ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH...

107
ANALISIS PENGARU LISTRIK INDUSTR LISTRIK SEKTO Diaju Untuk Memenuhi S DI PROGR F UNIVERSITAS ISL UH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH PE RI DAN HARGA SOLAR TERHADAP PERM OR INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE 20 SKRIPSI ukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekono Disusun Oleh : IYAH AYU SETYO NUR ZAM ZAMI 11150840000071 RAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS LAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JA 1440 H/2019 M ELANGGAN MINTAAN 003-2017 omi (S.E) AKARTA

Transcript of ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH...

Page 1: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH PELANGGANLISTRIK INDUSTRI DAN HARGA SOLAR TERHADAP PERMINTAAN

LISTRIK SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE 2003-2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

DIYAH AYU SETYO NUR ZAM ZAMI

11150840000071

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH PELANGGANLISTRIK INDUSTRI DAN HARGA SOLAR TERHADAP PERMINTAAN

LISTRIK SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE 2003-2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

DIYAH AYU SETYO NUR ZAM ZAMI

11150840000071

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH PELANGGANLISTRIK INDUSTRI DAN HARGA SOLAR TERHADAP PERMINTAAN

LISTRIK SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE 2003-2017

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Disusun Oleh :

DIYAH AYU SETYO NUR ZAM ZAMI

11150840000071

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/2019 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

iv

Page 6: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas PribadiNama : Diyah Ayu Setyo Nur Zam Zami

Tempat, Tanggal Lahir : Brebes, 05 Mei 1997

Alamat : Jalan Makam Mbah Rubi Rt 06 Rw 01,

No.33, Desa Klampok, Kec. Wanasari, Kab

Brebes, Jawa Tengah

Telepon : 085773323381

Email : [email protected]

II. Latar Belakang Keluarga

Ayah : Nursetyo Sumarno

Tempat, Tanggal Lahir : 15 Juni 1966

Ibu : Zamzam Nurul Islam

Tempat, Tanggal Lahir : 25 Februari 1971

III. Pendidikan

1. SD Negeri 1 Klampok Tahun 2003-2009

2. SMP Negeri 3 Brebes Tahun 2009-2012

3. SMA Negeri 2 Brebes Tahun 2012-2015

4. S1 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2015-2019

IV. Pengalaman Organisasi

-

Page 7: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

vi

ABSTRACT

Electricity is one of the energy needs that is very important for people's lives in

carrying out economic activities. electricity becomes a much needed resource in

business activities such as in the industrialization process. This study aims to

determine whether there is an influence of the GDP of the Industrial Sector, the

number of industrial electricity customers, and the price of diesel fuel on the demand

for electricity in the industrial sector in Indonesia for the period 2003-2017. The data

used are secondary data from 2003-2017. The analysis used in this study is a

quantitative analysis that is looking at the influence of the variables studied using the

method of multiple linear analysis using the Ordinary Least Square (OLS) program

E-views 8. The results of the study indicate simultaneously that the GDP of the

Industrial Sector, Total electricity customers and Solar Prices, together have a

significant influence on the demand for electricity in the industrial sector in

Indonesia at α = 5%. The partial test results show that the GDP of the Industrial

Sector and the Number of Electricity Customers are positively and significantly

related. While the Solar Price variable has a negative and not significant

relationship.

Keywords: Electricity demand, Industrial sector GDP, number of electricity

customers and diesel prices.

Page 8: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

vii

ABSTRAK

Listrik merupakan salah satu kebutuhan energi yang sangat penting untuk

kehidupan masyarakat dalam menjalankan aktivitas ekonomi. listrik menjadi sumber

daya yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan usaha seperti dalam proses

industrialisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh PDB

Sektor Industri, jumlah pelanggan listrik industri, dan harga solar terhadap

permintaan listrik sektor industri di Indonesia periode 2003-2017. Data yang

digunakan adalah data sekunder dari tahun 2003-2017. Analisis yang digunakan

dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif yaitu melihat pengaruh variabel-

variabel yang diteliti dengan menggunakan metode analisis linier berganda dengan

menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) program E-views 8. Hasil

penelitian menunjukan secara simultan bahwa variabel PDB Sektor Industri, Jumlah

pelanggan listrik dan Harga Solar, secara bersama-sama memiliki pengaruh

signifikan terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia pada tingkat α =

5%. Hasil pengujian parsial menunjukkan bahwa variabel PDB Sektor Industri dan

Jumlah Pelanggan Listrik berhubungan positif dan signifikan. Sedangkan variabel

Harga Solar memiliki hubungan negatif dan tidak signifikan.

Kata Kunci : Permintaan listrik, PDB Sektor Industri, jumlah pelanggan listrik dan

harga solar.

Page 9: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahhirahmanirrahim

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah segala puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kepada

kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, nikmat dan kasih saying-Nya kepada

penulis selama ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH PELANGGAN

LISTRIK INDUSTRI, DAN HARGA SOLAR TERHADAP PERMINTAANLISTRIK SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA PERIODE 2003-2017” dengan

baik. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Besar

Muhammad SAW yang telah memberikan syafa’atnya kepada umatnya dari zaman

jahiliyah ke zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh

gelas Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Dengan selesainya penyusunan dan penulisan skripsi ini, penulis ingin

menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah membantu penulis. Adapun ungkapan terimakasih ini penulis tunjukan kepada:

1. Orang tua saya yang selalu memberikan doa yang tiada henti dan restu

serta dukungan moril maupun materi kepada penulis, sehingga penulis

selalu optimis dan tetap semangat dalam menjalankan kehidupan yang

jauh dari orang tua khususnya dalam menyelesaikan skripsi ini. Segala

jerih payah selama ini tidak cukup terbalaskan oleh saya, semoga kalian

selalu dicintai oleh Allah SWT, Aamiin.

2. Adik – adik saya yang tercinta, Putri Ayu dan Azmi Ayu yang selalu

memberikan semangat dan keceriaan mereka sebagai penghibur saya.

Terima kasih atas segala dukungan kalian selama ini, yang membuat saya

terus termotivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

ix

3. Bapak Prof. Dr. Amilin, SE., Ak, M.Si., CA, QIA, BKP.,CRMP selaku

dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bapak Dr. M. Hartana I. Putra M.Si. dan Bapak Deni Pandu Nugraha, SE.,

M.Sc selaku Ketua Jurusan dan Sekretaris Jurusan Ekonomi

Pembangunan yang telah memberikan arahan serta bimbingan yang berarti

dalam penyelesaian perkuliahan ini.

5. Bapak Aizirman Djusan, Ph.D, M.Sc., Econ selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan motivasi dan arahan, meluangkan waktu serta

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat selama menjalani proses

bimbingan hingga skripsi ini terselesaikan. Semoga Bapak selalu

diberikan keberkahan dan kesehatan oleh Allah SWT.

6. Bapak Rizqon Halal Syah Aji dan Ibu Utami sebagai Dosen Ekonomi

Pembangunan yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat

selama perkuliahan, serta memberikan semangat dan motivasi dalam

menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan ilmu yang sangat bermanfaat dan berguna selama

perkuliahan, serta jajaran karyawan dan staff UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta yang telah memberikan pelayanan perkuliahan yang sangat

bermanfaat dan berguna bagi penulis.

8. Aza, terima kasih telah memberikan semangat, motivasi, hiburan dan

teman keluh kesah penulis dalam menyusun skripsi ini.

9. Minceu Lovers ( Maria Ulfa, Azalia Nada Bayanillah, Resha Ayu Nuvisa,

Sofi Pratiwi, Diyah Ayu Fatimah, Khairun Nisa, Andini, Kurniasih, Rara

Min Arsyillah, Oktavira Mareta, Priska Fatma Anggita, Tenty Apriyanti

Rukmana), terima kasih telah berjuang bersama-sama selama menjalani

perkuliahan dan berjuang bersama dalam menyusun skripsi ini. Semoga

kalian selalu diberikan kesehatan oleh Allah SWT.

10. Ka Novi dan Ka Hasbi, terima kasih telah memberikan motivasi,

dukungan, dan berbagi ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

Page 11: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

x

11. Teman – teman penulis di Kos Arina (Septi, Cici, Muna, Kiki, Riza) yang

selalu memberikan hiburan, dukungan dan semangat kepada penulis.

12. Teman-teman KKN yang telah memberikan dukungan dalam

menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

13. Teman-teman Ekonomi Pembangunan 2015.

Page 12: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

xi

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan pengetahuan, dan pengalaman yang penulis miliki. Oleh sebab itu,

penulis mengharapkan segala bentuk dan sarana yang membangun untuk pencapaian

yang lebih baik.

Wassalamualaikum Wr. Wb

Jakarta, Juli 2019

Diyah Ayu Setyo Nur Zam-Zami

Page 13: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

xii

DAFTAR ISI

SAMPUL

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ……………......................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF …………………..………... ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ……………………… iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ………………………………….….. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………………………... v

ABSTRACT …………………………………………………………………….….. vi

ABSTRAK ………………………………………………………….……………... vii

KATA PENGANTAR …………………………………………….…….………… viii

DAFTAR ISI …………………………………………………………….……….... xii

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………..……….. xiv

DAFTAR TABEL …………………………………………………..……………... xv

DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………….……………... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………………………………………..……………………... 1

B. Batasan Masalah …………………………………….....…………………... 14

C. Rumusan Masalah ……………………………………….….…………….... 14

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ……………….…….…………... 15

E. Tinjauan Kajian Terdahulu ………………………………….….………….. 16

F. Sistematika Penelitian ……………………………………………..……….. 26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori terkait Variabel Penelitian ……………………………………..…….. 28

Page 14: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

xiii

1. Teori Permintaan ……………………………………………...…..….... 28

2. Pengertian Sektor Industri ……………………...…………...…………. 37

3. Pengertian Energi Listrik ……………………...…………...…………... 40

4. Pengertian Jumlah Pelanggan ………………...……………...………… 42

5. PDB Sektor Industri ………………………....………………...……...... 45

6. Harga Solar …………………………………...………………...……… 49

B. Kerangka Pemikiran ……………………………...…………………...…… 51

C. Hipotesis …………………………………………...………………...…….. 52

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ……………………….………………………… 53

B. Sumber Data ………………………………………….……………………. 54

C. Metode Pengumpulan Data …………………………….………………….. 55

D. Metode Analisis Data ……………………………………….…………....... 57

E. Operasional Variabel Penelitian ……………………………….………....... 60

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian ……………………..…………………………….. 63

1. Hasil Uji Asumsi Klasik ……………..………………………………… 63

2. Hasil Uji Hipotesis ……….................................................................... 66

B. Pembahasan …………………………………….………………………….. 70

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ………………………………………………..……………….. 75

B. Saran ………………………………………………………..…………........ 76

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...…………………. 78

LAMPIRAN ……………………………………………………..………………… 84

Page 15: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

xiv

DAFTAR GAMBAR

2.1 Kurva Permintaan …………………………………………..…………... 31

2.2 Kurva Penawaran ……………………………………..………………... 32

2.3 Kerangka Pemikiran ……………………………………..……………... 51

Page 16: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

xv

DAFTAR TABEL

1.1 PDB Sektor Industri Tahun 2003-2017 ………...…………………………… 5

1.2 Jumlah Pelanggan Sektor Industri Tahun 2003-2017 ………...………….….. 7

1.3 Penjualan Tenaga Listrik Sektor Industri Tahun 2003-2017 ……....………... 9

1.4 Harga Solar Tahun 2003-2017 ………………………………………..…..... 11

1.5 Penelitian Terdahulu …………………………………………..…………… 21

3.6 Jenis Variabel, Simbol, Ukuran, dan Sumber Data …………..………......... 54

4.1 Hasil Uji Normalitas ……………………...………..………………………. 63

4.2 Hasil Uji Heteroscedasticity (Metode Uji Breusch-Pagan-Godfrey) …...…. 64

4.3 Hasil Uji Autokorelasi ……………………………………...…….………... 65

4.4 Hasil Uji Multikolineritas …………………………………...….………….. 65

4.5 Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS) …………………....... 66

4.6 Hasil Uji Determinasi R2…………………………………………….……... 67

4.7 Hasil Uji-F ……………………………………………………...…….……. 68

4.8 Hasil Uji-t ………………………………….……………………..………... 69

Page 17: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Estimasi Data Time Series …………………………………... 84

A. Uji Normalitas ……………………………………………………… 84

B. Uji Heterokedastisitas ……………………………………………… 85

C. Uji Autokorelasi ……………………………………………………. 86

D. Uji Multikolineritas ………………………………………………… 87

E. Uji Hipotesis …………………………………………………….….. 88

Lampiran 2 Data Penelitian …………………………………………………….. 89

Page 18: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan ekonomi suatu negara tidak terlepas dari kebutuhan energi.

Kebutuhan energi mempunyai peran yang penting dalam proses pembangunan

ekonomi masyarakat. Dengan semakin banyaknya kebutuhan energi yang dimiliki

suatu negara, maka akan membantu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi didorong oleh perkembangan

struktur ekonomi dari berbagai sektor seperti sektor pertanian yang bergeser ke

sektor industri dan jasa. Pergeseran ini disebabkan oleh adanya ketersediaan energi

yang paling banyak dibutuhkan di sektor industri. Tahun 2016-2050 kebutuhan

energi final di sektor industri diperkirakan akan tetap dominan untuk jangka panjang

dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 6,1% per tahun (Indonesia Energy Outlook

2018).

Kebutuhan energi akan terus meningkat dengan diiringi pertumbuhan ekonomi

yang dihasilkan dari perkembangan sektor industri dan jumlah penduduk yang

semakin meningkat. Konsumsi masyarakat yang tinggi, mengakibatkan produsen

memerlukan lebih banyak faktor-faktor produksi. Faktor produksi yang banyak

digunakan adalah energi. Energi merupakan sumber kehidupan manusia dalam

bidang apapun, karena energi sangat dibutuhkan manusia untuk melakukan proses

pembangunan, baik itu dalam hal ekonomi, sosial dan budaya. Selain itu, energi

merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan manusia untuk

meningkatkan kesejahteraan manusia dengan cara mengolah energi tersebut dengan

optimal dan meningkatkan kualitas energi tersebut untuk kebutuhan energi dimasa

yang akan datang. Energi yang sangat berperan penting dalam proses produksi

adalah listrik dan BBM.

Page 19: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

2

Menurut Kementerian PPN (Perencanaan Pembangunan Nasional) Listrik

merupakan salah satu komoditi strategis dalam perekonomian Indonesia karena

selain digunakan secara luas oleh masyarakat terutama untuk keperluan penerangan

jalan. listrik juga merupakan salah satu sumber energi utama bagi sektor industri.

Oleh karena itu, pemerintah harus memperhatikan harga penjualan listrik kepada

konsumen, hal ini dikarenakan harga listrik yang naik akan memberikan dampak

yang signifikan terhadap kenaikan harga-harga umum, sehingga hal ini akan

berpengaruh terhadap perekonomian secara makro. Harga jual listrik ditentukan dari

biaya penyediaan tenaga listrik.Tarif tenaga listrik 2017 untuk listrik non subsidi

dari mulai golongan daya 1300VA keatas, tarifnya mekanisme tariff adjustment, Per

maret 2017 nominal tarif listrik non subsidi adalah Rp. 1467,28 / kWh.

Listrik sebagai komoditas yang besar harus memerlukan pengelolaan yang

tepat, hal ini dikarenakan listrik sebagai sumber energi yang tidak bisa disimpan

dalam jumlah yang besar. Listrik menjadi suatu kebutuhan energi yang sangat

berpengaruh dalam proses pembangunan ekonomi maupun sosial suatu negara baik

di Indonesia maupun negara lain. Semua kegiatan ekonomi membutuhkan energi

listrik untuk proses produksi. Energi listrik dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan

proses produksi seperti untuk barang elektronik, kebutuhan mesin dan teknologi

serta untuk penerangan jalan baik itu di jalan besar atau kecil. Sebagai sumber

energi yang tidak dapat diperbaharui dan bersifat terbatas, PT.PLN mengeluarkan

peraturan kepada pelaku ekonomi baik itu industri, rumah tangga maupun komersial

untuk lebih menghemat penggunaan energi listrik.

Sektor industri merupakan sektor yang mempunyai kegiatan ekonomi yang

mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi atau barang jadi menjadi

barang yang memiliki nilai ekonomi. Sektor industri sebagai sektor yang

memberikan kontribusi yang besar dalam mendorong laju perekonomian

membutuhkan energi listrik yang besar untuk menunjang perkembangan

pembangunan sektor industri. Semakin tingginya pendapatan nasional maka

kebutuhan energi yang dibutuhkan sektor industri akan semakin tinggi. Namun

Page 20: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

3

karena terbatas, ketersediaan energi listrik tidak mampu lagi dalam memenuhi

kebutuhan listrik di Indonesia, hal ini mengakibatkan terjadinya krisis listrik yang

disebabkan karena daya kapasitas tersambung listrik masih sedikit sedangkan

permintaan energi listrik sektor industri semakin tinggi setiap tahunnya. Seperti

pada tahun 1997-1998, sektor industri dalam negeri mengalami krisis moneter yang

mengakibatkan nilai tukar rupiah terdepresiasi. Selain itu biaya produksi listrik yang

semakin mahal dan sedikitnya investasi dalam pembiayaan produksi listrik

mengakibatkan pasokan listrik semakin sedikit dan tidak diimbangi dengan

penambahan pasokan listrik.

Peningkatan jumlah industri-industri baru merupakan salah satu dari penyebab

terjadinya pemborosan energi di sektor industri. Pemborosan ini diakibatkan karena

para pelaku industri lebih mengandalkan mesin-mesin tua yang boros energi yang

diakibatkan dari penggunaan mesin-mesin produksi impor sehingga pelaku industri

tidak bisa memperbaharui mesin produksinya tersebut. Konsumen terbesar

pengguna energi listrik selain sektor industri adalah sektor rumah tangga, kemudian

diikuti sektor komersial, usaha dan transportasi. Untuk sektor transportasi,

penggunaan listrik masih minim contohnya hanya dipakai untuk transportasi kereta

api listrik. Dengan adanya listrik, diharapkan energi listrik bisa dimanfaatkan oleh

masyarakat sebagai sumber energi yang akan bermanfaat dimasa yang akan datang.

Penyediaan untuk energi listrik harus seimbang dengan jumlah energi yang

dibutuhkan. Hal ini karenakan, jika energi listrik banyak yang tidak terpakai maka

akan mengakibatkan kapasitas enegi listrik yang telah terpasang tidak berpengaruh,

sehingga bisa mengakibatkan kenaikan biaya per kwh menjadi mahal.

Sektor industri manufaktur merupakan sektor industri yang menjadi pengguna

energi terbesar yang mencakup separuh dari seluruh kebutuhan energy nasional.

Industri seperti tekstil, baja, semen, pupuk dan keramik merupakan industri –

industri yang membutuhkan energi yang besar dalam mendorong pertumbuhan

ekonomi. (KESDM, Ditjen EBTKE, 2011). Untuk industri pulp, kertas berperan

dalam meningkatkan nilai tambah produk sedangakn pada industri pengolahan

Page 21: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

4

kelapa sawit juga berperan dalam meningkatkan perkembangan industri makanan

olahan di Indonesia. Sektor industri diharapkan menjadi penggerak perekonomian

nasional dimana sektor industri sebagai pendorong sektor rill. Pembangunan sektor

industri para era globalisasi membutuhkan strategi yang tepat sehingga akan

mewujudkan industri yang berdaya saing tinggi di pasar domestic maupun di pasar

global sehingga akan meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi dan semakin

menciptakan lapangan pekerjaan.

Di bawah ini Kontribusi Sektor Industri Pengolahan terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB) menurut Lapangan Usaha Atas Harga Berlaku tahun 2003-2017.

Page 22: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

5

Tabel 1.1 Produk Domestik Bruto (PDB) Sektor Industri berdasarkanLapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2003-2017 (Miliar Rp)

Tabl

Tahun

PDB Harga Berlaku

Sektor Industri(Miliar Rupiah)

2003 568.920.3

2004 644.342.6

2005 760.361.3

2006 919.539.3

2007 1.068.653.9

2008 1.376.441.7

2009 1.477.541.5

2010 1.599.073.1

2011 1.806.140.5

2012 1.972.523.6

2013 2.152.802.8

2014 2.394.004.9

2015 2.418.891.7

2016 2.545.203.6

2017 2.739.711.9

Sumber: BPS ( Badan Pusat Statistik)

Page 23: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

6

Dari Tabel 1.1 diatas, Peningkatan PDB Sektor industri mengalami peningkatan

setiap tahun. Peningkatan pertumbuhan ini dipengaruhi oleh tingginya konsumsi

masyarakat untuk keperluan aktivitas ekonominya. pertumbuhan PDB sektor

industri yang semakin tinggi setiap tahunnya, maka sektor industri akan semakin

mendorong peningkatan kebutuhan energi Indonesia untuk masa yang akan datang.

PDB sektor industry pada tahun 2003 mencapai 568.920.3 Miliar rupiah dan pada

tahun 2017 mencapai 2.739.711.9 Miliar rupiah. Dengan tingginya peningkatan

PDB Sektor industri setiap tahunnya, maka sektor industri menjadi sektor yang

paling berkontribusi dalam peningkatan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Kondisi ini tidak terlepas dari bagaimana kontribusi sektor industri yang

memberikan kinerja yang bagus dalam memajukan pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Dengan kontribusi PDB sektor industri yang mengalami peningkatan

setiap tahunnya, maka target pemerintah dalam share sektor industri yang bisa

melampaui 30% pada tahun 2035, jika disertai dengan dukungan penyediaan

infrastruktur energi listrik yang memadai maka akan tercapai. Hal ini terjadi karena

semakin besar dan berkembang industri maka kebutuhan energi akan semakin besar

(Dewan Energi Nasional, 2019).

Menurut Undang-Undang Perindustrian No 3 tahun 2014 yang berisi

“Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menyediakan energi bagi industri baik

industri kecil maupun besar”. Dengan tersedianya kebutuhan energi listrik yang

tinggi pada sektor industri maka, akan meningkatkan PDB sektor industri.

Tersedianya energi listrik ini berasal dari PT.PLN (Persero) sebagai produsen

listrik. Kosumen listrik PLN terdiri dari sektor rumah tangga, industri, komesial dan

usaha. Sektor yang paling besar dalam pemakai energi listrik adalah sektor rumah

tangga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan untuk sektor industri

digunakan untuk industri tekstil, alat mesin, makanan dan sub sektor industri

lainnya.

Page 24: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

7

Untuk Sektor Industri , energi listrik yang dibutuhkan setiap tahunnya semakin

tinggi sehingga, dibutuhkan ketersediaan infrastruktur listrik yang mendukung

pelaksanaan produksi bahan baku di sektor produski. Hal ini dikarenakan sektor

industri merupakan sektor yang melakukan proses pengelolaan yang umumnya

merupakan kombinasi dari tenaga kerja manusia dan mesin sehingga penyediaan

infrastruktur sangat penting dalam mendukung sektor industri (iva prasetyo,2010).

Dengan adanya ketersediaan energi listrik untuk mendukung sektor industri, maka

permintaan listrik akan semakin tinggi di sektor industri. Dengan tingginya

permintaan listrik di sektor industri, menyebabkan jumlah pelanggan listrik di sektor

industri semakin tinggi setiap tahunnya. Pada Tabel 1.2 terdapat Data Jumlah

Pelanggan Sektor Industri tahun 2003-2017.

Tabel 1.2 Jumlah Pelanggan Sektor Industri tahun 2003-2017 (unit)

Tahun Jumlah Pelanggan

(Unit)

2003 46.818

2004 46.520

2005 46.476

2006 46.494

2007 46.818

2008 47.536

2009 47.900

2010 48.675

2011 50.365

Page 25: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

8

Sumber : Statistik Ketenagalistrikan 2018

Berdasarkan Tabel 1.2 diatas, Jumlah Pelanggan listrik sektor industri dari

tahun 2003-2017 setiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal

ini disebabkan karena kebutuhan energi listrik sektor industri yang semakin tinggi

sehingga menambah jumlah pelanggan listrik pada sektor industri. Pada tahun 2003

jumlah pelanggan listrik mencapai 46.818 unit hingga mencapai angka 76.816 unit

pada tahun 2017. Hal ini dapat disimpulkan semakin tinggi jumlah pelanggan listrik

maka permintaan akan kebutuhan energi listrik di sektor industri meningkat setiap

tahunnya. Menurut (Agus Sugiyono, 2017) Sektor industri merupakan pemakai

listrik terbesar dengan pangsa pasar mencapai 72% , di Sektor rumah tangga

menghasilkan pangsa listrik sebesar 21%, Sektor komersial 5% sedangkan Sektor

social, pemerintah dan penerangan jalan (PJU) mencapai pangsa listrik dibawah 1%

untuk masing-masing, hal ini dilihat dari jumlah konsumsi listrrik per sektor di

provinsi banten.

Semakin tingginya kebutuhan listrik setiap tahunnya, membuat permintaan

listrik baik di sektor rumah tangga, sektor industri dan sektor usaha semakin tinggi.

Tingginya penjualan listrik menjadi tolak ukur utama tumbuhnya perekonomian dan

pembangunan nasional. Hal ini dapat dilihat dari realisasi penjualan listrik yang

didongkrak sektor industri yang terjadi dalam lima tahun (Republika, 2019).

Perkembangan permintaan listrik di Indonesia berdasarkan penjualan energi listrik

2012 52.661

2013 55.546

2014 58.350

2015 63.314

2016 69.629

2017 76.816

Page 26: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

9

PLN dari tahun 2003-2017. Pada Tabel 1.3 terdapat Data Penjualan Tenaga Listrik

PLN Persektor pelanggan berdasarkan sektor industri di Indonesia.

Tabel 1.3Penjualan Tenaga Listrik PLN Per Sektor Pelanggan menurut Sektor Industri

Tahun 2003-2017

Tahun Industri

MWh Pelanggan

2003 36.497.254,23 46.818

2004 38.588.290,00 46.520

2005 42.448.356,40 46.476

2006 43.615.450,00 46.494

2007 45.802.510,00 46.818

2008 47.968.851,30 47.536

2009 46.204.213,82 47.900

2010 50.985.195,12 48.675

2011 54.725.821,64 50.365

2012 60.175.960,38 52.661

2013 64.381.395,29 55.546

2014 65.908.675,67 58.350

2015 64.079.390,00 63.314

2016 68.145.320,00 69.629

2017 71.744.130,00 76.816

Sumber : Statistik Ketenagalistrikan

Page 27: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

10

Berdasarkan Tabel 1.3 diatas, Perkembangan Penjualan tenaga listrik PLN pada

sektor Industri setiap tahunnya mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Hal ini

dipengaruhi karena semakin banyaknya kebutuhan energi listrik di sektor industri.

Pada tahun 2003 jumlah pelanggan tenaga listrik dari PLN pada sektor industri

mencapai 46.818 unit pelanggan dengan jumlah penjualan listrik sebesar

36.497.254,23 MWh, hal ini diikuti kenaikan pada setiap tahunnya, hingga pada

tahun 2017 kenaikan jumlah pelanggan pada sektor industri sebesar 76.816 unit

pelanggan dengan jumlah penjualan listrik yang dibutuhkan sebesar 71.744.130,00

Mwh. Namun pada tahun 2009 dan 2015 penjualan listrik mengalami penurunan

sebesar 46.204.213,82 MWh dan 64.079.390,00 MWh. Hal ini disebabkan

permintaan energi listrik pada tahun 2009 dan 2015 sempat mengalami penurunan

kebutuhan energi. Namun, tahun keseluruhan penjualan listrik setiap tahunnya

mengalami peningkatan yang signifikan walaupun mengalami penurunan yang

sedikit.

Menurut Kementerian ESDM dalam Handbook of Energy and Economic

Statistic of Indonesia (2011) pada tahun 2005 BBM merupakan energi yang paling

banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia baik pada sektor industri, komersial,

transportasi dan rumah tangga. Pada tahun 2011, sektor industry menggunakan

47% dari total konsumsi energi Indonesia. Selain BBM, ada tiga sumber energi

yang di konsumsi sektor industri seperti batubara, gas dan listrik. Dari 3 jenis

sumber energi tersebut, sektor industri juga membutuhkan sumber energi yang baru

atau sebagai bahan baku barang lain atau barang substitusi untuk menunjang

kebutuhan energi listrik di sektor industri. Seperti energi minyak solar maupun

minyak tanah. Disini penulis menggunakan Minyak solar untuk menggantikan harga

listrik dengan harga minyak solar sebagai barang substitusi. Hal ini dikarenakan

sumber energi listrik yang terbatas, sehingga diperlukan pengganti listrik untuk

memenuhi kegiatan ekonomi maupun alternative kebutuhan sehari-hari dalam

menjalankan aktivitas seperti menggantikan energi listrik pada penerangan jalan

dengan menggunakan genset minyak solar. oleh karena itu, Pelanggan sektor

Page 28: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

11

industri dalam mengoperasionalkan kegiatan ekonomi sektor industri harus

menggunakan tenaga listrik alternative pengganti listrik.

Faktor ini disebabkan karena semakin tingginya kebutuhan energi listrik

sehingga dalam jangka panjang akan mengalami terjadinya keterbatasan pasokan

lisrik dan gangguan penyediaan listrik dari PLN maka harus menggunakan genset

(generator-set) dari bahan bakar minyak solar. Pada Tabel 1.4 terdapar Data Harga

Solar (Unit) tahun 2003-2017.

Tabel 1.4 Harga Solar tahun 2003-2017

Tahun Harga Solar(Rp/BOE)

2003 260,228

2004 254,351

2005 406,962

2006 662,854

2007 662,854

2008 766,264

2009 739,930

2010 693,684

2011 693,684

2012 693,684

2013 770,760

2014 770,760

2015 1,338,503

Page 29: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

12

2016 1,256,340

2017 793,883

Sumber : Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM)

Berdasarkan Tabel 1.4 diatas (Handbook of energy and economic statistics of

Indonesia, 2017) Harga minyak solar keseluruhan menunjukkan kenaikan yang

cukup signifikan dari tahun 2003-2015. Pada tahun 2003 harga solar Rp 260,228/

barel menjadi Rp 1338503/barel. Namun pada 2016-2017 harga solar mengalami

penurunan dari Rp 1,256,340/barel menjadi Rp 793,883/barel. Sumber energi yang

sering digunakan untuk kalangan industri adalah BBM berjenis Solar dan minyak

bakar (IDO). Solar digunakan untuk proses weaving. Penurunan ini sejalan dengan

penelitian Tuti Ermawati (2009) dengan adanya kenaikan BBM hal ini sejalan

dengan penurunan penggunanaan solar dan IDO (minyak bakar). Penurunan paling

tajam terjadi pada tahun 2005 dan 2006, setelah shock harga minyak yang cukup

besar. Selain itu, beberapa pengusaha di dalam lokasi penelitian bahwa penurunan

konsumsi BBM di sektor industri Tekstil dan Produk Tekstil merupakan akibat dari

interaksi dua faktor, yang pertama karena mengurangi subsidi BBM dan membuat

harga komoditas menjadi semakin mahal.

Menurut Outlook Energi Indonesia (2017) Konsumsi energi final menurut jenis

selama tahun 2010-2015 masih didominasi oleh BBM (Minyak solar, bensin, miyak

diesel, dll) mencapai 25% di susuul gas bumi (11%), listrik (11%), batubara (6,2%),

LPG (4,8%). Energi final BBM masih mendominasi kebutuhan energi nasional

dalam kurun waktu 2015-2050, hal ini terjadi karena penggunaan teknologi yang

masih berbasisi BBM seperti sektor transportasi. Sektor industri dan sektor lainnya

juga tidak terlepas dari penggunaan BBM karena teknologi yang cukup efisien.

Selain itu, Pemanfaatan BBM meningkat dengan laju pertumbuhan 4,7% per tahun.

Page 30: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

13

Konsumsi energi listrik mengalami kenaikan setiap tahunnya. Jika di sektor

industri, konsumsi ini berkaitan dengan semakin banyaknya permintaan factor

produksi yang diolah di sektor industri, maka akan membutuhkan kebutuhan energi

listrik yang besar. Pada tahun 2015, konsumsi tenaga listrik di sektor final sebesar

200 TWh. Permintaan tenaga listrik ini akan terus tumbuh sejalan dengan

pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk. Pada kondisi BAU (Business As

Usual), pertumbuhan permintaan tenaga listrik akan diproyeksikan mencapai 520

TWh pada tahun 2025 dan 2.200 TWh (Tera Watt hour) pada tahun 2050, sehingga

laju pertumbuhan permintaan tenaga listrik rata-rata sebesar 7,1% per tahun selama

periode 2015-2050 (Outlook energy Indonesia, 2016).

Ketersediaan pasokan energi listrik merupakan komponen input penting dalam

proses produksi semakin banyak dibutuhkan oleh Sektor industri karena menjadi

tantangan yang besar bagi sektor industri bagaimana mengolah energi listrik dengan

efektif. Hal ini menyebabkan terjadinya krisis listrik yang dipengaruhi oleh pesatnya

pertumbuhan permintaan listrik namun tidak ikuti dengan penambahan jaringan

distribusi dan pembangkit listrik sehingga perlu adanya intervensi dari pemerintah

untuk meningkatkan kualitas permintaan listrik yang semakin baik kedepan.

Semakin tingginya permintaan listrik juga berakibat terjadinya pemborosan yang

menyebabkan terjadinya pemutusan atau pembagian listrik yang bergilir. Hal ini

terjadi karena PLN belum bisa mencukupi kebutuhan listrik penduduk akibat dari

dampak tingginya harga energi batu bara dan minyak bumi yang tinggi, sehingga

diperlukan penghematan dalam penggunaan kebutuhan listrik.

PLN sebagai pemegang hak penguasaan listrik atau monopoli melakukan

penggolongan terhadap konsumen berdasarkan besarnya tarif listrik berdasarkan

sektor ekonomi yaitu Rumah tangga, Usaha, Industri dan Pemerintah. Permintaan

listrik di sektor industri menjadi pemegang kedua terbesar setelah sektor rumah

tangga. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan melakukan

penelitian dengan judul “ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI,

JUMLAH PELANGGAN LISTRIK INDUSTRI DAN HARGA SOLAR

Page 31: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

14

TERHADAP PERMINTAAN LISTRIK SEKTOR INDUSTRI DI INDONESIA

PERIODE TAHUN 2003-2017”.

B. Batasan MasalahDalam penelitian ini, penulis akan membatasi permasalahan yakni mengenai :

1. Variabel PDB Industri, Jumlah Pelanggan Listrik dan Harga Solar adalah

sebagai variable bebas (X). Ketiga hal tersebut merupakan beberapa variable

yang mempengaruhi variable Permintaan listrik sektor industri sebagai variable

terikat (Y).

2. Penelitian ini hanya meneliti di negara Indonesia dan penelitian hanya

dilakukan periode 2003-2017.

3. Penelitian ini hanya mengkaji tentang bagaimana hubungan PDB Industri,

Jumlah pelanggan listrik, dan Harga Solar dapat berpengaruh terhadap

permintaan Listrik sektor industri.

C. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka permasalahan yang

akan dikaji dan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah pengaruh PDB Sektor Industri terhadap permintaan Listrik

Sektor industri di Indonesia periode 2003-2017?

2. Bagaimanakah pengaruh Jumlah Pelanggan Listrik terhadap permintaan Listrik

Sektor industri di Indonesia periode 2003-2017?

3. Bagaimanakah pengaruh Harga Solar terhadap permintaan Listrik Sektor

industri di Indonesia periode 2003-2017?

4. Bagaimanakah pengaruh PDB Sektor Industri, Jumlah Pelanggan Listrik dan

Harga Solar terhadap permintaan listrik Sektor industri di Indonesia periode

2003-2017?

Page 32: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

15

D. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah diuraikan diatas, adapun tujuan yang ingin

dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PDB Sektor Industri terhadap

permintaan Listrik Sektor industri di Indonesia periode 2003-2017.

b. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Jumlah Pelanggan Listrik Industri

terhadap permintaan Listrik Sektor industri di Indonesia periode 2003-2017.

c. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Harga Solar terhadap permintaan

Listrik Sektor industri di Indonesia periode 2003-2017.

d. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh PDB Sektor Industri, Jumlah

Pelanggan Listrik Industri dan Harga Solar terhadap permintaan listrik Sektor

industri di Indonesia periode 2003-2017.

2. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah diuraikan diatas, adapun manfaat yang dapat

diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Sebagai referensi atau bahan acuan bagi para pengambil kebijakan, khususnya

pemerintah dalam upaya untuk mengembangkan sektor industri dan dalam

menangani infrastruktur ketenagalistrikan di masa yang akan datang untuk

mendukung aktifitas sektor industri

b. Sebagai masukan bagi peneliti – peneliti lain yang ingin melakukan penelitian

sejenis.

Page 33: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

16

E. Tinjauan Kajian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh FX. Hengki Parahate dan AG. Edi Sutarta tahun

1990-2010 yang berjudul “Analisis Permintaan Dan Efisiensi Energi Listrik di

Indonesia tahun 1990-2010”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh

pendapatan riil (GDP), jumlah pelanggan (PEL) dan permintaan turunan energi

listrik yang diproksikan dari nilai impor stok peralatan listrik (M) serta efisiesnsi

penggunaan energi listrik bagi perekonomian di Indonesia selama 1990-2010. Hasil

penelitian menunjukkan secara individual GDP industri berpengaruh positif dan

signifikan terhadap jumlah permintaan energi listrik pada sekto industri. Sedangkan

jumlah pelanggan dan nilai impor stok peralatan listrik tidak signifikan terhadap

jumlah permintaan energi listrik pada sektor industri.

Penelitian yang dilakukan oleh Sang Hyun Kim tahun 2001 yang berjudul

“Korean Energy Demand in the Nnew Millenium:Outlook and Policy Implication

2000-2005”. Penelitian ini menganalisis tentang trend permintaan energi di Korea dan

membuat perencanaan permintaan dimasa datang. Variabel yang digunakan

Permintaan energi, GDP, harga energi. Metode yang digunakan Autoregressive

Distributed Lag model (ADL Model). Hasil penelitian menunjukkan Hasil Penelitian

menunjukkan pertumbuhan permintaan energi diproyeksikan lebih lambat

dibandingkan asumsi dalam pertumbuhan ekonomi. rekstrukturisasi industri

menjadikan industry di korea menjadi industry dengan penggunaan energi yang

intensif sehinga menjadikan industry sebagai penggerak bagi pertumbuhan ekonomi.

Harga energi untuk industri sangat rendah, sendangkan permintaan akan listrik dan

gas mengalami kenaikan yang signifikan.

Page 34: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

17

Penelitian yang dilakukan oleh Akihiro Otsuka tahun 2015 yang berjudul

“Demand for Industrial and Commercial electricity: evidence from Japan”.

Penelitian ini bertujuan untuk memperkirakan fungsi permintaan listrik Sektor

industri dan komersial di Jepang. Yang meneliti 47prefektur untuk tahun 1990-2010.

Variabel yang digunakan volume total permintaan listrik sektor industry dan

komersial, harga listrik dan produksi bruto. Sumber data dari Statistik Konsumsi

Energi Jepang. Metode menggunakan Model penyesuaian parsial dan data panel.

Hasil Penelitian menunjukan pada sektor industri dan komersial, elastisitas harga

permintaan sangat rendah dalam jangka pendek dan panjang, sedangkan elastisitas

produksi lebih besar dari pada elastisitas harga. Sektor industry mengalami

penurunan pertumbuhan permintaan disebabkan oleh faktor produksi menurun.

Penelitian yang dilakukan Cialani dan Mortazavi tahun 2018 yang berjudul

“Household and Industrial electricity demand in Europe”. Penelitian ini bertujuan

untuk meneliti permintaan listrik sektor rumah tangga dan industry dan faktor-faktor

penentu di 29 negara eropa selama liberalisasi di pasar listrik tahun 1995-2015.

Variabel yang digunakan Harga listrik sektor industri dan rumah tangga, PDB dan

PDB Perkapita dan Konsumsi listrik sektor industri dan rumah tangga. Sumber data

dari Eurostat5 Eropa. Metode menggunakan model penyesuaian parsial dinamis dan

data panel. Hasil penelitian menunjukkan koefisien harga listrik berpengaruh negatif

terhadap konsumsi listrik industri dan rumah tangga di Eropa. sedangkan PDB dan

PDB Perkapita berpengaruh positif terhadap konsumsi listrik Industri dan rumah

tangga di Eropa.

Penelitian yang dilakukan oleh Nella Katili tahun 2008 yang berjudul “ Analisa

Beberapa Faktor yang Mmempengaruhi Permintaan Sambungan Listrik Sektor

Industri di Jawa Timur tahun 1993-2007”.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

faktor pendukung yang mempengaruhi Permintaan Sambungan Listrik Sektor

Industri. Penelitian ini menggunakan data sekunder selama 15 tahun sejak tahun

1993-2007. Metode yang digunakan menggunakan analisis regresi linier berganda.

variabel bebas yang digunakan adalah Jumlah Pelanggan, Tarif Penjualan, Produk

Page 35: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

18

Domestik Regional Bruto dan Jumlah Produksi Listrik terhadap variabel terikat

Konsumsi Tenaga Listrik. Hasil Penelitian menunjukkan pengujian hipotesis

diperoleh hasil bahwa secara simultan faktor atau variabel Jumlah Pelanggan

(X1),Tarif Penjualan (X2), Produk Domestik Regional Bruto (X3) dan Jumlah

Produksi Listrik berpengaruh signifikan terhadap Jumlah Konsumsi Tenaga Listrik

(Y).

Penelitian yang dilakukan oleh Iva Prasetyo Kusumaning Ayu tahun 2010 yang

berjudul “ Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan Listrik Pada Sektor

Industri di Indoensia tahun 2002-2008”. Variabel yang digunakan adalah Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) sektor industri, Harga listrik sektor industri,

jumlah pelanggan listrik sektor industri , harga solar sektor industri sebagai

substitusi dari listrik. Sumber data dari PLN, BPS dan PT. Pertamina. Metode yang

digunakan adalah analisa deskriptif dan metode data panel. Hasil Penelitian

menunjukkan jumlah pelanggan listrik industri, PDRB sektor industri dan harga

solar industri berpengaruh positif dan signifikan mempengaruhi permintaan listrik

sektor industri di berbagai provinsi di Indonesia. Sedangkan harga jual listrik

berpengaruh negatif dan signifikan.

Penelitian yang dilakukan oleh Iis Minarti tahun 2008 yang berjudul “Pengaruh

Pertumbuhan Sektor Industri Terhadap Pertumbuhan Permintaan Listrik tahun

2008-2020”. Penelitian ini untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi

permintaan listrik sektor industri di Indonesia akibat dari peningkatan PDB sektor

industri, harga listrik, dan jumlah pelanggan. Data yang digunakan adalah data

sekunder dengan time series dari tahun 1975-2006. Sumber data diperoleh dari BPS,

ESDM dan PLN. Metode yang digunakan regresi log linear menggunakan OLS.

Hasil Penelitian menunjukkan permintaan listrik di Indonesia dipengaruhi secara

signifikan oleh PDB sektor industri, harga listrik, dan pelanggan sektor industri.

Page 36: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

19

Penelitian yang dilakukan oleh Yeni Rachmawati 2007 yang berjudul “Analisis

Permintaan Listrik Pelanggan Rumah Tangga, Industri dan Komersial di Indonesia

tahun 1975-2006”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh

pendapatan, harga listrik, dan harga BBM terhadap permintaan listrik pelanggan

rumah tangga, industri dan komersial. Analisis kuantitatif menggunakan regresi

Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan semua variabel

kecuali harga listrik berpengaruh secara sigifikan terhadap permintaan listrik pada

pelanggan rumah tangga dan industri. Pada pelanggan komersial semua variabel

berpengaruh signifikan terhadap permintaan listrik.

Penelitian yang dilakukan oleh Rona Yugustya tahun 2006 yang berjudul

“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan Listrik pada Industri

Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Di Indonesia pada tahun 1982-2004”. Penelitian

ini bertujuan untuk menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan

listrik industri TPT di Indonesia dan mengkaji hubungan antara faktor-faktor

terhadap permintaan listrik pada industri TPT. Metode yang digunakan

menggunakan Analisis kuantitatif yaitu dengan melihat pengaruh variabel-variabel

yang diteliti dengan menggunakan model regresi linear. Data yang digunakan tahun

1982-2004 yaitu untuk sektok industri tekstil dan pakaian jadi. Hasil analisis

menunjukkan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap permintaan listrik industri

TPT di Indonesia adalah permintaan produk berpengaruh positif terhadap

permintaan listrik pada taraf 5%. Dengan nilai elastisitas sebesar 1.04.

Penelitian yang dilakukan Mustika Dyah Indraswari yang berjudul “Analisis

Hubungan Kausalitas Pertumbuhan Ekonomi, Konsumsi Energi dan Emisi CO2

serta Peramalan Permintaan Energi di Indonesia tahun 2014-2035”. Variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi, Konsumsi energi dan

emisi CO2. Metode yang digunakan adalah uji akar unit, co-integrasi, dan kausalitas

Granger berdasarkan Vector Error Correction. Hasil Penelitian menunjukkan

terdapat hubungan kausalitas dua arah antara pertumbuhan ekonomi dan konsumsi

energi fosil dan listrik. Pertumbuhan ekonomi mempengaruhi konsumsi energi fosil

Page 37: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

20

dan listrik dan sebaliknya. Hasil penelitian juga menemukan proyeksi permintaan

energi di sektor industri dan rumah tangga di dominasi oleh energi fosil.

Penelitian yang dilakukan oleh Veromita, Jaka Aminata yang berjudul

“Analisis Permintaan listrik di Jawa Tengah Tahun 2014-2016”. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis permintaan listrik di jawa tengah. Variabel yang

digunakan adalah Jumlah penduduk, kapasitas daya listrik tersambung, dan PDRB

Perkapita. Jenis data yang digunakan adalah data panel. Sumber data diperoleh dari

PT. PLN dan BPS. Hasil penelitian menunjukkan jumlah penduduk dan kapasitas

daya tersambung berpengaruh positif dan signifikan terhadap permintaan listrik di

jawa tengah. Sedangkan, jumlah PDRB Perkapita hanya berpengaruh positif dan

tidak signifikan terhadap permintaan listrik di jawa tengah.

Page 38: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

21

Tabel 1.5 Penelitian Terdahulu

1. Jurnal

No Penulisan Tahun Judul Variabel dan Alat

Analisis

Hasil Analisis

1. Akihiro Otsuka

(2015)

“Demand for Industrial

and Commercial

electricity: evidence from

Japan 1990-2010”.

Variabel :

Harga listrik, Produksi

bruto, dan volume

total permintaan listrik

sektor industri dan

komersial.

Metode :

Model Pendekatan

penyesuaian parsial

dan data panel

Hasil Penelitian

menunjukan pada sektor

industri dan komersial,

elastisitas harga

permintaan sangat rendah

dalam jangka pendek dan

panjang, sedangkan

elastisitas produksi lebih

besar dari pada elastisitas

harga. Sektor industry

mengalami penurunan

pertumbuhan permintaan

disebabkan oleh faktor

produksi menurun.

2. Sang Hyun Kim

(2001)

“Korean Energy Demand

in the Nnew

Millenium:Outlook and

Policy Implication 2000-

2005”

Variabel:

Permintaan energi,

GDP, harga energi

Alat Analisis:

Autoregressive

Distributed Lag model

(ADL Model)

Hasil penelitian

menunjukkan

pertumbuhan permintaan

energi diproyeksikan lebih

lambat dibandingkan

asumsi dalam

pertumbuhan ekonomi.

rekstrukturisasi industri

menjadikan industri di

korea menjadi industri

dengan penggunaan energi

Page 39: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

22

yang intensif sehingga

menjadikan industri

sebagai penggerak bagi

pertumbuhan ekonomi.

sedangkan, Harga energi

untuk industri sangat

rendah, sedangkan

permintaan akan listrik

dan gas mengalami

kenaikan yang signifikan.

3. Cialani dan

Mortazavi (2018)

“Household and

Industrial electricity

demand in Europe 1995-

2015”

Variabel:

Harga listrik sektor

industri dan rumah

tangga, PDB dan PDB

Perkapita dan

Konsumsi listrik

sektor industri dan

rumah tangga.

Metode :

Model Penyesuaian

Parsial dinamis dan

data panel.

Hasil penelitian

menunjukkan koefisien

harga listrik berpengaruh

negatif terhadap konsumsi

listrik industri dan rumah

tangga di Eropa.

sedangkan PDB dan PDB

Perkapita berpengaruh

positif terhadap konsumsi

listrik Industri dan rumah

tangga di Eropa.

Page 40: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

23

2. Skripsi

No Penulisan danTahun

Judul Variabel dan AlatAnalisis

Hasil Penelitian

1. Rona Yugustya

(2006)

“Analisis faktor-faktor

yang mempengaruhi

Permintaan Listrik pada

industry tekstil dan

produk tekstil (TPT) di

Indonesia tahun 1982-

2004”.

Variabel :

Permintaan Produk,

Harga Solar, dan

Krisis Ekonomi

Metode :

Analisis Kuantitatif

dan metode Ordinary

Least Square (OLS)

Hasil Penelitian

menunjukkan permintaan

produk berpengaruh positif

terhadap permintaan listrik

pada industri tekstil dan

produk tekstil (TPT)

sedangkan Harga solar dan

krisis ekonomi

berpengaruh negatif

terhadap permintaan listrik

pada industri tekstil dan

produk tekstil (TPT).

2. Nella Katili (2008) “ Analisa beberapa faktor

yang mempengaruhi

permintaan sambungan

listrik sektor industri di

jawa timur tahun 1993-

2007”.

Variabel :

Jumlah Pelanggan,

Tarif Penjualan,

PDRB, Jumlah

Produksi Listrik dan

Konsumsi Tenaga

Listrik.

Metode:

Model Regresi Linier

Berganda

Hasil penelitian ini

menunjukkan Jumlah

Pelanggan, Tarif

Penjualan, PDRB dan

Jumlah Produksi Listrik

berpengaruh signifikan

terhadap jumlah konsumsi

tenaga listrik.

3. Mustika Dyah

Indraswari

“Analisis Hubungan

Kausalitas Pertumbuhan

Ekonomi, Konsumsi

Energi dan Emisi CO2

serta peramalan

Variabel :

Pertumbuhan

Ekonomi, Konsumsi

energi dan emisi CO2.

Metode :

Hasil penelitian

menunjukkan terdapat

hubungan kausalitas dua

arah antara pertumbuhan

ekonomi dan konsumsi

Page 41: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

24

permintaan energi di

Indonesia tahun 2014-

2035”.

Vector Error

Correction Model

energi listrik dan fosil.

Pertumbuhan ekonomi

mempengaruhi konsumsi

energi listrik dan fosil.

Proyeksi permintaan

energi di sektor industri

dan rumah tangga

didominasi oleh energi

fosil.

3. Tesis

No Penulisan dan

Tahun

Judul Variabel dan Alat

Analisis

Hasil Penelitian

1. Iva Prasetyo

Kusumaning Ayu

(2010

“Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi

Permintaan Listrik Pada

Sektor Industri di

Indonesia tahun 2002-

2008”.

Variabel :

Harga Jual Listrik

Industri, Jumlah

Pelanggan Listrik

Industri, PDRB Sektor

Industri dan Harga

Solar Industri.

Metode :

Analisa Deskriptif dan

Model Data Panel.

Hasil Penelitian

menunjukkan jumlah

pelanggan listrik industri,

PDRB sektor industri dan

harga solar industri

berpengaruh positif dan

signifikan mempengaruhi

permintaan listrik sektor

industri di berbagai

provinsi di Indonesia.

Sedangkan harga jual

listrik berpengaruh negatif

dan signifikan.

2. Yeni Rachmawati

(2007)

“Analisis Permintaan

Energi Listrik Pelanggan

Rumah Tangga, Industri,

dan Komersial di

Variabel :

Pendapatan, harga

listrik, dan harga

BBM.

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

semua variabel kecuali

harga listrik berpengaruh

Page 42: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

25

Indonesia Periode 1975-

2006”.

Metode :

Analisis deskriptif dan

kuantitatif. Model

yang digunakan

regresi Ordinary Least

Square (OLS).

signifikan terhadap

permintaan listrik pada

pelanggan rumah tangga

dan industri.

3. Iis Minarti (2008) “ Pengaruh Pertumbuhan

Sektor Industri Terhadap

Pertumbuhan Permintaan

Listrik Periode 1975-

2006”.

Variabel :

PDB Sektor industri,

Harga listrik, jumlah

pelanggan sektor

industri.

Metode :

Regresi log linear

dengan metode

Ordinary Least

Square (OLS).

Hasil Penelitian

menunjukkan bahwa

permintaan listrik di

Indonesia dipengaruhi

secara signifikan oleh

PDB sektor industri, harga

listrik, dan pelanggan

sektor industri.

Page 43: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

26

F. Sistematka Penelitian

Untuk mempermudah penulisan dan pembahasan pada skripsi ini, maka penulis

membagi dalam beberapa bab dan sistematika sebagai berikut :

BAB I, PENDAHULUAN

Pada bab ini akan diuraikan tentang Latar Belakang, Batasan Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Kajian

Terdahulu dan Sistematika Penulisan.

BAB II, TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini akan membahas tentang teori-teori terkait dengan subsidi

listrik, Jumlah pelanggan Listrik, dan PDB Sektor Industri . Selain itu

akan membahas tentang Kerangka Pemikiran dan Hipotesis.

BAB III, METODE PENELITIAN

Bab ini akan menjelaskan beberapa poin yang berkaitan dengan

metedeologi penelitian yang dipakai dalam penulisan ini, antara lain:

A. Populasi dan Sampel

B. Tempat dan Waktu Penelitian

C. Sumber Data

D. Instrumen Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Teknik Pengolahan Data

BAB IV, TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menguraikan beberapa point yaitu:

A. Temuan Hasil Penelitian

B. Pembahasan

Page 44: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

27

BAB V, SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang memuat kesimpulan berupa

jawaban-jawaban dari permasalahan penelitian yang dikemukakan

sebelumnya. Bab ini juga berisi saran-saran yang sifatnya membangun

sebagai solusi dari permasalahan yang dikemukakan.

Page 45: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

28

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Terkait dengan Variabel Penelitian

1. Teori Permintaan

a. Definisi Permintaan

Menurut Aminullah (2009) Permintaan adalah keinginan konsumen membeli

suatu barang pada berbagai tingka harga selama periode tertentu. Beberapa factor

yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang yaitu (a) harga barang itu

sendiri, (b) harga barang lain, (c) tingkat pendapatan perkapita, (d) selera atau

kebiasaan konsumen, (e) jumlah penduduk (f) perkiraan harga dimasa yang akan

datang, (h) usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan. Menurut Sukirno

(2004) Analisis Keynes mengatakan bahwa tingkat kegiatan ekonomi Negara

ditentukan oleh besarnya permintaan efektif, yaitu dimana kemampuan seseorang

dalam membayar barang dan jasa yang diminta dalam wujud perekonomian.

Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998) bahwa harga yang lebih tinggi untuk

satu barang mengurangi konsumsi yang diinginkan konsumen terhadap

komoditas tersebut.

Berdasarkan teori ekonomi (Nicholson, 2005) mengatakan bahwa permintaan

dipengaruhi oleh harga dan juga hal lain seperti pendapatan konsumen, harga

barang lain dan perubahan preferensi. Menurut Sadono Sukirno (2004)

Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat kepada sesuatu barang ditentukan

oleh banyak factor. Diantara factor-faktor tersebut yang terpenting adalah seperti

yang dinyatakan dibawah ini:

1. Harga barang itu sendiri

2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut

Page 46: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

29

3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat

4. Corak distribusi pendapatan dalam masyarakat

5. Cita rasa masyarakat

6. Jumlah Penduduk

7. Ramalan mengenai keadaan di masa yang akan datang

Menurut Lukman, (2015:31) permintaan (demand) terhadap suatu barang dan

jasa dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan antara sejumlah barang atau jasa

yang diinginkan oleh konsumen untuk membeli dipasar atau jasa yang diinginkan

oleh konsumen untuk dibeli dipasar pada tingkat harganya pada waktu tertentu.

Selain pengertian permintaan, terdapat beberapa istilah yang ada dalam

permintaan, yaitu daftar permintaan dan kurva permintaan.

Menurut Sadono (2004:76) Dalam hukum permintaan dijelaskan sifat

hubungan antara permintaan barang dengan tingkat harganya. Hukum permintaan

pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan “makin rendah

harga suatu barang maka makin banyak permintaan terhadap barang tersebut.

Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka sedikit permintaan terhadap

barang tersebut. Hubungan ini disebabkan karenak kenaikan harga menyebabkan

pembeli mencari barang lain yang dapat digunakan sebagai pengganti terhadap

barang yang mengalami kenaikan harga.namun sebaliknya, apabila harga turun

maka seseorang mengurangi pembelian terhadap barang lain yang sama jenisnya

dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami penurunan harga.

b. Fungsi PermintaanMenurut Pratama dan Mandala (2008:24) Fungsi permintaan adalah

permintaan yang dinyatakan dalam hubungan matematis dengan factor-faktor

yang mempengaruhinya. Dengan fungsi permintaan, maka dapat mengetahui

hubungan antara variabel tidak bebas (dependent variable) dan variabel-variabel

bebas (independent variables). Penjelasan ini dapat dijelaskan melalui persamaan

matematis yang menjelaskan tentang hubungan antara tingkat permintaan dengan

factor-faktor yang mempengaruhi permintaan sebagai berikut:

Page 47: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

30

Dx = f (Px,Py, Y/cap, sel, pen,Pp, Ydist,prom………………..…(2.1)

Dimana:

Dx = Jumlah barang atau jasa yang diminta

Px = Harga X

Py = Harga barang Y

Y = Pendapatan Perkapita

Sel = Selera atau kebiasaan

Pen = Jumlah Penduduk

Pp = Perkiraan harga X pada periode mendatang

Ydist = Distribusi Pendapatan

Prom = Upaya produsen meningkatkan penjualan (promosi)

Menurut M. Nur Rianto dan Dr. Euis (2010:45) Ada salah satu cara terbaik

dalam memahami relevansi ilmu ekonomi dalam dunia praktis yaitu dimulai

dengan permintaan dan penawaran. Dengan penguasaan dasar terhadap

mekanisme yang terjadi dalam permintaan dan penawaran, maka seseorang telah

memiliki dasar yang kuat dalam melakukan suatu analisis terhadap aktivitas

ekonomi. Menurut Robert S. dan Daniel L. (2001: 19) Analisa permintaan dan

penawaran merupakan alat dasar yang kuat yang dapat diterapkan pada berbagai

masalah yang menarik dan penting sebagai berikut :

1. Memahami dan melakukan peramalan bagaimana perubahan kondisi

ekonomi dunia mempengaruhi harga pasar dan produksi, seperti

mengetahui apa yang akan terjadi terhadap tingkat harga apabila tejadi

resesi ekonomi.

2. Menilai pengaruh intervensi harga, intervensi pasar, dukungan harga dan

insentif produksi terhadap suatu produk.

Page 48: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

31

3. Bagaimana penetapan pajak, subsidi, tariff, dan kuota impor

mempengaruhi konsumen dan produsen dalam hal ketersediaan harga dan

kuantitas suatu produk baik produk local maupun impor.

Menurut Sadono (2004:78) Kurva Permintaan dapat didefinisikan sebagai

suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara harga sesuatu barang

tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. Kurva

Permintaan merupakan suatu grafik yang menunjukkan hubungan antara harga

suatu barang atau jasa dan jumlah atas barang atau jasa yang diminta.

Kurva Permintaan

Gambar 2.1 Pergerakan Sepanjang Kurva (Moving Along the Curve)

Dalam ilmu ekonomi yang kenal dengan penggerak kurva (moving along the

curve), dimana perubahan konsumsi hanya terjadi di sepanjang kurva permintaan

tersebut dan tidak terjadi pergeseran dalam kurva permintaan. Oleh karena itu,

pergerakan kurva permintaan hanya akan terjadi oleh perubahan atas harga itu

sendiri. Apabila harga barang tersebut naik, maka kurva permintaannya dapat

bergerak menurun, dan sebaliknya jika harga barang tersebut turun. Pergeseran

Kurva Permintaan tidak hanya dipengaruhi oleh perubahan harga, ada faktor-

faktor lain yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan kurva permintaan

yaitu Pendapatan. Pendapatan adalah hasil yang didapat kosumen dengan tinggi,

konsumen tersebut membelanjakan barang atau jasa yang akan dibeli. Jika

P1

P2

0Q1 Q2

Q

D

D

Page 49: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

32

pendapatan semakin turun, maka untuk membelanjakan barang akan semakin

sedikit.

Harga suatu barang selalu dipandang sebagai factor yang sangat penting

dalam menentukan penawaran barang tersebut. Oleh karena itu teori penawaran

menumpukkan perhatiannya kepada hubungan di antara tingkat harga dengan

jumlah barang yang ditawarkan. Hukum Penawaran adalah suatu pernyataan

yang menjelaskan tentang sifat hubungan antara harga sesuatu barang danjumlah

barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Dalam hukum ini dinyatakan

keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila harganya tinggi

dan bagaimana pula keinginanuntuk menawarkan barangnya tersebut apabila

harganya rendah. Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa makin

tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan

ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin tendah harga suatu barang

semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan.

Kurva Penawaran

Gambar 2.2 Pergerakan Sepanjang Kurva (Moving Along the Curve)

Kurva Penawaran (supply curve) menunjukkan jumlah barang yang bersedia

dijual oleh para produsen pada harga yang akan diterimanya di pasar, dan

mempertahankan agar setiap factor yang mempengaruhi jumlah penawaran itu

tetap.bentuk persamaan ini dapat ditulis berikut:

P2

0Q1

Q

P1

P2

S

S

Q2

Page 50: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

33

Qs = f (P) ……………………………. (2.2)

Dalam persamaan tersebut, terlihat hubungan antara jumlah penawaran dan

harga. Hubungan ini dapat digambarkan seperti Gambar 2.2. Kurva penawaran

mempunyai slope (kemiringan) yang positif, dimana hal ini berarti semakin

tinggi harga maka semakin banyak barang yang ditawarkan oleh perusahaan ke

pasar. Jika, terjadi penurunan harga maka semakin sedikit pula yang ditawarkan

oleh perusahaan, sehingga halini sering kali memunculkan kecurangan produsen

dimana agar terjadi kenaikan harga atassuatu produk jumlah produksi akan

dikurangkan, sehingga dengan permintaan yang tetap sementara penawaran

berkurang, maka haga dapat dinaikkan kembali. Hal inilah dalam ilmu ekonomi

dikenal sebagai pergerakan sepanjang kurva (moving along the curve).

a.) Elastisitas Permintaan dan Penawaran

Menurut Samuelson (1995:79) mendefinisikan bahwa elastisitas permintaan

menunjukkan persentase perubahan yang diminta akibat perubahan salah satu

variabel yang mempengaruhi permintaan sebesae 1% dengan kondisi variabel

yang lain tetap.

Menurut M. Nur Rianto dan Dr. Euis (2010:55) Elastisitas yaitu untuk

mengukur kepekaan dari satu variabel terhadap yang lainnya. Secara spesifik,

elastisitas adalah suatu bilangan yang menginformasikan tentang persentase

perubahan yang terjadi pada satu variabel sebagi reaksi terhadap perubahan 1%

pada variabel lain, apakah beraksi cukup signifikan atau tidak. Secara garis besar,

elastisitas akan dibagi menjadi elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.

b.) Elastisitas Permintaan

Elastisitas ini digunakan untuk mengetahui tingkat kepekaan perubahan

permintaan suatu barang sebagai akibat dari perubahan harga. Elastisitas

permintaan dipresentasikan dalam bentuk koefisien elastisitas yang didefinisikan

sebagai suatu angka penunjuk yang menggambarkan sampai sebesapa besar

perubahan jumlah barang yang diminta dibandingkan dengan barang yang

Page 51: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

34

diminta dibandingkan dengan perubahan harga. Suatu permintaan bersifat tidak

elastic apabila koefisen elastisitas permintaannya berada diantara nol dan satu.

Hal ini berarti prosentase perubahan jumlah barang yang diminta. Sedangkan

permintaan yang bersifat elastic terjadi apabila permintaan mengalai perubahan

dengan porsentase perubahan harga.

Menurut M. Nur Rianto dan Dr. Euis (2010:55) Elastisitas permintaan adalah

derajat kepekaan jumlah permintaan terhadap perubahan salah satu factor yang

mempengaruhinya. Elastisitas permintaan mengukur perubahan relative dalam

jumlah unit barang yang dibeli sebagai akibat perubahan salah satu factor yang

mempengaruhinya. Ada beberapa macam konsep elastisitas yang berhubungan

dengan permintaan. Menurut Sadono (1982) mendefinisikan elastisitas

permintaan adalah suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai

dimana besarnya pengaruh perubahan salah satu variabel bebas terhadap

perubahan permintaan dengan menganggap pengaruh variabel yang lain adalah

konstan. Elastisitas permintaan perlu dibedakan kepada tiga konsep, yaitu

elastisitas permintaan harga, elastisitas permintaan pendapatan dan elastisitas

permintaan silang (Sukirno, 2011:103).

1.) Elastisitas Permintaan terhadap harga

Elastisitas Permintaan terhadap harga dapat diukur dengan rumus sebagai

berikut : ℎ = Δ /Δ / ………………………….……….. (2.3)

Dimana :

Qd = Jumalh barang yang diminta

P = Harga barang tersebut

Menurut Putong (2003) Elastisitas Harga (own price elasticity) merupakan

besarnya respon perubahan permintaan suatu barang terhadap perubahan harga

suatu barang dengan menganggap nilai perubah yang lain dalam fungsi

Page 52: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

35

permintaan tetap (ceteris paribus). Semakin peka jumlah barang yang diminta

terhadap perubahan harga maka akan semakin besar elastisitas permintaannya.

2.) Elastisitas Permintaan Pendapatan

Elastisitas Permintaan terhadap pendapatan dapat diukur dengan rumus

sebagai berikut :

= Δ /Δ / …………………………..…………… (2.4)

Dimana:

Qdx = Jumlah barang yang diminta

Y = pendapatan riil konsumen

Menurut Sadono (2004) koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya

perubahan permintaan terhadap sesuatu barang sebagai akibat daripada

perubahan pendapatan pembeli dinamakan Elastisitas permintaan pendapatan.

Elastisitas merupakan persentase perubahan permintaan akan suatu barang yang

diakibatkan oleh kenaikan pendapatan (income) riil konsumen dengan 1% .

Menurut Putong (2003). Elastisitas pendapatan (income elasticity) merupakan

suatu ukuran kepekaan dari jumlah yang diminta terhadap perubahan pendapatan

dengan anggapan pengaruh dari factor-faktor lain yang mempengaruhi

permintaan tidak berubah. Nilai elastisitas pendapatan (EY) pada umumnya

positif, karena kenaikan pendapatan akan meningkatkan jumlah barang yang

diminta.

3.) Elastisitas Permintaan Silang

Elastisitas Permintaan silang dapat diukur dengan rumus sebagai berikut :ℎ = Δ /Δ / …………………………….. (2.5)

Menurut Sadono (2004) Elastisitas Permintaan Silang merupakan koefisien

yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan permintaan terhadap

Page 53: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

36

sesuatu barang apabila terjadi perubahan terhadap harga barang lain. Apabila

perubahan harga barang Y menyebabkan permintaan barang X berubah, maka

sifat perhubungan diantara keduanya digambarkan oleh elastisitas silang.

Nilai elastisitas silang berkisar diantara tak terhingga yang negatif kepada tak

terhingga yang positif. Barang-barang penggenap elastisitas silangnya bernilai

negatif, jumlah barang X yang diminta berubah ke arah yang bertentangan

dengan perubahan harga barang Y. jika harga Y naik , maka jumlah permintaan

terhadap barang X berkurang, sebaliknya harga barang Y turun, maka jumlah

permintaan terhadap barang X bertambah. Nilai elastisitas silang untuk barang-

barang negatif adalah positif, yaitu permintaan terhadap sesuatu barang berubah

kearah yang bersamaan dengan harga barang penggantinya. Kedua-keduanya

akan sama-sama mengalami kenaikan atau sama-sama mengalami penurunan.

Seperti mobil dan bus adalah barang yang saling menggantikan.

c.) Faktor-faktor Penentu Elastisitas PermintaanMenurut Sadono (2004:111) Ada beberapa faktor yang menimbulkan

perbedaan dalam elastisitas permintaan berbagai barang. Sebagai berikut :

1. Tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang yang

bersangkutan. dalam suatu perekonomian, terdapat barang yahg dapat

digantikan dengn barang-barang lain yang sejenisnya. Perbedaan ini

menimbulkan perbedaan elastisitas diantaranya berbagai macam barang.

Sekiranya sesuatu barang mempunyai banyak barang pengganti,

permintaannya cenderung untuk bersifat elastis. Artinya, perubahan harga

yang kecilsaja akan menimbulkan perubahan yang besar terhadap

permintaan.

2. Persentasi pendapatan yang dibelanjakan untuk membeli barang tersebut.

Semakin besar bagian pendapatan yang diperlukan untuk membeli

sesuatu barang semakin elastic permintaan terhadap barang tersebut.

Page 54: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

37

3. Jangka waktu di dalam mana permintaan itu dianalisis. Semakin lama

jangka waktu dimana pemintaan itu dianalisis, semakin elastis sifat

permintaan sesuatu barang.

2. Pengertian Sektor Industria. Pengertian Industri

Menurut Sadono sukirno (1995), Industri merupakan perusahaan yang

menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder. Kegiatan

ini seperti pabrik tekstil, pabrik rakitan dan pabrik pembuatan rokok. Industri

juga merupakan suatu kegiatan ekonomi dimana mengolah barang mentah hingga

menjadi barang jadi yang akan memiliki kegunaan sebagai barang yang memiliki

nilai tambah. Selain itu, Industri bisa diartikan sebagai usaha atau kegiatan

ekonomi yang dapat mensejahteraan penduduk .

Sektor industri merupakan sektor yang berkontribusi paling besar dalam

meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Indonesia. Baik itu industri non migas

atau migas, namun industri tidak hanya berbentuk barang, namun juga berbentuk

jasa. Dengan lancarnya perkembangan industri di suatu Negara, akan

menghasilkan Sumber daya manusia yang berkualitas dan industri yang bagus

menghasilkan sumber daya alam yang berkualitas tinggi. Selain menciptakan

tenaga kerja yang berkualitas, juga akan berdampak bagi konsumen pemerintah,

rumah tangga dan swasta.

b. Industri menurut para Ahli

Menurut Departemen Perindustrian (2006), Industri merupakan kegiatan

ekonomi yang mengolah bahan mentah, banhan baku, barang setengah jadi atau

barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya,

termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. Menurut BPS

Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan

mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia, atau dengan tangan

sehingga menjadi barang jadi/setengah jadi, dan atau barang yang kurang

Page 55: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

38

nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih

dekatkepada pemakai akhir. Termasuk dalam kegiatan ini adalah jasa/industri

dan pekerjaan perakitan (assembling).

Menurut Komaruddin (2004:23) Industri adalah suatu proses yang ditandai

dengan penggunaan teknologi didalam proses produksi yang terutama ditunjukan

kepada pengelolaan bahan baku, bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.

Menurut Dumairy (1996) Industri dapat digolongkan berdasarkan beberapa

kelompok komoditas, berdasarkan skala usaha dan berdasarkan hubungan antar

produknya. Penggolongan ini berdasarkan International Standard of Industrial

Classification (ISIC). Penggolongan menurut ISIC didasarkan kepada Sembilan

golongan sektor industri:

ISIC 31 : Iindustri makanan, minuman dan tembakau.

ISIC 32 : Industri tekstil, pakaian jadi dan kulit.

ISIC 33 : Industri kayu dan barang dari kayu, termasuk perabot rumah tangga.

ISIC 34 : Industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan penerbitan.

ISIC 35 : Industri kimia dan barang dari kimia, minyak bumi, batu bara, karet,

dan plastik.

ISIC 36 : Industri barang galian bukan logam, kecuali minyak bumi dan batu

bara.

ISIC 37 : Industri logam dasar

ISIC 38 : Industri barang dari logam, mesin dan peralatannya.

ISIC 39 : Industri pengolahan lainnya.

c. Klasifikasi Industri:

Menurut Siahaan (1996) Klasfikasi industri dibedakan berdasarkan criteria

masing-masing :

Page 56: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

39

1. Berdasarkan jumlah tenaga kerja :

a. Industri rumah tangga , yaitu industri yang menggunakan tenaga kerja

kurang dari empat orang. Cirri ndustri ini memiliki modal yang sangat

terbatas, tenaga kerja berasal dari anggota keluarga, dan pemilik atau

pengelola industri. Contoh : industry anyaman.

b. Industri kecil , yaitu industri yang tenaga kerjanya berjumlah sekitar 5

sampai 19 oran. Cirri industry kecil adalah memiliki modal yang relative

kecil, tenaga kerjanya berasal dari lingkungan sekitar atau ada hubungan

saudara. Contoh : industry genteng, industry batubara dan industry

pengolahan rotan.

c. Industri Sedang, yaitu industry yang menggunakan tenaga kerja sekitar 20

sampai 99 orang. Cirri industry sedang adalah memiliki modal yang cukup

besar, tenaga kerja yang memiliki keterampilan tertentu. Contoh : industry

konveksi, industry border dan industry keramik.

d. Industri besar, yaitu industry dengan jumlah tenaga kerja lebih dari 100

orang. Cirri industri besar adalah memiliki modal besar yang dihimpun secara

kolektif dalam bentuk pemilikan saham, tenaga kerja harus memiliki

keterampilan khusus dan pimpinan perusahaan dipilih melalui kemampuan

dan kelayakan. Contoh : industri tekstil.

2. Berdasarkan Proses Produksi

a. Industri hulu, yaitu industry yang hanya mengolah bahan mentah menjadi

barang setengah jadi. Industry ini bersifat hanya menyediakan bahan baku

untuk kegiatan industry yang lain. Contoh: industry kayu lapis, industry

alumunium dan industri permintalan.

b. Industri Hilir, yaitu industry yang mengolah barang setengah jadi menjadi

barang jadi sehingga barang yang dihasilkan dapat langsung dipakai atau

dinikmati oleh konsumen. Contoh : industry pesawat dan industry otomotif.

Page 57: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

40

3. Berdasarkan keputusan Menteri Perindustrian

Surat Keputusan Menteri Perindustrian Nomor 19M/I/1986 dikeluarkan

oleh Departemen Perindustrian dan Perdagangan.

a.) Industri Kimia dasar (IKD)

1. Industri kimia organik , misalnya industry bahan peledak dan industry

bahan kimia tekstil.

2. industry kimia anorganik misalnya: industry semen, industry asam sulfst

dan industry kaca.

b.) Industri Mesin Logam Dasar dan Eleltronika (IMELDE)

1. Industri mesin dan perakitan alat-alat pertanian, misalnya mesin traktor dan

mesin pompa.

2. Industri alat-alat berat/konstruksi, misalnya : mesin pemecah batu,

bulldozer dan excavator.

3. industry mesin perkakas, misalnya: mesin bubut, mesin bor, mesin gergaji

dan mesin pres.

c.) Aneka Industri (AI)

1. Industri tekstil. Misalnya : benang, kain, dan pakain jadi

2. Industri alat listrik dan logam, misalnya kipas angin, lemari es, dan mesin

jahit.

3. industry pangan, misalnya : minyak goring, terigi, gula, teh , kopi, garam

dan makanan kemasan.

3. Pengertian Energi Listrika. Energi

Menurut Purwadarminta (1976) energi adalah tenaga, atau gaya untuk

berbuat sesuatu. Definisi ini merupakan perumusan yang lebih luas daripada

Page 58: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

41

pengertian-pengertian mengenai energi yang pada umumnya dianut di dunia ilmu

pengetahuan. Dalam pengertian sehari-hari energi dapat didefinisikan sebagai

kemampuan untuk melakukan sesuatu pekerjaan.

Menurut Sulasno (2009) Energi adalah bagian utama untuk semua kegiatan

makluk hidup, termasuk manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya selalu

memerlukan energi. Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk

melakukan kerja, oleh karena itu sifat dan bentuk energi dapat berbeda sesuai

dengan fungsinya, antara lain energi kinetik, potensial, termal, kimia, nuklir,

listrik, dan energi elektromagnetik. Konsumsi energi dapat dibedakan atas

beberapa kelompok sektor, yaitu kelompok pembangkit listrik , pemakaian

industri, transportasi, komersial dan rumah tangga. Sumber-sumber energi yang

utama adalah air, angin, batubara, minyak bumi, gas alam, matahari, uranium,

biomassa, dan bio gas. Salah satu bentuk energi yang sangat penting bagi

kehidupan manusia adalah energi listrik. Sejalan dengan meningkatnya

kesejahteraan manusia, maka kebutuhan energi listrik juga akan semakin

meningkat.

b. Energi ListrikEnergi Listrik merupakan suatu sumber energi yang sangat diperlukan bagi

kelangsungan kehidupan seseorang di dunia. Dengan adanya listrik juga saat

menjalankan pekerjaan atau hal apapun akan lebih mudah dan praktis karena

diimbangi perkembangan laju pertumbuhan ekonomi sangat pesat. Listrik

menjadi salah satu bentuk energi yang dimanfaatkan oleh manusia untuk

menjalankan berbagai macam alat-alat elektronik. Berdasarkan Abdul Kadir

(2010) PDB terdiri atas unsure produk yang termasuk unsure energi listrik.

Maka, energi listrik merupakan salah satu komponen dari PDB. Selain itu, energi

listrik mempunyai peranan sebagai pendorong perekonomian. Sebab pertama,

karena energi listrik merupakan bahan bakar bagi industri, sehingga akan

memudahkan perkembangan industri dan pertumbuhan ekononomi. Yang kedua,

adanya penerangan listrik manusia belajar di malam hari. Sehingga listrik

Page 59: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

42

merupakan factor penting dalam mencerdaskan masyarakat, yang berperan pada

produktivitas yang akan mempengaruhi laju perekonomian.

Energi listrik merupakan energi yang sangat mudah digunakan. Energi listrik

bersifat energi yang paling dominan karena energi listrik mudah untuk di

distribusikan, lebih bersih dan mudah diatur. Sehingga energi listrik banyak

dibuthkan untuk kebutuhan hidup tertama untuk keberlangsunga sektor rumah

tangga amaupun sektor indusrti. Berdasarkan Gilarso (2003) menyatakan bahwa

efisiensi sumber daya yang langka dengan output barang dan jasa yang

dihasilkan dengan tingkat pengorbanan terkecil. Efiseinsi dibedakan menjadi tiga

macam yaitu : Permintaan energi sektor rumah tangga (LRT) adalah jumlah

energi listrik yang terjual kepada pelanggan sektor rumah tangga. Permintaan

energi sektor industri (LIND) adalah jumlah energi yang terjual kepada

pelanggan sektor industri. Dan Permintaan energi sektor umum (LUMU) adalah

penjumlahan energi listrik yang terjual kepada sektor social, penerangan jalan

umum dan gedung pemerintah.

2. Pengertian Jumlah Pelanggan (PEL)a. Pengertian Pelanggan

Pelanggan adalah seseorang yang menjadi pembeli produk dari produsen yang

memasarkan produk tersebut dipasar, dimana seseorang ini tidak hanya sekali

membeli melainkan berulang-ulang. Menurut Nasution (2004:102) pelanggan

suatu perusahaan adalah orang yang membeli dan menggunakan produk suatu

perusahaan. Menurut Greenberg (2010:8) pelanggan atau customer adalah

individu atau kelompok yang terbiasa membeli sebuah produk atau jasa

berdasarkan keputusan mereka atas pertimbangan manfaat maupun harga yang

kemudian melakukan hubungan dengan perusahaan melalui fasilitas untuk

mendapatkan suatu penawaran.

Menurut Kotler dan Keller (2013:194) kepuasan Pelanggan adalah tingkat

keadaan perasaan seseorang yang merupakan hasil perbandingan antara penilaian

kinerja/hasil akhir produk dalam hubungannya dengan harapan pelanggan.

Page 60: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

43

Menurut Tjiptono (2012) kepuasan pelanggan berpotensi memberikan sejumlah

manfaat spesifik, sebagai berikut:

1.) Berpotensi menjadi sumber pendapatan di masa depan terutama melalui

pembelian ulang.

2.) Meningkatkan toleransi harga, terutama kesediaan pelanggan untuk

membayar harga premium dan pelanggan cenderung tidak mudah tergoda

untuk beralih pemasok.

3.) Meningkatkan bargaining power relative perusahaan terhadap jaringan

pemasok, mitra bisnis, dan saluran distribusi.

b. Jumlah Pelanggan (PEL)Jumlah pelanggan adalah jumlah pembeli produk yang ditawarkan oleh

produsen, dimana pembeliannya berulang-ulang dan tetap. Jumlah pelanggan

diduga memiliki pengaruh secara positif dan signifikan terhadap permintaan

listrik yang ada. Jumlah pelanggan nasional/agregat (PELA) adalah penjumlahan

pelanggan listrik dari keseluruhan sektor yang ada sedangkan jumlah pelanggan

sektoral diukur dari besarnya jumlah pelanggan listrik masing-masing sekror

rumah yang meliputi pelanggan sektor rumah tangga (PERLRT), pelanggan

sektor industri (PELIND), pelanggar sektor komersil/bisnis (PELKOM) dan

pelanggan sektor umum (PELUMU).

Jumlah Pelanggan Listrik Sektor Industri adalah jumlah pelanggan sektor

industri yang membeli listrik dari PLN secara berkala dan tetap atau Jumlah

kapasitas daya listrik yang dibeli oleh Sektor industri dari PLN untuk keperluan

kebutuhan energi listrik yang digunakan sektor industri untuk meningkatkan

aktivitas produksi di dalam sektor industri. Semakin tingginya pelanggan listrik

di sektor industri, maka akan meningkatkan permintaan listrik di sektor industri.

Pernyataan ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Iis Minarti

(2008) menunjukan bahwa jumlah pelanggan sektor industri berpengaruh positif

dan signifikan terhadap permintaan listrik dsektor industri di Indonesia.

Penelitian ini juga didukung oleh Nella Katili (2008) menyatakan bahwa secara

Page 61: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

44

parsial dan simultan jumlah pelanggan listrik berpengaruh positif dan signifikan

terhadap konsumsi tenaga listrik di Jawa Timur yang dilihat dari Fhitung yang lebih

besar dari Ftabel.

c. Hubungan Variabel Jumlah Pelanggan Listrik Sektor industri terhadapPermintaan listrik di Sektor industri

Industri merupakan sektor ekonomi yang mengelola bahan mentah, bahan

baku, barang setengah jadi dan barang jadi menjadi barang yang bernilai jual.

semakin bertambahnya kebutuhan bahan industri, menyebabkan kebutuhan akan

energi yang mendukungnya yaitu energi listrik semakin dibutuhkan. Dengan

adanya kebutuhan listrik yang semakin tinngi, maka jumlah untuk membeli

energi listrik juga semakin tinggi. Tingginya Jumlah pelanggan listrik di sektor

industri disebabkan karena Jumlah Permintaan listrik Sektor Industri tinggi.

Menurut Iva Prastyo (2010) menjelaskan bahwa Jumlah pelanggan listrik

sektor industri signifikan mempengaruhi permintaan listrik sektor industri di

berbagai provinsi di Indonesia pada tahun 2002-2008. Sedangkan elastisitas dari

jumlah pelanggan sektor industri terhadap permintaan listrik sektor industri

adalah inelastic karena koefisien-koefisien yang diperoleh dari estimasi tersebut

bernilai kurang dari satu (є <1).

Berbeda dengan penelitian oleh FX. Hengki Parahate dan AG. Edi Sutarta

(2010) , Pengaruh Jumlah Pelanggan (PEL) terhadap Permintaan energi listrik

menghasilkan jumlah pelanggan listrik berpengaruh secara signifikan terhadap

jumlah permintaan energi listrik secara nasioanal maupun pada sektor rumah

tangga, sektor komersial, dan sektor umum. Namun pada sektor industri, jumlah

pelanggan listrik sektor industri tidak berpengaruh secara signifikan terhadap

jumlah permintaan listrik pada sektor industri tersebut. Kondisi ini menunjukkan

bahwa jumlah permintaan energi listrik yang ada, baik secara nasional maupun

sektoral lebih banyak digunakan untuk konsumsi akhir dari pada digunakan

sebagai faktor produksi untuk menambah nilai barang secara ekonomi.

Page 62: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

45

3. PDB Sektor Industria. Produk Domestik Bruto (PDB) / Gross Domestic Product (GDP)

GDP adalah nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam

suatu Negara dalam suatu tahun tertentu. GDP Riil (Y) adalah faktor penting

penentu atas variasi permintaan listrik, sebab GDP merupakan representasi dari

tingkat pendapatan bagi suatu negara. GDP riil adalah GDP nominal dibagi

dengan implicit price deflator (Ip) atau

= (ℎ )ℎ ( )Menurut Mankiw, (2000) Produk Domestik Bruto atau GDP (Gross Domestic

Product) merupakan statistika perekonomian yang paling diperhatikan karena

dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan masyarakat.

Hal yang mendasarinya karena GDP mengukur dua hal pada saat bersamaan :

total pendapatan semua orang dalam perekonomian dan total pembelanjaan

negara untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian. Alasan GDP

dapat melakukan pengukuran total pendapatan dan pengeluaran dikarenakan

untuk suatu perekonomian secara keseluruhan, pendapatan pasti sama dengan

pengeluaran.

Menurut McEachern (2000:146) Groos Domestic Product (PDB) artinya

mengukur nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber

daya yang berada salam suatu negara selama jangka waktu tertentu. GDP juga

digunakan untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk

membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat. Menurut Dr. Boediono

(1988), Pertumbuhan ekonomi berkaitan dengan kenaikan “output perkapita”.

Dua sisi yang perlu diperhatikan di sisi output total (GDP) dan sisi jumlah

penduduknya. Output perkapita adalah output total dibagi jumlah penduduk.

Page 63: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

46

Dalam pengukuran, GDP mencoba menjadi ukuran yang meliputi banyak hal,

termasuk barang-barang yang diproduksi dalam perekonomian dan di jual secara

legal di pasaran. GDP memasukan nilai pasar dari jasa perumahan pada

perekonomian. GDP meliputi barang yang dapat dihitung maupun jasa yang tidak

dapat dihitung. GDP mengikutsertakan barang dan jasa yang sedang diproduksi.

etelah mengetahui apa yang dapat dan tidak diukur dengan GDP, selanjutnya kita

harus mengetahui komponen – komponen dari GDP. GDP (yang ditunjukkan

sebagai Y) dibagi atas empat komponen : konsumsi (c), investasi (I), belanja

Negara

(G), dan ekspor neto (NX):

Y = C + I + G + NX

Menurut Mankiw (2006:11-13) Persamaan ini merupakan persamaan identitas

sebuah persamaan yang pasti benar. dilihat dari bagaimana variabel - variabel

persamaan tersebut dijabarkan. Komponen tersebut ialah :

1. Konsumsi (consumption) adalah pembelanjaan barang dan jasa oleh rumah

tangga.

2. Investasi (investment) adalah pembelian barang yang nantinya akan

digunakan untuk memproduksi lebih banyak barang dan jasa

3. Belanja pemerintah (government purchases) mencakup pembelanjaan

barang dan jasa oleh pemerintah daerah, negara bagian, dan pusat (federal).

4. Ekspor neto (net exports) sama dengan pembelian produk dalam negeri oleh

orang asing (ekspor) dikurangi pembelian produk luar negeri oleh warga

negara (impor).

Menurut Bank Indonesia (2016) Perhitungan Produk Domestik Bruto secara

konseptual menggunakan tiga macam pendekatan, yaitu pendekatan produksi,

pendekatan pengeluaran dan pendekatan penadapatan:

1. Pendekatan Produksi

Page 64: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

47

Produk Domestik Bruto adalah jumlah nilai tambah atas barang dan jasa

yang dihasilkan oleh berbagai unit produksi di wilayah suatu negara dalam

jangka waktu tertentu (umumya triwulan dan tahunan). 17 lapangan usaha ,

yaitu (1) pertanian, kehutanan dan perikanan, (2) pertambangan dan

penggalian (3) Industri Pengolahan (4) pengadaan listrik (5) pengadaan air,

pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang (6) konstruksi (7) perdagangan

besar dan eceran, reparasi mobil (8) transportasi dan pergudangan (9)

penyediaan akomodasi dan makanan minuman (10) informasi dan komunikasi

(11) jasa keuangan (12) real estate (13) jasa perusahaan (14) administrasi

pemerintahan dll (15) jasa pendidikan (16) jasa kesehatan (17) jasa lainnya.

2. Pendekatan Pengeluaran:

a) Pengeluaran konsumsi Rumah Tangga

b) Pengeluaran Konsumsi LNPRT

c) Pengeluaran Konsumsi Pemerintah

d) Pembentukan modal tetap domestic bruto

e) Perubahan inventori

f) Ekspor barang dan jasa

g) Impor barang dan jasa

3. Pendekatan Pendapatan

Produk Domestik Bruto merupakan jumlah balas jasa yang diterima oleh

factor-faktor produksi yang ikut serta dalam proses produksi di suatu

negara dalam jangka waktu tertentu.

b. PDB Sektor IndustriPDB Sektor Industri adalah Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari

Sektor Industri. Dimana sektor industri menjadi salah satu sektor andalan dalam

menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor industri menghasilkan

sumbangan ekonomi dari berbagai sub sektor industri besar maupun kecil.

Pertumbuhan ekonomi suatu negara turut serta dalam mengklasifikasikan

berbagai macam industry tersebut, karena semakin besar kebutuhan ekonomi

Page 65: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

48

masyarakat akan semakin meningkatkan berbagai macam jenis industri.

Industrialisasi merupakan suatu usaha untuk meningkatkan produstivitas sumber

daya manusia dan pemanfaatan yang optimal pada sumber daya alam. Sehingga

semakin besar nilai tambah pada aktivitas ekonomi industri maka akan

berpengaruh pada peningkatan lapangan kerja yang produktif dimana jumlah

penduduk setiap tahunnya semakin bertambah.

Menurut Perroux, Pertumbuhan hanya terjadi di beberapa tempat yang disebut

pusat pertumbuhan dengan intensitas yang berbeda. ( dalam Muhammad, 1992) :

a.) Dalam proses pembangunan akan muncul industri pemimpin yang

merupakan industri penggerak utama dalam pembangunan suatu daerah.

b.)Pemusatan industri pada suatu daerah akan mempercepat pertumbuhan

perekonomian.

c. Hubungan Variabel GDP Sektor Industri terhadap Permintaan listrikSektor industri

Produk Domestik Bruto adalah sebagai salah satu indikator pembangunan

nasional yang berfungsi sebagai tolak ukur untuk mensejahterakan perekonomian

suatu negara. PDB Sektor industri merupakan sektor ekonomi yang paling

berpengaruh pada tingkat laju pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kontribusi

Sektor industri terhadap PDB setiap tahunnya mengalami peningkatan. Kenaikan

ini menjadikan sektor industri sebagai sektor utama yang mendorong

pertumbihan ekonomi. Semakin tingginya konsumsi energi yang dibutuhkan oleh

sektor industri maka akan meningkatkan permintaan listrik di sektor industri.

Dengan adanya hubungan yang signifikan antara kebutuhan energi listrik

indusri dengan Produk domestic Bruto maka akan ini akan sejalanan dengan

penelitian yang dilakukan oleh (Yeni Rachmawati, 2007) menunjukkan

pendapatan berpengaruh positif secara signifikan terhadap permintaan listrik

pelanggan industri. Kenaikan pendapatan pada sektor industri menunjukkan

adanya kenaikan jumlah output yang diminta dan pada akhirnya meningkatkan

permintaan listrik untuk berproduksi.

Page 66: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

49

4. Harga dan Minyak Solara. Pengertian Harga dan Minyak Solar

Menurut Alfred dan Douglas (1997:29-30) Harga dari suatu barang adalah

tingkat pertukaran barang yang satu dengan barang yang lain. Salah satu tugas

pokok ekonomi adalah menjelaskan bagaimana barang-barang mempunyai harga

dan mengapa ada barang-barang yang mahal. Menurut Kotler dan Amstrong

(1999) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa,

atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena

memiliki atau menggunakan produk tersebut. Jenis BBM yang digunakan adalah

Minyak Solar. Harga disini adalah untuk Harga Solar yang merupakan jenis

bahan bakar yang digunkan untuk membantu laju pertumbuhan sektor industry

dan transportasi.

Bahan Bakar adalah Kandungan atau zat yang dapat berubah menjadi energi.

Minyak Solar merupakan Bahan bakar minyak (BBM) jenis Bahan Bakar Cair.

Bahan Bakar cair ini berbentuk padat dan menjadi sumber energi panas . Bakan

Bakar ini biasa digunakan untuk keperluan rumah tangga dan industry. Bahan

bakar ini berjenis Minyal Solar High Speed Diesel (HSD) yang bisa digunakan

untuk proses industri. BBM berjenis Solar ini dibutuhkan dalam proses produksi

sektor industri dengan cara dibangkitkan dengan mesin genset untuk

membangkitkan energi listrik yang ada di bahan bakar solar. Hal ini bisa

digunakan sektor industri sebagai energi barang substitusi dari listrik jika suatu

saat listrik padam atau semakin habis. Tingginya Kontribusi sektor industri

terhadap pertumbuhan ekonomi, membuat sektor ini memerlukan pasokan energi

untuk dimasa yang akan datang. Hal ini dikarenakam pasokan energi dan listrik

merupakan komponen pertama dalam aktivitas produksi.

b. Hubungan Variabel Harga Solar terhadap Permintaan listrik Sektorindustri

Sektor Industri khususnya industri manufaktur membutuhkan cadangan

energi/solar yang besar untuk menghasilkan energi listrik jika suatu saat pasokan

Page 67: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

50

energi listrik dari PLN habis dengan cara menggunakan generator untuk

membangkitkan energi listrik dari Solar. Namun dengan tingginya Harga BBM

maka harga solar akan ikut meningkat. Semakin tingginya harga solar maka akan

menurunkan permintaan listrik di sektor industri. hal ini dikarenakan, setiap

peningkatan 1% Harga solar maka akan menurunkan 1% permintaan Listrik di

Sektor Industri.

Hasil Penelitian ini didukung oleh Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Rona Yugustya (2006) “ Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan

Listrik pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia”. Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa Harga solar berpengaruh negative

tehadap permintaan listrik pada industri TPT.

Page 68: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

51

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, tujuan penelitian dan landasan

teori yang menjelaskan Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Jumlah Pelanggan

Listrik Industri dan Harga Solar Terhadap Permintaan Listrik Sektor Industri Di

Indonesia Periode 2003-2017 maka disusunlah kerangka berfikir penelitian dalam

gambar berikut:

Gambar 2.3

Kerangka Pemikiran

Page 69: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

52

Variable bebas (X) terdiri dari PDB Sektor Industri (X1), Jumlah Pelanggan

Listrik (X) dan Harga Solar (X3) sedangkan variable terikatnya (Y) adalah

permintaan listrik Sektor industri di Indonesia.

B. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

1. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh PDB Sektor Industri secara parsial

terhadap permintaan listrik Sektor Industri di Indonesia tahun 2003-2017.

H1 : Diduga terdapat pengaruh PDB Sektor Industri secara parsial terhadap

permintaan listrik Sektor Industri di Indonesia tahun 2003-2017.

2. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Jumlah Pelanggan Listrik secara parsial

terhadap permintaan listrik Sektor Industri di Indonesia tahun 2003-2017.

H1 : Diduga terdapat pengaruh Jumlah Pelanggan Listrik secara parsial

terhadap permintaan listrik Sektor Industri di Indonesia tahun 2003-2017.

3. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Harga Solar secara parsial terhadap

permintaan listrik Sektor Industri di Indonesia tahun 2003-2017.

H1 : Diduga terdapat pengaruh Harga Solar secara parsial terhadap permintaan

listrik Sektor Industri di Indonesia tahun 2003-2017.

4. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh PDB Sektor Industri, Jumlah Pelanggan

Listrik dan Harga Solar secara parsial terhadap permintaan listrik Sektor

Industri di Indonesia tahun 2003-2017.

H1 : Diduga terdapat pengaruh PDB Sektor Industri, Jumlah Pelanggan Listrik

dan Harga Solar secara parsial terhadap permintaan listrik Sektor Industri di

Indonesia tahun 2003-2017.

Page 70: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

53

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini mengkaji tentang pengaruh PDB (Produk Domestik Bruto) Sektor

Industri , Jumlah Pelanggan Listrik dan Harga Solar terhadap permintaan Listrik

sektor industri di Indonesia periode 2003 – 2017. Penelitian ini bersifat penelitian

kuantitatif. Penelitian ini menggunakan satu variabel dependen dan tiga variabel

independen. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah jumlah

permintaan listrik sektor industri di Indonesia yang dilihat dari data Penjualan listrik

Sektor Industri, sedangkan variabel independennya adalah PDB (Produk Domestik

Bruto) Sektor Industri, Jumlah Pelanggan Listrik, dan Harga Solar. Data operasional

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data runtut waktu (time series).

Semua data yang diteliti berbentuk data tahunan dari tahun 2003 – 2017. Perhitungan

dan pengolahan data menggunakan alat bantu software statistika dan ekonometrika

dengan perangkat lunak computer yang digunakan adalah E-Views 8.

B. Sumber Data

Pengumpulan data dilakukan baik melalui observasi terhadap dokumen atau

laporan instansi terkait maupun hasil-hasil publikasi, kemudian dilakukan pencatatan

terhadap data yang di butuhkan dalam penelitian.

Page 71: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

54

Tabel 3.6

Jenis Variabel, Simbol, Ukuran, dan Sumber Data

No Nama Variabel Simbol Ukuran Sumber Data

1 Permintaan Listrik Sektor

Industri

PL GWh STATISTIK PLN

2 Jumlah Pelanggan Listrik PEL Unit STATISTIK

KETENAGALISTRIKAN

3 GDP Industri GDPIND Miliar Rupiah BPS

4 Harga Solar HS RP/BOE DJK ESDM

C. Metode Pengumpulan DataData yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk

time series. Data tersebut di dapat dari berbagai sumber seperti Badan Pusat Statistik

(BPS), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, (DJK ESDM), Statistik

Ketenagalistrikan, Statistik PLN dan sumber lainnya yang terkait. metode

pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari hasil melihat data yang

sudah tersedia yang tidak perlu diolah. Menurut Sugiyono (2009) Data

sekunder adalah data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain

menyelesaikan maslah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan

dengan cepat. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah

literature, artikel, jurnal, serta situs di internet yang berkenaan dengan

penelitian yang dilakukan. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang

didapat dari BPS, Statistik Ketenagalistrikan, Statistik PLN, DJK ESDM, dan

lain-lain.

Page 72: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

55

2. Internet Research

Internet research adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mencari data melalui internet. Penelitian ini menggunakan internet sehingga

mudah untuk mencari data yang di cari oleh peneliti. Pengumpulan data ini

juga dilakukan untuk mencari referensi dan bahan bacaan seperti artikel atau

jurnal yang diperlukan untuk penelitian.

3. Library Research

Penelitian ini menggunakan data library reseach dimana data yang didapat

berasal dari buku-buku, jurnal, artikel, literature dan lain-lain yang sesuai

dengan aspek yang di butuhkan peneliti, sehingga dapat diperoleh data yang

valid. Penelitian ini juga disebut Penelitian Literatur yaitu penelitian yang

memerlukan olahan filosofis dan teoritis. Metode penelitian ini mencakup

sumber data, pengumpulan data dan analisis data.

D. Metode Analisis DataMetode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang dilakukan pada bentuk

angka. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan Ordinary Least Square

(OLS).

1. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah suatu teknik analisis data dalam statistic yang

seringkali digunakan untuk mengkaji hubungan antara beberapa variabel dan

meramal suatu variabel (Kutner, Nachtsheim dan Neter, 2004). Pada Penelitian

ini dikaji analisis regresi linier berganda atau sering disebut dengan regresi klasik

(Gurajati, 2003). Metode analisis data yang digunakan adalah regresi model

linier dengan model sebagai berikut :

Y = β0 + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + e

Dimana :

Page 73: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

56

Y = Permintaan listrik

β0 = Konstanta

β1 β2 β3 β4 = Koefisien regresi dari masing – masing variable yang

mempengaruhi permintaan listrik.

X1 = PDB Sektor Industri

X2 = Jumlah pelanggan Listrik

X3 = Harga Solar

.e = Eror Term

2. Uji Asumsi KlasikUji asumsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear berganda yang berbasis Ordinary Least Square (OLS).

model regresi yang baik adalah model regresi yang menghasilkan estimasi Linier

tidak bias (Best Linier Unbias Estimator) atau BLUE.

a. Uji NormalitasUji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah nilai residual berdistribusi

normal atau tidak dengan analisis grafik dan uji statistic. Model regresi yang baik

adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Uji normalitas dilakukan

pada nilai residualnya. Rata- rata sampel dari besaran sampel yang terdiri dari

sekurang – kurangnya 30 observasi akan mendekati normal (Gujarati, 2006 : 77).

Salah satu hal yang dapat dilakukan jika data tidak berdistribusi normal adalah

melakukan transformasi terhadap data.

b. Uji AutokorelasiUji autokorelasi merupakan terjadinya korelasi antara satu variabel error

dengan variabel eror yang lain. Autokorelasi seringkali terjadi pada data time

series dan dapat juga terjadi pada data cross section tetapi jarang ( Widarjono,

2007). Jadi Autokorelasi adalah adanya korelasi antara variabel itu sendiri, pada

pengamatan yang berbeda waktu atau individu. Salah satu langkah yang dapat

dilakukan untuk mendeteksi autokorelasi adalah dengan melihat pola hubungan

antara residual (u1) dan variabel bebas atau waktu (x) (Nachrowi, 2008).

Page 74: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

57

Dampak dari adanya autokorelasi dalam model regresi adalah sama dengan

dampak heterokedastisitas yang telah diuraian diatas, yaitu walaupun estimator

OLS masih linier dan tidak bias, tetapi tidak lagi mempunyai variansi yang

minimum dan menyebabkan perhitungan standard error metode OLS tidak bias

dipercaya kebenarannya. Akibat dari dampak adanya autokorelasi dalam model

regresi menyebabkan estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang BLUE

dan hanya menghasilkan estimator OLS yang LUE (Widarjono, 2007).

c. Uji MultikolineritasMultikolinier adalah terjadinya hubungan linier antara variabel bebas dalam

suatu model regresi linier berganda (Gurajati, 2000). Hubungan linier antara

variabel bebas dapat terjadi dalam bentuk hubungan linier yang sempurna

(perfect) dan hubungan linier yang kurang sempurna (imperfect). Adapun

dampak adanya multikolineritas dalam model regresi linier berganda adalah

(Gurajati, 2003 dan Widarjono, 2007):

1. Penaksir OLS masih bersifat BLUE, tetapi mempunyai variansi dan

kovariansi yang besar sehingga sulit mendapatkan taksiran (estimasi) yang

tepat.

2. Akibat penaksir OLS mempunyai variansi dan kovariansi yang besar,

menyebabkan interval estimasi akan cenderung lebih lebar dan nilai hitung

statistic uji t akan kecil, sehingga membuat variabel bebas secara statistic

tidak signifikan mempengaruhi variabel tidak bebas.

3. Walaupun secara individu variabel bebas tidak berpengaruh terhadap

variabel tidak bebas melalui uji t, tetapi nilai koefisien determinasi (R2) masih

bias relative tinggi.

Untuk mendeteksi adanya multikolineritas dalam model regresi linier

berganda dapat digunakan nilai variance inflation factor (VIF) dan tolerance

(TOL) dengan ketentuan jika nilai VIF melebihi angka 10, maka terjadi

multikolineritas dalam model regresi. Kemudian jika nilai TOL sama dengan 1,

maka tidak terjadi multikolineritas dalam model regresi.

Page 75: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

58

d. Uji HeterokedastisitasHeterokedastisitas adalah variansi dari error model regresi tidak konstan atau

variansi antar error yang satu dengan error yang lain berbeda (Widarjono, 2007).

Dampak adanya heterokedastisitas dalam model regresi adalah walaupun

estimator OLS masih linier dan tidak bias, tetapi tidak lagi mempunyai variansi

yang minimum dan menyebabkan perhitungan standard error metode OLS tidak

bias dipercaya kebenarannya. Selain itu, interval estimasi maupun pengujian

hipotesis yang didasarkan pada distribusi t maupun F tidak bias lagi dipercaya

untuk evaluasi hasil regresi. Akibat dari dampak heterokedastisitas tersebut

menyebabkan estimator OLS tidak menghasilkan estimator yang BLUE dan

hanya menghasilkan estimator OLS yang linear unbiased estimator (LUE).

Deteksi masalah Heterokedastisitas dalam model regresi dengan cara salah

satunya adalah dengan Metode Glejser. Glejser merupakan metode apakah pola

variabel error model regresi tergantung dari variabel bebas. Selanjutnya untuk

mengetahui apakah pola variabel error mengandung heterkedastisitas Glejser

menyarankan untuk melakukan regresi nilai mutlak residual dengan variabel

bebas. Jika hasil uji F dari model regresi yang diperoleh tidak signifikan, maka

tidak ada heteroskedastisitas dalam model regresi (Widarjono, 2007).

3 . Uji Hipotesis

a. Uji Parsial ( Uji t )

Uji parsial (uji t ) digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel

bebas berpengaruh terhadap variabel terikat. Untuk mengetahui hal tersebut

digunakan uji t hitung atau t statistic dengan t table dengan cara dibandingkan.

a. Jika t statistic < t table, maka tolak H1 dan terima H0, yang artinya tidak

ada pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

b. Jika t statistic > t table, maka terima H1 dan tolak H0, yang artinya ada

pengaruh secara parsial antara variabel independen terhadap variabel

dependen.

Page 76: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

59

Pengujian ini dilakukan pada taraf signifikan tertentu yaitu 5%, yang artinya

tingkat kesalahan satu variabel ada 5% atau 0,05 dan tingkat leyakinan adalah

95% atau 0,95.

b. Uji Simultan (Uji F)Uji simultan atau uji F adalah uji yang dilakukan untuk melihat kemampuan

menyeluruh variabel independen (X1, X2, X3…) berpengaruh terhadap variabel

dependen (Y). Maka dalam pengujian ini dilakukan hipotesis sebagai berikut :

a. Jika F- hitung < F table atau nilai probabilitas > 0,05 , maka tolak H1 dan

terima H0, yang artinya tidak terdapat pengaruh secara bersama-sama antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

b. Jika F – hitung > F table atau probabilitas < 0,05, maka trima H1 dan tolak

H0, yang artinya terdapat pengaruh secara bersama-sama antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

c. Uji Koefisien Determinasi (R2)Uji koefisien determinasi adalah bagian dari keberagaman total variabel

terikat (Y) yang dapat diterangkan oleh keragaman variabel bebas (X). semakin

besar koefisien determinasi menunjukan semakin baik kemampuan X

menerangkan Y. Bila R2 = 0 artinya variasi dari Y tidak dapat diterangkan sama

sekali oleh X. Bila R2 = 1 artinya variasi dari Y , 100% dapat diterangkan oleh

X.

Page 77: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

60

E. Operasional Variabel Penelitian

Jenis Variabel, Definisi dan Satuan

1. Jenis Variabel : Permintaan

Definisi :

a. Menurut Aminullah (2009) Permintaan adalah keinginan konsumen membeli

suatu barang pada berbagai tingka harga selama periode tertentu. Beberapa

factor yang dapat mempengaruhi permintaan suatu barang yaitu (a) harga

barang itu sendiri, (b) harga barang lain, (c) tingkat pendapatan perkapita, (d)

selera atau kebiasaan konsumen, (e) jumlah penduduk (f) perkiraan harga

dimasa yang akan datang, (h) usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.

b. Menurut Lukman, (2015:31) permintaan (demand) terhadap suatu barang dan

jasa dapat didefinisikan sebagai suatu hubungan antara sejumlah barang atau

jasa yang diinginkan oleh konsumen untuk membeli dipasar atau jasa yang

diinginkan oleh konsumen untuk dibeli dipasar pada tingkat harganya pada

waktu tertentu.

Satuan : MWh

2. Jenis Variabel : PDB Sektor Industri

Definisi :

a. Menurut Mankiw, (2000) Produk Domestik Bruto atau GDP (Gross Domestic

Product) merupakan statistika perekonomian yang paling diperhatikan karena

dianggap sebagai ukuran tunggal terbaik mengenai kesejahteraan masyarakat.

Hal yang mendasarinya karena GDP mengukur dua hal pada saat bersamaan :

total pendapatan semua orang dalam perekonomian dan total pembelanjaan

negara untuk membeli barang dan jasa hasil dari perekonomian. Menurut

McEachern (2000:146) Groos Domestic Product (PDB) artinya mengukur

nilai pasar dari barang dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang

berada salam suatu negara selama jangka waktu tertentu. GDP juga digunakan

Page 78: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

61

untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu atau untuk

membandingkan beberapa perekonomian pada suatu saat.

b. PDB Sektor Industri adalah Pertumbuhan ekonomi yang dihasilkan dari

Sektor Industri. Dimana sektor industri menjadi salah satu sektor andalan

dalam menopang pertumbuhan ekonomi nasional. Sektor Industri

menghasilkan sumbangan ekonomi dari berbagai sub sektor besar maupun

kecil.

Satuan : Miliar Rupiah

3. Jenis Variabel : Jumlah Pelanggan Listrik

Definisi :

a. Menurut Nasution (2004:102) pelanggan suatu perusahaan adalah orang yang

membeli dan menggunakan produk suatu perusahaan. Menurut Greenberg

(2010:8) pelanggan atau customer adalah individu atau kelompok yang

terbiasa membeli sebuah produk atau jasa berdasarkan keputusan mereka atas

pertimbangan manfaat maupun harga yang kemudian melakukan hubungan

dengan perusahaan melalui fasilitas untuk mendapatkan suatu penawaran.

Menurut Kotler dan Keller (2013:194) kepuasan Pelanggan adalah tingkat

keadaan perasaan seseorang yang merupakan hasil perbandingan antara

penilaian kinerja/hasil akhir produk dalam hubungannya dengan harapan

pelanggan.

b. Jumlah Pelanggan Listrik Sektor Industri adalah jumlah pelanggan sektor

industri yang membeli listrik dari PLN secara berkala dan tetap atau Jumlah

kapasitas daya listrik yang dibeli oleh Sektor industri dari PLN untuk

keperluan kebutuhan energi listrik yang digunakan sektor industri untuk

meningkatkan aktivitas produksi di dalam sektor industri.

Satuan : Unit

Page 79: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

62

4. Jenis Variabel : Harga Solar

Definisi :

a. Menurut Alfred dan Douglas (1997:29-30) Harga dari suatu barang adalah

tingkat pertukaran barang yang satu dengan barang yang lain. Salah satu tugas

pokok ekonomi adalah menjelaskan bagaimana barang-barang mempunyai

harga dan mengapa ada barang-barang yang mahal. Menurut Kotler dan

Amstrong (1999) harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu

produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-

manfaat karena memiliki atau menggunakan produk tersebut.

b. Harga disini adalah harga solar merupakan harga bahan bakar minyak (bbm)

yang berjenis minyak solar yang dibutuhkan dalam proses produksi sektor

industri.

Satuan : Rupiah / Barrel

Page 80: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

63

BAB IV

TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Asumsi Klasika. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data dalam penelitian

berdistribus normal atau tidak.

Gambar 4.1Hasil Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

-0.10 -0.05 0.00 0.05

S eries : R es idualsS am ple 2003 2017O bs ervations 15

Mean -3.38e-15Median -0.005742Maxim um 0.057980Minim um -0.089486S td. D ev. 0.037637S kew nes s -0.537647K urtos is 3.256075

Jarque-B era 0.763645P robability 0.682616

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil uji normalitas diatas menggambarkan bahwa data dalam

penelitian ini berdistribusi normal. Hal tersebut terlihat dari Probability Jarque-

Bera (0,682616) lebih besar dibandingkan tingkat kesalahan (0,05) dari derajat

kesalahan α = 5% sehingga data dalam penelitian ini dinyatakan berdistribusi

normal. Hasil Uji Normalitas ini dapat dilihat pada Lampiran 1 hal 84.

Page 81: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

64

b. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengidentifikasi masalah

heterokedastisitas yaitu uji Breusch-Pagan-Godfrey, uji glejser, uji korelasi

spearman, metode grafik, uji park, dan uji white.

Table 4.2Hasil Uji Heteroscedasticity (Metode Uji Breusch-Pagan-Godfrey)

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 0.483740 Prob. F(3,11) 0.7003Obs*R-squared 1.748287 Prob. Chi-Square(3) 0.6263Scaled explained SS 1.060570 Prob. Chi-Square(3) 0.7866

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas diatas diketahui bahwa dalam

penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal tersebut terlihat dari nilai

probabilitas Chi-Square (0,6263) lebih besar dibandingkan tingkat kesalahan

(0,05) dari derajat kesalahan α = 5% sehingga dapat dinyatakan terima H0 yang

berarti tidak terdapat heteroskedastisitas (homoskedastisitas). Hasil ini dapat

dilihat pada lampiran 1 hal 85.

c. Hasil Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi merupakan terjadinya korelasi antara satu variabel error

dengan variabel eror yang lain. Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada

atau tidaknya korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan

pengamatan lainnya pada model regresi.

Page 82: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

65

Tabel 4.3Hasil Uji Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.525077 Prob. F(2,9) 0.1347Obs*R-squared 5.391564 Prob. Chi-Square(2) 0.0675

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan hasil uji autokorelasi diatas diketahui bahwa dalam penelitian ini

tidak terjadi autokorelasi. Hal tersebut terlihat dari nilai probabilitas F-Statistik

(0,1347) lebih besar dibandingkan tingkat kesalahan (0,05) dari derajat kesalahan

α = 5% sehingga dapat dinyatakan terima H0 yang berarti tidak terdapat

autokorelasi. Hasil ini dapat dilihat pada lampiran 1 hal 86.

d. Hasil Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk mengetahui apakah variable bebas atau

independent saling berkaitan atau tidak.

Tabel 4.4Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficient Uncentered CenteredVariable Variance VIF VIF

C 0.768282 6392.028 NAGDPIND 0.003322 7525.766 6.996572

PEL 0.013527 13315.18 2.771137HS 0.002549 3808.077 4.308702

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 83: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

66

Berdasarkan hasil uji multikolonieritas diatas diketahui bahwa dalam

penelitian ini tidak terjadi multikolonieritas. Hal tersebut terlihat dari nilai nilai

Centered VIF yang menunjukkan tidak ada nilai yang lebih dari 10 sehingga

dapat dinyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat multikolonieritas.

Hasil ini dapat dilihat pada Lampiran 1 hal 87.

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk menguji dan mengetahui hubungan antar

variable bebas atau independen (GDP Sektor Industri, jumlah pelanggan listrik,

harga solar) terhadap variable terikat atau dependen (Penjualan listrik Sektor

industri). Dengan menggunakan model regresi linier berganda Ordinary Least

Square (OLS) hasil regresi nantinya akan dilakukan pengujian signifikansi yang

meliputi Uji-t, Uji-F, dan Determinasi R2. Pengolahan data dilakukan

menggunakan eviews8 sebagai alat pengujiannya. Hasil estimasi dari model

adalah sebagai berikut.

Tabel 4.5

Hasil Regresi Metode Ordinary Least Square (OLS)

Dependent Variable: PLMethod: Least SquaresDate: 06/18/19 Time: 20:57Sample: 2003 2017Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13.40278 0.876517 15.29095 0.0000GDPIND 0.363138 0.057640 6.300137 0.0001

PEL 0.335017 0.116304 2.880532 0.0150HS -0.049194 0.050485 -0.974428 0.3508

R-squared 0.970360 Mean dependent var 22.37674Adjusted R-squared 0.962277 S.D. dependent var 0.218616S.E. of regression 0.042461 Akaike info criterion -3.257299Sum squared resid 0.019832 Schwarz criterion -3.068486Log likelihood 28.42974 Hannan-Quinn criter. -3.259311F-statistic 120.0417 Durbin-Watson stat 1.022612Prob(F-statistic) 0.000000

Page 84: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

67

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Dilihat dari table hasil regresi diatas maka persamaan regresi yang dibentuk

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Hasil diatas dapat dilihat pada

Lampiran 1 Hal 88.

Persamaan regresi yang dibentuk dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Permintaan Listrik = 13,40278 + 0,363138GDPIND + 0,335017PEL -

0,049194HS + e

a. Koefisien Determinasi R2

Uji ini untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable bebas

menjelaskan variable terikat.

Berdasarkan hasil regresi data, diperoleh hasil koefisien determinasi sebagai

berikut:

Tabel 4.6Hasil Uji Koefisien Determinasi R2

R-squared 0.970360Adjusted R-squared 0.962277

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Table diatas menunjukkan nilai Adjusted R-square sebesar 0,962277 yang

berarti variable bebas dapat menjelaskan variable terikat sebesar 96,22%

sementara sisanya dijelaskan oleh variable lain yang tidak terdapat dalam

penelitian ini.

b. Uji-F

Uji-F atau disebut juga uji simultan digunakan untuk mengetahui pengaruh

signifikansi semua variable bebas terhadap variable terikat secara bersama-sama.

Penentuan pengaruh signifikansi dapat dilihat dengan membandingkan nilai

Page 85: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

68

probabilitas F-Statistik dengan tingkat signifikansi α = 5%. Uji-F juga dapat

digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Adapun hipotesis

tersebut adalah sebagai berikut:

H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh GDP Sektor Industri, Jumlah pelanggan

listrik, dan Harga Solar secara simultan terhadap permintaan listrik

sektor industri di Indonesia tahun 2003-2017.

H1 : Diduga terdapat pengaruh GDP Sektor Industri, Jumlah pelanggan listrik,

dan Harga Solar secara simultan terhadap permintaan listrik sektor

industri di Indonesia tahun 2003-2017.

Berdasarkan hasil regresi data, diperoleh hasil Uji-t sebagai berikut:

Tabel 4.7

Hasil Uji-F

F-statistic 120.0417Prob(F-statistic) 0.000000

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Table diatas menunjukkan nilai probabilitas F-Statistik sebesar 0,000000

dimana nilai tersebut lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi α = 5%

(0,000000 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan tolak H0 yang berarti terdapat

pengaruh antara GDP Sektor industri, jumlah pelanggan listrik, dan Harga Solar

secara bersama-sama terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia

tahun 2003-2017.

c. Uji-t

Uji-t atau disebut juga uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh

signifikansi variable bebas terhadap variable terikat. Penentuan pengaruh

signifikansi dapat dilihat dari nilai probabilitas masing-masing variable

dibandingkan dengan tingkat signifikansi α = 5%. Uji-t juga dapat digunakan

Page 86: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

69

untuk membuktikan hipotesis yang telah dibuat. Adapun hipotesis tersebut

adalah sebagai berikut:

1. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh GDP Sektor Industri secara parsial

terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia tahun 2003-

2017

H1: Diduga terdapat pengaruh GDP Sektor Industri secara parsial terhadap

permintaan listrik sektor industri di Indonesia tahun 2003-2017

2. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh jumlah pelanggan listrik secara parsial

terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia tahun 2003-

2017

H1 : Diduga terdapat pengaruh jumlah pelanggan listrik secara parsial

terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia tahun 2003-

2017

3. H0 : Diduga tidak terdapat pengaruh Harga Solar secara parsial terhadap

permintaan listrik sektor industri di Indonesia tahun 2003-2017

H1 : Diduga terdapat pengaruh Harga Solar secara parsial terhadap

permintaan listrik sektor industri di Indonesia tahun 2003-2017

Berdasarkan hasil regresi data, diperoleh hasil Uji-t sebagai berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji-t

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13.40278 0.876517 15.29095 0.0000GDPIND 0.363138 0.057640 6.300137 0.0001

PEL 0.335017 0.116304 2.880532 0.0150HS -0.049194 0.050485 -0.974428 0.3508

Sumber: Hasil Pengolahan Data

Page 87: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

70

Table diatas menunjukkan nilai probabilitas dari masing-masing variable

bebas, sehingga hipotesis dapat dibuktikan dengan hasil sebagai berikut:

1. Variable GDP Sektor industri memiliki nilai probabilitas sebesar 0,0001

dimana nilai tersebut lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi α = 5%

(0,0001 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan tolak H0 yang berarti terdapat

pengaruh antara GDP Sektor Industri terhadap permintaan listrik sektor industri

di Indonesia tahun 2003-2017.

2. Variable Jumlah Pelanggan listrik Industri memiliki nilai probabilitas

sebesar 0,0150 dimana nilai tersebut lebih kecil dibandingkan tingkat signifikansi

α = 5% ( 0,0150 < 0,05) sehingga dapat dinyatakan tolak H0 yang berarti terdapat

pengaruh antara jumlah pelanggan listrik terhadap permintaan listrik sektor

industri di Indonesia tahun 2003-2017.

3. Variable Harga Solar memiliki nilai probabilitas sebesar 0,3508 dimana

nilai tersebut lebih besar dibandingkan tingkat signifikansi α = 5% ( 0,3508 >

0,05) sehingga dapat dinyatakan terima H0 yang berarti tidak terdapat pengaruh

antara Harga solar terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia tahun

2003-2017.

B. Pembahasan1. Analisis Ekonomi PDB Sektor Industri Terhadap Permintaan listrik Sektor

Industri

Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan salah satu indicator perekonomian

nasional. PDB menciptakan nilai tambah pada satu waktu tertentu. PDB juga

merupakan nilai akhir dari keseluruhan barang dan jasa yang dihasilkan oleh

semua sub sektor ekonomi dalam suatu Negara. PDB mengukur pertumbuhan

ekonomi suatu Negara. Semakin tinggi PDB suatu Negara maka akan

meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang sesuai target.

Page 88: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

71

Sektor Industri merupakan sektor yang memberikan kontribusi yang besar

terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Semakin tinggi pendapatan di sektor

industri maka akan mendorong pertumbuhan PDB industri. Peningkatan

pendapatan sektor industri ini juga berpengaruh terhadap permintaan listrik di

sektor industri. Hal ini terjadi karena kebutuhan sektor industri yang tinggi

karena merupakan sektor yang berkontribusi besar dalam meningkatkan PDB

Sektor industri Indonesia. Semakin tingginya kebutuhan sektor industri yang

terus meningkat setiap tahunnya, maka membutuhkan permintaan listrik yang

tinggi, seperti untuk kebutuhan mesin industri dan teknologi yang membutuhkan

listrik sehingga membantu meningkatkan laju pertumbuhan sektor industri.

Dalam penelitian ini, PDB Sektor Industri memiliki pengaruh yang positif

dengan koefisien 0,363138 dan signifikan dengan probabilitas 0,0001 pada α=

5%. Sehingga, saat PDB Sektor Industri mengalami kenaikan maka permintaan

akan listrik di sektor industry akan naik. Menurut Penulis, hal ini terjadi karena

saat PDB Sektor industri naik, maka kebutuhan energi listrik di sektor industry

semakin tinggi. Menurut Yeni Rachmawati (2007) kenaikan pendapatan pada

sektor industri mencerminkan adanya kenaikan jumlah output yang diminta,

sehingga membutuhkan permintaan listrik yang tinggi untuk berproduksi.

Laju pertumbuhan ekonomi di suatu Negara tidak bisa dipisahkan dari energi

listrik karena memiliki hubungan yang sangat bergantung satu sama lain.

Menurut Mustika (2016) terdapat hubungan kausalitas dua arah antara

pertumbuhan ekonomi dengan konsumsi energi fosil dan listrik. karena semakin

tinggi pertumbuhan ekonomi yang dicapai maka semakin tinggi pula tingkat

kebutuhan energi listrik. Daya beli listrik yang tinggi di sektor industri hal ini

menunjukkan pertumbuhan kebutuhan energi listrik meningkat setiap tahunnya.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Iva Prasetyo Kusumaning Ayu (2010) dengan judul “ Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Permintaan Listrik pada Sektor Industri di Indonesia”. Dari

Page 89: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

72

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa variabel PDRB sektor industri dengan

permintaan listrik sektor industri berpengaruh positif dan signifikan.

2. Analisis Ekonomi Jumlah pelanggan listrik Industri Terhadap Permintaan

listrik Sektor industri

Kontribusi Sektor industri terhadap PDB sektor industri paling besar karena

sektor ini merupakan sektor yang paling mendorong peningkatan pertumbuhan

ekonomi. Dengan tingginya kontribusi sektor industri dalam pertumbuhan

ekonomi, maka akan mempengaruhi jumlah pertumbuhan energi listrik yang

dibutuhkan di sektor industri. Kebutuhan energi listrik ini akan berpengaruh

dengan jumlah pelanggan listrik.

Jumlah pelanggan merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan

permintaan energi listrik. Karena dengan tingginya pertumbuhan pelanggan maka

akan diperkirakan meningkatkan jumlah permintaan listrik. Sehingga muncul

adanya hubungan korelasi antara pertumbuhan jumlah pelanggan dengan

permintaan listrik. Pelanggan listrik PLN diklasifikasikan menjadi 4 golongan

pelangga, yaitu: sektor rumah tangga, industri, komersial dan public.

Dalam Penelitian ini, jumlah pelanggan listrik memiliki pengaruh yang positif

dengan koefisien 0,335017 dan signifikansi dengan probabilitas 0,0150 pada α=

5%. Sehingga saat Jumlah Pelanggan listrik mengalami kenaikan maka

permintaan akan listrik di sektor industri akan naik. Menurut penulis, hal ini

terjadi karena saat jumlah pelanggan listrik di sektor industri naik, maka

menandakan kebutuhan energi listrik di sektor industri semakin tinggi. Menurut

Aminullah Assagaf (2010) Permintaan tenaga listrik konsumen sektor konsumtif

meningkat mengikuti pertambahan jumlah pelanggan. Jumlah pelanggan listrik

industri ini mencakup tariff (I1,I2,I3 dan I4). Semakin tinggi perkembangan

energi listrik sektor industri maka akan semakin banyaknya jumlah pelanggan

listrik pada sektor industri. Hal ini terjadi karena semakin tingginya jumlah

Page 90: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

73

pelanggan listrik sektor industri, maka menunjukkan kebutuhan konsumsi energi

listrik sektor industri mengalami peningkatan setiap tahunnya. Menurut Iva

Prasetyo (2010) jumlah pelanggan terbesar sektor industri adalah industri kecil

dan menengah (I1 dan I2). Semakin tingginya pertumbuhan konsumsi listrik

pelanggan industri maka kebutuhan energi listrik akan selalu terpenuhi.

Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Iis Minarti (2008) dengan judul “Pengaruh Pertumbuhan Sektor Industri

Terhadap Pertumbuhan Permintaan Listrik”. Dari penelitian tersebut diperoleh

hasil bahwa variabel jumlah pelanggan listrik sektor industri berpengaruh positif

dan signifikan terhadap permintaan listrik. Namun berbeda menurut Hasil

Penelitian dari FX Hengki (2010) dengan judul “Analisis Permintaan dan

Efisiensi Energi Listrik di Indonesia”. Dari hasil penelitian tersebut, koefisien

jumlah pelanggan listrik sektor industri secara individual tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap jumlah permintaan energi listrik pada sektor industri.

Hal ini terjadi karena, banyaknya industri-industri yang bertindak sebagai captive

power murni dimana perusahaan menggunakan pembangkit listrik secara mandiri

sebagai sumber tenaga utama dalam proses produksi.

3. Analisis Ekonomi Harga Solar Terhadap Permintaan Listrik Sektor Industri

Pemenuhan kebutuhan energi listik harus diawasi agar penyediaan energi

listrik dapat tersedia dalam jumlah dan harga yang cukup. Harga solar pada

dasarnya merupakan barang substitusi yang digunakan oleh Sektor Industri

sebagai bahan bakar untuk menjalankan kegiatan produksi. Hal ini dilakukan,

jika listrik dari PLN padam atau habis, bisa digantikan dengan bahan bakar lain

seperti Minyak Solar. Dimasa yang akan datang energi listrik dari PLN akan

mengalami penyusutan, oleh karena itu Sektor industri membutuhkan cadangan

energi yang bisa menghasilkan energi listrik. Dengan menggunakan generator

untuk menambah daya listrik maka akan menghasilkan solar. Oleh karena itu,

solar dan listrik bisa digunakan secara bersamaan karena sama-sama

menjalankan proses produksi.

Page 91: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

74

Harga disini, memberikan nilai financial pada barang atau jasa. Selain itu,

harga juga memiliki peran yang besar dalam meningkatkan laju pertumbuhan

ekonomi suatu Negara. Harga mempengaruhi pergeseran kurva permintaan. Hal

ini sama pada saat harga barang tinggi maka akan menurunkan permintaan akan

barang tersebut dan digantikan dengan barang yang lain. Harga barang lain bisa

disebut sebagai barang substitusi. Namun dua barang harus saling memiliki

keterkaitan. Factor-faktor yang mempengaruhi permintaan listrik di sektor

industri selain pendapatan, jumlah pelanggan, harga listrik, juga ada harga solar

sebagai barang substitusi listrik. Golongan pelanggan industri manufaktur

menggunakan genset yang berbahan bakar minyak solar untuk membangkitkan

energi listrik.

Dalam penelitian ini, harga solar memiliki pengaruh negatif dengan koefisien

-0,049194 dan tidak signifikan dengan probabilitas 0,3508 pada α= 5%. Artinya,

Harga Solar tidak memiliki pengaruh terhadap permintaan listrik sektor industri

di Indonesia. Menurut penulis, hal ini terjadi karena, semakin tinggi harga

minyak solar maka akan menurunkan kebutuhan permintaan listrik sektor

indiustri di Indonesia. Hal ini dapat dikatakan bahwa jumlah permintaan listrik

sektor industri tidak terlalu berpengaruh oleh perubahan harga minyak solar.

Pada dasarnya minyak solar merupakan barang substitusi yang digunakan Sektor

industri sebagai bahan bakar dalam menjalankan kegiatan produksi sebagai

pengganti listrik dari PLN jika listrik dari PLN padam sehingga tidak terlalu

berpengaruh dalam meningkatkan permintaan listrik sektor industri di Indonesia.

Hasil Penelitian ini didukung oleh Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh

Rona Yugustya (2006) “ Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Permintaan

Listrik pada Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia”. Dari

penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa Harga solar berpengaruh negatif

terhadap permintaan listrik pada industri Tektil dan Produk Tekstil.

Page 92: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

75

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dibahas sebelumnya,

penulis memperoleh kesimpulsn yang dapat diambil dari penelitian mengenai

Analisis Pengaruh PDB Sektor Industri, Jumlah Pelanggan Listrik Industri, dan

Harga Solar Terhadap Permintaan Listrik Sektor industri Di Indonesia Periode

2003-2017, sebagai berikut:

a. PDB Sektor Industri (GDPIND) memiliki korelasi positif dengan koefisien

0,363138 dan signifikan dengan nilai probabilitas 0,0001 (pada tingkat

α = 5%) terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia. Artinya

ketika GDP naik 1 persen maka permintaan listrik sektor industri akan

meningkat sebesar 0,36 %.

b. Jumlah Pelanggan Listrik (PEL) memiliki korelasi positif dengan koefisien

0,335017 dan signifikan dengan nilai probabilitas 0,0150 (pada tingkat

α = 5%) terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia. Artinya

ketika Jumlah Pelanggan listrik naik 1 persen maka permintaan listrik

sektor industri akan meningkat sebesar 0,33 %.

c. Harga Solar (HS) memiliki korelasi negatif dengan koefisien -0.049194

dan tidak signifikan dengan nilai probabilitas 0,3508 (pada tingkat α = 5%)

terhadap permintaan listrik sektor industri di Indonesia. Artinya ketika

harga solar naik 1 persen maka permintaan listrik sektor industri akan

menurun sebesar -0.04 %.

d. PDB Sektor Industri, Jumlah Pelanggan Listrik dan Harga Solar secara

simultan memiliki pengaruh signifikan terhadap permintaan listrik sektor

industri di Indonesia dengan probabilitas sebesar 0,000000. Artinya secara

keseluruhan PDB Sektor Industri, Jumlah Pelanggan Listrik Industri, dan

Page 93: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

76

Harga Solar mempengaruhi permintaan listrik sektor industri di Indonesia

pada tingkat α = 5%.

B. Saran1. Bagi Pemerintah di Indonesia

a. Sektor industri merupakan sektor yang mengolah bahan mentah, bahan baku,

barang setengah jadi dan barang jadi menjadi barang dengan nilai tambah yang

tinggi untuk mendapatkan keuntungan. Sektor industri merupakan sektor utama

penyumbang PDB di Indonesia. Dengan tingginya permintaan di Sektor industri,

maka dibutuhkan infrastruktur pendukung majunya sektor industri yaitu

ketersediaan energi seperti listrik. Bagi sektor industri, peran pemerintah sangat

penting untuk menyediakan infrastruktur industri seperti energi. Oleh karena itu,

pemerintah dan pemerintah daerah wajib untuk menyediakan energi bagi industri

kecil maupun besar. Selain itu, pemerintah diharapkan membangun basis-basis

energi yang merata untuk meningkatkan kebutuhan sektor industri di Indonesia.

b. Jumlah Pelangga Listrik secara signifikan berpengaruh positif terhadap

permintaan listrik sektor industri. Jika terjadi peningkatan jumlah pelanggan

listrik di sektor industri maka permintaan listrik dari sektor industri akan

mengalami peningkatan. Oleh karena itu, dibutuhkan adanya penambahan

pembangkit yang baru untuk menyelaraskan permintaan listrik yang akan

semakin tinggi di sektor industri setiap tahunnya.

c. Kebijakan pemerintah dalam bidang energi dalam penggunaan energi bahan bakar

minyak (solar dan minyak tanah) perlu dikurangi karena cadangan energi listrik

dari bbm akan semakin menipis. Oleh karena itu dibutuhkan energi terbarukan

atau energi alternating seperti energi panas bumi, biomassa dan air untuk sektor

industri. Yang membuat energi terbarukan tidak berkembang karena pemerintah

menjadikan energi untuk devisa bukan untuk pembangunan nasional.

Page 94: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

77

2. Bagi Peneliti selanjutnya

a. Dengan keterbatasan penulis temui, pada penelitian selanjutnya dapat menambah

variabel-variabel bebas lain diluar variabel dalam penelitian ini, yang

menyangkut faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan listrik sektor

industri di Indonesia.

b. Dapat menambah atau memperbaharui periode waktu yang akan diteliti agar

hasil penelitian dapat menghasilkan peneitian yang relevan.

Page 95: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

78

DAFTAR PUSTAKA

A Arif,MN Rianto, E Amalia. 2010. “ Teori Mikroekonomi: suatu perbandingan

ekonomi islam dan ekonomi konvensional”. Jakarta: Kencana.

A. McEachern, William. 2000. Ekonomi Mmakro: Pendekatan Kontemporer. Jakarta

: Salemba Empat.

Alfred dan Douglas. 1979. Teori Ekonomi (Permintaan dan Pengendalian). Edisi

Kesatu. Penerbit Ghalia Indonesis

Amstrong dan Kotler. 1999. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Assagaf, Aminullah. 2009. “Analisis Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan

Tenaga Listrik Konsumen Sektor Konsumtif Perusahaan Listrik Negara”.

Universitas Dr. Soetomo Surabaya.

Az. Nasution. 2004. Hukum Perliindungan Konsumen, Suatu Pengantar, DiaditMedia, Jakarta

Badan Pusat Statistik (BPS). 2014.”Produk Domestik Bruto Lapangan

Usaha.”.Jakarta.

https://www.bps.go.id/subject/11/produk-domestik-bruto--lapangan-usaha-

.html. diakses 19 Noember 2018.

Bank Indonesia.2016 http://www.bps.go.id

Boediono. 1998. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Seri Sinopsis Pengantar Ilmu

Ekonomi No. 2 BPFE : Yogyakarta.

Page 96: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

79

Cialani, Mortazavi. 2018. “Household and industrial electricity demand in Europe”.

Energy Policy, School of Technology and Business Studies, Dalama

University, Falun, Sweden. Elsevier.

Departemen Perindustrian dan Perdagangan. 2006. Rencana Induk Pengembangan

industri kecil dan menengah.

Dumairy. 1996. perekonomian Indonesia, Jakarta: Erl

Dyah, Mustika,. I. “Analisis Hubungan Kausalitas Pertumbuhan Ekonomi, konsumsi

energi dan emisi CO2 dan peramalan permintaan energi di Indonesia”.

Fakultas Ekonomi, UNDIP.

Ermawati, Tuti. 2009. “Pengaruh kebijakan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Tarif

Dasar Listrik (TDL) terhadap Sektor Industri dan Produk Tekstil (ITPT) di

Jawa barat”. Jurnal Ekonomi Pembangunan, LIPI.

FX.Hengki Parahate. 2010. ”Analisis Permintaan dan Efisisensi Energi Listrik Di

Indonesia”. Program Studi Ilmu ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas

Atma Jaya Yogyakarta.

Gilarso, Dr., T. 2003. Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro. Edisi Revisi. Kanisius:

Yogyakarta.

Greenberg, P. 2010. Customer Relationship Management as the speed of light: Fourth

Edition Mc Graw-Hill

Gurajati, N.D. 2003. Basic Econometrics. 4th ed. New York: McGraw-Hill

Companies,Inc.

Page 97: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

80

Handbook of Energy and Economic Statistics of Indonesia, 2011. Ministry of Energy

and Mineral Resources Republic of Indonesia diakses 18 maret 2018

__________________________,, 2018. Ministry of Energy and Mineral Resources

Republic of Indonesia diakses 18 maret 2018

Kadir, Abdul. 2005. “Energi: sumber daya, inovasi, tenaga listrik, potensi ekonomi”

Edisi Ketiga/Revisi, Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia (UI- Press).

Katili, Nella. 2008.” Analisa Beberapa Faktor yang mempengaruhi Permintaan

Sambungan Listrik Sektor Industri di Jawa Timur “. Jurusan Ekonomi

Pembangunan, Universitas Pembangunan nasional Veteran.

Kementerian Perindustrian. 2011. Peraturan Direktur Jenderal Basis Industri

Mnaufaktur No. 01/BIM/PER/1/2011.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia.

https://www.esdm.go.id di akses 19 Maret 2019

Kim, Sung Hyun. 2001. "Korean Energy Demand in the New Millenium: Outlook and

Policy Imptications, 2000·2005 ", Energy Policy. Elsevier.

Komaruddin. 2004. Analisa Organisasi Manajemen Modern. Edisi Baru, Jakarta:

Penerbit CV. Rajawali.

Kotler, Philip and Keller, Kevin Lane.2013. Manajemen Pemasaran. Jilid 1, Edisi 13

Erlangga.

Kutner, M.H., C.J.Nachtsheim., J. Neter. 2004. Applied Linear Regression Models.

4th ed. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Lukman, 2015. Ekonomi Mikro. Ciputat : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 98: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

81

Mankiw, N. Gregory. 2000. Macro Economics. Worth Publisher, USA

Minarti, Iis, 2008. “ Pengaruh Permintaan Pertumbuhan Sektor Industri Terhadap

Pertumbuhan Permintaan Listrik. Jakarta: FE-UI

Nachrowi, Nachrowi Djalal., Usman, Hardius. 2008. Penggunaan Teknik

Ekonometrik. Ed 1-3. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Nicholson. Walter. 2005. Microeconomic Theory. Basic Principles and Economic.

nineth editions, Thomson, South-western, USA.

Outlook Energi Indonesia 2016. “Pengembangan Energi untuk Mendukung Industri

Hijau”. Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia, BPPT.

____________________, 2017.”Inisiatif Pengembangan Teknologi Energi Bersih”.

Jakarta: Pusat Teknologi Sumberdaya Energi dan Industri Kimia.

_____________________, 2018. “Energi Berkelanjutan untuk Transportasi Darat”.

Jakarta: Pusat Pengkajian Industri Proses dan Energi.

Otsuka, Akihiro. 2015. Demand for Industrial and Commercial electricity: evidence

from Japan”. Journal of Economic Structures, Central Research Institute of

Electric Power Industry, Tokyo, Japan. CrossMark.

Pindyck, Robert S. and Rubinfeld, Daniel L. 2001. Microeconomics. New York:

Prentice Hall hlm 19

Prasetyo, Iva. 2010. “Fator-faktor yang mempengaruhi Permintaan Listirk pada

sektor Industri di Indonesia”. Depok: Fakultas Ekonomi Progran

Perencanaan dan Kebijakan Publik. Universitas Indonesia.

Putong, I. 2003. Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro. Edisi 2. Ghalia Indonesia,

Jakarta.

Page 99: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

82

Rachmawati, Yeni. 2007. “Analisis Permintaan Listrik Pelanggan Rumah tangga,

Industri dan Komersial di Indonesia” Bandung: Magister Ekonomi

Pembangunan dan Perencanaan Universitas Padjadjaran.

Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala. 2008. Pengantar Ilmu ekonomi. Jakarta:

Lembaga Penerbit FE Uuniversitas Indonesia hal 24

Republika, 2019. “Kebutuhan Energi Sektor Industri Dongkrak Penjualan Listrik”.

Https://republika.co.id/berita/pn3wqq423/kebutuhan-energi-sektor-industri-

dongkrak-penjualan-listrik diakses 24 Desember 2018.

Samuelson Paul A & Norclhaus, 1995. Makro ekonomi. IKAPI: Jakarta

_____________________, 1998. Economic, Irwin-Mc Graw Hill, New York.

Siahaan. 1996. Pola Pengembangan Industri. Jakarta: Departemen Perindustrian.

Statistik Ketenagalistrikan. 2017. Statistik Ketenagalistrikan dan energi” Direktorat

Jenderal Ketenagalistriakan. www.esdm.go.id diakses 20 november 2018

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Cet. Ke

8 Hlm 137

Sugiyono,Agus. 2017. “Analisis Spasial dari Pola Kebutuhan Listrik di Provinsi

Banten”. Pusat Teknologi Sumber Daya Energi dan Industri Kimia (PT

SEIK).

Sukirno, Sadono. 1982. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta : Lembaga

Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial.

________________ , 1995. Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Edisi kedua, Jakarta :

PT. Karya Grafindo Persada.

________________, 2004. Pengantar Teori Mikroekonomi. Edisi Ketiga. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Page 100: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

83

Sulasno . 2009.Teknik Konversi Energi LIstrik dan Sistem Pengaturan. Edisi

Pertama, Yogyakarta : Graha Ilmu.

Tjiptono, F. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: ANDI

Undang-Undang No.3 tahun 2014 tentang Perindustrian

Veromita, Aminata ,J. 2019. “Analisis Permintaan Listrik di Jawa Tengah tahun

2014-2016”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,UNDIP.

Widarjono, A. 2007. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis.

Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas Islam

Indonesia.

Yugusya, Rona. 2006.” Analisis factor -faktor yang mempengaruhi Perminaaan

LIstrik Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) di Indonesia”. Fakultas Ekonomi

Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Page 101: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

84

LAMPIRANLampiran 1 : Hasil Estimasi Data Time Series

A. Uji Normalitas

0

1

2

3

4

5

6

-0.10 -0.05 0.00 0.05

S eries : R es idualsS am ple 2003 2017O bs ervations 15

Mean -3.38e-15Median -0.005742Maxim um 0.057980Minim um -0.089486S td. D ev. 0.037637S kew nes s -0.537647K urtos is 3.256075

Jarque-B era 0.763645P robability 0.682616

Page 102: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

85

B. Uji HeterokedastisitasUji Breusch Pagan Godfrey

Heteroskedasticity Test: Breusch-Pagan-Godfrey

F-statistic 0.483740 Prob. F(3,11) 0.7003Obs*R-squared 1.748287 Prob. Chi-Square(3) 0.6263Scaled explainedSS 1.060570 Prob. Chi-Square(3) 0.7866

Test Equation:Dependent Variable: RESID^2Method: Least SquaresDate: 06/18/19 Time: 20:42Sample: 2003 2017Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.049525 0.044995 1.100687 0.2945GDPIND 0.002102 0.002959 0.710439 0.4922

PEL -0.007156 0.005970 -1.198560 0.2559HS -0.000377 0.002592 -0.145351 0.8871

R-squared 0.116552 Mean dependent var 0.001322Adjusted R-squared -0.124388 S.D. dependent var 0.002056S.E. of regression 0.002180 Akaike info criterion -9.196106Sum squared resid 5.23E-05 Schwarz criterion -9.007292Log likelihood 72.97079 Hannan-Quinn criter. -9.198117F-statistic 0.483740 Durbin-Watson stat 2.510538Prob(F-statistic) 0.700330

Page 103: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

86

C. Autokorelasi

Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test:

F-statistic 2.525077 Prob. F(2,9) 0.1347Obs*R-squared 5.391564 Prob. Chi-Square(2) 0.0675

Test Equation:Dependent Variable: RESIDMethod: Least SquaresDate: 06/18/19 Time: 22:26Sample: 2003 2017Included observations: 15Presample missing value lagged residuals set to zero.

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 0.030709 0.842287 0.036459 0.9717GDPIND -0.004943 0.058109 -0.085068 0.9341

PEL 0.000117 0.110439 0.001058 0.9992HS 0.003660 0.051809 0.070645 0.9452

RESID(-1) 0.685888 0.312500 2.194840 0.0558RESID(-2) -0.444685 0.350470 -1.268823 0.2363

R-squared 0.359438 Mean dependent var -3.38E-15Adjusted R-squared 0.003570 S.D. dependent var 0.037637S.E. ofregression 0.037570 Akaike info criterion -3.436041Sum squaredresid 0.012704 Schwarz criterion -3.152821Log likelihood 31.77031 Hannan-Quinn criter. -3.439058F-statistic 1.010031 Durbin-Watson stat 2.247573Prob(F-statistic) 0.464673

Page 104: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

87

D. Uji Multikolineritas

Variance Inflation FactorsDate: 06/18/19 Time: 22:40Sample: 2003 2017Included observations: 15

Coefficient Uncentered CenteredVariable Variance VIF VIF

C 0.768282 6392.028 NAGDPIND 0.003322 7525.766 6.996572

PEL 0.013527 13315.18 2.771137HS 0.002549 3808.077 4.308702

Page 105: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

88

E. Uji Hipotesis

Dependent Variable: PLMethod: Least SquaresDate: 06/18/19 Time: 20:57Sample: 2003 2017Included observations: 15

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C 13.40278 0.876517 15.29095 0.0000GDPIND 0.363138 0.057640 6.300137 0.0001

PEL 0.335017 0.116304 2.880532 0.0150HS -0.049194 0.050485 -0.974428 0.3508

R-squared 0.970360 Mean dependent var 22.37674Adjusted R-squared 0.962277 S.D. dependent var 0.218616S.E. of regression 0.042461 Akaike info criterion -3.257299Sum squared resid 0.019832 Schwarz criterion -3.068486Log likelihood 28.42974 Hannan-Quinn criter. -3.259311F-statistic 120.0417 Durbin-Watson stat 1.022612Prob(F-statistic) 0.000000

Page 106: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

89

Lampiran 2 : Data Penelitian

Tahun PDB Sektor

Industri

(GDPIND)

Jumlah

Pelanggan

(PEL)

Harga

Solar (HS)

Permintaan

Listrik (PL)

PDB Sektor

Industri

(GDPIND)

Jumlah

Pelanggan

(PEL)

Harga Solar

(HS)

Permintaan

Listrik (PL)

2003 568.920.3 46.818 260,228 36.497.254,23 15.55408073 10.75402302 12.46931345 22.01791778

2004 644.342.6 46.520 254,351 38.588.290,00 15.67857094 10.74763761 12.44647048 22.07362961

2005 760.361.3 46.476 406,962 42.448.356,40 15.84413409 10.74669133 12.91647509 22.16896894

2006 919.539.3 46.494 662,854 43.615.450,00 16.03421316 10.74707855 13.40431003 22.19609186

2007 1.068.653.9 46.818 662,854 45.802.510,00 16.18449547 10.75402302 13.40431003 22.24501964

2008 1.376.441.7 47.536 766,264 47.968.851,30 16.43759734 10.7692426 13.54928204 22.29123261

2009 1.477.541.5 47.900 739,930 46.204.213,82 16.50847521 10.77687078 13.51431087 22.25375175

2010 1.599.073.1 48.675 693,684 50.985.195,12 16.5875198 10.79292083 13.4497718 22.35221604

2011 1.806.140.5 50.365 693,684 54.725.821,64 16.7092879 10.82705177 13.4497718 22.4230164

2012 1.972.523.6 52.661 693,684 60.175.960,38 16.79740939 10.87163042 13.4497718 22.51795369

Page 107: ANALISIS PENGARUH PDB SEKTOR INDUSTRI, JUMLAH …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/47046/1/DIYAH AYU...analisis pengaruh pdb sektor industri, jumlah pelanggan listrik

90

2013 2.152.802.8 55.546 770,760 64.381.395,29 16.88486627 10.92496679 13.55513232 22.58550544

2014 2.394.004.9 58.350 770,760 65.908.675,67 16.9910633 10.97421464 13.55513232 22.60895083

2015 2.418.891.7 63.314 1,338,503 64.079.390,00 17.00140511 11.05586175 14.10706238 22.58080353

2016 2.545.203.6 69.629 1,256,340 68.145.320,00 17.0523063 11.15093643 14.04371329 22.64232323

2017 2.739.711.9 76.816 793,883 71.744.130,00 17.12594842 11.24916823 13.58469137 22.69378678