap klaim / kerugian yang

dialami tertanggung.

ii. Membuat laporan kerugian (nonfication of Loss) kepada

divisi klaim kantor pusat.

iii. Membuat LKS (Laporan Kerugian Sementara) yang

dimasukan kedata komputer sentral.

iv. Membuat analisa perhitungan ganti rugi terhadap

tertanggung dengan angka yang wajar.

v. Membuat LPK (Laporan Kerugian Pasti), nota debit /

kredit, kwitansi sebagai bukti penyelesaian klaim.

vi. Meminta dana kepada divisi pendanaan pusat.

vii. Membuat surat permintaan pembayaran klaim kepada

unit keuangan.

(5) Surveyor / Adjuster yang mempunyai tugas:

Melakukan survey lapangan / analisa atas kebenaran

klaim / kerugian yang dialami tertanggung dan melaporkan

data-data kerugian kepada kepala unit.

4) Kepala unit keuangan

Kepala unit keuangan mempunyai tugas yaitu:

(a) Mengelola keuangan cabang.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(b) Menandatangani urusan-urusan yang berhubungan dengan

keuangan.

(c) Memberikan laporan keuangan tiap bulan pada kantor

pusat.

(d) Mengelola seluruh karyawan dikantor cabang.

(e) Mengatur operasional kendaraan.

(f) Menilai produktifitas karyawan.

Kepala unit keuangan membawahi lima fungsi yaitu:

Fungsi pembendaharaan yang mempunyai tugas

menyediakan fasilitas keuangan yang berhubungan dengan

kegiatan perusahaan.

(1) Fungsi penagihan yang mempunyai tugas yaitu:

i. Melakukan penagihan yang berhubungan dengan premi

angsuran.

ii. Membuat nota kas kredit / debet surat-surat yang

berkaitan dengan aktifitas keuangan.

iii. Membuat laporan keuangan setiap bulan.

(2) Fungsi akuntansi & SIM yang mempunyai tugas yaitu:

i. Melakukan analisa atas data-data yang masuk ke

komputer sentral.

ii. Membuat data-data produksi / akseptasi dan klaim.

iii. Membuat laporan bulanan ke kantor pusat.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) Fungsi SDM & umum yang mempunyai tugas yaitu:

i. Menilai produktifitas karyawan.

ii. Memberikan laporan keuangan tiap bulan pada kantor

pusat.

iii. Mengelola seluruh karyawan dikantor pusat.

iv. Mengatur operasional kendaraan.

(4) Kasir yang mempunyai tugas yaitu:

Mengeluarkan dana / uang yang berhubungan dengan

kegiatan keuangan kantor cabang.

B. Analisis dan Pembahasan produk surety bond pada PT. Asuransi Jasa

Indonesia Cabang Solo.

1. Sistem dan Prosedur Surety Bond PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang

Solo.

Surety Bond terjadi apabila suatu pihak berjanji untuk

memberikan jaminan kepada atau untuk pihak yang lain bagi

kepentingan pihak ketiga, bahwa bilamana pihak yang dijamin oleh

sebab sesuatu hal lalai atau gagal melaksanakan kewajiban yang

diperjanjikan kepada pihak ketiga, maka pihak penjamin akan

bertanggung jawab terhadap pihak yang dijamin untuk menyelesaikan

kewajibannya.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan demikian dapat diartikan bahwa perjanjian pemberian

jaminan adalah suatu perjanjian tambahan terhadap perjanjian pokok

(kontrak) yang melibatkan 3 (tiga) pihak, yaitu:

a) Pemilik Proyek (Obligee / Owner) adalah Pihak Pemberi

Pekerjaan yang mengadakan perjanjian/kontrak dengan Pihak

Kontraktor (Prinsipal).

Dalam perjanjian / kontrak ditegaskan mengenai hak dan

kewajiban yang harus dipenuhi masing-masing pihak. Kegagalan

melaksanakan kewajiban-kewajiban dalam perjanjian/kontrak

bisa merupakan wanprestatie, default atau failure.

b) Kontraktor (Prinsipal) adalah Pihak yang mengikatkan diri

dengan Pemilik Proyek (Obligee/Owner) dalam perjanjian /

kontrak dan berjanji untuk melaksanakan pekerjaannya sesuai

dengan ketentuan-ketentuan dalam kontrak.

c) Penjamin (Surety company) adalah Pihak yang memberikan

jaminan kepada Kontraktor (Principal) atas kesanggupannya

untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan ketentuan dalam

perjanjian / kontrak dan jika tidak dilaksanakan maka Penjamin

(Surety company) akan membayar ganti rugi maximum sebesar

nilai jaminan.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Perjanjian Pokok

Kontrak

Perjanjian Tambahan (Accesoi)

Gambar 3. 2

Sebelum menerbitkan sertifikat surety bond, seorang Underwriting

terlebih dahulu mengadakan / melakukan penelitian yang lebih luas

mengenai Calon Prinsipal, mencakup:

1) Kemampuan finansial yang tercermin dari hasil analisa keuangan.

2) Management dan organisasi Calon Prinsipal (kontraktor).

3) Keahlian terhadap pekerjaan yang akan dilaksanakannya.

4) Peralatan-peralatan yang dimiliki.

5) Kapasitas Kontraktor pada saat ini untuk menyelesaikan kontrak

untuk waktu yang ditentukan.

6) Persyaratan-persyaratan hukum yang dimiliki.

PEMILIK PROYEK

(OBLIGEE/OWNER)

PENJAMIN

(SURETY COMPANY)

KONTRAKTOR

(PRINSIPAL)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bagi kontraktor yang berpengalaman telah memiliki biodata

lengkap yang dibutuhkan surety company karena biasanya dalam

pengajuan / permohonan untuk menjadi rekanan ataupun pada saat

tender, para kontraktor melampirkan biodata dimaksud.

Dari hasil analisa maka surety company akan memperoleh

gambaran mengenai risiko yang akan ditanggung. Jadi dalam

pemberian penjaminan surery bond tidak hanya didasarkan atas

analisa kwantitatif tetapi juga mencakup analisa kwalitatif, dengan

melakukan:

(a) Analisa 5C

Setiap calon prinsipal yang telah menyerahkan permohonan

surety bond dan telah dilengkapi dengan biodata, Underwriting

surety bond terlebih dahulu menganalisanya atas daasar faktor 5C,

yaitu:

(1) Character

Character ini menjelaskan keadaan yang sebenarnya dan

diharapkan prinsipal bersifat jujur dan terbuka. Dari character

ini dapat dianalisa mengenai mentality prinsipal sehingga

surety dalam menentukan judgment dapat atau tidaknya bond

diterbitkan.Walaupun untuk menganlisa character ini tidak

mudah dan bersifat subjectif tetapi hal-hal yang penting untuk

diketahui antara lain, sebagi berikut:

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Kemampuan kontraktor secara comersial

b. Kejujuran dan integritas pimpinan dan orang-orang yang

ada dalam perusahaan.

c. Opini dan untuk recomendasi.

(2) Capital

Capital disini adalah kemampuan finansial dari

kontraktor dalam membiayai pekerjaan yang dipercayakan

kepadanya. Biasanya kekuatan finansial kontraktor dapat

diketahui dengan memperhatikan hal-hal, sebagai berikut :

a. Sumber dana keuangan untuk membiayai pekerjaannya

(dana sendiri dan sumber dana yang diperoleh dari luar).

b. Besarnya modal kerja.

c. Laba dan Neraca beberapa tahun terakhir (biasanya 3 tahun

terakhir).

d. Perkembangan usaha.

e. Utang piutang yang ada hubungannya dengan likuiditas.

f. Kekayaan bersih (net worth) kontraktor dengan

memperhatikan:

1. Pengendalian biaya.

2. Pekerjaan yang tertunda.

3. Fasilitas Bank dan tingkat pinjaman.

4. Cash flow, dsb.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dari hasil analisa tersebut dapat diketahui kemampuan

prinsipal yaitu:

a) Mendapatkan keuntungan yang diharapkan.

b) Kewajiban untuk menyelesaikan kewajiban finansialnya

dengan segera.

c) Menyelesaikan kewajiban-kewajiban finansialnya pada saat

likuidasi.

(3) Capacity

Untuk mengetahui kemampuan tehnis prinsipal dalam

menyelesaikan pekerjaannya perlu diperhatikan apakah

prinsipal mempunyai kapasitas yang baik dibandingkan

dengan volume pekerjaan yang dikerjakan. Kemampuan yang

dimaksud disini mencakup:

a. Keahlian orang-orang yang ada didalam perusahaan dan

dilapaangan.

b. Pengalaman perusahaan menangani pekerjaan yang sama.

c. Proyek-proyek yang pernah diselesaikan.

d. Peralatan-peralatan / mesin-mesin yang dimiliki.

e. Pendapatan dan informasi dari orang atau perusahaan lain

mengenai prinsipal tersebut.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(4) Condition

Situasi dan kondisi yang mempengaruhi pelaksanaan

pekerjaan baik yang mendukung maupun yang dapat

mempersulit. Untuk mengetahui apakah calon prinsipal telah

memenuhi persyaratan-persyaratan suatu badan usaha, seperti:

b. Persyaratan hukum yang dimiliki, meliputi:

1. Akte notaris yang memuat tentang tujuan usaha,

anggaran dasar yang mengatur tentang permodalan dan

struktur keanggotaan pemegang saham.

2. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Surat Ijin

Usaha Jasa Kontruksi (SIUJK) bagi kontraktor.

c. Syarat-syarat tambahan lainnya yang dimiliki oleh

kontraktor secara khusus sesuai dengan bidang usahanya.

d. Past performance kontraktor atau pengalaman-pengalaman.

(5) Collateral

Pada prinsipnya surety bond tanpa collateral, dalam

pelaksanaannya tergantung dari hasil penelitian 4C tersebut

diatas. Apakah masih diperlukan agunan atau cukup hanya

dengan perjanjian ganti rugi kepada surety. Dalam

pelaksanannya di Indonesia dapat menetapkan kebijaksanaaan

untuk mengenakan collateral atas permohonan surety bond

tertentu.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Dengan mempertimbangkan kelima faktor tersebut diatas,

maka surety dapat menentukan besarnya kemampuan prinsipal

untuk melaksanakan proyek dalam batas nilai kontrak tertentu

dalam periode waktu tertentu. Batasan nilai dari kemampuan

prinsipal untuk melaksanakan suatu proyek disebut “Plafont

Jaminan”.

(b) Perjanjian Ganti Rugi Kepada Surety

Perjanjian ganti rugi kepada surety adalah suatu bentuk

perjanjian yang ditandatangani oleh prinsipal dan indemnitor

yang menyatakan bahwa prinsipal dan indemnitor akan

membayar kembali ganti rugi (klaim) yang telah dibayarkan oleh

surety kepada obligee sebagai akibat dari kegagalannya.

Apabila ternyata dikemudian hari prinsipal mengalami

wanprestasi (tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada obligee

sesuai dengan kontrak) dan surety company membayar klaimnya

kepada obligee, maka perjanjian ganti rugi kepada surety tersebut

dapat dipergunakan oleh surety company untuk menuntut haknya

kepada prinsipal untuk memperoleh kembali recovernya. Yang

boleh menjadi indemnitor dalam perjanjian ganti rugi adalah:

(1) Pihak yang menyadari dan bertanggung jawab penuh atas apa

yang dijaminnya.

(2) Harus mengenal apa yang dikerjakan prinsipal.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) Berkepentingan atas selesainya pekerjaan dengan baik.

(4) Dapat dipercaya dan bersedia mengganti kerugian.

(c) Proses Akseptasi

Secara umum untuk tahapan-tahapan yang dilakukan oleh

seorang underwriter dalam proses akseptasi surety bond adalah:

(1) Mengisi formulir permohonan surety bond.

a. Surat permohonan penerbitan surety bond diatas Kop Surat

Perusahaan yang berisi keterangan mengenai:

1. Nama Principal

2. Alamat Lengkap

3. Nama Obligee

4. Alamat Lengkap

5. Jenis Jaminan

6. Nama Pekerjaan / Proyek

7. Lokasi Pekerjaan / Proyek

8. Nilai Pekerjaan / Kontrak / Pagu

9. Nilai Jaminan

10. Jangka Waktu Periode

b. Dokumen pendukung

Dokumen pendukung sesuai dengan jenis penerbitan surety

bond, yaitu:

1. Jaminan penawaran

2. Jaminan pelaksanaan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Jaminan uang muka

4. Jaminan pemeliharaan

(2) Survey Lapangan

Survey lapangan dapat dilakukan untuk melihat lebih jelas

mengenai:

a. Keadaan yang sebenarnya mengenai calon prinsipal.

b. Keadaan dilapaangan (proyek) untuk mengetahui sejauh

mana yang telah dilaksanakan / dikerjakan (prestasi)

prinsipal.

c. Peralatan-peralatan yang dimiliki dan dipergunakan untuk

menyelesaikan proyek.

(3) Analisa Data

Menganalisa informasi dan dokumen-dokumen

pendukung akseptasi, biasanya yang utama dianalisa adalah

“3C” yaitu character, capacity dan capital.

(4) Keputusan Underwriting

Berdasarkan hasil analisa tersebut diatas, maka

underwriter akan menentukan apakah permohonan surety bond

tersebut dapat dipenuhi atau tidak.

(d) Penetapan Besarnya Service Charge

Besarnya service charge yang akan dibebankan kepada principal

pada prinsipnya tergantung pada, antara lain:

(1) Jenis bond yang diminta

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2) Jangka waktu penjaminan (bond)

(3) Nilai jaminan

Penentuan besarnya service charge pada dasarnya juga

dipengaruhi oleh:

a. Hasil analisa kuantitatif dan kualitatif.

b. Apakah prinsipal tersebut relasi lam atau baru.

c. Kesediaan prinsipal memberikan collateral.

(e) Hak dan Kewajiban Surety

(1) Surety berhak atas pembayaran service charge segera setelah

sertifikat surety bond ditandatangani oleh surety dan

principal.

(2) Setelah ditandatangani sertifikat surety bond dan diserahkan

kepada principal, maka jaminan berlaku dan mempunyai

“akibat hukum” sepenuhnya.

(3) Surety bertanggung jawab menjamin setiap kerugian yang

disebabkan oleh keingkaran, kelalaian, atau kegagalan

principal dalam melaksanakan kewajibannya sesuai

perjanjian / kontrak kerja.

(4) Surety tidak bertanggung jawab atas kerugian yang

disebabkan oleh:

a. Bencana alam (yang dinyataka bencana nasional).

b. Risiko politik.

c. Reaksi nuklir, radio aktif, radiasi.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2. Strategi pemasaran PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo dalam

menghadapi perusahaan-perusahaan baru yang terkait dalam produk

surety bond.

Produk surety bond lebih dititik beratkan pada strategi

pemasarannya. Karena surety bond yang sifatnya sudah paten produk

dari pemerintah maka dalam hal ini Lembaga Keuangan Asuransi

hanya bisa mengembangkan produk surety bond dalam hal strategi

pemasaran.

Strategi pemasaran yang digunakan PT. Asuransi Jasa Indonesia

Cabang Solo dalam usaha memasarkan produk surety bond kepada

perusahaan-perusahaan baru yang terkait dengan program STP yang

dilakukan secara kontinue, yaitu:

a) Segmentasi (Pengelompokan)

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang

bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-satuan pasar

(segmen pasar) yang bersifat homogen. Segmentasi pasar ini

merupakan suatu falsafah yang berorientasi pada konsumen.

Falsafah ini menunjukan usaha untuk meningkatkan ketepatan

penetapan sasaran dari suatu perusahaan.

Perusahaan yang mengidentifikasi segmen pasarnya harus

bisa mengevaluasi berbagai segmen dan memutuskan berapa

banyak segmen yang akan dimasuki. Ada dua faktor penting yang

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mesti diperhatikan dalam melakukan evaluasi segmen pasar, yaitu

daya tarik segmen secara keseluruhan dan sumberdaya perusahaan.

Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jasa

Indonesia dalam mengelompokkan target pemasarannya yang

menjadi konsumen. Konsumen PT. Asuransi Jasa Indonesia

Cabang Solo dalam produk surety bond yaitu:

1) Badan Usaha atau yang bergerak dibidang kontruksi atau

bidang jasa.

Contoh : PT. Wika

2) Pemasaran terbatas pada kondisi pilihan salah satu pihak

obligee (pemilik proyek).

3) PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo lebih mengutamakan

tender dari pemerintah dari pada swasta dikarenakan resiko

yang diambil lebih rendah.

b) Targetting (Target)

Mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian memilih

salah satu dari segmen pasar atau lebih untuk dilayani. Menetapkan

pasar sasaran dengan cara mengembangkan ukuran-ukuran dan

daya tarik segmen, kemudian memilih segmen sasaran yang

diinginkan oleh perusahaan. Segmen yang ditargetkan oleh

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemasaran ini dapat lebih memanfaatkan perusahaan dalam

memasarkan produk yang dimiliki oleh perusahaan.

Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jasa

Indonesia Cabang Solo pada saat melakuka tender dalam jaminan

biaya. Target pemasarn produk surety bond PT. Asuransi Jasa

Indonesia diambil 30% dari pasar tender.

c) Positioning (Posisi)

Positioning pasar adalah menentukan posisi dalam

persaingan yang kompetitif untuk produk atau suatu pasar. Produk

atau jasa diposisikan pada posisi yang diinginkan oleh nasabah,

sehingga dapat menarik minat nasabah untuk membeli produk atau

jasa yang ditawarkan.

Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jasa

Indonesia Cabang Solo dalam menempatkan target usahanya yaitu

dengan:

1) Pelayanan

PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo sebagai pelayan

jaminan terjadinya resiko yang tidak diinginkan oleh salah satu

pihak.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Back up asuransi

PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo juga menggunakan

reasuransi dalam melakukan asuransi yang terlalu besar

resikonya.

PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo juga

mendistribusikan produk surety bond secara langsung melalui

asosiasi perusahan dan membina ketrampilan agen dalam aspek

produk serta pembinaan kepada pemilik proyek atau asosiasi yang

bersangkutan dengan produk surety bond. Bukan kontraktor atau

obligee yang menggunakan produk surety bond ini tetapi sekarang

berkembang dikalangan Perusahaan-perusahaan, Pemborong yang

punya wadah, Bank serta Pembiayaan kredit.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembahasan dari “Analisis Produk Surety Bond Pada PT. Asuransi Jasa Indonesia

Cabang Solo”dapat disimpulka bahwa:

Surety bond merupakan produk paten dari pemerintah, yang kemudian

dalam pemasarannya dilakukan oleh Lembaga Keuangan Asuransi. Perusahaan

asuransi dalam hal ini mempunyai strategi pemasaran tersendiri dalam

menghadapi munculnya perusahaan-perusahaan baru terkait dengan produk surety

bond.

PT. Asuransi Jasa Indonesia adalah salah satu perusahaan asuransi yang

memasarkan produk surety bond, dan pemasarannya dilakukan oleh salah satu

perusahaan cabangnya yaitu PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo, dalam

menghadapi munculnya perusahaan-perusahaan baru yang terkait dengan produk

surety bond maka PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo menggunakan usaha

strategi pemasaran STP, yaitu:

a. Segmentasi (Pengelompokan)

Pengelompokan yang dilakukan PT. Asuransi Jasa

Indonesia yaitu mengelompokkan target pemasarannya yang

menjadi konsumen.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Targetting (Target)

Target yang dilakukan PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang

Solo pada saat melakukan tender dalam jaminan biaya.

Target pemasarn produk surety bond PT. Asuransi Jasa Indonesia

diambil 30% dari pasar tender.

c. Positioning (Posisi)

Strategi pemasaran yang dilakukan PT. Asuransi Jasa

Indonesia Cabang Solo dalam menempatkan target usahanya.

B. Saran

Saran yang dapat diberikan penulis bagi produk surety bond pada PT.

Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo, yaitu:

1. PT. Asuransi Jasa Indonesia harus tetap menjaga hubungan baik

dengan kontraktor (principal) dan pemilik proyek (obligee). PT.

Asuransi Jasa Indonesia juga harus merangkul dan menarik perhatian

pengusaha-pengusaha baru supaya bisnis surety bond lebih diketahui

oleh pihak-pihak yang terkait.

2. PT. Asuransi Jasa Indonesia Cabang Solo harus menambah strategi-

strategi pemasarannya,supaya pemasaran produk surety bond tidak

hanya dikenal dikalangan pengusaha atau kontraktor (principal) dan

pemilik proyek (obligee) saja tetapi di kenal dan berkembang

dikalangan masyarakat luas supaya bisnis surety bond ini dapat

dimanfaatkan dan digunakan semua orang.