ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK...

103
ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 20132015 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Nurfitriana Kusumah 109081000122 JURUSAN MANAJEMEN KONSENTRASI PERBANKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/2016 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK...

Page 1: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT

KESEHATAN BANK PERKREDITAN RAKYAT PROVINSI JAWA

BARAT PERIODE 2013– 2015

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Nurfitriana Kusumah

109081000122

JURUSAN MANAJEMEN

KONSENTRASI PERBANKAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437H/2016 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia
Page 3: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia
Page 4: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia
Page 5: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Nurfitriana Kusumah

No. IndukMahasiswa : 109081000122

Fakultas : EkonomidanBisnis

Jurusan : Manajemen

Konsentrasi : Perbankan

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan

dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber

asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas

karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, Juni 2016

Yang Menyatakan

(Nurfitriana Kusumah)

109081000122

Page 6: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Nurfitriana Kusumah

2. Tempat/Tanggal Lahir : Karawang, 23 April 1991

3. Agama : Islam

4. Alamat : Jl. Citanduy 4 No. 312 RT 002/016

Perumnas Adiarsa, Kec. Karawang Barat,

Kab. Karawang, Jawa Barat 41313

5. Telepon : 081906717047

6. Nama Orang Tua

Ayah : Dedi Haryadi, SKM, MKM

Ibu : Ani Suherni

7. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SDN Adiarsa Barat III Tahun 1997-2003

2. SMP Negeri 1 Karawang Tahun 2003-2006

3. SMA Negeri 5 Karawang Tahun 2006-2009

4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2009

Page 7: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

i

ABSTRACT

This research aims to investigate the influences of CAMEL to banks health

level. The CAMEL performance is measured by Capital Adequacy Ratio (CAR),

Non Perfoarming Loan (NPL), operation efficiency (BOPO) Return On Assets

(ROA), Return On Equity (ROE), and Loan to Deposit Ratio (LDR). The statistic

method used to test on the research hypotesis was logistic regression. The report

data were extracted from bank’s financial from financial report which had been

published by Bank Indonesia. The results of this research indicated that Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Perfoarming Loan (NPL), and Loan to Deposit Ratio

(LDR) have affect significant to banks health level, while the results of BOPO,

ROA, and ROE there’s nosignificant influence on the health banks level

Key Word: Bank’s Health Level, CAMEL Ratio, logit regression

Page 8: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio (CAR, NPL,BOPO,

ROA,ROE dan LDR) terhadap tingkat kesehatan bank. Metode statistik yang

digunakan dalam penelitian yaitu regresi logistik. Data penelitian diambil dari

laporan keuangan bank yang telah diterbitkan oleh Bank Indonesia. Hasil

penelitian ini mengindikasikan bahwa CAR, NPL, dan LDR berpengaruh

signifikan terhadap tingkat kesehatan bank, sementara hasil rasio BOPO, ROA

dan ROE tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap tingkat kesehatan bank.

Kata Kunci : Tingkat kesehatan bank, Rasio CAMEL, ordinal logit regression

Page 9: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

iii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah…. Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT

yang telah memberikan curahan rahmat dan kasih sayangnya serta kemudahan

bagi penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

“Analisis Pengaruh Rasio Camel Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2015”

Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Besar

Muhammad SAW., keluarga, sahabat, serta para pengikutnya yang telah merubah

dari zaman kegelapan menjadi zaman terang benderang seperti saat ini dengan

ilmu pengetahuan. Semoga kita termasuk umatnya yang mendapat syafaat di hari

nanti.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa

dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materil. Oleh karena itu, penulis

ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Kedua orang tua, ibunda Ani Suherni dan ayahanda Dedi Haryadiyang telah

mendukung sepenuhnya dengan cinta kasih dan kesabaran hingga segala

kebutuhan jasmani dan rohani juga memberikan dukungan baik moril

maupun materil serta doa yang tiadahenti-hentinya kepada penulis.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap

permasalahan atas kesulitan dalam penulisan skripsi ini. Bimbingan dan

arahan untuk membimbing penulis selama menyusuns kripsi.

3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc.,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE.,M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu

Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat selama masa perkuliahan

6. Untuk Suamiku, makasih ayah selalu mengingatkan kapan lulus kuliah.

Page 10: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

iv

7. Untuk Khoirunnisa, kamu penyemangat ibu buat kerjain skripsi. Maaf ya ibu

tinggal terus ke kampus.

8. Untukteman-temanku Ima, Teh Milah, Dila, Zizah, Ari , Tetis, Fadhlin, Risa

Yuni terimakasih atas saran, kritik, suntikkan semangat dan keceriaan bagi

penulis.

9. Seluruh teman-teman Manajemen C 2009 atas kebersamaan dan kenangan

indah yang telah diukir bersama Jaga terus kebersamaan yang telah kita rajut.

10. Seluruh teman-teman kelas konsentrasi Perbankan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis 2009 yang tidak dapat disebutkan namanya satu per satu. Senang

rasanya bias menjadi bagian dari kalian.

11. Seluruh staf dan karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

12. Seluruh pihak yang turut mendukung dan membantu penulis baik moril

maupun materiil, yang tidak bisa penulis sebutkan namanya satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan

terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu,

penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang

membangun dari berbagai pihak. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca dan semua pihak khususnya dalam bidang manajemen perbankan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

Nurfitriana Kusumah

Page 11: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

v

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

ABSTRACT ..................................................................................................... i

ABSTRAK ..................................................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................. v

DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 10

C. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank ............................................................................................................ 13

1. Definisi Bank ........................................................................................... 13

2. Tugas dan Fungsi Bank ........................................................................... 14

3. Jenis Bank ................................................................................................ 14

4. Sumber Dana Bank .................................................................................. 18

B. Bank Perkreditan Rakyat ............................................................................. 23

1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat ....................................................... 23

2. Usaha Bank Perkreditan Rakyat .............................................................. 24

Page 12: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

vi

3. Kelebihan dan Kekurangan BPR ............................................................. 25

4. Perbandingan Bank Umum dengan BPR ................................................. 25

C. Kinerja Bank ................................................................................................ 26

D. Laporan Keuangan ...................................................................................... 27

E. Laporan Keuangan Perbankan ..................................................................... 28

F. Manfaat Laporan Keuangan ......................................................................... 30

G. Tingkat Kesehatan Bank ............................................................................. 33

1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank ...................................................... 33

2. Komponen Faktor-Faktor CAMEL ........................................................ 34

3. Predikat Tingkat Kesehatan Bank .......................................................... 36

H. Rasio Keuangan .......................................................................................... 37

1. Capital Adequacy Ratio (CAR) ............................................................. . 37

2. Non Performing Loan(NPL) ................................................................. . 38

3. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional(BOPO) ..................... . 39

4. Return on Assets(ROA) dan Return on Equity (ROE) .......................... . 40

5. Loan to Deposit Ratio(LDR) ................................................................ .. 41

I. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen .................... 42

J. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 45

K. Kerangka Pemikiran ................................................................................. 51

L. Hipotesis Penelitian .................................................................................. 53

BAB III METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 54

B. Populasi dan Sampel ................................................................................... 54

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................................ 55

1. Data Sekunder.......................................................................................... 56

2. Penelitian Kepustakaan ............................................................................ 57

D. Metode Analisis Data ................................................................................. 57

1. Analisis Deskriptif ................................................................................... 57

2.Regresi Logistik ....................................................................................... 58

E. Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 60

Page 13: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

vii

1. Variabel Dependen (Y) ....................................................................... 60

2. Variabel Independen (X) ..................................................................... 61

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Bank Perkreditan Rakyat ................................. 65

1. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat .......................................................... . 65

2. Badan Hukum Bank Perkreditan Rakyat ............................................... . 66

3. Alokasi Kredit BPR ............................................................................... . 67

B. Deskriptif Penelitian .................................................................................... 68

C. Hasil Analisis Data ...................................................................................... 71

1. Uji Signifikan Simultan ........................................................................... 71

2. Uji Kelayakan Model ............................................................................. 72

3. Uji Koefisien Determinasi ...................................................................... 73

4. Uji Wald ................................................................................................. 74

5. Interpretasi .............................................................................................. 77

BAB V PENUTUP

A.Kesimpulan .................................................................................................. 80

B. Implikasi ...................................................................................................... 81

B. Saran ........................................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 83

LAMPIRAN .................................................................................................. 85

Page 14: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

viii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

1.1 Perkembangan Aset BPR berdasarkan Lokasi BPR 4

2.1 Kriteria Pengukuran Rasio CAR 38

2.2 Kriteria Pengukuran Rasio NPL 39

2.3 Kriteria Pengukuran Rasio BOPO 40

2.4 Kriteria Pengukuran Rasio ROA 41

2.5 Kriteria Pengukuran Rasio ROE 41

2.6 Kriteria Pengukuran Rasio LDR 42

2.7 Penelitian Terdahulu 49

3.1 Sampel BPR 56

3.2 Operasional Variabel dan Pengukuran Skala 63

4.1 Sejarah Bank Perkreditan Rakyat 65

4.2 Tabel Statistik Deskriptif 69

4.3 Omnimbus Test of Model Coefficient 70

4.4 Hosmer and Lemeshow Test 73

4.5 Koefisien Cox & Snell R Square and Nagelkerke R Square 74

4.6 Koefisien Regresi Logistik 75

4.7 Koefisien Regresi Logistik & Tingkat Signifikasi

Variabel Independen 75

Page 15: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

ix

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

2.1 Kerangka Berpikir 52

Page 16: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Hal

1 Hasil Output SPSS 85

Page 17: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kondisi perekonomian Indonesia yang mengalami keterpurukan sebagai

imbas dari krisis perekonomian pada tahun 1997 mengakibatkan bangkrutnya

sejumlah bank yang tidak mampu melanjutkan usahanya.Bangkrutnya

sejumlah bank tersebut kemudian memberikan motivasi bagi bank lainnya

untuk tetap menjaga kestabilan dunia perbankan dan melanjutkan fungsi

utamanya. Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan, bahwa fungsi utama perbankan Indonesia adalah sebagai

penghimpun dan penyalur dana masyarakat yang bertujuan untuk menunjang

pelaksanaan pembangunan nasional, dalam rangka meningkatkan pemerataan

pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, kearah

peningkatan taraf hidup rakyat banyak (Lianawatidkk,2016).

Berdasarkan Undang – Undang No.10 Tahun 1998, bank yang diakui

secara resmi di Indonesia terdiri atas dua jenis, yaitu Bank Umum dan Bank

Perkreditan Rakyat (BPR). Bank Umum dan BPR melaksanakan kegiatan

usaha secara konvensional atau syariah.Perbedaan mendasar Bank Umum dan

BPR terletak pada kegiatan operasionalnya dimana BPR tidak diperkenankan

untuk melakukan sistem pembayaran. Sedangkan jenis layanan yang

Page 18: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

2

diberikan oleh BPR adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan berupa deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang

serupa, memberikan kredit, dan menempatkan dananya dalam bentuk

Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito berjangka, sertifikat deposito,

dan/atau tabungan pada bank lain (Latumaerissa, 2011).

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan suatu lembaga keuangan

yang memiliki peranan yang cukup penting didalam mendorong

perekonomian di Indonesia.Keberadaan BPR sangat membantu usaha mikro,

kecil dan menengah karena kegiatan usaha BPR terutama ditujukan untuk

melayani usaha-usaha kecil dan masyarakat di pedesaan.BPR yang merupakan

bagian dari sistem Perbankan harus sehat dan dapat dipercaya oleh

masyarakat agar dapat berkontribusi maksimal dalam menggerakan

perekonomian secara keseluruhan.

Dalam arahan Gubernur Bank Indonesia pada acara Bankers’ Dinner

disampaikanbahwa sudah saatnya untuk menempatkan sektor informal

(seperti petani kecil di pedesaan,pedagang di pasar-pasar tradisional, penjual

rokok dan pedagang warung kelontong) di barisan terdepan dalam penetapan

kebijakan Bank Indonesia (Putting the Last First). Terkait dengan hal

tersebut, serta dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan sektor

informal, peran dankontribusi BPR sebagai ujung tombak lembaga keuangan

daerah dalam pembiayaan sektor informal tentunya menjadi sangat

Page 19: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

3

penting.BPR dianggap yang paling dekat dan paling mengetahui nasabahnya

dibandingkan dengan lembaga keuangan lainnya (Soraya, 2013).

Meningkatnya persaingan yang kompetitif di dunia perbankan dapat

membatasi ruang gerak bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam

melaksanakan kegiatan operasional bank.Adanya keterbatasan tersebut

dimungkinkan karena Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang tidak melayani

lalu lintas pembayaran dan wilayah operasinya terbatas di wilayah yang

dilayani saja. Irmayanto (dalam Lianawati dkk,2016) menjelaskan bahwa

masalah yang sering dihadapi oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah

terkait kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM), kekurangan dana, adanya

persaingan, dan wilayah kerja terbatas. Permasalahan tersebut masih menjadi

tantangan bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk dapat memanfaatkan

peluang-peluang yang ada sebagai dukungan pengembangan dan peningkatan

peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dalam pembangunan nasional.

Upaya Bank Perkreditan Rakyat (BPR) untuk mempertahankan kinerja

positif sampai dengan tahun 2013 ini tidaklah mudah.Mangkuprawira (2011)

menjelaskan bahwa penilaian kinerja hendaknya didasarkan pada sebuah

analisis menyeluruh dengan mempertimbangkan uraian dan spesifikasi

pekerjaan yang sedang diterapkan. Analisa untuk menjaga kesehatan suatu

BPR, tidak hanya dinilai pada perkembangan faktor keuangan saja, akan

tetapi perkembangan manajemen dan kebijakan Bank Perkreditan Rakyat

(BPR) juga harus seimbang.

Page 20: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

4

Dalam beberapa tahun terakhir jumlah BPR mengalami penurunan.

Sampai dengan Oktober 2011 jumlah BPR konvensional yang ada di seluruh

Indonesia tercatat 1.669 unit, yang terdiri atas : BPR berbadan hukum

Perseroan Terbatas 1.388 unit; berbadan hukum Perusahaan Daerah 247 unit;

dan Koperasi sebanyak 34 unit yang tersebar di 33 provinsi. Dibandingkan

Oktober 2010, jumlah tersebut mengalami penyusutan sebanyak 37 unit,

dimana jumlah keseluruhan BPR masih tercatat sebanyak 1.706 unit yang

terdiri atas : BPR berbadan hukum PT 1.384 unit; Perusahaan Daerah 288

unit; danKoperasi sebanyak 34 unit (Soraya, 2013).

Riset InfoBank pada April 2013, sejak tahun 2005 hingga tahun 2012, ada

47 Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang harus tutup karena kesalahan

kepengurusan dan moral hazard (www.infobanknews.com). Selain itu, jumlah

Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dari 1.706 sekarang menyusut hanya berkisar

1.669. Walaupun jumlah BPR mengalami penurunan, namun jaringan usaha

BPR terus meningkat dengan total aset yang tumbuh sebesar 18,44% per Juli

2013.

Tabel 1.1

Perkembangan Aset BPR berdasarkan Lokasi BPR

(dalam milyar)

Sumber : www.perbarindo.or.id

Lokasi 2011 2012 2013

Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul

Jawa 34.190 40.113 40.163 40.354 40.684 40.951 41.417 42.444 42.177

Luar Jawa 21.609 27.284 27.447 27.930 27.961 28.494 28.882 29.457 29.918

Page 21: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

5

Dalam suatu negara, perbankan memiliki peran yang vital, hal ini tidak

lepas dari fungsi bank itu sendiri, yaitu sebagai penghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan lebih

efektif dan efisien. Jadi dengan demikian bank bisa menjadi andalan dalam

pembangunan di bidang ekonomi, apabila sistem dan kelembagaan dalam

industri perbankan baik maka perbankan akan sangat bermanfaat bagi

pembangunan di indonesia. Dengan demikian agar perbankan menjadi sangat

bermanfaat dalam mendukung pembangunan negara maka proses penyaluran

pembiayaan perbankan harus dilakukan secara aktif, berhati-hati, dan

didasarkan pada pengetahuan atau informasi yang tepat mengenai sektor

industri usaha tertentu yang produktif. Oleh karena itu peran dari bank, dalam

hal ini Bank Perkreditan Rakyat sangat di perhatikan kesehatannya karena

BPR sebagai salah satu alat penunjang perekonomian. Penilaian kesehatan

bank ini di nilai sangat penting, karena bank dipercayakan untuk menghimpun

dan mengelola dana masyarakat. Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap

periode.Dalam setiap penilaian ditentukan kondisi suatu bank apakah bank itu

sehat ataupun tidak.Bagi bank yang sudah dinilai sebelumnya dapat pula

dinilai apakah ada peningkatan atau penurunan kesehatanya.Bagi bank yang

menurut penilaian sehat atau kesehatannya terus meningkat tidak jadi

masalah, karena itulah yang diharapkan dan supaya tetap dipertahankan.Akan

tetapi bagi bank yang terus-menerus tidak sehat, maka harus mendapat

pengarahan atau bahkan sanksi sesuai dengan peraturan yang

Page 22: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

6

berlaku.Penilaian untuk menentukan suatu kondisi bank, biasanya

menggunakan berbagai alat ukur.Salah satu alat ukur utama yang digunakan

untuk menentukankondisi suatu bank adalah CAMEL.

Penilaian tingkat kesehatan bank merupakan gambaran dari kinerja bank

yang dipakai sebagai tolok ukur bagi pihak yang berkepentingan dalam

mengevaluasi pengelolaan bank telah dilakukan sejalan dengan prinsip

operasional bank yang sehat dan hati – hati (Laksito dan Sutapa, 2010).

Pelanggaran prinsip kehati-hatian sering terjadi dalam perbankan

meskipun prinsip tersebut sudah disyaratkan dalam peraturan perbankan.

Prinsip ini sangat diperlukan terutama dalam hal penyaluran kredit, karena

sumber dana kredit yang disalurkan adalah bukan dari bank itu sendiri tetapi

dana yang berasal dari masyarakat, sehingga perlu penerapan prinsip kehati-

hatian melalui analisa yang akurat dan mendalam dalam penyaluran yang

tepat. Jika kredit yang telah disalurkan kepada masyarakat dalam jumlah besar

tidak dibayar kembali kepada bank tepat pada waktunya, maka kualitas kredit

dapat digolongkan menjadi Non Performing Loan (NPL) yang menyebabkan

terjadinya kredit macet.Hal ini dapat menurunkan citra dan kredibilitas bank

di mata publik dan perbankan internasional (Yulianto dan Sulistyowati, 2012).

Tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa indikator.Salah satu

indikator utama yang dijadikan dasar penilaian adalah laporan keuangan bank

yang bersangkutan. Berdasarkan laporan keuangan akan dapat dihitung

sejumlah rasio keuangan yang lazim dijadikan dasar penilaian tingkat

Page 23: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

7

kesehatan bank. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajemen untuk

mengidentifikasikan perubahan-perubahan pokok pada trend jumlah, dan

hubungan serta alasan perubahan tersebut. Hasil analisis laporan keuangan

akan membantu mengintepretasikan berbagai hubungan kunci serta

kecenderungan yang dapat memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi

keberhasilan perusahaan dimasa mendatang (Almilia dan Herdiningtyas,

2005).

Almilia dan Herdiningtyas (2005) mengemukakan bahwa secara empiris

tingkat kegagalan bisnis dan kebangkrutan bank dengan menggunakan rasio-

rasio keuangan model CAMEL dapat diuji sebagaimana yang telah dilakukan

oleh beberapa peneliti yaitu: Thomson (1991) (dalam Wilopo 2001) yang

menguji manfaat rasio keuangan CAMEL dalam memprediksi kegagalan bank

di USA pada tahun 1980an dengan menggunakan alat statistik regresi logit.

Whalen dan Thomson (1988) (dalam Wilopo 2001) menemukan bahwa rasio

keuangan CAMEL cukup akurat dalam menyusun rating bank. Di Indonesia,

Surifah (1999) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi

kebangkrutan bank denganmenggunakan model CAMEL.

Laksito dan Sutapa (2010) melakukan penelitian pada Bank Perkreditan

Rakyat dengan variabel penelitian rasio keuangan capital, rasio keuangan

asset rasio keuangan manajemen, rasio keuangan ROA, rasio keuangan ROE,

rasio keuangan likuiditas, dan rasio keuangan sensitivitas terhadap risiko

pasar. Berdasarkan hasil penelitian mengenai kemapuan rasio CAMELSdalam

Page 24: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

8

memprediksi kebangkrutan bank dapt disimpulkan bahwa Capital, Assets,

Manegement, Earning mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

prediksi kesehatan bank karena capital pada BPR menunjukkan kemampuan

bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan

manajemen bank dalam mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko – risiko

yang dapat berpengaruh terhadap besarnya modal bank.

Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto dan Sulistyowati (2012)

menunjukkan bahwa CAR dan NPL dapat digunakan untuk membentuk

variabel diskriminan.Sedangkan variabel NPM, ROA, BOPO, LDR dan IER

menunjukkan hasil yang tidak signifikan, sehingga variabel tersebut

mempunyai nilai prediksi yang rendah dalam membentuk variabel

diskriminan.

Lestari (2008) dalam Yulianto dan Sulistyowati (2012) menganalisis

tingkat kesehatan bank pemerintah, hasilnya menunjukkan bahwa dengan

menggunakan metode CAMELS terdapat 2 bank dengan 3 periode yang

mendapatkan predikat tidak sehat (PT Bank Tabungan Negara pada tahun

2008 dan PT BPD Nusa Tenggara Barat pada tahun 2007 dan 2008).

Wahyudi dan Sutapa (2010) menunjukkan hasil penelitian sebagai

berikut: (1) Capital Adequacy Ratio (CAR), Net Proft Margin (NPM), Return

on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), beban operasional terhadap

pendapatan operasional (BOPO) dan Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak

berpengaruh terhadap tingkat kesehatan bank, (2) Aktiva Produktif

Page 25: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

9

Bermasalah (APB) dan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) menunjukkan hasil

secara rata-rata keseluruhan bank dari segi kualitas asset yang dimiliki oleh

bank kurang baik atau dapat dikatakan buruk, (3) Interest Risk Ratio (IER)

berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesehatan bank.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, peneliti tertarik

untukmenggunakan kembali rasio-rasio CAMEL tersebut.Penelitian ini

mengacukepada penelitian Yulianto dan Sulistyowati (2012) yang bertujuan

untuk menguji kembali analisis CAMEL dalam memprediksi tingkat

kesehatan bank.Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya

terdapat pada periode penelitian, dimana pada penelitian sebelumnya periode

yang diteliti selama 2 tahun periode 2009-2011, maka penelitian ini mencoba

dengan periode 2013-2015, dan sampel yang digunakan adalah Bank

Perkreditan Rakyat Provinsi Jawa Barat yang terdaftar di Direktori Bank

Indonesia tahun 2013 – 2015. Variabel independen yang digunakan adalah

rasio CAMEL yang terdiri dari CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE, dan

LDR.Sehingga penelitian ini diberi judul “Analisis Pengaruh Rasio Camel

Terhadap Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat Provinsi Jawa

Barat Periode 2013-2015”

Page 26: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

10

B. Rumusan Masalah

Atas dasar pemikiran di atas maka dapat dirumuskan pertanyaan

penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh rasio CAR terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat di Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2015?

2. Bagaimana pengaruh rasio NPL terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat di Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2015?

3. Bagaimana pengaruh rasio BOPO terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat di Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2015?

4. Bagaimana pengaruh rasio ROA terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat di Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2015?

5. Bagaimana pengaruh rasio ROE terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat di Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2015?

6. Bagaimana pengaruh rasio LDR terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat di Provinsi Jawa Barat Periode 2013-2015?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi variabel-variabel rasio

CAMEL yang berpengaruh terhadaptingkat kesehatan pada sektor perbankan.

Secara rinci tujuannya adalah sebagaiberikut :

1. Menganalisis pengaruh rasio CAR terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat daerah Jawa Barat

Page 27: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

11

2. Menganalisis pengaruh rasio NPL terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat daerah Jawa Barat

3. Menganalisis pengaruh rasio BOPO terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat daerah Jawa Barat

4. Menganalisis pengaruh rasio ROA terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat daerah Jawa Barat

5. Menganalisis pengaruh rasio ROE terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat daerah Jawa Barat

6. Menganalisis pengaruh rasio LDR terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat daerah Jawa Barat

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, di harapkan dapat menambah wawasan penulis dan

pengetahuan penulissecara khusus, dan pembaca secara umum, mengenai

analisis tingkat kesehatan di Indonesia.

2. Bagi deposan, investor, kreditor, dan masyarakat luas dapat dijadikan

acuan dalam mengevaluasi bank-bank umum yang beroperasi demi

melindungi kepentingannya.

3. Bagi peneliti lebih lanjut, penelitian ini diharapkan sebagai sumber

informasi dan referensi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya

Page 28: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

12

mengenai topik-topik yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan

maupun melengkapi.

Page 29: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

13

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Bank

1. Definisi Bank

Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang

kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan

menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-

jasa bank lainnya (Kasmir, 2011).

Crosse dan Hampel memberikan pengertian bank sebagai suatu

organisasi yang menggabungkan usaha manusia dan sumber-sumber

keuangan untuk melaksanakan fungsi pelayanan terhadap kebutuhan

masyarakat dan untuk memperoleh keuntungna bagi pemilik bank.

Pengertian bank yang lain diberikan oleh Perry yang menyatakan

bahwa bank adalah badan usaha yang transaksinya berkaitan dengan

peneriamaan simpanan dari nasabah, menyediakan dana atas setiap

penarikan, melancarkan lalu lintas pembayaran, memberikan kredit dan

atau menanamkan kelebihan simpanan tersebut sampai dibutuhkan.

Selain itu dalam pasal 1 ayat 2 UU No. 10 Tahun 1998 tentang

perbankan dinyatakan bahwa bank adalah badan usaha yang menghimpun

dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kembali

Page 30: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

14

kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk – bentuk lainnya

dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

2. Tugas dan Fungsi Bank

Pada dasarnya tugas pokok bank menurut UU No.19 tahun 1998

adalah membantu pemerintah dalam hal mengatur, menjaga, dan

memelihara stabilitas nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan

pembangunan serta memperluas kesempatan kerja guna peningkatan taraf

hidup rakyat banyak. Sedangkan fungsi bank pada umumnya (Siamat,

2005:276) :

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien

dalam kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lain.

3. Jenis Bank

Adapun jenis perbankan dewasa ini jika ditinjau dari berbagai segi

antara lain (Kasmir, 2011):

a. Dilihat dari fungsinya

Menurut Undang-Undang Pokok Perbankan Nomor 14 Tahun 1967

jenis perbankan menurut fungsinya terdiri:

Page 31: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

15

1. Bank Umum

2. Bank Pembangunan

3. Bank Tabungan

4. Bank Pasar

5. Bank Desa

6. Lumbung Desa

7. Bank Pegawai

Namun setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun

1992 dan ditegaskan lagi dengan keluarnya Undang – Undang RI

Nomor 10 Tahun 1998 maka jenis perbankan berdasarkan

fungsinya terdiri dari:

a) Bank Umum

Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

Sifat jasa yang diberikan adalah umum

b) Bank Perkreditan Rakyat

Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip

syariah.Dalam kegiatannya BPR tidak memberikan jasa dalam lalu

lintas pembayaran, artinya jasa – jasa yang ditawarkan BPR jauh

Page 32: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

16

lebih sempit jika dibandingkan dengan kegiatan atau jasa bank

umum.

b. Dilihat dari segi kepemilikan

Ditinjau dari segi kepemilikan maksudnya adalah siapa saja yang

memiliki bank tersebut. Jenis bank dilihat dari segi kepemilikan

adalah:

1. Bank milik pemerintah

Bank milik pemerintah merupakan bank yang akte pendirian

maupun modal bank ini sepenuhnya milik Pemerintah Indonesia,

sehingga seluruh keuntungan bank ini dimiliki oleh pemerintah.

2. Bank milik swasta nasional

Bank milik swasta nasional merupakan bank yang seluruh atau

sebagian besar sahamnya dimiliki oleh swasta.Kemudian akte

pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula dengan

pembagian keuntungannya untuk keuntungan swasta pula.

3. Bank milik koperasi

Bank milik koperasi adalah bank yang kepemilikan saham-

sahamnya dimiliki oleh perusahaan yang berbadan hukum

koperasi.Contoh bank jenis ini adalah Bank Umum Koperasi

Indonesia (Bukopin).

4. Bank milik asing

Page 33: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

17

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada diluar

negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah

asing.Kepemilikannya pun jelas dimiliki oleh pihak asing.

5. Bank milik campuran

Bank milik campuran merupakan bank yang kepemilikan

sahamnya dimiliki oleh pihak asing dan pihak swasta

nasional.Kepemilikan sahamnya secara mayoritas dipegang oleh

warga Negara Indonesia.

c. Dilihat dari segi status

Jenis bank dilihat dari segi status adalah sebagai berikut :

1. Bank Devisa

Bank devisa merupakan bank yang dapat melaksanakan

transaksi keluar negeri atau yang berhubungan dengan mata uang

asing secara keseluruhan, misalnya transfer keluar negeri, inkaso

keluar negeri, travellers cheque, pembukaan dan pembayaran

Letter of Credit dan transaksi lainnya.

2. Bank non – Devisa

Bank non devisa adalah bank yang beum mempunyai izin

untuk melaksanakan transaksi sebagai bank devisa sehingga tidak

dapat melaksanakan transaksi seperti halnya bank devisa.

Page 34: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

18

d. Dilihat dari segi cara menentukan harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan harga

baik harga jual maupun harga beli, yaitu :

1. Bank yang berdasarkan prinsip konvensional (Barat)

Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini

adalah bank yang berorientasi pada prinsip konvensional. Hal ini

tidak terlepas dari sejarah bangsa Indonesia di mana asal mula

bank di Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda.

2. Bank yang berdasarkan prinsip syariah (Islam)

Bank yang berprinsip syariah belum lama berkembang di

Indonesia.Namun di luar negeri terutama di negara – negara Timur

Tengah seperti Mesir atau Pakistan bank yang berprinsip syariah

sudah berkembang pesat sejak lama. Bank berdasarkan prinsip

syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara

bank dengan pihak lain untuk menyimpan dana atau pembiayaan

usaha atau kegiatan perbankan lainnya.

4. Sumber Dana Bank

a. Pengertian Sumber Dana Bank

Sebagai lembaga keuangan, maka dana merupakan persoalan bank

yang paling utama. Tanpa dana, bank tidak dapat berbuat apa-apa,

artinya tidak berfungsi sama sekali. Bank memiliki usaha pokok yaitu

Page 35: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

19

berupa menghimpun dana yang sementara tidak dipergunakan untuk

kemudian menyalurkan kembali dana tersebut ke dalam masyarakat

untuk jangka waktu tertentu. Fungsi untuk mencari dan selanjutnya

menghimpun dana dalam bentuk simpanan (deposit) sangat

menentukan pertumbuhan suatu bank, sebab volume dana yang

berhasil dihimpun atau disimpan tentunya akan menentukan pula

volume dana yang dapat dikembangkan oleh bank tersebut dalam

bentuk penanaman dana yang menghasilkan, misalnya dalam bentuk

pemberian kredit, pembelian efek-efek atau surat berharga dalam pasar

uang.

Adapun pengertian Dana Bank menurut Sinungan (2000) adalah:

”Uang tunai yang dimiliki bank ataupun aktiva lancar yang dikuasai

bank dan setiap waktu dapat diuangkan”.

Definisi lain Dana Bank menurut Kuncoro (2002) adalah: ”Semua

utang dan modal yang tercatat pada neraca bank sisi pasiva yang dapat

dipergunakan sebagai modal operasional bank dalam rangka kegiatan

penyaluran atau penempatan dana”.

Pengertian Sumber Dana Bank menurut Kasmir (2011)

mengatakan: ”Sumber-sumber dana bank adalah usaha bank dalam

menghimpun dana untuk membiayai operasinya”.

Page 36: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

20

b. Jenis-jenis Sumber Dana Bank

Dalam usaha menghimpun dana tersebut, sudah tentu bank harus

mengenal sumber-sumber dana yang terdapat di dalam berbagai

lapisan masyarakat dengan bentuk yang berbeda-beda. Secara garis

besarnya sumber dana bagi sebuah bank ada 3 yaitu :

1) Dana dari modal sendiri (Dana Pihak ke 1)

Dana dari modal sendiri adalah dana yang berasal dari para

pemegang saham bank, yakni pemilik bank. Dana pihak ke 1 ini

terdiri dari :

(a) Modal yang disetor

Yaitu jumlah uang yang disetor secara efektif oleh para

pemegang saham pada saat bank berdiri. Umumnya modal

setoran pertama dari para pemilik bank ini sebagian

dipergunakan bank untuk sarana perkantoran, peralatan kantor

dan promosi untuk menarik minat masyarakat. Selanjutnya

modal ini dapat diperbesar lagi dengan cara penambahan modal

oleh pemilik bank.

(b) Cadangan-cadangan

Yaitu sebagian dari laba bank yang disisihkan dalam bentuk

cadangan modal dan cadangan lainnya yang digunakan untuk

menutup timbulnya risiko di kemudian hari. Cadangan ini dapat

Page 37: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

21

diperbesar apabila bagian untuk cadangan tersebut ditingkatkan

atau bank mampu meningkatkan labanya.

(c) Laba yang ditahan

Merupakan laba yang memang belum dibagikan pada tahun

yang bersangkutan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai modal

untuk sementara waktu. Biasanya laba yang ditahan

dipergunakan untuk memperkuat posisi cadangan likuiditas

(cash reserve) atau penambahan dana yang dapat dipinjamkan

(lonable funds).

2) Dana pinjaman dari pihak luar (Dana Pihak ke 2)

Dana dari pihak kedua ini, yaitu pihak yang memberikan

pinjaman dana (uang) pada bank yang terdiri dari :

(a) Pinjaman dari bank lain

Pinjaman ini biasanya dikenal dengan Call Money yaitu

pinjaman harian antar bank. Pinjaman ini biasanya diminta bila

ada kebutuhan mendesak yang diperlukan bank. Jangka waktu

Call Money ini biasanya tidak lama, yaitu sekitar satu bulan

dan dan bahkan hanya beberapa hari saja. Kadangkala ada yang

meminjam hanya satu malam sehingga juga disebut overnight

call money.

(b) Pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lain di luar negri

Page 38: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

22

Biasanya pinjaman ini berbentuk pinjaman jangka menengah

panjang. Realisasi pinjaman ini harus melalui persetujuan Bank

Indonesia dimana secara tidak langsung Bank Indonesia selaku

bank sentral ikut serta mengawasi pelaksanaan pinjaman

tersebut demi menjaga solvabilitas bank bersangkutan.

(c) Pinjaman dari lembaga keuangan bukan bank

Pinjaman dari LKBB ini kadangkala tidak benar-benar

berbentuk pinjaman atau kredit, tapi lebih banyak berbentuk

surat berharga yang dapat diperjualbelikan sebelum tanggal

jatuh tempo. Misalnya berbentuk Sertifikat Bank atau Deposit

On Call dengan jangka waktu melebihi 3 bulan dan dapat

diperpanjang kembali tanpa mengeluarkan sertifikat baru.

Dalam banyak hal, pinjaman seperti ini dapat digolongkan pada

sumber dana dari pihak ketiga, yaitu dari masyarakat.

(d) Pinjaman dari bank sentral

Untuk membiayai usaha-usaha masyarakat yang tergolong

prioritas apalagi yang berprioritas tinggi seperti kredit investasi

pada sektor-sektor yang harus ditunjang sesuai dengan petunjuk

pelita (misalnya pertanian, pangan, perhubungan, dll), kredit

produksi dan modal kerja dan kredit-kredit kecil lainnya, maka

Bank Indonesia akan memberikan bantuan dana.

Page 39: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

23

3) Dana dari masyarakat (Dana Pihak ke 3)

Dana-dana masyarakat yang disimpan dalam bank adalah

merupakan sumber dana terbesar yang paling diandalkan bank.

Dana pihak ke 3 ini terdiri dari 3 jenis, yaitu :

(a) Giro

Giro adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang

penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan

mempergunakan cek, bilyet giro, surat perintah pembayaran

lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

(b) Deposito

Deposito atau simpanan berjangka adalah simpanan pihak

ketiga pada bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan

dalam jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara pihak

ketiga dan bank yang bersangkutan.

(c) Tabungan

Tabungan adalah simpanan pihak ketiga pada bank yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat

tertentu.

Page 40: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

24

B. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

1. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya

dalam bentuk deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuklainnya yang

dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.

Berdasarkan Undang – Undang No. 10 Tahun 1998 Bank Perkreditan

Rakyat adaah bank yang melaksanakan kegiatan secara konvensional atau

berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan

jasa dalam lalu lintas pembayarannya. Kegiatan usaha BPR terutama

ditujukan untuk melayani usaha – usaha kecil dan masyarakat di daerah

pedesaan. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank desa yang khusus

melayani masyarakat kecil di kecamatan dan pedesaan (Kasmir, 2011).

2. Usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Usaha – usaha Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah:

a. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa

deposito berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang

dipersamakan dengan itu.

b. Memberikan kredit

c. Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

deposito berjangka, sertifikat deposito, dan/atau tabungan pada bank

lain

Page 41: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

25

Usaha yang tidak boleh dilakukan oleh BPR adalah:

a. Menerima simpanan giro

b. Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing

c. Melakukan penyertaan modal dengan prinsip prudent banking

d. Melakukan usaha perasuransian

e. Melakukan usaha lain diluar kegiatan usaha sebagaimana yang

dimaksud dalam usaha BPR

3. Kelebihan dan Kekurangan BPR

a) Kelebihan BPR

Bank Umum memang punya keunggulan teknologi, sumber dana yang

melimpah, networking secara nasional, lalu lintas pembayaran melalui cek

dan bilyet giro, dan sebagainya. Tetapi BPR juga punya keunggulan

hubungan personal yang kuat dengan nasabahnya.BPR mampu memberi

pelayanan yang prima karena pelayanan yang dilakukan BPR adalah face

to face.BPR juga mampu menyesuaikan kondisi, adat – istiadat, buaya,

dan kehidupan masyarakat sekitar.

b) Kekurangan BPR

Tidak bisa melakukan kegiatan usaha dalam lalu lintas pembayaran, tidak

bisa memberikan jasa simpanan dalam bentuk giro, tidak bisa

memberikan jasa perasuransian , tidak bisa ikut serta dalam penyertaan

modal, serta tidak melakukan kegiatan usaha dalam bentuk valuta asing.

Page 42: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

26

4. Perbandingan Bank Umum dengan BPR

Berdasarkan kegiatan usaha dan larangan-larangan di atas, maka

secara umum BPR mempunyai kegiatan usaha yang lebih terbatas

dibandingkan Bank Umum. Bank umum dapat menghimpun dana dalam

bentuk simpanan dari masyarakat berupa giro, tabungan, dan deposito,

sedangkan BPR tidak boleh menghimpun dana dalam bentuk giro dan juga

tidak boleh ikut serta dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum dapat

melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing, sedangkan BPR tidak

diperbolehkan. Bank umum dapat melakukan penyertaan modal pada

lembaga keuangan dan untuk mengatasi kredit macet, sedangkan BPR

sama sekali tidak boleh melakukan penyertaan modal. Dalam hal

melakukan usaha perasuransian, BPR dan Bank Umum sama-sama tidak

diperbolehkan.

C. Kinerja Bank

Pengertian kinerja menurut beberapa ahli seperti Caves yaitu penilaian

bagaimana hasil ekonomi dari kegiatan industri memberikan kemungkinan

kontribusi terbaik guna mencapai tujuan.Dari pendapat tersebut diatas dapat

didefinisikan bahwa kinerja adalah seberapa baik hasil yang dicapai oleh

perusahaan dalam mencapai tujuan perekonomian, dimana tujuan

perekonomian adalah untuk memaksimumkan kegiatan ekonomi (Sofyan

dalam Sukarno dan Syaichu, 2006).

Page 43: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

27

Kinerja dapat diukur dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan

keuangan. Informasi posisi keuangan dan kinerja keuangan di masa lalu sering

kali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja

di masa depan.

Menurut Mulyadi (1999) dalam Harjanti (2011) Kinerja yang baik

merupakan hal penting yang harus dicapai oleh perusahaan dalam

menjalankan bisnisnya, karena kinerja merupakan cerminan oleh perusahaan

dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dananya. Cara pengukuran

kinerja perbankan salah satunya adalah dengan mengukur kemampuan

perbankan dalam menghasilkan laba atau profit dari berbagai kegiatan yang

dilakukan.

D. Laporan Keuangan

Laporan keuangan pada dasarnya adalah merupakan hasil refleksi dari

sekian banyak transaksi yang terjadi dalam suatu perusahaan.Transaksi-

transaksi dan peristiwa-peristiwa yang bersifat finansial dicatat, digolongkan,

dan diringkaskan dalam satuan uang, dan kemudian diadakan penafsiran

untuk berbagai tujuan (Saraswati, 2012). Berbagai tindakan tersebut tidak lain

adalah merupakan proses akuntansi yang pada hakikatnya merupakan seni

pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan peristiwa - peristiwa

yang setidak-tidaknya sebagian bersifat finansial, dalam cara yang tepat dan

dalam bentuk rupiah dan penafsiran akan hasil-hasilnya.

Page 44: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

28

Sugiri dan Riyono (2001 dalam Saraswati, 2012) berpendapat bahwa

laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi. Sebagai hasil

akhirdari proses akuntansi, laporan keuangan harus mampu menyajikan

informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh berbagai pihak.

Laporan keuangan merupakan hasil tindakan pembuatan ringkasan data

keuangan perusahaan.Laporan keuangan ini disusun dan ditafsirkan untuk

kepentingan manajemen dan pihak-pihak lain yang menaruh perhatian atau

mempunyai kepentingan dengan data keuangan perusahaan tersebut

(Djarwanto, 1996:5 dalam Saraswati, 2012).

E. Laporan Keuangan Perbankan

Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan,

berdasarkanPeraturan Bank Indonesia Nomor: 3/22/PBI/2001 tanggal 14

Desember 2001,bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan

dengan bentuk dan cakupan yang terdiri dari :

1. Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan

laporan lengkap mengenai kinerja suatu bank dalam kurun waktu satu

tahun.

2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan

yang berlaku dan dipublikasikan setiap triwulan.

3. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

Page 45: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

29

laporan keuangan yang disusun berdasarkan Laporan Bulanan

BankUmum yang disampaikan bank kepada Bank Indonesia dan

dipublikasikan setiap bulan.

4. Laporan Keuangan Konsolidasi Bank

Merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan atau memiliki anak

perusahaan, wajib meyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku serta

menyampaikan laporan sebagaimana diatur dalam peraturan Bank

Indonesia.

Laporan keuangan yang harus disusun berdasrkan Standar Khusus

Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) dan Prinsip Akuntansi

Perbankan Indonesia (PAPI) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI). Menurut PSAK No.31 tentang Akuntansi Perbankan,

laporan keuangan bank terdiri atas :

a. Neraca Bank

Neraca bank menyajikan aset dan kewajiban dalam neraca

berdasarkan karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan

likuiditasnya.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi bank menyajkan secara terperinci unsur pendapatan

dan beban yang berasal dari kegiatan operasional dan non-operasional

Page 46: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

30

c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu

dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan.

d. Laporan Perubahan Ekuitas

Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan

aset bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan

berdasarkan prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus

diungkapkan dalam laporan keuangan.

e. Catatan atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan yang akan dibuat harus disajikan

secara sistematis.

F. Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan beserta pengungkapannya dibuat perusahaan

dengan tujuan memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan

keputusan-keputusan investasi dan pendanaan.Hal ini sesuai dengan

pernyataan dalam SFAC No. 1 bahwa laporan keuangan harus memberikan

informasi:

1. Untuk keputusan investasi dan kredit

2. Mengenai jumlah dan timing arus kas

3. Mengenai aktiva dan kewajiban

Page 47: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

31

4. Mengenai kinerja perusahaan

5. Mengenai sumber dan penggunaan kas

6. Penjelas dan interpretif

7. Untuk menilai stewardship

Informasi yang disediakan oleh laporan keuangan berupa informasi

akuntansi.Belkaoui (dalam Wicaksana, 2011) mendefinisikan informasi

akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang

bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menetukan pilihan-

pilihan di antara alternatif-alternatif tindakan.Informasi akuntansi yang

dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan mempunyai beberapa

karakteristik kualitatif yang harus dimiliki.Karakteristik tersebut dapat

membedakan antara informasi yang bermanfaat dengan yang kurang

bermanfaat. Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan

perusahaan, karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar

pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan.

Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2

karakteristik kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Relevan

Relevanmaksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat mendorong

suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakaiuntuk kepentingan

memprediksi hasil di masa depan yang berdasarkan kejadian waktu lalu

dan sekarang. Ada tigakarakteristik utama yaitu :

Page 48: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

32

a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap digunakan

para pemakai sebelum kehilangan makna dan kapasitas dalam

pengambilan keputusan

b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat membantu

pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian

yang lalu, sekarang dan masa depan.

c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang

memungkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan ekspektasinya

yang telah terjadi di masa lalu

2. Reliable

Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas dari

kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan disajikan

secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable mempunyai tiga

krakteristik utama yaitu :

a. Dapat diperiksa (verifiability), yaitu consensus dalam pilihan

pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui kemampuannya

untuk meyakinkan bahwa apakah informasi yang disajikan

berdasarkan metode tertentu memberikan hasil yang sama apabila

diverifikasi dengan metode yang sama oleh pihak independen

b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya

kecocokan antara angka dan diskripsi akuntansi serta sumber-

sumbernya

Page 49: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

33

c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral diperuntukkan

bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas dari anggapan

mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan tertentu para pemakai

khusus informasi.

3. Daya Banding

Daya banding(comparability), informasi akuntansi yang dapat

dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul dari

kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan transaksinya

dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan akuntansinya

4. Konsistensi

Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan

kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari periode ke

periode.

G. Tingkat Kesehatan Bank

1. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank

Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tanggal 30 April

1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum,

Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi laporan

keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan standar Bank

Indonesia yang meliputi faktor permodalan, kualitas aktiva produktif,

Page 50: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

34

manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan pelaksanaan ketentuan lain yang

mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank (Riyadi,2006).

Siamat (2005) menyatakan bahwa tingkat kesehatan bank merupakan

hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap

kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan,

kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap

risiko pasar. Penilaian terhadap faktor-faktor CAMEL dilakukan melalui

penilaian kuantitatif dan atau kualitatif setelah mempertimbangkan unsur

judgement yang didasarkan atas materialitas dan signifikasi dari faktor-

faktor penilaian (Yulianto dan Sulistyowati, 2012)

2. Komponen Faktor – Faktor CAMEL

a. Aspek Permodalan (Capital)

Modal secara umum adalah sejumlah dana yang ditanamkan ke

dalam suatu perusahaan oleh pemiliknya untuk pembentukan suatu

badan usaha dan menghendaki agar uang yang ditanamkannya

memberikan hasil. Sedangkan modal bank adalah dana yang

diinvestasikan oleh pemilik dalam rangka pendirian badan usaha yang

yang dimaksudkan untuk membiayai kegiatan usaha bank disamping

untuk memenuhi regulasi yang ditetapkan oleh otoritas moneter

(Taswan dalam Yanti dkk , 2014).

Page 51: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

35

b. Aspek Kualitas Aset (Asset Quality)

Aspek kualitas aset yaitu untuk menilai jenis – jenis aset yang

dimiliki oleh bank.Penilaian aset harus sesuai dengan Peraturan oleh

Bank Indonesia dengan membandingkan anatara aktiva produktif yang

diklasifikasikan dengan aktiva produktif yang diklasifikasikan (Taufik

dalam Yanti dkk, 2014).

c. Aspek Kualitas Manajemen

Aspek kualitas manajemen, mencerminkan tingkat efektifitas yang

dapatdicapai oleh usaha operasional bank. Taufik dalam Yanti dkk

(2014) menyatakan, untuk menilai kegiatan bank yang dikelola sehari

– hari dari kualitas manajemen juga bisa dilihat dengan dua faktor,

yaitu faktor:

a. Manajemen Umum yang terdiri dari manajemen strategi,

manajemen struktural, dan manajemen sistem dan kepemimpinan.

b. Manajemen Risiko yang terdiri dari manajemen likuiditas,

manajemen kredit, manajemen operasional, dan manajemen

Hukum Pemilik dan Pengurus

d. Aspek Rentabilitas (Earnings)

Aspek Rentabilitas merupakan ukuran kemampuan bank dalam

menigkatkan labanya apakah setiap periode atau untuk mengukur

tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai bank yang

bersangkutan. Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara

Page 52: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

36

rentabilitas yang terus meningkat. Rentabilitas juga sering disebut

profitabilitas usaha yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi

usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan

(Kasmir dalam Yanti dkk, 2014)

e. Aspek Likuiditas

Aspek Likuiditas, yaitu penilaian atas kemapuan bank yang

bersangkutan untuk membayar semua hutang – hutangnya terutama

simpanan tabungan, giro, dan deposito pada saat ditagih dan dapat

pula memenuhi semua permohonan kredit yang layak dibiayai (Yanti

dkk, 2014).

3. Predikat Tingkat Kesehatan Bank

Sesuai ketentuan Bank Indonesia, kondisi tingkat kesehatan bank di

Indonesia saat ini dikelompokkan menjadi empat predikat, yaitu:

a. Sehat

b. Cukup sehat

c. Kurang sehat

d. Tidak sehat

Predikat tingkat kesehatan bank yang “Sehat “ atau “Cukup Sehat”

atau “Kurang Sehat “ akan diturunkan menjadi “Tidak Sehat” jika

terdapat hal – hal seperti berikut:

Page 53: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

37

a. Perselisihan intern yang diperkirakan akan menimbulkan kesulitan

dalam bank yang bersangkutan

b. Campur tangan pihak – pihak di luar bank dalam kepengurusan

(manajemen) Bank, termasuk didalamnya kerjasama yang tidak wajar

yang mengakibatkan salah satu atau beberapa kantornya berdiri

sendiri

c. Window Dressing dalam pembukuan atau laporan bank secara materiil

dapat berpengaruh terhadap keadaan keuangan bank sehingga

mengakibatkan penilaian yang keliru terhadap bank

d. Praktik “Bank dalam Bank” atau melakukan usaha bank diluar

pembukuan bank

e. Kesulitan keuangan bank yang mengakibatkan penghentian sementara

atau pengunduran diri dari keikutsertaan dalam kliring

f. Praktik perbankan lain yang dapat membahayakan kelangsungan

usaha bank atau menurunkan kesehatan bank

H. RasioKeuangan

1. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kewajiban pemenuhan

modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. CAR memperlihatkan

seberapa besar jumlahseluruh aktiva bank yang mengandung resiko

(kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai

Page 54: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

38

dari modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber

diluar bank(Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Untuk saat ini minimal

CAR sebesar 8% dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).Rasio

ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) :

Adapun penilaian rasio CAR berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.1

Kriteria Pengukuran Rasio CAR

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≥8%

Tidak Sehat <8%

.

2. Non Perfoarming Loan (NPL)

Non Performing Loan (NPL) adalah merupakan kredit bermasalah

yang merupakan salah satu kunci untuk menilai kualitas kinerja

bank.Kredit bermasalah digolongkan menjadi kredit dengan kualitas

kurang lancar, diragukan dan macet (Almilia dan Herdiningtyas,

2005).Almilia dan Herdiningtyas (2005) menyatakan bahwa semakin

buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit

bermasalahsemakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi

Page 55: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

39

bermasalahsemakin besar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat

Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004):

Adapun penilaian rasio NPL berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.2

Kriteria Pengukuran Rasio NPL

3. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan

pendapatn operasional.Semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin

baik kinerja manajemen bank, karena lebih efisien dalam menggunakan

sumber daya yang ada di perusahaan (Riyadi, 2006).Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut (Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei

2004) :

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≤ 5%

Tidak Sehat > 5%

Page 56: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

40

Adapun penilaian rasio BOPO berdasarkan Surat Edaran Bank

Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.3

Kriteria Pengukuran Rasio BOPO

4. Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE)

Return on Assets adalah rasio antara laba sebelum pajak terhadap rata

rata total asset. Altman (1986) menyatakan bahwa rasio ROA berpengaruh

signifikan terhadap kebangkrutan bank. Riyadi (2006) menyatakan semakin

besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004):

Adapun penilaian rasio ROAberdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≤ 94%

Tidak Sehat > 94%

Page 57: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

41

Tabel 2.4

Kriteria Pengukuran Rasio ROA

Return on Equity merupakan laba setelah pajak terhadap rata – rata

modal inti. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang

dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut (Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31Mei

2004):

Adapun penilaian rasio ROEberdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.5

Kriteria Pengukuran Rasio ROE

5. Loan to Deposit Ratio

Loan to deposit ratio (LDR) adalah perbandingan antara total kredit

dengan total Dana Pihak Ketiga yang dihimpun oleh bank. LDR akan

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≥ 0.5%

Tidak Sehat < 0.5%

Kriteria Hasil Rasio

Sehat >5%

Tidak Sehat <5%

Page 58: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

42

menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga

yang dihimpun bank yang bersangkutan (Riyadi, 2006). Rasio ini dirumuskan

sebagai berikut (SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004):

Adapun penilaian rasio LDRberdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.6

Kriteria Pengukuran Rasio LDR

:

I. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

1. Pengaruh Rasio CAR Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

CAR merupakan rasio kecukupan modal yang digunakan untuk

menutup risiko kemungkinan rugi yang ditimbulkan dari kegiatan usaha.

Semakin tinggi CAR kemungkinan risiko rugi yang diakibatkan dari

kegiatan usaha tersebut dapat ditanggung oleh bank yang bersangkutan

artinya kecukupan modal menunjukkan kemampuan bank dalam

mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan manajemen

bank dalam mengukur, mengawasi, dan mengontrol risiko yang dapat

berpengaruh terhadap besarnya modal bank

Kriteria Hasil Rasio

Sehat 50%<rasio≤ 100%

Tidak Sehat >100%

Page 59: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

43

Almilia dan Herdiningtyas (2005) menyatakan bahwa CAR mampu

menunjukkan pengaruh rasio keuangan yang masuk dalam kelompok-

kelompok tersebut terhadap kebangkrutan suatu bank.

2. Pengaruh Rasio NPL Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam

mengelolakredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin

tinggi rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank

yangmenyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar kemungkinan

suatubank dalam kondisi bermasalah semakin besar. (Almilia dan

Herdiningtyas, 2005).

3. Pengaruh Rasio BOPO Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Riyadi (2006) dalam menyatakan BOPO adalah rasio perbandingan

antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah

tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut

karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di

perusahaan.

Menurut Berger, et al dalam Mulyaningrum (2008), bank yang dalam

kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidak mampuan

bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun dalam

menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan

sebagai modal usaha. Dengan adanya efisiensi pada lembaga perbankan

terutama efisiensi biaya maka akan diperoleh tingkat keuntungan optimal,

Page 60: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

44

penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif,

peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan

perbankan yang meningkat.

4. Pengaruh Rasio ROATerhadap Tingkat Kesehatan Bank

Return on Assets adalah rasio antara laba sebelum pajak terhadap rata

rata total asset.Riyadi (2006) menyatakan semakin besar ROA, semakin

besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

5. Pengaruh Rasio ROE Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

ROE merupakan rasio antara laba setelah pajak dengan total aktiva.

ROE mengukur kemampuan bank dalammendapatkan keuntungan secara

keseluruhan. ROE berpengaruh terhadap prediksi kesehatan bank, hal ini

ditunjukkan dengan setiap kenaikan ROE akan diikuti semakin rendah

bank mengalami tidak sehat, artinya keberhasilan bank didasarkan pada

penilaian rentabilitas bank. Sebaliknya setiap penurunan ROE akan diikuti

semakin tinggi bank mengalami tidak sehat.

6. Pengaruh Rasio LDR Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Menurut Santoso (1996) dalam Mulyaningrum (2008), LDR

merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat dipakai sebagai proxy

untuk risiko likuiditas.Loan to Deposit Ratio menilai peranan simpanan

bank dalam pinjaman keuangan.Sebuah rasio yang tinggi berarti proporsi

dari pinjaman yang dibiayai oleh simpanan yang rendah. Dana lain

Page 61: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

45

tersedia untuk membiayai pinjaman, seperti call money, discount window

borrowing dan other market borrowing (studi ini berasumsi bahwa tidak

ada modal yang dibayar penuh untuk pinjaman keuangan). Tingkat bunga

pada dana lainnya ini bagaimanapun lebih tinggi dibandingkan tingkat

bunga untuk simpanan dan khususnya untuk call money, tingkat suku

bunga adalah volatile. Santoso (1996) dalam Mulyaningrum (2008)

mengatakan bahwa semakin tinggi LDR maka semakin tinggi probabilitas

dari sebuah bank mengalami kebangkrutan.

J. Penelitian Terdahulu

1. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Hesti Budiwati (2011)

dengan judul Analisis Rasio Keuangan Camel terhadap Prediksi

Kepailitan Pada Bank Umum Swasta Nasional Di Indonesia Periode 2004

– 2007 dengan variabel penelitian : CAR, KP, APYD, APYDAP, NPA,

PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO, FBI, LDR menunjukkan bahwa rasio

keuangan CAMEL mempunyai perbedaan yang signifikan secara simultan

dan rasio earnings (rentabilitas) merupakan rasio yang dominant dalam

membedakan bank yang pailit dan tidak pailit. Secara keseluruhan rasio

keuangan CAMEL dapat digunakan untuk memprediksi kondisi kepailitan

pada Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia. Hasil lain dan cukup

menarik juga diberikan dalam penelitian ini, dimana fungsi diskriminan

yang dihasilkan disamping mampu mengelompokkan bank dalam kondisi

Page 62: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

46

pailit dan tidak pailit, juga mampu mengelompokkan bank yang sedang

dalam kondisi kesulitan keuangan (financial distress).

2. Penelitian yang dilakukan oleh Vidyarto Nugroho (2012) dengan judul

Pengaruh CAMEL dalam Memprediksi Kebangkrutan Bank dengan hasil

multivariat menunjukkan bahwa variabel LDR secara signifikan

mempengaruhi untuk probabilitas kebangkrutan bank di Indonesia pada

tingkat α = 5% meskipun memiliki tanda yang berbeda dengan yang

diperkirakan. Vaariabel CAR, NPL, BOPO, ROE dan NIM memiliki tanda

yang sama seperti yang sedang diprediksi tetapi tidak signifikan. Variabel

ROA tidak signifikan dan memiliki tanda yang berbeda dengan yang

diperkirakan. Keakuratan prediksi kebangkrutan bank di 2009 mencapai

94,6%.

3. Penelitian yang di teliti oleh Luciana Spica Almilia dan Winny

Herdiningtyas (2005) dengan judul penelitian analisis rasio CAMEL

terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan periode

2000 – 2002 dengan variabel penelitian CAR, ATTM, APB, NPL, PPAP

terhadap Aktiva Produktif, Pemenuhan PPAP, ROA,ROE, NIM, BOPO,

LDR. Model analisis Logistic Regression Model. Hasil penelitian

menunjukan bahwa Rasio CAR mempunyai pengaruh signifikan terhadap

kondisi bermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasio

CAR, kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. Rasio

APB mempunyai pengaruh yangtidak signifikan terhadap kondisi

Page 63: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

47

bermasalah dan pengaruhnya negatif artinyasemakin rendah rasio ini,

kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakinbesar.Rasio NPL

mempunyai pengaruh tidak signifikan terhadap kondisi bermasalahdan

pengaruhnya positif artinya semakin tinggi rasio ini, kemungkinan bank

dalamkondisi bermasalah semakin kecil. PPAP mempunyai pengaruh

tidak signifikanterhadap kondisi bermasalah dan pengaruhnya positif

artinya semakin tinggi rasio PPAP kemungkinan bank dalam kondisi

bermasalah semakin kecil. ROAmempunyai pengaruh tidak signifikan

terhadap kondisi bermasalah danpengaruhnya negatif artinya semakin

rendah rasio ROA kemungkinan bank dalamkondisi bermasalah semakin

kecil. NIM mempunyai pengaruh tidak signifikanterhadap kondisi

bermasalah dan pengaruhnya negatif artinya semakin rendah rasioNIM

maka kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

BOPOmempunyai pengaruh signifikan terhadap kondisi bermasalah dan

pengaruhnyapositif artinya semakin tinggi rasio BOPO maka

kemungkinan bank dalam kondisibermasalah semakin besar. Hasil

pengujian hipotesis II adalah Rasio keuanganCAMEL (CAR, BOPO)

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prediksi kondisibermasalah

bank-bank umum swasta nasional di Indonesia perioda 2000-2002.

4. Herry Laksito dan Sutapa (2010) melakukan penelitian dengan judul

Memprediksi Kesehatan Bank Dengan Rasio CAMELS Pada Bank

Perkreditan Rakyat dengan variabel penelitian rasio keuangan capital,

Page 64: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

48

rasio keuangan asset rasio keuangan manajemen, rasio keuangan ROA,

rasio keuangan ROE, rasio keuangan liquidity, dan rasio keuangan

senstivitas terhadap risiko pasar. Model analisis data dengan

menggunakan regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian mengenai

kemapuan rasio CAMELS dalam memprediksi kebangkrutan bank dapat

disimpulkan bahwa Capital, Assets, Manegement, Earning mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap prediksi kesehatan bank karena capital

pada BPR menunjukkan kemampuan bank dalam mempertahankan modal

yang mencukupi dan kemampuan manajemen bank dalam mengukur,

mengawasi, dan mengontrol risiko – risiko yang dapat berpengaruh

terhadap besarnya modal bank.

5. Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto dan Sulistyowati yang berjudul

Analisis CAMELS dalam memprediksi tingkat kesehatan bank yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2011 menunjukkan

bahwa terdapat perbedaan secara signifikan, yaitu untuk CAR dengan nilai

Wilk’s Lambda sebesar 0,927 signifikan pada 0,037 dan nilai Wilk’s

Lambda NPL sebesar 0,818 dan signifikan pada 0,001. Hal ini

menunjukkan bahwa CAR dan NPL dapat digunakan untuk membentuk

variabel diskriminan. Sedangkan variabel NPM, ROA, BOPO, LDR dan

IER menunjukkan hasil yang tidak signifikan, sehingga variabel tersebut

mempunyai nilai prediksi yang rendah dalam membentuk variabel

diskriminan.

Page 65: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

49

6. Xavier Bredart (2012) melakukan penelitian yang berjudul Bankruptcy

Prediction Model : The Case of The United States dengan variabel rasio

profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas dengan alat analisis regresi

logistik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa rasio profitabilitas,

likuiditas, dan solvabilitas sangat baik digunakan untuk memprediksi

kebangkrutan perusahaan di Amerika Serikat.

7. Penelitian yang dilakukan oleh Yulius dan Tjhai Fung Njit yang berjudul

Penentu Kesehatan Perbankan menunjukkan bahwa NPL, ROE, LDR, dan

GWM merupakan faktor penentu kesehatan bank.

8. Qhairunnissa dan Kristanti melakukan penelitian yang berjudul Analisis

Pengaruh Rasio Camels terhadap Kondisi Bermasalah Pada Bank Umum

yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil Penelitian ini menunjukkan

bahwa CAR, NPL, NPM dan NIM berpengaruh signifikan terhadap

prediksi kondisi bermasalah pada perbankan.

Tabel 2.7

Ringkasan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti / Judul

Penelitian

Alat Analisis Variabel yang

Diamati

Hasil

Penelitian

1. Hesti Budiwati /

Analisis Rasio

Keuangan Camel

terhadap Prediksi

Kepailitan Pada Bank

multivariate

discriminant

analysis

CAR, KP, APYD,

APYDAP, NPA,

PPAP, ROA, ROE,

NIM, BOPO, FBI,

LDR

Hanya rasio

PPAP, ROE,

NIM, NIM ,

BOPO, dan

LDR yang

Page 66: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

50

Umum Swasta Nasional

Di Indonesia Periode

2004 – 2007

signifikan dalam

memprediksi

kepailitan

2 Vidyarto Nugroho /

Pengaruh CAMEL

dalam Memprediksi

Kebangkrutan Bank

Regresi

Logistik

CAR, LDR, NPL,

BOPO, ROA, ROE

dan NIM

variabel LDR

secara

signifikan

mempengaruhi

untuk

probabilitas

kebangkrutan

bank. Variabel

CAR, NPL,

BOPO, ROE,

ROA, dan NIM

tidak signifikan.

3. Luciana Spica Almilia

dan Winny

Herdiningtyas / analisis

rasio CAMEL terhadap

prediksi kondisi

bermasalah pada

lembaga perbankan

periode 2000 – 2002

Regresi

Logistik

CAR,

ATTM,APB,NPL,

PPAP terhadapAktiva

Produktif,Pemenuhan

PPAP, ROA,

ROE, NIM, BOPO,

LDR

hanya CARdan

BOPO saja yang

Paling

signifikan di

dalam

menentukan

kondisi

bermasalah pada

bank

4. Herry Laksito dan

Sutapa / Memprediksi

Kesehatan Bank Dengan

Rasio CAMELS Pada

Bank Perkreditan

Rakyat

Regresi

Logistik

Rasio CAMELS Hanya rasio

capital, asset,

management,

dan earning

yang

mempunyai

pengaruh

signifikan

terhadap

prediksi

kesehatan bank

5. Yulianto dan

Sulistyowati / Analisis

CAMELS dalam

memprediksi tingkat

kesehatan bank yang

terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode tahun

Regresi

Logistik

CAR, NPL, NPM,

ROA, BOPO, LDR

dan IER

Hanya CAR dan

NPL

mempunyai

pengaruh

signifikan dalam

memprediksi

kesehatan bank

Page 67: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

51

2009-2011

6. Xavier Bredart /

Bankruptcy Prediction

Model : The Case of The

United States

Logistic

Regression

Model

Rasio Profitabilitas,

Likuiditas, dan

Solvabilitas

Semua Rasio

berpengaruh

signifikan

terhadap

prediksi

kebangkrutan

perusahaan

7. Yulius dan Tjhai Fung

Njit/ Penentu Kesehatan

Perbankan

Regresi

Logistik

CAR, NPL, NIM,

ROA, ROE, LDR,

GWM, ATTM, APB,

PPAP, PPAPAP, dan

BOPO

Hanya NPL,

ROE, LDR, dan

GWM yang

signifikan

sebagai faktor

penentu

kesehatan bank.

8. Qhairunnissa dan

Kristanti

Regresi

Logistik

BOPO, CAR, IER,

LDR, NIM, NPL,

NPM

Hasil Penelitian

ini

menunjukkan

bahwa CAR,

NPL, NPM dan

NIM

berpengaruh

signifikan

terhadap

prediksi kondisi

bermasalah pada

perbankan.

K. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang di gunakan di

antaranya variabledependent, dan variable independent.Dimana untuk variabel

dependennya adalah tingkat kesehatan bank.Variabel Independen dalam

penelitian ini berupa rasio keuangan yang merupakan perwakilan dari rasio

CAMEL.Berdasarkan landasan penelitian, maka sebagai dasar untuk

Page 68: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

52

merumuskan hipotesis, berikut disajikan kerangka pemikiran yang dituangkan

pada gambar 2.1, kerangka pemikiran tersebut mengkaji kemampuan rasio-

rasio keuangan yang dapat digunakan untuk menganalisis kesehatan bank

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

BPR

Laporan Kinerja Keuangan BPR

Variabel Dependen

-Tingkat Kesehatan BPR

Variabel Independen

-CAR -ROE

-NPL -LDR

-BOPO

-ROA

Uji Signifikan

Simultan Uji Koefisien

Determinasi

Uji Kelayakan

Model

Regresi Logistik

Kesimpulan

Page 69: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

53

L. Hipotesis Penelitian

Dari hasil penelitian terdahulu bahwa CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE, dan

LDR terhadap prediksi kesehatan Bank Perkreditan Rakyat maka penelitian ini

mengajukan hipotesis sebagai berikut :

H1 : Rasio CAR berpengaruh negatif terhadap Tingkat Kesehatan BPR

H2 : Rasio NPL berpengaruh positif terhadap Tingkat Kesehatan BPR

H3 : Rasio BOPO berpengaruh positif terhadap Tingkat Kesehatan BPR

H4 : Rasio ROA berpengaruh negatif terhadap Tingkat Kesehatan BPR

H5 : Rasio ROE berpengaruh negatif terhadap Tingkat Kesehatan BPR

H6 : Rasio LDR berpengaruh positif terhadap Tingkat Kesehatan BPR

Page 70: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

54

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini di lakukan adalah adalah bank

perkreditan rakyat (BPR) di Provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu 2013 –

2015 yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

diharapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2005).Populasi dalam penelitian ini adalah

Bank Perkreditan Rakyat di provinsi Jawa Barat dan mempublikasikan

kinerja BPR di Direktori Bank Indonesia

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh suatu populasi (Sugiyono, 2005).Teknik yang dilakukan dalam

pengambilan sampel penelitian adalah purposive sampling, yaitu suatu

model pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu, sesuai dengan yang

Page 71: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

55

dibutuhkan oleh peneliti. Sampel penelitian diperoleh dari Bank

Perkreditan Rakyat Provinsi Jawa Barat yang terdaftar di Perbarindo

periode 2013-2015. Kriteria pemilihan sampel yang akan diteliti adalah

sebagai berikut :

1. Bank Perkreditan Rakyat yang menjalankan kegiatannya secara

konvensional

2. Bank Perkreditan Rakyat yang terdaftar di Perbarindo minimal tahun

2012

3. Aktif mempublikasikan laporan keuangannya di direktori Bank

Indonesia

4. Bank yang dijadikan sampel dibagi menjadi dua bagian diantaranya :

a. Bank tidak bermasalah yaitu :

1). Bank yang memiliki kinerja terbaik dari tahun 2013-2015

2). Bank yang masih beroperasi sampai tahun 2015

b. Bank bermasalah

1). Bank yang mengalami kerugian dua tahun berturut-turut.

2). Bank yang dinyatakan “tidak sehat” dan ditutup oleh Bank

Indonesia.

5. Berdasarkan tingkat kesehatan bank diperoleh sample Bank

Perkreditan Rakyat Provisni Jawa Barat sebanyak 25 sampel.

Page 72: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

56

Tabel 3.1

Sampel BPR

No Nama BPR No Nama BPR

1. BPR Cipatujah Tasikmalaya

14 BPR Mitra Rukun Mandiri

2 BPR Cikarang Raharja

15 BPR Mustika Permai

3 BPR Parasahabat Bekasi

16 BPR Nusantara Bona Pasogit 28

4 BPR Sebaru Sejahtera Lestari Bogor

17 BPR Arjawinangun

5 BPR Arthaguna Mandiri

18 BPR Arthajaya Mandiri

6 BPRKarya Utama Subang

19 BPR Arthia Sere

7 BPRKarya Jatnika Sadaya

20 BPR Koperasi Jawa Barat

8 BPR Kerta Raharja Bandung

21 BPR Mutiara Artha Pratama

9 BPR Cilamaya

22 BPR Arthasraya Sejahtera

10 BPR Lexi Pratama Mandiri

23 BPR Pundi Artha Sejahtera

11 BPR Kota Bandung

24 BPR Pabuaran

12 BPR Mangun Pundi Yasa

25 BPR Tirtamulya

13 BPRKota Sukabumi

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder.Data sekunder merupakan data yang diolah

Page 73: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

57

sebelumnya.Dalam prosespengumpulannya, data tersebut di peroleh

dari Bank Indonesia.Data tersebut berupa rasio-rasio keuangan, yang

berbentuk laporan kinerja triwulan masing-masing Bank Perkreditan

Rakyat yang telah di audit dan telah dipublikasikan ke masyarakat.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Untuk dapat memperoleh landasan yang dan konsep yang kuat

agar dapat memecahkan permasalahan yang ada, maka peneliti

mengadakan penelitian kepustakaan dengan membaca literatur-

literatur berupa jurnal, text book, buku-buku, dan lain-lainnya yang

berhubungan dengan skripsi.

D. Metode Analisis Data

Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang

lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan. Teknik analisis yang dipilih untuk

menganalisis data, harus sesuai dengan pola penelitian dan variabel yang akan

diteliti. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis regresi

logistik atas rasio-rasio keuangan. Diantaranya sebagai berikut:

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghazali, 2006). Pada penelitian ini, untuk pengolahan data digunakan

Page 74: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

58

fasilitas software Ms. Excel 2010 dan SPSSuntuk mempermudah perolehan

data sehingga dapat menjelaskan variabel-variabel yang diteliti

2. Regresi Logistik

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi tingkat kesehatan Bank

Perkreditan rakyat. Dalam penelitian ini, model regresi yang digunakan

adalah model binary logistic regression yaitu model yang variabel

dependennya berupa data kategori, dimana bank yang tidak sehat diberi

kode 0 dan bank yang sehat diberi kode 1.

Menurut Hair, et all (2006) dalam Harjanti (2010) ada beberapa alasan

mengapa regresi logistik merupakan sebuah alternatif yang atraktif untuk

analisis diskriminan di mana variabel dependen hanya mempunyai dua

kategori:

a. Regresi logistik dipengaruhi lebih sedikit dibandingkan analisis

diskriminan oleh ketidaksamaan variance/covariance dalam

kelompok, sebuah asumsi dasar dari analisis diskriminan.

b. Regresi logistik dapat menghandel variabel independent categorical

secara mudah di mana pada analisis diskriminan penggunaan variabel

dummy menimbulkan masalah dengan kesamaan variance/covariance

c. Regresi logistik menghasilkan persamaan regresi berganda berkenaan

interpretasi dan pengukuran diagnosis casewise yang tersedia untuk

residual yang diuji.

Page 75: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

59

Persamaan uji regresi Logistik adalah sebagai berikut (Ghozali,

2007):

Y = β0-β1 CAR +β2 NPL + β3 BOPO-β4 ROA -β5 ROE +β6LDR +e

Langkah-langkah analisis dalam regresi logistik menurut Ghazali

(2007) dalam Harjanti (2010):

a. Menilai Model Fit

Statistik yang digunakan berdasarkan pada fungsi

likehood.LikehoodL dari model adalah probabilitas bahwa model

yang dihipotesakan menggambarkan dapa input.Untuk menguji

hipotesis nol dan alternatif, L ditransformasikan menjadi -2LogL.

Cox dan Snell’s R Squre merupakan ukuran yang mencoba

meniru ukuran R2 pada multiple regression yang didasarkan pada

teknik estimasi likehood dengan nilai maksimum kurang dari 1

(satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke’s R square

merupakan modifikasi dari koefisien Cox dan Snell’s R2dengan

nilai maksimumnya. Nilai Nagelkerke’s R2 dapat diinterpretasikan

seperti R2 pada multiple regression.Hosmer andLemeshow’s

Goodness of Fit Test menguji hipotesis nol bahwa dataempiris

cocok atau sesuai dengan model.Jika nilai Statistik Hosmer and

Lemeshow’sGoodness of Fit Test lebih besar dari 0.05, maka

hipotesis nol tidak dapat ditolak dan berartimodel mampu

Page 76: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

60

memprediksikan nilai observasinya atau dapat dikatakan model

dapatditerima karena cocok dengan data observasinya.

b. Estimasi Parameter dan Interpretasinya

Untuk menilai hasil analisis regresi kita menggunakan model

persamaan kedua yangmemasukkan semua komponen dari

variabel independen, yang dapat dilihat dari Variabel in The

Equation (Ghozali, 2006).Wald statistic untuk menguji

signifikansi koefisien regresilogistik masing-masing prediktor,

dengan formulasi hipotesis statistik sebagai berikut:

H0 : r = 0

H1 : r ≠ 0 dimana r = 1, 2, 3, …, n

Kriteria:

Jika Sig. >α, maka H0 diterima

Jika Sig. <α, maka H0 ditolak

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat kesehatan

BPR. Menurut Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia tanggal 30 April

1997 tentang Tata Cara Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Perkreditan

Rakyat, Tingkat kesehatan bank adalah penilaian atas suatu kondisi

laporan keuangan bank pada periode dan saat tertentu sesuai dengan

Page 77: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

61

standar Bank Indonesia. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang

diteliti oleh Laksito dan Sutapa (2010) yang menggunakan rasio

CAMEL.Penelitian penelitian yang menggunakan CAMEL (Capital,

Assets, Management, Earning, Liquidity) banyak digunakan untuk menilai

tingkat kesehatan bank

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini terdiri dari beberapa rasio

perbankan yang termasuk dalam Rasio CAMEL. Masing-masing variabel

independen dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. CAR (Capital Adequacy Ratio)

Capital Adequacy Ratio (CAR) yaitu rasio kewajiban

pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank. CAR

memperlihatkan seberapa besar jumlahseluruh aktiva bank yang

mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan

pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri disamping

memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank (Almilia

dan Herdiningtyas, 2005). Untuk saat ini minimal CAR sebesar 8%

dari Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (ATMR).

b. NPL (Non Performing Loan)

NPL (Non Performing Loan) merupakan rasio yang

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit

Page 78: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

62

bermasalah yang diberikan oleh bank. NPL dihitung berdasarkan

perbandingan antara jumlah kredit yang bermasalah dibandingkan

dengan total kredit. NPL digunakan untuk menghitung kualitas aset.

Kredit dalam hal ini adalah kredit bermasalah. Kredit bermasalah

digolongkan menjadi kredit dengan kualitas kurang lancar,

diragukan dan macet (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Almilia

dan Herdiningtyas (2005) menyatakan bahwa semakin buruk

kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah

semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin besar.

c. BOPO ( Biaya Operasional/Pendapatan Opersional )

BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional

dengan pendapatn operasional. Semakin rendah tingkat rasio BOPO

berarti semakin baik kinerja manajemen bank, karena lebih efisien

dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan (Riyadi,

2006).

d. ROA ( Return On Assets)

Return on Assets adalah rasio antara laba sebelum pajak

terhadap rata rata total asset. Altman (1986) menyatakan bahwa

rasio ROA berpengaruh signifikan terhadap kebangkrutan bank.

Riyadi (2006 ) menyatakan semakin besar ROA, semakin besar

Page 79: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

63

pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan

suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

e. ROE (Return On Equity)

Return on Equity merupakan laba setelah pajak terhadap rata –

rata modal inti. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Almilia dan

Herdiningtyas, 2005).

f. LDR (Loan to Deposit Ratio)

Rasio LDR digunakan untuk mengukur likuiditasdengan cara

membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana

pihak ketiga. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada

bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan,

simpanan berjangka, sertifikat deposito (Almilia dan Herdiningtyas,

2005).

Tabel 3.2

Operasional Variabel dan Pengukuran Skala

Variabel Indikator Pengukuran Skala

Capital

(Permodalan)

CAR (Capital

Adequacy

Ratio)

Rasio

Assets Quality

(Kualitas Asset)

NPL(Non

Performing

Loan)

Rasio

Page 80: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

64

Management

(Manajemen)

NPM (Net

Profit

Margin)

Rasio

Earnings

(Rentabilitas)

1. ROA

(Return on

Assets)

2. ROE

(Return on

Equity)

Rasio

Liquidity

(Likuiditas)

LDR (Loan

Deposits

Ratio)

Rasio

Page 81: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

65

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Bank Perkreditan Rakyat

1. Sejarah Bank Perkreditan Rakyat

Berawal dari keinginan untuk membantu para petani, pegawai, dan buruh

untuk melepaskan diri dari jerat pelepas uang (rentenir) yang memberikan

kredit dengan bunga tinggi, lembaga perkreditan rakyat mulai didirikan.

Sekilas dapat dipaparkan runtutan sejarah BPR :

Tabel 4.1

Sejarah BPR

Periode Keterangan

Abad ke-19 Dibentuk Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani, dan

Bank Dagang Desa.

Pasca

kemerdekaanIndonesia

Didirikan Bank Pasar, Bank Karya Produksi Desa (BKPD)

Awal 1970an Didirikan Lembaga Dana Kredit Pedesaan (LDKP) oleh

Pemerintah Daerah.

1988 Pemerintah mengeluarkan Paket Kebijakan Oktober 1988

(PAKTO 1988) melalui Keputusan Presiden RI No.38

yang menjadi momentum awal pendirian BPR-BPR baru.

Kebijakan tersebut memberikan kejelasan mengenai

keberadaan dan kegiatan usaha “Bank Perkreditan Rakyat”

atau BPR

1992 Undang-Undang No.7 tahun 1992 tentang Perbankan, BPR

diberikan landasan hukum yang jelas sebagai salah satu

jenis bank selain Bank Umum.

PP No.71/1992 Lembaga Keuangan Bukan Bank yang

telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan dan

lembaga-lembaga keuangan kecil seperti Bank Desa,

Page 82: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

66

Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, LPN, LPD,

BKD, BKK, KURK, LPK, BKPD, dan lembagalembaga

lainnya yang dipersamakan dengan itu dapat diberikan

status sebagai BPR dengan memenuhi persyaratan dan tata

cara yang ditetapkan untuk menjadi BPR dalam jangka

waktu sampai dengan 31 Oktober 1997.

Status hukum Bank Perkreditan Rakyat (BPR) pertama kali diakui dalam

pakto tanggal 27 Oktober 1988, sebagai bagian dari Paket Kebijakan

Keuangan, Moneter, dan perbankan. Secara historis, BPR adalah penjelmaan

dari beberapa lembaga keuangan, seperti Bank Desa, Lumbung Desa, Bank

Pasar, Bank Pegawai Lumbung Pilih Nagari (LPN), Lembaga Perkreditan

Desa (LPD), Badan Kredit Desa (BKD), Badan Kredit Kecamatan (BKK),

Kredit Usaha Rakyat Kecil (KURK), Lembaga perkreditan Kecamatan (LPK),

Bank Karya Desa (BKPD) dan atau lembaga lainnya yang dapat disamakan

dengan itu. Sejak dikeluarkannya UU No. 7 tahun 1992 tentang Pokok

Perbankan, keberadaan lembaga-lembaga keuangan tersebut status hukumnya

diperjelas melalui ijin dari Menteri Keuangan.

2. Badan Hukum Bank Perkreditan Rakyat

Badan hukum Bank Perkreditan Rakyat berupa :

a. Perusahaan Daerah

b. Koperasi

c. Perseroan Terbatas

d. Bentuk lain yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah

Page 83: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

67

Di samping itu, mengingat pada saat diterapkannya UU Nomor 7 Tahun

1992 banyak terdapat lembaga-lembaga keuangan terutama di pedesaan yang

mempunyai kegiatan seperti Bank Perkreditan Rakyat, maka lembaga-lembaga

keuangan tersebut diberikan status sebagai BPR yang tata caranya ditetapkan

dengan Peraturan Pemerintah. Lembaga-lembaga keuangan tersebut antara lain:

Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Lumbung Pitih Nagari,

Lembaga Perkreditan Desa, Badan Kredit Desa, Badan Kredit Kecamatan,

Kredit Usaha Rakyat Kecil, Lembaga Perkreditan Kecamatan, dan Bank Karya

Produksi Desa.

3. Alokasi Kredit BPR

Dalam mengalokasikan kredit, ada beberapa hal yang harus diperhatikan

oleh BPR, yaitu:

a. Dalam memberikan kredit, BPR wajib mempunyai keyakinan atas

kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai

dengan perjanjian.

b. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank

Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian

jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR

kepada peminjam atau sekelompok peminjam yang terkait, termasuk

kepada perusahaan-perusahaan dalam kelompok yang sama dengan

BPR tersebut. Batas maksimum tersebut adalah tidak melebihi 30%

Page 84: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

68

dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Bank

Indonesia.

c. Dalam memberikan kredit, BPR wajib memenuhi ketentuan Bank

Indonesia mengenai batas maksimum pemberian kredit, pemberian

jaminan, atau hal lain yang serupa, yang dapat dilakukan oleh BPR

kepada pemegang saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih

dari modal disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota

direksi (dan keluarga), pejabat BPR lainnya, serta perusahaan-

perusahaan yang di dalamnya terdapat kepentingan pihak pemegang

saham (dan keluarga) yang memiliki 10% atau lebih dari modal

disetor, anggota dewan komisaris (dan keluarga), anggota direksi (dan

keluarga), pejabat BPR lainnya. Batas maksimum tersebut tidak

melebihi 10% dari modal yang sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan Bank Indonesia.

d. Dalam penyaluran kredit pada masyarakat menggunakan prinsip 3T

,yaitu: Tepat waktu, tepat jumlah, tepat sasaran.

e. Karena proses kreditnya yang relatif cepat, persyaratan lebih

sederhana dan sangat mengerti akan kebutuhan nasabah

B. Deskriptif Penelitian

Pada penelitian ini pengelohan data dilakukan dengan menggunakan fasilitas

elektronik dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS. Berikut ini

Page 85: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

69

akan dijelaskan statistic deskriptif yaitu menjelaskan deskripsi data dari seluruh

variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen yaitu berupa

peringkat bank, serta variabel independen berupa Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing Loan (NPL), Beban Operasional dan Pendapatan

Operasional (BOPO), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE), dan

Loan to Deposit Ratio (LDR)

Tabel 4.2

Tabel Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 300 -55,50 53,56 18,4998 14,91525

NPL 300 ,00 78,00 12,5128 13,59573

BOPO 300 48,84 792,87 111,3023 119,78038

ROA 300 -4,19 8,88 3,0758 2,84168

ROE 300 -31,10 65,71 16,7755 18,06162

LDR 300 56,00 132,00 87,8027 13,25698

Valid N (listwise) 300

Sumber : Data diolah

Berdasarkan tabel diatas diketahui masing-masing variabel independen

memiliki 300 data dalam periode 2013-2015.

Pada variabel CAR nilai terkecil (minimum) adalah -55,50 dan nilai terbesar

(maximum) adalah 53,56 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah 18,49

dengan standar deviasi 14,91. Dilihat dari hasil statistik deskriptif ini terdapat

bank yang mempunyai permodalan sangat rendah dan ada yang mempunyai

Page 86: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

70

permodalan tertinggi diantara bank tersebut. Rata-rata Bank Perkreditan Rakyat

di Jawa Barat memiliki permodalan tinggi diatas 8%

Pada variabel NPL nilai terkecil (minimum) adalah 0,00 dan nilai terbesar

(maximum) adalah 78 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah 12,51 dengan

standar deviasi 13,59.Nilai minimum NPL sebesar 0,00 tersebut

mengindikasikan bank tersebut sama sekali tidak dapat menyalurkan kredit

namun tidak memiliki kredit bermasalah. Nilai maksimum NPL sebesar 78

mengindikasikan bahwa terdapat bank yang belum menerapkan prinsip kehati-

hatian dalam menyalurkan kredit. Pada hasil ini rata-rata bank NPL nya kurang

baik karena lebih dari 5% berarti rata-rata bank dalam menyalurkan kreditnya

masih kurang baik sehingga banyak terjadi kredit macet.

Pada variabel BOPO nilai terkecil (minimum) adalah 48,84 dan nilai terbesar

(maximum) adalah 792,87sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah

111,30dengan standar deviasi 119,78. Pada hasil rata-rata bank mengindikasikan

bahwa kinerja Bank Perkreditan Rakyat di Jawa Barat menunjukkan bank dalam

mengelola sumber daya perusahaan kurang baik karena hasilnya melebihi

standart yang ditetapkan Bank Indonesia.

Pada variabel ROA nilai terkecil (minimum) adalah -4,19 dan nilai

terbesar(maximum) adalah 8,88 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah 3,07

dengan standar deviasi 2,84. ROA yang negatif mengindikasikan terdapat bank

yang mengalami kerugian. Meskipun demikian rata rata bank memperoleh laba

tinggi terlihat dari nilai 3,07 yang lebih besar dari 0,5.

Page 87: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

71

Pada variabel ROE nilai terkecil (minimum) adalah -31,10dan nilai

terbesar(maximum) adalah 65,71 sedangkan nilai rata-ratanya (mean)

adalah16,77 dengan standar deviasi 18,06. Dari tabel diatas mengindikasikan

bahwa. ROE yang negatif mengindikasikan terdapat bank yang mengalami

kerugian. Meskipun demikian rata rata bank memperoleh laba tinggi terlihat dari

nilai 16,77.

Pada variabel LDR nilai terkecil (minimum) adalah 56 dan

nilaiterbesar(maximum) adalah 132 sedangkan nilai rata-ratanya (mean)

87,80adalah dengan standar deviasi 13,25. Hal ini mengindikasikan bahwa

terdapat bank yang belum memperhatikan likuiditasnya, terlihat dari nilai

maksimum sebesar 132 yang lebih besar dari 100%. Nilai rata-rata bank

menyiratkan bahwa rata-rata bank mempunyai kemampuan untuk memasarkan

dana yang dimilikinya.

C. Hasil Analisis Data

1. Uji Signifikan Simultan

Uji signifikan simultan bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara

variabel independen dengan dependen secara simultan dengan signifikan

sebesar 0,05, dapat disimpulkan:

a. Jika nilai Signifikan <0,05 maka H0 ditolak dan H1diterima, ini berarti

menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas tidak mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Page 88: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

72

b. Jika nilai Signifikan >0,05 maka H0 diterima dan H1 ditolak, ini berarti

menyatakan bahwa semua variabel independen atau bebas mempunyai

pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau terikat.

Tabel 4.3

Omnibus Tests of Model Coefficients

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 302,993 6 ,000

Block 302,993 6 ,000

Model 302,993 6 ,000

Berdasarkan tabel diatas diperoleh hasil omnimbus maka nilai Chi square

302,933 dengan signifikansi sebesar 0,000 ini berarti nilai signifikansinya

lebih kecil dari 0,05 dapat disimpulkan bahwa CAR, NPL, BOPO, ROA,

ROE, dan LDR dapat memprediksi tingkat kesehatan BPR.

2. Uji Kelayakan Model

Hosmer and Lemeshow Test di atas digunakan untuk menguji

kesesuaian model (goodness of fit), atau dengan kata lain untuk menguji

apakah model yang kita gunakan, yaitu dengan menggunakan dua variabel

independen sudah sesuai dengan data empiris atau tidak. Hipotesis untuk

menilai model ini adalah :

H0: Tidak ada perbedaan antara model dengan data

Page 89: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

73

H1: Ada perbedaan antara model dengan data. Dengan taraf signifikansi

sebesar 5% atau alpha 0.05

Tabel 4.4

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 .000 6 1.000

Nilai statistik Hosmer and Lemeshow test0,000 dengan probabilitas

signifikansi 1,000 yang nilainya jauh diatas 0,05 sehingga dapat disimpulkan

bahwa model dapat diterima.

3. Uji Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (Nagelkerke’s R2) mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variabel-variabel terikat.Nilai

koefisien determinasi adalah diantara 0 dan 1.Nilai Nagelkerke’s R2 yang kecil

berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi dependen

yang terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variasi-variabel dependen.

Page 90: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

74

Tabel 4.5

Uji Koefisien Cox & Snell R Square dan Nagelkerke R Square

Hasil uji koefisien determinasi pada tabel menunjukkan besarnya

Nagelkerke’s R2=0,535. Dengan demikian besarnya pengaruh variabel CAR,

NPL, BOPO, ROA, ROE, dan LDR terhadap tingkat kesehatan BPRadalah

sebesar 53,5% . Adapun sisanya sebesar (100% - 53,5% = 46,5%) dipengaruhi

oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. Uji Wald

Pengujian kemaknaan prediktor secara parsial dapat dilihat dengan

menggunakan uji Wald.

Model Summary

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 137,914a ,292 ,535

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.

Page 91: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

75

Tabel 4.6

Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

CAR -,034 ,025 1,841 1 ,000 1,035

NPL ,095 ,036 7,015 1 ,008 ,909

BOPO ,004 ,003 1,666 1 ,197 1,004

ROA ,245 ,134 3,341 1 ,068 1,277

ROE -,033 ,020 2,667 1 ,102 ,968

LDR -,012 ,018 ,406 1 ,000 ,988

Constant 1,011 2,182 ,215 1 ,643 2,748

a. Variable(s) entered on step 1: CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE, LDR.

Berdasarkan pada Tabel dapat dilihat koefisien untuk persamaan regresi dari

penelitian ini, yang dapat disusun dalam persamaan matematis sebagai berikut:

Y = 1,011-0.034 CAR + 0.095NPL+ 0.004 BOPO + 0.245 ROA - 0.33 ROE -

0.012LDR

Pengujian hipotesis untuk mengetahui pengaruh rasio CAR, NPL, BOPO, ROA,

ROE, dan LDR terhadap tingkat kesehatan BPR dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel 4.7

Koefisien Regresi Logistik dan Tingkat Signifikansi Variabel Independen

Keterangan prediksi B Sig Exp (B) Hipotesis

Null (H0)

CAR Negatif -0,034 0,000 1,035 Diterima

NPL Positif 0,095 0,008 0,909 Diterima

BOPO Positif 0,004 0,197 1,004 Ditolak

ROA Negatif 0,245 0,068 1,277 Ditolak

ROE Negatif -0,033 0,102 0,968 Ditolak

LDR Positif -0,012 0,000 0,988 Diterima

Konstanta 1,011 0,643 2,748

Page 92: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

76

a. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai CAR adalah sebesar

-0,034 memiliki koefisiensi negatif. Dengan tingkat signifikansi 0,000

yang lebih kecil dari 0,05 maka nilai CAR memiliki pengaruh signifikan

negatif terhadap tingkat kesehatan BPR.

b. Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai NPL 0,095 dan memiliki koefisien

positif dengan tingkat signifikansi 0,008. Hal ini menunjukkan bahwa

NPL memiliki pengaruh signifikan positif terhadap tingkat kesehatan

bank.

c. Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh nilai BOPO 0,004 dan memiliki

koefisienpositif dengan tingkat signifikansi 0,197 menunjukkan bahwa

BOPO tidak memiliki pengaruh signifikan negatif terhadap tingkat

kesehatan bank.

d. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai ROA adalah 0,245 dan

memilki koefisien positif dengan tingkat signifikansi 0,068menunjukkan

bahwa ROA tidak memiliki pengaruh signifikan positif terhadap tingkat

kesehatan BPR.

e. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai ROE adalah -0,033 dan

memiliki koefisien negatif dengan tingkat signifikansi 0,102 ini berarti

ROE mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap tingkat

kesehatan BPR.

f. Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui nilai LDR adalah -0,012 dan

memiliki koefisien positif dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Hal

Page 93: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

77

ini menunjukkan bahwa LDR memiiki pengaruh signifikan negatif

terhadap tingkat kesehatan bank.

5. Interpretasi

Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat dihubungkan

dengan hipotesis yang dijelaskan dalam penelitian ini. Dari hipotesis yang

diajukan, berdasarkan pada hasil penelitian dengan menggunakan analisis

regresi logistik dapat djelaskan sebagai berikut:

Nilai koefisien Nagelkerke’s R2 menjelaskan bahwa model regresi ini,

kemapuan rasio keuangan dalam menjelaskan tingkat kesehatan bank

sebesar53,5% dan sisanya 46,5% dijelaskan oleh variabel lain.

Hasil perhitungan yang diperoleh dari Wald Statiticmenunjukkan bahwa

ada tiga variabel yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

yaitu variabel CAR, NPL, dan LDR sedangkan variabel lainnya tidak

signifikan.

Persamaan regresi yang dibentuk sebagai berikut :

kesehatan bank = 1,011-0,034CAR+0,095NPL-0,012LDR

dari persamaan regresi logistik dapat dilihat bahwa variabel BOPO, ROA dan

ROE tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kesehatan

bank.

1. Hasil pengujian rasio CAR mempunyai pengaruh signifikan dengan

tingkat signifikansi 0,000 dibawah 0,05dengan nilai koefisien negatif

sesuai dengan hipotesis yang diajukan artinya semakin rendah rasio

Page 94: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

78

CAR,kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin besar.

Penelitian sesuai dengan penelitian yang dilakukan Herry Laksito dan

Sutapa (2010) yang menyatakan hasil rasio CAR berpengaruh

signifikan terhadap tingkat kesehatan bank.

2. Hasil pengujian rasio NPL mempunyai pengaruhsignifikan dengan

tingkat signifikansi 0,008 dibawah 0,05 atau dapat dikatakan rasio

NPL mampu memprediksi kesehatan bank. Arah koefisien dalam

penelitian ini bertanda positif yang berarti bahwa semakin tinggi NPL,

maka akan semakin tinggi pula probabilitas suatu bank dalam kondisi

bermasalah. Hal ini dikarenakan rasio NPL menunjukkan tingginya

angka kredit macet pada bank, semakin besar NPL hingga diatas 5%

menunjukkan semakin buruk kualitas kredit bank tersebut.

3. Hasil pengujian rasio LDR mempunyai pengaruh terhadap tingkat

kesehatan bank dengan nilai signifikansi 0,000. Hasil penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Nugroho (2012) bahwa LDR

berpengaruh signifikan terhadap prediksi kesehatan bank. Nilai

koefisien yang negatif tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

Hal ini disebakan karena jumlah kredit yang diberikan bank relatif

rendah sedangkan dana yang dihimpun bank tinggi yang menyebabkan

biaya bunga yang ditanggung relatif lebih tinggi dari pendapatan

bunga sehingga probabilitas bank mengalami kondisi tidak sehat

menjadi tinggi.

Page 95: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

79

4. Hasil pengujian rasio BOPO tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap tingkat kesehatan bank. Nilai koefisien BOPO bertanda

positif yang berarti bahwa semakin tinggi BOPO maka akan semakin

tinggi juga suatu bank dalam kondisi bermasalah.

5. Hasil pengujian rasio ROA tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap prediksi kesehatan bank . Hal ini disebabkan karena Bank

Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih

mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank diukur dengan asset atau

dananya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat.

6. Hasil pengujian rasio ROE tidak berpengaruh signifikan terhadap

tingkat kesehatan bank karena tingkat signifikansi melebihi 0,05. Hal

ini menunjukkan bahwa rata-rata keseluruhan bank mampu

menghasilkan laba.

Page 96: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

80

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio keuangan seperti

CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE dan LDR terhadap tingkat kesehatan Bank

Perkreditan Rakyat wilayah Jawa Barat periode tahun 2013-2015 dengan

menggunakan regresi logistik. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Hasil uji regresi logistik ditemukan bahwa CARberpengaruh

signifikan negatif terhadap tingkat kesehatan BPR. semakin rendah

rasio CAR, kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah semakin

besar.

2. Hasil uji regresi logistik ditemukan bahwa NPL berpengaruh

signifikan terhadap tingkat kesehatan bank yang artinya semakin

tinggi NPL, maka akan semakin tinggi pula probabilitas suatu bank

dalam kondisi bermasalah. Hal ini dikarenakan rasio NPL

menunjukkan tingginya angka kredit macet pada bank, semakin besar

NPL hingga diatas 5% menunjukkan semakin buruk kualitas kredit

bank

3. Hasil uji regrsi logistik ditemukan bahwa LDR berpengaruh signifikan

negatif terhadap tingkat kesehatan bank. Hal ini disebakan karena

Page 97: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

81

jumlah kredit yang diberikan bank relatif rendah sedangkan dana yang

dihimpun bank tinggi yang menyebabkan biaya bunga yang

ditanggung relatif lebih tinggi dari pendapatan bunga sehingga

probabilitas bank mengalami kondisi tidak sehat menjadi tinggi.

4. Hasil uji regresi logistik ditemukan bahwa BOPO, ROE dan ROA

tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat kesehatan bank.

B. Implikasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat

memberikanimplikasi kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi investor, penelitian ini dapat dapat dijadikan sebagai bahan

masukandan juga informasi bagi calon nasabah yang akan

menggunakan jasaperbankan dalam menyimpan, meminjam maupun

untuk mendepositokanuangnya dengan mempertimbangkan kinerja

dari bank tersebut.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bahwa

penting halnya untuk mengetahui bank mana yang sehat, selain untuk

peminjaman dana untuk pertumbuhan perusahaan. Sehingga

perusahaanakan menerapkan Good Corporate Governance dalam

menjalankan setiapaktivitas.

3. Bagi akademisi, penelitian ini sebagai masukan mengenai

perkembanganperbankan dan kinerja CAMEL dalam menentukan

Page 98: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

82

tingkat kesehatan sertamenambah literature dalam penelitian yang

akan datang.

C. Saran

Saran yang disampaikan terkait dengan penelitian ini adalah;

1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menggunakan sampel

perusahaan yang lebih luas tidak terbatas hanya pada bank tertentu

ataupun perusahaan tertentu.

2. Penelitian selanjutanya diharapkan dapat menggunakan data yang

lebih aktual serta menggunakan lebih banyak variasi variabel sebagai

prediktor.

3. Untuk mendapatkan hasil yang lebih berkembang sebaiknya pada

penelitian selanjutnya dapat membedakan antara bank go publik dan

belum go publik.

Page 99: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

83

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana Spica dan WinnyHerdiningtyas. 2005. “Analisis Rasio CAMEL

Terhadap Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-

2002”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 7 No. 2.

Bredart, Xavier. 2012. “Bankruptcy Prediction Model : The Case of The United

States”

Budiwati, Hesti. 2011. “ Analisis Rasio Keuangan CAMEL Terhadap Prediksi

Kepailitan Pada Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia Periode 2004-

2007”. Jurnal WIGA Vol. 2 No.2.

Ghazali, Imam. 2006. “Statistik Nonparametrik”. Semarang : Badan Penerbit Undip

Harjanti, Reny Sri. 2011. “Analisis Pengaruh Rasio-Rasio Keuangan Terhadap

Perdiksi Kebangkrutan Bank”, Jurnal.

Kasmir. 2011. “Dasar-Dasar Perbankan”, Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Kuncoro. 2002. “Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi”, Jakarta : PT. Indeks

Kelompok Gramedia

Laksito, Herry dan Sutapa. 2010. “Memprediksi Kesehatan Bank dengan Rasio

CAMELS Pada Bank Perkreditan Rakyat”. Jurnal Keuangan dan Perbankan

Vol. 14 No. 1.

Latumaerissa, Julius R. 2011. “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”, Jakarta :

Salemba Empat.

Lianawati, Nurul, Sri Mangesti Rahayu, Nila Firdausi Nuzula. 2016. “Penilaian

Kesehatan Bank Perkreditan Rakyat (Bpr) Berdasarkan Surat Keputusan

Direksi Bank Indonesia No 30/12/Kep/Dir Tahun 1997”. Jurnal Administrasi

Bisnis (JAB) Vol. 30 No. 1

Luh Putu Ayu Ita Purnama Yanti, I Wayan Suwendra, Gede PutuAgus Jaya Susila.

2014. “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Dengan Menggunakan Metode

Camel”. E-Journal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan

Manajemen Vol. 2.

Mangkuprawira, Sjafri. 2011. “Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik”, Bogor

: Ghalia Indonesia.

Page 100: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

84

Mulyaningrum, Penni. 2008. “Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebangkrutan

Bank di Indonesia”, Tesis Program Pascasarjana Universitas Diponegoro

Nugroho, Vidyarto. 2012. “Pengaruh CAMEL dalamMemprediksi Kebangkrutan

Bank”. JurnalAkuntansi Vol. XVI No.1.

Riyadi, Slamet. 2006. “ Banking Assets And Liability Management”, Jakarta : LP-

FEUI.

Saraswati, Rosita Ayu. 2012. “Peranan Analisis Laporan Keuangan, Penilaian

Prinsip 5c Calon Debitur Dan Pengawasan Kredit Terhadap Efektivitas

Pemberian Kredit Pada Pd Bpr Bank Pasar Kabupaten Temanggung”, Jurnal

Nominal Vol. 1 No. 1

Siamat, Dahlan. 2005. “Manajemen Lembaga Keuangan”, Jakarta : Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia

Sinungan, Muchdarsyah. 2000. “Manajemen Dana Bank”, Jakarta : Bumi Aksara

Soraya, Ghaida. 2013. “Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan

PD. Bpr Di Jawa Barat”. Jurnal

Sugiyono. 2005. “Metode Penelitian Kualitatif”, Bandung : Alfabeta

Sukarno, K. W dan Syaichu, M. 2006. “ Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Kinerja Bank Umum di Indonesia”, Jurnal Studi Manajemen & Organisasi

Surifah. 1999. “Rasio Keuangan sebagai Alat Prediksi Kegagalan Suatu Bank”, Tesis

S2 Program Pasca Sarjana UGM.

Susanto, Yulius Kurnia dan Thjai Fung Njit. 2012. “Penentu Kesehatan Perbankan”,

Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 14 No. 2

Wahyudi, Tri dan Sutapa. 2010. “Model Prediksi Tingkat Kesehatan Bank Melalui

Rasio Camels”, Jurnal Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol.2No.2.

Wilopo. 2001. ”Prediksi Kebangkrutan Bank”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol. 4

No. 2.

Yulianto, Agung dan Wiwit Apit Sulistyowati.“Analisis CAMELS dalam

Memprediksi Kesehatan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2009 – 2011”.Jurnal.

Page 101: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

85

LAMPIRAN

Page 102: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

86

Lampiran

HASIL OUTPUT SPSS

Statistik Deskriptif

Tabel 4.2

Tabel Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 300 -55,50 53,56 18,4998 14,91525

NPL 300 ,00 78,00 12,5128 13,59573

BOPO 300 48,84 792,87 111,3023 119,78038

ROA 300 -4,19 8,88 3,0758 2,84168

ROE 300 -31,10 65,71 16,7755 18,06162

LDR 300 56,00 132,00 87,8027 13,25698

Valid N (listwise) 300

Hasil Uji Signifikan Simultan

Tabel 4.3

Omnibus Tests of Model Coefficients

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.

Step 1

Step 302,993 6 ,000

Block 302,993 6 ,000

Model 302,993 6 ,000

Page 103: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK …repository.unugha.ac.id/797/1/NURFITRIANA KUSUMAH-FEB.pdf · 2019. 10. 17. · terkait kekurangan Sumber Daya Manusia

87

Hasil Uji Kelayakan Model

Tabel 4.4

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.

1 .000 6 1.000

Hasil Uji Koefisien Determinasi

Hasil Uji Wald

Tabel 4.7

Koefisien Regresi Logistik

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)

Step 1a

CAR -,034 ,025 1,841 1 ,000 1,035

NPL ,095 ,036 7,015 1 ,008 ,909

BOPO ,004 ,003 1,666 1 ,197 1,004

ROA ,245 ,134 3,341 1 ,068 1,277

ROE -,033 ,020 2,667 1 ,102 ,968

LDR -,012 ,018 ,406 1 ,000 ,988

Constant 1,011 2,182 ,215 1 ,643 2,748

a. Variable(s) entered on step 1: CAR, NPL, BOPO, ROA, ROE, LDR.

Model Summary

Step -2 Log

likelihood

Cox & Snell R

Square

Nagelkerke R

Square

1 137,914a ,292 ,535

a. Estimation terminated at iteration number 6 because

parameter estimates changed by less than ,001.