Analisis Perilaku Produksi

Click here to load reader

download Analisis  Perilaku Produksi

of 36

description

Analisis Perilaku Produksi. Sri Sulasmiyati , S.Sos , M.AP www.sulasmiyati.lecture.ub.ac.id. Pendahuluan. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Analisis Perilaku Produksi

Modul 7 Analisis Perilaku Produksi

Sri Sulasmiyati, S.Sos, M.APwww.sulasmiyati.lecture.ub.ac.idAnalisis Perilaku ProduksiPendahuluanAdanya keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, maka perusahaan berusaha untuk memaksimalkan: a) sumber dayanya untuk memproduksi produk yang akan ditawarkan kepada masyarakat dan b) keuntungan atau laba perusahaan. Hal ini dikarenakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan, tidak serta-merta langsung ditawarkan oleh perusahaan, dikarenakan perusahaan harus melakukan kegiatan yang mengolah input (bahan mentah) terlebih dahulu untuk menjadi output (produk) perusahaan. Kegiatan perusahaan untuk mengolah input menjadi output dikenal sebagai kegiatan produksi atau proses produksi.PendahuluanSemakin tinggi tingkat penjualan output (produk) oleh perusahaan, maka perusahaan tersebut juga dimungkinkan perusahaan akan memperoleh laba atau keuntungan yang tinggi. Walaupun demikian, perusahaan harus mempertimbangkan sumber daya yang dimilikinya untuk memproduksi suatu produk. Perusahaan harus menganalisis seberapa besar produk yang akan diproduksi supaya perusahaan dapat memaksimalkan keuntungannya.Fungsi produksiFungsi produksi adalah hubungan matematis yang menggambarkan hubungan antara input dan output. Adanya fungsi produksi tersebut, maka perusahaan dapat menganalisis jumlah output maksimum yang akan diproduksi oleh perusahaan berdasarkan sejumlah input yang digunakan oleh perusahaan. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai berikut:Q = f (X)Fungsi produksiIntepretasi dari rumus di atas adalah jumlah output (Q) perusahaan akan ditentukan oleh jumlah input (X) yang digunakan oleh perusahaan. Pada umumnya, input yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan output, antara lain: a) tenaga kerja [TK], b) modal [M], c) sumber daya alam [SDA], dan d) teknologi [T]. Penggunaan keempat input untuk menghasilkan output (produk) perusahaan, maka fungsi produksi dapat dirumuskan kembali, sebagai berikut:Q = f (TK, M, SDA, T)Fungsi Produksi Satu Input Satu OutputFungsi produksi yang menggambarkan hubungan antara satu input (tenaga kerja) dan satu output (satu produk). fungsi produksi satu input satu output. Pada analisis fungsi produksi satu input satu output, diasumsikan jumlah output hanya dipengaruhi oleh tenaga kerja, sedangkan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tetap. Secara matematis fungsi produksi satu input satu output dapat dirumuskan sebagai berikut:Q = f (X1 // X2, X3, X4)Fungsi Produksi Satu Input Satu OutputKeterangan:Q = jumlah output (produk) yang diproduksi perusahaanX1 = tenaga kerjaX2 = modalX3= sumber daya alamX4 = teknologiIntepretasi dari rumus di atas adalah jumlah output (Q) perusahaan akan ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang digunakan, sedangkan faktor-faktor yang lain seperti: modal, sumber daya alam dan teknologi, dalam waktu jangka pendek tidak mengalami perubahan (tetap).Fungsi Produksi Satu Input Satu OutputAnalisis fungsi produksi satu input satu output, juga tunduk pada, the law of diminishing return, yang mengungkapkan:1.Jika perusahaan menambah faktor produksi (input) tenaga kerja dan tidak menambah faktor produksi yang lain (modal, sumber daya alam dan teknologi), maka produksi total akan mengalami peningkatan.2.Seiring dengan semakin bertambahnya input tenaga kerja, pada suatu tingkatan tertentu akan menyebabkan pertambahan produksi total semakin berkurang dan pada akhirnya akan mencapai titik negatip.Karakteristik fungsi produk satu input satu produkTerdapat dua untuk memahami fungsi produksi jangka pendek, yaitu: a) metode persamaan matematis, dan b) metode tabel.Metode persamaan matematisa.Fungsi produksi total (total product = TP)- Fungsi produksi total adalah hubungan matematis yang menggambarkan jumlah output (Q) akan diperoleh dengan menggunakan input tenaga kerja, dan mengasumsikan input produksi lainnya adalah tetap. -Dari fungsi produksi total, kita dapat menganalisis tingkat produksi perusahaan berdasarkan pada input produksi yang digunakan.Metode persamaan matematisb.Fungsi produksi marjinal (marginal product = MP)-Fungsi produksi marjinal adalah hubungan matematis yang menggambarkan pertambahan jumlah output (Q) yang disebabkan oleh adanya pertambahan input tenaga kerja yang digunakan. -Dari fungsi produksi marginal, kita dapat menganalisis tingkat produktivitas perusahaan. -Secara matematis fungsi produksi marginal dapat dirumuskan sebagai berikut:

Metode persamaan matematisc.Fungsi produksi rata-rata (average product = AP)-Fungsi produksi marginal adalah hubungan matematis yang menggambarkan rata-rata jumlah output (Q) yang dihasilkan oleh setiap perubahan input tenaga kerja yang digunakan. -Dari fungsi produksi rata-rata, kita dapat menganalisis tingkat produktivitas perusahaan. -Secara matematis fungsi produksi rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut:

Metode tabelAnalisis fungsi produksi dapat juga menggunakan metode tabel untuk menggambarkan hubungan antara: a) produksi total, b) produksi marginal, dan c) produksi rata-rata.Kurva

The law of diminishing returnMemiliki tiga fase, yaitu:1.Tahap pertama-Seiring pertambahan input, menyebabkan tingkat pertumbuhan produksi total perusahaan mengalami peningkatan yang tinggi. -Pada tahap ini, dimulai dari titik A ke titik B pada kurva fungsi produksi total dimana pada saat produksi total perusahaan belum mencapai titik maksimum. -Pada saat yang sama, titik B pada kurva fungsi produksi total, adalah sama dengan titik B pada kurva fungsi produksi rata-rata.The law of diminishing return2.Tahap kedua-Seiring pertambahan input, menyebabkan tingkat pertumbuhan produksi total perusahaan mengalami peningkatan yang rendah. -Tahap ini, dimulai dari titik B ke titik C pada kurva fungsi produksi total dimana pada saat produksi total perusahaan telah mencapai titik maksimum. -Pada saat yang sama, titik C pada kurva fungsi produksi total, adalah sama dengan titik C pada kurva fungsi produksi marginal. -Pada tahap kedua ini, dapat dikatakan efisiensi produksi perusahaan telah mencapai titik maksimal.The law of diminishing return3.Tahap ketiga-Seiring pertambahan input, menyebabkan tingkat pertumbuhan produksi total perusahaan semakin berkurang. -Pada tahap ketiga ini, dapat dikatakan efisiensi produksi perusahaan sudah pada tingkat tidak efisien. -Hal ini dikarenakan setiap peningkatan penggunaan input tenaga kerja, akan menyebabkan jumlah output yang diproduksi perusahaan akan semakin menurun.ContohDiketahui: 1.Q = 22X + 10X2 X32.Jumlah input tenaga kerja adalah 10 orangHitung:1.Produks total2.Produksi marginal3.Produksi rata-rata4.Fase produksi Pembahasan1.Fungsi produksi total adalah Q = 22X + 10X2 X32.Fungsi produksi marginalUntuk mencari fungsi produksi marginal, kita harus menurunkan persamaan fungsi dari Q = 22X + 10X2 X3. Turunan persamaan dari fungsi produksi tersebut adalah;MP = 22 + 20X 3X2Pembahasan3.Fungsi produksi rata-rataSecara matematis fungsi produksi rata-rata dapat dirumuskan sebagai berikut:

Berdasarkan rumus tersebut, maka fungsi produksi rata-ratanya adalah:

AP = 22 + 10X X2

XFungsi produksi totalFungsi produksi marginalFungsi produksi rata-rataQ = 22X + 10X2 X3MP = 22 + 20X 3X2AP = 22 + 10X X21313931276503831295543418454465235474762763446730115438304-10389279-413110220-7822Fungsi Produksi Dua Input Satu OutputFungsi produksi yang menggambarkan hubungan antara dua input (tenaga kerja dan modal) dan satu output (satu produk). Pada analisis fungsi produksi dua input satu output, diasumsikan jumlah output dipengaruhi oleh tenaga kerja dan modal, sedangkan faktor produksi lainnya dianggap tetap. Secara matematis fungsi produksi dua input satu output dapat dirumuskan sebagai berikut:Q = f (X1, X2, // X3, X4)Fungsi Produksi Dua Input Satu OutputUntuk menganalisis fungsi produksi dua input satu output, terdapat beberapa alat analisis yang dapat digunakan, antara lain:1.Kurva isoquant (isoquant curve)Kurva isoquant merupakan kurva yang menggambarkan kombinasi dua input produksi untuk memproduksi atau menghasilkan suatu produk. Jika kita menganalisis kurva isoquant, kita akan dapat mengetahui kombinasi dua input yang dapat menghasilkan jumlah output yang sama.Fungsi Produksi Dua Input Satu Output2.Kurva isocost (isocost curve)-Kurva isoquant (indifference curve) yang telah dijelaskan sebelumnya, merupakan analisis mengenai kombinasi dua input untuk menghasilkan output yang sama. -Analisis tersebut tidak mempertimbangkan tidak mempertimbangkan: a) jumlah biaya produksi yang dimiliki oleh perusahaan, dan b) harga input produksi yang digunakan. Kedua faktor tersebut merupakan faktor yang membatasi perilaku produksi perusahaan untuk memproduksi suatu produk.Fungsi Produksi Dua Input Satu Output3.Tingkat pergantian teknis marjinal (marginal rates technical of substitutions) -Kurva isoquant memiliki konsekuensi adanya tingkat pergantian penggunaan antar input produksi. -Titik-titik di sepanjang kurva isoquant, menggambarkan kombinasi penggunaan input produk yang berbeda. -Secara matematis, tingkat pergantian marginal (MRTS) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Fungsi Produksi Dua Input Satu Output4.Tingkat keseimbangan produksiKeseimbangan produksi akan terjadi pada, jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu:1)Jumlah produksi pada suatu produk telah mencapai titik yang maksimum pada anggaran biaya produksi perusahaan.2)Lengkung kurva isoquant telah menyinggung pada kurva isocost.ContohDiketahui: TP= 20TK 2TK2 + 30M 3M2Ptk= Rp.50Pm = Rp.100Biaya produksi sebesar Rp.2.000

Hitung:1. Tingkat keseimbangan produksi2. Kurva isoquant3. Kurva isocost4. Tingkat pergantian teknis marginalPembahasanTingkat keseimbangan produksi1.Mencari nilai MPTKMPTK atau marginal product atas tenaga kerja, merupakan turunan persamaan pertama jumlah input tenaga kerja (TK) terhadap jumlah output (Q). Berdasarkan pada persamaan fungsi produksi TP = 20TK 2TK2 + 30M 3M2, maka MPTKnya adalah sebagai berikut:MPTK= 20 4 TK = 0 4 TK= 20 TK= 5Pembahasan2.Mencari nilai MPMMPM atau marginal product atas modal, merupakan turunan persamaan pertama jumlah input modal (M) terhadap jumlah output (Q). Berdasarkan pada persamaan fungsi produksi TP = 20TK 2TK2 + 30M 3M2, maka MPMnya adalah sebagai berikut: MPM= 30 6 M = 0 6 M= 30 M= 5Pembahasan3.Mencari jumlah output maksimumSetelah MPTK dan MPM sudah diketahui, maka tahap selanjutnya adalah memasukkan nilai MPTK dan MPM pada fungsi produksi.TP = 20TK 2TK2 + 30M 3M2TP = 20 (5) 2 (5)2 + 30 (5) 3 (5)2TP = 100 50 + 150 75TP = 125Pembahasan

PembahasanTKMTotal output14901690329072909690PembahasanKurva isocost2.000= 1.000TK + 500M Jika TK= 0 2.000= 1.000TK + 500M 2.000= 1.000 (0) + 500M M= 4 Jika M= 0 2.000= 1.000TK + 500M 2.000= 1.000TK + 500 (0) TK= 2 PembahasanKurva isocost

PembahasanTingkat pergantian teknis marginalTKMJumlah outputTingkat pergantian teknis marginal1490169032902729009690-2PembahasanKurva Tingkat keseimbangan produksi