ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis...

25
i ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI DAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI SKRIPSI Oleh: I WAYAN MARDIANA NIM. 1306105035 Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar 2016

Transcript of ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis...

Page 1: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

i

ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI

DAN SEKTOR UNGGULAN DI KABUPATEN

TABANAN PROVINSI BALI

SKRIPSI

Oleh:

I WAYAN MARDIANA

NIM. 1306105035

Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana Denpasar

2016

Page 2: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

ii

Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta

diuji pada tanggal: 29 Desember 2016

Mengetahui,

Ketua Jurusan Ekonomi Pembangunan Pembimbing

(Dr. Ida Ayu Nyoman Saskara, SE.,M.Si.) (Prof. Dr. Made Kembar Sri Budhi, Drs., MP.)

NIP. 19580219 198601 2 001 NIP. 19580212 198601 1 001

Tim Penguji: Tanda tangan

1. Ketua : Prof. Dr. Made Kembar Sri Budhi, Drs., MP. ....................

2. Sekretaris : Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si. ....................

3. Anggota : Drs. I Wayan Yogi Swara, MS. ....................

Page 3: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

iii

PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan

saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah

diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan

Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau

diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dalam naskah ini dan

disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat

unsur-unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

Denpasar, 21 Desember 2016

Mahasiswa,

I Wayan Mardiana

NIM. 1306105035

Page 4: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha

Esa, karena atas berkat rahmat-Nya, skripsi yang berjudul “Analisis Pergeseran

Struktur Ekonomi dan Sektor Unggulan di Kabupaten Tabanan Provinsi

Bali” dapat diselesaikan sesuai dengan yang direncanakan. Pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. I Nyoman Mahaendra Yasa, SE., M.Si., Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Udayana dan juga selaku Dosen mata kuliah Seminar

Ekonomi Pembangunan Regional atas waktu, bimbingan, masukan serta

motivasinya selama penyelesaian kajian penelitian ini.

2. Prof. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., M.S, Pembantu Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

3. Dr. Ida Ayu Nyoman Saskara, SE., M.Si. dan Dr. Made Heny Urmila Dewi,

SE., M.Si, masing-masing selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

4. Drs. I Wayan Yogi Swara, M.S., sebagai Pembimbing Akademik.

5. Prof. Dr. Md Kembar Sri Budhi, Drs., MP. Sebagai dosen pembimbing atas

waktu, bimbingan, masukan serta motivasinya selama penyelesaian skripsi

ini.

6. Keluarga tercinta Bapak serta saudara atas dukungan dan doanya yang tulus

dan tiada hentinya selama menempuh studi di Program Studi Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana.

7. Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah

memberi dukungan serta motivasi.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bimbingan

dan pengarahan dari berbagai pihak. Meskipun demikian, penulis tetap bertanggung

jawab terhadap semua isi skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini berguna

bagi pihak yang berkepentingan.

Tabanan, 1 Januari 2017

Penulis

Page 5: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

v

Judul : Analisis Pergeseran Struktur Ekonomi dan Sektor Unggulan di

Kabupaten Tabanan Provinsi Bali

Nama : I Wayan Mardiana

NIM : 1306105035

Abstrak

Pertumbuhan ekonomi tidak hanya bisa dilihat dari kondisi perekonomian

secara keseluruhan, tetapi harus juga dilihat dari pengaruh sektor-sektor

ekonominya. Selain itu pergeseran struktur ekonomi di daerah juga memiliki peran

yang penting dalam pembangunan daerah. Maka perlu adanya identifikasi sektor-

sektor unggulan dan pergeseran struktur ekonomi, dengan demikian maka

pembangunan di daerah akan bisa lebih dimaksimalkan.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan sifat deskriptif, yang

dilakukan di Kabupaten Tabanan Provinsi Bali. Data yang digunakan adalah data

sekunder dari Badan Pusat Statistik dan data primer dari wawancara mendalam

dengan narasumber di Bappeda Kabupaten Tabanan. Teknik analisis data dalam

penelitian ini adalah analisis Shift Share, analisis Location Quotient, analisis Model

Rasio Pertumbuhan (MRP), analisis Overlay dan Tipologi Sektoral (Klassen).

Hasil analisis Shift Share menyatakan di Kabupaten Tabanan telah terjadi

pergeseran struktur ekonomi, dilihat dari kecilnya sumbangan sektor pertanian

dibandingkan sektor jasa-jasa dan sektor industri. Berdasarkan Analisis Location

Quotient sektor basis di Kabupaten Tabanan yaitu sektor pertanian, sektor industri,

sektor pertambangan dan penggalian, sektor konstruksi, sektor informasi dan

komunikasi, sektor real estate, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan dan

jaminan sosial wajib, sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, dan sektor jasa

lainnya. Hasil analisis MRP sektor yang potensial adalah sektor konstruksi, sektor

perdagangan, sektor penyedia akomodasi dan makan minum, sektor informasi dan

komunikasi, sektor jasa keuangan, sektor administrasi pemerintahan, pertahanan

dan jaminan sosial wajib, sektor jasa pendidikan dan sektor jasa kesehatan dan

kegiatan sosial. Sedangkan hasil analisis Overlay sektor potensial di Kabupaten

Tabanan adalah sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor

konstruksi, sektor informasi dan komunikasi, sektor real estate, sektor administrasi

pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib, sektor jasa kesehatan dan

kegiatan sosial, dan sektor jasa lainnya. Hasil Tipologi Sektoral (Klassen)

menyatakan sektor konstruksi dan sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial

termasuk sektor istimewa.

Sebaiknya Pemerintah Kabupaten Tabanan memperhatikan sektor unggulan

di daerahnya karena dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Melalui perbaikan infrastruktur penunjang kegiatan basis. Fenomena pergeseran

struktur ekonomi juga harus diperhatikan agar dapat meminimalisir dampak

negatifnya, melalui peningkatan kesempatan belajar, penurunan tingkat

pertumbuhan penduduk, serta penurunan derajat ketimpangan antara desa dan kota.

Kata kunci: pergeseran struktur ekonomi, sektor unggulan.

Page 6: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

vi

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... i

Halaman Pengesahan ......................................................................................... ii

Pernyataan Orisinalitas ....................................................................................... iii

Kata Pengantar .......................................................................................... iv

Abstrak .......................................................................................... v

Daftar Isi .......................................................................................... vi

Daftar Tabel .......................................................................................... ix

Daftar Gambar .......................................................................................... x

Dafar Lampiran .......................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah. ..................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian. .............................................................. 11

1.3 Tujuan Penelitian . ............................................................................... 12

1.4 Kegunaan Penelitian ............................................................................ 12

1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................... 13

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka ..................................................................................... 15

2.1.1 Pembangunan Ekonomi ............................................................. 15

2.1.2 Teori Basis Ekonomi .................................................................. 17

2.1.3 Pergeseran Struktur Ekonomi .................................................... 21

2.1.4 Teori Perubahan Struktural ........................................................ 23

2.1.4.1 Teori Pembangunan Arthur Lewis ................................... 23

2.1.4.2 Teori Pola Pembangunan Chenery .................................. 25

2.1.5 Hasil Penelitian Sebelumnya ...................................................... 26

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 32

3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................. 32

3.3 Obyek Penelitian ................................................................................. 32

Page 7: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

vii

3.4 Identifikasi Variabel ............................................................................ 33

3.5 Definisi Operasional Variabel ............................................................. 33

3.6 Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 34

3.7 Metode Pengumpulan Data ................................................................. 34

3.8 Teknik Analisis Data ........................................................................... 35

3.8.1 Analisis Shift Share ................................................................... 35

3.8.2 Location Quotient (LQ) ............................................................ 38

3.8.3 Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) ............................. 39

3.8.4 Analisis Overlay ....................................................................... 42

3.8.5 Analisis Tipologi Sektoral (Klassen) ........................................ 43

BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 44

4.1.1 Kondisi Geografis ..................................................................... 44

4.1.2 Penduduk dan Ketenagakerjaan ................................................. 44

4.1.3 Daerah Pemerintahan ................................................................. 45

4.1.4 Keadaan Perekonomian ............................................................. 46

4.2 Analisis Data ...................................................................................... 48

4.2.1 Analisis Shift Share ................................................................... 48

4.2.2 Analisis Location Quotient (LQ) ............................................... 57

4.2.3 Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) ............................. 64

4.2.4 Analisis Overlay ....................................................................... 70

4.2.5 Analisis Tipologi Sektoral (Klassen) ........................................ 74

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan .......................................................................................... 87

5.2 Saran .......................................................................................... 89

Page 8: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

viii

Daftar Rujukan .......................................................................................... 91

Lampiran .......................................................................................... 96

Page 9: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

ix

DAFTAR TABEL

No. Tabel

1.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Tahun

2012-2015(%) .......................................................................................... 6

3.1 Hasil Kombinasi Perhitungan RPr dan RPs .................................................. 41

3.2 Hasil Kombinasi Perhitungan RPs dan LQ ................................................... 42

3.3 Arti Tipologi Sektor Ekonomi .................................................................... 43

4.1 Hasil Analisis Shift Share Kabupaten Tabanan Tahun 2010-2015 ............... 49

4.2 Hasil Analisis Shift Share Sektor Pertanian, Industri dan Jasa di Kabupaten

Tabanan Rentang Tahun 2010-2015 ............................................................. 51

4.3 Hasil Analisis Location Qoutient (LQ) Kabupaten Tabanan Tahun

2010-2015 .......................................................................................... 58

4.4 Peranan Lapangan Usaha Sub Kategori Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

terhadap PDRB Katagori Pertanian Kabupaten

Tabanan, 2011-2015 (%) .............................................................................. 59

4.5 Hasil Analisis Model Rasio Pertumbuhan (MRP) Sektor Ekonomi di Kabupaten

Tabanan Tahun 2010-2015 ........................................................................... 66

4.6 Hasil Analisis Overlay Sektor-Sektor Ekonomi di Kabupaten Tabanan Tahun

2010-2015 .......................................................................................... 72

4.7 Hasil Analisis Tipologi Sektoral (Klassen) Sektor-Sektor Ekonom di Kabupaten

Tabanan Rentang Tahun 2010-2015 ............................................................... 75

4.8 Hasil Analisis Tipologi Sektoral (Klassen) Sektor-Sektor Ekonomi di

Kabupaten Tabanan Rentang Tahun 2010-2015 dalam Kuadran ................. 77

Page 10: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

x

DAFTAR GAMBAR

No Gambar

1.1. Peranan Setiap Sektor Ekonomi dalam Perekonomian di Provinsi

Bali Tahun 2010-2015 (%) ......................................................................... 2

1.2 Penyusutan Lahan Sawah di Lima Kabupaten di Provinsi BaliTahun

2009-2015 (Ha) .......................................................................................... 7

4.1 Peranan Setiap Sektor Ekonomi dalam Perekonomian di Kabupaten

Tabanan Tahun 2010-2015 (%) .................................................................... 47

Page 11: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran

1. PDRB di Kabupten Tabanan Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2010

2015 (Miliar Rupiah) .................................................................................. 96

2. PDRB di Provinsi Bali Atas Dasar Harga Konstan 2010 Tahun 2010-2015

(MiliarRupiah) .......................................................................................... 97

3. Perhitungan Location Qoutient (LQ) ........................................................... 98

4. Perhitungan MRP ......................................................................................... 101

5. Perhitungan Shift Share ............................................................................... 103

Page 12: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan daerah pada dasaranya tidak terlepas dari pembangunan di

tingkat nasional. Salah satu tujuan pembangunan nasional adalah menciptakan

pemerataan pendapatan antar daerah. Oleh karena itu untuk mencapai tujuan

pembangunan nasional, terlebih dahulu harus dicapainya pembangunan di tingkat

daerah. Setiap daerah itu pasti memiliki potensi dan ciri khas daerah mereka

tersendiri. Pembangunan daerah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi

semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

tertentu. Pembangunan daerah dapat menciptakan berbagai dampak positif dan

negatif bagi daerah itu sendiri dan juga bagi daerah sekitarnya. Sehingga terjadinya

pembangunan daerah menjadi tujuan utama dari pemerintah itu sendiri.

Keberhasilan dalam pembangun daerah itu sendiri sangat tergantung dari

peran pemerintah dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan yang mendukung

adanya pembangunan ekonomi daerah itu sendiri. Pembangunan yang terjadi di

daerah tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mengimplementasikan kebijakan

yang dibuat. Pembanguan daerah nantinya dapat tercapai baik secara fisik melalui

peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), infrastruktur daerah dan

pembangunan secara fisik lainnya serta pembangunan daerah secara nonfisik

seperti peningkatan IPM (Indeks Pembangunan Manusia), angka harapan hidup

serta peningkatan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Page 13: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

2

Gambar 1.1 Peranan Setiap Sektor Ekonomi dalam Perekonomian di

Provinsi Bali Tahun 2010-2015 (%)

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2016 (data diolah)

Pembangunan daerah ini memiliki peran utama dalam meningkatkan

kualitas masyarakat, pertumbuhan ekonomi dan pemerataan kondisi ekonomi yang

maksimal, meningkatkan jumlah lapangan kerja, meningkatkan angka harapan

hidup masyarakat serta mengupayakan adanya pemerataan kesempatan dan

pembagian dari hasil-hasil pembangunan kepada daerah-daerah kecil dengan lebih

merata (Aprilia Kesuma, 2015). Menurut Arsyad (2010:47) proses perencanaan

pembangunan daerah seharusnya mengarah pada kemungkinan terjadinya

perkembangan yang dapat berjalan seharmonis mungkin atau yang paling

menguntungkan dan mengeliminasi sekecil mungkin terjadinya kecenderungan

perkembangan yang merugikan kondisi perekonomian.

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

2010 % 2011 2012 % 2013 % 2014 % 2015 %

Page 14: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

3

Provinsi Bali merupakan salah satu provinsi yang ada di Indonesia, yang

harus terus dapat mengembangkan daerahnya, karena Provinsi Bali memiliki

sebuah potensi dalam berbagai sektor ekonominya. Peranan sektor-sektor ekonomi

di Provinsi Bali dapat dilihat pada Gambar 1.1, di mana perekonomian di Provinsi

Bali lebih banyak disumbangkan oleh sektor penyedia akomodasi dan makan

minum dengan rata-rata jumlah sumbangan terbesar ke Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) Provinsi Bali sebesar 19,36 persen. Tempat kedua, perekonomian di

Provinsi Bali ini bergantung dari sektor pertanian dengan rata-rata jumlah

sumbangan ke PDRB Provinsi Bali sebesar 15,65 persen dan sektor konstruksi di

tempat ketiga dengan rata-rata sumbangan terhadap PDRB Provinsi Bali sebesar

9,37 persen (lihat lampiran 2).

Sektor penyedia akomodasi dan makan minum merupakan salah satu sektor

yang sangat penting dalam menunjang perekonomian di Provinsi Bali. Sektor ini

bisa disebut dengan sektor unggulan atau sektor basis. Sektor basis dalam teori basis

ekonomi adalah suatu sektor yang dapat meningkatkan perekonomian suatu

wilayah, karena sektor basis ini dapat memberikan efek pengganda dengan memacu

pertumbuhan sektor lainnya jika sektor basis ini dikembangkan. Salah satu

indikator sektor basis ini selain dilihat dari sumbangannya yang besar terhadap

PDRB, juga dapat dilihat dari apakah sektor tersebut dapat melakukan ekspor ke

luar wilayah. Ekspor dalam hal ini tidak hanya berupa menjual barang/jasa ke luar

Provinsi Bali, akan tetapi juga bisa disebut mengekspor ketika mendatangkan

pendapatan dari luar wilayah Provinsi Bali (Tarigan, 2005:29).

Page 15: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

4

Seperti pada teori Export Base dalam Suyana (2010) menyatakan bahwa

ekspor yang dilakukan oleh setiap daerah akan dapat menaikkan penggunaan pada

faktor-faktor produksi yang ada di daerah dan juga menaikkan pendapatan asli

daerah (PAD) itu sendiri. Ekspor juga akan dapat menciptakan permintaan akan

produk lokal tersebut, sehingga industri yang produknya dapat di ekspor maka akan

dapat memenuhi kebutuhan daerah lain dan juga pada daerah di mana industri itu

berada. Ekspor merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi

daerah, terutama ekspor ini dapat dilakukan oleh sektor basis yang memiliki potensi

pada suatu daerah.

Sumbangan tiap sektor ekonomi di Provinsi Bali dari tahun 2010-2015

selalu mengalami fluktuasi. Sektor pertanian di Povinsi Bali dari tahun 2010-2015

selalu mengalami penurunan dalam sumbangannya terhadap PDRB Provinsi Bali.

Penurunan sumbangan sektor tersebut mencerminkan bahwa setiap tahunnya

peranan sektor tersebut dalam perekonomian di Provinsi Bali semakian berkurang.

Berbeda dengan sektor lainnya seperti sektor industri pengolahan dan sektor-sektor

yang termasuk sektor jasa, hampir semua sektor tersebut selalu mengalami

kenaikan di setiap tahunnya. Kenaikan pada sumbangan sektor tersebut,

menunjukkan bahwa setiap tahunnya peranan sektor tesebut dalam perekonomian

di Provinsi Bali semakin meningkat.

Pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali dari tahun 2012-2015 juga

mengalami fluktuasi, hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.1. Pada tahun 2012

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali sebesar 6,96 persen dan mengalami

perlambatan di tahun 2013 menjadi 6,69 persen. Berbeda dengan tahun 2014

Page 16: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

5

pertumbuhannya mengalami peningkatan menjadi 6,73 persen, akan tetapi kembali

melambat pada tahun 2015 menjadi 6,04 persen. Sehingga kecenderungan

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali mengalami perlambatan dan hanya di tahun

2014 mengalami peningkatan. Pertumbuhan ekonomi yang mengalami perlambatan

di Provinsi Bali ini salah satunya disebabkan oleh menurunnya peranan sektor

pertanian jika dilihat pada Gambar 1.1. Perlambatan pertumbuhan ekonomi juga

menunjukkan bahwa di Provinsi Bali perlu mendapatkan suatu perhatian

pemerintah tentang peningkatan peranan sektor-sektor ekonomi. Perhatian tersebut

tentunya kepada sektor yang dianggap potensial jika dilihat dari sumbangnnya

terhadap PDRB di Provinsi Bali.

Tentunya pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali tidak terlepas dari

pengaruh pertumbuhan ekonomi setiap kabupaten/kota di Provinsi Bali. Jika

pertumbuhan ekonomi setiap kabupaten/kota di Provinsi Bali memiliki tingkat

pertumbuhan yang baik, maka tentunya hal tersebut akan dapat menunjang

pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bali. Sehingga dengan demikian pertumbuhan

ekonomi Provinsi Bali berkaitan erat dengan adanya pertumbuhan ekonomi

kabupaten/kota di Provinsi Bali. Pertumbuhan ekonomi daerah dapat dilihat dari

adanya peningkatan dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sedangkan

dalam konteks pertumbuhan ekonomi di tingkat nasional, pertumbuhan

ekonominya dapat dilihat dari Produk Domestik Bruto (PDB). Tabel 1.1

menunjukkan pertumbuhan ekonomi di kabupaten/kota di Provinsi Bali dari tahun

2012-2015.

Page 17: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

6

Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Bali, Tahun 2012-2015 (%)

Kabupaten/Kota 2012 2013 2014 2015 Rata-Rata

Jembrana 6.11 5.69 6.05 6.23 6.02

Tabanan 6.12 6.45 6.53 6.24 6.34

Badung 7.64 6.82 6.98 6.27 6.93

Gianyar 7.08 6.82 6.79 6.34 6.76

Klungkung 6.25 6.05 5.98 6.10 6.10

Bangli 6.20 5.94 5.82 6.21 6.04

Karangasem 5.93 6.16 6.01 6.00 6.03

Buleleng 6.78 7.15 6.96 6.11 6.75

Kota Denpasar 7.51 6.96 7.00 6.18 6.91

BALI 6.96 6.69 6.73 6.04 6.61

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, 2016

Dilihat pada Tabel 1.1 bahwa rata-rata pertumbuhan ekonomi di

kabupaten/kota Provinsi Bali tahun 2012-2015 yang tertinggi yaitu Kabupaten

Badung dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 6,93 persen, pertumbuhan

ekonomi terbesar kedua pada Kota Denpasar sebesar 6,91 persen. Kabupaten

Gianyar dan Kabupaten Buleleng memiliki pertumbuhan ekonomi terbesar ketiga

dan keempat dengan pertumbuhan ekonomi masing-masing sebesar 6,76 persen dan

6,75 persen. Pertumbuhan ekonomi di empat kabupaten/kota tersebut merupakan

pertumbuhan ekonominya yang lebih besar dari rata-rata pertumbuhan ekonomi

Provinsi Bali yang besarnya yaitu 6,61 persen. Berbeda dengan lima kabupaten

lainnya yaitu Kabupaten Tabanan, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Bangli,

Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Jembrana memiliki pertumbuhan ekonomi

yang berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Besarnya rata-

Page 18: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

7

rata pertumbuhan ekonomi kelima Kabupaten tersebut masing-masing adalah

sebesar 6,34 persen, 6,10 persen, 6,04 persen, 6,03 persen dan 6,02 persen.

Gambar 1.2 Penyusutan Lahan Sawah di Lima Kabupaten di Provinsi Bali

Tahun 2009-2015 (Ha)

Sumber : BPS Provinsi Bali, 2016 (data diolah)

Kabupaten yang memiliki tingkat pertumbuhan rata-rata di bawah Provinsi

Bali ini, selalu mengalami fluktuasi dalam pertumbuhan ekonominya. Kabupaten

Jembrana misalnya dari tahun 2014 ke tahun 2015 mengalami kenaikan dalam

pertumbuhan ekonominya yaitu dari 6,05 ke 6,23. Kabupaten Klungkung

mengalami kenaikan juga dari 5,98 ke 6,10 dan Kabupaten Bangli juga sama

mengalami kenaikan yang cukup signifikan dari 5,82 ke 6,21. Sedangkan hanya

Kabupaten Karangasem dan Kabupaten Tabanan saja yang memiliki pertumbuhan

ekonomi yang melambat dari tahun 2014 ke tahun 2015. Kabupaten Karangasem

hanya mengalami perlambatan yang tidak begitu signifikan dari 6,01 ke 6,00.

6.820 6.836 6.836 6.836 6.864 6.798 6.775

22.465 22.465 22.435 22.388 22.184 21.962 21.714

3.876 3.876 3.845 3.843 3.843 3.843 3.8432.890 2.910 2.910 2.910 2.910 2.916 2.886

7.140 7.140 7.154 7.149 7.157 7.166 7.151

0.000

5.000

10.000

15.000

20.000

25.000

2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Tahun

Jembrana Tabanan Klungkung Bangli Karangasem

Page 19: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

8

Berbeda dengan halnya di Kabupaten Tabanan mengalami perlambatan yang

signifikan dari 6,53 ke 6,24.

Perbandingan antara kabupaten Jembrana, Kabupaten Tabanan, Kabupaten

Klungkung, Kabupaten Bangli dan Kabupaten Karangasem juga dapat dilihat pada

Gambar 1.2, yang menunjukkan perbandingan pengalihfungsian lahan pertanian.

Pada Kabupaten Jembrana, luas lahan sawah mengalami penyusutan dimulai terjadi

pada tahun 2013. Jumlah penyusutan lahan pertanian yang terbesar di Kabupaten

Jembarana sebesar 66 Ha dari tahun 2013 ke tahun 2014. Kabupaten Klungkung

sendiri memiliki penyusutan lahan sawah yang terbesar dari tahun 2010 ke tahun

2011 dengan jumlah penyusutan sebesar 31 Ha. Kabupaten Bangli dari tahun 2009

ke tahun 2010 jumlah lahan sawahnya justru mengalami peningkatan, akan tetapi

tetap dari tahun 2010 sampai tahun 2013. Kemudian mengalami kenaikan lagi pada

tahun 2014, dan di tahun 2015 mengalami penyusutan terbesar dengan jumlah 30

Ha. Berbeda dengan Kabupaten Karangasem yang jumlah luas lahanya setiap

tahunnya hampir tidak tetap dan penyusutan hanya terjadi dalam jumlah yang

sangat kecil.

Fenomena yang terjadi di empat kabupaten tersebut sangat berbeda dengan

yang terjadi di Kabupaten Tabanan. Kabupaten Tabanan sendiri memiliki julukan

sebagai lumbung berasnya Provinsi Bali, akan tetapi pada Gambar 1.2 dapat dilihat

penyusutan lahan sawah yang terjadi justru sangatlah besar dibandingkan empat

kabupaten lainnya. Penyusutan lahan sawah di Kabupaten Tabanan bermula di

tahun 2011 ke tahun 2012 menyusut sebesar 47 Ha, dari tahun 2012 ke tahun 2013

menyusut sebesar 204 Ha. Tahun 2013 ke tahun 2014 menyusut sebesar 222 Ha dan

Page 20: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

9

pada tahun 2014 ke tahun 2015 luas lahan sawah di Kabupaten Tabanan menyusut

sebesar 248 Ha yang merupakan penyusutan lahan sawah terbesar di Kabupaten

Tabanan dari rentang tahun 2009-2015. Penyusutan lahan sawah di Kabupaten

Tabanan setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Peningkatan dalam

penyusutan lahan sawah menandakan bahwa banyaknya alih fungsi lahan yang

terjadi di Kabupaten Tabanan.

Kabupaten Tabanan yang rata-rata pertumbuhan ekonominya lebih rendah

dari rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi Bali. Selain itu jika dibandingkan

dengan lima kabupaten di Provinsi Bali yang memiliki pertumbuhan rata-rata di

bawah Provinsi Bali, hanya Kabupaten Tabanan yang mengalami perlambatan yang

cukup signifikan dari tahun 2014 ke tahun 2015. Perlambatan pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Tabanan tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi

perekonomian dan juga berpengaruh terhadap kondisi sektoral di Kabupaten

Tabanan sendiri. Pembangunan wilayah di Kabupaten Tabanan dengan cara alih

fungsi lahan pertanian tersebut juga akan menyebabkan sumbangan sektor

pertanian menurun dengan imbas kenaikan sumbangan sektor lainnya. Berdasarkan

hal tersebut perekonomian di Kabupaten Tabanan mulai beralih dari sektor

pertanian, karena salah satu indikator pendukung perubahan struktur ekonomi

tersebut adalah adanya penurunan sumbangan sektor pertanian dengan memberikan

dampak kenaikan sumbangan pada sektor lainnya seperti sektor industri dan sektor-

sektor yang termasuk sektor jasa (Wiwekananda, 2016).

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tabanan akan menyebabkan suatu

perubahan pada komponen – komponen sektor ekonomi yang mengakibatkan suatu

Page 21: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

10

pergeseran struktur ekonomi. Pergeseran struktur ekonomi ini dapat berupa

pergeseran dari sektor pertanian ke non pertanian, sektor industri ke jasa serta

adanya perubahan dalam penggunaan faktor produksi serta penyerapan tenaga kerja

di antara sektor – sektor ekonomi (Wiwekananda, 2016). Menurut Jhingan

(2002:56) pergeseran struktur ekonomi ini akan berdampak pada meningkatnya

kesempatan kerja di suatu sektor, bertambahnya produktivitas tenaga kerja,

akumulasi modal, pemanfaatan sumber daya yang baru dan peningkatan

penggunaan teknologi di suatu sektor ekonomi. Pergeseran struktur ekonomi ini

memiliki peluang untuk menyerap sumber daya manusia yang maksimal ke sektor

tertentu.

Pergeseran struktur ekonomi ini memiliki kaitan dengan pembangunan

daerah pada masa kini yang sangat perlu dukungan pemerintah daerah apalagi

setelah dilaksanakannya otonomi daerah. Otonomi daerah ini menitikberatkan

pembangunan pada wilayah kabupaten/kota melalui pemerintah daerah yang

bersangkutan. Adanya otonomi daerah diharapkan daerah akan dapat membangun

daerahnya secara mandiri baik itu dalam hal pemerintahan, memilih kebijakan

untuk pembangunan daerahnya sendiri maupun dalam hal pendanaan daerahnya

sendiri. Kondisi seperti ini tentunya akan dapat meningkatkan kemampuan

pemerintah daerah dalam mengelola sumber daya dan potensi yang ada di

daerahnya sendiri (Erawati, 2012).

Pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tabanan juga tidak dapat terlepas dari

berkembangnya sektor-sektor di wilayah tersebut serta terjadinya perubahan pada

struktur ekonomi di Kabupaten Tabanan. Penyumbang utama pertumbuhan

Page 22: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

11

ekonomi di Kabupaten Tabanan tentunya oleh sektor basis. Sektor basis ini

memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan wilayah di Kabupaten

Tabanan karena dapat menciptakan efek pengganda bagi sektor-sektor lainnya.

Pelaku dalam pembangunan daerah harus mengetahui sektor basis yang dapat

menyumbang pertumbuhan ekonomi yang tinggi bagi wilayah tersebut, agar

nantinya kebijakan yang diambil dapat tepat sasaran. Tidak semua sektor dalam

suatu wilayah merupakan sektor basis, terdapat juga sektor non basis yang memiliki

tingkat sumbangan pertumbuhan ekonomi yang rendah dalam suatu wilayah

tersebut. Sumbangan pertumbuhan ekonomi dari sektor basis dan sektor non basis

dalam suatu wilayah tentunya berbeda jika dilihat dari sumbangan terhadap Produk

Domestik Regional Bruto di wilayah tersebut.

Kondisi tersebut mengharuskan subjek pembangunan daerah untuk

mengetahui sektor unggulan dan pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten

Tabanan. Untuk mengetahui potensi pertumbuhan ekonomi dan pergeseran

struktur ekonomi diperlukan suatu metode yang berguna untuk mengkaji dan

memproyeksi pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Tabanan. Hasil analisis tersebut

nantinya dapat dijadikan acuan dalam membuat kebijakan-kebijakan oleh

Pemerintah Daerah Kabupaten Tabanan yang nantinya diharapkan akan berdampak

maksimal terhadap perekonomian dan pembangunan ekonomi di Kabupaten

Tabanan.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Sesuai pemaparan di latar belakang, maka dapat ditarik rumusan masalah

penelitiannya, yaitu.

Page 23: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

12

1) Bagaimanakah pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Tabanan ?

2) Sektor manakah yang menjadi sektor basis di Kabupaten Tabanan dalam

rentang tahun 2010-2015 ?

3) Sektor manakah yang menjadi sektor potensial di Kabupaten Tabanan

dalam rentang tahun 2010-2015?

4) Bagaimanakah tingkat kepotensialan sektor-sektor ekonomi di Kabupaten

Tabanan dalam rentang tahun 2010-2015?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah penelitian, maka tujuan dari penelitian ini

yaitu.

1) Untuk mengetahui pergeseran struktur ekonomi di Kabupaten Tabanan.

2) Untuk menganalisis sektor-sektor basis di Kabupaten Tabanan dalam

rentang tahun 2010-2015.

3) Untuk menganalisis sektor potensial di Kabupaten Tabanan dalam rentang

tahun 2010-2015.

4) Untuk mengetahui tingkat kepotensialan sektor-sektor ekonomi di

Kabupaten Tabanan dalam rentang tahun 2010-2015.

1.4 Kegunaan Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini memiliki dua kegunaan,

yaitu.

1) Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan akan dapat menjadi referensi juga pembanding

antara penelitian sebelumnya dan penelitian berikutnya. Selain itu penelitian

Page 24: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

13

ini juga diharapkan akan dapat menjadi acuan bagi penelitian-penelitian

berikutnya. Diharapkan pula penelitian ini akan dapat memunculkan

penelitian-penelitian berikutnya yang berlokasi di wilayah yang sama.

2) Kegunaan Praktis

Hasil dari penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan masukan, saran

dan menjadi pertimbangan bagi pemerintah daerah di Kabupaten Tabanan,

dalam mengambil keputusan atau kebijakan yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi yang berkaitan dengan pertumbuhan sektor-sektor

ekonomi di Kabupaten Tabanan. Selain itu, diharapkan juga hasil penelitian

ini dapat berguna bagi masyarakat di Kabupaten Tabanan dalam hal

mengetahui kondisi sektor-sektor ekonomi di Kabupaten Tabanan.

1.5 Sistematika Penulisan

Pada penulisan kajian penelitian ini, sistematikanya terdiri dari lima bab

yaitu.

Bab I : Pendahuluan

Bab Pendahuluan diuraikan tentang latar belakang masalah, yang

nantinya dirumuskan ke dalam masalah penelitian. Diuraikan pula

mengenai tujuan dan kegunaan penelitian ini serta sistematika

penelitian.

Bab II : Kajian Pustaka

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori dan konsep-

konsep yang digunakan dalam penelitian ini. Teori-teori dan

Page 25: ANALISIS PERGESERAN STRUKTUR EKONOMI … perlu adanya identifikasi sektor- ... 2.1.2 Teori Basis Ekonomi ... semua kalangan masyarakat baik itu pemerintah maupun golongan masyarakat

14

konsep-konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah

konsep pertumbuhan ekonomi, teori basis ekonomi, konsep

pergeseran struktur ekonomi, teori perubahan struktural dan hasil

penelitian sebelumnya.

Bab III : Metode Penelitian

Pada bab metode penelitian diuraikan tentang desain penelitian,

lokasi penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi

operasional variabel, jenis dan sumber data, metode pengumpulan

data serta teknik analisis data yang digunakan.

Bab IV : Data dan Pembahasan Hail Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan tentang gambaran umum wilayah

penelitian dan deskripsi data hasil penelitian dari analisis Shift

Share, analisis Location Quotient (LQ), analisis Model Rasio

Pertumbuhan (MRP), analisis Overlay dan analisis Tipologi

Sektoral (Klassen).

Bab V : Simpulan dan Saran

Pada bab ini berisi simpulan dari hasil-hasil pembahasan hasil

penelitian dan saran-saran yang nantinya akan digunakan sebagai

masukan bagi pihak terkait.