ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar...

52
ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR (Proaktif) DAN AODV (Reaktif) pada MANET SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika DISUSUN OLEH : Endah Maya Megawati 125314103 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2015 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar...

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR (Proaktif)

DAN AODV (Reaktif) pada MANET

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

DISUSUN OLEH :

Endah Maya Megawati

125314103

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2015

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

2

PERFORMANCE COMPARISON OF A ROUTING PROTOCOL OLSR (PROACTIVE)

AND ROUTING PROTOCOL AODV (REACTIVE) IN MANET

A THESIS

Presented as Partial Fulfllment of Requirements to Obtain Sarjana Komputer Degree In

Informatics Enginering Study Program

By :

Endah Maya Megawati

125314103

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

INFORMATICS ENGINEERING DEPARTMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

5

MOTTO

Success is not a final and failure is not an initial

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

6

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesunguhnyabahwa di dalam skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 26 Agustus 2016

Penulis

Endah Maya Megawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

7

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiwa Universitas Sanata Dharma

Nama : Endah Maya Megawati

NIM : 125314103

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya meberikan kepada Pepustakaan Universitas

Sanata Dharma karya ilmiah yang berjudul :

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR (Proaktif)

DAN AODV (Reaktif) pada MANET

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atu media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu memintaijin dari saya ataupun royalty kepada saya selama teap mencantumkan

nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta,17 Januari 2017

Penulis

Endah Maya Megawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

8

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Skripsi ini Saya persembahkan kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus, yang memberikan berkat dan mendampi dalam menyelesaikan

karya skripsi ini.

2. Keluargaku, antara lain Mama, Papa dan Kakak kakak saya yang selalu

memberikan dukungan doa maupun materi.

3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan

selama saya menjalankan studi.

4. Para Dosen dan Teman-Teman Mahasiswa Teknik Informatika Universitas

Sanata Dharma yang sudah mendampingi dan memberikan pertolongan selama Saya

menjalankan studi.

5. Keluarga besar Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan segala

pengalaman berharga dalam hidupkan untuk bekal masuk ke dunia kerja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

9

ABSTRAK

Mobile ad hoc network (MANET) adalah sebuah jaringan wireless yang tidak

memerlukan infrastruktur dalam pembentukannya. Pada penelitian ini penulis menguji

perbandingan unjuk kerja dari protokol routing reaktif AODV terhadap protokol routing

proaktif OLSR dengan menggunakan simulator OMNeT++. Metrik unjuk kerja yang

digunakan adalah throughput, delay, dan overhead ratio. Parameter yang akan digunakan

pada setiap pengujian adalah luas yang area tetap dengan jumlah node, kecepatan, dan jumlah

koneksi UDP yang bertambah.

Kata kunci: MANET, OLSR, AODV, jaringan wireless, protocol routing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

10

ABSTRACT

Mobile ad hoc network (MANET) is a wireless network that requires no

infrastructure in the formation. In this study the authors examine the comparative

performance of a reactive routing protocol AODV against OLSR proactive routing protocol

by using a simulator OMNeT ++. Performance metrics used are throughput, delay, and

overhead ratio. The parameters to be used in each test is a broad area fixed by the number of

nodes, the speed, and the number of UDP connections increases.

Keywords: MANET, OLSR, AODV, wireless networks, routing protocol

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yesus Kristus, atas segala berkat, penyertaan, dan

anugrah-Nya sehingga penulis dapat penyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISIS

PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR (Proaktif) DAN AODV

(Reaktif) pada MANET” dengan baik dan lancar. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer Program Studi Teknik Informatika

Universitas Sanata Dharama.

Penulis menyadari banyak hal yang terjadi selama proses pengerjaan skripsi ada

begitu banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatiaannya selama penulis

mengerjakan skripsi ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Orang tua saya Barnabas Basuki dan Agustina Koremega yang telah memberikan

dukungan moral, priritual dan financial dalam penyusunan skripsi.

2. Bapak Bambang Soelistijanto S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing tugas

akhir yang telah bersabar dalam mebimbing, memberikan semangat, motivasi, waktu

dan saran yang telah diberikan kepada penulis

3. Bapak Eko Hari Parmadi, M. Kom. selaku dosen pembimbing akademik Jurusan

Teknik Informatika angkatan 2012.

4. Ibu Dr. Anastasia Rita Widiarti selaku Kaprodi Teknik Infomatika Fakultas Sains Dan

Teknologi Universitas Sanata Dhrama Yogyakarta.

5. Bapak Sudi Mungkasi, Selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi, atas bimbingan,

kritik dan saran yang telah diberikan kepada penulis.

6. Seluruh dosen Program Studi Teknik Informatika yang telah memberikan ilmu

semasa kuliah dan sangat membantu penulis dalam mengerjakan skripsi.

7. Teman teman Jarkom yang sudah memberikan semangat dalam penulisan skripsi ini.

8. Pacar saya Cahya Aji Purwanegara yang selalu memberi dukungan dan memberi

semnagat.

9. Teman-teman Teknik Informatika angkatan 2012, terima kasih banyak atas semangat

dan kebersamaannya.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu nama kalian yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

12

Dalam penulisan skripsi ini tentunya masih banyak kekurangan yang terdapat dalam

skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar skripsi

ini dapat berguna bagi semua pihak untuk hasil yang lebih baik di masa mendarang.

Penulis,

Endah Maya Megawati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

13

DAFTAR ISI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................................................. 1

ABSTRAK .............................................................................................................................................. 9

DAFTAR ISI ......................................................................................................................................... 13

1.5.4 Analisis Data Simulasi .................................................................................................. 17

1.5.5 Penarikan Kesimpulan .................................................................................................. 17

1.6 Sistematika Penulisan ........................................................................................................... 17

BAB II ................................................................................................................................................... 19

BAB III ................................................................................................................................................. 27

PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN ........................................................................................ 27

3.1 Parameter Simulasi .............................................................................................................. 27

3.3 Topologi Jaringan ................................................................................................................. 28

BAB IV ................................................................................................................................................. 31

PENGUJIAN DAN ANALISIS ............................................................................................................ 31

4.1 AODV (Ad Hoc On Demand Distance Vector) .................................................................... 31

4.1.1 Throughput Jaringan ..................................................................................................... 31

4.1.2 Delay ............................................................................................................................. 33

4.1.3 Overhead Ratio ............................................................................................................. 34

4.2 OLSR (Optimized Link State Routing) .................................................................................. 36

4.2.1 Throughput Jaringan ............................................................................................................ 36

4.2.2 Delay.................................................................................................................................... 37

4.2.3 Overhead Ratio ................................................................................................................... 38

4.4 Rekap Perbandingan AODV Dan OLSR .............................................................................. 44

BAB V .................................................................................................................................................. 45

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................................................. 45

5.1 Kesimpulan ........................................................................................................................... 45

5.2 ..................................................................................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

14

BAB 1

PEDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mobile Ad hoc Network (MANET) yaitu sebuah jaringan wireless dari

mobile-mobile node yang tidak memiliki router tetap. Node-node dalam jaringan ini

berfungsi juga sebagai router yang bertanggung jawab untuk mencari dan menangani

rute ke setiap node di dalam jaringan. MANET yang ingin berinterkoneksi dengan

fixed host harus melewati gateway terlebih dahulu. Apabila mobile node ingin

berinterkoneksi dengan fixed host maka rute ke gateway harus segera ditemukan.

Metode gateway discovery yang ada, menawarkan kemudahan mobile node untuk

bisa menemukan dan melakukan hubungan dengan fixed node. Ada kalanya pencarian

gateway diawali oleh mobile node sendiri yang diistilahkan dengan metode reactive

gateway discovery, atau bisa juga diawali oleh gateway sebagai pintu gerbang

interkoneksi yang diistilahkan dengan proactive gateway discovery.jadi pada jaringan

ad hoc adalah jaringan wireless mutihop yang bersifat dynamic dan spontan.

Jaringan adhoc dapat bekerja dengan infrastruktur berupa wireless dan cara

berkomunikasinya secara mobile network untuk proses mentransmisikan data, pada

intinya Mobile Ad Hoc Network (MANET) membutuhkan sebuah protokol

komunikasi yang mengatur komunikasi antara node sehinga setiap node dalam satu

jaringan mampu berkomunikasi satu sama lainya. Manet bersifat dinamis jadi selalu

berubah ubah dan dapat menyebarkan informasi mengenai adanya perubahan posisi

atau jumlah node dalam jaringan.Tipe jaringan Manet sangat berbeda dengan tipe

jaringan yang menggunakan kabel terlebih dibagian ke akuratannya,dikarenakan

Manet menggunakan wireless jadi sangat boros bandwidth,serta bersifat dymnamic

topologi sedangkan tipe jaringan kabel lebih hemat bandwidth dan efisien.

Dari pernyataan tersebut, Manet memilki banyak kelebihan dan kekurangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

15

Kelebihan dari Manet Kekurangan dari Manet

sangat cocok untuk jaringan yang bersifat

tidak permanen seperti tempat yang susah

berkomunikasi seperti di hutan/lokasi

bencana alam

Setiap node pada MANET berperan sebagai

router sekaligus end-user. Ini akan

memungkinkan terjadinya looping. Looping

ini akan menyebabkan congestion pada node

tertentu,serta packet loss juga besar.

Tidak perlu menentukan topologi karena

node selalu bergerak.

Dynamic Trafic terjadi ketika node bergerak

,maka rute harus di konstruksi ulang namun

tingkat konektifitas rendah

Bisa cepat beradaptasi terhadap perubahan

topology dan kondisi network (penggunaan

traffic)

Mudahnya penyadapan data(keterbatasan

keamanan) pada jaringan wireless

Setiap node dapat berperan sebagai router

sehingga dapat di tentukan ke arah mana saja

rute yang akan dijadikan jalurnya.

Hampir sebagian besar perangkat mobile

menggunakan baterai sebagai sumber daya

maka perlu dikembangkan agar saat

beroperasi bisa digunakan relatif lama dan

perlu kapasitas yang besar.

Maka dari itu belum ada standar routing yang digunakan jaringan MANET

untuk memastikan jaringan apakah yang paling baik digunakan demi menunjang

komunikasi yang efisien,cepat,dan aman. Pada skripsi ini akan menganalisis Unjuk

kerja dan membandingkan routing protokol OLSR dan AODV dengan skenario yang

berbeda dari penelitian sebelumnya menggunakan simulator OMNET ++.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

16

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan ,maka di dapat

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Mengetahui kinerja Routing pada OLSR (Optimized Link State Routing) dan

AODV (On-demand Distance Vector Routing).

2. Menganalisa data berupa (throughput,overhead,delay) untuk mengetahui

kinerja MANET pada routing protokol.

3. Menyimpulkan kualitas kinerja MANET yang digunakan pada routing

protokol OLSR dan AODV.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk memberikan hasil

perbandingan unjuk kerja routing protokol OLSR dan AODV pada jaringan MANET.

1.4 Batasan Masalah

Batasan Masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Simulasi dibangun dengan menggunakan OMNET++.

2. Routing Protokol yang digunakan adalah OLSR dan AODV

3. Parameter yang diukur adalah throughput,delay dan overhead.

4. Penelitian jaringan protokol berdasarkan penambahan jumlah node dan

penambahan jumlah koneksi.

1.5 Metode Penelitian

Metodolologi dan langkah-langkah yang digunakan dalam pelaksanaan tugas

akhir ini adalah sebagai berikut :

1.5.1 Studi Literatur

Mempelajari berbagai referensi dan mempelajari teori yang mendukung

penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

a. Teori MANET.

b. Teori yang membahas tentang OLSR.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

17

c. Teori yang membahas tentang AODV.

d. Teori tentang througput, delay, dan overhead ratio.

e. Tahap-tahap dalam membangun simulasi.

1.5.2 Perancangan

Pada tahap ini penulis merancang scenario 9sebagai berikut:

a. Luas jaringan tetap.

b. Penambahan dalam jumlah node.

c. Penambahan dalam kecepatan node.

d. Penambahan dalam jumlah koneksi UDP.

1.5.3 Pembangunan Simulasi dan pengumpulan data

Pada Simulasi jaringan MANET ini menggunakan simulator bernama

OMNET++ .

1.5.4 Analisis Data Simulasi

Untuk menganalisa sebuah data yang sudah diperoleh dari proses

simulasi tersebut tentunya dapat dilakukan pengamatan dari parameter

yang sudah ditentukan, untuk menarik kesimpulan dari proses routing

protokol antara AODV dengan OLSR.

1.5.5 Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dan saran berdasarkan pada beberapa performance

metric yang diperoleh pada proses analisa data simulasi jaringan

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini perlu membagi sistematika penulisan

menjadi 5 bab,yang lebih jelas dapat dilihat dibawah ini :

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang yang diambil dari judul Tugas Akhir,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,metode penelitian, dan

sistematika penulisan Tugas Akhir yang menjelaskan secara garis besar substansi

yang diberikan pada masing-masing bab.

BAB 2 : LANDASAN TEORI

Bab ini membahas dan menjelaskan teori yang berkaitan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

18

judul/masalah di tugas akhir.

BAB 3 : PERANCANGAN PENELITIAN

Bab ini membahas bagaimana cara perancangan infrasturktur dalam

melakukan penelitian ,serta parameter-parameter yang digunakan sebagai

bahan penelitian.

BAB 4 : PENGUJIAN DAN ANALISIS

Bab ini berisi tahap pengujian simulasi dan analisia data hasil simulasi.

BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran berdasarkan simulasi dan

hasil analisa data jaringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

19

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Mobile Ad hoc Network (MANET)

Mobile Ad Hoc Network (MANET) adalah sekumpulan mobile node yang mana

proses pertukaran informasinya melalui media transmisi nirkabel / wireless bersifat dinamis.

Setiap mobile host dalam MANET bebas untuk bergerak ke segala arah. Di dalam jaringan

MANET terdapat dua node ( mobile host) atau lebih yang dapat berkomunikasi dengan node

lainnya namun masih berada dalam jangkauan node tersebut. Selain itu, node juga dapat

berfungsi sebagai penghubung antara node yang satu dengan node yang lainnya.

Jaringan adhoc dapat bekerja dengan infrastruktur berupa wireless dengan cara

berkomunikasi secara mobile network ,serta untuk proses routingnya menggunakan Multihop

Informasi jadi setiap Informasi akan dikirimkan dan disimpan terlebih dahulu dan diteruskan

ke node tujuan melalui perantara.Namun dari sisi keamanan tentunya sangat terbatas jika

dibandingkan dengan network yang menggunaan kabel . Karakteristik dari Adhoc ini pun

selalu berpindah-pindah dikarenakan node selalu bergerak tanpa diprediksi.

2.1.1 Proactive routing

Algoritma dari Golongan protokol ini akan mengelola daftar tujuan dan rute

terbaru masing-masing serta bersifat broadcast sehingga sistem pendistribusian

table routingnya selalu diupdate secara periodik ,Maka dari itu perlu penggambaran

keseluruhan node jaringan serta setiap node akan merespon perubahan dalam

mengupdate agar terjadi konsistensi routing tabel .Hal ini akan memperlambat

aliran data jika terjadi restrukturisasi routingnya.

Beberapa contoh algoritma proactive routing yaitu Intrazone Routing

Protocol(IARP), Linked Cluster Architecture (LCA) , Witness Aided

Routing(WAR) , Optimized Link State Routing Protocol(OLSR) , Better Approach

to Mobile Ad hoc Network(BATMAN) , Highly Dynamic Destination Sequenced

Distance Vector routing protocol(DSDV), Fisheye state routing (FSR).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

20

2.1.2 Reactive Routing

Tipe Algoritma protokol Reactive Routing bersifat on demand ,pada

intinya node sumber yang akan menentukan node tujuan sesuai prosedur yang

diinginkannya . Jadi routing table yang ada pada node hanyalah informasi route ke

tujuan saja. Beberapa contoh algoritma reactive routing adalah Associativity Based

Routing (ABR), Ad Hoc On Demand Distance Vector (AODV),Ad Hoc On Demand

Multipath Distance Vector,Backup Source Routing (BSR),Dynamic Source Routing

(DSR),Ant Routing algorithm for mobile adhoc networks (ARAMA).

2.2 OLSR (Optimized Link State Routing)

OLSR merupakan salah satu protokol di jaringan MANET(Mobile Ad-hoc

Network) yang bersifat proactive. OLSR memiliki inisiatif untuk menemukan rute dan

bertujuan untuk menjaga konsistensi dan informasi perutean setiap Node dalam

jaringan MANET.

Protocol OLSR ini mewarisi sifat kestabilan dari link state algorithm. Berdasarkan

sifat proaktifnya, protocol ini dapat menyediakan rute dengan segera apabila

dibutuhkan. Dalam sebuah link state protocol yang murni, setiap node tetanggaakan

dideklarasikan dan dibanjiri dengan paket informasi yang akan memenuhi seluruh

jaringan.

Langkah pertama dari optimasi tersebut adalah mengurangi ukuran dari paket

control, daripada membanjiri paket control tersebut pada setiap jalur, OLSR lebih

memilih sejumlah jalur dengan node tetangga yang disebut dengan multipoint relay

selector. Langkah kedua, OLSR meminimalisir pembanjiran paket control pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

21

jaringan dengan menggunakan MPR untuk menghantarkan paket-paket tersebut.

Teknik ini akan mengurangi secara sognifikan jumlah dari transmisi ulang yang akan

membanjiri jaringan dengan prosedur broadcast. Protocol ini dirancang untuk bekerja

pada kondisi yang selalu bergerak serta tidak memerlukan adanya pengaturan secara

terpusat. Setiap node mengirimkan paket kontrolnya masing-masing secara periodik

sehingga dapat mmentoleransi terjadinya loss dari beberapa paket pada saat-saat

tertentu akibat gangguan transmisi lainnya. Setiap paket control yang dikirimkan akan

diberikan sequence number (nomor urut) yang dapat menandakan tingkat baru tidak

paket tersebut.

OLSR menggunakan multihop routing dimana setiap node menggunakan

informasi routing tersebut dalam mengantarkan sebuah paket informasi. Sehingga

walaupun sebuah node bergerak ataupun berpindah tempat maka pesan yang

dikirimkan padanya akan tetap dapat diterima.

2.2.1 Tahapan Kerja OLSR

Secara umum langkah-langkah kerja dalam OLSR dapat diurutkan sebagai

berikut:

a. Link Sensing (pendeteksian hubungan).

Link sensing dilakukan dengan mengirimkan pesan HELLO secara periodik

dan berkesinambungan. Hasil dari link sensing adalah local link set yang

menyimpan informasi hubugan antara interface yang ada pada node tersebut

dengan node-node tetangga.

b. Neighbour detection (pendeteksian node tetangga)

Node mengirim pesan HELLO akan menerima informasi alamat-alamat dari

node tetangganya beserta link statusnya.

c. MPR selection

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

22

MPR selection (memilih MPR) melalui pesan HELLO node utama akan

menentukan sejumlah node tetangga untuk dipilih sebagai multipoint relay

(MPR) yang bertugas meneruskan paket-paket control ke dalam jaringan.

d. Pengiriman TC (Topology Control) messages.

TC Messages dikirimkan untuk memberikan informasi routing kepada setiap

node yang ada pada jaringan yang akan digunakan untuk penentuan jalur.

e. Route calculation (perhitungan jalur).

Berdasarkan informasi rute yang didapat dari paket-paket control seperti

HELLO dan TC maka setiap node akan memiliki routing table yang berisi

informasi rute yang dapat dilalui untuk dpat mengirimkan data ke node-node

lainnya yang ada pada jaringan.

2.2.2 Pemilihan MPR

Tujuan dari Multipoint Relay (MPR) adalah meminimalisir penggunaan

overhead yang pesan broadcast pada jaringan dengan cara mengurangi overhead

yang pesan broadcast pada jaringan dengan cara mengurangi retransmisi

(pentransmisian ulang) pada daerah yang sama. Setiap node pada jaringan akan

memilih sejumlah hop tetangga 1-hop nya yang bersifat simetris yang akan

melakukan transmisi ulang pesan-pesannya. Sejumlah node tetangga itulah yang

disebut MPR. Setiap tetangga yang tidak terpilih sebagai node MPR akan tetap

menerima pesan tersebut dan memproses namun tidak akan meneruskan atau

mengirimkan kembali pesan-pesan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

23

Pemilihan node untuk dijadikan MPR selain harus bersifat simetris juga harus

dapat menjangkau sejumlah node tetangga 2-hop. Makin sedikit jumlah MPR

maka penggunaan control traffic overhead yang digunakan dalam protocol routing

makin sedikit. Perbandingan kinerja pengiriman paket untuk OLSR dan link state

protocol pada umumnya:

(a) Flooding biasa (b) flooding menggunakan MPR

setiap node yang dipilihnya sebagai MPR akan menyimpan informasi tentang

node-node tetangga yang telah dipilihnya sebagai MPR “MPR sef”yang berisi

alamay-alamat node MPR tersebut. Selain itu setiap node juga akan ,enyimpan

informasi tentang siapa-siapa saja node yang menjadikannya sebagai MPR.

Informasi tersebut disimpan dalam “MPR selector sef” MPR set harus

dihitung oleh node, melalui node tetangga pada MPR set sehingga node dapat

menjangkau semua node simetris tetangga 2-hop. MPR set akan dihitung

ulang jika terjadi perubahan pada hubungan simetris node tetangga 1-hop atau

hubungan simetris node tetangga 2-hop.MPR akan dihitung pada setiap

interface.

Setiap node melaukan broadcast secara berkala ke tetangga 1-hop

dengan menggunakan pesan HELLO. Berdasarkan broadcast ini, setiap node

memilih subset node tetangga 1 hop yang terkecil yang bisa menjangkau

semua node tetangga 2-hop. Subset node yang terpilih ini lalu dijadikan node

MPR. Hanya MPR yang dapat meneruskan pesan TC. Pesan TC digunakan

untuk perhitungan table routing.

2.2.3 Algoritma Pemilihan MPR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

24

Langkah-langkah pemilihan MPR asalah sebagai berikut:

a. Setiap node melakukan broadcast ke node tetangga 1 hop secara berkala

dengan menggunakan hello messages.

b. Berdasarkan broadcast, setiap node memilih subset node tetanggan 1 hop

yang terkecil yang bisa menjangkau semua node tetangga 2 hop. Subset

node yang terpilih ini lalu dijadikan node MPR.

c. Node MPR melakukan broadcast topology control (TC) messages setiap

interfal TC untuk menginformasikan link state.

TC Message berisi tetangga 1 hop yang terpilih sebagai MPR.

Hanya MPR yang dapat meneruskan TC Message.

TC mMessage digunakan untuk perhitungan routing table.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

25

2.3 AODV (Ad Hoc On Demand Distance Vector)

AODV adalah sebuah routing protocol yang dibuat untuk jaringan MANET. AODV

adalah on demand routing, dimana algoritma ini akan membangun rute antara node hanya

apabila diinginkan oleh source node. AODV memelihara rute tersebut sepanjang masih

dibutuhkan oleh source node. AODV menggunakan sequence number untuk memastikan

bahwa rute yang dihasilkan adalah loop-free dan memliki informasi routing yang paling

update.

AODV menciptakan suatu rute dengan menggunakan route request (RREQ) dan route

reply (RREP). Ketika source node menginginkan suatu rute menuju destination node tetapi

belum mempunyai rute yang benar, maka source node akan menginisialisasi route discovery

process untuk menemukan rute ke destination node. Source node akan mem-broadcast paket

RREQ menuju node tetangganya . RREQ paket berisi source address, destination address,

hop counter, source and destination sequence number, dan broadcast ID. Nilai Broadcast ID

akan bertambah satu setiap suatu source node mengirimkan RREQ yang baru dan digunakan

sebagai identifikasi sebuah paket RREQ. Jika node yang menerima RREQ memiliki

informasi rute menuju destination node, maka node tersebut akan mengirim paket RREP

kembali menuju source node. Tetapi jika tidak mengetahui maka node tersebut akan mem-

broadcast ulang RREQ ke node tetangganya setelah menambahkan nilai hop counter.

Node yang menerima RREQ dengan nilai source address dan broadcast ID yang sama dengan

RREQ yang diterima sebelumnya akan membuang RREQ tersebut. Source sequence number

digunakan oleh suatu node untuk memelihara informasi yang valid mengenai reverse path

(jalur balik) menuju ke source node. Pada saat RREQ mengalir menuju node tujuan yang

diinginkan, dia akan menciptakan reverse path menuju ke node, setiap node akan membaca

RREQ dan mengidentifikasi alamat dari node tetangga yang mengirim RREQ tersebut.

Ketika destination node atau node yang memiliki informasi rute menuju destination

menerima RREQ maka node tersebut akan membandingkan nilai destination sequence

number yang dia miliki dengan nilai destination sequence number yang ada di RREQ. Jika

nilai destination sequence number yang ada di RREQ lebih besar dari nilai yang dimiliki oleh

node maka paket RREQ tersebut akan dibroadcast kembali ke node tetangganya, sebaliknya

jika nilai destination sequence number yang ada di node lebih besar atau sama dengan nilai

yang ada di RREQ maka node tersebut akan mengirim route reply (RREP) menuju source

node dengan menggunakan reverse path yang telah dibentuk oleh RREQ . Intermediate node

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

26

yang menerima RREP akan mengupdate informasi timeout (masa aktif rute) jalur yang telah

diciptakan. Informasi rute source ke destination akan dihapus apabila waktu timeoutnya

habis.

Di dalam AODV setiap node bertanggung jawab untuk memelihara informasi rute yang telah

disimpan di dalam routing table-nya. Pada saat pengiriman data apabila terjadi perubahan

topologi yang mengakibatkan suatu node tidak dapat dituju dengan menggunakan informasi

rute yang ada di routing table, maka suatu node akan route error packet (RRER) ke node

tetangganya dan node tetangganya akan mengirim kembali RRER demikian seterusnya

hingga menuju source node .Setiap node yang memperoleh RRER ini akan menghapus

informasi yang mengalami error di dalam routing table-nya. Kemudian source node akan

melakukan route discovery process kembali apabila rute tersebut masih diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

27

BAB III

PERANCANGAN SIMULASI JARINGAN

3.1 Parameter Simulasi

Pada penelitian ini mengunakan beberapa paramter yang bersifat konstan

yang akan digunakan untuk setiap simulasi baik itu untuk AODV dan OLSR,

tabelnya sebagai berikut :

Parameter-parameter Jaringan

Parameter Nilai

Luas Area Jaringan 1000x1000 m2

Jumlah Node 50, 60, dan 70

Kecepatan Node 4 dan 6 mps

Banyak Koneksi 1 dan 3 UDP

Waktu Simulasi 1800s

Pola Penyebaran Node Random Way Point

Traffic Source UDP

Ukuran Paket 100MB

3.2 Parameter Kinerja

Ada tiga parameter yang digunakan dalam tugas akhir ini adalah:

3.3.1 Througput

Throughput adalah jumlah bit data yang diterima oleh node tujuan per satuan waktu.

Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth . Karena throughput memang

bisa disebut sebagai bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih

bersifat tetap, sementara throughput sifatnya dinamis tergantung trafik yang sedang

terjadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

28

Throughput akan semakin baik jika nilainya semakin besar. Besarnya throughput akan

memperlihatkan kualitas dari kinerja protokol routing tersebut.

Throughput mempunyai satuan Bps (Bits per second). Rumus untuk menghitung

throughput adalah

Throughput=

3.3.2 Delay

End-to-end delay.dapat definisikan sebagai selisih waktu pengiriman sebuah

paket saat dikirimkan dengan saat paket tersebut diterima pada node tujuan. Delay

merupakan suatu indikator yang cukup penting untuk perbandingan protokol routing,

karena besarnya sebuah delay dapat memperlambat kinerja dari routing protokol

tersebut.

Rumus untuk menghitung delay:

Delay =

3.3.3 Overhead Ratio

Overhead Ratio adalah ratio antara jumlah control message oleh protocol

routing debagi dengan jumlah paket (bit) yang diterima. Jika nilai overhead ratio rendah

maka dapat dikatakan bahwa protokil routing tersebut memiliki kinerja yang cukup baik

dalam hal pengiriman paket.

Rumus untuk overhead ratio adalah:

Overhead Ratio =

3.3 Topologi Jaringan

Bentuk topologi dari jaringan adhoc tidak dapat diramalkan karena

topologi jaringan ini dibuat secara random. Hasil dari simulasi baik itu dari posisi

node, pergerakan node dan juga koneksi yang terjadi tentunya tidak akan sama

dengan topologi yang sudah direncanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

29

3.4 Skenario Simulasi

Jaringan MANET merupakan jaringan lokal wireless yang bersifat dinamis. Beberapa

skenario yang digunakan untuk analisis perbandingan unjuk kerja protokol routing

proaktif (OLSR) terhadap protokol routing reaktif (AODV) adalah sebagai berikut.

Dalam pembentukan skenario dasar, pertama-tama dibentuk jaringan dengan luas area

1000x1000 m2, kecepatan 1 mps, 1 koneksi UDP, 50 node, 60 node, dan 70 node dengan

node mobility random way point.

Tabel 0.1 Skenario dasar OLSR dan AODV

Luas Area (m2) Node Kecepatan (mps) Koneksi UDP

a 1000x1000 50 4 1

b 1000x1000 60 4 1

c 1000x1000 70 4 1

Skenario selanjutnya menambah kecepatan menjadi 5 mps.

Tabel 0.2 Skenario dengan pertambahan kecepatan 6 mps OLSR dan AODV

Luas Area (m2) Node Kecepatan (mps) Koneksi UDP

a 1000x1000 50 6 1

b 1000x1000 60 6 1

c 1000x1000 70 6 1

Skenario selanjutnya menambah koneksi UDP menjadi 3 koneksi UDP.

Tabel 0.3 Skenario dengan pertambahan 3 koneksi UDP OLSR dan AODV

Luas Area (m2) Node Kecepatan (mps) Koneksi UDP

a 1000x1000 50 4 3

b 1000x1000 60 4 3

c 1000x1000 70 4 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

30

Skenario yang terakhir menambah kecepatan menjadi 6 mps dan koneksi UDP

menjadi 3 koneksi UDP.

Tabel 0.4 Skenario dengan pertambahan kecepatan 5mps dan 3 koneksi UDP OLSR

dan AODV

Luas Area (m2) Node Kecepatan (mps) Koneksi UDP

a 1000x1000 50 6 3

b 1000x1000 60 6 3

c 1000x1000 70 6 3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

31

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISIS

Untuk melakukan perbandingan unjuk kerja protocol routing reaktif

(AODV) terhadap protocol routing proaktif (OLSR) ini maka akan dilakukan

seperti pada tahap scenario perencanaan simulasi jaringan pada Bab 3.

4.1 AODV (Ad Hoc On Demand Distance Vector)

4.1.1 Throughput Jaringan

Hasil Pengujian Throughput dengan Penambahan Kecepatan, Penambahan Node, dan

Penambahan Koneksi pada AODV

SPEED4 SPEED6

7200

7300

7400

7500

7600

7700

7800

7900

8000

THROUGHPUT AODV 1 KONEKSI

50 60 70

1 KONEKSI

Hasil Throughput (bit/s) Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 7468,74074 7700,62222

60 7884,74074 7585,83704

70 7903,22963 7695,22963

3 KONEKSI

Hasil Throughput (bit/s) Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 21266,0741 11480,1185

60 22141,9852 13438,5185

70 23516,3259 16351,4667

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

32

0

5000

10000

15000

20000

25000

SPEED4 SPEED6

50 60 70

THROUGHPUT AODV 3 KONEKSI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

33

4.1.2 Delay

Hasil Pengujian Delay dengan Penambahan Kecepatan, Penambahan Node, dan

Penambahan Koneksi pada AODV

SPEED4 SPEED6

0

0,002

0,004

0,006

0,008

0,01

0,012

0,014

0,016

50 60 70

Delay AODV 1 Koneksi

SPEED4 SPEED6

0

0,002

0,004

0,006

0,008

0,01

0,012

50 60 70

Delay AODV 3 Koneksi

1 KONEKSI

Hasil Throughput (bit/s) Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 0,003051 0,00739111

60 0,004399 0,00839111

70 0,010324 0,013493

3 KONEKSI

Hasil Throughput (bit/s) Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 0,00567908 0,00832947

60 0,00657681 0,00920386

70 0,0076241 0,00996946

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

34

4.1.3 Overhead Ratio

Hasil Pengujian Overhead Ratio dengan Penambahan Kecepatan, Penambahan Node,

dan Penambahan Koneksi pada AODV

0100000000200000000300000000400000000500000000600000000700000000800000000900000000

SPEED 4 SPEED 6

50 60 70

Overhead Ratio AODV 1 Koneksi

1 KONEKSI

Hasil Throughput (bit/s) Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 540324656 426004296

60 575443131 612746309

70 668913875 812718904

3 KONEKSI

Hasil Throughput (bit/s) Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 336335586 338335684

60 571190904 598587787

70 671291924 688581668

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

35

0

500000000

1000000000

1500000000

2000000000

2500000000

SPEED 4 SPEED 6

50 60 70

Overhead Ratio AODV 3 koneksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

36

4.2 OLSR (Optimized Link State Routing)

4.2.1 Throughput Jaringan

Hasil Pengujian Throughput dengan Penambahan Kecepatan, Penambahan Node, dan

Penambahan Koneksi pada OLSR

SPEED4 SPEED6

0

5000

10000

15000

20000

25000

50 60 70

Throughput OLSR 1 Koneksi

0

5000

10000

15000

20000

25000

SPEED 4 SPEED 6

50 60 70

Throughput OLSR 3 Koneksi

1 KONEKSI

Hasil Throughput (bit/s) Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 7312,352 4995,4544

60 7108,9758 4551,028

70 7387,8509 6709,1502

3 KONEKSI

Hasil Throughput (bit/s) Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 7105,2474 760,07769

60 15126,978 3749,4226

70 11814,488 5859,4226

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

37

4.2.2 Delay

Hasil Pengujian Delay dengan Penambahan Kecepatan, Penambahan Node, dan

Penambahan Koneksi pada OLSR

0

0,005

0,01

0,015

0,02

0,025

SPEED 4 SPEED 6

50 60 70

Delay OLSR 1 Koneksi

0

0,01

0,02

0,03

0,04

0,05

0,06

0,07

SPEED 4 SPEED 6

50 60 70

Delay OLSR 3 Koneksi

1 KONEKSI

Delay

Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 0,007792 0,01103967

60 0,008056 0,01249395

70 0,017696 0,020732

3 KONEKSI

Delay

Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 0,03233452 0,04233452

60 0,04789191 0,05889191

70 0,053078 0,063078

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

38

4.2.3 Overhead Ratio

Hasil Pengujian Overhead Ratio dengan Penambahan Kecepatan, Penambahan Node,

dan Penambahan Koneksi pada OLSR

0

1000000000

2000000000

3000000000

4000000000

5000000000

6000000000

7000000000

8000000000

9000000000

SPEED 4 SPEED 6

50 60 70

Overhead Ratio OLSR 1 Koneksi

0

1.000.000.000

2.000.000.000

3.000.000.000

4.000.000.000

5.000.000.000

6.000.000.000

7.000.000.000

8.000.000.000

SPEED 4 SPEED 6

50 60 70

Overhead Ratio OLSR 3 Koneksi

1 KONEKSI

Overhead Ratio

Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 3553945515 4553945515

60 4857482976 6857482976

70 5969259573 7969259573

3 KONEKSI

Overhead Ratio

Node Kecepatan 4 mps Kecepatan 6 mps

50 490288520 532118709

60 724442507 1022985499

70 959451312 2273680432

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

39

4.3 Perbandingan AODV terhadap OLSR

4.3.1 Throughput

Pada AODV terjadi peningkatan throughput UDP saat jumlah node ditambah. Sedangkan

OLSR mengalami penurunan saat node ditambah menjadi 70 node.

0

2000

4000

6000

8000

10000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Throughput 1 Koneksi node 50

0

2000

4000

6000

8000

10000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Throughput 1 koneksi Node 60

6000

6500

7000

7500

8000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Throughput 1 Koneksi Node 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

40

4.3.2 Delay

0

0,002

0,004

0,006

0,008

0,01

0,012

SPEED 4 SPEED 6

AODV OLSR

Delay 1 Koneksi Node 50

0

0,002

0,004

0,006

0,008

0,01

0,012

0,014

Speed 4 Speed 6

AODV OLSR

Delay 1 Koneksi Node 60

0

0,005

0,01

0,015

0,02

0,025

Speed 4 Speed 6

AODV OLSR

Delay 1 Koneksi Node 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

41

menunjukan bahwa delay di seluruh skenario, AODV unggul daripada OLSR.

0

0,01

0,02

0,03

0,04

0,05

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Delay 3 Koneksi Node 50

0

0,01

0,02

0,03

0,04

0,05

0,06

0,07

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Delay 3 Koneksi Node 60

00,010,020,030,040,050,060,07

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Delay 3 Koneksi Node 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

42

4.3.2 Overhead Ratio

0

1.000.000.000

2.000.000.000

3.000.000.000

4.000.000.000

5.000.000.000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Overheaad Ratio ! Koneksi Node 50

0

2.000.000.000

4.000.000.000

6.000.000.000

8.000.000.000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Overhead Ratio 1 Koneksi Node 60

0

2000000000

4000000000

6000000000

8000000000

10000000000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Overhead Ratio 1 Koneksi Node 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

43

overhead ratio pada OLSR lebih tinggi karena merupakan protokol routing proaktif

yang selalu meng-update informasi seluruh rute, baik dibutuhkan ataupun tidak.

Sedangkan protokol routing reaktif cenderung mempunyai overhead ratio yang

lebih rendah. Penambahan jumlah node, jumlah koneksi dan kecepatan sedikit

meningkatan overhead ratio.

0

100000000

200000000

300000000

400000000

500000000

600000000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Overhead Ratio 3 Koneksi Node 50

0

200.000.000

400.000.000

600.000.000

800.000.000

1.000.000.000

1.200.000.000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Overhead Ratio 3 Koneksi Node 60

0

500.000.000

1.000.000.000

1.500.000.000

2.000.000.000

2.500.000.000

speed 4 speed 6

AODV OLSR

Overhead Ratio 3 Koneksi Node 70

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

44

4.4 Rekap Perbandingan AODV Dan OLSR

Speed

(mps)

1 Koneksi 3 Koneksi

Throughput Delay Overhead

Ratio

Throughput Delay Overhead

Ratio

4 AODV AODV AODV AODV AODV AODV

6 AODV AODV AODV AODV AODV AODV

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada skripsi ini menunjukan

bahwa AODV mendominasi pada seluruh skenario.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil simulasi dapat disimpulkan bahwa AODV lebih unggul

daripada OLSR terlihat dari hasil Throughput, Delay, dan Overhead

Rationya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

46

5.2 Saran

Penelitian selanjutnya perlu dipelajari protokol routing baru yang

mengadopsi kebaikan OLSR dan AODV tetapi sekaligus dapat

mengurangi kelemahan keduanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

47

DAFTAR PUSTAKA

[1] Fenglien L. 2011. Routing in Mobile Ad hoc Networks, Mobile Ad-Hoc Networks:

Protocol Design, Prof. Xin Wang (Ed.), ISBN: 978-953-307- 402-3, InTech, Available

from:http://www.intechopen.com/books/mobile-adhoc-networks-protocol-design/routing-

in-mobile-ad-hocnetwork.

[2] Aprillando, A. 2007. Cara Kerja dan Kinerja Protokol Optimized Link State Routing

(OLSR) pada Mobile Ad hoc network (MANET), Tugas Akhir. Jakarta: Fakultas Teknik

Unika AtmaJaya.

[3] Malatras, A., Pavlou, G., Gouveris, S., Sivavakeesar,S. , Self-Configuring and

OptimizingMobile Ad Hoc Networks, Centre for Communications Systems Research,

Department of Electronic Engineering, University of Surrey, UK.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

48

LAMPIRAN

Listing Program

[General] network =aodv.Net80211_aodv sim-time-limit = 1800s #seed-0-mt = 5 record-eventlog = false repeat = 10 cmdenv-express-mode = true tkenv-plugin-path = ../../../etc/plugins

**.routingProtocol ="AODVUU"

# mobility **.mobility.initFromDisplayString = false **.fixhost[0].mobility.initialX = 999m **.fixhost[0].mobility.initialY = 999m **.host[0].mobility.initialX = 1m **.host[0].mobility.initialY = 1m

#mobility_type **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" #**.SensitivityTable = xmldoc("sensitivityTable")

#[KONEKSI 1] # udp apps (on) **.host[0].numUdpApps = 1 **.host[*].udpApp[0].typename = "UDPBasicBurst" **host[0].udpApp[0].destAddresses = "fixhost[0]" **host[0].udpApp[0].localPort = 1234 **host[0].udpApp[0].destPort = 1234 **host[0].udpApp[0].messageLength = 512B # #**.udpApp[0].messageLength = 2000B # #**.udpApp[0].sendInterval = 0.2s + uniform(-0.001s,0.001s) **host[0].udpApp[0].sendInterval = 0.5s + uniform(-0.001s,0.001s) **host[0].udpApp[0].burstDuration = 0 **host[0].udpApp[0].chooseDestAddrMode = "perBurst" **host[0].udpApp[0].sleepDuration = 1s # **.udpApp[0].burstDuration = uniform(1s,4s,1) # **.udpApp[0].stopTime = uniform(20s,40s,1) ##**.udpApp[0].startTime = uniform(0s,4s,1) **host[0].udpApp[0].startTime = 0s **host[0].udpApp[0].delayLimit = 20s **host[0].udpApp[0].destAddrRNG = 0 #Configure_FixHost **.fixhost[0].udpApp[*].typename = "UDPSink" **.fixhost[0].numUdpApps = 1 **.fixhost[0].udpApp[0].localPort = 1234 # ##[KONEKSI 2]

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

49

# udp apps (on) **.host[1].numUdpApps = 1 **.host[1].udpApp[0].typename = "UDPBasicBurst" **.host[1].udpApp[0].destAddresses = "fixhost[1]" **.host[1].udpApp[0].localPort = 1234 **.host[1].udpApp[0].destPort = 1234 **.host[1].udpApp[0].messageLength = 512B # #**.udpApp[0].messageLength = 2000B # #**.udpApp[0].sendInterval = 0.2s + uniform(-0.001s,0.001s) **.host[1].udpApp[0].sendInterval = 0.5s + uniform(-0.001s,0.001s) **.host[1].udpApp[0].burstDuration = 0 **.host[1].udpApp[0].chooseDestAddrMode = "perBurst" **.host[1].udpApp[0].sleepDuration = 1s # **.udpApp[0].burstDuration = uniform(1s,4s,1) # **.udpApp[0].stopTime = uniform(20s,40s,1) ##**.udpApp[0].startTime = uniform(0s,4s,1) **.host[1].udpApp[0].startTime = 20s **.host[1].udpApp[0].delayLimit = 30s **.host[1].udpApp[0].destAddrRNG = 0 # #Configure_FixHost **.fixhost[1].udpApp[*].typename = "UDPSink" **.fixhost[1].numUdpApps = 1 **.fixhost[1].udpApp[0].localPort = 1234

#[KONEKSI 3] # udp apps (on) **.host[2].numUdpApps = 1 **.host[2].udpApp[0].typename = "UDPBasicBurst" **.host[2].udpApp[0].destAddresses = "fixhost[2]" **.host[2].udpApp[0].localPort = 1234 **.host[2].udpApp[0].destPort = 1234 **.host[2].udpApp[0].messageLength = 512B # #**.udpApp[0].messageLength = 2000B # #**.udpApp[0].sendInterval = 0.2s + uniform(-0.001s,0.001s) **.host[2].udpApp[0].sendInterval = 0.5s + uniform(-0.001s,0.001s) **.host[2].udpApp[0].burstDuration = 0 **.host[2].udpApp[0].chooseDestAddrMode = "perBurst" **.host[2].udpApp[0].sleepDuration = 1s # **.udpApp[0].burstDuration = uniform(1s,4s,1) # **.udpApp[0].stopTime = uniform(20s,40s,1) ##**.udpApp[0].startTime = uniform(0s,4s,1) **.host[2].udpApp[0].startTime = 0s **.host[2].udpApp[0].delayLimit = 20s **.host[2].udpApp[0].destAddrRNG = 0 #Configure_FixHost **.fixhost[2].udpApp[*].typename = "UDPSink" **.fixhost[2].numUdpApps = 1 **.fixhost[2].udpApp[0]localPort = 1234

**.wlan*.bitrate = 54Mbps **.wlan*.typename="Ieee80211Nic" **.wlan*.opMode="g" **.wlan*.mac.EDCA = false

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

50

**.wlan*.mgmt.frameCapacity = 10 **.wlan*.mac.maxQueueSize = 14 **.wlan*.mac.rtsThresholdBytes = 3000B **.wlan*.mac.basicBitrate = 6Mbps # 24Mbps **.wlan*.mac.retryLimit = 7 **.wlan*.mac.cwMinData = 31 # channel physical parameters *.channelControl.pMax = 2.0mW **.wlan*.radio.transmitterPower=2.0mW **.wlan*.radio.sensitivity=-90dBm **.wlan*.radio.berTableFile="per_table_80211g_Trivellato.dat"

# **.broadcastDelay=uniform(0s,0.005s)

######################### SKENARIO - Node 50 ###########################

[Config AOODVUU-SPEED4mps_HOST50_CONNECT3_WT2] **.routingProtocol="AODVUU" **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" **.drawCoverage=false **.constraintAreaMinX = 0m **.constraintAreaMinY = 0m **.constraintAreaMinZ = 0m **.constraintAreaMaxX = 1000m **.constraintAreaMaxY = 1000m **.constraintAreaMaxZ = 0m *.numFixHosts = 3 *.numHosts = 47 **.mobility.speed = 4mps **.mobility.waitTime = 2s

[Config AODVUU-SPEED6mps_HOST50_CONNECT3_WT2] **.routingProtocol="AODVUU" **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" **.drawCoverage=false **.constraintAreaMinX = 0m **.constraintAreaMinY = 0m **.constraintAreaMinZ = 0m **.constraintAreaMaxX = 1000m **.constraintAreaMaxY = 1000m **.constraintAreaMaxZ = 0m *.numFixHosts = 3 *.numHosts = 47 **.mobility.speed = 6mps **.mobility.waitTime = 2s

[Config AODVUU-SPEED15mps_HOST50_CONNECT3_WT2] **.routingProtocol="AODVUU" **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" **.drawCoverage=false **.constraintAreaMinX = 0m **.constraintAreaMinY = 0m **.constraintAreaMinZ = 0m

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

51

**.constraintAreaMaxX = 1000m **.constraintAreaMaxY = 1000m **.constraintAreaMaxZ = 0m *.numFixHosts = 3 *.numHosts = 47 **.mobility.speed = 15mps **.mobility.waitTime = 2s

######################### SKENARIO - Node 60 ###########################

[Config AODVUU-SPEED4mps_HOST60_CONNECT3_WT2] **.routingProtocol="AODVUU" **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" **.drawCoverage=false **.constraintAreaMinX = 0m **.constraintAreaMinY = 0m **.constraintAreaMinZ = 0m **.constraintAreaMaxX = 1000m **.constraintAreaMaxY = 1000m **.constraintAreaMaxZ = 0m *.numFixHosts = 3 *.numHosts = 57 **.mobility.speed = 4mps **.mobility.waitTime = 2s

[Config AODVUU-SPEED6mps_HOST60_CONNECT3_WT2_15kx500] **.routingProtocol="AODVUU" **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" **.drawCoverage=false **.constraintAreaMinX = 0m **.constraintAreaMinY = 0m **.constraintAreaMinZ = 0m **.constraintAreaMaxX = 1000m **.constraintAreaMaxY = 1000m **.constraintAreaMaxZ = 0m *.numFixHosts = 3 *.numHosts = 57 **.mobility.speed = 6mps **.mobility.waitTime = 2s

[Config AODVUU-SPEED15mps_HOST60_CONNECT3_WT2_15kx500] **.routingProtocol="AODVUU" **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" **.drawCoverage=false **.constraintAreaMinX = 0m **.constraintAreaMinY = 0m **.constraintAreaMinZ = 0m **.constraintAreaMaxX = 1000m **.constraintAreaMaxY = 1000m **.constraintAreaMaxZ = 0m *.numFixHosts = 3 *.numHosts = 57 **.mobility.speed = 15mps **.mobility.waitTime = 2s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN ROUTING PROTOKOL OLSR … · memberikan dukungan doa maupun materi. 3. Pacar saya dan teman teman NB yang sudah memberikan motivasi dan hiburan selama saya menjalankan

52

######################### SKENARIO - Node 70 ###########################

[Config AODVUU-SPEED4mps_HOST70_CONNECT3_WT2] **.routingProtocol="AODVUU" **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" **.drawCoverage=false **.constraintAreaMinX = 0m **.constraintAreaMinY = 0m **.constraintAreaMinZ = 0m **.constraintAreaMaxX = 1000m **.constraintAreaMaxY = 1000m **.constraintAreaMaxZ = 0m *.numFixHosts = 3 *.numHosts = 67 **.mobility.speed = 4mps **.mobility.waitTime = 2s

[Config AODVUU-SPEED6mps_HOST70_CONNECT3_WT3_15kx500] **.routingProtocol="AODVUU" **.host*.mobilityType = "RandomWPMobility" #**.fixhost[*].mobilityType = "RandomWPMobility" **.drawCoverage=false **.constraintAreaMinX = 0m **.constraintAreaMinY = 0m **.constraintAreaMinZ = 0m **.constraintAreaMaxX = 1000m **.constraintAreaMaxY = 1000m **.constraintAreaMaxZ = 0m *.numFixHosts = 3 *.numHosts = 67 **.mobility.speed = 6mps **.mobility.waitTime = 2s

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI