ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

16
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma (2020) ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN BUMN SEKTOR PENGADAAN LISTRIK, GAS, UAP/AIR PANAS DAN UDARA DINGIN PERIODE TAHUN 2014-2018 Nurul Azizah ˡ Zaidatun Ekastuti² Jurusan Akuntansi, Fakuktas Ekonomi, Universitas Gunadarma [email protected] 1 [email protected] 2 ABSTRAK BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah perusahaan yang didirikan dan dikelola oleh negara untuk menjalankan kegiatan operasional di sektor industri dan bisnis strategis. Objek dari penelitian ini adalah penilaian tingkat kesehatan BUMN pada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk merupakan perusahaan BUMN dalam Sektor Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin. Mengingat pentingnya pengukuran tingkat kesehatan perusahaan, maka Kementerian BUMN telah mengeluarkan standar untuk menilai kinerja BUMN yaitu berdasarkan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor:KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen pada laman masing-masing perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis kuantitatif. Teknik analisis kuantitatif ini akan menggunakan 8 metode indikator yang terdapat dalam aspek keuangan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-100/MBU/2002. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk memperoleh total skor dengan kategori AA dan predikat SEHAT. Sedangkan untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk mendapat kategori A dan predikat SEHAT. Kata Kunci : Tingkat Kesehatan BUMN, Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP- 100/MBU/2020

Transcript of ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Page 1: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN

PERUSAHAAN BUMN SEKTOR PENGADAAN LISTRIK,

GAS, UAP/AIR PANAS DAN UDARA DINGIN PERIODE

TAHUN 2014-2018

Nurul Azizah ˡ

Zaidatun Ekastuti²

Jurusan Akuntansi, Fakuktas Ekonomi, Universitas Gunadarma

[email protected]

[email protected]

ABSTRAK

BUMN (Badan Usaha Milik Negara) adalah perusahaan yang didirikan dan dikelola

oleh negara untuk menjalankan kegiatan operasional di sektor industri dan bisnis strategis.

Objek dari penelitian ini adalah penilaian tingkat kesehatan BUMN pada PT Perusahaan

Listrik Negara (Persero) Tbk dan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk merupakan

perusahaan BUMN dalam Sektor Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air Panas dan Udara Dingin.

Mengingat pentingnya pengukuran tingkat kesehatan perusahaan, maka Kementerian

BUMN telah mengeluarkan standar untuk menilai kinerja BUMN yaitu berdasarkan Surat

Keputusan Menteri BUMN Nomor:KEP-100/MBU/2002 tentang Penilaian Tingkat

Kesehatan BUMN.

Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari dokumen-dokumen

pada laman masing-masing perusahaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis kuantitatif. Teknik analisis kuantitatif ini akan menggunakan 8 metode indikator

yang terdapat dalam aspek keuangan sesuai dengan Surat Keputusan Menteri BUMN

Nomor : KEP-100/MBU/2002.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

memperoleh total skor dengan kategori AA dan predikat SEHAT. Sedangkan untuk PT

Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk mendapat kategori A dan predikat SEHAT.

Kata Kunci : Tingkat Kesehatan BUMN, Surat Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-

100/MBU/2020

Page 2: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

ABSTRACT

BUMN (State-Owned Enterprise) is a company established and managed by the state to

carry out operational activities in the industrial sector and busoness strategy. The object

of this research is the evaluation health level of BUMN in PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk and PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk of the BUMN companies in

the Sector Supplying Electricity, Gas, Steam/Hot Water and Cold Weather. Considering

the important of company’s health level, the ministry of BUMN issued a standard to assess

the perfomance of BUMN based on The Minister Of BUMN Decree No : KEP-

100/MBU/2002 about the assessment of health level of BUMN.

The type of data used is secondary data obtained from documents from each

company’s website. The data analysis technique used is quantitative analysis. The

quantitative analysis technique will use 8 indicator methods contained in the financial

aspects according to The Minister Of BUMN Decree No : KEP-100/MBU/2002 about the

assessment of health level of BUMN.

The result showed that PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk get the total score

AA category and HEALTHY predicate. Whereas, for PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk got A category and HEALTHY predicate.

Keywords: Health Level of State-Owned Company, Minister of BUMN Decree No : KEP-

100/MBU/2002

PENDAHULUAN

Seiring dengan perkembangan zaman

modern seperti saat ini, maka tak dapat

dipungkiri lagi bahwa dalam melakukan

kegiatan apapun akan semakin mudah.

Dimana perkembangan teknologi sudah

sedemikian hebat dan berkembang pesat.

Dan di zaman dahulu manusia

menggunakan api sebagai sumber cahaya,

memasak dan menghangatkan diri. Namun

di zaman modern seperti saat ini,

kebutuhan akan media penerangan, media

memasak, dan penghangat badan sudah

berkembang. Energi listrik merupakan

salah satu kebutuhan manusia yang sangat

penting dan tidak dapat dilepaskan dari

keperluan sehari-hari. Manusia hampir

tidak dapat melakukan pekerjaan yang ada

dengan baik ataupun memenuhi

kebutuhannya. Begitu juga dengan gas,

gas bumi merupakan salah satu kebutuhan

manusia yang sangat penting. Hal ini

dikarenakan kebutuhan manusia yang

semakin hari semakin tinggi akan

permintaan gas.

Kebutuhan manusia akan gas bumi memacu

manusia untuk mengembangkan teknologi-

teknologi yang semakin modern untuk

memperoleh kehidupan yang lebih baik.

BUMN (Badan Usaha Milik Negara)

adalah perusahaan yang didirikan dan

dikelola oleh negara untuk menjalankan

kegiatan operasional di sektor industri dan

bisnis strategis. Pemerintah Indonesia

mendirikan BUMN salah satu tujuan

utamanya, yaitu tujuan yang bersifat

ekonomi. Dalam tujuan yang bersifat

ekonomi, BUMN dimaksudkan untuk

mengelola sektor-sektor bisnis strategis

agar tidak dikuasai pihak-pihak tertentu.

Bidang-bidang usaha yang menyangkut

hidup orang banyak, seperti perusahaan

listrik, minyak dan gas bumi. Dengan

adanya BUMN diharapkan dapat terjadi

peningkatan kesejahteraan masyarakat,

terutama masyarakat yang berada disekitar

lokasi BUMN.

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

disingkat PLN merupakan salah satu Badan

Page 3: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

Usaha Milik Negara (BUMN) yang

bergerak dalam bidang penyediaan tenaga

listrik yang keberadaannya sangat

dibutuhkan oleh masyarakat. Sebagai

salah satu instrumen dalam pembangunan,

keberadaan BUMN di Indonesia dirasakan

sangat penting, tidak hanya oleh

pemerintah tapi juga oleh masyarakat luas.

Dari sisi pemerintahan BUMN seringkali

digunakan sebagai salah satu instrumen

penting dalam pembangunan ekonomi.

Sementara dari sisi masyarakat, BUMN

merupakan instrumen yang penting

sebagai penyedia layanan yang cepat,

murah, dan efisien. Maka dari itu PT PLN

(Persero) selalu berupaya untuk terus

memperbaharui kinerja dalam

memberikan pelayanan yang semakin

optimal, sehingga citra PT PLN (Persero)

dimata masyarakat akan selalu dinilai baik

dan memberikan pelayanan yang baik

sehingga memuaskan pelanggannya.

Mengingat besarnya peranan PT PLN

untuk negara, PT PLN bertugas

menyediakan tenaga listrik bagi

kepentingan umum. Akibat semua itu, kini

sekitar 200 juta masyarakat Indonesia

dapat menikmati dan menkonsumsi energi

listrik khususnya masyarakat di pulau

Jawa dan Bali, mereka dapat menikmati

listrik hingga 24 jam. PT PLN juga

merupakan perusahaan yang berkontribusi

banyak dalam pembangunan dan

kemajuan negara.

PT Perusahaan Gas Negara (Persero),

Tbk disingkat PGN adalah sebuah BUMN

yang bergerak di bidang transmisi dan

distribusi gas bumi. Yang

menghubungkan pasokan gas bumi

Indonesia dengan konsumen di seluruh

penjuru nusantara. Semula pengusahaan

gas di Indonesia adalah perusahaan gas

swasta Belanda yang bernama I.J.N.

Eindhoven & Co berdiri pada tahun 1859

yang memperkenalkan penggunaan gas

kota di Indonesia yang terbuat dari batu

bara. PT Perusahaan Gas Negara

(Persero), Tbk memperkuat pondasi yang

ada dan bertransformasi dari perusahaan

transmisi dan distribusi gas bumi menjadi

penyedia solusi energi terintegrasi, yang

mendorong pemanfaatan gas bumi untuk

kebutuhan masyarakat dan industri yang

semakin meningkat.

PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN)

masih mencatat kinerja keuangan yang

positif. Laba bersih perusahaan hingga

Desember 2018 sebesar Rp 4,34 triliun

Sepanjang tahun 2018, PGN berhasil

membukukan pendapatan sebesar US$ 3,87

miliar atau setara Rp 54,18 triliun yang

meningkat dibandingkan dengan periode

yang sama tahun sebelumnya sebesar US$

3,57 miliar atau setara dengan Rp 49,98

triliun. Pendapatan emiten berkode PGAS

tersebut, terutama diperoleh dari hasil

Penjualan Gas sebesar US$ 2,79 miliar dan

Penjualan Minyak dan Gas sebesar US$ 585

juta. Sedangkan Laba Operasi

Konsolidasian selama tahun 2018 mencapai

US$ 645 juta. Alhasil, PGN mampu

mengoleksi laba bersih sebesar US$ 304,9

juta atau ekuivalen Rp 4,34 triliun.

BUMN sebagai perusahaan milik

Negara juga memerlukan analisis laporan

keuangan untuk mengukur kinerjanya.

Hasil dari pengukuran sangat bermanfaat

bagi masyarakat, yang merupakan tujuan

utama dari pendirian BUMN. Menurut

Undang-Undang RI No. 19 tahun 2003

pasal 2 poin c maksud dan tujuan pendirian

BUMN adalah “menyelenggarakan

kemanfaatan umum berupa penyediaan

barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi

dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup

orang banyak”.

Dalam sistem perekonomian nasional,

BUMN ikut berperan menghasilkan barang

dan/atau jasa yang diperlukan dalam rangka

mewujudkan sebesar-besarnya

kemakmuran masyarakat. BUMN juga

mempunyai peran strategis sebagai

pelaksana pelayanan publik, penyeimbang

kekuatan-kekuatan swasta besar, dan turut

membantu pengembangan usaha

kecil/koperasi. Pelaksanaan peran BUMN

tersebut diwujudkan dalam kegiatan usaha

Page 4: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

pada hampir seluruh sektor perekonomian,

seperti sektor pertanian, perikanan,

perkebunan, kehutanan, manufaktur,

pertambangan, keuangan, pos dan

telekomunikasi, transportasi, listrik,

industri dan perdagangan, serta

konstruksi. Jika pada perusahaan swasta

lebih sering diajukan pertanyaan

mengenai, “Bagaimana kinerja

perusahaan anda dua tahun yang lalu?”,

sedangkan pada BUMN, pertanyaan yang

sering diajukan adalah “Bagaimana

tingkat kesehatan perusahaan anda dua

tahun yang lalu?”. Perbedaannya terletak

pada kata “Kinerja” dan “Tingkat

Kesehatan” meskipun pada dasarnya

kedua kata tersebut mempunyai tujuan

yang sama yaitu untuk mengetahui

prestasi suatu perusahaan pada periode

tertentu. Perbedaan ini, dikarenakan

adanya keputusan menteri Badan Usaha

Milik Negara (BUMN) yang menetapkan

tentang penilaian tingkat kesehatan bukan

tentang penilaian kinerja. Penilaian tingkat

kesehatan Badan Usaha Milik Negara

tertuang dalam SK Menteri BUMN

Nomor : KEP-100/MBU/2002, yang berisi

mengenai tata cara penilaian tingkat

kesehatan BUMN. Sama halnya dengan

perusahaan swasta, dalam penilaian

tingkat kesehatan BUMN juga diperlukan

indikator-indikator yang tepat. Indikator-

indikator tersebut meliputi aspek

keuangan, aspek administrasi dan aspek

operasional. Analisis pada ketiga aspek itu

akan bermanfaat untuk mengetahui tingkat

kesehatan suatu BUMN sehingga dapat

diambil langkah- langkah yang tepat demi

keberlangsungan pada masing-masing

perusahaan perseroan milik Negara.

KAJIAN PUSTAKA

Pengertian Badan Usaha Milik Negara

(BUMN)

Dalam pasal 1 Undang-Undang No.19

tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik

Negara, BUMN didefinisikan sebagai

badan usaha yang seluruh atau sebagian

besar modalnya dimiliki oleh negara

melalui penyertaan secara langsung yang

berasal dari kekayaan negara yang

dipisahkan.

Jenis-Jenis BUMN

Berdasarkan Undang-Undang No.19

tahun 2003 BUMN terdiri dari dua jenis,

yaitu:

1. Perusahaan Perseroan (Persero)

Perusahaan Perseroan (Persero)

adalah BUMN yang berbentuk

Perseroan Terbatas yang modalnya

terbagi dalam saham yang seluruh atau

paling sedikitnya 51% (lima puluh satu

persen) sahamnya dimiliki oleh Negara

Republik Indonesia dengan tujuan

utamanya mengejar keuntungan.

Sementara itu, perusahaan Perseroan

Terbatas yang selanjutnya disebut

Persero Terbuka adalah Persero yang

modal dan jumlah pemegang sahamnya

memenuhi kriteria tertentu atau Persero

yang melakukan penawaran umum

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan di bidang pasar modal.

2. Perusahaan Umum (Perum)

Perusahaan Umum (Perum) adalah

BUMN yang seluruh modalnya dimiliki

negara dan tidak terbagi atas saham.

Perum bertujuan untuk kemanfaatan

umum yaitu berupa penyediaan barang

dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan

sekaligus mengejar keuntungan

berdasarkan prinsip pengelolaan

perusahaan.

Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN

Penilaian tingkat kesehatan merupakan

salah satu cara yang dapat dilakukan oleh

pihak manajemen untuk mengetahui kinerja

perusahaan. Penilaian tingkat kesehatan

digunakan untuk menilai kinerja

perusahaan pada tiap-tiap bagian yang telah

diberikan wewenang dan tanggungjawab

untuk menentukan perlu tidaknya suatu

kebijakan atau prosedur yang baru untuk

memperbaiki tiap bagian, proses atau

produksi dalam perusahaan tersebut agar

mencapai hasil yang lebih baik pada

Page 5: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

periode yang akan datang. Penilaian

tingkat kesehatan BUMN tersebut berlaku

bagi seluruh BUMN non jasa keuangan

yang diatur dalam Keputusan Menteri

Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-

100/MBU/2002. Penilaian tingkat

kesehatan BUMN yang bergerak dibidang

non jasa keuangan dibedakan antara

BUMN yang bergerak dalam bidang

infrastruktur dan BUMN yang bergerak

dalam bidang non infrastruktur.

Sementara itu BUMN jasa keuangan

adalah BUMN yang bergerak dalam

bidang usaha perbankan, asuransi, jasa

pembiayaan dan jasa penjaminan.

Aspek Keuangan

Aspek keuangan yaitu penilaian kinerja

dengan menggunakan analisis rasio

keuangan seperti ditetapkan oleh

Kementerian BUMN. Bobot untuk aspek

keuangan pada BUMN infrastruktur

adalah 50, sedangkan bobot non

infrastruktur 70. Aspek Keuangan :

Terdiri dari Penilaian Imbalan kepada

Pemegang Saham (ROE), Imbalan

Investasi (ROI), Rasio Kas, Rasio Lancar,

Collection Periods, Perputaran

Persediaan, perputaran Total Aset, Rasio

Modal Sendiri Terhadap Total Aktiva.

METODE PENELITIAN

Objek Peneltian

Objek penelitian ini adalah penilaian

tingkat kesehatan perusahaan BUMN

dalam Sektor Pengadaan Listrik, Gas,

Uap/Air Panas dan Udara Dingin

termasuk dalam kategori BUMN

Infrastruktur yaitu PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) Tbk dan PT Perusahaan

Gas Negara (Persero) Tbk periode tahun

2014-2018.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam

penulisan ini menggunakan data sekunder

merupakan data yang diperoleh dari

mengumpulkan dokumen-dokumen

seperti laporan keuangan perusahaan serta

arsip perusahaan PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) Tbk dan PT Perusahaan

Gas Negara (Persero) Tbk yang diperoleh

dari laman masing-masing perusahaan yaitu

www.pln.co.id dan www.pgn.co.id.

Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data yang sesuai

dengan perumusan masalah, maka

digunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut :

1. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data

yang sudah tersedia dalam bentuk laporan

keuangan yang diperoleh dari website PT

Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk

www.pln.co.id dan PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk www.pgn.co.id

periode tahun 2014-2018.

2. Penelitian Kepustakaan (Library

Research) yaitu penelitian yang

dilakukan dengan cara mempelajari dan

mengumpulkan bahan - bahan

kepustakaan dan literatur-literatur yang

ada kaitannya dengan penelisan ini

Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan

untuk menjawab rumusan masalah yang

telah diuraikan dengan menggunakan teknik

analisis kuantitatif yaitu dengan penyajian

data kuantitatif berupa laporan keuangan

tahunnan selama tahun 2014-2018. Alat

analisa yang digunakan berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Badan Usaha Milik

Negara Nomor : KEP-100/MBU/2002.

Teknik analisis kuantitatif ini akan

menggunakan analisis penilaian tingkat

kesehatan BUMN dengan metode penilaian

8 indikator yang terdapat dalam aspek

keuangan sebagai berikut :

a. Imbalan Kepada Pemegang Saham

(ROE)

ROE = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝑆𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖 X 100%

Page 6: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

b. Imbalan Investasi (ROI)

ROI = 𝐸𝐵𝐼𝑇+𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛

𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑 X 100%

c. Rasio Kas

Cash Ratio =

𝐾𝑎𝑠+𝐵𝑎𝑛𝑘+𝑆𝑢𝑟𝑎𝑡 𝐵𝑒𝑟ℎ𝑎𝑟𝑔𝑎

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑒𝑘

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 X 100%

d. Rasio Lancar

Current Ratio = 𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠

𝐶𝑢𝑟𝑟𝑒𝑛𝑡 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 X 100%

e. Collection Periods

CP = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑖𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 X 365 hari

f. Perputaran Persediaan

PP = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑟𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎𝑎𝑛

𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑈𝑠𝑎ℎ𝑎 X 365 hari

g. Perputaran Total Aset

TATO = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛

𝐶𝑎𝑝𝑖𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑚𝑝𝑙𝑜𝑦𝑒𝑑 X 100%

h. Total Modal Sendiri terhadap Total

Aset

TMS trhdp TA =

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝑆𝑒𝑛𝑑𝑖𝑟𝑖

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 X 100%

Setelah selesai melakukan perhitungan

dari aspek keuangan di atas, kemudian

akan diperoleh skor penilaian dalam

bentuk persentase dimana skor tersebut

akan dibagi dengan total bobot penilaian

tingkat kesehatan Berdasarkan Keputusan

Menteri BUMN Nomor : KEP-

100/MBU/2002 penilaian tingkat

kesehatan dalam tabel berikut :

SEHAT

AAA Total Skor > 95

AA 80 < Total Skor ≤ 95

A 65 < Total Skor ≤ 80

KURANG

SEHAT

BBB 50 < Total Skor ≤ 65

BB 40 < Total Skor ≤ 50

B 30 < Total Skor ≤ 40

TIDAK

SEHAT

CCC 20 < Total Skor ≤ 30

CC 10 < Total Skor ≤ 20

C Total Skor ≤ 10

PEMBAHASAN

1. Imbalan Kepada Pemegang Saham

(ROE)

Tahun

Laba

Setelah

Pajak

(1)

Modal

Sendiri

(2)

ROE

(1):(2)x100% Bobot

2014 11.741.610 164.671.226 7,1 % 7,5

2015 15.585.238 848.219.071 1,8 % 3

2016 10.548.638 880.797.712 1,2 % 3

2017 4.428.117 869.416.604 0,5 % 1,5

2018 11.575.756 927.413.857 1,2 % 3

Berdasarkan tabel diatas, Return On

Equity (ROE) PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk tahun 2014 memperoleh

bobot 7,5, tahun 2015-2016 memperoleh

bobot 3, tahun 2017 memperoleh bobot 1,5

dan tahun 2018 memperoleh bobot 3.

Jika dilihat dari pernyataan di atas, ROE

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Tbk tahun 2014-2018 belum memenuhi

standar penilaian rasio berdasarkan

Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002, karena perusahaan selama

beberapa tahun mengalami kerugian pada

laba setelah pajak yang disebabkan oleh

besarnya beban pajak sehingga tingginya

jumlah modal sendiri dibandingkan laba

menyebabkan posisi para pemilik saham

perusahaan rentan karena turunnya rasio ini

dapat mempengaruhi harga saham

perusahaan.

Page 7: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

Tahun

Laba

Setelah

Pajak

(1)

Modal

Sendiri

(2)

ROE

(1):(2)x100% Bobot

2014 8.793.227 35.560.938 24,7 % 15

2015 5.489.604 41.200.819 13,3 % 13,5

2016 4.171.437 42.854.673 9,7 % 10,5

2017 1.991.685 42.950.025 4,6 % 5

2018 5.311.691 46.641.942 11,4 % 12

Berdasarkan tabel diatas, Return On

Equity (ROE) PT Perusahaan Gas Negara

(Persero) Tbk tahun 2014 memperoleh

bobot 15, tahun 2015 memperoleh bobot

13,5, tahun 2016 memperoleh bobot 10,5,

tahun 2017 memperoleh bobot 5 dan tahun

2018 memperoleh bobot 12

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

ROE PT Perusahaan Gas Negara (Persero)

Tbk tahun 2014-2018 dapat dikatakan

cukup memenuhi standar penilaian rasio

berdasarkan Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/MBU/2002, karena

perusahaan mengalami peningkatan pada

laba setelah pajak diimbangi dengan

kenaikan modal sendiri. Walaupun pada

tahun 2017 mengalami hasil yang rendah

karena laba setelah pajak yang dihasilkan

menurun.

2. Imbalan Investasi (ROI)

Tahun

EBIT+

Penyusutan

(1)

Capital

Employed

(Total Aktiva-

Aktiva Tetap)

(2)

ROI

(1):(2)x

100%

Bobot

2014 69.429.483 101.952.916 68,1 % 10

2015 49.055.876 111.703.522 43,9 % 10

2016 56.325.824 129.046.703 43,6 % 10

2017 54.719.961 130.389.228 43,6 % 10

2018 66.728.783 156.009.512 42,7 % 10

Berdasarkan tabel diatas, Return On

Investment (ROI) PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) Tbk tahun 2014-2018

memperoleh bobot 10.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

ROI PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk tahun 2014-2018 telah

memenuhi standar penilaian rasio

berdasarkan Keputusan Menteri BUMN

Nomor : KEP-100/MBU/2002, karena

seimbangnya pendapatan EBIT dengan

jumlah capital employed yang membuat

rasio ROI menunjukkan bahwa efektivitas

perusahaan dalam mengelola investasinya

dalam bentuk aset.

Tahun

EBIT+

Penyusutan

(1)

Capital

Employed

(Total Aktiva-

Aktiva Tetap)

(2)

ROI

(1):(2)

x100%

Bobot

2014 23.101.029 47.783.951 48,3 % 10

2015 23.334.152 62.238.262 37,5 % 10

2016 24.207.311 67.644.646 35,8 % 10

2017 25.894.435 61.815.160 41,9 % 10

2018 40.847.576 73.969.249 55,2 % 10

Berdasarkan tabel diatas, Return On

Investment (ROI) PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk tahun 2014-2018

memperoleh bobot 10.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

ROI PT Perusahaan Gas Negara (Persero)

Tbk tahun 2014-2018 telah memenuhi

standar penilaian rasio berdasarkan

Keputusan Menteri BUMN Nomor : KEP-

100/MBU/2002, karena seimbangnya

pendapatan EBIT dengan jumlah capital

employed yang membuat rasio ROI

menunjukkan bahwa efektivitas

perusahaan dalam mengelola investasinya

dalam bentuk aset.

3. Imbalan Investasi (ROI)

Tahun

Kas+Bank

+Surat

Berharga

Jangka

Pendek

(1)

Current

Liabilities

(2)

Rasio

Kas

(1):(2)

x100%

Bobot

2014 27.212.224 87.558.277 31,1 % 2,5

2015 23.716.398 117.004.431 20,2 % 2

2016 42.283.994 121.623.355 34,8 % 2,5

2017 42.578.656 139.074.658 30,6 % 2,5

2018 34.511.446 157.895.954 21,8 % 2

Page 8: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

Berdasarkan tabel diatas, Rasio Kas PT

Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk

tahun 2014 memperoleh bobot 2,5, tahun

2015 memperoleh bobot 2, tahun 2016-

2017 memperoleh bobot 2,5 dan tahun

2018 memperoleh bobot 2.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

rasio kas PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk cukup baik karena telah

mendekati standar rasio menurut

Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002. Hal ini disebabkan kas

dan efek perusahaan lebih kecil

dibandingkan utang lancar sehingga

rendahnya rasio kas menandakan

perusahaan masih memerlukan waktu

untuk memenuhi kewajibannya.

Tahun

Kas+Bank

+Surat

Berharga

Jangka

Pendek

(1)

Current

Liabilities

(2)

Rasio

Kas

(1):(2)x

100%

Bobot

2014 15.132.299 8.275.402 182,8 % 3

2015 16.358.339 9.095.574 179,8 % 3

2016 18.558.538 11.022.197 168,3 % 3

2017 17.210.022 6.289.191 273,6 % 3

2018 20.085.974 23.373.106 85,9 % 3

Berdasarkan tabel diatas, Rasio Kas PT

Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

tahun 2014-2018 memperoleh bobot 3.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

rasio kas PT Perusahaan Gas Negara

(Persero) Tbk telah memenuhi standar

rasio menurut Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/MBU/2002 sehingga

dapat dikatakan kas dan efek perusahaan

memiliki kemampuan untuk membayar

utang lancar.

4. Rasio Lancar

Tahun

Current

Assets

(1)

Current

Liabilities

(2)

Rasio

Lancar

(1):(2)x

100%

Bobot

2014 85.423.738 87.558.277 97,6 % 1,5

2015 79.344.793 117.004.431 67,8 % 0

2016 100.967.332 121.623.355 83 % 0

2017 93.797.251 139.074.658 67,4 % 0

2018 113.415.251 157.895.954 71,8 % 0

Berdasarkan tabel diatas, Rasio Lancar

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Tbk tahun 2014 memperoleh bobot 1,5 dan

tahun 2015-2018 memperoleh bobot 0.

Jika dilihat dari pernyataan di atas, rasio

lancar PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk tidak baik karena skor

penilaiannya dibawah standar rasio

menurut Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/MBU/2002. Hal ini

disebabkan karena perusahaan tidak

mampu membayar utang lancarnya karena

nilai aset lancar lebih kecil daripada utang

lancar.

Tahun

Current

Assets

(1)

Current

Liabilities

(2)

Rasio

Lancar

(1):(2)x

100%

Bobot

2014 21.456.655 8.275.402 259,2 % 3

2015 23.478.093 9.095.574 258,1 % 3

2016 28.721.346 11.022.197 260,7 % 3

2017 23.367.063 6.289.191 371,5 % 3

2018 35.508.645 23.373.106 151,9 % 3

Berdasarkan tabel diatas, Rasio Lancar

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

tahun 2014-2018 memperoleh bobot 3.

Jika dilihat dari pernyataan di atas, rasio

lancar PT Perusahaan Gas Negara

(Persero) Tbk telah memenuhi standar

rasio menurut Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/MBU/2002. Ini

dikarenakan perusahaan memiliki

kemampuan untuk membayar utang

lancar, jumlah aktiva lancar sebanding

dengan jumlah utang lancar yang

dikeluarkan.

Page 9: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

5. Collection Periods

Tahun

Total

Piutang

Usaha

(1)

Total

Pendapatan

Usaha (2)

Collectio

Periods

(1):(2)x365

Bobot

2014 19..494.867 292.721.191 24,3 hari 4

2015 19.834.227 217.346.990 33,3 hari 4

2016 21.710.961 222.821.956 35,6 hari 4

2017 22.455.843 255.295.243 32,1 hari 4

2018 23.802.663 272.897.742 31,8 hari 4

Berdasarkan tabel diatas, Collection

Periods PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk tahun 2014-2018

memperoleh bobot 4.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

collection periods PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) Tbk selama tahun 2014-

2018 telah memenuhi standar rasio

menurut Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/MBU/2002, karena

pendapatan usaha perusahaan meningkat

dan diiringi dengan jumlah piutang usaha

yang tidak terlalu besar menghasilkan rasio

perputaran piutang tinggi yang artinya

menunjukkan kondisi yang baik bagi

perusahaan dalam mengumpulkan piutang

usahanya setelah menjual produk yang

dihasilkan.

Tahun

Total

Piutang

Usaha

(1)

Total

Pendapatan

Usaha (2)

Collectio

Periods

(1):(2)x365

Bobot

2014 3.642.372 40.234.657 33 hari 4

2015 3.906.284 41.827.619 34 hari 4

2016 4.341.504 39.672.339 40 hari 4

2017 4.577.613 40.021.189 41,7 hari 4

2018 7.879.660 56.378.176 51 hari 4

Berdasarkan tabel diatas, Collection

Periods PT Perusahaan Gas Negara

(Persero) Tbk tahun 2014-2018

memperoleh bobot 4.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

collection periods PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk selama tahun 2014-

2018 telah memenuhi standar rasio

menurut Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/MBU/2002, karena

pendapatan usaha perusahaan meningkat

dan diiringi dengan jumlah piutang usaha

yang tidak terlalu besar menghasilkan

rasio perputaran piutang tinggi yang

artinya menunjukkan kondisi yang baik

bagi perusahaan dalam mengumpulkan

piutang usahanya setelah menjual produk

yang dihasilkan.

6. Perputaran Persediaan

Tahun

Total

Persediaan

(1)

Total

Pendapatan

Usaha (2)

Perputaran

Persediaan

(1):(2)x365

Bobot

2014 11.607.860 292.721.191 14,5 hari 4

2015 11.415.863 217.346.990 19,2 hari 4

2016 11.569.596 222.821.956 19 hari 4

2017 12.828.118 255.295.243 18,3 hari 4

2018 15.506.567 272.897.742 20,7 hari 4

Berdasarkan tabel diatas, Perputaran

Persediaan PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk tahun 2014-2018

memperoleh bobot 4.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

perputaran persediaan PT Perusahaan

Listrik Negara (Persero) Tbk selama tahun

2014-2018 secara keseluruhan telah

memenuhi standar rasio menurut

Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002, karena pendapatan

usaha yang terus meningkat dan diimbangi

dengan jumlah persediaan yang tidak

terlalu besar menghasilkan rasio

perputaran persediaan tinggi yang artinya

perusahaan dalam mengelola

persediaannya selama 365 hari berjalan

dengan cukup efiesien karena tingginya

rasio ini menandakan persediaan tidak

menumpuk dan kemudian dapat berputar

menjadi dana kas atau piutang.

Page 10: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

Tahun

Total

Persediaan

(1)

Total

Pendapatan

Usaha (2)

Perputaran

Persediaan

(1):(2)x365

Bobot

2014 774.238 40.234.657 7 hari 4

2015 592.265 41.827.619 5 hari 4

2016 882.634 39.672.339 10,8 hari 4

2017 819.681 40.021.189 7,5 hari 4

2018 1.143.633 56.378.176 7,4 hari 4

Berdasarkan tabel diatas, Perputaran

Persediaan PT Perusahaan Gas Negara

(Persero) Tbk tahun 2014-2018

memperoleh bobot 4.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

perputaran persediaan PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk selama tahun 2014-

2018 secara keseluruhan telah memenuhi

standar rasio menurut Keputusan Menteri

BUMN Nomor: KEP-100/MBU/2002,

karena pendapatan usaha yang terus

meningkat dan diimbangi dengan jumlah

persediaan yang tidak terlalu besar

menghasilkan rasio perputaran persediaan

tinggi yang artinya perusahaan dalam

mengelola persediaannya selama 365 hari

berjalan dengan cukup efiesien karena

tingginya rasio ini menandakan persediaan

tidak menumpuk dan kemudian dapat

berputar menjadi dana kas atau piutang.

7. Perputaran Total Aset

Tahun

Total

Pendapatan

(1)

Capital

Employed

(Total

Aktiva-

Aktiva

Tetap)

(2)

TATO

(1):(2)x

100%

Bobot

2014 292.721.191 101.952.916 287,1 % 4

2015 217.346.990 111.703.522 194,5 % 4

2016 222.821.956 129.046.703 172,6 % 4

2017 255.295.243 130.389.228 195,8 % 4

2018 272.897.742 156.009.512 174,9 % 4

Berdasarkan tabel diatas, Perputaran

Total Aset PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk tahun 2014-2018

memperoleh bobot 4.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

TATO PT Perusahaan Listrik Negara

(Persero) Tbk selama tahun 2014-2018

telah memenuhi standar rasio menurut

Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002, karena kenaikan rasio

ini disebabkan oleh peningkatan total

aktiva dalam capital employed yang

diimbangi dengan meningkatnya

pendapatan sehingga perusahaan cukup

mampu memaksimalkan aktiva yang

dimiliki guna untuk menghasilkan

pendapatan.

Tahun

Total

Pendapatan

(1)

Capital

Employed

(Total

Aktiva-

Aktiva

Tetap)

(2)

TATO

(1):(2)x1

00%

Bobot

2014 40.234.657 47.783.951 84,2 % 2,5

2015 41.827.619 62.238.262 67,2 % 2

2016 39.672.339 67.644.646 58,6 % 1,5

2017 40.021.189 61.815.160 64,7 % 2

2018 56.378.176 73.969.249 76,2 % 2,5

Berdasarkan tabel diatas, Perputaran

Total Aset PT Perusahaan Gas Negara

(Persero) Tbk tahun 2014 memperoleh

bobot 2,5, tahun 2015 memperoleh bobot

2, tahun 2016 memperoleh bobot 1,5,

tahun 2017 memperoleh bobot 2, dan

tahun 2018 memperoleh bobot 4.

Jika dilihat dari pernyataan di atas,

TATO PT Perusahaan Gas Negara

(Persero) Tbk selama tahun 2014-2018

belum memenuhi standar rasio menurut

Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002, penurunan tersebut

disebabkan oleh jumlah total aktiva dalam

capital employed tidak cukup mampu

memaksimalkan aktiva yang dimiliki guna

untuk menghasilkan pendapatan.

Page 11: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

8. Total Modal Sendiri terhadap

Total Aset

Tahun

Total

Modal

Sendiri

(1)

Total Aset

(2)

TMS

terhadap TA

(1):(2)x100%

Bobot

2014 164.671.226 603.659.191 27,3 % 4

2015 848.219.071 1.227.355.512 69,1 % 4,5

2016 880.797.712 1.274.576.230 69,1 % 4,5

2017 869.416.604 1.334.957.657 65,1 % 4,5

2018 927.413.857 1.492.487.745 62,1 % 4,5

Berdasarkan tabel diatas, Total Modal

Sendiri terhadap Total Aset PT Perusahaan

Listrik Negara (Persero) Tbk tahun 2014

memperoleh bobot 4 dan tahun 2015-2018

memperoleh bobot 4,5.

Jika dilihat dari pernyataan di atas, rasio

total modal sendiri terhadap total aset pada

PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)

Tbk secara keseluruhan dapat dikatakan

telah memenuhi standar penilaian rasio

menurut Keputusan Menteri BUMN

Nomor: KEP-100/MBU/2002, karena

perusahaan telah seminim mungkin

menggunakan modal pinjaman seperti

biaya-biaya atau bunga yang digunakan

untuk membiayai aktiva, sehingga

perusahaan tidak terlalu banyak

mengeluarkan modalnya untuk

menanggung biaya-biaya yang digunakan

dalam mendanai aktiva perusahaannya.

Tahun

Total

Modal

Sendiri

(1)

Total Aset

(2)

TMS

terhadap TA

(1):(2)x100%

Bobot

2014 35.560.938 70.362.887 50,5 % 5

2015 41.200.819 88.527.153 46,5 % 5,5

2016 42.854.673 92.384.080 46,4 % 5,5

2017 42.950.025 84.812.499 50,6 % 5

2018 46.641.942 115.651.392 40,3 % 5,5

Berdasarkan tabel diatas, Total Modal

Sendiri terhadap Total Aset PT Perusahaan

Gas Negara (Persero) Tbk tahun 2014

memperoleh bobot 5, tahun 2015-2016

memperoleh bobot 5,5, tahun 2017

memperoleh bobot 5, dan tahun 2018

memperoleh bobot 5,5.

Jika dilihat dari pernyataan di atas, rasio

total modal sendiri terhadap total aset pada

PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk

secara keseluruhan dapat dikatakan telah

memenuhi standar penilaian rasio menurut

Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-

100/MBU/2002, karena perusahaan telah

seminim mungkin menggunakan modal

pinjaman seperti biaya-biaya atau bunga

yang digunakan untuk membiayai aktiva,

sehingga perusahaan tidak terlalu banyak

mengeluarkan modalnya untuk

menanggung biaya-biaya yang digunakan

dalam mendanai aktiva perusahaannya.

Hasil Perhitungan Akumulasi 8

Indikator Aspek Keuangan dalam

Penilaian Tingkat Kesehatan BUMN

Periode Tahun 2014-2018

No Indikator Akumulasi Bobot

2014 2015 2016 2017 2018

1 Imbalan Kepada

Pemegang

Saham (ROE)

7,5 3 3 1,5 3

2 Imbalan

Investasi (ROI) 10 10 10 10 10

3 Rasio Kas/Cash

Ratio 2,5 2 2,5 2,5 2

4 Rasio

Lancar/Current

Ratio

1,5 0 0 0 0

5 Collection

Periods 4 4 4 4 4

6 Perputaran

Persediaan 4 4 4 4 4

7 Perputaran

Total Aset

(TATO)

4 4 4 4 4

8 Rasio Total

Modal Sendiri

terhadap Total

Aset (TMS

terhadap TA)

4 4,5 4,5 4,5 4,5

Total Skor 37,5 31,5 32 30,5 31,5

Penilaian aspek keuangan PT

Perusahaan Listrik Negara tahun 2014-

2018 menunjukkan kenaikan total skor

yang baik pada tahun 2014 yaitu sebesar

37,5. Namun pada tahun 2015-2018 total

skor semakin menurun, ini disebabkan

terdapat beberapa rasio yang mendapatkan

Page 12: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

penilaian rendah diantaranya adalah ROE

dan Rasio Lancar. Penurunan ROE yang

disebabkan oleh kas dan efek perusahaan

lebih kecil dibandingkan utang lancar

sehingga rendahnya rasio kas menandakan

perusahaan masih memerlukan waktu

untuk memenuhi kewajibannya.

Sedangkan penurunan rasio lancar

disebabkan karena perusahaan tidak

mampu membayar utang lancarnya karena

nilai aset lancar lebih kecil daripada utang

lancar.

No Indikator Akumulasi Bobot

2014 2015 2016 2017 2018

1 Imbalan Kepada

Pemegang

Saham (ROE)

15 13,5 10,5 5 12

2 Imbalan

Investasi (ROI) 10 10 10 10 10

3 Rasio Kas/Cash

Ratio 3 3 3 3 3

4 Rasio

Lancar/Current

Ratio

3 3 3 3 3

5 Collection

Periods 4 4 4 4 4

6 Perputaran

Persediaan 4 4 4 4 4

7 Perputaran

Total Aset

(TATO)

2,5 2 1,5 2 2,5

8 Rasio Total

Modal Sendiri

terhadap Total

Aset (TMS

terhadap TA)

5 5,5 5,5 5 5,5

Total Akumulasi 46,5 45 41,5 36 44

Penilaian aspek keuangan PT

Perusahaan Gas Negara tahun 2014-2018

menunjukkan kenaikan total skor yang baik

pada tahun 2014-2017 yaitu sebesar 46,5,

45, dan 41,5. Namun pada tahun 2017 total

skor mengalami penurunan, ini disebabkan

terdapat satu rasio yang mendapatkan

penilaian rendah yaitu TATO sebesar 36.

Penurunan TATO disebabkan oleh jumlah

total aktiva dalam capital employed tidak

cukup mampu memaksimalkan aktiva yang

dimiliki guna untuk menghasilkan

pendapatan. Walaupun begitu, pada tahun

2018 perusahaan mengalami peningkatan.

Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan

BUMN Periode Tahun 2014-2018

Tahun

Total

Akum

ulasi

Bobot

Standar

Bobot

Total

Skor Nilai Kategori Predikat

2014 37,5 50 75 65<TS<=80 A SEHAT

2015 31,5 50 63 50<TS<=65 BBB KURANG

SEHAT

2016 32 50 64 50<TS<=65 BBB KURANG

SEHAT

2017 30,5 50 61 50<TS<=65 BBB KURANG

SEHAT

2018 31,5 50 63 50<TS<=65 BBB KURANG

SEHAT

Berdasarkan analisis yang telah

dilakukan, hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa tingkat kesehatan

kinerja keuangan PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) Tbk periode 2014-2018

berdasarkan Keputusan Menteri BUMN

Nomor : KEP-100/MBU/2002 pada tahun

2014 PT Perusahaan Listrik Negara

memperoleh kategori A dengan predikat

SEHAT.

Pada tahun 2015-2018 PT Perusahaan

Listrik Negara (Persero) Tbk memperoleh

kategori BBB dengan predikat KURANG

SEHAT. Faktor yang menyebabkan PT

Perusahaan Listrik Negara memperoleh

kategori BBB dan preedikat KURANG

SEHAT disebabkan oleh empat indikator

yang mengalami penurunan yaitu Imbalan

Kepada Pemegang Saham (ROE), Rasio

Kas, Rasio Lancar, dan Total Modal

Sendiri terhadap Total Aset.

Penurunan pada Imbalan Kepada

Pemegang Sahan disebabkan karena

perusahaan selama beberapa tahun

mengalami kerugian pada laba setelah

pajak yang disebabkan oleh besarnya

beban pajak sehingga jumlah modal

sendiri lebih tinggi dibandingkan laba

setelah pajak menyebabkan posisi para

pemilik saham perusahaan rentan karena

turunnya rasio ini dapat mempengaruhi

harga saham perusahaan.

Penurunan Rasio Kas disebabkan oleh

kas dan efek perusahaan lebih kecil

dibandingkan utang lancar sehingga

rendahnya rasio kas menandakan bahwa

Page 13: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

perusahaan masih memerlukan waktu untuk

memenuhi kewajibannya.

Penurunan pada Rasio Lancar

disebabkan oleh perusahaan tidak mampu

membayar utang lancarnya karena nilai aset

lancar perusahaan lebih kecil daripada utang

lancar yang diperoleh.

Penurunan pada Total Modal Sendiri

terhadap Total Aset dapat dibilang cukup

baik karena perusahaan telah seminim

mungkin menggunakan modal pinjaman

seperti biaya-biaya atau bunga yang

digunakan untuk membiayai aktiva,

sehingga perusahaan tidak terlalu banyak

mengeluarkan modalnya untuk

menanggung biaya-biaya yang digunakan

dalam mendanai aktiva perusahaannya.

Upaya yang dilakukan pemerintah

adalah dengan memberikan suntikan dana

kepada PT Perusahaan Listrik Negara di

tahun 2016 sebesar Rp 8 Triliun. Lalu

kembali menerima suntikan dana pada tahun

2018 sebesar Rp 10 Triliun, walaupun di

tahun 2017 PT Perusahaan Listrik Negara

tidak mendapatkan suntikan dana.

Tahun

Total

Akum

ulasi

Bobot

Standar

Bobot

Total

Skor Nilai

Kateg

ori Predikat

2014 46,5 50 93 80<TS<=95 AA SEHAT

2015 45 50 90 80<TS<=95 AA SEHAT

2016 41,5 50 83 80<TS<=95 AA SEHAT

2017 36 50 72 65<TS<=80 A SEHAT

2018 44 50 88 80<TS<=95 AA SEHAT

Berdasarkan analisis yang telah

dilakukan, hasil yang diperoleh

menunjukkan bahwa tingkat kesehatan

kinerja keuangan PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk periode 2014-2018

berdasarkan Keputusan Menteri BUMN

Nomor : KEP-100/MBU/2002 pada tahun

2014-2016 PT Perusahaan Listrik Gas

memperoleh kategori AA dengan predikat

SEHAT. Pada tahun 2017 PT Perusahaan

Gas Negara (Persero) Tbk memperoleh

kategori A dengan predikat SEHAT. Dan

pada tahun 2018 PT Perusahaan Gas

Negara kembali memperoleh kategori AA

dengan predikat SEHAT.

KESIMPULAN

Berdasarkan rumusan masalah, hasil

penelitian, dan pembahasan yang telah

dilakukan dalam rangka menganalisis

penilaian tingkat kesehatan perusahaan

BUMN sesuai dengan Surat Keputusan

Menteri Badan Usaha Milik Negara

Nomor : KEP-100/MBU/2002 yang

mempunyai 8 indikator dalam aspek

keuangan, maka terdapat beberapa

kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil penilaian tingkat kesehatan

BUMN pada PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) Tbk periode tahun

2014-2018 menunjukan bahwa di

tahun 2014 perusahaan memperoleh

kategori A dengan predikat SEHAT,

walaupun di tahun 2015-2018

perusahaan memperoleh kategori

BBB dengan predikat KURANG

SEHAT.

2. Hasil penilaian tingkat kesehatan

BUMN pada PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk periode 2014-

2018 menunjukan bahwa di tahun

2014-2018 perusahaan memperoleh

kategori AA dengan predikat

SEHAT, walaupun di tahun 2017

perusahaan perusahaan memperoleh

kategori A dengan predikat SEHA

Page 14: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Himawan. 2017. Penjualan Listrik

Tahun Lalu Naik Rp 4,3 Triliun.

https://www.suara.com/bisnis/2017/04/

06/134808/penjualan-listrik-pln-tahun-

lalu-naik-rp43-triliun. Diakses pada 14

Maret 2020.

Agung Prajanto. 2019. Analisis Tingkat

Kesehatan BUMN Sebagai Dampak

Kebijakan Akuntansi ISAK 8 (Studi

Kasus PT PLN (Persero) Tbk Tahun

2012-2017). Accounting Global Journal

P ISSN 2622-7177, E ISSN 2623-1778

Vol. 3, No. 1 April 2019 : 1-14.

Semarang.

AH. 2015. 2014, Pendapatan Usaha PLN

Capai Rp 292,7 T.

https://investor.id/archive/2014-

pendapatan-usaha-pln-capai-rp-2927-t.

Diakses pada 14 Maret 2020.

A, Lasmana, dan W, Wijayanti. 2016.

Analisis Kinerja Keuangan Dalam

Menilai Tingkat Kesehatan Aspek

Keuangan Pada PT Garuda Indonesia

Tbk Periode 2011-2015 Berdasarkan

Surat Keputusan Menteri BUMN

Nomor : KEP-100/MBU/2002. Jurnal

AKUNIDA ISSN 2442-3033 Volume 2

Nomor 2, Desember 2016. Bogor.

Arikunto Suharsimi. 2010. Prosedur

Penelitian suatu Pendekatan Praktik.

Jakarta : PT Bina Aksara.

Asriani. 2015. Analisis Tingkat Kesehatan

Keuangan Perusahaan Pada PT.

Semen Indonesia (Persero) Tbk.

Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam Universitas Negeri Islam (UIN)

Allaudin : Makassar.

Astuti Dewi. 2004. Manajemen Keuangan

Perusahaan. Jakarta : Ghalia

Indonesia.

Danang Sugianto. 2019. Laba Bersih

PGAS Tembus Rp 4 T Sepanjang

2018. https://finance.detik.com/bursa-

dan-valas/d-4449183/laba-bersih-

pgas-tembus-rp-4-t-sepanjang-2018.

Diakses pada 14 Maret 2020.

Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman

Praktis Memahami Laporan

Keuangan. Yogyakarta : CV.

Data Laporan Keuangan PT Perusahaan

Gas Negara (Persero) Tbk. Diakses

pada tanggal 01 Maret 2020 melalui

website www.pgn.co.id

Data Laporan Keuangan PT Perusahaan

Listrik Negara (Persero) Tbk. Diakses

pada tanggal 30 Maret 2020 melalui

website www.pln.co.id

Dewi Melati Putri, Dwiatmanto, dan Devi

Farah Azizah. 2016. Analisis Tingkat

Kesehatan Perusahaan Berdasarkan

Keputusan Menteri BUMN Nomor :

KEP-100/MBU/2002 (Studi Kasus

Page 15: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

Pada Pabrik Gula Djatiroto Lumajang

Periode 2012-2014). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 33 No.

1 April 2016. Malang.

Dwi Prastowo, dan Rifka Juliaty. 2002.

Analisis Laporan Keuangan Konsep

dan Aplikasi. Yogyakarta : Unit

Penerbit & Percetakan AMP YKPN.

Fandy Giyono Saputro. 2014. Analisis

Kinerja Keuangan Perusahaan BUMN

Bidang Konstruksi Yang Terdaftar Di

Bursa Efek Indonesia Periode 2010-

2013. Skripsi. Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Yogyakarta :

Yogyakarta.

Fifi Ergiyanti, Suharno, dan Bambang

Widarno. 2017. Analisis Laporan

Keuangan Untuk Menilai Kinerja

Keuangan Pada PT Telekomunikasi

Indonesia Tbk Tahun 2014-2015

Berdasarkan Keputusan Menteri

BUMN Nomor :KEP-100/MBU/2002

Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan

Badan Usaha Milik Negara. Jurnal

Akuntansi dan Sistem Teknologi

Informasi Vol. 13 No 3 September 2017

: 424 – 431. Surakarta.

Lily Karlina Nasution, dan Sri Novita Sari.

2016. Penilaian Tingkat Kesehatan

BUMN Pada PT. Waskita Karya

(Persero) Tbk. Jurnal Bisnis

Administrasi Volume 05, Nomor 01,

2016, 50-68. Medan.

Michael Agustinus. 2016. PLN Cetak

Laba

Rp 15,6 Triliun di 2015, Naik 33%.

https://finance.detik.com/energi/d-

3245213/pln-cetak-laba-rp-156-

triliun-di-2015-naik-33. Diakses pada

14 Maret 2020.

Nainggolan Pahala. 2003. Cara Mudah

Memahami Akuntansi. Jakarta :

Penerbit PPM.

Puja Rahayu. 2018. Penilaian Tingkat

Kesehatan BUMN PT. Indofarma

(Persero) Tbk dan PT. Kimia Farma

(Persero) Tbk. Skripsi. Depok :

Universitas Gunadarna.

Rangga Prakoso. 2017. PLN Sebut

Penjualan Listrik Naik 3,1 Persen.

https://www.beritasatu.com/ekonomi/

457930-pln-sebut-penjualan-listrik-

naik-31-persen. Diakses pada 14

Maret 2020.

Renji Ananda Putri, Rita Martini, Rosy

Armaini, dan Riza Wahyudi. 2018.

Tingkat Kesehatan Keuangan PT

Indofarma (Persero) Tbk. Jurnal

ACSY Politeknik Sekayu Vol VII, No

2, Juli -Desember 2018. Palembang.

Republik Indonesia. 2002. KEP-

100/MBU/2002 tentang Penilaian

Tingkat Kesehatan Badan Usaha

Milik Negara. Kementerian BUMN.

Jakarta.

Page 16: ANALISIS PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN PERUSAHAAN …

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi – Universitas Gunadarma (2020)

Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang

No 19 Tahun 2003 tentang Badan

Usaha Milik Negara. Sekretariat

Negara. Jakarta.

Soemarso. 2005. Akuntansi Suatu

Pengantar. Edisi Revisi. Jakarta :

Salemba Empat.

Struktur Organisasi PT Perusahaan Gas

Negara (Persero) Tbk. Diakses pada

tanggal 01 Maret 2020 melalui website

www.pgn.co.id

Struktur Organisasi PT Perusahaan Listrik

Negara (Persero) Tbk. Diakses pada

tanggal 30 Maret 2020 melalui website

www.pln.co.id

Supardi. 2005. Metode Penelitian Ekonomi

dan Bisnis. Yogyakarta : UII Press.

Suwatno dan Priansa, D. 2011. Manajemen

SDM dalam Organisasi Publik dan

Bisnis. Bandung : Alfabeta.

Suyadi Prawirosentono. 2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia

Kebijakan Kinerja Karyawan.

Yogyakarta : BPFE.

Wicak Lingga Bahara, Muhammad Saifi,

dan Zahro Z.A. Analisis Tingkat

Kesehatan Perusahaan Dari Aspek

Keuangan Berdasarkan Surat

Keputusan Menteri BUMN Nomor:

KEP-100/MBU/2002 (Studi Kasus

Pada PT ADHI KARYA (Persero)

Tbk Periode 2012-2014). Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 26

No. 1 september 2015. Malang.

Wirawan. 2011. Evaluasi Teori Model

Standar Aplikasi dan Profesi. Jakarta

: Salemba Empat.