ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN...
Transcript of ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN...
eJournal Administrasi Bisnis, 2017, 5 (2): 466-480 ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id
© Copyright 2017
ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS,
LEVERAGE, DAN PROFITABILITAS TERHADAP
HARGA SAHAM ( Studi Perusahaan Subsektor Farmasi Di Bursa Efek Indonesia
Periode 2011 – 2015 )
Nurlela 1
Abstrak
Perkembangan BEI ( Bursa Efek Indonesia ) dapat dilihat dengan
semakin banyaknya anggota bursa dan juga dapat dilihat dari perubahan
harga saham yang diperdagangkan. Pada umumnya kinerja sebuah
perusahaan akan berpengaruh pada harga saham perusahaan tersebut.
Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka semakin tinggi laba usaha yang
diperoleh dan pemegang saham akan menikmati keuntungan dari penghasilan
perusahaan, sehingga banyak investor yang ingin memiliki saham perusahaan
tersebut dan harga saham akan naik.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah ada pengaruh antara rasio likuiditas, leverage, dan profitabilitas
terhadap harga saham yang terdaftar di BEI baik secara simultan, parsial,
maupun dominan. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan subsektor farmasi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Teknik
Analisa data menggunakan uji analisis regresi berganda. Berdasarkan kriteria
tertentu diperoleh sampel sebanyak 6 perusahaan subsektor farmasi yang akan
diteliti. Data yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan periode 2011-
2015 yang bersumber dari Indonesian Stock Exchange (IDX). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa secara simultan variabel current ratio, debt to asset ratio
dan return on asset berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Secara
parsial bahwa variabel current ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap
harga saham . Sedangkan variabel debt to asset ratio dan return on asset
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Serta secara dominan bahwa
variabel return on asset yang paling berpengaruh terhadap harga saham.
Kata Kunci : Likuiditas, Leverage, Profitabilitas, dan Harga Saham
Pendahuluan
Persaingan dunia usaha dalam perekonomian pasar bebas sekarang ini semakin
ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan
berkembang sesuai dengan bertambahnya jumlah unit usaha ataupun
meningkatnya kegiatan ekonomi yang ditandai dengan meningkatnya
kebutuhan pasar. Pemerintah telah memberikan berbagai kemudahan untuk
dapat lebih
1 Mahasiswa Program S1 Ilmu Admistrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: [email protected]
meningkatkan kegiatan ekonomi, seperti halnya memberikan bantuan
permodalan dan memberikan ijin untuk usaha.
Di Indonesia terdapat pasar modal yang bernama Bursa Efek
Indonesia (BEI) atau Indonesian Stock Exchange (IDX). Bursa Efek Indonesia
memiliki peranan penting dalam perekonomian negara, karena dapat
memberikan sarana bagi masyarakat umum untuk berinvestasi dan sebagai
sarana untuk mencari tambahan modal bagi perusahaan go public.
Perkembangan bursa efek dapat dilihat dengan semakin banyaknya anggota
bursa juga dapat dilihat dari perubahan harga harga saham yang
diperdagangkan. Perubahan harga saham dapat memberi petunjuk tentang
kegairahan dan kelesuan aktivitas pasar modal serta pemodal dalam melakukan
transaksi jual beli saham.
Pada umumnya kinerja sebuah perusahaan akan berpengaruh pada
harga saham perusahaan tersebut.Semakin baik kinerja suatu perusahaan maka
semakin tinggi laba usaha yang akan diperoleh dan pemegang saham turut
menikmati keuntungan dari penghasilan perusahaan, sehingga banyak investor
yang ingin memiliki saham perusahaan tersebut dan harga saham akan naik.
Salah satu sektor yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah
subsektor farmasi. Subsektor farmasi memiliki peran dalam reformasi dibidang
kesehatan. Dalam permasalahan kesehatan yang terjadi pada umumnya sangat
berkaitan dengan ketersediaan obat-obatan yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Industri Farmasi merupakan salah satu fokus investasi Indonesia dalam 5 tahun
kedepan. Pasar farmasi Indonesia tumbuh rata-rata 20,6% pertahun, pada tahun
2011 hingga bulan november 2016. Terkait dengan kebutuhan obat, dengan
jumlah penduduk Indonesia yang terus meningkat serta meningkatnya
kesadaran masyarakat terhadap kesehatan, potensi peningkatan pengeluaran
kesehatan terhadap GDP perkapita turut serta mendorong pertumbuhan industri
farmasi nasional. Pada tahun 2014 di indonesia terdapat 206 perusahaan pelaku
industri farmasi yang mana 33 perusahaan diantaranya merupakan Penanam
Modal Asing (PMA). Sedangkan perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia adalah 10 perusahaan (www.kementrianperindustrian.com).
Ketergantungan industri farmasi Indonesia pada impor bahan baku
menjadi jelas ketika menyadari 90 % dari bahan baku yang digunakan dalam
industri farmasi bahan impor. Selain itu, bahan-bahan yang di impor mencapai
sekitar 75% dari total biaya produksi perusahaan farmasi. Dengan demikian
jelas bahwa depresiasi rupiah memiliki dampak negatif yang parah pada
perusahaan farmasi di Indonesia atau konsumen Indonesia. Depresiasi rupiah
yang tajam membentuk masalah yang lebih besar untuk perusahaan farmasi di
Indonesia dari perlambatan ekonomi tersebut.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas secara
simultan terhadap harga saham subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2015?
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 466-480
468
2. Bagaimana pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas secara
parsial terhadap harga saham subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2011-2015?
3. Manakah di antara Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas yang
pengaruhnya dominan terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia
periode 2011-2015?
Tujuan Penelitian
Terkait dengan masalah yang dirumuskan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah :
1. Menganalisis pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas
secara simultan terhadap harga saham subsektor farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
2. Menganalisis pengaruh Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas
secara parsial terhadap harga saham subsektor farmasi yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia.
3. Menganalisis di antara Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas yang
mana mempunyai pengaruh yang dominan terhadap harga saham di Bursa
Efek Indonesia.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain
adalah:
1) Dengan adanya penelitian ini diharapkan akan memberikan gambaran
sampai seberapa jauh Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio
Profitabilitas mempengaruhi perubahan harga saham di Bursa Efek
Indonesia periode 2011-2015.
2) Bagi pihak yang berkepentingan terhadap pasar modal di Indonesia, seperti
BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar Modal), PT (Perusahaan Terbuka),
BEI (Bursa Efek Indonesia), calon emiten dan profesi terkait, hasil
penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dalam meningkatnya
perannya untuk memenuhi kebutuhan pemakai informasi dalam atau saat
akan melakukan suatu keputusan investasi.
3) Bagi ilmu pengetahuan pada umumnya, hasil penelitian ini dapat
menambah pengetahuan untuk mereka yang berminat mempelajari lebih
lanjut tentang pengetahuan bidang pasar modal.
Kerangka Dasar Teori
Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan mempunyai arti yang penting dalam setiap
kegiatan bisnis termasuk dalam kegiatan operasi dan pengelolaan perusahaaan
dan juga manajemen keuangan diharapkan dapat menangkap dan
mengantisipasi perubahan dimasa yang akan datang untuk secara dini
melakukan penyesuaian dan pengambilan keputusan secara tepat dan akurat.
Menurut Fahmi (2015 : 2), manajemen keuangan merupakan
penggabungan dari ilmu dan seni yang membahas, mengkaji dan menganalisis
tentang bagaimana seorang manajer keuangan dengan mempergunakan seluruh
sumberdaya perusahaan untuk mencari dana, mengelola dana, dan membagi
dana dengan saham dan suistainability (keberlanjutan) usaha bagi perusahaan.
Menurut Sutrisno (2009 : 3) manajemen keuangan atau sering disebut
pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan biaya
yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan dana tersebut
secara efisien. Usaha mendapatkan dana sering disebut pembelanjaan pasif, dan
bila kita lihat di neraca akan terlihat di sisi pasiva, sedangkan usaha
mengalokasikan dana disebut pembelanjaan aktif dan di neraca akan terlihat di
sisi aktiva.
Pasar Modal
Pasar modal di suatu negara telah dapat dijadikan sebagai salah satu
ukuran untuk melihat maju mundurnya dinamika bisnis yang terjadi di negara
tersebut. Dan pemerintah memiliki sentral dalam membentuk serta mendorong
suatu pasar modal yang menjadi pengharapan berbagai pihak,termasuk
menciptakan elemen-elemen mendorong pembentukan pasar modal yang
tumbuh berkembang sesuai pengharapan berbagai pihak.
Menurut Fahmi (2012 : 55) Pasar modal adalah tempat dimana
berbagai pihak khusunya perusahaan menjual saham (stock) dan obligasi
(bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan
sebagai tambahan dana untuk memperkuat modal perusahaan.
Menurut Sunariyah (2011 : 4) yang mendefinisikan pasar modal
secara umum adalah suatu sistem keuangan yang terorganisasi, termasuk
didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua lembaga perantara di
bidang keuangan serta surat-surat berharga yang beredar. Pasar modal dapat
diartikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,
serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.
Saham
Dipergunakannya saham sebagai salah satu alat untuk mencari
tambahan dana menyebabkan kajian dan analisis tentang saham begitu
berkembang baik secara fundamental dan teknikal. Berbagai literatur mencoba
memberikan rekomendasi yang berbeda-beda namun tujuannya sama yaitu
ingin memberikan profit yang tinggi bagi pemakainya, serta memiliki dampak
keputusan yang bersifat berkelanjutan. Menurut Fahmi (2015 : 270)
mengemukakan bahwa saham adalah:
a. Tanda bukti penyertaan kepemilikan modal/dana pada suatu perusahaan.
b. Kertas yang tercantum dengan jelas nilai nominal, nama perusahaan dan
diikuti dengan hak dan kewajiban yang dijelaskan kepada setiap
pemegangnya.
c. Persediaan yang siap untuk di jual.
Indeks Harga Saham
Keputusan investor memilih suatu saham sebagai obyek investasinya
membutuhkan data historis terhadap pergerakan saham yang beredar di bursa
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 466-480
470
baik secara individual, kelompok, maupun gabungan. Setiap investor yang
melakukan investasi saham memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari
keuntungan atas investasi tersebut. Salah satu keuntungan investasi saham yaitu
mendapatkan capital gain yang berasal dari selisih harga saat membeli saham
dengan harga saat menjual saham, dimana harga saham saat dijual lebih tinggi
dibanding harga saham saat dibeli.
Menurut Sunariyah (2011 : 136 ) harga saham merupakan satuan angka
dasar yang telah di sepakati. Harga saham dipengaruhi oleh permintaan dan
penawaran terhadap saham itu sendiri di pasar, sehingga harga saham memiliki
keterkaitan dengan pasar suatu saham. Semakin banyak investor yang ingin
membeli saham suatu perusahaan (permintaan), sedangkan sedikit investor
yang ingin menjual saham tersebut (penawaran) maka harga saham tersebut
akan semakin turun.
Laporan Keuangan
Melalui laporan keuangan akan dapat dinilai kemampuan perusahaan
untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya jangka pendek, struktur modal
perusahaan, distribusi daripada aktivanya, keefektifan penggunaan aktiva, hasil
usaha/pendapatan yang telah dicapai, beban-beban tetap yang harus dibayar,
serta nilai-nilai buku tiap lembar saham perusahaan yang bersangkutan.
Menurut Hery (2016 : 3) Laporan keuangan (financial statements)
merupakan produk akhir dari serangkaian proses pencatatan dan pengikhtisaran
data transaksi bisnis.
Menurut Munawir (2014 : 2) Laporan keuangan adalah hasil dari
proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi
antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.
Menurut Ajeng ( 2014 : 14 ) Dalam Laporan keuangan terdapat elemen
dasar yang dipergunakan untuk mengakui sebuah transaksi dan
pengelompokkannya seperti aset, kewajiban, ekuitas, investasi oleh pemilik,
distribusi pada pemilik, pendapatan komprehensif, beban, laba dan rugi.
Analisis Rasio
Analisis rasio merupakan bagian dari analisis keuangan. Analisis rasio
adalah analisis yang dilakukan dengan menghubungkan berbagai perkiraan
yang ada pada laporan keuangan dalam bentuk rasio keuangan.
Menurut Munawir (2014 : 64) Ratio menggambarkan suatu hubungan
atau perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu
dengan jumlah yang lain, dan dengan menggunakan alat analisa berupa ratio ini
akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran kepada penganalisa tentang
baik atau buruknya keadaan atau posisi keuangan suatu perusahaan terutama
apabila angka ratio pembanding yang digunakan standar.
Menurut Hery (2016 : 138) Rasio keuangan merupakan suatu
perhitungan rasio dengan menggunakan laporan keuangan yang berfungsi
sebagai alat ukur dalam menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan.
Menurut Hery ( 2016 : 142 ) Secara garis besar, saat ini dalam praktik
setidaknya ada 5 (lima) jenis rasio keuangan yang sering digunakan untuk
menilai kondisi keuangan dan kinerja perusahaan. Kelima jenis rasio keuangan
tersebut adalah :
a. Rasio Likuiditas
Rasio Likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya yang segera
jatuh tempo. Rasio likuiditas terdiri atas rasio lancar atau current ratio, rasio
cepat atau quick ratio , dan rasio kas atau cash ratio.
b. Rasio Solvabilitas atau Rasio Leverage
Rasio solvabilitas atau Rasio Leverage adalah rasio yang menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio
solvabilitas atau leverage terdiri atas rasio utang terhadap aset atau debt to
asset ratio, rasio utang terhadap ekuitas atau debt to equity ratio, rasio utang
jangka panjang terhadap ekuitas atau long term debt to equity ratio, rasio
kelipatan bunga yang dihasilkan atau times interest earned ratio, dan rasio
laba operasional terhadap kewajiban atau operating income to liabilities
ratio.
c. Rasio Aktivitas
Rasio Aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi
atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan atau untuk menilai
kemampuan perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya sehari – hari. Rasio
aktivitas terdiri atas perputaran piutang usaha atau accounts receivable turn
over, perputaran persediaan atau inventory turn over, perputaran modal
kerja working capital turn over, perputaran aset tetap atau fixed assets turn
over, dan perputaran total aset atau total assets turn over.
d. Rasio Profitabilitas
Rasio Profitabilitas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas terdiri atas hasil
pengembalian atas aset atau return on asset dan hasil pengembalian atas
ekuitas atau return on equity.
e. Rasio Penilaian atau rasio Ukuran Pasar
Rasio Penilaian atau Rasio Ukuran Pasar merupakan rasio yang digunakan
untuk mengestimasi nilai intrinsik perusahaan atau nilai saham. Rasio
penilaian terdiri atas laba perlembar saham biasa atau earning per share,
rasio harga terhadap laba atau price earning ratio, imbal hasil dividen atau
dividen yield, rasio pemabyaran dividen atau dividen payout ratio, dan rasio
harga terhadap nilai buku atau price to book value ratio.
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah dan kajian empiris yang telah
dilakukan sebelumnya, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah:
H1 : Rasio Likuiditas, Leverage, dan Profitabilitas secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
H2 : Rasio Likuiditas, Leverage, dan secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap harga saham.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 466-480
472
H3 : Rasio Profitabilitas secara dominan berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Definisi Konsepsional
Untuk menghindarkan adanya penafsiran yang berbeda, maka dari
masing-masing variabel secara konsepsional dapat dirumuskan sebagai berikut
:
a. Rasio lancar (current ratio) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya
yang segera jatuh tempo dengan menggunakan total aset lancar yang
tersedia.
b. Rasio utang terhadap aset (debt to asset ratio) merupakan rasio yang
digunakan untuk mengukur perbandingan total utang dengan total aset. c. Hasil pengembalian atas aset (return on asset) merupakan rasio yang
menunjukkan seberapa kontribusi aset dalam menciptakan laba bersih.
d. Harga saham merupakan satuan angka dasar yang telah di sepakati. Harga
saham dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran terhadap saham itu
sendiri di pasar, sehingga harga saham memiliki keterkaitan dengan pasar
suatu saham.
Metode Penelitian
Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian expost facto, yaitu penelitian yang
dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang telah terjadi tanpa ada
manipulasi langsung terhadap variabel atau tanpa menciptakan kondisi tertentu.
Berdasarkan tingkat penjelasan dari kedudukan variabelnya maka penelitian ini
bersifat asosiatif kausal.
Menurut Sugiyono ( 2012 : 37 ) penelitian bersifat asosiatif kausal
yaitu penelitian yang mencari hubungan yang bersifat sebab akibat, yaitu
variabel independen/bebas (variabel yang mempengaruhi) sebagai X dan
variabel dependen/terikat (variabel yang dipengaruhi) sebagai Y.
Lokasi Penelitian
Lokasi perusahaan subsektor farmasi adalah semua perusahaan
farmasi yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia atau BEI.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah semua perusahaan farmasi yang
terdaftar pada periode 2011 - 2015 di Bursa Efek Indonesia yang berjumlah 10
perusahaan yaitu Darya Varia Laboratoria Tbk, indofarma ( Persero ) Tbk,
Kimia Farma ( Persero) Tbk, Kalbe Farma Tbk, Merck Indonesia Tbk, Pyridam
Farma Tbk, Merck Sharp Dohme Pharma Tbk, Industri Jamu & Farmasi Sido
Muncul Tbk, Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk, dan tempo Scan Pasifik
Tbk. Untuk sampel dalam penelitian ini adalah 6 perusahaan farmasi yang
telah memenuhi kriteria yang telah ditentukan dengan menggunakan metode
puposive sampling yaitu Darya Varia Laboratoria Tbk, Kimia Farma ( Persero )
Tbk, Kalbe Farma Tbk, Merck Indonesia Tbk, Pyridam Farma Tbk, dan Tempo
Scan Pasifik Tbk.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data digunakan dengan metode dokumentasi
dimana data dikumpulkan dari Indonesian Capital Market Directory yang
dapat diakses melalui www.idx.co.id
Teknik analisis data
Dalam peneliian kali ini peneliti menggunakan :
Analisis Regresi Linear Barganda
Menurut Priyatno ( 2016 : 92 ) bahwa persamaan regresi linier
berganda adalah persamaan regresi yang digunakan untuk mengetahui
pengaruh antara dua atau lebih variabel independen dengan satu variabel
dependen.
Menurut Sugiyono ( 2012 : 192 ) Persamaan regresi linier berganda
dapat dinyatakan sebagai berikut:
Keterangan:
Y = Variabel harga saham
α = Konstanta
X1 = Current Ratio
X2 = Debt to Asset Ratio
X3 = Return On Asset
e = Random Error
b1,b2,b3 = Koefisien Regresi
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Uji Asumsi Klasik
A. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah pengamatan
berdistribusi secara normal atau tidak. Untuk menguji normalitas penelitian ini
menggunakan uji kolmogorov-smirnov. Kriteria penelitian uji ini adalah :
➢ Jika signifikansi penelitian data (sig) > 5% maka data berdistribusi
normal.
➢ Jika signifikansi penelitian data (sig) <5% maka data tidak berdistribusi
normal.
Y = α +b1X1 + b2X2 + b3X3+ e
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 466-480
474
Tabel Uji Normalitas Data
One- Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Tabel Uji Multikolinearitas
Coefficientsa
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai dari masing-masing
variabel menunjukkan bahwa nilai tolerance lebih dari 0,1 dan nilai VIF kurang
dari 10 maka tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam
model regresi. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya perbedaan variance
residual periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain.
Unstandardized Residual
N 30
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 33844.51870447
Most Extreme Differences Absolute .163
Positive .163 Negative -.136
Kolmogorov-Smirnov Z .894
Asymp. Sig. (2-tailed) .402
B. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah ada tidaknya
variabel independen yang memiliki kemiripan atar variabel independen dalam
suatu model.
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1
(Constant) -113460.010 33328.940
-3.404 .002
CR 10.210 89.268 .022 .114 .910 .384 2.602
DAR -2007.060 651.183 -.458 -3.082 .005 .666 1.501
ROA 6321.145 1377.690 .931 4.588 .000 .357 2.802
Tabel Uji Heteroskedastisitas
Correlations
ABS_RES CR DAR ROA
Spearman's
rho
ABS_RES
Correlation Coefficient 1.000 .247 .046 .301
Sig. (2-tailed) . .189 .811 .105
N 30 30 30 30
CR
Correlation Coefficient .247 1.000 -.812** .706**
Sig. (2-tailed) .189 . .000 .000
N 30 30 30 30
DAR
Correlation Coefficient .046 -.812** 1.000 -.786**
Sig. (2-tailed) .811 .000 . .000
N 30 30 30 30
ROA
Correlation Coefficient .301 .706** -.786** 1.000
Sig. (2-tailed) .105 .000 .000 .
N 30 30 30 30
Dari output diatas dapat diketahui bahwa korelasi ketiga variabel
independen dengan Absolut Residual (ABS_RES) nilai signifikansinya lebih
dari 0,05. Dengan demikian variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak
mengalami heteroskedastisitas. Sehingga model regresi layak untuk dipakai
karena telah memenuhi uji heteroskedastisitas.
Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi
antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel sebelumnya.
Tabel Uji Autokorelasi
Berdasarkan pada uji autokorelasi, dapat diketahui bahwa nilai DW sebesar
2,229. Nilai Durbin- Watson yaitu 2,229 lebih besar dari batas atas (du)1,6498
dan kurang dari 4-1,6498 (4-du), Jika dilihat dari pengambilan keputusan,
hasilnya termasuk dalam ketentuan du ≤ d ≤ (4-du) sehingga dapat disimpulkan
bahwa 1,6498 ≤ 2,229 ≤ (4-1,6498) menerima H0 yang menyatakan bahwa
tidak ada autokorelasi positif atau negatif berdasarkan tabel Durbin-Watson.
Hal ini berarti tidak terjadi autokorelasi antara variabel independen, sehingga
model regresi layak digunakan.
Model R R
Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
Durbin-Watson
1 .786a .618 .574 35,743.79556 2.229
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 466-480
476
Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel Uji Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -113460.010 33328.940
-3.404 .002
CR 10.210 89.268 .022 .114 .910
DAR - 2007.060 651.183 -.458 -3.082 .005
ROA 6321.145 1377.690 .931 4.588 .000
Hasil pengujian persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Harga Saham = -113460,010 + 10,210 X1 - 2007,060 X2 + 6321,145 X3+ e
Dari persamaan regresi dapat disimpulkan bahwa :
1) Konstanta menunjukkan angka sebesar -113.460,010 yang berarti bahwa
current ratio, debt to asset ratio, dan return on asset di anggap tetap, maka
harga saham akan mengalami penurunan sebesar 113.460,010.
2) Koefisien regresi dari current ratio (X1) angka 10,210 yang berarti jika debt
to asset (X2) dan return on asset (X3) adalah tetap, maka setiap
penambahan 1 satuan current ratio akan meningkatkan harga saham
sebesar Rp. 113.449,8.
3) Koefisien regresi dari debt to asset ratio (X2) menunjukkan angka negatif
2.007,060 yang berarti current ratio (X1) dan return on asset (X3) adalah
tetap, maka setiap penambahan 1 satuan debt to asset ratio akan
menurunkan harga saham sebesar Rp. 111.452,95.
4) Koefisien regresi dari return on asset (X3) menunjukkan angka 6.321,145
yang berarti jika current ratio ( X1 ) dan debt to asset ratio (X2 ) adalah
tetap, maka setiap penambahan 1 satuan return on asset akan meningkatkan
harga saham sebesar Rp. 107.138,865.
Koefisien Korelasi Ganda
Tabel Uji Koefisien Korelasi Ganda
Model Summaryb
Berdasarkan hasil uji koefisien korelasi ganda (R) pada penelitian ini
diperoleh nilai sebesar 0,786. Hal ini menunjukkan bahwa koefisien korelasi
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .786a .618 .574 35,743.79556 2.229
ganda ini memiliki nilai yang positif maka korelasi antar variabel tersebut
memiliki hubungan yang searah.
Koefisien Determinasi
Tabel Uji Koefisien Determinasi
Model Summaryb
Hasil Uji Adjusted R2 pada penelitian ini diperoleh nilai sebesar 0,574.
Hal ini menunjukkan bahwa harga saham dipengaruhi oleh current ratio, debt
to assets ratio, dan return on assets sebesar 57 %, sedangkan sisanya sebesar
43% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini.
Uji Hipotesis
Uji Simultan ( Uji F )
Tabel Uji Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 53673020549.188 3 17891006849.729 14.003 .000b
Residual 33218091943.779 26 1277618920.915
Total 86891112492.967 29
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat adanya pengaruh current ratio,
debt to assets ratio, dan return on asset secara simultan pada harga saham. Dari
tabel tersebut diperoleh nilai F hitung sebesar 14,00.Dan nilai F tabel sebesar
2,98. Maka di peroleh hasil Fhitung 14,00 > F tabel 2,98. Dengan signifikansi
0,000 sehingga terlihat bahwa nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 .
Hal ini menunjukkan bahwa current ratio, debt to assets ratio, dan return on
assets secara simultan berpengaruh signifikan terhadap harga saham pada
subsektor farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011 – 2015.
Uji Parsial ( Uji t )
Tabel Uji Parsial
Coefficientsa
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .786a .618 .574 35,743.79556 2.229
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -113460.010 33328.940 -3.404 .002
CR 10.210 89.268 .022 .114 .910
DAR - 2007.060 651.183 -.458 -3.082 .005
ROA 6321.145 1377.690 .931 4.588 .000
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 466-480
478
Penjabaran dari hasil yang diperoleh uji t ( parsial ) adalah sebagai berikut :
1) Current Ratio ( CR )
Berdasarkan tabel hasil uji t ( parsial ) diperoleh nilai thitung sebesar 0,114
dan nilai ttabel sebesar 2,055 .Maka nilai thitung 0,114 < ttabel 2,055 jadi dapat
diartikan Ho diterima dan Ha ditolak oleh current ratio sehingga tidak
berpengaruh terhadap harga saham.
2) Debt to Asset Ratio ( DAR )
Berdasarkan tabel hasil uji t ( parsial ) diperoleh nilai thitung sebesar negatif
3,082 dan nilai ttabel sebesar 2,055 Maka nilai thitung -3,082 > ttabel 2,055 jadi
dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima oleh debt to asset ratio sehingga
berpengaruh negatif terhadap harga saham.
3) Return On Asset ( ROA )
Berdasarkan tabel hasil uji t ( parsial ) diperoleh nilai thitung sebesar 4,588
dan nilai ttabel sebesar 2,055. Maka nilai thitung 4,588 > ttabel 2,055 jadi dapat
diartikan Ho ditolak dan Ha diterima oleh return on asset sehingga
berpengaruh terhadap harga saham.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat dijelaskan beberapa penjabaran sebagai
berikut:
a. Pengaruh Current Ratio (CR) terhadap Harga Saham
Dari hasil statistik bahwa current ratio tidak ada pengaruh signifikan
terhadap harga saham. Current ratio yang rendah biasanya menunjukkan
adanya masalah dalam likuiditas perusahaan. Current ratio yang rendah
akan menurunkan harga saham perusahaan yang bersangkutan, karena
investor akan memilih saham perusahaan yang memiliki tingkat likuiditas
yang tinggi.
b. Pengaruh Debt to Asset Ratio (DAR) terhadap Harga Saham.
Dari hasil statistik bahwa debt to asset ratio berpengaruh negatif signifikan
terhadap harga saham. Nilai debt to asset ratio yang tinggi akan mengurangi
kemampuan perusahaan untuk memperoleh pinjaman dari kreditur karena
dikhawatirkan perusahaan tidak mampu melunasi utang utangnya dengan
total aset yang dimilikinya.
c. Pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham.
Dari hasil statistik bahwa return on asset pengaruh signifikan terhadap
harga saham. Nilai return on asset yang menurun akan mengurangi
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dari setiap rupiah
dana yang tertanam dalam total aset. Nilai return on asset yang semakin
tinggi akan memberikan kontribusi terhadap nilai harga saham yang
semakin tinggi juga, sedangkan nilai return on asset yang rendah akan
memberikan kontribusi terhadap nilai harga saham yang semakin rendah
juga.
Penutup Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat
disimpulkan : Secara simultan atau bersama – sama bahwa rasio likuiditas yang diukur
dengan Current Ratio (CR), rasio leverage yang diukur dengan Debt to Asset
Ratio (DAR) dan rasio profitabilitas yang diukur dengan Return On Asset
(ROA) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Secara parsial bahwa rasio likuiditas yang diukur dengan Current Ratio
(CR) tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Sedangkan rasio
leverage yang diukur dengan Debt to Asset Ratio (DAR) dan rasio profitabilitas
yang diukur dengan Return On Asset (ROA) berpengaruh signifikan terhadap
harga saham.
Secara dominan bahwa rasio profitabilitas yang diukur dengan Return On
Asset berpengaruh dominan terhadap harga saham.
Bagi calon investor yang berinvestasi pada saham sebaiknya lebih
memperhatikan variabel Debt to Asset Ratio ( DAR ) karena mempunyai
pengaruh signifikan terhadap harga saham. Variabel debt to asset ratio ini
mengidenkasikan bahwa suatu perusahaan dapat mengukur kinerja
perusahaannya dengan membandingkan antara total utang dan total aset.
Selain memperhatikan variabel Debt to Asset Ratio ( DAR ) maka calon
investor perlu memperhatikan juga variabel Return On Asset ( ROA ) karena
variabel ini mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham. Bagi
investor beranggapan jika suatu perusahaan memiliki kinerja yang baik maka
dapat diartikan perusahaan tersebut mampu mengelola aset yang dimilikinya
dengan efektif dan efisien dengan tujuan memperoleh keuntungan atau laba.
Selain itu bagi peneliti dengan topik yang sejenis disarankan untuk
melakukan kajian lebih lanjut mengenai jenis rasio keuangan.
Daftar Pustaka
Ajeng. 2014. Buku Saku Akuntansi Edisi Paling Lengkap. Penerbit Laskar
Askara: Jakarta.
Fahmi, Irham. 2015. Pengantar Manajemen Keuangan. Penerbit ALFABETA:
Bandung.
__________. 2012. Pengantar Pasar Modal. Penerbit ALFABETA: Bandung.
__________. 2015. Pengantar Teori Portofolio Dan Analisis Investasi.
Penerbit
ALFBETA: Bandung.
Hadi, Nor. 2013. Pasar Modal (Acuan Teoritis Dan Praktis Investasi Instrumen
Pasar Modal).Penerbit GRAHA ILMU: Yogyakarta.
Hery, 2016. Analisis Laporan Keuangan. Penerbit PT. Grasindo: Jakarta.
Munawir. 2014. Analisa Laporan Keuangan. Edisi Keempat. Penerbit Liberty:
Yogyakarta.
Najmudin. 2011. Manajemen Keuangan Dan Aktualisasi Syar’iyyah Modern.
Penerbit CV. ANDI OFFSET: Yogyakarta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D.
Penerbit ALFABETA: Yogyakarta.
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 5, Nomor 2, 2017: 466-480
480
__________, 2013. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R& D). Penerbit ALFABETA: Bandung.
Sunariyah. 2011. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Penerbit UNIT
PENERBIT & PERCETAKAN: Yogyakarta.
Sujarweni, V.Wiratna. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis & Ekonomi.Penerbit
Pustaka Baru Press: Yogyakarta.
Priyatno, Duwi. 2016. SPSS Handbook. Penerbit MEDIAKOM: Yogyakarta.
Suslawati, Christie Dwi Karya. (2014). Analisis Perbandingan Pengaruh
Likuiditas, Solvabilitas, dan Profitabilitas Terhadap Harga
Saham Pada Perusahaan LQ 45. Jurnal ilmiah. Universitas
Kristen Maranatha Bandung.
Suharno. (2016). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham
Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010 -2014. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
Mastoni, Hadi. (2011). Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham
Perbankan Yang terdaftar Di BEI tahun 2009. Skripsi.
Universitas Negeri Semarang.
http://www.kemenperin.go.id/artikel/13915/kemenperin-prediksi-industri,
diakses (20 november 2016)
http://daryavaria.com/2015/www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/Portals/0/Statis
ticData/ListedCompanies/Corporate JSX/Jenis Informasi. (diakses tanggal 26
April 2015).
www.kimiafarma.co.id/2015/www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/Portals/0/Stat
iscData/ListedCompanies/Corporate JSX/Jenis Informasi. (diakses tanggal 26
April 2015).
www.kalbe.co.id/2015/www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/Portals/0/StatiscDa
ta/ListedCompanies/Corporate JSX/Jenis Informasi. (diakses tanggal 26 April
2015).
www.merck.co.id/2015/www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/Portals/0/StatiscD
ata/ListedCompanies/Corporate JSX/Jenis Informasi. (diakses tanggal 26 April
2015).
www.pyridam.com/2015/www.idx.co.id/http://www.idx.co.id/Portals/0/Statisc
Dat/ListedCompanies/Corporate JSX/Jenis Informasi. (diakses tanggal 26 April
2015).
www.thempogroup.com/2015/www.idx.co.idhttp://www.idx.co.id/Portals/0/Sta
tiscData/ListedCompanies/Corporate JSX/Jenis Informasi. (diakses tanggal 26
April 2015).