ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA...

31
ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME PEERDAGANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Nurlaela Permata Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma JL. Palembang Raya Blok D2/4 [email protected] ABSTRAKSI Tujuan stocksplit itu sendiri adalah untuk memangkas harga saham yg sudah terlalu tinggi yang dianggap oleh perusahaan tersebut, agar para investor tidak terlalu terasa terberatkan oleh harga sebelum stocksplit. Untuk mendapatkan fokus penulisan, penulis membatasi masalah hanya dengan menggunakan data 10 saham bluechip yang mengacu pada LQ 45 dengan event windownya selama 31 hari yaitu 15 hari sebelum, pada saat, dan 15 hari setelah atas peristiwa stock split yang terjadi selama tahun 2007-2009 di BEI. Aktivitas stock split yang dilakukan ternyata sangat mempengaruhi harga saham dan volume perdagangan. Sehingga harga saham dan volume perdagangan sebelum stock split mengalami perbedaan dengan harga saham dan volume perdagangan setelah stock split. Terdapat perbedaan yang signifikan harga saham antara sebelum dan sesudah aktivitas stock split. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari stock split adalah menurunkan harga ketika harga dirasa terlalu mahal. Dengan menurunnya harga saham akan memiliki daya tarik investor untuk membeli saham-saham tersebut, karena harganya jauh lebih murah, sehingga mudah untuk mendapatkan capital gain. Hasil perbedaan Harga saham secara keseluruhan antara sebelum dan sesudah stock split menunjukkan adanya perbedaan Harga saham sebesar 142552.5 dimana Harga saham sesudah stock split (25288.5) lebih rendah dibandingkan dengan Harga saham sebelum stock split

Transcript of ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA...

Page 1: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA

HARGA SAHAM TERHADAP VOLUME

PEERDAGANGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

(BEI)

Nurlaela Permata

Fakultas Ekonomi

Universitas Gunadarma

JL. Palembang Raya Blok D2/4

[email protected]

ABSTRAKSI

Tujuan stocksplit itu sendiri adalah untuk memangkas harga saham yg sudah terlalu tinggi

yang dianggap oleh perusahaan tersebut, agar para investor tidak terlalu terasa terberatkan oleh

harga sebelum stocksplit. Untuk mendapatkan fokus penulisan, penulis membatasi masalah

hanya dengan menggunakan data 10 saham bluechip yang mengacu pada LQ 45 dengan event

windownya selama 31 hari yaitu 15 hari sebelum, pada saat, dan 15 hari setelah atas peristiwa

stock split yang terjadi selama tahun 2007-2009 di BEI. Aktivitas stock split yang dilakukan

ternyata sangat mempengaruhi harga saham dan volume perdagangan. Sehingga harga saham

dan volume perdagangan sebelum stock split mengalami perbedaan dengan harga saham dan

volume perdagangan setelah stock split. Terdapat perbedaan yang signifikan harga saham antara

sebelum dan sesudah aktivitas stock split. Hasil penelitian menunjukkan bahwa harga saham

mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena tujuan utama dari stock split adalah

menurunkan harga ketika harga dirasa terlalu mahal. Dengan menurunnya harga saham akan

memiliki daya tarik investor untuk membeli saham-saham tersebut, karena harganya jauh lebih

murah, sehingga mudah untuk mendapatkan capital gain.

Hasil perbedaan Harga saham secara keseluruhan antara sebelum dan sesudah stock split

menunjukkan adanya perbedaan Harga saham sebesar 142552.5 dimana Harga saham sesudah

stock split (25288.5) lebih rendah dibandingkan dengan Harga saham sebelum stock split

Page 2: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

(167841). Perbedaan ini semakin nyata setelah terbukti dengan hasil perhitungan statistik yang

signifikan karena hasil t hitung sebesar 10.083 dengan nilai probabilitas (Sig-t) sebesar 0.000

yang nilainya dibawah level signifikan 0.05. Hal ini berarti terjadi perbedaan yang signifikan

harga saham antara sebelum dan sesudah peristiwa stock split. Dengan demikian hasil

keseluruhan uji t , menunjukkan bahwa ada perbedaan antara harga saham antara sebelum dan

sesudah stock split . Dengan demikian hipotesis pertama yang diajukan dapat diterima.

Hasil perbedaan Volume perdagangan secara keseluruhan antara sebelum dan sesudah

stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar -175369063 dimana

Volume perdagangan sesudah stock split (351351435) lebih rendah dibandingkan dengan

Volume perdagangan sebelum stock split (175982372.5). Perbedaan ini semakin nyata setelah

terbukti dengan hasil perhitungan statistik yang signifikan karena hasil t hitung sebesar -4.764

dengan nilai probabilitas (Sig-t) sebesar 0.000 yang nilainya dibawah level signifikan 0.10. Hal

ini berarti terjadi perbedaan yang signifikan Volume perdagangan antara sebelum dan sesudah

peristiwa stock split. Dengan demikian hasil keseluruhan uji t , menunjukkan bahwa ada

perbedaan antara Volume perdagangan antara sebelum dan sesudah stock split. Dengan demikian

hipotesis pertama yang diajukan dapat diterima.

Kata kunci : Stock Split

PENDAHULUAN

Perkembangan iklim investasi di

Indonesia saat ini, ditandai dengan semakin

ramainya transaksi jual-beli saham yang

terjadi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal

itu menunjukkan adanya dampak positif

pada peningkatan perekonomian Indonesia.

Globalisasi sektor keuangan dan investasi

sebagai salah satu tuntutan perkembangan

ekonomi indonesia memiliki andil dalam

mendorong perubahan iklim investasi dan

perkembangan pasar modal. Sebagai salah

satu mediator sarana investasi di pasar

modal perusahaan efek dituntut untuk

mengikuti suatu perubahan dan

perkembangan guna memenuhi kebutuhan

investor dan menjaga keselarasan dengan

keinginan pasar. Perkembangan itu secara

langsung maupun tidak langsung akan

berdampak kepada kegiatan investasi.

Semakin luasnya cakupan kegiatan investasi

Page 3: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

dan semakin besarnya kapasitas investasi.

Pasar modal memberikan peran besar

bagi perekonomian suatu negara karena

pasar modal memberikan dua fungsi

sekaligus, yakni fungsi ekonomi dan fungsi

keuangan. Pasar modal dikatakan memiliki

fungsi ekonomi karena pasar modal

menyediakan fasilitas atau wahana yang

mempertemukan dua kepentingan yaitu

pihak yang memiliki kelebihan dana

(investor) dan pihak yang memerlukan dana

(issuer). Dengan adanya pasar modal maka

perusahaan publik dapat memperoleh dana

segar dari masyarakat melalui penjualan

efek saham melalui prosedur IPO atau efek

bersifat utang (obligasi). Berbagai investasi

yang kita tanamkan di salah satu saham

yang ada, membuat investor memilih untuk

menanamkan investasinya itu di saham yang

sudah ditentukan baik oleh Kliring

Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Saat ini, krisis global sedang

melanda seluruh perusahaan dalam negeri

maupun luar negeri dengan ditandai

banyaknya perusahaan yang gulung tikar.

Bahkan, banyak perusahaan yang telah lama

berdiri dan mempunyai kekuatan ikut

merasakan dampak dari krisis global

tersebut. Hal ini juga berdampak pada harga

saham yang ada di BEI. Oleh karena itu,

banyak perusahaan yang menyiasati harga

saham yang terlampau tinggi dengan

melakukan stock split. Berdasarkan Undang-

Undang pasar modal ada beberapa cara yang

dapat dilakukan emiten untuk meningkatkan

kinerja saham mereka yaitu stock split, right

issue, atau hak memesan efek terlebih

dahulu ( HMTD ). Langkah-langkah ini

merupakan suatu kreatifitas untuk

meningkatkan kinerja saham di lantai bursa.

Stock split adalah suatu aktifitas

yang dilakukan oleh perusahaan go-public

untuk menaikkan jumlah saham yang

beredar ( Brigham dan Gapenski, 1992).

Aktivitas tersebut biasanya dilakukan pada

Page 4: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

saat harga dinilai terlalu tinggi sehingga

akan mengurangi kemampuan investor

untuk membelinya. Karena mereka menilai,

apabila harga saham terlalu tinggi maka

tidak akan ada investor yan g akan membeli

sahamnya. Dengan melakukan stock split,

maka harga saham akan relatif murah dan

hal ini dapat menarik minat investor untuk

membelinya.

Pengumuman stock split sendiri

merupakan salah satu seni informasi pada

pasar dengan efisiensi semi kuat, Weston

dan Copeland (1995) menegaskan, secara

informasional sebuah pasar modal dikatakan

efisien jika harga saham yang berlaku

mencerminkan informasi yang relevan yang

tersedia. Ada banyak sekali pendapat

mengenai stock split, tetapi pada dasarnya

pendapat tersebut dapat dibedakan menjadi

dua kelompok. Pertama, stock split dianggap

hanya sebagai perubahan yang bersifat

"kosmetik" atau hiasan karena stock split

tidak berpengaruh pada arus kas perusahaan

dan proporsi kepemilikan investor ( Baker

dan Powell, 1993). Kedua, stock split

dianggap dapat mempengaruhi keuntungan

pemegang saham, resiko saham, dan sinyal

yang diberikan kepada pasar karena split

mengembalikan harga per lembar saham

pada tingkat perdagangan yang optimal dan

meningkatkan likuiditas ( Baker dan

Gallangher, 1993).

Berdasarkan beberapa penelitian,

likuiditas saham merupakan ukuran jumlah

transaksi suatu saham di pasar modal dalam

suatu periode tertentu. Jadi semakin likuid

saham maka frekuensi transaksi semakin

tinggi. Hal tersebut menunjukkan minat

investor untuk memiliki saham tersebut juga

tinggi. Minat yang tinggi dimungkinkan

karena saham yang likuiditasnya tinggi

memberikan kemungkinan lebih tinggi

untuk mendapatkan return dibandingkan

saham yang likuiditasnya rendah, sehingga

tingkat likuiditas saham biasanya akan

mempengaruhi harga saham. Jadi suatu

Page 5: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

saham dikatakan likuid jika saham tersebut

tidak mengalami kesulitan dalam membeli

atau menjualnya kembali.

Pada kenyataannya tidak semua

saham mudah ditransaksikan atau dengan

kata lain mengalami kesulitan likuiditas.

Saham yang tidak likuid dapat dikenakan

delisting atau dikeluarkan dari Bursa Efek.

Conroy et.al (1990) parameter yang sering

digunakan untuk mengukur likuiditas suatu

saham adalah volume perdagangan, harga

saham, volatilitas harga saham, tingkat

spread, information flow, jumlah pemegang

saham, jumlah saham yang beredar, dan

besarnya biaya transaksi ( Sutrisno, 2000).

Berdasarkan beberapa pandangan

tersebut, maka penelitian ini ditujukan untuk

menguji kebenaran-kebenaran pandangan

yaitu stock split dianggap hanya sebagai

perubahan yang bersifat "kosmetik" atau

stock split dianggap dapat mempengaruhi

keuntungan pemegang saham, resiko saham,

dan sinyal yang diberikan kepada pasar serta

meneliti kembali tentang pengaruh stock

split terhadap likuiditas dan return saham.

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini sesuai

dengan rumusan masalah yang telah

disebutkan di atas, yaitu :

1. Untuk mengetahui pengaruh stock

split terhadap harga saham dan

likuiditas saham.

2. Untuk menganalisis perbedaan

harga saham sebelum dan sesudah

aktivitas stock split.

3. Untuk mengetahui perbedaan

volume perdagangan sebelum dan

sesudah aktivitas stock split.

Page 6: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis :

1. Hasil penelitian ini dapat

memberikan sumbangsih bagi

perkembangan ilmu

pengetahuan bidang ekonomi.

2. Membantu para investor, calon

investor dan para pembaca

mengetahui perhitungan seperti

apa untuk mengetahui

pengaruh stock split terhadap

likuiditas dan return saham

agar dapat memilih investasi

yang tepat.

Pasar Modal

Menurut Wai (1986) dan Patrick

(1987), Pasar Modal adalah kebutuhan

sistem yang terorganisasi, termasuk bank-

bank komesial dan semua perantara

dibidang keuangan serta surat-surat berharga

jangka panjang dan jangka pendek, primer

dan tidak langsung. Sedangkan definisi

pasar modal dalan ruang lingkup yang lebih

sempit yaitu, Pasar Modal adalah pasar

terorganisasi yang memperdagangkan

saham-saham dan obligasi dengan memakai

jasa makelar, komisioner dan underwriter.

Menurut Usman (1989), Pasar Modal

adalah Pelengkap di sektor keuangan

terhadap dau lembaga lainnya yaitu bank

dan lembaga pembiayaan. Pasar modal

memberikan jasanya yaiyu menjembatani

hubungan antara pemilik modal dalam hal

ini disebut sebagai pemodal (investor)

dengan peminjam modal (emiten).

Keputusan Presiden (Kepres) No.52

Tahun 1976 tentang Pasar Modal Bab I

pasal 1 dimana disebutkan " Pasar Modal

adalah bursa efek seperti dimaksud dalam

undang-undang No.15 Tahun 1952

(Lembaran Negara Tahun 1952 No.67) ".

Jadi Pasar Modal adalah bursa perdagangan

di Indonesia yang didirikan untuk

Page 7: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

memperdagangan uang dan efek. Pasar

Modal adalah suatu tempat bertemunya

antara seorang/ organisasi/ perusahaan

(investor) yang kelebihan dana untuk

menanamka modalnya di perusahaan yang

mengalami deficit modal (emiten) dengan

membeli efek yang diterbitkan oleh emiten.

Pasar Modal (UU No.8 Tahun 1995)

adalah kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan public yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan

profesi yang berkaitan dengan efek.

Sejarah Berdirinya Pasar Modal Di

Indonesia

Secara historis, pasar modal telah hadir

jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar

modal atau bursa efek telah hadir sejak

jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada

tahun 1912 di Batavia. Pasar modal ketika

itu didirikan oleh pemerintah Hindia

Belanda untuk kepentingan pemerintah

kolonial atau VOC.

Meskipun pasar modal telah ada

sejak tahun 1912, perkembangan dan

pertumbuhan pasar modal tidak berjalan

seperti yang diharapkan, bahkan pada

beberapa periode kegiatan pasar modal

mengalami kevakuman. Hal tersebut

disebabkan oleh beberapa faktor seperti

perang dunia ke I dan II, perpindahan

kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada

pemerintah Republik Indonesia, dan

berbagai kondisi yang menyebabkan operasi

bursa efek tidak dapat berjalan sebagaimana

mestinya. Pemerintah Republik Indonesia

mengaktifkan kembali pasar modal pada

tahun 1977, dan beberapa tahun kemudian

pasar modal mengalami pertumbuhan

seiring dengan berbagai insentif dan regulasi

yang dikeluarkan pemerintah.

Secara singkat, tonggak perkembangan

pasar modal di Indonesia dapat dilihat

sebagai berikut:

Page 8: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

14 Desember 1912 : Bursa Efek

pertama di Indonesia dibentuk di

Batavia oleh Pemerintah Hindia

Belanda.

1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia

ditutup selama Perang Dunia I

1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta

dibuka kembali bersama dengan

Bursa Efek di Semarang dan

Surabaya

Awal tahun 1939 : Karena isu politik

(Perang Dunia II) Bursa Efek di

Semarang dan Surabaya ditutup.

1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta

ditutup kembali selama Perang

Dunia II

1952 : Bursa Efek di Jakarta

diaktifkan kembali dengan UU

Darurat Pasar Modal 1952, yang

dikeluarkan oleh Menteri kehakiman

(Lukman Wiradinata) dan Menteri

keuangan (Prof.DR. Sumitro

Djojohadikusumo). Instrumen yang

diperdagangkan: Obligasi

Pemerintah RI (1950)

1956 - 1977 : Program nasionalisasi

perusahaan Belanda. Bursa Efek

semakin tidak aktif dan vacuum.

10 Agustus 1977 : Bursa Efek

diresmikan kembali oleh Presiden

Soeharto. BEJ dijalankan dibawah

BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar

Modal). Tanggal 10 Agustus

diperingati sebagai HUT Pasar

Modal. Pengaktifan kembali pasar

modal ini juga ditandai dengan go

public PT Semen Cibinong sebagai

emiten pertama.

1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa

Efek sangat lesu. Jumlah emiten

hingga 1987 baru mencapai 24.

Masyarakat lebih memilih instrumen

perbankan dibandingkan instrumen

Pasar Modal. Ditandai dengan

hadirnya Paket Desember 1987

(PAKDES 87) yang memberikan

Page 9: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

kemudahan bagi perusahaan untuk

melakukan Penawaran Umum dan

investor asing menanamkan modal di

Indonesia.

1988 – 1990 : Paket deregulasi

dibidang Perbankan dan Pasar Modal

diluncurkan. Pintu BEJ terbuka

untuk asing. Aktivitas bursa terlihat

meningkat.

2 Juni 1988 : Bursa Paralel

Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan

dikelola oleh Persatuan Perdagangan

Uang dan Efek (PPUE), sedangkan

organisasinya terdiri dari broker dan

dealer.

Desember 1988 : Pemerintah

mengeluarkan Paket Desember 88

(PAKDES 88) yang memberikan

kemudahan perusahaan untuk go

public dan beberapa kebijakan lain

yang positif bagi pertumbuhan pasar

modal.

16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya

(BES) mulai beroperasi dan dikelola

oleh Perseroan Terbatas milik swasta

yaitu PT Bursa Efek Surabaya.

13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ.

BAPEPAM berubah menjadi Badan

Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini

diperingati sebagai HUT BEJ.

22 Mei 1995 : Sistem Otomasi

perdagangan di BEJ dilaksanakan

dengan sistem computer JATS

(Jakarta Automated Trading

Systems).

10 November 1995 : Pemerintah

mengeluarkan Undang –Undang No.

8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.

Undang-Undang ini mulai

diberlakukan mulai Januari 1996.

1995 : Bursa Paralel Indonesia

merger dengan Bursa Efek Surabaya.

2000 : Sistem Perdagangan Tanpa

Warkat (scripless trading) mulai

Page 10: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

diaplikasikan di pasar modal

Indonesia.

2002 : BEJ mulai mengaplikasikan

sistem perdagangan jarak jauh

(remote trading).

2007 : Penggabungan Bursa Efek

Surabaya (BES) ke Bursa Efek

Jakarta (BEJ) dan berubah nama

menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).

Alasan Dibentuknya Pasar Modal

Pasar modal banyak dijumpai di

banyak Negara, karena pasar modal

menjalankan fungsi ekonomi dan keuangan.

Dalam melaksanakan fungsi ekonominya,

pasar modal menyediakan fasilitas untuk

memindahkan dana dari lender (pihak yang

mempuyai kelebihan dana) ke borrower

(pihak yang memerlukan dana). Dengan

menginvestasikan kelebihan dana yang

mereka miliki, lenders mengharapkan

memperoleh imbalan dari penyerahan dana

tersebut. Dari sisi borrowers tersedianya dan

dari pihak luar memungkinkan mereka

melakukan investasi tanpa harus menunggu

tersedianya dana hasil operasi dari

perusahaan. Fungsi keuangan dilakukan

dengan menyediakan dana yang diperlukan

oleh para borrowers dan para lenders

menyediakan dana tanpa harus terlibat

langsung dalam kepemilikan aktiva riil yang

diperlukan investasi tersebut.

Ada beberapa daya tarik pasar

modal. Pertama, diharapkan pasar modal ini

akan bisa menjadi alternatif penghimpunan

dana selain sistem perbankan. Kedua, pasar

modal memungkinkan para pemodal

mempunyai pilihan investasi yang sesuai

dengan preferensi resiko mereka.

Saham

Saham (stock) merupakan salah satu

instrumen pasar keuangan yang paling

popular. Menerbitkan saham merupakan

salah satu pilihan perusahaan ketika

memutuskan untuk pendanaan perusahaan.

Pada sisi yang lain, saham merupakan

instrument investasi yang banyak dipilih

Page 11: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

para investor karena saham mampu

memberikan tingkat keuntungan yang

menarik. Saham dapat didefinisikan sebagai

tanda penyertaan modal seseorang atau

pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan

atau perseroan terbatas. Dengan

menyertakan modal tersebut, maka pihak

tersebut memiliki klaim atas pendapatan

perusahaan, klaim atas asset perusahaan, dan

berhak hadir dalam Rapat Umum Pemegang

Saham (RUPS). Pada dasarnya, ada dua

keuntungan yang diperoleh investor dengan

membeli atau memiliki saham:

1. Dividen merupakan pembagian

keuntungan yang diberikan

perusahaan dan berasal dari

keuntungan yang dihasilkan

perusahaan. Dividen diberikan

setelah mendapat persetujuan dari

pemegang saham dalam RUPS. Jika

seorang pemodal ingin mendapatkan

dividen, maka pemodal tersebut

harus memegang saham tersebut

dalam kurun waktu yang relatif lama

yaitu hingga kepemilikan saham

tersebut berada dalam periode

dimana diakui sebagai pemegang

saham yang berhak mendapatkan

dividen.

Dividen yang dibagikan

perusahaan dapat berupa dividen

tunai – artinya kepada setiap

pemegang saham diberikan dividen

berupa uang tunai dalam jumlah

rupiah tertentu untuk setiap saham -

atau dapat pula berupa dividen

saham yang berarti kepada setiap

pemegang saham diberikan dividen

sejumlah saham sehingga jumlah

saham yang dimiliki seorang

pemodal akan bertambah dengan

adanya pembagian dividen saham

tersebut.

Page 12: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

2. Capital Gain merupakan selisih

antara harga beli dan harga jual.

Capital gain terbentuk dengan

adanya aktivitas perdagangan saham

di pasar sekunder. Misalnya Investor

membeli saham ABC dengan harga

per saham Rp 3.000 kemudian

menjualnya dengan harga Rp 3.500

per saham yang berarti pemodal

tersebut mendapatkan capital gain

sebesar Rp 500 untuk setiap saham

yang dijualnya.

3. Earning Per Share (EPS) adalah

angka yang diperoleh dengan cara

membagi keuntungan yang diperoleh

emiten (dalam hal ini keuntungan

yang dimaksud adalah keuntungan

setelah dipotong pajak, tetapi

sebelum dibayarkan deviden) dengan

jumlah saham yang beredar.

Sebagai instrument investasi, saham

memiliki risiko, antara lain:

1. Capita Loss Merupakan kebalikan

dari Capital Gain, yaitu suatu

kondisi dimana investor menjual

saham lebih rendah dari harga beli.

Misalnya saham PT. XYZ yang di

beli dengan harga Rp 2.000,- per

saham, kemudian harga saham

tersebut terus mengalami penurunan

hingga mencapai Rp 1.400,- per

saham. Karena takut harga saham

tersebut akan terus turun, investor

menjual pada harga Rp 1.400,-

tersebut sehingga mengalami

kerugian sebesar Rp 600,-/saham.

2. Risiko Likuidasi Perusahaan yang

sahamnya dimiliki, dinyatakan

bangkrut oleh Pengadilan, atau

perusahaan tersebut dibubarkan.

Dalam hal ini hak klaim dari

pemegang saham mendapat prioritas

terakhir setelah seluruh kewajiban

perusahaan dapat dilunasi (dari hasil

Page 13: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

penjualan kekayaan perusahaan).

Jika masih terdapat sisa dari hasil

penjualan kekayaan perusahaan

tersebut, maka sisa tersebut dibagi

secara proporsional kepada seluruh

pemegang saham. Namun jika tidak

terdapat sisa kekayaan perusahaan,

maka pemegang saham tidak akan

memperoleh hasil dari likuidasi

tersebut. Kondisi ini merupakan

risiko yang terberat dari pemegang

saham. Untuk itu seorang pemegang

saham dituntut untuk secara terus

menerus mengikuti perkembangan

perusahaan. Di pasar sekunder atau

dalam aktivitas perdagangan saham

sehari-hari, harga-harga saham

mengalami fluktuasi baik berupa

kenaikan maupun penurunan.

Pembentukan harga saham terjadi

karena adanya permintaan dan

penawaran atas saham tersebut.

Dengan kata lain harga saham

terbentuk oleh supply dan demand

atas saham tersebut. Supply dan

demand tersebut terjadi karena

adanya banyak faktor, baik yang

sifatnya spesifik atas saham tersebut

(kinerja perusahaan dan industri

dimana perusahaan tersebut

bergerak) maupun faktor yang

sifatnya makro seperti tingkat suku

bunga, inflasi, nilai tukar dan faktor-

faktor non ekonomi seperti kondisi

sosial dan politik, dan faktor lainnya.

Klasifikasi Saham

Pengklasifikasian atas beberapa

saham ini tidak tepat benar, tetapi ini bisa

membantu para investor atau pialang saham

untuk membedakan atau memilih saham-

saham yang diinginkan.

1. Bluechip chip stock, suatu saham

yang bisa diklasifikasikan sebagai

bluechip bila memenuhi persyaratan

Page 14: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

bahwa perusahaan penerbitnya

memiliki reputasi yang baik,

disamping itu dalam sejarahnya yang

panjang emitennya mampu

menghasilkan pendapatan yang

tinggi dan konsisten membayar

deviden tunai, selain itu

emitennyasudah dalam keadaan

stabil.

2. Income stock adalah saham yang

mampu membayar deviden tinggi

dari rata-rata deviden yang

dibayarkan tahun-tahun sebelumnya.

Selain itu income stock mampu

menghasilkan pendapatan yang

tinggi dan dengan teratur

memberikan deviden tunai daripada

laba ditahan.

3. Growth stock saham ini biasanya

memiliki P/E ratio tinggi. Dan

disamping itu emiten saham ini

mempunyai reputasi yang tinggi, dan

gaya publisitas Nampak glamor

dalam peningkatan atau penurunan

harga sahamnya.

Likuiditas Saham

Likuiditas saham merupakan ukuran

jumlah transaksi saham di pasar modal

dalam periode tertentu. Semakin tinggi

frekuensi transaksi maka semakin tinggi

likuiditas saham, ini berarti saham tersebut

semakin diminati oleh para investor dan hal

tersebut akan tingkat harga saham yang

bersangkutan. Pada kenyataannya tidak

semua saham mudah ditransaksikan atau

dengan kata lain mengalami kesulitan

likuiditas. Saham yang tidak likuid dapat

dikenakan deslisting atau dikeluarkan dari

Bursa Efek. Suatu saham dikatakan likuid

bila saham tersebut mudah untuk ditukarkan

atau dijadikan uang.

Semakin likuid suatu saham berarti

jumlah atau frekuensi transaksi semakin

tinggi. Hal tersebut juga menunjukkan minat

investor untuk memiliki saham tersebut juga

Page 15: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

tinggi. Minat yang tinggi dimungkinkan

karena saham yang likuiditasnya tinggi

memberikan kemungkinan yang lebih tinggi

untuk mendapatkan return dibandingkan

saham yang likuiditasnya rendah sehingga

tingkat likuiditas saham biasanya akan

mempengaruhi harga saham yang

bersangkutan. Likuiditas secara sederhana,

menunjukkan kemudahan untuk menjual dan

membeli efek pada harga yang wajar.

Jadi jika untuk menjual dan membeli

sejumlah tertentu saham harus menunggu

atau kalau spread antara permintaan dan

penjualan relatif besar, atau penjualan saham

dalam jumlah relatif besar akan

mempengaruhi harga pasar secara

substansial, bisa dikatakan bahwa saham

tidak likuid. Pemecahan saham sebagai

suatu aksi dilakukan oleh perusahaan, juga

memuat informasi diasumsikan

mempengaruhi keputusan jual beli yang

dilakukan investor, yang pengaruh tersebut

dapat dilihat dalam aktivitas perdagangan

saham. Perubahan pada volume

perdagangan akan terlihat bila aksi tersebut

mempengaruhi preferensi para investor

dalam keputusan investasinya. Atas dasar

pemikiran-pemikiran di atas dapat diperoleh

pengertian bahwa pemecahan saham akan

mempengaruhi likuiditas saham. Meskipun

pengaruh tersebut belum dapat diketahui di

Bursa Efek Jakarta bersifat positif atau

negatif dalam arti pemecahan saham

meningkatkan atau menurunkan

likuiditasnya. Semakin cepat suatu asset

dapat berubah menjadi uang maka semakin

tinggi likuiditasnya.

Salah satu daya tarik agar suatu

saham diminati investor adalah harga yang

murah serta rendahnya biaya komisi

transaksi. Parameter yang sering digunakan

untuk mengukur likuiditas suatu saham

(Conroy et.al, 1990) adalah:

Page 16: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

a. Volume perdagangan

Merupakan suatu instrumen yang

dapat digunakan untuk melihat reaksi

pasar

modal terhadap informasi melalui

parameter volume saham yang di

perdagangkan dipasar.

b. Tingkat Spread

Merupakan suatu instrumen yang

dapat digunakan untuk melihat reaksi

pasar

modal terhadap informasi melalui

parameter perbedaan atau selisih

antara

harga tertinggi yang diminta untuk

membeli dengan harga terendah yang

ditawarkan untuk menjual (Bid- Ask

Spread), diukur dengan

menggunakan

persentase.

c. Information flow (aliran

informasi).

d. Jumlah pemegang saham.

e. Jumlah saham yang beredar.

f. Transaction cost (besarnya biaya

transaksi).

g. Faktor no. 3, 4, 5 dan 6 ini akan

mempengaruhi volume perdagangan

sehingga dapat diketahui

pengaruhnya terhadap likuiditas.

h. Harga saham

Merupakan suatu instrumen yang

dapat digunakan untuk melihat reaksi

pasar

modal terhadap informasi melalui

parameter harga-harga saham di

pasar.

i. Volatilitas Harga saham

Merupakan suatu instrumen yang

dapat digunakan untuk melihat reaksi

pasar

modal terhadap informasi melalui

parameter pergerakan harga-harga

saham di

Page 17: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

pasar. Sedangkan menurut Sutrisno

et al (2000), parameter yang

digunakan yaitu :

a. Harga saham

b. Volume perdagangan

c. Persentase saham

d. Varians saham (volatilitas saham)

Stock Split

Ada beberapa pengertian tentang

stock split antara lain sebagai berikut Stock

split adalah suatu pemecahan jumlah lembar

saham,misalnya jumlah saham semula

100.000 lembar dengan nominal Rp. 1

perlembar dipecahkan menjadi 200.000

lembar dengan nominal Rp. 0,5 perlembar

(Napa J awat, 1999:506 seperti dikutip di

Wang Sutrisno, 2000). Stock split adalah

suatu aktifitas yang dilakukan oleh

perusahaan go publik untuk menaikkan

jumlah saham yang beredar (Brigham dan

Gapenski, 1992 : 506, seperti dikutip di

Sutrisno, 2000). Stock split adalah

pemecahan jumlah lembar saham menjadi

jumlah lembar yang lebih banyak dengan

pengurangan harga nominal per lembar nya

secara proporsional (Riyanto, 1995).

Pada dasarnya ada dua jenis stock

split yang dapat dilakukan yakni split up dan

split down. Split up adalah penurunan nilai

nominal perlembar saham yang

mengakibatkan bertambahnya jumlah saham

yang beredar. Misalnya pemecahan saham

dengan split factor 2:1, 3:1, 4:1. Sedangkan

Split down adalah peningkatan nilai nominal

saham dan mengurangi jumlah saham yang

beredar. Misalnya split down dengan split

factor 1:2, 1:3, dan 1:4. Secara teoritis ,

motivasi yang melatar belakangi perusahaan

melakukan stock split serta efek yang

ditimbulkannya tertuang dalam beberapa

hipotesis yakni hipotesis signaling dan

liquidity (Baker dan Powel, 1993 dalam

Sutrisno, 2000).

Hipotesis signaling atau dikenal juga

dengan hipotesis information asimetry

menyatakan bahwa split memberikan sinyal

Page 18: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

yang informatif kepada investor mengenai

prospek perusahaan dimasa yang akan

datang. Meningkatnya likuiditas setelah split

dapat muncul akubat semakin besarnya

kepemilikan saham dan jumlah transaksi.

Hasil penelitian Barker (1996) dan

Lamoreux dan Poon (1987) (dalam Sutrisno,

2000) menyimpulkan bahwa jumlah

pemegang saham menjadi bertambah banyak

setelah split.

Conroy, Harris dan Benet (1990)

(dalam Sutrisno, 2000) menemukan adanya

penurunan likuiditas setelah split dengan

masingmasing menggunakan volume

perdagangan dan bid-ask spread sebagai

proksi. Hasil tersebut bertentangan dengan

Murray (1985) (dalam Sutrisno, 2000) yakni

split tidak berpengaruh terhadap volume

perdagangan maupun bid-ask spread.

Hipotesis berikutnya memfokuskan

pada keinginan manajemen perusahaan

dalam meningkatkan likuiditas perdagangan.

Hipotesis tersebut didukung dengan adanya

pandangan bahwa perusahaan yang

melakukan split pada sahamnya akan

menambah daya tarik investor akibat

semakin rendahnya harga saham tersebut.

Lembar saham yang sudah beredar akan

dikembalikan oleh investor kepada emiten

untuk ditukarkan dengan lembar saham yang

baru yang jumlahnya disesuaikan akibat dari

peristiwa stock split. Periode yang biasa

ditentukan untuk mengetahui dampak

peristiwa stock split adalah sepuluh hari,

karena jika lebih dari sepuluh hari akan

banyak pengumuman-pengumuman lain

yang akan berpengaruh pada likuiditas

saham. Dan jika kurang dari sepuluh hari

kemungkinan pemegang saham belum

mendengar pengumunan stock split.

Alat Analisis yang digunakan

1. Untuk menganalisa perbedaan

harga saham dan volume

perdagangan, sebelum dan sesudah

stock split digunakan uji beda

(Paired Sample t test) dengan tingkat

Page 19: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

kesalahan α = 5 %, dengan hipotesis

sebagai berikut :

a. H1 : μ1 ≠ μ2

Berarti harga saham sebelum

stock split berbeda secara signifikan

dengan harga sham sesudah

stock split.

b. H2 : μ1 ≠ μ2

Berarti rata-rata volume

perdagangan sebelum stock

split berbeda secara

signifikan dengan rata-rata

volume perdagangan sesudah

stock split.

2. Hipotesis diatas dibuktikan

melalui nilai Tbk (Djarwanto P. S

dan Subagyo, 1998: 209), sampel

kecil n1 , n2 < 10.

3. Pengujian dilakukan dengan

melihat signifikan t :

4. Jika signifikan t < α = 5 %, maka :

Terdapat perbedaan yang signifikan

antara harga saham, volume

perdagangansaham sebelum dan

sesudah stock split.

5. Jika signifikan Tbk > α = 5 %,

maka : Tidak terdapat perbedaan

yang signifikan antara harga saham

dan volume perdagangan sebelum

dan sesudah stock split. Adapun

metode analisis yang dipergunakan

dalam penelitian ini Penulis

menggunakan SPSS 15.0 for

Windows , untuk sampel

berpasangan dengan menggunakan t-

Test pair. Tujuan digunakan SPSS

15.0 for Windows untuk menghitung

dan menguji data adalah untuk

menghindari kesalahan akibat

perhitungan manual.

SPSS merupakan program

statistik untuk membuat dan

medistribusikan informasi hasil

pengolahan data statistik untuk

berbagai pengambilan keputusan

Page 20: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

strtegis perusahaan ( Santoso, 1999,

9 ).

6. Setelah dilakukan pengujian

hipotesis dengan uji beda dengan

tingkat kesalahan α= 5 %, yaitu

harga saham sebelum dan sesudah

stock split, volume perdagangan

saham sebelum dan sesudah stock

split dilanjutkan dengan membahas

analisis likuiditas saham sesuai

dengan teori-teori yang ada maupun

penelitian-penelitian terdahulu.

Model Penelitian

Berdasarkan penelitian-penelitian

sebelumnya, kesemuanya merujuk pada

adanya perbedaan yang signifikan terhadap

harga saham dan likuiditas saham akibat

stock split ( seperti penelitian yang

dihasilkan oleh Yuniartha dan Susilowati,

2000 dan Setiyanto, 2006). Tetapi ada juga

yang tidak menunjukan perbedaan yang

signifikan seperti hasil penelitian oleh

Irmansyah (2003) yang menyatakan bahwa

hasil perhitungan antara kedua variable dari

pengujian hipotesis mengenai hubungan

kedua variable tersebut menunjukan

diterimanya Ho yang dengan kata lain tidak

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

harga saham dan likuiditas saham.

Sedangkan menurut Yuniartha dan

Susilowati (2000) menyatakan bahwa secara

keseluruhan, hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa stock split hanya

mempengaruhi harga, volume perdagangan

dan persentase spread, tetapi tidak

mempengaruhi varians dan abnormal return

baik ditinjau secara individual maupun

sebagai sebuah portofolio.

Page 21: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

Data harga 10 saham 15 hari sebelum dan sesudah stock

ssplit

Kode -15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0

CTBN 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 37200 3000

BBCA 7100 7050 7250 7250 7250 7200 7100 6900 6900 6900 6600 6300 6650 6900 7200 3600

TINS 30600 31650 32050 31300 30500 30100 31050 31350 31350 31950 32100 31600 29900 29050 29400 2975

PGAS 11650 11200 11200 11250 11500 12000 11950 11600 11500 11750 12000 11950 11950 12200 11600 2125

JPRS 1800 1800 1890 1900 1900 1810 1900 1900 1870 1900 1900 1900 1940 2000 2075 1950

LPKR 1690 1690 1700 1690 1690 1690 1680 1680 1670 1670 1670 1670 1670 1670 1670 670

DAVO 590 610 610 610 610 590 600 590 600 600 600 580 580 580 600 290

PWON 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 3000 2800 2800 2800

ANTM 13150 13150 12850 12950 12850 12700 12550 12550 12850 12700 12600 12900 13600 13700 13250 13250

BMTR 4950 4900 4950 4950 4975 5000 4900 4875 4900 4900 4975 5200 5250 5150 5150 5250

11173 11225 11270 11210 11147.5 11129 11193 11164.5 11184 11257 11264.5 11230 11174 11125 11094.5 35910

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

3000 3000 3000 3000 3250 2500 3100 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2500 2600

3575 3525 3550 3550 3600 3575 3525 3425 3300 3275 3425 3450 3550 3575 3600

2600 2300 2200 2400 2300 2225 2275 2525 2700 2650 2650 2650 2650 2575 2500

2225 2475 2425 2450 2375 2225 2225 2350 2325 2350 2425 2500 2450 2400 2425

420 400 400 390 380 370 370 365 355 375 365 370 365 360 370

680 690 690 690 720 730 730 740 730 720 690 690 660 640 640

290 280 280 280 290 285 280 280 285 285 285 280 290 290 285

400 520 520 480 455 450 540 500 530 540 540 550 540 540 500

2650 2650 2600 2575 2700 2725 2875 2825 2775 2700 2625 2700 2600 2600 2675

1190 1130 1190 1200 1180 1170 1190 1190 1210 1210 1210 1240 1350 1370 1340

1703 1697 1685.5 1701.5 1725 1625.5 1711 1670 1671 1660.5 1671.5 1693 1695.5 1685 1693.5

Page 22: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

Tabel 4.2 Data volume perdagangan 10 saham 15 hari sebelum dan sesudah stock split

-15 -14 -13 -12 -11 -10 -9 -8 -7 -6 -5 -4 -3 -2 -1 0

0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21939000 20401000 43279000 0 0 25753000 15632000 19700000 24691000 20656000 8286000 41848000 25624000 25250000 26583000 9246500

22455000 7440000 4505000 8280000 8825000 15870000 5985000 2380000 0 3560000 6615000 2680000 1864000 27905000 7185000 6164000

29007500 41140000 19945000 50522500 30690000 48380000 26212500 33610000 30157500 32202500 50032500 9945000 0 59880000 38295000 87522000

4040000 245000 2667500 2150000 250000 0 205000 190000 165000 294000 12500 215000 2095000 2777500 4040000 794500

25348700 30368700 35335000 15341200 27191200 22581200 26835000 24178700 19006200 22002500 6023000 0 0 0 0 16636500

166000 3986000 4474000 9666000 1852000 1311000 1350000 4615000 287000 1437000 1141000 1329000 102000 401000 389000 166000

0 0 0 0 4250 152500 31100 20000 0 0 0 0 100000 25100 125000 65500

3564800 10256700 156000 0 5623100 25614000 7745815 1591500 105687000 124600500 1256000 265400 0 0 5625000 0

13728000 30574000 21211000 0 0 0 0 21435000 19498000 26721000 0 0 5900000 20664000 56374000 0

12024900 14441140 13157250 8595970 7443555 13966170 8399641.5 10772020 19949170 23147350 7336600 5628240 3568500 13690260 13861600 12059500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

0 0 1000 1000 500 0 0 0 0 0 500 0 9000 0 0

8631000 12656000 13455500 14136500 32062500 12868000 4366500 9104000 15952500 32924000 44230000 22820000 50825500 35116500 28553500

21500500 21309000 33614500 26592500 18248000 20369500 9829000 45975000 43461500 11337000 14476500 8436500 7061000 13407000 13608000

103020500 207687500 88148000 63897500 39348000 34625000 23896000 22878000 28473000 38403500 36497000 53570500 53815500 59683000 39198500

16879500 5196500 4276500 922500 2135500 1266500 903000 355500 4235000 4565500 289000 265000 267000 597000 2790500

17100000 19627000 11726500 22935500 33838000 23068000 22075500 28921500 1856850 18507000 9979500 26163500 21223500 19974500 26132000

1661000 3793500 7434000 629000 391000 3424500 645000 495500 104000 2192500 683500 285000 509500 1553000 2887000

2000 131000 140000 205000 425000 387000 265000 152500 228500 1500 20000 61500 5000 268000 0

17097500 33327500 59633500 24285500 65722000 45057000 38004500 35158500 133390500 67538500 39736000 20367500 15128000 27336500 92598500

144587000 25908000 118187000 61850000 33816500 10716000 26617000 26131500 42022000 18903500 5726000 51960500 182820000 86521500 46232000

33047900 32963600 33661650 21545500 22598700 15178150 12660150 16917200 26972385 19437300 15163800 18393000 33166400 24445700

25200000

Page 23: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

4.2 Data rata-rata

Gambar 4.1 dibawah ini menunjukan rata-rata harga saham selama periode

pengamatan dalam bentuk grafik :

Gambar 4.1

Grafik Pergerakan Harga Saham

Gambar 4.2 dibawah ini menunjukkan rata-rata volume perdagangan selama

periode pengamatan dalam bentuk grafik :

Gambar 4.2

Grafik Pergerakan Volume Perdagangan Saham

Page 24: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

4.3 Uji Normalitas

Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas dengan

Kolmogorov Smirnov. Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan

membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku.

Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score dan

diasumsikan normal. Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang

diuji normalitasnya dengan data normal baku.

1. Output harga

Berikut ini adalah hasil perhitungan uji normalitas dengan Kolmogrov Smirnov

pada harga saham :

Tabel 4.4

Output Uji Normalitas kolmogrov smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 15

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation .96362411

Most Extreme Differences Absolute .104

Positive .080

Negative -.104

Kolmogorov-Smirnov Z .403

Asymp. Sig. (2-tailed) .997

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Nilai residualnya terstandardisasi menyebar dengan normal, apabila :

Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > α

Page 25: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05 (Alpha), maka nilai residual

terstandardisasi dikatakan normal. Jadi, data harga saham yang akan digunakan dalam

penelitian ini dikatakan normal.

2. Output volume

Berikut ini adalah hasil perhitungan uji normalitas dengan Kolmogrov Smirnov

pada harga saham :

Tabel 4.5

Output Uji Normalitas kolmogrov smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Standardized

Residual

N 15

Normal Parameters(a,b) Mean .0000000

Std. Deviation .96362411

Most Extreme Differences Absolute .160

Positive .160

Negative -.075

Kolmogorov-Smirnov Z .621

Asymp. Sig. (2-tailed) .835

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Nilai residualnya terstandardisasi menyebar dengan normal, apabila :

Nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > α

Page 26: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

Karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) > 0.05 (Alpha), maka nilai residual

terstandardisasi dikatakan normal. Jadi, data volume perdagangan yang akan

digunakan dalam penelitian ini dikatakan normal.

4.4 Uji paired t-test

Setelah melakukan uji normalitas yang menyatakan bahwa data-data yang digunakan

adalah normal, maka akan dilakukan tahap berikutnya. Tahap tersebut adalah melakukan

perhitungan uji beda dua rata-rata (Paired t test) dengan menggunakan SPSS 15.00 for window.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan data harga saham dan volume perdagangan 15 hari

sebelum, pada saat, dan 15 hari sesudah yang dirata-ratakan terlebih dahulu.

Berikut ini adalah table hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 15.00 for window

untuk masing-masing variable :

Page 27: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

Tabel 4.6

Hasil Perbandingan Uji t Harga saham Sebelum dan Sesudah stock split

Periode N Sebelum Sesudah Perbedaan t-Hitung P-Value Keterangan

15 10 11173 1693.5 9479.5 2.477 0.035 Signifikan

14 10 11225 1685 9540 2.452 0.037 Signifikan

13 10 11270 1695.5 9574.5 2.454 0.036 Signifikan

12 10 11210 1693 9517 2.468 0.036 Signifikan

11 10 11147.5 1671.5 9476 2.487 0.035 Signifikan

10 10 11129 1660.5 9468.5 2.498 0.034 Signifikan

9 10 11193 1671 9522 2.480 0.035 Signifikan

8 10 11164.5 1670 9494.5 2.452 0.037 Signifikan

7 10 11184 1711 9473 2.464 0.036 Signifikan

6 10 11257 1625.5 9631.5 2.455 0.036 Signifikan

5 10 11264.5 1725 9539.5 2.459 0.036 Signifikan

4 10 11230 1701.5 9528.5 2.465 0.036 Signifikan

3 10 11174 1685.5 9488.5 2.512 0.033 Signifikan

2 10 11125 1697 9428 2.530 0.032 Signifikan

1 10 11094.5 1703 9391.5 2.526 0.032 Signifikan

Keseluruhan 150 167841 25288.5 142552.5 10.083 0.000 Signifikan Keterangan * : Signifikan pada level signifikan 5%

Berdasarkan hasil perhitungan pada table di atas, rata- rata harga 15 hari sebelum, pada

saat dan 15 hari sesudah menunjukkan P- Value < α (0.05).

Page 28: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

Tabel 4.7

Hasil Perbandingan Uji t Volume perdagangan Sebelum dan Sesudah stock split

Periode N Sebelum Sesudah Perbedaan t-Hitung P-Value Keterangan

15 10 12024900 33047900 -21023000 -1.445 0.182 Tidak Signifikan

14 10 14441140 32963600 -18522460 -1.696 0.124 Tidak Signifikan

13 10 13157250 33661650 -20504400 -1.231 0.249 Tidak Signifikan

12 10 8595970 21545500 -12949530 -1.728 0.118 Tidak Signifikan

11 10 7443555 22598700 -15155145 -1.355 0.208 Tidak Signifikan

10 10 13966170 15178150 -1211980 -1.153 0.278 Tidak Signifikan

9 10 8399647.5 12660150 -4260502.5 -1.386 0.199 Tidak Signifikan

8 10 10772020 16917200 -6145180 -1.075 0.310 Tidak Signifikan

7 10 19949170 26972385 -7023215 -1.013 0.337 Tidak Signifikan

6 10 23147350 19437300 3710050 -0.952 0.366 Tidak Signifikan

5 10 7336600 15163800 -7827200 -2.143 0.061 Signifikan

4 10 5628240 18393000 -12764760 -1.852 0.097 Signifikan

3 10 3568500 33166400 -29597900 -2.241 0.052 Signifikan

2 10 13690260 24445700 -10755440 -1.297 0.227 Tidak Signifikan

1 10 13861600 25200000 -11338400 -1.877 0.093 Signifikan

Keseluruha

n 150

175982372.

5

35135143

5 -175369063 -4.764 0.000 Signifikan

Keterangan : *: Signifikan pada level signifikan 10%

Berdasarkan hasil perhitungan pada table di atas, yang menunjukkan P- Value < α (0.10)

hanya pada periode 1, 3, 4, 5, dan perhitungan keseluruhan rata- ratanya. Sedangkan pada

periode ke- 2, 6 s/d 15 menunjukkan P- Value > α (0.10).

Page 29: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

4.5 Hipotesis

Berdasarkan pada bab 1 yang telah

diuraikan sebelumnya, maka hipotesis

yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Hipotesis untuk Harga Saham

H 1 = Terdapat perbedaan yang

signifikan harga saham sebelum dan

sesudah aktivitas stock split.

Dalam membuktikan / melakukan

pengujian hipotesis pertama ini

digunakan uji t (paired sampel t test)

yaitu membandingkan nilai Harga

saham pada hari-hari sebelum dan

sesudah stock split .

Dari hasil perhitungan dengan

bantuan SPSS 15 diperoleh hasil

seperti table 4.6 diatas.

2.Hipotesis untuk Volume Perdagangan

Saham

Hipotesis kedua yang diajukan dalam

penelitian ini adalah

H2 = Terdapat perbedaan yang

signifikan volume perdagangan

saham sebelum dan sesudah aktivitas

stock split .

Dalam membuktikan / melakukan

pengujian hipotesis kedua ini digunakan uji t

(paired sampel t test) yaitu membandingkan

nilai volume perdagangan saham sebelum

stock split dengan volume perdagangan

saham sesudah stock split .

Analisis

Hasil penelitian ini, menunjukkan

bahwa pada harga saham secara keseluruhan

terdapat perbedaan yang signifikan setelah

dilakukan stock split. Hal ini menyebabkan

harga saham turun secara signifikan akibat

peristiwa stock split tersebut. Sedangkan

volume perdagangan secara keseluruhan

mengalami peningkatan yang signifikan.

Tetapi dari kelima belas periode ada juga

yang menunjukkan volume perdagangan

tidak mengalami peningkatan secara

signifikan setelah dilakukannya stock split.

Hasil penelitian yang telah dilakukan

semakin menegaskan penelitian- penelitian

sebelumnya, seperti penelitian yang

Page 30: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

dilakukan oleh Yuniartha dan Susilowati

(2000), Sutrisno (2000),dan Setiyanto

(2006). Menurut Yuniartha dan Susilowati

juga Sutrisno, stock split hanya

mempengaruhi harga, volume perdagangan

dan persentase spread, tetapi tidak

mempengaruhi varians dan abnormal return

baik ditinjau secara individual maupun

sebagai sebuah portofolio. Berdasarkan hasil

penelitian Setiyanto menyatakan bahwa

terdapat perbedaan yang signifikan terhadap

harga saham dan volume perdagangan

antara sebelum dan sesudah aktivitas stock

split.

Peningkatan kegiatan perdagangan

berarti jumlah saham yang diperdagangkan

semakin banyak, begitu juga dengan jumlah

pemegang saham. Sehingga dapat

mempengaruhi likuiditas saham setelah

stock split yakni semakin meningkat

(Lamoureux & Poon, 1987, seperti dikutip

dalam Sutrisno, 2000). Hal ini berarti stock

split dapat memberikan sinyal yang

informatif mengenai prospek perusahaan

yang menguntungkan, karena investor hanya

akan berinvastasi pada saham yang benar-

benar diketahui dengan pasti segala

sesuatunya dan akan melakukan

perdagangan melalui broker yang

menganalisis perusahaan yang

mengeluarkan saham tersebut. Walaupun

begitu, para investor juga harus berhati- hati

dalam menanamkan modalnya dengan

memperhatikan manajemen pada perusahaan

tersebut.

Hasil penelitian ini juga

memperlihatkan bahwa variable harga

saham dan volume perdagangan menerima

hipotesis alternative yang diajukan yaitu

masing- masing H1 (harga saham) dan H2

(volume perdagangan). Dengan kata lain,

variable harga saham dan volume

perdagangan mengalami perbedaan yang

signifikan setelah dilakukannya stock split.

Page 31: ANALISIS PENGARUH STOCK SPLIT PADA HARGA …publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/2034/1/Artikel... · stock split menunjukkan adanya perbedaan Volume perdagangan sebesar

DAFTAR PUSTAKA

Agus Setiyanto, Jurnal Analisis Likuiditas

Saham Sebelum Dan Sesudah Stock Split

Di Bursa Efek Jakarta Periode 2003-2005

Bambang Riyanto, 1995. Dasar-dasar

Pembelanjaan Perusahaan. Edisi

Keempat,

BPFE Yogyakarta.

Francisca Yuniartha, Pengaruh Stock

Split Terhadap Likuiditas dan Return

Saham di Bursa Efek Jakarta

Indah Retno Rahayu, Jurnal Reaksi Pasar

Terhadap Peristiwa Stock Split Yang

Terjadi Di Bursa Efek Jakarta (BEJ)

Laboratorium Manajemen Dasar

Universitas Gunadarma, 2005, Modul

Metodelogi Penelitian ATA 2005/2006.

Litbang MP, Kelapa Dua.

Pandji Anoraga dan Piji Pakarti, 2001,

Pengantar Pasar Modal, : Rineka Cipta,

Semarang.

Sawidji Widoatmodjo, 2005, Cara Sehat

Investasi di Pasar Modal, PT. Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Singgih Santoso, 2001, SPSS versi 10,

Mengolah Data Statistik secara

Profesional, SPSS versi 10, PT. Elex

Media Komputindo, Jakarta.

Wang Sutrisno, 2000. Pengaruh Stock

Split Terhadap Likuiditas dan Return

Saham di Bursa Efek Jakarta. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahaan,

September, Vol. 2. No.2: 1-13.

www.kpei.co.id Tanggal 19 Juni 2009

www.idx.co.id Tanggal 19 Juni 2009

www.bapepam.go.id Tanggal 20 Juni 2009

www.jsx.co.id Tanggal 19 Juni 2009