Pengaruh Capital TurnOver, Return on Equity, dan Firm Size ...
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, LEVERAGE, DAN FIRM SIZE TERHADAP...
-
Upload
vuongkhanh -
Category
Documents
-
view
222 -
download
1
Transcript of ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, AKTIVITAS, LEVERAGE, DAN FIRM SIZE TERHADAP...
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS,
AKTIVITAS, LEVERAGE, DAN FIRM SIZE TERHADAP RETURN
SAHAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar di LQ 45)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Nurul Faizah Rahmah
NIM: 206081003955
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/2010 M
i
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS,
AKTIVITAS, LEVERAGE DAN FIRM SIZE TERHADAP RETURN SAHAM
(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Terdaftar di LQ 45)
SKIRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh: Nurul Faizah Rahmah NIM: 206081003955
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I Pembimbing II Indoyama Nasarudin, SE., MAB Arief Mufraini, Lc, M. Si NIP: 19741127 200112 1 002 NIP: 19770122 200312 1 001
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431 H/ 2010 M
ii
Hari ini Rabu, Tanggal 04 Bulan Delapan Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Nurul Faizah Rahmah, NIM: 206081003955 dengan
judul skripsi “ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS, AKTIVITAS, LEVERAGE DAN FIRM SIZE
TERHADAP RETURN SAHAM”(Studi Kasus Pada Perusahaan Yang
Terdaftar di LQ 45). Memperhatikan kemampuan keilmuan mahasiswa tersebut
selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 04 Agustus 2010
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Penguji II Penguji III
Suhendra, S. Ag., MM Amalia, SE., M.S.M NIP. 19711206 200312 1 001 NIP. 19740821 200901 2 005
Penguji I
Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 19690203 200112 1 003
iii
Hari ini Rabu Tanggal Lima Belas Bulan September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah
dilakukan Ujian Skripsi atas nama Nurul Faizah Rahmah NIM: 206081003955.
dengan judul skripsi: ”ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS,
PROFITABILITAS, AKTIVITAS, LEVERAGE DAN FIRM SIZE
TERHADAP RETURN SAHAM” (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang
Terdaftar di LQ 45). Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian
berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 15 September 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Indo Yama Nasarudin, SE., MAB Arief Mufraini, Lc, M. Si Penguji I Penguji II
Prof. Dr. Ahmad Rodoni Suhendra, S. Ag., MM Penguji Ahli I Penguji Ahli I
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. DATA PRIBADI
1. Nama : Nurul Faizah Rahmah
2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 12 Juni 1988
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama : Islam
5. Alamat : Jl. Karang Tengah Raya No. 10 Rt 05/04
Lebak Bulus Cilandak Jakarta Selatan 12440
6. Telepon/HP : 08567299002
7. Email : [email protected]
B. DATA PENDIDIKAN
1. Tahun 1994-2000 SDN 15 Sungailiat Bangka Belitung
2. Tahun 2000-2003 MTS Daar El Qolam Tangerang
3. Tahun 2003-2006 MA Daar El Qolam Tangerang
4. Tahun 2006-2010 FEB Manajemen UIN Jakarta
v
ABSTRAK
Penelitian ini memiliki tujuan: (1) Menganalisa pengaruh secara parsial antara Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, dan Firm Size terhadap return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2) Menganalisa pengaruh secara simultan antara Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, dan Firm Size terhadap return saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan (3) Menganalisa variabel independen yang paling dominan terhadap return saham. Penelitian ini menggunakan analisa regresi linier berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel pada penelitian ini adalah semua perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang masuk kategori LQ-45 mulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2009. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, dan Firm Size terhadap return saham. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel Current Ratio, Return On Equity, Debt To Equity, dan Firm Size berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return saham, sedangkan variabel Total Asset Turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham. Pada penelitian ini ditemukan hasil analisa variabel independen yang paling dominan adalah Current Ratio terhadap return saham.
Kata kunci: Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, Firm Size, Return.
vi
ABSTRACT
This research has purposes : (1). To analyze the effect partial between Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, and Firm Size upon the stock return which is registered in the Indonesian Stock Exchange. (2). To analyze the effect simultan’s between Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, and Firm Size upon this stock return which is registered in the Indonesian Stock Exchange. (3). To Analyze the most dominant independent variable upon the stock return. This research is using the analysis of bifilar liniear regression.The research is using the secondary data which come from Indonesian Stock Exchange. The researcs is samples are all of registered companies in the Indonesian Stock Exchange from 2005 until 2009 category LQ-45. The result of this research application influence variable simultan’s (Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, and Firm Size) upon the stock return. The result also this research application Current Ratio, Return On Equity, Debt To Equity and Firm Size variables partially significantly influence upon the stock return, but variables Total Asset Turnover not significantly influence upon the stock return. The research we can find this Current ratio is the most dominant analysis variable upon the stock return.
Keywords: Current Ratio, Return On Equity, Total Asset Turnover, Debt To Equity Ratio, Firm Size, Return.
vii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan syukur yang tak terhingga kepada
Allah SWT yang senantiasa melimpahkan segala kemudahan, rahmat, dan hidayah
juga inayahNya kepada penulis, dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat bertangkaikan salam tak lupa dihaturkan keharibaan Rasulullah
Muhammad SAW, yang mengantarkan umatnya menuju zaman yang serba beradab
dan penuh dengan pencerahan.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat dalam meraih gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dengan adanya bimbingan, arahan, motivasi, dan
dukungan berbagai pihak, maka skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu, dengan
segala kerendahan hati penulis haturkan ucapkan terima kasih yang tiada terkira
kepada:
1. Umi dan Papa tercinta, terimakasih atas kasih sayang, cinta dan doa yang tak
pernah henti untuk aku. Dan untuk keluargaku tersayang yang selalu
memberikan semangat untukku. Semoga Allah SWT selalu memberikan
perlindungan-Nya kepada kita bersama.
2. Bapak Indoyama Nasarudin, SE., MAB selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan
penuh keikhlasan. Terima kasih atas semua arahan dan saran yang telah
diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
3. Bapak Arief Mufraini, Lc, M.SI selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan masukan dalam proses penyusunan skripsi saya dengan sabar dan
penuh keikhlasan. Terima kasih atas semua arahan dan saran yang telah
diberikan selama bimbingan hingga selesainya skripsi ini.
4. Seluruh Dosen, Staf, dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan segenap bantuan dan ilmu kepada
para mahasiswa.
viii
5. Untuk orang yang selalu setia berada disampingku Arya Bramantyo. Terima
kasih atas dukungannya.
6. Adik-adikku tersayang, Zian Mufti, Nayla Husnul Hayati dan M. Adzhan
Hakim yang selalu menjadi penyemangat hidupku,
7. Sahabat-sahabatku diPonpes Daar El Qolam: Hilda, Yulita, Boze. Terima kasih
telah memberikan semangat dan dorongan.
8. Seluruh kawan-kawanku kelas Manajemen B angkatan 2006 Lutfiah, Purwanti,
Prima, Anggi P, Anggi S, Julfi, Ali M, Ade R, Restu, Vaditya R, M. Bukhori,
Umar, Alam, Renal, Rosim, Anwar R, Ghafur. Sungguh persahabatan dan
moment-moment yang tak akan pernah kusesali dan kulupakan. Stay to gether n’
keep in touch ya...!!
9. Kepada Nurrina, Rika Perdana, Rheyna Amalia, Lia Marlia. Smoga
persahabatan yang udah qta jalin selama ini sampai kapanpun gak akan pernah
pudar. Tetap semangat untuk kalian bertiga dalam menyelesaikan studi S1 ini...
10. Kepada Meli Nur Indah, Nur Asiah dan segenap guru SDI Al Barkah terima
kasih atas dukungan dan motivasinya.
11. Seluruh Staf Ponpes Darul Falah, Aa Zae, Bang Idris, Teh Fitri terima kasih
sudah mau membimbing kami selama KKS BT.
12. Anak-anak Joglo, Bu ket, Adit, Erik, Reza, Gana terima kasih atas pertemanan
kita selama 1 bulan di Bogor.
Demikianlah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari masih banyak
terdapat kekurangan penulisan, penulis mengharapkan saran dan kritik membangun
untuk skripsi ini. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Terima Kasih....
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Jakarta, September 2010
Nurul Faizah Rahmah
ix
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ......................... ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP .................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................. v
ABSTRACT ............................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ............................................................................... vii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………. ix
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. xiii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. xiv
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………. 1
A. Latar Belakang ……………………………………………. 1
B. Perumusan Masalah ………………………………………. 10
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ……………………………. 10
1. Tujuan Penelitian ……………………………………… 10
2. Manfaat Penelitian ……………………………………. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………… 12
A. Pasar Modal ………………………………………………. 12
1. Pengertian Pasar Modal ………………………………. 12
2. Peranan Pasar Modal …………………………………. 13
3. Jenis Pasar Modal ……………………………………. 14
B. Laporan Keuangan ………………………………………. 15
1. Pengertian Laporan Keuangan ……………………….. 15
2. Tujuan Laporan Keuangan …………………………… 16
C. Likuiditas …………………………………………………. 18
D. Profitabilitas ………………………………………………. 20
x
E. Aktivitas …………………………………………………… 22
F. Leverage (Struktur Modal) ………………………………… 23
1. Pengertian Modal dan Struktur Modal Perusahaan …… 23
2. Teori Struktur Modal ………………………………….. 24
G. Firm Size (Ukuran Perusahaan) …………………………… 28
H. Return Saham ……………………………………………... 30
1. Saham ………………………………………………… 32
2. Return Saham ………………………………………… 32
I. Penelitian Terdahulu …………………………………… 34
J. Kerangka Pemikiran ……………………………………… 36
K. Perumusan Hipotesis ……………………………………… 38
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………………………………. 40
A. Ruang Lingkup Penelitian ………………………………… 40
B. Metode Penentuan Sampel ………………………………… 40
C. Metode Pengumpulan Data ……………………………… 41
1. Data Sekunder ………………………………………… 41
2. Kepustakaan …………………………………………. 41
3. Internet Research ……………………………………… 41
D. Metode Analisis …………………………………………… 42
1. Analisis Regresi Linier Berganda ……………………. 42
2. Uji Asumsi Klasik ……………………………………. 42
a. Uji Normalitas ……………………………………. 43
b. Uji Multikolinieritas ……………………………… 43
c. Uji Heteroskedastisitas …………………………… 44
d. Uji Autokorelasi ………………………………….. 45
3. Pengujian Statistik ……………………………………. 45
a. Uji Simultan (Uji F) ……………………………… 45
b. Uji Parsial (Uji T) ………………………………… 46
c. Uji Koefisien Determinasi (R²) …………………… 46
E. Opersional Variabel Penelitian …………………………… 46
xi
1. Variabel Independen …………………………………… 46
a. Current Ratio ……………………………………… 46
b. Return On Equity ………………………………… 47
c. Total Asset Turnover ……………………………… 47
d. Debt To Equity (DER) …………………………… 47
e. Firm Size (Ukuran Perusahaan) …………………… 48
2. Variabel Dependen …………………………………… 48
a. Return Saham ……………………………………… 48
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN …………………………… 49
A. Gambaran Umum dan Objek Penelitian …………………… 49
1. Perusahaan yang menjadi Objek Penelitian …………… 49
B. Hasil dan Pembahasan ……………………………………. 60
1. Deskriptif Data ………………………………………… 60
a. Current Ratio ………………………………………. 61
b. Return On Equity ………………………………….. 62
c. Total Asset Turnover ……………………………… 64
d. Debt To Equity ……………………………………. 66
e. Firm Size ………………………………………….. 68
f. Return Saham ……………………………………… 70
2. Pengujian Asumsi Klasik ……………………………… 72
a. Uji Normalitas Data ……………………………… 72
b. Uji Multikolinieritas ……………………………… 73
c. Uji Autokorelasi ………………………………….. 74
d. Heteroskedastisitas………………………………… 75
3. Uji Signifikansi ………………………………………... 76
a. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) …………………….. 76
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) …………………. 78
c. Koefisien Determinasi (Adj R Square) ……………. 79
4. Analisis Regresi Linier Berganda ……………………… 80
C. Interpretasi ………………………………………………… 82
xii
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI …………………………… 85
A. Kesimpulan ………………………………………………… 85
B. Saran Dan Implikasi ………………………………………... 86
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………….. 89
LAMPIRAN ……………………………………………………………… 92
xiii
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Tabel Penelitian Terdahulu 34
4.1 Perusahaan Yang Menjadi Objek Penelitian 49
4.2 Data Hasil Perhitungan Current Ratio 61
4.3 Data Hasil Perhitungan Return On Equity 63
4.4 Data Hasil Perhitungan Total Asset Turnover 65
4.5 Data Hasil Perhitungan Debt To Equity 67
4.6 Data Hasil Perhitungan Firm Size 69
4.7 Data Hasil Perhitungan Return Saham 71
4.8 Hasil Pengujian Multikolinearitas 74
4.9 Hasil Uji Autokolerasi 75
4.10 Hasil Pengujian Uji t 77
4.11 Hasil Pengujian Uji F 78
4.12 Hasil Pengujian Adj R Square 79
4.13 Hasil Analisis Regresi 80
xiv
DAFTAR GAMBAR
Nomor Keterangan Halaman
2.1 Gambar Kerangka Pemikiran 37
4.2 Gambar Uji Normalitas Data 73
4.3 Gambar Uji Heteroskedastisitas 76
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pasar modal merupakan salah satu sarana yang efektif untuk mempercepat
akumulasi dana bagi pembiayaan pembangunan melalui mekanisme pengumpulan
dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut ke sektor-sektor produktif.
Dengan berkembangnya pasar modal, maka alternative investasi bagi para
pemodal kini tidak lagi terbatas pada “aktiva riil” dan simpanan pada sistem
perbankan melainkan dapat menanamkan dananya di pasar modal, baik dalam
bentuk saham, obligasi, maupun sekuritas (aktiva financial) lainnya.
Perkembangan pasar modal saat ini semakin pesat dan memiliki daya tarik
para investor untuk menanamkan modalnya, dengan harapan akan memperoleh
keuntungan yang sebesar-besarnya dimasa yang akan datang. Dalam memperoleh
keuntungan yang besar, seorang investor harus melakukan analisis keuangan yang
tepat berdasarkan perkembangan saat ini.
Ekspektasi dari para investor terhadap investasinya adalah memperoleh
return (tingkat pengembalian) sebesar-besarnya dengan risiko tertentu. Return
tersebut dapat berupa capital gain ataupun dividen untuk investasi pada saham
dan pendapatan bunga untuk investasi pada surat hutang. Return tersebut yang
menjadi indikator untuk meningkatkan wealth para investor, termasuk didalamnya
para pemegang saham. Dividen merupakan salah satu bentuk peningkatan wealth
1
pemegang saham (Suharli, 2004). Investor akan sangat senang apabila
mendapatkan return investasi yang semakin tinggi dari waktu ke waktu. Oleh
karena itu, investor dan investor potensial memiliki kepentingan untuk mampu
memprediksi berapa besar investasi mereka.
Dalam berinvestasi investor sebaiknya tidak hanya melihat seberapa besar
return yang dihasilkan oleh perusahaan tetapi mereka harus terlebih dahulu
mengetahui konsep dasar dalam berinvestasi. Dengan memahami konsep dasar
investasi, investor akan mempunyai landasan berpijak dalam setiap pengambilan
keputusan. Secara khusus Tandelilin (2001:24) mengemukakan bahwa dasar
dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang
diharapkan dan risiko suatu investasi. Hubungan tersebut adalah linier dan searah,
artinya bahwa semakin tinggi return suatu investasi akan membawa risiko yang
tinggi juga.
Jika seorang investor telah memahami konsep dasar investasi, tahapan
berikutnya adalah melakukan analisis, baik menggunakan analisis fundamental
maupun teknikal (technical analysis) untuk menilai saham-saham yang akan
dipilihnya.
Disamping analisis rasio, investor dalam membuat keputusan investasi
juga mempertimbangkan skala/ukuran besar kecilnya perusahaan (size). Artinya
mereka akan cenderung memilih perusahaan besar. Pemilihan ini didasari oleh
anggapan bahwa perusahaan besar dianggap memiliki tingkat resiko yang lebih
kecil. Menurut Lisa Linawati U (1999), perusahaan besar lebih baik dalam
memiliki akses ke pasar modal. Penelitian yang dilakukan oleh Hamid Usman
2
(2006) menunjukkan bahwa perusahaan besar lebih akurat karena informasi yang
dimiliki lebih banyak.
Dalam memperoleh keuntungan yang besar, seorang investor harus
melakukan analisis keuangan yang tepat berdasarkan perkembangan saat ini.
Keuntungan suatu investasi harus berdasarkan pertimbangan yang matang dan
tepat. Adapun suatu investasi harus melihat dari keadaan perusahaan yang akan
diinvestasi. Dalam menganalisa suatu perusahaan seorang investor harus
mengetahui keadaan kinerja keuangan suatu perusahaan dan bagaimana rasio
keuangan suatu perusahaan.
Jika para pemodal membeli saham, berarti mereka membeli prospek
perusahaan, kalau prospek perusahaan membaik maka harga saham tersebut akan
meningkat. Bila perusahaan memiliki kinerja keuangan yang sehat berarti
perusahaan dapat berkembang baik, maka nilai perusahaan akan meningkat
akibatnya harga saham juga akan meningkat (Toto Sugiharto, 2004: 115)
Laporan keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan merupakan salah satu
sumber informasi mengenai posisi keuangan perusahaan, kinerja serta perubahan
posisi keuangan perusahaan, yang sangat berguna untuk mendukung pengambilan
keputusan yang tepat. Agar informasi yang tersaji menjadi lebih bermanfaat dalam
pengambilan keputusan, data keuangan harus dikonversi menjadi informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan ekonomis. Hal ini ditempuh dengan cara
melakukan analisis laporan keuangan. Model yang sering digunakan dalam
melakukan analisis tersebut dalam bentuk rasio-rasio keuangan.
3
Kinerja keuangan yang baik akan meningkatkan return yang baik pula
karena semakin tingginya return, maka akan semakin tinggi pula nilai dari suatu
kinerja keuangan. Laporan keuangan dalam suatu perusahaan sangat diperlukan
sebagai alat analisis yang digunakan untuk melakukan suatu investasi bagi
investor, dengan laporan keuangan seorang investor akan menganalisis apa yang
harus ia lakukan dalam berinvestasi.
Laporan keuangan berserta pengungkapannya dibuat perusahaan dengan
tujuan memberikan informasikan yang bergunakan untuk pengambilan keputusan-
keputusan investasi dan pendanaan, seperti yang dinyatakan dalam SFAC No.1
bahwa laporan keuangan harus memberikan informasi: (1) untuk keputusan
investasi dan kredit, (2) mengenai jumlah dan timing arus kas, (3) mengenai
aktiva dan kewajiban, (4) mengenai kinerja perusahaan, (5) mengenai sumber dan
penggunaan kas, (6) penjelas dan interpretif , serta (7) untuk menilai stewardship.
Ketujuh tujuan ini terangkum dengan disajikannya laporan laba rugi, neraca,
laporan arus kas, dan pengukapan laporan keuangan (Luciana Spica Almilia dan
Emanuel Kristijadi, 2003:3).
Rasio keuangan memiliki fungsi untuk melihat bagaimana return saham
suatu investasi dapat menjadi pilihan yang tepat dalam melakukan investasi, untuk
mendapatkan return atau tingkat pengembalian yang lebih baik lagi. Maka perlu
adanya suatu penelitian yang baru lagi, untuk membuktikan apakah pada sangat
ini masih digunakan analisis rasio keuangan sebagai pedoman atau acuan dalam
menanamkan sahamnya bagi para investor.
4
Analisis rasio keuangan merupakan analisis yang sering digunakan dalam
menilai kinerja keuangan selama ini namun analisis ini hanya dapat
memperlihatkan satu aspek saja tanpa dapat menghubungkannya dengan aspek
yang lain. Mengatasi kelemahan ini dapat dipergunakan alat analisis yang
menghubungkan beberapa rasio sekaligus untuk menilai kondisi keuangan
perusahaan (Silvia Anggraeni dan Toto Sugiharto, 2004:15).
Pengertian tingkat pengembalian investasi adalah penghasilan yang
diperoleh selama periode investasi per sejumlah dana yang diinvestasikan (Bodie,
2006)
Secara praktis, tingkat pengembalian suatu investasi adalah persentase
penghasilan total selama periode investasi dibandingkan harga beli investasi
tersebut. Apabila harga jual suatu sekuritas melebihi harga belinya maka terjadilah
capital gain. Demikian sebaliknya, apabila harga jual lebih kecil daripada harga
beli maka terjadilah capital loss. Dapat dikatakan bahwa pendapatan yang
diperoleh investor dari saham merupakan pendapatan yang tidak tetap baik itu
pendapatan yang berasal dari capital gain maupun deviden. Dikatakan tidak tetap
karena jumlah capital gain yang diperoleh bergantung pada transaksi jual beli
yang terjdi di pasar, sedangkan besarnya deviden yang dibagikan dipengaruhi oleh
laba dan kebijakan badan usaha.
Selisih antara tingkat pengembalian yang diharapkan dengan tingkat bebas
resiko (risk free rate) yang dikenal dengan risk premium dapat berubah-ubah
karena pengaruh berbagai faktor yang mempengaruhi risk free rate. Apabila risk
free rate berubah maka risk premium juga akan berubah. Variabel-variabel yang
5
mempengaruhi risk premium inilah yang nantinya dikenal sebagai resiko investasi
(Bodie, 2006)
Return dari sekuritas merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan
oleh investor dalam bentuk kenaikan atau penurunan nilai saham dan dividen.
Risiko dari sekuritas berupa risiko spesifik dan risiko sistematik. Risiko spesifik
dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik . risiko sistematik
tidak dapat dihilangkan dengan membentuk portofolio yang baik, dikarenakan
risiko tersebut terjadi diluar perusahaan. Melakukan investasi di pasar modal
setidaknya harus memperhatikan 2 hal yaitu: keuntungan yang diperoleh dan
resiko yang mungkin terjadi. Investor untuk berinvestasi di pasar modal
memerlukan pertimbangan-pertimbangan yang matang. Informasi akurat yang
diperlukan yaitu mengetahui sejauh mana eratnya hubungan variabel-variabel
yang menjadi penyebab fluktuasi harga saham perusahaan yang akan dibeli.
Dengan mengetahui pengaruh variabel-variabel yang menjadi penyebab fluktuasi
harga saham perusahaan yang akan dibeli. Dengan mengetahui pengaruh variabel-
variabel tersebut, investor dapat memilih strategi untuk memilih perusahaan yang
benar-benar dianggap sehat sebagai tempat menanamkan modalnya..
Penilaian harga saham dapat dilakukan melalui pendekatan teknikal dan
fundamental. Pendekatan teknikal dilakukan melalui metode peramalan dengan
mengamati fluktuasi harga saham melalui plot atau histogram selama beberapa
periode yang berguna untuk memberikan gambaran apakah saham yang dimiliki
lebih baik dijual atau ditahan untuk beberapa waktu.
6
Pendekatan fundamental dengan cara memperhatikan faktor-faktor
fundamental dari setiap perusahaan yang telah tercatat di bursa. Ukuran
perusahaan merupakan bagian informasi yang terdapat dalam prospectus dan
termasuk dalam informasi non akuntansi. Informasi yang diungkapkan dalam
prospectus akan membantu investor dalam membuat keputusan yang rasional
mengenai risiko dan nilai saham yang ditawarkan perusahaan emiten.
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek
yang berupa hutang-hutang jangka pendek (short time debt). Rasio Likuiditas
pada pembahasan ini diwakili oleh current ratio. Menurut John B. Guerard Jr.
”current ratio is obtained by dividing the current liabilities into the current
assets”. Menurut Frank J & Pamela P ”The current ratio indicates the firm’s
ability to meet or cover its current liabilities using its current assets”
Return On Equity merupakan rasio profitabilitas dan merupakan alat ukur
dalam menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan profit. Menurut Pradhono
dan Jogi C. Christiawan (2004) analisis rasio keuangan akan membantu
manajemen dalam (1) melakukan perbandingan kinerja dengan perusahaan lain
(dalam satu industri) dan (2) mengevaluasi operasi perusahaan setiap waktu.
Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan dalam
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dari aktiva-aktiva tersebut. Dalam
penelitian ini Rasio Aktivitas diwakili oleh Total Asset Turnover. Menurut Frank J
& Pamela P “Turnover ratios can be used to evaluate the benefit produced by
7
specific assets, such as inventory or accounts receivable or to evaluate the
benefits produced by the totality of the firm’s assets.
Debt to equity merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam
keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang baik bagi kekuatan
keuangan perusahaan. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran dana
dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh pemilik
(ekuitas) dan dana yang dipinjam (Ciaran Walsh 2004). Menurut Brealey et al.,
(2001:490) “Leverage ratio is measure how much financial leverage the firm has
taken on debt to equity”.
Menurut Ferry dan Jones (Sujianto, 2001), ukuran perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh total
aktiva, jumlah penjualan, rata-rata total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan diukur
dari Ln total asset setiap perusahaan. Hubungan atau pengaruh ukuran perusahaan
terhadap struktur keuangan perusahaan berdasarkan kenyataan bahwa apabila
perusahaan semakin besar menanamkan modalnya pada berbagai jenis usaha,
lebih mudah memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan
membayar bunga yang lebih rendah untuk dana yang dipinjamnya. Jadi ada
petunjuk bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan dan berpengaruh secara
struktur financial perusahaan (Lisa Linawati Utomo. 1999)
Analisa fundamental atas kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi
harga saham sangatlah diperlukan, karena analisis fundamental ini bertolak dari
anggapan bahwa investor adalah makhluk rasional sehingga mereka akan selalu
8
mencoba mempelajari hubungan antara harga saham dengan kondisi perusahaan.
Dalam menganalisa hal tersebut dapat digunakan analisa rasio, seperti Rasio
Likuiditas (diwakili oleh current ratio), Rasio Profitabilitas (diwakili oleh return
on equity), Rasio Aktivitas (diwakili oleh total asset turnover), Rasio Leverage
(diwakili oleh debt to equity) dan Firm Size.
Banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan harga saham, namun
yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa besar
rasio-rasio seperti Rasio likuiditas, Rasio Profitabilitas, Rasio Aktivitas, Rasio
Leverage dan Firm Size mempunyai pengaruh dan hubungan secara signifikan
terhadap keuntungan saham, khususnya saham-saham di perusahaan LQ 45, di
Bursa Efek Indonesia.
9
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan tersebut di atas, maka
permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai
berikut:
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Current Ratio (CR),
Return on Equity (ROE), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity
(DER) dan Firm Size terhadap return saham baik secara simultan maupun
parsial.
2. Variabel apakah yang paling dominan berpengaruh di antara Current Ratio
(CR), Return on Equity (ROE), Total Asset Turnover (TATO), Debt to
Equity (DER) dan Firm Size terhadap return saham.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk menganalisis pengaruh yang signifikan antara Current Ratio
(CR), Return on Equity (ROE), Total Asset Turnover (TATO), Debt to
Equity (DER) dan Firm Size terhadap return saham.
b. Untuk menganalisis variabel yang paling dominan berpengaruh di
antara Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Total Asset
Turnover (TATO), Debt to Equity (DER) dan Firm Size terhadap return
saham.
10
11
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai berikut:
a) Bagi Penulis
Dapat menerapkan Ilmu Ekonomi, khususnya dalam
Manajemen Keuangan dan Pasar Modal yang telah diperoleh selama
masa perkuliahan.
b) Bagi Investor
Penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan masukan dan
acuan dalam melakukan analisis terhadap laporan keuangan untuk
memperoleh informasi yang akan digunakan untuk mengambil
keputusan investasi.
c) Bagi Akademik
Penelitian ini memberi bukti empiris tentang bagaimana
pengaruh Current Ratio (CR), Return on Equity (ROE), Total Asset
Turnover (TATO), Debt to Equity (DER) dan Firm Size terhadap return
saham. Selain itu juga memperkaya bahan kajian atau referensi di
bidang keuangan dan pasar modal untuk penelitian yang akan datang.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pasar Modal
1. Pengertian Pasar Modal
Secara formal pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk
berbagai instrument keuangan (sekuritas) jangka panjang yang dapat
diperjualbelikan, baik dalam hutang maupun modal sendiri, baik yang
diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahaan swasta
(Husnan, 2003:3)
Menurut Charles P. Jones (2003, p.14) pasar modal adalah “ Capital
market is the financial market for equity instrument, and for debt
instrument with a maturity greater than one year,” Dari pernyataan
tersebut dapat disimpulkan bahwa pasar modal merupakan pasar keuangan
yang memperjualbelikan instrument ekuitas maupun instrument utang
dengan waktu jatuh tempo lebih dari satu tahun.
Perkembangan pasar modal saat ini semakin pesat dan memiliki
daya tarik para investor untuk menanamkan modalnya, dengan harapan
akan memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya dimasa yang akan
datang. Dalam memperoleh keuntungan yang besar, seorang investor harus
melakukan analisis keuangan yang tepat berdasarkan perkembangan saat
12
ini. Dalam menganalisa tingkat keuntungan dapat dilihat dari berbagai sisi,
baik dari sisi makro ataupun mikro suatu negara.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah pasar yang
mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas jangka panjang baik dalam
bentuk utang maupun modal sendiri secara langsung atau melalui wakil-
wakilnya. Sedangkan tempat di mana terjadinya jual beli sekuritas disebut
bursa efek.
Pasar modal dipandang sebagai salah satu sarana yang efektif untuk
menarik dana dari masyarakat yang kemudian disalurkan ke sektor-sektor
produktif. Pasar modal juga dapat dikatakan sebagai wadah yang dapat
menghilangkan monopoli sumber modal dan monopoli kepemilikan
perusahaan.
2. Peranan Pasar Modal
Pasar modal mempunyai peranan penting dalam suatu negara, yang
pada dasarnya peranan tersebut mempunyai kesamaan antara satu negara
yang lain. Hampir semua negara di dunia ini mempunyai pasar modal, yang
bertujuan menciptakan fasilitas bagi keperluan industry dan keseluruhan
entitas dalam memenuhi permintaan dan penawaran modal.
Peranan pasar modal pada suatu Negara dapat dilihat dari lima
aspek berikut ini:
13
a) Sebagai fasilitas melakukan interaksi antara pembeli dengan penjual
untuk menentukan harga saham atau surat berharga yang
diperjualbelikan.
b) Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk memperoleh
hasil (return) yang diharapkan.
c) Pasar modal memberi kesempatan kepada investor untuk menjual
kembali saham yang dimilikinya atau surat berharga lainnya.
d) Pasar modal menciptakan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam perkembangan suatu perekonomian.
e) Pasar modal mengurangi biaya informasi dan transaksi surat berharga.
Karena biaya informasi ditanggung oleh semua pelaku bursa, dengan
demikian biayanya akan lebih murah.
3. Jenis Pasar Modal
Penjualan saham kepada masyarakat dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Umumnya penjualan dilakukan sesuai dengan jenis ataupun
bentuk pasar modal dimana sekuritas tersebut diperjualbelikan. Jenis-jenis
pasar modal tersebut ada beberapa macam (Tendelilian, 2001:31), yaitu:
a) Pasar perdana (primary market)
Pasar perdana adalah penawaran dari perusahaan yang menerbitkan
saham (emiten) kepada investor selama waktu yang ditetapkan oleh
pihak yang menerbitkan sebelum saham tersebut diperdagangkan di
pasar sekunder.
14
b) Pasar sekunder (secondary market)
Pasar sekunder didefinisikan sebagai perdagangan saham setelah
melewati masa penawaran pada pasar perdana.
c) Pasar ketiga (third market)
Pasar ketiga adalah tempat perdagangan saham atau sekuritas di luar
bursa (over the counter market). Di Indonesia bursa ketiga disebut
bursa paralel.
d) Pasar keempat (fourth market)
Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar investor atau
dengan kata lain pengalihan saham disuatu pemegang saham ke
pemegang saham lainnya tanpa melalui perantara pedagang efek.
B. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Erich A. Helfert laporan keuangan adalah seperangkat
laporan yang biasanya terdiri dari neraca untuk periode tertentu, laporan
operasi untuk periode tertentu, dan laporan arus dana untuk periode yang
sama, ditambah dengan laporan khusus yang menjelaskan perubahan
ekuitas kepemilikan pada neraca.
Sedangkan PSAK edisi revisi tahun 2004 menjelaskan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
15
misalnya, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari
laporan keuangan.
Sedangkan definisi laporan keuangan menurut peraturan Bapepam
Nomor :VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dijelaskan
bahwa laporan keuangan terdiri dari: Neraca yang menggambarkan posisi
keuangan yang menunjukkan aktiva, kewajiban dan ekuitas dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu: Laporan rugi laba yang merupakan
ringkasan aktivitas usaha perusahaan untuk periode tertentu yang
melaporkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari kegiatan
usaha dan aktivitas lainnya.
2. Tujuan Laporan Keuangan
a) Tujuan khusus laporan keuangan adalah menyajikan secara wajar sesuai
prinsip akuntansi berterima umum, posisi keuangan, hasil operasi dan
perubahan lain dalam posisi keuangan.
b) Tujuan umum laporan keuangan adalah:
1) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya
ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis.
2) Menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang hubungan
sumber daya bersih sebagai hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan
yang menghasilkan profit dengan tujuan untuk:
a) Menunjukkan tingkat kembalian dividen harapan bagi investor
16
b) Menunjukkan kemampuan operasi untuk membayar kreditor
dan pemasok.
c) Menyediakan informasi bagi manajemen untuk perencanaan dan
pengendalian.
d) Menunjukkan profitabilitas jangka panjang.
3) Menyediakan informasi lain yang dibutuhkan tentang perubahan
sumber daya ekonomi dan kewajiban.
4) Menyediakan informasi lain yang sesuai dengan kebutuhan
pemakai.
c) Tujuan kualitatif:
Tujuan kualitatif dari laporan keuangan adalah:
1) Relevan, memilih informasi yang mungkin membantu pemakai
dalam pembuatan keputusan ekonomi.
2) Dapat dipahami, selain harus jelas informasi yang dipilih juga harus
dapat dipahami pemakai.
3) Dapat diuji kebenarannya, hasil-hasil akuntansi dibenarkan oleh
ukuran-ukuran yang independen, menggunakan metode pengukuran
yang sama.
4) Netral, informasi akuntansi diarahkan pada kebutuhan umum dan
bukan kebutuhan khusus pemakai.
5) Tepat waktu, dilakukan untuk menghindari keterlambatan
pembuatan keputusan ekonomi.
17
6) Dapat diperbandingkan, perbedaan-perbedaan seharusnya tidak
mengakibatkan perlakuan akuntansi yang berbeda.
7) Kelengkapan, semua informasi yang memenuhi persyaratan tujuan
kualitatif lain harus dipaparkan.
C. Likuiditas
Likuiditas merupakan bentuk kemampuan yang dalam hal ini adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang
harus segera dipenuhi atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi
kewajiban keuangan pada saat ditagih. Perusahaan yang mampu memenuhi
kewajiban keuangannya tepat pada waktunya berarti perusahaan tersebut dalam
keadaan “likuid”.
Suatu perusahaan harus mempertahankan sumber kas yang mencukupi
untuk membayar seluruh tagihannya yang sah pada saat tagihan jatuh tempo.
Perusahaan yang tidak dapat mempertahankannya akan mengalami kesulitan
likuiditas dan berada dalam kondisi keuangan yang sangat serius. Ironisnya,
kondisi ini dapat saja terjadi meskipun perusahaan menghasilkan laba yang
besar.
Tingkat likuiditas antara perusahaan satu dengan yang lain berbeda-
beda. Investor menilai suatu perusahaan salah satunya dengan menggunakan
rasio likuiditas yang angka-angkanya dapat diperoleh melalui laporan neraca
18
perusahaan. Semakin tinggi nilai rasionya maka perusahaan akan semakin
diminati oleh investor.
Prastowo dan Julianti (2002:78) menyatakan bahwa likuiditas
perusahaan menggambarkan kemampuan perusahaan tersebut dalam
memenuhi kewajiban jangka pendeknya kepada kreditur jangka pendek.
Menurut Riyanto (1999:24) masalah likuiditas berhubungan dengan masalah
kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya yang
segera harus dipenuhi.
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban financial jangka pendek
yang berupa hutang-hutang jangka pendek (short time debt). Rasio Likuiditas
pada pembahasan ini diwakili oleh current ratio. Menurut John B. Guerard Jr.
”current ratio is obtained by dividing the current liabilities into the current
assets”.
Menurut Frank J & Pamela P ”The current ratio indicates the firm’s
ability to meet or cover its current liabilities using its current assets”
Yang dapat dihitung dengan menggunakan rumus yaitu :
Aktiva Lancar Current Ratio = Hutang Lancar
19
D. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan bentuk kemampuan dari suatu perusahaan
dalam hal menghasilkan laba selama periode tertentu. Profitabilitas dari suatu
perusahaan diukur dengan kesuksesan perusahaan dan kemampuan
menggunakan aktivanya secara produktif, dengan demikian profitabilitas dari
suatu perusahaan dapat diketahui dengan memperbandingkan antara laba yang
diperoleh dalam suatu periode tertentu dengan jumlah aktiva atau jumlah
modal perusahaan tersebut.
Menurut John B. Guerard Jr. “profitability ratios tell the investor how
efficiently a corporation uses its assets to produce net income or profits”.
Jumlah keuntungan (laba) yang diperoleh secara teratur serta
kecenderungan atau trend keuntungan yang meningkat merupakan suatu faktor
yang sangat penting dan perlu mendapat perhatian khusus sehingga perlu
dianalisis demi memperoleh penilaian atas profitabilitas suatu perusahaan.
Pada umumnya profitabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi
penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan mempertimbangkan antara
laba dengan modal yang digunakan dalam operasi.
Investor di pasar modal sangat memperhatikan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan, menunjang, dan meningkatkan profit. Profitability dapat
diukur beberapa hal yang berbeda, namun dalam dimensi yang saling terkait.
Dalam penelitian ini rasio profitabilitas diwakili oleh return on equity. Rasio
ini digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk
20
menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa
maupun saham preferen.
Menurut Haris Wibisono (2003) Return On Equity merupakan rasio
keuangan untuk menilai atau mengukur tingkat pengembalian rata-rata dari
investasi pemegang saham. Menurut (Ciaran Walsh 2004) Rasio ROE
dikatakan sebagai rasio yang paling penting dalam keuangan perusahaan. ROE
mengukur pengembalian absolut yang akan diberikan perusahaan kepada
pemegang saham. Suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan
bagi perusahaan yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat
perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru. Hal itu juga akan
memungkinkan perusahaan akan berkembang, menciptakan kondisi pasar yang
sesuai, dan pada gilirannya akan memberikan laba yang lebih besar, dan
seterusnya. Semua hal tersebut dapat menciptakan nilai yang tinggi dan
pertumbuhan yang berkelanjutan atas kekayaan para pemiliknya.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Laba Setelah Pajak
Return On Equity = Ekuitas Pemegang Saham
21
E. Aktivitas
Aktivitas adalah kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruhan
aktiva berputar dalam suatu periode tertentu (Setiawan, 2005:19). Menurut
Tunggal, Amin Wijaya (1996:6) Aktivitas adalah suatu langkah dalam proses
produksi yang memperhatikan untuk menyelesaikan suatu proses. Berdasarkan
pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa aktivitas adalah kemampuan dana
yang tertanam dalam keseluruhan aktiva berputar dalam proses produksi suatu
periode tertentu.
Rasio aktivitas menunjukkan kemampuan serta efisiensi perusahaan
dalam memanfaatkan aktiva yang dimilikinya dari aktiva-aktiva tersebut. Rasio
aktivitas mencerminkan cara perusahaan menggunakan aset untuk
mendapatkan penghasilan dan laba. Satu contoh adalah bagaimana piutang
dapat dijadikan dana kas. Semakin tinggi rasionya, semakin efisien bisnis itu
dalam mengelola asetnya (Joel Siegel, 1991: 58).
Dalam penelitian ini Rasio Aktivitas diwakili oleh Total Asset
Turnover. Menurut Frank J & Pamela P “Turnover ratios can be used to
evaluate the benefit produced by specific assets, such as inventory or accounts
receivable or to evaluate the benefits produced by the totality of the firm’s
assets. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Net Sales Asset Turnover = Average Total Asset
22
Perputaran aset adalah banyaknya kali piutang dagang itu dapat ditagih
dalam satu tahun. Angka ini diperoleh dengan membagi penjualan kredit bersih
oleh rata-rata total asset. Anda dapat menghitung rata-rata piutang dagang
dengan menambahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian membaginya
dengan 2.
F. Leverage (Struktur Modal)
1. Pengertian modal dan struktur modal perusahaan
Menurut Munawir (1998), modal adalah hak atau bagian yang
memiliki oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal
saham), surplus atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki
perusahaan terhadap seluruh hutangnya. Sumber dari modal adalah apa
yang dapat di lihat seperti hutang lancar, hutang jangka panjang, dan modal
sendiri. Modal menggambarkan hak pemilik atas perusahaan yang timbul
sebagai akibat investasi yang dilakukan oleh para pemilik.
Menurut dewi Astuti (2004:17) Struktur modal adalah bauran atau
perpaduan dari hutang jangka panjang saham preferen dan saham biasa.
Struktur modal yang ditargetkan adalah perpaduan antara hutang saham
preferen dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur
modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah modal yang
mengoptimalkan keseimbangan antara resiko dan pengembalian sehingga
memaksimumkan harga saham.
23
Menurut Elisa Tjondro (2007) struktur modal adalah gabungan
hutang jangka panjang (long-term debt ) dan modal (equity). Menurut
ghosh et.al. (2000) struktur modal adalah perbandingan antara hutang
perusahaan (total debt) dengan total aktiva (total assets). Menurut westo &
Copeland (2001: 19) struktur modal atau kapitalisasi perusahaan adalah
pembiyaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham
preferen, dan modal pemegang saham.
Menurut Sudarma (2003) dan Sujoko (2007) struktur modal adalah
perbandingan nilai hutang dengan nilai modal sendiri yang tercermin pada
laporan keuangan perusahaan akhir tahun. Variabel ini dinyatakan dalam
rasio total hutang dengan penjumlahan total hutang dan modal sendiri pada
neraca akhir tahun.
2. Teori struktur modal
Secara umum teori yang mendasari struktur modal terbagi menjadi
3 bagian (Moeljadi 2006:117)
a) Teori Tradisional/Teori Klasik
Menyatakan bahwa struktur modal yang optimal yang dapat
memaksimumkan nilai perusahaan adalah dengan cara meminimumkan
biaya modal rata-rata (average cost of capital). Salah satu versi teori ini
dikembangkan oleh Ezra Solomon yang menyatakan bahwa struktur
modal yang optimal terjadi apabila terdapat kelebihan antara debt
equity ratio dengan average cost of capital.
24
b) Teori Moldigliani & Miller “The cost of capital, Corporate finance and
the Theory of Investment “American Economic review”(1958).
Menyatakan bahwa pasar modal itu adalah sempurna dan tidak ada
pajak. Mereka menyatakan nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh
struktur modal.
c) Teori yang dikembangkan oleh Moldigliani & Miller “Corporate
Income taxes and the cost of capital: A. Corection” American
Economic Review” (1963)
Dengan memperhatikan tingkat pajak mereka menyatakan bahwa
penggunaan hutang dapat memaksimumkan nilai perusahaan dan
kemakmuran pemegang saham.
Seiring dengan perkembangan zaman teori tentang struktur
modal pun mengalami perkembangan diantaranya, yaitu:
1) Agency Theory
Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William
H. Meckling pada tahun 1976, dimana manajemen merupakan agen
dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang
saham berharap agen akan bertindak atas kepentingan mereka
sehingga mereka mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk
dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajemen harus
diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasan
dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen,
25
pemeriksaan laporan keuangan dan pembatasan terhadap keputusan
yang bisa diambil oleh manajemen.
2) Signaling Theory
Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil
manajemen perusahaan yang memberi petunjuk pada investor
tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan
(Brigham and Houston, 2001). Perusahaan dengan prospek yang
menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan
mengusahakan modal baru dengan cara-cara yang lain, termasuk
penggunaan hutang melebihi target struktur modal yang normal.
3) Asymetric Information Theory
Asymetric information, menurut Brigham dan Houston
(2001) adalah situasi dimana manajemen memiliki informasi yang
berbeda (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada
investor. Ketidakseimbangan informasi ini terjadi karena pihak
manajemen memiliki informasi yang lebih banyak daripada para
pemodal. Misal pihak manajemen mungkin berfikir bahwa harga
saham saat ini sedang overvalued (lebih tinggi daripada harga
seharusnya), jika hal ini yang dipikirkan terjadi, maka manajemen
tentu akan berfikir untuk menawarkan harga baru. Akan tetapi
investor juga akan berfikir bahwa jika perusahaan menawarkan
saham baru, salah satu kemungkinannya adalah karena harga saham
saat ini overvalued, sehingga investor akan menawar harga saham
26
baru dengan harga yang lebih rendah. Maka emisi saham baru akan
menurunkan harga saham.
4) Packing Order Theory
Meskipun diperkenalkan pertama kali oleh Donaldson
(1961), akan tetapi penamaan packing order sendiri dilakukan oleh
Myers (1984) dalam Husnan (1996) dan Moeljadi (2006) secara
singkat teori ini menyatakan perusahaan menyukai internal
financing (pendanaan dari operasional perusahaan dengan wujud
laba ditahan).
Rasio leverage yaitu mengukur perbandingan dana yang disediakan
oleh pemiliknya dengan dana yang dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.
Rasio ini dimaksudkan untuk mengukur sampai seberapa jauh aktiva
perusahaan dibiayai oleh hutang rasio ini menunjukkan indikasi tingkat
keamanan dari para pemberi pinjaman (Bank). Menurut Brealey et al.,
(2001:490) “Leverage ratio is measure how much financial leverage the firm
has taken on debt to equity”. Para kreditur memperhatikan equity yang
memberi batas keamanan, akan tetapi dengan bertambahnya dana melalui
hutang para pemilik memperoleh manfaat yakni dapat mempertahankan
pengendalian atas perusahaan dengan suatu investasi yang terbatas. Adapun
rasio yang digunakan sebagai dasar pembahasan adalah debt to equity ratio.
Menurut Horne dan Wachoviz (1998:145) “debt to equity is computed by
simply dividing the total debt of the firm (lincluding current liabilities) by its
shareholders equity”.
27
Debt to equity merupakan salah satu ukuran paling mendasar dalam
keuangan perusahaan. Rasio ini merupakan pengujian yang baik bagi kekuatan
keuangan perusahaan. Tujuan dari rasio ini adalah untuk mengukur bauran
dana dalam neraca dan membuat perbandingan antara dana yang diberikan oleh
pemilik (ekuitas) dan dana yang dipinjam (Ciaran Walsh 2004). Debt to equity
ratio juga merupakan perbandingan antara hutang-hutang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri,
perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya.
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Total Hutang Debt to equity = Ekuitas Pemegang Saham
G. Firm Size (Ukuran Perusahaan)
Hubungan atau pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur
keuangan perusahaan berdasarkan kenyataan bahwa apabila perusahaan
semakin besar menanamkan modalnya pada berbagai jenis usaha, lebih mudah
memasuki pasar modal, memperoleh penilaian kredit yang tinggi dan
membayar bunga yang lebih rendah untuk dana yang dipinjamnya. Jadi ada
petunjuk bahwa ukuran perusahaan mempunyai hubungan dan berpengaruh
secara struktur financial perusahaan (Lisa Linawati Utomo. 1999)
Kemampuan perusahaan satu dengan lainnya adalah berbeda.
Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh ukuran perusahaan. Penelitian yang
28
dilakukan oleh Lisa Linawati Utomo. 1999) menghasilkan temuan bahwa
saham perusahaan kecil cenderung menghasilkan return yang lebih tinggi.
Wild & Kwon (1984); Elton & Gruber (1995) dalam penelitiannya
menghasilkan kesimpulan yang berbeda. Mereka menemukan bahwa
perusahaan dalam ukuran besar menghasilkan return yang lebih baik
dibanding perusahaan kecil karena perusahaan besar lebih akurat dibanding
perusahaan kecil dalam memperoleh informasi. Disamping itu, perusahaan
besar dianggap mempunyai risiko yang lebih kecil (memiliki akses ke pasar
modal sehingga dapat menekan risiko).
Ukuran perusahaan adalah rata-rata total penjualan bersih untuk tahun
yang bersangkutan sampai satu tahun kedepan. Dalam hal ini penjualan lebih
besar daripada biaya variabel dan biaya tetap, maka akan diperoleh jumlah
pendapatan sebelum pajak. Sebaliknya jika penjualan lebih kecil daripada
biaya variabel dan biaya tetap maka perusahaan akan menderita kerugian
(Brigham dan Houston 2001:117-119). Sedangkan menurut Ferry dan Jones
(Sujianto, 2001), ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan yang ditunjukkan oleh total aktiva, jumlah penjualan, rata-rata
total aktiva. Jadi, ukuran perusahaan diukur dari total asset setiap perusahaan.
Keadaan yang dikehendaki oleh perusahaan adalah perolehan laba
bersih sesudah pajak karena bersifat menambah modal sendiri. Laba operasi
ini dapat diperoleh jika jumlah penjualan lebih besar daripada jumlah biaya
variabel dan biaya tetap. Agar laba bersih yang diperoleh memiliki jumlah
yang dikehendaki maka pihak manajemen akan melakukan perencanaan
29
penjualan secara seksama, serta dilakukan pengendalian yang tepat, guna
mencapai jumlah penjualan yang dikehendaki.
H. Return Saham
1. Saham
Saham adalah salah satu bentuk efek yang diperdagangkan dalam
pasar modal. Saham merupakan surat berharga sebagai tanda kepemilikan
atas perusahaan penerbitnya (Ang, 1997:11). Saham juga berarti sebagai
tanda penyertaan atau kepemilikan seorang atau badan dalam suatu
perusahaan terbuka (Darmaji dan Fakhrudin, 2001:5).
Saham menarik bagi investor karena berbagai alasan. Bagi
beberapa investor, membeli saham merupakan cara untuk mendapatkan
kekayaan besar (capital gain) yang relatife cepat. Sementara bagi investor
yang lain, saham memberikan penghasilan berupa dividen. Saham dapat
dibedakan menjadi saham preferen dan saham biasa.
a) Saham Preferen, saham yang mempunyai kombinasi karakteristik
gabungan dari obligasi maupun saham biasa, karena saham preferen
memberikan pendapatan yang tetap seperti halnya obligasi, dan juga
mendapatkan hak kepemilikan seperti pada saham biasa.
b) Saham Biasa, sekuritas yang menunjukkan bahwa pemegang saham
biasa tersebut mempunyai hak kepemilikan atas aset-aset perusahaan.
Investor yang membeli saham biasa belum tentu akan mendapatkan
pendapatan secara tetap dari perusahaan, karena saham biasa tidak
30
mewajibkan perusahaan untuk membayar sejumlah kas terhadap
pemegang saham.
Menurut Nick Apostolou (2003) dalam Abdul Wahab (2005;14)
ada dua cara menganalisa dalam penetapan harga saham, yaitu:
1. Analisis Fundamental
Analisa ini meliputi suatu ramalan nilai harga saham yang
disebut dengan nilai intrinsik, dengan mengevaluasi fakta-fakta dasar
tentang perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Setelah
nilai intrinsik ditemukan, kemudian dibandingkan dengan harga pasar
sekarang, jika harga pasar sekarang lebih rendah dari nilai intrinsiknya,
dikeluarkan rekomendasi untuk menjual surat berharga tersebut, dan
berlaku sebaliknya.
Nilai intrinsik adalah harga suatu surat berharga di bawah
keadaan normal. Harga ini ditentukan dengan mengevaluasi faktor-
faktor seperti aktiva bersih (aktiva dikurangi kewajiban), deviden,
prospek keuntungan dan resiko dimasa yang akan datang, serta
kemampuan manajemen.
Yang sangat penting dalam analisis fundamental adalah
evaluasi keuntungan, khususnya kepentingan masa depan, sebagian
besar analisis fundamental menyatakan harapan keuntungan masa
depan sebagai variabel yang sangat penting yang mempengaruhi harga
dan surat-surat berharga.
31
2. Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah upaya untuk memperkirakan
pergerakan harga saham masa depan dengan menganalisa urutan
harga-harga saham masa lalu. Pada analisis teknis tidak
memperhatikan faktor-faktor seperti kebijakan moneter dan fiscal,
lingkungan politik, kecendrungan industri, atau keuntungan
perusahaan dalam upaya mereka untuk memperkirakan harga saham
dimasa depan, perhatian mereka tertuju kepada pergerakan harga
perolehan dan kekuatan permintaan dan penawaran yang
mempengaruhi harga.
2. Return Saham
Return atau tingkat keuntungan merupakan persentase dari
kekayaan pemegang saham untuk sesuatu jangka waktu. Peningkatan
dalam rupiah adalah sama dengan dividen tunai yang diterima dalam satu
jangka waktu ditambah dengan perubahan dalam nilai saham yang berlaku
dalam jangka waktu tersebut (Ahmad Rodoni dan OthmanYong, 2002:11).
Return adalah suatu tingkat pengembalian saham yang diharapkan
bagi para investor, dan merupakan suatu harapan bagi investor setelah
melakukan investasi. Return adalah suatu harapan keuntungan di masa
yang akan datang tersebut merupakan kompensasi atas waktu dan resiko
yang terkait dengan investasi yang dilakukan (Tandelilin, 2001:47).
32
Return merupakan pengembalian suatu hasil yang diperoleh dari
suatu investasi. Return saham dibagi menjadi dua macam yaitu return
realisasi (realized return) dan return ekspektasi (expected return). Return
realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berdasarkan
data historis. Return realisasi penting karena digunakan sebagai salah satu
pengukur kinerja dari perusahaan. Return historis juga berguna sebagai
dasar penentuan return ekspektasi dimasa yang akan datang. Return
ekspektasi merupakan return yang diharapkan akan diperoleh investor
dimasa datang. Berbeda dengan return realisasi yang sifatnya sudah
terjadi, return ekspektasi sifatnya belum terjadi.
Return yang diperoleh dari pemilikan saham dapat berupa dividen
dan capital gain/loss. Capital gain/loss adalah selisih atau kurang dari
harga saham. Dividen digunakan untuk mengukur kinerja saham
berdasarkan dividen yang dibagikan, semakin besar dividen maka saham
tersebut semakin menarik bagi investor. Semakin tinggi harga saham
menunjukkan bahwa saham tersebut semakin diminati investor karena
dengan semakin tinggi harga saham akan menghasilkan capital gain yang
besar pula.
Return diukur dengan satuan persen. Penggunaan satuan persen
untuk mengukur return bertujuan menyetarakan (ekuivalensi) dari semua
saham yang diobservasi.
33
Pt – Pt-1 Ri = Pt - 1
Ri : Return saham
Pt : Harga saham pada periode t
Pt-1 : Harga saham pada perioden t – 1
I. Penelitian Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini akan dicantumkan
pada beberapa hasil penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti yang pernah
penulis baca.
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No. Peneliti Judul Variabel yang dipakai
Metode yang digunakan
Penemuan/ hasil
1. Dwi Martani, Mulyono dan Rahfiani Khairurizka (2009)
The effect of financial ratios, firm size, and cash flow from operating activities in the interim report to the stock return.
1. Profitability proksi NPM (X1)
2. Profitability proksi ROE (X2)
3. Liquidity proksi ROE (X3)
4. Leverage proksi DER (X4)
5. Turnover proksi TATO (X5)
6. Market Value proksi PBV (X6)
7. Size proksi TA (X7)
8. Cashflow proksi CFO
Regresi Linier Berganda
The result of regression on market adjusted return suggest that NPM, ROE, DER, and PBV have positive effect. It contrast, CR, TATO, Log (TA) and CFO/sales have negative correlation.
34
(X8) 9. Stock Return
(Y)
2. Jullimursyida Ganto, Muammar Khadafi, Wahyuddin Albra, Gazali Syamni (2008)
Pengaruh kinerja keuangan perusahaan manufaktur terhadap return saham di Bursa Efek Indonesia
1. ROE (X1) 2. PER (X2) 3. EPS (X3) 4. PBV (X4) 5. Return
Saham (Y)
Uji klasik dan Regresi linier berganda
1. ROE, PER, dan EPS mempunyai pengaruh yang positif terhadap return saham
2. PBV menunjukkan hubungan negative terhadap return saham
3. David Wijaya (2007)
Pengaruh rasio modal saham terhadap return saham perusahaan-perusahaan telekomunikasi go public di Indonesia periode 2007
1. ROE (X1) 2. PER (X2) 3. BVPS (X3) 4. PTBV (X4) 5. Return
saham (Y)
Analisi Regresi Linier Berganda
ROE, PER, BVPS, PTBV tidak mempunyai pengaruh secara signifikan dan positif terhadap return saham
4. IGKA Ulupui (2005)
Analisis pengaruh rasio likuiditas, leverage, aktivitas, dan profitabilitas, terhadap return saham (Studi perusahaan makanan dan minuman dengan kategori industri barang konsumsi di BEJ
1. Rasio Likuiditas proksi current ratio
2. Rasio leverage proksi debt to equity
3. RasioAktivitas proksi total asset turnover
4. Rasio profitabilitas proksi ROE dan ROA
Regresi linier berganda
1. Current ratio memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap return saham.
2. ROA memiliki pengaruh yang positif dan signifikan.
3. Debt to equity rasio menunjukkan hasil yang positif , tetapi tidak signifikan
4. Total asset turnover menunjukkan hasil yang negatif dan tidak signifikan
35
J. Kerangka Pemikiran
Secara teoritis return saham dipengaruhi oleh rasio aktivitas, leverage,
likuiditas, profitabilitas dan Firm Size. Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu Perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia periode tahun
2005 – 2009 dan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari
publikasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan Pusat Statistik (BPS).
Untuk mengetahui pengaruh Current Ratio (CR), Return on Equity
(ROE), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity (DER), dan Firm Size
digunakan model regresi linier berganda. Dalam analisis regresi berganda
langkah awal yang akan dilakukan adalah menguji persyaratan analisis untuk
mengetahui apakah data normal, Setelah pengujian asumsi regresi, langkah
selanjutnya melakukan pengujian signifikansi model. Pengujian model dapat
diukur dari nilai T-statistik dan F-statistik, koefisien determinasi (R²)
Berdasarkan penelitian mengenai pengaruh Current Ratio (CR),
Return on Equity (ROE), Total Asset Turnover (TATO), Debt to Equity
(DER), dan Firm Size terhadap return saham tahun 2005 – 2009. Secara
skematis alur pikir penelitian terlihat pada gambar kerangka berpikir sebagai
berikut :
36
Bursa Efek Indonesia (BEI)
37
Perusahaan LQ 45
Data dan Laporan Keuangan Tahunan
Variabel Dependen:
Return Saham
Variabel Independen: Current Ratio (CR)
Return On Equity (ROE) Asset Turnover (TATO) Debt To Equity (DER)
Firm Size
Uji Model Regresi
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
Uji T (Parsial) Uji F (Simultan) Adj R2
Kesimpulan dan Implikasi
K. Perumusan Hipotesis 1. Ho : b1 = 0, current ratio tidak berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen (return saham)
H1 : b1 ≠ 0, current ratio berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen (return saham)
2. Ho : b2 = 0, return on equity (ROE) tidak berpengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen (return saham)
H1 : b2 ≠ 0, return on equity (ROE) berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen (return saham)
3. Ho : b3 = 0, asset turnover tidak berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen (return saham)
H1 : b3 ≠ 0, asset turnover berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen (return saham)
4. Ho : b4 = 0, Debt to Equity (DER) tidak berpengaruh secara parsial
terhadap variabel dependen (return saham)
H1 : b4 ≠ 0, Debt to Equity (DER) berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen (return saham)
5. Ho : b5 = 0, Firm Size tidak berpengaruh secara parsial terhadap
variabel dependen (return saham)
H1 : b5 ≠ 0, Firm Size berpengaruh secara parsial terhadap variabel
dependen (return saham)
38
39
6. Ho: b1, b2, b3, b4, b5 = 0, variabel independen ( Current Ratio (CR), Return
on Equity (ROE), asset turnover, Debt to Equity
(DER), dan Firm Size) tidak berpengaruh secara
simultan terhadap variabel depen (return saham).
H1: b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0, variabel independen (Current Ratio (CR), Return
on Equity (ROE), asset turnover, Debt to Equity
(DER), dan Firm Size ) berpengaruh secara
simultan terhadap variabel dependen (return
saham).
40
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini pada perusahaan-perusahaan yang
tergabung di LQ 45 dan pengaruh rasio keuangan yang terdiri dari Current
Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Total Asset Turnover (TATO), Debt to
Equity (DER), dan Firm Size terhadap return saham berdasarkan data yang
dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), Badan Pusat Statistik (BPS)
dan Bank Indonesia (BI). Data yang dibutuhkan untuk keperluan analisis
sejak tahun 2005 – 2009 pada Perusahaan LQ 45.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan LQ 45 yang terdaftar di
BEI, dengan menggunakan metode “Purposive Sampling” yaitu pengambilan
sampel yang digunakan dengan kriteria tertentu (Emory & Cooper. 1995)
(dalam skripsi Abdul Khoer), karena penelitian ini berdasarkan pertimbangan
atau kriteria-kriteria tertentu. Adapun kriteria yang digunakan sebagai
purposive sampling adalah :
1. Perusahaan yang telah terdaftar dan aktif diperdagangkan di Bursa Efek
Indonesia pada Perusahaan LQ 45 mulai tahun 2005 sampai tahun 2009.
41
2. Perusahaan yang menerbitkan sahamnya pada periode 2005 – 2009.
3. Rasio keuangan pada laporan keuangan perusahaan yang telah tercatat di
IDX Montly periode 2005 – 2009.
Variabel dependen adalah return saham. Sedangkan untuk variabel
independennya yaitu Current Ratio (CR), Return On Equity (ROE), Total
Asset Turnover (TATO), Debt to Equity (DER), dan Firm Size. Dimana
semua data menggunakan data tahunan.
C. Metode Pengumpulan Data
1. Data Sekunder
Sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk
laporan tahunan antara lain IDX Monthly yang diperoleh dari publikasi
BEI serta publikasi BPS berupa laporan tahunan Bank Indonesia.
2. Kepustakaan
Pengumpulan data dilengkapi pula dengan membaca dan
mempelajari serta menganalisis literature yang sumber-sumbernya dari
buku-buku, jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini.
3. Internet Research
Penelitian dilakukan dengan cara pengambilan data dengan
mengakses ke website-website seperti www.google.com, www.jsx.co.id.
dan lainnya.
42
D. Metode Analisis
1. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen digunakan model regresi linier berganda dengan
menggunakan Microsoft Excel dan SPSS 16.0 for Windows. Model
regresi linier berganda penelitian ini sebagai berikut:
Y= a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 + b6X6 + εi
Dimana :
Y : Return Saham
a : Konstanta
X1 : Current Ratio
X2 : Return On Equity (ROE)
X3 : Total Asset Turnover(TATO)
X4 : Debt to Equity (DER)
X5 : Firm Size
b : Koefisien regresi
εi : Standar Error
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menunjukkan hubungan antara variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian, perlu digunakan pengujian asumsi klasik pada
model. Uji asumsi dasar yang dilakukan adalah sebagai berikut:
43
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model
regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik
adalah distribusi data normal atau mendekati normal. (Singgih
Santoso, 2000:213)
Untuk dapat mengetahui apakah model regresi tersebut
mengalami normalitas atau tidak dideteksi dengan melihat penyebaran
data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Adapun dasar
pengambilan keputusan menurut (Singgih Santoso, 2000:214) adalah:
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah
garis diagonal, maka regresi asumsi normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
klasik.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada
tidaknya hubungan antara beberapa variabel independen dalam model
regresi. Multikolinieritas merupakan keadaan dimana satu atau lebih
variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier dengan variabel
lainnya. Artinya bahwa jika perubahan-perubahan bebas digunakan
44
sama sekali tidak berkolerasi satu dengan yang lain maka bisa
dikatakan tidak terjadi multikolinieritas.
Untuk menguji asumsi multikolinieritas dapat menggunakan
VIF (Variance Inflation Factor), dimana Gujarati (2003) mengatakan
bila nilai VIF lebih besar dari 10 berarti terdapat kolinieritas sangat
tinggi dan sebaliknya apabila nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak
terjadi multikolinieritas.
c. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedaktisitas menunjukkan bahwa variasi variabel tidak
sama untuk semua pengamatan. Pada heteroskedastisitas kesalahan
yang terjadi tidak random, tetapi menunjukkan hubungan yang
sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual satu pengamatan
atau ke pengamatan lain. Jika varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heterokedastisitas. Kebanyakan data cross section
mengandung situasi heterokedastisitas karena data ini menghimpun
data yang mewakili berbagai ukuran-ukuran (kecil, sedang dan besar)
45
d. Uji Autokorelasi
Pengujian untuk melihat apakah persamaan regresi
mengandung autokorelasi adalah dengan menggunakan Uji Durbin-
Watson. Pengujian autokorelasi ini dimaksudkan untuk membuktikan
atau menguji ada tidaknya hubungan yang linier antara variabel bebas
(independen) satu dengan variabel bebas (independen) lainnya. Atau
dengan kata lain, uji asumsi tentang autokorelasi bertujuan untuk
mengetahui apakah terjadi korelasi di antara data pengamatan atau
tidak. Adanya hubungan yang linier antara variabel independen akan
menimbulkan kesulitan dalam memisahkan pengaruh masing-masing
variabel independen terhadap variabel dependennya.
Ada tidaknya autokorelasi dalam penelitian ini dideteksi
dengan menggunakan angka Durbin-Watson. Panduan mengenai
angka Durbin-Watson yang dikemukakan Widarjono (2007) adalah
du < d < 4-du.
3. Pengujian Statistik
a. Uji Simultan (Uji F)
Uji simultan (Uji F) dilakukan untuk melihat kemaknaan dari
hasil model regresi yang disajikan yang menunjukkan pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. Bila
F hitung lebih besar dari F table dan F signifikan lebih kecil dari alpha
0,05 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.
b. Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial dimaksudkan untuk menguji parameter b atau
digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap
variabel dependen secara individual (parsial). Bila t hitung lebih besar
dari t kecil table dan t kecil signifikan lebih kecil dari alpha 0,05
maka dapat dikatakan terdapat pengaruh signifikan antara variabel
independen terhadap variabel dependen.
c. Uji Koefisien Determinasi (R²)
Uji koefisien determinasi ditunjukkan untuk melihat seberapa
besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel
dependen yang dilihat melalui adjusted R square karena variabel
independen lebih dari dua.
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Variabel Independen
a. Current Ratio
Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar
yang dimiliki
Aktiva Lancar Current Ratio = Hutang Lancar
46
b. Return On Equity (ROE)
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan dari modal sendiri untuk menghasilkan keuntungan
bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun saham
preferen.
Laba Setelah Pajak
Return on equity = Ekuitas Pemegang Saham
c. Total Asset Turnover (TATO)
Perputaran aset adalah banyaknya kali piutang dagang itu
dapat ditagih dalam satu tahun. Angka ini diperoleh dengan
membagi penjualan kredit bersih oleh rata-rata total asset. Anda
dapat menghitung rata-rata piutang dagang dengan menambahkan
saldo awal dan saldo akhir dan kemudian membaginya dengan 2.
Net Sales Asset Turnover = Average Total Asset
d. Debt to Equity (DER)
Menunjukkan perbandingan antara hutang dengan modal
sendiri.
Total Hutang Debt to equity = Ekuitas Pemegang Saham
47
e. Ukuran Perusahaan ( Firm Size)
Ukuran perusahaan diukur dari Ln total asset setiap
perusahaan.
2. Variabel Dependen
a. Return Saham
Return merupakan pengembalian suatu hasil yang diperoleh
dari suatu investasi.
Return diukur dengan satuan persen. Penggunaan satuan
persen untuk mengukur return bertujuan menyetarakan
(ekuivalensi) dari semua saham yang diobservasi.
Pt – Pt-1 Ri = Pt - 1
48
89
DAFTAR PUSTAKA Almilia, Luciana Spica, Emanuel Kristijadi. “Analisis rasio keuangan untuk
memprediksi kondisi financial distress perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Jakarta”. STIE Perbanas Surabaya. 2003.
Anggraeni, Silvia, Toto Sugiharto, “Analisis Z Skor Untuk penilaian Kinerja
keuangan Serta Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Perdagangan Di BEJ”, Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma, 2004
Annajihi, Ahmad. “Analisis Pengaruh Price Earning Ratio (PER), Current Ratio,
Total Asset Turn Over, Net Profit Margin Dan Debt Equity Ratio Terhadap Tingkat Keuntungan Saham”. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2009.
Bodie, dkk.2006. “Investment Buku I”. Edisi Keenam. Jakarta: Salemba Empat.
Darmaji, Tjiptono dan Fakhrudin. 2001. “Pasar Modal di Indonesia”. Jakarta:
Salemba Empat.
Erich A. Helfert. “Analisa Laporan Keuangan”. Edisi Ke-tujuh. Cetakan Kedua.
Erlangga Jakarta. 1995.
Ganto, Jullimursyida. Khadafi, Muammar. Albra, Wahyudin dan Syamni, Gazali,
“Pengaruh Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur Terhadap Return Saham di Bursa Efek Indonesia”. Fakultas Ekonomi. Universitas Malikussaleh. Media Riset Akuntansi. Auditing dan Informasi Vol.8 No.1. April 2008: 65-84.
Horne, C. Van James dan Wachowicz, JR, John M. “Fundamental Of Financial
Management Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan”. Buku 2. Edisi 12. Penerbit Salemba Empat. 2007.
Horne, C. Van James dan Wachowicz, JR, John M. “Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan”. Buku 2, Edisi Kesembilan, Penerbit Salemba Empat. 1997, 1998.
Husnan, Suad. “Dasar-Dasar Teori Portofolio Dan Analisis Sekuritas”.
Yogyakarta: UMP YKPN.
90
Izza, Saidatul. “Analisis Pengaruh Debt To Equity Ratio, Price Earnings Ratio, Market Value Added, dan Economic Value Added Terhadap Return Saham”. Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Negeri Syarif hidayatullah. Jakarta. 2009.
Linawati Utomo, Lisa. “Economic Value Added sebagai Ukuran keberhasilan
Kinerja Manajemen Perusahaan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 1, No. 1, mei, 1999.
Martani, Dwi. Mulyono dan Khairurizka, Rahfiani. “The Effect Of Financial
Ratios, Firm Size, And Cash Flow Operating Activities In The Interim Report To The Stock Return”. Faculty of Economic. University of Indonesia. Depok. 2009.
Munawir. 1998. “Analisis Laporan Keuangan”. Yogyakarta: BPFE.
Peterson, fabozzi. “Financial management and analysis”. Second Edition. 2003
Pradono dan Christiawan, Jogi Yulius, “Pengaruh Economic Value Added,
Residual Income, Earning Dan Arus Kas Opersai Terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham”, Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra. 2004.
R Hansen, Don dan Maryanne, M. Mowen, “ Akuntansi Manajemen”, e 4, Jilid 2,
Erlangga, Jakarta, 1997.
Richard A. Brealey, Steward C. Myers dan Alan J. Marcus. “Fundamentals of
Corporate Finance”. The McGraw-Hill Companies, Inc. for manufacture and export. New York. 2001.
Riyanto, Bambang. 1999. “Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan”.
Yogyakarta: BPFE.
Rodoni, Ahmad dan Ali,Herni. “Manajemen Keuangan”. Edisi Pertama, Penerbit
Mitra Wacana Media. Jakarta. 2010.
Rodoni, Ahmad dan Othman Yong. ”Analisis Investasi dan Teori Portofolio”.
PT. Raja Grafindo Persada, 2002.
91
Santoso, Singgih. “SPSS Statistik Parametrik”. Cetakan Pertama. PT. Elexmedia
Komputindo. Jakarta. 2000.
Setiawati, Eka. “Analisis Pengaruh economic Value Added (EVA), Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Firm Size dan Sales Growth Terhadap Stock Return dan Market Value Added (MVA)”. Skripsi FEIS UIN. Jakarta. 2009.
Sjahrial, Dermawan. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Mitra Wacana Media,
Jakarta. 2006.
Suharli M. 2004. “Studi Empiris Terhadap Faktor Penentu Kebijakan Jumlah
Dividen”. Tesis Magister Akuntansi (Tidak Dipublikasikan). Jakarta.
Tandelilin, Eduardus. “Analisis Investasi Dan Manajemen Portofolio”. PT.
BPFE. Yogyakarta. 2001.
Walsh, Ciaran. “Key Manajemen ratios”. Edisi ketiga. Penerbit Erlangga. 2004
Wijaya, David. “Pengaruh Rasio Modal Saham Terhadap Return Saham
Perusahaan-Perusahaan Telekomunikasi Go Public di Indonesia Periode 2007”. Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Krida Wacana. Jakarta.
Wirawati, Putu, Ni Gusti. “Pengaruh Faktor Fundamental Perusahaan Terhadap
Price To Book Value Dalam Penilaian Saham di Bursa Efek Jakarta Dalam Kondisi Krisis Moneter”. Fakultas Ekonomi. Universitas Udayana, Buletin Studi Ekonomi Vol. 13 No.1. Denpasar. 2008.
92
Regression
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
CR (X1) 105 .49 8.02 2.1149 1.51892ROE (X2) 105 -.46 2.08 .3785 .32544ATR (X3) 105 .00 6.74 .4718 .67348DER (X4) 105 .19 7.84 1.2548 1.17646FZ (X5) 105 28 33 30.29 1.081RS (Y) 105 -.9799 2.8172 .378742 .7880234Valid N (listwise) 105
Correlations
RETURN SAHAM
CURRENT RATIO
RETURN ON EQUITY
ASSET TURNOVER
RATIO
DEBT TO EQUITY RATIO
FIRM SIZE
RETURN SAHAM 1.000 .667 .086 .317 .151 .446
CURRENT RATIO .667 1.000 .138 .232 .062 .419
RETURN ON EQUITY .086 .138 1.000 .170 .169 .011
ASSET TURNOVER RATIO .317 .232 .170 1.000 .065 .317
DEBT TO EQUITY RATIO .151 .062 .169 .065 1.000 .062
Pearson Correlation
FIRM SIZE .446 .419 .011 .317 .062 1.000RETURN SAHAM . .000 .192 .000 .062 .000CURRENT RATIO .000 . .081 .009 .265 .000RETURN ON EQUITY .192 .081 . .041 .043 .455ASSET TURNOVER RATIO .000 .009 .041 . .255 .000DEBT TO EQUITY RATIO .062 .265 .043 .255 . .266
Sig. (1-tailed)
FIRM SIZE .000 .000 .455 .000 .266 .RETURN SAHAM 105 105 105 105 105 105CURRENT RATIO 105 105 105 105 105 105RETURN ON EQUITY 105 105 105 105 105 105ASSET TURNOVER RATIO 105 105 105 105 105 105DEBT TO EQUITY RATIO 105 105 105 105 105 105
N
FIRM SIZE 105 105 105 105 105 105
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R SquareStd. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .731a .534 .511 21.305706 1.985
a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, ASSET
TURNOVER RATIO, CURRENT RATIO
b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 51505.121 5 10301.024 22.693 .000a
Residual 44939.379 99 453.933 1
Total 96444.500 104
a. Predictors: (Constant), FIRM SIZE, RETURN ON EQUITY, DEBT TO EQUITY RATIO, ASSET
TURNOVER RATIO, CURRENT RATIO
b. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 3.399 1.418 9.445 .000
CURRENT RATIO .592 .077 .592 7.650 .000
RETURN ON EQUITY .171 .072 .371 2.379 .019
ASSET TURNOVER RATIO .112 .074 .105 1.501 .137
DEBT TO EQUITY RATIO .141 .070 .208 2.014 .027
1
FIRM SIZE .158 .081 .152 2.948 .032a. Dependent Variable: RETURN SAHAM
Charts