ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4854/1/SKRIPSI...
Transcript of ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4854/1/SKRIPSI...
ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH, DAN QARDH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
NURUL AZIZAH
NIM 21314235
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH,
MUDHARABAH, DAN QARDH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh :
NURUL AZIZAH
NIM 21314235
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
i
MOTTO
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah akan mengetahui apa
yang kamu kerjakan”
(QS. Al-Mujadillah: 11)
7
PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan skripsi ini
untuk :
Kedua orang tuaku tercinta (Bp. Suwardi Timbul dan Ibu Ngatmi) terimakasih
telah mencurahkan seluruh cinta dan kasih sayang dengan sepenuh hati, telah
membimbing dan mendidik sejak kecil dengan penuh kesabaran. Terimakasih
untuk doa yang telah dipanjatkan yang telah mengiringi setiap langkahku
Saudara-saudaraku tercinta (Ferry, Mbak Endah Setyorini, Mbak Tati Hariati,
Mbak Widiastuti), Ibu Watiyem yang telah memotivasi dan menyemangati serta
penopang doa dan kasing sayang
8
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang
telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Murabahah,
Musyarakah, Mudharabah, dan Qardh Terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah di Indonesia” yang selesai dengan baik.
Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan di
akhir perkuliahan Program Studi Perbankan Syariah S1 Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada beberapa
pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dan memberikan
dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ucapan
terimakasih dan rasa syukur penulis sampaikan kepada :
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri Salatiga
2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga
3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan
Syariah S1 Institut Agama Islam Negeri Salatiga
4. Bapak Dr. Mochlasin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah
meluangkan waktu, member arahan, masukan, dan menyempurnakan
skripsi ini.
5. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik
6. Seluruh dosen dan staff Program Studi Perbankan Syariah S1 Institut
Agama Islam Negeri Salatiga
7. Seluruh Staff Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang
telah memberikan pelayanan sehingga membantu penulis menyelesaikan
skripsi ini
9
8. Kedua orang tuaku tercinta, adikku Ferri, mak ijo, bulik Endah, bulik Tati,
dan bulik Wid serta seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan
dukungan dan doa
9. Kakakku Dwi Setyawan yang selalu memberikan doa dan semangat bagi
penulis
10. Teman-teman talent scouting Erni, Linda, Rima, Niska, Aini, Faisal, Ulin,
Ali, Afrida, Yunita, Novi, Umami, Latifah, Widia, Annisa, Ari, Arin
11. Sodara-sodaraku Niska, Aini, dan Wija yang sudah empat tahun ini
bersama
12. Teman-teman KKN Posko 73 Alfi, Dhea, Anis, Putri, Mbak Khoir,
Sukron, Avif, Willy
13. Teman-teman seperjuangan PS S1 angkatan 2014 yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu, yang senantiasa berjuang bersama-sama untuk
mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
14. Teman-teman Kopma FATAWA IAIN Salatiga
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata
sempurna, namun penulis akan berusaha untuk menjadikan suatu bacaan
yang mempunyai nilai manfaat yang sangat besar bagi penulis khususnya
dan para pembaca pada umumnya. Apabila ada saran dan kritik yang
diberikan kepada penulis sangat berharga dalam penulisan skripsi ini,
sehingga menjadi lebih baik dan saya ucapkan terimasih.
Salatiga, 29 Agustus 2018
Penulis
10
ABSTRAK
Azizah, Nurul. 2018. Analisis Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, dan Qardh Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi. Jurusan S1 Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga: Dr. Mochlasin, M.Ag.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, dan qardh terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 10 (sepuluh) bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan data Non Performing Financing (NPF) dan profitabilitas (ROA) periode 2013-2017. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan aplikasi Eviews 9. Uji estimasi model regresi data panel menggunakan uji common effect model dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat resiko pembiayaan murabahah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, tingkat resiko pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, tingkat resiko pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, dan tingkat resiko pembiayaan qardh berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil pengujian tingkat resiko pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, dan qardh secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
Kata Kunci : Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, Qardh, Profitabilitas (ROA)
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................................iv
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ......................................................................... v
MOTTO .........................................................................................................................vi
PERSEMBAHAN .........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR................................................................................................. viii
ABSTRAK ..................................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................................xi
DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 12
D. Kegunaan Penelitian ................................................................................ 12
E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 13
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 15
A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 15
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 21
1. Teori Profitabilitas ......................................................................................... 21
2. Return On Assets (ROA) ............................................................................... 29
3. Pembiayaan ................................................................................................... 29
4. Resiko Pembiayaan ........................................................................................ 30
5. Ba’i al-Murabahah ......................................................................................... 36
6. Musyarakah ................................................................................................... 38
7. Mudharabah ................................................................................................... 39
8. Qardh ............................................................................................................ 40
DAFTAR ISI
12
C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 42
D. Hipotesis ................................................................................................. 42
BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 48
A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 48
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 50
C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 50
D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 53
E. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................ 53
F. Uji Instrumen Penelitian .......................................................................... 56
1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................................... 56
2. Uji Stasioneritas ............................................................................................. 57
3. Uji Asumsi Klasik.......................................................................................... 57
4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel) ........................................................ 60
5. Uji Statistik .................................................................................................... 62
6. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................... 64
G. Alat Analisis ........................................................................................... 65
BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................................... 66
A. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 66
B. Analisis Data ........................................................................................... 66
1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................................... 66
2. Uji Stasioneritas ............................................................................................. 70
3. Uji Asumsi Klasik.......................................................................................... 70
4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel) ........................................................ 77
5. Uji Statistik .................................................................................................... 83
6. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................... 88
BAB V PENUTUP........................................................................................................ 96
A. Kesimpulan ............................................................................................. 96
B. Saran ....................................................................................................... 97
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................
13
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Komposisi Pembiayaan Bank Umum Syariah (dalam Miliar Rp) .............. Error! Bookmark not defined.
Tabel 2.1 Pengaruh Resiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.......................................................................................................................... 13
Tabel 2.2 Pengaruh Resiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.......................................................................................................................... 15
Tabel 2.3 Pengaruh Resiko Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah .............................................................................................................. 17
Tabel 2.4 Pengaruh Resiko Pembiayaan Qardh Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.......................................................................................................................... 19
Tabel 3.1 Daftar Populasi .............................................................................................. 53
Tabel 3.2 Daftar Sampel ................................................................................................ 54
Tabel 3.3 Nilai Autokorelasi.......................................................................................... 62
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ......................................................................................... 70
Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas ................................................................................... 73
Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................. 73
Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ............................................ 74
Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 75
Tabel 4.6 Model Kolmogorov Smirnov Normality Test ................................................... 77
Tabel 4.7 Model Shapiro Wilk dan Shapiro Francia Test ................................................. 78
Tabel 4.8 Normality Test ............................................................................................... 78
Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson ................................................ 79
Tabel 4.10 Hasil Uji Common Effect ............................................................................... 80
Tabel 4.11 Hasil Uji Fixed Effect ..................................................................................... 81
Tabel 4.12 Hasil Uji Random Effect ................................................................................ 83
Tabel 4.13 Hasil Uji Chow .............................................................................................. 84
Tabel 4.14 Hasil Uji Hausman ........................................................................................ 85
Tabel 4.15 Hasil Uji Lagrange Multiplier......................................................................... 85
Tabel 4.16 Hasil Uji (ttest) ............................................................................................... 87
Tabel 4.17 Hasil Uji (Ftest)............................................................................................... 89
14
Tabel 4.18 Hasil Uji R2.................................................................................................... 90
Tabel 4.19 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................... 91
Tabel 4.20 Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 98
15
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah……………………….9
Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................ 46
16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan di Indonesia tidak hanya perbankan konvensional saja,
tetapi juga ada perbankan syariah. Sejak tahun 1992, perbankan syariah
memainkan perannya di dunia perbankan Indonesia. Bank syariah adalah
lembaga perbankan yang kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip-
prinsip syariah (Susanto, 2008: 17). Pengertian bank syariah sebenarnya
telah diatur dalam Undang-Undang pasal 2 PBI No. 6/24/PBI/2004 tentang
bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah (Yudiana, 2014: 2).
Bentuk hukum yang diperbolehkan adalah perseroan terbatas atau
PT. Secara garis besar hubungan ekonomi berdasarkan prinsip syariah
Islam tersebut ditentukan oleh hubungan akad yang terdiri dari lima
konsep dasar akad. Bersumber dari lima dasar konsep inilah dapat
ditemukan produk-produk lembaga keuangan bank syariah dan lembaga
keuangan bukan bank syariah untuk dioperasionalkan. Kelima konsep
tersebut adalah sistem simpanan, bagi hasil, margin keuntungan, sewa, jasa
atau fee. Kegiatan utama perbankan syariah tersebut harus menggunakan
prinsip dasar bank syariah yang ditetapkan yaitu mudharabah, wadiah,
murabahah, salam, istishna’, ijarah, qardh, rahn, hiwalah, dan wakalah
(Yudiana, 2014 : 2-3).
17
Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu
perwujudan dari kebutuhan masyarakat yang menghendaki suatu sistem
perbankan yang mampu menyediakan jasa keuangan yang sehat, juga
memenuhi prinsip-prinsip syariah. Perkembangan sistem keuangan
berdasarkan prinsip-prinsip syariah sebenarnya telah dimulai sebelum
pemerintah secara formal meletakkan dasar-dasar hukum operasionalnya.
Namun demikian agar fungsi perbankan dapat berjalan optimal, maka
diperlukan landasan hukum yang berlaku secara formal (Susanto, 2008:
35).
Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Bank mempunyai peran dalam
menghimpun dana masyarakat dari berbagai kalangan dalam
menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain bank berperan dalam
menyalurkan dana kepada masyarakat yang dapat secara langsung
mendapat pinjaman atau pembiayaan dari bank, sepanjang masyarakat
pengguna dana tersebut dapat memenuhi persyaratan yang diberikan oleh
bank (Ismail, 2010: 2-3).
Menurut pasal 4 UU Perbankan Syariah no. 21 Tahun 2008 bank
syariah mewajibkan menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan
dana masyarakat. Bank syariah akan menginvestasikan dana yang
dihimpun dari masyarakat pada dunia usaha baik sebagai dana modal
maupun sebagai dana rekening investasi, dengan menggunakan alat-alat
investasi yang sesuai dengan syariah Islam. Dalam menjalankan fungsi ini
18
bank syariah hanya bertindak sebagai perantara pihak yang kelebihan dana
dan ingin menginvestasikan dananya dengan pihak yang memerlukan dana
(Yudiana, 2014: 4).
Peningkatan profitabilitas bank syariah terus dilakukan setiap
tahunnya, salah satu cara bank syariah dalam usaha meningkatkan
profitabilitasnya adalah dengan meningkatkan dana dari sumber dana yang
tersedia. Peningkatan sumber dana yang dilakukan oleh bank syariah
ditempuh dengan menghimpun dana dari masyarakat, dana yang telah
dihimpun oleh bank syariah kemudian akan disalurkan kembali kepada
nasabah (Irmawati, 2014).
Mengukur tingkat profitabilitas merupakan hal yang sangat penting
untuk dilakukan, tujuannya yaitu untuk menjamin apakah keuntungan
yang ditargetkan oleh perusahaan dalam beberapa periode telah dicapai
atau tidak (Cut, 2014:200). Profitabilitas merupakan dasar dari adanya
keterkaitan antara efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang
dihasilkan oleh suatu bank. Tujuannya adalah untuk mengukut tingkat
efisiensi usaha yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Salah satu rasio
yang digunakan oleh bank untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah
ROA (Return On Asset). ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank
dalam mengelola aktiva yang tersedia untuk mendapatkan net income
(Kuncoro dan Suhardjono, 2002:113).
Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ROA, tingkat ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena
19
Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dari asset yang
dananya berasal dari sebagian besar dana simpanan masyarakat. Semakin
besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang
dicapai oleh bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi
penggunaan asset (Dendawijaya, 2009:118).
Sumber utama pendapatan atau keuntungan pada Bank Syariah
adalah berasal dari penyaluran dana kepada masyarakat. Penyaluran dana
yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga biasanya disalurkan untuk
pembiayaan, karena pembiayaan merupakan komponen aktiva produktif
yang kegiatannya memberikan fasilitas keuangan (financial) dari satu
pihak kepada pihak lain untuk mendukung kelancaran usaha maupun
untuk investasi yang telah direncanakan.
Berdasarkan gambaran sistem manajemen dana bank syariah, dapat
diuraikan pertama, bank adalah lembaga perantara keuangan dari pihak
yang surplus dana kepada minus dana. Pihak surplus dana adalah pihak-
pihak yang mengamanahkan atau menyimpan uangnya kepada bank.
Pihak-pihak surplus dana tersebut meliputi tiga pihak, yaitu dana pihak
dana pertama, dana pihak kedua, dan dana pihak ketiga. Dana pihak
pertama adalah dana yang berasal dari para pemodal, pemegang saham.
Akad perjanjian antara pihak pertama dengan pihak bank adalah akad
syarikah. Dana pihak kedua adalah dana yang berasal dari pinjaman
lembaga keuangan, pinjaman dari Bank Indonesia. Dana pihak ketiga
20
adalah dana yang berasal dari dana simpanan, tabungan atau deposito
(Muhammad, 2008: 5).
Kedua, setelah dana-dana tersebut dapat dikumpulkan, maka dana
tersebut disalurkan kepada pihak yang membutuhkan dalam bentuk kredit
atau pembiayaan. Secara umum pembiayaan yang diberikan atau
dikeluarkan oleh Bank Syariah meliputi tiga kerangka (aqad) pembiayaan
besar, yaitu pembiayaan ber-aqad tijarah (jual beli), pembiayaan ber-aqad
syarikah (kerjasama atau kongsi), dan pembiayaan ber-aqad hasan
(kebajikan).
Krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir 1997, menunjukkan bahwa
bank yang beroperasi dengan prinsip syariah relatif dapat bertahan dan
memiliki kinerja lebih baik di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat suku
bunga yang tinggi. Hal ini minimal terlihat pada angka Non Performing
Financing (NPF) yang lebih rendah dibandingkan sistem konvensional,
tidak adanya negative spread dan konsistensinya dalam menjalankan
fungsi intermediasi. Kenyataan tersebut ditopang oleh karakteristik operasi
bank syariah yang melarang bunga (riba), transaksi yang bersifat tidak
transparan (gharar) dan spekulatif (maysir) (Umam, 2016: 213).
Resiko pembiayaan diukur dengan menggunakan rasio Non
Performing Financing (NPF). Hal ini disebabkan karena pembiayaan
bermasalah di Bank Syariah mengalami fluktuatif naik dan turun yang
sudah diambang batas. Sehingga terjadi ketidaknormalan dalam hal
pembiayaan. Tingkat resiko pembiayaan bermasalah atau Non Performing
21
Financing (NPF) yang tinggi atau besar dapat berpengaruh pada
kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan
yang diperoleh dan akan mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga
keuangan syariah.
Adapun faktor-faktor yang menjadi NPF fluktuatif tinggi adalah
adanya keterlambatan angsuran pembiayaan, sehingga Bank mendapat
teguran dari OJK karena macet dalam hal pembiayaan. Dikatakan NPF
tinggi yaitu ketika NPF mencapai 5%. Untuk menurunkan rasio NPF,
stategi yang dilakukan perusahaan adalah melalui penagihan,
restrukturisasi pembiayaan, dan memperbaiki sistem pembiayaan lebih
baik lagi. Selain itu, pemilihan segmen bisnis lebih terarah dengan
mengikuti kondisi yang ada (www.republika.co.id).
Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
dipersamakan dengan kredit, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan
pinjam meminjam antara lembaga keuangan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu
(Veithzal, 2008: 4).
Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat penting karena
dengan pembiayaan akan diperoleh sumber pendapatan utama dan menjadi
penunjang kelangsungan usaha bank. Sebaliknya, jika pengelolaannya
tidak baik akan menimbulkan permasalahan dan berhentinya usaha Bank.
Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendenifisikan pendanaan
22
yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti Bank Syariah kepada
Nasabah (Susilo, 2017: 109).
Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang pembayaran
angsuran pokok setelah jatuh tempo atau pembiayaan yang
pembayarannya secara tepat waktu sangat diragukan. Non Performing
Financing (NPF) secara luas didefinisikan sebagai suatu pembiayaan
dimana pembayaran dilaukan tersendat-sendat dan tidak mencukupi
kewajiban minimal yang ditetapkan sampai dengan kredit yang sulit untuk
dilunasi atau bahkan tidak dapat ditagih (Mulyaningsih, 2016: 200).
Murabahah merupakan salah satu konsep Islam dalam melakukan
perjanjian jual beli. Konsep ini telah banyak digunakan oleh bank-bank
dan lembaga-lembaga keuangan Islam untuk pembiayaan modal kerja dan
pembiayaan perdagangan para nasabahnya (Muhammad, 2008: 22).
Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan
kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa
keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan
kesepakatan (Antonio, 2001: 90).
Pembiayaan mudharabah adalah suatu perkongsian antara dua
pihak atau lebih dimana pihak pertama (shahib al-mal) menyediakan dana,
dan pihak kedua (mudharib) bertanggungjawab atas pengelolaan usaha.
Keuntungan dibagikan sesuai dengan rasio laba yang telah disepakati
bersama secara advance, manakala rugi shahib al-mal akan kehilangan
23
sebagian imbalan dari kerja keras dan keterampilan manajerial (manajerial
skill) selama proyek berlangsung (Muhammad, 2008: 13).
Pembiayaan qardh adalah jenis pinjaman yang tidak
mempersyaratkan adanya imbalan atas dana pinjaman dan bank hanya
boleh mengenakan biaya administratif (Nabhan, 2008: 161). Pinjaman
qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya.
Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui
sebagai pendapatan pada saat terjadinya.
Pembiayaan di bank syariah dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Secara terperinci komposisi pembiayaan tahun 2013 sampai
2017 pada Bank Umum Syariah sebagai berikut :
Tabel 1.1
Komposisi Pembiayaan Bank Umum Syariah (dalam Miliar Rp)
Akad 2013 2014 2015 2016 2017
Murabahah 110,565
91,874 93,647 110,101 1,359,663
Musyarakah 39,874
40,420
47,455 54,139 674,216
Mudharabah 13,625
8,754
8,431 8,025 92,993
Qardh 8,995 5,256 3,308 3,883 52,902
Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018
24
Dalam tabel di atas, dapat dilihat bahwa pembiayaan murabahah,
mudharabah, musyarakah, dan qardh dari tahun 2013 sampai 2017
mengalami fluktuatif. Pembiayaan yang memiliki porsi yang relatif paling
tinggi adalah pembiayaan murabahah. Kemudian musyarakah juga tinggi
dibawah murabahah. Karena pembiayaan musyarakah termasuk
pembiayaan yang paling diminati setelah murabahah. Sedangkan
pembiayaan mudharabah, dan qardh memiliki porsi yang relatif lebih
kecil dari pembiayaan murabahah. Menurut Siamat dalam penelitian Cut
Afrianandra dan Evi Mutia menyatakan bahwa risiko pembiayaan dapat
terjadi karena adanya faktor kesengajaan dan atau faktor eksternal diluar
kemampuan atau kendali nasabah penjamin, semua faktor yang berasal
dari lingkungan internal bank dikategorikan sebagai faktor kesengajaan
atau faktor terkendali, sedangkan faktor yang diluar kemampuan kendali
nasabah seperti krisis ekonomi, perubahahn lingkungan debitur, dan
musibah maka tidak menguntungkan bank. Dampak yang terjadi adalah
secara otomatis akan mempengaruhi operating income yang semakin
rendah. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap profitabilitas yang
akan didapatkan oleh perusahaan yang sedang menjalankan aktivitasnya.
Untuk mengetahui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah,
gambarnya sebagai berikut :
25
Sumber : Laporan kinerja capaian OJK diolah, 2018
Gambar 1.1
Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah (Rp Miliar)
Berdasarkan gambar 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan
pembiayaan perbankan syariah dari tahun 2013 sampai 2017 triwulan 1
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.
Beberapa penelitian mengenai profitabilitas yang dilakukan oleh
Rivai (2017) hasil penelitiannya diperoleh bahwa secara parsial variabel
pembiayaan murabahah berpengaruh negatif dan signifikan karena
memiliki nilai hitung negatif. Sedangkan variabel pembiayaan musyarakah
berpengaruh positif dan signifikan. Kemudian secara simultan, variabel
pembiayaan murabahah dan musyarakah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian lain oleh Faradilla, dkk (2017) hasil penelitiannya
menunjukkan bahwa secara parsial pembiayaan murabahah berpengaruh
positif dan signifikan, pembiayaan musyarakah berpengaruh negative dan
signifikan, dan pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh terhadap
26
profitabilitas. Sedangkan secara simultan, resiko pembiayaan murabahah,
musyarakah, dan mudharabah memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.
Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Mulyaningsih dan
Fakhruddin (2016). Hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan variabel
pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas bank umum syariah. Sedangkan secara parsial
pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas.
Afkar (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Influence
Anlysis of Mudharabah Financing and Qardh Fianancing to the
Profitability of Islamic Banking in Indonesia” menunjukkan bahwa
variabel pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh signifikan dan
pembiayaan qardh berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank
umum syariah di Indonesia.
Dari fenomena gap diatas, maka beda penelitian ini dengan
penelitian sebelumnya antara lain dilihat dari periode waktu dan model
analisis data, yaitu dengan menggunakan analisis model regresi data panel.
Berdasarkan uraian yang telah diidentifikasikan diatas, penulis
member judul untuk penelitian ini “Analisis Pengaruh Tingkat Resiko
Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, dan Qardh Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”
27
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh tingkat resiko pembiayaan murabahah terhadap
profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?
2. Bagaimana pengaruh tingkat resiko pembiayaan musyarakah terhadap
profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?
3. Bagaimana pengaruh tingkat resiko pembiayaan mudharabah terhadap
profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?
4. Bagaimana pengaruh tingkat resiko pembiayaan qardh terhadap
profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?
C. Tujuan Penelitiann
1. Untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan murabahah
terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?
2. Untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan musyarakah
terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?
3. Untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan mudharabah
terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?
4. Untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan qardh
terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?
D. Kegunaan Penelitian
1. Bagi Penulis
28
Sebagai pembelajaran yaitu untuk menganalisis laporan keuangan
serta dapat mempraktikkan teori yang didapat selama perkuliahan
dengan menganalisis suatu masalah
2. Bagi IAIN Salatiga
Diharapkan dapat memberikan informasi serta wawasan yang lebih
luas untuk dijadikan referensi penelitian selanjutnya
3. Bagi Bank Syariah
Diharapkan dapat memberikan pemahaman dan informasi
mengenai keadaan keuangan Bank Syariah kepada para nasabahnya
serta masyarakat umum sehingga dapat menarik minat nasabah
terhadap Bank Syariah dan ingin menggunakan produk-produknya
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
Dalam bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah,
Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika
Penulisan
BAB II : Landasan Teori
Dalam bab ini berisi Telaah Pustaka, Kerangka Teori,
Kerangka Penelitian, dan Hipotesis
BAB III : Metode Penelitian
29
Dalam bab ini berisi Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu
Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan
Data, Definisi Konsep dan Operasional, Instrumen
Penelitian, Uji Instrumen Penelitian, dan Alat Analisis
BAB IV : Analisis Data
Dalam bab ini berisi Analisis Data dan Pembahasan Hasil
Penelitian
BAB V : Penutup
Dalam bab ini berisi Kesimpulan, Saran, dan Bagian Akhir
30
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Pada bab telaah pustaka berisi penelitian terdahulu. Untuk
memudahkan pembaca dalam memahami penelitian terdahulu, berikut
research gap yang dijelaskan dalam tabel 2.1 sampai 2.4 yaitu :
Tabel 2.1
Pengaruh Resiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah
No Peneliti
(Tahun)
Lokasi
Sampel
Alat Analisis Hasil
Penelitian
1. Mahmudin
(2014)
Bank
Muamalat
Indonesia,
Bank BRI
Syariah, Bank
BNI Syariah,
Bank Syariah
Mandiri, Bank
Syariah Mega
Indonesia,
Bank Panin
Syariah, Bank
Syariah
Bukopin, dan
Bank BCA
Syariah
Analisis
Regresi linier
sederhana
Murabahah
(-)
31
2. Cut Faradilla,
dkk (2017)
Bank
Muamalat,
Bank Syariah
Mandiri, Bank
BRI Syariah,
Bank Jabar
Banten
Uji common
effect, uji
chow, dan
regresi data
panel
Murabahah
(+)
3. Cut
Afrianandra &
Evi Mutia
(2014)
11 bank
syariah
Analisis
regresi linier
berganda
Murabahah
(+)
4. Afif Rivai
(2017)
Lima bank
syariah
Analisis
regresi linier
berganda
Murabahah
(-)
5. Dewi Wulan
Sari &
Mohammad
Yusak Anshori
(2017)
Bank Syariah
Bukopin, BRI
Syariah, Bank
Syariah
Mandiri, dan
Bank
Muamalat
Analisis
regresi linier
multipel
Murabahah
(-)
6. Rr. Nadia Arini
Haq (2015)
Bank
Muamalat,
Bank Syariah
Mandiri, Bank
Mega Syariah,
BRI Syariah,
BNI Syariah,
Bank Syariah
Bukopin
Regresi data
panel
Murabahah
(+)
32
Tabel 2.2
Pengaruh Resiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah
No Peneliti
(Tahun)
Lokasi
Sampel
Alat
Analisis
Hasil
Penelitian
1. Medina
Almunawwaroh
(2017)
Nasabah bank
syariah
Regresi
sederhana
Musyarakah
(-)
2. Cut Faradilla,
dkk (2017)
Bank
Muamalat,
Bank Syariah
Mandiri,
Bank BRI
Syariah, Bank
Jabar Banten
Uji common
effect, uji
chow
Musyarakah
(-)
3. Cut Afrianandra
& Evi Mutia
(2014)
11 bank
syariah
Regresi
multiple
Musyarakah
(+)
4. Afif Rivai
(2017)
Lima bank
syariah
Analisis
regresi linier
berganda
Musyarakah
(+)
5. Sri
Mulyaningsih &
Iwan Fakhruddin
(2016)
8 bank
syariah
Regresi
linier
multiple
Musyarakah
(-)
6. Aditya
Refinaldy, dkk
(2013)
BSM, BRI
Syariah,
Bukopin
Syariah,
Regresi
linier
multipel
Musyarakah
(+)
33
Mega
Syariah, BNI
Syariah,
Panin
Syariah, BCA
Syariah
Tabel 2.3
Pengaruh Resiko Pembiayaan Mudharabah Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah
No Peneliti
(Tahun)
Lokasi
Sampel
Alat
Analisis
Hasil
Penelitian
1. Indah
Wahyuningsih
(2017)
Bank
Muamalat
Indonesia
Regresi
sederhana
dan uji T
Mudharabah
(+)
2. Cut Faradilla,
dkk (2017)
Bank
Muamalat,
Bank Syariah
Mandiri,
Bank BRI
Syariah, Bank
Jabar Banten
Uji common
effect, uji
chow, dan
regresi data
panel
Mudharabah
(-)
3. Sri
Mulyaningsih &
Iwan
Fakhruddin
(2016)
8 bank
syariah
Regresi
linier
multiple
Mudharabah
(-)
4. Aditya
Refinaldy, dkk
BSM, BRI
Syariah,
Regresi
linier
Mudharabah
(-)
34
(2014) Bukopin
Syariah,
Mega
Syariah, BNI
Syariah,
Panin
Syariah, BCA
Syariah
multiple
5. Ditha Nada
Pratama, dkk
(2017)
Bank
Muamalat
Indonesia
sebanyak 32
triwulan
Analisis
regresi linier
berganda
Mudharabah
(+)
6. Nuril Wahidah
Rizqi, dkk
(2016)
5 bank
syariah
Regresi
linier
multiple
Mudharabah
(+)
Tabel 2.4
Pengaruh Resiko Pembiayaan Qardh Terhadap Profitabilitas
Bank Umum Syariah
No Peneliti
(Tahun)
Lokasi Sampel Alat Analisis Hasil
Penelitian
1. Dinna Ariyani
(2013)
Bank
Muamalat
Indonesia,
Bank Syariah
Mandiri, dan
Bank Mega
Syariah
Regresi
berganda
Qardh
(-)
35
Indonesia
2. Taudlikhul
Afkar (2017)
11 bank umum
syariah
Regresi linier
berganda
Qardh
(+)
3. Agus Saur
Utomo, Novita
Kusuma
Maharani dan
Danes Quirira
Octavio
(2015)
8 bank umum
syariah
Fixed effect
model dan
random effect
model
Qardh
(+)
4. Rosana
Puspasari dan
Imron
Mawardi
(2014)
9 bank umum
syariah
Regresi
berganda
Qardh
(-)
Dari tabel penelitian terdahulu diatas, maka perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari variabel independen.
Kebanyakan penelitian terdahulu memakai variabel murabahah,
musyarakah, dan mudharabah. Dalam penelitian ini dimulai dari
pembiayaan murabahah karena pembiayaan ini paling diminati oleh
masyarakat. Serta menambahkan variabel qardh. Kemudian perbedaan
dalam model regresi data panel. Serta perbedaan dalam periode dan
sampel penelitian. Hal itulah yang menjadi alasan untuk meneliti tentang
variabel-variabel tersebut.
36
B. Kerangka Teori
Analisis rentabilitas atau profitabilitas bank adalah alat untuk
menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang
dicapai oleh bank yang bersangkutan.
1. Teori Profitabilitas
Profitabilitas merupakan laba bersih yang diperoleh berdasarkan
kebijakan dan keputusan yang diambil oleh perusahaan. rasio
profitabilitas mengukur keefektifan manajemen yang dapat dilihat dari
tingkat pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi.
Laba merupakan tujuan akhir semua perusahaan yang berorientasi
pada bisnis, namun perhitungan laba untuk suatu jangka waktu tertentu
hanya mendekati ketepatan layak saja karena perhitungan yang tepat
baru dapat terjadi jika perusahaan mengakhiri kegiatan usahanya dan
menjual semua aktiva yang ada (Afrianandra, 2014:202).
Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan,
karena selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang
akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur
terhadap efektivitas dan efisiensi pengguna semua sumber daya yang
ada didalam proses operasional perusahaan. Analisis profitabilitas
dijelaskan bahwa analisis ini mengukur kinerja secara keseluruhan dari
perusahaan dan efisiensi dalam pengelolaan aktiva, kewajiban, dan
kekayaan (Hanafi, 2001: 70).
37
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya.
Rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas. Di samping
bertujuan untuk kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
selama periode tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk mengukur
tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional
perusahaan. rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semau
kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya, yaitu yang berasal dari
kegiatan penjualan, penggunaan asset maupun penggunaan modal
(Hery, 2015: 226-227).
Rasio ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rasio tingkat
pengembalian atas investasi dan rasio kinerja operasi, dengan
penjelasan sebagai berikut :
a. Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi
Rasio ini digunakan untuk menilai kompensasi financial atas
penggunanaan asset atau ekuitas terhadap laba bersih (laba setelah
bunga dan pajak). Rasio ini terdiri dari :
1) Hasil Pengembalian atas Investasi (Return on Assets)
Rasio ini adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) atas
penggunaan asset perusahaan dalam menciptakan laba bersih.
Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa
38
besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap
rupiah dana yang tertanam dalam total asset.
Semakin tinggi hasil pengembalian atas asset, berarti
semakin tinggi juga jumlah laba bersih yang dihasilkan dari
setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset. Begitu
sebaliknya, semakin rendah hasil pengembalian atas asset
berarti semakin rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan
dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset (Hery,
2015: 228).
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara
keseluruhan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Laba sebelum pajak
Total aktiva
2) Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)
Rasio ROE ini merupakan indikator yang amat penting bagi
para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur
kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang
dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio
ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang
bersangkutan. Selanjunya kenaikan tersebut akan menyebabkan
kenaikan harga saham bank (Dendawijaya, 2009: 119).
Rasio ini yang menunjukkan hasil (return) atas penggunaan
ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Dengan
39
kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar
jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana
yang tertanam dalam total ekuitas (Hery, 2015: 168-169). Rasio
ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Laba bersih setelah pajak
Modal sendiri
Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank
baik pemegang saham sendiri maupun baru, serta para investor
di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang
bersangkutan (jika bank tersebut telah go public). dalam
praktiknya, para investor di pasar modal mempunyai beberapa
motif atau tujuan dalam membeli saham bank yang telah
melakukan emisi sahamnya. Motif-motif tersebut adalah antara
lain :
a) Memperoleh deviden berdasarkan keputusan RUPS
b) Mengejar capital gain jika bermain di bursa efek
c) Menguasai perusahaan tersebut melalui pencapaian
mayoritas saham
3) Rasio Kinerja Operasi
Rasio kinerja operasi adalah rasio yang digunakan untuk
mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi (penjualan). Rasio
ini terdiri dari :
a) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)
40
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase
laba kotor atas penjualan bersih. Menurut (Hery, 2015: 231),
semakin tinggi margin laba kotor berarti semakin tinggi pula
laba kotor yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini
disebabkan karena tingginya harga jual dan atau rendah harga
pokok penjualan. Sebaliknya, semakin rendah margin laba
kotor berarti semakin rendah pula laba kotor yang dihasilkan
dari penjualan bersih, karena rendahnya harga jual atau
tingginya harga pokok penjualan. Gross profit margin
menggambarkan presentase laba kotor yang dihasilkan oleh
setiap pendapatan perusahaan (Murhadi, 2013: 63). Rasio ini
dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺 𝑃𝑃𝐺𝐺𝐺𝐺𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐺𝐺𝑀𝑀𝑃𝑃𝑀𝑀 =Laba Kotor
Penjualan bersih
b) Margin Laba Operasional (Operating Profit Margin)
Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya
operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya
operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan
kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.
Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah
bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dana dan
menyalurkan dana, maka biaya dan pendapatan operasional
bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga
(Dendawijaya, 2009: 120).
41
Menurut (Hery, 2015: 233), semakin tinggi margin laba
operasional berarti semakin tinggi pula laba operasional yang
dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini disebabkan karena
tingginya laba kotor atau rendahnya beban operasional.
Sebaliknya, semakin rendah margin laba operasional berarti
semakin rendah pula laba operasional yang dihasilkan dari
penjualan bersih, karena rendahnya laba kotor dan atau
tingginya beban operasional. Rasio ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
𝑅𝑅𝑂𝑂𝑂𝑂𝐺𝐺𝑀𝑀𝑃𝑃𝑃𝑃𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑃𝑃𝑀𝑀𝑖𝑖𝐺𝐺𝑖𝑖𝑂𝑂 𝐺𝐺𝑀𝑀𝑃𝑃𝑃𝑃𝐺𝐺
=(penjualan netto – HPP – Biaya Adm, Penjualan, Umum
Penjualan Netto
c) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase
laba bersih atas penjualan bersih. Semakin tinggi margin laba
bersih berarti semakin tinggi jua laba bersih yang dihasilkan
dari penjualan bersih. Hal ini disebabkan karena tingginya laba
sebelum pajak penghasilan. Sebaliknya, semakin rendah
margin laba bersih, maka semakin rendah juga laba bersih yang
dihasilkan dari penjualan bersih, karena rendahnya laba
sebelum pajak penghasilan (Hery, 2015: 235). Rasio ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
𝑁𝑁𝑂𝑂𝑃𝑃 𝑃𝑃𝐺𝐺𝐺𝐺𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐺𝐺𝑀𝑀𝑃𝑃𝑀𝑀 =Laba setelah pajakPenjualan bersih
42
d) Net Earning Power Ratio (Rate or Return On Investment/ROI)
Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto
(Sujarweni, 2017: 66). Rasio dapat dirumuskan sebagai berikut
:
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Laba netto sesudah pajak
Total aktiva
e) Operating Ratio
Biaya operasi per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dirumuskan
sebagai berikut :
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =(HPP – Biaya Adm, Penjualan, Umum)
Penjualan Netto
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan, menunjang, dan
menghasilkan profit adalah hal yang sangat diperhatikan oleh investor
di pasar modal. Profitabilitas dapat diukur dalam beberapa hal yang
berbeda, namun dalam dimensi yang saling terkait. Pertama, terdapat
hubungan antara profit dengan sales sehingga terjadi residual return
bagi perusahaan dilihat dari penjualan. Pengukuran yang lain adalah
ROA (Return On Asset), ROI (Return On Investment), dan ROE
43
(Return On Equity) yang berkaitan dengan profit, investasi dan asset
yang digunakan untuk menghasilkannya (Ulupui, 2005).
Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur profitabilitas
bank adalah ROE (Return On Equity) yaitu rasio yang menggambarkan
besarnya kembalian atas total modal untuk menghasilkan keuntungan,
dan ROA (Return On Asset) adalah rasio yang menunjukkan
kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari
pengelolaan asset yang dimiliki. ROA digunakan untuk mengukur
profitabilitas karena Bank Indonesia sebagai Pembina da pengawas
perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur
dengan asset yang dananya sebagian besar dana simpanan masyarakat
(jurnal manajemen dan bisnis media ekonomi, 2017: 200).
2. Return On Asset (ROA)
Menurut (Hanafi & Halim, 2005: 165), Analisis Return On Asset
(ROA) atau rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan perusahaan
menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini diproyeksikan ke masa
depan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba
pada masa-masa mendatang. Dalam perhitungannya, analisis ROA
mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan
menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah
sesuai dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut.
3. Pembiayaan
44
Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung
investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun
dijalankan oleh orang lain (Muhammad, 2002: 260). Pembiayaan atau
financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada
pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik
sendiri maupun lembaga (Asiyah, 2014:2). Bank syariah cenderung
memberikan pembiayaan pada nasabah yang memiliki tingkat
kemampuan bayar dan yang berpeluang memberikan keuntungan
kepada bank, kecuali dalam kondisi tertentu.
a. Non Performing Financing (NPF)
Dalam buku (Umam, 2016: 204) dijelaskan bahwa dalam
kenyataannya, walaupun produk perbankan syariah bervariasi dan
dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, masih juga
ditemukan adanya permasalahan, khususnya untuk produ di bidang
pembiayaan. Apa yang dikenal dalam sistem perbankan
konvensional dengan istilah kredit bermasalah atau Non
Performing Loan (NPL), juga dikenal dalam sistem perbankan
syariah dengan istilah pembiayaan bermasalah atau Non
Performing Financing (NPF). Adanya NPL dan NPF harus bias
diatasi, karena hal ini sangat menentukan tingkat kesehatan bank.
Bank dengan tingkat NPL atau NPF rendah, akan lebih dipercaya
masyarakat dibandingkan bank dengan tingkat NPL atau NPF yang
45
tinggi. Dalam rangka untuk menjaga tingkat kepercayaan
masyarakat inilah NPL atau NPF perlu diatasi.
4. Resiko Pembiayaan
a. Pengertian Resiko Pembiayaan
Resiko pembiayaan adalah resiko yang disebabkan oleh adanya
kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya (Karim,
2010:260).
b. Jenis-Jenis Resiko
Dalam bank syariah, resiko pembiayaan mencakup resiko terkait
produk dan resiko terkait pembiayaan korporasi.
1) Resiko Terkait Pembiayaan Berbasis Natural Certainty
Contracts
Analisis resiko pembiayaan berbasis Natural Certainty
Contracts adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak
dari seluruh resiko nasabah, sehingga keputusan pembiayaan
yang diambil sudah memperhitungkan resiko.
2) Resiko Terkait Pembiayaan Berbasis Natural Uncertainty
Contracts
Analisis resiko pembiayaan berbasis Natural Uncertainty
Contracts adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak
dari seluruh resiko nasabah sehingga keputusan pembiayaan
yang diambil sudah memperhitungkan resiko yang ada.
46
Bank Indonesia sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Bank Indonesia Nomor 13/23 tahun 2011 dalam buku
(Prasetyoningrum, 2015: 47-49), mengidentifikasikan 10
(sepuluh) jenis resiko yang melekat pada industry perbankan
syariah, yaitu resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resiko
operasional, resiko hukum (legal), resiko reputasi, resiko
strategik, resiko kepatuhan (compliance), resiko imbal hasil, dan
resiko investasi. Berikut macam-macam resiko yaitu sebagai
berikut :
a) Resiko kredit (credit risk), adalah resiko akibat kegagalan
nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada
bank sesuai perjanjian yang disepakati.
b) Resiko pasar (market risk), adalah resiko pada posisi neraca
dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar,
antara lain resiko berupa perubahan nilai dari asset yang
dapat diperdagangkan atau disewakan. Menurut (Arifin,
2009: 73), Bank syariah tidak akan menghadapi resiko
tingkat bunga, walaupun dalam lingkungan dimana berlaku
dual banking system meningkatnya tingkat bunga di pasar
konvensional dapat berdampak pada meningkatnya risiko
likuiditas sebagai akibat adanya nasabah yang menarik dana
dari bank syariah dan berpindah ke bank konvensional.
47
c) Resiko likuiditas (liquidity risk), adalah resiko akibat
ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang
jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas atau asset
likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa
mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Menurut
(Arifin, 2009: 73-74), pengukuran risiko likuiditas adalah
kompleks dimana faktor kuncinya adalah bahwa bank tidak
dapat leluasa memaksimumkan pendapatan karena adanya
kebutuhan likuiditas. Maka, bank harus memperhatikan
jumlah likuiditas yang tepat. Terlalu banyak likuiditas, maka
akan mengorbankan pendapatan, dan terlalu sedikit akan
berpotensi untuk meminjam dana dengan harga yang tidak
dapat diketahui sebelumnya yang dapat meningkatkan biaya
dan menurunkan profitabilitas.
d) Resiko operasional (operational risk), adalah resiko
kerugian akibat proses internal yang kurang memadai,
kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan
sistem,dan kejadian eksternal dalam bank. Menurut
(Prasetyoningrum, 2015: 61), Aspek khusus perbankan
syariah dapat meningkatkan resiko operasional bank syariah,
meliputi :
i. Pembatalan resiko dalam kontrak murabahah
(kemitraan) dan istishna (manufaktur)
48
ii. Kegagalan sistem pengendalian internal untuk
mendeteksi dan mengelola potensi masalah dalam
proses operasional dan fungsi back office juga resiko
teknis
iii. Kesulitan potensial dalam menegakkan kontrak
Islam dalam lingkungan hukum yang lebih luas
iv. Perlu memelihara dan mengatur persediaan
komoditas di pasar yang tidak likuid
v. Kegagalan mematuhi persyaratan syariah
vi. Potensi biaya dan resiko pemantauan kontrak ekuitas
e) Resiko hukum (legal risk), adalah resiko akibat tuntutan
hokum atau kesalahan yuridis karena ketiadaan peraturan
perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan
perikatan
f) Resiko reputasi (reputation risk), adalah resiko akibat
menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang
bersumber dari persepsi negatif terhadap bank karena
adanya pemberitaan media atau rumor negatif
g) Resiko strategik (strategic risk), adalah resiko yang
diakibatkan ketidaktepatan dalam pengambilan atau
pelaksanaan suatu keputusan startegik serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis
49
h) Resiko Kepatuhan (compliance risk), adalah resiko akibat
bank tidak mematuhi dan tidak melaksanakan peratura
perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta
berprinsip syariah
i) Resiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk), adalah resiko
akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank
kepada nasabah karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil
yang diterima bank dari penyaluran dana yang dapat
mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank
j) Resiko Investasi (Equity Investment Risk), adalah resiko
akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang
dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil profit and loss
sharing.
Klasifikasi tingkat kolektibilitas/pengumpulan pembiayaan
menurut ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut :
a) Lancar, adalah pembiayaan yang tidak mengalami
penundaan pengembalian pinjaman
b) Dalam Perhatian Khusus, adalah pembiayaan yang
mengalami penundaan pinjaman selama satu sampai dua
bulan dari waktu yang diperjanjikan
c) Kurang Lancar, adalah pembiayaan yang pengembalian
pokok pinjamannya mengalami penundaan selama tiga bulan
dari waktu yang diperjanjikan
50
d) Diragukan, adalah pembiayaan yang pengembalian pokok
pinjamannya mengalami penundaan selama enam bulan atau
dua kali jadwal yang diperjanjikan
e) Macet, adalah pembiayaan yang pengembalian pokok
pinjamannya telah mengalami penundaan lebih dari satu
tahun sejak jatuh tempo menurut jadwal yang diperjanjikan
3) Teknik-Teknik Pengukuran Resiko
a) Penilaian Kualitatif
Dalam dunia perbankan, analisis pembiayaan sering
menggunakan kerangka 3R dan 5C. kerangka tersebut
digunakan untuk menganalisis kemampuan melunasi
kewajiban dari calon nasabah bank. Penilaian 3R tersebut
adalah Returns yaitu berkaitan dengan hasil yang diperoleh
dari penggunaan pembiayaan yang diminta, Repayment
Capacity yaitu berkaitan dengan kemampuan perusahaan
mengembalikan pembiayaan, Risk-bearing Ability yaitu
berkaitan dengan kemampuan perusahaan menanggung
resiko kegagalan atau ketidakpastian pembiayaan.
Sedangkan kerangka 5C Menurut (Ismail, 2010: 112-113),
yaitu sebagai berikut :
Character, menggambarkan watak dan kepribadian calon
debitur
51
Capacity, untuk mengetahui kemampuan calon debitur
dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan jangka
waktu pembiayaan
Capital, besar modal yang diperlukan peminjam
Collateral, jaminan atau agunan yang diberikan oleh calon
debitur
Condition of Economy, kondisi perekonomian calon debitur
b) Penilaian Kuantitatif
Dalam melakukan penilaian kuantitatif, dapat
dilakukan dengan Rating Perusahaan, Model Skoring,
RAROC (Risk Adjusted Return On Capital), Mortality
Rate, Penurunan resiko pembiayaan menggunakan term
structure.
5. Ba’i Al-Murabahah
Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya
perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank ditentukan
di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi
jual beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu
penyerahan barang (Sudarsono, 2003:47).
Landasan syariah murabahah dari firman Allah QS. Al-Baqarah
ayat 275 :
52
Artinya :”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya oang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum dating larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), amak orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.
Resiko pembiayaan murabahah bias berakibat buruk pada bank,
diantara kemungkinan resiko yang harus diantisipasi dalam pembiayaan
murabahah antara lain :
a. Tashir (kelalaian), terjadi apabila nasabah sengaja tidak membayar
angsuran
b. Fluktuasi harga komparatif, bila harga barang dipasar naik setelah
LKS membelinya untuk nasabah, karena LKS tidak bias mengubah
harga jual beli tersebut
c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bias saja ditolak nasabah
karena beberapa sebab
d. Dijual, hal ini terjadi karena Bai al-murabahah dapat bersifat jual
beli dengan hutang, maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu
53
menjadi milik nasabah dan nasabah bebas melakukan apapun
terhadap asset miliknya termasuk menjualnya kepada pihak lain
(Dumairi, 2008:45).
6. Ba’i Al-Musyarakah
Musyarakah adalah suatu bentuk akad kerjasama perniagaan
antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam
suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut
serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Keuntungan dibagi
menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan
bersama. Musyarakah juga dapat diartikan sebagai pencampuran dana
untuk tujuan pembagian keuntungan (Yudiana, 2014: 65).
Landasan syariah pembiayaan musyarakah, tercantum dalam
QS. Shaad ayat 24 :
Artinya: Daud berkata: “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan menerima kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, dan amat sedikitlah mereka ini”. Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya, maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.
Penggunaan modal pembiayaan musyarakah yang lebih besar
pada sis asset akan mengakibatkan ketidakstabilan sistemik pada saat
54
giro dipergunakan dalam jumlah besar oleh bank syariah (Khan dan
Ahmed, 2008, 58).
7. Ba’i Al- Mudharabah
Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak
dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh dana
(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (Asiyah,
2014: 183-184). Mudharabah adalah akad kerjasama usaha atau
perniagaan antara pihak yang menyediakan modal dana sebesar 100%
dengan pihak yang mengelola modal (mudharib), untuk diusahakan
dengan porsi keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai
kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak, sedangkan kerugian (jika
ada) akan ditanggung pemilik modal, kecuali ditemukan adanya
kelalaian atau kesalahan oleh pihak mudharib, seperti penyelewengan,
kecurangan, dan penyalahgunaan dana (Yudiana, 2014: 61).
Landasan hukum mudharabah dicerminkan untuk mencari
karunia Allah SWT seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat An-
Nisa ayat 29 :
Artinya: “Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali perdagangan yang kalian saling ridha. Dan jangnlah membunuh
55
diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian”. (QS. An-Nisa ayat 29).
Resiko yang terdapat dalam mudharabah terutama pada
penerapan dalam pembiayaan adalah sebagai berikut (Antonio,
2001:94) :
a. Side Streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan yang seperti
disebut dalam kontrak
b. Lalai dan kesalahan yang disengaja
c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak
jujur
d. Tingkat resiko pembiayaan mudharabah merupakan suatu
keulaitas yang menyatakan keadaan pembiayaan yang diperoleh
dari aktivitas bagi hasil mudharabah yang diperoleh dari aktivitas
bagi hasil (mudharabah).
8. Ba’i Al-Qardh
Qardh adalah jenis pinjaman yang tidak mempersyaratkan adanya
imbalan atas dana pinjaman, bank hanya boleh mengenakan biaya
administrasi (Nabhan, 2008: 161). Pinjaman ini biasanya bersifat sosial
dan untuk keperluan yang bersifat sosial seperti pendidikan dan
kesehatan, tetapi tidak menutup kemungkinan apabila disalurkan
kedalam sektor ekonomi seperti membantu pengusaha kecil.
Sumber dana pinjaman qardh dapat berasal dari intern dan ekstern
bank. Sumber dana yang berasal dari intern bank dilaporkan dalam
neraca bank sebagai peminjam qardh. Sedangkan dana ekstern berasal
56
dari dana yang dilaporkan dalam laporan sumber dan penggunaan dana
qardhul hasan. Qardhul hasan adalah pinjaman tanpa imbalan yang
memungkinkan peminjam untuk menggunakan dana tersebut selama
jangka waktu tertentu dan mengembalikan dalam jumlah yang sama
pada akhir periode yang telah disepakati.
Jika peminjam mengalami kerugian bukan karena kelalaiannya,
maka kerugian tersebut dapat mengurangi jumlah pinjaman. Pelaporan
qardhul hasan disajikan tersendiri dalam laporan sumber dan
penggunaan dana qardhul hasan karena dana tersebut bukan asset bank
yang bersangkutan (Nabhan, 2008: 163). Adapun landasan hukum
qardh Allah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 245 :
Artinya : “Siapakah yang mau member pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan ke-pada-Nya-lah kamu kembalikan”.
57
C. Kerangka Penelitian
Independen (X)
Gambar 2.1
Kerangka Penelitian
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian
yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat antara
beberapa dua variabel atau lebih (Sujarweni, 2015: 68).
Dalam penelitian ini, penulis membuat hipotesis yang didukung
berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat menjadikan
landasan dalam penelitian ini, antara lain :
1. Pengaruh Resiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas
Dependen (Y)
Mudharabah
(X1)
Profitabilitas Bank Syariah
Murabahah
(X2)
Musyarakah
(X3)
Qardh
(X4)
58
Non Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan
yang didalam pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target
yang diinginkan oleh pihak bank. Resiko pembiayaan murabahah
dapat dilihat dari pembiayaan bermasalah, karena pengembaliannya
tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan total
pembiayaan secara keseluruhan, hal ini berpengaruh terhadap
keuntungan yang akan didapatkan oleh bank. Tingkat resiko
pembiayaan Non Performing Financing (NPF) ini secara otomatis
akan mempengaruhi operating income yang akan semakin rendah dan
juga sebaliknya (Afrianandra, 2014: 204). Semakin tinggi pembiayaan
musyarakah bermasalah yang diberikan oleh bank, maka akan
menurunkan tingkat profitabilitas tersebut.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai (2017)
menunjukkan bahwa secara parsial resiko pembiayaan murabahah
berpengaruh negatif dan signifikan. Begitu juga hasil penelitian yang
dilakukan oleh Sari dan Anshori (2017) bahwa pembiayaan
murabahah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas karena bank
belum dapat melaksanakan kebijakan baru mengenai hal-hal yang
terlait dengan pembiayaan murabahah, dan hal ini akan menurunkan
profitabilitas. Salah satu faktor yang menyebabkan profitabilitas turun
adalah adanya resiko gagal bayar oleh nasabah. Semakin besar akad
murabahah yang dilakukan, resiko gagal juga akan semakin tinggi
yang mengakibatkan profitabilitas turun.
59
Dari teori dan penelitian terdahulu yang relevan, maka
hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
H1 : Resiko pembiayaan murabahah berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah
2. Pengaruh Resiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas
Pembiayaan atau kredit yang dilakukan oleh bank
konvensional maupun bank dengan prinsip syariah sama-sama
mengandung suatu resiko kredit atau pembiayaan. Resiko pembiayaan
akan terjadi apabila nasabah tidak dapat mengembalikan sebesar
pembiayaan yang diberikan ditambah dengan imbalan atau bagi hasil
dalam jangka waktu yang telah ditentukan (Afrianandra, 2014: 204).
Jika tingkat Non Performing Financing (NPF) atau pembiayaan
bermasalah tinggi, maka akan mengalami penurunan. Sedangkan jika
tingkat NPF rendah, maka profitabilitas akan mengalami kenaikan
(Mulyaningsih, 2016: 204). Dalam buku Kasmir (2010), pada
dasarnya setiap pembiayaan yang dilakukan oleh bank memiliki
potensi resiko yang tinggi. Dalam hal ini pembiayaan musyarakah
terkait dengan kemungkinan kegagalan nasabah dalam memenuhi
kewajibannya atau resiko nasabah tidak membayar kembali
hutangnya. Namun hal ini tidak terlepas dari profitabilitas yang akan
diterima bank umum syariah dengan jumlah yang besar pula
mengingat dalam investasi berlaku high risk high return yang artinya
setiap pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank syariah yang
60
memiliki resiko tinggi berpotensi memperoleh tingkat profit yang
tinggi pula (Refinaldy, dkk, 2014: 137).
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Faradilla, dkk (2017) yang menunjukkan bahwa musyarakah
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas karena nilai NPF
mengalami kenaikan yang signifikan sehingga kredit macet di bank
syariah meningkat seiring dengan persaingan bank syariah yang
semakin ketat. Hal ini juga dilakukan oleh Mulyaningsih dan
Fakhruddin (2016) yang menunjukkan pembiayaan musyarakah
berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Dari teori dan penelitian terdahulu yang relevan, maka
hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
H2 : Resiko pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah
3. Pengaruh Resiko Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas
Non Performing Financing merupakan indikator yang
digunakan untuk mengukur kerugian akibat resiko pembiayaan.
Semakin tinggi Non Performing Financing, maka semakin rendah
profitabilitas bank syariah (Mulyaningsih, 2016: 200). Menurut
Rahman dan Rochmatika dalam Arini (2015) apabila bank syariah
dapat mengelola berbagai macam pembiayaan dengan baik, maka
akan sangat mempengaruhi profitabilitas yang dimiliki karena
besarnya pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan asset
61
(pembiayaan) yang dimiliki suatu bank dapat menjadi indikator dalam
meningkatkan laba bank syariah.
Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh
Refinaldy, dkk (2014) yang menunjukkan bahwa variabel resiko
pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas
bank umum syariah. Penelitian Mulyaningsih (2016) pembiayaan
mudharabah juga berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.
Dari teori dan penelitian terdahulu yang relevan, maka
hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
H3 : Resiko pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah
4. Pengaruh Resiko Pembiayaan Qardh Terhadap Profitabilitas
Sifat pembiayaan qardh tidak member keuntungan financial,
karena dalam perbankan syariah pembiayaan qardh diperlukan untuk
membantu keuangan nasabah secara cepat dan berjangka pendek.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2010) dalam
Puspasari (2014), mengenai pengaruh pembiayaan qardh terhadap
performa bank yaitu ROA dan ROE yang menyatakan bahwa
pembiayaan akad qardh kurang sedikit komersil jika dibandingkan
dengan akad pembiayaan yang lain (Puspasari, 2014: 466).
Penelitian tentang faktor internal bank syariah mengenai
pembiayaan qardhul hasan akan terbatas. Salah satu faktor
pembiayaan tersebut adalah kondisi bank syariah (Utomo, 2015).
62
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ariyani (2013) menunjukkan
bahwa variabel resiko pembiayaan qardh berpengaruh negative
terhadap pertumbuhan laba bersih begitu juga yang dilakukan oleh
Puspasari (2014) yang menunjukkan resiko pembiayaan qardh
berpengaruh negatif karena setiap kenaikan pembiayaan qardh sebesar
satu satuan, maka akan terjadi perubahan. Dengan demikian, semakin
tinggi pembiayaan qardh akan menurunkan laba bersih.
Dari teori dan penelitian terdahulu yang relevan, maka
hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
H4 : Resiko pembiayaan qardh berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas
63
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang
menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan
menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari
kuantifikasi atau pengukuran (Sujarweni, 2014: 39). Dalam pendekatan
kuantitatif hakekat hubungan antara variabel-variabel dianalisis dengan
menggunakan teori objektif.
Penelitian ini terdiri dari lima variabel bebas (independen), yaitu
tingkat resiko pembiayaan murabahah, tingkat resiko pembiayaan
musyarakah, tingkat pembiayaan mudharabah, tingkat resiko pembiayaan
ijarah, dan tingkat resiko pembiayaan qardh serta tingkat profitabilitas
yang diproksikan menggunakan rasio Return On Assets (ROA) sebagai
variabel terikat (dependen).
Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya
independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan
64
variabel lain (Sujarweni, 2014:11). Variabel tersebut yang dapat
menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksplanatory research. Penelitian explanatory adalah penelitian untuk
menguji hipotesis antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.
Regresi linier menurut Gujarati adalah sebagai kajian terhadap
ketergantungan satu variabel, yaitu variabel tergantung terhadap satu atau
lebih variabel lainnya atau yang disebut sebagai variabel-variabel
eksplanatory dengan tujuan untuk membuat estimasi dan memprediksi
rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel tergantung dalam kaitannya
dengan nilai yang sudah diketahui dari variabel eksplanatorynya
(Sarwono, 2016: 27).
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel
sehingga regresi yang digunakan disebut regresi data panel. Data panel
merupakan data gabungan dari data runtun waktu (time series data) dan
data silang (cross section data) (Sarwono, 2016: 1).
Dalam penelitian ini memfokuskan pada variabel bebas tingkat
resiko pembiayaan murabahah, tingkat resiko pembiayaan musyarakah,
tingkat resiko pembiayaan mudharabah, tingkat resiko pembiayaan ijarah,
dan tingkat resiko pembiayaan qardh yang mempengaruhi variabel terika
profitabilitas Bank Umum Syariah yang terdapat dalam Statistik
Perbankan Syariah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan informasi
berupa laporan keuangan (annual report) melalui website bank masing-
65
masing dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2017.
Hal ini dikarenakan laporan keuangan periode 2013 sampai 2017
merupakan data terbaru laporan keuangan yang sudah diaudit dan sudah
dipublikasikan kepada masyarakat melalui situs resmi masing-masing
Bank Umum Syariah di Indonesia.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi
Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data diambil pada
statistik perbankan syariah dan website bank umum syariah yang
terdaftar di Bank Indonesia.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal sampai
tersusunnya laporan penelitian yaitu pada bulan April 2018 sampai
selesai.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri dari obyek atau
subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang
ditetapkan untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan (Sujarweni,
2014: 65). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek
atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 80).
66
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah
di Indonesia yang berjumlah 13 (tiga belas) bank yang disajikan dalam
tabel 3.1 yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
Daftar Populasi
No Nama Bank
1. PT. Bank Aceh Syariah
2. PT. Bank Muamalat Indonesia
3. PT. Bank Victoria Syariah
4. PT. Bank BRI Syariah
5. PT. Bank Jabar Banten Syariah
6. PT. Bank BNI Syariah
7. PT. Bank Syariah Mandiri
8. PT. Bank Mega Syariah
9. PT. Bank Panin Dubai Syariah
10. PT. Bank Syariah Bukopin
11. PT. Bank BCA Syariah
12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah
13. PT. Bank Maybank Syariah Indonesia
Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 81). Pengambilan sampel
67
dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling. Purposive
sampling adalah metode pemilihan sampel yang dipilih berdasarkan
pertimbangan yang berarti pemilihan sampel secara acak yang
informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Bank umum syariah yang terdaftar dalam statistik perbankan
syariah
b. Bank umum syariah yang memiliki data lengkap sesuai dengan
variabel yang diteliti dan periode penelitian
c. Bank umum syariah yang mempublish laporan keuangan yang
telah diaudit
Berikut sampel dalam penelitian ini yang disajikan dalam tabel 3.2
yaitu :
Tabel 3.2
Daftar Sampel
No Nama Bank
1. PT. Bank Syariah Mandiri
2. PT. Bank Syariah Bukopin
3. PT. Bank Muamalat Indonesia
4. PT. Maybank Syariah Indonesia
5. PT. Bank BNI Syariah
6. PT. Bank Panin Dubai Syariah
7. PT. Bank BRI Syariah
68
8. PT. Bank Mega Syariah
9. PT. Bank BCA Syariah
10. PT. Bank Victoria Syariah
Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018
Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil merupakan hal
yang penting jika melakukan penelitian yang menggunakan analisis
kuantitatif. Karena data yang diperlukan sangat jelas untuk
menganalisis data.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti
untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden
sesuai lingkup penelitian (Sujarweni, 2014: 74). Data pada penelitian ini
adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan,
buku, dan majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan
pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, jurnal, data statistik, internet
dan lain sebagainya (Sujarweni, 2015: 89). Teknik atau cara untuk
memperoleh data sekunder dalam penelitian ini dengan cara tidak
langsung atau penelitian arsip yang membuat peristiwa masa lalu.
E. Definisi Konsep dan Operasional
Definisi operasional adalah variabel penelitian yang dimaksudkan
untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis
69
(Sujarweni, 2014: 87). Dalam penelitian ini menggunakan lima variabel
(independen) dan satu variabel terikat (dependen), yaitu sebagai berikut :
1. Variabel Dependen (Y)
a. Profitabilitas diukur dengan Return On Assets (Y)
Rasio rentabilitas atau profitabilitas bank adalah alat untuk
menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan
profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu,
rasio-rasio dalam kategori ini dapat juga digunakan untuk
mengukur tingkat kesehatan bank (Dendawijaya, 2009: 118).
Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara
keseluruhan. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik pula posisi
bank dari segi penggunaan asset.
𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Laba Bersih × 100%
Total Aktiva × 100%
2. Variabel Independen (X)
a. Resiko pembiayaan murabahah bermasalah (X1) diukur dengan
Non Performing Financing (NPF)
Pembiayaan murabahah adalah akad jual beli atas barang
tertentu, dimana penjual menyebutkan harga pembelian barang
kepada pembeli kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan
70
mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah tertentu
(Ismail, 2011: 138).
𝑁𝑁𝑃𝑃𝑁𝑁 =Pembiayaan Murabahah Bermasalah
Total Pembiayaan Murabahah × 100%
b. Resiko pembiayaan musyarakah bermasalah (X2) diukur dengan
Non Performing Financing (NPF)
Pembiayaan musyarakah adalah akad bagi hasil ketika dua atau
lebih pengusaha pemilik dana atau modal bekerja sama sebagai
mitra usaha, membiayai usaha baru atau sudah berjalan (Ascarya,
2011:). Menurut (Nabhan, 2008: 76-77), pembiayaan musyarakah
dapat diberikan dalam bentuk kas, atau aktiva non kas, termasuk
aktiva tidak berwujud. Pembiayaan dalam bentuk kas dinilai
sebesar jumlah yang dibayarkan. Rumusnya sebagai berikut :
𝑁𝑁𝑃𝑃𝑁𝑁 =Pembiayaan Musyarakah Bermasalah
Total Pembiayaan Musyarakah × 100%
c. Resiko pembiayaan mudharabah (X3) diukur dengan Non
Performing Financing (NPF)
Pembiayaan mudharabah adalah akad perjanjian antara dua
pihak atau lebih untuk melakukan kerja sama usaha, satu pihak
akan menempatkan modal yang disebut shahibul maal dan
71
pengelola dana yang disebut dengan mudharib (Ismail, 2011: 83).
Rumusnya sebagai berikut :
𝑁𝑁𝑃𝑃𝑁𝑁 =Pembiayaan Mudharabah Bermasalah
Total Pembiayaan Mudharabah × 100%
d. Resiko pembiayaan qardh (X4) diukur dengan Non Performing
Financing (NPF)
Pembiayaan qardh adalah jenis pembiayaan yang tidak
mempersyaratkan adanya imbalan atas dana pinjaman (Nabhan,
2008:161). Sedangkan menurut PSAK no.59 pinjaman qardh
adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara
peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan
peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.
Rumusnya sebagai berikut :
𝑁𝑁𝑃𝑃𝑁𝑁 =Pembiayaan Qardh Bermasalah
Total Pembiayaan Qardh × 100%
F. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Menurut (Sujarweni, 2015: 113), statistik deskriptif berusaha
menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal dari suatu
72
sampel seperti mean, modus, median, presentil, desil, quartile, dalam
bentuk analisis angka maupun gambar/diagram.
2. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas data dilakukan untuk meilihat stationary data yang
digunakan. Uji stasioner ini menggunakan uji root test atau uji akar
unit yang dipandang juga sebagai uji stasioneritas. Hal ini karena pada
prinsipnya uji tersebut dimaksudkan untuk menguji apakah koefisien
tertentu dalam model autogresif yang ditaksir mempunyai nilai satu
atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan uji root test Levin Lin
Chu t.
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik sering disebut juga analisis residual (Gudono,
2016: 151).
a. Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas merupakan kondisi dimana dua atau lebih
variabel bebas (independen) saling berkorelasi. Estimasi parameter
dalam model regresi menjadi bias ketika kondisi ini terjadi, selain
sesatan bakunya menjadi besar, koefisien regresinya juga relatif
kurang presisi (Pramesti, 2016: 68). Uji multikolinieritas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi
antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi
multikolinieritas diantara variabel independen. Tidak terjadi
73
multikolinieritas jika nilai korelasi antar semua variabel bebas yang
diuji < 0,9 (Sarwono, 2016: 161). Jika variabel independen saling
berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (Ghozali,
2016: 103).
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas adalah keadaan dimana varians
(varians residual) tidak stabil (konstan). Uji heteroskedastisitas
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik
adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas
(Ghozali, 2016: 134).
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dengan
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal (Ghozali, 2016: 154). Uji statistic lain yang dapat
digunakan untuk menguji normalitas data adalah dengan
menggunakan model kolmogorov smirnov test dan model Shapiro
Wilk dan Shapiro Francia test dalam aplikasi eviews 9.
d. Uji Autokorelasi
74
Uji autokorelasi adalah berhubungan dengan diri sendiri
atau korelasi serial. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada
periode t-1 sebelunya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Munculnya autokorelasi akan menyebabkan
variansi dari penaksir parameter dalam model regresi dari metode
kuadrat terkecil (MKT) akan lebih besar dari penaksir yang lain
(Pramesti, 2016: 69). Autokorelasi juga muncul karena observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah
ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari
satu observasi ke observasi lain. Hal ini sering ditemukan pada data
runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seseorang
individu/kelompok yang cenderung mempengaruhi “gangguan”
pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya
(Ghozali, 2016: 107).
Pada data silang (cross section), masalah autokorelasi
relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang
berbeda berasal dari indovidu/kelompok yang berbeda. Model
regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.
Tabel 3.3
Nilai Autokorelasi
Nilai DW Interprestasi
75
4-dl<DW<4 Ada autokorelasi (negatif)
4-du<DW<4-dl Hasil tidak bias ditentukan
2<DW<4-dh Tidak ada autokorelasi
dh<DW<4-dh Tidak ada autokorelasi
dl<DW<dh Hasil tidak bisa ditentukan
0<DW<dl Ada autokorelasi (positif)
4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel)
a. Uji Common Effect Model (CEM)
Uji CEM ini mengasumsikan tidak ada perbedaan efek
sektor maupun waktu, sehingga dalam permodelannya hanya
terdapat satu model untuk seluruh pengamatan (Bayyina,
dkk:2016). Teknik estimasi CEM yaitu Ordinary Least Square
(OLS)
b. Uji Fixed Effect Model (FEM)
Uji FEM mengasumsikan bahwa antar unit sector ataupun
antar unit waktu memberikan efek yang berbeda terhadap model.
Efek yang berbeda tersebut diperlihatkan pada nilai koefisien
intersep, sehingga FEM akan memiliki intersep yang berbeda untuk
masing-masing variabel. FEM akan diestimasi menggunakan
teknik variabel dummy atau dikenal dengan nama Least Square
Dummy Variables (LSDV) (Bayyina, dkk:2016).
c. Uji Random Effect Model (REM)
76
Uji REM mengasumsikan bahwa terdapat efek sector
maupun efek waktu yang dimasukkan dalam komponen residual
model REM. Residual tersebut tidak berkorelasi dengan variabel
dependen (Bayyina, dkk:2016).
d. Uji Chow Test
Uji chow test digunakan untuk mengetahui apakah model
FEM lebih baik dari model CEM. Uji chow menguji signifikansi
intersep α i apakah berbeda-beda pada masing-masing sector (FEM)
ataukah tidak berbeda (CEM) (Bayyina, dkk:2016). Pemilihan
model yang lebih baik, antara model common effect dan model
fixed effect yaitu (Melati, 2018) :
1) Jika H0 tidak ditolak, pilih model common effect
2) Jika H0 ditolak, pilih model fixed effect
e. Uji Hausman Test
Uji hausman digunakan untuk menentukan model mana
yang lebih baik antara model FEM dan REM. Nilai statistik
Hausman akan mengikuti distribusi chi-square dengan derajat
bebas P, dimana P adalah jumlah variabel bebas. Daerah penolakan
hipotesis nol yaitu jika nilai statistik Hausman lebih besar daripada
nilai chi-square tabel pada tingkat signifikansi α tertentu (Bayyina,
dkk:2016). Pemilihan model yang lebih baik, antara model
common effect dan model random effect yaitu (Melati, 2018) :
1) Jika H0 tidak ditolak, pilih model rando, effect
77
2) Jika H0 ditolak, pilih model fixed effect
f. Uji Lagrange Multiplier (LM Test)
Uji lagrange multiplier digunakan untuk memilih model
yang lebih baik antara CEM dan REM, dengan melakukan
pengujian REM yang didasarkan pada nilai residual εit dari REM.
Daerah penolakan hipotesis nol yaitu jika LM lebih besar dari chi-
square (Bayyina, dkk:2016). Pemilihan model yang lebih baik,
antara model common effect dan model random effect yaitu
(Melati, 2018):
1) Jika H0 tidak ditolak, pilih model common effect
2) Jika H0 ditolak, pilih model random effect
5. Uji Statistik
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest)
Nilai t diperoleh pada bagian keluaran koefisien regresi yang
berfungsi untuk digunakan sebagai pengujian hipotesis secara
parsial atau sendiri-sendiri. Saat menggunakan prosedur regresi
linier berganda dimana menggunakan variabel bebas atau predictor
lebih dari 1. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan
antara nilai t hitung (t0) dengan t tabel (t nilai kritis) dengan
menggunakan ketentuan yaitu :
1) Jika nilai t hitung > r tabel dengan tingkat signifikansi (α)
tertentu, misalnya sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima
78
2) Jika nikai t hitung < r tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik Ftest)
Nilai F terdapat dalam keluaran ANOVA merupakan nilai yang
digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis secara simultan
(Sarwono, 2016:32). Pengujian ini dilakukan dengan cara
membandingkan antara nilai F hitung (Fo) dengan F tabel (F nilai
kritis) dengan menggunakan ketentuan yaitu :
1) Jika nilai F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi (α)
tertentu, misalnya sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan H1
diterima
2) Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya untuk mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol
dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat
terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum,
koefisien determinasi (R2) untuk data silang (cross section) relatif
79
rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan. Sedangkan untuk data runtun waktu (time series)
biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi
(Ghozali, 2016: 95).
6. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih
variabel independen (variabel penjelas/bebas) dengan tujuan untuk
mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata
variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang
diketahui. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-
masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara
memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan.
Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus yang pertama,
meminimumkan penyimpangan antara nilai actual dan nilai estimasi
variabel dependen berdasarkan data yang ada (Ghozali, 2016: 93).
Rumus dalam analisis regresi berganda yaitu :
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e
Keterangan :
Y = Profitabilitas (ROA)
a = Konstanta
b1,2,3,4 = Koefisien X variabel bebas
80
e = Error
X1 = Tingkat resiko pembiayaan Murabahah
X2 = Tingkat resiko pembiayaan Musyarakah
X3 = Tingkat resiko pembiayaan Mudharabah
X4 = Tingkat resiko pembiayaan Qardh
G. Alat Analisis
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, dimana data berupa
angka yang diolah dengan menggunakan Eviews 9. Eviews memberikan
kemudahan untuk memberikan informasi bagi pengguna untuk dapat
melakukan analisis statistic, memberikan forecasting, model simulasi,
serta memberikan kemudahan untuk membuat tabel dan grafik yang sering
digunakan dalam publikasi karya ilmiah dan publikasi hasil estimasi para
ekonom. Analisis data dimulai dengan menguji uji statistik deskriptif
kemudian uji stasioneritas untuk mengetahui data tersebut dapat dilakukan
stasioner atau tidak dan untuk penelitian selanjutnya. Kemudian menguji
asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji
heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Selanjutnya melakukan analisis
model regresi data panel dengan menggunan uji common effect, uji fixed
effect, uji random effect, uji chow test, uji hausman test, dan uji lagrange
multiplier (LM test) lalu uji signifikansi parameter individual (ttest), uji
signifikansi simultan (Ftest), uji koefisien determinasi (R2), dan analisis
regresi berganda.
81
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Deskripsi Objek Penelitian
Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh pembiayaan
murabahah (X1), musyarakah (X2), mudharabah (X3), dan qardh (X4)
terhadap profitabilitas bank umum syariah.
Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan tahun
(annual report) dari masing-masing website bank umum syariah periode
2013 – 2017. Adapun bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) terdiri dari 13 bank. Namun, penelitian ini menggunakan
10 bank sebagai sampel.
B. Analisis Data
1. Statistik Deskriptif
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, penelitian ini terlebih
dahulu dilakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan.
Pengujian ini digunakan untuk menjamin terpenuhinya asumsi yang
diperlukan untuk melakukan pengujian terhadap model regresi
berganda.
Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek
penelitian yang dijadikan sampel. Maka dengan pengujian statistik
deskriptif akan diketahui mean, minimum, maksimum, dan standar
82
deviasi dari bank tersebut yang dapat memberikan gambaran awal
tentang masalah yang diteliti. Seperti pada tabel 4.1 berikut ini :
Tabel 4.1
Statistik Deskriptif
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.1 yang merupakan hasil uji statistik deskriptif,
dapat dilihat bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini cukup
bervariasi.
Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tingkat
profitabilitas (ROA) terendah adalah -20.13% menunjukkan bahwa bank
umum syariah yang terdaftar dalam Statistik Perbankan Syariah tahun
2013 sampai 2017 yang memiliki profitabilitas terendah adalah Maybank
Syariah. Terlalu rendahnya ROA, kemungkinan bank dikarenakan pada
periode tahun tersebut kinerja bank kurang baik. Sedangkan tingkat
profitabilitas (ROA) tertinggi sebesar 10.77% yaitu Bank Panin Dubai
Syariah yang memiliki tingkat ROA tertinggi pada tahun 2017. Hal ini
menunjukkan bahwa bank telah melakukan kinerja dengan baik, sehingga
dapat memaksimalkan profitabilitas yang dihasilkan. Rata-rata ROA
ROA NPFMUR NPFMUSY NPFMUDH NPFQARDH Mean 0.602200 2.765600 2.905400 1.229000 1.911800 Median 0.795000 2.975000 2.250000 0.155000 0.010000 Maximum 10.77000 12.01000 13.63000 18.70000 28.30000 Minimum -20.13000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 Std. Dev. 3.788709 2.045950 3.280479 3.098528 5.474997
83
adalah sebesar 0.602200% dengan standar deviasi adalah sebesar
3.788709%.
Dari tabel 4.1, nilai terendah dari NPF murabahah adalah 0.00%
artinya bahwa terdapat perusahaan yang mampu melakukan penyaluran
pembiayaan murabahah dengan baik yaitu terbukti bahwa tidak terdapat
pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah disalurkan. Adapun
bank dengan nilai NPF murabahah terendah adalah Maybank Syariah,
BCA Syariah, dan Bank Victoria Syariah. Sedangkan NPF murabahah
tertinggi sebesar 12.01% yaitu PT. Bank Syariah Bukopin. Hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan telah gagal dalam mengelola penyaluran
pembiayaan murabahah dan manajemen yang kurang baik, sehingga
terbukti dengan besarnya NPF yang terjadi pada tahun 2017. Rata-rata
NPF murabahah adalah sebesar 2.765600% sehingga menunjukkan bahwa
tingkat kolektibilitas masih agak baik karena belum mencapai angka 5%
sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan standar deviasinya
adalah sebesar 2.045950%.
Kemudian nilai terendah dari NPF musyarakah adalah 0.00% pada
Maybank Syariah, BCA Syariah, dan Bank Victoria Syariah yang artinya
bahwa terdapat manajemen dalam mengelola penyaluran musyarakah
dengan baik, karena tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari
pembiayaan yang disalurkan. Nilai NPF musyarakah tertinggi adalah
sebesar 13.63% pada Bank Mega Syariah. Hal ini berarti perusahaan gagal
dalam mengelola manajemen dalam penyaluran musyarakah karena
84
besarnya NPF yang terjadi pada tahun 2014 itu. Rata-rata NPF
musyarakah sebesar 2.905400% dengan standar deviasi sebesar
3.280479%.
Berikutnya, nilai terendah NPF mudharabah terjadi pada Maybank
Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Mega Syariah,
dan Bank Victoria Syariah sebesar 0.00%. Artinya perusahaan mampu
melakukan penyaluran mudharabah dengan baik yaitu terbukti bahwa
tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah
disalurkan. Sedangkan nilai NPF mudharabah tertinggi adalah 18.70%
pada Bank Panin Dubai Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan
gagal dalam mengelola manajemen dalam penyaluran mudharabah, karena
besarnya NPF yang terjadi pada tahun 2017 tersebut. Rata-rata NPF
mudharabah sebesar 1.229000% dengan standar deviasi sebesar
3.098528%.
Kemudian nilai terendah NPF qardh sebesar 0,00% pada Bank
Syariah Bukopin, Maybank Syariah, BCA Syariah, Bank Panin Dubai
Syariah, dan Bank Victoria Syariah yang berarti perusahaan mampu
melakukan penyaluran mudharabah dengan baik yaitu terbukti bahwa
tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah
disalurkan. Sedangkan nilai tertinggi NPF qardh sebesar 28.30% oleh
Bank Mega Syariah pada tahun 2013. Berarti perusahaan gagal dalam
mengelola manajemen dalam penyaluran mudharabah, karena besarnya
85
NPF qardh tersebut. Rata-rata NPF qardh sebesar 1.911800% dan standar
deviasi sebesar 5.474997%.
2. Uji Stasioneritas
Uji stasioneritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji
Unit Root test dengan uji Levin, Lin Chu t berdasarkan data dari laporan
tahunan bank umum syariah periode 2013-2017 dalam tabel 4.2 sebagai
berikut :
Tabel 4.2
Hasil Uji Stasioneritas
No. Variabel Probability Unit Root
Test
Hasil
1. X1 (Murabahah) 0.0071 Data Stasioner
2. X2 (Musyarakah) 0.0018 Data Stasioner
3. X3 (Mudharabah) 0.0013 Data Stasioner
4. X4 (Qardh) 0.0000 Data Stasioner
5. Y (Profitabilitas) 0.0000 Data Stasioner
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai
probability unit root test dengan uji Levin Lin Chu t menunjukkan nilai
<0.05 maka data ini stasioner dan dapat dilanjutnya dengan pengujian data
selanjutnya.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
86
Untuk mengetahui data itu tidak terjadi multikolinieritas jika nilai
koefisien antar variabel <0.90. Untuk mendeteksi adanya hubungan
antar variabel, maka dilakukan uji multikolinieritas sebagai berikut :
Tabel 4.3
Hasil Uji Multikolinieritas
ROA NPFMUR NPFMUSY NPFMUDH NPFQARDH ROA 1.000000 -0.149820 -0.265652 0.330895 0.034658
NPFMURABAHAH -0.149820 1.000000 0.366977 0.333850 0.123867
NPFMUSYARAKAH -0.265652 0.366977 1.000000 0.104893 0.364579
NPFMUDHARABAH 0.330895 0.333850 0.104893 1.000000 -0.099106
NPFQARDH 0.034658 0.123867 0.364579 -0.099106 1.000000 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Dari tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien
korelasinya antar variabel <0.90, sehingga data ini tidak terjadi
multikolinieritas.
b. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Model regresi yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Dalam penelitian ini menggunakan uji glejser yang mengusulkan
untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.
Jika nilai signifikansi <0.05, maka terjadi heteroskedastisitas dan
apabila nilai probability >0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Seperti tabel 4.4 sebagai berikut :
87
Tabel 4.4
Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser
Dependent Variable: RESABS Method: Panel Least Squares Date: 08/23/18 Time: 20:24 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.782538 0.652162 1.199914 0.2365
NPFMUR 0.185308 0.209399 0.884952 0.3809 NPFMUSY 0.209171 0.131875 1.586126 0.1197 NPFMUDH -0.105320 0.130770 -0.805387 0.4248
NPFQARDH -0.019914 0.074908 -0.265842 0.7916 R-squared 0.101306 Mean dependent var 1.735239
Adjusted R-squared 0.021422 S.D. dependent var 2.670513 S.E. of regression 2.641754 Akaike info criterion 4.875403 Sum squared resid 314.0490 Schwarz criterion 5.066605 Log likelihood -116.8851 Hannan-Quinn criter. 4.948214 F-statistic 1.268160 Durbin-Watson stat 1.816002 Prob(F-statistic) 0.296525
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.4 diatas, pengujian heteroskedastisitas
dengan uji glejser menunjukkan nilai probability >0.05, sehingga
bebas dari heteroskedastisitas.
c. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali, 2016: 154). Seperti tabel 4.5 berikut :
88
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas Pertama
0
4
8
12
16
20
24
28
-20 -15 -10 -5 0 5
Series: Standardized ResidualsSample 2013 2017Observations 50
Mean -4.97e-16Median 0.319972Maximum 4.203213Minimum -18.14681Std. Dev. 3.194392Skewness -3.789920Kurtosis 22.12013
Jarque-Bera 881.3193Probability 0.000000
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dilihat nilai Jarque-Bera
sebesar 881.3193 yang berarti nilai ini lebih dari 2 maka data tidak
terdistribusi normal. Sedangkan nilai probabilitasnya <0.05 berarti data
tidak terdistribusi normal.
Untuk menyembuhkan ketidaknormalan tersebut, dapat
dilakukan dengan pengujian menggunakan model kolmogorov smirnov
test, seperti tabel berikut :
89
Tabel 4.6
Model Kolmogorov Smirnov Normality Test
S
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan model kolmogorov smirnov test pada tabel
4.11, dengan nilai value 0.240055 dengan nilai alpha lebih dari
>0.05 berarti data terdistribusi normal.
Empirical Distribution Test for RESID Hypothesis: Normal Date: 08/13/18 Time: 09:10 Sample: 2013 2062 Included observations: 50
Method Value Adj. Value Probability Lilliefors (D) 0.240055 NA 0.0000
Cramer-von Mises (W2) 0.657847 0.664425 0.0000 Watson (U2) 0.597396 0.603370 0.0000 Anderson-Darling (A2) 3.804735 3.865230 0.0000
Method: Maximum Likelihood - d.f. corrected (Exact Solution) Parameter Value Std. Error z-Statistic Prob. MU -4.09E-16 0.451755 -9.04E-16 1.0000
SIGMA 3.194392 0.322682 9.899495 0.0000 Log likelihood -128.5168 Mean dependent var. -3.38E-16
No. of Coefficients 2 S.D. dependent var. 3.194392
90
Tabel 4.7
Model Shapiro Wilk and Shapiro Francia Test
Normality Test Date: 08/13/18 Time: 09:08 Sample: 2013 2062 Included observations: 50 Test Statistic Prob. Shapiro-Wilk 0.651471 1.23E-09 Shapiro-Francia 0.628040 1.05E-08 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan model Shapiro Wilk and Francia Test nilai
probabilitas sebesar 1.23 dan 1.05 dengan lebih dari 0.05 berarti
data terdistribusi normal.
Tabel 4.8
Normality Test
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa dengan
model pengujian kolmogorov smirnov dan model Shapiro Wilk
Long-run Normality Test Date: 08/13/18 Time: 09:08 Sample: 2013 2062 Included observations: 50 Statistic Prob. Skewness -1.110048 0.866511 Skewness 3/5 1.624148 0.052172 Kurtosis 1.295773 0.097527 Normality 1.235843 0.539064
91
dan Shapiro Francia dapat disimpulkan bahwa data ini
terdistribusi normal dengan angka 0,539064 yang artinya >0.05.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali,
2016: 107). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul
karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi
ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang
terbebas dari autokorelasi. Dalam penelitian ini menggunakan uji
Durbin-Watson untuk mendeteksi adanya autokorelasi atau tidak,
seperti tabel 4.8 berikut ini :
Tabel 4.9
Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson
R-squared 0.065257 Mean dependent var 1.91E-16
Adjusted R-squared -0.065172 S.D. dependent var 3.264006 S.E. of regression 3.368689 Akaike info criterion 5.396102 Sum squared resid 487.9669 Schwarz criterion 5.663785 Log likelihood -127.9025 Hannan-Quinn criter. 5.498037 F-statistic 0.500325 Durbin-Watson stat 1.953615 Prob(F-statistic) 0.804567
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
92
Berdasarkan tabel diatas, apabila d berada diantara 1.67591
dan 2.01505 dengan nilai Durbin Watson sebesar 1.953615, maka
tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel)
a. Analisis Regresi Model
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
panel/pooled data yaitu gabungan dari time series data dan cross
section data. Dalam melakukan regresi data panel, perlu dilakukan
pemilihan model yang tepat dengan pengujian estimasi model sebagai
berikut :
1) Uji Common Effect
Tabel 4.10
Hasil Uji Common Effect
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:31 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPFMUR? -0.043445 0.219242 -0.198159 0.8438
NPFMUSY? -0.303538 0.170519 -1.780089 0.0817 NPFMUDH? 0.539893 0.173280 3.115730 0.0032
NPFQARDH? 0.152977 0.099272 1.540987 0.1302 R-squared 0.198093 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.145795 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.501647 Akaike info criterion 5.420963 Sum squared resid 564.0306 Schwarz criterion 5.573924 Log likelihood -131.5241 Hannan-Quinn criter. 5.479211
93
Durbin-Watson stat 2.218356 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
2) Uji Fixed Effect
Tabel 4.11
Hasil Uji Fixed Effect
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:33 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.938666 0.835630 2.320005 0.0254
NPFMUR? -0.423302 0.268762 -1.575011 0.1229 NPFMUSY? -0.397189 0.167429 -2.372278 0.0225 NPFMUDH? 0.552862 0.171718 3.219602 0.0025
NPFQARDH? 0.161493 0.095158 1.697104 0.0973 Fixed Effects (Cross)
2013--C 0.855334 2014--C 0.851766 2015--C -1.692137 2016--C -0.620602 2017--C 0.605639
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.360902 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.236200 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.311166 Akaike info criterion 5.394027 Sum squared resid 449.5167 Schwarz criterion 5.738191 Log likelihood -125.8507 Hannan-Quinn criter. 5.525087 F-statistic 2.894118 Durbin-Watson stat 2.513691 Prob(F-statistic) 0.011859
94
3) Uji Random Effect
Tabel 4.12
Hasil Uji Random Effect
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 08/23/18 Time: 21:36 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.975361 0.817417 2.416588 0.0198
NPFMUR? -0.432396 0.262460 -1.647477 0.1064 NPFMUSY? -0.391409 0.165292 -2.367985 0.0222 NPFMUDH? 0.549939 0.163907 3.355202 0.0016
NPFQARDH? 0.148550 0.093890 1.582176 0.1206 Random Effects (Cross)
2013--C 2.67E-14 2014--C 2.75E-14 2015--C -5.31E-14 2016--C -2.03E-14 2017--C 1.92E-14
Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 1.86E-07 0.0000
Idiosyncratic random 3.311166 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.225935 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.333343 Sum squared resid 500.0030 F-statistic 4.575538 Durbin-Watson stat 2.252264 Prob(F-statistic) 0.003473
Unweighted Statistics R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200
Sum squared resid 500.0030 Durbin-Watson stat 2.252264 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
95
Berdasarkan uji diatas, setelah melakukan pengujian tiga
model regresi common effect, fixed effect, dan random effect
selanjutnya adalah melakukan pengujian pemilihan model regresi
data panel yaitu uji chow test, uji hausman, dan uji lagrange
multiplier. Berikut pengujian model regresi data panel :
1) Uji Chow
Tabel 4.13
Hasil Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests Pool: PERIODE Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.151201 (4,41) 0.3463
Cross-section Chi-square 5.322051 4 0.2558
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:34 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.975361 0.822892 2.400510 0.0206
NPFMUR? -0.432396 0.264217 -1.636517 0.1087 NPFMUSY? -0.391409 0.166399 -2.352231 0.0231 NPFMUDH? 0.549939 0.165004 3.332880 0.0017
NPFQARDH? 0.148550 0.094519 1.571650 0.1230 R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.225935 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.333343 Akaike info criterion 5.340468 Sum squared resid 500.0030 Schwarz criterion 5.531670 Log likelihood -128.5117 Hannan-Quinn criter. 5.413279 F-statistic 4.575538 Durbin-Watson stat 2.252264 Prob(F-statistic) 0.003473
96
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas, jika nilai probability cross
section chi-square <0.05, maka persamaan yang dipilih adalah FE
atau fixed effect karena nilai profitabilitas cross section F dalam
penelitian ini adalah 0.3463 yaitu >0.05 maka persamaan yang
tepat dalam uji chow adalah CE atau common effect.
2) Uji Hausman
Tabel 4.14
Hasil Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: PERIODE Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 4.604805 4 0.3303
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. NPFMUR? -0.423302 -0.432396 0.003348 0.8751
NPFMUSY? -0.397189 -0.391409 0.000711 0.8284 NPFMUDH? 0.552862 0.549939 0.002622 0.9545
NPFQARDH? 0.161493 0.148550 0.000240 0.4033
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/21/18 Time: 10:26 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.938666 0.835630 2.320005 0.0254
NPFMUR? -0.423302 0.268762 -1.575011 0.1229
97
NPFMUSY? -0.397189 0.167429 -2.372278 0.0225 NPFMUDH? 0.552862 0.171718 3.219602 0.0025
NPFQARDH? 0.161493 0.095158 1.697104 0.0973 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.360902 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.236200 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.311166 Akaike info criterion 5.394027 Sum squared resid 449.5167 Schwarz criterion 5.738191 Log likelihood -125.8507 Hannan-Quinn criter. 5.525087 F-statistic 2.894118 Durbin-Watson stat 2.513691 Prob(F-statistic) 0.011859
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat dilihat jika nilai cross
section random yaitu 0.3303 yang berarti hasil tersebut >0.05 maka
persamaan yang dipilih dalam uji hausman adalah random effect.
3) Uji Lagrange Multiplier (LM Test)
Tabel 4.15
Hasil Uji Lagrange Multiplier
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects Null hypotheses: No effects Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided (all others) alternatives
Test Hypothesis Cross-section Time Both Breusch-Pagan 0.030634 7.53E-05 0.030709 (0.8611) (0.9931) (0.8609)
Honda -0.175026 0.008679 -0.117625 -- (0.4965) --
King-Wu -0.175026 0.008679 -0.089865 -- (0.4965) --
Standardized Honda 0.252854 0.294792 -3.030035 (0.4002) (0.3841) --
Standardized King-Wu 0.252854 0.294792 -2.798098 (0.4002) (0.3841) --
Gourierioux, et al.* -- -- 7.53E-05
98
(>= 0.10) *Mixed chi-square asymptotic critical values:
1% 7.289 5% 4.321
10% 2.952
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Berdasarkan tabel diatas, jika nilai Breusch-Pagan <0.05,
maka model yang tepat adalah random effect, karena data ini
nilainya >0.05, maka persamaan yang tepat dalam uji lagrange
multiplier adalah common effect.
Dari pengujian pemilihan model regresi diatas, dapat
disimpulkan bahwa common effect model dalam regresi data panel
yang digunakan lebih lanjut dalam mengestimasi pengaruh
pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, dan qardh
terhadap profitabilitas (ROA).
Untuk mengetahui dan menguji hubungan antar variabel
bebas (independen) pembiayaan murabahah, musyarakah,
mudharabah, dan qardh terhadap profitabilitas (ROA), maka
penelitian ini menggunakan model regresi common effect dengan
metode Ordinary Least Square (OLS) untuk menguji statistik t, F,
dan R2.
5. Uji Statistik
a. Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest)
99
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali,
2016: 97). Berikut dalam tabel 4.15:
Tabel 4.16
Hasil Uji ttest
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
1) Pengaruh Murabahah
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel
tingkat resiko pembiayaan murabahah menunjukkan nilai t
= -1.485771 dengan nilai probabilitas sebesar 0.1443
dimana nilai ini lebih dari nilai alpha 0.05, maka H1
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625
NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016
NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600
Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171
100
ditolak. Sehingga menunjukkan bahwa variabel murabahah
berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas
2) Pengaruh Musyarakah
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat
resiko pembiayaan musyarakah menunjukkan nilai t = -
2.171153 dengan probabilitas sebesar 0.0352 dimana
kurang dari nilai alpha 0.05, maka H2 diterima. Berarti
musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas.
3) Pengaruh Mudharabah
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat
resiko pembiayaan mudharabah menunjukkan nilai t =
3.356964 dengan probabilitas sebesar 0.0016 dimana
kurang dari nilai alpha 0.05, maka H3 ditolak. Berarti
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas
4) Pengaruh Qardh
Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat
resiko pembiayaan qardh menunjukkan nilai t = 1.607183
dengan probabilitas sebesar 0.1150 dimana nilai alpha
>0.05, maka H4 ditolak. Berarti berpengaruh positif tidak
signifikan terhadap profitabilitas.
101
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik Ftest)
Uji hipotesis ini dinamakan uji signifikansi secara
keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun
estimasi (Ghozali, 2016: 96). Apakah variabel Y (profitabilitas)
berhubungan linier terhadap murabahah (X1), musyarakah (X2),
mudharabah (X3), dan qardh (X4). Jika nilai prob (F-statistic) <
nilai F (statistic) yaitu sebesar 0.05, maka variabel independen
secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap
variabel Y. Seperti pada tabel 4.16 berikut ini:
T
a
b
e
l
4.16
Hasil Uji Ftest
Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018
R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600
Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171
102
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan F hitung sebesar
4.268305 dengan nilai prob. F (statistic) sebesar 0.005171, dimana
nilai ini kurang dari nilai alpha 0.05 sehingga memberikan
kesimpulan bahwa semua variabel independen secara bersama-
sama mempengaruhi variabel dependen secara positif dan
signifikan.
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) yaitu mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen
(
G
h
o
z
ali, 2016: 95). Secara umum koefisien determinasi untuk data
silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang
besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data
runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien
determinasi yang tinggi.
Tabel 4.17
Dependent Variable: PROFITABILITAS
103
H
a
s
i
l
U
j
i
Koefisien Determinasi (R2)
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625
NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016
NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600
Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171
104
Dari tabel diatas, terlihat nilai R-squared sebesar 0.275050
dan Adjusted R-squared sebesar 0.210610 ini berarti kontribusi
variabel independen (tingkat resiko pembiayaan murabahah,
musyarakah, mudharabah, dan qardh) mempengaruhi variabel
dependen (profitabilitas) sebesar 27.505% sedangkan sisanya
72.495% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.
6. Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel 4.18
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625
NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016
NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600
Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171
105
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan nilai constant
sebesar 1.606130 sedangkan secara berurutan untuk variabel
pembiayaan murabahah sebesar -0.401122, pembiayaan
musyarakah -0.369151, pembiyaan mudharabah 0.565985, dan
pembiayaan qardh 0.155219, sehingga dapat persamaan regresi
sebagai berikut :
Y = 1.606130 – 0.401122TRPMR – 0.369151TRPMY +
0.565985TRPMD + 0.155219TRPQR
Berdasarkan persamaan diatas, maka pengaruh variabel independen
terhadap profitabilitas dapat diinterprestasikan sebagai berikut :
a. a = 1.606130
Nilai konstanta (a) sebesar 1.606130 menunjukkan bahwa
ketika nilai variabel independen tingkat resiko pembiayaan
murabahah, musyarakah, mudharabah, dan qardh diasumsikan
sebesar nol, maka variabel dependen dalam penelitian ini adalah
profitabilitas bernilai 1.606130.
b. b1 = -0.401122
Koefisien regresi b1 sebesar -0.401122 berarti jika tingkat
resiko pembiayaan murabahah mengalami peningkatan sebesar
satu, maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.401122
dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap
atau sama dengan nol.
c. b2 = -0.369151
106
Koefisien regresi b2 sebesar -0.369151 berarti jika tingkat
resiko pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan sebesar
satu, maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.369151
dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap
atau sama dengan nol.
d. b3 = 0.565985
Koefisien regresi b3 sebesar 0.565985 berarti jika tingkat
resiko pembiayaan mudharabah mengalami peningkatan sebesar
satu, maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.565985
dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap
atau sama dengan nol.
e. b4 = 0.155219
Koefisien regresi b1 sebesar 0.155219 berarti jika tingkat
resiko pembiayaan qardh mengalami peningkatan sebesar satu,
maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.155219
dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap
atau sama dengan nol.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest) yang
dilakukan sebelumnya, terdapat hasil penelitian sebagai berikut:
1. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Murabahah terhadap
Profitabilitas
107
Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai t untuk variabel
tingkat resiko pembiayaan murabahah menunjukkan nilai t = -1.485771
dengan nilai signifikansi sebesar 0.1443 dimana nilai alpha ini >0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat resiko pembiayaan
murabahah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Disini dapat dilihat bahwa semakin tinggi Non Performing
Financing murabahah, maka semakin tinggi pula profitabilitas. Hal ini
dikarenakan tingginya pembiayaan yang salurkan oleh pihak bank,
namun semakin banyak juga pembiayaan nasabah yang mengalami
kemacetan, maka pihak bank akan menarik kembali barang yang telah
diperjualbelikan dan kemudian akan melalang barang tersebut untuk
melunasi kekurangan pembiayaan nasabah, sehingga dimungkinkan
bank tetap mampu memperoleh kembali modal yang telah
disalurkannya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mahmudin (2014) menunjukkan bahwa tingkat resiko pembiayaan
murabahah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Faradilla, dkk (2017), Afrianandra (2014), dan Arini
(2015) yang menunjukkan penelitian mereka tingkat resiko pembiayaan
murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
2. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Musyarakah terhadap
Profitabilitas
108
Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai t untuk variabel
tingkat resiko pembiayaan musyarakah menunjukkan nilai t = -2.171153
dengan nilai signifikansi sebesar 0.0352 dimana nilai alpha ini <0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat resiko pembiayaan
musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Disini terlihat bahwa semakin tinggi non performing financing
musyarakah mampu menurunkan profitabilitas. Hal ini dimungkinkan
nasabah dalam membayar pembiayaan masih dalam kategori tidak
lancar, sehingga menyebabkan NPF melambung tinggi, dan pihak
perbankan belum melakukan kinerja yang baik, begitu juga dengan
meminimalisir kemungkinan terjadinya pembiayaan yang bermasalah
agar mampu menciptakan peluang memperoleh profitabilitas dengan
maksimal.
Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh
Mulyaningsih (2016), Almunawaroh (2017), dan Faradila,dkk (2017)
yang menunjukkan penelitian mereka tentang musyarakah berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Afrianandra & Mutia (2014), Refinaldy (2013) yang menunjukkan
bahwa tingkat resiko pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap profitabilitas.
3. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Mudharabah terhadap
Profitabilitas
109
Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai t untuk variabel
tingkat resiko pembiayaan mudharabah menunjukkan nilai t = 3.356964
dengan nilai signifikansi sebesar 0.0016 dimana nilai alpha ini <0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat resiko pembiayaan
musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Semakin rendah non performing financing mudharabah maka bank
mampu meningkatkan profitabilitas. Hal ini dimungkinkan nasabah
dalam membayar pembiayaan dalam kategori lancar, sehingga NPF tidak
melambung tinggi, dan bank melakukan kinerja dengan baik. Serta
dimungkinkan karena adanya penyertaan modal 100% yang diberikan
oleh pihak bank kepada nasabahnya. Selain itu, memungkinkan
terjadinya pembiayaan yang bermasalah dalam memperoleh
profitabilitas yang lebih tinggi dengan resiko yang tinggi pula.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Wahyuningsih (2017), Pratama, dkk (2017), dan Wahidah (2016) yang
menunjukkan bahwa tingkat resiko pembiayaan mudharabah
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.
Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Mulyaningsih (2016) dan Refinaldy, dkk (2014) bahwa tingkat resiko
pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas.
4. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Qardh terhadap Profitabilitas
110
Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai t untuk variabel
tingkat resiko pembiayaan qardh menunjukkan nilai t = 1.607183
dengan nilai signifikansi sebesar 0.1150 dimana nilai alpha ini >0.05
sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat resiko pembiayaan
qardh berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.
Disini dapat dilihat bahwa semakin rendah Non Performing
Financing qardh maka profitabilitas juga semakin turun. Hal ini
dikarenakan manajemen bank dalam penyaluran pembiayaan qardh yang
kurang maksimal, sehingga profitabilitas yang dihasilkan oleh bank
menurun dan kinerja bank yang kurang baik sehingga terjadi
pembiayaan bermasalah yang tinggi. Karena dalam penelitian ini
hasilnya berpengaruh positif tidak signifikan, maka tidak ada pengaruh
terhadap profitabilitas.
Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh
Afkar (2017) dan Utomo (2015) yang menunjukkan bahwa pembiayaan
qardh berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank umum syariah.
Penelitian yang dilakukan oleh Puspasari (2014, menunjukkan hasil
bahwa variabel qardh berpengaruh positif tidak signifikan.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinna Ariyani
(2013) bahwa tingkat resiko pembiayaan qardh berpengaruh negatif
terhadap pertumbuhan laba bersih. Penelitian oleh Afkar (2017) juga
menunjukkan bahwa variabel pembiayaan qardh berpengah positif
signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.
111
Tabel 4.19
Hasil Keputusan Hipotesis
No. Hipotesis Kesimpulan
1. Tingkat resiko pembiayaan murabahah
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas
Ditolak
2. Tingkat resiko pembiayaan musyarakah
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas
Diterima
3. Tingkat resiko pembiayaan mudharabah
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas
Ditolak
4. Tingkat resiko pembiayaan qardh
berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap profitabilitas
Ditolak
Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018
112
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Murabahah Terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, variabel tingkat
resiko pembiayaan murabahah menunjukkan bahwa tingkat resiko
pembiayaan murabahah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap
profitabilitas, maka hipotesis pertama (H1) ditolak.
2. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, variabel tingkat
resiko pembiayaan musyarakah menunjukkan bahwa tingkat resiko
pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
profitabilitas, maka hipotesis kedua (H2) diterima.
3. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Mudharabah Terhadap
Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, variabel tingkat
resiko pembiayaan mudharabah menunjukkan bahwa tingkat resiko
pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
profitabilitas, maka hipotesis ketiga (H3) ditolak.
113
4. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Qardh Terhadap Profitabilitas
Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, variabel tingkat
resiko pembiayaan menunjukkan bahwa tingkat resiko pembiayaan
qardh berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas,
maka hipotesis keempat (H4) ditolak.
B. Saran
1. Bagi Bank Umum Syariah
a. Perlu adanya strategi maupun manajemen dalam kinerja bank yang
lebih baik lagi dalam meningkatkan profitabilitas bank syariah,
sehingga dengan adanya kenaikan komposisi pembiayaan dapat
meningkatkan profitabilitas bank umum syariah
b. Diharapkan dengan adanya strategi dan manajemen yang baik,
maka akan menurunkan pembiayaan bermasalah bagi bank umum
syariah
c. Sebaiknya meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan
pembiayaan, agar dapat meminimalisir terjadinya Non Performing
Financing yang melambung tinggi
d. Meningkatkan kualitas pengelolaan pembiayaan yang disalurkan
dengan memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
2. Bagi Peneliti Selanjutnya
114
a. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel
yang lain sehingga dapat membuat variabel independen
berpengaruh besar.
b. Diharapkan dapat memperluas jumlah sampel bank umum syariah
dan Unit Usaha Syariah (UUS).
115
DAFTAR PUSTAKA
ADESy & FORDEBI. 2016. Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan Bisnis Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Afkar, Taudlikhul. 2017. Influence Analysis of Mudharabah Financing
and Qardh Financing to the Profitability of Islamic Banking in Indonesia. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 02 (03), (http://journal.uii.ac.id/ajie/article/viewFile/8355/7503, diakses 29 Agustus 2018).
Afrianandra, Cut & Evi Mutia. 2014. Pengaruh Risiko Pembiayaan
Musyarakah dan Risiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, Vol.1, No.2. Universitas Syiah Kuala,(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=429014&val=8039&title=Pengaruh%20Risiko%20Pembiayaan%20Musyrakah%20dan%20%20Risiko%20Pembiayaan%20Murabahah%20terhadap%20Profitabilitas%20%20Pada%20Bank%20Umum%20Syariah%20di%20Indonesia, diakses 4 April 2018).
Almunawarroh, Medina. 2017. Analisis Pengaruh Pembiayaan
Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 12 (2): 1-14.
Antonio, Syafi’i Muhammad. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik.
Jakarta: Gema Insani Press. Arifin, Zainal. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta :
Azkia Publisher. Ariyani, Dinna. 2013. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Pembiayaan
Murabahah, Bagi Hasil dan Pinjaman Qardh Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Pada Bank Syariah Periode Triwulan I 2011 sampai Triwulan IV 2013.
116
Ascarya. 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Asiyah, Nur Binti. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.
Yogyakarta: Teras. Bambang, Ryanto. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.
Yogyakarta: BPFE. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga:
STAIN Salatiga. Bayyina, dkk. 2016. Model Regresi Data Panel Simultan dengan Variabel
Indeks Harga yang Diterima dan yang Dibayar Petani. Jurnal Gaussian, Vol 5 (4). Universitas Diponegoro.
Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia
Indonesia. Dumairi, HM, Noor. Ekonomi Syariah. Jawa Timur: Pustaka Sidogiri. Eprianti, Nanik. 2017. Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas
(Studi Kasus pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung). Amwaluna, 1 (1): 19-33.
Ermawati. E.D. 2014. Pengaruh FDR, Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan
Bagi Hasil, Pembiayaan Sewa Menyewa, dan NPF terhadap Profitabilitas. Artikel online melalui eprints.undip.ac.id.
Fahrul, et al. 2012. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Musyarakah dan
Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah. Studi Pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh. Jurnal Akuntansi, November 2012, Hal. 76-85. Volume 2, No.1.
Faradila, Cut.dkk. 2017. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna,
Ijarah, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank
117
Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Magister Akuntansi, vol.6, No.3. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Fitriana, Endang & Hening Widi Oetomo. 2016. Pengaruh NPF, CAR, dan
EVA Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Syariah di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Manajememen, 5 (4): 2-16.
Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program
S.PSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate degan Program IBM
SPSS 23. Semarang: UNDIP. Hadiyati, Puji & Riski Aditya Baskara. 2013. Pengaruh Non Performing
Financing Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Pada Bank Muamalat Indonesia. E-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.1, No.1. Perbanas Institute.
Hanafi, M Mahmud. 2001. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: BPFE. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.
Jakarta: Buku Seru. Hanafi, M. Mamduh & Halim, Abdul. 2005. Analisis Laporan Keuangan.
Ed. 2. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan AMP-YKPN. Haq, Rr. Nadia Arini. 2015. Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap
Profitabilitas Bank Umum Syariah. Perbanas Review, 1 (1): 107-124.
Ismail. 2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:
Kencana. Karim, Adiwarman. 2003. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
118
Karim, A. Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Khan,Tariqullah dan Habib Ahmed. 2008. Manajemen Risiko: Lembaga
Keuangan Syariah. Jakarta: Bumi Aksara. Kuncoro, Mudrajad & Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori
dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonomia. Mahmudin. 2017. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah
Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode tahun 2010-2014. Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis, 5 (1): 1-7.
Melati, Mira Petronella & Kris Suryowati. 2018. Aplikasi Metode
Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect untuk Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Statistika Industri dan Komputasi, Vol. 3(1). Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
Murhadi, R. Werner. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan
Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat. Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP
YKPN. Muhammad. 2008. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah.
Yogyakarta: UII Press.
Mulyaningsih, Sri & Iwan Fakhruddin. 2016. Pengaruh Non Performing Fianancing Pembiayaan Mudharabah dan Non Performing Financing Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI volume XVI, No.1. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
119
Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi Bank Syariah: Implementasi PSAK No. 59 dan PAPSI. Yogyakarta: Lumbung Ilmu.
Puspasari, Rosana & Imron Mawardi. 2014. Pengaruh Kinerja Sosial
Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. JESTT, 1 (7). Pramesti, Getut. 2016. Statistika Lengkap Secara Teori dan Aplikasi
dengan SPSS 23. Jakarta: PT. Gramedia. Prasetyoningrum, Kristin Ari. 2015. Risiko Bank Syariah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar. Pratama, Nada Ditha, dkk. 2017. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,
Pembiayaan Musyarakah, dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas. Jurnal Riset Keuangan dan Akuntansi, 3 (1) : 53- 67.
Rivai, Afif. 2017. Risiko Pembiayaan Murabahah dan Musyarakah Pada
Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, Vol.1, No.2. Yayasan Ekonomi Syariah Indonesia.
Sari, Dewi Wulan & Mohamad Yusak Anshori. 2017. Pengaruh
Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (Studi Pada bank Syariah di Indonesia Periode Maret 2015 – Agustus 2016). Jurnal Akuntansi dan Manajemen, 1 (1): 1-8.
Sarwono, Jonathan. 2016. Prosedur-Prosedur Analisis Populer Aplikasi
Riset Skripsi dan Tesis dengan Eviews. Yogyakarta: Gava Media. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Bussiness. Jakarta: Salemba
Empat. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung. Alfabeta.
120
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.
Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sujarweni, V. Wiratna. 2017. Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi,
dan Hasil Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sulhan, M & Ely Siswanto. 2008. Manajemen Bank Konvensional dan
Syariah. Malang: UIN Malang Press. Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha
Ilmu. Susanto, Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.
Yogyakarta: UII Press. Susilo, Edi. 2017. Analisis Pembiayaan dan Risiko Perbankan Syari’ah.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ulupui, I.G.K.A. 2005. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,
Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ). Jurnal Ekonomi. Tanpa Volume 1-17. Denpasar: Universitas Udayana.
Umam, Khotibul. 2016. Perbankan Syariah Dasar-Dasar dan Dinamika
Perkembangannya di Indonesia. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
121
Utomo, Saur Agus, dkk. Financial Determinants of Qardhul Hasan Financing Growth: Evidence from Islamic Banks in Indonesia. Global Review of Islamic Economics and Bussiness, 3 (1).
Rivai, Veithzal & Andria Permata Veithzal. 2008. Islamic Financial
Manajement: Teori, Konsep, dan Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan Mahasiswa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Wahyuningsih, Indah. 2017. Pengaruh Pendapatan Pembiayaan
Mudharabah Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode 2011-2015. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2 (2): 186-209.
Winarno, Wahyu Wing. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika
dengan Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Yudiana, Eka Fetria. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.
Salatiga: STAIN Salatiga Press. http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/15/08/28/ntsboe50-
bank-syariah-bukopin-tekan-npf diakses pada tanggal 22 april 2018 http://www.bankmuamalat.co.id/hubungan-investor/laporan-tahunan
diakses pada tanggal 31 Juli 2018 pukul 12.47 WIB http://www.bcasyariah.co.id/laporan-keuangan/tahunan/2017-2/ diakses
pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul 18.20 WIB https://www.bnisyariah.co.id/idid/perusahaan/hubunganinvestor/laporanke
uangandanlaporantahunan/laporanpresentasi diakses pada tanggal 7 Agustus 2018 pukul 16.21 WIB
https://www.brisyariah.co.id/tentang_hubInvestor.php?f=annual diakses
pada tanggal 30 Juli 2018 pukul 19.10 WIB
122
http://maybanksyariah.co.id/maybank-annual-report/flip/0 diakses pada tanggal 7 Agustus 2018 pukul 16.21 WIB
http://www.megasyariah.co.id/ diakses pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul
18.17 WIB https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-
perbankan-syariah/default.aspx diakses pada tanggal 26 Mei 2018 pukul 14.53 WIB
https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami/laporantahu
nan diakses pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul 18.24 WIB https://www.syariahbukopin.co.id/id/laporan diakses pada tanggal 30 Juli
2018 pukul 19.10 WIB https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/company-report/annual-
report diakses pada tanggal 30 Juli 2018 19.21 WIB http://bankvictoriasyariah.co.id/page/sub/tahunan diakses pada tanggal 2
Agustus 2018 pukul 17.17 WIB
123
Hasil Semua uji yang Dilakukan dalam Penelitian ini
1. Statistik Deskriptif
ROA NPFMUR NPFMUSY NPFMUDH NPFQARDH Mean 0.602200 2.765600 2.905400 1.229000 1.911800 Median 0.795000 2.975000 2.250000 0.155000 0.010000 Maximum 10.77000 12.01000 13.63000 18.70000 28.30000 Minimum -20.13000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 Std. Dev. 3.788709 2.045950 3.280479 3.098528 5.474997 Skewness -3.306739 1.618397 1.633236 4.213602 4.008351 Kurtosis 20.88711 9.422360 5.719439 22.33024 18.42962
Jarque-Bera 757.6805 107.7574 37.63581 926.4080 629.8767 Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000
Sum 30.11000 138.2800 145.2700 61.45000 95.59000 Sum Sq. Dev. 703.3615 205.1096 527.3156 470.4431 1468.804
Observations 50 50 50 50 50
2. Uji Stasioneritas a. Uji stasioneritas tingkat resiko pembiayaan murabahah
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: NPFMUR Date: 08/23/18 Time: 19:00 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0
125
Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 40 Cross-sections included: 10 Method
Statistic
Prob.**
Levin, Lin & Chu t*
-2.4509
8 0.007
1 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality
Intermediate results on NPFMUR Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-
section Coefficie
nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.46426 0.2922 0.7339 0 0 1.0 4
bukopin -2.39807 12.661 14.652 0 0 0.0 4 bmi -1.35446 1.1480 4.2911 0 0 1.0 4
bri syariah 1.00017 0.1557 0.1813 0 0 1.0 4 bni -0.51937 0.1173 0.1175 0 0 1.0 4
maybank -1.05590 4.5928 9.7295 0 0 0.0 4 bca -1.17685 0.1817 0.3439 0 0 1.0 4
panin -0.63720 0.7512 0.1877 0 0 3.0 4 mega -0.93743 0.0586 0.2911 0 0 0.0 4
victoria -0.22572 1.6894 1.4221 0 0 1.0 4
Coefficie
nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -0.87771 -5.633 1.159 -0.554 0.919 40
b. Uji stasioneritas tingkat resiko pembiayaan musyarakah
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: NPFMUSY Date: 08/23/18 Time: 19:03 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 36 Cross-sections included: 9 (1 dropped)
126
Method Statisti
c Prob.*
*
Levin, Lin & Chu t*
-2.9063
9 0.001
8 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality
Intermediate results on NPFMUSY Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-
section Coefficie
nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.11124 4.2588 10.681 0 0 0.0 4
bukopin -1.20527 0.8555 2.2525 0 0 0.0 4 bmi -1.12235 2.4736 4.4889 0 0 1.0 4
bri syariah -1.64516 0.7750 0.8444 0 0 3.0 4 bni -1.08112 0.9026 2.0404 0 0 0.0 4
maybank -1.16055 28.640 32.904 0 0 2.0 4 bca Dropped from Test
panin -0.33382 1.1325 0.2365 0 0 3.0 4 mega -0.49074 23.638 6.7118 0 0 3.0 4
victoria -1.09091 0.4473 0.8201 0 0 1.0 4
Coefficie
nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -1.03560 -6.113 1.071 -0.554 0.919 36
c. Uji stasioneritas tingkat resiko pembiayaan mudharabah 1) Tingkat level
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: NPFMUDH Date: 08/23/18 Time: 19:06 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 24 Cross-sections included: 6 (4 dropped) Method Statistic Prob.** Levin, Lin & Chu t* 2.8276 0.9977
127
1 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality
Intermediate results on NPFMUDH Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-
section Coefficient of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.68669 0.1363 0.3320 0 0 1.0 4
bukopin 1.77918 0.6282 3.9609 0 0 0.0 4 bmi -1.05251 7.1883 15.741 0 0 0.0 4
bri syariah -1.88525 0.0112 0.0221 0 0 0.0 4 bni -0.96793 0.0838 0.0286 0 0 3.0 4
maybank Dropped from Test bca Dropped from Test
panin 60.4048 15.042 62.932 0 0 0.0 4 mega Dropped from Test
victoria Dropped from Test Coefficient t-Stat SE Reg mu* sig* Obs
Pooled -0.09959 -0.233 1.790 -0.554 0.919 24
2) 1st difference
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: D(NPFMUDH) Date: 08/23/18 Time: 19:07 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 18 Cross-sections included: 6 (4 dropped) Method
Statistic
Prob.**
Levin, Lin & Chu t*
-0.1546
3 0.438
6
128
** Probabilities are computed assuming asympotic normality
Intermediate results on D(NPFMUDH) Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-
section Coefficie
nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.87387 0.4140 0.9244 0 0 0.0 3
bukopin 0.92012 2.4999 1.2251 0 0 2.0 3 bmi -1.04309 20.107 9.3694 0 0 2.0 3
bri syariah -0.59677 0.0284 0.0294 0 0 0.0 3 bni -1.57796 0.1169 0.1284 0 0 2.0 3
maybank Dropped from Test bca Dropped from Test
panin 37.5000 24.425 72.082 0 0 0.0 3 mega Dropped from Test
victoria Dropped from Test
Coefficie
nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -1.30483 -3.166 1.228 -0.554 0.919 18
3) 2nd difference
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: D(NPFMUDH,2) Date: 08/23/18 Time: 19:08 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects, individual linear trends Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 8 Cross-sections included: 4 (6 dropped)
129
Method
Statistic
Prob.**
Levin, Lin & Chu t*
-3.0228
3 0.001
3 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality
Intermediate results on D(NPFMUDH,2) Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-
section Coefficie
nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm 0.09044 2.E-32 5.E-31 0 0 1.0 2
bukopin -3.89020 7.E-31 3.E-29 0 0 0.0 2 bmi Dropped from Test
bri syariah -0.22500 2.E-35 2.E-31 0 0 1.0 2 bni Dropped from Test
maybank Dropped from Test bca Dropped from Test
panin 19.6721 4.E-30 2.E-26 0 0 1.0 2 mega Dropped from Test
victoria Dropped from Test
Coefficie
nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -0.21921 -3.049 33.003 -0.703 1.003 8
d. Uji stasioneritas tingkat resiko pembiayaan qardh 1) Tingkat level
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: NPFQARDH Date: 08/23/18 Time: 19:10 Sample: 2013 2017
130
Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 20 Cross-sections included: 5 (5 dropped) Method
Statistic
Prob.**
Levin, Lin & Chu t*
-1.5863
9 0.056
3 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality
Intermediate results on NPFQARDH Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-
section Coefficie
nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.14435 0.8365 1.5214 0 0 1.0 4
bukopin Dropped from Test bmi -1.19049 0.6089 1.6425 0 0 1.0 4
bri syariah -0.68517 0.5661 0.6557 0 0 1.0 4 bni -0.70095 0.0912 0.0256 0 0 3.0 4
maybank Dropped from Test bca Dropped from Test
panin Dropped from Test mega -0.84243 118.62 184.78 0 0 0.0 4
victoria Dropped from Test
Coefficie
nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -0.94843 -4.222 1.026 -0.554 0.919 20
131
2) 1st difference
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: D(NPFQARDH) Date: 08/23/18 Time: 19:11 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 15 Cross-sections included: 5 (5 dropped) Method
Statistic
Prob.**
Levin, Lin & Chu t*
-15.187
0 0.000
0 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality
Intermediate results on D(NPFQARDH) Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-
section Coefficie
nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.15896 0.0427 3.3388 0 0 0.0 3
bukopin Dropped from Test bmi -1.19378 1.6262 2.1259 0 0 2.0 3
bri syariah -1.50904 0.6401 2.4088 0 0 0.0 3 bni -1.58269 0.1048 0.1158 0 0 2.0 3
maybank Dropped from Test bca Dropped from Test
panin Dropped from Test mega -1.08544 134.22 180.81 0 0 2.0 3
victoria Dropped from Test
Coefficie
nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -1.17475 -15.589 1.042 -0.554 0.919 15
132
e. Uji stasioneritas profitabilitas
Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: PROFITAB Date: 08/23/18 Time: 18:56 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 40 Cross-sections included: 10 Method
Statistic
Prob.**
Levin, Lin & Chu t*
-13.023
8 0.000
0 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality
Intermediate results on PROFITAB Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-
section Coefficie
nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.29015 0.0114 0.2352 0 0 3.0 4
bukopin -1.79351 0.0795 0.1813 0 0 1.0 4 bmi -1.05052 0.0017 0.0170 0 0 1.0 4
bri syariah -1.63287 0.0785 0.1649 0 0 2.0 4 bni -1.31601 0.0050 0.0096 0 0 1.0 4
maybank -1.10983 107.24 225.12 0 0 0.0 4 bca -0.52632 0.0192 0.0125 0 0 2.0 4
panin -6.60229 7.2060 21.670 0 0 0.0 4 mega -1.20288 0.9035 2.1276 0 0 1.0 4
victoria -1.15609 2.8499 1.5499 0 0 3.0 4
Coefficie
nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs
133
Pooled -1.24170 -14.694 1.122 -0.554 0.919 40
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas
ROA NPFMUR NPFMUSY NPFMUDH NPFQARDH ROA 1.000000 -0.149820 -0.265652 0.330895 0.034658
NPFMURABAHAH -0.149820 1.000000 0.366977 0.333850 0.123867
NPFMUSYARAKAH -0.265652 0.366977 1.000000 0.104893 0.364579
NPFMUDHARABAH 0.330895 0.333850 0.104893 1.000000 -0.099106
NPFQARDH 0.034658 0.123867 0.364579 -0.099106 1.000000
b. Uji Heteroskedastisitas
Dependent Variable: RESABS Method: Panel Least Squares Date: 08/23/18 Time: 20:24 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.782538 0.652162 1.199914 0.2365
NPFMUR 0.185308 0.209399 0.884952 0.3809 NPFMUSY 0.209171 0.131875 1.586126 0.1197 NPFMUDH -0.105320 0.130770 -0.805387 0.4248
NPFQARDH -0.019914 0.074908 -0.265842 0.7916 R-squared 0.101306 Mean dependent var 1.735239
Adjusted R-squared 0.021422 S.D. dependent var 2.670513 S.E. of regression 2.641754 Akaike info criterion 4.875403 Sum squared resid 314.0490 Schwarz criterion 5.066605 Log likelihood -116.8851 Hannan-Quinn criter. 4.948214 F-statistic 1.268160 Durbin-Watson stat 1.816002 Prob(F-statistic) 0.296525
134
c. Uji Normalitas 1) Normalitas pertama
0
4
8
12
16
20
24
28
-20 -15 -10 -5 0 5
Series: Standardized ResidualsSample 2013 2017Observations 50
Mean -4.97e-16Median 0.319972Maximum 4.203213Minimum -18.14681Std. Dev. 3.194392Skewness -3.789920Kurtosis 22.12013
Jarque-Bera 881.3193Probability 0.000000
2) Model Kolmogorov Smirnov
Empirical Distribution Test for RESID Hypothesis: Normal Date: 08/13/18 Time: 09:10 Sample: 2013 2062 Included observations: 50
Method Value Adj. Value Probability Lilliefors (D) 0.240055 NA 0.0000
Cramer-von Mises (W2) 0.657847 0.664425 0.0000 Watson (U2) 0.597396 0.603370 0.0000 Anderson-Darling (A2) 3.804735 3.865230 0.0000
Method: Maximum Likelihood - d.f. corrected (Exact Solution)
135
3) Model Shapiro Wilk dan Shapiro Francia Test
Normality Test Date: 08/13/18 Time: 09:08 Sample: 2013 2062 Included observations: 50 Test Statistic Prob. Shapiro-Wilk 0.651471 1.23E-09 Shapiro-Francia 0.628040 1.05E-08
d. Uji Autokorelasi
Parameter Value Std. Error z-Statistic Prob. MU -4.09E-16 0.451755 -9.04E-16 1.0000
SIGMA 3.194392 0.322682 9.899495 0.0000 Log likelihood -128.5168 Mean dependent var. -3.38E-16
No. of Coefficients 2 S.D. dependent var. 3.194392
136
R-squared 0.065257 Mean dependent var 1.91E-16 Adjusted R-squared -0.065172 S.D. dependent var 3.264006 S.E. of regression 3.368689 Akaike info criterion 5.396102 Sum squared resid 487.9669 Schwarz criterion 5.663785 Log likelihood -127.9025 Hannan-Quinn criter. 5.498037 F-statistic 0.500325 Durbin-Watson stat 1.953615 Prob(F-statistic) 0.804567
4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel)
a. Uji common effect
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:31 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPFMUR? -0.043445 0.219242 -0.198159 0.8438
NPFMUSY? -0.303538 0.170519 -1.780089 0.0817 NPFMUDH? 0.539893 0.173280 3.115730 0.0032
NPFQARDH? 0.152977 0.099272 1.540987 0.1302 R-squared 0.198093 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.145795 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.501647 Akaike info criterion 5.420963 Sum squared resid 564.0306 Schwarz criterion 5.573924 Log likelihood -131.5241 Hannan-Quinn criter. 5.479211 Durbin-Watson stat 2.218356
b. Uji Fixed Effect
Dependent Variable: PROFITAB? Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:33 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.938666 0.835630 2.320005 0.0254
NPFMUR? -0.423302 0.268762 -1.575011 0.1229 NPFMUSY? -0.397189 0.167429 -2.372278 0.0225
137
c. Uji Random effect
Dependent Variable: PROFITAB? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 08/23/18 Time: 21:36 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.975361 0.817417 2.416588 0.0198
NPFMUR? -0.432396 0.262460 -1.647477 0.1064 NPFMUSY? -0.391409 0.165292 -2.367985 0.0222 NPFMUDH? 0.549939 0.163907 3.355202 0.0016
NPFQARDH? 0.148550 0.093890 1.582176 0.1206 Random Effects (Cross)
2013--C 2.67E-14 2014--C 2.75E-14 2015--C -5.31E-14 2016--C -2.03E-14 2017--C 1.92E-14
Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 1.86E-07 0.0000
Idiosyncratic random 3.311166 1.0000
NPFMUDH? 0.552862 0.171718 3.219602 0.0025 NPFQARDH? 0.161493 0.095158 1.697104 0.0973
Fixed Effects (Cross) 2013--C 0.855334 2014--C 0.851766 2015--C -1.692137 2016--C -0.620602 2017--C 0.605639
Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.360902 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.236200 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.311166 Akaike info criterion 5.394027 Sum squared resid 449.5167 Schwarz criterion 5.738191 Log likelihood -125.8507 Hannan-Quinn criter. 5.525087 F-statistic 2.894118 Durbin-Watson stat 2.513691 Prob(F-statistic) 0.011859
138
Weighted Statistics R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.225935 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.333343 Sum squared resid 500.0030 F-statistic 4.575538 Durbin-Watson stat 2.252264 Prob(F-statistic) 0.003473
Unweighted Statistics R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200
Sum squared resid 500.0030 Durbin-Watson stat 2.252264
d. Uji Chow Test
Redundant Fixed Effects Tests Pool: POOL01 Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.151201 (4,41) 0.3463
Cross-section Chi-square 5.322051 4 0.2558
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: PROFITAB? Method: Panel Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:34 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.975361 0.822892 2.400510 0.0206
NPFMUR? -0.432396 0.264217 -1.636517 0.1087 NPFMUSY? -0.391409 0.166399 -2.352231 0.0231 NPFMUDH? 0.549939 0.165004 3.332880 0.0017
NPFQARDH? 0.148550 0.094519 1.571650 0.1230 R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.225935 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.333343 Akaike info criterion 5.340468 Sum squared resid 500.0030 Schwarz criterion 5.531670 Log likelihood -128.5117 Hannan-Quinn criter. 5.413279 F-statistic 4.575538 Durbin-Watson stat 2.252264 Prob(F-statistic) 0.003473
e. Uji Hausman
Correlated Random Effects - Hausman Test
139
Pool: PERIODE Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 4.604805 4 0.3303
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. NPFMUR? -0.423302 -0.432396 0.003348 0.8751
NPFMUSY? -0.397189 -0.391409 0.000711 0.8284 NPFMUDH? 0.552862 0.549939 0.002622 0.9545
NPFQARDH? 0.161493 0.148550 0.000240 0.4033
Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/21/18 Time: 10:26 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.938666 0.835630 2.320005 0.0254
NPFMUR? -0.423302 0.268762 -1.575011 0.1229 NPFMUSY? -0.397189 0.167429 -2.372278 0.0225 NPFMUDH? 0.552862 0.171718 3.219602 0.0025
NPFQARDH? 0.161493 0.095158 1.697104 0.0973 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.360902 Mean dependent var 0.602200
Adjusted R-squared 0.236200 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.311166 Akaike info criterion 5.394027 Sum squared resid 449.5167 Schwarz criterion 5.738191 Log likelihood -125.8507 Hannan-Quinn criter. 5.525087 F-statistic 2.894118 Durbin-Watson stat 2.513691 Prob(F-statistic) 0.011859
f. Uji Lagrange Multiplier
Lagrange Multiplier Tests for Random Effects Null hypotheses: No effects Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided (all others) alternatives
140
Test Hypothesis Cross-section Time Both Breusch-Pagan 0.030634 7.53E-05 0.030709 (0.8611) (0.9931) (0.8609)
Honda -0.175026 0.008679 -0.117625 -- (0.4965) --
King-Wu -0.175026 0.008679 -0.089865 -- (0.4965) --
Standardized Honda 0.252854 0.294792 -3.030035 (0.4002) (0.3841) --
Standardized King-Wu 0.252854 0.294792 -2.798098 (0.4002) (0.3841) --
Gourierioux, et al.* -- -- 7.53E-05 (>= 0.10) *Mixed chi-square asymptotic critical values:
1% 7.289 5% 4.321
10% 2.952
141
5. Uji Statistik a. Uji t
b. Uji F
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625
NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016
NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625
NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016
NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600
Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171
142
c. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625
NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016
NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600
Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171
143
d. Analisis Regresi Linier Berganda
Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625
NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016
NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600
Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171
144