ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR...

110
ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JOMBANG JAWA TIMUR SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN Oleh: HANIDA AYU ARNIAWANTY NIM.105080400111036 FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014

Transcript of ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR...

Page 1: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JOMBANG

JAWA TIMUR

SKRIPSI PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Oleh:

HANIDA AYU ARNIAWANTY NIM.105080400111036

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2014

Page 2: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JOMBANG

JAWA TIMUR

SKRIPSI

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya

Oleh:

HANIDA AYU ARNIAWANTY NIM.105080400111036

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG 2014

Page 3: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

SKRIPSI ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR PERIKANAN

TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) KABUPATEN JOMBANG JAWA TIMUR

Oleh : HANIDA AYU ARNIAWANTY

NIM. 105080400111036

telah dipertahankan didepan penguji pada tanggal 21 April 2014

dan dinyatakan telah memenuhi syarat SK Dekan No. :

Tanggal :

Menyetujui,

Dosen Penguji I Dosen Pembimbing I

(Dr. Ir. Agus Tjahjono, MS) (Dr. Ir. Nuddin Harahap, MP) Tanggal : Tanggal :

Dosen Penguji II Dosen Pembimbing II

(Dr. Ir. Anthon Efani, MS) (Dr. Ir. Harsuko Riniwati, MP)

Tanggal : Tanggal :

Mengetahui,

Ketua Jurusan

(Dr. Ir. Nuddin Harahap, MP)

Tanggal :

Page 4: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Hanida Ayu Arniawanty

NIM : 105080400111036

Judul Skripsi : Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Sektor Perikanan

Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang,

Jawa Timur

Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya tulis ini benar –

benar merupakan hasil karya saya sendiri, dan sepanjang pengetahuan saya juga

tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain

kecuali yang tertulis dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan,

maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Malang, 15 April 2014

Mahasiswa

(Hanida Ayu Arniawanty)

Page 5: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

RINGKASAN

HANIDA AYU ARNIAWANTY. Penelitian Skripsi tentang “Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Sektor Perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang, Jawa Timur” (di bawah bimbingan Dr. Ir. Nuddin Harahap, MP. dan Dr. Ir. Harsuko Riniwati, MP.)

Perikanan merupakan sektor yang penting. Namun di Indonesia, sektor ini belum dikelola dengan baik. Bagaimanapun juga pemerintah berusaha membangun sektor ini dan diarahkan ke peningkatan pendapatan nelayan atau pembudidaya ikan. Secara ekonomi, pengelolaan perikanan ditujukan untuk memaksimalkan pendapatan daerah. Otonomi daerah tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya dukungan dari kemampuan keuangan daerah yang memadai. Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah pendapatan yang dipungut oleh daerah berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan undang – undang yang berlaku. Penelitian skripsi ini dilakukan di Kabupaten Jombang Provinsi Jawa Timur pada tanggal 6 – 29 Januari 2014.

Tujuan dilaksanakannya penelitian skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis potensi sektor perikanan di Kabupaten Jombang, kontribusi yang diberikan sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang, hubungan antara sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang dan Strategi pengembangan sektor perikanan dalam upaya meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara yang akan dilakukan kepada orang kunci yang mengetahui informasi yang dituju dalam penelitian ini mengenai potensi perikanan di Kabupaten Jombang. Sedangkan, sumber data sekunder yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari dokumen – dokumen Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang dan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang. Dalam penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode wawancara dan dokumentasi.

Potensi sektor perikanan di Kabupaten Jombang terdiri dari potensi usaha perikanan tangkap pada sungai dan waduk, potensi budidaya perikanan air tawar pada kolam dan keramba, potensi sumber air dan tanah yang mempunyai kualitas baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya sudah meliputi beberapa kota dan meningkatnya jumlah permintaan produk perikanan yang ditandai dengan peningkatan jumlah konsumsi ikan. Besar produksi pada penangkapan perairan umum adalah 196,90 ton/tahun, produksi pada budidaya kolam sebesar 15.550,40 ton/tahun, produksi pada budidaya keramba sebesar 1,3 ton/tahun, produksi olahan ikan sebesar 549.372 kg/tahun dan volume

Page 6: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

pemasaran hasil perikanan sebesar 622.522 kg/tahun untuk ikan segar dan 9.222 kg/tahun untuk produk olahan ikan.

Kontribusi sektor perikanan terhadap PAD Kabupaten Jombang dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 PAD dari sektor perikanan sebesar Rp 27.650.000 atau 0,00028% dari keseluran PAD, pada tahun 2009 PAD sektor perikanan sebesar Rp 31.802.000 atau 0,00035% dari keseluruhan PAD, tahun 2010 PAD dari sektor perikanan sebesar Rp 34.525.000 atau 0,00031% dari keseluruhan PAD, tahun 2011 PAD dari sektor perikanan sebesar Rp 31.241.000 atau 0,00025% dari keseluruhan PAD dan pada tahun 2012 PAD sektor perikanan sebesar Rp 48.508.800 atau 0,00029% dari keseluruhan PAD Kabupaten Jombang. Analisis hubungan antara sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang mendapatan nilai koefisien korelasi sebesar 0 yang artinya bahwa hasil sektor perikanan di Kabupaten Jombang tidak memiliki hubungan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang. Sehingga apabila nilai sektor perikanan meningkat atau menurun, tidak akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Strategi pengembangan sektor perikanan dalam upaya meningkatan kontribusi terhadap Pendapatn Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang adalah dengan bantuan subsidi dari pemerintah terhadap pembudidaya berupa pakan, benih dan kolam, melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) antara pemerintah dengan swasta dan memberikan penyuluhan kepada kelompok pembudidaya dalam mengatasi penyakit ikan seperi cacar, kembung dan jamur.

Page 7: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyajikan Laporan Skripsi

dengan judul Analisis Potensi dan Strategi Pengembangan Sektor Perikanan

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang Jawa Timur sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana di Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Universitas Brawijaya Malang.

Laporan penelitian ini akan membahas secara rinci tentang potensi – potensi

perikanan di Kabupaten Jombang yang meliputi: luas lahan perikanan, hasil

produksi perikanan, kualitas sumber air dan tanah, pendapatan nelayan dan

pembudidaya ikan serta sumberdaya manusia yang ada di Kabupaten Jombang.

Dalam otonomi daerah, pendapatan daerah merupakan faktor yang penting

dalam melaksanakan pembangunan daerah. Oleh karena itu dalam penulisan ini

juga akan dibahas mengenai besarnya kontribusi sektor perikanan dan

hubungannya terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Selain itu, dalam penulisan ini juga akan dibahas mengenai permasalahan sektor

perikanan di Kabupaten Jombang yang meliputi faktor internal berupa kekuatan dan

kelemahan sektor perikanan Kabupaten Jombang dan faktor eksternal berupa

peluang dan ancaman sektor perikanan Kabupaten Jombang. Dengan dasar

tersebut, maka akan disusun strategi pengembangan sektor perikanan dalam upaya

meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Jombang yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis SWOT.

Page 8: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

Tidak lupa, penulis juga mohon maaf karena penelitian ini masih jauh dari kata

sempurna, oleh karena itu penulis mohon adanya kritik yang bersifat membangun

untuk perbaikan ke depannya. Semoga dengan terselesaikannya laporan skripsi ini

memberikan manfaat bagi para pembaca.

Malang, 15 April 2014

Penulis

Page 9: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………… i LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ………………………………………. Ii LEMBAR UCAPAN TERIMA KASIH ……………………………………………….. iii RINGKASAN …………………………………………………………………………. v KATA PENGANTAR …………………………………………………………………. vii DAFTAR ISI ………………………………………………………………………….. ix DAFTAR TABEL …………………………………………………………………. xi DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………………. xiii DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………………. xiv 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………………………………………………………… 1 1.2 Perumusan Masalah ………………………………………………………… 4 1.3 Tujuan ………………………………………………………………………….. 5 1.4 Kegunaan …………………………………………………………………. 6

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sumber Daya Alam ………………………………………………………… 7 2.2 Jenis Sumber Daya Alam ……………………………………………….. 8 2.3 Sumber Daya Perikanan ……………………………………………….. 9 2.4 Potensi Perikanan ………………………………………………………… 10 2.5 Usaha Budidaya Perikanan ……………………………………………….. 11 2.6 Pembangunan Perikanan ……………………………………………….. 11 2.7 Otonomi Daerah 2.7.1 Pengertian Otonomi Daerah ………………………………………. 12 2.7.2 Asas – Asas Dalam Otonomi Daerah ……………………………… 13 2.7.3 Tujuan Otonomi Daerah ……………………………………………….. 14 2.8 Sumber Penerimaan Daerah ……………………………………………….. 14 2.9 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 2.9.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD) ……………………… 15 2.9.1 Sumber – Sumber Pendapata Asli Daerah (PAD) ……………... 16

2.10 Analisis Korelasi 2.10.1 Pengertian Korelasi …………………………………………………. 17 2.10.2 Kegunaan Korelasi …………………………………………………. 18 2.10.3 Karakteristik Korelasi …………………………………………………. 18 2.10.4 Koefisien Korelasi …………………………………………………. 19

2.11 Analisis SWOT ………………………………………………………….. 20

Page 10: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

3. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ………………………………………… …….. 27 3.2 Pendekatan / Jenis Penelitian ……………………………………….. 27 3.3 Jenis dan Sumber Data ………………………………………………… 28 3.4 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………………… 29 3.5 Teknik Penentuan Key Informant ……………………………………….. 29 3.6 Metode Analisis Data …………………………………………………………. 30

4. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian 4.1.1 Letak Geografis dan Topografi Kabupaten Jombang ……………… 38 4.1.2 Pemerintahan Daerah ………………………………………………… 39 4.1.3 Kependudukan dan Tenaga Kerja ……………………………….. 39 4.1.4 Keadaan Umum Perikanan ……………………………..…………. 40 4.2 Potensi Sektor Perikanan di Kabupaten Jombang ………………………. 41 4.2.1 Penangkapan di Perairan Umum ………………………………. 42 4.2.2 Budidaya Air Tawar ………………………………………………... 43 4.2.3 Sumber Air …………………………………………………………. 48 4.2.4 Keadaan Tanah …………………………………………………………. 50 4.2.5 Pengolahan Ikan ………………………………………………… 51 4.2.6 Ikan Hias Air Tawar ………………………………………………… 52 4.2.7 Pemasaran Hasil Perikanan ………………………………………… 53 4.2.8 Tingkat Konsumsi Ikan …………………………………………………. 54 4.2.9 Penghasilan Rata –Rata …………………………………………………. 55 4.2.10 Penyerapan Tenaga Kerja pada Usaha Perikanan ……………… 56 4.2.11 Balai Benih Ikan (BBI) ………………………………………………… 57 4.2.12 Sentra Aquabis Perikanan (SAP) ………………………………. 60 4.3 Kontribusi Sektor Perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang …………………………………………………………. 61 4.4 Hubungan Antara Sektor Perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang ………………………………………………………….. 64 4.5 Strategi Pengembangan Sektor Perikanan dalam Upaya Meningkatkan Kontribusi terhadap PAD Kabupaten Jombang ……………………….. 65 4.5.1 Identifikasi Variabel Kekuatan ………………………………………… 66 4.5.2 Identifikasi Variabel Kelemahan ……………………………….. 68 4.5.3 Identifikasi Variabel Peluang ………………………………………… 70 4.5.4 Identifikasi Variabel Ancaman ………………………………………… 71 4.5.5 Analisis Matrik IFAS dan EFAS ………………………………………… 71 4.5.6 Analisis Matrik SWOT …………………………………………………. 73 4.5.7 Analisis Matrik Grand Strategi ………………………………………… 74 4.5.8 Implementasi Strategi …………………………………………………. 76 5. PENUTUP 5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….. 78 5.2 Saran …………………………………………………………………………… 79 DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………….. 80 LAMPIRAN …………………………………………………………………………… 82

Page 11: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1. Produksi Perikanan Kabupaten Jombang Menurut Kecamatan Pada Tahun 2009 (dalam ton) …………………………………………. ……. 3 2. Contoh dari Tabel EFAS ……………………………………………….............. 23 3. Contoh dari Tabel IFAS ……………………………………………………….. 24 4. Contoh dari Tabel Matrik SWOT ………………………………………………. 25 5. Variabel untuk Menganalisis Potensi Sektor Perikanan di Kabupaten

Jombang ………………………………………………………………………… 31

6. Skala Kemampuan Keuangan Daerah ………………………………………. 32 7. EFAS …………………………………...……………………………………. 36 8. IFAS ………………………………...………………………………………. 36 9. Matrik SWOT ………………………………...………………………………. 37 10. Jumlah Apartur Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang ……………… 39 11. Jumlah Penduduk Kabupaten Jombang Tahun 2013 ………………………. 39 12. Jenis Usaha Perikanan di Kabupaten Jombang ........................................... 41 13. Potensi Perairan Umum di Kabupaten Jombang ………………………………. 42 14. Hasil Produksi Penangkapan di Perairan Umum ………………………………. 42 15. Potensi Luas Lahan Perikanan di Kabupaten Jombang ………………………. 43 16. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Kolam ………………………………. 45 17. Penggunaan Pupuk pada Budidaya Kolam ………………………………. 45 18. Jumlah Produksi Budidaya Kolam di Kabupaten Jombang ……………… 46 19. Jumlah RTP Keramba di Kabupaten Jombang Tahun 2012 ……………… 47 20. Jumlah Benih Ikan yang Ditanam Tahun 2012 ………………………………. 47 21. Jumlah Produksi Budidaya Keramba di Kabupaten Jombang …………….. 47

Page 12: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

22. Nama, Panjang dan Debit Air di Kabupaten Jombang ……………………… 48 23. Jenis Tanah di Kabupaten Jombang ………………………………………. 49 24. Jenis Usaha Pengolahan Ikan di Kabupaten Jombang Tahun 2012 …….. 51 25. Hasil Produksi Ikan Hias di Kabupaten Jombang Tahun 2012 ……………… 52 26. Pengiriman Ikan ke Luar Daerah Tahun 2012 ………………………………. 52 27. Pemasukkan Ikan dari Luar Daerah Tahun 2012 ………………………. 53 28. Konsumsi Ikan Tahun 2010 – 2012 ……………………………………….. 54 29. Pendapatan Nelayan di Kabupaten Jombang ………………………………. 55 30. Pendapatan Pembudidaya Ikan di Kabupaten Jombang ……………… 55 31. Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2010 – 2012 ………………………………. 56 32.Data Induk Ikan Produktif di UPTD Pengembangan Perikanan Tahun 2011 ………………………………………………………………… 58 33. Data Induk Ikan Produktif di UPTD Pengembangan Perikanan Tahun 2012 ………………………………………………………………… 58 34. Data Produk Benih Tahun 2011 – 2012 ……………………………………….. 58 35. Pembesaran Ikan Tahun 2011 ………………………………………………… 59 36. Pembesaran Ikan Tahun 2012 ……………………………………………….. 59 37. Hasil Produksi SAP Tahun 2013 ……………………………………………….. 60 38. Data Realisasi Pendapatan Sektor Perikanan ………………………………. 62 39. Kontribusi Sektor Perikanan Terhadap PAD Kabupaten Jombang Tahun 2008 – 2012 ………………………………………………………… 62 40. Rata – Rata Kontribusi Seluruh Sektor Terhadap PAD Kabupaten Jombang 63 41. Analisis ,atrik IFAS dan EFAS ………………………………………………… 71 42. Matrik Faktor Strategi Eksternal ………………………………………………… 72 43. Matriks SWOT …………………………………………………………………. 73 44. Hasil Analisis SWOT ………………………………………………………… 74

Page 13: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman 1. Analisis SWOT ………………………………………………………….. 26 2. Diagram Analisis SWOT ………………………………………………….. 37 3. Diagram Analisis SWOT ………………………………………………….. 74

Page 14: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman 1. Peta Kabupaten Jombang ………………………………………... 82 2. Perhitungan Nilai Kontribusi Sektor Perikanan terhadap PAD Kabupaten Jombang ………………………………………………… 83 3. Analisis Korelasi antara Sektor Perikanan terhadap PAD Kabupaten Jombang ………………………………………………… 87

Page 15: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu wilayah terdapat banyak kekayaan alam. Kekayaan alam tersebut

dapat menghasilkan keuntungan dan manfaat yang besar apabila diolah dengan

baik. Apabila suatu wilayah mengandung banyak kekayaan alam, namun tidak ada

pengetahuan dan teknologi yang dapat diterapkan dengan baik, maka kekayaan

tersebut dapat dikatakan tidak mempunyai harga. Sebaliknya, meskipun ada

kemampuan berupa pengetahuan dan keterampilan tinggi, tetapi tidak dipraktekkan

karena tidak ada kesempatan atau karena faktor – faktor lain yang tidak

memungkinkan interaksi, maka semua itu menjadi tidak berguna.

Sumberdaya adalah suatu konsep yang dinamis, sehingga ada kemungkinan

bahwa perubahan dalam informasi, teknologi dan relatif kelangkaannya dapat

berakibat sesuatu yang semula dianggap tidak berguna menjadi berguna dan

bernilai. Jelas apa yang kita anggap sebagai sumberdaya akan tergantung pada

kondisi yang diwariskan di masa lalu, teknologi sekarang dan masa mendatang,

kondisi ekonomi dan juga selera (Reksohadiprodjo dan Pradono, 1988).

Perikanan merupakan sektor yang penting. Namun di Indonesia, sektor ini

belum dikelola dengan baik. Bagaimanapun juga pemerintah berusaha membangun

sektor ini dan diarahkan ke peningkatan pendapatan nelayan atau pembudidaya

ikan. Menurut Erwadi dan Syafri (2003) dalam Rakalela (2009), peluang bisnis

kelautan dan perikanan setidaknya dapat dilihat dari dua faktor, yakni faktor internal

berupa potensi sumberdaya kelautan dan perikanan, potensi sumberdaya manusia,

teknologi, sarana dan prasarana serta pemasaran, dan faktor eksternal yang

Page 16: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

berkaitan dengan aspek permintaan produk perikanan dan syarat-syarat yang

menyertai permintaan tersebut dalam persaingan dengan daerah atau negara lain.

Secara ekonomi, pengelolaan perikanan ditujukan untuk memaksimalkan

pendapatan daerah. Pencapaian pendapatan maksimum nelayan atau pembudidaya

ikan dihadapkan pada berbagai faktor pembatas, seperti potensi sumberdaya, harga

input-output sumberdaya, tenaga kerja, modal, faktor musim dan input penunjang

lainnya.

Tidak dapat disangkal bahwa otonomi daerah tidak akan dapat dilaksanakan

secara baik tanpa didukung oleh kemampuan keuangan daerah yang memadai.

Karena itulah pemerintah pusat memberikan kewenangan yang lebih besar kepada

pemerintah daerah untuk mengurus sendiri urusan pemerintahannya melalui

Undang – Undang No.32 Tahun 2004 (Sjafrizal, 2001).

Kabupaten Jombang cukup potensial untuk pengembangan budidaya ikan baik

kolam maupun keramba. Mengingat permintaan produk ikan cenderung mengalami

kenaikan dan ketersediaan lahan maupun sarana untuk budidaya ikan cukup baik.

Komoditi yang potensial dan mempunyai prospek yang cukup besar untuk

dikembangkan di Kabupaten Jombang antara lain Gurame, Lele, Tombro, Patin, dan

Lobster air tawar (Portal Resmi Kabupaten Jombang, 2012). Pengembangan

budidaya ikan juga tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Jombang, contohnya

di daerah Ngoro, Tembelang, Megaluh, dan Peterongan. Produksi perikanan

Kabupaten Jombang menurut kecamatan pada tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel

1.

Page 17: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

Tabel 1. Produksi Perikanan Kabupaten Jombang menurut Kecamatan pada Tahun 2009 (dalam ton)

Kecamatan Perairan

Umum Sawah

Tambak Kolam Mina

Padi Karamba Jumlah

Bandar Kd.My 18,80 - 473,90 - - 492,70

Perak 6,30 - 243,80 - - 250,10

Gudo 9,80 - 260,60 - - 270,40

Diwek 6,80 - 1.288,10 - - 1.294,90

Ngoro 12,50 - 1.542,20 - 29,10 1.583,50

Mojowarno 7,60 - 508,80 - - 516,40

Bareng 12,40 - 90,00 - - 102,40

Wonosalam 4,60 - 0,40 - - 5,00

Mojoagung 10,30 - 418,90 - - 429,20

Sumobito 6,50 - 438,90 - - 445,40

Jogoroto 5,20 - 1.208,00 - - 1.213,20

Peterongan 7,60 - 525,10 - - 532,70

Jombang 5,30 - 470,90 - - 476,20

Megaluh 20,50 - 168,20 - - 188,70

Tembelang 8,50 - 305,30 - - 313,80

Kesamben 17,40 - 660,50 - - 677,90

Kudu 6,30 - 3,20 - - 9,50

Ngusikan - - 136,80 - - 136,80

Ploso 19,40 - 43,10 - - 62,50

Kabuh 1,20 - 0,50 - - 1,70

Plandaan 21,30 - 6,20 - - 27,50

Sumber: Kabupaten Jombang, 2009

Dari tabel produksi perikanan di Kabupaten Jombang menurut kecamatan

pada tahun 2009 dapat diketahui bahwa kecamatan yang memiliki potensi dalam

menghasilkan jumlah produksi perikanan yang cukup besar adalah Kecamatan

Diwek, Ngoro dan Jogoroto.

Page 18: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

Untuk mengetahui potensi perikanan dan mengetahui besar kontribusi sektor

perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang, maka

penelitian ini perlu dilaksanakan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat untuk mengembangkan usaha perikanan di Kabupaten Jombang.

1.2 Perumusan Masalah

Kabupaten Jombang memiliki potensi yang cukup tinggi dalam sektor

perikanan walaupun Kabupaten Jombang bukan merupakan kawasan pesisir.

Pengembangan budidaya ikan tersebar di berbagai daerah di Kabupaten Jombang.

Produksi perikanan di Kabupaten Jombang meliputi produksi perikanan perairan

umum, sawah tambak, kolam, mina padi, dan keramba. Permintaan produk

perikanan semakin tahun semakin meningkat. Komoditi perikanan yang sangat

potensial yang dibudidayakan adalah ikan gurame, ikan lele, ikan tombro, ikan patin,

dan lobster air tawar. Kabupaten Jombang juga merupakan sentra penghasil ikan

lele terbesar di Jawa Timur. Selama ini Kabupten Jombang menjadi pemasok

terbesar ikan lele Jawa Timur dari hasil budidaya selain Kabupaten Tulungagung.

Selain usaha budidaya perikanan darat, peluang investasi komoditi perikanan

dalam usaha pembenihan dan olahan hasil perikanan juga sangat potensial di

Kabupaten Jombang. Untuk pembenihan peluang usaha masih cukup besar.

Menurut Portal Resmi Kabupaten Jombang (2012), BBI Ngoro hanya mampu

mensuplai 40% kebutuhan benih masyarakat, khususnya masyarakat Jombang.

Dari uraian di atas, sektor perikanan di Kabupaten Jombang seharusnya dapat

memberikan kontribusi yang besar terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Jombang mengingat potensi sektor perikanan yang ada cukup potensial

untuk dikembangkan. Oleh karena itu diperlukan adanya strategi pengembangan

Page 19: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

yang tepat untuk meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap Pendapatan

Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang. maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah:

1. Bagaimanakah potensi sektor perikanan di Kabupaten Jombang?

2. Berapa besar kontribusi yang diberikan sektor perikanan terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang?

3. Bagaimana hubungan antara sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Jombang?

4. Bagaimana strategi pengembangan sektor perikanan dalam upaya

meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Jombang?

1.3 Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Potensi sektor perikanan di Kabupaten Jombang.

2. Kontribusi yang diberikan sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

3. Hubungan antara sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Jombang.

4. Strategi pengembangan sektor perikanan dalam upaya meningkatkan

kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Page 20: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

1.3 Kegunaan

Penelitian ini diharapkan memberikan kegunaan bagi:

1. Pembudidaya

Sebagai bahan informasi yang dapat digunakan untuk

pengembangan budidaya sektor perikanan.

2. Pemerintah

Sebagai bahan informasi dan pertimbangan di dalam pengambilan

keputusan dan kebijakan di dalam pembangunan sektor perikanan.

3. Peneliti

Sebagai tambahan pengetahuan bagi peneliti tentang potensi dan

strategi pengembangan sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) di Kabupaten Jombang.

Page 21: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sumber Daya Alam

Sumberdaya adalah sesuatu yang berguna dan mempunyai nilai di dalam

kondisi dimana kita menemukannya. Sumberdaya alam bisa meliputi semua yang

terdapat di bumi baik yang hidup maupun benda mati, berguna bagi manusia, dan

terbatas jumlahnya. Sumberdaya adalah suatu konsep yang dinamis, sehingga ada

kemungkinan bahwa perubahan dalam informasi, teknologi dan relative

kelangkaannya dapat berakibat sesuatu yang semula dianggap tidak berguna

menjadi berguna dan bernilai. Dalam hal pasok sumberdaya alam kita harus

membedakan istilah “stock” dan “flow”. Sumberdaya alam yang tersedia dalam

jumlah, kualitas, tempat dan waktu tertentu disebut “stock” sumberdaya. Sedangkan

“flow” merupakan komoditi sumberdaya yang dihasilkan dari “stock” sumberdaya.

“Stock” menunjukkan apa yang diketahui tersedia untuk penggunaan sampai masa

tertentu, sedangkan “flow” merupakan indikasi penggunaan saat ini. Jika “stock”

akan berkurang jumlahnya sejumlah yang digunakan oleh manusia, maka “flow”

akan selalu berubah jumlahnya tergantung penggunaan (Reksohadiprodjo dan

Pradono, 1988).

Menurut Prawiro (1983), sumberdaya alam dibentuk atau diciptakan oleh alam

menurut hokum – hukumnya, tanpa campur tangan perbuatan manusia secara aktif.

Mungkin sekali manusia ikut urun (ambil bagian) dalam proses pembentukan

tersebut, namun bukan manusia dengan adaptasinya yang aktif, melainkan manusia

dengan kepasifannya seperti halnya pada hewan dan tumbuhan. Manusia masih

Page 22: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

pada tingkat bersatu dengan alam yang tunduk kepada hokum – hokum alam seperti

benda – benda natural yang lain.

2.2 Jenis Sumber Daya Alam

Menurut Reksohadiprodjo dan Prabowo (1987), jenis sumberdaya alam terdiri

dari:

a. Sumber daya alam yang dapat diperbarui (renewable resources)

Sumber daya alam yang dapat diperbarui atau dihasilkan lagi oleh

manusia. Ini berarti bahwa setelah sumber daya alam tadi habis dipakai,

masih dapat dihasilkan sumber daya yang serupa, sebagai contoh: hutan

(kayu), air, ikan, dan hasil hasil pertanian lainnya.

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui (non-renewable/exhaustible

resources)

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui atau dihasilkan sendiri

oleh manusia. Sumber daya alam semacam itu dihasilkan oleh alam melalui

proses kimia/biologis, contohnya: minyak bumi dan barang – barang

tambang lainnya.

c. Sumber daya alam yang dapat diganti (replaceable)

d. Sumber daya alam yang tidak dapat diganti (non-replaceable)

Sumber daya alam yang dipakai sekali habis seperti misalnya minyak bumi harus

dicarikan gantinya. Karena minyak bumi mempunyai berbagai fungsi sebagai

sumber energy misalnya untuk menjalankan generator listrik, dan sebagainya maka

untuk berbagai penggunaan tersebut sumber daya penggantinya mungkin dapat

bermacam – macam, misalnya untuk menjalankan mobil, bensin dapat diganti

alcohol atau listrik. Untuk menjalankan generator listrik dapat digantikan

Page 23: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

 

kedudukannya oleh tenaga air, tenaga nuklir, panas bumi (geothermal), atau panas

matahari.

2.3 Sumber Daya Perikanan

Perikanan merupakan sektor yang penting di dalam perekonomian Indonesia

karena memanfaatkan sebagian terbesar dari sumberdaya alam dan memeberi

pekerjaan kepada bagian penduduk yang miskin di pedesaan. Menurut

Reksohadiprodjo dan Prabowo (1987), perikanan mempunyai peranan yang penting

di dalam penyediaan protein yang murah. Keputusan Rapat Kerja Pangan LIPI-NAS

1968 yang mengikuti anjuran Komisi FAO / WHO 1965 menetapkan bahwa untuk

hidup sehat bagi rata – rata orang Indonesia diperlukan protein sebanyak 55

gram/orang sehari dimana yang 15 gram merupakan protein hewani. Dari 15 gram

tersebut sebanyak 10 gram dibebankan pada subsektor perikanan. Sumbangan lain

dari perikanan ialah berupa devisa terutama dari ekspor udang dan cakalang.

Sebelum tahun 1966 ekspor udang boleh dikatakan tidak berarti sama sekali karena

kecilnya jumlah yang diekspor, tetapi pada tahun 1969 saja telah diekspor 21,4 juta

ton udang. Tahun 1979 jumlah ekspor udang naik menjadi 67,7 juta ton.

Menurut Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1985 Tentang

Perikanan, perikanan mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam

pembangunan perekonomian nasional, terutama dalam meningkatkan perluasan

kesempatan kerja, pemerataan pendapatan, dan peningkatan taraf hidup bangsa

pada umumnya, nelayan kecil, pembudidaya ikan kecil, dan pihak – pihak pelaku

usaha di bidang perikanan dengan tetap memelihara lingkungan, kelestarian, dan

kelestarian sumberdaya ikan.

Page 24: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

10 

 

2.4 Potensi Perikanan

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia karena memiliki luas laut

dan jumlah pulau yang besar. Panjang pantai Indonesia mencapai 95.181 km

dengan luas wilayah laut 5,4 juta km2, mendominasi total luas teritorial Indonesia

sebesar 7,1 juta km2. Potensi tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara

yang dikaruniai sumber daya kelautan yang besar termasuk kekayaan

keanekaragaman hayati dan non hayati kelautan terbesar. Klasifikasi potensi

tersebut pada umumnya dibedakan menjadi sumber daya terbaharukan (renewable

resources), seperti sumber daya perikanan (perikanan tangkap dan budidaya),

mangrove, terumbu karang, padang lamun, energi gelombang, pasang surut, angin

dan OTEC (Ocean Thermal Energy Conversion); dan sumber daya tidak

terbaharukan (non-renewable resources), seperti sumber daya minyak dan gas bumi

dan berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumber daya tersebut, juga terdapat

berbagai macam jasa lingkungan kelautan yang dapat dikembangkan untuk

pembangunan kelautan seperti pariwisata bahari, industri maritim, jasa angkutan,

dan sebagainya. Di samping itu terdapat potensi pengembangan untuk (a) perikanan

tangkap di perairan umum, (b) budidaya laut terdiri dari budidaya ikan, budidaya

moluska, dan budidaya rumput laut, (c) budidaya air payau (tambak), (d) budidaya

air tawar terdiri dari perairan umum (danau, waduk, sungai, dan rawa), kolam air

tawar, dan mina padi di sawah, serta (e) bioteknologi kelautan untuk pengembangan

industri bioteknologi. Selain itu juga terdapat potensi dan peluang pengembangan

meliputi (1) pengembangan pulau-pulau kecil, (2) pemanfaatan Benda Berharga

Asal Muatan Kapal Tenggelam, (3) pemanfaatan air laut dalam (deep sea water), (4)

industri garam rakyat, (5) pengelolaan pasir laut, (6) industri penunjang, dan (7)

keanekaragaman hayati laut. (DKP Provinsi Banten, 2013).

Page 25: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

11 

 

2.5 Usaha Budidaya Perikanan

Menurut Undang Undang Nomor 31 pada pasal 1, pembudidaya ikan adalah

kegiatan untuk memelihara, membesarkan, dan/atau membiakkan ikan serta

memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol, termasuk kegiatan yang

menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan, mendinginkan,

menangani, mengolah, dan/atau mengawetkannya.

Menurut Reksohadiprodjo dan Pradono (1988), untuk usaha perikanan darat,

usaha budidaya ikan meliputi pemeliharaan ikan atau udang baik di dalam kolam

maupun di tambak payau, pemeliharaan ikan di sawah dan pemeliharaan ikan di

perairan umum.

2.6 Pembangunan Perikanan

Pembangunan sangat penting dilakukan dalam suatu daerah. Pembangunan

perikanan juga penting dilakukan untuk meningkatkan produktivitas dan memberikan

manfaat lainnya seperti memperluas lapangan pekerjaan.

Usaha – usaha yang dilakukan dalam pembangunan perikanan ialah

intensifikasi, ekstensifikasi, diversifikasi, rehabilitasi, peningkatan pengadaan sarana

pemasaran perikanan, peningkatan prasarana pelabuhan perikanan dan jaringan

irigasi untuk pertambakan. Dalam hal perikanan laut usaha intensifikasi dilakukan

melalui penyebaran nelayan tradisional ke perairan lepas pantai dan samudera atau

ke perairan pantai lain yang potensial. Indonesia dan modernisasi alat tangkap para

nelayan tradisional didorong. Ekstensifikasi dilakukan dengan cara mengarahkan

penangkapan ikan kea rah utara, barat, dan Indonesia bagian timur. Diversifikasi

dilakukan dengan jalan modernisasi alat tangkap melalui koperasi. Rehabilitasi

ditujukan pada sarana dan prasarana penangkapan ikan. Penyuluhan dan latihan

Page 26: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

12 

 

terus dilakukan. Informasi pasar diberikan. Bimbingan oleh perusahaan besar (inti)

juga dilaksanakan. Dalam hal perikanan darat, intensifikasi dilakukan berdasar

teknologi baru, pemakaian pupuk dan insektisida, penggunaan bibit ikan/udang yang

bermutu dan penentuan sistem pengairan yang teratur (Reksohadiprodjo dan

Pradono, 1988).

2.7 Otonomi Daerah

2.7.1 Pengertian Otonomi Daerah

Menurut Sunarno (2012), pengertian daerah otonom adalah kesatuan

masyarakat hukum yang mempunyai batasan – batasan wilayah, yang berwenang

mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyrakat

setempat menurut prakarsa sendiri, berdasarkan aspirasi masyarakat dalam

sistem NKRI. Berdasarkan rumusan tersebut, dalam daerah otonom terdapat

unsur – unsur sebagai berikut:

a. Unsur (elemen) batas wilayah. Sebagai kesatuan masyarakat hukum, batas

suatu wilayah adalah sangat menentukan untuk kepastian hukum bagi

pemerintah dan masyarakat dalam melakukan interaksi hukum.

b. Unsur (elemen) pemerintahan. Eksistensi pemerintahan di daerah,

didasarkan atas undang – undang yang memberikan kewenangan kepada

pemerintahan daerah, untuk menjalankan urusan pemerintahan yang

berwenang mengatur berdasarkan kreativitasnya sendiri. Elemen

pemerintahan daerah adalah meliputi pemerintah daerah dan lembaga

DPRD sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

c. Unsur masyarakat. Masyarakat sebagai elemen pemerintahan daerah

merupakan kesatuan masyarakat hukum.jelas mempunyai tradisi, kebiasaan,

Page 27: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

13 

 

dan adat istiadat yang turut mewarnai system pemerintahan daerah, mulai

dari bentuk cara berpikir, bertindak, dan kebiasaan tertentu dalam kehidupan

masyarakat. Bentuk – bentuk partisipatif budaya masyarakat antara lain

gotong – royong, permusyawaratan, cara menyatakan pendapat, dan pikiran

yang menjulang pembangunan daerah untuk meningkatkan kesejahteraan

melalui pelayanan pemerintahan.

Berdasarkan pada Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004, pengertian

otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk

mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

2.7.2 Asas – Asas dalam Otonomi Daerah

Menurut Sunanrno (2012), dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan

dilaksanakan asas – asas sebagai berikut:

a. Asas desentralisasi, adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh

pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan

pemerintahan dalam system NKRI.

b. Asas dekonsentrasi, adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh

pemerintah kepada gubernur, sebagai wakil pemerintah kepada instansi

vertical di wilayah tertentu.

c. Asas tugas pembantuan, adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah

dan/atau desa, dari pemerintah provinsi kepada pemerintah kabupaten/kota

dan/atau desa, serta dari pemerintah kabupaten/kota kepada desa untuk

melaksanakan tugas tertentu.

Page 28: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

14 

 

2.7.3 Tujuan Otonomi Daerah

Pada dasaranya ada 3 alasan pokok mengapa diperlukan otonomi daerah.

Menurut Syarief (2000) dalam Sjafrizal (2008), pertama adalah Political Equality,

yaitu guna meningkatkan partisipasi politik masyarakat pada tingkat daerah. Hal ini

penting artinya untuk meningkatkan demokratisasi dalam pengelolaan negara.

Kedua adalah Local Accountability yaitu meningkatkan kemampuan dan tanggung

jawab pemerintah daerah dalam mewujudkan hak dan aspirasi masyarakat di

daerah. Hal ini sangat penting artinya dalam rangka meningkatkan pertumbuhan

ekonomi dan kesejahteraan sosial di masing – masing daerah. Ketiga adalah Local

Responsiveness yaitu meningkatkan tanggung jawab pemerintah daerah terhadap

masalah – masalah sosial – ekonomi yang terjadi di daerahnya. Unsur ini sangat

penting bagi peningkatan upaya pembangunan dan peningkatan kesejahteraan

sosial di daerah.

2.8 Sumber – Sumber Penerimaan Daerah

Telah diketahui bahwa pemerintah daerah terdiri dari pemerintah propinsi dan

pemerintah kabupaten/kota, seperti yang dinyatakan dalam Undang – Undang

Nomor 22 Tahun 1999 dimana tidak dikenal lagi pembagian daerah sebagai daerah

tingkat I dan daerah tingkat II. Pemerintah daerah hanya dibedakan menjadi daerah

propinsi dan daerah kabupaten/kota, tidak ada lagi daerah kotamadya. Seperti

halnya dengan pemerintah pusat yang menarik pajak untuk membiayai kegiatannya,

maka pemerintah daerah juga menarik pajak untuk membiayai kegiatan pemerintah

daerah, disamping sumber – sumber pendapatan lainnya (Suparmoko, 2002).

Menurut Undang – Undang Nomor 25 Tahun 1999 pasal 3, sumber – sumber

penerimaan daerah dalam pelaksanaan desentraisasi adalah:

Page 29: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

15 

 

a. Pendapatan Asli Daerah

b. Dana Perimbangan

c. Pinjaman Daerah

d. Lain – lain penerimaan yang sah

2.9 Pendapatan Asli Daerah (PAD)

2.9.1 Pengertian Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Menurut Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004, Pendapatan Asli Daerah

(PAD) merupakan pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan

Peraturan Daerah sesuai dengan perundang – undangan.

Menurut Sjafrizal (2008), peningkatan PAD merupakan upaya konvensional

yang dapat dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan

keuangan daerahnya. Perbedaan potensi ekonomi daerah yang cukup besar

memungkinkan beberapa daerah tertentu untuk mengupayakan peningkatan PAD

ini melalui upaya penggalian potensi ekonomi daerah yang ada dan belum banyak

dimanfaatkan. Pada dasarnya ada 3 upaya utama yang dapat dilakukan dalam

rangka meningkatkan PAD suatu daerah.

a. Pertama, penyesuaian tariff pajak dan retribusi daerah sesuai dengan

perkembangan harga dan tingkat inflasi. Hal ini perlu dilakukan mengingat

banyak sekali tariff pajak daerah tersebut telah ditetapkan sejak lama dan

tidak pernah dirubah. Akibatnya, penetapan tariff tersebut telah terlalu

rendah dibandingkan dengan perkembangan harga. Karena itu, melalui

penyesuaian tariff pajak tersebut, peningkatan PAD akan dapat pula

diupayakan.

Page 30: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

16 

 

b. Kedua, mencari kemungkinan penetapan jenis pajak baru sesuai dengan

undang – undang berlaku. Upaya ini akan memerlukan studi yang cukup

mendalam terhadap beberapa potensi objek pajak baru yang ada di daerah

bersangkutan.

c. Ketiga, meningkatkan efisiensi pengelolaan PAD dengan melibatkan pihak

swasta dalam pengelolaan objek pajak tertentu

Ketiga upaya ini dapat dilakukan secara sekaligus guna lebih memaksimalkan

peningkatan penerimaan PAD daerah yang bersangkutan.

2.9.2 Sumber – Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Menurut Suparmoko (2002), pendapatan asli daerah terdiri dari:

a. Pajak Daerah

Pajak daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh orang

pribadi atau badan kepada pemerintah (daerah) tanpa balas jasa langsung

yang dapat ditunjuk, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan

perundang – undangan yang berlaku. Penerimaan dari pajak ini digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

daerah.

b. Retribusi Daerah

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas

jasa atau pemberian ijin tertentu yang khusus disediakan dan atau

diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan pribadi atau badan.

c. Keuntungan perusahaan milik daerah

Menurut Sjafrizal (2008), pengembangan perusahaan daerah

merupakan salah satu cara peningkatan kemampuan keuangan daerah yang

Page 31: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

17 

 

sudah dilakukan sejak lama. Namun demikian hasilnya belum begitu banyak,

dan bahkan banyak pula terjadi perusahaan daerah yang mengalami

kesulitan keuangan. Permasalahan yang selama ini dialami pada umumnya

adalah kurang dapatnya dipisahkan secara tegas antara urusan bisnis

dengan urusan pemerintahan. Dalam era otonomi daerah sekarang ini,

peluang untuk mengembangkan perusahaan daerah menjadi unit usaha

yang sehat semakin terbuka. Hal ini dimungkinkan karena pemerintah

dewasa ini mempunyai wewenang cukup besar yang memungkinkan

dilakukannya pengambilan keputusan lebih cepat. Disamping itu, berbagai

terobosan juga dapat dilakukan dengan memanfaatkan semangat

kewirausahaan para birokrat.

d. Hasil pengelolaan kekayaan daerah

e. Lain – lain pendapatan asli daerah

2.10 Analisis Korelasi

2.10.1 Pengertian Korelasi

Korelasi merupakan teknik analisis yang termasuk dalam salah satu teknik

pengukuran asosiasi/hubungan (measures of association). Pengukuran asosiasi

merupakan istilah umum yang mengacu pada sekelompok teknik dalam statistik

bivariat yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel.

Korelasi bermanfaat untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel

(kadang lebih dari dua variabel) dengan skala-skala tertentu (Sarwono, 2005).

Page 32: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

18 

 

2.10.2 Kegunaan Korelasi

Pengukuran asosiasi berguna untuk mengukur kekuatan (strength) dan arah

hubungan hubungan antar dua variabel atau lebih. Contoh: mengukur hubungan

antara variabel: 1) Motivasi kerja dengan produktivitas; 2)Kualitas layanan dengan

kepuasan pelangga; 3)Tingkat inflasi dengan IHSG.

Pengukuran ini hubungan antara dua variabel untuk masing-masing kasus

akan menghasilkan keputusan, diantaranya: a) Hubungan kedua variabel tidak

ada; b) Hubungan kedua variabel lemah; c) Hubungan kedua variabel cukup kuat;

d) Hubungan kedua variabel kuat; dan e) Hubungan kedua variabel sangat

kuat.Penentuan tersebut didasarkan pada kriteria yang menyebutkan jika

hubungan mendekati 1, maka hubungan semakin kuat; sebaliknya jika hubungan

mendekati 0, maka hubungan semakin lemah.

2.10.3 Karakteristik Korelasi

Korelasi mempunyai karakteristik-karakteristik diantaranya:

a. Kisaran Korelasi mulai dari 0 sampai dengan 1. Korelasi dapat positif dan

dapat pula negatif.

b. Korelasi Sama Dengan Nol: Korelasi sama dengan 0 mempunyai arti tidak

ada hubungan antara dua variabel.

c. Korelasi Sama Dengan Satu: Korelasi sama dengan + 1 artinya kedua

variabel mempunyai hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus)

positif. Korelasi sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik,

maka Y juga naik.

d. Korelasi sama dengan minus satu (-1): artinya kedua variabel mempunyai

hubungan linier sempurna (membentuk garis lurus) negatif. Korelasi

Page 33: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

19 

 

sempurna seperti ini mempunyai makna jika nilai X naik, maka Y turun dan

berlaku sebaliknya.

2.10.4 Koefisien Korelasi

Koefesien korelasi ialah pengukuran statistik kovarian atau asosiasi antara

dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 s/d -1. Koefesien

korelasi menunjukkan kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan

dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai

hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan

tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel

mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai

variabel Y akan menjadi rendah dan berlaku sebaliknya. Untuk memudahkan

melakukan interpretasi mengenai kekuatan hubungan antara dua variabel penulis

memberikan kriteria sebagai berikut (Sarwono:2006):

• 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel

• >0 – 0,25: Korelasi sangat lemah

• >0,25 – 0,5: Korelasi cukup

• >0,5 – 0,75: Korelasi kuat

• >0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat

• 1: Korelasi sempurna

Page 34: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

20 

 

2.11 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2004), dalam proses penyusunan perencanaan strategis

terdapat tiga tahap, yaitu: Tahap pengumpulan data, Tahap analisis, dan Tahap

pengambilan keputusan.

1. Tahap Pengumpulan Data

Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan

internal. Data eksternal berasal dari lingkungan luar, seperti:

Analisis pasar

Analisis competitor

Analisis komunitas

Analisis pemasok

Analisis pemerintah

Data internal dapat diperoleh dari dalam lingkungan, seperti:

Laporan keuangan

Laporan kegiatan sumber daya manusia

Laporan kegiatan operasional

Laporan kegiatan pemasaran

Dalam tahap ini terdapat tiga model yang digunakan, yaitu: Matrik Faktor

Strategi Eksternal, Matrik Faktor Strategi Internal, Matrik Profil Kompetitif.

a. Matrik Faktor Strategi Eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi eksternal,terlebih dahulu perlu

mengetahui faktor strategi eksternal (EFAS). Berikut ini adalah cara

menentukan faktor strategi eksternal (EFAS):

Disusun dalam kolom 1 ( 5 – 10 peluang dan ancaman)

Page 35: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

21 

 

Diberi bobot masing – masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor – faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan.

Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk

masing – masing faktor yang nilainya mulai dari 4,0sampai dengan 1,0.

Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor

– faktor tertentu dipilih dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

Jumlahkan skor pembobotan pada kolom 4 untuk memperoleh total skor

pembobotan.

Tabel 2. Contoh dari tabel EFAS

Faktor – Faktor Strategi Eksternal

Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang - - -

Ancaman - - -

Total Sumber: Rangkuti, 2004

b. Matrik Faktor Strategi Internal

Setelah faktor – faktor strategi internal diidentifikasi, suatu tabel IFAS

(Internal Strategic Factors Analysys Summary) disususun untuk merumuskan

Page 36: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

22 

 

faktor – faktor strategis internal tersebut dalam kerangka Stregth and

Weakness. Tahapnya adalah:

Tentukan faktor – faktor yang menjadi kekuatan serta kelemahan

perusahaan dalam kolom 1.

Beri bobot masing – masing faktor tersebut dalam kolom 2 dengan skala

muali dari 1,0 (paling penting) sampai 0,0 (tidak penting).

Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing – masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor),

berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi yang bersangkutan.

Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4.

Gunakan kolom 5 untuk memberikan komentar atau catatan mengapa faktor

– faktor tertentu dipilih, dan bagaimana skor pembobotannya dihitung.

Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor

pembobotan.

Tabel 3. Contoh dari Tabel IFAS

Faktor – Faktor Strategi Internal

Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan - - -

Kelemahan - - -

Total Sumber: Rangkuti, 2004

Page 37: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

23 

 

2. Tahap Analisis

Setelah mengumpulkan semua informasi, tahap selanjutnya adalah

memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model – model kuantitatif

perumusan strategi. Pada penelitian ini, model yang digunakan adalah matrik

SWOT.

Matrik SWOT ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang

dan ancaman eksternal yang dihadapi disesuaikan dengan kekuatan dan

kelemahan yang dimiliki. Matrik ini dapat menghasilkan emapat set

kemungkinan alternative strategis.

Tabel 4. Matrik SWOT

IFAS EFAS

STRENGTHS (S) • Tentukan 5 – 10

faktor – faktor kekuatan internal

WEAKNESSES (W) • Tentukan 5 – 10

faktor – faktor kelemahan internal

OPPORTUNIES (O) • Tentukan 5 – 10 faktor

peluang eksternal

STRATEGI SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan unuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

TREATHS (T) • Tentukan 5 – 10 faktor

ancaman eksternal

STRATEGI ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

STRATEGI WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman

Menurut Rangkuti (2004), analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor

secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini

didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan

peluang (Opportunitties), namun secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Page 38: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

24 

 

3. Mendukung 1. Mendukung

strategi turn- around strategi agresif

4. Mendukung strategi 2. Mendukung strategi defensif diversifikasi

Gambar 1. Analisis SWOT

Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Daerah

tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat

memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus

diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan

pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy).

Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, daerah ini masih

memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus

diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk

memanfaatkan peluang jangka panjang dengan cara strategi

diversifikasi (produk/pasar).

Kuadran 3 : Suatu daerah menghadapi peluang pasar yang sangat besar,

tetapi di pihak lain, ia menghadapi beberapa kelemahan

internal. Fokus strategi pada daerah ini adalah meminimalkan

BERBAGAI PELUANG

BERBAGAI ANCAMAN

KELEMAHAN INTERNAL

KEKUATAN INTERNAL

Page 39: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

25 

 

masalah – masalah internal daerah sehingga dapat merebut

peluang pasar yang lebih baik.

Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,

daerah tersebut menghadapi berbagai ancaman dan

kelemahan internal.

Page 40: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

26 

 

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Jombang, Provinsi Jawa Timur pada

tanggal 6 – 29 Januari 2014. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Jombang

atas dasar pertimbangan sebagai berikut:

Kabupaten Jombang bukan merupakan kawasan pantai/pesisir, namun

memiliki potensi yang cukup tinggi dalam sektor perikanan darat berupa budidaya

keramba ataupun kolam dan juga merupakan sentra penghasil ikan lele terbesar di

Jawa Timur. Usaha perikanan tersebut tentu memberikan kontribusinya kepada

pemerintah daerah. Baik besar ataupun kecilnya jumlah kontribusi yang diberikan,

pasti akan mempengaruhi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

3.2 Pendekatan / Jenis Penelitian

Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif.

Menurut Kountur (2004), metode penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang

memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada

perlakuan terhadap obyek yang diteliti. Penelitian deskriptif mempunyai ciri – ciri,

yaitu berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu dan menguraikan satu

variabel atau lebih namun diuraikan satu per satu.

Metode deskriptif pada penelitian ini meliputi metode deskriptif kualitatif dan

deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kualitatif adalah

metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah,

dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data

Page 41: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

27 

 

dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi.

Sedangkan metode deskriptif kuantitatif adalah suatu pendekatan ilmiah untuk

pengambilan keputusan manajerial dan ekonomi.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder.

Menurut Soeratno dan Arsyad (1993), data primer adalah data yang

dikumpulkan dan diolah sendiri oleh organisasi yang menerbitkan atau

menggunakannya. Menurut Azwar (2013), data primer adalah data yang diperoleh

langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat

pengambilan data langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari.

Data primer yang akan dianalisis dalam penelitian ini diperoleh dari wawancara

yang akan dilakukan kepada orang kunci atau orang– orang yang mengetahui

informasi yang dituju dalam penelitian ini mengenai potensi perikanan di Kabupaten

Jombang yaitu kepala bagian Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang

dan pembudidaya ikan di Kabupaten Jombang.

Data sekunder adalah data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari

dan mengumpulkan. Data sekunder dapat diperoleh dengan mudah dan cepat

karena sudah tersedia misalnya di perpustakaan, perusahaan – perusahaan, atau

kantor – kantor pemerintah (Sarwono, 2006).

Sumber data sekunder yang akan dianalisis dalam penelitian ini berasal dari

dokumen – dokumen Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang dan

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang

Page 42: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

28 

 

yang meliputi dokumen potensi Kabupaten Jombang, laporan akhir tahun Kabupaten

Jombang, dokumen realisasi penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Jombang tahun 2008 – 2012 dan dokumen – dokumen lainnya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, menggunakan teknik pengumpulan data dengan

menggunakan metode wawancara dan dokumentasi.

Wawancara merupakan suatu bentuk komunikasi yang bertujuan untuk

memperoleh informasi. Menurut Sarwono (2006), kelebihan teknik wawancara ialah

memungkinkan peneliti mendapatkan jumlah data yang banyak, sebaliknya

kelemahannya adalah karena wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerjasama

yang baik antara pewawancara dan yang diwawancarai sangat diperlukan.

Sedangkan, metode dokumentasi merupakan sarana pembantu peneliti dalam

mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat – surat,

pengumuman, ikhtisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan –

bahan tertulis lainnya.

3.5 Teknik Penentuan Key Informant

Penentuan key informant atau orang kunci dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling. Purposive sampling dipilih karena dalam data yang diperoleh

pada penelitian ini berasal dari orang – orang kunci yang dianggap memiliki atau

mengetahui informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Key informant dalam

penelitian ini adalah:

1. Kepala Seksi Produksi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Jombang.

Page 43: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

29 

 

2. Kepala Bidang Bina Usaha Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Jombang.

3. Sub Bagian Keuangan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Jombang.

4. Sub Bagian Umum Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Daerah.

5. Pembudidaya kolam di Desa Tambakrejo, Kabupaten Jombang.

3.6 Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara deskriptif

kualitatif dan deskriptif kuantitatif terkait dengan potensi sektor perikanan di

Kabupaten Jombang, kontribusi sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Jombang, hubungan antara sektor perikanan terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang dan strategi pengembangan

sektor perikanan dalam upaya meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

5. Potensi sektor perikanan di Kabupaten Jombang

Untuk menjawab tujuan pertama yaitu mempelajari dan menganalisis

potensi sektor perikanan di Kabupaten Jombang dengan bantuan tabel variabel

potensi perikanan sebagai berikut:

Page 44: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

30 

 

Tabel 5. Variabel untuk menganalisis potensi sektor perikanan di Kabupaten Jombang

No. Variabel Potensi

Perikanan Fakta Ideal

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

Perikanan Tangkap Perairan Umum Budidaya Ikan Air Tawar - Kolam - Keramba Sarana Produksi - Benih - Pakan Jenis Alat Tangkap Air - Sumber air - Debit Air Tanah - Keadaan tanah - Letak geografi tanah Industri Pengolahan Distribusi Pemasaran Hasil Perikanan Tingkat Konsumsi Ikan Sumber Daya Manusia

Sumber: Laporan Akhir Kajian Inventarisasi Potensi SDA Kabupaten Pelawan, 2009

Data pada tabel di atas pada kolom fakta diperoleh dari Laporan Dinas

Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang dan Laporan Badan Pusat

Statistik Kabupaten Jombang. Selain itu data juga diperoleh dari hasil

wawancara kepada kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Jombang. Tabel ini digunakan dalam membantu menganalisis semua potensi

Page 45: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

31 

 

sektor perikanan yang ada di Kabupaten Jombang sesuai dengan variabel –

variabel potensi perikanan.

2. Kontribusi sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang

Untuk menjawab tujuan kedua yaitu mempelajari dan menganalisis

besarnya kontribusi sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Jombang digunakan rumus sebagai berikut:

Kontribusi sektor x = PAD Sektor x (Rp) x 100%

PAD Seluruh Kab. Jombang (Rp)

Besar atau kecilnya tingkat kontribusi sektor perikanan di Kabupaten

Jombang dapat dilihat dari perbandingan hasil kontribusi masing – masing sektor

di seluruh Kabupaten Jombang.

3. Hubungan antara sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang Untuk menjawab tujuan ketiga yaitu mempelajari dan menganalisis

hubungan antara sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Jombang digunakan analisis korelasi. Menurut Setiawan dan Kusrini

(2010), rumus korelasi adalah sebagai berikut:

Rxy = ∑ (xi – x) (yi – y)

√ ∑(xi – x)2 √(yi – y)2

dimana:

xi = Kontribusi sektor perikanan terhadap PAD Kabupaten Jombang

yi = PAD Kabupaten Jombang

i = tahun ke-

Page 46: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

32 

 

• Jika nilai korelasi = 0, maka sektor perikanan tidak mempunyai hubungan

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang. Artinya

apabila sektor perikanan menurun atau meningkat, itu tidak akan

berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

• Jika nilai korelasi = +1, maka sektor perikanan mempunyai hubungan positif

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang. Artinya

bahwa jika sektor perikanan meningkat, maka Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Jombang juga meningkat. Sebaliknya, jika sektor

perikanan menurun, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Jombang juga akan menurun.

• Jika nilai korelasi = -1, maka sektor perikanan mempunyai hubungan yang

negatif terhadapa Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Artinya bahwa jika sektor perikanan meningkat, maka Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Jombang menurun, sebaliknya jika sektor

perikanan menurun, maka Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Jombang meningkat.

Dengan demikian berarti korelasi dapat bersifat langsung (searah/positif)

dan dapat juga bersifat berlawanan (berbalikan/negatif) antar variabel yang satu

(variabel tidak bebas) dengan variabel lainnya (variabel bebas). Sedangkan

besar kecilnya koefisien korelasi itu sendiri menunjukkan kuat atu tidaknya

hubungan tersebut. Pada dasarnya dapat dikatakan semakin besar koefisien

tersebut, berarti semakin kuat pula hubungan diantara variabel – variabel itu, dan

begitu juga sebaliknya (Suparmoko dan Sudarman, 1981).

Page 47: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

33 

 

4. Strategi pengembangan sektor perikanan dalam upaya meningkatkan kontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang

Untuk menjawab tujuan kelima yaitu mempelajari dan menganalisis strategi

pengembangan sektor perikanan dalam upaya meningkatkan kontribusi terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang digunakan analisis SWOT.

Analisis SWOT yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan

(strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman

(threats) sektor perikanan yang terdapat di Kabupaten Jombang. Dalam analisa

ini, strategi pengembangan yang dilakukan akan dilihat dari apa saja kelebihan

dan kekuatan dalam bidang perikanan di Kabupaten Jombang, yang kemudian

akan digunakan untuk meminimalkan kelemahan dan ancaman di Kabupaten

Jombang pada sektor perikanannya.

Langkah pertama dalam analisis SWOT adalah tahap pengumpulan data.

Data yang digunakan pada tahap ini adalah data eksternal yang bersal dari

lingkungan luar Kabupaten Jombang dan data internal yang berasal dari dalam

lingkungan Kabupaten Jombang. Data eksternal dan internal ini kemudian

disusun dalam sebuah matrik yang disebut Matrik Faktor Strategi Eksternal

(EFAS) dan Matrik Faktor Strategi Internal (IFAS).

Page 48: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

34 

 

Tabel 7. EFAS

Faktor – Faktor Strategi Eksternal Sektor Perikanan Kabupaten Jombang

Bobot Rating Nilai

Peluang 1. 2. 3.

Jumlah Ancaman 1. 2. 3.

Jumlah Total

Tabel 8. IFAS

Faktor – Faktor Strategi Internal Sektor Perikanan Kabupaten Jombang

Bobot Rating Nilai

Kekuatan 1. 2. 3.

Jumlah Kelemahan 1. 2. 3.

Jumlah Total

Setelah mengumpulkan semua informasi, tahap selanjutnya adalah

memanfaatkan semua informasi tersebut dalam model – model kuantitatif

perumusan strategi. Pada penelitian ini, model yang digunakan adalah matrik

SWOT.

Page 49: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

35 

 

Tabel 9. Matrik SWOT

IFAS EFAS

STRENGTHS (S) 1. 2. 3.

WEAKNESSES (W) 1. 2. 3.

OPPORTUNIES (O) 1. 2. 3

STRATEGI SO menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan unuk memanfaatkan peluang

STRATEGI WO menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

TREATHS (T) 1. 2. 3.

STRATEGI ST menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman.

STRATEGI WT menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman.

Untuk menentukan titik koordinat strategi pengembangan sektor perikanan

di Kabupaten Jombang, dilakukan perhitungan terhadap faktor internal dan faktor

eksternal dengan diagram analisis SWOT.

- Sumbu horizontal (x) sebagai faktor internal dan diperoleh nilai koordinat (x) =

jumlah kekuatan – jumlah kelemahan

- Sumbu vertikal (y) sebagai faktor eksternal dan diperoleh nilai koordinat (y) =

jumlah peluang – jumlah ancaman.

Page 50: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

36 

 

 

 

                            3. Strategi                     1. Strategi                    

                  turn‐around                  agresif 

             4. Strategi                      2. Strategi 

                 defensif                       diversifikasi 

Peluang

Y

Kelemahan X Kekuatan

Ancaman

Gambar 2. Diagram Analisis SWOT

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 51: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

37 

 

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis dan Topografi Kabupaten Jombang

Secara geografis Kabupaten Jombang terletak di sebelah selatan garis

khatulistiwa berada antara 1120 03’ 46,57” sampai 1120 27’ 21,26” Bujur Timur dan

070 20’ 48,60” dan 070 46’ 41,26” Lintang Selatan, dengan luas wilayah 1.159,50

Km2.

Kabupaten Jombang mempunyai letak yang strategis karena terletak pada

bagian tengah Jawa Timur. Batas – Batas Kabupaten Jombang adalah:

a. Timur : Berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto

b. Barat : Berbatasan d engan Kabupaten Nganjuk

c. Selatan : Berbatasan dengan Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang

d. Utara : Berbatasan dengan Kabupaten Lamongan

Secara topografis, Kabupaten Jombang terdiri dari 3 sub area, yaitu:

a. Kawasan utara, bagian pegunungan kapur muda Kendeng yang sebagian

besar mempunyai fisiologi mendatar dan sebagian berbukit yang meliputi

Kecamatan Plandaan, Kabuh, Ploso, Kudu dan Ngusikan.

b. Kawasan tengah, sebelah selatan sungai Brantas, sebagian besar merupakan

tanah pertanian yang cocok bagi tanaman padi dan palawijaya, karena

irigasinya cukup bagus meliputi Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Perak,

Gudo, Diwek, Mojoagung, Sumobito, Jogoroto, Peterongan, Jombang,

Megaluh, Tembelangdan Kesamben.

Page 52: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

38 

 

c. Kawasan selatan, merupakan tanah pegunungan, cocok untuk tanaman

perkebunan yang meliputi kecamatan Ngoro, Bareng, Mojowarno dan

Wonosalam.

4.1.2 Pemerintahan Daerah

Secara administrasi Kabupaten Jombang terbagi menjadi 21 kecamatan

yang terdiri dari 302 desa dan 4 kelurahan serta meliputi 1.258 dusun. Kecamatan

yang memiliki wilayah terluas yaitu Kecamatan Wonosalam dengan luas 121,63

km2, Kecamatan Plandaan dengan luas 120,40 km2 dan Kecamatan Kabuh

dengan luas 97,35 km2.

Pada tahun 2012 jumlah apartur pemerintah daerah di Kabupaten Jombang

sebanyak 12.538 orang yang dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah Apartur Pemerintah Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2012

No. Tingkat Pendidikan Jumlah

1.

2.

3.

4.

5.

S1

2. D1,D2,D3/Akademi

3. SLTA

4. SLTP

5. SD

5.767 orang

2.048 orang

3.627 orang

468 orang

195 orang

Total 12.538 orang

Sumber: Kabupaten Jombang dalam Angka, 2012

4.1.3 Kependudukan dan Tenaga Kerja

Penduduk merupakan suatu obyek dan subyek dalam pembangunan.

Berdasarkan data dari Dinas Kependudukan dan catatan sipil jumlah penduduk

Page 53: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

39 

 

Kabupaten Jombang sampai akhir tahun 2012 sebanyak 1.427.749 jiwa yang

dapat dilihat pada Tabel 11.

Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa kepadatan penduduk tertinggi berada di

Kecamatan Jombang, sedangkan kepadatan penduduk terendah berada di

Kecamatan Wonosalam, Plandaan, Kabuh dan Kudu.

Tabel 11. Jumlah Penduduk Kabupaten Jombang Tahun 2012

No.

(1)

Kecamatan

(2)

Jumlah

Laki – Laki

(3)

Perempuan

(4)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Plandaan

Kabuh

Ploso

Ngusikan

Kudu

Kesamben

Tembelang

Megaluh

Jombang

Peterongan

Jogoroto

20.555

22.117

22.706

11.792

16.466

37.697

29.161

21.823

77.691

35.877

37.977

20.465

22.584

22.371

11.743

16.325

36.863

29.023

21.608

78.035

34.951

36.493

Page 54: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

40 

 

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

Sumobito

Mojoagung

Wonosalam

Bareng

Mojowarno

Ngoro

Diwek

Gudo

Perak

Bandar KM

47.078

44.296

18.680

30.969

52.006

43.650

60.479

30.989

30.973

27.659

45.551

43.025

18.467

30.258

49.986

42.630

58.750

30.835

30.457

26.698

Total 720.911 707.118

Sumber: Kabupaten Jombang dalam Angka, 2012

Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten Jombang masih mengalami

ketimpangan antara kesempatan bekerja dengan lapangan pekerjaan yang

tersedia. Oleh karena itu, diperluakan suatu terobosan untuk memecahkan

permasalan ini.

4.1.4 Keadaan Umum Perikanan

Sektor perikanan di Kabupaten Jombang semakin mengalami peningkatan

setiap tahun. Minat masyarakat dalam budidaya perikanan terus bertambah

karena usaha ini memberikan tingkat keuntungan yang relatif besar dan stabil.

Jenis usaha perikanan yang terdapat di Kabupaten Jombang terdiri dari:

usaha penangkapan, usaha budidaya dan usaha pengolahan yang dapat dilihat

pada Tabel 12.

Tabel 12. Jenis Usaha Perikanan di Kabupaten Jombang Tahun 2012

Page 55: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

41 

 

No. Jenis Usaha Jumlah Produksi

(Kg)

1. Penangkapan

- Perairan Umum

Total

196.900

196.900

2. Budidaya

- Kolam

- Karamba

Total

15.550.400

1.300

15.551.700

3. Pengolahan

- Pengasapan

- Pembuatan Tepung Ikan

- Pembuatan Kerupuk Ikan

Total

5.167

540.000

150

549.372

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikan Kabupaten Jombang, 2012

Dari tabel jenis usaha perikanan di Kabupaten Jombang dapat dilihat bahwa

budidaya kolam menghasilkan jumlah produksi paling besar. Menurut Laporan

Akhir Tahun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang (2012),

besarnya produksi budidaya kolam ini dikarenakan minat masyarakat lebih tinggi

dalam usaha budidaya kolam yang menghasilkan keuntungan relatif besar dan

stabil.

Page 56: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

42 

 

4.2 Potensi Sektor Perikanan di Kabupaten Jombang

Sektor perikanan di Kabupaten Jombang cukup potensial untuk

dikembangkan. Perkembangan budidaya perikanan darat cukup baik yang ditandai

dengan peningkatan produksi setiap tahun. Usaha budidaya perikanan darat di

Kabupaten Jombang meliputi: karamba, kolam, dan perairan umum. Selain usaha

budidaya perikanan darat, Kabupaten Jombang juga memiliki usaha pengolahan

ikan dan pembenihan ikan yang potensial. Komoditi unggulan Kabupaten Jombang

adalah ikan gurame, tombro, nila dan patin, sedangkan komoditi andalannya adalah

ikan lele.

4.2.1 Penangkapan di Perairan Umum

Potensi sektor perikanan Kabupaten Jombang pada perairan umum terdiri

dari sungai, waduk / cekdam dan rawa dengan potensi produksi mencapai 554,86

ton tiap tahunnya yang dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Potensi Perairan Umum di Kabupaten Jombang

No. Jenis Perairan Luas / Panjang

1.

2.

3.

Sungai

Waduk / Cekdam

Rawa

340,54 Km2

25,98 Km2 / Ha

26,00 Ha

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari tabel potensi perairan umum di Kabupaten Jombang dapat dilihat bahwa

luas sungai adalah 340,54 km, luas waduk adalah 25,98km2/Ha dan luas rawa

adalah 26,00 Ha. Dari semua jenis perairan umum yang ada di Kabupaten

Jombang, yang digunakan sebagai usaha budidaya perikanan hanya sungai dan

Page 57: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

43 

 

waduk, sedangkan rawa sudah tidak berproduksi lagi. Hal ini dikarenakan rawa di

Kabupaten Jombang sudah kering sehingga tidak dapat menghasilkan produksi

lagi. Hasil produksi usaha perikanan di perairan umum dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Hasil Produksi Penangkapan di Perairan Umum

Tahun Jumlah Produksi

(ton)

Peresentase Perubahan (%)

2008

2009

2010

2011

2012

0

208,30

208,70

196,80

196,90

-

100

0,19

(5,70)

0,05

Sumber:Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari tabel hasil produksi penangkapan di perairan umum dapat dilihat bahwa

pada tahun 2008 perairan umum di Kabupaten Jombang tidak menghasilkan

produksi karena keadaan cuaca yang kurang baik. Namum pada tahun 2009,

perairan umum di Kabupaten Jombang dapat menghasilkan produksi yang cukup

tinggi. Sedangkan pada tahun 2011 terjadi penurunan hasil produksi yang

disebabkan karena jumlah nelayan yang berkurang dan kemarau panjang yang

terjadi sepanjang tahun 2011. Hasil produksi perairan umum Kabupaten Jombang

ini masih dibawah potensi produksi yang dapat dicapai, sehingga peluang untuk

mengembangkan dan meningkatkan hasil produksi perairan umum masih dapat

dilakukan secara optimal.

Budidaya perikanan di perairan umum dilakukan saat musim penghujan,

yaitu bulan Februari sampai dengan Maret. Hal ini dilakukan karena pada bulan

Page 58: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

44 

 

tersebut air sungai dan waduk dalam keadaan bagus, airnya tenang dan dalam

jumlah yang banyak. Ikan – ikan hasil penangkapan di perairan umum meliputi:

ikan tombro, ikan tawes, ikan mujair, ikan gabus, ikan lele, ikan sepat siam, udang

tawar dan siput/remis. Selain itu terdapat Rumah Tangga Perikanan (RTP)

perairan umum sebanyak 749 keluarga dan jumlah nelayan perairan umum

sebanyak 751 orang. Alat tangkap yang digunakan dalam usaha penangkapan

perairan umum di Kabupaten Jombang yaitu pancing.

4.2.2 Budidaya Air Tawar

Usaha budidaya perikanan air tawar di Kabupaten Jombang meliputi kolam

dan karamba. Potensi luas lahan perikanan budidaya air tawar yang digunakan di

Kabupaten Jombang dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Potensi Luas Lahan Perikanan Budidaya Air Tawar yang Digunakan di Kabupaten Jombang

No.

(1)

Kecamatan

(2)

Kolam (Ha) Keramba (unit)

2011

(3)

2012

(4)

2011

(5)

2012

(6)

1.

2.

3.

4.

Ngoro

Perak

Kesamben

Jogoroto

33,94

0,64

2,36

2,76

33,94

0,64

2,36

2,76

29

-

-

-

32

-

-

-

Page 59: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

45 

 

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

Bandar KM

Mojowarno

Jombang

Peterongan

Diwek

Tembelang

Bareng

Plandaan

Wonosalam

Kabuh

Gudo

Ploso

Megaluh

Mojoagung

Sumobito

Kudu

Ngusikan

1,65

0,41

3,09

1,49

4,72

1,14

1,08

1,48

-

0,29

0,53

0,08

2,21

0,57

0,74

0,53

0,78

1,66

0,49

3,09

1,49

4,72

1,14

1,08

1,48

-

0,29

0,54

0,08

2,22

0,57

0,74

0,53

0,78

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

Jumlah 60,51 60,59 29 32

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa potensi lahan budidaya air tawar di

Kabupaten Jombang mengalami peningkatan pada tahun 2012. Peningkatan

potensi lahan budidaya kolam menjadi 60,59 Ha disebabkan karena adanya

penambahan lahan budidaya ikan oleh pembudidaya dari kegiatan

Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya dan

Page 60: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

46 

 

Pembinaan serta Kegiatan Pengembangan Perikanan (Rumah Tangga Sangat

Miskin) pada tahun 2012. Potensi lahan untuk budidaya dengan sistem keramba

juga mengalami peningakatan dibandingkan pada tahun 2011 yaitu sebesar 32

unit di tahun 2012.

a. Budidaya Kolam

Berdasarkan Laporan Akhir Tahun Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Jombang Tahun 2012, luas potensi kolam di Kabupaten Jombang

diperkirakan sebesar 70,00 Ha dengan potensi produksi sebesar 11.200 ton,

namun kolam yang digunakan sebagai usaha budidaya perikanan sebesar 60,59

Ha. Jumlah pembudidaya ikan kolam sebanyak 2,275 orang. Dalam usaha

budidaya kolam ini, para pembudidaya menggunakan jenis pupuk organik,

anorganik dan ada juga yang tidak menggunakan pupuk.

Tabel 16. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Kolam

No. Kategori RTP

1.

2.

3.

4.

Besarnya Usaha

0,1 Ha

0,1 – 0,3 Ha

0,3 – 0,5 Ha

> 0,5 Ha

2.130

103

9

9

Jumlah 2.251

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2014

Page 61: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

47 

 

Tabel 17. Penggunaan Pupuk pada Budidaya Kolam

No. Jenis Pupuk RTP Jumlah Pupuk

1.

2.

3.

4.

Organik

Anorganik

Campuran

Tidak pakai

68 RTP

72 RTP

-

2.111 RTP

4.353 kg

4.065 kg

-

-

Jumlah 2.251 RTP 8.418 kg

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2014

Komoditas perikanan yang masih dibudidayakan adalah jenis – jenis ikan

konsumsi seperti tombro, nila, gurami, patin, lele dan bawal air tawar. Ikan lele

merupakan komoditas andalan, sedangkan tombro, nila, gurami dan patin

merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Jombang yang dalam

perkembangannya masih diupayakan pengelompokan wilayah pembudidayaan

berdasarkan potensi sumberdaya alam dan minat masyarakat. Untuk hasil

produksi budidaya air tawar di Kabupaten Jombang dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 18. Jumlah Produksi Budidaya Kolam di Kabupaten Jombang

Thn Jenis Ikan Jumlah

(ton) Tombro Gurami Patin Lele Nila Bawal

2008

2009

2010

2011

2012

1.150,00

54,40

75,10

2,10

1,20

960,00

475,80

488,20

653,20

523,80

350,00

161,00

180,10

802,50

493,30

4.700,00

7.176,00

6.532,80

7.523,30

6.792,80

1.200,00

71,30

101,10

71,00

31,20

-

-

-

6.496,90

7.708,10

8.360,00

7.938,50

7.377,30

15.549,00

15.550,40

Page 62: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

48 

 

Sumber: Laporan Akhir Tahun Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari tabel jumlah produksi budidaya kolam diatas dapat dilihat bahwa pada

tahun 2011 hasil produksi budidaya kolam mengalami peningkatan yang sangat

tinggi. Peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya minat masyarakat untuk

melaksanakan budidaya ikan. Selain itu, pada tahun 2011 terdapat komoditas ikan

baru yang dikembangkan yaitu bawal air tawar. Bawal air tawar merupakan

komoditas baru yang dikembangkan di Kabupaten Jombang, khusunya di

Kecamatan Ngoro. Bawal air tawar dibudidayakan di kolam air deras dimana

sumber air berasal dari sungai konto. Pengembangan bawal air tawar ini cukup

pesat di Kecamatan Ngoro. Bawal air tawar bersifat omnivora, sehingga dapat

ditambahkan daun – daunan sebagai pakan tambahan yang sangat sesuai dengan

sumberdaya perikanan yang ada di Kecamatan Ngoro. Oleh karena itu,

pengoptimalan potensi lahan budidaya kolam di Kabupaten Jombang perlu

ditingkatkan sehingga dapat menghasilkan produksi yang lebih maksimal.

b. Budidaya Keramba

Berdasarkan Laporan Akhir Tahun Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Jombang Tahun 2012, luas lahan untuk budidaya keramba yang

tersedia di Kabupaten Jombang diperkirakan sebesar 883 m2, sedangkan lahan

karamba yang digunakan untuk budidaya hanya sebesar 144 m2 yang terdiri dari

32 unit keramba pada tahun 2012. Jenis ikan yang dibudidayakan dalam keramba

adalah ikan mas dan nila. Di Kabupaten Jombang terdapat beberapa Rumah

Tangga Perikanan (RTP) keramba di Kabupaten Jombang yang dapat dilihat pada

Page 63: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

49 

 

Tabel 19. Jumlah benih ikan yang ditanam dalam usaha budidaya keramba juga

dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 19. Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) Keramba di Kabupaten Jombang Tahun 2012

No. Kategori RTP

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Besarnya Usaha

< 50 m2

50 – 100 m2

100 – 300 m2

300 – 500 m2

> 500 m2

30 RTP

-

-

-

-

-

Jumlah 30 RTP

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Tabel 20. Jumlah Benih Ikan yang ditanam Tahun 2012

No. Jenis Ikan Volume (1000 ekor)

1.

2.

3.

Mas ( 1-5 cm )

Mas (5 cm)

Nila

1,20

2,80

4,00

Jumlah 8,00

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2014

Page 64: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

50 

 

Hasil produksi budidaya keramba di Kabupaten Jombang dapat dilihat pada

Tabel 21.

Tabel 21. Jumlah Produksi Budidaya Keramba di Kabupaten Jombang

Tahun Jumlah Produksi (ton) %

2008

2009

2010

2011

2012

74,58

29,10

24,30

0,8

1,3

-

(60,98)

(16,49)

(96,71)

62,50

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Penurunan yang sering terjadi dalam hasil produksi budidaya keramba ini

disebabkan karena pembudidayaan sistem keramba mengalami stagnasi dari

tahun 2010 hanya mencapai 29 unit. Selain itu, terbatasnya stock pakan alami

berupa cacing sutera yang ada di sepanjang sungai konto berkurang sehingga

para pembudidaya keramba harus menambah biaya produksi untuk pengadan

pakan.

4.2.3 Sumber Air

Sumber air yang digunakan dalam usaha perikanan di Kabupaten Jombang

bersala dari sungai dan air tanah (sumur bor). Kualitas dan kuantitas sumber air

ini cukup baik untuk digunakan dalam usaha perikanan. Berikut ini merupakan

nama sungai, panjang dan debit air yang terdapat di Kabupaten Jombang yang

dapat dilihat pada Tabel 22.

Page 65: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

51 

 

Dari tabel nama, panjang dan debit sungai di Kabupaten Jombang dapat

diketahui bahwa Kabupaten Jombang memiliki banyak sungai. Namun sebagian

besar sungai yang ada di Kabupaten Jombang memiliki debit sungai yang relatif

kecil. Menurut Jukri (2013), sungai yang memiliki debit antara 2,92 – 41,22 adalah

kisaran sungai yang memiliki debit air relatif kecil.

Tabel 22. Nama, Panjang dan Debit Air di Kabupaten Jombang

No. Nama Panjang

(Km) Debit Air

Maksimum Minimum

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

Kali Brantas

Kali Konto Kediri

Kali Pait Tengah

Kali Bening

Kali Sembung

Kali Jarak

Kali Pakel

Kali Jiken

Kali Krisik

Kali Gogor

Kali Bengawan

Kali Putih

Kali Catak Banteng

Klai Gunting

Kali Jurang Jero

Kali Sumber Aren

44.261

14.119

2.300

7.250

10.700

12.800

12.800

5.245

4.850

4.850

6.000

7.250

8.750

12.876

12.375

6.075

439,330

71,502

41,318

12,065

21,932

37,194

49,956

39,204

19,602

30,199

28,707

23,634

38,634

61,635

13,707

7,672

21,967

2,599

3,085

1,938

1,595

2,628

1,225

1,488

0,872

0,885

0,876

1,426

1,298

1,736

1,829

0,736

Page 66: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

52 

 

17.

18.

19.

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

35.

36.

37.

38.

39.

40.

41.

Kali Pasinan

Kali Mangir

Kali Gondang

Kali Marmoyo

Kali Bancang

Kali Gembyang

Kali Kabuh

Kali Kulak

Kali Peleman

Kali Katemas

Kali Made

Kali Kromong

Kali Door

Kali Beng

Kali Pelabuhan

Kali Ngotok Ring Kanal

Kali Jombang

Kali Jombang Wetan

Kali Jombang Kulon

Kali Kuwik

Kali Sumber Pangkat

Kali Langkap

Kali Maling

Kali Wungu

Kali Seloatep

2.880

5.300

3.800

23.860

7.000

1.500

12.000

8.300

8.450

10.440

8.000

3.250

5.500

3.500

2.500

27.846

4.250

6.115

8.250

5.000

1.938

4.000

1.000

8.000

5.111

8,883

18,634

14,496

53,484

14,761

13,089

47,969

14,803

15,547

19,578

18,478

17,696

24,719

32,245

12,968

70,445

29,712

19,482

13,578

13,965

6,248

4,806

6,230

6,548

23,707

0,640

0,955

0,950

1,841

0,712

0,736

0,963

0,612

0,649

0,728

0,728

0,699

1,935

2,438

0,701

4,910

1,935

1,728

0,947

0,869

0,660

0,609

0,716

0,840

1,061

Page 67: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

53 

 

42. Kali Pancir 5.000 47,414 1,948

Sumber: Jombang Dalam Angka, 2012

4.2.4 Keadaan Tanah

Berdasarkan data yang diperoleh dari Portal Kabupaten Jombang (2012),

jenis tanah yang ada di Kabupaten Jombang dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Jenis Tanah di Kabupaten Jombang

No. Jenis Tanah Kecamatan

1.

2.

3

4.

5.

6.

Tanah Latosol Coklat Kemerahan

Tanah Regosol Keabuan

Tanah Asosiasi aluvial kelabu dan aluvial keabuan

Tanah Grumasol Kelabu Tua.

Tanah Komplek Mediteran Coklat dan Latosol

Tanah Assosiasi

Mediteran Coklat dan Grumusol Kelabu

Kecamatan Bareng, Wonosalam, sebagian Mojowarno

Kecamatan Diwek, Ngoro, Mojowarno, Jogoroto, Mojoagung, Megaluh, Sumobito dan Peterongan

Kecamatan Jombang, Bandarkedungmulyo, Tembelang, Megaluh, Ploso, Kesamben

Kecamatan Plandaan, Kabuh, Sebagian Kudu

Kecamatan Jombang, Megaluh, Plandaan dan Kabuh Utara

Kecamatan Mojowarno dan Ngoro

Page 68: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

54 

 

Sumber: Portal Resmi Kabupaten Jombang, 2012

Tanah merupakan faktor yang penting dalam melaksanakan usaha budidaya

ikan. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Jombang, jenis tanah yang dipakai dalam usaha budidaya ikan di

Kabupaten Jombang mayoritas jenis tanah liat berpasir. Menurut Susanto (2008),

jenis tanah yang sangat baik digunakan untuk lahan potensial budidaya ikan adalah

jenis tanah dengan tekstur lempung liat sedikit berpasir (sandy loam), seperti jenis

tanah glei dan alluvial. Dengan demikian jenis tanah yang terdapat pada Kecamatan

Jombang, Bandarkedungmulyo, Tembelang, Megaluh, Ploso dan Kesamben

memiliki potensi yang sangat baik untuk digunakan sebagai lahan budidaya

perikanan.

4.2.5 Pengolahan Ikan

Kegiatan usaha budidaya perikanan di Kabupaten Jombang memiliki potensi

yang cukup untuk dikembangkan sebagai usaha agribisnis. Saat ini pembudidaya

ikan terus bertambah setiap tahunnya sehingga hasil produksi perikanan terus

mengalami peningkatan. Untuk menjaga keseimbangan jumlah produksi dan

kemampuan daya serap konsumen di pasaran maka perlu dilakukan kegiatan

yang menunjang akses pasar, antara lain dengan melakukan kegiatan produk

olahan ikan sehingga konsumen tidak merasa jenuh.

Di Kabupaten Jombang terdapat beberapa pengolahan ikan berupa

pengasapan, pembuatan tepung ikan, dan pembuatan kerupuk ikan. Lokasi olahan

pengasapan ikan terdapat di Kecamatan Mojoagung, Pembuatan tepung ikan

terdapat di Kecamatan Perak, Pembuatan kerupuk ikan terdapat di Kecamatan

Page 69: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

55 

 

Diwek, dan pengolahan petis ikan terdapat di Sambong. Untuk hasil produksi

usaha pengolahan ikan di Kabupaten Jombang dapat dilihat pada tabel 24.

Tabel 24. Jenis Usaha Pengolahan Ikan di Kabupaten Jombang Tahun 2012

No. Jenis Olahan Volume (Kg) Nilai (Rp)

1.

2.

3.

4.

Pengasapan

Pembuatan tepung ikan

Pembuatan kerupuk ikan

Lain – lain

5.167

540.000

150

4.055

106.478.389,00

2.160.000.000,00

1.500.000,00

144.575.368,00

Jumlah 549.372 2.412.553.757,00

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari Tabel 24 dapat dilihat bahwa jenis usaha pengolahan ikan di Kabupaten

Jombang masih sangat sedikit. Seharusnya, dengan hasil produksi yang

meningkat maka usaha pengolahan ikan pun juga meningkat. Oleh sebab itu

pengembangan usaha pengolahan ikan sangat diperlukan di Kabupaten Jombang

untuk meningkatkan kontribusi dan juga nilai jual ikan. Dalam usaha pembuatan

kerupuk ikan terdapat kendala dalam pemasaran. Biaya pemasaran yang terlalu

mahal menjadikan usaha pembuatan kerupuk ikan ini tidak begitu aktif dalam

berproduksi. Peminat usaha pengolahan perikanan di Kabupaten Jombang ini

masih sangat rendah.

Page 70: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

56 

 

4.2.6 Ikan Hias Air Tawar

Kabupaten Jombang juga memiliki potensi jenis ikan ekonomis seperti

cupang, gapi, maskoki, rainbow, louhan, trigger, lemon, dan lobster yang dapat

dilihat pada tabel 25.

Tabel 25. Hasil Produksi Ikan Hias di Kabupaten Jombang Tahun 2012

No. Jenis Ikan Produksi (X1000 Ekor)

Nilai (Rpx1000)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Gapi

Cupang

Koi

Manvis

Moli

Koki

Ikan Lainnya

0,40

0,50

0,10

0,20

0,80

0,80

1,50

20,00

25,00

200,00

86,00

280,00

400,00

300,00

Jumlah 4,30 1.311,00

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari tabel hasil produksi ikan hias di Kabupaten Jombang Tahun 2012 dapat

dilihat bahwa tingkat hasil produksi ikan hias di Kabupaten Jombang masih sangat

rendah. Sampai saat ini jumlah pembudidaya ikan hias di Kabupaten Jombang

masih sangat sedikit, yaitu 2 keluarga dari Rumah Tangga Perikanan ikan hias

dan terdiri dari 2 orang pembudidaya ikan hias.

Page 71: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

57 

 

4.2.7 Pemasaran Hasil Perikanan (Perairan Umum dan Budidaya)

Kegiatan pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam

proses produksi. Hasil produksi perikanan Kabupaten Jombang juga dipasarkan ke

luar daerah yang dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Pengiriman Ikan ke Luar Daerah Tahun 2012

No. Daerah Ikan Segar

(kg)

Produk Olahan

(kg)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Bojonegoro

Sidoarjo

Surabaya

Mojokerto

Pasuruan

Malang

Madiun

60.971

110.783

289.095

115.082

1.150

5.177

40.264

-

-

9.222

-

-

-

-

Jumlah 622.522 9.222

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dalam pemasaran hasil perikanan di Kabupaten Jombang, jenis komoditi

perikanan yang dipasarkan adalah ikan segar dan produk olahan. Ikan segar yang

dikirim ke luar daerah yaitu ikan lele dan ikan bawal air tawar.

Selain pengiriman ke luar daerah, Kabupaten Jombang juga mendapat

pemasukan dari luar daerah, seperti: Lamongan, Pasuruan, Sidoarjo, Surabaya

dan Tuban. Untuk mengetahui pemasukan ikan dari luar daerah ke Kabupaten

Jombang dapat dilihat pada tabel 27.

Page 72: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

58 

 

Tabel 27. Pemasukkan Ikan dari Luar Daerah Tahun 2012

No. Daerah Pengirim Ikan Segar

(Kg)

Olahan

(Kg)

1.

2.

3.

4.

5.

Brondong Lamongan

Pasuruan

Sidoarjo

Surabaya

Tuban

310.341

183.341

40.393

278.671

147.922

34.685

1.445.433

247.852

-

1.619.444

Jumlah 960.668 3.347.414

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Adanya pemasukan dari luar daerah ke Kabupaten Jombang disebabkan

karena hasil produksi perikanan Kabupaten Jombang hanya terbatas pada ikan air

tawar saja, sehingga untuk mendapatkan ikan laut harus mengambil dari luar

daerah Kabupaten Jombang. Permintaan pasar untuk produk perikanan di

Kabupaten Jombang cukup besar kerena meningkatnya kesadaran masyarakat

akan pentingnya mengkonsumsi ikan sebagai sumberprotein atau gizi.

4.2.8 Tingkat Konsumsi Ikan

Tingkat konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Jombang semakin meningkat

setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat

tentang pentingnya mengkonsumsi ikan untuk memenuhi kebutuhan gizi.

Perhitungan konsumsi ikan menggunakan rumus sebagai berikut:

Konsumsi = A + B – C + 15% produksi(tercecer)

D

Page 73: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

59 

 

Keterangan:

A = Hasil produksi (segar dan olahan yang dikonversi segar) kg

B = Pemasukan ikan dari luar daerah (segar dan olahan yang dikonversi segar) kg

C = Pengiriman ikan ke luar daerah (segar dan olahan yang dikonversi segar) kg

D = Jumlah penduduk

Perkembangan konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Jombang dapat dilihat

pada tabel 28.

Tabel 28. Konsumsi ikan tahun 2010 – 2012

Tahun Tingkat Konsumsi Ikan Persentase Perubahan (%)

2010

2011

2012

14,70

16,42

16,50

-

11,70

0,49

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari tabel konsumsi ikan pada tahun 2010 sampai dengan 2012 dapat

diketahui bahwa kosumsi ikan masyarakat Kabupaten Jombang mengalami

peningkatan. Namun demikian peningkatan tersebut belum mencapai standart

nasional tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia. Menurut sindonews (2012),

standart nasional tingkat konsumsi ikan masyarakat Indonesia pada tahun 2012

adalah sebesar 20 kg per kapita per tahun.

4.2.9 Penghasilan Rata – Rata

Pembangunan perikanan adalah bagian dari pembangunan nasional yang

kegiatannya diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan

pembudidaya ikan. Salah satu contohnya yaitu dengan meningkatkan pendapatan

Page 74: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

60 

 

nelayan dan pembudidaya ikan guna meningkatkan kualitas hidup dalam

masyarakat. Perkembangan pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan di

Kabupaten Jombang dapat dilihat pada Tabel 29 dan Tabel 30.

Tabel 29. Pendapatan Nelayan di Kabupaten Jombang

Tahun Pendapatan Nelayan

(Rp/Th)

Persentase Perubahan

(%)

2010

2011

2012

1.690.000

2.434.820

2.670.000

-

44,07

9,66

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Tabel 30. Pendapatan Pembudidaya Ikan di Kabupaten Jombang

Tahun Pendapatan Nelayan

(Rp/Th)

Persentase Perubahan

(%)

2010

2011

2012

3.514.000

4.150.000

7.260.000

-

18,10

74,94

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari tabel pendapatan nelayan dan pembudidaya di Kabupaten Jombang

tersebut dapat diketahui bahwa pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan di

Kabupaten Jombang mengalami peningkatan tiap tahun. Namun demikian,

pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan ini masih dibawah Upah Mininum

Regional (UMR) yang ditetapkan pemerintah daerah Kabupaten Jombang, yaitu

Page 75: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

61 

 

sebesar Rp 1.200.000,00/bulan yang berarti sebesar Rp 14.400.000,00/tahun.

Oleh karena itu, peningkatan hasil produksi perikanan perlu ditingkatkan untuk

mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu, diimbangi juga dengan peningkatan

kualitas sumberdaya manusia dan teknologi.

4.2.10 Tenaga Kerja pada Usaha Perikanan

Kegiatan usaha perikanan di Kabupaten Jombang khususnya pada usaha

budidaya ikan dapat menghasilkan keuntungan yang relatif besar dan stabil

membuat minat masyarakat semakin meningkat untuk menjadikan ini sebagai

peluang usaha. Perkembangan penyerapan tenaga kerja pada usaha perikanan di

Kabupaten Jombang dapat dilhat pada Tabel 31.

Tabel 31. Penyerapan Tenaga Kerja Tahun 2010 - 2012

Jenis

Pekerjaan

2010 (orang)

2011 (orang)

2012 (orang)

Nelayan

Pembudidaya Ikan

715

2.030

751

2.299

751

2.307

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012 Peningkatan jumlah nelayan dan pembudidaya ikan ini merupakan suatu

peluang Kabupaten Jombang untuk menjadikan sektor perikanan sebagai

lapangan usaha baru sehingga dapat meminimalkan tingkat kemiskinan dan

pengangguran. Namun dalam pelaksanaan usaha perikanan ini harus ditingkatkan

lagi mengenai kualitas sumberdaya manusia dan teknologi agar dapat

mengoptimalkan hasil produksi perikanan.

Page 76: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

62 

 

Dalam wawancara peneliti terhadap para pembudidaya yang dapat dilihat

pada Lampiran 1, umumya mereka sudah bekerja selama 1 – 4 tahun.

Pembudidaya ini memperoleh kemampuan budidaya dari kegiatan penyuluhan

tentang teknik budidaya oleh petugas penyuluh Dinas Peternakan dan Perikanan

Kabupaten Jombang. Dalam kegiatan budidayanya, mereka menggunakan modal

sendiri dan pinjaman . Namun dalam pengembangan usaha perikanan, para

pembudidaya sangat membutuhkan bantuan berupa mesin pakan dan kolam

permanen. Minat masyarakat Kabupaten Jombang dalam pengembangan sektor

perikanan sangt tinggi sehingga sangat bagus untuk dijadikan peluang dalam

meningkatkan kontribusi dan pengembangn sektor perikanan di Kabupaten

Jombang.

4.2.11 Balai Benih Ikan (BBI)

Benih merupakan faktor yang penting dalam melaksanakan kegiatan usaha

perikanan. Oleh karena itu dibutuhkan benih yang unggul dalam proses produksi

sehingga dapat menghasilkan produk perikanan yang bermutu.

UPTD pengembangan perikanan yang dibangun oleh pemerintah Kabupaten

Jombang adalah UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Ngoro. Sebelumnya Balai Benih

Ikan Ngoro ini merupakan tempat Training Centre (TC) Gerakan Pramuka yang

berdiri pada tahun 1972 dan terletak di sebelah utara Jalan Kawi Ngoro. Tugas –

tugas pokok dan fungsi Balai Benih Ikan Ngoro adalah sebagai berikut:

1. Penyusunan rencana program kegiatan dalam rangka pelaksanaan

kebijakan teknis di bidang pembenihan ikan.

2. Pelaksanaan kegiatan produksi benih dan induk unggul.

Page 77: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

63 

 

3. Penyelenggaraan kegiatan kaji terap pengembangan ikan.

4. Pelaksanaan bimbingan ketrampilan.

5. Menyiapkan bahan untuk penyusunan pedoman teknis mengenai

pembenihan dalam rangka program penyuluhan.

UPTD Balai Benih Ikan (BBI) Ngoro terbagai menjadi 2 yaitu BBI Ngoro yang

berada di Desa Ngoro, Kecamatan Ngoro dengan luas 1,7 Ha dan BBI Bareng

yang ada di Desa Bareng , Kecamatan Bareng dengan luas 1,3 Ha. Kegiatan

pengembangan bibit ikan unggul di UPTD Pengembangan Perikanan antara lain:

1. Pengadaan konikel tank

2. Pengadaan rak konikel tank

3. Pengadaan pakan induk

4. Pengadaan pakan benih

5. Pengadaan obat-obatan

6. Pembalikan tanah dan pembuatan kemalir

7. Pembersihan (normalisasi) kolam pengendapan

Kegiatan – kegiatan yang ada di dalam Balai Benih Ikan (BBI) meliputi:

1. Induk Ikan

Induk ikan produktif yang dimiliki UPTD Pengembangan Perikanan dapat

dilihat pada Tabel 32 dan Tabel 33.

Page 78: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

64 

 

Tabel 32. Data Induk Ikan Produktif di UPTD Pengembangan Perikanan Tahun 2011

No Jenis Ikan Jumlah Induk (ekor) Total (ekor)

Jantan Betina

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tombro

Nila

Gurami

Lele

Patin

Bawal

33

34

32

11

11

3

38

68

61

30

10

6

71

102

93

41

21

9

Jumlah 124 213 337

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Tabel 33. Data Induk Ikan Produktif di UPTD Pengembangan Perikanan Tahun

2012 No. Jenis Ikan Jumlah Induk (ekor) Total (ekor)

Jantan Betina

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tombro

Nila

Gurami

Lele

Patin

Bawal

37

76

16

36

50

51

40

102

84

20

28

30

77

178

100

56

78

81

Jumlah 266 304 570

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Page 79: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

65 

 

2. Produksi Benih

Kegiatan usaha pembenihan di Balai Benih Ikan (BBI) Ngoro cukup potensial

untuk dikembangkan. Hasil produksi benih dari BBI Ngoro tahun 2011 – 2012

dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Data Produk Benih Tahun 2011 - 2012

No.

Jenis Ikan

Produksi Benih (ekor)

2011 2012

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Tombro

Nila

Gurami

Lele

Patin

Bawal

152.000

200.250

83.000

925.500

2.000

4.000

152.000

200.250

83.000

925.000

2.000

4.000

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari Tabel 34 dapat diketahui bahwa produksi benih dari Balai Benih Ikan

(BBI) Ngoro memberikan hasil produksi yang cukup besar. Namun BBI Ngoro

sampai saat ini hanya mampu memenuhi permintaan benih masyarakat

Kabupaten Jombang sebanyak 40%. Dengan demikian usaha pembenihan ini

cukup potensial untuk dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan benih

masyarakat Kabupaten Jombang. Selain menghasilkan produksi benih, BBI Ngoro

juga melakukan kegiatan pembesaran ikan dengan hasil produksi yang dapat

dilihat pada Tabel 35 dan Tabel 36.

Tabel 35. Pembesaran Ikan Tahun 2011

Page 80: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

66 

 

Jenis Ikan Produksi (Kg)

Pembesaran ikan bawal

Pembesaran ikan nila

779

15

Jumlah 794

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2011

Tabel 36. Pembesaran Ikan Tahun 2012

Jenis Ikan Produksi (Kg)

Pembesaran ikan bawal

Pembesaran ikan nila

Pembesaran ikan lele

2.196

266

123

Jumlah 2.585

Sumber: Laporan Tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Dari tabel pembesaran ikan tahun 2011 dan 2012 di atas dapat dilihat bahwa

terjadi peningkatan hasil produksi yang cukup tinggi dari tahun 2011. Balai Benih

Ikan (BBI) Ngoro diharapkan dapat menjadi penyedia benih dan kajian terap yang

berkualitas. Hal ini tentunya dapat terlaksana dengan adanya dukungan

kelengkapan sarana dan prasaran yang baik. Selain itu, kualitas pembudidaya ikan

harus ditingkatkan dalam rangka pengembangan potensi perikanan di Kabupaten

Jombang. Dengan demikian akan tercapai kesejahteraan dan peningkatan

pendapatan para pembudidaya ikan.

4.2.12 Sentra Aquabis Perikanan (SAP)

Sentra Aquabis Perikanan (SAP) adalah suatu kegiatan dari pemerintah

Kabupaten Jombang yang baru dilaksanakan pada tahun 2013. Kegiatan Sentra

Aquabis Perikanan ini merupakan usaha pembesaran ikan, seperti: ikan lele, kan

Page 81: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

67 

 

patin dan ikan gurame yang terdapat pada lingkungan Dinas Peternakan dan

Perikanan Kabupaten Jombang. Dalam usaha pembesaran ini terdapat transaksi

jual beli antara bakul dengan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Jombang. Sentra Aquabis Perikanan ini diharapkan dapat meningkatkan kontribusi

sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Berikut ini merupakan hasil produksi perikanan dari Sentra Aquabis Perikanan

(SAP) selama tahun 2013 yang dapat dilihat pada Tabel 37.

Tabel 37. Hasil Produksi SAP Tahun 2013

Bulan Kegiatan Hasil Produksi (kg)

Nilai (Rp)

Agustus

Oktober

November

Desember

Penjualan hasil panen ikan patin

Penjualan hasil panen ikan lele

Budidaya lele

Panen ikan gurame

161

343

107

124

2.737.000

4.561.900

1.423.100

3.100.000

Total 11.822.000

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2013

Sentra Aquabis Perikanan (SAP) merupakan suatu kegiatan usaha perikanan

yang baru dibentuk oleh pemerintah daerah Kabupaten Jombang. Pada Tabel 37

dapat diketahui hasil produksi SAP cukup besar. Dengan demikian, Sentra

Aquabis Perikanan ini diharapkan dapat membantu dalam meningkatkan kontribusi

sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Page 82: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

68 

 

4.3 Kontribusi Sektor Perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)

Kabupaten Jombang

Pemerintahan dan pembangunan daerah di seluruh Indonesia telah

memasuki era otonomi daerah. Pemerintah daerah diberikan wewenang dalam

pembangunan di daerahnya masing – masing yang selanjutnya akan mendorong

pembangunan nasional secara keseluruhan.

Otonomi daerah tidak akan dapat dilaksanakan dengan baik tanpa adanya

kemampuan keuangan daerah yang memadai. Oleh karena itu selain memberikan

wewenang, pemerintah pusat juga memberikan dukungan dana untuk memperkuat

keuangan daerah.

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang menyatakan

tentang otonomi daerah, yaitu hak, wewenang dan kewajiban pemerintah daerah

dalam mengatur dan mengurus sendiri daerahnya berdasarkan peraturan daerah

sesuai dengan perundang – undangan maka pemerintah Kabupaten Jombang juga

menetapkan kebijakan – kebijakan dalam upaya meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) guna memajukan pembangunan Kabupaten Jombang.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

keuangan daerah adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

tersebut. Pendapatan Asli Daerah (PAD) menurut Undang – undang nomor 33

Tahun 2004 adalah pendapatan yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan

peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang – undangan. Sumber –

sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) adalah: pendapatan pajak daerah, hasil

retribusi darah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain – lain

pendapatan asli daerah yang sah.

Page 83: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

69 

 

Kabupaten Jombang memiliki bebrapa sektor sebagai penyumbang

Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sektor – sektor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dinas Kesehatan

2. Bapelkes Rumah Sakit Daerah

3. Dinas Perhubungan dan Komunikasi

4. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

5. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata

6. Sekretaris Daerah-Bagian Humas

7. Badan Pelayanan Perizinan

8. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

9. Dinas Pertnian

10. Dinas Peternakan dan Perikanan

11. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar

Sektor perikanan merupakan salah satu sektor penyumbang PAD di

Kabupaten Jombang. UPTD Pengembangan Perikanan Balai Benih Ikan (BBI)

Ngoro adalah satu – satunya sumber penyumbang PAD dari sektor perikanan

sampai dengan tahun 2012. Berikut ini merupakan hasil kontribusi yang diberikan

BBI Ngoro terhadap Pendapatan AsIi Daerah (PAD) Kabupaten Jombang yang

dapat dilihat pada Tabel 37 dan Tabel 38.

Tabel 38. Data Realisasi Pendapatan Sektor Perikanan

Tahun Anggaran (Target) (Rp) Realisasi (Rp)

2008 20.000.000 27.650.000

2009 25.050.000 31.802.000

2010 32.250.000 34.525.000

Page 84: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

70 

 

2011 34.500.000 31.214.000

2012 34.500.000 48.508.800

Sumber: Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang, 2012

Tabel 39. Kontribusi Sektor Perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang Tahun 2008 – 2012

Tahun PAD Sektor Perikanan (Rp)

PAD Kabupaten Jombang (Rp)

R (%)

2008 27.650.000 97.601.053.972,00 0,00028

2009 31.802.000 90.214.137.927,09 0,00035

2010 34.525.000 109.154.035.427,86 0,00031

2011 31.241.000 124.799.217.856,05 0,00025

2012 48.508.800 164.389.353.734,76 0,00029

Sumber: Kabupaten Jombang Dalam Angka, 2012

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pendapatan dari sektor perikanan

mengalami peningkatan walaupun pada tahun 2011 mengalami penurunan. Namun

kontribusi sektor perikanan terhadap PAD Kabupaten Jombang masih sangat kecil

jika dibandingkan dengan sektor – sektor lainnya penyumbang PAD yang terdapat di

Kabupaten Jombang yang dapat dilihat rinciannya pada Tabel 40 dan Lampiran 2.

Dengan demikian diharapkan sektor perikanan dapat meningkatkan kontribunya

terhadap PAD dengan potensi yang ada di Kabupaten Jombang.

Tabel 40. Rata – Rata Kontribusi Seluruh Sektor Terhadap PAD Kabupaten Jombang

Page 85: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

71 

 

No. Nama Sektor Penyumbang PAD Nilai (%)

(1) (2) (3)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

Dinas Kesehatan

Bapelkes Rumah Sakit Daerah

Dinas Perhubungan dan Komunikasi

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata

Sekretaris Daerah-Bagian Humas

Badan Pelayanan Perizinan

Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Dinas Pertnian

Dinas Perikanan

Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar

0.06645

0.53330

0.03956

0.01957

0.00144

0.00024

0.01261

0.29304

0.00086

0.00029

0.02463

Sumber: Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Jombang, 2008-2012

Dari Tabel 40 dapat dilihat bahwa presentase kontribusi sektor perikanan

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang masih sangat kecil

apabila dibandingkan dengan sektor lainnya. Namun hal ini dapat terjadi

dikarenakan tidak semua pajak atas semua yang berkaitan dengan perikanan tidak

termasuk dalam dinas perikanan. Misalnya, biaya izin mendirikan pabrik pupuk,

restoran ikan dan lainnya.

Kontribusi terbesar diberikan oleh Bapelkes Rumah Sakit Daerah. Hal ini

berarti bahwa sebagian besar masyarakat Jombang mengalami gizi yang kurang

Page 86: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

72 

 

baik sehingga keadaan ini dapat djadikan peluang untuk meningkatkan tingkat

konsumsi ikan yang memiliki gizi yang tinggi dan dengan harga yang cukup murah.

4.4 Hubungan antara Sektor Perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) Kabupaten Jombang

Analisis hubungan antara sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Jombang dilakukan untuk mengetahui besarnya kekuatan

hubungan sektor perikanan dan PAD Kabupaten Jombang. Metode yang akan

digunakan adalah analisis korelasi.

Analisis korelasi adalah suatu metode yang digunakan untuk mengkaji

hubungan antar 2 variabel atau lebih untuk menjawab pertanyaan seperti: apakah

antar variabel mempunyai hubungan atau tidak mempunyai hubungan sama sekali

atau seberapa kuatkah hubungan antar variabel tersebut. Tingkat keeratan

hubungan tersebut ditunjukkan dengan suatu besaran yang disebut koefisien

korelasi yang dilambangkan dengan huruf r. Apabila hasil hubungan kedua variabel

tersebut bernilai positif yang menunjukkan bahwa apabila nilai variabel x meningkat

maka nilai varibel y juga akan meningkat, begitupula sebaliknya. Namun apabila

hasil hubungan kedua variabel tersebut bernilai negatif maka apabila nilai variabel x

meningkat maka nilai variabel y akan menurun, begitupula sebaliknya.

Variabel x pada penelitian ini adalah sektor perikanan Kabupaten Jombang

dan variabel y adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang. Pada

lampiran 3 dapat dilihat bahwa hasil analisis korelasi antara sektor perikanan dan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang menunjukkan nilai 0 yang

artinya bahwa hasil sektor perikanan di Kabupaten Jombang tidak memiliki

hubungan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang. Kontribusi

Page 87: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

73 

 

yang diberikan oleh sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Darah (PAD)

Kabupaten Jombang sangat kecil jumlahnya sehingga sektor perikanan Kabupaten

Jombang memiliki pengaruh yang tidak nyata terhadap PAD Kabupaten Jombang.

Pengaruh yang sangat kecil ini terjadi dikarenakan beberapa kontribusi perikanan

masuk ke dalam kontribusi dinas lain, contohnya terhadap pembayaran pajak

perikanan akan dimasukkan ke dalam Dinas Pendapatan, Pengelolaan Aset dan

Keuangan Daerah Kabupaten Jombang.

4.5 Strategi Pengembangan Sektor Perikanan dalam Upaya Meningkatkan

Kotribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang

Sektor perikanan di Kabupaten Jombang cukup potensial untuk

dikembangkan. Sampai saat ini, minat masyarakat Kabupaten Jombang dalam

usaha budidaya perikanan darat terus mengalami peningkatan. Kesadaran

masyarakat akan pentingnya gizi yang terkandung di dalam ikan juga mulai

meningkat. Kebutuhan ikan menjadi sangat penting bagi masyarakat sehingga perlu

dilakukannya usaha pengembangan perikanan agar dapat memenuhi kebutuhan

ikan dalam masyarakat. Selain itu, usaha pembenihan juga cukup menjanjikan untuk

dijadikan usaha. Namun pada kenyataannya, sektor perikanan di Kabupaten

Jombang belum mampu memberikan kontribusi yang cukup baik terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang. Oleh karena itu diperlukan

adanya strategi pengembangan sektor perikanan dalam meningkatkan kontribusinya

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Dalam menentukan langkah – langkah pengembangan sektor perikanan,

maka akan digunakan analisis SWOT sebagai alat penyusun strategi. Pada

penelitian ini, analisis SWOT digunakan untuk membandingkan faktor eksternal,

Page 88: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

74 

 

yaitu peluang dan ancaman dan faktor internal, yaitu kekuatan dan kelemahan dari

sektor perikanan di Kabupaten Jombang yang akan digunakan untuk menciptakan

suatu strategi dalam meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Tahap pertama yang dilakukan untuk melakukan analisis SWOT adalah

mengumpulkan data. Data yang dikumpulkan adalah data internal berupa kekuatan

dan kelemahan sektor perikanan Kabupaten Jombang. Variabel kekuatan dan

kelemahan ini nantinya akan disusun dalam sebuah Matrik Faktor Strategi Internal

atau Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS). Selain itu data eksternal

berupa peluang dan ancaman sektor perikanan di Kabupaten Jombang juga

diperlukan untuk menyusun Matrik Faktor Strategi Eksternal atau Eksternal Strategic

Factors Analysis Summary (EFAS). Data – data tersebut diperoleh dari dokumen –

dokumen Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Jombang dan hasil

wawancara kepada kepala bagian Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten

Jombang.

4.5.1 Identifikasi Variabel Kekuatan

1. Tersedianya Lahan dalam Budidaya Perikanan

Potensi lahan budidaya perikanan Kabupaten Jombang untuk budidaya

kolam seluas 70,00 Ha dan karamba seluas 883 m2. Dalam budidaya kolam,

lahan yang digunakan masyarakat untuk usaha perikanan sampai tahun 2012

sebesar 60,59 Ha dan keramba sebesar 144 m2. Hal ini memungkinkan untuk

menambah usaha perikanan darat dengan menggunakan potensi lahan yang

masih tersedia, sehingga dapat meningkatkan jumlah produksi ikan dan

Page 89: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

75 

 

menambah lapangan usaha bagi masyarakat Kabupaten Jombang. Selain itu

beberapa kecamatan di Kabupaten Jombang, seperti: Kecamatan Jombang,

Bandarkedungmulyo, Tembelang dan Kesamben memiliki tekstur tanah berupa

liat berpasir yang sangat cocok untuk usaha budidaya perikanan.

2. Dukungan Pemerintah Kabupaten Jombang

Dalam meningkatkan pembangunan suatu daerah sangat diperlukan

dukungan dan bantuan dari pemerintah daerah tersebut. Pemerintah Kabupaten

Jombang cukup berperan dalam kegiatan pengembangan sektor perikanan

Kabupaten Jombang, diantaranya adalah:

• Program Pengembangan Budidaya Perikanan yang meliputi: pengembangan

bibit ikan unggul, pendampingan pada kelompok pembudidaya ikan,

pembinaan dan pengembangan perikanan, magang budidaya perikanan dan

kajian kawasan budidaya ikan.

• Dibentuknya Sentra Aquabis Perikanan (SAP)

• Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Perikanan Budidaya.

• Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

berupa introduksi pengelolaan produk perikanan dan peningkatan konsumsi

ikan.

3. Distribusi Pemasaran Cukup Baik

Pemasaran merupakan faktor terpenting dalam sebuah kegiatan

produksi. Pemasaran hasil produksi perikanan Kabupaten Jombang berupa ikan

segar dan produk olahan sampai saat ini sudah didistribusikan ke beberapa kota,

Page 90: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

76 

 

yaitu: Bojonegoro, Sidoarjo, Surabaya, Mojokerto, Pasuruan, Malang dan

Madiun.

4. Minat Masyarakat terhadap Usaha Bididaya Perikanan yang Meningkat

Usaha budidaya perikanan yang menjanjikan keuntungan yang relatif besar

dan stabil merupakan penyebab meningkatnya pembudidaya ikan di Kabupaten

Jombang. Dengan meningkatnya minat masyarakat terhadap usaha budidaya

perikanan ini tentu dapat menghasilkan produksi yang maksimal sehingga dapat

meningkatkan produktifitasnya.

4.5.2 Identifikasi Variabel Kelemahan

1. Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia pada Usaha Perikanan

Masih Kurang

Sumber daya manusia pada kegiatan usaha budidaya perikanan dan

pembenihan Kabupaten Jombang masih rendah. Kurangnya pengetahuan dan

teknologi membuat sektor perikanan Kabupaten Jombang belum menghasilkan

produksi yang optimal. Misalnya, pada Balai Benih Ikna (BBI) Ngoro. Balai Benih

Ikan (BBI) Ngoro merupakan UPTD pengembangan perikanan yang dibangun

pemerintah Kabupaten Jombang. BBI Ngoro ini merupakan satu – satunya

penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perikanan samapi

dengan tahun 2012. Guna menjalankan tugas dan fungsinya, BBI Ngoro

didukung oleh 8 orang tenaga kerja yang terdiri dari 3 orang PNS dan 5 orang

tenaga honorer. Balai Benih Ikan ini diharapkan dapat semakin meningkatkan

produksi perikanan guna meningkatkan kontribusi terhadap PAD. Adanya

Page 91: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

77 

 

penambahan tenaga kerja dari sarjana perikanan pada BBI Ngoro ini diharapkan

dapat meningkatkan kualitas BBI ini.

2. Kurangnya Minat Masyarakat dalam Usaha Pengolahan Ikan

Usaha pengolahan ikan di Kabupaten Jombang kurang diminati

masyarakat. Walaupun saat ini terdapat usaha pengolahan tepung ikan, kerupuk

ikan dan pengasapan, namun usaha tersebut tidak mengalami produksi yang

stabil. Hal ini dikarenakan biaya pemasaran yang harus dikeluarkan oleh para

pengolah produk perikanan terlalu mahal. Selain itu, teknologi yang masih

sederhana juga menjadi kendala dalam usaha pengolahan ini.

3. Masih Rendahnya Tingkat Konsumsi Ikan

Walaupun konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Jombang mengalami

peningkatan, namun masih berada di bawah standart nasional tingkat konsumsi

ikan. Oleh karena itu diperlukannya suatu strategi yang dapat digunakan dalam

memperkenalkan pentingya mengkonsumsi ikan mengingat gizi yang terkandung

dalam ikan.

4. Peralatan Budidaya yang kurang mendukung

Budidaya kolam dan keramba di Kabupaten Jombang selama ini hanya

menggunakan teknologi yang sederhana dalam melakukan produksi. Hal ini

menyebabkan hasil produksi perikanan belum mencapai maksimal.

Page 92: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

78 

 

4.5.3 Identifikasi Variabel Peluang

1. Meningkatnya Permintaan Pasar Dan Konsumsi Ikan

Permintaan pasar atas produk perikanan mengalami peningkatan tiap

tahunnya. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah konsumsi ikan

masyarakat Kabupaten Jombang. Kesadaran atas gizi yang terkandung dalam

ikan menjadi alasan peningkatan konsumsi ini. Namun pada kenyataanya,

peningkatan permintaan pasar atas produk perikanan ini tidak diimbangi dengan

jumlah produksi perikanan yang cukup. Sampai saat ini, Kabupaten Jombang

masih menerima pemasukan produk perikanan dari luar kota.

Dengan demikian, apabila sektor perikanan Kabupaten Jombang dapat

mencukupi permintaan masyarakat, maka akan memberikan peluang yang baik

untuk sektor perikanan, baik untuk pembudidaya maupun untuk peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD).

2. Perluasan Kesempatan Kerja

Sektor perikanan di Kabupaten Jombang memiliki potensi yang cukup besar

untuk dikembangkan. Tersedianya lahan dan besarnya permintaan ikan dapat

dijadikan peluang untuk membuka lapangan kerja baru. Dengan adanya peluang

ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga

untuk meningkatkan hasil produksi perikanan.

3. Peluang Investasi

Peluang investasi komoditi perikanan dalam usaha pembenihan sangat

potensial di Kabupaten Jombang. Peluang usaha untuk pembenihan cukup besar

Page 93: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

79 

 

karena Balai Benih Ikan (BBI) Ngoro bias mensuplai 40% kebutuhan benih

masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Jombang.

4.5.4 Identifikasi Variabel Ancaman

1. Inflasi

Inflasi atau kenaikan harga yang terjadi dalam suatu perekonomian

mengakibatkan kenaikan pada seluruh harga barang, termasuk sarana produksi

perikanan, seperti: benih, pakan dan induk. Sarana produksi ini merupakan faktor

yang sangat penting dalam suatu usaha. Misalnya, ketika pakan alami yang

tersedia sangat sedikit sedangkan harga pakan dari pabrik mengalami kenaikan,

maka ini merupakan sebuah ancaman bagi pembudidaya ikan. Oleh karena itu

diperlukannya strategi alternatif untuk mengatasi ancaman ini.

2. Persaingan dari Luar Daerah

Persaingan dalam suatu pasar adalah ancaman yang pasti dalam setiap

usaha. Semakin majunya teknologi saat ini dan kualitas sumber daya manusia

yang ada menjadikan aspek terpenting dalam peningkatan kualitas dan kuantitas

hasil produksi. Sampai saat ini sektor perikanan Kabupaten Jombang masih

menggunakan teknologi sederhana sehingga kuantitas produksi yang dihasilkan

pun belum optimal. Oleh karena itu pengembangan sektor perikanan di Kabupaten

Jombang ini diperlukan untuk meminimalkan persaingan yang ada.

Page 94: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

80 

 

4.5.5 Analisis Matrik IFAS dan EFAS

Dari identifikasi variabel kekuatan dan kelemahan sektor perikanan

Kabupaten Jombang maka diperoleh Matrik IFAS yang dapat dilihat pada Tabel

41.

Tabel 41. Matrik IFAS

Faktor – Faktor Strategi Internal Sektor Perikanan Kabupaten Jombang

Bobot Rating Skor

Kekuatan

1. Tersedianya lahan dalam budidaya perikanan

2. Dukungan pemerintah Kabupaten Jombang

3. Distribusi pemasaran cukup baik

4. Minat masyarakat terhadap usaha budidaya perikanan yang terus meningkat

0,16

0,15

0,1

0,15

4

3

3

4

0,64

0,45

0,3

0,6

Jumlah 0,56 1,99

Kelemahan

1.Kualitas dan Kuantitas Sumber Daya Manusia pada Usaha Perikanan Masih Kurang

2.Kurangnya minat masyarakat dalam usaha pengolahan ikan

3. Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan

4. Peralatan budidaya yang kurang mendukung

0,09

0,1

0,1

0,15

2

2

2

1

0,18

0,2

0,2

0,15

Page 95: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

81 

 

Jumlah 0,44 0,73

Total 1,00 2,72

Dari matrik IFAS di atas dapat diketahui bahwa skor untu kekuatan adalah

1,99 sedangkan skor untuk kelemahan adalah 0,73 sehingga dapat dikatakan

bahwa variabel kekuatan sektor perikanan di Kabupaten Jombang lebih

berpengaruh daripada variabel kelemahan yang ada.

Berdasarkan identifikasi variabel peluang dan ancaman sektor perikanan

Kabupaten Jombang, maka diperoleh matrik EFAS yang dapat dilihat pada Tabel

42.

Tabel 42. Matrik Faktor Strategi Eksternal

Faktor – Faktor Strategi Eksternal Sektor Perikanan Kabupaten Jombang

Bobot Rating Skor

Peluang

1. Meningkatnya permintaan pasar

2. Perluasan kesempatan kerja

3. Peluang investasi

0,2

0,19

0,2

4

3

4

0,8

0,57

0,8

Jumlah 0,59 2,17

Ancaman

1. Inflasi

2. Persaingan dari luar daerah

0,21

0,2

1

2

0,21

0,4

Jumlah 0,41 0,61

Total 1,00 2,78

Page 96: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

82 

 

Dari matrik EFAS diatas dapat diketahui skor dari peluang sebesar 2,17

sedangkan skor dari ancaman sebesar 0,61. Hal ini berarti bahwa peluang sektor

perikanan Kabupaten Jombang lebih besar daripada ancaman yang ada.

4.5.6 Analisis Matrik SWOT

Berdasarkan variabel kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

ada, maka diperlukan suatu strategi pengembangan yang dapat digunakan

sebagai solusi alternatif yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan

kontribusi sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Jombang. Berikut ini adalah matrik SWOT yang dapat digunakan sebagai strategi

pengembangan sektor perikanan Kabupaten Jombang yang dapat dilihat pada

Tabel 43.

Page 97: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

83 

 

Tabel 43. Matriks SWOT

IFAS EFAS

STRENGTHS (S) -Tersedianya lahan dalam budidaya perikanan

-Dukungan pemerintah Kabupaten Jombang

-Distribusi pemasaran cukup baik

-Minat masyarakat terhadap usaha budidaya perikanan yang terus meningkat

WEAKNESSES (W) -Kualitas dan kuantitas SDM pada usaha perikanan masih kurang

-Kurangnya minat masyarakat dalam usaha pengolahan ikan

-Masih rendahnya tingkat konsumsi ikan

-Peralatan budidaya yang kurang mendukung

OPPORTUNIES (O) -Meningkatnya permintaan pasar

-Perluasan kesempatan kerja

-Peluang investasi -Peningkatan konsumsi ikan

STRATEGI SO a. Menggunaka

n lahan yang tersedia dan subsidi pemerintah secara optimal guna memenuhi peningkatan konsumsi ikan.

b. Meningkatkan kualitas SDM yang ada dan calon SDM baru untuk dapat meningkatkan hasil dan kualitas produksi sektor perikanan.

STRATEGI WO a. Menamb

ah jumlah SDM dari sarjana perikanan pada balai benih

b. Melakukan pembinaan pengolahan ikan secara intensif guna menumbuhkan minat dalam usaha pengolahan ikan.

TREATHS (T) -Inflasi -Persaingan dari luar daerah

STRATEGI ST a.Memaksimalkan dukungan

dari pemerintah untuk mengatasi permasalahan permodalan

b.Menambah relasi dalam pemasaran

STRATEGI WT a.Pembuatan solusi

pakan alternatif untuk pembudidaya ikan.

b. Memanfaatkan teknologi modern guna meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

4.5.7 Analisis Matrik Grand Strategi

Hasil perhitungan skor tertimbang antara faktor internal dan faktor eksternal

akan dianalisis dengan Matrik Grand Strategi dengan hasil pengurangan

kekuatan dikurangi kelemahan dari faktor internal sebagai sumbu horizontal (X),

dan hasil pengurangan peluang dikurangi ancaman sebagai sumbu vertikal (Y)

Page 98: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

84 

 

untuk menghasilkan strategi yang tepat dalam strategi pengembangan sektor

perikanan di Kabupaten Jombang yang dapat dilihat pada Tabel 44.

Tabel 44. Hasil Analisis SWOT

Item Nilai Tertimbang Selisih Nilai

Kekuatan

Kelemahan

1,99

0,73

1,26

+

Peluang

Ancaman

2,17

0,61

1,56

+

O 2 (1,26;1,56) 1 W S -2 -1 1 2 -1 -2 T

Gambar 4. Diagram Analisis SWOT Dari gambar diagram analisis SWOT dapat diketahui bahwa

pengembangan sektor perikanan di Kabupaten Jombang memiliki kekuatan yang

lebih tinggi daripada kelemahan dan memiliki peluang yang lebih besar daripada

ancaman yang ada. Hasil diagram analisis SWOT tersebut menunjukkan posisi

Page 99: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

85 

 

pada kuadran 1 yang artinya pengembangan sektor perikanan Kabupaten

Jombang sangat memungkinkan dilakukan dengan kekuatan dan peluang yang

ada sehingga mendukung kebijakan yang agresif.

4.6.8 Implementasi Strategi

Berdasarkan kondisi internal dan eksternal sektor perikanan Kabupaten

Jombang, maka strategi pengembangan yang diambil adalah strategi SO, yaitu

memanfaatkan kekuatan dan peluang potensi sektor perikanan yang ada sebesar

- besarnya guna meminimalkan kelemahan dan ancaman yang terdapat pada

sektor perikanan di Kabupaten Jombang. Beberapa implementasi strategi yang

dapat digunakan untuk meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang dengan menggunakan

semua kekuatan dan peluang adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Kerja Sama Operasional (KSO) antara pemerintah dengan

swasta.

2. Memulai kembali usaha penangkapan ikan di perairan umum dengan

menambah jenis alat tangkap seperti bubu, pancing, anco dan jala tebar dan

menambah keamanan dalam budidaya perairan tawar terhadap serangan

penyakit dan racun.

3. Pembuatan keramba Jaring Tancap dengan memanfaatkan sungai – sungai

di Kabupaten Jombang dengan jenis komoditi ikan nila.

4. Membuka peluang usaha pengolahan perikanan. Dengan melihat jumlah

produksi perikanan yang ada di Kabupaten Jombang, terutama pada

produksi lele yang sangat tinggi maka yang dapat dilakukan adalah dengan

Page 100: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

86 

 

membuat usaha pengolahan ikan seperti bakso ikan lele dan pengolahan

dendeng ikan dengan menggunakan bahan baku ikan nila.

5. Menjadi investor dalam usaha pembenihan BBI Kabupaten Jombang yang

sampai saat ini hanya mampu mensuplai 40% dari kebutuhan benih.

6. Memberikan bantuan subsidi dari pemerintah daerah kepada pembudidaya

berupa mesin pakan, benih dan kolam permanen sehingga produktivitas

yang dihasilkan meningkat.

7. Penyuluhan kepada kelompok pembududaya tentang cara mengatasi

penyakit ikan seperti cacar dan jamur.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 101: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

87 

 

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Potensi sektor perikanan di Kabupaten Jombang terdiri dari potensi usaha

perikanan tangkap pada sungai dan waduk dengan jumlah produksi 196,90

ton/tahun, potensi budidaya perikanan air tawar pada kolam dengan hasil

produksi sebesar 15.550,40 ton/tahun dan keramba sebesar 1,3 ton/tahun,

potensi sumber air dan tanah yang mempunyai kualitas baik untuk budidaya

perikanan, potensi pengolahan ikan dengan hasil produksi sebesar 549.372

kg/tahun, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya sudah

meliputi beberapa kota sebesar 622.522 kg/tahun untuk ikan segar dan

9.222 kg/tahun untuk produk olahan ikan dan meningkatnya jumlah

permintaan produk perikanan yang ditandai dengan peningkatan jumlah

konsumsi ikan.

• Kontribusi sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten

Jombang dari tahun 2008 sampai dengan 2012 rata – rata sebesar Rp

34.745.360,00 atau sebesar 0,000296% dari keseluruhan PAD Kabupaten

Jombang. Hasil kontribusi sektor perikanan mempunyai nilai yang kecil jika

dibangdingkan dengan sektor lain yang ada di Kabupaten Jombang.

• Hasil analisis korelasi antara sektor perikanan terhadap Pendapatan Asli

Daerah (PAD) Kabupaten Jombang menghasilkan koefisien korelasi sebesar

0, yang artinya bahwa sektor perikanan tidak mempunyai hubungan yang

signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang.

Page 102: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

88 

 

• Strategi pengembangan sektor perikanan dalam upaya meningkatan

kontribusi terhadap Pendapatn Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jombang

adalah dengan menggunakan strategi SO, yaitu dengan menggunakan

kekuatan dan peluang yang ada untuk meminimalkan kelemahan dan

ancaman yang ada pada sektor perikanan Kabupaten Jombang, yaitu

dengan menggunakan lahan yang tersedia dan subsidi pemerintah secara

optimal guna memenuhi peningkatan konsumsi ikan dan meningkatkan

kualitas SDM yang ada dan calon SDM baru untuk dapat meningkatkan hasil

dan kualitas produksi sektor perikanan.

5.2 Saran

Saran yang didapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

• Memaksimalkan potensi lahan perikanan yang ada untuk usaha budidaya

perikanan.

• Pemberian subsidi pakan, benih dan kolam pada pembudidaya

• Penyuluhan kepada kelompok pembudidaya dalam menghadapi serangan

penyakit ikan seperti cacar, kembung dan jamur.

• Memaksimalkan kinerja UPTD pengembangan perikanan milik pemerintah

untuk meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap PAD Kabupaten

Jombang.

 

 

 

 

Page 103: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

89 

 

DAFTAR PUSTAKA

. 1999. Undang – Undang No. 25 Tahun 1999. Tentang Sumber – Sumber Penerimaan Daerah

. 2004. Undang – Undang No. 32 Tahun 2004. Tentang Pemerintahan Daerah

. 2004. Undang – Undang No. 33 Tahun 2004. Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

Azwar, Saifuddin. 2013. Metode Penelitian.Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Nachrowi, Nachrowi Djalal dan Usman, Hardius. 2002. Penggunaan Teknik Ekonometri. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Portal Resmi Kabupaten Jombang, 2012. Potensi-Perikanan-Kabupaten-Jombang. http://www.jombangkab.go.id. Diakses pada 11 November 2013

Prawiro, Ruslan. H. 1980. Alumni. Bandung

Rakalela, 2009. Potensi-sumberdaya-perikanan. http://www.rakalela.blogspot.com. Diakses pada 11 November 2013

Rangkuti, Freddy. 2004. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Reksohadiprodjo, Sukanto dan Prabowo, Dibyo. Pengantar Ekonomi Sumberdaya Alam. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta

Reksohadiprodjo, Sukanto dan Pradono. Ekonomi Sumberdaya Alam dan Energi. BBPFE. Yogyakarta

Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif. Graha Ilmu. Yogyakarta. 286 hlm

Sarwono, Jonathan. 2005. Buku-Lepas-Analisis-Korlasi. http://www.jonathansarwono.info/korelasi/korelasi.htm. Diakses pada 20 November 2013

Setiawan dan Kusrini, Dwi Endah. 2010. Ekonometrika. Andi. Yogyakarta.272 hlm

Sevilla, et al. 2006. Pengantar Metode Penelitian. UI-Press. Jakarta

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi. Baduose Media

Sunarno, Siswanto. 2012. Hukum Pemerintahan Daerah di Indonesia. Sinar Grafika. Jakarta

Suparmoko, M. 2002. Ekonomi Publik. Andi. Yogyakarta. 426 hlm

Page 104: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

90 

 

Tarigan, Robinson. 2002. Perencanaan Pembangunan Wilayah. Departemen Pendidikan Nasional

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 105: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

91 

 

Lampiran 1. Perhitungan Nilai Kontribusi Sektor – Sektor di Kabupaten Jombang terhadap PAD Kabupaten Jombang Rumus Perhitungan:

( PAD Sektor x Kab. Jombang (Rp)) x 100%

PAD Seluruh sektor Kabupaten Jombang (Rp)

1. Dinas Kesehatan Tahun PAD Dinas

Kesehatan (Rp) PAD Kabupaten Jombang (Rp)

Persentase (%)

2008 4.673.378.100,00 97.601.053.972,00 0.047882009 5.111.430.250,00 90.214.137.927,09 0.056652010 5.632.787.380,00 109.154.035.427,86 0.051602011 9.005.580.850,00 124.799.217.856,05 0.072162012 14.529.171.495,00 164.389.353.734,76 0.08838

2. Bapelkes Rumah Sakit Daerah

Tahun PAD Bapelkes Rumah Sakit Daerah(Rp)

PAD Kabupaten Jombang (Rp) Persentase (%)

2008 53.942.394.616,00 97.601.053.972,00 0.55268 2009 46.607.346.612,52 90.214.137.927,09 0.516632010 63.481.047.855,33 109.154.035.427,86 0.581572011 63.980.007.126,64 124.799.217.856,05 0.512662012 84.589.817.609,03 164.389.353.734,76 0.51456

Page 106: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

92 

 

3. Dinas Perhubungan dan Komunikasi

Tahun PAD Dinas

Perhubungan dan Komunikasi

(Rp)

PAD Kabupaten Jombang (Rp)

Persentase (%)

2008 3.227.202.600,00 97.601.053.972,00 0.03306 2009 3.944.781.000,00 90.214.137.927,09 0.043722010 4.380.652.050,00 109.154.035.427,86 0.040132011 5.516.144.000,00 124.799.217.856,05 0.044202012 6.123.557.800,00 164.389.353.734,76 0.03725

4. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

Tahun PAD Dinas

Kependudukan dan Catatan

Sipil (Rp)

PAD Kabupaten Jombang (Rp)

Persentase (%)

2008 1.185.276.500,00 97.601.053.972,00 0.01214 2009 1.961.438.500,00 90.214.137.927,09 0.021742010 3.263.739.500,00 109.154.035.427,86 0.029902011 2.379.673.000,00 124.799.217.856,05 0.019062012 2.681.091.000,00 164.389.353.734,76 0.01630

5. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Tahun PAD Dinas

Kesehatan (Rp) PAD Kabupaten Jombang (Rp)

Persentase (%)

2008 69.515.000,00 97.601.053.972,00 0.000712009 35.685.000,00 90.214.137.927,09 0.000392010 35.570.000,00 109.154.035.427,86 0.000322011 403.003.000,00 124.799.217.856,05 0.003222012 301.276.000,00 164.389.353.734,76 0.00183

Page 107: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

93 

 

6. Sekretaris Daerah-Bagian Humas Tahun PAD Dinas

Kesehatan (Rp) PAD Kabupaten Jombang (Rp)

Persentase (%)

2008 - 97.601.053.972,00 -2009 21.427.000,00 90.214.137.927,09 0.000232010 40.000.000,00 109.154.035.427,86 0.000362011 37.485.000,00 124.799.217.856,05 0.000302012 45.140.000,00 164.389.353.734,76 0.00027

7. Badan Pelayanan Perizinan

Tahun PAD Badan Pelayanan

Perizinan (Rp)

PAD Kabupaten Jombang (Rp) Persentase (%)

2008 - 97.601.053.972,00 -2009 519.600.611,00 90.214.137.927,09 0.005752010 1.826.168.332,00 109.154.035.427,86 0.016732011 2.454.066.227,00 124.799.217.856,05 0.019662012 2.595.652.003,00 164.389.353.734,76 0.01578

8. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset

Tahun PAD Dinas

Pendapatan, Pengelolaan

Keuangan dan Aset (Rp)

PAD Kabupaten Jombang (Rp) Persentase (%)

2008 30.333.464.190,45 97.601.053.972,00 0.310792009 28.659.981.065,57 90.214.137.927,09 0.317682010 26.946.940.050,53 109.154.035.427,86 0.246872011 36.715.301.137,41 124.799.217.856,05 0.29419 2012 49.114.390.217,73 164.389.353.734,76 0.29876

Page 108: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

94 

 

9. Dinas Pertnian Tahun PAD Dinas

Pertanian (Rp) PAD Kabupaten Jombang (Rp)

Persentase (%)

2008 117.500.000,00 97.601.053.972,00 0.00120 2009 150.000.000,00 90.214.137.927,09 0.001662010 110.500.000,00 109.154.035.427,86 0.001012011 54.500.000,00 124.799.217.856,05 0.000432012 75.000.000,00 164.389.353.734,76 0.00045

10. Dinas Peternakan dan Perikanan

Tahun PAD Dinas

Peternakan dan Perikanan (Rp)

PAD Kabupaten Jombang (Rp) Persentase (%)

2008 391.132.239,00 97.601.053.972,00 0.00400 2009 375.066.535,00 90.214.137.927,09 0.004152010 443,498.500,00 109.154.035.427,86 0.004062011 521.530.875,00 124.799.217.856,05 0.004172012 573.095.800,00 164.389.353.734,76 0.00348

11. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar

Tahun PAD Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan

Pasar (Rp)

PAD Kabupaten Jombang (Rp) Persentase (%)

2008 2.404.762.850,00 97.601.053.972,00 0.02463 2009 2.517.349.310,00 90.214.137.927,09 0.027902010 2.797.411.260,00 109.154.035.427,86 0.025622011 3.338.611.140,00 124.799.217.856,05 0.026752012 3.384.729.310,00 164.389.353.734,76 0.02058

Page 109: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

95 

 

Lampiran 2. Analisis Korelasi antara Sektor Perikanan terhadap PAD Kabupaten Jombang Rxy = ∑( xi – x ) ( yi – y )

√∑( xi – x )2 √∑( yi – y )2

= ((-7.095.360) + (2.943.360) + (-220.360) + (-3.504.360) + (13.763.440)) x

((-19.630.505.811,55) + (-27.017.421.811,46) + (-8.077.524.355,69) +

(7.567.658.072,50) + (46.590.135.878,71))

√((-7.095.360)2 + (2.943.360)2 + (-220.360)2 + (-3.504.360)2 +

(13.763.440)2) x √((-19.630.505.811,55)2 + (-27.017.421.811,46)2 + (-

8.077.524.355,69)2 + (7.567.658.072,50)2 + (46.590.135.878,71)2)

= 0

Page 110: ANALISIS POTENSI DAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKTOR ...repository.ub.ac.id/133914/1/laporan_skripsi.pdf · baik untuk budidaya perikanan, potensi pemasaran hasil perikanan yang pengirimannya

96 

 

Lampiran 3. Kegiatan Wawancara dengan Pembudidaya