ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf ·...

10
ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN CABAI DAN TOMAT DI KABUPATEN BENNER MERIAH Gusti Setiavani; Dwi Febrimeli; Herawaty; dan Karim Tarigan Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan (STPP Medan ABSTRACT Pada Tahun 2014 melalui pola pemberdayaan tripartiet Balai Besar Pasca Panen Bogor (BB Pascapanen Bogor), Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan (STPP Medan) dan BPTP Aceh dibuat suatu model Agroindustri Pengolahan Cabai dan Tomat dengan Gapoktan Reje Kumala sebagai ujung tombak keberhasilanya di Kabupaten Benner Meriah. Melalui program partisipatif tersebut diharapkan tercipta model agroindustri yang dicirikan dengan peningkatan nilai tambah cabai dan tomat, penguasaan teknologi oleh gapoktan, penguatan kelembagaan gapoktan. Agar gapoktan Reje Kumala dapat terus berkembang diperlukan langkah-langkah strategis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) faktor internal dan eksternal yang saling berkontribusi dan mempengaruhi secara sinergis dan dinamis dalam mengembangkan model agroindustri pengolahan cabai dan tomat; (2) strategi menguatkan daya saing Gapoktan Reje Kumala. Penelitian ini dilaksanakan di Medan, dan Kabupaten Benner Meriah dari Bulan September sampai dengan 15 Desember 2015 mengunakan pendekatan diskriftif kualitatif.Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder.Metode analisis yaitu Analisis Lingkungan Strategis Gapoktan Reje Kumala dan Grand Strategy Penguatan Keunggulan Kompetitif dan Daya Saing Gapoktan Reje KumalaHasilpengkajian dapat disimpulkan sebagai berikut: Pada agroindustri pengolahan cabai dan tomat yang dikelola oleh Gapoktan faktor-faktor yang dapat dikendalikan lebih dominan daripada yang hanya mampu diminimalisir pengaruhnya, maka strategi pengembangansebaiknya diarahkan kepada perluasan/pengembangan program.Untuk meningkatkan daya saing Gapoktan Reje Kumala maka strategi pengembangan yang harus dilakukan meliputi stategi promosi dan inovasi, perbaikan manajemen usaha dan maindset bisnis, kontinuitas produksi, peningkatan kualitas dengan pemanfaatan perkembangan teknologi, pendampingan oleh lembaga-lembaga terkait, kebijakan pemerintah dan perluasan jejaring melalui MoU. Keywords : Analisa SWOT, daya saing, agroindustri pengolahan cabai dan tomat PENDAHULUAN Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi yang pertumbuhan luas panen cabai dan tomatnya positif pada tahun 2012 (cabai 0,13 persen dan tomat tahun 2012 adalah 4,33 persen). Secara keseluruhan luas tanam cabai di ProvinsiAceh mencapai 8.612 ha dengan produksi 49.525 ton dan tomat mencapai 1.177 ha dengan produksi 17.358 ton pada tahun 2011 (BPS, 2012). Salah satu Kabupaten sentra tanaman cabe dan tomat di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Bener Meriah. Antusias petani untuk pengusahaan cabai di Kabupaten Bener Meriah sangatlah tinggi, tetapi terkendala dengan berbagai permasalahan. Beberapa permasalahan mendasar dapat diinventarisasikan sebagai berikut : (1) Karakteristik komoditi cabai dan tomat mudah rusak, cabai dan tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang masih melaksanakan proses metabolisme setelah panen. Proses metabolisme tersebut menyebabkan umur simpan yang relatif pendek, (2) fluktuasi harga yang cukup tinggi terutama pada saat panen raya; rendahnya harga komoditi cabai dan tomat pada saat panen raya tidak mampu menutupi biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani, (3) rendahnya pengetahuan, keterampilan petani cabai dan tomat dalam pengolahan cabai dan tomat, (4) peran aktif Gapoktan, aparatur pemerintahan dalam pengolahan cabai dan tomat belum optimal, dan (5) masih rendahnya tingkat adopsi inovasi petani terhadap olahan cabai dan tomat karena aliran informasi yang belum merata.

Transcript of ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf ·...

Page 1: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALADALAM PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PENGOLAHAN CABAI DAN TOMAT

DI KABUPATEN BENNER MERIAH

Gusti Setiavani; Dwi Febrimeli; Herawaty; dan Karim Tarigan

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan (STPP Medan

ABSTRACT

Pada Tahun 2014 melalui pola pemberdayaan tripartiet Balai Besar Pasca Panen Bogor (BB Pascapanen Bogor),Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan (STPP Medan) dan BPTP Aceh dibuat suatu model AgroindustriPengolahan Cabai dan Tomat dengan Gapoktan Reje Kumala sebagai ujung tombak keberhasilanya di KabupatenBenner Meriah. Melalui program partisipatif tersebut diharapkan tercipta model agroindustri yang dicirikan denganpeningkatan nilai tambah cabai dan tomat, penguasaan teknologi oleh gapoktan, penguatan kelembagaan gapoktan.Agar gapoktan Reje Kumala dapat terus berkembang diperlukan langkah-langkah strategis. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui: (1) faktor internal dan eksternal yang saling berkontribusi dan mempengaruhi secara sinergis dandinamis dalam mengembangkan model agroindustri pengolahan cabai dan tomat; (2) strategi menguatkan daya saingGapoktan Reje Kumala. Penelitian ini dilaksanakan di Medan, dan Kabupaten Benner Meriah dari Bulan Septembersampai dengan 15 Desember 2015 mengunakan pendekatan diskriftif kualitatif.Data yang digunakan dalam penelitianini berupa data primer dan data sekunder.Metode analisis yaitu Analisis Lingkungan Strategis Gapoktan Reje Kumaladan Grand Strategy Penguatan Keunggulan Kompetitif dan Daya Saing Gapoktan Reje KumalaHasilpengkajian dapatdisimpulkan sebagai berikut: Pada agroindustri pengolahan cabai dan tomat yang dikelola oleh Gapoktan faktor-faktoryang dapat dikendalikan lebih dominan daripada yang hanya mampu diminimalisir pengaruhnya, maka strategipengembangansebaiknya diarahkan kepada perluasan/pengembangan program.Untuk meningkatkan daya saingGapoktan Reje Kumala maka strategi pengembangan yang harus dilakukan meliputi stategi promosi dan inovasi,perbaikan manajemen usaha dan maindset bisnis, kontinuitas produksi, peningkatan kualitas dengan pemanfaatanperkembangan teknologi, pendampingan oleh lembaga-lembaga terkait, kebijakan pemerintah dan perluasan jejaringmelalui MoU.

Keywords : Analisa SWOT, daya saing, agroindustri pengolahan cabai dan tomat

PENDAHULUAN

Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsiyang pertumbuhan luas panen cabai dan tomatnyapositif pada tahun 2012 (cabai 0,13 persen dantomat tahun 2012 adalah 4,33 persen). Secarakeseluruhan luas tanam cabai di ProvinsiAcehmencapai 8.612 ha dengan produksi 49.525 tondan tomat mencapai 1.177 ha dengan produksi17.358 ton pada tahun 2011 (BPS, 2012). Salahsatu Kabupaten sentra tanaman cabe dan tomat diProvinsi Aceh adalah Kabupaten Bener Meriah.

Antusias petani untuk pengusahaan cabai diKabupaten Bener Meriah sangatlah tinggi, tetapiterkendala dengan berbagai permasalahan.Beberapa permasalahan mendasar dapatdiinventarisasikan sebagai berikut : (1)

Karakteristik komoditi cabai dan tomat mudahrusak, cabai dan tomat merupakan salah satutanaman hortikultura yang masih melaksanakanproses metabolisme setelah panen. Prosesmetabolisme tersebut menyebabkan umur simpanyang relatif pendek, (2) fluktuasi harga yang cukuptinggi terutama pada saat panen raya; rendahnyaharga komoditi cabai dan tomat pada saat panenraya tidak mampu menutupi biaya produksi yangdikeluarkan oleh petani, (3) rendahnyapengetahuan, keterampilan petani cabai dan tomatdalam pengolahan cabai dan tomat, (4) peran aktifGapoktan, aparatur pemerintahan dalampengolahan cabai dan tomat belum optimal, dan (5)masih rendahnya tingkat adopsi inovasi petaniterhadap olahan cabai dan tomat karena aliraninformasi yang belum merata.

Page 2: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

48 Agrica Ekstensia. Vol. 10 No. 1 Juni 2016: 47-56

Salah satu upaya yang dilakukan untukmengatasi permasalahan tersebut adalah denganmembangun suatu model agroindustri pengolahancabai dan tomatdengan penerapan teknologi yangtepat dan sesuai dengan karateristik wilayahmelibatkan partisipasi aktif masyarakat sebagaiagen pembangunan. Oleh karena itu, pada tahun2014 melalui pola kerjasama tripartiet antara BalaiBesar Pasca Panen Bogor (BB Pascapanen Bogor),Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Medan(STPP Medan) dan BPTP Aceh dibuat suatu modelAgroindustri Pengolahan Cabai dan Tomat denganGapoktan sebagai ujung tombak keberhasilanya diKabupaten Benner Meriah. Pembuatan modeldimulai dengan proses validasi teknologi yangdilaksanakan di BB Pascapanen Bogor. Hasilvalidasi tersebut diperoleh teknologi pengolahancabai dan tomat yang meliputi SOP prosespembuatan, komposisi bahan, spesifikasi mesindan peralatan serta layout ruang pengolahan.Tahap kedua berupa penerapan teknologipengolahan cabai dan tomat di Gapoktan penerimamanfaat, yang juga disertai dengan kegiatanpelatihan dan pendampingan dalam rangka alihteknologi.Penguatan Gapoktan dilakukan melaluianalisis awal kondisi dinamika kelompokGapoktan disertai pendampingan untukmeningkatkan kapasitas kelembagaan Gapoktanhingga diharapkan mampu secara aktifberpartisipasi pada kegiatan dan kesiapanGapoktan secara mandiri untuk langsungmenerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasinyata ketika proses produksi telah berjalan.

Proses Pemberdayaan masyarakat padapembuatan model ini merupakan proses yang tidakdapat dilakukan secara partial, tetapi membutuhkanstrategi pendekatan yang menyeluruh. Dalampenerapan model ini pola pemberdayaan yangdigunakan adalah pemberdayaan denganmenggunakan pola tripartite ini ditujukan untukmeningkatkan koordinasi dan peran antar lembagaperintahan dalam pelaksanaan kegiatan demimendapatkan hasil yang optimal. Peran masing-masing lembaga dapat kegiatan dapat dijabarkansebagai berikut; Lembaga penelitian (BB-Pascapanen Badan Litbang Pertanian) berperandalam menghasilkan teknologi tepat guna yangsesuai dengan karakteristik wilayah, PerguruanTinggi (STPP Medan) dapat mengerahkansejumlah dosen sebagai ahli dan paramahasiswanya untuk melakukan pengabdian danriset, menuangkan konsep-konsep pemberdayaansebagai mitra pemerintah dalam meningkatkan

daya adaptasi dan inovasi petani melalui suatumodel pembelajaran, penguatan kapasitaskelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama dalamhal peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia,Kelembagaan dan penguasaan Teknologi TepatGuna). Melalui program partisipatif tersebutdiharapkan tercipta model agroindustri yangdicirikan dengan peningkatan nilai tambah cabaidan tomat, penguasaan teknologi oleh gapoktan,penguatan kelembagaan gapoktan yang bermuarapada peningkatan kesejahteraan petani danaktivitas ekonomi wilayah di Kabupaten BenerMeriah.

Kegiatan pemberdayaan ini tidak cukupdengan hanya dibentuknya suatu modelagroindustri pengolahan cabai dan tomat diKabupaten Bener Meriah, karena objekpemberdayaan ini adalah masyarakat (petani)dengan dinamikanya yang beragam. Namun tetapdiperlukan langkah-langkahstrategis melaluikegiatan pemberdayaan berkelanjutan dalamrangka menyiapkan kelembagaan Gapoktansebagai pelaku usaha agar mampu memenangkanpersaingan global dengan terus menerusmeningkatkan keunggulan komparatif dankompetitif (daya saing)nya dengan memanfaatkanlingkungan strategisnya untuk mencapai suatukeberlanjutan dalam jangka panjang. Penelitian inibertujuan untuk mengetahui: (1) faktor internal daneksternal yang saling berkontribusi danmempengaruhi secara sinergis dan dinamis dalammengembangakan model agroindustri pengolahancabai dan tomat; (2) strategi meningkatkan dayasaing Gapoktan Reje Kumala dalammengembangkan agorindustri olahan cabai dantomat hingga berkembang menjadi suatu SME.

METODOLOGI

Penelitian ini dilaksanakan di Medan, danKabupaten Benner Meriah dari Bulan Septembersampai dengan 15 Desember 2015.Penelitian inimengunakan pendekatan diskriftif kualitatif yangtidak terfokus pada pengujian hipotesis namunbertujuan untuk mengambarkan realitas sosial yangkompleks dengan cara menkontruksi realitas yangterjadi (Newman, 1997 dalam Supriono, dkk2013). Penelitian ini juga menekankan padaefektivitas model pemberdayaan yang bertujuanuntuk memunculkan berbagai potensi khas

Page 3: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

Analisis Penguatan Daya Saing Gapoktan... (Gusti Setiavani et.al.) 49

masyarakat, dan mengembangkannya dengandibantu oleh sistem, alat, atau teknologi baru danperan pendamping atau fasilitator yang akanmempercepat proses pemberdayaan sehinggabernilai tambah tinggi.

Data yang digunakan dalam peneltiian iniberupa data primer dan data sekunder. Data primerdikumpulkan melalui tahapan: (1) Observasikondisi Gapoktan Reje Kumala dan prosesproduksi pengolahan saus cabaidan tomatnya; (2)wawancara mendalam kepada pihak-pihak yangterkait dengan kegiatan penelitian ini. Metodeyang digunakan untuk mengumpulkan datasekunder yaitu berupa: (1) Studi dokumentasi danpustaka terkait;dan (2) catatatan pribadi/selfrecord.

Metode analisis yang digunakan terdiri dari :

1. Analisis Lingkungan Strategis Gapoktan RejeKumala

Perencanaan strategis dimaksudkan untukmenganalisa strategi pembangunan masyarakatyang telah diterapkan selama ini, efektivitasstrategi yang akan diterapkan dimasa yang akandatang (Rangkuti, 2004). Rencana strategis disusundengan menggunakan metode SWOT.

Proses penyusunan analisis SWOTlingkungan strategis model agroindustrypengolahan cabai dan tomat dilakukan melalui 3tahapan yaitu: 1) tahapan pengumpulan datameliputi data internal dan eksternal; 2) tahapananalisis; dan 3) tahapan pengambilan keputusan.Pengambilan keputusan dalam analisis SWOT

yang baik dilakukan denganmemberikan skor sesuaidengan kondisi yang ada.

2. Grand StrategyPenguatan KeunggulanKompetitif dan Daya SaingGapoktan Reje Kumala

Untuk menjawab tujuankedua digunakan pendekatananalisis berupa Grand Strategyinteraksi SWOT.MenurutSaluso dan Susilo (2000)dalam Supriono, A. dkk.(2013) Analisa grand strategymerupakan cara sistematisuntuk mengindentifikasikanstrategi yang mengambarkan

kecocokan paling baik diantara analisis lainnya.Analisis ini pada dasarnya merupakan interaksiantara hasil analisis evaluasi faktor internal(Matrik-IFAS) dan faktor eksternal (Matrik-EFAS).Apabila diterapkan secara akurat, asumsisederhana ini mempunyai dampak yang sangatbesar atas rancangan suatu strategi yang berhasil.Strategi nanti tidak lepas dari perubahan-perubahan terhadap lingkungan yang perludiantisipasi agar Gapoktan Reje Kumala memilikikeunggulan kompetitif dan memiliki daya saing dipasar produk olahan cabai dan tomat, tidak hanyalingkup Kabupaten Benner Meriah, namunmencakup daerah/wilayah yang lebih luas.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Daya saing merupakan konsep yang merujukpada kemampuan suatu perusahaan dalam bersaingdengan perusahaan lainnya untuk menciptakannilai. Menurut Porter (1990) dalam Nuvriasari, A.Gumirlang W., Sumiarsih (2015), daya saingadalah produktivitas yang didefenisikan sebagaioutput yang dihasilkan oleh tenaga kerja. Dayasaing dapat diciptakan maupun ditingkatkandengan penerapan stratgu bersaingyang tepat,melalui pengelolaan sumber daya secara efektifdan efisien. UMKM yang berdaya saing dicirikandengan: (1) kecenderungan yang meningkat darilaju pertumbuhan volume produksi, (2) pangsapasar domestik atau pasar ekspor yang selalumeningkat, (3) untuk pasar domestik, tidak hanyamelayani pasar lokal saja tapi juga nasional, dan(4) untuk pasar ekspor, tidak hanya melayani di

Page 4: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

50 Agrica Ekstensia. Vol. 10 No. 1 Juni 2016: 47-56

satu negara tetapi juga banyak negara. Padapenelitian ini dikaji daya saing Gapoktan RejeKumlaa yang dipersiapkan sebagai salah satuSmall Medum Enterprise yang bergerak dibidangpengolahan cabe dan tomat.

Analisa SWOT

Analisa SWOT dilakukan untuk merumuskankekuatan, kelemahan, peluang dan tantanganGapoktan Reje Kumala untuk mendapatkanrekomendasi strategi peningkatan daya saing.Analisis SWOT (SWOT analysis) yakni mencakupupaya-upaya untuk mengenali kekuatan,kelemahan, peluang, dan ancaman yangmenentukan kinerja Gapoktan Reje Kumala.Informasi eksternal mengenai peluang danancaman diperoleh dari anggota kelompok,pengurus yang menangani kegiatan pengolahancabai dan tomat, masyarakat, instansipemerintahan, dokumen pemerintah, petani cabaidan tomat. Analisa SWOT ini terdiri dari faktorinternal dan faktor eksternal. Faktor internalmerupakan faktor-faktor yang berasal dariGapoktan itu sendiri, sementara faktor eksternaladalah faktor-faktor yang berasal dari luarGapoktan.

Faktor internal ini mempengaruhiterbentuknya strenghts and weaknesses (S dan W).Menurut Fahmi,Irham (2013) dimana faktor inimenyangkut dengan kondisi yang terjadi dalamperusahaan, yang mana ini turut mempengaruhiterbentuknya pembuatan keputusan (decisionmaking) perusahaan. Faktor internal ini meliputisemua macam manajemen fungsional : pemasaran,keuangan, operasi, sumberdaya manusia, penelitiandan pengembangan, sistem informasi manajemendan budaya perusahaan (corporate culture).Sementara faktor eksternal ini mempengaruhiterbentuknya opportunities and threats (O dan T).Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yangmempengaruhi dalam pembuatan keputusanperusahaan. Faktor ini mencakup lingkunganindustri dan lingkungan bisnis makro, ekonomi,politik, hukum, eknologi, kependudukan, dansosial budaya.

Berdasarkan hasil pengkajian faktor internaldan eksternal Gapoktan Reje Kumala dalamagroindustri pengolahan cabai dan tomat sebagaiberikut:

1. Kekuatan

- Kualitas produk yang dihasilkan disukai olehmasyarakat. Saat ini Gapoktan Reje Kumalamengolah cabe dan tomat menjadi saos cabai,saos tomat, selai tomat, dan minuman topey.Rata-rata penerimaan konsumen terhadapproduk cukup baik (berdasarkan ujiorganoleptik. Konsumen suka dari rasa,tekstur, penampakan dari produk yangdihasilkan oleh Gapoktan reje Kumala. Darihasil uji laboratorium, produk olahan cabai dantomat khususnya saos cabai dan saos tomatproduksi Gapoktan Reje Kumala telahmemenuhi standar mutu sebagaimanadipersyaratkan oleh SNI saos. Hal ini dapatmenjadi kekuatan bagi Gapoktan dalammengembangkan usahanya hingga menjadisalah satu SME yang berhasil.

- Bahan baku tomat dan cabe yang cukupmelimpah dikarenakan Kabupaten BenerMeriah merupakan salah satu daerah sentracabe dan tomat di Provinsi Aceh dan sebagainbesar anggota kelompok merupakan petanihortikultura dengan luas lahan berkisar antara0,5 sampai dengan 1 ha per petani.

- Ketersediaan peralatan pengolahan cabai dantomat tersedia dan lengkap dan bisa digunakanuntuk pengembangan produk lebih lanjut.Peralatan tersebut merupakan bantuan dari BBPascapanen bekerjasama dengan STPP Medanpada tahun 2015. Peralatan yang diberikantelah disesuaikan dengan kondisi dankemampuan Gapoktan. Dengan keberadaanalat tersebut Gapoktan bisa beroperasi secarakontiniu dengan kapasitas mencapai 100 kg perhari.

- Tenaga kerja terampil. Tenaga kerja yang saatini terlibat merupakan anggota Gapoktan yangsebelumnya telah di latih oleh BB Pascapanen,STPP Medan, dan BPTP Aceh tentangPengolahan cabai dan tomat. Selama setahunjuga dilakukan kegiatan bimbingan secara rutinoleh BB Pascapanen dan STPP Medan baikdari teknologi pembuatan, penangana bahanbaku, pengemasan, hingga pemasaran.

- Memiliki modal yang cukup untuk memulaiusaha pengolahan cabai dan tomat.Ketersediaan modal awal ini berupa dana kasGapoktan yang dikelola oleh kelompok sebesarRp. 120 juta. Dengan keberadaan dana tersebut

Page 5: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

Analisis Penguatan Daya Saing Gapoktan... (Gusti Setiavani et.al.) 51

Gapoktan dapat memulai usahanya tanpamengharapkan bantuan dari luar.

- Telah memiliki ijin produksi IPRT untukproduk saos cabai saos tomat, minuman topeydan selai tomat serta saat ini sedangmengajukan ijin halal.

2. Kelemahan

- Promosi dan inovasi strategi pemasaran masihkurang. Gapoktan belum melakukan promosiyang intensif dan efektif dalam pemasaranproduknya. Produk hanya dipasarkan padamasyarakat sekitar dan masih adanyaketergantungan dari Gapoktan terhadappemerintah dalam hal pemasaran.Ketergantungan ini menyebabkan kemampuanGapoktan dalam memperluas cakupan danakses pasar menjadi terbatas;

- Lokasi usaha yang belum permanen.Saat inikeberadaaan peralatan dan usaha pengolahancabai dan tomat masih dilakukan di rumahKetua Gapoktan. Belum adanya bangunanpermanen untuk usaha yang memadai dimilikioleh Gapoktan Reje Kumala.

- Manajemen usaha masih kurang baik.Meskipun telah memiliki strukturkepengurusan usaha namun manajemen kerjamasih dilakukansecara gotong royong. Belumada pembagian tugas dan wewenang yangjelas.

- Kontiniunitas produksi masih belum lancar.Produksi belum dilaksanakan secara terjadwaldan hanya dilakukan saat ada pesanan.

- Kemasan produk belum seragam dan menarik.Gapoktan masih kesulitan dalam kemasan.Kemasan yang digunakan selama ini tidakrepresentatif dan kurang menarik dikarena stokkemasan di daerah Bener Meriah dansekitarnya sulit diperoleh dan masih di pesandari Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan hargakemasan menjadi lebih mahal danmeningkatkan biaya produksi danketidaklancaran produksi.

- Perolehan tenaga kerja tetap jangka panjang,karena selama tenaga kerja yang digunakanadalah anggota Gapoktan yang memilikipekerjaan utama sebagai petani kopi danhortikultura dan belum sepenuhnya fokus ikutdalam usaha pengolahan cabai dan tomat.

3. Peluang

- Kebijakan dan peran pemerintah dalammengembangkan agroindustri cukup baik. Halini didukung dengan adanya program dariPemerintah Daerah untuk menggalakanproduk-produk produksi Benner Meriah.Kebijakan itu berupa dukungan dana danpendampingan dan pemasaran. Oleh karenaitu, dengan adanya dukungan ini akanmemudahkan Gapoktan dalam menjalinkemitraan dan jejaring dengan pemerintahmaupun lembaga lain.

- Perkembangan perekonomian di KabupatenBener Meriah semakin baik. Hal inimenyebabkan permintaan masyarakat akanproduk olahan cabai dan tomat khususnya saosakan semakin meningkat;

- Semakin tingginya kegiatan penyuluhan danprogram –program tentang keamanan panganmeningkatkan kesadaran masyarakat Acehtentang pentingnya makanan yang berkualitasdan bahaya penggunaan bahan tambahanmakanan yang tidak diperbolehkan dan tidaksesuai dengan ambang batas maraknya.Sehingga produk yang berkualitas denganbahan-bahan alami dan aman menjadipertimbangan konsumen dalam memilihproduk yang akan dikonsumsi.

- Karakteristik masyarakat Aceh yang lebihpercaya produk olahan sendiri.Suatukebanggaan bagi masyarakat Aceh bila adausaha asal daerah yang dapat dinikmati olehmasyarakat Aceh.

- Kondisi Geografis Kabupaten Bener Meriahyang strategis dan berbatasan dengankabupaten lain ditunjang dengan kondisisarana dan prasarana transportasi yangmemadai memungkinkan menciptakan peluangpasar yang lebih luas apabila dimanfaatkandengan baik.

- Belum adanya usaha-usaha pengolahan cabaidan tomat di Kabupaten Bener Meriahmenjadikan Gapoktan Reje Kumala merupakansatu-satunya agroindustri pengolahan cabai dantomat yang berada di Kabupaten BenerMeriah.

Page 6: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

52 Agrica Ekstensia. Vol. 10 No. 1 Juni 2016: 47-56

4. Ancaman

- Persaingan dengan produk sejenis yang sudahdikenal oleh masyarakat dengan harga yanglebih murah dan kemasan yang lebih menarik,

- Adanya musim panen kopi dua kali dalamsetahun yang menarik sebagian besar tenagakerja termasuk anggota gapoktan untuk bekerjadi kebun kopi. Panen kopi juga sudah dianggapsebagai ritual atau kebiasaan yang dilakukansecara rutin oleh masyarakat Gayo.

- Semakin berkembangnya teknologi baru dalampengolahan cabai dan tomat menghasilkanproduk yang lebih berkualitas dan lebihberagam dengan biaya produksi yang lebihrendah.

- Fluaktuasi harga bahan baku yang cukuptinggi.

Strategi dan Pengembangan

Hasil analisis kekuatan, kelemahan, peluangdan ancaman selajutnya dirumuskan Analisisfaktor strategi internal dan eksternal denganmemberikan bobot dan rating dari masing-masinguntuk ditentukan strategi pengembangannya. skalamulai dari 0,0 (tidak penting) sampai dengan 1,0(sangat penting) dimana semuabobot tersebutjumlahnya tidak melebihi skor total1,00.Menghitung rating untuk masing-masingfaktor dengan memberikan skala mulai dari 1(dibawah rata-rata) sampai dengan 4 (sangatbaik).Nilai taring Strengthdan Weakness selalubertolak belakang, begitu juga dengan Opportunitydan Threat.Tabel IFAS disajikan pada Tabel 1.

Dari hasil analisis pada tabel IFAS faktorStrengthmempunyai total nilai skor 2,07 sedangWeaknessmempunyai total nilai skor 2,84. Analisis

lingkungan eksternal (EFAS)untuk mengetahui berbagaikemungkinan peluang danancaman. Masalah strategisyang akan dimonitor harusditentukan karena masalahini mungkin dapatmempengaruhi usaha dimasayang akan datang. TabelEFAS disajikan pada Tabel2.

Analisis Tabel 2,menunjukkan bahwa untukfaktor-faktor Opportunitynilai skornya 2.12 dan faktorThreat0.77.Berdasarkan hasilperhitungan dari nilaitertimbang faktor lingkunganinternal dalam penguatandaya saing Gapoktan RejeKumala dalam

mengembangkanagroindutsri pengolahancabai dan tomat, yaitu faktorkekuatan dikurangi denganfaktor kelemahan diperolehnilai X sebagai sumbuhorizontal, yaitu = 2,07-0,77= 1,3. Dengan demikian,nilai sumbu X dalamdiagram SWOT dalampenguatan daya saingGapoktan Reje Kumaladalam mengembangkan

Page 7: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

Analisis Penguatan Daya Saing Gapoktan... (Gusti Setiavani et.al.) 53

agroindutsri pengolahan cabai dan tomatberdasarkan hasil kuesioner adalah sebesar 1,3.Berdasarkan hasil tersebut ternyata faktor kekuatanlebih besar daripada faktor kelemahan yangdimiliki, sehingga ini merupakan modal utamayang cukup besar untuk dijadikan sebagai langkahstrategis dalam penguatan daya saing GapoktanReje Kumala dalam mengembangkan agroindutsripengolahan cabai dan tomat.

Berdasarkan tabel IFAS dan EFAS di atas,hasil perhitungan nilai tertimbang faktor eksternalyang dimiliki dalam peningkatan daya saingGapoktan, yaitu faktor peluang (opportunities)dikurangi dengan faktor ancaman (threats)diperoleh nilai Y sebagai sumbu vertikal, Y = 2,12– 0,77 = 1,35 Dengan demikian, faktor peluangyang dimiliki dalam mengembangkan agroindustripengolahan cabai dan tomat lebih besar daripadafaktor ancaman yang dihadapi. Hal inimenunjukkan bahwa prospek pengembanganagroindustri pengolahan cabai dan tomat di daerahini cukup baik, karena faktor peluang lebih besardari faktor ancaman yang dihadapi.

Berdasarkan hasil perhitungan yangmenghasilkan nilai sumbu X, yaitu merupakanhasil pengurangan antara faktor kekuatan danfaktor kelemahan dari lingkungan internal yaitusebesar 1,3, dan nilai sumbu Y yang merupakanhasil pengurangan antara faktor peluang dan faktorancaman dari lingkungan eksternal yaitu sebesar1,35 yang dimiliki, sehingga digambarkan dalamdiagram analisis SWOT pada Gambar 2.

Pembobotan untuk faktor internal daneksternal agroindustri pengolahan cabai dantomat oleh Gapoktan Reje Kumala beradapada kuadran I yaitu kekuatan lebih besardaripada kelemahan, dan peluang lebih baikdaripada ancaman.Hal ini menunjukkan bahwafaktor-faktor yang dapat dikendalikan lebihdominan daripada yang hanya mampudiminimalisir pengaruhnya, maka strategipengembangansebaiknya diarahkan kepadaperluasan/pengembangan program.Agar dalamanalisis lebih terfokus maka setiap faktordiambil tiga item prioritas, sebagaimanadipaparkan pada Tabel 3.

Berdasarkan analisa SWOT (Tabel 3), makastrategi pengembangan yang dapat ditempuhmelalui :

1. Strategi berdasarkan Strenght dan Opportunity(SO)a. Mengoptimalkan peralatan yang dimiliki

untuk pengembangan produk dalammemenuhi permintaan konsumen;

b. Meningkatkan kualitas produk untukmenjangkau pangsa pasar yang lebih luas;

c. Meningkatkan kapasitas produksi danmendatangkan bahan baku dari daerahlain;

2. Strategi Berdasarkan Weakness danOppurtunity (WO)a. Menjalin MoU dengan instansi

pemerintah daerah dan pelaku pasardalam pemasaran produk;

Page 8: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

54 Agrica Ekstensia. Vol. 10 No. 1 Juni 2016: 47-56

b. Menetapkan lokasi usaha yang strategisuntuk menjamin kontiunitas produksiyang didukung oleh sarana transportasiyang lancar;

c. Pendampingan secara kontiniu olehpemerintah/ swasta/ STPP/ lembaga

penelitian khususnya dalam manajemenusaha dan pemasaran hingga Gapoktansiap dan mandiri;

d. Memanfaatkan event-event daerah danpameran sebagai salah satu saranapromosi usaha dan produk.

Page 9: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

Analisis Penguatan Daya Saing Gapoktan... (Gusti Setiavani et.al.) 55

3. Strategi Berdasarkan Strenght and Threat (ST)a. Meningkatkan kapasitas produksi dengan

memanfaatkan perkembangan teknologiuntuk efisiensi biaya produksi danjaminan kualitas;

b. Membuat pasta cabai dan tomat pada saatharga cabai dan tomat rendah untukmenjamin ketersediaan bahan baku;

c. Membuat kontrak/perjanjian kerja yangmengikat dengan sistem pengajian yangmemadai dengan anggota gapoktan yangterlibat dalam usaha pengolahan cabai dantomat.

4. Strategi Berdasarkan Weakness and Threat(WT)a. Memperbaiki manajemen usaha dan

karakter pengelola agroindustripengolahan cabai dan tomat yangberorientasi bisnis.

b. Menjamin ketersediaan bahan bakudengan memanfaatkan pusat agribisnisBener Meriah untuk kontiunitas produksi.

c. Memperluas promosi dengan denganpemanfaatan perkembangan teknologi(IT)

KESIMPULAN

Kesimpulan dari pelaksanaan penelitian iniyaitu :

1. Pada agroindustri pengolahan cabai dan tomatyang dikelola oleh Gapoktan,faktor-faktoryang dapat dikendalikan lebih dominandaripada yang hanya mampu diminimalisirpengaruhnya, maka strategi pengembangansebaiknya diarahkan kepada perluasan/pengembangan program.

2. Untuk meningkatkan daya saing GapoktanReje Kumala maka strategi pengembanganyang harus dilakukan meliputi strategi promosidan inovasi, perbaikan manajemen usaha danmaindset bisnis, kontiunitas produksi,peningkatan kualitas dengan pemanfaatanperkembangan teknologi, pendampingan olehlembaga-lembaga terkait, kebijakanpemerintah dan perluasan jejaring melaluiMoU.

SARAN

Saran dari pelaksanaan penelitian iniyaitu:1. Gapoktan Reje Kumala masih berada pada

tahap awal dalam membangun agroindustripengolahan cabai dan tomat, masih diperlukanperan dari pemerintah daerah untukmelanjutkan kegiatan pendampingan yangtelah dimulai oleh BB Pascapanen, STPPPMedan dan BPTP Aceh agar Gapoktan RejeKumala khususnya dalam manajemen usahayang berorientasi agribisnis sehingga GapoktanReje Kumala dapat berdikari dan menjadicontoh bagi gapoktan yang lainnya.

2. Perlu dibangun komitmen yang kuat bagianggota Gapoktan khususnya anggota yangterlibat pada agroindustri pengolahan cabai dantomat untuk mengembangkan agorindustrimelalui manajemen usaha yang tertata denganpembagian fungsi dan peran yang jelas.

3. Agroindustri pengolahan cabai dan tomat perlumemperkuat promosi dengan memanfaatkanperkembangan teknologi dan perlu ditetapkanlokasi usaha yang tetap.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik. 2011. Produksi CabaiBesar, Bawang Merah, Dan ManggaTahun 2011. Jakarta: BPS

Masruri. 2014. Analisis Efektivitas ProgramNasional Pemberdayaan MsyarakatMandiri Perkotaan.Jurnal of Governanceand Public Policy Volume 1 Nomor 1April 2014.

Supriono, A. dkk.2013.Startegi PenguatanKelompok Tani Hutan Rakyat diKabupaten Situbondo. Jurnal PenelitianHutan Tanaman. Volume 10 Nomor 3September 2013.

Rangkuti, F.(2004). Analisis SWOT TeknikMembedah Kasus Bisnis, PT. GramediaPustaka Utama, Jakarta.

Page 10: ANALISIS PENGUATAN DAYA SAING GAPOKTAN REJE KUMALA DALAM ... 2016/Vol 10 No 1/06 Gusti.pdf · menerapkan ilmu yang diperoleh dalam situasi ... kelompok tani dan GAPOKTAN, (terutama

56 Agrica Ekstensia. Vol. 10 No. 1 Juni 2016: 47-56

Audita N., Gumirlang W., Sumiarsih. ModelStrategi Peningkatan Daya Saing UkmIndustri Kreatif Berbasis Orientasi Pasardan Orientasi Kewirausahaan. ProsidingHasil-Hasil Penelitian dan PengabdianLPPM Universitas MuhammadiyahPurwokerto, Sabtu, 26 September 2015.

Fahmi, Irham.2013. Perilaku Organisasi.Teori, Aplikasi dan Kasus. Bandung:Alfabeta.