ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi...

75
ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU KAMBING DI KOTA DEPOK SKRIPSI ARIEF RAHMAN HAKIM H34070020 DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011

Transcript of ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi...

Page 1: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU KAMBING DI KOTA DEPOK

SKRIPSI

ARIEF RAHMAN HAKIM H34070020

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2011

Page 2: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

RINGKASAN

ARIEF RAHMAN HAKIM. Analisis Persepsi Ibu rumah tangga Terhadap Susu Kambing Di Kota Depok). Skripsi. Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor (Di bawah bimbingan NARNI FARMAYANTI).

Subsektor peternakan telah mengalami peningkatan kinerja dari tahun ke tahun. Salah satu acuan dalam melihat kinerja suatu sektor adalah Produk Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2006 Badan Pusat Statistik mencatat subsector peternakan memiliki kontribusi sebesar 11 persen (Rp 51.074 miliar) dari jumlah total PDB sektor pertanian secara nasional. Sedangkan, pada tahun 2009 angka tersebut meningkat menjadi 12,12 persen (Rp 104,040 milyar) dari jumlah total PDB sektor pertanian secara nasional. Hal ini menunjukan bahwa subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru khususnya bagi sektor pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya.

Salah satu jenis produk peternakan yang permintaannya semakin meningkat adalah susu. Terdapat beberapa jenis susu yang beredar di masyarakat, diantaranya susu sapi dan susu kambing. Jika dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing masih belum terlalu familiar di masyarakat. Meskipun demikian, kandungan gizi susu kambing tidak kalah dibanding dengan susu sapi.

Susu kambing dapat menjadi alternatif bagi seseorang yang alergi terhadap susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh organ pencernaan. Oleh karena itu, pada konsumen susu kambing jarang ditemui yang menderita diare. Bahkan komposisi susu kambing memiliki kemiripan dengan air susu ibu (ASI) sehingga tidak kalah dengan susu sapi yang sering dijadikan susu pengganti ASI. Tujuan penelitian ini adalah (1) Menganalisis persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing, (2) Menganalisis sikap ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya, dan (3) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap susu kambing dan sikap responden untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya,

Penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji, Kelurahan Mekarsari, dan Kelurahan Pancoran Mas. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dan dilakukan mulai dari bulan Juni 2011 hingga Juli 2011.

Berdasarkan hasil analisis tingkat persepsi terhadap produk susu kambing dapat diketahui bahwa sebanyak 34 responden memiliki skor persepsi yang rendah terhadap produk susu kambing, sedangkan 26 responden memiliki skor persepsi yang tinggi terhadap produk susu kambing. Hal ini disebabkan karena sebagian besar responden belum pernah mengkonsumsi produk susu kambing. Produk susu kambing merupakan produk susu yang belum terlalu familiar di masyarakat. Selain itu, sulitnya mencari lokasi penjualan dan masih minimnya promosi produk susu kambing menyebabkan responden memiliki persepsi buruk terhadap produk susu kambing.

Berdasarkan hasil analisis sikap ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya dapat diketahui 28 responden tertarik

Page 3: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

untuk memberikan konsumsi susu kambing kepada anak balitanya, sedangkan 32 responden tidak tertarik memberikan konsumsi produk susu kambing kepada anak balitanya. Berdasarkan keterangan responden, sikap melakukan pemberian susu kambing bagi anak dikarenakan faktor kandungan gizi produk susu kambing yang tinggi dan meyakini hal tersebut bermanfaat bagi pertumbuhan anak balitanya.

Berdasarkan hasil analisis logistik faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap produk susu kambing adalah pengalaman mengkonsumsi susu kambing. Berdasarkan hasil analisis logistik juga dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi sikap ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya adalah pengalaman mengkonsumsi susu kambing dan tingkat persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing.

Page 4: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU KAMBING DI KOTA DEPOK

ARIEF RAHMAN HAKIM H34070020

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Agribisnis

DEPARTEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR

2011

Page 5: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

Judul Skripsi : Analisis Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Susu Kambing di Kota Depok

Nama : Arief Rahman Hakim

NIM : H34070020

Menyetujui, Pembimbing

Ir. Narni Farmayanti, MSc NIP. 19630228 199003 2 001

Mengetahui Ketua Departemen Agribisnis

Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Nunung Kusnadi, MS NIP. 19580908 198403 1 002

Tanggal Lulus:

Page 6: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi saya yang berjudul “Analisis Persepsi

Ibu Rumah Tangga Terhadap Susu Kambing di Kota Depok” adalah karya sendiri

dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun

tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

dalam bentuk daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Bogor, Oktober 2011

Arief Rahman Hakim H34070020

Page 7: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 9 Oktober 1990, sebagai anak

pertama dari tiga bersaudara dari pasangan (Alm) Bapak Suherman dan Ibu

Nurdjannah.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Pondok Petir 01 pada

tahun 2001 dan pendidikan menengah pertama diselesaikan pada tahun 2004 di

SLTP Muhammadiyah 22 Pamulang. Pendidikan menengah atas di SMU

Muhammadiyah 25 Pamulang yang diselesaikan pada tahun 2007. Pada tahun

2007 Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Undangan Seleksi

Masuk IPB (USMI), dan pada tahun 2007 penulis diterima pada Departemen

Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Selama mengikuti pendidikan penulis aktif dalam berbagai kegiatan di

dalam maupun di luar kampus. Penulis tercatat sebagai ketua Sharia Economic

Student Club (SES-C) FEM IPB periode 2009-2010 dan ketua Ikatan Pelajar

Muhammadiyah Kota Tangerang Selatan periode 2011-2013. Penulis juga aktif

mengikuti kepanitiaan-kepanitiaan yang dilaksanakan oleh organisasi-organisasi

di kampus khususnya pada tingkat fakultas.

Page 8: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Allah SWT atas segala berkat dan karuniaNya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Persepsi

Ibu rumah tangga Terhadap Produk Susu Kambing di Kota Depok”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis persepsi ibu rumah tangga

terhadap produk susu kambing, menganalisis sikap ibu rumah tangga untuk

memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya, menganalisis faktor-

faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap produk susu kambing dan sikap

responden untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya, dan

mendeskripsikan rekomendasi bauran pemasaran produk susu kambing.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu

dan memberikan perhatian kepada penulis selama penyusunan skripsi ini. Penulis

berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan dan

bagi siapapun yang membacanya.

Bogor, Oktober 2011

Penulis

Page 9: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

UCAPAN TERIMA KASIH

Penyelesaian skripsi ini juga tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Sebagai

bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, penulis ingin menyampaikan terima kasih

dan penghargaan kepada :

1. Ir. Narni Farmayanti, MSc selaku dosen pembimbing atas bimbingan, arahan,

waktu, dan kesabaran yang telah diberikan kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini.

2. Ir. Burhanuddin, MM selaku dosen penguji utama pada ujian sidang penulis

yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan saran demi

perbaikan skripsi ini.

3. Tintin Sarianti, SP, MM selaku dosen penguji dari wakil Departemen

Agribisnis yang telah meluangkan waktunya serta memberikan kritik dan

saran demi perbaikan skripsi ini.

4. Orang tua dan adik-adik tercinta untuk setiap dukungan, cinta kasih dan doa

yang diberikan.

5. Ir. Joko Purwono, MS yang telah menjadi pembimbing akademik dan seluruh

dosen serta staf Departemen Agribisnis.

6. Abed Nego Herbowo selaku pembahas seminar, terima kasih atas masukan

dan dukungan selama penulis menyelesaikan skripsi.

7. Siti Nurmaryam, K. Affan Farisi, Eka Pratiwi, Maysitha Mutiara, Ario

Bismoko, atas bantuannya selama pencarian responden.

8. Teman-teman Agribisnis 44 dan Keluarga Besar SES-C FEM IPB atas

semangat dan sharing selama penelitian hingga penulisan skripsi. Serta pihak

yang tidak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas semangat dan

bantuannya selama penulis menyelesaikan skripsi.

Bogor, Oktober 2011

Arief Rahman Hakim

Page 10: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................... xv

I PENDAHULUAN .................................................................. 1 1.1. Latar Belakang .................................................................. 1 1.2. Perumusan Masalah ........................................................... 4 1.3. Tujuan Penelitian ................................................................ 8 1.4. Manfaat Penelitian .............................................................. 8 1.5. Ruang Lingkup Penelitian ................................................... 8

II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 9 2.1. Karakteristik Konsumen..……………………………………. 9 2.2. Persepsi Konsumen .......................................................... 9

III KERANGKA PEMIKIRAN ................................................... 12 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................. 12

3.1.1 Karakteristik Konsumen ............................................. 12 3.1.2 Persepsi …………..………… .................................... 13 3.1.3 Sikap………….………………………. ...................... 15

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional ...................................... 16

IV METODE PENELITIAN ....................................................... 19 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................. 19 4.2. Metode Penentuan Sampel ................................................... 19 4.3. Data dan Instrumentasi ..................................................... 19 4.4. Metode Pengumpulan Data .............................................. 20 4.5. Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................. 20

4.5.1 Analisis Deskriptif ................................................... 21 4.5.2 Metode Regresi Logistik .................................... 21 4.5.3 Rentang Skala………………………………. ............. 28

4.6 Definisi Operasional………………………………. ............ 28

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN......................... 30 5.1. Letak geografis Kota Depok ................................................. 30 5.2. Keadaan Demografi Kota Depok........................................... 31 5.3. Keadaan Ekonomi Kota Depok………………… ................. 32

5.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Depok ………………………………………… 32 5.3.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita ... 33

VI HASIL DAN PEMBAHASAN…. ............................................. 35 6.1. Karakteristik Umum Konsumen…… ................................... 35

6.1.1 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Usia………………. ................................................... 35

Page 11: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

6.1.2 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan……………….. ............................ 36

6.1.3 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel TingkPekerjaan Pendidikan ........................................... 36

6.1.4 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Tingkat Pengeluaran ...................................................... 37

6.1.5 Karakteristik Umum Konsumen Berdasarkan Variabel Pengalaman Mengkonsumsi Susu Kambing…………... 38

6.2. Persepsi Konsumen Terhadap Produk Susu Kambing ........... 39 6.2.1 Persepsi Konsumen Ditinjau dari Aspek Bauran Pemasaran …………………………………………. .. 39

6.2.1.1 Aspek Produk .................................................. 40 6.2.1.2 Aspek Harga .............................................. .... 41 6.2.1.3 Aspek Tempat……….................................... 41 6.2.1.4 Aspek Promosi,,,, ............................................. 42

6.2.2 Persepsi Konsumen Ditinjau dari Aspek Psikologis .... 42 6.3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Konsumen Terhadap Produk Susu Kambing…………..….. 43 6.4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ketertarikan

Konsumen Untuk Memberikan Produk Susu Kambing Kepada Anak Balitanya………………………..….. ............. 46

VII KESIMPULAN DAN SARAN ............................................... 51 7.1 Kesimpulan ........................................................................ 51 7.2 Saran ................................................................................. 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................... 53

LAMPIRAN .................................................................................... 55

Page 12: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

DAFTAR TABEL Nomor Halaman

1. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Usia Tahun 2011........................................................................................ 35

2. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Tingkatan Pendidikan Tahun 2011..................................................................... 36

3. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Pekerjaan Tahun 2011....................................................................... 37

4. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Pengeluaran Tahun 2011.................................................................... 38

5. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Pengalaman Mengkonsumsi Susu Kambing Tahun 2011…............. 38

6. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Produk Susu Kambing Tahun 2011……………………………………………………………………... 40

7. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Harga Susu Kambing Tahun 2011................................................................................................... 41

8. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Lokasi Penjualan Susu Kambing Tahun 2011................................................................ 41

9. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Promosi Susu Kambing Tahun 2011........................................................................ 42

10. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Aspek Psikologis yang Berhubungan dengan Produk Susu Tahun 2011....................... 43

11. Hasil Estimasi Regresi Logistik Terhadap Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Responden Untuk Memiliki Persepsi Baik Terhadap Produk Susu Kambing……..…………………………….…......................... 44

12. Hasil Estimasi Regresi Logistik Terhadap Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Sikap Responden untuk Memberikan Produk Susu Kambing kepada Anak Balitanya ................................................................................. 48

Page 13: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Jawa Barat 2006 – 2010 . 1

2. Tahap Pemrosesan Informasi........................................... .......... 14

3. Kerangka Pemikiran Operasional ........................................... . 18

4. Pertumbuhan Ekonomi Kota Depok Tahun 2004 - 2008 ....... . 34

Page 14: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing

dan ASI…........ ........................................................................ 55

2. Perkembangan Penduduk Kota Depok Tahun 2004 - 2008........ 56

3. Output Analisis Regresi Logistik Persepsi Responden Terhadap Susu Kambing...... .................................................................... 57

4. Output untuk Analisis Regresi Logistik Sikap Responden untuk Memberikan Konsumsi Susu Kambing Kepada Anak Balitanya. 60

Page 15: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Subsektor peternakan telah mengalami peningkatan kinerja dari tahun ke

tahun. Salah satu acuan dalam melihat kinerja suatu sektor adalah Produk

Domestik Bruto (PDB). Pada tahun 2006 Badan Pusat Statistik mencatat

subsektor peternakan memiliki kontribusi sebesar 11 persen (Rp 51.074 miliar)

dari jumlah total PDB sektor pertanian secara nasional. Sedangkan, pada tahun

2009 angka tersebut meningkat menjadi 12,12 persen (Rp 104,040 milyar) dari

jumlah total PDB sektor pertanian secara nasional. Hal ini menunjukan bahwa

subsektor peternakan merupakan salah satu sumber pertumbuhan baru khususnya

bagi sektor pertanian dan perekonomian nasional pada umumnya.

Salah satu jenis produk peternakan yang permintaannya semakin

meningkat adalah susu. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan konsumsi

susu nasional. Pada tahun 2008 konsumsi susu masyarakat Indonesia hanya

sebesar 7,7 liter per kapita pertahun, pada tahun 2010 meningkat sebesar 52%

menjadi 11,7 liter per kapita pertahun1

Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu sentra produksi susu nasional. Berikut data produksi susu Provinsi Jawa Barat pada tahun 2006-2010 yang ditampilkan pada Gambar 1.

Gambar 1. Grafik Perkembangan Produksi Susu Provinsi Jawa Barat Tahun

2006-2010 (Ton) Sumber: Direktorat Jendral Peternakan, 2010

1Anonim. 2010. http://www.suarapembaruan.com/home/konsumsi-susu-indonesia-meningkat/1850 [20 Juni 2011]

0

50000

100000

150000

200000

250000

300000

2006 2007 2008 2009 2010

Page 16: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

2

Grafik diatas menunjukkan adanya perkembangan produksi susu dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2006 produksi susu Provinsi Jawa Barat sebesar 211.889 ton,

jumlah itu meningkat pada tahun 2010 yang mencapai 262.176 ton. Adanya

peningkatan kesadaran akan kesehatan dan gizi masyarakat, menyebabkan

peningkatan permintaan terhadap komoditi susu sebagai sumber protein hewani.

Terdapat beberapa jenis susu yang beredar di masyarakat, diantaranya susu

sapi, susu kuda, susu kerbau dan susu kambing. Susu kambing adalah susu yang

diperoleh dengan jalan pemerahan seekor kambing perah atau lebih yang

dilakukan secara teratur, terus-menerus, dan hasilnya berupa susu segar murni

tanpa dicampur, dikurangi, atau ditambah sesuatu (Sarwono 2002). Jika

dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing masih belum terlalu familiar di

masyarakat. Meskipun demikian, kandungan gizi susu kambing tidak kalah

dibanding dengan susu sapi.

Masyarakat yang sadar akan kesehatan memberikan perhatian khusus

terhadap susu kambing karena memiliki manfaat yang tinggi. Kandungan protein,

lemak, kalori, fosfor, kalium, dan vitamin A dalam susu kambing lebih tinggi

dibandingkan susu sapi (Lampiran 1). Selama ini, susu kambing banyak

dikonsumsi sebagai obat bagi para penderita berbagai penyakit, seperti anemia,

asam urat, asma, kudis, osteoporosis, tuberkulosis, dan lain-lain (Moeljanto dan

Wiryanta 2002).

Susu kambing dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang alergi

terhadap susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan

morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh organ

pencernaan. Oleh karena itu, pada konsumen susu kambing jarang ditemui yang

menderita diare. Bahkan komposisi susu kambing memiliki kemiripan dengan air

susu ibu (ASI) sehingga tidak kalah dengan susu sapi yang sering dijadikan susu

pengganti ASI (Setiawan dan Tanius 2002).

Kota Depok merupakan salah satu kotamadya yang terletak di Provinsi

Jawa Barat. Kota Depok memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik. Indeks daya

beli masyarakat kota Depok meningkat dari 576,76 di tahun 2006 menjadi 586,49

di tahun 2009. Selain itu, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota Depok

tertinggi se-Jawa Barat dan Nomor 3 se-Indonesia, yaitu 76,68 pada tahun 2009.

Page 17: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

3

Indeks ini menunjukkan penduduk kota Depok memiliki keunggulan dalam

tingkat daya beli, kesehatan dan pendidikan. Dengan demikian para penduduk

Kota Depok khususnya para orang tua yang memiliki anak balita cenderung

memiliki kesadaran yang tinggi dalam hal kesehatan, diantaranya adalah dalam

hal pemenuhan gizi anak.

Anak usia bawah lima tahun atau balita merupakan usia penting dalam

pertumbuhan fisik dan perkembangan otak seorang manusia. Pemberian makanan

yang mengandung nutrisi yang baik akan membantu mengoptimalkan proses

pertumbuhan anak. Kebanyakan orang tua melakukan pemberian konsumsi susu

kepada anaknya dalam rangka pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak mereka.

Menurut Engel et al (1994), ibu rumah tangga memiliki peran sebagai gate

keeper yaitu, memberikan inisiatif pemikiran dalam keluarga mengenai pembelian

produk dan pengumpulan informasi untuk membantu pengambilan keputusan,

khususnya mengenai keputusan pembelian bahan pangan keluarga. Ibu rumah

tangga memiliki peranan penting dalam pemilihan jenis makanan yang akan

dikonsumsi oleh anak mereka.

Susu kambing merupakan susu yang memiliki potensi untuk menjadi

alternatif bagi para ibu dalam memberikan konsumsi susu kepada anaknya.

Menurut Sears (2011) susu kambing memiliki keunggulan dibanding susu sapi

karena mengandung protein alergi yang lebih sedikit, lemaknya lebih mudah

dicerna, dan mengandung laktosa yang lebih sedikit2 sehingga cocok untuk

dikonsumsi oleh anak usia balita.

Informasi mengenai kandungan gizi susu kambing belum banyak diketahui

oleh masyarakat. Oleh karena itu perlu dilakukan sosialisasi untuk meningkatkan

pengetahuan masyarakat terhadap susu kambing. Pengetahuan terhadap produk

susu kambing akan mempengaruhi keputusan pembelian. Semakin banyak

pengetahuan yang dimiliki konsumen menyebabkan konsumen akan lebih efisien

dan lebih tepat dalam mengolah informasi, serta mampu memanfaatkan informasi

tersebut pada saat memutuskan produk apa yang akan dikonsumsi (Sumarwan

2002).

2 Bararah. 2011. http://www.detikhealth.com/read/2011/02/04/111622/1559973/764/susu-kambing-lebih-mudah-dicerna-bayi [20 September 2011]

Page 18: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

4

Salah satu aspek penting dalam memasyarakatkan suatu produk, dalam hal

ini susu kambing adalah aspek pemasaran. Keberhasilan pemasaran suatu produk

ditentukan oleh citra yang positif dari konsumen terhadap produk tersebut. Citra

dalam hal ini merupakan persepsi, keyakinan dan kesan masyarakat terhadap

suatu produk. Salah satu upaya dalam mengetahui citra masyarakat terhadap susu

kambing adalah adanya kajian karakteristik individu konsumen dan persepsi

terhadap produk susu kambing.

Konsumen memiliki keragaman latar belakang budaya, pendidikan, dan

keadaan sosial ekonomi lainnya. Oleh karena itu, para pengusaha memiliki

kepentingan untuk memahami dan mengetahui apa yang dibutuhkan oleh

konsumen dan bagaimana mereka mengambil keputusan sehingga pengusaha

dapat memproduksi barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan konsumen. Para

pengusaha harus dapat mempelajari bagaimana konsumen berpikir dan

berperilaku serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya, sehingga

pengusaha dapat merancang strategi pemasaran yang tepat. Para pengusaha yang

memahami bagaimana konsumen berperilaku, juga akan mampu mempengaruhi

perilaku konsumen. Mempengaruhi perilaku konsumen adalah mempengaruhi

pilihan konsumen agar mau memilih produk yang ditawarkan oleh pengusaha

tersebut (Sumarwan 2002).

1.2. Perumusan Masalah

Kota Depok merupakan salah satu kota yang memiliki pertumbuhan

ekonomi yang baik dan memiliki Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota

Depok tertinggi se-Jawa Barat pada tahun 2009. Hal ini menunjukkan penduduk

kota Depok sudah memiliki kepedulian terhadap kesehatan dan memiliki tingkat

daya beli yang tinggi. Selain itu padat sensus penduduk tahun 2010, Kota Depok

memiliki angka laju pertumbuhan penduduk tertinggi setelah Kabupaten Bekasi.

Hal ini dapat diasumsikan Kota Depok memiliki jumlah balita yang tinggi

Tingkat kesadaran akan kesehatan yang tinggi di kota Depok akan

berpengaruh terhadap kesadaran para orang tua tentang pentingnya kandungan

nutrisi seimbang yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi untuk

Page 19: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

5

mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu upaya dalam

memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang adalah pemberian susu.

Anak usia bawah lima tahun atau balita merupakan usia penting dalam

pertumbuhan fisik dan perkembangan otak seorang manusia. Pemberian makanan

yang tidak tepat biasanya mengakibatkan kekurangan gizi. Hal tersebut dapat

mengakibatkan penurunan pertumbuhan anak, karena itu sangat penting

memperhatikan kebutuhan gizi balita.3

Walaupun konsumsi susu masyarakat Indonesia masih tergolong rendah,

namun secara umum terus meningkat dari tahun ke tahun. Kebutuhan yang ada

dan ekspektasi yang besar dari orang tua terhadap pemenuhan nutrisi anak melalui

konsumsi susu merupakan suatu prospek usaha yang potensial bagi industri susu.

Angka penjualan susu formula bagi anak balita di dunia diprediksi meningkat

sebesar 37 persen sampai tahun 2013. Sementara data dari Survei Demografi dan

Kesehatan Indonesia tahun 2007 menyebutkan, konsumsi susu formula bagi anak

balita meningkat dari 15 persen pada tahun 2003 menjadi 30 persen pada tahun

20074.

Susu kambing telah lama dikenal memiliki kandungan atau nilai nutrisi

dan nilai medis yang baik. Menurut Setiawan dan Tanius (2003), komposisi kimia

susu kambing dan bentuk morfologisnya sangat unik. Ini disebabkan butiran

lemak susu sangat homogen dan berdiameter sangat kecil (mikro) sehingga sangat

mudah diserap oleh organ pencernaan. Protein susu kambing tidak memiliki efek

laksatif dan baik untuk dikonsumsi anak-anak maupun lansia karena lebih mudah

dicerna.

Merebaknya kasus alergi bayi terhadap susu formula (cow milk allergy)5

dan isu mengenai adanya enterobakter sakazaki pada susu sapi formula6,

membuat susu kambing berpotensi menjadi alternatif bagi para orang tua untuk

memilih susu kambing dibandingkan susu sapi formula sebagai produk susu yang

dikonsumsi anaknya. Susu kambing dikenal sebagai susu anti alergi. Hal ini

3Ahira. 2011. http://www.anneahira.com/kebutuhan-gizi-balita.htm [19 Juni 2011] 4Anonim. 2011. http://monitorindonesia.com/2011/02/indonesia-pasar-utama-produk-susu-formula/ [19 Juni 2011] 5Anonim. 2010. http://info-sehat.com/inside_level2.asp?artid=655&secid=&intid=3 [19 Juni 2011] 6Anonim. 2011. http://www.beritajatim.com/detailnews.php/1/Ekonomi/2011-02-15/92929/__Resah_Bakteri_Sakazaki,_Permintaan_Susu_Etawa_Meningkat [19 Juni 2011]

Page 20: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

6

dikarenakan susu kambing hampir tidak memiliki kandungan zat kasein sebagai

penyebab terjadinya alergi seperti yang terkandung di dalam susu sapi.7

Adanya berbagai mitos yang berkembang di masyarakat membuat

konsumen memiliki persepsi yang berbeda terhadap produk susu kambing. Susu

kambing dianggap memiliki bau yang sama seperti aroma kambing. Padahal,

aroma tersebut muncul dari wadah susu yang tercemar aroma yang dihasilkan oleh

kelenjar kambing. Jika pengolahan dilakukan secara benar, susu kambing tidak

akan memiliki aroma yang mengganggu8. Mitos lain yaitu susu kambing tidak

boleh dikonsumsi penderita tekanan darah tinggi, mitos itu tidak benar.

Kandungan utama susu kambing yaitu kalium, justru berfungsi menstabilkan

tingginya tekanan darah, mengatur fungsi kerja jantung9.

Persepsi konsumen akan berbeda antara konsumen satu dengan yang

lainnya. Persepsi merupakan suatu cara konsumen dalam melihat realitas yang

ada, meskipun seringkali apa yang dipikirkan konsumen sebagai suatu realitas

bukanlah realitas yang sebenarnya. Konsumen cenderung membuat keputusan

berdasarkan apa yang mereka rasakan sebagai realitas, maka sangat penting bagi

pemasar untuk memahami persepsi konsumen mengenai produknya (Schiffman

dan Kanuk 1994 diacu dalam Sumarwan 2002).

Para pengusaha susu kambing memiliki kepentingan untuk mengetahui

persepsi konsumen atas produk yang dihasilkannya. Dengan mengetahui hal

tersebut, para pengusaha dapat menciptakan sebuah citra yang baik melalui upaya

menghasilkan dan menyampaikan produk yang diinginkan konsumen. Sehingga

diharapkan dapat menciptakan peluang pasar baru bagi para pengusaha susu, yaitu

para ibu yang memiliki anak balita.

Konsumen dalam hal ini para ibu rumah tangga yang memiliki anak balita,

memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan tentang produk susu

yang akan dikonsumsi anaknya. Pada umumnya, mereka mempunyai persepsi

yang berbeda dalam memandang produk susu kambing. Berbagai pertimbangan

7Anonim. 2010. http://www.kambingonline.com/index.php?option=com_content& view=article&id=66:susu-kambing-susu-sapi-dan-asi&catid=35:umum&Itemid=41[19 Juni 2011] 8Anonim. 2010. health.kompas.com/read/2010/05/05/11142490/Alergi.Susu.Sapi.Coba. Susu.Kambing. [19 Juni 2011] 9http://www.susu-kambing.com/read.php?news=1 [19 Juni 2011]

Page 21: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

7

baik dari aspek seperti harga, manfaat, dan nilai gizi yang terkandung akan

menjadi kriteria dalam memandang produk susu kambing.

Konsumen menerima ratusan rangsangan (stimulus) yang masuk ke dalam

panca indera setiap harinya. Namun, tidak semua stimulus diperhatikan atau

disimpan dalam ingatan konsumen. Pengolahan informasi pada diri konsumen

terjadi ketika salah satu panca indera konsumen menerima input dalam bentuk

stimulus, yang berupa produk, nama merek, kemasan, iklan, ataupun nama

pengusaha. Pengusaha harus mengerti bagaimana konsumen mengolah informasi

agar dapat merancang komunikasi yang efektif bagi konsumen (Sumarwan 2002).

Pengusaha memiliki kewajiban untuk memahami persepsi konsumen

sasarannya. Pemahaman akan persepsi konsumen dapat membantu dalam

menyusun strategi pemasaran yang tepat. Hal ini akan berdampak pada

terciptanya kepuasan konsumen karena pengusaha dapat menciptakan produk

sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Persepsi konsumen tergantung

dari seberapa jauh suatu objek memberi arti atau manfaat terhadap konsumen

tersebut. Konsumen bertindak dan beraksi pada umumnya berdasarkan persepsi

mereka, bukan pada kenyataan objektifnya. Pengusaha sebaiknya lebih

mementingkan persepsi dibandingkan kenyataan objektif, karena apa yang ada

dalam persepsi konsumen akan mempengaruhi aksi dan kebiasaan dalam

keputusan pembelian. Oleh karena itu, pengusaha harus memahami persepsi

konsumen secara keseluruhan.

Kotler (2000) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

konsumen ke dalam kategori budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor

pribadi atau karakteristik pribadi individu merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen. Karakteristik tersebut meliputi usia,

pekerjaan, pendidikan, pendapatan, pengeluaran, dan lain-lain. Dalam Sumarwan

(2002) perbedaan karakteristik menggambarkan ciri unik dari masing-masing

individu. Perbedaan karakteristik ini akan mempengaruhi respon individu

terhadap lingkungannya secara konsisten

Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan

dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing?

Page 22: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

8

2. Bagaimana sikap ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing

kepada anak balitanya?

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi persepsi ibu rumah tannga

terhadap produk susu kambing dan sikap ibu rumah tangga untuk

memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah diuraikan

di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Menganalisis persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing.

2. Menganalisis sikap ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu

kambing kepada anak balitanya.

3. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi ibu rumah tangga

terhadap produk susu kambing dan sikap ibu rumah tangga untuk

memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi perusahaan

distributor dan pengusaha susu kambing, dalam hal karakteristik konsumen dan

persepsi konsumen. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk melatih diri,

berpikir dan menuangkan ide serta pemikirannya ke dalam laporan penelitian serta

menambah wawasan mengenai perilaku konsumen terutama untuk produk susu

kambing. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan bagi

penelitian lebih lanjut.

1.5. Ruang Lingkup

Penelitian mengenai perilaku konsumen ini dibatasi pada produk susu

kambing dengan tujuan untuk mempersempit ruang lingkup penelitian. Penelitian

ini hanya menganalisis tingkat persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu

kambing dan sikap ibu rumah tangga untuk memberikan konsumsi susu kambing

kepada anak balitanya.

Page 23: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karakteristik Konsumen

Dalam suatu pasar, konsumen terdiri dari berbagai macam latar belakang

budaya. Hal tersebut menunjukkan adanya perbedaan karakteristik antara satu

budaya dengan budaya lainnya. Untuk dapat merancang strategi pemasaran yang

tepat bagi konsumen, pengusaha perlu memahami perbedaan karakteristik

konsumen. Karakteristik konsumen dapat mempengaruhi pilihan konsumen

terhadap barang dan jasa maupun merek yang akan dibeli.

Sinaga (2010), dengan judul penelitian “Analisis Sikap, Persepsi

Konsumen dan Rentang Harga Pada Beras Organik SAE (Sehat Aman Enak) Pada

Gapoktan Silih Asih Desa Ciburuy Kabupaten Bogor Jawa Barat” menggunakan

variabel jenis kelamin, usia, status pernikahan, jumlah anggota keluarga, tingkat

pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan per bulan untuk mengidentifikasi

karakteristik konsumen. Sedangkan Dewi (2009), dengan judul penelitian

“Analisis Sikap Konsumen terhadap Produk Susu Kedelai Cair Murni Tanpa

Merek di Kota Jakarta” menyebutkan bahwa karakter umum responden produk

susu kedelai murni di kota Jakarta yang mewakili konsumen susu kedelai cair

murni dapat digambarkan melalui kategori usia, jenis kelamin, pendidikan

terakhir, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan. Septiana (2010), dengan judul

penelitian “Analisis persepsi Konsumen Cokelat Stick pada Perusahaan Alia

Chocolate Kabupaten Bogor, Jawa Barat” menyebutkan bahwa karakter umum

responden produk cokelat stick dapat digambarkan melalui kategori usia, jenis

kelamin, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan jenis pekerjaan.

Penelitian di atas menunjukkan adanya beberapa hal yang memiliki

hubungan erat dengan karakteristik konsumen. Beberapa hal tersebut adalah usia,

jenis kelamin, pendidikan, jenis pekerjaan, dan tingkat pendapatan.

2.2 Persepsi Konsumen

Persepsi konsumen merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keputusan proses pembelian konsumen akan suatu produk. Pemahaman terhadap

persepsi konsumen perlu dilakukan oleh para pengusaha agar mampu

menciptakan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Page 24: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

10

Fauzah (2009), dengan judul penelitian “Persepsi Santri dalam Keputusan

Mengkonsumsi Susu Kambing (Studi Kasus di Pondok Pesantren Modern Sahid

Desa Gunung Menyang Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor). Hasil

penelitian ini mengemukakan bahwa persepsi santri terhadap cita rasa susu

kambing berhubungan sangat nyata dengan keputusan mengkonsumsi.

Nasution (2009), dengan judul penelitian “Persepsi dan Sikap Konsumen

terhadap Keamanan Pangan Susu Formula dengan Adanya Isu Bakteri

Enterobacter sakazakii di Kecamatan Tanah Sareal Bogor”. Hasil penelitian ini

mengemukakan bahwa dengan adanya isu Enterobacter sakazakii, para responden

susu Dancow dan SGM memiliki persepsi terhadap keamanan pangan dengan

adanya isu ini. Responden mempunyai penilaian bahwa berpengaruh terhadap isu

ini. Namun mereka tetap mengkonsumsi susu Dancow dan SGM, karena mereka

belum tahu pasti merek susu apa saja yang telah terkontaminasi bakteri. Selain itu,

responden merasa cocok dengan produk yang selama ini mereka berikan pada

anak-anaknya. Hubungan karakteristik responden yaitu orang tua terutama kaum

ibu dengan persepsi konsumen terhadap kemanan pangan pada susu formula

dengan adanya isu Enterobacter sakazakii memiliki hubungan sangat kuat dan

bernilai positif.

Julaeha (2010), dengan judul penelitian “Analisis Persepsi dan Sikap

Konsumen terhadap Produk Oreo Setelah Adanya Isu Melamin (Kasus:

Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor)”. Penelitian ini

menyebutkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan keamanan pangan,

sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan yang cukup baik terhadap

keamanan pangan. Sementara itu,berdasarkan hasil analisis tingkat persepsi

terhadap produk oreo setelah adanya isu melamin, sebagian besar responden

memiliki persepsi yang buruk terhadapa produk Oreo, hal ini dapat disebabkan

karena responden kurang mengetahui kebenaran pemberitaan isu melamin.

Responden banyak yang terpengaruh oleh isu tersebut.

Septiana (2010), dengan judul penelitian “Analisis persepsi Konsumen

Cokelat Stick pada Perusahaan Alia Chocolate Kabupaten Bogor, Jawa Barat”

menyebutkan bahwa konsumen yang membeli produk cokelat stick Alia di bazar

memiliki penilaian yang lebih baik terhadap faktor atribut dan kemasan produk,

Page 25: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

11

harga, dan promosi produk dibandingkan konsumen yang melakukan pembelian

produk cokelat stick di outlet. Hal ini menunjukkan faktor atribut produk

mempengaruhi penilaian persepsi konsumen terhadap suatu produk.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah adanya

persamaan dalam menggunakan alat analisisnya yaitu analisis regresi logistik

yang dilakukan oleh Julaeha (2010). Sementara itu, Fauziah (2009) menggunakan

metode chi-square untuk mengetahui hubungan antara persepsi santri dengan

keputusan mengkonsumsi susu kambing. Sedangakan pada penelitian Septiana

(2010) menggunakan metode analisis faktor dalam menganalisis persepsi

konsumen cokelat stick. Berdasarkan penelitian tentang persepsi diatas belum ada

yang melakukan penelitian tentang persepsi ibu rumah tangga terhadap susu

kambing

Page 26: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

12

III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis

3.1.1. Konsumen dan Perilaku Konsumen

Menurut Sumarwan (2002), konsumen terdiri dari dua jenis yaitu

konsumen individu dan konsumen organisasi. Konsumen individu membeli

barang dan jasa untuk digunakan sendiri, sedangkan konsumen organisasi

meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor pemerintah, dan

lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah sakit dan lain-lain).

Menurut Sumarwan (2002), perbedaan karakteristik menggambarkan ciri

unik dari masing-masing konsumen. Perbedaan karakteristik ini akan

mempengaruhi respon konsumen terhadap lingkungannya secara konsisten,

dalam hal ini bagaimana seorang konsumen mengambil keputusan dalam proses

pembelian suatu produk.

Karakteristik konsumen meliputi pengetahuan dan pengalaman konsumen,

kepribadian konsumen, serta karakteristik demografi konsumen merupakan faktor

yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen dan persepsi konsumen.

Konsumen yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lebih banyak mengenai

produk akan memiliki informasi yang besar terhadap produk tersebut, sehingga

konsumen cenderung tidak termotivasi untuk mencari informasi karena konsumen

merasa cukup terhadap pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya dalam

mengambil keputusan. Kepribadian konsumen akan berpengaruh pada motivasi

konsumen dalam mencari informasi terhadap produk. Konsumen yang memiliki

kepribadian pencari informasi akan meluangkan waktu untuk mencari informasi

yang lebih banyak. Karakteristik demografi konsumen meliputi beberapa variabel

seperti usia, pendidikan, agama, suku bangsa, warga negara, keturunan,

pendapatan, jenis kelamin, status pernikahan, jenis keluarga, pekerjaan, lokasi

geografi, jenis rumah tangga, dan kelas sosial. Perbedaan karakteristik demografi

akan membentuk persepsi yang berbeda pula pada perilaku pembelian yang

dilakukan konsumen. Pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pemilihan

produk atau merek. Konsumen yang berpendidikan tinggi cenderung mencari

Page 27: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

13

informasi yang banyak sebelum memutuskan untuk membelinya (Sumarwan

2002).

Perilaku konsumen didefinisikan sebagai berbagai tindakan yang langsung

terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa,

termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti berbagai tindakan

tersebut (Engel, Blackwell dan Miniard 1994). Tindakan-tindakan yang termasuk

dalam kajian perilaku konsumen adalah pengenalan kebutuhan, pencarian

informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan pasca pembelian. Dalam melakukan

tindakan-tindakan tersebut, konsumen dipengaruhi beberapa faktor, seperti

pengaruh lingkungan, perbedaan individu, dan proses psikologis yang meliputi

pembelajaran, perubahan sikap dan perilaku.

3.1.2. Persepsi

Persepsi didefinisikan sebagai proses individu dalam memilih,

mengorganisasi dan menginterpretasikan stimuli atau perangsang menjadi sebuah

gambaran yang utuh dan menyeluruh (Schiffman dan Kanuk 1994, diacu

dalam Sumarwan 2003). Hal ini dapat digambarkan sebagai cara konsumen

melihat realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya (Engel, et al, 1994)

Membahas topik persepsi akan terkait dengan pemrosesan informasi, yaitu

suatu proses yang dengannya suatu stimulus diterima, ditafsirkan, disimpan dalam

ingatan dan akan dipanggil lagi (recall) kemudian. Pemrosesan

informasididasarkan pada model yang dikembangkan oleh McGuire dalam

Engel et al (1994). Tahap-tahap dari model tersebut dapat didefinisikan sebagai

berikut

1. Pemaparan (exposure), yaitu pencapaian kedekatan terhadap suatu stimulus sedemikian rupa sehingga muncul peluang diaktifkannya satu atau lebih dari kelima indera manusia.

2. Perhatian (attention), yaitu alokasi kapasitas pemrosesan untuk stimulus yang baru masuk.

3. Pemahaman (comprehension), yaitu interpretasi terhadap makna stimulus.

4. Penerimaan (acceptance), yaitu dampak persuasif stimulus kepada konsumen.

5. Retensi (retention),yaitu pemindahan tafsir stimulus dalam ingatan jangka panjang

Page 28: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

14

Gambar 2. Tahap Pemrosesan Informasi (Engel 1994)

Pemaparan (exposure) terjadi pada saat keseluruhan stimulus dirasakan oleh

seseorang. Seseorang mengerti adanya stimulus berdasarkan sensory threshold,

apakah stimulus tersebut memenuhi absolute threshold, yaitu batas minimum

jumlah stimulus yang dapat dideteksi oleh penerima sensor. Perhatian (attention)

adalah proses selanjutnya dari stimulus yang telah di terima. Kapasitas otak

manusia tidak mampu memperoses seluruh informasi, sehingga konsumen

hanya akan memberi perhatian terhadap sesuatu yang memiliki daya tarik.

Pemahaman (interpretation) mengacu kepada stimulus yang telah

memberikan arti tersendiri. Pemahaman tentang persepsi konsumen bagi pemasar

akan sangat penting dibandingkan pengetahuan mereka tentang realitas suatu

obyek. Kemampuan untuk memahami keseluruhan dari persepsi konsumen akan

membantu pemasar untuk mmencari faktor-faktor yang mempengaruhi

konsumenuntuk membeli produk (Schiffman dan Kanuk 1994, dalam Sumarwan

2003).

Persepsi juga dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana seseorang

memilih, mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi menjadi suatu

Gambaran yang berarti mengenai suatu objek, sedangkan Mowen dalam

Page 29: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

15

Sumarwan (2003) menyebut tahap pemaparan, perhatian dan pemahaman sebagai

persepsi. Selanjutnya ia mendefinisikan persepsi sebagai sebuah proses dimana

individu memperoleh informasi, memberi perhatian atas informasi tersebut dan

pada akhirnyaakan memaham informasi tersebut.

Menurut Sumarwan (2003), persepsi adalah bagaimana seorang konsumen

melihat realitas di luar dirinya atau dunia sekelilingnya. Konsumen seringkali

memutuskan pembelian suatu produk berdasarkan persepsinya terhadap produk

tersebut. Menurut Setiadi (2003), persepsi merupakan proses yang terdiri dari

seleksi perseptual, organisasi persepsi, dan interpretasi terhadap stimulus. Seleksi

perseptual terjadi saat konsumen menangkap dan memilih stimulus berdasarkan

berbagai informasi yang ada dalam ingatan konsumen. Sebelum seleksi persepsi

terjadi, terlebih dahulu stimulus harus mendapatkan perhatian dari konsumen.

Organisasi persepsi berarti bahwa konsumen mengelompokkan informasi dari

berbagai sumber ke dalam pengertian yang menyeluruh untuk memahami lebih

baik dan bertindak atas pemahaman itu. Prinsip dasar dari organisasi persepsi

adalah penyatuan yang berarti berbagai stimulus akan dirasakan dan

dikelompokkan secara menyeluruh. Interpretasi persepsi adalah memberikan

interpretasi atas stimulus yang diterima konsumen. Setiap stimulus yang menarik

bagi konsumen akan diinterpretasikan oleh konsumen.

Persepsi yang dihasilkan setiap individu tidak akan pernah dapat serupa

untuk realitas yang sama.setiap perubahan lingkungan yang terjadi akan diterima

oleh sensor manusia dengan sensasi yang berbeda-beda. Persepsi setiap individu

memiliki keunikan yang menyebabkan berbeda satu sama lain karena perbedaan

individu dalam memiliki harapan, kebutuhan, keinginan dan pengalaman

sebelumnya dalam mengkonsumsi suatu produk.

3.1.3. Sikap

Menurut Umar (2000), sikap adalah evaluasi, perasaan dan kecenderungan

seseorang yang relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan. Sikap akan

menempatkan seseorang dalam satu pikiran untuk menyukai atau tidak menyukai

sesuatu, bergerak mendekati atau menjauhinya. Sikap merupakan inti dari rasa

Page 30: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

16

suka dan tidak suka bagi orang, kelompok, situasi, objek dan ide-ide tidak

berwujud tertentu.

Setiadi (2003) menyatakan sikap sebagai konsep yang paling khusus dan

sangat dibutuhkan dalam psikologis social kontemporer. Sikap juga merupakan salah

satu konsep yang paling penting digunakan pemasaran dalam rangka memahami

konsumen. Sikap terhadap suatu produk yaitu mempelajari kecenderungan

konsumen untuk mengevaluasi produk baik disukai ataupun tidak disukai secara

sengaja secara konsisten.

Engel (2004) menyatakan kepercayaan dapat mempengaruhi kekuatan

hubungan antara sikapdan perilaku. Sikap yang dipegang dengan penuh

kepercayaan biasanya akan dapat diandalkan untuk membimbing perilaku.

Kepercayaan dapat mempengaruhikerentanan sikap terhadap perubahan.

Sikap akan lebih resisten terhadapperubahan bila dipegang dengan

kepercayaan yang lebih besar. Sifat juga bersifat dinamis, dimana sikap akan

berubah bersama waktu. Oleh karenanya perusahaandapat meperoleh manfaat

dari penelitian sikap sebagai salah satu cara untuk mengantisipasi perubahan

yang potensial dalam permintaan produk dan perilaku konsumsi.

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Berdasarkan data tahun 2009, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota

Depok merupakan yang tertinggi se-Jawa Barat dan peringkat ketiga se-Indonesia.

Angka IPM yang tinggi di kota Depok akan berdampak kepada semakin

meningkatknya kesadaran para orang tua akan pentingnya kandungan nutrisi

seimbang yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi untuk

mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Salah satu upaya dalam

memenuhi kebutuhan nutrisi seimbang adalah pemberian susu.

Susu kambing merupakan minuman yang sangat menyehatkan.

Kandungan gizinya terhitung lengkap dan mudah diserap sempurna oleh tubuh

sehingga cocok bagi balita. Usia balita adalah usia yang penting dalam tumbuh

kembang anak. Sehingga, kebutuhan gizi balita harus diperhatikan. Pemberian

makanan yang memiliki kandungan gizi yang baik seperti susu akan membantu

proses perkembangan dan pertumbuhan anak.

Page 31: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

17

Konsumen dalam hal ini para orang tua yang memberikan susu kepada

anak balitanya, memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan tentang

produk susu yang akan dikonsumsi anaknya. Pada umumnya, mereka mempunyai

persepsi yang berbeda dalam memandang produk susu kambing. Karakteristik

konsumen yang berasal dari berbagai macam latar belakang yang berbeda dapat

mempengaruhi pilihan konsumen terhadap barang dan jasa maupun merek yang

akan dibeli. Berbagai pertimbangan yang berasal dari produk susu kambing (nilai

gizi yang terkandung, aroma, rasa, kemasan) harga, lokasi penjualan, promosi

akan menjadi kriteria dalam memandang produk susu kambing. Selain itu, faktor

psikologis seperti mitos terhadap susu kambing dan sumber informasi yang

diperoleh konsumen berkaitan dengan produk susu kambing juga ikut

mempengaruhi persepsi konsumen terhadap susu kambing.

Persepsi konsumen merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi

keputusan konsumen akan pembelian suatu produk. Pemahaman terhadap persepsi

konsumen melalui analisis karakteristik dan persepsi konsumen terrhadap produk

susu kambing diperlukan agar para pengusaha dapat merancang strategi

pemasaran yang tepat untuk memasarkan produk mereka kepada konsumen.

Kotler (2000) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen

ke dalam kategori budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor pribadi atau

karakteristik pribadi individu merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keputusan konsumen. Karakteristik tersebut meliputi usia, pekerjaan, pendidikan,

pendapatan, pengeluaran, dan lain-lain. Sedangkan faktor psikologis Adapun alur

kerangka pemikiran operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Page 32: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

18

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Operasional

Produk Susu Kambing

Karakteristik Konsumen

1. Usia 2. Jenis Pekerjaan 3. Tingkat Pendidikan 4. Tingkat

Pendapatan 5. Kategori Tempat

Tinggal 6. Pengalaman

Mengkonsumsi

Bauran Pemasaran Produk Susu Kambing

1. Kandungan Gizi 2. Rasa 3. Aroma 4. Kemasan 5. Harga 6. Kemudahan

Memperoleh 7. Promosi Produk

Aspek Psikologis Produk Susu kambing

1. Mitos Aroma

Kambing pada Susu Kambing

2. Mitos Susu Kambing Meningkatkan Tekanan Darah

Persepsi Ibu Rumah Tangga

Sikap Ibu Rumah Tangga Kota Depok Untuk Memberikan Produk Susu Kambing

Page 33: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di enam kelurahan di Kota Depok, yaitu

Kelurahan Pondok Petir, Kelurahan Curug, Kelurahan Tapos, Kelurahan Beji,

Kelurahan Mekarsari, dan Kelurahan Pancoran Mas. Pemilihan lokasi penelitian

dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa karakteristik

wilayah tersebut sudah cukup mewakili data yang diperlukan dalam penelitian ini.

Penelitian dilakukan mulai dari bulan Juni 2011 hingga Juli 2011

4.2. Metode Penentuan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik judgement

sampling. Teknik ini dilakukan berdasarkan pertimbangan pribadi dan sampel

yang dipilih dianggap dapat mewakili kriteria yang ditentukan oleh peneliti dan

bersedia untuk mengisi kuesioner. Kriteria konsumen tersebut adalah para ibu

yang memberikan susu kepada anaknya dan bersedia untuk di wawancara.

Jumlah sampel yang diambil adalah sebanyak 60 orang. Penentuan ini

dilakukan berdasarkan jumlah minimal 30 responden yang secara empiris jumlah

dapat memberikan ragam sampel yang stabil sebagai pendugaan ragam populasi

(Walpole 1997). Penambahan responden dilakukan dengan asumsi bahwa semakin

banyak jumlah responden maka data yang diperoleh akan semakin baik dengan

mempertimbangkan kemampuan penulis.

4.3 Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara kepada responden

dengan panduan kuesioner. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini

diperoleh dari dokumen-dokumen milik lembaga-lembaga publikasi pemerintah,

seperti Badan Pusat Statistik, hasil studi literatur dan referensi lainnya berupa

berbagai buku, artikel, hasil penelitian sebelumnya serta dari situs-situs internet

yang berhubungan dengan topik penelitian.

Page 34: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

20

Instrumentasi yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner.

Kuesioner tersebut berisikan sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab oleh

responden. Kuesioner yang digunakan terdiri dari pertanyaan terstruktur dan

pertanyaan semi terstruktur.

4.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode

survei. Menurut Nazir (2002), metode survei adalah pengumpulan data primer

dengan melakukan tanya jawab dengan responden. Jenis pertanyaan dalam

kuesioner tersebut adalah pertanyaan berstruktur dan pertanyaan semistuktur.

Pertanyaan berstruktur adalah pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga

responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja atau

kepada satu jawaban saja. Responden yang digunakan adalah responden yang

sesuai dengan kriteria pada penarikan sampel.

4.5. Metode Pengolahan Data

Data yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah data kualitatif dan

kuantitatif, selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan langkah-langkah

berikut:

1. Pengeditan, semua data yang diperoleh di lapang akan diedit. Tujuan dari

pengeditan adalah untuk memilih semua data dan informasi yang diperoleh

berdasarkan kerangka formulasi yang telah ditetapkan.

2. Tabulasi, langkah ini bertujuan untuk menyajikan data-data dalam bentuk

tabel dan gambar untuk mempermudah penyajian dan interpretasi data-data

tersebut.

3. Interpretasi bertujuan menghubungkan semua variable yang telah ditetapkan

dalam kerangka pemikiran yang akan digunakan dengan hasil penelitian yang

diperoleh.

Dalam melakukan penelitian ini, digunakan metode analisis deskriptif

(descriptive analysis) dan metode regresi logistik. Pengolahan data

menggunakan microsoft excel 2007 dan SPSS 16.

Page 35: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

21

4.5.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari analisis deskriptif

adalah untuk membuat gambaran sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-

fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir 2005).

Analisis deskriptif dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap,

yaitu: tahap pertama adalah pemberian kuesioner kepada responden,

mentabulasikan semua jawaban responden berdasarkan kuesioner, dan melakukan

analisis berdasarkan hasil yang diperoleh dari pentabulasian. Metode ini akan

memberikan keluaran berupa data karakteristik responden.

4.5.2. Metode Regresi Logistik

Analisis regresi logistik merupakan bagian dari analisis regresi. Regresi

logistik adalah persamaan matematik yang menggambarkan hubungan antara

variabel tak bebas dengan sejumlah variabel bebas. Pada model regresi logistik

variabel tak bebasnya bersifat biner atau dikotomi yakni memiliki nilai yang

diskontinu 1 dan 0 (Juanda. Regresi logistik merupakan suatu model dimana

respon variabel terikat (Y) bersifat memihak kepada 1 dari 2 atau lebih pilihan

yang ada. Model logit juga menggambarkan bagaimana peluang atau kemungkin

terpilihnya salah satu dari sejumlah pilihan yang tersedia. Variabel terikat (Y)

dibuat dalam bentuk dummy (0,1,2,3,...).

Nilai variabel tak bebas dari model logistik antara 0 dan 1, bentuk fungsi

dari model logistik adalah : ln = + x + .

P adalah nilai peluang dari variabel tak bebas yang nilainya biner, yaitu 0 dan 1.

Nilai P diperoleh dari : Y= Prob(Y=1) = (∝ )

Sebaran peluang yang digunakan dalam fungsi logit adalah sebaran logistik,

sehingga nilai harapan bersyarat Y jika diketahui X adalah:

E (YX) = π (X) = - ( )

( ) dengan g(X) = ln ( )( )

Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel respon adalah persepsi

konsumen terhadap produk susu kambing yang dibagi menjadi dua kategori yaitu,

Page 36: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

22

konsumen tertarik memberikan susu kambing kepada anak balitanya (1) dan

konsumen tidak tertarik memberikan susu kambing kepada anak balitanya (0).

Variabel bebas yang mempengaruhi persepsi konsumen untuk tertarik

memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya adalah variabel

persepsi. Kotler (2000) membagi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

konsumen ke dalam kategori budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor

pribadi atau karakteristik pribadi individu merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen. Karakteristik tersebut meliputi usia,

pekerjaan, pendidikan, pendapatan, pengeluaran, dan lain-lain. Dalam Sumarwan

(2002) perbedaan karakteristik menggambarkan ciri unik dari masing-masing

individu. Perbedaan karakteristik ini akan mempengaruhi respon individu

terhadap lingkungannya secara konsisten.

Berdasarkan hal-hal tersebut maka salah satu faktor yang diduga

mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk susu kambing adalah

karakteristik konsumen. Adapun beberapa karakteristik konsumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah usia, tingkat pengeluaran, tingkat

pendidikan, dan status pekerjaan.

Variabel lain yang diduga dimasukkan ke dalam pengolahan analisis

regresi logistik ini yaitu persepsi terhadap produk susu kambing. Pengukuran

persepsi suatu produk biasanya dilihat dari atribut yang terdapat pada produk

tersebut, seperti harga, rasa, aroma, kandungan gizi, dan kemudahan memperoleh

suatu produk.

Hipotesa dari ketujuh variabel yang akan dianalisis adalah:

1. Usia

Perbedaan usia diduga akan memberikan pengaruh yang berbeda terhadap

persepsi konsumen terhadap produk susu kambing. Hal ini terkait dengan

tingkat kepercayaan, pengetahuan, selera dan kesadaran nilain pemberian

suatu produk. Usia berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang,

sehingga semakin bertambah usia, konsumen akan cenderung memiliki

pengetahuan yang lebih banyak dibanding usia yang lebih muda. Dengan

demikian diduga bahwa usia yang lebih tua akan memiliki persepsi yang lebih

Page 37: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

23

baik terhadap produk susu kambing. Pengelompokkan usia konsumen adalah

berdasarkan besarnya sebaran usia responden.

2. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan konsumen diduga akan mempengaruhi persepsi

konsumen terhadap produk susu kambing. Tingkat pendidikan seseorang akan

mempengaruhi nilai-nilai yang dianut, cara berpikir, dan cara pandang bahkan

persepsinya terhadap suatu hal. Konsumen yang memiliki pendidikan lebih

baik akan lebih responsif terhadap informasi dan mempengaruhi konsumen

dalam pemilihan suatu produk (Sumarwan, 2002). Sehingga diduga, semakin

tinggi tingkat pendidikan konsumen akan mempengaruhi persepsi yang baik

terhadap produk susu kambing. Pengelompokkan tingkat pendidkan

konsumen adalah berdasarkan latar belakang pendidikan konsumen, yaitu:

tamatan SD (0), SMP (1), SMA/Sederajat (2), Diploma (3), Sarjana (4) , dan

Pasca Sarjana (5)

3. Status pekerjaan

Status pekerjaan merupakan salah satu variabel yang menentukan status atau

kelas sosial seseorang. Konsumen yang berada pada kelas yang sama akan

menunjukkan persamaan dalam persamaan nilai-nilai yang dianut, gaya

hidup, dan perilaku karena kelas sosial akan mempengaruhi apa yang

dikonsumsi oleh seorang konsumen (Sumarwan, 2002). Variabel status

pekerjaan dikategorikan menjadi Ibu rumah tangga (0), pegawai negeri (1),

dan non-pegawai negeri (2).

4. Tingkat pengeluaran

Besarnya pengeluaran keluarga yang dikeluarkan per bulan diduga akan

mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk susu kambing. Besarnya

pengeluaran konsumen dapat menggambarkan tingkat pendapatan yang

diperoleh. Semakin besar tingkat pendapatan konsumen akan mempermudah

konsumen untuk membeli berbagai kebutuhan hidup, tidak hanya kebutuhan

primer dan sekunder saja. Sehingga diduga, semakin besar tingkat

pengeluaran akan mempengaruhi persepsi yang baik terhadap produk susu

kambing. Variabel tingkat pengeluaran dikategorikan menjadi rendah (0),

Page 38: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

24

sedang (1), dan tinggi (2). Pengelompokkan tingkat pengeluaran konsumen

adalah berdasarkan besarnya sebaran tingkat pengeluaran responden

5. Pengalaman mengkonsumsi produk susu kambing

Pengalaman mengkonsumsi susu kambing diduga mempengaruhi tingkat

pengetahuan konsumen terhadap produk susu kambing. Semakin banyak

pengetahuan konsumen mengenai produk susu kambing, maka cenderung

akan memiliki persepsi yang positif terhadap produk susu kambing. Variabel

pengalaman mengkonsumsi susu kambing dikategorikan menjadi belum

pernah (0), dan pernah (1).

6. Tingkat persepsi responden terhadap produk susu kambing

Tingkat persepsi diduga akan mempengaruhi keputusan konsumen untuk

melakukan pemberian produk susu kambing kepada anak balitanya. Semakin

baik persepsi seseorang, maka kemungkinan akan melakukan pemberian

produk susu kambing kepada anak balitanya. Variabel tingkat persepsi

terhadap produk susu kambing dikategorikan menjadi persepsi buruk (0) dan

persepsi baik (1)

Dengan demikian model regresi logistik untuk menentukan faktor-faktor yang

mempengaruhi persepi responden terhadap produk susu kambing dengan variabel

tak bebas (Y), yaitu persepsi baik (1) atau persepsi buruk (0). Dengan demikian

model regresi logistik pada penelitian ini adalah:

Pi= ( .… )

Setelah ditransformasikan kedalam logit menjadi:

Logit (Pi) = Ln [Pi / (1- Pi)]

= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +β6X6

= β0 + β1 Usia + β2 Tingkat pengeluaran + β3 Tingkat pendidikan

+ β4 Status pekerjaan + β5 Pengalaman mengkonsumsi

Dimana:

β0 = intercept

X1 = Usia

X2 = Tingkat pendidikan; rendah (0), SD (0), SMP (1), SMA/Sederajat (2),

Diploma (3), Sarjana (4) , dan Pasca Sarjana (5)

Page 39: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

25

X3 = Status pekerjaan; ibu rumah tangga (0) pegawai negeri (1)

dan non-pegawai negeri (2)

X4 = Tingkat pengeluaran; rendah (0), sedang (1), dan tinggi (2)

X6 = Pengalaman mengkonsumsi susu kambing; belum pernah (0), pernah (1)

Β0 = Konstanta

B1-6 = Koefisien variabel bebas atau parameter yang akan diestimasi (logits)

Sedangkan untuk model regresi logistik sikap ibu rumah tangga untuk

memberikan konsumsi susu kambing kepada anaknya adalah sebagai berikut:

Pi= ( .… )

Setelah ditransformasikan kedalam logit menjadi:

Logit (Pi) = Ln [Pi / (1- Pi)]

= β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 +β6X6

= β0 + β1 Usia + β2 Tingkat pengeluaran + β3 Tingkat pendidikan

+ β4 Status pekerjaan + β5 Pengalaman mengkonsumsi +

β6Tingkat persepsi

Dimana:

β0 = intercept

X1 = Usia

X2 = Tingkat pendidikan; SD (0), SMP (1), SMA/Sederajat (2), Diploma (3),

Sarjana (4) , dan Pasca Sarjana (5)

X3 = Status pekerjaan; ibu rumah tangga (0) pegawai negeri (1)

dan non-pegawai negeri (2)

X4 = Tingkat pengeluaran; rendah (0), sedang (1), dan tinggi (2)

X5 = Pengalaman mengkonsumsi susu kambing; belum pernah (0), pernah (1)

X6 = Tingkat persepsi; persepsi buruk (0), persepsi baik (1)

Β0 = Konstanta

B1-6 = Koefisien variabel bebas atau parameter yang akan diestimasi (logits)

Dari keenam variabel diatas, terdapat enam data kategori yang termasuk

data nominal dan ordinal, yaitu tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, tingkat

pengeluaran, kategori tempat tinggal, pengalaman mengkonsumsi susu kambing,

Page 40: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

26

dan tingkat persepsi terhadap produk susu kambing. untuk variabel usia tidak

dilakukan pengkategorian karena usia responden relatif berdekatan.

4.5.2.1. Evaluasi Model Dugaan

Menurut Juanda (2009), perlu dilakukan uji signifikansi model regresi

logistik dugaan dan uji signifikansi masing-masing variabel independent untuk

memeriksa apakah model secara statistic signifikan, serta variabel independent

apa saja yang berpengaruh signifikan terhadapa variabel dependent.

1) Uji Signifikansi Model Regresi Logistik Dugaan

Untuk menyimpulkan apakah model signifikan, dilakukan melaui uji hipotesa

statistik, yang dinyatakan sebagai,

H0: β1=β2=…= βj=…= βk=0 (model dugaan tidak signifikan)

H1: Minimal ada satu βj 0 (model dugaan signifikan)

Untuk menguji hipotesa tersebut, digunakan statistic uji likehood ratio berikut

ini,

퐺 = −2퐿푛(

)

Dimana, Ln adalah logaritma dengan basis bilangan natural (e).

Statistik G menyebar mengikuti sebaran Chi-square (X2) dengan derajat bebas=df=k. Pada output computer tersaji pula nilai P, dimana P=Peluang (X2

df=dk>G). Apabila P<α atau G>X2(df=k)α maka disimpulkan tolak H0 pada taraf

nyata α. 2) Uji Signifikansi Masing-masing Variabel Independent (Xj)

Apabila dari uji sebelumnya, disimpulkan bahwa model dugaan signifikan,

maka perlu ditelusuri lebih lanjut variabel independent mana yang

pengaruhnya signifikan terhadap variabel dependent. Untuk itu, dilakukan

melalui uji hipotesa statistik berikut ini,

H0: βj=0 (variabel Xj tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel respon)

H1: βj 0 (variabel Xj berpengaruh signifikan terhadap variabel respon)

Statistik uji Wald di bawah ini, digunakan untuk menguji hipotesa tersebut.

Wj=[ ( )

]

Dimana,

Page 41: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

27

bj = Koefisien model dugaan untuk variabel independent Xj

SECoef (bj) = Simpangan baku koefisien Xj

Statistik Wj menyebar mengikuti sebaran normal baku (Z). Jika P<α atau |푊푗|

Zα/2 maka disimpulkan tolak H0 pada tarafnyata α.

4.5.2.2 Nilai Odds Ratio

Ukuran yang sering digunakan untuk melihat hubungan antara peubah

bebas dan peubah tidak bebas dalam model logistic adalah nilai odds ratio (Ψ).

Adapun nilai odds ratio untuk predictor Xj adalah sebagai berikut:

a) Untuk Xj dalam bentuk variabel dummy

Odds ratio untuk Xj = = ⋯ ( ) ⋯

⋯ ( ) ⋯

= 푒

Artinya, peluang sukses kategori Xj=1 besarnya 푒 kali lipat dibandingkan

Xj=0, cateris paribus.

b) Untuk Xj dalam bentuk matriks

Odds ratio untuk Xj = = ⋯ ( ) ⋯

⋯ ( ) ⋯

= 푒

Artinya, bila Xj bertambah satu satuan Xj,maka peluang suksesnya 푒 kali lipat

dibandingkan sebelumnya, cateris paribus. Nilai odds ratio berkisar antara nol hingga tak hingga. Adapun nilai odds ratio

dapat dikategorikan menjadi tiga kategori, yaitu:

a) Bila bj bertanda positif, maka odds ratio akan bernilai lebih dari satu, yang

artinya Xj berpengaruh positif terhadap variabel respon sukses.

b) Bila bj bertanda negatif, maka odds ratio akan bernilai antara satu dan nol,

yang artinya Xj berpengaruh negatif terhadap variabel respon sukses.

c) Bila bj bernilai nol, maka odds ratio akan bernilai satu, yang artinya Xj tidak

berpengaruh terhadap variabel respon sukses.

Page 42: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

28

4.5.3 Rentang Skala

Dalam analisis tingkat persepsi responden terhadap produk susu kambing,

transformasi data dilakukan dengan menggunakan statistika deskriptif berupa nilai

rata-rata jumlah skor yang didapat dari hasil wawancara responden. Pada

pertanyaan mengenai bauran pemasaran aspek produk, harga dan lokasi penjualan

skor diukur dengan nilai antara 1 (sangat tidak setuju) hingga 4 (sangat setuju).

Sedangkan pada pertanyaan mengenai bauran pemasaran aspek promosi dan aspek

psikologis skor diukur dengan nilai antara 1 (sangat setuju) hingga 5 (sangat tidak

setuju). Setelah itu, data skor diatur dalam rentang skala yang besar interval

kelasnya sama. Rentang skala dicari setelah jumlah kelas ditentukan. Simamora

(2005) menyebutkan persamaan untuk mencari besar interval kelas yaitu:

Rs = (m-n)/b

Dimana: Rs = Rentang skala

m = skor tertinggi pada skala

n = skor terendah pada skala

b = jumlah kelas atau kategori yang kita buat

Dalam analisis tingkat persepsi terhadap produk susu kambing, nilai

maksimum adalah 4, nilai minimum 1 dengan jumlah kelas adalah 2 (baik dan

buruk). Maka perhitungannya : (4-1)/2 = 1,5

skor 1-2,5 = persepsi buruk

skor 2,5-4 = persepsi baik

4.6. Definisi Operasional

1. Responden adalah orang pada saat dilakukan penelitian yang bersedia untuk

diwawancara dan mengisi kuesioner.

2. Karakteristik Konsumen adalah gambaran sosial yang melekat pada

konsumen dalam hal ini meliputi: usia, tingkat pendidikan, tingkat

pengeluaran dan jenis pekerjaan

3. Usia adalah rentang waktu responden dari lahir hingga saat ini.

4. Tingkat Pendidikan adalah pendidikan terakhir yang telah ditempuh

responden.

Page 43: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

29

5. Jenis Pekerjaan adalah pencaharian yg dijadikan pokok penghidupan atau

sesuatu yang dilakukan untuk mendapat nafkah responden saat ini.

6. Tingkat Pengeluaran adalah jumlah uang yang dikeluarkan responden selama

satu bulan terakhir.

7. Persepsi Konsumen adalah cara pandang konsumen terhadap produk susu

kambing.

Page 44: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

V KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

5. 1. Letak Geografis Kota Depok

Kota Depok secara geografis terletak diantara 106043’00” BT -

106055’30” BT dan 6019’00” - 6028’00”. Kota Depok berbatasan langsung dengan

Kecamatan Ciputat Kota Tangerang Selatan dan wilayah khusus ibukota Jakarta

di sebelah utara, Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung

Putri Kabupaten Bogor di sebelah timur, Kecamatan Cibinong dan Kecamatan

Bojong Gede Kabupaten Bogor di sebelah selatan, kecamatan Parung dan

Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor di sebelah barat. Letak Kota Depok

sangat strategis diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini meyebabkan

Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring meningkatnya perkembangan

jaringan transportasi yang terhubung dengan kota-kota lainnya.

Bentang alam Kota Depok dari Selatan ke Utara merupakan daerah

dataran rendah - perbukitan bergelombang lemah, dengan elevasi antara 50 – 140

meter diatas permukaan laut dan kemiringan lerengnya kurang dari 15%. Kota

Depok sebagai wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar

200,29 km2.

Kondisi geografisnya dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai

Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan Wilayah Aliran Sungai. Kondisi

topografi berupa dataran rendah bergelombang dengan kemiringan lereng yang

landai menyebabkan masalah banjir di beberapa wilayah, terutama kawasan

cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari selatan menuju utara: Kali

Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan Kali Cikeas.

Sumber Daya Lahan Kota Depok mengalami tekanan sejalan dengan

perkembangan kota yang sedemikian pesat. Sebagaimana kita ketahui berdasarkan

data analisis Revisi RT-RW Kota Depok (2000-2010) dalam pemanfaatan ruang

kota, kawasan pemukiman pada tahun 2005 mencapai 8.915.09 ha (44,31%) dari

total pemanfaatan ruang Kota Depok.

Pada tahun 2005 kawasan terbuka hijau tercatat 10.106,14 ha (50,23%)

dari luas wilayah Depok atau terjadi penyusutan sebesar 0,93 % dari data tahun

2000. Meningkatnya tutupan permukaan tanah, berdampak terhadap penurunan

Page 45: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

31

kondisi alam Kota Depok, terutama disebabkan tekanan dari pemanfaatan lahan

untuk kegiatan pemukiman yang mencapai lebih dari 44,31 % dari luas wilayah

kota. Sementara luas kawasan terbangun tahun 2005 mencapai 10.013,86 ha

(49,77%) dari luas wilayah Kota Depok atau meningkat 3,59 % dari data tahun

2000.

Luas kawasan terbangun sampai dengan tahun 2010 diproyeksikan

mencapai 10.720,59 ha (53,28%) atau meningkat 3,63 % dari data tahun 2005.

Sementara luas ruang terbuka (hijau) pada tahun 2010 diproyeksikan seluas

9.399,41 ha (46,72%) atau menyusut 3,63 % dari tahun 2005.

5.2. Keadaan Demografi Kota Depok

Berdasarkan hasil pencacahan Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk

Kota Depok sementara adalah 1.738.570 orang, yang terdiri atas 880.816 laki-laki

dan 857.754 perempuan. Luas wilayah Kota Depok hanya 200,29 Km2, maka

kepadatan penduduk Kota Depok adalah 8.680 jiwa/Km2. Tingkat kepadatan

tersebut tergolong padat, apalagi dengan penyebaran penduduk yang tidak merata.

Secara umum Kota Depok memiliki Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP)

tahun 2004-2008 adalah sebesar 4.65 %. Perhitungan laju pertumbuhan penduduk

ini berdasarkan jumlah penduduk yang tercatat dan terdata pada Kecamatan

Dalam Angka Kota Depok. Perumbuhan penduduk ini dipengaruhi selain oleh

pertambahan alamiah penduduk (kelahiran), juga dipengaruhi oleh besarnya

“migrasi” penduduk luar yang masuk Kota Depok (diakibatkan pengisian

perumahan formal yang dibangun di wilayah Kota Depok). Mengenai

perkembangan penduduk dan nilai Laju Pertumbuhan Penduduk dapat dillihat

pada Lampiran 2.

Wilayah Depok termasuk dalam daerah beriklim tropis dengan perbedaan

curah hujan yang cukup kecil dan dipengaruhi oleh iklim musim. Secara umum

musim kemarau antara bulan April-September dan musim hujan antara bulan

Oktober-Maret. Kota Depok memiliki temperatur dan kelembaban rata-rata

masing-masing sebesar 24,30 - 330 Celsius dan 25 persen.

Page 46: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

32

5.3. Keadaan Ekonomi Kota Depok

Kota Depok semakin memantapkan diri sebagai “Urban City” yang

dicirikan dengan struktur perekonomian yang dominan yaitu sektor sekunder

(industri) dan tersier (perdagangan, hotel dan restoran). Hal ini dijlelaskan pada

nilai PDRB (Produk Domestik Regional Bruto) Kota Depok tahun 2003-2007,

menurut harga berlaku sektor yang tinggi adalah industri ( 37.03 %), kemudian

sektor perdagangan yaitu sebesar 33.67 %.

Dari data tersebut diatas, maka dapat dikatakan bahwa kedua sektor

tersebut (industry dan perdagangan) merupakan sektor yang mendominasi struktur

perekonomian Kota Depok. Jika dilihat dari struktur ekonomi Kota Depok yang

dominan adalah industri, hal ini didukung dengan kebijakan RTRW Jawa Barat

2025 yang menetapkan Kota Depok sebagai Metropolitan Bodebek (Bogor-

Depok-Bekasi) dengan fungsinya sebagai PKN (Pusat Kegiatan Nasional).

Kawasan andalan Bodebek dalam tata ruang Provinsi Jawa Barat diarahkan agar

mempunyai keunggulan dalam bidang industri, pariwisata, perdagangan dan jasa,

sumber daya manusia yang mempunyai keterkaitan dengan sumber daya lokal,

berdaya saing, berorientasi ekspor dan ramah lingkungan. Besarnya sektor industri

dalam memberikan kontribusi bagi PDRB Kota Depok, menyebabkan kegiatan

industri tetap diarahkan untuk dipacu pertumbuhannya, sehingga perkembangan

sektor ini akan terus meningkat. Perkembangan industri di Kota Depok didukung

oleh faktor kebijakan yang mengarahkan Kota Depok memiliki keunggulan di

bidang industri, selain itu didukung pula oleh faktor sumber daya manusia, dan

pemasarannya.

5.3.1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Depok

Salah satu faktor pendukung guns terciptanya perencanaan pembangunan

perekonomian yang baik adalah tersedianya data statistik yang dapat dijadikan

bahan evaluasi hasil pembangunan yang telah dicapai dan sebagai pereancanaan

dimasa yang akan datang. Salah satu data yang dibutuhkan, terutama dibidang

ekonomi adalah data Produk Domestik Bruto (PDRB).

Penyajian PDRB atas dasar harga konstan mencerminkan perubahan

PDRB tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga yang biasanya cenderung

Page 47: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

33

meningkat dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan ekonomi kota Depok tahun ini

naik dengan melambat yaitu sebesar 6,42 persen. Laju pertumbuhan ekonomi

Kota Depok masih diatas laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang sebesar

5,83 persen atau 0,59 poin lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi Jawa

Barat.

Selama periode tahun 2008, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

yang dihitung atas dasar harga berlaku di Kota Depok mencapai Rp.

12.542.499,04 juta atau mengalami peningkatan sebesar 18,33 persen

dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 10.599.147,15,-juta. Sedangkan

PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 mengalami peningkatan sebesar 6,42

persen dari Rp 5.422.760,39,- juta tahun 2007 menjadi Rp 5.770.827,64,- juta

pada tahun 2008

5.3.2. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Perkapita

Indikator yang sering dipakai untuk menggambarkan tingkat kemakmuran

masyarakat secara makro adalah pendapatan per kapita. Semakin tinggi

pendapatan yang diterima penduduk di suatu wilayah maka tingkat kesejahteraan

di wilayah yang bersangkutan dapat dikatakan bertambah baik. Oleh karena

pendapatan faktor produksi dan transfer yang mengalir keluar (transfer out) serta

pendapatan faktor produksi dan transfer yang masuk (transfer in) yang merupakan

komponen penghitungan pendapatan regional, belum dapat dihitung mab yang

dapat disajikan hanya PDRB perkapita. Nilai PDRB perkapita diperoleh dari nilai

PDRB dibagi penduduk pertengahan tahun. Nilai ini menunjukkan rata-rata

banyaknya pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk daerah tersebut. Nilai

ini sangat tergantung dari jumlah penduduk pertengahan tahun, artinya jika jumlah

penduduk daerah tersebut banyak, maka PDRB perkapita yang menjadi kecil,

sebaliknya jika daerah tersebut berpenduduk sedikit, maka PDRB perkapita

menjadi besar.

PDRB perkapita Kota Depok atas dasar harga berlaku menunjukkan

kenaikan dari Rp 7.318.250,87 pada tahun 2007 menjadi Rp 8.369.131,29 pada

tahun 2008 atau meningkat 14,36 persen. Kendati demikian peningkatan PDRB

perkapita di atas masih belum menggambarkan secara riil kenaikan daya beli

Page 48: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

34

masyarakat Kota Depok secara umum. Hal ini disebabkan pada PDRB perkapita

yang dihitung berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku masih terkandung

faktor inflasi yang sangat berpengaruh terhadap daya beli masyarakat.

Untuk memantau perkembangan daya beli masyarakat secara riil bisa

digunakan PDRB perkapita yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan.

PDRB perkapita Kota Depok yang dihitung dari PDRB atas dasar harga konstan

mengalami peningkatan dari Rp 3.744.180,58 pada tahun 2007 menjadi Rp

3.850.653,21 pada tahun 2008 atau naik 2,84 persen. Berikut Grafik pertumbuhan

ekonomi Kota Depok

Gambar 4. Pertumbuhan ekonomi Kota Depok tahun 2004-2008 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Depok, 2010

Pertumbuhan ekonomi Kota Depok menggambarkan adanya peningkatan

daya beli masyarakat. Perkembangan daya beli masyarakat yang terjadi dan serta

didukung dengan pertumbuhan penduduk Kota Depok dapat menjadi indikasi

adanya peluang yang terbuka untuk mengembangkan usaha susu kambing sebagai

alternatif susu bagi anak balita.

Page 49: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

6.1. Karakteristik Umum Ibu Rumah Tangga

Penelitian terhadap karakteristik Ibu rumah tangga diperlukan untuk

menganalisis gambaran umum dari Ibu rumah tangga di Kota Depok. Ibu rumah

tangga yang digunakan untuk menjadi responden dalam penelitian ini adalah Ibu

rumah tangga yang pada saat penelitian memberikan konsumsi susu kepada anak

balitanya. Karakteristik umum responden dijelaskan oleh variabel usia,

pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran. Variabel tersebut kemudian akan

ditabulasikan berdasarkan persentase dari keseluruhan jumlah responden.

6.1.1. Karakteristik Umum Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Variabel Usia

Usia merupakan karakteristik demografi yang penting untuk diketahui,

karena perbedaan usia mengakibatkan perbedaan selera dan kesukaan terhadap

suatu produk (Sumarwan 2002). Usia dibagi berdasarkan kategori yang ditetapkan

oleh BPS pada tahun 2010. Data usia dapat di lihat pada Tabel 2.

Tabel 1. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Usia Tahun 2011

Usia (Tahun)

Jumlah (Orang)

Persentase (%)

20-24 3 5

25-29 24 40

30-34 21 35

35-39 10 16,67

40-44 2 3,33

Total 60 100

Dari hasil penelitian diketahui mayoritas usia responden berada di rentang

usia dewasa awal (20-40 tahun). Tahap usia tersebut merupakan masa paling

produktif dalam siklus hidup manusia (Papilia dan Olds 1986 yang diacu dalam

Nasution 2009).

Page 50: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

36

6.1.2. Karakteristik Umum Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Variabel Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar responden yang

berpartisipasi pada penelitian ini memiliki pendidikan setingkat dan diatas SMA.

Peneliti menilai dengan adanya hasil ini, responden dalam penelitian telah

memiliki pendidikan yang cukup memadai sehingga mampu memahami kuesioner

selama pengambilan data. Data tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 2. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Tingkatan Pendidikan Tahun 2011

Pendidikan Jumlah

(Orang) Persentase (%)

SMP 5 8,33

SMA 22 36,67

Diploma 18 30

Sarjana 11 18,33

Pasca Sarjana 4 6,67

Total 60 100

Tingkat pendidikan akan terkait dengan banyaknya informasi dan akan

mempengaruhi keputusan seseorang dalam melakukan pembelian. Semakin tinggi

tingkat pendidikannya, maka konsumen akan lebih responsif dalam mengolah

informasi (Sumarwan 2002).

6.1.3. Karakteristik Umum Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Variabel Pekerjaan

Jenis pekerjaan akan mempengaruhi tingkat pendapatan seseorang dan

kemudian diduga mempengaruhi pola konsumsi dan proses keputusan pembelian

terhadap suatu produk bagi orang tersebut. Data pekerjaan dapat dilihat pada

Tabel 4.

Page 51: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

37

Tabel 3. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Pekerjaan Tahun 2011

Status Pekerjaan Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

Ibu Rumah Tangga 34 90

Pegawai Negeri 9 5

Non-Pegawai Negeri 17 5

Total 60 100

Para Ibu yang memiliki profesi non-pegawai negeri rata-rata mendapatkan

penghasilan yang lebih besar dibandingkan para ibu yang berprofesi sebagai

pegawai negeri. Sedangkan para ibu yang memiliki profesi pegawai negeri rata-

rata memiliki waktu luang yang lebih banyak dibandingkan dengan para ibu yang

berprofesi sebagai non-pegawai negeri untuk mengurus rumah tangga.

Terdapat perbedaan antara ibu yang memiliki pekerjaan dengan ibu yang

tidak memiliki pekerjaan atau ibu rumah tangga penuh terhadap pembentukan

kebiasaan bagi anak. Ibu yang memiliki pekerjaan berarti sebagian waktunya akan

tersita, sehingga perannya dalam hal mengurus anak terpaksa dikerjakan oleh

orang lain (Suhardjo 1989 yang diacu dalam Nasution 2009).

6.1.4. Karakteristik Umum Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Variabel Pengeluaran

Para peneliti seringkali mengalami kesulitan untuk memperoleh data

mengenai pendapatan dari responden. Responden merasa tidak nyaman jika harus

mengungkapkan pendapatan yang diterimanya dan sebagian merasa bahwa

pendapatan adalah hal yang sangat pribadi sehingga sangat sensitif jika diketahui

orang lain. Untuk mengatasi persoalan tersebut, penelitian ini menggunakan

metode lain dalam mengukur pendapatan seorang konsumen, yakni melalui

pendekatan pengeluaran rumah tangga perbulan (Sumarwan 2002). Data

pengeluaran responden dapat dilihat pada Tabel 5.

Page 52: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

38

Tabel 4. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Pengeluaran Tahun 2011

Besaran Pengeluaran

(Rupiah)

Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

1.000.000-2.500.000 29 48,33

2.500.000-5.000.000 25 41,67

>5.000.000 6 10

Total 60 100

Hasil penelitian menunjukan bahwa rata-rata responden memiliki tingkat

penghasilan yang cukup sehingga mampu memberikan konsumsi susu bagi anak.

Sebagian responden memiliki pekerjaan selain menjadi ibu rumah tangga

sehingga berkontribusi menambah pendapatan keluarga. Hal ini menyebabkan

mereka memiliki pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden

lainnya.

6.1.5. Karakteristik Umum Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Variabel

Pengalaman Mengkonsumsi Susu Kambing Responden yang pernah mengkonsumsi susu kambing akan memiliki

tingkat pengetahuan yang lebih tinggi terhadap produk susu kambing dibanding

responden yang belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Tingkat pengetahuan

akan mempengaruhi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Data

pengalaman mengkonsumsi susu kambing dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 5. Sebaran Jumlah dan Persentase Responden Menurut Variabel Pengalaman Mengkonsumsi Susu Kambing Tahun 2011

Pengalaman Mengkonsumsi Jumlah

(Orang)

Persentase (%)

Pernah Mengkonsumsi Susu

Kambing 13 21,67

Belum Pernah Mengkonsumsi

Susu Kambing 47 78,33

Total 60 100

Page 53: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

39

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui sebagian besar responden belum

pernah mengkonsumsi susu kambing. Apabila dibandingkan dengan susu sapi dan

susu kedelai, masyarakat masih jarang mengkonsumsi susu kambing secara rutin.

Selama ini, susu kambing lebih dikenal masyarakat dengan khasiatnya sebagai

obat sehingga hanya dikonsumsi oleh kalangan tertentu.

6.2. Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Produk Susu Kambing

Persepsi turut menentukan pengambilan keputusan konsumsi yang

dilakukan oleh Ibu rumah tangga. Persepsi yang baik terhadap suatu produk dapat

menjadi dorongan bagi Ibu rumah tangga untuk mengkonsumsi produk tersebut

secara berkelanjutan. Susu kambing sebagai alternatif susu yang diberikan kepada

anak balita adalah hal baru bagi Ibu rumah tangga sehingga diperlukan adanya

analisis persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing dari berbagai

aspek. Penelitian ini akan membahas persepsi Ibu rumah tangga dari aspek bauran

pemasaran (4P) dan aspek psikologi. Besarnya skor persepsi diukur dengan

metode skoring rata-rata yang didapat dari penjumlahan skor kuesioner dengan

nilai antara 1 (sangat tidak setuju) hingga 4 (sangat setuju). Persepsi Ibu rumah

tangga dianggap baik apabila memiliki skor rata-rata lebih dari 2,5.

6.2.1. Persepsi Ibu Rumah Tangga Ditinjau dari Aspek Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu aplikasi dari strategi pemasaran

yang terdiri dari 4P, yaitu product, price , place, dan promotion. Bauran

pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi Ibu rumah tangga dalam

mengambil keputusan untuk melakukan konsumsi sehingga penting bagi pemasar

untuk mengembangkan bauran pemasaran yang tepat bagi Ibu rumah tangga.

6.2.1.1. Aspek Produk

Suatu produk yang memiliki citra yang baik di benak konsumen akan lebih

mudah diterima oleh konsumen. Citra produk sama halnya dengan persepsi

konsumen terhadap suatu produk atau biasa juga dikenal dengan brand image dari

suatu produk. Persepsi terhadap suatu produk muncul akibat adanya stimulus yang

diterima oleh indra. Untuk produk susu kambing akan dibahas berdasarkan

Page 54: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

40

kandungan gizi, aroma, rasa, dan kemasan produk. Tabel 7 menunjukkan skor

rata-rata persepsi responden terhadap produk susu kambing.

Tabel 6. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Produk Susu Kambing Tahun 2011

No Pernyataan Persepsi Tentang Produk Susu Kambing Skor Rata-rata

1. Susu kambing memiliki kandungan gizi yang tinggi 2,98

2. Aroma susu kambing tidak jauh berbeda dengan susu sapi 2,32

3. Rasa susu kambing enak untuk dikonsumsi 2,5

4. Kemasan produk susu kambing yang beredar saat ini

menarik 2,3

Skor rata-rata 2,52

Berdasarkan hasil penelitian, responden memiliki persepsi yang baik

terhadap kandungan gizi susu kambing. Mereka percaya susu kambing memiliki

kandungan gizi yang tinggi yang akan bermanfaat bagi kesehatan. Dalam hal

aroma, persepsi Ibu rumah tangga terhadap aroma susu kambing dari berbagai

kalangan adalah buruk. Apabila dibandingkan dengan susu sapi, responden

menilai aroma susu kambing lebih amis sehingga tidak terlalu menyukai aroma

susu kambing. Sedangkan dalam hal kemasan, responden dari berbagai kategori

memiliki persepsi buruk. Kemasan susu kambing yang selama ini banyak beredar

masih bersifat sederhana. Mereka menilai, kemasan produk susu kambing harus

ditingkatkan lagi agar lebih menarik minat Ibu rumah tangga.

6.2.1.2. Aspek Harga

Harga merupakan imbalan yang diterima perusahaan dari Ibu rumah

tangga atas produk yang telah diciptakan. Harga merupakan salah satu faktor

utama yang dapat mempengaruhi pilihan para pembeli. Oleh karena itu

menganalisis persepsi Ibu rumah tangga terhadap harga suatu produk sangat

penting untuk dilakukan. Tabel 8 berikut ini menunjukkan skor rata-rata persepsi

responden terhadap harga produk susu kambing

Page 55: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

41

Tabel 7. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Harga Susu Kambing Tahun 2011

No Pernyataan Persepsi tentang Harga Susu Kambing Skor Rata-rata

1. Harga susu kambing cukup terjangkau 2,57

Berdasarkan hasil penelitian, persepsi Ibu rumah tangga terhadap harga

susu kambing adalah baik. Responden menilai harga susu kambing yang beredar

selama ini yaitu Rp. 50.000- Rp. 80.000 perliter masih cukup terjangkau. Menurut

mereka, harga tersebut tidak jauh berbeda apabila dibandingkan dengan harga

susu formula yang selama ini diberikan kepada anak mereka.

6.2.1.3. Aspek Tempat

Kemudahan memperoleh suatu produk menjadi salah satu faktor yang

mempengaruhi permintaan konsumen terhadap suatu produk. Sehingga faktor

lokasi penjualan menjadi salah satu hal yang penting untuk dipehatikan dalam

memasarkan suatu produk. Tabel 9 berikut ini menunjukkan skor rata-rata

persepsi responden terhadap lokasi penjualan susu kambing yang ada di sekitar

lingkungan tempat tinggal mereka.

Tabel 8. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Lokasi Penjualan Susu Kambing Tahun 2011

No Pernyataan Persepsi tentang Tempat Penjualan Susu

Kambing Skor Rata-rata

1. Menurut saya tempat-tempat yang menjual susu

kambing mudah untuk ditemukan 2,08

Berdasarkan hasil penelitian, persepsi Ibu rumah tangga terhadap lokasi

penjualan susu kambing buruk. Selama ini, masih jarang ditemui tempat-tempat

yang menjual susu kambing. Susu kambing kebanyakan dijual langsung oleh

peternak atau didistribusikan melalui agen. Susu kambing juga dapat dijumpai di

apotek-apotek yang menjual susu kambing beku. Namun hal ini kebanyakan tidak

diketahui oleh Ibu rumah tangga. Mereka menilai, dibandingkan susu formula

Page 56: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

42

atau susu kedelai yang dapat dijumpai di toko atau minimarket, susu kambing sulit

untuk diperoleh.

6.2.1.4. Aspek Promosi

Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan pemasar untuk melakukan

pemberian informasi mengenai suatu produk. Informasi berperan terhadap

kemampuan konsumen dalam mengenali suatu produk yang diatwarkan. Tabel 10

berikut menunjukkan skor rata-rata persepsi responden terhadap promosi produk

susu kambing.

Tabel 9. Skor Rata-Rata Persepsi responden Terhadap Promosi Susu Kambing Tahun 2011

No Pernyataan Persepsi tentang Promosi Susu Kambing Skor Rata-rata

1. Menurut saya, promosi tentang susu kambing masih

sangat kurang 2,03

Berdasarkan hasil penelitian, persepsi Ibu rumah tangga terhadap promosi

susu kambing buruk. Ibu rumah tangga menilai promosi susu kambing masih

jarang ditemui apabila dibandingkan susu formula yang dapat dengan mudah

diketahui melalui berbagai iklan di media cetak maupun elektronik. Promosi susu

kambing selama ini kebanyakan hanya melalui brosur. Ibu rumah tangga menilai

promosi terhadap produk susu kambing harus ditingkatkan agar mereka

mengetahui manfaat produk dan lokasi penjualan produk susu kambing.

6.2.2. Persepsi Ibu Rumah Tangga Ditinjau dari Aspek Psikologis

Salah satu masalah yang dihadapi konsumen susu kambing adalah masalah

psikologis dikarenakan kambing merupakan hewan yang memiliki aroma yang tak

sedap. Hal ini menjadi hambatan bagi kebanyakan orang untuk mengkonsumsi

susu kambing karena mengkhawatirkan aroma kambing pada susu kambing.

Selain itu, daging kambing dipercaya dapat mengakibatkan meningkatnya tekanan

darah yang mengakibatkan penyakit darah tinggi sehingga menjadi salah satu

bahan pertimbangan untuk mengkonsumsi susu kambing. Tabel 10 berikut ini

menunjukkan skor rata-rata persepsi Ibu rumah tangga terhadap aspek psikologis.

Page 57: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

43

Tabel 10. Skor Rata-Rata Persepsi Responden Terhadap Aspek Psikologis yang Berhubungan dengan Produk Susu Kambing Tahun 2011

No Pernyataan Persepsi tentang Mitos yang Berhubungan dengan Produk Susu Kambing Skor Rata-rata

1. Susu kambing memiliki aroma yang sama seperti aroma kambing 2,73

2. Susu kambing dapat meningkatkan tekanan darah yang mengakibatkan penyakit darah tinggi 2,75

Skor rata-rata 2,74

Berdasarkan hasil penelitian, responden menilai susu kambing memiliki

aroma yang berbeda dengan aroma kambing. Aroma prengus yang masih terdapat

dalam produk susu kambing diakibatkan oleh proses pemerahan susu kambing

yang kurang baik. Sehingga produk susu kambing yang diperah dengan proses

yang baik tidak memiliki aroma prengus sama sekali.

Berdasarkan hasil penelitian, responden menilai susu kambing tidak

memiliki pengaruh terhadap tekanan darah. Mereka menilai, tekanan darah yang

meningkat saat mengkonsumsi daging kambing tidak terjadi ketika

mengkonsumsi susu kambing karena susu kambing tidak mengandung kolesterol

yang tinggi seperti daging kambing.

6.3. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Ibu Rumah

Tangga Terhadap Produk Susu Kambing Model logit untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi

terhadap produk susu kambing dengan variabel tak bebas (Y) yang terbagi

menjadi dua yaitu Y=0 (persepsi buruk) dan Y=1 (persepsi baik). Sedangkan

variabel bebas terbagi menjadi enam variabel yaitu usia, pendidikan, pekerjaan,

tingkat pengeluaran, kategori tempat tinggal, dan pengalaman mengkonsumsi susu

kambing.

Berdasarkan hasil penelitian, dari 60 responden sebanyak 26 (43,33

persen) orang mempunyai persepsi yang baik terhadap susu kambing dan 34

orang (56,67 persen) mempunyai persepsi yang buruk. Hal ini disebabkan karena

sebagian besar responden belum pernah mengkonsumsi produk susu kambing.

Produk susu kambing merupakan produk susu yang belum terlalu familiar di

masyarakat. Selain itu, sulitnya mencari lokasi penjualan dan masih minimnya

Page 58: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

44

promosi produk susu kambing menyebabkan responden memiliki persepsi buruk

terhadap produk susu kambing.

Hasil dugaan model logistik menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 85 persen didapatkan nilai signifikansi Hosmer dan Lemeshow Test

sebesar 0,552. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai alpha 0,15. Hal ini

menunjukkan bahwa secara keseluruhan model tersebut cukup baik, artinya paling

sedikit terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh nyata (nilai koefisien tidak

sama dengan nol) terhadap tingkat persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk

susu kambing di Kota Depok.

Persentase kebenaran model menduga persepsi terhadap produk susu

kambing adalah sebesar 56,7 persen (Lampiran 3). Hal ini berarti bahwa terdapat

kesalahan sebesar 44,3 persen dalam menduga tingkat persepsi responden

terhadap produk susu kambing dengan menggunakan variabel-variabel bebas

(variabel X) yang telah disebutkan di atas. Adapun variabel yang berpengaruh

nyata terhadap persepsi Ibu rumah tangga adalah variabel yang memiliki nilai

signifikansi di bawah nilai alpa 15 persen (0,15). Nilai signiikansi dari masing-

masing kategori variabel dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Hasil Estimasi Regresi Logistik Terhadap Variabel-Variabel yang Mempengaruhi Responden Untuk Memiliki Persepsi Baik Terhadap Produk Susu Kambing

B S.E. Wald df Sig. Exp(B) Step 1a Usia -.082 .078 1.102 1 .294 .922

Pendidikan .570 .409 1.947 1 .163 1.768 Pekerjaan .471 2 .790 Pekerjaan(1) -.379 .831 .208 1 .649 .685 Pekerjaan(2) -.699 1.031 .459 1 .498 .497 Pengeluaran .413 2 .813 Pengeluaran(1) .654 1.486 .193 1 .660 1.922 Pengeluaran(2) .213 1.264 .028 1 .866 1.237 Pengalaman 1.231 .707 3.030 1 .082 3.424 Constant .272 3.002 .008 1 .928 1.313

Page 59: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

45

Berdasarkan Tabel 11, maka dapat dilihat bahwa hanya variabel

pengalaman yang memiliki pengaruh nyata terhadap persepsi Ibu rumah tangga.

Hal ini dikarenakan variabel tersebut memiliki P-value (Sig.) lebih kecil dari

alpha yang ditetapkan yaitu 0,15. Pengaruh dari masing-masing variabel tersebut

akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Usia

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari

0,15 sehingga usia tidak memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu

rumah tangga terhadap susu kambing. Hal ini dikarenakan susu kambing

dapat dikonsumsi oleh semua usia. Sehingga variabel usia tidak

berpengaruh terhadap persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu

kambing.

2. Pendidikan

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari

0,15 sehingga pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan bagi

persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Hasil wawancara

menunjukkan, walaupun memiliki tingkatan pendidikan yang berbeda

pengetahuan terhadap produk susu kambing relatif sama. Sehingga tingkat

pendidikan tidak membedakan secara nyata persepsi mereka terhadap

produk susu kambing.

3. Pekerjaan

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari

0,15 sehingga pekerjaan tidak memiliki pengaruh signifikan bagi persepsi

Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Hal ini dikarenakan citra produk

susu kambing yang selama ini lebih banyak dijadikan sebagai obat,

sehingga pemahaman Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing

relatif sama dan tidak terpengaruh jenis pekerjaan tertentu.

4. Pengeluaran

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari

0,15 sehingga pengeluaran tidak memiliki pengaruh signifikan bagi

persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu kambing. Bagi kalangan tertentu

susu kambing memang relatif mahal, tetapi bagi sebagian kalangan lainnya

Page 60: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

46

harga susu kambing tidak jauh berbeda dengan harga susu formula yang

biasa mereka berikan selama ini kepada anak balitanya. Hal ini

menyebabkan tingkat pengeluaran tidak memiliki pengaruh yang nyata

terhadap persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing

5. Pengalaman Mengkonsumsi Susu Kambing

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih kecil dari

0,15 sehingga pengalaman mengkonsumsi susu kambing memiliki

pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu

kambing. Nilai koefisiennya positif dan odd ratio-nya 3,424. Hal ini

menunjukkan bahwa responden yang pernah mengkonsumsi susu kambing

memiliki peluang 3,424 kali lebih besar untuk memiliki persepsi baik

terhadap produk susu kambing dibandingkan dengan responden yang

belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Hal ini sesuai dengan dugaan

sebelumnya, responden yang pernah mengkonsumsi susu kambing

memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan responden yang

belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Sehingga mereka memiliki

persepsi yang lebih baik terhadap susu kambing.

6.4. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Ibu Rumah Tangga untuk Memberikan Produk Susu Kambing kepada Anak Balitanya Variabel bebas dalam model logit untuk menentukan sikap responden

untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya berbeda dengan

model logit pada tingkat persepsi. Dimana dalam model logit untuk sikap

responden untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya

ditambahkan satu varibel bebas yaitu tingkat persepsi responden terhadap produk

susu kambing. Sehingga variabel bebas yang digunakan dalam model logit ini

menjadi usia, pendidikan, pekerjaan, pengeluaran, kategori tempat tinggal,

pengalaman mengkonsumsi susu kambing, dan tingkat persepsi respond terhadap

produk susu kambing.

Dari 60 responden yang diwawancarai, sebanyak 28 responden (46,67

persen) tertarik untuk memberikan konsumsi susu kambing kepada anak

balitanya, dan sebanyak 32 responden (53,33 persen) mengaku tidak tertarik

Page 61: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

47

memberikan susu kambing kepada anak balitanya. Berdasarkan keterangan

responden, sikap melakukan pemberian susu kambing bagi anak lebih banyak

dipengaruhi oleh faktor kandungan gizi produk susu kambing yang tinggi dan

meyakini hal tersebut bermanfaat bagi pertumbuhan anak balitanya

Hasil dugaan model logistik menunjukkan bahwa pada tingkat

kepercayaan 85 persen didapatkan nilai signifikansi Hosmer dan Lemeshow Test

sebesar 0,478. Nilai tersebut lebih besar dibandingkan nilai alpha 0,15. Hal ini

menunjukkan bahwa secara keseluruhan model tersebut cukup baik, artinya paling

sedikit terdapat satu variabel bebas yang berpengaruh nyata (nilai koefisien tidak

sama dengan nol) terhadap sikap responden di Kota Depok untuk memberikan

konsumsi susu kambing kepada anak balitanya.

Persentase kebenaran model menduga persepsi terhadap produk susu

kambing adalah sebesar 53,3 persen (Lampiran 4). Hal ini berarti bahwa terdapat

kesalahan sebesar 46,7 persen dalam menduga sikap Ibu rumah tangga untuk

memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya dengan menggunakan

variabel-variabel bebas (variabel X) yang telah disebutkan di atas.

Adapun variabel yang berpengaruh nyata terhadap sikap Ibu rumah tangga

untuk memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya adalah variabel

yang memiliki nilai signifikansi di bawah nilai alpa 15 persen (0,15). Nilai

signiikansi dari masing-masing kategori variabel dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12. Hasil Estimasi Regresi Logistik Terhadap Variabel-Variabel yang

Mempengaruhi Sikap Responden untuk Memberikan Produk Susu Kambing kepada Anak Balitanya

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Usia -.085 .088 .933 1 .334 .918

Pendidikan .095 .453 .044 1 .833 1.100

Pekerjaan 2.097 2 .350 Pekerjaan(1) -1.430 1.016 1.983 1 .159 .239

Pekerjaan(2) -.506 1.247 .164 1 .685 .603

Pengeluaran .599 2 .741 Pengeluaran(1) .563 1.679 .113 1 .737 1.756

Pengeluaran(2) .920 1.466 .394 1 .530 2.510 Pengalaman 1.262 .872 2.091 1 .148 3.531 Persepsi 2.267 .695 10.635 1 .001 9.651 Constant 1.199 3.493 .118 1 .732 3.315

Page 62: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

48

Berdasarkan Tabel, maka dapat dilihat variabel kategori tempat tinggal,

pengalaman, dan persepsi memiliki pengaruh nyata terhadap persepsi Ibu rumah

tangga. Hal ini dikarenakan variabel tersebut memiliki P-value (Sig.) lebih kecil

dari alpha yang ditetapkan yaitu 0,15. Pengaruh dari masing-masing variabel

tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Usia

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari

0,15 sehingga usia tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap sikap Ibu

rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak

balitanya. Hal ini dikarenakan responden memiliki rentang usia yang

berdekatan dan berada dalam klasifikasi usia yang sama yaitu usia

produktif. Sehingga variabel usia tidak berpengaruh terhadap sikap Ibu

rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak

balitanya.

2. Pendidikan

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari

0,15 sehingga pendidikan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada

anak balitanya. Hasil wawancara menunjukkan, walaupun memiliki

tingkatan pendidikan yang berbeda pengetahuan terhadap produk susu

kambing relatif sama. Sehingga tingkat pendidikan tidak membedakan

secara nyata sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu

kambing kepada anak balitanya

3. Pekerjaan

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari

0,15 sehingga pekerjaan tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada

anak balitanya. Walaupun responden memiliki jenis pekerjaan yang

berbeda pemahaman Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing

relatif sama dan tidak terpengaruh jenis pekerjaan tertentu. Sehingga jenis

pekerjaan tidak membedakan secara nyata sikap Ibu rumah tangga untuk

memberikan produk susu kambing kepada anak balitanya

Page 63: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

49

4. Pengeluaran

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih besar dari

0,15 sehingga pengeluaran tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap

sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada

anak balitanya. Pengeluaran yang akan dikeluarkan apabila memberikan

susu kambing dianggap tidak jauh berbeda dibandingkan pengeluaran

yang selama ini dikeluarkan untuk memberikan susu kepada anak.

Sehingga jenis pengeluaran tidak membedakan secara nyata sikap Ibu

rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada anak

balitanyaPengalaman Mengkonsumsi Susu Kambing

5. Pengalaman

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih kecil dari

0,15 sehingga pengalaman mengkonsumsi susu kambing memiliki

pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu

kambing. Nilai koefisiennya positif dan odd ratio-nya 3,531. Hal ini

menunjukkan bahwa responden yang pernah mengkonsumsi susu kambing

memiliki peluang 3,531 kali lebih besar untuk memiliki sikap positif untuk

memberikan susu kambing kepada anaknya dibandingkan dengan

responden yang belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Hal ini sesuai

dengan dugaan sebelumnya, responden yang pernah mengkonsumsi susu

kambing memiliki pengetahuan yang lebih banyak dibandingkan

responden yang belum pernah mengkonsumsi susu kambing. Sehingga

mereka memiliki persepsi yang lebih baik terhadap produk susu kambing.

6. Persepsi Ibu Rumah Tangga Terhadap Produk Susu Kambing

Berdasarkan hasil logistik pada Tabel, bahwa nilai P-value lebih kecil dari

0,15 sehingga pengalaman mengkonsumsi susu kambing memiliki

pengaruh signifikan bagi persepsi Ibu rumah tangga terhadap susu

kambing. Nilai koefisiennya negatif dan odd ratio-nya 9,651. Hal ini

menunjukkan bahwa responden yang memiliki persepsi baik terhadap

produk susu kambing memiliki peluang 9,651 kali lebih besar untuk

memiliki sikap positif untuk memberikan susu kambing kepada anaknya

dibandingkan dengan responden yang memiliki persepsi buruk. Dengan

Page 64: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

50

demikian responden yang memiliki persepsi baik akan memiliki

kecenderungan untuk tertarik memberikan susu kambing kepada anaknya.

Hal ini sesuai dengan dugaan awal, bahwa semakin baik persepsi Ibu

rumah tangga terhadap produk susu kambing maka akan berpengaruh

positif terhadap sikap untuk memberikan produk susu kambing kepada

anaknya.

Dari hasil analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang

memiliki pengaruh nyata terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan

produk susu kambing kepada anaknya adalah pengalaman mengkonsumsi susu

kambing, dan persepsi Ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing.

sedangkan variabel usia, pendidikan, pekerjaan, dan pengeluaran tidak

berpengaruh nyata terhadap sikap Ibu rumah tangga untuk memberikan produk

susu kambing kepada anaknya.

Page 65: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

VII KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin diperoleh serta hasil analisis

pada pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu

kambing dapat diketahui bahwa sebanyak 56,67 persen responden

memiliki skor persepsi yang rendah terhadap produk susu kambing,

sedangkan 43,33 persen responden memiliki skor persepsi yang tinggi

terhadap produk susu kambing.

2. Berdasarkan hasil analisis sikap ibu rumah tangga untuk memberikan

produk susu kambing kepada anak balitanya dapat diketahui 46,67 persen

responden tertarik untuk memberikan konsumsi susu kambing kepada

anak balitanya, sedangkan 53,33 persen responden tidak tertarik

memberikan konsumsi produk susu kambing kepada anak balitanya.

3. Berdasarkan hasil analisis logistik faktor-faktor yang mempengaruhi

persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing adalah

pengalaman mengkonsumsi susu kambing dan berdasarkan hasil analisis

logistik juga dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

sikap ibu rumah tangga untuk memberikan produk susu kambing kepada

anak balitanya adalah pengalaman mengkonsumsi susu kambing dan

tingkat persepsi ibu rumah tangga terhadap produk susu kambing.

7.2. Saran

1. Produk susu kambing memiliki citra yang kurang baik berdasarkan

persepsi ibu rumah tangga. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pengusaha

susu kambing yang ingin memasarkan produknya kepada para ibu yang

memiliki anak balita melalui usaha meminimalkan atau bahkan

menghilangkan aroma kurang sedap dari produk susu kambing, dan

memperbaiki pengemasan produk

Page 66: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

52

2. Untuk penelitian selanjutnya beberapa saran yang dapat diberikan adalah

penambahan variabel bebas pada analisis faktor-faktor yang

mempengaruhi persepsi dan ketertarikan konsumen terhadap produk susu

kambing, seperti variabel pengetahuan terhadap produk susu kambing. Hal

ini disebabkan variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini masih

sangat terbatas.

Page 67: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad NF. 2002. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Kambing Perah dan Pemasaran Susu Kambing : Kasus di Pusat Pelatihan dan Pedesaan Swadaya (P4S) Cita Rasa, Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Astarina EPA. 2007. Analisis Persepsi Konsumen Terhadap Perilaku Pembelian Produk House Brand Hero Kategori Bahan Pangan. [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

[BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Perkembangan Persentase Pengeluaran Rata-Rata per Kapita Tahun 2006 - 2009. Jakarta: Badan Pusat Statistik DKI Jakarta.

Dewi LA. 2009. Sikap Konsumen terhadap Produk Susu Kedelai Cair Murni Tanpa Merek di Kota Jakarta. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Engel JF, Blackwell RD, Miniard PW. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid I dan II. Edisi keenam. Bina Rupa Akasara. Jakarta

Fauzah RS. 2009. Persepsi Santri dalam Keputusan Mengkonsumsi Susu Kambing (Studi Kasus di Pondok Pesantren Modern Sahid Desa Gunung Menyang Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor). Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.

Hidayat M. 2009. Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Susu Kambing di Kabupaten Bogor [skripsi]. Bogor: Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Juanda B. 2009. Ekonometrika: Permodelan dan Pendugaan. Bogor: IPB Press.

Julaeha. 2010. Analisis Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Produk Oreo Setelah Adanya Isu Melamin (Kasus: Mahasiswa Tingkat Persiapan Bersama Institut Pertanian Bogor). Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Kotler P, Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 1. Terjemahan. Bob Sabran, M.M. Principles Of Marketing. Erlangga. Jakarta.

Kotler P, Amstrong G. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran, Jilid 2. Terjemahan. Bob Sabran, M.M. Principles Of Marketing. Erlangga. Jakarta.

Moeljanto RD, Wiryanta, BTW. 2002. Khasiat & Manfaat Susu Kambing. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Page 68: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

54

Nasution IA. 2009. Persepsi dan Sikap Konsumen terhadap Keamanan Pangan Susu Formula dengan Adanya Isu Bakteri Enterobacter sakazakii di Kecamatan Tanah Sareal Bogor. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Octavia I. 2010. Analisis Kelayakan Finansial dan Strategi Pemasaran Susu Kambing (Studi Kasus : CV Ettawa Dairy Farm, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat). [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Sarwono B. 2002. Beternak Kambing Unggul. Jakarta: Penebar Wadaya.

Septiana I. 2010. Analisis persepsi Konsumen Cokelat Stick pada Perusahaan Alia Chocolate Kabupate Bogor, Jawa Barat. [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Setiadi JN. 2003. Perilaku Konsumen dan Implikasi untuk Strategi dan Penelitian Pemasaran. Jakarta: Kencana

Setiawan T, Tanius, A. 2003. Beternak Kambing Perah Peranakan Ettawa. Jakarta: Penebar Swadaya.

Simamora B. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sumarwan U. 2002. Perilaku Konsumen, Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Bogor: Ghalia Indonesia.

Umar H. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Walpole RE. 1997. Pengantar Statistika. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Page 69: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

55

Lampiran 1. Perbandingan Komposisi Gizi Pada Susu Sapi, Susu Kambing dan ASI

Komposisi Susu Sapi Susu Kambing ASI Protein (Gr) 3,30 3,60 1,00 Lemak (Gr) 3,30 4,20 4,40 Karbohidrat (Gr) 4,70 4,50 6,90 Kalori (Cat) 61,00 69,00 70,00 Fosfor (Gr) 93,00 111,00 14,00 Kalsium (Gr) 19,00 134,00 32,00 Magnesium (Gr) 13,00 14,00 3,00 Besi (Gr) 0,05 0,05 0,03 Natrium (Gr) 49,00 50,00 17,00 Kalium (Gr) 152,00 204,00 51,00 Vitamin A (IU) 126,00 185,00 271,00 Vitamin B1 (Mg) 0,04 0,05 0,014 Vitamin B2 (Mg) 0,16 0,14 0,04 Vitamin B6 (Mg) 0,08 0,28 0,18 Niasin (Mg) 0,04 0,05 0,01 Sumber: United State Department of Agriculture (1976) dalam Setiawan & Tanius (2003)

Page 70: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

56

Lampiran 2. Perkembangan Penduduk Kota Depok Tahun 2004-2008

No Kecamatan Jumlah Penduduk (Jiwa) LPP 2004 2005 2006 2007 2008

1 Sawangan 75,454 77,364 79,117 82,180 82,953 1.99 2 Bojongsari 64,324 67,011 68,458 70,870 71,939 2.37

3 Pancoran Mas 135,948 138,112 140,158 142,597 162,585 3.92

4 Cipayung 70,704 72,725 74,458 75,093 84,492 3.9 5 Sukmajaya 148,195 150,441 152,270 211,253 227,486 10.7 6 Cilodong 49,361 51,668 52,539 72,888 77,240 11.3 7 Cimanggis 181,334 183,006 185,199 188,555 196,694 0.79 8 Tapos 137,861 141,226 144,718 153,567 168,663 4.47 9 Beji 93,945 97,072 100,525 113,838 116,327 4.77

10 Limo 47,697 49,582 50,444 53,008 56,381 3.64 11 Cinere 60,394 61,563 62,408 64,083 68,067 2.54 KOTA DEPOK 1,065,217 1,089,771 1,110,294 1,227,932 1,312,827 4.65

Sumber: Kecamatan Dalam Angka

Page 71: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

55

Lampiran 3. Output untuk Analisis Regresi Logistik Persepsi terhadap produk Susu Kambing

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 60 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 60 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 60 100.0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Buruk 0 Baik 1

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Persepsi Percentage

Correct Buruk Baik

Step 0 Persepsi Buruk 34 0 100.0

Baik 26 0 .0

Overall Percentage 56.7

a. Constant is included in the model. b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.268 .261 1.060 1 .303 .765

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Page 72: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

56

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 8.389 7 .300

Block 8.389 7 .300

Model 8.389 7 .300

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square Nagelkerke R

Square

1 73.719a .130 .175 a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig.

1 6.857 8 .552

Classification Tablea

Observed

Predicted

Persepsi Percentage

Correct Buruk Baik

Step 1 Persepsi Buruk 26 8 76.5

Baik 15 11 42.3

Overall Percentage 61.7

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Usia -.082 .078 1.102 1 .294 .922

Pendidikan .570 .409 1.947 1 .163 1.768

Pekerjaan .471 2 .790 Pekerjaan(1) -.379 .831 .208 1 .649 .685

Pekerjaan(2) -.699 1.031 .459 1 .498 .497

Pengeluaran .413 2 .813 Pengeluaran(1) .654 1.486 .193 1 .660 1.922

Pengeluaran(2) .213 1.264 .028 1 .866 1.237

Pengalaman 1.231 .707 3.030 1 .082 3.424

Constant .272 3.002 .008 1 .928 1.313 a. Variable(s) entered on step 1: Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pengeluaran, Pengalaman.

Page 73: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

57

Lampiran 4. Output untuk Analisis Regresi Logistik Sikap Responden untuk memberikan konsumsi susu kambing kepada anak balitanya

Case Processing Summary

Unweighted Casesa N Percent

Selected Cases Included in Analysis 60 100.0

Missing Cases 0 .0

Total 60 100.0 Unselected Cases 0 .0 Total 60 100.0 a. If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value

Tidak Tertarik Memberikan Susu Kambing Ke Anak 0

Tertarik Memberikan Susu kambing Ke Anak 1

Block 0: Beginning Block

Iteration Historya,b,c

Iteration -2 Log likelihood

Coefficients

Constant

Step 0 1 82.911 -.133

2 82.911 -.134 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 82.911 c. Estimation terminated at iteration number 2 because parameter estimates changed by less than .001.

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Keputusan

Percentage Correct

Tidak Tertarik Memberikan

Susu Kambing Ke Anak

Tertarik Memberikan

Susu kambing Ke Anak

Step 0 Keputusan Tidak Tertarik Memberikan Susu Kambing Ke Anak 32 0 100.0

Tertarik Memberikan Susu kambing Ke Anak 28 0 .0

Overall Percentage 53.3

a. Constant is included in the model.

Page 74: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

58

Classification Tablea,b

Observed

Predicted

Keputusan

Percentage Correct

Tidak Tertarik Memberikan

Susu Kambing Ke Anak

Tertarik Memberikan

Susu kambing Ke Anak

Step 0 Keputusan Tidak Tertarik Memberikan Susu Kambing Ke Anak 32 0 100.0

Tertarik Memberikan Susu kambing Ke Anak 28 0 .0

Overall Percentage 53.3

b. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 0 Constant -.134 .259 .266 1 .606 .875

Block 1: Method = Enter

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1 Step 25.498 8 .001

Block 25.498 8 .001

Model 25.498 8 .001

Model Summary

Step -2 Log likelihood Cox & Snell R

Square Nagelkerke R

Square

1 57.413a .346 .462 a. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test Step Chi-square df Sig.

1 7.552 8 .478

Classification Tablea

Page 75: ANALISIS PERSEPSI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP SUSU … · susu sapi. Menurut para ahli, komposisi kimia susu kambing dan morfologisnya yang unik membuatnya mudah untuk diserap oleh

59

Observed

Predicted

Keputusan

Percentage Correct

Tidak Tertarik Memberikan

Susu Kambing Ke Anak

Tertarik Memberikan

Susu kambing Ke Anak

Step 1 Keputusan Tidak Tertarik Memberikan Susu Kambing Ke Anak 28 4 87.5

Tertarik Memberikan Susu kambing Ke Anak 7 21 75.0

Overall Percentage 81.7

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a Usia -.085 .088 .933 1 .334 .918

Pendidikan .095 .453 .044 1 .833 1.100

Pekerjaan 2.097 2 .350 Pekerjaan(1) -1.430 1.016 1.983 1 .159 .239

Pekerjaan(2) -.506 1.247 .164 1 .685 .603

Pengeluaran .599 2 .741 Pengeluaran(1) .563 1.679 .113 1 .737 1.756

Pengeluaran(2) .920 1.466 .394 1 .530 2.510

Pengalaman 1.262 .872 2.091 1 .148 3.531

Persepsi 2.267 .695 10.635 1 .001 9.651

Constant 1.199 3.493 .118 1 .732 3.315 a. Variable(s) entered on step 1: Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Pengeluaran, Pengalaman, Persepsi.