ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP...

103
ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN BANK PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DI INDONESIA PERIODE 2007-2011 Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : Dea Septian 108081000100 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H/2013 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP...

Page 1: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT

KESEHATAN BANK PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL

DI INDONESIA PERIODE 2007-2011

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Dea Septian

108081000100

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H/2013 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank
Page 3: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank
Page 4: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank
Page 5: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank
Page 6: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Data Pribadi

Nama : Dea Septian

Tempat / Tanggal Lahir : Jakarta, 20 September 1990

Alamat : Perumahan Bukit Nusa Indah Jl. Cendana Kav

1369 Ciputat – Tangerang Selatan

Telepon : 085714986618

Email : [email protected]

I. Pendidikan Formal

1996 – 2006 : SD Tritunggal

2002 – 2005 : SMPN 19 Jakarta

2005 – 2008 : SMAN 24 Jakarta

2008 – 2013 : Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

II. Latar Belakang Keluarga

a. Ayah : Deden Deas S

b. Ibu : Sunarti

c. Anak ke/dari : 3/3 bersaudara

d. Alamat : Perumahan Bukit Nusa Indah Jl. Cendana Kav

1369 Ciputat – Tangerang Selatan.

III. Pengalaman Organisasi

a. Ketua Divisi olahraga Basket SMAN 24 jakarta.

Page 7: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

Seminar dan Training

2010 : Seminar Nasional “Peran Asuransi Dalam Era

Globalisasi” Auditoium UIN Jakarta.

2011 : Seminar Pasar Modal “Invest Now Retire Rich”

UIN Jakarta

2012 : Seminar Entrepreneur In Action “Road to

Success Entrepreneur” Politeknik Negeri

Jakarta.

2013 : Seminar Interaktif Transformation of Capital

Market 2013 “Pengaruh Implementasi

Kebijakan Otoritas Terhadap Iklim Investasi

Pasar Modal 2013” Balai Kartini, Jakarta.

Page 8: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

i

ABSTRACT

This research aims to investigate the influences of CAMEL to banks health

level. The CAMEL performance is measured by Capital Adequacy Ratio (CAR),

Non Perfoarming Loan (NPL), Net Interest Margin (NIM), Return On Equity

(ROE), Return On Assets (ROA), operation efficiency (BOPO) and Loan to

Deposit Ratio (LDR).

Sample in this research found by purposive sampling method, consist of

financial reports which publication on Bank Indonesia for 2007 to 2011 and rated

by research magazine of InfoBank, so we have 51 banks as sample. This research

is using ordinal logit regression method to investigate the influences of CAMEL

ratio to healthy banks level.

The results of this research indicated that Return On Assets (ROA), and

Net Interest Margin (NIM) have affect postitive significant to banks health level.

with a significance value ROA 0.000 and NIM 0.008. while the results of Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Perfoarming Loan (NPL), Return On Equity (ROE),

operation efficiency (BOPO) and Loan to Deposit Ratio (LDR) there’s no

significant influence on the health banks level

Key Word: Bank’s Health Level, CAMEL Ratio, ordinal logit regression

Page 9: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

ii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rasio (CAR, NIM, NPL, ROA,

ROE, BOPO, dan LDR) terhadap tingkat kesehatan bank.

Sampel dalam penelitian ini di peroleh menggunakan metode purposive

sampling, yang terdiri atas laporan keuangan bank yang di publikasikan oleh Bank

Indonesia selama periode 2007-2011 dan diperingkat oleh Riset majalah Infobank.

Sehingga diperoleh sampel 51 bank. Penelitian ini menggunakan model analisis

ordinal logit regression untuk menguji pengaruh dari rasio CAMEL terhadap

tingkat kesehatan bank.

Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa ROA dan NIM berpengaruh

positif signifikan terhadap tingkat kesehatan bank dengan nilai signifikansi ROA

0,000 dan NIM 0,008. sementara hasil rasio CAR, NPL, ROE, BOPO, dan LDR

tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap tingkat kesehatan bank.

Kata Kunci : Tingkat kesehatan bank, Rasio CAMEL, ordinal logit regression

Page 10: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

iii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdullilah puji dan syukur selalu terpancar kehadirat Allah SWT,

Tuhan Yang Maha Memiliki seluruh alam semesta, semoga rahmat dan hidayah-

Nyalah pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini menjadi tugas akhir

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Bisnis dan Ekonomi

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Mama dan Papa tercinta, yang dengan tulus dan ikhlas memberikan dukungan

materil maupun moril serta doa yang tiada henti mengalir sehingga bisa selesai

skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni selaku dosen pembimbing I, dan Ibu Murdiyah

Hayati, S.Kom, MM selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan

waktu dan ilmunya serta pengarahan kepada penulis.

3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid selaku dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Suhendra, S.Ag., M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas ilmu

pengetahuan dan pengalaman yang telah Bapak dan Ibu berikan kepada

penulis.

6. Buat kakak-kakaku, Lucky dan Ricky yang selalu mengingatkan kapan lulus

kuliah.

7. Teman-teman SMP 19 kelas 3.5 yang terus bekerja sama dan saling membantu

hingga saat ini Agung, Romi, Bobbi, Ega, Febri dll.

8. Teman-teman futsal Wek-Wek dan Manajemen C 2008, Diaz, Dwi, Basir, Adi,

Ujang, Uthut, Ardi, Grossi, Aris, Roji, Cimot, Damar, Bagus, Randi, Handria

dll. terima kasih atas kebersamaannya yang saat jatuh terus di angkat hingga

bisa kembali semangat, semoga tali silahturahmi terus terjaga.

Page 11: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

iv

9. Teman-teman Manajemen C angkatan 2008 dan Manajemen Perbankan A dan

B yang telah menjadi teman seperjuangan dalam mengarungi perkuliahan yang

penuh kenangan.

10. Dipo, Ari, Ezhar, Epen, Poppi, Jambe, Yudha, dan semua sahabat-sahabatku

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, terima kasih telah membantu dan

memberi dukungan penulis dalam suka maupun duka.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun

untuk pencapaian yang lebih baik.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Penulis

Dea Septian

Page 12: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

v

DAFTAR ISI

Abstract ........................................................................................................... i

Abstrak ............................................................................................................ ii

Kata Pengantar .............................................................................................. iii

Daftar Isi ......................................................................................................... v

Daftar Tabel .................................................................................................... vii

Daftar Gambar ............................................................................................... viii

Daftar Lampiran ............................................................................................ ix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .............................................................................. 12

C. Tujuan Penelitian .................................................................................. 13

D. Manfaat Penelitian ................................................................................ 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Bank ................................................................................... 14

B. Fungsi Bank .......................................................................................... 14

C. Usaha Pokok Bank Umum ................................................................... 15

D. Jenis-Jenis Bank ................................................................................... 17

E. Tingkat Kesehatan Bank ...................................................................... 21

F. Kebangkrutan ...................................................................................... 23

G. Laporan Keuangan ............................................................................... 25

H. Laporan Keuangan Perbankan ............................................................. 26

I. Manfaat Laporan Keuangan ................................................................. 28

J. Analisis Rasio Keuangan ..................................................................... 31

1. Capital Adequacy Ratio ................................................................... 32

2. Non Performing Loans .................................................................... 33

3. Return On Assets ............................................................................. 34

4. Return On Equity ............................................................................. 35

5. Net Interest Margin .......................................................................... 36

Page 13: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

vi

6. Beban Operasional atas Pendapatan Operasional ............................ 37

7. Loan to Deposit Ratio ...................................................................... 38

K. Pengaruh Variabel independent terhadap variabel dependent ............. 39

L. Penelitian Sebelumnya ......................................................................... 44

M. Kerangka Pemikiran ............................................................................. 46

N. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 48

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 49

B. Populasi Penentuan Sampel ................................................................. 49

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 52

D. Metode Analisis Data ........................................................................... 52

E. Operasional Variabel Penelitian ........................................................... 56

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Penelitian ............................................................................. 62

B. Hasil Analisis Data ............................................................................... 68

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan .......................................................................................... 76

B. Implikasi ............................................................................................... 77

C. Saran ..................................................................................................... 78

Daftar Pustaka .................................................................................................. 79

Lampiran .......................................................................................................... 83

Page 14: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

vii

DAFTAR TABEL

No Keterangan Hal

1.1 Rata-Rata Rasio Pertahun ..................................................................... 6

2.1 Kriteria Pengukuran Rasio CAR .......................................................... 33

2.2 Kriteria Pengukuran Rasio NPL ........................................................... 34

2.3 Kriteria Pengukuran Rasio ROA .......................................................... 35

2.4 Kriteria Pengukuran Rasio ROE .......................................................... 36

2.5 Kriteria Pengukuran Rasio NIM........................................................... 37

2.6 Kriteria Pengukuran Rasio BOPO ........................................................ 38

2.7 Kriteria Pengukuran Rasio LDR .......................................................... 39

2.8 Tabel Penelitian Sebelumnya ............................................................... 45

3.1 Sampel Bank ........................................................................................ 47

3.2 Kategori Peringkat Tingkat Kesehatan Bank ...................................... 57

4.1 Statistik Deskriptif ................................................................................ 64

4.2 Peringkat Kesehatan Bank ................................................................... 67

4.3 Model Fitting Information .................................................................... 79

4.4 Goodness-of-Fit .................................................................................... 70

4.5 Pseudo R-Square .................................................................................. 70

4.6 Test of Parallel Linesc .......................................................................... 71

4.7 Hasil Regresi Ordinal Logit........................................................... 72

Page 15: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

viii

DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Hal

2.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................. 48

Page 16: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

ix

DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Hal

1 Hasil Output SPSS ............................................................................... 84

2 Data Bank ............................................................................................. 87

Page 17: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Tahun 2008, tepatnya pada tanggal 15 september 2008 menjadi catatan

kelam sejarah perekonomian Amerika Serikat, kebangkrutan Leman Brothers

yang merupakan salah satu perusahaan investasi atau bank keuangan senior dan

terbesar ke 4 di Amerika serikat menjadi awal dari drama krisis keuangan di

negara yang mengagung-agungkan sistem kapitalis tanpa batas. Siapa yang

menyangka suatu negara yang merupakan tembok kapitalis dunia akan

runtuh.Celakanya apa yang terjadi di Amerika Serikat dengan cepat menyebar dan

menjalar keseluruh dunia. Hanya beberapa saat setelah informasi runtuhnya pusat

keuangan dunia di Amerika, transaksi bursa saham diberbagai belahan dunia

seperti Hongkong, China, Australia, Singapura, Korea Selatan, dan Negara

lainnya mengalami penurunan drastis, bahkan Bursa Saham Indonesia (BEI) harus

ditutup selama beberapa hari, pemerintah Indonesia pun terlihat panik dalam

menyikapi permasalahan ini, peristiwa ini menandai fase awal dirasakannya

dampak krisis ekonomi global yang pada mulanya terjadinya di Amerika ini dapat

dirasakan oleh negara Indonesia (Rai, 2011:1).

Dilihat dari faktor penyebabnya, krisis Ekonomi global pada saat ini

berbeda dengan krisis ekonomi yang melanda Indonesia lebih kurang satu

dasawarsa lalu, yang mana pada saat itu krisis ekonomi yang melanda Indonesia

lebih disebabkan oleh ketidakmampuan Indonesia menyediakan alat pembayaran

luar negeri, dan tidak kokohnya struktur perekonomian Indonesia, tetapi krisis

Page 18: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

2

keuangan global pada tahun 2008 ini berasal dari faktor-faktor yang terjadi di luar

negeri. Tetapi kalau kita tidak hati-hati dan waspada dalam menyikapi

permasalahan ini, tidak mustahil dampak krisis keuangan global pada tahun 2008

ini akan sama atau bahkan lebih buruk jika dibandingkan dengan dampak dari

krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 1998.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi dunia, selain menyebabkan volume

perdagangan global pada tahun 2009 merosot tajam, juga akan berdampak pada

banyaknya industri besar yang terancam bangkrut, terjadinya penurunan kapasitas

produksi, dan terjadinya lonjakan jumlah pengangguran dunia. Bagi negara-

negara berkembang dan emerging markets, situasi ini dapat merusak fundamental

perekonomian, dan memicu terjadinya krisis ekonomi.

Kekhawatiran atas dampak negatif pelemahan ekonomi global terhadap

perekonomian di negara-negara emerging markets dan fenomena flight to quality

dari investor global di tengah krisis keuangan dunia dewasa ini, telah memberikan

tekanan pada mata uang seluruh dunia, termasuk Indonesia dan mengeringkan

likuiditas dolar Amerika Serikat di pasar domestik banyak negara. Hal ini

menyebabkan pasar valas di negara-negara maju maupun berkembang cenderung

bergejolak di tengah ketidakpastian yang meningkat. (Rai, 2011:2).

Rekayasa instrumen keuangan yang berbentuk subprime mortgage

menjadi salah satu sebab timbulnya krisis ekonomi di AS. Subprime mortgage

atau surat kredit perumahan (KPR) yang berbunga rendah di tahun 2001-2005

menyebabkan meningkatnya permintaan rumah (boom in the housing market).

Rendahnya tingkat suku bunga di tahun tersebut dikarenakan Bank Sentral AS

Page 19: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

3

mengantisipasi kelesuan investasi karena dampak runtuhnya saham-saham

teknologi (burst of internet bubble) pada Maret 2000. Subprime mortgage

merupakan surat kredit yang bisa diperjual belikan oleh pemberi kredit (mortgage

lenders) kepada pihak lain (debt collateral swap) dengan bunga tertentu, seperti

bank komersial. Bank komersial kemudian menjual sebagai portfolio mortgage

tersebut kepada invesment bank. Oleh pihak invesment bank, subprime mortgage

tersebut disekuritisasikan (securitization) dalam bentuk mortgage backed

securities (MBS).(Sudarsono,2009:13)

Setelah Lehman Brothers dinyatakan bangkrut pada September 2008,

dampak krisis subprime mortgage pada perekonomian global mulai menyebar.

Adapun dampak krisis tersebut bagi perekonomian Indonesia, ditandai dengan

adanya penarikan dana dalam valas khususnya dolar AS oleh lembaga-lembaga

keuangan kreditor dan investor di AS. Penarikan tersebut dilakukan dengan

menjual sekuritas saham dan surat berharga utang yang dibeli sebelumnya dalam

rupiah kemudian dibelikan dolar, Juga penarikan dana dilakukan dengan

mencairkan dana yang telah ditempatkan pada bank-bank di Indonesia langsung

dalam dolar.Krisis keuangan ini menyebabkan dana yang direpatriasi berjumlah

besar sehingga menimbulkan penjualan saham dan surat berharga utang dalam

jumlah yang besar. Keadaan ini menjadikan harga sekuritas saham dan surat

berharga utang akan turun sehingga indeks harga saham turun tajam. Hitungan

suku bunga bagi surat berharga utang yang membayar pendapatan tetap (fixed

income securities) akan naik. Penurunan harga sekuritas akan menimbulkan

Page 20: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

4

kerugian (capital loss) sehingga modal perusahaan dan rasio kecukupan modal

atau capital adequacy ratio (CAR) menipis.(Sudarsono, 2009:14)

Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 2008 berdampak terhadap

perbankan di Indonesia dengan adanya penarikan dana oleh investor luar negeri di

berbagai perusahaan Indonesa mengakibatkan bank mengalami krisis likuiditas,

penurunan nilai aktiva produktif (earning assets) dalam bentuk kredit dan surat

berharga yang dibeli bank, penurunan kecukupan modal (CAR) terutama karena

kerugian berasal dari pencadangan atas penurunan kualitas aktiva produktif dan

gagal bayar bunga kredit. Krisis keuangan ini menyebabkan Bank Indonesia

meningkatkan BI rate untuk meredam inflasi yang diakibatkan oleh turunnya nilai

rupiah terhadap dolar. Kenaikan BI rate direspon dengan kenaikan tingkat bunga

bank konvensional secara besar.

Pengalaman krisis keuangan tahun 1998-2003 telah membawa dunia

perbankan Indonesia mampu bertahan dalam krisis 2008. Hal ini dikarenakan

krisis 1998 telah mempengaruhi perbaikan pada beberapa aspek, antara lain

transparansi yang memenuhi akuntabilitas dan efektifitas, profesionalisme dan

kompetensi, pemenuhan ketentuan perbankan dan prinsip kehati-hatian. Demikian

juga, bank tidak lagi berperanan sebagai kasir dari sejumlah perusahaan dan grup

perusahaan tertentu, terpeliharanya posisi eksposur (exposure) valas tanpa resiko

(long or square foreign exchange net open position) yang terkandung pada neraca

bank, suasana persaingan antar bank sehat baik yang bercirikan oligopoli untuk

antar bank besar dan monopolistic competition bagi bank menengah ke bawah.

(Sudarsono, 2009:17)

Page 21: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

5

Permasalahan-permasalahan yang terjadi di indonesia sangat berpengaruh

terhadap perekonomian negara, sebagai contoh adanya krisis ekonomi. Akibat

terjadinya krisis, maka tingkat kesehatan perusahaan banyak mengalami

kebangkrutan. Kemungkinan datangnya krisis global adalah disebabkan oleh

gagalnya perbankan nasional dalam memprediksi secara akurat terhadap

pergerakan naik turunnya nilai mata uang pasar, otoritas moneter yang tidak

mampu mengatasi pinjaman luar negri yang dilakukan oleh kalangan swasta

dalam negeri sehingga semakin banyak pinjaman yang jatuh tempo tidak mampu

di tutupi oleh cadangan devisa. Perbaikan ekonomi nasional harus dilakukan

serentak dengan sistem perbankan nasional yang kuat sekaligus sehat diperlukan

adanya penyesuaian dan penyempurnaan berbagai kebijakan di bidang perbankan.

(Adnan dan Kurniasih, 2000:15)

Dalam suatu negara, perbankan memiliki peran yang vital, hal ini tidak

lepas dari fungsi bank itu sendiri, yaitu sebagai penghimpun dana dari masyarakat

dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dengan lebih efektif dan efisien.

Jadi dengan demikian bank bisa menjadi andalan dalam pembangunan di bidang

ekonomi. apabila sistem dan kelembagaan dalam industri perbankan baik maka

perbankan akan sangat bermanfaat bagi pembangunan di indonesia. Dengan

demikian agar perbankan menjadi sangat bermanfaat dalam mendukung

pembangunan negara maka proses penyaluran pembiayaan perbankan harus

dilakukan secara aktif, berhati-hati, dan didasarkan pada pengetahuan atau

informasi yang tepat mengenai sektor / industri usaha tertentu yang produktif.

Oleh karena itu peran dari bank sangat di perhatikan oleh negara karena bank

Page 22: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

6

sebagai salah satu alat penunjang perekonomian, oleh karena itu negara sangat

memperhatikan kesehatan bank tersebut. Penilaian kesehatan bank ini di nilai

sangat penting, karena bank dipercayakan untuk menghimpun dan mengelola dana

masyarakat.

Dalam rating yang di keluarkan oleh majalah Infobank tahun 2012, jumlah

bank di Indonesia dari tahun ke tahun menurun karena merger ataupun di

likuidasi. Ketika rating versi Biro Riset Infobank pertama kali diluncurkan tahun

1996, jumlah bank masih 240 buah dan hingga kini berjumlah 120. Untuk ke

depannya diperkirakan jumlah bank masih akan menyusut akibat merger antar

bank, baik karena ketentuan kepemilikan tunggal maupun untuk memperkuat

modal(InfoBank, 2012:29)

Tabel 1.1

Rata-rata rasio pertahun

Rasio Tahun

2007 2008 2009 2010 2011

CAR 19,85 15,51 16,26 16,64 19,99

NPL 3,51 2,28 3,44 2,89 2,36

ROA 2,56 2,21 2,09 2,66 2,44

ROE 2,43 2,14 3,15 2,64 2,27

BOPO 81,48 85,82 90,09 88,22 81,67

NIM 5,55 5,32 5,51 5,31 5,38

LDR 63,34 73,52 64,53 66,15 75,85

Sumber: data diolah

Pada tahun 2008 terjadi krisis global hal tersebut berdampak pada

perekonomian Indonesia sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan-perusahaan

yang ada di Indonesia termasuk sektor perbankan. Hal ini dapat dilihat dari rata-

rata hasil bank umum swasta nasional devisa yang berpengaruh akibat krisis yang

terjadi. Sehingga pada tahun 2007-2009 membuat kinerja perbankan mengalami

Page 23: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

7

kondisi yang fluktuatif dan menyebabkan adanya bank-bank yang mengalami

penurunan kinerja dan berdampak pada kesehatan bank, sehingga menyebabkan

beberapa bank mengalami likuidasi ataupun merger. Pada tahun 2010-2011

kondisi perekonomian sudah mulai membaik terlihat dari tabel di atas yang sudah

menunjukkan peningkatan kinerja.

Untuk menilai suatu kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai segi.

Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam kondisi

yang sangat sehat, sehat, cukup sehat, dan tidak sehat. Bagi bank yang sehat agar

tetap mempertahankan kesehatannya, sedangkan bank yang sakit untuk segera

mengobati “penyakitnya”. Bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina bank-

bank dapat memberi arahan atau petunjuk bagaimana bank tersebut harus

dijalankan atau bahkan kalau perlu dihentikan kegiatan operasinya.

Penilaian kesehatan bank dilakukan setiap periode. Dalam setiap penilaian

ditentukan kondisi suatu bank apakah bank itu sehat ataupun tidak. Bagi bank

yang sudah dinilai sebelumnya dapat pula dinilai apakah ada peningkatan atau

penurunan kesehatanya. Bagi bank yang menurut penilaian sehat atau kesehatanya

terus meningkat tidak jadi masalah, karena itulah yang diharapkan dan supaya

tetap dipertahankan. Akan tetapi bagi bank yang terus-menerus tidak sehat, maka

harus mendapat pengarahan atau bahkan sanksi sesuai dengan peraturan yang

berlaku.

Penilaian untuk menentukan suatu kondisi bank, biasanya menggunakan

berbagai alat ukur. Salah satu alat ukur utama yang digunakan untuk menentukan

kondisi suatu bank adalah CAMEL.

Page 24: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

8

(Wicaksana, 2011:2) menyatakan suatu bank dikatakan sehat apabila dapat

melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi

semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan

perbankan yang berlaku. Dengan mengetahui tingkat kesehatan bank maka

seluruh pihak yang terkait dapat mengukur sejauh mana pengelolaan bank telah

sesuai dengan asas pengelolaan bank yang sehat dan ketentuan yang berlaku di

Indonesia. Selain itu tingkat kesehatan bank juga bermanfaat untuk meningkatkan

efisiensi kinerja bank dalam kegiatan operasional sehinggga bank dapat

mengoptimalkan keuntungan dan kemungkinan kegagala atau kebangkrutan dapat

dihindari. Hal ini sesuai dengan apa yang disebut dapam Peraturan Bank

Indonesia No.6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Kesehatan Bank Umum

yang menyebutkan bahwa kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua

pihak yang terkait baik pemilik, pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank,

dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawas bank. Bank wajib memelihara

kesehatan bank sesuai ketentuan yang diperlukan Bank Indonesia dan wajib

melakukan usaha sesuai dengan prinsip kehati-hatian.

Dalam menilai tingkat kesehatan bank dapat dinilai dari beberapa

indikator. Salah satu sumber utama indikator yang dijadikan dasar penilaian

adalah laporan keuangan bank yang bersangkutan. Berdasarkan laporan itu akan

dihitung sejumlah rasio keuangan yang biasa dijadikan dasar penilaian tingkat

kesehatan bank. Analisis rasio keuangan memungkinkan manajemen untuk

mengidentifikasi perubahan-perubahan pokok pada trend jumlah, dan hubungan

serta alasan perubahan tersebut. Hasil analisis laporan keuangan akan membantu

Page 25: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

9

mengintepretasikan berbagai hubungan kunci serta kecenderungan yang dapat

memberikan dasar pertimbangan mengenai potensi keberhasilan perusahaan

dimasa akan datang. (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Whalen dan Thomson (1988) dalam Wilopo (2001) menemukan bahwa

rasio keuangan CAMEL cukup akurat dalam menyusun rating bank, dan di

Indonesia Surifah (1999) menguji manfaat rasio keuangan dalam memprediksi

kebangkrutan bank dengan menggunakan model CAMEL.

Dalam penelitian oleh Almilia dan Herdiningtyas (2005:1) tertulis bahwa

rasio CAR, APB, ROA, NIM dan BOPO secara statistik berbeda untuk kondisi

bank bangkrut dan tidak bangkrut. Penelitian ini membuktikan secara empiris

bahwa hanya rasio CAR dan BOPO yang secara signifikan untuk memprediksi

kondisi kebangkrutan dan kesulitan keuangan pada sektor perbankan.

Payamata dan Machfoedz (dalam Aprilia, 2010) mengatakan penilaian

terhadap kinerja perbankan di Indonesia seringkali dilakukan dengan

menggunakan rasio CAMEL yang meliputi Capital, Assets, Earnings,

Management, dan Liquidity. CAMEL tidak sekedar mengukur tingkat kesehatan

bank, tetapi juga digunakan sebagai indikator dalam menyusun peringkat dan

memprediksi kebangkrutan bank. Rasio-rasio CAMEL yang sering digunakan

adalah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On

Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Biaya Operasional terhadap Pendapatan

Operasional (BOPO), Net Interest Margin(NIM), dan Loans to Deposits Ratio

(LDR). Penelitian dengan menggunakan rasio-rasio CAMEL di dalam

Page 26: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

10

memprediksi kebangkrutan atau kegagalan bank telah beberapa kali dilakukan

sebelumnya namun belum menunjukkan hasil yang konsisten.

Almilia dan Herdiningtyas (2005) dalam penelitiannya tentang “Analisis

Rasio CAMEL terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan

periode 2002-2005” menyatakan CAR negatif signifikan terhadap kebangkrutan

bank, sedangkan penelitian Santoso (1996) dalam Mulyaningrum (2008)

menyatakan CAR positif signifikan. Sebaliknya Nasser dan Aryati dalam Almilia

dan Herdiningtyas, (2005) menyatakan CAR tidak signifikan.

Suharman dalam Mulyaningrum (2008) tentang penelitiannya “Analisis

Risiko Keuangan untuk Memprediksi Tingkat Kegagalan Usaha Bank”

menyatakan NPL negatif signfikan terhadap kebangkrutan bank. Santoso (1996)

menyatakan NPL positif signifikan terhadap kebangkrutan bank. Namun pada

penelitian Almilia dan Herdiningtyas (2005) NPL tidak berpengaruh signifikan.

Penelitian Altman (1968) dalam Mulyaningrum (2008) dengan

menggunakan EBIT/TA menyatakan ROA positif signifikan terhadap

kebangkrutan bank, sedangkan Santoso (1996) menyatakan ROA negatif

signifikan. Namun dalam penelitian Mulyaningrum (2008) ROA tidak

berpengaruh secara signifikan.

Santoso (1996) dalam penelitian nya yang berjudul ”The Determinants of

Problem Banks in Indonesia (An Empirical Study)” menyatakan ROE negatif

signifikan. Namun pada penelitian Almilia dan Herdiningtyas (2005), serta

Mulyaningrum (2008) ROE tidak signifikan.

Page 27: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

11

Pada penelitian Almilia dan Herdiningtyas (2005) tentang “Analisis Rasio

CAMEL terhadap prediksi kondisi bermasalah pada lembaga perbankan periode

2002-2005” dan Mulyaningrum (2008)“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Kebangkrutan Bank di Indonesia” menyatakan rasio NIM tidak signifikan dalam

memprediksi kebangkrutan.

Penelitian yang dilakukan Aryati dan Balafif (2007) yang berjudul tentang

“Analisis Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kesehatan Bank dengan Regresi

Logit” menyatakan rasio NPL mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

probabilitas sehat dan tidak sehat pada bank tersebut sedangkan rasio CAR, ROA,

ROE, LDR dan NIM menunjukan hasil yang tidak signifikan atau tidak ada

pengaruh probabilitas sehat dan tidak sehat.

Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Herdiningtyas (2005)

menghasilkan rasio BOPO positif signifikan, sedangkan Meyer dan Pifer dalam

Mulyaningrum, (2008) menyatakan BOPO negatif signifikan. Namun pada

penelitian Mulyaningrum (2008) BOPO tidak signifikan.

Penelitian Mulyaningrum (2008) tentang “Pengaruh Rasio Keuangan

terhadap Kebangkrutan Bank di Indonesia” menghasilkan rasio LDR negatif

signifikan. Namun, pada penelitian Almilia dan Herdiningtyas (2005) hasil rasio

LDR tidak signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk

menggunakan kembali rasio-rasio CAMEL tersebut. Penelitian ini mengacu

kepada penelitian Almilia dan Herdiningtyas (2005) dan Mulyaningrum (2008)

yang bertujuan untuk mengetahui probabilitas kondisi bermasalah yang dialami

Page 28: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

12

oleh sektor perbankan di Indonesia dimana suatu bank dikatakan bermasalah jika

mengalami net income negatif minimal selama 2 tahun berturut-turut atau bank

yang telah mengalami masalah pada tahun 2007-2011. Perbedaan penelitian ini

dengan penelitian sebelumnya terdapat pada periode penelitian, dimana pada

penelitian sebelumnya periode yang diteliti selama 2 tahun periode 2000-2002

maka penelitian ini mencoba dengan periode yang lebih panjang 2007-2011 dan

sampel yang digunakan adalah bank-bank yang terdaftar di dalam Direktori Bank

Indonesia tahun 2007-2011. Sedangkan variabel independen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah rasio CAMEL yang terdiri dari CAR, NPL, ROA,

ROE BOPO, LDR,dan NIM. Sehingga penelitian ini diberi judul “ANALISIS

PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKAT KESEHATAN

BANK PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DI INDONESIA

PERIODE 2007-2011”

B. Rumusan Masalah

Atas dasar pemikiran di atas maka dapat dirumuskan pertanyaan penelitian

sebagai berikut :

Bagaimana pengaruh rasio CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, NIM, dan

LDR dalam memprediksi tingkat kesehatan bank umum swasta nasional di

Indonesia.

Page 29: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

13

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi variabel-variabel rasio

CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, NIM, dan LDR yang berpengaruh terhadap

tingkat kesehatan pada sektor perbankan. Secara rinci tujuannya adalah sebagai

berikut :

Untuk menganalisis rasio CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, NIM, dan LDR

dalam memprediksi tingkat kesehatan bank umum swasta di Indonesia.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. Bagi penulis, di harapkan dapat menambah wawasan penulis dan

pengetahuan penulis secara khusus, dan pembaca secara umum, mengenai

analisis kebangkrutan perbankan di Indonesia.

2. Bagi deposan, investor, kreditor, dan masyarakat luas dapat dijadikan

acuan dalam mengevaluasi bank-bank umum yang beroperasi demi

melindungi kepentingannya.

3. Bagi peneliti lebih lanjut, penelitian ini diharapkan sebagai sumber

informasi dan refrensi untuk memungkinkan penelitian selanjutnya

mengenai topik-topik yang berkaitan, baik yang bersifat melanjutkan

maupun melengkapi.

Page 30: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

14

BAB II

TINJAUAN PUSATAKA

A. Pengertian Bank

Pengertian bank menurut UU RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10

november 1998 tentang perbankan adalah :

badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan

dan menyalurkanbya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau dalam

bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

Menurut Kasmir (2011:2) Bank secara sederhana diartikan sebagai

lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari

masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat serta

memberikan jasa-jasa bank lainnya.

B. Fungsi Bank

Bank umum sebagai lembaga intermediasi keuangan memberikan jasa-jasa

keuangan baik kepada unit surplus maupun kepada unit defisit. Bank

melaksanakan beberapa fungsi dasar. Menurut siamat (2004:88). Fungsi umum

pokok bank umum diantaranya sebagai yaitu:

a. Menyediakan mekanisme dan alat pembayaran yang lebih efisien dalam

kegiatan ekonomi.

b. Menciptakan uang.

c. Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

d. Menawarkan jasa-jasa keuangan lainnya.

Page 31: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

15

C. Usaha Pokok Bank Umum

Bank adalah badan usaha di bidang keuangan yang menarik uang dari

masyarakat dan menyalurkanya kembali ke masyarakat, terutama dengan

memberikan kredit dan jasa-jasa dalam lalulintas pembayaran dan peredaran

uang (Lembaga Perkembangan Perbankan Indonesia-LIPI) dalam Hasibuan

(2009:4).

Bank pada dasarnya merupakan perantara antara Surplus Spending Unit

(SSU) dengan Defisit Spending Unit (DSU), menurut Hasibuan (2009:5) usaha

pokok bank didasarkan atas empat hal pokok, yaitu:

1. Denomination divisibility

Artinya bank menghimpun dana dari Ssu yang masing-masing nilainya

relatif kecil, tetapi secara keseluruhan jumlahnya akan sangat besar.

Dengan demikian, bank dapat memenuhi permintaan DSU yang

membutuhkan dana tersebut dalam bentuk kredit.

2. Maturity flexibility

Artinya bank menghimpun dana menyelenggarakan bentuk-bentuk

simpanan yang bervariasi jangka waktu dan penarikannya, seperti rekening

giro, rekening koran, deposito berjangka, sertifikat deposito, buku

tabungan, dan sebagainya.penarikan yang dilakukan SSU juga bervariasi

sehingga ada dana mengendap. Dana yang mengendap inilah yang di

Page 32: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

16

pinjam oleh DSU dari bank yang bersangkutan. Pembayaran kredit kepada

DSU harus didasarkan atas yuridis dan ekonomis.

3. Liquidity transformation

Artinya dana yang disimpan oleh para penabung (SSU) kepada bank

umumnya bersifat likuid. Karena itu, SSU dapat dengan mudah

mencairkannya sesuai dengan bentuk tabungannya. Untuk menjaga

likuiditas, bank diharuskan menjaga dan mengendalikan posisi

likuiditas/giro wajib minimumnya. Girowajib minimum ini ditetapkan oleh

Bank Indonesia dengan memperhitungkan jumlah uang beredar (JUB) agar

seimbang dengan volume perdagangan (Rumus Irving Fisher, yaitu

MV=PT). Dengan seimbangnya JUB, diharapkan nilai tukar relatif stabil.

4. Risk diversivication

Artinya bank dalam menyalurkan kredit kepada banyak pihak atau debitur

dan sektor-sektor ekonomi yang beraneka macam, sehingga risiko yang

dihadapi bank dengan menyebarkan kredit semakin kecil.

Berdasarkan keempat usaha pokok bank diatas, bank di sebut juga

Lembaga Kepercayaan.

Page 33: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

17

D. Jenis – Jenis Bank

1. Dilihat dari segi fungsinya

Dalam undang-undang pokok perbankan nomor 14 tahun 1967

(Kasmir, 2006:18) jenis perbankan menurut fungsinya terdiri dari :

a. Bank Umum

b. Bank Pembangunan

c. Bank Tabungan

d. Bank Pasar

e. Bank Desa

f. Lumbung Desa

g. Bank Pegawai

h. Dan bank lainnya

Setelah keluar UU Pokok Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dan ditegaskan

lagi dengan keluarnya Undang-Undang RI. Nomor 10 Tahun 1998

(Kasmir, 2006:19) maka jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri

dari:

a. Bank umum merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvesional dan atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam

kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaranya.

b. Bank Perkreditan Rakyat merupakan bank yang melaksanakan

kegiatan usaha secara konvesional atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatanya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran.

Page 34: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

18

2. Dilihat dari Segi Kepemilikannya

Dilihat dari segi kepemilikannya maksudnya adalah siapa saja yang

memiliki bank tersebut. Kepemilikan ini dapat dilihat dari akte pendirian

dan penguasaan saham yang di miliki bank bersangkutan (kasmir,

2006:27).

a. Bank milik Pemerintah

b. Bank milik pemerintah daerah

c. Bank milik swasta nasional

d. Bank milik asing

e. Bank milik campuran

3. Dilihat dari Segi Status

Pembagian jenis bank dari segi status merupakan pembagian

berdasarkan kedudukan atau status bank tersebut. Kedudukan atau status

bank tersebut. Kedudukan atau status ini menunjukkan ukuran

kemampuan Bank dalam melayani masyarakat baik dari segi jumlah

produk, modal maupun kualitas pelayanannya (Kasmir, 2006:29). Oleh

karena itu untuk memperoleh status tersebut diperlukan penilaian-

penilaian dengan kriteria tertentu. Jenis bank bila dilihat dari segi status

biasanya khusus untuk bank umum.

Dalam praktiknya jenis bank dilihat dari status dibagi ke dalam dua

macam, yaitu :

Page 35: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

19

a. Bank Devisa

Merupakan bank yang dapat melaksanakan transaksi ke luar

negeri, atau yang berhubungan dengan mata uang asingsecara

keseluruhan, misalnya transfer ke luar negeri, inkaso ke luar negeri,

travellers cheque, pembukaan dan pembayaran Letter of Credit (L/C)

dan transaksi luar negeri lainnya. Persyaratan untukmenjadi bank

devisa ini di tentukan oleh Bank Indonesia setelah memenuhi

persyaratan yang ditetapkan.

b. Bank Non Devisa

Merupakan bank yang belum mempunyai izin untuk melaksanakan

transaksi sebagai bank devisa, sehingga tidak dapat melaksanakan

transaksi seperti hal nya bank devisa. Jadi bank non devisa merupakan

kebalikan dari pada bank devisa dimana transaksi yang dilakukan

masih dalam batas-batas suatu negara.

4. Dilihat dari Segi Cara Menentukan Harga

Jenis bank jika dilihat dari segi atau caranya dalam menentukan

harga baik harga jual maupun harga beli terbagi dalam dua kelompok

(Kasmir, 2006:30), yaitu:

a. Bank yang berdasarkan Prinsip Konvesional

Mayoritas bank yang berkembang di Indonesia dewasa ini adalah

bank yang berprinsip pada konvesional. Hal ini disebabkan tidak

lepasnya dari sejarah bank Indonesia dimana asal mula bank di

Page 36: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

20

Indonesia dibawa oleh kolonial Belanda (Barat). Dalam mencari

keuntungan dan menentukan harga kepada para nasabahnya, bank

yang berdasarkan prinsip konvesional menggunakan dua metode,

yaitu:

1) Menetapkan bunga sebagai harga, baik untuk produk simpanan

seperti giro, tabungan, maupun deposito. Demikian pada harga

produk pinjaman/kredit juga ditentukan berdasarkan tingkat suku

bungaharga tertentu. Penentuan harga ini dikenal dengan istilah

spread bassed. Apabila suku pinjaman lebih tinggi dari bunga

pinjaman maka di kenal sebagai negative spread, hal ini terjadi di

akhir tahun 1998 dan sepanjang tahun 1999.

2) Untuk jasa-jasa bank lainnya perbankan barat menggunakan

berbagai biaya-biaya minimal atau presentase tertentu. Sistem

pengenaan biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

b. Bank berdasarkan Prinsip Syariah

Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah dalam menentukan

harga produknya sangat berbeda dengan yang berdasarkan prinsip

konvesional. Bank yang berdasarkan prinsip syariah adalahaturan

perjanjian berdasarkan hukum islam antar bank dengan pihak untuk

menyimpan dana atau pembiayaan dana atau pembiayaan kegiatan

perbankan lainnya. Sedangkan penentuan biaya-biaya jasa bank

lainnya bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah juga menentukan

biaya berdasarkan syariah islam. Sumber penentuan harga atau

Page 37: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

21

pelaksanaan kegiatan bank prinsip syariah dasar hukumnya adalah

Alqur’an dan Hadist. Bank prinsip syariah mengharamkan

penggunaan harga produknya dengan bunga tertentu. Bagi bank

syariah bunga adalah riba.

E. Tingkat Kesehatan Bank

Untuk menilai kesehatan suatu bank dapat diukur dengan berbagai metode

Penilaian kesehatan yang akan berpengaruh terhadap kemampuan bank dan

loyalitas nasabah terhadap bank yang bersangkutan. Salah satu alat untuk

mengukur kesehatan bank adalah dengan analisis CAMEL (Capital, Assets,

Management, Earning, Liquidity) (Kasmir, 2002:43). Unsur-unsur penilaian

dalam analisi camel adalah sebagai berikut:

1. Aspek permodalan (Capital)

Penilaian pertama didasarkan kepada permodalan yang dimliki oleh salah

satu bank. Salah satu penilaian adalah dengan metode CAR (capital

adequacy ratio) yang telah di tetapkan BI. Perbandingan CAR adalah rasio

modal terhadap aktiva tertimbang menurut resiko(AMTR). Sesuai

ketentuan yang telah ditetapkan pemerintah, maka CAR perbankan untuk

tahun 2002 minimal harus 8%. Bagi bank yang memiliki CAR dibawah

8% harus segera memperoleh perhatian dan penanganan yang serius untuk

segera diperbaiki.

Page 38: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

22

2. Kuallitas aset (Assets)

Penilaian yang ke dua adalah mengukr kualitas aset bank. Dalam hal ini

upaya yang dilakukan adalah untuk menilai jenis-jenis aset yang dimiliki

oleh bank. Penilaian aset harus sesuai dengan peraturan oeleh Bank

Indonesia dengan memperbandingkan antara aktiva produktif yang

diklasifikasikan terhadap aktiva produktif. Kemudian rasio penyisihan

penghapusan aktiva produktif terhadap aktifa produktif di klasifikasikan.

3. Manajemen (Management)

Penilaian ketiga didasarkan kepada kualitas manajemen bank. Untuk

menilai kualitas manajemen dapat dilihat dari kualitas manusianya dalam

mengelola bank. Kualitas manusia juga dilihat dari segi pendidikan serta

pengalaman para karyawannya dalam menangani berbagai kasus yang

terjadi. Dalam aspek ini yang dinilai adalah manajemen permodalan,

manajemen kualitas aktiva, manajemen umum, manajemen rentabilitas,

dan manajemen likuiditas.

4. Rentabilitas (Earning)

Penilaian didasarkan kepada rentabilitas suatu bank yang dilihat

kemampuan suatu bank dalam menciptakan laba. Penilaian dalam unsur

ini didasarkan kepada dua macam yaitu:

a. Rasio laba terhadap total aset (Return On Assets).

b. Rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional

(BOPO).

Page 39: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

23

5. Likuiditas (Liquidity)

Yang ke lima adalah penilaian terhadap aspek likuiditas bank. Suatu bank

dapat dikatakan likuid, apabila bank yang bersangkutan mampu membayar

semua hutangnya terutama semua hutang-hutang jangka pendek. Dalam

hal ini yang dimaksud dengan hutang-hutang jangka pendek yang ada di

bank antara lain adalah simpanan masyarakat seperti simpanan tabungan,

giro dan deposito. Dikatakan likuid jika pada saat ditagih bank mampu

membayar. Kemudian bank juga harus dapat memenuhi semua

permohonan kredit yang layak dibiayai. Penlaian dalam aspek ini meliputi:

a. Rasio kewajiban bersih Call Money terhadap aktiva lancar

b. Rasio kredit terhadap dana yang diterima oleh bank seperti KLBI,

giro, tabungan, deposito dan lain-lain.

F. Kebangkrutan

Kebangkrutan (bankruptcy) biasanya diartikan sebagai kegagalan

perusahaan dalam menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba

(Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Menurut Santoso (1996) suatu bank

dikatakan mengalami kegagalan usaha apabila memiliki salah satu atau

keduanya dari kriteria berikut ini:

1. Berdasarkan Bantuan Pemerintah

Bank tersebut membutuhkan dukungan keuangan dan atau management

support dari pemerintah dalam menjalankan kegiatan operasional.

Page 40: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

24

2. Berdasarkan tingkat kesehatan,

bank tersebut termasuk ke dalam bank yang kurang sehat dan tidak sehat.

Menurut Adnan dan Eha (dalam Endri, 2009) definisi kebangkrutan

sebagai suatu kegagalan dibagi menjadi :

a. Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed)

Kegagalan dalam ekonomi berarti bahwa perusahaan kehilangan uang

atau pendapatan perusahaan tidak mampu menutupi biayanya sendiri,

ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai

sekarang dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban.

b. Kegagalan Keuangan (Financial Distressed)

Kegagalan keuangan bisa diartikan sebagai insolvensi yang

membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham. Insolvensi atas

dasar arus kas ada dua bentuk, yaitu :

1) Insolvensi teknis

Insolvensi teknis terjadi apabila perusahaan tidak dapat memenuhi

kewajiban pada saat jatuh tempo. Walaupun total aktiva melebihi

total utangnya.

2) Insolvensi kebangkrutan

Dalam pengertian ini kebangkrutan didefinisikan dalam ukuran

sebagai kekayaan bersih negatif dalam neraca konvensional atau

nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan lebih kecil dari

kewajiban.

Page 41: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

25

G. Laporan Keuangan

Setiap perusahaan, baik bank maupun non bank suatu-waktu (periode

tertentu) akan melaporkan semua kegiatan keuanganya. Laporan keuangan ini

bertujuan untuk memberikan informasi keuangan perusahaan, baik kepada

pemilik, manajemen maupun pihak luar yang berkepentingan terhadap laporan

tersebut.

Laporan keuangan juga memberikan informasi tentang hasil-hasil usaha

yang diperoleh bank dalam suatu periode tertentu dan biaya-biaya atau beban

yang dikeluarkan untuk memperoleh hasil tersebut.

Dalam praktiknya pembuatan laporan keuangan ditujukan untuk

memenuhi kepentingan berbagai pihak, disamping pihak manajemen dan

pemilik perusahaan itu sendiri. Begitu juga dengan laporan keuangan yang

dikeluarkan oleh bank akan memberikan berbagai manfaat kepada berbagai

pihak. Adapun pihak yang memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan

bank adalah sebagai berikut:

1. Pemegang saham

Bagi pemegang saham yang sekaligus merupakan pemilik bank,

kepentingan terhadap laporan keuangan bank adalah untuk melihat

kemajuan bank yang dipimpin oleh manajemen dalam suatu periode.

2. Pemerintah

Bagi pemerintah, laporan keuangan baik bank-bank pemerintah maupun

bank swasta adalah untuk mengetahui kemajuan bank yang bersangkutan.

Page 42: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

26

Kemudian pemerintah juga berkepentingan terhadap kepatuhan bank

dalam melaksanakan kebijaksanaan moneter yang telah ditetapkan.

3. Manajemen

Laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kriteria

manajemen bank dalam mencapai target-target yang telah ditetapkan.

4. Karyawan

Bagi karyawan dengan adanya laporan keuangan juga untuk mengetahui

kondisi keuangan bank yang sebenarnya. Dengan mengetahui ini mereka

juga paham tentang kinerjanya.

5. Masyarakat Luas

Bagi masyarakat luas laporan keuangan bank merupakan suatu jaminan

terhadap uang yang disimpan di bank.

H. Laporan Keuangan Perbankan

Dalam rangka peningkatan transparansi kondisi keuangan, berdasarkan

Peraturan Bank Indonesia Nomor: 3/22/PBI/2001 tanggal 14 Desember 2001,

bank wajib menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan bentuk dan

cakupan yang terdiri dari :

1. Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Tahunan

laporan lengkap mengenai kinerja suatu bank dalam kurun waktu satu

tahun.

2. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan

laporan keuangan yang disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan

yang berlaku dan dipublikasikan setiap triwulan.

Page 43: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

27

3. Laporan Keuangan Publikasi Bulanan

laporan keuangan yang disusun berdasarkan Laporan Bulanan Bank

Umum yang disampaikan bank kepada Bank Indonesia dan dipublikasikan

setiap bulan.

4. Laporan Keuangan Konsolidasi Bank

merupakan bagian dari suatu kelompok usaha dan atau memiliki Anak

Perusahaan, wajib menyusun laporan keuangan konsolidasi berdasarkan

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku serta

menyampaikan laporansebagaimana diatur dalam Peraturan Bank

Indonesia.

Laporan keuangan bank harus disusun berdasarkan Standar Khusus

Akuntansi Perbankan Indonesia (SKAPI) dan Prinsip Akuntansi

Perbankan Indonesia (PAPI) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan

Indonesia (IAI).Menurut PSAK No.31 tentang Akuntansi Perbankan,

laporan keuangan bankterdiri atas:

a. Neraca Bank

Neraca bank menyajikan aset dan kewajiban dalam neraca berdasarkan

karakteristiknya dan disusun berdasarkan urutan likuiditasnya.

b. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi bank menyajikan secara terperinci unsur pendapatan

dan beban, serta membedakan antara unsur-unsur pendapatan dan beban

yang berasal dari kegiatan operasional dan non-operasional.

Page 44: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

28

c. Laporan Arus Kas.

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu

dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan

pendanaan.

d. Laporan Perubahan Ekuitas.

Laporan perubahan ekuitas menyajikan peningkatan dan penurunan aset

bersih atau kekayaan bank selama periode bersangkutan berdasarkan

prinsip pengukuran tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam

laporan keuangan.

e. Catatan atas Laporan Keuangan.

Catatan atas laporan keuanganyang akan di buat harus disajikan secara

sistematis

I. Manfaat Laporan Keuangan

Laporan keuangan beserta pengungkapannya dibuat perusahaan

dengan tujuan memberikan informasi yang berguna untuk pengambilan

keputusan-keputusan investasi dan pendanaan (Almilia dan Kristijadi,

2003:183). Hal ini sesuai dengan pernyataan dalam SFAC No. 1 bahwa

laporan keuangan harus memberikan informasi:

1. untuk keputusan investasi dan kredit,

2. mengenai jumlah dan timing arus kas,

3. mengenai aktiva dan kewajiban,

4. mengenai kinerja perusahaan,

5. mengenai sumber dan penggunaan kas,

Page 45: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

29

6. penjelas dan interpretif, serta

7. untuk menilai stewardship.

Informasi yang disediakan oleh laporan keuangan berupa informasi

akuntansi. Belkaoui (dalam Wicaksana, 2011) mendefinisikan informasi

akuntansi sebagai informasi kuantitatif tentang entitas ekonomi yang

bermanfaat untuk pengambilan keputusan ekonomi dalam menetukan

pilihan-pilihan di antara alternatif-alternatif tindakan. Informasi akuntansi

yang dihasilkan oleh pihak manajemen perusahaan mempunyai beberapa

karakteristik kualitatif yang harus dimiliki. Karakteristik tersebut dapat

membedakan antara informasi yang bermanfaat dengan yang kurang

bermanfaat. Dalam pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan

perusahaan, karakteristik tersebut haruslah menjadi salah satu dasar

pertimbangan pemilihan metode akuntansi yang akan digunakan.

Menurut Statement of Financial Accounting (SFAC) No. 2

karakteristik

kualitatif dari informasi akuntansi adalah sebagai berikut :

1. Relevan maksudnya adalah kapasitas informasi yang dapat

mendorong suatu keputusan apabila dimanfaatkan oleh pemakai

untuk kepentingan memprediksi hasil di masa depan yang

berdasarkan kejadian waktu lalu dan sekarang. Ada tiga

karakteristik utama yaitu :

Page 46: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

30

a. Ketepatan waktu (timeliness), yaitu informasi yang siap

digunakan para pemakai sebelum kehilangan makna dan

kapasitas dalam pengambilan keputusan

b. Nilai prediktif (predictive value), yaitu informasi dapat

membantu pemakai dalam membuat prediksi tentang hasil akhir

dari kejadian yang lalu, sekarang dan masa depan.

c. Umpan balik (feedback value), yaitu kualitas informasi yang

memungkinkan pemakai dapat mengkonfirmasikan

ekspektasinya yang telah terjadi di masa lalu.

2. Reliable, maksudnya adalah kualitas informasi yang dijamin bebas

dari kesalahan dan penyimpangan atau bias serta telah dinilai dan

disajikan secara layak sesuai dengan tujuannya. Reliable

mempunyai tiga krakteristik utama yaitu :

a. Dapat diperiksa (verifiability), yaitu consensus dalam pilihan

pengukuran akuntansi yang dapat dinilai melalui

kemampuannya untuk meyakinkan bahwa apakah informasi

yang disajikan berdasarkan metode tertentu memberikan hasil

yang sama apabila diverifikasi dengan metode yang sama oleh

pihak independen.

b. Kejujuran penyajian (representation faithfulness), yaitu adanya

kecocokan antara angka dan diskripsi akuntansi serta sumber-

sumbernya.

Page 47: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

31

c. Netralitas (neutrality), informasi akuntansi yang netral

diperuntukkan bagi kebutuhan umum para pemakai dan terlepas

dari anggapan mengenai kebutuhan tertentu dan keinginan

tertentu para pemakai khusus informasi.

3. Daya banding (comparability), informasi akuntansi yang dapat

dibandingkan menyajikan kesamaan dan perbedaan yang timbul

dari kesamaan dasar dan perbedaan dasar dalam perusahaan dan

transaksinya dan tidak semata-mata dari perbedaan perlakuan

akuntansinya.

4. Konsistensi (consistency), yaitu keseragaman dalam penetapan

kebijaksanaan dan prosedur akuntansi yang tidak berubah dari

periode ke periode.

J. Analisis Rasio Keuangan

Untuk mengetahui kondisi keuangan suatu bank maka dapat dilihat

laporan keuangan yang disajikan oleh suatu bank secara periodik. Laporan ini

juga sekaligus menggambarkan kinerja bank selama periode tersebut (Kasmir,

2004).

Rasio keuangan yang lazim digunakan dalam menilai tingkat kesehatan

bank untuk menentukan suatu bank bermasalah atau tidak adalah rasio

keuangan CAMEL. Beberapa rasio CAMEL yang paling sering digunakan

adalah rasio CAR, NPL, ROA, ROE, NIM, BOPO, dan LDR.

Page 48: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

32

1. Capital Adequacy Rasio (CAR)

CAR merupakan salah satu indikator kesehatan permodalan bank.

Penilaian permodalan merupakan penilaian terhadap kecukupan modal

bank untuk menutupi eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi eksposur

risiko dimasa mendatang. CAR memperlihatkan seberapa besar jumlah

seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit, penyertaan, surat

berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari modal sendiri

disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber diluar bank

(Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tentang

Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, semakin tinggi nilai

CAR menunjukkan semakin sehat bank tersebut. Santoso (1996) juga

menyatakan bahwa semakin besar rasio ini, semakin kecil probabilitas

suatu bank mengalami kebangkrutan. Pendapat ini didukung oleh Almilia

dan Herdiningtyas (2005) yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh

negatif signifikan terhadap prediksi kondisi bermasalah pada sektor

perbankan. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran Bank

Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) :

Adapun penilaian rasio CAR berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Page 49: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

33

Tabel 2.1

Kriteria Pengukuran Rasio CAR

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≥8%

Tidak Sehat <8%

Sumber : Bank Indonesia, 2004

2. Non Performing Loans (NPL)

NPL merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas aset bank.

NPL yang digunakan adalah NPL neto yaitu NPL yang telah disesuaikan.

Kuncoro (dalam Mulyaningrum, 2008) mengatakan penilaian kualitas aset

merupakan penilaian terhadap kondisi aset Bank dan kecukupan

manajemen risiko kredit. Kredit dalam hal ini adalah kredit bermasalah..

Kredit bermasalah digolongkan menjadi kredit dengan kualitas kurang

lancar, diragukan dan macet (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Santoso (dalam Mulyaningrum) mendefinisikan risiko kredit sebagai

probabilitas dari kegagalan peminjam. BI menilai kualitas aset digunakan

untuk membentuk sebuah proxy untuk kerugian disebabkan kegagalan

peminjam, dengan menggunakan prosedur berikut:

1. Supervisor bank mengklasifikasikan akun dari peminjam menjadi

satu dari empat kategori bagus, kurang bagus, diragukan, macet

dengan memakai sebuah peraturan yang disetujui antara industri

perbankan dengan bank sentral.

Page 50: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

34

2. Supervisor bank mengkalkulasikan sebuah proxy untuk kerugian

pada masing-masing kategori pinjaman didasarkan pada sebuah

peraturan yang telah disetujui.

3. Supervisor bank mengestimasi kualitas aset dengan menjumlah

total dari proxy kerugian untuk peminjam seluruhnya dan hasil

dibagi dengan total pinjaman.

Almilia dan Herdiningtyas (2005) menyatakan bahwa semakin

buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah

semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin besar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran Bank

Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004):

Adapun penilaian rasio NPL berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.2

Kriteria Pengukuran Rasio NPL

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≤ 5%

Tidak Sehat > 5%

Sumber : Bank Indonesia, 2004

4. Return On Assets (ROA)

Rasio ini merupakan salah satu dari rasio yang digunakan untuk

menilai aspek earning. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak)

Page 51: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

35

yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang bersangkutan (Almilia

dan Herdiningtyas, 2005).

Altman (1986) menyatakan bahwa rasio ROA berpengaruh

signifikan terhadap kebangkrutan bank. Riyadi (dalam Mulyaningrum,

2008) menyatakan semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat

keuntungan yang dicapai bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam

kondisi bermasalah semakin kecil Rasio ini dirumuskan sebagai berikut

(Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) :

Adapun penilaian rasio ROA berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.3

Kriteria Pengukuran Rasio ROA

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≥ 0.5%

Tidak Sehat < 0.5%

Sumber : Bank Indonesia, 2004

5. Return On Equity (ROE)

Menurut Riyadi (dalam Mulyaningrum, 2008), Return on Equity

adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba

(setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank, rasio ini menunjukkan

tingkat % (persentase) yang dapat dihasilkan. Semakin besar ROE,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil (Almilia

Page 52: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

36

dan Herdiningtyas, 2005). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat

Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31Mei 2004) :

Adapun penilaian rasio ROE berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.4

Kriteria Pengukuran Rasio ROE

Kriteria Hasil Rasio

Sehat >5%

Tidak Sehat <5%

Sumber : Bank Indonesia, 2004

6. Net Interest Margin (NIM)

NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih

terhadap rata-rata aktiva produktif. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari

pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang

diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga (interest

bearing assets) (Prasnanugraha, 2007). Almilia dan Hardiningtyas (2005)

mengatakan bahwa semakin besar rasio ini maka meningkatnya

pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Januarti (2002) menyatakan semakin tinggi rasio ini maka semakin rendah

kemungkinan bank untuk mengalami kebangkrutan. Rasio ini dirumuskan

Page 53: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

37

sebagai berikut (Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31

Mei 2004) :

Adapun penilaian rasio NIM berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.5

Kriteria Pengukuran Rasio NIM

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≥ 1.5%

Tidak Sehat < 1.5%

Sumber : Bank Indonesia, 2004

7. Biaya Operasi Dibanding Dengan Pendapatan Operasi (BOPO)

Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (Almilia dan

Herdiningtyas,2005). Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan

oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya seperti

biaya bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya operasi

lainnya Sedangkan pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank

yaitu pendapatan yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk

kredit dan pendapatan operasi lainnya (Prasnanugraha, 2007).

Riyadi (dalam Mulyaningrum, 2008) mengatakan semakin rendah

rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena

lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada diperusahaan.

Page 54: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

38

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) :

Adapun penilaian rasio BOPO berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Tabel 2.6

Kriteria Pengukuran Rasio BOPO

Kriteria Hasil Rasio

Sehat ≤ 94%

Tidak Sehat > 94%

Sumber : Bank Indonesia, 2004

8. Loans to Deposit Ratio (LDR)

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang

dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap

dana pihak ketiga. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada

bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan,

simpanan berjangka, sertifikat deposito (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No.6/23/DPNP tanggal 31

Mei 2004) :

Adapun penilaian rasio LDR berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004 antara lain :

Page 55: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

39

Tabel 2.7

Kriteria Pengukuran Rasio LDR

Kriteria Hasil Rasio

Sehat 50%<rasio≤ 100%

Tidak Sehat >100%

Sumber : Bank Indonesia, 2004

K. Pengaruh Variabel Independent Terhadap Variabel Dependent

1. Pengaruh Rasio CAR Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Muljono (1999) dalam Mulyaningrum (2008) mendefinisikan

modal sebagai sejumlah dana yang ditanamkan ke dalam suatu perusahaan

oleh para pemiliknya untuk pembentukan suatu badan usaha dan dalam

perkembangannya modal tersebut dapat susut karena kerugian ataupun

berkembang karena keuntungan-keuntungan yang diperolehnya. Rasio

keuangan untuk mengukur permodalan adalah Capital Adequancy Ratio

(CAR).

Muljono (1999) menjelaskan bahwa modal bagi bank berfungsi antara

lain:

a. Sebagai ukuran kemampuan bank tersebut untuk menyerap kerugian-

kerugian yang tidak dapat dihindarkan.

b. Sebagai sumber dana yang diperlukan untuk membiayai kegiatan

usahanya.

c. Sebagai alat pengukur besar kecilnya kekayaan yang dimiliki oleh

parapemegang saham.

Page 56: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

40

d. Dengan modal yang mencukupi memungkinkan bagi manajemen bank

yang bersangkutan untuk bekerja dengan efisiensi yang tinggi.

Muljono (1999) menyatakan CAR juga digunakan untuk mengukur

kemampuan permodalan yang ada untuk menutup kemungkinan

kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan perdagangan surat-surat

berharga..

2. Pengaruh Rasio NIM Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Riyadi (2006) dalam Mulyaningrum (2008) menyatakan bahwa Net

Interest Margin adalah perbandingan antara Interest Income dikurangi

Interest Expenses dibagi dengan Average Interest Earning Assets. Net

Interest Margin (NIM) mengukur kemampuan earning asset / aktiva

produktif atas hasil pendapatanya (net interest income / NII). Earning asset

terdiri dari surat-surat berharga, surat-surat berjangka, pinjaman,

penyertaan dan aktiva valuta asing. Sawir dalam Suharman (2007)

menyatakan semakin tinggi rasio, menunjukkan semakin rendah

kemungkinan bank mengalami kebangkrutan.

3. Pengaruh Rasio BOPO Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Dalam mengukur rasio efisiensi, proxy yang dipakai adalah Beban

Operasional Pendapatan Operasional (BOPO). Riyadi (2006) dalam

Mulyaningrum (2008) menyatakan BOPO adalah rasio perbandingan

antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah

tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut,

Page 57: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

41

karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di

perusahaan.

Menurut Berger, et al dalam Mulyaningrum (2008), bank yang

dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidak

mampuan bersaing dalam mengerahkan dana masyarakat maupun dalam

menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan

sebagai modal usaha. Dengan adanya efisiensi pada lembaga perbankan

terutama efisiensi biaya maka akan diperoleh tingkat keuntungan optimal,

penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih kompetitif,

peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan

perbankan yang meningkat.

4. Pengaruh Rasio ROA Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan membandingkan

kinerja profitabilitas bank adalah Return on Assets (ROA). ROA

menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income

dari pengelolaan asset yang dimiliki.

Riyadi (2006) dalam Mulyaningrum (2008) menyatakan ROA

adalah rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba

(sebelum pajak), dengan total asset bank, rasio ini menunjukan tingkat

efisiensi pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan.

Menurut Santoso (1996) dalam Mulyaningrum (2008), ROA merupakan

salah satu dari rasio utama untuk mengukur risiko efisiensi. Semakin

Page 58: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

42

tinggi ROA maka semakin rendah probabilitas bank mengalami

kebangkrutan.

5. Pengaruh Rasio NPL Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Rasio ini menunjukkan bahwa kemampuan bank dalam mengelola

kredit bermasalah yang diberikan oleh bank. Sehingga semakin tinggi

rasio ini maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang

menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar kemungkinan suatu

bank dalam kondisi bermasalah semakin besar. (Almilia dan

Herdiningtyas, 2005).

6. Pengaruh Rasio LDR Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Wood dan Porter dalam Mulyaningrum (2008) mendefinisikan

likuiditas bank adalah kemampuan bank untuk membayar penarikan

simpanan pada batas waktu yang merupakan kewajibannya dan

permintaan kredit tanpa penundaan. Salah satu rasio keuangan untuk

mengukur likuiditas adalah Loan to Deposit Ratio (LDR). Suatu bank

dikatakan likuid apabila bank yang bersangkutan dapat memenuhi

kewajiban utang-utangnya, dapat membayar kembali semua depositonya,

serta dapat dapat memenuhi permintaan kredit yang diajukannya tanpa

terjadi penangguhan. Oleh karena itu, Sawir (2005) menyatakan bank

dikatakan likuid apabila:

a. Bank tersebut memiliki cash assets sebesar kebutuhan yang akan

digunakan untuk memenuhi likuiditasnya.

Page 59: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

43

b. Bank tersebut memiliki cash assets yang lebih kecil dari butir 1 di atas,

tetapi yang bersangkutan juga mempunyai asset lainnya (khususnya

surat-surat berharga) yang dapat di cairkan sewaktu- waktutanpa

menuruni nilai pasarnya.

c. Bank tersebut mempunyai kemampuan untuk menciptakan cash assets

baru melalui berbagai bentuk utang.

Menurut Santoso (1996) dalam Mulyaningrum (2008), LDR

merupakan salah satu rasio keuangan yang dapat dipakai sebagai proxy

untuk risiko likuiditas. Loan to Deposit Ratio menilai peranan simpanan

bank dalam pinjaman keuangan. Sebuah rasio yang tinggi berarti proporsi

dari pinjaman yang dibiayai oleh simpanan yang rendah. Dana lain

tersedia untuk membiayai pinjaman, seperti call money, discount window

borrowing dan other market borrowing (studi ini berasumsi bahwa tidak

ada modal yang dibayar penuh untuk pinjaman keuangan). Tingkat bunga

pada dana lainnya ini bagaimanapun lebih tinggi dibandingkan tingkat

bunga untuk simpanan dan khususnya untuk call money, tingkat suku

bunga adalah volatile. Santoso (1996) mengatakan bahwa semakin tinggi

LDR maka semakin tinggi probabilitas dari sebuah bank mengalami

kebangkrutan.

7. Pengaruh Rasio ROE Terhadap Tingkat Kesehatan Bank

Rasio profitabilitas mengukur efektivitas bank memperoleh laba.

Selain rasio ROA dan NIM rasio ini sangat penting untuk diamati

Page 60: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

44

mengingat keuntungan yang memadai diperlukan untuk mempertahankan

arus sumber modal bank.

Menurut Riyadi (2006) dalam Mulyaningrum (2008), Return on

Equity adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara

laba (setelah pajak) dengan Modal (Modal Inti) bank, rasio ini

menunjukkan tingkat % (persentase) yang dapat dihasilkan.

Santoso (1996) dalam mulyaningrum (2008) menyatakan Return on Equity

(ROE) mengukur kemampuan bank untuk menghasilkan income dari

ekuitas. Semakin tinggi ROE maka semakin rendah probabilitas bank

mengalami kebangkrutan.

L. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.8

Ringkasan Penelitian Terdahulu

Lanjutan Tabel 2.8

No Nama Peneliti Alat Analisis Variabel yang diamati Hasil Penelitian

1. Jarko Fidrmuc

und Philipp

Johann (2009) /

The Outbreak of

the Russian

Banking Crisis

Logit Model 17 rasio yang terseleksi

Loan Loss Reserve / Gross

Loans, Impaired Loans /

Gross Loans, Impaired

Loans / Equity, Equity /

Total Assets, Equity / Net

Loans, Equity / Liablities,

NIM, Net Int Rev / averange

assets , Oth Op Inc /

Averange Asssets, Return

On Assets, Return On

Equity, Cost to Income

Ratio, Recurring Earning

Power, Net Loans / Total

Assets, Net Loans / Tot

Dept & Borrowing, Liquid

Assets / Tot Dept &

Dari analisis ini pengaruh

dari krisis di rusia

pertama karena krisis

global kredit dan investor

banyak yang menarik

modalnya, kedua krisis

ini mempengaruhi

sistemperbankan di rusia

sehingga menyebabkan

likudasi kurang, ketiga

penurunan harga minyak

sehingga mempengaruhi

turunya harga saham dan

berdampak pada

perbankan di rusia.

Page 61: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

45

Lanjutan Tabel 2.8

No Nama Peneliti Alat Analisis Variabel yang diamati Hasil Penelitian

Borrowing.

2. Luciana Spica

Almilia

Dan Winny

Herdiningtyas

(2005) / Kondisi

Bermasalah Pada

Lembaga

Perbankan

Periode

2000-2002

Analisis

Regresi

Logistik

Rasio keuangan sesuai

ketentuan Bank Indonesia

meliputi CAR, ATTM,

APB,NPL, PPAP terhadap

Aktiva Produktif,

Pemenuhan PPAP, ROA,

ROE, NIM, BOPO, LDR)

Dari rasio-rasio

keuangan yang

digunakan hanya CAR

dan BOPO saja yang

Paling signifikan di

dalam menentukan

kondisi suatu bermasalah

bank

3. Titik Aryati dan

Shirin Balafif

(2007) / analisis

faktor yang

mempengaruhi

tingkat kesehatan

bank dengan

regresi Logit

Analisis

Regresi

Logistik

6 rasio yang di gunakan

CAR, NPL ROA, ROE,

LDR, NIM

Dari 6 rasio yang di

gunakan hanya rasio

NPL saja yang paling

signifikan dalam

menentukan sehat dan

tidak sehat suatu bank

4. Analisis Pengaruh

Rasio Keuangan

Terhadap Prediksi

Kondisi

Bermasalah Bank

Perkreditan

Rakyat / Roberto

Christian

Widiharto (2008)

Analisis

Regresi

Logistik

CAR, Aktiva produktif

bermasalah, PPAP terhadap

aktiva produktif, Profit

Margin, ROA, BOPO, dan

LDR terhadap prediksi

kondisi bermasalah Bank

Perkreditan Rakyat

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa dua

rasio keuangan CAMEL,

Aktiva Produktif

bermasalah yang

merupakan proksi aktor

Asset dan ROA yang

merupakan proksi faktor

Earnings memiliki

pengaruh signifikan

terhadap kondisi

bermasalah BPR

5. Pengaruh Rasio

Keuangan

Terhadap

Kebangkrutan

Bank di Indonesia

Penni

Mulyaningrum

(2008)

Analisis

Regresi

Logistik

pada 130 perusahaan

perbankan di Indonesia,

diantaranya menggunakan

rasio keuangan CAR, LDR,

NPL, BOPO, ROA, ROE

dan NIM.

Dari 7 rasio keuangan

CAR, LDR BOPO, NPL,

ROA, ROE, dan NIM,

rasio yang signifikan

hanya LDR.

Page 62: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

46

Lanjutan Tabel 2.8

No Nama Peneliti Alat Analisis Variabel yang diamati Hasil Penelitian

6. Analis rasio

keuangan camel

pada bank umum

swasta nasional di

Indonesia periode

2004-2007 /

Hesti Budiawati

(2011)

multivariate

discriminant

analysis

Menggunakan 12 rasio

CAR, KP, APYD,

APYDAP, NPA, PPAP,

ROA, ROE, NIM, BOPO,

FBI dan LDR.

Dari 12 rasio yang

digunakan hanya 5 rasio

saja yang signifikan

mendeteksi tidak pailit

yaitu PPAP, ROE NIM,

BOPO dan LDR sisanya

tidak signifikan. Dan

yang paling dominan

dalam memprediksi pailit

atau tidak nya suatu bank

adalah rasio NIM.

7 Manfaat Rasio

Keuangan dalam

Memprediksi

Kepailitan Bank

Nasional /

Sumantri dan

Teddy Jurnali

Logit

Regression

CAR, ATTM,APB, NPL,

PPAPAP, PPAP, ROA,

ROE, NIM, BOPO, dan

LDR

Dari 11 rasio yang

digunakan 5 rasio

ATTM, PPAPAP, ROA,

NIM, dan LDR memiliki

hasil yang signifikan.

Sumber: Penelitian terdahulu

M. Kerangka Pemikiran

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variable yang di gunakan

di antaranya variable dependent, dan variable independent. Dimana untuk

variable dependennya adalah peringkat kesehatan bank. Variabel

Independen dalam penelitian ini berupa rasio keuangan yang merupakan

perwakilan dari rasio CAMEL. Berdasarkan landasan penelitian, maka

sebagai dasar untuk merumuskan hipotesis, berikut disajikan kerangka

pemikiran yang dituangkan pada gambar 2.1. kerangka pemikiran tersebut

mengkaji kemampuan rasio-rasio keuangan yang dapat digunakan untuk

menganalisis kesehatan bank.

Page 63: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

47

Gambar 2.1

Kerangka Berpikir

Bank Indonesia

InfoBank

Ordinal Logit Regression

Variabel Independen:

- Capital Adequacy Ratio

- Non Performing Loan

- Return on Assets

- Return on Equity

- Biaya Operasional/Pendapatan Operasional

- Net Interest Margin

- Loan to Deposit Ratio

Kesimpulan

Variabel Dependen :

- Peringkat Kesehatan Bank

Model Fit

Likelihood

Goodnest of

fit test

Pseudo R-

square

Uji Parallel

Lines

Page 64: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

48

N. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan teori dan kerangka konseptual, maka hipotesis penelitian ini

adalah :

H1 : Terdapat pengaruh positif CAR terhadap tingkat kesehatan bank.

H2 : Terdapat pengaruh negatif NPL terhadap tingkat kesehatan bank.

H3 : Terdapat pengaruh positif ROA terhadap tingkat kesehatan bank.

H4 : Terdapat pengaruh positif ROE terhadap tingkat kesehatan bank.

H5 : Terdapat pengaruh negatif BOPO terhadap tingkat kesehatan bank.

H6 : Terdapat pengaruh positif NIM terhadap tingkat kesehatan bank.

H7 : Terdapat pengaruh positif LDR terhadap tingkat kesehatan bank.

Page 65: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

49

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup dalam penelitian ini di lakukan adalah adalah bank umum

nasional swasta di Indonesia yang menyajikan laporan keuangan per 31

Desember selama kurun waktu tahun 2007 sampai dengan tahun 2011 serta

dilaporkan ke Bank Indonesia dan di publikasikan.

B. Populasi dan Penentuan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang diharapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2005:55) populasi dalam penelitian ini adalah bank - bank

yang terdaftar di dalam Direktori Bank Indonesia selama periode 2007-

2011.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

suatu populasi (Sugiyono, 2005:56). Teknik yang dilakukan dalam

pengambilan sampel penelitian adalah purposive sampling, yaitu suatu

model pemilihan sampel berdasarkan kriteria tertentu, sesuai dengan

yang dibutuhkan oleh peneliti. Sampel penelitian ini diperoleh dari daftar

Page 66: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

50

perusahaan yang terdaftar di Bank Indonesia periode 2007-2011. Kriteria

pemilihan sampel yang akan diteliti sebagai berikut :

1. Bank Umum Swasta Nasional di Indonesia yang melaksanakan

kegiatannya secara konvensional.

2. Bank Umum Swasta Nasional yang sudah berdiri dan terdaftar di direktori

Bank Indonesia minimal sejak tahun 2006.

3. Laporan keuangan harus memiliki tahun buku yang berakhir tanggal 31

Desember, hal ini untuk menghindari adanya pengaruh waktu parsial

dalam perhitungan proksi dari variabel independen maupun dependen.

4. Aktif mempublikasikan laporan keuangannya di direktori Bank Indonesia

pada periode 2007-2011.

5. Bank yang dijadikan sampel terbagi menjadi 2 kategori, yaitu:

a. Bank tidak bermasalah, yaitu:

1) Bank – bank tersebut tidak mengalami kerugian dari tahun

2007 – 2011.

2) Bank – bank yang masih beroperasi sampai tanggal 31

desember 2011.

b. Bank bermasalah, yaitu:

1) Bank umum konvensional yang menderita kerugian minimal

dua tahun berturut – turut selama periode 2007 – 2011.

2) Bank umum konvensional yang telah dinyatakan “tidak sehat”

atau ditutup oleh bank Indonesia pada tahun 2007 - 2011.

Page 67: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

51

3) Bank umum konvensional yang di merger dengan bank lain

karena mengalami kesulitan keuangan pada periode 2007 – 2011

6. Berdasarkan tingkat kesehatan bank sehingga diperoleh jumlah sampel

Bank umum swasta sebanyak 51 sampel.

Tabel.3.1

Sampel bank

No Bank No Bank

1 PT. Bank Andara, 27 PT. Bank Bumi Arta

2 PT. Anglomas International Bank 28 PT. Bank Central Asia

3 PT. Bank Artos Indonesia 29 PT. Bank CIMB Niaga

4 PT. Bank Bisnis International 30 PT. Bank Danamon Indonesia

5 PT. Bank Dipo International 31 PT. Bank Ekonomi Raharja

6 PT. Bank Eksekutif Internasional 32 PT. Bank Ganesha

7 PT. Bank Fama International 33 PT. Bank Hana

8 PT. Bank Harda International 34

PT. Bank Himpunan Saudara

1906

9 PT. Bank Ina Perdana 35 PT. Bank ICBC BumiPutra

10 PT. Bank Jasa Jakarta 36 PT. Bank ICBC Indonesia

11 PT. Bank kesejahteraan Ekonomi 37 PT. Bank IFI

12 PT. Bank Liman International 38 PT. Bank Index Selindo

13 PT. Bank Mayora 39 PT. Bank International Indonesia

14 PT. Bank Mitra Niaga 40 PT. Bank Maspion Indonesia

15 PT. Bank Multi Arta Sentosa 41 PT. Bank Mayapada Internasional

16 PT. Prima Master Bank 42 PT. Bank Mega

17 PT. Bank Royal Indonesia 43 PT. Bank Mestika Dharma

18 PT. Bank Sahabat Putra Danarta 44 PT. Bank Metro Express

19 PT. Bank Sinar Harapan Bali 45 PT. Bank Nusantara Parahyangan

20

PT. Bank Tabungan Pensiunan

National 46 PT. Bank OCBC NISP

21 PT. Bank Victoria International 47 PT. PAN Indonesia Bank

22 PT. Bank Yudha Bakti 48 PT. Bank Permata

23 PT. Bank Agroniaga 49 PT. Bank QNB Kesawan

24 PT. Bank Antar Daerah 50 PT. Bank Sinarmas

25 PT. Bank Arta Graha Internasional 51 PT. Bank UOB Indonesia

26 PT. Bank Bukopin

Sumber : Direktori Perbankan 2007-2011

Page 68: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

52

C. Metode Pengumpulan Data

1. Data Sekunder

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder merupakan data yang diolah sebelumnya. Dalam proses

pengumpulannya, data tersebut di peroleh dari Bank Indonesia dan

majalah InfoBank. Data tersebut berupa rasio-rasio keuangan, yang

berbentuk laporan keuangan masing-masing bank umum Swasta nasional

yang telah di audit dan telah dipublikasikan ke masyarakat..

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Untuk dapat memperoleh landasan yang dan konsep yang kuat agar dapat

memecahkan permasalahan yang ada, maka peneliti mengadakan

penelitian kepustakaan dengan membaca literatur-literatur berupa jurnal,

text book, buku-buku, dan lain-lainnya yang berhubungan dengan skripsi.

D. Metode Analisis Data

Pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan

analisis multivariate menggunakan ordinal logit model. Model ini

digunakan karena variabel dependen dalam penelitian ini merupakan

variabel non metrik, yaitu yang diukur dengan skala nominal atau ordinal.

Sedangkan variabel metrik merupakan variabel yang diukur dengan skala

interval dan rasio. Karena variabel dalam penelitian ini merupakan

campuran antara variabel metrik dan non-metrik maka asumsi normalitas

multivariate tidak akan dapat dipenuhi, sehingga dalam analisis regresi

Page 69: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

53

logistik tidak memerlukan asumsi normalitas pada datanya (Ghozali,

2011:333).

1. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi variabel-

variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif yang digunakan dalam

penelitian ini adalah nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum, dan

deviasi standar untuk menggambarkan variabel Capital Adequacy Ratio

(CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Assets (ROA), Return On

Equity (ROE), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO),

Net Interest Margin (NIM), Loan to Deposit Ratio (LDR).

2. Pengujian Model Fitting Information

Langkah pertama adalah menilai overall fit data. Statistik yang

digunakan untuk pengujian model fit adalah fungsi Likelihood. Likelihood

L dari model adalah probabilitas bahwa model yang dihipotesiskan

menggambarkan data input. Untuk menguji hipotesis nol dan alternatif, L

ditransformasikan menjadi -2LogL. Adanya penurunan nilai -2LogL awal

dengan nilai -2LogL langkah berikutnya menunjukkan bahwa model yang

dihipotesiskan fit dengan data (Imam Ghozali, 2011:340)

Page 70: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

54

3. Menilai kelayakan model Regresi (goodnest of fit test)

Kelayakan model regresi dinilai dengan menggunakan goodness of

Fit Test menguji kesesuaian model antara hipotesis nol sebagai data hasil

prediksi model dengan data empiris (tidak ada perbedaan antara model

dengan data sehingga model dikatakan fit). Apabila nilai goodness of fit tes

> 0,05 (nilai signifikansi pearson dan deviance > 0,05) maka model yang

terbentuk adalah fit atau layak digunakan.

4. Pseudo R-square

Pseudo R-square terdiri dari Cox dan Snell’s R Square, Nagelkerke

R Square, dan McFadden. Cox dan Snell’s R Square merupakan ukuran

yang mencoba meniru ukuran R² pada multiple regression yang didasarkan

pada teknik estimasi likelihood dengan nilai maksimum kurang dari 1

(satu) sehingga sulit diinterpretasikan. Nagelkerke R Square merupakan

modifikasi dari Cox dan Snell’s untuk memastikan bahwa nilainya

bervariasi dari nol (0) hingga satu (1). Sedangkan McFadden digunakan

untuk melihat variabilitas variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh

variabel independen.

5. Uji Parallel Lines

Test of parallel lines digunakan untuk menguji asumsi bahwa

setiap kategori memiliki parameter yang sama atau hubungan antara

variabel independen dengan logit adalah sama untuk persamaan logit. Jika

Page 71: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

55

nilai signifikansi > 0,05 maka hasil menyatakan bahwa model link function

logit adalah sesuai. Namun jika nilai signifikansi ≤ 0,05 maka pemilihan

link function tidak tepat.

6. Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini digunakan metode

ordinal logit model. Model yang digunakan dalam persamaan ini adalah

sebagai berikut:

TKS = a0 + β1 CAR + β2 NPL + β3 ROA + β4 ROE + β5 BOPO + β6 NIM

+ β7 LDR +e

Keterangan:

TKS = peringkat kesehatan yang di keluarkan majalah InfoBank

a0 = Intercept

β1- β7 = Koefisien regresi

CAR = Capital Adequacy Ratio

NPL = Non Performing Loan

ROA = Return on Assets

ROE = Return on Equity

BOPO = Biaya Operasional / Pendapatan Operasional

NIM = Net Interest Margin

LDR = Loan to Deposit Ratio

Page 72: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

56

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan level of

significance sebesar 5%. Dengan kata lain jika pvalue < 0,05 maka

hipotesis diterima sedangkan jika pvalue > 0,05 maka hipotesis di tolak.

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Tingkat Kesehatan Bank

Variabel tingkat kesehatan bank ditentukan dengan

mengkategorikan peringkat sesuai dengan kategori peringkatnya,

peringkat kesehatan bank ini di keluarkan oleh hasil riset dari majalah

Infobank. Peneliti akan mengkategorikan kedalam 4 (empat) kategori

dimana peringkat tertinggi diberikan angka Ordinal tertiggi.

Tabel 3.2

Kategori Peringkat Tingkat Kesehatan bank riset Infobank

Info Bank Rating Peringkat Kategori Peringkat

Sangat Bagus(SB) 4 Kesehatan sangat bagus

Bagus (B) 3 Kualitas kesehatan bagus

Cukup Bagus (CB) 2 Kualitas kesehatan cukup bagus

Tidak Bagus (TB) 1 Kualitas kesehatan tidak bagus

2. Variabel Independen

Variabel independen yang ingin di uji dalam penelitian ini adalah

rasio CAMEL yang pernah di uji oleh beberapa peneliti terdahulu dan

disesuaikandengan data yang tersedia, yaitu berupa laporan keuangan yang

dipublikasikan. Beberapa variabel tersebut adalah sebagai berikut :

Page 73: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

57

a. Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR merupakan salah satu indikator kesehatan permodalan bank.

Penilaian permodalan merupakan penilaian terhadap kecukupan modal

bank untuk menutupi eksposur risiko saat ini dan mengantisipasi

eksposur risiko dimasa mendatang. CAR memperlihatkan seberapa

besar jumlah seluruh aktiva bank yang mengandung resiko (kredit,

penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain) ikut dibiayai dari

modal sendiri disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber

diluar bank (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Pendapat ini didukung oleh Almilia dan Herdiningtyas (2005)

yang menyatakan bahwa CAR berpengaruh negatif signifikan

terhadap prediksi kondisi bermasalah pada sektor perbankan.

b. Non Performing Loans (NPL)

NPL merupakan salah satu indikator kesehatan kualitas aset bank.

NPL yang digunakan adalah NPL neto yaitu NPL yang telah

disesuaikan. Kuncoro (dalam Mulyaningrum, 2008) mengatakan

penilaian kualitas aset merupakan penilaian terhadap kondisi aset Bank

dan kecukupan manajemen risiko kredit. Kredit dalam hal ini adalah

kredit bermasalah.. Kredit bermasalah digolongkan menjadi kredit

Page 74: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

58

dengan kualitas kurang lancar, diragukan dan macet (Almilia dan

Herdiningtyas, 2005).

Almilia dan Herdiningtyas (2005) menyatakan bahwa semakin

buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah

semakin besar maka kemungkinan suatu bank dalam kondisi

bermasalah semakin besar. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat

Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004):

c. Return On Assets (ROA)

Rasio ini merupakan salah satu dari rasio yang digunakan untuk

menilai aspek earning. Rasio ini digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba

sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset bank yang

bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Riyadi (dalam Mulyaningrum, 2008) menyatakan semakin besar

ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank

sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin

kecil Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran Bank

Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) :

Page 75: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

59

d. Return On Equity (ROE)

Menurut Riyadi (dalam Mulyaningrum, 2008), Return on Equity

adalah rasio profitabilitas yang menunjukkan perbandingan antara laba

(setelah pajak) dengan modal (modal inti) bank, rasio ini menunjukkan

tingkat % (persentase) yang dapat dihasilkan. Semakin besar ROE,

semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga

kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil

(Almilia dan Herdiningtyas, 2005).

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran Bank Indonesia

No.6/23/DPNP tanggal 31Mei 2004) :

e. Net Interest Margin (NIM)

NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih

terhadap rata-rata aktiva produktif. Pendapatan bunga bersih diperoleh

dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Aktiva produktif yang

diperhitungkan adalah aktiva produktif yang menghasilkan bunga

(interest bearing assets) (Prasnanugraha, 2007). Almilia dan

Herdiningtyas (2005) mengatakan bahwa semakin besar rasio ini maka

meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola

bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

Page 76: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

60

semakin kecil. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran

Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) :

f. Biaya Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)

Rasio yang sering disebut rasio efisiensi ini digunakan untuk

mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya

operasional terhadap pendapatan operasional (Almilia dan

Herdiningtyas,2005).Biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan

oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha utamanya seperti

biaya bunga, biaya pemasaran, biaya tenaga kerja dan biaya operasi

lainnya Sedangkan pendapatan operasi merupakan pendapatan utama

bank yaitu pendapatan yang diperoleh dari penempatan dana dalam

bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya (Prasnanugraha, 2007).

Riyadi (dalam Mulyaningrum, 2008) mengatakan semakin rendah

rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut,

karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada

diperusahaan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Surat Edaran Bank

Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004) :

Page 77: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

61

g. Loans to Deposit Ratio (LDR)

Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang

dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap

dana pihak ketiga. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada

bank lain sedangkan untuk dana pihak ketiga adalah giro, tabungan,

simpanan berjangka, sertifikat deposito (Almilia dan Herdiningtyas,

2005).

Disimpulkan bahwa rasio LDR memiliki hubungan dengan tingkat

kesehatan bank disebabkan karena kemampuan memasarkan dana

belum maksimal sehingga bank menginvestasikan dana yang dihimpun

dalam bentuk aktiva produktif lain yang tidak beresiko.

(Mulyaningrum, 2008). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI

No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004)

Page 78: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

62

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Deskriptif Penelitian

Pada penelitian ini pengelohan data dilakukan dengan menggunakan

fasilitas elektronik dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS

19.0. Langkah pertama yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan teknik

penentuan sampel, yaitu dengan menggunakan judgement sampling atau

sering disebut juga dengan purposive sampling. Sampel penelitian ini di

peroleh dari majalah infobank dan juga Bank Indonesia, dengan kriteria

sampel yang telah ditentukan oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan

sampel sebanyak 51 bank yang peringkatnya di terbitkan oleh majalah

infobank. Langkah berikutnya adalah meneliti laporan keuangan tahunan

bank sampel, untuk memperoleh data yang diperlukan sehubung dengan

penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu juga diperlukan data yang

menunjukkan peringkat tingkat kesehatan pada bank sampel melalui hasil

analisis riset majalah infobank.

Berikut ini akan dijelaskan statistic deskriptif yaitu menjelaskan deskripsi

data dari seluruh variabel yang akan dimasukkan dalam model penelitian.

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen

yaitu berupa peringkat bank, serta variabel independen berupa Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset

(ROA), Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Beban

Page 79: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

63

Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio

(LDR).

Tabel 4.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TKS 255 1 4 3.37 .836

CAR 255 .0000 3.7768 .269434 .3077839

NPL 255 -.3390 .3200 .019538 .0440932

ROA 255 -.1229 .1504 .014419 .0226448

ROE 255 -1.6751 .7495 .069699 .2066453

NIM 255 -.0999 .1397 .058376 .0263239

BOPO 255 .0000 2.5373 .876516 .2186155

LDR 255 .0000 2.2097 .800849 .2185191

Valid N

(listwise)

255

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel diatas diketahui masing-masing variabel independen

memiliki 255 data dalam periode 2007-2011.

Pada variabel CAR nilai terkecil (minimum) adalah 0,00 dan nilai terbesar

(maximum) adalah 3,7768 Sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah 0,2694

dengan standar deviasi 0,307. Dilihat dari hasil statistik deskriptif ini terdapat

bank yang mempunyai permodalan rendah dan ada yang mempunyai

permodalan tertinggi diantara bank tersebut. Rata-rata bank swasta nasional

devisa mempunyai permodalan yang baik yaitu di atas 0.008.

Pada variabel NPL nilai terkecil (minimum) adalah -0,3390 dan nilai

terbesar (maximum) adalah 0,3200 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah

0,0195 dengan standar deviasi 0,0440. Pada hasil ini rata-rata bank NPL nya

kurang baik karena lebih dari 0,005 berarti rata-rata bank dalam menyalurkan

kreditnya masih kurang baik sehingga banyak terjadi kredit macet. Hai ini

Page 80: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

64

terjadi karena bank dalam menjalankan prinsip kehati-hatian masih kurang

sehingga membuat rata-rata bank dalam NPL ini lebih besar dari standar yang

di tentukan. Di lihat dari nilai minimum NPL ini menilai ada bank yang

dalam menjalani aktivitas kredit nya baik dan hati-hati dalam memberikan

kredit sehingga tidak terjadi kredit macet.

Pada variabel ROA nilai terkecil (minimum) adalah -0.1229 dan nilai

terbesar (maximum) adalah 0.1504 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah

-0,0144 dengan standar deviasi 0,0226. Pada hasil ini rata-rata bank ROA nya

tidak baik karena kurang dari 0,005 berarti rata-rata bank dalam memperoleh

keuntungan yang dihasilkan oleh aset kurang baik. Di lihat dari nilai

maksimal ROA terdapat bank yang dalam menjalani aktivitas dalam

mengelola asetnya baik sehingga membuat bank dalam mendapatkan

keuntungan semakin besar.

Pada variabel ROE nilai terkecil (minimum) adalah -1.6751 dan nilai

terbesar (maximum) adalah 0,7495 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah

-0,6969 dengan standar deviasi 0.2066. Pada hasil ini rata-rata bank ROA nya

tidak baik karena kurang dari 0,005 berarti rata-rata bank dalam memperoleh

keuntungan yang dihasilkan oleh modal inti setelah pajak kurang baik. Di

lihat dari nilai maksimal ROE terdapat bank yang dalam menjalani aktivitas

dalam mengelola ROE nya baik sehingga mendapatkan keuntungan yang

besar dan dapat menghindari dari terjadinya status tidak sehat.

Pada variabel NIM nilai terkecil (minimum) adalah 0,0999 dan nilai

terbesar (maximum) adalah 0,1397 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah

Page 81: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

65

0,0583 dengan standar deviasi 0,0263. Di lihat dari nilai maksimal NIM

terdapat bank yang dalam menjalani aktivitas dalam mendapatkan

keuntungan dari bunga baik sehingga membuat bank dalam mendapatkan

keuntungan semakin besar. Dari hasil minimal statistik deskriptif yang di

hasil kan oleh bank-bank devisa untuk rasio NIM minimal nya diatas standar

yang di tetapkan oleh BI 0,015, sehingga membuat rata-rata bank nasional

devisa dalam menghasilkan pendapatan dari bunga sangat bagus

Pada variabel BOPO nilai terkecil (minimum) adalah 0,0000 dan nilai

terbesar (maximum) adalah 2,5373 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah

0,8765 dengan standar deviasi 0,2186. Hasil yang di peroleh dari statistik

deskriptif ini rata-rata bank swasta nasional devisa dalam mengelola sumber

daya yang ada di perusahaan sangat baik. Hal ini terlihat dari nilai rata-rata

bank yang nilainya di bawah 0,94. Terdapat bank yang dalam mengelola

sumber daya di perusahaan masih kurang maksimal sehingga terdapat hasil

yang melebihi standar dari BI.

Pada variabel LDR nilai terkecil (minimum) adalah 0,0000 dan nilai

terbesar (maximum) adalah 2.2097 sedangkan nilai rata-ratanya (mean) adalah

0,8008 dengan standar deviasi 0,2185. Rata-rata bank dalam mengelola rasio

ini masih kurang baik, sehingga membuat bank dalam mendapatkan

keuntungan di rasio ini masih belum baik. Dengan dilihat dari standar Bank

Indonesia nilai minimum dan maksimum hasil dari aktivitas yang dilakukan

bank swasta nasional devisa masih belum baik. Belum ada yang sesuai

dengan standar Bank Indonesia

Page 82: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

66

1. Peringkat Bank

Data peringkat tingkat kesehatan bank diperoleh dari majalah

infobank selama kurun waktu 2007-2011. Data tingkat kesehatan bank

ini mencakup Kategori Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup Baik(CB),

Tidak Baik (TB). Adapun data tingkat kesehatan bank sebagai berikut :

Tabel 4.2

Peringkat Kesehatan

Lanjutan Tabel 4.2

No Nama Perusahaan

Tingkat Kesehatan Bank

2007 2008 2009 2010 2011

1 PT. Bank Andara, TB CB TB CB B

2 PT. Anglomas International Bank B B B B B

3 PT. Bank Artos Indonesia B B B B B

4 PT. Bank Bisnis International SB SB SB SB SB

5 PT. Bank Dipo International SB SB SB SB SB

6 PT. Bank Eksekutif Internasional CB TB CB TB TB

7 PT. Bank Fama International SB SB SB SB SB

8 PT. Bank Harda International CB CB B B B

9 PT. Bank Ina Perdana SB SB SB SB SB

10 PT. Bank Jasa Jakarta SB SB SB SB SB

11 PT. Bank kesejahteraan Ekonomi SB SB SB SB SB

12 PT. Bank Liman International SB B SB SB SB

13 PT. Bank Mayora B B B B B

14 PT. Bank Mitra Niaga CB B B B B

15 PT. bank Multi Arta Sentosa SB SB B B SB

16 PT. Prima Master Bank SB B SB B SB

17 PT. Bank Royal Indonesia B SB B B CB

18 PT. Bank Sahabat Putra Danarta B SB SB B B

19 PT. Bank Sinar Harapan Bali SB SB SB SB SB

20

PT. Bank Tabungan Pensiunan

National SB SB SB SB SB

21 PT. Bank Victoria International SB B B B B

22 PT. Bank Yudha Bakti B B B B B

23 PT. Bank Agroniaga CB CB CB CB B

24 PT. Bank Antar Daerah B B B B B

25 PT. Bank Arta Graha Internasional CB B B B B

Page 83: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

67

Lanjutan Tabel 4.2

No Nama Perusahaan

Tingkat Kesehatan Bank

2007 2008 2009 2010 2011

26 PT. Bank Bukopin SB SB SB SB SB

27 PT. Bank Bumi Arta SB SB SB SB SB

28 PT. Bank Central Asia SB SB SB SB SB

29 PT. Bank CIMB Niaga SB SB SB SB SB

30 PT. Bank Danamon Indonesia SB SB SB SB SB

31 PT. Bank Ekonomi Raharja SB SB SB SB SB

32 PT. Bank Ganesha B CB B B B

33 PT. Bank Hana SB B B B B

34 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 SB SB SB SB SB

35 PT. Bank ICBC BumiPutra B CB CB B TB

36 PT. Bank ICBC Indonesia CB B B B B

37 PT. Bank IFI TB TB TB CB CB

38 PT. Bank Index Selindo SB SB SB SB SB

39 PT. Bank International Indonesia SB SB SB SB SB

40 PT. Bank Maspion Indonesia SB SB SB SB SB

41 PT. Bank Mayapada Internasional B B B B B

42 PT. Bank Mega SB SB SB SB SB

43 PT. Bank Mestika Dharma SB SB SB SB SB

44 PT. Bank Metro Express SB SB SB SB SB

45 PT. Bank Nusantara Parahyangan B B B B B

46 PT. Bank OCBC NISP SB SB SB SB SB

47 PT. PAN Indonesia Bank SB SB SB SB SB

48 PT. Bank Permata SB SB SB SB SB

49 PT. Bank QNB Kesawan CB CB CB CB B

50 PT. Bank Sinarmas CB B SB SB SB

51 PT. Bank UOB Indonesia SB SB SB SB SB

Sumber : INFOBANK

2. Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dapat diukur dengan menggunakan rasio

CAMEL yang meliputi CAR, NPL, ROA, ROE, BOPO, NIM, LDR.

Data-data dari rasio keuangan tersebut diperoleh dari laporan keuangan

tahunan masing-masing perusahaan tersebut

Page 84: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

68

B. Hasil Analisis Data

1. Pengujian Model Fitting Information

Pengujian ini akan menguji pengaruh dari masing-masing variabel

independen yaitu Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Perfoarming Loan

(NPL), Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Beban Operasional

dan Pendapatan Operasional (BOPO), Net Interrest Margin (NIM), Loan to

Deposit Ratio (LDR) terhadap peringkat kesehatan bank. Analisis pertama

yang dilakukan adalah menguji keseluruhan model (overall model fit).

Pengujian ini dilakukan dengan membandingkan nilai antara -2Log Likelihood

(-2LL) awal (intercept only) dengan -2Log Likelihood (-2LL) pada model

final. Adanya pengurangan nilai antara -2LL awal (intercept only) dengan nilai

-2LL pada model final menunjukkan bahwa model fit dengan data.

Tabel 4.3

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa model dengan intercept saja menghasilkan

-2Log Likelihood sebesar 531,903 sedangkan jika variabel independen

dimasukkan kedalam model nilai -2Log Likelihood turun menjadi 320,059 dan

penurunan ini signifikan pada 0,00. Artinya, model dengan variabel independen

lebih baik jika dibandingkan dengan intercept saja.

Model Fitting Information

Model

-2 Log

Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 531.903

Final 320.059 211.845 7 .000

Link function: Negative Log-log.

Page 85: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

69

2. Goodnest of fit test

Goodnest of fit test digunakan untuk menguji kesesuaian data

dengan model yang digunakan sehingga model dikatakan fit dengan data

Tabel 4.4

Goodness-of-Fit

Chi-Square df Sig.

Pearson 80632.202 740 .000

Deviance 315.664 740 1.000

Link function: Negative Log-log.

Tabel diatas menunjukkan bahwa besarnya nilai statistik Chi-

square sebesar 80632,202 (Pearson) signifikansi 0,000 dan 315,664

(Deviance) signifikansi 1,000 sehingga membuat hasil dari Goodness of fit

tidak begitu relevan oleh karena banyak cell yang memilki frekuensi nol,

oleh karena itu dapat diabaikan.

3. Pseudo R-Square

Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen digunakan tabel Pseudo R-Square. Pada model

ordinal logit, Ghozali (2011:361) mengestimasi nilai R² dengan

menggunakan nilai McFadden.

Tabel 4.5

Pseudo R-Square

Cox and Snell .564

Nagelkerke .643

McFadden .395

Link function: Negative Log-log.

Page 86: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

70

tabel 4.5 memeperlihatkan nilai McFadden sebesar 39,5%. Nilai ini

mengandung arti bahwa variabilitas variabel dependen yang dapat

dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 39,5% sedangkan

sisanya 60.5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

4. Uji Parallel Lines

Uji parallel Lines menilai apakah asumsi bahwa semua kategori

memiliki parameter yang sama atau tidak. Nilai yang diinginkan adalah

tidak signifikan yaitu P> α 0,05 (Ghozali,2011:363).

Tabel 4.6

Test of Parallel Linesc

Model

-2 Log

Likelihood Chi-Square df Sig.

Null Hypothesis 320.059

General 296.997a 23.061

b 14 .059

Link function: Negative Log-log.

Uji Parallel Lines menunjukkan Pvalue 0,059 (P > α 5%) yang

artinya model yang dihasilkan memiliki parameter yang sama atau

hubungan antar variabel independen dengan Negative log-log adalah sama

untuk semua persamaan Negative log-log sehingga pemilihan link function

telah sesuai.

Page 87: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

71

5. Ordinal Logit Regression

Berikut ini merupakan tabel hasil pengujian regresi ordinal logit.

Tabel 4.7

Hasil Regresi Ordinal Logit

Estimate Std. Error Wald df Sig.

Threshold [TKS = 1] -.901 .565 2.536 1 .111

[TKS = 2] .342 .567 .364 1 .547

[TKS = 3] 2.015 .586 11.810 1 .001

Location CAR .025 .292 .007 1 .931

NPL -1.561 2.598 .361 1 .548

ROA 77.528 18.591 17.391 1 .000

ROE 3.135 2.151 2.126 1 .145

NIM 17.143 6.476 7.008 1 .008

BOPO -1.215 .707 2.957 1 .085

LDR .669 .580 1.333 1 .248

Link function: Negative Log-log.

Berdasarkan hasil pengujian regresi ordinal logit diatas maka dapat

dibentuk persamaan regresi sebagai berikut:

1. Logit(P1) = -0,901 + 0,025CAR- 1,561NPL + 77,528ROA +

3,135ROE + 17,143NIM - 1,215BOPO + 0,669LDR

2. Logit(P1+P2) = 0.342 + 0,025CAR- 1,561NPL + 77,528ROA +

3,135ROE + 17,143NIM - 1,215BOPO + 0,669LDR

3. Logit(P1+P2+P3) = 2,015+0,025CAR- 1,561NPL+77,528ROA +

3,135ROE + 17,143NIM - 1,215BOPO + 0,669LDR

Dimana p1 = probabilitas tidak baik, p2 probabilitas kurang baik dan p3

probabilitas cukup baik.

Page 88: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

72

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa variabel independen yang

signifikan pada α 5% (P < 0,05) adalah Return On Assets (ROA), dan Net

Interest Margin (NIM). Dari persamaan diatas dapat dilihat hubungan

antara Odds Ratio terhadap variabel yang signifikan sebagai berikut:

a. Jika variabel yang lain dianggap konstan, maka kenaikkan 1 unit

ROA akan menaikkan Odds Ratio (exp 77,528) = 4,6771x10³³

kategori sehat.

b. Jika variabel yang lain dianggap konstan, maka kenaikkan 1 unit

NIM akan menaikkan Odds Ratio (exp 17,143) = 27868288,85

kategori sehat.

Untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel ROA dan NIM terhadap

probabilitas peringkat kesehatan bank kategori sangat baik, baik, cukup baik, dan

tidak baik dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut:

1. Pengaruh ROA terhadap probabilitas peringkat kesehatan bank

sangat baik, baik, cukup baik, dan tidak baik.

( )

( )

=0,9952220272

( )

( )

Jadi, P2 = 0,9952816539 – 0,9952220272 = 0.0000596267

Page 89: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

73

( )

( )

= 0,9953807712

P3 = 0,9953807712 - 0,9952816539 = 0,00009911733543

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa jika

variabel lainnya dianggap konstan, kenaikkan 1 unit ROA akan

menurunkan probabilitas (P1) tidak baik sebesar 99,53%,

menurunkan probabilitas (P2) cukup baik sebesar 9,91x10-³% dan

menurunkan probabilitas (P3) baik sebesar 9,91x10-³%.

2. Pengaruh NIM terhadap probabilitas peringkat kesehatan bank

sangat baik, baik, cukup baik, dan tidak baik.

( )

( )

=0,9999999117

( )

( )

=0,9999999745

Jadi P2=0,9999999745-0,9999999117 =0.00000006281052

( )

( )

= 0.9999999954

Jadi, P3= 0.9999999954 - 0,9999999745

= 0.000000020915663

Page 90: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

74

Dari perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa jika

variabel lainnya dianggap konstan, kenaikkan 1 unit NIM akan

menurunkan probabilitas (P1) tidak baik sebesar 99,99%,

menurunkan probabilitas (P2) cukup baik sebesar 6,28x10-6% dan

menurunkan probabilitas (P3) baik sebesar 2,09x10-6%.

6. Uji Hipotesis

Berdasarkan pembahasan pada bagian sebelumnya dapat

dihubungkan dengan hipotesis yang dijelaskn dalam penelitian ini. Dari

hipotesis yang diajukan, berdasarkan pada hasil peneltian dengan

menggunakan analisis regresi logistik dapat djelaskan sebgai berikut:

Hasil pengujian rasio ROA mempunyai pengaruh yang signifikan

positif terhadap tingkat kesehatan bank dengan nilai tingkat signifikansi

dibawah 0,05 yaitu sebesar 0,000 artinya semakin besar rasio ini maka

kemungkinan bank menjadi sehat semakin besar.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan Almilia dan

Herdiningtyas (2005) yang menyatakan ROA tidak signifikan. Tetapi hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian Sumantri dan Teddy (2010) yang

menyatakan hasil ROA positif signifikan.

NIM merupakan pendapatan dari bunga bersih yang di dapatkan

bank dari hasil pendapatan bunga dikurangi beban bunga untuk keuntungan

bank. Almilia dan Herdiningtyas (2005) mengatakan bahwa semakin besar

rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang

Page 91: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

75

dikelola bank sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil.

Hasil dari penelitian ini sesuai dengan penelitian Sumantri dan

Teddy (2010) yang menyatakan rasio NIM signifikan terhadap tingkat

kesehatan bank.

Page 92: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

76

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi pengaruh rasio CAMEL

terhadap tingkat kesehatan bank. Rasio yang digunakan adalah Capital

Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Loan (NPL), Return On Asset (ROA),

Return On Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM), Beban Operasional dan

Pendapatan Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR).

Penelitian ini menggunakan sampel peringkat kesehatan bank yang

terdaftar di Bank Indonesia dan di peringkat oleh biro riset majalah Infobank,

periode 2007-2011.

Berikut ini merupakan kesimpulan dari keseluruhan pengolahan data dan

uji hipotesis:

1. Pengujian pada variabel Return On Assets (ROA) menunjukkan P value =

0,000 (P<α5%) dengan nilai koefisien, 77,528 sehingga H3 diterima.

Artinya, variabel Return On Assets (ROA) berpengaruh positif signifikan

terhadap tingkat kesehatan bank.

2. Pengujian pada variabel Net Interrest Margin (NIM) menunjukkan P value

= 0,008 (P<α5%) dengan nilai koefisien, 17,143 sehingga H5 diterima.

Artinya, variabel Net Interrest Margin (NIM) berpengaruh positif

signifikan terhadap tingkat kesehatan bank.

Page 93: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

77

3. Pengujian pada variabel Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing

Loan (NPL), Return On Equity (ROE), Beban Operasional dan Pendapatan

Operasional (BOPO), Loan to Deposit Ratio (LDR) tidak terdapat pengaruh

yang signifikan terhadap tingkat kesehatan bank karena tingkat signifikansi

(P>α5%).

B. Implikasi

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, diharapkan dapat memberikan

implikasi kepada beberapa pihak, yaitu:

1. Bagi investor, penelitian ini dapat dapat dijadikan sebagai bahan masukan

dan juga informasi bagi calon nasabah yang akan menggunakan jasa

perbankan dalam menyimpan, meminjam maupun untuk mendepositokan

uangnya dengan mempertimbangkan kinerja dari bank tersebut.

2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bahwa

penting halnya untuk mengetahui bank mana yang sehat, selain untuk

menyimpan dana perusahaan agar aman dapat juga bekerja sama dalam

peminjaman dana untuk pertumbuhan perusahaan. Sehingga perusahaan

akan menerapkan Good Corporate Governance dalam menjalankan setiap

aktivitas.

3. Bagi akademisi, penelitian ini sebagai masukan mengenai perkembangan

perbankan dan kinerja CAMEL dalam menentukan tingkat kesehatan serta

menambah literature dalam penelitian yang akan datang.

Page 94: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

78

C. Saran

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada penelitian selanjutnya,

yaitu:

1. Jumlah sampel dapat diambil dengan menambahkan jumlah sampel dari

bank asing ataupun dengan membedakan antara bank go public dengan bank

yang belum go public mungkin saja status dapat membedakan penelitian.

2. Penelitian selanjutnya dapat mempertimbangkan selain rasio CAMEL antara

lain: faktor ekonomi seperti inflasi ,tingkat bunga ataupun subsidi

pemerintah.

Page 95: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

79

DAFTAR PUSTAKA

Adnan, Muhammad Akhyar., dan Kurniasih, Eha. 2000. “Analisis Tingkat

Kesehatan Perusahaan untuk Memprediksi Potensi Kebangkrutan dengan

Pendekatan Altman (Kasus pada Sepuluh Perusahaan di Indonesia)”.

Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Volume 4, No. 2

Almilia, Luciana dan Winny Herdaningtyas.2005. Analisis Rasio CAMEL

terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah pada Lembaga Perbankan periode

2000-2002. Jurnal Akutansi dan Keuangan, Vol.7, No.2, pp.131-147.

Amalia, laila suci. 2010. Pengaruh CAR, NPL, NIM, BOPO, LDR, dan PPAP

Terhadap Kinerja Rentabilitas Bank. Skripsi. Semarang: FE UNDIP.

Aryati, Titik dan Balafif, Shirin. 2007. Analisis Faktor yang Mempengaruhi

Tingkat Kesehatan Bank dengan Regresi Logit. Journal The Winner Vol 8,

no.2. september 2007.

Budiawati, Hesti. 2011. Analis Rasio Keuangan CAMLE pada Bank Umum

Swasta Nasional di Indonesia periode 2004-2007. Jurnal WIGA vol.2

No.2 September, 2011 ISSN No. 2088-0944.

Bank Indonesia. 2011. Lampiran II surat edaran Bank Indonesia perihal penilaian

tingkat kesehatan bank umum. no.13/ 24 / DPNP . 25 oktober 2011.

Dervis, Alexis dan Podpiera, Jiri. 2004. Predicting Bank CAMELS and S&P

Ratings: The Case of the Czech Republic. Working Paper Series.

Fidrmuc, Jarco dan Johan, Philipp. 2009. “ The Outbreak of the Russian Banking

Crisis” Departement of Economics, University of Munich.

Hasibuan, Drs. H. Malayu. 2001. Dasar- Dasar Perbankan. Jakarta: PT.Bumi

Aksara.

Hamid. Abdul. “ Panduan Penulisan Skripsi, “ cetakan 1, FEIS UIN PRES,

Jakarta, 2007.

Infobank. 2008. “Rating 130 Bank,” Majalah InfoBank. No 351, hal 22-27, vol

XXX, juni 2008. Jakarta.

______. 2009. “Rating 120 Bank,” Majalah InfoBank. No 363, hal 22-29, vol

XXXI, juni 2009. Jakarta.

Page 96: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

80

______. 2010. “Rating 121 Bank,” Majalah InfoBank. No 375, hal 22-27, vol

XXXII, juni 2010. Jakarta.

______. 2011. “Rating 120 Bank,” Majalah InfoBank. No 387, hal 22-27, vol

XXXIII, juni 2011. Jakarta.

______. 2012. “Rating 120 Bank,” Majalah InfoBank. No 351, hal 28-33, vol

XXXIV, juni 2012. Jakarta.

Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Kasmir. 2011. Dasar - Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Kusumawati, Oktiandri Chopsoh.2011. KRISIS EKONOMI DI INDONESIA

TAHUN 1997-1998. Skripsi. Surakarta: Fakultas Ilmu Ekonomi

Universitas Sebelas Maret.

Mulyaningrum, Penni. 2008. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebangkrutan

Bank di Indonesia. Tesis. Semarang : Magister akuntansi UNDIP.

Novianti, Tanti.2010. Dampak Krisis Keuangan Global Terhadap Perekonomian

Indonesia. Staff Pengajar Departemen Ilmu Ekonomi, Skripsi. Bogor:

Fakultas Ekonomi dan Manajemen, IPB.

Payamta. 2008. Model Deteksi Dini Kesehatan Bank Umum Di Indonesia. Jurnal

Bisnis & Manajemen Vol 8, No.2, 2008, 163-178.

Prasnanugraha P, Ponttie, 2007. Analisis Pengaruh Rasio-rasio Keuangan

Terhadap Kinerja Bank Umum di Indonesia. Tesis. Semarang : Program

Magister Akuntansi Universitas Diponegoro .

Rai, Ayu.2011. Dampak Perekonomian Indonesia Pasca Krisis Ekonomi Global.

Artikel.

Riyadi, S. 2006. Banking Assets and Liability Management. Ed. 3. Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Sawir,Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga

Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Page 97: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

81

Sudarsono, Heri.2009. Dampak Krisis Keuangan Global terhadap Perbankan di

Indonesia: Perbandingan antara Bank Konvensional dan Bank Syariah,

Jurnal Ekonomi Islam Volume III, No. 1.

Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi.Bandung: Alfa Beta.

Sumantri, dan Teddy Jurnali. 2010. Manfaat Rasio Keuangan dalam Memprediksi

Kepailitan Bank Nasional, Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.12, No. 1,

April 2010, hlm 39-52.

Wahyudi, Nanang Agus Tri dan Sutapa. 2010. Model Prediksi Tingkat Kesehatan

Bank Melalui Rasio CAMELS. Dinamika Keuangan dan Perbankan Vol2,

No.2, 2010, 111-124.

Wicaksana, Rizky Ludi. 2011. Analisis Pengaruh Rasio CAMEL terhadap

Kondisi Bermasalah pada Sektor Perbankan di Indonesia. Skripsi.

Semarang: Fakultas Ekonomi, UNDIP.

Widiharto, Roberto Cristian. 2008. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Prediksi Kondisi Bermasalah Bank Perkreditan Rakyat. (Studi pada Bank

Perkreditan Rakyat di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang dan

Bekasi). Tesis. Semarang : Magister Manajemen UNDIP.

Page 98: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

82

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 99: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

83

Lampiran 1

HASIL OUTPUT SPSS

Tabel 4.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

TKS 255 1 4 3.37 .836

CAR 255 .0000 3.7768 .269434 .3077839

NPL 255 -.3390 .3200 .019538 .0440932

ROA 255 -.1229 .1504 .014419 .0226448

ROE 255 -1.6751 .7495 .069699 .2066453

NIM 255 -.0999 .1397 .058376 .0263239

BOPO 255 .0000 2.5373 .876516 .2186155

LDR 255 .0000 2.2097 .800849 .2185191

Valid N

(listwise)

255

Sumber : data diolah

Page 100: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

84

HASIL UJI REGRESI LOGISTIK

Tabel 4.3

Tabel 4.4

Goodness-of-Fit

Chi-Square df Sig.

Pearson 80632.202 740 .000

Deviance 315.664 740 1.000

Link function: Negative Log-log.

Tabel 4.5

Tabel 4.6

Test of Parallel Linesc

Model

-2 Log

Likelihood Chi-Square df Sig.

Null Hypothesis 320.059

General 296.997a 23.061

b 14 .059

Link function: Negative Log-log.

Model Fitting Information

Model

-2 Log

Likelihood Chi-Square df Sig.

Intercept Only 531.903

Final 320.059 211.845 7 .000

Link function: Negative Log-log.

Pseudo R-Square

Cox and Snell .564

Nagelkerke .643

McFadden .395

Link function: Negative Log-log.

Page 101: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

85

Tabel 4.7

Hasil Regresi Ordinal Logit

Estimate Std. Error Wald df Sig.

Threshold [TKS = 1] -.901 .565 2.536 1 .111

[TKS = 2] .342 .567 .364 1 .547

[TKS = 3] 2.015 .586 11.810 1 .001

Location CAR .025 .292 .007 1 .931

NPL -1.561 2.598 .361 1 .548

ROA 77.528 18.591 17.391 1 .000

ROE 3.135 2.151 2.126 1 .145

NIM 17.143 6.476 7.008 1 .008

BOPO -1.215 .707 2.957 1 .085

LDR .669 .580 1.333 1 .248

Link function: Negative Log-log.

Page 102: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

86

Lampiran 2

DATA BANK

Peringkat Kesehatan Bank 2007 – 2011

No Nama Perusahaan Tingkat Kesehatan Bank

2007 2008 2009 2010 2011

1 PT. Bank Andara, TB CB TB CB B

2 PT. Anglomas International Bank B B B B B

3 PT. Bank Artos Indonesia B B B B B

4 PT. Bank Bisnis International SB SB SB SB SB

5 PT. Bank Dipo International SB SB SB SB SB

6 PT. Bank Eksekutif Internasional CB TB CB TB TB

7 PT. Bank Fama International SB SB SB SB SB

8 PT. Bank Harda International CB CB B B B

9 PT. Bank Ina Perdana SB SB SB SB SB

10 PT. Bank Jasa Jakarta SB SB SB SB SB

11 PT. Bank kesejahteraan Ekonomi SB SB SB SB SB

12 PT. Bank Liman International SB B SB SB SB

13 PT. Bank Mayora B B B B B

14 PT. Bank Mitra Niaga CB B B B B

15 PT. bank Multi Arta Sentosa SB SB B B SB

16 PT. Prima Master Bank SB B SB B SB

17 PT. Bank Royal Indonesia B SB B B CB

18 PT. Bank Sahabat Putra Danarta B SB SB B B

19 PT. Bank Sinar Harapan Bali SB SB SB SB SB

20

PT. Bank Tabungan Pensiunan

National SB SB SB SB SB

21 PT. Bank Victoria International SB B B B B

22 PT. Bank Yudha Bakti B B B B B

23 PT. Bank Agroniaga CB CB CB CB B

24 PT. Bank Antar Daerah B B B B B

25 PT. Bank Arta Graha Internasional CB B B B B

26 PT. Bank Bukopin SB SB SB SB SB

27 PT. Bank Bumi Arta SB SB SB SB SB

28 PT. Bank Central Asia SB SB SB SB SB

29 PT. Bank CIMB Niaga SB SB SB SB SB

30 PT. Bank Danamon Indonesia SB SB SB SB SB

Page 103: ANALISIS PENGARUH RASIO CAMEL TERHADAP TINGKATrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/23770/1/Skripsi... · analisis pengaruh rasio camel terhadap tingkat kesehatan bank

87

31 PT. Bank Ekonomi Raharja SB SB SB SB SB

32 PT. Bank Ganesha B CB B B B

33 PT. Bank Hana SB B B B B

34 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 SB SB SB SB SB

35 PT. Bank ICBC BumiPutra B CB CB B TB

36 PT. Bank ICBC Indonesia CB B B B B

37 PT. Bank IFI TB TB TB CB CB

38 PT. Bank Index Selindo SB SB SB SB SB

39 PT. Bank International Indonesia SB SB SB SB SB

40 PT. Bank Maspion Indonesia SB SB SB SB SB

41 PT. Bank Mayapada Internasional B B B B B

42 PT. Bank Mega SB SB SB SB SB

43 PT. Bank Mestika Dharma SB SB SB SB SB

44 PT. Bank Metro Express SB SB SB SB SB

45 PT. Bank Nusantara Parahyangan B B B B B

46 PT. Bank OCBC NISP SB SB SB SB SB

47 PT. PAN Indonesia Bank SB SB SB SB SB

48 PT. Bank Permata SB SB SB SB SB

49 PT. Bank QNB Kesawan CB CB CB CB B

50 PT. Bank Sinarmas CB B SB SB SB

51 PT. Bank UOB Indonesia SB SB SB SB SB

Sumber : INFOBANK