ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM …repository.usd.ac.id/33194/2/131324040_full.pdf ·...
Transcript of ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM …repository.usd.ac.id/33194/2/131324040_full.pdf ·...
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM
KELUARGA HARAPAN (PKH), KUALITAS
PENDAMPINGAN, DAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN
DI DESA NGRECO, WERU, SUKOHARJO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
RIRIN NUR HIDAYATI
NIM: 131324040
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN EKONOMI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
i
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM
KELUARGA HARAPAN (PKH), KUALITAS
PENDAMPINGAN, DAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN
DI DESA NGRECO, WERU, SUKOHARJO
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Oleh:
RIRIN NUR HIDAYATI
NIM: 131324040
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk:
Tuhan Yang Maha Esa
Kedua orang tua, adik, kakek, cinta, dan teman-teman yang senantiasa
memberikan dukungan, semangat, doa, dan motivasi.
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Almamaterku Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
“Success is no accident, it is hard work, perseverance learning, sacrifice and most
of all love what you do.”
(Pele)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM
KELUARGA HARAPAN (PKH), KUALITAS PENDAMPINGAN, DAN
PENGELOLAAN DANA BANTUAN DI DESA NGRECO, KECAMATAN
WERU, KABUPATEN SUKOHARJO
Ririn Nur Hidayati
Universitas Sanata Dharma
2018
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis persepsi masyarakat tentang
Program Keluarga Harapan (PKH); (2) menganalisis kualitas pendampingan
Program keluarga Harapan (PKH); dan (3) menganalisis pengelolaan dana
bantuan oleh penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH).
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif campuran dengan metode
penelitian studi kasus. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September-Oktober
2018. Populasi penelitian adalah seluruh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH
komponen pendidikan dan komponen kesehatan di Desa Ngreco yang berjumlah
161 KPM. Sampel penelitian sebanyak 115 KPM yang diambil dari teknik
purposive sampling. Data penelitian dalam penelitian ini berupa data kuantitatif
dan kualitatif yang dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan wawancara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) masyarakat penerima dana
bantuan memiliki persepsi positif terhadap Program Keluarga Harapan (PKH); (2)
masyarakat memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas pendampingan yang
dilakukan oleh pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH); dan (3)
pengelolaan dana bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) oleh masyarakat
Desa Ngreco adalah kurang baik.
Kata kunci: Program Keluarga Harapan (PKH), kualitas pendampingan,
pengelolaan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
THE ANALYSIS OF THE SOCIETY PERCEPTION ON PROGRAM
KELUARGA HARAPAN (PKH), QUALITY OF MONITORING PROCESS,
AND THE FUND MANAGEMENT SYSTEM OF PROGRAM KELUARGA
HARAPAN (PKH) IN DESA NGRECO, WERU, SUKOHARJO
Ririn Nur Hidayati
Sanata Dharma University
2018
This research attempts to know: (1) the society perception on Program
Keluarga Harapan (PKH); (2) the quality of Program Keluarga Harapan (PKH)
monitoring process; and (3) the fund management system by the beneficiary of the
Program Keluarga Harapan (PKH).
This research is descriptive mixed methods research with case study
research method. This research was held on September-October, 2018. The
research population is Keluarga Penerima Manfaat (KPM) of education and
health components in Desa Ngreco covered 161 Keluarga Penerima Manfaat
(KPM). The research sample is 115 of Keluarga Penerima Manfaat (KPM). The
research sampling technique is purposive sampling technique. The data collection
methods are questionnaire and interview to gather quantitative and qualitative
data.
The results of data analysis show that: (1) Keluarga Penerima Manfaat
(KPM) had a positive society perception on Program Keluarga Harapan (PKH);
(2) Keluarga Penerima Manfaat (KPM) had a good perception on quality of
Program Keluarga Harapan (PKH) monitoring process; and (3) management
system of Program Keluarga Harapan (PKH) fund was bad.
Keywords: Program Keluarga Harapan (PKH), quality of monitoring process,
fund management system.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya sembahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat yang diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir
dengan judul “ANALISIS PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG
PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH), KUALITAS
PENDAMPINGAN, DAN PENGELOLAAN DANA BANTUAN DI DESA
NGRECO, WERU, SUKOHARJO”.
Dalam penyelesaian tugas akhir ini, penulis tidak lepas dari bantuan dan
dukungan dari sejumlah pihak. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat yang diberikan.
2. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
3. Bapak Dr. Y. Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
4. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Ekonomi
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
5. Ibu Dra. C. Wigati Retno Astuti, M.Si., M.Ed. selaku dosen pembimbing
yang telah sabar membimbing, memberikan saran dan meluangkan waktu
dalam memberikan bimbingan kepada saya sampai menyelesaikan skripsi
ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Scluruh Oapak <lan lbu Doscn Program Studi Ekonomi yang Lelnh membagi
ilmunya selama proses perkuliahan.
7. Kcluarga Ccmaru. Jbu Moryunti, B::ipok Sutrisno. Kake!,, Mari;-anto. Adik
Dino yang senantiasa selolu mcmberikan scmnngat. kcsabaran. dukungan
dan don.
8. Bowi Prabono yang selalu ada seriap saat dan v.aktu memberiknn dukung:m.
waktu, kesabaran, dan doa, kepada penulis untuk dapm men) elesai\..an
skripsi ini.
9. Filemon Kristian Novarimawan, dan Aini Masnon yang selalu nda untuk
bertukar pi\..iran dnn memherikan semangm dnlam pen) dc-;nian skripsi ini
I 0. Br. Yohane:. Sarju. .J .. f\l.f\1. yang sclalu nwmhantu penulis sclama mnsa
perkulinhan
11. Seluruh lc111un-te111011 Pcndidikan L \..onnmi ::!0 13 dan Univcrsitas Sonata
Dhnrma ) ;,ng telah membcri\..nn dukungan dan doan> n.
Penulis mcn)'adari masih hanynk ke\..u1angan ) ang tcrdap:n pada skrip:,i ini.
Sarnn dan kritik snngnt diharapkan dari pcmbncn �ang <lapat bennanfout pada
masa mcndatang. Akhir kata, penulis berharap :,,l,.ripsi ini mcmbcrikan manfaat
bagi sesama masyarakat dan pcndidikun di Indonesia.
Yo�nol-.arta, 30 Januari 2019
r�
Rann �ur I hdayati
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv
MOTTO ................................................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................................. vii
ABSTRAK ........................................................................................................... viii
ABSTRACT ............................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR ............................................................................................. x
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xviii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5
C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5
D. Batasan Masalah ........................................................................................ 6
E. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6
F. Definisi Operasional .................................................................................. 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
BAB II KAJIAN TEORETIK ................................................................................. 9
A. Konsep Kebijakan Publik .......................................................................... 9
1. Pengertian Kebijakan Publik................................................................ 9
2. Elemen-elemen Kebijakan Publik ...................................................... 10
3. Tahap-tahap Kebijakan Publik ........................................................... 14
B. Program Keluarga Harapan (PKH) .......................................................... 15
1. Pengertian Program Keluarga Harapan (PKH) ................................... 15
2. Landasan dan Dasar Hukum Pelaksanaan PKH ................................. 17
3. Tujuan Program Keluarga Harapan (PKH) ......................................... 19
4. Sasaran Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) ......... 20
5. Hak dan Kewajiban Keluarga Penerima Manfaat PKH ...................... 21
6. Besar Dana Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) .................. 22
C. Persepsi Masyarakat................................................................................. 22
1. Pengertian Persepsi ............................................................................. 22
2. Pengertian Masyarakat ........................................................................ 23
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat ................... 24
4. Dimensi Persepsi Masyarakat ............................................................. 25
D. Kualitas Pendampingan ........................................................................... 27
1. Pendamping (Pekerja Sosial) .............................................................. 27
2. Peran Pendamping ............................................................................... 28
3. Pengertian Kualitas Pelayanan ............................................................ 32
4. Pendamping Sosial PKH ..................................................................... 33
5. Dimensi Kualitas Pendampingan ........................................................ 36
E. Pengelolaan Dana Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).............. 37
1. Pengelolaan Dana ................................................................................ 37
2. Bantuan Dana Program keluarga Harapan (PKH) .............................. 38
3. Indikator Pengelolaan Dana ................................................................ 40
F. Penelitian Terdahulu ................................................................................ 41
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 44
A. Jenis Penelitian......................................................................................... 44
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 44
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
C. Subjek dan Objek Penelitian .................................................................... 45
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............................... 45
E. Operasional Variabel ............................................................................... 47
1. Persepsi Masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH) ...... 47
2. Kualitas Pendampingan ....................................................................... 49
3. Pola Pengelolaan Dana ........................................................................ 52
F. Jenis Data yang Diperlukan ..................................................................... 54
G. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 55
H. Pengujian Instrumen Penelitian ............................................................... 56
1. Uji Validitas ........................................................................................ 56
2. Uji Reliabilitas..................................................................................... 61
I. Teknik Analisis Data................................................................................ 63
1. Analisis Data Kuantitatif ..................................................................... 63
2. Analisis Data Kualitatif ....................................................................... 74
BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ................................... 76
A. Lokasi dan Luas Wilayah......................................................................... 76
B. Penduduk.................................................................................................. 78
C. Mata Pencaharian ..................................................................................... 79
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ............................................. 82
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................. 82
B. Deskripsi Data .......................................................................................... 83
1. Usia...................................................................................................... 84
2. Latar Belakang Pendidikan ................................................................. 86
3. Profesi.................................................................................................. 88
C. Analisis Data ............................................................................................ 90
1. Persepsi Masyarakat ............................................................................ 90
2. Kualitas Pendampingan ....................................................................... 93
3. Pengeloaan Dana ................................................................................. 96
D. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................................... 99
1. Persepsi Masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH) ...... 99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
2. Kualitas Pendapingan Pendamping Program Keluarga Harapan ...... 103
3. Pola Pengelolaan Dana Bantuan Program Keluarga Harapan .......... 109
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 114
A. Kesimpulan ............................................................................................ 114
1. Persepsi Masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH) .... 114
2. Kualitas Pendampingan ..................................................................... 115
3. Pengelolaan Dana .............................................................................. 117
B. Keterbatasan Penelitian .......................................................................... 118
C. Saran ...................................................................................................... 118
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 120
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Skor Alternatif Jawaban ............................................................................... 47
3.2 Kisi-kisi Kuisioner Variabel Persepsi Masyarakat ....................................... 47
3.3 Kisi-kisi Wawancara pada KPM Variabel Persepsi Masyarakat .................. 48
3.4 Kisi-kisi Wawancara pada Pendamping ....................................................... 48
3.5 Skor Alternatif Jawaban ............................................................................... 49
3.6 Kisi-kisi Kuisioner Variabel Kualitas Pendampingan .................................. 50
3.7 Kisi-kisi Wawancara pada KPM Variabel Kualitas Pendampingan............. 50
3.8 Kisi-kisi Wawancara pada Pendamping ....................................................... 51
3.9 Skor Alternatif Jawaban ............................................................................... 53
3.10 Kisi-kisi Kuisioner Variabel Pengelolaan Dana ........................................... 53
3.11 Kisi-kisi Wawancara pada KPM Variabel Pengelolaan Dana ...................... 54
3.12 Kisi-kisi Wawancara pada Pendamping ....................................................... 54
3.13 Hasil Pengujian Validitas Persepsi Masyarakat ........................................... 57
3.14 Hasil Pengujian Validitas Kualitas Pendampingan ...................................... 58
3.15 Hasil Pengujian Validitas Pengelolaan Dana Butir 1 – 13 .......................... 59
3.16 Hasil Pengujian Validitas Pengelolaan Dana Butir 14a dan 15a .................. 60
3.17 Hasil Pengujian Validitas Pengelolaan Dana Butir 14b dan 15b ................. 61
3.18 Hasil Uji Reliabilitas..................................................................................... 62
3.19 Interval Kelas Variansi Persepsi Masyarakat ............................................... 65
3.20 Interval Kelas Variansi Kualitas Pendampingan .......................................... 68
3.21 Interval Kelas Variansi Pengelolaan Dana ................................................... 72
4.1 Luas Wilayah Menurut Jenis Penggunaan Tanah Tahun 2016 (Ha) ............ 77
4.2 Jumlah Penduduk berdasarkan Usia ............................................................. 78
4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama ........................................................ 79
4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan .................................................. 79
4.5 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian..................................... 80
5.1 Data Responden ............................................................................................ 83
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
5.2 Karakteristik Responden Komponen Pendidikan Berdasarkan Usia ............ 84
5.3 Karakteristik Responden Komponen Kesehatan Berdasarkan Usia ............. 85
5.4 Karakteristik Komponen Pendidikan Berdasarkan Pendidikan .................... 87
5.5 Karakteristik Komponen Kesehatan Berdasarkan Pendidikan ..................... 87
5.6 Karakteristik Responden Komponen Pendidikan Berdasarkan Profesi ........ 88
5.7 Karakteristik Responden Komponen Kesehatan Berdasarkan Profesi ......... 89
5.8 Analisis Statistik Variabel Persepsi Masyarakat .......................................... 92
5.9 Kategori Kelas Interval Variabel Persepsi Masyarakat ................................ 92
5.10 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Masyarakat ..................................... 93
5.11 Analisis Statistik Variabel Kualitas Pendampingan ..................................... 94
5.12 Kategori Kelas Interval Variabel Kualitas Pendampingan ........................... 94
5.13 Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pendampingan ................................ 95
5.14 Analisis Statistik Variabel Pola Pengelolaan Dana ...................................... 98
5.15 Interval Kelas Variansi dalam Pola Pengelolaan .......................................... 98
5.16 Distribusi Frekuensi Variabel Pola Pengelolaan Dana ................................. 98
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
4.1 Peta Kecamatan Weru................................................................................... 76
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran I Kuisioner dan Pedoman Wawancara ............................................. 123
Lampiran II Data Induk ..................................................................................... 132
Lampiran III Data Hasil Wawancara .................................................................. 141
Lampiran IV Uji Validitas dan Uji Reliabilitas .................................................. 172
Lampiran V Data Responden ............................................................................ 183
Lampiran VI Surat Perijinan .............................................................................. 189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terciptanya masyarakat adil dan makmur merupakan salah satu cita-cita
bangsa Indonesia sejak awal kemerdekaan, sebagaimana telah diamanatkan
dalam alinea ke empat Undang-Undang Dasar 1945. Hal ini tercermin dari
berbagai program pembangunan dan pertumbuhan ekonomi yang dilaksanakan
oleh pemerintah selama ini. Program pembangunan ekonomi tersebut senantiasa
diarahkan dan ditujukan pada upaya pengentasan kemiskinan karena pada
dasarnya pembangunan yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Namun, masalah kemiskinan sampai saat ini masih menjadi perhatian
pemerintah, terutama penanggulangan kemiskinan masyarakat pedesaan yang
merupakan mayoritas penduduk Indonesia. Hal ini cukup masuk akal mengingat
masih banyak penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan, yaitu
sejumlah 25,67 juta jiwa pada bulan September 2018. Berdasarkan data Badan
Pusat Statistika (BPS), persentase penduduk miskin pada September 2018
sebesar 9,66% atau turun 0,16% (0,28 juta orang) dibanding Maret 2018, dan
turun 0,46% (0,91 juta orang) dibanding September 2017. Kendati mengalami
penurunan namun angka tersebut masih dapat dikatakan cukup tinggi jika
dibandingkan dengan negara-negara lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Secara umum tingkat kemiskinan suatu rumah tangga terkait dengan
tingkat pendidikan dan kesehatan. Rendahnya pendapatan keluarga sangat miskin
menyebabkan keluarga tersebut tidak mampu memenuhi kebutuhan pendidikan
dan kesehatan, bahkan untuk tingkat minimal sekalipun. Sebagai contoh, asupan
gizi kurang berdampak buruk pada produktivitas dan daya tahan tubuh seseorang
sehingga menyebabkan terperangkap dalam siklus kesehatan yang buruk.
Seringnya anak tidak masuk sekolah karena sakit dapat menyebabkan kurang
berprestasi di sekolah atau bahkan putus sekolah. Ada juga sebagian dari anak-
anak keluarga sangat miskin sama sekali tidak pernah mengenyam pendidikan
karena harus membantu mencari nafkah. Selain itu, pemeliharaan kesehatan ibu
hamil pada keluarga sangat miskin sering tidak memadai sehingga dapat
menyebabkan buruknya kondisi kesehatan bayi yang dilahirkan atau bahkan
kematian bayi.
Minimnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan tersebut dapat
menghasilkan kualitas sumber daya manusia yang rendah. Kualitas sumber daya
manusia yang rendah akan menyebabkan tenaga kerja kurang mampu bersaing
dalam dunia kerja. Sementara itu dunia kerja merupakan salah satu alternatif cara
yang mampu mengeluarkan penduduk miskin dari lingkaran kemiskinan.
Sedangkan pada kenyataannya, kebutuhan pasar tenaga kerja di zaman sekarang
memprioritaskan orang-orang dengan pendidikan tinggi. Maka sangat penting
untuk membuat kebijakan yang nantinya dapat menciptakan generasi sehat dan
berpendidikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
Dalam upaya percepatan pengentasan masalah kemiskinan tersebut
Pemerintah telah membuat dan mengimplementasikan berbagai solusi atau
program kebijakan. Dari keseluruhan program penanggulangan kemiskinan yang
ada, pemberian bantuan secara langsung masih menjadi pilihan solusi yang
diambil oleh pemerintah. Solusi ini dianggap paling efektif dalam membantu
mengurangi angka kemiskinan dengan cara yang mudah, dan tidak membutuhkan
waktu serta upaya yang besar. Salah satu contoh dari program pengangkatan
kemiskinan dengan cara memberikan bantuan langsung adalah Program Keluarga
Harapan (PKH).
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang dikeluarkan oleh
pemerintah melalui Kementerian Sosial dengan cara memberikan bantuan sosial
bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Keluarga yang berhak
mendapat bantuan ini adalah keluarga yang memenuhi salah satu dari kriteria
tertentu yaitu keluarga dengan anggota keluarga anak berusia 0-6 tahun, anak di
bawah usia 18 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan dasar, dan ibu hamil.
Bantuan PKH ini disalurkan kepada penerima selama 4 kali dalam setahun dan
akan dihentikan apabila dalam keluarga tersebut sudah tidak ada lagi anggota
keluarga yang memenuhi kriteria yang telah disebutkan sebelumnya.
PKH telah dilaksanakan sejak tahun 2007 di Indonesia. Namun, sampai
saat ini di Indonesia masih terjadi kesenjangan ekonomi yang ditunjukkan
dengan timpangnya pertumbuhan pengeluaran baik pangan maupun nonpangan
antara kelompok masyarakat pedesaan dan perkotaan. Menurut Iriyanti (2014),
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
tidak meratanya akses terhadap layanan dasar, seperti kesehatan, pendidikan, air
dan sanitasi, dan pelayanan dasar lainnya di desa dan di kota dapat menyebabkan
kesenjangan ekonomi. Akses pelayanan di desa lebih sedikit dan lebih sulit
dibandingan di kota.
Kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan tersebut juga terjadi
di desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo. Kurangnya
pengetahuan dan wawasan mengenai pentingnya pendidikan dan kesehatan, serta
sulitnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan tersebut menjadi alasan
mengapa masyarakat desa Ngreco dapat dikatakan miskin dan berhak untuk
mendapatkan bantuan dari pemerintah. Alasan lainnya adalah faktor pekerjaan
yang didominasi oleh tenaga kerja di sektor pertanian yang meliputi petani dan
buruh tani, yaitu sebesar 76,53% dari jumlah penduduk Desa Ngreco.
Dikarenakan mayoritas pekerjaan penduduk Desa Ngreco adalah petani dan
buruh tani, pendapatan merekapun tidak menentu yang dapat dipengaruhi oleh
kondisi iklim dan cuaca. Dengan pendapatan yang tidak menentu disertai dengan
pengeluaran atau konsumsi pangan yang lebih tinggi dari pendapatan tidak jarang
membuat mereka untuk lebih mengesampingkan pendidikan, kesehatan dan
kebutuhan lainnya.
Dengan adanya bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) yang telah
diimplementasikan di Desa Ngreco kurang lebih 5 tahun ini diharapkan sedikit
banyak dapat mengurangi beban rumah tangga sangat miskin yang menjadi
penerima manfaat Program Keluarga Harapan dalam mengakses pelayanan dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
pendidikan dan kesehatan. Berdasarkan pada kondisi Desa Ngreco dan adanya
Program Keluarga Harapan di desa tersebut, penulis tertarik untuk meneliti
perspektif masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH) dengan judul
“Analisis Persepsi Masyarakat Tentang Program Keluarga Harapan (PKH),
Kualitas Pendampingan dan Pengelolaan Dana Bantuan Di Desa Ngreco,
Weru, Sukoharjo”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimanakah persepsi masyarakat terhadap Program Keluarga Harapan
(PKH)?
2. Bagaimanakah kualitas pendampingan yang diberikan oleh pendamping
Program Keluarga Harapan (PKH)?
3. Bagaimanakah pengelolaan dana bantuan oleh penerima manfaat Program
Keluarga Harapan (PKH)?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis persepsi masyarakat tentang Program Keluarga Harapan
(PKH).
2. Untuk menganalisis kualitas pendampingan yang diberikan oleh pendamping
Program keluarga Harapan (PKH).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
3. Untuk menganalisis pengelolaan dana bantuan oleh penerima manfaat
Program Keluarga Harapan (PKH).
D. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membatasi masalah hanya
sebatas persepsi masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH) dan
kualitas pendampingan oleh pendamping PKH, serta meneliti tentang
pengelolaan dana bantuan PKH oleh penerima manfaat. Lokasi penelitian hanya
akan dilakukan di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten Sukoharjo.
Subjek penelitian ini adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program
Keluarga Harapan (PKH) khususnya para ibu rumah tangga yang termasuk
dalam komponen kesehatan dan komponen pendidikan. Hal ini dikarenakan
sasaran dari Program ini adalah para ibu rumah tangga sebagai penerima dana
manfaat PKH dan diberikan pendampingan langsung oleh pendamping. Selain itu
ibu rumah tangga dianggap lebih dekat dengan pengaturan keuangan atau
penggunaan dana dalam keluarga. Komponen pendidikan dan kesehatan dipilih
karena KPM komponen kesejahteraan sosial (disabilitas dan lansia) dinilai tidak
dapat mempresepsikan pengalamannya tentang PKH karena tidak merasakan
langusng pengalaman tersebut secara langusng.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan mampu memberi manfaat bagi masyarakat,
pemerintah, bagi pembaca, serta bagi penelitian selanjutnya baik secara teoritik
maupun praktik. Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
1. Manfaat Teoritik
a. Bagi Masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
persepsi masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH), kualitas
pendampingan, dan pengelolaan dana bantuan oleh penerima manfaat.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Pemerintah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan
mengenai persepsi masyarakat tentang Program Keluarga Harapan
(PKH), kualitas pendampingan, dan pengelolaan dana bantuan oleh
penerima manfaat PKH, yang dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan implementasi suatu kebijakan selanjutnnya.
b. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman menganai
persepsi masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH), kualitas
pendampingan, dan pengelolaan dana bantuan oleh penerima manfaat
PKH. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi referensi bagi
penelitian selanjutnya.
F. Definisi Operasional
1. Persepsi Masyarakat
Persepsi masyarakat dalam penelitian ini adalah pendapat atau
pandangan dari masyarakat mengenai Program keluarga Harapan (PKH)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
yang berdasarkan pada pengalaman sebagai penerima manfaat bantuan dana
PKH.
2. Kualitas Pendampingan
Kualitas pendampingan dalam penelitian ini adalah persepsi
masyarakat tentang kualitas pendampingan dari pendamping sosial Program
Keluarga Harapan (PKH) yang berdasarkan pada pengalaman sebagai
penerimana manfaat PKH yang telah didampingi selama ini.
3. Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana dalam penelitian ini adalah hal-hal yang dilakukan
oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH)
dalam mengelola dana bantuan PKH, yang menyangkut perencanaan dana
tersebut akan digunakan, pengorganisasian dana sesuai kebutuhan dan
pengendalian/pengawasan penggunaan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
BAB II
KAJIAN TEORETIK
A. Konsep Kebijakan Publik
1. Pengertian Kebijakan Publik
Kebijakan merupakan sebuah instrumen untuk mengontrol tingkah
laku warga negara dan juga mempunyai dampak terhadap masyarakat luas.
Secara hirarki kebijakan publik dapat bersifat nasional, regional maupun
lokal seperti undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan presiden,
peraturan menteri, peraturan pemerintah daerah/provinsi, keputusan
gubernur, peraturan daerah kabupaten/kota, dan keputusan
bupati/walikota.
Kebijakan publik menurut Thomas R Dye adalah apapun pilihan
pemerintah untuk melakukan atau untuk tidak melakukan (Islamy, 2009:
19). Definisi tersebut menunjukkan bahwa kebijakan publik dibuat oleh
badan pemerintah dan kebijakan publik juga menyangkut pilihan yang
harus dilakukan atau tidak dilakukan. Segala keputusan yang diambil oleh
pemerintah adalah kebijakan, namun tidak mengambil keputusan pun juga
merupakan suatu kebijakan. Hal tersebut terjadi karena jika pemerintah
tidak mengambil keputusan pun akan tetap menimbulkan pengaruh atau
dampak yang sama dengan pilihan pemerintah untuk melakukan sesuatu.
Menurut Nugroho, ada dua karakteristik dari kebijakan publik, yaitu
(1) kebijakan publik merupakan sesuatu yang mudah untuk dipahami,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
karena maknanya adalah hal-hal yang dikerjakan untuk mencapai tujuan
nasional; (2) kebijakan publik merupakan sesuatu yang mudah diukur,
karena ukurannya jelas yakni sejauh mana kemajuan pencapaian cita-cita
sudah ditempuh (Nugroho, 2007: 51). Selanjutnya, menurut Anderson
kebijakan publik adalah serangkaian kegiatan yang mempunyai maksud
yang ditetapkan oleh seorang atau sejumlah aktor dalam mengatasi suatu
masalah atau suatu persoalan. Sementara menurut Dunn kebijakan publik
adalah pedoman yang berisi nilai-nilai dan norma-norma yang mempunyai
kewenangan untuk mendukung tindakan-tindakan pemerintah (Nugroho
2007: 6).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa kebijakan
publik merupakan suatu tindakan yang dilakukan pemerintah untuk
mencapai tujuan bagi kepentingan seluruh masyarakat. Kebijakan publik
muncul dari adanya permasalahan publik sehingga kebijakan yang
dihasilkan merupakan upaya penyelesaian masalah tersebut. Namun tidak
semua permasalahan publik dianggap membutuhkan suatu kebijakan.
Lahirnya suatu kebijakanakan melalui suatu proses yang disebut siklus
kebijakan publik.
2. Elemen-elemen Kebijakan Publik
Anderson mendefinisikan kebijakan publik sebagai serangkaian
tindakan yang mempunyai tujuan tertentu yang diikuti dan dilaksanakan
oleh pelaku atau sekelompok pelaku guna memecahkan masalah tertentu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
Lebih lanjut Anderson menyatakan ada elemen-elemen penting yang
terkandung dalam kebijakan publik antara lain (Nugroho, 2007: 11):
a. Solusi untuk masalah publik
Kebijakan bertujuan untuk menyelesaikan masalah sosial yang
secara politis diakui sebagai masalah publik. Kebijakan tersebut
mengharuskan pembentukan kembali komunikasi diantara pelaku sosial
yang rusak atau berada di bawah ancaman.
b. Adanya kelompok sasaran yang menjadi akar masalah publik
Kebijakan publik berawal dari adanya tuntutan atau dukungan dari
sekelompok orang dalam upaya mengatasi suatu permasalahan publik,
maka dari itu mereka termasuk kedalam elemen penting dari sebuah
kebijakan publik.
c. Koherensi yang disengaja
Kebijakan publik dibuat dengan arah tertentu. Hal ini
mengandaikan teori perubahan sosial atau “model kausalitas”, dimana
kebijakan akan berusaha untuk diterapkan dalam upaya untuk
menyelesaikan masalah publik yang bersangkutan. Dengan kata lain
terjadi adanya keterhubungan antara permasalahan yang hendak
diselesaikan oleh kebijakan tersebut dengan aksi atau keputusan yang
terbentuk untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
d. Keberadaan beberapa keputusan dan kegiatan
Kebijakan publik ditandai oleh sekelompok tindakan yang
melampaui tingkat keputusan tunggal maupun khusus, namun tetap dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
gerakan sosial umum. Poin ini berarti bahwa suatu kebijakan publik
tidak mempunyai arti penting tanpa tindakan-tindakan riil yang
dilakukan dengan program, kegiatan atau proyek.
e. Program Intervensi
Dalam kebijakan publik, adanya suatu intervensi dari pihak–pihak
tertentu merupakan hal yang biasa asalkan intervensi yang dilakukan
tersebut tidak spesifik atau tidak terlalu berpihak pada kepentingan dari
pihak yang mengintervensi tersebut. Artinya bahwa kebijakan publik
tersebut masih harus lebih besar berpihak pada kelompok sasaran.
f. Peran kunci dari para aktor publik
Dalam kebijakan publik diperlukan adanya para aktor publik yang
memang diberi legitimasi/berkapasitas untuk menetapkan kebijakan
tersebut. Jika suatu kebijakan tidak ditetapkan oleh pihak yang diberi
wewenang dalam hukum untuk menetapkan kebijakan publik maka
kebijakan yang dikeluarkan tidak dapat dikatakan sebagai suatu
kebijakan publik, namun bisa disebut sebagai suatu kebijakan korporasi
atau kebijakan individu saja.
g. Adanya langkah-langkah formal
Kebijakan publik mengasumsikan produksi atau output yang
dimaksudkan untuk menyalurkan perilaku kelompok atau individu.
Dalam hal ini, definisi tentang sebuah kebijakan publik adalah adanya
fase implementasi konkret untuk ukuran memutuskan. Namun, dalam
kasus tertentu, analisis kebijakan menunjukkan kegagalan aktor politik-
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
administratif untuk campur tangan atau kurangnya jalan lain untuk
instrumen intervensi tertentu.
h. Keputusan dan kegiatan yang menyebabkan hambatan
Banyak diantara kebijakan publik yang dikeluarkan aktor politik-
administratif sering koersif. Dengan demikian, intervensi publik banyak
yang saat ini diimplementasikan melalui prosedur antara negara dan
otoritas publik (pengelolaan sampah, pemeliharaan jalan, pembangunan
daerah), antara, misalnya, yayasan negara dan perusahaan swasta atau
publik atau koperasi.
Elemen-elemen tersebut memiliki hubungan yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Adanya aduan-aduan yang dilaporkan oleh
suatu kelompok sasaran atau permasalahan yang dilihat langsung oleh
pemerintah kemudian permasalahan tersebut ditampung oleh aktor publik
yang berkapasitas membuat kebijakan publik.
Aktor publik berusaha mencarikan solusi dari aduan-aduan tersebut,
dengan mempertimbangkan adanya intervensi dalam pembuatannya
(misalnya adanya kerjasama dengan pihak swasta) dalam rangka
melancarkan implementasinya nantinya. Kemudian solusi-solusi tersebut
disusun menjadi terpadu dan diimplementasikan. Pengimplementasian
kebijakan ini kemudian diterapkan oleh kelompok sasaran yakni untuk
membentuk perilaku kelompok sasaran dalam rangka mengatasi persoalan
yang muncul di awal tadi. Berdasarkan elemen yang terkandung dalam
kebijakan tersebut, maka kebijakan publik dibuat adalah dalam kerangka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
untuk memecahkan masalah dan untuk mencapai tujuan serta sasaran
tertentu yang diinginkan.
3. Tahap-tahap Kebijakan Publik
Terdapat tahap-tahap yang harus dilewati dalam pembuatan suatu
kebijakan. Hal tersebut dilakukan agar suatu kebijakan dapat disusun dan
dilaksanakan dengan baik. Tahap-tahap dalam proses pembuatan kebijakan
menurut Dunn adalah sebagai berikut (Nugroho 2007: 7):
a. Fase Penyusunan Agenda
Pada fase ini para pejabat yang dipilih menentukan masalah dalam
agenda publik.
b. Formulasi Kebijakan
Masalah yang sudah masuk dalam agenda kebijakan kemudian
dibahas oleh para pembuat kebijakan untuk perumusan pilihan
kebijakan atau alternatif kebijakan.
c. Fase Adopsi Kebijakan
Pada fase ini alternatif atau pilihan kebijakan dipilih dan diadopsi
dengan dukungan suatu masyarakat.
d. Implementasi Kebijakan
Kebijakan yang telah diambil kemudian dilaksanakan oleh unit-unit
administratif dengan memobilisir sumber daya yang dimiliki.
e. Penilaian Kebijakan
Unit-unit pemeriksaan menilai apakah pembuat kebijakan telah
memenuhi syarat dari pembuat dan pelaksana kebijakan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Setiap kebijakan memiliki proses dan tahapan dalam menjadi sebuah
kebijakan publik. Kebijakan-kebijakan pemerintah pada kenyataannya
bersumber dari aktor-aktor yang memiliki wewenang dalam sistem politik.
Kebijakan pemerintah dalam bentuknya yang positif pada umumnya dibuat
berlandaskan hukum dan kewenangan tertentu.
B. Program Keluarga Harapan (PKH)
1. Pengertian Program Keluarga Harapan (PKH)
Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan suatu program
penanggulangan kemiskinan bersyarat yang memberikan bantuan tunai
kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM). Bantuan diberikan
dengan persyaratan terkait dengan upaya peningkatan kualitas sumber
daya manusia (SDM) yaitu pendidikan dan kesehatan.
Program Keluarga Harapan berada di bawah Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan (TKPK), baik di pusat maupun di daerah.
PKH sebenarnya telah dilaksanakan di berbagai negara, khususnya
negara-negara latin dengan nama program yang berfariasi. Namun secara
konseptual arti aslinya adalah Conditional Cash Transfer (CCT).
Merujuk pada Sistem Jaminan Sosial Nasional berdasarkan UU No.
40 Tahun 2004, PKH menjadi model jaminan yang unik. Di satu sisi,
PKH merupakan bantuan sosial yang dimaksudkan demi
mempertahankan kehidupan (life survival) dalam kebutuhan dasar
terutama pendidikan dan kesehatan. Di sisi lain, PKH bernuansa
pemberdayaan yakni menguatkan rumah tangga miskin agar mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
keluar dari kemiskinannya melalui promosi kesehatan dan mendorong
anak bersekolah. Dana yang diberikan kepada Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) secara tunai. Dana bantuan diberikan agar KPM dapat
mengakses fasilitas pendidikan dan kesehatan yakni anak-anak harus
bersekolah hingga Sekolah Menengah Atas (SMA), anak balita harus
mendapatkan imunisasi, dan ibu hamil harus memeriksakan kandungan
secara rutin.
Fokus persyaratan PKH adalah penurunan kemiskinan, investasi
kapital/modal manusia dan memelihara sumber daya manusia yang ada
saat ini. PKH menuntut pesertanya untuk mengubah perilaku yang
membawa manfaat dalam beberapa hal, dan mengasumsikan bahwa
bantuan tunai yang diterima akan memampukan penerimanya melakukan
itu. Atau dengan kata lain, diasumsikan bahwa adanya bantuan tunai
yang diterima, penerimanya dapat melakukan investasi di bidang
pendidikan dan kesehatan sesuai dengan yang disyaratkan. Bantuan tunai
merupakan insentif yang tepat untuk mendorong pesertanya memenuhi
kewajiban tersebut yang nantinya akan berdampak pada peningkatan
status kesehatan dan kehadiran sekolah serta prestasi sekolah. Dengan
begitu program ini diharapkan akan memutus rantai kemiskinan dengan
memperbaiki kualitas hidup dan membuka berbagai kesempatan dalam
hidup.
Program Keluarga Harapan (PKH) harus terintegrasi dengan
program-program pengentasan kemiskinan lain agar target dapat tercapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Program itu antara lain Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), Kartu Indonesia
Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), Beras untuk Warga Miskin
(Raskin), dan Rumah Tinggal Layak Huni (Rutilahu).
Program pengentasan kemiskinan selama ini tidak berjalan efektif
salah satu penyebabnya antara satu program dan program pengentasan
kemiskinan lain terpisah dan tak saling terintegrasi. Hal tersebut
diungkapkan oleh Mantan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa
(2015), “Kalau sebuah keluarga penerima PKH diintervensi, keluarga
dapat KIS dan KKS, orang tuanya dapat Kube, anak dapat KIP, Raskin
dapat, dan rumahnya dibedah dengan Rutialahu, maka dalam jangka
lima tahun, mereka bisa terentas dari kemiskinan”. Keluarga penerima
PKH memang harus diprioritaskan, karena keluarga tersebut merupakan
keluarga sangat miskin. Maka dari itu, tujuan bantuan difokuskan pada
keluarga miskin agar mereka bisa mandiri dan bisa lepas dari rantai
kemiskinan.
2. Landasan dan Dasar Hukum Pelaksanaan Program Keluarga
Harapan (PKH)
a. Landasan Hukum
1) Undang-undang nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
2) UU No. 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial
3) Undang-undang nomor 13 Tahun 2011 tentang penanganan
Fakir Miskin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
4) Peraturan Presiden nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan.
5) Inpres nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan
yang Berkeadilan poin lampiran ke 1 tentang Penyempurnaan
Pelaksanaan Program Keluarga Harapan.
6) Inpres nomor 1 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan
Pemberantasan Korupsi poin lampiran ke 46 tentang
Pelaksanaan Transparansi Penyaluran Bantuan Langsung
Tunai Bersyarat Bagi Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM)
Sebagai Peserta Program Keluarga Harapan (PKH).
b. Dasar Hukum Pelaksanaan Program Keluarga Harapan
(PKH)
1) Permensos No 1 Tahun 2018 tentang Program Keluarga
Harapan.
2) Permensos No. 10 Tahun 2017 tentang Program Keluarga
Harapan.
3) SK dirjen No.12/LJS.SET.OHH/09/2016 Tentang
Pedoman Umum PKH
4) Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat
selaku ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan,
No: 31/KEP/MENKO/-KESRA/IX/2007 tentang Tim
Pengendali Program Keluarga Harapan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
5) Keputusan Menteri Sosial Republik Indonesia No.
02A/HUK/2008 tentang Tim Pelaksana Program Keluarga
Harapan (PKH) Tahun 2008.
6) Keputusan Gubernur tentang Tim Koordinasi Teknis Program
Keluarga Harapan (PKH) Provinsi/TKPKD.
7) Keputusan Bupati/Walikota tentang Tim Koordinasi Teknis
Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten/Kota/TKPKD.
8) Surat Kesepakatan Bupati untuk Berpartisipasi dalam Program
Keluarga Harapan.
3. Tujuan Program Keluarga Harapan (PKH)
Tujuan PKH adalah untuk mengurangi angka dan memutus rantai
kemiskinan, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, serta
mengubah perilaku yang kurang mendukung peningkatan kesejahteraan
dari kelompok paling miskin. Tujuan ini berkaitan langsung dengan
upaya mempercepat pencapaian target Millennium Development Goals
(MDGs).
Berdasarkan Permensos No. 1 Tahun 2018 tentang Program
Keluarga Harapan, tujuan PKH adalah sebagai berikut:
1) Untuk meningkatkan taraf hidup Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
melalui akses layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial
2) Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan
keluarga miskin dan rentan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
3) Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian Keluarga Penerima
Manfaat dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta
kesejahteraan sosial
4) Mengurangi kemiskinan dan kesenjangan
5) Mengenalkan manfaat produk dan jasa keuangan formal kepada
Keluarga Penerima Manfaat.
4. Sasaran Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (PKH)
Sasaran PKH merupakan keluarga miskin dan rentan yang terdaftar
dalam data terpadu program penanganan fakir miskin yang memiliki
komponen kesehatan, pendidikan, dan kesejahteran sosial. Wilayah akses
PKH adalah di wilayah daerah tertinggal, daerah terpencil dan pulau
terluar.
Berdasarkan Permensos No. 1 Tahun 2018 tentang program
Keluarga Harapan, kriteria penerima PKH adalah sebagai berikut:
a. Kriteria komponen kesehatan
1) Ibu hamil/nifas/menyusui
2) Anak usia 0 (nol) sampai dengan 6 tahun.
b. Kriteria komponen pendidikan
1) Anak SD/MI atau sederajat
2) Anak SMP/MTs atau sederajat
3) Anak SMA/MA atau sederajat
4) Anak usia 6 (enam) sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun yang
belum menyelesaikan wajib belajar 12 (dua belas) tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
c. Kriteria komponen kesejahteraan sosial
1) Lanjut usia diutamakan mulai dari 60 (tujuh puluh) tahun
2) Penyandang disabilitas, diutamakan penyandang disabilitas berat.
5. Hak dan Kewajiban Keluarga Penerima Manfaat PKH
a. Keluarga Penerima Manfaat PKH berhak mendapatkan:
1) Bantuan Sosial PKH
2) Pendampingan sosial
3) Pelayanan di fasilitas kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan
sosial
4) Program bantuan komplementer di bidang pangan, kesehatan,
pendidikan, subsidi energi, ekonomi, perumahan, pemenuhan
kebutuhan dasar lainnya.
Program komplementer yang berada di bawah ruang lingkup
koordinasi Kementerian Sosial (Kemensos) yang telah bersinergi
dengan program PKH meliputi program Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH), Kelompok Usaha Bersama (KUBe), Usaha Ekonomi
Produktif (UEP) dan Pertemuan Peningkatan Kemampuan
Keluarga (P2K2/FDS).
b. Keluarga Penerima Manfaat PKH berkewajiban:
1) Memeriksakan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan sesuai
dengan protokol kesehatan bagi ibu hamil/menyusui dan anak
berusia 0 (nol) sampai dengan 6 (enam) tahun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
2) Mengikuti kegiatan belajar dengan tingkat kehadiran paling sedikit
85% (delapan puluh lima persen) dari hari belajar efektif bagi anak
usia sekolah wajib belajar 12 (dua belas) tahun
3) Mengikuti kegiatan di bidang kesejahteraan sosial sesuai kebutuhan
bagi keluarga yang memiliki komponen lanjut usia mulai dari 60
(enam puluh) tahun dan/atau penyandang disabilitas berat.
6. Besar Dana Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH).
Nilai bantuan merujuk Surat Keputusan Direktur Jenderal
Perlindungan dan Jaminan Sosial Nomor 26/LJS/12/2016 tanggal 27
Desember 2016 tentang Indeks dan Komponen Bantuan Sosial Program
Keluarga Harapan Tahun 2017. Komponen bantuan dan indeks bantuan
PKH pada tahun 2017, sebagai berikut:
a. Bantuan Sosial PKH Rp1.890.000,00
b. Bantuan Lanjut Usia Rp2.000.000,00
c. Bantuan Penyandang Disabilitas Rp2.000.000,00
d. Bantuan Wilayah Papua dan Papua Barat Rp2.000.000,00
C. Persepsi Masyarakat
1. Pengertian Persepsi
Secara etimologi istilah persepsi berasal dari bahasa inggris yaitu
perception yang artinya tanggapan, daya memahami atau daya
mengamati sesuatu. Rakhmat (2011:50) mengatakan persepsi adalah
pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang
diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
Sedangkan menurut Walgito (2002: 87) persepsi merupakan suatu proses
yang didahului penginderaan yaitu proses stimulus oleh individu melalui
proses sensoris. Namun proses itu tidak berhenti begitu saja, melainkan
stimulus tersebut diteruskan dan diproses selanjutnya merupakan proses
persepsi.
Proses persepsi tidak dapat terlepas dari proses penginderaan. Proses
penginderaan tersebut merupakan proses pendahulu dari proses persepsi.
Penginderan sendiri dapat diartikan suatu stimulus yang diterima oleh
individu melalui alat reseptor yang disebut indera. Alat indera merupakan
penghubung antara individu dengan dunia luasnya. Dari stimulus yang
diindera oleh individu, diorganisasikan kemudian diinterpretasikan
sehingga individu dapat memberikan pandangan, memahami dan dapat
mengartikan tentang stimulus yang diterimanya. Proses
menginterpretasikan ini biasanya dipengaruhi oleh pengalaman dan
proses belajar individu.
Berdasarkan beberapa pendapat dapat ditarik kesimpulan bahwa
persepsi adalah suatu cara pandangan sesorang yang berbeda terhadap
objek yang dilihat dan dirasakannya berdasarkan pengamatan,
pengetahuan dan pengalaman yang telah dilakukan oleh seseorang
tersebut sehingga menghasilkan suatu kesimpulan.
2. Pengertian Masyarakat
Masyarakat pada kamus bahasa Inggris disebut society asal katanya
socius yang berarti kawan. Sedangkan secara etimologis kata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
“masyarakat” berasal dari bahasa Arab, yaitu “musyarak” yang artinya
hubungan (interaksi). Menurut Soekanto masyarakat adalah proses
terjadinya interaksi sosial. Suatu interaksi sosial tidak akan mungkin
terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat yaitu interaksi sosial dan
komunikasi (Soekanto, 2007). Kemudian menurut Sumardjan masyarakat
adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan suatu
kebudayaan (Soekanto, 2007: 22).
Masyarakat adalah kumpulan individu-individu yang saling bergaul
dan berinteraksi karena mempunyai norma-norma, cara-cara, nilai-nilai
dan prosedur yang merupakan kebutuhan bersama berupa suatu sistem
adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu
identitas bersama (Mac & Gillin dalam Mussadun, 2000:86). Bersasarkan
pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi
masyarakat adalah suatu proses dimana sekelompok manusia yang hidup
dan tinggal bersama dalam wilayah tertentu yang sering berinteraksi dan
komunikasi, sehingga dapat memberikan pemahaman atau tanggapan
terhadap hal-hal atau peristiwa yang terjadi di lingkungannya.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persepsi Masyarakat
Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda saat mendapatkan
stimulan dari objek yang sama. Hal itu disebabkan oleh faktor-faktor
yang mempengaruhi persepsi. Robbins (2001:89) mengemukakan bahwa
ada 3 faktor yang dapat mempengaruhi persepsi masyarakat yaitu:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
a. Pelaku persepsi, dimana seseorang memandang suatu objek dan
mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya dan penafsiran itu sangat
dipengaruhi oleh karakteristik pribadi dari pelaku persepsi individu
tersebut.
b. Objek atau Target, karakteristik dan target yang diamati dapat
mempengaruhi apa yang dipersepsikan. Target atau Objek tidak
dipandang dalam keadaan terisolasi, hubungan suatu target dengan
latar belakangnya mempengaruhi persepsi seperti kecendrungan kita
untuk mengelompokkan benda-benda yang salaing berdekatan atau
yang mirip.
c. Situasi, dalam hal ini penting untuk melihat konteks objek atau
peristiwa sebab unsur-unsur lingkungan sekitar juga dapat
mempengaruhi persepsi kita.
4. Dimensi Persepsi Masyarakat
Dimensi yang terkait dengan persepsi menurut Osgood, dkk (Azwar,
2011) adalah sebagai berikut:
a. Evaluasi
Di dalam dimensi evaluasi ini termuat: 1) unsur kenyamanan
yang menjelaskan unsur kenikmatan yang dirasakan individu ketika
menghadapi sebuah situasi yang menimbulkan persepsi, 2) unsur
konsekuensi yang menjelaskan apakah konsekuensi sebuah persepsi
dinilai mengganggu atau tidak, 3) Unsur pemeliharaan diri yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
menunjukkan apakah sebuah persepsi menimbulkan kesantaian atau
kecemasan
b. Potensi
Dimensi potensi menjelaskan adanya sumber kekuatan pada
pengalaman persepsi yang memuat: 1) unsur kekuatan yang berkaitan
dengan persepsi terhadap status individu misalnya penurunan
kekuatan akan menyebabkan munculnya persepsi negatif, 2) Unsur
kecepatan yang menggambarkan perubahan tindakan pada saat
persepsi berlangsung. Unsur kecepatan juga menunjukkan adanya
kepentingan yang segera dipenuhi (urgency). 3) unsur atraksi yang
menunjukkan tampilan apakah sebuah persepsi dinilai baik atau
buruk. 4) Unsur kemantapan yang menggambarkan kestabilan dan
keseimbangan individu dalam mengenali persepsi.
c. Aktivitas
Dimensi aktivitas menandakan ekspresi emosi dalam perilaku
motorik atau reaksi sosiologis. Dimensi aktivitas memuat beberapa
unsur persepsi, antara lain: 1) unsur keaktifan yang menandakan
intensitas dan frekuensi tindakan pada saat pengalaman emosi, 2)
unsur keteraturan aktivitas yang menunjukkan pengendalian, 3) Unsur
ketegangan yang menunjukkan intensitas reaksi sosiologis tubuh.
Unsur kekuatan menunjukkan adanya unsur kekuasaan, keyakinan
terhadap diri dan dominasi pada persepsi. 4) Unsur kegairahan yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
menunjukkanadanya unsur semangat dan motivasi dan mendorong
individu menjadi bergairah pada saat munculnya persepsi.
D. Kualitas Pendampingan
1. Pendamping (Pekerja Sosial)
Pendamping dalam bahasa Inggris colleague, bisa ditafsirkan rekan,
kolega, sahabat, sehingga maknanya sangat longgar. Pendampingan
Sosial merupakan satu strategi yang sangat menentukan keberhasilan
program pemberdayaan masyarakat. Sesuai dengan prinsip pekerjaan
sosial, yakni “membantu orang agar dapat membantu dirinya sendiri”,
pemberdayaan masyarakat sangat memperhatikan pentingnya partisipasi
masyarakat yang kuat. Dalam konteks ini, peranan seorang pekerja sosial
seringkali diwujudkan dalam kapasitasnya sebagai pendamping, bukan
sebagai penyembuh atau pemecah masalah secara langsung.
Unsur terpenting dalam meraih keberhasilan pengembangan
masyarakat di samping unsur modal alam, teknologi, kelembagaan,
modal manusia adalah unsur modal sosial seperti saling percaya sesama
anggota masyarakat, empati sosial, kohesi sosial, kepedulian sosial, dan
kerjasama kolektif. Karena itu diperlukan penguatan modal sosial dan
modal manusia atau sumberdaya manusia. Saat ini di Indonesia telah
berkembang satu sistem pemberdayaan masyarakat sebagai pelaksana
(pelaku) dengan nama pendamping sosial untuk melengkapi pendekatan
pemberdayaan masyarakat yang sudah ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Metode pendampingan diterapkan sesuai dengan kondisi dan situasi
kelompok sasaran yang dihadapi. Fungsi pendamping sangat penting,
terutama dalam membina dan mengarahkan kegiatan dalam kelompok
sasaran. Pendamping bertugas mengarahkan proses pembentukan dan
penyelenggaraan kelompok dan fasilitator (pemandu), komunikator
(penghubung), maupun sebagai dinamisator (penggerak) (Zubaedi,
2007).
Pekerjaan sosial atau pendampingan merupakan profesi pertolongan
yang bertujuan untuk membantu individu, kelompok, dan masyarakat
guna mencapai tingkat kesejahteraan sosial, mental, dan psikis yang
sebaik-baiknya (Adi, 2003).
2. Peran Pendamping
Pada saat melakukan pendampingan sosial ada beberapa peran
pekerjaan sosial (pendamping) dalam pembimbingan sosial. Mengacu
pada Ife (1995), peran pendamping umumnya mencakup tiga peran
utama, yaitu fasilitator, pendidik, perwakilan masyarakat, dan peran-
peran teknis bagi masyarakat miskin yang didampinginya.
a. Fasilitator
Merupakan peran yang berkaitan dengan pemberian motivasi,
kesempatan, dan dukungan bagi masyarakat. Beberapa tugas yang
berkaitan dengan peran ini antara lain menjadi model, melakukan
mediasi dan negosiasi, memberi dukungan, membangun konsensus
bersama, serta melakukan pengorganisasian dan pemanfaatan sumber.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
Dalam literatur pekerjaan sosial, peranan fasilitator sering disebut
sebagai pemungkin (enabler). Keduanya bahkan sering dipertukarkan
satu sama lain. Barker (1987), memberi definisi pemungkin atau
fasilitator sebagai tanggungjawab untuk membantu klien menjadi
mampu menangani tekanan situasional atau transisional.
Strategi-strategi khusus untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
pemberian harapan, pengurangan penolakan dan ambivalensi,
pengakuan dan pengaturan perasaan-perasaan, pengidentifikasian dan
pendorongan kekuatankekuatan personal dan aset-aset sosial,
pemilahan masalah menjadi beberapa bagian sehingga lebih mudah
dipecahkan, dan pemeliharaan sebuah fokus pada tujuan dan cara-cara
pencapaiannya.
b. Pendidik
Pendamping berperan aktif sebagai agen yang memberi masukan
positif dan direktif berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya serta
bertukar gagasan dengan pengetahuan dan pengalaman masyarakat
yang didampinginya. Membangkitkan kesadaran masyarakat,
menyampaikan informasi, melakukan konfrontasi, menyelenggarakan
pelatihan bagi masyarakat adalah beberapa tugas yang berkaitan
dengan peran pendidik.
c. Perwakilan Masyarakat
Peran ini dilakukan dalam kaitannya dengan interaksi antar
pendamping dengan lembaga-lembaga eksternal atas nama dan demi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
atas kepentingan masyarakat dampingannya. Pekerja sosial dapat
bertugas mencari sumbersumber, melakukan pembelaan,
menggunakan media, meningkatkan hubungan masyarakat, dan
membangun jaringan kerja.
d. Mediator
Pekerja sosial sering melakukan peran mediator dalam berbagai
kegiatan pertolongannya. Peran ini sangat penting dalam paradigma
generalis. Peran mediator diperlukan terutama pada saat terdapat
perbedaan mencolok dan mengarah pada konflik antar berbagai pihak.
Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan dalam melaksanakan
peran mediator meliputi kontrak perilaku, negosiasi, pendamai pihak
ketiga, serta barbagai macam resolusi konflik. Dalam mediasi, upaya-
upaya yang dilakukan pada hakikatnya diarahkan untuk mencapai
“solusi menang-menang” (win-win solution). Hal ini berbeda dengan
peran sebagai pembela dimana bantuan pekerja sosial diarahkan untuk
memenangkan kasus klien memenangkannya sendiri.
e. Pembela
Dalam prakteknya, seringkali pekerja sosial harus berhadapan
dengan sistem politik dalam rangka menjamin kebutuhan dan sumber
yang diperlukan oleh klien atau dalam melaksanakan tujuan-tujuan
pendampingan sosial. Manakala pelayanan dan sumber-sumber sulit
dijangkau oleh klien, pekerja sosial harus memerankan peranan
sebagai pembela. Peran pembela atau advokasi merupakan salah satu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
praktek pekerjaan sosial yang bersentuhan dengan kegiatan politik.
Apabila pekerja sosial melakukan pembelaan atas nama seorang klien
secara individual, maka ia berperan sebagai pembela kasus, dan
pembelaan kausal terjadi manakala klien yang dibela bukanlah
individu melainkan sekelompok anggota masyarakat.
f. Pelindung
Tanggung jawab pekerja sosial terhadap masyarakat didukung
oleh hukum. Hukum tersebut memberikan legitimasi kepada pekerja
sosial untuk menjadi pelindung terhadap orang-orang yang lemah dan
rentan. Dalam melakukan peran sebagai pelindung, pekerja sosial
bertindak berdasarkan kepentingan korban, calon korban, dan populasi
yang beresiko lainnya. Peranan sebagai pelindung mencakup
penerapan berbagai kemampuan yang menyangkut kekuasaan,
pengaruh, otoritas, dan pengawasan sosial. Adapun demikian, prinsip-
prinsip peran pelindung meliputi:
1) Menentukan siapa klien pekerja sosial yang paling utama
2) Menjamin bahwa tindakan yang dilakukan sesuai dengan proses
perlindungan
3) Berkomunikasi dengan semua pihak yang terpengaruh oleh
tindakan sesuai dengan tanggungjawab etis, legal dan rasional
dalam praktek pekerjaan sosial
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
3. Pengertian Kualitas Pelayanan
Kualitas merupakan apresiasi tertinggi dari tindakan pelayanan.
Konsep kualitas layanan pada dasarnya memberikan persepsi secara
konkrit mengenai kualitas suatu layanan. Menurut Parasuraman dan
Berry (1985) yang dikutip dari Tjiptono (2012: 330) kualitas jasa adalah
hasil akhir dari perbandingan antara pelayanan yang diharapkan
konsumen dengan persepsi mereka terhadap kinerja pelayan actual.
Sedangkan menurut Supranto (2006: 226) kualitas jasa adalah sebuah
kata yang penting bagi penyedia jasa, hal itu merupakan sesuatu yang
harius dikerjakan dengan baik. Pelayanan merupakan faktor yang amat
penting khususnya bagi para pekerja sosial yang notabene bergerak
dalam bidang jasa.
Kualitas pelayanan jasa merupakan tingkat kesempurnaan yang
diharapkan untuk memenuhi keinginan pelanggan, yang pada penelitian
ini adalah para Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Dengan kata lain,
baik buruknya kualitas jasa tergantung pada kemampuan penyedia jasa
untuk memenuhi harapan pelanggannya secara konsisten.
Tjiptono (2012: 61) menyimpulkan bahwa citra kualitas layanan
yang baik bukanlah berdasarkan sudut pandang atau persepsi penyedia
jasa, melainkan berdasarkan sudut pandang atau persepsi konsumen
persepsi konsumen terhadap kualitas jasa merupakan penilaian yang
menyeluruh terhadap keunggulan suatu jasa layanan. Berdasarkan
definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kualitas jasa pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
merupakan kondisi dari kinerja seorang pekerja (dalam penelitian ini
adalah pendamping PKH) dalam memberikan pelayanan kepada
pelanggan (dalam penelitian ini adalah KPM) dengan tujuan untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen.
4. Pendamping Sosial PKH
Dalam memperlancar pelaksanaan PKH tentunya dibutuhkan tenaga-
tenaga yang profesional. Dibalik kelancaran pelaksanaan tujuan dan misi
PKH saat ini, terdapat orang yang melaksanakan amanah sebagai pekerja
sosial yaitu pendamping sosial PKH. Pendamping sosial PKH merupakan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang direkrut oleh Kementerian sosial.
Sebagai pekerja sosial, peran pendamping sosial PKH sangat bermanfaat
dan membantu pemerintah dalam menanggulangi permasalahan
kemiskinan.
Pendamping sosial PKH dituntut untuk siap menerima apa
konsekuensi yang akan terjadi di lapangan. Pendamping sosial PKH
bekerja secara purna waktu, dimana dituntut sewaktu-waktu harus siap
mental dan fisik dalam menjalankan tugas dengan sepenuh hati dan
tanggung jawab. Tugas utama pendamping PKH adalah kegiatan
pengembangan kepesertaan PKH di lapangan. Kegiatan tersebut meliputi
sosialisasi PKH, validasi, verifikasi, Pertemuan Peningkatan Kemampuan
Keluarga (P2K2), pemutakhiran, hingga proses penyaluran bantuan
kepada KPM. Peran dominan pendamping sosial PKH inilah yang
menjadi tolak ukur keberhasilan PKH di lapangan, sehingga pendamping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sosial PKH dituntut harus bekerja secara efektif, efisien, dan produktif
sebagai pekerja sosial yang profesional.
Profesi pendamping sosial PKH bukanlah pekerjaan yang mudah
dilakukan karena harus langsung bersentuhan dengan masyarakat di
lapangan. Pendamping tentunya akan bertemu dengan berbagai macam
orang yang mempunyai karakter yang berbedah-beda. Sehingga
pendamping sosial PKH dituntut untuk mampu beradaptasi dengan
berbagai macam karakter orang yang kita jumpai di lapangan, khususnya
penerima bantuan sosial.
Sebagai pekerja sosial, pendamping sosial PKH haruslah memiliki
kemampuan sebagai berikut (Andrianto, 2017):
a. Memahami Karekter KPM
Pendamping sosial harus mampu memahami karakter masing-
masing KPM, agar dapat menjalin komunikasi yang baik dengan para
KPM. Komunikasi yang baik dengan KPM inilah yang nantinya dapat
dijadikan modal bagi pendamping sosial PKH dalam memberikan
motivasi dan arahan dalam melakukan perubahan sosial bagi KPM
yang didampingi.
b. Kemampuan Penyelesaian Masalah
Secara umum, pendamping sosial PKH harus mampu tanggap dan
turut serta dalam melakukan intervensi perubahan terhadap
permasalahan sosial KPM, baik secara individu ataupun keluarga,
sehingga permasalahan yang timbul akan dapat terselesaikan dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
maksimal. Sebagai pekerja sosial, pendamping sosial PKH dituntut
memiliki suatu pemahaman mengenai penanganan masalah yang
dihadapi oleh KPM, baik permasalahan pendidikan, kesehatan, serta
kesejahteraan sosial.
c. Kemampuan Mendidik
Pendamping sosial PKH juga harus mampu menerapakan strategi
atau metode keilmuan yang diperoleh ketika pelatihan ataupun
pendidikan sebagai bahan dasar dalam menganalisis dan
menyelesaikan permsalahan sosial KPM, sehingga nantinya KPM
akan mengalami perubahan sosial secara berkelanjutan. Pemberian
bantuan sosial yang diberikan kepada KPM PKH tidak akan selalu
menjamin akan terjadinya perubahan sosial terhadap kehidupan sosial
KPM, untuk itu perlu pendekatan pendamping sosial PKH secara
langsung dalam membimbing KPM PKH, agar mampu melakukan
transformasi dari KPM dari yang kurang sejahtera menuju KPM yang
sejahtera.
d. Tanggap Kondisi
Secara teknis di lapangan, pendamping sosial PKH harus
mengetahui secara langsung kondisi KPM yang ada di masyarakat.
Hal tersebut dilakukan agar pendamping sosial PKH mengetahui apa
permasalahan dan solusi yang perlu diberikan kepada KPM. Jika
melihat dari aspek kinerjanya, pendamping sosial PKH merupakan
pekerja yang dipersiapkan oleh pemerintah melalui Kementerian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Sosial sebagai agen khusus yang diterjunkan langsung ke lapangan
untuk membantu masyarakat miskin, khususnya keluarga miskin
sebagai penerima bantuan sosial secara berkelanjutan.
5. Dimensi Kualitas Pendampingan
Dimensi kualitas pendampingan dalam penelitian ini mengambil dari
dari dimensi kualitas pelayanan. Hal itu dilakukan karena salam
penelitian ini kualitas pendampingan dilihat dari sisi kualitas pelayanan
oleh pendamping kepada KPM. Menurut Lupiyoadi (2016) beberapa
dimensi kualitas pelayanan adalah sebagai berikut:
a. Tangibles (bukti fisik)
Dalam penelitian ini bukti fisik merupakan kemampuan dalam
menempatkan diri dalam segala kondisi. Cara pendamping dalam
bersikap dengan segala kondisi sangat penting dalam dimensi ini.
b. Reliability (keandalan)
Kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan
segera dan memuaskan. Keandalan adalah kemampuan pendamping
untuk menyajikan pelayanan yang dijanjikan secara tepat dan
konsisten. Keandalan dapat diartikan mengerjakan dengan benar
sampai kurun waktu tertentu. Pemenuhan janji pelayanan yang tepat
dan memuaskan meliputi ketepatan waktu dan kecakapan dalam
menanggapi keluhan pelanggan serta pemberian pelayanan secara
wajar dan akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
c. Responsiveness (daya tanggap)
Sikap tanggap pendamping dalam memberikan pelayanan yang
dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat. Kecepatan
pelayanan yang diberikan merupakan sikap tanggap dari petugas
dalam pemberian pelayanan yang dibutuhkan.
d. Assurence (jaminan)
Assurence ini mencakup pengetahuan, kemampuan, dan sifat
dapat dipercaya yang dimiliki pendamping, bebas dari risiko dan
keragu-raguan. Jaminan adalah upaya perlindungan yang disajikan
oleh pendamping untuk masyarakat terhadap resiko yang dapat
mengakibatkan gangguan dalam struktur kehidupan yang normal.
e. Emphaty (empati)
Empati meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan,
komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan konsumen. Empati
adalah perhatian yang dilaksanakan secara pribadi terhadap pelanggan
dengan menempatkan dirinya pada situasi pelanggan.
E. Pengelolaan Dana Bantuan Program Keluarga Harapan
1. Pengelolaan Dana
Pengelolaan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari
kata “kelola” yang artinya mengurus, melakukan dan menyelenggarakan.
Selain itu pengelolaan juga dapat diartikan sebagai penyelenggaraan,
proses, cara, perbuatan mengelola serta proses yang membantu
merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Pengolahan sama halnya dengan manajemen, karena pengelolaan
dalam sebuah organisasi memerlukan pelaksanaan tanggung jawab
manajerial secara terus menerus. Dan tanggung jawab tersebut secara
kolektif sering disebut sebagai fungsi manajemen. Menurut Hasibuan
(2007: 2) pengelolaan atau manajemen adalah ilmu seni dan seni
mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Pengertian manajemen menurut Manullang (2005:5) adalah seni dan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya untuk
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
Keuangan rumah tangga merupakan bagian yang sangat penting
karena setiap kegiatan rumah tangga membutuhkan dana untuk
memenuhi kebutuhan. Pengelolaan keuangan rumah tangga yang baik
dapat dilakukan dengan menggunakan asas fungsi manajemen, yaitu
perencanaan dana akan digunakan, pengorganisasian dana sesuai
kebutuhan dan pengendalian/pengawasan dana tersebut digunakan.
2. Bantuan Dana Program Keluarga Harapan (PKH)
Program Keluarga Harapan (PKH) adalah program yang dikeluarkan
oleh pemerintah melalui Kementerian Sosial dengan cara memberikan
bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
Dengan adanya PKH ini diharapkan peserta PKH memiliki akses yang
lebih baik untuk memanfaatkan pelayanan sosial dasar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Dana bantuan PKH diberikan kepada masyarakat 1 kali dalam 3
bulan, itu berarti KPM mendapatkan bantuan dana ini 4 kali dalam 1
tahun. Tujuan pemberian dana dalam kebijakan ini adalah untuk
meningkatkan taraf hidup RTSM menjadi lebih yang layak, sehingga dapat
menciptakan masyarakat yang lebih berkualitas.
Dana ini diharapkan dapat dikelola dengan baik agar dapat digunakan
secara maksimal. Namun, menjadi sangat ironis apabila dana bantuan PKH
ini disalahgunakan oleh KPM untuk kepentingan lain. Dana bantuan PKH
menjadi hak sepenuhnya bagi KPM untuk digunakan dalam mengatasi
masalah hidupnya, seperti masalah kesehatan atau pendidikan.
Penyalahgunaan dana bantuan oleh KPM dapat berupa membeli barang-
barang yang tidak dapat digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan
dan pendidikan, untuk melakukan kegiatan lain seperti berlibur, membayar
hutang dan berjudi.
KPM diwajibkan untuk memanfaatkan bantuan dana PKH tersebut
untuk keperluan pendidikan dan kesehatan sesuai sebagaimana telah diatur
dalam pedoman umum pelaksanaan PKH. Berikut adalah kewajiban yang
harus dilakukan oleh KPM:
a. Bidang Kesehatan
Kewajiban Peserta PKH dibidang kesehatan adalah untuk
melakukan pemeriksaan rutin bagi ibu hamil dan balita. Pemeriksaan
kesehatan yang telah sudah ditetapkan dalam protokol kesehatan yaitu,
melakukan pemeriksaan rutin ke posyandu, puskesmas, rumah sakit,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dan konsultasi dengan dokter kandungan tentang kehamilan ibu. Selain
itu sebagai peserta PKH, KPM berkewajiban untuk membawa anaknya
untuk imunisasi lengkap dengan pemberian vitamin dan selalu
memberikan makanan yang bergizi untuk anaknya.
b. Bidang Pendidikan
Di bidang pendidikan Peserta PKH bertugas mendaftarkan anggota
keluarga kedalam satuan pendidikan dan memastikan tingkat kehadiran
siswa minimal 85% setiap bulannya. Selain itu peserta PKH juga
berkewajiban untuk memenuhi perlengkapan yang dibutuhkan untuk
pendidikan anak seperti, membayar sekolah, membeli buku, membeli
sepatu dan juga untuk membeli seragam sekolah. Selain itu apabila ibu
hamil dan balita mengalami sakit, KPM harus memberikan obat.
Untuk itulah perlu adanya sosialisasi dan pengawasan dalam
pengelolaan dana bantuan agar dana yang dikeluarkan oleh pemerintah
menjadi efektif dan efisien yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
akan pendidikan dan kesehatan.
3. Indikator Pengelolaan Dana
Menurut Irwadana (2008), pengelolaan dana memiliki indikator
sebagai berikut:
a. Perencanaan
Perencanan adalah bagaimana individu menetapkan tujuan yang
diinginkan dan kemudian menyusun rencana strategi bagaimana cara
untuk mencapai tujuan tersebut. secara garis besar perencanaan adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
proses menentukan tujuan dan rencana dana bantuan PKH akan
digunakan.
b. Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah pengaturan sumber daya yang dimiliki
secara terstruktur agar dapat menjalankan rencana-rencana yang sudah
diputuskan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam konteks
penelitian ini pengorganisasian adalah proses evaluasi dana secara
rinci dan terstruktur serta sesuai prioritas kebutuhan sehingga rencana-
rencana pengelolaan dana yang sudah ditentukan dapat tercapai.
c. Pengendalian/pengawasan
Pengendalian/pengawasan adalah upaya untuk menilai suatu
kinerja yang berpatokan kepada standar yang telah dibuat. Dalam
konteks ini pengendalian melihat apakan proses penggunaan dana
sudah sesuai dengan yang direncanakan atau belum.
F. Penelitian Terdahulu
Pada penelitian ini, ada beberapa literatur atau sumber yang didapat dari
penelitian sebelumnya demi melengkapi informasi yang peneliti lakukan.
Literatur yang dimaksud di bawah ini diperoleh dari skripsi atau tugas akhir
dan juga jurnal hasil penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Panji (UI) tentang Program Keluarga
Harapan (PKH) sebagai Pilihan Kebijakan dalam Mengatasi Hambatan
Akses terhadap Pendidikan Dasar. Dalam penelitian ini Panji mengatakan
bahwa PKH dapat berjalan sebagaimana mestinya jika lebih banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
pendamping yang diterjunkan. Posisi pendamping dalam penelitian ini
sangat vital untuk keberhasilan program ini.
Menurut Panji pendamping harus bekerja secara profesional dan
berintegritas moral tinggi karena tugasnya adalah mengawal program
dilapangan dan bersentuhan langsung dengan masyarakat. Terlebih lagi
pendamping direkrut dari masyarakat harus menjadi seorang kreator dan
inovator bagi kemajuan RTSM peserta PKH.
2. Penelitian selanjutnya adalah dari Cici, Marleni dan Ariesta, dengan judul
Pemanfaatan Dana Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) bagi
Masyarakat Penerima Di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kembang Utara
Kecamatan Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Penelitian ini
menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian
deskriptif. Teknik pemilihan informan adalah purposive sampling.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang
memanfaatkan bantuan PKH yang sesuai dengan ketentuan pedoman
umum PKH yakni pendidkan kesehatan, tetapi masih ada juga yang tidak
sesuai dengan ketentuan pedoman umum PKH. Itu berarti dana yang
diberikan pemerintah dengan tujuan untuk pendidikan dan kesehatan
tersebut tidak digunakan sesuai dengan tujuan dari Program Keluarga
Harapan PKH
Dalam penelitian ini juga menyebutkan penyebab terjadinya
pemanfaatan bantuan dana PKH yang tidak sesuai dengan aturan
pemerintah di Kampung Lubuk Sarik Nagari Kambang Utara Kecamatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah karena kurangnya sosialisasi,
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang PKH, dan kurangnya
pengawasan pendamping PKH.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Irwadana Juliandri Nadeak dengan judul
Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Langsung Tunai (BLT) dalam
Pencapaian Efektivitas Dana Program Kompensasi Pengurangan Subsidi
Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) di Kecamatan Rantau Selatan
Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara. Penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan metode survey dan menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini menggunakan fungsi managemen sebagai indikator
pengelolaan dana.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak penyelenggaraan
program BLT di kecamatan Rantau Selatan ini belum maksimal. Hal
tersebut dikarenakan kurangnya pelatihan yang maksimal terhadap
pendamping program BLT ini dapat menimbulkan hambatan, termasuk
dalam pengelolaan dana. Selain itu kurangnya koordinasi antar lembaga
yang berimbas pada kurangnya kontrol atau pengawasan pengelolaan dana
BLT dapat menimbulakan penyelewengan penggunaan dana bantuan BLT.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif campuran (mix-method), yaitu
dalam melakukan penelitian peneliti menggunakan kombinasi metode
kuantitatif dan metode kualitatif. Metode Penelitian ini adalah metode studi
kasus. Metode Penelitian studi kasus merupakan metode yang dilakukan
melalui pemeriksaan yang mendalam terhadap suatu keadaan atau kejadian
yang disebut sebagai kasus dengan menggunakan cara-cara yang sistematis
dalam melakukan pengamatan, pengumpulan data, analisis informasi, dan
pelaporan hasilnya. Dalam penelitian ini penelitian akan menggali persepsi
masyarakat akan adanya Program Keluarga Harapan (PKH), sekaligus
mengobservasi kualitas pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH
dan pengelolaan dana bantuan PKH oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten
Sukoharjo pada bulan Oktober sampai dengan November 2018. Adapun
alasan memilih lokasi tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan dan
wawasan masyarakat mengenai pentingnya pendidikan dan kesehatan serta
ditambah kurangnya akses terhadap pendidikan dan kesehatan membuat
desa tersebut layak untuk diberikan bantuan PKH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Selain itu, faktor pekerjaan yang didominasi oleh tenaga kerja di
sektor pertanian membuat pendapatan mereka tidak menentu. Dengan
pendapatan yang tidak menentu disertai dengan pengeluaran pangan dan
non pangan yang lebih besar, tidak jarang membuat masyarakat Desa
Ngreco lebih memilih untuk mengesampingkan pendidikan, kesehatan dan
kebutuhan lainnya.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan
Oktober 2018.
C. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah seluruh KPM PKH komponen pendidikan
dan komponen kesehatan di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten
Sukoharjo. Jumlah KPM PKH di Desa Ngreco sebanyak 161 Keluarga.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian ini adalah persepsi masyarakat tentang PKH, kualitas
pendampingan, dan pengelolaan dana bantuan PKH.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentuyang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2017:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh KPM PKH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
komponen pendidikan dan kesehatan di Desa Ngreco yang berjumlah 161
populasi penelitian ini terdiri dari 118 KPM komponen pendidikan dan 43
KPM komponen kesehatan.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2017:81). Sampel dalam penelitian ini berjumlah 115
orang KPM yang diperoleh dengan menggunakan rumus Slovin dengan
tingkat kesalahan ditetapkan sebesar 5% atau ketepatan sampel 95%, yaitu:
𝒏 = 𝑵𝟏 + 𝑵𝒆𝟐
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan yang ditetapkan
Proses perhitungan sampel dilalukan sebagai berikut:
𝑛 = 𝑁1 + 𝑁𝑒2 𝑛 = 1611 + (161 𝑥 0.052) 𝑛 = 1611.4025 𝑛 = 114.795 dibulatkan menjadi 115 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik
Purposive Sampling. Purposive Sampling merupakan metode pengambilan
sampel dengan pertimbangan tertentu yang dianggap relevan atau dapat
mewakili objek yang akan diteliti (Sugiyono, 2012:85). Teknik ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
digunakan karena mempertimbangkan bahwa sampel yang dicari adalah
KPM PKH komponen pendidikan dan komponen kesehatan.
E. Operasional Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Persepsi Masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH)
Persepsi masyarakat dalam penelitian ini adalah pendapat atau
pandangan dari masyarakat mengenai PKH, berdasarkan pada pengalaman
sebagai penerima manfaat dana PKH. Indikator variabel persepsi
masyarakat tentang PKH dinyatakan oleh Osgood, dkk (Azwar, 2011),
yaitu (1) evaluasi, (2) potensi, (3) aktivitas. Skoring butir kuesioner
variabel persepsi masyarakat tentang PKH ini menggunakan sistem
penilaian skala Likert. Skala pengukuran ini terdiri dari 4 alternatif
jawaban (Sugiyono, 2004: 86-87).
Tabel 3.1. Skor Alternatif Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Kriteria Skor Kriteria Skor
Sangat Setuju SS) 5 Sangat Setuju SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Ragu-ragu (RR) 3 Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
Tabel di bawah ini menunjukkan kisi-kisi kuesioner dan wawancara
variabel persepsi masyarakat tentang PKH.
Tabel 3.2. Kisi-kisi Kuesioner Variabel Persepsi Masyarakat
Dimensi Indikator Deskriptor No Item
(+) (-)
Evaluasi Persepsi kepuasan
masyarakat terhadap
PKH
Persepsi ini berkaitan
dengan tanggapan rasa
puas, nyaman dan
1, 2, 3,
3, 5, 7,
8, 9
6
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kecemasan yang
dirasakan peserta PKH
secara menyeluruh
tentang PKH, baik dari
segi sistem kebijakan,
tujuan, dan kegiatan
selama menjadi peserta.
Potensi Persepsi
kebermanfaatan
masyarakat tentang
PKH
Persepsi ini berkaitan
dengan tanggapan
peserta tentang manfaat
dan harapan dari PKH
10, 11,
13, 14,
15, 16
12
Aktivitas Persepsi masyarakat
tentang kegiatan
pengimplementasian
PKH
Persepsi ini berkaitan
dengan pengalaman
peserta sebagai
penerima manfaat yang
merasakan semua
aktivitas dalam PKH.
Dari pengalaman
tersebut dapat terungkap
persepsinya tentang
PKH.
17, 18,
19, 20
Sumber: Osgood, dkk (Azwar, 2011)
Tabel 3.3. Kisi-kisi Wawancara kepada KPM Variabel Persepsi
Masyarakat
Dimensi Indikator Pertanyaan
Evaluasi
Persepsi kepuasan
masyarakat terhadap
PKH
Bagaimana perasaan Anda setelah
mendapatkan bantuan dana PKH?
potensi
Persepsi
kebermanfaatan
masyarakat tentang
PKH
Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan
setelah menjadi peserta penerima dana
bantuan PKH?
Apa harapan Anda tentang PKH
kedepannya?
Aktivitas
Persepsi masyarakat
tentang kegiatan
pengimplementasian
PKH
Bagaimana tanggapan Anda tentang
implementasi PKH secara keseluruhan?
Pengalaman apa yang Anda dapatkan
setelah menjadi peserta penerima PKH? Sumber: Osgood, dkk (Azwar, 2011).
Tabel 3.4. Kisi-kisi Wawancara kepada Pendamping Variabel
Persepsi Masyarakat
Dimensi Indikator Pertanyaan
Evaluasi Persepsi kepuasan
pendampingt terhadap
Bagaimana perasaan Anda (sebagai
pendamping) tentang PKH?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
PKH
Potensi
Persepsi
kebermanfaatan
pendamping tentang
PKH
Menurut Anda (pendamping) manfaat
apa yang didapatkan KPM setelah
menjadi peserta PKH?
Apa harapan Anda tentang PKH
kedepannya?
Aktivitas
Persepsi pendamping
tentang kegiatan
pengimplementasian
PKH
Bagaimana tanggapan Anda tentang
implementasi PKH secara
keseluruhan?
Pengalaman apa yang Anda dapatkan
selama menjadi pendamping PKH? Sumber: Osgood, dkk (Azwar, 2011)
2. Kualitas Pendampingan
Kualitas pendampingan dalam penelitian ini adalah pandangan
masyarakat tentang kualitas pendampingan dari pendamping PKH,
berdasarkan pada pengalaman sebagai penerimana manfaat PKH yang
telah didampingi selama ini. Indikator variabel kualitas pendampingan
dinyatakan oleh Lupiyoadi (2016), yaitu (1) tangibles (bukti fisik), (2)
reliability (keandalan), (3) responsiveness (daya tanggap), (4)
assurance (jaminan), dan (5) emphaty (empati).
Skoring butir kuesioner variabel kualitas pendampingan ini
menggunakan sistem penilaian skala Likert. Skala pengukuran ini terdiri
dari 4 alternatif jawaban (Sugiyono, 2004: 86-87).
Tabel 3.5. Skor Alternatif Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Kriteria Skor Kriteria Skor
Sangat Setuju SS) 5 Sangat Setuju SS) 1
Setuju (S) 4 Setuju (S) 2
Ragu-ragu (RR) 3 Ragu-ragu (RR) 3
Tidak Setuju (TS) 2 Tidak Setuju (TS) 4
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 Sangat Tidak Setuju (STS) 5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Tabel di bawah ini menunjukkan kisi-kisi kuesioner dan wawancara
variabel kualitas pendampingan:
Tabel 3.6. Kisi-kisi Kuesioner Variabel Kualitas Pendampingan
Dimensi Indikator No Item
(+) (-)
Tangibles Pendamping mampu menempatkan diri
dalam kondisi apapun
1, 2,
3, 4
Reliability Pendamping mampu menyajikan
pelayanan yang dijanjikan secara tepat
dan konsisten
5, 6,
7, 8
Responsiveness Pendamping tanggap dalam melakukan
pelayanan
9, 10,
11, 12
Assurance Pengetahuan pendamping tentang PKH
mampu menjadi jaminan rasa aman
peserta dalam pengimplementasian PKH
dengan baik
13, 14
Pendamping memiliki kemampuan dan
keterampilan dalam mendidik peserta
15, 16
Emphaty
Pendamping mudah dalam membangun
hubungan dengan peserta dan memahami
kebutuhan peserta dengan baik
18, 20
Pendamping memahami kebutuhan
peserta dengan baik
17, 19
Sumber: Lupiyoadi (2016)
Tabel 3.7. Kisi-kisi wawancara kepada KPM Variabel Kualitas
Pendampingan
Dimensi Indikator Pertanyaan
Tangibles
Pendamping mampu
menempatkan diri
dalam kondisi apapun
Bagaimana pendapat Anda
tentang kinerja pendamping
PKH dalam proses
pendampingan?
Reliability
Pendamping mampu
menyajikan pelayanan
yang dijanjikan secara
tepat dan konsisten
Menurut Anda apakah
pendamping PKH sudah
bekerja dengan baik?
Responsiveness
Pendamping tanggap
dalam melakukan
pelayanan
Menurut Anda bagaimanakah
cara pendamping dalam
menghadapi masalah yang
muncul dalam proses
pendampingan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Assurance
Pengetahuan
pendamping tentang
PKH mampu menjadi
jaminan rasa aman
peserta dalam
pengimplementasian
PKH dengan baik
Kegiatan apa saja yang
dilakukan pendamping saat
kegiatan pendampingan?
Pendamping memiliki
kemampuan dan
keterampilan dalam
mendidik peserta
Emphaty
Pendamping mudah
dalam membangun
hubungan dengan
peserta dan
memahami kebutuhan
peserta dengan baik
Bagaimana cara pendamping
dalam membangun hubungan
atau komunikasi dengan
Anda?
Pendamping
memahami kebutuhan
peserta dengan baik Sumber: Lupiyoadi (2016)
Tabel 3.8. Kisi-kisi wawancara kepada Pendamping Variabel Kualitas
Pendampingan
Dimensi Indikator Pertanyaan
Tangibles
Pendamping mampu
menempatkan diri
dalam kondisi
apapun
Apa yang Anda persiapkan
sebelum melakukan
pendampingan kepada KPM
PKH?
Reliability
Pendamping mampu
menyajikan
pelayanan yang
dijanjikan secara
tepat dan konsisten
Bagaimana pendapat Anda
tentang kegiatan pendampingan
yang sudah Anda lakukan?
Responsiveness
Pendamping
tanggap dalam
melakukan
pelayanan
1. Apa saja kendala atau
masalah yang muncul saat
kegiatan pendampingan?
2. Bagaimana cara Anda
dalam mengatasi kendala
atau masalah yang terjadi
saat kegiatan
pendampingan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Assurance
Pengetahuan
pendamping tentang
PKH mampu
menjadi jaminan
rasa aman peserta
dalam
pengimplementasian
PKH dengan baik
Apakah Anda mendapatkan
pelatihan sebelum terjun ke
lapangan untuk pendampingi
KPM PKH?
Pendamping
memiliki
kemampuan dan
keterampilan dalam
mendidik peserta
Emphaty
Pendamping mudah
dalam membangun
hubungan dengan
peserta dan
memahami
kebutuhan peserta
dengan baik
Bagaimana cara Anda dalam
membangun hubungan atau
komunikasi dengan KPM?
Pendamping
memahami
kebutuhan peserta
dengan baik Sumber: Lupiyoadi (2016)
3. Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana dalam penelitian ini adalah beberapa hal yang
dilakukan oleh KPM PKH dalam mengelola dana bantuan PKH, yang
menyangkut perencanaan dana yang akan digunakan, pengorganisasian
dana sesuai kebutuhan dan pengendalian/pengawasan penggunaan dana.
Indikator variabel pengelolaan dana yang telah dikembangkan oleh
Irwadana (2008), yaitu (1) perencanaan, (2) pengorganisasian, dan (3)
pengendalian/pengawasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Skoring butir kuesioner variabel pengelolaan dana ini menggunakan
sistem penilaian skala Likert. Skala pengukuran ini terdiri dari 4 alternatif
jawaban (Sugiyono, 2004: 86-87).
Tabel 3.9. Skor Alternatif Jawaban
Pernyataan Positif Pernyataan Negatif
Kriteria Skor Kriteria Skor
Selalu (SL) 5 Selalu (SL) 1
Sering (SR) 4 Sering (SR) 2
Jarang (JR) 3 Jarang (JR) 3
Jarang Sekali (JRS) 2 Jarang Sekali (JRS) 4
Tidak Pernag (TP) 1 Tidak Pernag (TP) 5
Tabel di bawah ini menunjukkan kisi-kisi kuesioner dan wawancara
variabel pengelolaan dana:
Tabel 3.10. Kisi-kisi Kuesioner Pengelolaan Dana Bantuan PKH
Indikator Deskripsi No Item
(+) (-)
Perencanaan Proses menentukan tujuan dan
rencana dana bantuan PKH akan
digunakan.
1, 4, 5
Pengorganisasian Proses pengaturan dana secara rinci
dan terstruktur serta sesuai prioritas
kebutuhan sehingga rencana-rencana
pengelolaan dana yang sudah
ditentukan dapat tercapai.
2, 6,
14a,
15b,
14b,
15b
3,
8,
10
Pengendalian /
pengawasan
Upaya dalam melihat apakan proses
penggunaan dana sudah sesuai dengan
yang direncanakan atau belum.
7, 9,
11,
12, 13
Sumber: Irwadana (2008)
Tabel 3.11. Kisi-kisi Wawancara kepada KPM Variabel Pengelolaan
Dana Bantuan PKH
Indikator Pertanyaan
Perencanaan Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima
dana bantuan PKH?
Pengorganisasian Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur
penggunaan dana bantuan PKH?
Pengendalian/
Pengawasan
Bagaimana cara Anda mengetahui dana bantuan
PKH yang anda terima sudah digunakan sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
kebutuhan atau belum?
Bagaimanakah cara pendamping melakukan evaluasi
atas penggunaan dana yang anda telah pakai? Sumber: Irwadana (2008)
Tabel 3.12. Kisi-kisi Wawancara kepada Pendamping Variabel
Pengelolaan Dana Bantuan PKH
Indikator Pertanyaan
Perencanaan Apakah yang Anda lakukan setelah KPM menerima
dana bantuan PKH?
Pengorganisasian Bagaimana cara Anda dalam memberikan informasi
cara penggunaan dana bantuan PKH sesuai pedoman
penggunaan dana PKH kepada KPM?
Pengendalian/
Pengawasan
Bagaimana cara Anda melakukan pengawasan
penggunaan dana bantuan PKH oleh KPM? Sumber: Irwadana (2008)
F. Jenis Data yang Diperlukan
Data yang diperlukan dalam peelitian ini, yaitu:
1. Data Primer
Data primer adalah data penelitian yang diperoleh secara langsung
dari sumber asli (tidak melalui sumber perantara) dan dikumpulkan secara
khusus untuk menjawab pernyataan penelitian yang sesuai dengan
keinginan peneliti. Data tersebut diperoleh dengan membagikan kuesioner
yang mencakup pertanyaan mengenai persepsi masyarakat tentang PKH,
kualitas pendampingan dan pengelolaan dana bantuan PKH.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh langsung dari subjek
penelitian, tetapi diperoleh dari instansi terkait. Dalam penelitian ini data
sekunder diperoleh dari instansi pemerintahan berupa kecamatan. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
tersebut mencakup kelengkapan informasi berupa gambaran umum lokasi
penelitian dan juga data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH.
G. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik
pengumpulan data berupa kuesioner, wawancara mendalam, observasi, dan
dokumentasi, dengan masing-masing penjelasan sebagai berikut:
1. Kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pernyataan yang digunakan untuk
memperoleh informasi atau data dari responden yang bersifat tertulis.
Kuesioner/angket dalam penelitian ini bersifat tertutup, yaitu kuesioner
yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.
Kuesioner yang diberikan kepada responden adalah kuesioner yang
mengungkapkan tentang variabel penelitian yang meliputi persepsi
masyarakat tentang PKH, kualitas pendampingan dan pengelolan dana
bantuan PKH.
2. Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam adalah wawancara yang tidak berdasarkan
sejumlah pertanyaan yang telah disusun menditail, melainkan berdasarkan
pertanyaan yang umum yang kemudian diditailkan dan dikembangkan
ketika melakukan wawancara atau setelah melakukan wawancara.
Wawancara mendalam digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan
informasi lebih mendalam tentang persepsi masyarakat tentang PKH,
kualitas pendampingan dan pengelolan dana bantuan PKH
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
3. Observasi
Observasi merupakan suatu metode pengumpulan data dengan cara
mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik observasi untuk
memperoleh data primer berupa analisis kegiatan pengelolaan dana
bantuan PKH dan kegiatan pendampingan oleh pendamping PKH.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh data sekunder berupa gambaran umum lokasi penelitian
dan daftar KPM PKH. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui
dokumen-dokumen, arsip-arsip-arsip, dan catatan-catatan yang
berhubungan dengan objek penelitian.
H. Pengujian Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara
tepat. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat validitas dari
kuesioner. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh
mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
validitas yang dimaksud. Uji validitas dalam penelitian ini digunakan
untuk menguji kuesioner persepsi masyarakat tentang PKH, kualitas
pendampingan dan pengelolan dana bantuan PKH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus Product Moment dari
Pearson. Rumus tersebut adalah sebagai berikut:
𝑟𝑥𝑦 = 𝑁 ∑ 𝑥𝑦 − (∑𝑥)(∑𝑦)√{𝑁 ∑ 𝑥2 − (∑𝑥)2} {𝑁∑𝑦2 − (∑𝑦)2}
Keterangan: 𝑟𝑥𝑦 : Koefisien korelasi butir pernyataan N : Jumlah responden 𝑥 : Skor pada tiap butir soal 𝑦 : Skor tiap responden
Jika nilai rhitung lebih besar daripada rtabel, maka butir soal tersebut
dapat dikatakan valid. Jika rhitung lebih kecil dari rtabel, maka butir soal
tersebut dikatakan tidak valid. Nilai rtabel dapat dihitung dengan
menggunakan data seluruh responden dengan taraf signifikansi 5% dengan
cara menghitung:
Df = n – 2
Keterangan:
Df : degree of freedom (derajat bebas)
n : jumlah responden
Perhitungan rtabel adalah sebagai berikut:
Populasi dalam uji validitas adalah n = 115 dengan Df = n – 2 (Df =
115 – 2 = 113) dengan taraf signifikansi α = 0,05 sehingga didapatkan
hasil rtabel sebesar 0,183. Hasil pengujian validitas item penelitian ini
disajikan sebagai berikut:
a. Persepsi Masyarakat
Tabel 3.13. Hasil Pengujian Validitas Persepsi Masyarakat
Item
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 0,419 0,183 valid
2 0,446 0,183 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
3 0,685 0,183 valid
4 0,477 0,183 valid
5 0,582 0,183 valid
6 0,256 0,183 valid
7 0,811 0,183 valid
8 0,689 0,183 valid
9 0,684 0,183 valid
10 0,653 0,183 valid
11 0,756 0,183 valid
12 0,811 0,183 valid
13 0,581 0,183 valid
14 0,478 0,183 valid
15 0,504 0,183 valid
16 0,753 0,183 valid
17 0,470 0,183 valid
18 0,448 0,183 valid
19 0,659 0,183 valid
20 0,689 0,183 valid
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa 20 item pernyataan
variabel persepsi masyarakat tentang PKH dinyatakan valid.
Pengambilan kesimpulan berdasarkan nilai rhitung 20 item pernyataan
lebih besar dari rtabel. b. Kualitas Pendampingan
Tabel 3.14. Hasil Pengujian Validitas Kualitas Pendampingan
Item
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 0,666 0,183 valid
2 0,415 0,183 valid
3 0,584 0,183 valid
4 0,632 0,183 valid
5 0,592 0,183 valid
6 0,670 0,183 valid
7 0,790 0,183 valid
8 0,565 0,183 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
9 0,757 0,183 valid
10 0,815 0,183 valid
11 0,760 0,183 valid
12 0,704 0,183 valid
13 0,581 0,183 valid
14 0,520 0,183 valid
15 0,693 0,183 valid
16 0,670 0,183 valid
17 0,605 0,183 valid
18 0,518 0,183 valid
19 0,652 0,183 valid
20 0,607 0,183 valid
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa 20 item pernyataan
variabel kualitas pendampingan pendamping PKH dinyatakan valid.
Pengambilan kesimpulan berdasarkan nilai rhitung 20 item pernyataan
lebih besar dari rtabel. c. Pengelolaan Dana
Uji validitas pada variabel pengelolaan dana ini dibagi menjadi 3
uji validitas. Pertama, uji validitas butir pernyataan 1-13 dengan 115
responden dimana responden yang merupakan KPM komponen
pendidikan dan kesehatan mengisi ke-13 butir pernyataan tersebut.
Tabel 3.15. Hasil Pengujian Validitas Pengelolaan Dana Butir 1
sampai 13
Item
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
1 0,920 0,183 valid
2 0,914 0,183 valid
3 0,620 0,183 valid
4 0,843 0,183 valid
5 0,815 0,183 valid
6 0,321 0,183 valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
7 0,702 0,183 valid
8 0,271 0,183 valid
9 0,895 0,183 valid
10 0,326 0,183 valid
11 0,763 0,183 valid
12 0,669 0,183 valid
13 0,648 0,183 valid
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa 13 item pernyataan
variabel pengelolaan dana bantuan PKH dinyatakan valid. Pengambilan
kesimpulan berdasarkan nilai rhitung 13 item pernyataan lebih besar
dari rtabel. Kedua, uji validitas butir pernyataan 14a dan 15a yang hanya diisi
oleh 72 responden yang merupakan KPM komponen pendidikan. Butir
pernyataan nomor 14a dan 15a wajib diisi oleh KPM komponen
pendidikan karena pernyataan tersebut hanya berkaitan dengan KPM
komponen pendidikan dan tidak berkaitan dengan KPM komponen
kesehatan. Populasi dalam uji validitas ini adalah n = 72 dengan Df = n
– 2 (Df = 72 – 2 = 70) dengan taraf signifikansi α = 0,05 sehingga
didapatkan hasil rtabel sebesar 0,232.
Tabel 3.16. Hasil Pengujian Validitas Pengelolaan Dana Butir 14a
dan 15b
Item
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
14a 0,923 0,232 valid
15a 0,931 0,232 valid
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa item pernyataan 14a
dan 15b variabel pengelolaan dana dinyatakan valid. Pengambilan
kesimpulan berdasarkan nilai rhitung kedua item pernyataan tersebut
lebih besar dari rtabel. Ketiga, uji validitas butir pernyataan 14b dan 15b yang hanya diisi
oleh 43 responden yang merupakan KPM komponen kesehatan, karena
pernyataan tersebut tidak berkaitan dengan KPM komponen
pendidikan. Populasi dalam uji validitas ini adalah n = 43 dengan Df =
n – 2 (Df = 43 – 2 = 41) dengan taraf signifikansi α = 0,05 sehingga
didapatkan hasil rtabel sebesar 0,301.
Tabel 3.17. Hasil Pengujian Validitas Pengelolaan Dana Butir 14b
dan 15b
Item
Pernyataan Nilai r hitung Nilai r tabel Keterangan
14b 0,876 0,301 valid
15b 0,885 0,301 valid
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Hasil pengujian validitas menunjukkan bahwa item pernyataan 14b
dan 15b variabel pengelolaan dana dinyatakan valid. Pengambilan
kesimpulan berdasarkan nilai rhitung kedua item pernyataan tersebut
lebih besar dari rtabel. 2. Uji Reliabilitas
Instrumen kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
koefisien Alpha Cronbach, dengan rumus sebagai berikut (Arikunto, 2002:
171):
𝑟11 = ⌊ 𝑘𝑘 − 1⌋ ⌊1 ∑𝜎𝑏2𝜎12 ⌋
Keterangan: 𝑟11 : Koefisien reliabilitas 𝑘 : Banyaknya butir soal ∑σb2 : Jumlah varian butir soal σ12 : Varian total
Sebuah pernyataan dinyatakan reliabel atau tidak, dapat diketahui
dengan menggunakan kriteria pengujian reliabilitas berikut ini:
Bila nilai Alpha Cronbach > 0,6 maka instrumen penelitian reliabel.
Bila nilai Alpha Cronbach < 0,6 maka instrumen penelitian tidak
reliabel. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.18. Uji Reliabilitas
Variabel Nilai Alpha
Cronbach Keterangan
Persepsi Masyarakat (X1) 0,897 Reliabel
Kualitas Pendampingan (X2) 0,923 Reliabel
Pengelolaan Dana (X3)
Pengelolaan Dana item no 1 - 13 0,904 Reliabel
Pengelolaan Dana item no 14a dan 15a 0,836 Reliabel
Pengelolaan Dana item no 14b dan 15b 0,709 Reliabel Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Tabel di atas menunjukkan hasil pengujian reliabilitas instrumen
persepsi masyarakat diperoleh nilai Alpha Cronbach sebesar 0,897. Nilai
Alpha Cronbach instrumen kualitas pendampingan sebesar 0,923. Nilai
Alpha Cronbach instrumen pengelolaan dana item nomor 1 – 13 sebesar
0,904. Nilai Alpha Cronbach instrumen pengelolaan dana item nomor 14a
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
dan 15a sebesar 0,836. Nilai Alpha Cronbach instrumen pengelolaan dana
item nomor 14b dan 15b diperoleh nilai sebesar 0,709. Nilai Alpha
Cronbach ketiga instrumen tersebut lebih dari 0,6 sehingga dapat
disimpulkan bahwa instrumen ketiga variabel dinyatakan reliabel.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif, yaitu dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data yang
telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan
yang berlaku umum atau generalisasi. Deskripsi variabel menggambarkan
tanggapan responden mengenai PKH, kualitas pendampingan dan
pengelolaan dana bantuan PKH.
1. Analisis Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang diperoleh selanjutnya akan disajikan dalam
bentuk statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang
digunakan untuk menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi. Deskripsi variabel menggambarkan persepsi resonden
mengenai PKH, kualitas pendampingan oleh pendamping PKH dan
pengelolaan dana bantuan PKH.
Data hasil penelitian, selanjutnya dibuat suatu kriteria dengan
menggunakan tabel kecenderungan variabel. Tabel kecenderungan
variabel merupakan pengkategorian masing-masing skor variabel.
Kategori variabel dalam penelitian ini menggunakan rumus:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒 = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
Data hasil penelitian kemudian dikategorikan ke dalam kelompok
rentang. Persepsi masyarakat tentang PKH dinilai dengan rentang sangat
positif, positif, negatif, dan sangat negatif. Kualitas pendampingan dinilai
dengan rentang sangat baik, baik, cukup baik dan kurang baik.
Pengelolaan dana dinilai dengan rentang sangat baik, baik, cukup baik, dan
kurang baik. Kategori variabel akan dijabarkan berdasarkan pada masing-
masing varibel. Hasil kategorisasi variabel adalah sebagai berikut:
a. Persepsi Masyarakat tentang PKH
1) Mencari Nilai Tertinggi dan Terendah
Variabel persepsi masyarakat tentang PKH terdapat 20 item
pernyataan dengan skala likert 5 pilihan, maka diperoleh nilai
tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 20 x 5 = 100
Nilai terendah = 20 x 1 = 20
2) Mencari Nilai Interval Kelas
Range = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
= 100−202
= 805
= 16
Maka diperoleh nilai interval kelas variansi dalam persepsi
masyarakat tentang PKH adalah 16.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
3) Interval Kelas Variansi dalam Persepsi Masyarakat tantang
PKH
Karakteristik responden variansi dalam persepsi masyarakat
tentang PKH dikelompokkan menjadi empat kategori.
Pengelompokan kategori variansi dalam persepsi masyarakat tentang
PKH ditunjukkan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.19. Interval Kelas Variansi dalam Persepsi Masyarakat
tentang PKH
Kategori Interval Kelas
Sangat Positif 84 – 100
Positif 68 – 83
Netral 52 – 67
Negatif 36 – 51
Sangat Negatif 20 – 35
Sumber: Data primer, diolah 2018
Keterangan Interval Kelas Variabel Persepsi:
a) Sangat positif dalam penelitian ini berarti persepsi atas
pengalaman responden sebagai KPM sangat merasa nyaman,
sangat puas dan tidak ada rasa kecemasan sama sekali dalam
pengimplementasian PKH. KPM sangat merasakan manfaat
sebagai peserta PKH. Selain itu KPM juga memiliki harapan yang
tinggi kepada segala potensi yang akan dihasilkan oleh PKH.
KPM juga merasakan pengalaman yang sangat menyenangkan
dan berharga dari semua kegitan PKH dalam melatih kemandirian
dan kepercayaan diri.
b) Positif dalam penelitian ini berarti persepsi atas pengalaman
responden sebagai KPM adalah adanya rasa nyaman, puas dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
tidak ada rasa kecemasan sama sekali dalam pengimplementasian
PKH. KPM merasakan manfaat sebagai peserta PKH. Selain itu
KPM juga memiliki harapan yang tinggi kepada segala potensi
yang akan dihasilkan oleh PKH. KPM merasakan pengalaman
yang menyenangkan dan berharga, namun disisi lain, KPM juga
merasakan pengalaman yang kurang menyenangkan dari kegitan
PKH dalam melatih kemandirian dan kepercayaan diri.
c) Netral dalam penelitian ini berarti persepsi atas pengalaman
responden sebagai KPM adalah adanya rasa puas, nyaman, tidak
terdapat rasa kecemasan dalam pengimplementasian PKH. KPM
memiliki keyakinan bahwa PKH bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan pendidikan dan kesehatan. KPM merasakan
pengalaman tidak menyenangkan dari kegiatan-kegiatan PKH ini.
d) Negatif penelitian ini berarti persepsi atas pengalaman responden
sebagai KPM adalah adanya rasa tidak puas, tidak nyaman,
terdapat rasa kecemasan dalam pengimplementasian PKH.
Namun KPM memiliki keyakinan bahwa PKH bermanfaat dalam
memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan. KPM merasakan
pengalaman tidak menyenangkan dari kegiatan-kegiatan PKH ini.
e) Sangat Negatif dalam penelitian ini berarti persepsi atas
pengalaman responden sebagai KPM adalah rasa sangat tidak
puas, sangat tidak nyaman dan sangat memiliki rasa cemas dalam
pengimplementasian PKH. KPM juga sangat tidak memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
keyakinan bahwa PKH bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan
pendidikan dan kesehatan. KPM sangat merasakan pengalaman
tidak menyenangkan dari kegiatan-kegiatan PKH ini.
b. Kualitas Pendampingan
1) Mencari Nilai Tertinggi dan Terendah
Variabel kualitas pendampingan terdapat 20 item pernyataan
dengan skala likert 5 pilihan, maka diperoleh nilai tertinggi dan nilai
terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 20 x 5 = 100
Nilai terendah = 20 x 1 = 20
2) Mencari Nilai Interval Kelas
Range = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
= 100−204
= 805 = 16
Maka diperoleh nilai interval kelas variansi dalam kualitas
pendampingan adalah 16.
3) Interval Kelas Variansi dalam Kualitas Pendampingan
Karakteristik responden variansi dalam kualitas pendampingan
dikelompokkan menjadi empat kategori. Pengelompokan kategori
variansi dalam kualitas pendampingan ditunjukkan pada tabel di
bawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel 3.20. Interval Kelas Variansi dalam Kualitas
Pendampingan
Kategori Interval Kelas
Sangat Baik 84 – 100
Baik 68 – 83
Cukup Baik 52 – 67
Kurang Baik 36 – 51
Sangat Kurang Baik 20 – 35
Sumber: Data primer, diolah 2018
Keterangan Interval Kelas Variabel Kualitas Pendampingan:
a) Sangat baik dalam penelitian ini berarti persepsi masyarakat
tentang kualitas pendampingan yang diberikan oleh pendamping
PKH sangat baik. Pendamping sangat mampu menempatkan diri
dalam segala kondisi. Pendamping sangat tanggap dalam
memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikan
dengan cepat. Pendamping mampu menyajikan pelayanan secara
tepat dan konsisten. Kemudian pendamping mempunyai
pengetahuan tentang PKH dan kemampuan yang baik, sehingga
mampu memberikan jaminan rasa aman. Selain itu pendamping
juga sangat memahami kebutuhan dan mudah membangun
hubungan dengan KPM.
b) Baik dalam penelitian ini berarti persepsi masyarakat tentang
kualitas pendampingan yang diberikan oleh pendamping PKH
adalah baik. Pendamping mampu menempatkan diri dalam segala
kondisi. Pendamping tanggap dalam memberikan pelayanan yang
dibutuhkan dan dapat menyelesaikan dengan cepat. Pendamping
mampu menyajikan pelayanan secara tepat namun belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
konsisten. Kemudian pendamping mempunyai pengetahuan
tentang PKH dan kemampuan yang baik, sehingga mampu
memberikan jaminan rasa aman. KPM merasa pendamping cukup
mampu berkomunikasi dan membangun hubungan dengan KPM.
c) Cukup baik dalam penelitian ini berarti persepsi masyarakat
tentang kualitas pendampingan yang diberikan oleh pendamping
PKH adalah cukup baik. Pendamping cukup mampu
menempatkan diri dalam segala kondisi. Pendamping cukup
tanggap dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat
menyelesaikan dengan cepat. Pendamping kurang mampu
menyajikan pelayanan secara tepat namun belum konsisten.
Kemudian pendamping mempunyai pengetahuan tentang PKH
dan kemampuan yang baik, sehingga mampu memberikan
jaminan rasa aman. KPM merasa pendamping tidak mampu
berkomunikasi dan membangun hubungan dengan KPM.
d) Kurang baik dalam penelitian ini berarti persepsi masyarakat
tentang kualitas pendampingan yang diberikan oleh pendamping
PKH adalah kurang baik. Pendamping cukup mampu
menempatkan diri dalam segala kondisi. Pendamping cukup
tanggap dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan dapat
menyelesaikan dengan cepat. Pendamping kurang mampu
menyajikan pelayanan secara tepat namun belum konsisten.
Kemudian pendamping tidak mempunyai pengetahuan tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
PKH dan kemampuan yang baik, sehingga belum mampu
memberikan jaminan rasa aman. KPM merasa pendamping tidak
mampu berkomunikasi dan membangun hubungan dengan KPM.
e) Sangat kurang baik dalam penelitian ini berarti persepsi
masyarakat tentang kualitas pendampingan yang diberikan oleh
pendamping PKH adalah sangat kurang baik. Pendamping kurang
mampu menempatkan diri dalam segala kondisi. Pendamping
tidak tanggap dalam memberikan pelayanan yang dibutuhkan dan
dapat menyelesaikan dengan cepat. Pendamping sangat kurang
mampu menyajikan pelayanan secara tepat namun belum
konsisten. Kemudian pendamping tidak mempunyai pengetahuan
tentang PKH dan kemampuan yang baik, sehingga tidak mampu
memberikan jaminan rasa aman. KPM merasa pendamping tidak
mampu berkomunikasi dan membangun hubungan dengan KPM.
c. Pengelolaan Dana
1) Mencari Nilai Tertinggi dan Terendah
Variabel pengelolaan dana sebenarnya terdapat 17 item
pernyataan, namun pada perhitungan nilai tertinggi dan terendah ini
hanya dihitung 15 pernyataan. Hal ini dikarenakan jenis pernyataan
nomor 14a sama dengan pernyataan nomor 14b dan jenis pernyataan
nomor 15a sama dengan pernyataan nomor 15b.
Kedua jenis pernyataan tersebut sama yaitu tentang penggunaan
dana bantuan PKH. Yang membuat berbeda adalah contoh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
penggunaan dananya yang disesuaikan dengan responden komponen
pendidikan dan komponen pendidikan. Sebagai contoh pernyataan
nomor 14a yang ditujukan pada responden komponen pendidikan,
yaitu “dana PKH digunakan untuk memenuhi biaya operasional
sekolah anak”. Pernyataan tersebut sama jenisnya dengan pernyataan
nomor 14b, yaitu “dana PKH digunakan untuk membayar biaya cek
kandungan dan periksa kesehatan anak”. Begitu pula dengan
pernyataan nomor 15a dan 15b
Selain alasan tersebut, ada juga alasan lain yang
melatarbelakangi jumlah pernyataan hanya dihitung 15 pernyataan.
Pernyataan nomor 14a dan 15a merupakan pernyataan untuk
responden komponen pendidikan yang berjumlah 72 orang. Serta
pernyataan nomor 14b dan 15b merupakan pernyataan untuk
responden komponen kesehatan yang berjumlah 43 orang.
Sedangkan untuk pernyataan nomor 1 hingga 13 merupakan
pernyataan yang ditujukan pada semua responden (komponen
pendiikan dan kesehatan) yang berjumlah 115 orang. Kondisi inilah
yang mendasari peneliti untuk menghitung pernyataan nomor 14a
dan 14b menjadi satu, begitu pula dengan pernyataan nomor 15a dan
15b.
Jadi dengan alasan tersebut peneliti memutuskan untuk
menghitung pernyataan variabel pengelolaan ini menjadi 15
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
pernyataan, dengan 5 pillihan skala likert Maka perhitungan nilai
tertinggi dan nilai terendah sebagai berikut:
Nilai tertinggi = 15 x 5 = 75
Nilai terendah = 15 x 1 = 15
2) Mencari Nilai Interval Kelas
Range = 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ𝐾𝑒𝑙𝑜𝑚𝑝𝑜𝑘 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖 𝑟𝑒𝑛𝑡𝑎𝑛𝑔
= 75−154
= 605 = 12
Maka diperoleh nilai interval kelas variansi dalam pengelolaan
dana adalah 12.
3) Interval Kelas Variansi dalam Pengelolaan Dana
Karakteristik responden variansi dalam pengelolaan dana
dikelompokkan menjadi empat kategori. Pengelompokan kategori
variansi dalam pengelolaan dana ditunjukkan pada tabel di bawah
ini:
Tabel 3.21. Interval Kelas Variansi dalam Pengelolaan Dana
Kategori Interval Kelas
Sangat Baik 63 – 75
Baik 51 – 62
Cukup Baik 39 – 50
Kurang Baik 27 – 38
Sangat Kurang Baik 15 – 26 Sumber: Data primer, diolah 2018
Keterangan Interval Kelas Variabel Pengelolaan Dana:
a) Sangat baik dalam penelitian ini berarti KPM sangat mampu
mengelola dana bantuan PKH dengan sangat baik. KPM telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
melakukan perencanaan dana yang akan digunakan,
pengorganisasian dana sesuai kebutuhan dan pengendalian atau
pengawasan pengunaan dana.
b) Baik dalam penelitian ini berarti KPM mampu mengelola dana
bantuan PKH dengan baik. KPM jarang membuat perencanaan
dana yang akan digunakan. Namun KPM telah melakukan
pengorganisasian penggunaan dana sesuai kebutuhan. KPM juga
melakukan pengendalian atau pengawasan pengunaan dana,
sehingga KPM mengetahui penggunaan dana sudah sesuai
kebutuhan atau belum.
c) Cukup baik dalam penelitian ini berarti KPM cukup mampu
mengelola dana bantuan PKH. KPM tidak melakukan
pengorganisasian penggunaan dana sesuai kebutuhan. Namun
KPM melakukan perencanaan penggunaan dana dan melakukan
pengendalian atau pengawasan pengunaan dana.
d) Kurang baik dalam penelitian ini berarti KPM tidak mampu
mengelola dana bantuan PKH. KPM tidak melakukan
perancanaan dana yang akan digunakan. KPM jarang melakukan
pengendalian atau pengawasan pengunaan dana. KPM juga jarang
melakukan pengorganisasian dana sesuai kebutuhan.
e) Sangat Kurang Baik dalam penelitian ini berarti KPM sangat
tidak mampu dalam mengelola dana bantuan PKH. KPM tidak
melakukan perencanaan dana yang akan digunakan, tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
melalakukan pengorganisasian dana sesuai kebutuhan dan tidak
melakukan pengendalian atau pengawasan pengunaan dana.
2. Analisis Data Kualitatif
Data kualitatif akan dianalisis dengan teknik analisis kualitatif dengan
langkah sebagai berikut:
a. Mengolah dan mempersiapkan data.
Langkah ini melibatkan transkrip wawancara, materi, mengetik
data lapangan, memilah dan menyusun data tersebut ke dalam jenis-
jenis yang berbeda tergantung pada sumber informasi.
b. Membaca keseluruhan data.
Pada tahap ini peneliti membangun general sense atas informasi
yang diperoleh dan merefleksikan makna secara keseluruhan. Gagasan
umum apa yang terkandung dalam perkataan peserta? Bagaimana nada
gagasan tersebut? Bagaimana kesan kedalaman, kredibilitas, dan
penuturan informasi itu? Peneliti terkadang juga menulis catatan-
catatan khusus atau gagasan-gagasan umum tentang data yang
diperoleh.
c. Menganalisis lebih detail dengan meng-coding data, coding merupakan
proses mengolah materi atau informasi menjadi segmen-segmen tulisan
sebelum memakainya.
d. Menerapkan proses coding
Proses coding diterapkan untuk mendeskripsikan setting, orang-
orang, kategori-kategori, dan tema-tema yang akan dianalisis. Deskripsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
ini melibatkan usaha menyampaikan informasi secara detail mengenai
orang-orang, lokasi-lokasi, atau peristiwa-peristiwa dalam setting
tertentu.
e. Menunjukkan bagaimana deskripsi dan tema-tema ini akan disajikan
kembali dalam narasi atau laporan kualitatif. Pendekatan yang paling
populer dalah menerapkan pendekatan kualitatif deskriptif dalam
menyampaikan hasil analisis (Cresswell, 2013: 276-283).
Selanjutnya untuk melihat keabsahan data digunakan strategi
triangulasi konkuren. Dalam strategi ini peneliti mengumpulkan data
secara konkuren (dalam satu waktu), kemudian membandingkan kedua
data tersebut untuk mengetahui apakah terdapat konvergensi, perbedaan-
perbedaan, atau beberapa kombinasi (Cresswell, 2013:320). Pada strategi
ini, pencampuran data terjadi ketika penelitian sampai pada tahap
interpretasi dan pembahasan. Pencampuran ini dilakukan dengan melebur
dua data penelitian menjadi satu dengan mengintegrasikan atau
mengkomparasikan hasil-hasil dari dua data tersebut secara berdampingan
dalam pembahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
BAB IV
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
A. Lokasi dan Luas Wilayah
Desa Ngreco merupakan Desa yang terletak di Kecamatan Weru,
Kabupaten Sukoharjo. Desa Ngreco berada tidak jauh dari pusat kecamatan dan
merupakan salah satu desa dengan jarak terdekat dengan Kecamatan Weru yaitu
0,3 km. Desa Ngreco juga memiliki aksesibilitas yang baik, mudah dijangkau
dan terhubung dengan daerah-daerah lain di sekitarnya oleh jalur transportasi
jalan raya. Secara administratif Desa Ngreco terletak di Kecamatan Weru,
Kabupaten Sukoharjo dengan batas sebelah utara yaitu Desa Tawang (Kecamatan
Weru), sebelah selatan Desa Karangmojo, sebelah barat yaitu Desa Weru dan
sebelah timur yaitu Desa Grajegan.
Gambar 4.1
Peta Kecamatan Weru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
Desa Ngreco merupakan desa dengan wilayah terluas yaitu 11,34 % dari
luas wilayah Kecamatan Weru (476,4368 Ha). Desa Ngreco terdiri atas 15 dukuh
tetapi diampu oleh 5 Kepala Dukuh dengan 11 RW dan 43 RT. Dukuh yang
menjadi bagian dalam Desa Ngreco yaitu Dukuh Ngreco, Dukuh Klampok,
Dukuh Candi, Dukuh Gabeng, Dukuh Pulerejo, Dukuh Gemawang, Dukuh
Kaligondang, Dukuh Jlumbang, Dukuh Lengkong, Dukuh Ngadisari, Dukuh
Putuk, Dukuh Ngrawan, Dukuh Sidowayah, Dukuh Tawangrejo, dan Dukuh
Sambirejo.
Tabel 4.1. Luas Wilayah Desa Ngreco Menurut Jenis Penggunaan Tanah
Tahun 2016 (Ha)
No Jenis Penggunaan Tanah Luas (Ha) Persentase (%)
1 Tanah Sawah 160 33,61
2 Tanah Tegal 62 13,03
3 Tanah Pekarangan 176 36,97
4 Hutan Rakyat 52 10,92
5 Lainnya 26 5,46
Jumlah 476 100
Sumber: diolah dari Kecamatan Weru dalam Angka 2017.
Dari tebel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar wilayan Desa Ngreco
adalah area persawahan (33,61%) dan pekarangan rumah (36,97%), kemudian
sisanya adalah berupa tanah tegal (13,03%), hutan rakyat (10,92%), dan lainnya
(5,46%). Hal tersebut berpengaruh pada mata pencaharian sebagian besar
masyarakat Desa Ngreco, yaitu bekerja pada sektor pertanian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
B. Penduduk
Data kependudukan di Pemerintahan Desa Ngreco pada tahun 2018
berjumlah 6.203 jiwa, yang terdiri dari 3.076 jiwa berjenis kelamin laki-laki dan
3.127 jiwa berjenis kelamin perempuan. Dari jumlah penduduk tersebut terdapat
2.342 jiwa belum kawin, 3.403 jiwa sudah kawin, 74 jiwa cerai hidup dan 384
jiwa cerai mati. Tabel berikut menunjukkan jumlah penduduk berdasarkan uisa:
Tabel 4.2. Jumlah Penduduk berdasarkan Usia
Kelompok Usia (tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)
0-4 341 5,50
5-9 412 6,64
10-14 389 6,27
15-19 442 7,13
20-24 427 6,88
25-29 485 7,82
30-34 463 7,46
35-39 477 7,69
40-44 442 7,13
45-49 396 6,38
50-54 383 6,17
55-59 361 5,82
60-64 332 5,35
65-69 273 4,40
70-74 237 3,82
≥ 75 343 5,53
Jumlah 6203 100
Sumber: Data Kependudukan Desa Ngreco 2018
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Kondisi keagamaan masyarakat Ngreco cukup beragam, walaupun tetap
didominasi oleh satu agama tertentu. Namun keragaman ini dibuktikan dengan
adanya pemeluk agama lain di desa ini. Berikut merupakan jumlah penduduk
berdasarkan agama:
Tabel 4.3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama
Agama Jumlah (jiwa) Persentase (%)
Islam 6.180 99,63
Kristen 20 0,32
Katholik 1 0,02
Hindu 2 0,03
Buddha 0 0
Jumlah 6.203 100
Sumber: Data Kependudukan Desa Ngreco 2018.
C. Mata Pencaharian
Pekerjaan penduduk di Desa Ngreco yang cukup beragam sesuai dengan
latar belakang pendidikan dan keahlian yang dimiliki oleh setiap individu.
Berikut merupakah jumlah penduduk berdasarkan pendidikan:
Tabel 4.4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
Tidak/Belum Sekolah 1.149 18,52
Belum Tamat SD/Sederajat 653 10,53
Tamat SD/Sederajat 1.992 32,11
SLTP/Sederajat 967 15,59
SLTA/Sederajat 1.199 19,33
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Diploma I/II 13 0,21
Akademi/Diploma II/Sarjana Muda 65 1,05
Diploma IV/Strata I 158 2,55
Strata II 7 0,11
Strata III 0 0,00
Jumlah 6.203 100
Sumber: Data Kependudukan Desa Ngreco 2018
Masyarakat Desa Ngreco mayoritas hanya mengenyam pendidikan sampai
bangku SD (32,11%) saja. Masyarakat yang melanjutkan pendidikan SLTP dan
SLTA hanya sebesar 15,59% dan 19,33% dari total penduduk. Sedangkan
masyarakat yang melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi hanya sedikit.
Hal tersebut dipengaruhi oleh belum terbukanya pemikiran masyarakat Desa
Ngreco terhadap pendidikan. Berikut keadaan penduduk Desa Ngreco
berdasarkan mata pencahariannya:
Tabel 4.5. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian
Jenis Pekerjaan Jumlah (Orang) Persentase (%)
Sektor Pertanian 3.535 76,53
Sektor Industri 660 14,29
Sektor Jasa 168 3,64
lain-lain 256 5,54
Sumber: Kecamatan Weru dalam Angka 2017
Mata pencaharian mayotitas penduduk Desa Ngreco adalah pada sektor
pertanian yang meliputi petani dan buruh tani yaitu sejumlah 3.535 orang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
(76,53%). Penduduk yang berkerja pada sektor industri dan perdagangan adalah
sejumlah 660 orang (14,29%) yang meliputi, buruh industri, karyawan
perusahaan swasta dan usaha mandiri. Para pekerja di sektor jasa yang meliputi
penjahit, tukang, sopir, pramuwisata, aisten rumah tangga, PNS, POLRI, dan
TNI adalah sejumlah 168 orang (3,64%). Adapun penduduk yang bekerja selain
pada ketiga sektor tersebuh adalah sebesar 256 orang (5,54%).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai dengan Oktober
2018. Lokasi penelitian berada di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Kabupaten
Sukoharjo, Jawa Tengah. Subjek penelitian ini adalah Keluarga Penerima
Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) komponen pendidikan dan
komponen kesehatan di Desa Ngreco, sebanyak 115 responden. Selama
pengambilan data di lapangan, peneliti mendatangi rumah masing-masing KPM
melalui data yang diperoleh dari pendamping PKH Kecamatan Weru. Data
tersebut berupa nama dan alamat rumah KPM PKH di Desa Ngreco.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kuisioner dan
wawancara mendalam. Peneliti menyebarkan kuisioner kepada 115 KPM yang
terdiri dari 72 KPM komponen pendidikan dan 43 KPM komponen kesehatan
yang ada di Desa Ngreco. Jumlah kuesioner yang kembali adalah 115 yang telah
diisi secara lengkap dan dapat dioleh lebih lanjut. Selain itu peneliti juga
melakukan wawancara mendalam kepada 6 KPM yang terdiri dari 3 responden
komponen pendidikan dan 3 responden komponen kesehatan, serta pendamping
PKH Desa Ngreco untuk memperoleh data secara lebih mendalam. Berikut ini
adalah deskripsi data, analisis data dan pembahasan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
B. Deskripsi Data
Berdasarkan temuan pada saat wawancara dengan Pendaping PKH
Kecamatan Weru, diperoleh informasi bahwa PKH mulai diimpelentasikan di
Desa Ngreco pada tahun 2013. Dalam kurun waktu lima tahun tersebut telah
terjadi 3 (tiga) kali pendataan dan perekrutan KPM PKH di Desa Ngreco, yaitu
pada tahun 2013, 2016 dan 2017. Jumlah total KPM di Desa Ngreco adalah 331
keluarga yang terdiri dari 118 KPM komponen pendidikan, 43 KPM komponen
kesehatan dan 170 KPM komponen kebutuhan khusus dan lansia.
Sasaran utama dalam penelitian ini adalah seluruh KPM PKH komponen
pendidikan dan komponen kesehatan yang ada di Desa Ngreco. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini sebanyak 115 KPM. Sampel inilah yang
kemudian disebut sebagai responden penelitian. Data responden tersebut
dijelaskan menggunakan tabel sebagai berikut:
Tabel 5.1. Data Responden
KPM Komponen Populasi Responden Persentase Responden
Pendidikan 118 72 62,61%
Kesehatan 43 43 37,39%
Jumlah 161 115 100%
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa jumlah populasi dari KPM komponen
pendidikan (118 KPM) lebih mengominasi daripada KPM komponen kesehatan
(43 KPM). Oleh karena itu, peneliti memutuskan untuk mengambil seluruh
populasi KPM komponen kesehatan untuk dijadikan responden dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
ini. Jumlah populasi KPM komponen kesehatan yang terbatas juga menjadi
alasan dijadikannya seluruh populasi KPM komponen kesehatan sebagai
responden. Sehingga dapat diambil kesimpulan responden untuk komponen
pendidikan sebanyak 72 KPM (62,61%) dan komponen kesehatan sebanyak 43
KPM (37,39%). Jadi total responden dalam penelitian ini adalah sebanyak 115
responden.
Informasi terkait responden tidak hanya diperoleh dari proses wawancara
saja tetapi juga melalui penyebaran kuesioner. Melalui penyebaran kuesioner
diperoleh data demografi responden yang berupa usia, latar belakang pendidikan,
dan profesi responden. Berikut penjabaran masing-masing demografi responden:
1. Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dibagi menjadi dua kelompok
komponen, yakni usia responden komponen pendidikan dan usia responden
komponen kesehatan. Berikut penjabaran masing-masing karakteristik
responden bersadarkan usia:
Tabel 5.2. Karakteristik Responden Komponen Pendidikan Berdasarkan
Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
<29 0 0
30 - 34 Tahun 6 8,33
35 - 39 Tahun 23 31,95
40 - 44 Tahun 16 22,22
45 - 49 Tahun 23 31,95
50 - 54 Tahun 4 5,55
Jumlah 72 100 Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa responden komponen
pendidikan lebih didominasi oleh responden dengan usia 35-39 tahun dan usia
45-49 tahun, yaitu sama-sama sebanyak 23 responden (31,95%). Sedangkan
terbanyak kedua adalah KPM dengan usia 40-44 tahun, yakni sebanyak 16
responden (22,22%). Kemudian untuk responden dengan usia 30-34 tahun
sebanyak 6 responden (8,33%), dan reponden yang berusia 50-54 tahun hanya
ssebanyak 4 responden saja (5,55%).
Karakteristik usia reponden komponen pendidikan didominasi oleh usia
35-39 tahun, 45-49 tahun, dan 40-44 tahun. Hal tersebut terjadi karena pada
saat pendataan peserta PKH, responden memiliki anak yang masuk usia
sekolah. Hal tersebut sesuai dengan syarat peserta penerima dana bantauan
PKH komponen pendidikan. Syarat tersebut tercantum dalam Permensos No.
10 Tahun 2017 tentang Program Keluarga Harapan (PKH), yaitu keluarga
tidak mampu yang memiliki anak yang berusia 6 sampai dengan 12 tahun
yang belum menyelesaikan wajib belajar 12 tahun.
Tabel 5.3. Karakteristik Responden Komponen Kesehatan
Berdasarkan Usia
Usia Frekuensi Persentase (%)
<19 0 0
20 - 24 Tahun 7 16,28
25 - 29 Tahun 21 48,84
30 - 34 Tahun 13 30,23
35 - 39 Tahun 2 4,65
Jumlah 43 100 Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa dari 43 responden komponen
keseharan, didapati 7 responden yang berusia 20-24 tahun. Sedangkan untuk
usia 25-29 tahun terdapat 21 reponden, 13 responden berusia 30-34 tahun dan
responden yang memiliki umur 35-39 tahun hanya 2 responden saja.
Mayoritas usia responden komponen kesehatan dalam penelitian ini adalah
usia 25-29 tahun, yaitu sebanyak 48,84% dari total responden. Kemudian
jumlah tersebut diikuti oleh kelompok usia 30-34 tahun, yaitu sebanyak
30,23%.
Berdasarkan Permensos No. 10 Tahun 2017 tentang Program Keluarga
Harapan (PKH), kriteria untuk dapat menjadi peserta penerima bantuan PKH
komponen kesehatan adalah keluarga miskin yang terdapat ibu hamil dan/atau
anak usia 0 (nol) sampai dengan 5 tahun (balita). Selain itu, pada saat
pendataan peserta PKH responden juga telah memenuhi syarat tersebut, yaitu
responden tengah hamil atau memiliki balita. Hal itulah yang mendasari
banyaknya responden komponen kesehatan yang berusia 25-29 tahun dan 30-
34 tahun, yang memiliki anak balita atau sedang hamil.
2. Latar Belakang Pendidikan
Latar belakang pendidikan responden dalam penelitian ini
dikelompokkan menjadi empat kelompok, yakni tingkat Sekolah Dasar (SD),
Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) dan D3
atau Sarjana. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
ditunjukkan pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Tabel 5.4. Karakteristik Responden Komponen Pendidikan Berdasarkan
Latar Belakang Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD 3 4,17
SMP 30 41,67
SMA/SMK 39 54,16
D3/Sarjana 0 0
Jumlah 72 100
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa dari 72 responden
yang mengisi kuisioner, didapati 3 responden dengan latar belakang
pendidikan SD. Sedangkan untuk lulusan SMP terdapat 30 responden.
Responden yang memiliki latar belakang pendidikan lulusan SMA sejumlah
39 responden, sedangkan responden berlatar belakang D3/Sarjana tidak ada.
Dari tabel 5.4 dapat kita lihat bahwa mayoritas responden komponen
pendidikan memiliki latar belakang pendidikan lulusan SMA (54,16%).
Jumlah terbanyak kedua adalah responden dengan lulusan SMP, yaitu sebesar
41,67% dari total responden. Sedangkan sisanya adalah responden lulusan SD,
yaitu sebesar 4,17% dari total responden.
Tabel 5.5. Karakteristik Responden Komponen Kesehatan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan
Pendidikan Frekuensi Persentase (%)
SD 2 4,65
SMP 13 30,23
SMA/SMK 28 65,12
D3/Sarjana 0 0
Jumlah 43 100
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa komponen kesehatan lebih
didominasi oleh responden dengan latar belakang pendidikan lulusan SMA
(28 responden) sebesar 65,12% dari total responden. Sedangkan terbanyak
kedua adalah responden dengan latar belakang pendidikan lulusan SMP
dengan 13 responden atau 30,23% dari total responden. Responden yang
memiliki latar belakang pendidikan lulusan SD, yaitu sebanyak 2 reponden
atau 4,65% dari total responden.
3. Profesi
Jenis profesi dalam penelitian ini dibagi menjadi 5 kategori, yaitu ibu
rumah tangga, wiraswasta, karyawan swasta dan buruh tani. Yang termasuk
kedalam kategori wiraswasta, yaitu berdagang baik makanan, pakaian,
membuka jasa laundry dan membuka toko kelontong. Sedangkan yang
termasuk kedalam kategori karyawan swata, yaitu responden yang bekerja
untuk perusahaan swasta, baik sebagai pramuniaga, pramusaji maupun buruh
jahit. Berikut masing-masing karakteristik responden berdasarkan profesi:
Tabel 5.6. Karakteristik Responden Komponen Pendidikan Berdasarkan
Profesi
Profesi Frekuensi Persentase (%)
Ibu Rumah Tangga 22 30,56
Wiraswasta 16 22,22
Jasa Pengajar 1 1,39
Karyawan Swasta 8 11,11
Buruh Tani 25 34,72
Jumlah 72 100 Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Berdaasrkan tabel di atas, diketahui bahwa 22 reponden berprofesi
sebagai ibu rumah tangga, 16 responden bekerja dibidang wiraswasta.
Responden yang berprofesi dibidang jasa pengajar ada 1 reponden (1,39%).
Responden yang berprofesi sebagai karyawan swata sebanyak 8 responden
(11,11%), dan 25 responden berprofesi sebagai buruh tani.
Karakteristik responden komponen pendidikan mayoritas didominasi
oleh responden yang berprofesi sebagai buruh tani, yaitu 34,72% dari total 72
responden. Kemudian jumlah tersebut diikuti oleh responden yang berprofesi
sebagai ibu rumah tangga, yaitu sebanyak 30,56%. Tidak banyaknya peluang
lapangan pekerjaan di daerah tempat tinggal membuat responden memilih
untuk bekerja sebagai wiraswasta. Beberapa responden memilih untuk
berdagang sarapan pagi, berdagang gorengan, berdagang pakaian untuk orang
dewasa dan anak-anak dari rumah kerumah, dan ada beberapa responden yang
membuka toko kelontong. Untuk itulah banyak responden yang berprofesi
sebagai wiraswasta, yaitu sebanyak 22,22% dari total responden.
Tabel 5.7. Karakteristik Responden Komponen Kesehatan Berdasarkan
Profesi
Profesi Frekuensi Persentase (%)
Ibu Rumah Tangga 15 34,88
Wiraswasta 11 25,58
Jasa Pengajar 0 0
Karyawan Swasta 16 37,21
Buruh Tani 1 2,33
Jumlah 43 100 Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berdasarkan data yang diperoleh, diketahui bahwa dari 72 responden
yang mengisi kuesioner, didapati 15 responden yang berprofesi sebagai ibu
rumah tangga. Responden yang berprofesi wiraswata terdapat 11 responden.
Sedangkan tidak ada responden yang berprofesi sebagai pengajar di KPM
komponen kesehatan. Responden yang berprofesi sebagai karyawan swasta
sebanyak 16 responden. Kemudian terdapat 1 responden yang berprofesi
sebegai buruh tani.
Dari tabel 5.7 dapat kita lihat bahwa mayoritas responden komponen
kesehatan berprofesi sebagai karyawan swasta (37,21%) dan ibu rumah tangga
(34,88%). Jumlah terbanyak ketiga adalah responden yang berprofesi sebagai
wiraswasta, yaitu sebesar 25,58% dari total responden. Sedangkan sisanya
adalah responden yang berprofesi sebagai buruh tani, yaitu sebesar 2,33% dari
total responden.
C. Analisis Data
Analsis data pada penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
karakteristik data pada masing-masing variabel, yaitu persepsi masyarakat,
kualitas pendampingan dan pengelolaan dana. Hasil analisis data adalah sebagai
berikut:
1. Persepsi Masyarakat
Tujuan dilakukannya analisis data pada variabel persepsi masyarakat
adalah untuk menunjukkan pendapat atau pandangan dari masyarakat
mengenai PKH yang berdasarkan pada pengalaman sebagai penerima dana
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
bantuan PKH. Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang PKH peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data melalui pengisian kuesioner dan
wawancara. Wawancara dilakukan pada 6 responden yang terdiri dari 3
responden komponen pendidikan dan 3 responden komponen kesehatan, serta
pendamping PKH Kecamatan Weru. Kuesioner berisikan 20 pernyataan
dengan mengacu pada indikator penelitian. Kuesioner dibagikan pada 72
reponden komponen pendidikan, dan 43 responden komponen kesehatan.
Ada tiga indikator yang digunakan untuk mengetahui persepsi
masyarakat tentang PKH, yaitu persepsi kepuasan masyarakat tentang PKH,
persepsi kebermanfaatan PKH, dan persepsi masyarakat tentang kegiatan
pengimplementasian PKH. Persepsi kepuasan masyarakat tentang PKH
berkaitan dengan tanggapan rasa puas, nyaman dan rasa cemas yang dirasakan
KPM secara menyeluruh tentang PKH, baik dari segi sistem kebijakan, tujuan,
dan kegiatan selama menjadi peserta. Persepsi kebermanfaatan PKH berkaitan
dengan tanggapan peserta tentang manfaat dan harapan dari PKH. Dan yang
terakhir persepsi masyarakat tentang kegiatan pengimplementasian PKH,
berkaitan dengan pengalaman peserta sebagai penerima manfaat dan
merasakan semua aktivitas dalam PKH. Dari pengalaman tersebut dapat
terungkap persepsi peserta tentang PKH.
Data hasil kuesioner kemudian dianalisis dengan dua cara. Cara pertama
adalah dengan menghitung nilai mean, median, modus, dan standar deviasi
dari total skor responden. Cara kedua adalah dengan menghitung total skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
setiap responden dari 20 pernyataan dan memasukan kedalam distribusi
frekuensi. Dengan distribusi frekuensi kita dapat melihat sebaran total skor
kedalam kelas interval, dimana setiap responden hanya termasuk dalam satu
kelas interval saja. Jadi hasil analisis dari distribusi frekuensi diharapkan
mampu untuk lebih membuktikan dan memperkuat hasil analisis dengan cara
pertama. Berikut ini adalah hasil analisis variabel persepsi masyarakat:
Tabel 5.8. Analisis Statistik Variabel Persepsi Masyarakat
Harga Statistik Nilai
Mean 73,76
Median 73
Modus 72
Standar Deviasi 7,498
Sumber: data primer, diolah tahun 2018
Tabel 5.9. Kategori Kelas Interval Variabel Persepsi Masyarakat
Kategori Interval Kelas
Sangat Positif 84 – 100
Positif 68 – 83
Netral 52 – 67
Negatif 36 – 51
Sangat Negatif 20 – 35
Sumber: data primer, diolah tahun 2018
Dari tabel 5.8 diketahui bahwa nilai mean atau nilai rata-rata variabel
persepsi masyarakat adalah 73,76. Nilai median atau nilai tengah adalah 73.
Kemudian nilai modus atau nilai yang sering muncul adalah 72. Kemudian
yang terakhir nilai standar deviasi atau nilai simpangan baku adalah 7,498.
Jika dihubungkan dengan tabel 5.9 maka masyarakat Desa Ngreco memiliki
persepsi yang positif tentang PKH. Hal tersebut terbukti dari nilai mean yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
sebesar 73,76 yang berada dalam interval kelas 68-83, yang berarti bahwa
nilai tersebut masuk kedalam kategori positif.
Tabel 5.10. Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi Masyarakat
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Positif 84 – 100 12 10,43
Positif 68 – 83 81 70,43
Netral 52 – 67 22 19,13
Negatif 36 – 51 0 0
Sangat Negatif 20 – 35 0 0
JUMLAH 115 100
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 12 responden (10,43%)
memiliki total skor diantara 84-100 dan masuk dalam kategori sangat positif.
Kemudian sebanyak 81 responden (70,43%) memiliki total skor antara 68-83,
sehingga masuk dalam kategori positif. Sedangkan sisanya sebanyak 22
responden (19,13%) memiliki total skor antara 52 sampai dengan 67, dan
masuk dalam kategori netral. Hasil tersebut menunjukkan bahwa KPM PKH
selaku masyarakat mempunyai persepsi yang positif tentang PKH. Hal
tersebut terbukti dari 81 (70,43%) dari total 115 responden yang memiliki
persepsi yang positif tentang PKH.
2. Kualitas Pendampingan
Tabel di bawah ini menunjukkan pendapat atau pandangan dari
masyarakat tentang kualitas pendampingan dari pendamping PKH yang
berdasarkan pada pengalaman sebagai KPM yang telah didampingi selama ini.
Sama seperti pada variabel persepsi masyarakat, teknik pengumpulan data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
pada variabel ini adalah melalui pengisian kuesioner dan wawancara
mendalam. Wawancara dilakukan pada 6 responden yang terdiri dari 3
responden komponen pendidikan dan 3 responden komponen kesehatan, serta
pada pendamping PKH Kecamatan Weru. Kuesioner berisikan 20 pernyataan
dengan mengacu pada indikator penelitian. Kuesioner dibagikan kepada 115
responden.
Sama seperti pada variabel persepsi masyarakat, data hasil kuesioner
kualitas pendampingan kemudian dianalisis dengan dua cara. Pertama,
menghitung nilai statistik deskriptif berupa nilai mean, median, modus, dan
standar deviasi dari total skor kuesioner responden. Kedua, menghitung total
skor hasil kuesioner setiap responden dan memasukan kedalam distribusi
frekuensi. Berikut ini adalah hasil analisis variabel kualitas pendampingan:
Tabel 5.11. Analisis Statistik Variabel Kualitas Pendampingan
Harga Statistik Nilai
Mean 73,63
Median 72
Modus 70
Standar Deviasi 9,433
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Tabel 5.12. Kategori Kelas Interval Variabel Kualitas Pendampingan
Kategori Interval Kelas
Sangat Baik 84 – 100
Baik 68 – 83
Cukup Baik 52 – 67
Kurang Baik 36 – 51
Sangat Kurang Baik 20 – 35
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Berdasarkan tabel 5.11 diketahui nilai mean variabel kualitas
pendampingan sebesar 73,63. Nilai median sebesar 72, nilai modus adalah
sebesar 72. Kemudian yang terakhir nilai standar deviasi sebesar 9,433. Jika
nilai mean dihubungkan dengan interval kelas variabel kualitas pendampingan
(tabel 5.12), maka masyarakat Desa Ngreco memiliki persepsi yang baik
terhadap kualitas pendampingan pendamping sosial PKH. Hal tersebut
terbukti dari nilai mean sebesar 73,63, berada dalam interval kelas 68-73,
yang berarti bahwa nilai tersebut masuk kedalam kategori baik.
Tabel 5.13. Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas Pendampingan
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 84 – 100 20 17,39
Baik 68 – 83 65 56,52
Cukup Baik 52 – 67 30 26,09
Kurang Baik 36 – 51 0 0
Sangat Kurang Baik 20 – 35 0 0
JUMLAH 115 100
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Dapat diketahui dari tabel di atas bahwa responden yang memiliki total
skor diantara 84-100 sejumlah 20 responden. 20 responden tersebut masuk
kedalam kategori sangat baik. Selanjutnya ada 65 responden yang masuk
dalam kategori baik, dengan total skor diantara 68-83. Kemudian sebanyak 30
responden yang memiliki total skor antara 52-67, dan masuk dalam kategori
cukup baik. Sedangkan untuk kategori kurang baik dan sangat kurang baik,
tidak ada responden yang masuk dalam kategori tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa KPM mempunyai persepsi yang
baik tentang kualitas pendampingan oleh pendamping sosial PKH. Hasil ini
terbukti dari 65 (56,52%) dari total 115 responden memiliki persepsi yang
baik terhadap kualitas pendampingan pendamping sosial PKH.
3. Pengelolaan Dana
Tabel di bawah ini menunjukkan bahwa ada beberapa hal yang
dilakukan oleh KPM dalam mengelola dana bantuan PKH yang berhubungan
dengan perencanaan dana yang akan digunakan, pengorganisasian dana
sesuai kebutuhan dan pengendalian/pengawasan penggunaan dana. Teknik
pengumpulan data pada variabel ini dilakukan melalui pengisian kuesioner
dan wawancara mendalam. Wawancara dilakukan pada 6 responden yang
terdiri dari 3 responden komponen pendidikan dan 3 responden komponen
kesehatan, serta pada pendamping PKH Kecamatan Weru. Sedangkan
kuesioner dibagikan kepada 115 reponden, yang terdiri dari 72 reponden
komponen pendidikan, dan 43 responden komponen kesehatan.
Kuesioner variabel pengelolaan dana sebenarnya berisikan 17
pernyataan, namun pada lembar kuesioner hanya ditulis 15 nomor pernyataan.
Hal ini terjadi karena jenis pernyataan nomor 14a sama dengan nomor 14b
dan jenis pernyataan nomor 15a sama dengan nomor 15b.
Kedua jenis pernyataan tersebut sama yaitu tentang penggunaan dana
bantuan PKH. Yang membuat berbeda adalah contoh penggunaan dananya
yang disesuaikan dengan responden komponen pendidikan dan komponen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
pendidikan. Pernyataan nomor 14a dan 15a hanya wajib diisi oleh responden
komponen pendidikan, sedangkan pernyataan nomor 14b dan 15b hanya wajib
diisi oleh responden komponen kesehatan. Kemudian pernyataan nomor 1
hingga 13 adalah pernyataana umum yang berkaitan dengan variabel dan
indikator penelitian yang wajib diisi oleh semua responden.
Selain alasan tersebut, ada juga alasan lain yang melatarbelakangi
jumlah pernyataan hanya dihitung 15 pernyataan. Pernyataan nomor 14a dan
15a merupakan pernyataan untuk responden komponen pendidikan yang
berjumlah 72 orang. Serta pernyataan nomor 14b dan 15b merupakan
pernyataan untuk responden komponen kesehatan yang berjumlah 43 orang.
Sedangkan untuk pernyataan nomor 1 hingga 13 merupakan pernyataan yang
ditujukan pada semua responden (komponen pendiikan dan kesehatan) yang
berjumlah 115 orang. Kondisi inilah yang mendasari peneliti untuk
menghitung pernyataan nomor 14a dan 14b menjadi satu, dan pernyataan
nomor 15a dan 15b walaupun pernyataannya berbeda.
Teknik analisis data pada variabel ini sama dengan variabel-variabel
sebelumya, yaitu cara pertama dengan menghitung nilai statistik deskriptif dan
cara kedua dengan analisis distribusi frekuensi. Cara pertama, menghitung
nilai statistik deskriptif berupa nilai mean, median, modus, dan standar deviasi
dari total skor kuesioner responden. Kedua, menghitung total skor hasil
kuesioner setiap responden dan memasukan kedalam distribusi frekuensi.
Berikut ini adalah hasil analisis variabel pola pengelolaan dana:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Tabel 5.14. Analisis Statistik Variabel Pengelolaan Dana
Harga Statistik Nilai
Mean 38,10
Median 36
Modus 29
Standar Deviasi 9,33
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
Tabel 3.15. Interval Kelas Variansi dalam Pengelolaan Dana
Kategori Interval Kelas
Sangat Baik 63 – 75
Baik 51 – 62
Cukup Baik 39 – 50
Kurang Baik 27 – 38
Sangat Kurang Baik 15 – 26
Dari tabel 5.14 diketahui bahwa nilai mean variabel pola pengelolaan
dana adalah 38,10. Nilai median adalah 36. Kemudian nilai modus adalah 29.
Dan yang terakhir nilai standar deviasi adalah 9,33. Jika dihubungkan dengan
tabel 5.15 maka pengelolaan dana bantuan PKH oleh masyarakat Desa Ngreco
adalah kurang baik. Hasil ini terbukti dari nilai mean (38,10) yang berada
dalam interval kelas 27-38, yang berarti bahwa nilai tersebut masuk kedalam
kategori kurang baik.
Tabel 5.16. Distribusi Frekuensi Variabel Pengelolaan Dana
Kategori Interval Kelas Frekuensi Persentase (%)
Sangat Baik 63 – 75 0 0
Baik 51 – 62 14 12,18
Cukup Baik 39 – 50 36 31,3
Kurang Baik 27 – 38 60 52,17
Sangat Kurang Baik 15 – 26 5 4,35
JUMLAH 115 100
Sumber: data primer, diolah tahun 2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Berdasarkan tebel di atas, dapat diketahui bahwa 5 responden (4,35%)
memiliki total skor diantara 15-26 dan masuk dalam kategori sangat kurang
baik. Kemudian sebanyak 60 responden (52,17%) memiliki total skor antara
27-38, sehingga masuk dalam kategori kurang baik. Sedangkan sebanyak 36
responden (31,3%) memiliki total skor antara 39-50, dan masuk dalam
kategori cukup baik. Sebanyak 14 responden (12,18%) masuk dalam kategori
baik, karena memiliki total skor antara 51-62. Dan yang terakhir tidak terdapat
responden yang termasuk kedalam interval kelas 63-75.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan dana bantuan
PKH oleh masyarakat Desa Ngreco adalah kurang baik. Hal ini terbukti dari
60 (52,17%) dari total 115 responden masuk dalam kategori kurang baik.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Persepsi Masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH)
Implementasi Program Keluarga Harapan (PKH) selama kurang lebih 5
(lima) tahun ini telah menciptakan pengalaman tersendiri bagi Keluarga
Penerima Manfaat (KPM). Pengalaman KPM dalam berdinamika bersama
PKH selama ini pada akhirnya menciptakan sebuah persepsi terhadap PKH.
Persepsi setiap KPM tentang PKH akan berbeda-beda, tergantung pada baik
buruknya pengalaman mereka sebagai peserta PKH.
Secara keseluruhan KPM PKH Desa Ngreco selaku masyarakat
penerima dana bantuan memiliki persepsi positif tentang PKH. Hasil tersebut
dapat dilihat pada tabel 5.8 dan 5.9 dimana nilai mean persepsi masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
tentang PKH yakni, 73,76 berada dalam interval kelas 60-79, yang berarti
bahwa nilai tersebut masuk kedalam kategori positif. Persepsi positif KPM
terhadap PKH dapat terlihat dari beberapa hal berikut.
Pertama, KPM PKH merasakan kenyamanan setelah mendapatkan
bantuan dana PKH ini. Para KPM merasa senang karena PKH dirasakan
membantu dari segi finansial maupun dari segi perhatian terhadap pendidikan
dan kesehatan para anak KPM. KPM yang merupakan keluarga ekonomi
lemah, merasa sangat terbantu dari segi finansial setelah menjadi peserta
PKH. Ibu Nur Alami (KPM komponen pendidikan) mengungkapkan bahwa
“Saya merasa ekonomi keluarga saya terbantu dengan adanya PKH ini.
Nominalnya tidak terlalu besar memang, tapi itu sudah sangat membantu
perekonomian keluarga saya”. Ibu Nur menambahkan bahwa manfaat yang
dirasakan tidak hanya dari segi finansial saja, tetapi juga “manfaat lain yang
saya dapat adalah saya menjadi lebih mandiri sekarang. Mandiri dalam
artian saya sudah mempunyai usaha sendiri sekarang”.
Ibu Nur Alami adalah satu contoh dari sekian banyak KPM PKH yang
telah mandiri. Kemandirian KPM sejatinya merupakan salah satu tujuan dari
PKH. Hal ini diungkapkan oleh pendamping PKH Desa Ngreco bahwa “Saya
berharapan sih semoga semua KPM bisa madiri. Ya kan kalau mandiri semua
kan berarti programnya terpenuhi dan berhasil”.
Tidak hanya dari segi finansial, KPM juga merasakan PKH
memperhatikan pendidikan dan kesehatan dari anak-anak peserta PKH serta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
kesehatan ibu hamil. Sebelumnya, beberapa anak dari KPM sangat malas
untuk pergi ke sekolah dan selalu mencari alasan untuk membolos, bahkan
ada yang sempat tidak ingin melanjutkan sekolah. Namun setelah
mendapatkan PKH, anak dari KPM menjadi ingin bersekolah dan bahkan
lebih rajin ke sekolah. Seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sri Kasmini bahwa
“Anak saya itu dulu susah sekali kalo disuruh sekolah atau belajar, maunya
main terus. Setelah dapat PKH ini kan anak saya harus masuk sekolah terus
biar uangnya tidak dikurangi. Awalnya ya masih harus disuruh-suruh, tapi
lama-lama jadi kebiasaan, saya tidak usah nyuruh lagi”. Pada awalnya anak
dari KPM tersebut rajin ke sekolah karena takut bantuannya dipotong, tetapi
setelah beberapa tahun pelaksanaan PKH timbullah kesadaran anak dari KPM
akan pentingnya pendidikan dan kesehatan.
Kedua, para KPM PKH merasakan potensi dari kegiatan PKH yang
dapat memberikan kesadaran kepada KPM tentang pentingnya pendidikan dan
kesehatan anak. Kegiatan pertemuan kelompok setiap bulan tidak hanya diisi
oleh kegiatan arisan saja, namun diisi dengan materi-materi yang berbeda
setiap bulannya. Pemberian materi-materi oleh pendamping pada saat
pendampingan biasa disebut dengan istilah Family Development Session
(FDS). Ibu Sri Kasmini mengungkapkan perasaannya setelah mendapatkan
materi FDS bahwa “yang paling saya ngerti itu tentang pendidikan, sama
cara ngatur keuangan ya, ternyata pendidikan itu sangat penting, saya jadi
pengen nanti anak saya bisa sekolah sampai perguruan tinggi. Saya mau anak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
saya sukses dan punya nasib baik, jangan seperti orang tuanya”. Dari
pendapat tersebut dapat terlihat bahwa secara tidak langsung pemberian
materi FDS dapat mempengaruhi kesadaran KPM akan pentingnya
pendidikan.
FDS adalah suatu kegiatan terstruktur yang dilakukan oleh pendamping
guna menciptakan kesadaran masyarakat akan pentingnya aspek-aspek
kehidupan. Dengan FDS pertemuan kelompok menjadi lebih bernilai, dimana
peserta diajarkan dan dibekali oleh pendamping tentang pentingnya
pendidikan dan kesehatan, pengelolaan keuangan keluarga, dan cara
mengasuh anak. KPM yang sudah menerima materi FDS dari pendamping
menjadi lebih melek akan pentingnya pendidikan bagi anak- anak dan
kesehatan ibu hamil serta balita.
Ketiga, adanya unsur keteraturan aktivitas pada kegiatan PKH yang
dirasakan oleh KPM yang menunjukkan pengendalian. Pada saat pertemuan
kelompok, pendamping sering memberikan nasihat tentang penggunaan dana
bantuan. Cara penyampaian yang sangat tegas serta seringnya frekuensi
pemberian nasihat tentang penggunaan dana bantuan membuat KPM merasa
cemas dan takut jika menyalahgunakan dana bantuan. KPM merasa takut jika
dana bantuan akan dikurangi, atau bahkan dicabut kepesertaannya sebagai
peserta PKH jika tidak menggunakan dana bantuan untuk keperluan
pendidikan dan kesehatan. Seperti yang dikatakan oleh Ibu Atikah bahwa “…
memang kadang cara menyampaikannya sedikit agak mengancam. Ancaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
itu berupa akan mengurangi jumlah dana bantuan jika KPM tidak
menggunakan dana untuk biaya pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu
kami merasa takut jika tidak menggunakan dana dengan baik”.
Di sisi lain, pengalaman KPM tentang PKH memang tidak selalu baik.
Pengalaman kurang menyenangkan KPM dengan PKH biasanya berhubungan
dengan waktu pencairan dana bantuan PKH yang kadang terlambat. Seperti
yang diungkapkan oleh Ibu Liana (KPM komponen kesehatan) bahwa “Saya
merasa terbantu dengan dana PKH ini, tapi terkadang dana yang datang itu
telat banget”. Ibu Liana menambahkan “Saya berharap dana yang akan
diberikan kepada penerima bantuan bisa turun tepat waktu”.
2. Kualitas Pendampingan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH)
Profesi pendamping sosial PKH bukanlah pekerjaan yang mudah
dilakukan karena harus bersentuhan langsung dengan masyarakat di lapangan.
Kondisi masyarakat dan lingkungan yang berbeda-beda menuntut
pendamping sosial PKH untuk dapat beradaptasi dengan berbagai macam
orang yang memiliki karakter yang berbeda-beda. Sebagai pendamping sosial,
pendamping PKH perlu memiliki berbagai kemampuan khusus, yaitu mampu
meyelesaikan masalah terkait pengimplementasian PKH di lapangan, mampu
mendidik KPM, dan mampu tanggap dalam segala kondisi, mampu
memahami karakter KPM sehingga mampu membangun hubungan dengan
KPM. Kemampuan-kemampuan tersebut haruslah dimiliki oleh semua
pendamping PKH, tak terkecuali pendamping PKH di Desa Ngreco.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Secara keseluruhan KPM PKH Desa Ngreco selaku masyarakat
penerima dana bantuan memiliki persepsi yang baik tentang kualitas
pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH. Hasil tersebut dapat
dilihat pada tabel 5.11 dan 5.12 dimana nilai mean kualitas pendampingan
yakni, 73,63 berada dalam interval kelas 68-83, yang berarti bahwa nilai
tersebut masuk kedalam kategori baik. Berikut merupakan penjabaran dari
persepsi baik yang dirasakan oleh KPM terhadap kualitas pendampingan
pendamping PKH.
Pertama, KPM merasa pendamping mampu tanggap dalam memberikan
pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikannya dengan cepat. KPM
merasa bahwa pendamping PKH Desa Ngreco tanggap dalam mengatasi
masalah yang terjadi dalam pengimplementasian PKH di lapangan dengan
baik. Hal tersebut diungkapkan oleh Ibu Sri Kasmini, jika terjadi masalah
dengan KPM “Pendamping selalu mendatangi langsung, terus musyawarah
(dengan KPM) sih. Menurut saya pendamping sudah cekatan dan ahli kalau
mengatasi masalah tentang PKH”. Ibu Nur Alami juga menambahkan bahwa
“Pendamping selalu bersikap tenang lalu mencoba memahami masalah apa
yang sedang terjadi dan mencoba menyelesaikan masalah satu per satu
sampai selesai”.
Seperti yang telah diungkapkan oleh Ibu Sri Kasmini, pendamping
sosial PKH memang dituntut untuk ikut serta dalam penyelesaian masalah
sosial KPM, baik secara individu maupun keluarga. Tidak menutup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
kemungkinan jika pendamping juga harus berkoordinasi dan berhubungan
secara langsung dengan KPM dan pihak lainnya untuk mendiskusikan
masalah yang sedang terjadi. Hal tersebut ditegaskan oleh Pendamping PKH
Desa Ngreco bahwa “Setelah saya menerima laporan tentang adanya
masalah terkait KPM, hal pertama yang saya lakukan adalah mengkonfirmasi
masalah itu kepada yang bersangkutan. Baru setelah itu saya mulai
memahami masalahnya, lalu segera mengambil tindakan untuk mengatasinya.
Karena masalah KPM itu sangat kompleks jadi banyak pihak yang harus
terlibat juga untuk mengatasi masalahnya”.
Kedua, KPM merasa bahwa pendamping PKH Desa Ngreco mampu
memberikan pelayanan yang dijanjikan secara baik dan memuaskan namun
belum konsisten. Wujud dari pemberian pelayanan yang telah dijanjikan oleh
pendamping adalah dengan mengadakan pertemuan kelompok rutin setiap
satu bulan sekali, yang diisi dengan berbagai kegiatan. Seperti yang
diungkapkan oleh Ibu Sri Kasmini bahwa “Kami setiap bulan selalu ada PK,
di PK kami biasanya arisan, ngobrol-ngobrol, pendamping ngasih pelajaran
(materi) kalau pendampingnya ikut PK”. Ibu Titik Rahayu menambahkan
bahwa “Pada saat kegiatan pendampingan yang pasti pendamping akan
memeriksa catatan dana yang sudah digunakan selama bantuan sebelumnya.
Setelah itu ya cerita bareng dan tanya jawab apakah ada keluhan dan
masalah dengan PKH atau tidak. Selain itu pendamping kadang-kadang juga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
memberikan materi-materi tentang anak, keluarga, pendidikan dan
kesehatan”.
Kegiatan pertemuan kelompok memang diisi dengan kegiatan yang
telah dijanjikan oleh pendamping, seperti arisan antar KPM, penyampaian
materi-materi FDS, dan kegiatan evaluasi penggunaan dana bantuan PKH
oleh KPM. Namun, disisi lain KPM juga merasa bahwa pendamping belum
konsisten dalam memberikan pelayanan. Menurut KPM, dalam satu tahun
belakangan ini pendamping jarang datang ke pertemuan kelompok. Hal
tersebut diungkapkan Ibu Atikah bahwa “Dulu saat saya masuk PKH 2016
sih rajin, tapi tahun 2018 ini kayaknya hanya datang awal – awal tahun saja,
belakangan ini tidak pernah datang”. Ibu Nur Alami juga mengungkapkan
pendapat yang kurang lebih sama bahwa “Satu tahun belakangan ini
pendamping jarang datang PK, dia hanya datang awal-awal tahun ini saja,
terus tidak datang lagi”.
Ketiga, KPM merasa bahwa pendamping memiliki pengetahuan,
kemampuan, dan sifat dapat dipercaya sehingga dapat menjadi jaminan rasa
aman saat dilaksanakannya kegiatan PKH. Hal tersebut terlihat dari
kemampuan penyelesaian masalah yang dilakukan oleh pendamping. Dalam
menyelesaikan masalah PKH yang dialami oleh KPM, pendamping terlihat
memiliki pengetahuan yang luas tentang PKH, sehingga pendamping terlihat
terampil dan tahu prosedur dalam menyelesaikan masalah tersebut. Hal
tersebut diungkapkan oleh Ibu Nur Alami bahwa “Pendamping mempunyai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
pengetahuan yang cukup banyak tentang seluk beluk PKH dan kemampuan
penyelesaian masalahnya pun saya rasa sangat baik, jadi saya tidak perlu
khawatir dan sangat percaya dengan kemampuan pendamping”.
Selain terlihat dari kemampuan menyelesaikan masalah, luasnya
pengetahuan pendamping tentang PKH juga terlihat saat pendamping
memberikan sosialisasi dan penyampaian materi-materi FDS. Tidak hanya itu,
keterampilan pendamping dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang
PKH, yang diajukan oleh KPM juga semakin menambah keyakinan KPM
bahwa pendamping memiliki pengetahuan yang luas tentang PKH.
Pendamping PKH Desa Ngreco memang memiliki kemampuan
penyelesaian masalah yang baik, namun tidak dengan kemampuan dalam
mendidik dan mengarahkan fokus KPM. Pendamping kurang mampu dalam
mengarahkan ketertarikan KPM kepada potensi-potensi yang terkandung
dalam PKH. Sebagian bersar KPM PKH Desa Ngreco lebih tertarik dengan
dana bantuan saja. Hal tersebut terbukti pada saat pertemuan kelompok rutin,
dimana pada saat itu KPM selalu menanyakan tentang waktu pencairan dana.
Keempat, pendamping dirasakan mampu menempatkan diri dalam
segala kondisi. Pendamping terlihat tegas ketika berhadapan dengan KPM
yang tidak menggunakan dana bantuan sesuai anjuran pemerintah.
Pendamping terlihat tenang dalam menyikapi masalah yang terjadi pada
KPM. Pendamping terlihat ramah dan berwibawa ketika berhadapan dengan
KPM saat kegiatan pertemuan rutin. Disisi lain, pendamping terlihat sopan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
jika berhadapan dengan Koordinator Kecamatan (KorCa) atau Koordinator
Kabupaten (KorKab).
Kelima, para KPM merasa bahwa pendamping cukup mampu
berkomunikasi dan membangun hubungan dengan baik dengan KPM. Namun,
komunikasi yang terjalin diantara pendamping dan KPM hanya terjadi saat
pertemuan rutin saja. Jika diluar pertemuan KPM tidak pernah berkomunikasi
dengan pendamping. Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang diungkapkan
oleh Ibu Atikah bahwa “Saya jarang menghubungi pendamping, ngobrol pun
tidak pernah. Paling saat pertemuan sih pendamping tanya-tanya masalah
PKH, selebihnya saya tidak ada komunikasi dengan pendamping. Tapi
hubungan kami baik-baik saja kok, selayaknya hubungan KPM dengan
pendampingnya”. Ibu Titik Rahayu juga mengungkapkan pendapat yang
serupa bahwa “Saya jarang berkomunikasi dengan pendamping. Yang saya
tau kami berkomunikasi ya pada saat pertemuan. Selain itu yang saya tau
melalui telepon, atau WA tapi saya tidak pernah telepon atau WA”.
Pendapat KPM tentang kurangnya kemampuan pendamping dalam
berkomunikasi dan membangun hubungan dengan KPM juga dibenarkan oleh
pendamping sendiri, “Saya sebenarnya tidak bergitu dekat ya dengan KPM,
tapi saya berusaha untuk memahami perasaan mereka, saya berusaha untuk
berada di posisi mereka ketika mendapatkan masalah terkait PKH ya”.
Banyaknya KPM yang diampu menjadi alasan kenapa pendamping kurang
mampu membangun hubungan dengan KPM. Pendamping hanya akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
memberitahukan informasi terkait PKH kepada ketua kelompok. Hal tersebut
membuat KPM merasa canggung dan segan jika ingin berkonsultasi dengan
pendamping terkait masalah PKH. Bahkan ada juga KPM yang merasa lebih
nyaman jika langsung mendatangi Koordinator Kecamatan (KorCa) atau
Koordinator Kabupaten (KOrKab) untuk berkonsultasi tentang PKH.
3. Pengelolaan Dana Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)
Pola pengelolaan dana dalam penelitian ini adalah beberapa hal yang
dilakukan oleh KPM dalam mengelola dana bantuan PKH, yang berhubungan
dengan perencanaan dana yang akan digunakan, pengorganisasian dana sesuai
kebutuhan dan pengendalian/pengawasan penggunaan dana. Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa pengelolaan dana bantuan PKH oleh masyarakat
Desa Ngreco adalah kurang baik. Hal ini terbukti dari tabel 5.14 dan 5.15
dimana nilai mean pola pengelolaan dana yakni 38,10 berada dalam interval
kelas 27-38 yang berarti bahwa nilai tersebut masuk kedalam kurang baik.
Berikut ini merupakan penjabaran dari kurang baiknya pengelolaan dana yang
dilakukan oleh KPM PKH Desa Ngreco.
Pertama, kegiatan perencanaan penggunaan dana belum dilakukan oleh
KPM PKH Desa Ngreco. Sejatinya kegiatan tersebut bertujuan untuk
menyusun rencana-rencana dana bantuan PKH akan digunakan. KPM PKH
Desa Ngreco belum melakukan kegiatan tersebut karena, sebagian besar KPM
menggunakan dana secara to the point. Ketika dana bantuan PKH cair KPM
akan menggunakan dana sesuai kebutuhan pada saat itu dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
merencanakan penggunaan dana jauh-jauh hari sebelum dana bantuan cair.
Hal tersebut sesuai dengan pendapat yang diungkapkan oleh Ibu Titik Rahayu
(KPM tahun 2013) bahwa “Saya yang pasti membeli kebutuhan anak (balita)
terlebih dahulu, kemudian membeli kebutuhan untuk keluarga saya. Sisanya
baru saya simpan dan saya gunakan untuk sesuatu yang saya perlukan”. Ibu
Sri Kasmini (KPM tahun 2016) juga mengungkapkan pendapat yang serupa
bahwa “Biasanya saya cuma utamakan apa yang butuh dibayar saat itu. Ya
kalau pas butuh bayar SPP, LKS, bayar ekstrakurikuler atau yang lainnya ya
tinggal bayar, kalau engga ya buat yang lainnya”.
Kedua, sebagian besar KPM PKH Desa Ngreco tahun 2013 dan 2016
telah melakukan kegiatan pengorganisasian dana bantuan. Sedangkan untuk
KPM tahun 2017 belum melakukan kegiatan pengorganisasian dana bantuan.
Kegitan pengorganisasian bertujuan untuk mengatur dana secara rinci dan
terstruktur sesuai dengan prioritas kebutuhan, sehingga rencana-rencana
pengelolaan dana yang sudah ditentukan dapat tercapai. Dari pendapat Ibu
Titik dan Ibu Sri di atas dapat diperoleh bahwa sebagian besar KPM PKH
tahun 2013 dan 2016 di Desa Ngreco telah melakukan tindakan
pengorganisasian penggunaan dana bantuan PKH sesuai dengan kebutuhan.
KPM tahun 2013 dan 2016 memang menggunakan dana bantuan secara to the
point dan tidak melakukan perencanaan sebelumnya, tetapi KPM selalu
mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah anak atau kebutuhan gizi
anak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Berbeda dari KPM PKH tahun 2013 dan 2016, KPM PKH tahun 2017
masih belum menggunakan dana bantuan untuk memenuhi kebutuhan
pendidikan dan kesehatan. Hal tersebut diungkapkan oleh Ibu Sri Wahyuni
(KPM tahun 2017) bahwa “Uang saya gunakan untuk kebutuhan mendesak.
Jika tidak ada hal tertentu yang harus dibayarkan, saya hanya sekedar pakai
saja. Jujur saja saya juga kadang menggunakan uang itu untuk membayar
hutang”. Ibu Sri juga menambahkan bahwa “Kebanyakan dari teman-teman
KPM (2017) juga seperti itu mbak, uangnya dipakai untuk membayar hutang
atau malah beli emas dan baju juga ada”.
Salah satu penyebab adanya perbedaan antara KPM 2013, 2016 dengan
KPM 2017 adalah pendamping yang jarang datang ke pertemuan kelompok
selama kurang lebih satu tahun terakhir. Pada saat pertemuan kelompok
pendamping selalu mengingatkan tentang penggunaan dana sesuai anjuran
pemerintah dan melakukan kegiatan evaluasi penggunaan dana. Namun,
karena pendamping selama satu tahun ini jarang datang pada pertemuan dan
KPM 2017 belum melakukan kegiatan evaluasi, sehingga membuat KPM
2017 merasa acuh dengan anjuran tersebut.
Ketiga, para KPM PKH Desa Ngreco tidak melakukan pengendalian
atau pengawasan penggunaan dana bantuan PKH. Proses pengendalian atau
pengawasan penggunaan dana ini biasa disebut oleh pendamping dan KPM
dengan istilah evalusi penggunaan dana. Pendamping selalu mengingatkan
untuk mengevaluasi penggunaan dana dengan cara mencatat setiap
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
pengeluaran dana. Catatan pengeluaran dana yang telah dibuat oleh KPM
tersebut nantinya akan dievaluasi atau dicek oleh pendamping pada saat
pertemuan kelompok. Apabila terdapat KPM yang tidak menggunakan dana
bantuan sesuai kebutuhan, maka pendamping akan memberikan peringatan
kepada KPM tersebut. Peringatan tersebut beriisi bahwa dana PKH akan
dikurangi bahkan bisa dicabut kepesertaannya apabila KPM tidak
menggunakan dana untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan kesehatan.
Pada tahun 2013 hingga 2016 pendamping memang rajin untuk
melakukan evaluasi penggunaan dana, karena adanya perintah dari
Koordinator PKH Kabupaten Sukoharjo untuk melakukan evaluasi. Hal ini
diungkapkan langsung oleh pendamping PKH Desa Ngreco bahwa “Kalau
dulu dari KorKab PKH itu sering meminta ada laporan dari KPM tentang
penggunaan dana. Makanya setelah dana turun, selang satu bulan saya
melakukan evaluasi dana itu digunakan untuk apa, tapi kalo sekarang sih
jarang ya”. Pendamping menambahkan bahwa “Sekarang sih jarang ya.
Soalnya kalau dulu masih sering tertib laporan karna selalu ditagih terus
sama Korkab, kalo sekarang ngga begitu, paling satu tahun sekali kalau
sekarang”. Jadi jika KorKab PKH tidak memerintahkan untuk melakukan
evaluasi, pendamping juga tidak akan melakukan evaluasi. Hal itulah yang
terjadi pada tahun 2017 hingga sekarang, pendamping PKH Desa Ngreco
tidak melakukan evaluasi penggunaan dana karena merasa tidak mendapatkan
perintah dari koordinator PKH tingkat kabupaten.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Tidak adanya evaluasi penggunaan dana bantuan oleh pendamping
membuat para KPM (baik KPM 2013, 2016 dan 2017) tidak membuat catatan
pengeluaran dana. Ibu Sri kasmini (KPM 2016) mengungkapkan bahwa
“Sudah 3 kali ini uang turun tapi saya ga bikin, soalnya ga disuruh
(pendamping)”. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ibu Nur Alami (KPM
2013) bahwa “Jujur saja saya tidak membuat catatan itu lagi. Pendamping
tidak meminta dan tidak ngecek jadi saya tidak buat”. Bahkan menurut
penuturan dari Ibu Sri Wahyuni, KPM 2017 cenderung tidak pernah membuat
catatan pengeluaran dana PKH. “Saya tidak membuat catatan itu. Memang
saat sosialisasi pendamping ada ngomongin itu, tapi saya tidak membuat.
Teman-teman lain juga tidak buat jadi saya juga tidak (Sri Wahyuni, 2018)”.
Dari ungkapan ketiga KPM itu dapat diketahui bahwa KPM PKH Desa
Ngreco sudah jarang bahkan tidak pernah membuat catatan pengeluaran dana
bantuan PKH.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Persepsi Masyarakat tentang Program Keluarga Harapan (PKH)
Keluarga Penerima Manfaat (KPM) memiliki persepsi yang positif
tentang Program Keluarga Harapan (PKH). Hal ini dapat dilihat dari
kenyamanan KPM setelah menjadi peserta PKH, potensi yang dirasakan
KPM terhadap PKH dan adanya keteraturan aktivitas pada kegiatan PKH
yang dirasakan oleh KPM yang menunjukkan pengendalian.
Para KPM merasa senang karena PKH dirasakan membantu dari segi
finansial maupun dari segi perhatian terhadap pendidikan dan kesehatan para
anak KPM. Secara tidak langsung PKH membuat anak-anak KPM yang pada
awalnya tidak bersemangat sekolah dan bahkan tidak ingin melanjutkan
sekolah menjadi semangat bersekolah lagi.
Para KPM PKH merasakan potensi dari kegiatan PKH yang dapat
memberikan kesadaran kepada KPM tentang pentingnya pendidikan dan
kesehatan anak. Pemberian materi FDS setiap pertemuan kelompok
membuat KPM merasa lebih sadar akan pentingnya pendidikan dan
kesehatan pada anak. KPM percaya bahwa dengan bersekolah dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
memberikan gizi yang cukup pada anak, akan dapat menciptakan generasi
yang lebih baik di masa depan.
Para KPM juga merasakan keteraturan aktivitas pada kegiatan PKH
yang menunjukkan pengendalian. Pada saat pertemuan kelompok,
pendamping sering memberikan nasihat tentang penggunaan dana bantuan.
Cara penyampaian yang sangat tegas serta seringnya frekuensi pemberian
nasihat tentang penggunaan dana bantuan membuat KPM merasa cemas dan
takut jika menyalahgunakan dana bantuan. KPM merasa takut jika dana
bantuan akan dikurangi, atau bahkan dicabut kepesertaannya sebagai peserta
PKH jika tidak menggunakan dana bantuan untuk keperluan pendidikan dan
kesehatan.
2. Kualitas Pendampingan
Dalam penelitian ini masyarakat memiliki persepsi yang baik tentang
kualitas pendampingan yang diberikan oleh pendamping sosial PKH. Hal ini
dapat dilihat dari, pertama, pendamping mampu tanggap dalam memberikan
pelayanan yang dibutuhkan dan dapat menyelesaikannya dengan cepat. KPM
merasa bahwa pendamping PKH Desa Ngreco tanggap dalam mengatasi
masalah yang terjadi dalam pengimplementasian PKH di lapangan dengan
baik.
Kedua, pendamping PKH Desa Ngreco mampu memberikan pelayanan
yang dijanjikan secara baik dan memuaskan namun belum konsisten. Hal
tersebut terlihat dari pendamping yang memberikan pelayanan berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
pertemuan kelompok rutin setiap bulan. Pertemuan itu diisi dengan berbagai
kegiatan seperti arisan antar KPM, penyampaian materi-materi FDS, dan
kegiatan evaluasi penggunaan dana bantuan PKH oleh KPM. Namun, disisi
lain KPM juga merasa bahwa pendamping belum konsisten dalam
memberikan pelayanan, karena dalam satu tahun terakhir pendamping jarang
datang ke pertemuan kelompok.
Ketiga, pendamping cukup memiliki pengetahuan, kemampuan, dan
sifat dapat dipercaya sehingga dapat menjadi jaminan rasa aman saat
dilaksanakannya kegiatan PKH. Hal tersebut terlihat dari kemampuan
penyelesaian masalah yang dilakukan oleh pendamping, pemberian
sosialisasi, penyampaian materi-materi FDS, dan keterampilan pendamping
dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang PKH, yang diajukan oleh
KPM.
Pendamping PKH Desa Ngreco memang memiliki kemampuan
penyelesaian masalah yang baik, namun tidak dengan kemampuan dalam
mendidik dan mengarahkan fokus KPM. Pendamping kurang mampu dalam
mengarahkan ketertarikan KPM kepada potensi-potensi yang terkandung
dalam PKH. Sebagian bersar KPM PKH Desa Ngreco lebih tertarik dengan
dana bantuan saja. Hal tersebut terbukti pada saat pertemuan kelompok rutin,
dimana pada saat itu KPM selalu menanyakan tentang waktu pencairan dana
Keempat, pendamping dirasakan mampu menempatkan diri dalam
segala kondisi. Dan kelima, pendamping cukup mampu berkomunikasi dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
membangun hubungan dengan baik dengan KPM. Namun, komunikasi yang
terjalin diantara pendamping dan KPM hanya terjadi saat pertemuan rutin
saja.
3. Pengelolaan Dana
Pengelolaan dana bantuan PKH oleh KPM Desa Ngreco adalah kurang
baik. Hal tersebut terlihat dari, pertama, kegiatan perencanaan penggunaan
dana yang belum dilakukan oleh KPM PKH Desa Ngreco. KPM PKH belum
melakukan kegiatan tersebut karena, sebagian besar KPM menggunakan
dana secara to the point. Ketika dana bantuan PKH cair KPM akan
menggunakan dana sesuai kebutuhan pada saat itu dan tidak merencanakan
penggunaan dana jauh-jauh hari sebelum dana bantuan cair.
Kedua, sebagian besar KPM PKH Desa Ngreco tahun 2013 dan 2016
telah melakukan kegiatan pengorganisasian dana bantuan. Sedangkan untuk
KPM tahun 2017 belum melakukan kegiatan pengorganisasian dana bantuan.
Hal tersebut terjadi karena pendamping yang jarang datang ke pertemuan
kelompok selama kurang lebih satu tahun terakhir. Pada saat pertemuan
kelompok pendamping selalu mengingatkan tentang penggunaan dana sesuai
anjuran pemerintah dan melakukan kegiatan evaluasi penggunaan dana.
Namun, karena pendamping selama satu tahun ini jarang datang pada
pertemuan dan KPM 2017 belum melakukan kegiatan evaluasi, sehingga
membuat KPM 2017 merasa acuh dengan anjuran tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
Ketiga, para KPM PKH Desa Ngreco tidak melakukan pengendalian
atau pengawasan penggunaan dana bantuan PKH. Pada tahun 2013 hingga
2016 pendamping memang rajin untuk melakukan evaluasi penggunaan
dana, karena adanya perintah dari Koordinator PKH Kabupaten Sukoharjo
(KorKab) untuk melakukan evaluasi. Jadi jika KorKab PKH tidak
memerintahkan untuk melakukan evaluasi, pendamping juga tidak akan
melakukan evaluasi. Hal itulah yang terjadi pada tahun 2017 hingga
sekarang, pendamping PKH Desa Ngreco tidak melakukan evaluasi
penggunaan dana karena merasa tidak mendapatkan perintah dari
koordinator PKH tingkat kabupaten.
B. Keterbatasan Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan beberapa keterbatasan
penelitian sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya melihat PKH dari persepsi KPM dan pendamping saja.
2. Responden penelitian ini hanya terbatas pada KPM PKH komponen
pendidikan dan kesehatan saja.
C. Saran
Saran yang dapat peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo diharapkan dapat melakukan pelatihan dan
monitoring kepada pendamping. Dengan adanya pelatihan dan monitoring
diharapkan kemampuan pendamping dalam mendidik dan mengarahkan KPM
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
dapat memingkat, sehingga pendamping dapat membantu KPM untuk keluar
dari kemiskinan melaui pemenuhan akses pendidikan dan kesehatan.
2. Dinas Sosial Kabupaten Sukoharjo, khususnya divisi yang menangani PKH
hendaknya melakukan program evaluasi penggunaan dana bantuan secara
rutin dan konsisten, sehingga dana yang telah dikeluarkan oleh pemerintah
tidak sia-sia dan tepat sasaran.
3. Pendamping dan KPM diharapkan dapat tetap melakukan kegiatan evaluasi
penggunaan dana bantuan walaupun tidak mendapatkan perintah dari orang
lain.
4. Responden penelitian ini hanya terbatas pada KPM PKH komponen
pendidikan dan kesehatan saja. Peneliti tidak memasukkan KPM PKH
komponen kesejahteraan sosial (lansia dan disabilitas). Maka baik bagi
peneliti selanjutkan untuk memasukkan KPM komponen kesejahteraan sosial
agar dapat memperoleh hasil yang lebih baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
DAFTAR PUSTAKA
Abdi, Firstian Bintoro. 2016. “Program Keluarga Harapan (PKH) dalam Konteks
Penanggulangan Kemiskinan”. Skripsi. Universitas Gajah Mada.1-151.
Anggara, Panji. 2009. “Program Keluarga Harapan (PKH) Sebagai Pilihan Kebijakan
dalam Mengatasi Hambatan Akses Terhadap Pendidikan Dasar (Studi Kasus
Penyelenggaraan PKH di Kecamatan Cilincing)”. Skripsi. Universitas Indonesia.
Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap Manusia: Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Badan Pusat Statistika. 2015. Indikator Kesejahteraan Rakyat/Welfare Indicators
2015. Tersedia di:
https://www.bappenas.go.id/files/data/Sumber_Daya_Manusia_dan_Kebudayaa
n/Indikator%20Kesejahteraan%20Rakyat%202015.pdf (10 Februari 2018)
BPS Kabupaten Sukoharjo. 2017. Kabupaten Sukoharjo dalam Angka 2016. Tersedia
di: https://sukoharjokab.bps.go.id/ (10 Februari 2018)
Bungkaes, Heri Rizal, Dkk. 2013. Hubungan Efektivitas Pengelolaan Program
Raskin Dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat Di Desa Mamahan
Kecamatan Gameh Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal “Acta Diurna”, 1-23.
Darwin, M. M. 2005. Memanusiakan Rakyat: Penanggulangan Kemiskinan sebagai
Arus Utama Pembangunan. Yogyakarta: Benang Merah.
Direktorat Jaminan Sosial. 2014. Buku Kerja Pendamping dan Operator PKH.
Jakarta: Direktorat Jaminan Sosial.
Drs. H. Malayu, S.P. Hasibuan. 2007. Management Sumber Daya Manusia. Jakarta:
Cetakan 9. PT. Bumi Aksara.
Fitria, Dewi. (2017). “Efektivitas Program Keluarga Harapan (PKH) Pada Dua
Wilayah Pilot Project PKH Jakarta Utara dan Kabupaten Sikka”. Tesis.
Universitas Gajah Mada. 1-99.
Fukuyama, Francis. 1995. Trust: Kebajikan Sosial Dan Penciptaan Kemakmuran.
Yogyakarta: Qalam.
Ife, Jim. 1995. Community Development: Creating Community Alternatives, Vision,
Analysis and Practice. Australia: Longman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Instruksi Presiden nomor 1 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi, poin lampiran ke 46 tentang Pelaksanaan Transparansi Penyaluran
Bantuan Langsung Tunai Bersyarat Bagi Keluarga Sangat Miskin (KSM)
Sebagai Peserta Program Keluarga Harapan (PKH). 25 Januari 2013. Jakarta.
Instruksi Presiden nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan yang
Berkeadilan. 21 April 2010. Bali.
Islamy. 2009. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Negara. Jakarta: Bumi Aksara.
Kementerian Sosial RI. 2007. Pedoman Umum PKH. Jakarta: UPPKH Pusat.
Kementerian Sosial Republik Indonesia. 2016. PEDOMAN PELAKSANAAN
PROGRAM KELUARGA HARAPAN. TNP2K. Tersedia di: www.tnp2k.go.id (2
Februari 2018)
Kementerian Sosial Republik Indonesia. 2017. Pendamping Sosial PKH: Agen
Perubahan Sosial. Tersedia di: https://www.kemsos.go.id/artikel/pendamping-
sosial-pkh-agen-perubahan-sosial (2 Februari 2018)
Lupiyoadi, Rambat. 2016. Manajmen Pemasaran Jasa. Jalarta: Salemba Empat.
Manullang. 2005. Dasar-dasar Management. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Muhidin, Ali. 2011. Panduan Praktis Memahami Penelitian. Bandung: Pustaka Setia.
Mussadun. 2000. Peran Serta Masyarakat Dalam Penataan Ruang: Ditinjau dari
Undang-Undang No.24 Tahun 1992”. Tata Loka Vol 5.
Nadeak, Irwadana Juliandri. 2008. Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Langsung
Tunai (BLT) Dalam Pencapaian Efektivitas Dana Program Kompensasi
Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak (PKPS-BBM) di Kecamatan
Rantau Selatan Kabupaten Labuhanbatu. Jurnal Ilmu Administrasi. Volume V
No. 21
Nugroho, Rian D. 2007. Kebijakan Publik untuk Negara-Negara Berkembang.
Jakarta: PT Gramedia.
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia nomor 1 Tahun 2018 tentang Program
Keluarga Harapan. 8 Januari 2018. Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Peraturan Menteri Sosial Republik Indonesia nomor 10 Tahun 2017 tentang Program
Keluarga Harapan. 10 Juli 2017. Jakarta.
Peraturan Presiden nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan
Kemiskinan. 20 Februari 2010. Jakarta.
Rakhmat, Jalaluddin.2011. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rifqy, Khairy. 2013. “Dampak Bantuan Tunai Bersyarat Pada Tingkat Kehadiran
Siswa Di Sekolah”. Tesis. Universitas Gajah Mada. 1-88.
Robbins, Stephen P.2007. Perilaku Organisasi Buku, Jakarta: Salemba Empat.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi suatu Pengantar. Jakarta: P.T. Raja Grafindo.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitataif dan Kombinasi (Mixed
Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Supranto. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa
Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tjiptono, Fandy. 2012. Strategi Pemasaran. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Andi Offset.
Undang-undang nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. 19
Oktober 2004. Jakarta.
Undang-undang nomor 13 Tahun 2011 tentang penanganan Fakir Miskin. 18 Agustus
2011. Jakarta.
Walgito, Bimo. 2002. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.
Widodo, Jokowi. 2001. Implementasi Kebijakan. Bandung: Pustaka Pelajar.
William N. Dunn. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Gadja
Mada University Press.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Lampiran I
KUESIONER DAN PEDOMAN
WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Hal: Permohonan Kesediaan Menjadi responden
Kepada
Yth. Bapak/Ibu Responden
di tempat
Dengan hormat,
Saya adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi di Universitas Sanata Dharma.
Saat ini saya sedang melaksanakan proses penyelesaian studi dengan penulisan skripsi
yang disertai dengan penelitian ilmiah. Dengan demikian, saya memohon kesedian
Bapak/Ibu untuk ikut terlibat dalam pengisian kuesioner yang telah tersedia.
Kuesioner yang tersedia berupa beberapa pernyataan yang berkaitan dengan
persepsi Bapak/Ibu terhadap PKH, kualitas pendampingan, dan pengelolaan dana
bantuan PKH. Bapak/Ibu dimohon untuk mengisi semua pernyataan sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Penelitian akan menjaga kerahasiaan jawaban yang telah
Bapak/Ibu berikan. Peneliti tidak akan melampirkan nama Bapak/Ibu karena identitas
yang terlampir hanya digunakan peneliti sebagai kelengkapan informasi dalam
penelitian ini saja.
Demikian permohonan saya. Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu untuk
meluangkan waktu mengisi kuisioner ini, saya ucapkan terima kasih.
Yogyakarta, September 2018
Peneliti,
Ririn Nur Hidayati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Bagian I Data Responden
Petunjuk Pengisian:
1. Pilihlah salah satu dengan menggunakan tanda silang (X) yang sesuai dengan
konsidi Bapak/Ibu saat ini.
2. Isilah titik-titik di bawah ini sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu saat ini.
Nama : …………………………………………………
Usia : …………………………………………………
Pekerjaan : a. Ibu Rumah Tangga b. Wiraswasta
c. PNS d. Karyawan
e. Buruh Tani
Pendidikan Terakhir : a. SD b. SMP
c. SMA/SMK d. D3/Sarjana
Termasuk KPM Komponen : a. Pendidikan b. Kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
Bagian II Kuesioner
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN
(PKH)
Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi Anda
tentang Program Keluarga Harapan (PKH). Kami mohon untuk memilih salah satu
pilihan yang paling menggambarkan tentang kondisi Anda dengan cara memberikan
tanda centang (✔).
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan STS TS RR S SS
1 Saya merasa puas dapat menjadi peserta PKH
2 Saya memiliki pengalaman yang menyenangkan
sebagai peserta penerima PKH
3 Saya merasa bangga dapat menerima bantuan PKH
4 Saya merasa lebih dibantu (dari segi finansial) dengan
menjadi penerima dana bantuan PKH
5 Setelah mendapatkan bantuan PKH anak saya menjadi
lebih bersemangat ke sekolah
6 Setelah mendapatkan bantuan PKH saya menjadi
malas untuk bekerja
7 Saya merasa puas dengan pelayanan pendamping PKH
8 Saya merasa puas dengan pelayanan dari pihak
pemerintah
9 Saya merasa cemas jika bantuan dana PKH tidak saya
gunakan sebagaimana mestinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
10 Saya merasakan manfaat yang besar dari adanya
bantuan PKH
11 Saya merasa kegiatan pendampingan dalam PKH
sangat membantu
12 Saya merasa kegiatan PKH tidak mempengaruhi
kehidupan saya
13 Pendamping PKH membuat saya lebih mengetahui
informasi tentang PKH
14 Saya berharap PKH dapat mengubah hidup saya
menjadi lebih baik
15 Dana bantuan PKH selalu turun tepat waktu
16 Saya merasa pendamping PKH sangat membantu saya
17 Saya menjadi lebih mengerti cara mengatur keuangan
setelah menjadi peserta PKH
18 Saya menjadi lebih aktif dalam beraktivitas setelah
menjadi peserta PKH
19
Dengan adanya kegiatan pendampingan rutin saya
merasa lebih diperhatikan, karena dalam kegiatan
pendampingan peserta bebas menyampaikan aspirasi
20 Setelah menjadi peserta PKH saya jadi lebih percaya
diri dalam menghadapi hidup
KUALITAS PENDAMPINGAN
Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi Anda
tentang kualitas pendampingan yang dilakukan oleh pendamping PKH. Kami mohon
untuk memilih salah satu pilihan yang paling menggambarkan tentang kondisi Anda
dengan cara memberikan tanda centang (✔).
Keterangan:
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
No. Pernyataan STS TS RR S SS
1 Pendamping memberikan waktu (di luar kegiatan
pendampingan rutin) kepada peserta untuk berkonsultasi
2 Pendamping mampu menjadi moderator yang baik
3 Pendamping mampu menjadi penasihat kepada peserta
4 Pendamping mampu menjadi penyampai informasi yang
baik
5 Pendamping menepati apa yang dijanjikan terkait
pendampingan.
6 Pendamping membantu memberikan solusi terhadap
masalah yang dihadapi peserta terkait PKH.
7 Pendamping memberikan pelayanan pendampingan secara
tepat waktu
8 Pendamping memberitahukan kepada peserta kapan
kegiatan pendampingan akan diberikan.
9 Pendamping cepat memberikan tanggapan terhadap
keluhan peserta tentang PKH
10 Pendamping cepat memberikan tanggapan terhadap
keluhan peserta tentang kegiatan pendampingan.
11 Pendamping cepat dalam melaksanakan tugas sesuai
prosedur pelaksanaan PKH
12 Pendamping memiliki pengetahuan yang luas tentang PKH
13 Peserta percaya atas tindakan pendampingan (pemecahan
solusi) yang diberikan oleh pendamping
14 Pendamping terampil dalam menyampaikan informasi
15 Pendamping terampil dalam menangani permasalah terkait
PKH
16 Pendamping memberikan waktu yang cukup kepada
peserta untuk menyampaikan pendapatnya terkait PKH
17 Pendamping mampu memberikan pelayanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
pendampingan sesuai dengan harapan peserta
18 Pendamping mudah dalam membangun hubungan dengan
peserta
19 Pendamping memahami secara teliti setiap kebutuhan dari
peserta
20 Pendamping mudah dalam membangun komunikasi
dengan peserta
PENGELOLAAN DANA
Berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan persepsi Anda
dalam mengelola dan menggunakan dana bantuan PKH. Kami mohon untuk memilih
salah satu pilihan yang paling menggambarkan tentang kondisi Anda dengan cara
memberikan tanda centang (✔).
Keterangan:
TP : Tidak Pernah
JRS : Jarang Sekali
JR : Jarang
SR : Sering
SL : Selalu
No. Pernyataan TP JRS JR SR SL
1 Saya membuat rencana penggunaan dana PKH yang saya
terima
2 Perencanaan alokasi dana PKH disesuaikan dengan
prioritas kebutuhan
3 Dana PKH saya gunakan untuk membayar hutang
4 Keluarga saya berpartisipasi dalam perencanaan
penggunaan dana PKH
5 Rencana penggunaan dana PKH dikoordinasikan dengan
pendamping
6 Penggunaan dana PKH didasarkan pada kesepakatan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
keputusan bersama keluarga
7 Semua pengeluaran dana PKH selalu saya catat
8 Saya menggunkana dana bantuan PKH untuk periksa ke
dokter ketika saya sakit
9 Penggunaan dana PKH sesuai dengan rencana yang telah
disusun.
10
Dana PKH saya gunakan untuk membeli barang selain
kebutuhan pokok keluarga (pulsa, barang elektronik, baju,
dll)
11 Saya mencatat semua penggunaan dana PKH
12 Keluarga selalu melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan dana PKH
13 Pendamping selalu melakukan pengawasan terhadap
pengelolaan dana PKH
* Pertanyaan berikut ini hanya diisi oleh KPM komponen
pendidikan
14a Dana PKH digunakan untuk membantu memenuhi biaya
operasional sekolah anak saya
15a Dana PKH digunakan untuk membeli keperluan sekolah
sekolah anak saya
* Pertanyaan berikut ini hanya diisi oleh KPM komponen
Kesehatan
14b Dana bantuan PKH saya pergunakan untuk membayar
biaya cek kesehatan anak saya
15b
Dana bantuan PKH saya pergunakan untuk membeli
makanan bergizi yang berguna bagi kandungan saya dan
anak saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PEDOMAN WAWANCARA
Pertanyaan Wawancara untuk KPM
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mendapatkan bantuan dana PKH?
2. Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima dana
bantuan PKH?
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima PKH?
Kualitas Pendampingan
6. Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja pendamping PKH dalam proses
pendampingan?
7. Menurut Anda apakah pendamping PKH sudah bekerja dengan baik?
8. Menurut Anda bagaimanakah cara pendamping dalam menghadapi masalah yang
muncul dalam proses pendampingan?
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan pendamping saat kegiatan pendampingan?
10. Bagaimana cara pendamping dalam membangun hubungan atau komunikasi dengan
Anda?
Pengelolaan Dana
11. Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima dana bantuan PKH?
12. Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur penggunaan dana bantuan PKH?
13. Bagaimana cara Anda mengetahui dana bantuan PKH yang anda terima sudah
digunakan sesuai kebutuhan atau belum?
14. Bagaimanakah cara pendamping melakukan evaluasi atas penggunaan dana yang anda
telah pakai?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
Pertanyaan Wawancara untuk Pendamping
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana tanggapan Anda (sebagai pendamping) tentang PKH?
2. Menurut Anda (sebagai pendamping) manfaat apa yang didapatkan KPM setelah
menjadi peserta PKH?
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan selama menjadi pendamping PKH?
Kualitas Pendampingan
6. Apa yang Anda persiapkan sebelum melakukan pendampingan kepada KPM PKH?
7. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pendampingan yang sudah Anda lakukan?
8. Apa saja kendala atau masalah yang muncul saat kegiatan pendampingan?
9. Bagaimana cara Anda dalam mengatasi kendala atau masalah yang terjadi saat
kegiatan pendampingan?
10. Apakah Anda mendapatkan pelatihan sebelum terjun ke lapangan untuk pendampingi
KPM PKH?
11. Bagaimana cara Anda dalam membangun hubungan atau komunikasi dengan KPM?
Pengelolaan Dana
12. Apakah yang Anda lakukan setelah KPM menerima dana bantuan PKH?
13. Bagaimana cara Anda dalam memberikan informasi cara penggunaan dana bantuan
PKH sesuai pedoman penggunaan dana PKH kepada KPM?
14. Bagaimana cara Anda dalam melakukan pengawasan penggunaan dana bantuan PKH
oleh KPM?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II
DATA INDUK
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM KELUARGA
HARAPAN
Responden ITEM PERNYATAAN
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
R1 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 72
R2 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 2 3 4 72
R3 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 71
R4 5 4 4 4 2 5 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 72
R5 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 2 60
R6 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 2 4 4 85
R7 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 2 3 69
R8 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 82
R9 3 3 4 3 2 5 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 73
R10 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 76
R11 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 66
R12 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 87
R13 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 61
R14 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 80
R15 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 3 2 3 4 71
R16 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 79
R17 3 4 3 3 2 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 66
R18 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 2 2 3 66
R19 4 4 4 4 4 3 4 5 3 4 4 4 3 5 3 3 2 2 3 4 72
R20 3 4 4 3 3 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 2 2 4 77
R21 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 90
R22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 4 77
R23 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 74
R24 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 4 79
R25 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 1 56
R26 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 4 4 2 3 73
R27 4 3 4 3 2 5 4 4 3 4 4 4 3 5 4 3 2 3 2 4 70
R28 5 3 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 65
R29 5 4 3 5 2 5 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 5 77
R30 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 80
R31 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 88
R32 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 74
R33 4 4 3 5 3 5 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 73
R34 3 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 2 60
R35 4 4 3 5 3 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 73
R36 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 2 4 77
R37 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 79
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
R38 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 72
R39 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 5 4 3 3 3 3 3 69
R40 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 73
R41 5 3 3 4 1 3 4 4 3 4 3 4 3 5 3 3 1 3 3 3 65
R42 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 76
R43 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 83
R44 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 90
R45 5 3 4 4 2 5 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 2 3 3 4 68
R46 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 2 60
R47 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 87
R48 3 4 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 4 2 2 2 4 76
R49 5 3 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 2 3 2 3 65
R50 4 3 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 2 67
R51 5 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 73
R52 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 74
R53 5 4 5 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 89
R54 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 72
R55 5 3 3 4 1 5 4 4 3 4 3 4 3 5 3 3 1 3 3 3 67
R56 4 3 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 3 2 3 4 72
R57 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 2 4 77
R58 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 2 3 4 72
R59 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 2 60
R60 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 5 3 3 2 2 3 4 74
R61 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 2 3 61
R62 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 79
R63 5 4 3 5 2 3 4 3 3 4 3 4 4 5 4 3 4 4 3 5 75
R64 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 3 2 3 4 72
R65 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 4 4 4 91
R66 4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 2 2 4 4 84
R67 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 74
R68 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 79
R69 3 4 3 4 2 5 3 3 3 3 3 3 2 5 3 3 2 3 2 2 61
R70 5 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 71
R71 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 72
R72 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 5 3 4 3 2 3 4 71
R73 3 4 3 3 3 5 4 3 3 4 3 4 3 5 4 3 3 2 2 3 67
R74 4 4 4 5 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 82
R75 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 70
R76 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 87
R77 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 4 78
R78 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 79
R79 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 72
R80 5 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 2 4 3 2 2 3 3 4 67
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
R81 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 75
R82 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 80
R83 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 2 3 2 3 1 56
R84 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 78
R85 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 2 3 69
R86 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 3 4 2 3 4 4 78
R87 3 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 65
R88 5 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 2 3 3 3 70
R89 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 2 3 71
R90 4 4 3 5 3 3 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 2 71
R91 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 2 2 4 4 83
R92 4 4 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 82
R93 4 4 4 4 3 5 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 80
R94 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 4 5 3 4 4 4 88
R95 4 4 3 5 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 71
R96 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 75
R97 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 78
R98 4 5 4 4 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 77
R99 5 4 3 4 4 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 2 2 2 3 71
R100 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 3 4 4 87
R101 4 3 4 4 3 5 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 2 68
R102 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 73
R103 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 2 3 4 4 77
R104 5 3 4 4 1 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 2 3 2 3 66
R105 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 72
R106 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 4 2 3 76
R107 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 72
R108 4 4 3 5 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 72
R109 3 4 3 3 2 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 3 2 3 62
R110 5 3 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 69
R111 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 79
R112 4 4 3 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 81
R113 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 3 3 3 3 3 71
R114 4 3 4 3 2 5 4 4 3 4 4 4 4 5 4 3 2 3 2 4 71
R115 3 3 4 3 2 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 73
KUALITAS PENDAMPINGAN
Responden ITEM PERNYATAAN
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
R1 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 83
R2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 4 88
R3 3 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 81
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
R4 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 87
R5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 87
R6 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 94
R7 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4 82
R8 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 91
R9 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 3 2 2 3 3 2 59
R10 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 70
R11 2 2 3 2 5 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 5 3 73
R12 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 66
R13 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
R14 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
R15 5 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 77
R16 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 2 68
R17 4 3 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 2 76
R18 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 72
R19 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 70
R20 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 70
R21 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 70
R22 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
R23 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 4 3 3 69
R24 3 3 4 2 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 76
R25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 76
R26 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 84
R27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
R28 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 83
R29 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 4 4 4 85
R30 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 71
R31 4 3 5 3 3 4 3 4 3 3 5 3 5 3 3 3 4 3 4 3 71
R32 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 84
R33 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 81
R34 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 60
R35 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 72
R36 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 71
R37 3 3 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 78
R38 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 70
R39 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 4 61
R40 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 62
R41 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 4 2 64
R42 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 76
R43 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
R44 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
R45 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 67
R46 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
R47 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 87
R48 2 2 3 2 5 5 4 5 3 3 2 4 5 4 4 3 3 4 5 3 71
R49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 70
R50 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 3 2 2 3 3 2 59
R51 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 75
R52 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
R53 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 83
R54 3 3 4 2 4 5 5 4 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 76
R55 2 2 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 4 3 2 4 2 64
R56 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 63
R57 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 76
R58 3 3 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 2 3 3 62
R59 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 4 4 4 85
R60 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 87
R61 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 66
R62 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 83
R63 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
R64 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 3 3 4 4 4 85
R65 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 70
R66 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 4 4 2 68
R67 3 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 3 5 4 4 81
R68 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
R69 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 76
R70 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4 82
R71 3 3 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 78
R72 4 3 3 4 5 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 4 2 76
R73 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 71
R74 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 2 70
R75 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 72
R76 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 83
R77 5 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 77
R78 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 60
R79 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 4 5 3 3 3 4 3 70
R80 4 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 70
R81 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 95
R82 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 67
R83 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 81
R84 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 91
R85 4 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 5 5 4 84
R86 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
R87 5 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 77
R88 2 4 2 4 4 2 4 4 2 2 2 4 4 4 3 2 2 3 3 2 59
R89 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 5 3 4 4 4 3 4 3 4 3 71
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
R90 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 2 72
R91 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 70
R92 4 4 5 4 3 5 5 4 4 4 4 4 3 5 5 4 4 3 4 4 82
R93 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 5 4 4 4 3 3 69
R94 2 2 3 2 5 5 4 5 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 5 3 73
R95 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 76
R96 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 4 62
R97 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 81
R98 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 72
R99 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 3 5 5 4 4 88
R100 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 62
R101 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 3 4 3 3 60
R102 5 4 5 4 5 5 5 5 3 4 4 4 4 3 5 5 4 5 4 4 87
R103 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
R104 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 67
R105 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 71
R106 3 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 3 5 83
R107 5 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 3 5 5 91
R108 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 71
R109 3 3 4 3 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 4 3 4 3 4 78
R110 5 3 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 94
R111 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 60
R112 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 70
R113 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 4 3 84
R114 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 69
R115 5 4 3 3 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 77
PENGELOLAAN DANA
Responden ITEM PERNYATAAN
JUMLAH 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
R1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 30
R2 2 2 3 1 2 4 4 3 2 4 2 3 2 4 4 42
R3 1 1 2 1 1 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 29
R4 1 1 2 3 1 3 1 2 3 2 1 3 3 3 3 32
R5 1 1 2 1 1 4 2 2 1 2 1 2 1 3 3 27
R6 1 1 3 1 1 3 2 2 1 2 1 2 1 4 4 29
R7 2 2 2 1 1 2 2 4 2 3 3 4 3 3 3 37
R8 3 3 2 2 2 2 1 4 3 3 4 2 2 3 4 40
R9 3 3 1 2 2 1 1 3 3 2 1 2 2 3 3 32
R10 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 51
R11 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
R12 1 1 3 1 1 3 1 4 1 3 2 2 2 3 3 31
R13 3 3 3 2 3 1 3 3 3 2 3 3 3 4 4 43
R14 2 2 3 1 2 4 4 3 2 4 2 3 2 5 5 44
R15 2 2 2 1 1 1 2 4 2 3 4 4 3 3 3 37
R16 1 1 1 3 1 3 1 4 3 2 1 3 3 5 5 37
R17 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 2 3 5 53
R18 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 48
R19 1 1 2 1 1 4 2 2 1 2 1 2 1 3 4 28
R20 1 1 2 1 1 4 2 2 1 3 1 3 1 3 3 29
R21 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 46
R22 3 3 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 5 55
R23 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 2 2 2 4 4 32
R24 1 1 3 1 1 4 2 2 1 3 1 3 1 4 4 32
R25 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 2 4 3 3 4 44
R26 2 2 3 1 2 4 4 3 2 3 2 3 2 5 5 43
R27 1 1 3 1 1 4 2 2 1 2 1 3 1 3 4 30
R28 1 1 1 1 1 4 2 2 1 4 1 2 1 2 2 26
R29 2 2 2 2 1 4 4 4 2 4 2 3 2 5 3 42
R30 3 3 3 3 3 5 2 3 3 2 3 4 3 3 3 46
R31 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 4 5 3 3 3 36
R32 1 1 3 1 1 3 1 4 1 3 2 2 2 4 3 32
R33 1 1 3 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3 29
R34 1 1 2 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3 28
R35 1 1 2 3 1 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 33
R36 2 2 2 1 1 1 2 4 2 2 4 5 3 3 3 37
R37 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 44
R38 3 3 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 5 5 50
R39 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 5 3 55
R40 2 2 4 2 1 4 4 3 2 4 2 3 2 5 5 45
R41 1 1 2 1 1 4 2 1 1 2 1 2 1 3 3 26
R42 1 1 3 1 1 4 2 2 1 2 1 2 1 4 4 30
R43 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 48
R44 1 2 3 2 2 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 33
R45 5 5 3 5 3 5 4 2 4 3 4 4 2 4 5 58
R46 2 2 3 1 2 4 4 2 2 4 2 3 2 4 4 41
R47 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 49
R48 1 1 3 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3 29
R49 3 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 3 4 4 52
R50 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 30
R51 1 1 2 1 1 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
R52 3 3 2 2 2 2 1 4 3 3 4 2 2 3 4 40
R53 2 2 2 1 1 1 2 4 2 3 4 4 3 3 3 37
R54 1 1 2 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3 28
R55 2 2 1 1 2 4 4 2 2 3 2 3 2 5 5 40
R56 3 3 2 2 2 1 1 3 3 4 1 2 2 3 3 35
R57 1 1 2 3 1 3 1 4 3 2 1 3 3 3 3 34
R58 3 3 3 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 5 51
R59 1 1 2 1 1 4 2 2 1 2 1 2 1 3 3 27
R60 1 1 2 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3 28
R61 3 3 3 4 2 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 49
R62 1 1 3 1 1 4 2 4 1 2 1 2 1 4 4 32
R63 3 3 2 4 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 47
R64 2 2 3 1 2 4 4 3 2 4 2 3 2 5 5 44
R65 2 2 2 1 2 4 4 3 2 4 2 3 2 4 4 41
R66 1 1 3 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 4 4 31
R67 2 2 4 1 2 4 4 3 2 4 2 3 2 5 5 45
R68 1 1 2 1 1 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 29
R69 1 1 1 1 1 4 2 2 1 4 1 2 1 2 2 26
R70 1 1 3 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 4 4 31
R71 3 3 2 2 2 2 1 3 3 3 4 2 2 3 4 39
R72 2 2 3 1 2 4 4 3 2 4 2 3 2 5 5 44
R73 1 1 1 1 1 4 2 3 1 2 1 2 1 3 4 28
R74 1 1 1 1 2 3 2 2 2 3 1 2 1 2 2 26
R75 1 1 3 1 1 4 2 3 1 3 1 3 1 3 3 31
R76 2 2 2 2 1 4 4 3 2 3 2 3 2 5 3 40
R77 1 1 1 3 1 3 1 2 3 2 1 3 3 3 3 31
R78 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 59
R79 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 2 2 2 4 4 32
R80 3 4 3 3 2 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 46
R81 3 3 2 2 2 1 1 3 3 4 1 2 2 3 3 35
R82 2 2 2 2 1 4 4 3 2 3 2 3 2 5 3 40
R83 5 5 4 4 2 4 5 3 5 3 4 3 3 4 4 58
R84 1 1 2 1 1 4 2 4 1 3 1 3 1 4 4 33
R85 3 4 3 3 3 5 2 2 3 2 3 4 3 3 3 46
R86 1 1 2 1 1 4 2 2 1 2 1 2 1 3 3 27
R87 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 5 3 53
R88 1 1 3 1 1 4 2 2 1 2 1 3 1 3 4 30
R89 3 3 3 3 1 5 2 3 3 3 3 4 3 4 4 47
R90 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 4 5 3 3 3 36
R91 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 4 5 3 3 3 35
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
R92 3 3 3 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 5 52
R93 1 1 1 1 1 4 2 3 1 4 1 2 1 2 2 27
R94 5 5 4 5 3 5 4 3 4 4 4 4 2 4 5 61
R95 1 1 3 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 4 3 30
R96 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 44
R97 1 1 3 1 1 3 1 4 1 3 2 2 2 3 3 31
R98 3 3 4 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 5 5 49
R99 1 1 2 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3 28
R100 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 2 3 5 54
R101 2 2 4 2 1 4 4 3 2 4 2 3 2 5 5 45
R102 1 1 2 1 1 3 1 3 1 3 2 2 2 3 3 29
R103 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 3 4 3 4 4 36
R104 1 1 2 1 1 4 2 2 1 2 1 2 1 4 4 29
R105 1 1 2 3 1 3 1 3 3 2 1 3 3 3 3 33
R106 1 1 2 3 1 3 1 4 3 2 1 3 3 3 3 34
R107 3 3 3 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 48
R108 2 2 2 1 1 1 2 4 2 4 3 4 3 3 3 37
R109 1 1 2 1 1 3 1 2 1 3 2 2 2 3 3 28
R110 1 1 1 1 1 3 2 2 1 4 1 2 1 2 2 25
R111 1 1 2 1 1 4 2 4 1 2 1 2 1 3 3 29
R112 3 3 3 4 2 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 50
R113 3 3 4 4 2 4 5 3 5 3 4 3 3 4 3 53
R114 1 1 2 3 1 3 2 3 3 2 1 3 3 3 3 34
R115 1 1 1 1 1 4 2 2 1 2 1 2 1 4 4 28
Keterangan:
: data komponen pendidikan pernyataan nomor 14a dan 15a
: data komponen kesehatan pernyataan nomor 14b dan 15b
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III
DATA HASIL WAWANCARA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
DATA HASIL WAWANCARA
Nama : Diyah Subekti S.Pd.
Status : Pendamping PKH Kecamatan Weru
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana tanggapan Anda (sebagai pendamping) tentang PKH?
Jawab: PKH itukan program pengentasan kemiskinan yang sasaran utamanya
pada bidang pendidikan dan kesehatan. Kalau komponen pendidikan itu sekarang
untuk anak sekolah SD sampai SMA, kalau dulu tahun 2013 hanya sampai SMP.
Kalau komponen Kesehatan itu dari ibu hamil sampai anak usia 5 tahun (pra
sekolah). Untuk syarat komponen pendidikan itu anak wajib hadir di sekolah
minimal 85%, kalau komponen kesehatan ibu hamil harus cek kehamilan
minimal 4 kali selama masa kemalilan dan anak harus rajin cek kesehatan ke
fasilitas kesehatan (posyandu) I bulan sekali. Saya kira dari situ saja PKH sudah
merupakan program yang baik karena mau memperhatikan pendidikan dan
kesehatan masyarakat kurang mampu.
2. Menurut Anda (sebagai pendamping) manfaat apa yang didapatkan KPM setelah
menjadi peserta PKH?
Jawab: Manfaat PKH untuk KPM tentu saja dari segi finansial. Misalnya untuk
komponen kesehatan itu membantu untuk memenuhi kebutuhan gizi baik untuk
ibu hamil, balita, maupun anak pra sekolah. Kalau untuk pendidikan itu
membantu membayar SPP atau mungkin membeli seragam, buku, atau
kebutuhan sekolah lainnya.
Manfaat lain juga KPM dapat materi-materi yang berhubungan dengan cara
pengasuhan anak, kesehatan anak, bumil. dan lansia, lalu ada materi tentang
kesehatan dan gizi juga. Pokoknya banyak manfaat kalau mau datang ke
pertemuan rutin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
Jawab: saya berharapan sih semoga semua KPM bisa madiri. Ya kan kalau
mandiri semua kan berarti programnya terpenuhi dan berhasil. Kontrak PKH
inikan 6 tahun rencananya, jadi tahun depan itu harusnya sudah ada pendataan
sosial ekonomi. Jadi yang dulu pertama (KPM tahun 2013) didata yang sudah
mandiri berapa dan nanti dilepas dari PKH dan digantikan dengan anggota baru
yang lebih membutuhkan. Jadi istilahnya ada perkembanganlah dari yang dulu
belum mandiri menjadi mandiri dengan mendapatkan PKH
- Apa yang Anda lakukan untuk membuat KPM menjadi mandiri?
Jawab: Jadi saat Pertemuan Kelompok (PK) saya ada menyelipkan beberapa
materi tentang menabung dan cara mendirikan usaha kecil-kecilan. Jadi
setelah dapat bantuan ini kan istilahnya dapat meringankan sedikit beban
keuangan keluarga ya. Jadi uang yang dulunya dipake untuk biaya sekolah
anak atau untuk biaya periksa kandungan ini bisa ditabung dan digunakan
untuk membuat usaha kecil-kecilan, seperti berdagang makanan misalnya,
atau membuka usaha laundry. Dan alhamdulillah sekarang sudah banyak
KPM saya yang sudah mandiri.
- Apa saja indikator yang menunjukkan KPM dikatakan sudah mandiri?
Jawab: Kemarin itu saya ada form tentang itu ya, tapi kebetulan ini saya
sedang tidak membawa. Tapi secara garis besar itu dilihat dari kualitas rumah
yang dimiliki, aset-aset dalam rumah seperti barang elektronik, luas
bangunan, tanah yang dimiliki berapa, pendapatannya berapa, pekerjaannya
apa, gitu-gitu sih. Ya kalau dilihat dari segi kepemilikan aset berupa rumah
sih bisa dibilang belum semua terpenuhi ya, tapi kalau dilihat dari segi
pekerjaan dan pendapatan ya saya rasa KPM saya sudah mandiri. Istilahnya
ya walau tanpa PKH pasti sudah bisa membiayai anaknya sekolah.
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
Jawab: Selama 5 tahun saya menjadi pendamping, PKH sudah
diimplementasikan dengan baik ya. Sudah banyak keluarga kurang mampu yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
dibantu oleh PKH. Secara kegiatannya pun sudah baik menurut saya, jadi PKH
ini tidak sekedar memberikan bantuan dana tapi juga memberikan pelatihan dan
pengarahan kepada KPM. Pengimplementasiannya pun sudah baik menurut saya,
koordinasi dari pemerintah pusat sampai ke KPM sudah baik. Dari mulai
kegiatan pendataan, survey KPM, sampai pencairan dana pun lancar. Memang
ada beberapa kendala, namun dapat diatasi dengan baik.
Tapi yang menjadi perhatian saya sekarang ini lebih ke kurangnya kesadaran ibu-
ibu dalam memenuhi kebutuhan anak-anaknya dan suka menggunakan dana
bantuan sesuka mereka. Sepertinya pemerintah harus lebih ketat lagi terhadap
penggunaan dana oleh KPM ini. Karena akan sia-sia saja ada PKH kalo
bantuannya malah digunakan untuk hal-hal tidak penting.
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan selama menjadi pendamping PKH?
Jawab: Banyak banget sih kalo bicara masalah pengalaman. Yang pasti dari PKH
saya belajar berempati dengan orang lain, belajar sabar juga karena saya harus
mengatasi masalah KPM yang berhubungan dengan PKH. Saya juga belajar
bagaimana manjadi seorang pemimpin, belajar bicara didepan oarang banyak,
belajar menyampaikan pendapat. Jadi PKH ini tidak hanya bermanfaat bagi KPM
tapi juga bermanfaat untuk saya sebenarnya. Pokoknya banyak sekali suka duka
yang saya rasakan ketika saya menjadi pendamping, banyak senengnya tapi juga
banyak kendala dan masalah yang terjadi.
Kualitas Pendampingan
6. Apa yang Anda persiapkan sebelum melakukan pendampingan kepada KPM
PKH?
Jawab: Tentu saja sebelum saya terjun untuk melakukan pendampingan ke KPM,
saya mendapatkan pelatihan dari Koordinator Kabupaten (KORKAB). Ya sebisa
mungkin saya menyerap dan belajar semua materi yang diberikan oleh
KORKAB, agar saya nantinya tidak salah langkah saat melakukan
pendampingan. Tapi yang paling penting sih persiapan mental, soalnya saya
harus mendampingi dan menerima pertanyaan dari segitu banyak KPM ya. Dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
pertanyaannya itu macem-macem ya, ada yang tanya tentang dananya kapan
turun, tentang kecemasan kalau dana telat turun, tentang kemungkinan hubungan
kepesertaan dengan PKH diputus, dan masih banyak lagi.
7. Bagaimana pendapat Anda tentang kegiatan pendampingan yang sudah Anda
lakukan?
Jawab: Selama ini saya sudah mencoba bekerja secara maksimal ya sebagai
pendamping PKH dan saya rasa saya sudah melakukan pekerjaan saya dengan
cukup baik. Semua tugas dan arahan dari KORKAB sudah saya sampaikan pada
KPM, ya walaupun ada beberapa kendala yang terjadi. Saya suka kurang sabar
dan agak sedkit marah ya jika berhadapan dengan KPM yang ngeyelan dan
ngotot kalau dia benar. Tapi sekali lagi sayang mecoba untuk tidak terpengaruh
KPM yang berperti itu dan tetap melakukan pendampingan. Untuk pendapat
KPM sendiri tentang kinerja saya, saya kurang tau ya. Yang penting saya sudah
melakukan yang terbaik, semampu saya.
8. Apa saja kendala atau masalah yang muncul saat kegiatan pendampingan?
Jawab: Kalau di KPM itukah masalanya itu kan kompleks gitu ya, misalkan
beberapa anak yang putus sekolah. Anak SMP yang ga mau melanjutkan ke
SMA padahal waktu itu sudah dapat PKH. Makanya saya dan orang tau anak itu
berusaha membujuk agak anak itu mau melanjutkan ke SMP. Ya memang ada
beberapa yang berhasil dibujuk untuk melanjutkan sekolah tapi ada juga yang
nggak mau, ya terpaksa KPM yang bersangkutan harus diputus bantuannya.
Ada juga anak yang kehadiran di sekolah kurang dari 85%. Setelah saya
konfirmasi ke orang tua ternyata anak itu setiap hari pamit ke sekolah, hanya si
anak ternyata tidak datang ke sekolah. Menurut pengakuan si anak sih katanya
dia takut dimintain uang terus sama kakak tingkatnya (tindakan bullying). Lalu
saya berkoordinasi dengan sekolah dan orang tua siswa untuk menyelesaikan
masalah itu.
Selain masalah itu ada juga beberapa laporan masalah tentang dana yang diterima
oleh KPM. KPM melaporkan jika dana yang diterima Rp. 0.- dan segera minta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
untuk ditanyakan ke pemerintah. Lalu ada juga masalah di bagian administrasi.
Kasus ini terjadi pada KPM tahun 2013, dimana saat itu dana bantuan dihitung
dari jumlah anak yang di miliki oleh keluarga. Saya melakukan pendataan
bersumber dari Kartu Keluarga (KK). Saat itu KPM melaporkan jika dana yang
diterima tidak sesuai dengan jumlah anak dalam keluarga, ternyata ada satu anak
yang tidak masuk ke KK. Lalu ada juga laporan dari sekolah terkait anak dari
KPM yang belum membayar seragam atau LKS padahal sudah mendapat PKH
9. Bagaimana cara Anda dalam mengatasi kendala atau masalah yang terjadi saat
kegiatan pendampingan?
Jawab: Setelah saya menerima laporan tentang adanya masalah terkait KPM hal
pertama yang saya lakukan adalah mengkonfirmasi masalah itu kepada yang
bersangkutan. Baru setelah itu saya mulai memahami masalahnya, lalu segera
mengambil tindakan untuk mengatasinya. Karena masalah KPM itu sangat
kompleks jadi banyak pihak yang harus terlibat juga untuk mengatasi
masalahnya.
10. Apakah Anda mendapatkan pelatihan sebelum terjun ke lapangan untuk
pendampingi KPM PKH?
Jawab: Tentu saja, seperti yang saya bicarakan tadi setiap satu bulan sekali selalu
diberikan pelatihan dari KORKAB. Isi pelatihannya ya macem-macem ya. Ada
pelatihan tentang kepemimpinan, keterampilan dan kreartivitas, pemberian
materi-materi public speaking, dan masih banyak lagi. Kalau untuk materi
biasanya itu tentang Family Development Session (FDS). FDS itu materi tentang
pengembangan keluarga, jadi tentang pengasuhan anak itu bagaimana, tentang
kesehatan dan gizi, tentang perlindungan anak, tentang difabel dan lansia, dan
masih banyak lain sebenarnya, cuma kok saya sedikit lupa.
11. Bagaimana cara Anda dalam membangun hubungan atau komunikasi dengan
KPM?
Jawab: Saya sebenarnya tidak bergitu dekat ya dengan KPM, tapi saya berusaha
untuk memahami perasaan mereka, saya berusaha untuk berada di posisi mereka
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
ketika mendapatkan masalah terkait PKH ya. Karena kan masalah KPM juga
masalah saya juga sebenarnya, jadi saya harus berusaha menyelesaikan itu. Kalau
komunikasi saya biasa dengan ketua kelompoknya saja biasanya. Jadi KPM ini
tidak langsung berkomunikasi dengan saya tetapi lewat ketua kelompok. Karena
akan sangat repot ya kalau saya harus berkomunikasi dengan 300an KPM. Tapi
saya sih mencoba terbuka dengan KPM dengan memberikan nomor telepon saya
pada mereka. Jika mereka lebih nyaman bicara sama saya daripada sama ketua
kelompok sih ya monggo saya terbuka
Pengelolaan Dana
12. Apakah yang Anda lakukan setelah KPM menerima dana bantuan PKH?
Jawab: Jadi dana itukan langsung turun ke KPM ya misalkan tahun 2013 lewat
kantor pos tapi setelah 2016 sudah pakai bank BNI, tidak lewat saya. Tapi yang
biasa saya lakukan setelah tau informasi bahwa dana sudah turun sih pasti
ngabarin masing-masing ketua kelompok KPM. Nah disitu saya juga sambil
mengingatkan kalau KPM harus membuat catatan berapa dana yang diterima dan
digunakan untuk apa saja. Kalau dulu sih awal-awal PKH saya masih sering
mengadakan pertemuan dengan KPM setalah dana turun ya, karena saya harus
mengingatkan secara langsung tentang pentingnya mencatat besar dana dan
pengeluaran dana. Tapi kalau sekarang mengingat KPM saya sudah semakin
banyak jadi lewat ketua saja saya rasa sudah cukup.
13. Bagaimana cara Anda dalam memberikan informasi cara penggunaan dana
bantuan PKH sesuai pedoman penggunaan dana PKH kepada KPM?
Jawab: Tentu saja dari PK setiap bulan. Setiap PK saya selalu menekankan untuk
menggunakan dana bantuan sesuai kebutuhan ya. Secara pelan-pelan saya
memberikan informasi tidak hanya tentang cara penggunaan dana tapi juga
tentang PKH secara keseluruhan. Saya juga selalu mengingatkan tentang
komitmen mereka sebagai peserta PKH. PKH ini kan bantuan bersyarat ya, nah
saya selalu menekankan bahwa KPM ini harus punya komitmen untuk
menggunakan dana bantuan ini untuk memenuhi syarat PKH itu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Syarat PKH itukan tidak serta merta hanya kehadiran 85% anak di sekolah atau
kunjungan ke fasilitas kesehatan untuk bumil dan balita saja. Tapi juga
bagaimana KPM mengupayakan agar anak mau ke sekolah atau ke agar bumil
dan balita tetap sehat. Nah salah satu cara agar anak mau ke kesekolah kan
dengan bayar sekolah to, coba kalo ga bayar sekolah, apa anak mau untuk pergi
kesekolah? Begitu pula dengan bumil dan balita. Kalau mau mereka sehat kan
harus makan-makanan bergizi. Dana bantuan ini kan seharusnya digunakan
untuk hal-hal begitu itu bukan untuk bayar hutang atau foya-foya KPM.
Makanya saya selalu menekannya berulang-ulang kali pada KPM tentang
komitmen mereka sebagai peserta PKH.
14. Bagaimana cara Anda dalam melakukan pengawasan penggunaan dana bantuan
PKH oleh KPM?
Jawab: Kalau dulu dari KORKAB itu sering meminta ada laporan dari KPM
tentang penggunaan dana. Makanya setelah dana turun, selang satu bulan saya
melakukan evaluasi dana itu digunakan untuk apa, tapi kalo sekarang sih jarang
ya. Soalnya kalau dulu masih sering tertib laporan karna selalu ditagih terus sama
KORKAB, kalo sekarang ngga begitu, paling satu tahun sekali kalau sekarang.
- Bagaimana cara Anda dalam melakukan evaluasi penggunaan dana?
Jadi saya selalu menekankan kalau KPM ini harus memegang komitmennya
untuk menggunakan dana sesuai anjuran pemerintah. Nah, cara saya tau
bagaimana dana digunakan itu dari catatan pengeluara dari KPM itu sendiri.
Jadi saat PK saya selalu bilang kalo harus selalu mencatat pengeluaran dana
PKH. Nanti setiap PK itu saya mengecek catatan itu. Apakah dana benar-
benar digunakan untuk pemenuhan gizi untuk yang komponen kesehatan dan
memenuhi kebutuhan sekolah untuk komponen pendidikan atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Nama : Sri Kasmini
Status : KPM Komponen Pendidikan tahun 2016
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mendapatkan bantuan dana PKH?
Jawab: perasaan saya sangat senang dan bersyukur bisa mendapatkan bantuan
PKH ini. Paling tidak dengan mendapatkan bantuan ini saya jadi lebih terbantu.
Pokoknya saya senang pemerintah mau memperhatikan nasib masyarakat kecil
seperti saya ini.
2. Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima dana
bantuan PKH?
Jawab: manfaat yang saya dapatkan ya pasti dapat bantuan dana. Uang bantuan
itu bisa saya gunakan untuk bayar sekolah anak saya, bayar LKS, bayar SPP.
- Selain dari segi keuangan, manfaat lain apa yang anda dapatkan?
Jawab: yang paling keliatan sih itu ya dari segi keuangannya, tapi untuk dapat
PKH ini kan ada syaratnya ya. Syaratnya itu harus punya anak sekolah atau
balita. Nah saya punya anak yang masih sekolah. Anak saya itu dulu susah
sekali kalo disuruh sekolah atau belajar, maunya main terus. Setelah dapat
PKH ini kan anak saya harus masuk sekolah terus biar uangnya tidak di
kurangi. Awalnya ya masih harus disuruh-suruh, tapi lama-lama jadi
kebiasaan, saya tidak usah nyuruh lagi.
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
Jawab: harapannya semoga PKH bisa lebih baik lagi, dan (dana) nggak telat-telat
turunnya. Kalau bisa lebih merata lagi, masih banyak orang-orang yang
membutuhkan bantuan soalnya. Dan juga harus tepat sasaran ya, jangan salah
pilih KPM. Ya memang KPM yang sekarang itu sudah memenuhi syarat, tapi
masih ada yang lebih membutuhkan lagi sebenarnya.
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
Jawab: saya rasa sudah bagus, di Desa Ngreco sini sudah banyak yang dapat
PKH. Itukan berarti pemerintah benar-benar memperhatikan rakyat kecil desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
sini. Ya cuma itu tadi kadang suka telat sama harus lebih merata saja. Selebihnya
sudah baik kok, saya benar-benar merasa terbantu dengan mendapatkan PKH ini.
- Kalau dari segi kegiatannya sendiri bagaimana tanggapan Anda?
Jawab: kalau kegiatan saya taunya Pendampingan Kelompok (PK) saja ya,
kalau PK ya sudah bagus. Kami setiap bulan selalu ada PK. Di PK kami
biasanya arisan, ngobrol-ngobrol, pendamping ngasih pelajaran (materi) kalau
pendampingnya ikut PK. Kalau pendamping tidak ikut ya palingan kami
arisan saja. Terus biasanya kalau ada pendamping suka tanya sama ngecek
uangnya (PKH) dipake untuk apa. Selalu pokoknya pendamping selalu tanya
itu kalo PK. Saya jadi takut kalo pas uangnya saya pakai untuk keperluan lain,
takut di potong uangnya.
- Pelajaran (materi) apa yang disampaikan oleh pendamping?
Jawab: ada yang tentang pentingnya pendidikan anak, pentingnya kesehatan
anak, gizi, makanan sehat, cara mendidik anak yang baik itu seperti apa, cara
ngatur keuangan, masih banyak lagi sebenarnya, tapi saya lupa.
- Apa yang anda dapatkan dan rasakan setelah mendapatkan pelajaran itu?
Jawab: rasanya ya biasa saja mbak. Kalau pendamping menjelaskan ya saya
dengarkan, kalau ngasih kertas (modul) ya saya baca.
- Apakah ada manfaat dari setelah mendapatkan pelajaran itu?
Jawab: saya sebenarnya nggak terlalu ngerti yang begitu-begitu itu mbak.
Biasanya ya hanya mendengarkan saja. Biasnya malah anak saya yang suka
baca (modul), kan kertasnya selalu saya bawa pulang. Nanti anak saya yang
menjelaskan ke saya, ya sedikit-sedikit saya paham sih. Yang paling saya
ngerti itu tentang pendidikan, sama cara ngatur keuangan ya, ternyata
pendidikan itu sangat penting, saya jadi pengen nanti anak saya bisa sekolah
sampai perguruan tinggi. Saya mau anak saya sukses dan punya nasib baik,
jangan seperti orang tuanya.
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima PKH?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Jawab: mungkin lebih ke pengalaman waktu PK. Saya dapat ilmu dari PK. Saya
jadi ngerti tentang pendidikan anak, cara ngatur keuangan, cara ngurus anak.
Saya jadi paham ternyata cara mendidik anak saya selama ini idak benar. Kalau
pengalaman seperti dapat masalah gitu saya nggak pernah. (hubungan) Saya
lancar-lancar saja ya sama PKH sampai saat ini.
Kualitas Pendampingan
6. Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja pendamping PKH dalam proses
pendampingan?
Jawab: kinerja pendamping sudah sangat baik. Pendamping datang waktu PK,
ngasih pelajaran, kalo ada masalah sama KPM ya langsung dibantu, suka ngasih
nasihat cara ngatur uang bantuan yang benar itu seperti apa, selalu ngasih tau
kalo harus mencatat uang dipake untuk apa saja. Saya kira sih pendamping sudah
melakukan pekerjaannya dengan sangat baik.
7. Menurut Anda apakah pendamping PKH sudah bekerja dengan baik?
Jawab: saya sebenarnya nggak tau ya kerjaan pendamping itu apa saja, tapi
menurut saya kerja pendamping sudah sangat baik. Mbak Diah (pendamping)
sangat membantu sekali kalo misalnya ada masalah. Ada waktu itu teman saya
uang PKHnya ga bisa turun karna anaknya ga masuk sekolah, katanya sih suka
dipalak sama kakak tingkatnya. Makanya dia ga mau ke sekolah, padahal anak
itu selalu pamit ke sekolah setiap hari tapi tidak tau malah kemana. Terus sama
mbak Diah dibantu sampai anaknya itu mau sekolah lagi. Memang uangnya ga
bisa turuh sih waktu itu, tapi yang selanjutnya turun kok.
8. Menurut Anda bagaimanakah cara pendamping dalam menghadapi masalah yang
muncul dalam proses pendampingan?
Jawab: saya ga tau sih cara pendamping untuk mengatasi masalah itu gimana,
yang jelas pendamping selalu mendatangi langsung, terus musyawarah (dengan
KPM) sih. Menurut saya pendamping sudah cekatan dan ahli kalau mengatasi
masalah tentang PKH.
- Bagaimanakah sikap pendamping saat menghadapi masalah saat PK?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Jawab: kalau setau saya waktu PK tidak pernah ada masalah ya. Paling ya
suka pada tanya-tanya tentang PKH gitu, dan selalu dijawab sama
pendamping dengan baik.
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan pendamping saat kegiatan pendampingan?
Jawab: seperti yang saya bilang tadi ya kalo waktu PK sih biasanya arisan sama
pelajaran. Sama selalu ngasih nasihat cara ngatur uang PKHnya, itu pokoknya
yang ga pernah kelewatan, sampai hafal saya. Kalo ada PK setelah uang turuh sih
pasti ngecek catatan (penggunaan dana).
10. Bagaimana cara pendamping dalam membangun hubungan atau komunikasi
dengan Anda?
Jawab: kalo komunikasi biasanya lewat wa (WhatsApp), saya sih ga pernah wa,
biasanya yang wa ketua kelompok. Pendamping ramah kok orangnya tapi jujur
saya tidak begitu dekat sama pendamping. Saya suka tidak enak (segan) kalo
mau ngomong atau ngajak ngobrol, takut dikira SKSD (sok kenal sok dekat).
Pengelolaan Dana
11. Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima dana bantuan PKH?
Jawab: yang pasti pake uangnya ya. Kalo pas anak butuh bayar keperluan
sekolah sih ya buat bayar itu paling mbak, tapi kalo engga ya biasanya uangnya
buat beli keperluan lain, kayak beli sepatu atau tas sekolah. Kadang juga buat
beli makanan, beras, daging gitu, pokoknya buat gizi anak.
- Apakah anda tidak pernah merencanakan sebelumnya, nanti uang PKH mau
dipake untuk apa saja?
Jawab: nggak pernah saya mbak. Biasanya saya cuma utamakan apa yang
butuh dibayar saat itu. Ya kalo pas butuh bayar SPP, LKS, bayar
ekstrakurikuler atau yang lainnya ya tinggal bayar, kalau engga ya buat yang
lainnya.
12. Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur penggunaan dana bantuan PKH?
Jawab: saya sih yang penting buat keperluan anak sekolah dulu. Entah itu bayar
SPP, LKS, beli buku, bayar seragam atau bayar ekstrakurikuler, pasti ada saja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
yang harus dibayar mbak. Tapi biasanya kalo uang sekolah udah dibayar sih
uangnya saya pake buat beli makanan atau daging buat dimakan. gizi juga kan
mbak buat anak. Ya gitu-gitu aja sih saya pake uangnya, nggak berani saya mbak
kalo pake (uang bantuan) buat bayar utang atau yang lain, takut ketauan.
13. Bagaimana cara Anda mengetahui dana bantuan PKH yang anda terima sudah
digunakan sesuai kebutuhan atau belum?
Jawab: bikin catatan pengeluaran mbak. Isi catatannya pas tanggal sekian bayar
apa, terus nominalnya berapa gitu. Dari pendamping nyuruh bikin itu soalnya,
jadi ya saya bikin. Katanya kalau dana tidak digunakan dengan benar nanti
uangnya dikurangi. Sudah 3 kali ini uang turun tapi saya ga bikin, soalnya ga
disuruh (pendamping). Jadi sekarang ya saya inget-inget aja udah bayar apa aja.
14. Bagaimanakah cara pendamping melakukan evaluasi atas penggunaan dana yang
anda telah pakai?
Jawab: dari catatan yang saya bikin mbak. Jadi waktu PK itu dia ngeceknya.
Pendamping ngecek satu-satu sambil ditanya-tanya gitu mbak. Mungkin dia
curiga juga kalo misal ada yang bikinya bohong.
- Apa ada yang suka memanipulasi catatan pengeluaran dana?
Jawab: pas awal-awal dulu ada mbak, tapi sekarang kayaknya pada ga berani.
Soalnya pada ketahuan. Nggak tau juga gimana caranya pendamping bisa tau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Nama : Nur alami
Status : KPM Komponen Pendidikan tahun 2013
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mendapatkan bantuan dana PKH?
Jawab: Saya senang sekali bisa mendapatkan bantuan PKH ini. Saya merasakan
banyak sekali manfaat dari adanya PKH.
2. Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima dana
bantuan PKH?
Jawab: Saya merasa ekonomi keluarga saya terbantu dengan adanya PKH ini.
Nominalnya tidak terlalu besar memang, tapi itu sudah sangat membantu
perekonomian keluarga saya. Manfaat lain yang saya dapat adalah saya menjadi
lebih mandiri sekarang. Mandari dalam artian saya sudah mempunyai usaha
sendiri sekarang. Dulu saya bekerja di usaha konfeksi dan hanya dapat gaji yang
kecil. Gaji tidak tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga saya, apalagi
saat itu saya punya dua anak yang sedang bersekolah SD. Suami saya hanya
tukang bangunan jadi gajinya juga tidak menentu.
Setelah dapat PKH saya jadi bisa sedikit menabung uang gaji saya. Uang gaji
yang awalnya untuk biaya sekolah anak, tapi sekarang saya bisa tabung karena
saya membayar sekolah anak saya dengan uang PKH. Dulu uang PKH dihitung
dari jumlah anak, jadi karena saya punya 2 yang masih SD maka saya dapat
dobel sebenarnya. Jadi uangnya cukup untuk bayar sekolah anak saya yang
masih SD. Anak SD kan biayanya tidak terlalu mahal. Sedikit demi sedikit uang
saya tabung, lalu saya belikan mesin cuci, lalu saya bikin usaha laundry.
Alhamdulillah usaha saya lancar sampai saat ini.
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
Jawab: Saya berharap program PKH dapat lebih meluas lagi untuk membantu
warga yang kurang mampu. Di desa sini masih banyak yang membutuhkan
bantuan seperti PKH ini. Jika sekarang PKH di Kecamatan Weru ini lebih
mengutamakan lansia, saya berharap kedepannya pemerintah lebih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
memperhatikan warga kurang mampu yang tidak bisa menyekolahkan anaknya.
Di Dukuh Candi ini banyak sekali anak-anak yang putus sekolah karena tidak
punya biaya. Saya berharap PKH bisa membantu mereka.
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
Jawab: Menurut saya PKH sangat bagus dan membantu siapa saja yang
kesusahan dalam segi ekonomi, kerja pendampingannya juga bagus dan sangat
membantu. Kegiatan didalam PKH juga banyak manfaatnya. Misalkan saja
kegiatan PK yang selalu ada materi-materi yang disampiakan oleh pendamping.
Dari materi-materi itu saya banyak belajar tentang pengasuhan anak, cara
mendirikan usaha mandiri, pentingnya pendidikan anak usia dini juga, banyak
sekali yang bisa saya dapatkan. Intinya saya sangat puas program PKH ini.
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima PKH?
Jawab: Saya dapat mengatur keuangan dengan lebih baik lagi dari setelah
menjadi peserta PKH. Itu adalah hal yang paling saya rasakan. Selain dari materi
tentang mendirikan usaha ada juga materi tentang pengaturan keuangan dalam
keluarga. Awalnya saya hanya iseng untuk mencoba itu. Setelah saya
menerapkannya alhamdulillah keuangan keluarga saya menjadi lebih baik.
Awalnya memang tidak mudah dan banyak yang bilang pelitlah, sok hematlah,
sok pilih-pilihlah, tapi lama-lama mudah dan terbiasa.
Kualitas Pendampingan
6. Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja pendamping PKH dalam proses
pendampingan?
Jawab: Menurut saya kinerja pendamping PKH sangat bagus, tidak pilih kasih,
dan selalu totalitas. Pendamping tidak pernah membeda-bedakan KPM. Mau itu
KPM yang bermasalah, KPM bandel, atau KPM biasa saja, semua diperlakukan
sama. Tidak pernah sekalipun pendamping menganak tirikan KPM yang
bermasalah, lalu tidak mau membantu. Pendamping selalu membantu KPM jika
mendapatkan masalah. Pendamping juga perhatian sekali dengan KPM dan tidak
mau KPM susah, dalam artian pendamping tidak mau KPM mendapatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
masalah seperti pengurangan dana bantuan atau bahkan dikeluarkan dari peserta
PKH. Oleh karena itu pendamping selalu mengingatkan para KPM untuk selalu
memperhatikan anak-anak dalam bersekolah ataupun gizinya, lalu pendamping
juga selalu mengingatkan untuk menggunakan dana bantuan untuk keperluan
sekolah atau untuk memenuhi gizi anak.
7. Menurut Anda apakah pendamping PKH sudah bekerja dengan baik?
Jawab: seperti yang sudah bilang tadi bahwa pendamping PKH sudah bekerja
dengan sangat baik. Tapi satu tahun belakangan ini pendamping jarang datang
PK, dia hanya datang awal-awal tahun ini saja terus tidak datang lagi.
8. Menurut Anda bagaimanakah cara pendamping dalam menghadapi masalah yang
muncul dalam proses pendampingan?
Jawab: yang saya tahu pendamping selalu bersikap tenang lalu mencoba
memahami masalah apa yang sedang terjadi dan mencoba menyelesaikan
masalah satu per satu sampai selesai.
- Apakah anda percaya dengan penanganan masalah yang dilakukan oleh
pendamping?
Jawab: saya percaya karena saya rasa pendamping mempunyai pengetahuan
yang cukup banyak tentang seluk beluk PKH dan kemampuan penyelesaian
masalahnya pun saya rasa sangat baik, jadi saya tidak perlu khawatir dan
sangat percaya dengan kemampuan pendamping.
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan pendamping saat kegiatan pendampingan?
Jawab: yang saya tahu hanya saat kegiatan PK saja. Saya kira saya hanya
mendapatkan pendampingan dari pendamping saat PK saja. Atau mungkin diluar
PK juga bisa mendapatkan pendampingan, tapi saya tidak mencoba untuk
menghubungi pendamping untuk bertanya sesuatu tentang PKH. Saya lebih suka
bertanya pada ketua kelompok. Seperti yang sudah saya bilang tadi bahwa saat
PK pendamping biasa memberikan nasihat untuk selalu memperhatikan asupan
gizi anakm memperhatikan sekolah anak, mengingatkan untuk menggunakan
dana bantuan untuk keperluan pendidikan dan kesehatan anak, menyampaikan
materi-materi, mengecek catatan penggunaan dana, sepertinya itu saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
10. Bagaimana cara pendamping dalam membangun hubungan atau komunikasi
dengan Anda?
Jawab: Pendamping selalu datang saat PK untuk bersosialisasi dengan KPM.
Pada saat PK-lah KPM bisa bebas bertanya semua hal tentang PKH kepada
pendamping. Saya tidak tahu dengan KPM lain, tapi saya tidak pernah
menghubungi atau berbicara dengan pendamping diluar kegiatan PK.
Pengelolaan Dana
11. Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima dana bantuan PKH?
Jawab: tidak ada kegiatan tertentu yang saya lakukan setelah mendapatkan dana
bantuan. Saya hanya akan menggunakan dana tersebut sesuai kebutuhan anak.
Jika tidak ada yang perlu dibayar saya akan menyimpan uang itu untuk keperluan
tidak terduga, contohnya ketika anak sakit, saya bisa menggunakan uang itu
untuk berobat ke dokter.
12. Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur penggunaan dana bantuan PKH?
Jawab: Saya membuat catatan daftar pengeluaran apa saja yang saya sudah beli
dan membatasi pengeluaran yang tidak terlalu penting.
- Apakah anda membuat catatan pengeluaran itu satu tahun belakangan ini?
Jawab: jujur saja saya tidak membuat catatan itu lagi. Pendamping tidak
meminta dan tidak ngecek jadi saya tidak buat.
13. Bagaimana cara Anda mengetahui dana bantuan PKH yang anda terima sudah
digunakan sesuai kebutuhan atau belum?
Jawab: karna saya sudah membuat catatan daftar pengeluaran jadi saya bisa
mengetahui dari situ.
14. Bagaimanakah cara pendamping melakukan evaluasi atas penggunaan dana yang
anda telah pakai?
Jawab: saat PK pendamping akan mengecek catatan pengeluaran saya yang
sudah saya buat dan juga bertanya tentang catatan tersebut dengan saya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Nama : Sri Wahyuni
Status : KPM Komponen Pendidikan tahun 2017
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mendapatkan bantuan dana PKH?
Jawab: perasaan saya sangat senang bisa mendapatkan bantuan dana PKH.
2. Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima dana
bantuan PKH?
Jawab: manfaat yang saya rasakan membantu di bagian keuangan sepertinya,
karena saya mendapatkan bantuan berupa uang dari pemerintah.
- Apakah ada manfaat lain yang anda rasakan?
Jawab: kayaknya sampai saat ini hanya itu yang saya rasakan. Mungkin
karena saya KPM baru (2017) jadi saya belum merasakan manfaat lain dari
PKH.
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
Jawab: semoga PKH bisa lebih baik lagi dalam pelaksanaannya. Kalo
pelaksanaannya baik kan saya juga dapat baiknya. Mungkin juga bisa lebih
meluas lagi ke daerah-daerah lain, sehingga banyak rakyat kecil bisa terbantu.
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
Jawab: secara keseluruhan PKH sudah bagus. Saya tidak mendapatkan masalah
sama sekali dari proses pendataan sampai saat ini, jadi saya rasa PKH sudah
dilaksanakan dengan baik.
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima PKH?
Jawab: belum banyak pengalaman yang saya dapatkan kecuali pengalaman
menggunakan uang bantuan.
- Bagaimana dengan kegiatan PK? Pengalaman apa yang anda dapatkan selama
kegiatan PK?
Jawab: biasa saja, PK biasanya hanya arisan jadi tidak terlalu berkesan.
Awalnya memang saya tertarik dan bersemangat untuk kegiatan PK, tapi
lama-lama saya bosan, dan jarang datang PK sekarang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
- Apakah boleh tidak datang ke PK?
Jawab: tentu saja boleh, orang pendampingnya saja tidak datang kok, saya
juga jadi malas untuk datang.
Kualitas Pendampingan
6. Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja pendamping PKH dalam proses
pendampingan?
Jawab: sara rasa kinerja pendamping kurang baik ya. Memang pendamping
banyak membantu saya saat proses pendataan, dan selalu memberikan informasi
tentang apa saja syarat yang diperlukan untuk dikumpulkan (untuk menjadi
peserta PKH). Pendamping juga memberikan informasi tentang PKH diawal
pertemuan, tapi ya hanya itu. Pendamping datang ke PK saja hanya 2 atau 3 kali,
jadi saya tidak terlalu tahu sebenarnya kerja pendamping itu apa. Oh iya,
pendamping selalu memberitahu jika uang PKH sudah turun melalui ketua
kelompok.
7. Menurut Anda apakah pendamping PKH sudah bekerja dengan baik?
Jawab: belum, karena saya tidak melihat ada yang dikerjakan selama saya ikut
PKH, kecuali saat pendataan.
8. Menurut Anda bagaimanakah cara pendamping dalam menghadapi masalah yang
muncul dalam proses pendampingan?
Jawab: saya tidak tahu, karena saya belum pernah mengalami masalah dengan
PKH jadi saya tidak tau bagaimana cara pendamping mengatasi masalah.
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan pendamping saat kegiatan pendampingan?
Jawab: arisan, pengenalan PKH, tanya jawab tentang PKH, sudah itu saja.
- Apakah ada sudah mendapatkan materi FDS?
Jawab: belum, ya itu tadi pendamping hanya datang 2 atau 3 kali selama saya
menjadi peserta PKH jadi saya belum mendapatkan kegiatan lain.
10. Bagaimana cara pendamping dalam membangun hubungan atau komunikasi
dengan Anda?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Jawab: saya tidak tahu. Pendamping orang yang baik dan ramah tapi saya tidak
begitu dekat dengan pendamping. Jarang sekali saya berbicara dengan
pendamping.
Pengelolaan Dana
11. Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima dana bantuan PKH?
Jawab: setelah dana turun saya pakai uang itu.
- Untuk apa saja biasanya uang itu anda pakai?
Jawab: uang saya gunakan untuk kebutuhan mendesak. Jika tidak ada hal
tertentu yang harus dibayarkan, jadi saya hanya sekedar pakai saja. Jujur saja
saya kadang menggunakan uang itu untuk membayar hutang atau membeli
makanan untuk keluarga saya. Kebanyakan dari teman-teman KPM (2017)
juga seperti itu mbak, uangnya dipakai untuk membayar hutang atau malah
beli emas dan baju juga ada.
- Apakah anda tau dana bantuan PKH digunakan oleh teman-teman (KPM
2017) untuk apa saja?
Jawab: kalau dari cerita-cerita mereka sih suka pakai untuk nyumbang,
kadang anaknya minta dibelikan kuota, bahkan ada yang minta HP.
12. Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur penggunaan dana bantuan PKH?
Jawab: saya sekedar pakai saja, saya tidak terlalu memikirkan uang itu saya pakai
untuk apa saja. Yang pasti saya tetap mengutamakan kebutuhan yang mendesak
dulu.
- Apakah pendamping tidak memberikan informasi tentang penggunaan dana
bantuan PKH?
Jawab: saya tidak terlalu ingat, tapi sepertinya pendamping pernah bilang
untuk menggunakan uang untuk kebutuhan sekolah anak. Itu saja yang saya
ingat.
13. Bagaimana cara Anda mengetahui dana bantuan PKH yang anda terima sudah
digunakan sesuai kebutuhan atau belum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Jawab: saya tidak tahu. Saya hanya coba untuk mengingat-ingat uang sudah saya
gunakan untuk apa saja.
- Apakah anda membuat catatan penggunaan dana PKH?
Jawab; saya tidak membuat catatan itu. Memang saat sosialisasi pendamping
ada ngomongin itu, tapi saya tidak membuat. Teman-teman lain juga tidak
buat jadi saya juga tidak.
14. Bagaimanakah cara pendamping melakukan evaluasi atas penggunaan dana yang
anda telah pakai?
Jawab: saya tidak tahu. Saya belum pernah melihat pendamping melakukan
evaluasi penggunaan dana.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Nama : Atikah
Status : KPM Komponen Kesehatan tahun 2016
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mendapatkan bantuan dana PKH?
Jawab: saya sangat senang dan bangga bisa mendapatkan bantuan PKH ini. Saya
senang mendapatkan bantuan PKH karena bisa membantu memenuhi kebutuhan
anak saya (balita). Dan saya bangga karena dari sekian banyak orang di Desa
Ngreco ini, saya terpilih untuk menjadi peserta pertama PKH.
2. Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima dana
bantuan PKH?
Jawab: manfaat pertama yang saya dapatkan adalah PKH membantu saya dalam
meringankan biaya saat melahirkan. Manfaat kedua itu dengan dana PKH saya
dapat membeli keperluan untuk bayi saya, seperti baju, bedong, perlak, alat
mandi, dll.
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
Jawab: harapan saya untuk PKH agar lebih ketat lagi dalam pelaksanaan PKH,
soalnya sekarang ini banyak KPM yang suka menggunakan dana untuk foya-foya
seperti beli hp, beli baju, bukan untuk kepentingan anak atau keluarga.
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
Jawab: menurut saya sudah baik semuanya, hanya tinggal diperketat pengawasan
penggunaan uangnya. Kalau dari programnya sih niatnya sangat baik, mau
membantu masyarakat miskin. Para pegawai yang bekerja untuk PKH juga
sangat baik, sangat membantu kami para KPM. Kegiatan waktu PK juga
bermanfaat sekali. Saya merasa sangat puas dengan dilaksanakannya PKH ini.
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima PKH?
Jawab: saya punya pengalaman menyenangkan sama PKH ini. Dengan bantuan
PKH anak saya bisa lahir dengan selamat, saya sangat bersyukur sekali. Dulu
saya sudah sangat putus asa mencari uang bersalin, mau pinjam uang pada siapa
lagi saya sudah bingung, wong hutang sayang sudah banyak sekali. Makanya pas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
mendapatkan PKH ini saya sangat bersyukur sekali kepada ALLAH SWT, ini
pertolongan dari ALLAH SWT, alhamdulillah.
Kualitas Pendampingan
6. Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja pendamping PKH dalam proses
pendampingan?
Jawab: menurut saya kinerja pendamping sangat baik. Pada saat kegiatan
pendampingan pendamping bisa membimbing KPM dengan baik. Pendamping
bisa memberikan segala macam informasi tentang PKH kepada KPM dengan
baik pula, sehingga saya menjadi lebih tahu tentang PKH.
- Apakah pendamping rajin datang saat PK?
Jawab: kalau dulu saat saya masuk PKH 2016 sih rajin, tapi tahun 2018 ini
kayaknya hanya datang awal – awal tahun saja, belakangan ini tidak pernah
datang.
7. Menurut Anda apakah pendamping PKH sudah bekerja dengan baik?
Jawab: menurut saya pendamping sudah bekerja dengan sangat baik.
Pendamping bisa membimbing KPM dengan baik melalui kegiatan PK. Saat PK
pendamping menyampaikan informasi tentang PKH dan materi-materi lainnya.
Tidak hanya itu, pendamping juga selalu menekankan tantang cara penggunaan
dana. Memang kadang cara menyampaikannya sedikit agak mengancam.
Ancaman itu berupa akan mengurangi jumlah dana bantuan jika KPM tidak
menggunakan dana untuk biaya pendidikan dan kesehatan anak dan ibu hamil.
Oleh karena itu kami merasa takut jika tidak menggunakan dana dengan baik.
- Bagaimana cara pendamping dalam menyampaikan materi?
Jawab: biasanya sih pendamping menjelaskan begitu saja mbak, ya kayak
ngasih sosialisasi saja. Tidak ada cara – cara khusus.
8. Menurut Anda bagaimanakah cara pendamping dalam menghadapi masalah yang
muncul dalam proses pendampingan?
Jawab: setau saya pendamping mampu mengatasi beberapa masalah yang terjadi.
Contohnya ada salah satu teman KPM yang ingin mengambil uang di ATM, tapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
dia tidak bisa menggunakan ATM tersebut, dan akhirnya meminta bantuan pada
orang asing yang kebetulan sedang mengambil uang juga di sana. Orang asing itu
bilang bahwa di ATM itu tidak ada isinya, jadi KPM tidak dapat mengambil
uang. Lalu KPM melaporkan pada pendamping. Dan pendamping langsung
berusaha untuk mengatasi masalah itu. Setau saya pendamping sampai harus ke
bank untuk mencari tau dana PKH benar sudah diambil atau belum, dan ternyata
sudah. Itu saja yang saya tau, saya tidak tau akhirnya bagaimana dengan KPM
itu.
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan pendamping saat kegiatan pendampingan?
Jawab: seperti yang sudah jelaskan tadi bahwa dalam kegiatan pendampingan itu
biasanya pendamping tanya ada masalah sama PKH apa tidak, lalu bagaimana
penggunaan dananya, ada materi juga tapi tidak setiap pertemuan ada.
10. Bagaimana cara pendamping dalam membangun hubungan atau komunikasi
dengan Anda?
Jawab: saya tidak tau. Saya jarang menghubungi pendamping, ngobrol pun tidak
pernah. Paling saat pertemuan sih pendamping tanya-tanya masalah PKH,
selebihnya saya tidak ada komunikasi dengan pendamping. Tapi hubungan kami
baik-baik saja kok, selayaknya hubungan KPM dengan pendampingnya.
Pengelolaan Dana
11. Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima dana bantuan PKH?
Jawab: yang jelas sih disimpen dulu ya, baru habis itu dipikir mau digunakan
untuk apa. Saya tidak buat daftar-daftar kebutuhan yang biasanya disuruh oleh
pendamping sih, tapi saya selalu mencatat uang itu sudah saya gunakan untuk
apa saja. Soalnya itu yang biasanya di cek oleh pendamping.
12. Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur penggunaan dana bantuan PKH?
Jawab: yang pertama saya harus memenuhi kebutuhan anak saya dulu, seperti
susu, gizi anak (makanan), vitamin juga karena anak saya suka sekali vitamin
yang bentuk – bentuk permen gitu. Setelah kebutuhan anak terpenuhi baru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
kebutuhan lainnya, seperti beli beras, daging, ya gitu – gitu aja sih. Kalo sisa ya
saya tahung, buat jaga-jaga kalo anak saya sakit.
- Pernah tidak anda menggunakan dana PKH untuk membayar hutang?
Jawab: saya jujur saja pernah menggunakan uang itu untuk bayar hutang.
Waktu saya melahirkan itu tidak punya cukup uang untuk membayar biaya
persalinan, jadi saya pinjam dari saudara. Nah hutang itu saya bayar pakai
uang PKH. Sebelum dapat PKH saya tidak bisa mencicil hutang itu sama
sekali karena gaji suami saya tidak begitu besar dan hanya cukup untuk
kebutuhan sehari-hari. Jadi saya sangat bersyukur dan senang sekali bisa
mendapatkan bantuan PKH ini. Sebenarnya saya takut pakai uang (PKH) itu
untuk bayar hutang, takut ketahuan terus nanti nggak dapat lagi. Tapi ya mau
giman lagi orang sudah terpaksa.
13. Bagaimana cara Anda mengetahui dana bantuan PKH yang anda terima sudah
digunakan sesuai kebutuhan atau belum?
Jawab: pendamping selalu menyuruh kami para KPM untuk membuat catatan
pengeluaran uang PKH. Jadi saya pakai catatan itu untuk melihat uang PKH
sudah saya gunakan sesuai kebutuhan atau belum. Waktu awal-awal dapat PKH
sih (penggunaan dana) masih belum sesuai kebutuhan, tapi karena saya sekarang
sudah bekerja jadi uang PKH ya hanya khusus untuk kebutuhan anak.
14. Bagaimanakah cara pendamping melakukan evaluasi atas penggunaan dana yang
anda telah pakai?
Jawab: mungkin dari catatan pengeluaran yang saya buat itu ya. Soalnya
pendamping selalu menekankan harus membuat catatan itu. Biasanya saat
pertemuan pertama atau kedua setelah dana turun, pendamping mengecek catatan
itu. Tapi saya rasa sudah hampir 1 tahun belakangan ini pendamping tidak pernah
ngecek. Saya juga tidak tau kenapa, tapi saya sih selalu buat catatan, buat jaga-
jaga aja siapa tau pendamping mau ngecek.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Nama : Titik Rahayu
Status : KPM Komponen Kesehatan tahun 2013
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mendapatkan bantuan dana PKH?
Jawab: Saya sangat senang dengan adanya bantuan dana PKH ini. Sangat
membantu dalam kondisi ekonomi yang saya miliki saat ini
2. Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima dana
bantuan PKH?
Jawab: Manfaat yang saya dapatkan dari bantuan dana PKH ini pastinya dari segi
ekonomi, dengan bantuan dana ini saya dapat membeli kebutuhan untuk bayi
yang saya miliki. Sebelum mendapat bantuan dari dana PKH ini saya
kebingungan untuk membayar biaya persalinan, membeli susu dan pakaian yang
dibutuhkan untuk bayi. Setelah dapat bantuan dana ini, saya dapat melengkapi
semua kebutuhan bayi saya dan keluarga saya untuk keseharian.
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
Jawab: Saya berharap bantuan dana PKH ini dapat menyebar ke berbagai daerah
di seluruh Indonesia untuk dapat membantu orang yang membutuhkan. Selain itu
saya juga berharap bantuan ini selalu berkembang dan dapat membantu keluarga
saya dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
Jawab: Implementasi bantuan dana PKH ini di desa saya sudah bagus, saya
merasa senang dengan apa yang dilakukan dalam bantuan dana PKH ini. Saya
merasa terbantu dalam mengelola keuangan, pertemuan dengan pendamping juga
membuat saya lebih memahami peraturan PKH ini. Terkadang bantuan yang
datang tidak tepat waktu, tetapi bagi saya tidak masalah karena saya sudah
belajar mengatur keuangan saya dari pendamping, sehingga saya tidak
tergantung dengan bantuan dari PKH.
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima PKH?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Jawab: Setelah menjadi penerima dalam bantuan PKH saya merasa saya dapat
mengatur keuangan saya lebih baik lagi, dan memanfaatkan dana yang diberikan
lebih baik juga. Saya merasa bantuan ini sangat baik, sehingga saya selalu
meminta bantuan kepada pendamping bagaimana cara saya untuk dapat
mengelola keuangan lebih baik lagi.
Kualitas Pendampingan
6. Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja pendamping PKH dalam proses
pendampingan?
Jawab: Saya merasa pendamping sangat baik dan selalu membantu saya ketika
saya kebingungan. Setiap pertemuan pendamping juga memberikan materi yang
baik bagi saya, seperti pengelolaan dana, pencatatan pengeluaran dan lainnya.
Sehingga saya selalu belajar hal baru di setiap pertemuan.
7. Menurut Anda apakah pendamping PKH sudah bekerja dengan baik?
Jawab: Menurut saya pendamping sudah bekerja sangat baik. Selama ini saya
merasa pendamping selalu membantu saya dalam menangani masalah yang saya
hadapi di PKH. Contohnya ketika saya bingung harus melengkapi berkas-berkas
persyaratan PKH, pendamping memberikan saran kepada saya harus melengkapi
berkas apa saja, dan mengurus ke kabupaten, kecamatan dan RT. Saya merasa
pendamping mengerjakan tugasnya dengan baik, walaupun saya tidak benar-
benar mengetahui pekerjaan pendamping yang sebenarnya seperti apa, tapi
menurut saya pendamping sudah bekerja dengan sangat baik.
8. Menurut Anda bagaimanakah cara pendamping dalam menghadapi masalah yang
muncul dalam proses pendampingan?
Jawab: Yang saya tau cara pendamping menangani masalah dengan adanya
pertemuan dan cerita masalah bersama-sama. Di sana yang saya tau, pendamping
akan memberikan solusi dari setiap masalah yang dihadapi para penerima
bantuan PKH ini.
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan pendamping saat kegiatan pendampingan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Jawab: Pada saat kegiatan pendampingan yang pasti pendamping akan
memeriksa catatan dana yang sudah digunakan selama bantuan sebelumnya.
Setelah itu ya cerita bareng dan tanya apakah ada kelihan dan masalah dengan
PKH atau tidak. Selain itu pendamping kadang-kadang juga memberikan materi-
materi tentang anak, keluarga, pendidikan dan kesehatan. Materinya sangat
berguna untuk saya yang memang beru berkeluarga dan baru punya bayi,
menambah pengetahuan saya juga.
10. Bagaimana cara pendamping dalam membangun hubungan atau komunikasi
dengan Anda?
Jawab: Saya jarang berkomunikasi dengan pendamping. Yang saya tau kami
berkomunikasi ya pada saat pertemuan. Selain itu yang saya tau melalui telepon,
atau WA tapi saya tidak pernah telepon atau WA, karena saya merasa melalui
pertemuan sudah cukup membantu saya.
Pengelolaan Dana
11. Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima dana bantuan PKH?
Jawab: Saya langsung menggunakan uangnya untuk kebutuhan bayi saya.
Setelah itu saya akan menyimpan uangnya untuk kebutuhan yang tidak terduga,
dan saya juga menggunakan uang tersebut untuk membeli kebutuhan sehari hari
keluarga saya. Saya kadang juga bingung mau digunakan untuk apa lagi, kalo
cukup kadang bayarkan untuk keperluan rumah.
12. Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur penggunaan dana bantuan PKH?
Jawab: Saya yang pasti membeli kebutuhan anak (balita) terlebih dahulu,
kemudian membeli kebutuhan untuk keluarga saya. Sisanya baru saya simpan
dan saya gunakan untuk sesuatu yang saya perlukan. Saya tidak ada catatan harus
membeli apa dan apa, saya hanya membeli yang paling penting terlebih dahulu.
13. Bagaimana cara Anda mengetahui dana bantuan PKH yang anda terima sudah
digunakan sesuai kebutuhan atau belum?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Jawab: Kalo saya sih dari catatan pengeluaran saya yang selalu ditanyakan oleh
pendamping. Hanya dari situ saja untuk mengetahui apa dananya sudah kepake
bener atau enggak.
14. Bagaimanakah cara pendamping melakukan evaluasi atas penggunaan dana yang
anda telah pakai?
Jawab: Yang pasti dari catatan saya itu, setiap barang yang saya beli dengan dana
PKH saya selalu ada catatannya sendiri. Itu juga kadang pendamping masih
bertanya kondisi barangnya gimana, dan jika ada barang baru minta untuk
dibawa jika bisa. Saya cuman berusaha juju saja, saya tau maksud dari
pendamping untuk membawa barang yang baru saya beli itu, pasti untuk
memastikan uangnya bener dibeli buat barang itu atau bukan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Nama : Liana
Status : KPM Komponen Kesehatan tahun 2016
Persepsi masyarakat tentang PKH
1. Bagaimana perasaan Anda setelah mendapatkan bantuan dana PKH?
Jawab: Saya senang dengan adanya bantuan ini, tapi kadang juga kesel dengan
bantuan ini. Saya merasa terbantu dengan dana PKH ini, tapi terkadang dana
yang datang itu telat banget, jadi saya juga masih harus pinjam uang terlebih
dahulu.
2. Manfaat apa sajakah yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima dana
bantuan PKH?
Jawab: Saya merasa ekonomi saya terbantu pastinya ya. Yang saya rasakan
hanya itu, ekonomi saya terbantu dan keluarga saya juga terbantu.
3. Apa harapan Anda tentang PKH kedepannya?
Jawab: Saya berharap dana yang akan diberikan kepada penerima bantuan bisa
turun tepat waktu. Saya sebenarnya gak pengen pinjam uang orang lain dulu
untuk bayar kebutuhan sekolah anak (taman kanak-kanak), tapi ya gimana lagi
karena dananya lambat. Ya saya juga berharap bantuan ini selalu ada, dan dapat
merata lagi ke orang orang yang membutuhkan.
4. Bagaimana tanggapan Anda tentang implementasi PKH secara keseluruhan?
Jawab: Bagus sih menurut saya, tapi ya dananya lambat. Saya agak kesusahan
kalo dana turunnya terlambat sedangkan anak saya perlu membayar sesuatu.
Saya memang merasa terbantu dengan dana ini, tapi kadang saya masih harus
mencari bantuan pinjaman dana terlebih dahulu. Apalagi kalo orang yang ingin
saya pinjam lagi tidak ada uangnya juga, saya kadang bingung.
5. Pengalaman apa yang Anda dapatkan setelah menjadi peserta penerima PKH?
Jawab: Pengalaman yang saya rasakan ya mungkin saya diajarkan untuk
mengelola dana lebih baik lagi, seperti membuat catatan untuk barang yang ingin
dibeli atau yang ingin dibayar. Tapi kalo saya ya tinggal bayar bayar aja kalo ada
duitnya. Pendamping juga terkadang hanya melihat catatan saya begitu saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Kualitas Pendampingan
6. Bagaimana pendapat Anda tentang kinerja pendamping PKH dalam proses
pendampingan?
Jawab: Kinerja Mbak Diah (pendamping) baik menurut saya, selalu bertanya
kepada penerima tentang uangnya digunakan untuk apa. Bahkan juga terkadang
ingin melihat apa yang dibeli oleh penerima. Ya mungkin memang kerja mereka
begitu. Setiap pertemuan juga datang biasanya, ada materi dan selalu ngobrol
berasama kami. Ya seperti itu saja sebenarnya.
7. Menurut Anda apakah pendamping PKH sudah bekerja dengan baik?
Jawab: Ya seperti yang saya bilang sebelumnya tadi, kerja mereka sudah baik
menurut saya. Yang saya tau mereka hanya seperti itu setiap saat, datang untuk
ngobrol, memberikan materi itu juga kadang-kadang dan melihat catatan
pengeluaran setiap KPM.
8. Menurut Anda bagaimanakah cara pendamping dalam menghadapi masalah yang
muncul dalam proses pendampingan?
Jawab: Saya tidak pernah mempunyai masalah, tapi beberapa penerima
terkadang menghadapi masalah seperti dananya tidak turun atau hilang. Saya
pernah ikut melihat kenapa, dan pendamping di situ saya rasa bekerja dengan
baik seperti memberi penjelasan dan mencoba menenangkan dan membantu
mengurus juga rapi saya tidak tau mengurus kemana saja.
9. Kegiatan apa saja yang dilakukan pendamping saat kegiatan pendampingan?
Jawab: Pada saat pertemuan yang pasti pendamping selalu ngajak cerita satu per
satu masalah yang dihadapi. Pendamping juga selalu mengecek penggunaan dana
bantuan. Kalo di kelompok lain sih saya dengar ada arisan bersama gitu tapi di
kelompok saya sih tidak ada.
10. Bagaimana cara pendamping dalam membangun hubungan atau komunikasi
dengan Anda?
Jawab: Ya dari cerita cerita di pertemuan itu. Selain dari pertemuan saya tidak
pernah cerita ke pendamping. Saya hanya ketemua pendamping itu di pertemuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
saja. Walaupun pendamping juga membagikan nomor yang dapat dihubungi, tapi
saya rasa saya tidak perlu untuk menghubungi pendamping di luar jam
pertemuan.
Pengelolaan Dana
11. Kegiatan apa yang Anda lakukan setelah menerima dana bantuan PKH?
Jawab: Saya ya bayar sekolah anak, sama beli kebutuhan sekolahnya sekalian
seperti tas, sepatu, itu yang besar menurut saya. Setelah itu ya kebutuhan anak
dan keluarga saya sehari-hari. Seperti membeli makanan sehat untuk anak saya,
vitamin dan obat. Ya kalo saya uangnya hanya habis di situ situ aja, gak ada
pengeluaran lain lagi.
12. Bagaimanakah cara Anda dalam mengatur penggunaan dana bantuan PKH?
Jawab: Ya saya hanya menggunakan uangnya seperti yang saya bilang tadi, saya
bayarkan sesuai apa yang dibutuhkan saja. Saya tidak punya catatan kebutuhan
apa yang harus saya beli, jadi saya hanya ingat-ingat apa yang harus dibayar dan
dibeli saja.
13. Bagaimana cara Anda mengetahui dana bantuan PKH yang anda terima sudah
digunakan sesuai kebutuhan atau belum?
Jawab: Ya selama kebutuhan sekolah dan kesehatan anak saya terpenuhi saya
rasa saya sudah menggunakan dananya sesuai dengan kebutuhan.
14. Bagaimanakah cara pendamping melakukan evaluasi atas penggunaan dana yang
anda telah pakai?
Jawab: Setiap pertemuan itu mereka selalu menanyakan catatan pengeluaran
dana itu. Ya saya catatannya selalu begitu begitu saja. Pendamping kadang juga
suka nanya, kalo misalnya beli barang kebutuhan anak ya paling tanya barangnya
mana dan sekarang gimana kondisinya. Kalo saya kan anaknya masih sekolah
TK, jadi ya barangnya palingan hanya tas, sepatu, buku-buku mewarnai, crayon,
pensil warna. Sisanya ya kebutuhan keluarga saja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV
UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
UJI VALIDITAS
PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG PROGRAM KELUARGA HARAPAN
Correlations
butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9
butir
10
butir
11
butir
12
butir
13
butir
14
butir
15
butir
16
butir
17
butir
18
butir
19
butir
20 JUMLAH
butir1
Pearson
Correlation 1 -0.015 .410
** .455
** 0.158 -0.117 .488
** .271
** 0.091 .235
* .336
** .488
** 0.066 -0.013 0.172 0.091 0.084 .383
** 0.141 .320
** .419
**
Sig. (2-
tailed) 0.874 0 0 0.091 0.214 0 0.003 0.334 0.012 0 0 0.485 0.893 0.066 0.334 0.372 0 0.133 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir2
Pearson
Correlation -
0.015 1 0.141 .338
** .394
** 0.091 .246
** 0.156 .259
** .365
** .250
** .246
** .308
** 0.156 .199
* .337
** 0.095 .225
* .395
** .244
** .446
**
Sig. (2-
tailed) 0.874 0.132 0 0 0.334 0.008 0.095 0.005 0 0.007 0.008 0.001 0.095 0.033 0 0.311 0.015 0 0.008 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir3
Pearson
Correlation .410
** 0.141 1 0.133 .296
** 0.115 .651
** .569
** .455
** .351
** .832
** .651
** .286
** .343
** .184
* .393
** .201
* .452
** .315
** .417
** .685
**
Sig. (2-
tailed) 0 0.132 0.158 0.001 0.222 0 0 0 0 0 0 0.002 0 0.05 0 0.032 0 0.001 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir4
Pearson
Correlation .455
** .338
** 0.133 1 .267
** 0.096 .248
** .366
** .300
** 0.144 0.111 .248
** 0.146 0.049 0.128 .300
** .240
** .378
** .387
** .221
* .477
**
Sig. (2-
tailed) 0 0 0.158 0.004 0.31 0.008 0 0.001 0.124 0.237 0.008 0.119 0.604 0.173 0.001 0.01 0 0 0.018 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir5
Pearson
Correlation 0.158 .394
** .296
** .267
** 1 0.158 .437
** .453
** .362
** .372
** .320
** .437
** .272
** .267
** .391
** .362
** .328
** 0.056 .269
** .244
** .582
**
Sig. (2-
tailed) 0.091 0 0.001 0.004 0.091 0 0 0 0 0 0 0.003 0.004 0 0 0 0.552 0.004 0.008 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir6 Pearson
Correlation
-
0.117 0.091 0.115 0.096 0.158 1 0.122 0.159 0.168 0.152 0.127 0.122 0.01 .280
** 0.056 .187
* 0.018 -0.005 0.069 .200
* .256
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Sig. (2-
tailed) 0.214 0.334 0.222 0.31 0.091 0.193 0.09 0.073 0.105 0.178 0.193 0.918 0.002 0.554 0.045 0.849 0.957 0.461 0.032 0.006
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir7
Pearson
Correlation .488
** .246
** .651
** .248
** .437
** 0.122 1 .667
** .521
** .718
** .672
** 1.000
** .487
** .306
** .439
** .604
** .206
* 0.137 .410
** .530
** .811
**
Sig. (2-
tailed) 0 0.008 0 0.008 0 0.193 0 0 0 0 0 0 0.001 0 0 0.027 0.145 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir8
Pearson
Correlation .271
** 0.156 .569
** .366
** .453
** 0.159 .667
** 1 .432
** .477
** .562
** .667
** .334
** .301
** .220
* .432
** .198
* .203
* .342
** .394
** .689
**
Sig. (2-
tailed) 0.003 0.095 0 0 0 0.09 0 0 0 0 0 0 0.001 0.018 0 0.034 0.03 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir9
Pearson
Correlation 0.091 .259
** .455
** .300
** .362
** 0.168 .521
** .432
** 1 .471
** .434
** .521
** .290
** .401
** .275
** .887
** .192
* .281
** .446
** .326
** .684
**
Sig. (2-
tailed) 0.334 0.005 0 0.001 0 0.073 0 0 0 0 0 0.002 0 0.003 0 0.04 0.002 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir10
Pearson
Correlation .235
* .365
** .351
** 0.144 .372
** 0.152 .718
** .477
** .471
** 1 .469
** .718
** .426
** .253
** .363
** .552
** 0.057 -0.025 .404
** .552
** .653
**
Sig. (2-
tailed) 0.012 0 0 0.124 0 0.105 0 0 0 0 0 0 0.006 0 0 0.547 0.788 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir11
Pearson
Correlation .336
** .250
** .832
** 0.111 .320
** 0.127 .672
** .562
** .434
** .469
** 1 .672
** .390
** .376
** .324
** .557
** .206
* .323
** .523
** .551
** .756
**
Sig. (2-
tailed) 0 0.007 0 0.237 0 0.178 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.027 0 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir12
Pearson
Correlation .488
** .246
** .651
** .248
** .437
** 0.122 1.000
** .667
** .521
** .718
** .672
** 1 .487
** .306
** .439
** .604
** .206
* 0.137 .410
** .530
** .811
**
Sig. (2-
tailed) 0 0.008 0 0.008 0 0.193 0 0 0 0 0 0 0.001 0 0 0.027 0.145 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir13 Pearson
Correlation 0.066 .308
** .286
** 0.146 .272
** 0.01 .487
** .334
** .290
** .426
** .390
** .487
** 1 0.047 .393
** .455
** .363
** 0.164 .537
** .381
** .581
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Sig. (2-
tailed) 0.485 0.001 0.002 0.119 0.003 0.918 0 0 0.002 0 0 0 0.614 0 0 0 0.08 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir14
Pearson
Correlation -
0.013 0.156 .343
** 0.049 .267
** .280
** .306
** .301
** .401
** .253
** .376
** .306
** 0.047 1 0.03 .335
** .191
* .245
** .257
** .507
** .478
**
Sig. (2-
tailed) 0.893 0.095 0 0.604 0.004 0.002 0.001 0.001 0 0.006 0 0.001 0.614 0.752 0 0.041 0.008 0.006 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir15
Pearson
Correlation 0.172 .199
* .184
* 0.128 .391
** 0.056 .439
** .220
* .275
** .363
** .324
** .439
** .393
** 0.03 1 .412
** .400
** 0.126 .239
* .258
** .504
**
Sig. (2-
tailed) 0.066 0.033 0.05 0.173 0 0.554 0 0.018 0.003 0 0 0 0 0.752 0 0 0.18 0.01 0.005 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir16
Pearson
Correlation 0.091 .337
** .393
** .300
** .362
** .187
* .604
** .432
** .887
** .552
** .557
** .604
** .455
** .335
** .412
** 1 .241
** 0.167 .604
** .427
** .753
**
Sig. (2-
tailed) 0.334 0 0 0.001 0 0.045 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0.01 0.075 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir17
Pearson
Correlation 0.084 0.095 .201
* .240
** .328
** 0.018 .206
* .198
* .192
* 0.057 .206
* .206
* .363
** .191
* .400
** .241
** 1 .414
** .319
** .272
** .470
**
Sig. (2-
tailed) 0.372 0.311 0.032 0.01 0 0.849 0.027 0.034 0.04 0.547 0.027 0.027 0 0.041 0 0.01 0 0.001 0.003 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir18
Pearson
Correlation .383
** .225
* .452
** .378
** 0.056 -0.005 0.137 .203
* .281
** -0.025 .323
** 0.137 0.164 .245
** 0.126 0.167 .414
** 1 0.16 .289
** .448
**
Sig. (2-
tailed) 0 0.015 0 0 0.552 0.957 0.145 0.03 0.002 0.788 0 0.145 0.08 0.008 0.18 0.075 0 0.089 0.002 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir19
Pearson
Correlation 0.141 .395
** .315
** .387
** .269
** 0.069 .410
** .342
** .446
** .404
** .523
** .410
** .537
** .257
** .239
* .604
** .319
** 0.16 1 .463
** .659
**
Sig. (2-
tailed) 0.133 0 0.001 0 0.004 0.461 0 0 0 0 0 0 0 0.006 0.01 0 0.001 0.089 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir20 Pearson
Correlation .320
** .244
** .417
** .221
* .244
** .200
* .530
** .394
** .326
** .552
** .551
** .530
** .381
** .507
** .258
** .427
** .272
** .289
** .463
** 1 .689
**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Sig. (2-
tailed) 0 0.008 0 0.018 0.008 0.032 0 0 0 0 0 0 0 0 0.005 0 0.003 0.002 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
JUML
AH
Pearson
Correlation .419
** .446
** .685
** .477
** .582
** .256
** .811
** .689
** .684
** .653
** .756
** .811
** .581
** .478
** .504
** .753
** .470
** .448
** .659
** .689
** 1
Sig. (2-
tailed) 0 0 0 0 0 0.006 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
KUALITAS PENDAMPINGAN
Correlations
butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9
butir
10
butir
11
butir
12
butir
13
butir
14
butir
15
butir
16
butir
17
butir
18
butir
19
butir
20 JUMLAH
butir1
Pearson
Correlation 1 .494** .327** .459** .258** .456** .452** .221* .453** .668** .498** .349** .294** .231* .322** .504** .356** .271** .340** .515** .666**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.005 0.000 0.000 0.018 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.013 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir2
Pearson
Correlation .494** 1 0.031 .429** .303** 0.012 .428** 0.096 .393** .332** .281** .199* 0.058 .324** 0.148 0.082 0.182 .349** -0.060 .324** .415**
Sig. (2-
tailed) 0.000
0.746 0.000 0.001 0.899 0.000 0.306 0.000 0.000 0.002 0.033 0.540 0.000 0.115 0.381 0.051 0.000 0.522 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir3
Pearson
Correlation .327** 0.031 1 .428** 0.112 .523** .425** 0.175 .407** .471** .455** .373** 0.182 0.113 .572** .411** .558** 0.105 .416** .347** .584**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.746
0.000 0.234 0.000 0.000 0.061 0.000 0.000 0.000 0.000 0.052 0.229 0.000 0.000 0.000 0.266 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir4
Pearson
Correlation .459** .429** .428** 1 .395** .207* .428** .406** .532** .600** .249** .495** .231* .252** .361** .295** .400** .254** .399** .319** .632**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000
0.000 0.026 0.000 0.000 0.000 0.000 0.007 0.000 0.013 0.007 0.000 0.001 0.000 0.006 0.000 0.001 0.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir5
Pearson
Correlation .258** .303** 0.112 .395** 1 .428** .499** .640** .343** .317** .428** .459** .441** 0.075 .224* .200* .281** .410** .440** .227* .592**
Sig. (2-
tailed) 0.005 0.001 0.234 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000 0.000 0.425 0.016 0.032 0.002 0.000 0.000 0.014 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir6
Pearson
Correlation .456** 0.012 .523** .207* .428** 1 .584** .420** .403** .456** .598** .490** .367** 0.140 .490** .461** .444** 0.143 .555** .313** .670**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.899 0.000 0.026 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.136 0.000 0.000 0.000 0.126 0.000 0.001 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir7
Pearson
Correlation .452** .428** .425** .428** .499** .584** 1 .496** .588** .546** .551** .688** .324** .518** .508** .537** .271** .357** .464** .483** .790**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir8
Pearson
Correlation .221* 0.096 0.175 .406** .640** .420** .496** 1 .353** .263** .283** .416** .284** .218* .371** .330** .316** .318** .373** .217* .565**
Sig. (2-
tailed) 0.018 0.306 0.061 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.005 0.002 0.000 0.002 0.020 0.000 0.000 0.001 0.001 0.000 0.020 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir9
Pearson
Correlation .453** .393** .407** .532** .343** .403** .588** .353** 1 .745** .648** .489** .236* .497** .465** .496** .440** .473** .350** .469** .757**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.011 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir10
Pearson
Correlation .668** .332** .471** .600** .317** .456** .546** .263** .745** 1 .619** .523** .386** .400** .558** .620** .498** .452** .581** .457** .815**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000 0.005 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir11
Pearson
Correlation .498** .281** .455** .249** .428** .598** .551** .283** .648** .619** 1 .579** .550** .411** .468** .438** .449** .308** .438** .419** .760**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.002 0.000 0.007 0.000 0.000 0.000 0.002 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.000 0.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir12
Pearson
Correlation .349** .199* .373** .495** .459** .490** .688** .416** .489** .523** .579** 1 .549** .482** .482** .389** .222* 0.126 .437** .267** .704**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.033 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.017 0.179 0.000 0.004 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir13
Pearson
Correlation .294** 0.058 0.182 .231* .441** .367** .324** .284** .236* .386** .550** .549** 1 .443** .369** .326** .296** .275** .521** .196* .581**
Sig. (2-
tailed) 0.001 0.540 0.052 0.013 0.000 0.000 0.000 0.002 0.011 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.001 0.003 0.000 0.036 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir14
Pearson
Correlation .231* .324** 0.113 .252** 0.075 0.140 .518** .218* .497** .400** .411** .482** .443** 1 .422** .280** .215* 0.146 .334** .311** .520**
Sig. (2-
tailed) 0.013 0.000 0.229 0.007 0.425 0.136 0.000 0.020 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.002 0.021 0.120 0.000 0.001 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir15
Pearson
Correlation .322** 0.148 .572** .361** .224* .490** .508** .371** .465** .558** .468** .482** .369** .422** 1 .583** .417** .323** .479** .352** .693**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.115 0.000 0.000 0.016 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir16
Pearson
Correlation .504** 0.082 .411** .295** .200* .461** .537** .330** .496** .620** .438** .389** .326** .280** .583** 1 .437** .331** .468** .415** .670**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.381 0.000 0.001 0.032 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002 0.000
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir17
Pearson
Correlation .356** 0.182 .558** .400** .281** .444** .271** .316** .440** .498** .449** .222* .296** .215* .417** .437** 1 .209* .328** .428** .605**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.051 0.000 0.000 0.002 0.000 0.003 0.001 0.000 0.000 0.000 0.017 0.001 0.021 0.000 0.000
0.025 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir18
Pearson
Correlation .271** .349** 0.105 .254** .410** 0.143 .357** .318** .473** .452** .308** 0.126 .275** 0.146 .323** .331** .209* 1 .282** .478** .518**
Sig. (2-
tailed) 0.003 0.000 0.266 0.006 0.000 0.126 0.000 0.001 0.000 0.000 0.001 0.179 0.003 0.120 0.000 0.000 0.025
0.002 0.000 0.000
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir19
Pearson
Correlation .340** -0.060 .416** .399** .440** .555** .464** .373** .350** .581** .438** .437** .521** .334** .479** .468** .328** .282** 1 .193* .652**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.522 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.002
0.039 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir20
Pearson
Correlation .515** .324** .347** .319** .227* .313** .483** .217* .469** .457** .419** .267** .196* .311** .352** .415** .428** .478** .193* 1 .607**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.001 0.014 0.001 0.000 0.020 0.000 0.000 0.000 0.004 0.036 0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.039
0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
JUML
AH
Pearson
Correlation .666** .415** .584** .632** .592** .670** .790** .565** .757** .815** .760** .704** .581** .520** .693** .670** .605** .518** .652** .607** 1
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
PENGELOLAAN DANA
Uji Validitas Butir Pernyataan Nomor 1 sampai 13
Correlations
butir1 butir2 butir3 butir4 butir5 butir6 butir7 butir8 butir9
butir
10
butir
11
butir
12
butir
13 JUMLAH
butir1
Pearson
Correlation 1 .988** .467** .760** .812** 0.170 .582** .198* .847** .285** .751** .558** .556** .920**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.070 0.000 0.034 0.000 0.002 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir2
Pearson
Correlation .988** 1 .471** .758** .823** 0.182 .557** 0.177 .831** .270** .745** .559** .560** .914**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.052 0.000 0.059 0.000 0.004 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
butir3
Pearson
Correlation .467** .471** 1 .433** .534** .359** .486** 0.068 .391** .255** .477** .281** .272** .620**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.467 0.000 0.006 0.000 0.002 0.003 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir4
Pearson
Correlation .760** .758** .433** 1 .681** .358** .423** 0.147 .918** 0.064 .514** .502** .625** .843**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.118 0.000 0.499 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir5
Pearson
Correlation .812** .823** .534** .681** 1 .301** .545** 0.051 .726** .269** .590** .365** .405** .815**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.001 0.000 0.591 0.000 0.004 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir6
Pearson
Correlation 0.170 0.182 .359** .358** .301** 1 .477** -.244** 0.160 0.165 -0.107 0.001 -.191* .321**
Sig. (2-
tailed) 0.070 0.052 0.000 0.000 0.001 0.000 0.009 0.088 0.078 0.254 0.991 0.041 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir7
Pearson
Correlation .582** .557** .486** .423** .545** .477** 1 0.053 .511** .395** .404** .463** 0.155 .702**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.574 0.000 0.000 0.000 0.000 0.099 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir8
Pearson
Correlation .198* 0.177 0.068 0.147 0.051 -.244** 0.053 1 .240** 0.131 .273** .232* .320** .271**
Sig. (2-
tailed) 0.034 0.059 0.467 0.118 0.591 0.009 0.574 0.010 0.164 0.003 0.013 0.000 0.003
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir9
Pearson
Correlation .847** .831** .391** .918** .726** 0.160 .511** .240** 1 0.114 .622** .604** .724** .895**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.088 0.000 0.010 0.224 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
butir10
Pearson
Correlation .285** .270** .255** 0.064 .269** 0.165 .395** 0.131 0.114 1 .191* 0.001 0.000 .326**
Sig. (2-
tailed) 0.002 0.004 0.006 0.499 0.004 0.078 0.000 0.164 0.224 0.041 0.995 1.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir11
Pearson
Correlation .751** .745** .477** .514** .590** -0.107 .404** .273** .622** .191* 1 .609** .644** .763**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.254 0.000 0.003 0.000 0.041 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir12
Pearson
Correlation .558** .559** .281** .502** .365** 0.001 .463** .232* .604** 0.001 .609** 1 .646** .669**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.002 0.000 0.000 0.991 0.000 0.013 0.000 0.995 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
butir13
Pearson
Correlation .556** .560** .272** .625** .405** -.191* 0.155 .320** .724** 0.000 .644** .646** 1 .648**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000 0.041 0.099 0.000 0.000 1.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
JUML
AH
Pearson
Correlation .920** .914** .620** .843** .815** .321** .702** .271** .895** .326** .763** .669** .648** 1
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.003 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
N 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115 115
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Uji Validitas Butir Pernyataan Nomor 14a dan 15a Uji Validitas Butir Pernyataan Nomor 14b dan 15b
Correlations
Correlations
butir14 butir15 JUMLAH
butir16 butir17 JUMLAH
butir14a
Pearson
Correlation 1 .720** .923**
butir14b
Pearson
Correlation 1 .550** .876**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000
N 72 72 72
N 43 43 43
butir15a
Pearson
Correlation .720** 1 .931**
butir15b
Pearson
Correlation .550** 1 .885**
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000
N 72 72 72
N 43 43 43
JUMLAH
Pearson
Correlation .923** .931** 1
JUMLAH
Pearson
Correlation .876** .885** 1
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000
Sig. (2-
tailed) 0.000 0.000
N 72 72 72
N 1 .550** .876**
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
UJI RELIABILITAS
1. Uji Reliabilitas Variabel Persepsi Masyarakat
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.897 20
2. Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Pendampingan
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.923 20
3. Uji Reliabilitas Variabel Pengelolaan Dana
a. Uji Reliabilitas Variabel Pola Pengelolaan Dana item no 1 – 13
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.904 13
b. Uji Reliabilitas Variabel Pengelolaan Dana item no 14a dan 15b
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.836 2
c. Uji Reliabilitas Variabel Pengelolaan Dana item no 14a dan 15b
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.709 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V
DATA RESPONDEN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
DATA RESPONDEN PENELITIAN
1. Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Ngreco Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo Kohort 2013
No No PKH Nama Alamat Komponen
1 331101001300008 Hastuti Jlumbang RT 02 RW 05 Pendidikan
2 331101001300009 Hartini Jlumbang RT 01 RW 05 Pendidikan
3 331101001300022 Wuryani Sidowayah RT 03 RW
06
Pendidikan
4 331101001300023 Sriyanti Sidowayah RT 03 RW
06
Pendidikan
5 331101001300039 Sri Rahayu Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
6 331101001300048 Warsinah Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
7 331101001300049 Sri Wahyuni Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
8 331101001300052 Siti
Khotimah
Candi RT 05 RW 10 Pendidikan
9 331101001300053 Musrini
Musthofa
Sidowayah RT 02 RW
06
Pendidikan
10 331101001300054 Musrini Sidowayah RT 02 RW
06
Pendidikan
11 331101001300055 Nur Alami Sidowayah RT 03 RW
06
Pendidikan
12 331101001300057 Sulisning Jlumbang RT 03 RW 04 Pendidikan
13 331101001300064 Narsih Candi RT 02 RW 10 Pendidikan
14 331101001300074 Hartini Tawangrejo RT 03 RW
05
Pendidikan
15 331101001300077 Sri
Rahmawati
Gabeng RT 03 RW 01 Pendidikan
16 331101001300094 Satiyem Jlumbang RT 01 RW 05 Pendidikan
17 331101001300098 Sunarni Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
18 331101001300101 Sri Sumarni Sidowayah RT 02 RW
07
Pendidikan
19 331101001300105 Lasmini Jlumbang RT 02 RW 05 Pendidikan
20 331101001300108 Wiji Lestari Jlumbang RT 02 RW 04 Pendidikan
21 331101001300118 Suharni Jlumbang RT 01 RW 05 Pendidikan
22 331101001300119 Sri Winarti Jlumbang RT 01 RW 05 Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
23 331101001300129 Asmorowati Candi RT 02 RW 10 Pendidikan
24 331101001300133 Mulyani Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
25 331101001300134 Sumini Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
26 331101001300138 Yekti
Sulanjari
Candi RT 02 RW 10 Pendidikan
27 331101001300140 Suharni Candi RT 05 RW 10 Pendidikan
28 331101001300151 Sri Murni Sidowayah RT 03 RW
06
Pendidikan
29 331101001300152 Lusmini Jlumbang RT 01 RW 04 Pendidikan
30 331101001300176 Endang
Widiyatmi
Jlumbang RT 01 RW 04 Pendidikan
31 331101001300001 Indri Fajar
Sejati
Tawangrejo RT 03 RW
05
Kesehatan
32 331101001300002 Kiswanti Jlumbang RT 01 RW 05 Kesehatan
33 331101001300018 Ari Susanti Kaligondang RT 02 RW
10
Kesehatan
34 331101001300024 Indarti Jlumbang RT 04 RW 04 Kesehatan
35 331101001300035 Tri
Prihatiningsih
Sidowayah RT 01 RW
07
Kesehatan
36 331101001300059 Triyastuti Jlumbang RT 03 RW 04 Kesehatan
37 331101001300066 Siti Nur
Hikmah
Sumberan RT 01 RW 01 Kesehatan
38 331101001300073 Titik Rahayu Sidowayah RT 02 RW
07
Kesehatan
39 331101001300090 Iin
Widyastuti
Jlumbang RT 02 RW 04 Kesehatan
40 331101001300092 Susanti Kaligondang RT 01 RW
10
Kesehatan
41 331101001300137 Rini
Setyaningsih
Sumberan RT 01 RW 01 Kesehatan
Sumber: pendamping PKH Kecamatan Weru, 2018
2. Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Ngreco Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo Kohort 2016
No No PKH Nama Alamat Komponen
1 331101016001446 Sulami Jlumbang RT 02 RW 05 Pendidikan
2 331101016001450 Sularmi Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
3 331101016001859 Sri Widodo Gemawang RT 05 RW Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
11
4 331101016002044 Munah Sidowayah RT 01 RW
06
Pendidikan
5 331101016002434 Supinah Sidowayah RT 02 RW
06
Pendidikan
6 331101016002443 Suwarti Candi RT 05 RW 10 Pendidikan
7 331101016006761 Sugiyanti Candi RT 03 RW 10 Pendidikan
8 331101016006763 Suyatmi Candi RT 02 RW 11 Pendidikan
9 331101016000264 Sri Kasmini Candi RT 02 RW 11 Pendidikan
10 331101016000267 Nani Gemawang RT 04 RW
11
Pendidikan
11 331101016000460 Surani Gemawang RT 04 RW
11
Pendidikan
12 331101016000859 Lastri Gabeng RT 02 RW 01 Pendidikan
13 331101016001055 Sriyani Gemawang RT 04 RW
11
Pendidikan
14 331101016001057 Sri Lestari Gemawang RT 04 RW
11
Pendidikan
15 331101016001260 Yamini Candi RT 02 RW 11 Pendidikan
16 331101016002640 Suratmi Candi RT 03 RW 10 Pendidikan
17 331101016002826 Sriyani Candi RT 01 RW 11 Pendidikan
18 331101016001261 Sri Purwanti Candi RT 02 RW 11 Kesehatan
19 331101016001451 Sri Sutini Candi RT 01 RW 11 Kesehatan
20 331101016001650 Asih Candi RT 05 RW 10 Kesehatan
21 331101016002243 Atikah Sambirejo RT 03 RW 11 Kesehatan
22 331101016002431 Khunainah Sumberan RT 01 RW 01 Kesehatan
23 331101016006755 Liana Jlumbang RT 02 RW 04 Kesehatan
Sumber: pendamping PKH Kecamatan Weru, 2018
3. Penerima Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Ngreco Kecamatan Weru
Kabupaten Sukoharjo Kohort 2017
No No PKH Nama Alamat Komponen
1 331101017061054 Ngatmini Sidowayah RT 01
RW 06
Pendidikan
2 331101017061097 Lastri Tenggil RT 01 RW
03
Pendidikan
3 331101017061105 Sutini Ngreco RT 02 RW 03 Pendidikan
4 331101017061121 Heri Sumanto Jlumbang RT 01 RW Pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
04
5 331101017061127 Sukarti Jlumbang RT 03 RW
04
Pendidikan
6 331101017061129 Wiharti Jlumbang RT 03 RW
04
Pendidikan
7 331101017061139 Wijiyanti Jlumbang RT 01 RW
05
Pendidikan
8 331101017061140 Buniyem Jlumbang RT 01 RW
05
Pendidikan
9 331101017061146 Jami Jlumbang RT 02 RW
05
Pendidikan
10 331101017061148 Sumiasih Tawangrejo RT 03
RW 05
Pendidikan
11 331101017061150 Maryanti Sidowayah RT 01
RW 06
Pendidikan
12 331101017061155 Sri Wahyuni Sidowayah RT 02
RW 06
Pendidikan
13 331101017061157 Daliyem Sidowayah RT 03
RW 06
Pendidikan
14 331101017061159 Suryani Sidowayah RT 03
RW 06
Pendidikan
15 331101017061179 Sri Mulyani Sidowayah RT 02
RW 07
Pendidikan
16 331101017061180 Sulami Sidowayah RT 02
RW 07
Pendidikan
17 331101017061255 Partini Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
18 331101017061257 Suratmi Candi RT 04 RW 10 Pendidikan
19 331101017061261 Ngatiyem Candi RT 01 RW 10 Pendidikan
20 331101017061270 Wiyanti Candi RT 05 RW 11 Pendidikan
21 331101017061272 Ngatmini Candi RT 02 RW 11 Pendidikan
22 331101017061280 Tremiyati Candi RT 02 RW 11 Pendidikan
23 331101017061307 Suyatmi Gemawang RT 04
RW 11
Pendidikan
24 331101017061310 Sunarmi Gemawang RT 04
RW 11
Pendidikan
25 331101017061322 Warsiti Gemawang RT 05
RW 11
Pendidikan
26 331101017061078 Puji Lestari Gabeng RT 04 RW
01
Kesehatan
27 331101017061083 Nurul Amini Ngadisari RT 02 RW
02
Kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
28 331101017061109 Harwanti Ngreco RT 02 RW 03 Kesehatan
29 331101017061111 Marini Banaran RT 03 RW
03
Kesehatan
30 331101017061118 Sriyani Jlumbang RT 01 RW
04
Kesehatan
31 331101017061123 Rina Susanti Jlumbang RT 01 RW
04
Kesehatan
32 331101017061132 Riyani Jlumbang RT 03 RW
04
Kesehatan
33 331101017061138 Mulyani Jlumbang RT 04 RW
04
Kesehatan
34 331101017061144 Yuniati Jlumbang RT 02 RW
05
Kesehatan
35 331101017061153 Sri Wahyuni ngepung RT 01 RW
04
Kesehatan
36 331101017061154 Wiji Ningsih Sidowayah RT 02
RW 06
Kesehatan
37 331101017061158 Yuliana Sidowayah RT 03
RW 06
Kesehatan
38 331101017061164 Widayati Sidowayah RT 03
RW 06
Kesehatan
39 331101017061174 Rini
Sulistyaningsih
Sidowayah RT 01
RW 07
Kesehatan
40 331101017061193 Sulistyowati
Ambar Siwi
Ngrawan RT 02 RW
08
Kesehatan
41 331101017061202 Sri Rejeki Ngrawan RT 04 RW
08
Kesehatan
42 331101017061203 Sri Munharsi Ngrawan RT 04 RW
08
Kesehatan
43 331101017061235 Ronika Ria Kaligondang RT 01
RW 10
Kesehatan
44 331101017061238 Sri Rahayu Kaligondang RT 01
RW 10
Kesehatan
45 331101017061240 Rahayu Kaligondang RT 01
RW 10
Kesehatan
46 331101017061243 Tri Suyanti Candi RT 02 RW 10 Kesehatan
47 331101017061247 Ria Arista
Putri
Candi RT 02 RW 10 Kesehatan
48 331101017061249 Suranti
Rahayu
Kaligondang RT 02
RW 10
Kesehatan
49 331101017061269 Nanik Suparni Candi RT 02 RW 11 Kesehatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
50 331101017061279 Mulyani Candi RT 02 RW 11 Kesehatan
51 331101017061312 Carolina Daisa Gemawang RT 04
RW 11
Kesehatan
Sumber: pendamping PKH Kecam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI
SURAT IZIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI