ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN...

98
1 ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN SIKAP NASABAH AKAN CITRA PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh RISMA PUDJI NOVIANTI NIM. F 0106069 JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2010

Transcript of ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN...

Page 1: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

1

ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, TINGKAT

PENDIDIKAN, DAN SIKAP NASABAH AKAN CITRA PERUM

PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM

PEGADAIAN CABANG MATESIH

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat guna

Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan pada Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh

RISMA PUDJI NOVIANTI

NIM. F 0106069

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2010

Page 2: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

2

Page 3: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

3

Page 4: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

4

HALAMAN MOTTO

Ø Masalah adalah rahmat yang tidak kita sukai ….

Dengan masalah, kita didorong untuk belajar, untuk berbuat, dan untuk

mengerti sehingga semakin dewasa dan semakin bersyukurlah kita akan

segala rencana Tuhan yang besar dan selalu indah pada waktunya…

Ø You can not build a better life on a weak soul…

(Mario Teguh)

Ø Nama baik lebih berharga daripada kekayaan besar, dikasihi orang lebih

baik daripada perak dan emas…

(Amsal 22 Ayat 1)

Page 5: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

5

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayahku S. Pudji Sedjati (†) dan Ibuku Y. Sri Lestari tercinta.

2. Kakakku, Rian Pudji Darmawati & Cahya Setiawan.

3. Chrisyanto Eko Nugroho

4. Alamater.

Page 6: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

6

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena atas

bimbingan dan petunjuk-Nya penulis selalu diberikan kekuatan dan kemampuan

untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh

Tingkat Bunga, Pendapatan, Tingkat Pendidikan, Dan Sikap Nasabah Akan Citra

Perum Pegadaian Terhadap Pengambilan Kredit Di Perum Pegadaian Cabang

Matesih”.

Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Ekonomi Pembangunan pada

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, petunjuk, dan bimbingan dari

berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com, Ak, selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta ;

2. Bapak Drs. Kresno Sarosa Pribadi, M.Si, selaku Ketua Jurusan Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta ;

3. Ibu Dwi Prasetyani, SE., M.Si, selaku pembimbing skripsi yang selalu

memberi petunjuk dan mengarahkan dalam penyusunan skripsi ini ;

4. Bapak Joko Setyo Nugroho, SE., selaku Pemimpin Cabang Perum

Pegadaian Cabang Matesih yang memberikan ijin melakukan survei dan

memberikan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Page 7: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

7

5. Segenap Dosen dan seluruh Staf Kantor TU Program Strata Satu Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

yang telah membantu proses pelaksanaan Pendidikan dan Penelitian ;

6. Bapak S. Pudji Sedjati dan Ibu Y. Sri Lestari, selaku orangtua penulis yang

telah mendukung dan mendoakan penulis setiap saat ;

7. Rian Pudji Darmawati, Cahya Setiawan, dan Chrisyanto Eko Nugroho

yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis ;

8. Yuniati Dina A., Dwi Utami Z., Elia Diah E., Vaulla Remaco S., Danny

Sutardji., Monica Petra K., Nurul Hastria, dan teman-teman Ekonomi

Pembangunan angkatan 2006 yang memberikan motivasi kepada penulis.

9. Teman-teman KMK FE UNS 2006, HMJ EP Kepengurusan 2006/2007

dan 2007/2008 untuk pengalaman berorganisasi bagi penulis.

Penulis menyadari tak ada gading yang tak retak, skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Kritik dan saran terhadap segala kekurangan yang ada sangat

penulis harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini turut memberikan

sumbangan manfaat betapapun kecilnya bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Juni 2010

Penulis

Risma Pudji Novianti

F 0106069

Page 8: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

8

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………….i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………..ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………iii

HALAMAN MOTTO…………………………………………………………….iv

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………...v

KATA PENGANTAR……………………………………………………………vi

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………...xi

DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………….xii

ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang…………………………………………………………….1

B. Perumusan Masalah………………………………………………………..7

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………………..8

D. Manfaat Penelitian…………………………………………………………8

Page 9: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

9

BAB II TELAAH PUSTAKA

A. Teori Permintaan…………………………………………………………10

B. Teori Penawaran………………………………………………………….15

C. Teori Kredit………………………………………………………………19

D. Teori Sikap Konsumen…………………………………………………...27

E. Penelitian Terdahulu……………………………………………………..30

F. Kerangka Pemikiran……………………………………………………...33

G. Hipotesis………………………………………………………………….34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian………………………………………………..35

B. Populasi, Sampel, Dan Teknik Pengambilan Sampel…………………....35

C. Sumber Data Dan Metode Pengumpulan Data…………………………..35

D. Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran………………………...36

E. Metode Analisis Data…………………………………………………….38

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Profil Umum Perum Pegadaian…………………………………………..46

B. Struktur Organisasi Perum Pegadaian……………………………………52

C. Profil Perum Pegadaian Cabang Matesih………………………………...60

D. Deskripsi Data Responden……………………………………………….63

E. Analisis Data……………………………………………………………..67

F. Interpretasi Ekonomi……………………………………………………..74

Page 10: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

10

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………….80

B. Saran……………………………………………………………………...81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

11

DAFTAR TABEL

Tabel I.1. Perkembangan Jumlah Uang Pinjaman Perum Pegadaian

Cabang Matesih …………………………………………………………...6

Tabel IV.1. Klasifikasi Kelas Perum Pegadaian ………………………………...53

Tabel IV.2. Perkembangan Jumlah Uang Pinjaman Perum Pegadaian

Cabang Matesih ………………………………………………………….61

Tabel IV.3. Perkembangan Jumlah Barang Jaminan Perum Pegadaian

Cabang Matesih ………………………………………………………….62

Tabel IV.4. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin …………………63

Tabel IV.5. Distribusi Responden Berdasarkan Umur …………………………..64

Tabel IV.6. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan ………………..65

Tabel IV.7. Distribusi Responden Berdasarkan Uang Pinjaman ………………..66

Tabel IV.8. Distribusi Sikap Nasabah Berdasarkan Uang Pinjaman..…………...67

Tabel IV.9. Hasil Uji t………………... …………………………………………70

Tabel IV.10. Hasil Uji Multikolinearitas... ……………………………………...73

Tabel IV.11. Hasil Uji Heteroskedastisitas………………………………………74

Page 12: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

12

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Kurva Permintaan …………………………………………………11

Gambar II.2. Kurva Penawaran …………………………………………………16

Gambar II.3. Skema Kerangka Pemikiran ………………………………………33

Gambar IV.1. Struktur Organisasi Perum Pegadaian Cabang Matesih …………54

Page 13: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

13

ABSTRAK

RISMA PUDJI NOVIANTI

F 0106069

ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, TNGKAT PENDIDIKAN, DAN SIKAP NASABAH AKAN CITRA PERUM

PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN MATESIH

Penelitian ini bertujuan yaitu, untuk mengetahui pengaruh tingkat bunga, pendapatan, tingkat pendidikan, dan sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian terhadap pengambilan kredit di Perum Pegadaian Cabang Matesih baik secara individu maupun bersama-sama. Kedua, untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi pengambilan kredit di Perum Pegadaian Cabang Matesih. Dalam penelitian ini sampel yang digunakan sebanyak 106 responden yang diambil secara accidental random sampling sederhana. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis regresi berganda untuk melihat pengaruh tingkat bunga, pendapatan, tingkat pendidikan, dan sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian terhadap pengambilan kredit di Perum Pegadaian Cabang Matesih baik secara individu maupun bersama-sama. Pengolahan data dilakukan dengan program SPSS 16.0 dan tingkat signifikansi 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara individu tingkat bunga, pendapatan, dan sikap nasabah berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap pengambilan kredit, sementara tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan. Uji F menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel tingkat bunga, pendapatan, tingkat pendidikan, dan sikap nasabah bersama-sama mempengaruhi pengambilan kredit di Perum Pegadaian Cabang Matesih.

Dari hasil yang diperoleh, beberapa saran penting yang perlu disampaikan antara lain : pertama, Perum Pegadaian perlu mempertahankan tingkat bunga kredit produk gadai yang menurut nasabah cukup ringan karena hal inilah yang menjadi keunggulan Perum Pegadaian. Kedua, untuk mengurangi sikap canggung nasabah untuk mengambil kredit, Perum Pegadaian harus berusaha untuk melakukan pendekatan dan pencitraan yang lebih baik akan Perum Pegadaian melalui sosialisasi kepada masyarakat tentang produk-produk Perum Pegadaian yang tidak hanya kredit gadai saja, tetapi juga produk pengembangan usaha bagi nasabahnya.

Kata kunci : Perum Pegadaian, Kredit Cepat Aman, analisis regresi berganda

Page 14: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

14

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Berkembangnya dunia usaha yang semakin pesat dan kegiatan

perekonomian yang secara otomatis terdapat di dalamnya akan membuat semakin

diperlukannya sumber-sumber dana untuk membiayai kegiatan ekonomi atau

kegiatan usaha. Hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha

memiliki kaitan yang cukup erat dengan perkreditan. Ditinjau dari sudut lembaga

penyedia dana yang memberikan fasilitas kredit, kredit memiliki kedudukan

istimewa terutama di negara-negara berkembang. Pada negara-negara berkembang

umumnya memerlukan dana yang cukup besar untuk menggerakkan dan

mendorong pertumbuhan ekonomi dan dunia usaha sehingga dalam kondisi yang

demikian sektor perkreditan memegang peran penting untuk menunjang

keberhasilan pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang tersebut

(Nugroho, 2009 : 1).

Semakin maraknya jasa pelayanan kredit yang ditawarkan berbagai

lembaga keuangan pada akhirnya akan menimbulkan iklim persaingan di antara

para pelaku usaha di bidang perkreditan. Berbagai lembaga keuangan menjelma

dalam berbagai bentuk seperti bank perkreditan rakyat, bank umum, maupun

lembaga keuangan perkreditan koperasi dan lembaga perkreditan ilegal. Lembaga-

Page 15: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

15

lembaga perkreditan ini berupaya untuk dapat menarik minat masyarakat yang

memerlukan maupun membutuhkan dana agar bersedia menjadi nasabah kredit

pada lembaga keuangan tersebut. Berbagai langkah dan kebijaksanaan tentunya

ditetapkan oleh pihak lembaga keuangan agar mampu bertahan dan dapat menarik

sebanyak mungkin nasabah yang akan menguntungkan dan dapat dipercaya. Bagi

suatu lembaga keuangan, nasabah merupakan aset dan mitra penting yang dapat

menjamin kelangsungan usaha mereka.

Dengan adanya perkembangan dan kemajuan teknologi di berbagai bidang

kehidupan, kebutuhan hidup manusia juga semakin banyak dan kompleks.

Manusia akan berusaha memenuhi segala kebutuhannya dengan mengutamakan

prioritas-prioritas kebutuhan mana saja yang harus didahulukan. Kebutuhan inilah

yang nantinya akan mendorong peningkatan permintaan cash money. Kebutuhan

akan uang tunai terkadang menjadi kebutuhan yang mendesak pada waktu-waktu

tertentu. Namun demikian, kebutuhan-kebutuhan tersebut seringkali tidak

diimbangi dengan kesediaan uang tunai yang dimiliki (Budisantoso, 2006 : 211).

Misalnya ketika tahun ajaran baru, para orangtua memerlukan dana besar untuk

menyekolahkan anak, atau pada saat Hari Raya Idul Fitri tiba, kenaikan harga

bahan pokok menuntut masyarakat memiliki kecukupan uang untuk memenuhi

kebutuhan tersebut.

Kemajuan cara berpikir masyarakat mengubah paradigma mereka dalam

mengambil keputusan meminjam uang. Keberadaan rentenir menjadi solusi

seketika yang menggiurkan pada awalnya. Ketersediaan dana yang cepat

membuat masyarakat melirik solusi ini. Namun bila dilihat lebih jauh, bunga yang

Page 16: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

16

ditanggungkan kepada debitur sangat tinggi sehingga mereka harus

mengembalikan pinjaman beberapa kali lipat dari jumlah awal pinjaman. Hal ini

membuat masyarakat mulai mencari lembaga keungan yang dengan mudah dan

cepat mampu memenuhi kebutuhan likuiditas mereka. Dalam proses

pembangunan ekonomi di berbagai sektor, sektor jasa juga mengambil peran di

dalamnya. Perkembangan sektor jasa ditandai dengan semakin menggeliatnya

lembaga-lembaga keuangan dengan spesialisasi yang berbeda-beda. Alasan ini

menjadikan masyarakat memiliki persepsi yang berbeda-beda pula tentang

lembaga keuangan mana yang sesuai dengan harapan mereka.

Setiap lembaga keuangan memiliki cara-cara tersendiri sebagai prosedur

mereka untuk memberikan fasilitas pinjaman uang bagi masyarakat. Namun

dalam kondisi mendesak dan mendadak, Perum Pegadaian menjadi jalan keluar

terbaik dalam memenuhi kebutuhan akan uang tersebut. Disinilah Perum

Pegadaian akan tetap menjadi solusi penyelesaian masalah tanpa masalah. Untuk

mendapatkan pinjaman uang dengan cepat, Perum Pegadaian masih banyak

diminati masyarakat. Prosedur perkreditan di Perum Pegadaian boleh dikatakan

cukup mudah, tidak berbelit-belit, dan cepat. Melalui produk gadai yang

ditawarkan Perum Pegadaian, nasabah hanya perlu memberikan agunan berupa

barang berharga, terutama emas. Kelebihan dari sistem kredit gadai ini adalah

barang agunan masih terjaga dan masih bisa ditebus kembali ketika nasabah

melunasi kredit, sehingga barang masih bisa menjadi milik nasabah tanpa harus

dijual.

Page 17: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

17

Nasabah Perum Pegadaian berasal dari berbagai jenis pekerjaan dan

konsistensi Perum Pegadaian dalam mengurusi “wong cilik” masih tetap terjaga.

Beragam pelayanan diwujudkan agar Perum Pegadaian mampu menyentuh

berbagai kalangan. Keberadaan Perum Pegadaian sebagai salah satu lembaga

penyedia dana, selain didukung oleh luasnya kegiatan usaha, juga didukung

dengan semakin banyaknya kantor cabang Perum Pegadaian di berbagai wilayah.

Saat ini, Perum Pegadaian melebarkan sayap ke pasar-pasar, baik pasar tradisional

maupun modern. Hal ini dilakukan karena Perum Pegadaian beranggapan bahwa

pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi masyarakat. Dan sebagai bagian dari

kegiatan ekonomi, Perum Pegadaian melakukan pendekatan ini agar mampu

menjadi bagian dari masyarakat juga.

Perum Pegadaian sebagai salah satu BUMN, turut berpartisipasi

membantu program pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraaan

masyarakat kecil / menengah melalui jasa layanan kreditnya dengan jaminan

gadai & fidusia. Peran Perum Pegadaian selama ini telah dikenal sebagai mitranya

wong cilik (rakyat kecil) dengan motto layanan "Mengatasi Masalah Tanpa

Masalah" . Kesederhanaan prosedur dan persyaratan dalam perolehan sumber

dana menjadikan masyarakat lebih tertarik berhubungan dengan Perum Pegadaian.

Keberadaan Perum Pegadaian tidak disanksikan lagi karena sudah berpengalaman

109 tahun dalam melayani penyaluran kredit untuk memberdayakan

perekonomian masyarakat kecil terutama disektor informal baik yang produktif

maupun untuk konsumtif, dengan berbagai permasalahannya.

Page 18: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

18

Perum Pegadaian sebagai BUMN berbentuk Perusahaan Umum (PERUM)

mempunyai kedudukan strategis dalam membangun perekonomian masyarakat

kecil / menengah, yaitu membantu Pemerintah meningkatkan kesejahteraan

masyarakat kecil / menengah melalui jasa penyaluran kredit atas dasar hukum

gadai dan usaha lain yang menguntungkan (pasal 7 P.P.103/2000) hal ini sebagai

pelaksanaan dari ketentuan pasal 36 UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN

bahwa maksud dan tujuan PERUM adalah "Menyelenggarakan usaha yang

bertujuan untuk kemanfaatan umum berupa penyediaan jasa barang dan/atau

jasa yang berkualitas dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat

berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan yang sehat" (www.legalitas.org).

Perum Pegadaian terus meningkatkan kredibilitasnya sebagai salah satu

perusahaan BUMN di Indonesia. Melihat hal ini maka di tahun 2009 Pegadaian

berusaha menghilangkan image gadai yang terkadang kurang mengenakkan ketika

didengar. Slogan baru Pegadaian ialah “Kerabat Menggapai Cita”. Dengan

slogan baru ini diharapkan masyarakat tidak lagi merasa malu ataupun terpaksa

mendatangi Perum Pegadaian. Selain itu, membuka outlet di berbagai tempat juga

merupakan salah satu terobosan Perum Pegadaian untuk menjadi kerabat

masyarakat. Adapun Perum Pegadaian yang tersebar di berbagai wilayah ini

diharapkan dapat membantu masyarakat golongan menengah ke bawah dalam

mencukupi kebutuhan likuiditas mereka (Business Review Edisi 12, 2009 : 62).

Uraian di atas jelas memperlihatkan bahwa Perum Pegadaian memiliki

tujuan mulia terhadap masyarakat. Secara umum, tujuan ideal dari Perum

Pegadaian adalah penyedia dana dengan prosedur yang sederhana kepada

Page 19: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

19

masyarakat luas terutama kalangan menengah ke bawah untuk berbagai tujuan,

seperti konsumsi, produksi, dan lainnya (Budisantoso, 2006 : 113). Mereka

berusaha mengubah citra untuk menarik minat masyarakat dalam melakukan

kredit berupa gadai. Perum Pegadaian berusaha untuk membantu masyarakat

dalam mengatasi masalah likuiditas mereka. Perum Pegadaian ingin menunjukkan

eksistensi mereka dalam masyarakat agar masyarakat tidak terjebak pada solusi

yang diberikan rentenir. Eksistensi ini diwujudkan melalui perkembangan jumlah

uang pinjaman (kredit) yang disalurkan oleh Perum Pegadaian Cabang Matesih

selama tahun 2005 – 2009 berikut ini.

Tabel I.1

Perkembangan Jumlah Uang Pinjaman Perum Pegadaian Cabang Matesih

Tahun Uang Pinjaman (Rp) Kenaikan (%)

2005 3.656.312.500 -

2006 4.743.056.500 29,7

2007 5.729.967.000 20,8

2008 7.985.570.500 27,1

2009 9.579.772.000 28,7

Sumber : Perum Pegadaian Cabang Matesih

Tabel I.1 menunjukkan adanya kenaikan jumlah uang pinjaman dari tahun

ke tahun. Semakin meningkatnya jumlah uang pinjaman per tahunnya

menunjukkan bahwa Perum Pegadaian Cabang Matesih masih sangat diandalkan

oleh masyarakat daerah Matesih. Kenaikan jumlah uang pinjaman inipun juga

dipengaruhi oleh besarnya tingkat bunga yang ditetapkan dan bagaimana kondisi

sosial ekonomi masyarakat daerah ini.

Page 20: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

20

Sebagai bagian dari masyarakat, Perum Pegadaian perlu mengetahui

keadaan sesungguhnya di lapangan tentang sikap nasabah Perum Pegadaian akan

citra negatif yang masih melekat hingga saat ini. Hal ini menjadi penting karena

tidak dapat dipungkiri bahwa dalam masyarakat masih ada yang merasa canggung

atau malu untuk mengambil kredit di Perum Pegadaian. Sehingga ditetapkanlah

penelitian ini dengan judul “ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

PENDAPATAN, TINGKAT PENDIDIKAN, DAN SIKAP NASABAH AKAN

CITRA PERUM PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI

PERUM PEGADAIAN MATESIH”.

B. PERUMUSAN MASALAH

Dari hal-hal yang telah dijelaskan dalam latar belakang di atas, maka

rumusan masalah yang diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Apakah tingkat bunga, pendapatan, tingkat pendidikan, dan sikap nasabah

akan citra Perum Pegadaian berpengaruh terhadap pengambilan kredit

nasabah di Perum Pegadaian Cabang Matesih secara individu maupun

bersama-sama?

2. Di antara variabel-variabel tersebut, manakah yang memiliki pengaruh

paling dominan terhadap pengambilan kredit nasabah di Perum Pegadaian

Cabang Matesih?

Page 21: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

21

C. TUJUAN PENELITIAN

Penelitian yang dilakukan ini berupaya untuk menjawab perumusan

masalah yang telah dipaparkan. Adapun tujuan penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat bunga, pendapatan, tingkat

pendidikan, dan sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian berpengaruh

terhadap pengambilan kredit nasabah di Perum Pegadaian Cabang Matesih

secara individu maupun bersama-sama

2. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi

pengambilan kredit nasabah di Perum Pegadaian Cabang Matesih.

D. MANFAAT PENELITIAN

Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai

pihak yang terkait dalam permasalahan di atas, yaitu :

1. Bagi Perum Pegadaian Matesih pada khususnya, penelitian ini dapat

dijadikan sebagai masukan sekaligus pertimbangan dalam memutuskan

hal-hal yang mendukung eksistensi peran Perum Pegadaian bagi

masyarakat. Selain itu, dengan mengetahui sikap nasabah akan citra Perum

Pegadaian, Perum Pegadaian bisa melakukan perbaikan-perbaikan internal

yang mungkin diperlukan sebagai salah satu upaya untuk menciptakan

citra yang lebih baik dan positif.

Page 22: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

22

2. Bagi Penulis, penelitian ini dapat digunakan untuk mengaplikasikan teori

yang telah diperoleh selama masa studi dan sebagai upaya untuk bisa

memberikan suatu karya yang bermanfaat bagi pihak lain. Sekaligus juga

untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar kesarjanaan (S1)

Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

3. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan

pemikiran dan dapat menjadi referensi untuk penelitian selanjutnya. Dalam

penelitian ini juga diharapkan mampu memberikan pengetahuan lebih

tentang Pegadaian yang selama ini masih dipandang sebelah mata bila

dibandingkan dengan lembaga keuangan lain.

Page 23: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

23

BAB II

TELAAH PUSTAKA

A. TEORI PERMINTAAN

1. Definisi Permintaan

Teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan diantara jumlah

permintaan dan harga. Berdasarkan ciri hubungan di antara permintaan dan harga

dapat dibuat grafik kurva permintaan (Sukirno, 1996 : 76).

Menurut Faried Wijaya (1989 : 93), permintaan konsumen akan suatu

barang atau jasa adalah berbagai jumlah dari suatu barang tertentu yang hendak

dibeli oleh konsumen pada berbagai kemungkinan harga, dengan anggapan hal-

hal lain tetap sama (ceteris paribus). Jadi, permintaan menggambarkan hubungan

fungsional antara harga dengan jumlah barang atau jasa yang diminta.

2. Kurva Permintaan

Kurva permintaan menggambarkan hubungan terbalik antara harga dengan

kuantitas barang yang diminta. Kurva ini seperti diketahui berbentuk menurun

dari kiri atas ke kanan bawah. Ini merupakan ciri kurva permintaan yang berarti

bahwa pada harga lebih tinggi maka jumlah yang diminta akan berkurang.

Page 24: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

24

Hubungan terbalik antara harga dan jumlah yang diminta disebut sebagai hukum

permintaan ditunjukkan melalui gambar II.1 berikut.

Harga

Jumlah Barang

Gambar II.1

Kurva Permintaan

3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Dalam hukum permintaan hanya menekankan perhatiannya pada pengaruh

harga barang terhadap jumlah barang yang diminta. Permintaan suatu barang atau

komoditas terutama dipengaruhi oleh harga barang atau komoditas itu sendiri

dengan asumsi faktor-faktor yang lain tidak mengalami perubahan (ceteris

paribus). Perubahan permintaan suatu komoditas dipengaruhi oleh beberapa

faktor, antara lain (Sugiarto dkk, 2002 :37-49) :

P 1

P 2

Q 1 Q 2

Page 25: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

25

a. Harga komoditas itu sendiri

Dalam teori ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu komoditas

terutama dipengaruhi oleh harga komoditas itu sendiri dengan asumsi

faktor-faktor yang lain tidak mengalami perubahan. Meskipun demikian

bukan berarti kita mengabaikan faktor-faktor yang lain. Dalam hukum

permintaan dihipotesiskan semakin rendah harga suatu komoditas maka

semakin banyak jumlah komoditas yang diminta, begitu pula sebaliknya.

b. Harga komoditas lain yang berkaitan

Pada dasarnya barang dibedakan menjadi barang pengganti (substitusi),

barang pelengkap (komplementer), dan barang netral. Dua barang dapat

dikatakan saling mengganti apabila naiknya harga satu komoditas akan

mengakibatkan naiknya permintaan komoditas lainnya. Kemudian barang

pelengkap adalah suatu komoditas yang selalu digunakan secara bersama-

sama dengan komoditas lainnya. Jika harga salah satu barang naik akan

mengakibatkan penurunan permintaan barang lainnya. Sedangkan barang

netral adalah barang yang sama sekali tidak mempunyai hubungan dengan

komoditas lainnya sehingga perubahan harga salah satu barang tidak akan

mempengaruhi permintaan barang lain.

c. Pendapatan konsumen

Pendapatan konsumen merupakan faktor yang sangat penting dalam

menentukan pola permintaan atas berbagai jenis barang. Berdasarkan

Page 26: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

26

sifatnya, ada empat golongan barang yang apabila pendapatan berubah

akan mengubah besarnya permintaan, yaitu :

1) Barang inferior, yaitu barang yang banyak diminati oleh masyarakat

yang berpendapatan rendah. Jika pendapatan seseorang rendah maka

permintaan barang inferior tinggi. Sebaliknya jika pendapatan

seseorang bertambah maka permintaan akan barang inferior

mengalami penurunan karena konsumen akan membeli barang yang

kualitasnya jauh lebih baik.

2) Barang esensial, yaitu barang yang sangat penting artinya dalam

kehidupan sehari-hari. Barang esensial pada umumnya terdiri dari

barang kebutuhan pokok masyarakat. Secara umum permintaan akan

barang ini tidak akan banyak berubah dalam hubungannya dengan

perubahan pendapatan maupun harga.

3) Barang normal, yaitu barang yang mengalami kenaikan permintaan

seiring dengan naiknya pendapatan seseorang. Sebaliknya, jumlah

permintaan berkurang bila pendapatan konsumen berkurang. Dengan

bertambahnya pendapatan konsumen, kemampuan dalam membeli

barang akan meningkat dan disamping itu juga memungkinkan

konsumen untuk beralih mengonsumsi barang-barang yang lebih baik

mutunya.

4) Barang mewah, yaitu jenis barang yang dibeli orang apabila

pendapatan mereka sudah relatif tinggi.

Page 27: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

27

d. Selera

Selera atau cita rasa masyarakat juga mempengaruhi permintaan. Jika

selera konsumen terhadap suatu komoditas meningkat maka permintaan

komoditas tersebut akan meningkat. Demikian pula bila selera konsumen

berkurang maka permintaan komoditas tersebut akan menurun.

e. Jumlah penduduk

Pertambahan jumlah penduduk biasanya diikuti dengan perkembangan

akan permintaan suatu komoditas karena dalam kondisi tersebut akan lebih

banyak orang yang membutuhkan komoditas tersebut.

f. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat

Perubahan distribusi pendapatan dalam masyarakat dapat mempengaruhi

corak permintaan terhadap berbagai jenis komoditas. Bila konsentrasi

pendapatan berada di kalangan atas, maka permintaan akan komoditas

barang mewah maupun sekunder akan meningkat. Sebaliknya jika

konsentrasi pendapatan bergeser pada kelas bawah, maka permintaan

komoditas yang dibutuhkan masyarakat kelas bawah akan meningkat dan

permintaan akan barang mewah mengalami penurunan.

g. Ramalan mengenai keadaan di masa mendatang

Menurut Faried Wijaya dalam Tina Dyah Susanti (2007), permintaan akan

suatu komoditas dapat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan yang

diramalkan mengenai keadaan di masa mendatang. Bila prospek suatu

Page 28: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

28

komoditas di masa mendatang baik, maka permintaan komoditas tersebut

akan meningkat. Dan jika terjadi sebaliknya maka permintaan akan

komoditas tersebut akan turun.

B. TEORI PENAWARAN

1. Definisi Penawaran

Penawaran adalah berbagai jumlah suatu barang yang hendak diproduksi

dan ditawarkan di pasar pada setiap tingkat harga dan periode tertentu (Wijaya,

1989 : 105).

2. Hukum penawaran

Hukum penawaran adalah suatu pernyataan yang menjelaskan tentang sifat

hubungan antara harga suatu barang atau jasa dan jumlah yang dijual. Dalam

hukum ini dinyatakan bagaimana keinginan para produsen untuk menawarkan

barangnya pada berbagai tingkat harga. Hukum penawaran pada dasarnya

mengatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang maka semakin banyak

jumlah barang tersebut akan ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah harga suatu

barang maka semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan.

3. Kurva Penawaran

Kurva penawaran adalah suatu garis yang memperlihatkan hubungan

antara harga dari suatu produk (barang atau jasa) dan jumlah yang disediakan

Page 29: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

29

pada waktu tertentu. Kurva penawaran digambarkan naik dari kiri bawah ke kanan

atas, sebagaimana disajikan pada gambar II.2 di bawah ini.

Harga

Jumlah Barang

Gambar II.2

Kurva Penawaran

Gambar di atas memperlihatkan kurva penawaran untuk pasar secara

keseluruhan. Kurva memiliki kemiringan yang bergerak dari kiri atas ke kanan

bawah, karena pada saat harga suatu produk (barang atau jasa) naik, maka

produsen akan melihat hal itu lebih menguntungkan perusahaan untuk

berproduksi, menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada, serta karena setiap

peningkatan dalam biaya-biaya marginal (marginal cost) jangka pendek yang

diiringi dengan meningkatnya output akan ditutupi oleh harga yang lebih tinggi

yang diperoleh.

P 2

P 1

Q 1 Q 2

Page 30: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

30

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran

Produsen akan mempertimbangkan beberapa faktor penting dalam

melakukan penawaran terhadap barang atau jasa yang diproduksi. Faktor-faktor

tersebut antara lain :

a. Harga barang itu sendiri

Jika diantara harga barang dan jumlah barang yang ditawarkan semakin

tinggi harganya, maka semakin banyak jumlah yang ditawarkan, begitu

pula sebaliknya, dengan asumsi faktor lain dianggap ceteris paribus. Jadi,

hubungan antara harga dengan jumlah barang yang ditawarkan adalah

positif.

b. Harga barang lain

Suatu produk yang saling berkompetisi dalam memenuhi kebutuhan

masyarakat akan saling mempengaruhi satu sama lain. Produk seperti ini

menimbulkan pengaruh penting pada penawaran suatu produk (barang

atau jasa).

c. Biaya untuk memperoleh faktor produksi

Pembayaran kepada faktor produksi merupakan pengeluaran yang sangat

penting dalam proses produksi berbagai perusahaan. Pengeluaran tersebut

mempunyai peranan yang sangat besar dalam menentukan biaya produksi.

Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan efisiensi, kenaikan harga faktor

produksi akan menaikkan biaya produksi. Di beberapa perusahaan,

kenaikan pengeluaran untuk memperoleh faktor-faktor produksi akan

menyebabkan biaya produksi melebihi hasil penjualannya dan mereka

Page 31: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

31

akan mengalami kerugian. Hal ini memungkinkan terjadinya penurunan

jumlah penawaran produk tersebut.

d. Tujuan perusahaan

Dalam teori ekonomi selalu dimisalkan perusahaan berusaha

memaksimumkan keuntungan. Namun dalam prakteknya banyak

perusahaan yang bertujuan lain. Ada perusahaan yang tidak mau

menanggung resiko dan untuk itu mereka melakukan kegiatan yang lebih

aman walaupun keuntungan yang mereka dapatkan akan lebih kecil. Ada

pula perusahaan seperti perusahaan yang dimiliki pemerintah, lebih

menekankan pencapaian produksi yang maksimal daripada keuntungan

yang maksimal. Tujuan yang berbeda-beda ini menimbulkan efek yang

berbeda terhadap penentuan tingkat produksi. Dengan demikian

penawaran sesuatu barang akan berbeda sifatnya sekiranya terjadi

perubahan dalam tujuan yang ingin dicapai perusahaan.

e. Tingkat teknologi

Tingkat teknologi memegang peranan penting dalam menentukan

banyaknya jumlah barang yang dapat ditawarkan. Kenaikan produksi dan

perkembangan ekonomi yang pesat di berbagai negara terutama

disebabkan oleh penggunaan teknologi yang semakin modern. Kemajuan

teknologi telah dapat mengurangi biaya produksi, mempertinggi

produktivitas, mempertinggi mutu barang dan menciptakan barang-barang

yang baru. Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang,

kemajuan teknologi menimbulkan dua efek berikut : (i) produksi dapat

Page 32: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

32

ditambah dengan lebih cepat, dan (ii) biaya produksi semakin murah,

dengan demikian penawaran akan semakin meningkat dan berdampak

pada kenaikan keuntungan.

C. TEORI KREDIT

1. Pengertian dan Fungsi Kredit

Pengertian kredit mempunyai dimensi yang beragam. Mulai dari arti kata

kredit yang berasal dari bahasa Yunani “Credere” yang berarti “kepercayaan”

atau dalam bahasa Latin ”Creditum” yang berarti kepercayaan akan kebenaran

(Muljono, 1990 : 10).

Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara

pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi

hutangnya setelah jangka waktu dengan pemberian bunga (UU No.10 Tahun 1998

Tentang Perbankan).

Secara garis besar fungsi kredit dalam perekonomian, perdagangan, dan

keuangan adalah sebagai berikut (Martono, 2002 : 52) :

a. Meningkatkan daya guna (utility) dari uang

b. Meningkatkan daya guna (utility) dari barang

c. Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang

d. Sebagai salah satu alat stabilisasi ekonomi

Page 33: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

33

e. Meningkatkan kegairahan berusaha masyarakat

f. Sebagai jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional

g. Sebagai alat hubungan ekonomi internasional

2. Unsur-unsur Kredit

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian suatu fasilitas

kredit adalah sebagai berikut :

a. Kepercayaan

Kepercayaan merupakan suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit

yang diberikan baik berupa uang atau jasa akan benar-benar diterima

kembali di masa tertentu di masa datang.

b. Kesepakatan

Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian dimana masing-masing

pihak menandatangani hak dan kewajibannya masing-masing.

c. Jangka waktu

Setiap kredit yang diberikan pasti memiliki jangka waktu tertentu yang

mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.

d. Resiko

Faktor resiko dapat disebabkan oleh faktor kerugian yang diakibatkan

adanya unsur kesengajaan nasabah untuk tidak membayar kreditnya,

misalnya akibat terjadi musibah bencana alam.

Page 34: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

34

3. Jenis Kredit

Berdasarkan berbagai keperluan usaha serta berbagai unsur ekonomi yang

mempengaruhi bidang usaha para nasabah, maka jenis kredit menjadi beragam,

yaitu antara lain berdasarkan sifat penggunaan, keperluan, jangka waktu, dan

jaminan atas kredit yang diberikan lembaga kredit.

a. Jenis Kredit Menurut Sifat Penggunaan

Jenis kredit berdasarkan sifat penggunaannya terdiri atas :

1) Kredit Konsumtif

Kredit ini dipergunakan oleh peminjam untuk keperluan konsumsi, artinya

uang kredit akan habis dipergunakan atau semua akan terpakai untuk

memenuhi kebutuhannya. Jadi kredit ini tidak bernilai bila kita tinjau dari

segi utility uang, akan tetapi hanya membantu seseorang memenuhi

kebutuhan hidupnya. Misalnya kredit untuk membeli rumah, barang-

barang keperluan rumah tangga dan lain-lainnya.

2) Kredit Produktif

Kredit ini ditujukan untuk keperluan produksi dalam arti luas. Melalui

kredit produktif inilah suatu utility uang dan barang dapat dilihat dengan

nyata. Peranan kredit produktif digunakan untuk peningkatan usaha baik

usaha-usaha produksi, perdagangan maupun investasi.

b. Jenis Kredit Menurut Keperluannya

Jenis kredit berdasarkan keperluannya adalah sebagai berikut :

Page 35: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

35

1) Kredit Produksi / Eksploitasi

Kredit ini diperlukan perusahaan untuk meningkatkan produksi baik

peningkatan kuantitatif (jumlah hasil produksi) maupun kualitatif (kualitas

produksi). Disebut juga kredit eksploitasi karena bantuan modal kerja

tersebut digunakan untuk menutup biaya-biaya eksploitasi perusahaan

secara luas berupa pembelian bahan-bahan baku, bahan penolong, dan

biaya-biaya produksi lainnya (upah, biaya pengepakan, biaya distribusi,

dan sebagainya)

2) Kredit Perdagangan

Kredit ini digunakan untuk keperluan-keperluan perdagangan pada

umumnya, yang berarti peningkatan utility of place dari suatu barang.

Pelaksanaan pemberian kredit perdagangan dalam negeri maupun luar

negeri dapat dilakukan dengan Letter of Credit (L/C). Letter of Credit pada

dasarnya adalah surat perintah dari pembeli (importir) kepada penjual

(eksportir) untuk mengirimkan sejumlah barang yang tertera dalam L/C

dengan jaminan uang akan dikirim bilamana syarat-syarat dalam L/C dapat

dipenuhi oleh penjual (eksportir).

3) Kredit Investasi

Kredit ini diberikan oleh bank maupun lembaga keuangan lain kepada para

pengusaha untuk keperluan investasi. Pemanfaatannya bukanlah untuk

keperluan penanaman modal kerja, akan tetapi untuk keperluan perbaikan

ataupun tambahan barang modal (capital goods) beserta fasilitas-fasilitas

yang erat hubungannya dengan itu. Ciri dari kredit investasi antara lain

Page 36: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

36

diperlukan untuk penanaman modal, mempunyai perencanaan yang terarah

dan matang, dan waktu penyelesaian kredit berjangka menengah dan

panjang.

c. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktu

Menurut jangka waktunya, kredit dapat dibagi menjadi :

1) Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek adalah kredit dengan jangka waktu selama-lamanya

1 tahun.

2) Kredit jangka menengah

Kredit jangka menengah adalah kredit yang berjangka waktu antara 1

sampai 10 tahun.

3) Kredit jangka panjang

Kredit jangka panjang adalah kredit yang memiliki jangka waktu lebih dari

10 tahun.

d. Jenis Kredit Menurut Jaminannya

Jenis kredit berdasarkan jaminannya adalah sebagai berikut :

1) Kredit tanpa jaminan (Unsecured Loans)

Jaminan yang dimaksudkan disini adalah jaminan fisik. Di Indonesia jenis

kredit ini belum lazim dan dilarang oleh Bank Indonesia. Tetapi di Eropa

dan Amerika kredit ini justru yang lazim dipakai dan khususnya

diperuntukkan pada perusahaan yang besar dan kuat.

Page 37: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

37

2) Kredit dengan jaminan (Secured Loans)

Jenis kredit ini adalah kredit yang penilaiannya lengkap dalam arti segala

aspek penilaian turut dipertimbangkan termasuk jaminan. Jaminan kredit

dapat berupa tanah, rumah, pabrik, dan atau mesin-mesin pabrik,

perhiasan, dan barang-barang fisik lainnya.

4. Prinsip-prinsip Perkreditan

Prinsip perkreditan disebut juga konsep 5C dan 7P. Pada dasarnya konsep

5C ini akan dapat memberikan informasi mengenai itikad baik (willingness to

pay) dan kemampuan membayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali

pinjaman beserta bunganya. Prinsip perkreditan 5C akan dijelaskan sebagai

berikut :

a. Character

Pada prinsip ini diperhatikan dan diteliti tentang kebiasaan-kebiasaan, sifat-

sifat pribadi, cara hidup, keadaan keluarga, hobi, dan kehidupan sosial calon

debitur. Prinsip ini merupakan ukuran tentang kemauan untuk membayar.

b. Capacity

Penilaian terhadap capacity debitur dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman serta bunga

pinjamannya. Penilaian kemampuan membayar tersebut dilihat dari kegiatan

usaha dan kemampuannya melakukan pengelolaan atas usaha yang akan

dibiayai dengan kredit.

Page 38: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

38

c. Capital

Penyelidikan terhadap prinsip capital atau permodalan debitur tidak hanya

melihat besar kecilnya modal tersebut, tetapi juga bagaimana distribusi modal

itu ditempatkan oleh debitur. Kecukupan modal, besarnya modal yang

diperlukan, dan pengaturan modal dapat dilihat dari posisi neraca perusahaan

calon debitur.

d. Collateral

Penilaian terhadap barang jaminan (collateral) yang diserahkan debitur

sebagai jaminan atas kredit yang diperolehnya adalah untuk mengetahui

sejauh mana nilai barang jaminan atau agunan dapat menutupi resiko

kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban debitur. Fungsi jaminan disini

adalah sebagai alat pengaman terhadap kemungkinan tidak mampunya debitur

melunasi kredit yang diterimanya.

e. Condition

Pada prinsip kondisi (condition), dinilai kondisi ekonomi secara umum serta

kondisi pada sektor usaha calon debitur. Maksudnya agar bank maupun

lembaga keuangan dapat memperkecil resiko yang mungkin timbul oleh

kondisi ekonomi, keadaan perdagangan dan persaingan di lingkungan sektor

usaha calon debitur dapat diketahui sehingga bantuan yang akan diberikan

benar-benar bermanfaat bagi perkembangan usahanya. Kondisi ekonomi ini

termasuk pula peraturan-peraturan atau kebijaksanaan pemerintah yang

memiliki dampak terhadap keadaan perekonomian yang pada gilirannya akan

mempengaruhi kegiatan usaha nasabah atau debitur.

Page 39: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

39

Sedangkan prinsip-prinsip 7P dalam kredit adalah sebagai berikut :

a. Personality

Para pemberi kredit mencari data tentang kepribadian calon debitur sebagai

riwayat hidupnya (kelahiran, pendidikan, pengalaman, pekerjaan, dan

sebagainya), hobi, keadaan keluarga, pergaulan dalam masyarakat (social

standing)dan hal-hal lainnya yang berhubungan dengan kepribadian calon

debitur.

b. Purpose

Lembaga pemberi kredit mencari data tentang tujuan atau keperluan

penggunaan kredit. Apakah tujuan penggunaan kredit ini sesuai dengan line of

business kredit dari lembaga yang bersangkutan.

c. Prospect

Prospect merupakan harapan masa depan dari bidang usaha atau kegiatan

usaha calon debitur selama beberapa bulan atau tahun, perkembangan keadaan

ekonomi / perdagangan, keadaan sektor usaha calon debitur, kekuatan

keuangan perusahaan masa lalu dan perkiraan masa mendatang.

d. Payment

Payment merupakan prinsip untuk mengetahui bagaimana pembayaran

kembali pinjaman yang diberikan. Hal ini dapat diperoleh dari perhitungan

tentang prospect, kelancaran penjualan dan pendapatan sehingga dapat

diperkirakan kemampuan pengembalian pinjaman ditinjau dari waktu serta

jumlah pengembaliannya.

Page 40: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

40

e. Party

Party merupakan pengklasifikasian nasabah ke dalam klasifikasi tertentu atau

golongan-golongan tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya.

Dengan demikian nasabah akan digolongkan dan akan mendapat fasilitas

kredit yang berbeda pula baik dari segi jumlah, bunga, dan persyaratan

lainnya.

f. Profitability

Profitability merupakan kemampuan nasabah dalam mencari laba.

Profitability diukur dari waktu ke waktu apakah tetap sama atau semakin

meningkat, apalagi dengan tambahan kredit yang diperolehnya.

g. Protection

Tujuannya adalah bagaimana menjaga kredit yang dikucurkan oleh lembaga

pemberi kredit melalui suatu perlindungan. Perlindungan dapat berupa

jaminan barang atau asuransi.

D. TEORI SIKAP KONSUMEN

1. Definisi Sikap

Definisi awal sikap dikemukakan oleh Thurstone pada tahun 1993, dia

melihat sikap sebagai salah satu konsep yang cukup sederhana yaitu jumlah

pengaruh yang dimiliki seseorang atas atau menentang objek. Beberapa tahun

kemudian Gordon Allport mengajukan definisi yang lebih luas (Setiadi, 2008 :

214) :

Page 41: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

41

“Sikap adalah suatu mental dan syaraf sehubungan dengan kesiapan untuk

menanggapi, diorganisasi melalui pengalaman dan memiliki pengaruh yang mengarahkan

dan atau dinamis terhadap perilaku.”

Definisi yang dikemukakan oleh Gordon Allport tersebut mengandung

makna bahwa sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan tanggapan

terhadap suatu obyek baik disenangi ataupun tidak disenangi secara konsisten.

Triandis dan ahli lainnya mengkombinasikan tiga jenis tanggapan (pikiran,

perasaan, dan tindakan) ke dalam model tiga unsur dari sikap. Dalam skema ini

sikap dipandang memiliki tiga komponen yang terkait yaitu kognisi (pengetahuan

tentang objek), afeksi (evaluasi positif atau negatif terhadap suatu objek), dan

conation (perilaku aktual terhadap suatu objek).

2. Fungsi-fungsi Sikap

Daniel Kazt mengklasifikasikan empat fungsi sikap, antara lain (Setiadi, 2008

: 215) :

a. Fungsi Utilitarian

Merupakan fungsi yang berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar imbalan

dan hukuman. Disini konsumen mengembangkan beberapa sikap terhadap

produk atas dasar apakah suatu produk memberikan kepuasan atau

kekecewaan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

42

b. Fungsi Ekspresi Nilai

Konsumen mengembangkan sikap terhadap suatu merek produk bukan

didasarkan atas manfaat produk itu, tetapi lebih didasarkan atas

kemampuan merek produk itu mengekspresikan nilai-nilai yang ada pada

dirinya.

c. Fungsi Mempertahankan Ego

Sikap yang dikembangkan oleh konsumen cenderung untuk

melindunginya dari tantangan eksternal maupun perasaan internal,

sehingga membentuk fungsi mempertahankan ego.

d. Fungsi Pengetahuan

Sikap membantu konsumen mengorganisasikan informasi yang begitu

banyak yang setiap hari dipaparkan pada dirinya. Pengetahuan dapat

membantu konsumen mengurangi ketidakpastian dan kebingungan dalam

memilah-milah informasi yang relevan dan tidak relevan dengan

kebutuhannya.

3. Hubungan Citra Dengan Sikap

Konsumen cenderung untuk membentuk citra terhadap merek, toko, dan

perusahaan didasarkan pada inferensi atau kesimpulan mereka yang diperoleh dari

stimuli pemasaran dan lingkungan. Citra adalah total persepsi terhadap suatu

objek, yang dibentuk dengan memproses informasi dari berbagai sumber setiap

waktu. Citra yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah citra merek, dimana

Page 43: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

43

merek dianalogikan sebagai salah satu produk dari Perum Pegadaian yaitu KCA

(Kredit Cepat Aman) atau lebih dikenal sebagai produk gadai.

Citra merek merepresentasikan keseluruhan persepsi terhadap merek dan

dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu. Kottler dan

Fox mendefinisikan citra sebagai jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan,

dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh seseorang terhadap suatu objek. Citra

terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi

terhadap suatu merek. Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu merek,

lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian, oleh karena itu kegunaan

utama dari iklan diantaranya adalah untuk membangun citra positif terhadap

merek (Setiadi, 2008 : 180).

E. PENELITIAN TERDAHULU

Tina Dyah Susanti (2007) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Permintaan Kredit Sepeda Motor Melalui Lembaga Pembiayaan

Konsumen di Surakarta” menggunakan metode analisis regresi linear berganda

dan analisis Chi Square. Analisis menunjukkan bahwa variabel pendapatan dan

tingkat suku bunga berpengaruh secara signifikan dengan probabilitas masing-

masing 0,000 dan 0,0023 atau di bawah 5%. Untuk variabel jangka waktu

pengembalian kredit dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap permintaan kredit. Variabel independen yang paling dominan dalam

penelitian ini adalah variabel tingkat suku bunga. Selanjutnya, dari analisis Chi

Page 44: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

44

Square yang dilakukan, diketahui bahwa tidak ada hubungan antara persepsi

konsumen terhadap permintaan kredit sepeda motor melalui lembaga pembiayaan

konsumen.

Meisy Anggun (2009) dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Penawaran Kredit UMKM Di Indonesia Tahun 1992 – 2007”

menggunakan metode Error Correction Model. Hasil regresi menunjukkan bahwa

dana pihak ketiga dan Produk Domestik Bruto (PDB) berpengaruh positif tidak

signifikan terhadap kredit UMKM. Variabel tingkat bunga berpengaruh positif

signifikan terhadap kredit UMKM. Sedangkan variabel dummy krisis berpengaruh

negative signifikan terhadap kredit UMKM. Berdasarkan hasil regresi OLS yang

dilakukan menunjukkan bahwa variabel tingkat bunga adalah variabel yang paling

berpengaruh terhadap penawaran kredit UMKM.

Riana Iswari dan Retno Tanding (2003) melakukan penelitian berjudul

“Analisis Pengaruh Citra Supermarket Terhadap Loyalitas Konsumen” dengan

alat analisis model regresi linear berganda, diperoleh hasil bahwa konsumen

supermarket mempertimbangkan keseluruhan dimensi citra supermarket yang

diukur dengan dimensi harga, kualitas, lokasi, pelayanan, fasilitas, dan promosi

untuk mewujudkan loyalitas mereka. Hasil t test menunjukkan bahwa dimensi

lingkungan fisik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen

yang diwujudkan dengan pembelian kembali ke supermarket tersebut.

Suryahantara Hayuperwita (2007) dengan judul “Analisis hubungan

persepsi masyarakat terhadap tingkat bunga, tingkat pelayanan, dan tingkat

Page 45: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

45

penghasilan dengan pengambilan keputusan dalam meminjam uang di Perum

Pegadaian Surakarta” menggunakan metode analisis Chi-Square. Hasil analisis

menunjukkan bahwa ada hubungan positif dan terbalik antara persepsi masyarakat

terhadap tingkat bunga dengan pengambilan keputusan dalam meminjam uang di

Perum Pegadaian, artinya bahwa pada tingkat bunga rendah jumlah responden

yang menggambil keputusan untuk meminjam uang lebih tinggi, sementara ketika

tingkat bunga tinggi jumlah responden yang berkeputusan meminjam uang lebih

rendah. Hubungan antara persepsi masyarakat terhadap tingkat pelayanan dengan

pengambilan keputusan dalam meminjam uang di Perum Pegadaian juga

menunjukkan adanya keterkaitan. Tabulasi silang menunjukkan hubungan yang

positif dan searah, artinya ketika tingkat pelayanan tinggi maka masyarakat lebih

tertarik untuk meminjam uang, demikian pula sebaliknya, dengan pelayanan

rendah, masyarakat kurang berminat untuk meminjam uang disana. Sedangkan

hubungan antara persepsi masyarakat terhadap tingkat penghasilan dengan

pengambilan keputusan dalam meminjam uang di Perum Pegadaian ternyata tidak

menunjukkan adanya keterkaitan. Dengan taraf signifikansi 0,005 diperoleh Chi-

Square hitung sebesar 1,854 < Chi-Square tabel 9,4877 sehingga H0 diterima atau

tidak ada hubungan antara persepsi masyarakat terhadap tingkat penghasilan

dengan pengambilan keputusan dalam meminjam uang di Perum Pegadaian.

Hubungan yang tidak searah ini menunjukkan bahwa tingkat penghasilan tidak

mempengaruhi nasabah untuk meminjam uang di Pegadaian.

Page 46: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

46

F. KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka penelitian adalah inti dari suatu penelitian yang menuju pada

suatu tujuan, yaitu memecahkan masalah yang diteliti. Gambar II.3 di bawah ini

menunjukkan kerangka pemikiran yang melandasi penelitian ini dilakukan.

Gambar II.3

Skema Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian dengan variabel independen pengambilan kredit nasabah

ini digunakan variabel dependen berupa tingkat bunga, pendapatan, tingkat

pendidikan, dan sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian. Dari kerangka

pemikiran tersebut, selanjutnya akan diketahui bagaimana pengaruh masing-

masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Tingkat Bunga

Tingkat Pendapatan

Tingkat Pendidikan

Sikap nasabah akan citra Perum

Pegadaian

Pengambilan Kredit Nasabah

Page 47: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

47

G. HIPOTESIS

1. Diduga ada pengaruh yang signifikan antara tingkat bunga, pendapatan,

tingkat pendidikan, dan sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian

terhadap pengambilan kredit nasabah di Perum Pegadaian Cabang

Matesih.

2. Variabel tingkat bunga diduga memiliki pengaruh yang paling dominan

dalam mempengaruhi pengambilan kredit di Perum Pegadaian Cabang

Matesih.

Page 48: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Perum Pegadaian Matesih. Penelitian ini

merupakan bentuk penelitian survei. Dalam penelitian ini akan dikumpulkan data

dengan meminta keterangan dari responden secara langsung. Pengambilan data ini

dilakukan dengan menggunakan alat bantu berupa kuesioner.

B. POPULASI, SAMPEL, DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

Populasi penelitian ini adalah seluruh nasabah produk gadai pada bulan

Desember tahun 2009. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini sebesar

106 orang responden. Penelitian ini merupakan survei dimana informasi yang

dibutuhkan diperoleh dari responden melalui kuesioner dan wawancara langsung.

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel jenis accidental

random sampling. Accidental random sampling adalah teknik pengambilan

sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan ditemui

peneliti dan dipandang cocok sebagai sumber data.

C. SUMBER DATA DAN METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini digunakan dua macam jenis data, yaitu :

1. Data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari sumber

pertama (Suliyanto, 2005 : 131). Dari data ini diketahui besarnya

Page 49: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

49

kredit nasabah, tingkat pendapatan, tingkat pendidikan, dan sikap

nasabah akan citra Perum Pegadaian. Data primer akan diperoleh

melalui :

a. Wawancara

Yaitu teknik pengambilan data secara langsung melalui dialog

dengan responden untuk menggali informasi dari responden.

b. Kuesioner

Teknik ini merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

untuk mengumpulkan data dengan cara membagi daftar pertanyaan

kepada responden agar responden tersebut memberikan jawaban.

2. Data Sekunder, yaitu data yang diterbitkan atau digunakan oleh

organisasi yang bukan pengolahnya. Data yang akan digunakan adalah

data yang diperoleh dari Perum Pegadaian Matesih yang mendukung

penelitian, yaitu data perkembangan jumlah uang pinjaman dan barang

jaminan produk Gadai dari tahun ke tahun dan besarnya bunga kredit

yang ditetapkan.

D. DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL DAN PENGUKURAN

1. Variabel Terikat

Pengambilan kredit gadai adalah sejumlah uang yang dijadikan pinjaman

dengan memberikan suatu barang sebagai agunannya. Dalam penelitian ini

pengambilan kredit dapat diketahui dari besarnya jumlah kredit nasabah

dalam Rupiah.

Page 50: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

50

2. Variabel Bebas

a. Tingkat suku bunga

Tingkat suku bunga adalah jumlah tertentu dari nilai pokok pinjaman

yang harus dibayarkan peminjam kepada pemberi pinjaman atas

sejumlah uang tertentu. Variabel ini diukur dengan satuan persen.

b. Tingkat Pendapatan

Pendapatan merupakan penghasilan yang diterima responden baik

berupa gaji, laba usaha, atau pendapatan lainnya yang diukur dengan

Rupiah. Jumlah pendapatan penting bagi pengambilan kredit karena

pendapatan merupakan sumber dana utama untuk mengangsur kredit.

Dan dari pihak kreditur, pendapatan debitur sangat penting untuk

penilaian dalam pertimbangan pemberian kredit. Variabel ini diukur

dalam satuan Rupiah.

c. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan adalah lamanya waktu studi yang pernah ditempuh

nasabah. Variabel ini diukur dalam satuan tahun seperti yang

dijelaskan di bawah ini :

0 : tidak pernah sekolah

1 : menempuh pendidikan hanya sampai kelas 1 SD

2 : menempuh pendidikan hanya sampai kelas 2 SD

Page 51: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

51

3 : menempuh pendidikan hanya sampai kelas 3 SD

dst.

d. Sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian

Sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian merupakan suatu tanggapan

masyarakat terhadap citra negatif yang masih melekat pada Perum

Pegadaian, apakah mereka masih bersikap canggung untuk melakukan

pengambilan kredit di Perum Pegadaian. Variabel ini dibentuk menjadi

variabel dummy dimana :

Sikap = 0, jika nasabah sudah tidak bersikap canggung dalam

melakukan pengambilan kredit di Perum Pegadaian, dan

Sikap = 1, jika nasabah masih bersikap canggung dalam melakukan

pengambilan kredit di Perum Pegadaian.

E. METODE ANALISIS DATA

1. Teknik Analisis Data

a. Analisis deskriptif

Analisis deskriptif bertujuan untuk memberikan deskripsi

menganalisis subyek penelitian berdasarkan data dari variabel yang

diperoleh dari kelompok subyek yang diteliti.

Page 52: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

52

b. Metode analisis data

Metode analisis data dalam penelitian ini adalah analisis

regresi berganda. Analisis ini digunakan untuk menguji apakah

variabel independen mempengaruhi variabel dependen

sebagaimana dikemukakan dalam hipotesis. Persamaan regresi

berganda tersebut adalah sebagai berikut :

LKRDT=β0+ β1TKBUNGA+β2LPNDPTN+β3PNDIDIKAN+β4SIKAP+ei

Dimana

LKRDT = Pengambilan kredit

TKBUNGA = Tingkat bunga

LPNDPTN = Pendapatan

PNDIDIKAN = Tingkat pendidikan

SIKAP = Sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian

ei = variabel gangguan

β0 = Konstanta

β1 – β4 = Koefisien regresi masing-masing variabel independen

2. Pengujian Hipotesis

a. Uji t statistik

Uji t merupakan uji secara individual dari semua koefisien regresi

untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

Page 53: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

53

1) Menentukan hipotesis

H0 : β1 , β2, β3, β4 = 0 artinya variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : β1 , β2, β3, β4 ≠ 0 artinya variabel independen

berpengaruh terhadap variabel dependen

2) Menentukan besarnya tingkat signifikansi (α)

3) t hitung

Dirumuskan

Dimana

β1 = koefisien regresi

Se = tingkat kesalahan

4) Kriteria Pengujian

a) Jika –ttabel < thitung < ttabel maka H0 diterima dan Ha ditolak,

yang berarti bahwa signifikansi atau variabel independen

yang diuji secara nyata tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen.

b) Jika thitung < –ttabel atau thitung > ttabel maka Ha diterima dan H0

ditolak, yang berarti bahwa signifikansi atau variabel

independen yang diuji secara nyata berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Page 54: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

54

H0 ditolak H0 diterima H0 ditolak

-t(α/2; n-k) t(α/2; n-k)

b. Uji F statistik

Uji F merupakan uji secara bersama-sama dari semua koefisien

regresi untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen.

Langkah pengujiannya adalah sebagai berikut :

1) Hipotesis

H0 : β1= β2= β3= β4= 0 artinya secara bersama-sama variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : β1≠ β2≠ β3≠ β4 ≠ 0 artinya secara bersama-sama variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen

2) Digunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 dan derajat

kebebasan (df) pembilang (k-1) dan penyebut (n-k) atau df =

k-1; n-k

3) F hitung

Dirumuskan

Dimana

R2 = koefisien determinasi

Page 55: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

55

n = jumlah data atau sampel

k = banyaknya variabel independen

4) Kriteria Pengujian

a) Jika Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima berarti

signifikansi atau variabel independen secara bersama-sama

berpengaruh terhadap variabel dependen.

b) Jika Fhitung < Ftabel maka Ha ditolak dan H0 diterima berarti

signifikansi atau variabel independen secara keseluruhan

tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

H0 diterima H0 ditolak

F(α; k-1; n-k)

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa jauh

variasi dari variabel independen dapat menerangkan dengan baik

variasi dari variabel dependen. Jika R2 mendekati nol maka

variabel independen tidak menerangkan dengan baik variabel

dependennya. Jika R2 mendekati 1 maka variabel independen

tersebut dapat menerangkan dengan baik variabel dependennya.

Page 56: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

56

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah penyimpangan yang menunjukkan adanya

hubungan beberapa atau semua variabel dependen dalam model

regresi. Adapun langkah untuk menguji ada atau tidaknya masalah

multikolinearitas adalah dengan metode Klein sebagai berikut :

1) Semua variabel independen diregresi secara berpasangan

2) r2 hasil regresi dibandingkan dengan R2 awal

3) Kriteria Pengujian

a) Jika R2 > r2 maka tidak terjadi masalah multikolinearitas

b) Jika R2 < r2 maka terjadi masalah multikolinearitas

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah kesalahan pengganggu

variabel mempunyai varian yang sama atau tidak. Pengujian

terhadap ada tidaknya masalah heteroskedastisitas dalam model

dapat dilakukan dengan beberapa metode, antara lain uji Park, uji

Glejser, uji Spearman’s rank correlation, uji Goldfeld, uji Breusch-

Pagan-Godfrey, uji White, uji Koenker-Basset, dan lainnya

(Rahayu, 2007 : 104). Dalam penelitian ini digunakan uji Park

dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

1) Membuat regresi awal kemudian beri nilai residualnya.

Page 57: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

57

2) Membuat regresi kembali dengan nilai mutlak residual sebagai

variabel dependennya.

3) Melakukan uji t dengan kriteria pengujian :

a) Jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel atau probabilitasnya tidak

signifikan maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

b) Jika t hitung > t tabel atau t hitung < -t table atau

probabilitasnya signifikan maka terjadi masalah

heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Autokorelasi terjadi karena adanya korelasi antara variabel

gangguan sehingga penaksir tidak lagi efisien baik dalam sampel

kecil maupun dalam sampel besar. Metode yang digunakan adalah

dengan percobaan Durbin Watson (d test), dimana langkah-langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1) Melakukan regresi seperti biasa untuk memperoleh nilai

residual e1 dan d

2) Mencari nilai kritis dL dan dU

3) Membandingkan nilai Durbin Watson yang sudah diperoleh

dengan nilai teoritis dengan menggunakan derajat kebebasan

(n; k-1) dimana k adalah jumlah variabel bebas termasuk

variabel konstanta

Page 58: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

58

Hipotesis yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya

korelasi adalah dua ujungnya tidak ada serial autokorelasi baik

positif maupun negatif, maka kriteria yang digunakan adalah

1) d < dL : H0 ditolak

2) d > 4-dL : H0 ditolak

3) dU < d < 4-dU : H0 diterima

4) dU ≥ d ≥ dL atau

4-dL ≥ d ≥ 4-dU : pengujian tidak meyakinkan

Page 59: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

59

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. PROFIL UMUM PERUM PEGADAIAN

1. Pengertian Perum Pegadaian

Pada masa krisis ekonomi berkepanjangan yang melanda Indonesia saat

ini, masyarakat khususnya golongan menengah ke bawah mulai tertarik untuk

memanfaatkan Perum Pegadaian sebagai salah satu tempat alternatif untuk

mendapatkan dana pinjaman (kredit) disamping lembaga keuangan bank yang

sudah banyak dikenal masyarakat. Dengan motto “Mengatasi Masalah Tanpa

Masalah” berhasil mensosialisasikan Perum Pegadaian kepada masyarakat,

khususnya golongan menengah ke bawah, manajemen Perum Pegadaian

berkeyakinan pengguna jasa Perum Pegadaian datang ke Pegadaian untuk

memenuhi kebutuhan dananya. Namun ternyata dalam perjalanannya kemudian,

Perum Pegadaian kembali merubah motto menjadi “Kerabat Menggapai Cita”.

Motto ini diharapkan mampu mengubah paradigma masyarakat terhadap citra

“gadai” yang kurang prestigious. Perum Pegadaian mulai melebarkan sayap untuk

membantu pengembangan usaha-usaha produktif. Bagi pengusaha yang

menghadapi kesulitan modal kerja dalam kegiatan bisnisnya dengan cepat dan

mudah memperoleh dana yang diperlukan. Demikian pula bagi rumah tangga

yang pada suatu saat mengalami kekurangan dana untuk memenuhi kebutuhan

Page 60: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

60

rumah tangganya, maka dengan pelayanan yang baik dan berbagai kemudahan

dapat memperoleh pinjaman di Perum Pegadaian.

Sesuai Kitab Undang-undang Hukum Perdata Pasal 1150 disebutkan : “

Gadai adalah suatu hak yang diperoleh seseorang yang berpiutang atas suatu

barang bergerak, yang diserahkan kepadanya oleh seseorang berutang atau oleh

seorang lain atas namanya, dan yang memberikan kekuasaan kepada orang

berpiutang itu untuk mengambil pelunasan dari barang tersebut secara

didahulukan daripada orang-orang berpiutang lainnya; dengan pengecualian

biaya untuk melelang barang tersebut dan biaya yang telah dikeluarkan untuk

menyelamatkannya setelah barang itu digadaikan, biaya-biaya mana yang harus

didahulukan”.

Berdasarkan pasal tersebut dapat dikemukakan bahwa anggota masyarakat

yang umumnya berpenghasilan rendah dapat memperoleh pinjaman dari Perum

Pegadaian dengan jaminan barang bergerak. Apabila jangka waktu perjanjian

berakhir dan pengambil kredit tidak dapat melunasi pinjaman pokok ditambah

bunganya atau menebus barangnya, maka pihak Perum Pegadaian berhak untuk

menjual barang agunan secara lelang. Hasil lelang barang agunan tersebut

kemudian digunakan untuk melunasi pinjaman ditambah bunga dan biaya lelang.

Sisanya dikembalikan kepada nasabah yang meminjam atau pemilik barang yang

telah dilelang tersebut (Martono, 2002 : 167).

Perum Pegadaian merupakan suatu lembaga keuangan bukan bank yang

memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan ciri yang khusus, yaitu secara

Page 61: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

61

hukum gadai. Sesuai dengan hukum gadai bahwa calon peminjam mempunyai

kewajiban untuk menyerahkan barang bergerak miliknya sebagai agunan kepada

Perum Pegadaian, disertai dengan pemberian hak kepada Perum Pegadaian untuk

melakukan penjualan secara lelang. Lelang dimaksudkan sebagai penjualan

barang agunan oleh Perum Pegadaian apabila setelah batas waktu perjanjian kredit

terakhir, nasabah tidak dapat melunasi pinjaman atau menebus barang tersebut

atau tidak memperpanjang kredit.

2. Sejarah Pegadaian

Perum Pegadaian merupakan lembaga perkreditan dengan sistem gadai

yang pada awalnya berkembang di Italia dan kemudian dipraktikkan pula di

negara-negara Eropa lainnya, seperti Inggris dan Belanda. Sistem gadai memasuki

Indonesia dibawa dan dikembangkan oleh orang Belanda zaman VOC. Bentuk

usaha Pegadaian di Indonesia berawal dari Bank Van Lening pada masa VOC

yang mempunyai tugas memberikan pinjaman uang kepada masyarakat dengan

jaminan gadai. Sejak itu bentuk usaha Pegadaian telah mengalami beberapa kali

perubahan peraturan-peraturan yang mengaturnya.

Pada masa pemerintahan Republik Indonesia, Dinas Pegadaian yang

merupakan kelanjutan dari pemerintah Hindia Belanda, status Pegadaian diubah

menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian . Kemudian status badan hukum PN

Page 62: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

62

Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) berdasarkan Peraturan

Pemerintah RI No. 7 Tahun 1969 tanggal 11 Maret 1989 tentang Perubahan

Kedudukan PN Pegadaian menjadi Jawatan Pegadaian jo. UU No. 9 Tahun 1969

tanggal 1 Agustus 1969 dan penjelasannya mengenai Bentuk-bentuk Usaha

Negara Dalam Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum), dan

Perusahaan Perseroan (Persero). Selanjutnya, untuk meningkatkan efektivitas dan

produktivitasnya, Perjan Pegadaian dialihkan menjadi Perusahaan Umum (Perum)

Pegadaian berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 10 Tahun 1990. Dengan

perubahan tersebut Perum Pegadaian diharapkan lebih mampu mengelola

usahanya dengan lebih profesional, business oriented tanpa meninggalkan ciri

khusus dan misinya yaitu penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai

dengan pasar sasaran masyarakat golongan ekonomi lemah dan dengan cara

mudah, cepat, aman, dan hemat (Martono, 2002 : 171).

Perum Pegadaian sampai saat ini merupakan satu-satunya lembaga formal

di Indonesia yang menurut hukum diperbolehkan melakukan pembiayaan dengan

bentuk penyaluran kredit atas dasar hukum gadai. Tugas pokok Perum Pegadaian

ini adalah menjembatani kebutuhan dana masyarakat dengan pemberian uang

pinjaman berdasarkan hukum gadai. Tugas tersebut dimaksudkan untuk

membantu masyarakat agar tidak terjerat dalam praktik-praktik lintah darat, ijon,

dan atau pelepas uang lainnya.

Page 63: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

63

3. Visi dan Misi Pegadaian1

a. Visi :

Pada Tahun 2013 Pegadaian Menjadi "Champion" Dalam Pembiayaan

Mikro Dan Kecil Berbasis Gadai Dan Fidusia Bagi Masyarakat Menengah

Ke Bawah

b. Misi:

1) Membantu program pemerintah meningkatkan kesejahteraan rakyat

khususnya golongan menengah ke bawah dengan memberikan solusi

keuangan yang terbaik melalui penyaluran pinjaman skala mikro, kecil dan

menengah atas dasar hukum gadai dan fidusia.

2) Memberikan manfaat kepada pemangku kepentingan dan

melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik secara konsisten.

3) Melaksanakan usaha lain dalam rangka optimalisasi sumber daya.

Misi Perum Pegadaian sebagai suatu lembaga yang ikut

meningkatkan perekonomian dengan cara memberikan uang pinjaman

berdasarkan hukum gadai kepada masyarakat kecil, agar terhindar dari

praktek pinjaman uang dengan bunga yang tidak wajar ditegaskan dalam

keputusan Menteri Keuangan No. Kep-39/MK/6/1/1971 tanggal 20 Januari

dengan tugas pokok sebagai berikut :

1 www.pegadaian.co.id.

Page 64: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

64

1) Membina perekonomian rakyat kecil dengan menyalurkan kredit atas

dasar hukum gadai kepada : para petani, nelayan, pedagang kecil, industri

kecil, yang bersifat produktif kaum buruh / pegawai negeri yang ekonomi

lemah dan bersifat konsumtif.

2) Ikut serta mencegah adanya pemberian pinjaman yang tidak wajar, ijon,

pegadaian gelap, dan praktek riba lainnya.

3) Disamping menyalurkan kredit, maupun usaha-usaha lainnya yang

bermanfaat terutama bagi pemerintah dan masyarakat.

4) Membina pola perkreditan supaya benar-benar terarah dan bermanfaat dan

bila perlu memperluas daerah operasinya.

Dengan seiring perubahan status perusahaan dari Perjan menjadi Perum

pernyataan misi perusahaan dirumuskan kembali dengan pertimbangan jangan

sampai misi perusahaan itu justru membatasi ruang gerak perusahaan dan sasaran

pasar tidak hanya masyarakat kecil dan golongan menengah saja maka terciptalah

misi perusahaan Perum Pegadaian yaitu “ ikut membantu program pemerintah

dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat golongan menengah

kebawah melalui kegiatan utama berupa penyaluran kredit gadai dan melakukan

usaha lain yang menguntungkan”. Bertolak dari misi Perum Pegadaian tersebut

dapat dikatakan bahwa sebenarnya Perum Pegadaian adalah sebuah lembaga

dibidang keuangan yang mempunyai visi dan misi bagaimana masyarakat

mendapat perlakuan dan kesempatan yang adil dalam perekonomian.

Page 65: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

65

B. STRUKTUR ORGANISASI PEGADAIAN

Dalam struktur organisasinya, Pegadaian Pusat membawahi beberapa

kantor wilayah utama yang biasanya terletak di ibukota-ibukota propinsi. Kantor

wilayah utama adalah bagian dari organisasi perusahaan untuk wilayah tertentu

yang bertugas melaksanakan kegiatan administratif dan operasional perusahaan.

Kantor wilayah utama membawahi beberapa kantor cabang yang berada dalam

propinsi tersebut. Kantor cabang merupakan unit operasional perusahaan yang

langsung menjalankan kegiatan pelayanan jasa gadai dan usaha lain kepada

pengguna jasa (pelanggan / nasabah). Kantor cabang boleh memiliki Unit

Pelayanan Cabang (UPC) di daerahnya sekitarnya. Kantor Cabang Matesih

memiliki dua UPC, yaitu UPC Karangpandan dan UPC Tawangmangu. UPC

sendiri adalah outlet pelayanan terkecil yang merupakan bagian dari kantor

cabang yang langsung berhubungan atau melayani nasabah / konsumen yang

membutuhkan kredit atau produk Perum Pegadaian lainnya.2

Perum Pegadaian dalam SK Direksi Perum Pegadaian Tahun 2009

mengklasifikasikan kelas Pegadaian berdasarkan omzetnya. Perum Pegadaian

Cabang Matesih termasuk dalam golongan Cabang Kelas III sebab omzet per

tahunnya belum mencapai Rp 50.000.000.000,00. Klasifikasi kelas Pegadaian

dapat dilihat pada tabel IV.1 di bawah ini.

2 Peraturan Direksi Perum Pegadaian No. 1480 / SDM. 200322 / 2008.

Page 66: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

66

Tabel IV.1

Klasifikasi Kelas Perum Pegadaian

Klasifikasi Omzet Per Tahun

Kelas Utama > Rp 200.000.000.000,-

Kelas 1 > Rp 150.000.000.000,- sampai Rp 200.000.000.000,-

Kelas 2 > Rp 100.000.000.000,- sampai Rp 150.000.000.000,-

Kelas 3 ≤ Rp 50.000.000.000,- sampai Rp 100.000.000.000,-

Sumber : SK Direksi Perum Pegadaian Tahun 2009

Dari tabel IV.1 ditunjukkan bahwa Perum Pegadaian mengklasifikasikan

kelas berdasarkan omzetnya. Perum Pegadaian yang mampu mencapai omzet

lebih dari Rp 200.000.000.000,00 per tahun masuk ke dalam Perum Pegadaian

Kelas Utama. Perum Pegadaian dengan omzet lebih dari Rp 150.000.000.000,00

sampai Rp 200.000.000.000,00 diklasifikasikan sebagai Perum Pegadaian Kelas 1.

Perum Pegadaian dengan omzet lebih dari Rp 100.000.000.000,00 sampai Rp

150.000.000.000,00 diklasifikasikan sebagai Perum Pegadaian Kelas 2. Dan

klasifikasi terkecil adalah Perum Pegadaian Kelas 3 dengan omzet per tahunnya

kurang dari atau sama dengan Rp 50.000.000.000,00 sampai Rp

100.000.000.000,00.

Struktur organisasi Perum Pegadaian Cabang Matesih diatur dalam SK

Direksi Perum Pegadaian Tahun 2009. Sebagai Perum Pegadaian Kelas 3, Perum

Pegadaian Cabang Matesih dipimpin oleh Pemimpin Cabang yang secara

langsung membawahi Manajer Operasional. Manajer Operasional sendiri

membawahi Pengurus Unit Pelayanan Cabang (UPC) dan Keamanan. Unit

Page 67: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

67

Pelayanan Cabang (UPC) terdiri dari Penaksir, Kasir, Penyimpanan, dan Penjaga

Gudang. Struktur organisasi ini ditunjukkan dalam gambar IV.1 di bawah ini.

Sumber : SK Direksi Perum Pegadaian Tahun 2009

Gambar IV.1

Struktur Organisasi Perum Pegadaian Cabang Matesih

Masing-masing jabatan dalam struktur organisasi di Perum Pegadaian memiliki

fungsi dan tugas yang berbeda. Berikut adalah fungsi dan tugas masing-masing

jabatan.

1. Pemimpin Cabang

Fungsi : Merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan, dan

mengendalikan kegiatan operasional, administrasi, dan keuangan kantor

cabang serta Unit Pelayanan Cabang (UPC).

Page 68: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

68

Tugas :

a. Menyusun rencana kerja serta anggaran kantor cabang berdasarkan

acuan yang telah ditetapkan.

b. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan

mengendalikan operasional usaha gadai.

c. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan

mengendalikan operasional usaha lain.

d. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan

mengendalikan operasional UPC.

e. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan

mengawasi penatausahaan barang jaminan bermasalah.

f. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan

mengendalikan pengelolaan modal kerja.

g. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan

mengendalikan kebutuhan dan penggunaan sarana dan pra sarana

kantor cabang dan UPC.

h. Merencanakan, mengorganisasikan, menyelenggarakan, dan

mengendalikan pemasaran dan pelayanan konsumen.

i. Mewakili kepentingan perusahaan baik ke dalam maupun ke luar

berdasarkan kewenangan yang diberikan oleh atasan.

Page 69: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

69

2. Manajer Operasional

Fungsi : Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan

mengawasi penetapan taksiran serta penetapan besaran uang pinjaman

sesuai dengan kewenangannya.

Tugas :

a. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan

mengawasi kegiatan operasional usaha gadai.

b. Merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan

mengawasi kegiatan operasional usaha lain.

c. Menangani barang jaminan bermasalah.

d. Melaksanakan pengawasan secara uji petik dan terprogram

terhadap barang jaminan yang masuk.

3. Pengelola UPC

Fungsi : Mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan

operasional, mengawasi administrasi, keuangan, keamanan, ketertiban, dan

kebersihan serta pembuatan laporan kegiatan UPC.

Tugas :

a. Mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengawasi kegiatan

operasional UPC.

b. Menangani masalah barang jaminan bermasalah.

c. Melakukan pengawasan secara uji petik dan terprogram terhadap

barang jaminan yang masuk.

Page 70: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

70

4. Penaksir

Fungsi : Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk

menentukan mutu dan nilai barang dalam rangka mewujudkan penetapan

uang pinjaman yang wajar.

Tugas :

a. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan untuk

mengetahui mutu dan nilai barang, menentukan dan menetapkan

uang kredit gadai.

b. Melaksanakan penaksiran terhadap barang jaminan yang akan

dilelang, untuk mengetahui mutu dan nilai dalam menentukan

harga pasar barang yang akan dilelang.

c. Merencanakan dan menyiapkan barang jaminan yang akan

disimpan agar terjamin keamanannya.

5. Penyimpan

Fungsi : Mengurus gudang barang jaminan emas dengan cara menerima,

menyimpan, merawat, dan mengeluarkan serta mengadministrasikan

barang jaminan.

Tugas :

a. Secara berkala melakukan pemeriksaan keadaan gudang

penyimpanan barang jaminan emas, agar tercipta keamanan dan

keutuhan barang jaminan.

b. Menerima barang jaminan emas dan perhiasan dari Asisten

Manajer atau Manajer / Pemimpin Cabang.

Page 71: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

71

c. Mengeluarkan barang jaminan emas dan perhiasan untuk keperluan

pelunasan, pemerikasaan atasan dan pihak lain.

d. Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan, agar barang

jaminan dalam keadaan baik dan aman.

e. Melakukan pencatatan mutasi penerimaan / pengeluaran barang

jaminan yang menjadi tanggungjawabnya.

f. Melakukan penghitungan barang jaminan yang menjadi

tanggungjawabnya secara terprogram sehingga keakuratan saldo

buku gudang dapat dipertanggungjawabkan.

6. Kasir

Fungsi : Mengurus penerimaan dan pembayaran semua transaksi yang

terjadi di kantor cabang dan UPC.

Tugas :

a. Melaksanakan penerimaan pelunasan uang pinjaman dari nasabah

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

b. Menerima uang dari hasil penjualan barang jaminan yang dilelang.

c. Membayarkan uang pinjaman kredit kepada nasabah sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

d. Melakukan pembayaran segala pengeluaran yang terjadi di kantor

cabang.

Page 72: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

72

7. Pemegang Gudang

Fungsi : Melakukan pemeriksaan, penyimpanan, dan pengeluaran barang

jaminan selain barang kantong dalam rangka ketertiban dan keamanan

serta keutuhan barang jaminan.

Tugas :

a. Menerima barang jaminan selain barang kantong.

b. Melakukan pengelompokan barang jaminan sesuai dengan rubric

dan bulan kreditnya, serta menyusunnya sesuai dengan urutan

nomor Surat Bukti Kredit (SBK), dan mengatur penyimpanannya.

c. Melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap keadaan gudang

penyimpanan barang jaminan selain barang kantong.

d. Merawat barang jaminan dan gudang penyimpanan agar abrang

jaminan baik dan aman.

e. Mengeluarkan barang jaminan dari gudang penyimpanan untuk

keperluan penebusan, pemeriksaan oleh atasan atau keperluan lain.

f. Melakukan pencatatan dan pengadministrasian mutasi

(penambahan / pengurangan) barang jaminan yang menjadi

tanggungjawabnya.

g. Melakukan penghitungan barang jaminan yang menjadi

tanggungjawabnya secara terprogram sehingga keakuratan saldo

buku gudang dapat dipertanggungjawabkan.

Page 73: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

73

8. Keamanan

Tugas :

a. Melaksanakan ketertiban dan keamanan di lingkungan kantor

cabang.

b. Memberikan informasi kepada nasabah sesuai kebutuhan.

c. Mengatur dan mengawasi kelauar masuknya kendaraan dinas / non

dinas dari dan ke dalam lingkungan kantor cabang.

d. Mengantar pemimpin cabang dan atau pegawai untuk keperluan

dinas terutama mengambil atau menyetor uang ke bank.

C. PROFIL PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH

Perum Pegadaian Matesih terletak di Jalan Raya Matesih Kecamatan

Matesih Kabupaten Karanganyar Propinsi Jawa Tengah. Perum Pegadaian Cabang

Matesih merupakan salah satu cabang yang menginduk pada Perum Pegadaian

Kantor Wilayah Semarang. Perum Pegadaian Cabang Matesih termasuk dalam

golongan kelas 3 klasifikasi kelas Pegadaian berdasarkan omzetnya. Cabang ini

memenuhi syarat penggolongan kelas 3 dengan capaian omzet kurang dari 50

milyar Rupiah per tahunnya.

Dalam sub bab ini juga akan ditunjukkan perkembangan Perum Pegadaian

Cabang Matesih dari tahun 2005 hingga 2009. Berikut penjelasannya :

Page 74: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

74

1. Perkembangan Jumlah Kredit Perum Pegadaian Cabang Matesih

Dari data yang diperoleh dapat dilihat perkembangan kredit di Perum

Pegadaian Cabang Matesih. Perkembangan ini dapat dikatakan cukup baik

karena dari tahun ke tahun jumlah kredit mengalami kenaikan. Hal ini terbukti

dari nilai uang pinjaman dari tahun ke tahun yang tersaji dalam tabel IV.2

berikut.

Tabel IV.2 Perkembangan Jumlah Uang Pinjaman Perum Pegadaian

Cabang Matesih

Tahun Uang Pinjaman (Rp) Kenaikan (%)

2005 3.656.312.500 -

2006 4.743.056.500 29,7

2007 5.729.967.000 20,8

2008 7.985.570.500 27,1

2009 9.579.772.000 28,7

Sumber : Perum Pegadaian Cabang Matesih

Tabel IV.2 di atas menunjukkan kenaikan uang pinjaman yang terjadi dari

tahun ke tahun. Pada tahun 2005, besar uang pinjaman dalam satu tahun

sebesar Rp 3.656.312.500,00 dan mengalami peningkatan sebesar 29,7% di

tahun 2006 menjadi Rp 4.743.056.500,00. Demikian pula terjadi kenaikan dari

tahun 2006 ke 2007 menjadi Rp 5.729.967.000,00 namun dengan kenaikan

yang lebih kecil bila dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu hanya 20,8% saja.

Keadaan kembali stabil pada dua tahun berikutnya dengan kenaikan uang

pinjaman secara berturut-turut sebesar 27,1% dan 28,7%. Dan pada tahun

2009 besarnya kredit yang telah disalurkan atau besarnya uang pinjaman telah

mencapai Rp 9.579.772.000,00.

Page 75: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

75

2. Perkembangan Jumlah Barang Jaminan Di Perum Pegadaian Cabang

Matesih

Jumlah barang jaminan di Perum Pegadaian Cabang Matesih mengalami

kenaikan hanya pada tahun 2006 dan hingga tahun 2009 selalu menurun. Hal

ini ditunjukkan pada tabel IV.3 berikut.

Tabel IV.3 Perkembangan Jumlah Barang Jaminan Perum Pegadaian

Cabang Matesih

Tahun Jumlah Barang

Jaminan Perubahan (%)

2005 29.040 -

2006 29.752 2,4

2007 25.910 - 12,9

2008 22.324 - 13,8

2009 12.604 - 43,5

Sumber : Perum Pegadaian Cabang Matesih

Dalam tabel IV.3 di atas ditunjukkan bahwa pada tahun 2005 jumlah

barang jaminan adalah sebesar 29.040 buah. Jumlah ini bertambah 2,4% di

tahun 2006 menjadi 29.752. Namun, mulai dari tahun 2007 jumlah barang

jaminan ini mengalami penurunan hingga tahun 2009. Diawali penurunan di

tahun 2007 adalah sebesar 12,9% bila dibandingkan dengan tahun 2006. Pada

tahun 2008 jumlah barang jaminan menjadi 22.324 atau mengalami penurunan

sebesar 13,8% dari tahun sebelumnya. Dan penurunan jumlah barang jaminan

terbesar terjadi pada tahun 2009 yaitu 43,5% menjadi 12.604 buah. Hal ini

Page 76: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

76

sehubungan dengan adanya kebijakan untuk mengurangi barang jaminan yang

tidak berupa emas sebagai agunan kredit gadai.

D. DESKRIPSI DATA RESPONDEN

Sub bab ini akan membahas tentang gambaran umum nasabah Perum

Pegadaian Matesih yang diambil sebagai responden. Sebagaimana telah

disebutkan di atas bahwa responden yang diambil dalam penelitian ini adalah

nasabah produk gadai (KCA).

1. Jenis Kelamin

Penelitian dengan 106 responden ini melibatkan nasabah berjenis kelamin

laki-laki dan perempuan. Hasil dari penelitian ini dapat dilihat pada tabel IV.4

berikut.

Tabel IV.4

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Prosentase Perempuan 84 79.25 Laki-laki 22 20.75 Total 106 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel IV.4 di atas, dapat dilihat bahwa 79,25% responden berjenis

kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah produk gadai lebih

di dominasi oleh perempuan dibandingkan dengan laki-laki.

Page 77: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

77

2. Umur

Dari 106 responden yang diambil berumur antara 25 sampai 78 tahun. Data ini

selanjutnya dikelompokkan menjadi 8 kelas. Data yang ada disajikan dalam

tabel IV.5 berikut.

Tabel IV.5 Distribusi Responden Berdasarkan Umur

Umur (Tahun) Frekuensi Prosentase 25-31 13 12.26 32-38 13 12.26 39-45 20 18.88 46-52 21 19.81 53-59 21 19.81 60-66 12 11.32 67-73 4 3.77 73-79 2 1.89 Total 106 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel IV.5 di atas, dapat kita lihat bahwa umur responden di dominasi

oleh kelompok umur 46-52 tahun dan 53-59 tahun dengan prosentase

mencapai 19,81 % dari total responden. Sedangkan kelompok umur dengan

frekuensi terkecil berada pada kelompok umur 67-73 tahun dan 73-79 tahun,

masing-masing sebanyak 4 orang dan 2 orang.

3. Jenis Pekerjaan

Ada 6 jenis pekerjaan yang dikelompokkan dalam penelitian ini. Berdasarkan

hasil penelitian yang dilakukan, jenis pekerjaan ini didistribusikan dalam table

IV.6 di bawah ini.

Page 78: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

78

Tabel IV.6 Distribusi responden berdasarkan jenis pekerjaan

Jenis Pekerjaan Frekuensi Prosentase Ibu Rumah Tangga 19 17.92

PNS 3 2.83 Pegawai Swasta 21 19.81

Wiraswasta 17 16.03 Petani 46 43.41 Total 106 100

Sumber : Data diolah

Dari tabel di atas diketahui bahwa nasabah produk gadai yang menjadi

responden dalam penelitian ini bekerja sebagai petani. Hal ini ditunjukkan

melalui besarnya frekuensi jenis pekerjaan petani sebesar 46 orang dengan

prosentase 43,41% dari total responden.

4. Uang Pinjaman

Besarnya uang pinjaman ini dibagi menjadi 8 kelas dan dalam satuan Rupiah.

Dari 106 responden yang diteliti dapat diketahui bahwa besarnya uang

pinjaman berkisar antara Rp 151.000,00 sampai dengan Rp 1.500.000,00.

Adapun distribusi frekuensinya disajikan dalam tabel IV.7 berikut.

Page 79: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

79

Tabel IV.7 Distribusi Responden Berdasarkan Uang Pinjaman

Uang Pinjaman (Rupiah) Frekuensi Prosentase 150000-319000 48 45.28 320000-489000 17 16.04 490000-659000 17 16.04 660000-829000 9 8.49 830000-999000 1 0.94

1000000-1169000 9 8.49 1170000-1339000 3 2.83 1340000-1509000 2 1.89

Total 106 100 Sumber : Data diolah

Dari tabel distribusi di atas, diketahui bahwa uang pinjaman sebesar Rp

150.000,00 hingga Rp 319.000,00 lebih mendominasi bila dibandingkan

besarnya uang pinjaman yang lain. Prosentase sebesar 45,28 bisa diartikan

bahwa nasabah sangat membutuhkan Perum Pegadaian terutama untuk jumlah

uang pinjaman yang kecil.

5. Sikap Nasabah

Dalam penelitian ini dilihat pula bagaimana sikap nasabah akan citra Perum

Pegadaian. Sikap ini menjadi suatu tanggapan dari opini masyarakat akan citra

negatif yang masih melekat pada Perum Pegadaian. Dari jawaban para

responden dibuatlah distribusi frekuensi sikap nasabah ini ke dalam tabel IV.8

berikut.

Page 80: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

80

Tabel IV.8 Distribusi Sikap Nasabah Berdasarkan Uang Pinjaman

Uang Pinjaman (Rupiah) Canggung Tidak Canggung Frekuensi

150000-319000 11 37 48

320000-489000 4 13 17

490000-659000 1 16 17

660000-829000 4 5 9

830000-999000 0 1 1

1000000-1169000 9 0 9

1170000-1339000 3 0 3

1340000-1509000 2 0 2

Total 34 72 106

Sumber : Data diolah

Dari tabel IV.8 di atas diketahui bahwa 37 dari 48 nasabah atau 77% nasabah

dengan uang pinjaman Rp 150.000,00 sampai dengan Rp 319.000,00 sudah tidak

merasa canggung untuk melakukan pengambilan kredit di Perum Pegadaian.

Sementara nasabah dengan uang pinjaman lebih dari Rp 1.000.000,00 yang

berjumlah 14 nasabah masih merasa canggung dalam melakukan pengambilan

kredit di Perum Pegadaian.

E. ANALISIS DATA

Sub bab ini akan membahas tentang analisa data berdasarkan hasil olahan

yang telah dilakukan sebelumnya.

Page 81: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

81

1. Analisis Regresi Linear Berganda

Untuk menganalisis apakah variabel independen yaitu tingkat bunga,

pendapatan, dan tingkat pendidikan nasabah mempengaruhi variabel dependen

yaitu pengambilan kredit, maka penelitian ini menggunakan regresi model

semilog dengan bantuan program SPSS 16.0. Secara umum, berdasarkan hasil

olahan regresi model semilog diperoleh persamaan di bawah ini.

LKRDT= -0,341+8,455TKBUNGA+0,215PNDPTN–0,013PNDIDIKAN+0,260 SIKAP+ei

Adapun interpretasi ekonomi dari persamaan tersebut adalah sebagai berikut :

a. Apabila seluruh variabel independen yaitu tingkat bunga, pendapatan, dan

tingkat pendidikan nasabah sama dengan nol maka besarnya pengambilan

kredit adalah sama dengan konstantanya yaitu -0,34.

b. Jika terjadi perubahan tingkat bunga sebesar 1% maka akan terjadi

kenaikan pengambilan kredit sebesar 8,455% dengan ketentuan ceteris

paribus karena nilai koefisien regresi variabel tingkat bunga menunjukkan

angka 8,455. Variabel ini menunjukkan sisi penawaran kredit oleh Perum

Pegadaian.

c. Variabel pendapatan menunjukkan koefisien regresi sebesar 0,215

sehingga dapat diartikan apabila terjadi kenaikan pendapatan sebesar 1%

maka kemungkinan akan terjadi kenaikan pengambilan kredit sebesar

0,215% dengan asumsi ceteris paribus.

d. Variabel pendidikan ,menunjukkan koefisien regresi negatif sebesar 0,013.

Hal ini berarti bahwa tingkat pendidikan berhubungan negatif terhadap

pengambilan kredit dengan asumsi ceteris paribus. Namun signifikansi

Page 82: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

82

variabel ini menunjukkan nilai di atas 5% yang membuktikan bahwa

variabel ini tidak berpengaruh terhadap besarnya kredit yang diambil.

e. Variabel sikap menunjukkan koefisien regresi positif sebesar 0,260.

Perbedaan sikap di antara para nasabah, baik canggung maupun tidak

canggung, dalam melakukan pengambilan kredit menunjukkan selisih

sebesar Rp 0,29 (antilog 0,260). Artinya nasabah yang bersikap canggung

melakukan pengambilan kredit Rp 0,29 lebih tinggi daripada nasabah yang

tidak canggung.

2. Uji Statistik

a. Uji t

Uji t merupakan pengujian variabel-variabel independen secara

individu. Uji ini dilakukan untuk melihat signifikansi dari suatu variabel

independen dimana variabel lain konstan. Langkah-langkahnya adalah

sebagai berikut:

1) Menentukan hipotesis

H0 : β1 , β2, β3, β4 = 0 artinya variabel independen tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : β1 , β2, β3, β4 ≠ 0 artinya variabel independen berpengaruh

terhadap variabel dependen

2) Menentukan besarnya tingkat signifikansi (α)

α = 5%

Page 83: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

83

3) Membandingkan nilai t tabel dan t hitung

t tabel (0,025;101) = ± 1,98

Berdasarkan olahan program SPSS 16.0 dihasilkan output uji t yang

ditunjukkan dalam tabel IV.9 berikut.

Tabel IV.9 Hasil Uji t

Variabel independen t hitung Signifikansi

Tingkat bunga (TKBUNGA) 11,754 0,000

Pendapatan (LPNDPTN) 3,669 0,000

Tingkat pendidikan (PNDIDIKAN) -1,815 0,073

Sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian (SIKAP)

3,608 0,000

Sumber : Data diolah

4) Kriteria pengujian

H0 diterima apabila -1,98 < t hitung < 1,98

H0 ditolak apabila t hitung < -1,98 atau t hitung > 1,98

5) Kesimpulan

Dari hasil regresi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa secara

individu dengan melihat nilai t hitungnya, variabel tingkat bunga,

pendapatan, dan sikap nasabah mempengaruhi pengambilan kredit. Hal

ini dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 11,754 untuk variabel

tingkat bunga, 3,669 untuk variabel pendapatan, dan 3,608 untuk sikap

nasabah. Sedangkan variabel pendidikan tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap pengambilan kredit karena nilai t hitung < t tabel,

yaitu -1,815, atau dengan kata lain H0 diterima sehingga variabel ini

Page 84: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

84

secara individu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen pada

tingkat signifikansi 5%.

b. Uji F

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel

independen secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen pada

tingkat signifikansi tertentu. Langkah-langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut :

1) Menentukan hipotesis

H0 : β1= β2= β3= β4 = 0 artinya secara bersama-sama variabel

independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen

Ha : β1≠ β2≠ β3≠ β4 ≠ 0 artinya secara bersama-sama variabel

independen berpengaruh terhadap variabel dependen

2) Menentukan tingkat signifikansi (α)

α = 5%

3) Membandingkan nilai F tabel dengan F hitung

F tabel (4;101;0,05) = 5,66

F hitung = 60,735

4) Kriteria pengujian

H0 diterima apabila F hitung < F tabel

H0 ditolak apabila F hitung > F table

Page 85: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

85

5) Kesimpulan

Dari hasil olahan di atas dapat dilihat bahwa nilai F hitung adalah

sebesar 60,735 melebihi nilai F tabel sehingga hipotesis nihil ditolak.

Hal ini berarti bahwa variabel independen mempengaruhi variabel

dependen secara bersama-sama dengan tingkat signifikan 5%.

c. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

persentase variasi variabel independen dapat menerangkan dengan baik

variasi variabel dependennya. Dalam penelitian ini diperoleh nilai

koefisien determinasi sebesar 0,706. Artinya bahwa 70,6% variasi variabel

dependen dapat diterangkan oleh variabel independen dalam model.

Sementara 29,4% lainnya diterangkan oleh variabel lain diluar model.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Untuk melihat apakah terjadi penyimpangan berupa hubungan

beberapa atau semua variabel independen dalam model regresi digunakan

uji multikolinearitas. Dengan menggunakan metode Klein, yaitu

membandingkan antara koefisien regresi parsial (r2) dengan koefisien

determinasi (R2), ditentukan criteria masalah multikolinearitas, yaitu :

1) Jika R2 > r2 maka tidak terjadi masalah multikolinearitas

2) Jika R2 < r2 maka terjadi masalah multikolinearitas

Page 86: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

86

Dari uji multikolinearitas melalui program SPSS 16.0 diperoleh hasil yang

ditunjukkan pada tabel IV.10 di bawah ini.

Tabel IV.10 Hasil Uji Multikoliearitas

Variabel r2 R2 Kesimpulan

TKBUNGA – LPNDPTN 0,109 0,706 Tidak terjadi multikolinearitas.

TKBUNGA – PNDIDIKAN 0,032 0,706 Tidak terjadi multikolinearitas.

TKBUNGA – SIKAP 0,059 0,706 Tidak terjadi multikolinearitas.

LPNDPTN – PNDIDIKAN 0,156 0,706 Tidak terjadi multikolinearitas.

LPNDPTN – SIKAP 0,028 0,706 Tidak terjadi multikolinearitas.

PNDIDIKAN – SIKAP 0,026 0,706 Tidak terjadi multikolinearitas.

Sumber : Data diolah

Hasil olahan di atas menunjukkan bahwa untuk semua variabel

independen dalam model regresi tidak memiliki hubungan satu sama lain.

Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien regresi parsial (r2) yang lebih

kecil dari nilai koefisien determinasi (R2). Sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi masalah multikolinearitas dalam model regresi.

b. Uji Heteroskedastisitas

Penyimpangan heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan

tidak mempunyai varian yang sama. Melalui uji Park, dapat dilihat apakah

dalam model terjadi masalah heteroskedastisitas dengan cara meregresikan

nilai residu sebagai variabel dependen dan tingkat bunga, pendapatan, dan

tingkat pendidikan sebagai variabel independennya. Jika nilai t hitung

masing-masing variabel independen pada regresi ini tidak signifikan atau

Page 87: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

87

nilai probabilitasnya melebihi α, yaitu 5% maka tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas. Tabel IV.11 di bawah ini adalah hasil uji

heteroskedastisitas melalui program SPSS 16.0.

Tabel IV.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Variabel t hitung Signifikansi Kesimpulan

Tingkat bunga (TKBUNGA)

0,798 0,427 Tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas

Pendapatan (LPNDPTN) -1,806 0,074 Tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas

Tingkat pendidikan (PNDIDIKAN)

1,406 0,163 Tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas

Sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian (SIKAP)

-1,459 0,148 Tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas

Sumber : Data diolah

Hasil penghitungan di atas menunjukkan bahwa nilai t hitung masing-

masing variabel independen tidak signifikan dan nilai probabilitasnya pun

lebih dari 5%. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam model ini

tidak terjadi masalah heteroskedastisitas.

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan percobaan Durbin

Watson (d test). Hipotesis yang digunakan untuk menguji ada atau

tidaknya korelasi adalah dua ujungnya tidak ada serial autokorelasi baik

positif maupun negatif, maka kriteria yang digunakan adalah

1) d < dL : H0 ditolak

Page 88: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

88

2) d > 4-dL : H0 ditolak

3) dU < d < 4-dU : H0 diterima

4) dU ≥ d ≥ dL atau 4-dL ≥ d ≥ 4-dU : pengujian tidak meyakinkan

Melihat tabel Durbin Watson test, diketahui bahwa untuk k’= 4 dan n =

106 nilai dL = 1,59 dan dU = 1,76. Maka berdasarkan hasil regresi awal

yang menunjukkan nilai Durbin Watson sebesar 2,030 berarti H0 diterima

atau tidak terjadi masalah autokorelasi baik positif maupun negatif.

F. INTERPRETASI EKONOMI

Berdasarkan analisis data yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat

disimpulkan suatu interpretasi ekonomi sebagai berikut :

1. Pengaruh tingkat bunga terhadap pengambilan kredit

Besarnya tingkat bunga mempengaruhi kredit baik dari sisi permintaan

maupun penawaran. Dalam penelitian ini akan melihat pengaruh tingkat bunga

hanya dari sisi penawarannya. Hasil regresi untuk variabel tingkat bunga

menunjukkan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap pengambilan

kredit. Hal ini ditunjukkan dengan besarnya koefisien 9,388 dan tingkat

signifikan 0,000. Nilai koefisien ini berarti bahwa setiap kenaikan tingkat

bunga sebesar 1% maka akan memperbesar kesempatan nasabah melakukan

pengambilan kredit sebesar 9,388% dengan asumsi variabel lain dalam kondisi

ceteris paribus. Hasil ini telah sesuai dengan hukum penawaran yang telah

dibahas sebelumnya, bahwa kenaikan tingkat bunga akan memperbesar jumlah

kredit yang ditawarkan sehingga memperbesar kesempatan nasabah

Page 89: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

89

melakukan pengambilan kredit yang lebih besar pula. Dalam kurva

penawaran, tingkat bunga dianalogikan sebagai harga dan jumlah kredit

dianalogikan sebagai jumlah barang yang ditawarkan, dengan demikian

semakin tinggi tingkat bunga maka semakin tinggi pula jumlah kredit yang

ditawarkan oleh Perum Pegadaian.

2. Pengaruh tingkat pendapatan terhadap pengambilan kredit

Dari hasil regresi menunjukkan nilai koefisien sebesar 0,102 dan tingkat

signifikansi 0,013. Berarti bahwa pendapatan mempengaruhi pengambilan

kredit secara positif dan signifikan dengan asumsi ceteris paribus. Hal ini

sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa tingkat pendapatan mempunyai

pengaruh positif terhadap pengambilan kredit, semakin tinggi pendapatan

maka semakin besar pengambilan kredit yang dilakukan nasabah.

Pendapatan nasabah merupakan sumber dana pribadi yang utama.

Pendapatan yang diperoleh merupakan media untuk memenuhi kebutuhan

hidup sehari-hari. Dari pendapatan pula, nasabah mampu memenuhi

kewajibannya membayar kredit yang mereka ambil beserta bunganya.

Pendapatan nasabah yang tergolong besar dan stabil akan memungkinkan

mereka untuk mengambil kredit dalam jumlah yang besar pula. Hal ini terjadi

karena nasabah merasa yakin bahwa mereka mampu melunasi kredit dengan

pendapatan yang mereka terima.

Keadaan ini berbanding terbalik dengan para nasabah yang berpendapatan

kecil. Mereka pada umumnya hanya mampu mengambil kredit dalam jumlah

Page 90: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

90

kecil. Mereka menyadari bahwa dengan pendapatan kecil akan sulit bagi

mereka melunasi kredit yang berjumlah besar. Mereka akan berfikir lebih jauh

lagi apakah pendapatan yang mereka terima akan cukup untuk melunasi

hutang yang mereka ambil dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Hal ini

membuktikan bahwa tingkat pendapatan berpengaruh secara signifikan

terhadap besarnya pengambilan kredit nasabah.

3. Pengaruh tingkat pendidikan terhadap pengambilan kredit

Hasil regresi menunjukkan bahwa tingkat pendidikan tidak mempengaruhi

pengambilan kredit di Perum Pegadaian. Tingkat pendidikan tidak

mempengaruhi pengambilan kredit karena pada dasarnya nasabah mengambil

kredit di Perum Pegadaian berdasarkan kebutuhan likuiditas yang mendesak.

Jenjang pendidikan apapun yang telah mereka tempuh tidak akan berpengaruh

pada keputusan mereka dalam melakukan pengambilan kredit.

4. Tingkat bunga sebagai variabel paling dominan mempengaruhi

pengambilan kredit.

Berdasarkan hasil regresi diketahui bahwa variabel tingkat bunga memiliki

pengaruh yang paling dominan terhadap pengambilan kredit di Perum

Pegadaian. Hal ini dibuktikan dengan nilai standardized coefficients tingkat

bunga adalah yang paling besar diantara variabel lain. Tingkat suku bunga

memiliki pengaruh yang paling dominan karena dari sisi penawaran, semakin

tinggi tingkat bunga maka semakin besar kredit yang ditawarkan. Dengan

Page 91: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

91

semakin besarnya kredit yang ditawarkan maka nasabah akan cenderung akan

memanfaatkan penawaran itu dan melakukan pengambilan kredit di Perum

Pegadaian sesuai dengan kebutuhannya.

5. Pengaruh sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian terhadap

pengambilan kredit

Berdasarkan analisis regresi yang dilakukan, perbedaan sikap nasabah

akan citra Perum Pegadaian yang dikelompokkan menjadi nasabah dengan

sikap canggung dan tidak canggung memberikan pengaruh yang signifikan

terhadap pengambilan kredit di Perum Pegadaian. Dari uji yang dilakukan

menunjukkan bahwa perbedaan sikap nasabah berpengaruh secara signifikan

terhadap pengambilan kredit.

Sikap nasabah merupakan suatu tanggapan terhadap citra negatif yang

selama ini masih melekat pada Perum Pegadaian. Pada umumnya, masyarakat

masih ada yang bersikap canggung atau malu untuk mengambil kredit di

Perum Pegadaian. Keadaan ini masih terjadi sampai hari ini terutama di

daerah pedesaan. Masyarakat merasa canggung untuk mengambil kredit yang

berupa gadai ini karena mereka tidak mau dianggap miskin, sampai-sampai

harus menggadaikan barang yang mereka miliki.

Keadaan di lapangan menunjukkan kenyataan yang cukup menarik.

Meskipun merasa canggung atau malu akan citra Perum Pegadaian, bukan

berarti mereka yang canggung ini tidak melakukan pengambilan kredit.

Page 92: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

92

Berdasarkan wawancara yang dilakukan, nasabah yang merasa canggung ini

tetap melakukan kredit karena adanya kebutuhan likuiditas yang mendesak.

Dari data yang ada menunjukkan bahwa nasabah dengan uang pinjaman

lebih dari Rp 1.000.000,00 adalah nasabah yang merasa canggung untuk

mengambil kredit gadai. Hal ini adalah suatu temuan yang cukup menarik

karena mereka yang merasa canggung ini justru mengambil kredit gadai dalam

jumlah yang besar. Sikap canggung nasabah inilah yang kemudian menjadi

suatu dorongan untuk mengambil kredit gadai dalam jumlah yang lebih besar

bila dibandingkan nasabah yang tidak merasa canggung. Dalam data

menunjukkan bahwa mereka yang tidak canggung menggadaikan barang di

Perum Pegadaian sebagian besar adalah nasabah dengan uang pinjaman

berkisar antara Rp 151.000,00 sampai dengan Rp 319.000,00. Keadaan ini

menunjukkan bahwa nasabah Perum Pegadaian meminjam uang dalam jumlah

kecil adalah nasabah yang sudah biasa mengajukan kredit di Perum Pegadaian.

Dari sinilah alasan para nasabah yang canggung akan citra Perum Pegadaian

mengambil kredit dalam jumlah yang lebih besar. Mereka tidak mau

disamakan dengan orang-rang yang sudah biasa menggadaikan barang namun

dengan uang pinjaman yang lebih kecil, karena dengan semakin tingginya

besar kredit menunjukkan semakin tinggi nilai barang agunan yang juga

menunjukkan semakin tingginya tingkat ekonomi nasabah.

Page 93: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

93

BAB V

PENUTUP

Pada bab ini akan disajikan beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan

pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya. Dari kesimpulan

tersebut akan dikemukakan beberapa saran yang berkaitan dan dapat menjadi

masukan bagi pihak terkait.

A. KESIMPULAN

Penelitian in menganalisa tentang pengaruh tingkat bunga, pendapatan,

tingkat pendidikan, dan sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian terhadap

pengambilan kredit. Adapun kesimpulan dari pembahasan sebelumnya adalah

sebagai berikut :

1. Hasil regresi yang diolah menunjukkan bahwa berdasarkan uji t atau uji secara

individu, variabel tingkat bunga, pendapatan, dan sikap nasabah akan citra

Perum Pegadaian berhubungan positif dan berpengaruh secara signifikan

terhadap pengambilan kredit. Sementara untuk variabel tingkat pendidikan

tidak mempengaruhi besarnya kredit. Uji F menunjukkan bahwa secara

bersama-sama variabel tingkat bunga, pendapatan, tingkat pendidikan, dan

sikap nasabah akan citra Perum Pegadaian berpengaruh terhadap pengambilan

kredit di Perum Pegadaian.

2. Variabel yang paling dominan mempengaruhi pengambilan kredit dalam

penelitian ini adalah tingkat bunga. Tingkat bunga mempengaruhi besarnya

Page 94: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

94

kredit yang ditawarkan. Semakin tinggi tingkat bunga semakin besar pula

kredit yang ditawarkan sehingga nasabah memiliki kesempatan untuk

melakukan pengambilan kredit sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.

B. SARAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dipaparkan, penulis mencoba untuk

memberikan beberapa saran atau rekomendasi yang dapat diaplikasikan. Beberapa

saran yang dapat penulis ajukan adalah sebagai berikut :

1. Sebagai lembaga keuangan non bank yang masih sangat diandalkan oleh

masyarakat menengah ke bawah, Perum Pegadaian harus terus

mempertahankan keistimewaannya dalam memberikan kredit, terutama

tingkat bunga yang telah ditetapkan Perum Pegadaian. Para nasabah merasa

bahwa tingkat bunga kredit gadai di Perum Pegadaian tergolong ringan, hal ini

perlu dipertahankan agar nasabah tidak beralih pada lembaga keuangan

pemberi kredit lain.

2. Citra negatif yang masih melekat pada Perum Pegadaian perlu ditangani

secara serius karena hal ini akan berpengaruh pada citra Perum Pegadaian

selanjutnya di kalangan masyarakat. Walaupun tidak mudah untuk mengubah

paradigma masyarakat ini, Perum Pegadaian harus melakukan tindakan nyata

untuk menanganinya. Perum Pegadaian masing-masing cabang harus

melakukan sosialisasi tentang produk-produk di Perum Pegadaian yang tidak

hanya melayani kredit gadai saja tetapi juga produk pendukung

pengembangan usaha nasabah. Sosialisasi ini memungkinkan masyarakat

Page 95: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

95

untuk lebih mengenal Perum Pegadaian dan bersamaan dengan itu,

masyarakat juga mulai diajak untuk membuka pandangan mereka akan citra

Perum Pegadaian. Dengan usaha ini maka tidak menutup kemungkinan

masyarakat mulai mengikis pendapat lama mereka tentang citra Perum

Pegadaian dan hal ini akan berdampak pada peningkatan jumlah nasabah,

kenaikan omzet, dan kenaikan keuntungan bagi Perum Pegadaian.

Page 96: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

96

DAFTAR PUSTAKA

Anggia, Meisy Anggun E. 2009. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

penawaran kredit UMKM di Indonesia tahun 1992-2007. Skripsi FE UNS.

Tidak dipublikasikan.

Budisantoso, Totok, dkk. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta :

Salemba Empat

Cory. 2009. Business Review Edisi 12 Tahun 07. Jakarta : PT. Kreasi Multi Media

Djarwanto, PS.1993. Statistik Induktif. Yogyakarta : BPFE

Gujarati, Damodar. 1995. Ekonometrika. Alih Bahasa Sumarno Zain. Jakarta :

Erlangga.

Iswari, Riana dkk. 2003. Jurnal Bisnis dan Manajemen. Volume 3 Nomor 2.

Surakarta : Program Magister Manajemen Program Pascasarjana UNS.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Jakarta : Salemba

Empat

Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Yogyakarta : Ekonisia.

Mulyono, Teguh. 1990. Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersiil.

Yogyakarta : BPFE

Page 97: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

97

Nugroho, Daniel Tejo Adi. 2009. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Anggota Koperasi Melakukan Pengambilan Kredit. Skripsi FE UNS.

Tidak dipublikasikan.

Peraturan Direksi Perum Pegadaian No. 1480 / SDM. 200322 / 2008 Tentang

Struktur Organisasi dan Tata Kerja Perum Pegadaian.

Priyanto, Dwi. 2009. Mandiri Belajar SPSS. Yogyakarta : MediaKom

Rahayu, Siti Aisyah TR. 2007. Modul Laboratorium Ekonometrika. Surakarta :

Universitas Sebelas Maret.

Renny KD. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Permintaan

Kredit di Perum Pegadaian Cabang Purwotomo Surakarta. Skripsi FE

UNS. Tidak dipublikasikan.

Setiadi, Nugroho J. 2008. Perilaku Konsumen. Jakarta : Kencana

Sevilla, Consuelo G., dkk. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta : UI Press

SK Direksi Perum Pegadaian Tahun 2009. Tentang Klasifikasi Kelas Pegadaian

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta

Sukirno, Sadono. 1996. Pengantar Teori Mikroekonomi. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada

Suliyanto. 2006. Metode Riset Bisnis. Yogyakarta : ANDI

Page 98: ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA, PENDAPATAN, …/Analisis... · PEGADAIAN TERHADAP PENGAMBILAN KREDIT DI PERUM PEGADAIAN CABANG MATESIH SKRIPSI ... ANALISIS PENGARUH TINGKAT BUNGA,

98

Susanti, Tina Dyah. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Permintaan Kredit Sepeda Motor Melalui Lembaga Pembiayaan

Konsumen di Surakarta. Skripsi FE UNS. Tidak dipublikasikan.

Republik Indonesia. 1998. Undang Undang Nomor 10 Tahun 1998 Tentang

Perbankan

www.legalitas.org

www.pegadaian.co.id.