ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT...

120
ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK WAKAF MIKRO DENGAN PENDEKATAN SWOT (Studi Empiris LKM Syariah EI Manahij-Lebak) Diajukan Oleh: INDRI DWI LESTARI NIM 11150860000041 JURUSAN EKONOMI SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2019 M

Transcript of ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT...

Page 1: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK

WAKAF MIKRO DENGAN PENDEKATAN SWOT

(Studi Empiris LKM Syariah EI Manahij-Lebak)

Diajukan Oleh:

INDRI DWI LESTARI

NIM 11150860000041

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

Page 2: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

i

ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK WAKAF

MIKRO DENGAN PENDEKATAN SWOT

(Studi Empiris LKM Syariah EI Manahij-Lebak)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Indri Dwi Lestari

NIM: 11150860000041

Di Bawah Bimbingan

( Nur Hidayah, Ph.D )

NIP.197610312001122002

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1440 H/ 2019 M

Page 3: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jum’at, 28 Juni 2019 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa:

Nama : INDRI DWI LESTARI

Nim : 11150860000041

Jurusan : EKONOMI SYARIAH

Judul Skripsi :ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF

MELALUI BANK WAKAF MIKRO DENGAN

PENDEKATAN SWOT

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan dalam Ujian Skripsi, maka skripsi ini sudah diterima sebagai salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Ekonomi

Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Univeritas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 28 Juni 2019

PANITIA UJIAN:

1.Ketua : RR Tini Anggraeni, M.Sc

NIPN.2010088001 (……………….……)

2.Sekretaris : Nur Hidayah, M.A., Ph.D

NIP.197610312001122002 (…….……...………)

3.Pembimbing : Nur Hidayah, M.A., Ph.D

NIP.197610312001122002 (…………………….)

4.Penguji Ahli : Ady Cahyadi,M.Si

NIDN.2015038202 (………………...….)

Page 4: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Selasa 9 April 2019 telah dilakukan uji komprehensif atas mahasiswa:

1. Nama : Indri Dwi Lestari

2. No. Induk Mahasiswa : 11150860000041

3. Jurusan : Ekonomi Syariah

4. Judul Skripsi : ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF

PRODUKTIF MELALUI BANK WAKAF MIKRO DENGAN

PENDEKATAN SWOT (Studi Empiris LKM Syariah EI Manahij-

Lebak)

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan

ke tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 9 April 2019

1. Yuke Rahmawati, Ma (................................)

NIP.197509032007012023 Penguji I

2. Ady Cahyadi, M.Si (..............................)

NIDN. 2015038202 Penguji II

Page 5: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Indri Dwi Lestari

Nim : 11150860000041

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Ekonomi Syariah

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak Menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pamalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Apabila terbukti skripsi ini merupakan plagiat atau rekapitulasi maka

skripsi ini dianggap gugur dan harus melakukan penelitian ulang ataupun

menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di

kemudian hari menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, 28 Jun i 2019

( Indri Dwi Lestari)

Page 6: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA DIRI

Nama : Indri Dwi Lestari

Tempat/Tanggal Lahir : Tangerang, 24 April 1997

Alamat : Jl.betawi kp. Gunung rt 03/ rw 04 Kel.Jombang,

Kec. Ciputat. Kota Tangerang Selatan

Anak ke : Dua (2) dari tiga bersaudara

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Hobi : Membaca dan Olahraga

RIWAYAT PENDIDIKAN

SDN Serua v : 2003- 2009

SMP DAHLIA : 2009-2012

SMAN 4 Tangerang Selatan : 2012- 2015

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta : 2015 – 2019

ORGANISASI

OSIS SMAN 4 Tangsel

Lembaga Dakwah Kampus FEB

LDK Syahid

Page 7: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

vi

ABSTRAK

Penelitian skripsi yang dilakukan pada Bank Wakaf Mikro EI Manahij

bertujuan untuk mengetahui pengeloaan wakaf uang dengan pendekatan analisa

SWOT terhadap, kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, maka akan dilihat

strategi apa yang akan diambil untuk meminimalisir kelemahan dan mengatasi

ancaman yang datang.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data primer didapatkan

dari wawancara dengan informan yaitu pengurus Bank Wakaf Mikro dan data

sekunder didapatkan melalui literatur kepustakaan yang berkaitan dengan

penelitian ini. Teknik pengelolaan datanya menggunakan analisis deskriptif.

Proses analisanya dengan cara mengindetifikasi faktor-faktor Strenght, Weakness,

Opportunity dan Threat (SWOT) pada pengelolaan wakaf uang. Hasil penelitian

ini menunjukan bahwa pengeloaan wakaf uang sudah berjalan dengan baik hal

tersebut ditunjukan dari perkembangan usaha nasabah yang semakin meningkat

karena adanya penyaluran atau pembiayaan dana wakaf uang yang dipinjamkan.

Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari

kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS dari peluang 1,53 dan

ancaman 0,82. Dan strategi yang diterapkan adalah strategi yang memanfaatkan

SO (Strenght & Opportunity).

Kata Kunci : Pengelolaan, Wakaf Uang, SWOT.

Page 8: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

vii

ABSTRACT

Thesis research conducted at the EI Manahij Micro Waqf Bank aims to

determine the management of money waqf with a SWOT analysis approach to

strengths, weaknesses, opportunities and threats, so what strategies will be taken

to minimize weaknesses and overcome the threats that come.

This study uses a qualitative approach. Primary data obtained from

interviews with informants, namely administrators of Micro Waqf Banks and

secondary data obtained through literature library related to this study. The data

management technique uses descriptive analysis. The analysis process is by

identifying the factors of Strenght, Weakness, Opportunity and Threat (SWOT) in

the management of money waqf.The results of this study indicate that the

management of money waqf has been going well, it is shown from the business

development of customers which is increasing due to the distribution or financing

of waqf funds lent money. Then the results of the calculation of the SWOT analysis

show the IFAS score of the strength of 1.92 and the weakness of 1.25 while the

EFAS score of the opportunity is 1.53 and the threat is 0.82. And the strategy

applied is a strategy that utilizes SO (Strength & Opportunity).

Keywords: Management, Money Waqf, SWOT.

Page 9: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Assalamua’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat dan

rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Shalawat dan

salam tidak lupa penulis ucapkan kepada Rasul Muhammad SAW.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Syariah dengan

konsentrasi ZISWAF pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak

dari mulai periode perkuliahan sampai penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi

penulis untuk dapat menyelesaikan dengan baik. Oleh karena itu, penulis untuk

mengucapakan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah berjasa

tersebut, antara lain:

1. Alhamdulillah, Allah adalah maha pencipta dan maha perencana dan

sebaik-sebaiknya rencana adalah rencana Allah. Puji syukur, Allah

memberikan pelajaran terindah dalam perjalanan proses pembuatan

skripsi ini.

Page 10: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

ix

2. Bapak Dr. M. Nur Rianto Al-Arif, M.Si selaku wadek Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Kedua orang tua saya yang tersayang dan sangat saya cintai. Mereka yang

senantiasa selalu memberi semangat keikhlasan dengan doa maupun

materi selama hidup saya. Bimbangan serta pelajaran yang orang tua saya

berikan sangatlah berguna dalam menjalankan kehidupan didunia.

4. Yang terhormat Ibu Nur Hidayah, MA.Ph.D selaku Dosen Pembimbing

yang selalu memberikan bimbangan dan nasehat serta kritik yang sangat

membangun dalam mengerjakan skripsi ini. Ibu adalah dosen terbaik bagi

saya yang pernah saya temui.

5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu yang sangat

berguna bagi saya dalam menghadapi era globalisasi ini, karena tanpa

ilmu seseorang akan kehilangan arah.

6. Sahabat- sahabatku yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk

menyelesaikan skripsi ini, yang selalu mendukung, memberikan semangat

serta doa.

7. Teruntuk Tyas Agustiawati, Melinda Sari, Dede Yati, Rahmi Hayyu,

Arika Hayyu, Fitria Khearunnisa serta temen-temen dekat saya lainnya

yang selalu memberikan kebahagian selama mengenalnya.

8. Tidak lupa kepada temen KKN Bersama di Lampung khususnya Dinora,

Yeni, Miko, Bunda Tata, Sifa, Fariz terima kasih karena kalian selalu

memberikan senyuman indah.

Page 11: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

x

9. Semua pihak yang telah membantu dan mendoakan penulis dalam

penyusunan tugas akhir ini yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu,

terima kasih banyak.

Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah

mendoakan, membantu dan membimbing saya dalam penyusunan skripsi ini.

Jakarta, 28 Juni 2019

Indri Dwi Lestari

Page 12: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN SKRIPSI ...................................................... i

LEMBAR PENGESAHAAN UJIAN KOMPREHENSIF ..................................... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .............................................. iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................. v

ABSTRAK. ............................................................................................................ vi

ABSTRACT .......................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6

C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian .................................................................................... 7

BAB II PEMBAHASAN

A. Tinjauan Umum Wakaf. .......................................................................... 8

1. Wakaf .................................................................................................. 8

2. Dasar Hukum Wakaf .......................................................................... 4

3. Pengertian Wakaf Uang .................................................................... 19

B. Tinjauan Umum Pengelolaan Wakaf Uang ............................................ 19

1.Pengertian Manajemen ........................................................................ 19

2. Fungsi-Fungsi Manajemen ................................................................. 19

Page 13: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

xii

3. Pola Pengelolaan Wakaf ..................................................................... 25

4. Pihak-Pihak yang Terlibat .................................................................. 28

C. Tinjauan Umum Bank Wakaf Mikro ...................................................... 33

1. Bank Wakaf Mikro .......................................................................... 33

2. Manfaat Bank Wakaf Mikro ............................................................. 34

3. Model Bank Wakaf Mikro ................................................................ 35

4. Pihak-pihak yang terkait ................................................................... 39

5. Langkah strategis Implementasi ....................................................... 40

6. Peluang dan Tantangan ..................................................................... 41

D. Tinjauan Umum Analisis SWOT ........................................................... 39

1. Analisis SWOT ................................................................................. 42

2. Keunggulan Analisis SWOT ............................................................ 43

3. Kelemahan Analisis SWOT .............................................................. 44

E. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 46

F. Kerangka Berpikir .................................................................................. 48

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian... ................................................................................... 49

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................. 49

C. Subjek Penelitian .................................................................................... 50

D. Jenis Data................................................................................................ 50

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 51

F. Teknik Analisa Data ............................................................................... 52

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian ....................................................... 58

B. Sejarah BWM EI Manahij ...................................................................... 60

C. Struktur Kepengurusan ........................................................................... 61

D. Program Kerja BWM EI Manahij .......................................................... 62

E. Pengelolaan Wakaf Uang di BWM ........................................................ 66

F. Implikasi Manfaat Wakaf Uang ............................................................. 71

G. Hambatan-hambatan BWM EI Manahij ................................................. 74

Page 14: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

xiii

H. Analisis SWOT Pengelolan BWM EI Manahij ...................................... 74

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................................. 87

B. Saran ....................................................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 89

LAMPIRAN DAN DOKUMENTASI ................................................................... 92

Page 15: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Mekanisme Wakaf Uang 34

2.2 Pemasukan Wakaf Uang 38

2.3 Pengelolaan Dana Wakaf Uang 39

2.4 Kerangka Konseptual 48

Page 16: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

xv

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

Tabel 1.1 Potensi Wakaf Uang di Indonesia 2

Tabel 1.2 Data Pembiayaan 5

Tabel 3.1 Waktu Penelitian 50

Tabel 3.2 Matriks SWOT 55

Tabel 3.3 Matriks Strategi SWOT 56

Tabel 4.1 Data Pembiayaan 69

Tabel 4.2 Jumlah Penilaian Kumulatif 72

Tabel 4.3 Pembobotan Faktor Internal 79

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Skala Bobot 79

Tabel 4.5 Hasil Evaluasi Faktor Internal 80

Tabel 4.6 Pembobotan Faktor Eksternal 81

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Skala Bobot 82

Tabel 4.8 Hasil Evaluasi Faktor Eksternal 82

Tabel 4.9 Hasil Matriks SWOT 83

Tabel 4.10 Hasil Analisis Matriks SWOT 84

Page 17: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya wakaf telah lama dikenal di Indonesia. Namun

demikian, memang dalam perkembangan selanjutnya, wakaf kurang dikenal

dan kurang mendapat perhatian yang serius dari sebagian besar kalangan baik

pemerintah, masyarakat, ulama dan lembaga-lembaga non pemerintah (LSM).

Dibanding dengan perkembangan instisusi zakat, institusi wakaf jelas jauh

tertinggal. (Mannan, 2011)

Wakaf uang bagi umat Islam di Indonesia memang masih relatif baru.

Hal ini bisa dilihat dari peraturan yang melandasinya. Majelis Ulama

Indonesia (MUI) baru memberikan fatwanya pada pertengahan Mei 2002.

Wakaf uang dalam bentuknya, dipandang disebagai salah satu solusi yang

dapat membuat wakaf lebih produktif karena uang disini tidak lagi dijadikan

alat tukar-menukar saja. Lebih dari itu, wakaf uang merupakan komuditas

yang siap berproduksi dalam hal pengembangan lain. Wakaf uang juga

dipandang dapat memunculkan suatu yang lebih baik.

Wakaf uang memiliki kekuatan yang umum dimana setiap orang bisa

menyumbangkan hartanya tanpa batas-batas tertentu atau tanpa harus

menunggu menjadi tuan tanah terlebih dahulu. Pemberian dana wakaf

biasannya hanya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai harta kekayaan

yang lebih besar dan diberikan dalam bentuk harta tidak bergerak. Sementara

sebagaian besar masyarakat, tidak mampu untuk berpartisipasi dalam

kegiatan wakaf ini mengingat keterbatasan harta yang mereka miliki. Dengan

Page 18: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

2

adannya wakaf tunai, diharapkan pratik wakaf yang ada pada masa-masa

terdahulu terkesan sulit dan berat dapat dihindarkan.

Tabel 1.1

Potensi Wakaf Uang di Indonesia tingkat

penghasilan/

bln

jumlah

muslim

tarif

wakaf/bln

potensi wakaf

uang/bln

potensi wakaf

uang/bln

Rp 1 juta 4 juta Rp 5.000,- 20 Milyar 240 Milyar

p Rp 2-3 juta 3 juta Rp 10.000,- 30 Milyar 300 Milyar

Rp. Rp 3 juta-5

juta

2 juta Rp50.000,- 100 Milyar 1,2 Triliun

Rp.5 Rp 5 juta- 10

juta

1 juta Rp100.000,- 100 Milyar 1,2 Triliun

Total 3 Triliun

Sumber : Mustafa E Nasution (2006)

Menurut asumsi Mustafa Edwin Nasution (Nasution dan Hasanah,

2006) tentang potensi wakaf di Indonesia dengan jumlah umat muslim

dermawan diperkirakan sebesar 10 juta jiwa dengan rata-rata penghasilan per

bulan Rp. 500.00,- hingga Rp. 10.000.000,- maka paling tidak akan terkumpul

dana sekitar 3 Triliun per tahun dari dana wakaf, seperti perhitungan dalam

Tabel 1.1

Dengan potensi 28,194 pesantren (data Kementerian Agama RI),

pesantren memiliki potensi besar untuk memberdayakan umat dan berperan

dalam mengikikis kesenjangan ekonomi dan mengetaskan kemiskinan,

khususnya masyarakat di sekitar pesantren. OJK memfasilitaskan pembuatan

model bisnis Bank Wakaf Mikro dengan platfrom Lembaga Keuangan Mikro

Syariah untuk mempertemukan pihak yang memiliki kelebihan dana untuk

didonasikan kepada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan usaha

dengan imbal hasil sangat rendah.

Page 19: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

3

Pendirian Bank Wakaf Mikro di pesantren bertujuan agar para santri

bisa belajar mengelola perbankan. Sehingga apabila Bank Wakaf Mikro

tumbuh besar, ekonomi umat dapat berjalan dengan baik. Wakaf memiliki

potensi besar dalam membantu pengembangan perekonomian nasional. Arab

Saudi kini membentuk lembaga semacam perusahaan untuk meningkatkan

peran bank wakaf dalam perekonomiannya. Bangladesh terus memperbesar

peran Bank Wakaf Mikro agar kesenjangan dan ketimpangan ekonomi bisa

dikurangi. Badan Wakaf Indonesia (BWI), potensi wakaf tanah saja di atas

Rp370 triliun, sementara wakaf tunai Rp 180 triliun.(Faujiah:2018)

Bank Wakaf Mikro telah memainkan peranan yang penting sebagai

salah satu alternatif pemanfaatan wakaf uang. Bank Wakaf Mikro diyakini

dapat meningkatkan inklusi keuangan, khususnya pada masyarakat dan pelaku

usaha kecil dan mikro untuk mendapat kemudahan permodalan. Untuk

diketahui, lembaga tersebut tidak diperkenankan mengambil simpanan dari

masyarakat karena memiliki fokus pemberdayaan masyarakat melalui

pembiayaan disertai pendampingan usaha.

Bank Wakaf Mikro sendiri pertama kali diinisiasi pembentukannya

oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan menggunakan Lembaga Keuangan

Mikro Syariah (LKMS) sebagai prioritas pembangunan ekonomi umat. Bank

Wakaf Mikro Merupakan lembaga keuangan mikro syariah yang didirikan

atas izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga ini bertujuan menyediakan

akses permodalaan atau pembiayaan bagi masyarakat kecil yang belum

memiliki akses pada lembaga keuangan formal. Bank Wakaf Mikro di

harapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat, serta mampu

mengurangi ketimpangan dan kemiskinan.

Page 20: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

4

OJK telah mengeluarkan izin kepada 20 lembaga Bank Wakaf Mikro

di lingkungan pondok pesantren. Hingga awal Maret 2018, dari 20 Bank

Wakaf Mikro yang merupakan proyek percontohan telah disalurkan

pembiayaan kepada 2.784 nasabah dengan total nilai pembiayaan sebesar

2,45 miliar. Pembiayaan diberikan tanpa agunan dengan nilai maksimal3 juta

dan margin bagi hasil setara tiga persen. Selain itu, disediakan pelatihan dan

pendampingan serta pola pembiayaan yang dibuat perkelompok.

Lembaga tersebut tidak diperkenankan mengambil simpanan dari

masyarakat karena memiliki fokus pemberdayaan masyarakat melalui

pembiayaan disertai pendampingan usaha. Lembaga ini juga berstatus sebagai

lembaga keuangan mikro syariah yang diberi izin dan diawasi oleh OJK.Ketua

Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, “Bank Wakaf Mikro

tersebar di berbagai daerah, seperti di Cirebon, Bandung, Ciamis, Serang,

Lebak, Purwokerto, Cilacap, Kudus, Klaten, Yogyakarta, Surabaya, Jombang,

dan Kediri”. Kehadiran Bank Wakaf Mikro di daerah-daerah akan

menggerakan ekonomi bawah dan akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan

rakyat. Bank Wakaf Mikro menjadi solusi bagi masyarakat yang saat ini

terkendala dengan agunan atau jaminan, ketika mengajukan pinjaman

keperbankan konvensional.

Page 21: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

5

Tabel 1.2

Data Pembiayaan kumulatif bwm di Indonesia

Jumlah

lembaga

Pembiayaan kumulatif Pembiayaan

oustanding

43 Rp.18.543.680.000 Rp. 8.451.451.22

Jumlah kumpi Nasabah kumulatif Nasabah outstanding

2.404 15.236/org 10.003/org

Sumber: Diperoleh dari LAZNAS BSM UMAT diolah penulis

Dari tabel dari atas diperoleh pada sampai tahun 2019 Bank Wakaf

Mikro sudah berdiri sebanyak 43 yang tersebar diberbagai provinsi. Dengan

jumlah nasabah kumulatif sebesar 15.236/orang yang ada diberbagai provinsi

di Indonesia. Jumlah nasabah dengan sebanyak itu dalam waktu kurung lebih

2 tahun menjadi sebuah topik yang harus diteliti untuk mencari tahu

bagaimana pengelolaan dibank wakaf mikro serta apa saja manfaat yang

diterima bagi masyarakat sekitar atau nasabah. Karena bank wakaf mikro baru

berdiri sehingga perlu dikaji permasalahan yang ada didalamnya.

Dalam pengelolaan wakaf uang, lembaga pengelolaan harus dapat

mengelola dengan pengelolaan yang baik dalam pengelolaan wakaf uang

secara produktif, sehingga dana yang terhimpun dari wakaf uang dapat

memaksimal dalam pengelolaannya. Peran lembaga dalam pengelolaan wakaf

uang memberikan jaminan keamanan dan investasi dana yang lebih luas maka

muncul pertanyaan bagaimana pengelolaan wakaf uang dari Bank Wakaf

Mikro dengan Pendekatan SWOT. Analisis SWOT mampu mendeteksikan

setiap kelemahan dan kelebihan sebuah institusi sehingga bermanfaat dalam

meminimalsasikan dampak atau kosekuensi yang akan terjadi dimasa

Page 22: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

6

mendatang. Serta bagaimana implikasinya manfaat terhadap nasabah, dan

hambatan yang ada di dalam Bank Wakaf Mikro tersebut.

Atas dasar pemikiran di atas, maka dalam penulisan skripsi ini penulis

mengambil judul : ‘’Analisis Pengelolaan Wakaf Produktif Melalui Bank

Wakaf Mikro Dengan Pendekatan SWOT (Studi empiris LKM Syariah EI

Manahij-Lebak)’’.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pokok masalah di dalam

penelitian ini adalah dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengelolaan wakaf produktif melalui Bank Wakaf Mikro EI

Manahij ?

2. Bagaimana implikasi manfaat wakaf uang di Bank Wakaf Mikro EI

Manahij terhadap nasabah ?

3. Bagaimana hambatan-hambatan di Bank Wakaf Mikro EI Manahij dalam

mengelola wakaf uang ?

4. Bagaimana strategi SWOT dalam pengelolaan di Bank Wakaf Mikro EI

Manahij ?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian yang

hendak dicapai adalah :

1. Untuk mengetahui pengelolaan wakaf uang di Bank Wakaf Mikro EI

Manahij.

Page 23: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

7

2. Untuk mengetahui implikasi manfaat wakaf uang di Bank Wakaf Mikro EI

Manahij terhadap nasabah.

3. Untuk mengetahui hambatan-hambatan di Bank Wakaf Mikro EI Manahij

dalam mengelola wakaf uang.

4. Untuk mengetahui strategi SWOT dalam pengelolaan di Bank Wakaf

Mikro EI Manahij.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka manfaat penelitian ini

antara lain:

1. Bagi Bank Wakaf Mikro (BWM)

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan yang

bermanfaat dalam langkah selanjutnya kearah yang lebih baik.

2. Bagi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Diharapkan dapat menjadikan tambahan sumber referensi dan sarana

pemikiran bagi kalangan akademik dalam menunjang penulisan yang lain.

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pemahaman

kepada masyarakat tentang perkembangan wakaf saat ini, sehingga dapat

mengubah pola berpikir masyarakat yang selama ini memahami bahwa

wakaf hanya sebatas wakaf tanah

Page 24: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Wakaf

1. Wakaf

a. Pengertian Wakaf

Kata wakaf yang sudah menjadi kosakata bahasa Indonesia berasal

dari kata bahasa Arab yaitu waqafa (fi’il madhy), yaqifu (fi’il mudhari’),

dan waqfan (isim mashdar) yang secara etimologi (lughah, bahas) berati

berhenti, berdiri, berdiam di tempat, atau menahan. Pengertian wakaf dapat

juga berati: menghentikan hak milik atas suatu harta yang bermanfaat dan

tahan lama dengan cara menyerahkan harta itu kepada pengelola, baik

perorangan, keluarga, maupun lembaga untuk digunakan bagi kepentingan

umum di jalan Allah. (Thaib,2003:1)

Para ahli fiqh berbeda pendapat dalam memberikan definisi wakaf

dan status dari kepemilikan harta wakaf, diantaranya definisi dari empat

imam mazhab yaitu:

1) Imam Hanafi yang mengartikan wakaf sebagai menahan benda waqif

(orang yang berwakaf) dan menyedehkan manfaatnya untuk

kebaikan. Artiya bahwa kepemilikan harta wakaf masih tetap tertahan

di tangan waqif itu sendiri, sedangkan pewakafannya hanya terjadi

atas manfaat harta tersebut, bukan termasuk asset hartanya.

2) Sementara itu, Imam Syafi’i mengartikan wakaf dengan menahan

harta yang dapat diambil manfaatnya dengan tetap utuhnya barang

dan tersebut hilang kepemilikannya dari waqif, serta dimanfaatkan

Page 25: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

9

pada suatu yang dibolehkan. Golongan ini mensyaratkan harta yang

diwakafkan haruslah harta yang kekal materi bendanya (tidak mudah

rusak atau musnah serta dapat diambil manfatnya secara terus

menerus) dan status kepemilikan harta hilang dari waqif.

3) Imam Maliki mengemukakan bahwa arti dari wakaf adalah

menjadikan manfaat harta waqif, baik berupa sewa atau hasilnya

untuk diberikan kepada yang berhak secara jangka waktu sesuai

dengan kehendak waqif. Pendapat tersebut memperlihatkan bahwa

kepemilikan harta tetap pada waqif dan masa belakunya wakaf tidak

untuk selama-lamanya kecuali untuk waktu tertentu menurut

keinginan waqif yang telah ditentukannya.

4) Sedangkan definisi wakaf menurut Imam Hambali yaitu menahan

secara mutlak kebebasan pemilik harta dalam menjalankan hartanya

yang bermanfaat dengan tetap utuhnya harta dan memutuskan seluruh

hak penguasaan terhadap harta, sedangkan manfaat harta adalah

untuk kebaikan dalam mendekatkan diri kepada Allah.

Pengertian dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 pasal 1

ayat 1: bahwa wakaf artinya suatu perbuatan hukum waqif untuk

memisahkan dan atau menyerahkan sebagaian harta benda miliknya untuk

dimanfaatkan selamannya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan

kepentingan guna keperluan ibadah dan atau kesejahteraan umum menurut

syariah. (Sari,2007:100)

Page 26: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

10

b. Rukun Wakaf

Para ulama telah sepakat bahwa tanpa memenuhi rukun dan syarat

perbuatan wakaf tidak akan terwujud. Menurut jumhur ulama wakaf harus

dilakukan dengan memenuhi rukunnya, Rukun wakaf dalam fiqih Islam ada

empat yaitu:

1) Orang yang melakukan perbuatan wakaf (al-wakif);

2) Harta benda yang diwakafkan (al-mauquf);

3) Tujuan atau tempat kemana harta diwakafkan (mauquf’alaih);

4) Pernyataan kehendaknya dari yang mewakafkan (sighat).

c. Macam-macam Wakaf

Wakaf terbagi menjadi beberapa macam berdasarkan tujuan, batasan

waktunya, dan penggunaan barangnya:

1) Macam-macam wakaf berdasarkan tujuannya ada tiga:

a) Wakaf sosial untuk kebaikan masyarakat (khairi); yaitu apabila tujuan

wakafnya, untuk kepentingan umum.

b) Wakaf keluarga (dzurri); yaitu apabila tujuan wakaf untuk memberi

manfaat kepada waqif, keluarganya, keturunannya, dan orang-orang

tertentu, tanpa melihat apakah kaya atau miskin, sakit atau sehat.

c) Wakaf gabungan (musytarak); yaitu apabila tujuan wakafnya untuk

umum dan keluarga secara bersamaan.

2) Sedangkan berdasarkan batasan waktunya, wakaf terbagi menjadi dua

macam:

a) Wakaf abadi; yaitu apabila wakafnya berbentuk barang yang bersifat

pribadi, seperti tanah dan bangunan dengan tanahnya, atau barang

Page 27: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

11

bergerak yang ditentukan oleh wakif sebagai wakaf abadi dan produktif,

dimana sebagian hasilnya untuk disalurkan sesuai dengan tujuan wakaf,

sedangkan sisanya untuk biaya perawatan wakaf dan mengganti

kerusakannya.

b) Wakaf sementara; yaitu apabila barang yang diwaakafkan berupa

barang yang mudah rusak ketika dipergunakan tanpa memberi syarat

untuk mengganti bagian yang rusak. Wakaf sementara juga bisa

dikarenakan oleh keinginan wakif yang memberi batasan waktu ketika

mewakafkan barangnya.

3) Berdasarkan penggunaannya, wakaf juga dibagi menjadi dua macam:

a) Wakaf langsung; yaitu wakaf yang pokok barangnya digunakan untuk

mencapai tujuannya, seperti masjid untuk shalat, sekolah untuk kegiatan

belajar mengajar, rumah sakit untuk mengobati orang sakit dan lain

sebagainya.

b) Wakaf produktif; yaitu wakaf yang pokok barangnya digunakan untuk

kegiatan produksi dan hasilnya diberikan sesuai dengan tujuan wakaf.

Konsep wakaf produktif pada dasarnya dilandasi oleh ketidakpuasan

pemerintah terhadap pengelolaan harta wakaf yang dilakukan oleh

nazhir. Ketidakpuasan ini memicu pemerintah untuk memperbaiki

paradigma wakaf produktif dengan cara membentuk Undang-undang

tentang wakaf.

Wakaf produktif berasal dari dua kata dan produktif. Wakaf seperti

yang didefinisikan Ibnu Qudamah adalah tahbish al-Ashl wa tasbil al-

Tsamarah (menahan pokok harta dan mendistribusikan hasilnya).

Page 28: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

12

Definisi ini mengisyarakatkan bahwa wakaf perlu produktif karena

yang di distribusikan dan dimanfaatkan hanyalah hasil dari pokok,

sementara pokok tetap utuh. Jadi para nazhir dituntut untuk

memberdayakan harta wakaf agar menghasilkan suatu produk, disisi

lain juga dituntut untuk melestarikan pokok harta wakaf tersebut agar

tidak berkurang. Sementara produktif merupakan kata sifat dari

produksi yang didefenisikan sebagai kegiatan manusia untuk

menghasilkan barang atau jasa yang kemudian dimanfaatkan oleh

konsumen. (Mubarok, 2013:22)

Jaih mubarok mendefinisikan wakaf produktif dengan transformasi

dari pengelolaan wakaf alami menjadi wakaf yang propesional untuk

meningkatkan atau menambah manfaat wakaf. Menurut Mundzir

Qahaf, wakaf adalah memberikan harta atau pokok benda yang

produktif terlepas dari campur tangan pribadi, menyalurkan hasil dan

manfatnya secara khusus sesuai dengan tujuan wakaf, baik untuk

kepentingan perorangan, masyarakat, agama atau umum. Taqiyuddi

Abu Bakr mendefenisikan wakaf dengan: “Menahan harta yang kekal

zatnya untuk diambil manfatnya tanpa merusak (tindakan) pada zatnya

yang dibelanjakan manfaatnya dijalan kebaikan dengan tujuan untuk

mendekatkan diri kepada Allah SWT. (Imam Taqiyuddin Abubakar,

2007:719)

Wakaf produktif adalah wakaf harta yang digunakan untuk

kepentingan produksi, baik dibidang pertanian, perindustrian,

perdagangan dan jasa yang manfaatnya bukan pada benda langsung

Page 29: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

13

tetapi dari keuntungan bersih hasil pengembangan wakaf yang

diberikan. Kepada orang-orang yang berhak menerimanya sesuai

dengan tujuan wakaf. Prinsip-prinsip yang diatur dalam waqf core

principle secara umum terkait dengan pengaturan hukum, pengawasan,

tata kelola yang baik, manajemen resiko, dan kepatuhan syariah.

Berikut poin dari waqf core principle, yaitu :

1) Tanggung jawab, tujuan, kekuatan, independensi, akuntabilitas,

dan kolaborasi

2) Kelas asset

3) Kegiatan yang diizinkan

4) Kriteria perizinan

5) Transfer manajemen wakaf

6) Pengambilalihan institusi dan asset wakaf

7) Pendekatan pengawasan wakaf

8) Teknik dan alat pengawasan wakaf

9) Pelaporan pengawasan wakaf

10) Kekuatan koreksi dan sanksi dari pengawas wakaf

11) Konsolidasi pengawasan

12) Hubungan tuan rumah

13) Tata kelola Nazhir yang baik

14) Manajemen resiko

15) Manajemen koleksi

16) Risiko pihak lain

17) Manajemen pencairan

Page 30: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

14

18) Masalah asset wakaf, ketentuan, dan cadangan

19) Transaksi dengan pihak-pihak terkait

20) Negara dan resiko transfer

21) Risiko pasar

22) Risiko kerugian asset wakaf dan reputasi

23) Pembagian risiko laba rugi

24) Risiko pencairan

25) Kepatuhan syariah dan risiko operasional

26) Kepatuhan syariah dan audit internal

27) Laporan keuangan dan audit eksternal

28) Pengungkapan dan transparansi

29) Pelanggaran layanan wakaf

2. Dasar Hukum Wakaf

a. Dasar Hukum dari Al Qur’an

Dasar hukum wakaf bersumber dari pemahaman teks ayat Al

Qur’an, karena tidak ada ayat Al-Qur’an yang secara tegas

menjelaskan tentang ajaran wakaf. Ayat- ayat yang pada umumnya

dipahami dan digunakan oleh para fuqaha sebagai dasar atau dalil yang

mengacu kepada ajaran wakaf, antara lain firman Allah SWT dalam

1) Surat Ali-Imran ayat 92

ليم ل بهۦع ٱلل اتنفقوامنش يءف إن م و اتحبون تىتنفقوامم ح ٩٢ نت ن الواٱلبر

Artinya : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang

sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang

kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan maka

sesungguhnya Allah mengetahuinya.(Departemen Agama RI,

2005: 63).

Page 31: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

15

2) Surat Al-Baqarah Ayat 261

بةأ نب ت تس ب ث لح ك م بيلٱلل ل همفيس أ مو ينفقون ث لٱلذين ائ ةم سنبل ةم فيكل ن ابل س ع

ليم سعع و ٱلل و اء ني ش عفلم يض ٱلل و بة ٢٦١ح

Artinya : Perumpamaan(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-

orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa

dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-

tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi

siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)

lagi Maha Mengetahui. (Departemen Agama RI, 2005: 32).

3) Surat Al-Baqarah ayat 267

أ ت ي ي ل و ٱل رض ن م ل كم جن ا أ خر ا مم و بتم ك س ا م ت ي ب منط أ نفقوا نوا ام ء ٱلذين ا موايه م

ل ستمب و منهتنفقون بيث ح ٱلخ غ ني ٱلل ٱعل مواأ ن و أ نتغمضوافيه ٢٦٧ميداخذيهإل

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan

allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian

dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan

janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu

menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau

mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata

terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha

Terpuji. (Departemen Agama RI, 2005: 32)

b. Dasar Hukum dari As-Sunnah

Disamping dasar hukum wakaf dari AL-Qur’an, para fuqaha

juga menyandarkan masalah wakaf kepada hadist atau sunnah Nabi.

Diantara hadist Nabi yang dijadikan dasar hukum wakaf oleh para

fuqaha adalah:

Dari Abu Hurairah radhiyallahu‘anhu, ia berkata bahwa

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

Page 32: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

16

ل دص و علمينت ف عبهو اري ةو د ق ةج ث ةمنص منث ل لهإل ع م نس انانق ط ع ال ات الحي دعول هإذ ام

Hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah yang terjemahannya sebagai

berikut: “ Apabila meninggal manusia maka terputuslah pahala dan segala

amalnya kecuali tiga macam yaitu, sedekah jariyah,atau ilmu yang

bermanfaat, atau anak shaleh yang selalu mendoakannya”.(HR.Muslim

dalam Thaib, 2003:4)

Walaupun secara umum disebutkan adalah sedekah jariyah, namun

yang dimaksud hadist di atas termasuk wakaf. Wakaf akan menghasilkan

pahala selagi barang yang diwakafkan itu utuh dan dapat dimanfaatkan,

maka orang yang berwakaf terus menerima pahada dari Allah SWT.

Selain hadits di atas, ada hadits yang secara tegas menyinggung di

anjurkannya ibadah wakaf, yaitu perintah Nabi kepada Umar untuk

mewakafkan tanahnya yang ada di Khaibar: Hadist yang diriwayatkan dari

Ibnu Umar ra., bahwa Umar bin Khattab mendapat sebidang tanah di

Khaibar. Lalu ia menghadap Rasulullah SAW., “Ya Rasulullah! Saya

memperoleh sebidang tanah di Khaibar dan saya belum pernah mendapat

harta lebih baik dari tanah di Khaibar itu. Oleh karena itu, saya mohon

pertunjukkan tentang apa yang setepatutnya saya lakukan pada tanah itu.

Rasulullah bersabda: “Jika engkau mau, tahanlah zat (asal) bendanya dan

sedekahkanlah hasilnya”. Umar menyedekahkannya dan mewasiatkan

bahwa tanah tersebut tidak boleh dijual, tidak boleh dihibahkan dan tidak

boleh diwarisi. Umar menyalurkan hasil tanah itu bagi orang-orang fakir,

keluarganya, membebaskan budak, orang-orang yang berjuang di jalan

Allah, orang-orang yang kehabisan bekal dalam perjalanan dan tamu. Dan

tidak berdosa bagi orang yang mengurusi harta wakaf tersebut makan dari

Page 33: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

17

hasil wakaf tersebut dalam batas-batas kewajaran atau memberi makan

orang lain dari hasil wakaf tersebut. (HR.Bukhari Muslim dalam Al-

‘Asqalani, 2011: 256)

c. Dasar Hukum dari Perundangan-Undangan Indonesia

Di Indonesia praktik wakaf telah ada sebelum kedatangan kaum

penjajah di Indonesia, pelaksanaan wakaf pada waktu itu disesuaikan

dengan hukum adat yang di Indonesia, dengan tidak mengurangi nilai-nilai

ajaran Islam yang terdapat dalam wakaf itu sendiri.

Saat ini salah satu faktor penting yang ikut mewarnai corak dan

perkembangan wakaf di Indonesia ketika negara ikut mengatur

kebijakan wakaf melalui seperangkat hukum positif sekaligus sebagai

landasan hukum dalam pengelolaan wakaf. Pengaturan wakaf sejak

proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia sampai saat ini dapat kita

lihat dari beberapa peraturan di bawah ini, yaitu:

1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-

Agraria, dimana negara secara resmi menyatakan perlindungan

terhadap harta wakaf. Penegasan atas perlindungan tanah milik

perwakafan tertuang dalam Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1961

tentang Pendaftaran Tanah.

2) Peraturan Pemerintah No. 28 Tahun 1997 tentang Perwakafan Tanah

Milik. Peraturan ini tergolong sebagai peraturan yang pertama yang

memuat unsur-unsur substansi dan teknis perwakafan. PP No. 28

Tahun 1977 ini hanya mengatur perwakafan tanah milik, yang meliputi

investarisasi tanah wakaf, proses terjadinya perwakafan tanah milik,

Page 34: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

18

dan proses pemberian hak atas tanah wakaf. Terbitnya PP ini

menciptakan pembaruan yang cukup penting dalam pengelolaan harta

wakaf. Peraturan ini memberikan legalitas bagi bolehnya pertukaran

harta wakaf setelah mendapat peraturan ini dari Menteri Agama.

Secara substansial peraturan ini membolehkan pertukaran harta wakaf

agar dapat diberdayakan secara optimal. Aturan ini merupakan

pembaharuan karena mayoritas umat menganut mazhab Syafi’i bahwa

harta tidak diperbolehkan untuk dipertukarkan walapun dalam kondisi

harta wakaf sudah tidak layak lagi digunakan, seperti masjid yang

hampir roboh.

3) Peraturan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 1978. Peraturan ini

dikeluarkan sebagai perincian terhadap PP No. 28 Tahun 1977 tentang

tata cara perwakafan tanah milik, antara lain akta ikrar wakaf, hak dan

kewajiban, perubahan perwakafan tanah milik, pengawasan dan

bimbingan, penyelesaian perselisihan wakaf, serta biaya perwakafan

tanah milik.

4) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 1991 tentang kompilasi hukum

islam. Hukum mengenai perwakafan sebagaimana diatur dalam

kompilasi hukum Islam pada dasarnya sama dengan hukum

perwakafan yang telah diatur dalam perundang-undangan yang telah

ada sebelumnya, sehingga kompilasi hukum Islam merupakan

pengembangan dan penyempurnaan terhadap materi perwakafan yang

ada pada perundang-undangan.

Page 35: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

19

5) Undang-Undang No. 1 Tahun 2004 tentang Wakaf. UU wakaf ini

merupakan penyempurnaan dari beberapa peraturan perundangan

wakaf yang sudah ada dengan menambahkan hal-hal baru yang

merupakan upaya memberdayakan wakaf secara produktif dan

akuntabel. Dengan adanya undang-undang ini terdapat perluasan benda

yang diwakafkan (mauquf bih). Dalam UU ini, selain mengatur tentang

wakaf benda bergerak, juga mengatur wakaf benda bergerak, seperti

uang, saham, atau surat-surat berharga lainnya.

6) Peraturan Pemerintah No. 42 tahun 2006 Tentang Pelaksanaan UU No.

41 Tahun 2004 Tentang wakaf yang meliputi: ketentuan umum,

nazhir, jenis harta benda wakaf, akta ikrar wakaf dan pejabat pembuat

akta ikrar wakaf, tata cara pendaftaran dan pengumuman harta benda

wakaf, pengelolaan, dan pengembangan, bantuan pembiyaan Badan

Wakaf Indonesia, pembinaan dan pengawasan.Dengan adanya UU No.

41 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2006 tentang

pelaksanaan wakaf telah menjadi landasan hukum bagi umat Islam di

Indonesia untuk melaksanakan perbuatan hukum memberikan wakaf

dalam bentuk uang.

3. Pengertian Wakaf Uang

Gagasan mengenai wakaf terhadap benda bergerak termasuk surat

berharga, bahkan wakaf uang baru mengemukakan pada tahun 2002.

Munculnya wacana mengenai wakaf uang tersebut seiring dengan

berkembangan sistem ekonomi syari’ah yang mulai muncul sejak dekade

1980 dan baru berkembang pada tahun 1992 diawali dengan terbentuknya

Page 36: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

20

Bank Muamalat Indonesia (BMI) yang merupakan sebagai pelopor

berdirinya Bank Syari’ah di Indonesia. (Abdullah,2015:12)

Banyaknya harta benda wakaf yang ada di masyarakat Indonesia

belum mampu mengatasi masalah kemiskinan, padahal benda yang

bergerak seperti uang misalnya, pada hakikatnya juga merupakan salah

satu bentuk instrumen wakaf yang memang diperbolehkan dalam Islam.

Saat ini dikalangan masyarakat luas mulai muncul istilah cash waqf (wakaf

uang). Wakaf uang dipandang sebagai salah satu solusi yang dapat

membuat wakaf menjadi lebih produktif. Apabila wakaf uang mampu

dikelola dan diberdayakan oleh suatu lembaga secara profesional akan

sangat membantu dalam mensejahterahkan ekonomi umat, memenuhi hak-

hak masyarakat, serta mengurangi penderitan masyarakat. Wakaf dengan

sistem “tunai” membuka peluang yang unik bagi penciptaan investasi

bidang keagamaan, pendidikan serta pelayanan sosial.

Mengenai wakaf tunai dapat dirumuskan bahwa “wakaf tunai”

merupakan dana atau uang yang dihimpun oleh institusi pengelola wakaf

(nazhir) melalui penerbitan sertifikat wakaf uang dibeli oleh masyarakat,

dalam pengertian lain wakaf uang dapat juga diartikan mewakafkan harta

berupa uang atau surat berharga yang dikelola insitusi perbankan atau

lembaga keuangan syariah yang keuntungannya akan disedekah, tetapi

modalnya tidak bisa dikurangi untuk sedekahnya, sedangkan dana wakaf

yang terkumpul selanjutnya dapat digulirkan dan dinvestasi oleh nazhir

kedalam berbagai sektor usaha yang halal dan produktif sehingga

Page 37: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

21

keuntungannya dapat dimanfaatkan untuk pembangunan umat dan bangsa

secara keseluruhan. (Syafiq.2014:4)

Secara umum definisi wakaf uang adalah penyerahan aset wakaf

berupa uang tunai yang tidak dapat dipindahtangankan dan dibekukan

untuk selain kepentingan umum yang tidak mengurangi ataupun

menghilangkan jumlah pokoknya (substansi esensial wakaf), dalam

pengertian lain, wakaf uang adalah wakaf yang dilakukan seseorang,

kelompok orang dan lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai,

juga termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga.

Wakaf uang adalah wakaf berupa uang dalam bentuk rupiah yang dapat

dikelola secara produktif hasilnya dimanfaat oleh penerima wakaf.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwanya

tentang Wakaf Uang pada tanggal 11 mei 2002, yang menyatakan bahwa :

a. Wakaf Uang (Cash Waqf/Waqf al-Nuqud) adalah wakaf yang

dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum

dalam bentuk uang.

b. Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat berharga,

c. Wakaf Uang hukumnya jawaz (boleh);

d. Wakaf Uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal yang

diperbolehkan secara syar’i;

e. Nilai pokok Wakaf Uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh

dijual, dihibahkan dan/atau diwariskan.

Page 38: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

22

B. Tinjauan Umum Pengelolaan Wakaf

1. Pengertian Manajemen

Manajemen pengelolaan menempati posisi teratas dan paling

penting dalam mengelola harta wakaf. Karena wakaf itu bermanfaat atau

tidak, berkembang atau tidak tergantung pada pola pengelolaan.

Manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,

dan pengawasan usaha para anggota organisasi dengan menggunakan

sumber daya yang ada agar mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan. (Wadjdy dan Mursyid:175-2007)

Semakin baik sistem manajemn tersebut, akan mendorong

pendayagunaan sumber daya secara maksimal.

2. Fungsi-Fungsi Manajemen dalam Pengelolaan Wakaf

a. Perencanaan (planning)

Perencanaan merupakan suatu proses menentukan sasaran

yang ingin dicapai, tindakan yang seharusnya dilaksanakan dalam

bentuk organisasi yang tepat untuk mencapainya dan SDM yang

bertanggung jawab terhadap kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan

(Ismail:109-2002). Perencaaan merupakan bagian dari sunnatullah.

Konsep manajemen Islam menjelaskan bahwa setiap manusia (bukan

hanya organsasi) untuk selalu melakukan perencanaan terhadap semua

kegiatan yang akan dilakukan dimasa depan agar mendapat hasil yang

optimal.

Sesuai dengan pasal 7 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.28

Tahun 1988, bahwasanya nazhir berkewajiban untuk mengurus dan

Page 39: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

23

mengawasi kekayaan wakaf. Agar hal tersebut dapat berjalan dengan

baik, maka perlu adannya perencanaan yang sesuai dengan masalah

dan kebutuhan organisasi, semua kegiataan perencanaan pada

dasarnya melalui empat tahap berikut ini. (Handoko:79-2003)

1) Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

2) Merumuskan keadaan saat ini

3) Mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan

4) Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk

pencapaian tujuan

b. Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian adalah :

1) Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang

dibutuhkan untuk mecapai tujuan organisasi,

2) Perencanaan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok

kerja yang akan dapat “membawa” hal-hal tersebut ke arah tujuan,

3) Penugasan tanggung jawab tertentu,

4) Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-

individu untuk melakasanakan tugas-tugasnya.

Dalam pelaksanaaan manajemen wakaf. Pengelola wakaf baik

individu ataupun kelompok perlu memperhatikan beberapa hal sebagai

berikut:

1) Memiliki sistem, prosedur dan mekanisme kerja sistem ini

dimaksudkan untuk menperjelas mekanisme kerja nazhir, sehingga

Page 40: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

24

pembagian tugas tidak terikat oleh satu orang melainkkan terikat

kepada prosuder yang ada.

2) Mempunyai komite pengembangan fungsi wakaf

a) Mengembangkan fungsi dan peran lembaga keagamaan

dibidang perwakafan dalam upaya mewujudkan kesejahteraan

masyarakat dan keadilan sosial.

b) Menumbuhkan peran wakaf yang berdimensi ibadah.

c) Mengoptimalkan pelaksaan wakaf tunai dengen pengelolaan

yang profesional dan transparan.

3) Melakukan sistem manajeman terbuka

a) Nazhir sebagai lembaga publik, perlu melakukan hubungan

timbal balik dengan masyarakat, hubungan tersebut dapat

dilaksanakan dengan media publikasi.

b) Melakukan kerjasama dengan pihak investor, konsultan, tokoh

agama dan lembaga-lembaga lainnya dalam rangka

pengembagan fungsi dan tujuan wakaf.

c. Pelaksanaan (actuating)

Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling utama.

Dalam fungsi perencanaan dan pengorganisasian lebih banyak

berhubugan dengan aspek-aspek asbtrak proses manajemen,

sedangkan dalam fungsi pelaksanaan justru lebih menekankan pada

kegiatan yang berhubungan langsung dengan orang-orang dalam

organisasi.

Page 41: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

25

d. Pengawasan (controlling)

Semua fungsi yang terdahulu tidak akan efekif tanpa adanya

fungsi pengawasan (controlling), atau sekarang banyak digunakan

istilah pengendalian. Pengawasaan adalah penemuan dan penerapan

cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan

sesuai dengan yang telah ditetapkan.(Handoko:25)

Pengawasan dalam pandangan Islam dilakukan untuk

meluruskan yang tidak lurus, mengokoreksi yang salah, dan

membenarkan yang hak. Pengawasan dalam ajaran Islam (hukum

syariah), paling tidak terbagi menjadu dua hal. Pertama, kontrol yang

berasal dari diri sendiri yang bersumber dari tauhid dan keimanan

kepada Allah swt. Seseorang yang yakin bahwa Allah pasti

mengawasi hamba-Nya, maka ia akan bertindak hati-hati. Ketika

sendiri, ia yakin bahwa Allah yang kedua dan ketika berdua, ia yakin

bahwa Allah yang ketiga.(Didin :156-2003)

Kedua, pengawasan yang dilakukan dari luar diri sendiri.

Sistem pengawasan ini dapat terdiri atas mekanisme pengawasan dari

pemimpin yang berkaitan dengan penyelesaian tugas yang telah

didelegasikan, kesesuaian antara penyelesaian tugas dan perencanaan

tugas, dan lain-lain.

3. Pola Pengelolaan Wakaf

a. Mekanisme Kerja

1) Perorangan

Page 42: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

26

Nazhir perorangan merupakan kelompok kerja yang terdiri dari

sekurang-kurangnya 3 orang. Dalam mekanisme kerja nazhir

penting adanya mekanisme kerja yang jelas. Jadi perlu adanya

pembagian jabatan dan tugas sesuai dengan kebutuan, seperti :

ketua, sekertaris, bendahara, dan seksi-seksi. Mekanisme kerja

nazhir perorangan secara intern merupakan hubungan kerja antara

pengurus dan secara ekstern hubungan kerja dengan pemerintah

dan masyarakat.

2) Nazhir Berbadan Hukum

Mekasime kerja nazhir berbadan hukum, mempunyai bentuk yang

sama dengan nazhir perorgangan, seperti dalam pembagian jabatan

dan tugas masing-masing pengurus. Perbedaannya adalah nazhir

berbadan hukum perlu memperimbangkankan kebijakan dan

ketentuan dari organisasi induknya, begitu pula dalam hubungan

ekstern bukan hanya dengan pihak pemerintah, melainkan perlu

adannya hubungan dengan organisasi di atasnya.

b. Pola Koordinasi

1) Nazhir Perorangan

Mengingat nazhir diangkat oleh KUA atas saran majelis ulama,

maka antara nazhir dengan kepala KUA serta majelis ulama

mempunyai hubungan yang jelas. Hal ini diperlukan untuk

memelihara, mengembangkan fungsi wakaf serta menyelesaikan

jika ada persoalan.

2) Nazhir Berbadan Hukum

Page 43: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

27

Bentuk koordinasi ditambah dengan organisasi induk yang

membinanya. Namun juga harus tetap melakukan koordinasi

dengan pihak pemerintah. Hubungan kerja dapat dilakukan secara

horizontal antara nazhir, baik antara nazhir perorangan dan yang

berbadan hukum dapat saling berkomunikasi tanpa memperhatikan

bentuk nazhir yang mereka miliki. Sehingga fungsi harta (tanah)

wakaf dapat terlaksana secara maksimal.

c. Aspek Sumber Daya Manusia

Suatu lembaga pengelola wakaf akan berhasil, jika nazhir

mempunyai pengetahuan tentang wakaf dan tata cara pengelolaannya,

mempunyai ketrampilan yang memadai untuk pengembangan wakaf

dan mempunyai kepedulian terhadap pemanfaatan wakaf uang

kemaslahatan umat. Adapun aspek-aspek yang seharusnnya dimiliki

oleh seorang nazhir adalah sebagai berikut:

1) Aspek pengetahuan, nazhir semestinya memahami:

a. Kewajiban, fungsi dan hak-hak nazhir.

b. Tata cara pengelolaan wakaf.

c. Tata cara membina dan membimbing pemanfaat wakaf.

2) Aspek ketrampilan, nazhir punya ketrampilan dalam hal :

a. Melakukan pelayanan administrasi wakaf.

b. Pembukuan keuangan wakaf.

c. Mengumpulkan pencatatan,pelaporan dan dokumentasi wakaf.

d. Mampu melakukan advokasi dan sosialisasi fatwa MUI

tentang wakaf uang (wakaf tunai).

Page 44: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

28

e. Mengumpulkan dan mendayagunakan wakaf uang secara

benar.

3) Aspek perilaku, nazhir wakaf seharusnya mempunyai sikap:

a. Peduli terhadap kepentingan dan kemajuan kegiatan wakaf.

b. Aktif bersama masyarakat untuk pemanfaaatan hasil wakaf

untuk kemaslahatan umat.

c. Aktif bersama masyarakat untuk pemanfaatan hasil wakaf

untuk kemaslahatan umat.

d. Melakukan kerjasama dengan pihak swasta dalam

meningkatan produktifitas tanah wakaf.

e. Tanggap terhadap permasalahan dan kesulitan dalam

pengelolaan wakaf

4. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengelolaan Wakaf

Penerapan wakaf uang dalam Undang-Undang Nomor 41 tahun

2004 dan peraturan pemerintah Nomor 42 tahun 2006. Terdapat beberapa

aturan terkait wakaf uang dalam bagian tersendiri antara lain:

a. Wakaf tunai dapat dilakukan melalui Lembaga Keuangan Syariah

(LKS) yang ditunjuk oleh Menteri (Pasal 28 UU No.41 Tahun 2004).

b. Pernyataan kehendak wakif tentang wakaf uang harus tertulis (Pasal 29

ayat 1 UU No. 41 tahun 2004).

c. LKS menerbitkan sertifikat wakaf uang yang disampaikan kepada

wakif dan nazhir sebagai bukti penyerahan harta benda wakaf (Pasal

28 ayat 2 UU No. 42 tahun 2004).

Page 45: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

29

d. LKS atas nama Nazhir mendaftarkan benda wakaf berupa uang kepada

Menteri Agama.

Sedangkan menurut Qahaf (2004), cara pengelolaan wakaf tunai

adalah:

a. Bentuk wakaf (pengelola wakaf) menerima wakaf uang. Kemudian,

dana wakaf digunakan untuk mendanai proyek tertentu dan

keuntungan diberikan kepada mauquf’ alaih, seperti untuk panti

asuhan dan bantuan untuk anak yatim dan sebagainya. Dalam hal ini,

badan wakaf adalah wakaf atas uang yang diwakafkan. Disamping itu,

badan wakaf ini juga sebagai investor. Badan wakaf bisa secara

langsung menginvestasikan kepada bank syariah atau lembaga

keuangan syariah lainnya berdasarkan prinsip mudharabah atau ijarah

sesuai dengan ketentuan syariat.

b. Bentuk wakaf yang dilakukan dengan cara wakif sebagai pihak yang

menginvestasikan uang. Maka wakaf uang diinvestasikan dalam

bentuk wadi’ah di bank Islam tertentu atau lembaga keuangan syariah

lainnya. Dalam hal ini, wakif berperan secara langsung sebagai atas

uang yang diwakafkan dengan tugas menginvestasikan dana wakaf dan

mencari keuntungan dari uang yang diwakafkan. Kemudian, hasilnya

diserahkan kepada mauquf ‘alaih. Bentuk seperti ini juga bisa

diterapkan pada tabung wakaf bank syariah. Tabungan dari masyarakat

berpenghasilan tinggi dapat dimanfaatkan melalui pertukaran Sertifikat

Wakaf Tunai. Pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan wakaf uang

dapat dibelanjakan ke berbagai tujuan, seperti keperluan pendidikan,

Page 46: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

30

kesehatan dan memelihara harta-harta wakaf. Sebagai, wakif dapat

memindahkan uang wakaf dari satu bank syriah ke bank syariah lain

atau dari bentuk investasi wadi’ah kebentuk investasi

mudharabah.

c. Bentuk wakaf investasi yang ketiga ini banyak dilakukan orang saat ini

dalam membangun proyek wakaf produktif. Pengelolaan wakaf uang

dengan cara seperti ini perlu membentuk panitia pengumpul dana agar

membangun wakaf sosial. Apabila kaum muslimin membutuhkan dana

untuk pembangunan masjid, rumah sakit, rumah anak yatim dan sarana

umum dan sosial lainnya.

Untuk pengembangan wakaf tunai, yang harus dilakukan tidak

hanya cukup dengan peningkatan pengelolaan, tetapi juga peningkatan

pemahaman konsepsi fiqih wakaf. Karena selama ini pada umumnya umat

Islam di Indonesia tentang wakaf masih terbatas pada wakaf benda tidak

bergerak saja, seperti tanah dan bangunan. Untuk itu, sosialisasi tentang

wakaf perlu ditingkatkan. Yang perlu diperhatikan dalam masalah ini

adalah tingkat kemampuan nazhir dalam mengelola wakaf.

Dalam hal ini peran nazhir sanagat menentukan berfungsi atau

tidaknya harta wakaf. Sebagai salah satu lembaga perekonomian umat dan

salah satu innstrumen keuangan Islam yang potensial, wakaf uang

seharusnya dikelola oleh nazhir yang profesional. Rozalinda (2016) yang

mengelola wakaf uang disamping harus memenuhi persyaratan wakaf

secar umum juga harus:

a. Amanah, akuntabilitas, dan transparansi;

Page 47: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

31

b. Memahami hukum wakaf dan peraturan perundang-undangannya;

c. Memahami dan mempunyai pengetahuan tentang prinsip ekonomi dan

keuangan syariah;

d. Mampu mengelola keuangan secara profesional sesuai dengan prinsip

syariah;

e. Mampu mengembangkan wakaf itu dengan baik dan

mendistribusikannya sesuai dengan kehendak wakif.

Dalam pengelolaan wakaf uang, wakaf uang tidak bisa disamakan

dengan wakaf tanah milik. Nazhir wakaf tanah milik dapat dilakukan oleh

kelompok orang atau badan hukum. Menurut Rozalinda (2016) wakaf

uang sebaiknya dikelola oleh lembaga yang profesional dengan kriteria :

a. Mempunyai kemampuan akses yang cepat kepada wakif.

b. Mempunyai kemampuan melakukan investasi harta wakaf.

c. Mempunyai kemampuan administrasi rekening beneficiary.

d. Mempunyai kemampuan melakukan distribusi hasil investasi harta

wakaf.

e. Mempunyai kredibelitas di masyarakat dan beroperasi berdasarkan

peraturan perudang-undangan yang ada, sehingga mudah diawasi dan

dikontrol.

Selain dikelola oleh lembaga keuangan, wakaf juga banyak

dikelola oleh yayasan. Munculnya pengelolaan wakaf oleh yayasan

berpengaruh besar bagi kegiatan wakaf dan kegiatan investasi yang

bertujuan untuk memberikan hasilnya kepada masyarakat. Karena yayasan

telah memberikan model pengelolaan dan hukum yang mudah untuk ditiru

Page 48: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

32

dan diterapkan pada satu sisi dan memudahkan proses investasi aset

wakaf. (Qahaf, 2004: 125)

Mengacu kepada Pedoman Good Corporate Governance (GCG)

Indonesia 2006, terdapat 4 nilai dalam GCG yang harus ada dalam setiap

perusahaan. Nilai ini dapat diadopsi untuk yayasan (sebagai pengelola

wakaf) yaitu Transparansi (transparency), Akuntabilitas (accountability),

Tanggung Jawab (responsibility), Independensi (Independency),

Kewajaran (Fairness) (BI, 2016: 157). Di samping penerapan nilai-nilai di

atas, yayasan diharapkan mampu mengelola wakaf uang dan

memfungsikan wakaf sebagai mana mestinya. Sesuai dengan Undang-

Undang No. 41 Tahun 2004 tentang wakaf, diharapkan wakaf uang yang

terkumpul dapat dikembangkan melalui berbagai investasi sehinga

hasilnya dapat dirasakan oleh mauquf’ alaih terutama fakir miskin.

Hasilnya dapat membantu menurunkan angka kemiskinan.

Wakaf uang membuka peluang yang unik bagi penciptaan investasi

di bidang pendidikan, kesehatan, sanitasi dan pelayanan sosial. Dibawah

ini diberikan suatu ilustrasi tentang potensi yang dapat dimanfaatkan

sehubungan dengan adanya penerbitan Sertifikat Wakaf Uang (SWU)

yang akan membuka peluang penggalangan dana yang cukup besar karena:

a. Lingkup sasaran pemberi wakaf uang (wakif) bisa menjadi sangat luas

dibandingkan dengan wakaf biasa.

b. SWU dapat dibuat dalam berbagai macam pecahan misalkan Rp.

10.000, Rp. 25.000, Rp. 50.000 dan Rp. 100.000.

Page 49: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

33

Bank wakaf merupakan lembaga wakaf yang dikelola secara

profesional, maka ini akan menjadi lahan baru bagi Muslim kelas

Menengah untuk beramal. Menurut asumsi Mustafa Edwin Nasution

(Nasution da Hasanah, 2006) tentang potensi wakaf diIndonesia dengan

jumlah umat muslim dermawan diperkirakan sebesar juta jiwa dengan

rata-rata penghasilan per bulan Rp. 500.000,- hingga Rp. 10.000.000,-

maka paling tidak akan terkumpul dana sekitar 3 Triliun pertahun dari

dana wakaf, seperti perhitungan dalam Tabel 1.1

C. Tinjauan Umum Bank Wakaf Mikro

1. Bank Wakaf Mikro

Bank Wakaf Mikro merupakan Lembaga Keuangan Mikro Syariah

yang didirikan atas izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lembaga ini

bertujuan menyediakan akses permodalaan atau pembiayaan bagi

masyarakat kecil yang belum memiliki akses pada lembaga keuangan

formal. Bank Wakaf Mikro di harapkan dapat meningkatkan taraf hidup

masyarakat, serta mampu mengurangi ketimpangan dan kemiskinan.

Perkembangan Bank Wakaf Mikro pada bulan Oktober tahun 2017

Bank Wakaf Mikro diresmikan selanjutkan desember 2017, memiliki

827 nasabah dengan penyaluran pembiayaan 658 juta. Februari 2018

Bank Wakaf Mikro menjadi salah satu Quick Wins Sektor Keuangan

Syariah (KNKS) dan pada bulan maret 2018 20 Bank Wakaf Mikro

mendapatkan izin usaha dari OJK. Jumlah nasabah 3,876 (naik 368,7%)

dengan penyaluran pembiayaan 3,63 Miliar (Naik 452,3%).

Page 50: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

34

Model Bisnis Bank Wakaf Mikro

a. Berbadan hukum Koperasi jasa dengan izin usaha Lembaga

Keuangan Mikro Syariah.

b. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip syariah.

c. Tidak menghimpun dana (non-deposit taking).

d. Imbalan hasil rendah setara 3 % pertahun.

e. Tanpa Agunan.

f. Diberikan pelatihan dan pendampingan.

g. Diawasi OJK berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi, Pesantren

dan Tokoh Masyarakat.

Gambar 2.1

Mekanisme Alur di Bank Wakaf Mikro

Sumber: Infografis BWM (www.ojk.go.id)

2. Manfaat Bank Wakaf Mikro

a. Pelatihan dan Pedampingan Usaha

b. Meningkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan

c. Mengurangi Ketimpangan dan Kemiskinan

d. Pembiayaan modal usaha

e. Menerapkan sistem jemput bola

f. Menghindari rentenir

g. Tanpa bunga

1. Donatur 2. LAZNAZ BSM UMAT

3.Bank Wakaf Mikro

Pendampingan 4. Nasabah

Page 51: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

35

h. Pembiayaan tanpa agunan

i. Sistem margin bagi hasil 3%

3. Model Bank Wakaf Mikro di Indonesia

Menurut pasal 1 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan,

bank memiliki pengertian sebagai badan usaha yang menghimpun dana

dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada

masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya

dalamrangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Beberapa pengertian bank menurut peraturan perundang-

undangan menunjukan bahwa bank adalah sebuah lembaga yang

bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Walaupun

tidak bisa dipungkiri bahwa bank juga sebuah lembaga yang profit

oriented atau berorientasi pada profit ekonomis. Hal inilah yang berbeda

dengan pengertian bank wakaf yang sepenuhnya bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan umat islam dan juga masyarakat secara luas.

Menurut M. A. Mannan, bank wakaf adalah sebuah bank yang

menampung dana-dana wakaf. Wakaf uang dapat berperan sebagai

suplemen bagi pendanaan berbagai macam proyek investasi sosial yang

di kelola oleh bank-bank Islam, sehingga dapat berubah menjadi sebuah

bank wakaf.

Menurut Prof. Dr. Mohammad Tahir Sabit Haji Mohammad dari

Unversiti Tekologi Malaysia, bank wakaf didefinisikan sebagai berikut

(Mohammad,2011) : “waqf bank is intended to mean as one that is an

interest free, not-for-profit, and social bank teh capital of which is

Page 52: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

36

dedicated mainly to social welfare, provision of micro financing, and

economic development of the poor and underprivileged’’.

Bank wakaf adalah lembaga yang terlepas dari segala orientasi

keuntungan ekonomi dan didedikasikan penuh untuk kesejahteraan sosial

yaitu dengan memberikan pembiayaan bagi usaha kecil serta berfokus

pada pembangunan ekonomi masyarakat marjinal. Pada dasarnya, model

bank wakaf di Bangladesh adalah yang paling dekat dengan model bank

wakaf di Indonesia. Hal ini dikarenakan keadaan di Bangladesh yang

memiliki beberapa kesamaan dengan Indonesia, antara lain penduduknya

yang mayoritas muslim dan masih diselimuti masalah kemiskinan.

Bank wakaf mempunyai kewenangan penuh menjadi nazhir

(pengelola), mulai dari penerima, pengelola dan penyalur dana wakaf.

Bank wakaf ini berada dibawah Badan Wakaf Indonesia (BWI) dan

bertanggung jawab kepada BWI dalam menerima, mengelola dan

menyalurkan dana wakaf uang dari wakif. Fungsi bank wakaf ini dapat

dikatakan sama dengan yang dilakukan Social Investment Bank Limited

(SIBL) dibangladesh. Jadi, wewenang pengelolaan bank wakaf

sepenuhnya diberikan kepada bank wakaf. Sedangkan kewenangan BWI

adalah dalam hal pengawasan terhadap kinerja bank wakaf.

Wakif (orang yang berwakaf) menerima SWU (Sertifikat Wakaf

Uang) yang di terbitkan bank wakaf. Optimalisasi penggalangan dana di

bantu oleh BWI. Pengelolaan dana akan disertai kerjasama dengan

lembaga penjamin untuk memastikan tidak berkurangnya nilai pokok

wakaf. Sedangkan penyaluran dana akan dilakukan dengan

Page 53: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

37

mengefektifitas keberadaan jaringan informasi serta peta distribusi.

Secara teknis dimulai dari setoran wakif ke bank wakaf. Bank wakaf ini

akan menempatkan dana wakaf tersebut dalam suatu rekening atas nama

wakiflalu diterbitkan SWU sebagai surat pernyataan penerimaan dana

wakaf yang berisi nama wakif, alamat, jumlah dana yang diwakafkan,

dan sasaran yang telah dipilih oleh wakif.

Bank wakaf diindonesia mendapatkan sumber pendanaan yang

berasal dari masyarakat luas dan bukan hanya bagi golongan yang kaya.

Karenacash waqf certificate atau SWU (Sertifikat Wakaf Uang) yang

diterbitkan oleh bank wakaf adalah sebesar 21 dollars atau dibuat

pecahan yang lebih kecil lagi (seperti yang dilakukan oleh SIBL di

(Bangladesh). Selain itu, bank wakaf yang berada dibawah BWI ini

mendapatkan dana operasioanal yang berasal dari pemerintah yang

dibebankan pada APBN melalui anggaran Kementerian Agama.

Sehingga jelas pertanggungjawaban bank wakaf ini kepada BWI

yang nantinya bertangungjawab juga kepada Menteri Agama secara

Berkala.

Pengelolaan dan pengembangan wakaf uang di Indonesia hanya

dapat dilakukan melalui investasi pada produk-produk Lembaga

Keuangan Syariah (LKS) dan/atau instrumen keuangan syariah (pasal 48

ayat 2 PP No. 42/2006). Pengelolaan dana wakaf ini harus juga disadari

merupakan pengelolaan dana publik yang manfaatnya akan disalurkan

kepada publik. Untuk itu pengelolaannya harus diwujudkan dengan

berlandaskan peraturan yang terkait dengan perbankan pada umumnya.

Page 54: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

38

Contoh sukses pelaksanaan Sertifikat Wakaf Uang (SWU) di

Bangladesh dan Turki dapat dijadikan teladan bagi kita untuk

melaksanaan model bank wakaf di Indonesia. Bank wakaf dapat

mendukung pengembangan wakaf uang di Indonesia dengan cara:

mengumpulan dan dari masyarakat yang terdiri dari donasi wakaf uang

secara langsung, menciptakan wakaf uang dan membantu dalam

pengelolaan wakaf dengan membukan rekening deposito wakaf uang.

Dalam praktik operasionalnya, bank wakaf dapat menyalurkan

dana wakaf uang yang terhimpun dalam bentuk pinjaman lunak (soft

loans) maupun unuk pembiayaan berbagai macam investasi, baik yang

berbentuk mudharabah, musyarakah dan lain-lain. Banyak usaha yang

dapat dilakukan oleh bank wakaf dalam mengelola dana tersebut yang

sifatnya masih dalam kerangka syariah. Dana pokok dari masyarakat

tetap disimpan untuk dikelola kembali.

Hasil keuntungan dari pengelolaan dana wakaf digunakan untuk

mengatasi masalah-masalah terkait kemiskinan, yakni dengan sasaran

pendidikan, kesehatan & sanitasi dan pelayanan sosial. Berikut ini adalah

skema pengelolaan dana pada model bank wakaf yang pada akhirnya

akan berimbas untuk mengatasi masalah kemiskinan.

Gambar 2.3

Skema Pemasukan wakaf uang

BANK

WAKAF

Tabungan

masyarakat

Membuka rekening

deposito wakaf uang

Donasi wakaf

uang

Page 55: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

39

Gambar 2.4

Pengelolaan Dana Wakaf Uang

Sumber:Jurnal(Gusta, dkk.2018)

4. Pihak–pihak yang Terkait

Pengelolaan wakaf uang di Indonesia berdasarkan UU No. 41/ 2004

menentukan bahwa ada tiga pihak yang terkait dalam pengelolaan wakaf

uang, yakni BWI sebagai pihak yang melakukan pengelolaan dan

pengembangan, Lembaga Keuangan Syariah (LKS) sebagai Lembaga

Penghimpun dan penyalur dana dan nazhir sebagai pengelola dana wakaf

uang. Kenyatannya, melalui mekanisme pengelolaan seperti ini potensi wakaf

uang di Indonesia ini belum optimal. Pengelolaan dana wakaf yang belum

dilakukan dibawah satu payung lembaga ini menimbulkan kurang efektifnya

pengelolaan wakaf uang selama ini. Maka dari itu dengan adanya bank wakaf

maka semua kegiatan penerimaan, pengelolaan dan penyaluran wakaf uang

Dana wakaf yang

terkumpul dikelola

Hasil keuntungn disalurkan

Dana pada pokoknya tetap dijaga( tidak

digunakan)

Masyarakat yang

membutuhkan

Investasi softloan

Kesehatan & sanitasi pendidikan

Pelayanan

sosial

Page 56: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

40

terkordinasi dibawah satu badan/lembaga. Sehingga akan memudahkan

masyarakat untuk berwakaf uang dan memudahkan penyaluran hasil

keuntungan pengelolaan dana wakaf uang.

Maka dari itu, untuk mengimplementasikan model bank wakaf ini di

Indonesia tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak antara lain:

a. Pemerintah, khususnya Kementerian Agama dan Badan Wakaf Indonesia

(BWI)

b. Lembaga Keuangan Syaraiah (LKS), yang mana dengan keungulan berupa

jaringan kantorya dapat memainkan peran peting dalam menyukseskan

peran bank wakaf dalam hal menerima sementara dana wakaf uang dari

masyarakat luas (untuk langsung dimasukan rekening bank wakaf).

c. Masyarakat luas

Ketiga pihak inilah yang berperan penting dalam mewujudkan penerapan

model bank wakaf di Indonesia. Oleh karena itulah diperlukan kerjasama

dari ketiga pihak ini untuk menerapkan model bank wakaf.

5. Langkah Strategis Implementasi Model Bank Wakaf

Untuk mengimplementasikan suatu model baru dalam pengelolaan

wakaf uang ini perlu adannya lagkah-langkah strategi khusus, antara lain:

a. Membuat kerangka yuridis berupa peraturan perundang-undangan

(undang-undang, peraturan pemerintah, peraturan badan wakaf Indonesia

dan peraturan lain) sebaai dasar keabsahan penerapan model bank wakaf

ini di Indonesia.

b. Melaksanakan rapat koordinasi khusus dalam pembentukan struktur

organisasi dan pengisia jabatan bank wakaf.

Page 57: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

41

c. Mempercepat kinerja bank wakaf dalam memaksimalkan potensi wakaf

uang di Indonesia.

d. Pengawasan dan pembinaan yang berkelanjutan dari pihak pemerintah

(Badan Wakaf Indonesia).

e. Koordinasi Kerjasama antara bank wakaf dengan lembaga keuangan

syariah dalam mengakomordir pemasukan dana wakaf uang dari

masyarakat luas.

6. Peluang dan Tantangan dalam Menerapkan Model Bank Wakaf di

Indonesia

Peluang diterapkan model bank wakaf di Indonesia sangatlah besar.

Terlebih karena tidak ada hambatan secara hukum positif maupun hukum

Islam yang melarang pembentukan model semacam bank wakaf ini.

Indonesia sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia tentunya

juga memiliki peluang yang besar untuk menerapkan model bank wakaf yang

nantinya akan berimbas pada maksimalnya potensi wakaf uang di Indonesia.

Ditambah dengan fleksibilitas lembaga wakaf yang memungkinkan

bagi mereka non muslim untuk ikut mengambil peran sebagai waqif (pemberi

wakaf) maupun sebagai pihak yang mendapatkan bantuan dari hasil

pengelolaan wakaf. Namun tantangan yang di hadapi pun juga tidak sepele.

Mendirikan sebuah institusi baru bukanlah perkara mudah. Diperlukan

political will serta dukungan yang kuat dari semua pihak (pemerintah dan

masyarakat) baik secara institusional, finansial dan sebagainya. Efektifnya

pengelolaan wakaf uang selama ini. Maka dari itu dengan adannya bank

wakaf semua kegiatan penerimaan, pengelolaan dan penyaluran wakaf

uangterkordinasi dibawah satu lembaga.

Page 58: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

42

D. Tinjauan Umum Analisis SWOT

1. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah analisa yang dikembangkan oleh Albert Humprey

pada tahun 1960-1970-an. Banyak para ahli yang mendefinisikan arti dari

analisis SWOT diantaranya Stephen P. Mary dan Robbins Coulter

mendefinisikan analisis SWOT adalah peluang serta ancaman dari

lingkungan. Sementara menurut Rangkuti, analisis SWOT adalah identifikasi

berbagai faktor secara sistematis untuk menentukan strategi perusahan.

(Suryatama, 2014: 25)

Analisis SWOT digunakan untuk menghadapi segala ancaman dan

hambatan dimasa yang akan datang serta mempersiapkan diri dari berbagai

perubahan sosial yang ada agar sesuai dengan cita-cita yang diharapkan.

Analisis SWOT yang merupakan singkatan dari Strenghts (S), Weakness (W),

Opportunities (O), dan Threats (T) mempunyai penjelasan masing- masing

yaitu:

a. Strenghts

Strenghts atau kekuatan adalah situasi yang merupakan kekuatan

dari organisasi atau lembaga. Strenghts merupakan faktor internal yang

mendukung perusahaan dalam mencapai tujuannya. Faktor pendukung

dapat berupa sumber daya, keahlian atau kelebihan lain yang mungkin

diperoleh berkat sumber keuangan, citra. Keunggulan pasar, serta

hubungan baik antara buyer dengan supplier.

Page 59: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

43

b. Weakness

Weakness atau kelemahan adalah kegiatan-kegiatan organisasi

yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang dibutuhkan oleh

organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Weakness merupakan

faktor internal yang menghambat perusahaan dalam mencapai tujuannya.

c. Opportunity

Opportunity atau kesempatan adalah faktor positif yang muncul dari

ligkungan dan memberikan kesempatan bagi organisasi untuk

memanfaatkannya. Opportunity merupakan faktor eksternal yang

mendukung perusahan dalam mencapau tujuannya. Faktor eksternal yang

mendukung dalam pencapaian tujuan dapat beruapa kebijakan, perubahan

persaingan, dan perubahan teknologi.

d. Threats

Threat atau ancaman adalah faktor negatif dari lingkungan yang

memberikan hambatan bagi berkembangnya sebuah organisasi. Ancaman

ini adalah ancaman yang terkadang terlewat dikarenakan banyak yang

ingin mencoba untuk melawan arus. Threat merupakan faktor eksternal

yang menghambat perusahaan untuk mencapai tujuannya. Faktor eksternal

yang menghambat perusahan berupa masuknya pesaing baru, kebijakan

baru dan lain sebagainnya.

2. Keunggulan Analisis SWOT

Model analisis SWOT memiliki beberapa keunggulan, diantaranya

model analisis ini mampu mendeteksikan setiap kelemahan dan kelebihan

Page 60: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

44

sebuah institusi sehingga bermanfaat dalam meminimalisasikan dampak

atau konsekuensi yang akan terjadi dimasa mendatang. Selama bertahun-

tahun, analisis SWOT telah digunakan dalam manajemen strategi. Analisis

SWOT bisa juga diterapkan di berbagai bidang seperti kesehatan

masyarakat, pembangunan, dan pendidikan dengan menggunakan prinsip-

prinsip dalam SWOT. Dengan menerapkan SWOT memungkinkan

perusahaan untuk mengidentifikasi semua elemen positif dan negatif yang

dapat mempengaruhi setiap kegiatan yang baru diusulkan. Dan juga

analisis SWOT dapat membantu proses evaluasi berkaitan dengan

penentuan kebijakan strategis sekaligus sistem perencanaan agar meraih

kesuksesan dari waktu sebelumnya.

3. Kelemahan Analisis SWOT

Didalam menghasilkan keputusan strategis perusahaan, analisis

SWOT merupakan analisis yang relevan dan telah memberikan kontribusi

cukup berarti bagi pengembangan lembaga organisasi perusahaan

sepanjang sejarahnya. Akan tetapi juga perlu untuk dipahami bahwa

sistem analisis ini pun mempunyai keterbatasan dalam fungsi

opersionalnya. Hal ini disebabkan adanya hal-hal yang mungkin tidak

terjangkau atau dikarnakan hal-hal yang terjadi didalam obyek analisis

yang tidak bisa dikendalikan dan diprediksi sebelumnya.

Menurut Kearns (Salusu.J,1996:205) hal-hal yang menjadi

kelemahan dalam analisis SWOT antara lain:

a. Hilangnya unsur keterkaitan (the missing link problem) hal ini

menunjukan pada kegagalan dalam menghubungkan evaluasi terhadap

faktor eksternal dan evaluasi faktor internal.

Page 61: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

45

b. Masalah langit biru (the blue sky problem) langit biru selalu

membawa kegembiraan karma langit yang cerah. Ini berati para

pengambil keputusan bersikap terlalu cepat optimis didalam melihat

peluang dalam lingkungan.

c. Suatu harapan dalam kondisi yang kurang menggembirakan (the

silverlining problem) suatu harapan dalam kondisi yang kurang

menggembirakan. Ini merupakan situasi yang yang melahirkan

masalah karena para pengambil keputusan mengharapkan sesuatu

dalam suasana yang tidak menguntungkan. Masalah ini timbul kalau

pengambil keputusan memandang remeh terhadap pengaruh dari

ancaman lingkungan yang sangat potensial. Jadi sebenarnya ada

ancaman, tapi ancaman itu sering ditafsirkan mendatangkan

keberuntungan.

d. Pengambil keputusan cenderung lebih memusatkan perhatian pada

kelemahan-kelemahan organisasinya dan beranggapan bahwa

organisasi seharusnya melakukan hal yang sama baiknya. Sehingga

banyak waktu untuk memperhatikan kelemahan-kelemahan tersebut

dengan disertai dengan tindakan-tindakan untuk memperbaiki

kelemahan tersebut. Sehingga mereka melupakan dan tidak

memperhatikan potensi-potensi yang dimilikinya.

e. Menempatkan kereta didepan kuda (the putting the cart before the

horseproblem) para pengambil keputusan langsung memulai

mengembangkan strategi dan rencana tindak lanjut sebelum mereka

Page 62: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

46

mampu menguraikan secara jelas akan pilihan kebijaksaan strategis

yang akan dijalankan organisasinya.

E. Penelitian Terdahulu

Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan dengan

judul penelitian ini:

1. Devita Octaviani (2014) melakukan penelitian yang berjudul “Peran

Kementrian Agama RI dalam Penyaluran Dana Bantuan Pengembangan

Wakaf”. Hasil penelitian di dalam skripsi ini menunjukkan bahwa:

pertama, mekanisme penyaluran dana bantuan ini berawal dari nazhir

mengajukan proposal permohonan bantuan kepada Kementrian Agama

dengan berdasarkan syarat dan ketentuan yang berlaku. Kemudian pihak

Kementrian Agama melakukan penyeleksian terhadap proposal. Kedua,

pengawasan yang dilakukan Kementrian Agama yang menunjukkan skor

IFAS 3,1 dan EFAS 2,5.

2. Roissatun Hidayah (2015) melakukan penelitian yang berjudul “SWOT

Analisis Baitul Maal Wat Tamwil (BMT) di Usaha Mikro Pripinsi DIY

2012-2013. Hasil penelitian di dalam skripsi ini, analisis SWOT BMT BIF

berada pada posisi pertumbuhan, hal ini dipertegas dengan kekuatan yang

lebih besar, dengan skor 2,45 dan sedikit kelemahan dengan skor -1,65.

BMT BIF berada pada pertumbuhan pasar yang tinggi dengan total skor

peluangnya sebesar 2,45 dan sedikit ancaman dengan skor -1,3.

3. Hasan Asyari (2016) melakukan penelitian yang berjudul “Pengelolaan

dan Pengembangan Wakaf Produktif di Yayasan Pondok Pesantren

Miftahul Ulum Al-Yasin. Hasil penelitian di dalam skripsi ini disimpulkan

Page 63: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

47

bahwa, pengelolaan wakaf produktif di Yayasan Miftahul Ulum Al-Yasini

tersebut dibangun dua lantai, lantai dasar, digunakan sebagai pertokoan

dan untuk lantai kedua digunakan sebagai lembaga pendidikan, dalam

pertokoan tersebut telah berdiri beberapa unit usaha.

4. Muhammad Ahsanul (2017) melakukan penelitian yang berjudul

“Analisis Pengelolaan Wakaf Tunai pada Yayasan Wakaf Al Kaffah

Binjai Dengan Pendekatan SWOT”. Hasil penelitian di dalam skripsi ini

disimpulkan bahwa pengelolaan wakaf tunai sudah berjalan dengan baik

hal tersebut ditunjukkan dari gedung wakaf yang sudah berdiri meliputi:

gedung pendidikan SDIT, SMPIT, SMAIT dan Masjid. Kemudian hasil

perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan

1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS dari peluang 1,58 dan

ancaman 1,13.

5. Nanang Hari Santoso (2017) melakukan penelitian yang berjudul “Analisis

Pengelolaan dan Pelaporan Keuangan Wakaf Tunai Pada Tabung Wakaf

Indonesia.” Hasil penelitan ini ditemukan pengelolaan wakaf tunai yang

diterapkan sudah bagus dan sesuai, tetapi dari sisi laporan keuangan masih

ada beberapa permasalahan. Laporan keuangan TWI Domper Dhuafa

belum sesuai dengan PSAK 45.

Page 64: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

48

F. Kerangka Berpikir

Gambar 2.4

Kerangka Konseptual

Bank Wakaf Mikro

Faktor Internal Faktor Eksternal

Tahap paduan matrik SWOT

Strategi Pengelolaan Wakaf

Uang serta Implikasi terhadap

nasabah

Page 65: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

49

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian mengenai pengelolaan wakaf uang pada Bank Wakaf Mikro

LKMS EI Manahij merupakan penelitian lapangan (field research). Objek

penelitiannya yaitu, Bank Wakaf Mikro LKMS EI Manahij di Lebak dan

beberapa masyarakat sekitar atau nasabah.

Penelitian dalam skripsi ini bersifat deskriptif kualitatif. Deskriptif

adalah metode dengan cara mencari fakta, dalam hal ini tentang pengelolaan

wakaf uang, kemudian menarik interprestasi yang tepat dan mengurangi

berbagai kecenderungan pola dalam harta wakaf secara terarah dan cermat

untuk ditemukan sebuah kesimpulan yang tepat.

Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk

memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian

misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik

dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu

konteks khusus yang alamiah dan dapat memanfaatkan berbagai metode

alamiah. (Moleong:2006)

B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Lebak dan subjek penelitian adalah

Bank Wakaf Mikro LKMS EI Manahij. Pelaksanaan mengambil infomasi

Page 66: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

50

penelitian dimulai dari bulan Mei 2019 sampai dengan penelitian skripsi ini

selesai.

Tabel 3.1

Waktu Penelitian

Survey Lokasi Dibulan Februari

Survey Nasabah 11 Maret 2019

Wawancara Manager serta

Narasumber lainya

5 – 7 Mei 2019

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian menurut Amirin (1986) merupakan seseorang atau

sesuatu mengenai yang mengenainya ingin diperoleh keterangan. Menurut

Suharsimi Arikonto (1989) memberi batasan subjek penelitian sebagai benda,

hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang

dipermasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian memiliki peran

yang sangat strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang

variabel yang penelitian akan diamati. Dalam penelitian ini yang menjadi

subjek penelitian adalah Bank Wakaf Mikro EI Manahij di Lebak yang

berkaitan dengan bagaimana pengelolaan wakaf uang dengan pendekatan

Analisis SWOT.

D. Jenis Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua jenis sumber data,

yaitu:

1. Data Primer

Page 67: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

51

Data Primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung di lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang

bersangkutan yang memerlukannya. (Iqbal Hasan,2002)

Data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara pihak Bank

Wakaf Mikro LKMS EI Manahij, yaitu hasil pertanyaan yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

2. Data Sekunder

Merupakan data yang diperoleh dari literatur-literatur kepustakaan

seperti buku-buku serta sumber lainnya yang berkaitan dengan penulisan

skripsi ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpukan data, penulis secara langsung berjumpa dengan

pihak Bank Wakaf Mikro LKMS EI Manahij tersebut dan melakukan:

1. Observasi

Nasution (1988) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua

ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data,

yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

Observasi mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif,

kepercayaan, perhatian, kebiasaan dan sebagianya. Selain itu, observasi

memungkinkan pengamat untuk melihat dunia sebagaimana dilihat oleh

subjek penelitian, hidup pada saat itu, mengkap arti fenomena dari segi

pengertian subjek pada keadaan waktu itu. (Moleong,2006:175)

Page 68: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

52

Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan dengan

menggunaan panca indra mata sebagai alat bantu utamannya. Dalam hal

ini peneliti secara langsung datang ketempat penelitian yaitu Bank Wakaf

Mikro LKMS EI Manahij, dimana dari hasil pengamatan tersebut akan

menjadi bahan pertanyaan pada saat wawancara.

a. Interview (wawancara), merupakan proses interaksi antara

pewawancara dan responden (Nazir,2005:194). Dalam hal ini penulis

akan melakukan wawancara dengan Asep Haerudin selaku Manajer

Bank Wakaf Mikro LKMS EI Manahij dan selaku staff pembukuan

dan beberapa nasabah.

Dalam proses wawancara, peneliti membuat kuesioner terbuka dimana

responden dapat menjawab pertanyaan dengan kalimatnya sendiri.

b. Dokumentasi, dilakukan dengan mengumpulkan data dari Bank

Wakaf Mikro LKMS EI Manahij. Selain ini juga menelusuri dan

menelaah buku-buku mengenai wakaf uang.

F. Teknik Analisis Data

1. Deskriptif Analisis

Data yang diperoleh, baik dari studi lapangan maupun studi

pustaka dianalisis secara deskriptif kualitatif, yaitu data yang terkumpul

dituangkan dalam bentuk uraian logis dan sistematis kemudian ditarik

kesimpulan secara deduktif, yaitu dari hal yang bersifat umum meuju ke

hal yang bersifat khusus.

2. Analisis SWOT

Page 69: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

53

Analisis SWOT digunakan untuk mengidentifikasi faktor internal

dan eksternal untuk memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang

(opportunity), dan meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman

(threat) dalam sebuah lembaga yaitu Bank Wakaf Mikro LKMS EI

Manahij, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan dan

pengembangan wakaf (Ranggkuti,2006:19). Ruang lingkup analisis

SWOT tidak hanya mengacu pada permasalahan-permasalahan internal

tapi juga mengarah pada permasalahan-permasalahan eksternal. Yang

mana kedua arah inilah menjadi titik tumpu didalam upaya perumusan

strategi bagi pencapaian tujuan organisasi.

Secara praktisi didalam menganalisa serta mengevaluasi setiap

gejala-gejala yang tampak baik dari segi ekternal maupun internalnya dan

supaya menghasilkan keputusan yang terbaik, maka dalam analisa SWOT

mempunyai tahapan-tahapan tertentu. Antara lain (Rangkuti.2006:23).

a. Tahap pengambilan data yaitu evaluasi faktor internal maupun

eksternal.

b. Tahap analisis yaitu pembuatan matriks internal dan eksternal serta

matriks SWOT.

c. Tahap pengambilan keputusan.

Tahap pengambilan data dilakukan untuk mengetahui apa sajakah

yang menjadi faktor-faktor kelemahan dan kekuatan, sebuah lembaga

organisasi serta peluang dan ancaman yang berpengaruh bagi dinamika

organisasi. Tahap ini dilakukan dengan berbagai media diantaranya

dengan mengadakan wawancara kepada para ahli bidang yang

Page 70: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

54

bersangkutan. Kemudian setelah diketahui faktor-faktor apa sajakah yang

berpengaruh langkah selanjutnya adalah membuat matriks internal dan

eksternal. Adapun komponen-komponen yang ada dalam matriks internal

dan eksternal antara lain:

a. Dalam kolom 1 dilakukan penyusunan faktor yang dimiliki oleh suatu

lembaga organisasi yang terbagi atas faktor internal dan eksternal.

b. Dalam kolom 2 pemberian bobot pada masing-masing faktor pada

kolom 2 dengan menggunakan skala 1, 2, dan 3, yang menunjukkan

tingkat kepentingan faktor tersebut.

c. Pada kolom 3 di isi perhitungan rating terhadap masing-masing

tersebut didasarkan pada pengaruhnya bagi organisasi. Rentang nilai

rating 1 berati tidak begitu beperngaruh hingga 4 yang berati sangat

berpengaruh. Pemberian rating untuk faktor kekuatan dan peluang

bersifat positif (kekuatan dan peluang yang besar di beri +4, sedangkan

jika kecil diberi +1). Pemberian rating kelemahan dan ancaman adalah

kebalikannya, yaitu jika kelemahan dan ancamannya sangat besar

diberi rating 1 dan jika kecil ratingnya 4.

d. Kolom 4 di isi dengan mengkalikan nilai pada kolom 2 dan kolom 3

penjumlahan total skor pembobotan untuk masing-masing skor dari

faktro interal (kelemahan dan kekuatan) serta faktor eksternal (peluang

dan ancaman). Untuk memperoleh strategi yang tepat bagi perusahaan

maka nilai itu diletakkan pada kuadran yang sesuai untuk kemudian

dilakukan pembuatan matriks SWOT untuk menjelaskan alternatif

strategi yang dilakukan dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 71: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

55

Tabel 3.2

Matriks SWOT

Uraian faktor-faktor internal Bobot Rating Skor

1. Kekuatan

• Faktor

• Faktor

• dst

2. Kelemahan

• Faktor

• Faktor

Total skor faktor Internal

Uraian faktor-faktor eksternal Bobot Rating Skor

1. Ancaman

• Faktor

• Faktor

2. Peluang

• Faktor

• Faktor

Total skor faktor peluang dan

ancaman

Sumber:Rangkuti ( 2006)

Setelah membuat matrik internal dan eksternal, selanjutnnya adalah

menentukan posisi organisasi. Dan untuk menentukan posisi organisasi adalah

dengan membuat matriks SWOT.

Keterangan:

1. Bagian 1 adalah situasi untuk memanfaatkan peluang utama yang

ditimbulkan oleh ketidak pastian konsumen (masyarakat).

2. Bagian 2 merupakan situasi yang paling tidak menguntungkan, dimana

perusahaan mengalami ancaman besar yang ditimbulkan oleh lingkungan

karena karena posisi sumberdaya yang lemah. Situasi ini membutuhkan

strategi yang mengurangi atau mengarangkan kembali melibatkan produk

atau pasar yang telah ditelaah.

Page 72: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

56

3. Bagian 3 suatu perusahaan yang telah mengidentifikasi beberapa kekuatan

ini menghadapi situasi lingkungan yang tidak menguntungkan. Dalam

situasi ini harus dicari strategi untuk menggunakan sumber daya dan

kompetensi yang kuat untuk membangun peluang jangka panjang pada

pasar produk yang lebih menjanjikan.

4. Bagian 4 menghadapi peluang pasar yang mengesankan namun terhambat

oleh sumber daya yang lemah. Fokus strategi untuk perusahaan semacam

itu adalah menghilangkan kelemahan internal sehingga lebih efektif

mengejar peluang pasar.

Setelah melewati tahap pembuatan matriks internal dan eksternal serta

diargam SWOT, maka tahapan selanjutnya adalah pengambilan keputusanatau

perumusuan strategi. Untuk lebih memudahkan didalam merumuskan strategi

dari diagram analisis diatas maka dibuat matrik strategi sebagai berikut

Tabel 3.3

Matriks Strategi SWOT

IFA/EFA STRENGHTS (S) WEAKNES (W)

OPPORTUNITIES

(O)

Strategi (SO) Menciptakan

strategi yang menggunakan

kekuatan untuk memanfaatkan

peluang. Digunakan jika perlu

usaha berada pada sel 1 Strategi

(WO) Menciptakan strategi

untuk meminimalkan

kelemahan dan untuk

memanfaatkan peluang.

Digunakan bila perusahaan

berada pada sel 1

Strategi (WO)

Menciptakan strategi

untuk meminimalkan

kelemahan dan untuk

memanfaatkan peluang.

Digunakan bila

perusahaan berada pada

sel 2

THREATS (T) Strategi (ST) Menciptakan

strategi yang menggunakan

kekuatan untuk mengatasi

ancaman. Digunakan jika

perusahaan berada pada sel 3

Strategi (WT)

Menciptakan strategi

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

Digunakan jika

perusahaan berada pada

sel 4

Page 73: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

57

Dari matriks diatas dapat disimpulkan, bahwa untuk menghasilkan

keputusan yang strategi serta efektif bagi organisasi, maka setidaknya

keputusan tersebut mempunyai karakter sebagai berikut:

1. Mendukung misi organisasi.

2. Mengeksploitasi peluang dan kekuatan.

3. Menetralisir ancaman.

4. Menghindari kelemahan.

Page 74: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

58

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Umum Daerah Penelitian

Letak geografis Kabupaten Lebak menurut garis lintang dan garis

bujur adalah 105o25' — 106o30' Bujur Timur dan 6o18' — 7o00' Lintang

Selatan. Secara administratif sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten

Serang, sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia, sebelah barat

berbatasan dengan Kabupaten Pandeglang dan sebelah timur berbatasan

dengan Kabupaten Tangerang serta Kabupaten Bogor dan Kabupaten

Sukabumi.

Bila dilihat dari kabupaten/kota yang memiliki persentase

penduduk miskin tertinggi, pada tahun 2018 Kabupaten Lebak berada di

peringkat 2 (kedua) sebesar 8,41 % dari 8 kabupaten/kota sepropinsi (Banten).

Peringkat Kabupaten/kota yang memiliki persentase penduduk miskin

tertinggi adalah Kabupaten Pandeglang (9,61 persen), sedangkan Kota

Tangerang Selatan memiliki persentase terendah (1,68 persen).

Gambar 4.1

Persentase Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Banten, 2018

Page 75: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

59

Gambar4.2

Jumlah Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota

di Provinsi Banten, 2018

Sumber : Diolah dari data Susenas 2018, BPS

Kemiskinan dan ketimpangan telah berlangsung manahun.

Berdasarkan data BPS (2017), jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak

26.6 juta jiwa atau sekitar 10.12 %. Diperlukan peran aktif seluruh elemen

masyarakat, salah satunya melalui pemberdayaan ekonomi umat yang juga

menjalankan fungsi pendampingan.

Lebak merupakan lokasi yang sesuai sasaran dan untuk memberikan

dampak untuk masyarakat agar lebih berproduktif didalam mengembangkan

usahannya. Bank Wakaf Mikro memberikan bantuan pinjaman dana agar

mempermudah masyarakat untuk dapat meningkatkan serta mengembangkan

usahannya dan dapat meningkatkan pendapatannya agar meningkat pula

tingkat kesejahteraannya.

Page 76: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

60

B. Sejarah Bank Wakaf Mikro EI Manahij

Sejak dimulai 11 Januari 2018 lalu, program Bank Wakaf Mikro El-

Manahij telah berkembang dengan 420 nasabah hingga saat ini yang tersebar

Kec. Cibadak. Program pemerintah dengan izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK)

bersama Lembaga Amil Zakat Nasional (LAZNAS) BSM UMAT ini

bertujuan untuk menurunkan tingkat ketimpangan dan kemiskinan.

Sesuai namanya, platform pembiayaan Bank Wakaf Mikro menyasar

masyarakat kecil serta usaha kelompok mikro dan kecil. Dana penyaluran

pembiayaan Bank Wakaf Mikro berasal dari donasi perusahaan maupun

individu yang dihimpun oleh Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) BSM,

untuk pendirian Bank Wakaf Mikro ditetapkan 3 syarat yaitu donatur,

pesantren dan masyarakat produktif.

Skema Bank Wakaf Mikro merupakan pembiayaan tanpa agunan

dengan margin setara 3%. Sesuai prinsip syariah, Bank Wakaf Mikro tidak

mengenakan bunga. Penyaluran pembiayaan dilakukan melalui pondok

pesantren yang memiliki tokoh masyarakat yang berpengaruh yang disebut

Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Satu LKMS biasanya butuh 4

miliar untuk dana penyaluran sementara untuk pembiayaan operasionalnya,

biaya diambil dari donasi yang berasal dari Laznas BSM Umat dan

dimasukkan di deposito bank syariah.

Bank Wakaf Mikro ini diharapkan untuk membantu masyarakat sekitar

yang kurang membutuhkan dana atau modal untuk meningkatkan usahannya.

Sepanjang perkembangannya, Bank Wakaf Mikro memang banyak didirikan

di sekitar pesantren yang sudah memiliki komunitas bisnis. Melalui Bank

Page 77: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

61

Wakaf Mikro, para santri maupun masyarakat di lingkungan pondok pesantren

yang telah bekerjasama dapat memperoleh pinjaman usaha maksimal 3 juta

untuk mengembangkam usahanya.

Adapun visi dan misi dari Bank Wakaf Mikro EI Manahij adalah

sebagai berikut :

1. Visi

Visi ialah terwujudnya sistem jasa keuangan mikro syari’ah yang sehat,

kuat dan istiqomah terhadap prinsip syari’ah dalam kerangka keadilan,

kebersamaan, kemandirian, kemudahan, keterbukaan, pemerataan,

keberlanjutan, kedayagunaan, dan kehasilgunaan, guna mencapai

masyarakat yang sejahtera secara material dan spiritual (falah).

2. Misi

Misi adalah meningkatkan akses pendanaan skala mikro bagi masyarakat,

membantu peningkatan pemberdayaan ekonomi dan produktifitas

masyarakat, dan membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan

masyarakat terutama masyarakat miskin atau berpenghasilan rendah.

C. Struktur Bank Wakaf Mikro

SUSUNAN KEPENGURUSAN BWM EL-MANAHIJ

PENGURUS :

1. KETUA : Drs. KH. Sulaiman Effendi, M.Pd.I

2. SEKRETARIS : Hasan Asy’ari, S.Pd.I, M.Pd.

3. BENDAHARA : Hj. Umi Badriatul Imamah, S.Pd.I

PENGELOLA

Page 78: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

62

1. MANAGER : Asep Haerudin, SE

2. PEMBUKUAN : Evi Suryani

3. TELLER : Nova Fujihati

4. SUPERVISOR : a. Farhan Al Mustofa

b. Muhidin

D. Program Kerja di Bank Wakaf Mikro

Program Kerja di Bank Wakaf Mikro adalah sebagai penyalur dana

wakaf untuk diambil manfaatnya oleh masyarakat sekitar yang membutuhkan

yang disebut sebagai nasabah. Bentuk manfaat dana wakaf yaitu berupa

pinjaman uang (Qard). Qard adalah adalah suatu akad pinjaman (penyaluran

dana) kepada nasabah dengan ketentuan bahwa nasabah wajib mengembalikan

dana yang diterimanya kepada Lembaga Keuangan Syariah (LKS) pada waktu

yang telah disepakati antara nasabah dan LKS.

Program Pemberdayaan Masyarakat melalui Lembaga Keuangan

Mikro Syariah di Bank Wakaf Mikro, merupakan program yang ditujukan

untuk memberdayakan masyarakat miskin disekitar pesantren dengan

menyediakan konsultasi pengembangan usaha dan pembiayan untuk modal

usaha melalui LKM Syariah. Pilihan kegiatan usaha LKM Syariah dilakukan

dengan tujuan bahwa kegiatan usaha ini merupakan kegiatan usaha bidang

keuangan pada level mikro untuk tujuan pemberdayaan dan tidak mencari

keuntungan semata-mata. Pilihan kegiatan usaha LKM Syariah merujuk pada

konsep LKM yang diatur dalam UU No. 1 Tahun 2013 Lembaga Keuangan

Mikro.

Page 79: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

63

Program yang ada di Bank Wakaf Mikro merupakan sebuah program

yang telah dikembangkan oleh LAZNAS BSM Umat sebagai penyalur dana

wakaf uang. Memiliki misinya yaitu memberikan manfaat maksimal kepada

masyarakat luas dan memberi dengan membuat program-program yang

mendorong transformasi penerima manfaat menjadi muzzaki. Maka LAZNAS

BSM Umat melihat pola terpadu yang sangat strategis dalam pemberdayaan

masyarakat miskin dengan memadukan Pesantren dengan LKM Syariah

yang sasarannya memberdayakan masyarakat miskin.

Tidak hanya memberikan pinjaman modal dana namun juga Bank

Wakaf Mikro ini memberikan pendampingan serta pengawasan kepada

seluruh nasabah serta membentuk kelompok HALMI yaitu halaqah mingguan.

Setiap sepekan sekali diadakan pertemuan setiap kelompok yang di hadiri oleh

ustad atau pembina dari telah terpilih untuk memberikan materi atau

pendampingan atas usahannya. Tidak hanya berkaitan dengan usaha saja

namun juga dibidang agama yaitu ilmu-ilmu yang agamis.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Manajer Bank Wakaf Mikro EI

Manahij, yang mengatakan bahwa”

“Program kerja yang ada di Bank Wakaf Mikro ini adalah tidak hanya

memberikan dana pinjaman saja namun juga memberikan pendampingan serta

pengawasan dengan membentuk kelompok HALMI yaitu halaqah mingguan.

Setiap minggu sekali yang akan di datangi oleh guru atau ustad untuk

memberikan kajian.” (Hasil wawancara pada tanggal 6 mei 2019).

PRINSIP PELAKSANAAN PROGRAM

1. Pemberdayaan masyarakat miskin, bahwa dalam pelaksanaan program

mengutamakan kepada upaya pemberdayaan masyarakat miskin.

Page 80: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

64

2. Pendampingan sesuai prinsip syariah, bahwa dalam upaya rangka

pemberdayaan masyarakat miskin selalu dilakukan proses pendampingan

dengan kewajiban membentuk pola kelompok.

3. Ta’awun pembiayaan kelompok, bahwa dalam pola kelompok usaha

masyarakat miskin tersebut ditumbuhkan sikap tolong-menolong dalam

anggota kelompok sehingga anggota satu dengan lainnya muncul rasa

memiliki kelompok dan terjadi kekompakan bersama.

4. Sahl (Kemudahaan), bahwa dalam kelompok tersebut juga diberi

kemudahan dalam menerima pinjaman/pembiayaan yaitu

pinjaman/pembiayaan maksimal 3 juta, Imbal Hasil Kecil (Maksimal 3

%), Tanpa Jaminan.

5. Amanah, bahwa pelaksanaan program dikelola dengan melaksanakan

prinsip-prinsip manajemen secara profesional dan dapat

dipertanggungjawabkan.

6. Keberlanjutan Program, bahwa masyarakat secara sadar, mampu

membentuk memanfaatkan, memelihara, melestarikan, menguatkan, dan

mengembangkan program secara terus menerus.

7. Keberkahaan, bahwa semua mekanisme dan keberlanjutan program

diselenggarakan dalam rangka meningkatkan bentuk kepedulian dan

pendidikan usaha terhadap masyarakat miskin sehingga dapat membawa

keberkahan bersama bagi pemilik program dan pelaksana program. Dan

sebaliknya menghindari sifat dan tingkah laku yang menjadikan program

ini menjadi kurang bahkan tidak membawa keberkahaan bersama.

Page 81: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

65

Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar Pesantren

Sejalan dengan misi LAZNAS BSM UMAT, “Mengembangkan program

berkelanjutan dan memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat luas”.

Lembaga Amil Zakat Nasional yayasan BSM Umat membuat program-

program yang mendorong tranformasi penerima manfaat menjadi muzakki,

maka LAZNAS BSM UMAT melihat sangat strategisnya pola pemberdayaan

masyarakat miskindengan intergrasi program Pesantren melalui LKM Syariah.

Untuk itu, LAZNAS BSM UMAT berperan akif dengan menjalankan program

pemberdayaan masyarakat sekitar pesantren melalui Lembanga Keuangan

Mikro Syariah. Pelaksanaan program ini berdasarkan Nota Program Laznas

Yayasan BSM Umat No.16/0861-02/LAZNAS BSM UMAT Tanggal 18

Agustus 2017 tentang Usulan Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Pesantren

Melalui Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) yang mengacu pada :

1. UU No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian

2. UU No. 1 Tahun 2013 tentang Lembang Keuangan Mikro.

3. PP No. 89 Tahun 2014 tentang Suku Bunga Pinjaman Usaha atau Imbal

Hasil Pembiayaan dan Luas Cakupan Wilyah Usaha Lembaga Keuangan

Mikro.

4. Permenkop dan UKM No. 10 Tahun 2015 tentang kelembagaan koperasi.

5. PJOK No.12/2014 stdd No 61/2015 Tentang Perizinan dan Kelembagan

LKM.

6. PJOK No. 14/2014 Tentang Pengawasan LKK.

7. SEOJK No.29/2015 Tentang Laporan Keuangan LKM.

Kegiatan yang dijalankan dalam program LKMS antara lain:

Page 82: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

66

1. Menyediakan pendampingan dengan pembiayaan sesuai dengan

Prinsip Syariah.

2. Segmen pasar utama masyarakat miskin potensial produktif di sekitar

pesantren.

3. Penyaluran pinjaman atau pembiayaan menggunakan pendekatan

kelompok dengan sistem tanggung renteng.

4. Para Calon nasabah akan mendapat pelatihan dasar terlebih dahulu

sebelum diberikan pembiayaan.

5. Nasabah akan diberikan pendampingan secara berkala mengenai

pengembangan usaha, manajemen ekonomi rumah tangga disertai

pendidikan agama.

6. Imbal hasil pembiayaan 2,5-3% pertahun.

7. Pembiayaan diberikan tanpa agunan.

E. Pengelolaan Wakaf Uang di Bank Wakaf Mikro EI Manahij

Dalam pengelolaan wakaf uang ini dengan manajemen yang baik.

Manajeman yang digunakan untuk mengelola wakaf uang di Bank Wakaf

Mikro EI Manahij belum maksimal yang mana :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan hal yang penting didalam kegiatan

ekonomi karena dengan adanya perencanaan ini akan memikirkan

bagaimana suatu usaha untuk kedepannya. Dalam hal ini Bank Wakaf

Mikro sudah memiliki perencanan dan sudah terbentuk menjadi salah satu

pedoman pelaksaan berjalanya bank wakaf ini namun belum sempurna

Page 83: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

67

karena masih ada bagian perencanan yang belum berjalan dengan baik.

Terbukti ketika wawancana membahas bagaimana rencana pengembangan

wakaf uang di bank wakaf mikro untuk kedepannya. Manajer hanya

menjawab, “sulit untuk saat ini mengembangkan wakaf uang karena masih

adanya keterbatasan peraturan yang sudah ditetapkan”. Sehingga

menurutnya perencanan untuk kedepannya belum baik.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah sebuah fasilitas dan orang dalam mudah

untuk mencapai perencanan. Pengorganisasi berkaitan dengan struktur

organisasi yang jelas agar suatu organisasi tersebut berjalan baik.

Pengorganisasian menentukan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisai dengan diberikan tugas serta

tanggung jawab tertentu. Pengorganisasian di Bank Wakaf Mikro EI

Manahij belum maksimal berjalan dengan baik karena sumber daya

manusia atau pengurus didalam pengelolannya memiliki latarbelakang

atau pendidikan yang bukan ahlinya namun pemerintah dan OJK telah

memberikan pelatihan kepada seluruh pengurus di mengelola wakaf uang

ini sehingga dapat mengasah kemampuan dalam menjalankan atau

mengatasi masalah yang ada dibank wakaf mikro ini.

3. Pelaksanaan

Pengelolaan wakaf uang di Bank Wakaf Mikro dikelola dengan

baik yang berlandaskan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) dan

SOM (Standar Operasional Manajemen) yang telah ditetapkan oleh

aturannya. Tahun 2018 setelah didirikan Bank Wakaf Mikro di berbagai

Page 84: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

68

macam pesantren yang tersebar di beberapa wilayah seluruh Indonesia.

Dana awal yang diberikan setiap pesantren sebesar kurang lebih 4 M yang

digunakan sebagai sarana atau solusi bagi masyarakat yang membutuhkan

dana untuk meningkatkan pengelolaan didalam usahanya atau modal

berdagang agar masyarakat di Indonesia dapat lebih dan banyak yang

berproduktif. Oleh sebab itu, pemerintah meluncurkan Bank Wakaf Mikro

ini. Dengan pengelolaan yang tersistematis dan terpusat setiap Bank

Wakaf Mikro akan melaporkan laporan setiap 3 bulan, 6 bulan dan

tahunan.

Namun meski memiliki laporan yang sudah sistem dari pusat.

Laporan keuangan yang belum maksimal atau belum dapat dikatakan

akutanbilitas atau sesuai dengan laporan keuangan lainnya dan juga

laporan keuangan di Bank Wakaf Mikro ini belum transparan. Sehingga

tidak dapat berkembang atau terbuka secara umum.

Dalam hal belum maksimalnya laporan keuangan di Bank Wakaf

Mikro, hal ini sesuai yang dikemukakan oleh staff pembukuan yaitu Evi

Suryani yang menyatakan bahwa:

“Menurut saya, kekurangan saat ini adalah di laporan keuangan yang

belum sistematis jadi hanya secara manual dan pelaporan via online saja.

Ada data atau laporan nasabah diexcel namun tidak dapat diberikan karena

sudah ketentuan dari pihak atasan”. (hasil wawancara pada tanggal 6 mei

2019).

Pelaksanaan di Bank Wakaf Mikro EI Manahij sudah terlaksana

dengan baik sesuai beberapa prinsip-prinsip yang telah ditentukan oleh BI

yaitu waqf core principle. Beberapa poin-poin sudah terlaksankan seperti :

Page 85: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

69

a. Tanggung jawab, tujuan, kekuatan, independen, akuntabilitas, dan

kolaborasi

b. Kegiatan yang diizinkan

c. Pelaporan pengawasan dan Konsolidasi pengawasan

d. Manajemen pencairan

e. Kepatuhan syariah dan risiko operasional

f. Laporan keuangan dan audit eksternal

g. Pengungkapan dan transparasi

h. Pelanggaran layanan wakaf

Berikut poin yang sudah berjalan dan terlaksana sampai saat ini meski

tidak semua berjalan dengan baik namun sudah terlaksana.

Tabel 4.1

Data Pembiayaan

DATA PEMBIAYAAN

Periode 31-Mar-2019

Pembiayaan

Kumulatif

Pembiayaan

Outstanding

Jumlah

Kumpi

Nasabah

Kumultif

Nasabah

Outstanding

1.160.400.000 375.862.500 90 694 331

Sumber:Data diperoleh dari web Laznas BSM UMAT

- Status dana program yang bersumber dari Donatur LAZNAS BSM

UMAT merupakan Hibah bertujuan Khusus (muqayyadah) yang

dikhususkan untuk penyiapan kelembagaan dan operasional LKM

Syariah Pesantren.

Page 86: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

70

- Dana Pendirian dengan tujuan penggunaan dana untuk perizinan,

penyiapan kantor, pendampingan, pelatihan SDM dan operasional awal

LKM Syariah Pesantren.

- Dana Program dengan tujuan penggunaan dana untuk modal kerja

LKM Syariah dan biaya operasional.

Pilihan kegiatan usaha LKM atau Lembaga Keuangan Mikro

adalah memberikan jasa pengembangan usaha dan pemberdayaan

masyarakat, baik melalui pinjaman atau pembiayaan dalam usaha skala

mikro kepada anggota dan masyarakat, pengelolaan simpanan, maupun

pemberian jasa konsultasi pengembangan usaha yang tidak semata-mata

mencari keuntungan.(www.bsmu.or.id)

4. Pengawasan (Controling)

Semua fungsi yang terdahulu tidak akan efekif tanpa adanya fungsi

pengawasan (controlling), atau sekarang banyak digunakan istilah

pengendalian. Pengawasaan adalah penemuan dan penerapan cara dan

peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai

dengan yang telah ditetapkan. Pengawasan yang ada di Bank Wakaf Mikro

sudah dapat berjalan dengan baik. Karena Bank Wakaf Mikro sendiri

sudah di awas oleh OJK selama berdirinya Bank Wakaf Mikro ini. Selain

itu, Bank Wakaf Mikro pula memberikan pengawasan kepada nasabah

dalam halaqah mingguan.

Fungsi manajemen pengawasan ini sudah pasti termasuk kedalam

poin waqf core principle yaitu :

a. Pendekatan pengawasan wakaf

Page 87: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

71

b. Teknik dan alat pengawasan wakaf

c. Pelaporan pengawasan wakaf

d. Konsolidasi pengawasan

Semua itu sudah menjadi poin atau tugas dari fungsi pengawasan yang

sudah berjalan di Bank Wakaf Mikro EI Manahij ini dengan pengawasan

yang dilakukan oleh OJK.

F. Implikasi Manfaat untuk Nasabah di Bank Wakaf Mikro EI Manahij

1. Memberikan modal untuk masyarakat sekitar dengan mudah.

2. Memberikan peningkatkan pendapatan atas diberikannya modal..

3. Membantu dan Menolong kebutuhan ekonomi keluarga.

4. Tidak memberatkan nasabah dalam pengembalian pinjaman karena tidak

ada nya bunga.

Berdasarkan hasil wawancara kepada beberapa nasabah, maka ada beberapa

manfaat yang dirasakan atau telah memiliki dampak yaitu seperti Ibu Mulyani

mengatakan bahwa:

“Iya itu, saya bisa nambah modal buka usaha biar lebih besar lagi warung nya

kalau besar warungnya pendapatan saya juga kan naik.” (hasil wawancara

pada tanggal 7 mei 2019)

Ibu Sukaesih pula memiliki pendapat yang sama dengan mengatakan bahwa :

“Dampaknya itu untuk mambantu saya pas lagi butuh uang, kan hidup pasti

ada yang kurang atau lagi ada masalah kadang juga saya minjem untuk bantu

keperluan hidup. Nanti digantianya hasil dari jualan kan kadang jualan juga

gak nentu dapat berapa perhari.” (hasil wawancara pada tanggal 7 mei 2019)

Page 88: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

72

Ibu Neni Anggaraeni memiliki dampak yang lain yaitu beliau mengatakan

bahwa” saya sangat bersyukur dan seneng karena bank wakaf mikro ini sudah

banyak membantu kehidupan saya, iya kalau sedang kurang atau sulit

masalah ekonomi keluarga iya ketolong daripada saya minjem uang di bank

keliling. Kalau disini kan gak ada bungga, jadi mudah bayarnya.” (hasil

wawancara tanggal 7 mei 2019)

Tidak hanya hasil dari wawancara kepada empat ketua kelompok tersebut

namun hasil dari kuesioner yang disebar dan dijawab oleh 30 orang. Dimana

30 orang tersebut dapat menjadi bukti dari implikasi manfaat yang diperoleh

serta memberikan nilai atau apa yang dirasakan dan diperoleh dari bank wakaf

mikro ini.

Tabel 4.2

No Pernyataan Jumlah Penilaian

Kumulatif

Alokasi Dana STS TS S SS

1. Dana wakaf yang diberikan membantu saya dalam

usahanya.

26

org

4 org

2. Saya mampu meningkatkan dana modal yang

Diberikan olehLKM Syariah EI Manahij

30

org

3. Dana yang diberikan oleh LKM Syariah EI Manahij

membantu saya berinovasi dalam Usahanya.

30

org

4. Dengan Sarana Prasarana yang diberikan LKM

Syariah EI Manahij,saya mampu mengembangkan

Usaha.

30

org

5. Sarana dan prasarana yang diberikan oleh LKM

Syariah EI Manahij mampu meningkatkan Asset

Produktif saya

27

org

3 org

PembinaandanPengawasan Program STS TS S SS

6. Pembinaan dan pengawasan program dapat

Menunrunkan tingkat resiko usaha

30

org

7. Pembinaan dan pengawasan pada usaha saya dapat

menurunkan biaya produksi.

8 org 22

org

8. Setelah mengikuti pembinaan dan pengawasan,

Kualitas kerja saya meningkat.

30

org

9. Kualitas produk saya meningkat dengan adanya

Pembinaan dan pengawasan program.

1 org 29

org

10. Saya menjadi lebih semangat bekerja dengan adanya

pembinaan dan pengawasan program.

30

org

Page 89: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

73

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Implikasi Manfaat dari wakaf uang

adalah dapat memberikan modal untuk meningkatkan bertambahnya

pendapatan dan selain itu manfat dari pendampingan berguna untuk proses

mengembangkan usahannya.

11. Dengan adanya pembinaan dan pengawasan

Saya merasa lebih percya diri dalambekerja

30

org

12. Adanya pengawasan program membuat saya dapat

lebih baik dalam menyelesaikan masalah pada

pekerjaannya.

3 org 27

org

13. Pembinaan dan pengawasan yang dilakukanoleh

LKM SyariahEI Manahij memotivasi saya untuk

mengembangkan usahanya.

30

org

14. Pembinaan dan Pengawasan Program, menjadikan

saya mampu menciptakan budaya kerja yang Islami

(Jujur, Amanah, danCerdas).

30

org

15. Keterampilan kerja saya meningkat setelah mengikut

ipembinaan program.

5 org 25

org

16. Saya mampu memasarkan langsung produkbarang

dan jasa melalui jaringan yang dibuat oleh lembaga.

8 org 22

org

Pendapatan STS TS S SS

26. Saya Mampu Meningkatkan Pendapatan

Melalui Program Pemberdayaan

30

org

27. Kelompok saya menjadikan program ini sebagai

pekerjaan tetap sehingga saya mampu

Meningkatkan pendapatannya.

30

org

28. Kelompok saya mampu berinovasi sehingga

Pendapatan terus meningkat.

30

org

29. Program Wakaf Produktif LKM Syariah EI

Manahijsudah efektif dalam meningkatkan

pendapatan saya

30

org

30. Program Wakaf Produktif LKM Syariah EI Manahij

terbukti baik dalam meningkatkan pendapatan saya

30

org

Page 90: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

74

G. Hambatan–Hambatan yang di hadapi Bank Wakaf Mikro

Adapun yang menjadi hambatan bagi Bank Wakaf Mikro dalam

mengelola wakaf uang adalah sebagai berikut:

1. Masyarakat yang masih belum dapat dipercaya/amanah dalam pembayaran

atau pengembalian dana pinjaman wakaf uang ini. Sehingga menjadi

hambatan atau masalah kredit macet yang tidak mudah untuk

terselesaikan.

2. Adannya masyarakat yang masih belum bisa bertanggung jawab dalam

mengembalikan dana wakaf uang ini.

3. Masyarakat masih belum bisa komitmen didalam hilmi atau tanggung

renteng.

4. Bank Wakaf Mikro untuk saat ini masih belum bisa menerima wakaf uang

dari pihak lain. Hanya dari pihak LAZNAS BSM saja yang diizinkan.

Sebagaimana diketahui bahwa terdapat hambatan-hambatan dalam

pengelolaan Bank Wakaf Mikro EI Manahij. Haerudin mengatakan bahwa:

“Hambatan-hambatan yang ada iya seperti masih ada masyarakat yang tidak

bisa dipercaya, uang yang harus nya disetorkan ada yang digunakan oleh

temannya atau disalahgunakan tidak disampaikan langsung sehingga tanggung

jawab dan komitmen yg masih sangat kurang. Lalu pihak luar yang ingin

wakaf uang tdk dapat diterima karena bank wakaf mikro untuk saat ini hanya

menyalurkan wakaf uang yang telah diberikan oleh LAZNAS BSM saja”.

(hasil wawancara pada tanggal 6 mei 2019)

H. Analisis SWOT Pengelolaan Wakaf Uang

Berdasarkan hasil wawancara dengan manajer serta beberapa staff di

Bank Wakaf Mikro EI Manahij, yang mengatakan bahwa:

Page 91: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

75

“Kekuatan di bank wakaf mikro ini pertama karena adanya peran ketokohan

yg memiliki pengaruh besar bagi masyarakat sekitar dan pengurus yang ada.

Kedua tanggung renteng, serta adanya HALMI yang dapat mempermudah

proses pembayaran dan pengawasan”. (hasil wawancara pada tanggal 6 mei

2019)

1. Strenght (Kekuatan)

a. Ketokohan

Ketokohan dianggap sebagai kekuatan karena peran tokoh

dilingkungan sekitar sangat berpengaruh dan memiliki dampak bagi

pihak pengelola dan masyarakat.

b. Tanggung Renteng (tanggung jawab bersama dalam menangung

membayar utang)

Merupakan sistem atau cara yang efektif untuk menyelesaikan

permasalahan pembayaran yang jika terjadi. Tanggung renteng

dilakukan apabila jika salah satu temen kelompoknya tidak dapat dan

tidak mampu membayar maka temen yang lain memiliki kewajiban

untuk mambantu atau menyelesaikan pembayaran sampai maksimal 2

bulan pembayaran.

c. Halmi (Halaqah Mingguan)

Halaqah Mingguan ini adalah peran dari kontribusi pihak pesantren

untuk memberikan pengetahuan atau ilmu dengan cara ceramah

kepada masyarakat sekitar atau nasabah. Selain memberikan dakwah di

halaqoh pula memberikan pendampingan kepada masyarakat mengenai

usaha yang dijalankannya.

Page 92: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

76

2. Weakness (Kelemahan)

Hal berikutnya dikemukakan mengenai kelemahan di Bank Wakaf

Mikro EI Manahij dengan menyatakan bahwa :

“Kelemahan atau kekurangan nya sama seperti hambatan-hambatan yaitu

masih ada nasabah atau masyarakat yang belum bisa bertanggung jawab

sehingga kurang dapat dipecaya. Selain itu, halmi yang belum maksimal

dapat menjadi kelemahan dan sistem laporan yang belum tersistematis dan

akuntabilitas”. (hasil wawabcara pada tangga 6 mei 2019)

a. Nasabah yang belum bisa komitmen dan dapat dipercaya

Beberapa nasabah masyarakat masih belum bisa berkomitmen dan

belum bisa di percaya dalam masalah pembayaran. Masih ada

masyarakat yang menyalahgunakan dana wakaf uang tersebut. Dan ada

yang tidak mampu bayar akhirnya nasabah tersebut kabur atau

melahirkan diri.

b. Halmi yang belum maksimal

Masih ada nasabah yang tidak ikut serta didalam halmi tersebut.

Mengakibatkan ada beberapa nasabah yang belum dapat didampingi.

c. Sistem laporan yang belum akuntabilitas

Sistem laporan untuk saat ini masih hanya mengikuti sistem pusat

yaitu hanya mencatat dan dilaporkan ke pusat sesuai dengan form yang

diberikan namun belum maksimal dalam pelaporan yang

berbentuk akuntabilitas.

Page 93: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

77

3. Opportunity (Peluang)

Hal berikutnya dikemukakan peluangdi Bank Wakaf Mikro EI

Manahij dengan menyatakan bahwa :

“Jika di amati untuk saat ini peluang yang ada iya itu disini banyak

masyarakat atau penduduk yang berjualan sehingga banyak masyarakat

dengan mudah dapat mendapatkan pinjaman. Mungkin bank wakaf mikro

pula telah dengan mudah didukung atau support oleh pihak pemerintah

oleh Bapak Presiden Indonesia yang selalu memberikan perhatian yang

lebih seperti diberikan pelatihan kepada seluruh staf yang ada. Dukungan

pihak pesantren juga sangat membantu dan malah sangat berperan karena

memiliki kontribusi dalam pengelolaan di bank wakaf mikro ini”. (hasil

wawacara tanggal 6 mei 2019)

a. Mayoritas masyarakat sekitar dibidang usaha (UMKM)

Penduduk kota Lebak yang mayoritas masyarakatnya mata pencarian

yaitu berjualan sehingga menjadi peluang bagi Bank Wakaf Mikro

untuk lebih mudah dalam memproses untuk memberikan dana

pinjaman modal.

b. Dukungan Pemerintah

Besarnya perhatian Pemerintah dengan memberikan legalitas kepada

Bank Wakaf Mikro serta mendukung dengan memberikan pelatihan.

c. Dukungan Pihak Pesantren

Pesentren merupakan wadah untuk mempermudahkan berjalannnya

Bank Wakaf Mikro ini, karena kontribusi yang diberikan oleh pihak

pesantren sangatlah berguna. Bank Wakaf Mikro ini bukanlah mencari

profit namun sebagai penolong untuk masyarakat yang membutuhkan

dana.

Page 94: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

78

4. Threat (Ancaman)

Hal berikutnya dikemukakan peluangdi Bank Wakaf Mikro EI

Manahij dengan menyatakan bahwa :

“Ancaman untuk saat ini mungkin tidak terlalu mengancam atau tidak

terlalu membuat perubahan kondisi namun mungkin ada dua hal yang akan

mempengaruhi bank wakaf mikro tidak berjalan dengan baik. Yaitu

adanya harga yang naik dan turun atau barang-barang harga yang

meningkat mungkin akan mempengaruhi masyarakat atau nasabah dalam

mengelola keuangannya dan disini juga masih banyak bank keliling atau

renternir yang memiliki bunga yang cukup besar”.

(hasil wawancara tanggal 6 mei 2019)

a. Ekonomi yang tidak stabil

Keadaan ekonomi yang tidak stabil dapat mempengaruhi masyarakat

dalam pembayaran pinjamannya. Kebutuhan yang meningkat akan

lebih diutamakan.

b. Rentenir di sekitar Masyarakat

Bank keliling merupakan ancaman saingan karena lebih mudah untuk

mendapatkan jumlah besar pinjamanan dibanding Bank Wakaf Mikro

hanya boleh meminjam maksimal 3 juta.

5. Hasil Evaluasi Faktor Internal (EFI)

Hasil evaluasi faktor internal ini dasarkan atas peringkat (rating)

dan bobot yang diberikan oleh responden terhadap faktor-faktor internal

yang telah ditentukan. Adapun hasil evaluasi faktor internal yang

diberikan yaitu:

Page 95: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

79

Tabel 4.3

Pembobotan faktor Internal

Keterangan :

1 = Kurang Penting

2 = Penting

3 = Sangat Penting

Cara menghitung Bobot :

Diketahui total seluruh faktor internal adalah 12 yang didapat dari

3+2+1+3+2+1= 12. Setiap skala pada faktor dibagi jumlah total keseluruhan

skala faktor, maka akan diperoleh angka 1.

Tabel 4.4

Hasil perhitungan Skala Bobot

3/12 0,25

2/12 0,17

1/12 0,08

3/12 0,25

2/12 0,17

1/12 0,08

Jumlah 1

No Faktor Internal 1 2 3

1. Ketokohan ✓

2. Tanggung Renteng ✓

3. Halmi (Halaqah Mingguan) ✓

4. Nasabah yang belum komitmen dan

tidak dapat dipercaya

5. Halmi yang belum maksimal ✓

6. Sistem Laporan yang belum

akuntabilitas

Page 96: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

80

Tabel 4.5

Hasil Evaluasi Faktor Internal

No. Faktor Internal (Kekuatan) Bobot Rating Bobot *

Rating

1. Ketokohan 0,25 +4 1

2. Tanggung Renteng(tanggung

jawab bersama dalam

menangung membayar utang)

0,17 +4 0,68

3. Halmi (Halaqah Mingguan) 0,08 +3 0,24

Total Skor Kekuatan (S) 1,92

No Faktor Internal (Kelemahan) Bobot Rating Bobot*Rating

1. Nasabah yang belum

komitmen dan tidak dapat

dipercaya

0,25 2 0,50

2. Halmi yang belum maksimal 0,17 3 0,25

3. Sistem Laporan yang belum

akuntabilitas

0,08 3 0,51

Total Skor Kelemahan (W) 1,25

Sumber data : Diolah Penulis

Total Kekuatan + Total Kelemahaan (S + W) = 3,17

Keterangan :

Pemberian rating untuk masing-masing faktor diberikan skala mulai dari 4

sampai 1 yang menunjukan pengaruh terhadap kondisi yang bersangkutan.

Pemberian rating untuk faktor kekuataan bersifat positif (kekuatan yang

besar di beri rating +4, sedangkan jika kecil diberi rating +1). Pemberian

Page 97: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

81

rating kelemahan kebalikannya, yaitu jika kelemahan sangat besar diberi

rating 1 dan jika kecil ratingnya 4.

Dari tabel diatas diketahui bahwa faktor yang paling dominan

dalam skor IFAS terdapat pada aspek kekuatan, yaitu pada kepada

ketokohhan dengan total skor 1, yang mengartikan bahwa ketokohan

merupakan kekuatan besar yang dimiliki oleh Bank Wakaf Mikro EI

Manahij dalam mengelola dana wakaf uang.

6. Hasil Evaluasi Faktor Eksternal (EFE)

Hasil evaluasi faktor eksternal ini didasarkan atas bobot dan

peringkat (rating) yang diberikan oleh responden terhadap faktor-faktor

eksternal yang telah ditentukan. Adapun hasil evaluasi faktor eksternal

yang diberikan yaitu:

Tabel 4.6

Pembobotan Faktor Eksternal

No Faktor Eksternal 1 2 3

PELUANG

1 Mayoritas pendudukan UMKM ✓

2 Dukungan Pemerintah ✓

3 Dukungan Pihak Pesantren ✓

ANCAMAN

4 Renternir di sekitar Masyarakat. ✓

5 Ekonomi yang tidak stabil ✓

Keterangan:

3 = Sangat Penting

2 = Penting

1 = Kurang Penting

Cara Menghitung Bobot:

Diketahui total seluruh skala faktor eksternal adalah 11 yang didapat

dari 3+1+2+3+2= 11. Setiap skala pada faktor dibagi jumlah total

keseluruhan skala faktor, maka akan diperoleh angka 1.

Page 98: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

82

Tabel 4.7

Hasil perhitungan skala bobot

2/11 0,18

1/11 0,09

3/11 0,27

3/11 0,27

2/11 0,18

Jumlah 1

Tabel 4.8

Hasil Evaluasi Faktor Eksternal

No Faktor Eksternal

(Peluang)

Bobot Rating Bobot*

Rating

1 Mayoritas pendudukan

UMKM

0,18 +3 0,54

2 Dukungan Pemerintah 0,09 +2 0,18

3 Dukungan Pihak

Pesantren

0,27 +3 0,81

Total Skor Peluang (O) 1,53

No Faktor Eksternal

(Ancaman)

Bobot Rating Bobot*

Rating

1 Renternir 0,23 2 0,46

2 Ekonomi yang

tidak stabil

0,18 2 0,36

Total Skor Ancaman (T) 0,82

Sumber : Diolah Penulis

Total Skor Peluang + Total Skor Ancaman (O+T) = 2,35

Keterangan:

Pemberian rating untuk masing-masing faktor diberikan skala

mulai dari 4 sampai 1 yang menunjukkan pengaruh terhadap kondisi yang

bersangkutan. Pemberian rating untuk faktor peluang bersifat positif

(kekuatan yang besar di beri raring +4, sedangkan jika kecil diberi rating

Page 99: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

83

+1). Pemberian rating faktor ancaman adalah kebaliknya, yaitu ancaman

sangat besar diberi rating 1 dan jika kecil diberi rating 4.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa faktor yang paling

dominan dalam skor EFAS pada aspek peluang, yaitu pada faktor

dukungan pihak pesantren di pesantren Manahajitul dengan skor 0,81 yang

menunjukan bahwa dukungan pihak pesantren memiliki peluang cukup

besar dimiliki oleh Bank Wakaf Mikro dalam mengelola dana wakaf.

7. MATRIK SWOT

Dengan tersusunya hasil evaluasi faktor internal (EFI) dan hasil

evaluasi faktor eksternal (EFE). Maka dibuatlah matriks SWOT untuk

menentukan strategi yang tepat dalam pengelolaaan danpengembangan

wakaf uang di Bank Wakaf Mikro. Adapun rumusan matriks SWOT

berdasarkan hasil evaluasi faktor interbal dan eksternal ,yaitu:

Tabel 4.9

Hasil Matriks SWOT

EFA

EFI

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Peluang (O) Strategi SO

SO= 1,92 + 1,53

SO = 3,45

Strategi WO

WO= 1,25 + 1,53

WO = 2,78

Ancaman (T) Strategi ST

SP = 1,92 + 0.82

SP = 2,74

Strategi WT

WT= 1,25 + 0,82

WT = 2,07

Sumber: Diolah Penulis

Dari perhitungan matriks diatas, maka skor strategi tertinggi adalah

strategi SO dengan nilai 3,45. Dengan demikian, maka strategi SO

merupakan startegi yang paling cocok untuk pengelolaan wakaf uang di

Bank Wakaf Mikro EI Manahij yaitu strategi yang memanfaat kekuataan

Page 100: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

84

internal (strength) dan memanfaatkan peluang (Opportunity) yang ada di

eksternal.

Tabel 4.10

Hasil Analisis Matriks SWOT

EFI

EFE

Kekuatan (S)

1. Ketokohan

2. Tanggung Renteng

3. Halmi (Halaqah

Mingguan)

Kelemahan (W)

1.nasabah yang belum komitmen

dan tidak dapat dipecaya

2.halmi yang belum maksimal

3.sistem laporan yang belum

akuntabilitas

Peluang (O)

1.Mayoritas

Penduduk

UMKM

2. Dukungan

Pemerintah

3. Dukungan

Pihak Pesantren

Strategi (SO)

1.Istiqomah/ Konsisten

dalam menjaga rasa

amanah yg telah diberikan

oleh tokoh-tokoh atau

pimpinan pihak pemeritah

dan pesantren.

2. Menjaga atas kerja sama

dan rasa bertanggung

jawab antar angggota

kelompok tanggung

renteng.

3.Melakukan secara Rutin

Halmi agar lebih dapat

didampingi serta dibina.

Strategi (WO)

1.Melakukan perjanjian hukum

agar nasabah lebih dapat

bertanggung jawab serta

mendapatkan sanksi apabila tdk

dapat dipercaya.

2. Memberikan Sanksi apabila

anggota Halmi tidak mengikuti

Halmi lebih dari 3 kali.

3. Membuat Sistem Laporan yg

akuntabilitas dengan tidak hanya

sistem yg terpusat.

Ancaman (T)

1.Rentenir

2. Ekonomi yg

tdk stabil

Strategi (ST)

1.Memperkuat dakwah

mengenai hukum riba

didalam halmi.

2. Membuka tabungan

untuk berjaga-jaga ketika

terjadi hal mendesak atau

berupa infaq

Strategi (WT)

1.Membuat Website Bank Wakaf

Mikro EI Manahij yang berguna

untuk informasi berupa laporan

keuangan atau programnya.

2.Membuat Program yg banyak

diminati oleh nasabah atau

masyarakat sekitar agar loyalitas

terbangun.

Page 101: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

85

Gambar peta SWOT

Opportunity (O)

Kuadran III (-,+) Ubah Strategi

Strategi (WO)

1.Melakukan perjanjian hukum

agar nasabah lebih dapat

bertanggung jawab serta

mendapatkan sanksi apabila tdk

dapat dipercaya.

2. Memberikan Sanksi apabila

anggota Halmi tidak mengikuti

Halmi lebih dari 3 kali.

3. Membuat Sistem Laporan yg

akuntabilitas dengan tidak hanya

sistem yg terpusat.

Weakness

Kuadran IV (-,-) Strategi

Bertahan

Kuadran I (+,+) Progresif

Strategi (SO)

1.Istiqomah/Konsisten dalam

menjaga rasa amanah yg telah

diberikan oleh tokoh-tokoh atau

pimpinan pihak pemeritah dan

pesantren.

2. Menjaga atas kerja sama dan

rasa bertanggung jawab antar

angggota kelompok tanggung

renteng.

3.Melakukan secara Rutin Halmi

agar lebih dapat didampingi serta

dibina.

Stength

Kuadran II ( +,-) Diversifikasi

Strategi

Strategi (WT)

1.Membuat Website Bank

Wakaf Mikro EI Manahij yang

berguna untuk informasi berupa

laporan keuangan atau

programnya.

2.Membuat Program yg banyak

diminati oleh nasabah atau

masyarakat sekitar agar loyalitas

terbangun.

Strategi (ST)

1.Memperkuat dakwah mengenai

hukum riba didalam halmi.

2. Membuka tabungan untuk

berjaga-jaga ketika terjadi hal

mendesak atau berupa infaq

Threath

Berdasarkan dari tabel analisis matriks SWOT di atas, maka

rekomendasi strategi yang paling sesuai dengan pengelolaan wakaf uang

di Bank Wakaf Mikro EI Manahij strategi SO yaitu strategi dengan

menggunakan kekuatan dan memanfaatkan peluang yang ada untuk

mengembangkan wakaf uang.

Page 102: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

86

Strategi SO diatas menunjukan bahwa Bank Wakaf Mikro EI

Manahij dapat menjadikan tokoh sebagai sebuah kekuatan yang memiliki

pengaruh besar untuk masyarakat maupun pengelola Bank Wakaf Mikro

ini.Menjaga atas kerja sama dan rasa bertanggung jawab antar angggota

kelompok tanggung renteng. Melakukan secara Rutin Halmi agar lebih

dapat didampingi serta dibina. Karena Halmi yang kuat akan memperkuat

ukhuwah atau tali persaudara antar anggota jika memiliki rasa kuat dalam

ukhuwah maka akan terjadi hubungan yang harmonis dan kerja sama antar

pihak Bank Wakaf Mikro dengan seluruh anggota atau nasabah Bank

Wakaf Mikro.

Page 103: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

87

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan penjabaran metode analisis SWOT yang

telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengelolaan wakaf uang di Bank Wakaf Mikro, dengan cara menyaluran

atau memberi pinjaman dana wakaf uang kepada nasabah untuk diambil

manfaat atas manfaat yang berupa pinjaman untuk dimanfaatkan bagi

kesejahteraan masyarakat. Dalam hal ini memanfaatkan harta wakaf

tersebut untuk memberikan manfaat atas pinjaman yang diberikan kepada

masyarakat yang membutuhkan untuk meningkatkan usahanya.

2. Analsis SWOT pada Bank Wakaf Mikro menghasilkan faktor internal dan

faktor eksternal. Dimana faktor internal kekuatan (strong) yaitu,

Ketokohan, Tanggung Renteng, Halmi, Pelatihan. Kelemahan (weakness)

yaitu, Nasabah yang belum bisa komitmen dan dapat dipercaya,Tanggung

Renteng yang belum maksimal, Sistem laporan yang belum akuntabilitas.

Sedangkan faktor eksternal peluang (opportunity) yaitu, Mayoritas

pendudukan Muslim, Dukungan Pemerintah, Dukungan Pihak Pesantren.

Ancaman (Threat) yaitu, Ekonomi yang tidak stabil, Bencana Kemanusian

atau Bencana Alam, Rentenir.

3. Berdasarkan hasil analisis matriks SWOT dalam melakukan pengelolaan

wakaf uang pada Bank Wakaf Mikro, Skor IFAS 3,17 dan EFAS 2,71.

Berati bahwa faktor internal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan

Page 104: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

88

lebih besar dibandingkan dengan faktor eksternal yang terdiri dari peluang

dan ancaman. Dari matriks SWOT ini juga dihasilkan strategi SO, yaitu

strategi yang berusaha memanfaatkan peluang dengan kekuatan yang

dimiliki.

B. Saran

1. Untuk mengoptimalkan penerimaan dana wakaf, Bank Wakaf Mikro harus

merubah legulasi bahwa bank wakaf mikro tidak hanya menyalurkan

namun juga dapat menghimpun dana wakaf uang agar lebih besar

mengoptimalkan pemberdayaan masyarakat.

2. Tidak hanya didirikan dilingkungan pesantren namun dapat berkembang

luas di setiap daerah atau kota yang memiliki jumlah masyarakat miskin

untuk dapat di pemberdayakan.

Page 105: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

89

DAFTAR PUSTAKA

Abdulrahman Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam

danPenyelenggaraan Haji Direktorat Pengembangan Zakat dan Wakaf.

Profesional dan Amanah. Jakarta: Kemenag. RI, 2013.

Abu Su'ud Muhammad, Risalah fi Jawazi Waqf al-Nuqud, (Beirut: Dar IbnHazm,

1997)

Abdul Mannan, Muhammad, Sertifikat Wakaf Tunai: Sebuah InovasiInstrumen

Keuangan Islam. Diterjemahkan olehTjasmijantodan Rozidyanti,

Jakarta: CIBER dan PKTTI-UI, 2001

Ahsanul, Muhammad. 2017.Analisis Pengelolaan Wakaf Tunai pada Yayasan

Wakaf Al Kaffah Binjai Dengan Pendekatan SWOT. Universitas

Sumatera Utara.

Asyari, Hasan, 2016. Skripsi. Pengelolaan Dan Pengembangan Wakaf Produktifdi

Yayasan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Al-Yasini. Malang:

FakultasSyariah. http://etheses.uin- malang.ac.id/3974/1/10210108.

Atabik, Ahmad, “Strategi Pendayagunaan dan Pengelolaan Wakaf Tunai

diIndonesia”. Kudus: STAIN Kudus, 2014.

Al-Kabisi, Muhammad Abid Abdullah “Hukum Wakaf”, Jakarta: IIMA,2003.

Al-Imam Kamal al-Din Ibn ‘Abd al-Rahid al-Sirasi Ibn al-Humam, Sharh Fath

al-Qadir, jil. 6. (Beirut: Dar al- Kutub al-‘Ilmiyyah, 1970)

Al-Mawardi, al-Hawi al-Kabir, juz IX, tahqiq Mahmud Mathraji, (Beirut: Dar al-

Fikr,1994)

Al-‘Asqalani, Ibnu Hajar.Terjemah Bulughul Maram,diterjemahkan oleh Ahmad

Najieh. Semarang: Pustaka Nuun.2012

Ani, Faujiah. 2018. Bank Wakaf Mikro dan Pengaruhnya Terhadap Inklusi

Keuangan Pelaku Usaha Kecil dan Mikro (UKM).Sidoarjo: STAI

AnNajah Indonesia Mandiri.

BPS Data Jumlah Kemiskinan diSerang,Profil Kemiskinan di Kabupaten Serang

– 2018,No. 04/3604/Th.II, Desember 2018

Daud Ali, Mohammad. “Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf”, Jakarta:UI-

Press, 1988.

Dep. Agama RI. “Fiqh Wakaf”. Jakarta : Direktorat Jenderal Bimbingan

Masyarakat Islam Dep. Agama RI, 2005.

Page 106: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

90

Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah-Bank Indonesia. “Wakaf:

Pengaturan dan Tata Kelola yang Efekti, Jakarta: Departemen Ekonomi

dan Keuangan Syariah-Bank Indonesia.2016

Departemen Agama RI. Pedoman dan Pengembangan Wakaf. Jakarta: Direkorat

Jendral Bimbingan Masyarakat Islam, 2003.

DEPAG RI, Pedoman Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf. (Jakarta:Direktorat

Pemberdayaan Wakaf, 2006)

DEPAG RI, Peraturan Perundangan Perwakafan. (Jakarta: DEPAG RI, 2006)

Direktorat Pemberdayaan Wakaf, “Data Luas dan Lokasi Tanah WakafNasional

Sampai Dengan Tahun 2008”, Jakarta, 22 April 2008.

Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf. (Jakarta: Grasindo, 2006)

Farid Wadjdy dan Mursyid, Wakaf dan Kesejahteraan Umat (Filantropi Islam

yang Hampir Terlupakan. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007)

Gusva Havita, dkk. 2018. “Model Bank Wakaf diIndonesia dalam Potensinya

untuk Mengembangkan Wakaf Uang dan Mengatasi Kemiskinan”.

Jurnal Ekonomi,hlm 3-5.

Habib Ahmed, Role of Zakah and Awqaf in Poverty Alleviation. (Jeddah: IRTI,

2004)

Hidayah, Roissatun, “SWOT Analisis Baitul Maal Wat Tamwil (BMT)di Usaha

Mikro Provinsi DIY 2012-2013”, 2015

Indonesia, Undang-Undang tentangWakaf, UU No. 41 Tahun 2004, LN No.159

Tahun 2004, TLN No. 4459.

K. Lubis, Suharawadi, dkk.“Wakaf dan Pemberdayaan Umat”. Jakarta :

SinarGarfika, 2010

M. Nur Rianto Al Arif. Efek Multiplier Wakaf Uang dan Pengaruhnya terhadap

Program Pengentasan Kemiskinan,Vol.46 No1, 2012.

Majelis Ulama Indonesia (MUI), Fatwatentang Wakaf Uang, 11 Mei 2002.

Oktaviani, Devita. (2014) “Peran Kementrian Agama RI dalam Penyaluran

Dana Bantuan Pengembangan Wakaf”.

Page 107: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

91

Qahaf, Mundzir. 2005. Manajemen Wakaf Prduktif, diterjemahkan

olehMuhyiddin Mas Rida. Jakarta: Khalifa Pustaka al-Kautsar Grup.

Santoso, Nanang Hari. 2017. Skripsi. Analisis Pengelolaan dan Pelaporan

Keuangan Wakaf Tunai pada Tabung Wakaf Indonesia.Institut Agama

Islam Negeri Sukakarta.

Suryatama,Erwin.2014.“LebihMemahami Analisis SWOT

DalamBisnis”.Surabaya: Surya Pena.

Tirta Rahayu, Ningsih, “Pemberdayaan Ekonomi Pesantren

MelaluiPengembangan Sumber Daya Lokal” (Studi pada Pondok

PesantrenDaarut Tauhid ).

Thaib, M. Hasballah, 2003. “Fiqh Wakaf’. Medan: USU

Undang-Undang RI No. 41 Tahun 2004 tentang Wakaf, Departemen Agama

RI,Dirjen Bimas Islam dan Penyelenggaraan Haji

Page 108: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

92

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Angket Penelitian

KUESIONER

Assalamu’alaikum wr.wb.

Saya adalah Mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dengan ini Saya bermaksud

mengadakan penelitian yang berjudul “’AnalisisPengelolaanWakaf Uang serta

Implikasi Manfaat Wakaf Uangpada Bank WakafMikroDenganPendekatan

SWOT (studi kasus : LKM Syariah EI Manahij-lebak) sebagai salah satu syarat

kelulusan. Maka Saya memohon kesediaan Saudara/i untuk mengisi dan

menjawab angket yang telah Saya sediakan sebagai bahan penelitian dan

pengumpulan data sesuai dengan judul skripsi tersebut. atas perhatian dan

kerjasamanya, Saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Hormat Saya,

Indri Dwi Lestari

Page 109: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

93

KUESIONER PENELITIAN

A. IDENSTITAS DIRI

Nama :

Umur :

Jabatan :

Alamat :

A. Pertanyaan bersifat umum

1. Apa yang menjadi landasan Bank Wakaf Mikro EI Manahij didirikan ?

2. Bagaimana perkembangan Bank Wakaf Mikro EI sampai saat ini?

3. Kapan Bank Wakaf Mikro EI pertama kali menerima dan menyalurkan

wakaf uang?

4. Darimana sajakah pendanaan wakaf uang di Bank Wakaf Mikro EI

Manahij?

5. Berapa jumlah aset wakaf yang terdata di Bank Wakaf Mikro EI Manahij?

6. Berapa jumlah wakaf uang yang berada di Bank Wakaf Mikro EI

Manahij?

7. Kemana sajakah dana wakaf distribusikan?

B. Pertanyaan dalam pengelolaan wakaf tunai

1. Bagaimana mekanisme pengelolaan wakaf uang di Bank Wakaf Mikro EI

Manahij?

2. Apa yang menjadi acuan pengelola () dalam mengelola wakaf?

3. Apa yang menjadi hambatan dalam pengelolaan wakaf uang saat ini?

4. Bagaimana upaya mengatasi hambatan dalam pengelolaan wakaf uang?

5. Bagaimana pengembangan wakaf uang produktif di Bank Wakaf Mikro

EI Manahij?

6. Apa program kedepan dalam pengembangan wakaf uang produktif?

7. Apa saja yang menjadi kekuatan Bank Wakaf Mikro EI Manahij ini dalam

mengelola wakaf uang?

8. Bagaimana dengan regulasi pemerintah terhadap wakaf uang?

Page 110: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

94

9. Bagaimana dengan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Bank Wakaf

Mikro EI Manahij ?

10. Apa saja yang menjadi kelemahan bagi yayasan ini dalam mengelola

wakaf uang?

11. Bagaimana dengan kualitas SDM yang dimiliki Bank Wakaf Mikro EI

Manahij?

12. Bagaimana dengan kondisi teknologi informasi?

13. Apa saja yang menjadi peluang bagi Bank Wakaf Mikro EI Manahijuntuk

mengembangkan wakaf uang?

14. Bagaiamana dengan partisipasi pemerintah terhadap Bank Wakaf Mikro

EI Manahij?

15. Bagaimana dengan ancaman yang dihadapi Bank Wakaf Mikro EI

Manahij ?

Page 111: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

95

Pembobotan Faktor Internal

No Faktor Internal 1 2 3

1. Ketokohhan ✓

2. Tanggung Renteng ✓

3. Halmi ( Halaqah Mingguan ) ✓

4. Nasabah yang belum komitmen dan tidak dapat

dipercaya

5. Halmi yang belum maksimal ✓

6. Sistem Laporan yang belum akuntabilitas ✓

7.

Rating Faktor Internal dan Eksternal

No Faktor Internal Rating

1. Ketokohhan +4

2. Tanggung Renteng +4

3. Halmi ( Halaqah Mingguan ) +3

4. Nasabah yang belum komitmen dan tidak

dapat dipercaya

2

5. Halmi yang belum maksimal 3

6. Sistem Laporan yang belum akuntabilitas 3

No Faktor Eksternal

1. Mayoritas pendudukan UMKM +3

2. Dukungan Pemerintah +2

3. Dukungan Pihak Pesantren +3

4. Renternir di sekitar Masyarakat. 2

5. Ekonomi yang tidak stabil 2

Pembobotan Faktor Eksternal

No Faktor Eksternal 1 2 3

1. Mayoritas pendudukan UMKM ✓

2. Dukungan Pemerintah ✓

3. Dukungan Pihak Pesantren ✓

4. Renternir di sekitar Masyarakat. ✓

5. Ekonomi yang tidak stabil ✓

Page 112: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

96

Pertanyaan Umum

1. Apa manfaat yang diperoleh dari bank wakaf mikro ini? Apakah

pendapatan usaha meningkat setelah mendapatkan peminjaman dana?

Apakah bank wakaf mikro ini membantu atau memiliki dampak untuk

nasabah?

Page 113: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

97

Page 114: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

98

Page 115: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

99

Page 116: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

100

Page 117: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

101

DOKUMENTASI

Page 118: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

102

Page 119: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

103

Page 120: ANALISIS PENGELOLAAN WAKAF PRODUKTIF MELALUI BANK … · Kemudian hasil perhitungan analisis SWOT yang menunjukan skor IFAS dari kekuatan 1,92 dan kelemahan 1,25 sedangkan skor EFAS

104