ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BUKU …/Analisis...analisis pengendalian kualitas...
Transcript of ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BUKU …/Analisis...analisis pengendalian kualitas...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BUKU PAKET
DI BAGIAN FINISHING DENGAN METODE C-CHART PADA PT. NYATA
GRAFIKA MEDIA SURAKARTA
DDiiaajjuukkaann UUnnttuukk MMeelleennggkkaappii TTuuggaass--ttuuggaass ddaann MMeemmeennuuhhii
SSyyaarraatt--ssyyaarraatt UUnnttuukk MMeennccaappaaii GGeellaarr AAhhllii MMaaddyyaa
PPrrooggrraamm SSttuuddii DDIIIIII MMaannaajjeemmeenn IInndduussttrrii
Disusun Oleh :
RINGGIT DINI ERLIANA
NIM F3508004
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MANAJEMEN INDUSTRI
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ABSTRAK ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BUKU PAKET DI BAGIAN FINISHING DENGAN METODE C-CHART PADA PT. NYATA
GRAFIKA MEDIA SURAKARTA
RINGGIT DINI ERLIANA F3508004
Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang perlu diterapkan oleh setiap perusahaan dalam proses produksi. Dengan berusaha menekan jumlah hasil produk yang rusak mulai dari bahan baku, proses produksi, sampai barang jadi. Pengendalian kualitas merupakan usaha didalam meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan bahkan dapat memperluas pasar. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kualitas buku paket tahun 2010 pada departemen finishing PT. Nyata Grafika Media Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rata-rata kecacatan, untuk mengetahui kerusakan produk akhir buku paket yang out of control, serta untuk mengetahui jenis dan penyebab kecacatannya. Didalam pembahasan data-data yang dibutuhkan antara lain : data produksi, data kerusakan produksi buku paket selama tahun 2010, serta jenis kerusakan. Sesuai dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan maka metode yang digunakan adalah analisis c-chart dengan menyertakan diagram bagan kendali atas dan bawah, diagram pareto, dan diagram sebab-akibat (fishbone chart). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari data jumlah produksi buku paket selama tahun 2010 dengan jumlah kecacatan sebanyak 429 eksemplar, dengan menggunakan bagan pengendalian kualitas c-chart dapat diketahui rata-rata kecacatan yaitu sebesar 42,9; batas pengendalian atas (UCL) sebesar 62,5494; batas pengendalian bawah (LCL) sebesar 23,2506; terdapat produk yang out of control yaitu pada bulan November sebesar 110, sedangkan analisis dengan diagram pareto diketahui jenis kecacatan yang sering terjadi yaitu pada proses trimer (potong) sebesar 276 atau 64,34%. Berdasarkan analisis dengan menggunakan diagram sebab-akibat (fishbone chart) penyebab dari kecacatan paling dominan terjadi pada proses trimer (potong). Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan hasil penelitian yang telah dikemukakan ada beberapa saran bagi perusahaan antara lain : Pengendalian bahan baku sebaiknya benar-benar diperhatikan dan perusahaan juga perlu meninjau kebijakan yang berhubungan dengan bahan baku, Perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan pemeliharaan terhadap mesin-mesin produksi, Sebaiknya selain melampirkan instruksi atau tata cara pengoperasian mesin produksi pihak perusahaan juga melakukan penjelasan secara lisan, Perusahaan sebaiknya menambah jumlah karyawan, terutama karyawan yang berpengalaman dalam bidangnya. Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Metode C-Chart, Diagram Pareto, Diagram Sebab-akibat (Fishbone Chart)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
ABSTRACT ANALYSIS OF PRODUCT QUALITY CONTROL AT THE END OF BOOK
PACKAGE FINISHING WITH C-CHART METHOD IN PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA
RINGGIT DINI ERLIANA F3508004
Quality control is an activity that needs to be implemented by every company in the production process. By trying to reduce the number of defective products ranging from raw materials, production process, to finished goods. Quality control is an effort in increasing trust and customer satisfaction can even expand the market. In this case the authors conducted a study of quality of textbooks in 2010 in the finishing department of PT. Nyata Grafika Media Surakarta. This study aims to determine the average disability, to determine the damage to the product end of the book is out of control packets, as well as to determine the type and cause of disability. In the discussion of the data needed include: data production, data damage during the production of textbooks in 2010, and the type of damage. In accordance with the purpose of research that has determined the method used is the analysis by including a c-chart diagram of the upper and lower control charts, pareto diagrams, and cause and effect diagram (fishbone chart). Based on the results of research that has been made of the data packet number of book production during 2010 with the number of disability as much as 429 copies, using the c-chart quality control chart can be determined the average impairment that is equal to 42.9; upper control limit (UCL) by 62 , 5494; lower control limit (LCL) of 23.2506; there are products out of control that is in November. For the highest disability in November of 110, while the analysis with pareto diagram in mind the type of disability that often occurs is in the process of trimer (cut) of 276 or 64.34%. Based on analysis using cause-effect diagram (fishbone chart) the most dominant cause of disability occur in the trimer (cut). Based on the discussion of data analysis and conclusion of the research that has been put forward some suggestions for companies include: Control of raw materials should be properly addressed and the company also needs to review its policies related to raw materials, the Company should pay more attention to the maintenance of production machinery, We recommend that in addition to attaching the instructions or procedures for the operation of the company's production machinery is also doing a verbal explanation, the Company should increase the number of employees, especially employees who are experienced in their fields. Keywords: Quality Control, Method C-Chart, Pareto Diagram, Cause and effect diagram (Fishbone Chart)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
ALLAH,, tempatku berlindung, tempatku memohon dan tempatku meminta (Diindhin)
Jangan melihat masa lalu dengan penyesalan, Jangan pula melihat
masa depan dengan ketakutan, tapi lihatlah sekitarmu dengan penuh kesadaran (James Thurber)
Ketika KEHIDUPAN memberiku 100 alasan untuk MENANGIS.. Kutunjukan kepada KEHIDUPAN bahwa aku mempunyai 1000
alasan untuk TERSENYUM (Diindhin))
Kadang kehidupan berjalan diluar keinginan kita, PERCAYALAH yang terjadi adalah yang TERBAIK (KhrisnaMurti)
Aku bersyukur dengan apa yang telah aku miliki, aku BERDO’A dan BERUSAHA untuk meraih apa yang belum bisa aku miliki
(Diindhin)
Jangan menjadi pohon kaku yang mudah patah, jadilah bambu yang mampu bertahan melengkung melawan terpaan angin(BruceLee)
Dan akupun ikuti jalanmu, membawa beban ini kedalam DO’A, karena keyakinanku seperti keyakinanmu, bahwa TUHAN pasti
akan memberikan “Jalan Terbaik” untuk perbedaan kita (Diindhin)
Karya kecil ini kupersembahkan untuk :
§ Allah SWT
§ Orangtua dan keluargaku tersayang
§ Sahabat-sahabatku yang terbaik
§ My Love “Gregorius...”
§ Teman-teman D3 MI angkatan 2008
§ Almamater
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Laporan Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS
PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BUKU PAKET DI BAGIAN
FINISHING DENGAN METODE C-CHART PADA PT. NYATA GRAFIKA
MEDIA SURAKARTA” ini dengan baik.
Tugas Akhir ini Disusun untuk Memenuhi Syarat-syarat Mencapai
Gelar Ahli Madya pada Program Diploma 3 Program Studi Manajemen
Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis menyadari bahwa
kelancaran dan keberhasilan penulis ini tidak pernah lepas dari bantuan dan
dorongan berbagai pihak, untuk itu dengan segenap hati penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.Com., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret.
2. Ibu Sinto Sunaryo, SE, MSi., Selaku Ketua Program D3 Manajemen
Industri Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Bambang Hadi Nugraha, SE, MSi., Selaku Pembimbing Akademik
pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
4. Ibu Siti Khoiriyah, SE, MSi., Selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, motivasi dan saran sehingga tugas akhir ini dapat
diselesaikan.
5. Ibu Dra. Dwi Hastuti selaku HRD dan GA yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk melakukan magang kerja dan
penelitian di PT. Nyata Grafika Media Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
6. Bapak Subagyo selaku Kepala Produksi dan Bapak Budi selaku Kepala
Quality Control di PT. Nyata Grafika Media Surakarta, terima kasih atas
segala bantuan dan bimbingannya selama kegiatan magang kerja.
7. Seluruh jajaran karyawan di PT. Nyata Grafika Media Surakarta yang tidak
dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak membantu penulis
selama kegiatan magang kerja.
8. Seluruh Dosen di Fakultas Ekonomi, terima kasih atas kesabaran dan
bimbingannya selama kegiatan perkuliahan.
9. Kedua Orangtua dan seluruh keluarga tercinta, terima kasih atas
kesabaran, kasih sayang, do’a, perhatian dan motivasi untuk penulis
selama ini.
10. Sahabat-sahabat terbaikku dalam tiga tahun ini, Mamah Shanty, Mimih
Nisa dan Indri yang selalu menemani suka-dukaku selama tiga tahun
dimanapun dan kapanpun Love U all sayaaangggg kalian The Best
dihatiku. “Tetaplah menjadi sahabatku, satu untuk selamanya,
dimanapun kita berada, dan sampai kapanpun...”
11. Someone “Special of My Heart” yang selalu siaga mendampingiku dan
berbagi suka-duka dalam penulisan ini ‘Gregorius Ganesha Pradana’,
terima kasih untuk kesabaran, cinta, kasih sayang, perhatian serta
motivasinya “You’re Everything, I’ll always stayed beside you..”
12. Bapak Agus Tridadi, SE dan Keluarga (Mba Indah, Om Yuli, Mba Iin) yang
selama ini menjadi orang tua sekaligus keluarga bagi penulis, terima kasih
telah memberikan motivasi, dukungan serta do’a.
13. Teman-teman D3 Manajemen Industri 2008, yang selama tiga tahun ini
kuliah bersama dan mengalami suka bersama-sama walaupun dukanya
sendiri-sendiri, kalian motivasiku kawan.
14. Teman-teman Kost Wisma Herdita, yang telah tiga tahun bersama dan
menjadi keluarga sekaligus tetangga, cuap-cuap dan cekikikan bareng.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
15. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang secara
langsung maupun tidak langsung telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam
penulisan tugas akhir ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun. Namun demikian, karya sederhana ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Surakarta, Juli 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
ABSTRAKSI .............................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................. vi
KATA PENGANTAR................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian ............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6
E. Metode Penelitian .............................................................................. 7
F. Alur Pemikiran.................................................................................... 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengendalian.................................................................. 17
2. Pengertian Kualitas ........................................................................... 19
3. Dimensi Kualitas ............................................................................... 20
4. Perspektif Kualitas ............................................................................ 22
5. Penentuan Standar Kualitas ............................................................. 23
6. Pengukuran Kualitas ......................................................................... 24
7. Pengertian Pengendalian Kualitas .................................................... 25
8. Manfaat Pengendalian Kualitas ........................................................ 26
9. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas ............................................. 29
10. Tujuan Pengendalian Kualitas .......................................................... 30
11. Teknik Pengendalian Kualitas ........................................................... 31
12. Tipe Pengendalian Kualitas .............................................................. 33
13. Alat Pengendalian Kualitas ............................................................... 33
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian ....................................................... 44
1. Sejarah Perkembangan
PT. Nyata Grafika Media Surakarta ........................................ 33
2. Struktur Organisasi ................................................................. 48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
3. Aspek Sumber Daya Manusia (Personalia) ............................ 54
4. Pemasaran .............................................................................. 60
5. Produksi .................................................................................. 61
B. Laporan Magang Kerja ............................................................... 61
1. Tempat Dan Waktu Magang Kerja .......................................... 61
2. Tempat Dan Waktu Magang Kerja .......................................... 61
C. Analisis dan Pembahasan Masalah ........................................... 73
1. Analisis C-Chart ...................................................................... 73
2. Analisis C-Chart menggunakan POM for Windows 3 .............. 77
3. Analisis Diagram Pareto .......................................................... 79
4. Analisis Diagram Sebab-Akibat (Fishbone) ............................. 82
BAB IV PENUTUP
A Kesimpulan ........................................................................ 86
B. Saran ........................................................................................ 87
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel III.3 Jenis Kerusakan Buku Paket
Tahun 2010 ...................................................................... 74
Tabel III.4 Persentase Jenis Kerusakan Produk Akhir Buku Paket
Tahun 2010 ...................................................................... 81
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
I.1 Diagram Pareto .......................................................................... 12
I.2 Diagram Sebab-akibat (Fishbone) .............................................. 13
I.3 Kerangka Pemikiran ................................................................... 15
II.1 Diagram Pareto .......................................................................... 42
II.2 Diagram Sebab-akibat (Fishbone) .............................................. 43
III.1 Struktur Organisasi ..................................................................... 49
III.2 Proses Produksi ......................................................................... 68
III.3 Data Kerusakan Produk Akhir Buku Paket Tahun 2010 dengan
Analisis C-chart Menggunakan POM for Windows 3 .................. 77
III.4 Grafik C-Chart Kerusakan Buku Paket Tahun 2010
Menggunakan POM for Windows 3 ............................................ 78
III.5 Diagram Pareto Jumlah Kerusakan Buku Paket
Tahun 2010 ................................................................................ 82
III.6 Diagram Sebab-akibat (Fishbone chart)
Penyebab Kerusakan Buku Paket Tahun 2010 .......................... 85
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Penilaian Magang Kerja
Lampiran 2. Surat Pernyataan
Lampiran 3. Gambar Proses Produksi PT. Nyata Grafika Media Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis saat ini semakin ketat, hal ini
mendorong baik perusahaan besar, perusahaan menengah
maupun perusahaan kecil bersaing untuk menghasilkan produk
yang berkualitas. Menurut Sadgrove (dalam Yamit, 2004:178)
mengidentifikasikan terdapat empat tantangan yang dihadapi dan
berada disekitar pelaku bisnis saat ini yaitu : pelanggan,
persaingan, teknologi, dan peraturan. Tantangan bisnis tersebut
harus direspon oleh perusahaan dalam waktu yang bersamaan
untuk dapat menghasilkan produk dan pelayanan yang lebih
berkualitas. Untuk itu diperlukan manajemen yang mampu
mengelola dan menangani perusahaan dengan baik, agar
perusahaan mampu bertahan dalam menghadapi persaingan. Pada
hakekatnya fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dengan
pengawasan atau pengendalian. Untuk menjaga dan
mempertahankan kelangsungan hidupnya selain harus
memperhatikan manajemen yang baik, perusahaan juga harus
mampu menjaga kualitas produksinya agar dapat memenuhi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kebutuhan konsumen dengan baik, karena kualitas barang yang
dihasilkan merupakan faktor penting yang akan menentukan
keberhasilan dan posisi bersaing suatu perusahaan. Selain itu
perusahaan harus dapat menerapkan sistem pengendalian kualitas
untuk mengetahui tingkat kerusakan dan penyebabnya, agar
perusahaan dapat menjaga dan mempertahankan kestabilan
produksinya.
Kualitas yang baik selalu berkaitan dengan terpenuhinya
kebutuhan dan kepuasan konsumen. Menurut Feigenbaun (dalam
Nasution 2010:3) kualitas adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya
(full customer satisfaction), suatu produk dikatakan berkualitas
apabila dapat memberi kepuasan sepenuhnya kepada konsumen,
yaitu sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen atas suatu
produk. Setiap perusahaan harus dapat menghasilkan suatu
produk dengan kualitas terbaik dan memenuhi kebutuhan
konsumen, jika kualitas suatu produk tidak memuaskan dan tidak
memenuhi kebutuhan konsumen, maka konsekuensinya adalah
penilaian konsumen terhadap perusahaan menjadi kurang baik,
sebaliknya jika kualitas suatu produk yang dihasilkan perusahaan
baik maka penilaian konsumen terhadap perusahaan akan baik
pula.
Perusahaan harus bisa menghasilkan produk yang
berkualitas, agar tuntutan konsumen dapat terpenuhi. Produk yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
berkualitas tinggi adalah apabila memiliki ciri-ciri yang khusus atau
istimewa berbeda dari produk pesaing dan dapat memuaskan
pelanggan (Nasution 2010:2). Keadaan yang dinamis memiliki fakta
bahwa kualitas dapat berubah seiring dengan waktu dan keadaan
lingkungan yang terdapat di sekitarnya.
Kualitas berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses
dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Beberapa
faktor yang dapat mempengaruhi kualitas menurut Griffin
(2004:338) yaitu fasilitas operasi seperti kondisi fisik bangunan,
peralatan dan perlengkapan (tools and equipment), bahan baku
atau material, dan pekerja ataupun staff organisasi. Dengan
kualitas produk yang baik maka konsumen akan merasa puas
penjualan akan meningkat, pangsa pasar terus naik sehingga
keuntungan perusahaanpun akan meningkat.
Pada perkembangannya saat ini pengendalian kualitas
dalam perusahaan sangatlah penting. Pengendalian kualitas
statistik adalah alat yang sangat berguna dalam membuat produk
sesuai dengan spesifikasi sejak dari awal proses hingga akhir
proses. Dalam banyak proses produksi, akan selalu ada gangguan
yang dapat timbul secara tidak terduga. Gangguan proses kadang-
kadang dapat timbul dari tiga sumber yaitu : mesin yang dipasang
tidak wajar, kesalahan operator (human error), dan bahan baku
yang rusak atau tidak sesuai standar. Akibat dari gangguan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
tersebut menyebabkan proses produksi tidak dalam keadaan
terkendali dan produk yang dihasilkan tidak dapat diterima.
Pengendalian kualitas statistik bertujuan untuk menyelidiki dengan
cepat sebab-sebab terjadinya kesalahan dan melakukan tindakan
perbaikan sebelum terlalu banyak produk cacat yang diproduksi
(Yamit, 2004:202).
PT. Nyata Grafika Media Surakarta merupakan sebuah
perusahaan yang beralamatkan di Jl. Adi Sumarmo 138,
Singopuran Rt01 Rw03, Kecamatan Kartasura, Kabupaten
Sukoharjo, kode pos 57164. Perusahaan ini merupakan salah satu
dari sekian banyak perusahaan yang bergerak dibidang percetakan
di wilayah Surakarta. PT. Nyata Grafika Media Surakarta
merupakan perusahaan jasa percetakan yang berproduksi
berdasarkan pesanan. Perusahaan ini memproduksi antara lain :
Buku Paket Sekolah, LKS (Lembar Kerja Siswa), Tabloid, Majalah,
dan Koran. Khusus untuk produk koran PT. Nyata Grafika Media
Surakarta memproduksi setiap hari. Sekarang ini perkembangan di
sektor industri percetakan semakin banyak, memungkinkan
persaingan yang semakin ketat antara perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa yang sejenis, semakin banyak
perusahaan menciptakan berbagai inovasi pada produknya.
Banyaknya persaingan dalam dunia bisnis ini maka PT. Nyata
Grafika Media Surakarta dituntut untuk dapat menjaga dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
mempertahankan kualitas produksinya, serta lebih meningkatkan
lagi kualitas produk-produknya. Dalam penelitian ini penulis
memfokuskan pada produksi buku paket.
Dari latar belakang di atas maka penulis mengambil judul
“ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK AKHIR BUKU
PAKET DI BAGIAN FINISHING DENGAN METODE C-CHART
PADA PT. NYATA GRAFIKA MEDIA SURAKARTA”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis
merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Berapa rata-rata kerusakan produk akhir buku paket per unit
di PT. Nyata Grafika Media Surakarta selama tahun 2010?
2. Berapa batas toleransi tingkat kerusakan produk akhir buku
paket di PT. Nyata Grafika Media Surakarta selama tahun
2010?
3. Apa penyebab dan jenis kerusakan pada produk akhir buku
paket di PT. Nyata Grafika Media Surakarta?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin
dicapai penulis adalah :
1. Mengetahui rata-rata kerusakan produk akhir buku paket per
unit di PT. Nyata Grafika Media Surakarta selama tahun
2010.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Mengetahui batas toleransi tingkat kerusakan produk akhir
buku paket di PT. Nyata Grafika Media Surakarta selama
tahun 2010.
3. Mengetahui penyebab dan jenis kerusakan produk akhir
buku paket di PT. Nyata Grafika Media Surakarta selama
tahun 2010.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut :
1. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi masukan bagi PT. Nyata Grafika Media
Surakarta dalam menentukan keputusan yang berhubungan
dengan kualitas produksi terutama pengendalian kualitas.
2. Bagi Penulis
Dapat lebih memahami tentang pengendalian kualitas,
sehingga mengetahui penerapannya apabila telah bekerja
pada sebuah perusahaan.
3. Bagi Peneliti Lain
Dapat menjadi referensi jika peneliti lain akan mengangkat
pokok permasalahan pengendalian kualitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
E. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif, yaitu
pengumpulan data untuk menjawab pertanyaan mengenai
status terakhir dari subyek penelitian (Kuncoro 2003:8).
Dalam penelitian ini peneliti mengumpulkan data yang terkait
pengendalian kualitas dengan metode c-chart untuk
mengetahui jumlah kerusakan produk dan penyebabnya.
2. Obyek Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT. Nyata Grafika Media Surakarta
yang beralamat di Jalan Adi Sumarmo 138 Kartasura.
3. Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa :
a. Data Primer
Yaitu data yang diperoleh melalui pendekatan langsung
dari obyek datanya (Jogiyanto, 2007:89). Adapun data
primer yang diperoleh dari perusahaan berupa:
1) Wawancara dengan Kepala bagian QC (Quality
Control) tentang penyebab kerusakan produk dan
cara penanganannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
2) Bahan-bahan dan alat-alat yang digunakan dalam
proses produksi yang diperoleh langsung dari
karyawan yang terlibat proses produksi.
b. Data Sekunder
Menurut Kuncoro (2003:127) data sekunder adalah data
yang telah dikumpulkan oleh lembaga pengumpul data
dan dipublikasikan kepada masyarakat pengguna data.
Dalam penelitian ini data sekunder yang diperoleh dari
perusahaan berupa :
1) Data jumlah kerusakan produk buku paket pada
tahun 2010.
2) Data permintaan atau order buku paket pada tahun
2010.
4. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Menurut Jogiyanto (2007:89) wawancara adalah
komunikasi dua arah untuk mendapatkan data dari
responden. Wawancara yang dilakukan adalah untuk
memperoleh data tentang jenis kerusakan yang paling
sering terjadi pada proses produksi melalui karyawan dan
operator yang terlibat langsung dalam proses produksi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Dalam penelitian ini peneliti melakukan wawancara
terhadap karyawan ataupun orang yang terlibat langsung
dalam proses produksi seperti bagian PPC dan
pengendalian kualitas.
b. Observasi
Menurut Jogiyanto (2007:89) observasi adalah teknik atau
pendekatan untuk mendapatkan data primer dengan cara
mengamati langsung obyek datanya.
Dengan pengamatan langsung, penulis mengadakan
penelitian langsung untuk mengetahui apa saja yang
menjadi penyebab produk rusak atau cacat pada proses
finishing buku paket pada PT. Nyata Grafika Media
Surakarta.
c. Studi Pustaka
Mempelajari buku-buku referensi yang berhubungan
dengan masalah untuk mendapatkan data yang akan
digunakan sebagai landasan dalam membahas kenyataan
dan evaluasi dalam pembahasan masalah. Buku-buku
referensi tersebut : buku-buku dari perpustakaan dan
Tugas Akhir yang berhubungan dengan topik penelitian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
5. Teknik Analisis Data
a. Analisis C-chart
Alasan memilih C-chart dalam pengendalian kualitas
pada perusahaan ini dikarenakan kerusakan produk
yang dianalisis mempunyai karakteristik kualitas yang
tidak memenuhi spesifikasi.
Selain itu, analisa ini digunakan untuk menghitung
jumlah rusak per satuan unit hasil suatu proses sehingga
kerusakan dari produk tersebut dihitung secara
keseluruhan. Analisis C-chart digunakan untuk
mengetahui dan menentukan tingkat dan jenis kerusakan
produk akhir, yang mungkin kerusakan tersebut masih
dapat ditolerir atau tidak. Peta kendali C-chart berguna
untuk memonitor proses dimana biasa terjadi sejumlah
besar kemungkinan kesalahan tetapi jumlah yang benar-
benar terjadi relatif kecil.
Langkah-langkah dalam melakukan analisis adalah:
1) Menentukan rata-rata kerusakan (Ariani, 2004:153) :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
Keterangan :
C = Rata-rata jumlah kerusakan
Ci = Jumlah produk rusak
g = Banyaknya observasi
2) Menentukan batas kendali atas dan bawah (Ariani,
2004:153) :
CCUCL 3+=
CCLCL 3-=
Keterangan :
UCL : Upper control limit (batas kendali atas)
LCL :Lower control limit (batas kendali bawah)
3) Membuat Diagram Pareto
Metode untuk mengolah kesalahan masalah atau
cacat untuk membantu memusatkan perhatian pada
usaha penyelesaian masalah. Render dan Heizer
(2001:139).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Gambar I.1
Diagram Pareto
Sumber : Besterfield (dalam Ariani, 2004:20)
4) Diagram Sebab Akibat (fishbone)
Diagram ini digunakan untuk menganalisa faktor-
faktor penyebab kerusakan produk akhir yang
dihasilkan oleh PT. Nyata Grafika Media Surakarta.
Cara untuk memulai suatu diagram sebab akibat
adalah dengan menggunakan empat kategori yaitu:
material, mesin, manusia dan metode. Keempat
kategori ini merupakan “sebab”, sehingga memberikan
daftar yang baik untuk analisa produk awal tersebut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
Gambar I.2
Diagram Sebab-akibat (fishbone)
Sumber : Purnomo (2004:302)
Pengendalian kualitas produk dapat
dipertahankan sesuai dengan spesifikasi yang
ditetapkan, walau kualitas segala sesuatu dalam
proses produksi telah direncanakan dan dilaksanakan
dengan baik, mungkin saja ada sesuatu hal yang
kurang sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Pelaksanaaan pengendalian kualitas yang
dijalankan oleh PT. Nyata Grafika Media Surakarta
didalam mengadakan pengawasan terhadap hasil
produksi dilakukan mulai pengadaan bahan baku
menjadi barang jadi. Sebelum dijalankan pengawasan
terakhir terhadap hasil produksi telah dijalankan usaha
Bahan Mesin
Lingkungan
Metode Masalah
Masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
pencegahan terhadap produk akhir yang bersifat
preventif. Usaha tersebut antara lain yaitu :
a) Pengendalian kualitas terhadap mutu bahan baku
b) Pengendalian kualitas terhadap mesin produksi
c) Pengendalian kualitas terhadap tenaga kerja
d) Pengendalian kualitas terhadap proses produksi.
b. Alat Analisis Data
Alat analisis data yang digunakan dalam melakukan
penghitungan data yaitu dengan menggunakan program
software POM 3 (Production and Operations
Management 3) for Windows. POM (Production and
Operations Management) for Windows 3 merupakan
program aplikasi yang secara khusus digunakan untuk
membuat solusi optimal untuk masalah-masalah dalam
bidang manajemen operasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
F. Alur Pemikiran
Alur pemikiran ini dibuat untuk memberikan penjelasan yang
lebih terarah pada tugas akhir ini agar tidak terlepas dari jalur yang
telah ditetapkan.
Gambar I.3
Alur Pemikiran
Buku Paket
Pengendalian Kualitas
Batas-batas pengendalian Kualitas
Prosentase Kerusakan
Penyebab Kerusakan
Diagram C-Chart
Diagram Pareto
Diagram Fishbone
Produk Rusak
Produk Baik
Produk Siap Kirim
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Keterangan :
Berdasarkan alur pemikiran tersebut dapat disimpulkan bahwa
suatu produk yang melewati proses produksi harus melalui
proses pengendalian kualitas terlebih dahulu untuk menjaga agar
kualitas produk sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
Dalam proses pengendalian kualitas akan diketahui adanya
produk baik dan produk rusak atau cacat. Produk yang dianggap
baik dan lolos dari proses pengendalian kualitas merupakan
produk yang siap antar. Sedangkan untuk produk rusak atau
cacat akan dianalisis dengan metode c-chart untuk mengetahui
apakah kerusakan produk-produk tersebut masih dalam ambang
batas atau tidak, kemudian digunakan diagram pareto untuk
mengetahui jenis kerusakan dan menghitung prosentase produk
yang rusak. Dan yang terakhir adalah diagram fishbone, diagram
ini digunakan untuk mengetahui penyebab kerusakan yang
paling dominan dan untuk menganalisis tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk mengantisipasi penyebab-penyebab kerusakan
tersebut, sehingga dapat menjadi tolak ukur perbaikan dimasa
yang akan datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Pengendalian
Menurut Yamit (2001:33) pengendalian adalah keseluruhan
fungsi atau kegiatan yang harus dilakukan untuk menjamin
tercapainya sasaran perusahaan dalam hal kualitas produksi dan
jasa pelayanan yang diproduksi. Dengan demikian fungsi dari
pengendalian ini bukan sekedar mengendalikan pengawasan
dari pelaksanaan kegiatan dari perusahaan, melainkan juga
termasuk pengumpulan data sebagai masukan guna penentuan
tindak lanjut dalam usaha-usaha perbaikan pelaksanaan
kegiatan pada masa yang akan datang.
Beberapa tujuan pengendalian antara lain :
a. Supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan
ketentuan-ketentuan dari rencana.
b. Melakukan tindakan perbaikan, jika terdapat penyimpangan-
penyimpangan.
c. Supaya tujuan yang dihasilkan sesuai dengan rencananya.
Pengendalian bukan hanya untuk mencari kesalahan-
kesalahan, tetapi berusaha untuk menghindari terjadinya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
kesalahan-kesalahan serta memperbaikinya jika terdapat
kesalahan. Jadi pengendalian dilakukan sebelum proses, saat
proses, dan setelah proses, yakni hingga hasil akhir diketahui.
Dengan pengendalian diharapkan pemanfaatan unsur-unsur
manajemen efektif dan efisien. Untuk itu perlu diketahui cara-
cara pengendalian, cara-cara pengendalian tersebut yaitu :
a. Pengawasan langsung, pengawasan yang dilakukan sendiri
secara langsung oleh seorang manajer.
b. Pengawasan jarak jauh dengan melalui laporan oleh
bawahan Pengawasan tidak langsung baik secara lisan
maupun tulisan.
c. Pengawasan berdasarkan kondisi tertentu, pengendalian
yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan atau kondisi
tertentu, dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan
tidak langsung.
Selain itu sifat dan waktu pengendalian kontrol dapat dibedakan
atas :
a. Preventive control, pengendalian yang dilakukan sebelum
kegiatan dilakukan untuk menghindari terjadinya
penyimpangan dalam pelaksanaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
b. Repressive control, pengendalian yang dilakukan setelah
terjadi kesalahan dalam pelaksanaannya, agar kesalahan
yang sama tidak terjadi lagi di waktu yang akan datang.
(http://sinikesini.blogspot.com/2011/01/controlling.html)
2. Pengertian Kualitas
Salah satu faktor utama penentu keberhasilan suatu
perusahaan adalah kualitas barang dan jasa yang dihasilkan
oleh perusahaan. Barang dan jasa yang berkualitas adalah
barang dan jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Sebuah perusahaan harus dapat menjaga reputasi
perusahaan melalui kualitas dari barang dan jasa yang
dihasilkan. Menurut Deming (dalam Yamit, 2004:7) kualitas
adalah apapun yang menjadi kebutuhan dan keinginan
konsumen.
Pendapat lain menurut Davis (dalam Tjiptono dan Diana
2003:4) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan
lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.
Kualitas merupakan elemen penting dalam proses produksi
yang mempunyai 3 (tiga) pengaruh menurut Render dan Heizer
(2005:254) yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
a. Reputasi Perusahaan
Suatu perusahaan menyadari bahwa reputasi akan
kualitas apakah itu baik atau buruk. Kualitas akan
muncul sebagai persepsi tentang produk baru
perusahaan, kebiasaan karyawan dan hubungan
pemasok.
b. Keadaan Produk
Keadaan produk terkait dengan kemungkinan bahwa
suatu komponen atau produk akan aus pada lama waktu
tertentu di bawah kondisi penggunaan normal. Aspek
dalam keandaian tersebut adalah lama atau umur
kehidupan yang diperkirakan dan kondisi pengguna.
c. Keterlibatan Global
Bagi perusahaan yang ingin bersaing secara efektif pada
ekonomi global, maka produk mereka harus memenuhi
harapan kualitas, desain harga.
3. Dimensi Kualitas
Kualitas yang baik selalu berkaitan dengan terpenuhinya
kebutuhan dan kepuasan konsumen. Kualitas sendiri memiliki
beberapa dimensi. Mengacu pada Garvin (dalam Ariani, 2004:6)
dimensi kualitas diuraikan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
a. Performance, yaitu kesesuaian produk dengan fungsi
utama produk itu sendiri atau karakteristik operasi dari
suatu produk.
b. Features, yaitu ciri khas produk yang membedakan
karakteristik pelengkap dan mampu menimbulkan kesan
yang baik bagi pelanggan.
c. Reliability, yaitu kepercayaan pelanggan terhadap
produk karena kehandalannya atau karena kemungkinan
kerusakan yang rendah.
d. Comformance, yaitu kesesuaian produk dengan syarat
atau ukuran tertentu atau sejauh mana karakteristik
desain dan operasi memenuhi standar yang telah
ditetapkan.
e. Durability, yaitu tingkat ketahanan/awet produk atau
lama umur produk.
f. Servicebility, yaitu kemudahan produk itu bila akan
diperbaiki atau kemudahan memperoleh komponen
produk tersebut.
g. Aesthetic, yaitu keindahan atau daya tarik produk
tersebut.
h. Perceveid, yaitu fanatisme konsumen akan merek suatu
produk tertentu karena citra atau reputasi produk itu
sendiri.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
4. Perspektif Kualitas
Setelah diketahui dimensi kualitas, harus diketahui
bagaimana perspektif kualitas, yaitu pendekatan yang digunakan
untuk mewujudkan kualitas suatu produk. Merujuk pada Garvin
(Nasution 2001:19) ada lima alternatif perspektif kualitas yang
biasa digunakan yaitu :
a. Transcendental Approach
Menurut pendekatan ini kualitas dapat dirasakan atau
diketahui, tetapi sulit dioperasionalkan.
b. Product-based Approach
Pendekatan ini menganggap kualitas sebagai
karakteristik atau atribut yang dapat dikuantifikasikan
dan dapat diukur.
c. User-based Approach
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa
kualitas tergantung pada orang yang menggunakannya
dan produk yang paling memuaskan preferensi
seseorang merupakan produk yang berkualitas paling
tinggi.
d. Manufacturing-based Approach
Perspektif ini bersifat supply-based dan terutama
memperhatikan praktik-praktik perekayasaan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
manufakturing, serta mendefinisikan kualitas sama
dengan persyaratannya.
e. Value-based Approach
Pendekatan ini memandang kualitas dari segi nilai dan
harga. Kualitas dalam perspektif ini bersifat relatif
sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi
belum tentu produk yang paling bernilai. Akan tetapi,
yang paling bernilai adalah produk atau jasa yang paling
tepat dibeli (best-buy).
5. Penentuan Standar Kualitas
Dalam proses produksi pada suatu perusahaan standar
kualitas sangatlah penting, dengan ditetapkannya standar
kualitas maka dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan
pada hasil produksi. Menurut Reksohadiprojo dan Sukanto
(2004:246) langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
penentuan standar kualitas adalah :
a. Mempertimbangkan persaingan dan kualitas produk
pesaing.
b. Mempertimbangkan kegunaan produk akhir.
c. Kualitas harus sesuai harga jual.
d. Perlu team yang terdiri dari mereka yang berkecimpung
dalam bidang-bidang :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
1) Penjualan yang mewakili konsumen
2) Teknik yang mengatur desain dan kualitas teknis.
3) Pembelian yang menentukan kualitas bahan.
4) Produksi yang menentukan biaya memproduksi
berbagai kualitas alternatif.
e. Setelah ditentukan dan disesuaikan dengan keinginan
konsumen dengan kendala teknik produksi, tersedianya
bahan, dan sebagainya maka perlu kualitas ini
dipelihara.
6. Pengukuran Kualitas
Pengukuran kualitas merupakan hal yang penting agar
perusahaan dapat menentukan biaya yang seharusnya
dikeluarkan oleh perusahaan dalam setiap proses produksi,
menurut Yamit (2004:20) pengukuran tersebut dapat dilakukan
dengan berbagai cara, yaitu :
a. Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya kerusakan per
jam dari tenaga kerja langsung.
b. Biaya kualitas diukur berdasarkan biaya produksi
termasuk biaya tenaga kerja langsung, biaya bahan baku
dan biaya overhead pabrik.
c. Biaya kualitas diukur berdasarkan penjualan bersih.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
d. Biaya kualitas diukur berdasarkan satuan unit seperti
kilogram, meter dan lain sebagainya.
Pengukuran biaya kualitas berdasarkan keempat cara
tersebut, dapat dianalisis dengan menggunakan analisis trend
dan analisis pareto agar ditemukan konsep biaya kerusakan
optimum.
7. Pengertian Pengendalian Kualitas
Menurut Cawley dan Harrold dalam Ariani (2004:54)
pengendalian kualitas merupakan teknik penyelesaian masalah
yang digunakan untuk memonitor, mengendalikan, menganalisa,
mengelola dan memperbaiki produk dengan menggunakan
metode-metode statistik.
Pendapat lain menurut Prawirosentono (2002:72)
pengendalian kualitas adalah kegiatan terpadu mulai dari
pengendalian standar kualitas bahan, standar proses produksi,
barang setengah jadi, barang jadi sampai standar pengiriman
produk akhir ke konsumen agar barang (jasa) yang dihasilkan
sesuai dengan spesifikasi kualitas yang direncanakan.
Pengendalian Kualitas adalah aktivitas pengendalian proses
untuk mengukur cirri-ciri kualitas produk, membandingkannya
dengan spesifikasi atau persyaratan, dan mengambil tindakan
penyehatan yang sesuai apabila ada perbedaan antara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
penampilan yang sebenarnya dan yang standar. Pengendalian
kualitas statistik merupakan suatu alat tangguh yang dapat
digunakan untuk mengurangi biaya, menurunkan cacat dan
meningkatkan kualitas pada proses manufakturing (Purnomo,
2004:242).
Dapat disimpulkan bahwa pengendalian kualitas adalah
sebuah alat dalam proses produksi yang dapat digunakan untuk
menjaga, mengarahkan, memperbaiki dan mempertahankan
kualitas suatu produk akhir agar sesuai dengan standar kualitas
produk yang ditetapkan perusahaan. Dengan adanya
pengendalian kualitas diharapkan akan berpengaruh terhadap
hasil produk yang baik.
8. Manfaat Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan alat yang sangat berguna
dalam membuat produk sesuai dengan spesifikasi sejak dari
awal proses hingga akhir proses. Ada beberapa keuntungan jika
menggunakan pengendalian kualitas statistik dalam perusahaan
menurut Purnomo (2004:246) adalah sebagai berikut :
a. Perbandingan antara kualitas dan biaya.
Dalam suatu bisnis perusahaan akan selalu berhubungan
dengan persaingan. Salah satu cara untuk dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
memenangkan persaingan adalah mempertinggi mutu atau
memperendah biaya, bahkan bila mungkin mempertinggi
mutu dan memperendah biaya. Pengendalian kualitas
statistik menyajikan teknik untuk lebih mengerti akan adanya
variasi dalam karakteristik kualitas dan menolong untuk
secara langsung atau tidak langsung memperbaiki kualitas
atau memperbaiki produk.
b. Menjaga kualitas lebih seragam.
Suatu proses produksi tidak akan dapat memproduksi yang
sama persis dengan barang yang dibuat, penyimpangan
kualitas bagaimanapun kecilnya pasti terjadi. Selama variasi
kualitas tidak menunjukkan gejala yang besar, maka proses
produksi dikatakan cukup terkontrol secara statistik, atau
dapat dikatakan produksi tidak menunjukkan banyak variasi
kualitas (uniform atau seragam). Pengendalian kualitas akan
menjaga keseragaman tersebut.
c. Penyediaan bahan baku yang lebih baik.
Pengendalian kualitas statistik akan membantu manajemen
untuk menentukan penilaian sumber bahan baku. Penilaian
sumber bahan baku ini akan sangat menentukan apabila
biaya produksi sangat dipengaruhi oleh sumber bahan baku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
d. Penggunaan alat produksi yang lebih efisien.
Dalam suatu proses produksi sering digunakan beberapa
mesin untuk memproduksi barang. Tentunya tiap mesin
mempunyai karkteristik tersendiri sehingga perawatannya
mempunyai waktu yang berbeda-beda. Jika digunakan peta
kontrol untuk tiap mesin maka akan diketahui kondisi mesin
tersebut apakah perlu diperbaiki atau tidak.
e. Mengurangi kerja ulang atau pembuangan.
Pengendalian kualitas statistik akan membantu proses
supaya dapat berjalan lancar sesuai standar. Dengan
demikian, barang yang diproduksi tidak banyak yang cacat
dan sesuai dengan standar yang diharapkan. Apabila tidak
dilakukan pengendalian, maka hasil produksi akan banyak
yang terbuang atau akan dilakukan proses ulang, hal
demikian mengakibatkan banyak waktu yang terbuang.
f. Memperbaiki hubungan produsen – konsumen.
Banyak industri pada saat ini menggunakan bahan baku dari
hasil proses produksi industri lain. Bila terjadi hubungan
demikian, maka hasil produksi industri yang akan menjadi
masukan industri lain akan sangat mempengaruhi kualitas
produk. Apabila input, dalam hal ini hasil produk industri
sebelumnya tidak baik maka produk yang dibuat oleh industri
berikutnya cenderung tidak baik. Begitu juga sebaliknya jika
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
input baik, maka industri berikutnya akan dengan mudah
memproduksi barang yang baik. Dengan demikian, akan
meningkatkan hubungan antara produsen dan konsumen.
9. Ruang Lingkup Pengendalian Kualitas
Ruang lingkup pengendalian kualitas sangat luas karena
menyangkut beberapa unsur yang mempengaruhi kualitas harus
dimasukkan dan mempertimbangkan. Prawirosentoso (2002:77)
mengelompokkan pengendalian kualitas secara garis besar
menjadi tiga, yaitu :
a. Pengendalian mutu bahan
Mutu bahan baku sangat mempengaruhi hasil akhir dari
barang yang dibuat. Bahan dengan mutu jelek akan
menghasilkan mutu barang yang jelek. Sebaliknya, bahan
baku yang baik dapat menghasilkan barang yang baik.
Pengendalian mutu bahan harus dilakukan sejak
penerimaan bahan baku di gudang, selama penyimpanan,
dan waktu bahan baku akan dimasukkan dalam proses
produksi (work in process).
b. Pengendalian mutu dalam proses pengelolaan
Dalam membuat suatu produk diperlukan beberapa urutan
proses produksi agar produk yang dihasilkan dapat sesuai
dengan yang direncanakan. Tiap tahap proses produksi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
diawasi sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam
proses produksi bersangkutan dapat diketahui untuk
selanjutnya segera dilakukan perbaikan. Pengawasan
dilakukan terhadap seluruh tahapan produksi dari awal
hingga akhir tanpa kecuali. Di sinilah perlunya kerja saling
mendukung antara karyawan satu dengan yang lain,
termasuk pihak manajemen.
c. Pengendalian mutu produk akhir
Produk akhir harus diawasi mutunya sejak keluar dari proses
produksi hingga tahap pembungkusan, penggudangan dan
pengiriman ke konsumen. Dalam memasarkan produk
perusahaan harus berusaha menampilkan produk yang
bermutu. Hal ini hanya dapat dilaksanakan bila atas produk
akhir tersebut dilakukan pengecekan mutu agar produk
rusak (cacat) tidak sampai ketangan konsumen.
Dengan mengetahui ruang lingkup pengendalian kualitas
tersebut, maka perusahaan akan lebih mudah dalam mengatasi
masalah yang terjadi khususnya masalah kualitas.
10. Tujuan Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas merupakan kegiatan yang penting
dalam perusahaan untuk mengetahui kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada produk, sehingga perusahaan dapat menjaga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
kualitas produk yang dihasilkan agar sesuai standar yang telah
ditetapkan perusahaan. Tujuan dari pengendalian kualitas
adalah untuk mengendalikan kualitas produk atau jasa yang
dapat memuaskan konsumen (Purnomo, 2004:242).
Menurut Handoko ( 2000 : 454) tujuan pengendalian kualitas
adalah mengurangi kesalahan dan meningkatkan mutu,
mengilhami kerja tim yang mengilhami kerja tim yang letih baik,
mendorong keterlibatan dalam tugas, meningkatkan motivasi
pada karyawan, meciptakan kemampuan memecahkan masalah,
menimbulkan sikap mencegah masalah, memperbaiki
komunikasi dan mengembangkan hubungan antara manajer
dengan karyawan, mengembangkan kesadaran akan keamanan
yang tinggi, memajukan karyawan dan mengembangkan produk
dengan baik.
11. Teknik Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas statistik bertujuan untuk menyelidiki
dengan cepat sebab-sebab terjadinya kesalahan, oleh karena itu
diperlukan teknik pengendalian kualitas, teknik tersebut antara
lain :
a. Inspeksi (pemeriksaan)
Inspeksi meliputi pengukuran, perasaan, penimbangan, atau
pemeriksaan produk (bahkan terkadang dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
menghancurkan produk). Tujuan dari inspeksi adalah
menemukan proses yang buruk sesegera mungkin. Inspeksi
tidak memperbaiki kekurangan dalam sistem atau cacat pada
produk, tidak juga mengubah suatu produk atau meningkatkan
nilainya. Inspeksi hanya berfungsi menemukan kekurangan
serta cacat, dan hal ini mahal (Render dan Heizer, 2009:323).
Menurut Yamit (2004:15) tujuan utama dari inspeksi adalah
untuk menghindari terjadinya kerusakan pada waktu proses
dan mencegah pengiriman produk yang tidak sesuai standar
kepada konsumen.
b. Sampling Penerimaan
Sampling penerimaan adalah bentuk pengujian yang
mencakup kegiatan mengambil sampel acak dari lot produk
yang telah selesai diproduksi dan mengukurnya menurut
standar yang telah ditentukan sebelumnya. Sampling lebih
ekonomis daripada melakukan inspeksi 100%. Kualitas
sampel digunakan untuk menilai mutu setiap barang yang ada
di kumpulan tersebut, meskipun demikian sampling
penerimaan bukan merupakan pengganti dari pengendalian
proses yang memadai dan justru dihindari oleh banyak
pemasok (Render dan Heizer, 2001:130).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
12. Tipe Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah sebuah alat dalam proses
produksi yang dapat digunakan untuk menjaga, mengarahkan,
memperbaiki dan mempertahankan kualitas suatu produk akhir
agar sesuai dengan standar kualitas produk yang ditetapkan
perusahaan. Ada dua tipe pengendalian kualitas, yaitu :
a. Pengendalian kualitas untuk atribut
Pengendalian kualitas atribut adalah pengendalian kualitas
untuk item yang karakteristik kualitasnya tidak dapat
dinyatakan dengan angka, untuk mengklasifikasikan kualitas
produk pada umumnya digunakan istilah “cacat” dan “tidak
cacat” (Yamit, 2004:215).
b. Pengendalian kualitas untuk variabel
Karakteristik kualitas yang dapat dinyatakan dalam bentuk
ukuran angka atau kuantitatif khususnya untuk produk cukup
banyak. Misalnya, dinyatakan dalam ukuran mikrometer,
milimeter, sentimeter, dimensi berat, dimensi volume dan
dimensi lainnya yang dapat diukur (Yamit, 2004:206).
13. Alat Pengendalian Kualitas
Beberapa alat yang dapat digunakan dalam perhitungan
pengendalian kualitas antara lain :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
a. Control Chart
Salah satu alat pengendalian kualitas dalam penelitian ini
menggunakan peta kontrol atau control chart. Menurut
Purnomo (2004:254) peta kontrol merupakan alat untuk
mengawasi kualitas dengan mudah sehingga mudah untuk
menentukan keputusan apa yang harus diambil jika terjadi
produk yang menyimpang. Peta kontrol ditentukan juga untuk
membuat batas-batas dimana hasil produksi menyimpang dari
mutu yang diinginkan.
Menurut Purnomo (2004:255) secara umum dapat
dikatakan bahwa peta kendali (control chart) digunakan untuk
memperoleh informasi berikut :
1) Kemampuan proses produksi, artinya apakah mesin-
mesin masih berjalan baik sesuai rencana atau tidak.
2) Pengendalian produk akhir, agar produk akhir tetap
baik mutunya.
Jadi kegunaan peta kendali (control chart) adalah untuk
membatasi toleransi penyimpangan (variasi) yang masih
dapat diterima, baik karena akibat kelemahan tenaga kerja,
mesin, dan sebagainya. Terdapat dua bagan peta kontrol
(control chart) yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
1) Peta kontrol atau control chart untuk variabel
Bagan ini digunakan bila suatu besaran dapat diukur,
misalnya panjang, berat, umur komponen dan
sebagainya (Purnomo, 2004:256). Grafik ini
menggunakan dua karakteristik pengukuran yaitu :
a) Grafik R
Yaitu grafik yang digunakan untuk mengukur
variabilitis dari proses. Grafik R menggambarkan
variasi dan range sampel (Purnomo, 2004:256)
Langkah-langkah yang digunakan :
(1) Menentukan garis pusat digunakan rumus
sebagai
berikut (Ariani, 2004:78) :
(2) Menentukan batas pengendalian
(a) Batas Pengendalian Atas (BPA) atau
Upper Control Limit (Ariani, 2004:79) :
(b) Batas Pengendalian Bawah (BPB) atau
Lower Control Limit (Ariani, 2004:78)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
b) Grafik X
Yaitu grafik yang digunakan untuk mengukur
ketelitian dari proses. Grafik X menggambarkan
variasi harga rata-rata dari sejumlah data yang
diambil dari proses kerja (Purnomo, 2004:256).
Langkah yang digunakan :
(1) Menentukan garis pusat digunakan rumus
sebagai berikut (Ariani, 2004:78) :
(2) Menentukan batas pengendalian
(a) Batas Pengendalian Atas (BPA) atau
Upper Control Limit (Ariani, 2004:78) :
(b) Batas Pengendalian Bawah (BPB) atau
Lower Control Limit (Ariani, 2004:78) :
2) Macam control chart untuk atribut adalah:
a) P-Chart
P-Chart menggunakan proporsi dari kerusakan
atau kecacatan barang dalam sampel sebagai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
statistik sampel. Dengan P-chart, sampel diambil
secara periodik dari proses produksi dan proporsi
dari barang yang rusak atau cacat dalam sampel
ditentukan untuk melihat proporsi tersebut masih
tercakup dalam batasan control grafik (Render dan
Heizer, 2001:124).
Langkah-langkah yang digunakan :
(1) Menentukan garis pusat digunakan rumus
sebagai berikut (Ariani, 2004:134) :
Dimana :
p = Garis Pusat
Sxi atau Spi = Jumlah Produk Rusak
g = Jumlah produk
n = Sampel produk
(2) Menentukan batas pengendalian
(a) Upper Control Limit (UCL)
Merupakan batas pengendalian atas (BPA)
dari variasi tingkat kerusakan yang terjadi
pada pemeriksaan sample.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
Menurut Ariani (2004:134) rumus yang
digunakan :
n
pppUCL
)1(3
-+=
(b) Lower Control Limit (LCL)
Merupakan batas pengendalian bawah
(BPB) Menurut Ariani (2004:134) rumus
yang digunakan:
LCL n
ppp
)1(3
--=
Apabila kerusakan berada diatas atau
dibawah pengendalian, maka hal ini
berarti terjadi penyimpangan kualitas
produk yang dihasilkan. Bila terjadi hal
seperti itu, maka segera diadakan
tindakan koreksi atau bila perlu perbaikan
terhadap pelaksanaan pengendalian.
(a) Membuat grafik P-chart
Grafik P-chart dibuat untuk mengetahui
tingkat pengendalian kualitas yang
dilakukan perusahaan dalam
mengidentifikasi penyimpangan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
terjadi untuk mencari penyebab dan cara
memperbaiki.
b) C-Chart
Menurut Render dan Heizer (2005:11) bagan C-
chart digunakan apabila pengamatan dilakukan
pada atribut dimana jumlah cacat per unit output
dapat dihitung.
Langkah-langkah yang digunakan :
(1) Menentukan garis pusat (center line)
digunakan rumus sebagai berikut:
Keterangan :
= Rata-rata jumlah kerusakan
Ci = Jumlah produk rusak
g = Banyaknya observasi yang dilakukan.
(2) Menentukan batas kendali
(a) Upper Control Limit
Merupakan batas pengendalian atas (BPA)
dan pengawasan dari penyimpangan yang
terjadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Menurut Ariani (2004:134) rumus yang
digunakan :
CCUCL 3+=
(b) Lower Control Limit
Merupakan batas pengendalian bawah
(BPB) dan pengawasan dari penyimpangan
yang terjadi.
Menurut Ariani (2004:134) rumus yang
digunakan:
CCLCL 3-=
Keterangan :
UCL : Upper control limit (batas atas)
LCL : Lower control limit (batas bawah)
Apabila kerusakan berada diatas
pengendalian, maka hal ini berarti terjadi
penyimpangan kualitas produk yang
dihasilkan. Bila terjadi hal seperti itu, maka
segera diadakan tindakan koreksi atau bila
perlu perbaikan terhadap pelaksanaan
pengendalian.
(3) Membuat grafik C-chart
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Grafik C-chart dibuat untuk mengetahui tingkat
pengendalian kualitas yang dilakukan
perusahaan dalam mengidentifikasi
penyimpangan yang terjadi untuk mencari
penyebab dan cara memperbaiki.
b. Diagram Pareto
Diagram pareto merupakan metode untuk mencari
sumber kesalahan, masalah atau kerusakan produk untuk
membantu memusatkan perhatian pada usaha penyelesaian
masalah. Menurut Render dan Heizer (2005:266) diagram
pareto menyatakan bahwa 80% permasalahan yang terdapat
pada perusahaan merupakan hasil dari penyebab yang hanya
20%.
Adapun langkah-langkah pembuatan diagram pareto
menurut Render dan Heizer (2005:266) adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan prosentasi kerusakan untuk setiap jenis
kerusakan. Misalnya, terdapat kerusakan A, B, C, dan D
yang jumlahnya masing-masing sebesar a%, b%, c%,
dan d%.
2) Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis
kerusakan yang jumlanya paling besar ke jumlah yang
paling kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Gambar II.1
Diagram Pareto
Sumber : Besterfield (dalam Ariani, 2004:20)
c. Diagram sebab-akibat (fish-bone)
Diagram sebab-akibat merupakan salah satu dari
banyak alat yang dapat membantu mengidentifikasi lokasi
yang mungkin dari terjadinya masalah-masalah mutu dan
lokasi pemeriksaan. Diagram sebab-akibat juga disebut
diagram tulang ikan (Render dan Heizer, 2005:265).
Tujuan dari penggunaan diagram fishbone atau
diagram sebab-akibat ini adalah untuk mengidentifikasi
kesalahan sehari-hari dari pengendalian mutu. Diagram
sebab-akibat juga digunakan untuk penelusuran akar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
penyebab terjadinya masalah aktif (Render dan Heizer,
2005:265).
Gambar II.2
Diagram Sebab-akibat (fishbone)
Sumber : Purnomo (2004:302)
Bahan Mesin
Lingkungan
Metode Masalah
Masalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
BAB III
PEMBAHASAN
A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Perkembangan PT. Nyata Grafika Media Surakarta
PT. Nyata Grafika Media Surakarta awalnya merupakan
perusahaan percetakan yang berasal dari sebuah perusahaan
ternama di kota Surabaya yaitu perusahaan Jawa Pos Group. Jawa
Pos didirikan oleh The Chung Shen tanggal 1 Juli 1949, dengan
nama Java Post. Hingga tahun 1982 tiras atau oplagh yang
dihasilkan mencapai 5.000 – 8.000 per hari.
Berawal dari tekad untuk memberikan service serta pelayanan
yang terbaik bagi pembaca dan pecinta harian Jawa Pos,
khususnya yang berada di wilayah Jawa Tengah dan DIY, lahirlah
perusahaan percetakan yang kemudian diberi nama PT Nyata
Grafika Media Surakarta. Setelah melalui perjalanan panjang dan
pertimbangan geografis, ( Solo, Boyolali, Klaten hingga Yogya )
dipilihlah lokasi strategis di jalan Adi Sumarmo 138 Kartasura,
Sukoharjo. Pada Juli 1997, tempat ini kemudian dibangun setahap
demi setahap yang akhirnya lengkap seperti yang telah berdiri di
atas lahan 11.572 M2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Kurang dari waktu 6 bulan, berdirilah bangunan yang benar-
benar dipersiapkan untuk pondasi sebuah mesin cetak. Namun
demikian, proses pembangunan tidak serta merta selesai begitu
saja, seiring dengan pembangunan fisik gedung, Ir. Misbahul Huda
beserta tim mekanik dan elektrik mengerahkan seluruh tenaga dan
ilmunya agar proses pemasangan mesin cetak web SEIKEN-40
bisa segera terpasang dengan baik setelah pondasi mesin kering.
Mesin yang didatangkan dari negeri matahari terbit tersebut
terpasang dengan kokoh di atas pondasi yang telah dipersiapkan.
Proses produksi yang menghasilkan cetakan Koran Jawa Pos
tetap berjalan dengan baik dan lancar. Hal itu dilakukan semata-
mata untuk mewujudkan tekad memberi yang terbaik bagi pembaca
harian Jawa Pos.
Prinsip kuat tersebutlah yang mendorong perusahaan untuk
berproduksi dengan baik. Karena prinsip pak Dahlan lebih cepat
siap lebih baik, artinya seandainya mesin SEIKEN sudah fight betul
dan bisa menghasilkan koran yang baik, dan itu berarti service ke
customer atau pembaca lebih cepat sampai, maka pelaksanaan
pembangunan gedung yang lainnya bisa sambil jalan. Dengan
kekuatan tim yang solid akhirnya mereka berhasil menyelesaikan
pemasangan mesin dengan baik.
Tanggal 20 Oktober 1997 resmi dinyatakan sebagai hari
kelahiran PT. Nyata Grafika Media Surakarta, lahir dengan segala
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
upaya bak seorang ibu melahirkan anaknya. Jawa Pos dapat terbit
lebih awal di tengah-tengah masyarakat Jawa tengah kala itu.
Seiring berjalannya waktu membuat PT. Nyata Grafika Media
Surakarta bertambah semakin dewasa. Pengembangan di segala
bidang tetap kami lakukan sampai dengan sekarang ini. PT. Nyata
Media Grafika Surakarta merupakan sebuah perusahaan
percetakan yang memproduksi Koran Jawa Pos, buku-buku LKS
serta barang-barang percetakan yang lainnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, untuk lebih meningkatkan
layanan kepada customer, perusahaan mengikuti perkembangan
teknologi untuk mesin cetak web, sheet serta pracetaknya, salah
satu bagian terkecilnya adalah penggunaan Computer To Plate ( C
T P ) yang tidak semua percetakan menggunakannya. Dengan
prasarana mesin ini, proses di pracetak lebih efisien waktunya.
Selain itu, mesin-mesin web selalu di up-grade untuk bisa
menyesuaikan kebutuhan dan tuntutan kualitas cetak yang
sekarang ini semakin canggih. Dengan demikian, PT. Nyata Grafika
Media Surakarta bisa menyajikan hasil cetakan yang lebih hebat
dan memuaskan.
Terdapat banyak faktor yang harus diperhatikan dalam
mendirikan sebuah perusahaan. Adapun alasan memilih lokasi
perusahaan dengan mempertimbangkan berbagai faktor :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
a. Dekat dengan sumber tenaga kerja
Tersedianya tenaga kerja yang cukup memadai sangat
mendukung dalam kegiatan usaha baik dari segi kualitas
maupun kuantitasnya.
b. Dekat dengan pasar dan terminal
Dalam memasarkan hasil produksinya kepada konsumen,
perusahaan sudah mempunyai pos atau agen-agen dari Jawa
Pos Group yang lokasinya berada di pasar dan terminal.
c. Dekat dengan jalan raya
Perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta
terletak di pinggir jalan raya sehingga memudahkan transportasi
dan komunikasi yang dapat menghubungkan pabrik dengan
tenaga kerja maupun konsumen.
Setiap Perusahaan yang berdiri pasti mempunyai tujuan
tertentu sesuai dengan usaha yang dikelolanya. Adapun tujuan
berdirinya perusahaan percetakan PT. Nyata Grafika Media
Surakarta adalah :
a. Untuk meningkatkan pelayananan yang baik tentang service
Koran Jawa Pos Group kepada konsumen di wilayah Jawa
Tengah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
b. Membantu dan meningkatkan lapangan kerja dalam mengatasi
pengangguran sekaligus meningkatkan pendapatan ekonomi
masyarakat sekitar.
c. Memaksimalkan laba, mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya dan ingin terus berkembang.
2. Stuktur Organisasi
Setiap perusahaan memiliki tujuan dalam menjalankan
usahanya agar dapat berjalan dengan lancar secara efektif dan
efisien. Karena itu perusahaan harus memiliki struktur organisasi
yang terorganisir dengan baik. Struktur organisasi dalam suatu
perusahaan sangat penting, karena dengan adanya struktur
organisasi akan menunjukkan suatu kerangka atau gambaran
secara sistematis tentang hubungan kerja dengan masing-masing
bagian yang ada.
PT. Nyata Grafika Media Surakarta merupakan perusahaan
perseorangan dimana pemilik perusahaan sekaligus merupakan
pimpinan perusahaan. Bentuk organisai perusahaan ini adalah
garis lurus, yaitu kekuasaan lurus dari atas ke bawah. Alasan
dipilihnya struktur organisasi ini adalah bentuknya yang sederhana
dan mengandung adanya kesatuan dalam memimpin. Dengan
diketahuinya wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
personal yang memegang jabatan ini dapat menghindarkan dari
kesimpang siuran dalam menjalankan tugas-tugasnya.
Bagan struktur organisasi pada PT. Nyata Grafika Media
Surakarta adalah sebagai berikut :
Gambar III.1 Struktur Organisasi
Sumber : PT. Nyata Grafika Media Surakarta
Operasianal Manager
Accounting
Marketing Kasir
Adm. Marketing
Adm. Produksi
dan pengada
an bahan
Logistik teknik
Koordinator Produksi
Produksi Teknik
Karu Produksi
Wakaru Produksi
HRD
Security
Umum
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
a. Operational Manager
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Membantu Direksi dalam penyusunan rencana operasional
dan anggaran serta sistem dan prosedur (sisdur) kantor
operasional Surakarta.
2) Membantu Direksi dalam pelaksanaan efektifitas organisasi
kantor operasional Surakarta.
3) Bersama-sama HRD mengatur pelaksanaan efektifitas SDM
kantor operasional Surakarta.
4) Membuat progress report kantor Operasional Surakarta.
5) Mengusulkan kepada Direksi tindakan perbaikan metode
kerja kantor operasional Surakarta.
6) Melakukan kontrol dan kendali penggunaan sumber daya
dan sarana lainnya dalam lingkup kantor operasional
Surakarta untuk menunjang program efisiensi dari
manajemen.
7) Membangun dan membina hubungan kerja, komunikasi, dan
jaringan kerja dengan pihak-pihak luar sehubungan dengan
sifat dan sasaran tugas-tugas dalam kantor operasional
Surakarta baik dalam lingkup grup Jawa Pos maupun
eksternal grup Jawa Pos.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
b. Accounting
Accounting tugasnya mengendalikan keuangan antara
penerimaan dan pengeluaran perusahaan. Accounting
membawahi dua bagian yaitu :
1) Marketing
Menentukan kebijakan mengenai pemasaran produk.
Marketing membawahi administrasi marketing yang
tugasnya merencanakan produk yang akan diproduksi
serta menghitung jumlah biaya yang dibutuhkan dan
setelah menerima persetujuan dari pimpinan perusahaan
segera membuat dan memproduksi barang sesuai
pesanan.
2) Kasir
Tugasnya melakukan penerimaan dan pengeluaran uang
hasil dari ongkos cetak. Dalam melakukan tugasnya kasir
dibantu oleh:
a) Administrasi produksi
Tugasnya mengurusi output dan input barang dalam
perusahaan.
b) Administrasi logistik bahan baku
Membeli bahan baku dan menangani segala urusan
yang berkaitan dengan pengadaan gudang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
c) Administrasi logistik teknik
Membeli bahan mengenai segala urusan yang
berkaitan dengan suku cadang mesin.
c. Koordinator produksi
Tugasnya merencanakan, mengatur, mengawasi jalannya
produksi. Bagian ini membawahi dua bagian yaitu :
1) Produksi
Tugasnya menyelenggarakan semua kegiatan di bidang
proses produksi. Bagian ini dibantu oleh :
a) Karu produksi (kepala regu produksi)
Menjaga dan mengawasi serta memelihara mesin-mesin
atau peralatan percetakan agar selalu dalam keadaan baik.
b) Wakaru produksi (Wakil regu produksi)
Membantu tugas-tugas yang dilaksanakan oleh kepala regu
produksi.
2) Teknik
Tugasnya mengontrol, meneliti dan memperbaiki mesin-mesin
jika mengalami kerusakan. Selain itu tugas adalah
merencanakan dan menjadwal perawatan mesin-mesin
produksi. Tugas ini dilakukan setiap sesudah dan sebelum
kegiatan produksi berlangsung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
d. HRD atau Personalia
Tugas dan Tanggung Jawab :
1) Membuat perencanaan kebutuhan karyawan dan
mengkoordinasikan dengan bagian terkait
2) Menegakan disiplin kerja dan semangat kerja karyawan
3) Memastikan karyawan berkompeten pada pekerjaannya
masing-masing
4) Bertanggung jawab atas kelengkapan data karyawan
5) Bertanggung jawab terhadap semua administrasi
kepersonaliaan dan payroll
6) Memastikan kewajiban perusahaan sesuai peraturan
pemerintah
7) Memastikan berjalannya peraturan perusahaan
8) Memberikan pembinaan dan pengarahan pada karyawan
sesuai tugasnya
9) Memberikan bimbingan kepada karyawan yang bermasalah
10) Menjadi jembatan (penengah) antara manajemen dan
karyawan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
11) Mempelajari dan mengevaluasi secara rutin dan cermat
penyelenggaraan tugas bagiannya guna perbaikan dan
peningkatan kinerja.
Bagian HRD atau Personalia ini membawahi :
1) Seccurity
Bagian ini bertanggung jawab terhadap keamanan di
lingkungan pabrik
2) Umum
Bagian ini bertugas menjaga kebersihan dan kerapian
lingkungan pabrik.
3. Aspek Sumber Daya Manusia (Personalia)
Sumber daya manusia berperan sebagai komponen tenaga
kerja (karyawan) dan merupakan aset yang penting bagi
perusahaan. Personalia merupakan hal yang sangat penting dalam
menentukan perkembangan dan keberhasilan karyawan dalam
perusahaan, karena personalia bertanggung jawab dalam
mengadakan seleksi calon karyawan dan training. Hal-hal yang
berkaitan dengan perkembangan terhadap aspek sumber daya
manusia pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
a. Penarikan karyawan
Tenaga kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk
menjalankan suatu proses produksi. Suatu perusahaan baik
yang baru berdiri maupun yang telah berkembang tentunya
membutuhkan tenaga kerja. Pemilihan tenaga yang tepat akan
membantu mengambangkan perusahaan, oleh karena itu
perusahaan percetakaan PT. Nyata Grafika Media Surakarta
dalam mencari tenaga kerja sangat berhati-hati dan
menggunakan tolok ukur efisiensi kerja. Penarikan karyawan
dilakukan apabila perusahaaan kekurangan karyawan atau
apabila perusahaan menerima order dan proses pengerjaannya
terbatas oleh waktu. Karyawan pada perusahaan PT. Nyata
Grafika Media Surakarta berjumlah 61 orang yang merupakan
karyawan tetap. Di samping itu terdapat juga karyawan kontrak
dan harian lepas. Perincian dari karyawan tetap adalah sebagai
berikut :
1) Operasional Manager : 1 orang
2) Accounting : 1 orang
3) Marketing : 5 orang
4) PPIC : 1 orang
5) Produksi : 15 orang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
6) HRD : 6 orang
7) Quality Control : 1 orang
8) Customer Service : 1 orang
9) Mekanik & Elektrik : 8 orang
10) Security : 7 orang
11) Kepala Produksi : 1 orang
12) Logistik produksi : 1 orang
13) Finishing : 4 orang
14) Pengadaan bahan : 2 orang
b. Jam kerja
Perusahaan menentukan peraturan kerja untuk menciptakan
kesejahteraan bekerja yang harmonis di lingkungan perusahaan
yang diatur oleh Departemen Tenaga Kerja dalam hal
keselamatan dan kesejahteraan tenaga kerja. Adapun peraturan-
peraturan yang dikeluarkan oleh perusahaan percetakan PT.
Nyata Grafika Media Surakarta adalah :
1) Waktu jam kerja tidak boleh lebih dari 8 jam sehari atau 48
jam seminggu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
2) Waktu jam kerja pada hari Sabtu hanya 5 jam kerja.
3) Untuk karyawan bagian produksi dibagi menjadi dua shift dan
waktu kerja efektifnya 8 jam. Pembagiannya yaitu :
a) Shift pagi mulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB
b) Shift malam mulai dari jam 21.00 – 05.00 WIB
4) Untuk karyawan bagian perkantoran waktu kerja efektif dari
jam 08.00–16.00 WIB.
5) Sedangkan untuk security dibagi menjadi tiga shift yaitu :
a) Shift I mulai dari jam 07.00 – 15.00 WIB.
b) Shift II mulai dari jam 15.00 – 23.00 WIB.
c) Shift III mulai dari jam 23.00 – 07.00 WIB.
6) Waktu istirahat karyawan ditetapkan setiap 4 jam kerja,
lamanya waktu istirahat satu jam.
7) Kelebihan jam kerja dari waktu kerja yang ditentukan di atas
adalah kerja lembur.
8) Hari istirahat mingguan adalah hari Minggu, kecuali bagi kerja
yang karena pekerjaannya ditentukan lain.
9) Pada hari raya resmi yang ditetapkan pemerintah, semua
karyawan tidak bekerja.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
10) Bilamana pada hari istirahat mingguan atau pada hari raya
resmi karyawan dipekerjakan, maka jam kerjanya tidak
ditentukan waktunya dan itu adalah kerja lembur.
c. Sistem pengupahan
Dalam masalah upah, untuk karyawan PT. Nyata Grafika Media
Surakarta menggunakan sistem upah harian, mingguan dan
bulanan. Adapun sistem pemberian upah terhadap karyawan
didasarkan pada kebijaksanaan perusahaan dan menguat
himbauan pemerintah. Untuk upah karyawan harian lepas
ditetapkan sebesar Rp 25.000,00 per hari. Sedangkan untuk
karyawan kontrak dan karyawan tetap, upah kerjanya
berdasarkan perkembangan Upah Minimum Regional (UMR).
Selain mendapat upah tersebut, seluruh karyawan tanpa
terkecuali juga mendapatkan bonus, yang mana bonus tersebut
akan diberikan perusahaan dalam waktu satu tahun sekali yang
besar kecilnya disesuaikan dengan keuntungan yang diperoleh
perusahaan.
d. Jaminan sosial
Percetakan PT. Nyata Grafika Media Surakarta juga berusaha
memberikan jaminan sosial kepada karyawannya dengan maksud
untuk membantu kebutuhan dan merangsang semangat kerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
agar dapat meningkatkan produktivitas kerjanya. Adapun macam-
macam jaminan sosial diantaranya : bingkisan pada hari raya,
uang makan, rekreasi, ganti rugi pengobatan, uang transportasi,
pakaian dan perlengkapan kerja, dan pemberian bonus.
e. Pembinaan karyawan
Pembinaan karyawan dilakukan agar kualitas kerja karyawan
meningkat. Pembinaan dilakukan seminggu sekali di departemen
masing-masing agar para karyawan dapat melakukan
pekerjaannya dengan baik tanpa menimbulkan banyak
kesalahan. Selain itu juga dapat pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan baru yang belum memahami pekerjaan yang akan
dilakukan demi kelancaraan proses produksi.
f. Organisasi karyawan
PT. Nyata Grafika Media Surakarta juga membentuk suatu
organisasi yang beranggotakan semua karyawan. Setiap
karyawan dapat menuntut hak melalui wadah organisasi tersebut
dan mempunyai kewajiban yang harus dilaksanakan. Hak dan
kewajiban karyawan yaitu :
1) Hak karyawan, antara lain :
a) Menerima upah sesuai dengan pekerjaanya
b) Menjadi anggota organisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
c) Mendapatkan perlakuan yang adil dari perusahaan
d) Mendapat fasilitas kesejahteraan.
2) Kewajiban karyawan, antara lain :
a) Melaksanakan tugas yang diberikan perusahaan dengan
penuh tanggung jawab
b) Mematuhi segala peraturan yang berlaku di perusahaan
c) Menjunjung tinggi nama baik perusahaan dan tidak
membocorkan rahasia perusahaan
d) Displin dalam bekerja.
4. Pemasaran
Kegiatan pemasaran yang ada di PT. Nyata Grafika Media
Surakarta antara lain :
a) Daerah pemasaran
Daerah pemasaran pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta
meliputi : Yogyakarta, Purwakarta, Solo, Karanganyar, Sragen,
Klaten, Wonogiri, Sukoharjo dan Magelang.
b) Proses penjualan
1) Koran
Berdasarkan mutasi (order cetak) dari agen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
2) LKS, Tabloid dan majalah
Dilakukan dengan system order atau pesanan. Biasanya
pelanggan datang sendiri ke perusahaan atau melalui telepon.
5. Produksi
Kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas produksi PT. Nyata
Grafika Media Surakarta dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Jenis produksi
1) Hasil produk utama
Produk utama yang dihasilkan adalah Koran Jawa Pos yang
meliputi Radar Solo da Radar Jogja.
2) Hasil Produk sampingan
Produk lain yang dihasilkan yaitu LKS, tabloid, majalah dan
hasil cetakan-cetakan lainnya.
b. Bahan baku
Bahan-bahan yang digunakan dalam proses produksi adalah:
1) Kertas
Adalah bahan yang akan dicetak dan merupakan bahan
pokok. Jenis kertas yang digunakan yaitu : kertas adiprima,
leces, aspec, setia kawan dan surya agung.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
2) Tinta
Adalah sebagai bahan pewarna atau untuk menimbulkan
tulisan serta gambar cetakan. Tinta yang digunakan ada
empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning),
Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam).
3) Plate
Adalah alat yang dimasukkan ke dalam mesin yang akan
menimbulkan tulisan atau gambar. Plate terbuat dari
aluminium.
c. Bahan pembantu
Bahan pembantu yang digunakan antara lain :
1) Fountain, digunakan untuk campuran air pembersih di
cetakan dan menstabilkan Ph air
2) Spare gum Finisher atau super dot, untuk melindungi plate
agar tidak korosi atau terluka
3) Spare gum 20, digunakan untuk membersihkan blengket
atau rol
4) Corector dan developer plate, digunakan untuk
membersihkan plate
5) Lem, digunakan untuk perekat pada bagian punggung dan
samping buku
6) Rapid fixer, digunakan untuk mencuci plate
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
7) Oil, digunakan untuk pelumas mesin
8) Strapping, merupakan tali yang digunakan untuk mengikat
produk siap di kirim
9) Double sided tape, digunakan untuk menyambung kertas
10) Varent atau was, digunakan untuk mencuci rol atau blengket
11) Seyton, digunakan sebagai pembersih dan pelicin pada
mesin banding atau mesin potong
12) Spray mount, digunakan sebagai perekat pada plate
13) Cutting rubber, sebagai bantalan landasan pisau pada mesin
web satu sisi
14) Cutting stick, sebagai bantalan landasan pisau pada mesin
web tiga sisi
15) Film, digunakan untuk mencetak file
16) Majune, merupakan kain yang digunakan untuk
membersihkan mesin.
d. Mesin
Mesin-mesin yang digunakan untuk menunjang kelancaran
proses produksi adalah :
1) Mesin Fast 300 terdapat 12 unit dan 1 unit Coro Man yang
digunakan untuk mencetak koran,tabloid dan LKS.
2) Mesin Subur Brand I terdapat 4 unit yang digunakan untuk
menjilid LKS.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
3) Mesin Subur Brand II terdapat 4 unit yang digunakan untuk
menjilid LKS.
4) Mesin Community I terdapat 4 unit yang digunakan untuk
mencetak LKS.
5) Mesin Community II terdpat 4 unit yang digunakan untuk
mencetak LKS.
6) Mesin Sheed Feat yang digunakan untuk cetak warna, seperti
brosur, cover dan kalender.
7) Mesin Banding digunakan untuk lem finishing pada buku atau
tabloid.
8) Mesin potong satu sisi terdapat 2 line yang digunakan untuk
memotong sisi pada LKS.
9) Mesin potong tiga sisi terdapat 2 line yang digunakan untuk
memotong sisi pada LKS.
10) Mesin Plate Maker terdapat 3 unit mesin ini digunakan untuk
menyinari plate yaitu membuat image atau tulisan dari film ke
plate.
11) Mesin Prossesor plate terdapat dua unit yang digunakan
untuk mencuci plate.
12) Mesin Prossesor film terdapat dua unit yang digunakan untuk
mencuci film.
13) Mesin Plong plate mesin ini digunakan untuk melubangi
plate.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
e. Proses produksi
Proses produksi Lembar Kerja Siswa (LKS) yang dijalankan oleh
perusahaan melalui beberapa tahapan, antara lain :
1) Print Film
Print Film adalah print dengan media film. Jenis film ada yang
berwarna dan hitam putih. Film dubuat dalam dua bagian yaitu
positif dan negatif. Film positif adalah film warna putih tulisan
hitam, sedangkan film negatif adalah film hitam dengan tulisan
putih.
2) Print File
Print file yaitu print dengan media Lembar Kerja Siswa (LKS).
Beberapa bentuk file yaitu :
a) Post Script (PS) yaitu bentuk file dengan ukuran besar
b) Proces Data File (PDF) yaitu bentuk file dengan ukuran
lebih kecil.
3) Prosesor film
Setelah print file selesai kemudian dimasukkan ke mesin
prosesor film. Prosesor film digunakan untuk mencuci file.
Bahan pencuci terdiri dari :
a) Developer, berupa cairan yang berfungsi untuk
membersihkan bagian yang hitam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
b) Fixer, berupa cairan yang berfungsi untuk membersihkan
bagian yang putih
c) Air, berfungsi sebagai pembersih
d) Dryer, berfungsi sebagai pemanasan.
4) Montage atau Layout
Yaitu kegiatan menempelkan dan menata halaman Lembar
Kerja Siswa (LKS) yang menggunakan film pada selembar
bening (astrolon) per plate atau per web.
5) Plate
Setelah kegiatan montage selesai kemudian dilanjutkan
dengan pembuatan plate cetak dengan cara penyinaran
(ekspose) film di atas plate pada mesin plate maker.
6) Cetak
Plate kemudian dilipat agar plate bisa dijepit atau bisa masuk
pada silinder mesin cetak untuk diputar pada kertas rol. Mesin
cetak kemudian diisi dengan tinta, yang terdiri dari empat
warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning), Magenta
(merah kekuningan) dan Black (hitam). Setelah semuanya
siap mesin kemudian dijalankan.
7) Sisip
Setelah pross cetak selesai, kemudian keras disisip dan dlipat
rapi serta disusun menurut halaman.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
8) Binding
Setelah kertas disusun, dilanjutan proses pelapisan lem untuk
merekatkan kertas cetakan pada bagian punggung agar
menyatu menjadi sebuah buku. Lem yang digunakan ada tiga
jenis yaitu lem putih, lem panas (hotmelt) dan lem PUR (poly-
urethane).
9) Potong
Setelah kertas direkatkan untuk mendapatkan buku yang rapi
maka dilakukan proses pemotongan pada bagian tepi sisi
kertas yang tidak rata sesuai dengan ukuran yang ditentukan.
Mesin yang digunakan ada dua jenis, yaitu mesin potong satu
sisi dan mesin potong tiga sisi.
10) Sring
Setelah menjadi buku, kemudian proses selanjutnya adalah
membungkus buku kedalam plastik. Setiap 12 produk buku
jadi dimasukkan kedalam satu plastik sehingga terlihat rapi
dan teratur.
11) Kemas
Proses selanjutnya yaitu mengemas produk buku yang
sebelumnya sudah melewati tahap sring kedalam kardus dan
menempelkan label. Tujuan dari pengemasan adalah
melindungi buku dari hal-hal yang dapat menyebabkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
kerusakan pada saat buku tersebut dikirim kepada
konsumen.
12) Ekspedisi
Setelah Lembar Kerja Siswa (LKS) dikemas, kemudian
secara otomastis setiap 100 eksemplar Lembar Kerja Siswa
(LKS) terdapat pembatas sehingga memudahkan untuk
menghitung dan kemudian diikat. LKS akhirnya siap untuk
dikirim ke konsumen. Proses produksi di atas, dapat dilihat
pada gambar berikut ini :
Pra cetak Cetak Finishing
Gambar III.2 Proses produksi
PT. Nyata Grafika Media Surakarta
Print File
Prosesor film
Montage atau layout
Plate
Cetak
Bending
Potong
Sring
Kemas
Ekspedisi
Sisip
Print film
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
B. Laporan Magang Kerja
1. Tempat Magang Kerja
Tempat : Kegiatan magang dilakukan di PT Nyata Grafika Media
Surakarta (Jawa Pos Group) yang berlokasi di Jl. Adi
Sumarmo No. 138, Singopuran RT 01 RW 03,
Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Kode
Pos 57164.
Waktu : Pelaksanaan magang dilakukan selama tanggal 07
Februari – 07 April 2011.
2. Kegiatan Magang Kerja
Dalam pelaksanaan magang kerja, peserta magang kerja
dianjurkan memakai kemeja dengan rapi dan sopan. Kegiatan
magang di laksanakan mulai dari pukul 08.00 – 12.00 WIB.
Kegiatan magang kerja dilaksanakan pada 4 bagian, yaitu :
bagian pracetak, bagian produksi, bagian QC (Quality Control)
dan bagian finishing. Rincian tugas pada masing-masing bagian
antara lain :
a. Minggu pertama :
1) Orientasi atau perkenalan pada perusahaan sebagai
tempat magang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
2) Perkenalan dengan karyawan dan staff perusahaan.
3) Mengamati proses produksi di setiap departemen di
perusahaan.
b. Minggu kedua :
1) Mengamati kegiatan di bagian pracetak.
Kegiatan yang dilakukan di pracetak adalah :
a) Perkenalan dengan alat-alat pracetak.
b) Mengamati kegiatan penataan halaman produk (koran,
LKS, tabloid, majalah, buku paket dan hasil cetakan
lainnya) yang berbentuk media file pada selembar
bening (astralon) per plate atau per web.
c) Melihat proses kerja pada pracetak.
2) Melakukan wawancara dengan karyawan bagian pracetak.
c. Minggu ketiga :
1) Mengamati proses produksi yang sedang berlangsung yaitu
setelah kegiatan montage selesai kemudian dilakukan
penyinaran pada mesin plate maker, setelah itu plate dicuci
pada mesin prosesor plate, plate yang sudah dicuci
kemudian dilipat agar plate bisa dijepit atau bisa masuk
pada silinder mesin cetak untuk diputar pada kertas rol,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
mesin cetak kemudian diisi dengan tinta, yang terdiri dari
empat warna yaitu : Cyan (biru kehijauan), Yellow (kuning),
Magenta (merah kekuningan) dan Black (hitam). Setelah
semuanya siap mesin kemudian dijalankan.
2) Melakukan wawancara dengan karyawan bagian produksi
tentang bahan-bahan dan alat apa saja yang digunakan
dalam pembuatan buku paket.
d. Minggu keempat :
1) Perkenalan dengan bagian QC (Quality Control)
2) Diperkenalkan pada produk yang memenuhi standar yaitu
produk yang baik atau tidak rusak, produk yang kurang baik
atau tidak memenuhi standar kualitas yaitu produk yang
rusak atau gagal. Selain itu diperkenalkan bagaimana cara
pengontrolan pada proses produksi dan finishing,
bagaimana tindakan perusahaan dalam menangani produk-
produk yang tidak memenuhi standar kualitas yaitu produk
rusak atau gagal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
e. Minggu kelima dan keenam :
1) Perkenalan dengan bagian finishing.
Kegiatan di bagian finishing antara lain mengamati alat-alat
apa saja yang digunakan pada proses finishing, bagaimana
urutan kerja di bagian finishing.
2) Mengenali proses finishing (sisip, bending, stiching, potong)
beserta mesin dan peralatannya.
3) Diperkenalkan bagaimana cara pengontrolan pada proses
finishing dan mengenali berbagai macam kerusakan atau
cacat pada produk.
4) Mencatat jumlah kerusakan pada proses finishing disetiap
bagian (sisip, banding, stiching, potong) dan apa saja
penyebab terjadinya kerusakan atau cacat buku paket di
form quality control.
f. Minggu ketujuh dan kedelapan :
1) Mencari data di bagian personalia mengenai gambaran
perusahaan, sejarah berdirinya perusahaan, dan struktur
organisasi.
2) Melakukan pencatatan, pengecekan dan pelengkapan data
yang masih kurang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
C. Analisis dan Pembahasan Masalah
Pada umumnya setiap perusahaan mempunyai fungsi
pengendalian kualitas, akan tetapi tidak semua perusahaan
memiliki departemen pengendalian kualitas, tergantung besar
kecilnya perusahaan dan jenis produksi dari perusahaan tersebut.
Pengendalian kualitas pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta
sangatlah penting karena dengan adanya pengendalian kualitas
maka perusahaan dapat menetapkan standar kualitas dan
menekan jumlah produk yang rusak. Berdasarkan data produksi
buku paket tahun 2010 yang diperoleh pada PT. Nyata Grafika
Media Surakarta, maka dapat dilakukan pembahasan mengenai
pengendalian kualitas dengan menggunakan analisis C-Chart.
Analisis ini digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah
kerusakan pada produk buku paket yang terjadi dalam proses
produksi masih dalam batas kendali atau tidak. Dalam analisis ini
disertakan diagram sebab-akibat (fishbone) untuk mengetahui
penyebab kerusakan dan diagram pareto untuk mengetahui
prosentase kerusakan produk.
1. Analisis C-Chart
Bagan pengendalian C-Chart digunakan untuk mengadakan
pengujian terhadap kualitas proses produksi yang dapat
digunakan untuk mengetahui banyaknya jumlah produk yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
rusak dan untuk mengetahui apakah kerusakan produk masih
dalam batas kendali atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut
penulis melakukan perhitungan dengan metode C-Chart, yaitu
metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kerusakan
produk yang terjadi. Perhitungan analisis dengan metode C-
Chart pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta selama tahun
2010 sebagai berikut :
Tabel III.1
Tabel Jenis Kerusakan Produk Buku Paket
Tahun 2010
No. Periode
Jenis Kerusakan
Jumlah Miringnya Binding
Miringnya Pemotongan
(trimer)
Terbaliknya Halaman Buku
(Sisip) 1 Februari 11 30 1 42 2 Mei 25 25 3 53 3 Agustus 19 30 - 49 4 Oktober 13 30 - 43 5 November 26 75 9 110 6 01-Des 3 14 - 17 7 06-Des 12 20 3 35 8 10-Des 11 14 - 25 9 16-Des 10 16 1 27
10 22-Des 6 22 - 28 JUMLAH 136 276 17 429
Sumber : Bagian Produksi PT. Nyata Grafika Media Surakarta
Tahun 2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
Dari data di atas dilakukan perhitungan dengan menggunakan
metode C-Chart dengan langkah sebagai berikut :
a. Mencari rata-rata kerusakan dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Rata-rata produk pada peta kendali C-Chart adalah
pembentukan garis center line (CL). Rata-rata kerusakan
produk akhir buku paket pada tahun 2010 adalah sebesar
42,9.
b. Menentukan batas kendali atas (UCL) dan batas kendali
bawah (LCL) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
1) Batas kendali atas (UCL)
CCUCL 3+=
UCL = 42,9 + 3
= 42,9 + 3(6,5498)
= 62,5494
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa UCL (Batas
Kendali Atas) kerusakan produk akhir buku paket pada
tahun 2010 adalah sebesar 62,5494. Apabila ada
kerusakan yang melebihi batas UCL tersebut, maka
kerusakan tersebut sudah diluar batas kendali (out of
control).
2) Batas kendali bawah (LCL)
CCLCL 3-=
LCL = 42,9 - 3
LCL = 42,9 – 3(6,5498)
= 23,2506
Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa LCL (Batas
Kendali Bawah) kerusakan produk akhir buku paket pada
tahun 2010 adalah sebesar 23,2506. Apabila kerusakan
berada dibawah batas UCL tersebut, maka kerusakan
tersebut masih dalam batas kendali (in control).
.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
2. Analisis C-Chart menggunakan POM for Windows 3.
Sumber : Data Mentah yang diolah
Gambar III.3
Data Kerusakan Produk Akhir Buku Paket
Di PT. Nyata Grafika Media Surakarta
Tahun 2010
Berdasarkan tabel pada gambar tersebut dapat dilihat pada
bulan November merupakan kerusakan yang jumlahnya paling
besar. Penyebab kerusakan terbesar adalah pada proses
pemotongan (trimer) yang kurang rapi dan teliti sehingga terjadi
kesalahan potong yang menyebabkan miringnya hasil
pemotongan pada buku paket. Dapat disimpulkan bahwa proses
pemotongan yang kurang tepat adalah penyebab produk buku
paket out of control.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
Sumber : Data Mentah yang diolah
Gambar III.4
Grafik C-Chart Kerusakan Buku Paket
PT. Nyata Grafika Media Surakarta
Tahun 2010
Dari grafik POM for Windows 3 dapat dilihat hasil perhitungan
dengan menggunakan analisis c-chart menunjukkan bahwa
untuk produksi buku paket selama tahun 2010 sebagian besar
berada di dalam batas pengendalian (in control) kecuali bulan
November yang berada di luar batas pengendalian (out of
control).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
3. Analisis Diagram Pareto
Selama mengamati proses produksi buku paket di bagian
finishing, penulis mencatat permasalahan mengenai jenis-jenis
kerusakan yang menjadi penyebab kerusakan pada produk buku
paket. Untuk menganalisis permasalahan mengenai kerusakan-
kerusakan ini penulis menggunakan diagram pareto. Diagram
pareto merupakan metode untuk mencari sumber kesalahan,
masalah atau kerusakan produk untuk membantu memusatkan
perhatian pada usaha penyelesaian masalah.
Adapun langkah-langkah pembuatan diagram pareto
menurut Render dan Heizer (2005:266) adalah sebagai berikut :
a. Menentukan persentasi kerusakan untuk setiap jenis
kerusakan. Misalnya, terdapat kerusakan A, B, C, dan D
yang jumlahnya masing-masing sebesar a%, b%, c%, dan
d%.
b. Membuat diagram pareto dengan mengurutkan jenis
kerusakan yang jumlahnya paling besar ke jumlah yang
paling kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
Dari Tabel III.1 dapat dilihat jenis kerusakan dan jumlah kerusakan
produk akhir buku paket, kemudian dari data pada tabel tersebut
dilakukan perhitungan persentase kerusakan produk akhir buku
paket untuk dibuat diagram pareto. Langkah-langkah yang
digunakan untuk membuat diagram pareto adalah sebagai berikut :
a. Menghitung Persentase jenis kerusakan
1. Miringnya Binding
X100%Kerusakan Seluruh Jumlah
Kerusakan Jumlah
X100%429136
31,70%
Dari perhitungan diketahui bahwa persentase jumlah kerusakan
berupa miringnya binding yang berjumlah 136 eksemplar
adalah 31,70% dari jumlah seluruh kerusakan yaitu 429
eksemplar.
2. Miringnya Pemotongan (Trimer)
X100%Kerusakan Seluruh Jumlah
Kerusakan Jumlah
X100%429276
64,34%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
Dari perhitungan diketahui bahwa persentase jumlah kerusakan
berupa miringnya pemotongan (trimer) yang berjumlah 276
eksemplar adalah 64,34% dari jumlah seluruh kerusakan yaitu
429 eksemplar.
3. Terbaliknya Halaman Buku (Sisip)
X100%Kerusakan Seluruh Jumlah
Kerusakan Jumlah
X100%42917
3,96%
Dari perhitungan diketahui bahwa persentase jumlah kerusakan
berupa terbaliknya halaman buku (sisip) yang berjumlah 17
eksemplar adalah 3,96% dari jumlah seluruh kerusakan yaitu
429 eksemplar.
Secara ringkas persentase jenis kerusakan buku paket adalah :
Tabel III.2
Persentase Jenis Kerusakan Produk Akhir Buku Paket
Tahun 2010
Jenis Kecacatan Jumlah Kecacatan Kecacatan (%)
Miringnya Binding 136 31,70 %
Miringnya proses potong (Trimer) 276 64,34 %
Terbaliknya Halaman Buku (Sisip) 17 3,96 %
Jumlah 429 100 % Sumber : Bagian Produksi PT. Nyata Grafika Media Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
b. Membuat Diagram Pareto
Sumber : data mentah yang diolah
Gambar III.5
Diagram Pareto Jumlah Kerusakan Buku Paket
Tahun 2010
4. Analisis Diagram Sebab-Akibat (Fishbone)
Diagram sebab-akibat (fishbone chart) merupakan alat untuk
mengidentifikasi masalah kualitas dan mengetahui penyebabnya. Dari
permasalahan kerusakan produk akhir buku paket di bagian finishing
PT. Nyata Grafika Media Surakarta, diketahui terdapat empat kategori
yang menjadi penyebab terjadinya kerusakan buku paket yaitu Material,
Machine, Method, dan Man.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
a. Material (Bahan baku)
Bahan baku merupakan faktor utama dalam menentukan kualitas
buku paket yang dihasilkan. Apabila bahan baku seperti kertas dan
tinta yang digunakan kualitasnya rendah atau kurang baik, maka
dapat menyebabkan kecacatan produk akhir buku paket. Hasil
cetakan buku paket yang mblobor disebabkan oleh tinta yang
digunakan menggumpal karena adanya kelalaian dalam
penyimpanan, dan sobeknya kertas buku merupakan kecacatan
produk buku paket yang disebabkan oleh bahan baku yang kurang
baik kualitasnya.
b. Machine (Mesin)
Mesin merupakan peralatan utama dalam proses produksi. Pada
saat terjadi gangguan yang serius pada mesin, proses produksi
harus dihentikan beberapa saat untuk memperbaikinya. Hasil akhir
buku paket yang kotor halaman atau lembarnya dan melipatnya
kertas merupakan kecacatan yang disebabkan oleh faktor mesin
yang rusak karena kurang diperhatikan perawatan dan
pemeliharaannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
c. Method (metode)
Selain dari faktor di atas, faktor yang tidak kalah pentingnya yaitu
method. Apabila karyawan tidak mendapatkan pengarahan serta
instruksi tentang metode yang tepat, benar dan menyeluruh dalam
proses kerja, maka akan mempengaruhi keberhasilan produksi serta
dapat menjadi faktor penyebab cacatnya produk. Jenis kecacatan
yang disebabkan oleh faktor metode adalah miringnya binding buku,
pemotongan ukuran buku yang kurang tepat. Sebaiknya instruksi
penggunaan mesin selain ditulis secara mendetail juga harus
diberikan penjelasan lisan terutama untuk karyawan baru.
d. Man (Manusia)
Menurut pihak perusahaan kerusakan paling banyak terjadi pada
proses pemotongan (trimer). Hal tersebut disebabkan oleh faktor
man (manusia) yaitu kurangnya jumlah karyawan, berkurangnya
konsentrasi, dan pengawasan yang kurang. Masalah tersebut dapat
menyebabkan kerusakan terbaliknya halaman buku, pengukuran dan
pemeriksaan buku yang tidak teliti.
Dari faktor-faktor tersebut diatas maka dapat dibuat diagram sebab-
akibat (fishbone chart) sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
Gambar III.6
Diagram Sebab-Akibat (Fishbone Chart)
penyebab kerusakan buku paket
Pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta
Material
Pengawasan kurang
Intruksi kerja yang kurang tepat dan menyeluruh
Mesin Rusak
Perawatan mesin yang kurang rutin
Tinta dan kertas yang kurang berkualitas
Konsentrasi berkurang
Metode pemotongan kurang tepat
Kurangnya
karyawan
Man Method
Machine
Kerusakan buku paket
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan mengenai pengendalian
kualitas produk buku paket pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta
dengan menggunakan metode c-chart, maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Dari analisis c-chart dapat diketahui bahwa rata-rata kerusakan
(center line) buku paket pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta
tahun 2010 adalah sebesar 42,9.
2. Berdasarkan perhitungan dengan analisis c-chart, batas kendali
atas (UCL) sebesar 62,5494 dan batas kendali bawah (LCL)
sebesar 23,2506. Berdasarkan perhitungan dengan analisis c-chart
pada tahun 2010 dapat diketahui bahwa hampir semua kerusakan
berada di dalam batas pengendalian kecuali bulan November
sebesar 110 eksemplar. Kerusakan yang terbesar terdapat pada
tahap pemotongan yang tidak tepat.
3. Berdasarkan analisis diagram sebab-akibat (fishbone) dapat
diketahui jenis-jenis dan faktor-faktor penyebab kerusakan buku
paket pada PT. Nyata Grafika Media Surakarta yaitu :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
a. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor material (bahan
baku) yang kurang berkualitas adalah hasil cetakan buku paket
yang mblobor (cetakan tidak rata) dan sobeknya kertas buku.
b. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor machine (mesin)
yang kurang dalam pemeliharaan dan perawatannya adalah
kotornya hasil cetakan buku dan kertas (halaman) buku yang
melipat.
c. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor method (metode)
adalah miringnya banding buku dan pemotongan ukuran buku
yang kurang tepat.
d. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor man (manusia)
yaitu kurangnya jumlah karyawan adalah terbaliknya halaman
buku pada proses sisip, pengukuran yang tidak tepat pada
proses potong (trimer), pemeriksaan yang kurang teliti setelah
proses potong.
B. Saran
Berdasarkan pembahasan analisis data dan kesimpulan peneliti
yang dikemukakan di atas, maka peneliti memberikan saran yang
diharapkan dapat menjadi manfaat dan masukan kepada perusahaan
untuk menentukan langkah lebih lanjut mengenai pengendalian
kualitas. Dari Jenis-jenis dan penyebab kerusakan maka penulis
memberikan saran kepada pihak perusahaan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
a. Untuk jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor material (bahan
baku) yang kurang berkualitas yaitu hasil cetakan buku paket yang
mblobor (cetakan tidak rata) dan sobeknya kertas buku. Penulis
menyarankan : pengendalian bahan baku dan penyimpanan bahan
baku sebaiknya benar-benar diperhatikan dan perusahaan juga
perlu meninjau kebijakan yang berhubungan dengan bahan baku
sehingga bahan baku dapat memenuhi standar kualitas yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, karena bahan baku merupakan proses
awal yang akan mempengaruhi proses selanjutnya.
b. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor machine (mesin)
yang kurang dalam pemeliharaan dan perawatannya adalah
kotornya hasil cetakan buku dan kertas (halaman) buku yang
melipat. Untuk jenis dan penyebab kerusakan ini penulis
menyarankan : perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan
pemeliharaan terhadap mesin-mesin produksi dengan melakukan
pemeriksaan dan pembersihan mesin lebih rutin dan berkala agar
proses produksi berjalan lancar, hasil cetakan bersih, dan tidak
terkendala oleh mesin yang tiba-tiba mengalami kerusakan pada
saat proses produksi.
c. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor method (metode)
adalah miringnya banding buku dan pemotongan ukuran buku yang
kurang tepat. Pada jenis dan penyebab kerusakan ini penulis
menyarankan : sebaiknya selain melampirkan instruksi atau tata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
cara pengoperasian mesin produksi pihak perusahaan juga
melakukan penjelasan secara lisan, sehingga diharapkan dengan
adanya instruksi dan penjelasan lisan maka pekerja dapat
mengoperasikan mesin perusahaan dengan baik dan dapat
meminimalisir kerusakan produk dibagian mesin.
d. Jenis kerusakan yang disebabkan oleh faktor man (manusia) yaitu
kurangnya jumlah karyawan adalah terbaliknya halaman buku pada
proses sisip, pengukuran yang tidak tepat pada proses potong
(trimer), pemeriksaan yang kurang teliti setelah proses potong.
Untuk jenis dan penyebab kerusakan ini penulis menyarankan :
perusahaan sebaiknya menambah jumlah karyawan, terutama
karyawan yang berpengalaman dalam bidangnya sehingga tiap
karyawan tidak memegang beberapa pekerjaan, karena hal
tersebut dapat menyebabkan kosentrasi karyawan berkurang.
Selain itu perusahaan harus lebih meningkatkan pengawasan
kepada karyawan agar kinerja lebih optimal, sehingga proses
produksi dapat berjalan dengan baik.