ANALISIS PENILAIAN KINERJA REKSA DANA...
Transcript of ANALISIS PENILAIAN KINERJA REKSA DANA...
ANALISIS PENILAIAN KINERJA REKSA DANA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN SHARPE RATIO,
TREYNOR RATIO, JENSEN ALPHA, M-SQUARE
DAN INFORMATION RATIO
(Studi Pada Reksa Dana Saham Periode 2013-2017)
Oleh:
Jumadi
NIM: 1111081000016
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018
i
ANALISIS PENILAIAN KINERJA REKSA DANA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN SHARPE RATIO,
TREYNOR RATIO, JENSEN ALPHA, M-SQUARE
DAN INFORMATION RATIO
(Studi Pada Reksa Dana Saham Periode 2013-2017)
Oleh:
Jumadi
NIM: 1111081000016
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
ii
ANALYSIS OF FUNDS PERFORMANCE ASSESSMENT USING
CALCULATION METHODS SHARPE RATIO, TREYNOR RATIO,
JENSEN ALPHA, M-SQUARE AND RATIO INFORMATION
(Study On Mutual Funds Period 2013-2017)
By:
Jumadi
NIM: 1111081000016
MANAGEMENT DEPARTEMENT
THE FACULTY OF ECONOMICS AND BUSINESS
SYARIF HIDAYATULLAH STATE ISLAMIC UNIVERSITY
JAKARTA
1439 AH/2018 AD
iii
ANALISIS PENILAIAN KINERJA REKSA DANA DENGAN
MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN SHARPE
RATIO, TREYNOR RATIO, JENSEN ALPHA, M-SQUARE DAN
INFORMATION RATIO
(Studi Pada Reksa Dana Saham Periode 2013-2017)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Jumadi
1111081000016
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing
Titi Dewi Warninda, SE., M.Si.
NIP. 19731221 2005 01 2 00 2
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H / 2018 M
iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Selasa 07 April 2015 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa:
Nama : Jumadi
NIM : 1111081000016
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Penilaian Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan
Metode Perhitungan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha,
M-Square dan Information Ratio (Studi Pada Reksa Dana Saham
Periode 2013-2017)
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa
mahasiswa tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk
melanjutkan ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 07 April 2015
v
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini Selasa, 05 Juni 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:
Nama : Jumadi
NIM : 1111081000016
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Penilaian Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan
Metode Perhitungan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha,
M-Square dan Information Ratio (Studi Pada Reksa Dana Saham
Periode 2013-2017)
Setelah mencermati dan memperlihatkan penampilan dan kemampuan yang
bersangkutan selama ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di
atas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
vi
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Jumadi
NIM : 1111081000016
Jurusan : Manajemen
Judul Skripsi : Analisis Penilaian Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan
Metode Perhitungan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha,
M-Square dan Information Ratio (Studi Pada Reksa Dana Saham
Periode 2013-2017)
Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:
1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan
mempertanggungjawabkan.
2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.
3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau
tanpa izin pemilik karya.
4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.
5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya
ini.
Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya dan melalui
pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata memang ditemukan bukti
bahwa saya telah melanggar peryataan di atas, maka saya siap untuk dikenai sanksi
berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Jumadi
2. Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 31 Desember 1992
3. Jenis kelamin : Laki-laki
4. Alamat : Jalan Penyelesaian Tomang 2 Meruya Utara
RT 004 RW 001 Kembangan, Jakarta Barat.
5. Telepon : +6283873425580
6. E-mail : [email protected]
7. Agama : Islam
8. Kewarganegaraan : Indonesia
II. PENDIDIKAN
1. SDN 02 PT Kedoya Utara Tahun 1999 – 2003
2. SDN 06 PT Meruya Utara Tahun 2003 – 2005
3. SMPN 215 Meruya, Jakarta Tahun 2005 – 2008
4. SMAN 101 Joglo, Jakarta Tahun 2008 – 2011
5. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2011 – Sekarang
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Anggota Lembaga Dakwah Kampus (LDK) UIN Jakarta
2. Anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Kafeis Cab. Ciputat
3. Sek. Dept. Agama BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam
Negeri Jakarta (2013–2014)
IV. PENGALAMAN KERJA
Duta zakat di Badan Pengelola Zakat Infak dan Shadaqah (BPZIS) PT. Bank
Mandiri (Persero) Tbk pada tahun 2011, 2012, 2013, 2014 dan 2015 dalam
event Ramadhan.
viii
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine whether there is a difference between the
return of equity funds with the return of Composite Stock Price Index (IHSG). As
well as knowing whether there is a difference in consistency of the five methods of
calculating the performance of equity funds. The calculation method used is the
Sharpe Ratio method, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square and Information
Ratio. The population of this research is stock funds listed in the Financial Services
Authority (OJK) period 2013-2017. The sample of research is 27 equity fund with
purposive sampling method. The type of data used is secondary data and analysis
tool used is Mann-Whitney Test and Kruskal-Wallis Test. Result of research based
on Mann-Whitney Test show that there is no significant difference between equity
fund return return with IHSG return. Meanwhile, based on Kruskal-Wallis test
shows that there are differences in the consistency of calculation method of Sharpe
Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square and Information Ratio.
Keywords: Mutual Fund, Performance of Equity Fund, Consistency, Sharpe Ratio,
Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square Measure, and Information
Ratio
ix
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara
return reksa dana saham dengan return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Serta mengetahui ada tidaknya perbedaan konsistensi dari kelima metode
perhitungan kinerja reksa dana saham. Adapun metode perhitungan yang digunakan
yaitu metode Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan
Information Ratio. Populasi penelitian ini adalah reksa dana saham yang terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2013-2017. Sampel penelitian sebanyak
27 reksa dana saham dengan metode purposive sampling. Jenis data yang
digunakan adalah data sekunder dan alat analisis yang digunakan adalah Uji Mann-
Whitney dan Uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian berdasarkan Uji Mann-Whitney
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa
dana saham dengan return IHSG. Sedangkan, berdasarkan Uji Kruskal-Wallis
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsistensi perhitungan metode Sharpe
Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio.
Kata Kunci: Reksa Dana, Kinerja Reksa Dana Saham, Konsistensi, Sharpe Ratio,
Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square Measure, dan Information
Ratio
x
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’aalaamiin. Dengan segala kerendahan hati penulis
panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah هلالج لج atas limpahan nikmat, rahmat serta
karunia-Nya yang diberikan kepada penulis, terutama nikmat iman dan nikmat
Islam, nikmat sehat wal'afiat serta nikmat panjang umur, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis Penilaian Kinerja Reksa Dana
dengan Menggunakan Metode Perhitungan Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen
Alpha, M-Square dan Information Ratio (Studi pada Reksa Dana Saham Periode
2013–2017)” dengan baik sebagai salah satu persyaratan untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Shalawat serta salam tidak lupa penulis curahkan kepada junjungan besar
Nabi Muhammad ملسو هيلع هللا ىلص beserta keluarga, sahabat dan para pengikut-Nya yang telah
mengantarkan umat manusia dari peradaban hidup yang jahiliyah menuju pada
peradaban hidup yang modern, yang penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti yang dirasakan pada saat ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan
tanpa adanya kontribusi dari banyak pihak yang telah dengan tulus hati memberi
bantuan, baik itu melalui kata-kata ataupun nasihat serta motivasi berupa semangat.
Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan rasa
terima kasih disertai penghormatan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Allah هلالج لج yang telah memberikan kelancaran dan kemudahan dalam
menyelesaikan skripsi ini, tanpa ridho dan berkah-Nya semua ini sulit terjadi.
2. Kedua orang tua, Ayahanda (Alm.) Sumarta/Yatiman dan Ibunda Jumirah
tercinta yang memiliki peran penting dan tak terkira, yang telah memberikan
do’a tulus ikhlas, kasih sayang, perhatian, motivasi, dan saran, serta dukungan
moril dan materil kepada penulis.
xi
3. Segenap keluarga besar, khususnya kakak/adik/sepupu Jumirun, Jumikun,
Sumini, Sumarni, Sumirah, Ponirah, Almh.Sabinah, Imah, Tono, Arif dan Afif
Hamdani yang selalu mendo’akan serta memberikan dukungan atas
terselesaikannya skripsi ini.
4. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing
akademik pertama di awal-awal perkuliahan, yang selalu memberikan arahan
dan motivasi kepada penulis selama membina ilmu di FEB UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen FEB UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing skripsi dan
sekretaris penguji dalam ujian skripsi yang telah bersedia memberikan
waktunya yang sangat berharga untuk membimbing penulis selama menyusun
skripsi.
6. Ibu Ella selaku Sekretaris Jurusan Manajemen FEB UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, sekaligus sebagai dosen pembimbing akademik dan ketua penguji
dalam ujian skripsi yang telah bersedia memberikan waktunya untuk
membimbing penulis selama membina ilmu di Fakultas Ekonomi dan Bisnis
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
7. Ibu Nazwa Khairina, S.E., M.A., Bapak Lili Supriyadi, MM, dan Ibu Amalia,
S.E., MSM selaku dosen penguji ujian komprehensif.
8. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom., MM selaku dosen penguji ahli dalam ujian
skripsi.
9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang telah memberikan ilmu dan pengetahuannya kepada penulis selama dalam
masa perkuliahan.
10. Seluruh staf dan karyawan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
memberikan bantuan dan berbagai fasilitas yang diperlukan kepada penulis.
11. Bapak Rudiyanto ZH, selaku Direktur Panin Asset Management yang secara
tidak langsung telah memberikan penulis motivasi dan banyak pengetahuan
mengenai perencanaan keuangan dan investasi (khususnya reksa dana) melalui
xii
berbagai artikel luar biasanya (detail, lengkap dan sangat welcome terhadap
visitor-nya) di blognya yang bernama rudiyanto.blog.kontan.co.id.
12. Semua sahabat, khususnya Andri Arafat, Rulih, Agus Faisal, Ahmad Baihaqi,
Ryantio Priyono, Teguh Adhitya Pangestu Wardani, Harfi Fahmi, Geatra Agni,
Ardina Miastuti, Hairuniza Vilanti, Hesti Arviani Calista, Luthfia Lulu,
Mochamad Enjerni Adha, Ahmad Nurul Fauzi, Nuruddin Akbar, Gerry
Afdillah, Tri Gunawan, Hendy Raditya, Sodikin dan lainnya atas segala
motivasi serta candaan kalian “Kapan lulus? Sudah bab berapa? Kapan
wisuda?” yang menjadikan ini sebagai salah satu cambuk bagi penulis untuk
selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.
13. Semua teman Manajemen A, khususnya Dede Saepudin, Mohamad Iksan,
Yudho Wijoseno, Andrian Tamora, Dede Setiawan, Saurahman, Agus Didik
Setiyono, Arini Indi Khair, Iqlima Oktaviani, Elis Yulyawati, Patra Rusdianto,
Muhammad Ulum, Gunawan Widiyono dan lainnya atas segala kebersamaan
dan motivasinya selama ini.
14. Semua teman Manajemen Keuangan, khususnya Akbar Faisal, Ari Suryawan,
Abdul Azis, Aditya, Tri Nugroho, Fenny, Siti Syifa Amalia, Suci Romadona,
Atta, Abdul Karim, Siti Asiah, Dwi dan lainnya atas segala kebersamaan dan
motivasinya selama ini.
15. Semua teman Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta angkatan 2011 dan
Share Everything, khususnya Ferdian Ramadhani, Hendy Hidayat, Rudi
Rangkuti, Hilman Azmi, Taufan Chaerul, Iwan, Abi Kusumo, Abdul Latief,
Brian Nur Pratama, Fiky Riady dan lainnya atas segala kebersamaan dan
motivasinya selama ini.
16. Semua teman seperjuangan skripsi yang selalu saling menyemangati dan
bertukar pikiran, khususnya Bingah Pangesti, Luthfi Upay, Galih Pangestu,
Agung Luhur, Megananda Hananto, Eka Januar, Agung Setiawan, Ahmad
Mulki, Hilman Afriansyah, Rizky Wijaya, Syukri Akmal, Dwi Januar, Dwi
Ariani, Hadi Sofyan, Hanna Bilqis, Fahrudin, Faisal Afif, Tirta, Choyrunnisa,
Reza Yusuf dan lainnya.
xiii
17. KKN GEMPAR 2014, khususnya Dede Saepudin, Mohamad Iksan, Mu’min
Billah, Yuni Rahmawati, Listia Guntari, Risna Nur Hasanah, Neneng Sobibatu
Rohmah, Tubagus Chaerul Alam, Yayah Zahriyatul Fahiroh, Rizky Nurul Haq,
Fahrul Yusuf, Faiz Muhammad Yusuf, Ahmadi, Mang Asep, Pak Benni Setiadi
dan Bunda Ami, atas kebersamaannya yang sudah seperti sebuah keluarga.
18. LDK dan HMI KAFEIS, khususnya Arif Budiman, Hendri, Fahmi, Elfi
Handayani, Ka Danang, Ka Ridho, Ka Isna, Ka Andis, Ka Saepuddin, Wahyu,
Bang Aroy, Bang Kocung, Bang Fauzan, Bang Kodir, Bang Romi, Bang
Adam, Bang Hilman, Wahyu, Muhammad Editya Perdana, Muhammad Ibnoe
Nugraha, Ka Septi, Ka Nova, Sonny Ramadhan, dan lainnya.
19. Keluarga besar All Country Clan khususnya, Alm. Bang Cecep, Bang Harry,
Bang Irwan, Bang Ronny, Bang Abi, Bang Imam, Bang Zema, Bang Theo,
Bang Opas, Bang Yuga, Bang Bon, Bang Soleh, Harsyal, Rommel, Ari dan
lainnya yang selalu mendo’akan dan memberikan motivasi di tengah-tengah
canda tawa dalam kebersamaan.
20. Semua pihak yang turut memberikan bantuan dalam menyelesaikan skripsi ini
yang dengan rendah hati penulis mohon maaf tidak dapat menyebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari kata sempurna, dikarenakan
terbatasnya ilmu dan pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis
menerima segala bentuk masukan kritik dan saran yang membangun dari berbagai
pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Mei 2018
Jumadi
xiv
DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................ i
COVER DALAM ............................................................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ............................ iv
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ............................................. v
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .......................................... vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...................................................................... vii
ABSTRACT ..................................................................................................... viii
ABSTRAK ...................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1
A. Latar Belakang Penelitian ........................................................... 1
B. Perumusan Masalah ................................................................... 16
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 19
A. Landasan Teori ........................................................................... 19
1. Pasar Modal ............................................................................ 19
2. Portofolio ............................................................................... 19
3. Pengembalian (Return) Portofolio ......................................... 20
xv
4. Risiko (Risk) Portofolio ......................................................... 22
a. Jenis-Jenis Risiko .............................................................. 23
5. Reksa Dana ............................................................................. 25
a. Manfaat Reksa Dana ......................................................... 26
b. Risiko Reksa Dana ............................................................ 28
c. Jenis Reksa Dana ............................................................... 29
d. Tipe Reksa Dana ............................................................... 32
e. Kategori Reksa Dana ......................................................... 33
f. Nilai Aktiva Bersih (NAB) ................................................ 33
6. Indeks Harga Saham .............................................................. 34
a. Fungsi Indeks Harga Saham .............................................. 35
b. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ........................... 37
7. Penilaian Kinerja Portofolio ................................................... 38
a. Metode Penilaian Kinerja Portofolio ................................. 38
B. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 44
1. Return Reksa Dana Saham dan Return Pasar (IHSG) ........... 44
2. Konsistensi Metode Perhitungan Kinerja RDS ...................... 46
C. Penelitian Sebelumnya ................................................................ 49
D. Kerangka Berpikir ....................................................................... 68
E. Hipotesis ..................................................................................... 69
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................... 70
A. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................... 70
B. Metode Penentuan Sampel .......................................................... 70
C. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 73
D. Metode Analisis Data .................................................................. 75
E. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 84
xvi
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 86
A. Sekilas Gambaran Umum Tentang Reksa Dana Saham ............. 86
B. Analisis dan Pembahasan ............................................................ 88
1. Analisis Deskriptif ................................................................. 88
a. Sharpe Ratio ...................................................................... 88
b. Treynor Ratio .................................................................... 90
c. Jensen Alpha ...................................................................... 92
d. M-Square ........................................................................... 94
e. Information Ratio .............................................................. 95
f. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ........................... 97
2. Analisis Perbandingan Return RDS dengan Return IHSG .... 98
3. Analisis Kinerja Reksa Dana Saham ...................................... 105
a. Kinerja Berdasarkan Metode Sharpe Ratio ....................... 106
b. Kinerja Berdasarkan Metode Treynor Ratio ..................... 111
c. Kinerja Berdasarkan Metode Jensen Alpha ...................... 116
d. Kinerja Berdasarkan Metode M-Square ............................ 121
e. Kinerja Berdasarkan Metode Information Ratio ............... 125
4. Garis Besar Hasil Analisis Kinerja Reksa Dana Saham dengan
IHSG Selama 5 Tahun Terakhir (2013-2017) ........................ 129
5. Uji Normalitas ........................................................................ 131
a. Uji Normalitas Return RDS dengan Return IHSG ............ 132
b. Uji Normalitas Metode Pengukuran Kinerja ..................... 133
6. Uji Homogenitas .................................................................... 134
7. Uji Hipotesis .......................................................................... 136
a. Uji Mann-Whitney ............................................................. 136
b. Uji Kruskal-Wallis ............................................................. 139
8. Interpretasi Hasil .................................................................... 142
a. Hipotesis Pertama .............................................................. 142
b. Hipotesis Kedua ................................................................ 144
xvii
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 146
A. Simpulan ..................................................................................... 146
B. Saran ........................................................................................... 146
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 149
LAMPIRAN .................................................................................................... 156
xviii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
Tabel.1.1. Perkembangan Reksa Dana di Indonesia Tahun 2010-2017 ...... 7
Tabel.1.2. Komposisi NAB Reksa Dana Perjenis 31 Januari 2018 ............. 9
Tabel.2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu ................................................. 58
Tabel.3.1. Rincian Pemilihan Sampel Penelitian ......................................... 71
Tabel.3.2. Daftar Sampel Penelitian ............................................................ 72
Tabel.3.3. Operasional Variabel Penelitian ................................................. 85
Tabel.4.1. Analisis Deskriptif Sharpe Ratio Reksa Dana Saham ................ 89
Tabel.4.2. Hasil Perhitungan Sharpe Ratio Reksa Dana Saham .................. 89
Tabel.4.3. Analisis Deskriptif Treynor Ratio Reksa Dana Saham .............. 91
Tabel.4.4. Hasil Perhitungan Treynor Ratio Reksa Dana Saham ................ 91
Tabel.4.5. Analisis Deskriptif Jensen Alpha Reksa Dana Saham ................ 92
Tabel.4.6. Hasil Perhitungan Jensen Alpha Reksa Dana Saham ................. 93
Tabel.4.7. Analisis Deskriptif M-Square Measure Reksa Dana Saham ...... 94
Tabel.4.8. Hasil Perhitungan M-Square Measure Reksa Dana Saham ........ 95
Tabel.4.9. Analisis Deskriptif Information Ratio Reksa Dana Saham ........ 96
Tabel.4.10. Hasil Perhitungan Information Ratio Reksa Dana Saham .......... 96
Tabel.4.11. Analisis Deskriptif IHSG ............................................................ 98
Tabel.4.12. Perbandingan Return Reksa Dana Saham dengan Return IHSG
Periode 2013-2017 ...................................................................... 99
Tabel.4.13. Kinerja Reksa Dana Saham Berdasarkan Metode Sharpe Ratio
Periode 2013-2017 ...................................................................... 106
Tabel.4.14. Kinerja Reksa Dana Saham Berdasarkan Metode Treynor Ratio
Periode 2013-2017 ...................................................................... 111
Tabel.4.15. Kinerja Reksa Dana Saham Berdasarkan Metode Jensen Alpha
Periode 2013-2017 ...................................................................... 117
Tabel.4.16. Kinerja Reksa Dana Saham Berdasarkan Metode M-Square
Measure Periode 2013-2017 ....................................................... 121
Tabel.4.17. Kinerja Reksa Dana Saham Berdasarkan Metode Information
Ratio Periode 2013-2017 ............................................................ 126
Tabel.4.18. Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z) Return Reksa
Dana Saham dengan Return IHSG ............................................. 132
Tabel.4.19. Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov) Metode Pengukuran
Kinerja ........................................................................................ 133
Tabel.4.20. Hasil Uji Homogenitas ................................................................ 135
Tabel.4.21. Hasil Uji Mann-Whitney ............................................................. 137
Tabel.4.22. Hasil Uji Kruskal-Wallis ............................................................. 139
Tabel.4.23. Hasil Chi-Square ......................................................................... 140
xix
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
Gambar.1.1. Grafik Pertumbuhan Jumlah Investor di Pasar Modal (Desember
2012 – 29 Desember 2017) ........................................................ 4
Gambar.1.2. Komposisi NAB Reksa Dana Perjenis 31 Januari 2018 ........... 9
Gambar.2.1. Kerangka Pemikiran ................................................................. 68
xx
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Keterangan Halaman
Lampiran 1 Daftar Sampel Penelitian .......................................................... 156
Lampiran 2 Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Desember 2012 ................. 157
Lampiran 3 Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2013 ..................... 157
Lampiran 4 Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2014 ..................... 160
Lampiran 5 Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2015 ..................... 162
Lampiran 6 Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2016 ..................... 165
Lampiran 7 Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2017 ..................... 167
Lampiran 8 Hasil Return Reksa Dana Periode 2013 ................................... 170
Lampiran 9 Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2013 ..................... 172
Lampiran 10 Hasil Return Reksa Dana Periode 2014 ................................... 173
Lampiran 11 Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2014 ..................... 175
Lampiran 12 Hasil Return Reksa Dana Periode 2015 ................................... 176
Lampiran 13 Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2015 ..................... 178
Lampiran 14 Hasil Return Reksa Dana Periode 2016 ................................... 179
Lampiran 15 Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2016 ..................... 182
Lampiran 16 Hasil Return Reksa Dana Periode 2017 ................................... 182
Lampiran 17 Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2017 ..................... 185
Lampiran 18 Data IHSG (Closing) Bulanan Periode 2013-2017 .................. 185
Lampiran 19 Hasil Return Reksa Dana Periode 2017 ................................... 186
Lampiran 20 Data BI Rate dan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate Periode 2013-
2017 .......................................................................................... 186
Lampiran 21 Hasil Investasi Bebas Risiko (Risk Free Rate) Periode
2013-2016 ................................................................................. 187
Lampiran 22 Data Standar Deviasi Reksa Dana Periode 2013-2017 ............ 187
Lampiran 23 Data Beta Reksa Dana Periode 2013-2017 .............................. 189
Lampiran 24 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2013 ....................................................... 190
Lampiran 25 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2014 ....................................................... 191
Lampiran 26 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2015 ....................................................... 192
Lampiran 27 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2016 ....................................................... 192
Lampiran 28 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2017 ....................................................... 193
Lampiran 29 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2013 ..................................................... 194
Lampiran 30 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2014 ..................................................... 195
xxi
Lampiran 31 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2015 ..................................................... 195
Lampiran 32 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2016 ..................................................... 196
Lampiran 33 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2017 ..................................................... 197
Lampiran 34 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2013 ..................................................... 198
Lampiran 35 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2014 ..................................................... 198
Lampiran 36 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2015 ..................................................... 199
Lampiran 37 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2016 ..................................................... 200
Lampiran 38 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2017 ..................................................... 201
Lampiran 39 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2013 ............................................................ 201
Lampiran 40 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2014 ............................................................ 202
Lampiran 41 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2015 ............................................................ 203
Lampiran 42 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2016 ............................................................ 204
Lampiran 43 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2017 ............................................................ 204
Lampiran 44 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2013 ............................................... 205
Lampiran 45 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2014 ............................................... 206
Lampiran 46 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2015 ............................................... 207
Lampiran 47 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2016 ............................................... 207
Lampiran 48 Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2017 ............................................... 208
Lampiran 49 Data Hasil Kinerja IHSG dengan Menggunakan Metode Sharpe
Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information
Ratio Periode 2013-2017 .......................................................... 209
Lampiran 50 Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode Sharpe Ratio Periode 2013-2017 ........... 209
Lampiran 51 Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode Treynor Ratio Periode 2013-2017 .......... 211
Lampiran 52 Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode Jensen Alpha Periode 2013-2017 ........... 212
xxii
Lampiran 53 Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode M-Square Periode 2013-2017 ................ 214
Lampiran 54 Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode Information Ratio Periode 2013-2017 .... 215
Lampiran 55 Analisis Deskriptif Sharpe Ratio Reksa Dana Saham .............. 217
Lampiran 56 Analisis Deskriptif Treynor Ratio Reksa Dana Saham ............ 217
Lampiran 57 Analisis Deskriptif Jensen Alpha Reksa Dana Saham ............. 217
Lampiran 58 Analisis Deskriptif M-Square Reksa Dana Saham ................... 217
Lampiran 59 Analisis Deskriptif Information Ratio Reksa Dana Saham ...... 218
Lampiran 60 Analisis Deskriptif IHSG ......................................................... 218
Lampiran 61 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov Z) ........................ 218
Lampiran 62 Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov) ........................... 219
Lampiran 63 Hasil Uji Homogenitas ............................................................. 219
Lampiran 64 Hasil Uji Mann-Whitney ........................................................... 219
Lampiran 65 Hasil Uji Kruskal-Wallis ........................................................... 219
Lampiran 66 Hasil Uji Chi-Square ................................................................ 220
Lampiran 67 Data Jumlah Investor di Pasar Modal (Desember 2012-Desember
2017) dan Demografi Investor per 29 Desember 2017 ............ 220
Lampiran 68 Data Perkembangan Reksa Dana 2012-Triwulan I 2017 ......... 221
Lampiran 69 Data Kinerja Reksa Dana Periode 2011-2017 .......................... 221
Lampiran 70 Tabel Distribusi Chi-Kuadrat ................................................... 222
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Di era modern ini, investasi bisa dikatakan sudah menjadi gaya hidup di
kalangan masyarakat. Entah itu investasi jangka pendek, seperti membeli gadget
terbaru atau berlibur bersama keluarga, maupun jangka menengah dan panjang
seperti membuka kios usaha, merencanakan dana pendidikan anak di masa yang
akan datang, merencanakan perjalanan ibadah, atau menyiapkan dana pensiun.
Investasi juga telah menjadi sebuah kebutuhan penting untuk masa depan. Apalagi
pada generasi yang menginjak usia dewasa dan memiliki keluarga, seperti
millenials. Dimana, generasi ini dikenal sebagai generasi yang melek akan
perkembangan teknologi, senang bergaul dan suka berbagi pengalamannya di
media sosial guna selalu terlihat keren dan menarik, baik itu dengan berkunjung ke
tempat wisata, berbelanja aksesoris di mall/online shop, maupun sekedar makan di
sebuah cafe atau restoran mewah. Gaya hidup seperti ini yang tanpa sadar membuat
generasi ini terjebak dalam situasi keuangan yang sulit akibat pengeluaran sering
kali lebih besar dibandingkan dengan pemasukan, apalagi bagi mereka yang baru
bekerja (first time jobber) dengan gaji pas-pasan. Berdasarkan hasil sebuah survey
yang dilakukan oleh Alvara Research Center pada tahun 2016 terhadap 600
responden dengan rentang usia 20-34 tahun yang bertajuk “The Urban Middle-
Class Millenials Indonesia: Finance, Online Behavior and Values” menyimpulan
bahwa, secara umum hasil mayoritas generasi millenial ini melek terhadap produk
2
investasi, dari yang konvensional (emas dan properti) hingga modern (saham, reksa
dana, valas, obligasi dan future indeks). Mereka tidak tabu dengan produk-produk
tersebut. Bahkan, data lain (Lampiran 67) pun menunjukkan bahwa pelaku pasar
modal di Indonesia pada tahun 2017 dikuasai oleh generasi muda dengan rentang
usia 21-30 tahun yang mencapai 26,64%. Hal ini menunjukkan bahwa investasi
sudah menjadi bagian dari gaya hidup kaum muda, yang mana mereka tetap masih
bisa bergaya tanpa harus kesulitan keuangan.
Dengan berinvestasi, seseorang dapat mulai mempersiapkan kebutuhan yang
akan datang dengan memanfaatkan dana yang dimiliki saat ini. Pada dasarnya,
setiap individu memerlukan investasi karena dengan berinvestasi setiap orang dapat
mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan
sebagai jaminan sosial di masa depannya. Seperti diketahui, investasi pada
hakikatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan
untuk memperoleh keuntungan di masa mendatang (Abdul Halim, 2005:4).
Dimana, terkadang dengan meningkatknya kemampuan ekonomi yang dimiliki
oleh seseorang, juga dapat meningkatkan keinginan untuk melakukan investasi.
Sedikitnya terdapat tiga alasan umum yang melatarbelakangi seseorang melakukan
investasi, yaitu: pertama, adanya kebutuhan masa depan atau kebutuhan saat ini
yang belum mampu untuk dipenuhi saat ini; kedua, adanya keinginan seseorang
untuk menambah atau melindungi nilai aset yang dimiliki; dan ketiga adalah adanya
inflasi (Pratomo dan Nugraha, 2009:6). Dalam dunia investasi, orang yang
mempunyai modal lebih untuk berinvestasi disebut sebagai pemilik modal atau
investor. Investor dapat dibedakan menjadi investor perorangan dan investor
3
institusi. Investor dapat pula dibedakan menjadi investor lokal dan investor asing
(Purwanta dan Fakhruddin, 2006:9).
Salah satu wadah bagi para investor untuk menanamkan modalnya agar terus
berkembang yaitu Pasar Modal. Pasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan
berbagai instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik dalam bentuk utang
maupun modal sendiri (Nasarudin dan Surya, 2004:13). Di Indonesia, pasar modal
bahkan sudah menjadi salah satu tujuan investasi menarik bagi para investor baik
dari dalam maupun luar negeri. Pasar modal merupakan fasilitas untuk
mempermudah para investor untuk berinvestasi dan bertindak sebagai penghubung
antara para investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui
perdagangan instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham dan
lainnya (Rusdin, 2008:1). Definisi pasar modal menurut Undang-undang Pasar
Modal Nomor 8 Tahun 1995: ”Pasar Modal yaitu sebagai suatu kegiatan yang
bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik
yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang
berkaitan dengan efek.”
Di Indonesia sendiri, jika dilihat dari beberapa tahun terakhir ini, tren
kepercayaan masyarakat untuk bertransaksi di pasar modal Indonesia mengalami
pertumbuhan. Fenomena ini mengindikasikan bahwa minat masyarakat terhadap
produk pasar modal semakin meningkat. Hal itu tercermin salah satunya dari
pertumbuhan jumlah investor di pasar modal yang berdasarkan data Kustodian
Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 29 Desember 2017 mencapai 1.122.668 investor
atau meningkat 25,56% dibandingkan dengan jumlah investor per akhir tahun
4
sebelumnya. Pertumbuhan jumlah investor di pasar modal pada tahun 2012 sampai
2017 bisa dilihat pada gambar berikut.
Gambar.1.1.
Grafik Pertumbuhan Jumlah Investor di Pasar Modal
(Desember 2012 – 29 Desember 2017)
Sumber : www.ksei.co.id
Pada Gambar.1.1. di atas, dapat terlihat bahwa sepanjang tahun 2012 hingga
2017 jumlah investor di pasar modal terus mengalami pertumbuhan yang
signifikan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015 ke tahun 2016, serta
tahun 2016 ke tahun 2017 yang melonjak hingga 1.122.668 investor. Jumlah
tersebut merupakan jumlah Single Investor Identification (SID) terkonsolidasi yang
terdiri dari investor saham, surat utang, reksa dana, Surat Berharga Negara (SBSN)
dan efek lain yang tercatat di KSEI. Pertumbuhan jumlah investor ini merupakan
pencapaian luar biasa bagi pasar modal Indonesia. Menariknya, KSEI mencatat
bahwa kebanyakan dari investor pasar modal tersebut adalah anak muda, seperti
yang sudah dipaparkan pada paragraf pertama. Angka tersebut terdiri atas 4,23%
remaja usia 20 tahun ke bawah dan 26,64% generasi muda usia 21-30 tahun.
Sedangkan untuk investor dengan rentang usia 31-40 tahun sebanyak 25,01%, 41-
5
50 tahun sebanyak 22,75%, usia 51-60 sebanyak 13,72%, 61-70 tahun sebanyak
5,76%, usia 71-80 tahun sebanyak 1,66% dan sisanya di atas 80 tahun. Hal ini
memperlihatkan bahwa generasi millenial kini sudah mulai melirik instrumen
investasi di pasar modal.
Dilansir dalam laman www.idx.co.id, menyatakan bahwa pasar modal
memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal
menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan usaha atau
sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal
(investor). Dana yang diperoleh dari pasar modal dapat digunakan untuk
pengembangan usaha, ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Kedua
pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen
keuangan seperti saham, obligasi dan reksa dana. Dengan demikian, masyarakat
dapat menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan
dan risiko masing-masing instrumen. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pasar
modal merupakan tempat bertemunya investor sebagai pemillik dana dan
perusahaan atau institusi yang memerlukan dana.
Salah satu jenis instrumen investasi di pasar modal yang terus mengalami
perkembangan signifikan dalam beberapa tahun terakhir ini adalah reksa dana.
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,
khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan
keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka (Martalena dan Malinda,
2011:83). Jadi reksa dana dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari
masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan untuk melakukan, namun
6
hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas (Martalena dan Malinda,
2011:83). Selain itu reksa dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal
lokal untuk berinvestasi di pasar modal Indonesia (Martalena dan Malinda,
2011:83). Membeli reksa dana tidak ubahnya menabung. Bedanya surat tanda
menabung tidak dapat diperjualbelikan, sedangkan reksa dana dapat
diperjualbelikan (Budisantoso dan Triandaru, 2006:293).
Menurut Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, yang
dimaksud dengan reksa dana disebut juga investment fund atau mutual funds adalah
wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi. Dari
definisi tersebut, terdapat tiga unsur penting dalam reksa dana yaitu: adanya
kumpulan dana masyarakat atau pool of funds, investasi dalam bentuk portofolio
efek, dan manajer investasi sebagai pengelola dana (Dahlan Siamat, 2005:67). Dana
yang dikelola oleh manajer investasi adalah dana milik investor. Dalam hal ini,
manajer investasi adalah pihak yang dipercayakan untuk mengelola dana.
Sedangkan, harta bersama milik pemodal disimpan dan diadministrasikan oleh
bank kustodian. Jadi, reksa dana merupakan sarana investasi bagi investor untuk
dapat berinvestasi ke berbagai instrumen investasi yang tersedia di pasar. Melalui
reksa dana, investor sudah tidak perlu repot mengelola portofolio investasinya
sendiri (Eko Priyo Pratomo, 2007:39).
Di Indonesia, reksa dana mulai dikenal sejak 1995 dan pada tahun tersebut
pemerintah menerbitkan peraturan tentang pasar modal yang mencakup pula
peraturan mengenai reksa dana melalui Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995
7
tentang Pasar Modal. Seiring dengan berkembangnya produk reksa dana di
Indonesia yang relatif pesat, kini reksa dana sudah menjadi produk yang mampu
menampung dana masyarakat hingga ratusan triliun rupiah. Data Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) menunjukkan hingga akhir Desember 2017, jumlah produk reksa
dana di Indonesia mencapai 1.777 dengan nilai aktiva bersih sebesar Rp 457,5
triliun. Nilai aktiva bersih atau net asset value atau disingkat NAB adalah total uang
investor yang dikelola dalam sebuah reksa dana, yang dijadikan indikator besaran
dana yang dikelola oleh perusahaan manajer investasi. Secara teknis, nilai aktiva
bersih dihitung dari berbagai komponen terdiri atas transaksi pembelian dan
penjualan reksa dana oleh investor, harga pasar dari aset reksa dana (saham,
obligasi, pasar uang) dan perubahan dana kelolaan. Untuk mengetahui
perkembangan nilai investasi suatu reksa dana dapat dilihat dari peningkatan nilai
aktiva bersihnya yang sekaligus merupakan nilai investasi yang dimiliki investor
(Dahlan Siamat, 2005:499). Seperti yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel.1.1.
Perkembangan Reksa Dana di Indonesia
Tahun 2010 - 2017
Periode Jumlah
Reksa Dana
IDR
NAB
(Miliar)
Jumlah
UP Beredar
2010 616 144.693,90 82.079.764.510,89
2011 671 167.232,00 98.982.071.474,41
2012 754 187.592,00 113.714.293.833,48
2013 794 192.545,00 120.886.854.956,50
2014 894 241.571,00 142.728.464.114,04
2015 1.091 271.969,00 182.980.302.630,53
2016 1.425 338.749,81 240.237.854.788,62
2017 1.777 457.506,57 324.223.922.190,67
Sumber: www.ojk.go.id
8
Seperti yang terlihat pada Tabel.1.1. di atas, total dana kelolaan (NAB) dan
jumlah reksa dana beserta unit penyertaan (UP) yang dihasilkan oleh keseluruhan
jenis reksa dana di Indonesia pada periode 2010 hingga 2017 terus mengalami
peningkatan yang signifikan. Tercatat ada sejumlah 1.777 produk reksa dana dari
berbagai jenis, dengan total dana kelolaan reksa dana sebesar Rp 457,5 triliun, serta
jumlah unit penyertaan yang mencapai Rp 324.223.922.190,67 pada tahun 2017.
Angka ini masih merupakan kelolaan reksa dana yang terbesar jika dibandingkan
dengan total dana kelolaan reksa dana pada periode sebelumnya. Bertambahnya
jumlah produk reksa dana yang bervariasi ini, akan memberikan investor banyak
pilihan dalam menentukan produk investasinya. Kenaikan nilai dana kelolaan reksa
dana ini terjadi seiring dengan terus meningkatnya jumlah investor di salah satu
produk investasi pasar modal. Hal ini tidak terlepas dari minat masyarakat
Indonesia terhadap reksa dana yang semakin meningkat, dengan menjadikan reksa
dana sebagai peluang investasi yang menarik. Kenaikan ini bisa menjadi proyeksi
yang bagus bagi para investor yang ingin berinvestasi di reksa dana pada tahun
berikutnya.
Secara umum, reksa dana dibagi menjadi reksa dana pasar uang, reksa dana
pendapatan tetap, reksa dana campuran dan reksa dana saham. Masing-masing
mempunyai karakteristik tingkat return, risiko dan proporsi portofolio investasi
yang berbeda sesuai dengan kebijakan dan strategi investasi yang diterapkan oleh
manajer investasi. Namun seiring dengan berkembangnya industri pasar modal di
Indonesia, jenis reksa dana semakin banyak dan bervariasi. Seperti yang disajikan
9
pada Gambar.1.2. dan Tabel.1.2. berikut ini, yang memperlihatkan komposisi reksa
dana per jenis dalam bentuk persen beserta jumlah nominalnya.
Gambar.1.2.
Komposisi Reksa Dana Perjenis
31 Januari 2018
Sumber: www.reksadana.ojk.go.id
Tabel.1.2.
Komposisi NAB Reksa Dana Perjenis
31 Januari 2018
Tipe Reksa Dana Total NAB (Dalam Rupiah)
ETF - Fixed Income 5.186.589.865.149
ETF - Saham 3.949.135.460.530
Fixed Income 109.827.706.749.697
Indeks 4.879.665.168.007
Mixed 27.319.751.199.306
Pasar Uang 57.949.989.565.196
Saham 127.352.237.072.771
Syariah - Efek Luar Negeri 6.792.951.243.884
Syariah - ETF - Saham 80.763.368.769
Syariah - Fixed Income 4.155.575.242.858
Syariah - Indeks 188.464.916.976
Syariah - Mixed 2.327.576.281.616
Syariah - Pasar Uang 2.209.861.661.520
10
Tipe Reksa Dana Total NAB (Dalam Rupiah)
Syariah - Saham 9.059.695.411.415
Syariah - Sukuk 479.706.948.401
Syariah - Terproteksi 2.582.136.338.855
Terproteksi 112.415.667.093.799
Total 476.757.473.588.750
Sumber: www.reksadana.ojk.go.id
Seperti yang terlihat pada Gambar.1.2. dan Tabel.1.2. di atas, tercatat ada 17
jenis tipe produk reksa dana pada 31 Januari 2018, baik yang berbasis konvensional
maupun syariah. Reksa dana konvensional mendominasi sebesar 94,16% dari total
reksa dana yang ada, sedangkan reksa dana syariah sebesar 5,84%. Untuk porsinya,
kontribusi reksa dana saham terhadap industri reksa dana pada awal tahun 2018
menempati posisi tertinggi, yaitu mencapai 26,71% dengan total nilai aktiva bersih
Rp 127,35 triliun. Posisi kedua ditempati oleh reksa dana terproteksi yang bisa
dikatakan cukup tinggi hingga mencapai 23,58% atau senilai Rp 112,41 triliun.
Serta, untuk posisi ketiga tertinggi yaitu pada reksa dana pendapatan tetap (fix
income) yang mencapai 23,04% (Rp 109,82 triliun). Sedangkan, untuk komposisi
reksa dana terendah dipegang oleh reksa dana Syariah - ETF – Saham sebesar
0,02% (Rp 80,76 triliun).
Dari semua jenis reksa dana yang ada, reksa dana saham atau sering juga
disebut dengan equity funds merupakan produk reksa dana yang menawarkan hasil
investasi yang paling besar, tapi di sisi lain mempunyai tingkat risiko yang paling
besar pula, karena sebagian besar alokasi investasinya ditempatkan minimal 80%
pada efek saham, dan sisanya pada efek utang atau pasar uang. Hal ini sejalan
dengan konsep “high risk, high return” dalam dunia investasi. Namun demikian,
tidak menjadikan reksa dana saham ini sepi peminat, seperti yang tercermin pada
11
Gambar.1.2. dan Tabel.1.2., dimana reksa dana saham ini menyumbang dana
terbesar 26,71% atau senilai Rp 127,35 triliun dari total nilai aktiva di awal tahun.
Reksa dana saham ini sangat cocok bagi investor yang memiliki profil risiko risk
taker/agresif. Oleh karena itu, sebelum memilih berinvestasi pada reksa dana
(terlebih reksa dana saham), sebaiknya investor melakukan penilaian terhadap
kinerja reksa dana yang ingin dimilikinya dengan mempertimbangkan return dan
juga risiko.
Evaluasi terhadap kinerja merupakan salah satu hal penting yang harus
diperhatikan dalam memilih jenis reksa dana yang menjadi tujuan investasi.
Apalagi perkembangan kinerja reksa dana juga dapat mengalami ketidakstabilan.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui portofolio reksa dana mana yang memiliki
kinerja paling optimal dibandingkan dengan kinerja reksa dana jenis lainnya
ataupun pembandingnya. Sehingga, dapat menjadi sebuah pertimbangan bagi
investor dalam menjatuhkan pilihannya sebagai instrumen investasi. Selain
investor, manajer investasi selaku pengelola dana investor pun perlu melakukan
penilaian kinerja reksa dana sebagai bahan evaluasi terhadap kinerja portofolio
yang mereka kelola. Selain itu, hasilnya juga dapat digunakan oleh para manajer
investasi sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun kebijakan dan strategi-
strategi pengelolaan investasi di masa yang akan datang. Dalam literature investasi,
pengukuran kinerja reksa dana ini dikenal juga dengan istilah Evaluation of
Portofolio Performance.
Dalam melakukan penilaian kinerja sebuah investasi terdapat dua pengukuran
kinerja yaitu melalui return reksa dana itu sendiri dan model Risk Adjusted Return.
12
Adapun metode untuk melakukan penilaian kinerja dengan menggunakan return
reksa dana itu sendiri adalah Raw Return. Sedangkan Risk Adjusted Return adalah
perhitungan return yang disesuaikan dengan risiko yang harus ditanggung
(Hartono, 2010:640), adapun metodenya antara lain yaitu Treynor Ration, Sharpe
Ratio, Jensen Alpha, Roy Safety First Ratio, M-Square Measure (M2), Sortino
Ratio, MSR, FPI, dan Information Ratio. Beberapa penelitian mengenai penilaian
kinerja reksa dana dengan menggunakan metode Risk Adjusted Return telah banyak
dilakukan oleh peneliti-peneliti terdahulu, baik yang berasal dari nasional maupun
internasional. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Alvis Yudawanto dkk. (2017)
yang berjudul “Analisis Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan
Menggunakan Metode Sharpe, Treynor dan Jensen”. Dimana tujuan penelitian
tersebut adalah untuk memberikan kesimpulan berdasarkan kinerja reksa dana
pendapatan tetap menurut metode Sharpe, Treynor dan Jensen. Hasilnya
menunjukkan bahwa menurut metode Sharpe, metode Treynor dan metode Jensen
tidak terdapat reksa dana pendapatan tetap yang secara konsisten menghasilkan
kinerja positif selama periode pengamatan, yaitu 5 tahun beruntun, dan ada satu
reksa dana yang mampu secara konsisten mengahasilkan kinerja positif, itupun
hanya bertahan selama 3 tahun saja. Hal ini serupa dengan hasil penelitian yang
telah dilakukan oleh Cana Paranita dkk. (2015) yang menggunakan metode Sharpe
dan Treynor dalam menilai kinerja reksa dana saham, dimana secara keseluruhan
tidak ada satu pun reksa dana saham yang secara konsisten memiliki nilai positif
dan outperform dibandingkan benchmark-nya selama 5 tahun, dan hanya ada dua
13
reksa dana saham saja yang mampu memberikan kinerja terbaik secara konsisten,
tapi selama 4 tahun saja.
Lain halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunarsih dan Andriyanto
(2015), dimana hasil penelitiannya yang berjudul “Analysis of Performance of
Islamic Mutual Funds in Indonesia by Using Sharpe, Treynor and Jensen the Period
2010-2012” menunjukkan bahwa terdapat 2 dari 25 produk reksa dana syariah yang
secara konsisten mampu menghasilkan nilai positif selama periode pengamatan.
Hasil positif lainnya ditunjukkan oleh Santosa dan Sjam (2012) yang menggunakan
Jensen Alpha, Sharpe Ratio, Treynor Ratio, M2 dan Information Ratio dalam
menilai 6 produk reksa dana yang terdiri dari satu jenis reksa dana saham, dua jenis
reksa dana campuran, dua jenis reksa dana pendapatan tetap dan satu jenis reksa
dana pasar uang dengan periode pengamatan 2008 sampai 2009 atau terhitung 24
bulan. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa kinerja produk reksa dana dengan
menggunakan keenam metode perhitungan tersebut dinilai berkinerja baik, karena
terdapat produk-produk reksa dana yang memiliki nilai return di atas pasar. Namun,
dari keseluruhan hanya ada satu produk reksa dana saja yang memiliki kinerja
terbaik, yaitu reksa dana NISP Indeks Saham Progresif (ISP) yang berasal dari jenis
reksa dana saham, karena menunjukkan rata-rata hasil di atas pasar atau positif. Hal
ini didukung oleh hasil dari penelitian Bayu Bandono dkk. (2013) yang
menunjukkan bahwa reksa dana terproteksi berdasarkan perhitungan metode
Sharpe, Treynor dan Jensen mampu mengalahkan kinerja benchmark-nya selama
periode pengamatan (2008-2009).
14
Selain dari Indonesia, terdapat pula penelitian lain yang dilakukan oleh
peneliti di luar negeri sana, seperti yang dilakukan oleh Younes Ataie dkk. (2012)
dengan judul “Evaluation Performance of 50 Top Companies Listed in Tehran
Stock Exchange by Sortino, EROV and M3”. Tujuan penelitian tersebut adalah
untuk mengevaluasi kinerja perusahaan-perusahaan dengan menggunakan model
Sortino, EROV dan M3. Data yang digunakan yaitu dari tahun 2006 sampai dengan
2010 dengan menggunakan 42 sampel perusahaan. Dimana peneliti menginginkan
apakah terdapat perbedaan hasil kinerja dari ketiga model tersebut, dan
membandingkannya dengan kinerja pasar apakah lebih baik atau tidak. Metode
pengukuran kinerja yang digunakan yaitu dengan model Sortino, EROV dan M3,
serta metode statistik ANOVA dengan Tukey Test. Hasil penelitian tersebut
menemukan bahwa kinerja perusahaan-perusahaan ternyata berbeda, dan hasil
perhitungan dengan metode rasio EROV terbukti signifikan dan lebih besar
dibandingkan dengan hasil dari metode Sortino dan M3. Selain itu, didapatkan juga
bahwa kinerja perusahaan menggunakan rasio Sortino dan M3 ternyata berbeda dan
tidak lebih unggul dari benchmark (pasar). Kinerja benchmark (pasar) terbukti lebih
baik dari kedua rasio tersebut, dan evaluasi kinerja perusahaan dengan
menggunakan metode EROV yang dibandingkan dengan kinerja benchmark (pasar)
terbukti tidak menunjukkan perbedaan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis merasa tertarik untuk membuat
penelitian sejenis mengenai penilaian kinerja suatu reksa dana menggunakan
beberapa metode pengukuran, dengan judul “Analisis Penilaian Kinerja Reksa
Dana dengan Menggunakan Metode Perhitungan Sharpe Ratio, Treynor Ratio,
15
Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio” (Studi Pada Reksa Dana
Saham Periode 2013-2017). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan Risk
Adjusted Return sebagai alat pengukuran kinerja reksa dana karena pengukuran ini
memperhitungkan return dan risiko, yang mana merupakan unsur yang saling
berkaitan dan tidak bisa dilepaskan dalam reksa dana saham. Lalu dari Risk
Adjusted Return tersebut, penulis hanya menggunakan lima metode pengukuran,
yaitu Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio.
Alasan menggunakan Sharpe Ratio dan Treynor Ratio adalah untuk
mempertimbangkan risiko dan return dalam evaluasi kinerja portofolio, dimana
investor tidak boleh mengkaji return tersendiri, namun lebih besarnya return per
unit risiko yang diterima (David K. Eiteman dkk., 2004:266). Selain itu, kedua
metode ini sering digunakan dalam melakukan pengukuran kinerja portofolio dan
berstandar internasional, serta saling melengkapi satu sama lainnya. Sedangkan
alasan menggunakan Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio, karena ketiga
metode ini (khususnya M-Square dan Information Ratio) cukup jarang digunakan
dalam penelitian mengenai penilaian kinerja reksa dana.
Jenis reksa dana yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu reksa dana
saham yang berbasis konvensional, karena mempunyai tingkat return dan risiko
yang paling besar dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya. Selain itu, reksa
dana saham juga mampu memberikan kontribusi tertinggi dari semua jenis reksa
dana yang ada, seperti yang dapat dilihat pada Gambar.1.2. dan Tabel.1.2.
sebelumnya. Sehingga bisa dikatakan bahwa reksa dana saham merupakan reksa
dana yang paling diminati oleh masyarakat pemodal, khususnya di Indonesia.
16
Dalam penelitian ini, penulis juga menggunakan sebuah pembanding (benchmark)
untuk diperbandingankan dengan kinerja reksa dana saham. Benchmark yang
digunakan yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), mengingat obyek
penelitian yang digunakan merupakan reksa dana saham, yang mana 80% hingga
100% proporsi dananya dialokasikan pada instrumen pasar saham. Selain itu, IHSG
juga merupakan indeks pasar saham yang sudah dikenal dan umumnya digunakan
sebagai pembanding kinerja reksa dana saham. Penggunaan benchmark ini sangat
penting, karena bisa untuk mengetahui reksa dana mana yang kiranya memiliki
kinerja terbaik. Lalu, untuk lamanya periode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu selama 5 tahun, yakni tahun 2013 sampai tahun 2017. Karena
idealnya, dibutuhkan paling tidak waktu 5 tahun atau lebih untuk mendapatkan hasil
penilaian kinerja yang jauh lebih baik, sehingga dapat memastikan reksa dana mana
yang kinerjanya selalu konsisten memberikan nilai positif dan outperform terhadap
pasar/benchmark-nya, serta keluar sebagai jawara reksa dana (the real winner).
Adapun hal-hal terkait perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian
sebelumnya, dapat dilihat pada bab berikutnya yang telah disajikan.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, maka
perumusan masalah di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana saham
dengan return benchmark yang diukur dari return Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG)?
17
2. Apakah terdapat perbedaan konsistensi metode perhitungan kinerja dari metode
Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio
dalam memberikan hasil kinerja reksa dana saham selama periode 2013-2017?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, adapun tujuan dari
penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan antara return
reksa dana saham dengan return benchmark yang diukur dari return Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG)?
b. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan konsistensi metode perhitungan
kinerja dari metode Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square
dan Information Ratio dalam memberikan hasil kinerja reksa dana saham
selama periode 2013-2017.
2. Manfaat Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan yang diajukan, maka manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
a. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan
terhadap reksa dana, khususnya reksa dana saham secara teoritis maupun
dalam dunia nyata, serta pengaplikasian pengetahuan yang selama ini didapat
selama masa perkuliahan.
18
b. Bagi Investor dan Calon Investor
Hasil penilaian kinerja yang disajikan dalam penelitian ini diharapkan
mampu memberikan manfaat sebagai bahan pertimbangan bagi investor
dalam menentukan pilihannya berinvestasi melalui reksa dana, khsusunya
reksa dana saham.
c. Bagi Manajer Investasi
Hasil penelitian ini diharpkan memberikan gambaran mengenai kinerja
yang mereka lakukan dalam mengelola reksa dana saham selama ini.
Penelitian ini juga memberikan informasi kepada manajer investasi
bagaimana pengaruh variabel-variabel dalam penelitian ini terhadap kinerja
reksa dana saham yang mereka kelola sehingga manajer investasi dapat
mengetahui langkah selanjutnya untuk meningkatkan kinerja reksa dana
saham dengan meningkatkan return dan memperkecil resiko.
d. Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan hasil yang bermanfaat dalam
pengembangan ilmu pengetahuan ilmiah, sehingga dapat dijadikan bahan
referensi bagi penelitian selanjutnya serta diharapkan penelitian ini dapat
melengkapi penelitian terdahulu.
19
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pasar Modal
Definisi pasar modal menurut UURI Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal Bab I, Pasal 1, Ayat 13 menyebutkan bahwa: ”Pasar Modal yaitu sebagai
suatu kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan
Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta
lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.”
Pasar modal terdiri dari kata pasar dan modal. Jadi, pasar modal dapat
didefinisikan sebagai tempat bertemunya permintaan dan penawaran terhadap
modal, baik dalam bentuk ekuitas, maupun hutang jangka panjang (Martalena
dan Malinda, 2011:2). Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal
merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari satu tahun)
seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana dan berbagai instrumen
derivatif seperti option, futures dan lain-lain (Martalena dan Malinda, 2011:3).
2. Portofolio
Rodoni dan Ali (2010:73) portofolio merupakan sekumpulan instrumen
investasi yang dibentuk untuk memenuhi sasaran umum investasi. Portofolio
juga dapat diartikan gabungan dari berbagai aktiva/surat-surat berharga/saham,
atau kesempatan investasi.
20
Portofolio merupakan kombinasi atau gabungan atau sekumpulan aset,
baik berupa aset riil, maupun aset finansial yang dimiliki oleh investor. Hakikat
pembentukan portofolio adalah untuk mengurangi risiko dengan cara
diversifikasi, yaitu mengalokasikan sejumlah dana pada berbagai alternatif
investasi yang berkorelasi negatif (Abdul Halim, 2005:54).
Berinvestasi pada berbagai jenis saham tersebut dinamakan diversifikasi.
Hal ini dilakukan dengan harapan apabila terjadi penurunan pengembalian satu
saham akan ditutup oleh kenaikan pengembalian saham yang lain (Abdul Halim,
2005:49).
Abdul Halim (2005:34) suatu portofolio dikatakan efisien apabila
portofolio tersebut ketika dibandingkan dengan portofolio lain memenuhi
kondisi sebagai berikut:
a. Memberikan pengembalian yang diharapkan (expected return) terbesar
dengan risiko yang sama
b. Memberikan risiko terkecil dengan pengembalian yang diharapkan (expected
return) yang sama
3. Pengembalian (Return) Portofolio
Dalam konteks manajemen investasi, pengembalian (return) merupakan
imbalan yang diperoleh dari investor. Pengembalian ini dibagi menjadi dua,
yaitu pengembalian yang telah terjadi (actual return) yang dihitung berdasarkan
data historis, dan pengembalian yang diharapkan (expected return) akan
diperoleh investor di masa depan (Abdul Halim, 2005:34).
21
Tingkat pengembalian (return) merupakan selisih dari harga jual dengan
harga beli (disebut dengan capital appreciation; dapat berupa capital gain atau
capital loss) ditambah dengan dividen yang dibagikan kepada para pemegang
saham. Tingkat pengembalian dapat diartikan perubahan harga jual dengan
harga beli ditambah dengan dividen yield (Rodoni dan Ali, 2010:69).
Tingkat pengembalian yang direalisasikan pada sebuah portofolio adalah
hasil selisih antara harga pasar portofolio pada akhir periode dengan awal
periode pembagian kas yang dilaksanakan oleh portofolio (Adler Haymans
Manurung, 2008:143).
Adler Haymans Manurung (2008:144) menyatakan bahwa formula untuk
tingkat pengembalian portofolio adalah sebagai berikut:
𝑅𝑝 =𝑀𝑉1 − 𝑀𝑉0 + 𝐷
𝑀𝑉0
Dimana:
RP : tingkat pengembalian portofolio
MV1 : nilai pasar portofolio pada akhir periode
MV0 : nilai pasar portofolio pada awal periode
D : pembagian kas selama periode
Dalam penelitian ini akan menilai kinerja suatu reksa dana yang akan
dibandingkan dengan kinerja pasar yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
yang sekaligus sebagai benchmark. Reksa dana merupakan sebuah portofolio,
sehingga dalam penelitian ini portofolio dengan reksa dana dianggap sama, dan
nilai dividen tidak diperhitungkan ke dalam rumus. Sehingga, formula untuk
mencari tingkat pengembalian portofolio dapat dituliskan seperti berikut.
22
𝑅𝑟𝑑 =𝑁𝐴𝐵𝑡 − 𝑁𝐴𝐵𝑡−1
𝑁𝐴𝐵𝑡−1
Dimana:
Rrd : return reksa dana
NABt : nilai NAB per unit akhir bulan
NABt−1 : nilai NAB per unit akhir bulan sebelumnya
Untuk menghitung tingkat pengembalian pasar juga dapat menggunakan
formula di atas, caranya cukup dengan merubah notasi NAB menjadi IHSG.
4. Risiko (Risk) Portofolio
Dalam konteks manajemen investasi, risiko merupakan besarnya
penyimpangan antara tingkat pengembalian yang diharapkan (expected return)
dengan tingkat pengembalian aktual (actual return). Semakin besar
penyimpangannya, berarti semakin besar tingkat risikonya. Apabila risiko
dinyatakan sebagai seberapa jauh hasil yang diperoleh dapat menyimpang hasil
yang diharapkan, maka digunakan ukuran penyebaran. Alat statistik yang
digunakan sebagai ukuran penyebaran tersebut adalah varians (σ2) atau deviasi
standar (σ). Semakin besar nilainya, berarti semakin besar penyimpangannya
(berarti risikonya semakin tinggi) (Abdul Halim (2005:42). Standar deviasi
adalah total risiko, yaitu hasil jumlah dari risiko sistematik dan risiko
unsistematik (Adler Haymans Manurung, 2008:150).
Terdapat beberapa makna mengenai risiko (risk), yaitu sebagai kondisi
yang tidak pasti (uncertainty) di masa yang akan datang dan perubahan dari
variabilitas return yang diharapkan atau sesuatu yang tidak sesuai dengan
harapan (Rodoni dan Ali, 2010:69).
23
a. Jenis-Jenis Risiko
Dalam konteks portofolio, risiko dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Risiko Sistematis (Systematic Risk)
Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi
oleh faktor-faktor makro yang dapat mempengaruhi pasar secara
keseluruhan. Misalnya perubahan tingkat bunga, kurs valuta asing,
kebijakan pemerintah dan sebagainya. Risiko ini bersifat umum dan
berlaku bagi semua saham dalam bursa saham yang bersangkutan. Risiko
ini juga disebut risiko yang tidak dapat didiversifikasi (undiversifiable
risk) (Abdul Halim, 2005:43).
Risiko sistematis juga disebut sebagai risiko pasar (market risk)
yang diukur dengan beta (β). Formula untuk menghitung koefisien beta
dapat ditentukan sebagai berikut (Rodoni dan Ali, 2010:89):
𝛽𝑖 =𝐶𝑜𝑣 (𝑅𝑖 , 𝑅𝑚)
𝜎𝑚2
atau 𝛽𝑖 =𝜎𝑖,𝑚
𝜎𝑚2
Dimana:
βi : beta atau risiko sistematik suatu portofolio
𝐶𝑜𝑣 (𝑅𝑝 , 𝑅𝑚) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝜎𝑖,𝑚 : kovarians antara return saham i dengan return pasar
𝜎𝑚2 : varians pasar
Jika koefisien β suatu saham = 1, berarti saham tersebut memiliki
risiko yang sama dengan risiko rata-rata pasar. Misalnya, jika IHSG naik
5%, maka harga pasar saham cenderung meningkat 5%. Sementara itu, jika
koefisien β suatu saham = 0,5 berarti saham tersebut memiliki risiko lebih
24
kecil dari risiko rata-rata pasar, dan saham tersebut akan bergerak 0,5 kali
perubahan IHSG. Selanjutnya, jika koefisien β suatu saham = 1,5 berarti
saham tersebut memilki risiko lebih besar dari risiko rata-rata pasar, dan
saham tersebut akan bergerak 1,5 kali perubahan IHSG (Abdul Halim,
2005:74).
Beta saham sangat mengindikasikan tingkat kepekaan suatu saham
terhadap kondisi pasar secara umum. Jika beta suatu saham lebih besar dari
satu, berarti saham tersebut memiliki risiko lebih tinggi dari risiko rata-
rata pasar, dan saham tersebut termasuk saham agresif. Sebaliknya, jika
beta suatu saham lebih kecil dari satu, berarti saham tersebut memiliki
risiko lebih rendah dari risiko rata-rata pasar, dan saham tersebut termasuk
saham defensif (Abdul Halim, 2005:75).
Beta saham sangat berguna untuk mengukur seberapa besar tingkat
keberanian investor dalam menanggung risiko. Semakin berani seorang
investor menanggung risiko, dia akan memilih saham-saham agresif
(saham yang memiliki beta lebih besar dari satu) (Abdul Halim, 2005:75).
2) Risiko Tidak Sistematis (Unsystematic Risk)
Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan
dengan melakukan diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam satu
perusahaan atau industri tertentu. Fluktuasi risiko ini besarnya berbeda-
beda antara satu saham dengan saham yang lain. Karena perbedaan itulah
maka masing-masing saham memiliki tingkat sensitivitas yang berbeda
terhadap setiap perubahan pasar. Misalnya faktor struktur modal, struktur
25
aset, tingkat likuiditas, tingkat keuntungan dan sebagainya (Abdul Halim,
2005:44). Risiko ini juga disebut risiko yang dapat didiversifikasi
(diversifiable risk), risiko khusus (unique risk) dan risiko khusus
perusahaan (firm-specific risk) (Bodie dkk., 2014:206).
5. Reksa Dana
Definisi reksa dana menurut UURI Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal Bab I, Pasal 1, Ayat 27 menyebutkan bahwa: “Reksa Dana adalah wadah
yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk
selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”
Awalnya, Mutal Fund berasal dari kata fund dimana Giles dkk (2003)
menyatakan “Fund is a pool of money contributed by a range of investors who
may be individuals or companies or other organisations, which is managed and
invisted as a whole, on behalf of those investors.” (Adler Haymans Manurung,
2008:1).
Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa
pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi)
untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui reksa dana ini nasihat
investasi yang baik “jangan menaruh semua telur di dalam satu keranjang” bisa
dilaksanakan. Pada prisnsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan
investasi yang menyebar pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di
pasar modal dan pasar uang (Budisantoso dan Triandaru, 2006:293).
26
a. Manfaat Reksa Dana
Moechdie dan Ramelan (2012:387) beberapa manfaat yang pemodal
peroleh dari reksa dana adalah:
1) Beragam
Reksa dana tersedia dalam berbagai tipe untuk mencapai tujuan
keuangan baik yang jangka panjang maupun jangka pendek. Ini berarti
bahwa kunci sukses berinvestasi di reksa dana adalah memilih tipe reksa
dana yang tepat.
2) Kemudahan
Bagi banyak individu, mungkin reksa dana merupakan satu-satunya
sarana invetasi di pasar modal yang bisa mereka jangkau. Banyak reksa
dana mensyaratkan nilai investasi minimum IDR 1 juta atau bahkan lebih
kecil. Berinvestasi di pasar modal secara langsung memerlukan dana jauh
lebih besar lagi, sedikitnya IDR 5 juta.
3) Likuditas
UP Reksa Dana bisa lebih likuid daripada instrumen investasi lain.
Bahkan Reksa Dana Terbuka (open-end fund) merupakan instrument yang
sangat likuid. Pemodal dapat menurut hukum wajib menebus unit
penyertaan pemodal setiap hari bisnis.
4) Terdiversifikasi Secara Otomatis
Di depan telah dipaparkan bahwa portofolio efek reksa dana tersebut
paling tidak ke 10 efek, apakah itu saham maupun efek utang. Dari sini,
pemodal yang berinvestasi di pasar modal secara langsung akan
27
memerlukan dana sangat besar agar dapat melakukan diversifikasi seperti
yang dilakukan oleh reksa dana.
5) Dikelola Oleh Prefesional
Reksa Dana dikelola oleh Manajer Portofolio, yang mempunyai
banyak kelebihan dibandingkan dengan kebanyakan pemodal individu.
Perlu dicatat, portofolio manager dapat memberikan layanan khusus
kepada individu dengan nilai investasi sampai miliaran rupiah.
6) Efisiensi
Dengan dana kelolaan besar dari ribuan bahkan ada yang puluhan
ribu pemodal, reksa dana dapat berinvestasi lebih efisien dan dengan
demikian menjanjikan potensi return lebih-lebih bagus dari investasi
pribadi manapun. Kalau berinvestasi di saham, biaya transaksi menjadi
relatif kecil dan bila menempatkan dana di bank bisa memperoleh
premium rate.
7) Fasilitas Pajak
Secara umum, tidak ada beban pajak tambahan dari investasi di
reksa dana. Hasil penjualan kembali unit reksa dana oleh pemodal akan
besar dari pajak. Di sisi lain, reksa dana yang berinvestasi di obligasi dapat
menikmati insentif pajak berupa pembebasan pajak atas kupon obligasi.
Pemodal individu yang berinvestasi di obligasi secara langsung akan
dikenakan pajak final kupon obligasi sebesar 20%.
28
b. Risiko Reksa Dana
Supriyanto dan Pangalila (2006:18) hambatan yang timbul dalam
pengembangan reksa dana di Indonesia tidak terlepas dari risiko dalam
berinvestasi yang meliputi:
1) Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan
Hal ini diakibatkan menurunnya harga dari efek misalnya karena
kenaikan suku bunga atau melemahnya kinerja emiten ekuitas. Penurunan
NAB unit penyertaan reksa dana juga bisa terjadi karena adanya biaya-
biaya yang dikenakan atas reksa dana tersebut, misalnya management fee
atau custodian fee.
2) Risiko Likuiditas
Penjualan kembali (redemption) sebagian besar unit penyertaan
secara bersamaan dapat menyulitkan manajer investasi dalam
menyediakan uang tunai bagi pembayaran tersebut.
3) Risiko Politik dan Ekonomi
Bagi Indonesia yang menganut sistem ekonomi terbuka,
perkembangan politik dan ekonomi di dalam maupun di luar negeri dapat
memengaruhi pandangan umum terhadap perusahaan emiten. Hal ini akan
berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang tercermin dari perubahan
harga efek dalam portofolio reksa dana.
29
4) Risiko Wanprestasi
Risiko ini muncul jika ada pihak terkait seperti emitan, custodian
bank, pialang atau agen penjualan gagal memenuhi kewajibannya
sehingga memengaruhi NAB reksa dana.
5) Risiko Pembubaran
Pembubaran manajemen investasi yang penyebabnya bisa datang
dari berbagai hal dapat merugikan pihak investor.
6) Risiko Berkaitan dengan Peraturan
Adanya batasan-batasan tertentu dari pihak otorita pasar modal
dapat menyebabkan risk and return reksa dana di Indonesia tidak optimal.
Misalnya batasan pembelian efek di luar negeri hanya sebesar 15% dari
NAB yang bertujuan mencegah terjadinya capital flight dapat menjadi
bumerang. Karena pembatasan investasi luar negeri maka ketika pasar
modal Indonesia merosot tajam, pengelola tidak bisa memindahkan
dananya ke pasar modal luar negeri yang lebih aman.
c. Jenis Reksa Dana
Martalena dan Malinda (2011:85) dilihat dari portofolio investasinya,
reksa dana dapat dibedakan menjadi:
1) Reksa Dana Pasar Uang (Money Market Funds)
Reksa dana jenis ini hanya melakukan investasi pada efek bersifat
utang dengan jumlah tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya adalah
untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
30
Karakteristiknya:
Risiko rendah
Berpontensi memberi hasil investasi lebih tinggi dari pada deposito
2) Reksa Pendapatan Tetap (Fixed Income Funds)
Reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%
dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat utang. Reksa dana ini memiliki
risiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang. Tujuannya adalah
untuk menghasilkan tingkat pengembaian yang stabil.
Karakteristiknya:
Risiko relatif rendah
Bertujuan memberikan tingkat penghasilan yang relatif pasti
Berpotensi memberikan hasil lebih tinggi dari reksa dana pasar uang
3) Reksa Saham (Equity Funds)
Reksa dana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80%
dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Karena investasinya
dilakukan pada saham, risikonya lebih tinggi dari dua jenis reksa dana
sebelumnya menghasilkan tingkat pengembalian yang tinggi.
Karakteristiknya:
Bertujuan memeberi tingkat pengembalian yang tinggi
Mempunyai risiko yang cukup tinggi
4) Reksa Campuran (Discretionary Funds)
Reksa dana jenis ini melakukan investasi dalam efek bersifat ekuitas
dan efek bersifat utang dengan komposisi yang tidak dibatasi/ditentukan.
31
Karakteristiknya:
Pengelolaannya lebih fleksibel
Tingkat hasilnya lebih tinggi dari reksa dana pendapatan tetap
Risiko moderat
5) Reksa Terproteksi
Memberikan proteksi terhadap nilai awal investasi pada saat jatuh
tempo. Manajer investasi wajib melakukan investasi pada efek hutang
dengan peringkat layak investasi. Jatuh tempo efek hutang setidaknya
lebih awal dari jaruh tempo reksadana Terproteksi.
Karakteristiknya:
Pengelolaannya lebih fleksibel
Tingkat hasilnya lebih tinggi dari reksa dana pendapatan tetap
Risiko moderat
6) Reksa Penjaminan
Memberikan penjaminan atas nilai modal berseta hasil investasi
yang akan diperoleh pada saat jatuh tempo. Mekanisme penjaminan
melalui pihak ketiga, yaitu bank atau perusahaan asuransi.
Karakreristiknya:
Penjaminan dilakukan melalui mekanisme penunjukan lembaga
penjaminan.
Risiko lebih kecil
32
7) Reksa Indeks
Memiliki pertumbuhan yang mengikuti pertumbuhan indeks yang
menjadi acuan reksa dana tersebut. Manajer investasi wajib
menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari NAB reksa dana tersebut
pada sekurang-kurangnya 80% dari efek-efek yang merupakan bagian dari
kumpulan efek yang ada dalam indeks tersebut. Pembobotan masing-
masing efek dalam reksa dana tersebut sekurang-kurangnya 80% dan
sebanyak-banyaknya 120% dari pembobotan atas masing-masing efek
dalam indeks acuan.
Karakteristiknya:
Perkembangan investasi mengikuti indeks
Risiko moderat
d. Tipe Reksa Dana
Martalena dan Malinda (2011:87) tipe reksa dana yaitu:
1) Tipe Perseroan
Bentuk perusahaan ini adalah perusahaan terbatas (PT) di Indonesia.
Tipe ini diklasifikasikan menjadi 2, yaitu reksa dana terbuka serta reksa
dana tertutup.
2) Tipe Kontrak Investasi Kolektif
Merupakan kontrak di antara manajer investasi dan bank kustodian
yang mewakili legalisasi dari pemilik unit atau investor. Kontrak ini
memberikan kewenangan kepada manajer investasi untuk mengelola
portofolio investasi kolektif dan kewenangan bank kustodian untuk
33
bertindak sebagai kustodi bagi dana kolektif. Di Indonesia, tipe reksa dana
ini hanya dalam bentuk reksa dana terbuka, yang mendominasi reksa dana
yang ada di pasar.
e. Kategori Reksa Dana
Martalena dan Malinda (2011:88) reksa dana dapat dikategorikan menjadi:
1) Reksa Dana Terbuka (Open-End)
Dimaksudkan bahwa manajer investasi selalu siap untuk membeli
kembali atau menebus unit penyertaan yang dimiliki investor, kapan saja
investor tersebut ingin menjualnya, sesuai dengan Nilai Aktiva Bersih per
saham atau per unit.
2) Reksa Dana Tertutup (Closed-End)
Pada reksa dana tipe ini, jika investor ingin menjual unitnya, ia dapat
langsung menjualanya ke bursa. Harga yang terbentuk di bursa juga
tergantung pada permintaan dan penawaran yang terjadi.
f. Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Martalena dan Malinda (2011:89) Nilai Aktiva Bersih (NAB) ialah
kekayaan bersih reksa dana yang merupakan:
1) Harga beli per unit yang harus dibayar investor
2) Harga jual per unit yang diterima investor
3) Indikator kinerja reksa dana
NAB dihitung dengan menjumlahkan seluruh nilai masing-masing efek
yang dimilikinya berdasarkan harga penutupan efek yang bersangkutan
34
dikurangi dengan kewajiban reksa dana, seperti biaya manajer investasi, fee
bank kustodian dan biaya lain-lain yang menjadi beban reksa dana.
6. Indeks Harga Saham
Abdul Halim (2005:12) Indeks Harga Saham (IHS) merupakan ringkasan
dari pengaruh simultan dan kompleks dari berbagai macam variabel yang
berpengaruh, terutama tentang kejadian-kejadian ekonomi. Indeks Harga Saham
dapat dijadikan barometer kesehatan ekonomi suatu negara dan sebagai dasar
melakukan analisis statistik atas kondisi pasar terakhir (current market).
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan
harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan
indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif
atau lesu (Martalena dan Malinda, 2011:99). Dengan adanya indeks, kita dapat
mengetahui tren pergerakan harga saham saat ini; apakah sedang naik, stabil atau
turun. Misalnya, jika di awal bulan nilai indeks 300 dan saat ini di akhir bulan
360, maka kita dapat mengatakan bahwa secara rata-rata harga saham
mengalami peningkatan sebesar 20% (Martalena dan Malinda, 2011:99).
Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para investor untuk
menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau membeli satu atau
beberapa saham. Karena harga-harga saham bergerak dalam hitungan detik dan
menit maka nilai indeks pun bergerak turun-naik dalam hitungan waktu yang
cepat pula (Martalena dan Malinda, 2011:99).
35
a. Fungsi Indeks Harga Saham
Moechdie dan Ramelan (2012:412) selain mencerminkan perubahan harga
saham, indeks harga saham mempunyai beberapa manfaat lain. Beberapa di
antaranya adalah:
1) Sebagai Tolak Ukur (Benchmark) Kinerja Investasi
Para pengelola reksa dana menggunakan indeks sebagai pembanding
untuk kinerja portofolio yang mereka kelola. Mereka pada umumnya
berusaha untuk memperoleh hasil investasi yang lebih baik dari pada
indeks harga saham untuk memberikan bahwa kerja keras mereka telah
membawa perbedaan.
2) Sebagai Fasilitas Pembentukan Portofolio Pasif
Banyak fund manager menggunakan indeks sebagai modal
portofolio mereka. Model portofolio yang mengikuti indeks dilakukan
oleh reksa dana indeks dan exchange-traded fund. Strategi berinvestasi
meniru indeks disebut strategi investasi pasif.
3) Menghitung Risiko Sistematik
Pada analis dan manajer portofolio yang menggunakan modal
penetapan harga aktiva modal (Capital Asset Pricing Model/CAPM)
menggunakan indeks untuk melihat risiko suatu efek yang tidak dapat
dihilangkan dengan diversifikasi. Risiko seperti ini dilihat dari seberapa
besar perubahan harga sebuah efek menyimpang dari perubahan harga
saham secara keseluruhan.
36
4) Untuk Kepentingan Analisa Teknis
Dengan menggunakan perubahan-perubahan indeks di masa lalu,
para analis saham memprediksi pegerakan harga di masa depan.
5) Untuk Melihat Perkembangan Ekonomi
Di pasar modal yang sudah maju dan efisien, seperti di US,
perubahan indeks menjadi salah satu usaha yang digunakan untuk
menghitung leading indicator. Jika leading indicator meningkat, maka
sektor riel akan mengikuti. Di pasar modal yang sedang berkembang,
indeks harga saham belom dapat dijadikan unsur pembentuk leading
indicator. Di pasar berkembang, transaksi di bursa belum mencerminkan
kegiatan perekonomian seluruh Negara.
6) Memfasilitasi Berkembang Produk Instrumen Investasi Derivatif
Berdasarkan indeks LQ-45 misalnya, pelaku pasar menciptakan
instrumen investasi derivatif seperti kontrak index berjangka (future index)
LQ-45.
7) Sebagai Indikator Keuntungan
Dalam fungsi ini, tidak boleh berubah kalau harga riel saham tidak
berubah. Pasalnya keuntungan hanya bisa diperoleh dari perubahan harga
riel. Karena alas an ini setiap perubahan harga yang tidak riel, seperti
penyesuaian harga akibat rights issue atau saham bonus, maka nilai dasar
dalam penghitungan indeks harus disesuaikan. Bila tidak indeks akan
memeberikan informasi yang menyesatkan kalau ada penurunan harga
karena stock split atau kenaikan harga karena reverse stock split.
37
b. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Indeks harga yang paling awal diterbitkan adalah Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG), yang berfungsi mencerminkan perkembangan harga di
BEI secara umum. Sebagai indikator utama, IHSG diperkenalkan pada 1
April 1983. Pegerakan IHSG merupakan harga saham, baik saham biasa
maupun saham preferens, pada saat perhitungan dengan harga pada waktu
dasar perhitungan. Hari dasar perhitungan IHSG adalah tanggal 10 Agustus
1982. Pada hari itu indeks ditetapkan sebagai 100 dan jumlah saham yang
tercatat waktu itu 13 saham. Satuan perubahan untuk indeks harga saham
adalah poin. Jika IHSG BEJ hari ini adalah 1800 poin sedangkan sehari
sebelumnya adalah 1810 poin, maka dikatakan IHSG turun 10 poin
(Moechdie dan Ramelan, 2012:414).
Perhitungan IHSG melibatkan semua saham tercatat di BEI. Agar IHSG
dapat menggambarkan keadaan pasar, BEI dapat mengeluarkan atau tidak
memasukan beberapa saham dari perhitungan. Dasar pertimbangan antara
lain, jika jumlah saham yang dimiliki oleh publik (free float) masih relatif
kecil, sementara kapitalisai pasar cukup besar sehingga pengaruhnya cukup
singnifikan terhadap IHSG, maka saham tersebut tidak dimasukkan dalam
perhitungan IHSG, selain itu, beberapa Emiten Eks Bursa Efek Surabaya,
karena belum ada aktivitas transaksi belum dimasukkan dalam komponen
perhitungan IHSG (Moechdie dan Ramelan, 2012:415).
38
7. Penilaian Kinerja Portofolio
Tahap akhir yang sangat penting bagi manajer investasi maupun investor
dari proses investasi dalam saham adalah melakukan penilaian terhadap kinerja
investasinya. Karena investasi dalam saham tersebut umunya dilakukan dalam
bentuk portofolio, maka perlu dilakukan evaluasi terhadap kinerja portofolio
yang telah dibentuk sebelumnya (Abdul Halim, 2005:68).
Tujuan penilaian kinerja portofolio adalah untuk mengetahui dan
menganalisis apakah portofolio yang telah dibentuk telah dapat meningkatkan
kemungkinan tercapainya tujuan investasi sehingga dapat diketahui portofolio
mana yang memiliki kinerja yang lebih baik jika ditinjau dari tingkat
pengembalian dan risiko masing-masing. Selanjutnya dapat dilakukan revisi
(perubahan) terhadap saham-saham yang membentuk portofolio tersebut jika
dirasa bahwa portofolio tersebut tidak lagi sesuai dengan preferensi risiko
investor (Abdul Halim, 2005:68).
Penilaian ini dilakukan dengan cara membandingkan kinerja berbagai
portofolio yang dibentuk sendiri. Sedangkan portofolio yang dibandingkan dapat
merupakan antarportofolio yang dibentuk sendiri, atau antara portofolio yang
dibentuk sendiri dengan portofolio pembanding (benchmark) yang dibentuk oleh
perusahaan pengelola dana (Abdul Halim, 2005:68).
a. Metode Penilaian Kinerja Portofolio
Reksa dana merupakan sebuah portofolio, sehingga dalam penelitian ini
portofolio dengan reksa dana dianggap sama. Beberapa metode yang
digunakan untuk menilai kinerja suatu portofolio umumnya adalah:
39
1) Indeks Sharpe
Indeks Sharpe dikembangkan oleh William Sharpe pada tahun 1966
yang menghubungkan antara besarnya reward dan besarnya risiko
perbandingan antara reward dan risiko yang diberi nama reward-to-
variability ratio (R/V). Selanjutnya Sharpe menyatakan “The larger the
ratio, the performance” (Sudirman, 2015:183). Dalam metode ini kinerja
portofolio diukur dengan cara membandingkan antara premi risiko
portofolio (yaitu selisih rata-rata tingkat pengembalian portofolio dengan
rata-rata tingkat bunga bebas risiko) dengan risiko portofolio yang
dinyatakan dengan standar deviasi (total risiko) (Abdul Halim, 2005:68).
Secara matematis indeks Sharpe dirumuskan sebagai berikut:
𝑆𝑝𝑖 =𝑅𝑝𝑖 − 𝑅𝑓
𝑆𝐷𝑝𝑖
Dimana:
Spi : indeks Sharpe portofolio i
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf : rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
SDpi : standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i
Rpi – Rf : premi risiko portofolio i
Indeks Sharpe ini relevan digunakan untuk investor yang
menanamkan dananya hanya atau sebagian besar pada portofolio tersebut,
sehingga risiko portofolio dinyatakan dalam standar deviasi.
40
2) Indeks Treynor
Abdul Halim (2005:69) dalam metode ini kenerja portofolio diukur
dengan cara membandingkan antara premi risiko portofolio (yaitu selisih
rata-rata tingkat pengembalian portofolio dengan rata-rata bunga bebas
rsisiko) dengan risiko portofolio yang dinyatakan dengan beta (risiko pasar
atau risiko sistematis). Secara matematis indeks Treynor dirumuskan
sebagai berikut:
𝑇𝑝𝑖 =𝑅𝑝𝑖 − 𝑅𝑓
𝛽𝑝𝑖
Dimana:
Tpi : indeks Treynor portofolio i
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf : rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
βpi : beta portofolio i (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi – Rf : premi risiko portofolio i
Penggunaan beta sebagai ukuran risiko portofolio secara implisit
mencerminkan bahwa portofolio yang ada merupakan portofolio yang
telah didiversifikasin dengan baik. Indeks Treynor ini relevan digunakan
untuk investor yang memiliki berbagai portofolio atau menanamkan
dananya pada berbagai reksa dana (mutual fund), atau melakukan
diversifikasi pada berbagai portofolio, sehingga risiko portofolio
dinyatakan dalam beta (β), yaitu risiko pasar atau risiko sistematis.
41
3) Indeks Jensen
Abdul Halim (2005:69) metode ini didasarkan pada konsep garis
pasar sekuritas (Security Market Line - MSL) yang merupakan garis yang
menghubungkan portofolio pasar dengan kesempatan investasi yang bebas
risiko, sehingga secara sistematis dirumuskan Rp = Rf + (Rm - Rf) βp.
Dalam keadaan ekuilibrium semua portofolio diharapkan berada pada
SML. Jika terjadi penyimpangan, artinya jika dengan risiko yang sama
dengan tingkat pengembalian suatu portofolio berbeda dengan tingkat
pada tingkat SML, maka perbedaan tersebut disebut dengan indeks Jensen:
dimana risikonya dinyatakan dalam beta (risiko pasar atau risiko
sistematis). Apabila tingkat pengembalian aktual dari suatu portofolio
lebih besar dari tingkat pengembalian yang sesuai dengan persamaan
SML, berarti indeks Jensen akan bernilai positif. Sebaliknya, apabila
tingkat pengembalian aktual dari suatu portofolio lebih kecil dari tingkat
pengembalian yang sesuai dengan persamaan SML, berarti indeks jensen
akan bernilai negatif. Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan bahwa
indeks Jensen sebagai berikut:
𝐽𝑝𝑖 = (𝑅𝑝𝑖 − 𝑅𝑓) − (𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) 𝛽𝑝𝑖
Dimana:
Jpi : indeks Jensen portofolio i
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf : rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
Rm : rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG)
42
βpi : beta portofolio i (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi – Rf : premi risiko portofolio i
Rm – Rf : premi risiko pasar
4) M-Square Measure
Hartono (2013) metode ini merupakan perluasan dari metode Sharpe
Ratio. Karena kinerja portofolio akan dibandingkan secara langsung
dengan kinerja pasar, maka return portofolio disesuikan tingkat risikonya
menjadi sama dengan tingkat risiko pasar. Andy Duncan (2017) secara
matematis M-Square Measure dirumuskan sebagai berikut:
𝑀2 = (𝑅𝑝𝑖−𝑅𝑓
𝜎𝑝𝑖) 𝜎𝑚 − (𝑅𝑚 − 𝑅𝑓)
Dimana:
M2 : nilai M-Square Measure
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf : rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
Rm : rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG)
σpi : standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i
σm : standar deviasi dari pasar
Rpi – Rf : premi risiko portofolio i
Rm – Rf : premi risiko pasar
5) Information Ratio
Information Ratio mengukur rata-rata kompensasi yang diterima
investor atas keputusan investasinya di aset berisiko pada setiap terjadinya
satu unit volatilitas dari kompensasi yang diterima. Investor yang ingin
43
mendapatkan kompensasi yang tinggi tentunya menginginkan nilai
Information Ratio yang besar (Adler Haymans Manurung, 2008:329).
Santosa dan Sjam (2012:69) secara matematis Information Ratio
dirumuskan sebagai berikut:
IR = 𝑅𝑝𝑖−𝑅𝑏
𝜎𝑝𝑖−𝑏
Dimana:
IR : nilai Information Ratio
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rb : rata-rata tingkat pengembalian benchmark
σpi-b : tracking error
Tracking error mengukur variabilitas dari return portofolio terhadap
return benchmark, lebih jelasnya maka tracking error adalah volatilitas
dari selisih antara return portofolio dengan return benchmark (excess
return), atau dapat juga diinterpretasikan sebagai volatilitas dari
kompensasi yang diterima investor atas keputusan investasinya di aset
berisiko. Makin besar nilai tracking error mengindikasikan makin besar
pula ketidakpastian akan kompensasi yang didapatkan dari reksa dana
kelolaan manajer investasi tersebut (Adler Haymans Manurung,
2008:329).
44
B. Pengembangan Hipotesis
Dalam melakukan penilaian kinerja portofolio terdapat dua cara, yaitu;
Pertama, melakukan perbandingan langsung (directcomparisonraw performance).
Cara ini dilakukan dengan membandingkan kinerja suatu portofolio yang biasanya
diwakili oleh reksa dana (mutual fund) terhadap portofolio lain yang mempunyai
risiko yang kurang lebih sama. Biasanya menggunakan tolak ukur (benchmark)
tertentu. Misalnya reksa dana saham menggunakan tolak ukur IHSG. Kedua,
menggunakan parameter tertentu, misalnya model Sharpe, model Treynor dan
model Jensen (Sudirman, 2015:181). Adapun beberapa bahasan yang berhubungan
dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut.
1. Return Reksa Dana Saham dan Return Pasar (IHSG)
Sudirman (2015:188) return adalah hasil investasi (capital gain) yang
dinyatakan dalam persentasi model awal dan ditambah dividen yang diterima.
Capital gain adalah selisih positif antara harga jual dikurangi harga beli.
Sedangkan capital loss adalah selisih negatif antara harga jual dan harga beli.
Keputusan membeli atau menjual reksa dana diperlukan informasi mengenai
kecenderungan harga akan naik atau akan turun. Apabila harga cenderung naik
berarti keputusan yang diambil adalah membeli, sedangkan bila harga cenderung
naik berarti ekspetasi return negatif. Dalam produk reksa dana, harga sama
dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) dan identik dengan modal. Salah satu cara
untuk mengetahui kinerja return suatu reksa dana saham itu sudah memberikan
hasil yang menggembirakan atau tidak yaitu membandingkannya dengan return
pasarnya (IHSG) yang sekaligus sebagai benchmark. Untuk perhitungan
45
masing-masing return-nya sendiri sama seperti yang sudah dibahas pada poin-
poin sebelumnya.
Sudirman (2015:176) reksa dana indeks pasar merupakan indikator kerja
untuk suatu jenis instrumen atau portofolio tertentu. Di Indonesia sendiri ada
beberapa indeks saham yang digunakan untuk mengukur indeks pasar, misalnya
IHSG, LQ45, JII dan Indeks Sektoral. Penggunaan tolak ukur dalam pengukuran
kinerja reksa dana dimaksudkan untuk membandingkan apakah kinerja reksa
dana yang dikelola manajer investasi dapat “mengalahkan” (outperform) pasar
atau justru “kalah” (underperform) dari pasar. Dalam membandingkan suatu
suatu tolak ukur, ada tiga hal yang perlu diperhatikan, yaitu jenis instrumen,
perpajakan, serta periode waktu yang sama (Pratomo dan Nugraha, 2009:197).
Beberapa tolak ukur (benchmark) yang sering digunakan dalam mengukur
kinerja reksa dana antara lain adalah suku bunga deposito untuk reksa dana pasar
uang, Indeks Obligasi untuk reksa dana pendapatan tetap, Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) untuk reksa dana saham, dan rata-rata Indeks Obligasi dan
IHSG untuk reksa dana campuran (Abdul Rofiq, 2015:5). Instrumen saham
seperti reksa dana saham menggunakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
sebagai tolak ukurnya dikarenakan, reksa dana saham merupakan reksa dana
yang menginvestasikan dananya minimal 80 persen dari aktivanya dalam bentuk
efek bersifat ekuitas (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:152). IHSG mencatat dan
menggabungkan pergerakan harga seluruh saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
IHSG menjadi tolak ukur utama kinerja investasi saham di Indonesia. IHSG
berfungsi memberi gambaran terhadap kondisi perekonomian yang terjadi di
46
Indonesia (Mumpuni dan Darmawan, 2017:19). Hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Desiana dan Isnurhadi (2012) dalam menentukan apakah terdapat
perbedaan antara return reksa dana saham dengan return pasarnya menunjukkan
bahwa rata-rata tingkat return reksa dana saham konvensional lebih tinggi dari
tingkat return pasar (IHSG), yang berarti terdapat perbedaan antara return reksa
dana saham konvensional dengan return pasar (IHSG). Hasil serupa ditemukan
oleh Radianto dan Ayuningtias (2010) yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan return antara reksa dana saham dengan return pasarnya (LQ45).
Lebih lanjut, Trisna Wulandari Veronika (2004) menunjukkan juga bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana saham dengan
return pasar (IHSG), dan secara keseluruhan rata-rata return reksa dana saham
lebih tinggi dari return IHSG. Lain halnya dengan hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Suryati dan Machmud (2015), yang menemukan bahwa tidak
terdapat perbedaan antara return portofolio reksa dana saham dengan return
pasar (IHSG), dan secara keseluruhan return portofolio reksa dana saham lebih
rendah dari return IHSG. Dalam penelitian ini, hipotesis pertama yang diajukan
yaitu:
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana saham
dengan return IHSG
2. Konsistensi Metode Perhitungan Kinerja Reksa Dana Saham
Sudirman (2015:178) kinerja reksa dana dapat diukur dengan hanya
menghitung berdasarkan laba total saja (total return) atau yang lebih baik lagi
adalah dengan melibatkan juga pengukuran risiko. Pengukuran kinerja dengan
47
melibatkan faktor risiko memberikan informasi yang lebih mendalam bagi
investor tentang sejauh mana suatu hasil atau kinerja diberikan oleh manajer
investasi dikaitkan dengan risiko yang diambil untuk mencapi kinerja tersebut.
Untuk melakukan penilaian kinerja suatu reksa dana, terdapat beberapa metode
perhitungan seperti yang digunakan di dalam penelitian ini, yaitu metode Sharpe
Ratio, metode Treynor Ratio, metode Jensen Alpha, metode M-Square dan
metode Information Ratio. Hasil pengukuran akan menunjukkan keberhasilan
manajer dalam mencapai tujuan investasi yang telah ditetapkan dan dapat pula
dipakai untuk melakukan komparasi dengan suatu benchmark maupun
portofolio lainnya.
Metode Sharpe didasarkan atas apa yang disebut premium atas risiko atau
risk premium. Risk premium adalah perbedaan (selisih) antara rata-rata kinerja
yang dihasilkan oleh reksa dana dengan rata-rata kinerja investasi yang bebas
risiko (risk free rate). Pengukuran Sharpe diformulasikan sebagai ratio risk
premium terhadap standar deviasi (Pratomo dan Nugraha, 2009:204). Metode
Treynor juga didasarkan atas risk premium seperti halnya yang dilakukan
Sharpe. Namun, dalam metode Treynor digunakan pembagi beta yang
merupakan risiko berfluktuasi relatif terhadap risiko pasar. Beta dalam konsep
Capital Asset Pricing Model (CAPM) merupakan risiko sistematik (juga
merupakan risiko pasar atau market risk) (Pratomo dan Nugraha, 2009:205).
Sama halnya dengan metode Treynor, Jensen juga menggunakan faktor beta
dalam mengukur kinerja investasi suatu portofolio yang didasarkan atas
pengembangan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Pengukuran dengan
48
metode Jensen menilai kinerja manajer investasi berdasarkan atas seberapa besar
manajer investasi tersebut mampu memberikan kinerja di atas kinerja pasar
sesuai risiko yang dimiliknya. Semakin tinggi nilai positif alfa, semakin baik
kinerjanya (Pratomo dan Nugraha, 2009:206). Metode M-Square merupakan
perluasan dari metode Sharpe Ratio, karena kinerja portofolio akan
dibandingkan secara langsung dengan kinerja pasar, maka return portofolio
disesuikan tingkat risikonya menjadi sama dengan tingkat risiko pasar (Hartono,
2013). Information Ratio mengukur rata-rata kompensasi yang diterima investor
atas keputusan investasinya di aset berisiko pada setiap terjadinya satu unit
volatilitas dari kompensasi yang diterima. Investor yang ingin mendapatkan
kompensasi yang tinggi tentunya menginginkan nilai Information Ratio yang
besar (Adler Haymans Manurung, 2008:329). Penggunaan metode-metode di
atas tentunya dapat memberikan hasil pengukuran kinerja reksa dana yang
berbeda atau serupa satu sama lain. Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh
Suryati dan Machmud (2015) dalam menentukan apakah terdapat perbedaan
konsistensi antar metode perhitungan kinerja reksa dana menunjukkan bahwa,
terdapat perbedaan konsistensi model pengukuran kinerja model Treynor, model
Sharpe dan model Jensen. Hasil ini serupa dengan Ali Sadikin (2012) yang
menunjukkan bahwa ada perbedaan antara konsistensi kinerja reksa dana pasar
uang dengan metode Indeks Treynor, Indeks Sharpe dan Indeks Jensen. Hasil
berbeda ditunjukkan oleh Abdul Rofiq (2015), dimana temuannya menunjukkan
bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengukuran kinerja
49
reksa saham dengan menggunakan model Sharpe, Treynor dan Jensen. Dalam
penelitian ini, hipotesis kedua yang diajukan yaitu:
H2 : Terdapat perbedaan konsistensi perhitungan metode Sharpe Ratio,
Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio dalam
memberikan hasil pengukuran kinerja reksa dana saham
C. Penelitian Sebelumnya
Terdapat beberapa penelitian yang berkaitan dengan penilaian terhadap
kinerja reksa dana yang dilakukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya dengan
menggunakan beberapa metode pengukuran yang berbeda. Penelitian tersebut
antara lain:
Alvis Yudawanto dkk. (2017) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis
Kinerja Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan Menggunakan Metode Sharpe,
Treynor dan Jensen”. Peneliti melakukan penelitian terhadap 58 reksa dana
pendapatan tetap yang ada di Indonesia pada periode 2011 sampai dengan 2015.
Tujuan penelitian tersebut adalah untuk memberikan kesimpulan berdasarkan
kinerja reksa dana pendapatan tetap menurut metode Sharpe, Treynor dan Jensen.
Hasilnya menunjukkan bahwa menurut metode Sharpe, metode Treynor dan
metode Jensen tidak terdapat reksa dana pendapatan tetap yang secara konsisten
menghasilkan kinerja positif selama lima tahun beruntun. Namun, terdapat satu
reksa dana pendapatan tetap yang memiliki kinerja terbaik selama tiga tahun yang
layak dijadikan pilihan investasi pada tahun 2015, yaitu reksa dana Danamas Pasti.
Abduk Rofiq (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja
Reksa Dana dengan Menggunakan Model Sharpe, Treynor dan Jensen”. Penelitian
50
ini bertujuan untuk mengetahui hasil perbandingan antara kinerja reksa dana saham
dengan tolok ukurnya (benchmark) yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
dengan menggunakan model Sharpe, Treynor dan Jensen. Selain itu, penelitian
tersebut juga bertujuan untuk mencari tahu ada atau tidaknya perbedaan hasil dari
tiap-tiap model pengukuran yang digunakan. Jumlah sampel yang diteliti yaitu
sebanyak 38 reksa dana saham selama periode awal tahun 2009 sampai akhir 2013.
Uji statistik yang digunakan yaitu uji beda Kruskal Wallis dengan tujuan untuk
mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil dari tiap-tiap model pengukuran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar reksa dana saham yang diteliti
belum mampu menghasilkan kinerja di atas benchmark-nya yaitu Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG). Hanya ada beberapa reksa dana yang ternyata secara
konsisten telah mampu memberikan kinerja yang lebih baik dibandingkan IHSG,
yaitu Panin Dana Prima, Panin Dana Maksima dan MNC Dana Ekuitas. Selain itu,
dari hasil uji beda Kruskal Wallis menyimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
hasil pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan model Sharpe,
Treynor dan Jensen.
Cana Paranita dkk. (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Kinerja Investasi dalam Reksa Dana Saham (Equity Funds) dengan Metode Sharpe
dan Treynor”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk memberikan kesimpulan
performa kinerja reksadana saham dan memberikan informasi kinerja reksadana
saham yang dibandingkan dengan kinerja IHSG berdasarkan metode Sharpe dan
Treynor. Jumlah sampel yang diteliti yaitu sebanyak 41 reksa dana saham selama
periode 2010 sampai 2014. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa menurut
51
metode Sharpe dan Treynor, secara keseluruhan tidak ada satu pun reksa dana
saham yang secara konsisten memiliki nilai positif dan outperform dibandingkan
benchmark selama lima tahun beruntun. Hanya ada dua reksa dana saham yang
memiliki kinerja terbaik selama empat tahun yang layak dijadikan pilihan investasi
pada tahun 2015, yaitu Panin Dana Prima dan Panin Dana Maksima.
Sunarsih dan Andriyanto (2015) melakukan penelitian dengan judul
“Analysis of Performance of Islamic Mutual Funds in Indonesia by Using Sharpe,
Treynor and Jensen the Period 2010-2012”. Tujuan penelitian tersebut adalah
untuk mengetahui bagaimana kinerja dan peringkat reksadana syariah di Indonesia
jika dinilai dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan Jensen pada periode
2010 sampai 2012. Serta untuk mengetahui reksa dana syariah mana yang kiranya
layak dijadikan instrumen investasi pada tahun 2013. Jumlah sampel penelitian
yang dianalisis yaitu sebanyak 25 reksa dana syariah. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara keseluruhan reksa dana syariah yang layak dijadikan pilihan investasi
dengan menggunakan metode Sharpe, Tryenor dan Jensesn yaitu MNC Dana
Syariah dan Mandiri Investa Dana Syariah, karena secara konsisten mampu
menghasilkan nilai positif selama periode pengamatan (2010-2012).
Goyal (2015) melakukan penelitian dengan judul “Performance Evaluation
Of Top 10 Mutual Funds in India”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
mengevaluasi kinerja dari 10 reksa dana saham terdiversifikasi teratas di India
berdasarkan peringkat CRISIL (Credit Rating Information Research Services of
India Ltd) untuk periode tiga bulan dari 1 Agustus sampai 9 November 2014, dan
juga untuk membandingkannya dengan indeks benchmark-nya yaitu S & P CNX
52
Nifty. Metode penilaian yang digunakan yaitu metode Sharpe, metode Treynor dan
metode Jensen Alpha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan
semua model pengukuran reksa dana memberikan average returns yang lebih tinggi
dan lebih baik dibandingkan dengan pasar. Dari top 10 reksa dana yang dianalisis,
Franklin India Opportunities Fund keluar sebagai reksa dana terbaik dengan
average return yang tertinggi dan risiko terendah, yang mana sangat baik bagi
investor yang ingin meraup laba lebih tinggi dengan risiko lebih rendah.
Suryati dan Machmud (2015) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Konsistensi Pengukuran Kinerja Portofolio Reksa Dana Saham”. Tujuan penelitian
tersebut adalah untuk menganalisis kinerja portofolio reksa dana saham dengan cara
membandingkan return portofolio reksa dana saham dengan IHSG dan konsistensi
model pengukuran reksa dana saham di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2010
berdasarkan model Treynor, model Sharpe dan model Jensen. Jumlah sampel
penelitian yang dianalisis yaitu sebanyak 43 portofolio reksa dana saham. Metode
analisis yang digunakan yaitu Independent Sample t-test, One Sample t-test dan One
Way ANOVA. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
antara return portofolio reksa dana saham dengan return IHSG. Model Treynor,
Sharpe dan Jensen mempunyai kinerja yang berbeda dengan IHSG. Lalu,
berdasarkan model pengukuran kinerja Treynor, Sharpe dan Jensen diperoleh juga
bahwa kinerja IHSG jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja portofolio reksa
dana saham. Hasil lain yaitu, pengujian konsistensi menunjukkan bahwa
pengukuran kinerja model Treynor dan model Jensen tidak berbeda. Sedangkan
53
model Treynor dan Jensen berbeda dengan model Sharpe. Dengan kata lain,
terdapat perbedaan konsistensi di antara ketiga model pengukuran tersebut.
Bayu Bandono dkk. (2013) melakukan penelitian dengan judul “Kinerja
Reksa Dana Terproteksi di Indonesia”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
mengukur kinerja reksa dana terproteksi dibandingkan dengan benchmark (SBI dan
IHSG). Jumlah sampel penelitian yang dianalisis yaitu sebanyak 21 reksa dana
terproteksi periode 2008 sampai 2009. Metode yang digunakan yaitu metode
Sharpe, model Treynor dan model Jensen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode Sharpe, Treynor dan
Jensen, reksa dana terproteksi mampu mengalahkan kinerja benchmark, yaitu SBI
bahkan IHSG.
Desiana dan Isnurhadi (2012) melakukan penelitian dengan judul
“Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham Konvensional dengan Reksa Dana
Saham Syariah di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
menjelaskan kinerja (return dan risiko) reksa dana saham konvensional dan reksa
dana saham syariah dibandingkan dengan pasarnya, serta menjelaskan perbedaan
antara kinerja reksa dana saham konvensional dengan kinerja reksa dana saham
syariah di Bursa Efek Indonesia periode Januari 2003-Desember 2011 berdasarkan
model Sharpe, model Treynor dan model Jensen. Jumlah sampel penelitian yang
dianalisis yaitu sebanyak 56 reksa dana saham konvensional dan 16 reksa dana
saham syariah. Metode analisis yang digunakan yaitu Mann-Whitney dan
Independent Sample t-test. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa rata-rata
return dan risiko reksa dana saham konvensional untuk periode Januari 2005-2011
54
berada di atas return dan risiko pasar, yang artinya terdapat perbedaan antara return
reksa dana saham konvensional dengan return pasar (IHSG). Sedangkan, rata-rata
return dan risiko reksa dana saham syariah untuk periode Januari 2005-2011 berada
di bawah return dan risiko pasar (JII). Hasil lain menunjukkan bahwa berdasarkan
metode perhitungan Sharpe, Treynor dan Jensen, reksa dana saham konvensional
mempunyai kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja reksa dana saham
syariah.
Santosa dan Sjam (2012) melakukan penelitian dengan judul “Penilaian
Kinerja Produk Reksa Dana dengan Menggunakan Metode Perhitungan Jensen
Alpha, Sharpe Ratio, Treynor Ratio, M2 dan Information Ratio”. Tujuan penelitian
tersebut adalah untuk menilai kinerja produk reksa dana yang ditawarkan oleh PT
NISP Asset Management Bandung sebagai salah satu manajer investasi di
Indonesia, apakah berkinerja baik atau tidak. Tercatat ada 6 dari 8 produk reksa
dana yang dianalisis oleh peneliti selama periode 2008 sampai 2009 sebagai sampel
penelitian, yang terdiri dari satu jenis reksa dana saham (NISP Indeks Saham
Progresif), dua jenis reksa dana campuran (NISP Dana Handal dan Dana NISP
Flexigrowth), dua jenis reksa dana pendapatan tetap (Dana NISP Dana Tetap Likuid
dan Reksa Dana NISP Dana Tetap II) dan satu jenis reksa dana pasar uang (NISP
Dana Siaga). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kinerja produk reksa
dana menggunakan metode perhitungan Jensen Alpha, Sharpe Ratio, Treynor
Ratio, M2 dan Information Ratio dinilai berkinerja baik, karena terdapat produk-
produk reksa dana yang memiliki nilai return di atas pasar. Dari keenam produk
reksa dana yang dianalisis, terdapat satu produk yang dapat dinyatakan paling baik
55
kinerjanya berdasarkan hasil perhitungan dengan kelima metode yang digunakan,
yaitu reksa dana NISP Indeks Saham Progresif (ISP), karena menunjukkan rata-rata
hasil di atas pasar atau positif.
Ali Sadikin (2012) melakukan penelitian dengan judul “Analisis Kinerja
Reksa Dana Pasar Uang Untuk Melihat Konsistensi Model Pengukuran Reksa Dana
Melalui Model Sharpe, Model Treynor, dan Model Jensen Periode 2007-2010”.
Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja reksa dana
pasar uang dan untuk melihat konsistensi model pengukuran reksa dana pasar uang
dengan melalui model Sharpe, model Treynor, dan model Jensen. Jumlah sampel
yang diteliti yaitu sebanyak 11 reksa dana pasar uang. Penelitian tersebut
menggunakan uji Multivariate Analysis of Variance (MANOVA) untuk
mengevaluasi hasil secara keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat pengaruh yang signifikan antara model pengukuran kinerja model Sharpe,
model Treynor, dan model Jensen. Selain itu, dari hasil MANOVA menunjukkan
bahwa adanya perbedaan antara konsistensi kinerja reksa dana pasar uang dengan
metode Sharpe, model Treynor, dan model Jensen.
Prajapati dan Patel (2012) melakukan penelitian dengan judul “Comparative
Study on Performance Evaluation of Mutual Fund Schemes of Indian Companies”.
Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengevaluasi dan membandingkan kinerja
skema reksa dana saham yang terderiversifikasi dari perusahaan terpilih. Sampel
yang digunakan yaitu Top 5 Asset Management Companies (AMC) periode 2007
sampai 2011. Metode yang digunakan yaitu metode Sharpe, model Treynor, model
Jensen dan Fama Measure. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
56
keseluruhan, semua perusahaan reksa dana yang dipilih memiliki imbal hasil yang
positif selama 2007 sampai 2011.
Younes Ataie dkk. (2012) melakukan penelitian dengan judul “Evaluation
Performance of 50 Top Companies Listed in Tehran Stock Exchange by Sortino,
EROV and M3”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan-perusahaan dengan menggunakan model Sortino, EROV dan M3. Data
yang digunakan yaitu dari tahun 2006 sampai dengan 2010 dengan menggunakan
42 sampel perusahaan. Dimana peneliti menginginkan apakah terdapat perbedaan
hasil kinerja dari ketiga model tersebut, dan membandingkannya dengan kinerja
pasar apakah lebih baik atau tidak. Metode pengukuran kinerja yang digunakan
yaitu dengan model Sortino, EROV dan M3, serta metode statistik ANOVA dengan
Tukey Test. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa kinerja perusahaan-
perusahaan ternyata berbeda, dan hasil perhitungan dengan metode rasio EROV
terbukti signifikan dan lebih besar dibandingkan dengan hasil dari metode Sortino
dan M3. Selain itu, didapatkan juga bahwa kinerja perusahaan menggunakan rasio
Sortino dan M3 ternyata berbeda dan tidak lebih unggul dari benchmark (pasar).
Kinerja benchmark (pasar) terbukti lebih baik dari kedua rasio tersebut, dan
evaluasi kinerja perusahaan dengan menggunakan metode EROV yang
dibandingkan dengan kinerja benchmark (pasar) terbukti tidak menunjukkan
perbedaan.
Radianto dan Ayuningtias (2010) melakukan penelitian dengan judul
“Perbandingan Risk dan Return Investasi pada Emas, Saham dan Reksa Dana dalam
Menentukan Keputusan Investasi”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
57
membandingkan risk dan return investasi pada tiga instrumen investasi yaitu emas,
Indeks LQ45 (selaku pasar) dan reksa dana saham periode 1997-2009. Metode
analisis yang digunakan yaitu One Way ANOVA dan uji Least Significant
Difference (LSD). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa; pertama, terdapat
perbedaan yang signifikan antara risk dan return emas dengan risk dan return
Indeks LQ45. Kedua, terdapat perbedaan antara risk dan return emas dengan risk
dan return. Ketiga, terdapat perbedaan antara risk dan return Indeks LQ45 dengan
risk dan return reksa dana saham. Terakhir (keempat), menunjukkan bahwa emas
menjadi pilihan pertama sebagai sarana investasi paling menguntungkan, disusul
dengan reksa dana saham dan terakhir Indeks LQ45. Hal ini dikarenakan emas
memiliki koefisien variasi paling kecil, disusul dengan reksa dana saham dan
Indeks LQ45.
Trisni Wulandari Veronika (2004) melakukan penelitian dengan judul
“Analisis Kinerja Reksa Dana Saham dan Reksa Dana Pasar Uang dengan Metode
Sharpe Periode Januari-Desember 2003”. Tujuan penelitian tersebut adalah untuk
menganalisis perbedaan antara return reksa dana saham dan return reksa dana pasar
uang dengan return pasarnya. Lalu untuk menganalisis perbedaan antara risiko
reksa dana saham dan risiko reksa dana pasar uang dengan risiko pasarnya, serta
menganalisis peringkat reksa periode Januari 2003-Desember 2003 berdasarkan
model Sharpe. Jumlah sampel penelitian yang dianalisis yaitu sebanyak 15 reksa
dana saham dan 10 reksa dana pasar uang. Metode analisis yang digunakan yaitu
uji beda dua rata-rata (t-test). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan yang signifikan antara return reksa dana saham dengan return pasar
58
(IHSG), dan secara keseluruhan rata-rata return reksa dana saham lebih tinggi dari
return IHSG. Yang kedua, terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa
dana pasar uang dengan return pasar (SBI 1 bulan). Hasil ketiga, terdapat perbedaan
yang signifikan antara risiko reksa dana saham dengan risiko pasar (IHSG).
Keempat, terdapat perbedaan yang signifikan antara risiko reksa dana pasar uang
dengan risiko pasar (SBI 1 Bulan). Terakhir, hasilnya menunjukkan bahwa
peringkat reksa dana saham dengan menggunakan metode Sharpe berada di atas
pasar (IHSG) sebanyak 12 atau 80% dan yang di bawah pasar sebanyak 3 atau 20%
dari 15 reksa dana saham yang diteliti. Sedangkan, peringkat untuk reksa dana pasar
uang dengan menggunakan metode Sharpe berada di atas pasar (SBI 1 bulan)
sebanyak 10 atau 100%.
Adapun untuk ringkasan penelitian terdahulu disajikan dalam tabel berikut
ini.
Tabel.2.1.
Ringkasan Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
1. Alvis
Yudawanto,
Raden Rustam
Hidayat, dan Sri
Sulasmiyati
(2017)
(Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)│Vol. 45, No. 1 April
2017│)
“Analisis Kinerja
Reksa Dana
Pendapatan Tetap
dengan
Menggunakan
Metode Sharpe,
Treynor dan Jensen”
(Studi: Reksa Dana
Pendapatan Tetap
Periode 2011-2015)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
Kinerja RDPT
yang dinilai dengan
metode Sharpe,
Treynor dan Jensen
selama periode
pengamatan (2011-
2015)
menghasilkan nilai
yang berbeda dan
secara menyeluruh
mengalami
fluktuatif.
Tidak terdapat
RDPT yang
konsisten
menghasilkan
kinerja positif
selama 5 tahun
beruntun.
59
No. Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
Terdapat 1 RDPT
yang memiliki
kinerja terbaik
selama 3 tahun dan
layak dijadikan
pilihan investasi di
tahun 2015, yaitu
Danamas Pasti.
2. Abdul Rofiq
(2015)
(Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen
Vol. 4, No. 7, Juli
2015)
“Analisis Kinerja
Reksa Dana dengan
Menggunakan Model
Sharpe, Treynor dan
Jensen”
(Studi: Reksa Dana
Saham Periode 2009-
2013)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
- Uji Beda
Kruskal-Wallis
Sebagian besar
RDS yang diteliti
menggunakan
metode Sharpe,
Treynor, dan
Jensen belum
mampu
menghasilkan
kinerja di atas
benchmark nya
(IHSG), dan hanya
ada beberapa saja
yang secara
konsisten lebih
baik dibandingkan
IHSG.
Uji Kruskal Wallis
terhadap kinerja
RDS menunjukkan
tidak terdapat
perbedaan yang
signifikan pada
hasil pengukuran
kinerja RDS
dengan
menggunakan
model Sharpe,
Treynor dan
Jensen.
3. Cana Paranita,
Moch.
Dzulkirom, dan
Raden Rustam
Hidayat (2015)
(Jurnal Administrasi
Bisnis (JAB)│Vol. 27, No. 1 Oktober
2015│)
“Analisis Kinerja
Investasi dalam
Reksa Dana Saham
(Equity Funds)
dengan Metode
Sharpe dan Treynor”
(Studi: Reksa Dana
Saham Periode 2010-
2014)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
Secara keseluruhan
tidak ada satu pun
RDS yang
konsisten memiliki
nilai positif dan
outperform
dibandingkan
benchmark selama
5 tahun beruntun
menurut metode
60
No. Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
Sharpe dan
Treynor.
Terdapat 2 RDS
yang memiliki
kinerja terbaik
selama 4 tahun dan
layak dijadikan
pilihan investasi di
tahun 2015, yaitu
Panin Dana Prima
dan Panin Dana
Maksima.
4. Uun Sunarsih
dan Andriyanto
(2015)
(Research Journal of
Finance and Accounting, ISSN
2222-1697 (Paper)
ISSN 2222-2847 (Online), Vol. 6, No.
3, 2015)
“Analysis of
Performance of
Islamic Mutual
Funds in Indonesia
by Using Sharpe,
Treynor and Jensen
the Period 2010-
2012”
(Studi: Reksa Dana
Syariah 2010-2012)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
Secara keseluruhan
Reksa Dana
Syariah yang layak
dijadikan pilihan
investasi dengan
menggunakan
metode Sharpe,
Tryenor dan
Jensesn yaitu MNC
Dana Syariah dan
Mandiri Investa
Dana Syariah,
karena secara
konsisten mampu
menghasilkan nilai
positif selama
periode
pengamatan (2010-
2012).
5. M.M. Goyal
(2015)
(Indian Journal of Commerce and
Management
Studies, ISSN: 2240-0310 EISSN: 2229-
5674, Vol. Issue 1,
Jan. 2015)
“Performance
Evaluation Of Top 10
Mutual Funds in
India”
(Study: Top 10 Equity
Diversified Mutual
Funds Period 1st
August 2014 to 9th
November 2014)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
Overall, all the
schemes provide
higher and better
average return
than the market (S
& P CNX Nifty)
Franklin India
Opportunities Fund
is the best
performer with
higher average
return, lower risk
which is good for
investors who
wants to reap
higher returns at a
lower risk.
61
No. Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
6. Frida Suryati
dan Surya
Machmud
(2015)
(Jurnal Ilmu Manajemen dan
Bisnis, ISSN: 2302-
6723,Vol. 1, No. 1, Februari 2015)
“Analisis Konsistensi
Pengukuran Kinerja
Portofolio Reksa
Dana Saham”
(Studi: Reksa Dana
Saham yang
Terdaftar di BEI
Periode 2008-2010)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
- Independent
Sample t-test
- One Sample t-test
- One Way
ANOVA
Tidak ada
perbedaan antara
return portofolio
RDS dengan return
IHSG, dan secara
keseluruhan return
portofolio reksa
dana saham lebih
rendah dari return
IHSG.
Model Treynor,
Sharpe dan Jensen
mempunyai kinerja
yang berbeda
dengan IHSG.
Berdasarkan model
pengukuran kinerja
Treynor, Sharpe
dan Jensen
diperoleh bahwa
kinerja IHSG jauh
lebih tinggi
dibandingkan
dengan kinerja
portofolio RDS.
Pengujian
konsistensi
menunjukkan
bahwa pengukuran
kinerja model
Treynor dan model
Jensen tidak
berbeda.
Sedangkan model
Treynor dan Jensen
berbeda dengan
model Sharpe.
7. Bayu Bandono,
Noer Azam A,
Nunung
Nuryartono dan
Adler H.
Manurung
(2013)
(Journal of Business and
Entrepreneurship,
ISSN: 2302-4119, Vol. 1, No. 1,
January 2013)
“Kinerja Reksa Dana
Terproteksi di
Indonesia”
(Studi: Reksa Dana
Terproteksi Periode
2008-2010)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
Berdasarkan
metode perhitungan
Sharpe, Treynor
dan Jensen, RDT
mampu
mengalahkan
kinerja benchmark,
yaitu SBI bahkan
IHSG.
62
No. Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
8. Lidia Desiana
dan Isnurhadi
(2012)
(Jurnal Manajemen
dan Bisnis Sriwijaya, ISSN: 1412-
4521,Vol. 10, No.
19, Juni 2012)
“Perbandingan
Kinerja Reksa Dana
Saham Konvensional
dengan Reksa Dana
Saham Syariah di
Bursa Efek
Indonesia”
(Studi: Reksa Dana
Konvensional dan
Reksa Dana Syariah
di BEI Periode
Januari 2005-
Desember 2011)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
- Independent
Sample t-test
- Uji Beda Mann-
Whitney
Berdasarkan
metode perhitungan
Sharpe, Treynor
dan Jensen, RDS
Konvensioanla
mempunyai kinerja
yang lebih baik
dibandingkan
dengan kinerja
RDS Syariah.
Rata-rata return
dan risiko RDS
Syariah untuk
periode Januari
2005-2011 berada
di bawah return
dan risiko pasar
(JII).
Rata-rata return
dan risiko RDS
Konvensional
untuk periode
Januari 2005-2011
berada di atas
return dan risiko
pasar, yang artinya
terdapat perbedaan
antara return reksa
dana saham
konvensional
dengan return
pasar IHSG.
9. Magdalena
Santosa dan
Amelina Apricia
Sjam (2012)
(Jurnal Manajemen,
Vol. 12, No. 1,
November 2012 )
“Penilaian Kinerja
Produk Reksa Dana
dengan
Menggunakan
Metode Perhitungan
Jensen Alpha, Sharpe
Ratio, Treynor Ratio,
M2 dan Information
Ratio”
(Studi: Semua
Produk Reksa Dana
yang Ditawarkan
oleh PT NISP Asset
Management
Bandung Periode
2008-2009)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
- M-Square
Measure (M2)
- Information
Ratio (Appraisal
Ratio)
Kinerja produk
reksa dana
menggunakan
metode perhitungan
Jensen Alpha,
Sharpe Ratio,
Treynor Ratio, M2
dan IR dinilai
berkinerja baik,
karena terdapat
produk-produk
reksa dana yang
memiliki nilai
return di atas pasar.
Produk reksa dana
yang dapat
dinyatakan paling
baik kinerjanya
menurut lima
63
No. Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
metode yang
digunakan adalah
reksa dana Indeks
Saham Progresif
(ISP)
10. Ali Sadikin
(2012)
(Jurnal Spread-April 2012, Vol. 2, No. 1)
“Analisis Kinerja
Reksa Dana Pasar
Uang Untuk Melihat
Konsistensi Model
Pengukuran Reksa
Dana Melalui Model
Sharpe, Model
Treynor dan Model
Jensen Periode 2007-
2010”
(Studi: Reksa Dana
Pasar Uang yang
Terdaftar di BEI)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
- Multivariate
Analysis of
Variance
(MANOVA)
Terdapat pengaruh
yang signifikan
antara model
pengukuran kinerja
model Sharpe,
model Treynor dan
model Jensen.
Hasil MANOVA
menunjukkan
bahwa adanya
perbedaan antara
konsistensi kinerja
RDPU dengan
metode Indeks
Treynor, Indeks
Sharpe dan Indeks
Jensen.
11. Kalpesh P
Prajapati dan
Mahesi K Patel
(2012)
(International
Refereed Research Journal│Researchers
World│Journal of
Arts, Science and Commerce, ISSN
2229-4686 - ISSN
2231-4172, Vol-III, Issue3 (3), July
2012)
“Comparative Study
on Performance
Evaluation of Mutual
Fund Schemes of
Indian Companies”
(Study: Top 5 Asset
Management
Companies (AMC)
Period 2007-2011)
- Sharpe (RVAR)
- Treynor (RVOL)
- Jensen Alpha
- Fama’s Measure
Most of the all
selected mutual
fund companies
have given positive
return during 2007
to 2011.
12. Younes Ataie,
Hamed
Ahmadinia, dan
Javad
Afrasiabishani
(2012)
(International
Journal of Economics and
Finance, Vol. 4, No.
1; January 2012)
“Evaluation
Performance of 50
Top Companies
Listed in Tehran
Stock Exchange by
Sortino, EROV and
M3”
(Study: Top 50
Companies Listed in
Tehran Stock Exchange Period
2006-2010)
- Sortino
- EROV
- M3
- Independent
Sample t-Test
- ANOVA with
Tukey Test
The results of
stastical analyzing
with ANOVA and
Post Tokey test
indicated that the
performance of
these companies is
different by using
of EROV, Sortino
and M3 and they
did not have better
performance than
market.
64
No. Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
The EROV ratio
shows better
performance in
comparison with
Sortino and M3.
13. Wirawan ED
Radianto dan
Citra
Ayuningtyas
(2010)
(Jurnal Akuntansi,
AKRUAL 1 (2) (2010): 105-117, e-
ISSN: 2502-6380)
“Perbandingan Risk
dan Return Investasi
pada Emas, Saham
dan Reksa Dana
dalam Menentukan
Keputusan Investasi”
(Studi: Emas (Data
Internal Perusahaan
Emas), Indeks LQ45
(IDX) dan Reksa
Dana Saham (PT.
Danareksa
Investment
Management)
Periode 1997-2009)
- Return
- Risk
- One Way
ANOVA
- Least Significant
Difference (LSD)
Terdapat perbedaan
yang signifikan
antara risk dan
return emas dengan
risk dan return
Indeks LQ45.
Terdapat perbedaan
antara risk dan
return emas dengan
risk dan return
RDS.
Terdapat perbedaan
antara risk dan
return Indeks
LQ45 dengan risk
dan return RDS.
Emas menjadi
pilihan pertama
sebagai sarana
investasi paling
menguntungkan,
disusul dengan
RDS dan terakhir
Indeks LQ45.
14. Trisni Wulandari
Veronika
(2004)
(eprints.undip.ac.id,
Subjects: H Social Science > HG
Finance, ID Code:
10185, Deposited On 06 May 2010;10:21,
Universitas
Diponegoro, Semarang)
“Analisis Kinerja
Reksa Dana Saham
dan Reksa Dana
Pasar Uang dengan
Metode Sharpe
Periode Januari-
Desember 2003”
(Studi: Reksa Dana
Saham dan Reksa
Dana Pasar Uang
Periode Januari
2003-Desember
2003)
- Sharpe (RVAR)
- Uji Beda Dua
Rata-rata (t-test)
Terdapat perbedaan
yang signifikan
antara return RDS
dengan return
pasar (IHSG), dan
secara keseluruhan
rata-rata return
RDS lebih tinggi
dari return IHSG.
Terdapat perbedaan
yang signifikan
antara return
RDPU dengan
return pasar (SBI 1
bulan).
Terdapat perbedaan
yang signifikan
antara risiko RDS
dengan risiko pasar
(IHSG).
Terdapat perbedaan
yang signifikan
65
No. Peneliti Judul Penelitian Metode Analisis Hasil Penelitian
antara risiko RDPU
dengan risiko pasar
(SBI 1 bulan).
Peringkat reksa
dana saham dengan
menggunakan
metode Sharpe
berada di atas pasar
(IHSG) sebanyak
12 atau 80% dan
yang di bawah
pasar sebanyak 3
atau 20% dari 15
reksa dana saham
yang diteliti.
Sedangkan,
peringkat reksa
dana pasar uang
dengan
menggunakan
metode Sharpe
berada di atas pasar
(SBI 1 bulan)
sebanyak 10 atau
100%.
Sumber : Berbagai Jurnal (Nasional dan Internasional) yang Telah Diolah
Ada beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian-
penelitian sebelumnya, seperti dari segi metode, periode penelitian, jumlah sampel,
serta data yang digunakan. Berikut perbedaanya:
1. Metode penilaian yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode Sharpe Ratio,
Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio. Sementara,
penelitian lain pada umumnya hanya cenderung menggunakan metode Sharpe
Ratio, Treynor Ratio, dan Jensen Alpha. Seperti penelitian (bisa dilihat pada
Tabel.2.3. di atas) yang dilakukan oleh Alvis Yudawanto dkk. (2017), Abdul
Rofiq (2015), Cana Paranita dkk. (2015), Sunarsih dan Andriyanto (2015),
Goyal (2015), Suryati dan Machmud (2015), Bayu Bandono dkk. (2013),
Desiana dan Isnurhadi (2012), Ali Sadikin (2012), Prajapati dan Patel (2012),
66
serta Trisni Wulandari Veronika (2004). Sedangkan untuk metode M-Square dan
Information Ratio sendiri masih jarang dipergunakan. Oleh karena itu, pada
penelitian ini penulis menambahkan dan menggunakan dua metode ini sebagai
metode penilaian kinerja reksa dana saham. Jikapun ada yang menggunakan
keenam metode (Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan
Information Ratio) secara bersamaan sekaligus, dan yang sama persis dengan
metode yang digunakan pada penelitian ini, maka penulis pun membedakannya
dari segi populasi, jumlah sampel dan juga periode penelitian. Contohnya pada
penelitian yang dilakukan oleh Santosa dan Sjam (2012) yang berjudul
“Penilaian Kinerja Produk Reksa Dana dengan Menggunakan Metode
Perhitungan Jensen Alpha, Sharpe Ratio, Treynor Ratio, M2 dan Information
Ratio” (Studi Pada Semua Produk Reksa Dana yang Ditawarkan Oleh PT NISP
Asset Management Bandung Periode 2008-2009). Dimana, penelitian tersebut
hanya berfokus pada satu Manajer Investasi saja yaitu PT NISP Asset
Management Bandung, yang mana semua produk reksa dana yang ditawarkan
oleh Manajer Investasi tadi dijadikan sebagai populasi penelitian tersebut,
dengan jumlah sampel sebanyak 6 produk reksa dana yang terdiri dari satu jenis
reksa dana saham, dua jenis reksa dana campuran, dua jenis reksa dana
pendapatan tetap dan satu jenis reksa dana pasar uang pada periode penelitian
2008 sampai 2009. Sedangkan, dalam penelitian ini populasi yang digunakan
oleh penulis hanya berfokus pada reksa dana jenis saham saja yang berasal dari
berbagai Manajer Investasi di Indonesia yang mengelolanya. Adapun jumlah
sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 27 produk reksa dana
67
yang kesemuanya berjenis reksa dana saham, dengan periode penelitian 2013
sampai 2017. Yang menyamakan penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah
pada metode perhitungan kinerja reksa dana yang dipergunakan, yaitu Sharpe
Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio.
2. Periode pengamatan yang ditetapkan pada penelitian ini yaitu selama 5 tahun
(dimulai dari tahun 2013 sampai pada tahun 2017). Sementara penelitian lain
cenderung mengambil periode pengamatan di bawah 5 tahun.
3. Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini yaitu sebanyak 27 reksa dana
saham setelah dipilih melalui kriteria tertentu dengan teknik purposive sampling.
Sedangkan untuk penelitian lain jumlah sampelnya berbeda-berbeda.
4. Dalam menganalisis kinerja reksa dana saham dan kinerja pasarnya, penulis
mencoba menjelaskan lebih detail dari penelitian-penelitan sebelumnya dengan
menyertai faktor-faktor/berita-berita kondisi ekonomi apa yang kiranya terjadi
sepanjang periode pengamatan, sehingga mempengaruhi hasil kinerja objek
penelitian. Penyertaan kondisi ekonomi yang lebih detail ini tentunya didapatkan
dari sumber terpercaya, akurat dan credible, yang mana diharapkan dapat
memberikan gambaran dan mendukung hasil penelitian ini.
5. Secara keseluruhan, perbedaan dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah
data yang digunakan pada penelitian ini menggunakan data periode terbaru yaitu
Januari 2013 sampai Desember 2017.
68
D. Kerangka Berpikir
Berdasarakan landasan teori dan hasil dari penelitian sebelumnya, serta
permasalahan yang telah dikemukakan, maka kerangka pemikiran dari penelitian
ini adalah sebagai berikut:
Gambar.2.1.
Kerangka Pemikiran
Sumber: Data Diolah
69
E. Hipotesis
Dari telaah literatur, tinjauan pustaka serta kerangka pemikiran, maka peneliti
merumuskan kesimpulan sementara atau hipotesis untuk penelitian ini sebagai
berikut:
1. H0 : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana saham
dengan return IHSG
H1 : Terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana saham
dengan return IHSG
2. H0 : Tidak terdapat perbedaan konsistensi perhitungan metode Sharpe Ratio,
Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio dalam
memberikan hasil pengukuran kinerja reksa dana saham
H2 : Terdapat perbedaan konsistensi perhitungan metode Sharpe Ratio,
Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio dalam
memberikan hasil pengukuran kinerja reksa dana saham
70
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini hanya berfokus pada reksa dana saham
konvensional (non-syariah) yang aktif pada periode tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017. Penelitian ini dilakukan untuk menilai bagaimana kinerja reksa dana
saham yang ada di Indonesia dengan menggunakan metode perhitungan Sharpe
Ratio, metode Treynor Ratio, metode Jensen Alpha, metode M-Square dan metode
Information Ratio. Adapun yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini
adalah hasil nilai kinerja Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan
Information Ratio. Data yang dibutuhkan dalam penelitian yaitu data Nilai Aktiva
Bersih (NAB) reksa dana saham, data tingkat suku bunga (BI Rate dan BI 7-Day
(Reverse) Repo Rate) dan data Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah reksa dana saham yang
telah memperoleh izin dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sekarang ini.
Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan purposive
sampling guna mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan ketentuan
yang ditetapkan. Purposive sampling merupakan bagian dari nonprobability
sampling, dimana nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota
populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013:84). Purposive sampling
71
merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan khusus sehingga layak
dijadikan sampel (Edi Supriyadi, 22). Adapun hal yang menjadi pertimbangan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Sampel termasuk reksa dana saham yang aktif selama periode penelitian (Januari
2013 sampai dengan Desember 2017), serta telah memperoleh izin dari OJK dan
terdaftar di OJK.
2. Sampel termasuk reksa dana saham yang diambil dan tersedia di Bareksa.
3. Sampel termasuk reksa dana saham yang aktif mengelola dana dalam bentuk
reksa dana saham konvensional dan bukan reksa dana saham syariah.
4. Sampel termasuk reksa dana saham yang berdenominasi rupiah (IDR).
5. Sampel termasuk reksa dana saham yang mempublikasikan laporan Nilai Aktiva
Bersih (NAB) bulanan dari akhir Desember 2012 sampai akhir Desember 2017.
Berdasarkan kriteria pemilihan sampel di atas, maka diperoleh sebanyak 27
sampel reksa dana saham yang memenuhi kriteria setiap tahunnya. Untuk lebih
lengkapnya mengenai rincian pemilihan sampel penelitian dapat dilihat pada
Tabel.3.1. berikut ini.
Tabel.3.1.
Rincian Pemilihan Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah
Total reksa dana (dari berbagai jenis dan kategori) yang terdaftar
di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 1.495
Jumlah reksa dana jenis saham berkategori konvensional yang
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 221
Total reksa dana (dari berbagai jenis dan kategori) yang aktif dan
tersedia di Bareksa sampai periode Desember 2017 155
Jumlah reksa dana jenis saham yang aktif dan tersedia di Bareksa
sampai periode Desember 2017 55
Jumlah reksa dana jenis saham yang memenuhi kriteria pada poin
3 dan 4 40
72
Kriteria Jumlah
Jumlah reksa dana jenis saham yang tidak sesuai dengan periode
penelitian (Januari 2013-Desember 2017) 11
Jumlah reksa dana jenis saham yang sesuai dengan periode
penelitian (Januari 2013-Desember 2017) 29
Jumlah reksa dana jenis saham yang mempublikasikan laporan
Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari akhir Desember 2012 sampai
akhir Desember 2017
27
Sumber: Data Diolah
Adapun ke-27 sampel reksa dana saham yang telah memenuhi kriteria sampel
di atas dan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel.3.2.
Daftar Sampel Penelitian
No. Produk Reksa Dana Saham Tanggal Efektif Status
1 BNI-AM Dana Berkembang 01 Oktober 1996 Aktif
2 BNP Paribas Ekuitas 16 Januari 2001 Aktif
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 08 Maret 2007 Aktif
4 BNP Paribas Pesona 10 Oktober 1997 Aktif
5 BNP Paribas Star 15 Juni 2011 Aktif
6 BNP Paribas Solaris 15 Mei 2008 Aktif
7 Bahana Dana Prima 06 Agustus 1996 Aktif
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 01 Juli 2005 Aktif
9 Dana Pratama Ekuitas 12 Februari 2004 Aktif
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 16 Februari 2011 Aktif
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 07 Desember 2009 Aktif
12 MNC Dana Ekuitas 19 Juni 2008 Aktif
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 15 Juli 2008 Aktif
14 Manulife Dana Saham 01 Agustus 2003 Aktif
15 Manulife Saham Andalan 01 November 2007 Aktif
16 Mega Asset Greater Infrastructure 06 September 2012 Aktif
17 Mega Asset Maxima 12 Maret 2012 Aktif
18 Pratama Saham 01 Mei 2006 Aktif
19 RHB Alpha Sector Rotation 18 Agustus 2010 Aktif
20 Rencana Cerdas 09 Juli 1999 Aktif
21 Simas Danamas Saham 05 Oktober 2007 Aktif
22 Simas Saham Unggulan 18 Desember 2012 Aktif
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 07 Juni 2007 Aktif
24 TRAM Consumption Plus 05 Mei 2011 Aktif
25 TRAM Infrastructure Plus 28 Maret 2012 Aktif
26 TRIM Kapital 20 Maret 1997 Aktif
27 TRIM Kapital Plus 26 Mei 2008 Aktif
Sumber : www.bareksa.com
73
C. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi, yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data
sekunder dan data kepustakaan. Adapun rinciannya yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Penelitian ini dilakukan melalui kepustakaan yaitu dengan cara
mengumpulkan pengetahuan teoritis yang relevan dengan cara membaca dan
mempelajari berbagai jurnal, buku, artikel, serta literatur dari sumber lain baik
yang berasal dari Indonesia maupun luar Indonesia yang mempunyai hubungan
dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Pada tahap ini juga dilakukan
pengkajian data yang dibutuhkan, yaitu mengenai jenis data yang dibutuhkan,
ketersediaan data, cara memperoleh data, dan gambaran cara pengolahan data.
2. Data sekunder (Internet Research)
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dengan cara mengumpulkan
dokumen atau laporan yang bersumber dari instansi atau pihak-pihak lain yang
berkaitan dan mendukung terhadap penelitian ini. Data dalam penelitian ini
diambil melalui berbagai sumber pada situs internet penyedia data yang
dibutuhkan dan berkaitan dengan pokok bahasan penelitian ini. Adapun jenis
data yang diambil adalah sebagai berikut:
a. Website www.ojk.co.id untuk mendapatkan data perkembangan reksa dana
di Indonesia.
b. Website www.reksadana.ojk.co.id untuk melihat data list reksa dana saham
yang aktif dan terdaftar.
74
c. Website www.bareksa.com untuk menyaring (filter) reksa dana saham yang
sesuai dengan kriteria purposive sampling pada penelitian ini, yang kemudian
didapatkan list reksa dana saham yang menjadi sampel penelitian.
d. Website www.indopremier.com dan/atau aplikasi IPOTGO untuk melihat
dan mendapatkan data list reksa dana saham yang masih aktif.
e. Website www.pusatdata.kontan.co.id dan/atau www.pasardana.id untuk
mendapatkan data Nilai Aktiva Bersih (NAB) bulanan reksa dana saham,
yakni akhir bulan Desember tahun 2012 sampai dengan periode akhir bulan
Desember tahun 2017.
f. Website www.bi.go.id untuk mendapatkan data tingkat suku bunga bebas
risiko yakni BI Rate dan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate.
g. Website www.finance.yahoo.com untuk mendapatkan data Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) harian yang kemudian diambil perakhir bulannya,
yakni akhir bulan Desember tahun 2012 sampai dengan periode akhir bulan
Desember tahun 2017.
Dalam melakukan pengujian, peneliti melakukan pengolahan data dengan
menggunakan Software IBM Statistical Package for the Social Sciences (SPSS)
Statistics 22.0, dan Microsoft Excel 2013. SPSS merupakan salah satu software
statistika yang paling popular digunakan di Indonesia, karena selain bahasa
SPSS yang cepat dan mudah dipahami, juga tampilan output-nya terkesan lebih
cantik. SPSS adalah paket software untuk analisis statistika dan manajemen data.
Kemudahan SPSS mengolah data dalam menyelesaikan permasalahan statistika
75
seperti di bidang bisnis dan penelitian menjadikan SPSS menjadi alat analitik
yang prediktif (Getut Pramesti, 2014:9).
D. Metode Analisis Data
Setelah semua data yang dibutuhkan terkumpul, barulah dilakukan sebuah
rangkaian analisis dan pengujian hipotesis sesuai dengan tujuan penelitian ini
melalui beberapa metode analisis data yang tahapan-tahapannya sebagai berikut:
1. Menghitung tingkat pengembalian (return) per bulan masing-masing reksa dana
saham selama periode satu tahun, dan selanjutnya menghitung pula average
return per bulannya.
Tingkat pengembalian (return) reksa dana diperoleh investor berasal dari
perubahan posisi NAB per unit yang menunjukkan harga reksa dana itu sendiri.
Formula yang digunakan untuk menghitung return reksa dana ini adalah:
𝑅𝑟𝑑 =𝑁𝐴𝐵𝑡 − 𝑁𝐴𝐵𝑡−1
𝑁𝐴𝐵𝑡−1
Dimana:
Rrd : return reksa dana
NABt : nilai NAB per unit akhir bulan
NABt−1 : nilai NAB per unit akhir bulan sebelumnya
Setelah memperoleh tingkat return per bulan masing-masing reksa dana
saham, maka selanjutnya adalah menghitung average return dengan
menggunakan tingkat pengembalian rata-rata aritmetika, yang mana merupakan
rata-rata tertimbang dari pengembalian sub-periode (Frank J. Fabozzi,
2000:778).
76
Adapun formula yang digunakan untuk menghitung average return reksa
dana ini adalah:
Ř𝑟𝑑 =𝑅𝑟𝑑1𝑡
+ 𝑅𝑟𝑑2𝑡+ 𝑅𝑟𝑑𝑛𝑡
𝑛
Dimana:
Řrd : average return reksa dana
𝑅𝑟𝑑1𝑡+ 𝑅𝑟𝑑2𝑡
+ 𝑅𝑟𝑑𝑛𝑡 : return reksa dana periode t
n : jumlah periode pengamatan
2. Menghitung tingkat pengembalian (return) per bulan pasar yang diwakili oleh
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama periode satu tahun, dan
selanjutnya menghitung pula average return per bulannya.
Untuk menghitung return pasar, data yang digunakan yaitu data closing IHSG
per akhir bulan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ini digunakan sebagai
benchmark untuk dibandingkan dengan kinerja reksa dana saham.
Formula yang digunakan untuk menghitung return IHSG ini adalah:
𝑅𝐼𝐻𝑆𝐺 =𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
Dimana:
RIHSG : return IHSG atau disimbolkan dengan Rm
IHSGt : nilai IHSG akhir bulan
IHSGt−1 : nilai IHSG akhir bulan sebelumnya
Setelah memperoleh tingkat return per bulan IHSG, maka selanjutnya adalah
menghitung average return dengan menggunakan tingkat pengembalian rata-
77
rata aritmetika, yang mana merupakan rata-rata tertimbang dari pengembalian
sub-periode (Frank J. Fabozzi, 2000:778).
Adapun formula yang digunakan untuk menghitung average return IHSG ini
adalah:
Ř𝐼𝐻𝑆𝐺 =𝑅𝐼𝐻𝑆𝐺1𝑡
+ 𝑅𝐼𝐻𝑆𝐺2𝑡+ 𝑅𝐼𝐻𝑆𝐺𝑛𝑡
𝑛
Dimana:
ŘIHSG : average return IHSG atau Řm
𝑅𝐼𝐻𝑆𝐺1𝑡+ 𝑅𝐼𝐻𝑆𝐺2𝑡
+ 𝑅𝐼𝐻𝑆𝐺𝑛𝑡 : return IHSG periode t
n : jumlah periode pengamatan
3. Menghitung tingkat bunga bebas risiko (risk free rate), dan selanjutnya
menghitung pula average atas bunga investasi bebas risiko.
Mengingat periode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Januari 2013
sampai dengan Desember 2017, maka untuk menghitung tingkat bunga bebas
risiko (risk free rate), data yang digunakan yaitu data tingkat suku bunga acuan
BI Rate (periode Januari 2013 hingga Juli 2016) dan BI 7-Day (Reverse) Repo
Rate (periode Agustus 2016 hingga Desember 2017). Yang mana, BI 7-Day RRR
ini berlaku efektif sejak 19 Agustus 2016, dan sebelum pada tanggal itu masih
menggunakan BI Rate.
Formula yang digunakan untuk menghitung risk free rate ini adalah:
𝑅𝑓 =∑𝐵𝐼 𝑅𝑎𝑡𝑒 𝑑𝑎𝑛 𝐵𝐼 7 𝐷𝑎𝑦 𝑅𝑅𝑅
𝑛
Dimana:
Rf : tingkat bunga bebas risiko
78
∑BI 𝑅𝑎𝑡𝑒 dan BI 7 𝐷𝑎𝑦 𝑅𝑅𝑅 : jumlah BI Rate dan BI 7 Day RRR
n : 12 untuk data bulanan
Setelah memperoleh tingkat bunga bebas risiko (risk free rate), maka
selanjutnya adalah menghitung average risk free rate.
Adapun formula yang digunakan untuk menghitung average risk free rate ini
adalah:
Ř𝑓 =𝑅𝑓1𝑡
+ 𝑅𝑓2𝑡+ 𝑅𝑓𝑛𝑡
𝑛
Dimana:
Řf : average atas bunga investasi bebas risiko
𝑅𝑓1𝑡+ 𝑅𝑓2𝑡
+ 𝑅𝑓𝑛𝑡 : return investasi bebas risiko periode t
n : jumlah periode pengamatan
4. Menghitung standar deviasi masing-masing reksa dana saham dan standar
deviasi pasar (IHSG).
Standar deviasi menggambarkan risiko total pada suatu portofolio. Standar
deviasi reksa dana saham dihitung melalui return reksa dana saham. Sedangkan,
standar deviasi pasar (IHSG) dihitung melalui return pasar (IHSG).
Formula yang digunakan untuk menghitung standar deviasi ini adalah:
𝜎 = √∑(𝑅𝑝𝑖 − Ř𝑝)2
𝑛 − 1
Dimana:
σ : standar deviasi
Rpi : return portofolio ke i
79
Ř𝑝 : average return portofolio
n : jumlah pengamatan
Untuk memudahkan perhitungan standar deviasi yang dilakukan dalam
penelitian ini, maka penulis menggunakan fungsi rumus “(=STDEV(number1,
[number2], …))” pada program Microsoft Excel 2013. Dimana “number1,
[number2], …” ini menunjukkan return reksa dana saham atau return IHSG dari
bulan Januari hingga bulan Desember setiap tahun penelitian.
5. Menghitung beta masing-masing reksa dana saham.
Nilai beta digunakan untuk mengukur risiko pasar atau risiko sistematis pada
portofolio. Nilai beta IHSG yang sekaligus sebagai beta pasar yaitu selalu
bernilai 1. Sedangkan, untuk nilai beta masing-masing reksa dana saham dapat
dihitung dengan formula sebagai berikut.
Formula yang digunakan untuk menghitung beta reksa dana saham ini adalah:
𝛽𝑝 =𝐶𝑜𝑣 (𝑅𝑝 , 𝑅𝑚)
𝜎𝑚2
Dimana:
βp : beta atau risiko sistematik suatu portofolio
𝐶𝑜𝑣 (𝑅𝑝 , 𝑅𝑚) : kovarians antara return saham dengan return pasar
𝜎𝑚2 : varians pasar
Untuk memudahkan perhitungan beta yang dilakukan dalam penelitian ini,
maka penulis menggunakan fungsi rumus “(=SLOPE(known_y’s, known_x’s))”
pada program Microsoft Excel 2013. Dimana “known_y’s” ini menunjukkan
80
return reksa dana saham, dan known_x’s menunjukkan return IHSG dari bulan
Januari hingga bulan Desember setiap tahun penelitian.
6. Mengukur kinerja masing-masing reksa dana saham dan juga kinerja IHSG
dengan menggunakan metode Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-
Square dan Information Ratio.
Formula yang digunakan untuk menghitung kinerja Sharpe Ratio reksa dana
saham dan kinerja Sharpe Ratio IHSG ini adalah:
𝑆𝑝𝑖 =𝑅𝑝𝑖 − 𝑅𝑓
𝑆𝐷𝑝𝑖
Dimana:
Spi : indeks Sharpe portofolio i
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf : rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
SDpi : standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i
Rpi – Rf : premi risiko portofolio i
Formula yang digunakan untuk menghitung kinerja Treynor Ratio reksa dana
saham dan kinerja Treynor Ratio IHSG ini adalah:
𝑇𝑝𝑖 =𝑅𝑝𝑖 − 𝑅𝑓
𝛽𝑝𝑖
Dimana:
Tpi : indeks Treynor portofolio i
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf : rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
βpi : beta portofolio i (risiko pasar atau risiko sistematis)
81
Rpi – Rf : premi risiko portofolio i
Formula yang digunakan untuk menghitung kinerja Jensen Alpha reksa dana
saham ini adalah:
𝐽𝑝𝑖 = (𝑅𝑝𝑖 − 𝑅𝑓) − (𝑅𝑚 − 𝑅𝑓) 𝛽𝑝𝑖
Dimana:
Jpi : indeks Jensen portofolio i
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf : rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
Rm : rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG)
βpi : beta portofolio i (risiko pasar atau risiko sistematis)
Rpi – Rf : premi risiko portofolio i
Rm – Rf : premi risiko pasar
Formula yang digunakan untuk menghitung kinerja M-Square Measure reksa
dana saham ini adalah:
𝑀2 = (𝑅𝑝𝑖−𝑅𝑓
𝜎𝑝𝑖) 𝜎𝑚 − (𝑅𝑚 − 𝑅𝑓)
Dimana:
M2 : nilai M-Square Measure
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rf : rata-rata atas bunga investasi bebas risiko
Rm : rata-rata tingkat pengembalian pasar (diwakili IHSG)
σpi : standar deviasi dari tingkat pengembalian portofolio i
σm : standar deviasi dari pasar
Rpi – Rf : premi risiko portofolio i
82
Rm – Rf : premi risiko pasar
Formula yang digunakan untuk menghitung kinerja Information Ratio reksa
dana saham ini adalah:
IR = 𝑅𝑝𝑖−𝑅𝑏
𝜎𝑝𝑖−𝑏
Dimana:
IR : nilai Information Ratio
Rpi : rata-tara tingkat pengembalian portofolio i
Rb : rata-rata tingkat pengembalian benchmark
σpi-b : tracking error
7. Membandingkan nilai kinerja masing-masing reksa dana saham dengan nilai
kinerja IHSG sebagai benchmark berdasarkan kelima metode pengukuran, yaitu
metode Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information
Ratio. Apabila nilai reksa dana saham lebih besar dibandingkan dengan kinerja
pasar, maka reksa dana saham tersebut dinyatakan outperform. Sebaliknya,
apabila nilai reksa dana saham lebih kecil dibandingkan dengan kinerja pasar,
maka reksa dana saham tersebut dinyatakan underperform.
8. Melakukan Uji Normalitas
Dalam melakukan pengujian, peneliti melakukan pengolahan data dengan
menggunakan Software IBM Statistical Package for the Social Sciences (SPSS)
Statistics 22.0, dan Microsoft Excel 2013. Sebelum melakukan uji hipotesis yaitu
tes uji beda, terlebih dahulu data harus diuji normalitas untuk mengetahui apakah
data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini bisa dilakukan
83
dengan banyak cara, salah satunya yaitu dengan menggunakan alat uji
Kolmogorov-Smirnov seperti yang digunakan pada penelitian ini.
Agus Widarjono (2010:111) uji statistik Kolmogorov-Smirnov merupakan uji
yang digunakan untuk mengetahui apakah sampel berasal dari populasi dengan
distribusi tertentu dalam hal ini distribusi normal. Hipotesis (Ho) dalam uji
Kolmogorov-Smirnov ini adalah bahwa data mengikuti distribusi tertentu
(distribusi normal), sedangkan hipotesis alternatifnya (Ha) data tidak mengikuti
distribusi tertentu (tidak berdistribusi normal). Adapun langkah-langkah tersebut
yaitu:
Ho : data berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Selain itu, hipotesis nol dapat diterima atau ditolak berdasarkan nilai
probabilitas yang ada. Jika nilai probabilitas lebih besar dari tingkat signifikan
(α), maka Ho diterima. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas lebih kecil dari
tingkat signifikan (α), maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima Ho berdasarkan nilai
probabilitas adalah:
Jika Probabilitas > 0,05, maka Ho diterima
Jika Probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak
Setelah dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov, maka uji selanjutnya ditentukan
berdasarkan hasil tersebut, apakah distribusi data normal atau tidak. Untuk uji
hipotesis pertama dalam penelitian ini, jika data terdistribusi normal, maka tes
selanjutnya menggunakan uji beda Independent Sample t test, untuk menentukan
84
apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana saham
dengan return benchmark (IHSG). Namun, jika data terdistribusi tidak normal,
maka tes selanjutnya akan dilakukan menggunakan uji alternatif dengan uji non
parametris yaitu uji Mann-Whitney.
Sedangkan, untuk uji hipotesis kedua dalam menentukan apakah terdapat
konsistensi pengukuran kinerja reksa dana saham dengan menggunakan kelima
metode pengukuran, digunakan uji statistik One Way ANOVA jika data
terdistribusi normal, dan akan digunakan uji alternatif dengan uji non parametris
yaitu uji Kruskal-Wallis jika data terdistribusi tidak normal.
9. Melakukan Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas data dan mengetahui hasilnya apakah data
terdistribusi normal atau tidak, barulah langkah selanjutnya melakukan hipotesis
yaitu uji beda dan uji konsistensi metode pengukuran kinerja. Adapun langkah-
langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut.
a. Uji beda return reksa dana saham dengan return benchmark (IHSG) yang
merupakan penilaian kinerja portofolio yang menpertimbangkan return saja.
b. Uji konsistensi antar metode pengukuran kinerja (Sharpe Ratio, Treynor
Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio).
E. Operasional Variabel Penelitian
Variabel utama yang dibahas dalam penelitian ini adalah return reksa dana
saham, return Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dan juga kinerja reksa dana
saham yang diukur dengan menggunakan metode Sharpe Ratio, metode Treynor
Ratio, metode Jensen Alpha, metode M-Square dan metode Information Ratio.
85
Untuk selengkapnya tentang variabel-variabel operasional yang digunakan dalam
penelitian ini, dapat dilihat pada tabel di bawah ni.
Tabel.3.3.
Operasional Variabel Penelitian
No. Variabel Definisi Formula
1 Return
Reksa Dana
Selisih return reksa dana akhir
bulan (NABt) dan return reksa
dana akhir bulan sebelumnya
(NABt-1) dibagi dengan return
reksa dana akhir bulan selanjutnya
(NABt-1).
𝑅𝑟𝑑 =𝑁𝐴𝑉1 − 𝑁𝐴𝑉𝑡−1
𝑁𝐴𝑉𝑡−1
2 Return IHSG Selisih return IHSG akhir bulan
(NABt) dan return IHSG akhir
bulan sebelumnya (NABt-1)
dibagi dengan return reksa dana
akhir bulan selanjutnya (NABt-1).
𝑅𝑚 =𝐼𝐻𝑆𝐺1 − 𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1
3 Metode
Sharpe Ratio
Selisih rata-rata return yang
dihasilkan oleh reksa dana dengan
rata-rata return investasi yang
bebas risiko dibagi dengan standar
deviasi.
𝑆𝑝 =Ř𝑟𝑑 − Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑
4 Metode
Treynor
Ratio
Metode pengukuran reksa dana
dengan cara membagi imbal hasil
lebih (excess return) reksa dana
dengan beta.
𝑇𝑝 =Ř𝑟𝑑 − Ř𝑓
𝛽𝑟𝑑
5 Metode
Jensen Alpha
Metode pengukuran kinerja reksa
dana dengan cara menghitung
perbedaan antara imbal hasil yang
diperoleh (actual return) terhadap
imbal hasil yang diharapkan
(expected return) pada tingkat
risiko sistemik.
𝐽𝑝 = (Ř𝑟𝑑 − Ř𝑓) − 𝛽𝑟𝑑(Ř𝑚 − Ř𝑓)
6 Metode
M-Square
Perluasan dari metode Sharpe
Ratio dengan mengalikan hasil
perhitungan Sharpe Ratio dengan
standar deviasi pasar, lalu
dikurangi dengan premi risiko
pasar.
𝑀2 = (Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑) 𝜎𝑚 − (Ř𝑚 − Ř𝑓)
7 Metode
Information
Ratio
Metode yang mengukur rata-rata
return yang diterima investor atas
keputusan investasinya di aset
berisiko pada setiap terjadinya
satu unit volatilitas dari return
yang diterima.
IR = Ř𝑟𝑑−Ř𝑏
𝜎𝑟𝑑−𝑏
Sumber : Berbagai Referensi yang Telah Diolah
86
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Tentang Reksa Dana Saham
Reksa Dana Saham (RDS) adalah reksa dana yang portofolionya minimum
80 persen dari total aset diinvestasikan pada efek yang bersifat saham. Berbeda
dengan efek pendapatan tetap seperti deposito dan obligasi, dimana investor lebih
berorientasi pada pendapatan bunga. Efek saham umumnya memberikan potensi
hasil yang lebih tinggi berupa capital gain melalui pertumbuhan harga-harga
saham. Selain hasil dari capital gain, efek saham juga memberikan hasil lain berupa
dividen. Dalam dunia investasi, reksa dana saham merupakan salah satu instrumen
investasi yang paling banyak diminati oleh masyarakat karena tingginya return
yang ditawarkan. Meskipun dalam dunia investasi berlaku prinsip “high risk high
return”, yang mana makin tinggi risiko, makin tinggi pula imbal baliknya. Risiko
reksa dana saham sangat tinggi dibanding jenis reksa dana lainnya, seperti reksa
dana campuran, reksa dana pendapatan tetap dan reksa dana pasar uang. Bagi
investor dengan profil risiko risk taker (berani ambil risiko), seringkali suka
mencari celah untuk meminimalisir risiko tersebut dari pada menghindari investasi
jenis ini.
Bermain di reksa dana saham berbeda dengan ketika bermain saham secara
langsung. Investor reksa dana saham tidak perlu turun tangan langsung untuk
mengamati fluktuasi harga pasar saham dan melakukan analisis. Hal ini cukup
dilakukan oleh manajer investasi selaku pengelola portofolio. Di sisi lain, berbeda
87
dengan investasi saham lainnya, reksa dana saham hanya bisa dilakukan pada
saham perusahaan yang memiliki badan hukum dan tercatat di bursa efek Indonesia
atau bursa efek luar negeri. Oleh karena itu tidak semua perusahaan dapat dibeli
sahamnya oleh reksa dana. Tujuannya sangat jelas, yaitu dengan terdaftarnya
perusahaan tersebut di bursa efek, maka ini akan melindungi para pemodal.
Prosedur pendaftaranya juga tidak semudah yang dibayangkan dan harus lolos
seleksi yang sangat ketat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Dilansir dalam laman www.cermati.com, menuliskan bahwa produk reksa
dana saham aman untuk diperdagangkan, karena diatur dan diawasi ketat oleh OJK.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh OJK untuk memberi perlindungan kepada
pemodal, adalah dengan mengatur perilaku investasi reksa dana saham itu sendiri,
yang diantaranya adalah:
1. Investor tidak diperkenankan untuk membeli saham di bursa efek luar negeri
yang informasinya tidak bisa diakses dari Indonesia melalui internet maupun
media masa.
2. Investasi dibatasi maksimal adalah 10% dari nilai aset reksa dana.
3. Investor tidak diperbolehkan untuk menguasai modal perusahaan dari saham
terkait lebih dari 5%.
Yang perlu diketahui juga, bahwa tidak semua portofolio saham ditempatkan
pada saham. Ada sebagian yang ditempatkan dalam bentuk cash ataupun deposito.
Ini sangat penting untuk dilakukan karena pemodal dapat mencairkan unit dengan
lebih cepat tanpa harus mengorbankan saham tersebut. Pun demikian, menjual
saham secara mendadak akan merugikan pemodal dan menurunkan nilai portofolio,
88
karena harga pasar yang selalu fluktuatif. Biasanya komposisi reksa dana saham
berupa 80% saham dan 20% berupa cash. Komposisi ini dapat dilihat dalam fund
fact-sheet ataupun dalam prospectus. Fund fact-sheet itu sendiri memuat tentang
informasi yang sangat diperlukan oleh pemodal termasuk informasi saham apa saja
yang dibeli oleh manajer investasi. Isi sahamnya bisa berbeda-beda tergantung
strategi yang dipakai oleh manajer investasi yang bersangkutan.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Analisis Deskriptif
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai data-data deskriptif obyek yang
diteliti. Alasan kenapa data ini ditampilkan yaitu karena ada kemungkinan data
deskriptif akan digunakan untuk melengkapai uraian hasil dalam penelitian ini.
Adapun yang tercermin dalam hasil analisis deskriptif yang telah diolah yaitu
nilai banyaknya total kasus (N), nilai mean, nilai standar deviation, nilai
minimum dan nilai maximum. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada masing-
masing tabel per metode di bawah ini.
a. Sharpe Ratio
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan (dapat dilihat pada
Tabel.4.1. di bawah) bahwa nilai N atas variabel Sharpe Ratio atau banyaknya
data yang digunakan berjumlah 135 karena penelitian menggunakan 27
sampel selama lima tahun. Data yang digunakan terbukti valid semua dengan
N sejumlah 135. Variabel Sharpe Ratio dalam hasil uji deskriptif tersebut
memiliki nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,1316 dan nilai standar error
yakni besarnya nilai error pada data yang digunakan sebesar 0,0319, serta
89
memiliki nilai standar deviation atau besarnya nilai risiko sebesar 0,3705.
Dengan nilai minimum sebagai nilai yang paling terendah sebagai batas
bawah yakni -0,5667 dan nilai maksimum sebagai nilai tertinggi sebagai batas
atas sebesar 1,0525.
Tabel.4.1.
Analisis Deskriptif Sharpe Ratio Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Sharpe_RDS 135 -.5667 1.0525 .131582 .0318914 .3705450
Valid N
(listwise) 135
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel.4.2.
di bawah bahwa kinerja reksa dana saham menggunakan metode perhitungan
Sharpe Ratio dengan hasil terendah berada pada tahun 2015 dengan nilai
return rata-rata bernilai negatif. Sedangkan untuk kinerja reksa dana saham
yang paling besar berada pada tahun 2014 dengan kisaran antara 18,51%
sampai dengan 105,25%.
Tabel.4.2.
Hasil Perhitungan Sharpe Ratio
No. Reksa Dana
Sharpe Ratio
2013 2014 2015 2016 2017
1 BNI-AM Dana Berkembang -25.34% 66.76% -25.43% 8.59% 32.34%
2 BNP Paribas Ekuitas -16.23% 68.47% -27.62% 2.79% 44.37%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -11.98% 82.11% -44.74% 14.80% 56.68%
4 BNP Paribas Pesona -16.21% 64.34% -27.23% 11.37% 42.17%
5 BNP Paribas Star -19.89% 48.91% -32.04% 9.35% 42.71%
6 BNP Paribas Solaris -18.45% 56.02% -44.32% 17.74% 24.37%
7 Bahana Dana Prima -19.37% 68.81% -31.56% 15.35% 69.53%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -17.03% 65.41% -40.63% 24.10% 61.59%
9 Dana Pratama Ekuitas 10.18% 76.44% -23.73% 12.48% 30.54%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -16.93% 56.40% -20.00% 12.40% 34.92%
90
No. Reksa Dana
Sharpe Ratio
2013 2014 2015 2016 2017
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 3.58% 47.96% -15.64% 51.67% 38.70%
12 MNC Dana Ekuitas -16.15% 33.50% -27.51% 27.60% 5.00%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -15.62% 65.99% -29.55% 16.19% 34.40%
14 Manulife Dana Saham -17.26% 56.23% -34.61% 12.38% 40.82%
15 Manulife Saham Andalan -14.21% 58.14% -37.84% 19.76% 18.49%
16 Mega Asset Greater Infrastructure -3.74% 68.09% -41.37% -5.21% 19.58%
17 Mega Asset Maxima -38.23% 18.51% -40.31% 9.43% 4.88%
18 Pratama Saham 12.60% 60.12% -21.49% 7.87% 33.20%
19 RHB Alpha Sector Rotation 1.74% 77.36% -28.26% 15.53% 42.17%
20 Rencana Cerdas -21.44% 69.65% -28.97% 21.95% 33.36%
21 Simas Danamas Saham -2.35% 68.47% -38.89% 23.32% 37.70%
22 Simas Saham Unggulan -3.09% 105.25% -40.96% 23.43% 18.76%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -19.20% 29.03% -43.51% 20.60% 62.43%
24 TRAM Consumption Plus -25.59% 67.50% -39.24% 19.10% 63.14%
25 TRAM Infrastructure Plus -18.48% 72.81% -49.51% 10.32% 23.86%
26 TRIM Kapital -24.87% 68.95% -31.79% -5.51% 49.42%
27 TRIM Kapital Plus -26.16% 53.22% -56.67% 15.42% 27.10%
Sumber: Hasil Olah Data
b. Treynor Ratio
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan (dapat dilihat pada
Tabel.4.3. di bawah) bahwa nilai N atas variabel Treynor Ratio atau
banyaknya data yang digunakan berjumlah 135 karena penelitian
menggunakan 27 sampel selama lima tahun. Data yang digunakan terbukti
valid semua dengan N sejumlah 135. Variabel Treynor Ratio dalam hasil uji
deskriptif tersebut memiliki nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,0007 dan
nilai standar error yakni besarnya nilai error pada data yang digunakan
sebesar 0,0010, serta memiliki nilai standar deviation atau besarnya nilai
risiko sebesar 0,0121 Dengan nilai minimum sebagai nilai yang paling
terendah sebagai batas bawah yakni -0,0274 dan nilai maksimum sebagai
nilai tertinggi sebagai batas atas sebesar 0,0342.
91
Tabel.4.3.
Analisis Deskriptif Treynor Ratio Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Treynor_RDS 135 -.0274 .0342 .000740 .0010444 .0121343
Valid N
(listwise) 135
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada
Tabel.4.4. di bawah bahwa kinerja reksa dana saham menggunakan metode
perhitungan Treynor Ratio dengan hasil terendah berada pada tahun 2015
dengan nilai return rata-rata bernilai negatif. Sedangkan untuk kinerja reksa
dana saham yang paling besar berada pada tahun 2014 dengan kisaran nilai
antara 0,63% sampai dengan 3,42%.
Tabel.4.4.
Hasil Perhitungan Treynor Ratio
No. Reksa Dana
Treynor Ratio
2013 2014 2015 2016 2017
1 BNI-AM Dana Berkembang -1.32% 1.31% -1.26% 0.25% 0.68%
2 BNP Paribas Ekuitas -0.80% 1.27% -1.27% 0.08% 0.92%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.59% 1.61% -2.07% 0.43% 1.19%
4 BNP Paribas Pesona -0.80% 1.21% -1.25% 0.31% 0.90%
5 BNP Paribas Star -1.00% 0.92% -1.49% 0.25% 0.88%
6 BNP Paribas Solaris -1.00% 1.05% -2.15% 0.55% 0.65%
7 Bahana Dana Prima -1.00% 1.31% -1.46% 0.44% 1.77%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.88% 1.45% -1.94% 0.68% 1.49%
9 Dana Pratama Ekuitas 0.53% 1.81% -1.16% 0.40% 1.04%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.89% 1.17% -0.92% 0.34% 0.72%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.24% 0.98% -0.77% 2.37% 1.45%
12 MNC Dana Ekuitas -0.83% 0.81% -1.42% 0.82% 0.17%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.84% 1.47% -1.37% 0.48% 0.74%
14 Manulife Dana Saham -0.87% 1.04% -1.59% 0.34% 0.86%
15 Manulife Saham Andalan -0.72% 1.09% -1.75% 0.58% 0.44%
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.19% 1.35% -1.94% -0.14% 0.43%
17 Mega Asset Maxima -2.40% 0.63% -1.91% 0.29% 0.13%
18 Pratama Saham 0.65% 1.37% -1.05% 0.24% 1.03%
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.09% 1.53% -1.34% 0.45% 0.93%
20 Rencana Cerdas -1.17% 1.42% -1.36% 0.62% 0.68%
92
No. Reksa Dana
Treynor Ratio
2013 2014 2015 2016 2017
21 Simas Danamas Saham -0.13% 1.32% -1.90% 0.67% 0.89%
22 Simas Saham Unggulan -0.20% 3.42% -2.25% 1.04% 1.09%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.98% 0.60% -2.09% 0.58% 1.28%
24 TRAM Consumption Plus -1.28% 1.37% -1.83% 0.58% 1.34%
25 TRAM Infrastructure Plus -0.98% 1.97% -2.37% 0.33% 0.51%
26 TRIM Kapital -1.25% 1.72% -1.50% -0.17% 1.24%
27 TRIM Kapital Plus -1.35% 1.50% -2.74% 0.53% 0.61%
Sumber: Hasil Olah Data
c. Jensen Alpha
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan (dapat dilihat pada
Tabel.4.5. di bawah) bahwa nilai N atas variabel Jensen Alpha atau
banyaknya data yang digunakan berjumlah 135 karena penelitian
menggunakan 27 sampel selama lima tahun. Data yang digunakan terbukti
valid semua dengan N sejumlah 135. Variabel Jensen Alpha dalam hasil uji
deskriptif tersebut memiliki nilai mean atau nilai rata-rata sebesar -0,0009 dan
nilai standar error yakni besarnya nilai error pada data yang digunakan
sebesar 0,0004, serta memiliki nilai standar deviation atau besarnya nilai
risiko sebesar 0,0055. Dengan nilai minimum sebagai nilai yang paling
terendah sebagai batas bawah yakni -0,0144 dan nilai maksimum sebagai
nilai tertinggi sebagai batas atas sebesar 0,0189.
Tabel.4.5.
Analisis Deskriptif Jensen Alpha Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Jensen_RDS 135 -.0144 .0189 -.000926 .0004760 .0055306
Valid N
(listwise) 135
93
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel.4.6.
di bawah bahwa kinerja reksa dana saham menggunakan metode perhitungan
Jensen Alpha dengan hasil terendah berada pada tahun 2016 dengan nilai
return rata-rata bernilai negatif. Sedangkan untuk kinerja reksa dana saham
yang paling besar berada pada tahun 2014 dengan kisaran nilai antara -0,71%
sampai dengan 1,76%.
Tabel.4.6.
Hasil Perhitungan Jensen Alpha
No. Reksa Dana
Jensen Alpha
2013 2014 2015 2016 2017
1 BNI-AM Dana Berkembang -1.07% 0.26% 0.44% -0.53% -0.53%
2 BNP Paribas Ekuitas -0.31% 0.22% 0.38% -0.74% -0.25%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.09% 0.61% -0.57% -0.36% 0.02%
4 BNP Paribas Pesona -0.32% 0.16% 0.39% -0.49% -0.24%
5 BNP Paribas Star -0.52% -0.16% 0.12% -0.57% -0.32%
6 BNP Paribas Solaris -0.52% -0.03% -0.66% -0.19% -0.32%
7 Bahana Dana Prima -0.62% 0.29% 0.17% -0.34% 0.32%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.48% 0.50% -0.41% -0.05% 0.21%
9 Dana Pratama Ekuitas 1.44% 1.10% 0.58% -0.43% -0.09%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.46% 0.11% 0.75% -0.42% -0.55%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.82% -0.16% 0.95% 0.79% 0.20%
12 MNC Dana Ekuitas -0.28% -0.20% 0.17% 0.12% -0.54%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.47% 0.39% 0.27% -0.28% -0.46%
14 Manulife Dana Saham -0.34% -0.04% 0.02% -0.47% -0.30%
15 Manulife Saham Andalan -0.24% 0.01% -0.17% -0.18% -0.52%
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.41% 0.35% -0.33% -1.05% -0.70%
17 Mega Asset Maxima -1.44% -0.55% -0.33% -0.48% -0.95%
18 Pratama Saham 1.89% 0.52% 0.77% -0.69% -0.11%
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.65% 0.65% 0.29% -0.33% -0.24%
20 Rencana Cerdas -0.69% 0.46% 0.26% -0.12% -0.49%
21 Simas Danamas Saham 0.53% 0.31% -0.31% -0.06% -0.23%
22 Simas Saham Unggulan 0.30% 1.76% -0.60% 0.22% -0.03%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.57% -0.71% -0.52% -0.16% 0.10%
24 TRAM Consumption Plus -0.80% 0.41% -0.22% -0.17% 0.15%
25 TRAM Infrastructure Plus -0.54% 1.00% -0.74% -0.36% -0.54%
26 TRIM Kapital -0.77% 0.65% 0.12% -0.80% 0.05%
27 TRIM Kapital Plus -0.99% 0.50% -1.16% -0.17% -0.42%
Sumber: Hasil Olah Data
94
d. M-Square
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan (dapat dilihat pada
Tabel.4.7. di bawah) bahwa nilai N atas variabel M-Square atau banyaknya
data yang digunakan berjumlah 135 karena penelitian menggunakan 27
sampel selama lima tahun. Data yang digunakan terbukti valid semua dengan
N sejumlah 135. Variabel M-Square dalam hasil uji deskriptif tersebut
memiliki nilai mean atau nilai rata-rata sebesar -0,0016 dan nilai standar
error yakni besarnya nilai error pada data yang digunakan sebesar 0,0003
dan memiliki nilai standar deviation atau besarnya nilai risiko sebesar 0,0044.
Dengan nilai minimum sebagai nilai yang paling terendah sebagai batas
bawah yakni -0,0137 dan nilai maksimum sebagai nilai tertinggi sebagai batas
atas sebesar 0,0113.
Tabel.4.7.
Analisis Deskriptif M-Square Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
M2_RDS 135 -.0137 .0113 -.001692 .0003795 .0044096
Valid N
(listwise) 135
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel.4.8.
di bawah bahwa kinerja reksa dana saham menggunakan metode perhitungan
M-Square dengan hasil terendah berada pada tahun 2017 dengan nilai return
rata-rata bernilai negatif. Sedangkan untuk kinerja reksa dana saham yang
95
paling besar berada pada tahun 2015 dengan kisaran antara -0,96% sampai
dengan 0,90%.
Tabel.4.8.
Hasil Perhitungan M-Square
No. Reksa Dana
M-Square Measure
2013 2014 2015 2016 2017
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.74% 0.12% 0.45% -0.50% -0.52%
2 BNP Paribas Ekuitas -0.29% 0.15% 0.35% -0.65% -0.28%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.08% 0.39% -0.42% -0.33% -0.03%
4 BNP Paribas Pesona -0.29% 0.08% 0.37% -0.42% -0.32%
5 BNP Paribas Star -0.47% -0.20% 0.15% -0.48% -0.31%
6 BNP Paribas Solaris -0.40% -0.07% -0.40% -0.25% -0.68%
7 Bahana Dana Prima -0.44% 0.15% 0.17% -0.32% 0.22%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.33% 0.09% -0.24% -0.08% 0.06%
9 Dana Pratama Ekuitas 1.01% 0.29% 0.53% -0.39% -0.56%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.32% -0.07% 0.70% -0.40% -0.47%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.69% -0.22% 0.90% 0.66% -0.39%
12 MNC Dana Ekuitas -0.29% -0.48% 0.36% 0.01% -1.07%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.26% 0.10% 0.27% -0.29% -0.48%
14 Manulife Dana Saham -0.34% -0.07% 0.04% -0.40% -0.35%
15 Manulife Saham Andalan -0.19% -0.04% -0.11% -0.20% -0.80%
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.33% 0.14% -0.27% -0.87% -0.78%
17 Mega Asset Maxima -1.37% -0.74% -0.22% -0.48% -1.07%
18 Pratama Saham 1.13% 0.00% 0.63% -0.52% -0.50%
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.60% 0.31% 0.32% -0.31% -0.32%
20 Rencana Cerdas -0.55% 0.17% 0.29% -0.14% -0.50%
21 Simas Danamas Saham 0.39% 0.15% -0.16% -0.10% -0.41%
22 Simas Saham Unggulan 0.36% 0.81% -0.25% -0.10% -0.79%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.44% -0.56% -0.37% -0.18% 0.08%
24 TRAM Consumption Plus -0.75% 0.13% -0.17% -0.22% 0.09%
25 TRAM Infrastructure Plus -0.40% 0.23% -0.64% -0.45% -0.69%
26 TRIM Kapital -0.72% 0.16% 0.16% -0.88% -0.18%
27 TRIM Kapital Plus -0.78% -0.12% -0.96% -0.31% -0.63%
Sumber: Hasil Olah Data
e. Information Ratio
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan (dapat dilihat pada
Tabel.4.9. di bawah) bahwa nilai N atas variabel Information Ratio atau
banyaknya data yang digunakan berjumlah 135 karena penelitian
menggunakan 27 sampel selama lima tahun. Data yang digunakan terbukti
valid semua dengan N sejumlah 135. Variabel Information Ratio dalam hasil
uji deskriptif tersebut memiliki nilai mean atau nilai rata-rata sebesar -0,1297
96
dan nilai standar error yakni besarnya nilai error pada data yang digunakan
sebesar 0,0367, serta memiliki nilai standar deviation atau besarnya nilai
risiko sebesar 0,4264. Dengan nilai minimum sebagai nilai yang paling
terendah sebagai batas bawah yakni -1,5703 dan nilai maksimum sebagai
nilai tertinggi sebagai batas atas sebesar 1,4538.
Tabel.4.9.
Analisis Deskriptif Information Ratio Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
IR_RDS 135 -1.5703 1.4538 -.129729 .0367038 .4264598
Valid N
(listwise) 135
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan dapat dilihat pada Tabel.4.10.
di bawah bahwa kinerja reksa dana saham menggunakan metode perhitungan
Information Ratio dengan hasil terendah berada pada tahun 2017 dengan nilai
return rata-rata bernilai negatif. Sedangkan untuk kinerja reksa dana saham
yang paling besar berada pada tahun 2014 dengan kisaran antara -37,71%
sampai dengan 145,38%.
Tabel.4.10.
Hasil Perhitungan Information Ratio
No. Reksa Dana
Information Ratio
2013 2014 2015 2016 2017
1 BNI-AM Dana Berkembang -44.78% 41.55% 0.59% -32.04% -54.02%
2 BNP Paribas Ekuitas -63.18% 60.67% 16.02% -62.78% -39.19%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -21.17% 80.44% -60.94% -15.91% -16.08%
4 BNP Paribas Pesona -54.93% 47.38% 20.52% -40.75% -54.34%
5 BNP Paribas Star -49.57% -11.70% 4.62% -56.49% -30.06%
6 BNP Paribas Solaris -23.27% 29.86% -43.44% -8.97% -57.42%
7 Bahana Dana Prima -31.85% 57.73% -9.04% -14.09% -18.61%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -24.86% 47.08% -35.72% -9.80% -18.13%
97
No. Reksa Dana
Information Ratio
2013 2014 2015 2016 2017
9 Dana Pratama Ekuitas 41.28% 65.96% 4.65% -8.07% -20.22%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -23.55% 24.62% 59.71% -42.06% -41.20%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 15.30% 28.43% 33.31% 18.13% -6.21%
12 MNC Dana Ekuitas -16.64% -37.71% 13.25% 18.83% -60.50%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -18.30% 26.99% 4.47% -12.59% -47.63%
14 Manulife Dana Saham -31.53% 22.01% -20.47% -39.42% -16.92%
15 Manulife Saham Andalan -21.67% 34.04% -35.26% -2.98% -80.59%
16 Mega Asset Greater Infrastructure 13.46% 40.36% -30.41% -69.47% -73.90%
17 Mega Asset Maxima -53.73% -26.04% -37.26% -43.85% -119.88%
18 Pratama Saham 49.10% 37.53% 9.63% -24.94% -20.73%
19 RHB Alpha Sector Rotation 15.03% 39.23% 5.62% -7.99% -12.41%
20 Rencana Cerdas -53.47% 57.47% 7.93% -2.99% -51.60%
21 Simas Danamas Saham 13.55% 40.25% -25.56% -0.43% -99.07%
22 Simas Saham Unggulan 9.02% 145.38% -26.43% -0.85% -69.07%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -15.77% -8.72% -21.97% -4.71% -0.33%
24 TRAM Consumption Plus -44.26% 52.21% -7.04% -3.44% -0.09%
25 TRAM Infrastructure Plus -32.61% 63.50% -39.80% -47.85% -157.03%
26 TRIM Kapital -78.85% 44.25% -0.40% -56.05% -45.39%
27 TRIM Kapital Plus -45.56% 30.75% -80.47% -17.36% -98.62%
Sumber: Hasil Olah Data
f. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
Dari hasil analisis deskriptif yang telah dilakukan (dapat dilihat pada
Tabel.4.11. di bawah) bahwa nilai N atas variabel IHSG atau banyaknya data
yang digunakan berjumlah 135 karena penelitian menggunakan 27 sampel
selama lima tahun. Data yang digunakan terbukti valid semua dengan N
sejumlah 135. Variabel IHSG dalam hasil uji deskriptif tersebut memiliki
nilai mean atau nilai rata-rata sebesar 0,0070 dan nilai standar error yakni
besarnya nilai error pada data yang digunakan sebesar 0,0009, serta memiliki
nilai standar deviation atau besarnya nilai risiko sebesar 0,0103. Dengan nilai
minimum sebagai nilai yang paling terendah sebagai batas bawah yakni -
0,0098 dan nilai maksimum sebagai nilai tertinggi sebagai batas atas sebesar
0,0171.
98
Tabel.4.11.
Analisis Deskriptif IHSG
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
IHSG_RDS 135 -.0098 .0171 .007080 .0008889 .0103286
Valid N
(listwise) 135
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
2. Analisis Perbandingan Return Reksa Dana Saham dengan Return IHSG
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai perbandingan antara return reksa
dana saham dengan return pasar (IHSG) sebagai benchmark. Kemudian akan
dihitung berapa kali suatu reksa dana saham mengalahkan IHSG dalam 1 tahun.
Karena terdapat 27 reksa dana saham dengan masing-masing memiliki return
tahunan 5 tahun, total terdapat 135 data (27 x 5). Jika hasilnya 100x, berarti
kemungkinan reksa dana saham yang usianya > 5 tahun untuk mengalahkan
IHSG adalah 100/135 = 74%. Semakin tinggi persentase ini maka akan semakin
baik, dan sebaliknya. Selain itu, akan dianalisis pula kinerja return reksa dana
saham terhadap kinerja return IHSG setiap tahunnya, dengan menyajikan
kondisi ekonomi apa yang mungkin kiranya terjadi sepanjang tahun tersebut.
Dari hasil ini pula akan diketahui reksa dana saham mana yang kiranya akan
keluar sebagai jawara dalam mengalahkan IHSG selama 5 tahun terakhir.
Adapun hasil perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
99
Tabel.4.12.
Perbandingan Return Reksa Dana Saham dengan Return IHSG
Periode 2013 - 2017
No. Reksa Dana
Return
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0121 0.0209 -0.0096 0.0078 0.0113 2 Kali
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0032 0.0206 -0.0081 0.0059 0.0132 2 Kali
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0009 0.0247 -0.0190 0.0101 0.0145 1 Kali
4 BNP Paribas Pesona -0.0034 0.0206 -0.0076 0.0087 0.0117 2 Kali
5 BNP Paribas Star -0.0052 0.0163 -0.0092 0.0081 0.0137 1 Kali
6 BNP Paribas Solaris -0.0053 0.0197 -0.0197 0.0108 0.0078 1 Kali
7 Bahana Dana Prima -0.0071 0.0222 -0.0111 0.0103 0.0131 1 Kali
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0059 0.0258 -0.0171 0.0115 0.0134 1 Kali
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0127 0.0336 -0.0085 0.0103 0.0113 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0055 0.0203 -0.0038 0.0088 0.0125 2 Kali
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0080 0.0231 -0.0024 0.0164 0.0140 4 Kali
12 MNC Dana Ekuitas -0.0019 0.0122 -0.0067 0.0158 0.0047 3 Kali
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0065 0.0206 -0.0092 0.0104 0.0116 2 Kali
14 Manulife Dana Saham -0.0028 0.0184 -0.0118 0.0091 0.0122 1 Kali
15 Manulife Saham Andalan -0.0030 0.0198 -0.0145 0.0118 0.0069 1 Kali
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0029 0.0232 -0.0132 0.0033 0.0079 2 Kali
17 Mega Asset Maxima -0.0129 0.0140 -0.0141 0.0081 0.0050 0 Kali
18 Pratama Saham 0.0160 0.0304 -0.0083 0.0084 0.0119 3 Kali
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0064 0.0282 -0.0080 0.0104 0.0131 3 Kali
20 Rencana Cerdas -0.0069 0.0253 -0.0086 0.0119 0.0107 2 Kali
21 Simas Danamas Saham 0.0037 0.0229 -0.0135 0.0122 0.0111 2 Kali
22 Simas Saham Unggulan 0.0034 0.0319 -0.0148 0.0122 0.0081 2 Kali
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0064 0.0152 -0.0161 0.0111 0.0154 0 Kali
24 TRAM Consumption Plus -0.0078 0.0254 -0.0114 0.0114 0.0155 2 Kali
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0060 0.0283 -0.0167 0.0080 0.0080 1 Kali
26 TRIM Kapital -0.0076 0.0237 -0.0098 0.0035 0.0124 2 Kali
27 TRIM Kapital Plus -0.0105 0.0241 -0.0216 0.0095 0.0083 1 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0003 0.0171 -0.0098 0.0123 0.0155 -
Jumlah Return RDS ≥ Return IHSG 7 RDS 24 RDS 13 RDS 2 RDS 1 RDS 47 Kali
Sumber: Hasil Olah Data
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa tidak ada satupun reksa
dana saham yang mampu secara konsisten mengalahkan IHSG selama 5 tahun
beruntun, karena pasti ada tahun dimana kinerja reksa dana saham di bawah
IHSG. Dari total 135 data return tahunan, terdapat 47 return tahunan yang lebih
baik daripada IHSG. Tercatat, 47/135 = 0.35 = 35%, artinya jika investor
berinvestasi pada salah satu reksa dana saham yang telah berusia di atas 5 tahun,
100
maka peluang return reksa dana saham tersebut mampu mengalahkan IHSG
adalah sebesar 35%.
Kebanyakan reksa dana mampu mengalahkan IHSG itu terjadi antara
tahun 2014 – 2015. Semakin ke sini semakin sulit. Menurut Rudiyanto (2014),
hal ini berarti tingkat kesulitan untuk mengelola reksa dana saham semakin sulit
dari waktu ke waktu. Dibutuhkan effort yang semakin besar untuk bisa
menghasilkan tingkat return yang tinggi bagi investor. Jadi, investor yang
menginginkan hasil di atas rata-rata perlu lebih selektif dalam memilih reksa
dana. Secara rata-rata pun, banyak reksa dana saham yang underperform
dibandingkan IHSG.
Kemudian, jika mendefinisikan reksa dana jawara adalah reksa dana yang
paling sering mengalahkan IHSG, maka penghargaan ini bisa disematkan kepada
reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1. Sebab reksa dana saham tersebut
mampu mengalahkan IHSG sebanyak 4 kali dari 5 tahun terakhir, lebih tinggi
dibandingkan reksa dana saham lainnya. Adapun, reksa dana saham yang hanya
mampu mengalahkan IHSG sebanyak 3 kali dari 5 tahun yaitu reksa dana saham
MNC Dana Ekuitas, reksa dana saham Pratama Saham dan reksa dana saham
RHB Alpha Sector Rotation.
Untuk analisis pertahunnya dapat dilihat bahwa sepanjang tahun 2013 rata-
rata kinerja return reksa dana saham menghasilkan nilai yang negatif. Hal ini
dikarenakan oleh kondisi pasar yang pada saat itu memang sedang tidak terlalu
bagus. Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung tertekan
mempengaruhi kinerja imbal hasil reksa dana. Kinerja IHSG yang kurang
101
menarik ini dipicu dari sentimen makro ekonomi Indonesia dan global yang telah
memberikan sentimen negatif terhadap 10 sektor saham di pasar modal
Indonesia. Dilansir dalam laman www.m.liputan6.com menyebutkan bahwa
IHSG sangat bergerak volatile sepanjang 2013. Sentimen makro ekonomi
Indonesia dan rencana penarikan dana stimulus moneter Bank Sentral Amerika
Serikat (AS), The Federal Reserve (Fed) memberikan tekanan IHSG pada
semester kedua 2013. Sehingga kinerja IHSG kurang memuaskan pada tahun
2013. Hal lain juga diutarakan oleh Agustina Melani (2014) dalam laman
www.liputan6.com yang menyatakan bahwa nilai tukar rupiah yang tembus
12.000 terhadap dolar Amerika Serikat (AS) juga berimbas ke pasar saham dan
obligasi. Kondisi makro ekonomi yang kurang mendukung serta banyaknya
sentimen negatif yang menerpa bursa saham dan obligasi sejak pertengahan
tahun, seperti menanjaknya inflasi akibat kenaikan BBM yang diikuti kenaikan
suku bunga acuan. Hal tersebut pun berdampak terhadap rata-rata kinerja reksa
dana saham, seperti yang dapat dilihat pada tabel di atas dimana rata-rata kinerja
reksa dana saham menghasilkan nilai yang negatif. Meski demikian, ada
sejumlah produk reksa dana yang masih mencatatkan kinerja lebih baik dari
IHSG. Bila melihat tabel di atas, ada 7 dari 27 produk reksa dana saham yang
memberikan return positif di atas kinerja IHSG sepanjang 2013. Produk tersebut
yaitu reksa dana saham Pratama Saham sebesar 0,0160, reksa dana saham Dana
Pratama Ekuitas sebesar 0,0127, reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1
sebesar 0,0080, reksa dana saham RHB Alpha Sector Rotation sebesar 0.0064,
reksa dana saham Simas Danamas Saham sebesar 0.0037, reksa dana saham
102
Simas Saham Unggulan sebesar 0.0034 dan terakhir reksa dana saham Mega
Asset Greater Infrastructure sebesar 0.0029.
Sepanjang tahun 2014, bisa dibilang kinerja reksa dana saham sangat
moncer. Terjadi kenaikan pada kinerja IHSG yang sangat pesat yang diikuti pula
oleh kinerja reksa dana saham yang menghasilkan rata-rata kinerja positif.
Seperti diketahui bahwa tahun 2014 merupakan tahun Pemilu. Dimana
terselenggarakannya pesta demokrasi yang sangat besar, yaitu Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (Pilpres 2014). Karena tahun
pemilu inilah biasanya konsumsi masyarakat akan meningkat pula. Peningkatan
konsumsi ini tentu saja menjadi faktor positif bagi pasar saham. Pengaruh suhu
politik akibat pelaksanaan Pilpres 2014 ternyata tidak menyurutkan optimisme
investor untuk tetap bertransaksi di pasar modal Indonesia. Bahkan faktor
pergantian presiden dan kabinet pasca pemilu, mampu meningkatkan
kepercayaan pasar terhadap sektor pasar modal Indonesia, yang kemudian
berdampak positif pula terhadap imbal hasil reksa dana saham yang menguat.
Hal ini bisa dilihat pada tabel di atas bahwa secara keseluruhan kinerja reksa
dana saham menghasilkan kinerja return yang positif. Faktor lain tingginya
return reksa dana saham ini dipengaruhi oleh kinerja underlying asset reksa
dana, yaitu saham dan obligasi. Beberapa sentimen yang menopang kinerja
saham dan obligasi ini antara lain yaitu, rilis data makro ekonomi domestik dan
global, kebijakan bank sentral Amerika Serikat, masuknya aliran dana asing ke
Indonesia, serta kondisi politik domestik yang positif. Di sisi lain, bisa dilihat
juga 24 dari 27 reksa dana saham yang diteliti ternyata mampu lebih unggul
103
(outperform) dibandingkan dengan IHSG. Bahkan dilansir dari laman
www.investasi.kontan.co.id menyebutkan bahwa kinerja reksa dana saham juga
mampu mengungguli reksa dana lainnya pada periode yang sama. Reksa dana
saham cenderung lebih agresif dan melaju lebih cepat dari IHSG saat bursa
sedang bullish. Selain itu, fleksibilitas manajer investasi dalam mengalokasikan
portofolio pada sektor saham dan saham juga menopang kinerja reksa dana ini.
Oleh karena itu, tahun 2014 merupakan tahun yang menarik dan baik bagi para
investor dalam menanamkan dananya di sektor reksa dana saham dibandingkan
dengan berinvestasi di reksa dana jenis lain.
Tahun 2015 merupakan salah satu tahun yang penuh gejolak bagi para
investor saham. Kinerja bursa terlihat tidak begitu baik, dimana IHSG
mengalami kinerja negatif selama 1 tahun, seperti yang terlihat pada tabel di atas
dengan torehan nilai return sebesar -0.0098. Penurunan IHSG ini ternyata
berimbas pula bagi kinerja reksa dana saham yang secara keseluruhan kinerjanya
bernilai negatif, walaupun terdapat beberapa reksa dana saham yang kinerjanya
berada di atas kinerja IHSG.
Pada tahun 2016, seiring dengan membaiknya perekonomian nasional
sepanjang tahun, kinerja pasar saham ikut meningkat. Seperti pada tabel di atas,
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah membukukan return positif
sebesar 0,0123, jauh dibandingkan pada tahun lalu yang menorehkan return
negatif sebesar -0,0098. Hal tersebut turut mendongkrak kinerja reksa dana
saham ke arah positif pada tahun 2016. Kenaikan harga saham ini salah satunya
disebabkan oleh gencarnya pembangunan infrastruktur yang dibangun oleh
104
pemerintah, dimana proyek pembangunan infrastruktur ini sekaligus menjadi
tumpuan pertumbuhan ekonomi, karena program pemerintah ini memiliki
multiplier effect. Meskipun demikian, ternyata kinerja reksa dana saham yang
mampu outperform terhadap IHSG hanya sebanyak 2 reksa dana saham saja,
yaitu reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1 dan reksa dana saham MNC
Dana Ekuitas dengan masing-masing nilai sebesar 0,0164 dan 0,0158.
Sedangkan untuk 25 reksa dana saham lainnya menghasilkan kinerja yang
underperform terhadap IHSG. Hal ini menegaskan bahwa dari sisi return, walau
sulit bagi manajer investasi untuk mengelola reksa dana yang mampu melampaui
IHSG namun pada kondisi pasar yang bullish hal tersebut lebih mungkin untuk
tercapai.
Untuk tahun 2017, bisa dibilang kinerja reksa dana saham belum terlalu
memuaskan. Hal ini terlihat dari masih banyaknya produk reksa dana saham
yang mencatatkan kinerja di bawah Indeks Harga saham Gabungan (IHSG).
Walaupun secara keseluruhan , return reksa dana saham sepanjang tahun 2017
mencatatkan nilai yang positif. Hal ini terjadi mungkin karena pergerakan
sektoral IHSG yang sangat dinamis, sehingga fund manager yang terlambat
melakukan penyesuaian portofolio yang kemudian akan cenderung
underperform, di samping reksa dana saham juga dibebani oleh manajemen fee
yang cukup besar. Dilansir laman www.koran-jakarta.com menyebutkan bahwa
yang menjadi kendala bagi kinerja reksa dana saham di sepanjang 2017 adalah
kondisi pasar saham yang cenderung mengalami tekanan pada paruh kedua 2017
oleh derasnya penjualan saham oleh asing. Tekanan jual asing, krisis geopolitik
105
di semenanjung Korea, dan juga belum adanya katalis positif dari dalam negeri
membuat pergerakan harga saham tertahan. Selain itu, kendala lainnya adalah
karena sentimen, baik dari dalam maupun luar negeri. Contohnya, terkait dengan
pandangan bagaimana pemerintah mengeluarkan kebijakan guna meningkatkan
daya beli masyarakat, kebijakan pengelolaan anggaran yang berujung pada
realisasi pembangunan infrastruktur. Sementara dari luar negeri terkait dengan
ketegangan geopolitik, di samping menunggu kebijakan normalisasi suku bunga
acuan khusus The Fed dan juga tidak terlepas dari Trump effect.
3. Analisis Kinerja Reksa Dana Saham
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai analisis kinerja reksa dana saham
berdasarkan kinerja masing-masing metode perhitungan kinerja, yaitu metode
Sharpe Ratio, metode Treynor Ratio, metode Jensen Alpha, metode M-Square
Measure dan metode Information Ratio. Kemudian, akan dianalisis pula kinerja
reksa dana saham terhadap kinerja IHSG setiap tahunnya, dengan menyajikan
kondisi ekonomi apa yang mungkin kiranya terjadi sepanjang tahun tersebut.
Adapun penjelasan terkait gambaran tentang kondisi ekonomi yang terjadi pada
tahun-tahun tertentu, kurang lebihnya sama dengan apa yang telah dipaparkan di
poin 2 (Analisis Perbandingan Return Reksa Dana Saham dengan Return IHSG)
sebelumnya. Selain itu, akan dihitung pula berapa kali suatu reksa dana saham
mengalahkan IHSG dalam 1 tahun. Karena terdapat 27 reksa dana saham dengan
masing-masing memiliki return tahunan 5 tahun, total terdapat 135 data (27 x
5). Jika hasilnya 100x, berarti kemungkinan reksa dana saham yang usianya > 5
tahun untuk mengalahkan IHSG adalah 100/135 = 74%. Semakin tinggi
106
persentase ini maka akan semakin baik, dan sebaliknya. Jadi, dari hasil ini pula
diharapkan mendapatkan produk reksa dana saham mana yang kiranya akan
keluar sebagai jawara dalam mengalahkan IHSG selama 5 tahun terakhir dengan
menggunakan metode perhitungan kinerja yang berbeda. Adapun hasil
perhitungannya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
a. Kinerja Berdasarkan Metode Sharpe Ratio
Pengukuran menggunakan metode Sharpe Ratio atau disebut juga Reward
to Variability Ratio (RVAR) menekankan pada total risiko atau standar
deviasi. Standar deviasi menunjukkan besar kecilnya perubahan return suatu
saham terhadap return rata-rata saham yang bersangkutan. Semakin besar
nilai Sharpe Ratio suatu reksa dana saham, maka semakin baik kinerja reksa
dana tersebut. Adapun hasil pengukuran berdasarkan metode Sharpe Ratio
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel.4.13.
Kinerja Reksa Dana Saham
Berdasarkan Metode Sharpe Ratio
Periode 2013 – 2017
No. Reksa Dana
Sharpe Ratio
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.2534 0.6676 -0.2543 0.0859 0.3234 2 Kali
2 BNP Paribas Ekuitas -0.1623 0.6847 -0.2762 0.0279 0.4437 2 Kali
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.1198 0.8211 -0.4474 0.1480 0.5668 2 Kali
4 BNP Paribas Pesona -0.1621 0.6434 -0.2723 0.1137 0.4217 1 Kali
5 BNP Paribas Star -0.1989 0.4891 -0.3204 0.0935 0.4271 1 Kali
6 BNP Paribas Solaris -0.1845 0.5602 -0.4432 0.1774 0.2437 0 Kali
7 Bahana Dana Prima -0.1937 0.6881 -0.3156 0.1535 0.6953 3 Kali
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.1703 0.6541 -0.4063 0.2410 0.6159 2 Kali
9 Dana Pratama Ekuitas 0.1018 0.7644 -0.2373 0.1248 0.3054 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.1693 0.5640 -0.2000 0.1240 0.3492 1 Kali
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0358 0.4796 -0.1564 0.5167 0.3870 3 Kali
12 MNC Dana Ekuitas -0.1615 0.3350 -0.2751 0.2760 0.0500 2 Kali
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.1562 0.6599 -0.2955 0.1619 0.3440 2 Kali
14 Manulife Dana Saham -0.1726 0.5623 -0.3461 0.1238 0.4082 0 Kali
15 Manulife Saham Andalan -0.1421 0.5814 -0.3784 0.1976 0.1849 0 Kali
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0374 0.6809 -0.4137 -0.0521 0.1958 2 Kali
17 Mega Asset Maxima -0.3823 0.1851 -0.4031 0.0943 0.0488 0 Kali
107
No. Reksa Dana
Sharpe Ratio
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
18 Pratama Saham 0.1260 0.6012 -0.2149 0.0787 0.3320 1 Kali
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0174 0.7736 -0.2826 0.1553 0.4217 2 Kali
20 Rencana Cerdas -0.2144 0.6965 -0.2897 0.2195 0.3336 2 Kali
21 Simas Danamas Saham -0.0235 0.6847 -0.3889 0.2332 0.3770 2 Kali
22 Simas Saham Unggulan -0.0309 1.0525 -0.4096 0.2343 0.1876 2 Kali
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.1920 0.2903 -0.4351 0.2060 0.6243 1 Kali
24 TRAM Consumption Plus -0.2559 0.6750 -0.3924 0.1910 0.6314 2 Kali
25 TRAM Infrastructure Plus -0.1848 0.7281 -0.4951 0.1032 0.2386 1 Kali
26 TRIM Kapital -0.2487 0.6895 -0.3179 -0.0551 0.4942 2 Kali
27 TRIM Kapital Plus -0.2616 0.5322 -0.5667 0.1542 0.2710 0 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) -0.1035 0.6517 -0.3343 0.2565 0.5041 -
Jumlah Return RDS ≥ Return IHSG 6 RDS 14 RDS 14 RDS 2 RDS 5 RDS 41 Kali
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada periode tahun 2013
menggunakan metode Sharpe Ratio menunjukkan bahwa rata-rata kinerja
Sharpe Ratio reksa dana saham menghasilkan nilai yang negatif. Hal ini
disebabkan return yang dihasilkan pada mayoritas reksa dana saham adalah
negatif akibat dari pergerakan pasar saham pada tahun 2013 yang cenderung
menurun. Nilai negatif ini juga diikuti oleh kinerja pasarnya yang
dicerminkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan nilai
Sharpe Ratio pasarnya sebesar -0,1035. Pada tahun 2013 ini juga dapat
diketahui bahwa dari 27 reksa dana saham yang diteliti, ditemukan sebanyak
21 reksa dana saham yang kinerjanya di bawah kinerja pasar (underperform).
Sedangkan, untuk 6 reksa dana saham lainnya mampu menghasilkan kinerja
di atas kinerja pasarnya (outperform), yang mana 3 di antaranya bernilai
positif, sedangkan 3 reksa dana saham sisanya bernilai negatif. Adapun ketiga
reksa dana saham yang mampu mengungguli kinerja pasarnya dengan
perolehan nilai yang positif adalah reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas,
108
reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1 dan reksa dana saham RHB Alpha
Sector Rotation dengan nilai Sharpe Rationya masing-masing sebesar 0,1018,
0,0358 dan 0,0174.
Pada pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun 2014 menunjukkan
bahwa keseluruhan kinerja Sharpe Ratio reksa dana menghasilkan nilai yang
positif. Hal ini disebabkan return yang dihasilkan pada mayoritas reksa dana
saham adalah positif akibat dari pergerakan pasar saham yang meningkat
tajam, salah satunya dipicu oleh effect Pilpres 2014. Nilai positif ini juga
diikuti oleh kinerja pasanya (IHSG) dengan nilai Sharpe Ratio pasarnya
sebesar 0.6517. Jika dilihat, ternyata pada tahun 2014 ini kinerja reksa dana
saham mengalami kenaikan yang sangat baik dibandingkan tahun
sebelumnya, yang mana rata-rata nilai kinerjanya bernilai negatif. Kenaikan
ini bisa dibilang mengikuti kinerja pasar modal yang juga sedang mengalami
kenaikan. Hal ini dapat terlihat dari nilai Sharpe Ratio Indeks Harga Sagam
Gabungan (IHSG) yang naik dari -0,1035 pada tahun 2013 menjadi 0,6517
pada tahun 2014. Kenaikan ini juga memberikan dampak positif pada
beberapa kinerja reksa dana saham di Indonesia. Terbukti, dari 27 reksa dana
saham yang diteliti, diperoleh hasil sebanyak 14 reksa dana saham mampu
outperform terhadap kinerja pasarnya, sedangkan 13 reksa dana saham
lainnya mengalami underperform.
Pada tahun 2015, kinerja yang dihasilkan oleh industri reksa dana saham
mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2014. Penurunan ini seiring
dengan kinerja negatif yang juga dialami oleh IHSG, dengan nilai Sharpe
109
Rationya sebesar -0,3343. Secara keseluruhan, kinerja reksa dana saham pada
tahun 2015 ini menghasilkan nilai yang negatif. Hal ini disebabkan return
yang dihasilkan pada mayoritas reksa dana saham adalah negatif akibat dari
pergerakan pasar saham pada tahun 2015 yang cenderung menurun.
Meskipun terdapat 14 reksa dana saham yang mampu outperform
dibandingkan dengan kinerja pasarnya.
Pada tahun 2016, reksa dana saham mengalami perbaikan, sehingga
mengalami kenaikan kinerja kembali. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata
nilai kinerjanya yang positif. Begitu juga dengan nilai yang ditorehkan oleh
IHSG sebagai kinerja pasar dengan nilai Sharpe Rationya sebesar 0,2565.
Meskipun demikian, ternyata kinerja reksa dana saham yang mampu
outperform dibandingkan dengan kinerja pasarnya hanya sebanyak 2 reksa
dana saham saja, yaitu reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1 dan reksa
dana saham MNC Dana Ekuitas dengan masing-masing nilai Sharpe
Rationya sebesar 0,5167 dan 0,2760. Sedangkan untuk 25 reksa dana saham
lainnya menghasilkan nilai kinerja yang underperform dibandingkan dengan
pasarnya, yang mana 2 di antaranya masih bernilai negatif yaitu reksa dana
saham Mega Asset Greater Infrastructure (-0,0521) dan reksa dana saham
TRIM Kapital (-0,0551).
Sedangkan, dari hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun
2017 diperoleh nilai kinerjanya yang secara keseluruhan bernilai positif,
begitu juga dengan pasarnya yang menorehkan angka positif sebesar 0,5041.
Namun, jumlah reksa dana saham yang mempunyai kinerja di atas kinerja
110
pasarnya masih tergolong sedikit. Terbukti, dari 27 reksa dana saham yang
diteliti, hanya 5 reksa dana saham sajalah yang mampu outperform,
sedangkan sisanya underperform. Namun, jumlah reksa dana saham yang
kinerjanya mampu melebihi kinerja pasarnya mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya, yaitu dari 2 reksa dana saham outperform pada tahun 2016
menjadi 5 reksa dana saham outperform pada tahun 2017.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa kinerja dengan
menggunakan metode Sharpe Ratio tidak ada satupun reksa dana saham yang
mampu secara konsisten mengalahkan IHSG selama 5 tahun beruntun, karena
pasti ada tahun dimana kinerja reksa dana saham di bawah IHSG. Dari total
135 data kinerja tahunan, terdapat 41 kinerja tahunan yang lebih baik daripada
IHSG. Tercatat, 41/135 = 0.30 = 30%, artinya jika investor berinvestasi pada
salah satu reksa dana saham yang telah berusia di atas 5 tahun, maka peluang
kinerja reksa dana saham tersebut mampu mengalahkan IHSG adalah sebesar
30%.
Kebanyakan reksa dana mampu mengalahkan IHSG itu terjadi antara
tahun 2014 – 2015. Semakin ke sini semakin sulit. Menurut Rudiyanto
(2014), hal ini berarti tingkat kesulitan untuk mengelola reksa dana saham
semakin sulit dari waktu ke waktu. Dibutuhkan effort yang semakin besar
untuk bisa menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi bagi investor. Jadi,
investor yang menginginkan hasil di atas rata-rata perlu lebih selektif dalam
memilih reksa dana. Secara rata-rata pun, banyak reksa dana saham yang
underperform dibandingkan IHSG.
111
Kemudian, jika mendefinisikan reksa dana jawara adalah reksa dana yang
paling sering mengalahkan IHSG, maka penghargaan ini bisa disematkan
kepada reksa dana saham Bahana Dana Prima, reksa dana saham Dana
Pratama Ekuitas dan reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1. Sebab ketiga
reksa dana tersebut mampu mengalahkan IHSG sebanyak 3 kali dari 5 tahun
terakhir, lebih tinggi dibandingkan reksa dana saham lainnya.
b. Kinerja Berdasarkan Metode Treynor Ratio
Pengukuran menggunakan metode Treynor Ratio atau disebut juga
Reward to Volatility Ratio (RVOL) adalah model pengukuran reksa dana
dengan cara membagi imbal hasil lebih (excess return) reksa dana dengan
beta. Beta adalah volatilitas atau risiko sistematik yang ada di dalam efek-
efek pembentuk portofolio reksadana. Semakin tinggi nilai Treynor Ratio
yang dihasilkan suatu reksa dana, maka semakin baik kinerja reksa dana
tersebut. Hasil pengukuran berdasarkan metode Treynor Ratio dapat dilihat
pada tabel di bawah ini.
Tabel.4.14.
Kinerja Reksa Dana Saham
Berdasarkan Metode Treynor Ratio
Periode 2013 – 2017
No. Reksa Dana
Treynor Ratio
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0132 0.0131 -0.0126 0.0025 0.0068 2 Kali 2 BNP Paribas Ekuitas -0.0080 0.0127 -0.0127 0.0008 0.0092 2 Kali
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0059 0.0161 -0.0207 0.0043 0.0119 2 Kali
4 BNP Paribas Pesona -0.0080 0.0121 -0.0125 0.0031 0.0090 2 Kali
5 BNP Paribas Star -0.0100 0.0092 -0.0149 0.0025 0.0088 1 Kali
6 BNP Paribas Solaris -0.0100 0.0105 -0.0215 0.0055 0.0065 0 Kali
7 Bahana Dana Prima -0.0100 0.0131 -0.0146 0.0044 0.0177 3 Kali
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0088 0.0145 -0.0194 0.0068 0.0149 3 Kali
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0053 0.0181 -0.0116 0.0040 0.0104 4 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0089 0.0117 -0.0092 0.0034 0.0072 2 Kali
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0024 0.0098 -0.0077 0.0237 0.0145 4 Kali
12 MNC Dana Ekuitas -0.0083 0.0081 -0.0142 0.0082 0.0017 2 Kali
112
No. Reksa Dana
Treynor Ratio
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0084 0.0147 -0.0137 0.0048 0.0074 2 Kali
14 Manulife Dana Saham -0.0087 0.0104 -0.0159 0.0034 0.0086 0 Kali
15 Manulife Saham Andalan -0.0072 0.0109 -0.0175 0.0058 0.0044 0 Kali
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0019 0.0135 -0.0194 -0.0014 0.0043 2 Kali
17 Mega Asset Maxima -0.0240 0.0063 -0.0191 0.0029 0.0013 0 Kali
18 Pratama Saham 0.0065 0.0137 -0.0105 0.0024 0.0103 4 Kali
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0009 0.0153 -0.0134 0.0045 0.0093 3 Kali
20 Rencana Cerdas -0.0117 0.0142 -0.0136 0.0062 0.0068 2 Kali
21 Simas Danamas Saham -0.0013 0.0132 -0.0190 0.0067 0.0089 2 Kali
22 Simas Saham Unggulan -0.0020 0.0342 -0.0225 0.0104 0.0109 4 Kali
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0098 0.0060 -0.0209 0.0058 0.0128 1 Kali
24 TRAM Consumption Plus -0.0128 0.0137 -0.0183 0.0058 0.0134 2 Kali
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0098 0.0197 -0.0237 0.0033 0.0051 1 Kali
26 TRIM Kapital -0.0125 0.0172 -0.0150 -0.0017 0.0124 3 Kali
27 TRIM Kapital Plus -0.0135 0.0150 -0.0274 0.0053 0.0061 1 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) -0.0051 0.0117 -0.0152 0.0069 0.0101 -
Jumlah Return RDS ≥ Return IHSG 7 RDS 19 RDS 15 RDS 3 RDS 10 RDS 54 Kali
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada periode tahun 2013
menggunakan metode Treynor Ratio menunjukkan bahwa rata-rata kinerja
Sharpe Ratio reksa dana saham menghasilkan nilai yang negatif. Hal ini
disebabkan return yang dihasilkan pada mayoritas reksa dana saham adalah
negatif akibat dari pergerakan pasar saham pada tahun 2013 yang cenderung
menurun. Nilai negatif ini juga diikuti oleh kinerja pasarnya yang
dicerminkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan nilai
Treynor Ratio pasarnya sebesar -0,0051. Pada tahun 2013 ini juga dapat
diketahui bahwa dari 27 reksa dana saham yang diteliti, ditemukan sebanyak
20 reksa dana saham yang kinerjanya di bawah kinerja pasar (underperform).
Sedangkan, untuk 7 reksa dana saham lainnya mampu menghasilkan kinerja
di atas kinerja pasarnya (outperform), yang mana 4 di antaranya bernilai
positif, sedangkan 3 reksa dana saham sisanya bernilai negatif. Adapun
113
keempat reksa dana saham yang mampu mengungguli kinerja pasarnya
dengan perolehan nilai yang positif adalah reksa dana saham Pratama Saham,
reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas, reksa dana saham HPAM Ultima
Ekuitas 1 dan reksa dana saham RHB Alpha Sector Rotation dengan nilai
Sharpe Rationya masing-masing sebesar 0,0065, 0,0053, 0,0024 dan 0,0009.
Pada pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun 2014 menunjukkan
bahwa keseluruhan kinerja Treynor Ratio reksa dana menghasilkan nilai yang
positif. Nilai positif ini juga diikuti oleh kinerja pasanya (IHSG) dengan nilai
Treynor Ratio pasarnya sebesar 0.0117. Jika dilihat, ternyata pada tahun 2014
ini kinerja reksa dana saham mengalami kenaikan yang sangat baik
dibandingkan tahun sebelumnya, yang mana rata-rata nilai kinerjanya bernilai
negatif. Kenaikan ini bisa dibilang mengikuti kinerja pasar modal yang juga
sedang mengalami kenaikan. Terbukti dari nilai Treynor Ratio Indeks Harga
Sagam Gabungan (IHSG) yang naik dari -0,0051 pada tahun 2013 menjadi
0,0117 pada tahun 2014. Hal ini disebabkan return yang dihasilkan pada
mayoritas reksa dana saham adalah positif akibat dari pergerakan pasar saham
yang meningkat tajam, salah satunya dipicu oleh effect Pilpres 2014.
Kenaikan ini juga memberikan dampak positif pada beberapa kinerja reksa
dana saham di Indonesia. Terbukti, dari 27 reksa dana saham yang diteliti,
diperoleh hasil sebanyak 19 reksa dana saham mampu outperform terhadap
kinerja pasarnya, sedangkan 8 reksa dana saham lainnya mengalami
underperform.
114
Pada tahun 2015, kinerja yang dihasilkan oleh industri reksa dana saham
mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2014. Penurunan ini seiring
dengan kinerja negatif yang juga dialami oleh IHSG, dengan nilai Treynor
Rationya sebesar -0,0152. Secara keseluruhan, kinerja reksa dana saham pada
tahun 2015 ini menghasilkan nilai yang negatif. Hal ini disebabkan return
yang dihasilkan pada mayoritas reksa dana saham adalah negatif akibat dari
pergerakan pasar saham pada tahun 2015 yang cenderung menurun.
Meskipun terdapat 15 reksa dana saham yang mampu outperform
dibandingkan dengan kinerja pasarnya.
Pada tahun 2016, reksa dana saham mengalami perbaikan, sehingga
mengalami kenaikan kinerja kembali. Hal ini dapat dilihat dari hasil rata-rata
nilai kinerjanya yang positif. Begitu juga dengan nilai yang ditorehkan oleh
IHSG sebagai kinerja pasar dengan nilai Treynor Rationya sebesar 0,0069.
Meskipun demikian, ternyata kinerja reksa dana saham yang mampu
outperform dibandingkan dengan kinerja pasarnya hanya sebanyak 3 reksa
dana saham saja, yaitu reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1, reksa dana
saham Simas Saham Unggulan dan reksa dana saham MNC Dana Ekuitas
dengan masing-masing nilai Treynor Rationya sebesar 0,0237, 0,0104 dan
0,0082. Sedangkan untuk 24 reksa dana saham lainnya menghasilkan nilai
kinerja yang underperform dibandingkan dengan pasarnya, yang mana 2 di
antaranya masih bernilai negatif yaitu reksa dana saham Mega Asset Greater
Infrastructure (-0,0014) dan reksa dana saham TRIM Kapital (-0,0017).
115
Sedangkan, dari hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun
2017 diperoleh nilai kinerjanya yang secara keseluruhan bernilai positif,
begitu juga dengan pasarnya yang menorehkan angka positif sebesar 0,0101.
Namun, jumlah reksa dana saham yang mempunyai kinerja di atas kinerja
pasarnya masih tergolong sedikit. Terbukti, dari 27 reksa dana saham yang
diteliti, hanya 10 reksa dana saham sajalah yang mampu outperform,
sedangkan sisanya underperform. Namun, jumlah reksa dana saham yang
kinerjanya mampu melebihi kinerja pasarnya mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya, yaitu dari 3 reksa dana saham outperform pada tahun 2016
menjadi 10 reksa dana saham outperform pada tahun 2017.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa kinerja dengan
menggunakan metode Treynor Ratio tidak ada satupun reksa dana saham
yang mampu secara konsisten mengalahkan IHSG selama 5 tahun beruntun,
karena pasti ada tahun dimana kinerja reksa dana saham di bawah IHSG. Dari
total 135 data kinerja tahunan, terdapat 54 kinerja tahunan yang lebih baik
daripada IHSG. Tercatat, 54/135 = 0.40 = 40%, artinya jika investor
berinvestasi pada salah satu reksa dana saham yang telah berusia di atas 5
tahun, maka peluang kinerja reksa dana saham tersebut mampu mengalahkan
IHSG adalah sebesar 40%.
Kebanyakan reksa dana mampu mengalahkan IHSG itu terjadi antara
tahun 2014 – 2015. Semakin ke sini semakin sulit. Menurut Rudiyanto
(2014), hal ini berarti tingkat kesulitan untuk mengelola reksa dana saham
semakin sulit dari waktu ke waktu. Dibutuhkan effort yang semakin besar
116
untuk bisa menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi bagi investor. Jadi,
investor yang menginginkan hasil di atas rata-rata perlu lebih selektif dalam
memilih reksa dana. Secara rata-rata pun, banyak reksa dana saham yang
underperform dibandingkan IHSG.
Kemudian, jika mendefinisikan reksa dana jawara adalah reksa dana yang
paling sering mengalahkan IHSG, maka penghargaan ini bisa disematkan
kepada reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas, reksa dana saham HPAM
Ultima Ekuitas 1, reksa dana saham Pratama Saham dan reksa dana saham
Simas Saham Unggulan. Sebab keempat reksa dana saham tersebut mampu
mengalahkan IHSG sebanyak 4 kali dari 5 tahun terakhir, lebih tinggi
dibandingkan reksa dana saham lainnya. Adapun, reksa dana saham yang
hanya mampu mengalahkan IHSG sebanyak 3 kali dari 5 tahun yaitu reksa
dana saham Bahana Dana Prima, reksa dana saham CIMB Principal Total
Return Equity Fund, reksa dana saham RHB Alpha Sector Rotation dan reksa
dana saham TRIM Kapital.
c. Kinerja Berdasarkan Metode Jensen Alpha
Pengukuran menggunakan metode Jensen Alpha merupakan model
pengukuran kinerja reksa dana dengan cara menghitung perbedaan antara
imbal hasil yang diperoleh (actual return) terhadap imbal hasil yang
diharapkan (expected return) pada tingkat risiko sistemik. Dalam metode
Jensen, reksa dana diukur berdasarkan nilai intersep (alpha) reksa dana
tersebut. Dari hasil perhitungan metode Jensen, nilai alpha dapat berupa
bilangan positif, nol atau negatif. Kriteria yang digunakan untuk menilai
117
kinerja reksa dana bersadarkan metode Jensen adalah: (a) apabila nilai alpha
yang dihasilkan adalah positif, maka reksa dana dikatakan memiliki kinerja
di atas (superior) terhadap IHSG; (b) apabila nilai alpha yang dihasilkan
adalah negatif, maka reksa dana dikatakan memiliki kinerja di atas (inferior)
terhadap IHSG; dan (c) apabila nilai alpha yang dihasilkan adalah nol, maka
reksa dana dikatakan memiliki kinerja sama (matched) dengan IHSG. Nilai
alpha pasar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah nol, dikarenakan
nilai beta pasar yang selalu bernilai 1. Rata-rata premi risiko portofolio adalah
sama dengan premi risiko pasar. Hasil pengukuran berdasarkan metode
Jensen Alpha dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel.4.15.
Kinerja Reksa Dana Saham
Berdasarkan Metode Jensen Alpha
Periode 2013 – 2017
No. Reksa Dana
Jensen Alpha
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0107 0.0026 0.0044 -0.0053 -0.0053 2 Kali
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0031 0.0022 0.0038 -0.0074 -0.0025 2 Kali
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0009 0.0061 -0.0057 -0.0036 0.0002 2 Kali
4 BNP Paribas Pesona -0.0032 0.0016 0.0039 -0.0049 -0.0024 2 Kali
5 BNP Paribas Star -0.0052 -0.0016 0.0012 -0.0057 -0.0032 1 Kali
6 BNP Paribas Solaris -0.0052 -0.0003 -0.0066 -0.0019 -0.0032 0 Kali
7 Bahana Dana Prima -0.0062 0.0029 0.0017 -0.0034 0.0032 3 Kali
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0048 0.0050 -0.0041 -0.0005 0.0021 2 Kali
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0144 0.0110 0.0058 -0.0043 -0.0009 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0046 0.0011 0.0075 -0.0042 -0.0055 2 Kali
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0082 -0.0016 0.0095 0.0079 0.0020 4 Kali
12 MNC Dana Ekuitas -0.0028 -0.0020 0.0017 0.0012 -0.0054 2 Kali
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0047 0.0039 0.0027 -0.0028 -0.0046 2 Kali
14 Manulife Dana Saham -0.0034 -0.0004 0.0002 -0.0047 -0.0030 1 Kali
15 Manulife Saham Andalan -0.0024 0.0001 -0.0017 -0.0018 -0.0052 1 Kali
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0041 0.0035 -0.0033 -0.0105 -0.0070 2 Kali
17 Mega Asset Maxima -0.0144 -0.0055 -0.0033 -0.0048 -0.0095 0 Kali
18 Pratama Saham 0.0189 0.0052 0.0077 -0.0069 -0.0011 3 Kali
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0065 0.0065 0.0029 -0.0033 -0.0024 3 Kali
20 Rencana Cerdas -0.0069 0.0046 0.0026 -0.0012 -0.0049 2 Kali
21 Simas Danamas Saham 0.0053 0.0031 -0.0031 -0.0006 -0.0023 2 Kali
22 Simas Saham Unggulan 0.0030 0.0176 -0.0060 0.0022 -0.0003 3 Kali
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0057 -0.0071 -0.0052 -0.0016 0.0010 1 Kali
24 TRAM Consumption Plus -0.0080 0.0041 -0.0022 -0.0017 0.0015 2 Kali
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0054 0.0100 -0.0074 -0.0036 -0.0054 1 Kali
118
No. Reksa Dana
Jensen Alpha
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
26 TRIM Kapital -0.0077 0.0065 0.0012 -0.0080 0.0005 3 Kali
27 TRIM Kapital Plus -0.0099 0.0050 -0.0116 -0.0017 -0.0042 1 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -
Jumlah Return RDS ≥ Return IHSG 7 RDS 20 RDS 15 RDS 3 RDS 7 RDS 52 Kali
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada periode tahun 2013
menggunakan metode Jensen Alpha menunjukkan bahwa rata-rata kinerja
Jensen Alpha reksa dana saham menghasilkan nilai yang negatif. Pada tahun
2013 ini juga dapat diketahui bahwa dari 27 reksa dana saham yang diteliti,
ditemukan sebanyak 20 reksa dana saham yang kinerjanya di bawah kinerja
pasar (inferior). Sedangkan, untuk 7 reksa dana saham lainnya mampu
menghasilkan kinerja di atas kinerja pasarnya (superior). Adapun ketujuh
reksa dana saham tersebut adalah reksa dana saham Pratama Saham, reksa
dana saham Dana Pratama Ekuitas, reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas
1, reksa dana saham RHB Alpha Sector Rotation, reksa dana saham Simas
Danamas Saham, reksa dana saham Mega Asset Greater Infrastructure dan
reksa dana saham Simas Saham Unggulan dengan nilai Jensen Alphanya
masing-masing sebesar 0,0189, 0,0144, 0,0082, 0,0065, 0,0053, 0,0041 dan
0,0030.
Pada pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun 2014 menunjukkan
bahwa keseluruhan kinerja Jensen Alpha reksa dana menghasilkan nilai yang
positif. Jika dilihat, ternyata pada tahun 2014 ini kinerja reksa dana saham
mengalami kenaikan yang sangat baik dibandingkan tahun sebelumnya, yang
119
mana rata-rata nilai kinerjanya bernilai negatif. Kenaikan ini memberikan
dampak positif pada beberapa kinerja reksa dana saham di Indonesia.
Terbukti, dari 27 reksa dana saham yang diteliti, diperoleh hasil sebanyak 20
reksa dana saham mampu superior terhadap kinerja pasarnya, sedangkan 7
reksa dana saham lainnya inferior.
Pada tahun 2015, kinerja yang dihasilkan oleh industri reksa dana saham
mengalami penurunan dibandingkan pada tahun 2014. Meskipun demikian,
masih terdapat 15 reksa dana saham yang mampu superior dibandingkan
dengan kinerja pasarnya.
Pada tahun 2016, reksa dana saham mengalami penurunan kembali. Hal
ini bisa dilihat dari rata-rata kinerja Jensen Alpha reksa dana saham yang
menghasilkan nilai negatif. Tercatat, hanya ada 3 reksa dana saham saja yang
mampu superior terhadap pasarnya. Reksa dana tersebut yaitu reksa dana
saham HPAM Ultima Ekuitas 1, reksa dana saham Simas Saham Unggulan
dan reksa dana saham MNC Dana Ekuitas dengan masing-masing nilai
Jensen Alphanya sebesar 0,0079, 0,0022 dan 0,0012. Sedangkan untuk 24
reksa dana saham lainnya menghasilkan nilai kinerja yang inferior
dibandingkan dengan pasarnya.
Sedangkan, dari hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun
2017 masih menghasilkan rata-rata kinerja yang negatif, meskipun terjadi
sedikit peningkatan nilai kinerja. Jumlah reksa dana saham yang mempunyai
kinerja di atas kinerja pasarnya pun masih tergolong sedikit. Terbukti, dari 27
reksa dana saham yang diteliti, hanya 7 reksa dana saham sajalah yang
120
superior, sedangkan sisanya inferior. Namun, jumlah reksa dana saham yang
kinerjanya mampu melebihi kinerja pasarnya mengalami peningkatan dari
tahun sebelumnya, yaitu dari 3 reksa dana saham superior pada tahun 2016
menjadi 7 reksa dana saham superior pada tahun 2017.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa kinerja dengan
menggunakan metode Jensen Alpha tidak ada satupun reksa dana saham yang
mampu secara konsisten mengalahkan IHSG selama 5 tahun beruntun, karena
pasti ada tahun dimana kinerja reksa dana saham di bawah IHSG. Dari total
135 data kinerja tahunan, terdapat 52 kinerja tahunan yang lebih baik daripada
IHSG. Tercatat, 52/135 = 0.39 = 39%, artinya jika investor berinvestasi pada
salah satu reksa dana saham yang telah berusia di atas 5 tahun, maka peluang
kinerja reksa dana saham tersebut mampu mengalahkan IHSG adalah sebesar
39%.
Kebanyakan reksa dana mampu mengalahkan IHSG itu terjadi antara
tahun 2014 – 2015. Semakin ke sini semakin sulit. Artinya tingkat kesulitan
untuk mengelola reksa dana saham semakin sulit dari waktu ke waktu.
Dibutuhkan effort yang semakin besar untuk bisa menghasilkan tingkat
kinerja yang tinggi bagi investor. Jadi, investor yang menginginkan hasil di
atas rata-rata perlu lebih selektif dalam memilih reksa dana. Secara rata-rata
pun, banyak reksa dana saham yang underperform dibandingkan IHSG.
Kemudian, jika mendefinisikan reksa dana jawara adalah reksa dana yang
paling sering mengalahkan IHSG, maka penghargaan ini bisa disematkan
kepada reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1. Sebab reksa dana saham
121
tersebut mampu mengalahkan IHSG sebanyak 4 kali dari 5 tahun terakhir,
lebih tinggi dibandingkan reksa dana saham lainnya. Adapun, reksa dana
saham yang hanya mampu mengalahkan IHSG sebanyak 3 kali dari 5 tahun
yaitu reksa dana saham Bahana Dana Prima, reksa dana saham Dana Pratama
Ekuitas, reksa dana saham Pratama Saham, reksa dana saham RHB Alpha
Sector Rotation, reksa dana saham Simas Saham Unggulan dan reksa dana
saham TRIM Kapital.
d. Kinerja Berdasarkan Metode M-Square Measure
Pengukuran menggunakan metode M-Square Measure atau disebut juga
M2 atau Modigliani merupakan perluasan dari metode Sharpe Ratio dengan
mengalikan hasil perhitungan Sharpe Ratio dengan standar deviasi pasar, lalu
dikurang dengan premi risiko pasar. Nilai M-Square Measure pasar yakni
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) adalah selalu nol, dikarenakan nilai
standar deviasi portofolio adalah sama dengan nilai standar deviasi pasar.
Begitu juga dengan rata-rata premi risiko portofolio adalah sama dengan nilai
premi risiko pasar. Hasil pengukuran berdasarkan metode M-Square Measure
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel.4.16.
Kinerja Reksa Dana Saham
Berdasarkan Metode M-Square Measure
Periode 2013 – 2017
No. Reksa Dana
M-Square Measure
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0074 0.0012 0.0045 -0.0050 -0.0052 2 Kali
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0029 0.0015 0.0035 -0.0065 -0.0028 2 Kali
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0008 0.0039 -0.0042 -0.0033 -0.0003 1 Kali
4 BNP Paribas Pesona -0.0029 0.0008 0.0037 -0.0042 -0.0032 2 Kali
5 BNP Paribas Star -0.0047 -0.0020 0.0015 -0.0048 -0.0031 1 Kali
6 BNP Paribas Solaris -0.0040 -0.0007 -0.0040 -0.0025 -0.0068 0 Kali
122
No. Reksa Dana
M-Square Measure
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
7 Bahana Dana Prima -0.0044 0.0015 0.0017 -0.0032 0.0022 3 Kali
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0033 0.0009 -0.0024 -0.0008 0.0006 2 Kali
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0101 0.0029 0.0053 -0.0039 -0.0056 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0032 -0.0007 0.0070 -0.0040 -0.0047 1 Kali
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0069 -0.0022 0.0090 0.0066 -0.0039 3 Kali
12 MNC Dana Ekuitas -0.0029 -0.0048 0.0036 0.0001 -0.0107 2 Kali
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0026 0.0010 0.0027 -0.0029 -0.0048 2 Kali
14 Manulife Dana Saham -0.0034 -0.0007 0.0004 -0.0040 -0.0035 1 Kali
15 Manulife Saham Andalan -0.0019 -0.0004 -0.0011 -0.0020 -0.0080 0 Kali
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0033 0.0014 -0.0027 -0.0087 -0.0078 2 Kali
17 Mega Asset Maxima -0.0137 -0.0074 -0.0022 -0.0048 -0.0107 0 Kali
18 Pratama Saham 0.0113 0.0000 0.0063 -0.0052 -0.0050 3 Kali
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0060 0.0031 0.0032 -0.0031 -0.0032 3 Kali
20 Rencana Cerdas -0.0055 0.0017 0.0029 -0.0014 -0.0050 2 Kali
21 Simas Danamas Saham 0.0039 0.0015 -0.0016 -0.0010 -0.0041 2 Kali
22 Simas Saham Unggulan 0.0036 0.0081 -0.0025 -0.0010 -0.0079 2 Kali
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0044 -0.0056 -0.0037 -0.0018 0.0008 1 Kali
24 TRAM Consumption Plus -0.0075 0.0013 -0.0017 -0.0022 0.0009 2 Kali
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0040 0.0023 -0.0064 -0.0045 -0.0069 1 Kali
26 TRIM Kapital -0.0072 0.0016 0.0016 -0.0088 -0.0018 2 Kali
27 TRIM Kapital Plus -0.0078 -0.0012 -0.0096 -0.0031 -0.0063 0 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -
Jumlah Return RDS ≥ Return IHSG 7 RDS 17 RDS 15 RDS 2 RDS 4 RDS 45 Kali
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada periode tahun 2013
menggunakan metode M-Square Measure menunjukkan bahwa rata-rata
kinerja M-Square Measure reksa dana saham menghasilkan nilai yang
negatif. Pada tahun 2013 ini juga dapat diketahui bahwa dari 27 reksa dana
saham yang diteliti, ditemukan sebanyak 20 reksa dana saham yang
kinerjanya di bawah kinerja pasar (underperform). Sedangkan, untuk 7 reksa
dana saham lainnya mampu menghasilkan kinerja di atas kinerja pasarnya
(outperform). Adapun ketujuh reksa dana saham tersebut adalah reksa dana
saham Pratama Saham, reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas, reksa dana
saham HPAM Ultima Ekuitas 1, reksa dana saham RHB Alpha Sector
Rotation, reksa dana saham Simas Danamas Saham, reksa dana saham Simas
123
Saham Unggulan dan reksa dana saham Mega Asset Greater Infrastructure
dengan nilai M-Square Measurenya masing-masing sebesar 0,0113, 0,0101,
0,0069, 0,0060, 0,0039, 0,0036 dan 0,0033.
Pada pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun 2014 menunjukkan
bahwa rata-rata kinerja M-Square Measure reksa dana saham menghasilkan
nilai yang positif. Jika dilihat, ternyata pada tahun 2014 ini kinerja reksa dana
saham mengalami kenaikan yang sangat baik dibandingkan tahun
sebelumnya, yang mana rata-rata nilai kinerjanya bernilai negatif. Kenaikan
ini memberikan dampak positif pada beberapa kinerja reksa dana saham di
Indonesia. Terbukti, dari 27 reksa dana saham yang diteliti, diperoleh hasil
sebanyak 17 reksa dana saham mampu outperform terhadap kinerja pasarnya,
sedangkan 10 reksa dana saham lainnya underperform.
Pada tahun 2015, kinerja yang dihasilkan oleh industri reksa dana saham
sedikit mengalami peningkatan kinerja dibandingkan pada tahun 2014.
Namun demikian, jumlah reksa dana saham yang outperform terhadap kinerja
pasarnya mengalami sedikit penurunan, yang mana pada tahun 2014
sebanyak 17 reksa dana saham, menjadi 15 reksa dana saham pada tahun
2015.
Pada tahun 2016, reksa dana saham mengalami penurunan kembali. Hal
ini bisa dilihat dari rata-rata kinerja M-Square Measure reksa dana saham
yang menghasilkan nilai negatif. Tercatat, hanya ada 2 reksa dana saham saja
yang mampu outperform terhadap pasarnya. Reksa dana tersebut yaitu reksa
dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1 dan reksa dana saham MNC Dana
124
Ekuitas dengan masing-masing nilai M-Square Measurenya sebesar 0,0066
dan 0,0001. Sedangkan untuk 25 reksa dana saham lainnya menghasilkan
nilai kinerja yang underperform dibandingkan dengan pasarnya.
Sedangkan, dari hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun
2017 masih menghasilkan rata-rata kinerja yang negatif, dan sedikit
mengalami penurunan nilai kinerja. Jumlah reksa dana saham yang
mempunyai kinerja di atas kinerja pasarnya pun masih tergolong sedikit.
Terbukti, dari 27 reksa dana saham yang diteliti, hanya 4 reksa dana saham
sajalah yang outperform, sedangkan sisanya underperform. Namun, jumlah
reksa dana saham yang kinerjanya mampu melebihi kinerja pasarnya
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, yaitu dari 2 reksa dana saham
outperform pada tahun 2016 menjadi 4 reksa dana saham outperform pada
tahun 2017.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa kinerja dengan
menggunakan metode M-Square Measure tidak ada satupun reksa dana
saham yang mampu secara konsisten mengalahkan IHSG selama 5 tahun
beruntun, karena pasti ada tahun dimana kinerja reksa dana saham di bawah
IHSG. Dari total 135 data kinerja tahunan, terdapat 45 kinerja tahunan yang
lebih baik daripada IHSG. Tercatat, 45/135 = 0.33 = 33%, artinya jika
investor berinvestasi pada salah satu reksa dana saham yang telah berusia di
atas 5 tahun, maka peluang kinerja reksa dana saham tersebut mampu
mengalahkan IHSG adalah sebesar 33%.
125
Kebanyakan reksa dana mampu mengalahkan IHSG itu terjadi antara
tahun 2014 – 2015. Semakin ke sini semakin sulit. Menurut Rudiyanto
(2014), hal ini berarti tingkat kesulitan untuk mengelola reksa dana saham
semakin sulit dari waktu ke waktu. Dibutuhkan effort yang semakin besar
untuk bisa menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi bagi investor. Jadi,
investor yang menginginkan hasil di atas rata-rata perlu lebih selektif dalam
memilih reksa dana. Secara rata-rata pun, banyak reksa dana saham yang
underperform dibandingkan IHSG.
Kemudian, jika mendefinisikan reksa dana jawara adalah reksa dana yang
paling sering mengalahkan IHSG, maka penghargaan ini bisa disematkan
kepada reksa dana saham Bahana Dana Prima, reksa dana saham Dana
Pratama Ekuitas, reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1, reksa dana
saham Pratama Saham dan reksa dana saham RHB Alpha Sector Rotation.
Sebab kelima reksa dana saham tersebut mampu mengalahkan IHSG
sebanyak 3 kali dari 5 tahun terakhir, lebih tinggi dibandingkan reksa dana
saham lainnya.
e. Kinerja Berdasarkan Metode Information Ratio
Pengukuran menggunakan metode Information Ratio merupakan metode
yang mengukur rata-rata return yang diterima investor atas keputusan
investasinya di aset berisiko pada setiap terjadinya satu unit volatilitas dari
return yang diterima. Nilai Information Ratio pasar yakni Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) adalah selalu nol. Semakin besar dan positif nilai
Information Ratio suatu reksa dana, maka semakin baik kinerja reksa
126
dananya. Hasil pengukuran berdasarkan metode Information Ratio dapat
dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel.4.17.
Kinerja Reksa Dana Saham
Berdasarkan Metode Information Ratio
Periode 2013 – 2017
No. Reksa Dana
Information Ratio
2013 2014 2015 2016 2017 ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.4478 0.4155 0.0059 -0.3204 -0.5402 2 Kali
2 BNP Paribas Ekuitas -0.6318 0.6067 0.1602 -0.6278 -0.3919 2 Kali
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.2117 0.8044 -0.6094 -0.1591 -0.1608 1 Kali
4 BNP Paribas Pesona -0.5493 0.4738 0.2052 -0.4075 -0.5434 2 Kali
5 BNP Paribas Star -0.4957 -0.1170 0.0462 -0.5649 -0.3006 1 Kali
6 BNP Paribas Solaris -0.2327 0.2986 -0.4344 -0.0897 -0.5742 1 Kali
7 Bahana Dana Prima -0.3185 0.5773 -0.0904 -0.1409 -0.1861 1 Kali
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.2486 0.4708 -0.3572 -0.0980 -0.1813 1 Kali
9 Dana Pratama Ekuitas 0.4128 0.6596 0.0465 -0.0807 -0.2022 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.2355 0.2462 0.5971 -0.4206 -0.4120 2 Kali
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.1530 0.2843 0.3331 0.1813 -0.0621 4 Kali
12 MNC Dana Ekuitas -0.1664 -0.3771 0.1325 0.1883 -0.6050 2 Kali
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.1830 0.2699 0.0447 -0.1259 -0.4763 2 Kali
14 Manulife Dana Saham -0.3153 0.2201 -0.2047 -0.3942 -0.1692 1 Kali
15 Manulife Saham Andalan -0.2167 0.3404 -0.3526 -0.0298 -0.8059 1 Kali
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.1346 0.4036 -0.3041 -0.6947 -0.7390 2 Kali
17 Mega Asset Maxima -0.5373 -0.2604 -0.3726 -0.4385 -1.1988 0 Kali
18 Pratama Saham 0.4910 0.3753 0.0963 -0.2494 -0.2073 3 Kali
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.1503 0.3923 0.0562 -0.0799 -0.1241 3 Kali
20 Rencana Cerdas -0.5347 0.5747 0.0793 -0.0299 -0.5160 2 Kali
21 Simas Danamas Saham 0.1355 0.4025 -0.2556 -0.0043 -0.9907 2 Kali
22 Simas Saham Unggulan 0.0902 1.4538 -0.2643 -0.0085 -0.6907 2 Kali
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.1577 -0.0872 -0.2197 -0.0471 -0.0033 0 Kali
24 TRAM Consumption Plus -0.4426 0.5221 -0.0704 -0.0344 -0.0009 1 Kali
25 TRAM Infrastructure Plus -0.3261 0.6350 -0.3980 -0.4785 -1.5703 1 Kali
26 TRIM Kapital -0.7885 0.4425 -0.0040 -0.5605 -0.4539 1 Kali
27 TRIM Kapital Plus -0.4556 0.3075 -0.8047 -0.1736 -0.9862 1 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 -
Jumlah Return RDS ≥ Return IHSG 7 RDS 23 RDS 12 RDS 2 RDS 0 RDS 44 Kali
Sumber: Hasil Olah Data
Hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada periode tahun 2013
menggunakan metode Information Ratio menunjukkan bahwa rata-rata
kinerja Information Ratio reksa dana saham menghasilkan nilai yang negatif.
Pada tahun 2013 ini juga dapat diketahui bahwa dari 27 reksa dana saham
yang diteliti, ditemukan sebanyak 20 reksa dana saham yang kinerjanya di
127
bawah kinerja pasar (underperform). Sedangkan, untuk 7 reksa dana saham
lainnya mampu menghasilkan kinerja di atas kinerja pasarnya (outperform).
Adapun ketujuh reksa dana saham tersebut adalah reksa dana saham Pratama
Saham, reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas, reksa dana saham HPAM
Ultima Ekuitas 1, reksa dana saham RHB Alpha Sector Rotation, reksa dana
saham Simas Danamas Saham, reksa dana saham Mega Asset Greater
Infrastructure dan reksa dana saham Simas Saham Unggulan dengan nilai
Information Rationya masing-masing sebesar 0,4910, 0,4128, 0,1530,
0,1503, 0,1355, 0,1346 dan 0,0902.
Pada pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun 2014 menunjukkan
bahwa rata-rata kinerja Information Ratio reksa dana saham menghasilkan
nilai yang positif. Jika dilihat, ternyata pada tahun 2014 ini kinerja reksa dana
saham mengalami kenaikan yang sangat baik dibandingkan tahun
sebelumnya, yang mana rata-rata nilai kinerjanya bernilai negatif. Kenaikan
ini memberikan dampak positif pada beberapa kinerja reksa dana saham di
Indonesia. Terbukti, dari 27 reksa dana saham yang diteliti, diperoleh hasil
sebanyak 23 reksa dana saham mampu outperform terhadap kinerja pasarnya,
sedangkan 4 reksa dana saham lainnya underperform.
Pada tahun 2015, kinerja yang dihasilkan oleh industri reksa dana saham
mengalami penurunan kinerja dibandingkan pada tahun 2014. Hal ini bisa
dilihat dari rata-rata kinerja reksa dana saham yang menghasilkan nilai
negatif. Di samping itu, jumlah reksa dana yang outperform juga mengalami
128
penurunan, yang mana pada tahun 2014 sebanyak 23 reksa dana saham,
menjadi 12 reksa dana saham pada tahun 2015.
Pada tahun 2016, reksa dana saham mengalami penurunan kembali. Hal
ini bisa dilihat dari rata-rata kinerja Information Ratio reksa dana saham yang
menghasilkan nilai negatif. Tercatat, hanya ada 2 reksa dana saham saja yang
mampu outperform terhadap pasarnya. Reksa dana tersebut yaitu reksa dana
saham HPAM Ultima Ekuitas 1 dan reksa dana saham MNC Dana Ekuitas
dengan masing-masing nilai Information Rationya sebesar 0,1813 dan
0,1883. Sedangkan untuk 25 reksa dana saham lainnya menghasilkan nilai
kinerja yang underperform dibandingkan dengan pasarnya.
Sedangkan, dari hasil pengukuran kinerja reksa dana saham pada tahun
2017 masih juga menghasilkan rata-rata kinerja yang negatif, dan mengalami
penurunan nilai kinerja kembali yang cukup tajam. Terbukti, tidak ada satu
pun jumlah reksa dana saham yang mempunyai kinerja di atas kinerja
pasarnya.
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui juga bahwa kinerja dengan
menggunakan metode Information Ratio tidak ada satupun reksa dana saham
yang mampu secara konsisten mengalahkan IHSG selama 5 tahun beruntun,
karena pasti ada tahun dimana kinerja reksa dana saham di bawah IHSG. Dari
total 135 data kinerja tahunan, terdapat 44 kinerja tahunan yang lebih baik
daripada IHSG. Tercatat, 44/135 = 0.33 = 33%, artinya jika investor
berinvestasi pada salah satu reksa dana saham yang telah berusia di atas 5
129
tahun, maka peluang kinerja reksa dana saham tersebut mampu mengalahkan
IHSG adalah sebesar 33%.
Kebanyakan reksa dana mampu mengalahkan IHSG itu terjadi antara
tahun 2014 – 2015. Semakin ke sini semakin sulit. Menurut Rudiyanto
(2014), hal ini berarti tingkat kesulitan untuk mengelola reksa dana saham
semakin sulit dari waktu ke waktu. Dibutuhkan effort yang semakin besar
untuk bisa menghasilkan tingkat kinerja yang tinggi bagi investor. Jadi,
investor yang menginginkan hasil di atas rata-rata perlu lebih selektif dalam
memilih reksa dana. Secara rata-rata pun, banyak reksa dana saham yang
underperform dibandingkan IHSG.
Kemudian, jika mendefinisikan reksa dana jawara adalah reksa dana yang
paling sering mengalahkan IHSG, maka penghargaan ini bisa disematkan
kepada reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1. Sebab reksa dana saham
tersebut mampu mengalahkan IHSG sebanyak 4 kali dari 5 tahun terakhir,
lebih tinggi dibandingkan reksa dana saham lainnya. Adapun, reksa dana
saham yang hanya mampu mengalahkan IHSG sebanyak 3 kali dari 5 tahun
yaitu reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas, reksa dana saham Pratama
Saham dan reksa dana saham RHB Alpha Sector Rotation.
4. Garis Besar Hasil Analisis Kinerja Reksa Dana Saham dengan IHSG Selama 5
Tahun Terakhir (2013 - 2017)
Dari hasil analisis kinerja yang dilakukan pada poin-poin di atas, maka
dapat diketahui gambaran besarnya bahwa:
130
a. Sebagian besar reksa dana saham yang diteliti pada periode 2013-2017
dengan menggunakan kelima metode perhitungan masih belum mampu
menghasilkan kinerja di atas benchmark-nya yang dicerminkan oleh Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG). Begitu juga ketika hanya dilihat dari sisi
return-nya saja.
b. Selama periode penelitian (2013-2017) menunjukkan bahwa tidak ada
satupun reksa dana saham yang secara konsisten mengalahkan kinerja IHSG
selama 5 tahun terakhir secara beruntun. Namun terdapat dua produk reksa
dana saham yang memberikan kinerja terbaik dibandingkan lainnya, karena
mampu outperform terhadap IHSG sebanyak 3 hingga 4 kali. Reksa dana
saham tersebut adalah reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1 yang tidak
lain merupakan salah satu produk reksa dana dari Manajer Investasi PT.
Henan Putihrai Asset Management, dan kedua yaitu reksa dana saham Dana
Pratama Ekuitas yang merupakan salah satu produk reksa dana dari Manajer
Investasi PT. Pratama Capital Assets Management. Jika melihat informasi
yang tersedia di dalam laporan prospectus dan fund fact sheet dari masing-
masing kedua reksa dana saham tersebut dapat diketahui bahwa tujuan
investasi HPAM Ultima Ekuitas 1 adalah untuk memperoleh pertumbuhan
nilai investasi yang agresif dan optimal dalam jangka panjang dengan
melakukan investasi ke dalam instrumen investasi secara aktif pada saham-
saham yang telah dijual dalam Penawaran Umum dan/atau dicatatkan di
Bursa Efek dan/atau Efek bersifat utang dan/atau instrumen Pasar Uang
dan/atau Kas dan setara Kas. Adapun kebijakan investasinya yaitu 80%
131
hingga 100% dalam ekuitas dan antara 0% hingga 20% dalam efek bersifat
hutang dan instrument pasar uang. Sedangkan untuk reksa dana saham Dana
Pratama Ekuitas, didapatkan informasi bahwa tujuan investasinya yaitu untuk
memberikan hasil investasi yang optimal dan dapat memberikan pendapatan
yang tinggi, yang diukur dengan perhitungan peningkatan nilai modal (capital
gain) yang konsisten dari hasil pengelolaan yang konservatif dan prudent
dengan pola investasi berjangka panjang. Dana Pratama Ekuitas melakukan
investasi dengan komposisi miminum 80% (delapan puluh persen) dan
maksimum 90% (sembilan puluh persen) pada Efek ekuitas dengan target
komposisi normal 80% (delapan puluh persen) serta minimum 10% (sepuluh
persen) dan maksimum 20% (dua puluh persen) pada Efek pasar uang dan
atau Efek utang yang mempunyai jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun
dengan target komposisi normal 20% (dua puluh persen).
5. Uji Normalitas
Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal atau tidak. Uji hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui tentang
perbedaan return reksa dana saham dengan return benchmark, serta konsistensi
metode perhitungan kinerja reksa dana saham yang diukur dengan menggunakan
metode Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information
Ratio. Adapun yang menjadi benchmark dalam penelitian ini yaitu Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG). Berikut untuk uji normalitasnya.
132
a. Uji Normalitas Return Reksa Dana Saham dengan Return IHSG
Pada penelitian ini, pengujian atas normalitas data dilakukan dengan
menggunakan alat uji Two Sample Kolmogorov-Smirnov. Jika data yang diuji
berdistribusi normal (probabilitas > 0,05), maka selanjutnya data tersebut
akan diuji dengan menggunakan uji beda statistik parametrik Independent
Sample t-test. Sebaliknya, jika data tidak berdistribusi normal (probabilitas <
0,05), maka data tersebut akan diuji dengan menggunakan uji beda statistik
non parametrik Mann-Whitney test. Adapun hasil uji normalitas data yang
telah dilakukan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel.4.18.
Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z)
Test Statisticsa
Hasil Kinerja
Most Extreme Differences Absolu
te .296
Positiv
e .296
Negati
ve -.170
Kolmogorov-Smirnov Z 2.434
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Metode
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Terlihat dari hasil tabel di atas, pada uji normalitas di atas menggunakan
Kolmogorov-Smirnov Z dapat diketahui bahwa data return reksa dana dengan
return IHSG terdistribusi dengan tidak normal. Hal ini dapat diketahui dari
nilai Asymp-Sig (2-tailed) dimana nilainya sebesar 0,000 (Probabilitas <
133
0,05). Sehingga Ho ditolak, maka untuk selanjutnya uji beda dilakukan
dengan menggunakan uji non parametrik Mann-Whitney test.
b. Uji Normalitas Metode Pengukuran Kinerja
Uji normalitas yang dilakukan dalam penelitian ini bertujuan untuk
menguji apakah variabel-variabel yang digunakan berdistribusi normal atau
tidak yang diperlukan sebagai syarat untuk dapat diuji dengan model One
Way ANOVA. Sebuah pengujian parametrik diwajibkan bahwa data harus
berdistribusi normal. Karena prosedur yang digunakan pada statistik
parametrik dilandasi oleh asumsi-asumsi tertentu, yang antara lain data harus
berdistribusi normal (Pidekso, 2009:127). Uji normalitas pada data bisa
menggunakan banyak cara, salah satunya yaitu uji normalitas melalui
Kolmogorov-Smirnov seperti yang digunakan pada penelitian ini.
Tabel.4.19.
Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov)
Tests of Normality
Metode
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil
Kinerja
Sharpe_RDS .115 135 .000 .964 135 .001
Treynor_RDS .140 135 .000 .954 135 .000
Jensen_RDS .097 135 .004 .964 135 .001
M2_RDS .073 135 .077 .986 135 .178
IR_RDS .057 135 .200* .984 135 .122
IHSG .293 135 .000 .790 135 .000
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Dari Tabel.4.19. di atas, tepatnya di kolom Kolmogorov-Smirnov dan data
Shapiro-Wilk pada indeks df, dapat diketahui bahwa masing-masing data
134
memiliki jumlah 135. Selanjutnya, terlihat juga bahwa rata-rata masing-
masing variabel di atas memiliki nilai signifikansi di bawah 0,05 (ρ < ɑ :
0,000 , 0,05) yang berarti data tersebut signifikan dan Ho ditolak. Oleh karena
dalam uji normalitas yang diharapkan adalah data tersebut tidak signifikan (ρ
> ɑ) dan Ho diterima, maka dapat dinyatakan bahwa data yang digunakan
dalam penelitian ini berdistribusi tidak normal. Hal tersebut didukung juga
dalam nilai signifikansi Shapiro-Wilk yang juga lebih kecil dari nilai ɑ (0,05)
yang berarti kesemua variabelnya signifikan. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa data berdistribusi tidak normal, sehingga penelitian ini
akan menggunakan uji statistik non parametris yakni uji Kruskal-Wallis.
6. Uji Homogenitas
Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui uji
Homogenitas of Variance dengan uji Levene Test. Dimana dalam uji statistik
tersebut, variabel dependen harus memiliki varian yang sama dalam setiap
kategori variabel independen. Jika terdapat lebih dari satu variabel independen,
maka harus ada Homogenitas of Variance di dalam cell yang dibentuk oleh
variabel independen kategorikal. Dalam SPSS diberikan tes dengan nama
Levene’s Test of Homogeneity of Variance. Jika nilai Levene Test signifikan
(probabilitas < 0,05), maka hipotesis nol akan ditolak bahwa grup memiliki
variance yang berbeda dan hal ini menyalahi asumsi.
Jadi yang dikehendaki adalah tidak dapat menolak hipotesis nol atau hasil
Levene Test tidak signifikan (probabilitas < 0,05). Walaupun asumsi variance
sama ini dilanggar, Box (1954) menyatakan bahwa ANOVA masih tetap dapat
135
digunakan oleh karena ANOVA robust untu penyimpangan yang kecil dan
moderat dari homogeneity of variance. Perhitungan kasarnya rasio terbesar ke
terkecil dari grup variance harus 3 atau kurang dari 3.
Tabel.4.20.
Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Kinerja
Levene Statistic df1 df2 Sig.
184.254 5 804 .000
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Dari hasil uji Levene test di atas, didapatkan nilai Levene Statistic sebesar
184,254 dan terbukti signifikan sebesar 0,000, yang berarti nilai sig < ɑ (0,000
< 0,05), sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis nol (Ho) yang menyatakan
bahwa varians sama ditolak dan Ha diterima, yakni terbukti data memiliki
varians yang tidak sama (berbeda). Oleh karena itu berarti uji ANOVA tidak
terpenuhi dan tidak dapat diteruskan karena hal tersebut menyalahi asumsi yang
harus dipenuhi, yakni data harus memiliki varians yang sama.
Menurut Imam Ghazali (2011:75), pada kasus dimana asumsi ini
dilanggar, yakni bila hasil uji Levene test menunjukkan hasil probabilitas
signifikan yang berarti varians tidak sama (berbeda), hal ini tidak fatal untuk
ANOVA dan analisis masih bisa dapat diteruskan sepanjang grup memiliki
sample size yang sama (secara proporsional). Namun peneliti tetap
menggunakan statistik non parametrik untuk menghindari adanya kesalahan
dalam asumsi distribusi data normal, dikarenakan dalam uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov data yang digunakan dalam penelitian dinyatakan tidak
136
normal. Selain itu juga data yang digunakan tidak lolos dalam uji homogenitas
karena terbukti memiliki varians yang tidak sama (berbeda). Oleh Karena itu
peneliti menggunakan uji Kruskal Wallis untuk menguji hipotesis yang
dikehendaki dalam penelitian ini.
7. Uji Hipotesis
Setelah melakukan uji normalitas yang didapatkan hasil bahwa data tidak
berditribusi normal, dan uji homogenitas yang menghasilkan bahwa data
memiliki varians yang tidak sama (berbeda), maka untuk uji hipotesis ini akan
digunakan uji alternatif dengan uji non parametris yaitu uji Mann-Whitney dan
uji Kruskal-Wallis. Adapun hasilnya yaitu sebagai berikut.
a. Uji Mann-Whitney
Uji Mann-Whitney atau uji dua sampel yang tidak berpasangan merupakan
salah satu bagian dari statistik non parametris. Uji Mann-Whitney menjadi
alternatif uji Independent Sample t test ketika data yang digunakan tidak
berdistribusi normal. Uji Mann-Whitney ini dilakukan untuk mengetahui ada
tidaknya perbedaan rata-rata (means) data dua sampel yang tidak
berhubungan atau berpasangan satu sama lain.
Adapun penggunaan uji Mann-Whitney dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui apakah ada perbedaan antara return reksa dana saham dengan
return IHSG. Berikut proses pengambilan keputusan dalam uji Mann-
Whitney ini.
137
Hipotesis:
Ho: Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana
saham dengan return IHSG
H1: Terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana
saham dengan return IHSG
Dasar pengambilan keputusan:
- Jika nilai Asymp. Sig 2-talied > 0,05, maka Ho diterima
- Jika nilai Asymp. Sig 2-talied < 0,05, maka Ho ditolak
Adapun hasil output olah datanya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel.4.21.
Uji Mann-Whitney
Test Statisticsa
Hasil Kinerja
Mann-Whitney U 8019.000
Wilcoxon W 17199.000
Z -1.709
Asymp. Sig. (2-tailed) .087
a. Grouping Variable: Metode
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Berdasarkan hasil output Test Statistics dalam uji Mann-Whitney di atas,
diketahui bahwa nilai Asymp. Sig 2-talied sebesar 0,087 > nilai 0,05. Oleh
karena itu, sebagaimana dasar pengambilan keputusan uji Mann-Whitney di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa “Ho diterima”. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa
dana saham dengan return IHSG. Tetapi, jika dilihat dari total 135 data return
tahunan, terdapat 46 return tahunan yang lebih baik daripada IHSG. Artinya,
secara keseluruhan rata-rata tingkat return reksa dana saham yang diteliti
138
lebih rendah dari tingkat return IHSG sebagai pasar. Hal ini dimungkinkan
dalam penyusunan portofolio saham tidak optimal, karena seperti diketahui
bahwa perubahan pasar dalam bursa efek sangat dinamis dan berlangsung
dengan sangat cepat, sehingga saham yang berkinerja bagus akan cepat
berubah. Perubahan kinerja saham yang cepat ini tidak dapat diikuti oleh
manajer investasi dalam menentukan portofolionya. Secara tidak langsung,
temuan ini mendukung hasil penelitian Suryati dan Machmud (2015) yang
menemukan bahwa tidak terdapat perbedaan antara return portofolio reksa
dana saham dengan return pasar (IHSG), dan secara keseluruhan return
portofolio reksa dana saham lebih rendah dari return IHSG. Namun di sisi
lain, hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian yang telah
dilakukan oleh Desiana dan Isnurhadi (2012), dimana hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa rata-rata tingkat return reksa dana saham konvensional
lebih tinggi dari tingkat return pasar (IHSG), yang berarti terdapat perbedaan
antara return reksa dana saham konvensional dengan return pasar IHSG.
Selanjutnya, temuan ini juga tidak mendukung penelitian yang dilakukan oleh
Radianto dan Ayuningtias (2010) yang menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan return antara reksa dana saham dengan return pasarnya (LQ45).
Lebih lanjut, temuan dari Trisna Wulandari Veronika (2004) yang
menunjukkan juga bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara return
reksa dana saham dengan return pasar (IHSG), dan secara keseluruhan rata-
rata return reksa dana saham lebih tinggi dari return IHSG.
139
b. Uji Kruskal-Wallis
Uji Kruskal-Wallis adalah uji non parametris berbasis peringkat yang
tujuannya untuk menentukan adakah perbedaan signifikan secara statistik
antara dua atau lebih sampel kelompok. Kruskal-Wallis test disebut juga H
test adalah suatu prosedur alternatif dari One Way ANOVA. Uji Kruskal-
Wallis digunakan untuk menguji hipotesis nol dari beberapa sampel yang
diambil dari populasi-populasi yang sama atau identik dengan analis varians
satu arah berdasarkan peringkat. Uji Kruskal-Wallis adalah untuk menguji
mean suatu variabel apakah sama pada beberapa sampel independen yang
ditentukan oleh suatu variabel grup (Pidekso, 2010:169).
Adapun penggunaan uji Kruskal-Wallis dalam penelitian ini yaitu untuk
mengetahui apakah ada perbedaan konsistensi antar kelima metode
perhitungan. Berikut hasil output olah datanya yang dapat dilihat pada tabel
di berikut.
Tabel.4.22.
Hasil Uji Kruskal-Wallis
Ranks
Metode N Mean Rank
Hasil Kinerja Sharpe_RDS 135 408.56
Treynor_RDS 135 371.27
Jensen_RDS 135 336.58
M2_RDS 135 325.83
IR_RDS 135 247.76
Total 675
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Berdasarkan hasil output Ranks dalam uji Kruskal-Wallis di atas diketahui
bahwa dengan nilai N sebesar 135 (27 sampel x 5 tahun periode penelitian)
140
menunjukkan kinerja reksa dana saham dengan menggunakan metode Sharpe
Ratio memiliki nilai mean rank yang lebih unggul dibandingkan dengan
metode Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio.
Sementara itu, untuk metode Treynor Ratio lebih unggul dibandingkan
dengan metode Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio. Kemudian
untuk metode Jensen Alpha lebih unggul dibandingkan dengan metode M-
Square dan Information Ratio. Sedangkan yang terakhir, untuk metode M-
Square lebih unggul dibandingkan dengan metode Information Ratio.
Hasil lain dapat dilihat pada tabel selanjutnya, yakni hasil uji Chi-Square
statistik yang menunjukkan nilai sebesar 51,053, dan uji Chi-Square hitung
dengan mengacu pada tabel Chi-Square (Lampiran 70) dengan nilai ɑ sebesar
5% (0,05) dan jumlah df 4 (df = 4), maka didapatkan nilai Chi-Square hitung
sebesar 9,49. Hal ini menunjukkan bahwa perhitungan nilai Chi-Square
statistik terbukti lebih besar daripada nilai Chi-Square hitung (tabel), yakni
51,053 > 9,49.
Tabel.4.23.
Hasil Chi-Square
Test Statisticsa,b
Hasil Kinerja
Chi-Square 51.053
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode
Sumber: Hasil Olah Data dengan IBM SPSS 22
Sehingga dengan tingkat kesalahan sebesar 5% (0,05), (dapat dilihat pada
tabel di atas) dari hasil pengujian didapatkan nilai Asymp. Sig sebesar 0,000.
141
Hal ini menunjukkan bahwa Asymp. Sig. < α (0,000 < 0,05) yang berarti
terbukti bila hipotesis nol (Ho) yang menggambarkan mean kelima metode
kinerja reksa dana saham tidak berbeda (sama) ditolak dengan tingkat
kepercayaan sebesar 95%. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan
bahwa mean dengan metode Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-
Square dan Information Ratio memiliki persamaan (tidak berbeda) dengan
kata lain Hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (H2) diterima.
Sehingga dapat dikatakan bahwa kelima metode kinerja reksa dana saham
yaitu Sharpe Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information
Ratio terbukti signifikan dan terdapat perbedaan. Secara tidak langsung,
temuan ini mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Suryati dan
Machmud (2015) yang menemukan bahwa terdapat perbedaan konsistensi
model pengukuran kinerja model Treynor, model Sharpe dan model Jensen.
Lebih lanjut, temuan ini juga mendukung temuan Ali Sadikin (2012) yang
menemukan adanya perbedaan antara konsistensi kinerja reksa dana pasar
uang dengan metode Indeks Treynor, Indeks Sharpe dan Indeks Jensen.
Namun di sisi lain, hasil penelitian ini berlawanan dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh Abdul Rofiq (2015) yang menemukan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pengukuran kinerja reksa
saham dengan menggunakan model Sharpe, Treynor dan Jensen. Perbedaan
hasil ini mungkin dikarenakan oleh adanya faktor-faktor ekonomi makro
(seperti yang telah dipaparkan pada analisis-analisis sebelumnya) yang
melatarbelakangi data-data yang digunakan.
142
8. Interpretasi Hasil
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui uji normalitas dengan
Kolmogorov-Smirnov, didapatkan hasil bahwa distribusi data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah tidak normal, karena nilai (ρ < ɑ : 0,000 , 0,05).
Kemudian, untuk uji homogenitas dengan Levene Test didapatkan hasil
signifikansi sebesar 0,000 yang mana nilai ini kurang dari nilai ɑ (0,05), sehingga
bisa dikatakan bahwa data tidak lolos uji homogenitas (karena data memiliki
varians yang berbeda). Oleh karena data tidak lolos uji normalitas (data tidak
terdistribusi normal) dan uji homogenitas (data memiliki varians yang berbeda),
maka untuk uji hipotesis (uji beda) menggunakan uji non parametris, yaitu uji
Mann-Whitney dan uji Kruskal-Wallis. Adapun hasil untuk uji hipotesisnya
yaitu:
a. Hipotesis Pertama
Berdasarkan uji non parametris Mann-Whitney dapat diketahui bahwa nilai
Asymp. Sig 2-tailed yaitu sebesar 0,087, dimana 0,087 > 0,05, yang berarti
Ho diterima. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk hasil hipotesis pertama
ini yaitu tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana
saham dengan return IHSG. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa investor
dapat melakukan investasi pada reksa dana saham ataupun langsung membeli
saham pada bursa efek, karena secara umum kedua cara ini tidak
menghasilkan return yang berbeda. Tetapi, jika dilihat dari total 135 data
return tahunan, terdapat 46 return tahunan yang lebih baik daripada IHSG
atau hanya sebesar 35%. Artinya, secara keseluruhan rata-rata tingkat return
143
reksa dana saham yang diteliti lebih rendah dari tingkat return IHSG sebagai
pasar. Hal ini dimungkinkan dalam penyusunan portofolio saham tidak
optimal, karena seperti diketahui bahwa perubahan pasar dalam bursa efek
sangat dinamis dan berlangsung dengan sangat cepat, sehingga saham yang
berkinerja bagus akan cepat berubah. Perubahan kinerja saham yang cepat ini
tidak dapat diikuti oleh manajer investasi dalam menentukan portofolionya.
Hasil penelitian ini ternyata mendukung hasil penelitian yang telah dilakukan
oleh Suryati dan Machmud (2015), yang mana hasil penelitiannya dengan
menggunakan uji parametris Independent Sample t test, menemukan bahwa
tidak terdapat perbedaan antara return portofolio reksa dana saham dengan
return pasar (IHSG), dan secara keseluruhan return portofolio reksa dana
saham lebih rendah dari return IHSG. Namun di sisi lain, hasil penelitian ini
berlawanan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Desiana dan
Isnurhadi (2012), dimana hasil penelitiannya yang menggunakan uji non
parametris Mann-Whitney menunjukkan bahwa rata-rata tingkat return reksa
dana saham konvensional lebih tinggi dari tingkat return pasar (IHSG), yang
berarti terdapat perbedaan antara return reksa dana saham konvensional
dengan return pasar IHSG. Hasil ini berlawanan pula dengan penelitian yang
dilakukan oleh Radianto dan Ayuningtias (2010) yang menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan return antara reksa dana saham dengan return pasarnya
(LQ45). Lebih lanjut, temuan dari Trisna Wulandari Veronika (2004) juga
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa
144
dana saham dengan return pasar (IHSG), dan secara keseluruhan rata-rata
return reksa dana saham lebih tinggi dari return IHSG.
b. Hipotesis Kedua
Berdasarkan uji non parametris Kruskal-Wallis dapat diketahui bahwa
nilai Asymp. Sig yaitu sebesar 0,000, dimana 0,000 < 0,05, yang berarti Ho
ditolak. Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk hasil hipotesis kedua ini yaitu
terdapat perbedaan konsistensi perhitungan metode Sharpe Ratio, Treynor
Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio. Hasil penelitian ini
mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Suryati dan Machmud
(2015) yang menggunakan uji statistik parametris One Way ANOVA
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan konsistensi model pengukuran
kinerja model Treynor, model Sharpe dan model Jensen. Hasil ini
mendukung pula penelitian yang dilakukan oleh Ali Sadikin (2012), dimana
hasil penelitiannya yang menggunakan Multivariate Analysis of Variance
(MANOVA) menunjukkan bahwa adanya perbedaan antara konsistensi
kinerja reksa dana pasar uang dengan metode Indeks Treynor, Indeks Sharpe
dan Indeks Jensen. Namun. di sisi lain hasil penelitian ini berlawanan dengan
penelitian yang telah dilakukan oleh Abdul Rofiq (2015), dimana hasil
penelitiannya yang menggunakan uji non-parametris Kruskal-Wallis
menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil
pengukuran kinerja reksa saham dengan menggunakan model Sharpe,
Treynor dan Jensen. Adapun mengapa hasil pengujian ini berbeda dengan
hasil yang dilakukan oleh Abdul Rofiq (2015), dikarenakan oleh adanya
145
kemungkinan faktor-faktor ekonomi makro (seperti yang telah dipaparkan
pada analisis-analisis sebelumnya) yang melatarbelakangi data-data yang
digunakan.
146
BAB V
PENUTUP
B. Simpulan
Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis dan pembahasan yang sudah
dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka beberapa simpulan dalam penelitian ini
adalah:
1. Uji beda Mann-Whitney dalam mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara
return reksa dana saham dengan return IHSG menunjukkan bahwa tidak
terdapat perbedaan yang signifikan antara return reksa dana saham dengan
return IHSG.
2. Uji beda Kruskal-Wallis dalam mengetahui ada atau tidaknya perbedaan hasil
dari tiap-tiap metode perhitungan secara keseluruhan menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan konsistensi perhitungan metode Sharpe Ratio, Treynor Ratio,
Jensen Alpha, M-Square dan Information Ratio.
C. Saran
Berdasarkan hasil pengolahan data, analisis, pembahasan dan simpulan
penelitian yang telah penulis lakukan, maka ada beberapa saran yang ingin penulis
sampaikan, di antaranya yaitu:
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Kekurangan dalam penelitian ini yaitu jumlah sampel yang mungkin masih
tergolong sedikit yaitu 27 sampel dengan hanya berfokus pada satu jenis dan satu
kategori reksa dana saja, yaitu reksa dana jenis saham dengan kategori
147
konvensional. Jadi untuk para peneliti selanjutnya bisa menambahkan jumlah
sampel penelitian dan jumlah jenis produk reksa dananya seperti reksa dana
pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, reksa dana campuran dan lainnya.
Kategorinya pun bisa dipertimbangkan apakah yang berbasis konvensional
ataupun yang berbasis syariah. Selain itu, bisa menambahkan jumlah metode
yang dipergunakan seperti metode Erov, metode Sortino dan lainnya. Peneliti
selanjutnya juga bisa menambahkan benchmark selain IHSG ke dalam
penelitiannya, misalnya Indeks LQ-45, Indeks Kompas 100 atau bahkan Indeks
Reksa Dana Saham (IRDSH)/Equity Fund Index seperti yang diperkenalkan oleh
Infovesta dalam situs websitenya. Lalu, untuk perhitungan rata-rata return
disarankan menggunakan metode rata-rata return geometrik, karena dapat
menghasilkan tingkat return yang lebih riil dari pada metode rata-rata return
aritmatik. Penambahan rumusan masalah juga disarankan untuk peneliti
selanjutnya, guna menghasilkan hipotesis yang lebih banyak pula. Untuk
terakhir, jika bisa peneliti selanjutnya dapat menambahkan jumlah periode
penelitian yang lebih panjang lagi guna mendapatkan hasil yang lebih akurat.
2. Bagi Investor
Sebelum berinvestasi pada reksa dana, khususnya reksa dana saham,
hendaknya investor melihat kinerja reksa dana yang ingin dituju guna
mengetahui bagaimana tingkat return dan risiko yang akan didapatkan nanti.
Dari hasil penelitian ini, peneliti menyarankan untuk mencoba berinvestasi pada
reksa dana saham HPAM Ultima Ekuitas 1 yang tidak lain merupakan salah satu
produk reksa dana dari Manajer Investasi PT. Henan Putihrai Asset
148
Management, dan kedua yaitu reksa dana saham Dana Pratama Ekuitas yang
merupakan salah satu produk reksa dana dari Manajer Investasi PT. Pratama
Capital Assets Management. Sebab selama periode penelitian, keduanya
memberikan kinerja terbaik dibandingkan lainnya, karena mampu outperform
terhadap IHSG sebanyak 3 hingga 4 kali.
3. Bagi Manajer Investasi
Untuk dapat mempertimbangkan kembali komposisi portofolio saham,
sehingga mampu menghasilkan return yang lebih memadai. Selain itu, manajer
investasi juga dirasa perlu agar lebih jeli lagi dalam menyusun kebijakan dan
strategi-strategi yang handal, jadi ketika kondisi pasar sedang bearish, portofolio
yang disusunnya tidak mengalami dampak yang terlalu dalam.
149
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Hasanuddin, Lilik Purwandi, Harry Nugroho, Anastasia W. Ekoputri dan
Taufiqul Halim ”The Urban Middle-Class Millenials Indonesia: Finance,
Online Behavior and Values”, ALVARA Research Center (Exploring,
Measuring, Evaluating), Februari 2017, http://alvara-strategic.com/wp-
content/uploads/whitepaper/The-Urban-Middle-Class-Millenials.pdf
Ali, Hasanuddin. ”Whitepaper:“The Urban Middle-Class Millenials Indonesia:
Finance, Online Behavior and Values””, artikel diakses tanggal 1 Maret,
dari http://alvara-strategic.com/launching-whitepaper-the-urban-middle-
class-millenials-indonesia-finance-online-behavior-and-values/
Bandono, Bayu, Noer Azam A, Nunung Nuryartono dan Adler H. Manurung.
”Kinerja Reksa Dana Terproteksi di Indonesia”, Journal of Business and
Entrepreneurship, ISSN: 2302-4119, Volume 1, Nomor 1, January 2013.
Bodie, Kane dan Marcus. ”Manajemen Portofolio dan Investasi: Investments”,
Edisi 9 - Buku 1, Salemba Empat, Jakarta, 2014.
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandaru. ”Bank dan Lembaga Keuangan Lain”,
Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2006.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. ”Pasar Modal di Indonesia:
Pendekatan Tanya Jawab”, Salemba Empat, Jakarta, 2001.
Desiana, Lidia dan Isnurhadi. ”Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham
Konvensional dengan Reksa Dana Saham Syariah di Bursa Efek
Indonesia”, Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, ISSN: 1412-4521,
Volume 10, Nomor 19, Juni 2012.
Duncan, Andy. ”M-Squared”, Channel Youtube: Finlingo, video dipublikasikan
tanggal 7 November 2017, dari https://www.youtube.com/
watch?v=wu7KQTW-jn4
150
Eiteman, David K., Arthur I. Stonehill dan Michael H. Moffett. ”Manajemen
Keuangan Multinasional 2”, Edisi Kesembilan: Jilid 2, Edisi Bahasa
Indonesia, PT Indeks Kelompok Gramedia, Jakarta, 2004.
Fabozzi, Frank J. ”Manajemen Investasi:Buku 2”, Salemba Empat, Jakarta, 2000.
Fund Fact Sheet Reksa Dana Dana Pratama Ekuitas (Maret 2018) dari
http://www.pratamacapital.biz/images/pdf/fundfactsheet/Dana-Pratama-
Ekuitas-1803.pdf
Fund Fact Sheet Reksa Dana HPAM Ultima Ekuitas 1 (Maret 2018) dari
https://www.hpam.co.id/adminweb/files/hpam/FFS-RDUE.pdf
Ghozali, Imam. ”Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19”,
Edisi Lima, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.
Goyal, M.M..“Performance Evaluation Of Top 10 Mutual Funds in India”, Indian
Journal of Commerce and Management Studies, ISSN: 2240-0310 EISSN:
2229-5674, Volume 6 Issue 1, January 2015.
Hadijah, Siti. ”Pengertian Reksadana Saham, Return Terbaik Tapi Risiko Besar”,
artikel diakses tanggal 27 April 2017, dari https://www.cermati.com/
artikel/pengertian-reksadana-saham-return-terbaik-tapi-risiko-besar
Halim, Abdul. ”Analisis Investasi”, Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta, 2005.
Hartono, Jogiyanto. ”Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, BPFEUGM,
Yogyakarta, 2010.
Hartono, Jogiyanto. ”Teori Portofolio dan Analisis Investasi”, Edisi Kesepuluh,
BPFEUGM, Yogyakarta, 2013.
Jakarta, Koran. ”Kinerja Reksa Dana Saham di Bawah IHSG”, artikel diakses
tanggal 6 September 2017, dari http://www.koran-jakarta.com/kinerja-
reksa-dana-saham-di-bawah-ihsg/
151
KSEI. ”KSEI News – Terobosan 20 Tahun KSEI: Dua Dasawarsa Berinvestasi
untuk Negeri”, Edisi 04 (Oktober – Desember 2017), PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia (KSEI), Jakarta, 2017.
Laporan Kinerja Otoritas Jasa Keuangan 2012-2017
Manurung, Adler Haymans. ”Panduan Lengkap Reksa Dana Investasiku”, PT
Kompas Media Nusantara, Jakarta, 2008.
Martalena dan Maya Malinda. ”Pengantar Pasar Modal”, Penerbit ANDI,
Yogyakarta, 2011.
Melani, Agustina. ”Kinerja IHSG Kurang Memuaskan pada 2013”, artikel diakses
tanggal 29 Desember 2013, dari https://m.liputan6.com/bisnis/read/
787010/kinerja-ihsg-kurang-memuaskan-pada-2013
Melani, Agustina. ”Kinerja Reksa Dana Merosot pada 2013”, artikel diakses
tanggal 3 Januari 2014, dari https://www.liputan6.com/bisnis/read/
790703/kinerja-reksa-dana-merosot-pada-2013
Moechdie, Abi Hurairah dan Haryajid Ramelan. ”Gerbang Pintar Pasar Modal:
Bukunya Investor dan Profesional Pasar Modal Indonesia”, PT. Capital
Bridge Advisory, Yogyakarta, 2012.
Mumpuni, Melvin dan Harris Darmawan. ”Panduan Berinvestasi Saham Untuk
Pemula”, Finansialku.com (Apapun, Kapanpun, Berapapun), PT. Solusi
Finansialku Indonesia, 2017.
Nasarudin, M. Irsan dan Indra Surya. “Aspek Hukum Pasar Modal Indonesia”,
Prenada Media, Jakarta, 2004.
OJK. “Statistik Mingguan Pasar Modal 2017”, Desember, Minggu ke-4 (25-29
Desember 2017), 2017.
Paranita, Cana, Moch. Dzulkirom, dan Raden Rustam Hidayat. “Analisis Kinerja
Investasi Dalam Reksa Dana Saham (Equity Funds) dengan Metode
152
Sharpe dan Treynor”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Volume 27,
Nomor 1, Oktober 2015.
Pidekso, Ari Komputer. “Seri Panduan Praktis: SPSS 18 untuk Pengolahan Data
Statistik”, Edisi Pertama, ANDI, Yogyakarta, 2010.
Prajapati, Kalpesh P dan Mahesh K Patel. “Comparative Study on Performance
Evaluation of Mutual Fund Schemes of Indian Companies”, International
Refereed Journal - Researchers World - Journal of Arts, Science and
Commerce, E-ISSN 2229-4686 ISSN 2231-4172, Volume 3, Issue3(3),
July 2012.
Pramesti, Getut. “Kupas Tuntas Data Penelitian dengan SPSS 22”. PT. Alex Media
Komputindo, Jakarta, 2014.
Pratomo, Eko Priyo. “Berwisata ke Dunia Reksadana”. PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta, 2007.
Pratomo, Eko Priyo dan Nugraha Ubaidillah. “Reksa Dana: Solusi Perencanaan
Investasi di Era Modern”. Edisi Revisi Kedua. Cetakan Ketiga. PT.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001.
Pratomo, Eko Priyo dan Nugraha Ubaidillah. “Reksa Dana Solusi Perencanaan
Investasi di Era Modern”. Edisi Kedua. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta, 2009.
Prospektus Reksa Dana Dana Pratama Ekuitas dari http://www.pratamacapital.biz/
images/pdf/Prospektus-Pembaharuan-RD-Dana-Pratama-Ekuitas.pdf
Prospektus Reksa Dana HPAM Ultima Ekuitas 1 dari https://www.hpam.co.id/
adminweb/files/hpam/P-RDUE.pdf
Purwanta, Wiji dan Hendy Fakhruddin. ”Mengenal Pasar Modal”, Salemba Empat,
Jakarta, 2006.
153
Radianto, Wirawan ED dan Citra Ayuningtyas.“Perbandingan Risk dan Return
Emas, Saham dan Reksa Dana dalam Menentukan Keputusan Investasi”,
Jurnal Akuntansi, AKRUAL 1 (2) (2010): 105-117, e-ISSN: 2502-6380,
2010.
Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. ”Manajemen Keuangan”, Mitra Wacana Media,
Jakarta, 2010.
Rofiq, Abdul. “Analisis Kinerja Reksa Dana dengan Menggunakan Model Sharpe,
Treynor, dan Jensen”, Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen, Volume 4,
Nomor 7, Juli 2015.
Rudiyanto. ”Apakah Ada Reksa Dana Saham yang (Konsisten) Mengalahkan
IHSG?”, artikel diakses tanggal 16 Januari 2014, dari
http://rudiyanto.blog.kontan.co.id/2014/01/16/apakah-ada-reksa-dana-
saham-yang-konsisten-mengalahkan-ihsg/
Rusdin. ”Pasar Modal: Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik”, Alfabeta,
Bandung, 2008.
Sadikin, Ali. “Analisis Kinerja Reksa Dana Pasar Uang Untuk Melihat Konsistensi
Model Pengukuran Reksa Dana Melalui Model Sharpe, Model Treynor,
dan Model Jensen Periode 2007-2010”, Jurnal Spread, Volume 2, Nomor
1, April 2012.
Santosa, Magdalena dan Amelina Apricia Sjam. “Penilaian Kinerja Produk
Reksadana dengan Menggunakan Metode Perthitungan Jensen Alpha,
Sharpe Ratio, Treynor Ratio, M2, dan Information Ratio”, Jurnal
Manajemen, Volume 12, Nomor 1, November 2012.
Satriani, Wahyu. ”Kinerja Reksa Dana Saham Kian Ciamik”, artikel diakses
tanggal 5 Mei 2014, dari http://investasi.kontan.co.id/news/kinerja-
reksadana-saham-kian-ciamik
Setiawan, Sakina Rakhma Diah. ”Reksa Dana Saham Investasi Menarik di Tahun
Pemilu”, artikel diakses tanggal 11 Februari 2014, dari
https://otomotif.kompas.com/read/2014/02/11/1531119/Reksa.Dana.Saha
m.Investasi.Menarik.di.Tahun.Pemilu
154
Siamat, Dahlan. ”Manajemen Lembaga Keuangan: Kebijakan Moneter dan
Perbankan”, Edisi Kelima, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia, Jakarta, 2005.
Sudirman. ”Pasar Modal dan Manajemen Portofolio” Sultan Amai Press IAIN
Sultan Amai Gorontalo, Gorontalo, 2015.
Sugiyono. ”Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D”, Cetakan Ke-18,
Alfabeta, Bandung, 2013.
Sunarsih, Uun dan Andriyanto. “Analysis of Performance of Islamic Mutual Funds
in Indonesia by Using Sharpe, Treynor and Jensen the Period 2010-
2012”, Research Journal of Finance and Accounting, ISSN 2222-1697
(Paper) ISSN 2222-2847, Volume 6, Nomor 3, Juli 2015.
Supriyadi, Edy. ”SPSS + Amos: Statistical Data Analysis”, IN MEDIA, Jakarta.
Supriyanto, Eko B dan Randy Pangalila. ”Menjadi Kaya Melalui Reksa Dana:
Investasi dengan Seribu Satu Kemudahan”, PT Elex Media Komputindo,
Jakarta, 2006.
Suryati, Tri Frida, dan Surya Machmud. “Analisis Konsistensi Pengukuran Kinerja
Portofolio Reksa Dana Saham”, Jurnal Ilmu Manajemen dan Bisnis,
ISSN: 2302-6723, Volume 1, Nomor 1, Februari 2015.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
Veronika, Trisni Wulandari. “Analisis Kinerja Reksa Dana Saham dan Reksa Dana
Pasar Uang dengan Metode Sharpe Periode Januari-Desember 2003”,
eprints.undip.ac.id, Subjects: H Social Science > HG Finance, ID Code:
10185, Deposited On 06 May 2010;10:21, Universitas Diponegoro,
Semarang, 2004.
Widarjono, Agus. ”Analisis Statistika Multivariat Terapan”, UPP STIM YKPN,
Yogyakarta, 2010.
155
Yudawanto, Alvis, Raden Rustam Hidayat, dan Sri Sulasmiyati. ”Analisis Kinerja
Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan Metode Sharpe, Treynor dan
Jensen”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Volume 45, Nomor 1, April
2017.
www.bareksa.com
www.bi.go.id
www.finance.yahoo.com
www.idx.co.id
www.indopremier.com dan/atau aplikasi IPOTGO
www.ksei.co.id
www.ojk.go.id
www.pasardana.id
www.pusatdata.kontan.go.id
www.reksadana.ojk.go.id
156
LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Sampel Penelitian
No. Reksa Dana Saham Manajer Investasi Bank Kustodian
1 BNI-AM Dana Berkembang PT. BNI Asset Management PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Custody
2 BNP Paribas Ekuitas PT. BNP Paribas
Investment Partners Deutsche Bank A.G - Custody
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus PT. BNP Paribas
Investment Partners Citibank N.A - Custody
4 BNP Paribas Pesona PT. BNP Paribas
Investment Partners Deutsche Bank A.G - Custody
5 BNP Paribas Star PT. BNP Paribas
Investment Partners Deutsche Bank A.G - Custody
6 BNP Paribas Solaris PT. BNP Paribas
Investment Partners Citibank N.A - Custody
7 Bahana Dana Prima PT. Bahana TCW
Investment Management
Standard Chartered Bank -
Custody
8 CIMB Principal Total Return
Equity Fund
PT. CIMB Principal Asset
Management Deutsche Bank A.G - Custody
9 Dana Pratama Ekuitas PT. Pratama Capital Assets
Management Deutsche Bank A.G - Custody
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 PT. Danareksa Investment
Management Citibank N.A - Custody
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 PT. Henan Putihrai Asset
Management
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk - Custody
12 MNC Dana Ekuitas PT. MNC Asset
Management
PT Bank Rakyat Indonesia
(Persero) Tbk - Custody
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa PT. Mandiri Manajemen
Investasi Deutsche Bank A.G - Custody
14 Manulife Dana Saham PT. Manulife Aset
Manajemen Indonesia Deutsche Bank A.G - Custody
15 Manulife Saham Andalan PT. Manulife Aset
Manajemen Indonesia PT Bank HSBC Indonesia
16 Mega Asset Greater
Infrastructure
PT. Mega Asset
Management
PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Custody
17 Mega Asset Maxima PT. Mega Asset
Management
PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Custody
18 Pratama Saham PT. Pratama Capital Assets
Management Deutsche Bank A.G - Custody
19 RHB Alpha Sector Rotation PT. RHB Asset
Management Indonesia Deutsche Bank A.G - Custody
20 Rencana Cerdas PT. Ciptadana Asset
Management Deutsche Bank A.G - Custody
21 Simas Danamas Saham PT. Sinarmas Asset
Management
PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Custody
22 Simas Saham Unggulan PT. Sinarmas Asset
Management
PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Custody
23 Syailendra Equity Opportunity
Fund PT. Syailendra Capital Deutsche Bank A.G - Custody
24 TRAM Consumption Plus PT. Trimegah Asset
Management
PT Bank HSBC Indonesia -
Custody
25 TRAM Infrastructure Plus PT. Trimegah Asset
Management
PT Bank HSBC Indonesia -
Custody
157
No. Reksa Dana Saham Manajer Investasi Bank Kustodian
26 TRIM Kapital PT. Trimegah Asset
Management
PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Custody
27 TRIM Kapital Plus PT. Trimegah Asset
Management
PT Bank CIMB Niaga Tbk -
Custody
Lampiran 2: Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2012
No. Reksa Dana Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 2297.56
2 BNP Paribas Ekuitas 15240.34
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2461.02
4 BNP Paribas Pesona 21313.88
5 BNP Paribas Star 1270.89
6 BNP Paribas Solaris 1990.22
7 Bahana Dana Prima 13094.75
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2898.12
9 Dana Pratama Ekuitas 5402.10
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1423.51
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1407.57
12 MNC Dana Ekuitas 3237.83
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2151.05
14 Manulife Dana Saham 10198.02
15 Manulife Saham Andalan 1653.82
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1033.87
17 Mega Asset Maxima 1023.56
18 Pratama Saham 3616.76
19 RHB Alpha Sector Rotation 1071.17
20 Rencana Cerdas 11013.39
21 Simas Danamas Saham 1345.79
22 Simas Saham Unggulan 1005.17
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3273.41
24 TRAM Consumption Plus 1270.70
25 TRAM Infrastructure Plus 1060.39
26 TRIM Kapital 7941.88
27 TRIM Kapital Plus 3046.05
Lampiran 3: Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2013 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 2408.47 2582.06 2628.86
2 BNP Paribas Ekuitas 15777.69 16987.66 17517.95
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2530.84 2738.70 2822.77
4 BNP Paribas Pesona 21981.41 23634.23 24447.00
5 BNP Paribas Star 1304.98 1419.12 1456.55
6 BNP Paribas Solaris 2024.31 2155.31 2275.61
7 Bahana Dana Prima 13624.89 14741.83 15052.53
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2971.21 3188.12 3273.24
9 Dana Pratama Ekuitas 5887.84 6449.77 6843.73
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1423.32 1545.35 1646.87
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1643.21 1701.67 1685.25
158
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
12 MNC Dana Ekuitas 3260.51 3492.05 3635.72
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2194.65 2416.44 2561.61
14 Manulife Dana Saham 10403.21 11156.15 11465.98
15 Manulife Saham Andalan 1712.07 1862.16 1925.00
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1059.66 1144.20 1221.39
17 Mega Asset Maxima 1053.84 1078.06 1068.90
18 Pratama Saham 3991.71 4515.49 4888.02
19 RHB Alpha Sector Rotation 1111.17 1195.52 1256.89
20 Rencana Cerdas 11547.10 12220.73 12591.06
21 Simas Danamas Saham 1470.27 1592.40 1712.29
22 Simas Saham Unggulan 1036.62 1050.79 1113.49
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3389.77 3592.87 3799.61
24 TRAM Consumption Plus 1298.74 1374.51 1399.54
25 TRAM Infrastructure Plus 1087.52 1149.52 1205.60
26 TRIM Kapital 8094.28 8580.81 8900.19
27 TRIM Kapital Plus 3123.45 3334.53 3447.50
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2013 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang 2648.74 2791.43 2477.50
2 BNP Paribas Ekuitas 17857.15 17926.20 16868.13
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2880.03 2867.55 2717.04
4 BNP Paribas Pesona 24926.14 25045.77 23545.02
5 BNP Paribas Star 1468.88 1493.83 1411.35
6 BNP Paribas Solaris 2307.38 2415.27 2234.84
7 Bahana Dana Prima 15477.59 16225.67 14764.38
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3361.97 3442.33 3195.51
9 Dana Pratama Ekuitas 7209.69 7689.20 7121.03
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1696.51 1767.10 1661.50
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1712.43 1750.81 1727.06
12 MNC Dana Ekuitas 3710.55 3765.40 3540.53
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2597.58 2808.05 2486.57
14 Manulife Dana Saham 11735.99 11955.53 11298.61
15 Manulife Saham Andalan 1952.11 2029.84 1889.09
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1267.23 1339.81 1229.70
17 Mega Asset Maxima 1000.85 1035.59 980.29
18 Pratama Saham 5112.03 5476.14 4949.96
19 RHB Alpha Sector Rotation 1287.75 1347.69 1276.97
20 Rencana Cerdas 12508.24 12721.76 12020.54
21 Simas Danamas Saham 1751.54 1851.15 1649.75
22 Simas Saham Unggulan 1111.27 1184.08 1038.18
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3783.18 3838.79 3583.55
24 TRAM Consumption Plus 1403.63 1427.99 1345.50
25 TRAM Infrastructure Plus 1215.30 1281.77 1156.79
26 TRIM Kapital 8854.13 8961.88 8349.84
27 TRIM Kapital Plus 3402.70 3528.69 3206.24
159
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2013 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang 2273.21 1987.51 2033.26
2 BNP Paribas Ekuitas 16049.05 14454.11 14705.43
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2595.79 2341.76 2412.19
4 BNP Paribas Pesona 22343.97 20081.27 20512.54
5 BNP Paribas Star 1326.04 1207.26 1208.94
6 BNP Paribas Solaris 2024.93 1858.76 1865.42
7 Bahana Dana Prima 13819.91 12294.83 12252.76
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2899.85 2543.08 2605.10
9 Dana Pratama Ekuitas 6652.27 6027.12 6329.95
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1518.62 1344.67 1360.91
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1607.98 1446.87 1583.48
12 MNC Dana Ekuitas 3337.59 3109.27 3147.86
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2299.62 1990.66 1977.67
14 Manulife Dana Saham 10743.61 9889.60 9939.01
15 Manulife Saham Andalan 1774.91 1594.00 1619.09
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1156.99 1018.74 1057.36
17 Mega Asset Maxima 910.84 831.93 859.03
18 Pratama Saham 4621.34 4126.57 4381.67
19 RHB Alpha Sector Rotation 1210.25 1102.57 1131.33
20 Rencana Cerdas 10900.51 9898.74 10444.32
21 Simas Danamas Saham 1548.32 1370.18 1403.19
22 Simas Saham Unggulan 995.56 913.54 996.87
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3395.79 2936.16 3064.85
24 TRAM Consumption Plus 1263.25 1120.83 1150.22
25 TRAM Infrastructure Plus 1102.18 969.75 995.64
26 TRIM Kapital 7996.92 7112.18 7246.47
27 TRIM Kapital Plus 2980.68 2618.26 2681.38
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2013 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 2109.63 1945.67 1931.81
2 BNP Paribas Ekuitas 15448.84 14453.69 14429.03
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2548.38 2396.13 2395.30
4 BNP Paribas Pesona 21651.51 20186.03 20113.36
5 BNP Paribas Star 1268.31 1181.06 1175.73
6 BNP Paribas Solaris 1964.53 1849.29 1831.58
7 Bahana Dana Prima 12949.88 11865.42 11733.82
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2727.27 2503.32 2631.46
9 Dana Pratama Ekuitas 6684.30 6152.09 6111.04
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1408.78 1297.19 1301.13
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1635.38 1516.33 1505.53
12 MNC Dana Ekuitas 3279.07 3133.92 3126.78
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2069.12 1931.67 1924.35
14 Manulife Dana Saham 10419.58 9792.60 9733.27
15 Manulife Saham Andalan 1700.13 1579.44 1564.19
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1112.41 1043.85 1044.28
17 Mega Asset Maxima 902.98 870.28 864.80
18 Pratama Saham 4623.99 4233.17 4210.42
160
No. Reksa Dana Oktober November Desember
19 RHB Alpha Sector Rotation 1199.40 1127.01 1136.53
20 Rencana Cerdas 10945.32 10444.28 9946.14
21 Simas Danamas Saham 1470.20 1383.46 1363.86
22 Simas Saham Unggulan 1061.76 1038.84 1022.89
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3173.86 2947.50 2964.29
24 TRAM Consumption Plus 1197.42 1128.65 1138.96
25 TRAM Infrastructure Plus 1038.97 974.59 965.70
26 TRIM Kapital 7582.98 7103.65 7134.34
27 TRIM Kapital Plus 2795.87 2631.02 2627.76
Lampiran 4: Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2014 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 2039.80 2150.21 2211.78
2 BNP Paribas Ekuitas 15081.76 15865.65 16375.73
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2508.89 2630.47 2754.69
4 BNP Paribas Pesona 21092.21 22160.61 22871.98
5 BNP Paribas Star 1202.66 1264.09 1301.66
6 BNP Paribas Solaris 1901.99 2017.49 2091.40
7 Bahana Dana Prima 12402.35 13019.15 13488.83
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2729.36 2930.69 3050.99
9 Dana Pratama Ekuitas 6639.99 7114.07 7630.25
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1381.96 1453.69 1468.55
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1587.17 1683.84 1767.70
12 MNC Dana Ekuitas 3233.29 3388.32 3483.37
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 1975.58 2086.51 2125.13
14 Manulife Dana Saham 10055.42 10614.15 11031.67
15 Manulife Saham Andalan 1608.40 1699.05 1767.56
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1101.23 1157.50 1225.09
17 Mega Asset Maxima 910.18 962.48 1005.74
18 Pratama Saham 4576.77 4937.79 5314.71
19 RHB Alpha Sector Rotation 1191.96 1293.02 1339.08
20 Rencana Cerdas 10263.32 11057.57 11590.45
21 Simas Danamas Saham 1429.89 1509.84 1582.52
22 Simas Saham Unggulan 1088.46 1149.05 1209.31
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3081.03 3300.48 3414.04
24 TRAM Consumption Plus 1187.47 1273.49 1318.62
25 TRAM Infrastructure Plus 976.51 1043.90 1110.93
26 TRIM Kapital 7308.25 7728.31 8037.49
27 TRIM Kapital Plus 2667.41 2840.83 2999.44
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2014 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang 2252.49 2276.99 2271.47
2 BNP Paribas Ekuitas 16709.39 16911.43 16872.74
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2817.82 2912.30 2892.84
4 BNP Paribas Pesona 23253.48 23590.90 23468.41
5 BNP Paribas Star 1326.48 1339.21 1329.85
6 BNP Paribas Solaris 2119.57 2153.09 2137.96
161
No. Reksa Dana April Mei Juni
7 Bahana Dana Prima 13828.37 14098.68 13956.39
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3080.92 3080.92 3020.83
9 Dana Pratama Ekuitas 7848.92 7966.37 8121.32
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1494.04 1498.94 1486.77
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1774.85 1810.22 1741.89
12 MNC Dana Ekuitas 3429.80 3482.74 3482.11
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2204.67 2229.70 2208.45
14 Manulife Dana Saham 11236.50 11372.34 11256.77
15 Manulife Saham Andalan 1803.58 1831.39 1805.12
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1243.62 1268.53 1261.61
17 Mega Asset Maxima 1011.67 1026.44 1014.85
18 Pratama Saham 5350.96 5416.02 5458.50
19 RHB Alpha Sector Rotation 1393.77 1418.90 1402.79
20 Rencana Cerdas 11631.30 11952.16 11935.65
21 Simas Danamas Saham 1600.32 1609.48 1583.53
22 Simas Saham Unggulan 1216.11 1216.75 1210.15
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3420.00 3381.07 3336.96
24 TRAM Consumption Plus 1342.77 1347.15 1325.31
25 TRAM Infrastructure Plus 1135.86 1161.06 1137.88
26 TRIM Kapital 8261.76 8326.99 8237.12
27 TRIM Kapital Plus 3075.41 3109.27 3039.81
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2014 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang 2370.26 2383.55 2385.56
2 BNP Paribas Ekuitas 17746.27 17783.45 17723.98
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 3061.91 3085.37 3059.11
4 BNP Paribas Pesona 24817.59 24845.19 24690.37
5 BNP Paribas Star 1389.10 1393.64 1381.65
6 BNP Paribas Solaris 2252.52 2286.51 2242.29
7 Bahana Dana Prima 14715.91 14889.31 14781.57
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3213.62 3255.93 3204.96
9 Dana Pratama Ekuitas 8660.21 8738.09 8417.15
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1572.62 1573.35 1586.83
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1870.97 1920.90 1857.54
12 MNC Dana Ekuitas 3544.22 3561.08 3601.58
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2325.80 2341.75 2337.71
14 Manulife Dana Saham 11773.25 11834.66 11765.20
15 Manulife Saham Andalan 1909.75 1921.30 1917.79
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1325.38 1331.19 1311.81
17 Mega Asset Maxima 1027.09 938.19 926.60
18 Pratama Saham 5838.60 5878.69 5625.57
19 RHB Alpha Sector Rotation 1491.66 1496.89 1497.26
20 Rencana Cerdas 12637.80 12798.50 12644.28
21 Simas Danamas Saham 1669.20 1705.43 1694.02
22 Simas Saham Unggulan 1253.35 1313.23 1388.89
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3500.01 3464.46 3350.88
24 TRAM Consumption Plus 1418.10 1431.08 1414.39
25 TRAM Infrastructure Plus 1205.94 1233.98 1200.37
162
No. Reksa Dana Juli Agustus September
26 TRIM Kapital 8679.41 8751.38 8513.16
27 TRIM Kapital Plus 3200.32 3235.06 3085.91
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2014 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 2370.46 2448.39 2468.64
2 BNP Paribas Ekuitas 17671.65 18088.65 18384.41
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 3083.00 3149.85 3202.79
4 BNP Paribas Pesona 24699.87 25227.46 25623.10
5 BNP Paribas Star 1363.33 1397.08 1423.81
6 BNP Paribas Solaris 2239.80 2277.17 2307.00
7 Bahana Dana Prima 14797.74 15085.41 15223.80
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3259.84 3422.74 3556.51
9 Dana Pratama Ekuitas 8673.26 9008.75 9023.26
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1573.57 1606.88 1650.18
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1862.92 1923.64 1966.66
12 MNC Dana Ekuitas 3595.08 3588.73 3611.68
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2349.08 2438.90 2450.58
14 Manulife Dana Saham 11692.23 11965.57 12086.54
15 Manulife Saham Andalan 1905.40 1950.73 1972.83
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1321.24 1352.99 1370.79
17 Mega Asset Maxima 922.42 950.31 1012.20
18 Pratama Saham 5780.67 5995.89 5981.33
19 RHB Alpha Sector Rotation 1508.40 1558.12 1579.72
20 Rencana Cerdas 12656.30 13185.93 13365.86
21 Simas Danamas Saham 1707.11 1739.05 1783.34
22 Simas Saham Unggulan 1403.35 1450.53 1487.13
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3352.71 3422.74 3536.25
24 TRAM Consumption Plus 1435.24 1488.74 1531.99
25 TRAM Infrastructure Plus 1244.81 1293.84 1343.34
26 TRIM Kapital 8739.44 9090.85 9422.48
27 TRIM Kapital Plus 3181.44 3363.77 3474.66
Lampiran 5: Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2015 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 2564.44 2648.03 2530.78
2 BNP Paribas Ekuitas 18515.50 19070.44 19236.46
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 3167.87 3254.36 3259.92
4 BNP Paribas Pesona 25758.39 26394.80 26730.47
5 BNP Paribas Star 1456.48 1499.52 1523.65
6 BNP Paribas Solaris 2302.06 2354.53 2297.16
7 Bahana Dana Prima 15241.38 15681.72 15625.49
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3492.75 3630.00 3560.23
9 Dana Pratama Ekuitas 9246.45 9657.90 9573.92
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1683.51 1740.95 1764.24
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1992.87 2073.26 2043.22
12 MNC Dana Ekuitas 3596.03 3853.12 3876.38
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2471.60 2542.16 2557.23
163
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
14 Manulife Dana Saham 12139.15 12506.01 12582.55
15 Manulife Saham Andalan 1964.85 2017.59 2015.30
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1375.38 1406.00 1388.11
17 Mega Asset Maxima 1006.08 1034.45 1016.98
18 Pratama Saham 6152.58 6409.37 6328.92
19 RHB Alpha Sector Rotation 1566.12 1635.07 1634.15
20 Rencana Cerdas 13421.97 13756.61 13725.89
21 Simas Danamas Saham 1822.68 1862.42 1815.99
22 Simas Saham Unggulan 1472.57 1525.74 1474.23
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3544.21 3607.53 3532.81
24 TRAM Consumption Plus 1547.44 1589.50 1574.30
25 TRAM Infrastructure Plus 1365.35 1416.54 1390.17
26 TRIM Kapital 9565.63 9862.36 9789.24
27 TRIM Kapital Plus 3502.68 3606.42 3516.05
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2015 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang 2299.45 2376.44 2177.74
2 BNP Paribas Ekuitas 17513.81 18154.57 16886.17
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2941.38 2982.38 2725.09
4 BNP Paribas Pesona 24502.81 25265.67 23618.57
5 BNP Paribas Star 1392.15 1431.13 1322.64
6 BNP Paribas Solaris 2098.15 2129.68 1956.36
7 Bahana Dana Prima 14366.59 14839.14 13783.22
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3225.27 3244.07 2985.65
9 Dana Pratama Ekuitas 8977.58 9082.44 8493.30
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1621.90 1673.64 1561.00
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1911.59 2009.25 1904.74
12 MNC Dana Ekuitas 3519.11 3557.18 3531.58
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2370.55 2444.86 2279.70
14 Manulife Dana Saham 11520.49 11848.65 10991.72
15 Manulife Saham Andalan 1841.14 1897.24 1751.83
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1297.39 1328.49 1230.48
17 Mega Asset Maxima 947.68 961.58 889.06
18 Pratama Saham 5949.98 6000.19 5569.92
19 RHB Alpha Sector Rotation 1510.20 1554.88 1445.10
20 Rencana Cerdas 12756.05 13395.99 12453.87
21 Simas Danamas Saham 1700.92 1743.60 1630.94
22 Simas Saham Unggulan 1385.77 1427.11 1312.65
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3309.80 3405.68 3191.85
24 TRAM Consumption Plus 1457.67 1490.61 1380.03
25 TRAM Infrastructure Plus 1284.18 1306.82 1215.73
26 TRIM Kapital 9106.47 9296.12 8637.21
27 TRIM Kapital Plus 3246.19 3299.74 3049.52
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2015 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang 2154.38 2035.05 1878.58
164
No. Reksa Dana Juli Agustus September
2 BNP Paribas Ekuitas 16603.63 15779.40 14654.05
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2651.85 2422.92 2245.52
4 BNP Paribas Pesona 23222.46 21917.49 20379.03
5 BNP Paribas Star 1299.42 1249.44 1158.14
6 BNP Paribas Solaris 1912.61 1695.25 1599.95
7 Bahana Dana Prima 13513.80 12628.42 11602.60
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2874.48 2654.68 2462.20
9 Dana Pratama Ekuitas 8382.14 7687.64 6868.73
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1543.58 1477.62 1370.85
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1862.05 1736.42 1619.11
12 MNC Dana Ekuitas 3491.71 3325.51 3082.52
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2210.57 2090.34 1915.34
14 Manulife Dana Saham 10694.47 9972.87 9291.70
15 Manulife Saham Andalan 1703.43 1567.27 1453.94
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1208.58 1134.34 1053.72
17 Mega Asset Maxima 875.57 818.95 752.98
18 Pratama Saham 5512.75 4947.89 4416.50
19 RHB Alpha Sector Rotation 1444.72 1369.56 1279.14
20 Rencana Cerdas 12144.85 11409.05 10698.04
21 Simas Danamas Saham 1598.02 1442.22 1365.08
22 Simas Saham Unggulan 1293.10 1174.61 1156.91
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3144.04 2878.84 2617.58
24 TRAM Consumption Plus 1377.85 1299.83 1221.00
25 TRAM Infrastructure Plus 1210.33 1120.08 1045.51
26 TRIM Kapital 8614.66 7994.72 7417.72
27 TRIM Kapital Plus 3039.71 2749.03 2546.08
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2015 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 2044.82 2000.92 2151.57
2 BNP Paribas Ekuitas 15811.64 15904.14 16432.97
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2434.95 2424.66 2497.06
4 BNP Paribas Pesona 22081.32 22282.97 23029.82
5 BNP Paribas Star 1211.47 1203.07 1256.70
6 BNP Paribas Solaris 1750.70 1717.53 1780.73
7 Bahana Dana Prima 12651.44 12562.34 13096.18
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2685.68 2730.64 2837.72
9 Dana Pratama Ekuitas 7667.03 7712.33 7965.21
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1474.71 1498.03 1553.59
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1712.50 1711.05 1878.86
12 MNC Dana Ekuitas 3217.98 3164.97 3288.08
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2074.27 2071.91 2159.24
14 Manulife Dana Saham 10048.10 10003.49 10322.07
15 Manulife Saham Andalan 1577.43 1574.95 1627.77
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1122.00 1106.06 1154.71
17 Mega Asset Maxima 812.04 807.34 841.45
18 Pratama Saham 4937.45 4957.13 5273.49
19 RHB Alpha Sector Rotation 1378.07 1353.54 1413.97
20 Rencana Cerdas 11644.92 11552.40 11875.40
165
No. Reksa Dana Oktober November Desember
21 Simas Danamas Saham 1475.07 1455.21 1493.82
22 Simas Saham Unggulan 1236.82 1173.19 1225.52
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 2829.79 2797.58 2865.46
24 TRAM Consumption Plus 1296.05 1286.51 1320.37
25 TRAM Infrastructure Plus 1091.29 1053.01 1084.30
26 TRIM Kapital 7845.10 7763.12 8252.05
27 TRIM Kapital Plus 2648.42 2548.91 2636.08
Lampiran 6: Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2016 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 2154.91 2205.79 2277.64
2 BNP Paribas Ekuitas 16625.05 17027.48 17229.72
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2490.55 2533.98 2644.62
4 BNP Paribas Pesona 23298.36 23968.46 24396.48
5 BNP Paribas Star 1255.88 1296.21 1308.06
6 BNP Paribas Solaris 1765.28 1811.83 1902.53
7 Bahana Dana Prima 13252.82 13609.11 13924.41
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2894.63 2960.90 3011.66
9 Dana Pratama Ekuitas 8304.37 8355.95 8722.30
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1579.88 1644.24 1658.58
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1890.42 1909.52 1922.61
12 MNC Dana Ekuitas 3292.47 3367.87 3478.73
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2188.31 2317.97 2334.81
14 Manulife Dana Saham 10401.48 10781.29 10950.64
15 Manulife Saham Andalan 1634.30 1705.26 1758.70
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1146.92 1177.30 1194.75
17 Mega Asset Maxima 834.69 853.87 892.44
18 Pratama Saham 5304.27 5361.75 5644.88
19 RHB Alpha Sector Rotation 1411.10 1450.80 1502.01
20 Rencana Cerdas 12009.73 12573.37 12987.25
21 Simas Danamas Saham 1484.80 1515.02 1548.93
22 Simas Saham Unggulan 1209.14 1247.73 1320.06
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 2865.95 2940.53 3039.07
24 TRAM Consumption Plus 1352.18 1404.50 1431.76
25 TRAM Infrastructure Plus 1070.79 1076.17 1114.08
26 TRIM Kapital 7985.58 8120.42 8291.10
27 TRIM Kapital Plus 2585.16 2608.72 2715.07
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2016 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang 2274.30 2290.25 2429.69
2 BNP Paribas Ekuitas 16949.63 16916.61 17672.79
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2612.97 2584.02 2715.25
4 BNP Paribas Pesona 24198.17 24092.20 25141.57
5 BNP Paribas Star 1302.98 1278.28 1339.97
6 BNP Paribas Solaris 1899.79 1887.55 1981.55
7 Bahana Dana Prima 13815.62 13771.45 14505.23
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 2977.12 2956.52 3102.95
166
No. Reksa Dana April Mei Juni
9 Dana Pratama Ekuitas 8587.65 8498.08 9220.92
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1641.83 1632.25 1703.24
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1936.50 1953.77 2072.74
12 MNC Dana Ekuitas 3526.23 3559.23 3776.75
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2307.20 2293.16 2448.33
14 Manulife Dana Saham 10872.45 10807.09 11341.55
15 Manulife Saham Andalan 1742.81 1726.05 1815.69
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1189.38 1178.87 1231.96
17 Mega Asset Maxima 888.95 882.46 927.41
18 Pratama Saham 5572.89 5509.51 5971.36
19 RHB Alpha Sector Rotation 1500.62 1502.19 1583.38
20 Rencana Cerdas 13020.53 12904.84 13543.55
21 Simas Danamas Saham 1554.10 1562.97 1646.66
22 Simas Saham Unggulan 1369.53 1354.04 1389.56
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3032.58 3031.06 3181.21
24 TRAM Consumption Plus 1437.90 1439.60 1513.93
25 TRAM Infrastructure Plus 1118.13 1113.10 1172.18
26 TRIM Kapital 8299.99 8269.99 8639.63
27 TRIM Kapital Plus 2786.35 2797.31 2947.93
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2016 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang 2499.52 2538.94 2478.94
2 BNP Paribas Ekuitas 18196.81 18602.43 18386.48
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2853.41 2899.71 2882.67
4 BNP Paribas Pesona 26025.55 26705.18 26443.67
5 BNP Paribas Star 1402.17 1433.81 1428.08
6 BNP Paribas Solaris 2083.80 2085.39 2047.18
7 Bahana Dana Prima 15385.14 15438.32 15240.28
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3255.07 3346.47 3321.24
9 Dana Pratama Ekuitas 9667.52 9814.59 9638.56
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1760.71 1800.93 1790.67
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 2193.15 2238.27 2221.71
12 MNC Dana Ekuitas 3949.12 4214.57 4197.88
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2527.02 2562.77 2508.11
14 Manulife Dana Saham 11758.22 12017.95 11914.09
15 Manulife Saham Andalan 1937.36 1940.59 1918.88
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1284.14 1301.96 1275.36
17 Mega Asset Maxima 972.19 974.71 953.44
18 Pratama Saham 6323.46 6392.21 6276.16
19 RHB Alpha Sector Rotation 1649.33 1662.25 1638.98
20 Rencana Cerdas 14039.71 14378.01 14266.53
21 Simas Danamas Saham 1728.95 1753.13 1739.37
22 Simas Saham Unggulan 1475.48 1460.08 1433.50
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3280.61 3363.09 3333.82
24 TRAM Consumption Plus 1591.03 1585.74 1571.60
25 TRAM Infrastructure Plus 1232.44 1242.01 1220.63
26 TRIM Kapital 8932.07 9108.71 8948.90
27 TRIM Kapital Plus 3065.22 3109.06 3042.06
167
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2016 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 2457.65 2288.59 2348.20
2 BNP Paribas Ekuitas 18300.83 16913.61 17532.57
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2896.19 2695.32 2798.66
4 BNP Paribas Pesona 26536.65 24512.55 25397.12
5 BNP Paribas Star 1435.35 1332.84 1375.77
6 BNP Paribas Solaris 2085.82 1963.84 2014.37
7 Bahana Dana Prima 15475.12 14341.91 14714.45
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3339.08 3187.65 3240.69
9 Dana Pratama Ekuitas 9650.32 8866.22 8917.28
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1809.26 1683.28 1716.36
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 2279.07 2285.65 2277.73
12 MNC Dana Ekuitas 4126.94 3802.98 3936.37
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2544.93 2402.58 2430.72
14 Manulife Dana Saham 11973.74 11075.01 11432.83
15 Manulife Saham Andalan 1943.14 1822.42 1862.64
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1275.05 1171.92 1193.26
17 Mega Asset Maxima 968.17 907.16 921.39
18 Pratama Saham 6276.33 5732.07 5772.23
19 RHB Alpha Sector Rotation 1677.15 1545.52 1589.80
20 Rencana Cerdas 14242.30 13334.16 13606.24
21 Simas Danamas Saham 1766.64 1654.81 1719.51
22 Simas Saham Unggulan 1437.93 1393.93 1410.13
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3396.12 3177.71 3254.38
24 TRAM Consumption Plus 1594.55 1476.48 1503.15
25 TRAM Infrastructure Plus 1238.58 1178.40 1187.37
26 TRIM Kapital 8969.88 8526.52 8573.16
27 TRIM Kapital Plus 3077.88 2926.59 2939.83
Lampiran 7: Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2017 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 2322.92 2384.09 2451.89
2 BNP Paribas Ekuitas 17380.53 17764.18 18292.10
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 2780.17 2859.50 2948.83
4 BNP Paribas Pesona 25286.52 25829.48 26507.42
5 BNP Paribas Star 1362.37 1389.08 1429.56
6 BNP Paribas Solaris 2004.80 2069.96 2094.24
7 Bahana Dana Prima 14615.21 14904.48 15314.93
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3254.59 3284.48 3358.74
9 Dana Pratama Ekuitas 8824.03 9077.19 9546.40
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1688.89 1718.24 1766.27
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 2366.31 2340.31 2437.32
12 MNC Dana Ekuitas 3902.88 3911.23 3974.09
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2414.38 2420.91 2478.06
14 Manulife Dana Saham 11301.27 11556.68 11903.54
15 Manulife Saham Andalan 1830.84 1873.91 1899.64
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1191.70 1204.26 1213.75
17 Mega Asset Maxima 924.64 938.84 930.52
168
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
18 Pratama Saham 5716.83 5877.67 6149.60
19 RHB Alpha Sector Rotation 1578.91 1611.96 1636.41
20 Rencana Cerdas 13552.88 13677.90 13947.53
21 Simas Danamas Saham 1718.55 1755.86 1777.42
22 Simas Saham Unggulan 1430.36 1389.51 1401.85
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3251.57 3302.43 3439.89
24 TRAM Consumption Plus 1507.87 1540.25 1583.00
25 TRAM Infrastructure Plus 1185.69 1204.96 1233.17
26 TRIM Kapital 8547.19 8655.77 8887.69
27 TRIM Kapital Plus 2927.25 2988.24 3062.34
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2017 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang 2481.19 2468.66 2505.75
2 BNP Paribas Ekuitas 18613.76 18805.16 19213.89
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 3008.51 3041.19 3105.21
4 BNP Paribas Pesona 26934.82 27224.93 27767.16
5 BNP Paribas Star 1455.51 1480.06 1510.22
6 BNP Paribas Solaris 2150.53 2140.30 2168.11
7 Bahana Dana Prima 15645.07 15825.64 16039.32
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3448.72 3485.73 3583.97
9 Dana Pratama Ekuitas 9545.87 9623.57 9846.08
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1796.10 1806.50 1842.97
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 2494.50 2434.28 2442.81
12 MNC Dana Ekuitas 4043.68 4111.42 4148.76
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2533.74 2563.63 2611.97
14 Manulife Dana Saham 12040.69 12106.44 12262.92
15 Manulife Saham Andalan 1921.80 1896.16 1911.01
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1237.56 1248.61 1245.14
17 Mega Asset Maxima 934.19 906.26 904.93
18 Pratama Saham 6156.84 6221.24 6364.50
19 RHB Alpha Sector Rotation 1674.10 1698.20 1724.06
20 Rencana Cerdas 14153.54 14273.50 14425.81
21 Simas Danamas Saham 1807.53 1850.42 1877.34
22 Simas Saham Unggulan 1453.72 1424.13 1409.40
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3502.05 3533.16 3575.74
24 TRAM Consumption Plus 1616.99 1643.58 1669.90
25 TRAM Infrastructure Plus 1253.48 1253.42 1273.06
26 TRIM Kapital 9011.65 9056.98 9219.20
27 TRIM Kapital Plus 3098.39 3091.49 3127.38
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2017 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang 2480.55 2467.87 2470.63
2 BNP Paribas Ekuitas 19145.57 19193.22 19158.91
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 3109.76 3118.75 3117.18
4 BNP Paribas Pesona 27495.53 27584.35 27539.06
5 BNP Paribas Star 1502.72 1501.71 1502.47
169
No. Reksa Dana Juli Agustus September
6 BNP Paribas Solaris 2175.22 2173.84 2140.96
7 Bahana Dana Prima 16147.36 16100.40 16075.45
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3569.96 3574.04 3590.11
9 Dana Pratama Ekuitas 9714.62 9571.18 9398.15
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1839.95 1840.15 1844.87
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 2474.11 2465.07 2421.72
12 MNC Dana Ekuitas 4149.33 4006.16 3916.55
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2582.71 2576.10 2565.14
14 Manulife Dana Saham 12326.07 12294.28 12246.60
15 Manulife Saham Andalan 1921.78 1918.17 1911.37
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1225.82 1223.40 1218.79
17 Mega Asset Maxima 896.68 899.85 898.13
18 Pratama Saham 6276.96 6178.00 6065.59
19 RHB Alpha Sector Rotation 1716.92 1718.33 1711.55
20 Rencana Cerdas 14358.18 14418.47 14463.10
21 Simas Danamas Saham 1857.20 1855.58 1850.60
22 Simas Saham Unggulan 1416.73 1442.12 1462.15
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3577.49 3586.64 3604.16
24 TRAM Consumption Plus 1669.41 1669.01 1667.48
25 TRAM Infrastructure Plus 1269.05 1265.47 1246.88
26 TRIM Kapital 9172.08 9179.27 9131.76
27 TRIM Kapital Plus 3087.60 3081.13 3057.89
Daftar Data NAB/UP Reksa Dana Periode 2017 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 2501.57 2500.10 2679.72
2 BNP Paribas Ekuitas 19260.72 19170.28 20480.89
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 3146.90 3134.36 3321.01
4 BNP Paribas Pesona 27598.23 27532.87 29156.90
5 BNP Paribas Star 1514.34 1502.17 1614.46
6 BNP Paribas Solaris 2149.49 2132.23 2208.62
7 Bahana Dana Prima 16236.10 16534.22 17192.52
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 3585.87 3617.88 3799.08
9 Dana Pratama Ekuitas 9861.47 9889.60 10172.79
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1855.74 1837.71 1986.24
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 2542.30 2552.56 2682.63
12 MNC Dana Ekuitas 3982.86 4033.35 4157.91
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 2589.05 2593.09 2783.72
14 Manulife Dana Saham 12370.29 12370.91 13188.11
15 Manulife Saham Andalan 1946.19 1935.93 2020.36
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1236.03 1226.90 1308.37
17 Mega Asset Maxima 901.51 905.45 975.32
18 Pratama Saham 6364.43 6396.67 6630.69
19 RHB Alpha Sector Rotation 1717.33 1724.07 1853.87
20 Rencana Cerdas 14730.04 14459.26 15428.03
21 Simas Danamas Saham 1845.63 1845.57 1959.19
22 Simas Saham Unggulan 1525.93 1505.44 1548.24
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 3673.69 3678.29 3902.35
24 TRAM Consumption Plus 1681.87 1693.11 1803.72
170
No. Reksa Dana Oktober November Desember
25 TRAM Infrastructure Plus 1266.61 1246.98 1304.23
26 TRIM Kapital 9178.69 9400.49 9917.98
27 TRIM Kapital Plus 3078.78 3095.62 3242.28
Lampiran 8: Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2013 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0483 0.0721 0.0181
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0353 0.0767 0.0312
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0284 0.0821 0.0307
4 BNP Paribas Pesona 0.0313 0.0752 0.0344
5 BNP Paribas Star 0.0268 0.0875 0.0264
6 BNP Paribas Solaris 0.0171 0.0647 0.0558
7 Bahana Dana Prima 0.0405 0.0820 0.0211
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0252 0.0730 0.0267
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0899 0.0954 0.0611
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0001 0.0857 0.0657
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.1674 0.0356 -0.0096
12 MNC Dana Ekuitas 0.0070 0.0710 0.0411
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0203 0.1011 0.0601
14 Manulife Dana Saham 0.0201 0.0724 0.0278
15 Manulife Saham Andalan 0.0352 0.0877 0.0337
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0249 0.0798 0.0675
17 Mega Asset Maxima 0.0296 0.0230 -0.0085
18 Pratama Saham 0.1037 0.1312 0.0825
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0373 0.0759 0.0513
20 Rencana Cerdas 0.0485 0.0583 0.0303
21 Simas Danamas Saham 0.0925 0.0831 0.0753
22 Simas Saham Unggulan 0.0313 0.0137 0.0597
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0355 0.0599 0.0575
24 TRAM Consumption Plus 0.0221 0.0583 0.0182
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0256 0.0570 0.0488
26 TRIM Kapital 0.0192 0.0601 0.0372
27 TRIM Kapital Plus 0.0254 0.0676 0.0339
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2013 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0076 0.0539 -0.1125
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0194 0.0039 -0.0590
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0203 -0.0043 -0.0525
4 BNP Paribas Pesona 0.0196 0.0048 -0.0599
5 BNP Paribas Star 0.0085 0.0170 -0.0552
6 BNP Paribas Solaris 0.0140 0.0468 -0.0747
7 Bahana Dana Prima 0.0282 0.0483 -0.0901
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0271 0.0239 -0.0717
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0535 0.0665 -0.0739
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0301 0.0416 -0.0598
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0161 0.0224 -0.0136
12 MNC Dana Ekuitas 0.0206 0.0148 -0.0597
171
No. Reksa Dana April Mei Juni
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0140 0.0810 -0.1145
14 Manulife Dana Saham 0.0235 0.0187 -0.0549
15 Manulife Saham Andalan 0.0141 0.0398 -0.0693
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0375 0.0573 -0.0822
17 Mega Asset Maxima -0.0637 0.0347 -0.0534
18 Pratama Saham 0.0458 0.0712 -0.0961
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0246 0.0465 -0.0525
20 Rencana Cerdas -0.0066 0.0171 -0.0551
21 Simas Danamas Saham 0.0229 0.0569 -0.1088
22 Simas Saham Unggulan -0.0020 0.0655 -0.1232
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0043 0.0147 -0.0665
24 TRAM Consumption Plus 0.0029 0.0174 -0.0578
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0080 0.0547 -0.0975
26 TRIM Kapital -0.0052 0.0122 -0.0683
27 TRIM Kapital Plus -0.0130 0.0370 -0.0914
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2013 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0825 -0.1257 0.0230
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0486 -0.0994 0.0174
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0446 -0.0979 0.0301
4 BNP Paribas Pesona -0.0510 -0.1013 0.0215
5 BNP Paribas Star -0.0604 -0.0896 0.0014
6 BNP Paribas Solaris -0.0939 -0.0821 0.0036
7 Bahana Dana Prima -0.0640 -0.1104 -0.0034
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0925 -0.1230 0.0244
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0658 -0.0940 0.0502
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0860 -0.1145 0.0121
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.0689 -0.1002 0.0944
12 MNC Dana Ekuitas -0.0573 -0.0684 0.0124
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0752 -0.1344 -0.0065
14 Manulife Dana Saham -0.0491 -0.0795 0.0050
15 Manulife Saham Andalan -0.0604 -0.1019 0.0157
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0591 -0.1195 0.0379
17 Mega Asset Maxima -0.0708 -0.0866 0.0326
18 Pratama Saham -0.0664 -0.1071 0.0618
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0522 -0.0890 0.0261
20 Rencana Cerdas -0.0932 -0.0919 0.0551
21 Simas Danamas Saham -0.0615 -0.1151 0.0241
22 Simas Saham Unggulan -0.0411 -0.0824 0.0912
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0524 -0.1354 0.0438
24 TRAM Consumption Plus -0.0611 -0.1127 0.0262
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0472 -0.1202 0.0267
26 TRIM Kapital -0.0423 -0.1106 0.0189
27 TRIM Kapital Plus -0.0704 -0.1216 0.0241
172
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2013 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0376 -0.0777 -0.0071
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0506 -0.0644 -0.0017
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0565 -0.0597 -0.0003
4 BNP Paribas Pesona 0.0555 -0.0677 -0.0036
5 BNP Paribas Star 0.0491 -0.0688 -0.0045
6 BNP Paribas Solaris 0.0531 -0.0587 -0.0096
7 Bahana Dana Prima 0.0569 -0.0837 -0.0111
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0469 -0.0821 0.0512
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0560 -0.0796 -0.0067
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0352 -0.0792 0.0030
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0328 -0.0728 -0.0071
12 MNC Dana Ekuitas 0.0417 -0.0443 -0.0023
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0462 -0.0664 -0.0038
14 Manulife Dana Saham 0.0484 -0.0602 -0.0061
15 Manulife Saham Andalan 0.0501 -0.0710 -0.0097
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0521 -0.0616 0.0004
17 Mega Asset Maxima 0.0512 -0.0362 -0.0063
18 Pratama Saham 0.0553 -0.0845 -0.0054
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0602 -0.0604 0.0084
20 Rencana Cerdas 0.0480 -0.0458 -0.0477
21 Simas Danamas Saham 0.0478 -0.0590 -0.0142
22 Simas Saham Unggulan 0.0651 -0.0216 -0.0154
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0356 -0.0713 0.0057
24 TRAM Consumption Plus 0.0410 -0.0574 0.0091
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0435 -0.0620 -0.0091
26 TRIM Kapital 0.0464 -0.0632 0.0043
27 TRIM Kapital Plus 0.0427 -0.0590 -0.0012
Lampiran 9: Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2013
No. Reksa Dana Average Return Reksa Dana (Ř𝒓𝒅)
Dalam Desimal Dalam Persen
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0121 -1.21%
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0032 -0.32%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0009 -0.09%
4 BNP Paribas Pesona -0.0034 -0.34%
5 BNP Paribas Star -0.0052 -0.52%
6 BNP Paribas Solaris -0.0053 -0.53%
7 Bahana Dana Prima -0.0071 -0.71%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0059 -0.59%
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0127 1.27%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0055 -0.55%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0080 0.80%
12 MNC Dana Ekuitas -0.0019 -0.19%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0065 -0.65%
14 Manulife Dana Saham -0.0028 -0.28%
15 Manulife Saham Andalan -0.0030 -0.30%
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0029 0.29%
17 Mega Asset Maxima -0.0129 -1.29%
18 Pratama Saham 0.0160 1.60%
173
No. Reksa Dana Average Return Reksa Dana (Ř𝒓𝒅)
Dalam Desimal Dalam Persen
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0064 0.64%
20 Rencana Cerdas -0.0069 -0.69%
21 Simas Danamas Saham 0.0037 0.37%
22 Simas Saham Unggulan 0.0034 0.34%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0064 -0.64%
24 TRAM Consumption Plus -0.0078 -0.78%
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0060 -0.60%
26 TRIM Kapital -0.0076 -0.76%
27 TRIM Kapital Plus -0.0105 -1.05%
Lampiran 10: Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2014 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0559 0.0541 0.0286
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0452 0.0520 0.0321
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0474 0.0485 0.0472
4 BNP Paribas Pesona 0.0487 0.0507 0.0321
5 BNP Paribas Star 0.0229 0.0511 0.0297
6 BNP Paribas Solaris 0.0384 0.0607 0.0366
7 Bahana Dana Prima 0.0570 0.0497 0.0361
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0372 0.0738 0.0410
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0866 0.0714 0.0726
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0621 0.0519 0.0102
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0542 0.0609 0.0498
12 MNC Dana Ekuitas 0.0341 0.0479 0.0281
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0266 0.0562 0.0185
14 Manulife Dana Saham 0.0331 0.0556 0.0393
15 Manulife Saham Andalan 0.0283 0.0564 0.0403
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0545 0.0511 0.0584
17 Mega Asset Maxima 0.0525 0.0575 0.0449
18 Pratama Saham 0.0870 0.0789 0.0763
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0488 0.0848 0.0356
20 Rencana Cerdas 0.0319 0.0774 0.0482
21 Simas Danamas Saham 0.0484 0.0559 0.0481
22 Simas Saham Unggulan 0.0641 0.0557 0.0524
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0394 0.0712 0.0344
24 TRAM Consumption Plus 0.0426 0.0724 0.0354
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0112 0.0690 0.0642
26 TRIM Kapital 0.0244 0.0575 0.0400
27 TRIM Kapital Plus 0.0151 0.0650 0.0558
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2014 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0184 0.0109 -0.0024
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0204 0.0121 -0.0023
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0229 0.0335 -0.0067
4 BNP Paribas Pesona 0.0167 0.0145 -0.0052
5 BNP Paribas Star 0.0191 0.0096 -0.0070
174
No. Reksa Dana April Mei Juni
6 BNP Paribas Solaris 0.0135 0.0158 -0.0070
7 Bahana Dana Prima 0.0252 0.0195 -0.0101
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0098 0.0000 -0.0195
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0287 0.0150 0.0195
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0174 0.0033 -0.0081
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0040 0.0199 -0.0377
12 MNC Dana Ekuitas -0.0154 0.0154 -0.0002
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0374 0.0114 -0.0095
14 Manulife Dana Saham 0.0186 0.0121 -0.0102
15 Manulife Saham Andalan 0.0204 0.0154 -0.0143
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0151 0.0200 -0.0055
17 Mega Asset Maxima 0.0059 0.0146 -0.0113
18 Pratama Saham 0.0068 0.0122 0.0078
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0408 0.0180 -0.0114
20 Rencana Cerdas 0.0035 0.0276 -0.0014
21 Simas Danamas Saham 0.0112 0.0057 -0.0161
22 Simas Saham Unggulan 0.0056 0.0005 -0.0054
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0017 -0.0114 -0.0130
24 TRAM Consumption Plus 0.0183 0.0033 -0.0162
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0224 0.0222 -0.0200
26 TRIM Kapital 0.0279 0.0079 -0.0108
27 TRIM Kapital Plus 0.0253 0.0110 -0.0223
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2014 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0435 0.0056 0.0008
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0518 0.0021 -0.0033
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0584 0.0077 -0.0085
4 BNP Paribas Pesona 0.0575 0.0011 -0.0062
5 BNP Paribas Star 0.0446 0.0033 -0.0086
6 BNP Paribas Solaris 0.0536 0.0151 -0.0193
7 Bahana Dana Prima 0.0544 0.0118 -0.0072
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0638 0.0132 -0.0157
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0664 0.0090 -0.0367
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0577 0.0005 0.0086
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0741 0.0267 -0.0330
12 MNC Dana Ekuitas 0.0178 0.0048 0.0114
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0531 0.0069 -0.0017
14 Manulife Dana Saham 0.0459 0.0052 -0.0059
15 Manulife Saham Andalan 0.0580 0.0060 -0.0018
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0505 0.0044 -0.0146
17 Mega Asset Maxima 0.0121 -0.0866 -0.0124
18 Pratama Saham 0.0696 0.0069 -0.0431
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0634 0.0035 0.0002
20 Rencana Cerdas 0.0588 0.0127 -0.0120
21 Simas Danamas Saham 0.0541 0.0217 -0.0067
22 Simas Saham Unggulan 0.0357 0.0478 0.0576
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0489 -0.0102 -0.0328
24 TRAM Consumption Plus 0.0700 0.0092 -0.0117
175
No. Reksa Dana Juli Agustus September
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0598 0.0233 -0.0272
26 TRIM Kapital 0.0537 0.0083 -0.0272
27 TRIM Kapital Plus 0.0528 0.0109 -0.0461
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2014 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0063 0.0329 0.0083
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0030 0.0236 0.0164
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0078 0.0217 0.0168
4 BNP Paribas Pesona 0.0004 0.0214 0.0157
5 BNP Paribas Star -0.0133 0.0248 0.0191
6 BNP Paribas Solaris -0.0011 0.0167 0.0131
7 Bahana Dana Prima 0.0011 0.0194 0.0092
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0171 0.0500 0.0391
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0304 0.0387 0.0016
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0084 0.0212 0.0269
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0029 0.0326 0.0224
12 MNC Dana Ekuitas -0.0018 -0.0018 0.0064
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0049 0.0382 0.0048
14 Manulife Dana Saham -0.0062 0.0234 0.0101
15 Manulife Saham Andalan -0.0065 0.0238 0.0113
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0072 0.0240 0.0132
17 Mega Asset Maxima -0.0045 0.0302 0.0651
18 Pratama Saham 0.0276 0.0372 -0.0024
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0074 0.0330 0.0139
20 Rencana Cerdas 0.0010 0.0418 0.0136
21 Simas Danamas Saham 0.0077 0.0187 0.0255
22 Simas Saham Unggulan 0.0104 0.0336 0.0252
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0005 0.0209 0.0332
24 TRAM Consumption Plus 0.0147 0.0373 0.0291
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0370 0.0394 0.0383
26 TRIM Kapital 0.0266 0.0402 0.0365
27 TRIM Kapital Plus 0.0310 0.0573 0.0330
Lampiran 11: Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2014
No. Reksa Dana Average Return Reksa Dana (Ř𝒓𝒅)
Dalam Desimal Dalam Persen
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0209 2.09%
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0206 2.06%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0247 2.47%
4 BNP Paribas Pesona 0.0206 2.06%
5 BNP Paribas Star 0.0163 1.63%
6 BNP Paribas Solaris 0.0197 1.97%
7 Bahana Dana Prima 0.0222 2.22%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0258 2.58%
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0336 3.36%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0203 2.03%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0231 2.31%
176
No. Reksa Dana Average Return Reksa Dana (Ř𝒓𝒅)
Dalam Desimal Dalam Persen
12 MNC Dana Ekuitas 0.0122 1.22%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0206 2.06%
14 Manulife Dana Saham 0.0184 1.84%
15 Manulife Saham Andalan 0.0198 1.98%
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0232 2.32%
17 Mega Asset Maxima 0.0140 1.40%
18 Pratama Saham 0.0304 3.04%
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0282 2.82%
20 Rencana Cerdas 0.0253 2.53%
21 Simas Danamas Saham 0.0229 2.29%
22 Simas Saham Unggulan 0.0319 3.19%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0152 1.52%
24 TRAM Consumption Plus 0.0254 2.54%
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0283 2.83%
26 TRIM Kapital 0.0237 2.37%
27 TRIM Kapital Plus 0.0241 2.41%
Lampiran 12: Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2015 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0388 0.0326 -0.0443
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0071 0.0300 0.0087
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0109 0.0273 0.0017
4 BNP Paribas Pesona 0.0053 0.0247 0.0127
5 BNP Paribas Star 0.0229 0.0296 0.0161
6 BNP Paribas Solaris -0.0021 0.0228 -0.0244
7 Bahana Dana Prima 0.0012 0.0289 -0.0036
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0179 0.0393 -0.0192
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0247 0.0445 -0.0087
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0202 0.0341 0.0134
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0133 0.0403 -0.0145
12 MNC Dana Ekuitas -0.0043 0.0715 0.0060
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0086 0.0285 0.0059
14 Manulife Dana Saham 0.0044 0.0302 0.0061
15 Manulife Saham Andalan -0.0040 0.0268 -0.0011
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0033 0.0223 -0.0127
17 Mega Asset Maxima -0.0060 0.0282 -0.0169
18 Pratama Saham 0.0286 0.0417 -0.0126
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0086 0.0440 -0.0006
20 Rencana Cerdas 0.0042 0.0249 -0.0022
21 Simas Danamas Saham 0.0221 0.0218 -0.0249
22 Simas Saham Unggulan -0.0098 0.0361 -0.0338
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0023 0.0179 -0.0207
24 TRAM Consumption Plus 0.0101 0.0272 -0.0096
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0164 0.0375 -0.0186
26 TRIM Kapital 0.0152 0.0310 -0.0074
27 TRIM Kapital Plus 0.0081 0.0296 -0.0251
177
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2015 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0914 0.0335 -0.0836
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0896 0.0366 -0.0699
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0977 0.0139 -0.0863
4 BNP Paribas Pesona -0.0833 0.0311 -0.0652
5 BNP Paribas Star -0.0863 0.0280 -0.0758
6 BNP Paribas Solaris -0.0866 0.0150 -0.0814
7 Bahana Dana Prima -0.0806 0.0329 -0.0712
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0941 0.0058 -0.0797
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0623 0.0117 -0.0649
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0807 0.0319 -0.0673
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.0644 0.0511 -0.0520
12 MNC Dana Ekuitas -0.0922 0.0108 -0.0072
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0730 0.0313 -0.0676
14 Manulife Dana Saham -0.0844 0.0285 -0.0723
15 Manulife Saham Andalan -0.0864 0.0305 -0.0766
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0654 0.0240 -0.0738
17 Mega Asset Maxima -0.0681 0.0147 -0.0754
18 Pratama Saham -0.0599 0.0084 -0.0717
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0758 0.0296 -0.0706
20 Rencana Cerdas -0.0707 0.0502 -0.0703
21 Simas Danamas Saham -0.0634 0.0251 -0.0646
22 Simas Saham Unggulan -0.0600 0.0298 -0.0802
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0631 0.0290 -0.0628
24 TRAM Consumption Plus -0.0741 0.0226 -0.0742
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0762 0.0176 -0.0697
26 TRIM Kapital -0.0697 0.0208 -0.0709
27 TRIM Kapital Plus -0.0768 0.0165 -0.0758
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2015 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0107 -0.0554 -0.0769
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0167 -0.0496 -0.0713
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0269 -0.0863 -0.0732
4 BNP Paribas Pesona -0.0168 -0.0562 -0.0702
5 BNP Paribas Star -0.0176 -0.0385 -0.0731
6 BNP Paribas Solaris -0.0224 -0.1136 -0.0562
7 Bahana Dana Prima -0.0195 -0.0655 -0.0812
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0372 -0.0765 -0.0725
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0131 -0.0829 -0.1065
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0112 -0.0427 -0.0723
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.0224 -0.0675 -0.0676
12 MNC Dana Ekuitas -0.0113 -0.0476 -0.0731
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0303 -0.0544 -0.0837
14 Manulife Dana Saham -0.0270 -0.0675 -0.0683
15 Manulife Saham Andalan -0.0276 -0.0799 -0.0723
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0178 -0.0614 -0.0711
17 Mega Asset Maxima -0.0152 -0.0647 -0.0806
18 Pratama Saham -0.0103 -0.1025 -0.1074
178
No. Reksa Dana Juli Agustus September
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0003 -0.0520 -0.0660
20 Rencana Cerdas -0.0248 -0.0606 -0.0623
21 Simas Danamas Saham -0.0202 -0.0975 -0.0535
22 Simas Saham Unggulan -0.0149 -0.0916 -0.0151
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0150 -0.0844 -0.0908
24 TRAM Consumption Plus -0.0016 -0.0566 -0.0606
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0044 -0.0746 -0.0666
26 TRIM Kapital -0.0026 -0.0720 -0.0722
27 TRIM Kapital Plus -0.0032 -0.0956 -0.0738
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2015 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0885 -0.0215 0.0753
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0790 0.0059 0.0333
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0844 -0.0042 0.0299
4 BNP Paribas Pesona 0.0835 0.0091 0.0335
5 BNP Paribas Star 0.0460 -0.0069 0.0446
6 BNP Paribas Solaris 0.0942 -0.0189 0.0368
7 Bahana Dana Prima 0.0904 -0.0070 0.0425
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0908 0.0167 0.0392
9 Dana Pratama Ekuitas 0.1162 0.0059 0.0328
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0758 0.0158 0.0371
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0577 -0.0008 0.0981
12 MNC Dana Ekuitas 0.0439 -0.0165 0.0389
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0830 -0.0011 0.0421
14 Manulife Dana Saham 0.0814 -0.0044 0.0318
15 Manulife Saham Andalan 0.0849 -0.0016 0.0335
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0648 -0.0142 0.0440
17 Mega Asset Maxima 0.0784 -0.0058 0.0422
18 Pratama Saham 0.1180 0.0040 0.0638
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0773 -0.0178 0.0446
20 Rencana Cerdas 0.0885 -0.0079 0.0280
21 Simas Danamas Saham 0.0806 -0.0135 0.0265
22 Simas Saham Unggulan 0.0691 -0.0514 0.0446
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0811 -0.0114 0.0243
24 TRAM Consumption Plus 0.0615 -0.0074 0.0263
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0438 -0.0351 0.0297
26 TRIM Kapital 0.0576 -0.0104 0.0630
27 TRIM Kapital Plus 0.0402 -0.0376 0.0342
Lampiran 13: Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2015
No. Reksa Dana Average Return Reksa Dana (Ř𝒓𝒅)
Dalam Desimal Dalam Persen
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0096 -0.96%
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0081 -0.81%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0190 -1.90%
4 BNP Paribas Pesona -0.0076 -0.76%
5 BNP Paribas Star -0.0092 -0.92%
179
No. Reksa Dana Average Return Reksa Dana (Ř𝒓𝒅)
Dalam Desimal Dalam Persen
6 BNP Paribas Solaris -0.0197 -1.97%
7 Bahana Dana Prima -0.0111 -1.11%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0171 -1.71%
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0085 -0.85%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0038 -0.38%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.0024 -0.24%
12 MNC Dana Ekuitas -0.0067 -0.67%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0092 -0.92%
14 Manulife Dana Saham -0.0118 -1.18%
15 Manulife Saham Andalan -0.0145 -1.45%
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0132 -1.32%
17 Mega Asset Maxima -0.0141 -1.41%
18 Pratama Saham -0.0083 -0.83%
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0080 -0.80%
20 Rencana Cerdas -0.0086 -0.86%
21 Simas Danamas Saham -0.0135 -1.35%
22 Simas Saham Unggulan -0.0148 -1.48%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0161 -1.61%
24 TRAM Consumption Plus -0.0114 -1.14%
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0167 -1.67%
26 TRIM Kapital -0.0098 -0.98%
27 TRIM Kapital Plus -0.0216 -2.16%
Lampiran 14: Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2016 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0016 0.0236 0.0326
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0117 0.0242 0.0119
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0026 0.0174 0.0437
4 BNP Paribas Pesona 0.0117 0.0288 0.0179
5 BNP Paribas Star -0.0007 0.0321 0.0091
6 BNP Paribas Solaris -0.0087 0.0264 0.0501
7 Bahana Dana Prima 0.0120 0.0269 0.0232
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0201 0.0229 0.0171
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0426 0.0062 0.0438
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0169 0.0407 0.0087
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0062 0.0101 0.0069
12 MNC Dana Ekuitas 0.0013 0.0229 0.0329
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0135 0.0593 0.0073
14 Manulife Dana Saham 0.0077 0.0365 0.0157
15 Manulife Saham Andalan 0.0040 0.0434 0.0313
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0067 0.0265 0.0148
17 Mega Asset Maxima -0.0080 0.0230 0.0452
18 Pratama Saham 0.0058 0.0108 0.0528
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0020 0.0281 0.0353
20 Rencana Cerdas 0.0113 0.0469 0.0329
21 Simas Danamas Saham -0.0060 0.0204 0.0224
22 Simas Saham Unggulan -0.0134 0.0319 0.0580
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0002 0.0260 0.0335
24 TRAM Consumption Plus 0.0241 0.0387 0.0194
180
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0125 0.0050 0.0352
26 TRIM Kapital -0.0323 0.0169 0.0210
27 TRIM Kapital Plus -0.0193 0.0091 0.0408
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2016 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0015 0.0070 0.0609
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0163 -0.0019 0.0447
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0120 -0.0111 0.0508
4 BNP Paribas Pesona -0.0081 -0.0044 0.0436
5 BNP Paribas Star -0.0039 -0.0190 0.0483
6 BNP Paribas Solaris -0.0014 -0.0064 0.0498
7 Bahana Dana Prima -0.0078 -0.0032 0.0533
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0115 -0.0069 0.0495
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0154 -0.0104 0.0851
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0101 -0.0058 0.0435
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0072 0.0089 0.0609
12 MNC Dana Ekuitas 0.0137 0.0094 0.0611
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0118 -0.0061 0.0677
14 Manulife Dana Saham -0.0071 -0.0060 0.0495
15 Manulife Saham Andalan -0.0090 -0.0096 0.0519
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0045 -0.0088 0.0450
17 Mega Asset Maxima -0.0039 -0.0073 0.0509
18 Pratama Saham -0.0128 -0.0114 0.0838
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0009 0.0010 0.0540
20 Rencana Cerdas 0.0026 -0.0089 0.0495
21 Simas Danamas Saham 0.0033 0.0057 0.0535
22 Simas Saham Unggulan 0.0375 -0.0113 0.0262
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0021 -0.0005 0.0495
24 TRAM Consumption Plus 0.0043 0.0012 0.0516
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0036 -0.0045 0.0531
26 TRIM Kapital 0.0011 -0.0036 0.0447
27 TRIM Kapital Plus 0.0263 0.0039 0.0538
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2016 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0287 0.0158 -0.0236
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0297 0.0223 -0.0116
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0509 0.0162 -0.0059
4 BNP Paribas Pesona 0.0352 0.0261 -0.0098
5 BNP Paribas Star 0.0464 0.0226 -0.0040
6 BNP Paribas Solaris 0.0516 0.0008 -0.0183
7 Bahana Dana Prima 0.0607 0.0035 -0.0128
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0490 0.0281 -0.0075
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0484 0.0152 -0.0179
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0337 0.0228 -0.0057
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0581 0.0206 -0.0074
12 MNC Dana Ekuitas 0.0456 0.0672 -0.0040
181
No. Reksa Dana Juli Agustus September
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0321 0.0141 -0.0213
14 Manulife Dana Saham 0.0367 0.0221 -0.0086
15 Manulife Saham Andalan 0.0670 0.0017 -0.0112
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0424 0.0139 -0.0204
17 Mega Asset Maxima 0.0483 0.0026 -0.0218
18 Pratama Saham 0.0590 0.0109 -0.0182
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0417 0.0078 -0.0140
20 Rencana Cerdas 0.0366 0.0241 -0.0078
21 Simas Danamas Saham 0.0500 0.0140 -0.0078
22 Simas Saham Unggulan 0.0618 -0.0104 -0.0182
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0312 0.0251 -0.0087
24 TRAM Consumption Plus 0.0509 -0.0033 -0.0089
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0514 0.0078 -0.0172
26 TRIM Kapital 0.0338 0.0198 -0.0175
27 TRIM Kapital Plus 0.0398 0.0143 -0.0215
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2016 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0086 -0.0688 0.0260
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0047 -0.0758 0.0366
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0047 -0.0694 0.0383
4 BNP Paribas Pesona 0.0035 -0.0763 0.0361
5 BNP Paribas Star 0.0051 -0.0714 0.0322
6 BNP Paribas Solaris 0.0189 -0.0585 0.0257
7 Bahana Dana Prima 0.0154 -0.0732 0.0260
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0054 -0.0454 0.0166
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0012 -0.0813 0.0058
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0104 -0.0696 0.0197
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0258 0.0029 -0.0035
12 MNC Dana Ekuitas -0.0169 -0.0785 0.0351
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0147 -0.0559 0.0117
14 Manulife Dana Saham 0.0050 -0.0751 0.0323
15 Manulife Saham Andalan 0.0126 -0.0621 0.0221
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0002 -0.0809 0.0182
17 Mega Asset Maxima 0.0154 -0.0630 0.0157
18 Pratama Saham 0.0000 -0.0867 0.0070
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0233 -0.0785 0.0287
20 Rencana Cerdas -0.0017 -0.0638 0.0204
21 Simas Danamas Saham 0.0157 -0.0633 0.0391
22 Simas Saham Unggulan 0.0031 -0.0306 0.0116
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0187 -0.0643 0.0241
24 TRAM Consumption Plus 0.0146 -0.0740 0.0181
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0147 -0.0486 0.0076
26 TRIM Kapital 0.0023 -0.0494 0.0055
27 TRIM Kapital Plus 0.0118 -0.0492 0.0045
182
Lampiran 15: Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2016
No. Reksa Dana Average Return Reksa Dana (Ř𝒓𝒅)
Dalam Desimal Dalam Persen
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0078 0.78%
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0059 0.59%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0101 1.01%
4 BNP Paribas Pesona 0.0087 0.87%
5 BNP Paribas Star 0.0081 0.81%
6 BNP Paribas Solaris 0.0108 1.08%
7 Bahana Dana Prima 0.0103 1.03%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0115 1.15%
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0103 1.03%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0088 0.88%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0164 1.64%
12 MNC Dana Ekuitas 0.0158 1.58%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0104 1.04%
14 Manulife Dana Saham 0.0091 0.91%
15 Manulife Saham Andalan 0.0118 1.18%
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0033 0.33%
17 Mega Asset Maxima 0.0081 0.81%
18 Pratama Saham 0.0084 0.84%
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0104 1.04%
20 Rencana Cerdas 0.0119 1.19%
21 Simas Danamas Saham 0.0122 1.22%
22 Simas Saham Unggulan 0.0122 1.22%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0111 1.11%
24 TRAM Consumption Plus 0.0114 1.14%
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0080 0.80%
26 TRIM Kapital 0.0035 0.35%
27 TRIM Kapital Plus 0.0095 0.95%
Lampiran 16: Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2017 (1/4)
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0108 0.0263 0.0284
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0087 0.0221 0.0297
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0066 0.0285 0.0312
4 BNP Paribas Pesona -0.0044 0.0215 0.0262
5 BNP Paribas Star -0.0097 0.0196 0.0291
6 BNP Paribas Solaris -0.0048 0.0325 0.0117
7 Bahana Dana Prima -0.0067 0.0198 0.0275
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0043 0.0092 0.0226
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0105 0.0287 0.0517
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0160 0.0174 0.0280
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0389 -0.0110 0.0415
12 MNC Dana Ekuitas -0.0085 0.0021 0.0161
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0067 0.0027 0.0236
14 Manulife Dana Saham -0.0115 0.0226 0.0300
15 Manulife Saham Andalan -0.0171 0.0235 0.0137
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0013 0.0105 0.0079
17 Mega Asset Maxima 0.0035 0.0154 -0.0089
18 Pratama Saham -0.0096 0.0281 0.0463
183
No. Reksa Dana Januari Februari Maret
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0068 0.0209 0.0152
20 Rencana Cerdas -0.0039 0.0092 0.0197
21 Simas Danamas Saham -0.0006 0.0217 0.0123
22 Simas Saham Unggulan 0.0143 -0.0286 0.0089
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0009 0.0156 0.0416
24 TRAM Consumption Plus 0.0031 0.0215 0.0278
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0014 0.0163 0.0234
26 TRIM Kapital -0.0030 0.0127 0.0268
27 TRIM Kapital Plus -0.0043 0.0208 0.0248
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2017 (2/4)
No. Reksa Dana April Mei Juni
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0119 -0.0050 0.0150
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0176 0.0103 0.0217
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0202 0.0109 0.0211
4 BNP Paribas Pesona 0.0161 0.0108 0.0199
5 BNP Paribas Star 0.0182 0.0169 0.0204
6 BNP Paribas Solaris 0.0269 -0.0048 0.0130
7 Bahana Dana Prima 0.0216 0.0115 0.0135
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0268 0.0107 0.0282
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0001 0.0081 0.0231
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0169 0.0058 0.0202
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0235 -0.0241 0.0035
12 MNC Dana Ekuitas 0.0175 0.0168 0.0091
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0225 0.0118 0.0189
14 Manulife Dana Saham 0.0115 0.0055 0.0129
15 Manulife Saham Andalan 0.0117 -0.0133 0.0078
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0196 0.0089 -0.0028
17 Mega Asset Maxima 0.0039 -0.0299 -0.0015
18 Pratama Saham 0.0012 0.0105 0.0230
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0230 0.0144 0.0152
20 Rencana Cerdas 0.0148 0.0085 0.0107
21 Simas Danamas Saham 0.0169 0.0237 0.0145
22 Simas Saham Unggulan 0.0370 -0.0204 -0.0103
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0181 0.0089 0.0121
24 TRAM Consumption Plus 0.0215 0.0164 0.0160
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0165 0.0000 0.0157
26 TRIM Kapital 0.0139 0.0050 0.0179
27 TRIM Kapital Plus 0.0118 -0.0022 0.0116
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2017 (3/4)
No. Reksa Dana Juli Agustus September
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0101 -0.0051 0.0011
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0036 0.0025 -0.0018
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0015 0.0029 -0.0005
4 BNP Paribas Pesona -0.0098 0.0032 -0.0016
5 BNP Paribas Star -0.0050 -0.0007 0.0005
6 BNP Paribas Solaris 0.0033 -0.0006 -0.0151
184
No. Reksa Dana Juli Agustus September
7 Bahana Dana Prima 0.0067 -0.0029 -0.0015
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0039 0.0011 0.0045
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0134 -0.0148 -0.0181
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0016 0.0001 0.0026
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0128 -0.0037 -0.0176
12 MNC Dana Ekuitas 0.0001 -0.0345 -0.0224
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0112 -0.0026 -0.0043
14 Manulife Dana Saham 0.0051 -0.0026 -0.0039
15 Manulife Saham Andalan 0.0056 -0.0019 -0.0035
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0155 -0.0020 -0.0038
17 Mega Asset Maxima -0.0091 0.0035 -0.0019
18 Pratama Saham -0.0138 -0.0158 -0.0182
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0041 0.0008 -0.0039
20 Rencana Cerdas -0.0047 0.0042 0.0031
21 Simas Danamas Saham -0.0107 -0.0009 -0.0027
22 Simas Saham Unggulan 0.0052 0.0179 0.0139
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0005 0.0026 0.0049
24 TRAM Consumption Plus -0.0003 -0.0002 -0.0009
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0031 -0.0028 -0.0147
26 TRIM Kapital -0.0051 0.0008 -0.0052
27 TRIM Kapital Plus -0.0127 -0.0021 -0.0075
Hasil Return Reksa Dana/Bulan Periode 2017 (4/4)
No. Reksa Dana Oktober November Desember
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0125 -0.0006 0.0718
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0053 -0.0047 0.0684
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0095 -0.0040 0.0595
4 BNP Paribas Pesona 0.0021 -0.0024 0.0590
5 BNP Paribas Star 0.0079 -0.0080 0.0748
6 BNP Paribas Solaris 0.0040 -0.0080 0.0358
7 Bahana Dana Prima 0.0100 0.0184 0.0398
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0012 0.0089 0.0501
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0493 0.0029 0.0286
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0059 -0.0097 0.0808
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0498 0.0040 0.0510
12 MNC Dana Ekuitas 0.0169 0.0127 0.0309
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0093 0.0016 0.0735
14 Manulife Dana Saham 0.0101 0.0001 0.0661
15 Manulife Saham Andalan 0.0182 -0.0053 0.0436
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0141 -0.0074 0.0664
17 Mega Asset Maxima 0.0038 0.0044 0.0772
18 Pratama Saham 0.0493 0.0051 0.0366
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0034 0.0039 0.0753
20 Rencana Cerdas 0.0185 -0.0184 0.0670
21 Simas Danamas Saham -0.0027 0.0000 0.0616
22 Simas Saham Unggulan 0.0436 -0.0134 0.0284
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0193 0.0013 0.0609
24 TRAM Consumption Plus 0.0086 0.0067 0.0653
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0158 -0.0155 0.0459
185
No. Reksa Dana Oktober November Desember
26 TRIM Kapital 0.0051 0.0242 0.0550
27 TRIM Kapital Plus 0.0068 0.0055 0.0474
Lampiran 17: Hasil Average Return Reksa Dana Periode 2017
No. Reksa Dana Average Return Reksa Dana (Ř𝒓𝒅)
Dalam Desimal Dalam Persen
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0113 1.13%
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0132 1.32%
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0145 1.45%
4 BNP Paribas Pesona 0.0117 1.17%
5 BNP Paribas Star 0.0137 1.37%
6 BNP Paribas Solaris 0.0078 0.78%
7 Bahana Dana Prima 0.0131 1.31%
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0134 1.34%
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0113 1.13%
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0125 1.25%
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0140 1.40%
12 MNC Dana Ekuitas 0.0047 0.47%
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0116 1.16%
14 Manulife Dana Saham 0.0122 1.22%
15 Manulife Saham Andalan 0.0069 0.69%
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0079 0.79%
17 Mega Asset Maxima 0.0050 0.50%
18 Pratama Saham 0.0119 1.19%
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0131 1.31%
20 Rencana Cerdas 0.0107 1.07%
21 Simas Danamas Saham 0.0111 1.11%
22 Simas Saham Unggulan 0.0081 0.81%
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0154 1.54%
24 TRAM Consumption Plus 0.0155 1.55%
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0080 0.80%
26 TRIM Kapital 0.0124 1.24%
27 TRIM Kapital Plus 0.0083 0.83%
Lampiran 18: Data IHSG (Closing) Bulanan Periode 2013-2017
No. Bulan IHSG (Closing)
2012 2013 2014 2015 2016 2017
1 Januari - 4453.70 4418.76 5289.40 4615.16 5294.10
2 Februari - 4795.79 4620.22 5450.29 4770.96 5386.69
3 Maret - 4940.99 4768.28 5518.67 4845.37 5568.11
4 April - 5034.07 4840.15 5086.42 4838.58 5685.30
5 Mei - 5068.63 4893.91 5216.38 4796.87 5738.15
6 Juni - 4818.90 4878.58 4910.66 5016.65 5829.71
7 Juli - 4610.38 5088.80 4802.53 5215.99 5840.94
8 Agustus - 4195.09 5136.86 4509.61 5386.08 5864.06
9 September - 4316.18 5137.58 4223.91 5364.80 5900.85
10 Oktober - 4510.63 5089.55 4455.18 5422.54 6005.78
11 November - 4256.44 5149.89 4446.46 5148.91 5952.14
12 Desember 4316.69 4274.18 5226.95 4593.01 5296.71 6355.65
186
Lampiran 19: Hasil Return IHSG Periode 2013-2017
No. Bulan
Return IHSG (𝑹𝐦)
2013 2014 2015 2016 2017
1 Januari 0.0317 0.0338 0.0119 0.0048 -0.0005
2 Februari 0.0768 0.0456 0.0304 0.0338 0.0175
3 Maret 0.0303 0.0320 0.0125 0.0156 0.0337
4 April 0.0188 0.0151 -0.0783 -0.0014 0.0210
5 Mei 0.0069 0.0111 0.0255 -0.0086 0.0093
6 Juni -0.0493 -0.0031 -0.0586 0.0458 0.0160
7 Juli -0.0433 0.0431 -0.0220 0.0397 0.0019
8 Agustus -0.0901 0.0094 -0.0610 0.0326 0.0040
9 September 0.0289 0.0001 -0.0634 -0.0040 0.0063
10 Oktober 0.0451 -0.0093 0.0548 0.0108 0.0178
11 November -0.0564 0.0119 -0.0020 -0.0505 -0.0089
12 Desember 0.0042 0.0150 0.0330 0.0287 0.0678
Average Return IHSG (Ř𝑚) 0.0004 0.0171 -0.0098 0.0123 0.0155
0.04% 1.71% -0.98% 1.23% 1.55%
Lampiran 20: Data BI Rate dan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate Periode 2013-2017
No. Bulan
BI Rate BI 7-Day Repo Rate
2013 2014 2015 2016 2017
1 Januari 5.75% 7.50% 7.75% 7.25% 4.75%
2 Februari 5.75% 7.50% 7.50% 7.00% 4.75%
3 Maret 5.75% 7.50% 7.50% 6.75% 4.75%
4 April 5.75% 7.50% 7.50% 6.75% 4.75%
5 Mei 5.75% 7.50% 7.50% 6.75% 4.75%
6 Juni 6.00% 7.50% 7.50% 6.50% 4.75%
7 Juli 6.50% 7.50% 7.50% 6.50% 4.75%
8 Agustus 6.75% 7.50% 7.50% 5.25% 4.50%
9 September 7.25% 7.50% 7.50% 5.00% 4.25%
10 Oktober 7.25% 7.50% 7.50% 4.75% 4.25%
11 November 7.50% 7.63% 7.50% 4.75% 4.25%
12 Desember 7.50% 7.75% 7.50% 4.75% 4.25%
Data BI Rate dan BI 7-Day (Reverse) Repo Rate Periode 2013-2017 (Dalam
Desimal)
No. Bulan
BI Rate BI 7-Day Repo Rate
2013 2014 2015 2016 2017
1 Januari 0.0575 0.0750 0.0775 0.0725 0.0475
2 Februari 0.0575 0.0750 0.0750 0.0700 0.0475
3 Maret 0.0575 0.0750 0.0750 0.0675 0.0475
4 April 0.0575 0.0750 0.0750 0.0675 0.0475
5 Mei 0.0575 0.0750 0.0750 0.0675 0.0475
187
No. Bulan
BI Rate BI 7-Day Repo Rate
2013 2014 2015 2016 2017
6 Juni 0.0600 0.0750 0.0750 0.0650 0.0475
7 Juli 0.0650 0.0750 0.0750 0.0650 0.0475
8 Agustus 0.0675 0.0750 0.0750 0.0525 0.0450
9 September 0.0725 0.0750 0.0750 0.0500 0.0425
10 Oktober 0.0725 0.0750 0.0750 0.0475 0.0425
11 November 0.0750 0.0763 0.0750 0.0475 0.0425
12 Desember 0.0750 0.0775 0.0750 0.0475 0.0425
Lampiran 21: Hasil Investasi Bebas Risiko (Risk Free Rate) Periode 2013-2017
No. Bulan
Risk Free Rate (𝑅𝑓)
2013 2014 2015 2016 2017
1 Januari 0.0048 0.0063 0.0065 0.0060 0.0040
2 Februari 0.0048 0.0063 0.0063 0.0058 0.0040
3 Maret 0.0048 0.0063 0.0063 0.0056 0.0040
4 April 0.0048 0.0063 0.0063 0.0056 0.0040
5 Mei 0.0048 0.0063 0.0063 0.0056 0.0040
6 Juni 0.0050 0.0063 0.0063 0.0054 0.0040
7 Juli 0.0054 0.0063 0.0063 0.0054 0.0040
8 Agustus 0.0056 0.0063 0.0063 0.0044 0.0038
9 September 0.0060 0.0063 0.0063 0.0042 0.0035
10 Oktober 0.0060 0.0063 0.0063 0.0040 0.0035
11 November 0.0063 0.0064 0.0063 0.0040 0.0035
12 Desember 0.0063 0.0065 0.0063 0.0040 0.0035
Akumulasi Return Setahun 0.0646 0.0753 0.0752 0.0600 0.0456
Average Risk Free Rate (Ř𝑓) 0.0054 0.0063 0.0063 0.0050 0.0038
Lampiran 22: Data Standar Deviasi Reksa Dana Periode 2013-2017 (1/2)
No. Reksa Dana Standar Deviasi (𝛔𝐫𝐝)
2013 2014 2015
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0690 0.0218 0.0625
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0532 0.0209 0.0520
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0530 0.0224 0.0566
4 BNP Paribas Pesona 0.0545 0.0222 0.0512
5 BNP Paribas Star 0.0531 0.0204 0.0485
6 BNP Paribas Solaris 0.0581 0.0239 0.0587
7 Bahana Dana Prima 0.0647 0.0231 0.0550
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0664 0.0298 0.0576
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0719 0.0357 0.0625
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0645 0.0248 0.0506
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0737 0.0350 0.0556
12 MNC Dana Ekuitas 0.0455 0.0177 0.0474
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0762 0.0216 0.0525
14 Manulife Dana Saham 0.0477 0.0215 0.0523
188
No. Reksa Dana Standar Deviasi (𝛔𝐫𝐝)
2013 2014 2015
15 Manulife Saham Andalan 0.0591 0.0232 0.0549
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0665 0.0248 0.0471
17 Mega Asset Maxima 0.0478 0.0416 0.0506
18 Pratama Saham 0.0842 0.0401 0.0680
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0552 0.0283 0.0506
20 Rencana Cerdas 0.0575 0.0272 0.0514
21 Simas Danamas Saham 0.0739 0.0242 0.0508
22 Simas Saham Unggulan 0.0645 0.0244 0.0514
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0616 0.0308 0.0516
24 TRAM Consumption Plus 0.0516 0.0282 0.0450
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0615 0.0302 0.0464
26 TRIM Kapital 0.0523 0.0253 0.0506
27 TRIM Kapital Plus 0.0607 0.0334 0.0493
Data Standar Deviasi Reksa Dana Periode 2013-2017 (2/2)
No. Reksa Dana Standar Deviasi (𝛔𝐫𝐝)
2016 2017
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0327 0.0232
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0321 0.0213
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0344 0.0189
4 BNP Paribas Pesona 0.0323 0.0188
5 BNP Paribas Star 0.0329 0.0231
6 BNP Paribas Solaris 0.0328 0.0165
7 Bahana Dana Prima 0.0346 0.0134
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0268 0.0157
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0422 0.0246
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0304 0.0250
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0220 0.0265
12 MNC Dana Ekuitas 0.0392 0.0187
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0335 0.0226
14 Manulife Dana Saham 0.0328 0.0205
15 Manulife Saham Andalan 0.0346 0.0169
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0334 0.0209
17 Mega Asset Maxima 0.0327 0.0253
18 Pratama Saham 0.0436 0.0244
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0346 0.0221
20 Rencana Cerdas 0.0312 0.0207
21 Simas Danamas Saham 0.0310 0.0194
22 Simas Saham Unggulan 0.0307 0.0227
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0295 0.0186
24 TRAM Consumption Plus 0.0334 0.0185
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0288 0.0176
26 TRIM Kapital 0.0269 0.0173
27 TRIM Kapital Plus 0.0293 0.0167
189
Lampiran 23: Data Beta Reksa Dana Periode 2013-2017 (1/2)
No. Reksa Dana Beta (𝛃𝐫𝐝)
2013 2014 2015
1 BNI-AM Dana Berkembang 1.3227 1.1125 1.2624
2 BNP Paribas Ekuitas 1.0759 1.1279 1.1291
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 1.0715 1.1455 1.2235
4 BNP Paribas Pesona 1.1024 1.1849 1.1112
5 BNP Paribas Star 1.0556 1.0790 1.0427
6 BNP Paribas Solaris 1.0754 1.2709 1.2111
7 Bahana Dana Prima 1.2509 1.2092 1.1856
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 1.2807 1.3507 1.2042
9 Dana Pratama Ekuitas 1.3800 1.5098 1.2843
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1.2301 1.1927 1.0989
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 1.0914 1.7117 1.1324
12 MNC Dana Ekuitas 0.8887 0.7339 0.9211
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 1.4118 0.9666 1.1351
14 Manulife Dana Saham 0.9478 1.1662 1.1409
15 Manulife Saham Andalan 1.1727 1.2399 1.1905
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1.2863 1.2497 1.0056
17 Mega Asset Maxima 0.7602 1.2311 1.0674
18 Pratama Saham 1.6269 1.7577 1.3897
19 RHB Alpha Sector Rotation 1.0897 1.4311 1.0715
20 Rencana Cerdas 1.0532 1.3333 1.0917
21 Simas Danamas Saham 1.3824 1.2509 1.0402
22 Simas Saham Unggulan 0.9828 0.7488 0.9382
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 1.2048 1.4919 1.0733
24 TRAM Consumption Plus 1.0288 1.3904 0.9642
25 TRAM Infrastructure Plus 1.1640 1.1158 0.9714
26 TRIM Kapital 1.0393 1.0156 1.0748
27 TRIM Kapital Plus 1.1803 1.1850 1.0177
Data Beta Reksa Dana Periode 2013-2017 (2/2)
No. Reksa Dana Beta (𝛃𝐫𝐝)
2016 2017
1 BNI-AM Dana Berkembang 1.1078 1.0988
2 BNP Paribas Ekuitas 1.1438 1.0247
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 1.1917 0.9031
4 BNP Paribas Pesona 1.1725 0.8824
5 BNP Paribas Star 1.2119 1.1200
6 BNP Paribas Solaris 1.0630 0.6186
7 Bahana Dana Prima 1.1960 0.5268
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.9489 0.6491
9 Dana Pratama Ekuitas 1.3093 0.7240
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 1.0934 1.2146
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.4809 0.7058
12 MNC Dana Ekuitas 1.3225 0.5405
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 1.1307 1.0578
14 Manulife Dana Saham 1.1990 0.9741
190
No. Reksa Dana Beta (𝛃𝐫𝐝)
2016 2017
15 Manulife Saham Andalan 1.1836 0.7163
16 Mega Asset Greater Infrastructure 1.2097 0.9531
17 Mega Asset Maxima 1.0786 0.9226
18 Pratama Saham 1.4248 0.7828
19 RHB Alpha Sector Rotation 1.1912 1.0019
20 Rencana Cerdas 1.1121 1.0133
21 Simas Danamas Saham 1.0815 0.8242
22 Simas Saham Unggulan 0.6907 0.3893
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 1.0464 0.9032
24 TRAM Consumption Plus 1.1066 0.8668
25 TRAM Infrastructure Plus 0.9022 0.8201
26 TRIM Kapital 0.8889 0.6879
27 TRIM Kapital Plus 0.8480 0.7440
Lampiran 24: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2013
Rumus Metode Sharpe Ratio: 𝑆𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝝈𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0121 0.0054 0.0690 -0.2534
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0032 0.0054 0.0532 -0.1623
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0009 0.0054 0.0530 -0.1198
4 BNP Paribas Pesona -0.0034 0.0054 0.0545 -0.1621
5 BNP Paribas Star -0.0052 0.0054 0.0531 -0.1989
6 BNP Paribas Solaris -0.0053 0.0054 0.0581 -0.1845
7 Bahana Dana Prima -0.0071 0.0054 0.0647 -0.1937
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0059 0.0054 0.0664 -0.1703
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0127 0.0054 0.0719 0.1018
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0055 0.0054 0.0645 -0.1693
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0080 0.0054 0.0737 0.0358
12 MNC Dana Ekuitas -0.0019 0.0054 0.0455 -0.1615
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0065 0.0054 0.0762 -0.1562
14 Manulife Dana Saham -0.0028 0.0054 0.0477 -0.1726
15 Manulife Saham Andalan -0.0030 0.0054 0.0591 -0.1421
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0029 0.0054 0.0665 -0.0374
17 Mega Asset Maxima -0.0129 0.0054 0.0478 -0.3823
18 Pratama Saham 0.0160 0.0054 0.0842 0.1260
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0064 0.0054 0.0552 0.0174
20 Rencana Cerdas -0.0069 0.0054 0.0575 -0.2144
21 Simas Danamas Saham 0.0037 0.0054 0.0739 -0.0235
22 Simas Saham Unggulan 0.0034 0.0054 0.0645 -0.0309
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0064 0.0054 0.0616 -0.1920
24 TRAM Consumption Plus -0.0078 0.0054 0.0516 -0.2559
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0060 0.0054 0.0615 -0.1848
26 TRIM Kapital -0.0076 0.0054 0.0523 -0.2487
191
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝝈𝒓𝒅 Kinerja
27 TRIM Kapital Plus -0.0105 0.0054 0.0607 -0.2616
Lampiran 25: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2014
Rumus Metode Sharpe Ratio: 𝑆𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝝈𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0209 0.0063 0.0218 0.6676
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0206 0.0063 0.0209 0.6847
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0247 0.0063 0.0224 0.8211
4 BNP Paribas Pesona 0.0206 0.0063 0.0222 0.6434
5 BNP Paribas Star 0.0163 0.0063 0.0204 0.4891
6 BNP Paribas Solaris 0.0197 0.0063 0.0239 0.5602
7 Bahana Dana Prima 0.0222 0.0063 0.0231 0.6881
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0258 0.0063 0.0298 0.6541
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0336 0.0063 0.0357 0.7644
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0203 0.0063 0.0248 0.5640
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0231 0.0063 0.0350 0.4796
12 MNC Dana Ekuitas 0.0122 0.0063 0.0177 0.3350
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0206 0.0063 0.0216 0.6599
14 Manulife Dana Saham 0.0184 0.0063 0.0215 0.5623
15 Manulife Saham Andalan 0.0198 0.0063 0.0232 0.5814
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0232 0.0063 0.0248 0.6809
17 Mega Asset Maxima 0.0140 0.0063 0.0416 0.1851
18 Pratama Saham 0.0304 0.0063 0.0401 0.6012
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0282 0.0063 0.0283 0.7736
20 Rencana Cerdas 0.0253 0.0063 0.0272 0.6965
21 Simas Danamas Saham 0.0229 0.0063 0.0242 0.6847
22 Simas Saham Unggulan 0.0319 0.0063 0.0244 1.0525
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0152 0.0063 0.0308 0.2903
24 TRAM Consumption Plus 0.0254 0.0063 0.0282 0.6750
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0283 0.0063 0.0302 0.7281
26 TRIM Kapital 0.0237 0.0063 0.0253 0.6895
27 TRIM Kapital Plus 0.0241 0.0063 0.0334 0.5322
192
Lampiran 26: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2015
Rumus Metode Sharpe Ratio: 𝑆𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝝈𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0096 0.0063 0.0625 -0.2543
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0081 0.0063 0.0520 -0.2762
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0190 0.0063 0.0566 -0.4474
4 BNP Paribas Pesona -0.0076 0.0063 0.0512 -0.2723
5 BNP Paribas Star -0.0092 0.0063 0.0485 -0.3204
6 BNP Paribas Solaris -0.0197 0.0063 0.0587 -0.4432
7 Bahana Dana Prima -0.0111 0.0063 0.0550 -0.3156
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0171 0.0063 0.0576 -0.4063
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0085 0.0063 0.0625 -0.2373
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0038 0.0063 0.0506 -0.2000
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.0024 0.0063 0.0556 -0.1564
12 MNC Dana Ekuitas -0.0067 0.0063 0.0474 -0.2751
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0092 0.0063 0.0525 -0.2955
14 Manulife Dana Saham -0.0118 0.0063 0.0523 -0.3461
15 Manulife Saham Andalan -0.0145 0.0063 0.0549 -0.3784
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0132 0.0063 0.0471 -0.4137
17 Mega Asset Maxima -0.0141 0.0063 0.0506 -0.4031
18 Pratama Saham -0.0083 0.0063 0.0680 -0.2149
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0080 0.0063 0.0506 -0.2826
20 Rencana Cerdas -0.0086 0.0063 0.0514 -0.2897
21 Simas Danamas Saham -0.0135 0.0063 0.0508 -0.3889
22 Simas Saham Unggulan -0.0148 0.0063 0.0514 -0.4096
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0161 0.0063 0.0516 -0.4351
24 TRAM Consumption Plus -0.0114 0.0063 0.0450 -0.3924
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0167 0.0063 0.0464 -0.4951
26 TRIM Kapital -0.0098 0.0063 0.0506 -0.3179
27 TRIM Kapital Plus -0.0216 0.0063 0.0493 -0.5667
Lampiran 27: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2016
Rumus Metode Sharpe Ratio: 𝑆𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝝈𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0078 0.0050 0.0327 0.0859
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0059 0.0050 0.0321 0.0279
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0101 0.0050 0.0344 0.1480
4 BNP Paribas Pesona 0.0087 0.0050 0.0323 0.1137
5 BNP Paribas Star 0.0081 0.0050 0.0329 0.0935
6 BNP Paribas Solaris 0.0108 0.0050 0.0328 0.1774
7 Bahana Dana Prima 0.0103 0.0050 0.0346 0.1535
193
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝝈𝒓𝒅 Kinerja
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0115 0.0050 0.0268 0.2410
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0103 0.0050 0.0422 0.1248
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0088 0.0050 0.0304 0.1240
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0164 0.0050 0.0220 0.5167
12 MNC Dana Ekuitas 0.0158 0.0050 0.0392 0.2760
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0104 0.0050 0.0335 0.1619
14 Manulife Dana Saham 0.0091 0.0050 0.0328 0.1238
15 Manulife Saham Andalan 0.0118 0.0050 0.0346 0.1976
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0033 0.0050 0.0334 -0.0521
17 Mega Asset Maxima 0.0081 0.0050 0.0327 0.0943
18 Pratama Saham 0.0084 0.0050 0.0436 0.0787
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0104 0.0050 0.0346 0.1553
20 Rencana Cerdas 0.0119 0.0050 0.0312 0.2195
21 Simas Danamas Saham 0.0122 0.0050 0.0310 0.2332
22 Simas Saham Unggulan 0.0122 0.0050 0.0307 0.2343
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0111 0.0050 0.0295 0.2060
24 TRAM Consumption Plus 0.0114 0.0050 0.0334 0.1910
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0080 0.0050 0.0288 0.1032
26 TRIM Kapital 0.0035 0.0050 0.0269 -0.0551
27 TRIM Kapital Plus 0.0095 0.0050 0.0293 0.1542
Lampiran 28: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Sharpe Ratio Periode 2017
Rumus Metode Sharpe Ratio: 𝑆𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝝈𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0113 0.0038 0.0232 0.3234
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0132 0.0038 0.0213 0.4437
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0145 0.0038 0.0189 0.5668
4 BNP Paribas Pesona 0.0117 0.0038 0.0188 0.4217
5 BNP Paribas Star 0.0137 0.0038 0.0231 0.4271
6 BNP Paribas Solaris 0.0078 0.0038 0.0165 0.2437
7 Bahana Dana Prima 0.0131 0.0038 0.0134 0.6953
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0134 0.0038 0.0157 0.6159
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0113 0.0038 0.0246 0.3054
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0125 0.0038 0.0250 0.3492
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0140 0.0038 0.0265 0.3870
12 MNC Dana Ekuitas 0.0047 0.0038 0.0187 0.0500
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0116 0.0038 0.0226 0.3440
14 Manulife Dana Saham 0.0122 0.0038 0.0205 0.4082
15 Manulife Saham Andalan 0.0069 0.0038 0.0169 0.1849
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0079 0.0038 0.0209 0.1958
17 Mega Asset Maxima 0.0050 0.0038 0.0253 0.0488
18 Pratama Saham 0.0119 0.0038 0.0244 0.3320
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0131 0.0038 0.0221 0.4217
194
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝝈𝒓𝒅 Kinerja
20 Rencana Cerdas 0.0107 0.0038 0.0207 0.3336
21 Simas Danamas Saham 0.0111 0.0038 0.0194 0.3770
22 Simas Saham Unggulan 0.0081 0.0038 0.0227 0.1876
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0154 0.0038 0.0186 0.6243
24 TRAM Consumption Plus 0.0155 0.0038 0.0185 0.6314
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0080 0.0038 0.0176 0.2386
26 TRIM Kapital 0.0124 0.0038 0.0173 0.4942
27 TRIM Kapital Plus 0.0083 0.0038 0.0167 0.2710
Lampiran 29: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2013
Rumus Metode Treynor Ratio: 𝑇𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝛽𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝜷𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0121 0.0054 1.3227 -0.0132
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0032 0.0054 1.0759 -0.0080
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0009 0.0054 1.0715 -0.0059
4 BNP Paribas Pesona -0.0034 0.0054 1.1024 -0.0080
5 BNP Paribas Star -0.0052 0.0054 1.0556 -0.0100
6 BNP Paribas Solaris -0.0053 0.0054 1.0754 -0.0100
7 Bahana Dana Prima -0.0071 0.0054 1.2509 -0.0100
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0059 0.0054 1.2807 -0.0088
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0127 0.0054 1.3800 0.0053
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0055 0.0054 1.2301 -0.0089
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0080 0.0054 1.0914 0.0024
12 MNC Dana Ekuitas -0.0019 0.0054 0.8887 -0.0083
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0065 0.0054 1.4118 -0.0084
14 Manulife Dana Saham -0.0028 0.0054 0.9478 -0.0087
15 Manulife Saham Andalan -0.0030 0.0054 1.1727 -0.0072
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0029 0.0054 1.2863 -0.0019
17 Mega Asset Maxima -0.0129 0.0054 0.7602 -0.0240
18 Pratama Saham 0.0160 0.0054 1.6269 0.0065
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0064 0.0054 1.0897 0.0009
20 Rencana Cerdas -0.0069 0.0054 1.0532 -0.0117
21 Simas Danamas Saham 0.0037 0.0054 1.3824 -0.0013
22 Simas Saham Unggulan 0.0034 0.0054 0.9828 -0.0020
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0064 0.0054 1.2048 -0.0098
24 TRAM Consumption Plus -0.0078 0.0054 1.0288 -0.0128
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0060 0.0054 1.1640 -0.0098
26 TRIM Kapital -0.0076 0.0054 1.0393 -0.0125
27 TRIM Kapital Plus -0.0105 0.0054 1.1803 -0.0135
195
Lampiran 30: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2014
Rumus Metode Treynor Ratio: 𝑇𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝛽𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝜷𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0209 0.0063 1.1125 0.0131
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0206 0.0063 1.1279 0.0127
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0247 0.0063 1.1455 0.0161
4 BNP Paribas Pesona 0.0206 0.0063 1.1849 0.0121
5 BNP Paribas Star 0.0163 0.0063 1.0790 0.0092
6 BNP Paribas Solaris 0.0197 0.0063 1.2709 0.0105
7 Bahana Dana Prima 0.0222 0.0063 1.2092 0.0131
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0258 0.0063 1.3507 0.0145
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0336 0.0063 1.5098 0.0181
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0203 0.0063 1.1927 0.0117
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0231 0.0063 1.7117 0.0098
12 MNC Dana Ekuitas 0.0122 0.0063 0.7339 0.0081
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0206 0.0063 0.9666 0.0147
14 Manulife Dana Saham 0.0184 0.0063 1.1662 0.0104
15 Manulife Saham Andalan 0.0198 0.0063 1.2399 0.0109
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0232 0.0063 1.2497 0.0135
17 Mega Asset Maxima 0.0140 0.0063 1.2311 0.0063
18 Pratama Saham 0.0304 0.0063 1.7577 0.0137
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0282 0.0063 1.4311 0.0153
20 Rencana Cerdas 0.0253 0.0063 1.3333 0.0142
21 Simas Danamas Saham 0.0229 0.0063 1.2509 0.0132
22 Simas Saham Unggulan 0.0319 0.0063 0.7488 0.0342
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0152 0.0063 1.4919 0.0060
24 TRAM Consumption Plus 0.0254 0.0063 1.3904 0.0137
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0283 0.0063 1.1158 0.0197
26 TRIM Kapital 0.0237 0.0063 1.0156 0.0172
27 TRIM Kapital Plus 0.0241 0.0063 1.1850 0.0150
Lampiran 31: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2015
Rumus Metode Treynor Ratio: 𝑇𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝛽𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝜷𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0096 0.0063 1.2624 -0.0126
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0081 0.0063 1.1291 -0.0127
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0190 0.0063 1.2235 -0.0207
4 BNP Paribas Pesona -0.0076 0.0063 1.1112 -0.0125
5 BNP Paribas Star -0.0092 0.0063 1.0427 -0.0149
6 BNP Paribas Solaris -0.0197 0.0063 1.2111 -0.0215
7 Bahana Dana Prima -0.0111 0.0063 1.1856 -0.0146
196
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝜷𝒓𝒅 Kinerja
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0171 0.0063 1.2042 -0.0194
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0085 0.0063 1.2843 -0.0116
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0038 0.0063 1.0989 -0.0092
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.0024 0.0063 1.1324 -0.0077
12 MNC Dana Ekuitas -0.0067 0.0063 0.9211 -0.0142
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0092 0.0063 1.1351 -0.0137
14 Manulife Dana Saham -0.0118 0.0063 1.1409 -0.0159
15 Manulife Saham Andalan -0.0145 0.0063 1.1905 -0.0175
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0132 0.0063 1.0056 -0.0194
17 Mega Asset Maxima -0.0141 0.0063 1.0674 -0.0191
18 Pratama Saham -0.0083 0.0063 1.3897 -0.0105
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0080 0.0063 1.0715 -0.0134
20 Rencana Cerdas -0.0086 0.0063 1.0917 -0.0136
21 Simas Danamas Saham -0.0135 0.0063 1.0402 -0.0190
22 Simas Saham Unggulan -0.0148 0.0063 0.9382 -0.0225
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0161 0.0063 1.0733 -0.0209
24 TRAM Consumption Plus -0.0114 0.0063 0.9642 -0.0183
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0167 0.0063 0.9714 -0.0237
26 TRIM Kapital -0.0098 0.0063 1.0748 -0.0150
27 TRIM Kapital Plus -0.0216 0.0063 1.0177 -0.0274
Lampiran 32: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2016
Rumus Metode Treynor Ratio: 𝑇𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝛽𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝜷𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0078 0.0050 1.1078 0.0025
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0059 0.0050 1.1438 0.0008
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0101 0.0050 1.1917 0.0043
4 BNP Paribas Pesona 0.0087 0.0050 1.1725 0.0031
5 BNP Paribas Star 0.0081 0.0050 1.2119 0.0025
6 BNP Paribas Solaris 0.0108 0.0050 1.0630 0.0055
7 Bahana Dana Prima 0.0103 0.0050 1.1960 0.0044
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0115 0.0050 0.9489 0.0068
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0103 0.0050 1.3093 0.0040
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0088 0.0050 1.0934 0.0034
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0164 0.0050 0.4809 0.0237
12 MNC Dana Ekuitas 0.0158 0.0050 1.3225 0.0082
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0104 0.0050 1.1307 0.0048
14 Manulife Dana Saham 0.0091 0.0050 1.1990 0.0034
15 Manulife Saham Andalan 0.0118 0.0050 1.1836 0.0058
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0033 0.0050 1.2097 -0.0014
17 Mega Asset Maxima 0.0081 0.0050 1.0786 0.0029
18 Pratama Saham 0.0084 0.0050 1.4248 0.0024
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0104 0.0050 1.1912 0.0045
197
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝜷𝒓𝒅 Kinerja
20 Rencana Cerdas 0.0119 0.0050 1.1121 0.0062
21 Simas Danamas Saham 0.0122 0.0050 1.0815 0.0067
22 Simas Saham Unggulan 0.0122 0.0050 0.6907 0.0104
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0111 0.0050 1.0464 0.0058
24 TRAM Consumption Plus 0.0114 0.0050 1.1066 0.0058
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0080 0.0050 0.9022 0.0033
26 TRIM Kapital 0.0035 0.0050 0.8889 -0.0017
27 TRIM Kapital Plus 0.0095 0.0050 0.8480 0.0053
Lampiran 33: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Treynor Ratio Periode 2017
Rumus Metode Treynor Ratio: 𝑇𝑝 =Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝛽𝑟𝑑
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
Ř𝒓𝒅 Ř𝒇 𝜷𝒓𝒅 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0113 0.0038 1.0988 0.0068
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0132 0.0038 1.0247 0.0092
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0145 0.0038 0.9031 0.0119
4 BNP Paribas Pesona 0.0117 0.0038 0.8824 0.0090
5 BNP Paribas Star 0.0137 0.0038 1.1200 0.0088
6 BNP Paribas Solaris 0.0078 0.0038 0.6186 0.0065
7 Bahana Dana Prima 0.0131 0.0038 0.5268 0.0177
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0134 0.0038 0.6491 0.0149
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0113 0.0038 0.7240 0.0104
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0125 0.0038 1.2146 0.0072
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0140 0.0038 0.7058 0.0145
12 MNC Dana Ekuitas 0.0047 0.0038 0.5405 0.0017
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0116 0.0038 1.0578 0.0074
14 Manulife Dana Saham 0.0122 0.0038 0.9741 0.0086
15 Manulife Saham Andalan 0.0069 0.0038 0.7163 0.0044
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0079 0.0038 0.9531 0.0043
17 Mega Asset Maxima 0.0050 0.0038 0.9226 0.0013
18 Pratama Saham 0.0119 0.0038 0.7828 0.0103
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0131 0.0038 1.0019 0.0093
20 Rencana Cerdas 0.0107 0.0038 1.0133 0.0068
21 Simas Danamas Saham 0.0111 0.0038 0.8242 0.0089
22 Simas Saham Unggulan 0.0081 0.0038 0.3893 0.0109
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0154 0.0038 0.9032 0.0128
24 TRAM Consumption Plus 0.0155 0.0038 0.8668 0.0134
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0080 0.0038 0.8201 0.0051
26 TRIM Kapital 0.0124 0.0038 0.6879 0.0124
27 TRIM Kapital Plus 0.0083 0.0038 0.7440 0.0061
198
Lampiran 34: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2013
Rumus Metode Jensen Alpha: 𝐽𝑝 = (Ř𝑟𝑑 − Ř𝑓) − 𝛽𝑟𝑑(Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒇 Ř𝒎 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0175 0.0003 -0.0107
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0086 0.0003 -0.0031
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0063 0.0003 -0.0009
4 BNP Paribas Pesona -0.0088 0.0003 -0.0032
5 BNP Paribas Star -0.0106 0.0003 -0.0052
6 BNP Paribas Solaris -0.0107 0.0003 -0.0052
7 Bahana Dana Prima -0.0125 0.0003 -0.0062
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0113 0.0003 -0.0048
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0073 0.0003 0.0144
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0109 0.0003 -0.0046
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0026 0.0003 0.0082
12 MNC Dana Ekuitas -0.0073 0.0003 -0.0028
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0119 0.0003 -0.0047
14 Manulife Dana Saham -0.0082 0.0003 -0.0034
15 Manulife Saham Andalan -0.0084 0.0003 -0.0024
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0025 0.0003 0.0041
17 Mega Asset Maxima -0.0183 0.0003 -0.0144
18 Pratama Saham 0.0106 0.0003 0.0189
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0010 0.0003 0.0065
20 Rencana Cerdas -0.0123 0.0003 -0.0069
21 Simas Danamas Saham -0.0017 0.0003 0.0053
22 Simas Saham Unggulan -0.0020 0.0003 0.0030
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0118 0.0003 -0.0057
24 TRAM Consumption Plus -0.0132 0.0003 -0.0080
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0114 0.0003 -0.0054
26 TRIM Kapital -0.0130 0.0003 -0.0077
27 TRIM Kapital Plus -0.0159 0.0003 -0.0099
Lampiran 35: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2014
Rumus Metode Jensen Alpha: 𝐽𝑝 = (Ř𝑟𝑑 − Ř𝑓) − 𝛽𝑟𝑑(Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒇 Ř𝒎 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0146 0.0171 0.0026
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0143 0.0171 0.0022
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0184 0.0171 0.0061
4 BNP Paribas Pesona 0.0143 0.0171 0.0016
5 BNP Paribas Star 0.0100 0.0171 -0.0016
6 BNP Paribas Solaris 0.0134 0.0171 -0.0003
7 Bahana Dana Prima 0.0159 0.0171 0.0029
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0195 0.0171 0.0050
199
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒇 Ř𝒎 Kinerja
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0273 0.0171 0.0110
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0140 0.0171 0.0011
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0168 0.0171 -0.0016
12 MNC Dana Ekuitas 0.0059 0.0171 -0.0020
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0143 0.0171 0.0039
14 Manulife Dana Saham 0.0121 0.0171 -0.0004
15 Manulife Saham Andalan 0.0135 0.0171 0.0001
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0169 0.0171 0.0035
17 Mega Asset Maxima 0.0077 0.0171 -0.0055
18 Pratama Saham 0.0241 0.0171 0.0052
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0219 0.0171 0.0065
20 Rencana Cerdas 0.0190 0.0171 0.0046
21 Simas Danamas Saham 0.0166 0.0171 0.0031
22 Simas Saham Unggulan 0.0256 0.0171 0.0176
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0089 0.0171 -0.0071
24 TRAM Consumption Plus 0.0191 0.0171 0.0041
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0220 0.0171 0.0100
26 TRIM Kapital 0.0174 0.0171 0.0065
27 TRIM Kapital Plus 0.0178 0.0171 0.0050
Lampiran 36: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2015
Rumus Metode Jensen Alpha: 𝐽𝑝 = (Ř𝑟𝑑 − Ř𝑓) − 𝛽𝑟𝑑(Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒇 Ř𝒎 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0159 -0.0098 0.0044
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0144 -0.0098 0.0038
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0253 -0.0098 -0.0057
4 BNP Paribas Pesona -0.0139 -0.0098 0.0039
5 BNP Paribas Star -0.0155 -0.0098 0.0012
6 BNP Paribas Solaris -0.0260 -0.0098 -0.0066
7 Bahana Dana Prima -0.0174 -0.0098 0.0017
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0234 -0.0098 -0.0041
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0148 -0.0098 0.0058
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0101 -0.0098 0.0075
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.0087 -0.0098 0.0095
12 MNC Dana Ekuitas -0.0130 -0.0098 0.0017
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0155 -0.0098 0.0027
14 Manulife Dana Saham -0.0181 -0.0098 0.0002
15 Manulife Saham Andalan -0.0208 -0.0098 -0.0017
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0195 -0.0098 -0.0033
17 Mega Asset Maxima -0.0204 -0.0098 -0.0033
18 Pratama Saham -0.0146 -0.0098 0.0077
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0143 -0.0098 0.0029
20 Rencana Cerdas -0.0149 -0.0098 0.0026
21 Simas Danamas Saham -0.0198 -0.0098 -0.0031
200
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒇 Ř𝒎 Kinerja
22 Simas Saham Unggulan -0.0211 -0.0098 -0.0060
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0224 -0.0098 -0.0052
24 TRAM Consumption Plus -0.0177 -0.0098 -0.0022
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0230 -0.0098 -0.0074
26 TRIM Kapital -0.0161 -0.0098 0.0012
27 TRIM Kapital Plus -0.0279 -0.0098 -0.0116
Lampiran 37: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2016
Rumus Metode Jensen Alpha: 𝐽𝑝 = (Ř𝑟𝑑 − Ř𝑓) − 𝛽𝑟𝑑(Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒇 Ř𝒎 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0028 0.0123 -0.0053
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0009 0.0123 -0.0074
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0051 0.0123 -0.0036
4 BNP Paribas Pesona 0.0037 0.0123 -0.0049
5 BNP Paribas Star 0.0031 0.0123 -0.0057
6 BNP Paribas Solaris 0.0058 0.0123 -0.0019
7 Bahana Dana Prima 0.0053 0.0123 -0.0034
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0065 0.0123 -0.0005
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0053 0.0123 -0.0043
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0038 0.0123 -0.0042
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0114 0.0123 0.0079
12 MNC Dana Ekuitas 0.0108 0.0123 0.0012
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0054 0.0123 -0.0028
14 Manulife Dana Saham 0.0041 0.0123 -0.0047
15 Manulife Saham Andalan 0.0068 0.0123 -0.0018
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0017 0.0123 -0.0105
17 Mega Asset Maxima 0.0031 0.0123 -0.0048
18 Pratama Saham 0.0034 0.0123 -0.0069
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0054 0.0123 -0.0033
20 Rencana Cerdas 0.0069 0.0123 -0.0012
21 Simas Danamas Saham 0.0072 0.0123 -0.0006
22 Simas Saham Unggulan 0.0072 0.0123 0.0022
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0061 0.0123 -0.0016
24 TRAM Consumption Plus 0.0064 0.0123 -0.0017
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0030 0.0123 -0.0036
26 TRIM Kapital -0.0015 0.0123 -0.0080
27 TRIM Kapital Plus 0.0045 0.0123 -0.0017
201
Lampiran 38: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Jensen Alpha Periode 2017
Rumus Metode Jensen Alpha: 𝐽𝑝 = (Ř𝑟𝑑 − Ř𝑓) − 𝛽𝑟𝑑(Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒇 Ř𝒎 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0075 0.0155 -0.0053
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0094 0.0155 -0.0025
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0107 0.0155 0.0002
4 BNP Paribas Pesona 0.0079 0.0155 -0.0024
5 BNP Paribas Star 0.0099 0.0155 -0.0032
6 BNP Paribas Solaris 0.0040 0.0155 -0.0032
7 Bahana Dana Prima 0.0093 0.0155 0.0032
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0096 0.0155 0.0021
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0075 0.0155 -0.0009
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0087 0.0155 -0.0055
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0102 0.0155 0.0020
12 MNC Dana Ekuitas 0.0009 0.0155 -0.0054
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0078 0.0155 -0.0046
14 Manulife Dana Saham 0.0084 0.0155 -0.0030
15 Manulife Saham Andalan 0.0031 0.0155 -0.0052
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0041 0.0155 -0.0070
17 Mega Asset Maxima 0.0012 0.0155 -0.0095
18 Pratama Saham 0.0081 0.0155 -0.0011
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0093 0.0155 -0.0024
20 Rencana Cerdas 0.0069 0.0155 -0.0049
21 Simas Danamas Saham 0.0073 0.0155 -0.0023
22 Simas Saham Unggulan 0.0043 0.0155 -0.0003
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0116 0.0155 0.0010
24 TRAM Consumption Plus 0.0117 0.0155 0.0015
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0042 0.0155 -0.0054
26 TRIM Kapital 0.0086 0.0155 0.0005
27 TRIM Kapital Plus 0.0045 0.0155 -0.0042
Lampiran 39: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2013
Rumus Metode M-Square: 𝑀2 = (Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑) 𝜎𝑚 − (Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
𝑺𝒑 𝝈𝒎 Ř𝒎 − Ř𝒇 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.2534 0.0493 -0.0051 -0.0074
2 BNP Paribas Ekuitas -0.1623 0.0493 -0.0051 -0.0029
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.1198 0.0493 -0.0051 -0.0008
4 BNP Paribas Pesona -0.1621 0.0493 -0.0051 -0.0029
5 BNP Paribas Star -0.1989 0.0493 -0.0051 -0.0047
6 BNP Paribas Solaris -0.1845 0.0493 -0.0051 -0.0040
7 Bahana Dana Prima -0.1937 0.0493 -0.0051 -0.0044
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.1703 0.0493 -0.0051 -0.0033
202
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
𝑺𝒑 𝝈𝒎 Ř𝒎 − Ř𝒇 Kinerja
9 Dana Pratama Ekuitas 0.1018 0.0493 -0.0051 0.0101
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.1693 0.0493 -0.0051 -0.0032
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0358 0.0493 -0.0051 0.0069
12 MNC Dana Ekuitas -0.1615 0.0493 -0.0051 -0.0029
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.1562 0.0493 -0.0051 -0.0026
14 Manulife Dana Saham -0.1726 0.0493 -0.0051 -0.0034
15 Manulife Saham Andalan -0.1421 0.0493 -0.0051 -0.0019
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0374 0.0493 -0.0051 0.0033
17 Mega Asset Maxima -0.3823 0.0493 -0.0051 -0.0137
18 Pratama Saham 0.1260 0.0493 -0.0051 0.0113
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0174 0.0493 -0.0051 0.0060
20 Rencana Cerdas -0.2144 0.0493 -0.0051 -0.0055
21 Simas Danamas Saham -0.0235 0.0493 -0.0051 0.0039
22 Simas Saham Unggulan -0.0309 0.0493 -0.0051 0.0036
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.1920 0.0493 -0.0051 -0.0044
24 TRAM Consumption Plus -0.2559 0.0493 -0.0051 -0.0075
25 TRAM Infrastructure Plus -0.1848 0.0493 -0.0051 -0.0040
26 TRIM Kapital -0.2487 0.0493 -0.0051 -0.0072
27 TRIM Kapital Plus -0.2616 0.0493 -0.0051 -0.0078
Lampiran 40: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2014
Rumus Metode M-Square: 𝑀2 = (Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑) 𝜎𝑚 − (Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
𝑺𝒑 𝝈𝒎 Ř𝒎 − Ř𝒇 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.6676 0.0179 0.0108 0.0012
2 BNP Paribas Ekuitas 0.6847 0.0179 0.0108 0.0015
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.8211 0.0179 0.0108 0.0039
4 BNP Paribas Pesona 0.6434 0.0179 0.0108 0.0008
5 BNP Paribas Star 0.4891 0.0179 0.0108 -0.0020
6 BNP Paribas Solaris 0.5602 0.0179 0.0108 -0.0007
7 Bahana Dana Prima 0.6881 0.0179 0.0108 0.0015
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.6541 0.0179 0.0108 0.0009
9 Dana Pratama Ekuitas 0.7644 0.0179 0.0108 0.0029
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.5640 0.0179 0.0108 -0.0007
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.4796 0.0179 0.0108 -0.0022
12 MNC Dana Ekuitas 0.3350 0.0179 0.0108 -0.0048
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.6599 0.0179 0.0108 0.0010
14 Manulife Dana Saham 0.5623 0.0179 0.0108 -0.0007
15 Manulife Saham Andalan 0.5814 0.0179 0.0108 -0.0004
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.6809 0.0179 0.0108 0.0014
17 Mega Asset Maxima 0.1851 0.0179 0.0108 -0.0074
18 Pratama Saham 0.6012 0.0179 0.0108 0.0000
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.7736 0.0179 0.0108 0.0031
20 Rencana Cerdas 0.6965 0.0179 0.0108 0.0017
203
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
𝑺𝒑 𝝈𝒎 Ř𝒎 − Ř𝒇 Kinerja
21 Simas Danamas Saham 0.6847 0.0179 0.0108 0.0015
22 Simas Saham Unggulan 1.0525 0.0179 0.0108 0.0081
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.2903 0.0179 0.0108 -0.0056
24 TRAM Consumption Plus 0.6750 0.0179 0.0108 0.0013
25 TRAM Infrastructure Plus 0.7281 0.0179 0.0108 0.0023
26 TRIM Kapital 0.6895 0.0179 0.0108 0.0016
27 TRIM Kapital Plus 0.5322 0.0179 0.0108 -0.0012
Lampiran 41: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2015
Rumus Metode M-Square: 𝑀2 = (Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑) 𝜎𝑚 − (Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
𝑺𝒑 𝝈𝒎 Ř𝒎 − Ř𝒇 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.2543 0.0453 -0.0161 0.0045
2 BNP Paribas Ekuitas -0.2762 0.0453 -0.0161 0.0035
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.4474 0.0453 -0.0161 -0.0042
4 BNP Paribas Pesona -0.2723 0.0453 -0.0161 0.0037
5 BNP Paribas Star -0.3204 0.0453 -0.0161 0.0015
6 BNP Paribas Solaris -0.4432 0.0453 -0.0161 -0.0040
7 Bahana Dana Prima -0.3156 0.0453 -0.0161 0.0017
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.4063 0.0453 -0.0161 -0.0024
9 Dana Pratama Ekuitas -0.2373 0.0453 -0.0161 0.0053
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.2000 0.0453 -0.0161 0.0070
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.1564 0.0453 -0.0161 0.0090
12 MNC Dana Ekuitas -0.2751 0.0453 -0.0161 0.0036
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.2955 0.0453 -0.0161 0.0027
14 Manulife Dana Saham -0.3461 0.0453 -0.0161 0.0004
15 Manulife Saham Andalan -0.3784 0.0453 -0.0161 -0.0011
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.4137 0.0453 -0.0161 -0.0027
17 Mega Asset Maxima -0.4031 0.0453 -0.0161 -0.0022
18 Pratama Saham -0.2149 0.0453 -0.0161 0.0063
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.2826 0.0453 -0.0161 0.0032
20 Rencana Cerdas -0.2897 0.0453 -0.0161 0.0029
21 Simas Danamas Saham -0.3889 0.0453 -0.0161 -0.0016
22 Simas Saham Unggulan -0.4096 0.0453 -0.0161 -0.0025
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.4351 0.0453 -0.0161 -0.0037
24 TRAM Consumption Plus -0.3924 0.0453 -0.0161 -0.0017
25 TRAM Infrastructure Plus -0.4951 0.0453 -0.0161 -0.0064
26 TRIM Kapital -0.3179 0.0453 -0.0161 0.0016
27 TRIM Kapital Plus -0.5667 0.0453 -0.0161 -0.0096
204
Lampiran 42: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2016
Rumus Metode M-Square: 𝑀2 = (Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑) 𝜎𝑚 − (Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
𝑺𝒑 𝝈𝒎 Ř𝒎 − Ř𝒇 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0859 0.0268 0.0073 -0.0050
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0279 0.0268 0.0073 -0.0065
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.1480 0.0268 0.0073 -0.0033
4 BNP Paribas Pesona 0.1137 0.0268 0.0073 -0.0042
5 BNP Paribas Star 0.0935 0.0268 0.0073 -0.0048
6 BNP Paribas Solaris 0.1774 0.0268 0.0073 -0.0025
7 Bahana Dana Prima 0.1535 0.0268 0.0073 -0.0032
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.2410 0.0268 0.0073 -0.0008
9 Dana Pratama Ekuitas 0.1248 0.0268 0.0073 -0.0039
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.1240 0.0268 0.0073 -0.0040
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.5167 0.0268 0.0073 0.0066
12 MNC Dana Ekuitas 0.2760 0.0268 0.0073 0.0001
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.1619 0.0268 0.0073 -0.0029
14 Manulife Dana Saham 0.1238 0.0268 0.0073 -0.0040
15 Manulife Saham Andalan 0.1976 0.0268 0.0073 -0.0020
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0521 0.0268 0.0073 -0.0087
17 Mega Asset Maxima 0.0943 0.0268 0.0073 -0.0048
18 Pratama Saham 0.0787 0.0268 0.0073 -0.0052
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.1553 0.0268 0.0073 -0.0031
20 Rencana Cerdas 0.2195 0.0268 0.0073 -0.0014
21 Simas Danamas Saham 0.2332 0.0268 0.0073 -0.0010
22 Simas Saham Unggulan 0.2343 0.0268 0.0073 -0.0010
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.2060 0.0268 0.0073 -0.0018
24 TRAM Consumption Plus 0.1910 0.0268 0.0073 -0.0022
25 TRAM Infrastructure Plus 0.1032 0.0268 0.0073 -0.0045
26 TRIM Kapital -0.0551 0.0268 0.0073 -0.0088
27 TRIM Kapital Plus 0.1542 0.0268 0.0073 -0.0031
Lampiran 43: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
M-Square Periode 2017
Rumus Metode M-Square: 𝑀2 = (Ř𝑟𝑑−Ř𝑓
𝜎𝑟𝑑) 𝜎𝑚 − (Ř𝑚 − Ř𝑓)
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
𝑺𝒑 𝝈𝒎 Ř𝒎 − Ř𝒇 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.3234 0.0200 0.0117 -0.0052
2 BNP Paribas Ekuitas 0.4437 0.0200 0.0117 -0.0028
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.5668 0.0200 0.0117 -0.0003
4 BNP Paribas Pesona 0.4217 0.0200 0.0117 -0.0032
5 BNP Paribas Star 0.4271 0.0200 0.0117 -0.0031
6 BNP Paribas Solaris 0.2437 0.0200 0.0117 -0.0068
7 Bahana Dana Prima 0.6953 0.0200 0.0117 0.0022
205
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
𝑺𝒑 𝝈𝒎 Ř𝒎 − Ř𝒇 Kinerja
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.6159 0.0200 0.0117 0.0006
9 Dana Pratama Ekuitas 0.3054 0.0200 0.0117 -0.0056
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.3492 0.0200 0.0117 -0.0047
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.3870 0.0200 0.0117 -0.0039
12 MNC Dana Ekuitas 0.0500 0.0200 0.0117 -0.0107
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.3440 0.0200 0.0117 -0.0048
14 Manulife Dana Saham 0.4082 0.0200 0.0117 -0.0035
15 Manulife Saham Andalan 0.1849 0.0200 0.0117 -0.0080
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.1958 0.0200 0.0117 -0.0078
17 Mega Asset Maxima 0.0488 0.0200 0.0117 -0.0107
18 Pratama Saham 0.3320 0.0200 0.0117 -0.0050
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.4217 0.0200 0.0117 -0.0032
20 Rencana Cerdas 0.3336 0.0200 0.0117 -0.0050
21 Simas Danamas Saham 0.3770 0.0200 0.0117 -0.0041
22 Simas Saham Unggulan 0.1876 0.0200 0.0117 -0.0079
23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.6243 0.0200 0.0117 0.0008
24 TRAM Consumption Plus 0.6314 0.0200 0.0117 0.0009
25 TRAM Infrastructure Plus 0.2386 0.0200 0.0117 -0.0069
26 TRIM Kapital 0.4942 0.0200 0.0117 -0.0018
27 TRIM Kapital Plus 0.2710 0.0200 0.0117 -0.0063
Lampiran 44: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2013
Rumus Metode Information Ratio: IR = Ř𝑟𝑑−Ř𝑏
𝜎𝑟𝑑−𝑏
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒃 𝝈𝒓𝒅−𝒃 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0124 0.0277 -0.4478
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0035 0.0056 -0.6318
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0013 0.0059 -0.2117
4 BNP Paribas Pesona -0.0037 0.0068 -0.5493
5 BNP Paribas Star -0.0055 0.0110 -0.4957
6 BNP Paribas Solaris -0.0056 0.0242 -0.2327
7 Bahana Dana Prima -0.0074 0.0234 -0.3185
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0062 0.0250 -0.2486
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0124 0.0301 0.4128
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0058 0.0247 -0.2355
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0077 0.0506 0.1530
12 MNC Dana Ekuitas -0.0023 0.0135 -0.1664
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0068 0.0372 -0.1830
14 Manulife Dana Saham -0.0031 0.0099 -0.3153
15 Manulife Saham Andalan -0.0033 0.0153 -0.2167
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0026 0.0194 0.1346
17 Mega Asset Maxima -0.0132 0.0245 -0.5373
18 Pratama Saham 0.0157 0.0320 0.4910
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0061 0.0403 0.1503
206
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒃 𝝈𝒓𝒅−𝒃 Kinerja
20 Rencana Cerdas -0.0072 0.0135 -0.5347
21 Simas Danamas Saham 0.0034 0.0248 0.1355
22 Simas Saham Unggulan 0.0031 0.0344 0.0902
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0067 0.0427 -0.1577
24 TRAM Consumption Plus -0.0081 0.0183 -0.4426
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0063 0.0192 -0.3261
26 TRIM Kapital -0.0079 0.0100 -0.7885
27 TRIM Kapital Plus -0.0108 0.0237 -0.4556
Lampiran 45: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2014
Rumus Metode Information Ratio: IR = Ř𝑟𝑑−Ř𝑏
𝜎𝑟𝑑−𝑏
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒃 𝝈𝒓𝒅−𝒃 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0038 0.0092 0.4155
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0035 0.0058 0.6067
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0077 0.0095 0.8044
4 BNP Paribas Pesona 0.0035 0.0075 0.4738
5 BNP Paribas Star -0.0008 0.0067 -0.1170
6 BNP Paribas Solaris 0.0026 0.0088 0.2986
7 Bahana Dana Prima 0.0051 0.0089 0.5773
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0088 0.0186 0.4708
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0165 0.0250 0.6596
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0032 0.0131 0.2462
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0060 0.0212 0.2843
12 MNC Dana Ekuitas -0.0048 0.0128 -0.3771
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0035 0.0130 0.2699
14 Manulife Dana Saham 0.0014 0.0062 0.2201
15 Manulife Saham Andalan 0.0027 0.0080 0.3404
16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0062 0.0152 0.4036
17 Mega Asset Maxima -0.0030 0.0117 -0.2604
18 Pratama Saham 0.0134 0.0356 0.3753
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0111 0.0283 0.3923
20 Rencana Cerdas 0.0082 0.0143 0.5747
21 Simas Danamas Saham 0.0058 0.0144 0.4025
22 Simas Saham Unggulan 0.0149 0.0102 1.4538
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0018 0.0208 -0.0872
24 TRAM Consumption Plus 0.0083 0.0159 0.5221
25 TRAM Infrastructure Plus 0.0112 0.0177 0.6350
26 TRIM Kapital 0.0067 0.0151 0.4425
27 TRIM Kapital Plus 0.0070 0.0228 0.3075
207
Lampiran 46: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2015
Rumus Metode Information Ratio: IR = Ř𝑟𝑑−Ř𝑏
𝜎𝑟𝑑−𝑏
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒃 𝝈𝒓𝒅−𝒃 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0002 0.0277 0.0059
2 BNP Paribas Ekuitas 0.0017 0.0106 0.1602
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0093 0.0152 -0.6094
4 BNP Paribas Pesona 0.0021 0.0103 0.2052
5 BNP Paribas Star 0.0005 0.0111 0.0462
6 BNP Paribas Solaris -0.0100 0.0230 -0.4344
7 Bahana Dana Prima -0.0013 0.0145 -0.0904
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0073 0.0206 -0.3572
9 Dana Pratama Ekuitas 0.0012 0.0262 0.0465
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0059 0.0099 0.5971
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0074 0.0221 0.3331
12 MNC Dana Ekuitas 0.0030 0.0227 0.1325
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0005 0.0121 0.0447
14 Manulife Dana Saham -0.0020 0.0100 -0.2047
15 Manulife Saham Andalan -0.0047 0.0134 -0.3526
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0034 0.0112 -0.3041
17 Mega Asset Maxima -0.0043 0.0116 -0.3726
18 Pratama Saham 0.0014 0.0151 0.0963
19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0017 0.0310 0.0562
20 Rencana Cerdas 0.0012 0.0147 0.0793
21 Simas Danamas Saham -0.0037 0.0145 -0.2556
22 Simas Saham Unggulan -0.0050 0.0190 -0.2643
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0064 0.0290 -0.2197
24 TRAM Consumption Plus -0.0016 0.0229 -0.0704
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0069 0.0174 -0.3980
26 TRIM Kapital 0.0000 0.0109 -0.0040
27 TRIM Kapital Plus -0.0119 0.0147 -0.8047
Lampiran 47: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2016
Rumus Metode Information Ratio: IR = Ř𝑟𝑑−Ř𝑏
𝜎𝑟𝑑−𝑏
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒃 𝝈𝒓𝒅−𝒃 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0045 0.0140 -0.3204
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0064 0.0102 -0.6278
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0022 0.0137 -0.1591
4 BNP Paribas Pesona -0.0036 0.0088 -0.4075
5 BNP Paribas Star -0.0042 0.0074 -0.5649
6 BNP Paribas Solaris -0.0015 0.0163 -0.0897
7 Bahana Dana Prima -0.0020 0.0140 -0.1409
208
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒃 𝝈𝒓𝒅−𝒃 Kinerja
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0008 0.0084 -0.0980
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0020 0.0249 -0.0807
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0035 0.0084 -0.4206
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0041 0.0227 0.1813
12 MNC Dana Ekuitas 0.0035 0.0188 0.1883
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0019 0.0147 -0.1259
14 Manulife Dana Saham -0.0032 0.0082 -0.3942
15 Manulife Saham Andalan -0.0004 0.0147 -0.0298
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0090 0.0130 -0.6947
17 Mega Asset Maxima -0.0042 0.0096 -0.4385
18 Pratama Saham -0.0038 0.0154 -0.2494
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0019 0.0239 -0.0799
20 Rencana Cerdas -0.0004 0.0143 -0.0299
21 Simas Danamas Saham 0.0000 0.0097 -0.0043
22 Simas Saham Unggulan -0.0001 0.0113 -0.0085
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0012 0.0258 -0.0471
24 TRAM Consumption Plus -0.0009 0.0261 -0.0344
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0043 0.0090 -0.4785
26 TRIM Kapital -0.0088 0.0156 -0.5605
27 TRIM Kapital Plus -0.0028 0.0159 -0.1736
Lampiran 48: Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Menggunakan Metode
Information Ratio Periode 2017
Rumus Metode Information Ratio: IR = Ř𝑟𝑑−Ř𝑏
𝜎𝑟𝑑−𝑏
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒃 𝝈𝒓𝒅−𝒃 Kinerja
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0042 0.0077 -0.5402
2 BNP Paribas Ekuitas -0.0022 0.0057 -0.3919
3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0010 0.0060 -0.1608
4 BNP Paribas Pesona -0.0038 0.0069 -0.5434
5 BNP Paribas Star -0.0018 0.0061 -0.3006
6 BNP Paribas Solaris -0.0077 0.0133 -0.5742
7 Bahana Dana Prima -0.0023 0.0126 -0.1861
8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0020 0.0112 -0.1813
9 Dana Pratama Ekuitas -0.0042 0.0206 -0.2022
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0030 0.0072 -0.4120
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 -0.0014 0.0232 -0.0621
12 MNC Dana Ekuitas -0.0107 0.0178 -0.6050
13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0039 0.0082 -0.4763
14 Manulife Dana Saham -0.0033 0.0196 -0.1692
15 Manulife Saham Andalan -0.0086 0.0106 -0.8059
16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0076 0.0103 -0.7390
17 Mega Asset Maxima -0.0104 0.0087 -1.1988
18 Pratama Saham -0.0036 0.0173 -0.2073
19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0024 0.0192 -0.1241
209
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
Ř𝒓𝒅 − Ř𝒃 𝝈𝒓𝒅−𝒃 Kinerja
20 Rencana Cerdas -0.0048 0.0092 -0.5160
21 Simas Danamas Saham -0.0044 0.0044 -0.9907
22 Simas Saham Unggulan -0.0074 0.0108 -0.6907
23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0001 0.0245 -0.0033
24 TRAM Consumption Plus 0.0000 0.0276 -0.0009
25 TRAM Infrastructure Plus -0.0075 0.0048 -1.5703
26 TRIM Kapital -0.0031 0.0069 -0.4539
27 TRIM Kapital Plus -0.0072 0.0073 -0.9862
Lampiran 49: Data Hasil Kinerja IHSG dengan Menggunakan Metode Sharpe
Ratio, Treynor Ratio, Jensen Alpha, M-Square dan Information
Ratio Periode 2013–2017
Periode
Kinerja IHSG Periode 2013 - 2017
Sharpe
Ratio
Treynor
Ratio
Jensen
Alpha
M-Square
Measure
Information
Ratio
2013 -0.1035 -0.0051 0.0000 0.0000 0.0000
2014 0.6517 0.0117 0.0000 0.0000 0.0000
2015 -0.3343 -0.0152 0.0000 0.0000 0.0000
2016 0.2565 0.0069 0.0000 0.0000 0.0000
2017 0.5041 0.0101 0.0000 0.0000 0.0000
Keterangan: Rumus untuk menghitung Kinerja IHSG yang digunakan di atas sama
dengan rumus ketika menghitung Kinerja Reksa Dana Saham
Lampiran 50: Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode Sharpe Ratio Periode 2013–2017 (1/2)
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
2013 2014 2015
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.2534 0.6676 -0.2543 2 BNP Paribas Ekuitas -0.1623 0.6847 -0.2762 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.1198 0.8211 -0.4474 4 BNP Paribas Pesona -0.1621 0.6434 -0.2723 5 BNP Paribas Star -0.1989 0.4891 -0.3204 6 BNP Paribas Solaris -0.1845 0.5602 -0.4432 7 Bahana Dana Prima -0.1937 0.6881 -0.3156 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.1703 0.6541 -0.4063 9 Dana Pratama Ekuitas 0.1018 0.7644 -0.2373
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.1693 0.5640 -0.2000 11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0358 0.4796 -0.1564 12 MNC Dana Ekuitas -0.1615 0.3350 -0.2751 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.1562 0.6599 -0.2955 14 Manulife Dana Saham -0.1726 0.5623 -0.3461 15 Manulife Saham Andalan -0.1421 0.5814 -0.3784 16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0374 0.6809 -0.4137 17 Mega Asset Maxima -0.3823 0.1851 -0.4031 18 Pratama Saham 0.1260 0.6012 -0.2149 19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0174 0.7736 -0.2826
210
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
2013 2014 2015
20 Rencana Cerdas -0.2144 0.6965 -0.2897 21 Simas Danamas Saham -0.0235 0.6847 -0.3889 22 Simas Saham Unggulan -0.0309 1.0525 -0.4096 23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.1920 0.2903 -0.4351 24 TRAM Consumption Plus -0.2559 0.6750 -0.3924 25 TRAM Infrastructure Plus -0.1848 0.7281 -0.4951 26 TRIM Kapital -0.2487 0.6895 -0.3179 27 TRIM Kapital Plus -0.2616 0.5322 -0.5667
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) -0.1035 0.6517 -0.3343
Jumlah Kinerja RDS ≥ Kinerja IHSG 6 RDS 14 RDS 14 RDS
Perbandingan Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG Berdasarkan
Metode Sharpe Ratio Periode 2013 – 2017 (2/2)
No. Reksa Dana
Metode Sharpe Ratio
2016 2017 RDS ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0859 0.3234 2 Kali 2 BNP Paribas Ekuitas 0.0279 0.4437 2 Kali 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.1480 0.5668 2 Kali 4 BNP Paribas Pesona 0.1137 0.4217 1 Kali 5 BNP Paribas Star 0.0935 0.4271 1 Kali 6 BNP Paribas Solaris 0.1774 0.2437 0 7 Bahana Dana Prima 0.1535 0.6953 3 Kali 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.2410 0.6159 2 Kali 9 Dana Pratama Ekuitas 0.1248 0.3054 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.1240 0.3492 1 Kali 11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.5167 0.3870 3 Kali 12 MNC Dana Ekuitas 0.2760 0.0500 2 Kali 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.1619 0.3440 2 Kali 14 Manulife Dana Saham 0.1238 0.4082 0 15 Manulife Saham Andalan 0.1976 0.1849 0 16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0521 0.1958 2 Kali 17 Mega Asset Maxima 0.0943 0.0488 0 18 Pratama Saham 0.0787 0.3320 1 Kali 19 RHB Alpha Sector Rotation 0.1553 0.4217 2 Kali 20 Rencana Cerdas 0.2195 0.3336 2 Kali 21 Simas Danamas Saham 0.2332 0.3770 2 Kali 22 Simas Saham Unggulan 0.2343 0.1876 2 Kali 23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.2060 0.6243 1 Kali 24 TRAM Consumption Plus 0.1910 0.6314 2 Kali 25 TRAM Infrastructure Plus 0.1032 0.2386 1 Kali 26 TRIM Kapital -0.0551 0.4942 2 Kali 27 TRIM Kapital Plus 0.1542 0.2710 0
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.2565 0.5041 41 Kali
Jumlah Kinerja RDS ≥ Kinerja IHSG 2 RDS 5 RDS 41 RDS
211
Lampiran 51: Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode Treynor Ratio Periode 2013–2017 (1/2)
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
2013 2014 2015
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0132 0.0131 -0.0126 2 BNP Paribas Ekuitas -0.0080 0.0127 -0.0127 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0059 0.0161 -0.0207 4 BNP Paribas Pesona -0.0080 0.0121 -0.0125 5 BNP Paribas Star -0.0100 0.0092 -0.0149 6 BNP Paribas Solaris -0.0100 0.0105 -0.0215 7 Bahana Dana Prima -0.0100 0.0131 -0.0146 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0088 0.0145 -0.0194 9 Dana Pratama Ekuitas 0.0053 0.0181 -0.0116
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0089 0.0117 -0.0092 11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0024 0.0098 -0.0077 12 MNC Dana Ekuitas -0.0083 0.0081 -0.0142 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0084 0.0147 -0.0137 14 Manulife Dana Saham -0.0087 0.0104 -0.0159 15 Manulife Saham Andalan -0.0072 0.0109 -0.0175 16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0019 0.0135 -0.0194 17 Mega Asset Maxima -0.0240 0.0063 -0.0191 18 Pratama Saham 0.0065 0.0137 -0.0105 19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0009 0.0153 -0.0134 20 Rencana Cerdas -0.0117 0.0142 -0.0136 21 Simas Danamas Saham -0.0013 0.0132 -0.0190 22 Simas Saham Unggulan -0.0020 0.0342 -0.0225 23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0098 0.0060 -0.0209 24 TRAM Consumption Plus -0.0128 0.0137 -0.0183 25 TRAM Infrastructure Plus -0.0098 0.0197 -0.0237 26 TRIM Kapital -0.0125 0.0172 -0.0150 27 TRIM Kapital Plus -0.0135 0.0150 -0.0274
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) -0.0051 0.0117 -0.0152
Jumlah Kinerja RDS > Kinerja IHSG 7 RDS 19 RDS 15 RDS
Perbandingan Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG Berdasarkan
Metode Treynor Ratio Periode 2013–2017 (2/2)
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
2016 2017 RDS ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang 0.0025 0.0068 2 Kali 2 BNP Paribas Ekuitas 0.0008 0.0092 2 Kali 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus 0.0043 0.0119 2 Kali 4 BNP Paribas Pesona 0.0031 0.0090 2 Kali 5 BNP Paribas Star 0.0025 0.0088 1 Kali 6 BNP Paribas Solaris 0.0055 0.0065 0 7 Bahana Dana Prima 0.0044 0.0177 3 Kali 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund 0.0068 0.0149 3 Kali 9 Dana Pratama Ekuitas 0.0040 0.0104 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 0.0034 0.0072 2 Kali
212
No. Reksa Dana
Metode Treynor Ratio
2016 2017 RDS ≥ IHSG
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0237 0.0145 4 Kali 12 MNC Dana Ekuitas 0.0082 0.0017 2 Kali 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa 0.0048 0.0074 2 Kali 14 Manulife Dana Saham 0.0034 0.0086 0 15 Manulife Saham Andalan 0.0058 0.0044 0 16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0014 0.0043 2 Kali 17 Mega Asset Maxima 0.0029 0.0013 0 18 Pratama Saham 0.0024 0.0103 4 Kali 19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0045 0.0093 3 Kali 20 Rencana Cerdas 0.0062 0.0068 2 Kali 21 Simas Danamas Saham 0.0067 0.0089 2 Kali 22 Simas Saham Unggulan 0.0104 0.0109 4 Kali 23 Syailendra Equity Opportunity Fund 0.0058 0.0128 1 Kali 24 TRAM Consumption Plus 0.0058 0.0134 2 Kali 25 TRAM Infrastructure Plus 0.0033 0.0051 1 Kali 26 TRIM Kapital -0.0017 0.0124 3 Kali 27 TRIM Kapital Plus 0.0053 0.0061 1 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0069 0.0101 53 Kali
Jumlah Kinerja RDS ≥ Kinerja IHSG 3 RDS 10 RDS 53 RDS
Lampiran 52: Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode Jensen Alpha Periode 2013–2017 (1/2)
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
2013 2014 2015
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0107 0.0026 0.0044 2 BNP Paribas Ekuitas -0.0031 0.0022 0.0038 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0009 0.0061 -0.0057 4 BNP Paribas Pesona -0.0032 0.0016 0.0039 5 BNP Paribas Star -0.0052 -0.0016 0.0012 6 BNP Paribas Solaris -0.0052 -0.0003 -0.0066 7 Bahana Dana Prima -0.0062 0.0029 0.0017 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0048 0.0050 -0.0041 9 Dana Pratama Ekuitas 0.0144 0.0110 0.0058
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0046 0.0011 0.0075 11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0082 -0.0016 0.0095 12 MNC Dana Ekuitas -0.0028 -0.0020 0.0017 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0047 0.0039 0.0027 14 Manulife Dana Saham -0.0034 -0.0004 0.0002 15 Manulife Saham Andalan -0.0024 0.0001 -0.0017 16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0041 0.0035 -0.0033 17 Mega Asset Maxima -0.0144 -0.0055 -0.0033 18 Pratama Saham 0.0189 0.0052 0.0077 19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0065 0.0065 0.0029 20 Rencana Cerdas -0.0069 0.0046 0.0026 21 Simas Danamas Saham 0.0053 0.0031 -0.0031 22 Simas Saham Unggulan 0.0030 0.0176 -0.0060 23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0057 -0.0071 -0.0052
213
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
2013 2014 2015
24 TRAM Consumption Plus -0.0080 0.0041 -0.0022 25 TRAM Infrastructure Plus -0.0054 0.0100 -0.0074 26 TRIM Kapital -0.0077 0.0065 0.0012 27 TRIM Kapital Plus -0.0099 0.0050 -0.0116
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 0.0000
Jumlah Kinerja RDS > Kinerja IHSG 7 RDS 20 RDS 15 RDS
Perbandingan Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG Berdasarkan
Metode Jensen Alpha Periode 2013–2017 (2/2)
No. Reksa Dana
Metode Jensen Alpha
2016 2017 RDS ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0053 -0.0053 2 Kali 2 BNP Paribas Ekuitas -0.0074 -0.0025 2 Kali 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0036 0.0002 2 Kali 4 BNP Paribas Pesona -0.0049 -0.0024 2 Kali 5 BNP Paribas Star -0.0057 -0.0032 1 Kali 6 BNP Paribas Solaris -0.0019 -0.0032 0 7 Bahana Dana Prima -0.0034 0.0032 3 Kali 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0005 0.0021 2 Kali 9 Dana Pratama Ekuitas -0.0043 -0.0009 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0042 -0.0055 2 Kali 11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0079 0.0020 4 Kali 12 MNC Dana Ekuitas 0.0012 -0.0054 2 Kali 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0028 -0.0046 2 Kali 14 Manulife Dana Saham -0.0047 -0.0030 1 Kali 15 Manulife Saham Andalan -0.0018 -0.0052 1 Kali 16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0105 -0.0070 2 Kali 17 Mega Asset Maxima -0.0048 -0.0095 0 18 Pratama Saham -0.0069 -0.0011 3 Kali 19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0033 -0.0024 3 Kali 20 Rencana Cerdas -0.0012 -0.0049 2 Kali 21 Simas Danamas Saham -0.0006 -0.0023 2 Kali 22 Simas Saham Unggulan 0.0022 -0.0003 3 Kali 23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0016 0.0010 1 Kali 24 TRAM Consumption Plus -0.0017 0.0015 2 Kali 25 TRAM Infrastructure Plus -0.0036 -0.0054 1 Kali 26 TRIM Kapital -0.0080 0.0005 3 Kali 27 TRIM Kapital Plus -0.0017 -0.0042 1 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 52 Kali
Jumlah Kinerja RDS ≥ Kinerja IHSG 3 RDS 7 RDS 52 RDS
214
Lampiran 53: Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode M-Square Periode 2013–2017 (1/2)
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
2013 2014 2015
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0074 0.0012 0.0045 2 BNP Paribas Ekuitas -0.0029 0.0015 0.0035 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0008 0.0039 -0.0042 4 BNP Paribas Pesona -0.0029 0.0008 0.0037 5 BNP Paribas Star -0.0047 -0.0020 0.0015 6 BNP Paribas Solaris -0.0040 -0.0007 -0.0040 7 Bahana Dana Prima -0.0044 0.0015 0.0017 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0033 0.0009 -0.0024 9 Dana Pratama Ekuitas 0.0101 0.0029 0.0053
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0032 -0.0007 0.0070 11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0069 -0.0022 0.0090 12 MNC Dana Ekuitas -0.0029 -0.0048 0.0036 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0026 0.0010 0.0027 14 Manulife Dana Saham -0.0034 -0.0007 0.0004 15 Manulife Saham Andalan -0.0019 -0.0004 -0.0011 16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.0033 0.0014 -0.0027 17 Mega Asset Maxima -0.0137 -0.0074 -0.0022 18 Pratama Saham 0.0113 0.0000 0.0063 19 RHB Alpha Sector Rotation 0.0060 0.0031 0.0032 20 Rencana Cerdas -0.0055 0.0017 0.0029 21 Simas Danamas Saham 0.0039 0.0015 -0.0016 22 Simas Saham Unggulan 0.0036 0.0081 -0.0025 23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0044 -0.0056 -0.0037 24 TRAM Consumption Plus -0.0075 0.0013 -0.0017 25 TRAM Infrastructure Plus -0.0040 0.0023 -0.0064 26 TRIM Kapital -0.0072 0.0016 0.0016 27 TRIM Kapital Plus -0.0078 -0.0012 -0.0096
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 0.0000
Jumlah Kinerja RDS > Kinerja IHSG 7 RDS 17 RDS 15 RDS
Perbandingan Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG Berdasarkan
Metode M-Square Periode 2013–2017 (2/2)
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
2016 2017 RDS ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.0050 -0.0052 2 Kali 2 BNP Paribas Ekuitas -0.0065 -0.0028 2 Kali 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.0033 -0.0003 1 Kali 4 BNP Paribas Pesona -0.0042 -0.0032 2 Kali 5 BNP Paribas Star -0.0048 -0.0031 1 Kali 6 BNP Paribas Solaris -0.0025 -0.0068 0 7 Bahana Dana Prima -0.0032 0.0022 3 Kali 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0008 0.0006 2 Kali 9 Dana Pratama Ekuitas -0.0039 -0.0056 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.0040 -0.0047 1 Kali
215
No. Reksa Dana
Metode M-Square Measure
2016 2017 RDS ≥ IHSG
11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.0066 -0.0039 3 Kali 12 MNC Dana Ekuitas 0.0001 -0.0107 2 Kali 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.0029 -0.0048 2 Kali 14 Manulife Dana Saham -0.0040 -0.0035 1 Kali 15 Manulife Saham Andalan -0.0020 -0.0080 0 16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.0087 -0.0078 2 Kali 17 Mega Asset Maxima -0.0048 -0.0107 0 18 Pratama Saham -0.0052 -0.0050 3 Kali 19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0031 -0.0032 3 Kali 20 Rencana Cerdas -0.0014 -0.0050 2 Kali 21 Simas Danamas Saham -0.0010 -0.0041 2 Kali 22 Simas Saham Unggulan -0.0010 -0.0079 2 Kali 23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0018 0.0008 1 Kali 24 TRAM Consumption Plus -0.0022 0.0009 2 Kali 25 TRAM Infrastructure Plus -0.0045 -0.0069 1 Kali 26 TRIM Kapital -0.0088 -0.0018 2 Kali 27 TRIM Kapital Plus -0.0031 -0.0063 0
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 45 Kali
Jumlah Kinerja RDS ≥ Kinerja IHSG 2 RDS 4 RDS 45 RDS
Lampiran 54: Perbandingan Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG
Berdasarkan Metode Information Ratio Periode 2013–2017 (1/2)
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
2013 2014 2015
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.4478 0.4155 0.0059 2 BNP Paribas Ekuitas -0.6318 0.6067 0.1602 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.2117 0.8044 -0.6094 4 BNP Paribas Pesona -0.5493 0.4738 0.2052 5 BNP Paribas Star -0.4957 -0.1170 0.0462 6 BNP Paribas Solaris -0.2327 0.2986 -0.4344 7 Bahana Dana Prima -0.3185 0.5773 -0.0904 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.2486 0.4708 -0.3572 9 Dana Pratama Ekuitas 0.4128 0.6596 0.0465
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.2355 0.2462 0.5971 11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.1530 0.2843 0.3331 12 MNC Dana Ekuitas -0.1664 -0.3771 0.1325 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.1830 0.2699 0.0447 14 Manulife Dana Saham -0.3153 0.2201 -0.2047 15 Manulife Saham Andalan -0.2167 0.3404 -0.3526 16 Mega Asset Greater Infrastructure 0.1346 0.4036 -0.3041 17 Mega Asset Maxima -0.5373 -0.2604 -0.3726 18 Pratama Saham 0.4910 0.3753 0.0963 19 RHB Alpha Sector Rotation 0.1503 0.3923 0.0562 20 Rencana Cerdas -0.5347 0.5747 0.0793 21 Simas Danamas Saham 0.1355 0.4025 -0.2556 22 Simas Saham Unggulan 0.0902 1.4538 -0.2643 23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.1577 -0.0872 -0.2197
216
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
2013 2014 2015
24 TRAM Consumption Plus -0.4426 0.5221 -0.0704 25 TRAM Infrastructure Plus -0.3261 0.6350 -0.3980 26 TRIM Kapital -0.7885 0.4425 -0.0040 27 TRIM Kapital Plus -0.4556 0.3075 -0.8047
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 0.0000
Jumlah Kinerja RDS ≥ Kinerja IHSG 7 RDS 23 RDS 12 RDS
Perbandingan Hasil Kinerja Reksa Dana Saham dengan Kinerja IHSG Berdasarkan
Metode Information Ratio Periode 2013–2017 (2/2)
No. Reksa Dana
Metode Information Ratio
2016 2017 RDS ≥ IHSG
1 BNI-AM Dana Berkembang -0.3204 -0.5402 2 Kali 2 BNP Paribas Ekuitas -0.6278 -0.3919 2 Kali 3 BNP Paribas Infrastruktur Plus -0.1591 -0.1608 1 Kali 4 BNP Paribas Pesona -0.4075 -0.5434 2 Kali 5 BNP Paribas Star -0.5649 -0.3006 1 Kali 6 BNP Paribas Solaris -0.0897 -0.5742 1 Kali 7 Bahana Dana Prima -0.1409 -0.1861 1 Kali 8 CIMB Principal Total Return Equity Fund -0.0980 -0.1813 1 Kali 9 Dana Pratama Ekuitas -0.0807 -0.2022 3 Kali
10 Danareksa Mawar Konsumer 10 -0.4206 -0.4120 2 Kali 11 HPAM Ultima Ekuitas 1 0.1813 -0.0621 4 Kali 12 MNC Dana Ekuitas 0.1883 -0.6050 2 Kali 13 Mandiri Investas Cerdas Bangsa -0.1259 -0.4763 2 Kali 14 Manulife Dana Saham -0.3942 -0.1692 1 Kali 15 Manulife Saham Andalan -0.0298 -0.8059 1 Kali 16 Mega Asset Greater Infrastructure -0.6947 -0.7390 2 Kali 17 Mega Asset Maxima -0.4385 -1.1988 0 18 Pratama Saham -0.2494 -0.2073 3 Kali 19 RHB Alpha Sector Rotation -0.0799 -0.1241 3 Kali 20 Rencana Cerdas -0.0299 -0.5160 2 Kali 21 Simas Danamas Saham -0.0043 -0.9907 2 Kali 22 Simas Saham Unggulan -0.0085 -0.6907 2 Kali 23 Syailendra Equity Opportunity Fund -0.0471 -0.0033 0 24 TRAM Consumption Plus -0.0344 -0.0009 1 Kali 25 TRAM Infrastructure Plus -0.4785 -1.5703 1 Kali 26 TRIM Kapital -0.5605 -0.4539 1 Kali 27 TRIM Kapital Plus -0.1736 -0.9862 1 Kali
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 0.0000 0.0000 44 Kali
Jumlah Kinerja RDS ≥ Kinerja IHSG 2 RDS 0 RDS 44 RDS
217
Lampiran 55: Analisis Deskriptif Sharpe Ratio Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Sharpe_RDS 135 -.5667 1.0525 .131582 .0318914 .3705450
Valid N
(listwise) 135
Lampiran 56: Analisis Deskriptif Treynor Ratio Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Treynor_RDS 135 -.0274 .0342 .000740 .0010444 .0121343
Valid N
(listwise) 135
Lampiran 57: Analisis Deskriptif Jensen Alpha Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
Jensen_RDS 135 -.0144 .0189 -.000926 .0004760 .0055306
Valid N
(listwise) 135
Lampiran 58: Analisis Deskriptif M-Square Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
M2_RDS 135 -.0137 .0113 -.001692 .0003795 .0044096
Valid N
(listwise) 135
218
Lampiran 59: Analisis Deskriptif Information Ratio Reksa Dana Saham
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
IR_RDS 135 -1.5703 1.4538 -.129729 .0367038 .4264598
Valid N
(listwise) 135
Lampiran 60: Analisis Deskriptif IHSG
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic
IHSG_RDS 135 -.0098 .0171 .007080 .0008889 .0103286
Valid N
(listwise) 135
Lampiran 61: Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov Z)
Test Statisticsa
Hasil Kinerja
Most Extreme Differences Absolu
te .296
Positiv
e .296
Negati
ve -.170
Kolmogorov-Smirnov Z 2.434
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Grouping Variable: Metode
219
Lampiran 62: Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov-Smirnov)
Tests of Normality
Metode
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Hasil
Kinerja
Sharpe_RDS .115 135 .000 .964 135 .001
Treynor_RDS .140 135 .000 .954 135 .000
Jensen_RDS .097 135 .004 .964 135 .001
M2_RDS .073 135 .077 .986 135 .178
IR_RDS .057 135 .200* .984 135 .122
IHSG .293 135 .000 .790 135 .000
*. This is a lower bound of the true significance.
a. Lilliefors Significance Correction
Lampiran 63: Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances
Hasil Kinerja
Levene Statistic df1 df2 Sig.
184.254 5 804 .000
Lampiran 64: Hasil Uji Mann-Whitney
Test Statisticsa
Hasil Kinerja
Mann-Whitney U 8019.000
Wilcoxon W 17199.000
Z -1.709
Asymp. Sig. (2-tailed) .087
a. Grouping Variable: Metode
Lampiran 65: Hasil Uji Kruskal-Wallis
Ranks
Metode N Mean Rank
Hasil Kinerja Sharpe_RDS 135 408.56
Treynor_RDS 135 371.27
Jensen_RDS 135 336.58
M2_RDS 135 325.83
IR_RDS 135 247.76
Total 675
220
Lampiran 66: Hasil Uji Chi-Square
Test Statisticsa,b
Hasil Kinerja
Chi-Square 51.053
df 4
Asymp. Sig. .000
a. Kruskal Wallis Test
b. Grouping Variable: Metode
Lampiran 67: Data Jumlah Investor di Pasar Modal (Desember 2012-Desember
2017) dan Demografi Investor per 29 Desember 2017
221
Lampiran 68: Data Perkembangan Reksa Dana 2012 – Triwulan I 2017
Lampiran 69: Data Kinerja Reksa Dana Periode 2011–2017
222
Lampiran 70: Tabel Distribusi Chi-Kuadrat
V atau A = 0,99 A = 0,98 A = 0,95 A = 0,90 A = 0,80 A = 0,70
A =
0,50
DOF
1 0,00016 0,00063 0,0039 0,016 0,064 0,15 0,46
2 0,02 0,04 0,10 0,21 0,45 0,71 1,39
3 0,12 0,18 0,35 0,58 1,00 1,42 2,37
4 0,30 0,43 0,71 1,06 1,65 2,20 3,36
5 0,55 0,75 1,14 1,61 2,34 3,00 4,35
6 0,87 1,13 1,64 2,20 3,07 3,83 5,35
7 1,24 1,56 2,17 2,83 0,82 4,67 6,35
8 1,65 2,03 2,73 3,49 4,59 5,53 7,34
9 2,09 2,53 3,32 4,17 5,38 6,39 8,34
10 2,56 3,06 3,94 4,86 6,18 7,27 9,34
11 3,05 3,61 4,58 5,58 6,99 8,15 10,34
12 3,57 4,18 5,23 6,30 7,81 9,03 11,34
13 4,11 4,76 5,89 7,04 8,63 9,93 12,34
14 4,66 5,37 6,57 7,79 9,47 10,82 13,34
15 5,23 5,98 7,26 8,55 10,31 11,72 14,34
16 5,81 6,61 7,96 9,31 11,15 12,62 15,34
17 6,41 7,26 8,67 10,08 12,00 13,53 16,34
18 7,02 7,91 9,39 10,86 12,86 14,44 17,34
19 7,63 8,57 10,12 11,65 13,72 15,35 18,34
20 8,26 9,24 10,85 12,44 14,58 16,27 19,34
21 8,90 9,92 11,59 13,24 15,44 17,18 20,34
22 9,54 10,60 12,34 14,04 16,31 18,10 21,34
23 10,20 11,29 13,09 14,85 17,19 19,02 22,34
24 10,86 11,99 13,85 15,66 18,06 19,94 23,34
25 11,52 12,70 14,61 16,47 18,94 20,87 24,34
26 12,20 13,41 15,38 17,29 19,82 21,79 25,34
27 12,88 14,12 16,15 18,11 20,70 22,72 26,34
28 13,56 14,85 16,93 18,94 21,59 23,65 27,34
29 14,26 15,57 17,71 19,77 22,48 24,58 28,34
30 14,95 16,31 18,49 20,60 23,36 25,51 29,34
223
Tabel Distribusi Chi-Kuadrat (lanjutan) V atau
DOF A = 0,30 A = 0,20 A = 0,10 A = 0,05 A = 0,02 A = 0,01 A = 0,001
1 1,07 1,64 2,71 3,84 5,41 6,64 10,83
2 2,41 3,22 4,60 5,99 7,82 9,21 13,82
3 3,66 4,64 6,25 7,82 9,84 11,34 16,27
4 4,88 5,99 7,78 9,49 11,67 13,28 18,46
5 6,06 7,29 9,24 11,07 13,39 15,09 20,52
6 7,23 8,56 10,64 12,59 15,03 16,81 22,46
7 8,38 9,80 12,02 14,07 16,62 18,48 24,32
8 9,52 11,03 13,36 15,51 18,17 20,09 26,12
9 10,66 12,24 14,68 16,92 19,68 21,67 27,88
10 11,78 13,44 15,99 18,31 21,16 23,21 29,59
11 12,90 14,63 17,28 19,68 22,62 24,72 31,26
12 14,01 15,81 18,55 21,03 24,05 26,2 32,91
13 15,12 16,98 19,81 22,36 25,47 27,69 34,53
14 16,22 18,15 21,06 23,68 26,87 29,14 36,12
15 17,32 19,31 22,31 25,00 28,26 30,58 37,70
16 18,42 20,46 23,54 26,30 29,63 32,00 39,25
17 19,51 21,62 24,77 27,59 31,00 33,41 40,79
18 20,60 22,76 25,99 28,87 32,35 34,80 42,31
19 21,69 23,90 27,20 30,14 33,69 36,19 43,82
20 22,78 25,04 28,41 31,41 35,02 37,57 45,32
21 23,86 26,17 29,62 32,67 36,34 38,93 46,80
22 24,94 27,30 30,81 33,92 37,66 40,29 48,27
23 26,02 28,43 32,01 35,17 38,97 41,64 49,73
24 27,10 29,55 33,20 36,42 40,27 42,98 51,18
25 28,17 30,68 34,38 37,65 41,57 44,31 52,62
26 29,25 31,80 35,56 38,88 42,86 45,64 54,05
27 30,32 32,91 36,74 40,11 44,14 46,96 55,48
28 31,39 34,03 37,92 41,34 45,42 48,28 56,89
29 32,46 34,14 39,09 42,56 46,69 49,59 58,30
30 33,53 36,25 40,26 43,77 47,96 50,89 59,70