ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK...

168
i ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh Arief Setiawan NIM: 109081000133 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Transcript of ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK...

Page 1: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

i

“ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN

BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)”

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Arief Setiawan

NIM: 109081000133

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

ii

Page 3: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

iii

Page 4: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

iv

Page 5: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

v

Page 6: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

vi

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Arief Setiawan

2. Tempat tanggal lahir : Tangerang, 15 September 1991

3. Alamat : BSD, Blok C No. 21 Sektor 1.2

RT03 RW04 Serpong, Tangerang

4. Telepon : 089652185766

5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Karya Bakti 1 Tahun 1997-2003

2. MTs Al-Zaytun Tahun 2003-2006

3. MA Al-Zaytun Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009-2013

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

1. Ayah : Tasbi

2. Ibu : Ruswati

3. Alamat : BSD, Blok C No. 21 Sektor 1.2

RT03 RW04 Serpong, Tangerang

Page 7: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

vii

COMPARISON EFFICIENCY ANALYSIS OF CONVENTIONAL AND

ISLAMIC BANKS USING DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA)

METHOD (PERIOD 2008-2012)

Arief Setiawan

Abstract

The aim of this reserch is to measure efficiency and analyze the efficiency

comparison between conventional banks with Islamic banks during the period

2008-2012. The data which is used in this reserch is a secondary data, collected

from financial statements issued by Bank Indonesia. The sampling technique that

isused in this reserch is purposive sampling with taking 10 samples of

conventional banks and 10 Islamic banks. Efficiency measurements in this

research using Data Envelopment Analysis (DEA) with the intermediation

approach. Input variables used in the study are deposits, assets, and labor costs,

while the output variable is the financing and income. To determine differences in

efficiency between conventional banks and Islamic banks, this study used a

different test parametric independent sample t-test.

The result of this reserch showed that is no significant difference between

the efficiency of conventional and Islamic banks during the period 2008-2012

with possible intervention t value (-1,548) < t table (1,99) and p value = 0,125.

Keyword: Efficiency, Data Envelopment Analysis, Deposits, Assets, Labor Costs,

Financing, Income, Conventional Banks, Islamic Banks

Page 8: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

viii

ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN

BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA

ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

Arief Setiawan

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur efisiensi dan

menganalisa perbandingan efisiensi antara bank konvensional dengan bank

syariah selama periode 2008-2012. Data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah data sekunder yang dikumpulkan dari laporan keuangan yang diterbitkan

oleh Bank Indonesia. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah purposive sampling dengan mengambil sampel 10 bank

konvensional dan 10 bank syariah. Pengukuran efisiensi dalam penelitian ini

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan

intermediasi. Variabel input yang digunakan dalam penelitian adalah simpanan,

aset, dan biaya tenaga kerja, sedangkan variabel outputnya adalah pembiayaan

dan pendapatan. Untuk mengetahui perbedaan efisiensi antara bank konvensional

dan bank syariah, penelitian ini menggunakan uji beda parametrik Independent

Sample T-Test.

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan yang

signifikan antara efisiensi bank konvensional dan bank syariah selama periode

2008-2012 dengan melihat nilai t hitung (-1,548) < t tabel (1,99) dan nilai p =

0,125.

Kata kunci: Efisiensi, Data Envelopment Analysis, Pendekatan Intermediasi,

Simpanan, Aset, Biaya Tenaga Kerja, Pembiayaan, Pendapatan, Bank

Konvensional, Bank Syariah.

Page 9: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-

Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW yang

mengantarkan manusia dari zaman kegelapan ke zaman yang terang benderang

ini. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syarat-syarat

guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,

penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua, ayahanda Tasbi dan ibunda Ruswati yang telah memberikan

dukungan baik moril maupun materil serta doa yang tiada henti-hentinya

kepada penulis.

2. Segenap keluarga dan saudara-saudara yang telah menyemangati dan

membantu penyelesaian skripsi ini.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Suhendra, MM selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

6. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang

telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap

permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini.

7. Bapak Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang

telah bersedia memberikan banyak ilmu dan solusi pada setiap permasalahan

atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan arahan untuk

membimbing penulis selama menyusun skripsi.

Page 10: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

x

8. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan.

9. Seluruh teman-teman Manajemen D Angkatan 2009 yang selalu menemani

dari semester 1 sampai penulisan skripsi ini.

10. Seluruh teman-teman Manajemen Angkatan 2009 dan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis.

11. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan

kritik yang membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang akuntansi

manajemen.

Jakarta, 5 Juli 2013

Penulis,

(Arief Setiawan)

Page 11: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................. iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ....................... v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... vi

ABSTRACT . .................................................................................................. vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 10

C. Tujuan Penelitian .................................................................. 11

D. Manfaat Penelitian .................................................................. 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 13

A. Landasan Teori ......................................................................... 13

1. Kinerja Perbankan ............................................................... 13

2. Konsep Efisiensi ................................................................. 15

3. Konsep Pengukuran Efisiensi .............................................. 16

a. Pengukuran Berorientasi Input ...................................... 17

b. Pengukuran Berorientasi Output .................................... 19

4. Efisiensi Perbankan ............................................................. 22

5. Pengukuran Efisiensi ........................................................... 24

6. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi .... 26

B. Penelitian Terdahulu ................................................................. 28

Page 12: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

xii

C. Kerangka Berpikir ................................................................. 37

D. Hipotesis ……………. .............................................................40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................. 41

A. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 41

B. Metode Penentuan Sampel ........................................................ 41

C. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 42

D. Metode Analisis Data ............................................................... 44

1. Metode Data Envelopment Analysis .................................... 44

2. Model Pengukuran Efisiensi Teknik Bank ........................... 48

3. Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) ........................ 52

4. Uji Beda Independent Sample T-Test................................... 53

E. Operasional Variabel Penelitian ............................................... 53

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN .............................................. 56

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitan ................................ 56

1. Perkembangan Perbankan di Indonesia ............................... 56

2. Uraian Data ......................................................................... 58

B. Analisa dan Pembahasan .......................................................... 66

1. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi

Teknik 10 Bank Konvensional di Indonesia 2008-2012 ....... 67

2. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi

Teknik 10 Bank Syariah di Indonesia 2008-2012 ................ 95

3. Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Selama

Periode 2008-2012 .............................................................. 115

4. Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank

Syariah di Indonesia Tahun 2008-2012 ............................... 121

a. Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test) ........... 121

b. Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test ...................... 122

5. Analisis dan Interpretasi ...................................................... 123

BAB V PENUTUP ..................................................................................... 129

A. Kesimpulan............................................................................... 129

B. Saran ....................................................................................... 131

Page 13: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

xiii

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 135

LAMPIRAN ................................................................................................... 139

Page 14: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Jumlah Bank di Indonesia ....................................................... 5

1.2 Jumlah Aset Bank di Indonesia ............................................... 5

2.1 Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu ..................................... 33

3.1 Daftar Nama Sampel Bank Penelitian ..................................... 42

3.2 Variabel Input-Output ............................................................. 53

4.1 Jumlah Bank di Indonesia ....................................................... 58

4.2 Perkembangan Jumlah Variabel Input Simpanan ..................... 60

4.3 Perkembangan Jumlah Variabel Input Aset ............................. 61

4.4 Perkembangan Jumlah Variabel Input Tenaga Kerja ............... 62

4.5 Perkembangan Jumlah Variabel Output Pembiayaan ............... 64

4.6 Perkembangan Jumlah Variabel Output Pendapatan ................ 65

4.7 Tingkat Efisiensi Teknik 10 Bank Konvensional di Indonesia

Tahun 2008-2012 .................................................................... 67

4.8 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2008 ...... 71

4.9 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2008 ......... 75

4.10 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2009 ...... 77

4.11 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2009 ......... 80

4.12 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2010 ...... 81

4.13 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2010 ......... 85

4.14 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2011 ...... 86

4.15 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Page 15: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

xv

Bagi Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2011 ......... 89

4.16 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2012 ...... 91

4.17 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2012 ......... 94

4.18 Tingkat Efisiensi Teknik 10 Bank Syariah di Indonesia

Tahun 2008-2012 .................................................................... 96

4.19 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2008 ................ 98

4.20 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2008 .................. 99

4.21 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2009 ................ 100

4.22 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2009 .................. 101

4.23 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2010 ................ 102

4.24 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2010 .................. 106

4.25 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2011 ................ 107

4.26 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2011 .................. 110

4.27 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2012 ................ 111

4.28 Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output

Bagi Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2012 .................. 114

4.29 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2008 ....... 116

4.30 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2009 ....... 117

4.31 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2010 ....... 118

4.32 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2011 ....... 119

Page 16: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

xvi

4.33 Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2012 ....... 120

4.34 Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov ............................. 121

4.35 Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test ............................. 123

Page 17: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

xvii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Jaringan Kantor Perbankan Syariah ................. 6

2.2 Efisiensi Teknis dan Efisiensi Alokatif .................................... 18

2.3 Pengukuran Efisiensi Berorientasi Input Output serta

Return to Scale ................................................................ 20

2.4 Efisiensi Teknis dan Alokatif dari Pendekatan

Berorientasi Output ................................................................ 21

2.5 Kerangka Berpikir ................................................................ 39

Page 18: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Keterangan Halaman

1 Input-Output Bank Konvensional ............................................ 140

2 Input-Output Bank Syariah ..................................................... 142

3 Output MaxDEA ................................................................ 144

5 Output SPSS ................................................................ 149

Page 19: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Bank merupakan lembaga intermediasi keuangan yang paling

penting dalam sistem perekonomian suatu Negara. Bank memiliki peran

sebagai perantara keuangan antara pihak yang memiliki dana (surplus)

dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit). Bank juga merupakan

suatu lembaga yang berfungsi untuk memperlancar lalu lintas keuangan

yang berpeangaruh pada mobilitas pertumbuhan perekonomian suatu

Negara.

Berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 tentang perbankan

sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 10 Tahun 1998,

jenis bank di Indonesia terdiri dari dua kelompok yaitu bank umum dan

Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Dalam Undang-undang tersebut

dijelaskan bahwa bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Dalam

menjalankan kegiatan usahanya, bank umum dapat memilih satu dari tiga

pilihan yaitu seluruhnya beroperasi secara konvensional, seluruhnya

beroperasi secara syariah, atau melakukan kegiatan usaha secara

konvensional sekaligus juga melakukan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah (dual banking system).

Page 20: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

2

Perbedaan yang mendasar antara bank syariah dengan bank

konvensional adalah pada produk dan jasa perbankan yang ditawarkan

serta cara pembagian keuntungannya. Jika bank konvensional menerapkan

sistem bunga dan menghalalkan kegiatan yang diharamkan dalam Islam,

berbeda dengan bank syariah yang memiliki karakteristik antara lain tidak

menerapkan sistem bunga, menggunakan metode bagi hasil dan jual beli,

hanya memberikan pembiayaan pada kegiatan usaha yang halal, dan bank

syariah harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Sebagian besar bank yang berkembang di Indonesia adalah bank

yang menggunakan prinsip konvensional. Hal ini tidak lepas dari sejarah

bank Indonesia dimana asal mula bank yang ada di Indonesia dibawa oleh

kolonial Belanda yang kemudian beberapa bank belanda yang

dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia, seperti De Algeme Volk Kredit

Bank yang kemudian menjadi Bank BRI tanggal 22 Februari 1946, Bank

Timur NV menjadi Bank Gemari yang akhirnya merger dengan Bank

Central Asia tahun 1949. Dan hingga saat ini, perkembangan bank

konvensional terus meningkat. Berdasarkan statistik Bank Indonesia tahun

2012, bank konvensional yang ada di Indonesia berjumlah 109 bank

dengan 16.625 kantor cabang dan total aset yang mencapai 4.262.587

miliar rupiah.

Sedangkan sejarah perbankan syariah di Indonesia dimulai dengan

berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 yang

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah

Page 21: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

3

Indonesia. Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi setelah berlakunya

Undang-Undang No. 1 Tahun 1992 tentang perbankan syariah yang

membuka kesempatan bagi bank yang melaksanakan profit bagi hasil ini.

Selama periode tahun 1992 sampai 1998, hanya ada satu bank

syariah (BMI) dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang

dikembangkan. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami reformasi politik

dan mengeluarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Undang-

undang ini mengatur tentang sistem dual banking, dimana bank Islam

beroperasi secara berdampingan dengan bank konvensional. Selanjutnya,

Undang-Undang No 23 Tahun 1999 menegaskan bahwa Bank Indonesia,

selaku otoritas moneter di Indonesia harus menyediakan peraturan dan

fasilitas untuk operasional perbankan syariah.

Pada tahun 1999, bank syariah kedua di Indonesia dibuka, yaitu

Bank Syariah Mandiri (BSM), diikuti oleh beberapa bank umum yang

membuka unit syariah seperti Bank Central Asia (BCA) Syariah. Pada

tahun 2002, Bank Indonesia menerbitkan “Blueprint Pengembangan

Perbankan Syariah di Indonesia”. Hal ini dianggap sebagai perencanaan

jangka panjang dari perbankan Islam di Indonesia. Isi Blueprint tersebut

antara lain mengidentifikasi tantangan utama bank syariah di masa depan

selain menyatakan visi, misi, dan tujuan strategis dari bank syariah. Secara

singkat, Blueprint tersebut telah memberikan pedoman yang jelas bagi

para stakeholders untuk menyamakan visi dan aspirasi.

Page 22: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

4

Perkembangan bank syariah juga tidak lepas dari kemampuannya

yang dapat bertahan disaat krisis moneter di tahun 1998. Menurut

Muharam dan Pusvitasari (2007:82), perbankan syariah tidak mengalami

negative spread seperti yang dialami oleh perbankan konvensional pada

umumnya. Hal ini dikarenakan kewajiban membayar bunga oleh bank

kepada para nasabahnya akan selalu melekat pada bank apapun

kondisinya. Padahal di sisi lain, pembayaran bunga oleh bank kepada

nasabah merupakan beban bagi bank. Hal ini berbeda dengan perbankan

syariah pada waktu itu yang tidak memiliki kewajiban membayar bunga

kepada nasabahnya karena prinsip bagi hasil yang diterapkannya tidak

mengandung kewajiban seperti demikian, melainkan keuntungan dan

kerugian selalu dibagi dengan nasabahnya sesuai dengan ketentuan nisbah

yang telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak. Sejak saat itulah

perbankan syariah muncul sebagai kekuatan baru dalam dunia perbankan

nasional karena kemampuannya, dan dapat memenuhi keinginan

masyarakat akan perbankan yang menerapkan prinsip-prinsip syariah.

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah bank syariah

selama periode 2008-2011 terus mengalami peningkatan, meskipun jumlah

Unit Usaha Syariah sempat mengalami penurunan (2008-2010).

Sedangkan jumlah bank konvensional justru mengalami penurunan

selama periode pengamatan. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

perbankan syariah mampu berkembang dan dapat diterima dengan baik

oleh masyarakat.

Page 23: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

5

Tabel 1.1

Jumlah Bank di Indonesia

No Bentuk Bank 2008 2009 2010 2011 2012

1 Bank Konvensional 119 115 111 109 109

2 Bank Umum Syariah 5 6 11 11 11

3 Unit Usaha Syariah 27 25 23 24 24

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2012

Perkembangan yang cukup baik dan signifikan dari bank syariah

berdampak pada jumlah aset bank tersebut. Tabel 1.2 menunjukkan bahwa

peningkatan total aset bank syariah selama tahun 2008-2009 mencapai 293

persen, sedangkan kenaikan jumlah aset bank konvensional sebesar 84,49

persen. Hal tersebut menandakan bahwa perbankan syariah mampu

berkembang dengan cepat dan memiliki potensi untuk berkembang lebih

besar lagi.

Tabel 1.2

Jumlah Aset Bank di Indonesia (Milyar)

No Bentuk Bank 2008 2009 2010 2011 2012

1 Bank Konvensional 2.310.557 2.534.106 3.008.853 3.652.832 4.262.587

2 Bank Umum Syariah 34.036 48.014 79.186 116.930 147.581

3 Unit Usaha Syariah 15.519 18.076 18.333 28.536 47.437

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2012

Perkembangan aset tersebut juga diikuti dengan banyaknya jumlah

jaringan kantor bank syariah. Gambar 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun

2008 terdapat 576 kantor Bank Umum Syariah (BUS), 214 Unit Usaha

Syariah (UUS), dan 202 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

Hingga tahun 2012, terjadi peningkatan jumlah kantor perbankan syariah

Page 24: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

6

dengan persentase sebesar 201 persen untuk BUS, 130 persen untuk UUS,

dan 98,51 persen untuk BPRS. Jumlah kantor perbankan syariah diyakini

akan terus bertambah mengingat potensi yang ada di dalam bank tersebut

dan keinginan masyarakat untuk menerapkan prinsip syariah dalam

kegiatan perbankannya.

Gambar 1.1

Perkembangan Jaringan Kantor Perbankan Syariah

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia (2012), data diolah

Sebagai negara dengan penduduk mayoritas muslim, sangat besar

peluang untuk Indonesia dalam mengembangkan industri perbankan

syariah. Hal ini didukung dengan peraturan yang membolehkan bank

syariah bersaing dengan bank konvensional sesuai dengan bisnis dan area

mereka (UU No 10 Tahun 1998). Selain itu, peraturan tersebut juga

membolehkan bank syariah dan bank konvensional untuk menawarkan

pelayanan secara syariah atau yang biasa disebut Islamic Windows.

2008 2009 2010 2011 2012

576711

1.2151.390

1.734

214 287 262 312493

202 223 286364 401

BUS UUS BPRS

Page 25: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

7

Semakin berkembangnya bank syariah di Indonesia tentu akan

menjadi tantangan tersendiri bagi bank konvensional yang telah lebih dulu

ada. Dengan semakin berkembangnya bank syariah dan masih kuatnya

bank konvensional, tentu yang menjadi sorotan adalah bagaimana kinerja

bank-bank tersebut. Kinerja dan kondisi kesehatan bank merupakan hal

yang penting bagi pihak terkait, seperti pemilik atau pengelola bank,

masyarakat, maupun Bank Indonesia selaku pengawas perbankan yang ada

di Indonesia. Dengan demikian maka pihak yang terkait dapat

mengevaluasi kinerja perbankan dengan tetap menerapkan prinsip kehati-

hatian, patuh terhadap ketentuan dan menerapkan manajemen resiko.

Salah satu aspek penting dalam pengukuran kinerja perbankan adalah

efisiensi yang antara lain dapat ditingkatkan melalui penurunan biaya

(reducing cost) dalam proses produksi (Sutawijaya dan Lestari, 2009:51).

Iswardono dan Darmawan dalam buku Wilson Arafat (2006:138)

menyatakan bahwa masalah efisiensi perbankan dirasakan sangat penting

saat ini maupun di masa mendatang, karena antara lain: (1) Kompetisi

yang bertambah ketat; (2) Permasalahan yang timbul sebagai akibat

berkurangnya sumber daya; (3) meningkatkan standar kepuasan nasabah.

Oleh karena itu, analisis efisiensi perbankan di Indonesia mendesak

dilakukan untuk mengetahui dan menentukan penyebab perubahan

efisiensi serta selanjutnya mengambil tindakan korektif supaya dapat

dilaksanakan peningkatan efisiensi sebagaimana seharusnya.

Page 26: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

8

Efisiensi dapat didefinisikan sebagai rasio antara output dengan

input. Ada tiga faktor yang menyebabkan efisiensi, yaitu apabila dengan

input yang sama menghasilkan output yang lebih besar, dengan input yang

lebih kecil menghasilkan output yang sama, dan dengan input yang besar

menghasilkan output yang besar (Kost dan Rosenwig, 1979:41 dalam

Sutawijaya dan Lestari, 2009:52). Sedangkan yang menyebabkan

inefisiensi adalah terdapat rantai birokrasi yang berkepanjangan, miss

alocation dalam penggunaan sumber daya yang ada, dan tidak terdapatnya

economics of scale (Iswardono S Permono dan Darmawan, 2000 dalam

Muharam dan Pusvitasari, 2005)

Mengukur efisiensi perbankan dapat dilakukan dengan berbagai

metode seperti melihat perbandingan indikator kinerja perbankan dan rasio

keuangan, selain itu ada juga beberapa metode lain, yaitu pendekatan

parametrik dan non parametrik (Hadad et al. , 2003:2). Pendekatan

parametrik meliputi Stochastic Frontier Approach (SFA), Distribution

Free Approach (DFA), dan Thick Frontier Approach (TFA), sedangkan

yang non parametrik adalah dengan menggunakan pendekatan Data

Envelopment Analysis (DEA).

Metode parametrik dan non parametrik memiliki beberapa

perbedaan. Salah satu perbedaannya adalah metode parametrik

memasukkan random error, sedangkan non parametrik tidak memasukkan

itu. Meskipun demikian, hasil yang ditunjukkan oleh kedua metode ini

tidak jauh berbeda. Hal ini akan terjadi jika sampel yang dianalisis

Page 27: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

9

merupakan unit yang sama dan menggunakan proses produksi yang sama

(Hadad et al. , 2003:2).

Pengukuran efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah dalam

penelitian ini akan menggunakan metode non-parametrik Data

Envelopment Analysis (DEA). Metode ini memiliki kelebihan yaitu

mampu berhadapan dengan kasus input yang beragam, seperti faktor yang

berada diluar kendali manajemen dan memudahkan perbandingan efisiensi

dengan menggunakan kriteria yang seragam, melalui penggunaan bentuk

rasio yang sederhana untuk mengetahui efisiensi setiap organisasi,

termasuk lembaga perbankan (Putri dan Lukviarman, 2008:40). Epstein

dan Henderson (1989) dalam Hadad et al. (2003:2) juga menambahkan

pendapatnya tentang keuntungan relatif penggunaan pendekatan ini lebih

besar dibandingkan parametrik, yaitu pendekatan ini dapat

mengidentifikasi unit yang digunakan sebagai referensi sehingga dapat

membantu mencari penyebab dan jalan keluar dari ketidakefisienan yang

merupakan keuntungan utama dalam aplikasi manajerial.

Model DEA telah banyak diaplikasikan untuk mengukur efisiensi

suatu bank. Golany dan Storbeck (1999) menggunakannya untuk

mengevaluasi efisiensi relatif operasional cabang sebuah bank di Amerika

dengan 14 kantor cabangnya. Zenios et al. (1999) juga menggunakan DEA

untuk menilai efisiensi relatif cabang-cabang Bank of Cyprus dan

menggunakan DEA sebagai dasar benchmarking antar-cabang. Sedangkan

Barr et al. (2002) mengaplikasikan DEA guna mengevaluasi produktivitas,

Page 28: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

10

efisiensi dan kinerja Bank Komersil di Amerika Serikat (Wilson Arafat,

2006:141).

(Berger et al. ,1993 Sutawijaya dan Lestari, 2009) mengatakan jika

terjadi perubahan struktur keuangan yang cepat maka penting

mengidentifikasikan efisiensi biaya dan pendapatan. Mengingat

pentingnya efisiensi dalam persaingan dunia perbankan yang semakin

ketat dan untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi bank konvensional

dan bank syariah, maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang

berjudul “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah dan Bank

Konvensional dengan Menggunakan Metode Data Envelopment

Analysis (DEA) (Periode 2008-2012)”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang

hendak diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tingkat efisiensi bank konvensional selama periode

2008-2012.

2. Bagaimana tingkat efisiensi bank syariah selama periode 2008-

2012.

3. Apakah terdapat perbedaan efisiensi bank konvensional dan bank

syariah selama periode 2008-2012.

Page 29: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

11

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi bank konvensional

selama periode 2008-2012.

2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat efisiensi bank syariah selama

periode 2008-2012.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efisiensi bank

konvensional dan bank syariah.

D. Manfaat Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat bagi berbagai pihak. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi Penulis

Penelitian yang dilakukan ini dapat memberikan tambahan

pengetahuan mengenai kinerja perbankan, khususnya tentang efisiensi

keuangan bank antara bank syariah dengan bank konvensional. Dan

dapat mengaplikasikan ilmu yang telah didapat selama dibangku

perkuliahan.

2. Bagi Bank

a. Manajer

Dapat digunakan untuk mengetahui kinerja bank tertutama pada

efisiensi keuangan bank sehingga dapat dijadikan sebagai salah

Page 30: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

12

satu pedoman bagi manajer untuk mengambil keputusan di masa

mendatang.

b. Nasabah

Dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan kinerja bank konvensional

dan bank syariah dalam menjalankan usahanya. Serta dapat

dijadikan pilihan dalam hal penitipan dana, pengelolaan dana, dan

pembiayaan yang tepat.

3. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini dapat menambah perbendaharaan kepustakaan dan

dapat digunakan sebagai bahan kajian dan pengembangan penelitia-

penelitian selanjutnya dengan permasalahan yang sejenis.

Page 31: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Kinerja Perbankan

Untuk dapat menjamin suatu organisasi berjalan dengan baik,

maka suatu organisasi atau perusahaan perlu mengadakan evaluasi.

Evaluasi tersebut dapat dilakukan dengan cara mengukur kinerjanya,

sehingga aktivitas organisasi dapat dipantau secara periodik. Pengukuran

kinerja merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjamin

keberhasilan strategi organisasi.

Syofyan (2003) dalam Sukarno dan Syaichu (2006:48) menyatakan

bahwa kinerja dapat diartikan sebagai penilaian bagaimana hasil ekonomi

dari kegiatan industri memberikan kontribusi terbaik guna mencapai

tujuan. Dari definisi tersebut dapat diartikan bahwa kinerja adalah

seberapa baik hasil yang dicapai oleh perusahaan dalam mencapai tujuan

perekonomian, dimana tujuan perekonomian adalah untuk

memaksimumkan kesejahteraan ekonomi.

Kinerja bank pada umumnya diukur dengan menggunakan

indikator tingkat kesehatan bank sebagai ukuran kinerja (Putri dan

Lukviarman, 2008:39). Dalam hal ini kinerja suatu bank diukur dengan

menggunakan lima indikator penilaian mencakup Capital, Assets,

Management, Earnings, Liquidity, dan Sensitivity to Risk Market yang

lebih dikenal sebagai analisis CAMELS. Empat dari enam aspek tersebut

yaitu Capital, Assets, Earnings, Liquidity menggunakan rasio-rasio

Page 32: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

14

keuangan tradisional untuk mengukur kinerja dan kesehatan bank.

Penggunaan analisis CAMELS tersebut tidak lepas dari Bank Indonesia

selaku regulator yang telah mengeluarkan ketentuan tentang penilaian

tingkat kesehatan bank melalui Surat Edaran BI Nomor 26/BPPP/1993

tanggal 23 Mei 1993.

Pendekatan lain untuk mengukur kinerja bank adalah dengan

menggunakan metode Economic Value Added (EVA) dan bila bank yang

bersangkutan telah menjual sahamnya di pasar modal dapat dilengkapi

dengan Market Value Added (MVA). EVA merupakan pengukuran

pendapatan sisa (residual income) yang mengurangkan biaya modal

terhadap laba operasi. Sedangkan MVA adalah selisih antara Market Value

of Capital. Sehingga dapat dikatakan sebagai total economic surplus

perusahaan (Mardiah Dkk, 2006).

Penelitian ini tidak menggunakan analisis CAMELS dan EVA

maupun MVA sebagai alat pengukuran kinerja, sebagaimana yang telah

dijelaskan sebelumnya. Hal ini dikarenakan CAMELS menilai kinerja

perbankan dengan pendekatan kesehatan bank dan EVA maupun MVA

dengan pendekatan nilai tambah ekonomi, sementara penelitian ini

menggunakan pendekatan efisiensi dengan teknik DEA sebagai ukuran

kinerja perbankan di Indonesia.

Page 33: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

15

2. Konsep Efisiensi

Menurut Abidin dan Endri (2009:22) efisiensi merupakan salah satu

parameter kinerja yang secara teoritis mendasari seluruh kinerja sebuah

organisasi dengan mengacu pada filosofi “kemampuan menghasilkan

output yang optimal dengan input-nya yang ada, adalah merupakan ukuran

kinerja yang diharapkan”. Ketika membicarakan mengenai pemanfaatan

secara lebih baik dari setiap sumber daya yang telah diberikan, maka hal

tersebut merupakan konsep yang sangat dasar mengenai efisiensi (Shahid,

Dkk, 2010:25).

Ditinjau dari teori ekonomi, ada dua pengertian efisiensi, yaitu

efisiensi teknik dan efisiensi ekonomi. Efisiensi ekonomi mempunyai

sudut pandang makro yang jangkauannya lebih luas dibanding efisiensi

teknik. Pengukuran efisiensi teknik cenderung terbatas pada hubungan

teknis dan operasional dalam proses konversi input menjadi output.

Akibatnya, usaha untuk meningkatkan efisiensi hanya memerlukan

kebijakan mikro yang bersifat internal, yaitu dengan pengendalian dan

alokasi sumberdaya yang optimal (Ghofur;Atmawardhana, 2006:41 dalam

Priyonggo Suseno, 2008:34).

Kumbhaker dan Lovel (2000) dalam Abidin dan Endri (2009:22)

mengatakan bahwa efisiensi teknis merupakan salah satu dari komponen

efisiensi ekonomi secara keseluruhan. Tetapi, dalam rangka mencapai

efisiensi ekonominya suatu perusahaan harus efisien secara teknis. Untuk

mencapai tingkat keuntungan maksimal, sebuah perusahaan harus dapat

Page 34: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

16

berproduksi pada tingkat output yang optimal dengan jumlah input tertentu

(efisiensi teknis) dan menghasilkan output dengan kombinasi yang tepat

pada tingkat harga tertentu (efisiensi alokatif).

3. Konsep Pengukuran Efisiensi

Penghitungan efisiensi teknis sebelumnya telah dilakukan oleh

Farell (1957) berdasarkan paper dari Tim Coelli (1996) yang

menggambarkan sebuah ukuran sederhana mengenai efisiensi perusahaan

dengan cara menghitung berbagai macam input yang digunakan untuk

produksinya.

Farell mengusulkan efisiensi dari dua komponen yaitu: technical

efficiency yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan output maksimum dari serangkaian input yang telah

ditentukan, dan allocative efficiency yang menggambarkan kemampuan

perusahaan untuk menggunakan berbagai macam input dalam proporsi

yang optimal, di mana masing-masing inputnya sudah ditentukan tingkat

harga dan teknologi produksinya. Kedua komponen efisiensi tersebut

dikombinasikan lalu menghasilkan total economic efficiency.

Pemikiran awal mengenai pengukuran efisiensi dari Farell di mana

analisisnya berkenaan dengan ruang input, yang berfokus pada upaya

pengurangan input (an input-reducing focus). Metode ini disebut dengan

pengukuran berorientasi input (input-oriented measures).

Page 35: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

17

a. Pengukuran Berorientasi Input (Input Oriented Measures)

Farell mengilustrasikan idenya menggunakan sebuah contoh

sederhana dengan kasus suatu perusahaan tertentu yang menggunakan dua

buah input (x1 dan x2) untuk memproduksi sebuah output tunggal (y)

dengan sebuah asumsi CRS (Constant Return to Scale). Isoquant SS’

menggambarkan kombinasi input untuk menghasilkan tingkat output yang

sama (efisien secara teknis). Garis 0P menunjukkan kombinasi input yang

digunakan oleh suatu perusahaan. Titik Q’ menunjukkan efisiensi secara

teknikal dan alokatif. Titik P menunjukkan inefisiensi karena tidak berada

pada kurva isocost dan isoquant. Titik R menunjukkan efisiensi secara

alokatif sedangkan Q efisien secara teknis. Tingkat efisiensi teknis

(technical efficiency/TE) dari perusahaan pada umumnya dapat diukur

dengan menggunakan nilai rasio:

TE = 0Q/0P..............................................................................(2.1)

Persamaan tersebut akan sama dengan persamaan 1-QP/0P, dimana

nilainya berkisar antara nol dan satu, dan karena itu akan menghasilkan

indikator dari derajat technical efficiency dari perusahaan tersebut. Nilai

satu mengimplikasikan bahwa perusaahn telah mencapai kondisi efisien

secara penuh. Sebagai contoh, titik Q telah mencapai technical efficiency

karena berada pada kurva isoquant yang efisien.

Page 36: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

18

Gambar 2.2

Efisiensi Teknis dan Efisiensi Alokatif

Sumber: Tim Coelli (1996:4)

Dimana: x1 = input pertama, x2 = input kedua, y = output

Jika rasio harga input (dalam gambar 2.2 diwakili oleh garis AA’)

juga telah diketahui, maka titik produksi yang efisien secara alokatif juga

dapat dihitung. Tingkat efisiensi alokatif (allocative efficiency/AE) dari

suatu perusahaan yang berorientasi pada titik P dapat didefinisikan dengan

rasio:

AE = 0R/0Q..............................................................................(2.2)

Dimana jarak RQ menggambarkan pengurangan dalam biaya

produksi yang dapat diperoleh apabila tingkat produksi berada pada titik Q’

yang efisien secara alokatif dan secara teknis, berbeda dengan titik Q yang

efisien secara teknis (technically efficient), akan tetapi inefisien secara

alokatif (allocatively inefficient).

Total efisiensi ekonomis (total economic efficiency) didefinisikan

dengan rasio:

EE = 0R/0P.............................................................................(2.3)

Dimana jarak dari titik R ke titik P dapat juga diinterpretasikan

dengan istilah pengurangan biaya (cost reduction). Perhatikan bahwa

Page 37: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

19

produk yang efisien secara teknis dan secara alokatif memberikan makna

telah tercapainya efisiensi ekonomis secara keseluruhan.

TE x AE = (0Q/0P) x (0R/0Q) = (0R/0P) = EE........................(2.4)

Dimana semua ukuran ketiganya terletak pada daerah yang bernilai

antara nol dan satu.

b. Pengukuran Berorientasi Output (Output-Oriented Measures)

Pengukuran efisiensi secara teknis yang berorientasi input, pada

dasarnya bisa ditujukan untuk menjawab pertanyaan: “Sampai seberapa

banyak kuantitas input dapat dikurangi secara proporsional tanpa

mengubah kuantitas output yang diproduksi?” atau dengan kata lain,

“Sampai seberapa banyak kuantitas dari output dapat ditambah tanpa

mengubah kuantitas input yang digunakan?”. Ini disebut pengukuran

berorientasi output (output-oriented measure), yang merupakan kebalikan

dari pengukuran berorientasi input.

Perbedaan antara pengukuran yang berorientasi pada input dan

output dapat diilustrasikan dengan menggunakan sebuah contoh sederhana

yang terdiri dari satu input dan satu output, pada Gambar 2.3 (a)

digambarkan mengenai sebuah fungsi produksi dengan teknologi yang

bersifat decreasing return to scale yang diwakili oleh f(x), dan sebuah

perusahaan yang inefisien yang beroperasi pada titik P. Farell menjelaskan

pengukuran yang berorientasi input dari efisiensi teknis (TE) sama dengan

Page 38: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

20

rasio AB/AP, sedangkan pengukuran berorientasikan output dari efisiensi

teknis diwakili oleh rasio CP/CD.

Gambar 2.3

Pengukuran Efisiensi Berorientasi Input Output Serta Return to Scale

Sumber: Tim Coelli (1996:7)

Pengukuran yang berorientasi input dan output akan menghasilkan

nilai pengukuran yang sama dari efisiensi teknis jika berada pada dalam

kondisi Constant Return Scale (CRS), namun jika berada dalam kondisi

Decreasing Return to Scale (DRS), nilai pengukuran TE tidak akan sama

hasilnya. Dalam kasus Constant Return to Scale (CRS) bahwa AB/AP =

CP/CD, untuk titik P yang tidak efisien (Farell dan Lovell, 1978) dalam

Tim Coelli (1996:7).

Pengukuran tingkat efisiensi berorientasi output ini dapat dianalisis

lebih dalam dengan sebuah contoh kasus dimana fungsi produksi

melibatkan dua macam output (y1 dan y2) dan sebuah input tunggal (x). Jika

kita mengasumsikan dalam kondisi constant return to scale, maka dapat

dipresentasikan tingkat teknologi dengan sebuah kurva unit kemungkinan

produksi (unit production possibility curve) dalam bentuk dua dimensi.

Page 39: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

21

Contoh ini digambarkan dalam Gambar 2.4 diman garis ZZ’ merupakan

kurva unit kemungkinan produksi (unit production possibility curve) dan

titik A dapat diumpamakan dengan sebuah perusahaan yang inefisien.

Perhatikan bahwa A sebagai titik inefisien dalam kasus ini terletak di

bawah kurva karena ZZ’ mewakili batasan atau titik tertinggi dari garis

kemungkinan produksi.

Gambar 2.4

Efisiensi Teknis dan Alokatif dari Pendekatan Berorientasi Output

Sumber: Tim Coelli (1996:7)

Farell menjelaskan pengukuran efisiensi berorientasikan output

dapat didefinisikan sebagaimana yang telah diilustrasikan dalam Gambar

2.4, dimana titik A ke B mewakili ketidakefisiensi secara teknis, yang

berarti bahwa jumlah output bisa ditingkatkan tanpa adanya penambahan

input. Pengukuran efisiensi teknis berorientasikan output dapat dinyatakan

dengan rasio:

TE = 0A/0B.........................................................................(2.5)

dengan revenue efficiency (RE):

TE = 0A/0C........................................................................(2.6)

Page 40: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

22

Jika diperoleh informasi tentang harga, maka dapat digambarkan sebuah

kurva isorevenue yaitu garis DD’ dan mendefinisikan efisiensi alokatif

dengan:

AE = 0B/0C.........................................................................(2.7)

Dimana mempunyai interpretasi adanya peningkatan pendapatan

(increasing revenue interpretation), dimana pada contoh kasus pengukuran

efisiensi berorientasi input, serupa dengan interpretasi adanya pengurangan

biaya (cost reducing) dalam kondisi ketidakefisienan yang bersifat alokatif.

Lebih lanjut dapat didefinisikan efisiensi ekonomi secara keseluruhan

(overall economic efficiency) sebagai hasil dari dua pengukuran efisiensi

teknis dan efisiensi alokatif.

EE = (0A/0C) = (0A/0B) x (0B/0C) = TE x AE.....................(2.8)

4. Efisiensi Perbankan

Efisiensi dalam perbankan, seperti halnya perusahaan juga

merupakan tolak ukur dalam mengukur kinerja bank. Dimana efisiensi

merupakan jawaban atas kesulitan-kesulitan dalam menghitung ukuran-

ukuran kinerja seperti tingkat alokasi, teknis, maupun total efisiensi (Hadad

et al., 2003:2). Sedangkan menurut Haseeb Shahid et al. (2010:25),

efisiensi perbankan didefinisikan sebagai perbedaan antara jumlah variabel

input dan output yang diamati dengan variabel input dan output yang

optimal. Bank yang efisien dapat mencapai nilai maksimum satu dan bank

inefisien nilainya dapat berkurang sampai nol.

Page 41: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

23

Efisiensi industri perbankan dapat ditinjau dari sudut pandang

mikro maupun makro (Berger dan Mester, 1997 dalam Zaenal Abidin dan

Endri, 2009:21). Dari perspektif mikro, dalam suasana persaingan yang

semakin ketat sebuah bank agar bisa bertahan dan berkembang harus

efisien dalam kegiatan operasionalnya. Bank-bank yang tidak efisien, besar

kemungkinan akan exit dari pasar karena tidak mampu bersaing dengan

kompetitornya, baik dari segi harga (pricing) maupun dalam hal kualitas

produk dan pelayanan. Bank yang tidak efisien juga akan kesulitan dalam

mempertahankan kesetiaan nasabahnya dan juga tidak diminati oleh calon

nasabah dalam rangka untuk memperbesar customer-basenya.

Sementara dalam perspektif makro, industri perbankan yang efisien

dapat mempengaruhi biaya intermediasi keuangan dan secara keseluruhan

stabbilitas sistem keuangan. Hal ini disebabkan peran yang sangat strategis

dari industri perbankan yakni sebagai intermediator dan produser jasa-jasa

keuangan. Dengan tingkat efisiensi yang lebih tinggi, kinerja perbankan

akan semakin lebih baik dalam mengalokasikan sumber daya keuangan,

dan pada akhirnya dapat meningkatkan kegiatan investasi dan pertumbuhan

ekonomi (Weill, 2003 dalam Zaenal Abidin dan Endri, 2009:22).

Muharam dan Pusvitasari (2007:86) menjelaskan bahwa secara

keseluruhan efisiensi perbankan dapat didekomposisikan dalam efisiensi

skala (scale efficiency), efisiensi cakupan (scope efficiency), efisiensi

teknik (technical efficiency), dan efisiensi alokasi (allocative efficiency).

Bank dikatakan mencapai efisiensi dalam skala ketika bank bersangkutan

Page 42: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

24

mampu beroperasi dalam skala hasil yang konstan (constant return to

scale), sedangkan efisiensi cakupan tercapai ketika bank mampu beroperasi

pada diversifikasi lokasi. Efisiensi alokasi tercapai ketika bank mampu

menentukan berbagai output yang memaksimumkan keuntungan,

sedangkan efisiensi teknik pada dasarnya menyatakan hubungan antara

input dengan output dalam suatu proses produksi. Suatu proses produksi

dikatakan efisien apabila pada penggunaan input sejumlah tertentu dapat

dihasilkan output yang maksimum atau untuk menghasilkan output

sejumlah tertentu digunakan input yang paling minimal.

5. Pengukuran Efisiensi

Menurut Muharam dan Pusvitasari (2007:86), ada tiga jenis

pendekatan pengukuran efisiensi khususnya perbankan, yaitu:

1. Pendekatan Rasio

Pendekatan rasio dalam mengukur efisiensi dilakukan dengan cara

menghitung perbandingan output dan input yang digunakan.

Pendekatan ini akan dapat dinilai memiliki efisiensi yang tinggi

apabila dapat menghasilkan output yang semaksimal mungkin dengan

input yang seminimal mungkin.

Efficiency =Output

Input.........................................................................(2.9)

Pendekatan rasio ini memiliki kelemahan apabila terdapat banyak

input dan banyak output yang akan dihitung, karena jika

diperhitungkan serempak maka akan menghasilkan banyak hasil

Page 43: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

25

perhitungan sehingga menghasilkan asumsi yang tidak tegas (Silkman,

1986; Ario, 2005 dalam Muharam dan Pusvitasari, 2007:87).

2. Pendekatan Regresi

Pendekatan ini dalam mengukur efisiensi menggunakan sebuah model

dari tingkat output tertentu sebagai fungsi dari berbagai tingkat input

tertentu. Fungsi regresi adalah sebagai berikut:

Y=f (X1, X2, X3, X4,...........Xn)....................................................(2.10)

Dimana:

Y = Output

X = Input

Pendekatan regresi akan menghasilkan estimasi hubungan yang dapat

digunakan untuk memproduksi tingkat output yang dihasilkan sebuah

Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) pada tingkat input tertentu. UKE dapat

dikatakan efisien apabila menghasilkan output lebih banyak dari pada

output hasil estimasi. Kelemahan dalam pendekatan ini adalah

ketidakmampuannya dalam menampung banyak output, karena dalam

sebuah persamaan regresi hanya dapat menampung satu indikator

output. Apabila dilakukan penggabungan banyak output dalam satu

indikator maka informasi yang dihasilkan menjadi tidak rinci lagi

(Silkman, 1986 dalam Muharam dan Pusvitasari, 2007:87).

3. Pendekatan Frontier

Menurut Silkman (1986) dalam Muharam dan Pusvitasari (2007:87),

pendekatan frontier dalam mengukur efisiensi dibedakan menjadi dua

Page 44: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

26

jenis yaitu pendekatan frontier parametrik dan non parametrik. Tes

parametrik adalah tes yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat

tertentu tentang parameter populasi yang merupakan sumber

penelitiannya, sedangkan tes statistik non parametrik adalah tes yang

modelnya tidak menetapkan syarat-syarat mengenai parameter

populasi yang merupakan induk sampel penelitiannya. Pendekatan

frontier parametrik dapat diukur dengan tes statistik parametrik seperti

menggunakan metode Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan

Distribution Free Analysis (DFA). Sedangkan pendekatan frontier non

parametrik dapat diukur dengan tes statistik non parametrik dengan

menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA).

6. Hubungan Input dan Output dalam Pengukuran Efisiensi

Menurut Hadad, dkk (2003:3) terdapat 3 pendekatan yang lazim

digunakan baik dalam metode parametrik Stochastic Frontier Analysis

(SFA) dan Distribution Free Analysis (DFA) maupun non parametrik

Data Envelopment Analysis (DEA) untuk mendefinisikan hubungan input

dan output dalam kegiatan finansial suatu lembaga keuangan yaitu :

1. Pendekatan Aset ( The asset Approach)

Pendekatan aset mencerminkan fungsi primer sebuah lembaga

keuangan sebagai pencipta kredit pinjaman (loans). Dalam pendekatan

ini, output didefinisikan ke dalam bentuk aset.

Page 45: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

27

2. Pendekatan Produksi (The Production Approach)

Pendekatan ini menganggap lembaga keuangan sebagai produsen dari

akun deposito (deposit account) dan kredit pinjaman (credit accounts)

lalu mendefinisikan output sebagai jumlah tenaga kerja, pengeluaran

modal pada aset-aset tetap dan material lainya.

3. Pendekatan Intermediasi (The Intermediation Approach)

Pendekatan ini mengasumsikan bahwa lembaga keuangan bertindak

sebagai perantara antara penabung dan peminjam dan menjadikan total

kredit dan sekuritas sebagai output. Sedangkan deposito dengan tenaga

kerja dan modal fisik didefinisikan sebagai input (Sufian, 2006:38).

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan intermediasi. Menurut Berger dan Humphrey (1997) dalam

Muharam dan Pusvitasari (2007:89) menyatakan bahwa pendekatan

intermediasi merupakan pendekatan yang lebih tepat untuk mengevaluasi

kinerja lembaga keuangan secara umum karena karakteristik lembaga

keuangan sebagai financial intermediation yang menghimpun dana dari

surplus unit dan menyalurkan kepada deficit unit. Dengan menggunakan

pendekatan intermediasi ini juga diharapkan dapat menggambarkan fungsi

perbankan yang sesungguhnya. Ditambahkan menurut Iqbal dan

Molyneux (2005) dalam Bader et.al (2008:33) pendekatan intermediasi

lebih unggul untuk mengevaluasi frontier efficiency dalam profitabilitas

lembaga keuangan. Karena meminimisasi total biaya dan bukan hanya

biaya produksi, hal ini diperlukan untuk memaksimumkan keuntungan.

Page 46: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

28

B. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah penelitian mengenai efisiensi bank yang telah

banyak dilakukan pada bank-bank syariah maupun bank-bank

konvensional baik domestik maupun luar negeri:

1. Donsyah Yudistira (2003)

Penelitian ini menganalisis tingkat efisiensi pada bank Islam dengan

melakukan analisis empirik terhadap 18 bank berbeda yang tersebar di

seluruh dunia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Data

Envelopment Analysis (DEA) dengan variabel input berupa staff costs,

fixed assets, total deposits dan variabel output berupa total loans, other

income, liquid assets. Penelitian ini menyimpulkan bahwa tingkat

inefisiensi pada bank syariah tergolong rendah yaitu sekitar 10% jika

dibandingkan bank-bank konvensional. Pada periode 1998-1999

kinerja bank Islam terkena imbas krisis global tetapi kemudian

berjalan sangat baik setelah masa sulit.

2. Muliaman D. Hadad, Wimboh Santoso, Dhaniel Ilyas, dan Eugenia

Mardanugraha (2003)

Penelitian ini berjudul “Pendekatan Parametrik Untuk Efisiensi

Perbankan Indonesia“. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Stochastic Frontier Analysis (SFA) dan Data Frontier

Analysis (DFA). Penentuan variabel input-output pada penelitian ini

yaitu menggunakan pendekatan cost frontier. Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini antara lain yaitu biaya tenaga kerja, price of funds

sebagai sebagai variabel input dan kredit yang diberikan

Page 47: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

29

pihak terkait dengan bank, kredit yang diberikan pada pihak lainnya,

surat berharga yang dimiliki sebagai variabel output. Hasil dari

penelitian ini mengemukakan bahwasannya merger tidak semuanya

meningkatkan efisiensi, bank asing campuran menjadi bank yang

paling efisien dan pada periode 2002 menggunakan DFA bank swasta

nasional devisa merupakan bank yang paling efisien.

3. Fadzlan Sufian (2006)

Penelitian ini mengukur tingkat efisiensi relatif antara bank Islam

asing dan bank Islam domestik di Malaysia dengan menggunakan

metode Data Envelopment Analysis (DEA). Variabel yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu total deposts, labour, fixed assets sebagai

varabel input dan total loans, income sebagai variabel output. Hasil

dari penelitian ini mengungkapkan bahwa perbankan Islam Malaysia

mengalami penurunan tingkat efisiensi pada periode 2002 dan kembali

menjadi sedilkit lebih baik pada periode 2003 dan 2004. Dan bank

Islam domestik memiliki tingkat efisiensi yang sedik lebih tinggi

dibandingkan bank Islam asing.

4. Harjum Muharam dan Pusvitasari (2007)

Penelitian ini berjudul “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah

di Indonesia“ dengan menggunakan metode Data Envelopment

Analysis (DEA). Variabel input yang digunakan dalam penelitian ini

adalah simpanan dan biaya operasional lain, sedangkan variabel output

yang digunakan adalah pembiayaan, aktiva lancar, dan pendapatan

Page 48: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

30

operasional lain. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

bank-bank syariah di Indonesia periode periode 2005. Hasil dari

penelitian menyatakan bahwa tidak ada perbedaan nilai efisiensi antara

BUS dan UUS, tidak ada perbedaan efisiensi antara bank syariah

BUMN dan bank syariah Non BUMN, tidak ada perbedaan nilai

efisiensi bank syariah swasta non devisa dan bank syariah devisa.

Hanya Bank BTN syariah, Bank Niaga Syariah, dan Bank Permata

Syariah selalu mencapai nilai efisien 100 persen selama periode

amatan.

5. Ascarya dan Diana Yumanita (2008)

Penelitian ini mengukur dan membandingkan tingkat efisiensi bank

Islam di Malaysia dan Indonesia selama periode 2002-2005 dengan

menggunakan metode DEA. Variabel dalam penelitian ini yaitu total

deposits, labor, assets sebagai variabel input dan loans, income

sebagai variabel output. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa

bank Islam di Indonesia mengalami peningkatan efisiensi yang jauh

lebih besar dibandingkan dengan bank Islam di Malaysia selama

periode 2002-2005.

6. Shamsher Muhamad, Taufiq Hassan, dan Muhamed Khaleq I Badar

(2008)

Mereka meneliti tentang perbandingan efisiensi biaya dan profit bank

syariah dan konvensional di 21 negara Organisation of Islamic

Converence (IOC) dengan menggunakan metode Data Envelopment

Page 49: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

31

Analysis (DEA). Penelitian ini menggunakan labour, fixed asset, total

funds sebagai input dan total loans, other earning assets, off-balance

sheet items sebagai output. Hasil dari penelitian ini adalah tidak ada

perbedaan signifikan antara nilai efisiensi bank syariah dengan

konvensional.

7. Jill Johnes, Marwan Izzeldin, dan Vasileios Pappas (2009)

Mereka meneliti perbedaan efisiensi bank syariah dan bank

konvensional di negara anggota GCG selama periode 2004-2007

dengan menggunakan pendekatan rasio keuangan dan Data

Envelopment Analysis (DEA). Variabel input yang digunakan adalah

deposits and short term funding, fixed assets, general and

adsministrative expense, dan equity. Sedangkan variabel output yang

digunakan adalah total loans dan other earnig assets. Dengan

menggunakan rasio keuangan diketahui bahwa efisiensi biaya pada

bank syariah lebih rendah daripada bank konvensional, namun

efisiensi pendapatan dan efisiensi laba bank syariah lebih baik

ketimbang bank konvensional. Sedangkan dengan menggunakan Data

Envelopment Analysis (DEA) diketahui bahwa rata-rata efisiensi bank

syariah lebih rendah secara signifikan ketimbang bank konvensional.

8. Haseeb Shahid, Ramiz ur Rehman, Ghulam Shabbir Khan Niazi, dan

Awais Raoof (2010)

Penelitian ini menganalisis perbedaan efisiensi antara bank

konvensional dengan bank syariah di Pakistan selama periode 2005-

Page 50: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

32

2009 menggunakan metode Data Envelopment Analysis. Variabel

input yang digunakan adalah deposits dan capital, sedangkan variable

outputnya adalah investment dan loan & advances. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan efisiensi yang signifikan

antara bank syariah dengan bank konvensional di Pakistan, kecuali

pada tahun 2008.

9. Rakhmat Purwanto (2011)

Penelitian ini menganalisis efisiensi pada 21 bank bank di Indonesia

yang terdiri dari 10 Bank Umum Konvensional (BUK) dan 11 Bank

Umum Syariah (BUS) selama periode pengamatan 2006-2010 dengan

menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA). Variabel input yang

digunakan adalah jumlah simpanan, jumlah aset, dan biaya tenaga

kerja. Sedangakan variabel output yang digunakan adalah pembiayaan

dan laba operasional. Hasil analisis menggunakan metode DEA

menunjukan bahwa selama periode 2006-2010 BUK dan BUS

cenderung mengalami peningkatan efisiensi walaupun berfluktuatif

dengan rata-rata efisiensi 83,29 persen untuk BUK dan 89,3 persen

untuk BUS. Hal ini menunjukan bahwa BUS sedikit lebih baik dari

pada BUK di Indonesia dalam hal efisiensinya. Pada pengujian

hipotesis uji beda menggunakan independent sample t-test menunjukan

bahwa tidak terdapat perbedaan nilai efisiensi antara BUK dan BUS

selama periode tahun 2006-2010.

Page 51: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

33

Tabel 2.1

Ringkasan Hasil Penelitian Terdahulu

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1 Donsyah

Yudhistira

(2003)

Efficiency in

Islamic Banking:

an Empirical

Analysis of 18

Banks

Data

Envelopment

Analysis (DEA),

Pendekatan

Intermediasi.

Input:

1. Staff costs

2. Fixed assets

3. Total deposits

Output:

1. Total Loans

2. Other income

3. Liquid assets

Penelitian ini

menyimpulkan bahwa

tingkat inefisiensi

pada bank syariah

tergolong rendah yaitu

sekitar 10% jika

dibandingkan bank-

bank konvensional.

Pada periode 1998-

1999 kinerja bank

Islam terkena imbas

krisis global tetapi

kemudian berjalan

sangat baik setelah

masa sulit.

2 Muliaman D.

Hadad,

Wimboh

Santoso,

Dhaniel Ilyas,

dan Eugenia

Mardanugraha

(2003)

Pendekatan

Parametrik Untuk

Efisiensi

Perbankan

Indonesia

Stochastic

Frontier Analysis

(SFA) dan Data

Frontier Analysis

(DFA),

Pendekatan Aset.

Input:

1. Biaya tenaga

kerja

2. Price of funds

Output:

1. Kredit yang

diberikan

pihak terkait

dengan bank

2. Kredit yang

diberikan pada

pihak lainnya

3. Surat berharga

yang dimiliki

Merger tidak

semuanya

meningkatkan

efisiensi, bank asing

campuran menjadi

bank yang paling

efisien dan pada

periode 2002 menggu-

nakan DFA bank

swasta nasional devisa

merupakan bank yang

paling efisien.

3 Fadzlan Sufian

(2006)

The Efficiency of

Islamic Banking

Industry in

Malaysia:

Foreign vs

Domestic Banks

Data

Envelopment

Analysis (DEA),

Pendekatan

Intermediasi.

Input:

Perbankan Islam

Malaysia mengalami

penurunan efisiensi

periode 2002 dan

kembali sedikit

membaik pada periode

Page 52: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

34

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

1. Total deposits

2. Labour

3. Fixed Assets

Output:

1. Total loan

2. Income

2003 dan 2004. Bank

Islam domestik

memiliki tingkat

efisiensi yang sedikit

lebih tinggi dari bank

Islam asing.

4 Harjum

Muharam dan

Rizki

Pusvitasari

(2007)

Analisis

Perbandingan

Efisiensi

Perbankan

Syariah

Data

Envelopment

Analysis (DEA),

Pendekatan

Intermediasi.

Input:

1. Simpanan

2. Biaya

operasional

lain

Output:

1. Pembiayaan

2. Aktiva lancar

3. Pendapatan

operasional

lain

Tidak ada perbedaan

nilai efisiensi antara

Bank Umum Syariah

(BUS) dan Unit Usaha

Syariah (UUS), tidak

ada perbedaan

efisiensi antara bank

syariah BUMN dan

bank syariah Non

BUMN, tidak ada

perbedaan nilai efisien

si bank syariah swasta

non devisa dan bank

syariah devisa. Hanya

Bank BTN Syariah,

Niaga Syariah, dan

Permata Syariah

selalu mencapai nilai

efisien 100 % selama

periode amatan.

5 Ascarya dan

Diana

Yumanita

(2008)

Comparing The

Efficiency of

Islamic Banks in

Malaysia and

Indonesia

Data

Envelopment

Analysis (DEA),

Pendekatan

Intermediasi.

Input:

1. Deposits

2. Labor

3. Fixed Assets

Output:

1. Financing

2. Income

Bank Islam di

Indonesia mengalami

peningkatan efisiensi

yang jauh lebih besar

dibandingkan de-ngan

bank Islam di

Malaysia selama

periode 2002-2005.

6 Shamsher

Mohamad,

Taufiq Hassan,

Mohamed

Khaled I.

Badar (2008)

Efficiency of

Convensional

versus Islamic

Banks:

International

Evidence using

Data

Envelopment

Anlysis (DEA),

Pendekatan

Intermediasi.

Input:

Tidak terdapat

perbedaan yang

signifikan antara

efisiensi bank

konvensional dengan

bank syariah.

Page 53: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

35

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

Data

Envelopment

Analysis (DEA)

1. Labour

2. Fixed Asset

3. Total Funds

Output:

1. Total loans

2. Other earning

assset

3. Off-balance

sheet items

7 Jill Johnes,

Marwan

Izzeldin, dan

Vasileios

Pappas (2009)

Eficiency in

Islamic and

conventional

banks:

A comparison

based on

financial ratios

and

data envelopment

analysis

- Financial Ratio

Approach

- Data

Envelopment

Analysis (DEA),

Pendekatan

Intermediasi.

Input:

1. Deposits and

short term

funding

2. Fixed assets

3. General and

administration

expense

4. Equity

Output:

1. Total Loans

2. Other earnig

assets

Dengan menggunakan

rasio keuangan

diketahui bahwa

efisiensi biaya pada

bank syariah lebih

rendah daripada bank

konvensional, namun

efisiensi pendapatan

dan efisiensi laba bank

syariah lebih baik

ketimbang bank

konvensional.

Sedangkan dengan

menggunakan Data

Envelopment Analysis

(DEA) diketahui

bahwa rata-rata

efisiensi bank syariah

lebih rendah secara

signifikan ketimbang

bank konvensional.

8 Haseeb

Shahid, Ramiz

ur Rehman,

Ghulam

Shabbir Khan

Niazi, dan

Awais Raoof

(2010)

Efficiencies

Comparison of

Islamic and

Conventional

Banks of

Pakistan

Data

Envelopment

Analysis (DEA),

Pendekatan

Intermediasi.

Input:

1. Deposits

2. Capital

Output:

1. Invenstment

2. Loan &

Advance

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

tidak terdapat

perbedaan efisiensi

yang signifikan antara

bank syariah dengan

bank konvensional di

Pakistan, kecuali pada

tahun 2008.

9 Rakhmat

Purwanto

Analisis

Perbandingan

Data

Envelopment

Hasil analisis

menggunakan metode

Page 54: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

36

Sumber: Jurnal-jurnal Penelitian dan Telaah Peneliti

Penelitian ini bertujuan tidak jauh berbeda dengan penelitian-

penelitian yang telah ada sebelumnya, yaitu menganalisis tingkat atau nilai

efisiensi suatu bank, khususnya bank konvensional dan bank syariah

dengan menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA). Namun,

terdapat beberapa perbedaan seperti pada objek penelitian, variabel yang

dipakai, dan tahun pengamatan yang digunakan. Objek atau sampel dalam

penelitian ini yaitu 10 bank konvesional dan 10 bank syariah yang dipilih

No. Nama Peneliti Judul Penelitian Metode

Penelitian Hasil Penelitian

(2011) Efisiensi Bank

Umum

Konvensional

(BUK) dan

Bank Umum

Syariah (BUS) di

Indonesia

Dengan Metode

Data

Envelopment

Analysis (DEA)

(Periode 2006-

2010)

Analysis (DEA),

Pendekatan

Intermediasi.

Input:

1. Jumlah

simpanan

2. Jumlah aset

3. Biaya tenaga

kerja

Output:

1. Pembiayaan

2. Laba

operasional

DEA menunjukan

bahwa selama periode

2006-2010 BUK dan

BUS cenderung

mengalami

peningkatan efisiensi

walaupun berfluktuatif

dengan rata-rata

efisiensi 83,29 persen

untuk BUK dan 89,3

persen untuk BUS.

Hal ini menunjukan

bahwa BUS sedikit

lebih baik dari pada

BUK di Indonesia

dalam hal

efisiensinya. Pada

pengujian hipotesis uji

beda menggunakan

independent sample t-

test menunjukan

bahwa tidak terdapat

perbedaan nilai

efisiensi antara BUK

dan BUS selama

periode tahun 2006-

2010.

Page 55: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

37

secara purposive sampling. Periode tahun pengamatan pada penelitian ini

pun lebih up to date dibandingkan penelitian sebelumnya, yaitu dalam

kurun waktu lima tahun terakhir selama periode 2008-2012. Sedangkan

variabel-variabel yang digunakan dalam menganalisis perbandingan

tingkat efisiensi pada 20 bank ini mengacu kepada penelitian yang

dilakukan oleh Fadzlan Sufian (2006) dengan sedikit modifikasi dimana

input fixed assets diganti dengan input total aset. Sehingga variabel input

yang digunakan adalah simpanan, aset, dan biaya tenaga kerja, sedangkan

outputnya terdiri dari pembiayaan dan pendapatan.

C. Kerangka Berpikir

Semakin berkembangnya perbankan di Indonesia dewasa ini,

terutama bank syariah menjadikan efisiensi merupakan sesuatu yang harus

dilakukan oleh perbankan nasional. Ditengah persaingan perbankan yang

semakin ketat, bank harus terus mengoptimalkan input yang ada untuk

menghasilkan output yang maksimal dan meningkatkan teknologi serta

inovasi produk jika tidak ingin ditinggal oleh nasabahnya.

Penelitian ini akan mengukur efisiensi menggunakan metode Data

Envelopment Analysis (DEA) dengan pendekatan intermediasi, mengingat

peran vital perbankan sebagai lembaga intermediasi. Analisis ini kemudian

akan menghasilkan perumusan frontier interaksi antar input dalam

mempengaruhi jumlah output yang dihasilkan. Hubungan input dan output

tersebutlah yang kemudian akan menentukan nilai efisiensi, sehingga akan

Page 56: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

38

dapat dilihat perbedaan antara efisiensi bank konvensional dan bank

syariah.

Selanjutnya adalah tahapan-tahapan dalam penelitian ini yaitu

penentuan populasi, populasi pada penelitian ini adalah bank konvensional

dan bank syariah yang beroperasi dan terdaftar di Bank Indonesia. setelah

sampel terpilih, selanjutnya mengumpulkan data-data yang lengkap

mengenai jumlah simpanan, jumlah aset, jumlah biaya tenaga kerja,

jumlah pembiayaan, dan jumlah pendapatan berdasarkan sampel dimulai

dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Data jumlah simpanan, aset, biaya tenaga kerja, pembiayaan, dan

pendapatan bank konvensional maupun bank syariah diperoleh dari

direktori perbankan yang terdapat diperpustakaan Bank Indonesia dan dari

situs resmi Bank Indonesia (www.bi.go.id). Setelah data terkumpul dan

dimasukkan dengan menggunakan Microsoft Excel maka selanjutnya

dilakukan pengukuran efisiensi teknik dengan metode Data Envelopment

Analysis (DEA). Setelah diketahui nilai efisiensi bank konvensional dan

bank syariah, kemudian melakukan uji normalitas kolmogorov-smirnov

sebagai syarat sebelum melakukan uji beda independent sample t-test. Uji

beda tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan

nilai efisiensi antara bank konvensional dan bank syariah selama periode

pengamatan 2008-2012.

Page 57: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

39

Gambar 2.5

Kerangka Berpikir

Sumber: Telaah peneliti

Page 58: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

40

D. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya

mengenai pentingnya efisiensi perbankan di Indonesia dan terdapat hasil

penelitian yang berbeda-beda mengenai efisiensi perbankan, maka

hipotesis dari penelitian ini adalah:

1. H0: Bank-bank konvensional mampu mencapai efisiensi teknik 100

persen.

H1: Bank-bank konvensional belum mampu mencapai efisiensi teknik

100 persen.

2. H0: Bank-bank syariah mampu mencapai efisiensi teknik 100

persen.

H1: Bank-bank syariah belum mampu mencapai efisiensi teknik 100

persen.

3. H0: Tidak terdapat perbedaan nilai efisiensi antara bank konvensional

dengan bank syariah periode 2008-2012

H1: Terdapat perbedaan nilai efisiensi antara bank konvensional

dengan bank syariah periode 2008-2012.

Page 59: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini meliputi menganalisis efisiensi teknik

dan data yang digunakan adalah data kuantitatif, yaitu penelitian yang

menganalisa data yang berbentuk angka (numerik). Ini dilakukan dalam

jangka waktu lima tahun, dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

Penelitian ini dilakukan dengan melihat laporan keuangan dari Bank

Indonesia dan mengambil sampel Bank Konvensional dan Bank Syariah.

B. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah bank konvensional dan bank

syariah yang terdaftar di Bank Indonesia selama periode 2008-2012.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive

sampling yaitu metode pemilihan sampel dipilih berdasarkan

pertimbangan (judgement sampling) yang berarti pemilihan sampel secara

tidak acak dimana informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu.

Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bank konvensional dan bank syariah yang beroperasi di Indonesia

yang berskala nasional selama periode pengamatan 2008-2012, tidak

termasuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR), Bank Perkreditan Rakyat

Syariah (BPRS), dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).

Page 60: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

42

2. Sampel bank konvensional adalah bank yang konsisten berada pada 10

besar bank konvensional dengan jumlah aset terbesar selama periode

pengamatan 2008-2012. Sedangkan sampel bank syariah adalah 10

bank umum syariah dengan jumlah aset terbesar yang telah terdaftar di

Bank Indonesia selama periode pengamatan 2008-2012.

3. Menyajikan laporan keuangan selama periode pengamatan 2008-2012

dan telah dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan, maka terdapat 20

sampel penelitian yang dapat mewakili perbankan nasional yaitu 10 bank

konvensional dan 10 bank syariah. Sampel penelitian dapat dilihat pada

tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 3.1

Daftar Nama Sampel Bank Penelitian

Bank Konvensional Bank Syariah

Bank Mandiri (Persero) Bank Syariah Mandiri (BSM)

Bank BRI (Persero) Bank Muamalat Indonesia (BMI)

Bank Central Asia (BCA) Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah

Bank BNI (Persero) Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah

Bank CIMB Niaga Bank Syariah Mega Indonesia (BSMI)

Bank Danamon Indonesia Bank Jabar Banten Syariah

Panin Bank Bank Bukopin Syariah

Bank Permata Bank Panin Syariah

Bank BII Bank Central Asia (BCA) Syariah

Bank BTN (Persero) Bank Victoria Syariah

Sumber: Statistik Bank Indonesia 2012

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

dengan menggunakan metode dokumentasi, yaitu metode yang

Page 61: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

43

menghimpun informasi dan data melalui metode studi pustaka, eksplorasi

literatur-literatur dan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank

Indonesia atau bank konvensional dan bank syariah yang bersangkutan.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari

laporan keuangan bank konvensional dan bank syariah yang

dipublikasikan melalui Bank Indonesia selama periode pengamatan 2008-

2012. Data sekunder yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

a. Total simpanan diperoleh dari laporan keuangan tahunan bank

konvensional dan bank syariah yang bersangkutan selama periode

pengamatan.

b. Total Aset diperoleh dari neraca dalam laporan keuangan tahunan bank

konvensional dan bank syariah yang bersangkutan selama periode

pengamatan.

c. Biaya tenaga kerja diperoleh dari laporan keuangan tahunan bank

konvensional dan bank syariah bersangkutan selama periode

pengamatan.

d. Total kredit dari neraca dalam laporan keuangan bank konvensional

dan total pembiayaan dari neraca dalam laporan keuangan bank syariah

yang bersangkutan selama periode pengamatan.

e. Total Pendapatan diperoleh dari laporan laba/rugi dalam laporan

keuangan tahunan bank konvensional dan bank syariah bersangkutan

selama periode pengamatan.

Page 62: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

44

D. Metode Analisis Data

Mengukur efisiensi perbankan dapat menggunakan pendekatan

parametrik maupun non parametrik DEA. Perbedaan kedua pendekatan

tersebut adalah prosedur parametrik untuk melihat hubungan antara biaya

diperlukan informasi yang akurat untuk harga input dan variabel exogen

lainnya, sedang pendekatan DEA tidak menggunakan informasi, sehingga

sedikit data yang dibutuhkan, lebih sedikit asumsi yang diperlukan dan

sampel yang lebih sedikit dapat digunakan. Perbedaan untama lainnya

adalah pendekatan parametrik memasukkan random error pada frontier,

sementara pendekatan DEA tidak memasukkan random error (Muliaman

D. Hadad et al. , 2003:2).

Penggunaan metode parametrik pada umumnya menggunakan

metode Stochastic Frontier Analysis (SFA), Distribution-Free Analysis

(DFA), dan Thick Frontier Analysis (TFA). Sedangkan penggunaan

metode non-parametrik pada umumnya menggunakan metode Free

Disposal Hull Analysis (FDH) dan Data Envelopment Analysis (DEA).

1. Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

Penelitian ini bertujuan mengukur dan menganalisis efisiensi

perbankan (khususnya pada 10 bank konvensional dan 10 bank syariah) di

Indonesia selama tahun 2008-2012 dengan metode non-parametrik

khususnya DEA. DEA merupakan pendekatan non-parametrik yang dipilih

dalam penelitian ini karena beberapa alasan, meliputi:

Page 63: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

45

a. Menurut Coeli et al. (1997), Lan et al. (2003) dalam Lie dan Lih

(2005:597-598) menjelaskan bahwa pendekatan parametrik adalah

pendekatan yang modelnya menetapkan adanya syarat-syarat tertentu,

yaitu: tentang parameter populasi yang merupakan sumber

penelitiannya (sehingga akan lebih banyak kriteria yang harus

dipenuhi), dan membutuhkan pembentukan fungsi lebih khusus

(sehingga kemungkinan kesalahan fungsi lebih besar).

b. Di sisi lain Coeli et al. (1997) dalam Mokhtar, Abdullah and Al-

Habshi (2006:42) menyebutkan bahwa pendekatan non-paramterik

merupakan pendekatan yang modelnya tidak menetapkan syarat-syarat

tertentu, yaitu: parameter populasi yang menjadi induk sampel

penelitiannya, penggunaannya lebih sederhana, dan mudah digunakan

karena tidak membutuhkan banyak spesifikasi bentuk fungsi (sehingga

kemungkinan kesalahan pembentukan fungsi lebih kecil).

Metode DEA merupakan sebuah metode frontier non parametric

yang menggunakan model program linier untuk menghitung perbandingan

rasio output dan input untuk semua unit yang dibandingkan dalam sebuah

populasi (Abidin dan Endri, 2009:25). Perhitungan DEA ini akan dibantu

dengan paket-paket software efisiensi secara teknik, seperti Banxia

Frontier Analysis (BFA), Warwick for Data Envelopment Analysis

(WDEA), dan MaxDEA. Penelitian ini akan menggunakan bantuan

software MaxDEA. Pada intinya software-software tersebut akan

menunjukkan pada hasil yang sama.

Page 64: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

46

Analisis DEA pada awalnya digunakan untuk mengatasi

kekurangan analisis rasio dan regresi berganda, dimana DEA dapat

mengukur efisiensi relatif suatu UKE (Unit Kegiatan Ekonomi) dengan

menggunakan input dan output lebih dari satu. Efisiensi relatif suatu UKE

adalah efisiensi suatu UKE dibanding dengan UKE lain dalam sampel

yang menggunakan jenis input dan output yang sama. DEA

memformulasikan UKE sebagai program linear fraksional untuk mencari

solusi, apabila model tersebut ditransformasikan ke dalam program linear

dengan nilai bobot dari input dan output (Sutawijaya dan Lestari,

2009:56).

Efisiensi relatif UKE dalam DEA juga didefinisikan sebagai rasio

dari total ouput tertimbang dibagi total input tertimbang (total weighted

output/total weighted input). Inti dari DEA adalah menentukan bobot

(weighted) atau timbangan untuk setiap input dan output UKE (Muharam

dan Pusvitasari, 2007:90). Setiap UKE diasumsikan bebas menentukan

bobot untuk setiap variabel-variabel input maupun output yang ada,

asalkan mampu memenuhi dua kondisi yang disyaratkan. Adapun kedua

kondisi yang disyaratkan yaitu, (Silkman, 1986; Nugroho, 1995 dalam

Huri dan Susilowati, 2004:102):

a. Bobot tidak boleh negatif;

b. Bobot harus bersifat universal. Hal ini berarti setiap UKE dalam

sampel harus dapat menggunakan seperangkat bobot yang sama untuk

mengevaluasi rasionya (total weighted output/total weighted input) dan

Page 65: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

47

rasio tersebut tidak lebih dari 1 (total weighted output/total weighted

input ≤ 1) (Muharam dan Pusvitasari, 2007:90).

DEA berasumsi bahwa setiap UKE akan memiliki bobot yang

memaksimumkan rasio efisiensinya (maximize total weighted output/total

weighted input) (Muharam dan Pusvitasari, 2007:90). Asumsi maksimisasi

rasio efisiensi ini menjadikan penelitian DEA ini menggunakan orientasi

output dalam menghitung efisiensi teknik. Orientasi lainnya adalah

minimisasi input, namun kedua asumsi tersebut akan diperoleh hasil yang

sama (Sutawijaya dan Lestari, 2009:58). Setiap UKE menggunakan

kombinasi input yang berbeda untuk menghasilkan kombinasi output yang

berbeda, sehingga setiap UKE akan memilih seperangkat bobot yang

mencerminkan keragaman tersebut (Muharam dan Pusvitasari, 2007:90).

Suatu UKE dikatakan efisien secara relatif apabila nilai dualnya

sama dengan 1 (nilai efisiensi 100 persen). Sebaliknya apabila nilai

dualnya kurang dari 1, maka UKE bersangkutan dianggap tidak efisien

secara relatif atau mengalami inefisiensi (Silkman, 1986; Nugroho, 1995

dalam Huri dan Susilowati, 2004:102). Disamping mengukur tingkat

efisiensi relatif suatu UKE terhadap UKE dalam kelompoknya. DEA juga

dapat melihat sumber ketidakefisienan dengan ukuran peningkatan

potensial (potential improvement) dari masing-masing input dan output

(Endri, 2011:19).

Page 66: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

48

2. Model Pengukuran Efisiensi Teknik Bank

Efisiensi teknik perbankan diukur dengan menghitung rasio antara

output dan inputnya. DEA akan menghitung bank yang menggunakan

input n untuk menghasilkan output m yang berbeda (Miller dan Noulas,

1996 dalam Sutawijaya dan Lestari, 2009:57).

Dimana:

hs = efisiensi bank s

m = output bank s yang diamati

n = input bank s yang diamati

yis = jumlah output i yang diproduksi oleh bank s

xjs = jumlah input j yang digunakan oleh bank s

ui = bobot output i yang dihasilkan oleh bank s

vj = bobot input j yang diberikan oleh bank s dan i dihitung dari 1 ke

m serta j hitung dari 1 ke n

Penggunaan satu variabel input dan satu output ditunjukkan dalam

persamaan 3.1. Rasio efisiensi (hs), kemudian dimaksimumkan dengan

kendala sebagai berikut (Sutawijaya dan Lestari, 2009:57):

Dimana ui dan vj ≥ 0.............................................................................. (3.3)

(3.1)

(3.2)

Page 67: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

49

Persamaan 3.2 menyebutkan bahwa N mewakili jumlah bank

dalam sampel dan r merupakan jenis bank yang dijadikan sampel dalam

penelitian. Pertidaksamaan pertama menjelaskan bahwa adanya rasio

untuk UKE lain tidak lebih dari 1, sementara pertidaksamaan kedua

berbobot non-negatif (positif). Angka rasio akan bervariasi antara 0

sampai dengan 1. Bank dikatakan efisien, apabila memiliki angka rasio

mendekati 1 atau 100 persen, sebaliknya apabila mendekati 0

menunjukkan efisiensi bank yang semakin rendah. Pada DEA, setiap bank

dapat menentukan bobotnya masing-masing dan menjamin bahwa

pembobotnya yang dipilih akan menghasilkan ukuran kinerja yang terbaik

(Sutawijaya dan Lestari, 2009:57).

Metode analisis pada persamaan 3.1 dan 3.2 juga dapat dijelaskan

bahwa efisiensi sejumlah bank sebagai UKE (n). Setiap bank

menggunakan n jenis input untuk menghasilkan m jenis output, apabila xjs

merupakan jumlah input j yang digunakan oleh bank sedangkan yis > 0

merupakan jumlah output i yang dihasilkan oleh bank. Variabel keputusan

(decision variable) dari penjelasan tersebut adalah bobot yang harus

diberikan pada setiap input dan output bank. Vj merupakan bobot yang

diberikan pada input j oleh bank dan ui merupakan bobot yang diberikan

pada output i oleh bank, sehingga vj dan ui merupakan variabel keputusan.

Nilai variabel ini ditentukan melalui iterasi program linear, kemudian

diformulasikan pada sejumlah s program linear fraksional (fractional

linear programs). Satu formulasi program linear untuk setiap bank dalam

Page 68: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

50

sampel. Fungsi tujuan dari setiap program liniear fraksional tersebut

adalah rasio dari output tertimbang di bagi rasio input tertimbang (total

weighted output/total weighted input) dari bank (Muharam dan

Pusvitasari, 2007:90-91).

Model pengukuran teknik bank berdasarkan asumsi pendekatan

frontier dibagi menjadi dua jenis, yaitu (Sutawijaya dan Lestari, 2009:58):

a. Model DEA CCR (Charnes-Cooper-Rhodes, 1978)

Asumsi yang digunakan dalam model ini adalah Constant Return to

Scale (CRS). Beberapa program linier ditransformasikan ke dalam

program ordinary liniear secara primal atau dual, sebagai berikut:

Fungsi batasan dan kendala:

Efisiensi pada masing-masing bank dihitung menggunakan programasi

linier dengan memaksimumkan jumlah output yang dibobot dari bank

s. Kendala jumlah input yang dibobot harus sama dengan satu untuk

bank s, sedangkan kendala untuk semua bank yaitu output yang

dibobot dikurangi jumlah input yang dibobot harus kurang atau sama

dengan 0. Hal ini berarti bahwa semua bank akan berada atau di bawah

Maksimisasi (3.4)

, N

(3.6)

(3.5)

Page 69: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

51

referensi kinerja frontier yang merupakan garis lurus yang memotong

sumbu origin (Insukirdo dalam Sutawijaya dan Lestari, 2009:58).

b. Model DEA BCC (Bankers, Charnes dan Cooper, 1984)

Model BCC ini beranggapan bahwa perusahaan tidak atau belum

beroperasi pada skala yang optimal (optimum scale). Persaingan dan

kendala-kendala keuangan dapat menyebabkan perusahaan untuk tidak

beroperasi pada skala optimalnya (Endri, 2011:15). Asumsi yang

digunakan dalam model ini adalah Variable Return to Scale (VRS),

peningkatan input dan output tidak berproporsi sama. Peningkatan

proporsi dapat bersifat increasing return to scale (IRS) maupun

bersifat decreasing return to scale (DRS) (Hadinata dan Manurung,

2006). IRS adalah keadaan dimana kenaikan input akan menyebabkan

kenaikan output, tetapi skala kenaikan output lebih tinggi daripada

skala kenaikan input. Sedangkan DRS adalah kondisi dimana kenaikan

input akan menyebabkan kenaikan output, tetapi skala kenaikan input

lebih tinggi daripada skala kenaikan output.

Penelitian ini akan menggunakan model CCR. Hal ini berdasarkan

penelitian yang dilakukan oleh Priyonggo Suseno (2008:44) tentang belum

adanya hubungan tingkat efisiensi bank-bank syariah (studi pada 10 bank

syariah) dengan skala produksinya selama tahun 1999-2004. VRS

merupakan model yang membuka kemungkinan skala produksi

mempengaruhi tingkat efisiensi melalui teknologi yang digunakan

(Muharam dan Pusvitasari, 2007:93). Teknologi yang digunakan seluruh

Page 70: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

52

perbankan seperti internet banking, phone banking, sms banking, dan

ATM Bersama mengasumsikan bahwa seluruh bank sudah berada pada

skala ekonominya. Asumsi lain yang digunakan dalam penelitian ini

adalah maksimisasi output. Menurut Sutawijaya dan Lestari (2009:58),

terdapat dua jenis asumsi yaitu maksimisasi output dan minimisasi input,

dan maksimisasi output akan memberikan hasil yang relatif sama dengan

minimisasi input.

3. Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)

Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang

ada berdistribusi normal atau tidak. Uji ini juga digunakan sebagai syarat

sebelum menggunakan uji beda independent sample t-test. Uji normalitas

ini dapat dilakukan dengan analisis statistik non-parametrik Kolmogorov-

Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:

H0: Data residual berdistribusi normal

Jika hasil Uji K-S menunjukkan nilai probabilitas tidak signifikan

pada 0,05 maka hipotesis nol diterima yang berarti data residual

terdistribusi normal.

Ha: Data residual tidak berdistribusi normal.

Jika hasil Uji K-S menunjukkan nilai probabilitas signifikan pada

0,05 maka hipotesis nol ditolak yang berarti data residual tidak

terdistribusi normal.

Page 71: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

53

4. Uji Beda Independent Sample T-Test

Teknik statistik independent sample t-test bertujuan untuk

membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan

yang lain, apakah kedua grup tersebut mempunyai rata-rata yang sama

ataukah tidak secara signifikan (Singgih Santoso, 2005:42).

Tujuan dari uji hipotesis berupa uji beda dua rata-rata pada

penelitian ini adalah untuk memverifikasi kebenaran atau kesalahan

hipotesis, atau dengan kata lain menentukan menerima atau menolak

hipotesis yang telah dibuat. Taraf signifikansi yang digunakan adalah 5

persen, dimana:

Jika thitung > ttabel maka hipotesis H1 diterima (H0 ditolak)

Jika thitung < ttabel maka hipotesis H1 ditolak (H0 diterima)

E. Operasional Variabel Penelitian

Penentuan input dan output dalam penelitian ini mengacu kepada

penelitian yang dilakukan oleh Fadzlan Sufian (2006) dengan sedikit

modifikasi dimana input aset tetap diganti dengan input total aset, adapun

variabel-variabel input-outputnya ditunjukkan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2

Variabel Input-Output

Pendekatan Input Output

Intermediasi

Simpanan Pembiayaan

Aset Pendapatan

Biaya Tenaga Kerja

Sumber: Hasil Olah Data Input-Output

Page 72: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

54

1. Variabel Input

Variabel input adalah variabel yang mempengaruhi variabel output.

Variabel output yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak tiga

variabel.

a. Total Simpanan

Simpanan (I1) adalah dana yang dipercayakan oleh masyarakat

kepada Bank dalam bentuk giro, deposito berjangka, sertifkat deposito

tabungan atau yang dapat dipersamakan dengan itu (Kasmir, 2003:65).

b. Aset

Aset (I2) adalah seluruh kekayaan yang dimiliki oleh bank meliputi

kas, giro pada Bank Indonesia, penempatan pada bank lain, surat berharga

yang dimiliki, pembiayaan atau kredit, dan aktiva tetap yang dimiliki.

c. Biaya Tenaga Kerja

Menurut Mulyadi (2000:343), tenaga kerja merupakan usaha fisik

atau mental yang dikeluarkan karyawan untuk mengolah produk. Biaya

tenaga kerja (I3) adalah harga yang dibebankan untuk penggunaan biaya

tenaga kerja manusia.

2. Variabel Output

Variabel output adalah variabel yang menjadi pusat perhatian,

dalam penelitian ini variabel output yang digunakan adalah total kredit

atau pembiayaan (O1) dan pendapatan operasional (O2).

Page 73: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

55

a. Total Kredit atau Pembiayaan

Total kredit atau pembiayaan (O1) merupakan produk utama bank

sebagai lembaga intermediasi yang menghubungkan antara pihak yang

kelebihan dana (surplus) dengan pihak yang kekurangan dana (defisit).

Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) 2001 dalam

Irham Fahmi (2010:3) mendefinisikan kredit sebagai penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau

kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dan pihak lain yang

mewajibkan pihak peminjam (debitur) untuk melunasi hutangnya setelah

jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil

keuntungan.

b. Pendapatan

Pendapatan (O2) merupakan pendapatan hasil dari kegiatan

operasional maupun non operasional bank yang tergolong bank

konvensional maupun bank syariah.

Page 74: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

56

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Perkembangan Perbankan di Indonesia

Sebagian besar bank yang berkembang di Indonesia sampai saat ini

adalah bank yang menggunakan prinsip konvensional. Hal ini tidak lepas

dari sejarah Perbankan Indonesia dimana asal mula bank yang ada di

Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda yang kemudian beberapa bank

belanda dinasionalisir oleh pemerintah Indonesia, seperti De Algeme Volk

Kredit Bank yang kemudian menjadi Bank BRI tanggal 22 Februari 1946,

Bank Timur NV menjadi Bank Gemari yang akhirnya merger dengan

Bank Central Asia tahun 1949. Dan hingga saat ini, perkembangan bank

konvensional terus meningkat. Berdasarkan statistik Bank Indonesia tahun

2012, bank konvensional yang ada di Indonesia berjumlah 109 bank

dengan 16.625 kantor cabang dan total aset yang mencapai 4.262.587

miliar rupiah.

Sedangkan perkembangan perbankan syariah di Indonesia dimulai

dengan berdirinya Bank Muamalat Indonesia (BMI) pada tahun 1991 yang

diprakarsai oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah

Indonesia. Bank Muamalat Indonesia mulai beroperasi setelah berlakunya

Undang-Undang No. 1 Tahun 1992 tentang perbankan syariah yang

membuka kesempatan bagi bank yang melaksanakan profit bagi hasil ini.

Page 75: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

57

Selama periode tahun 1992 sampai 1998, hanya ada satu bank

syariah (BMI) dan 78 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) yang

dikembangkan. Pada tahun 1998, Indonesia mengalami reformasi politik

dan telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998. Undang-

undang ini mengatur tentang sistem dual banking, dimana bank Islam

dapat beroperasi secara berdampingan dengan bank konvensional.

Selanjutnya, Undang-Undang No 23 Tahun 1999 yang menegaskan bahwa

Bank Indonesia, selaku otoritas moneter di Indonesia harus menyediakan

peraturan dan fasilitas untuk operasional perbankan syariah.

Pada tahun 1999, bank syariah kedua di Indonesia dibuka, yaitu

Bank Syariah Mandiri (BSM), diikuti oleh beberapa bank umum yang

membuka unit syariah seperti Bank Central Asia Syariah (BCA Syariah).

Pada tahun 2002, Bank Indonesia menerbitkan “Blueprint Pengembangan

Perbankan Syariah di Indonesia”. Hal ini dianggap sebagai perencanaan

jangka panjang dari perbankan Islam di Indonesia. Isi Blueprint ini antara

lain mengidentifikasi tantangan utama bank syariah di masa depan selain

menyatakan visi, misi, dan tujuan strategis dari bank syariah. Secara

singkat, Blueprint tersebut telah memberikan pedoman yang jelas bagi

para stakeholders untuk menyelaraskan visi dan aspirasi (Bank Indonesia,

2002:6).

Adapun perkembangan jumlah bank konvensional bank syariah

pada tahun 2008-2012 dapat dilihat pada tabel 4.1. Data pada tabel 4.1

menunjukkan bahwa tidak seperti bank konvensional yang mengalami

Page 76: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

58

penurunan jumlah bank, bank syariah justru mengalami kenaikan dari

tahun 2008-2012, di mana hal ini akan memperbesar peluang perbankan

syariah untuk berkembang di Indonesia. Jumlah bank syariah yang

semakin berkembang, merupakan hasil dari berbagai kebijakan yang telah

dikeluarkan oleh pemerintah dan otoritas moneter di Indonesia sebagai

pendukung perkembangannya.

Tabel 4.1

Jumlah Bank di Indonesia

No Bentuk Bank 2008 2009 2010 2011 2012

1 Bank Konvensional 119 115 111 109 109

2 Bank Umum Syariah 5 6 11 11 11

3 Unit Usaha Syariah 27 25 23 24 24

Sumber: Statistik Perbankan Indonesia 2008-2012, data diolah

2. Uraian Data

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini

adalah purposive sampling, tetapi sampel tersebut bersifat secara spesifik

yang berarti bahwa sampel tersebut mencerminkan Unit Kegiatan

Ekonomi (UKE) yang diteliti dan tidak mencerminkan atau mewakili

populasi secara umum. Beberapa bank konvensional dan bank syariah

merupakan objek dalam penelitian ini, di mana sampel yang diambil telah

menyediakan laporan keuangan tahunan selama tahun 2008-2012. Objek

penelitian ini dengan melakukan studi pada 10 bank konvensional dan 10

bank syariah.

Page 77: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

59

Berdasarkan penjelasan diatas, objek penelitian yang akan

digunakan adalah 10 bank konvensional dan 10 bank syariah dengan

perincian sebagai berikut:

a. Bank Konvensional, terdiri dari: Bank Mandiri, Bank Central

Asia (BCA), Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Negara

Indonesia (BNI), Bank CIMB Niaga, Bank Danamon, Bank

Permata, Panin Bank, Bank Internasional Indonesia (BII), dan

Bank Tabungan Negara (BTN).

b. Bank Syariah, terdiri dari: Bank Muamalat Indonesia (BMI),

Bank Syariah Indonesia (BSM), Bank Syariah Mega Indonesia

(BSMI), Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah, Bank Bukopin

Syariah, Panin Bank Syariah, Bank Victoria Syariah, Bank

Central Asia (BCA) Syariah, Bank Jabar Banten (BJB) Syariah,

dan Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah.

Perhitungan efisiensi teknis bank konvensional dan bank syariah

(10 bank konvensional dan 10 bank syariah) dengan menggunakan metode

Data Envelopment Analysis (DEA) ini menggunakan tiga variabel input,

yaitu: Simpanan atau Dana Pihak Ketiga (DPK), Aset, dan Biaya Tenaga

Kerja. Sedangkan variabel outputnya adalah Kredit atau Pembiayaan dan

Total Pendapatan.

Variabel pertama adalah kredit atau pembiayaan, dana yang

dipercayakan oleh masyarakat kepada Bank dalam bentuk giro, deposito

Page 78: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

60

berjangka, sertifkat deposito tabungan atau yang dapat dipersamakan

dengan itu (Kasmir, 2003:65).

Tabel 4.2

Perkembangan Jumlah Variabel Input Simpanan

(Studi 10 bank konvensional dan 10 bank syariah)

Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)

Sumber: Laporan Tahunan Bank Indonesia 2008-2012

Keterangan: *) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2009

**) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2010

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah simpanan 10 bank

konvensional dan 10 bank syariah dalam penelitian ini terus mengalami

kenaikan dari tahun 2008-2012, meskipun persentase pertumbuhannya

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Bank Mandiri 273.565.821 299.721.940 332.727.856 380.236.178 435.458.912

BRI 201.495.222 254.168.613 328.778.818 372.083.736 436.084.418

BCA 209.534.856 244.666.004 277.533.692 323.457.283 370.278.094

BNI 163.325.401 190.734.715 190.455.122 224.901.974 249.027.580

Bank CIMB Niaga 51.559.458 86.258.306 115.349.204 127.652.056 144.144.127

Bank Danamon 74.492.063 67.782.107 79.541.163 87.993.957 90.605.236

Panin Bank 46.253.664 56.307.220 75.054.982 85.536.601 101.503.070

Bank Permata 42.803.015 45.751.144 57.791.510 79.258.385 97.884.824

BII 43.712.226 47.515.274 59.507.744 70.075.044 85.469.916

BTN 31.507.440 40.216.071 45.332.650 58.649.604 75.782.530

BMI 10.073.953 13.316.898 17.442.568 29.167.560 39.420.574

BSM 14.796.479 19.168.005 28.671.278 42.133.653 46.687.969

BSMI 2.626.471 3.947.370 4.040.981 4.928.442 7.090.422

BRI Syariah 39.085 2.151.086 5.762.953 9.906.411 11.948.889

Bank Bukopin Syariah* - 1.271.855 1.621.914 2.291.738 2.850.784

Bank Panin Syariah** - - 309.763 419.771 1.223.578

Bank Victoria Syariah** - - 166.581 465.036 646.323

BCA Syariah** - - 556.774 864.135 1.261.822

BJB Syariah** - - 1.321.909 2.218.533 3.362.073

BNI Syariah** - - 5.162.728 6.756.261 890.035

Jumlah Simpanan 1.165.785.154 1.372.976.608 1.627.130.190 1.908.996.358 2.209.711.176

Pertumbuhan - 17,77% 18,51% 17,32% 15,75%

Page 79: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

61

mengalami fluktuasi. Kenaikan jumlah simpanan tersebut menggambarkan

adanya upaya-upaya yang telah dilakukan bank-bank konvensional

maupun bank syariah dalam peningkatan penghimpunan dana dari

masyarakat. Upaya-upaya tersebut seperti perbaikan strategi marketing

bank-bank konvensional dan syariah. Perbaikan ini dilakukan dengan

target nasabah yang tidak hanya dari kalangan nasabah loyal, tetapi juga

nasabah mengambang.

Variabel input kedua adalah total aset, yaitu jumlah aset yang

dimiliki baik oleh bank konvensional maupun bank syariah. Berdasarkan

Tabel 4.3, persentase pertumbuhan aset pada 10 bank konvensional dan 10

bank syariah mengalami kenaikan setiap tahunnya dari 2008-2012

meskipun persentase kenaikannya berfluktuasi. Meningkatnya jumlah aset

tersebut menunjukkan bahwa 20 bank yang diteliti memiliki kinerja yang

baik, sehingga berdampak pada bertambahnya jumlah aset yang terjadi

pada 2008-2012.

Tabel 4.3

Perkembangan Jumlah Variabel Input Aset

(Studi 10 bank konvensional dan 10 bank syariah)

Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Bank Mandiri 338.404.265 373.508.708 408.771.732 491.224.513 561.164.590

BRI 246.026.225 314.748.430 395.394.177 456.381.943 547.591.919

BCA 244.712.927 280.798.049 323.349.321 378.651.728 436.741.456

BNI 200.390.507 226.007.100 241.408.219 289.458.487 324.781.709

Bank CIMB Niaga 69.301.394 106.877.270 142.921.719 164.238.923 192.705.029

Bank Danamon 104.842.261 96.630.214 113.860.553 127.128.138 130.391.429

Panin Bank 63.231.511 76.084.862 106.507.838 118.991.272 141.788.920

Bank Permata 53.992.357 55.925.613 73.570.333 101.537.861 132.150.360

Page 80: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

62

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

BII 53.893.523 58.701.483 71.624.563 90.740.977 111.548.790

BTN 45.064.428 58.480.719 68.334.110 89.253.345 111.875.325

BMI 12.596.715 16.027.178 21.449.981 32.529.678 44.932.176

BSM 17.063.838 22.029.242 32.455.189 48.694.167 54.244.054

BSMI 3.096.201 4.381.991 4.660.762 5.582.305 8.212.763

BRI Syariah 482.898 3.178.386 6.866.528 11.265.253 14.088.914

Bank Bukopin Syariah* - 1.976.422 2.198.542 2.730.873 3.619.863

Bank Panin Syariah** - - 457.143 1.016.792 2.133.071

Bank Victoria Syariah** - - 336.941 636.421 940.160

BCA Syariah** - - 873.850 1.217.765 1.614.555

BJB Syariah** - - 1.933.567 2.849.451 4.275.080

BNI Syariah** - - 6.380.269 8.466.887 10.640.032

Jumlah Aset 1.453.099.050 1.695.355.667 2.023.355.337 2.422.596.779 2.835.440.195

Pertumbuhan - 16,67% 19,35% 19,73% 17,04%

Sumber: Laporan Tahunan Bank Indonesia 2008-2012

Keterangan: *) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2009

**) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2010

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja pada 20 sampel

bank yang diteliti terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini

disebabkan kebutuhan akan tenaga kerja yang terus meningkat dan

penyesuaian gaji yang telah diatur oleh pemerintah seperti UMR (Upah

Minimum Regional).

Tabel 4.4

Perkembangan Jumlah Variabel Input Tenaga Kerja

(Studi 10 bank konvensional dan 10 bank syariah)

Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Bank Mandiri 4.095.822 4.205.057 4.541.164 5.097.336 6.228.024

BRI 6.317.638 6.587.462 6.811.989 7.695.139 9.348.523

BCA 3.195.721 4.048.502 4.204.951 4.820.533 5.694.720

BNI 3.220.991 3.631.842 3.862.743 4.313.755 5.055.376

Bank CIMB Niaga 928.439 1.899.727 1.849.727 2.009.404 2.572.600

Page 81: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

63

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Bank Danamon 2.270.214 2.102.538 2.545.038 2.695.073 3.063.563

Panin Bank 375.826 456.866 550.017 726.948 935.938

Bank Permata 922.019 1.131.892 1.119.968 1.403.686 1.850.141

BII 926.468 977.340 1.137.429 1.386.973 1.662.817

BTN 616.761 704.882 728.772 911.559 1.011.747

BMI 136.813 201.067 245.419 494.942 660.746

BSM 297.805 389.292 627.225 992.864 979.926

BSMI 88.912 188.979 290.677 309.747 323.224

BRI Syariah 11.437 90.176 196.604 312.778 323.283

Bank Bukopin Syariah* - 20.478 41.391 44.443 50.471

Bank Panin Syariah** - - 8.665 14.955 18.815

Bank Victoria Syariah** - - 4.474 8.666 22.166

BCA Syariah** - - 19.010 32.755 39.036

BJB Syariah** - - 33.161 64.417 78.070

BNI Syariah** - - 77.679 183.764 280.613

Jumlah Biaya Tenaga Kerja 23.404.866 26.636.100 28.896.103 33.519.737 40.199.799

Pertumbuhan - 13,80% 8,48% 16,00% 19,93%

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia 2008-2012

Keterangan: *) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2009

**) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2010

Selanjutnya adalah variabel output, variabel output pertama adalah

kredit atau pembiayaan. Kredit adalah penyaluran dana kepada masyarakat

baik individu atau kelompok sesuai dengan tata cara konvensional,

sedangkan pembiayaan adalah penyaluran dana kepada masyarakat baik

individu maupun kelompok dengan akad-akad syariah. Pada intinya kredit

dan pembiayaan adalah sama, namun yang membedakan adalah akad dan

aturan yang digunakan.

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pertumbuhan jumlah pembiayaan

yang dilakukan oleh 20 bank yang diteliti mengalami perbaikan setiap

tahunnya, bahkan persentasenya terus mengalami peningkatan.

Page 82: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

64

Peningkatan pembiayaan ini memang sudah seharusnya dilakukan

mengingat fungsi utama bank adalah sebagai lembaga intermediasi.

Perkembangan jumlah bank sudah seharusnya berbanding lurus dengan

peran-peran bank tersebut terhadap perekonomian. Hal ini dapat

diwujudkan dengan melaksanakan fungsi intermediasi dengan baik.

Tabel 4.5

Perkembangan Jumlah Variabel Output Kredit atau Pembiayaan

(Studi 10 bank konvensional dan 10 bank syariah)

Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Bank Mandiri 159.007.051 179.687.845 218.992.542 273.806.876 33.9973.690

BRI 161.061.059 205.563.569 241.064.755 283.877.226 347.953.020

BCA 112.846.628 123.596.037 154.001.943 202.268.609 256.713.553

BNI 112.061.397 120.768.825 133.222.846 158.164.744 192.656.744

Bank CIMB Niaga 50.667.223 82.970.344 102.074.749 120.194.922 133.605.301

Bank Danamon 64.983.038 60.579.191 75.090.482 86.699.835 91.532.966

Panin Bank 36.868.877 43.220.220 57.549.199 70.817.519 91.765.984

Bank Permata 34.883.337 41.244.082 50.589.480 65.859.107 86.955.200

BII 35.375.567 37.491.774 49.695.623 62.574.123 74.318.622

BTN 32.025.231 40.732.957 48.624.640 59.337.756 75.410.705

BMI 10.550.732 10.699.976 15.868.648 22.398.037 32.766.528

BSM 13.327.482 16.019.535 23.777.024 36.472.627 44.357.760

BSMI 2.094.011 3.195.253 3.154.012 4.094.797 6.213.570

BRI Syariah 47.034 2.635.647 5.496.519 9.128.752 11.417.499

Bank Bukopin Syariah* - 1.283.682 1.616.903 1.916.219 2.627.337

Bank Panin Syariah** - - 216.096 684.117 1.512.773

Bank Victoria Syariah** - - 28.650 214.280 476.814

BCA Syariah** - - 433.689 681.322 1.008.423

BJB Syariah** - - 1.417.027 1.769.445 2.960.606

BNI Syariah** - - 3.570.980 5.310.291 7.692.138

Jumlah Pembiayaan 825.798.667 968.405.255 1.186.485.807 1.466.270.604 1.801.919.233

Pertumbuhan - 17,27% 22,52% 23,56% 22,89%

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia 2008-2012

Keterangan: *) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2009

**) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2010

Page 83: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

65

Variabel output selanjutnya adalah total pendapatan, yaitu seluruh

pendapatan bank yang diterima baik pendapatan bunga atau bagi hasil,

pendapatan operasional, dan pendapatan non-operasional sebelum

dikurangi pajak. Pada Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah pendapatan

20 bank yang diteliti periode 2008-2012 terus mengalami peningkatan

setiap tahunnya, meskipun persentasenya mengalami fluktuasi.

Tabel 4.6

Perkembangan Jumlah Variabel Output Pendapatan

(Studi 10 bank konvensional dan 10 bank syariah)

Tahun 2008-2012 (Jutaan Rupiah)

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Bank Mandiri 29.599.453 35.350.256 38.831.286 44.885.941 48.535.454

BRI 30.997.465 39.152.486 43.160.319 53.195.127 69.178.558

BCA 22.903.592 27.195.614 28.998.395 32.660.092 38.541.400

BNI 19.342.076 22.945.002 22.964.053 27.152.113 29.517.085

Bank CIMB Niaga 7.174.734 13.186.705 20.818.413 23.178.882 19.644.480

Bank Danamon 14.483.577 15.883.655 40.744.621 18.009.027 18.780.212

Panin Bank 6.215.115 7.869.064 8.931.165 11.632.924 11.725.984

Bank Permata 5.712.412 6.890.972 7.070.415 8.971.378 11.534.387

BII 6.467.391 6.738.269 7.688.299 9.168.357 10.198.769

BTN 4.949.590 6.225.485 10.472.735 8.995.123 9.673.959

BMI 1.619.080 1.753.611 2.022.019 3.108.842 3.949.498

BSM 2.407.182 2.835.217 3.949.053 6.089.553 7.116.458

BSMI 404.138 826.672 1.050.416 1.078.207 1.452.941

BRI Syariah 42.168 309.955 884.233 1.354.424 1.686.474

Bank Bukopin Syariah* - 164.343 269.888 315.671 400.760

Bank Panin Syariah** - - 27.635 80.570 167.584

Bank Victoria Syariah** - - 30.300 107.114 104.121

BCA Syariah** - - 107.041 150.808 185.980

BJB Syariah** - - 159.038 273.494 383.527

BNI Syariah** - - 46.4683 1.234.078 1.573.811

Jumlah Pendapatan 152.317.973 187.327.306 238.644.007 251.641.725 284.351.442

Pertumbuhan - 22,98% 27,39% 5,44% 13,00%

Sumber: Laporan Keuangan Tahunan Bank Indonesia 2008-2012

Keterangan: *) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2009

Page 84: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

66

**) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2010

Peningkatan jumlah pendapatan ini dikaitkan dengan semakin

banyak dan bervariasinya jasa dan produk yang ditawarkan oleh bank

konvensional maupun bank syariah kepada masyarakat sehingga

berpengaruh terhadapa jumlah pendapatan bank itu sendiri. Jasa dan

produk bank tersebut meliputi phone banking, internet banking, sms

banking, dan produk serta layanan lainnya.

B. Analisis dan Pembahasan

Efisiensi merupakan salah satu parameter kinerja yang secara

teoritis adalah salah satu ukuran kinerja yang mendasari seluruh kinerja

organisasi. Efisiensi dalam dunia perbankan lazim digunakan untuk

memberikan jawaban atas berbagai kesulitan dalam menghitung berbagai

ukuran kinerja (Putri dan Lukviarman, 2008:40).

Perhitungan efisiensi teknik 10 bank konvensional dan 10 bank

syariah menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) ini

menggunakan tiga variabel input, yaitu: simpanan, aset, dan biaya tenaga

kerja. Sedangkan outputnya meliputi pembiayaan dan total pendapatan.

DEA merupakan ukuran efisiensi relatif, yang mengukur inefisiensi unit-

unit yang ada dibandingkan dengan unit lain yang dianggap paling efisien

dalam set data yang ada. Sehingga dalam analisis DEA dimungkinkan

beberapa unit mempunyai tingkat efisiensi 100 persen yang artinya adalah

bahwa unit tersebut merupakan unit yang terefisien dalam set data tertentu

Page 85: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

67

dan waktu tertentu (Hadad, 2003:14). Adapun penjelasan dan penjabaran

dengan analisis DEA ini dibagi atas dua bank, yaitu bank konvensional

dan bank syariah. Setelah diketahui tingkat efisiensi masing-masing

kelompok bank maka akan dilakukan uji normalitas data dan melakukan

uji beda independent sample t-test.

1. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi Teknik 10 Bank

Konvensional di Indonesia 2008-2012

Berdasarkan hasil perhitungan metode DEA berasumsikan CRS

(Constant Return to Scale) dengan menggunakan Software MaxDEA,

dapat dilihat tingkat efisiensi 10 bank konvensional di Indonesia pada

tabel 4.7. hasil yang didapat menggambarkan pencapaian nilai efisiensi

pada masing-masing bank.

Tabel 4.7

Tingkat Efisiensi Teknik 10 Bank Konvensional di Indonesia

Tahun 2008-2012 (Persen)

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

Bank Mandiri 67 79 74 81 85

BRI 90 89 81 83 100

BCA 71 72 65 73 80

BNI 71 78 74 74 78

Bank CIMB Niaga 94 100 99 100 95

Bank Danamon Indonesia 100 100 100 100 100

Panin Bank 100 100 100 100 100

Bank Permata 81 95 92 88 85

BII 87 90 93 93 85

BTN 97 100 100 100 98

Pencapaian rata-rata 85,8 90,3 87,8 89,2 90.6

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Page 86: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

68

Statistik pada Tabel 4.7 menunjukkan bahwa pada tahun 2008

hanya terdapat dua bank konvensional yang mencapai tingkat efisiensi

teknik 100 persen (efisien), yaitu Bank Danamon Indonesia dan Panin

Bank. Sedangkan delapan bank lainnya belum mencapai tingkat efisiensi

teknik 100 persen (inefisien) yang meliputi Bank Mandiri (67 persen),

Bank Rakyat Indonesia (BRI) (90 persen), Bank Central Asia (BCA) (71

persen), Bank Negara Indonesia (BNI) (71 persen), Bank CIMB Niaga (71

persen), Bank Permata (81 persen), dan Bank Internasional Indonesia (BII)

(87 persen), dan Bank Tabungan Negara (BTN) (97 persen). Pada tahun

2009 Bank CIMB Niaga dan BTN mampu mencapai tingkat efisiensi

teknik 100 persen (efisien) setelah pada tahun sebelumnya termasuk bank

yang inefisien. Bank CIMB Niaga dan BTN mengikuti dua bank lain yang

tetap mempertahankan tingkat efisiensi teknik 100 persen seperti pada

tahun sebelumnya, yaitu Bank Danamon Indonesia dan Panin Bank. Bank

yang belum mencapai tingkat efisiensi 100 persen (inefisien) pada tahun

2009 adalah Bank Mandiri (79 persen), BRI (89 persen), BCA (72 persen),

BNI (78 persen), Bank Permata (95 persen), dan BII (90 persen).

Selama tahun 2010 sampai 2012, hanya terdapat dua bank

konvensional yang mampu mempertahankan tingkat efisiensi teknik 100

persen (efisien), yaitu Bank Permata dan Panin Bank. Bank Mandiri belum

mampu mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen meskipun mengalami

peningkatan nilai efisiensi setiap tahunnya dengan tingkat efisiensi 74

persen (tahun 2010), 81 persen (2011), dan 85 persen (tahun 2012). BRI

Page 87: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

69

mampu mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen pada tahun 2012

setelah pada tahun 2010 dan 2011 berturut-turut berada pada tingkat

efisiensi 81 persen dan 83 persen. BCA mengalami peningkatan efisiensi

setiap tahunnya, yaitu sebesar 65 persen (tahun 2010), 73 persen (2011),

dan 80 persen (tahun 2012). Tahun 2010 dan 2011 BNI hanya mampu

berada pada tingkat efisiensi 74 persen, sedangkan tahun 2012 naik

menjadi 78 persen. Bank CIMB Niaga sempat mengalami peningkatan

efisiensi menjadi 100 persen di tahun 2011 setelah pada tahun sebelumnya

(2010) berada pada tingkat efisiensi 99 persen, namun kembali turun di

tahun 2012 dengan tingkat efisiensi 95 persen. Bank Permata terus

mengalami penurunan tingkat efisiensi selama tahun 2010-2012 dengan

tingkat efisiensi 92 persen (tahun 2010), 88 persen (tahun 2011), dan 85

persen (tahun 2012). BII berada pada tingkat efisiensi 93 persen pada

tahun 2010 dan 2011, namun harus turun di tahun 2012 dengan tingkat

efisiensi 85 persen. Tahun 2010 dan 2011 BTN mampu mencapai tingkat

efisiensi 100 persen, namun pada tahun 2012 mengalami penurunan

dengan tingkat efisiensi 98 persen.

Tabel 4.7 juga menjelaskan bahwa pencapaian rata-rata efisiensi

teknik 10 bank konvensional mengalami fluktuasi setiap tahunnya dari

tahun 2008-2012. Sempat mengalami kenaikan rata-rata efisiensi dari 85,8

persen pada tahun 2008 menjadi 90,3 persen pada tahun 2009, namun

mengalami penurunan pada tahun 2010 menjadi 87,8 persen. Pencapaian

rata-rata efisiensi teknik 10 bank konvensional kembali mengalami

Page 88: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

70

peningkatan menjadi 89,2 persen pada tahun 2011 dan meningkat lagi

menjadi 90,6 persen di tahun 2012.

Bank yang belum memaksimalkan input dan output yang

dimilikinya dapat dikatakan sebagai bank yang inefisien. Hal tersebut

berarti nilai input dan output yang dicapai oleh bank yang inefisien belum

dapat meraih target yang sebenarnya (Harjum Muharam dan Pusvitasari,

2007:100).

Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat efisiensi bank

konvensional pada tahun 2008, terdapat delapan bank yang mengalami

inefisiensi, yaitu Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, Bank CIMB Niaga, Bank

Permata, BII, dan BTN. Tabel 4.8 memperlihatkan input-output yang

menyebabkan inefisiensi pada masing-masing bank konvensional. Tabel

tersebut menunjukkan nilai actual, target, dan potential improvement.

Nilai actual adalah nilai input-output yang digunakan, target adalah

pencapaian yang diharapkan untuk mencapai tingkat efisiensi relatif, dan

potential improvement adalah persentase dari kenaikan yang diharapkan.

Bank Mandiri mengalami inefisiensi pada output pembiayaan dan

pendapatan. Jumlah output pada Bank Mandiri hanya berjumlah

159.007.051 juta (pembiayaan) dan 29.599.453 juta (pendapatan), padahal

target output yang dapat dicapai adalah 278.977.828 juta (pembiayaan)

dan pendapatan 44.220.785 juta (pendapatan). Supaya efisiensinya

tercapai, maka dibutuhkan peningkatan sebesar 75,45 persen (pembiayaan)

dan 49,4 persen (pendapatan). Bank selanjutnya adalah BRI, yang

Page 89: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

71

mengalami inefisiensi pada input biaya tenaga kerja serta dua output

pembiayaan dan pendapatan. Terjadi pemborosan pada input biaya tenaga

kerja karena target yang diharapkan hanya 4.611.376 juta dari 6.317.638

juta yang telah dikeluarkan, sehingga peningkatan efisiensi yang

dibutuhkan sebesar 37 persen. Sedangkan jumlah output BRI berjumlah

161.061.059 juta (pembiayaan) dan 30.997.465 juta (pendapatan), padahal

target output yang bisa dicapai berjumlah 179.966.700 juta (pembiayaan)

dan 34.485.746 juta (pendapatan). Sehingga dibutuhkan kenaikan 11,73

persen (pembiayaan) dan 34.485.746 persen (pendapatan) supaya efisiensi

outputnya tercapai.

Tabel 4.8

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2008

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank Mandiri

Simpanan

67

273.565.821 273.565.821 0

Aset 338.404.265 338.404.265 0

Biaya Tenaga Kerja 4.095.822 4.095.822 0

Pembiayaan 159.007.051 278.977.828 75,45

Pendapatan 29.599.453 44.220.785 49,4

BRI

Simpanan

90

201.495.222 201.495.222 0

Aset 246.026.225 246.026.225 0

Biaya Tenaga Kerja 6.317.638 4.611.376 37

Pembiayaan 161.061.059 179.966.700 11,73

Pendapatan 30.997.465 34.485.746 11,25

BCA

Simpanan

71

209.534.856 201.203.813 4,14

Aset 244.712.927 244.712.927 0

Biaya Tenaga Kerja 3.195.721 3.195.721 0

Pembiayaan 112.846.628 200.352.100 77,54

Page 90: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

72

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Pendapatan

22.903.592 32.476.530 41,8

BNI

Simpanan

71

163.325.401 163.325.401 0

Aset 200.390.507 200.390.507 0

Biaya Tenaga Kerja 3.220.991 3.035.832 6,1

Pembiayaan 112.061.397 156.882.971 40

Pendapatan 19.342.076 27.078.391 40

Bank CIMB Niaga

Simpanan

94

51.559.458 51.559.458 0

Aset 69.301.394 69.301.394 0

Biaya Tenaga Kerja 928.439 821.595 13

Pembiayaan 50.667.223 54.067.536 6,71

Pendapatan 7.174.734 8.685.980 21,06

Bank Permata

Simpanan

81

42.803.015 42.803.015 0

Aset 63.231.511 63.231.511 0

Biaya Tenaga Kerja 922.019 704.310 30,91

Pembiayaan 34.883.337 43.219.315 23,9

Pendapatan 5.712.412 7.077.492 23,9

BII

Simpanan

87

43.712.226 43.712.226 0

Aset 53.893.523 53.893.523 0

Biaya Tenaga Kerja 926.468 918.912 0,82

Pembiayaan 35.375.567 40.523.071 14,55

Pendapatan 6.467.391 7.408.462 14,55

BTN

Simpanan

97

31.507.440 31.507.440 0

Aset 45.064.428 45.064.428 0

Biaya Tenaga Kerja 616.761 570.293 8,14

Pembiayaan 32.025.231 33.078.254 0,33

Pendapatan 4.949.590 5.532.400 11,77

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

BCA mengalami inefisiensi pada input simpanan serta output

pembiayaan dan pendapatan. Ketidakefisienan input simpanan terjadi

karena penggunannya yang kurang maksimal. Target efisiensi input

Page 91: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

73

simpanan dapat diupayakan dengan peningkatan efisiensi sebesar 4,14

persen, karena target efisiensi yang dapat dicapai hanya 201.203.813 juta

dari 209.534.856 juta yang dialokasikan. Jumlah output Bank BCA yang

mencapai 112.846.628 juta (pembiayaan) dan 22.903.592 juta

(pendapatan) juga tidak efisien, karena target output yang seharusnya

dicapai adalah 200.352.100 (pembiayaan) dan 32.476.530 juta

(pendapatan). Maka peningkatan efisiensi yang harus dilakukan adalah

sebesar 77,54 persen (pembiayaan) dan 41,8 persen (pendapatan).

Bank konvensional lainnya yang mengalami inefisiensi adalah

BNI. Input biaya tenaga kerja yang dialokasikan adalah 3.220.991,

padahal target yang dapat dicapai hanya 3.035.832. Maka peningkatan

efisiensi yang dapat dilakukan adalah sbesar 6,1 persen. sedangkan

jumlah output BNI adalah 112.061.397 juta (pembiayaan) dan 19.342.076

juta (pendapatan), padahal target outputnya mencapai 156.882.971 juta

(pembiayaan) dan 27.078.391 juta (pendapatan). Untuk mencapai tingkat

efisiensi 100 persen maka output pembiayaan dan pendapatan diperlukan

peningkatan sebesar masing-masing 40 persen. Bank CIMB Niaga

mengalami inefisiensi pada input biaya tenaga kerja dan kedua outputnya

(pembiayaan dan pendapatan). Input biaya tenaga kerja yang digunakan

adalah 922.019 juta, sedangkan target yang dapat dicapai hanya 821.595

juta. Maka peningkatan yang dibutuhkan sebesar 13 persen. Disisi lain

jumlah outputnya adalah 50.667.223 juta (pembiayaan) dan 7.174.734 juta

(pendapatan), padahal target yang bisa dicapai adalah 54.067.536 juta

Page 92: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

74

(pembiayaan) dan 8.685.980 (pendapatan). Maka diperlukan peningkatan

efisiensi sebesar 6,71 persen (pembiayaan) dan 21,06 persen (pendapatan).

Bank yang mengalami inefisiensi selanjutnya adalah Bank

Permata. Ketidakefisienan input biaya tenaga kerja terjadi karena

pemborosan alokasi biaya tenaga kerja, karena target yang dibutuhkan

hanya 704.310 juta dari 922.019 juta yang dialokasikan. Sehingga

dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 30,91 persen. Output

pembiayaan dan pendapatan juga mengalami inefisiensi. Jumlah outputnya

adalah 34.883.337 juta (pembiayaan) dan 5.712.412 (pendapatan),

sedangkan target yang seharusnya dicapai sebesar 43.219.315 juta

(pembiayaan) dan 7.077.492 juta (pendapatan). Upaya peningkatan

efisiensi yang dapat dilakukan adalah sebesar 23,9 persen untuk masing-

masing output. Bank inefisien selanjutnya adalah BII dimana

ketidakefisienan terjadi pada input biaya tenaga kerja dan kedua outputnya

(pembiayaan dan pendapatan). Input biaya tenaga kerja dialokasikan

sebesar 926.468 juta, sedangkan target yang dapat diperlukan hanya

918.912 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 0,82 persen.

Pada sisi output BII, jumlahnya sebesar 35.375.567 juta (pembiayaan) dan

6.467.391 (pendapatan), sedangkan target yang dapat dicapai adalah

40.523.071 juta (pembiayaan) dan 7.408.462 juta (pendapatan). Maka

diperlukan peningkatan efisiensi sebesar 14,55 persen untuk masing-

masing output.

Page 93: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

75

Bank konvensional terakhir yang mengalami inefisiensi pada tahun

2008 adalah BTN. Ketidakefisienan BTN terletak pada input biaya tenaga

kerja dan kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Input biaya

tenaga kerja yang digunakan sebesar 616.761 juta, sedangkan target

efisiensinya adalah 570.293 juta. Maka diperlukan peningkatan efisiensi

sebesar 8,14 persen. Jumlah output BTN adalah 32.025.231 juta

(pembiayaan) dan 4.949.590 juta (pendapatan), sedangkan target

outputnya mencapai 33.078.254 juta (pembiayaan) dan 5.532.400 juta

(pendapatan). Sehingga diperlukan peningkatan efisiensi sebesar 0,33

persen (pembiayaan) dan 11,77 persen (pendapatan).

Bank konvensional yang telah mencapai tingkat efisiensi teknik

100 persen pada tahun 2008 adalah Bank Danamon dan Panin Bank. Bank

yang efisien menunjukkan bahwa bank tersebut dapat memaksimalkan

input dan outputnya secara optimal. Tabel 4.9 menunjukkan nilai actual,

target, dan potential improvement kedua bank tersebut.

Tabel 4.9

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2008

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank Danamon

Simpanan

100

74.492.063 74.492.063 0

Aset 104.842.261 104.842.261 0

Biaya Tenaga Kerja 2.270.214 2.270.214 0

Pembiayaan 64.983.038 64.983.038 0

Pendapatan 14.483.577 14.483.577 0

Panin Bank

Simpanan

46.253.664 46.253.664 0

Page 94: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

76

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Aset

63.231.511 63.231.511 0

Biaya Tenaga Kerja 100 375.826 375.826 0

Pembiayaan

36.868.877 36.868.877 0

Pendapatan

6.215.115 6.215.115 0

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Pada tahun 2009 terjadi penurunan jumlah bank konvensional yang

inefisien menjadi enam bank, setelah pada tahun 2008 terdapat delapan

bank yang mengalami inefisiensi. Bank yang mengalami inefisiensi yaitu,

Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, Bank Permata, dan BII. Tabel 4.10

menunjukkan bank-bank konvensional yang mengalami inefisiensi di

tahun 2009, dimulai dari Bank Mandiri yang mengalami inefisiensi pada

input simpanan dan output pembiayaan serta pendapatan. Input simpanan

yang digunakan adalah sebesar 299.721.940 juta, sedangkan target yang

diperlukan hanya sebesar 276.640.681 juta. Maka peningkatan efisiensi

yang dapat dilakukan adalah sebesar 8,34 persen. Sedangkan jumlah

output Bank Mandiri berjumlah 179.687.845 juta (pembiayaan) dan

35.350.256 (pendapatan), padahal target yang harus dicapai berjumlah

228.125.643 (pembiayaan) dan 44.879.496 (pendapatan). Upaya yang

dapat dilakukan adalah dengan melakukan peningkatan efisiensi 29,96

persen untuk masing-masing output.

Page 95: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

77

Tabel 4.10

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2009

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank Mandiri

Simpanan

79

299.721.940 276.640.681 8,34

Aset 373.508.708 373.508.708 0

Biaya Tenaga Kerja 4.205.057 4.205.057 0

Pembiayaan 179.687.845 228.125.643 26.96

Pendapatan 35.350.256 44.879.496 26.96

BRI

Simpanan

89

254.168.613 254.168.613 0

Aset 314.784.430 314.784.430 0

Biaya Tenaga Kerja 6.587.462 6.587.462 0

Pembiayaan 205.563.569 230.710.507 12,3

Pendapatan 39.152.486 43.942.076 12,3

BCA

Simpanan

72

244.666.004 203.791.404 20,06

Aset 280.798.049 280.798.049 0

Biaya Tenaga Kerja 4.048.502 4.048.502 0

Pembiayaan 123.596.037 171.373.402 38,65

Pendapatan 27.195.614 37.708.368 38,65

BNI

Simpanan

78

190.734.715 172.097.153 10,83

Aset 226.007.100 226.007.100 0

Biaya Tenaga Kerja 3.631.842 3.631.842 0

Pembiayaan 120.768.825 154.727.974 28,12

Pendapatan 22.945.002 29.396.938 28,12

Bank Permata

Simpanan

95

45.751.144 45.531.638 0,48

Aset 55.925.613 55.925.613 0

Biaya Tenaga Kerja 1.131.892 1.131.892 0

Pembiayaan 41.244.082 43.208.582 4,76

Pendapatan 6.890.972 7.219.196 4,76

BII

Simpanan

90

47.515.274 45.522.752 4,37

Aset 58.701.483 58.701.483 0

Biaya Tenaga Kerja 977.340 977.340 0

Pembiayaan 37.491.774 41.869.239 11,67

Page 96: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

78

Pendapatan 6.738.269 7.525.016 11,67

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Ketidakefisienan BRI terletak pada kedua outputnya dengan

jumlah 205.563.569 juta (pembiayaan) dan 43.942.076 juta (pendapatan),

padahal target yang dibutuhkan sebesar 230.710.507 juta (pembiayaan)

dan 43.942.076 juta (pendapatan). Maka diperlukan peningkatan efisiensi

sebesar 12,23 persen untuk masing-masing output.

Input simpanan pada BCA membutuhkan peningkatan efisiensi

sebesar 20,06 persen dikarenakan simpanan yang digunakan berjumlah

244.666.004 juta, sedangkan targetnya adalah sebesar 203.791.404 juta.

Disisi lain output BCA harus meningkatkan efisiensinya sebesar 38,65

persen baik untuk pembiayaan maupun pendapatan. Hal tersebut terjadi

karena jumlah outputnya adalah 123.596.037 juta (pembiayaan) dan

27.195.614 juta (pendapatan), padahal target outputnya mencapai

171.373.402 juta (pembiayaan) dan 37.708.368 juta (pendapatan).

Ketidakefisienan BNI terjadi pada input simpanan dan kedua

outputnya, yaitu pembiayaan dan pendapatan. Input simpanan BNI yang

dialokasikan adalah 190.734.715 juta, sedangkan targetnya hanya sebesar

172.097.153 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 10,83

persen. Kedua output BNI dapat meningkatkan efisiensinya sebesar 28,12

persen baik untuk pembiayaan maupun pendapatan. Hal tersebut

dikarenakan jumlah outputnya sebesar 120.768.825 juta (pembiayaan) dan

Page 97: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

79

22.945.002 juta (pendapatan), padahal target yang dapat dicapai adalah

154.727.974 juta (pembiayaan) dan 29.396.938 juta (pendapatan).

Bank selanjutnya adalah Bank Permata yang harus meningkatkan

efisiensi input simpanannya sebesar 0,48 persen. Hal ini dikarenakan

simpanan yang digunakan mencapai 45.751.144 juta, sedangkan targetnya

hanya sebesar 45.531.638 juta. Di sisi lain jumlah output Bank Permata

adalah sebesar 41.244.082 juta (pembiayaan) dan 6.890.972 juta

(pendapatan), sedangkan target outputnya mencapai 43.208.582 juta

(pembiayaan) dan 7.219.196 juta (pendapatan). Maka untuk mencapai

efisiensi 100 persen harus melakukan peningkatan sebesar 4,76 persen

baik untuk pembiayaan maupun pendapatan.

Bank konvensional inefisien terakhir pada tahun 2009 adalah Bank

BII. Input simpanan yang digunakan adalah sebesar 47.515.274 juta,

sedangkan targetnya hanya sebesar 45.522.752 juta. Maka peningkatan

efisiensi yang harus dilakukan adalah sebesar 4,37 persen. Disisi lain

output Bank BII berjumlah 37.491.774 juta (pembiayaan) dan 6.738.269

juta (pendapatan), padahal target yang dapat dicapai adalah 41.869.239

juta (pembiayaan) dan 7.525.016 juta (pendapatan). Upaya yang dapat

dilakukan adalah dengan meningkatkan efisiensi sebesar 11,67 persen baik

untuk pembiayaan maupun untuk pendapatan.

Pada tahun 2009, terdapat empat bank konvensional yang mampu

mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen. Tabel 4.11 menunjukkan

nilai actual, target, dan potential improvement bank-bank tersebut.

Page 98: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

80

Tabel 4.11

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2009

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank CIMB Niaga

Simpanan

100

86.258.306 86.258.306 0

Aset 106.877.270 106.877.270 0

Biaya Tenaga Kerja 1.899.727 1.899.727 0

Pembiayaan 82.970.344 82.970.344 0

Pendapatan 13.186.705 13.186.705 0

Bank Danamon

Simpanan

100

67.782.107 67.782.107 0

Aset 96.630.214 96.630.214 0

Biaya Tenaga Kerja 2.102.538 2.102.538 0

Pembiayaan 60.579.191 60.579.191 0

Pendapatan 15.883.655 15.883.655 0

Panin Bank

Simpanan

100

56.307.220 56.307.220 0

Aset 76.084.862 76.084.862 0

Biaya Tenaga Kerja 456.866 456.866 0

Pembiayaan 43.220.220 43.220.220 0

Pendapatan 7.869.064 7.869.064 0

BTN

Simpanan

100

40.216.071 40.216.071 0

Aset 58.480.719 58.480.719 0

Biaya Tenaga Kerja 704.882 704.882 0

Pembiayaan 40.732.957 40.732.957 0

Pendapatan 6.225.485 6.225.485 0

Tabel 4.12 menjabarkan bahwa pada tahun 2010, terdapat tujuh

bank konvensional yang mengalami inefisiensi, yaitu Bank Mandiri, BRI,

BCA, BNI, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, dan BII. Di tahun ini,

inefisiensi Bank Mandiri terletak pada input simpanan dan kedua

outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Simpanan yang dialokasikan

Page 99: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

81

berjumlah 332.727.856 juta, sedangkan target simpanannya sebesar

297.309.671 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 11,91

persen agar sesuai dengan target inputnya. Disisi lain jumlah output Bank

Mandiri sebesar 218.992.542 juta (pembiayaan) dan 38.831.286 juta

(pendapatan), padahal target output yang dapat dicapai sebesar

295.946.086 juta (pembiayaan) dan 52.476.523 juta (pendapatan). Maka

dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 35,14 untuk masing-masing

output.

Tabel 4.12

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2010

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank Mandiri

Simpanan

74

332.727.856 297.309.671 11,91

Aset 408.771.732 408.771.732 0

Biaya Tenaga Kerja 4.541.164 4.541.164 0

Pembiayaan 218.992.542 295.946.086 35,14

Pendapatan 38.831.286 52.476.523 35,14

BRI

Simpanan

81

328.778.818 297.722.969 10,43

Aset 395.394.177 395.394.177 0

Biaya Tenaga Kerja 6.811.989 6.811.989 0

Pembiayaan 241.064.755 295.910.730 22,75

Pendapatan 43.160.319 52.979.962 22,75

BCA

Simpanan

65

277.533.692 232.135.821 19,55

Aset 323.349.321 323.349.321 0

Biaya Tenaga Kerja 4.204.951 4.204.951 0

Pembiayaan 154.001.943 235.582.617 52,97

Pendapatan 28.998.395 44.359.945 52,97

BNI

Simpanan

190.455.122 183.132.629 4

Page 100: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

82

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Aset

241.408.219 241.408.219 0

Biaya Tenaga Kerja 74 3.862.743 3.862.743 0

Pembiayaan

133.222.846 179.932.540 35,06

Pendapatan

22.964.053 31.015.554 35,06

Bank CIMB Niaga

Simpanan

115.349.204 98.881.669 16,65

Aset

142.921.719 142.921.719 0

Biaya Tenaga Kerja 99 1.849.727 1.849.727 0

Pembiayaan

102.074.749 103.460.905 1,35

Pendapatan

20.818.413 21.101.123 1,35

Bank Permata

Simpanan

92

57.791.510 57.791.510 0

Aset 73.570.333 73.570.333 0

Biaya Tenaga Kerja 1.119.968 1.119.968 0

Pembiayaan 50.589.480 54.987.965 8,7

Pendapatan 7.070.415 8.494.677 20,14

BII

Simpanan

93

59.507.744 56.465.283 5,39

Aset 71.624.563 71.624.563 0

Biaya Tenaga Kerja 1.137.429 1.137.429 0

Pembiayaan 49.695.623 53.722.271 8,1

Pendapatan 7.688.299 8.311.253 8,1

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

BRI mengalami inefisiensi yang terletak pada input simpanan dan

kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Input simpanan yang

digunakan adalah sebesar 328.778.818 juta, padahal targetnya hanya

sebesar 297.722.969 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar

10,43 persen. Sedangkan jumlah output BRI adalah 241.064.755 juta

(pembiayaan) dan 43.160.319 juta (pendapatan), padahal target yang dapat

dicapai sebesar 295.910.730 juta (pembiayaan) dan 52.979.962 juta

Page 101: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

83

(pendapatan). Maka peningkatan efisiensi yang dapat dilakukan sebesar

22,75 persen baik untuk pembiayaan maupun pendapatan.

Ketidakefisienan pada BCA terletak pada input simpanan dan

kedua outputnya, yaitu pembiayaan dan pendapatan. Input simpanan yang

digunakan mencapai 277.533.692 juta, sedangkan target inputnya hanya

sebesar 232.135.821 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar

19,55 persen. Pada sisi lain jumlah output pembiayaannya adalah sebesar

154.001.943 juta, sedangkan jumlah output pendapatannya adalah sebesar

28.998.395. Jumlah output tersebut jauh dari target yang seharusnya dapat

dicapai, yaitu 235.582.617 juta (pembiayaan) dan 44.359.945 juta

(pendapatan). untuk mencapai efisiensi 100 persen, maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi sebesar 52,97 persen baik untuk pembiayaan

maupun pendapatan.

BNI mengalami pemborosan pada input simpanan, dikarenakan

ada perbedaan antara nilai actual dan nilai target. Jumlah simpanan yang

digunakan adalah sebesar 190.455.122 juta, padahal target inputnya hanya

berjumlah 183.132.629 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi

sebesar 4 persen. Kedua output BNI juga tidak efisien, karena jumlah

outputnya hanya 133.222.846 juta (pembiayaan) dan 22.964.053 juta

(pendapatan). Padahal target outputnya mencapai 179.932.540 juta

(pembiayaan) dan 31.015.544 juta (pendapatan). Hal yang harus

diupayakan adalah dengan peningkatan efisiensi sebesar 35,06 persen

masing-masing untuk pembiayaan dan pendapatan.

Page 102: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

84

Bank CIMB Niaga menjadi bank inefisien selanjutnya dengan

membutuhkan peningkatan efisiensi 16,65 persen untuk input simpanan

dikarenakan penggunaan simpanan sebesar 115.349.204 juta, padahal

targetnya hanya 98.881.669 juta. Kedua outputnya juga mengalami

inefisiensi dengan jumlah 102.074.749 juta (pembiayaan) dan 20.818.413

juta (pendapatan), padahal target yang dapat dicapai sebesar 103.460.905

juta (pembiayaan) dan 21.101.123 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi sebesar 1,35 persen masing-masing untuk

pembiayaan dan pendapatan. Bank inefisien selanjutnya adalah Bank

Permata dengan jumlah output 50.589.480 juta (pembiayaan) dan

7.070.415 juta (pendapatan), sedangkan target yang dapat dicapai sebesar

54.987.965 juta (pembiayaan) dan 8.494.677 juta (pendapatan). Maka

dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 8,7 persen untuk pembiayaan,

dan 20,14 persen untuk pendapatan.

Bank konvensional terakhir yang mengalami inefisiensi di tahun

2010 adalah BII. Input simpanan yang digunakan BNI adalah 59.507.744

juta, sedangkan target inputnya sebesar 56.465.283 juta. Maka yang harus

diupayakan adalah dengan peningkatan efisiensi input simpanan sebesar

5,39 persen. Pada output BII, jumlah outputnya adalah 49.695.623 juta

(pembiayaan) dan 7.688.299 (pendapatan). Jumlah tersebut tidak seusai

dengan target outputnya yang mencapai 53.722.271 juta (pembiayaan) dan

8.311.253 juta (pendapatan). Maka yang harus diupayakan adalah

Page 103: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

85

peningkatan efisiensi sebesar 8,1 persen baik untuk pembiayaan maupun

pendapatan.

Tahun 2010 jumlah bank konvensional yang mampu mencapai

tingkat efisiensi 100 persen berkurang dibanding tahun sebelumnya

menjadi hanya tiga bank. Tabel 4.13 menunjukkan tiga bank konvensional

yang mampu mencapai efisiensi teknik 100 persen dengan nilai actual,

target, dan potential improvement.

Tabel 4.13

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2010

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank Danamon

Simpanan

100

79.541.163 79.541.163 0

Aset 113.860.553 113.860.553 0

Biaya Tenaga Kerja 2.545.038 2.545.038 0

Pembiayaan 75.090.482 75.090.482 0

Pendapatan 40.744.621 40.744.621 0

Panin Bank

Simpanan

100

75.054.982 75.054.982 0

Aset 106.507.838 106.507.838 0

Biaya Tenaga Kerja 550.017 550.017 0

Pembiayaan 57.549.199 57.549.199 0

Pendapatan 8.931.165 8.931.165 0

BTN

Simpanan

100

45.332.650 45.332.650 0

Aset 68.334.110 68.334.110 0

Biaya Tenaga Kerja 728.772 728.772 0

Pembiayaan 48.624.640 48.624.640 0

Pendapatan 10.472.735 10.472.735 0

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Page 104: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

86

Pada tahun 2011, tidak terjadi perubahan jumlah dan nama bank

yang inefisien, yaitu Bank Mandiri, BRI, BCA, BNI, Bank Permata, dan

BII. Untuk penjabaran selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 4.14. Bank

Mandiri tidak menggunakan input simpanannya secara maksimal, hal

tersebut terlihat dengan jumlah simpanan yang tidak sesuai target

inputnya. Jumlah input simpanan yang dialokasikan sebesar 380.236.178

juta, padahal target inputnya adalah 373.097.399 juta. Hal yang mesti

diupayakan adalah dengan peningkatan efisiensi sebesar 1,91 persen.

Disisi lain, output Bank Mandiri berjumlah 273.806.876 juta (pembiayaan)

dan 44.885.941 juta (pendapatan), padahal target yang seharusnya dicapai

adalah 339.128.660 (pembiayaan) dan 62.864.930 (pendapatan). Maka

yang harus dilakukan adalah peningkatan efisiensi sebesar 23,85 persen

(pembiayaan) dan 40,05 persen (pendapatan).

Tabel 4.14

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2011

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank Mandiri

Simpanan

81

380.236.178 373.097.399 1,91

Aset 491.224.513 491.224.513 0

Biaya Tenaga Kerja 5.097.336 5.097.336 0

Pembiayaan 273.806.876 339.128.660 23,85

Pendapatan 44.885.941 62.864.930 40,05

BRI

Simpanan

83

372.083.736 365.023.933 1,93

Aset 456.381.943 456.381.943 0

Biaya Tenaga Kerja 7.695.139 7.695.139 0

Pembiayaan 283.877.226 340.326.898 19,88

Page 105: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

87

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Pendapatan

53.195.127 63.773.106 19,88

BCA

Simpanan

73

323.457.283 295.536.564 9,44

Aset 378.651.728 378.651.728 0

Biaya Tenaga Kerja 4.820.533 4.820.533 0

Pembiayaan 202.268.609 278.058.376 37,47

Pendapatan 32.660.092 53.185.947 62,84

BNI

Simpanan

74

224.901.974 224.901.974 0

Aset 289.458.487 289.458.487 0

Biaya Tenaga Kerja 4.313.755 4.313.755 0

Pembiayaan 158.164.744 214.770.605 35,79

Pendapatan 27.152.113 39.018.679 43,7

Bank Permata

Simpanan

88

79.258.385 79.258.385 0

Aset 101.537.861 101.537.861 0

Biaya Tenaga Kerja 1.403.686 1.403.686 0

Pembiayaan 65.859.107 74.988.831 13,86

Pendapatan 8.971.378 14.001.685 56,07

BII

Simpanan

93

70.075.044 70.075.044 0

Aset 90.740.977 90.740.977 0

Biaya Tenaga Kerja 1.386.973 1.386.973 0

Pembiayaan 62.574.123 67.379.396 7,68

Pendapatan 9.168.357 12.084.129 31,8

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

BRI mengalami inefisiensi pada input simpanan dengan jumlah

yang dialokasikan sebesar 372.083.736 juta, padahal target efisiensi

inputnya sebesar 365.023.933 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi

sebesar 1,93 persen. Kedua output BRI juga mengalami inefisiensi dengan

jumlah 283.877.226 juta (pembiayaan) dan 340.326.898 juta (pendapatan),

Page 106: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

88

padahal target outputnya mencapai 340.326.898 juta (pembiayaan) dan

63.773.106 juta (pendapatan).

BCA merupakan bank konvensional yang tingkat efisiensinya

paling rendah di tahun 2011. Ketidakefisienan BCA terjadi pada input

simpanan dan kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Input

simpanan BCA berjumlah 323.457.283 juta, sedangkan target inputnya

berjumlah 295.536.564 juta. Maka upaya yang harus dilakukan adalah

dengan peningkatan efisiensi sebesar 9,44 persen. Pada sisi outputnya,

jumlahnya sebesar 202.268.609 juta (pembiayaan) dan 32.660.092 juta

(pendapatan). Jumlah tersebut tidak sesuai dengan target outputnya yang

mencapai 278.058.376 juta (pembiayaan) dan 53.185.947 juta

(pendapatan). Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 37,47 persen

(pembiayaan) dan 62,84 persen (pendapatan).

Bank selanjutnya adalah BNI yang mengalami inefisiensi pada

kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Jumlah output pada BNI

adalah sebesar 158.164.744 juta (pembiayaan) dan 27.152.113 juta

(pendapatan), padahal target outputnya mencapai 214.770.605 juta

(pembiayaan) dan 39.018.679 (pendapatan). Maka tindakan yang harus

dilakukan adalah dengan peningkatan efisiensi sebesar 35,79 persen untuk

pembiayaan dan 43,7 persen untuk pendapatan.

Bank Permata mengalami inefisiensi pada kedua outputnya

(pembiayaan dan pendapatan). Jumlah output adalah 65.859.107 juta

(pembiayaan) dan 14.001.685 juta (pendapatan), sedangkan target yang

Page 107: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

89

perlu dicapai sebesar 74.988.831 juta (pembiayaan) dan 14.001.685 juta

(pendapatan)

Bank konvensional terakhir yang mengalami inefisiensi di tahun

2011 adalah BII. Ketidakefisienan BII terjadi pada kedua outputnya

(pembiayaan dan pendapatan). Output BII berjumlah 62.574.123 juta

(pembiayaan) dan 9.168.357 juta (pendapatan). jumlah tersebut tidak

sesuai dengan target outputnya yang mencapai 67.379.396 juta

(pembiayaan) dan 12.084.129 (pendapatan). Maka upaya yang harus

dilakukan adalah dengan peningkatan efisiensi sebesar 7,36 persen

(pembiayaan) dan 12.084.129 persen (pendapatan).

Pada sisi bank konvensional yang efisien, terdapat empat bank

konvensional yang mampu mencapai tingkat efisiensi 100 persen di tahun

2011. Tabel 4.15 menunjukkan bank-bank konvensional yang mampu

mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen beserta nilai actual, target,

dan potential improvement.

Tabel 4.15

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2011

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank CIMB Niaga

Simpanan

100

127.652.056 127.652.056 0

Aset 164.238.923 164.238.923 0

Biaya Tenaga Kerja 2.009.404 2.009.404 0

Pembiayaan 120.194.922 120.194.922 0

Pendapatan 23.178.882 23.178.882 0

Bank Danamon

Simpanan

87.993.957 87.993.957 0

Page 108: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

90

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Aset

127.128.138 127.128.138 0

Biaya Tenaga Kerja 100 2.695.073 2.695.073 0

Pembiayaan

86.699.835 86.699.835 0

Pendapatan

18.009.027 18.009.027 0

Panin Bank

Simpanan

100

85.536.601 85.536.601 0

Aset 118.991.272 118.991.272 0

Biaya Tenaga Kerja 726.948 726.948 0

Pembiayaan 70.817.519 70.817.519 0

Pendapatan 11.632.924 11.632.924 0

BTN

Simpanan

100

58.649.604 58.649.604 0

Aset 89.253.345 89.253.345 0

Biaya Tenaga Kerja 911.559 911.559 0

Pembiayaan 59.337.756 59.337.756 0

Pendapatan 8.995.123 8.995.123 0

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Pada tahun 2012, bank konvensional yang mengalami inefisiensi

adalah Bank Mandiri, BCA, BNI, Bank CIMB Niaga, Bank Permata, BII

dan BTN sesuai dengan Tabel 4.16. Input simpanan Bank Mandiri

mengalami inefisiensi karena input simpanannya berjumlah 435.458.912

juta, padahal target inputnya hanya 433.606.868 juta. Maka perbaikan

efisiensi yang harus dilakukan adalah sebesar 0,42 persen. Sedangkan

output Bank Mandiri berjumlah 339.973.690 juta (pembiayaan) dan

48.535.454 juta (pendapatan), padahal target seharusnya mencapai

400.731.101 juta (pembiayaan) dan 57.084.103 juta (pendapatan). Maka

upaya yang harus dilakukan adalah dengan peningkatan efisiensi sebesar

Page 109: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

91

17,87 persen untuk output pembiayaan dan 17,61 persen untuk output

pendapatan.

Ketidakefisienan BCA terjadi pada input simpanan dan kedua

outputnya, yakni pembiayaan dan pendapatan. Jumlah simpanan yang

dialokasikan berjumlah 370.278.094 juta, padahal target inputnya hanya

348.173.878. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 6,35 persen.

sedangkan jumlah outputnya adalah sebesar 256.713.553 juta

(pembiayaan) dan 38.541.400 juta (pendapatan), sedangkan target

outputnya mencapai 324.488.653 juta (pembiayaan) dan 48.012.516 juta

(pendapatan). Maka upaya perbaikan yang harus dilakukan adalah dengan

peningkatan efisiensi masing-masing sebesar 26,4 persen untuk output

pembiayaan dan 24,57 persen untuk output pandapatan.

Tabel 4.16

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Inefisien pada Tahun 2012

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank Mandiri

Simpanan

85

435.458.912 433.606.868 0,42

Aset 561.164.590 491.224.513 0

Biaya Tenaga Kerja 6.228.024 6.228.024 0

Pembiayaan 339.973.690 400.731.101 17,87

Pendapatan 48.535.454 57.084.103 17,61

BCA

Simpanan

80

370.278.094 348.173.878 6,35

Aset 436.741.456 436.741.456 0

Biaya Tenaga Kerja 5.694.720 5.694.720 0

Pembiayaan 256.713.553 324.488.653 26,4

Pendapatan 38.541.400 48.012.516 24,57

Page 110: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

92

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BNI

Simpanan

78

249.027.580 249.027.580 0

Aset 324.781.709 324.781.709 0

Biaya Tenaga Kerja 5.055.376 5.055.376 0

Pembiayaan 192.656.744 247.426.692 28,42

Pendapatan 29.517.085 37.908.430 28,42

Bank CIMB Niaga

Simpanan

95

144.144.127 144.144.127 0

Aset 192.705.029 192.705.029 0

Biaya Tenaga Kerja 2.572.600 2.572.600 0

Pembiayaan 133.605.301 141.359.657 5,8

Pendapatan 19.644.480 20.784.631 5,8

Bank Permata

Simpanan

85

97.884.824 97.060.718 0,85

Aset 132.150.360 132.150.360 0

Biaya Tenaga Kerja 1.850.141 1.850.141 0

Pembiayaan 86.955.200 101.757.967 17,02

Pendapatan 11.534.387 14.279.142 23,8

BII

Simpanan

85

85.469.916 85.069.117 0,47

Aset 111.548.790 111.548.790 0

Biaya Tenaga Kerja 1.662.817 1.662.817 0

Pembiayaan 74.318.622 87.081.526 17,17

Pendapatan 10.198.769 12.628.675 23,82

BTN

Simpanan

98

75.782.530 75.782.530 0

Aset 111.875.325 111.875.325 0

Biaya Tenaga Kerja 1.011.747 1.011.747 0

Pembiayaan 75.410.705 76.649.222 1,64

Pendapatan 9.673.959 9.832.840 1,64

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Tabel 4.16 menunjukkan bahwa BNI belum mampu menghasilkan

output secara maksimal. Jumlah outputnya sebesar 192.656.744 juta

(pembiayaan) dan 29.517.085 juta (pendapatan), padahal target yang harus

Page 111: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

93

dicapai sebesar 247.426.692 juta (pembiayaan) dan 37.908.430 juta

(pendapatan). Maka perbaikan efisiensinya adalah sebesar 28,42 persen

baik untuk pembiayaan maupun pendapatan.

Bank konvensional yang inefisien di tahun 2012 selanjutnya adalah

Bank CIMB Niaga dengan jumlah output sebesar 133.605.301 juta

(pembiayaan) dan 19.644.480 juta (pendapatan), padahal target yang dapat

dicapai sebesar 141.359.657 juta (pembiayaan) dan 20.784.631 juta

(pendapatan). Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 5,8 persen

untuk output pembiayaan dan pendapatan.

Bank Permata mengalami inefisiensi pada input simpanan dan

kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Input simpanan yang

digunakan adalah sebesar 97.884.824 juta, padahal target inputnya hanya

97.060.718 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 0,85

persen. Pada sisi output, jumlahnya adalah 86.955.200 juta (pembiayaan)

dan 11.534.387 juta (pendapatan), padahal target outputnya sebesar

101.757.967 juta (pembiayaan) dan 14.279.142 juta (pendapatan). Maka

dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 17,02 persen untuk output

pembiayaan dan 23,8 persen untuk output pendapatan.

Bank konvensional inefisien selanjutnya adalah BII dengan

inefisiensi yang terjadi pada input simpanan dan kedua outputnya

(pembiayaan dan pendapatan). Input simpanan yang digunakan adalah

sebesar 85.469.916 juta, padahal target yang dibutuhkan hanya 85.069.117

juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 0,47 persen.

Page 112: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

94

sedangkan output BII berjumlah 74.318.622 juta (pembiayaan) dan

10.198.769 juta (pendapatan), padahal target outputnya mencapai

87.081.526 juta (pembiayaan) dan 12.628.675 juta (pendapatan). Maka

upaya yang harus dilakukan adalah dengan peningkatan efisiensi sebesar

17,17 persen (pembiayaan) dan 23,82 persen (pendapatan).

Bank inefisien terakhir di tahun 2012 adalah BTN yang

membutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 1,64 persen untuk kedua

outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Hal tersebut dikarenakan jumlah

outputnya sebesar 75.410.705 juta (pembiayaan) dan 9.673.959 juta

(pendapatan), berbeda dengan target outputnya sebesar 76.649.222 juta

(pembiayaan) dan 9.832.840 juta (pendapatan).

Sedangkan bank konvensional yang mampu mencapai tingkat

efisiensi teknik 100 persen di tahun 2012 adalah BRI, Bank Danamon, dan

Panin Bank. Tabel 4.17 menunjukkan nilai actual, target, dan potential

improvement.

Tabel 4.17

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Konvensional yang Efisien pada Tahun 2012

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BRI

Simpanan

100

436.084.418 436.084.418 0

Aset 547.591.919 547.591.919 0

Biaya Tenaga Kerja 9.348.523 9.348.523 0

Pembiayaan 347.953.020 347.953.020 0

Pendapatan 69.178.558 69.178.558 0

Page 113: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

95

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Bank Danamon

Simpanan

100

90.605.236 90.605.236 0

Aset 130.391.429 130.391.429 0

Biaya Tenaga Kerja 3.063.563 3.063.563 0

Pembiayaan 91.532.966 91.532.966 0

Pendapatan 18.780.212 18.780.212 0

Panin Bank

Simpanan

100

101.503.070 101.503.070 0

Aset 141.788.920 141.788.920 0

Biaya Tenaga Kerja 935.938 935.938 0

Pembiayaan 91.765.984 91.765.984 0

Pendapatan 11.725.984 11.725.984 0

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

2. Hasil Perhitungan dan Analisis Tingkat Efisiensi Teknik 10 Bank

Syariah di Indonesia 2008-2012

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode DEA,

tingkat efisiensi teknik 10 bank syariah tahun 2008-2012 dapat dilihat

pada Tabel 4.18. Data statistik tersebut menunjukkan bahwa di tahun 2008

hanya terdapat empat bank syariah yang dianalisis, yaitu Bank Muamalat

Indonesia (BMI), Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Syariah Mega

Indonesia (BSMI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah. Sedangkan

bank syariah yang belum menyediakan laporan keuangannya pada tahun

2008 adalah Bank Bukopin Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Victoria

Syariah, Bank Central Asia (BCA) Syariah, Bank Jabar Banten (BJB)

Syariah, dan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah. Pada tahun 2008

terdapat satu bank syariah yang belum mencapai tingkat efisiensi teknik

Page 114: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

96

100 persen (inefisien), yaitu BSMI (93 persen). Sedangkan bank yang

mencapai tingkat efisiensi teknik 100 persen (efisien) adalah BMI, BSM,

dan BRI Syariah.

Tabel 4.18

Tingkat Efisiensi Teknik 10 Bank Syariah di Indonesia

Tahun 2008-2012 (Persen)

Nama Bank Tahun

2008 2009 2010 2011 2012

BMI 100 97 100 92 94

BSM 100 99 96 97 100

BSMI 93 100 93 100 100

BRI Syariah 100 100 100 100 100

Bank Bukopin Syariah* - 100 98 93 98

Bank Panin Syariah** - - 65 100 100

Bank Victoria Syariah** - - 42 100 78

BCA Syariah** - - 74 83 82

BJB Syariah** - - 100 81 88

BNI Syariah** - - 75 93 99

Pencapaian rata-rata 98,25 99,20 84,30 93,90 93,90

Sumber: Data diolah (MaxDEA 5.2)

Keterangan: *) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2009

**) Baru menyediakan laporan keuangan pada tahun 2010

Di tahun 2009, bank syariah yang mampu mencapai tingkat

efisiensi teknik 100 persen adalah BSMI, BRI Syariah, dan Bank Bukopin

Syariah. Sedangkan bank syariah yang belum mampu mencapai tingkat

efisiensi 100 persen adalah BMI (97 persen) dan BSM (99 persen).

Pada tahun 2010, lima bank syariah masuk setelah memberikan

laporan keuangannya. Bank syariah tersebut ialah Bank Panin Syariah,

Bank Victoria Syariah, BCA Syariah, BJB Syariah, dan BNI Syariah.

Bank syariah yang mengalami inefisiensi pada tahun tersebut adalah BSM

Page 115: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

97

(96 persen), BSMI (93 persen), Bank Bukopin Syariah (98 persen), Bank

Panin Syariah (65 persen), Bank Victoria Syariah (42 peren), BCA Syariah

(74 persen), dan BNI Syariah (75 persen). Adapun bank syariah yang telah

efisien adalah BMI, BRI Syariah, dan BJB Syariah.

Jumlah bank syariah yang mengalami inefisiensi di tahun 2011

berkurang satu setelah terdapat empat bank syariah yang mampu mencapai

tingkat efisiensi teknik 100 persen, yaitu BSMI, BRI Syariah, Bank Panin

Syariah, dan Bank Victoria Syariah. Sedangkan bank syariah yang

inefisien adalah BMI, BSM, Bank Bukopin Syariah, BCA Syariah, BJB

Syariah, dan BNI Syariah.

Pada tahun 2012 BSMI, BRI Syariah, dan Bank Panin Syariah

mampu mempertahankan efisiensi teknik 100 persen. Sedangkan BSM

mampu mencapai tingkat efisiensi teknnik 100 persen setelah pada tahun

sebelumnya berada pada tingkat efisiensi 97 persen. BMI (94 persen),

Bank Bukopin Syariah (98 persen), Bank Victoria Syariah (78 persen),

BCA Syariah (82 persen), BJB Syariah (88 persen), dan BNI Syariah (99

persen) adalah bank-bank syariah yang inefisen di tahun 2012.

Berdasarkan Tabel 4.18, bahwa pencapaian rata-rata bank syariah

pada periode 2008-2012 mengalami fluktuasi. Sempat mengalami

kenaikan efisiensi dari 98,25 persen (2008) menjadi 99,20 persen (2009),

lalu mengalami penurunan menjadi 84,30 persen (2010). Dan pada tahun

2011 mengalami kenaikan efisiensi menjadi 93,90 persen dan tidak ada

Page 116: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

98

perubahan pencapaian rata-rata efisiensi setelah pada tahun 2012 kembali

berada pada 93,90 persen.

Tabel 4.19

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2008

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BSMI

Simpanan

80

2.626.471 2.626.471 0

Aset 3.096.201 3.096.201 0

Biaya Tenaga Kerja 88.912 88.912 0

Pembiayaan 2.094.011 2.358.207 12,61

Pendapatan 404.138 435.690 7,8

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Berdasarkan Tabel 4.19, ketidakefisienan BSMI di tahun 2008

terjadi pada kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Jumlah output

BSMI adalah 2.094.011 juta (pembiayaan) dan 404.138 juta (pendapatan),

padahal target outputnya mencapai 2.358.207 juta (pembiayaan) dan

435.690 juta (pendapatan). Maka peningkatan efisiensi yang harus

dilakukan adalah sebesar 12,61 persen (pembiayaan) dan 7,8 persen

(pendapatan).

Bank-bank syariah yang mampu mencapai tingkat efisiensi teknik

100 persen di tahun 2008 adalah BMI, BSM, dan BRI Syariah. Tabel 4.20

menunjukkan nilai actual, target, dan potential improvement bagi bank

syariah yang telah efisien.

Page 117: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

99

Tabel 4.20

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2008

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BMI

Simpanan

100

10.073.953 10.073.953 0

Aset 12.596.715 12.596.715 0

Biaya Tenaga Kerja 136.813 136.813 0

Pembiayaan 10.550.732 10.550.732 0

Pendapatan 1.619.080 1.619.080 0

BSM

Simpanan

100

14.796.479 14.796.479 0

Aset 17.063.838 17.063.838 0

Biaya Tenaga Kerja 297.805 297.805 0

Pembiayaan 13.327.482 13.327.482 0

Pendapatan 2.407.182 2.407.182 0

BRI Syariah

Simpanan

100

39.085 39.085 0

Aset 482.898 482.898 0

Biaya Tenaga Kerja 11.437 11.437 0

Pembiayaan 47.034 47.034 0

Pendapatan 42.168 42.168 0

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Terdapat dua bank syariah yang belum mampu mencapai tingkat

efisiensi teknik 100 persen, yaitu BMI dan BSM. Tabel 4.21 menunjukkan

bahwa letak ketidakefisienan BMI terletak pada input simpanan dan kedua

outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Input simpanan yang digunakan

adalah sebesar 13.316.898 juta, sedangkan target inputnya adalah

12.140.552 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 9,69

persen. Pada sisi outputnya, jumlahnya adalah 10.699.976 juta

(pembiayaan) dan 1.753.611 juta (pendapatan), padahal target yang harus

Page 118: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

100

dicapai sebesar 11.037.520 juta (pembiayaan) dan 1.808.931 juta

(pendapatan). Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 3,15 persen

untuk masing-masing output.

Tabel 4.21

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2009

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BMI

Simpanan

97

13.316.898 12.140.552 9,69

Aset 16.027.178 16.027.178 0

Biaya Tenaga Kerja 201.067 201.067 0

Pembiayaan 10.699.976 11.037.520 3,15

Pendapatan 1.753.611 1.808.931 3,15

BSM

Simpanan

99

19.168.005 17.230.648 11,24

Aset 22.029.242 22.029.242 0

Biaya Tenaga Kerja 389.292 389.292 0

Pembiayaan 16.019.535 16.143.256 0,77

Pendapatan 2.835.217 2.857.114 0,77

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Bank inefisien selanjutnya adalah BSM dengan input simpanan

yang mencapai 19.168.005 juta, padahal targetnya hanya sebesar

17.230.648 juta. Maka peningkatan efisiensi yang harus dilakukan adalah

sebesar 11,24 persen. Di sisi outputnya, jumlahnya sebesar 16.019.535 juta

(pembiayaan) dan 2.835.217 juta (pendapatan). Jumlah tersebut tidak

sesuai dengan target outputnya yang mencapai 16.143.256 juta

(pembiayaan) dan 2.857.114 juta (pembiayaan). Maka upaya perbaikan

Page 119: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

101

efisiensi yang dapat dilakukan adalah sebesar 0,77 persen baik untuk

pembiayaan maupun pendapatan.

Bank syariah yang mampu mencapai efisiensi teknik 100 persen di

tahun 2009 adalah BSMI, BRI Syariah, dan Bank Bukopin Syariah. Nilai

actual, target, dan potential improvement dapat dilihat pada Tabel 4.22.

Tabel 4.22

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2009

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BSMI

Simpanan

100

3.947.370 3.947.370 0

Aset 4.381.991 4.381.991 0

Biaya Tenaga Kerja 188.979 188.979 0

Pembiayaan 3.195.253 3.195.253 0

Pendapatan 826.672 826.672 0

BRI Syariah

Simpanan

100

2.151.086 2.151.086 0

Aset 3.178.386 3.178.386 0

Biaya Tenaga Kerja 90.176 90.176 0

Pembiayaan 2.635.647 2.635.647 0

Pendapatan 309.955 309.955 0

Bukopin Syariah

Simpanan

100

1.271.855 1.271.855 0

Aset 1.976.422 1.976.422 0

Biaya Tenaga Kerja 20.478 20.478 0

Pembiayaan 1.283.682 1.283.682 0

Pendapatan 164.343 164.343 0

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Berdasarkan Tabel 4.23, BSM mengalami inefisiensi pada input

simpanan dan kedua outputnya di tahun 2010. Input simpanan yang

digunakan adalah sebesar 28.671.278 juta, padahal target inputnya hanya

Page 120: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

102

25.485.011 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 12,5

persen. Sedangkan pada sisi output, target output yang seharusnya dicapai

adalah 24.691.405 juta (pembiayaan) dan 4.100.920 juta (pendapatan),

sedangkan jumlah outputnya sebesar 23.777.024 juta (pembiayaan) dan

3.949.053 juta (pendapatan). Upaya perbaikan efisiensi yang dapat

dilakukan adalah sebesar 3,84 persen baik untuk pembiayaan maupun

pendapatan.

Tabel 4.23

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2010

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BSM

Simpanan

96

28.671.278 25.485.011 12,5

Aset 32.455.189 32.455.189 0

Biaya Tenaga Kerja 627.225 627.225 0

Pembiayaan 23.777.024 24.691.405 3,84

Pendapatan 3.949.053 4.100.920 3,84

BSMI

Simpanan

93

4.040.981 3.584.276 12,74

Aset 4.660.762 4.660.762 0

Biaya Tenaga Kerja 290.677 118.834 144

Pembiayaan 3.154.012 3.402.762 7,88

Pendapatan 1.050.416 1.133.260 7,88

Bukopin Syariah

Simpanan

98

1.621.914 1.621.914 0

Aset 2.198.542 2.198.542 0

Biaya Tenaga Kerja 41.391 41.391 0

Pembiayaan 1.616.903 1.650.150 2,05

Pendapatan 269.888 294.875 9,26

Panin Syariah

Simpanan

65

309.763 309.763 0

Aset 457.143 457.143 0

Biaya Tenaga Kerja 8.665 6.954 24,6

Page 121: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

103

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Pembiayaan

216.096 332.112 53,68

Pendapatan

27.635 47.302 71,16

Victoria Syariah

Simpanan

42

166.581 166.581 0

Aset 336.941 238.025 41,55

Biaya Tenaga Kerja 4.474 4.474 0

Pembiayaan 28.650 151.108 427

Pendapatan 30.300 71.684 136

BCA Syariah

Simpanan

74

556.774 556.774 0

Aset 873.850 834.723 4,69

Biaya Tenaga Kerja 19.010 9.906 91,9

Pembiayaan 433.689 589.493 35,92

Pendapatan 107.041 145.496 35,92

BNI Syariah

Simpanan

75

5.162.728 5.162.728 0

Aset 6.380.269 6.380.269 0

Biaya Tenaga Kerja 77.679 77.679 0

Pembiayaan 3.570.980 4.731.028 32,48

Pendapatan 464.683 624.143 34,31

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Bank syariah inefisien selanjutnya adalah BSMI dengan

ketidakefisienan terjadi pada dua input (simpanan dan biaya tenaga kerja)

dan kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Jumlah input

simpanan BSMI adalah 4.040.981 juta (simpanan) dan 290.677 juta (biaya

tenaga kerja), padahal target inputnya hanya 3.584.276 juta (simpanan)

dan 118.834 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi

sebesar 12,74 persen (simpanan) dan 144 persen (biaya tenaga kerja).

Sedangkan jumlah output BSMI adalah 3.154.012 juta (pembiayaan) dan

1.050.416 juta (pendapatan), padahal target outputnya mencapai 3.402.762

Page 122: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

104

juta (pembiayaan) dan 1.133.260 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi sebesar 7,88 persen baik untuk output pembiayaan

maupun pendapatan.

Bank Bukopin Syariah mengalami inefisiensi pada kedua

outputnya yaitu pembiayaan dan pendapatan. Jumlah output Bank

Bukopin Syariah adalah sebesar 1.616.903 juta (pembiayaan) dan 269.888

juta (pendapatan), padahal target outputnya mencapai 1.650.150 juta

(pembiayaan) dan 294.875 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi sebesar 2,05 persen (pembiayaan) dan 9,26 persen

(pendapatan).

Bank syariah inefisien selanjutnya adalah Bank Panin Syariah,

ketidakefisienan terjadi pada input biaya tenaga kerja, serta kedua

outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Input biaya tenaga kerjanya

berjumlah 8.665 juta, padahal target yang dibutuhkan adalah 6.954 juta.

Maka diperlukan upaya peningkatan efisiensi sebesar 24,6 persen. Kedua

outputnya juga mengalami inefisiensi dengan jumlah 216.096 juta

(pembiayaan) dan 27.635 juta (pendapatan), padahal target outputnya

mencapai 332.112 juta (pembiayaan) dan 47.302 (pendapatan). Hal

tersebut mengharuskan adanya perbaikan efisiensi sebesar 53,68 persen

untuk output pembiayaan dan 71,16 persen untuk output pendapatan.

Bank Victoria Syariah belum mampu menggunakan total asetnya

secara optimal, hal tersebut dapat dilihat dari jumlah aset sebesar 336.941

juta, sedangkan target inputnya sebesar 238.025 juta. Maka diperlukan

Page 123: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

105

peningkatan efisiensi sebesar 41,55 persen. Output yang dihasilkan juga

tidak optimal dengan jumlah 28.650 juta (pembiayaan) dan 30.300 juta

(pendapatan), padahal target outputnya mencapai 151.108 juta

(pembiayaan) dan 71.684 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi sebesar 427 persen (pembiayaan) dan 136 persen

(pendapatan).

BCA Syariah mengalami inefisiensi pada input (aset dan biaya

tenaga kerja) dan kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). jumlah

aset BCA Syariah adalah 873.850 juta, padahal targetnya sebesar 4,69

persen. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 4,69 persen. Input

biaya tenaga kerja juga terjadi pemborosan dengan penggunaan sebesar

19.010 juta, padahal target yang dibutuhkan hanya 9.906 juta. Maka

dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 91,9 persen. Pada sisi output,

jumlahnya adalah sebesar 433.689 juta (pembiayaan) dan 107.041 juta

(pendapatan), padahal target outputnya mencapai 589.493 juta

(pembiayaan) dan 145.496 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi sebesar 35,92 persen masing-masing untuk

pembiayaan dan pendapatan.

Bank syariah terakhir di tahun 2010 yang mengalami inefisiensi

adalah BNI Syariah. Jumlah outputnya sebesar 3.570.980 juta

(pembiayaan) dan 464.683 juta (pendapatan), padahal target outputnya

mencapai 4.731.028 juta (pembiayaan) dan 624.143 juta (pendapatan).

Page 124: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

106

Maka yang harus dilakukan adalah peningkatan efisiensi sebesar 32,48

persen (pembiayaan) dan 34,31 persen (pembiayaan).

Bank syariah yang berhasil mencapai tingkat efisiensi teknik 100

persen adalah BMI, BRI Syariah, dan BJB Syariah. Tabel 4.24

menunjukkan nilai actual, target, dan potential improvement bank-bank

syariah tersebut.

Tabel 4.24

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2010

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BMI

Simpanan

100

17.442.568 17.442.568 0

Aset 21.449.981 21.449.981 0

Biaya Tenaga Kerja 245.419 245.419 0

Pembiayaan 15.868.648 15.868.648 0

Pendapatan 2.022.019 2.022.019 0

BRI Syariah

Simpanan

100

5.762.953 5.762.953 0

Aset 6.866.528 6.866.528 0

Biaya Tenaga Kerja 196.604 196.604 0

Pembiayaan 5.496.519 5.496.519 0

Pendapatan 884.233 884.233 0

BJB Syariah

Simpanan

100

1.321.909 1.321.909 0

Aset 1.933.567 1.933.567 0

Biaya Tenaga Kerja 33.161 33.161 0

Pembiayaan 1.417.027 1.417.027 0

Pendapatan 159.038 159.038 0

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Berdasarkan Tabel 4.25, terdapat enam bank syariah yang inefisien

di tahun 2011, yaitu BMI, BSM, Bank Bukopin Syariah, BCA Syariah,

Page 125: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

107

BJB Syariah, dan BNI Syariah. BMI mengalami inefisiensi pada input

simpanan dan kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Jumlah

simpanan BMI adalah 29.167.560 juta, padahal target inputnya hanya

25.920.838 juta. Maka diperlukan peningkatan efisiensi sebesar 12,52

persen. Sedangkan jumlah output BMI sebesar 22.398.037 juta

(pembiayaan) dan 3.108.842 juta (pendapatan), padahal target outputnya

mencapai 24.296.352 juta (pembiayaan) dan 4.460.414 juta (pendapatan).

Maka peningkatan efisiensi yang dibutuhkan adalah sebesar 8,47 persen

(pembiayaan) dan 43,47 persen (pendapatan).

Tabel 4.25

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2011

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BMI

Simpanan

92

29.167.560 25.920.838 12,52

Aset 32.529.678 32.529.678 0

Biaya Tenaga Kerja 494.942 494.942 0

Pembiayaan 22.398.037 24.296.352 8,47

Pendapatan 3.108.842 4.460.414 43,47

BSM

Simpanan

97

42.133.653 40.458.578 4,14

Aset 48.694.167 48.694.167 0

Biaya Tenaga Kerja 992.864 992.864 0

Pembiayaan 36.472.627 37.643.503 3,21

Pendapatan 6.089.553 6.337.777 4,07

Bukopin Syariah

Simpanan

93

2.291.738 2.195.084 4,4

Aset 2.730.873 2.730.873 0

Biaya Tenaga Kerja 44.443 44.443 0

Pembiayaan 1.916.219 2.054.307 7,2

Pendapatan 315.671 370.560 17,38

Page 126: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

108

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BCA Syariah

Simpanan

83

864.135 864.135 0

Aset 1.217.765 1.217.765 0

Biaya Tenaga Kerja 32.755 32.755 0

Pembiayaan 681.322 816.318 19,81

Pendapatan 150.808 180.689 19,81

BJB Syariah

Simpanan

81

2.218.533 2.218.533 0

Aset 2.849.451 2.849.451 0

Biaya Tenaga Kerja 64.417 64.417 0

Pembiayaan 1.769.445 2.191.403 23,84

Pendapatan 273.494 338.714 23,84

BNI Syariah

Simpanan

93

6.756.261 6.713.040 0,64

Aset 8.466.887 8.466.887 0

Biaya Tenaga Kerja 183.764 183.764 0

Pembiayaan 5.310.291 5.696.469 7,27

Pendapatan 1.234.078 1.323.823 7,27

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

BSM juga mengalami inefisiensi pada input simpanan dan kedua

outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Jumlah simpanan yang

dialokasikan sebesar 42.133.653 juta, sedangkan targetnya sebesar

40.458.578 juta. Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 4,14

persen. Pada sisi output, jumlahnya adalah sebesar 36.472.627 juta

(pembiayaan) dan 6.089.553 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi sebesar 3,21 persen (pembiayaan) dan 4,07 persen

(pendapatan).

Bank Bukopin Syariah membutuhkan peningkatan efisiensi sebesar

4,4 persen dikarenakan jumlah actual simpanan (2.291.738 juta) lebih

Page 127: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

109

besar dari targetnya (2.195.084 juta). Sedangkan jumlah outputnya adalah

1.916.219 juta (pembiayaan) dan 315.671 juta (pendapatan), padahal target

outputnya mencapai 2.054.307 juta (pembiayaan) dan 370.560 juta

(pendapatan). maka membutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 7,2

persen (pembiayaan) dan 370.560 juta (pendapatan).

Bank selanjutnya adalah BCA Syariah yang mengalami inefisiensi

pada kedua outputnya dengan jumlah 681.322 juta (pembiayaan) dan

150.808 juta (pendapatan), padahal target outputnya mencapai 816.318

juta (pembiayaan) dan 180.689 juta (pendapatan). Maka perbaikan

efisiensi yang harus dilakukan adalah masing-masing sebesar 19,81 persen

untuk pembiayaan dan pendapatan.

BJB Syariah juga mengalami inefisiensi pada kedua outputnya

sebesar 1.769.445 juta (pembiayaan) dan 273.494 juta (pendapatan),

padahal target outputnya mencapai 2.191.403 juta (pembiayaan) dan

338.714 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar

23,84 persen untuk masing-masing output. Dan bank syariah terakhir yang

mengalami inefisiensi pada tahun 2011 adalah BNI Syariah, dimana

ketidakefisienan terjadi pada input simpanan dan kedua outputnya

(pembiayaan dan pendapatan). Jumlah simpanan BNI Syariah adalah

6.756.261 juta, sedangkan targetnya sebesar 6.713.040 juta. Maka

dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 0,64 persen. Pada sisi outputnya,

jumlahnya sebesar 5.310.291 juta (pembiayaan) dan 1.234.078 juta

(pendapatan), padahal target outputnya mencapai 5.696.469 juta

Page 128: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

110

(pembiayaan) dan 1.323.823 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi masing-masing sebesar 7,27 persen.

Terdapat empat bank syariah yang mampu mencapai tingkat

efisiensi 100 persen di tahun 2011, yaitu BSMI, BRI Syariah, Bank Panin

Syariah, dan Bank Victoria Syariah. Nilai actual, target, dan potential

improvement Bank syariah tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.26.

Tabel 4.26

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2010

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BSMI

Simpanan

100

4.928.442 4.928.442 0

Aset 5.582.305 5.582.305 0

Biaya Tenaga Kerja 309.747 309.747 0

Pembiayaan 4.094.797 4.094.797 0

Pendapatan 1.078.207 1.078.207 0

BRI Syariah

Simpanan

100

9.906.411 9.906.411 0

Aset 11.265.253 11.265.253 0

Biaya Tenaga Kerja 312.778 312.778 0

Pembiayaan 9.128.752 9.128.752 0

Pendapatan 1.354.424 1.354.424 0

Panin Syariah

Simpanan

100

419.771 419.771 0

Aset 1.016.792 1.016.792 0

Biaya Tenaga Kerja 14.955 14.955 0

Pembiayaan 684.117 684.117 0

Pendapatan 80.570 80.570 0

Victoria Syariah

Simpanan

100

465.036 465.036 0

Aset 636.421 636.421 0

Biaya Tenaga Kerja 8.666 8.666 0

Pembiayaan 214.280 214.280 0

Pendapatan 107.114 107.114 0

Page 129: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

111

Tabel 4.27 menunjukkan bahwa pada tahun 2012, terdapat enam

bank yang mengalami inefisiensi, yaitu BMI, Bank Bukopin Syariah, Bank

Victoria Syariah, BCA Syariah, BJB Syariah, dan BNI Syariah.

Tabel 4.27

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Inefisien pada Tahun 2012

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BMI

Simpanan

94

39.420.574 33.985.312 15,99

Aset 44.932.176 44.932.176 0

Biaya Tenaga Kerja 660.746 660.746 0

Pembiayaan 32.766.528 34.970.530 6,72

Pendapatan 3.949.498 5.035.394 23,49

Bukopin Syariah

Simpanan

98

2.850.784 2.850.784 0

Aset 3.619.863 3.619.863 0

Biaya Tenaga Kerja 50.471 50.471 0

Pembiayaan 2.627.337 2.677.237 1,89

Pendapatan 400.760 408.371 1,89

Victoria Syariah

Simpanan

78

646.323 646.323 0

Aset 940.160 930.134 1,07

Biaya Tenaga Kerja 22.166 21.854 1,42

Pembiayaan 476.814 652.941 36,93

Pendapatan 104.121 133.967 28,66

BCA Syariah

Simpanan

82

1.261.822 1.261.822 0

Aset 1.614.555 1.614.555 0

Biaya Tenaga Kerja 39.036 35.332 10,48

Pembiayaan 1.008.423 1.225.229 21,5

Pendapatan 185.980 225.965 21,5

BJB Syariah

Simpanan

88

3.362.073 3.362.073 0

Aset 4.275.080 4.275.080 0

Biaya Tenaga Kerja 78.070 67.006 16,51

Pembiayaan 2.960.606 3.375.876 14,02

Page 130: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

112

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

Pendapatan

383.527 502.657 31,06

BNI Syariah

Simpanan

99

8.980.035 8.073.850 11,22

Aset 10.640.032 10.640.032 0

Biaya Tenaga Kerja 280.613 280.613 0

Pembiayaan 7.692.138 7.788.170 1,24

Pendapatan 1.573.811 1.593.459 1,24

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

BMI mengalami inefisiensi pada input simpanan dan kedua

outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Jumlah simpanan BMI adalah

39.420.574 juta, padahal target simpanannya adalah 33,985.312 juta. Maka

diperlukan peningkatan efisiensi sebesar 15,99 persen. Sedangkan jumlah

output BMI sebesar 32.766.528 juta (pembiayaan) dan 3.949.498 juta

(pendapatan), padahal target outputnya mencapai 34.970.530 juta

(pembiayaan) dan 5.035.394 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan

peningkatan efisiensi sebesar 6,72 persen (pembiayaan) dan 23,49 persen

(pendapatan).

Bank selanjutnya adalah Bank Bukopin Syariah yang mengalami

inefisiensi pada kedua outputnya (pembiayaan dan pendapatan). Jumlah

outputnya adalah 2.627.337 juta (pembiayaan) dan 400.760 juta

(pendapatan), padahal target yang harus dicapai sebesar 2.677.237 juta

(pembiayaan) dan 408.371 (pendapatan). Hal tersebut mengharuskan

adanya peningkatan efisiensi sebesar 1,89 persen baik untuk pembiayaan

maupun pendapatan.

Page 131: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

113

Bank Victoria Syariah belum mampu menggunakan asetnya secara

optimal dikarenakan masih membutuhkan peningkatan efisiensi sebesar

1,07 persen. Input biaya tenaga kerja juga mengalami pemborosan dengan

membutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 1,42 persen. Sedangkan pada

sisi outputnya berjumlah 476.814 juta (pembiayaan) dan 104.121 juta

(pendapatan), padahal targetnya mencapai 652.941 juta (pembiayaan) dan

133.967 juta (pendapatan). Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan

upaya peningkatan efisiensi sebesar 36,93 persen (pembiayaan) dan 28,66

persen (pendapatan).

Bank syariah inefisien selanjutnya adalah BJB Syariah dengan

input biaya tenaga kerja dan output (pembiayaan dan pendapatan) yang

mengalami inefisiensi. Target input biaya tenaga kerja adalah sebesar

67.006 juta, namun yang digunakan adalah 78.070 juta. Maka perbaikan

efisiensi yang mesti dilakukan adalah sebesar 16,51 persen. Di sisi lain,

outputnya berjumlah 2.960.606 juta (pembiayaan) dan 383.527 juta

(pendapatan), padahal target outputnya mencapai 3.375.876 juta

(pembiayaan) dan 502.657 juta (pendapatan). Maka peningkatan efisiensi

output yang harus dilakukan adalah sebesar 14,02 persen untuk

pembiayaan dan 31,06 persen untuk pendapatan.

Bank syariah inefisien terkahir di tahun 2012 adalah BNI Syariah

dengan input simpanan dan kedua outputnya (pembiayaan dan

pendapatan) yang mengalami inefisiensi. Jumlah simpanannya adalah

sebesar 8.980.035 juta, padahal targetnya hanya 8.073.850 juta. Maka

Page 132: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

114

dibutuhkan peningkatan efisiensi sebesar 11,22 persen. Sedangkan jumlah

outputnya adalah 7.692.138 (pembiayaan) dan 1.573,811 juta

(pendapatan), padahal targetnya mencapai 7.788.170 juta (pembiayaan)

dan 1.593.459 juta (pendapatan). Maka dibutuhkan peningkatan efisiensi

masing-masing sebesar 1,24 persen.

Di tahun 2012 terdapat empat bank syariah yang mampu mencapai

tingkat efisiensi 100 persen, yaitu BSM, BSMI, BRI Syariah, dan Bank

Panin Syariah. Nilai actual, target, dan potential improvement bagi bank-

bank efisien tersebut ditunjukkan pada Tabel 4.28.

Tabel 4.28

Nilai Actual, Target, dan Potential Improvement Input-Output Bagi

Bank Syariah yang Efisien pada Tahun 2012

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BSM

Simpanan

100

46.687.969 46.687.969 0

Aset 54.244.054 54.244.054 0

Biaya Tenaga Kerja 979.926 979.926 0

Pembiayaan 44.357.760 44.357.760 0

Pendapatan 7.116.458 7.116.458 0

BSMI

Simpanan

100

7.090.422 7.090.422 0

Aset 8.212.763 8.212.763 0

Biaya Tenaga Kerja 323.224 323.224 0

Pembiayaan 6.213.570 6.213.570 0

Pendapatan 1.452.941 1.452.941 0

BRIS

Simpanan

100

11.948.889 11.948.889 0

Aset 14.088.914 14.088.914 0

Biaya Tenaga Kerja 323.283 323.283 0

Pembiayaan 11.417.499 11.417.499 0

Pendapatan 1.686.474 1.686.474 0

Page 133: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

115

Nama Bank

Tingkat Actual Target Potential

Efisiensi (Juta Rupiah) (Juta Rupiah) Improvement

(Persen)

(Persen)

BPS

Simpanan

100

1.223.578 1.223.578 0

Aset 2.133.071 2.133.071 0

Biaya Tenaga Kerja 18.815 18.815 0

Pembiayaan 1.512.773 1.512.773 0

Pendapatan 167.584 167.584 0

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

3. Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Selama Periode 2008-

2012

Perhitungan dengan metode DEA tidak hanya mengukur efisiensi

dari masing-masing sampel bank yang diteliti, tetapi juga memberikan

referensi atau acuan bagi bank yang berada dalam kondisi inefisien

menjadi efisien (Muharam dan Pusvitasari, 2007). Bank–bank yang

inefisien diharapkan mengacu kepada bank yang telah efisien dengan

menggunakan bobot input-output yang telah ditetapkan. Hasil output dari

perhitungan DEA dengan bantuan software MaxDEA telah memberikan

referensi atau acuan bagi bank-bank inefisien setiap tahunnya selama

periode 2008-2012.

Tabel 4.29 menunjukkan bank-bank yang belum efisien pada tahun

2008 diharapkan mengacu kepada bank-bank yang telah efisien

berdasarkan benchmark dan lambda yang telah ditentukan. Benchmark

adalah bank yang dijadikan acuan bagi bank yang inefisien, sedangkan

Page 134: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

116

lambda adalah bobot input-output yang hendaknya digunakan untuk

mencapai tingkat efisiensi 100 persen.

Tabel 4.29

Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2008

Kode Bank Benchmark (Lambda)

BM BDI (0,0652106); BMI (22,1470532); BSM (3,0817991)

BRI BDI (0,7211188); BSM (9,9873487)

BCA BMI (12,9484333); BSM (4,7823475)

BNI BDI (0,2733730); BMI (7,0080180); BSM (4,8905445)

BCN BMI (5,0749182); BRIS (11,1288432)

BDI -

PB -

BP BDI (0,0755971); BMI (3,2673074); BSM (0,2876989)

BII BDI (0,1337630); BMI (0,9704657); BSM (1,6200825)

BTN BMI (3,0769584); BRIS (13,0562967)

BMI -

BSM -

BSMI BDI (0,0035520); BSM (0,1596239)

BRIS -

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Untuk mencapai tingkat efisiensi 100 persen disarankan bank-bank

yan inefisien mengacu kepada benchmark dan lambda yang telah

ditetapkan. Bank Mandiri (BM) hendaknya menggunakan 0,0652106

input-output Bank Danamon Indonesia (BDI), 22,1470532 input-output

Bank Muamalat Indonesia (BMI), dan 3,0817991 input-output Bank

Syariah Mandiri (BSM). Sedangkan Bank Rakyat Indonesia (BRI)

hendaknya menggunakan 0,7211188 input-output BDI dan 9,9873487

input-output BSM. Bank Central Asia (BCA) mengacu kepada BMI dan

BSM dengan menggunakan 12,9484333 input-output BMI dan 4,7823475

Page 135: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

117

input-output BSM. Bank Negara Indonesia (BNI) hendaknya mengacu

pada BDI, BMI, dan BSM dan menggunakan input-output yang telah

ditetapkan. Bank CIMB Niaga (BCN) mengacu kepada BMI dan Bank

Rakyat Indonesia Syariah (BRIS). Bank Permata (BP) dan Bank

Internasional Indonesia (BII) hendaknya mengacu pada BDI, BMI, dan

BSM dan dengan menggunakan input-output yang telah ditetapkan. Bank

Tabungan Negara (BTN) mengacu kepada BMI dan BRIS, sedangkan

BSMI mengacu kepada BDI dan BSM.

Tabel 4.30 menunjukkan bahwa di tahun 2009 terdapat tujuh bank

yang menjadi acuan bagi bank-bank yang inefisien, yaitu BCN, BDI, PB,

BTN, BSMI, BRIS, dan Bank Bukopin Syariah (BBS).

Tabel 4.30

Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2009

Kode Bank Benchmark (Lambda)

BM BCN (0,4909990); BDI (0,8832634); PB (3,0976221)

BRI BCN (1,9238457); BDI (0,8590922); BSMI (5,9604841)

BCA BCN (0,1730336); BDN (1,4088696); PB (1,6582185)

BNI BCN (1,0163105); BDI (0,6544419); PB (0,7116756)

BCN -

BDI -

PB -

BP BCN (0,4687299); BSMI (1,1763047); BRI S (0,2122109)

BII BCN (0,3524835); BDI (0,1191910); PB (0,1250125)

BTN -

BMI BCN (0,0657542); PB (0,0702336); BTN (0,0625135)

BSM BCN (0,1520188); BDI (0,0432104); PB (0,0211140)

BSMI -

BRIS -

BBS -

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Page 136: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

118

Bank-bank inefisien di tahun 2009 hendaknya mengacu kepada

benchmark dan lambda yang telah ditentukan untuk mencapai tingkat

efisiensi 100 persen.

Di tahun 2010 terdapat enam bank yang menjadi acuan bagi bank

inefisien yaitu BDI, PB, BTN, BMI, BRIS, dan Bank Jabar Banten Syariah

(BJBS). Tabel 4.31 menunjukkan bahwa bank-bank yang inefisien agar

mengacu kepada benchmark dan lambda yang telah ditentukan

Tabel 4.31

Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2010

Kode Bank Benchmark (Lambda)

BM BTN (3,4356639); BMI (7,9855944); BRIS (0,3943549)

BRI BTN (2,6861877); BMI (3,2840440); BRIS (20,5916655)

BCA BTN (3,1091292); BMI (3,3517109); BRIS (5,6790866)

BNI BTN (1,4620334); BMI (3,4014275); BRIS (9,9818877)

BCN BTN (1,7395941); BMI (0,2890677); BRIS (2,5992190)

BDI -

PB -

BP BTN (0,2419185); BMI (1,8698466); BRIS (2,4657114)

BII BTN (0,2226463); BMI (1,7355773); BRIS (2,7935695)

BTN -

BMI -

BSM BTN (0,1275651); BMI (0,3943594); BRIS (2,2251625)

BSMI BDI (0,0204381); BRIS (0,3398612)

BRIS -

BBS BTN (0,0149085); BRIS (0,1305475); BJBS (0,1465566)

BPS BTN (0,0019994); BJBS (0,1657637)

BVS BDI (0,0016580); PB (0,0004623)

BCAS BDI (0,0007542); BTN (0,0109587)

BJBS -

BNIS BTN (0,0032152); BMI (0,2740529); BRIS (0,0410880)

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Page 137: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

119

Pada tahun 2011 jumlah bank yang menjadi acuan bertambah

menjadi delapan bank yang terdiri dari BCN, BDI, PB, BTN, BSMI,

BRIS, Bank Panin Syariah (BPS), dan Bank Victoria Syariah (BVS).

Benchmark beserta lambda-nya bagi bank-bank inefisien ditunjukkan pada

Tabel 4.32.

Tabel 4.32

Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2010

Kode Bank Benchmark (Lambda)

BM BCN (2,0837623); PB (1,2521055)

BRI BCN (2,1684574); BSMI (3,5848360); BRIS (7,1214721)

BCA BCN (2,2318396); BRIS (1,0738144)

BNI BCN (1,3903076); BRIS (4,2231190); BPS (13,3177249)

BCN -

BDI -

PB -

BP BCN (0,5452449); BRIS (0,8957700); BPS (1,8650323)

BII BCN (0,4134188); BRIS (1,4976982); BPS (5,8709799)

BTN -

BMI BCN (0,1600522); BRIS (0,5541708)

BSM BCN (0,1407955); BRIS (2,2698176)

BSMI -

BRIS -

BBS BCN (0,0123024); BRIS (0,0630560)

BPS -

BVS -

BCAS BDI (0,0063805); BSMI (0,0424308); BPS (0,0942878); BVS (0,1160976)

BJBS BCN (0,0037452); BSMI (0,0073595); BRIS (0,1519718); BPS (0,4733064)

BNIS BCS (0,0327639); BSMI (0,3247697); BVS (1,9999694)

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Di tahun 2012 jumlah bank yang menjadi acuan tidak mengalami

perubahan yaitu enam bank, namun dengan komposisi yang berbeda,

Page 138: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

120

terdiri dari BRI, BDI, PB, BSM, BSMI, dan BPS. Tabel 4.33 menunjukkan

benchmark (lambda) bagi bank-bank inefisien dan bank-bank inefisien

diharapkan mengacu pada bank-bank yang telah ditetapkan sebagai

referensinya.

Tabel 4.33

Bank Acuan Bagi Bank-Bank yang Inefisien Tahun 2012

Kode Bank Benchmark (Lambda)

BM PB (2,4051026); BSM (4,0584667)

BRI -

BCA PB (1,3504001); BSM (4,5215957)

BNI BDI (0,3091821); PB (0,2732453); BSM (3,3601896); BPS (29,7475114)

BCN BDI (0,1443152); PB (0,4272432); BSM (1,4580448); BPS (16,0421071)

BDI -

PB -

BP BSM (1,3650010); BPS (27,2410875)

BII BSM (1,3538227); BPS (17,8671781)

BTN BDI (0,0370435); PB (0,4157643); BSM (0,1693259); BPS (18,2410594)

BMI BSM (0,5272933); BPS (7,6554638)

BSM -

BSMI -

BRIS BSM (0,2483356); BPS (0,2898101)

BBS BDI (0,0023968); PB (0,0101218); BSM (0,0341825); BPS (0,0084321)

BPS -

BVS BDI (0,0071334)

BCAS BDI (0,0059230); BSM (0,0138203); BSMI (0,0112720)

BJBS BSM (0,0584234); BPS (0,5184807)

BNIS BDI (0,0504363); BSM (0,0292912); BSMI (0,3013239)

Sumber: Data diolah (Output MaxDEA 5.2)

Page 139: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

121

4. Perbandingan Efisiensi Bank Konvensional dan Bank Syariah di

Indonesia Tahun 2008-2012

a) Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Test)

Sebelum menguji perbedaan tingkat efisiensi antara bank

konvensional dan bank syariah, maka dilakukan uji normalitas dahulu

sebagai syarat uji beda independent sample t-test. Uji normalitas dalam

penelitian ini akan menggunakan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov.

Tabel 4.34

Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tahun2008 Tahun2009 Tahun2010 Tahun2011 Tahun2012

N 14 15 20 20 20

Normal Parametersa,b

Mean 89.3571 93.2667 86.0500 91.5500 92.2500

Std.

Deviation 12.11869 9.58024 16.41397 9.29332 8.52164

Most Extreme

Differences

Absolute .190 .259 .242 .218 .250

Positive .190 .241 .198 .182 .182

Negative -.190 -.259 -.242 -.218 -.250

Kolmogorov-Smirnov Z .711 1.001 1.080 .977 1.118

Asymp. Sig. (2-tailed) .694 .268 .194 .296 .164

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber: Data diolah (Output SPSS. 20)

Hasil uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dengan menggunakan

IBM SPSS Statistics 20 (lihat Tabel 4.34) menunjukkan bahwa nilai K-S

untuk variabel I (efisiensi tahun 2008) sebesar 0,711 dengan probabilitas

signifikasi 0,694 dan nilainya jauh diatas α = 0,05, hal ini berarti bahwa H0

diterima atau data berdistribusi normal. Variabel II (efisiensi tahun 2009)

Page 140: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

122

mempunyai nilai K-S = 1,001 dengan probabilitas signifikasi 0,268 dan

nilainya diatas α = 0,05, hal ini berarti bahwa H0 diterima atau data

berdistribusi normal. Variabel III (efisiensi tahun 2010) memiliki nilai K-S

= 1,080 dengan probabilitas signifikasi 0,194 dan nilainya diatas α = 0,05,

hal ini berarti bahwa H0 diterima atau data berdistribusi normal.

Selanjutnya adalah variabel IV (efisiensi tahun 2011) memiliki nilai K-S =

0,977 dengan probabilitas signifikasi 0,296 dan nilainya jauh diatas α =

0,05, hal ini berarti bahwa H0 diterima atau data berdistribusi normal. Dan

yang terakhir adalah variabel V (efisiensi tahun 2012) yang memiliki nilai

K-S = 1,118 dengan probabilitas signifikasi 0,164 dan nilainya berada

diatas α = 0,05, hal ini berarti bahwa H0 diterima atau data berdistribusi

normal. Berdasarkan Tabel 4.34, data nilai efisiensi yang dihasilkan dari

metode DEA pada masing-masing bank di tahun 2008-2012 seluruhnya

berdistribusi normal.

b) Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

Dari hasil pengujian Levene’s test untuk kesamaan ragam, diperoleh

nilai sig F sebesar 0,453 (sig > α 0,05) maka dapat disimpulkan bahwa

kedua populasi berasal dari ragam yang sama. Karena kedua ragam sama,

maka menggunakan uji t pada baris pertama (equal variance assumed)

(Nurjannah, 2008: 14).

Besar t hitung yang diperoleh adalah -1,548 sedangkan nilai t tabel

dengan α = 0,05 dan Df = 87 didapat angka 1,99 maka dapat disimpulkan

Page 141: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

123

bahwa t hitung < t tabel sehingga H0 diterima. Berdasarkan nilai

probabilitasnya diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,125. Karena

probabilitas α > = 0,05 maka H0 diterima. Dengan melihat perbandingan

nilai t dan probabilitas yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa tidak

terdapat perbedaan efisiensi antara bank konvensional dengan bank

syariah selama periode 2008-2012.

Tabel 4.35

Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

Sumber: Data diolah (SPSS 20)

5. Analisis dan Interpretasi

Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa jumlah input dan output

baik untuk bank konvensional maupun bank syariah mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Sedangkan pencapaian rata-rata efisiensi

teknik bank konvensional dan bank syariah mengalami fluktuasi selama

periode pengamatan. Di sisi lain, ada beberapa bank konvensional maupun

bank syariah yang mengalami inefisiensi. Ketidakefisienan tersebut

disebabkan kurang maksimalnya penggunaan input dan outputnya baik

oleh bank konvensional maupun bank syariah. Inefisiensi terjadi pada

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Efisiensi Equal variances assumed .567 .453 -1.548 87 .125

Equal variances not assumed -1.529 77.351 .130

Page 142: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

124

variabel input (simpanan, aset, dan biaya tenaga kerja) dan variabel

outputnya (pembiayaan dan pendapatan).

Sutawijaya dan Lestari (2009:53) menyatakan bahwa pengukuran

efisiensi teknik cenderung terbatas hanya pada hubungan teknik dan

operasional dalam proses konversi input menjadi output. Hal tersebut

berarti bahwa untuk meningkatkan efisiensi teknik hanya perlu

menggunakan kebijakan mikro yang bersifat intenal, yaitu dengan cara

pengendalian dan mengalokasikan sumber daya secara optimal.

Pertama, ketidakefisienan penggunaan input simpanan oleh bank

konvensional dan bank syariah terlihat dengan jumlah input simpanan

yang masih lebih besar dibandingkan targetnya. Hal ini menandakan

bahwa perannya sebagai input tidak maksimal untuk menghasilkan output.

Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan mengalokasikan input simpanan

yang berlebih ke bagian total aset khususnya aset yang bersifat produktif.

Cara ini dapat dilakukan dengan peningkatan jumlah pemberian kredit

atau pembiayaan seperti kredit produktif dan kredit perdagangan untuk

bank konvensional, serta pembiayaan mudharabah, istishna, dan ijarah

untuk bank syariah. Salah satu cara lainnya adalah dengan menaikkan

biaya administrasi pada dana simpanan seperti tabungan, sehingga

pendapatan bank dapat lebih baik lagi. Kenaikan biaya administrasi juga

harus diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan bank agar bank

tersebut tetap dapat mampu bersaing.

Page 143: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

125

Kedua, ketidakefisienan input aset terjadi karena penggunaan

jumlah aset melebihi target yang dibutuhkan. Aset adalah seluruh

kekayaan yang dimiliki oleh bank meliputi kas, giro pada Bank Indonesia,

penempatan pada bank lain, surat berharga yang dimiliki, pembiayaan atau

kredit, dan aktiva tetap yang dimiliki. Solusi yang dapat dilakukan adalah

dengan menambah porsi pembiayaan yang merupakan bagian dari aset

total itu sendiri. Meningkatnya jumlah pembiayaan akan memperlancar

proses intermediasi baik bank konvensional maupun bank syariah dan

menambah pendapatan operasional terutama yang berasal dari penyaluran

dana. Sedangkan aset tetap yang telah dimiliki oleh bank tidak perlu

dikurangi, hanya saja harus digunakan secara maksimal agar tidak terjadi

inefisiensi. Pembelian aset tetap seyogyanya harus sejalan dengan

penggunaannya secara maksimal sehingga berpengaruh positif terhadap

pendapatan bank.

Ketiga, inefisiensi input biaya tenaga kerja terjadi karena jumlah

biaya tenaga kerja yang harus dikeluarkan lebih besar dari yang

dibutuhkan. Besarnya biaya tenaga kerja bisa diakibatkan karena

banyaknya jumlah tenaga kerja yang digunakan. Bank konvensional dan

bank syariah memiliki masalah yang sama, yaitu peningkatan jumlah

tenaga kerja tidak diimbangi dengan skill yang memadai sehingga

menyebabkan bank mengalami penurunan produktivitas (Sutawijaya dan

Lestari, 2009:61). Kondisi tersebut sesuai dengan teori law of diminishing

marginal return, dimana penambahan tenaga kerja justru akan

Page 144: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

126

menyebabkan penurunan marjinal tenaga kerja. Rekomendasi kebijakan

yang disarankan adalah dengan adanya aturan internal bank untuk

menggunakan sistem kontrak untuk pegawainya (Sutawijaya dan Lestari,

2009:66). Dengan demikian bank dapat mengefisienkan penggunaan

tenaga kerjanya karena jika bank merasa karyawan tidak memiliki skill

yang cukup maka bank dapat menghentikan atau mem PHK (Putus

Hubungan Kerja) karyawan. Cara lainnya yang dapat ditempuh adalah

dengan bekerjasama dengan lembaga pendidikan atau Universitas-

universitas dalam hal penyediaan SDM yang berkualitas dan kompeten.

Khusus untuk bank syariah, kerjasama dengan Universitas-universitas ini

hendaknya dapat dilakukan secara optimal mengingat kebutuhan akan

tenaga kerja syariah yang meningkat, namun tidak diimbangi dengan

jumlah SDM yang mengerti dengan baik perbankan syariah.

Ketidakefisienan output terjadi pada pembiayaan dan pendapatan.

pertama, jumlah pembiayaan lebih kecil dari target yang telah ditentukan.

Hal tersebut dapat terjadi karena adanya prinsip kehati-hatian oleh bank

sebelum memberikan kredit. Namun hendaknya kehati-hatian yang

dilakukan oleh bank tidak menghambat target yang telah ditentukan.

Solusi yang dapat ditempuh adalah dengan tetap melaksanakan prinsip

kehati-hatian dan tidak menghambat target yang telah ditentukan serta

melakukan pengawasan secara ketat setelah memberikan kredit. Cara

lainnya adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga kredit untuk kredit

produktif. Hal ini dilakukan agar banyak masyarakat baik perorangan atau

Page 145: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

127

perseroan mengajukan pembiayaan, imbasnya adalah target pembiayaan

dapat tecapai serta turut andil dalam pembangunan ekonomi.

Kedua, jumlah pendapatan masih belum sesuai dengan apa yang

diharapkan. Perbaikan ini dapat dilakukan dengan beberapa cara. Pertama,

peningkatan pembiayaan dengan cara inovasi produk dan biaya-biaya

pelayanan jasa terkait dengan input simpanan (safe deposit box, biaya

administrasi dan lainnya). Langkah tersebut akan meningkatkan

pendapatan bunga/bagi hasil dan pendapatan operasional. Kedua,

penggunaan atau pengalokasian total aset hendaknya digunakan secara

optimal sehingga diharapkan pendapatan operasional bank juga akan

meningkat. Ketiga, perbaikan kualitas SDM harus dilakukan untuk

meningkatkan pendapatan operasional dan pendapatan operasional

lainnya, karena hal ini berhubungan dengan produktivitas kerja dan

kreativitas karyawan (inovasi produk) untuk menghasilkan output yang

maksimal.

Bank konvensional masih terlalu dominan dibandingkan dengan

bank syariah, terbukti dengan jumlah simpanan, aset, dan biaya tenaga

kerja yang lebih tinggi dibandingkan bank syariah. Kinerja bank syariah

yang semakin baik akan mempengaruhi kepercayaan masyarakat, dan

nantinya akan diikuti dengan meningkatnya jumlah simpanan dan aset

yang dimiliki. Sehingga kedepannya bank syariah diharapkan mampu

bersaing dengan bank konvensional yang telah ada terlebih dahulu.

Page 146: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

128

Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan nilai efisiensi antara

bank konvensional dengan bank syariah, maka dilakukan uji beda

independent sample t-test. Berdasarkan hasil uji beda tersebut diketahui

besar t hitung yang diperoleh adalah -1,548 sedangkan nilai t tabel dengan

α = 0,05 dan Df = 87 didapat angka 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa t

hitung < t tabel sehingga H0 diterima. Berdasarkan nilai probabilitasnya

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,125. Karena probabilitas α > = 0,05

maka H0 diterima. Dengan melihat perbandingan nilai t dan probabilitas

yang didapat, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan

efisiensi antara bank konvensional dengan bank syariah selama periode

2008-2012.

Hasil penelitian ini memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang

dilakukan oleh Bader et al. (2008), Shahid et al. (2010), dan Purwanto

(2011) bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata efisiensi yang signifikan

antara bank konvensional dan bank syariah dengan menggunakan metode

Data Envelopment Analysis (DEA).

Page 147: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

129

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,

maka kesimpulan yang dapat diambil adalah:

1. Dari 20 bank yang menjadi sampel penelitian (10 bank konvensional

dan 10 bank syariah), hanya terdapat tiga bank yang selalu mencapai

tingkat efisiensi teknik 100 persen selama periode 2008-2012, terdiri

dari dua bank konvensional dan satu bank syariah, yaitu Bank

Danamon Indonesia dan Panin Bank untuk bank konvensional, dan

Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah untuk bank syariah. Sedangkan

11 bank lainnya mengalami kondisi efisiensi yang fluktuatif, yaitu

Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Central Asia

(BCA), Bank Negara Indonesia, Bank Permata, Bank Internasional

Indonesia (BII), Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri,

dan Bank Syariah Mega Indonesia. Bank pendatang baru di tahun

2009 yang mampu mencapai tingkat efisiensi 100 persen adalah Bank

Bukopin Syariah. Selanjutnya bank pendatang baru di tahun 2010

adalah Bank Panin Syariah, Bank Victoria Syariah, BCA Syariah, BJB

Syariah, dan BNI Syariah. Seluruh bank tersebut mengalami tingkat

efisiensi yang fluktuatif setiap tahunnya. Rata-rata pencapaian

efisiensi baik bank konvensional maupun bank syariah mengalami

fluktuasi selama periode 2008-2012 dengan rata-rata efisiensi bank

Page 148: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

130

konvensional sebesar 88,74 persen dan bank syariah sebesar 92,56

persen.

2. Ketidakefisienan 15 bank tersebut terjadi pada semua variabel input

(simpanan, aset, dan biaya tenaga kerja) dan variabel outputnya

(pembiayaan dan pendapatan). Ketidakefisienan input simpanan hampir

dialami oleh setiap bank. Sedangkan input aset dan biaya tenaga kerja

hanya dialami oleh beberapa bank. Hal ini menandakan penggunaan input

yang berlebihan dan tidak sesuai target. Pada sisi output, ketidakefisienan

pembiayaan dan pendapatan terjadi pada semua bank yang mengalami

inefisiensi setiap tahunnya. Hal tersebut menandakan bahwa output yang

dihasilkan masih belum maksimal dan belum mencapai target yang

ditentukan.

3. Berdasarkan hasil uji beda dengan menggunakan metode parametrik

independent sample t-test dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat

perbedaan nilai efisiensi antara bank konvensional dan bank syariah

selama periode 2008-2012 dengan melihat nilai signifikasi 2-sisi (H1

ditolak). Dengan tidak ditemukannya perbedaan efisiensi antara bank

konvensional dan bank syariah, maka hal ini mengindikasikan bahwa 20

bank yang diteliti telah menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik

meskipun kedua kelompok bank belum berada pada tingkat efisiensi 100

persen.

Page 149: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

131

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuaraikan diatas, terdapat

beberapa saran yang dapat disampaikan:

1. Bank konvensional dan bank syariah yang belum mampu mencapai

efisiensi teknik 100 persen, dapat melakukan upaya kebijakan internal

dengan cara:

a. Ketidakefisienan penggunaan input simpanan oleh bank

konvensional dan bank syariah terlihat dengan jumlah input

simpanan yang masih lebih besar dibandingkan targetnya. Hal ini

menandakan bahwa perannya sebagai input tidak maksimal untuk

menghasilkan output. Upaya yang bisa dilakukan adalah dengan

mengalokasikan input simpanan yang berlebih ke bagian total aset

khususnya aset yang bersifat produktif. Cara ini dapat dilakukan

dengan peningkatan jumlah pemberian kredit/pembiayaan seperti

kredit produktif dan kredit perdagangan untuk bank konvensional,

serta pembiayaan mudharabah, istishna, dan ijarah untuk bank

syariah. Salah satu cara lainnya adalah dengan menaikkan biaya

administrasi pada dana simpanan seperti tabungan, sehingga

pendapatan bank dapat lebih baik lagi. Kenaikan biaya administrasi

juga harus diikuti dengan peningkatan kualitas pelayanan bank agar

bank tersebut tetap dapat mampu bersaing.

b. Ketidakefisienan input aset terjadi karena penggunaan jumlah aset

melebihi target yang dibutuhkan. Aset adalah seluruh kekayaan yang

Page 150: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

132

dimiliki oleh bank meliputi kas, giro pada Bank Indonesia,

penempatan pada bank lain, surat berharga yang dimiliki,

pembiayaan atau kredit, dan aktiva tetap yang dimiliki. Solusi yang

dapat dilakukan adalah dengan menambah porsi pembiayaan yang

merupakan bagian dari aset total itu sendiri. Meningkatnya jumlah

pembiayaan akan memperlancar proses intermediasi baik bank

konvensional maupun bank syariah dan menambah pendapatan

operasional terutama yang berasal dari penyaluran dana. Sedangkan

aset tetap yang telah dimiliki oleh bank tidak perlu dikurangi, hanya

saja harus digunakan secara maksimal agar tidak terjadi inefisiensi.

Pembelian aset tetap seyogyanya harus sejalan dengan

penggunaannya secara maksimal sehingga berpengaruh positif

terhadap pendapatan bank.

c. Kebijakan mengenai inefisiensi input biaya tenaga kerja dapat

dilakukan adalah dengan adanya aturan internal bank untuk

menggunakan sistem kontrak untuk pegawainya dan yang

bekerjasama dengan lembaga pendidikan atau Universitas-

universitas dalam hal penyediaan SDM yang berkualitas. Dengan

melakukan cara diatas, diharapkan dapat memperkecil biaya tenaga

kerja dan meningkatkan produktivitas bank karena memiliki SDM

yang berkualitas.

d. Kebijakan yang berkaitan dengan output pembiayaan adalah dengan

cara tetap melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam pembiayaannya

Page 151: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

133

dengan tidak menghambat target yang telah ditentukan dan

melakukan pengawasan secara ketat setelah memberikan kredit. Cara

lainnya adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga kredit untuk

kredit produktif. Hal ini dilakukan agar banyak masyarakat baik

perorangan atau perseroan mengajukan pembiayaan, imbasnya

adalah target pembiayaan dapat tecapai serta ikut turut andil dalam

pembangunan ekonomi.

e. Perbaikan inefisiensi output pendapatan dapat dilakukan dengan

beberapa cara. Pertama, peningkatan pembiayaan dengan cara

inovasi produk dan biaya-biaya pelayanan jasa terkait dengan input

simpanan (safe deposit box, biaya administrasi dan lainnya).

Langkah tersebut akan meningkatkan pendapatan bunga/bagi hasil

dan pendapatan operasional. Kedua, total aset hendaknya digunakan

dan dialokasikan secara optimal sehingga diharapkan berpengaruh

positif terhadap pendapatan bank. Ketiga, perbaikan kualitas SDM

harus dilakukan untuk meningkatkan pendapatan operasional dan

pendapatan operasional lainnya, karena hal ini berhubungan dengan

produktivitas kerja dan kreativitas karyawan (inovasi produk) untuk

menghasilkan output yang maksimal.

f. Bank yang belum mencapai tingkat efisiensi 100 persen hendaknya

mengacu kepada bank-bank yang telah efisien dengan menggunakan

bobot input-output yang telah ditentukan.

Page 152: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

134

2. Efisiensi perbankan merupakan indikator penting untuk melihat

bagaimana kinerja bank. Semakin efisien suatu bank, maka akan

semakin baik bank tersebut dalam mengelola input secara optimal dan

menghasilkan output dengan maksimal. Diharapkan pihak-pihak yang

terkait dengan bank konvensional dan bank syariah terus meningkatkan

efisiensinya agar mampu bersaing dalam dunia perbankan nasional

yang berkembang semakin pesat.

3. Dengan tidak ditemukannya perbedaan nilai efisiensi antara bank

konvensional dan bank syariah berdasarkan hasil uji hipotesis diatas,

maka baik nasabah maupun calon nasabah dapat menjadikan seluruh

bank yang diteliti sebagai referensi sebagai tempat untuk menitipkan

dananya. Namun jika ingin terhindar dari riba, maka bank syariah

merupakan pilihan yang tepat.

4. Bagi peneliti yang hendak mengadakan penelitian sejenis, hendaknya

mencoba menggunakan analisis efisiensi DEA dengan dengan asumsi

VRS (Variable Return to Scale) sehingga seluruh unit yang diukur akan

menghasilkan perubahan pada berbagai tingkat output, bahwa suatu

teknologi dan skala produksi akan mempengaruhi tingkat efisiensi.

Selain itu, menggunakan variabel input biaya-biaya lainnya selain biaya

tenaga kerja, sehingga dapat diketahui biaya lain selain biaya tenaga

kerja yang mempengaruhi efisiensi suatu bank. Disarankan juga

menggunakan sampel lebih banyak dan tahun pengamatan lebih

panjang, sehingga diharapkan mendapat hasil yang lebih komprehensif.

Page 153: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

135

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zaenal dan Endri. 2009. “Kinerja Efisiensi Teknis Bank Pembangunan

Daerah: Pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)”. Jurnal

Akuntansi dan Keuangan. Vol. 11 No. 1 Hal 21-29.

Afiatun, Pipit dan Sudarso Kaderi Wiryono. 2010. “Efficiency and Productivity of

Indonesian Islamic Banking”. Jurnal Manajemen Teknologi. Vol 9 No.3.

Hal 264-274.

Afif Amrillah, Muhammad. “Efisiensi Perbankan Syariah di Indonesia Tahun

2005-2009”. Tesis S2 Fakultas Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan

Universitas Diponegoro. 2010.

Arafat, Wilson. 2006. Manajemen Perbankan di Indonesia (Teori dan

Implementasi). Jakarta: Pustaka LP3ES.

Ascarya, Diana Yumanita. 2008. “Comparing The Efficiency of Islamic Banks in

Malaysia and Indonesia”. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, Tim

IAEI. Hal 95-119.

Bank Indonesia. 2012. Statistik Perbankan Indonesia. http://www.bi.go.id.

Diakses tanggal 4 Mei 2013.

Bank Indonesia. 2012. Statistik Perbankan Syariah. http://www.bi.go.id. Diakses

tanggal 4 Mei 2013.

Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. 2000

Coelli T.J, A Guide to DEAP Version 2.1: A Data Envelopment Analysis

(Computer) Program, No 8/96. Centre For Efficiency and Productivity

Analysis Department of Econometric University of New England

Armidale, NSW, 2351. Australia. 1996.

Endri. 2011. “Evaluasi Efisiensi Teknis Perbankan Syariah di Indonesia: Aplikasi

two-stage data envelopment analysis”. STEI Tazkia.

Fahmi, Irham dan Yovi Lavianti. 2010. Pengantar Manajemen Perkreditan.

Bandung: Alfabeta.

Hadad, Muliaman D., dkk. 2003. Pendekatan Parametrik Efisiensi Perbankan

Indonesia. www.bi.go.id. Diakses tanggal 7 Mei 2013.

Page 154: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

136

Hadinata, Ivan dan A. H Manurung. 2006. “Penerapan Data Envelopment

Analysis Untuk Mengukur Efisiensi Kinerja Reksa Dana Saham”.

Huri, M. D. dan Indah Susilowati. 2004. “Pengukuran Efisiensi Relatif Emiten

Perbankan Dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA) (Studi

Kasus: Bank-bank yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta Tahun 2002)”.

Jurnal Dinamika Pembangunan, Vol. 1 No 2 Hal 95-110.

Johnes, Jill ., dkk. 2009. “Eficiency in Islamic and conventional banks: A

comparison based on financial ratios and data envelopment analysis”.

Journal Department of Economics Lancaster University. Hal. 1-45.

Kasmir. 2003. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada.

Lie, C. L. and Lih A. T. 2005. “Application of DEA and SFA on the Measurement

of Operating Efficiencies for 27 International Container Ports”. Paper

dalam Proceedings of the Eastern Asia Society for Transporation

Studies, Vol. 5, Hal. 592-607. Taiwan.

Maflachatun. 2010. “Analisis Efisiensi Teknik Perbankan Syariah di Indonesia

dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)”. Semarang.

Majid, A.M, dkk. 2009.”Efficiency in Islamic and Conventional Banking: an

International Comparison”. J Prod Anal 34:25-43.

Mardiah, Siti, Dkk. 2006. “Analisis Kinerja Bank Pemerintah dan Swasta Dengan

Metode EVA dan MVA Terhadap Return Saham”. Akuntabilitas, Hal 97-

104. Jakarta

Mokhtar, Hamim. S A, et al. 2006. “Efficiency of Islamic Banking in Malaysia: A

Stochastic Frontier Approach”. Journal of Economic Cooperation, Vol.

27 , No.2, Hal 37-70. Malaysia.

Mokhtar, Hamim. S A, et al. 2008. “Efficiency and Competition Of Islamic

Banking in Malaysia”. Humanomics, Vol 24 No 1 hal 28-48 : Emerald

Group Publishing Limited.

Muhamad, Shamsher, dkk. 2007. “Efficiency of Conventional versus Islamic

Banks: International Evidence using the Stochastic Frontier Approach

(SFA)”. Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, Hal. 107-

130.

Muhamad, Shamsher, dkk. 2008. “Efficiency of Conventional versus Islamic

Banks: International Evidence using the Data Envelopment Analysis

Page 155: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

137

(DEA)”. Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, Hal. 23-

65.

Muharam, H dan Rizki Pusvitasari. 2007. “Analisis Perbandingan Efisiensi Bank

Syariah dengan Metode Data Envelopment Analysis (Periode tahun

2005)”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol.2 No.3.

Mulyadi. 2000. Akuntansi Biaya, Edisi 5. Yogyakarta: Aditya Media.

Nisfiannoor, Muhammad. 2009. “Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu

Sosial”. Salemba Humanika: Jakarta

Nurjannah. 2008. “Model Pelatihan SPSS”. Melbourne

Purwanto, Rakhmat dan Endang Tri Widyarti. 2011. “Analisis Perbandingan

Efisiensi Bank Umum Konvensional (BUK) dan Bank Umum Syariah

(BUS) di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis (DEA)

(Periode 2006-2010). Jurnal Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro. Hal 1-30.

Putri, Vicky Rahma dan Niki Lukviarman. 2008. “Pengukuran Kinerja Bank

Komersial Dengan Pendekatan Efisiensi: Studi Terhadap Perbankan Go-

Public di Indonesia. JAAI. Vol 12 No.1. Hal 37-52

Qureshi, Muhammad Azeem. 2012. “Efficiency of Islamic and Conventional

Banks in Pakistan: A Non-parametric Approach”. International Journal

of Bussiness and Mangement. Vol 7 No.7. Hal 40-50.

Riyadi, Selamet. 2006. “Banking Assets and Liability Management, Edisi 3.

Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Santoso, Singgih. 2005.” Seri Solusi Bisnis Berbasis TI: Menggunakan SPSS

untuk Statistik Parametrik”. Elex Media Komputindo: Jakarta.

Shafitranata. 2011. “Tingkat Efisiensi Bank Umum Syariah (BUS) Menggunakan

Metode Data Envelopment Analysis (DEA)”.

Shahid, Haseeb, dkk. 2010. “Efficiencies Comparison of Islamic and

Conventional Banks of Pakistan”. International Research Journal of

Finance and Economics. Vol. Issue 49: EuroJournals Publishing, Inc.

Sufian, Fadzlan. 2007. “The Efficiency Of Islamic Banking Industry In Malaysia:

Foreign vs Domestic Bank”. Humanomics, Vol. 23 No. 3 hal 174-192 :

Emerald Group Publishing Limited.

Page 156: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

138

Sukarno, Kartika Wahyu dan Muhammad Syaichu. 2006. “Analisis Faktor yang

Mempengaruhi Kinerja Bank Umum di Indonesia”. Jurnal Studi

Manajemen & Organisasi, Vol. 3 No. 2 Hal 46-58. Semarang: Fakultas

Ekonomika dan Bisnis UNDIP.

Suseno, Priyonggo. 2008. “Analisis Efisiensi dan Skala Ekonomi pada Indsutri

Perbankan Syariah di Indonesia”. Jurnal Ekonomi Islam, Vol. 2. No. 1.

Yogyakarta: Pusat pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam (P3EI)

Fakultas Ekonomi UII.

Susilo, Y. S., Sigit Triandaru, dan A. Totok Budi Santoso. 2000. Bank dan

Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.

Sutawijaya, A. dan Lestari, E. P. 2009. “Efisiensi Teknik Perbankan Indonesia

Pasca Krisis Ekonomi: Sebuah Studi Empiris Penerapan Model DEA”.

Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 10 No.1.

Suyatno, Thomas. 1996. Kelembagaan Perbankan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Yudhistira, D. 2003. “Efficiency In Islamic Banking: An Empirical Analysis of 18

Banks”. United Kingdom: Departement of Economic, Loughborough

University, Leicestershire.

Page 157: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

139

Page 158: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

140

LAMPIRAN 1

INPUT-OUTPUT BANK KONVENSIONAL

1. Tahun 2008

I1 I2 I3 O1 O2

Mandiri 273565821 8542498 4095822 159007051 29599453

BRI 201495222 4631974 6317638 161061059 30997465

BCA 209534856 5124620 3195721 112846628 22903592

BNI 163325401 7177359 3220991 112061397 19342076

CIMB 51559458 699121 928439 50667223 7174734

Danamon 74492063 2835331 2270214 64983038 14483577

Panin 46253664 2491287 375826 36868877 6215115

Permata 42803015 1646718 922019 34883337 5712412

BII 43712226 1188916 926468 35375567 6467391

BTN 31507440 1732960 616761 32025231 4949590

2. Tahun 2009

I1 I2 I3 O1 O2

Mandiri 299721940 9213385 4205057 179687845 35350256

BRI 254168613 4849153 6587462 205563569 39152486

BCA 244666004 5830022 4048502 123596037 27195614

BNI 190734715 7276781 3631842 120768825 22945002

CIMB 86258306 2657825 1899727 82970344 13186705

Danamon 67782107 3053078 2102538 60579191 15883655

Panin 56307220 2790578 456866 43220220 7869064

Permata 45751144 1671601 1131892 41244082 6890972

BII 47515274 1240976 977340 37491774 6738269

BTN 40216071 1998874 704882 40732957 6225485

3. Tahun 2010

I1 I2 I3 O1 O2

Mandiri 332727856 8631790 4541164 218992542 38831286

BRI 328778818 5134176 6811989 241064755 43160319

BCA 277533692 6728964 4204951 154001943 28998395

BNI 190455122 7135890 3862743 133222846 22964053

Page 159: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

141

CIMB 115349204 2548296 1849727 102074749 20818413

Danamon 79541163 2599309 2545038 75090482 40744621

Panin 75054982 3056824 550017 57549199 8931165

Permata 57791510 1192631 1119968 50589480 7070415

BII 59507744 1301106 1137429 49695623 7688299

BTN 45332650 2037957 728772 48624640 10472735

4. Tahun 2011

I1 I2 I3 O1 O2

Mandiri 380236178 9258876 5097336 273806876 44885941

BRI 372083736 5674281 7695139 283877226 53195127

BCA 323457283 7708758 4820533 202268609 32660092

BNI 224901974 7702804 4313755 158164744 27152113

CIMB 127652056 2849963 2009404 120194922 23178882

Danamon 87993957 2872699 2695073 86699835 18009027

Panin 85536601 3284362 726948 70817519 11632924

Permata 79258385 1219442 1403686 65859107 8971378

BII 70075044 1418679 1386973 62574123 9168357

BTN 58649604 2278166 911559 59337756 8995123

5. Tahun 2012

I1 I2 I3 O1 O2

Mandiri 435458912 10513387 6228024 339973690 48535454

BRI 436084418 6881022 9348523 347953020 69178558

BCA 370278094 10454233 5694720 256713553 38541400

BNI 249027580 9134749 5055376 192656744 29517085

CIMB 144144127 3232975 2572600 133605301 19644480

Danamon 90605236 3197904 3063563 91532966 18780212

Bank 101503070 3533034 935938 91765984 11725984

Permata 97884824 1278352 1850141 86955200 11534387

BII 85469916 1634012 1662817 74318622 10198769

BTN 75782530 2626540 1011747 75410705 9673959

Page 160: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

142

LAMPIRAN 2

INPUT-OUTPUT BANK SYARIAH

1. Tahun 2008

I1 I2 I3 O1 O2

BMI 10073953 12596715 136813 10550732 1619080

BSM 14796479 17063838 297805 13327482 2407182

BSMI 2626471 3096201 88912 2094011 404138

BRIS 39085 482898 11437 47034 42168

2. Tahun 2009

I1 I2 I3 O1 O2

BMI 13316898 16027178 201067 10699976 1753611

BSM 19168005 22029242 389292 16019535 2835217

BSMI 3947370 4381991 188979 3195253 826672

BRIS 2151086 3178386 90176 2635647 309955

BBS 1271855 1976422 20478 1283682 164343

3. Tahun 2010

I1 I2 I3 O1 O2

BMI 17442568 21449981 245419 15868648 2022019

BSM 28671278 32455189 627225 23777024 3949053

BSMI 4040981 4660762 290677 3154012 1050416

BRIS 5762953 6866528 196604 5496519 884233

BBS 1621914 2198542 41391 1616903 269888

BPS 309763 457143 8665 216096 27635

BVS 166581 336941 4474 28650 30300

BCAS 556774 873850 19010 433689 107041

BJBS 1321909 1933567 33161 1417027 159038

BNIS 5162728 6380269 77679 3570980 464683

Page 161: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

143

4. Tahun 2011

I1 I2 I3 O1 O2

BMI 29167560 527950 494942 22398037 3108842

BSM 42133653 749746 992864 36472627 6089553

BSMI 4928442 131497 309747 4094797 1078207

BRIS 9906411 218670 312778 9128752 1354424

BBS 2291738 80837 44443 1916219 315671

BPS 419771 36442 14955 684117 80570

BVS 465036 16503 8666 214280 107114

BCAS 864135 21406 32755 681322 150808

JBS 2218533 9518 64417 1769445 273494

BNIS 6756261 88098 183764 5310291 1234078

5. Tahun 2012

I1 I2 I3 O1 O2

BMI 39420574 693411 660746 32766528 3949498

BSM 46687969 1189651 979926 44357760 7116458

BSMI 7090422 136314 323224 6213570 1452941

BRIS 11948889 267368 323283 11417499 1686474

BBS 2850784 86224 50471 2627337 400760

BPS 1223578 39463 18815 1512773 167584

BVS 646323 19704 22166 476814 104121

BCAS 1261822 19799 39036 1008423 185980

BJBS 3362073 143705 78070 2960606 383527

BNIS 8980035 153169 280613 7692138 1573811

Page 162: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

144

LAMPIRAN 3

OUTPUT MAXDEA

1. Tahun 2008

Page 163: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

145

2. Tahun 2009

Page 164: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

146

3. Tahun 2010

Page 165: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

147

4. Tahun 2011

Page 166: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

148

5. Tahun 2012

Page 167: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

149

LAMPIRAN 4

OUTPUT SPSS

1. Hasil Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

Tahun2008 14 89.3571 12.11869 67.00 100.00

Tahun2009 15 93.2667 9.58024 72.00 100.00

Tahun2010 20 86.0500 16.41397 42.00 100.00

Tahun2011 20 91.5500 9.29332 73.00 100.00

Tahun2012 20 92.2500 8.52164 78.00 100.00

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Tahun2008 Tahun2009 Tahun2010 Tahun2011 Tahun2012

N 14 15 20 20 20

Normal

Parametersa,b

Mean 89.3571 93.2667 86.0500 91.5500 92.2500

Std.

Deviation 12.11869 9.58024 16.41397 9.29332 8.52164

Most Extreme

Differences

Absolute .190 .259 .242 .218 .250

Positive .190 .241 .198 .182 .182

Negative -.190 -.259 -.242 -.218 -.250

Kolmogorov-Smirnov Z .711 1.001 1.080 .977 1.118

Asymp. Sig. (2-tailed) .694 .268 .194 .296 .164

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 168: ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK ... ANALISIS PERBANDINGAN EFISIENSI BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) (PERIODE 2008-2012)

150

2. Hasil Uji Beda Independent Sample T-Test

Group Statistics

Jenis Bank N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Efisiensi Bank Konvensional 50 88.7400 11.01911 1.55834

Bank Syariah 39 92.5641 12.22120 1.95696

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Efisiensi

Equal

variances

assumed

.567 .453 -1.548 87 .125 -3.82410 2.46955 -8.73261 1.08440

Equal

variances

not

assumed

-1.529 77.351 .130 -3.82410 2.50162 -8.80510 1.15690