Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

17
Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga Terjemahan: Studi Kasus Mahasiswa Universitas Indonesia Yudhistira Nurpatria dan Fauziah Zen Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia [email protected] Abstrak Perkembangan teknologi informasi memberikan kesempatan dan tantangan yang lebih luas. Salah satunya adalah semakin mudahnya penyebaran produk digital yang mengabaikan hak cipta. Salah satu produk dengan hak cipta yang didistribusikan secara ilegal dengan masif adalah manga. Pengaruh penyebaran scanlation (manga bajakan) terhadap penjualan komik manga merupakan hal yang dampaknya belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh scanlation terhadap pembelian manga legal, dengan mengambil sampel Mahasiswa Universitas Indonesia. Hasil kesimpulan dari penelitian ini, tidak ditemukan cukup bukti yang menyatakan scanlation memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah pembelian manga. Sebaliknya, sebagai salah satu kesempatan di era teknologi informasi ini, scanlation bisa menjadi salah satu alat pemasaran bagi penerbit manga, untuk memetakan selera pasar dan mempromosikan komik manga terbaru. Analysis of the Effect of Scanlation on The Purchase of Translated Manga: A Case Study on Students of University of Indonesia Abstract The development of information technology gives us wider opportunities and challenges. One of the challenges is the increasing distribution of digital products that may have violate Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Transcript of Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Page 1: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga Terjemahan:

Studi Kasus Mahasiswa Universitas Indonesia

Yudhistira Nurpatria dan Fauziah Zen

Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

[email protected]

Abstrak

Perkembangan teknologi informasi memberikan kesempatan dan tantangan yang lebih luas.

Salah satunya adalah semakin mudahnya penyebaran produk digital yang mengabaikan hak

cipta. Salah satu produk dengan hak cipta yang didistribusikan secara ilegal dengan masif

adalah manga. Pengaruh penyebaran scanlation (manga bajakan) terhadap penjualan komik

manga merupakan hal yang dampaknya belum diketahui secara pasti. Penelitian ini bertujuan

mengetahui pengaruh scanlation terhadap pembelian manga legal, dengan mengambil sampel

Mahasiswa Universitas Indonesia. Hasil kesimpulan dari penelitian ini, tidak ditemukan

cukup bukti yang menyatakan scanlation memiliki pengaruh negatif terhadap jumlah

pembelian manga. Sebaliknya, sebagai salah satu kesempatan di era teknologi informasi ini,

scanlation bisa menjadi salah satu alat pemasaran bagi penerbit manga, untuk memetakan

selera pasar dan mempromosikan komik manga terbaru.

Analysis of the Effect of Scanlation on The Purchase of Translated Manga: A Case

Study on Students of University of Indonesia

Abstract

The development of information technology gives us wider opportunities and challenges. One

of the challenges is the increasing distribution of digital products that may have violate

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 2: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

intellectual property rights. One of them that is massively distributed is scanlation (scanned

and translated manga), the pirated version of manga. The impact of scanlation on manga

sales is still unclear. This study tries to find the impact of scanlation on the sales of legal

translated manga in Indonesia. The study concludes that there is no sufficient evidence to

prove that scanlation harms manga sales. On the contrary, scanlation may be utilized as

marketing tool for the manga publishers to map the market taste and to promote new manga.

Keywords: consumer behavior, copyright, creative industry

Pendahuluan

Keberadaan internet telah memberikan dampak yang sangat besar pada kehidupan

manusia. Di antara dampak positif dari keberadaan internet antara lain: informasi bisa

disampaikan dengan jeda waktu yang sangat singkat, berkurangnya penyensoran sehingga

setiap ide bisa disampaikan secara bebas, menurunnya biaya komunikasi, lebih mudah

membentuk komunitas, makin banyaknya sumber informasi, makin mudah dalam mengakses

informasi, dan adanya peluang untuk menjadi anonim, memberikan keleluasaan untuk

mengekspresikan diri.

Meskipun begitu, perkembangan internet juga memberikan tantangan tersendiri. Salah

satu masalah yang timbul dengan berkembangnya internet adalah masalah perlindungan

kekayaan intelektual. Dengan makin majunya teknologi, pembajakan terhadap Musik, video,

piranti lunak, dan buku semakin mudah dan gencar.

Bagi Indonesia, masalah ini harus cepat dicermati melihat makin tingginya tingkat

pengguna internet dari tahun ke tahun. Terlihat pada Gambar 1 bahwa persentase pengguna

internet dari tahun ke tahun semakin meningkat, dari tahun 1994 dimana persentase pengguna

interdet di Indonesia mendekati 0 persen, pada tahun 2012 persentase tersebut naik mencapai

15.36 persen.

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 3: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Gambar 1 Persentase Pengguna Internet di Indonesia

Tahun 1994-2012 Sumber: World Bank1, diolah oleh penulis

Salah satu industri yang terancam dengan makin mudah dan gencarnya pembajakan

internet adalah industri penerbitan, terutama industri penerbitan manga2 terjemahan,

mengingat komik (yang didominasi oleh manga) masih memegang peringkat pertama

penjualan di toko buku (Kompas, 2010).

Beberapa tahun belakangan ini, industri penerbitan manga dihadapkan oleh

kemunculan scanlation3 (di Indonesia lebih akrab dengan sebutan manga-scan). Scanlation

merupakan suatu bentuk pembajakan internet, dimana para grup scanlator menerjemahkan

dan menyebarkan manga karya seseorang tanpa izin melalui media internet.

Penyebaran scanlation di Indonesia bisa dibilang cukup masif, melihat situs-situs

penyedia scanlation memiliki pengunjung yang terbilang banyak. Alexa.com mencatat dua

situs penyedia scanlation berbahasa Indonesia menempati peringkat 133 dan 146 di Indonesia.

Artinya kedua situs tersebut merupakan situs yang paling sering dikunjungi ke 133 dan ke 146

oleh pengguna internet di Indonesia.

Pengaruh pembajakan digital terhadap penjualan barang hak cipta masih ambigu. Di

satu pihak, pembajakan bisa mengurangi penjualan ketika orang-orang dengan willingness to

                                                                                                                         1 http://data.worldbank.org/indicator/IT.NET.USER.P2 diakses 23 Juni 2014 pukul 16.35 WIB. 2 Manga adalah komik Jepang. Namun dalam penelitian ini, komik Korea dan China juga dianggap sebagai manga. 3 Scanlation merupakan gabungan kata dari kata ‘scan’ dan ‘translation’, yakni hasil scan dari manga asli terbitan Jepang yang isinya lalu diterjemahkan ke dalam bahasa lain

0.00  0.03  0.06  0.19  0.26  0.44  0.93  

2.02  2.13  2.39  2.60  3.60  

4.76  5.79  

7.92  6.92  

10.92  12.28  

15.36  

0  

2  

4  

6  

8  

10  

12  

14  

16  

18  

Persentase  Pengguna  Internet  Indonesia  

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 4: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

pay yang lebih tinggi dari harga produk asli tidak jadi membeli produk tersebut karena telah

mendapatkan produk yang sama tanpa harus membayarnya (Waldfogel, 2012).

Di lain pihak pembajakan bisa menaikkan penjualan melalui dua cara. Pertama,

dengan adanya produk bajakan, konsumen bisa mencoba suatu produk terlebih dahulu.

Dengan begitu, konsumen bisa memiliki informasi yang cukup mengenai kualitas produk

tersebut, sehingga konsumen tersebut bersedia membeli produk tersebut. Kedua, file-sharing

dalam lingkup yang kecil bisa meningkatkan penjualan dengan argumen yang mirip barang

publik. Andai sebuah produk intelektual memiliki harga 15.000 rupiah. Jim menghargai

produk tersebut sebesar 8.000 rupiah, sementara Susan menghargainya sebesar 7.000 rupiah.

Jika dibiarkan sendirian, keduanya tidak akan membeli produk tersebut, namun dengan

membentuk persatuan file-sharing, keduanya akan bersedia membeli produk tersebut

(Waldfogel, 2012).

Melihat keadaan tersebut, penulis berusaha mencari tahu bagaimana pengaruh

konsumsi scanlation terhadap pembelian manga terjemahan Indonesia.

Tinjauan Teoritis

Manga Manga menurut pengertian modern sederhana berarti buku komik yang dibuat di

Jepang, oleh orang Jepang, atau berbahasa Jepang. Kata “manga” sendiri merupakan turunan

kata dari bahasa China, “manhua”, yang berarti “sketsa tanpa persiapan” (imprompru

sketches). Penggunaan kata manga baru mulai umum digunakan pada tahun 1920, walaupun

komik di Jepang sudah berkembang sebelum tahun tersebut (Petersen, 2011).

Manga modern baru muncul setelah berakhirnya perang dunia ke-2. Kelahiran manga

modern ini ditandai dengan munculnya genre cerita yang lebih dewasa yang pada awalnya

dinamakan “gekiga” yang berarti “gambar dramatis” (dramatic pictures). Penamaan ini

dilakukan untuk membedakan dirinya dengan manga yang pada masa itu masih diidentikkan

dengan cerita-cerita lucu untuk anak-anak (Petersen, 2011).

Dalam penelitian ini, objek penelitiannya adalah manga terjemahan, yakni manga

yang telah diterbitkan ke dalam bahasa Indonesia dan beredar di Indonesia.

Scanlation Scanlation adalah bentuk digital dari komik Jepang (manga), Korea (manhwa), atau

China (manhua) yang diterjemahkan ke dalam bahasa lain dan beredar di dunia maya.

Scanlation merupakan gabungan kata dari ‘scan’ dan ‘translation’. Scanlation dapat dengan

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 5: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

mudah diakses melalui situs baca manga online, forum-forum manga, atau situs grup yang

merilis scanlation tersebut (grup scanlator).

Perkembangan scanlation bisa dikatakan cukup pesat. Dari sekitar 69 jumlah rilis per

tahun pada tahun 2001, scanlation dalam bahasa Inggris terus tumbuh mencapai puncaknya

pada tahun 2012 dengan 29.501 rilis, dan menurun sedikit pada tahun 2013 dengan 28.013

rilis. (lihat Gambar 2).

Gambar 2 Jumlah rilis scanlation dalam bahasa Inggris per Tahun  

Sumber: www.mangaupdates.com4, diolah oleh penulis.

Scanlation diterbitkan oleh grup scanlator (scanlator group). Grup scanlator tidak

jauh berbeda dari penerbit pada umunya. Didalamnya terdapat penyedia naskah (raw

provider), penerjemah (translator), pembersih (cleaner), pengetik (typesetter), dan pemeriksa

ejaan (proofreader).

Pada awalnya anggota grup scanlator ini biasanya tidak mengenal satu-sama lain,

namun karena minat yang sama, akhirnya mereka bertemu di internet dan membuat sebuah

grup scanlator. Maka bisa ditebak bahwa motif utama mereka membuat scanlation adalah

karena mereka mengidolakan manga yang mereka terbitkan, dan mereka ingin

mempromosikan selera mereka tersebut dengan cara membuat scanlation (Lee, 2009).

Grup scanlator datang dan pergi. Mangaupdates.com mencatat bahwa lebih dari 80%

grup scanlator yang pernah tercatat sudah tidak lagi aktif5 menerbitkan scanlation. Sampai 22

                                                                                                                         4 Diakses pada tanggal 22 Juni 2014 pukul 20.00 WIB

2   0   0   69   649  2434  

3982  

8036  9969  

13184  

18080  

25693  26017  27308  

29501  28013  

0  

5000  

10000  

15000  

20000  

25000  

30000  

35000  

1998   1999  2000   2001  2002   2003  2004   2005   2006   2007   2008   2009  2010   2011  2012   2013  

Jumlah  Rilis  ScanlaAon  

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 6: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Juni 2014 terdapat 756 grup scanlator yang masih aktif dan 3.431 grup yang sudah tidak lagi

aktif, seperti yang bisa dilihat di Gambar 3.

Gambar 3 Proporsi Grup Scanlator Berdasarkan Status Aktif

Sumber: www.mangaupdates.com diolah oleh penulis

Pengaruh pembajakan terhadap penjualan barang intelektual

Dalam hal penjualan produk, produk bajakan dianggapp bisa mengurangi jumlah

pembelian produk asli. Insentif untuk membeli produk asli menurun karena tersedia produk

bajakan yang memiliki kualitas yang hampir sama, namun dengan harga yang jauh lebih

murah atau malah gratis.

Di lain pihak, produk bajakan juga berpotensi meningkatkan penjualan dengan

perannya sebagai pemberi sampel. Para calon pembeli mungkin tidak mengetahui produk-

produk yang baru keluar. Dengan adanya produk bajakan, para calon pembeli bisa terlebih

dahulu mencoba sebuah produk, dan menghilangkan uncertainty yang sebelumnya ada. Efek

ini disebut juga efek “sampling”.

Barang intelektual (intellectual property) biasanya dijual oleh monopolis pemegang

hak cipta, sehingga besarnya permintaan yang dihadapinya merupakan permintaan pasar.

Karena sifatnya yang monopoli, terdapat dead weight loss dalam pasar barang intelektual.

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           5 Mangaupdates menyatakan Grup scanlator tidak lagi aktif ketika grup tersebut tidak lagi merilis scanlation dalam waktu 6 bulan terakhir.

756  18%  

3431  82%  

Status  Grup  Scanlator  

AkAf   Tidak  AkAf  

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 7: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Selanjutnya akan dijelaskan bahwa keberadaan barang bajakan bisa mengurangi penjualan

barang asli, namun di lain pihak juga bisa mengurangi dead weight loss yang ada.

Untuk melihat bagaimana pembajakan internet bisa mengurangi penjualan, bayangkan

perusahaan menetapkan harga barang intelektual sebesar 15.000 rupiah. Tanpa ada

pembajakan, orang-orang dengan willingness to pay sebesar 15.000 rupiah atau lebih akan

membeli barang ini. Pembajakan bisa mengurangi penjualan ketika orang-orang dengan

willingness to pay sebesar 15.000 rupiah atau lebih tidak jadi membeli barang tersebut karena

ada alternatif yang jauh lebih murah (mengonsumsi barang bajakan).

Tetapi tidak semua konsumsi barang bajakan akan mengurangi penjualan barang asli.

Konsumen dengan willingness to pay yang lebih rendah dari 15.000 tetap tidak akan membeli

barang intelektual tersebut baik ketika ada barang bajakan atau tidak. Konsumsi barang

bajakan yang mereka lakukan hanya akan mengurangi dead weight loss yang sebelumnya ada.

Maka dari sudut pandang ini adanya pembajakan merupakan hal yang positif, karena bisa

mentransformasi dead weight loss menjadi consumer surplus.

Di lain pihak adanya pembajakan ini justru bisa menaikkan permintaan akan barang

legal. Karena barang intelektual kebanyakan merupakan experience good, sehingga konsumen

tidak akan tahu secara pasti nilai barang tersebut sampai konsumen tersebut menikmatinya,

konsumen yang mengetes (sampling) sebuah barang intelektual bisa mendapatkan informasi

yang cukup mengenai nilai barang tersebut sehingga bersedia membeli barang tersebut.

Selanjutnya, file-sharing dalam lingkup yang kecil bisa meningkatkan penjualan

dengan argumen yang mirip barang publik. Andai sebuah produk intelektual memiliki harga

15.000 rupiah. Jim menghargai produk tersebut sebesar 8.000 rupiah, sementara Susan

menghargainya sebesar 7.000 rupiah. Jika dibiarkan sendirian, keduanya tidak akan membeli

produk tersebut, namun dengan membentuk persatuan file-sharing, keduanya akan bersedia

membeli produk tersebut (Waldfogel, 2012).

Studi empiris pengaruh pembajakan online

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 8: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Karena teori tentang pengaruh pembajakan memberikan hasil yang ambigu,

pertanyaan mengenai dampak pembajakan ditentukan oleh studi-studi empiris. Dejean (2009)

merangkum studi-studi empiris mengenai efek pembajakan ke dalam 3 pendekatan:

1. Studi yang menggunakan penetrasi internet sebagai proksi atas pembajakan

internet

2. Studi yang langsung menggunakan transfer data di jaringan individu (Peer-to-

peer = P2P) sebagai ukuran pembajakan

3. Studi yang berbasis survei

Masing-masing jenis studi memiliki kelebihan dan kekurangannya. Studi dengan

penetrasi internet sebagai proksi pembajakan internet memiliki cakupan yang luas, tetapi

memiliki kekurangan karena menyederhanakan masalah dengan menggunakan proksi

penetrasi internet sebagai pembajakan internet. Penetrasi internet mungkin bisa mengurangi

penjualan produk-produk Intelectual property, tapi bukan berarti penyebab utamanya adalah

pembajakan. Penetrasi internet mungkin mengurangi penjualan produk-produk tersebut karena

orang-orang mungkin mengalihkan waktu mereka pada aktivitas-aktivitas online lainnya

(misal: social media, chatting, browsing, dll.) daripada mengonsumsi produk berhak cipta.

Studi dengan menggunakan transfer data sebagai ukuran pembajakan unggul karena

bisa langsung melihat tingkat distribusi file digital ilegal secara langsung (tidak melalui

proksi). Studi ini melihat catatan (log) download lagu dalam beberapa waktu lalu

membandingkannya dengan penjualan album-album dari lagu-lagu yang didownload tersebut.

Akan tetapi studi ini memiliki kekurangan karena data-data yang didapat di studi tersebut

mungkin kurang merepresentasikan keseluruhan transfer data di jaringan P2P. Liebowitz

(2005) juga mengkritisi studi dengan pendekatan ini terutama karena adanya masalah simultan

dimana album yang lebih populer akan dibeli dan didownload dalam jumlah yang cenderung

lebih besar, menyebabkan asosiasi yang positif.

Terakhir, studi yang berbasis survei terbagi dua. Pada jenis yang pertama peneliti

mendesain kuesioner dengan tujuan langsung mengukur dampak pembajakan terhadap

penjualan atau kesejahteraan. Jenis penelitian ini memiliki kelebihan karena bisa melihat lebih

dalam pada pola tingkah laku dan motivasi individu-individunya. Kelebihan lainnya, studi ini

bisa mengukur perubahan tingkat kesejahteraan (welfare). Namun kekurangan model studi ini

biasanya memiliki populasi yang spesifik, sehingga sulit untuk menarik kesimpulan umum.

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 9: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Jenis studi dengan survei yang kedua, menggunakan data survei yang tujuan utamanya tidak

mengukur pengaruh pembajakan internet. Contohnya survei pengeluaran rumah tangga.

Peneliti bisa menggunakan variabel “lama waktu berinternet” sebagai proksi “pembajakan

internet” dan variabel “jumlah CD yang dimiliki” sebagai proksi”pembelian CD”. Kelebihan

penelitian jenis ini adalah cakupan yang lebih luas daripada penelitian survei jenis pertama.

Namun kekurangannya adalah terbatasnya variabel yang bisa digunakan.

Metode Penelitian

Model dan variabel

Permintaan seseorang atas suatu barang dipengaruhi oleh pendapatannya, harga

barang tersebut, harga dan ketersediaan barang substitusi maupun komplemennya, ekspektasi,

juga selera individu (Mankiw, 2011). Dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut,

penelitian pengaruh pembajakan terhadap pembelian barang hak cipta menggunakan model

berikut:

!! = ! +  !!!! +  !! !!

!

!  !!

+ !

Dengan penjelasan masing-masing variabel, sebagai berikut:

Pi = Pembelian barang hak cipta (misal: musik, film) per tahun oleh responden i

Li = Jumlah barang bajakan yang dikonsumsi per tahun oleh responden i

Xi = Variabel-variabel kontrol terkait responden i, meliputi pendapatan, taste

terhadap barang hak cipta, dan variabel-variabel demografi lainnya.

Model ini merupakan model yang umum digunakan dalam studi berbasis survei

mengenai pembajakan internet (Rob dan Waldfogel, 2006) (Bai & Waldfogel, 2012)

(Waldfogel, 2010) (Bounie et al, 2007). Meskipun menggunakan model yang sama, tiap

penelitian kadang memiliki perbedaan-perbedaan dalam metode desain survei, pengumpulan

data, metode regresi, maupun variabel kontrol yang digunakan.

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 10: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Dengan mempertimbangkan model-model yang pernah dipakai dalam penelitian-

penelitian sebelumnya mengenai hak cipta, penelitian ini menggunakan model sebagai

berikut:

!"#$"%&'(! = ! +  !!!. !"#$%#&'($! +  !!!.!"#$"%&'('#! +  !!!. !"#$%$&#!+ !!!.!"#$%&"%'&()! +  !!!.!"#$%&#'!"#$"%&ℎ!"!+ !!!"#$$"#"#%#&'(#'&! +  !!!. !"#$$%&''(#)! +  !!!"#"$%&"'!+ !!!. !"#$$"#"#%&#'"(! +  !!"!"#$! + !  

Dengan penjelasan masing-masing variabel sebagai berikut:

“Pembelian” merupakan total pembelian manga yang dilakukan responden dalam 1

tahun terakhir.

“i.Scanlation” merupakan total scanlation yang dikonsumsi oleh responden selama 1

tahun terakhir dalam bentuk volume. Variabel ini menggunakan skala ordinal, sehingga dalam

analisis regresi akan dianggap sebagai variabel boneka (dummy variable).

“i.Pengeluaran” menggambarkan tingkat disposable income responden. Dalam

kuesioner variabel yang digunakan adalah pengeluaran, bukan pendapatan agar responden

lebih mudah memahami pertanyaan. Variabel ini menggunakan skala ordinal, sehingga dalam

analisis regresi akan dianggap sebagai variabel boneka (dummy variable).

“i.Interest” menggambarkan taste atau tingkat ketertarikan responden terhadap manga.

Variabel ini didapatkan dengan meminta responden menilai tingkat ketertarikan mereka

terhadap manga dibanding orang-orang pada umumnya. Variabel ini menggunakan skala

ordinal, sehingga dalam analisis regresi akan dianggap sebagai variabel boneka (dummy

variable).

“i.Totalkoleksi” adalah jumlah koleksi manga yang dimiliki responden. Variabel ini

juga digunakan untuk mengetahui tingkat ketertarikan responden terhadap manga. Berbeda

dengan variabel “i.Interest” yang subjektif, variabel “i.Totalkoleksi” ini diharapkan lebih

objektif menggambarkan tingkat ketertarikan responden terhadap manga. Variabel ini

menggunakan skala ordinal, sehingga dalam analisis regresi akan dianggap sebagai variabel

boneka (dummy variable).

“i.Kualitasterjemahan” adalah persepsi responden tentang perbandingan kualitas

terjemahan scanlation dibandingkan dengan kualitas manga terjemahan yang diterbitkan

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 11: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

penerbit Indonesia. Berbeda dengan musik maupun film dimana kualitas bajakannya tidak

mungkin lebih baik dibandingkan aslinya, scanlation memiliki kemungkinan untuk lebih baik

dibandingkan manga terjemahan legal. Variabel ini mencoba melihat apakah persepsi

responden terhadap perbedaan kualitas terjemahan scanlation dengan manga terjemahan

Indonesia berpengaruh terhadap pembelian manga terjemahan. Variabel ini menggunakan

skala ordinal, sehingga dalam analisis regresi akan dianggap sebagai variabel boneka (dummy

variable).

“Langgananinternet” melihat akses internet yang dimiliki responden. Responden yang

berlangganan internet memiliki akses yang lebih besar terhadap scanlation. Namun di lain

pihak, internet juga bisa digunakan untuk mencari info mengenai manga terjemahan yang

legal. Kedua argumen ini memperlihatkan hubungan yang masih ambigu antara akses internet

dengan pembelian manga terjemahan. Variabel ini merupakan variabel boneka (dummy

variable) dimana nilai 1 berarti responden berlangganan internet, sementara nilai 0 berarti

tidak.

“i.SkillInggris” menggambarkan presepsi responden atas kemampuan mereka

berbahasa Inggris. Variabel ini digunakan mengingat sebagian besar scanlation menggunakan

bahasa inggris, sehingga kemampuan bahasa Inggris yang lebih baik seharusnya memberikan

akses yang lebih besar terhadap scanlation. Variabel ini merupakan variabel boneka (dummy

variable) dimana nilai 1 berarti responden menganggap dirinya memiliki kemampuan bahasa

Inggris yang baik, sementara nilai 0 berarti tidak.

“Lamakenal” mengukur sudah berapa lama responden mengenal keberadaan

scanlation yang beredar bebas di internet. Semakin lama seseorang mengenal scanlation,

mereka diharapkan memiliki informasi yang lebih baik tentang dunia manga dan scanlation,

sehingga konsumsinya mungkin terpengaruh.

“i.Langgananrental” adalah variabel boneka untuk status langganan rental komik. 1

untuk langganan rental komik dan 0 untuk tidak langganan rental komik.

“Pria” adalah variabel boneka untuk jenis kelamin responden. 1 untuk lelaki dan 0

untuk wanita.

Data

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 12: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Penelitian ini dimulai dengan menyebarkan kuesioner kepada beberapa mahasiswa

Universitas Indonesia yang berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai informasi demografi

responden dan perilaku konsumsi manga mereka. Waktu penyebaran adalah pada tanggal 8-

20 Desember 2013

Jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 200 kopi dan disebarkan secara convenience

method. Metode pengumpulan sampel yang convenience dilakukan karena itu merupakan

metode yang paling mudah dan singkat. Kelemahan dari metode ini adalah kita tidak bisa

menggeneralisasi hasil sampel sebagai penggambaran dari populasi.

Pengolahan data

Setelah data yang dibutuhkan terkumpul, dilakukan analisis regresi dengan

menggunakan model yang telah ditetapkan sebelumnya. Regresi dilakukan dengan

menggunakan metode Ordinary Least Suare (OLS).

Setelah dilakukan regresi, ditemukan adanya masalah heteroscedasticity, yakni

masalah dimana varians-nya tidak sama untuk setiap nilai x. Heteroscedasticity sendiri tidak

membuat nilai parameternya menjadi bias. Heteroscedasticity mengakibatkan nilai F-test dan

t-test nya menjadi tidak akurat. Hal ini bisa mengakibatkan variabel yang seharusnya

signifikan menjadi tidak signifikan, atau kebalikannya. Untuk mengatasi masalah ini,

dilakukan robust regression. Dengan robust regression, standard error yang didapat sudah

memperhitungkan adanya masalah heteroscedasticity, sehingga didapatkan standard error

yang lebih baik.

Hasil dan Pembahasan

Tidak semua data yang masuk digunakan dalam analisis regresi. Hanya data dari

kuesioner yang valid dan terisi sampai akhir yang digunakan dalam regresi ini. Tabel 1

memperlihatkan hasil regresi dari model yang digunakan

Tabel 1 Hasil Regresi 2

Variabel Koefisien Robust Standard Error

Scanlation yang dibaca dalam 1 tahun terakhir

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 13: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

-­‐ 0 volume -­‐ 1-10 volume -­‐ 11-50 volume -­‐ 51-100 volume -­‐ Lebih dari 100 volume

----------base----------.0969256 -.5959646 3.241031 -.9443881

----------base---------- 1.57693 1.922484 3.217215 2.892842

Skala ketertarikan dibandingkan orang-orang pada umumnya

-­‐ Jauh lebih rendah -­‐ Lebih rendah -­‐ Sama saja -­‐ Lebih tinggi -­‐ Jauh lebih tinggi

----------base--------- -1.872065 .1158362 2.000656 10.40831*

----------base---------- 1.861515 1.723486 2.114691 6.050048

Total Koleksi -­‐ 0 - 10 volume -­‐ 11 - 50 volume -­‐ 51 - 100 volume -­‐ > 100 volume

----------base--------- .5665978 8.879917** 11.69501**

----------base---------- 1.806492 3.316634 4.402521

Pengeluaran Pribadi -­‐ 0 - 700.000 rupiah -­‐ 700.001 - 1.000.000 rupiah -­‐ 1.000.001 - 2.000.000 rupiah -­‐ > 2.000.001 rupiah

----------base--------- 1.124989 1.73474 3.022724

----------base---------- 1.973438 2.329368 3.748511

Persepsi responden tentang kualitas terjemahan scanlation dibandingkan penerbit resmi Indonesia

-­‐ Kualitas Scanlation lebih buruk

-­‐ Kualitas Scanlation sama saja

-­‐ Kualitas scanlation lebih baik

-­‐ Tidak tahu

----------base--------- -4.405928 .969273 -1.540391

----------base---------- 3.914625 4.311719 3.977687

Kemampuan bahasa Inggris yang Baik

-3.24852 2.524603

Pria -.769204 2.014287 Berlangganan internet .5001092 1.527789 Lama Mengenal Scanlation .2218844 .3806187 Berlangganan Rental Komik .7552331 2.851188 _cons 3.333606 4.893365

Number of obs = 129

Prob > F = 0.0005

R-squared = 0.4487

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 14: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa variabel-variabel yang digunakan sudah

cukup signifikan dalam mempengaruhi variabel independennya. Hal ini bisa dilihat dari nilai

Prob > F yang lebih kecil dari nilai alfa.

Nilai R-Squared sebesar 0.4487 bisa bisa diartikan sekitar 45 persen pergerakan

“Pembelian manga” bisa dijelaskan oleh variabel-variabel independen dalam model ini.

Selanjutnya dilakukan analisis dari masing-masing variabel. Bisa dilihat dari tabel di

atas, hanya variabel-variabel yang menggambarkan selera (taste) yang berpengaruh secara

signifikan. Variabel-variabel tersebut antara lain: skala ketertarikan yang jauh lebih tinggi

daripada orang pada umumnya. Koefisien pada regresi di atas menunjukkan nilai sebesar

10.40831. Angka ini bisa diartikan: orang-orang yang menjawab tingkat ketertarikannya jauh

lebih tinggi memiliki pembelian manga sebesar 10.40831 volume lebih banyak daripada

orang-orang yang menjawab tingkat ketertarikannya jauh lebih rendah daripada orang-orang

pada umumnya.

Variabel lainnya yang berpengaruh secara signifikan adalah variabel total koleksi

manga. Pada tabel di atas bisa dilihat bahwa responeden dengan jumlah koleksi manga

sebanyak 51-100 memiliki pembelian 8.879917 volume lebih banyak dibandingkan responden

dengan jumlah koleksi 0-10. Selanjutnya juga bisa dilihat responden dengan total koleksi

manga di atas 100 memiliki pembelian 11.69501 volume lebih banyak daripada responden

dengan total koleksi manga sebesar 0-10.

Beberapa variabel penting yang tidak signifikan adalah variabel pengeluaran

(pendapatan) pribadi dan variabel persepsi responden atas perbedaan kualitas terjemahan

penerbit asli dibandingkan scanlation.

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendapatan (pengeluaran)

dengan pembelian manga tidak berbeda dengan temuan Andersen dan Frenz (2010).

Kesimpulan yang bisa ditarik dari temuan ini adalah, mungkin pembelian manga masih

cenderung kecil dibandingkan konsumsi barang-barang lain secara keseluruhan, sehingga

tidak ada efek yang signifikan terhadap perilaku konsumsi.

Sedangkan untuk persepsi responden atas perbedaan kualitas terjemahan scanlation

yang tidak signifikan mungkin dikarenakan responden tidak hanya mempertimbangkan

perbedaan kualitas terjemahan dalam memutuskan untuk membeli manga terjemahan.

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 15: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Mungkin banyak faktor lain yang lebih dirasa penting bagi responden seperti preferensi

bahasa, kualitas editing, dan preferensi antara komik digital dan komik berbentuk buku kertas.

Kesimpulan

Tingkat ketertarikan (yang juga didapat dengan proksi “jumlah koleksi manga”)

merupakan faktor yang paling mempengaruhi pembelian manga. Responden dengan tingkat

ketertarikan yang jauh lebih tinggi akan memiliki jumlah pembelian yang lebih besar. Jumlah

pembelian juga lebih besar pada responden yang merupakan kolektor atau penggemar berat

manga, di studi ini diwakili oleh konsumen dengan jumlah koleksi manga di atas lima puluh

volume.

Saran

Melihat mudahnya informasi mengalir, menghentikan pembajakan internet

kelihatannya tidak mungkin dilakukan. Jalan terbaik bagi industri yang berbasis hak cipta

adalah dengan beradaptasi dengan situasi pasar. Dari studi ini, penulis menyarankan industri

manga terjemahan di Indonesia memanfaatkan data mengenai popularitas scanlation sebagai

dasar untuk mengetahui tingkat ketertarikan konsumen pada suatu judul manga tertentu. Hal

ini menguatkan pendapat Mardhika (2014) yang mendukung keputusan tersebut oleh penerbit

manga di Indonesia. Studi ini memberikan temuan bahwa tingkat pembelian manga paling

dipengaruhi oleh variabel ketertarikan terhadap manga, sehingga perkembangan manga digital

dapat dijadikan salah satu alat marketing produk manga.

Saran untuk penelitian selanjutnya

Penulis sadar bahwa masih banyak kekurangan dalam penelitian ini. Salah satunya

adalah sampel yang didapat dengan metode convinience, sehingga kurang representatif. Saran

untuk penelitian selanjutnya adalah memperbaiki pengambilan sampel menjadi sampel yang

lebih representatif mewakili konsumen manga.

Penelitian ini merupakan penelitian pertama di Indonesia mengenai pengaruh

pembajakan online terhadap penjualan barang hak cipta; studi semacam ini perlu dilakukan

lebih banyak, terutama mengingat masifnya tingkat pembajakan di Indonesia dan pesatnya

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 16: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi di kalangan masyarakat. Pengaruhnya

tidak hanya pada industri manga tetapi juga pada industri lainnya yang berbasis hak cipta,

misalnya novel/buku, musik, film, fotografi, dan sebagainya. Hasil penelitian semacam ini

dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan alat evaluasi untuk industri berbasis hak cipta.

Untuk penelitian selanjutnya, selain melihat pengaruh pembajakan online terhadap

penjualan, perlu juga dilakukan penelitian yang melihat pengaruh pembajakan terhadap

kesejahteraan (welfare) masyarakat dan pengaruh pembajakan terhadap supply barang hak

cipta.

Daftar Referensi

Andersen , Irgitte & Frenz, Marion. 2010. "Don’t blame the P2P file-sharers: the impact of

free music downloads on the purchase of music CDs in Canada," Journal of

Evolutionary Economics, Springer, vol. 20(5), pages 715-740, October.

Bai, J., & Waldfogel, J. (2012). “Movie piracy and sales displacement in two samples of

Chinese consumers”. Information Economics and Policy 24 (2012) , 187–196.

Bounie, David, Marc Bourreau and Patrick Waelbroeck. 2007. “Pirates or Explorers? Analysis

of Music Consumption in French Graduate Schools”. Brussels Economic Review Vol.

50 (2) Summer 2007

Dejean, Sylvain . 2009. “What Can We Learn from Empirical Studies About Piracy?”. CESifo

Economic Studies (2009) 55 (2): 326-352.

Kompas. (2010, Maret 25). Penjualan Komik Pegang Peringkat Tertinggi. Retrieved Februari

15, 2013, from kompas.com

<http://megapolitan.kompas.com/read/2010/03/25/18020666/Penjualan.Komik.Pegang

.Peringkat.Tertinggi>

Lee, H.-K. (2009). “Between Fan Culture and Copyright Infringement: Manga Scanlation”.

Media, Culture & Society, 36(6): 1011-­‐1022.

Liebowitz, Stan J.. 2005. “Pitfalls in Measuring the Impact of File-sharing on the Sound

Recording Market”. CESifo Economic Studies, Vol. 51, 2 -3/2005, 439–477

Mankiw, N. Gregory. 2000. Principles of Economics – 2nd Edition. Harcourt College

Publishers

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014

Page 17: Analisis Pengaruh Scanlation Terhadap Pembelian Manga ...

Mardhika, Ardiatma. Personal Interview. 2 January. 2014.

Petersen, Robert S. (2011). Comics, Manga, and Graphic Novels: A History of Graphic

Narratives. Praeger

Rob, Rafael dan Waldfogel, Joel. 2006. “Piracy On The High C’s: Music Downloading, Sales

Displacement, And Social Welfare In A Sample Of College Students”. Journal of Law

and Economics, vol. XLIX (April 2006)

Waldfogel, Joel, 2010. "Music file sharing and sales displacement in the iTunes era,"

Information Economics and Policy, Elsevier, vol. 22(4), pages 306-314, December.

Waldfogel, Joel. 2012. “Music Piracy and Its Effects on Demand, Supply, and Welfare”.

Innovation Policy and the Economy, Vol. 12, No. 1 (January 2012), pp. 91-110

 

Analisis pengaruh …, Yudhistira Nurpatria, FE UI, 2014