Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. ·...

32
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL Oleh: ANNISA ARUM SARI NIM : 212009068 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian dari Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS PROGRAM STUDI : MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013

Transcript of Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. ·...

Page 1: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK

SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

Oleh:

ANNISA ARUM SARI

NIM : 212009068

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 2: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

ii

FakultaEkonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana

Jalan Diponegoro 52 -60 Salatiga 50711 – Indonesia

(0298) 321212, 311881 Fax (0298) 321433, 311881

Homepage : www.uksw.edu e-mail : [email protected]

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Annisa Arum Sari N I M : 212009068 Program Studi : Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi, Judul : Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank

Konvensional Pembimbing : Harijono, SE. MAF. M. Com (Hons), PhD Tanggal di uji : 23 Agustus 2013

Adalah benar hasil karya Saya. Di dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan atau gagasan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya. Apabila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku di Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga, termasuk pencabutan gelar kesarjanaan yang telah saya peroleh. Salatiga, Agustus 2013 Yang memberi pernyataan, Annisa Arum Sari

Page 3: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

iii

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK

SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL

Oleh:

ANNISA ARUM SARI

NIM : 212009068

KERTAS KERJA

Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Guna Memenuhi Sebagian dari

Persyaratan-persyaratan untuk Mencapai

Gelar Sarjana Ekonomi

FAKULTAS : EKONOMIKA DAN BISNIS

PROGRAM STUDI : MANAJEMEN

Disetujui oleh:

Harijono, SE. MAF. M. Com (Hons), PhD

Pembimbing

FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2013

Page 4: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat yang senantiasa

dilimpahkan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan kertas kerja yang berjudul “Analisis

Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada program studi Manajemen, Fakultas

Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana.

Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tidak lepas dari

bimbingan, bantuan serta dukungan baik secara moral maupun material dari berbagai pihak. Pada

kesempatan ini, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Keluargaku: Ibu, Bapak, mbak Ita, mas Aan, dan Bagas. Terima kasih atas dukungan agar

bertahan dan semangat untuk menyelesaikan penyusunan kertas ini.

2. Bapak Harijono, S.E, MAF, MCom (Hons), PhD. Terima kasih untuk kesabaran dalam

membimbing penulis selama proses penyusunan skripsi dari awal sampai skripsi ini selesai

disusun.

3. Bapak Hari Sunarto, SE, MBA, PhD selaku Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Universitas Kristen Satya Wacana.

4. Ibu Roos Kities Andadari, SE, MBA. PhD selaku ketua program studi Manajemen.

5. Ibu Lieli Suharti, Ir. MM. Ph.D selaku wali studi.

6. Bapak Tri Budi Santoso, atas kesediaannya untuk diskusi mengenai perbankan.

7. Teman-teman FEB 2009, terkhusus untuk Nafi, Lurry, Prissa, Cici Oktavia, Fellya, Monika,

Loy, Hartika, Lauditta, Retno, Handita, Heni, Anita, dan Erlyna. Terima kasih atas waktu,

perhatian, semangat, dan motivasi yang telah diberikan selama ini.

8. Berbagai pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya kertas kerja ini dengan baik.

Salatiga, Agustus 2013

Penulis

Page 5: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

v

DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................ i

Surat Pernyataan Keaslian Skripsi ................................................................... ii

Halaman Pengesahan ...................................................................................... iii

Kata Pengantar ................................................................................................ iv

Daftar Isi ......................................................................................................... v

Daftar Tabel .................................................................................................... vi

Daftar Gambar ................................................................................................ vii

Daftar Lampiran .............................................................................................. viii

Pendahuluan .................................................................................................... 1

Telaah Teoritis dan Pengembangan Hipotesis .................................................. 3

Metode Penelitian ........................................................................................... 9

Analisis Data dan Pembahasan ........................................................................ 11

Simpulan dan Saran ........................................................................................ 19

Daftar Pustaka ................................................................................................. 21

Lampiran.........................................................................................................

Page 6: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Pengelompokan Rasio .................................................................... 10

Tabel 2 Statistik Deskriptif .......................................................................... 11

Tabel 3 Hasil uji Wilcoxon matched pair ..................................................... 14

Tabel 4 Hasil Uji paired samples t test ........................................................ 15

Page 7: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Analisis Du Pont ...................................................................... 17

Page 8: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

viii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kriteria Penilaian Rating 120 Bank Tahun 2011

Lampiran 2 Kriteria Penilaian Rating 120 Bank Tahun 2012

Lampiran 3 Kriteria Penilaian Rating 120 Bank Tahun 2013

Lampiran 4 Daftar Bank Syariah dan Bank Konvensional

Lampiran 5 Predikat Bank

Lampiran 6 Hasil Uji Normalitas Data

Page 9: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

1

PENDAHULUAN

Keberadaan lembaga bank saat ini sangat diperlukan untuk mengembangkan perekonomian, baik

sebagai tempat untuk investasi dana dalam bentuk demand deposits, saving deposits, dan time

deposits, atau sebagai tempat untuk memperoleh dana dalam bentuk kredit, serta tempat untuk

memperoleh financial services. Pengertian bank menurut UU Negara Republik Indonesia No.10

tahun 1998 tentang perbankan, adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat

dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dewasa ini, jenis

bank di Indonesia dapat dibedakan menjadi 2, yaitu bank yang melakukan usaha secara

konvensional dan bank yang melakukan usaha secara syariah.

Bank yang melakukan usaha secara syariah, selanjutnya disebut sebagai bank syariah,

merupakan bank yang kegiatan operasionalnya berlandaskan pada prinsip-prinsip syariah Islam.

Bank ini merupakan alternatif baru dalam penempatan dan memperoleh dana yang mulai

dikembangkan di Indonesia sejak tahun 1991 sebagai upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat

Indonesia yang menginginkan perekonomian berbasis pada nilai-nilai dan prinsip syariah. Riba

(bunga) sepenuhnya dilarang dalam berbagai transaksi pada bank syariah dan prinsip bagi hasil

(profit and loss sharing) merupakan landasan operasional secara keseluruhan pada bank ini

(Antonio, 2001)

Dengan masuknya bank syariah dalam pasar perbankan di Indonesia, maka persaingan menjadi

meningkat antara bank dengan sistem bunga dan bank dengan sistem profit sharing. Dilihat dari

perkembangannya, Bank Indonesia mencatat industri perbankan syariah tumbuh 40,2% dalam

kurun waktu lima tahun terakhir (Infobank, 2012:64). Angka ini melebihi pertumbuhan

perbankan konvensional pada periode yang sama sebesar 16,7%. Sampai periode Oktober 2012,

terdapat 11 Bank Umum Syariah (BUS), 24 Unit Usaha Syariah (UUS), dan 158 BPR Syariah

(BPRS), sedangkan aset kelolaan perbankan syariah nasional ± Rp 179 triliun.

Sebagai salah satu lembaga keuangan, bank perlu menjaga serta meningkatkan kinerjanya agar

dapat beroperasi secara optimal. Terlebih lagi bank syariah harus bersaing dengan bank

konvensional yang lebih dominan dan telah berkembang pesat di Indonesia. Kinerja keuangan

perbankan merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjukkan efektifitas dan efisiensi

perbankan dalam mencapai tujuannya. Dengan memiliki kinerja yang baik, masyarakat pemodal

akan menanamkan dananya pada bank tersebut. Sementara di pihak lain, perusahaan juga akan

Page 10: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

2

mencari dana (kredit) pada bank tersebut. Hal ini menunjukkan adanya kepercayaan masyarakat

bahwa bank yang bersangkutan dapat memenuhi harapannya.

Beberapa penelitian terkait kinerja bank syariah dan bank konvensional di Indonesia masih

terfokus membandingkan kinerja bank syariah dengan bank konvensional yang berada dalam

satu grup. Penelitian Kalyanautami (2012), kinerja bank BNI, bank Mandiri dan Bank Mega

dibandingkan dengan kinerja bank BNI Syariah, bank Mandiri Syariah, dan Bank Mega Syariah.

Sementara Ardiyana (2011) membandingkan kinerja bank Mandiri dengan kinerja bank Mandiri

Syariah. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan kinerja keuangan bank syariah dengan

bank konvensional dengan memperhatikan ukuran yang dapat mendekati pada kedua bank

tersebut. Pemilihan sampel bank konvensional berdasarkan kriteria rata-rata total aset yang

mendekati bank syariah. Penelitian ini menggunakan rentang waktu 3 tahun, yaitu tahun 2010 –

2012.

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: Adakah perbedaan kinerja

keuangan bank syariah dan bank konvensional?. Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi

masyarakat dalam menentukan investasi/penyimpanan dana di bank serta bagi pihak manajemen

untuk kepentingan pengelolaan bank dan untuk pengambilan keputusan teknis.

TELAAH TEORITIS DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Bank Konvensional

Bank konvensional dapat didefinisikan seperti pada pengertian bank umum pada pasal 1 ayat 3

UU No. 10 tahun 1998 dengan menghilangkan kalimat “dan atau berdasarkan prinsip syariah”,

yaitu bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Dalam perhimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya, bank dengan prinsip

konvensional memberikan dan mengenakan imbalan berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam

persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu. Sementara keuntungan utamanya

diperoleh dari selisih bunga simpanan yang diberikan kepada penyimpan dengan bunga pinjaman

atau kredit disalurkan atau yang dikenal dengan istilah spread based.

Page 11: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

3

Bank Syariah

Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah

juga dapat diartikan sebagai lembaga keuangan/perbankan yang operasional atau produknya

dikembangkan berlandaskan pada Al Quran dan Hadist Nabi SAW. Dengan kata lain, bank

syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa

lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan

dengan prinsip syariat Islam (Muhammad, 2005:1).

Menurut Kasmir (2002), dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank

berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut:

1. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

2. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musyarakah).

3. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah).

4. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (ijarah).

5. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atau barang yang disewa dari pihak

bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari banyak keputusan individual yang dibuat

secara terus-menerus oleh manajemen. Oleh karena itu, menurut Sucipto (Ardiyana, 2011) untuk

menilai kinerja keuangan suatu perusahaan perlu dilibatkan analisa dampak keuangan kumulatif

dan ekonomi dari keputusan dan mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran

komparatif. Bagi perbankan, kinerja keuangan merupakan salah satu faktor penting yang dapat

menunjukkan efektifitas dan efisiensi perbankan dalam mencapai tujuannya.

Salah satu penilaian terhadap kinerja keuangan perbankan dilakukan oleh Biro Riset Infobank

yang menggunakan pendekatan rasio keuangan penting dan pertumbuhan dalam “Rating 120

Bank Versi Infobank” tahun 2011, 2012, dan 2013. Dalam rating ini selain menggunakan rasio

rasio keuangan utama juga memasukkan unsur pertumbuhan. Hal ini didasarkan pada sikap

fairness terhadap bank yang mampu tumbuh dengan baik secara berkualitas. Jadi, bank harus

tumbuh dengan baik sama atau di atas rata-rata industri sekaligus mampu menjaga rasio

keuangannya.

Page 12: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

4

Dalam “Rating 120 Bank Versi Infobank” tahun 2011, 2012, dan 2013 terdapat beberapa

perubahan dalam pendekatan modal yang digunakan. Pada rating tahun 2011 dan 2012,

pendekatan modal yang digunakan sesuai dengan Arsitektur Perbankan Indonesia (API).

Sementara pada rating tahun 2013, berdasarkan pada pendekatan modal inti. Pengelompokan

bank sesuai dengan aturan BI mengenai bank umum kegiatan usaha (BUKU). Tabel kriteria

penilaian rating 120 bank tahun 2011, 2012, dan 2013 dapat dilihat pada lampiran.

Infobank (2012, 23-24), ada lima langkah utama yang dilakukan Biro Riset Infobank hingga

mampu menentukan rating dengan predikat sampai pula menetukan peringkat. Pertama

menentukan formula rating yang didasarkan pada perkembangan perbankan dan kebijakan BI

serta pencapaian perbankan secara industri. Pada tahap ini Biro Riset Infobank melakukan

diskusi dengan kalangan perbankan dan pengamat sehingga mendapatkan formula yang matang.

Dalam rating ini menggunakan kriteria rasio keuangan penting dan pertumbuhan selama setahun

terakhir.

Kedua mengumpulkan laporan keuangan bank-bank yang terdiri atas neraca, laporan laba-rugi

selama dua tahun, dan rasio-rasio penting lainnya. Bank yang hanya memiliki laporan keuangan

satu tahun tidak di rating karena tidak ada pertumbuhannya. Laporan keuangan diambil dari

media massa, baik lokal maupun nasional. Jika tidak menemukan di media massa, Biro Riset

Infobank meminta langsung kepada bank bersangkutan.

Pada tahap pengumpulan data, manakala laporan keuangan neraca dan laba-rugi telah terkumpul,

Biro Riset Infobank tidak perlu lagi meneliti lebih dalam, misalnya apakah ada rekayasa laporan

keuangan dan window dressing atau tidak, juga apakah ada plafondering atau tidak. Patokannya

semua neraca itu sudah diaudit akuntan publik. Sehingga, seluruh laporan keuangan dianggap

benar tanpa kecuali.

Ketiga mengolah angka-angka dengan berbagai rasio dan pertumbuhan yang sudah ditetapkan.

Hasilnya dikaitkan dengan bobot yang telah diberikan sebelumnya. Pemberian bobot ini

dilakukan seragam antara komponen yang satu dan yang lain. Hanya beberapa rasio yang dinilai

tidak teramat penting mendapat bobot yang lebih ringan. Pembobotan masih lebih berat ke rasio

keuangan dibandingkan dengan pertumbuhan.

Page 13: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

5

Keempat, memberi notasi akhir untuk menentukan predikat. Setelah nilai terkumpul,

pemeringkatan pun dilakukan. Pada penelitian ini nilai total dari notasi akhir masing-masing

bank diwakili oleh variabel KINERJA.

Kelima, memasukkan bank-bank sesuai dengan ukuran permodalan berdasarkan konsep API

(rating tahun 2011 dan 2012) dan konsep BUKU (rating tahun 2013). Setelah itu, keluar nama

predikat dan peringkat sesuai dengan nilai yang diperoleh.

Kriteria utama dalam “Rating 120 Bank Versi Infobank” terbagi dalam tujuh rasio keuangan dan

pertumbuhan. Indikator itu, antara lain rasio permodalan, kualitas aset, rentabilitas, dan likuiditas

serta efisiensi dan pertumbuhan modal, dana, kredit, dan laba.

1. Permodalan

Di kelompok permodalan terdapat dua indicator dengan bobot berbeda. Pertama posisi CAR.

Perhitungan CAR diperoleh dari membandingkan modal sendiri dengan aktiva tertimbang

menurut risiko (ATMR) yang dihitung bank bersangkutan. Ukuran CAR terbaik ditetapkan

sebesar 8%. Bank dengan CAR di bawah 8%, nilainya 0%, CAR 8% sampai dengan 12%

nilainya 81%; dan CAR 12% sampai dengan 20% (rata-rata perbankan) nilainya 81%

ditambah poin tertentu sampai dengan maksimal 19%. Nilai 100% jika sebuah bank

mempunyai CAR di atas 20%. Posisi CAR ini bobotnya 15% dan pertumbuhan modal

bobotnya 5%.

2. Kualitas Aset

Dalam menilai kualitas aset, indikator yang dipakai adalah rasio kredit yang diberikan

bermasalah dengan total kredit atau biasa disebut NPL. Hitungan NPL di sini sebelum

mempertimbangkan penyisihan. Artinya NPL kategori (3,4, dan 5) gross atau sebelum

dikurangi penyisihan. NPL terbaik adalah bila berada di bawah 5%. Makin kecil NPL,

makin besar nilainya dengan angka tertinggi 100%. Sementara kriteria pertumbuhan kredit

terbaik adalah di atas rata-rata industri dan kelompok banknya dengan bobot 5%.

3. Rentabilitas

Acuan untuk indikator rentabilitas adalah return on average assets (ROA) dan return on

average equity (ROE). Angka ROA dihitung berdasarkan pada perbandingan laba bersih

dengan rata-rata aset total dengan standar terbaik 1,5%, sementara ROE diperoleh dengan

membandingkan laba bersih dengan rata-rata modal sendiri dengan standar terbaik 7%.

Page 14: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

6

Bobot rentabilitas ini 10%, yang terdiri atas bobot ROA 7,5% dan bobot ROE 7,5% serta 5%

untuk pertumbuhan laba yang dihitung berdasarkan rata-rata industri dan kelompoknya.

4. Likuiditas

Patokan untuk indikator likuiditas adalah LDR dan pertumbuhan kredit. Angka LDR

diperoleh dengan membandingkan kredit yang diberikan dengan seluruh dana yang

dihimpun. Jika suatu bank memiliki LDR terlalu tinggi, bank tersebut dinilai terlalu

ekspansif dan perlu sedikit hati-hati. Standar terbaik LDR adalah 78%-100%. Jika sebuah

bank mempunyai LDR di atas 100%, tetap diberi nilai terbaik asal CAR-nya di atas 14% -

artinya ekspansinya masih dibiayai modal pemiliknya. Bobot LDR sebesar 15% dan

pertumbuhan dana sebesar 5%. Jadi bobot likuiditas adalah 20%

5. Efisiensi

Indikator efisiensi yang digunakan adalah net interest margin (NIM) atau non net interest

margin untuk bank syariah dengan singkatan yang sama yaitu NIM, dan rasio biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO). Kalkulasi NIM didapat dari

membandingkan pendapatan bunga bersih dengan rata-rata aktiva produktif. Rasio BOPO

sebesar 92%, seperti yang lazim dipakai BI. Semakin kecil rasio BOPO, berarti bank

tersebut makin efisien. Sementara untuk rasio NIM, makin besar nilainya, makin baik. Bobot

efisiensi sebesar 20%, yang terdiri atas bobot NIM 10% dan bobot BOPO 10%.

Perumusan Hipotesis

Beberapa penelitian terkait kinerja bank syariah dan bank konvensional memberikan hasil

adanya perbedaan kinerja antara kedua bank tersebut. Bank syariah menggunakan profit and loss

sharing (PLS) sebagai modus utama pembiayaan, mereka membawa banyak risiko yang lebih

tinggi karena PLS tidak menjamin berbagai kontrak pembiayaan yang utama, sehingga harus

memiliki persyaratan kecukupan modal yang lebih tinggi (Errico dan Farahbaksh dalam Ahmad

dan Pandey (2010)). Persyaratan modal tersebut akan menanamkan solvabilitas lebih besar dan

melindungi kewajiban utama deposan dan investor. Penelitian Osama et al (2013) menunjukkan

bank syariah lebih solvent dan secara statistik berbeda signifikan dari bank konvensional.

Dari penelitian Moin (2008) dan Masruki et al (2009) menunjukkan perbedaan signifikan kinerja

profitabilitas bank syariah. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa bank syariah kurang

profitable dibandingkan dengan bank konvensional. Samad (2004) menjelaskan bahwa bank

Page 15: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

7

syariah adalah lembaga keuangan non konvensional. Bunga yang merupakan inti dari bank

konvensional sepenuhnya dilarang dalam bank syariah. Selain itu, dalam kegiatan operasinya

bank syariah harus mematuhi Syariat Islam. Bank syariah dilarang untuk berinvestasi dan

membiayai kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi usaha yang haram dalam Islam, seperti

yang berkaitan dengan perjudian, alkohol, daging babi, tembakau, dan pornografi, yang mungkin

dari usaha ini memberikan keuntungan yang lebih besar. Adanya batasan ini memberikan

pengaruh pada kemampuan bank dalam menghasilkan laba. Lebih lanjut, profitabilitas yang

rendah pada bank syariah mengindikasikan kepemilikan asset quality yang buruk (Masruki et al,

2009). Bank syariah memperoleh keuntungan dari pembiayaan yang dilakukan kepada

masyarakat. Dengan tingkat pengembalian yang rendah dapat diartikan bahwa pembiayaan yang

diberikan mengalami kegagalan atau kredit macet, sehingga mengurangi pemasukan bank.

Dalam hal likuiditas, Onakoya dan Adekola (2013) menyimpulkan bahwa bank konvensional

lebih efektif dan tepat waktu dalam memenuhi kewajiban keuangannya. Bank konvensional lebih

banyak memiliki variasi aset lancar jangka pendek, termasuk di dalamnya surat-surat berharga,

sertifikat-sertifikat, dan negotiable instrument lainnya yang dapat dikonversi menjadi kas

sebelum jatuh tempo. Sebaliknya, pinjaman bebas bunga pada bank syariah, seperti komoditas

interbank murabahah tidak dapat dikonversi menjadi kas sebelum jatuh tempo dan memiliki

durasi yang tetap. Apabila terjadi kegagalan pembayaran oleh nasabah, pemberi dana dilarang

untuk membebankan penalti atau denda. Sementara itu, adanya ketentuan harus mematuhi syariat

Islam dalam berinvestasi membuat bank syariah memegang lebih banyak aset likuid. Menurut

Haron (2004) dalam Masruki et al (2009), selain adanya kebijakan yang keras untuk mengikuti

syariat Islam dalam berinvestasi, kekurangan instrumen keuangan untuk investasi jangka panjang

di pasar keuangan syariah membuat bank syariah lebih likuid daripada bank konvensional.

Penelitian Masruki et al (2009) menemukan perbedaan yang signifikan kinerja likuiditas bank

syariah dan bank konvensional.

Dari teori dan hasil penelitian di atas, maka dirumuskan hipotesis:

Ha: Terdapat perbedaan kinerja bank syariah dan bank konvensional

Page 16: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

8

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa rasio-rasio keuangan bank hasil olahan

Biro Riset Infobank terhadap laporan keuangan bank umum konvensional dan bank umum

syariah tahun 2010, 2011, dan 2012 yang telah diaudit dan kemudian dipublikasikan dalam

Infobank edisi Juni 2010, 2011, dan 2012. Selain itu, data juga bersumber dari laporan keuangan

bank umum konvensional dan bank umum syariah tahun 2010-2012.

Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian kali ini adalah semua bank umum dalam “Rating 120 bank versi

Infobank tahun 2011-2013. Sampel yang diperoleh pada penelitian ini berjumlah 11 bank umum

syariah dan 11 bank umum konvensional. Pemilihan sampel penelitian menggunakan metode

purposive sampling dengan kriteria sebagai berikut:

1. Bank-bank yang terdaftar dalam Direktori Perbankan Indonesia tahun 2010-2012 sebagai

Bank Umum Konvensional atau Bank Umum Syariah.

2. Bank Umum Konvensional dengan rata-rata total aset mendekati ukuran Bank Umum

Syariah.

3. Menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode pengamatan (per Desember

masing-masing untuk tahun 2010, 2011, dan 2012) dan dipublikasikan dalam majalah

Infobank edisi Juni 2011, 2012, dan 2013.

Teknik Analisis Data

Pengujian yang dilakukan yakni uji deskriptif untuk mengetahui penyebaran data. Deskripsi data

mencakup rata-rata, nilai maksimum dan minimum data, serta variasi data dari rasio-rasio

keuangan yang digunakan. Uji statistik yang kedua yakni digunakan uji normalitas data dengan

menggunakan Kolmogorov Smirnov. Ketiga yakni uji paired-samples t test untuk data yang

lolos uji normalitas dan uji Wilcoxon bagi data yang tidak lolos uji normalitas.

Page 17: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

9

Tabel. 1

Pengelompokan rasio keuangan

Aspek Indikator Rasio

Solvabilitas CAR

Asset Quality NPL

Profitabilitas ROA, ROE, NIM, BOPO

Likuditas LDR

Sumber: Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP Jakarta tanggal 31

Mei 2004

Keterangan: CAR = Capital Adequacy Ratio

NPL = Non Performing Loan

ROA = Return on Assets

ROE = Return on Equity

NIM = Net Interest Margin atau Non Net Interest Margin

BOPO = Biaya Operasional/Pendapatan Operasional

LDR = Loan to Deposit Ratio

Page 18: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

10

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif diperlukan untuk mengetahui gambaran perusahaan sampel. Berikut hasil

statistik deskriptif yang didapat.

Tabel. 2

Statistik Deskriptif

KETERANGAN

CAR NPL ROA ROE LDR BOPO NIM KINER

JA

BANK

KONVENSIONAL

N 33 33 33 33 33 33 33 33

Min 11.73 0 0.25 0.80 54.18 38.76 1.87 62.96

Max 49.21 8.88 5.76 36.95 126.78 97.46 12.07 97.18

Mean 24.78 2.53 2.48 12.88 86.08 80.13 5.58 81.06

Std. Dev 11.68 2.53 1.57 8.62 18.53 14.83 1.98 8.85

BANK SYARIAH

N 33 33 33 33 33 33 33 31

Min 10.60 0 -2.53 -4.71 16.93 34.73 2.12 62.28

Max 195.14 4.57 6.93 68.09 289.2 182.31 15.49 95.74

Mean 35.95 2.24 1.61 13.56 98.76 85.21 7.28 83.90

Std. Dev 38.79 1.37 1.58 17.91 47.65 22.63 3.25 8.83

Sumber: Data diolah, 2013

Analisis deskriptif terhadap 11 pasang bank syariah dan bank konvensional selama periode

pangamatan 2010-2012 menunjukkan bahwa kinerja keuangan secara keseluruhan pada kedua

bank tersebut yang diwakili oleh variabel KINERJA berada dalam kondisi sangat bagus, dengan

rata-rata yang lebih tinggi pada bank syariah sebesar 83.90, sementara untuk bank konvensional

sebesar 81.60. Nilai KINERJA tertinggi bank syariah dimiliki oleh Bank Syariah Mega

Indonesia (2012) sebesar 95.74 dan yang terendah sebesar 62.28 dimiliki oleh Bank Panin

Syariah (2010). Sementara untuk bank konvensional, nilai terendah dimiliki oleh bank DBS

Indonesia (2011) sebesar 62.96 dan yang tertinggi sebesar 97.18 dimiliki oleh bank BPD Bali

(2012).

Page 19: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

11

Pada rasio CAR, rata-rata rasio CAR bank syariah sebesar 35.95% yang lebih tinggi dari rata-

rata CAR bank konvensional yaitu 24.78%. Dengan rata-rata CAR bank syariah yang lebih

tinggi dari bank konvensional mengindikasikan tingkat ketahanan risiko yang lebih memadai

pada bank bagi hasil ini atau dengan kata lain bahwa bank syariah lebih solvent daripada bank

konvensional. Nilai CAR tertinggi untuk bank konvensional sebesar 49.21% adalah bank Metro

Express (2010) dan yang terendah adalah bank BPD Bali (2011) dengan nilai CAR sebesar

11.73%. Sedangkan untuk bank syariah nilai CAR yang tertinggi bank Victoria Syariah (2010)

sebesar 195.14% dan yang terendah adalah bank Syariah Mandiri (2010) dengan nilai CAR

sebesar 10.60%. Meskipun demikian, nilai CAR terendah pada bank konvensional dan bank

syariah masih melebihi nilai minimal CAR yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8%,

sehingga dapat dikatakan bahwa bank tersebut masih dalam kondisi baik.

Sementara itu dari kinerja rasio NPL, rata-rata kemampuan manajemen bank dalam mengelola

kredit bermasalah yang diberikan dari bank syariah dan bank konvensional menunjukkan hasil

yang tidak jauh berbeda, yaitu masing-masing 2.24% dan 2.53%. Demikian halnya untuk nilai

terendah NPL bank syariah dan bank konvensional yang masing-masing sebesar 0%, yaitu bank

Maybank Syariah (2010 dan 2011) dan JP Morgan Chase Bank (2010, 2011, 2012), yang artinya

baik bank syariah dan bank konvensional tersebut tidak mempunyai kredit bermasalah. Untuk

nilai NPL tertinggi bank syariah sebesar 4.57% dimiliki oleh bank Bukopin Syariah (2012) dan

pada bank konvensional sebesar 8.88% dimiliki oleh bank Sulteng (2010). Dengan nilai rata-rata

NPL yang hampir sebanding menunjukkan kondisi dimana baik bank syariah maupun bank

konvensional tidak terlalu terpapar risiko kredit, karena besar rasio NPL masih dalam batas

standar BI yaitu 5%.

Dari kinerja rasio ROA menunjukkan bahwa bank syariah kurang profitable dibandingkan

dengan bank konvensional. Hal ini tampak dari rata-rata ROA bank syariah yang lebih rendah

daripada bank konvensional yaitu sebesar 1.61%, sedangkan ROA bank konvensional sebesar

2.53%. Kemampuan tertinggi bank syariah dalam menghasilkan laba dari aset yang dimiliki

selama tahun 2010-2012 dihasilkan oleh Bank Victoria Syariah (2011) sebesar 6.93% dan yang

terendah adalah Panin Bank Syariah (2010) sebesar -2.53%. Untuk bank konvensional yang

tertinggi adalah bank Sulteng (2010) sebesar 5.76% dan yang terendah adalah bank Sahabat

Sampoerna (2011) sebesar sebesar 0.25%.

Page 20: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

12

Sementara dari rasio ROE menunjukkan hal yang berkebalikan dengan rasio ROA, dimana

kemampuan management bank syariah dalam mengelola capital yang tersedia untuk

mendapatkan net income lebih baik dari bank konvensional. Rata-rata ROE bank syariah

menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari bank konvensional yaitu 98.76%, sedangkan ROE bank

konvensional 86.08%. rasio ROE tertinggi bank syariah dimiliki oleh bank Syariah Mandiri

(2012) sebesar 68.09% dan yang terendah adalah Panin Bank Syariah (2010) sebesar -4.71%.

Untuk bank konvensional yang tertinggi adalah bank BPD Bali (2012) sebesar 36.95% dan yang

terendah sebesar 0.8% dimiliki oleh bank Sahabat Sampoerna (2012).

Rata-rata rasio LDR bank syariah sebesar 98.76% menunjukkan nilai yang lebih tinggi dari LDR

bank konvensional yang hanya sebesar 86.08%. Rata-rata rasio LDR bank syariah yang tinggi

dapat diartikan bahwa bank syariah melakukan ekspansi usaha yang lebih luas daripada bank

konvensional. Meskipun demikian, nilai LDR yang tinggi juga mengindikasikan kemampuan

likuiditas yang buruk pada bank syariah. Kemampuan likuiditas bank syariah tertinggi adalah

Maybank Syariah Indonesia (2011) dengan nilai LDR sebesar 289.2% dan yang terendah adalah

bank Victoria Syariah (2010) sebesar 16.93%. Untuk bank konvensional, yang memiliki nilai

LDR tertinggi sebesar 126.78% adalah bank Chinatrust Indonesia (2011) dan yang terendah

sebesar 54.18% dimiliki oleh bank Bumi Arta (2010).

Kinerja rasio BOPO menunjukkan bahwa kinerja bank konvensional lebih baik dari kinerja bank

syariah. hal ini dapat dilihat dari rata-rata rasio BOPO bank konvensional yang lebih rendah dari

BOPO bank syariah yaitu sebesar 80.08% dan 98.76%. Dengan nilai rasio BOPO yang rendah

pada bank konvensional mengindikasikan bahwa bank konvensional lebih efisien dalam hal

kemampuan mengelola, menekan biaya tenaga kerja, serta optimalisasi dalam penggunaan

teknologi informasi. Nilai rasio BOPO tertinggi pada bank konvensional dimiliki oleh bank

Sahabat Sampoerna (2011) sebesar 97.46% dan terendah adalah JP Morgan Chase Bank (2010)

sebesar 54.18%. Sedangkan pada bank syariah, nilai rasio BOPO tertinggi dan terendah dimiliki

masing-masing dimiliki oleh Panin Bank Syariah (2010) sebesar 182.31% dan Maybank Syariah

(2010) sebesar 34.73%. Bank syariah dan bank konvensional memiliki nilai BOPO tertinggi di

atas 92% mengindikasikan bahwa bank tersebut kurang efisien.

Untuk rasio NIM, bank syariah menunjukkan kinerja yang lebih baik dari bank konvensional

karena memiliki rata-rata NIM sebesar 7.28% yang melebihi rata-rata NIM bank konvensional

yaitu sebesar 6.14%. Kemampuan tertinggi bank syariah dalam menghasilkan non net interest

Page 21: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

13

margin dimiliki oleh bank Syariah Mega Indonesia (2010) dengan nilai 15.49% dan yang

terendah sebesar 2.12% dimiliki oleh bank Victoria Syariah (2011). Sedangkan NIM tertinggi

bank konvensional dimiliki oleh bank Sulteng (2010) sebesar 12.07% dan terendah dimiliki oleh

JP Morgan Chase Bank (2012) sebesar 1.87%.

Pengujian Hipotesis

Tabel. 3

Hasil Uji Wilcoxon matched pair

Test Statisticsc

CAR B.K -

CAR B.S

NPL B.K -

NPL B.S

ROA B.K -

ROA B.S

ROE B.K -

ROE B.S

LDR B.K -

LDR B.S

BOPO B.K

- BOPO

B.S

NIM B.K -

NIM B.S

Z -.581a -.045b -2.094b -.527b -.313a -.867a -2.600a

Asymp. Sig. (2-

tailed)

.561 .964 .036 .598 .755 .386 .009

a. Based on positive ranks.

b. Based on negative ranks.

c. Wilcoxon Signed Ranks Test Tabel. 4

Hasil Uji paired samples t test

Paired Samples Test

Paired Differences

T df

Sig. (2-

tailed) Mean

Std.

Deviation

Std. Error

Mean

90% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair

1

KINERJA B.S -

KINERJA B.K

2.7993548 14.8929225 2.6748478 -

2.6634132

8.2621229 1.047 30 .304

Untuk menguji adakah perbedaan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional

digunakan paired samples t test dan Wilcoxon Matched Pairs. Dari hasil pengujian tersebut

diperoleh hasil bahwa kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional secara keseluruhan

yang diwakili oleh variabel KINERJA menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan

yang signifikan antara kedua bank tersebut. Terbukti dengan Sig (2-tailed) sebesar 0.304 > 0.1.

Tidak adanya perbedaan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional dapat terjadi

Page 22: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

14

karena meskipun bank syariah merupakan pemain baru, bank ini tetap berusaha untuk menjaga

dan meningkatkan kinerjanya agar sebanding dengan bank konvensional yang telah lama

berkembang dan mendominasi industri perbankan Indonesia. Besarnya populasi penduduk

Muslim di Indonesia didukung pula oleh peran serta Bank Indonesia yang terus melakukan

program edukasi dan promosi kepada berbagai kalangan mendorong masyarakat untuk beralih ke

bank syariah, menjadi faktor lain pendorong manajemen bank bagi hasil ini untuk menjaga serta

meningkatkan kinerjanya.

Namun, jika dilihat dari masing-masing rasio yang digunakan, variabel ROA dan NIM secara

statistik menunjukkan adanya perbedaan kinerja keuangan yang signifikan antara bank bagi hasil

dan bank konvensional. Hal ini ditunjukkan dari Asymp. Sig. (2-tailed) ROA sebesar 0.036 < 0.1

dan Asymp. Sig. (2-tailed) 0.09 < 0.1 untuk variabel NIM. Sementara variabel CAR, NPL, ROE,

LDR, dan BOPO tidak menunjukkan adanya perbedaan kinerja antara bank syariah dan bank

konvensional.

Rasio ROA menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan kinerja antara bank konvensional

dan bank syariah, artinya ada perbedaan kemampuan kedua bank tersebut dalam menghasilkan

laba dari total aset yang dimiliki. Dari analisis deskriptif, diketahui bahwa rata-rata kemampuan

bank syariah dalam menghasilkan laba dari penggunaan asset yang dimiliki (ROA) lebih rendah

dibanding dengan bank konvensional. Analisis Du Pont di bawah mengambarkan kondisi bank

syariah tidak unggul dalam ROA disebabkan oleh net profit margin dan asset utilization yang

lebih rendah dibanding bank konvensional. Net profit margin bank syariah sebesar 15.53% lebih

rendah dibanding net profit margin bank konvensional sebesar 20.61%, yang artinya bank

konvensional lebih efektif dalam mengkonversi pendapatan perusahaan menjadi keuntungan

aktual. Meskipun pendapatan bank konvensional lebih tinggi dibanding bank syariah sebesar

8,952,329.00 rupiah diiringi dengan total biaya yang juga lebih tinggi sebesar 7,106,864.33

rupiah, bank konvensional tetap menghasilkan net income yang lebih besar yaitu 1,845,464.67

rupiah mengungguli bank syariah yang menghasilkan laba bersih sebesar 1,178,216.67 rupiah

selama periode pengamatan 2010-2012. Dari sisi pendapatan bank syariah menunjukkan nilai

yang lebih rendah pada bank ini, yakni sebesar 7,587,108.00 rupiah. Kemampuan bank syariah

dalam menghasilkan pendapatan yang terbatas pada penyaluran dana untuk usaha yang

diperbolehkan oleh Syariat Islam akan mempengaruhi pendapatan bank syariah. Bank syariah

dilarang untuk berinvestasi dan membiayai kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi usaha

yang haram dalam Islam, seperti yang berkaitan dengan perjudian, alkohol, daging babi,

Page 23: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

15

tembakau, dan pornografi, yang mungkin dari usaha ini memberikan keuntungan yang lebih

besar. Selain itu, karena umur yang masih muda dan skala usaha yang lebih kecil pada bank

syariah menyebabkan return yang relatif kecil pada bank bagi hasil ini.

Bagan 1.

Analisis Du Pont

Sumber: Data diolah, 2013

Keterangan: Dalam jutaan rupiah

B.S = Bank Syariah

B.K = Bank Konvensional

ROA yang rendah pada bank syariah juga disebabkan oleh asset utilization yang lebih rendah

dibanding bank konvensional. Asset utilization menghitung total pendapatan yang diperoleh dari

ROAB.S = 1.03 %B.K = 1.59 %

net profit marginB.S = 15.53%B.K = 20.61%

net incomeB.S = 1,178,216.67 B.K = 1,845,464.67

revenueB.S = 7,587,108.00 B.K = 8,952,329.00

total costB.S = (6,408,891.33)B.K = (7,106,864.33)

revenueB.S = 7,587,108.00 B.K = 8,952,329.00

asset utilizationB.S = 7%B.K = 8%

revenueB.S = 7,587,108.00 B.K = 8,952,329.00

total assetsB.S = 114,041,435.33 B.K = 115,840,368.67

Page 24: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

16

setiap rupiah asset yang dimiliki bank. Dengan kepemilikan total asset yang hampir sebanding,

yakni 115,840,368.67 rupiah pada bank konvensional dan 114,041,435.33 rupiah pada bank

syariah, kemampuan manajemen bank yang lebih baik dalam mengelola asset yang dipercayakan

kepadanya dalam menghasilkan pendapatan ditunjukkan oleh bank konvensional dengan asset

utilization sebesar 8%. Sementara asset utilization bank syariah sebesar 7%. Angka yang lebih

tinggi pada bank konvensional menunjukkan tingkat efisiensi yang lebih baik dalam

menghasilkan pendapatan dari total asset. Pengalaman bank konvensional yang lebih lama dalam

dunia industri perbankan nasional dalam mengelola total asset untuk menghasilkan pendapatan

dimungkinkan menyebabkan kondisi ini terjadi. Dengan melihat net profit margin dan asset

utilization bank syariah yang lebih rendah pada bank syariah dapat disimpulkan bahwa bank

syariah kalah efektif dan efisien dalam menghasilkan laba perusahaan dibanding bank

konvensional.

Sementara itu, perbedaan kinerja juga ditunjukkan oleh rasio NIM dengan Asymp. Sig (2-tailed)

0.009 < 0.1. Dari analisis deskriptif menunjukkan nilai NIM bank syariah sebesar 7.28%, lebih

besar dibanding NIM bank konvensional sebesar 5.58%. Artinya bank bagi hasil ini lebih efisien

dalam menghasilkan laba dari penggunaan aktiva produktif yang dimiliki, karena semakin tinggi

NIM semakin baik kinerjanya. Masruki et al (2011), oleh karena sebagian besar bank syariah

yang menggunakan system two tier mudarabah, dimana mereka menghadapi displaced

commercial risk dengan bank-bank konvensional dalam hal persaingan memberikan keuntungan

yang lebih tinggi bagi para deposan mereka. Bank syariah menjanjikan keuntungan yang lebih

tinggi kepada deposan, sehingga mereka cenderung menaikkan markup keuntungan di sisi aset

(kontrak pembiayaan). Selain itu, dalam kontrak pembiayaan investasi modal (seperti

mudharabah dan musyarakah), bank syariah bertindak sebagai rabb-ul mal (pemilik modal) dan

jika terjadi kemunduran dalam kinerja proyek, mereka harus menanggung kerugian keuangan.

Kondisi ini akan menyebabkan bank syariah mengamanatkan tingkat keuntungan yang lebih

tinggi yang mana akan meningkatkan NIM, antara lain dengan menetapkan nisbah profit sharing

yang menguntungkan bank.

Page 25: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

17

SIMPULAN

Penelitian ini membandingkan kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional di

Indonesia untuk periode pengamatan 2010-2012 dengan pemilihan sampel bank konvensional

memiliki ukuran yang mendekati bank syariah dengan menggunakan pendekatan penilaian

kinerja yang dikembangkan oleh bank Biro Riset Infobank. Penelitian ini menemukan beberapa

hal:

1. Hasil analisis statistik deskriptif menunjukkan kinerja keuangan secara keseluruhan bank

syariah dan bank konvensional berada dalam kondisi sangat bagus. Kinerja keuangan yang

diukur menggunakan rasio keuangan CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR

menunjukkan bahwa keunggulan bank syariah dalam aspek permodalan (CAR) dan

profitabilitas (ROE dan NIM). Dalam hal asset quality (NPL), baik bank syariah maupun

bank konvensional menunjukkan kondisi yang hampir sama dalam menghadapi risiko kredit.

Kedua bank tersebut masih berada pada batas aman risiko kredit perbankan. Sedangkan untuk

rasio ROA, BOPO, dan LDR menunjukkan bank konvensional lebih unggul dibandingkan

bank syariah.

2. Dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan paired-samples t test dan Wilcoxon

matched pair diperoleh hasil kinerja keuangan bank syariah dan bank konvensional secara

keseluruhan menunjukkan tidak adanya perbedaan kinerja antara kedua bank tersebut. Namun

jika dilihat dari masing-masing rasio yang digunakan, variabel ROA dan NIM menunjukkan

perbedaan yang signifikan.

3. Dari analisis Du Pont diketahui bahwa bank konvensional lebih efektif dalam mengkonversi

pendapatan perusahaan menjadi keuntungan dibanding bank syariah. Tingkat efisiensi yang

lebih baik dalam menghasilkan pendapatan dari total asset juga ditunjukkan oleh bank

konvensional.

Implikasi Terapan

Perbedaan kinerja keuangan bank syariah yang dihasilkan dari rasio ROA dan NIM,

menunjukkan kualitas rasio bank syariah yang lebih baik dari bank konvensional yaitu rasio

NIM. Sementara dari rasio ROA, bank konvensional lebih unggul. Bagi bank konvensional,

disarankan untuk menekan biaya dana Cost of Loanable Fund (COLF) dengan cara

meningkatkan porsi dana murah, misalkan giro dan mengurangi porsi dana mahal (deposito

berjangka) sehingga dapat meningkatkan rasio NIM bank bersangkutan. Bagi bank syariah,

dengan ROA yang lebih rendah dari bank konvensional merupakan perhatian tersendiri bagi

Page 26: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

18

manajemen bank terkait agar dapat lebih efektif dan efisien dalam memanfaatkan sumber daya

yang ada dan meningkatkan skala usaha sehingga dapat meningkatkan laba usaha bank.

Bagi nasabah dan calon nasabah, baik bank konvensional dan bank syariah berfungsi sebagai

intermediary yaitu lembaga keuangan penyalur dana nasabah penyimpan kepada nasabah

peminjam, keduanya dapat dijadikan pilihan dalam menempatkan dana karena kinerja kedua

bank tersebut tidak berbeda. Namun demikian, perlu diperhatikan bahwa sistem bagi hasil

membuat besar kecilnya keuntungan yang diterima mengikuti besar kecilnya keuntungan bank

syariah. Dengan tingkat profitabilitas yang lebih rendah pada bank syariah, dapat diartikan pula

keuntungan yang rendah diterima oleh nasabah dari hasil menabung dan investasi yang

dilakukan, sehingga nasabah dan calon nasabah disarankan untuk menempatkan dananya di bank

konvensional.

Keterbatasan penelitian

Penelitian ini menggunakan periode pengamatan yang cukup pendek, yaitu 2010-2012. Dengan

periode pengamatan yang lebih panjang diharapkan dapat memperoleh gambaran perbandingan

kinerja bank syariah dan bank konvensional yang lebih baik. Selain itu, sampel bank

konvensional penelitian ini tidak mewakili semua bank konvensional yang ada, karena sampel

yang dipilih tergantung pada jumlah rata-rata aset yang sebanding dengan jumlah rata-rata aset

bank syariah. Oleh karena itu hasil penelitian ini tidak dapat digeneralisir terhadap semua bank

konvensional di Indonesia.

Saran untuk penelitian mendatang

Bertolak dari keterbatasan pada penelitian ini, untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk

memperpanjang periode pengamatan dan memperluas sampel penelitian, sehingga lebih dapat

memberikan gambaran perbandingan kinerja bank syariah dan bank konvensional di Indonesia

dengan lebih baik.

Page 27: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

19

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Mareyah Mohammad and Dayanand Pandey. 2010. Are Islamic banks better immunized than Conventional banks in the current economic crisis?. 10th Global Conference on Business & Economics, ISBN : 978-0-9830452-1-2

Antonio, Muhammad Syafi'i. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik. Jakarta: Gema Insani Press.

Antonio, Muhammad Syafi'i. 2013. Mengapa Biaya Bank Syariah Lebih Mahal daripada Konvensional?. http://ramadan.detik.com/read/2013/07/16/190156/2304728/1524/mengapa-biaya-bank-syariah-lebih-mahal-daripada-konvensional diakses pada 5 Agustus 2013.

Ardiyana, Marissa dan Dul Muid. 2011. Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional Sebelum, Selama, dan Sesudah Krisis Global Tahun 2008 Dengan Menggunakan Metode CAMEL. http://eprints.undip.ac.id/29852/1/JURNAL.pdf

Arifin, Zainul. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta. Azkia Publisher. Infobank. 2011. Analisis – Strategi Perbankan & Keuangan. Infobank. No. 387, Juni 2011: Vol

XXXIII. Infobank. 2012. Analisis – Strategi Perbankan & Keuangan. Infobank. No. 399, Juni 2012: Vol

XXXIV. Infobank. 2013. Analisis – Strategi Perbankan & Keuangan. Infobank. No. 411, Juni 2013: Vol

XXXV. Kalyanautami, Citra. 2012. Komparasi Kinerja Keuangan Bank Umum dan Bank Syariah pada

Tahun 2007-2010. Skripsi Program S1 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana (tidak dipublikasikan).

Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Masruki, Rosnia, et al. 2011. Financial Performance of Malaysian Founder Islamic Banks

Versus Conventional Banks. Journal of Business and Policy Research, 6 (2): 67-79. Moin, Muhammad Shehzad. 2013. Performance of Islamic Banking and Conventional Banking

in Pakistan: A Comparative Study. International Journal of Innovative and Applied Finance, 1 (1): 1-22

Onakoya, Adegbemi Babatunde and Adekola Olaitan Onakoya. 2013. The Performance of Conventional and Islamic Banks in the United Kingdom: A Comparative Analysis. Journal of Research in Economics and International Finance, 2 (2): 29-38.

Osama, M. Al-Hares, et al. 2013. Financial Performance and Compliance with Basel III Capital Standards: Conventional vs. Islamic Banks. The Journal of Applied Business Research. 29 (4): 1031-1048.

Rini, Mike. 2000. Simpanan Bagi Hasil Di Bank. http://perencanakeuangan.com/files/Simp.BagiHasilSyariah.html. Diakses pada 1 September 2013.

Samad, A., 2004. Performance of Interest Free Islamic Banks vis-à-vis Interest-Based Conventional Banks of Bahrain. Journal of Economics and Management, 12 (2): 1-25.

http://ekbis.sindonews.com/read/2012/12/17/33/698184/bi-bank-syariah-perlu-sinergi-bank-induk diakses pada 31 Agustus 2013.

Page 28: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

Lampiran 1 KRITERIA PENILAIAN RATING 120 BANK TAHUN 2011 NO. KRITERIA BOBOT 1. Permodalan

a. Capital Adequacy Ratio (CAR) b. Pertumbuhan Modal

- Bank Bermodal > Rp 10 Triliun S.D 50 Triliun - Bank Bermodal Rp 1 Triliun S.D 10 Triliun - Bank Bermodal Rp 100 Milyar S.D < Rp 1 Triliun

15,00% 5,00%

2. Aktiva Produktif a. Non-Performing Loan (NPL) b. Pertumbuhan Kredit

- Bank Bermodal > Rp 10 Triliun S.D 50 Triliun - Bank Bermodal Rp 1 Triliun S.D 10 Triliun - Bank Bermodal Rp 100 Milyar S.D < Rp 1 Triliun

15,00% 5,00%

3. Rentabilitas a. Return on average Assets (ROA) b. Return on average Equity (ROE) c. Pertumbuhan laba tahun berjalan

- Bank Bermodal > Rp 10 Triliun S.D 50 Triliun - Bank Bermodal Rp 1 Triliun S.D 10 Triliun - Bank Bermodal Rp 100 Milyar S.D < Rp 1 Triliun

7,50% 7,50% 5,00%

4. Likuiditas

a. Loan to Deposit Ratio (LDR) b. Pertumbuhan dana pihak ketiga

- Bank Bermodal > Rp 10 Triliun S.D 50 Triliun - Bank Bermodal Rp 1 Triliun S.D 10 Triliun - Bank Bermodal Rp 100 Milyar S.D < Rp 1 Triliun

15,00% 5,00%

5. Efisiensi a. Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BO/PO) b. Net Interest Margin

10,00% 10,00%

Page 29: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

Lampiran 2 KRITERIA PENILAIAN RATING 120 BANK TAHUN 2012 KRITERIA BOBOT 1. Permodalan

a. Capital Adequacy Ratio (Car) b. Pertumbuhan Modal

- Bank Bermodal di atas Rp 50 Triliun - Bank Bermodal > Rp 10 Triliun S.D 50 Triliun - Bank Bermodal Rp 1 Triliun S.D 10 Triliun - Bank Bermodal Rp 100 Milyar S.D < Rp 1 Triliun

15,00% 5,00%

2. Aktiva Produktif a. Non-Performing Loan (NPL) b. Pertumbuhan Kredit

- Bank Bermodal di atas Rp 50 Triliun - Bank Bermodal > Rp 10 Triliun S.D 50 Triliun - Bank Bermodal Rp 1 Triliun S.D 10 Triliun - Bank Bermodal Rp 100 Milyar S.D < Rp 1 Triliun

15,00% 5,00%

3. Rentabilitas a. Return on average Assets (ROA) b. Return on average Equity (ROE) c. Pertumbuhan laba tahun berjalan

- Bank Bermodal di atas Rp 50 Triliun - Bank Bermodal > Rp 10 Triliun S.D 50 Triliun - Bank Bermodal Rp 1 Triliun S.D 10 Triliun - Bank Bermodal Rp 100 Milyar S.D < Rp 1 Triliun

7,50% 7,50% 5,00%

4. Likuiditas a. Loan to Deposit Ratio (LDR) b. Pertumbuhan dana pihak ketiga

- Bank Bermodal di atas Rp 50 Triliun - Bank Bermodal > Rp 10 Triliun S.D 50 Triliun - Bank Bermodal Rp 1 Triliun S.D 10 Triliun - Bank Bermodal Rp 100 Milyar S.D < Rp 1 Triliun

15,00% 5,00%

5. Efisiensi a. Beban Operasional/Pendapatan Operasional

(BO/PO) b. Net Interest Margin

10,00% 10,00%

Page 30: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

Lampiran 3 KRITERIA PENILAIAN RATING 120 BANK TAHUN 2013

KRITERIA BOBOT

1. Permodalan a. Capital Adequacy Ratio (CAR) b. Pertumbuhan Modal Inti

- Bank Bermodal Inti Rp 30 Triliun ke atas - Bank Bermodal Inti Rp 5 Triliun S.D < 30 Triliun - Bank Bermodal Inti Rp 1 Triliun S.D < 5 Triliun - Bank Bermodal Inti < Rp 1 Triliun - Kelompok Bank Asing

15,00% 5,00%

2. Aktiva Produktif a. Non-Performing Loan (NPL) b. Pertumbuhan Kredit

- Bank Bermodal Inti Rp 30 Triliun ke atas - Bank Bermodal Inti Rp 5 Triliun S.D < 30 Triliun - Bank Bermodal Inti Rp 1 Triliun S.D < 5 Triliun - Bank Bermodal Inti < Rp 1 Triliun - Kelompok Bank Asing

15,00% 5,00%

3. Rentabilitas a. Return on average Assets (ROA) b. Return on average Equity (ROE) c. Pertumbuhan laba tahun berjalan

- Bank Bermodal Inti Rp 30 Triliun ke atas - Bank Bermodal Inti Rp 5 Triliun S.D < 30 Triliun - Bank Bermodal Inti Rp 1 Triliun S.D < 5 Triliun - Bank Bermodal Inti < Rp 1 Triliun - Kelompok Bank Asing

7,50% 7,50% 5,00%

4. Likuiditas a. Loan to Deposit Ratio (LDR) b. Pertumbuhan dana pihak ketiga

- Bank Bermodal Inti Rp 30 Triliun ke atas - Bank Bermodal Inti Rp 5 Triliun S.D < 30 Triliun - Bank Bermodal Inti Rp 1 Triliun S.D < 5 Triliun - Bank Bermodal Inti < Rp 1 Triliun - Kelompok Bank Asing

15,00% 5,00%

5. Efisiensi a. Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BO/PO) b. Net Interest Margin (NIM)

10,00% 10,00%

Page 31: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

Lampiran 4

Daftar Bank Umum Syariah dan Bank Umum Konvensional Dengan Ukuran Mendekati

TAHUN CAR B.S CAR B.K NPL B.S NPL B.K ROA B.S ROA B.K ROE B.S ROE B.K LDR B.S LDR B.K BOPO

B.S BOPO

B.K NIM B.S NIM B.K

KINERJA B.S

KINERJA B.K

BANK MUAMALAT BANK DBS INDONESIA 2010 13.26 15.67 4.32 2.26 1.36 0.96 17.78 6.67 91.52 95.75 87.38 93.09 5.24 3.19 90.99 75.96

BANK SYARIAH MANDIRI STANDARD CHARTERED BANK 10.60 14.36 3.52 7.15 2.21 1.49 63.58 10.52 82.54 101.76 74.97 88.66 6.57 3.65 94.73 66.15

BANK SYARIAH MEGA INDONESIA BANK CHINATRUST INDONESIA 13.14 39.92 3.52 6.12 1.90 4.62 26.81 11.75 78.17 103.86 88.86 76.83 15.49 6.67 78.7 80.31

BANK VICTORIA SYARIAH BANK METRO EXPRESS 195.14 49.21 0.95 1.54 1.09 1.73 2.41 3.79 16.93 85.04 83.75 84.57 6.82 5.52 70.79 77.97

BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA BANK GANESHA 130.44 15.96 - 1.40 4.48 1.71 5.46 13.66 172.26 62.79 34.73 86.64 6.43 5.13 85.2 79.71

BANK BNI SYARIAH JP MORGAN CHASE BANK 28.19 36.44 3.59 - 0.61 5.69 3.65 16.66 68.93 56.35 88.05 43.71 5.07 2.87 82.46

BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH BANK BPD BALI 20.62 12.79 3.19 0.57 0.35 3.98 1.28 28.09 95.82 93.31 98.77 68.96 7.50 8.65 71.96 90.41

BANK SYARIAH BUKOPIN BANK MASPION 11.51 12.89 3.80 0.66 0.74 1.35 9.65 10.90 99.37 75.99 93.57 88.83 3.95 5.58 79.17 83.58

BANK BCA SYARIAH BANK SULTENG 76.39 25.99 1.20 8.88 0.78 5.76 1.25 28.70 77.89 85.44 91.46 59.43 9.48 12.07 77.02 78.66

PANIN BANK SYARIAH BANK SAHABAT SAMPOERNA 54.81 25.66 - 1.95 (2.53) 2.98 (4.71) 10.99 69.76 89.97 182.31 76.74 5.32 5.61 62.28 87.05

BANK JABAR BANTEN SYARIAH BANK BUMI ARTA 31.43 25.01 1.80 2.25 0.72 1.47 1.62 8.05 121.31 54.18 90.33 85.62 8.29 6.10 78.27

BANK MUAMALAT BANK DBS INDONESIA 2011 12.05 12.39 2.60 2.47 1.52 1.74 20.79 11.66 85.18 101.08 85.52 93.67 5.01 3.78 91.15 62.96

BANK SYARIAH MANDIRI STANDARD CHARTERED BANK 14.57 14.10 2.42 7.87 1.95 2.86 24.24 18.90 86.03 88.60 76.44 80.78 7.48 4.64 95.69 78.92

BANK SYARIAH MEGA INDONESIA BANK CHINATRUST INDONESIA 12.03 34.19 3.03 2.78 1.58 4.37 16.89 11.07 83.08 126.78 90.80 86.62 15.33 7.32 85.09 83.54

BANK VICTORIA SYARIAH BANK METRO EXPRESS 45.20 48.87 2.43 1.60 6.93 1.36 18.69 2.82 46.08 79.25 86.40 86.39 2.12 5.23 83.65 73.18

BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA BANK GANESHA 73.44 15.29 - 1.05 3.57 0.78 4.92 5.74 289.20 65.59 55.18 96.34 5.92 4.86 82.67 73.82

BANK BNI SYARIAH JP MORGAN CHASE BANK 20.67 29.83 3.62 - 1.29 5.55 6.63 21.98 78.60 58.46 87.86 38.76 8.07 2.33 88.99 84.27

BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH BANK BPD BALI 14.74 11.73 2.77 0.57 0.20 3.54 1.19 29.55 90.55 82.73 99.56 69.74 6.99 7.79 65.87 90.96

BANK SYARIAH BUKOPIN BANK MASPION 15.29 15.84 1.74 0.57 0.52 1.87 6.19 12.71 83.66 79.91 93.86 91.44 3.43 5.73 80.50 92.47

BANK BCA SYARIAH BANK SULTENG 45.94 22.84 0.15 7.44 0.90 3.04 2.29 15.90 78.84 77.27 91.72 71.41 11.27 7.72 84.38 71.24

PANIN BANK SYARIAH BANK SAHABAT SAMPOERNA 61.98 36.45 0.88 5.47 1.75 0.25 2.80 0.89 162.97 79.30 74.30 97.46 7.00 4.88 93.24 65.67

BANK JABAR BANTEN SYARIAH BANK BUMI ARTA 30.29 19.96 1.36 1.07 1.23 2.11 3.65 11.94 79.61 67.53 84.07 86.67 7.84 6.56 85.31 89.21

BANK MUAMALAT BANK DBS INDONESIA 2012 11.57 12.13 2.09 1.49 1.50 2.10 29.16 16.82 94.15 96.30 84.48 79.23 4.64 4.15 92.7 92.54

BANK SYARIAH MANDIRI STANDARD CHARTERED BANK 13.82 16.82 2.82 4.87 2.30 2.60 68.09 17.08 94.40 108.43 73.00 81.98 7.25 4.60 93.38 91.29

BANK SYARIAH MEGA INDONESIA BANK CHINATRUST INDONESIA 13.51 36.15 2.67 2.46 3.80 3.80 57.98 8.89 88.88 122.17 77.28 83.78 13.94 6.62 95.74 88.27

BANK VICTORIA SYARIAH BANK METRO EXPRESS 28.08 48.75 3.19 0.66 1.40 0.80 9.24 1.59 73.77 78.58 87.90 91.77 2.36 4.86 81.34 76.67

BANK MAYBANK SYARIAH INDONESIA BANK GANESHA 63.89 13.67 2.49 1.95 2.90 0.70 4.93 5.16 197.70 68.92 53.77 94.36 5.78 5.48 86.93 65.93

BANK BNI SYARIAH JP MORGAN CHASE BANK 14.10 23.90 2.02 - 1.50 3.00 10.18 13.54 84.99 120.99 85.39 51.94 11.03 1.87 90.12 78.77

BANK RAKYAT INDONESIA SYARIAH BANK BPD BALI 11.35 16.79 3.00 0.45 1.20 4.30 10.41 36.95 103.07 80.60 86.63 62.82 7.15 7.50 71.94 97.18

BANK SYARIAH BUKOPIN BANK MASPION 12.78 13.46 4.57 0.24 0.60 1.00 7.32 6.69 92.29 89.71 91.59 89.84 3.94 5.24 82.77 80.71

BANK BCA SYARIAH BANK SULTENG 31.47 32.29 0.10 4.49 0.80 1.60 2.82 9.79 79.91 107.27 90.87 80.60 9.56 6.15 82.56 84.22

PANIN BANK SYARIAH BANK SAHABAT SAMPOERNA 32.20 32.60 0.20 2.62 3.30 0.30 7.75 0.80 123.88 78.69 50.76 96.94 6.67 4.67 95.24 77.94

BANK JABAR BANTEN SYARIAH BANK BUMI ARTA 21.73 19.18 3.97 0.63 0.70 2.50 2.59 14.84 87.99 77.95 90.62 78.71 7.41 7.13 80.94 94.70

Page 32: Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional · 2016. 5. 18. · Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Syariah dan Bank Konvensional” dengan baik sebagai

Lampiran 5

Predikat Bank

NILAI

ANTARA PREDIKAT

81 s.d 100 Sangat Bagus

66 s.d < 81 Bagus

51 s.d < 66 Cukup Bagus

0 s.d < 51 Tidak Bagus

Lampiran 6

Hasil Uji Normalitas Data

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

CAR B.S .260 31 .000 .657 31 .000

CAR B.K .208 31 .002 .856 31 .001

NPL B.S .140 31 .129 .935 31 .061

NPL B.K .217 31 .001 .834 31 .000

ROA B.S .173 31 .018 .882 31 .003

ROA B.K .128 31 .200* .948 31 .134

ROE B.S .261 31 .000 .731 31 .000

ROE B.K .144 31 .102 .922 31 .027

LDR B.S .305 31 .000 .710 31 .000

LDR B.K .119 31 .200* .959 31 .268

BOPO B.S .255 31 .000 .728 31 .000

BOPO B.K .149 31 .079 .888 31 .004

NIM B.S .188 31 .007 .912 31 .015

NIM B.K .129 31 .200* .943 31 .101

KINERJA B.S .092 31 .200* .944 31 .107

KINERJA B.K .079 31 .200* .968 31 .478

a. Lilliefors Significance Correction

*. This is a lower bound of the true significance.