ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN ... · BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN...
Transcript of ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN ... · BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN...
i
ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN
BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN
STUDI KASUS PADA PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
.
SKRIPSI
Dilakukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Progrm studi Manajemen
Disusunn oleh :
EDI PURNAMA AGUS
NIM : 012214238
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
SKRIPSI
ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN
BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN
STUDI KASUS PADA PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Disusun oleh :
EDI PURNAMA AGUS
NIM : 012214238
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I
Dra. Diah Utari. B.R, M.Si. Tanggal : 5 Februari 2007
Pembimbing II
Drs. G. Hendra Poerwanto., M.si Tanggal : 5 Februari 2007
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO
T
uhan membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing -masing.
Hati manusia memikir -mikir jalannya, tetapi Tuhanlah yang menentukan
arahnya.
A
palah arti suatu keberhasilan jika keberhasilan itu dilakukan tidak jujur.
Nilai yang begitu sempurna berasal dari kerja keras, tekun dan ulet.
K
arena masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak akan hilang.
Setiap orang pernah gagal tetapi dalam kegagalan itu jadikanlah sebagai
pelajaran untuk menuju lebih baik
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Kepada:
1. Alm. Papah, Mamah,I’Ong, dan Agie tercinta
2. Caroline Widyastuti Tersayang
3. Teman-teman Terbaikku
4. Almameterku Sanata Dharma
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyataka dengan sesungguhnya bahwa yang saya tu lis ini tidak memuat
karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dari kutipan dan daftar
pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, Februari 2007
Penulis
Edi Purnama Agus
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRAK
ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN
BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN
Studi Kasus Pada PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Edi Purnama Agus
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2007
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan prestasi laporan
keuangan perusahaan bila dilihat dari tingkat likuiditas, leverage, aktivitas, profitabilitas
dan kenaikan/penurunan pos -pos yang ada dalam lapoan neraca dan laporan rugi laba
pada PT Ades Alfindo Puterasetia bk dari tahun 1999 sampai tahun 2002. Jenis Peneli tian
yang dilakukan adalah studi kasus pada PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk, yang datanya
diperoleh dari Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan cara meneliti dokumen.
Teknik anal isis data yang digunakan adalah analisis rasio keuangan, analisis indeks,
common-size, dan Du Pont.
Setelah melakukan perhitungan analisis, penulis membandingkan rasio
perusahaan –perusahaan tersebut dengan memberikan rangking dan poin. Perusahaan
yang berada pada rangking pertama untuk setiap rasio perusahaan memiliki poin 2 dan
rangking kedua memiliki poin 1. Perbandingan analisis rangking ini terfokus hanya pada
analisis rasio keuangan saja seperti rasio likuiditas, leverege, aktivitas dan probabilitas.
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRACT
THE COMPANY ACHIEVEMENT ANALYSIS
PURSUAN TO ANNUAL MONETARY RATIO
Case Study at PT Ades Alfindo Puteasetia Tbk
Edi Purnama Agus
SANATA DHARMA UNIVERSITY
YOGYAKARTA
2007
The aim of the research was to identify growth of company financial statement
achievement as seem from the liquidity, leverage, activity, and earning power rations
from the year 1999 up to 2002. The data were gathered by documentation at Sanata
Dharma University of Yogyakarta. The data analysis used were financial ratio, index
analysis, common-size analysis and du pont analysis.
Technique data collecting the used by checking document. Technique analyse
data the used is monetary ratio analysis, index analysis, common -size, and du pont.
Having taken steps calculation of analysis, writer compare company ratio - the
company by giving and rangking o f poin. Company residing in at first rangking to
each;every company ratio have poin 2 and second rangking owning poin 1. Comparison
of analysis of rangking this is focused only just monetary ratio analysis like ratio of
likuiditas, leverege, probability and activity.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus yang telah meimpahkan
kasih dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini walaupun
dengan susah payah. Oleh karena itu dalam penulisan skripsi ini, penulis sangat
menyadari begitu bayak mendapatkan dorongan, bimbingan, bantuan dan dukungan dari
banyak pihak dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Dalam kesempatan ini maka penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.s, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Dra. Diah Utari. BR, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan
waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. G. Hendra Poerwanto., M.si , selaku Kepala Program Studi Fakultas
Ekonomi Manajemen Universitas Sanata Dha rma sekaligus selaku Dosen
Pembimbing II yang telah membantu dan meluangkan waktunya untuk membimbing
dan memberikan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skrisi ini.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi yang telah memberikan pengajaran
ilmu pengetahuan serta seluruh Saf Non Edukatif Fakultas Ekonomi yang telah
banyak membantu.
5. Untuk Almarhum Papah, Mamah serta Kakakku dan Adikku yang telah senantiasa
memberikan kebutuhan, perhatian, doa dan cintanya padaku.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
6. Untuk insipirasi, impian , semangat, kemauan dan akal sehatku yang menumbuhkan
niat untuk meyelesaikan semuanya ini dalam diriku.
7. Untuk kekasihku Caroline yang senantiasa memberikan semangat, doa, dorongan dan
kasih sayangnya untuk menyelesaikan skripsi ini, thank’s my love.
8. Untuk temanku Iwan Hardiyanto, Cristin, Andru, Wira, Ari,. serta Geblos Gank thank
atas semuanya.
9. Untuk teman-temanku dikos Sony, Johan, Aan, Tedi, Eko,Angga, Geges, Iwe, dan
Jony terima kasih atas semua bantuannya.
10. Untuk teman-teman gerejaku terima kasih atas spirit dan doanya.
11. Untuk teman-teman dikampus yang lagi berjuang ayo semangat serta teman -teman
yang belum disebutkan satu per satu terima kasih semuanya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan penelitian ini masih jauh dari
sempurna. Hal ini mengingat keterbatasan kemampuan penulis.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca.
Semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya.
Yogyakarta, 5 Februari 2007
Edi Purnama Agus
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….......i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………………ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………………….iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………….iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………………………..vi
ABSTRAK……………………………………………………………………………..vii
ABSTRACT……………………………………………………………………………viii
KATA PENGANTAR………………………………………………………………….ix
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….xiv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………………………..……1
B. Perumusan Masalah………………………………………………………….….……4
C. Batasan Masalah…………………………………………………………………..….4
D. Tujuan Penelitian ………………………………………………………………….…5
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………………………...5
F. Sistematika Penulisan…………………………………………………………….…..5
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………………....7
A. Pengertian Rasio Keuangan………………………………………………………….7
B. Laporan Keuangan…………………………………………………………..………13
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
C. Analisis Rasio Keuangan……………………………………………………………17
D. Analisis Du Pont…………………………………………………………………….21
E. Analisis Trend/Indeks……………………………………………………………….23
F. Analisis Common-Size………………………………………………………………23
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………………..24
A. Jenis Penelitian……………………………………………………………………...24
B. Waktu dan Lokasi Penelitian………………………………………………………..24
C. Subyek dan Obyek Penelitian……………………………………………………….24
D. Jenis dan Sumber Data………………………………………………………………25
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran…………………………………………….......25
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……………………………………..37
A. Lokasi Perusahaan…………………………………………………………………..37
B. Sejarah Singkat PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk………………………………....37
C. Gambaran Anak Perusahaan PT Pamargha Indojatim………………………………39
D. Maksud dan Tujuan Perseroan………………………………………………………40
E. Manajemen dan Peng awasan………………………………………………………...40
F. Ikatan-ikatan dengan Perusahaan lain……………………………………………….41
G. Gambaran PT Aqua Golden Mississippi Tbk……………………………………….42
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN…………………………………….48
A. Analisis Rasio Keuangan…………………………………………………………….49
B. Analisis Trend/Indeks………………………………………………………………..73
C. Analisis Common-Size……………………………………………………………….84
D. Analisis Sistem Du Pont……………………………………………………………..96
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
E. Penilaian Prestasi Perusahaan Secara Keseluruan melalui Rasio Keuangan……....102
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN……………………….108
A. Kesimpulan………………………………………………………………………...108
B. Saran………………………………………………………………………………..115
C. Keterbatasan………………………………………………………………………..116
Daftar Pustaka
Lampiran
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
V.1 Perbandingan Current ratio dengan rasio Industri…………………………48
V.2 Perbandingan quick ratio dengan rasio industri……………………………50
V.3 Perbandinan Total Debt to Total Assets Rati0 dengan rasio industri………52
V.4 Perbandingan Net Worth to Total Assets dengan rasio industri……………54
V.5 Perbandingan Rentabilitas eknomi dengan rasio industri…………………..56
V.6 Perbandingan Return on equity dengan rasio industri………………………58
V.7 Perbandingan Rate of Return on Investmen dengan rasio industri………….60
V.8 Perbandingan Operating Profit Margin denga rasio industri………………..62
V.9 Perbandingan Net Profit Margin dengan rasio Industri……………………..64
V.10 Perbandingan Perputaran perseiaan dengan rasio industri…………………66
V.11 Perbandingan Periode rata-rata persediaan dengan rasio industri…………68
V.12 Perbandingan Perutaran piutang dengan rasio industri…………………….70
V.13 Perbandingan Periode rata-rata pengumpulan piutang dengan rasio
Industri……………………………………………………………………..72
V.14 Perhitungan Trend/Indeks Neraca……………………………………….…75
V.15 Perhitungan Trend/Indeks laporan Rugi Laba……………………………...81
V.16 Perhitungan Analisis Common-sizepada Neraca……………………………84
V.17 Perhitungan Analisis Common-size pada Laporan Rugi Laba………………86
V.18 Penilaian prestasi Ras io keuangan tahun 1999………………………..……102
V.19 Penilaian prestasi Rasio keuangan tahun 2000………………………..……104
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
V.20 Penilaian Prestasi Rasio Keuangan tahun 2001………………………………105
V.21 Penilaian prestasi Rasio keuangan tahun 2002………………………………106
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
V.1 Garfik Current ratio……………………………………………………………49
V.2 Grafik Quick ratio…………………………………………………..…………51
V.3 Grafik Total debt to total ratio…………………………………………….…..53
V.4 Grafik Net worth to Total Assets………………………………………..…….54
V.5 Grafik Rentabilitas Ekonomi…………………………………………….…….57
V.6 Grafik Return on Equity………………………………………………………59
V.7 Grafik Return on Investment………………………………………………….61
V. 8 Grafik Opeating Profit Margin……………………….………………………63
V.9 Grafik Net Profit Margin……………………………...………………………65
V.10 Gafik Perputaran Persediaan…………………………………………………67
V.11 Grafik Periode rata-rata Perputaran Persediaan………………………...……69
V.12 Grafik Perputaran Piutang……………………………………………..…….71
V.13 Graffik Periode rata-rata Pengumpulan Piutang……………………………..73
V.14 Grafik Persentase Indeks Aktiva Lancar…………………………………….76
V.15 Grafik Presentase Indeks Aktitva Tetap……………………………………..77
V.16 Grafik Persentase Indeks Hutang Lancar………………………………….....78
V.17 Grafik Persentase Hutang Tidak Lancar……………………………………...79
V.18 Grafik Persentase Indeks Laba Kotor………………………………………...82
V.19 Grafik Persetase Indeks Laba Bersih………………………………………....83
V.20 Grafik Persentase Indeks Harga Pokok Penjualan……………………………84
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
V.21 Perhitungan Analisis Du Pont tahun 1999…………………………………..96
V.22 Perhitungan Analisis Du Pont tahun 2000…………………………………..98
V.22 Perhitungan Analisi s Du Pont tahun 2001…………………………...……..100
V.23 Perhitungan Analisis Du Pont tahun 2002………………………...………..102
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan suatu perusahaan tidak hanya dapat dilihat dari hasil ekspansi atau
perolehan laba dari hasil penjualan produk perusahaannya tetapi juga dari hasil
perhitungan-perhitungan laporan keuangan yang digunakan untuk menilai suatu prestasi
perusahaan. Oleh karena itu, untuk mengetahui perkembangan yang sebenarnya perlu
adanya suatu analisis, sehingga bisa diketahui apakah tindakan atau kebijakan perusahaan
yang ditempuh sudah tepat atau belum.
Alat yang sering digunakan untuk mengetahui kondisi perusahaan adalah laporan
keuangan. Banyak teknik-teknik analisis termasuk yang melibatkan berbagai rasio
keuangan, tersedia untuk penilaian prestasi perusahaan seperti perhitungan Neraca dan
laporan rugi/laba. Neraca menggambarkan nilai aktiva, kewajiban dan modal yang
dimiliki perusaaan pada akhir tahun sed angkan laporan rugi/laba menggambarkan hasil
operasi yang dicapai perusahaan selama satu tahun. Akan tetapi, perlu disadari bahwa
teknik yang berbeda akan menggambarkan secara nyata perhitungan rasio yang kemudian
dapat menilai suatu prestasi perusahaan. Suatu rasio dapat mengaitkan keseluruhan dari
data laporan keuangan, seperti laba bersih terhadap total aktiva atau kewajiban lancar
terhadap aktiva lancar. Dengan menganalisis data keuangan tahun -tahun lalu (data
historis) dapat diketahui kelemahan -kelemahan dari perusahaan sehingga perusahaan di
tahun yang akan datang dapat memperoleh hasil yang cukup baik (Bambang Riyanto,
1995:328).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Tidak ada upaya menilai prestasi perusahaan yang dapat memberi jawaban yang
mutlak. Setiap pandangan yang diperoleh bersifa t relatif karena kondisi dan operasi
perusahaan sangat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain . Perbandingan dan
standar berdasarkan prestasi masa lalu sulit dalam perusahaan yang besar dimana
informasi menurut setiap jalur bisnisnya biasanya t erbatas. Penyesuaian akuntansi dari
berbagai jenis usaha menimbukan komplikasi lebih lanjut (Erich A. Helfert, 1993:53).
Analisis rasio keuangan melibatkan dua tipe perbandingan. Pertama, kita dapat
membandingkan rasio saat ini dengan rasio yang lalu atau dengan rasio yang akan datang
untuk perusahaan yang sama, misalnya current ratio (rasio antara aktiva lancar dan utang
lancar) tahun ini dapat dibandingkan dengan current ratio tahun sebelumnya. Kedua,
rasio keuangan disusun selama beberapa tahun, analisis dapat mempelajari komposisi
perubahan dan menentukan apakah ada peningkatan atau penurunan dalam kondisi dan
prestasi keuangan perusahaan selama waktu yang dianalisis (Agus Sabardi, 1994:102).
Tingkat kesehatan keuangan sangat penting dalam menentukan pro spek dan prestasi
perusahaan baik di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Banyak pribadi dan
kelompok yang berbeda berkepentingan dalam keberhasilan dan kegagalan suatu
perusahaan tetrtentu. Yang paling utama adalah pemilik (investor), manajer, pemberi
pinjaman dan kreditor, karyawan, organisasi pekerja, lembaga pemeritah dan masyarakat
secara umum. Kelompok-kelompok ini berbeda pandangannya tentang hasil dan prestasi
perusahaan dan seringkali menggunakan data melebihi data keuangan guna memasukka n
nilai -nilai yang lebih luas dan tak berwujud. Dalam penilaian mereka terhadap rasio -rasio
keuangan seperti rasio likuiditas , leverage, rentabilitas dan profitabilitas serta analisis
Common-Size, untuk analisis common-size komponen dalam laporan rugi -laba dan neraca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
dinyatakan dengan persentase. Pada laporan rugi-laba dipersentasekan ke penjualan
sedangkan pada neraca dipersentasikan ke aktiva dan pasiva dan besarnya persentase
pada tahun yang dievaluasikan kemudian dibandingkan dengan persentase tahun
sebelumnya (H. Basri, 2000:275) serta penggunaan sistem teknik Du Pont.
Adanya analisis data di atas sangat membantu manajemen dalam menilai kebijakan
perusahaan selama periode yang telah dijalani serta membantu dalam pengambilan
keputusan untuk periode selanjutnya. Disamping itu manajemen dapat mengetahui faktor -
faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
Prestasi suatu perusahaan dapat optimal bila operasi usahanya efektif dan efisien. Bila
prestasi perusahaan tersebut baik maka perusahaan tidak hanya sekedar “melangsungkan
hidupnya” tetapi juga dapat tumbuh dan menguntungkan. Pretasi perusahaan dapat dilihat
dari rasio-rasio keuangan tahunan yang dibuat setiap akhir periode.
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul “ ANALISIS PRESTASI PERUSAHAAN
BERDASARKAN RASIO KEUANGAN TAHUNAN”, Studi Kasus pada PT Ades
Alfindo Putrasetia Tbk.
B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah prestasi perusahaan jika dilihat dari rasio -rasio keuangan perusahaan,
analisis common-size, analisis indeks dan teknik du pont selama periode 1999-2002?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
5. Batasan Masalah
Prestasi perusahaan dapat dilihat melalui laporan keuangan neraca dan laporan rugi -
laba. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis prestasi perusahaan d engan
menggunakan analisis rasio likuiditas (terbatas pada current ratio dan quick ratio),
rasio Leverage (terbatas pada Total Debt to Total Assets Ratio, Total Debt to Equity
Ratio, Long Term Debt to Equity Ratio, Time Interest Earned), rasio aktivitas
(terbatas pada Inventory Turnover, periode rata-rata perputaran persediaan,
perputaran piutang dan periode rata-rata pengumpulan piutang), rasio profitabilitas
(terbatas pada Gross Profit Margin, operating profit Margin Ratio, Net Profit Margin
Ratio, Return on Investment, Return on Equity dan Operating Income on Operating
Assets), rasio rentabilitas (terbatas pada Return on Total assets, Return on Networth,
Net Profit to Assets). Selain itu analisis Common-Size dan penggunaan teknik Du
Pont serta rasio-rasio yang sesuai dengan kebutuhan analisis. Untuk mengetahui
tingkat kenaikan dan penurunan dari pos -pos yang ada dalam neraca dan laporan rugi
laba dihitung dengan menggunakan metode analisis indeks yang kemudian akan
dibandingkan dengan rata -rata industrinya.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana prestasi keuangan
perusahaan jika dilihat dari Laporan Keuangan perusahaan selama periode 1999 -
2002?
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membe rikan informasi kepada perusahaan untuk
mengetahui dan memahami perkembangan kondisi keuangan serta prestasi
perusahaan.
2. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah bahan bacaan bagi pihak -pihak yang
membutuhkan dan dihar apkan dapat menambah referensi perpustakaan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan penerapan dan pengalaman dalam memadukan teori -teori
yang diperoleh selama kuliah dengan keadaan sesungguhnya di perusahaan.
E. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, batasan masalah, perumusan masalah,
tujuan penelitian , manfaat peneletian dan sistematika penulisan.
BAB II. LANDASAN TEORI
Bab ini mengemukakan teori -teori yang mendukung permasalahan dan
pembahasan dari hasil st udi pustaka. Uraian yang terdapat pada bab ini akan
digunakan sebagai dasar pengolahan data.
BAB III. METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subyek
dan obyek penelitian, data yang dicari, teknik analisi s data dan teknik
pengumpulan data.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini mengemukakan gambaran umum perusahaan di mana penelitian
dilakukan, yang meliputi lokasi perusahaan, riwayat singkat perusahaan, dan
maksud dan tujuan perseroan.
BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini memuat data, analisis data, dan pembahasan.
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dari hasil analisis data dan saran yang diususlkan
penulis kepada perusahaan sehubungan dengan obyek penelitian dan keterb atasan
penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Rasio Keuangan
1. Pengertian Rasio keuangan
Rasio keuangan merupakan suatu metode dan teknik analisis yang digunakan untuk
mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan seperti laporan
rugi laba dan neraca sehingga dapat diketahui perubahan –perubahan dari masing -masing
pos dalam laporan keuangan dan rasio tersebut bisa membandingkan suatu prestasi
keuangan dari tahun ke tahun.
Ada berbagai teknik analisis yang dapat digunakan dalam analisis untuk menghitung
rasio keuangan seperti rasio likuiditas , rasio leverage, rasio rentabilitas , rasio
profitabilitas, rasio aktivitas. Adapun perhitungan untuk mengukur return on investment
untuk mengukur suatu prestasi perusahaan yang digunakan oleh penelit i yaitu teknik Du
pont.
Untuk menilai posisi perusahaan pada suatu waktu tertentu maupun operasinya
selama beberapa periode diperlukan sebuah perhitungan rasio keuangan yang akurat
sehingga prestasi keuangan dari tahun ke tahun dapat diukur dan diketahui apakah
prestasi keuangan perusahaan tersebut baik, konstan atau sebaliknya buruk. Rasio
keuangan disini dirancang untuk membantu mengevaluasi laporan keuangan perusahaan
serta mengukur seberapa baik prestasi perusahaan dapat diketahui.
Analisis rasio keuan gan menyangkut dua jenis perbandingan. Pertama analisis dapat
membandingkan rasio saat ini dengan rasio -rasio di masa lalu dan di harapkan di masa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang akan datang akan memperoleh tingkat perbandingan yang relatif lebih baik daripada
masa sebelumnya. Metode-metode pembanding kedua adalah membandingkan rasio -rasio
suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya yang sejenis dan kira -kira sama ukurannya
atau dengan rata-rata industri pada saat yang sama. Perbandingan semacam itu
memberikan pemahaman atas prestasi dan kondisi finansial suatu perusahaan (Budi
Raharjo;1993:10).
Adapun macam-macam rasio keuangan yaitu (Suad Husnan; 1989 : 54-73) :
Rasio Likuiditas
1). Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Ratio yaitu membandingkan total aktiva lancar dengan utang lanc ar.
Aktiva lancar pada umumnya terdiri atas kas, surat berharga, piutang, dan
persediaan. utang lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel , utang pajak
dan lain -lain. Rumusnya adalah:
aktiva lancar
Current Ratio = -----------------
Hutang lancar
2). Rasio Cepat (Quick Ratio)
Quick Ratio yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar dan tidak memperhitungkan persediaan karena
perusahaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai kas,
walaupun mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Rumusnya
adalah:
Aktiva lancar - persediaan
Quick ratio = ---------------------------------
Hutang lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Rasio Leverage
1). Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio hutang atas aktiva )
Rasio jumlah hutang dibagi dengan jumlah aktiva adalah perbandingan
jumlah seluruh hutang perusahaan terhadap kekayaan atau aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan. Rumusnya adalah ;
Jumlah hutang
Rasio hutang atas aktiva = ---------------------
Jumlah aktiva
2). Rasio modal atas Hutang (networth to total debt )
Rasio ini membandingkan antara modal sendiri perusahaan dengan jumlah
seluruh hutang (baik jangka pendek mau pun jangka panjang). Dari hasil
perhitungan rasio modal atas hutang akan diketahui kemampuan
perusahaan untuk menjamin hutangnya dengan menggunakan modal
sendiri. Rumusnya adalah :
Total Modal Sendiri
Rasio modal atas hutang = -----------------------
Total Hutang
Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas
1). Imbalan Modal Perusahaan
Rentabilitas ekonomi (ROA = return on total assets atau earning power of total
investment ) adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya dan pajak
dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan dengan seluruh modal y ang ada didalamnya untuk
menghasilkan keuntungan. Rumusnya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Laba sebelum biaya bunga
dan pajak
Imbalan Modal Perusahaan = -------------------------------------
Jumlah aktiva perusahaan
2). Imbalan Modal Sendiri
Rentabilitas modal Sendiri ( Return On Equity = ROE) adalah perbandingan
antara keutungan bersih perusahaan dengan modal sendiri. Rasio ini
menunjukkan bagian keuntungan yang berasal dari modal sendiri dan sering di
pakai oleh para investor dalam pembelian saham suatu perusahaan (karena
modal sendiri menjadi bagian pemilik). Rumusnya a dalah :
Laba bersih
Imbalan Modal Sendiri = ----------------------
Jumlah modal sendiri
3). Rasio keuntungan bersih atas aktiva
Rasio keuntungan bersih terhadap jumlah aktiva ( ROI = rate of return on
investment /net profit to assets) adalah perbandingan antara keuntungan bersih
perusahaan dengan seluruh aktiva perusahaan. Rumusnya adalah :
Keuntungan bersih Keuntungan bersih
atas jumlah aktiva = -------------------------------
Penjualan bersih
4). Marjin Laba Usaha
Marjin laba usaha (operating profit ratio ) adalah perbandingan antara laba
usaha (penjualan dikurangi harga pokok penjualan, dikurangi biaya
administrasi dan umum) dengan penjualan bersih. Rumusnya adalah :
Laba usaha
Marjin Laba Usaha = -------------------------
Penjualan bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
5). Marjin Laba Bersih
Marjin laba bersih ( net profit margin) perbandingan antara laba bersih (laba
sesudah biaya bunga dan pajak) dengan penjualan bersih perusahaan. Marjin
keuntungan digunakan untuk mengetahui efisisensi perusahaan dengan
melihat pada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan penjualan.
Marjin keuntungan tinggi apabila kenaikan penjualan relatif besar daripada
kenaikan biaya usaha. Rumusnya adalah :
Laba bersih
Marjin Laba Bersih = ---------------------------
Penjualan bersih
Rasio Aktivitas
1). Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah perbandingan antara jumlah
penjualan dengan rata-rata jumlah persediaan selama satu tahun.
Jumlah penjualan
Perputaran persediaan = ---------------------------------
Rata-rata persediaan
2). Periode rata-rata perputaran persediaan
Periode rata-rata perputaran persediaan adalah lamanya dana yang tertanam dalam
persediaan selama satu periode perputaran. Rumusnya adalah :
Jumlah penjualan
Periode rata-rata = -----------------------------
perputaran persediaan Perputaran persediaan
3). Perputaran Piutang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Perputaran piutang adalah perbandingan antara jumlah penjualan selama satu
tahun dengan rata-rata jumlah piutang selama satu tahun. Rumusnya adalah :
penjualan
Perputaran piutang piutang = --------------------------
Rata-rata piutang
4). Periode rata-rata pengumpulan piutang
Periode rata-rata pengumpulan piutang adalah piutang kali jumlah hari dalam satu
tahun dengan perputaran piutang. Rumusnya adalah :
360 hari
Periode rata-rata pengumpulan piutang = --------------------------
Perputaran piutang
D Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah ringkasan dari suatu proses pencatatan transaksi -
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku tersebut. Laporan keuangan ini dibuat
manajemen dengan tujuan mempertanggung -jawabkan tugas-tugas yang dibebankan oleh
para pemilik perusahaan (Zaki, Baridwan, 1993:17). Disamping itu laporan keuangan
dapat juga digunakan untuk memenuhi tujuan lain yaitu sebagai laporan kepada pihak -
pihak diluar perusahaan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya akan meliputi neraca, laporan rugi/laba,
laporan perubahan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan (Dwi Prastowo, 1995:16). Dua jenis
laporan keuangan (utama) yang umumnya dibuat oleh setiap perusahaan adalah ; neraca
dan laporan rugi/laba (dan biasanya dengan laporan perubahan modal), yang masing -
masing dijelaskan sebagai berikut (Dwi Prastowo, 1995:16) :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
a. Neraca (Balance Shee t)
Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai posisi keuangan
(aktiva, kewajiban, dan ekuitas) perusahaan pada saat tertentu).
b. Laporan rugi/laba
Laporan keuangan yang memberikan informasi mengenai kemampuan
(potensi) perusahaan dalam menghasilkan laba (prestasi) selama periode
tertentu.
2. Tujuan Laporan keuangan
Adapun tujuan dari laporan keuangan (Standar Akuntansi keuangan, 1994:5)
adalah :
a. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, prestasi keuangan
dari tahun ke tahun, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dan pengambil keputusan ekonomi.
b. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian
besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan
dari kejadian masa lalu (historis).
c. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan
kepadanya.
Laporan keuangan disusun untuk menyediakan informasi mengenai posisi
keuangan dan prestasi keuangan suatu perusahaan dari tahun ke tahun yang bermanfaat
bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Informasi mengenai posisi keuangan, prestasi dan perubahan possi keuangan dari
tahun ke tahun sangat diperlukan untuk dapat melakukan evaluasi atas kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas (dan setara kas), dan waktu serta kepastian dari hasil
perhitungan laporan keuangan dalam satu tahun. Posisi keuangan perusahaan dipengaruhi
oleh sumber daya yang dikendalikan, st ruktur keuangan likuiditas dan solvabilitas serta
kemampuan beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
Pada rasio profitabilitas diperlukan untuk menilai perubahan potensial sumber
daya ekonomi yang mungkin dikendalikan di masa yang akan datang, sehingga dap at
memprediksikan kapasitas perusahaan dalam beroperasi serta merumuskan efektivitas
perusahaan dalam memanfaatkan tambahan sumber daya.
3. Unsur-unsur Laporan Keuangan
Unsur-unsur laporan keuangan yang berkaitan langsung dengan pengukuran
posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan modal. Sedangkan unsure yang berkaitan
dengan pengukuran prestasi perusahaan adalah penghasilan dari beban (biaya). Posisi
keuangan perusahaan biasanya disajikan dalam neraca sedangkan prestasi perusahaan
disajikan dalam lap oran rugi laba. Unsur-unsur laporan keuangan:
a. Posisi keuangan perusahaan (IAI, 1995;17)
Aktiva adalah sumber daya yang dikuasai perubahan sebagai akibat
peristiwa masa lalu dan manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan
diperoleh laba perusahaan. Kewaj iban merupakan hutang perusahaan masa kini
yang timbul dari peristiwa masa lalu dan penyelesaiannya diharapkan
mengakibatkan mengandung manfaat ekonomi. Ekuitas atau modal adalah hak
residual atas aktiva perusahaan setelah dikurang semua kewajiban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
b. Penghasilan atau laba perusahaan
Penghasilan adalah kenaikan manfaat ekonomi selama satu periode
akuntansi dalam bentuk pemasukan atau penambahan aktiva atau penurunan
kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari
kontribusi peranan m odal.
4. Pemakai dan Kebutuhan informasi.
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan
sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan dengan pihak -pihak yang
bersangkutan. Banyak pihak yang mempunyai kepentingan un tuk mengetahui lebih
mendalam tentang laporan keuangan perusahaan karena masing -masing pihak
mempunyai kepentingan yang berbeda, maka mereka akan memberikan tekanan metode
analisis maupun teknik analisis yang berbeda pula sesuai dengan sifat dan kepentinga n
masing-masing pihak.
Para pemakai laporan keuangan ini menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi
beberapa kebutuhan informasi yang berbeda, yang meliputi (Dwi prastowo , 1995:34).
a. Investor
Investor perlu mengetahui seberapa besar resiko investasi bil a menanamkan
modalnya pada perusahaan. Risiko investasi tersebut dapat diketahui dari laporan
keuangan perusahaan.
b. Kreditor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Kreditor memerlukan informasi dalam laporan keuangan untuk mengetahui
kemungkinan bisa atau tidak perusahaan membayar pinjaman dan bunga pada saat
jatuh tempo.
c. Pemasok dan kreditor usaha lainnya
Pemasok dapat mengetahui kemampuan perusahaan untuk melunasi hutang -hutang
pada saat jatuh tempo dengan menganalisis laporan keuangan.
d. Pelanggan
Pelanggan membuat informasi menyangkut kelangs unagn hidup perusahaan terutama
bila meraka memiliki ketergantungan pada perusahaan.
e. Pemerintah
Pemerintah baru dapat menentukan besar pajak yang harus ditanggung perusahaan
setelah mengetahui keuntungan perusahaan yang dapat dianalisis dari laporan
keuangan.
f. Karyawan
Karyawan membutuhkan informasi dari laporan keuangan untuk mengetahui
kemampuan perusahaan untuk memberi balas jasa kepada mereka.
g. Masyarakat
Dari laporan keuangan perusahaan, masyarakat dapat mengetahui kontribusi
perusahaan terhadap perekonomian nasional, disamping itu juga dapat mengetahui
kebutuhan perusahaan akan tenaga kerja.
5. Peranan Laporan Keuangan
Peranan laporan keuangan Peranan laporan keuangan dalam dunia bisnis atau
ekonomi dapat digunakan sebagai: (1) alat untuk menganalisi, (2) laporan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pertanggungjawaban manajemen, (3) tanda -tanda peringatan bagi perusahaan, (4) untuk
meramalkan keuntungan suatu perusahan dan (5) ukuran dalam akuntansi (Revsine dkk,
1995:2).
B. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian analisis laporan keuangan.
Analisis laporan keuangan adalah proses penentuan ciri -ciri keuangan dan operasi
suatu perusahaan yang diperoleh dari data akuntansi dan laporan keuangan lainnya
(Sarwoko dan abdul Halim, 1989:49)
2.
Peranan dan Tujuan Analisis Laporan Keuangan
Peranan analisis lapor an keuangan (Stickney, 1996:2)
a. Untuk mengidentifikasikan keadaan ekonomi dan kondisi bisnis yang terjadi.
b. Untuk mengidentifikasi strategi perusahaan dalam memilih bisnis yang bersaing.
c. Memahami pentingnya konsep dan prinsip laporan keuangan yang digunakan
untuk menghitung rasio keuangan.
Tujuan analisis laporan keuangan adalah untuk mengetahui kondisi dan prestasi yang
telah dicapai perusahaan, yang digambarkan melalui catatan -catatan laporan keuangan.
Melalui analisis laporan keuangan, seoarang analisis d apat mengukur berapa tingkat
likuiditas , leverage, rentabilitas dan profitabilitas dan indikator lainnya yang
menunjukkan apakah perusahaan dijalankan secara rasional dan tertib atau tidak. Adapun
tujuan yang terpenting dari analisis laporan keuangan adala h untuk mengurangi
ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni, terkaan , dan intuisi;
mengurangi dan mempersempit lingkup ketidakpastian yang tidak bisa dielakkan pada
setiap proses pengambil keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
3. Prosedur Analisis Laporan Keuangan
Berbagai langkah yang harus ditempuh dalam menganalisis laporan keuangan.
Adapun langkah –langkah yang harus ditempuh tersebut adalah sebagai berikut (Dwi
Prastowo, 1995:31-32):
a. Memahami latar belakang data keuangan perusahaan.
Pemahaman latar belakang data keuangan perusahaan yang dianalisis mencakup
pemahaman tentang bidang usaha yang diterjuni oleh perusahaan dan kebijakan
akuntansi yang dianut dan diterapkan oleh perusahaan tersebut. Memahami latar
belakang data keuangan perusahaan yang akan dianalisis mer upakan langkah
yang perlu dilakukan sebelum menganalisis laporan keuangan perusahaan
tersebut.
b. Memahami kondisi -kondisi yang berpengaruh pada perusahaan
Selain latar belakang data keuangan, kondisi -kondisi yang mempunyai pengaruh
terhadap perusahaan perlu juga untuk dipahami. Kondisi -kondisi yang perlu
dipahami mencakup informasi mengenai tren (kecenderungan) industri dimana
perusahaan beroperasi; perubahan teknologi, perubahan selera konsumen,
perubahan factor-faktor ekonomi seperti perubahan pendapatan per kapita, tingkat
bunga, tingkat inflasi dan pajak, dan perubahanyang terjadi di dalam perusahaan
itu sendiri, seperti perubahan posisi manajemen kunci.
c. Mempelajari dan mere -view laporan keuangan
Sebelum berbagai teknik analisis laporan diaplikasikan, perl u dilakukan re-view
terhadap laporan keuangan secara menyeluruh. Apabila dipandang perlu, dapat
menyusun kembali laporan keuangan perusahaan yang dianalisis. Tujuannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
adalah untuk memastikan bahwa laporan keuangan telah cukup jelas
menggambarkan data keuangan yang relevan dan sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku.
d. Menganalisis laporan keuangan
Dengan menggunakan bebrbagia metode dan teknik analisis yang dapat
menganalisis laporan keuangan dan menginterpretasikan hasil dari analisis
tersebut.
4. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan
Secara umum, metoda analisis laporan keuangan dapat di klasifikasikan menjadi :
(Agnes Sawir, 2001:46):
a. Analisis Horizontal (perbandingan laporan keuangan)
Analisis horizontal adalah analisis dengan cara membandingka n neraca dan
laporan rugi laba beberapa tahun terakhir secara berurutan. Maksudnya
memperoleh gambaran mengenai perubahan -perubahan yang terjadi baik dalam
neraca maupun laporan rugi laba, sehingga dapat diperoleh gambaran selama
beberap tahun terakhir apakah telah terjadi kenaikan atau justru penurunan.
Teknik-teknik yang termasuk dalam klasifikasi metoda ini anatara lain teknik
analisis perbandingan , analisis tren (index), analisis sumber dan penggunaan
dana, analisis perubahan laba kotor.
b. Analisis Vertikal (perkomponen)
Analisis Vertikal adalah analisis yang dilakukan dengan jalan menghitung
proporsi pos-pos dalam nercadengan suatu jumlah tetrtentu dari unsure -unsur
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
tertentu laporan rugi laba denganjumlah tertentu dari laporan laba rugi.
Misalnya proporsi persediaan terhadap jumlah aktiva lancar, proporsi aktiva
lancar terhadap jumlah aktiva, proporsi harga pokok terhadap total pendapatan
hasil usaha.
C. Teknik Du Pont
Sistem perencanaan dan pengendalian keuangan yang disebut sebagai sisitem Du
Pont merupakan pendekatan lain yang komprehensif dengan penerapan pada tingkat
perusahaan dan tingkat divisi atau segmen. Sistem ini dapat menjadi sarana prakiraan
jangka yang lebih panjang (5 -10 tahun) atau proyeksi-proyeksi tahunan. Analisa ini
menghubungkan ra sio-rasio aktivitas dengan marjin laba dan menunjukkan bagaimana
rasio-rasio ini saling mempengaruhi untuk menetapkan rentabilitas dari aktiva -aktiva.
Pada gambar berikut ini menunjukkan bahwa bagian atas gambar memfokuskan pada
manajemen aktiva. Bagian in i menganalisis investasi dalam setiap jenis aktiva. Total
investasi dihubungkan dengan penjualan menghasilkan perputaran. Jika rasio perputaran
harta dikalikan dengan marjin laba penjualan, hasilnya adalah hasil pengembalian atas
total investasi (ROI) sebelum pajak dari perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari rumus
berikut:
Laba operasi bersih Penjualan
----------------------- x -------------------=ROI
Penjualan Investasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Gambar II.1
Bagan Du Pont
-
:
ROI dikalikan
:
+
Sumber : R. Soemita A.K (hal 35 – 36)
D. Analisis Tren/Indeks
Analisis tren atau indeks termasuk dalam analisis horisontal, dimana analisis ini dapat
digunakan untuk menjawab masalah mengenai tingkat kenaikan dan penurunan dari pos -
pos yang ada dalam neraca dan laporan rugi laba. Analisis horisontal adalah menganalisis
gerakan dari masing-masing pos yang terdapat dalam neraca dan laporan rugi-laba,
NPM
Perputaran
Laba sesudah pajak
Penjualan
nn
Penjualan
Biaya
Penjualan
Aktiva operasi
Aktiva tetap
Aktiva lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
apakah menunj ukkan arah yang konstan, meningkat atau menurun, dengan pengukuran
berdasarkan tahun dasarnya.
E. Analisis Common-Size
Rasio common-size adalah suatu pengukuran laporan keuangan yang setiap komponen
dalam neraca dan rugi/laba dinyatakan dalam bentuk perse ntase.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Peneltian
Jenis penelitian yang dilakukan penulis adalah studi kasus, yaitu penelitian tentang
prestasi suatu perusahaan. Kesimpulan yang ditarik dari analisis ini hanya berlaku
bagi perusahaan yang bersangkutan. Studi kasus ini dilakukan dengan cara
mengadakan penelitian secara langsung untuk memperoleh data melalui perusahaan
yang akan diteliti oleh penulis yaitu perusahaan PT Ades alfindo Putrasetia Tbk.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2006
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
D Subyek dan Obyek penelitian
1. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah data gambaran umu m perusahaan serta data laporan
keuangan yang di peroleh dari pojok Bursa Efek Jakarta Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
2. Obyek penelitian
Obyek penelitian adalah sumber data yang akan diteliti oleh penulis. Dalam
penelitian ini yang akan menjadi obyek penelitian adalah sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
a. Laporan laba rugi PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk dari tahun 1999 – 2002
b. Neraca PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk tahun 1999 - 2002
D Jenis dan Sumber data
1. Jenis Data : data sekunder
2. Sumber data yang dicari :
- Gambaran Umum PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk.
- Neraca pada tahun 1999 – 2002 PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk.
- Laporan rugi-laba pada ahun 2000 – 2003 PT. Ades Alfindo Putrasetia
Tbk.
E. Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah prestasi perusahaan
dari tahun 1999 – 2002. Prestasi perusahaan adalah suatu tingkat/hasil yang dicapai
suatu perusahaan dalam menjalankan suatu bisnisnya apakah terjadi kenaikan,
penurunan atau konstan dari tahun 1999 – 2002. Oleh karena itu rasio keuangan akan
menggambarkan dampak dari prestasi keuangan suatu perusahaan tersebut. Akan
tetapi untuk menggambarkan suatu rasio keuangan maka laporan keuangan menjadi
sangat penting dalam variabel penelitian yang akan ditel iti oleh penulis dan
melakukan perhitungan kedalam rasio -rasio keuangan untuk menggambarkan
prestasi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Adapun klasifikasi laporan
keuangan sebagai berikut:
1. Neraca
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
Neraca yaitu laporan keuangan yang menggambarkan tentang nilai suatu aktiva,
kewajiban dan modal yang disajikan pada tahun tertentu biasanya pada setisp
akhir periode.
2. Laporan rugi-laba
Laporan rugi-laba merupakan gambaran tentang hasil -hasil yang telah dicapa
oleh sebuah perusahaan, serta biaya -biaya yang terjadi selama periode akuntansi.
Untuk mengetahui prestasi perusahaan tersebut digunakan beberapa alat untuk
mengukurnya antara lain:
a. Rasio Likuiditas
Rasio Likiditas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini merupakan perbandingan
antara aktiva lancar dibagi dengan hutang lancar dengan satuan ukuran persentase
(%).
a. Rasio Leverage
Rasio leverage mengukur perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik
dengan dana yang di pinjam perusa haan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan
kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
b.
Rasio Rentabilitas
Rasio rentabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba . Rasio ini merupakan perbandingan antara laba di bagi dengan
total aktiva dengan menggunakan satuan ukuran persentase (%).
c. Rasio Profitabilitas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Rasio proitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba.
d. Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas digunakan untuk mengukur efektif tidaknya perusahaan di dalam
menggunakan dan mengendalikan sumber -sumber yang dimiliki oleh perusahaan.
Rasio ini menunjukkan frekuensi perputaran persediaan barang.
e. Analisis Common-Size
Rasio common-size adalah suatu pengukuran laporan keuangan yang setiap
komponen dalam neraca ataupun rugi -laba ke dalam bentuk persentase (%).
f. Teknik Du Pont
Teknik du pont merupakan suatu pendekatan yang komprehensif dengan
penerapan pada tingkat perusahaan. Pada bagian atas memfokuskan pada
manajemen setiap elemen biaya, penjualan dikurangi seluruh biaya penjualan
menghasilkan ukuran laba operasi bersih.
g. Analisis Tren /Indeks
Analisis tren/indeks merupakan suatu analisis yang menggambarkan
kecenderungan perubahan suatu pos laporan k euangan selama beberapa periode
(tahun 2000 – 2003). Pada teknik ini data laporan keuangan untuk beberapa
periode dinyatakan dalam satuan persentase berdasarkan tahun dasar.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara dokumenta si yaitu dengan
membuat salinan atau mengadakan arsip -arsip dan catatan-catatan perusahaan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
ada mengenai neraca, laporan rugi-laba jumlah karyawan dan gambaran umum
perusahaan.
G. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui prestasi perusahaan maka dapat dil akukan dengan beberapa cara
yaitu:
1. Analisis Rasio Keuangan, meliputi beberapa rasio :
a. Rasio Likuiditas
1). Rasio Lancar (Current Ratio)
Current Ratio yaitu membandingkan total aktiva lancar dengan utang lancar.
Aktiva lancar pada umumnya terdiri atas kas, surat berharga, piutang, dan
persediaan. utang lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel , utang pajak
dan lain -lain. Rumusnya adalah:
aktiva lancar
Current Ratio = -----------------
Hutang lancar
2). Rasio Cepat (Quick Ratio)
Quick Ratio yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek dengan aktiva lancar dan tidak memperhitungkan persediaan karena
perusahaan memerlukan waktu yang relatif lama untuk direalisir sebagai kas,
walaupun mungkin persediaan lebih likuid daripada piutang. Rumusnya
adalah:
Aktiva lancar - persaediaan
Quick ratio = ---------------------------------
Hutang lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
b. Rasio Leverage
1). Total Debt to Total Asset Ratio (Rasio hutang atas aktiva)
Rasio jumlah hutang dibagi dengan jumlah aktiva adalah perbandingan
jumlah seluruh hutang perusahaan terhadap kekayaan atau aktiva yang
dimiliki oleh perusahaan. Rumusnya adalah ;
Jumlah hutang
Rasio hutang atas aktiva = ---------------------
Jumlah aktiva
2). Rasio modal atas Hutang (networth to total debt )
Membandingkan antara modal sendiri perusahaan (networth) dengan
jumlah seluruh hutang (baik jangka pendek maupun jangka panjang). Dari
hasil perh itungan rasio modal atas hutang akan diketahui kemampuan
perusahaan untuk menjamin hutangnya denganmenggunakan modal
sendiri. Rumusnya adalah :
Total Modal Sendiri
Rasio modal atas hutang = -----------------------
Total Hutang
c. Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas
1). Imbalan Modal Perusahaan
Rentabilitas ekonomi ( ROA = return on total assets atau earning power
of total investment ) adalah perbandingan antara keuntungan sebelum
biaya dan pajak dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio
ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada
didalamnya untuk menghasilkan keuntungan. Rumusnya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Laba sebelum biaya bunga
dan pajak
Imbalan Modal Perusahaan = -------------------------------------
Jumlah aktiva perusahaan
2). Imbalan Modal Sendiri
Rentabilitas modal Sendiri (Return On Equity = ROE) adalah
perbandingan antara keuntungan bersih perusahaan dengan modal sendiri.
Rasio ini menunjukkan bagian keuntungan yang berasal dari modal sendiri
dan sering di pakai oleh para investor dalam pembelian saham suatu
perusahaan (karena modal sendiri menjadi bagian pemilik). Rumusnya
adalah :
Laba bersih
Imbalan Modal Sendiri = ----------------------
Jumlah modal sendiri
3). Rasio keuntungan bersih at as aktiva
Rasio keuntungan bersih terhadap jumlah aktiva ( ROI = rate of return on
investment /net profit to assets ) adalah perbandingan antara keuntungan bersih
perusahaan dengan seluruh aktiva perusahaan. Rumusnya adalah :
Keuntungan bersih Keuntungan bersih
atas jumlah aktiva = -------------------------------
Penjualan bersih
4). Marjin Laba Usaha
Marjin laba usaha (operating profit ratio) adalah perbandingan antara laba
usaha (penjualan dikurangi harga pokok penjualan, dikurang biaya
administrasi dan umum) dengan penjualan besih. Rumusnya adalah :
Laba usaha
Margin Laba Usaha = -------------------------
Penjualan bersih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
5). Marjin Laba Bersih
Marjin laba bersih ( net profit margin) perbandingan antara laba bersih (la ba
sesudah biaya bunga dan pajak) dengan penjualan bersih perusahaan. Marjin
keuntungan digunakan untuk mengetahui efisisensi perusahaan dengan
melihat pada besar kecilnya laba dalam hubungannya dengan penjualan.
Marjin keuntungan tinggi apabila kenaikan p enjualan relatif besar daripada
kenaikan biaya usaha. Rumusnya adalah :
Laba bersih
Marjin Laba Bersih = ---------------------------
Penjualan bersih
d. Rasio Aktivitas
1). Perputaran Persediaan
Perputaran persediaan (inventory turnover) adalah perbandingan antara
jumlah penjualan dengan rata -rata jumlah persediaan selama satu tahun.
Jumlah penjalan
Perputaran persediaan = ---------------------------------
Rata-rata persediaan
2). Periode rata-rata perputaran persediaan
Periode rata-rata perputaran persediaan adalah lamanya dana yang tertanam
dalam persediaan selama satu periode perputaran. Rumusnya adalah :
Periode rata-rata Jumlah penjualan
perputaran persediaan = ------------------------------
Perputaran persediaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3). Perputaran Piutang
Perputaran piutang adalah perbandingan antara jumlah penjualan selama satu
tahun dengan rata-rata jumlah piutang selama satu tahun. Rumusnya adalah :
penjualan
Perputaran piutang piutang = --------------------------
Rata-rata piutang
4). Periode rata-rata pengumpulan piutang
Periode rata-rata pengumpulan piutang adalah piutang kali jumlah hari dalam satu
tahun dengan perputaran piutang. Rumusnya adalah :
360 hari
Peride rata-rata pengumpulan piutang = --------------------------
Perputaran piutang
e. Teknik Du Pont
Teknik du pont merupakan suatu pendekatan yang komprehensif dengan
penerapan pada tingkat perusahaan. Pada bagian atas memfokuskan pada manajemen
setiap elemen biaya, penjualan dikurangi seluruh biaya penjualan menghasilkan
ukuran laba operasi bersih.
Profit margin ratio mengabaikan dan ayang diinvestasikan perusahaan kedalam aktiva
untuk memperoleh laba dan di lain pihak perputaran aktiva operasi tidak
memperhitungan laba atas penggunaan aktiva perusahaan. Rumusnya adalah :
- Profit Margin ratio X Perputaran aktiva operasi = ROI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Gambar II.2
Bagan
Du Pont
-
:
ROI dikalikan
:
+
Sumber : R. Soemita A.K (hal 35 – 36)
f. Analisis Trend/Indeks
Analisis trend atau indeks termasuk dalam analisis horisontal, dimana analisis ini
dapat digunakan untuk menjawab masalah mengenai tingkat kenaikan dan penurunan
dari pos-pos yang ada dalam neraca dan laporan rugi laba. Analisis horisontal adalah
menganalisis gerakan dari masing -masing pos yang terdapat dalam neraca dan laporan
rugi-laba, apakah menunjukkan arah yang konstan, meningkat atau menurun, dengan
pengukuran berdasarkan tahun dasarnya.
NPM
Perputaran
Laba sesudah pajak
Penjuala
n
Penjualan
Biaya
Penjualan
Aktiva operasi
Aktiva tetap
Aktiva lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis kenaikan atau penurunan serta
konstan adalah :
a. Menyusun index Neraca 31 Desember 1999 -2002
b. Menyusun index laporan rugi -laba untuk periode yang berakhir 31 Desember
1999-2002
c. Menghitung trend yang dinyatakan dalam persentase berdasarkan tahun dasarnya
yaitu tahun 1999, dimana tahun dasar tersebut diberikan angka 100 %.
d. Kemudian komponen -komponen yang sama dari periode yang dianalisis
dihubungkan dengan pos yangsama dalam laporan keuangan tahun dasar dengan
cara membagi jumlah rupiah tiap -tiap pos dalam periode yang dianalisis dengan
jumlah rupiah dar i pos yang sama dalam laporan keuangan tahun dasar dikalikan
dengan 100%.
Setelah semua angka-angka rasio keuangan yang dibutuhkan sudah tersedia maka
langkah selanjutnya adalah menganalisis prestasi keuangan perusahaan dan hasil usaha
perusahaan yang bersangkutan dengan cara membandingkan angka rasio yang sudah
dihitung tersebut dari tahun 1999 -2002 apakah terjadi kenaikan atau penurunan atau
konstant baik dari segi likuiditas, leverage, aktivitas rentabilitas, maupun profitabilitas
serta melihat persentase perhitungan common -size yang dihitung dari setiap komponen
dalam neraca maupun rugi -laba terjadi kenaikan atau penurunan atau konstant dan teknik
Du Pont apakah ROI dari tahun ke tahun terjadi perubahan naik, turun atau relatif
konstant. Jika semua teknik di atas tidak mengalami perubahan maka dapat disimpulkan
bahwa prestasi PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk dalam keadaan stabil atau konstan.
Tetapi jika terjadi peningkatan berarti prestasi PT. Ades Alfindo Putrasetia Tbk dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
tahun 1999-2002 dalam keadaan baik sebaliknya jika terjadi penurunan berarti
mengalami keadaan yang tidak baik atau merugi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Lokasi Perusahaan
33
rd
Floor Wisma GKBI 28
Jl.Jenderal Sudirman
Jakarta 10210
Indonesia
PO Box 4781 Jakarta 12047 Indonesia
Tel. (021)5742333, (021)5742888
Fax (021)5741777, (021)5742777
B. Riwayat Singkat Induk Perusahaan PT. AdeS Waters Indonesia Tbk dan PT
Pamargha Indojatim sebagai Anak Perusahaan
Perusahaan yang berdomisili di Indonesia, didirikan dengan nama PT. Alfindo
Putrasetia Tbk di tahun 1985.
Anggaran dasar perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir di
tahun 2004 untuk mengubah nama perseroan dari PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk
menjadi PT AdeS Waters Indonesia Tbk dan disah kan oleh Mentri Kehakiman pada
tanggal 30 Agustus 2004. Sesuai pasal 2 Anggaran Dasarnya, Perseroan dapat bergerak di
beberapa bidang usaha produksi dan distribusi air minum dalam kemasan. Produksi
secara komersial dimulai tahun 1986.
Sesuai dengan surat Ketua Bapepam No.S-774/PM/1994 tanggal 2 Mei 1994
mengenai “Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran”, Perseroan telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
melakukan penawaran umum kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah
15.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1000 per saham. Pe rseroan telah mencatatkan
seluruh sahamnya di Bursa Efek Jakarta pada tanggal 14 Juni 1994.
Berdasarkan persetujuan dari Bapepam dalam surat Ketua Bapepam No.S-
1213/PM/2004 tanggal 10 Mei 2004 mengenai “Pemberitahuan Efektifnya Pernyataan
Pendaftaran”, Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas I kepada para pemegang
saham dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang terdiri dari
73.720.000 saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham. Saham
Perseroan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Di bulan Juni 2004, hak pengendalian atas Perseroan didapatkan oleh Waters
Partners Bottling S.A (“WPB”), perusahaan joint venture antara The Coca cola Company
dan Nestle S.A.
Di bulan Juli 2004, Karyawan kunci mengundur kan diri menyusul penempatan
manajemen baru di Perseroan oleh WPB. Manajemen baru menemukan bahwa beberapa
catatan akuntansi tidak tersedia lagi untuk mendukung sebagian besar saldo akun -akun
pada tanggal 31 Desember 2003 dan aktivitas akuntansi sebelum ta nggal 30 Juni 2004.
Perseroan dan anak perusahaannya tidk memiliki pengendalian yang memadai selama
paruh pertama tahun yang berakhir 30 Desember 2004 untuk meyakinkan bahwa
aktivitas-aktivitas akuntansi yang dicatat dan dipertanggungjawabkan selaayaknya.
Kelemahan ini antara lain meliputi pengendalian pemrosesan data elektronik, rekonsiliasi
buku besar, dan buku pembantu, pengendlian atas aktiva tetap, rekonsiliasi bank, dan
penentuan saldo piutang usaha, hutang usaha, biaya yang masih harus dibayar dan se toran
jaminan pelanggan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Manajemen baru tidak dapat merekonstruksi sebagian besar aktivitas akuntansi
sebelum tanggal 30 Juni 2004, termasuk pendukung untuk saldo akun -akun pada tanggal
1 Januari 2004, dan telah mengambil kesimpulan bahwa saldo -saldo yang dilaporkan
pada tanggal 31Desember 2003 tidak dapat diandalkan sera telah membuat penyesuaian
substansia atas akun-akun pada tanggal dan tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2004.
Sejak 2004, Perseroan dalam bisnis normal melakukan transaksi -transaksi dengan
PT Coca Cola Distribution Indonesia (afiliasi dari The Coca Cola Company)dan Nestle
Waters management & Technology (anak perusahaan dari Nestle S.A). Baik The Coca
Cola Company maupun Nestle S.A, memil anak perusahaan dan afiliasi di seluruh dun ia.
C. PT Pamargha Indojatim (anak perusahaan Ades).
PT Pamargha Indojatim, perusahaan yang berdomisili di Indonesia, didirikan pada
tanggal 15 September 1987.
Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasarnya, anak perusahaan ini dapat bergerak di
beberapa bidang u saha. Di tahun 2003 dan 2004, anak perusahaan bergerak di bisnis
produksi dan distribusi air minum dalam kemasan.
Jumlah Aktiva anak perusahaan per tanggal 31 Desember 2003 dan 2004 adalah
masing-masing Rp 25.326 juta dan Rp 28.661 juta. Persentase kepemil ikan Perseroan
atas PT Pamargha Indojatim adalah99,99 per tanggal 31 Desember 2004 dan 2003.
D. Maksud dan Tujuan Perseroan
Maksud dan tujuan dari perseroan adalah
d. Menjalankan usaha dalam arti kata yang seluas -luasnya dalam bidang
pengembangan dan pembuatan produk minuman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
e. Menjalankan produksi untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi
masyarakat luas dalam berbagai kemasan.
f. Menjalankan usaha sebagai pemasok berbagai maacam hasil produk
minuman khusunya air mineral Ades.
E. Manajemen dan Pengawasan
Anggaran dasar perseroan menetapkan bahwa perseroan diurus oleh Direksi
dibawah pengawasan Dewan Direksi yang anggota-anggotanya diangkat oleh Rapat
Umum Pemegang Saham untuk periode tertentu, dan dapat diangkat kembali. Tugas dan
wewenang Dewan Direksi dan Direksi diatu r dalam Anggaran dasar Perseroan.
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang saham per 31 desember 2003 dan 2004,
susunan Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Tahun 2004
Presiden Komisaris : Mr. Samip Tarachand Shah
Komisaris -komisaris : Mr. Emil Salim
: Mr. Alfi Gunawan
Presiden Direktur : Mr. Etienne Andre Maria Benet
Direktur-direktur : Mr. Antonio Del Rosario
: Mr. Patrik Lemoine
: Mr. Amrit Kumar Shrestha
: Mr. Agustinus Gunadharma
: Mr. Gilles Duc
Tahun 2003
Presiden Komisaris : Mr. Alfi Gunawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Komisaris -komisaris : Mr. Aaf Haidarsyah
: Mr. Janto Jahja
: Mr. Darmawan Setiawanto
: Mr. Saleh Husin
Jumlah tunjangan dan kompensasi yang diterima oleh Dewan Komisaris dan Dewan
Direksi adalah Rp. 9,65 milyar (termasuk pesangon) untuk tahun 2004 dan Rp 1,1 milyar
untuk tahun 2003.
F. Ikatan-ikatan dengan Perusahaan lain.
Pada tanggal 15 Desember 2000, Perseroan dan The Coca Cola Company (TCCC)
telah menandatangani perjanjian sebagai berikut :
- Perjanjian Pembotolan
TCCC, sebagai pemilik merek dagang Ades, Desca, dan Vica, mengijinkan
Perseroan untuk memproduksi, menjual dan mendistribusikan produk
minuman dengan merek dagang tersebut di Indonesia. Perjanjian ini berlaku
sampai dengan tanggal 15 Dese mber 2005 dan dapat diperpanjang atas ijin
dari TCCC.
- Perjanjian Jasa
Sehubungan dengan ijin menggunakan merek dagang seperti yang diatur
dalam perjanjian pembotolan, TCCC dengan ini setuju untuk tidak menjual,
mendistribusikan dan mengijinkan pihak ketig a untuk menjual,
mendistribusikan produk minuman dengan merek dagang tersebut di
wilayah Indonesia tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan Perseroan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Dalam perjanjian ini juga disetujui adanya perpanjangan ijin sementara untuk tidak
diadakannya pembayara n fee ataupun royalty atas penggunaan merek dagang dalam
hubungannya dengan prodksi, pengemasan, distribusi dan penjualan produk, dalam
pengertian bahwa setiap goodwill yang dihasilkan merupakan hak dari TCCC.
G. PT Aqua Golden Mississippi Tbk
a. Pendirian perusahaan
PT. Aqua golden Mississippi Tbk didirikan dalam rangka undang -undang
Penanaman Modal dalam negeri No.6 tahun 1968 yang telah diubah dan ditambah
dengan undang -undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan akta notaries Tan Thong Kie,
S.H. No. 24 tanggal 23 Februari 1973. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakman dalam Surat Keputusan No. Y.A.5/213/22 tanggal 19 Juni 1973 serta
diumumkan dalam Berita Negara No.84 tanggal 19 Oktober 1973. Anggaran Dasar
Perusahaan telah beberapa kali mengalam i perubahan, terakhir dengan Akta Notaris
Lindasari Bachroem, S.H. No. 25 tanggal 12 Mei 1997 dalam rangka penyesuaian
terhadap undang-undang Perseroan Terbatas No. 1 tahun 1995. Perubahan terakhir ini
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Kepu tusan No. C2-
4579.HT.01.04.TH.1997 tanggal 3 Juni 1997 serta diumumkan dalam Berita Negara
No.84 Tambahan No. 4963 tanggal 21 Oktober 1997.
Perusahaan bergerak dalam bidang industri air minum dalam kemasan.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan pabriknya berlokasi di Bekasi, Citeureup dan
Mekarsari. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1974.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Kebijaka perusahaan yang dapat mempengaruhi efek yang diterbitkan ( corporate
action) sejak tanggal penawaran umum perdana sampai dengan tanggal 31 Desember
2001, adalah sebagai berikut :
Tanggal Kebijakan perusahaan Saham
Ditempatkan dan
Disetor penuh
Nilai Nominal
per Saham
1 Maret 1990 Penawaran umum
perdana sebesar
6.000.000 saham
6.000.000 Rp 1000,00
13 Oktober 1994 Saham bonus dengan
ketentuan satu (1) saham
baru untuk setiap dua (2)
saham yang dimiliki.
3.000.000 Rp 1000,00
16 Oktober 1995 Saham Bonus dengan
ketentuan tiga (3) saham
baru untuk setiap sepuluh
(10) saham yang dimiliki.
2.700.000 Rp 1000,00
8 Agustus 1997 Deviden saham dengan
ketentuan satu (1) saham
baru untuk stiap delapan
(8) saham yang dimiliki.
1.462.473 Rp 1000,00
Seluruh saham Perusahaan tercatat di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
c. Susunan Anak Perusahaan
Anak Perusahaa, IBIC Sendirian Berhad, dimiliki Perusahaan sebesar80 %. Anak
Perusahaan berkedudukan di Bruei Darussalam dan bergerak di bidang industri yang
sejenis dengan Perusahaan. Aak Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada bulan
Agustus 1991.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
d. Dewan Direksi, Direksi, dan Karyawan.
Komisaris Direksi
1. Lisa Tirto Utomo – Presiden Komisaris 1. Willy Sidharta - Presiden Direktur
2. R. Soekardi - Komisaris 2. John Abdi - Direktur
3. Janto Utomo - Komisaris 3. Dra. Tanty I. – Direktur
Pada tanggal 31 Desember 2001, susunan Dewan Komisaris dan Direksi perusahaan
berdasarkan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham yang diselenggarakan pada tanggal
14 Juni 1999 adalah sebagai berikut :
Komisaris Direksi
1. Lisa Tirti Utomo - Presiden Komisaris 1. Willy Sidharta - Pres.Direktur
2. R.Soekardi - Komisaris 2. John Abdi - Direktur
3. Ir.Gideon S. – Komisaris 3. Dra. Tanti I. – Direktur.
4. Janto Utomo - Komisaris
5. Dr. Purnama S. – Komisaris
Pada tanggal 31 Desember 2001 dan 2000, perusahaan memiliki masing -masing 1.415
dan 1.429 karyawan tetap.
Jumlah kompens asi yang diterima Dewan Komisaris dan Direksi sebesar Rp
1.188.000.000 dan Rp 990.000.000 masing -masing pada ahun 2001 dan 2000.
e. Perjanjian Jasa Manajemen, Jasa Bantuan Teknik dan Pemakaian Merk Dagang
- Perusahaan mengadakan perjanjian jasa manajemen dengan PT Tirta
Investama (TIV), dimana TIV setuju untuk memberikan jasa manajemen
yang berkaitan dengan masalah ketenagakerjaan, pelatihan dan
penerimaan karyawan, keamanan, hokum dan perijinan. Perjanjian ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
berlaku untuk jangka waktu satu (1) tahun sampai dengan tanggal 31
Desember 2001 dan secara otomatis dapat diperpanjang lagi. Jasa
manajemen yang dibebankan ke usaha sebesar Rp 1.200.000.000 pada
than 2001 dan 2000.
- Perusahaan mengadakan perjanjian kompensasi dengan TIV dan PT Tirta
Sibayakindo (TSI) atas hilangnya pangsa pasar perusahaan karena
dihentikannya beberapa perjanjian tertentu pada tahun 1994. Penghasilan
kompensasi atas hilangnya pangsa pasar Perusahaan sebesar Rp
94.162.500 pada tahun 2001 dn 2000 yang disajikan sebagai bagian
“Penghasilan Lain -lain” pada laporan Rugi laba konsolidasi.
- Perusahaan mengadakan perjanjian kerjasama bantuan teknik dengan TIV
dan TSI untuk jangka waktu sampai dengan 31 Desember 20014. Dalam
perjanjian disebutkan bahwa perusahaan setuju untuk memberikan
bantuan teknik berupa standar produk, metode produksi, metode
pengendalian mutu dan penyimpanan, spesifikasi peralatan produksi yang
dipergunakan dan informasi lain yang diperlukan dengan memberikan
pendidikan dan latihan agar dapat memproduksi air minum dalam
kemasan merk “AQUA” yang sesuai dengan standar yang telah
ditentukan oleh perusahaan. Sebagai imbalan, perusahaan menerima jasa
bantuan teknik yang dihitung sebesar 1,5% dari penjualan bersih per
bulan jika penjualan tersebut melebihi Rp 300.000.000. Jasa bantuan
teknik yang dikreditkan pada laporan laba rugi sebesar Rp 6.446.190.060
pada tahun 2001 dan Rp 4.282.286.252 pada tahun 2000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
- Perusahaan mengadakan perjanjian pemberian lisensi merk dagang PT
Tirtamas Sejati (Tirtamas), pihak yang mempunyai hubungan istimew a
untuk jangka waktu 10 tahun sampai dengan 31 Desember 2006. Dalam
perjanjian disebutkan bahwa perusahaan memberikan ijin kepada
Tirtamas utuk memakai merk dagang “AQUA-FRUT” padaminuman
berupa bubuk yang diproduksi Tirtamas dan dikemas dalam bentuk sachet
yang hanya berlaku untuk wilayah Indonesia. Sebagai imbalan,
perusahaan menerima royalti yang dihitung sebesar 1,5% dari penjualan
bersih selama tiga bulan. Tirtamas tidak memproduksi “AQUA -FRUT”
padatahun 2001 dan 2000.
Perjanjian Sewa
f. Perusahaan, sebagai pihak yang menyewakan, juga menadakan perjanjian sewa
ruangan kantor dengan PT Tirta Investama (TIV). Sebagai imbalan, perusahaan
menerima sewa yang besarnya ditetapkan dalam perjanjian. Penghasilan sewa
yang dikreditkan pada laporan rugi laba sebesar Rp 282.000.000 pada tahun 2001
dan 2000.
g. Perusahaan, sebagai pihak yang menyewakan, juga mengadakan perjanjian sewa
gudang di lokasi pabrik Citeureup dengan TIV. Sewa yang dibebankan ke usaha
sebesar Rp 93.000.000 pada tahun 2001 dan 2000.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Data yang dianalisis pada bab ini adalah data Laporan Keuangan untuk
menganalisis prestasi perusahaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk yang berdasarkan
neraca dan laporan rugi laba dan sebagai pembandingnya digunakan rasio ind usri yang
menggunakan laporan keuangan PT. Aqua Golden Mississippi Tbk. Untuk menganalisis
prestasi perusahaan PT. Ades Alfindo Puterasetia Tbk, ada beberapa teknik yang
digunakan untuk menganalisis data, yaitu analisis rasio keuangan, analsisi common-size
analisis Indeks dan teknik du pont.
A. Analisis Rasio Keuangan
1. Rasio Likuiditas
a. Current Ratio
Tabel V.1
Current Ratio
PT.Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun Aktiva lancar Utang lancar Current ratio Rasio industri
1999 40.325.959.090 54.012.073.329 0,74 x 0,97 x
2000 27.499.592.760 78.260.776.890 0,35 x 0,53 x
2001 33.670.900.365 73.316.222.643 0,46 x 0,56 x
2002 34.042.574.739 67.132.524.240 0,50 x 0,90 x
Tabel V.1 memperlihatkan bahwa tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 Current
ratio PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami penurunan, sementara Current ratio
pada rata-rata industri juga mengalami penurunan. Akan tetapi pada tahun 2001 sampai
dengan 2002 menglami peningkatan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Hal ini dapat dilihat pada gambar V.1 dimana pada tahun 1999 Current ratio PT
Ades Alfindo Puterasetia Tbk menunjukkan angka sebesar 74 % ini berarti setiap hutang
sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 0,74. Pada tahun 2000 current
ratio perusahaan mengalami penurunan angka menjadi 35 %. Pada tahun 2001,
perusahaan mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan angka sebesar 46 % yang
berarti setiap hutang sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva sebesar Rp 0,46. Pada tahun
2002, current ratio perusahaan mengalami peningkatan yang tidak terlalu signifikan
sebesar 50 % yang berarti setiap hutang sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva sebesar 0,50.
Tabel V.1
Grafik Current Ratio
PT.Ades Alfindo Puterasetia Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
b. Quick Ratio
Tabel V.2 memperlihatkan bahwa Quick Ratio PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
di empat tahun terakhir mengalami penurunan, sementara itu rata -rata industrinya pun
mengalami penururnan.
Quick Ratio
PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
Tahun Aktiva Lancar Persediaan Hutang Lancar Quick
Ratio
Ratio
Industri
1999 40.325.959.000 10.217.119.424 54.012.073.329 0,55 x 0,85 x
2000 27.499.592.760 11.791.778.417 78.260.776.890 0,20 x 0,43 x
2001 33.670.900.365 9.986.897.816 73.316.222.643 0,32 x 0,48 x
2002 34.042.574.739 9.193.013.645 67.132.524.240 0,37 x 0,81 x
Penurunan tersebut juga dapat dilihat pada gambar V.2 yang memperlihatkan
bahwa grafik Quick Ratio pada PT Ades Alfindo Puteratetia Tbk mengalami penurunan
dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Pada Tahun 1999 perusahaan memperoleh
Quick Ratio sebesar 55% ini berarti setiap hutang Rp 1,00 dijamin dengan aktiva lancer
sebesar Rp 0,55. Pada tahun 2000 juga mengalami penurunan angka menjadi 20%.
Sedangkan pada tahun 2001 dan 2002 menglami peningkatan yang tidak terlalu
signifikan. Dalam hal ini PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk berada dalm posis i yang
kurang baik walaupun pada tahun 2001 dan 2002 Quick Ratio perusahaan mengalami
kenaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Gambar V.2
Grafik Quick Ratio
PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
2. Rasio Leverage
a. Rasio Hutang Atas Aktiva (Total Debt to Total Assets)
Bila diliha t dari tabel V.3 maka rasio hutang atas aktiva dan jumlah hutang PT
Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai dengan 2002 mengalami
penurunan, sementara pada rasio industri juga mengalami penurunan. Sehingga
perusahaan dalam hal ini masih berada diatas rasio hutang atas aktiva.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Gambar V.3
Total Debt to Total Assets Ratio
PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
Tahun Juml.Hutang Juml.Aktiva Total Debt To
Total Assets
Rasio
Industri
1999 247.942.421.232 238.618.484.412 1,03 x 0,78 x
2000 128.791.197.002 219.276.108.067 0,58 x 0,59 x
2001 127.871.586.353 207.357.968.173 0,61 x 0,63 x
2002 120.038.498.542 206.916.819.982 0,58 x 0,57 x
Gambar V.3 memperlihatkan bahwa grafik Total Debt to Total Assets PT Ades
Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai dengan 2002 mengalami penurunan.
Pada tahun 1999 Total Debt to Total Assets sebesar 103% yang berarti hutang sebesar Rp
1,00 dijamin dengan aktiva sebesar Rp 1,03. Lalu pada tahun 2000 terjadi penurunan
sebesar 0,55 sehingga menyebabkan Total Debt to Total Assets menjadi 0,58. Pada tahun
2001 terjadi kenaikan tetapi tidak terlalu signifikan yaitu sebesar 0,03 yang menyebabkan
Total Debt to Total Assets menjadi 0,61. Pada tahun 2002 terjadi penurunan kembali
sebesar 0,03 yang menyebabkan Total Debt to Total Assets turun menjadi 0,58.
Penurunan ini disebabkan kenaikan hutang yang lebih besar dibandingkan kenaikan total
aktiva, dimana jumlah aktiva untuk menjamin hutang semakin rendah. Sehingga bila
dilihat dari tahun 1999 sampai dengan 2002 PT Ades Alfin do Puterasetia Tbk berada
pada posisi yang insolvable, karena jumlah aktiva yang digunakan untuk menjamin
hutang perusahaan semakin kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Gambar V.3
Total Debt to Total Assets
PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
b. Rasio Modal terhadap Hutang (Net Worth to Total Debt Ratio)
Dari tabel V.4 kita dapat menafsirkan bahwa PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
lebih banyak menggunakan dana yang berasal dari hutang dalam membiayai aktivanya.
Rasio perusahaan dari tahun ke tahun selalu lebi rendah dari pada rasio in dustrinya,
namun angka rasio perusahaan selalu lebih kecil dari angka 100% yang berarti jumlah
hutang lebih besar dari pada jumlah modal sendiri. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan
karena perusahaan berisiko dalam pendanaan aktivanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Gambar V.4
Net Worth to Total Assets
PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
Tahun Juml.Modal Sendiri Juml.Hutang Net Worth to
Total Debt
Rasio Industri
1999 - 9.305.936.820 247.942.421.232 -0,037 x 0,34 x
2000 90.484.911.065 128.791.197.002 0,70 x 0,64 x
2001 79.485.048.836 127.871.586.353 0,62 x 0,55 x
2002 86.876945.796 120.038.498.542 0,72 x 0,71 x
Gambar grafik V.4 memperlihatkan adanya penurunan dari tahun ke tahun. Pada
tahun 1999 tingkat Net Worth to Total Debt Ratio sebesar 3,7% yang berarti hutang
sebesar Rp 1,00 dijamin oleh aktiva sebesar Rp -3,6. Pada tahun 2000 sampai dengan
2002 Net Worth to Total Debt mengalami penurunan dan dengan adanya penurunan
tersebut akan membuat perusahaan tidak mampu untuk menutupi semua hutang -
hutangnya bila terjadi likuidasi ter hadap perusahaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Gambar V.4
Total Debt to Total Assets
PT Ades AlfindoPuterasetia Tbk
3. Rasio Rentabilitas dan Profitabilitas
a. Imbalan Modal Perusahaan (Rentabilitas Ekonomi)
Tabel V.5 memperlihatkan bahwa PT Ades Alfindo Puteraseti a Tbk, dalam
rentabilitas ekonomi pada tahun 1999 sampai tahun 2000 mengalami penurunan yang
signifikan dan pada tahun 2001 sampai dengan tahun 2002 mengalami peningkatan tapi
tidak terlalu signifikan. Fluktuasi ini disebakan karena perusahaan mengalami ke rugian
sehingga perusahaan tidak mampu membayar jumlah keseluruhan aktivanya. Sedangkan
pada rasio industri mengalami penurunan dari tahun 1999 sampai tahun 2001 tetapi pada
tahun 2002 mengalami peningkatan. Jadi keampuan aktiva perusahaan untuk memperoleh
laba operasi dari operasi perusahaan semakin menurun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Tabel V.5
Rentabilitas Ekonomi
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun EBIT Juml.Aktiva Rentabilitas
Ekonomi
Rasio Industri
1999 -4.194.565089 238.618.484.412 -1,75 % 6,22 %
2000 -132.796.393.952 219.276.108.067 -60,55 % -22,12 %
2001 -12.499.976.087 207.357.968.173 -6,02 % 3,84 %
2002 10.920.870.987 206.916.819.982 5,27 % 11.66 %
Gambar V.5 memperlihatkan bahwa grafik PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
menunjukkan arah yang semakin menurun sed angkan pada rasio industri menunjukkan
arah yang semakin meningkat. Rentabilitas ekonomi dari tahun 1999 sampai dengan 2002
berturut-turut sebesar -1,75 %, -60,55%, -6,02%, dan 5,27% menunjukkan bahwa laba
operasi yang diperoleh dengan akstiva yang digunak an untuk memperoleh laba operasi
mengalami peningkatan dan penurunan.
Rentabilitas ekonomi pada tahun 1999 sebesar -1,75 berarti setiap Rp 1,00 aktiva
yang dimiliki perusahaan tidak dapat menghasilkan laba operasi sebesar Rp -1,75 (rugi
sebesar Rp 1,75). Pada tahun 2000 Rentabilitas yang dimiliki perusahaan sebesar -60,55
berarti setiap Rp 1,00 aktiva yang dimiliki perusahaan tidak dapat mengasilkan laba
operasi sebesar Rp -60,55 (rugi Rp 60,55). Tahun 2001 dan 2002 perusahaan memiliki
rentabilias sebesar -6,02 dan 5,27 ini berarti setiap Rp 1,00 aktiva yang dimiliki
perusahaan tidak dapat menghasilkan laba operasi Rp -6,02 (rugi Rp 6,02) dan
mengailkan laba operasi sebesar 5,27.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Tabel V.5
Rentabilitas Ekonomi
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
b. Imbalan Modal Sendiri/Return on Equity(ROE)
Tabel V.6 mmperlihatkan bahwa Return on Equity PT Ades Alfindo Puterasetia
Tbk pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2000 mengalami penurunan sedangkan dari
tahun 2001 sampai dengan tahun 2002 mengalami sedikit peningka tan. Bila
dibandingkan dengan rasio industri PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk masih berada diatas
raa-rata industri, walaupun rasio industri juga mengalami penurunan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Tabel V.6
Return on Equity
PT ades Alfindo PuterasetiaTbk
Tahun Laba bersih Juml.Modal
Sendiri
ROE Rasio Industri
1999 263.217.278 -9.305.936.820 2 % 12,5 %
2000 -133.228.9928.539 90.484.911.065 -147 % -58 %
2001 -10.239.862.229 79.485.048.836 -12 % 8,5 %
2002 7.391.896.960 86.876.945.796 8 % 11 %
Gambar V.6 memperlihatkan perkembangan Return on Equity yang mengalami
penurunan. Return on Equity perusahaan pada tahun 1999 sampai denga tahun 2002
berturut-turut sebesar -0,02 %, -1,47 %, -0,12 %, dan 0,08 % yang berarti bahwa setiap
Rp 1,00 modal sendiri dapat menghasilkan laba bersih sebesar -0,02 %, -1,47 %, -0,12 %
(rugi) dan 0,08 (laba).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Gambar V.6
Return on Equity
PT ades Alfindo PuterasetiaTbk
c. Rasio keuntungan bersih atas aktiva
Tabel V.7 memperlihatkan bahwa PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dan rasio
industrinya dapat diketahui bahwa rate of return on investment PT Ades Alfindo
Puterasetia Tbk pada tahun 1999 sampai dengan 2002 dibawah rasio industrinya.
Kondisi ini disebabkan oleh kenaikan penggunaan aktiva yang tidak disertai dengan
kenaikan laba bersih. Keadaan keuangan seperti ini tidak baik bagi perusahaan karena
perusahaan tidak dapat mengelola aktiva secara efektif untuk menghasilkan laba
bersih.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Tabel V.7
Rate of Return on investmen
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun Keuntungan bersih Juml.Aktiva ROI Rasio Industri
1999 263.217.238 238.628.484.412 0,1 % 4,8 %
2000 -133.228.928.539 219.276.108.067 -60 % 24,5 %
2001 -10.239.862.229 207.357.968.173 -4,9 % 6,4 %
2002 7.391.896.960 206.916.819.982 3,5 % 7,9 %
Pada Gambar V.7 rate of return on investment PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
pada tahun 2000 mengalami penurunan dibanding tahun 1999 dan pada tahun 2001
sampai tahun 2002 rate of return on investment mengalami peningkatan, hal ini
disebabkan karena kenaikan laba bersih yang disertai dengan kenaikan penggunaan
aktiva yang efektif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Gambar V.7
Rate of Return on investmen
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
d. Marjin Laba Usaha (Operating profit margin )
Dari Tabel V.8 dapat dilihat perkembangan rasio Operating profit Margin PT
Ades Alfindo Puterasetia Tbk, Pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 cenderung
turun karena perusahaan tidak memperoleh laba operasi dari tahun ke tahun (rugi). Pada
tahun 1999, 2000, 2001, dan 2002 operating profit margin perusahaan sebesar -25%, -
28%, -5%, dan -6% ini berarti setiap rupiah penjualan tidak menghasilkan laba operasi
sebesar Rp -25, Rp -28, Rp -5, dan Rp -6. Bila dibandingkan dengan rata -rata industrinya,
rasio perusahaan masih berada diatas rata-rata industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Tabel V.8
Operating Profit Margin
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun Laba usaha Penjualan bersih Operating
profit margin
Rasio
industri
1999 (19.138.574.941)
76.419.946.337
-25 % -9 %
2000 (30.241.504.466) 108.996.938.609 -28 % -9,5 %
2001 (5.977.195.303) 123.206.369.760 -5 % 1,5%
2002 (8.633.881.789) 148.456.468.759 -6 % 1 %
Gambar V.8 memperlihatkan bahwa grafik operating Profit margin PT Ades
Alfindo Puterasetia Tbk mengalami penurunan bila dibandingkan dengan rata -rata
industrinya sehingga dalam h al ini PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk bila dilihat dari
grafik masih berada diatas rasio perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Gambar V.8
Operating Profit Margin
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
e. Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Pada tabel V.9 memperlihatkan bahwa net profit margin PT Ades Alfindo
Puterasetia Tbk pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 berada dibawah rasio
industrinya. Hal ini dapat diartikan bahwa kondisi perusahaan kurang baik karena dengan
margin laba bersih yang rendah memajukan biaya serta b eban usaha yang dikeuarkan
perusahaan tidak terlalu besar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Tabel V.9
Net Profit Margin
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun Laba bersih Penj.bersih Net profit
margin
Rasio
industri
1999 263.217.278 76.419.946.337 0,34 % 2,61 %
2000 -133.228.928.539 108.996.938.609 -122,23 % -57,62 %
2001 -10.239.862.229 123.206.369.760 -8,31 % 1,13 %
2002 7.391.896.960 148.456.468.759 4,97 % 5,71 %
Pada Gambar V. 9 menunjukkan ne profit margin PT Ades Alfindo Puterasetia
Tbk pada tahun 2000 mengalami penurur nan dibanding tahun sebelumnya. Namun pada
tahun 2001 sampai dengan 2002 mengalami peningkatan yang cukup signifikan karena
adanya kenaikan laba bersih perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Gambar V.9
Net Profit Margin
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
4. Rasio Aktivitas
a. Perputaran Persediaan
Tabel V.10 memperlihatkan bahwa perputaran persediaan pada PT Ades Alfindo
Puteraseta Tbk sangat baik walaupun rata-rata industrinya lebih baik dibandingkan pada
rasio perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak ba nyak menyimpan
persediaan di gudang. Pada tahun 2000 perputaran persediaan sebesar 4,3 x, ini berarti
dana yang tertanam dalam Inventory berputar rata-rata 4,3 x dalam setahun. Pada tahun
2001 dan 2002 kemampuan dana yang tertanam dalam inventory berputar pada rata-rata
4,5 x dan 6,3 x dalam setahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Tabel V.10
Perputaran Persediaan
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun Harga Pokok
Penjualan
Rata-rata Persediaan Perputaran
Persediaan
Rasio
Industri
2000 47.560.654.442
2
417.778.791.11424.119.217.10
4,3 x 5,5 x
2001 49.116.381.565
2
816.897.986.9417.778.791.11
4,5 x 5,9 x
2002 60.936.238.187
2
645.013.193.9816.897.986.9
6,3 x 8,2 x
Gambar V.10 meperlihatkan bahwa perputaran persediaan PT Ades Alfindo
Puterasetia Tbk berada dibawah rata-rata industri, dimana pada rasio perusahaan terjadi
peningkatan yang sedikit bila dibandingkan dengan rata -rata industrinya yang mengalami
peningkatan cukup besar. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran persediaan rasio
perusahaan cukup baik secara internal tetapi secara umum belum cukup baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Gambar V.10
Perputaran Persediaan
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
b. Periode rata-rata Perputaran Persediaan
Tabel V.11 memperlihatkan bahwa periode rata -rata perputaran persedeiaan PT
Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 2000, 2001 dan 2002, periode menahan
persediaan rata-rata atau periode rata-rata persediaan barang berada digudang rata-rata
selama 84 hari, 80 hari, dan 57 hari. Ini menunjukkan bahwa periode perputaran
persediaan perusahaan cukup cepat dan perusahaan tidak menyimpan persedi aan terlalu
lama digudang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
Tabel V.11
Periode rata-rata Perputaran Persediaan
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun 360 hari Perput.Persediaan Periode rata-
rata
perput.persed.
Rasio
Industri
2000 360 hari 4,3 x 84 hari 69 hari
2001 360 hari 4,5 x 80 hari 65 hari
2002 360 hari 6,3 x 57 hari 46 hari
Gambar V.11 memperlihatkan bahwa periode rata-rata perputaran persediaan PT
Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami penurunan dari segi nilai dan jika dilihat dari
sisi perputaran persediaan mengalami pen ingkatan bila dibandingkan dengan rasio
industrinya. Periode rata-rata perputaran persediaan dari tahun ke tahun semakin baik. Ini
berarti periode perputaran persediaan cukup cepat sehingga tidak terlalu lama tersimpan
digudang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Gambar V.11
Periode rata-rata Perputaran Persediaan
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
c. Perputaran Piutang
Tabel V.12 memperlihatkan bahwa perputaran Piutang PT Ades Afindo
Puterasetia Tbk tahun 2000 sampai dengan 2002 berada diatas rata-rata industri bila
dibandingk an dengan rasio industri. Pada tahun 2000 perputaran piutang sebesar 8,7 kali
yang berarti dalam satu tahun rata-rata dana yang tertanam dalam piutang berputar
sebanyak 8,7 kali. Tahun 2001 perputaran piutang mengalami peningkatan sebesar 0,1
kali dari 8,7 kali menjadi 8,8 kali yang berati bahwa dalam satu tahun rata-rata dana
tertanam dalam piutang sebanyak 8,8 kali, sedangkan pada tahun 2002 perputaran
piutang kembali naik. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran piutang dalam setia
tahunnya dimanfaatkan sec ara efisien.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel V.12
Perputaran Piutang
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun Penjualan Rata-rata piutang Perput.Pi
utang
Rasio
industri
2000 108.996938.609
2
289.210.579.12332.973.204.12
8,7 x 6,75 x
2001 123.206.369.760
2
872.804.300.15289.210.579.12
8,8 x 7
2002 148.456.468.759
2
670.624.090.16872.804.300.15
9,4 x 7,6 x
Gambar V.12 memperlihatkan bahwa perputaran piutang PT Ades Alfindo
Puterasetia Tbk mengalami peningkatan dan bila dibandingkan dengan rasio industrinya,
rasio perusahaan masih berada diatas rata-rata industrinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Gambar V.12
Perputaran Piutang
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
d. Periode Rata-rata Pengumpulan Piutang
Tabel V.13 memperlihatkan bahwa PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dalam
menagih hutang atau mengumpulkan piutang dagangn ya masih berada diatas rata-rata
industrinya. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan rata -rata tidak membayar hutang
pada waktunya. Pada tahu 2000, 2001 dan 2002 periode rata-rata yang diperlukan untuk
mengumpulkan piutang setiap 41 hari, 40 hari, dan 38 hari dimana semakin kecil harinya
semakin baik. Dalam hal ini waktu yang diperlukan perusahaan untuk menagih piutang
tidak terlalu banyak memakan waktu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel V.13
Periode rata-rata Pengumpulan Piutang
PT AdesAlfindo Puterasetia Tbk
Tahun 360 hari Perput.Piutang Periode rata-
rata Peng.Piu
Rasio
Industri
2000 360 hari 8,7 x 41 hari 58 hari
2001 360 hari 8,8 x 40 hari 54 hari
2002 360 hari 9,4 x 38 hari 50 hari
Pada Gambar V.13 menunjukkan bahwa grafik rata-rata pengumpulan piutang PT
Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 2001 menurun dibanding tahun 2000. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan sudah mengelola piutangnya secara efisien. Pada tahun
2002 rasio ini mengalami penurunan kembali.
Gambar V.13
Periode rata-rata Pengumpulan Piutang
PT AdesAlfindo Puterasetia Tbk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
B. Analisis Trend/Indeks
Analisis trend/indeks termasuk analisis horizontal, dimana analisis horizontal
merupakan suatu metode membandingkan laporan keuangan utnuk beberapa tahun
(periode), sehingga dapat diketahui perkembanga n prestasi perusahaan dari tahun ke
tahun apakah menunjukkan prestasi perusahaan tersebut menurun tetap ( konstan) , atau
meningkat, dengan pengukuran berdasarkan tahun dasarnya.
1. Perhitungan indeks neraca untuk periode 31 Desember 1999 – 2002.
Dengan cara membagi jumah rupiah tiap -tiap pos dalam periode yang dianalisis dari
tahun 1999 sampai dengan 2002 dengan jumlah rupiah dari pos sama dalam laporan
keuangan tahun dasar yaitu 1999 dikalikan dengan 100 %.
Aktiva lancar tahun 1999 =
1999
1999
arTahunAktivaLanc
artahunAktivaLanc
x 100 %
=
090.959.325.40
090.959.325.40
x 100%
= 100 %
Aktiva lancar tahun 2000 = Aktiva lancar tahun 2000 x 100%
Aktiva lancar tahun 1999
=
760.959.325.40
760.592.499.27
x 100%
= 68%
Aktiva lancar tahun 2001 = Aktiva lancar tahun 2001 x 100%
Aktiva lancar tahun 2000
=
760.592.499.27
365.900.670.33
x 100%
= 122%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Aktiva lancar tahun 2002 = Aktiva lancar tahun 2002 x 100%
Aktiva lancar tahun 2001
=
365.900.670.33
739.574.042.34
x 100%
= 101
Tabel V.14
Neraca PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Per 31 Desember 1999-2002
Pos-pos 1999
(%)
2000
(%)
2001
(%)
2002
(%)
A. AKTIVA
Aktiva Lancar
Aktiva Tetap
B. PASSIVA
Hutang Lancar
Hutang Tidak Lancar
Modal Sendiri
100
100
100
100
100
68
92
144
26
972
122
94
93
107
88
101
99
91
97
109
a. Analisis Indeks Aktiva Lancar
Tahun 2000 prosentase analisis Indeks Aktiva Lancar sebesar 68% yang berarti
bahwa dari keseluruhan aktiva perusahaan 68% nya merupakan aktiva lancar. Pada tahun
2000 terjadi penurunan inde ks, aktiva lancar sebesar 32% penurunan indeks aktiva
lancar ini disebabkan karena penurunan aktiva lancar lebih besar dibandingkan dengan
hutang lancar yang mengalami peningkatan pada tahun 2000. Pada tahun ini kas
mengalami penurunan dari tahun dasar da n penjualan mengalami penikatan dari Rp
76.419.946.337 menjadi Rp 108.996.938.609.
Pada tahun 2002 persentase analisis indeks aktiva lancar mengalami penurunan
sebesar 21 % sehingga persentase analisis Indeks aktiva lancar sebesar 101% yang berarti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
bahwa dari keseluruhan aktiva perusahaan 101% nya merupakan aktiva lancar.
Peningkatan dan penuruna dari analisis indeks ini dipengaruhi oleh naik turunnya aktiva
perusahaan.
GambarV.14
Persentase Indeks Aktiva Lancar tahun 1999-2002
b. Analisis Indeks Aktiva Tetap
Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks aktiva tetap sebesar 92 % yang
berarti bahwa dari total keseluruhan aktiva perusahaan merupakan aktiva tetap. Pada
tahun ini aktiva tetap cenderung mengalami perubahan, h al ini berarti tahun 2000
perusahaan mengeluarkan investasi, sedangkan penjualan cenderung meningkat dari Rp
76.419.946.337 menjadi Rp 108.996.938.609, kenaikan penjualan tersebut disebabkan
oleh bertambahnya volume penjualan atau adanya kenaikan harga pad a umumnya.
Tahun 2002 besarnya ersentase analisis indeks aktiva tetap mengalami penurunan
sebesar 1 % dari tahun dasarnya sehingg tahun 2002 persentase analisis indeks aktiva
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
tetap sebesar 99% yang berart bahwa dari keseluruhan aktiva perusahaan 99% nya
merupakan aktiva tetap.
Peningkatan dan penurunan dari analisis indeks ini dipengaruhi oleh naik
turunnya aktiva, menurunnya aktiva tetap perusahaan mengakibatkan naiknya aktiva
lancar.
GambarV.15
Persentase Indeks Aktiva Tetap Tahun 1999-2002
c. Analisis Indeks Hutang Lancar.
Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks hutang lancar sebesar 144% yang
berarti bahwa dari keseluruhan pasiva perusahaan 144% nya merupakan hutang lancar.
Pada tahun ini persentase hutang l ancar mengalami peningkatan sebesar 44% dari tahun
dasarnya.
Tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks hutang lancar 91% berarti bahwa
dari keseluruhan pasiva perusahaan tahun ini persentase indeks hutang lancar mengalami
penururnan sebesar 9% dari tahun dasarnya. Penurunan ini terjadi sebab pada tahun ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
perusahaan tersebut berusaha untuk melunasi hutangnya dengan menggunakan pinjaman
jangka pendeknya.
Gambar V.16
Persentase Indeks Hutang Lancar Tahun 1999-2002
d. Analisis Indeks Hutang Tidak Lancar
Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks hutang tidak lancar sebesar 26%
yang berarti bahwa dari keseluruhan pasiva perusahaan 26% nya merupakan hutang
lancar. Pada tahun ini persentase hutang lancar mengalami p enurunan sebesar 74% dari
tahun dasarnya.
Tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks hutang lancar 97% berarti bahwa
dari keseluruhan pasiva perusahaan tahun ini persentase indeks hutang lancar mengalami
penururnan sebesar 3% dari tahun dasarnya. Penurunan ini terjadi sebab pada tahun ini
perusahaan tersebut berusaha untuk melunasi hutangnya dengan menggunakan pinjaman
jangka pendeknya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Gambar V.16
Persentase Indeks Hutang Lancar Tahun 1999-2002
e. Analisis Indeks Modal Sendiri
Tahun 2000 besarnya persenase analisis indeks modal sendiri sebesar 972% yang
berarti dari keseluruhan pasiva 972% merupakan modal sendiri. Pada tahun ini analisis
indeks modal sendiri mengalami kenaikan yang signifikan sebesar 872%. Tahun 20 02
besarnya persentase analisis indeks mdal sendiri mengalami peningkatan sebesar 9 %.
Peningkatan ini berada diatas persentase tahun dasar, hal ini terbukti bahwa tambahan
modal sendiri tersebut mampu menurunkan hutang pada bank.
2. Perhitungan Indeks Laporan Laba-rugi periode 31 Desember 1999 – 2002.
Dengan cara membagi jumlah rupiah tiap -tiap pos dalam periode yang dianalisis
dari tahun 1999 sampai dengan 20002 dengan jumlah rupiah dari pos yang sama dalam
laporan keuangan tahun dasar yaitu tahun 1999 dikalikan dengan 100%.
Misalnya, dalam menghitung persentase laba kotor tahun 1999 sampai dengan
2002, dilakukan dengan membagi jumlah rupiah tahun yang bersangkutan dengan jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
rupiah pada tahun dasar yaitu tahun 1999 kemudian dikalikan 100% begitu s eterusnya
dalam menghitung tiap -tiap pos dalam laporan laba-rugi.
Laba kotor tahun 1999 = Laba kotor tahun 1999x 100%
Laba kotor tahun 1999
=
970.010.097.15
970.010.097.15
x 100%
= 100%
Laba kotor tahun 2000 = Laba kotor tahun 2000x 100%
Laba kotor tahun 1999
=
970.010.097.15
976.149.319.17
x 100%
= 115%
Laba kotor tahun 2001 = Laba kotor tahun 2001x 100%
Laba kotor tahun 2000
=
976.149.319.17
262.186.139.43
x 100%
= 249%
Laba kotor tahun 2002 = Laba kotor tahun 2002x 100%
Laba kotor tahun 2001
=
262.186.139.43
398.356.302.52
x 100%
= 121%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Tabel V.15
Laporan Laba-rugi PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Periode yang berakhir 31 Desember 1999 -2002
(Analisis Indeks)
Pos-pos 1999
(%)
2000
(%)
2001
(%)
2002
(%)
Penjualan
Harga Pokok Penjualan
Laba Kotor
Jumlah beban usaha
Laba usaha
Jumlah pendapatan dan beban
lain-lain
Laba bersih sebelum bunga dan pajak
Biaya pajak
Laba bersih setelah pajak
100
100
100
100
100
100
100
100
100
143
150
115
139
158
-686
3165
-10
210748
113
87
249
103
20
6
-9
-522
8
120
120
121
124
144
-298
-87
-4
-72
a. Analisis Indeks Laba Kotor
Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks laba kotor sebesar 115%, ini
berarti dari keselururhan laba perusahaan 115% nya merupakan laba kotor. Tahun ini
besarnya persentase laba kotor mengalami peningkatan sebesar 15%. Peningkatan ini
disebabkan oleh meningkatnya harga pokok produksi yang menakibatkan naiknya harga
pokok penjualan. Naiknya harga pokok penjualan ini mengakibatkan naiknya laba koto r.
Pada tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks laba kotor sebesar 121%, ini
berarti bahwa dari keseluruhan laba perusahaan 121% nya merupakan laba kotor. Pada
tahun ini persentase laba kotor mengalami peningkatan sebesar 21% dari tahun dasarnya,
ini berarti indeks laba kotornya diatas persentase laba kotor tahun dasarnya, hal ini
disebabkan ole meningkatnya harga pokok poduksi, yang mengakibatkan meningkatnya
harga pokok penjualan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gambar V.18
Persentase Indeks Laba Kotor Tahun 1999-2002
b. Analisis Indeks Laba bersih
Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks laba bersih sebesar -210748%. Ini
berarti bahwa dari keselururhan pendapatan perusahaan -210748% merupakan rugi. Hal
ini disebabkan peningkatan laba ko tor.
Tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks laba bersih sebesar -72% lebih
kecil dibanding tahun sebelumnya. Ini berarti dari keseluruhan pendapatan perusahaan -
72% nya merupakan rugi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar V.19
Persentase Indeks Laba Bersih Tahun 1999-2002
c. Analisis Indeks HPP
Tahun 2000 besarnya persentase analisis indeks HPP sebesar 150%. Ini berarti
dari keseluruhan pendapatan perusahaan 150% nya merupakan harga pokok penjualan.
Pada tahun ini 150% HPP mengalami peningkatan sebesar 50% hal ini disebabkan oleh
meningkatnya volume penjualan.
Tahun 2002 besarnya persentase analisis indeks HPP sebesar 120%. Ini berarti
bahwa dari keseluruhan penjualan perusahaan 20% nya merupakan HPP. Pada tahun ini
20% HPP cenderung mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Gambar V.20
Persentase Indeks HPP Tahun 1999-2002
C. Analisis
Common-Size
Tabel V.16
Analisis Common-Size
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun
AKTIVA
1999 2000 2001 2002
Aktiva lancar
Kas dan setara kas 6,74 0,94 3,73 3,77
Piutang usaha 5,05 5,71 7,36 7,76
Piutang lain -lain 0,06 0,02 0,01 0,01
Persediaan 4,28 5,37 4,81 4,44
Biaya di bayar dimuka 0,47 0,45 0,27 0,45
Pajak di bayar di muka 0,28 0,03 0,02
Julmlah Aktiva Lancar
16,89 12,54 16,23 16,45
Aktiva Tidak Lancar
Piutang hubungan istimewa 0,02 0,04 0,04 0,05
Aktiva tetap-bersih 81,89 86,68 83,32 82,69
Uang muka 0,01 0,50 0,16 0,47
Biaya di bayar dimuka jangka
panjang
1,17 0,23 0,22 0,32
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
83,11 87,45 83,76 83,54
Jumlah Aktiva
100,00 100,00 100,00 100
PASIVA
Kewajiban Lancar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
Pinjaman bank 14,87 21,87 25,07 21,60
Hutang usaha 3,86 7,11 5,31 4,44
Hutang lain-lain 0,11 0,41 0,59 0,10
Biaya yang masih h arus dibayar 2,11 4,22 0,93 1,72
Hutang pajak 0,93 0,98 1,29 1,65
Setoran jaminan pelanggan 0,60 1,08 1,88 2,76
Kewajiban jangka panjang -sewa
usaha
0,02 0,25 0,01
Jumlah kewajiban lancar
22,63 35,70 35,35 32,44
Kewajiban Tidak Lancar
Kewajiban jangka panjang-pihak ke-3 28,28 3,50 21,56 18,57
Hutang hubugan istimewa 41,49 11,58 1,00 0,86
Hutang sewa guna usaha-bersih 3,66 3,36 0,15 0,02
Penyisihan uang jasa dan pesangon
karyawan
4,13 1,23 1,21 2,02
Kewajiban pajak tangguhan -bersih 3,69 23,04 2,37 4,09
Jumlah kewajiban tidak lancar
81,25 22,96 26,30 25,56
Jumlah Kewajiban
103,85 58,73 61,65 58,01
Hak Minoritas
0,005 0,005 0,006 0,006
EKUITAS
Modal saham 31,85 34,65 36,65 36,72
Tambahan modal setor 1,99 2,16 2,29 2,29
Saldo laba (rugi) (37,74) 4,43 (0,61) 2,96
Jumlah Ekuitas
(3,90) 41,26 38,33 41,98
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
100,00 100,00 100,00 100,00
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
Tabel V.17
Analisis
Common-Size
dari Laba rugi (%)
PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk Tahun 1999 -2002
Keterangan 1999 2000 2001 2002
Penjualan 100 100 100 100
Beban pokok penjualan 82,24 84,11 64,98 64,76
Laba kotror 19,75 15,88 35,01 35,23
Beban usaha 44,79 43,63 39,86 41,04
Laba-rugi usaha (25,04) (27,74) (4,85) (5,81)
Pendapatan (beban) lain -lain 19,55 (94,08) (5,29) 13,17
Laba-rugi sebelum pajak (5,49) (121,83) (10,14) 7,35
Taksiran pajak penghasilan 5,83 (0,39) 1,83 (2,37)
Laba-rugi sebelum hak minoritas atas
laba bersih anak perusahaan
0,34 (122,23) (8,31) 4,97
Hak minoritas atas laba bersih anak
perusahaan
0,0003 0,0001 0,0002 0,0002
Laba-rugi bersih 0,34 (122,23) (1,00) 4,97
1. Aktiva
a. Aktiva Lancar
Aktiva lancar yang dimiliki oleh PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk terdiri
dari kas, piutang, persediaan, biaya dibayar di muka dan pajak di bayar di m uka.
Setelah dikumulatifkan pada tahun 1999 dana yang tertanam di aktiva lancar
16,89% dan pada tahun 2000 mengalami penurunan yaitu menjadi 12,54% dan
pada tahun 2001 meningkat kembali menjadi 16,23%. Sedangkan pada tahun
2002 mengalami peningkatan lagi m enjadi 16,45%.
1. Kas dan setara kas
Kas dan setara kas merupakan aktiva perusahaan yang paling likuid,
perseentase kas dan setara kas yang dimiliki PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
selama empat tahun berturut-turut adalah sebagai berikut; tahun 1999 sebesar
6,74% dan tahun 2000 menurun menjadi sebesar 0,94%, selanjutnya pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
tahun 2001 mengalami peningkatan menjadi 3,73%, dan pada tahun 2002
kembali meningkat menjadi 3,77%.
2. Piutang usaha
Untuk persentase piutang usaha terhadap total aktiva dari tahun ke tahun
masing-masing sebesar 5,05% untuk tahun 1999, dan tahun 2000 meningkat
menjadi 5,71%, untuk tahun 2001 meningkat lagi menjadi 7,36% dan pada
tahun 2002 kembali meningkat menjadi 7,76%.
3. Piutang lain -lain
Untuk persentase piutang usaha terhadap total aktiva dari tahun ke tahun
masing-masing sebesar 0,06% untuk tahun 1999, dan tahun 2000 meningkat
menjadi 0,02%, untuk tahun 2001 menurun menjadi 0,01% dan pada tahun
2002 tetap menjadi 0,01%.
4. Persediaan
Persentase persediaan terhadap total aktiva untuk tahun 1999, 2000, 2001, dan
2002 sebesar 4,28%, 5,37%, 4,81% dan 4,44%.
5. Biaya di bayar di muka
Persentase biaya di bayar di muka terhadap total aktiva dari ahun 1999 sampai
dengan tahun 2002 yaitu berturut-turut sebesar: 0,47%, 0,45%, 0,27%, dan
0,45%.
6. Pajak di bayar di muka
Persentase pajak di bayar di muka terhadap total aktiva dari tahun 1999
sampai dengan 2002 yaitu berturut -turut yaitu 0,28%, 0,03%, 0,02%, dan 0%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
b. Aktiva tidak lancar
Yang termasuk dalam aktiva tidak lancar adalah piutang hubungan istimewa,
aktiva tetap, uang muka, biaya dibayar dimuka jangka panjang. Setelah dikumulatifkan
maka dana yang tertanam dalam aktiva tidak lancar pada tahun 1999 sebesar 83,10%,
pada tahun 2000 meningkat menjadi 87,45%, sedangkan pada tahun 2001 terjadi
penurunan sebesar 83,76% dan pada tahun 2002 kembali menurun menjadi 83,54%.
1. Piutang hubungan istimewa
Persentase piutang huungan istimewa terhadap total aktiva PTAdes Alfindo
Puterasetia Tbk tahun 1999 sebesar 0,02%, pada tahun 2000 meningkat menjadi
0,04%, sedangkan pada tahun 2002 konstan sebesar 0,04% dan pada tahun 2002
meningkat tipis sebesar 0,01% menjadi 0,05%.
2. Aktiva tetap
Persentase aktiva tetap terhadap total aktiva PT Ades Alfindo puterasetia Tbk
tahun 1999 sebesar 81,89%, tahun 2000 menigkat menjadi 86,68%, sedangkan
tahun 2001 kembali turun menjadi 83,32% dan pada tahun 2002 turun lagi
menjadi 82,69%.
3. Uang muka
Persentase aktiva tetap terhadap total aktiva PT Ades Alfindo puterasetia Tbk
tahun 1999 sebesar 0,01%, tahun 2000 menigkat menjadi 0,50%, sedangkan tahun
2001 kembali turun menjadi 0,16% dan pada tahun 2002 meningkat menjadi
0,47%
4. Biaya di bayar di muka jangka panjang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Persentase biaya di bayar di muka jangka panjang terhadap total aktiva PT Ades
Alfindo Puterasetia Tbk, dari tahun 1999 sampai tahun 2002 mengalami fluktuasi
yaitu sebagai berikut: 1,17%, 0,23%, 0,22% dan 0,32%.
2. Pasiva
a. Kewajiban lancar
Kewajiban lancar yang dimiliki oleh PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk terdiri dari
pinjaman bank, hutang usaha , hutang lain-lain, biaya yang masih harus dibayar,
hutang pajak, jaminan setoran pelanggan, dan kewajiban jangka panjang -sewa
guna usaha. Setelah dikumulatifkan pada tahun 1999 dana yang digunakan untuk
memenuhi kewajiban lancar sebesar 22,63%, pada tahun 2000 naik menjadi
35,70% sedangkan pada tahun 2001 turun tipis menjadi 35, 35% dan pada tahun
2002 kembali turun menjadi sebesar 32,44%.
1. Pinjaman bank
Persentase pinjaman terhadap total pasiva pada tahun 1999 sebesar14,87%, tahun
2000 naik menjadi 2 1,87%, sedangkan tahun 2001 meningkat menjadi 25,07%
dan pada tahun 2002 kembali turun menjadi sebesar 21,60%.
2. Hutang usaha
Persentase hutang usaha terhadap total pasiva pada tahun 1999 sebesar 3,86%,
tahun 2000 meningkat sebesar 7,11%, sedangkan tah un 2001 persentase hutang
usaha trurun menjadi sebesar 5,31% dan pada tahun 2002 kembali turun menjadi
4,44%.
3. Hutang pajak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Persentase hutang pajak terhapap total passive tahun 1999 sebesar0,93%, tahun
2000 meningkat menjadi 0,98%, tahun 2001 meningka t lagi menjadi 1,29% dan
tahun 2002 turun tipis menjadi 1,65%.
4. Biaya yang masih harus di bayar
Persentase biaya yang masih harus dibayar terhadap total pasiva PT Ades Tbk,
pada than 1999 sebesar 2,11%, pada tahun 2000 meningkat cukup drastis menjadi
4,22%, tetapi pada tahun 2001 mengalami penurunan tajam menjadi 0,93% dan
tahun 2002 meningkat lagi walaupun hanya sedikit menjadi 1,72%.
5.
Jaminan setoran pelanggan .
Persentase jaminan setoran pelanggan terhapadap total pasiva PT Ades Tbk, tahun
1999 dan tahun 2000 sebesar 0,60% dan 1,08% ada peningkatan, dan pada tahun
2001 dan 2002 sebesar 1,88% dan 1,65 ada penurunan.
6. Hutang jangka panjang – sewa guna usaha
Persentase hutang jangka panjang-sewa guna usaha terhadap total pasiva tahun
1999 sampai tahun 2002 mengalami perkembangan yang tidak stabil. Berikut ini
merupakan nilai persentasenya dari tahun ke tahun yaitu 0,02%, 0%, 0,25%, dan
0,01%.
7. Hutang lain-lain
Persentase hutang lain -lain dari tahun 1999 -2002 berturut-turut sebagai berikut
yaitu; 0,11%, 041%, 0,59% dan 0,10%.
b. Kewajiban tidak lancar
Yang termasuk kewajiban tidak lancar adalah kewajiban jangka panjang pihak ke -
3, hutang hubugan istimewa, hutang sewa guna usaha, penyisihan uang jasa dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
pesangon karyawan, dan kewajiban pajak tangguhan. Setelah dikumulaifkan maka
persentase kewajiban tidak lancar terhadap total pasiva dari tahun 1999 sampai
2002 masing -masing sebesar sebagai berikut: 81,26%, 22,96%, 26,30%, dan
25,56%.
1. Kewajiban jangka panjang pihak ke -3
Persentase kewajiban jangka panjanp p ihak ke-3 terhadap total pasiva dari tahu
1999 sampai 2002 masing -masing mengalami fluaktuasi sebagai berikut: tahun
1999 persentase sebesar 28,28%, tahun 2000 mengalami penurunan yang cukup
besar menjadi 3,50%, tahun 2001 meningkat cukup signifikan sebesa r 21,56%
dan tahun 2002 kembali mengaami penurunan menjadi 21,60%.
2. Hutang hubungan istimewa
Persentase hutang hubungan istimewa PT Ades terhadap total pasiva dari tahun
1999 sampai 2002 mengalami penurunan, pada tahun 1999 persentase sebesar
41,49%, pada tahun 2000 menurun menjadi sebesar 11,58%, tahun 2001
menagalami penurunan yang besar menjadi 1,00%, dan pada tahun 2002 turun
lagi menjadi 0,86%.
3. Hutang sewa guna usaha
Persentase hutang sewa gua usaha terhadap total pasiva adalah sebagai berikut :
3,66%, 3,36%, 0,15% dan 0,02%.
4. Penyisihan uang jasa dan pesangon karyawan.
Persentase penyisihan uang jasa dan pesangon karyawan terhadap total pasiva PT
Ades Tbk, pada tahun 1999 sebesar 4,13%, pada tahun 2000 menurun cukup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
drastis menjadi 1,23%, tetapi pada tahun 2001 mengalami penurunan menjadi
1,21% dan tahun 2002 meningkat lagi menjadi 2,02%.
5. Kewajiban pajak tangguhan.
Persentase kewajiban ajak tangguhan terhadap total pasiva PT Ades Tbk dari
tahun 1999 sampai 2002 berturut-turut adalah sebagai berikut: 3,69%, 22,96%,
2,37%, dan 4,09%.
c. Hak minoritas
Persentase hak minoritas terhadap total pasiva PT Ades Tbk tahun 1999 dan tahun
2000 sebesar 0,005%, dan 2001 dan 2002 sebesar 0,006%
d. Ekuitas
Yang termasuk dalam ekuitas adalah modal saham, Tambahan modal setor dan
Saldo laba (rugi). Setelah dikumulatifkan maka persentase kewajiban tidak lancar
terhadap total pasiva dari tahun 1999 sampai 2002 masing -masing sebesar
(3,90%), 41,26%, 38,33%, dan 41,98%.
1. Modal saham
Persentase modal saham terhadap total pasiva PT Ades Tbk tahun 1999 sebesar
(3,90%), tahun 2000 naik drastis menjadi 41,26%, sedangkan tahun 2001 turun
tipis menjadi 38,33% dan pada tahun 2002 kembali meningkat menjadi sebesar
41,98%.
2. Tambahan modal setor
Persentase tambahan modal setor terhadap total pasiva PT Ades Tbk tahun 1999
sebesar 1,99% , tahun 2000 naik menjadi 2,16%, sedangkan tahun 2001 naik tipis
menjadi 2,29% dan pada tahun 2002 tetap menjadi sebesar 2,29%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
4. Saldo laba (rugi)
Persentase saldo laba-rugi terhadap total pasiva PT Ades Tbk tahun 1999 sebesar
(37,74%), tahun 2000 sebesar 4,43%, sedangkan tahun 2001 (0,61%), dan tahun
2002 sebesar 2,96%.
Penjelasan dari Analisis Common-Size Laba/Rugi PT Telkom Tbk yag
tertera pada tabel V.17 selama tahun 1999 sampai dengan 2002.
a. Beban usaha
Persenase laba usaha terhadap penjualan PT Ades Alfindo Putera Tbk tahun 1998
hingga tahun 2002 masing -masing sebesar 44,79%, 43,63%,39,86% dan 41,04%.
b. Penghasilan (beban) lain -lain.
Persentase penghasilan (beban) lain -lain PT Ades, Tbk. Dari tahun 1999 sampai
tahun 2002 masing -masing sebesar : 19,55%, (94,08%), (5,29%), dan (13,17%).
c. EBIT (laba sebelum bunga dan pajak)
Persentase EBIT dari tahun 1999 hingga tahun 2002 masing -masing sebesar
(5,49%), (121,83%), (10,14%), dan 7,35%.
d. Taksiran pajak penghasilan
Persentase pajak penghasilan tertinggi tahun 1999 yaitu sebesar 5,83%,
sedangkan terendah sebesar (2,37%) pada tahun 2002, tahun 2000 dan 2001
taksiran pajaknya sebesar (0,39%) dan 1,83%.
f. Laba sebelum ha k minoritas
Persentase laba sebelum pajak minoritas dari tahun ke tahun yaitu untuk tahun
1999 sebesar 0,34%, tahun 2000 sebesar (122,23%), tahun 2001 sebesar (8,31%),
dan pada tahun 2002 sebesar 4,97%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
g. Hak minoritas.
Persentase hak minoritas dari tahun 1999 sebesar 0,0003%, sedangkan tahun
berikutnya mengalami kenaikan yaitu sebesar 0,0001%, tahun 2001 dan 2002
tetap yaitu sebesar 0,0002%.
h. Laba bersih
Persentase dari laba bersih untuk tahun 2002 merupakan nilai tertinggi yaitu
sebesar 4,97%, disusul kemudi an tahun 1999 sebesar 0,34%, sedangkan tahun
2000 dan 2001 mengalami kerugian masing -masing sebesar (122,23%) dan
(1,00%).
Berdasarkan analisis Common-Size LabaLaba/Rugi, kondisi PT Ades
Alfindo Puterasetia terhadap masing-masing pos dalam Laba/Rugi menun jukkan
perkembangan kinerja keuangan berfluktuasi.
D. Analisis Sistem Du-Pont
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
Gambar II.2
Bagan
Du Pont
PT Ades Alfindo Putersetia Tbk
Tahun 1999
-
:
8,1% dikalikan
:
+
Perputaran PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah 0,3 kali, dibandingkan
dengan rasio industri 1,9 kali; marjin penjualan 25,04% diibandingkan dengan 5,5%
untuk industri. Dikalikan sekaligus, perputaran dan marjin keuntungan menghasilkan
hasil atas harta (return on assets) 8,1%, yang jelas dibawah rata-rata industri 10,8%. Jika
PT Ades ingin meningkatkan ROI nya kepada tingkat rata-rata industrinya, maka PT
Ades harus berusaha untuk meningkatkan marjin keuntungan maupun total asset
turnovernya dengan cara menggunakan tambahan leverage untuk meningkatkan laba atas
kekayaan bersih.
Perhitungan untuk PT ades Alfido Puterasetia Tbk:
25,04%
0,3 kali
19.138.691.481
76.419.946.337
76.419.946.337
95.558.637.818
76.419.946.337
235.736.260.875
195.410.301.785
40.325.959.090
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
Laba atas kekayaan bersih =
)037,0(1
%1,8
=
037,1
%1,8
= 7,8%
Perhitungan untuk Aqua Golden Missisippi Tbk :
Laba atas kekayaan bersih =
%3,16
66,0
%8,10
34,01
%8,10
Pada tahun 1999 sebaiknya PT Ades tidak untuk mencoba meningkatkan laba atas
kekayaan bersih karena justru persentasenya akan semakin menurun dan justru
sebaliknya rata-rata industri akan semakin meningkat. Kondisi ini tidak menguntungkan
bagi perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
Gambar II.2
Bagan
Du Pont
PT Ades Alfindo Putersetia Tbk
Tahun 2000
-
:
13,8% dikalikan
:
+
Perputaran PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah 0,5 kali, dibandingkan
dengan rasio industri 1,6 kali; marjin penjualan 27,73% diibandingkan dengan 9,3%
untuk industri. Dikalikan sekaligus, perputaran dan marjin keuntungan menghasilkan
hasil atas harta (return on assets) 13,8%, yang jelas dibawah rata-rata industri 15,5%.
Jika PT Ades ingin meningkatkan ROI nya kepada tingkat rata-rata industrinya, maka PT
Ades harus berusaha untuk meningkatkan marjin keuntungan maupun total asset
27,73%
0,5 kali
30.231.504.446
108.996.938.609
108.996.938.609
139.228.443.075
108.996.938.609
217.574.412.016
190.074819.256
27.499.592.760
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
turnovernya dengan cara menggunakan tambahan leverage untuk meningkatkan laba atas
kekayaan bersih.
Perhitungan untuk PT ades Alfido Puterasetia Tbk:
Laba atas kekayaan bersih =
%46
30,0
%8,13
70,01
%8,13
Perhitungan
untuk PT aqua Golden Mississippi Tbk :
Laba atas kekayaan bersih =
%43
36,0
%5,15
64,01
5,15
Dalam hal ini peru ahaan Ades Alfindo Puterasetia berhasil unggul dalm
pencapaian laba atas kekayaan bersih hal ini dikarenakan perusahaan mampu secara
efektif menggunakan kekayaan dalam pengelolaannya tanpa harus menggunakan
tambahan leverege .
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Gambar II.2
Bagan
Du Pont
PT Ades Alfindo Putersetia Tbk
Tahun 2001
-
:
2,9% dikalikan
:
+
Perputaran PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah 0,6 kali, dibandingkan
dengan rasio industri 1,5 kali; marjin penjualan 4,85% diibandingkan dengan 8,4% untuk
industri. Dikalikan sekaligus, perputaran dan marjin keuntungan menghasilkan hasil atas
harta (return on assets) 2,9%, yang jelas dibawah rata-rata industri 13%. Jika PT Ades
ingin meningkatkan ROI nya kepada tingkat rata-rata industrinya, maka PT Ades harus
berusaha untuk meningkatkan marjin keuntungan maupun total asset turnovernya dengan
cara menggunakan tambahan leverage untuk meningkatkan laba atas kekayaan bersih.
Perhitungan untuk PT ades Alfido Puterasetia Tbk:
4,85%%
0,6 kali
5.977.195.303
123.206.369.760
123.206.369.760
129.183.565.063
123.206.369.760
206.449.940.499
172.776.040.134
33.670.900.365
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Laba atas kekayaan bersih =
%6,7
38,0
%9,2
62,01
9,2
Perhitungan
untuk PT Aqua Golden Mississippi Tbk :
Laba atas kekayaan bersih =
%8,28
45,0
13
55,01
%13
Hasil atas total harta dari PT Ades sebesar 7,6% jauh dibawah rata-rata industri
sebesar 28,8%. Dalam hal ini jika perusahaan ingin meningkatkan laba atas kekayaan
bersih maka perusahaan sebaiknya menncari tambahan kekayaan yang berasal dari
leverege itupun jika ada kebijakan dari perusahaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
Gambar II.2
Bagan
Du Pont
PT Ades Alfindo Putersetia Tbk
Tahun 2002
-
:
2,6% dikalikan
:
+
Perputaran PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah 0,45 kali, dibandingkan
dengan rasio industri 1,9 kali; marjin penjualan 5 ,81% diibandingkan dengan 8,3% untuk
industri. Dikalikan sekaligus, perputaran dan marjin keuntungan menghasilkan hasil atas
harta (return on assets) 2,6%, yang jelas dibawah rata-rata industri 15,8%. Jika PT Ades
ingin meningkatkan ROI nya kepada tingkat rata-rata industrinya, maka PT Ades harus
berusaha untuk meningkatkan marjin keuntungan maupun total asset turnovernya dengan
cara menggunakan tambahan leverage untuk meningkatkan laba atas kekayaan bersih.
Perhitungan untuk PT ades Alfido Puterasetia Tbk:
5,81%
0,45 kali
8.633.881.789
148.456.468.759
148.456.468.759
157.090.350.548
148.456.468.759
328.204.933.006
171.114.582.458
157.090.350.548
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Laba atas kekayaan bersih =
%2,9
28,0
%6,2
72,01
%6,2
Perhitungan PT
Aqua Golden Missisippi Tbk :
Laba atas kekayaan bersih =
%4,54
29,0
%8,15
71,01
8,15
Walaupun hasil atas total harta dari PT Ades sebesar 9,2% jauh dibawah rata-rata
industri sebesar 54 ,4%, kondisi ini masih kurang menguntungkan PT Ades.
E. Penilaian prestasi keuangan secara keseluruhan melalui rasio keuangan.
Berdasarkan analisi s pretasi perusahaan melaui rasio keuangan yang terdiri dari
rasio likuiditas, leverage , rentabilitas dan profitabilitas maka dapat diketahui pretasi
keuangan kedua perusahaan sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Tabel V.18
Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun 1999
Rangking Point Keterangan PT Ades PT Aqua
PT Ades PT Aqua PT Ades PT Aqua
Rasio Keuangan
Likuiditas
a. Current ratio 0,74 x 1,20 x 2 1 1 2
b. Quick ratio 0,55 x 1,15 x 2 1 1 2
Leverage
a. Rasio hutang
atas aktiva
1,03 x 0,53 x 2 1 1 2
b. Rasio modal
terhadap
hutang
-0,037 x 0,72 x 1 2 2 1
Rentabilitas
dan
Profitabilitas
a. Imbalan
modal
perusahaan
-1,75% 14,2% 2 1 1 2
b. Imbalan
modal sendiri
2% 25% 2 1 1 2
c. Rasio
keuntungan
bersih atas
aktiva
0,1% 9,5% 2 1 1 2
d. Margin laba
usaha
-25% 7% 2 1 1 2
e. Marjin laba
bersih
0,34% 4,88% 2 1 1 2
Aktivitas
a. Perputaran
persediaan
-
- - - - -
b. Periode rata-
rata
perputaran
ersediaan
-
- - - - -
c. Perpuaran
piutang
-
- - - - -
d. Periode rata-
rata
perputaran
piutang
-
- - - - -
Total 10 17
Tabel V.18 memperlihatk an hasil perhitungan analisis rasio keuangan PT Ades
Alfindo Puterasetia Tbk dan PT aqua Golden Mississippi Tbk maka dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
bahwa pada tahun 1999 prestasi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk lebih baik
dibanding PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk .
Tabel V.19
Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun 2000
Rangking Point Keterangan PT Ades PT Aqua
PT Ades PT Aqua PT Ades PT Aqua
Rasio Keuangan
Likuiditas
a. Current ratio 0,35 x 0,70 x 2 1 1 2
b. Quick ratio 0,20 x 0,66 x 2 1 1 2
Leverage
a. Rasio hutang
atas aktiva
0,58 x 0,62 x 1 2 2 1
b. Rasio modal
terhadap
hutang
0,70 x 0,58 x 1 2 2 1
Rentabilitas
dan
Profitabilitas
a. Imbalan
modal
perusahaan
-60,55% 16,30% 2 1 1 2
b. Imbalan
modal sendiri
-147% 31% 2 1 1 2
c. Rasio
keuntungan
bersih atas
aktiva
-60% 11% 2 1 1 2
d. Margin laba
usaha
-28% 9% 2 1 1 2
e. Marjin laba
bersih
-122,23% 6,98% 2 1 1 2
Aktivitas
a. Perputaran
persediaan
4,3 x 6,7 x 2 1 1 2
b. Periode rata-
rata
perputaran
ersediaan
84 hari 54 hari 2 1 1 2
c. Perpuaran
piutang
8,7 x 4,8 x 1 2 2 1
d. Periode rata-
rata
perputaran
piutang
41 hari 75 hari 1 2 2 1
Total 17 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Tabel V.18 memperlihatkan hasil perhitungan analisis rasio keuangan PT Ades
Alfindo Puterasetia Tbk dan PT aqua Golden Mississippi Tbk maka dapat diketahui
bahwa pada tahun 1999 prestasi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk lebih baik
dibanding PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Tabel V.20
Perhitungan Analisis Ra sio Keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun 2001
Rangking Point Keterangan PT Ades PT Aqua
PT Ades PT Aqua PT Ades PT Aqua
Rasio Keuangan
Likuiditas
a. Current ratio 0,46 x 0,67 x 2 1 1 2
b. Quick ratio 0,32 x 0,65 x 2 1 1 2
Leverage
a. Rasio hutang
atas aktiva
0,61 x 0,66 x 1 2 2 1
b. Rasio modal
terhadap
hutang
0,62 x 0,48 x 2 1 1 2
Rentabilitas
dan
Profitabilitas
a. Imbalan
modal
perusahaan
-6,02% 13,71% 2 1 1 2
b. Imbalan
modal sendiri
-12% 29% 2 1 1 2
c. Rasio
keuntungan
bersih atas
aktiva
-4,9% 9,3% 2 1 1 2
d. Margin laba
usaha
-5% 8% 2 1 1 2
e. Marjin laba
bersih
-8,31% 6,04% 2 1 1 2
Aktivitas
a. Perputaran
persediaan
4,5 x 7,2 x 2 1 1 2
b. Periode rata-
rata
perputaran
ersediaan
80 hari 50 hari 2 1 1 2
c. Perpuaran
piutang
8,8 x 5,2 x 1 2 2 1
d. Periode rata-
rata
perputaran
piutang
40 hari 69 hari 1 2 2 1
Total 16 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Tabel V.18 memperlihatkan hasil perhitungan analisis rasio keuangan PT
Ades Alfindo Puterasetia Tbk dan PT aqua Golden Mississippi Tbk maka dapat diketahui
bahwa pada tahun 1999 prestasi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk lebih baik
dibanding PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Tabel V.21
Perhitungan Analisis Rasio Keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk
Tahun 2002
Rangking Point Keterangan PT Ades PT Aqua
PT Ades PT Aqua PT Ades PT Aqua
Rasio Keuangan
Likuiditas
a. Current ratio 0,50 x 1,30 x 2 1 1 2
b. Quick ratio 0,37 x 1,25 x 2 1 1 2
Leverage
a. Rasio hutang
atas aktiva
0,58 x 0,57 x 1 2 2 1
b. Rasio modal
terhadap
hutang
0,72 x 0,71 x 1 2 2 1
Rentabilitas
dan
Profitabilitas
a. Imbalan
modal
perusahaan
5,27% 18,05% 2 1 1 2
b. Imbalan
modal sendiri
8% 30% 2 1 1 2
c. Rasio
keuntungan
bersih atas
aktiva
3,5% 12,3% 2 1 1 2
d. Margin laba
usaha
-6% 8% 2 1 1 2
e. Marjin laba
bersih
4,97% 6,46% 2 1 1 2
Aktivitas
a. Perputaran
persediaan
6,3 x 10,1 x 2 1 1 2
b. Periode rata-
rata
perputaran
ersediaan
57 hari 36 hari 2 1 1 2
c. Perpuaran
piutang
9,4 x 5,8 x 1 2 1 2
d. Periode rata-
rata
perputaran
piutang
38 hari 62 hari 1 2 1 2
Total 15 24
Tabel V.18 memperlihatkan hasil perhitungan analisis rasio keuangan PT
Ades Alfindo Puterasetia Tbk dan PT aqua Golden Mississippi Tbk maka dapat diketahui
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
bahwa pada tahun 1999 prestasi keuangan PT Aqua Golden Mississippi Tbk lebih baik
dibanding PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
BAB VI
KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN
Bab ini menyajikan kesimpulan atas analisis dan pembahasan data yang tersa ji
dalam bab sebelumnya. Bab ini berisi tentang kesimpulan dari pembahasan sehingga
dapat menjawab persoalan yang telah dirumuskan, saran -saran untuk PT Ades Alfindo
Puterasetia Tbk berdasarkan atas pembahasan yang telah dilakukan dan bab ini berisi
pula tentang keterbatasan penelitian.
A. Kesimpulan
1. Rasio keuangan PT Ades Aalfindo Puterasetia Tbk
Current ratio perusahaan mengalami fluktuasi dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2002. Meskipun demikian, perusahaan masih mampu menjamin hutang
lancar dengan aktiva lancar karena perusahaan masih dalam kondisi stabil. Akan tetapi di
dalam quick ratio dari ahun 1999 sampai dengan tahun 2002 kondisi keuangan
perusahaan dalam kondisi tidak likuid sehingga perusahaan tidak mampu menjamin
hutang lancarnya dengan aktiva lancar.
Rasio total hutang terhadap total aktiva dan rasio total hutang terhadap modal sendiri dari
tahun 1999 sampai dengan tahun 2002 mengalami penurunan secara bertahap. Hal ini
berarti risiko perusahaan semakin kecil karena rasio total hutang terhadap total aktiva
yang semakin kecil menunjukkan bahwa proporsi hutang yang digunakan untuk
mendanai aktiva semakin kecil, sedangkan rasio total hutang terhadap modal sendiri yang
semakin kecil menunjukkan bahwa utang yang dijamin oleh modal sendir i semakin kecil.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Net profit margin ratio mengalami penurunan hal ini dapat diartikan bahwa kondisi
perusahaan kurang baik karena dengan margin laba bersih yang rendah memajukan biaya
serta beban usaha yang dikeluarkan perusahaan tidak terlalu besar. Operating profit
margin perusahaan mengalami penurunan karena perusahaan tersebut belum dapat
mengelola biaya secara efektif. ROI dan ROE perusahaan mengalami penurunan karena
perusahaan tersebut belum dapat mengelola aktiva dan modalnya sendiri dengan efisien.
Rasio perputaran persediaan pada tahun 2000 sampai dengan tahun 2002 mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan efektif dalam mengelola persediaan.
Rasio rata-rata perputaraan persediaan dari tahun 1999 sampai tahun 2002 semakin baik,
hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah melakukan perputaran persediaan dengan
cepat sehingga waktu rata-rata perputaran juga semakin cepat. Rasio perputaran piutang
mengalami kenaikan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2002. Kenaikan terebut
membuktikan bahwa pengelolaan piutang lebih baik dari pengelolan persediaan.
Penurunan rasio periode pengumpulan piutang terjadi pada tahun 2000 sampai dengan
2002, dengan demikian piutang perusahaan dapat terkumpul lebih cepat.
Berdasarkan perhitungan analisis rasio keuangan maka dapat disimpulkan bahwa
perkembangan keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2002 mengalami perkembangan yang baik.
2. Perbandingan rasio keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dengan
rasio keuangan industri.
Current ratio PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada tahun 1999 sampai
dengan tahun 2002 berada di bawah rasio industri. Kondisi ini menunjukkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
bahwa tingkat likuiditas perusahaan dalam kondisi yang tidak baik sehingga
perusahaan tidak dapat menggunakan aktiva lancarnya untuk membayar
kewajiban jangka pendek perusahaan. Quick ratio PT Ades Alfindo Puterasetia
Tbk pada tahun 1999 sampai dengan 2002 berada dibawah rasio industri dan
dalam kondisi tidak likuid. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewjiban lancarnya,
dengan demikian sangat dimungkinkan bagi perusahaan untuk menagih
piutangnya. Pada rasio total hutang teradap total aktiva dan rasio total hutang
terhadap modal sendiri PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk, berada dibawah rasio
industri. Rasio total hutang tehadap total aktiva yang beaa dibawah rasio industri
menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko yang lebih kecil dibanding rasio
industri dalam mendanai aktiva perusahaan dengan menggunakan hutang.
Sedangkan rasio total hutang terhadap modal sendiri berada dibawah rasio
industri menunjukkan bahwa perusahaan memiliki risiko yang lebih kecil
dibanding industri dalam membayar hutangnya pada saat ditagih.
Rentabilitas ekonomi PT Ade s Alfindo Puterasetia Tbk tahun 1999 sampai 2002
berada di bawah rasio industri. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena
perusahaan tidak dapat mengoptimalkan laba operasi sehingga perusahaan tidak
dapat menutupi keseluruhan jumlah aktivanya. ROI dan ROE PT Ades Alfindo
Puterasetia Tbk dari tahun 1999 sampai 2002 berada di bawah rasio industri.
Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena perusahaan tidak mampu mengelola
aktiva dan modalnya sendiri untuk menghasilkan laba sehingga perusahaan
mengalami kerugian. Operating profit margin dari tahun 1999 sampai 2002
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
berada di bawah rasio industri. Kondisi ini tidak baik bagi perusahaan karena
perusahaan tidak mampu mengelola biaya penjualan dan biaya operasi secara
efisien. Net profit margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 1999
sampai 2002 berada di bawah rasio industri. Kondisi ini tidak baik bagi
perusahaan karena dengan kondisi ini perusahaan tidak mampu mengelola biaya
secara efisien.
Rasio perputaran persediaan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk dari tahun 2000
sampai dengan 2002 berada dibawah rasio industri. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan tidak mampu mengelola persediaannya secara efisien dibanding
dengan industri. Rasio periode rata-rata perputaran persediaan PT Ades Alfindo
Puterasetia Tbk berada di atas rasio industri. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan mampu malakukan perputaran dengan cepat sehingga periode
perputaran semakin cepat pula. Rasio perputaran piutang dari tahun 2000 sampai
tahun 2002 berada di atas rasio industri, hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan
piutang yang dilakukan perusahaan efektif jika dibanding dengan industri. Rasio
Periode rata-rata pengumpulan piutang tahun 2000 sampai tahun 2002 berada di
bawah rasio. Kondisi ini menunjukkan bahwa jangka waktu teri katnya modal
dalam piutang menjadi lebih pendek dibanding industri sehingga piutang akan
lebih cepat menjadi kas.
Berdasarkan analisis rasio keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia
Tbk di banding dengan rasio perusahaan sejenis memperlihatkan bahwa
perkembangan keuangan PT Ades Alfindo puterasetia Tbk tidak baik dibanding
dengan industri.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
3. Analisis Trend/Indeks
Trend aktiva lancar mengalami fluktuasi dari tahun 1999 sampai dengan
tahun 2002, sehingga nilai aktiva lancar juga mengalami fluktuasi. Deng an
demikian likuiditas perusahaan pun berubah -ubah. Kewajiban lancar untuk tahun
2000 sampai 2002 mengalami penurunan sehingga beban perusahaan untuk
membayar hutang lancar pun menurun. Kewajiban lancar dari tahun 2000 sampai
2002 mengalami fluktuasi denga n demikian kewajiban yang harus dikembalikan
juga berfluktuasi. Ekuitas pada tahun 2002 dapat terlihat bahwa perusahaan
menggunakan ekuitas yang lebih kecil dibanding total hutang untuk membiayai
operasi perusahaan, sehingga risiko perusahaan semakin besar pada tahun 2002.
Trend penjualan bersih mengalami peningkatan pada tahun 2002 di
banding tahun 2001, begitu pula dengan harga pokok penjualan yang juga
mengalami peningkatan di banding tahun 2001. Sedangkan laba kotor mengalami
fluktuasi. Selain itu beban usaha mengalami fluktuasi dari tahun ke tahun. Laba
usaha PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami penurunan dari tahun 2000 ke
2001 di banding tahun 2001 ke 2002 mengalami peningkatan , sedangkan laba
bersih mengalami penurunan yang signifikan.
Berdasarkan analisis trend/indeks maka dapat diambil kesimpulan bahwa
kondisi keuangan PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk mengalami perkembangan
yang baik dari tahun 1999 sampai tahun 2002.
4. Analisis common-size
Perkembangan laporan keuangan dilihat dari analisis common-size, untuk laporan
neraca PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk pada persentase aktiva lancar terhadap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
total aktiva dari tahun 1999 ke tahun 2000 turun, tahun 2000 ke tahun 2001
meningkat, sedangkan tahun 2001 ke tahun 2002 kembali meningkat wa laupun
sedikit.
Untuk perkembangan persentase aktiva tidak lancar terhadap total aktiva PT Ades
Alfindo Puteasetia Tbk dari tahun 1999 ke tahun 2000 meningkat, tahun 2000 ke
tahun 2001 menurun, tahun 2001 ke tahun 2002 kembali menurun.
Persentase kewajiban lancar terhadap total pasiva PT Ades Alfindo Puterasetia
Tbk tahun 1999 ke tahun 2000 meningkat, tahun 2000 ke tahun 2001 menurun,
sedangkan tahun 2001 ke tahun 2002 kembali menurun.
Persentase kewajiban tidak lancar terhadap total pasiva tahun 1999 ke tahun 2000
menurun, tahun 2000 ke 2001 meningkat, sedangkan tahun 2001 ke tahun 2002
kembali menurun.
Persentase hak minoritas terhadap total pasiva PT Ades Alfindo puterasetia Tbk
dari tahun ke tahun stabil.
Persentase ekuitas terhadap total total terhadap total pasiva PT ades Alfindo
Puterasetia Tbk dari tahun 1999 ke tahun 2000 meningkat, tahun 2000 ke tahun
2001 menurun, sedangkan tahun 2001 ke tahun 2002 kembali meningkat.
Perkembangan laoran keuangan laba -rugi yang dianalisis dengan common-size
untuk PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk terhadap penjualan dari tahun 1999 ke
tahun 2000 menurun (tahun 2000 mengalami kerugian), tahun 2000 ke tahun 2001
meningkat (walaupun masih mengalami kerugian), tahun 2001 ke tahun 2002
mengalami peningkatan (laba ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
5. Analisis Du Pont
Pada tahun 1999 net profit margin PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah
sebesar 25,04% dan mengalami peningkatan menjadi 27,73% pada tahun 2000.
Peningkatan ini disebabkan kenaikan persentase laba bersih lebih besar dari
penjualan, pada tahun 2001 net profit margin sebesar 4,85% berarti mengalami
penurunan. Hal ini dikarenakan persentase laba bersih lebih kecil dari penjualan
dan penurunan persentase ini menunjukkan kurang optimalnya perusahaan dalam
penjualan untuk megasilkan laba bersih perusahaan. Pada tahun 2002 net profit
margin kembali meningkat walau tidak terlalu tinggi yaitu sebesar 5,81%.
Pada tahun 1999 Assets turn over PT Ades Alfindo Puterasetia Tbk adalah sebesar
0,3 kali dan menjadi 0,5 kali pada tahun 2000, hal ini berarti ada peninkatan
sebesar 0,2 kali putaran. Hal ini menunjukkan penggunaan aktiva yang sudah
efisien dan optimal dalam penjualan untuk menghasilkan laba perusahaan. Pada
tahun 2001 Assets turn over kembali meningkat sebesar 0,6 kali. Pada tahun 2 002
assets turn over perusahaan sebesar o,4 kali berarti mengalami penurunan. Hal ini
menunjukkan penggunaan aktiva yang belum optimal dalam menghasilkan laba.
ROI pada tahun 1999 sebesar 8,1% dan menjadi 13,8% pada tahun 2000, artinya
mengalami peningka tan pertumbuhan sebesar 5,7%, hal ini berarti semakin
efisiennya perusahaan dalam menggunakan semua aktiva yang ada. Pada tahun
2001, ROI perusahaan mengalami penurunan menjadi 2,9% sedangkan pada tahun
2002 kembali mengalami penurunan sebesar 0,3% menjadi 2,6%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
B. Saran
1. Meningkatkan likuiditas perusahaan dngan cara meningkatkan aktiva lancar dan
mengurangi hutang lancar, serta mengelola persediaan secara lebih efisien.
2. Sebaiknya perusahaan dapat menekan biaya operasi dan harga pokok penjualan
dengan cara penggunaan aktiva perusahaan secara baik dan benar sehingga dapat
meningkatkan laba bersih perusahaan.
3. Perusahaan hendaknya berusaha mempertinggi tingkat rentabilitas dengan cara
menambah modal sendiri yang digunakan untuk meningkatkan volue pe njualan
dan melakukan penekanan biaya operasional seminimal mungkin sehingga target
laba dapat diperoleh.
4. Berusaha meningkatkan profitabilitas perusaha dengan meningkatkan laba
perusahaan dan menggunakan aset perusahaan secara efisien untuk mendapatkan
laba perusahaan optimal.
5. Untuk meningkatkan ROI ke tingkat rata-rata industrinya, maka perusahaan harus
secara tepat mengambil keputusan apakah perusahaan ingin meningkatkan margin
keeuntungan maupun total aset turnovernya dengan cara menggunakan tamb ahan
leverege.
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut:
1. Data laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar perhitungan rasio-rasio
keuangan dari perusahaan-perusahaan dalam penelitian ini merupakan data
sekunder, sehingga keakuratan data bisa diragukan atau tidak mutlak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
2. Laporan keuangan merupakan hasil kombinasi dari anggapan atau kebiasaan -
kebiasaan dalam akuntansi serta pendapat pribadi sehingga pnentuan standar rasio
sebagai pembanding tidak dapat digunakan sebaga i ukuran yang pasti karena
standar rasio untuk industri dalam penelitian ini merupakan hasil rata -rata dari
kedua perusahaan yang diteliti dimana kondisi masing -masing perusahaan
berbeda.
3. Objek penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah neraca dan l aporan laba rugi
dari tahun 1999 sampai dengan tahun 2002. Oleh karena itu, kesimpulan dan
saran yang dikemukakan dalam peneitian ini hanya berlaku untuk tahun -tahun
yang diteliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
Neraca
PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk
(dalam Rupiah)
31 Desember Uraian
2002 2001 2000 1999
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas 7.820.967.623 7.751.670.277 2.064.017.081 16.095.109.095
Piutang Usaha 16.076.830.167 15.269.277.845 12.528.163.440 12.061.502.468
Piutang lain-lain 13.794.503 31.527.027 51.046.849 143.470.864
Persediaan 9.193.013.645 9.986.897.816 11.791.778.417 10.217.119.424
Biaya di bayar di muka 937.968.801 572.812.230 986.334.969 1.137.095.986
Pajak di bayar di muka - 58.715.170 78.252.004 671.661.253
Jumlah aktiva lancar 34.042.574.739 33.670.900.365 27.499.592.760 40.325.959.090
Aktiva tidak lancar
Piutang Hub. Istimewa 108.764.281 84.370.781 80.096.752 52.980.200
Aktiva tetap-bersih 171.114.582.458 172.776.040.134 190.074.819.256 195.410.301.785
Uang muka 979.156.685 351.020.600 1.105.295.707 21.660.900
Biaya dibayar dimuka
jangka panjang
671.741.819 475.636.293 506.303.592 2.807.582.437
Jumlah aktiva tidak
lancar
172.874.245.243 173.687.067.808 191.776.515.307 198.292.525.322
Jumlah aktiva 206.916.819.982 207.357.968.173 219.276.108.067 238.618.484.412
PASIVA
Kewajiban lancar
Pinjaman bank 44.700.000.000 52.000.000.000 47.975.000.000 35.500.000.000
Hutang usaha . 9.200.903.426 11.028.572.606 15.593.666.489 9.221.665.588
Hutang lain-lain 215.190.143 1.226.836.676 904.414.785 278.131.282
Biaya masih harus
dibayar
3.564.086.295 1.937.198.164 9.261.870.645 5.275.963.785
Hutang pajak 3.421.291.250 2.684.153.268 2.143.698.080 2.233.353.142
Setoran jaminan
pelanggan
5.728.688.379 3.917.903.529 2.382.126.891 1.440.062.954
Kewajiban jangka
panjang-sewa usaha
302.364.747 524.558.400 - 61.896.578
Jumlah kewajiban
lancar
67.132.524.240 73.316.222.643 78.260.776.890 54.012.073.329
Kewajiban tidak lancar
Kewajiban jangka
panjang-pihak ke-3
38.442.000.000 44.720.000.000 7.676.000.000 67.500.000.000
Hutang Hub. Istimewa 1.788.000.000 2.080.000.000 25.406.845.067 99.002.856.940
Hutang sewa guna
usaha-neto
41.438.576 313.060.995 7.373.312.300 8.745.832.815
Penyisihan uang jasa
dan pesangon krywn
4.187.257.980 2.523.956.336 2.700.950.445 9.855.425.447
Kewajiban pajak
tangguhan-netto
8.447.277.746 4.918.346.379 7.373.312.300 8.808.232.701
Jumlah kewajiban
tidak lancar
52.905.974.302 54.555.363.710 50.530.420.112 193.912.347.903
Jumlah kewajiban 120.038.498.542 127.871.586.353 128.791.197.002 247.924.421.232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Hak Minoritas atas
anak perusahaan
1.375.644 1.332.984 1.306.656 1.425.819
Ekuitas
Modal saham 76.000.000.000 76.000.000.000 76.000.000.000 76.000.000.000
Tambahan modal setor 4.750.000.000 4.750.000.000 4.750.000.000 4.750.000.000
Saldo laba (rugi) 6.126.945.796 (1.264.951.164) 9.734.911.065 (90.055.936.820)
Jumlah Ekuitas 86.876.945.796 79.485.048.836 90.484.911.065 (9.305.936.820)
Jumlah kewajiban
dan ekuitas
206.916.819.982 207.357.968.173 219.276.108.067 238.618.484.412
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
Laporan Laba-Rugi
PT Ades Alfindo Putrasetia Tbk
(dalam Rupiah,kecuali laba per lembar saham)
31 Desember Uraian
2002 2001 2000 1999
Penjualan-bersih 148.456.468.759 123.206.369.760 108.996.938.609 76.419.946.337
Beban pokok
penjualan
96.154.112.361 80.067.183.498 91.677.788.633 61.322.935.407
Laba kotor 52.302.356.398 43.139.186.262 17.319.149.976 15.097.010.970
Beban usaha 60.936.238.187 49.116.381.565 47.560.654.442 34.235.585.911
Laba/rugi usaha (8.633.881.789) (5.977.195.303) (30.241.504.466) (19.138.574.941)
Pendapatan/beban
lain-lain
19.554.752.776 (6.522.780.784) (102.554.889.486) 14.944.009.852
Laba/rugi sebelum
pajak
10.920.870.987 (12.499.976.087) (132.796.393.952) (4.194.565.089)
Taksiran pajak
penghasilan badan
(3.528.931.367) 2.260.140.186 (432.653.750) 4.457.534.418
Laba/rugi sebelum
hak minoritas atas
laba bersih anak
perusahaan
7.391.939.620 (10.239.835.901) (133.229.047.702) 262.969.329
Hak minoritas atas
laba bersih anak
perusahaan
42.660 26.328 119.163 247.949
Laba/rugi bersih 7.391.896.960 (10.239.862.229) (133.228.928.539) 263.217.278
Rugi usaha per
saham
(114) (79) (398) (252)
Laba (rugi)bersih
per saham
97 (135) 1.313 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA
31 DESEMBER 2002
(dalam rupiah)
2002
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan setara kas 29.505.166.081
Piuang usaha (setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu -ragu sebesar
Rp 582.753.041 pada tahun 2002):
- Pihak ketiga 6.896.830.976
- Pihak yang mempunyai
Hubungan istimewa 150.026.190.331
Piuang lain -lain:
- Pihak ketiga 1.203.306.143
Persediaan 7.560.763.746
Uang muka pembelian 275.666.788
Biaya dibayar dimuka 230.675.887
Pajak dibayar dimuka 699.516.630
Jumlah aktiva lancer 196.368.116.582
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang yang mempunyai
Hubungan istimewa 908.835.967
Aktiva tetap
(setelah dikurangi akumulasi
Penyusutan sebesar Rp
224.358.725.021 tahun 2002 338.805.815.812
Uang muka pembelian
Aktiva tetap 353.948.194
Goodwill 221.872.500
Uang jaminan 128.100.595
Jumlah aktiva tidak lancar 340.418.573.068
JUMLAH AKTIVA 536.786.689.650
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN LANCAR
Hutang usaha
Pihak ketiga 26.031.775.944
- Pihak yang mempunyai hubungan
istimewa 110.283.220.347
Hutang lain-lain 1.603.742.606
Hutang pajak 7.902.431.587
Biaya yang masih harus dibayar 3.995.137.029
Hutang deviden 151.252.423
Jumlah kewajiban lancar 149.967.559.936
KEWAJIBN TIDAK LANCAR
Hutang pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 7.952.644.659
Uang jaminan botol dan krat 124.850.642.954
Kewajiban pajak tagguhan -bersih 21.558.098.003
Penyisihan atas kompensasi karyawan 5.752.861.000
Jumlah kewajiban tidak lanca r 160.114.246.616
Jumlah Kewajiban 310.081.806.552
HAK MINORITAS 5.939.822.896
EKUITAS
Modal saham-nilai nominal
Rp 1000 per saham
Modal dasar:45.000.000
Saham. Modal ditempatkan
Dan disetor penuh:13.162.473
Saham biasa 13.162.473.000
Tambahan modal disetor -agio saham 8.624.230.550
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan 7.053.324.625
Selisih penilaian kembali
aktiva tetap 105.739.163
Saldo laba 191.819.292.864
Jumlah ekuitas 220.765.060.202
JUMLAH KEWAJBAN
DAN EKUITAS 536.786.689.650
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN RUGI LABA
31 DESEMBER 2002
(dalam rupiah)
2002
PENJUALAN BERSIH 1.021.898.740.969
BEBAN POKOK PENJUALAN 897.845.808.598
LABA KOTOR 124.052.932.371
BEBAN USAHA
Penjualan 9.555.149.672
Umum dan administrasi 29.673.005.368
39.228.155.040
LABA USAHA 84.824.777.331
PENDAPATAN/(BEBAN)
LAIN-LAIN
Jasa bantuan teknik 8.367.279.015
Laba penjualan aktiva tetap-bersih 4.117.279.775
Laba selisih kurs -bersih 527.880.295
Pendapatan sewa 274.000.000
Pendapatan bunga 338.588.230
Beban bunga dan keungan (5.695.090.282)
Lain-lain-bersih 4.188.601.893
12.118.538.926
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 96.943.316.257
BEBAN PAJAK
PENGHASILAN
Pajak kini 24.307.503.693
Pajak tangguhan 5.933.913.828
30.241.417.521
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
LABA SEBELUM HAK
MINORITAS 66.701.898.736
HAK MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN (591.980.486)
LABA BERSIH 66.109.918.250
LABA BERSIH PER
SAHAM DASAR 5.023
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA
31 DESEMBER 2001 dan 2000
(dalam rupiah)
2001 2000
AKTIVA
AKTIVA LANCAR
Kas dan seara kas 23.041.295.101 17.193.556.376
Piutang usaha – setelah
Setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu
-ragu sebesar Rp
706.527.824 padatahun
2001 dan Rp 764.108.062
pada ahun 2000
Pihak ketiga 7.676.238.298 8.008.363.439
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 179.518.475.116 104.871.598.195
Lain-lain 1.538.676.227 2.116.398.541
Persediaan 9.129.042.794 9.453.364.345
Uang muka pembelian 459.021.612 1.017.500.242
Biaya dibayar dimuka 205.506.301 149.794.678
Jumlah Aktiva Lancar 221.568.255.549 142.810.575.816
AKTIVA TIDAK LANCAR
Piutang pihak yang memp -
unyai hubungan
istimewa 648.998.505 416.370.699
Aktiva tetap-setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan0
Sebesar Rp 171.338.572.
824 dan Rp 127.175.739.
533 pada tahun 2001 dan
2000. 289.203.850.618 186.352.705.513
Uang muka pembelian aktiva
Tetap 1.789.738.893 9.263.753.394
Selisih lebih harga perolehan
Atas aktiva bersih-
Anak persahaan 246.525.000 271.177.500
Uang jaminan 139.533.765 137.529.665
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Piutang lain -lain - 1.766.375.032
Jumlah Aktiva Tidak
Lancar 292.028.646.781 198.207.911.803
JUMLAH AKTIVA 513.596.902.330 341.018.487.619
KEWAJIBAN DAN EKUITAS
KEWAJIBAN LANCAR
Pinjaman jangka pendek 45.000.000.000 45.000.000.000
Hutang
Usaha ketiga 25.679.313.480 11.641.520.863
Pihak yang mempunyai
hubungan istimewa 146.356.125.081 88.674.091.690
lain-lain 15.198.772.090 3.623.885.413
Uang jaminan botol dan
krat 80.035.685701 44.975.981.728
Hutang pajak 10.019.146.255 4.797.928.121
Biaya masih harus dibayar 4.171.691.922 2.397.786.876
Hutang deviden 126.665.162 129.311.394
Jumlah Kewajiban Lancar 326.587.399.691 201.240.506.085
KEWAJIBAN TIDAK
LANCAR
Hutang pihak yang mem-
punyai hubungan
istimewa 623.559.308 1.459.199.505
Kewajiban pajak
tangguhan-bersih 15.624.184.175 9.418.883.594
Jumlah Kewajiban
Tidak Lancar 16.247.743.483 10.878.083.099
HAK MINORIAS AKTIVA
BERSIH 5.869.404.755 5.125.553.720
EKUITAS
Modal saham-nilai nomi nal
Rp 1000 per saham
Modal dasar Rp
45.000.000 saham. Modal
Diempatkan dan disetor
Penuh-13.162.473
Saham 13.162.473.000 13.162.473.000
Agio saham 8.624.230.550 8.624.230.550
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Selisih kurs karena
penjabaran
laporan keuangan 9.063.991.439 9.379.037.411
Selisih penilaian kembali
Aktiva tetap 105.739.163 105.739.163
Saldo laba 133.935.920.249 92.502.864.591
Jumlah ekuitas 164.892.354.401 123.774.344.715
JUMLAH KEWAJIBAN
DAN EKUITAS 513.596.902.330 341.018.487.619
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN RUGI LABA
31 DESEMBER 2001 dan 2000
(dalam rupiah)
2001 2000
PENJUALAN BERSIH 793.652.121.804 550.584.405.959
BEBAN POKOK PENJUALAN 694.646.713.753 478.251.486.657
LABA KOTOR 99.005.408.051 72.332.919.302
BEBAN USAHA
Penjualan 23.605.557.424 16.007.837.373
Umum dan administrasi 8.319.702.857 4.791.696.352
Jumlah beban usaha 31.925.260.281 20.779.533.725
LABA USAHA 67.080.147.770 51.533.385.577
PENDAPATAN/(BEBAN)
LAIN-LAIN
Jasa bantuan teknik 6.446.190.060 4.282.286.652
Laba penjualan aktiva tetap-bersih 215.295.293 334.980.281
Laba selisih kurs -bersih 99.265.659 2.009.157.117
Pendapatan sewa 282.000.000 282.000.000
Beban bunga dan keungan (5.289.589.366) (2.480.783.590)
Lain-lain-bersih 1.580.362.552 (266.823.470)
Jumlah pendapatan lain -lain 3.333.524.198 4.160.816.920
LABA SEBELUM PAJAK
PENGHASILAN 70.413.671.968 55.694.202.497
TAKSIRAN PAJAK
PENGHASILAN
Pajak kini 15.289.877.755 10.371.315.880
Pajak tangguhan 6.205.300.581 6.053.490.600
Jumlah Taksiran Pajak
Penghasilan 21.495.178.336 16.424.806.480
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
LABA SEBELUM HAK
MINORITAS
ATAS
LABA BERSIH ANAK
PERUSAHAAN 48.918.493.632 39.269.396.017
HAK MINORITAS ATAS LABA
BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG
DIKONSOLIDASI (904.201.474) (804.867.027)
LABA BERSIH 48.014.292.158 38.464.528.990
LABA BERSIH PER
SAHAM DASAR 3.648 2.992
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
NERACA
31 DESEMBER 1999
(dalam rupiah)
1999
AKTIVA
Aktiva Lancar
Kas dan setara kas Rp 14.255.567.093
Piutang
Usaha
Pihak ketiga-setelah dikurangi penyisihan
piutang ragu-ragu sebesar Rp 638.202.286
pada tahun 1999 5.476.813.949
Pihak yang mempunyai hubungani istimewa 97.111.030.021
Hubungan istimewa 5.286.491.377
Lain-lain 3.455.428.945
Persediaan 5.883.132.824
Uang muka pembelian 2.079.190.413
Biaya dibayar dimuka 102.913.286
Jumlah aktiva lancar 134.190.567.908
Aktiva Tetap
Nilai tercatat 180.180.159.984 Akumulasi
penyusutan (105.955.095.065)
Nilai buku 74.225.064.919 AKTIVA
PAJAK TANGGUHAN -
Aktiva lain-lain
Piutang lain -lain 522.727.017
Selisih lebih harga perolehanatas aktiva ber sih
Anak perusahaan-bersih 295.830.000
Uang jaminan 225.773.515
Jumlah aktiva lain -lain 1.044.330.532
JUMLAH AKTIVA 209.459.330.532
KEWAJIBAN
Kewajiban Jangka Pendek
Hutang
Usaha
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Pihak ketiga 5.693.320.250
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa 68.884.176.642
Hubungan istimewa 176.014.962
Lain-lain 310.029.962
Uang jaminan botol dan krat 25.018.347.505
Hutang pajak 6.775.595.376
Biaya yang masih harus dibayar 3.632.360.115
Hutang deviden 83.034.914
Hutang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Sewa guna usaha 405.587.900
Bank -
Jumlah kewajiban jangka pendek 110.938.467.626
LABA DITANGGUHKAN ATAS TRANSAKSI
PENJUALAN DAN PENYEWAAN
KEMBALI-Bersih 37.115.410
Hutang Pemegang Saham 13.500.000.000
Hutang jangka panjang-setelah dikurangi bagian
Yang jatuh tempo satu tahun
Sewa guna usaha -
Bank -
Jumlah hutang jangka p anjang -
KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN 1.109.016.030
HAK MINORITAS ATAS AKTIVA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN 3.181.656.432
EKUITAS
Modal saham-nilai nominal Rp 1.000/saham
Modal dasar-45.000.0000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
13.162.473 saham 13.162.473.000
Agio saham 8.624.230.550
Selisih kurs karena penjabaran laporan
Keuangan 4.668.714.720
Selisih penilaian kembali aktiva tetap 105.739.163
Saldo laba 54.132.550.428
Jumlah ekuitas 80.693.707.861
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 209.459.963.359
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
PT AQUA GOLDEN MISSISSIPPI Tbk
DAN ANAK PERUSAHAAN
LAPORAN RUGI LABA
31 DESEMBER 1999
(dalam rupiah)
1999
PENJUALAN BERSIH Rp 410.792.582.151
BEBAN POKOK PENJUALAN 356.365.322.582
LABA KOTOR 54.427.259.569
BEBAN USAHA
Penjualan 16.842.666.520
Umum dan administrasi 5.905.000.706
Jumlah beban usaha 22.747.667.226
LABA USAHA 31.679.592.343
PENDAPATAN/(BEBAN)
LAIN-LAIN
Jasa bantuan teknik 2.950.949.016
Laba penjualan aktiva tetap-bersih 39.566.624
Laba selisih kurs -bersih 174.143.809
Pendapatan sewa 1.180.750.000
Beban bunga dan keuangan (7.739.263.387)
Lain-lain-bersih 1.527.713.833
Jumlah pendapatan lain -lain (1.866.140.105)
LABA SEBELUM TAKSIRAN
PAJAK PENGHASILAN 29.813.452.238
PENGHASILAN
Pajak kini 8.663.351.770
Pajak tangguhan 941.746.168
Jumlah Taksiran Pajak
Penghasilan 9.605.097.938
LABA SEBELUM HAK
MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PERUSAHAAN 20.208.354.300
HAK MINORITAS ATAS LABA
BERSIH ANAK
PERUSAHAAN YANG
DIKONSOLIDASI (153.524.889)
LABA BERSIH 20.054.829.411
LABA BERSIH PER
SAHAM DASAR 1.524
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI