ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK...
Transcript of ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK...
150
ANALISIS PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN PRODUK KURSI SANTAI DI PT. TRIMITRA MEBELINDO.
W.T. BHIRAWA DAN SUTARNO
Program Studi Teknik Industri, Universitas Suryadarma, Jakarta. Abstraksi
Permasalahan yang dihadapi adalah perusahaan harus menjual produk yang dapat
diterima konsumen, dengan asumsi harga produknya tetap terjangkau oleh konsumen juga berbagai permasalahan persaingan yang dihadapi perusahaan dapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi yaitu pengembangan produk baru khususnya kursi santai yang diinginkan oleh konsumen serta untuk mengantisipasi tingginya tingkat persaingan.
Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengumpulan dan observasi ke obyek yang diteliti. Adapun teknik -teknik yang digunakan dalam penelitian adalah dengan cara observasi yaitu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan secara langsung pada objek berupa pengamatan terhadap kondisi yang ada, juga melalui kuesioner,yaitu cara pengumpulan dengan mengadakan tanya jawab dengan pihak pihak yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas dan pengumpulan data dengan meminta data - data yang dimiliki oleh sumber yang bersangkutan.
Hasil penelitian ini mendapatkan beberapa altematif atau perubahan yang tak begitu dominan, namun dengan perubahan ini akan terlihat adanya inisiatif atau berusaha menampilkan produk yang diinginkan oleh konsumen. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah banyak yang menginginkan perubahan pada kursi santai yang sudah ada di pasaran awal sehingga pengembang berusaha mengembangkan kursi santai menjadi jenis kursi santai yang dapat memenuhi keinginan pelanggan, biaya produksi produk awal seharga Rp. 514.433 sedangkan untuk biaya produksi kursi pengembangan seharga Rp. 464.433, sehingga terdapat efisiensi sebanyak Rp. 50.000., dan kursi santai hasil pengembangan banyak diminati oleh konsumen, hal ini dibuktikan dengan jumlah proporsi konsumen yang pasti akan membeli sebesar 0,4 (40%). Kata Kunci: Kursi Santai, Antropometri PENDAHULUAN
Perkembangan dan pertumbuhan industri di Indonesia yang semakin pesat karena banyaknya perusahaan-perusahaan yang baru berdiri, sehingga mengakibatkan adanya peningkatan persaingan. Untuk dapat bertahan dan menghadapi persaingan, maka kita dapat mengadakan perbaikan dan penyempurnaan dalam merancang produk sehingga dapat meningkatkan kualitas barang.
Pada masa sekarang ini, mutu produk dan proses yang menghasilkan merupakan syarat kesuksesan dalam manufacturing. Bagi banyak perusahaan, mutu merupakan prioritas. Dikalangan dunia industri semakin tumbuh kesadaran bahwa untuk
memperoleh loyalitas pelanggan,maka produk yang mereka hasilkan harus bebas dan kesalahan. Salah satu hal yang penting, dalam hal perhatian terhadap pelanggan adalah bagaimana menghasilkan produk yang yang bebas dan kesalahan atau dengan kata lain memenuhi target dan bebas dan variasi. Hal ini yang dapat dicapai dengan cara menghasilkan sumber penyebab variasi dan mengurangi atau bahwa menghilangkan sensitivitas produk terhadap sumber-sumber vaniasi.
Produk harus memiliki daya saing yang semakin tinggi agar dapat memiliki peluang yang kemajuan teknologi yang semakin global menuntut kepada pelaku ekonomi dalam memproduksi produk yang
151
kompetitif. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah yang menunjang untuk dapat memenangkan persaingan, namun tidak semua perusahaan dapat memanfaatkan atau peluang yang ada pihak manajemen untuk menganalisis lingkungan baik intern maupun lingkungan ekstern diluar perusahaan.
PT Trimitra Mebelindo sebagai salah satu produsen produk kayu, juga mengalami persaingan dengan produsen yang lama. Sehingga perlu adanya pengembangan dan perancangan produk lebih lanjut. Dimana diharapkan dengan adanya produk baru yang lebih inovatif dapat memenangkan persaingan atau memiliki keunggulan sehingga mempunyai nilal kompetitif yang lebih tinggi. Interpretasi dan kebutuhan konsumen diharapkan mampu mewakili keinginan konsumen terhadap produk kursi mi sehingga mampu menyerap konsumen yang lebih besar yang kemudian dapat menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan.
Permasalahan yang dihadapi adalah
perusahaan harus menjual produk yang dapat diterima konsumen, dengan asumsi harga produknya tetap terjangkau oleh konsumen juga berbagai permasalahan persaingan yang dihadapi perusahaan dapat diidentifikasi permasalahan yang terjadi yaitu pengembangan produk baru khususnya kursi santai yang diinginkan oleh konsumen serta untuk mengantisipasi tingginya tingkat persaingan.
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui keinginan dan
harapan konsumen terhadap produk yang akan dikembangkan.
b. Untuk melakukan pengembangan dan memodifikasikan produk yang telah ada dengan melihat berbagai aspek yang saling mendukung.
c. Untuk mengetahui kevalidan data.
METODE
Produk merupakan sesuatu yang
transaksikan dan digunakan konsumen karena fungsi dan sifat yang dimiliki
Menurut Agus Ahyari produk merupakan sebagai hasil dan kegiatan produksi akan mempunyai wujud tertentu, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu. Disamping itu akan datang tenggang waktu antara saat diproduksi dengan saat dikonsumsi (Ahyari, 1985: 8).
Karl T. Ulrich mendefinisikan produk sebagai sesuatu yang dijual oleh perusahaan kepada pembeli (Ufrich, 2001:2).
Tipe-tipe perubahan produk : a. Up- grade (kemampuan)
Ketika kapabilitas teknologi atau kebutuhan pengguna mengalami perubahan, maka produk dapat mengakomodasi perubahan melalui peningkatan kemampuan (up-grade) sesuai dengan keinginan konsumen.
b. Penambahan Beberapa produk dijual oleh produsen dalam bentuk teknologi dasar, kemudian pengguna menambah komponen atau diproduksi lagi oleh pihak ketiga sesuai dengan kebutuhan.
c. Adaptasi Beberapa produk yang berumur panjang dan digunakan pada beberapa lingkungan pengguna yang berbeda membutuhkan adaptasi.
d. Pemakai Beberapa elemen fisik produk yang kondisinya memburuk karena pemakaian membutuhkan penggantian komponen untuk kelangsungan hidup produk.
Perancangan dan Perencanaan Produk
Dewasa ini persaingan dalam dunia bisnis semakin pesat. Perubahan dunia yang begitu cepat dalam hal kemajuan teknologi (produk maupun proses perancangan produk) merupakan bagian dari proses inovasi, melalui perancangan produk baru yang mampu memberikan keunggulan tertentu dalam mengatasi persaingan. Produk pada hakikatnya tidak bisa dipandang hanya dan karakter fisik, atribut ataupun kandungannya, tetapi harus juga dilihat berbagai komponen-komponen pembentuk produk. Rancangan produk pada dasarnya perencanaan dan menetapkan geometri, bahan dan teknik produksi dari suatu produk baru atau
152
pengembangan produk. Merancang produk bukan hanya menggambarkan produk tetapi yang paling utama adalah suatu proses pemikiran.
Perancangan produk didefinisikan proses penyusunan konsep suatu produk baik produk baru maupun produk pengembangan dalam bentuk gambar teknik untuk memenuhi keinginan pelanggan atau untuk manfaatkan inovasi.
Perencanaan produk merupakan perencanaan tentang apa, berapa dan bagaimana produk yang akan diproduksi. Perencanaan ini lebih banyak menyangkut masalah-masalah teknis produksi misalnya design dan bentuk produk, kegunaan produk, fungsi teknik produk dan lain-lain (Agus Ahyari,1985:13).
Enam fase dalam proses pengembangan secara umum
Gambar 1. Skema Pengembangan Produk
Penelitian dan Pengembangan Produk Persaingan disektor industri saat ini
dan yang akan datang menuntut perusahaan-perusahaan untuk selalu mengevaluasi produk yang dihasilkan. Evaluasi dilakukan bukan hanya pada kualitas dan kuantitas produk, tetapi proses pengembangan produk.
Mengingat waktu siklus produk (pertumbuhan, naik, matang dan penurunan) pada kondisi tertentu akan mengalaini kejenuhan atau penurunan berkaitan dengan kebutuhan konsumen yang selalu berkembang dan bervariasi. Maka proses pengembangan produk merupakan urutan aktivitas pcrusahaan agar perusahaan tersebut bersaing dengan kompetitor yang lain. Sebelum melakukan aktivitas pengembangan perusahaan akan melakukan tahap penelitian.
Penelitian produk, merupakan kegiatan penelitian tentang produk apa dan produk bagaimana yang disukai oleh konsumen. Penelitian ini sangat berguna bagi perusahaan karena dengan aktivitas penelitian perusahaan akan memerlukan produksi produk yang diinginkan oleh konsumen. Setelah itu menginjak pada tahap pengembangan. Pengembangan produk merupakan penelitian terhadap produk yang sudah ada
untuk dikembangkan lebih jauh lagi agar mempunyai tingkat kegunaan yang lebih tinggi atau lebih disukai oleh konsumen. Dengan memproduksi produk yang disukai oleh konsumen, maka penjualan produk perusahaan akan mengalaini kemudahan yang mendorong kelancaran proses produksi perusahaan. Penelitian dan pengembangan produk dalam perusahaan diharapkan dapat menghasilkan produk baru, adapun yang dimaksud produk baru adalah produk perusahaan yang mempunyai salah satu atau lebih kriteria sebagai berikut ini ( Ahyari, 1985: 26): a. Terdapat perubahan-perubahan kecil
dan produk yang telah diproduksi. b. Terdapat perubahan total dan produk
yang telah diproduksi, misalnya perubahan sistem atau sub sistem produk.
c. Produk yang sudah diproduksi oleh perusahaan-perusahaan lain tetapi belum pernah diproduksi oleh perusahan yang bersangkutan.
d. Produk yang belum pernah diproduksi oleh perusahaan dalam negeri, walaupun produk tersebut sudah ada dan sudah dipasarkan di negara lain.
e. Produk yang sarna sekali belum pernah diproduksi baik dalam negeri maupun diluar negeri. Produk semacam ini
PERENCA-NAAN
PENGEM-BANGAN KONSEP
PERANCA-NGAN TINGKAT SISTEM
PERANCAN-GAN DETAIL
PENGUJIAN &
PERBAIKAN
PRODUKSI
AWAL
153
benar-benar merupakan produk baru atau penemuan baru.
Karakteristik Produk yang Berhasil
Dalam perkembangan produk suatu perusahaan dan tahun ke tahun selalu mengalami perkembangan baik itu berdasarkan ide internal maupun masukan dari luar. Dalam hal ini adalah tuntutan kebutuhan konsumen.
Untuk mendesain suatu produk baru terlebih dahulu harus memahami konsep pengembangan suatu produk. Adapun yang dimaksud pengembangan itu sendiri adalah suatu rangkaian perbaikan terhadap perkembangan produk sebelumnya sudah ada ( Meredith Dale, 1992: 3).
Karakteristik/ciri produk berhasil a. Kualitas produk
Bagaimana kualitas produk tersebut bila dibandingkan dengan produk yang sudah ada ataupun produk lain.
b. Biaya produk Biaya disini meliputi harga keseluruhan dan sudab termasuk biaya produksi, biaya pemasaran dan biaya peralatan.
c. Waktu pengembangan produk Waktu yang dimaksud disini adalah waktu yang dibutuhkan team pengembang dalam mengembangkan suatu produk.
d. Biaya pengembangan produk Hampir sama dengan biaya produk, hanya disini sudah termasuk biaya manufaktur dan biaya lain.
e. Kapabilitas pengembangan produk Nilai nominal pengembangan produk dibandingkan dengan keunggulan yang dimiliki suatu produk.
Kriteria untuk mengevaluasi peluang suatu produk
Adapun kriteria yang ditetapkan untuk mengevaluasi peluang suatu produk, antara lain:
a. Ukuran pasar (unit/tahun dikalikan harga rata-rata)
b. Tingkat pertumbuhan pasar (%/th) c. Intensitas persaingan (jumlah pesaing
dan kekuatan-kekuatan merk) d. Kedalaman pengetahuan perusahaan
mengenai teknologi yang sudah ada e. Kesesuaian dengan produk
perusahaan lainnya. Aspek Yang Harus Diperhatikan Dalam Menunjang Keberhasilan Pengembangan Suatu Produk
Selain faktor kriteria dan karakteristik masih ada lagi hal-hal yang menentukan berhasil tidaknya suatu produk, antara lain berpengaruh pada nilai penjualan produk itu sendiri. Dan kesemuanya itu ada dalam tiga aspek yang sallng terkait satu sama lain.Tiga aspek tersebut adalah: a. Aspek Ergonomis
Ergonomis itu sendiri adalah ilmu yang memanfaatkan informasi mengenai sifat kemampuan dan keterbatasan manusia dalam merancang sistem kerja.
b. Aspek Ekonomis Melalui biaya yang dikeluarkan selama proses pembuatan produk dan segi manfaat dibandingkan dengan jumlah uang yang harus dikeluarkan konsumen guna membeli produk tersebut.
c. Aspek Respon Pasar Disini ditekankan pada target atau sasaran konsumen dan produk yang dijual serta keinginan konsumen akan suatu produk yang bisa diketahui dengan mengadakan penelitian terhadap suatu produk dikalangan konsumen
.
Gambar
Tahap-Tahap Dalam Mengembangkan Produk Berhasil untuk mendukung keberhasilan produk
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain : a. Pengumpulkan data kualitatif
Pengumpulan data tersebut diambil melalui hasil wawancara dengan konsumen dan kita bisamengidentifikasikan kebutuhan konsumen.
b. Identifikasikan kebutuhan konsumenAdalah wujud dan pengelompokan dan pengolahan data atau dilanjut dan sekumpulan data yang diperoleh.
c. Pernyataan Misi Pernyataan misi adalah gambaran secara umum dan produk yang akan dikembangkan oleh team pengembang. Pernyataan misi ini meliputi uraian produk secara singkat, sasanan utama bisnis, pasar target untuk produk serta asumsi-asumsi dalam usaha pengembangan.
d. Pengelompokan Disini memudahkan kita dalam mengolah data dan mengambil suatu perusahaan.
e. Derajat Kepentingan Termasuk dalam spesifikasi produk yang meliputi tabel kebutuhan konsumen serta tabel matrik yang berisi rincian atau uraian produk yang dikembangkan.
f. Pengurutan derajat kepentingan
Gambar 2. Konsep Pengembangan (Front-end Activities)
Tahap Dalam Mengembangkan ntuk mendukung
Ada beberapa hal yang harus
Pengumpulkan data kualitatif Pengumpulan data tersebut diambil melalui hasil wawancara dengan konsumen dan kita bisa mengidentifikasikan kebutuhan
Identifikasikan kebutuhan konsumen Adalah wujud dan pengelompokan dan pengolahan data atau dianalisis Iebih lanjut dan sekumpulan data yang
Pernyataan misi adalah gambaran dan produk yang akan
dikembangkan oleh team pengembang. Pernyataan misi ini meliputi uraian produk secara singkat, sasanan utama bisnis, pasar target untuk produk serta
asumsi dalam usaha
Disini memudahkan kita dalam golah data dan mengambil suatu
Termasuk dalam spesifikasi produk yang meliputi tabel kebutuhan konsumen serta tabel matrik yang berisi rincian atau uraian produk yang
Pengurutan derajat kepentingan
Data yang diperoleh disini masih dalam bentuk umum, sehingga masih kasar dan perlu dikelompokan agar lebih memudahkan dalam penyusunan dan pengembangan produk.
g. Derajat Keputusan Adalah berisi pernyataan pelanggan/konsumen tentang produk yang dikembangkan dan produk jadi bahan perbandingan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan.
Spesifikasi dan Pengelompokan Produk
Spesifikasi produk meliputi dua hal yang pertama adalah daftar metrik, dimana daftar metrik ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu :
a. Metrik harus komplitb. Metrik harus bebasc. Metrik harus praktis
Hal yang kedua setelah daftar metrik adalah benchmarking. Benchmarking adalah suatu studi terhadap produk yang sudah ada, dimana produk tersebut meiniliki beberapa persamaan sehingga bisa dijadikan pembanding. Fungsi utama dan benchmarking adalah untuk mengambil hasil yang terbaik dan penyaringan beberapa produk berdasarkan keinginan pelanggan/konsumen. Tentunya setelah data diperoleh dianalisispaling diininati konsumen dan produk yang kurang diminati konsumen disempurnakan.
Penyusunan Konsep
Konsep produk adalah sebuah gambaran atau p
154
end Activities)
iperoleh disini masih dalam bentuk umum, sehingga masih kasar dan perlu dikelompokan agar lebih memudahkan dalam penyusunan dan pengembangan produk. Derajat Keputusan Adalah berisi pernyataan pelanggan/konsumen tentang produk yang dikembangkan dan produk yang jadi bahan perbandingan untuk mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan.
engelompokan Produk pesifikasi produk meliputi dua hal
yang pertama adalah daftar metrik, dimana daftar metrik ada tiga hal yang harus
a. Metrik harus komplit b. Metrik harus bebas c. Metrik harus praktis
Hal yang kedua setelah daftar metrik marking. Benchmarking
adalah suatu studi terhadap produk yang sudah ada, dimana produk tersebut meiniliki beberapa persamaan sehingga bisa dijadikan pembanding. Fungsi utama dan benchmarking adalah untuk mengambil hasil yang terbaik dan penyaringan
a produk berdasarkan keinginan pelanggan/konsumen. Tentunya setelah
analisis dan diambil yang paling diininati konsumen dan produk yang kurang diminati konsumen disempurnakan.
Penyusunan Konsep Konsep produk adalah sebuah
gambaran atau perkiraan mengenal
155
teknologi, prinsip dan bentuk produk. Konsep produk merupakan gambaran singkat bagaimana produk memuaskan kebutuhan pelanggan.
Metode penyusunan konsep menampilkan lima langkah yaltu: a. Memperjelas masalah b. Pencarian secara eksternal c. Pencarian secara internal d. Menggali secara sistematis e. Merefleksikan pada hasil dan proses
Seleksi dan Pengujian Konsep
Seleksi konsep merupakan proses menilai konsep dengan pertimbangan kebutuhan pelanggan dan kriteria lainnya. Membandingkan kekuatan dan kelemahan konsep dan memilih satu atau lebih konsep untuk penyelidikan atau pengembangan lebih lanjut. Seleksi konsep meimiliki dua tahapan proses yaitu penyaringan konsep dan penilaian konsep.
Pengujian konsep merupakan mengumpulkan respon langsung terhadap konsep produk dan pelanggan potensial didalam target pasar. Pengujian konsep berbeda dengan seleksi dalam hal pengumpulan data secara langsung dari pelanggan dan lebih sedikit mengandalkan penilaian yang dibuat oleh pengembang.
Untuk pengujian konsep produk terdiri dari tujuh langkah yalta yaitu : a. Mendefinisikan maksud pengujian
konsep b. Memilih populasi survai c. Memilih format surval d. Mengkomunikasikan konsep e. Mengukur respon pelanggan f. Menginterpretasikan hasil g. Merefleksikan hasil dan proses
Arsitektur Produk
Arsitektur produk merupakan skema dimana elemen-elemen fungsional dan produk disusun menjadi beberapa kumpulan komponen yang berbentuk fisik. Arsitektur ditetapkan selama fase pengembangan konsep dan perancangan tingkatan sistem.
Metode untuk menetapkan arsitektur produk terdiri dan empat tahap yaitu: a. Membuat skema produk b. Mengelompokan elemen-elemen yang
terdapat pada skema c. Membuat rancangan geometris yang
masih kasar
d. Mengidentifikasi interaksi fundamental dan incidental.
Desain untuk Proses Manufactur
Perancangan untuk proses manufactur membantu dalam mengurangi biaya manufaktur sambil secara simultan memperbaiki (atau paling tidak, menjanjikan) kualitas produk, waktu pengembangan dan biaya pengembangan.
Metode dalam desain untuk proses manufaktur terdiri dan lima Iangkah yaitu: a. Memperkirakan biaya manufaktur b. Mengurangi biaya komponen c. Mengurangi biaya perakitan d. Mengurangi biaya pendukung produksi e. Mempertimbangkan pengaruh keputusan
Design For Manufacturing pada faktor-faktor lainnya.
Analisis Ekonomi
Pengembangan produk harus membuat banyak keputusan dalam rangka pengembangan proyek. Analisis ekonomi akan menjadi alat yang berguna untuk menunjang pembuatan keputusan ini.
Metode yang digunakan dalam analisis ekonoini ada empat langkah yaitu: a. Membuat suatu contoh dasar kasus
keuangan b. Menampilkan analisis ekonoini
kepekaan untuk memahaini hubungan antara sukses keuangan dan asumsi-asumsi kunci dan vaniabel-variabel dan model
c. Guna analisis kepekaan untuk memahami jual- beli proyek
d. Pertimbangan pengaruh faktor-faktor kualitatif dalam kesuksesan proyek
Perkiraan Produk Terjual
Suatu model untuk mengestimasi potensi penjualan produk yang tahan lama. Tahan lama disini berarti produk mempunyai daya tahan selama beberapa tahun, sehingga tingkat pembelian berulang-ulang diabaikan. Berikut model mengestimasikan jumlah produk yang diharapkan terjual selama periode waktu tertentu (Ulrich, 2000:163):
156
Q = NxAxP Di mana : Q =Jumlah produk yang diharapkan terjual
selama periode waktu tertentu N =Jumlah pelanggan melakukan
pembelian selama periode waktu tertentu.
A =Proporsi pelanggan potensial P =Peluang produk
Dimana peluang produk yang akan
datang dibeli jika tersedia dan bila pelanggan menyadari keberadaan produk tersebut, maka nilai P diestimasikan dengan rumus sebagai berikut ( Ulrich,2001: 164):
P = C definitely x F definitely x C probably x F
probably
Di mana: P = Peluang produk Fd = Proporsi responden survai meinilih “pasti membeli” (top box score) Fp = Proporsi responden survai memilih “mungkin akan membeli” Cd = Skala konstanta kalibrasi dengan nilai 0,4 ( bila tidak terdapat data penjualan produk masa lalu) Cp = Skala konstanta kalibrasi dengan nilai 0,2 ( bila tidak terdapat data penjualan produk masa lalu)
Jika terdapat data penjualan produk
masa lalu, maka skala konstanta kalibrasi dapat ditentukan nilainya:
Cd O,l <Cd < CdO,5 C =0 < Cd < C= 0,25
Kualitas Suatu Produk
Kualitas produk merupakan cermin
keberhasilan dan suatu perusahaan dimata konsumen. Apabila kualitas dan barang yang dihasilkan jelek maka persepsi konsumen mengenal produk perusahaan yang menghasilkan barang terbaik kurang balk dan sebaliknya apabila kualitas yang dihasilkan baik maka persepsinya akan lebih baik.
Menurut (A.V.Fiegenbaum,1961) kualitas adalah karakteristik dan engineering (desain) dan manufacturing (pembuatan) produk yang dibuat dengan tingkat tertentu, akan ditunjukan untuk memperoleh penghargaan tertentu pula dan konsumen.
Aplikasi Ergonomis untuk Perancangan Produk
Penerapan ergonomis pada
umumnya merupakan aktivis rancang bangun (desain) ataupun rancangan ulang (re-desain). Termasuk dalam hal ini adalah perancangan kursi santai. Sehingga pada gilirannya rancangan yang ergonoinis akan dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dan produktivitas kerja, serta dapat menciptakan sistem serta lingkungan yang cocok, aman, nyaman dan sehat.
Sebagian besar perancangan kursi memerlukan perhatian lebih dan satu karaktenistik antropometri. Perancangan yang sesual antara operator dalam pekerjaan dapat dilakukan dengan membuat kursi santai yang fleksibel artinya operator dapat mengubah bentuk kursi. Peralatan dapat dipindah untuk memudahkan pengambilan atau peinindahan produk yang sedang diproduksi. Antropometri
Antropometri menurut Stevenson,
Nurmianto (Nurmianto,1996 :50) adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dan data tersebut untuk penanganan masalah desain. Prinsip Perancangan Produk dengan Ukuran Rata-rata
Rancangan produk didasarkan
terhadap rata-rata ukuran manusia. Problem pokok yang dihadapi dalam hal ini justru sedikit sekali mereka yang berbeda dalam ukuran rata-rata. Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut (Wignjosoebroto, 2000: 69): a. Penetapan bagian tubuh yang nantinya
akan difungsikan untuk mengoperasikan rancangan tersebut.
b. Tentukan dimensi tubuh yang penting dalam proses perancangan tersebut.
c. Tentukan populasi terbesar dan target utama pemakai rancangan tersebut.
157
d. Tetapkan prinsip ukuran yang hams diilcuti dalam hal ini yang dipakai adalah ukuran rata-rata.
e. Pilih presentase populasi yang harus diikuti : 90-th, 95-th, 99-th ditambah nilai presentil yang lain yang dikendaki.
f. Untuk setiap dimensi tubuh yang telah diidentifikasi selanjutnya dipilih ditetapkan nilai ukurannya dan tabel antropometri yang sesuai.
Prosedur Perancangan
Tahap produk yang diikuti dalam
melakukan Engineering Design adalah sebagai berikut : a. Kebutuhan
Adanya kebutuhan yang dinyatakan secara jelas yang didasarkan atas permasalahan pokok, merupakan tahap awal prosedur perancangan.
b. Ide atau altematif Dan kebutuhan yang dinyatakan dengan jelas dapat dikembangkan sejumlah ide maupun pemecahan masalah. Sebagaimana telah dikemukakan dan
tentunya altematif maupun ide-ide haruslah berorientasi pada pemenuhan kebutuhan diatas.
c. Keputusan Setelah sejumlah ide atau alternatif dikembangkan, maka melalui proses analisis dengan cermat haruslah dipilih satu alternatif pemecahan masalah yang lebih baik.
d. Tindakan Alternatif sejumlah masalah yang telah diputuskan sebelumnya. Kemudian diubah menjadi kenyataan melalui proses produksi tertentu. Dalam hal ini, tindakan merupakan tahap terakhir dari prosedur perancangan.
Objek Penelitian
Penelitian untuk penyusunan laporan
ini diambil dari Perusahaan Kayu Meubeler PT Trimitra Mebelindo dan penelitian ini membutuhkan pendapat dan seseorang yang diwawancarai secara acak baik itu dan dalam perusahaan maupun pelanggan atau konsumen.
158
Kerangka Pemecahan Masalah
Gambar 3. Flowchart Kerangka Pemecahan Masalah HASIL DAN PEMBAHASAN Pengumpulan Data Kualitatif Pernyataan Misi
Untuk menciptakan suatu produk, perusahaan harus mengetahui keinginan dan konsumen atau pelanggan. Jika perusahaan tidak mempertimbangkan hal tersebut maka produk yang akan dibuat tidak akan berhasil dalam menguasai pasar
karena perusahaan dalam membuat serta memasarkan produk hans memperhatikan kebutuhan konsumen tidak hanya memenuhi keinginan produsen. Dibawah ini merupakan langkah identifikasi kebutuhan pelanggan sesuai Tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 1. Pernyataan Misi
Pernyataan Misi : Kursi Santai
1.Deskripsi produk - Kursi santai yang bisa dirubah bentuknya sesuai tempat dan keinginan
2.Sasaran bisnis utatna - Pangsa pasar meliputi wilayah Jakarta dan sekitarnya - Ramah lingkungan - Dijual ditoko dan dipasar
3.Pasar utama - Pelanggan atau konsumen yang menggunakan produk tersebut - Perumahan - Usia lanjut(orangtua)
4.Asumsi-asumsi
- Bahan baku dan kayu jati - Dibantu dengan tangan - Menggunakan mur agar dapat dilepas untuk dirubah bentuk sesuai keinginan
5.Pihak-pihak yang terkait
- Pengguna produk - Distributor - Bagian produksi - Tenaga penjual
159
Identifikasi Kebutuhan Konsumen Identifikasi kebutuhan pelanggan
merupakan bagian penting dari fase pengembangan konsep yang merupakan salah satu pada proses pengembangan produk. Daftar kebutuhan pelanggan yang dihasilkan digunakan untuk menuntun pengembang dalam menetapkan spesifikasi produk, membuat konsep produk dan menyeleksi konsep untuk pengembangan
selanjutnya sesuai dengan Tabel 2. sebagai berikut:
Pengelompokkan
Daftar kebutuhan pelanggan banyak mengandung interpretasi yang subyektif, untuk itu pengembang menerapkan sebagian rangkaian spesifikasi yang mengungkap detail-detail yang tepat dan terukur apa yang harus dilakukan produsen.
Tabel 2. Pengelompokkan
No Pengelompokkan Kebutuhan No Pengelompokkan Kebutuhan
1 Model variatif 3 Bahan ringan
- modelnya bervariasi dan simpel, - bahan yang digunakan lebih ringan
- desainnya lebih menarik - bahan dan kayujati
- bentuknya diperbaiki - bahan yang ringan
- bentuknya unik 4 Ada perlengkapan tambahan
- bentuknya lebih praktis dan efisien - diberi penyetelan
- modelnya diperbaiki - diberi karet busa
- desain yang baru - diberi cat/plitur
- diperbaiki modeinya - diberi bantal
- bentuk diperlengkung 5 Kualitas bahan bagus
- tempat duduk diperbaruhi - bahan kualitas yang balk
2 Ada perubahan ukuran - bahan produk yang bagus
- ukuran diperkecil - bahan baku diperbanyak
- ukuran lebih kecil - produk yang awet
- sandaran tangan diperkecil - barang awet
- sandaran tangan dipendekkan 6 Mempunyai nilai ekonomis tmggi
- tempat duduk diperkecil - harga lebih murah
- alas duduk diperbaruhi - harga terjangkau
- pijakan kaki rendah - harga murah
- alas tangan lebar dan besar - harga relatif murah
- bentuk kursi lebar 7 Lebihpraktis
- alas duduk dipendekkan - mudah dibawa
- sandaran tangan pendek - ringan dan efisien
- bentuk dudukan panjang - nyaman dipakai
- alas duduk diperpanjang 8 Kekuatan produk
- sandaran tangan lebar - ringan
- sandaran kepala, tangan diperkecil - berat
- sandaran punggung diperpanjang
- sandaran kepala lebar
- alas duduk lebih panjang
160
Derajat Kepentingan
Tabel 3. Derajat Kepentingan
No Kebutuhan Jumlah Responden 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Model variatif Adanya perubahan ukuran Bahan ringan Ada perlengkapan tambahan Kualitas bahan bagus Mempunyal nilai ekonomis tinggi Lebih praktis Kekuatan produk
10 18 3 4 6 4 3 2
Pengukuran Derajat Kepentingan
Tabel 4. Pengukuran Derajat Kepentingan No Kebutuhan Rangking I. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Model variatif Adanya perubahan ukuran Bahan ringan Ada perlengkapan tambahan Kualitas bahan bagus Mempunyal nilai ekonomis tinggi Lebih praktis Kekuatan produk
II I V IV III IV V V
Berdasarkan hasil angket Spesifikasi Produk a. Matrik Kebutuhan
Tabel 5. Matrik Kebutuhan Berdasarkan Hasil Angket
No. Kebutuhan
Kebutuhan Kepentingan
1 Model variatif 2 2 Ada perubahan ukuran 1 3 Bahan ringan 5 4 Perlengkapan tambahan 4 5 Kualitas bahan bagus 3 6 Mempunyai nilai ekonomis tinggi 4 7 Lebih praktis 5 8 Kekuatan produk 5
161
b. Daftar Metrik
Tabel 6. Daftar Metrik
No. Metrik
No. Kebutuhan
Metrik Kepentingan Satuan
1 1,2 Desain yang bagus 2 subjebtive
2 1,2 Ukuran unit (p. 1, t) 1 Cm
3 3 Beban yang ditanggung 5 Kg
4 3 Terbuat dan bahan baku yang ringan 5 Jenis
5 4 Terdapat bahan tambahan pada kursi 3 Jenis
6 5 Produk tahan lama dan awet 4 Thn
7 6 Biaya produk per-unit 5 Rp
8 7,8 Mudah dibawa 5 Subjective
9 7 Nyaman dipakai 5 Subjective
10 8 Beban produk 5 Kg
Kepentingan Satuan 2 subjebtive 1 Cm 5 Kg 5 Jenis 3 Jenis 4 Thn 5 Rp 5 Subjective 5 Subjective 5 Kg
162
Benchmarkhig
a. Analisis Bagan Pesaing berdasarkan Daftar Kebutuhan
Tabel 7. Analisis Bagan Pesaing berdasarkan Daftar Kebutuhan
No. Kebutuhan Produk A Produk B Produk C Produk D
1 Modelvariatif **** *** *** ****
2 Ada perubahan ukuran *** ** *** ***
3 Bahan ringan ** ** *** ***
4 Ada perlengkapan tambahan *** ** *** ***
5 Kualitas bahan bagus **** ** ** ***
6 Mempunyai nilai ekonomis tinggi
*** ** ** ***
7 Lebih praktis *** ** ** ****
8 Kekuatan produk ** ** ** **
Keterangan: Produk A = kursi jenis kayu jati **** = banyak diminati Produk B = kursi jenis Karet *** = diminati Produk C = kursi jenis Goyang ** = kurang diminati Produk D = kursi jenis Rotan * = paling kurang diminati
1.
De
sain
ya
ng
leb
ih b
ag
us
2.
Uku
ran
un
it (P
, L
, T
)
3.
Be
ba
n y
an
g d
itan
gg
un
g (
kg)
4.
Te
rbu
at d
an
ba
han
ya
ng r
ing
an
(je
nis
)
5.
Te
rda
pat
ba
ha
n t
am
ba
ha
n p
ad
a k
urs
i (je
nsi
)
6,
Pro
duk
tah
an
lam
a I
aw
et
(ta
hu
n)
7.
Bia
ya p
rod
uk
pe
r u
nit
(Rp)
8.
Mu
da
h d
i ba
wa
9.
Nya
ma
n d
ipaka
i
10
. B
eb
an
pro
duk
(kg
)
1. Model Variatif * *
2. Ada perubahan ukuran * *
3. Bahan ringan
* *
4. Perlengkapan tambahan
*
5. Kualitas bahan bagus
*
6. Mempunyai nilai ekonomis tinggi
*
7. Lebih praktis
* *
8. Kekuatan produk
*
*
163
b. Analisis Bagan Pesaing berdasarkan Kebutuhan
Tabel 8. Analisis Bagan Pesaing berdasarkan Kebutuhan
c. Spesifikasi target Tabel 9. Spesifikasi Target
No. Metrik Kepenti
ngan Satuan
Nilai Marjinal
Nilai Ideal
Nilai Ideal
1. Desain yang unik 2 Satuan >1 >4 >4
2. Ukuran unit (p. 1, t) 1 Satuan 45-115 50-110 50-110
3. Beban yang ditanggung 5 Satuan >60 >70 >70
4. Terbuat dan bahan yang ringan 5 Satuan Jati Jati Jati
5 Terdapat bahan tambahan pada kursi 3 Satuan - - -
6. Produk tahan lama/awet 4 Satuan >4 >6 >6
7. Biaya produk per-unit 5 Satuan 400-500 45 0-600 450-600
8. Mudah dibawa 5 Satuan >1 >4 >4
9. Nyaman dipakai 5 Satuan >1 >4 >4
10. Beban produk 5 Satuan >20 >30 >30
No Metrik Satuan Produk A Produk B Produk C Produk D
1. Desain yang unik Subject 3 4 2 1
2. Ukuran unit (p. 1, t) cm 55,50,10 55,50,10 60,60,11 60,50,105
3. Beban yang ditanggung Kg 70 70 70 70
4. Terbuat dan bahan yang ringan Jenis 65 60 60 Kayu Jati
5. Terdapat bahan tanibahan pada kursi
Jenis Kayu Karet Kayu Rotan
6 Produk tahan lama/awet Tahun 6 4 6 5
7. Biaya produk per-unit Rp 575 .000 450.000 600.000 300.000
8. Mudah dibawa Subject bantal 4 4 1
9. Nyaman dipakai Subject 4 3 4 2
10. Beban produk Kg 30 30 20 20
164
d. Spesifikasi Akhir Tabel 10. Spesifikasi Akhir
No. Metrik
No. Kebutuhan
Metrik Ssatuan Nilai
1 1.2 - Desain yang bagus Subjec > 2 2 1.2 - Ukuran unit (p,l.t) Cm 55-100 3 3 - Beban Kg >65 4 3 - Terbuat dan bahan baki yang ringan Jenis Jati 5 4 - Terdapat bahan tambahan pada kursi Jenis Jati 6 5 - Produk tahan Iama/awet Tb >5 7 6 - Biaya produk per unit Rp 500-600 8 7,8 - Mudah dibawa Subjec >2 9 7 - Nyaman di pakai Subjec >2 10 8 - Beban produk Kg >2
Penyusunan Konsep Konsep awal
Ukuran dan konsep awalnya adalah: Bahanl komponen terbuat dari : kayu jati Luas dan produk : 60, 50, 100 Lebar Kursi Santai : 50 Note: Konsep awal dan produk yang
dikembangkan adalah Kursi Santai yang masih dalam keadaan polos dan kurang ergonomis dalam fungsinya. Dalam hal ini baik pada alas duduk dan alas sandaran kepala belum ada, masih sederhana . Mengenai bentuk kursi atau desain kurang menarik bila dipandang dan ukurannya terlalu besar sehingga dan pemakai harus menyesuaikan dengan kursinya.
Konsep Usulan Konsep Pertama Konsep ke satu ini produk juga belum begitu mengalami penambahan yang dominan,
sandaran tangan tidak dipasang. Tetapi pada bentuknya agak menarik dan pada kaki depan terdapat bentuknya lebih ramping.
Gambar 4. Konsep Awal Gambar 5. Konsep Pertama
165
Konsep yang kedua ini hampir memenuhi tujuan yaitu kenyamanan dan seni yang ditampilkan. Sudah terdapat terdapat setelan pada
bagian sandaran tangan yaitu pada bagian sandaran tangan kanan dan sandaran tangan kiri dan kanan.
Konsep yang ke tiga ini sudah 90% bagus dan menarik, mengingat bentuk kursi sudah lengkap dengan adanya alas duduk dan alas sandaran kepala, setelan pada sandaran tangan berfungsi penyangga kedua kaki biar tidak letih, selain itu juga telah ada lengkungannya pada bagian alas
duduk. Warna dalam hal ini masih dominan warna keemasan (plitur) anti gores. Kami sengaja tidak mempermasalahkan mengenai kekuatan (muatan) yang terkandung tapi mengutamakan seni, ergonomis, kesan yang mewah dan elegan.
Gambar 6. Konsep Kedua
Gambar 7. Konsep Ketiga
166
Seleksi dan Pengujian Konsep Seleksi Konsep
a. Matrik Penyaringan Konsep
Tabel 11. Matrik Penyaringan Konsep Konsep-konsep
Kriteria seleksi Busa Karet Goyang Jati 1. Praktis
- Kursi dapat dirubah posisi dan bentuk - Mudah dibawa - Ringan dan efisien
-
0 0
-
0 +
0 - 0
0
+ 0
2. Model - Model menarik - Model yang macam-macam
+ -
+ 0
+ +
+ 0
3. Bahan - Terbuat darikayu - Terbuat dari bahan yang kuat dan tahan lama
0 0
0 -
0 -
+ 0
4. Ergonomis - Mudah penggunaannya
0
0
0
+
5. Ringan - Diinginkan terbuat bahan yang ringan - Kursi diinginkan ringan sehingga agar mudal dipindahkan
0
0
0
-
0
-
0
0
6. Harga - Diinginkan dengan harg yang lebih murah - Harga terjangkau
0 -
- 0
- 0
0 0
7. Kenyamanan - Adanya perlengkapan yang lain - Adanya penyetellan
+ 0
- 0
- +
- 0
Jumlah(+) Jumlah(0) Jumlah(-)
2 9 3
2 9 3
4 6 4
5 8 1
Nilai akhir peringkat Rangking -1 3
-1 3
0 2
4 1
Matrik penyaringan konsep untuk kursi santai, pengembang menilai konsep terhadap referensi dengan kode sederhana (“+“ untuk Iebih baik, “0” untuk sama
dengan dan “-“ untuk Iebih buruk). Untuk mengidentifikasikan beberapa konsep untuk dipertimbangkan lebih lanjut.
167
b. Matrik Penilaian Konsep
Tabel 12.. Matrik Penilaian Konsep Busa Karet Goyang Jati
Kritia Seleksi Bobot Nilai Bobot x Nilai
Nilai Bobot x Nilai
Nilai Bobot x Nilai
Nilai Bobot x Nilai
1. Fleksibilitas penggunaan - Mudah dalam pemakaian - Praktis karena mudah dibawa kemana- mana
2. Mempertahankan kondisi kursi - Kualitas kayu - Produk tahan lama atau awet
3. Membutuhkan sedikit pemeliharaan - Mudah dibersihkan - Tahan lama, awet
4. Mudah digunakan - Mudah bersantai - Dapat diandalkan
5. Aspek lingkungan - Tidak terlalu
memakan tempat - Menarik untuk dipandang
6. Kemudahan proses manufaktur
- Biaya bahan baku murah - Biaya produksi - Jumlah perakitan sedikit - Desain yang bagus Total Nilai Rangking
30
10
20 15
10 5
10 7 3
20 13 7
10
5
5 15
5
4 3
3
7 70 6 120 5 50 5 25 4 28 5 15 4 52 5 35 6 30 5 25 7 35 6 24 4 12 5 15 536 2
6 60 5 100 5 50 4 20 3 21 4 12 3 39 3 21 5 25 5 25 6 30 6 24 5 15 4 12 434 4
5 50 4 80 4 40 5 25 6 42 5 15 3 39 3 21 8 25 8 25 7 35 6 24 7 21 4 12 484 3
7 70 6 120 7 70 8 40 6 42 8 24 5 65 5 35 6 30 7 35 9 45 6 28 7 15 6 18 637 1
Konsep Final (Gambar) Dari seleksi konsep di dapat konsep final seperti dalam gambar berikut ini :
Gambar 8. Konsep Final
168
Pengujian Konsep a. Format Konsep
Tabel 13. Format Konsep Survei Pengujian Konsep : Kursi Santai
Kami sedang mengumpulkan informasi mengenai kursi santai baru dan kamiberharap Anda dapat berbagi opini dengan kami.
- Apakah Anda pelanggan yang menggunakan produk kursi santai?___ - Apakah Anda menyukai produk kursi santai ini? - Apakah produk ini berkualitas?_____
Produk ini adalah kursi santai yang telah dilengkapi dengan setelan pada sandaran tangan dirubah bentuk dan yang aslinya dan menghasilkan bentuk kursi santai seperti yang kita inginkan. Selain itu produk ini 168ook dilengkapi dengan bantalan dan ukiran pada kaki depan. Jika produk ini dihargai Rp 450.000,00 dan tersedia diberbagai 168toko-toko dan supermarket, bagaimana peluang Anda untuk membeli produk dalam satu tahun mendatang?
Saya pasti tidak akan membeli kursi Santai
Saya mungkin
tidak akan membeli kursi
santai
Saya mungkin
atau tidak membeli kursi
santai
Saya mungkin akan membeli
kursi santai
Saya pasti membeli
kursi santai
b. Rekapitulasi Pernyataan
Tabel 14. Rekapitulasi Pernyataan No Pernyataan Jumlah
Responden Proporsi
I 2 3 4 5
Pasti akan membeli Mungkin akan membeli Mungkin atau tidak membeli Mungkin tidak akan membeli Pasti tidak akan membeli
12 9 5 2 2
0,4 0,3
0,16 0,07 0,07
30 1
Dari data kuisioner diatas , dapat disimpulkan bahwa kemungkinan yang akan membeli sebanyak 40 %, dan yang mungkin akan membeli 30 %, ini adalah peluang dari
perusahaan untuk memasarkan jenis ini dengan lebih agresif, untuk mendapatkan pesanan dari produk tersebut.
c. Asumsi-asumsi
- Promosi lewat teman atau relasi - Produk ini mampu menguasai dan
menembus pangsa pasar sesuai
target yang diinginkan karena produk ini manipu menarik pembeli.
169
- Distribusikan melalui toko-toko meubel dan pasar di Jakarta, menguasai target 35% pasar Jakarta.
- Produk yang akan diluncurkan 1260 unit
- Diluncurkan pada tahun 2012.
d. Rumus yang digunakan Q = NxAxP
Untuk produk yang akan diluncurkan yang mempunyai data masa lalu: C definitely = 0,1—0,5 C probably = 0— 0,25 Untuk produk yang akan diluncurkan awal menggunakan: C definitely = 0,4 C probably = 0,2 Dimana diketahui : N = 1260 unit A = 35% P = C definitely x F definitely x C probably x F probably = 0,4x 0,4 + 0,2 x 0,3 = 0,16+0,06 = 0,22 Q = NxAxP = 1260 x 35% x 0,22 = 97 unit
e. Interprestasi
- Dari hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengembang didapatkan hasil dan rekap untuk perbandingan jumlah responden pasti akan membeli dan mungkin akan membeli, lebih besar dan mungkin tidak akan membeli, tidak akan membeli pasti tidak akan membeli maka produk yang akan diluncurkan dapat diterima masyarakat.
- Dan perhitungan kuantitas produk di dapat nilai sebesar 97 unit dan 1260 unit perkiraan didapatkan
%7,7077,01260
97 maka
pengembangan mengambil kesimplulan layak
Arsitekur Produk Daftar Komponen dan Fungsi
Daftar komponen dan fungsi Bagian Depan Kursi
- Terbuat dari kayu jati yang sudah diproses bentuknya. Bagian Kaki Kursi
- Dari kayu jati yang menyatu dengan rangka kursi tersebut. Bagian Tengah Kursi
- Adanya setellan pada sandaran tangan dengan fungsi sebagai penyangga kaki pada waktu diluruskan kedepan biar tidak letih.
- Adanya lengkungan pada kedalaman kursi antara alas duduk dan alas sandaran.
170
Skema Material Penyusunan Produk
Gambar 9. Skema Material Penyusunan Produk Data Antropometri
Tabel 15. Data Antropometri
No Data yang diukur
TDT TBD TMD TSD TSP LB TPD TP PPd
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 90 58 74 31 49 43 31 17 14
2 83 53 64 24 48 46 26 13 44
3 89 59 75 22 44 44 25 10 50
4 88 58 73 22 51 44 25 11 43
5 87 57 72 26 49 38 24 16 46
6 90 61 77 31 43 36 24 11 47
7 82 52 64 22 53 35 31 12 48
8 88 57 72 28 45 36 24 16 46
9 85 54 68 26 52 41 25 10 42
10 82 57 68 32 48 44 30 13 47
11 87 61 75 32 47 42 27 15 50
12 84 58 77 22 44 40 22 14 47
13 84 57 72 23 45 43 27 20 48
14 88 57 72 26 53 40 24 16 46
15 87 62 70 30 44 41 29 18 45
16 89 64 72 23 50 43 20 20 47
17 85 57 72 26 49 37 26 18 46
18 87 61 72 25 50 38 26 17 44
19 89 64 75 30 44 40 23 12 45
20 83 53 67 27 54 37 26 13 42
171
Tabel 15. Data Antropometri (Lanjutan) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
21 90 52 63 23 46 40 25 13 48
22 84 50 69 25 44 39 25 18 46
23 81 53 63 25 51 35 24 17 45
24 88 61 77 23 48 39 20 14 47
25 88 63 69 26 51 40 27 18 48
26 89 62 77 28 50 45 24 15 47
27 88 58 70 30 52 41 21 10 41
28 86 54 68 28 54 38 27 14 44
29 86 59 75 32 52 38 28 13 44
30 84 57 69 31 48 37 21 10 45
TDT = Tinggi Duduk Tegak LB = Lebar Bahu TBD = Tinggi Bahu Duduk TPD = Tebal Perut TMD = Tinggi Muka Duduk TP = Tebal Paha TSD = Tmggi Siku Duduk PPO = Pantat Popliteal TSP = Tinggi Sandaran
Pengolahan Data Antropometri Perhitungan Uji Keseragaman Data
Tabel 16. Persiapan Perhitungan Uji Keseragaman Data TDT
Sub
Group Urutan data dalam cm
X X 1 2 3 4 5
1 2 3 4 5 6
90 90 87 89 90 89
83 82 84 85 84 88
89 88 84 87 81 86
88 85 88 89 88 86
87 82 87 83 88 84
87,4 85,4 86
86,6 86,2 86,6.
86,367
a. Perhitungan Rata-rata
6,865
8486868889
2,865
8888818490
865
8788848487
4,855
8285888290
4,875
8788898390
5
X
X
X
X
X
N
XiX
172
719.99
)352,3(367,86
)676,6*2(367,86
.
XKX
015,73
)352,3(367,86
)676,6*2(367,86
.
XKX
b. Perhitungan rata-rata sub group
367,866
6,862,866,86864,854,87
N
XX
c. Perhitungan standar deviasi
1
2
N
XXi
94,1
15
6,86846,86866,86866,86886,8689
633,315
2,86882,86882,86812,86842,8690
633,315
2,86886,86896,86876,86856,8689
870,115
86878688868486848687
598,315
4,85824,85854,85884,85824,8590
701,215
4,87874,87884,87894,87834,8790
22222
6
22222
5
22222
4
22222
3
22222
2
22222
1
d. Perhitungan Standar Deviasi Sub Group
676,6449,2
349,16
6
94,1633,3607,2870,1598,3701,2
n
iax
e. Perhitungan batas kendali BKA BKB
173
1945,77
)576,5*645,1(367,86
..645,1
XX
2297,79
)576,5*28,1(367,86
..28,1
XX
5048,93
)576,5*28,1(367,86
..28,1
XX
5395,95
)576,5*645,1(367,86
..645,1
XX
3312,996
)576,5*325,2(367,86
..325,2
XX
f. Grafik Kendali
Gambar 10.. Grafik Kendali TDT
Perhitungan Presentil ke 5,10,50,90,95 dan 99 Presentil 5 = Presentil 90 = Presentil 10 = Presentil 95 =
Presentil 50 = 367,86X Presentil 99 =
174
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Presentil
Tabel 17. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Presentil
No Deskripsi data X x BKA BKB Kesimpulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Antropometri Tinggi Duduk Tegak Antropometri Tinggi Bahu Duduk Antropometri Mata Duduk Antropometri Tinggi Siku Duduk Antropometri Tinggi Sandaran Antropometri Lebar Bahu Antropometri Tebal Perut Antropometri Tebal Paha Antropometri Pantat Popliteal
86,367
57,633
71,033
26,800
48,300
40,030
25,400
14,460
45,733
5,576
8,583
10,082
7,074
7,816
6,579
7,292
6,450
5,387
97,519
74,799
91,197
40,948
63,992
53,188
39,984
27,360
56,507
75,216
40,467
50,869
12,652
32,728
26,872
10,816
1,560
34,959
Data seragam
Data seragam
Data seragam
Data seragam
Data seragam
Data seragam
Data seragam
Data seragam
Data seragam
Rekapitulasi Hasil Perhitungan Presentil
Tabel 18. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Presentil
No Dekripsi Data P-5 P-10 P-50 P-90 P-95 P-99 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Antropometri TDT Antropometri TBD AntropometriTMD Antropometri TSD Antropometri TSP Antropometri LB Antropometri TPD Antropometri TP Antropometri PPO
77,294 43,514 59,306 15,163 35,443 29,208 13,404 3,850
36,868
79,221 46,685 58,128 17,746 38,296 31,609 16,066 6,204
38,838
86,367 57,633 71,033 26,800 48,300 40,030 25,400 14,460 45,733
93,504 68,581 83,938 35,855 58,304 48,451 34,734 22,716 56,628
95,540 71,752 82,760 38,437 61,157 50,852 37,395 25,070 54,596
99,331 77,581 94,474 43,247 66,472 55,326 42,354 29,456 8,258
Value Engineering / Biaya produksi Biaya Produksi Sebelum Direkayasa
a. Biaya Variabel Yaitu yang dikeluarkan yang besarnya berubah-ubah sesuai dengan kecilnya produksi. Biaya variabel yang dikeluarkan untuk membuat Kursi Santai adalah sebagai berikut:
i. Papan Kayu Rp.200.000,- ii. Kerangka Rp. 50.000,- iii. Mur Rp. 75.000,- iv. Lem Rp. 25.000,- v. Amplas Rp. 15.000,- vi. Plitur Rp. 25.000,- vii. Tenaga Kerja Rp. 100.000,- +
Rp. 500.000,-
175
b. BiayaTetap
Yaitu biaya yang dkeluarkan oleh besar kecilnya produksi dalam jumlah tetap tidak tergantung oleh besar kecilnya produksi. Biaya tetap yang dikeluarkan yaltu:
i. Sewa Gedung Rp. 6.300.000,- ii. Biaya Listrik Rp. 2.800.000,- iii. Pajak Telepon Rp. 1.700.000,- iv. Adininistrasi Rp. 3.200.000,- v. Asuransi Rp. 4.600.000,- vi. Transportasi Rp. 1.200.000,- vii. Bahan Baku Rp. 4.800.000,- viii. Tenaga kerja tak langsung Rp. 3.000.000,-
c. Biaya Langsung
i. Biaya Pengiriman Barang Rp. 2.100.000,- ii. Biaya Pengiriman Produk Rp. 2.300.000,- iii. Biaya Peralatan Rp. 1.000.000,- iv. Biaya Set-up Rp. 400.000,-
d. Total Biaya Produksi Per-Unit Yaitu biaya yang dikeluarkan secara keseluruhan dan awal hingga akhir produk itu jadi dimana itu untuk satu unit produk. Total biaya produksi per-unit :
433.514.98,432.514.
000.500.98,132.14.
000.50097
000.000.1000.400
tan
RpatauRp
RpRp
VariabelBiayaVolume
PeralaBiayaUpSetBiaya
Biaya Produksi Setelah Direkayasa
a. Biaya Variabel 1. Papan Rp. 150.000,- 2. Kerangka Rp. 60.000,- 3. Mur Rp. 70.000,- 4. Lem Rp. 20.000,- 5. Amplas Rp. 15.000,- 6. Plitur Rp. 30.000,- 7. Tenaga Kerja Rp. 100.000,- + Rp. 450.000,-
b. Biaya Tetap 1. Sewa Gedung Rp. 6.300.000,- 2. Biaya Listrik Rp. 2.800.000,- 3. Pajak Telepon Rp. 1.700.000,- 4. Adininistrasi Rp. 3.200.000,- 5. Asuransi Rp. 4.600.000,- 6. Transportasi Rp. 1.800.000,- 7. Bahan Baku Rp. 7.600.000,- 8. Tenaga kerja tak langsung Rp. 3.000.000,-
176
c. Biaya Langsung 1. Biaya Pengiriman Barang Rp. 2.100.000,- 2. Biaya Pengiriman Produk Rp. 2.300.000,- 3. Biaya Peralatan Rp. 1.000.000,- 4. Biaya Set-up Rp. 400.000,-
d. Biaya per-unit setelah direkayasa
433.464.98.432.464.
000.45097
000.000.1000.400
tan
RpatauRp
VariabelBiayaVolume
peralaBiayaupsetBiaya
Selisih biaya produksi biaya produksi per-unit produk awal — biaya produksi per-unit produk pengembangan = Rp. 514.33 — Rp. 464.433 = Rp. 50.000 KESIMPULAN Setelah diadakan berbagai penelitian temyata pengembang menemukan beberapa altematif atau perubahan yang tak begitu dominan. Namun ternyata dengan perubahan ini si pengembang mempunyai inisiatif atau berusaha menampilkan produk yang diinginkan oleh konsumen.
Dilihat dan data-data yang ada dari kuesioner terhadap pelanggan maupun data data perusahaan serta data yang dikembangkan dapat diperoleh kesimpulan sebagal berikut:
1. Dari kuesioner untuk pelanggan, banyak yang menginginkan perubahan pada kursi santai yang sudah ada di pasaran awal sehingga pengembang berusaha mengembangkan kursi santai menjadi jenis kursi santai yang dapat memenuhi keinginan pelanggan.
2. Data Antropometri pengguna menjadi salah satu dasar dalam penyusunan konsep produk rancangan yang ergonomic, dengan BKB = 73,015 - BKA = 99,719.
3. Biaya produksi produk awal seharga Rp. 514.433 sedangkan untuk biaya produksi kursi pengembangan seharga Rp. 464.433, sehingga terdapat selisih sebanyak Rp. 50.000.
4. Kursi santai hasil pengembangan banyak diminati oleh konsumen, hal ini dibuktikan dengan jumlah proporsi konsumen yang pasti akan membeli sebesar 0,4 (40%).
DAFTAR PUSTAKA
Ahyari, Agus, 1985. Manajemen Produksi
(Perencanaan Sistem Produksi), BPFE. UGM, Yogyakarta, BPPE.
Hadari Nawawi, 2003, Perencanaan Sumber Daya Manusia, UGM Press, Yogyakarta.
Heidjrachman Ranupandojo., Suad Husnan, 1997, Manajemen Personalia, Edisi 4, BPFE-UGM, Yogyakrta.
Karl T. Ulrich, dan Steven D. Eppinger, 2001, Perancangan dan Pengembangan Produk, Jakarta : Salemba Teknika.
Makridakis, 1999, Metode dan Aplikasi Peramalan Jilid 1, Edisi 2, Binarupa Aksara, Jakarta
Nurmianto, Eko ,2008, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya .Edisi Kedua | Cetakan Kedua , Surabaya, Guna Widya
Pangestu Subagyo, 1999, Forecasting Konsep dan Aplikasi, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta
Sugiyono, 2005, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta. Sugiyono , 2003, Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung; Alfabeta Sutalaksana, Iftikar Z.Teknik Tata Cara
Kerja. Bandung : Jurusan Teknik IndustriITB. 1979.
Wignjosoebroto, Sritomo,2003, Studi Gerak dan Waktu, Edisi Pertama / Cetakan Ketiga, Surabaya,Guna Widya.