ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4854/1/SKRIPSI...

146
ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH, MUDHARABAH, DAN QARDH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : NURUL AZIZAH NIM 21314235 PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2018

Transcript of ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4854/1/SKRIPSI...

ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH,

MUDHARABAH, DAN QARDH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

NURUL AZIZAH

NIM 21314235

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

ANALISIS PENGARUH TINGKAT RESIKO PEMBIAYAAN MURABAHAH, MUSYARAKAH,

MUDHARABAH, DAN QARDH TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SYARIAH DI

INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

NURUL AZIZAH

NIM 21314235

PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

i

ii

iii

4

5

6

MOTTO

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang

yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah akan mengetahui apa

yang kamu kerjakan”

(QS. Al-Mujadillah: 11)

7

PERSEMBAHAN

Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT, kupersembahkan skripsi ini

untuk :

Kedua orang tuaku tercinta (Bp. Suwardi Timbul dan Ibu Ngatmi) terimakasih

telah mencurahkan seluruh cinta dan kasih sayang dengan sepenuh hati, telah

membimbing dan mendidik sejak kecil dengan penuh kesabaran. Terimakasih

untuk doa yang telah dipanjatkan yang telah mengiringi setiap langkahku

Saudara-saudaraku tercinta (Ferry, Mbak Endah Setyorini, Mbak Tati Hariati,

Mbak Widiastuti), Ibu Watiyem yang telah memotivasi dan menyemangati serta

penopang doa dan kasing sayang

8

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Analisis Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Murabahah,

Musyarakah, Mudharabah, dan Qardh Terhadap Profitabilitas Bank Umum

Syariah di Indonesia” yang selesai dengan baik.

Penulisan skripsi ini dibuat untuk memenuhi salah satu persyaratan di

akhir perkuliahan Program Studi Perbankan Syariah S1 Institut Agama Islam

Negeri (IAIN) Salatiga. Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada beberapa

pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu dan memberikan

dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ucapan

terimakasih dan rasa syukur penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor Institut Agama Islam

Negeri Salatiga

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga

3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si. selaku Ketua Program Studi Perbankan

Syariah S1 Institut Agama Islam Negeri Salatiga

4. Bapak Dr. Mochlasin, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktu, member arahan, masukan, dan menyempurnakan

skripsi ini.

5. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik

6. Seluruh dosen dan staff Program Studi Perbankan Syariah S1 Institut

Agama Islam Negeri Salatiga

7. Seluruh Staff Perpustakaan Institut Agama Islam Negeri Salatiga yang

telah memberikan pelayanan sehingga membantu penulis menyelesaikan

skripsi ini

9

8. Kedua orang tuaku tercinta, adikku Ferri, mak ijo, bulik Endah, bulik Tati,

dan bulik Wid serta seluruh keluarga besarku yang selalu memberikan

dukungan dan doa

9. Kakakku Dwi Setyawan yang selalu memberikan doa dan semangat bagi

penulis

10. Teman-teman talent scouting Erni, Linda, Rima, Niska, Aini, Faisal, Ulin,

Ali, Afrida, Yunita, Novi, Umami, Latifah, Widia, Annisa, Ari, Arin

11. Sodara-sodaraku Niska, Aini, dan Wija yang sudah empat tahun ini

bersama

12. Teman-teman KKN Posko 73 Alfi, Dhea, Anis, Putri, Mbak Khoir,

Sukron, Avif, Willy

13. Teman-teman seperjuangan PS S1 angkatan 2014 yang tidak dapat penulis

sebutkan satu persatu, yang senantiasa berjuang bersama-sama untuk

mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

14. Teman-teman Kopma FATAWA IAIN Salatiga

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata

sempurna, namun penulis akan berusaha untuk menjadikan suatu bacaan

yang mempunyai nilai manfaat yang sangat besar bagi penulis khususnya

dan para pembaca pada umumnya. Apabila ada saran dan kritik yang

diberikan kepada penulis sangat berharga dalam penulisan skripsi ini,

sehingga menjadi lebih baik dan saya ucapkan terimasih.

Salatiga, 29 Agustus 2018

Penulis

10

ABSTRAK

Azizah, Nurul. 2018. Analisis Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, dan Qardh Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia. Skripsi. Jurusan S1 Perbankan Syariah. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri Salatiga: Dr. Mochlasin, M.Ag.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, dan qardh terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 10 (sepuluh) bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan data Non Performing Financing (NPF) dan profitabilitas (ROA) periode 2013-2017. Alat analisis yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan menggunakan aplikasi Eviews 9. Uji estimasi model regresi data panel menggunakan uji common effect model dengan metode Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat resiko pembiayaan murabahah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas, tingkat resiko pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas, tingkat resiko pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas, dan tingkat resiko pembiayaan qardh berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas. Sedangkan hasil pengujian tingkat resiko pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, dan qardh secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.

Kata Kunci : Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, Qardh, Profitabilitas (ROA)

11

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................................iv

PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI ......................................................................... v

MOTTO .........................................................................................................................vi

PERSEMBAHAN .........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR................................................................................................. viii

ABSTRAK ..................................................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 12

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 12

D. Kegunaan Penelitian ................................................................................ 12

E. Sistematika Penulisan .............................................................................. 13

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................ 15

A. Telaah Pustaka ........................................................................................ 15

B. Kerangka Teori ....................................................................................... 21

1. Teori Profitabilitas ......................................................................................... 21

2. Return On Assets (ROA) ............................................................................... 29

3. Pembiayaan ................................................................................................... 29

4. Resiko Pembiayaan ........................................................................................ 30

5. Ba’i al-Murabahah ......................................................................................... 36

6. Musyarakah ................................................................................................... 38

7. Mudharabah ................................................................................................... 39

8. Qardh ............................................................................................................ 40

DAFTAR ISI

12

C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 42

D. Hipotesis ................................................................................................. 42

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................ 48

A. Jenis Penelitian ........................................................................................ 48

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 50

C. Populasi dan Sampel ............................................................................... 50

D. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 53

E. Definisi Konsep dan Operasional ............................................................ 53

F. Uji Instrumen Penelitian .......................................................................... 56

1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................................... 56

2. Uji Stasioneritas ............................................................................................. 57

3. Uji Asumsi Klasik.......................................................................................... 57

4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel) ........................................................ 60

5. Uji Statistik .................................................................................................... 62

6. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................... 64

G. Alat Analisis ........................................................................................... 65

BAB IV ANALISIS DATA .......................................................................................... 66

A. Deskripsi Objek Penelitian ...................................................................... 66

B. Analisis Data ........................................................................................... 66

1. Uji Statistik Deskriptif ................................................................................... 66

2. Uji Stasioneritas ............................................................................................. 70

3. Uji Asumsi Klasik.......................................................................................... 70

4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel) ........................................................ 77

5. Uji Statistik .................................................................................................... 83

6. Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................... 88

BAB V PENUTUP........................................................................................................ 96

A. Kesimpulan ............................................................................................. 96

B. Saran ....................................................................................................... 97

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..........................................................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................

13

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Komposisi Pembiayaan Bank Umum Syariah (dalam Miliar Rp) .............. Error! Bookmark not defined.

Tabel 2.1 Pengaruh Resiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.......................................................................................................................... 13

Tabel 2.2 Pengaruh Resiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.......................................................................................................................... 15

Tabel 2.3 Pengaruh Resiko Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah .............................................................................................................. 17

Tabel 2.4 Pengaruh Resiko Pembiayaan Qardh Terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah.......................................................................................................................... 19

Tabel 3.1 Daftar Populasi .............................................................................................. 53

Tabel 3.2 Daftar Sampel ................................................................................................ 54

Tabel 3.3 Nilai Autokorelasi.......................................................................................... 62

Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ......................................................................................... 70

Tabel 4.2 Hasil Uji Stasioneritas ................................................................................... 73

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinieritas ............................................................................. 73

Tabel 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser ............................................ 74

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ........................................................................................ 75

Tabel 4.6 Model Kolmogorov Smirnov Normality Test ................................................... 77

Tabel 4.7 Model Shapiro Wilk dan Shapiro Francia Test ................................................. 78

Tabel 4.8 Normality Test ............................................................................................... 78

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson ................................................ 79

Tabel 4.10 Hasil Uji Common Effect ............................................................................... 80

Tabel 4.11 Hasil Uji Fixed Effect ..................................................................................... 81

Tabel 4.12 Hasil Uji Random Effect ................................................................................ 83

Tabel 4.13 Hasil Uji Chow .............................................................................................. 84

Tabel 4.14 Hasil Uji Hausman ........................................................................................ 85

Tabel 4.15 Hasil Uji Lagrange Multiplier......................................................................... 85

Tabel 4.16 Hasil Uji (ttest) ............................................................................................... 87

Tabel 4.17 Hasil Uji (Ftest)............................................................................................... 89

14

Tabel 4.18 Hasil Uji R2.................................................................................................... 90

Tabel 4.19 Analisis Regresi Linier Berganda ................................................................... 91

Tabel 4.20 Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 98

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah……………………….9

Gambar 2.1 Kerangka Penelitian ........................................................................ 46

16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perbankan di Indonesia tidak hanya perbankan konvensional saja,

tetapi juga ada perbankan syariah. Sejak tahun 1992, perbankan syariah

memainkan perannya di dunia perbankan Indonesia. Bank syariah adalah

lembaga perbankan yang kegiatan usahanya berdasarkan pada prinsip-

prinsip syariah (Susanto, 2008: 17). Pengertian bank syariah sebenarnya

telah diatur dalam Undang-Undang pasal 2 PBI No. 6/24/PBI/2004 tentang

bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip

syariah (Yudiana, 2014: 2).

Bentuk hukum yang diperbolehkan adalah perseroan terbatas atau

PT. Secara garis besar hubungan ekonomi berdasarkan prinsip syariah

Islam tersebut ditentukan oleh hubungan akad yang terdiri dari lima

konsep dasar akad. Bersumber dari lima dasar konsep inilah dapat

ditemukan produk-produk lembaga keuangan bank syariah dan lembaga

keuangan bukan bank syariah untuk dioperasionalkan. Kelima konsep

tersebut adalah sistem simpanan, bagi hasil, margin keuntungan, sewa, jasa

atau fee. Kegiatan utama perbankan syariah tersebut harus menggunakan

prinsip dasar bank syariah yang ditetapkan yaitu mudharabah, wadiah,

murabahah, salam, istishna’, ijarah, qardh, rahn, hiwalah, dan wakalah

(Yudiana, 2014 : 2-3).

17

Perkembangan perbankan syariah di Indonesia merupakan suatu

perwujudan dari kebutuhan masyarakat yang menghendaki suatu sistem

perbankan yang mampu menyediakan jasa keuangan yang sehat, juga

memenuhi prinsip-prinsip syariah. Perkembangan sistem keuangan

berdasarkan prinsip-prinsip syariah sebenarnya telah dimulai sebelum

pemerintah secara formal meletakkan dasar-dasar hukum operasionalnya.

Namun demikian agar fungsi perbankan dapat berjalan optimal, maka

diperlukan landasan hukum yang berlaku secara formal (Susanto, 2008:

35).

Di dunia modern, peran bank sangat besar dalam mendorong

pertumbuhan ekonomi suatu Negara. Bank mempunyai peran dalam

menghimpun dana masyarakat dari berbagai kalangan dalam

menempatkan dananya secara aman. Di sisi lain bank berperan dalam

menyalurkan dana kepada masyarakat yang dapat secara langsung

mendapat pinjaman atau pembiayaan dari bank, sepanjang masyarakat

pengguna dana tersebut dapat memenuhi persyaratan yang diberikan oleh

bank (Ismail, 2010: 2-3).

Menurut pasal 4 UU Perbankan Syariah no. 21 Tahun 2008 bank

syariah mewajibkan menjalankan fungsi menghimpun dan menyalurkan

dana masyarakat. Bank syariah akan menginvestasikan dana yang

dihimpun dari masyarakat pada dunia usaha baik sebagai dana modal

maupun sebagai dana rekening investasi, dengan menggunakan alat-alat

investasi yang sesuai dengan syariah Islam. Dalam menjalankan fungsi ini

18

bank syariah hanya bertindak sebagai perantara pihak yang kelebihan dana

dan ingin menginvestasikan dananya dengan pihak yang memerlukan dana

(Yudiana, 2014: 4).

Peningkatan profitabilitas bank syariah terus dilakukan setiap

tahunnya, salah satu cara bank syariah dalam usaha meningkatkan

profitabilitasnya adalah dengan meningkatkan dana dari sumber dana yang

tersedia. Peningkatan sumber dana yang dilakukan oleh bank syariah

ditempuh dengan menghimpun dana dari masyarakat, dana yang telah

dihimpun oleh bank syariah kemudian akan disalurkan kembali kepada

nasabah (Irmawati, 2014).

Mengukur tingkat profitabilitas merupakan hal yang sangat penting

untuk dilakukan, tujuannya yaitu untuk menjamin apakah keuntungan

yang ditargetkan oleh perusahaan dalam beberapa periode telah dicapai

atau tidak (Cut, 2014:200). Profitabilitas merupakan dasar dari adanya

keterkaitan antara efisiensi operasional dengan kualitas jasa yang

dihasilkan oleh suatu bank. Tujuannya adalah untuk mengukut tingkat

efisiensi usaha yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Salah satu rasio

yang digunakan oleh bank untuk mengukur tingkat profitabilitas adalah

ROA (Return On Asset). ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank

dalam mengelola aktiva yang tersedia untuk mendapatkan net income

(Kuncoro dan Suhardjono, 2002:113).

Rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah

ROA, tingkat ROA digunakan untuk mengukur profitabilitas bank karena

19

Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dari asset yang

dananya berasal dari sebagian besar dana simpanan masyarakat. Semakin

besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai oleh bank dan semakin baik posisi bank tersebut dari segi

penggunaan asset (Dendawijaya, 2009:118).

Sumber utama pendapatan atau keuntungan pada Bank Syariah

adalah berasal dari penyaluran dana kepada masyarakat. Penyaluran dana

yang diberikan oleh bank kepada pihak ketiga biasanya disalurkan untuk

pembiayaan, karena pembiayaan merupakan komponen aktiva produktif

yang kegiatannya memberikan fasilitas keuangan (financial) dari satu

pihak kepada pihak lain untuk mendukung kelancaran usaha maupun

untuk investasi yang telah direncanakan.

Berdasarkan gambaran sistem manajemen dana bank syariah, dapat

diuraikan pertama, bank adalah lembaga perantara keuangan dari pihak

yang surplus dana kepada minus dana. Pihak surplus dana adalah pihak-

pihak yang mengamanahkan atau menyimpan uangnya kepada bank.

Pihak-pihak surplus dana tersebut meliputi tiga pihak, yaitu dana pihak

dana pertama, dana pihak kedua, dan dana pihak ketiga. Dana pihak

pertama adalah dana yang berasal dari para pemodal, pemegang saham.

Akad perjanjian antara pihak pertama dengan pihak bank adalah akad

syarikah. Dana pihak kedua adalah dana yang berasal dari pinjaman

lembaga keuangan, pinjaman dari Bank Indonesia. Dana pihak ketiga

20

adalah dana yang berasal dari dana simpanan, tabungan atau deposito

(Muhammad, 2008: 5).

Kedua, setelah dana-dana tersebut dapat dikumpulkan, maka dana

tersebut disalurkan kepada pihak yang membutuhkan dalam bentuk kredit

atau pembiayaan. Secara umum pembiayaan yang diberikan atau

dikeluarkan oleh Bank Syariah meliputi tiga kerangka (aqad) pembiayaan

besar, yaitu pembiayaan ber-aqad tijarah (jual beli), pembiayaan ber-aqad

syarikah (kerjasama atau kongsi), dan pembiayaan ber-aqad hasan

(kebajikan).

Krisis ekonomi yang terjadi sejak akhir 1997, menunjukkan bahwa

bank yang beroperasi dengan prinsip syariah relatif dapat bertahan dan

memiliki kinerja lebih baik di tengah gejolak nilai tukar dan tingkat suku

bunga yang tinggi. Hal ini minimal terlihat pada angka Non Performing

Financing (NPF) yang lebih rendah dibandingkan sistem konvensional,

tidak adanya negative spread dan konsistensinya dalam menjalankan

fungsi intermediasi. Kenyataan tersebut ditopang oleh karakteristik operasi

bank syariah yang melarang bunga (riba), transaksi yang bersifat tidak

transparan (gharar) dan spekulatif (maysir) (Umam, 2016: 213).

Resiko pembiayaan diukur dengan menggunakan rasio Non

Performing Financing (NPF). Hal ini disebabkan karena pembiayaan

bermasalah di Bank Syariah mengalami fluktuatif naik dan turun yang

sudah diambang batas. Sehingga terjadi ketidaknormalan dalam hal

pembiayaan. Tingkat resiko pembiayaan bermasalah atau Non Performing

21

Financing (NPF) yang tinggi atau besar dapat berpengaruh pada

kemungkinan terjadinya penurunan besarnya keuntungan atau pendapatan

yang diperoleh dan akan mempengaruhi besarnya profitabilitas lembaga

keuangan syariah.

Adapun faktor-faktor yang menjadi NPF fluktuatif tinggi adalah

adanya keterlambatan angsuran pembiayaan, sehingga Bank mendapat

teguran dari OJK karena macet dalam hal pembiayaan. Dikatakan NPF

tinggi yaitu ketika NPF mencapai 5%. Untuk menurunkan rasio NPF,

stategi yang dilakukan perusahaan adalah melalui penagihan,

restrukturisasi pembiayaan, dan memperbaiki sistem pembiayaan lebih

baik lagi. Selain itu, pemilihan segmen bisnis lebih terarah dengan

mengikuti kondisi yang ada (www.republika.co.id).

Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan kredit, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara lembaga keuangan pihak lain yang mewajibkan

pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu

(Veithzal, 2008: 4).

Pembiayaan merupakan aktivitas yang sangat penting karena

dengan pembiayaan akan diperoleh sumber pendapatan utama dan menjadi

penunjang kelangsungan usaha bank. Sebaliknya, jika pengelolaannya

tidak baik akan menimbulkan permasalahan dan berhentinya usaha Bank.

Dalam arti sempit, pembiayaan dipakai untuk mendenifisikan pendanaan

22

yang dilakukan oleh lembaga pembiayaan seperti Bank Syariah kepada

Nasabah (Susilo, 2017: 109).

Pembiayaan bermasalah adalah pembiayaan yang pembayaran

angsuran pokok setelah jatuh tempo atau pembiayaan yang

pembayarannya secara tepat waktu sangat diragukan. Non Performing

Financing (NPF) secara luas didefinisikan sebagai suatu pembiayaan

dimana pembayaran dilaukan tersendat-sendat dan tidak mencukupi

kewajiban minimal yang ditetapkan sampai dengan kredit yang sulit untuk

dilunasi atau bahkan tidak dapat ditagih (Mulyaningsih, 2016: 200).

Murabahah merupakan salah satu konsep Islam dalam melakukan

perjanjian jual beli. Konsep ini telah banyak digunakan oleh bank-bank

dan lembaga-lembaga keuangan Islam untuk pembiayaan modal kerja dan

pembiayaan perdagangan para nasabahnya (Muhammad, 2008: 22).

Musyarakah adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih

untuk suatu usaha tertentu dimana masing-masing pihak memberikan

kontribusi dana (atau amal/expertise) dengan kesepakatan bahwa

keuntungan dan resiko akan ditanggung bersama sesuai dengan

kesepakatan (Antonio, 2001: 90).

Pembiayaan mudharabah adalah suatu perkongsian antara dua

pihak atau lebih dimana pihak pertama (shahib al-mal) menyediakan dana,

dan pihak kedua (mudharib) bertanggungjawab atas pengelolaan usaha.

Keuntungan dibagikan sesuai dengan rasio laba yang telah disepakati

bersama secara advance, manakala rugi shahib al-mal akan kehilangan

23

sebagian imbalan dari kerja keras dan keterampilan manajerial (manajerial

skill) selama proyek berlangsung (Muhammad, 2008: 13).

Pembiayaan qardh adalah jenis pinjaman yang tidak

mempersyaratkan adanya imbalan atas dana pinjaman dan bank hanya

boleh mengenakan biaya administratif (Nabhan, 2008: 161). Pinjaman

qardh diakui sebesar jumlah dana yang dipinjamkan pada saat terjadinya.

Kelebihan penerimaan dari pinjaman atas qardh yang dilunasi diakui

sebagai pendapatan pada saat terjadinya.

Pembiayaan di bank syariah dari tahun ke tahun mengalami

peningkatan. Secara terperinci komposisi pembiayaan tahun 2013 sampai

2017 pada Bank Umum Syariah sebagai berikut :

Tabel 1.1

Komposisi Pembiayaan Bank Umum Syariah (dalam Miliar Rp)

Akad 2013 2014 2015 2016 2017

Murabahah 110,565

91,874 93,647 110,101 1,359,663

Musyarakah 39,874

40,420

47,455 54,139 674,216

Mudharabah 13,625

8,754

8,431 8,025 92,993

Qardh 8,995 5,256 3,308 3,883 52,902

Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018

24

Dalam tabel di atas, dapat dilihat bahwa pembiayaan murabahah,

mudharabah, musyarakah, dan qardh dari tahun 2013 sampai 2017

mengalami fluktuatif. Pembiayaan yang memiliki porsi yang relatif paling

tinggi adalah pembiayaan murabahah. Kemudian musyarakah juga tinggi

dibawah murabahah. Karena pembiayaan musyarakah termasuk

pembiayaan yang paling diminati setelah murabahah. Sedangkan

pembiayaan mudharabah, dan qardh memiliki porsi yang relatif lebih

kecil dari pembiayaan murabahah. Menurut Siamat dalam penelitian Cut

Afrianandra dan Evi Mutia menyatakan bahwa risiko pembiayaan dapat

terjadi karena adanya faktor kesengajaan dan atau faktor eksternal diluar

kemampuan atau kendali nasabah penjamin, semua faktor yang berasal

dari lingkungan internal bank dikategorikan sebagai faktor kesengajaan

atau faktor terkendali, sedangkan faktor yang diluar kemampuan kendali

nasabah seperti krisis ekonomi, perubahahn lingkungan debitur, dan

musibah maka tidak menguntungkan bank. Dampak yang terjadi adalah

secara otomatis akan mempengaruhi operating income yang semakin

rendah. Sehingga akan sangat berpengaruh terhadap profitabilitas yang

akan didapatkan oleh perusahaan yang sedang menjalankan aktivitasnya.

Untuk mengetahui pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah,

gambarnya sebagai berikut :

25

Sumber : Laporan kinerja capaian OJK diolah, 2018

Gambar 1.1

Pertumbuhan Pembiayaan Perbankan Syariah (Rp Miliar)

Berdasarkan gambar 1.1 diatas, dapat dilihat bahwa pertumbuhan

pembiayaan perbankan syariah dari tahun 2013 sampai 2017 triwulan 1

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Beberapa penelitian mengenai profitabilitas yang dilakukan oleh

Rivai (2017) hasil penelitiannya diperoleh bahwa secara parsial variabel

pembiayaan murabahah berpengaruh negatif dan signifikan karena

memiliki nilai hitung negatif. Sedangkan variabel pembiayaan musyarakah

berpengaruh positif dan signifikan. Kemudian secara simultan, variabel

pembiayaan murabahah dan musyarakah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas.

Penelitian lain oleh Faradilla, dkk (2017) hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa secara parsial pembiayaan murabahah berpengaruh

positif dan signifikan, pembiayaan musyarakah berpengaruh negative dan

signifikan, dan pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh terhadap

26

profitabilitas. Sedangkan secara simultan, resiko pembiayaan murabahah,

musyarakah, dan mudharabah memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap profitabilitas bank umum syariah di Indonesia.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Mulyaningsih dan

Fakhruddin (2016). Hasilnya menunjukkan bahwa secara simultan variabel

pembiayaan mudharabah dan musyarakah berpengaruh signifikan

terhadap profitabilitas bank umum syariah. Sedangkan secara parsial

pembiayaan mudharabah dan pembiayaan musyarakah tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas.

Afkar (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Influence

Anlysis of Mudharabah Financing and Qardh Fianancing to the

Profitability of Islamic Banking in Indonesia” menunjukkan bahwa

variabel pembiayaan mudharabah tidak berpengaruh signifikan dan

pembiayaan qardh berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank

umum syariah di Indonesia.

Dari fenomena gap diatas, maka beda penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya antara lain dilihat dari periode waktu dan model

analisis data, yaitu dengan menggunakan analisis model regresi data panel.

Berdasarkan uraian yang telah diidentifikasikan diatas, penulis

member judul untuk penelitian ini “Analisis Pengaruh Tingkat Resiko

Pembiayaan Murabahah, Musyarakah, Mudharabah, dan Qardh Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia”

27

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh tingkat resiko pembiayaan murabahah terhadap

profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?

2. Bagaimana pengaruh tingkat resiko pembiayaan musyarakah terhadap

profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?

3. Bagaimana pengaruh tingkat resiko pembiayaan mudharabah terhadap

profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?

4. Bagaimana pengaruh tingkat resiko pembiayaan qardh terhadap

profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?

C. Tujuan Penelitiann

1. Untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan murabahah

terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?

2. Untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan musyarakah

terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?

3. Untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan mudharabah

terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?

4. Untuk menganalisis pengaruh tingkat resiko pembiayaan qardh

terhadap profitabilitas pada bank umum syariah di Indonesia?

D. Kegunaan Penelitian

1. Bagi Penulis

28

Sebagai pembelajaran yaitu untuk menganalisis laporan keuangan

serta dapat mempraktikkan teori yang didapat selama perkuliahan

dengan menganalisis suatu masalah

2. Bagi IAIN Salatiga

Diharapkan dapat memberikan informasi serta wawasan yang lebih

luas untuk dijadikan referensi penelitian selanjutnya

3. Bagi Bank Syariah

Diharapkan dapat memberikan pemahaman dan informasi

mengenai keadaan keuangan Bank Syariah kepada para nasabahnya

serta masyarakat umum sehingga dapat menarik minat nasabah

terhadap Bank Syariah dan ingin menggunakan produk-produknya

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I : Pendahuluan

Dalam bab ini berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah,

Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika

Penulisan

BAB II : Landasan Teori

Dalam bab ini berisi Telaah Pustaka, Kerangka Teori,

Kerangka Penelitian, dan Hipotesis

BAB III : Metode Penelitian

29

Dalam bab ini berisi Jenis Penelitian, Lokasi dan Waktu

Penelitian, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan

Data, Definisi Konsep dan Operasional, Instrumen

Penelitian, Uji Instrumen Penelitian, dan Alat Analisis

BAB IV : Analisis Data

Dalam bab ini berisi Analisis Data dan Pembahasan Hasil

Penelitian

BAB V : Penutup

Dalam bab ini berisi Kesimpulan, Saran, dan Bagian Akhir

30

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Telaah Pustaka

Pada bab telaah pustaka berisi penelitian terdahulu. Untuk

memudahkan pembaca dalam memahami penelitian terdahulu, berikut

research gap yang dijelaskan dalam tabel 2.1 sampai 2.4 yaitu :

Tabel 2.1

Pengaruh Resiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah

No Peneliti

(Tahun)

Lokasi

Sampel

Alat Analisis Hasil

Penelitian

1. Mahmudin

(2014)

Bank

Muamalat

Indonesia,

Bank BRI

Syariah, Bank

BNI Syariah,

Bank Syariah

Mandiri, Bank

Syariah Mega

Indonesia,

Bank Panin

Syariah, Bank

Syariah

Bukopin, dan

Bank BCA

Syariah

Analisis

Regresi linier

sederhana

Murabahah

(-)

31

2. Cut Faradilla,

dkk (2017)

Bank

Muamalat,

Bank Syariah

Mandiri, Bank

BRI Syariah,

Bank Jabar

Banten

Uji common

effect, uji

chow, dan

regresi data

panel

Murabahah

(+)

3. Cut

Afrianandra &

Evi Mutia

(2014)

11 bank

syariah

Analisis

regresi linier

berganda

Murabahah

(+)

4. Afif Rivai

(2017)

Lima bank

syariah

Analisis

regresi linier

berganda

Murabahah

(-)

5. Dewi Wulan

Sari &

Mohammad

Yusak Anshori

(2017)

Bank Syariah

Bukopin, BRI

Syariah, Bank

Syariah

Mandiri, dan

Bank

Muamalat

Analisis

regresi linier

multipel

Murabahah

(-)

6. Rr. Nadia Arini

Haq (2015)

Bank

Muamalat,

Bank Syariah

Mandiri, Bank

Mega Syariah,

BRI Syariah,

BNI Syariah,

Bank Syariah

Bukopin

Regresi data

panel

Murabahah

(+)

32

Tabel 2.2

Pengaruh Resiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah

No Peneliti

(Tahun)

Lokasi

Sampel

Alat

Analisis

Hasil

Penelitian

1. Medina

Almunawwaroh

(2017)

Nasabah bank

syariah

Regresi

sederhana

Musyarakah

(-)

2. Cut Faradilla,

dkk (2017)

Bank

Muamalat,

Bank Syariah

Mandiri,

Bank BRI

Syariah, Bank

Jabar Banten

Uji common

effect, uji

chow

Musyarakah

(-)

3. Cut Afrianandra

& Evi Mutia

(2014)

11 bank

syariah

Regresi

multiple

Musyarakah

(+)

4. Afif Rivai

(2017)

Lima bank

syariah

Analisis

regresi linier

berganda

Musyarakah

(+)

5. Sri

Mulyaningsih &

Iwan Fakhruddin

(2016)

8 bank

syariah

Regresi

linier

multiple

Musyarakah

(-)

6. Aditya

Refinaldy, dkk

(2013)

BSM, BRI

Syariah,

Bukopin

Syariah,

Regresi

linier

multipel

Musyarakah

(+)

33

Mega

Syariah, BNI

Syariah,

Panin

Syariah, BCA

Syariah

Tabel 2.3

Pengaruh Resiko Pembiayaan Mudharabah Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah

No Peneliti

(Tahun)

Lokasi

Sampel

Alat

Analisis

Hasil

Penelitian

1. Indah

Wahyuningsih

(2017)

Bank

Muamalat

Indonesia

Regresi

sederhana

dan uji T

Mudharabah

(+)

2. Cut Faradilla,

dkk (2017)

Bank

Muamalat,

Bank Syariah

Mandiri,

Bank BRI

Syariah, Bank

Jabar Banten

Uji common

effect, uji

chow, dan

regresi data

panel

Mudharabah

(-)

3. Sri

Mulyaningsih &

Iwan

Fakhruddin

(2016)

8 bank

syariah

Regresi

linier

multiple

Mudharabah

(-)

4. Aditya

Refinaldy, dkk

BSM, BRI

Syariah,

Regresi

linier

Mudharabah

(-)

34

(2014) Bukopin

Syariah,

Mega

Syariah, BNI

Syariah,

Panin

Syariah, BCA

Syariah

multiple

5. Ditha Nada

Pratama, dkk

(2017)

Bank

Muamalat

Indonesia

sebanyak 32

triwulan

Analisis

regresi linier

berganda

Mudharabah

(+)

6. Nuril Wahidah

Rizqi, dkk

(2016)

5 bank

syariah

Regresi

linier

multiple

Mudharabah

(+)

Tabel 2.4

Pengaruh Resiko Pembiayaan Qardh Terhadap Profitabilitas

Bank Umum Syariah

No Peneliti

(Tahun)

Lokasi Sampel Alat Analisis Hasil

Penelitian

1. Dinna Ariyani

(2013)

Bank

Muamalat

Indonesia,

Bank Syariah

Mandiri, dan

Bank Mega

Syariah

Regresi

berganda

Qardh

(-)

35

Indonesia

2. Taudlikhul

Afkar (2017)

11 bank umum

syariah

Regresi linier

berganda

Qardh

(+)

3. Agus Saur

Utomo, Novita

Kusuma

Maharani dan

Danes Quirira

Octavio

(2015)

8 bank umum

syariah

Fixed effect

model dan

random effect

model

Qardh

(+)

4. Rosana

Puspasari dan

Imron

Mawardi

(2014)

9 bank umum

syariah

Regresi

berganda

Qardh

(-)

Dari tabel penelitian terdahulu diatas, maka perbedaan penelitian

ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari variabel independen.

Kebanyakan penelitian terdahulu memakai variabel murabahah,

musyarakah, dan mudharabah. Dalam penelitian ini dimulai dari

pembiayaan murabahah karena pembiayaan ini paling diminati oleh

masyarakat. Serta menambahkan variabel qardh. Kemudian perbedaan

dalam model regresi data panel. Serta perbedaan dalam periode dan

sampel penelitian. Hal itulah yang menjadi alasan untuk meneliti tentang

variabel-variabel tersebut.

36

B. Kerangka Teori

Analisis rentabilitas atau profitabilitas bank adalah alat untuk

menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang

dicapai oleh bank yang bersangkutan.

1. Teori Profitabilitas

Profitabilitas merupakan laba bersih yang diperoleh berdasarkan

kebijakan dan keputusan yang diambil oleh perusahaan. rasio

profitabilitas mengukur keefektifan manajemen yang dapat dilihat dari

tingkat pengembalian yang diperoleh dari penjualan dan investasi.

Laba merupakan tujuan akhir semua perusahaan yang berorientasi

pada bisnis, namun perhitungan laba untuk suatu jangka waktu tertentu

hanya mendekati ketepatan layak saja karena perhitungan yang tepat

baru dapat terjadi jika perusahaan mengakhiri kegiatan usahanya dan

menjual semua aktiva yang ada (Afrianandra, 2014:202).

Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan,

karena selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang

akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur

terhadap efektivitas dan efisiensi pengguna semua sumber daya yang

ada didalam proses operasional perusahaan. Analisis profitabilitas

dijelaskan bahwa analisis ini mengukur kinerja secara keseluruhan dari

perusahaan dan efisiensi dalam pengelolaan aktiva, kewajiban, dan

kekayaan (Hanafi, 2001: 70).

37

Rasio profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktivitas normal bisnisnya.

Rasio profitabilitas dikenal juga sebagai rasio rentabilitas. Di samping

bertujuan untuk kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

selama periode tertentu, rasio ini juga bertujuan untuk mengukur

tingkat efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional

perusahaan. rasio profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba melalui semau

kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya, yaitu yang berasal dari

kegiatan penjualan, penggunaan asset maupun penggunaan modal

(Hery, 2015: 226-227).

Rasio ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu rasio tingkat

pengembalian atas investasi dan rasio kinerja operasi, dengan

penjelasan sebagai berikut :

a. Rasio Tingkat Pengembalian atas Investasi

Rasio ini digunakan untuk menilai kompensasi financial atas

penggunanaan asset atau ekuitas terhadap laba bersih (laba setelah

bunga dan pajak). Rasio ini terdiri dari :

1) Hasil Pengembalian atas Investasi (Return on Assets)

Rasio ini adalah rasio yang menunjukkan hasil (return) atas

penggunaan asset perusahaan dalam menciptakan laba bersih.

Dengan kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa

38

besar jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap

rupiah dana yang tertanam dalam total asset.

Semakin tinggi hasil pengembalian atas asset, berarti

semakin tinggi juga jumlah laba bersih yang dihasilkan dari

setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset. Begitu

sebaliknya, semakin rendah hasil pengembalian atas asset

berarti semakin rendah pula jumlah laba bersih yang dihasilkan

dari setiap rupiah dana yang tertanam dalam total asset (Hery,

2015: 228).

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara

keseluruhan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Laba sebelum pajak

Total aktiva

2) Hasil Pengembalian atas Ekuitas (Return on Equity)

Rasio ROE ini merupakan indikator yang amat penting bagi

para pemegang saham dan calon investor untuk mengukur

kemampuan bank dalam memperoleh laba bersih yang

dikaitkan dengan pembayaran dividen. Kenaikan dalam rasio

ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari bank yang

bersangkutan. Selanjunya kenaikan tersebut akan menyebabkan

kenaikan harga saham bank (Dendawijaya, 2009: 119).

Rasio ini yang menunjukkan hasil (return) atas penggunaan

ekuitas perusahaan dalam menciptakan laba bersih. Dengan

39

kata lain, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa besar

jumlah laba bersih yang akan dihasilkan dari setiap rupiah dana

yang tertanam dalam total ekuitas (Hery, 2015: 168-169). Rasio

ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Laba bersih setelah pajak

Modal sendiri

Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham bank

baik pemegang saham sendiri maupun baru, serta para investor

di pasar modal yang ingin membeli saham bank yang

bersangkutan (jika bank tersebut telah go public). dalam

praktiknya, para investor di pasar modal mempunyai beberapa

motif atau tujuan dalam membeli saham bank yang telah

melakukan emisi sahamnya. Motif-motif tersebut adalah antara

lain :

a) Memperoleh deviden berdasarkan keputusan RUPS

b) Mengejar capital gain jika bermain di bursa efek

c) Menguasai perusahaan tersebut melalui pencapaian

mayoritas saham

3) Rasio Kinerja Operasi

Rasio kinerja operasi adalah rasio yang digunakan untuk

mengevaluasi margin laba dari aktivitas operasi (penjualan). Rasio

ini terdiri dari :

a) Margin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

40

Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase

laba kotor atas penjualan bersih. Menurut (Hery, 2015: 231),

semakin tinggi margin laba kotor berarti semakin tinggi pula

laba kotor yang dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini

disebabkan karena tingginya harga jual dan atau rendah harga

pokok penjualan. Sebaliknya, semakin rendah margin laba

kotor berarti semakin rendah pula laba kotor yang dihasilkan

dari penjualan bersih, karena rendahnya harga jual atau

tingginya harga pokok penjualan. Gross profit margin

menggambarkan presentase laba kotor yang dihasilkan oleh

setiap pendapatan perusahaan (Murhadi, 2013: 63). Rasio ini

dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺𝐺 𝑃𝑃𝐺𝐺𝐺𝐺𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐺𝐺𝑀𝑀𝑃𝑃𝑀𝑀 =Laba Kotor

Penjualan bersih

b) Margin Laba Operasional (Operating Profit Margin)

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya

operasional dan pendapatan operasional. Rasio biaya

operasional digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya.

Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah

bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun dana dan

menyalurkan dana, maka biaya dan pendapatan operasional

bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga

(Dendawijaya, 2009: 120).

41

Menurut (Hery, 2015: 233), semakin tinggi margin laba

operasional berarti semakin tinggi pula laba operasional yang

dihasilkan dari penjualan bersih. Hal ini disebabkan karena

tingginya laba kotor atau rendahnya beban operasional.

Sebaliknya, semakin rendah margin laba operasional berarti

semakin rendah pula laba operasional yang dihasilkan dari

penjualan bersih, karena rendahnya laba kotor dan atau

tingginya beban operasional. Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

𝑅𝑅𝑂𝑂𝑂𝑂𝐺𝐺𝑀𝑀𝑃𝑃𝑃𝑃𝑀𝑀𝑀𝑀 𝑃𝑃𝑀𝑀𝑖𝑖𝐺𝐺𝑖𝑖𝑂𝑂 𝐺𝐺𝑀𝑀𝑃𝑃𝑃𝑃𝐺𝐺

=(penjualan netto – HPP – Biaya Adm, Penjualan, Umum

Penjualan Netto

c) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rasio ini digunakan untuk mengukur besarnya presentase

laba bersih atas penjualan bersih. Semakin tinggi margin laba

bersih berarti semakin tinggi jua laba bersih yang dihasilkan

dari penjualan bersih. Hal ini disebabkan karena tingginya laba

sebelum pajak penghasilan. Sebaliknya, semakin rendah

margin laba bersih, maka semakin rendah juga laba bersih yang

dihasilkan dari penjualan bersih, karena rendahnya laba

sebelum pajak penghasilan (Hery, 2015: 235). Rasio ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

𝑁𝑁𝑂𝑂𝑃𝑃 𝑃𝑃𝐺𝐺𝐺𝐺𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃𝑃 𝑀𝑀𝑀𝑀𝐺𝐺𝑀𝑀𝑃𝑃𝑀𝑀 =Laba setelah pajakPenjualan bersih

42

d) Net Earning Power Ratio (Rate or Return On Investment/ROI)

Kemampuan dari modal yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan netto

(Sujarweni, 2017: 66). Rasio dapat dirumuskan sebagai berikut

:

𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Laba netto sesudah pajak

Total aktiva

e) Operating Ratio

Biaya operasi per rupiah penjualan. Rasio ini dapat dirumuskan

sebagai berikut :

𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =(HPP – Biaya Adm, Penjualan, Umum)

Penjualan Netto

Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan, menunjang, dan

menghasilkan profit adalah hal yang sangat diperhatikan oleh investor

di pasar modal. Profitabilitas dapat diukur dalam beberapa hal yang

berbeda, namun dalam dimensi yang saling terkait. Pertama, terdapat

hubungan antara profit dengan sales sehingga terjadi residual return

bagi perusahaan dilihat dari penjualan. Pengukuran yang lain adalah

ROA (Return On Asset), ROI (Return On Investment), dan ROE

43

(Return On Equity) yang berkaitan dengan profit, investasi dan asset

yang digunakan untuk menghasilkannya (Ulupui, 2005).

Indikator yang biasa digunakan untuk mengukur profitabilitas

bank adalah ROE (Return On Equity) yaitu rasio yang menggambarkan

besarnya kembalian atas total modal untuk menghasilkan keuntungan,

dan ROA (Return On Asset) adalah rasio yang menunjukkan

kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan laba dari

pengelolaan asset yang dimiliki. ROA digunakan untuk mengukur

profitabilitas karena Bank Indonesia sebagai Pembina da pengawas

perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank, diukur

dengan asset yang dananya sebagian besar dana simpanan masyarakat

(jurnal manajemen dan bisnis media ekonomi, 2017: 200).

2. Return On Asset (ROA)

Menurut (Hanafi & Halim, 2005: 165), Analisis Return On Asset

(ROA) atau rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba pada masa lalu. Analisis ini diproyeksikan ke masa

depan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

pada masa-masa mendatang. Dalam perhitungannya, analisis ROA

mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan

menggunakan total asset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah

sesuai dengan biaya-biaya untuk mendanai asset tersebut.

3. Pembiayaan

44

Pembiayaan adalah pendanaan yang dikeluarkan untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

dijalankan oleh orang lain (Muhammad, 2002: 260). Pembiayaan atau

financing adalah pendanaan yang diberikan oleh suatu pihak kepada

pihak lain untuk mendukung investasi yang telah direncanakan, baik

sendiri maupun lembaga (Asiyah, 2014:2). Bank syariah cenderung

memberikan pembiayaan pada nasabah yang memiliki tingkat

kemampuan bayar dan yang berpeluang memberikan keuntungan

kepada bank, kecuali dalam kondisi tertentu.

a. Non Performing Financing (NPF)

Dalam buku (Umam, 2016: 204) dijelaskan bahwa dalam

kenyataannya, walaupun produk perbankan syariah bervariasi dan

dapat disesuaikan dengan kebutuhan nasabah, masih juga

ditemukan adanya permasalahan, khususnya untuk produ di bidang

pembiayaan. Apa yang dikenal dalam sistem perbankan

konvensional dengan istilah kredit bermasalah atau Non

Performing Loan (NPL), juga dikenal dalam sistem perbankan

syariah dengan istilah pembiayaan bermasalah atau Non

Performing Financing (NPF). Adanya NPL dan NPF harus bias

diatasi, karena hal ini sangat menentukan tingkat kesehatan bank.

Bank dengan tingkat NPL atau NPF rendah, akan lebih dipercaya

masyarakat dibandingkan bank dengan tingkat NPL atau NPF yang

45

tinggi. Dalam rangka untuk menjaga tingkat kepercayaan

masyarakat inilah NPL atau NPF perlu diatasi.

4. Resiko Pembiayaan

a. Pengertian Resiko Pembiayaan

Resiko pembiayaan adalah resiko yang disebabkan oleh adanya

kegagalan counterparty dalam memenuhi kewajibannya (Karim,

2010:260).

b. Jenis-Jenis Resiko

Dalam bank syariah, resiko pembiayaan mencakup resiko terkait

produk dan resiko terkait pembiayaan korporasi.

1) Resiko Terkait Pembiayaan Berbasis Natural Certainty

Contracts

Analisis resiko pembiayaan berbasis Natural Certainty

Contracts adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak

dari seluruh resiko nasabah, sehingga keputusan pembiayaan

yang diambil sudah memperhitungkan resiko.

2) Resiko Terkait Pembiayaan Berbasis Natural Uncertainty

Contracts

Analisis resiko pembiayaan berbasis Natural Uncertainty

Contracts adalah mengidentifikasi dan menganalisis dampak

dari seluruh resiko nasabah sehingga keputusan pembiayaan

yang diambil sudah memperhitungkan resiko yang ada.

46

Bank Indonesia sebagaimana tercantum dalam Peraturan

Bank Indonesia Nomor 13/23 tahun 2011 dalam buku

(Prasetyoningrum, 2015: 47-49), mengidentifikasikan 10

(sepuluh) jenis resiko yang melekat pada industry perbankan

syariah, yaitu resiko kredit, resiko pasar, resiko likuiditas, resiko

operasional, resiko hukum (legal), resiko reputasi, resiko

strategik, resiko kepatuhan (compliance), resiko imbal hasil, dan

resiko investasi. Berikut macam-macam resiko yaitu sebagai

berikut :

a) Resiko kredit (credit risk), adalah resiko akibat kegagalan

nasabah atau pihak lain dalam memenuhi kewajiban kepada

bank sesuai perjanjian yang disepakati.

b) Resiko pasar (market risk), adalah resiko pada posisi neraca

dan rekening administratif akibat perubahan harga pasar,

antara lain resiko berupa perubahan nilai dari asset yang

dapat diperdagangkan atau disewakan. Menurut (Arifin,

2009: 73), Bank syariah tidak akan menghadapi resiko

tingkat bunga, walaupun dalam lingkungan dimana berlaku

dual banking system meningkatnya tingkat bunga di pasar

konvensional dapat berdampak pada meningkatnya risiko

likuiditas sebagai akibat adanya nasabah yang menarik dana

dari bank syariah dan berpindah ke bank konvensional.

47

c) Resiko likuiditas (liquidity risk), adalah resiko akibat

ketidakmampuan bank untuk memenuhi kewajiban yang

jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas atau asset

likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa

mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Menurut

(Arifin, 2009: 73-74), pengukuran risiko likuiditas adalah

kompleks dimana faktor kuncinya adalah bahwa bank tidak

dapat leluasa memaksimumkan pendapatan karena adanya

kebutuhan likuiditas. Maka, bank harus memperhatikan

jumlah likuiditas yang tepat. Terlalu banyak likuiditas, maka

akan mengorbankan pendapatan, dan terlalu sedikit akan

berpotensi untuk meminjam dana dengan harga yang tidak

dapat diketahui sebelumnya yang dapat meningkatkan biaya

dan menurunkan profitabilitas.

d) Resiko operasional (operational risk), adalah resiko

kerugian akibat proses internal yang kurang memadai,

kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan

sistem,dan kejadian eksternal dalam bank. Menurut

(Prasetyoningrum, 2015: 61), Aspek khusus perbankan

syariah dapat meningkatkan resiko operasional bank syariah,

meliputi :

i. Pembatalan resiko dalam kontrak murabahah

(kemitraan) dan istishna (manufaktur)

48

ii. Kegagalan sistem pengendalian internal untuk

mendeteksi dan mengelola potensi masalah dalam

proses operasional dan fungsi back office juga resiko

teknis

iii. Kesulitan potensial dalam menegakkan kontrak

Islam dalam lingkungan hukum yang lebih luas

iv. Perlu memelihara dan mengatur persediaan

komoditas di pasar yang tidak likuid

v. Kegagalan mematuhi persyaratan syariah

vi. Potensi biaya dan resiko pemantauan kontrak ekuitas

e) Resiko hukum (legal risk), adalah resiko akibat tuntutan

hokum atau kesalahan yuridis karena ketiadaan peraturan

perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan

perikatan

f) Resiko reputasi (reputation risk), adalah resiko akibat

menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang

bersumber dari persepsi negatif terhadap bank karena

adanya pemberitaan media atau rumor negatif

g) Resiko strategik (strategic risk), adalah resiko yang

diakibatkan ketidaktepatan dalam pengambilan atau

pelaksanaan suatu keputusan startegik serta kegagalan dalam

mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis

49

h) Resiko Kepatuhan (compliance risk), adalah resiko akibat

bank tidak mematuhi dan tidak melaksanakan peratura

perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta

berprinsip syariah

i) Resiko Imbal Hasil (Rate of Return Risk), adalah resiko

akibat perubahan tingkat imbal hasil yang dibayarkan bank

kepada nasabah karena terjadi perubahan tingkat imbal hasil

yang diterima bank dari penyaluran dana yang dapat

mempengaruhi perilaku nasabah dana pihak ketiga bank

j) Resiko Investasi (Equity Investment Risk), adalah resiko

akibat bank ikut menanggung kerugian usaha nasabah yang

dibiayai dalam pembiayaan bagi hasil profit and loss

sharing.

Klasifikasi tingkat kolektibilitas/pengumpulan pembiayaan

menurut ketentuan Bank Indonesia adalah sebagai berikut :

a) Lancar, adalah pembiayaan yang tidak mengalami

penundaan pengembalian pinjaman

b) Dalam Perhatian Khusus, adalah pembiayaan yang

mengalami penundaan pinjaman selama satu sampai dua

bulan dari waktu yang diperjanjikan

c) Kurang Lancar, adalah pembiayaan yang pengembalian

pokok pinjamannya mengalami penundaan selama tiga bulan

dari waktu yang diperjanjikan

50

d) Diragukan, adalah pembiayaan yang pengembalian pokok

pinjamannya mengalami penundaan selama enam bulan atau

dua kali jadwal yang diperjanjikan

e) Macet, adalah pembiayaan yang pengembalian pokok

pinjamannya telah mengalami penundaan lebih dari satu

tahun sejak jatuh tempo menurut jadwal yang diperjanjikan

3) Teknik-Teknik Pengukuran Resiko

a) Penilaian Kualitatif

Dalam dunia perbankan, analisis pembiayaan sering

menggunakan kerangka 3R dan 5C. kerangka tersebut

digunakan untuk menganalisis kemampuan melunasi

kewajiban dari calon nasabah bank. Penilaian 3R tersebut

adalah Returns yaitu berkaitan dengan hasil yang diperoleh

dari penggunaan pembiayaan yang diminta, Repayment

Capacity yaitu berkaitan dengan kemampuan perusahaan

mengembalikan pembiayaan, Risk-bearing Ability yaitu

berkaitan dengan kemampuan perusahaan menanggung

resiko kegagalan atau ketidakpastian pembiayaan.

Sedangkan kerangka 5C Menurut (Ismail, 2010: 112-113),

yaitu sebagai berikut :

Character, menggambarkan watak dan kepribadian calon

debitur

51

Capacity, untuk mengetahui kemampuan calon debitur

dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan jangka

waktu pembiayaan

Capital, besar modal yang diperlukan peminjam

Collateral, jaminan atau agunan yang diberikan oleh calon

debitur

Condition of Economy, kondisi perekonomian calon debitur

b) Penilaian Kuantitatif

Dalam melakukan penilaian kuantitatif, dapat

dilakukan dengan Rating Perusahaan, Model Skoring,

RAROC (Risk Adjusted Return On Capital), Mortality

Rate, Penurunan resiko pembiayaan menggunakan term

structure.

5. Ba’i Al-Murabahah

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya

perpindahan kepemilikan barang. Tingkat keuntungan bank ditentukan

di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi

jual beli dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan waktu

penyerahan barang (Sudarsono, 2003:47).

Landasan syariah murabahah dari firman Allah QS. Al-Baqarah

ayat 275 :

52

Artinya :”Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya oang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum dating larangan) dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), amak orang itu adalah penghuni-penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya”.

Resiko pembiayaan murabahah bias berakibat buruk pada bank,

diantara kemungkinan resiko yang harus diantisipasi dalam pembiayaan

murabahah antara lain :

a. Tashir (kelalaian), terjadi apabila nasabah sengaja tidak membayar

angsuran

b. Fluktuasi harga komparatif, bila harga barang dipasar naik setelah

LKS membelinya untuk nasabah, karena LKS tidak bias mengubah

harga jual beli tersebut

c. Penolakan nasabah, barang yang dikirim bias saja ditolak nasabah

karena beberapa sebab

d. Dijual, hal ini terjadi karena Bai al-murabahah dapat bersifat jual

beli dengan hutang, maka ketika kontrak ditandatangani, barang itu

53

menjadi milik nasabah dan nasabah bebas melakukan apapun

terhadap asset miliknya termasuk menjualnya kepada pihak lain

(Dumairi, 2008:45).

6. Ba’i Al-Musyarakah

Musyarakah adalah suatu bentuk akad kerjasama perniagaan

antara beberapa pemilik modal untuk menyertakan modalnya dalam

suatu usaha, dimana masing-masing pihak mempunyai hak untuk ikut

serta dalam pelaksanaan manajemen usaha tersebut. Keuntungan dibagi

menurut proporsi penyertaan modal atau berdasarkan kesepakatan

bersama. Musyarakah juga dapat diartikan sebagai pencampuran dana

untuk tujuan pembagian keuntungan (Yudiana, 2014: 65).

Landasan syariah pembiayaan musyarakah, tercantum dalam

QS. Shaad ayat 24 :

Artinya: Daud berkata: “Sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan menerima kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, dan amat sedikitlah mereka ini”. Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya, maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat.

Penggunaan modal pembiayaan musyarakah yang lebih besar

pada sis asset akan mengakibatkan ketidakstabilan sistemik pada saat

54

giro dipergunakan dalam jumlah besar oleh bank syariah (Khan dan

Ahmed, 2008, 58).

7. Ba’i Al- Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak

dimana pihak pertama (shahibul maal) menyediakan seluruh dana

(100%) modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola (Asiyah,

2014: 183-184). Mudharabah adalah akad kerjasama usaha atau

perniagaan antara pihak yang menyediakan modal dana sebesar 100%

dengan pihak yang mengelola modal (mudharib), untuk diusahakan

dengan porsi keuntungan akan dibagi bersama (nisbah) sesuai

kesepakatan dimuka dari kedua belah pihak, sedangkan kerugian (jika

ada) akan ditanggung pemilik modal, kecuali ditemukan adanya

kelalaian atau kesalahan oleh pihak mudharib, seperti penyelewengan,

kecurangan, dan penyalahgunaan dana (Yudiana, 2014: 61).

Landasan hukum mudharabah dicerminkan untuk mencari

karunia Allah SWT seperti firman Allah dalam Al-Qur’an surat An-

Nisa ayat 29 :

Artinya: “Wahai orang-orang beriman, janganlah kalian memakan harta-harta kalian di antara kalian dengan cara yang batil, kecuali perdagangan yang kalian saling ridha. Dan jangnlah membunuh

55

diri-diri kalian, sesungguhnya Allah itu Maha Kasih Sayang kepada kalian”. (QS. An-Nisa ayat 29).

Resiko yang terdapat dalam mudharabah terutama pada

penerapan dalam pembiayaan adalah sebagai berikut (Antonio,

2001:94) :

a. Side Streaming, nasabah menggunakan dana itu bukan yang seperti

disebut dalam kontrak

b. Lalai dan kesalahan yang disengaja

c. Penyembunyian keuntungan oleh nasabah, bila nasabahnya tidak

jujur

d. Tingkat resiko pembiayaan mudharabah merupakan suatu

keulaitas yang menyatakan keadaan pembiayaan yang diperoleh

dari aktivitas bagi hasil mudharabah yang diperoleh dari aktivitas

bagi hasil (mudharabah).

8. Ba’i Al-Qardh

Qardh adalah jenis pinjaman yang tidak mempersyaratkan adanya

imbalan atas dana pinjaman, bank hanya boleh mengenakan biaya

administrasi (Nabhan, 2008: 161). Pinjaman ini biasanya bersifat sosial

dan untuk keperluan yang bersifat sosial seperti pendidikan dan

kesehatan, tetapi tidak menutup kemungkinan apabila disalurkan

kedalam sektor ekonomi seperti membantu pengusaha kecil.

Sumber dana pinjaman qardh dapat berasal dari intern dan ekstern

bank. Sumber dana yang berasal dari intern bank dilaporkan dalam

neraca bank sebagai peminjam qardh. Sedangkan dana ekstern berasal

56

dari dana yang dilaporkan dalam laporan sumber dan penggunaan dana

qardhul hasan. Qardhul hasan adalah pinjaman tanpa imbalan yang

memungkinkan peminjam untuk menggunakan dana tersebut selama

jangka waktu tertentu dan mengembalikan dalam jumlah yang sama

pada akhir periode yang telah disepakati.

Jika peminjam mengalami kerugian bukan karena kelalaiannya,

maka kerugian tersebut dapat mengurangi jumlah pinjaman. Pelaporan

qardhul hasan disajikan tersendiri dalam laporan sumber dan

penggunaan dana qardhul hasan karena dana tersebut bukan asset bank

yang bersangkutan (Nabhan, 2008: 163). Adapun landasan hukum

qardh Allah berfirman dalam Q.S Al-Baqarah ayat 245 :

Artinya : “Siapakah yang mau member pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezki) dan ke-pada-Nya-lah kamu kembalikan”.

57

C. Kerangka Penelitian

Independen (X)

Gambar 2.1

Kerangka Penelitian

D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap tujuan penelitian

yang diturunkan dari kerangka pemikiran yang telah dibuat antara

beberapa dua variabel atau lebih (Sujarweni, 2015: 68).

Dalam penelitian ini, penulis membuat hipotesis yang didukung

berdasarkan teori dan penelitian terdahulu, maka dapat menjadikan

landasan dalam penelitian ini, antara lain :

1. Pengaruh Resiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas

Dependen (Y)

Mudharabah

(X1)

Profitabilitas Bank Syariah

Murabahah

(X2)

Musyarakah

(X3)

Qardh

(X4)

58

Non Performing Financing (NPF) merupakan pembiayaan

yang didalam pelaksanaannya belum mencapai atau memenuhi target

yang diinginkan oleh pihak bank. Resiko pembiayaan murabahah

dapat dilihat dari pembiayaan bermasalah, karena pengembaliannya

tidak sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati dengan total

pembiayaan secara keseluruhan, hal ini berpengaruh terhadap

keuntungan yang akan didapatkan oleh bank. Tingkat resiko

pembiayaan Non Performing Financing (NPF) ini secara otomatis

akan mempengaruhi operating income yang akan semakin rendah dan

juga sebaliknya (Afrianandra, 2014: 204). Semakin tinggi pembiayaan

musyarakah bermasalah yang diberikan oleh bank, maka akan

menurunkan tingkat profitabilitas tersebut.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Rivai (2017)

menunjukkan bahwa secara parsial resiko pembiayaan murabahah

berpengaruh negatif dan signifikan. Begitu juga hasil penelitian yang

dilakukan oleh Sari dan Anshori (2017) bahwa pembiayaan

murabahah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas karena bank

belum dapat melaksanakan kebijakan baru mengenai hal-hal yang

terlait dengan pembiayaan murabahah, dan hal ini akan menurunkan

profitabilitas. Salah satu faktor yang menyebabkan profitabilitas turun

adalah adanya resiko gagal bayar oleh nasabah. Semakin besar akad

murabahah yang dilakukan, resiko gagal juga akan semakin tinggi

yang mengakibatkan profitabilitas turun.

59

Dari teori dan penelitian terdahulu yang relevan, maka

hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

H1 : Resiko pembiayaan murabahah berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah

2. Pengaruh Resiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas

Pembiayaan atau kredit yang dilakukan oleh bank

konvensional maupun bank dengan prinsip syariah sama-sama

mengandung suatu resiko kredit atau pembiayaan. Resiko pembiayaan

akan terjadi apabila nasabah tidak dapat mengembalikan sebesar

pembiayaan yang diberikan ditambah dengan imbalan atau bagi hasil

dalam jangka waktu yang telah ditentukan (Afrianandra, 2014: 204).

Jika tingkat Non Performing Financing (NPF) atau pembiayaan

bermasalah tinggi, maka akan mengalami penurunan. Sedangkan jika

tingkat NPF rendah, maka profitabilitas akan mengalami kenaikan

(Mulyaningsih, 2016: 204). Dalam buku Kasmir (2010), pada

dasarnya setiap pembiayaan yang dilakukan oleh bank memiliki

potensi resiko yang tinggi. Dalam hal ini pembiayaan musyarakah

terkait dengan kemungkinan kegagalan nasabah dalam memenuhi

kewajibannya atau resiko nasabah tidak membayar kembali

hutangnya. Namun hal ini tidak terlepas dari profitabilitas yang akan

diterima bank umum syariah dengan jumlah yang besar pula

mengingat dalam investasi berlaku high risk high return yang artinya

setiap pembiayaan yang dilakukan oleh pihak bank syariah yang

60

memiliki resiko tinggi berpotensi memperoleh tingkat profit yang

tinggi pula (Refinaldy, dkk, 2014: 137).

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Faradilla, dkk (2017) yang menunjukkan bahwa musyarakah

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas karena nilai NPF

mengalami kenaikan yang signifikan sehingga kredit macet di bank

syariah meningkat seiring dengan persaingan bank syariah yang

semakin ketat. Hal ini juga dilakukan oleh Mulyaningsih dan

Fakhruddin (2016) yang menunjukkan pembiayaan musyarakah

berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Dari teori dan penelitian terdahulu yang relevan, maka

hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

H2 : Resiko pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah

3. Pengaruh Resiko Pembiayaan Mudharabah Terhadap Profitabilitas

Non Performing Financing merupakan indikator yang

digunakan untuk mengukur kerugian akibat resiko pembiayaan.

Semakin tinggi Non Performing Financing, maka semakin rendah

profitabilitas bank syariah (Mulyaningsih, 2016: 200). Menurut

Rahman dan Rochmatika dalam Arini (2015) apabila bank syariah

dapat mengelola berbagai macam pembiayaan dengan baik, maka

akan sangat mempengaruhi profitabilitas yang dimiliki karena

besarnya pendapatan yang diperoleh dari pengelolaan asset

61

(pembiayaan) yang dimiliki suatu bank dapat menjadi indikator dalam

meningkatkan laba bank syariah.

Hal ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh

Refinaldy, dkk (2014) yang menunjukkan bahwa variabel resiko

pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas

bank umum syariah. Penelitian Mulyaningsih (2016) pembiayaan

mudharabah juga berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Dari teori dan penelitian terdahulu yang relevan, maka

hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

H3 : Resiko pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah

4. Pengaruh Resiko Pembiayaan Qardh Terhadap Profitabilitas

Sifat pembiayaan qardh tidak member keuntungan financial,

karena dalam perbankan syariah pembiayaan qardh diperlukan untuk

membantu keuangan nasabah secara cepat dan berjangka pendek.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kurniawan (2010) dalam

Puspasari (2014), mengenai pengaruh pembiayaan qardh terhadap

performa bank yaitu ROA dan ROE yang menyatakan bahwa

pembiayaan akad qardh kurang sedikit komersil jika dibandingkan

dengan akad pembiayaan yang lain (Puspasari, 2014: 466).

Penelitian tentang faktor internal bank syariah mengenai

pembiayaan qardhul hasan akan terbatas. Salah satu faktor

pembiayaan tersebut adalah kondisi bank syariah (Utomo, 2015).

62

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Ariyani (2013) menunjukkan

bahwa variabel resiko pembiayaan qardh berpengaruh negative

terhadap pertumbuhan laba bersih begitu juga yang dilakukan oleh

Puspasari (2014) yang menunjukkan resiko pembiayaan qardh

berpengaruh negatif karena setiap kenaikan pembiayaan qardh sebesar

satu satuan, maka akan terjadi perubahan. Dengan demikian, semakin

tinggi pembiayaan qardh akan menurunkan laba bersih.

Dari teori dan penelitian terdahulu yang relevan, maka

hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

H4 : Resiko pembiayaan qardh berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas

63

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang dapat dicapai dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

kuantifikasi atau pengukuran (Sujarweni, 2014: 39). Dalam pendekatan

kuantitatif hakekat hubungan antara variabel-variabel dianalisis dengan

menggunakan teori objektif.

Penelitian ini terdiri dari lima variabel bebas (independen), yaitu

tingkat resiko pembiayaan murabahah, tingkat resiko pembiayaan

musyarakah, tingkat pembiayaan mudharabah, tingkat resiko pembiayaan

ijarah, dan tingkat resiko pembiayaan qardh serta tingkat profitabilitas

yang diproksikan menggunakan rasio Return On Assets (ROA) sebagai

variabel terikat (dependen).

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau lebih sifatnya

independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan dengan

64

variabel lain (Sujarweni, 2014:11). Variabel tersebut yang dapat

menggambarkan secara sistematik dan akurat mengenai populasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

eksplanatory research. Penelitian explanatory adalah penelitian untuk

menguji hipotesis antara variabel yang satu dengan variabel yang lain.

Regresi linier menurut Gujarati adalah sebagai kajian terhadap

ketergantungan satu variabel, yaitu variabel tergantung terhadap satu atau

lebih variabel lainnya atau yang disebut sebagai variabel-variabel

eksplanatory dengan tujuan untuk membuat estimasi dan memprediksi

rata-rata populasi atau nilai rata-rata variabel tergantung dalam kaitannya

dengan nilai yang sudah diketahui dari variabel eksplanatorynya

(Sarwono, 2016: 27).

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panel

sehingga regresi yang digunakan disebut regresi data panel. Data panel

merupakan data gabungan dari data runtun waktu (time series data) dan

data silang (cross section data) (Sarwono, 2016: 1).

Dalam penelitian ini memfokuskan pada variabel bebas tingkat

resiko pembiayaan murabahah, tingkat resiko pembiayaan musyarakah,

tingkat resiko pembiayaan mudharabah, tingkat resiko pembiayaan ijarah,

dan tingkat resiko pembiayaan qardh yang mempengaruhi variabel terika

profitabilitas Bank Umum Syariah yang terdapat dalam Statistik

Perbankan Syariah yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia dan informasi

berupa laporan keuangan (annual report) melalui website bank masing-

65

masing dalam kurun waktu 5 tahun dari tahun 2013 sampai dengan 2017.

Hal ini dikarenakan laporan keuangan periode 2013 sampai 2017

merupakan data terbaru laporan keuangan yang sudah diaudit dan sudah

dipublikasikan kepada masyarakat melalui situs resmi masing-masing

Bank Umum Syariah di Indonesia.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini menggunakan data sekunder dan data diambil pada

statistik perbankan syariah dan website bank umum syariah yang

terdaftar di Bank Indonesia.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai dari penyusunan proposal sampai

tersusunnya laporan penelitian yaitu pada bulan April 2018 sampai

selesai.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri dari obyek atau

subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

ditetapkan untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulan (Sujarweni,

2014: 65). Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek

atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2015: 80).

66

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Syariah

di Indonesia yang berjumlah 13 (tiga belas) bank yang disajikan dalam

tabel 3.1 yaitu sebagai berikut :

Tabel 3.1

Daftar Populasi

No Nama Bank

1. PT. Bank Aceh Syariah

2. PT. Bank Muamalat Indonesia

3. PT. Bank Victoria Syariah

4. PT. Bank BRI Syariah

5. PT. Bank Jabar Banten Syariah

6. PT. Bank BNI Syariah

7. PT. Bank Syariah Mandiri

8. PT. Bank Mega Syariah

9. PT. Bank Panin Dubai Syariah

10. PT. Bank Syariah Bukopin

11. PT. Bank BCA Syariah

12. PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah

13. PT. Bank Maybank Syariah Indonesia

Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2015: 81). Pengambilan sampel

67

dalam penelitian ini dilakukan dengan purposive sampling. Purposive

sampling adalah metode pemilihan sampel yang dipilih berdasarkan

pertimbangan yang berarti pemilihan sampel secara acak yang

informasinya diperoleh dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan

tersebut adalah sebagai berikut :

a. Bank umum syariah yang terdaftar dalam statistik perbankan

syariah

b. Bank umum syariah yang memiliki data lengkap sesuai dengan

variabel yang diteliti dan periode penelitian

c. Bank umum syariah yang mempublish laporan keuangan yang

telah diaudit

Berikut sampel dalam penelitian ini yang disajikan dalam tabel 3.2

yaitu :

Tabel 3.2

Daftar Sampel

No Nama Bank

1. PT. Bank Syariah Mandiri

2. PT. Bank Syariah Bukopin

3. PT. Bank Muamalat Indonesia

4. PT. Maybank Syariah Indonesia

5. PT. Bank BNI Syariah

6. PT. Bank Panin Dubai Syariah

7. PT. Bank BRI Syariah

68

8. PT. Bank Mega Syariah

9. PT. Bank BCA Syariah

10. PT. Bank Victoria Syariah

Sumber : Statistik Perbankan Syariah OJK, 2018

Ukuran sampel atau jumlah sampel yang diambil merupakan hal

yang penting jika melakukan penelitian yang menggunakan analisis

kuantitatif. Karena data yang diperlukan sangat jelas untuk

menganalisis data.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti

untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden

sesuai lingkup penelitian (Sujarweni, 2014: 74). Data pada penelitian ini

adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang didapat dari catatan,

buku, dan majalah berupa laporan keuangan publikasi perusahaan, laporan

pemerintah, artikel, buku-buku sebagai teori, jurnal, data statistik, internet

dan lain sebagainya (Sujarweni, 2015: 89). Teknik atau cara untuk

memperoleh data sekunder dalam penelitian ini dengan cara tidak

langsung atau penelitian arsip yang membuat peristiwa masa lalu.

E. Definisi Konsep dan Operasional

Definisi operasional adalah variabel penelitian yang dimaksudkan

untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis

69

(Sujarweni, 2014: 87). Dalam penelitian ini menggunakan lima variabel

(independen) dan satu variabel terikat (dependen), yaitu sebagai berikut :

1. Variabel Dependen (Y)

a. Profitabilitas diukur dengan Return On Assets (Y)

Rasio rentabilitas atau profitabilitas bank adalah alat untuk

menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan

profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu,

rasio-rasio dalam kategori ini dapat juga digunakan untuk

mengukur tingkat kesehatan bank (Dendawijaya, 2009: 118).

Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau laba secara

keseluruhan. Semakin besar ROA, maka semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai bank dan semakin baik pula posisi

bank dari segi penggunaan asset.

𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅𝑅 =Laba Bersih × 100%

Total Aktiva × 100%

2. Variabel Independen (X)

a. Resiko pembiayaan murabahah bermasalah (X1) diukur dengan

Non Performing Financing (NPF)

Pembiayaan murabahah adalah akad jual beli atas barang

tertentu, dimana penjual menyebutkan harga pembelian barang

kepada pembeli kemudian menjual kepada pihak pembeli dengan

70

mensyaratkan keuntungan yang diharapkan sesuai jumlah tertentu

(Ismail, 2011: 138).

𝑁𝑁𝑃𝑃𝑁𝑁 =Pembiayaan Murabahah Bermasalah

Total Pembiayaan Murabahah × 100%

b. Resiko pembiayaan musyarakah bermasalah (X2) diukur dengan

Non Performing Financing (NPF)

Pembiayaan musyarakah adalah akad bagi hasil ketika dua atau

lebih pengusaha pemilik dana atau modal bekerja sama sebagai

mitra usaha, membiayai usaha baru atau sudah berjalan (Ascarya,

2011:). Menurut (Nabhan, 2008: 76-77), pembiayaan musyarakah

dapat diberikan dalam bentuk kas, atau aktiva non kas, termasuk

aktiva tidak berwujud. Pembiayaan dalam bentuk kas dinilai

sebesar jumlah yang dibayarkan. Rumusnya sebagai berikut :

𝑁𝑁𝑃𝑃𝑁𝑁 =Pembiayaan Musyarakah Bermasalah

Total Pembiayaan Musyarakah × 100%

c. Resiko pembiayaan mudharabah (X3) diukur dengan Non

Performing Financing (NPF)

Pembiayaan mudharabah adalah akad perjanjian antara dua

pihak atau lebih untuk melakukan kerja sama usaha, satu pihak

akan menempatkan modal yang disebut shahibul maal dan

71

pengelola dana yang disebut dengan mudharib (Ismail, 2011: 83).

Rumusnya sebagai berikut :

𝑁𝑁𝑃𝑃𝑁𝑁 =Pembiayaan Mudharabah Bermasalah

Total Pembiayaan Mudharabah × 100%

d. Resiko pembiayaan qardh (X4) diukur dengan Non Performing

Financing (NPF)

Pembiayaan qardh adalah jenis pembiayaan yang tidak

mempersyaratkan adanya imbalan atas dana pinjaman (Nabhan,

2008:161). Sedangkan menurut PSAK no.59 pinjaman qardh

adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara

peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan

peminjam melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu.

Rumusnya sebagai berikut :

𝑁𝑁𝑃𝑃𝑁𝑁 =Pembiayaan Qardh Bermasalah

Total Pembiayaan Qardh × 100%

F. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Statistik Deskriptif

Menurut (Sujarweni, 2015: 113), statistik deskriptif berusaha

menggambarkan berbagai karakteristik data yang berasal dari suatu

72

sampel seperti mean, modus, median, presentil, desil, quartile, dalam

bentuk analisis angka maupun gambar/diagram.

2. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas data dilakukan untuk meilihat stationary data yang

digunakan. Uji stasioner ini menggunakan uji root test atau uji akar

unit yang dipandang juga sebagai uji stasioneritas. Hal ini karena pada

prinsipnya uji tersebut dimaksudkan untuk menguji apakah koefisien

tertentu dalam model autogresif yang ditaksir mempunyai nilai satu

atau tidak. Dalam penelitian ini menggunakan uji root test Levin Lin

Chu t.

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik sering disebut juga analisis residual (Gudono,

2016: 151).

a. Uji Multikolinieritas

Multikolinieritas merupakan kondisi dimana dua atau lebih

variabel bebas (independen) saling berkorelasi. Estimasi parameter

dalam model regresi menjadi bias ketika kondisi ini terjadi, selain

sesatan bakunya menjadi besar, koefisien regresinya juga relatif

kurang presisi (Pramesti, 2016: 68). Uji multikolinieritas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi

multikolinieritas diantara variabel independen. Tidak terjadi

73

multikolinieritas jika nilai korelasi antar semua variabel bebas yang

diuji < 0,9 (Sarwono, 2016: 161). Jika variabel independen saling

berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal (Ghozali,

2016: 103).

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas adalah keadaan dimana varians

(varians residual) tidak stabil (konstan). Uji heteroskedastisitas

bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik

adalah Homoskedastisitas atau tidak terjadi Heteroskedastisitas

(Ghozali, 2016: 134).

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dengan

model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki

distribusi normal (Ghozali, 2016: 154). Uji statistic lain yang dapat

digunakan untuk menguji normalitas data adalah dengan

menggunakan model kolmogorov smirnov test dan model Shapiro

Wilk dan Shapiro Francia test dalam aplikasi eviews 9.

d. Uji Autokorelasi

74

Uji autokorelasi adalah berhubungan dengan diri sendiri

atau korelasi serial. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan

pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada

periode t-1 sebelunya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada

problem autokorelasi. Munculnya autokorelasi akan menyebabkan

variansi dari penaksir parameter dalam model regresi dari metode

kuadrat terkecil (MKT) akan lebih besar dari penaksir yang lain

(Pramesti, 2016: 69). Autokorelasi juga muncul karena observasi

yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah

ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lain. Hal ini sering ditemukan pada data

runtut waktu (time series) karena “gangguan” pada seseorang

individu/kelompok yang cenderung mempengaruhi “gangguan”

pada individu/kelompok yang sama pada periode berikutnya

(Ghozali, 2016: 107).

Pada data silang (cross section), masalah autokorelasi

relatif jarang terjadi karena “gangguan” pada observasi yang

berbeda berasal dari indovidu/kelompok yang berbeda. Model

regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi.

Tabel 3.3

Nilai Autokorelasi

Nilai DW Interprestasi

75

4-dl<DW<4 Ada autokorelasi (negatif)

4-du<DW<4-dl Hasil tidak bias ditentukan

2<DW<4-dh Tidak ada autokorelasi

dh<DW<4-dh Tidak ada autokorelasi

dl<DW<dh Hasil tidak bisa ditentukan

0<DW<dl Ada autokorelasi (positif)

4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel)

a. Uji Common Effect Model (CEM)

Uji CEM ini mengasumsikan tidak ada perbedaan efek

sektor maupun waktu, sehingga dalam permodelannya hanya

terdapat satu model untuk seluruh pengamatan (Bayyina,

dkk:2016). Teknik estimasi CEM yaitu Ordinary Least Square

(OLS)

b. Uji Fixed Effect Model (FEM)

Uji FEM mengasumsikan bahwa antar unit sector ataupun

antar unit waktu memberikan efek yang berbeda terhadap model.

Efek yang berbeda tersebut diperlihatkan pada nilai koefisien

intersep, sehingga FEM akan memiliki intersep yang berbeda untuk

masing-masing variabel. FEM akan diestimasi menggunakan

teknik variabel dummy atau dikenal dengan nama Least Square

Dummy Variables (LSDV) (Bayyina, dkk:2016).

c. Uji Random Effect Model (REM)

76

Uji REM mengasumsikan bahwa terdapat efek sector

maupun efek waktu yang dimasukkan dalam komponen residual

model REM. Residual tersebut tidak berkorelasi dengan variabel

dependen (Bayyina, dkk:2016).

d. Uji Chow Test

Uji chow test digunakan untuk mengetahui apakah model

FEM lebih baik dari model CEM. Uji chow menguji signifikansi

intersep α i apakah berbeda-beda pada masing-masing sector (FEM)

ataukah tidak berbeda (CEM) (Bayyina, dkk:2016). Pemilihan

model yang lebih baik, antara model common effect dan model

fixed effect yaitu (Melati, 2018) :

1) Jika H0 tidak ditolak, pilih model common effect

2) Jika H0 ditolak, pilih model fixed effect

e. Uji Hausman Test

Uji hausman digunakan untuk menentukan model mana

yang lebih baik antara model FEM dan REM. Nilai statistik

Hausman akan mengikuti distribusi chi-square dengan derajat

bebas P, dimana P adalah jumlah variabel bebas. Daerah penolakan

hipotesis nol yaitu jika nilai statistik Hausman lebih besar daripada

nilai chi-square tabel pada tingkat signifikansi α tertentu (Bayyina,

dkk:2016). Pemilihan model yang lebih baik, antara model

common effect dan model random effect yaitu (Melati, 2018) :

1) Jika H0 tidak ditolak, pilih model rando, effect

77

2) Jika H0 ditolak, pilih model fixed effect

f. Uji Lagrange Multiplier (LM Test)

Uji lagrange multiplier digunakan untuk memilih model

yang lebih baik antara CEM dan REM, dengan melakukan

pengujian REM yang didasarkan pada nilai residual εit dari REM.

Daerah penolakan hipotesis nol yaitu jika LM lebih besar dari chi-

square (Bayyina, dkk:2016). Pemilihan model yang lebih baik,

antara model common effect dan model random effect yaitu

(Melati, 2018):

1) Jika H0 tidak ditolak, pilih model common effect

2) Jika H0 ditolak, pilih model random effect

5. Uji Statistik

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest)

Nilai t diperoleh pada bagian keluaran koefisien regresi yang

berfungsi untuk digunakan sebagai pengujian hipotesis secara

parsial atau sendiri-sendiri. Saat menggunakan prosedur regresi

linier berganda dimana menggunakan variabel bebas atau predictor

lebih dari 1. Pengujian ini dilakukan dengan cara membandingkan

antara nilai t hitung (t0) dengan t tabel (t nilai kritis) dengan

menggunakan ketentuan yaitu :

1) Jika nilai t hitung > r tabel dengan tingkat signifikansi (α)

tertentu, misalnya sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima

78

2) Jika nikai t hitung < r tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik Ftest)

Nilai F terdapat dalam keluaran ANOVA merupakan nilai yang

digunakan untuk melakukan pengujian hipotesis secara simultan

(Sarwono, 2016:32). Pengujian ini dilakukan dengan cara

membandingkan antara nilai F hitung (Fo) dengan F tabel (F nilai

kritis) dengan menggunakan ketentuan yaitu :

1) Jika nilai F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi (α)

tertentu, misalnya sebesar 0,05 maka H0 ditolak dan H1

diterima

2) Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat

terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel

independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen. Secara umum,

koefisien determinasi (R2) untuk data silang (cross section) relatif

79

rendah karena adanya variasi yang besar antara masing-masing

pengamatan. Sedangkan untuk data runtun waktu (time series)

biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi

(Ghozali, 2016: 95).

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai

ketergantungan variabel dependen (terikat) dengan satu atau lebih

variabel independen (variabel penjelas/bebas) dengan tujuan untuk

mengestimasi atau memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata

variabel dependen berdasarkan nilai variabel independen yang

diketahui. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-

masing variabel independen. Koefisien ini diperoleh dengan cara

memprediksi nilai variabel dependen dengan suatu persamaan.

Koefisien regresi dihitung dengan dua tujuan sekaligus yang pertama,

meminimumkan penyimpangan antara nilai actual dan nilai estimasi

variabel dependen berdasarkan data yang ada (Ghozali, 2016: 93).

Rumus dalam analisis regresi berganda yaitu :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4+ e

Keterangan :

Y = Profitabilitas (ROA)

a = Konstanta

b1,2,3,4 = Koefisien X variabel bebas

80

e = Error

X1 = Tingkat resiko pembiayaan Murabahah

X2 = Tingkat resiko pembiayaan Musyarakah

X3 = Tingkat resiko pembiayaan Mudharabah

X4 = Tingkat resiko pembiayaan Qardh

G. Alat Analisis

Penelitian ini menggunakan data kuantitatif, dimana data berupa

angka yang diolah dengan menggunakan Eviews 9. Eviews memberikan

kemudahan untuk memberikan informasi bagi pengguna untuk dapat

melakukan analisis statistic, memberikan forecasting, model simulasi,

serta memberikan kemudahan untuk membuat tabel dan grafik yang sering

digunakan dalam publikasi karya ilmiah dan publikasi hasil estimasi para

ekonom. Analisis data dimulai dengan menguji uji statistik deskriptif

kemudian uji stasioneritas untuk mengetahui data tersebut dapat dilakukan

stasioner atau tidak dan untuk penelitian selanjutnya. Kemudian menguji

asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinieritas, uji

heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Selanjutnya melakukan analisis

model regresi data panel dengan menggunan uji common effect, uji fixed

effect, uji random effect, uji chow test, uji hausman test, dan uji lagrange

multiplier (LM test) lalu uji signifikansi parameter individual (ttest), uji

signifikansi simultan (Ftest), uji koefisien determinasi (R2), dan analisis

regresi berganda.

81

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Deskripsi Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis mengenai pengaruh pembiayaan

murabahah (X1), musyarakah (X2), mudharabah (X3), dan qardh (X4)

terhadap profitabilitas bank umum syariah.

Penelitian ini menggunakan data dari laporan keuangan tahun

(annual report) dari masing-masing website bank umum syariah periode

2013 – 2017. Adapun bank umum syariah yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan (OJK) terdiri dari 13 bank. Namun, penelitian ini menggunakan

10 bank sebagai sampel.

B. Analisis Data

1. Statistik Deskriptif

Sebelum melakukan pengujian hipotesis, penelitian ini terlebih

dahulu dilakukan pengujian terhadap kualitas data yang digunakan.

Pengujian ini digunakan untuk menjamin terpenuhinya asumsi yang

diperlukan untuk melakukan pengujian terhadap model regresi

berganda.

Statistik deskriptif memberikan gambaran umum tentang objek

penelitian yang dijadikan sampel. Maka dengan pengujian statistik

deskriptif akan diketahui mean, minimum, maksimum, dan standar

82

deviasi dari bank tersebut yang dapat memberikan gambaran awal

tentang masalah yang diteliti. Seperti pada tabel 4.1 berikut ini :

Tabel 4.1

Statistik Deskriptif

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.1 yang merupakan hasil uji statistik deskriptif,

dapat dilihat bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini cukup

bervariasi.

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa tingkat

profitabilitas (ROA) terendah adalah -20.13% menunjukkan bahwa bank

umum syariah yang terdaftar dalam Statistik Perbankan Syariah tahun

2013 sampai 2017 yang memiliki profitabilitas terendah adalah Maybank

Syariah. Terlalu rendahnya ROA, kemungkinan bank dikarenakan pada

periode tahun tersebut kinerja bank kurang baik. Sedangkan tingkat

profitabilitas (ROA) tertinggi sebesar 10.77% yaitu Bank Panin Dubai

Syariah yang memiliki tingkat ROA tertinggi pada tahun 2017. Hal ini

menunjukkan bahwa bank telah melakukan kinerja dengan baik, sehingga

dapat memaksimalkan profitabilitas yang dihasilkan. Rata-rata ROA

ROA NPFMUR NPFMUSY NPFMUDH NPFQARDH Mean 0.602200 2.765600 2.905400 1.229000 1.911800 Median 0.795000 2.975000 2.250000 0.155000 0.010000 Maximum 10.77000 12.01000 13.63000 18.70000 28.30000 Minimum -20.13000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 Std. Dev. 3.788709 2.045950 3.280479 3.098528 5.474997

83

adalah sebesar 0.602200% dengan standar deviasi adalah sebesar

3.788709%.

Dari tabel 4.1, nilai terendah dari NPF murabahah adalah 0.00%

artinya bahwa terdapat perusahaan yang mampu melakukan penyaluran

pembiayaan murabahah dengan baik yaitu terbukti bahwa tidak terdapat

pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah disalurkan. Adapun

bank dengan nilai NPF murabahah terendah adalah Maybank Syariah,

BCA Syariah, dan Bank Victoria Syariah. Sedangkan NPF murabahah

tertinggi sebesar 12.01% yaitu PT. Bank Syariah Bukopin. Hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan telah gagal dalam mengelola penyaluran

pembiayaan murabahah dan manajemen yang kurang baik, sehingga

terbukti dengan besarnya NPF yang terjadi pada tahun 2017. Rata-rata

NPF murabahah adalah sebesar 2.765600% sehingga menunjukkan bahwa

tingkat kolektibilitas masih agak baik karena belum mencapai angka 5%

sesuai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sedangkan standar deviasinya

adalah sebesar 2.045950%.

Kemudian nilai terendah dari NPF musyarakah adalah 0.00% pada

Maybank Syariah, BCA Syariah, dan Bank Victoria Syariah yang artinya

bahwa terdapat manajemen dalam mengelola penyaluran musyarakah

dengan baik, karena tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari

pembiayaan yang disalurkan. Nilai NPF musyarakah tertinggi adalah

sebesar 13.63% pada Bank Mega Syariah. Hal ini berarti perusahaan gagal

dalam mengelola manajemen dalam penyaluran musyarakah karena

84

besarnya NPF yang terjadi pada tahun 2014 itu. Rata-rata NPF

musyarakah sebesar 2.905400% dengan standar deviasi sebesar

3.280479%.

Berikutnya, nilai terendah NPF mudharabah terjadi pada Maybank

Syariah, Bank BCA Syariah, Bank Panin Syariah, Bank Mega Syariah,

dan Bank Victoria Syariah sebesar 0.00%. Artinya perusahaan mampu

melakukan penyaluran mudharabah dengan baik yaitu terbukti bahwa

tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah

disalurkan. Sedangkan nilai NPF mudharabah tertinggi adalah 18.70%

pada Bank Panin Dubai Syariah. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan

gagal dalam mengelola manajemen dalam penyaluran mudharabah, karena

besarnya NPF yang terjadi pada tahun 2017 tersebut. Rata-rata NPF

mudharabah sebesar 1.229000% dengan standar deviasi sebesar

3.098528%.

Kemudian nilai terendah NPF qardh sebesar 0,00% pada Bank

Syariah Bukopin, Maybank Syariah, BCA Syariah, Bank Panin Dubai

Syariah, dan Bank Victoria Syariah yang berarti perusahaan mampu

melakukan penyaluran mudharabah dengan baik yaitu terbukti bahwa

tidak terdapat pembiayaan bermasalah dari pembiayaan yang telah

disalurkan. Sedangkan nilai tertinggi NPF qardh sebesar 28.30% oleh

Bank Mega Syariah pada tahun 2013. Berarti perusahaan gagal dalam

mengelola manajemen dalam penyaluran mudharabah, karena besarnya

85

NPF qardh tersebut. Rata-rata NPF qardh sebesar 1.911800% dan standar

deviasi sebesar 5.474997%.

2. Uji Stasioneritas

Uji stasioneritas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji

Unit Root test dengan uji Levin, Lin Chu t berdasarkan data dari laporan

tahunan bank umum syariah periode 2013-2017 dalam tabel 4.2 sebagai

berikut :

Tabel 4.2

Hasil Uji Stasioneritas

No. Variabel Probability Unit Root

Test

Hasil

1. X1 (Murabahah) 0.0071 Data Stasioner

2. X2 (Musyarakah) 0.0018 Data Stasioner

3. X3 (Mudharabah) 0.0013 Data Stasioner

4. X4 (Qardh) 0.0000 Data Stasioner

5. Y (Profitabilitas) 0.0000 Data Stasioner

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.1 diatas, dapat disimpulkan bahwa nilai

probability unit root test dengan uji Levin Lin Chu t menunjukkan nilai

<0.05 maka data ini stasioner dan dapat dilanjutnya dengan pengujian data

selanjutnya.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

86

Untuk mengetahui data itu tidak terjadi multikolinieritas jika nilai

koefisien antar variabel <0.90. Untuk mendeteksi adanya hubungan

antar variabel, maka dilakukan uji multikolinieritas sebagai berikut :

Tabel 4.3

Hasil Uji Multikolinieritas

ROA NPFMUR NPFMUSY NPFMUDH NPFQARDH ROA 1.000000 -0.149820 -0.265652 0.330895 0.034658

NPFMURABAHAH -0.149820 1.000000 0.366977 0.333850 0.123867

NPFMUSYARAKAH -0.265652 0.366977 1.000000 0.104893 0.364579

NPFMUDHARABAH 0.330895 0.333850 0.104893 1.000000 -0.099106

NPFQARDH 0.034658 0.123867 0.364579 -0.099106 1.000000 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Dari tabel 4.3 diatas, dapat dilihat bahwa nilai koefisien

korelasinya antar variabel <0.90, sehingga data ini tidak terjadi

multikolinieritas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi kesamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain (Ghozali, 2016:134). Model regresi yang baik

adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini menggunakan uji glejser yang mengusulkan

untuk meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen.

Jika nilai signifikansi <0.05, maka terjadi heteroskedastisitas dan

apabila nilai probability >0.05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Seperti tabel 4.4 sebagai berikut :

87

Tabel 4.4

Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser

Dependent Variable: RESABS Method: Panel Least Squares Date: 08/23/18 Time: 20:24 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.782538 0.652162 1.199914 0.2365

NPFMUR 0.185308 0.209399 0.884952 0.3809 NPFMUSY 0.209171 0.131875 1.586126 0.1197 NPFMUDH -0.105320 0.130770 -0.805387 0.4248

NPFQARDH -0.019914 0.074908 -0.265842 0.7916 R-squared 0.101306 Mean dependent var 1.735239

Adjusted R-squared 0.021422 S.D. dependent var 2.670513 S.E. of regression 2.641754 Akaike info criterion 4.875403 Sum squared resid 314.0490 Schwarz criterion 5.066605 Log likelihood -116.8851 Hannan-Quinn criter. 4.948214 F-statistic 1.268160 Durbin-Watson stat 1.816002 Prob(F-statistic) 0.296525

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.4 diatas, pengujian heteroskedastisitas

dengan uji glejser menunjukkan nilai probability >0.05, sehingga

bebas dari heteroskedastisitas.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal

(Ghozali, 2016: 154). Seperti tabel 4.5 berikut :

88

Tabel 4.5

Hasil Uji Normalitas Pertama

0

4

8

12

16

20

24

28

-20 -15 -10 -5 0 5

Series: Standardized ResidualsSample 2013 2017Observations 50

Mean -4.97e-16Median 0.319972Maximum 4.203213Minimum -18.14681Std. Dev. 3.194392Skewness -3.789920Kurtosis 22.12013

Jarque-Bera 881.3193Probability 0.000000

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.5 diatas, dapat dilihat nilai Jarque-Bera

sebesar 881.3193 yang berarti nilai ini lebih dari 2 maka data tidak

terdistribusi normal. Sedangkan nilai probabilitasnya <0.05 berarti data

tidak terdistribusi normal.

Untuk menyembuhkan ketidaknormalan tersebut, dapat

dilakukan dengan pengujian menggunakan model kolmogorov smirnov

test, seperti tabel berikut :

89

Tabel 4.6

Model Kolmogorov Smirnov Normality Test

S

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan model kolmogorov smirnov test pada tabel

4.11, dengan nilai value 0.240055 dengan nilai alpha lebih dari

>0.05 berarti data terdistribusi normal.

Empirical Distribution Test for RESID Hypothesis: Normal Date: 08/13/18 Time: 09:10 Sample: 2013 2062 Included observations: 50

Method Value Adj. Value Probability Lilliefors (D) 0.240055 NA 0.0000

Cramer-von Mises (W2) 0.657847 0.664425 0.0000 Watson (U2) 0.597396 0.603370 0.0000 Anderson-Darling (A2) 3.804735 3.865230 0.0000

Method: Maximum Likelihood - d.f. corrected (Exact Solution) Parameter Value Std. Error z-Statistic Prob. MU -4.09E-16 0.451755 -9.04E-16 1.0000

SIGMA 3.194392 0.322682 9.899495 0.0000 Log likelihood -128.5168 Mean dependent var. -3.38E-16

No. of Coefficients 2 S.D. dependent var. 3.194392

90

Tabel 4.7

Model Shapiro Wilk and Shapiro Francia Test

Normality Test Date: 08/13/18 Time: 09:08 Sample: 2013 2062 Included observations: 50 Test Statistic Prob. Shapiro-Wilk 0.651471 1.23E-09 Shapiro-Francia 0.628040 1.05E-08 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan model Shapiro Wilk and Francia Test nilai

probabilitas sebesar 1.23 dan 1.05 dengan lebih dari 0.05 berarti

data terdistribusi normal.

Tabel 4.8

Normality Test

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.8 diatas, dapat dilihat bahwa dengan

model pengujian kolmogorov smirnov dan model Shapiro Wilk

Long-run Normality Test Date: 08/13/18 Time: 09:08 Sample: 2013 2062 Included observations: 50 Statistic Prob. Skewness -1.110048 0.866511 Skewness 3/5 1.624148 0.052172 Kurtosis 1.295773 0.097527 Normality 1.235843 0.539064

91

dan Shapiro Francia dapat disimpulkan bahwa data ini

terdistribusi normal dengan angka 0,539064 yang artinya >0.05.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linier ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika

terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi (Ghozali,

2016: 107). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan

sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul

karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari satu observasi

ke observasi lainnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang

terbebas dari autokorelasi. Dalam penelitian ini menggunakan uji

Durbin-Watson untuk mendeteksi adanya autokorelasi atau tidak,

seperti tabel 4.8 berikut ini :

Tabel 4.9

Hasil Uji Autokorelasi dengan Durbin-Watson

R-squared 0.065257 Mean dependent var 1.91E-16

Adjusted R-squared -0.065172 S.D. dependent var 3.264006 S.E. of regression 3.368689 Akaike info criterion 5.396102 Sum squared resid 487.9669 Schwarz criterion 5.663785 Log likelihood -127.9025 Hannan-Quinn criter. 5.498037 F-statistic 0.500325 Durbin-Watson stat 1.953615 Prob(F-statistic) 0.804567

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

92

Berdasarkan tabel diatas, apabila d berada diantara 1.67591

dan 2.01505 dengan nilai Durbin Watson sebesar 1.953615, maka

tidak terjadi autokorelasi.

4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel)

a. Analisis Regresi Model

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

panel/pooled data yaitu gabungan dari time series data dan cross

section data. Dalam melakukan regresi data panel, perlu dilakukan

pemilihan model yang tepat dengan pengujian estimasi model sebagai

berikut :

1) Uji Common Effect

Tabel 4.10

Hasil Uji Common Effect

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:31 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPFMUR? -0.043445 0.219242 -0.198159 0.8438

NPFMUSY? -0.303538 0.170519 -1.780089 0.0817 NPFMUDH? 0.539893 0.173280 3.115730 0.0032

NPFQARDH? 0.152977 0.099272 1.540987 0.1302 R-squared 0.198093 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.145795 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.501647 Akaike info criterion 5.420963 Sum squared resid 564.0306 Schwarz criterion 5.573924 Log likelihood -131.5241 Hannan-Quinn criter. 5.479211

93

Durbin-Watson stat 2.218356 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

2) Uji Fixed Effect

Tabel 4.11

Hasil Uji Fixed Effect

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:33 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.938666 0.835630 2.320005 0.0254

NPFMUR? -0.423302 0.268762 -1.575011 0.1229 NPFMUSY? -0.397189 0.167429 -2.372278 0.0225 NPFMUDH? 0.552862 0.171718 3.219602 0.0025

NPFQARDH? 0.161493 0.095158 1.697104 0.0973 Fixed Effects (Cross)

2013--C 0.855334 2014--C 0.851766 2015--C -1.692137 2016--C -0.620602 2017--C 0.605639

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.360902 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.236200 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.311166 Akaike info criterion 5.394027 Sum squared resid 449.5167 Schwarz criterion 5.738191 Log likelihood -125.8507 Hannan-Quinn criter. 5.525087 F-statistic 2.894118 Durbin-Watson stat 2.513691 Prob(F-statistic) 0.011859

94

3) Uji Random Effect

Tabel 4.12

Hasil Uji Random Effect

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 08/23/18 Time: 21:36 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.975361 0.817417 2.416588 0.0198

NPFMUR? -0.432396 0.262460 -1.647477 0.1064 NPFMUSY? -0.391409 0.165292 -2.367985 0.0222 NPFMUDH? 0.549939 0.163907 3.355202 0.0016

NPFQARDH? 0.148550 0.093890 1.582176 0.1206 Random Effects (Cross)

2013--C 2.67E-14 2014--C 2.75E-14 2015--C -5.31E-14 2016--C -2.03E-14 2017--C 1.92E-14

Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 1.86E-07 0.0000

Idiosyncratic random 3.311166 1.0000 Weighted Statistics R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.225935 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.333343 Sum squared resid 500.0030 F-statistic 4.575538 Durbin-Watson stat 2.252264 Prob(F-statistic) 0.003473

Unweighted Statistics R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200

Sum squared resid 500.0030 Durbin-Watson stat 2.252264 Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

95

Berdasarkan uji diatas, setelah melakukan pengujian tiga

model regresi common effect, fixed effect, dan random effect

selanjutnya adalah melakukan pengujian pemilihan model regresi

data panel yaitu uji chow test, uji hausman, dan uji lagrange

multiplier. Berikut pengujian model regresi data panel :

1) Uji Chow

Tabel 4.13

Hasil Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests Pool: PERIODE Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.151201 (4,41) 0.3463

Cross-section Chi-square 5.322051 4 0.2558

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:34 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.975361 0.822892 2.400510 0.0206

NPFMUR? -0.432396 0.264217 -1.636517 0.1087 NPFMUSY? -0.391409 0.166399 -2.352231 0.0231 NPFMUDH? 0.549939 0.165004 3.332880 0.0017

NPFQARDH? 0.148550 0.094519 1.571650 0.1230 R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.225935 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.333343 Akaike info criterion 5.340468 Sum squared resid 500.0030 Schwarz criterion 5.531670 Log likelihood -128.5117 Hannan-Quinn criter. 5.413279 F-statistic 4.575538 Durbin-Watson stat 2.252264 Prob(F-statistic) 0.003473

96

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas, jika nilai probability cross

section chi-square <0.05, maka persamaan yang dipilih adalah FE

atau fixed effect karena nilai profitabilitas cross section F dalam

penelitian ini adalah 0.3463 yaitu >0.05 maka persamaan yang

tepat dalam uji chow adalah CE atau common effect.

2) Uji Hausman

Tabel 4.14

Hasil Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test Pool: PERIODE Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.604805 4 0.3303

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. NPFMUR? -0.423302 -0.432396 0.003348 0.8751

NPFMUSY? -0.397189 -0.391409 0.000711 0.8284 NPFMUDH? 0.552862 0.549939 0.002622 0.9545

NPFQARDH? 0.161493 0.148550 0.000240 0.4033

Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/21/18 Time: 10:26 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.938666 0.835630 2.320005 0.0254

NPFMUR? -0.423302 0.268762 -1.575011 0.1229

97

NPFMUSY? -0.397189 0.167429 -2.372278 0.0225 NPFMUDH? 0.552862 0.171718 3.219602 0.0025

NPFQARDH? 0.161493 0.095158 1.697104 0.0973 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.360902 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.236200 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.311166 Akaike info criterion 5.394027 Sum squared resid 449.5167 Schwarz criterion 5.738191 Log likelihood -125.8507 Hannan-Quinn criter. 5.525087 F-statistic 2.894118 Durbin-Watson stat 2.513691 Prob(F-statistic) 0.011859

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel 4.3 diatas, dapat dilihat jika nilai cross

section random yaitu 0.3303 yang berarti hasil tersebut >0.05 maka

persamaan yang dipilih dalam uji hausman adalah random effect.

3) Uji Lagrange Multiplier (LM Test)

Tabel 4.15

Hasil Uji Lagrange Multiplier

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects Null hypotheses: No effects Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided (all others) alternatives

Test Hypothesis Cross-section Time Both Breusch-Pagan 0.030634 7.53E-05 0.030709 (0.8611) (0.9931) (0.8609)

Honda -0.175026 0.008679 -0.117625 -- (0.4965) --

King-Wu -0.175026 0.008679 -0.089865 -- (0.4965) --

Standardized Honda 0.252854 0.294792 -3.030035 (0.4002) (0.3841) --

Standardized King-Wu 0.252854 0.294792 -2.798098 (0.4002) (0.3841) --

Gourierioux, et al.* -- -- 7.53E-05

98

(>= 0.10) *Mixed chi-square asymptotic critical values:

1% 7.289 5% 4.321

10% 2.952

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Berdasarkan tabel diatas, jika nilai Breusch-Pagan <0.05,

maka model yang tepat adalah random effect, karena data ini

nilainya >0.05, maka persamaan yang tepat dalam uji lagrange

multiplier adalah common effect.

Dari pengujian pemilihan model regresi diatas, dapat

disimpulkan bahwa common effect model dalam regresi data panel

yang digunakan lebih lanjut dalam mengestimasi pengaruh

pembiayaan murabahah, musyarakah, mudharabah, dan qardh

terhadap profitabilitas (ROA).

Untuk mengetahui dan menguji hubungan antar variabel

bebas (independen) pembiayaan murabahah, musyarakah,

mudharabah, dan qardh terhadap profitabilitas (ROA), maka

penelitian ini menggunakan model regresi common effect dengan

metode Ordinary Least Square (OLS) untuk menguji statistik t, F,

dan R2.

5. Uji Statistik

a. Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest)

99

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh

pengaruh satu variabel penjelas independen secara individual

dalam menerangkan variasi variabel independen (Ghozali,

2016: 97). Berikut dalam tabel 4.15:

Tabel 4.16

Hasil Uji ttest

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

1) Pengaruh Murabahah

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel

tingkat resiko pembiayaan murabahah menunjukkan nilai t

= -1.485771 dengan nilai probabilitas sebesar 0.1443

dimana nilai ini lebih dari nilai alpha 0.05, maka H1

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625

NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016

NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600

Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171

100

ditolak. Sehingga menunjukkan bahwa variabel murabahah

berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas

2) Pengaruh Musyarakah

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat

resiko pembiayaan musyarakah menunjukkan nilai t = -

2.171153 dengan probabilitas sebesar 0.0352 dimana

kurang dari nilai alpha 0.05, maka H2 diterima. Berarti

musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas.

3) Pengaruh Mudharabah

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat

resiko pembiayaan mudharabah menunjukkan nilai t =

3.356964 dengan probabilitas sebesar 0.0016 dimana

kurang dari nilai alpha 0.05, maka H3 ditolak. Berarti

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas

4) Pengaruh Qardh

Hasil pengujian diperoleh nilai t untuk variabel tingkat

resiko pembiayaan qardh menunjukkan nilai t = 1.607183

dengan probabilitas sebesar 0.1150 dimana nilai alpha

>0.05, maka H4 ditolak. Berarti berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap profitabilitas.

101

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik Ftest)

Uji hipotesis ini dinamakan uji signifikansi secara

keseluruhan terhadap garis regresi yang diobservasi maupun

estimasi (Ghozali, 2016: 96). Apakah variabel Y (profitabilitas)

berhubungan linier terhadap murabahah (X1), musyarakah (X2),

mudharabah (X3), dan qardh (X4). Jika nilai prob (F-statistic) <

nilai F (statistic) yaitu sebesar 0.05, maka variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel Y. Seperti pada tabel 4.16 berikut ini:

T

a

b

e

l

4.16

Hasil Uji Ftest

Sumber: Data sekunder yang diolah, 2018

R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600

Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171

102

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan F hitung sebesar

4.268305 dengan nilai prob. F (statistic) sebesar 0.005171, dimana

nilai ini kurang dari nilai alpha 0.05 sehingga memberikan

kesimpulan bahwa semua variabel independen secara bersama-

sama mempengaruhi variabel dependen secara positif dan

signifikan.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) yaitu mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen

(

G

h

o

z

ali, 2016: 95). Secara umum koefisien determinasi untuk data

silang (cross section) relatif rendah karena adanya variasi yang

besar antara masing-masing pengamatan, sedangkan untuk data

runtun waktu (time series) biasanya mempunyai nilai koefisien

determinasi yang tinggi.

Tabel 4.17

Dependent Variable: PROFITABILITAS

103

H

a

s

i

l

U

j

i

Koefisien Determinasi (R2)

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625

NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016

NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600

Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171

104

Dari tabel diatas, terlihat nilai R-squared sebesar 0.275050

dan Adjusted R-squared sebesar 0.210610 ini berarti kontribusi

variabel independen (tingkat resiko pembiayaan murabahah,

musyarakah, mudharabah, dan qardh) mempengaruhi variabel

dependen (profitabilitas) sebesar 27.505% sedangkan sisanya

72.495% dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian ini.

6. Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 4.18

Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625

NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016

NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600

Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171

105

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan nilai constant

sebesar 1.606130 sedangkan secara berurutan untuk variabel

pembiayaan murabahah sebesar -0.401122, pembiayaan

musyarakah -0.369151, pembiyaan mudharabah 0.565985, dan

pembiayaan qardh 0.155219, sehingga dapat persamaan regresi

sebagai berikut :

Y = 1.606130 – 0.401122TRPMR – 0.369151TRPMY +

0.565985TRPMD + 0.155219TRPQR

Berdasarkan persamaan diatas, maka pengaruh variabel independen

terhadap profitabilitas dapat diinterprestasikan sebagai berikut :

a. a = 1.606130

Nilai konstanta (a) sebesar 1.606130 menunjukkan bahwa

ketika nilai variabel independen tingkat resiko pembiayaan

murabahah, musyarakah, mudharabah, dan qardh diasumsikan

sebesar nol, maka variabel dependen dalam penelitian ini adalah

profitabilitas bernilai 1.606130.

b. b1 = -0.401122

Koefisien regresi b1 sebesar -0.401122 berarti jika tingkat

resiko pembiayaan murabahah mengalami peningkatan sebesar

satu, maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.401122

dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap

atau sama dengan nol.

c. b2 = -0.369151

106

Koefisien regresi b2 sebesar -0.369151 berarti jika tingkat

resiko pembiayaan musyarakah mengalami peningkatan sebesar

satu, maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.369151

dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap

atau sama dengan nol.

d. b3 = 0.565985

Koefisien regresi b3 sebesar 0.565985 berarti jika tingkat

resiko pembiayaan mudharabah mengalami peningkatan sebesar

satu, maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.565985

dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap

atau sama dengan nol.

e. b4 = 0.155219

Koefisien regresi b1 sebesar 0.155219 berarti jika tingkat

resiko pembiayaan qardh mengalami peningkatan sebesar satu,

maka akan diikuti penurunan profitabilitas sebesar 0.155219

dengan asumsi nilai koefisien variabel independen lainnya tetap

atau sama dengan nol.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil Uji Signifikansi Parameter Individual (ttest) yang

dilakukan sebelumnya, terdapat hasil penelitian sebagai berikut:

1. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Murabahah terhadap

Profitabilitas

107

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai t untuk variabel

tingkat resiko pembiayaan murabahah menunjukkan nilai t = -1.485771

dengan nilai signifikansi sebesar 0.1443 dimana nilai alpha ini >0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat resiko pembiayaan

murabahah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Disini dapat dilihat bahwa semakin tinggi Non Performing

Financing murabahah, maka semakin tinggi pula profitabilitas. Hal ini

dikarenakan tingginya pembiayaan yang salurkan oleh pihak bank,

namun semakin banyak juga pembiayaan nasabah yang mengalami

kemacetan, maka pihak bank akan menarik kembali barang yang telah

diperjualbelikan dan kemudian akan melalang barang tersebut untuk

melunasi kekurangan pembiayaan nasabah, sehingga dimungkinkan

bank tetap mampu memperoleh kembali modal yang telah

disalurkannya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mahmudin (2014) menunjukkan bahwa tingkat resiko pembiayaan

murabahah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Namun penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Faradilla, dkk (2017), Afrianandra (2014), dan Arini

(2015) yang menunjukkan penelitian mereka tingkat resiko pembiayaan

murabahah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

2. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Musyarakah terhadap

Profitabilitas

108

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai t untuk variabel

tingkat resiko pembiayaan musyarakah menunjukkan nilai t = -2.171153

dengan nilai signifikansi sebesar 0.0352 dimana nilai alpha ini <0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat resiko pembiayaan

musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Disini terlihat bahwa semakin tinggi non performing financing

musyarakah mampu menurunkan profitabilitas. Hal ini dimungkinkan

nasabah dalam membayar pembiayaan masih dalam kategori tidak

lancar, sehingga menyebabkan NPF melambung tinggi, dan pihak

perbankan belum melakukan kinerja yang baik, begitu juga dengan

meminimalisir kemungkinan terjadinya pembiayaan yang bermasalah

agar mampu menciptakan peluang memperoleh profitabilitas dengan

maksimal.

Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh

Mulyaningsih (2016), Almunawaroh (2017), dan Faradila,dkk (2017)

yang menunjukkan penelitian mereka tentang musyarakah berpengaruh

negatif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Afrianandra & Mutia (2014), Refinaldy (2013) yang menunjukkan

bahwa tingkat resiko pembiayaan musyarakah berpengaruh positif dan

signifikan terhadap profitabilitas.

3. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Mudharabah terhadap

Profitabilitas

109

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai t untuk variabel

tingkat resiko pembiayaan mudharabah menunjukkan nilai t = 3.356964

dengan nilai signifikansi sebesar 0.0016 dimana nilai alpha ini <0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat resiko pembiayaan

musyarakah berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Semakin rendah non performing financing mudharabah maka bank

mampu meningkatkan profitabilitas. Hal ini dimungkinkan nasabah

dalam membayar pembiayaan dalam kategori lancar, sehingga NPF tidak

melambung tinggi, dan bank melakukan kinerja dengan baik. Serta

dimungkinkan karena adanya penyertaan modal 100% yang diberikan

oleh pihak bank kepada nasabahnya. Selain itu, memungkinkan

terjadinya pembiayaan yang bermasalah dalam memperoleh

profitabilitas yang lebih tinggi dengan resiko yang tinggi pula.

Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wahyuningsih (2017), Pratama, dkk (2017), dan Wahidah (2016) yang

menunjukkan bahwa tingkat resiko pembiayaan mudharabah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas.

Namun tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Mulyaningsih (2016) dan Refinaldy, dkk (2014) bahwa tingkat resiko

pembiayaan mudharabah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas.

4. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Qardh terhadap Profitabilitas

110

Berdasarkan hasil pengujian diatas, diperoleh nilai t untuk variabel

tingkat resiko pembiayaan qardh menunjukkan nilai t = 1.607183

dengan nilai signifikansi sebesar 0.1150 dimana nilai alpha ini >0.05

sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel tingkat resiko pembiayaan

qardh berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Disini dapat dilihat bahwa semakin rendah Non Performing

Financing qardh maka profitabilitas juga semakin turun. Hal ini

dikarenakan manajemen bank dalam penyaluran pembiayaan qardh yang

kurang maksimal, sehingga profitabilitas yang dihasilkan oleh bank

menurun dan kinerja bank yang kurang baik sehingga terjadi

pembiayaan bermasalah yang tinggi. Karena dalam penelitian ini

hasilnya berpengaruh positif tidak signifikan, maka tidak ada pengaruh

terhadap profitabilitas.

Hasil penelitian ini senada dengan penelitian yang dilakukan oleh

Afkar (2017) dan Utomo (2015) yang menunjukkan bahwa pembiayaan

qardh berpengaruh positif terhadap profitabilitas bank umum syariah.

Penelitian yang dilakukan oleh Puspasari (2014, menunjukkan hasil

bahwa variabel qardh berpengaruh positif tidak signifikan.

Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Dinna Ariyani

(2013) bahwa tingkat resiko pembiayaan qardh berpengaruh negatif

terhadap pertumbuhan laba bersih. Penelitian oleh Afkar (2017) juga

menunjukkan bahwa variabel pembiayaan qardh berpengah positif

signifikan terhadap profitabilitas bank umum syariah.

111

Tabel 4.19

Hasil Keputusan Hipotesis

No. Hipotesis Kesimpulan

1. Tingkat resiko pembiayaan murabahah

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas

Ditolak

2. Tingkat resiko pembiayaan musyarakah

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas

Diterima

3. Tingkat resiko pembiayaan mudharabah

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas

Ditolak

4. Tingkat resiko pembiayaan qardh

berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap profitabilitas

Ditolak

Sumber : Data sekunder yang diolah, 2018

112

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Murabahah Terhadap

Profitabilitas

Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, variabel tingkat

resiko pembiayaan murabahah menunjukkan bahwa tingkat resiko

pembiayaan murabahah berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap

profitabilitas, maka hipotesis pertama (H1) ditolak.

2. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Musyarakah Terhadap

Profitabilitas

Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, variabel tingkat

resiko pembiayaan musyarakah menunjukkan bahwa tingkat resiko

pembiayaan musyarakah berpengaruh negatif dan signifikan terhadap

profitabilitas, maka hipotesis kedua (H2) diterima.

3. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Mudharabah Terhadap

Profitabilitas

Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, variabel tingkat

resiko pembiayaan mudharabah menunjukkan bahwa tingkat resiko

pembiayaan mudharabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

profitabilitas, maka hipotesis ketiga (H3) ditolak.

113

4. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Qardh Terhadap Profitabilitas

Berdasarkan hasil pengujian sebelumnya, variabel tingkat

resiko pembiayaan menunjukkan bahwa tingkat resiko pembiayaan

qardh berpengaruh positif tidak signifikan terhadap profitabilitas,

maka hipotesis keempat (H4) ditolak.

B. Saran

1. Bagi Bank Umum Syariah

a. Perlu adanya strategi maupun manajemen dalam kinerja bank yang

lebih baik lagi dalam meningkatkan profitabilitas bank syariah,

sehingga dengan adanya kenaikan komposisi pembiayaan dapat

meningkatkan profitabilitas bank umum syariah

b. Diharapkan dengan adanya strategi dan manajemen yang baik,

maka akan menurunkan pembiayaan bermasalah bagi bank umum

syariah

c. Sebaiknya meningkatkan prinsip kehati-hatian dalam melakukan

pembiayaan, agar dapat meminimalisir terjadinya Non Performing

Financing yang melambung tinggi

d. Meningkatkan kualitas pengelolaan pembiayaan yang disalurkan

dengan memperhitungkan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

114

a. Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk menambahkan variabel

yang lain sehingga dapat membuat variabel independen

berpengaruh besar.

b. Diharapkan dapat memperluas jumlah sampel bank umum syariah

dan Unit Usaha Syariah (UUS).

115

DAFTAR PUSTAKA

ADESy & FORDEBI. 2016. Ekonomi dan Bisnis Islam: Seri Konsep dan Aplikasi Ekonomi dan Bisnis Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Afkar, Taudlikhul. 2017. Influence Analysis of Mudharabah Financing

and Qardh Financing to the Profitability of Islamic Banking in Indonesia. Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship, 02 (03), (http://journal.uii.ac.id/ajie/article/viewFile/8355/7503, diakses 29 Agustus 2018).

Afrianandra, Cut & Evi Mutia. 2014. Pengaruh Risiko Pembiayaan

Musyarakah dan Risiko Pembiayaan Murabahah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, Vol.1, No.2. Universitas Syiah Kuala,(http://download.portalgaruda.org/article.php?article=429014&val=8039&title=Pengaruh%20Risiko%20Pembiayaan%20Musyrakah%20dan%20%20Risiko%20Pembiayaan%20Murabahah%20terhadap%20Profitabilitas%20%20Pada%20Bank%20Umum%20Syariah%20di%20Indonesia, diakses 4 April 2018).

Almunawarroh, Medina. 2017. Analisis Pengaruh Pembiayaan

Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank Syariah di Indonesia. Jurnal Akuntansi, 12 (2): 1-14.

Antonio, Syafi’i Muhammad. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktik.

Jakarta: Gema Insani Press. Arifin, Zainal. 2009. Dasar-Dasar Manajemen Bank Syariah. Jakarta :

Azkia Publisher. Ariyani, Dinna. 2013. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Pembiayaan

Murabahah, Bagi Hasil dan Pinjaman Qardh Terhadap Pertumbuhan Laba Bersih Pada Bank Syariah Periode Triwulan I 2011 sampai Triwulan IV 2013.

116

Ascarya. 2011. Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Asiyah, Nur Binti. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.

Yogyakarta: Teras. Bambang, Ryanto. 2008. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.

Yogyakarta: BPFE. Bawono, Anton. 2006. Multivariate Analysis dengan SPSS. Salatiga:

STAIN Salatiga. Bayyina, dkk. 2016. Model Regresi Data Panel Simultan dengan Variabel

Indeks Harga yang Diterima dan yang Dibayar Petani. Jurnal Gaussian, Vol 5 (4). Universitas Diponegoro.

Dendawijaya, Lukman. 2009. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia

Indonesia. Dumairi, HM, Noor. Ekonomi Syariah. Jawa Timur: Pustaka Sidogiri. Eprianti, Nanik. 2017. Pengaruh Pendapatan Ijarah Terhadap Profitabilitas

(Studi Kasus pada Bank Jabar Banten Kantor Cabang Syariah Bandung). Amwaluna, 1 (1): 19-33.

Ermawati. E.D. 2014. Pengaruh FDR, Pembiayaan Jual Beli, Pembiayaan

Bagi Hasil, Pembiayaan Sewa Menyewa, dan NPF terhadap Profitabilitas. Artikel online melalui eprints.undip.ac.id.

Fahrul, et al. 2012. Pengaruh Tingkat Resiko Pembiayaan Musyarakah dan

Pembiayaan Murabahah Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Syariah. Studi Pada Bank Aceh Syariah Cabang Banda Aceh. Jurnal Akuntansi, November 2012, Hal. 76-85. Volume 2, No.1.

Faradila, Cut.dkk. 2017. Pengaruh Pembiayaan Murabahah, Istishna,

Ijarah, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Bank

117

Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Magister Akuntansi, vol.6, No.3. Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Fitriana, Endang & Hening Widi Oetomo. 2016. Pengaruh NPF, CAR, dan

EVA Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan Syariah di BEI. Jurnal Ilmu dan Riset Manajememen, 5 (4): 2-16.

Ghozali, Imam. 2001. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program

S.PSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate degan Program IBM

SPSS 23. Semarang: UNDIP. Hadiyati, Puji & Riski Aditya Baskara. 2013. Pengaruh Non Performing

Financing Pembiayaan Mudharabah dan Musyarakah Pada Bank Muamalat Indonesia. E-Jurnal Manajemen dan Bisnis, Vol.1, No.1. Perbanas Institute.

Hanafi, M Mahmud. 2001. Manajemen Keuangan.Yogyakarta: BPFE. Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan Pendekatan Rasio Keuangan.

Jakarta: Buku Seru. Hanafi, M. Mamduh & Halim, Abdul. 2005. Analisis Laporan Keuangan.

Ed. 2. Yogyakarta. Unit Penerbit dan Percetakan AMP-YKPN. Haq, Rr. Nadia Arini. 2015. Pengaruh Pembiayaan dan Efisiensi Terhadap

Profitabilitas Bank Umum Syariah. Perbanas Review, 1 (1): 107-124.

Ismail. 2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta:

Kencana. Karim, Adiwarman. 2003. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

118

Karim, A. Adiwarman. 2010. Bank Islam Analisis Fiqih dan Keuangan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Khan,Tariqullah dan Habib Ahmed. 2008. Manajemen Risiko: Lembaga

Keuangan Syariah. Jakarta: Bumi Aksara. Kuncoro, Mudrajad & Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan Teori

dan Aplikasi. Yogyakarta: Ekonomia. Mahmudin. 2017. Pengaruh Tingkat Risiko Pembiayaan Murabahah

Terhadap Tingkat Profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Periode tahun 2010-2014. Jurnal Studia Akuntansi dan Bisnis, 5 (1): 1-7.

Melati, Mira Petronella & Kris Suryowati. 2018. Aplikasi Metode

Common Effect, Fixed Effect, dan Random Effect untuk Menganalisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kemiskinan Kabupaten/Kota di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Statistika Industri dan Komputasi, Vol. 3(1). Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.

Murhadi, R. Werner. 2013. Analisis Laporan Keuangan Proyeksi dan

Valuasi Saham. Jakarta: Salemba Empat. Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syariah. Yogyakarta: UPP AMP

YKPN. Muhammad. 2008. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah.

Yogyakarta: UII Press.

Mulyaningsih, Sri & Iwan Fakhruddin. 2016. Pengaruh Non Performing Fianancing Pembiayaan Mudharabah dan Non Performing Financing Pembiayaan Musyarakah Terhadap Profitabilitas Pada Bank Umum Syariah di Indonesia. Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI volume XVI, No.1. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

119

Nabhan, Faqih. 2008. Dasar-Dasar Akuntansi Bank Syariah: Implementasi PSAK No. 59 dan PAPSI. Yogyakarta: Lumbung Ilmu.

Puspasari, Rosana & Imron Mawardi. 2014. Pengaruh Kinerja Sosial

Terhadap Profitabilitas Bank Syariah. JESTT, 1 (7). Pramesti, Getut. 2016. Statistika Lengkap Secara Teori dan Aplikasi

dengan SPSS 23. Jakarta: PT. Gramedia. Prasetyoningrum, Kristin Ari. 2015. Risiko Bank Syariah. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar. Pratama, Nada Ditha, dkk. 2017. Pengaruh Pembiayaan Mudharabah,

Pembiayaan Musyarakah, dan Sewa Ijarah Terhadap Profitabilitas. Jurnal Riset Keuangan dan Akuntansi, 3 (1) : 53- 67.

Rivai, Afif. 2017. Risiko Pembiayaan Murabahah dan Musyarakah Pada

Profitabilitas Bank Umum Syariah. Jurnal Ekonomi Syariah dan Filantropi Islam, Vol.1, No.2. Yayasan Ekonomi Syariah Indonesia.

Sari, Dewi Wulan & Mohamad Yusak Anshori. 2017. Pengaruh

Pembiayaan Murabahah, Istishna, Mudharabah, dan Musyarakah Terhadap Profitabilitas (Studi Pada bank Syariah di Indonesia Periode Maret 2015 – Agustus 2016). Jurnal Akuntansi dan Manajemen, 1 (1): 1-8.

Sarwono, Jonathan. 2016. Prosedur-Prosedur Analisis Populer Aplikasi

Riset Skripsi dan Tesis dengan Eviews. Yogyakarta: Gava Media. Sekaran, Uma. 2006. Research Methods for Bussiness. Jakarta: Salemba

Empat. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.

Bandung. Alfabeta.

120

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.

Bandung: Alfabeta. Sujarweni, V. Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sujarweni, V. Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sujarweni, V. Wiratna. 2017. Analisis Laporan Keuangan Teori, Aplikasi,

dan Hasil Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Baru Press. Sulhan, M & Ely Siswanto. 2008. Manajemen Bank Konvensional dan

Syariah. Malang: UIN Malang Press. Sumar’in. 2012. Konsep Kelembagaan Bank Syariah. Yogyakarta: Graha

Ilmu. Susanto, Burhanuddin. 2008. Hukum Perbankan Syariah di Indonesia.

Yogyakarta: UII Press. Susilo, Edi. 2017. Analisis Pembiayaan dan Risiko Perbankan Syari’ah.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ulupui, I.G.K.A. 2005. Analisis Pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage,

Aktivitas, dan Profitabilitas terhadap Return Saham (Studi pada Perusahaan Makanan dan Minuman dengan Kategori Industri Barang Konsumsi di BEJ). Jurnal Ekonomi. Tanpa Volume 1-17. Denpasar: Universitas Udayana.

Umam, Khotibul. 2016. Perbankan Syariah Dasar-Dasar dan Dinamika

Perkembangannya di Indonesia. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

121

Utomo, Saur Agus, dkk. Financial Determinants of Qardhul Hasan Financing Growth: Evidence from Islamic Banks in Indonesia. Global Review of Islamic Economics and Bussiness, 3 (1).

Rivai, Veithzal & Andria Permata Veithzal. 2008. Islamic Financial

Manajement: Teori, Konsep, dan Aplikasi Panduan Praktis untuk Lembaga Keuangan, Nasabah, Praktisi, dan Mahasiswa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wahyuningsih, Indah. 2017. Pengaruh Pendapatan Pembiayaan

Mudharabah Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk. Periode 2011-2015. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2 (2): 186-209.

Winarno, Wahyu Wing. 2015. Analisis Ekonometrika dan Statistika

dengan Eviews. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Yudiana, Eka Fetria. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah.

Salatiga: STAIN Salatiga Press. http://www.republika.co.id/berita/koran/syariah-koran/15/08/28/ntsboe50-

bank-syariah-bukopin-tekan-npf diakses pada tanggal 22 april 2018 http://www.bankmuamalat.co.id/hubungan-investor/laporan-tahunan

diakses pada tanggal 31 Juli 2018 pukul 12.47 WIB http://www.bcasyariah.co.id/laporan-keuangan/tahunan/2017-2/ diakses

pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul 18.20 WIB https://www.bnisyariah.co.id/idid/perusahaan/hubunganinvestor/laporanke

uangandanlaporantahunan/laporanpresentasi diakses pada tanggal 7 Agustus 2018 pukul 16.21 WIB

https://www.brisyariah.co.id/tentang_hubInvestor.php?f=annual diakses

pada tanggal 30 Juli 2018 pukul 19.10 WIB

122

http://maybanksyariah.co.id/maybank-annual-report/flip/0 diakses pada tanggal 7 Agustus 2018 pukul 16.21 WIB

http://www.megasyariah.co.id/ diakses pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul

18.17 WIB https://www.ojk.go.id/id/kanal/syariah/data-dan-statistik/statistik-

perbankan-syariah/default.aspx diakses pada tanggal 26 Mei 2018 pukul 14.53 WIB

https://www.paninbanksyariah.co.id/index.php/mtentangkami/laporantahu

nan diakses pada tanggal 3 Agustus 2018 pukul 18.24 WIB https://www.syariahbukopin.co.id/id/laporan diakses pada tanggal 30 Juli

2018 pukul 19.10 WIB https://www.syariahmandiri.co.id/tentang-kami/company-report/annual-

report diakses pada tanggal 30 Juli 2018 19.21 WIB http://bankvictoriasyariah.co.id/page/sub/tahunan diakses pada tanggal 2

Agustus 2018 pukul 17.17 WIB

123

LAMPIRAN-LAMPIRAN

124

Hasil Semua uji yang Dilakukan dalam Penelitian ini

1. Statistik Deskriptif

ROA NPFMUR NPFMUSY NPFMUDH NPFQARDH Mean 0.602200 2.765600 2.905400 1.229000 1.911800 Median 0.795000 2.975000 2.250000 0.155000 0.010000 Maximum 10.77000 12.01000 13.63000 18.70000 28.30000 Minimum -20.13000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 Std. Dev. 3.788709 2.045950 3.280479 3.098528 5.474997 Skewness -3.306739 1.618397 1.633236 4.213602 4.008351 Kurtosis 20.88711 9.422360 5.719439 22.33024 18.42962

Jarque-Bera 757.6805 107.7574 37.63581 926.4080 629.8767 Probability 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Sum 30.11000 138.2800 145.2700 61.45000 95.59000 Sum Sq. Dev. 703.3615 205.1096 527.3156 470.4431 1468.804

Observations 50 50 50 50 50

2. Uji Stasioneritas a. Uji stasioneritas tingkat resiko pembiayaan murabahah

Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: NPFMUR Date: 08/23/18 Time: 19:00 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0

125

Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 40 Cross-sections included: 10 Method

Statistic

Prob.**

Levin, Lin & Chu t*

-2.4509

8 0.007

1 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Intermediate results on NPFMUR Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-

section Coefficie

nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.46426 0.2922 0.7339 0 0 1.0 4

bukopin -2.39807 12.661 14.652 0 0 0.0 4 bmi -1.35446 1.1480 4.2911 0 0 1.0 4

bri syariah 1.00017 0.1557 0.1813 0 0 1.0 4 bni -0.51937 0.1173 0.1175 0 0 1.0 4

maybank -1.05590 4.5928 9.7295 0 0 0.0 4 bca -1.17685 0.1817 0.3439 0 0 1.0 4

panin -0.63720 0.7512 0.1877 0 0 3.0 4 mega -0.93743 0.0586 0.2911 0 0 0.0 4

victoria -0.22572 1.6894 1.4221 0 0 1.0 4

Coefficie

nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -0.87771 -5.633 1.159 -0.554 0.919 40

b. Uji stasioneritas tingkat resiko pembiayaan musyarakah

Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: NPFMUSY Date: 08/23/18 Time: 19:03 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 36 Cross-sections included: 9 (1 dropped)

126

Method Statisti

c Prob.*

*

Levin, Lin & Chu t*

-2.9063

9 0.001

8 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Intermediate results on NPFMUSY Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-

section Coefficie

nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.11124 4.2588 10.681 0 0 0.0 4

bukopin -1.20527 0.8555 2.2525 0 0 0.0 4 bmi -1.12235 2.4736 4.4889 0 0 1.0 4

bri syariah -1.64516 0.7750 0.8444 0 0 3.0 4 bni -1.08112 0.9026 2.0404 0 0 0.0 4

maybank -1.16055 28.640 32.904 0 0 2.0 4 bca Dropped from Test

panin -0.33382 1.1325 0.2365 0 0 3.0 4 mega -0.49074 23.638 6.7118 0 0 3.0 4

victoria -1.09091 0.4473 0.8201 0 0 1.0 4

Coefficie

nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -1.03560 -6.113 1.071 -0.554 0.919 36

c. Uji stasioneritas tingkat resiko pembiayaan mudharabah 1) Tingkat level

Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: NPFMUDH Date: 08/23/18 Time: 19:06 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 24 Cross-sections included: 6 (4 dropped) Method Statistic Prob.** Levin, Lin & Chu t* 2.8276 0.9977

127

1 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Intermediate results on NPFMUDH Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-

section Coefficient of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.68669 0.1363 0.3320 0 0 1.0 4

bukopin 1.77918 0.6282 3.9609 0 0 0.0 4 bmi -1.05251 7.1883 15.741 0 0 0.0 4

bri syariah -1.88525 0.0112 0.0221 0 0 0.0 4 bni -0.96793 0.0838 0.0286 0 0 3.0 4

maybank Dropped from Test bca Dropped from Test

panin 60.4048 15.042 62.932 0 0 0.0 4 mega Dropped from Test

victoria Dropped from Test Coefficient t-Stat SE Reg mu* sig* Obs

Pooled -0.09959 -0.233 1.790 -0.554 0.919 24

2) 1st difference

Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: D(NPFMUDH) Date: 08/23/18 Time: 19:07 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 18 Cross-sections included: 6 (4 dropped) Method

Statistic

Prob.**

Levin, Lin & Chu t*

-0.1546

3 0.438

6

128

** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Intermediate results on D(NPFMUDH) Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-

section Coefficie

nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.87387 0.4140 0.9244 0 0 0.0 3

bukopin 0.92012 2.4999 1.2251 0 0 2.0 3 bmi -1.04309 20.107 9.3694 0 0 2.0 3

bri syariah -0.59677 0.0284 0.0294 0 0 0.0 3 bni -1.57796 0.1169 0.1284 0 0 2.0 3

maybank Dropped from Test bca Dropped from Test

panin 37.5000 24.425 72.082 0 0 0.0 3 mega Dropped from Test

victoria Dropped from Test

Coefficie

nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -1.30483 -3.166 1.228 -0.554 0.919 18

3) 2nd difference

Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: D(NPFMUDH,2) Date: 08/23/18 Time: 19:08 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects, individual linear trends Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 8 Cross-sections included: 4 (6 dropped)

129

Method

Statistic

Prob.**

Levin, Lin & Chu t*

-3.0228

3 0.001

3 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Intermediate results on D(NPFMUDH,2) Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-

section Coefficie

nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm 0.09044 2.E-32 5.E-31 0 0 1.0 2

bukopin -3.89020 7.E-31 3.E-29 0 0 0.0 2 bmi Dropped from Test

bri syariah -0.22500 2.E-35 2.E-31 0 0 1.0 2 bni Dropped from Test

maybank Dropped from Test bca Dropped from Test

panin 19.6721 4.E-30 2.E-26 0 0 1.0 2 mega Dropped from Test

victoria Dropped from Test

Coefficie

nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -0.21921 -3.049 33.003 -0.703 1.003 8

d. Uji stasioneritas tingkat resiko pembiayaan qardh 1) Tingkat level

Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: NPFQARDH Date: 08/23/18 Time: 19:10 Sample: 2013 2017

130

Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 20 Cross-sections included: 5 (5 dropped) Method

Statistic

Prob.**

Levin, Lin & Chu t*

-1.5863

9 0.056

3 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Intermediate results on NPFQARDH Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-

section Coefficie

nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.14435 0.8365 1.5214 0 0 1.0 4

bukopin Dropped from Test bmi -1.19049 0.6089 1.6425 0 0 1.0 4

bri syariah -0.68517 0.5661 0.6557 0 0 1.0 4 bni -0.70095 0.0912 0.0256 0 0 3.0 4

maybank Dropped from Test bca Dropped from Test

panin Dropped from Test mega -0.84243 118.62 184.78 0 0 0.0 4

victoria Dropped from Test

Coefficie

nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -0.94843 -4.222 1.026 -0.554 0.919 20

131

2) 1st difference

Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: D(NPFQARDH) Date: 08/23/18 Time: 19:11 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 15 Cross-sections included: 5 (5 dropped) Method

Statistic

Prob.**

Levin, Lin & Chu t*

-15.187

0 0.000

0 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Intermediate results on D(NPFQARDH) Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-

section Coefficie

nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.15896 0.0427 3.3388 0 0 0.0 3

bukopin Dropped from Test bmi -1.19378 1.6262 2.1259 0 0 2.0 3

bri syariah -1.50904 0.6401 2.4088 0 0 0.0 3 bni -1.58269 0.1048 0.1158 0 0 2.0 3

maybank Dropped from Test bca Dropped from Test

panin Dropped from Test mega -1.08544 134.22 180.81 0 0 2.0 3

victoria Dropped from Test

Coefficie

nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs Pooled -1.17475 -15.589 1.042 -0.554 0.919 15

132

e. Uji stasioneritas profitabilitas

Null Hypothesis: Unit root (common unit root process) Series: PROFITAB Date: 08/23/18 Time: 18:56 Sample: 2013 2017 Exogenous variables: Individual effects Automatic selection of maximum lags Automatic lag length selection based on SIC: 0 Newey-West automatic bandwidth selection and Bartlett kernel Total (balanced) observations: 40 Cross-sections included: 10 Method

Statistic

Prob.**

Levin, Lin & Chu t*

-13.023

8 0.000

0 ** Probabilities are computed assuming asympotic normality

Intermediate results on PROFITAB Cross 2nd Stage Variance HAC of Max Band-

section Coefficie

nt of Reg Dep. Lag Lag width Obs bsm -1.29015 0.0114 0.2352 0 0 3.0 4

bukopin -1.79351 0.0795 0.1813 0 0 1.0 4 bmi -1.05052 0.0017 0.0170 0 0 1.0 4

bri syariah -1.63287 0.0785 0.1649 0 0 2.0 4 bni -1.31601 0.0050 0.0096 0 0 1.0 4

maybank -1.10983 107.24 225.12 0 0 0.0 4 bca -0.52632 0.0192 0.0125 0 0 2.0 4

panin -6.60229 7.2060 21.670 0 0 0.0 4 mega -1.20288 0.9035 2.1276 0 0 1.0 4

victoria -1.15609 2.8499 1.5499 0 0 3.0 4

Coefficie

nt t-Stat SE Reg mu* sig* Obs

133

Pooled -1.24170 -14.694 1.122 -0.554 0.919 40

3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Multikolinieritas

ROA NPFMUR NPFMUSY NPFMUDH NPFQARDH ROA 1.000000 -0.149820 -0.265652 0.330895 0.034658

NPFMURABAHAH -0.149820 1.000000 0.366977 0.333850 0.123867

NPFMUSYARAKAH -0.265652 0.366977 1.000000 0.104893 0.364579

NPFMUDHARABAH 0.330895 0.333850 0.104893 1.000000 -0.099106

NPFQARDH 0.034658 0.123867 0.364579 -0.099106 1.000000

b. Uji Heteroskedastisitas

Dependent Variable: RESABS Method: Panel Least Squares Date: 08/23/18 Time: 20:24 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 0.782538 0.652162 1.199914 0.2365

NPFMUR 0.185308 0.209399 0.884952 0.3809 NPFMUSY 0.209171 0.131875 1.586126 0.1197 NPFMUDH -0.105320 0.130770 -0.805387 0.4248

NPFQARDH -0.019914 0.074908 -0.265842 0.7916 R-squared 0.101306 Mean dependent var 1.735239

Adjusted R-squared 0.021422 S.D. dependent var 2.670513 S.E. of regression 2.641754 Akaike info criterion 4.875403 Sum squared resid 314.0490 Schwarz criterion 5.066605 Log likelihood -116.8851 Hannan-Quinn criter. 4.948214 F-statistic 1.268160 Durbin-Watson stat 1.816002 Prob(F-statistic) 0.296525

134

c. Uji Normalitas 1) Normalitas pertama

0

4

8

12

16

20

24

28

-20 -15 -10 -5 0 5

Series: Standardized ResidualsSample 2013 2017Observations 50

Mean -4.97e-16Median 0.319972Maximum 4.203213Minimum -18.14681Std. Dev. 3.194392Skewness -3.789920Kurtosis 22.12013

Jarque-Bera 881.3193Probability 0.000000

2) Model Kolmogorov Smirnov

Empirical Distribution Test for RESID Hypothesis: Normal Date: 08/13/18 Time: 09:10 Sample: 2013 2062 Included observations: 50

Method Value Adj. Value Probability Lilliefors (D) 0.240055 NA 0.0000

Cramer-von Mises (W2) 0.657847 0.664425 0.0000 Watson (U2) 0.597396 0.603370 0.0000 Anderson-Darling (A2) 3.804735 3.865230 0.0000

Method: Maximum Likelihood - d.f. corrected (Exact Solution)

135

3) Model Shapiro Wilk dan Shapiro Francia Test

Normality Test Date: 08/13/18 Time: 09:08 Sample: 2013 2062 Included observations: 50 Test Statistic Prob. Shapiro-Wilk 0.651471 1.23E-09 Shapiro-Francia 0.628040 1.05E-08

d. Uji Autokorelasi

Parameter Value Std. Error z-Statistic Prob. MU -4.09E-16 0.451755 -9.04E-16 1.0000

SIGMA 3.194392 0.322682 9.899495 0.0000 Log likelihood -128.5168 Mean dependent var. -3.38E-16

No. of Coefficients 2 S.D. dependent var. 3.194392

136

R-squared 0.065257 Mean dependent var 1.91E-16 Adjusted R-squared -0.065172 S.D. dependent var 3.264006 S.E. of regression 3.368689 Akaike info criterion 5.396102 Sum squared resid 487.9669 Schwarz criterion 5.663785 Log likelihood -127.9025 Hannan-Quinn criter. 5.498037 F-statistic 0.500325 Durbin-Watson stat 1.953615 Prob(F-statistic) 0.804567

4. Uji Statistik (Model Regresi Data Panel)

a. Uji common effect

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:31 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. NPFMUR? -0.043445 0.219242 -0.198159 0.8438

NPFMUSY? -0.303538 0.170519 -1.780089 0.0817 NPFMUDH? 0.539893 0.173280 3.115730 0.0032

NPFQARDH? 0.152977 0.099272 1.540987 0.1302 R-squared 0.198093 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.145795 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.501647 Akaike info criterion 5.420963 Sum squared resid 564.0306 Schwarz criterion 5.573924 Log likelihood -131.5241 Hannan-Quinn criter. 5.479211 Durbin-Watson stat 2.218356

b. Uji Fixed Effect

Dependent Variable: PROFITAB? Method: Pooled Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:33 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.938666 0.835630 2.320005 0.0254

NPFMUR? -0.423302 0.268762 -1.575011 0.1229 NPFMUSY? -0.397189 0.167429 -2.372278 0.0225

137

c. Uji Random effect

Dependent Variable: PROFITAB? Method: Pooled EGLS (Cross-section random effects) Date: 08/23/18 Time: 21:36 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50 Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.975361 0.817417 2.416588 0.0198

NPFMUR? -0.432396 0.262460 -1.647477 0.1064 NPFMUSY? -0.391409 0.165292 -2.367985 0.0222 NPFMUDH? 0.549939 0.163907 3.355202 0.0016

NPFQARDH? 0.148550 0.093890 1.582176 0.1206 Random Effects (Cross)

2013--C 2.67E-14 2014--C 2.75E-14 2015--C -5.31E-14 2016--C -2.03E-14 2017--C 1.92E-14

Effects Specification S.D. Rho Cross-section random 1.86E-07 0.0000

Idiosyncratic random 3.311166 1.0000

NPFMUDH? 0.552862 0.171718 3.219602 0.0025 NPFQARDH? 0.161493 0.095158 1.697104 0.0973

Fixed Effects (Cross) 2013--C 0.855334 2014--C 0.851766 2015--C -1.692137 2016--C -0.620602 2017--C 0.605639

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.360902 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.236200 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.311166 Akaike info criterion 5.394027 Sum squared resid 449.5167 Schwarz criterion 5.738191 Log likelihood -125.8507 Hannan-Quinn criter. 5.525087 F-statistic 2.894118 Durbin-Watson stat 2.513691 Prob(F-statistic) 0.011859

138

Weighted Statistics R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.225935 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.333343 Sum squared resid 500.0030 F-statistic 4.575538 Durbin-Watson stat 2.252264 Prob(F-statistic) 0.003473

Unweighted Statistics R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200

Sum squared resid 500.0030 Durbin-Watson stat 2.252264

d. Uji Chow Test

Redundant Fixed Effects Tests Pool: POOL01 Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 1.151201 (4,41) 0.3463

Cross-section Chi-square 5.322051 4 0.2558

Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: PROFITAB? Method: Panel Least Squares Date: 08/23/18 Time: 21:34 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.975361 0.822892 2.400510 0.0206

NPFMUR? -0.432396 0.264217 -1.636517 0.1087 NPFMUSY? -0.391409 0.166399 -2.352231 0.0231 NPFMUDH? 0.549939 0.165004 3.332880 0.0017

NPFQARDH? 0.148550 0.094519 1.571650 0.1230 R-squared 0.289124 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.225935 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.333343 Akaike info criterion 5.340468 Sum squared resid 500.0030 Schwarz criterion 5.531670 Log likelihood -128.5117 Hannan-Quinn criter. 5.413279 F-statistic 4.575538 Durbin-Watson stat 2.252264 Prob(F-statistic) 0.003473

e. Uji Hausman

Correlated Random Effects - Hausman Test

139

Pool: PERIODE Test cross-section random effects

Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 4.604805 4 0.3303

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. NPFMUR? -0.423302 -0.432396 0.003348 0.8751

NPFMUSY? -0.397189 -0.391409 0.000711 0.8284 NPFMUDH? 0.552862 0.549939 0.002622 0.9545

NPFQARDH? 0.161493 0.148550 0.000240 0.4033

Cross-section random effects test equation: Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/21/18 Time: 10:26 Sample: 1 10 Included observations: 10 Cross-sections included: 5 Total pool (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.938666 0.835630 2.320005 0.0254

NPFMUR? -0.423302 0.268762 -1.575011 0.1229 NPFMUSY? -0.397189 0.167429 -2.372278 0.0225 NPFMUDH? 0.552862 0.171718 3.219602 0.0025

NPFQARDH? 0.161493 0.095158 1.697104 0.0973 Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables) R-squared 0.360902 Mean dependent var 0.602200

Adjusted R-squared 0.236200 S.D. dependent var 3.788709 S.E. of regression 3.311166 Akaike info criterion 5.394027 Sum squared resid 449.5167 Schwarz criterion 5.738191 Log likelihood -125.8507 Hannan-Quinn criter. 5.525087 F-statistic 2.894118 Durbin-Watson stat 2.513691 Prob(F-statistic) 0.011859

f. Uji Lagrange Multiplier

Lagrange Multiplier Tests for Random Effects Null hypotheses: No effects Alternative hypotheses: Two-sided (Breusch-Pagan) and one-sided (all others) alternatives

140

Test Hypothesis Cross-section Time Both Breusch-Pagan 0.030634 7.53E-05 0.030709 (0.8611) (0.9931) (0.8609)

Honda -0.175026 0.008679 -0.117625 -- (0.4965) --

King-Wu -0.175026 0.008679 -0.089865 -- (0.4965) --

Standardized Honda 0.252854 0.294792 -3.030035 (0.4002) (0.3841) --

Standardized King-Wu 0.252854 0.294792 -2.798098 (0.4002) (0.3841) --

Gourierioux, et al.* -- -- 7.53E-05 (>= 0.10) *Mixed chi-square asymptotic critical values:

1% 7.289 5% 4.321

10% 2.952

141

5. Uji Statistik a. Uji t

b. Uji F

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625

NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016

NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625

NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016

NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600

Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171

142

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625

NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016

NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600

Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171

143

d. Analisis Regresi Linier Berganda

Dependent Variable: PROFITABILITAS Method: Panel Least Squares Date: 08/08/18 Time: 15:39 Sample: 2013 2017 Periods included: 5 Cross-sections included: 10 Total panel (balanced) observations: 50

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 1.606130 0.840825 1.910184 0.0625

NPFMURABAHAH -0.401122 0.269975 -1.485771 0.1443 NPFMUSYARAKAH -0.369151 0.170025 -2.171153 0.0352 NPFMUDHARABAH 0.565985 0.168600 3.356964 0.0016

NPFQARDH 0.155219 0.096578 1.607183 0.1150 R-squared 0.275050 Mean dependent var 0.416600

Adjusted R-squared 0.210610 S.D. dependent var 3.833513 S.E. of regression 3.405986 Akaike info criterion 5.383585 Sum squared resid 522.0332 Schwarz criterion 5.574788 Log likelihood -129.5896 Hannan-Quinn criter. 5.456396 F-statistic 4.268305 Durbin-Watson stat 2.029149 Prob(F-statistic) 0.005171

144

145