ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND...

128
ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD, DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP VOLATILITAS HARGA SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2010 2014 Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Disusun Oleh : Yugisvuri NIM : 1111081000095 JURUSAN MANAJEMEN KONSENTRASI KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H / 2016 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND...

Page 1: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,

DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP VOLATILITAS HARGA

SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC

INDEX PERIODE 2010 – 2014

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun Oleh :

Yugisvuri

NIM : 1111081000095

JURUSAN MANAJEMEN

KONSENTRASI KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H / 2016 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

iv

Page 6: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Yugisvuri

Tempat/Tanggal lahir : Depok, 6 Desember 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Anak ke : 1 dari 4 bersaudara

Alamat : Kp. Pulo RT 05 RW 09, No. 42, Kel.

Rangkapanjaya, Kec. Pancoran Mas, Depok

– 16435

Telepon : 089636102266 / 081380606092

Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN FORMAL

1996 – 1998 : TK Aisyiyah Bustanul Athfal 5 Depok

1998 – 2004 : SD Negeri Rangkapanjaya Depok

2004 – 2007 : SMP Negeri 2 Depok

2007 – 2010 : SMA Negeri 1 Depok

2011 – 2016 : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. PENDIDIKAN INFORMAL

2006 – 2007 : Kursus Bahasa Inggris BBC

2007 – 2009 : Kursus Bahasa Inggris LIA Institute

Page 7: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

vi

IV. PENGALAMAN ORGANISASI

2002 – 2003 : Pramuka SD Negeri Rangkapanjaya Depok

2003 : Paskibra SD Negeri Rangkapanjaya Depok

2004 – 2007 : Rohis SMP Negeri 2 Depok

2007 : English Club SMA Negeri 1 Depok

2007 – 2010 : Student Club SMA Negeri 1 Depok

V. PELATIHAN DAN SEMINAR

2011 : Seminar “Beat The Competitor, Lead The

Market”

2015 : Sekolah Pasar Modal Syariah Level 1

(Bursa Efek Indonesia)

Page 8: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh antara nilai tukar,

inflasi, dividend yield, dan dividend payout ratio secara parsial dan simultan

terhadap volatilitas harga saham perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Index serta menganalisa variabel independen yang paling berpengaruh terhadap

volatilitas harga saham. Penelitian ini menggunakan 13 perusahaan yang terdaftar

di Jakarta Islamic Index sebagai sampel penelitian selama periode 2010-2014,

dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling. Dalam menganalisis

data dan menguji hipotesis penelitian, penulis menggunakan model regresi

berganda yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 17.0.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara parsial, nilai tukar dan

dividend payout ratio berpengaruh secara negatif signifikan terhadap volatilitas

harga saham sedangkan inflasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap

volatilitas harga saham. Dividend yield tidak berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas harga saham. Hasil analisis data secara simultan, nilai tukar, inflasi,

dividend yield, dan dividend payout ratio berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas harga saham.

Nilai uji koefisien determinasi (adjusted R square) adalah 0,269. Hal

tersebut menunjukkan bahwa variabel dependen yaitu volatilitas harga saham

dapat dijelakan oleh variabel independen yaitu nilai tukar, inflasi, dividend yield

dan dividend payout ratio sebesar 26,9% sedangkan sisanya sebesar 73,1% dapat

dijelaskan oleh variabel atau faktor-faktor lain diluar model penelitian ini.

Kata kunci : Volatilitas Harga Saham, Nilai Tukar, Inflasi, Dividend Yield,

Dividend Payout Ratio

Page 9: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

viii

ABSTRACT

This research aims to analyze the effect between exchange rate, inflation,

dividend yield and dividend payout ratio partially and simultaneously to stock

price volatility in Jakarta Islamic Index companies, and analyze about variable

which the most dominant to stock price volatility. This research uses 13

companies listed in Jakarta Islamic Index as the research sample during the

period of 2010-2014, where the method used was purposive sampling. This

research uses multiple regression models. In order to analyze and test each

research hypothesis, multiple regression models has been used by SPSS

application version 17.0.

The results of data analysis show partially exchange rate and dividend

payout ratio have negative significant influence to stock price volatility while

inflation has positive significant influence to stock price volatility. Dividend yield

does not have significant influence to stock price volatility. The results of data

analysis show simultaneously exchange rate, inflation, dividend yield and

dividend payout ratio have significant influence to stock price volatility.

The amount of testing the coefficient of determination (adjusted R square)

is 0,269. It means dependent variable which is stock price volatility can be

explained by independent variables those are exchange rate, inflation, dividend

yield and dividend payout ratio approximately 26,9%, while 73,1% can be

explained by the other factors outside the models.

Keywords : stock price volatility, exchange rate, inflation, dividend yield,

dividend payout ratio

Page 10: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu,

Segala puji serta syukur bagi Allah SWT yang telah memberikan segala

rahmat dan karunia-Nya kepada semua ciptaan-Nya. Shalawa serta salam semoga

senantiasa selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,

para sahabatnya dan pengikutnya. Dengan penuh kesyukuran atas nikmat yang

diberikan-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik yang berjudul

“ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD

DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP VOLATILITAS HARGA

SAHAM PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI JAKARTA ISLAMIC

INDEX PERIODE 2010-2014”.

Penulisan skripsi ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat untuk

mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Konsentrasi Keuangan di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini terdapat banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan, baik dalam hal penyusunan, bahasa dan sistematika

penulisan. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan

penulis. Banyak kesulitan dalam proses pengerjaannya serta tidak dapat

terselesaikan tanpa dukungan, bimbingan, motivasi, bantuan, saran dan doa dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan hati, penulis

menyampaikan rasa hormat dan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Allah SWT yang selalu melimpahkan segala rahmat dan karunia kepada

seluruh manusia. Rasa syukur selalu kupanjatkan atas segala yang Engkau

berikan ya Rabb. Terimakasih ya Allah, telah memberikan hambamu ini

kesempatan untuk hidup di dunia ini.

Page 11: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

x

2. Kedua orangtuaku, Martono dan Sukaesih. Terutama Ibu Sukaesih, wanita

terbaik, tercantik dan terindah dalam hidup penulis yang selalu

membesarkan penulis dengan kesabaran serta kasih sayang yang tulus.

Selalu tersenyum dengan cantiknya kepadaku. Selalu berusahan yang

terbaik demi anak-anak. Terimakasih. Semoga Allah membalas semua

kebaikan yang telah dilakukan.

3. Adik-adikku yang sangat lucu namun sangat menyebalkan. Terimakasih

telah membuatku tertawa dan tersenyum. Kakakmu ini sangat menyayangi

kalian.

4. Bapak Dr. Arief Mufraini, LC, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si, selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Ibu Ela Patriana, MM, AAAIJ, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

7. Bapak Dr. Indoyama Nasaruddin SE, MAB, selaku Dosen Pembimbing I

yang telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan ilmu serta memberikan

pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. Terimakasih telah

mengajari penulis pelajaran berharga dan nasihat yang tak terlupakan,

memberikan waktu, ilmu serta motivasi selama ini.

8. Bapak Adhitya Ginanjar, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II, yang

telah bersedia meluangkan waktu, pikiran dan ilmu serta dukungan dalam

menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih atas segala motivasi, mengajari

penulis agar selalu semangat dan arahan untuk menjadi pribadi yang lebih

serta nasihat yang telah bapak berikan selama ini.

9. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, Ir, MM, sebagai dosen Pembimbing Akademik

yang telah bersedia memberikan arahan selama ini di setiap semester.

10. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si dan Bapak Dr. Herni Ali, HT, SE.,

MM selaku ketua dan penguji ahli sidang skripsi.

Page 12: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

xi

11. Seluruh Bapak dan Ibu dosen Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengalaman, nasihat dan ilmu

pengetahuan yang bermanfaat kepada penulis.

12. Seluruh staf karyawan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta, terutama staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas kerja

kerasnya yang telah bersedia memberikan bantuan pelayanan kepada

mahasiswa.

13. Teman-teman UIN Syarif Hidayatullah, terutama teman-teman

Manajemen angkatan 2011 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu

yang selalu menemani selama perkuliahan, atas canda tawa, kebersamaan,

ilmu pengetahuan, serta pengalaman kehidupan yang telah diberikan

selama ini.

14. Teman-teman KKN AKAMSI (Sidempok, 2014) yang telah memberikan

pengalaman kerjasama kelompok.

15. Errol (Turki), Thank you for being my best friend. I’m admiring you a lot.

16. Rain (Indonesia), Terimakasih selalu mengingatkanku apapun yang terjadi,

seburuk apapun keadaan yang dijalani, sesakit apapun hati dan perasaan,

harus balik ke Allah. Swt. Dunia ini cuma sementara dan sangat sebentar.

17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah

memberikan motivasi, arahan, ilmu serta perhatian sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang membangun

dari berbagai pihak. Dengan kerendahan hati, penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Jakarta, 12 Juli 2016

(Yugisvuri)

Page 13: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ......................... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................... iii

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ..................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................. v

ABSTRAK ................................................................................................ vii

ABSTRACT ............................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .............................................................................. ix

DAFTAR ISI ............................................................................................ xii

DAFTAR TABEL .................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang .............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ....................................................................... 13

C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 13

D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 16

A. Landasan Teori ............................................................................. 16

1. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah ....................................... 16

a. Pasar Modal .......................................................................... 16

b. Pasar Modal Syariah ............................................................. 18

2. Jakarta Islamic Index ................................................................ 20

3. Volatilitas Harga Saham ............................................................ 23

4. Nilai Tukar. ............................................................................... 28

5. Inflasi ........................................................................................ 29

6. Dividen dan Kebijakan Dividen ................................................ 32

a. Dividen ................................................................................. 32

b. Kebijakan Dividen ................................................................ 32

Page 14: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

xiii

7. Dividend Yield ........................................................................... 37

8. Dividend Payout Ratio............................................................... 38

B. Penelitian Terdahulu...................................................................... 39

C. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen ....... 45

1. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Volatilitas Harga Saham ........... 45

2. Pengaruh Inflasi terhadap Volatilitas Harga Saham.................... 46

3. Pengaruh Dividend Yield terhadap Volatilitas Harga Saham ...... 47

4. Pengaruh Dividend Payout terhadap Volatilitas Harga Saham ... 47

D. Kerangka Pemikiran. ..................................................................... 48

E. Hipotesis Penelitian ....................................................................... 50

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial ............................................ 50

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan ......................................... 51

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 52

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................. 52

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel ........................................ 52

1. Populasi..................................................................................... 52

2. Sampel ...................................................................................... 53

C. Metode Pengumpulan Data. ........................................................... 56

D. Metode Analisis Data. ................................................................... 56

1. Metode Analisis ........................................................................ 56

2. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 57

a. Uji Normalitas ...................................................................... 58

b. Uji Heterokedastisitas ........................................................... 60

c. Uji Multikolinearitas ............................................................. 61

d. Uji Autokorelasi ................................................................... 62

3. Pengujian Statistik ..................................................................... 63

a. Uji Statistik t (Uji Parsial) ..................................................... 63

b. Uji Statistik F (Uji Simultan) ................................................ 64

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ..................... 64

E. Operasional Variabel Penelitian. .................................................... 65

Page 15: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

xiv

1. Variabel Dependen (Variabel Terikat) ....................................... 65

2. Variabel Independen (Variabel Bebas)....................................... 66

a. Nilai Tukar (KURS) .............................................................. 66

b. Inflasi ................................................................................... 67

c. Dividend Yield ...................................................................... 67

d. Dividend Payout Ratio .......................................................... 68

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................... 69

A. Deskripsi Perusahaan Sampel ........................................................ 69

B. Deskripsi Variabel Penelitian ........................................................ 70

1. Volatilitas Harga Saham ............................................................ 70

2. Nilai Tukar ................................................................................ 72

3. Inflasi ........................................................................................ 74

4. Dividend Yield ........................................................................... 76

5. Dividend Payout Ratio............................................................... 77

C. Analisis dan Pembahasan .............................................................. 79

1. Uji Asumsi Klasik ..................................................................... 79

a. Uji Normalitas ...................................................................... 79

b. Uji Heterokedastisitas ........................................................... 82

c. Uji Multikolinearitas ............................................................. 84

d. Uji Autokorelasi ................................................................... 85

2. Analisis Regresi Berganda ......................................................... 86

a. Uji Parsial (Uji t) ................................................................... 86

b. Uji Simultan (Uji F) .............................................................. 92

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) ..................... 93

d. Persamaan Regresi ................................................................ 94

BAB V KESIMPULAN............................................................................. 97

A. Kesimpulan ................................................................................... 97

B. Saran ............................................................................................. 98

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 100

LAMPIRAN - LAMPIRAN ..................................................................... 104

Page 16: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pergerakan Nilai Tukar dan Inflasi ............................................ 9

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................... 39

Tabel 3.1 Prosedur Penilaian Kriteria dalam Pemilihan Sampel ................. 55

Tabel 3.2 Daftar Nama Perusahaan Sampel ............................................... 55

Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson ................. 62

Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel Jakarta Islamic Index....................... 69

Tabel 4.2 Volatilitas Harga Saham Perusahaan Jakarta Islamic Index ....... 70

Tabel 4.3 Rata-rata Nilai Tukar Rupiah ..................................................... 72

Tabel 4.4 Rata-rata Inflasi ......................................................................... 75

Tabel 4.5 Dividend Yield ........................................................................... 76

Tabel 4.6 Dividend Payout Ratio ............................................................... 78

Tabel 4.7 Uji Kolmogorov-Smirnov ........................................................... 81

Tabel 4.8 Hasil Uji Glejser........................................................................ 83

Tabel 4.9 Hasil Uji Multikolinearitas ........................................................ 84

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................... 85

Tabel 4.11 Hasil Uji T................................................................................. 86

Tabel 4.12 Hasil Uji F ................................................................................. 92

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi ................................................ 94

Tabel 4.14 Hasil Uji Regresi Berganda ....................................................... 95

Page 17: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................. 49

Gambar 4.1 Grafik Nilai Tukar Rupiah ..................................................... 73

Gambar 4.3 Grafik Rata-rata Inflasi .......................................................... 75

Gambar 4.4 Grafik Hasil Uji Normalitas ................................................... 80

Gambar 4.5 Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................... 82

Page 18: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Daftar Nama Perusahaan Sampel

Lampiran 2 : Data Penelitian periode 2010 – 2014

Lampiran 3 : Variabel Entered/Removed

Lampiran 4 : Model Summary

Lampiran 5 : ANOVA

Lampiran 6 : Coefficients

Lampiran 7 : Normal P-Plot

Lampiran 8 : Scatterplot

Lampiran 9 : One Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Lampiran 10 : Coefficients (Uji Glejser)

Page 19: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Islam merupakan agama yang bersifat universal dan sempurna. Suatu

agama yang memberikan panduan kepada manusia secara lengkap terhadap

semua aspek kehidupan di setiap tempat dan masa. Panduan tersebut berupa

Al- Qur’an yang di dalamnya tidak hanya mengatur hubungan dengan Tuhan

dalam beribadah (hablum minallah) namun juga hubungan antara manusia

dalam segala aspek kehidupan di dunia (hablum minan-nas) seperti transaksi

dan kegiatan perekonomian.

Perekonomian yang dilakukan manusia dapat dilakukan dengan

berbagai macam cara, diantaranya yaitu investasi. Investasi memiliki peran

penting yaitu pertumbuhan perekonomian suatu negara. Melalui investasi,

produktivitas suatu negara akan meningkat yang akan mengakibatkan

pendapatan masyarakat juga meningkat sehingga kemakmuran masyarakat

bertambah. Investasi dalam Islam sangat dianjurkan untuk mengembangkan

segala karunia, berkah dan nikmat yang telah diberikan Allah. Swt dalam

bentuk harta kekayaan untuk lebih produktif, dan bermanfaat terutama

investasi pada sektor riil. Islam tidak memperbolehkan harta kekayaan

ditumpuk dan ditimbun. Jika seorang muslim memiliki harta atau uang yang

menganggur maka akan dihadapkan kepada pilihan untuk berinvestasi atau

dikenakan zakat.

Page 20: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

2

Secara sederhana, investasi adalah kegiatan yang dilakukan untuk

memperoleh hasil berupa keuntungan atau uang. Menurut Rodoni dan Hamid

(2008), Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya

lainnya yang dilakukan saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh sejumlah

keuntungan dimasa yang akan datang. Investasi dalam perekonomian dapat

dilakukan dengan cara menanamkan sejumlah dana pada aset untuk

meningkatkan nilai aset dan mendapatkan keuntungan. Menurut Bodie et all

(2006:4), secara umum ada dua pilihan aset untuk melakukan kegiatan

investasi, yaitu aset riil (real assets) dan aset keuangan (financial assets).

Aset riil merupakan bagian dari kapasitas produktif seperti tanah, bangunan,

pengetahuan, dan mesin yang digunakan untuk memproduksi barang serta

para pekerja yang keahliannya diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya

tersebut. Sedangkan aset keuangan merupakan aset yang memiliki kontribusi

secara tidak langsung terhadap kapasitas produktif suatu peekonomian karena

aset ini memisahkan kepemilikan dan manajemen dalam suatu perusahaan

dan memfasilitasi pemindahan dana untuk perusahaan dengan peluang

investasi yang menarik.

Salah satu bentuk investasi dalam aset keuangan yaitu investasi dalam

bentuk saham. Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-

aset perusahaan yang menerbitkan saham (Tandelilin, 2001). Investasi dalam

bentuk saham merupakan investasi yang paling umum, memiliki nilai

likuiditas yang tinggi dan menjanjikan tingkat imbal hasil (return) yang lebih

tinggi dibandingkan dengan investasi dalam sektor lainnya.

Page 21: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

3

Namun, tidak semua bidang usaha atau aset dalam Islam dapat

dilakukan investasi. Ada aturan mengenai hal tersebut dalam Al – Quran

yaitu mengenai batasan kegiatan halal yang dapat dilakukan dan batasan

haram yang dilarang dilakukan. Hal tersebut berlaku dalam segala aspek

kehidupan termasuk aspek perekonomian. Investasi yang baik menurut islam

yaitu investasi yang sesuai dengan syariah.

Indonesia merupakan negara dengan populasi penduduk mayoritas

beragama Islam. Masyarakat Indonesia dapat menjadi seorang investor

dengan cara berinvestasi pada aset keuangan dalam bentuk saham pada pasar

modal syariah. Pasar modal syariah berfungsi sebagai fasilitator untuk

investor muslim yang ingin berinvestasi ataupun menanamkan modalnya

pada saham halal yang sesuai syariah serta terlepas dari berbagai kegiatan

yang dilarang dalam Islam seperti : spekulasi, riba, perjudian dan lain-lain.

Pasar modal syariah (Islamic Stock Exchange) adalah kegiatan yang

berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan publik yang

berkaitan dengan efek yang diterbitkan serta lembaga profesi yang berkaitan

dengannya, dimana semua produk dan mekanisme operasionalnya tidak

bertentangan dengan syariat Islam (Rhodoni dan Hamid, 2008:123).

Perkembangan awal pasar modal syariah di Indonesia dimulai dengan

diterbitkannya reksadana syariah pada 25 Juni 1997 oleh PT. Danareksa

Investment Management, lalu diikuti dengan diterbitkannya obligasi syariah

pada akhir tahun 2000. Selanjutnya Bursa Efek Indonesia bekerjasama

dengan PT. Danareksa Investment Management menerbitkan indeks harga

Page 22: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

4

saham berdasarkan prinsip syariah dan sejalan dengan prinsip-prinsip islam

yang disebut Jakarta Islamic Index pada 3 Juli 2000.

Jakarta Islamic Index menggunakan tanggal awal perhitungan pada 1

Januari 1995 dengan nilai awal 100 dan metode perhitungan indeks yang

dilakukan sesuai ketetapan Bursa Efek Indonesia. Jumlah saham-saham yang

terdaftar dalam Jakarta Islamic Index terdiri atas 30 saham yang telah lolos

proses seleksi keanggotaan yang dilakukan berdasarkan fatwa yang

dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional.

Dalam berinvestasi secara syariah maupun konvensional, khususnya

pada saham terdapat dua hal penting yaitu tingkat pengembalian atau imbal

hasil (return) dan risiko (risk). Investor umumnya menginginkan imbal hasil

(return) yang maksimum dengan resiko (risk) yang minimum.

Setiap investasi yang dilakukan akan dihadapkan pada risiko, yaitu

risiko yang sistematis maupun risiko yang tidak sistematis. Risiko sistematis

(systematic risk) yaitu risiko yang dialami oleh semua investor tanpa

terkecuali. Resiko sistematis tidak dapat dihilangkan dengan cara melakukan

diversifikasi pada penyusunan portofolio. Risiko sistematis dapat juga disebut

dengan risiko pasar (market risk). Sedangkan, risiko tidak sistematis

(unsystematic risk) adalah risiko yang hanya dialami oleh investor yang

melakukan investasi, yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor manajemen.

Resiko ini dapat dikendalikan dengan cara diversifikasi saham yang tepat

pada suatu portofolio.

Page 23: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

5

Investor harus melakukan analisis sebelum berinvestasi karena setiap

investasi memiliki resiko masing-masing dan berbeda-beda. Resiko dalam

investasi merupakan suatu unsur ketidakpastian karena hasil investasi baru

akan diterima di masa yang akan datang. Investor harus memiliki informasi

dan pengetahuan yang cukup mengenai keadaan pasar agar dapat mengetahui

arah tujuan investasi yang dilakukan. Tingkat resiko yang ada dalam suatu

investasi akan mempengaruhi imbal hasil (return) yang akan diterima oleh

investor. Untuk meminimalisasi resiko (risk) dan mengetahui investasi

manakah yang lebih produktif memberikan lebih banyak keuntungan (return),

dapat diketahui melalui analisis volatilitas harga saham. Volatilitas adalah

pengukuran statistik untuk fluktuasi harga selama periode tertentu

(Firmansyah, 2006).

Pergerakan volatilitas harga saham sangat tidak mudah diprediksi,

harga saham dapat naik seketika atau turun seketika. Penelitian sebelumnya

yang dilakukan oleh tim studi volatilitas pasar modal dan perekonomian

dunia Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Kementrian

Keuangan Republik Indonesia (2011), menjelaskan secara umum bahwa

volatilitas menggambarkan dan memberikan informasi mengenai risk yang

dihadapi investor karena mencerminkan fluktuasi pergerakan saham. Jika

semakin tinggi volatilitas, maka risk dari imbal hasil yang akan diperoleh

juga akan semakin tinggi.

Pergerakan tinggi rendahnya volatilitas saham dapat dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor diantaranya faktor makroekonomi dan faktor

Page 24: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

6

mikroekonomi. Faktor makro adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

perekonomian secara keseluruhan, antara lain tingkat suku bunga yang tinggi,

inflasi, tingkat produktifitas nasional, politik dan lain-lain memiliki dampak

penting pada potensi keuntungan perusahaan. Faktor mikro adalah faktor-

faktor yang berdampak langsung pada perusahaan itu sendiri, seperti

perubahan manajemen, harga dan ketersediaan bahan baku, serta produktifitas

tenaga kerja dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuntungan

perusahaan individual (Schwert dalam Hugida, 2011).

Semua faktor tersebut memberikan pengaruh yang berbeda-beda

terhadap kegiatan investasi. Salah satu faktor makroekonomi yang

mempengaruhi volatilitas adalah nilai tukar dan inflasi. Perubahan yang

terjadi pada nilai tukar (kurs) dan tingkat inflasi memberikan dampak

terhadap volatilitas harga saham.

Nilai Tukar (kurs) adalah nilai mata uang suatu negara yang

dinyatakan dalam nilai mata uang negara lain. Dengan kata lain, banyaknya

jumlah rupiah yang dibutuhkan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing.

Nilai tukar merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi aktifitas pasar

modal dan pasar uang. Fluktuasi nilai tukar dapat berpotensi memberikan

keuntungan maupun kerugian bagi investor yang ingin berinvestasi dalam

pasar modal. Jika rupiah terapresiasi atau terdepresiasi terhadap mata uang

negara lain, maka hal tersebut dapat menjadi sinyal bahwa perekonomian

dalam keadaan baik atau buruk yang akan mempengaruhi banyaknya

Page 25: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

7

permintaan maupun penawaran saham sehingga mempengaruhi harga saham

serta volatilitas harga saham di pasar modal.

Inflasi juga dapat mempengaruhi fluktuasi harga saham pada pasar

modal. Inflasi secara sederhana dapat diartikan sebagai kenaikan harga

barang-barang yang terjadi secara terus menerus selama periode tertentu.

Tingkat Inflasi yang tinggi akan meningkatkan harga bahan baku produksi

sehingga menyebabkan meningkatnya biaya produksi. Hal tersebut akan

menyebabkan kenaikan harga-harga barang domestik dan menurunkan kinerja

perusahaan yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga saham perusahaan.

Studi terhadap faktor-faktor makroekonomi yang mempengaruhi

volatilitas harga saham antara lain, penelitian Zan (2003) menunjukkan

bahwa volatilitas harga saham dipengaruhi oleh inflasi, harga minyak, nilai

tukar dan suplai uang. Penelitian tersebut mengambil sampel dari empat

negara berbeda, yaitu Taiwan, Korea Selatan, Singapura dan Hong Kong.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel nilai tukar berpengaruh positif

signifikan terhadap volatilitas harga saham di Taiwan namun berpengaruh

negatif signifikan di negara lain yaitu Korea Selatan, Singapura dan Hong

Kong serta variabel inflasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap

volatilitas harga saham di Singapura dan Hong Kong, namun memiliki

pengaruh negatif signifikan di Korea Selatan dan Taiwan. Sedangkan variabel

harga minyak dan suplai uang berpengaruh positif signifikan terhadap

volatilitas harga saham.

Page 26: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

8

Penelitian yang dilakukan Amin (2012) menunjukkan bahwa secara

parsial, tingkat bunga SBI dan indeks Dow Jones berpengaruh positif

signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sedangkan nilai

kurs berpengaruh negatif signifikan terhadap pergerakan Indeks Harga Saham

Gabungan. Variabel dalam penelitian tersebut yang paling berpengaruh

adalah suku bunga SBI.

Penelitian yang dilakukan Dritsaki (2003) menyatakan bahwa variabel

makroekonomi yaitu tingkat suku bunga, inflasi dan produksi industri

berpengaruh secara positif signifikan terhadap volatilitas harga saham di

Bursa Efek Yunani serta variabel yang paling berpengaruh terhadap

volatilitas harga saham dalam penelitian tersebut yaitu inflasi. Namun

berbeda dengan penelitian yang dilakukan Hugida (2011) mengenai faktor-

faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa tingkat suku bunga SBI berpengaruh secara negatif

signifikan terhadap volatilitas harga saham sedangkan volume perdagangan,

inflasi dan nilai tukar berpengaruh secara positif signifikan terhadap

volatilitas harga saham. Variabel yang paling berpengaruh terhadap volatilitas

harga saham dalam penelitian tersebut adalah suku bunga SBI.

Penelitian Yogaswari (2012), menemukan bahwa secara parsial,

variabel inflasi memiliki pengaruh positif signifikan terhadap volatilitas harga

saham, sedangkan variabel suku bunga dan nilai tukar memiliki pengaruh

negatif signifikan terhadap volatilitas harga saham. Suku bunga SBI

merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap volatilitas harga saham

Page 27: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

9

pada agriculture sector dan basic industry sector, sedangkan nilai tukar

merupakan variabel yang paling berpengaruh pada Jakarta Composite Index

dalam penelitian tersebut.

Berikut ini adalah data pergerakan nilai tukar dan inflasi dalam lima

tahun terakhir yang terjadi di Indonesia, periode 2010 – 2014 :

Tabel 1.1

Pergerakan Nilai Tukar dan Inflasi

periode 2010 – 2014

Sumber : data diolah

Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai tukar pada tahun 2010

sebesar Rp 9086,85. Pada tahun 2011, nilai tukar menguat (terapresiasi) dari

tahun sebelumnya sebesar Rp 8775,93 dan nilai tukar berada dalam posisi

terkuat pada periode penelitian. Hal ini dikarenakan perekonomian Indonesia

membaik pada tahun 2011, sehingga mengakibatkan rupiah menguat

(apresiasi). Pada tahun 2012, nilai tukar melemah dibandingkan tahun 2011,

nilai tukar pada tahun tersebut sebesar Rp 9384,24. Pada tahun 2013, nilai

tukar sebesar Rp 10475,76. Pada tahun 2014, nilai tukar melemah

dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 11861,17 dan nilai tukar

berada pada posisi terlemah pada tahun tersebut.

Tahun Nilai Tukar (Rp) Inflasi (%)

2010 9086.85 5.13

2011 8775.93 5.38

2012 9384.24 4.28

2013 10475.76 6.96

2014 11861.17 6.42

Page 28: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

10

Pada tahun 2010, inflasi yang terjadi sebesar 5,13%. Pada tahun 2011,

inflasi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, inflasi yang terjadi

sebesar 5,38%. Namun pada tahun 2012, inflasi mengalami penurunan, inflasi

yang terjadi sebesar 4,28%. Pada tahun 2013, inflasi mengalami kenaikan

kembali yang cukup tinggi, inflasi yang terjadi sebesar 6,96%.

Pada tahun 2014, inflasi mengalami sedikit penurunan dari tahun

sebelumnya, inflasi yang terjadi sebesar 6,42%. Inflasi tertinggi yang terjadi

pada tahun 2013 disebabkan oleh adanya kenaikan harga bahan bakar

bersubsidi sehingga memicu terjadinya kenaikan inflasi yang tinggi. Dengan

demikian, hal tersebut menunjukkan bahwa nilai tukar dan inflasi berbeda-

beda setiap tahun dan cukup berfluktuatif.

Selain faktor-faktor makroekonomi yang telah disebutkan diatas,

faktor mikroekonomi juga mempengaruhi volatilitas harga saham. Faktor

mikroekonomi yang mempengaruhi volatilitas saham adalah kebijakan

pendanaan suatu perusahaan yaitu kebijakan dividend (dividend yield dan

dividend payout ratio). Dividend yield merupakan salah satu indikator imbal

hasil (return) dalam investasi saham. Dividend Yield adalah dividen yang

dibayarkan dibagi dengan harga saham sekarang. Dividend Yield dinyatakan

dalam bentuk persentase yang merupakan salah satu komponen dari total

return (Jones, 2004). Dividend Yield yang tinggi dari suatu perusahaan

mengindikasikan kemungkinan semakin baik kondisi keuangan perusahaan

dan menunjukkan kemungkinan bahwa saham perusahaan tersebut bernilai

tinggi yang akan membuat investor cenderung menanamkan dana atau

Page 29: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

11

berinvestasi pada saham tersebut. Harga saham tersebut akan naik karena

permintaan saham tersebut meningkat.

Dividend Payout Ratio merupakan sebuah parameter untuk mengukur

besaran dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham. Investor akan

mengamati dividend payout ratio karena hal tersebut menentukan seberapa

besar jumlah yang dapat ditahan suatu perusahaan sebagai sumber pendanaan.

Semakin besar nilai dividen yang akan dibagikan kepada pemegang saham

maka semakin kecil laba yang ditahan suatu perusahaan, begitu pula

sebaliknya.

Studi terhadap faktor-faktor mikroekonomi yang mempengaruhi volatilitas

harga saham antara lain penelitian yang dilakukan oleh Fajrihan (2010),

mengenai dampak kebijakan dividend terhadap volatilitas harga saham

menyimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh secara positif signifikan

terhadap volatilitas harga saham adalah dividend yield dan dividend payout

ratio sedangkan volatilitas earning, firm size, DAR dan growth in asset tidak

berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham. Variabel yang paling

berpengaruh dalam penelitian tersebut yaitu dividend payout ratio.

Penelitian Fauziah (2013), menemukan bahwa volume perdagangan,

inflasi dan dividend payout ratio berpengaruh signifikan terhadap volatilitas

harga saham. Sedangkan dividend yield tidak berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas harga saham. Variabel inflasi merupakan variabel yang paling

berpegaruh dalam penelitian tersebut.

Page 30: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

12

Penelitian Nishat dan Irfan (2008) dan Hashemijoo et al. (2012)

meneliti mengenai pengaruh antara kebijakan dividen dengan volatilitas harga

saham. Hasil penelitian Nishat dan Irfan (2008) di Pakistan menyatakan

bahwa dividend yield dan dividend payout ratio berpengaruh secara negatif

signifikan terhadap volatilitas harga saham. Sedangkan penelitian

Hashemijoo (2012) menyatakan variabel dividend yield berpengaruh negatif

signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Penelitian Surbakti (2013) mengenai devidend policy terhadap

volatilitas harga saham pada perusahaan non keuangan di Bursa Efek

Indonesia menunjukkan bahwa dividend yield dan dividend payout ratio tidak

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Penelitian mengenai variabel makroekonomi (nilai tukar dan inflasi)

dan variabel mikroekonomi (dividend yield dan dividend payout ratio)

terhadap volatilitas harga saham serta variabel apakah yang paling

berpengaruh terhadap volatilitas harga saham cenderung berbeda antara

peneliti satu dengan yang lainnya. Dengan adanya perbedaan hasil penelitian

ini dan berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, penulis tertarik

untuk meneliti Jakarta Islamic Index serta mengkaji kembali tentang faktor-

faktor yang mempengaruhi volatilitas harga saham. Berdasarkan uraian

diatas, maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Pengaruh Nilai

Tukar, Inflasi, Dividend Yield, dan Dividend Payout Ratio Terhadap

Volatilitas Harga Saham Perusahaan yang Terdaftar di Jakarta Islamic

Index Periode 2010-2014”.

Page 31: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

13

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, penulis merumuskan research

questions sebagai berikut :

1. Apakah nilai tukar berpengaruh secara parsial terhadap volatilitas harga

saham?

2. Apakah inflasi berpengaruh secara parsial terhadap volatilitas harga

saham?

3. Apakah dividend yield berpengaruh secara parsial terhadap volatilitas

harga saham?

4. Apakah dividend payout ratio berpengaruh secara parsial terhadap

volatilitas harga saham?

5. Apakah nilai tukar, inflasi, dividend yield, dan dividend payout ratio

berpengaruh secara simultan terhadap volatilitas harga saham?

6. Variabel independen manakah yang paling berpengaruh terhadap

volatilitas harga saham?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka penelitian ini memiliki

beberapa tujuan, yaitu :

1. Untuk menganalisis pengaruh nilai tukar secara parsial terhadap

volatilitas harga saham

2. Untuk menganalisis pengaruh inflasi secara parsial terhadap volatilitas

harga saham

Page 32: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

14

3. Untuk menganalisis pengaruh dividend yield secara parsial terhadap

volatilitas harga saham

4. Untuk menganalisis pengaruh dividend payout ratio secara parsial

terhadap volatilitas harga saham

5. Untuk menganalisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend yield dan

dividend payout ratio secara simultan.

6. Untuk mengetahui variabel independen yang paling berpengaruh

terhadap volatilitas harga saham.

D. Manfaat Penelitian

Beberapa manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna

untuk investor sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam

berinvestasi untuk meminimalisasi resiko (risk) terutama berinvestasi

dalam Jakarta Islamic Index

2. Emiten

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan referensi

emiten terutama di Jakarta Islamic Index dalam mengambil keputusan

mengenai kebijakan dividen (dividend yield dan dividend payout ratio)

yang akan mempengaruhi volatilitas harga saham, sehingga dapat

memaksimalkan salah satu tujuan perusahaan yaitu kemakmuran

pemegang saham.

Page 33: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

15

3. Akademisi

Sebagai referensi pengetahuan dalam pembelajaran mengenai volatilitas

harga saham di Jakarta Islamic Index serta dapat menjadi tambahan bahan

rujukan dalam pelaksanaan pembelajaran.

Page 34: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pasar Modal dan Pasar Modal Syariah

a. Pasar Modal

Menurut Bursa Efek Indonesia (2015), pasar modal (capital

market) adalah pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka

panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti

(saham), reksa dana, instrument derivatif maupun instrument

lainnya.

Menurut Rusdin (2008:1) Pasar modal merupakan kegiatan

yang berhubungan dengan penawaran umum dan perdagangan efek,

perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya,

serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Pasar modal

bertindak sebagai penghubung antara investor dengan perusahaan

ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen

keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham, dan lainnya.

Menurut Undang-Undang Pasar Modal No.8 tahun 1995, pasar

modal adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum

dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan

efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan efek.

Page 35: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

17

Dengan demikian pasar modal merupakan salah satu sarana

bagi suatu perusahaan maupun istitusi untuk mendapatkan dana dan

sarana kegiatan berinvestasi untuk investor. Pasar modal bertindak

sebagai fasilitator berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli

dan kegiatan terkait lainnya.

Menurut Samsul (Fauziah, 2013), beberapa jenis pasar modal

dapat dikategorikan menjadi 4 pasar, yaitu sebagai berikut :

1) Pasar pertama (perdana)

Pasar perdana adalah tempat atau sarana bagi perusahaan yang

untuk pertama kali menawarkan saham atau obligasi ke

masyarakat umum.

2) Pasar kedua (sekunder)

Pasar kedua adalah tempat atau sarana transaksi jual-beli antar

investor dan harga dibentuk oleh investor melalui perantara

efek.

3) Pasar ketiga

Pasar ketiga adalah sarana transaksi jual-beli efek antara market

maker serta investor dan harga dibentuk oleh market maker.

4) Pasar keempat

Pasar keempat adalah sarana transaksi jual-beli antara investor

jual dan investor beli tanpa melalui perantara efek.

Page 36: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

18

b. Pasar Modal Syariah

Pasar modal syariah (Islamic Stock Exchange) adalah kegiatan

yang berhubungan dengan perdagangan efek syariah perusahaan

public yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta

lembaga profesi yang berkaitan dengannya, dimana semua produk

dan mekanisme operasionalnya berjalan dengan hukum muamalat

islamiyah (Hamid, 2009:38).

Pasar modal berbasis syariah mulai diperkenalkan di Indonesia

pada tanggal 3 Juli 1997 yakni dengan diluncurkannya Danareksa

Syariah. Hal tersebut berkembang dengan adanya kerjasama Bursa

Efek Indonesia dengan PT. Danareksa Investment Management

dalam pembentukan index berbasis syariah yaitu Jakarta Islamic

Index (JII) pada tanggal 3 Juli 2000.

Fungsi pasar modal syariah menurut Metwally (Kurniawati, 2014)

adalah sebagai berikut :

1) Memungkinkan bagi masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan

bisnis dengan memperoleh bagian dari keuntungan dan

risikonya.

2) Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna

mendapatkan likuiditas.

3) Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk

membangun dan mengembangkan lini produksinya.

Page 37: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

19

4) Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka

pendek pada harga saham yang merupakan ciri umum pada

pasar modal konvensional.

5) Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh

kinerja kegiatan bisnis sebagaimana tercermin pada harga

saham.

Beberapa Instumen yang dilarang dalam pasar modal syariah

diantaranya adalah sebagai berikut : (Hamid, 2009)

1) Saham Istimewa (Preferred Stock)

Saham istimewa adalah saham yang memberikan hak lebih

besar daripada saham biasa dalam dividen pada waktu perseroan

dilikuiditas.

2) Forward Contract

Forward Contract merupakan salah satu jenis transaksi yang

diharamkan bertentangan dengan syariah. Forward contract

merupakan bentuk jual beli hutang yang didalamnya terdapat

unsur riba, sedangkan transaksi jual beli dilakukan sebelum

tanggal jatuh tempo.

3) Opsi

Opsi adalah transaksi yang tidak disertai dengan underlying

asset atau real aset, dengan kata lain objek yang ditransaksikan

tidak dimiliki oleh pihak penjual. Opsi termasuk dalam kategori

gharar (penipuan/spekulasi) dan maysir (judi).

Page 38: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

20

4) Transaction Margin on Trading

Transaksi ini adalah dimana pembeli membayar sebagian harga

secara tunai, yang sisanya dilunasi dari pinjaman kepada bank

melalui perantara dengan syarat surat berharga tersebut

dijadikan jaminan bagi pialang untuk melunasi harga pinjaman.

5) Transaction Short – Shelling

Transaksi ini merupakan suatu bentuk transaksi jual beli dimana

penjualan terhadap surat berharga yang belum dimiliki pada

waktu akad.

2. Jakarta Islamic Index

Jakarta Islamic Index merupakan indeks yang dikembang oleh Bursa

Efek Indonesia (BEI) bekerja sama dengan PT Dana Reksa Investment

dalam mengakomodasi saham-saham yang sesuai dengan prinsip syariah.

Jakarta Islamic Index terdiri dari 30 jenis saham yang dipilih dari saham-

saham yang sesuai dengan Syariah Islam. Tujuan seleksi saham syariah

adalah menyediakan instrument kepada investor untuk berinvestasi pada

saham yang sesuai dengan prinsip syariah.

Saham-saham yang akan masuk ke Jakarta Islamic Index harus melalui

seleksi syariah terlebih dahulu. Menurut Dewan Syariah Nasional MUI-BI

(2006), jenis usaha, produk barang, jasa yang diberikan dan akad serta cara

pengelolaan perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik yang menerbitkan

Page 39: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

21

Saham Syariah tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip Syariah,

antara lain :

a. Perjudian dan permainan yang tergolong judi atau perdagangan yang

dilarang.

b. Lembaga keuangan konvensional (ribawi), termasuk perbankan dan

asuransi konvensional.

c. Produsen, distributor serta pedagang makanan dan minuman yang

haram.

d. Produsen, distributordan/atau penyedia barang-barang ataupun jasa

yang merusak moral dan bersifat mudarat.

e. Melakukan investasi pada Emiten (perusahaan) yang pada saat

transaksi tingkat (nisbah) hutang perusahaan pada lembaga keuangan

ribawi lebih dominan dari modalnya.

Menurut Dewan Syariah Nasional MUI-BI (2006), pelaksanaan

transaksi harus dilakukan menurut prinsip kehati-hatian serta tidak

diperbolehkan melakukan spekulasi dan manipulasi didalamnya seperti

mengandung usur dharar, gharar, riba, maisir, risywah, maksiat, dan

kedzhaliman, diantaranya meliput :

a. Najsy, yaitu melakukan penawaran palsu.

b. Bai’ al ma’dum, yaitu melakukan penjualan atas barang (Efek

Syariah) yang belum dimliki (Short Selling).

c. Insider Trading, yaitu memakai informasi orang dalam untuk

memperoleh keuntungan atas transaksi yang dilarang.

Page 40: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

22

d. Menimbulkan informasi yang menyesatkan.

e. Margin Trading, yaitu melakukan transaksi atas Efek Syariah dengan

fasilitas pinjaman berbasis bunga atas kewaiban penyelesaian

pembelian Efek Syariah tersebut.

f. Ihtikar (penimbunan), yaitu melakukan pembelian atau dan

pengumpulan suatu Efek Syariah untuk menyebabkan perubahan

harga Efek Syariah dengan tujuan mempengaruhi pihak lain.

Untuk menetapkan saham-saham yang masuk dalam perhitungan

Jakarta Islamic Index selain melakukan seleksi secara syariah, harus

melalui proses seleksi terhadap saham yang listing yaitu :

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah dan telah dicatat lebih dari tiga

bulan, kecuali termasuk dalam urutan sepuluh kapitalisasi pasar

terbesar.

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah

tahun terakhir yang memiliki rasio kewajiban terhadap aktiva

maksimal 90%.

c. Memilih 60 saham dari susunan saham diatas berdasarkan urutan rata-

rata kapitalisasi pasar terbesar selama satu tahun terakhir.

d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas,

dilihat dari rata-rata nilai perdagangan regular selama 1 (satu) tahun

terakhir.

Page 41: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

23

Pengkajian ulang dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan penentuan

komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya.

Sedangkan perubahan pada jenis emiten akan dimonitor secara terus

menerus berdasarkan data-data publik dan media yang tersedia.

Perusahaan yang masuk dalam kriteria Jakarta Islamic Index merupakan

saham-saham yang operasionalnya tidak mengandung unsur yang dilarang

islam seperti unsur riba serta permodalan yang didapatkan juga bukan

mayoritas berasal dari hutang. Jika ada perusahaan yang mengubah

bisnisnya menjadi tidak konsisten dengan prinsip-prinsip syariah, maka

akan dikeluarkan dari Jakarta Islamic Index dan digantikan dengan saham

lain yang memenuhi persyaratan.

3. Volatilitas harga saham

Volatilitas adalah besarnya jarak antara fluktuasi atau naik

turunnya harga saham atau valas (Putri, 2014).

Menurut Schwert dan Smith (Hugida, 2011) beberapa jenis

volatilitas dalam pasar keuangan, yaitu future volatility, historical

volatility, forecast volatility, implied volatility dan seasonal volatility

a. Future Volatility

Future volatility adalah apa yang hendak diketahui oleh para pemain

dalam pasar keuangan (trader). Volatilitas yang paling baik adalah

yang mampu menggambarkan penyebaran harga di masa yang akan

datang untuk suatu undelying contact. Secara teori angka tersebut

Page 42: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

24

merupakan yang kita maksud ketika kita membicarakan input

volatilitas ke dalam model teori pricing. Trader jarang membicarakan

future volatility karena masa depan tidak mungkin diketahui

b. Historical Volatility

Untuk dapat mengetahui masa depan maka perlu mempelajari masa

lalu. Hal ini dilakukan dengan membuat suatu permodelan dengan

teori pricing berdasarkan data masa lalu untuk dapat meramalkan

volatilitas pada masa yang akan datang. Terdapat bermacam-macam

pilihan dalam menghitung historical volatility, namun sebagian besar

metode bergantung pada pemilihan dua parameter, yaitu periode

historis dimana volatilitas akan dihitung dan interval waktu antara

perubahan harga. Periode historis dapat berupa jadi empat belas hari,

enambulan, lima tahun atau lainnya. Interval watu dapat berupa

harian, mingguan, bulanan, atau lainnya. Future volatility dan

historical volatility terkadang disebut sebagai realized volatility.

c. Forecast Volatility

Seperti halnya terdapat jasa yang berusaha meramalkan pergerakan

arah masa depan harga suatu kontrak demikian juga terdapat jasa yang

berusaha meramalkan volatilitas masa depan suatu kontrak. Peramalan

bisa jadi untuk suatu periode, tetapi biasanya mencakup periode yang

identik dengan sisa masa option dari underlying contract

Page 43: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

25

d. Implied Volatility

Umumnya future, historical dan forecast volatility berhubungan

dengan underlying contract. Implied volatility merupakan volatilitas

yang harus kita masukkan ke dalam model teoritis pricing untuk

menghasilkan nilai teoritis yang identik dengan harga option di pasar.

e. Seasonal Volatility

Komoditas pertanian tertentu seperti jagung, kacang, kedelai, dan

gandum sangat sensitif terhadap faktor-faktor volatilitas yang muncul

dari kondisi cuaca musim yang jelek. Oleh karena itu berdasarkan

faktor-faktor tersebut seseorang harus menetapkan volatilitas yang

tinggi pada masa-masa tersebut.

Menurut Anton (2006), volatilitas pasar terjadi karena masuknya

informasi baru kedalam pasar. Akibatnya para pelaku pasar melakukan

penilaian kembali terhadap asset yang diperdagangkan. Pada pasar yang

efisien, tingkat harga akan melakukan penyesuaian dengan cepat sehingga

harga yang terbentuk mencerminkan informasi baru tersebut.

Pergerakan tinggi rendahnya volatilitas saham dapat dipengaruhi oleh

berbagai macam faktor diantaranya faktor makroekonomi dan faktor

mikroekonomi (Schwert dalam Hugida, 2011). “Faktor makro adalah

faktor-faktor yang mempengaruhi perekonomian secara keseluruhan,

antara lain tingkat suku bunga yang tinggi, inflasi, tingkat produktifitas

nasional, politik dan lain-lain memiliki dampak penting pada potensi

keuntungan perusahaan. Faktor mikro adalah faktor-faktor yang

Page 44: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

26

berdampak langsung pada perusahaan itu sendiri, seperti perubahan

manajemen, harga dan ketersediaan bahan baku, serta produktifitas tenaga

kerja dan faktor lain yang dapat mempengaruhi kinerja keuntungan

perusahaan individual”.

Penelitian yang dilakukan oleh tim volatilitas pasar modal Indonesia

(2011), mengelompokkan faktor-faktor penentu volatilitas dalam empat

kategori yaitu faktor sektor riil, faktor sektor finansial, kejadian luar biasa

(shock), serta kebijakan moneter.

a. Faktor sektor rill

Salah satu latar belakang yang cukup menentukan volatilitas aset

finansial adalah stabilitas ekonomi makro, termasuk pada aspek riil.

Beberapa studi empiris menyebutkan bahwa volatilitas memiliki

keterkaitan erat dengan siklus bisnis dan ekonomi. Misalnya,

volatilitas cenderung meningkat selama periode krisis dan menurun

pada periode dimana ekonomi tumbuh dengan pesat.

b. Faktor sektor keuangan

Faktor-faktor yang berkembang disektor keuangan juga dapat

berpengaruh terhadap volatilitas return saham. Berbagai studi

menemukan pengaruh signifikan volume perdagangan terhadap

volatilitas return saham. Berbagai inovasi di sektor finansial yang

ditandai dengan dikembangkannya berbagai produk investasi, yang

pada gilirannya dapat meningkatkan likuiditas, juga berpengaruh

signifikan terhadap volatilitas return saham. Perilaku investor yang

Page 45: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

27

cenderung mengikuti tren yang berlaku juga turut berdampak pada

meningkatnya volatilitas.

c. Kejadian luar biasa

Volatilitas return saham juga dapat terjadi menyusul kejadian-

kejadian luar biasa (shock) yang berimbas pada pasar finansial.

Panetta et al (2006) mencatat terjadinya lonjakan volatilitas harga

minyak pada tahun 2004-2005, yang turut berdampak pada volatilitas

return saham di pasar modal Amerika Serikat. Hal ini dilatarbelakangi

oleh berbagai kejadian yang terjadi pada tahun 2004-2005, seperti

topan hurricane, turunnya peringkat utang sektor otomotif, dan

gejolak politik di Thailand dan Filipina.

d. Kebijakan moneter

Kebijakan moneter, dengan berbagai dampak langsung maupun tidak

langsung yang ditimbulkannya, juga berpengaruh signifikan terhadap

volatilitas return saham. Bank sentral dapat melakukan operasi pasar

tertentu dengan tujuan mengendalikan jumlah uang yang beredar.

Schwert (1989) menemukan bahwa tingkat volatilitas secara

signifikan dipengaruhi oleh inflasi, tingkat suku bunga dan

pertumbuhan jumlah uang beredar.

Page 46: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

28

4. Nilai Tukar

Setiap negara di dunia memiliki alat tukar yang berbeda dalam

pembayaran transaksi ekonomi. Alat tukar yang paling umum digunakan

yaitu dalam bentuk uang. Uang berfungsi sebagai alat pembayaran yang

sah di setiap negara, namun mata uang di setiap negara berbeda dan

memiliki nilai yang berbeda-beda di dalam satu satuan mata uangnya.

Oleh karena itu diperlukan penyesuaian nilai mata uang antar negara yang

saling bekerja sama dalam ekonomi agar transaksi antar negara dalam

memenuhi kebutuhannya seperti ekspor – impor berjalan dengan baik.

Perbandingan nilai mata uang tiap negara disebut nilai tukar atau kurs.

Menurut Mankiw (2006) mengemukakan bahwa kurs (exchange

rate) antara dua negara adalah tingkat yang disepakati penduduk kedua

negara untuk saling melakukan perdagangan. Sedangkan menurut

Dornbusch, et al (2008:46), kurs atau nilai tukar adalah harga dari mata

uang luar negeri.

Para ekonom membedakan kurs menjadi dua, yaitu kurs nominal

dan kurs riil (Mankiw 2006:128) :

a. Kurs nominal (nominal exchange rate)

Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara

simbolnya e. sebagai contoh, jika kurs antara dolar AS dan Rupiah

adalah 13.500 rupiah per dolar, maka kita bisa menukar 1 dolar untuk

13.500 Rupiah di pasar uang.

Page 47: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

29

b. Kurs riil (real exchange rate)

Kurs riil adalah harga relatif dari barang-barang diantara dua negara.

Kurs riil menyatakan tingkat dimana kita memperdagangkan barang-

barang dari negara lain.

Nilai tukar atau disebut juga valuta asing dalam berbagai transaksi

atau jual beli valuta asing, ada empat jenis yaitu (Kewal, 2012):

a. Selling rate (kurs jual), yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank

untuk penjualan valuta asing tertentu pada saat tertentu.

b. Middle rate (kurs tengah), yaitu kurs tengah antara kurs jual dan kurs

beli valuta asing terhadap mata uang nasional, yang ditetapkan oleh

Bank Central pada suatu saat tertentu

c. Buying rate (kurs beli), yaitu kurs yang ditentukan oleh suatu bank

untuk pembelian valuta asing tertentu pada saat tertentu

d. Flat rate (kurs flat), yaitu kurs yang berlaku dalam transaksi jual beli

bank notes dan traveler chaque, dimana dalam kurs tersebut telah

diperhitungkan promosi dan biaya lain-lain.

5. Inflasi

Menurut Samuelson dan Nordhaus (2001), tingkat inflasi adalah

meningkatnya arah harga secara umum yang berlaku dalam suatu

perekonomian.

Page 48: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

30

Kenaikan harga dari satu atau dua barang saja tidak disebut inflasi,

kecuali bila kenaikan tersebut diikuti dengan meluasnya kenaikan sebagian

besar dari harga barang-barang lainnya. Inflasi yang terjadi berbeda dari

suatu rentang waktu (periode) ke periode lainnya dan berbeda pula dari

suatu negara dengan negara lainnya.

Menurut Case and Fair (2007), menjelaskan inflasi sebagai suatu

variabel ekonomimakro yang dapat sekaligus menguntungkan dan

merugikan suatu perusahaan, namun pada dasarnya inflasi yang tinggi

tidak disukai oleh para pelaku pasar modal karena meningkatkan biaya

produksi.

Inflasi yang tinggi akan diikuti dengan kenaikan harga-harga

barang sehingga nilai uang yang ada akan menjadi turun (devaluasi).

Dampak yang terjadi yaitu turunnya tingkat konsumsi masyarakat begitu

juga sebaliknya.

Menurut Nopirin (2000), berdasarkan besarnya laju inflasi yang

terjadi, inflasi dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Inflasi Merayap (creeping inflation)

Laju inflasi yang rendah yaitu kurang dari 10% pertahun, kenaikan

harga berjalan lambat dengan persentase yang kecil serta dalam jangka

waktu yang relatif lama

Page 49: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

31

b. Inflasi Menengah (galloping inflation)

Inflasi jenis ini ditandai dengan meningkatnya harga yang cukup besar

dan kondisi tersebut berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta

mempunyai sifat akselerasi, harga pada bulan atau minggu berikutnya

selalu lebih tinggi dari waktu sebelumnya dan seterusnya.

c. Inflasi Tinggi (hyper inflation)

Inflasi jenis ini yang sangat mengkhawatirkan karena harga-harga

barang meningkat sampai dengan lima atau enam kali sehingga nilai

uang turun secara tajam. Biasanya keadaan ini timbul apabila

pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.

Inflasi dapat terjadi karena beberapa faktor. Menurut Samuelson

dan Nordhaus (2001), ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan

timbulnya inflasi, yaitu :

a. Demand Pull Inflation

Timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat

dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, menarik harga

ke atas untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan agregat

b. Cosh Push Inflation

Inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode

pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang

efektif.

Page 50: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

32

c. Domestic inflation

Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga

barang secara umum di dalam negeri.

d. Imported Inflation

Tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga

barang import secara umum.

6. Dividen dan Kebijakan Dividen

a. Dividen

Dividen menurut Weston dan Coopeland (2005) dalam buku

Rhodoni dan Ali adalah keuntungan perusahaan yang berbentuk

perseroan terbatas yang diberikan kepada para pemegang saham.

Besarnya dividen yang diberikan ditentukan dalam rapat pemegang

saham dan dinyatakan dalam suatu jumlah atau persentase (%)

tertentu atas nilai nominal saham dan bukan atas nilai pasarnya

Stice et al (2004) menyatakan bahwa dividen adalah pembagian

kepada pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional

sesuai dengan jumlah lembar saham yang dipegang masing-masing

pemilik.

b. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen (dividend policy decision) adalah keputusan

mengenai berapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai

Page 51: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

33

dividen sebagai ganti dari laba dipertahankan untuk diinvestasikan

kembali di dalam perusahaan (Brigham dan Houston, 2006).

Menurut Husnan (2004), kebijakan dividen adalah keputusan

mengenai apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan

kepada pemegang saham sebagi dividen atau akan ditahan dalam

bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa yang akan

datang. Laba ditahan merupakan salah satu sumber dana yang paling

penting untuk pembiayaan pertumbuhan perusahaan, sedangkan

dividen merupakan pembagain keuntungan yang diberikan perusahaan

penerbit saham atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan.

Kebijakan dividend yang dilakukan perusahaan berkaitan erat

dengan tujuan utama pembuat keputusan saham yaitu

memaksimumkan nilai laba perusahaan dan memaksimumkan nilai

saham umum perusahaan.

Menurut Weston dan Brigham dalam Rodoni dan Ali (2010), ada

beberapa faktor yang mempengaruhi penetapan kebijakan dividen

pada perusahaan yaitu :

1) Peraturan hukum

Terdapat tiga hal yang ditekankan berkaitan dengan pembayaran

dividen yaitu :

a) Peraturan mengenai laba bersih yaitu menentukan bahwa

dividen dapat dibayar dari laba dahulu dan laba sekarang.

Page 52: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

34

b) Peraturan mengenai tindakan yang merugikan pemodal.

Peraturan tersebut akan melindungi para kreditur, caranya

degan melarang pembayara dividen dari dana modal yang

berarti membagikan investasinya bukan membagikan

keuntungan.

c) Peraturan mengenai hak mampu membayar (insolvency) yaitu

menentukan perusahaan tidak membayar dividen jika tidak

mampu (perusahaan bangkrut).

2) Posisi likuiditas

Apabila laba yang ditahan telah diinvestasikan dalam bentuk

aktiva tetap seperti mesin dan peralatan, bahan dan persediaan

dan barang-barang lainnya, dan bukan disimpan dalam bentuk

uang tunai, maka hal tersebut dapat menunjukkan posisi likuiditas

perusahaan yang rendah dan terdapat kemungkinan perusahaan

tidak mampu lagi membayarkan dividennya.

3) Perlunya membayar kembali pinjaman

Disini perusahaan perlu menyisihkan laba sebelum jatuh tempo

hutang, agar keuntungan perusahaan pada saat jatuh temponya

hutang dibebani dengan pembayaran seluruh hutang.

4) Keterbatasan karena kontrak hutang

Dalam perjanjuan hutang terdapat larangan bagi debitur

sehubungan dengan pembayaran dividen. Hal ini dilakukan untuk

melindungi pihak kreditur sehubungan dengan dana yang

Page 53: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

35

dipinjamkan. Pembatasan tersebut dilaukan dengan cara dividen

yang akan datang hanya boleh dibayar dari keuntungan yang

diperoleh sesudah ditandatanganinya. Kontrak hutang/dividen

tidak dibayarkan jika modal kerja bersih jumlahnya lebih kecil

dari suatu jumlah tertentu.

5) Tingkat perluasan perluasan perusahaan

Semakin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan semakin besar

kebutuhannya untuk membiayai pengembangan harta perusahaan

tersebut dan semakin banyak dana yang dibutuhkan dikemudian

hari, semakin banyak pula keuntungan yang harus ditahan dan

bukan untuk dibayarkan kepada pemegang saham dalam bentuk

dividen (dividen relative kecil).

6) Tingkat keuntungan (tingkat hasil pengembalian atas aktiva yang

diharapkan)

Hal ini menentukan perusahaan untuk membayar dividen atau

menggunakannya didalam perusahaan.

7) Stabilitas perusahaan

Perusahaan yang keuntungannya relative stabil dapat

memperkirakan bagaimana keuntungannya di masa depan,

sehingga kemungkinan besar perusahaan akan membagikan

keuntungannya dalam persentase yang lebih besar dibandingkan

dengan perusahaan yang keuntungannya berfluktuasi.

Page 54: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

36

8) Kemampuan memasuki pasar modal

Perusahaan besar yang sudah mempunyai profitabilitas yang

tinggi dan keuntungan yang stabil akan lebih mudah memasuki

pasar modal atau memperoleh dana dari luar untuk

pembiayaannya. Kerena itu perusahaan yang sudah mantap akan

mempunyai tingkat dividen ang lebih tinggi dibanding dengan

perusahaan kecil atau masih baru.

9) Kontrol

Kekhawatiran berkurangnya kekuasaan kelompok dominan dalam

mengendalikan perusahaan cenderung mendorong perusahaan

untuk memperbesar laba ditahan demi kepentingan ekspansinya,

yang berarti akan memperkecil pembayaran dividennya.

10) Kedudukan pajak para pemegang saham

Pada umumnya para pemilik perusahaan yang memegang

sebagian besar sahamnya tergolong kelompok berpendapatan

tinggi dan merupakan pembayar pajak yang tinggi, sehingga

menyebabkan perusahaan akan membayar dividen yang rendah.

11) Pajak atas penghasilan yang diperoleh dengan tidak wajar

Seringkali perusahaan menahan keuntungan hanya untuk

menghindari tarif pajak perusahaan yang tinggi, maka dikeluarkan

peraturan yang membebani pajak tambahan terhadap keuntungan

atas penghasilan yang diperoleh dengan tidak wajar.

Page 55: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

37

12) Tingkat inflasi

Kecenderungan kenaikan harga termasuk harga aktiva tetap

menyebakan akumulasi penyusutan tidak lagi mencukupi untuk

mengganti aktiva tetap. Oleh karena itu perusahaan memperbesar

porsi laba ditahan sehingga porsi untuk dividen menjadi

berkurang.

Menurut Brigham dan Gapenski (Rodoni dan Ali, 2010),

setiap perubahan dalam kebijakan pembayaran dividen akan

memiliki dua dampak yang berlawanan yaitu apabila akan

dibayarkan semua, maka keputusan cadangan terabaikan dan

sebaiknya apabila laba akan ditahan semua kepentingan

pemegang saham akan uang kas terabaikan. Untuk menjaga kedua

kepentingan tersebut, manajer dapat menempuh kebijakan yang

optimal. Menurut Husnan (1998), teori kebijakan dividen yang

optimal diartikan sebagai rasio pembayaran dividen yang

ditetapkan dengan memperhatikan kesempatan menginvestasikan

dana serta berbagai preferensi yang dimiliki para investor

mengenai dividen daripada capital gain.

7. Dividend Yield

Dividend yield (DY) adalah rasio antara dividen per saham (dalam

satu tahun buku) dengan harga saham (dividen/harga saham) dinyatakan

dalam persentase (Fauziah, 2014)

Page 56: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

38

Menurut Jones (2004:41) Dividend Yield adalah dividen yang

dibayarkan dibagi dengan harga saham sekarang. Dividend Yield

dinyatakan dalam bentuk persentase yang merupakan salah satu komponen

dari total return.

Beberapa investor mengguakan dividend yield sebagai suatu

ukuran risiko dan sebagai suatu penyaring investasi yaitu mereka akan

berusaha menginvestasikan dananya dalam saham yang menghasilkan

dividend yield yang tinggi (Nova, 2010).

Rumus :

8. Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio (DPR) adalah perbandingan antara dividend

per share dan earning per share. Dividend Payout Ratio (DPR)

merupakan sebuah parameter untuk mengukur besaran dividen yang akan

dibagikan ke pemegang saham. Hermuningsih (2007) mengatakan bahwa

persentase dari laba yang dibagikan sebagai cash dividend disebut

dividend payout ratio.

Dividend Payout Ratio (DPR) memberikan gambaran tingkat

pembagian terhadap Net Income yang diperoleh perusahaan. Semakin

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛

Page 57: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

39

mapan suatu perusahaan pada umumnya memiliki tingkat DPR yang

semakin tinggi.

Rumus :

B. Penelitian Terdahulu

Pada sub-bab ini akan dijelaskan secara singkat mengenai penelitian-

penelitian terdahulu yang berhubungan dengan variabel yang diteliti oleh

peneliti yaitu nilai tukar, inflasi, dividend yield, dan dividend payout ratio.

Tabel 2.1

Tinjauan Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti

dan Judul

Penelitian

Variabel Metodologi Penelitian Hasil

Persamaan Perbedaan

1 Naimatul Fauziah

(2013)

“Analisis

Pengaruh Volume

Perdagangan,

Inflasi, Dividend

Yield dan

Dividend Payout

Ratio Terhadap

Volatilitas Harga

Saham

Perusahaan yang

Terdaftar di

LQ45”

Variabel

Dependen :

Volatilitas

Harga Saham

Variabel

Independen :

Volume

Perdagangan,

Inflasi,

Dividend

Yield dan

Dividend

Payout Ratio

Metode : regresi

berganda

Variabel

dependen :

volatilitas harga

saham

Variabel

independen :

Inflasi, Dividend

Yield dan

Dividend Payout

Ratio

Studi pada

perusahaan

yang terdaftar

di LQ45

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa volume

perdagangan dan

inflasi

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham.

Dividend payout

ratio berpengaruh

negatif signifikan

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

Page 58: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

40

terhadap

volatilitas harga

saham.

Sedangkan

Dividend Yield

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Volatilitas Harga

Saham

2 Nugraha Surbakti

(2013)

“Analisis

Pengaruh

Dividend Policy

terhadap Share

Price Volatility

(Studi pada

perusahaan non

keuangan yang

terdaftar di Bursa

Efek Indonesia

periode 2007-

2011)”

Variabel

Dependen :

Share Price

Volatility

Variabel

Independen :

Dividend

Yield dan

Dividend

Payout Ratio

Variabel

Control :

Size, Earning

Volatility,

Long Term

Debt, dan

Growth

Metode : regresi

berganda

Variabel

dependen :

volatilitas harga

saham

Variabel

Independen :

Dividend Yield

dan Dividend

Payout Ratio

Studi pada

perusahaan

non keuangan

yang terdaftar

di Bursa Efek

Indonesia

periode 2007-

2011

Dividend Yield

dan Dividend

Payout Ratio

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham

3 Muhammad

Zuhdi Amin

(2012)

“Pengaruh

Tingkat Inflasi,

Suku Bunga SBI,

Nilai Kurs Dollar

(USD/IDR) dan

Indeks Dow Jones

(DJIA) terhadap

Pergerakan

Indeks Harga

Saham Gabungan

Variabel

Dependen :

Indeks Harga

Saham

Gabungan

Variabel

Independen :

Inflasi, suku

bunga SBI,

nilai kurs

dollar dan

Indek Dow

Metode : regresi

berganda

Variabel

dependen :

Inflasi

Variabel

Dependen :

Indeks Harga

Saham

Gabungan

Studi

penelitian di

Bursa Efek

Indonesia

periode 2008-

2011

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa secara

parsial, tingkat

bunga SBI dan

indeks Dow

Jones

berpengaruh

positif terhadap

indeks harga

saham gabungan.

Page 59: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

41

di Bursa Efek

Indonesia (BEI)

periode 2008-

2011”

Jones Inflasi dan nilai

kurs dollar

berpengaruh

negatif terhadap

indeks harga

saham gabungan

4 Mohammad

Hashemijoo, Aref

Mahdavi

Ardekami dan

Nejat Younesi

(2012)

“The Impact of

Dividend Policy

on Share Price

Volatility in the

Malaysian Stock

Market”

Variabel

Dependen:

Volatilitas

Harga Saham

Variabel

Independen:

Deviden

Yield,

Deviden

Payout Ratio

Metode : regresi

berganda

Variabel

dependen :

volatilitas harga

saham

Variabel

Independen:

Deviden Yield,

Deviden Payout

Ratio

Studi

penelitian di

Malaysian

Stock Market

Hasil penelitian

menunjukkan

terdapat pengaruh

negatif signifikan

antara volatilitas

harga saham

dengan dividend

yield dan

dividend payout

ratio

5 Dhira Dwijayanti

Yogaswari,

Anggoro Budi

Nugroho dan

Novika Candra

Astuti (2012)

“The Effect of

Macroeconomic

Variables on

Stock Price

Volatility :

Evidence from

Jakarta

Composite Index,

Agriculture, and

Basic Industry

Sector”

Variabel

Dependen :

Stock Price

Volatility

Variabel

Independen :

Inflasi, suku

bunga, nilai

tukar

Metode : regresi

berganda

Variabel

dependen :

volatilitas harga

saham

Variabel

Independen :

Inflasi, nilai tukar

Studi

penelitian

pada Jakarta

Composite

Index,

Agriculture,

dan Basic

Industry

Sector

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa secara

parsial, variabel

inflasi memiliki

pengaruh positif

signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham.

Sedangkan

variabel suku

bunga dan nilai

tukar memiliki

pengaruh negatif

signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham

6 Lydianita Hugida

dan Syuhada

Sofian (2011)

“Analisis Faktor-

Variabel

Dependen:

Volatilitas

Harga Saham

Metode : regresi

berganda

Studi

penelitian

pada

perusahaan

Hasil penelitian

menunjukkan

bahwa variabel

volume

Page 60: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

42

faktor yang

Mempengaruhi

Volatilitas Harga

Saham (Studi

pada Perusahaan

yang Terdaftar

dalam Indeks

LQ45 periode

tahun 2006-

2009)”

Variabel

Independen:

Volume

Perdagangan,

Inflasi, Nilai

Tukar dan

Tingkat Suku

Bunga

Variabel

dependen :

volatilitas harga

saham

Variabel

Independen:

Inflasi, nilai tukar

yang terdaftar

dalam Indeks

LQ45 periode

tahun 2006-

2009

perdagangan,

inflasi dan nilai

tukar

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham

Sedangkan

variabel suku

bunga SBI

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham

7 Julfi Fajrihan

(2010)

“Dampak

Kebijakan

Deviden

Terhadap

Volatilitas Harga

Saham

Perusahaan LQ45

di BEI”

Variabel

Dependen:

Volatilitas

Harga Saham

Variabel

Independen:

Dividend

Yield,

Dividend

Payout

Ratio,

Volatilitas

Earning,

Size, Hutang

Jangka

Panjang dan

Pertumbuhan

Aset

Metode : regresi

berganda

Variabel

dependen :

volatilitas harga

saham

Variabel

Independen:

Dividend Yield,

Dividend Payout

Ratio

Studi

penelitian

pada

perusahaan

LQ45 di Bursa

Efek

Indonesia

Hasil penelitan

menunjukkan

variabel pada

dampak

kebijakan

deviden yang

berpengaruh

secara positif

signifikan

terhadap

Volatilitas Harga

Saham adalah

Deviden Yield

dan Deviden

Payout Ratio.

Sedangkan

Volatilitas

Earning, Firm

Size, DAR dan

Growth in Asset

tidak

berpengaruh

signifikan

terhadap

Volatilitas Harga

Saham

Page 61: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

43

8 Mohammed

Nishat dan

Chaudhary

Mohammad Irfan

(2003)

“Dividend Policy

and Stock Price

Volatility in

Pakistan”

Variabel

Dependen:

Volatilitas

harga saham

Variabel

Independen:

Dividend

Yield dan

Dividend

Payout Ratio

Variabel

Control:

Firm size,

earning

volatility,

leverage dan

asset growth

Metode : regresi

berganda

Variabel

dependen :

volatilitas harga

saham

Variabel

Independen:

Dividend Yield

dan Dividend

Payout Ratio

Studi

penelitian di

Pakistan

Dividend Yield

dan Dividend

Payout Ratio

memiliki

pengaruh negatif

signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham.

Firm Size dan

leverage

berpengaruh

secara positif

signifikan

terhadap

volatilitas saham

sedangkan

earning volatility

berpengaruh

negatif signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham

9 Melina Dritsaki

dan Chaido

Dritsaki (2003)

“Macroeconomic

Determinants of

Stock Price

Movement : An

Empirical

Investigation of

the Greek Stock

Market”

Variabel

Dependen:

Volatilitas

Harga Saham

Variabel

Independen:

Inflasi,

tingkat suku

bunga dan

produksi

industry

Variabel

Dependen:

Volatilitas Harga

Saham

Variabel

Independen:

Inflasi

Metode :

Kausalitas

Granger

Studi

penelitian di

Greek Stock

Market

Semua variabel

independen

berpengaruh

secara positif dan

signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham

10 Song Zan dan

Chiou Wei (2003)

“The

Macroeconomic

Determinants of

Stock Price

Volatility :

Evidence from

Variabel

Dependen :

Volatilitas

harga saham

Variabel

Independen :

Inflasi, harga

Variabel

Dependen :

Volatilitas harga

saham

Variabel

Independen :

Inflasi

Metode : VAR

model

Studi

penelitian di

Taiwan, Korea

Selatan,

Singapura dan

Variabel nilai

tukar

berpengaruh

positif signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham di Taiwan

namun

Page 62: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

44

Taiwan, South

Korea, Singapore

and Hong Kong”

minyak, nilai

tukar dan

suplai uang

Hong Kong. berpengaruh

negatif signifikan

di negara lain

yaitu Korea

Selatan,

Singapura dan

Hong Kong.

Variabel inflasi

memiliki

pengaruh positif

signifikan

terhadap

volatilitas harga

saham di

Singapore dan

Hongkong,

namun memiliki

pengaruh negatif

signifikan di

Korea Selatan

dan Taiwan.

Sedangkan

variabel harga

minyak dan

suplai uang

berpengaruh

positif terhadap

volatilitas harga

saham.

sumber : data diolah peneliti

Page 63: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

45

Berdasarkan penelitian-penelitian diatas ada beberapa hal yang berbeda

dengan penelitian yang akan dilakukan. Hal-hal yang membedakan penelitian

ini dengan penelitian sebelumnya adalah :

1. Studi kasus dalam penelitian

Studi kasus dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam

Jakarta Islamic Index pada tahun 2010 sampai dengan 2014.

2. Variabel yang digunakan dalam penelitian

Penelitian yang akan dilakukan menggunakan variabel nilai tukar, inflasi,

dividend yield dan dividend payout ratio dimana variabel-variabel tersebut

masih menjadi kontradiksi dalam penelitian-penelitian sebelumnya.

3. Tahun yang digunakan dalam penelitian

Penelitian ini menggunakan data perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta

Islamic Index pada tahun 2010 sampai dengan 2014.

C. Pengaruh Variabel Independen Terhadap Variabel Dependen

1. Pengaruh Nilai Tukar terhadap Volatilitas Harga Saham

Nilai tukar atau kurs (exchange rate) antara dua negara adalah

tingkat yang disepakati penduduk kedua negara untuk saling melakukan

perdagangan (Mankiw, 2006).

Menurut Penelitian yang dilakukan Zan (2003), nilai tukar

menunjukkan pengaruh yang negatif terhadap volatilitas harga saham di

Korea Selatan, Singapura dan Hongkong. Penelitian Yogaswari (2012)

dan Amin (2012) juga menunjukkan hasil yang sama bahwa nilai tukar

Page 64: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

46

berpengaruh secara negatif signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Hal tersebut menginformasikan bahwa menguatnya atau melemahnya

nilai tukar akan mempengaruhi volatilitas harga saham. Jika dollar

menguat dan rupiah melemah, maka kemungkinan investor akan

cenderung mengalihkan investasinya dalam bentuk valas dollar Amerika

Serikat dibandingkan berinvestasi pada saham dan sebaliknya. Menurut

Amin (2012), menguatnya dollar terhadap rupiah juga akan berdampak

pada perusahaan emiten pada umumnya. Perusahaan emiten yang

mempunyai hutang dalam bentuk dollar dan pemenuhan sumber daya

produksi yang diimpor atau dibayar menggunakan dollar akan

mengalami peningkatan beban produksi maupun kerugian selisih kurs.

Hal ini pada akhirnya berdampak pada penurunan laba perusahaan,

sehingga investor menjadi lebih ragu untuk berinvestasi pada saham

perusahaan-perusahaan emiten yang terkena dampak negatif itu dan lebih

memilih berinvestasi dalam dollar dan lainnya.

2. Pengaruh Inflasi terhadap Volatilitas Harga Saham

Menurut Fama dalam Dritsaki (2003) Inflasi menunjukkan pengaruh yang

positif signifikan terhadap volatilitas harga saham. Hal tersebut terjadi

karena adanya hubungan positif antara tingkat inflasi dan tingkat

pertumbuhan uang, dimana peningkatan penawaran (supply) uang akan

memungkinkan peningkatan discount rate dan membuat harga saham

menjadi lebih rendah. Peningkatan tingkat inflasi akan meyebabkan

Page 65: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

47

kebijakan ekonomi pemerintah yang lebih ketat (kebijakan moneter) dan

hal tersebut akan membuat efek negatif terhadap harga saham. Investor

yang tidak ingin menerima efek negatif terhadap saham yang dimiliki akan

menjual saham tersebut sehingga volatilitas harga saham meningkat.

Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Hugida

(2011), Yogaswari (2012) dan Fauziah (2013).

3. Pengaruh Dividend Yield terhadap Volatilitas Harga Saham

Penelitian Nishat (2003) dan Hashemijoo (2012) menunjukkan

dividend yield memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas

harga saham. Dividend yield merupakan salah satu indikator return saham

yaitu tingkat keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang

saham. Pembayaran dividen dapat menjadi indikator untuk memprediksi

pertumbuhan perusahaan serta kesempatan investor untuk berinvestasi.

Jika dividend yield dari suatu perusahaan semakin besar maka perusahaan

tersebut akan dinilai sebagai perusahaan yang mapan dan stabil serta

mempunyai volatilitas yang lebih rendah dalam harga saham.

4. Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Volatilitas Harga Saham

Nishat (2003) dan Hashimejoo (2012) menunjukkan dividend

payout ratio mempunyai pengaruh negatif terhadap volatilitas harga

saham. Dividend payout ratio digunakan perusahaan dalam menentukan

jumlah laba yang dapat ditahan sebagai sumber pendanaan. Jika dividend

Page 66: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

48

payout ratio yang diberikan suatu perusahaan semakin tinggi maka

perusahaan tersebut dinilai sebagai perusahaan yang besar dan mapan serta

dalam keadaan keuangan yang stabil karena memiliki jumlah kas yang

besar sehingga menurunkan volatilitas harga saham perusahaan tersebut.

D. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan tujuan penelitian, landasan teori dan hasil penelitian

sebelumnya serta permasalahan yang telah dikemukakan, maka berikut

adalah keragka pemikira yang dituangkan dalam model penelitian pada

gambar 2.1

Page 67: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

49

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Perusahaan di Jakarta Islamic Index

Variabel Dependen :

Volatilitas Harga Saham

Uji Asumsi Klasik

Analisis Regresi Linier Berganda

Uji Determinasi (R2) Uji F (Uji Simultan) Uji t (Uji Parsial)

Variabel Independen

Nilai

Tukar

Inflasi

Dividend

Payout Ratio

Dividend

Yield

Interpretasi

Kesipulan dan Saran

Page 68: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

50

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian merupakan suatu anggapan sementara yang

masih harus dibuktikan kebenarannya. Hipotesis dapat didefinisikan

sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau

lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat

diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi

yang diterapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi

penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan

hubungan, diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mengatasi

masalah yang dihadapi (Sekaran, 2007:135).

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas yang didukung oleh berbagai

teori dan berbagai penelitian terdahulu, maka hipotesis yang dibangun

dari penelitian ini adalah:

1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial

H0 : β1 = 0 Variabel Nilai Tukar tidak berpengaruh

signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham.

Ha : β1 ≠ 0 Variabel Nilai Tukar berpengaruh negatif

signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham.

H0 : β2 = 0 Variabel Inflasi tidak berpengaruh signifikan

terhadap Volatilitas Harga Saham.

Ha : β2 ≠ 0 Variabel Inflasi berpengaruh positif signifikan

terhadap Volatilitas Harga Saham.

Page 69: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

51

H0 : β3 = 0 Variabel Dividend Yield tidak berpengaruh

signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham.

Ha : β3 ≠ 0 Variabel Dividend Yield berpengaruh negatif

signifikan terhadap Volatilitas Harga Saham.

H0 : β4 = 0 Variabel Dividend Payout Ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap Volatilitas

Harga Saham.

Ha : β4 ≠ 0 Variabel Dividend Payout Ratio berpengaruh

negatif signifikan terhadap Volatilitas Harga

Saham.

2. Pengujian Hipotesis Secara Simultan

H0 : β = 0 Variabel Nilai Tukar, Inflasi, Dividend

Yield, dan Dividend Payout Ratio tidak

berpengaruh signifikan terhadap

Volatilitas Harga Saham secara

simultan

Ha : β ≠ 0 Variabel Nilai Tukar, Inflasi, Dividend

Yield, dan Dividend Payout Ratio

berpengaruh signifikan terhadap

Volatilitas Harga Saham secara

simultan.

Page 70: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

52

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah, maka peneliti tertarik untuk meneliti

nilai tukar, inflasi, dividend yield, dan dividend payout ratio terhadap

volatilitas harga saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode 2010 –

2014. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Data penelitian berasal

dari studi pustaka dan mengumpulkan data-data skunder yang berhubungan

dengan variabel dalam penelitian ini. Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini terdiri dari satu variabel terikat (dependent variabel) yaitu

volatilitas harga saham dan empat variabel bebas (independent variabel) yaitu

nilai tukar, inflasi, dividend yield, dan dividend payout ratio. Periode

penelitian ini dimulai dari bulan Januari 2010 sampai dengan bulan Desember

2014.

B. Metode Penentuan Populasi dan Sampel

1. Populasi

Menurut Nawawi (2003:141), populasi adalah keseluruhan subjek

penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-

tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber

data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian.

Page 71: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

53

Nazir (2005:271) mengatakan bahwa populasi adalah kumpulan

dari individu dengan kualitas serta ciri-ciri yang telah ditetapkan. Kualitas

atau ciri tersebut dinamakan variabel. Sebuah populasi dengan jumlah

individu tertentu dinamakan populasi finit sedangkan, jika jumlah

individu dalam kelompok tidak mempunyai jumlah. Populasi berkenaan

dengan data, bukan orang atau bendanya.

Menurut Sugiyono (2012), populasi merupakan wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah

semua perusahaan yang terdaftar dalam Jakarta Islamic Index dari tahun

2010 sampai tahun 2014.

2. Sampel

Menurut Arikunto (2003), sampel adalah bagian dari populasi

(sebagian atau wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah

sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat

mewakili seluruh populasi. Suharyadi dan Purwanto (2009:7)

menjelaskan bahwa sampel adalah suatu bagian dari populasi tertentu

yang menjadi perhatian. Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel

penelitian ini dipilih dari perusahaan yang listed di dalam Jakarta Islamic

Page 72: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

54

Index periode tahun 2010 – 2014 menggunakan metode purposive

sampling.

Penggunaan metode purposive sampling, sampel dipilih

berdasarkan penilaian peneliti bahwa dia adalah pihak yang paling baik

untuk menentukan bahan penelitian (Abdul Hamid, 2010:17). Purposive

sampling adalah pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan atau

kriteria peneliti sesuai dengan tujuan penelitiannya.

Kriteria - kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penetapan

sampel adalah sebagai berikut :

1. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang

sahamnya terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2010 – 2014

2. Perusahaan yang dijadikan sampel adalah perusahaan yang secara

konsisten masuk sebagai anggota Jakarta Islamic Index periode

2010 – 2014

3. Perusahaan di Jakarta Islamic Index yang menerbitkan laporan

keuangan tahunan dan mempublikasikan secara lengkap selama

periode 2010 - 2014

4. Perusahaan di Jakarta Islamic Index yang secara aktif dan kontinyu

membagikan deviden selama periode 2010 – 2014

Page 73: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

55

Tabel 3.1

Prosedur Penentuan Kriteria dalam Pemilihan Sampel

Prosedur Penentuan Sampel Jumlah

Perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

periode 2010 - 2014

30

Perusahaan yang tidak konsisten masuk sebagai

anggota Jakarta Islamic Index periode 2010 - 2014

(17)

Perusahaan yang tidak menerbitkan laporan

keuangan secara lengkap periode 2010 - 2014

0

Perusahaan yang tidak aktif membagikan deviden

dan tidak secara kontinyu selama periode 2010 -

2014

0

Jumlah perusahaan yang dapat dijadikan

sampel penelitian

13

sumber : data diolah peneliti

Dari populasi sebanyak 30 perusahaan, diperoleh sebanyak 13

perusahaan yang memenuhi kriteria sampel tersebut. Nama-nama

perusahaan yang menjadi sampel dapat dilihat melalui tabel dibawah ini

Tabel 3.2

Daftar Nama Perusahaan Sampel

No. Kode Perusahaan Nama Perusahaan

1 AALI Astra Agro Lestari Tbk.

2 ASII Astra Internasional Tbk.

3 ASRII Alam Sutera Realty Tbk.

4 INTP Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

5 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

6 KLBF Kalbe Farma Tbk.

7 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

8 LSIP PP London Sumatra Tbk.

9 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

10 SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk.

11 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk

12 UNTR United Tractors Tbk.

13 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

sumber : data diolah peneliti

Page 74: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

56

C. Metode Pengumpulan data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan serangkaian

kegiatan untuk memperoleh data sekunder, kegiatan yang dilakukan antara

lain adalah :

1. Pengumpulan data secara kepustakaan (Library Research)

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh data yang bersifat

teoritis dan dapat menunjang materi pembahasan penelitian melalui

beberapa sumber rujukan, seperti buku, literatur, jurnal, artikel dan

sumber informasi lain yang relevan dengan penelitian ini.

2. Internet research

Pengumpulan data melalui beberapa situs internet. Pengambilan data

harga saham dan laporan keuangan untuk data dividend yield dan

dividend payout ratio dilakukan di situs Bursa Efek Indonesia

(www.idx.co.id), yahoo finance serta website perusahaan sampel,

sedangkan pengambilan data untuk data nilai tukar dan inflasi dilakukan

di situs resmi Bank Indonesia Indonesia (www.bi.go.id).

D. Metode Analisis Data

1. Metode Analisis

Penelitian ini dilakukan untuk mencari seberapa besar dan

bagaimana pengaruh antara nilai tukar, inflasi, dividend yield dan dividend

payout ratio terhadap volatilitas harga saham perusahaan di Jakarta

Islamic Index. Oleh karena itu, berdasarkan rumusan masalah, tujuan

Page 75: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

57

penelitian, tinjauan pustaka dan hipotesis di bab sebelumnya, alat analisis

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis regresi berganda.

Menurut Ghozali (2011), regresi linear berganda yaitu menguji pengaruh

dua atau lebih varabel independen terhadap satu variabel dependen.

Model regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini

sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e

Keterangan :

Y = Volatilitas Harga Saham

a = Konstanta

b1 … b4 = Koefisien Regresi

X1 = Nilai Tukar

X2 = Inflasi

X3 = Dividend Yield

X4 = Dividend Payout Ratio

e = Variabel Residual

2. Uji Asumsi Klasik

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen baik secara parsial maupun simultan, maka digunakan

analisis regresi berganda (multiple regression) dan tingkat kesalahan

Page 76: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

58

(alpha) yang digunakan adalah 5%. Sebelum dilakukan pengujian dengan

analisis regresi berganda (multiple regression), variabel-variabel penelitian

diuji terlebih dahulu dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik dilakukan

bertujuan untuk menguji data-data yang digunakan apakah telah memenuhi

uji asumsi klasik yaitu data terdistribusi normal, tidak terjadi gejala

multikolinearitas, tidak terdapat autokorelasi dan tidak terjadi

heterokedastisitas. Jika telah memenuhi keempat model regresi akan

memberikan hasil yang Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) (Ghozali,

2011). Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini menggunakan

software SPSS 17.0.

a. Uji Normalitas

Tujuan dari uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam

model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau

keduanya mempunyai distribusi data yang normal atau tidak. Model

regresi yang baik adalah model yang memenuhi uji normalitas.

Salah satu cara yang dapat digunakan dalam menguji normalitas

data adalah dengan menggunakan grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati distribusi normal. Jika data menyebar sekitar garis diagonal

dan mengikuti arah garis diagonal atau garis histogramnya

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memiliki

asumsi normalitas (Ghozali, 2011).

Page 77: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

59

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas ini adalah

sebagai berikut :

1) Normal Probability Plot (Normal P-Plot)

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat Normal

Probability Plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis

lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis

yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis

diagonalnya. (Ghozali, 2011). Namun, menurut Ghozali (2011), uji

normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati,

secara visual kelihatan normal padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Oleh karena itu, untuk menghindari kesalahan

pengambilan hasil yang mungkin terjadi, dalam penelitian ini juga

akan dilakukan uji normalitas dengan analisis statistik.

2) Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas menggunakan uji statistik non parametic.

Kolmogorov-Smirnov merupakan uji normalitas menggunakan

fungsi distribusi kumulatif. Nilai residual terstandarisasi

berdistribusi normal jika sig.2 tailed > α (0,05) (Ghozali, 2011).

Page 78: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

60

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas yaitu adanya

ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah

tidak adanya gejala heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah

homoskedastisitas yaitu adanya kesamaan varian dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain.

Menurut Ghozaki (2011), cara mendeteksi ada tidaknya

heterokedastisitas dapat dilihat dari ada atau tidaknya pola tertentu

pada grafik scatterplot. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengidentifikasikan bahwa telah terjadi

heterokedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heterokedastisitas.

Analisis uji heterokedastisitas dengan grafik memiliki kelemahan

karena jumlah pengamatan mempengaruhi hasil pola pada grafik.

Semakin sedikit jumlah pengamatan, semakin sulit untuk

menginterpretasikan hasil grafik plot (Ghozali, 2011). Untuk hasil

yang akurat serta tidak terjadi kesalahan dan dapat mengambil

keputusan secara objektif pada uji heterokedastisitas, maka dilakukan

uji statistik pada penelitian. Uji statistik yang digunakan adalah uji

Page 79: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

61

Glejser. Uji glejser digunakan untuk mengetahui apakah model regresi

terjadi masalah heterokedastisitas atau tidak dengan cara melihat nilai

sig. (Ghozali, 2011). Kriteria pengambilan keputusan uji glejser

sebagai berikut :

1. Jika nilai sig. 2 tailed > α (0,05), maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

2. Jika nilai sig. 2 tailed < α (0,05), maka terjadi heterokedastisitas.

c. Uji Multikolinieritas

Multikolinearitas adalah kondisi terdapatnya korelasi antar

masing-masing variabel independen (variabel bebas) dalam model

regresi. Multikolinearitas biasanya terjadi ketika variabel independen

yang digunakan saling berkorelasi atau terkait satu sama lain. Model

regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah

multikolinieritas.

Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas

dalam model regresi adalah dilihat dari besaran VIF (Variance

Inflation Factor) dan tolerance. Tolerance dan VIF pada table

Coefficients. Regresi bebas dari masalah multikolinieritas jika nilai

VIF < 10 dan nilai tolerance > 0.1 (Ghozali, 2011).

Page 80: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

62

d. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam model

linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi, model regresi

yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi (Ghozali, 2011).

Salah satu cara untuk menguji ada tidaknya autokorelasi dengan

menggunakan uji Durbin-Watson (DW Test). Menurut Ghozali (2011),

pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat melalui

tabel berikut :

Tabel 3.3

Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 < d < dl

Tidak ada autokorelasi positif No Decision dl d du

Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 – dl < d < 4

Tidak ada autokorelasi negatif No Decision 4 – du d 4 – dl

Tidak ada korelasi positif atau

negatif

Tidak Ditolak du < d < 4 – du

sumber : Ghozali (2011)

Jika hasil DW hitung berada diantara du < dw < 4 – du

maka model regresi tersebut memenuhi uji autokolerasi yang berarti

model regresi layak digunakan.

Page 81: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

63

3. Pengujian Statistik

Untuk mengetahui pengaruh secara simultan dan parsial maka

dilakukan pengujian hipotesis dengan statistika :

a. Uji Statistik t (Uji Parsial)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam

menerangkan variabel dependen (Ghozali, 2011). Untuk menguji uji

simultan mengunakan program komputer SPSS versi 17.0 dengan

tingkat signifikansi (5%).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji stastistik t adalah sebagai

berikut :

Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:

1. Apabila nilai signifikansi t < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal tersebut berarti terdapat pengaruh yang signifikan

antara satu variabel independen (variabel bebas) terhadap variabel

dependen (variabel terikat).

2. Apabila nilai signifikansi t > 0,05, maka H0 diterima dan Ha

ditolak. Hal tersebut berarti tidak terdapat pengaruh yang

signifikan antara satu variabel independen (variabel bebas)

terhadap variabel dependen (variabel terikat).

Page 82: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

64

b. Uji Statistik F (Uji Simultan)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen atau variabel bebas yang terdapat dalam model regresi

secara bersama-sama mempunyai pengaruh terhadap variabel

dependen atau variabel terikat. Untuk menguji uji simultan

mengunakan program komputer SPSS versi 17.0 dengan tingkat

signifikansi (5%). Pengaruh variabel ditunjukkan dari nilai signifikan

uji F. Dasar pengambilan keputusan dalam uji stastistik F adalah

sebagai berikut :

1. Apabila nilai signifikansi F < 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal tersebut berarti, semua variabel independen

(variabel bebas) berpengaruh signifikan terhadap variabel

dependen (variabel terikat) secara simultan.

2. Apabila nilai signifikansi F < 0,05, maka H0 diterima dan Ha

ditolak. Hal tersebut berarti, semua variabel independen (variabel

bebas) tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

(variabel terikat) secara simultan.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)

Koefisien determinasi (R2) pada dasarnya mengukur seberapa

besar kemampuan model persamaan regresi dalam menjelaskan

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah kisaran nol dan

satu. Nilai R2 menerangkan besarnya variabel independen dapat

Page 83: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

65

menjelaskan variabel dependen. Apabila nilai R2 kecil maka variabel

independen hanya mampu menjelaskan variabel dependen secara

sangat terbatas Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

menjelaskan variabel dependen.

Dalam model regresi berganda umumnya menggunakan nilai

adjusted R2 untuk menentukan koefisien determinasi. Tidak seperti R

2,

nilai adjusted R square dapat naik atau turun apabila satu variabel

independen ditambahkan kedalam model (Imam Ghozali, 2011)

E. Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas, maka

variabel-variabel dalam penelitian sebagai berikut :

1. Variabel Dependen (Variabel Terikat)

Variabel dependen merupakan variabel utama yang menjadi faktor

yang berlaku dalam investigasi (Uma Sekaran, 2011:116). Variabel

dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen

atau variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel dependen atau terikat

yaitu Volatilitas Harga Saham (Y). Volatilitas harga untuk setiap saham

ditunjukkan dengan metode nilai ekstrim Parkinson (Fajrihan, 2010) :

Rumus :

𝑃𝑉 = 𝐴𝑃 𝐻𝑖𝑔ℎ − 𝐴𝑃 𝐿𝑜𝑤

0,5[𝐴𝑃 𝐻𝑖𝑔ℎ + 𝐴𝑃 𝐿𝑜𝑤 ]

Page 84: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

66

Keterangan :

PV = Price Volatility

AP(High) = Harga Tertinggi

AP(Low) = Harga Terendah

2. Variabel Independen (Variabel Bebas)

Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain.

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : nilai

tukar, inflasi, dividend yield, dan dividend payout ratio.

a. Nilai Tukar

Menurut Mankiw (2003:123) mengemukakan bahwa kurs

(exchange rate) antara dua negara adalah tingkat yang disepakati

penduduk kedua negara untuk saling melakukan perdagangan.

Sedangkan menurut Dornbusch, et al (2008:46), kurs atau nilai tukar

adalah harga dari mata uang luar negeri. Apresiasi atas mata uang

yaitu kenaikan nilai tukar atau kurs mata uang dalam negeri (nilai

mata uang asing dalam negeri meningkat), sedangkan depresiasi atas

mata uang yaitu penurunan nilai tukar atau kurs mata uang dalam

negeri (nilai mata uang asing dalam negeri menurun). Nilai tukar

yang diteliti dalam penelitian ini adalah nilai tukar rupiah terhadap

dollar Amerika Serikat. Data yang digunakan adalah data tahunan

nilai tukar rupiah dari tahun 2010 hingga 2014 dan memakai kurs

tengah. Satuan yang digunakan adalah Rupiah (Rp). Secara umum

Page 85: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

67

dapat disimpulkan bahwa pengertian nilai tukar rupiah adalah harga

rupiah (Rp) yang dibutuhkan untuk ditukarkan dengan satu unit

dollar Amerika Serikat (USD)

b. Inflasi

Inflasi adalah tingkat kenaikan harga barang secara umum yang

terjadi terus-menerus selama rentang waktu (periode) tertentu.

Tingkat inflasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat

inflasi yang diperoleh dari Indeks Harga Konsumen (IHK) yang

ditetapkan pada laporan badan otoritas moneter Indonesia yaitu

Bank. Indonesia. Data yang digunakan adalah data tahunan tingkat

inflasi untuk wilayah Indonesia. Satuan yang digunakan adalah

persen (%).

c. Dividend Yield

Menurut Jones dalam Fajrihan, (2010), dividend yield (DY) adalah

dividen yang dibayarkan dibagi dengan harga saham sekarang.

Satuan yang digunakan dalam dividend yield adalah persen (%), hal

tersebut merupakan salah satu komponen dari total return.

Rumus :

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝑌𝑖𝑒𝑙𝑑 = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑆𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑃𝑒𝑛𝑢𝑡𝑢𝑝𝑎𝑛

Page 86: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

68

d. Dividend Payout Ratio

Dividend Payout Ratio (DPR) adalah perbandingan antara dividend

per share dan earning per share. Dividend Payout Ratio merupakan

sebuah parameter untuk mengukur besaran dividen yang akan

dibagikan ke pemegang saham. Satuan yang digunakan dalam

dividend payout ratio adalah persen (%).

Dividend Payout Ratio (DPR) memberikan gambaran tingkat

pembagian terhadap Net Income yang diperoleh perusahaan.

Semakin berkembang dan semakin mapan suatu perusahaan pada

umumnya memiliki tingkat DPR yang semakin tinggi.

Rumus :

𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

𝐸𝑎𝑟𝑛𝑖𝑛𝑔 𝑃𝑒𝑟 𝑆ℎ𝑎𝑟𝑒

Page 87: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

69

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Perusahaan Sampel

Objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic

Index periode 2010-2014 dan sudah memenuhi beberapa kriteria yang berlaku

bagi penerapan definisi operasional variabel dengan teknik purposive

sampling yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Perusahaan sampel dalam

penelitian ini adalah :

Tabel 4.1

Daftar Perusahaan Sampel Jakarta Islamic Index

periode 2010-2014

No Kode Nama Perusahaan

1 AALI PT. Astra Agro Lestari Tbk.

2 ASII PT. Astra Internasional Tbk.

3 ASRI PT. Alam Sutera Realty Tbk.

4 INTP PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

5 ITMG PT. Indo Tambangraya Megah Tbk.

6 KLBF PT. Kalbe Farma Tbk.

7 LPKR PT. Lippo Karawaci Tbk.

8 LSIP PT. PP London Sumatra Tbk.

9 PTBA PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

10 SMGR PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk.

11 TLKM PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

12 UNTR PT. United Tractors Tbk.

13 UNVR PT. Unilever Indonesia Tbk.

(sumber : http://www.idx.co.id, data diolah)

Page 88: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

70

B. Deskripsi Variabel Penelitian

Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif mengenai

pengaruh nilai tukar, inflasi, divided yield dan dividend payout ratio terhadap

volatilitas harga perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode

2010-2014.

Pengolahan data dilakukan secara elektronik menggunakan Microsoft

Excel dan SPSS 17.0 for Windows untuk mempercepat pengolahan data,

dimana hasilnya dapat menjelaskan variabel-variabel yang diteliti. Deskripsi

lengkap masing-masing variabel penelitian adalah sebagai berikut :

1. Volatilitas Harga Saham

Volatilitas adalah pengukuran statistik untuk fluktuasi harga

selama periode tertentu (Firmansyah,2006)

Tabel 4.2

Volatilitas Harga Saham Perusahaan Jakarta Islamic Index

periode 2010-2014

Kode Perusahaan 2010 2011 2012 2013 2014

AALI 0.1518 0.1353 0.1431 0.1659 0.135

ASII 0.1507 0.1457 0.2425 0.1411 0.1034

ASRI 0.2407 0.2108 0.1694 0.2874 0.1805

INTP 0.1519 0.1763 0.1067 0.1436 0.1279

ITMG 0.1551 0.1774 0.1249 0.1799 0.1687

KLBF 0.2001 0.1569 0.2034 0.1681 0.0801

LPKR 0.2132 0.2115 0.1291 0.2467 0.1704

LSIP 0.1565 0.259 0.1694 0.2405 0.154

PTBA 0.1386 0.1546 0.1439 0.1678 0.1344

SMGR 0.1069 0.145 0.1411 0.1604 0.1128

TLKM 0.1084 0.0996 0.1081 0.2557 0.097

UNTR 0.153 0.1788 0.1662 0.1506 0.1134

UNVR 0.1544 0.1163 0.1428 0.1678 0.0775

sumber : data diolah peneliti

Page 89: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

71

Berdasarkan hasil perhitungan volatilitas harga saham masing-

masing perusahaan Jakarta Islamic Index pada tabel 4.2, pada tahun

2010, volatilitas harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Alam Sutera

Realty Tbk sebesar 0,2407 dan terendah dipegang oleh PT. Semen

Indonesia (Persero) Tbk sebesar 0,1069. Pada tahun 2011, volatilitas

harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. PP London Sumatra Tbk sebesar

0,259 dan terendah dipegang oleh PT. Telekomunikasi Indonesia

(Persero) Tbk sebesar 0,0996. Pada tahun 2012, volatilitas harga saham

tertinggi dimiliki oleh PT. Astra Internasional Tbk sebesar 0,2425 dan

terendah dipegang oleh PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk sebesar

0,1067. Pada tahun 2013, volatilitas harga saham tertinggi dimiliki oleh

PT. Alam Sutera Realty Tbk sebesar 0,2874 dan terendah dipegang oleh

PT. Astra International Tbk sebesar 0,1411. Pada tahun 2014, volatilitas

harga saham tertinggi dimiliki oleh PT. Alam Sutera Realty Tbk sebesar

0,1805 dan terendah dipegang oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar

0,0775.

Perusahaan yang memiliki tingkat harga saham yang stabil selama

lima tahun adalah PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk

(PTBA). Hal tersebut menunjukkan bahwa saham PTBA merupakan

saham yang bagus karena harga saham tidak terlalu berfluktuatif.

Page 90: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

72

2. Nilai Tukar (KURS)

Kurs valuta asing adalah kurs mata uang asing menunjukkan harga

atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dalan nilai mata uang

negara lain. Kurs valuta asing dapat juga didefinisikan sebagai jumlah

uang domestik yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang

asing.

Variabel yang digunakan adalah nilai tukar mata uang Indonesia

(Rupiah) yang bersumber dari Bank Indonesia, serta satuan yang

digunakan adalah Rupiah (Rp)

Berikut ini data rata-rata nilai tukar rupaiah beserta grafik dari

tahun 2010-2014 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.3

Rata-rata Nilai Tukar Rupiah periode 2010-2014

Tahun Nilai Tukar Rupiah

2010 9086.85

2011 8775.93

2012 9384.24

2013 10475.76

2014 11861.17

sumber : Bank Indonesia

Page 91: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

73

Gambar 4.1

Grafik Nilai Tukar Rupiah periode 2010-2014

Berdasarkan tabel dan gambar diatas menunjukkan bahwa nilai

tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat selalu mengalami

perubahan. Nilai rupiah dalam posisi terkuat dalam penelitian ini berada

pada tahun 2011, kebijakan pemerintah untuk mengendalikan nilai tukar

menyebabkan rupiah terapresiasi serta menunjukkan kinerja ekonomi

yang semakin baik terutama sektor moneter pada tahun tersebut. Nilai

tukar rupiah mengalami pelemahan (depresiasi) pada periode penelitian

yaitu tahun 2012 hingga tahun 2014. Pelemahan rupiah tersebut

disebabkan oleh faktor dalam negeri dan faktor luar negeri. Dari sisi

dalam negeri, pelemahan rupiah terkait dengan tingginya kebutuhan

dalam negeri karena tingginya impor barang modal dan konsumsi serta

tekanan pembayaran kewajiban (hutang) luar negeri.

0

2000

4000

6000

8000

10000

12000

14000

2010 2011 2012 2013 2014

KURS

KURS

Page 92: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

74

Dari sisi luar negeri, pelemahan rupiah terkait dengan pemulihan

ekonomi Amerika serikat serta kebijakan Bank Sentral Amerika (Federal

Reserve System) yang lebih dikenal sebagai The Fed yang akan melakukan

kebijakan tapering-off. Rencana tersebut dikemukakan oleh Gubernur

Bank Sentral Amerika, Ben Bernanke pada tahun 2013. Hal tersebut

menimbulkan berbagai ekspektasi mengenai rupiah sehingga rupiah

cenderung tertekan mengarah pada tren pelemahan (depresiasi).

3. Inflasi

Inflasi adalah suatu keadaan peristiwa dalam suatu rentang waktu

tertentu (periode) dimana ada kecenderungan akan naiknya harga-harga

barang secara umum dan secara terus-menerus.

Kenaikan harga yang terjadi dapat diukur dengan menggunakan

indeks harga. Beberapa indeks harga yang sering digunakan untuk

mengukur inflasi antara lain : indeks biaya hidup/indeks harga konsumen

(consumer price index), indeks harga perdagangan besar (wholesale price

index), GNP deflator. Tingkat Inflasi yang digunakan adalah tingkat

inflasi yang diperoleh dari Indeks Harga Konsumen.

Page 93: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

75

Tabel 4.4

Rata-rata Inflasi periode 2010-2014

Sumber : data diolah

Gambar 4.3

Grafik Rata-rata Inflasi periode 2010-2014

Sumber : data diolah

Berdasarkan tabel dan gambar diatas, menunjukkan inflasi

terendah terjadi pada tahun 2012 yaitu 4,28% dan inflasi tertinggi terjadi

pada tahun 2013 yaitu 6.96%. Inflasi pada tahun 2011 mencapai 5.38%,

mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya (2010) yaitu sebesar

5,13%. Inflasi pada tahun 2014 mencapai 6.42%, mengalami penurunan

dari tahun sebelumnya (2013) yaitu 6,96%.

0.00

1.00

2.00

3.00

4.00

5.00

6.00

7.00

8.00

2010 2011 2012 2013 2014

INFLASI

INFLASI

Tahun Inflasi (%)

2010 5.13

2011 5.38

2012 4.28

2013 6.96

2014 6.42

Page 94: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

76

Inflasi tertinggi pada tahun 2013 disebabkan oleh kenaikan Bahan

Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Harga premium dari Rp 4.500 per liter

menjadi Rp 6.500 per liter dan harga solar dari Rp 4.500 per liter menjadi

Rp 5.500 per liter. Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) menyebabkan

harga beberapa komoditas lainnya juga naik sehingga menyebabkan

kenaikan inflasi dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar 4,28%

4. Dividend Yield

Dividend Yield adalah rasio antara dividen per saham (dalam satu

tahun buku) dengan harga saham (dividen/harga saham), dinyatakan

dalam persentase (Fauziah, 2014).

Tabel 4.5

Dividend Yield

Perusahaan Jakarta Islamic Index periode 2010-2014

No Kode 2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0.0317 0.0459 0.0348 0.0205 0.0295

2 ASII 0.0293 0.0268 0.0284 0.0318 0.0291

3 ASRI 0.0137 0.0133 0.0243 0.0163 0.0125

4 INTP 0.0141 0.0172 0.0200 0.0450 0.0540

5 ITMG 0.0237 0.0951 0.0753 0.0698 0.1135

6 KLBF 0.0215 0.0279 0.0179 0.0136 0.0104

7 LPKR 0.0106 0.0118 0.0119 0.0154 0.0164

8 LSIP 0.0047 0.0444 0.0287 0.0238 0.0280

9 PTBA 0.0228 0.0463 0.0477 0.0454 0.0268

10 SMGR 0.0324 0.0289 0.0232 0.0288 0.0232

11 TLKM 0.0406 0.0526 0.0482 0.0476 0.0312

12 UNTR 0.0181 0.0241 0.0315 0.0271 0.0427

13 UNVR 0.0242 0.0316 0.0286 0.0255 0.0233

sumber : data diolah peneliti

Page 95: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

77

Berdasarkan hasil perhitungan Dividend Yield masing-masing

perusahaan Jakarta Islamic Index pada tabel 4.5, pada tahun 2010,

Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT. Telekomunikasi Indonesia

(persero) Tbk sebesar 0,0406 dan terendah dipegang oleh PT. PP London

Sumatra Tbk sebesar 0,0047. Pada tahun 2011, Dividend Yield tertinggi

dimiliki oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar 0,0951 dan

terendah dipegang oleh PT. Lippo Karawaci Tbk sebesar 0.0118. Pada

tahun 2012, Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT. Indo Tambangraya

Megah Tbk sebesar 0,0753 dan terendah dipegang oleh PT. Lippo

Karawaci Tbk sebesar 0,0119. Pada tahun 2013, Dividend Yield tertinggi

dimiliki oleh PT. Indo Tambangraya Megah Tbk sebesar 0.0698 dan

terendah dipegang oleh PT. Lippo Karawaci Tbk sebesar 0,0136. Pada

tahun 2014, Dividend Yield tertinggi dimiliki oleh PT. Indo Tambangraya

Megah Tbk sebesar 1,1135 dan terendah dipegang oleh PT. Lippo

Karawaci Tbk sebesar 0,0104.

5. Dividend Payout Ratio

Devidend Payout Ratio adalah rasio antara dividend per share

(DPS) dibagi dengan earning per share (EPS), dinyatakan dalam

persentase.

Page 96: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

78

Tabel 4.6

Dividend Payout Ratio

Perusahaan Jakarta Islamic Index periode 2010-2014

No Kode 2010 2011 2012 2013 2014

1 AALI 0.6481 0.6514 0.4475 0.4502 0.4503

2 ASII 0.4508 0.4507 0.4500 0.4500 0.4557

3 ASRI 0.2478 0.1820 0.2386 0.1569 0.1253

4 INTP 0.2568 0.2999 0.3480 0.6613 0.9429

5 ITMG 0.7351 0.8718 0.8781 0.9066 0.8173

6 KLBF 0.5109 0.6013 0.5135 0.4146 0.4318

7 LPKR 0.2380 0.2468 0.2549 0.2605 0.1491

8 LSIP 0.4040 0.4016 0.4024 0.4071 0.3955

9 PTBA 0.5999 0.6001 0.5711 0.5632 0.3614

10 SMGR 0.4996 0.4998 0.4501 0.4502 0.4001

11 TLKM 0.5500 0.6630 0.6518 0.6946 0.5971

12 UNTR 0.3694 0.3832 0.4003 0.3974 0.5139

13 UNVR 0.8986 1.0879 0.9401 0.9472 1

sumber : data diolah peneliti

Berdasarkan hasil perhitungan Dividend Payout Ratio masing-

masing perusahaan Jakarta Islamic Index pada tabel 4.6, pada tahun

2010, Dividend Payout Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever

Indonesia Tbk sebesar 0,8986 dan terendah dipegang oleh PT. Lippo

Karawaci Tbk sebesar 0,2380. Pada tahun 2011, Dividend Payout Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia Tbk sebesar 1,0879 dan

terendah dipegang oleh PT. Alam Sutera Realty Tbk sebesar 0,182. Pada

tahun 2012, Dividend Payout Ratio tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever

Indonesia sebesar 0.9401 dan terendah dipegang oleh PT. Alam Sutera

Realty Tbk sebesar 0,2386. Pada tahun 2013, Dividend Payout Ratio

tertinggi dimiliki oleh PT. Unilever Indonesia sebesar 0,9472 dan

Page 97: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

79

terendah dipegang oleh PT. Alam Sutera Realty Tbk sebesar 0,1569.

Pada tahun 2014, Dividend Payout Ratio tertinggi dimiliki oleh PT.

Unilever Indonesia Tbk sebesar 1 dan terendah dipegang oleh PT. Alam

Sutera Realty Tbk sebesar 0.1253.

C. Analisis dan Pembahasan

1. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam regresi

data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak. Dalam uji

normalitas ini digunakan analisis grafik dengan menggunakan Normal

Probability Plot dan uji Kolmogorov-Smirnov.

Untuk mendeteksi dan mengetahui normalitas data yang digunakan

yaitu dengan melihat Normal P-Plot. Jika titik-titik mengikuti dan

mendekati garis diagonal berarti data tersebut memenuhi uji

normalitas. Berikut hasil uji normalitas dari penelitian ini :

1) Analisis Grafik Normal Probability Plot

Uji normalitas data melalui metode Normal Probability

Plot dengan menggunakan SPSS 17 menghasilkan grafik sebagai

berikut :

Page 98: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

80

Gambar 4.4

Hasil Uji Normalitas

sumber : data diolah peneliti

Dari gambar grafik tersebut terlihat titik-titik menyebar dan

mendekati garis diagonal. Hal ini menunjukkan dalam model

asumsi regresi tidak terjadi masalah normalitas data dan model

regresi dapat dipakai untuk menganalisis pengaruh variabel-

variabel independen (nilai tukar, inflasi, dividend yield dan

dividend payout ratio) terhadap variabel dependen (volatilitas harga

saham).

Page 99: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

81

2) Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas data melalui metode Kolmogorov Smirnov

dengan menggunakan SPSS 17.0 menghasilkan hasil sebagai

berikut :

Tabel 4.7

Uji Kolmogorov-Smirnov

sumber : data diolah peneliti

Dari tabel tersebut, dapat dilihat bahwa nilai Kolmogorov-

Smirnov adalah 0,822 dan nilai sig > derajat alpha yaitu 0,508

lebih besar dari 0,05. Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dapat

disimpulkan bahwa seluruh data pada model regresi berdistribusi

secara normal.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .03674362

Most Extreme Differences Absolute .102

Positive .102

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z .822

Asymp. Sig. (2-tailed) .508

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 100: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

82

b. Uji Heterokedastisitas

Uji Heterokedastisitas dilakukan untuk menguji apakah terdapat

ketidaksamaan varian dalam fungsi regresi. Data yang baik adalah

data yang memiliki kesamaan varian. Salah satu cara untuk menguji

heterokedastisitas yaitu dengan melihat pada grafik scatterplot,

apabila terdapat suatu pola tertentu seperti titik-titik tidak menyebar

maka terjadi heterokedastisitas. Sebaliknya, jika tidak terdapat pola

tertentu dan titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 (nol)

pada sumbu Y maka tidak terjadi masalah heterokedastisitas.

Berikut ini merupakan uji heterokedastisitas dengan menggunakan

SPSS 17.0 menghasilkan grafik scatterplot sebagai berikut :

Gambar 4.5

Hasil Uji Heterokedastisitas

sumber : data diolah peneliti

Page 101: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

83

Dari gambar grafik tersebut terlihat titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak membentuk pola

tertentu. Dengan demikian, dalam model regresi ini tidak terjadi

masalah heterokedastisitas.

Selain menggunakan grafik scatterplot, uji heterokedastisitas dapat

dilakukan dengan menggunakan uji glejser untuk pengambilan

keputusan yang lebih objektif serta akurat. menghindari kerancuan

yang diakibatkan pengambilan keputusan melalui grafik scatterplot.

Berikut ini merupakan uji glejser terhadap model regresi penelitian,

menghasilkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Uji Glejser

Coefficients

a

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .042 .026 1.603 .114

KURS -3.738E-6 .000 -.189 -1.076 .286

INFLASI .516 .411 .220 1.257 .214

DY .032 .186 .027 .171 .865

DPR -.011 .016 -.112 -.712 .479

a. Dependent Variable: RES2

sumber : data diolah peneliti

Pada tabel diatas dapat dilihat hasil uji Glejser melalui nilai sig.

Pada semua variabel independen (nilai tukar, inflasi, dividend yield,

dan dividend payout ratio) lebih besar dari derajat alpha yaitu 0,05.

Page 102: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

84

Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak terjadi

masalah heterokedastisitas pada model regresi penelitian.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

korelasi antar variabel independen atau variabel bebas dalam model

regresi. Data yang baik yaitu tidak terdapat korelasi diantara variabel-

variabel independennya. Salah satu cara untuk menguji

multikolinieritas adalah dengan melihat nilai Tolerance dan VIF.

Nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka uji multikolinieritas

terpenuhi. Berikut adalah hasil uji multikolinieritas dari penelitian ini :

Tabel 4.9

Hasil Uji Multikolinieritas

Coefficients

a

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 KURS .522 1.914

INFLASI .525 1.906

DY .644 1.553

DPR .646 1.548

a. Dependent Variable: VOLATILITAS

Sumber : data diolah peneliti

Berdasarkan hasil tabel tersebut, nilai tolerance semua variabel >

0,1 dan Nilai VIF < 10. Dengan demikian, model regresi memenuhi

uji multikolinieritas dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

Page 103: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

85

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui apakah dalam model

regresi ada korelasi antara kesalahan penganggu pada periode t dengan

kesalahan pada periode t-1(sebelumnya). Dalam uji Autokorelasi ini

digunakan analisis uji Durbin Watson yaitu dengan membandingkan

nilai Durbin Watson antara DW print out dengan DW tabel. Data

memenuhi uji Autokorelasi apabila nilai DW print out berada diantara

dU dan (4-dU).

Berikut ini merupakan uji autokorelasi dengan menggunakan SPSS

17.0, menghasilkan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.10

Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate Durbin-Watson

1 .561a .315 .269 .0379486 1.891

a. Predictors: (Constant), DPR, KURS, DY, INFLASI

b. Dependent Variable: VOLATILITAS

sumber : data diolah peneliti

Berdasarkan tabel diatas, diketahui nilai Uji Durbin-Watson yaitu

1,891. Nilai tersebut akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan

menggunakan tingkat signifikansi 5%, jumlah variabel independen

atau “k” = 4 dan jumlah sampel atau “N” = 65. Hasil tabel yaitu dU =

1,731 dan 4-dU = 2,269.

Page 104: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

86

Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai DW berada diantara nilai

dU dan 4-dU (dU < DW < 4-dU atau 1,731 < 1,891 < 2,269). Jadi,

dapat disimpulkan bahwa persamaan regresi tidak terdapat masalah

autokorelasi.

2. Analisis Regresi Berganda

Setelah data telah memenuhi semua uji asumsi klasik maka model

regresi layak dianalisis dengan regresi linier berganda.

a. Uji Pengaruh Nilai tukar, Suku bunga SBI, Inflasi, Dividend Yield

dan Dividend Payout Ratio secara Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel

independen yaitu nilai tukar, inflasi, dividend yield dan dividend

payout ratio terhadap variabel dependen yaitu volatilitas harga saham

secara parsial (individual). Berikut adalah hasil Uji t :

Tabel 4.11

Hasil Uji t

sumber : data diolah peneliti

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .281 .043 6.528 .000

KURS -2.160E-5 .000 -.553 -3.742 .000

INFLASI 2.267 .683 .490 3.319 .002

DY .400 .309 .173 1.296 .200

DPR -.093 .026 -.475 -3.570 .001

a. Dependent Variable: VOLATILITAS

Page 105: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

87

Hasil pengujian uji t dan hasil signifikansi pengujiannya yang

dihitung menggunakan SPSS 17.0 dapat dilihat pada tabel coefficients

diatas. Berikut ini merupakan keputusan dan penjelasan hasil uji t

masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen :

1) Pengaruh Nilai Tukar (Kurs) terhadap Volatilitas Harga

Saham

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel nilai tukar

memiliki nilai significant level sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai

tingkat signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05 (0,000 < 0,05).

Dengan demikian, diperoleh hasil bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini menujukkan variabel nilai nilai tukar

berpengaruh secara negatif signifikan terhadap volatilitas harga

saham. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Zan (2003),

Amin (2012) dan Yogaswari (2012) tetapi hasil berbeda dengan

hasil penelitian Dritsaki (2003) dan Hugida (2011).

Nilai tukar merupakan salah satu indikator penting dalam

perekonomian karena mempengaruhi aktifitas di pasar saham

maupun pasar uang. Investasi yang terjadi tidak hanya berasal

dari investasi dalam negeri namun juga berasal dari investasi luar

negeri sehingga nilai tukar akan sangat berpengaruh terhadap

saham-saham serta harga saham yang ada di bursa efek.

Page 106: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

88

Bagi investor sendiri, depresiasi rupiah terhadap dollar

menandakan bahwa prospek perekonomian Indonesia suram

(Sunariyah, 2006).

Menurut Amin (2012) menyatakan bahwa ketika rupiah

melemah (terdepresiasi), nilai dollar akan menguat, investor akan

cenderung berinvestasi dalam bentuk valas dollar Amerika Serikat

dibandingkan berinvestasi pada saham. Hal tersebut terjadi karena

nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan berpengaruh terhadap

laba suatu perusahaan karena perusahaan yang menggunakan

bahan produksi import (bahan produksi dari luar negeri) akan

mengalami peningkatan harga bahan baku dalam mata uang

rupiah sehingga keuntungan perusahaan menjadi berkurang begitu

juga akan memberikan efek imbal hasil (return) yang lebih sedikit

kepada pemegang saham. Investor menjadi lebih ragu dalam

berinvestasi pada saham perusahaan-perusahaan yang terkena

dampak negatif tersebut karena dinilai akan menambah resiko jika

berinvestasi. Investor akan menghindari resiko dan lebih tertarik

menginvestasikan uangnya di pasar uang karena imbal hasil

(return) yang lebih tinggi. Hal tersebut akan mempengaruhi

permintaan saham di pasar modal karena investor akan cenderung

menunggu hingga situasi perekonomian dirasakan membaik untuk

kembali berinvestasi pada saham sehingga mengakibatkan

volatilitas harga saham yang cenderung menurun.

Page 107: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

89

2) Pengaruh Inflasi terhadap Volatilitas Harga Saham

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel inflasi memiliki

nilai significant level sebesar 0,002 lebih kecil dari nilai tingkat

signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05 (0,002 < 0,05).

Dengan demikian, diperoleh hasil bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima. Hal ini menujukkan variabel inflasi berpengaruh positif

signifikan terhadap volatilitas harga saham. Hasil penelitian ini

sejalan dengan penelitian Dritsaki (2003), Hugida (2011),

Yogaswari (2012) dan Fauziah (2013)

Hal tersebut menunjukkan bahwa secara langsung tingkat

inflasi mempengaruhi keputusan investor dalam berinvestasi

dalam bentuk saham. Menurut Dritsaki (2003) ketika inflasi

meningkat, maka volatilitas harga saham juga akan meningkat,

begitu pula sebaliknya. Menurut Fama (Hugida, 2011) hubungan

positif yang terjadi antara volatilitas harga saham disebabkan

adanya hubungan positif antara tingkat inflasi dan tingkat

pertumbuhan uang, dimana peningkatan supply uang akan

memungkinkan peningkatan discount rate dan membuat harga

saham menjadi lebih rendah. Peningkatan tingkat inflasi akan

berdampak pada prospek perusahaan yang terkena dampak inflasi

serta menyebabkan pemerintah mengambil langkah kebijakan

ekonomi yang lebih ketat mengenai jumlah uang yang beredar

agar perekonomian tetap stabil. Hal tersebut akan mengakibatkan

Page 108: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

90

efek negatif terhadap harga saham. Investor yang tidak ingin

menerima efek negatif terhadap saham yang dimiliki akan

menjual saham tersebut sehingga volatilitas harga saham

meningkat.

3) Pengaruh Dividend Yield terhadap Volatilitas Harga Saham

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel dividend

yield memiliki nilai significant level sebesar 0,200 lebih besar dari

nilai tingkat signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05 (0,200 >

0,05). Dengan demikian, diperoleh hasil bahwa H0 diterima dan

Ha ditolak. Hal ini menunjukkan variabel dividend yield tidak

berpengaruh signifikan terhadap volatilitas harga saham

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Surbakti

(2013) dan Fauziah (2013) tetapi hasil berbeda dengan hasil

penelitian Nishat (2003), Fajrihan (2010) dan Hashemijoo (2012)

Hasil uji regresi yang dilakukan menunjukkan bahwa

volatilitas harga saham tidak dipengaruhi oleh dividend yield.

Investor memiliki pandangan yang berbeda-beda antara satu

dengan yang lainnya. Menurut Litzenberger dan Ramaswamy

(Surbakti, 2013) adanya pajak terhadap keuntungan perusahaan

yang berupa dividen dan capital gain akan mempengaruhi

keputusan investor. Investor akan cenderung memilih capital gain

karena dapat menunda pembayaran pajak. Oleh karena itu

Page 109: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

91

investor akan lebih tertarik terhadap saham yang memiliki tingkat

keuntungan yang lebih tinggi pada capital gain-nya daripada

dividend yield.

4) Pengaruh Dividend Payout Ratio terhadap Volatilitas Harga

Saham.

Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel dividend

payout ratio memiliki nilai significant level sebesar 0,001 lebih

kecil dari nilai tingkat signifikansi yang dipersyaratkan yaitu 0,05

(0,001 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan Ha

diterima. Dengan demikian, variabel dividend payout ratio

berpengaruh negatif signifikan terhadap volatilitas harga saham.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Nishat (2003),

Hashemijoo (2012) dan Fauziah (2013) tetapi hasil berbeda

dengan hasil penelitian Fajrihan (2010) dan Surbakti (2013).

Hal tersebut menunjukkan bahwa jika dividend payout ratio

naik maka volatilitas akan turun dan begitu pula sebaliknya.

Menurut Baskin (Hashemijoo, 2012) pembayaran dividen dapat

menjadi ukuran untuk memprediksi pertumbuhan perusahaan

serta kesempatan investor untuk berinvestasi sehingga perusahaan

dengan dividend payout ratio yang tinggi mempunya volatilitas

yang lebih rendah dalam harga saham. Dividend payout yang

Page 110: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

92

tinggi menunjukkan perusahaan dalam keadaan yang baik dan

stabil sehingga menurunkan volatilitas harga saham tersebut.

b. Uji Pengaruh Nilai tukar, Suku bunga SBI, Inflasi, Dividend Yield

dan Dividend Payout Ratio secara Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel

independen yaitu nilai tukar, suku bunga SBI, inflasi, dividend yield

dan dividend payout ratio terhadap variabel dependen yaitu volatilitas

harga saham secara bersama-sama (simultan). Berikut ini adalah hasil

uji F :

Tabel 4.12

Hasil Uji F

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .040 4 .010 6.884 .000a

Residual .086 60 .001

Total .126 64

a. Predictors: (Constant), DPR, KURS, DY, INFLASI

b. Dependent Variable: VOLATILITAS

Sumber : data diolah peneliti

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai significant level

sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai signifikan yang dipersyaratkan

yaitu 0,05 (0,000 < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa H0 ditolak dan

Ha diterima. Dengan demikian, variabel independen (nilai tukar,

Page 111: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

93

inflasi, dividend yield, dan dividend payout ratio) berpengaruh

signifikan secara simultan terhadap volatilitas harga saham.

c. Koefisien determinasi (Adjusted R Square)

Menurut Ghozali (2011), koefisien determinasi bertujuan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan variabel independen dalam

menjelaskan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi

adalah antara nol dan satu.

Nilai koefisien determinasi yang semakin kecil menunjukkan

bahwa kemampuan variabel independen dalam menerangkan dan

memberikan informasi variabel dependen sangat kecil (terbatas).

Sebaliknya, nilai koefisien determinasi yang semakin besar mendekati

satu menunjukkan bahwa variabel independen dapat menerangkan dan

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.

Penelitian ini menggunakan nilai Adjusted R Square karena

variabel independen yang diteliti lebih dari dua dan nilai Adjusted R

Square dapat bertambah atau berkurang jika ditambahkan variabel

independen ke dalam model penelitian.

Page 112: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

94

Tabel 4.13

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

sumber : data diolah peneliti

Berdasarkan tabel diatas diketahui nilai Adjusted R Square sebesar

0,269 artinya variabel independen (nilai tukar, inflasi, dividend yield,

dan dividend payout ratio) dapat menjelaskan variabel dependen

(volatilitas harga saham) di Jakarta Islamic Index periode 2010 –

2014 sebesar 26,9%, sisanya sebesar 73.1% kemungkinan dapat

dijelaskan oleh faktor-faktor lain diluar model penelitian ini, misalnya

volume perdagangan, harga emas dunia, harga minyak dunia, Firm

Size, Debt Ratio, dan Growth In Asset.

d. Persamaan Regresi

Uji Regresi linear berganda dilakukan pada penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend yield dan

dividend payout ratio terhadap volatilitas harga saham perusahaan di

Jakarta Islamic Index. Hasil uji regresi linear berganda adalah sebagai

berikut :

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .561a .315 .269 .0379486

a. Predictors: (Constant), DPR, KURS, DY, INFLASI

b. Dependent Variable: VOLATILITAS

Page 113: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

95

Tabel 4.14

Hasil Uji Regresi Berganda

Dari tabel diatas, dapat diperoleh persamaan regresi untuk

mengetahui pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend yield, dan dividend

payout ratio terhadap volatilitas harga saham adalah sebagai berikut :

Y = 0,281 - 2,160E-5

KURS + 2,267 INFLASI – 0,093 DPR + e

Dimana interpretasi dari persamaan regresi berganda di atas adalah :

1) Ketika semua variabel independen (nilai tukar, inflasi, dividend

yield dan dividend payout ratio) bernilai kosong atau sama

dengan 0 (nol), maka volatilitas harga saham akan bernilai

0,281%.

2) Ketika terjadi peningkatan Rp 1000 KURS dan variabel

independen lainnya tetap maka volatilitas harga saham akan

menurun sebesar 2,160E-5

%.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .281 .043 6.528 .000

KURS -2.160E-5 .000 -.553 -3.742 .000

INFLASI 2.267 .683 .490 3.319 .002

DY .400 .309 .173 1.296 .200

DPR -.093 .026 -.475 -3.570 .001

a. Dependent Variable: VOLATILITAS

Page 114: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

96

3) Ketika terjadi peningkatan 1% nilai inflasi dan variabel

independen lainnya tetap maka volatilitas harga saham akan

meningkat sebesar 2,267 %.

4) Ketika terjadi peningkatan 1% nilai DPR (Dividend Payout Ratio)

dan variabel independen lainnya tetap maka volatilitas harga

saham akan menurun sebesar 0,093 %.

Page 115: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

97

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh nilai tukar,

inflasi, dividend yield, dan dividend payout ratio terhadap volatilitas harga

saham perusahaan di Jakarta Islamic Index periode 2010 – 2014.

Berdasarkan pengujian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

kesimpulan yang dapat diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda secara parsial

menggunakan Uji t, menunjukkan bahwa :

a) Nilai tukar berpengaruh secara negatif signifikan terhadap

volatilitas harga saham

b) Inflasi berpengaruh secara positif signifikan terhadap volatilitas

harga saham

c) Dividend Yield tidak berpengaruh signifikan terhadap volatilitas

harga saham.

d) Dividend Payout Ratio berpengaruh secara negatif signifikan

terhadap volatilitas harga saham

2. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda secara simultan

menggunakan uji F, menunjukkan bahwa nilai tukar, inflasi, dividend

yield dan dividend payout ratio berpengaruh signifikan secara

simultan terhadap volatilitas harga saham.

Page 116: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

98

3. Variabel Independen dalam penelitian ini yang paling berpengaruh

terhadap volatilitas harga saham yaitu inflasi karena memiliki nilai

beta terbesar dalam uji t dan berpengaruh secara positif signifikan.

4. Hasil nilai Asjusted R Square yang diperoleh dari uji koefisien

determinasi (R2) yaitu sebesar 0,269. Hal ini menunjukkan bahwa

26,9%, variabel volatilitas harga saham dapat dijelaskan oleh variabel

nilai tukar, inflasi, dividend yield dan dividend payout ratio.

Sedangkan sisanya sebesar 73,1 % dapat dijelaskan oleh faktor-faktor

lain yang tidak terdapat pada model penelitian.

B. Saran

Penelitian yang dilakukan memiliki banyak keterbatasan,

mengingat hasil beserta penelitian ini memiliki kelemahan dan kekurangan

baik secara teknis maupun teoritis yang perlu diperbaiki untuk penelitian

yang akan dilakukan berikutnya. Beberapa saran yang dapat menjadi

masukan yang berguna untuk penelitian selanjutnya adalah sebagai

berikut:

1. Variabel yang digunakan untuk mengetahui pengaruh volatilitas

saham berjumlah empat variabel yang terdiri dari dua variabel

makroekonomi (nilai tukar dan inflasi) dan dua variabel

mikroekonomi (dividend yield dan dividend payout ratio) sehingga

adanya keterbatasan informasi dan hasil penelitian. Oleh karena itu,

Page 117: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

99

untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk menambah jumlah

variabel makroekonomi dan variabel mikroekonomi yang lebih

beragam serta berpengaruh terhadap volatilitas harga saham yang

tidak terdapat pada penelitian ini, sehingga akan memperoleh hasil

dan gambaran yang lebih baik.

2. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan metode-metode lain yang

lebih baik dari metode analisis variabel-variabel yang digunakan

dalam penelitian ini

3. Periode pengamatan penelitian yang digunakan relatif pendek yaitu

dari tahun 2010 – 2014. Maka, disarankan untuk menambah rentang

periode penelitian sehingga diperoleh hasil yang lebih akurat dan

representative.

4. Adanya hasil penelitian tidak signifikan yang mungkin disebabkan

jumlah sampel yang relatif sedikit. Maka, disarankan untuk

menambah jumlah sampel penelitian untuk mendapatkan hasil yang

lebih baik.

Page 118: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

100

DAFTAR PUSTAKA

Amin, Muhammad Zuhdi. 2012. Pengaruh Tingkat Inflasi, Suku Bunga SBI, Nilai

Kurs Dollar (USD/IDR) dan Indeks Dow Jones (DJIA) terhadap

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia

(BEI) periode 2008-2011. Jurnal Skripsi. Fakultas Ekonomi Bisnis

Universitas Brawijaya.

Anton. 2006. Analisis Model Volatilitas Return Saham”. Tesis. Universitas

Dipenegoro.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian. Jakarta : Bima Aksara.

Bodie, Z., Kane, A., and Marcus, A. J. 2006. Investmen (Investasi). Edisi 6.

Jakarta : Salemba Empat.

Brigham dan Houston. 2009. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Jilid I. Jakarta :

Salemba Empat.

Case and Fair. 2007. Prinsip-prinsip Ekonomi. Edisi Delapan, PT. Erlangga.

Jakarta.

Darmadji, T dan Fakhrudin M.H. 2006. Pasar Modal di Indonesia Pendekatan

Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat.

Dornbusch, R., Fischer, S., and Richard Starz. 2008. Makro Ekonomi. Jakarta :

Media Global Edukasi.

Dritsaki, Melina dan Chaido Dritsaki. 2003. Macroeconomic Determinants of

Stock Price Movement : An Empirical Investigation of the Greek Stock

Market. University of Macedonia.

Fajrihan, Julfi. 2010. “Dampak Kebijakan Deviden terhadap Volatilitas Harga

Saham Perusahaan LQ45 di BEI”. Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Fauziah, Naimatul. 2013. Analisis Pengaruh Volume Perdagangan, Inflasi,

Dividend Yield dan Dividend Payout Ratio Terhadap Volatilitas Harga

Saham Perusahaan yang terdaftar di LQ45. Skripsi. UIN Syarif

Hidayatulah. Jakarta.

Page 119: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

101

Firmansyah. 2006. Analisis Volatilitas Harga Kopi Internasional. Jakarta :

Usahawan.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS 19.

Semarang : Universitas Dipenegoro.

Hamid, Abdul. 2010. Panduan Penulisan Skripsi. Cetak 1. FEIS UIN Press.

Jakarta.

Hamid, Abdul. 2009. Pasar Modal Syariah. UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta.

Hashemijoo, Muhammad, Aref M. A, dan Nejat Y. 2012. The Impact of Dividend

Policy on Share Price Volatility in the Malaysian Stock Market. Journal of

Business Studies Quartely. 4, (1), 111-129.

Hermuningsih, Sri. 2007. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend

Payout Ratio pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia. Jurnal

Ekonomi dan Pendidikan Volume 4 Nomor 2.

Hugida, Lydianita. 2011. Analisis Faktor-Faktor yang mempengaruhi Volatilitas

Harga Saham (Studi pada Perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ45

periode 2006-2009). Jurnal. Universitas Dipenegoro.

Husnan, Suad. 1998. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

kedua. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.

Husnan, Suad. 2004. Dasar-dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

ketiga. Yogyakarta : UPP-AMP YKPN.

Jones, Charles P. 2004. “Investment”, New York : Prentice-Hall.

Kewal, Suramaya Suci. 2012. Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Kurs, dan

Pertumbuhan PDB Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan. STIE Musi

Palembang. Jurnal Economia Volume VIII Nomor 1.

Khurniaji, Andreas Widhi. 2013. Hubungan Kebijakan Dividen (Dividen Payout

dan Dividend Yield) Terhadap Volatilitas Harga Saham di Perusahaan-

perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Skripsi FEB

Universitas Diponegoro. Semarang.

Page 120: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

102

Kurniawati, Indriyani. 2014. Analisis Pengaruh Inflasi, Kurs Rupiah, Suku Bunga

SBI, dan Indeks Dow Jones Terhadap Jakarta Islamic Index periode 2007-

2013 (Analisis Model Arch-Garch). Skripsi. UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Mankiw, N. Gregory. 2006. Pengantar Ekonomi Makro. Edisi ketiga, Salemba

Empat, Edisi Indonesia. Erlangga : Jakarta.

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Bisnis yang

Komptitif. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Nazir, Mohammad. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Nishat, M dan Irfan, C. M. 2008. Dividend Policy and Stock Price Volatility in

Pakistan. The Pakistan Development Review. Vol 4 No. 1, pp 61-83.

Nopirin. 2000. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro dan Mikro Edisi Pertama. BPFE.

Yogyakarta.

Nova, H. 2010. Analisis Pengaruh Kinerja Arus Kas, Profitabilitas dan Kebijakan

Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Perbankan Yang

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. USU institutional Repository.

Putri, Novita Nurrahmi Pratami. 2014. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

volatilitas indeks saham syariah periode 2007-2012 (Studi Kasus : Jakarta

Islamic Index (JII) dan Kuala Lumpur Syariah Indeks (KLSI)). UIN Syarif

Hidayatullah, Jakarta.

Rodoni, Ahmad dan Abdul Hamid. 2008. Lembaga Keuangan Syariah. Jakarta :

Zikrul Hakim.

Rodoni, Ahmad dan Herni Ali. 2010. Manajemen Keuangan, Jakarta : Mitra

Wacana Media.

Rusdin. 2008. Pasar Modal : Teori, Masalah dan Kebijakan dalam Praktik.

Bandung : Alfabeta.

Samuelson, Paul A dan Nordhaus, William D. 2001. Ilmu Makro Ekonomi.

Jakarta : PT. Media Edukasi.

Schwert, G. William. 1989. Why Does Stock Market Volatility Change Over

Time?. The Journal of Finance. Vol. XLIV, No. 5.

Page 121: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

103

Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Business, Salemba Empat, Jakarta.

Stice, Earl K, et al. 2004. Accounting Interediate. Edisi 15. Jakarta : Salemba

Empat.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif dan R&B. Bandung : Alfabeta.

Suharyadi dan Purwanto. 2009. Statistika untuk ekonomi dan keuangan modern.

Jakarta : Salemba Empat.

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal. Yogyakarta : UPP AMP

YKPN.

Surbakti, Nugraha. 2013. Analisis Pengaruh Dividend Policy terhadap Share

Price Volatiliy (Studi pada perusahaan non keuangan yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2007-2011. Skripsi. Universitas Indonesia.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio Edisi

Pertama. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta.

Tim Studi Volatilitas Pasar Modal Indonesia dan Perekonomian Dunia. 2011.

Laporan Studi Volatilitas Pasar Modal Indonesia dan Perekonomian

Dunia. Kementrian Keuangan Republik Indonesia. Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan Tahun 2011.

Yogaswari, D.D., Nugroho, A.B, dan Astuti, N.C. 2012. The Effect of

Macroeconomic Variables on Stock Price Volatility : Evidence from

Jakarta Composite Index, Agriculture, and Basic Industry Sector.

International Proceedings of Economics Development Research, vol. 44,

no. 18, pp. 96-100

Zan, Song, Chiou Wei . 2003. The Macroeconomic Deerminants of Stock Price

Volatility : Evidence From Taiwan, South Korea, Singapore, and Hong

Kong. Department of Managerial Economics and Institute of Economics

Nan-Hua University.

www.idx.com

www.bi.go.id

www.finance.yahoo.com

www.wikipedia.org

Page 122: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

104

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 123: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

105

Lampiran 1 : Daftar Nama Perusahaan Sampel

Lampiran 2 : Data Penelitian periode 2010 – 2014

Perusahaan Tahun KURS INFLASI DY DPR VOLATILITAS

AALI 2010 9086.85 0.0513 0.0317 0.6481 0.1518

2011 8775.93 0.0538 0.0459 0.6514 0.1353

2012 9384.24 0.0428 0.0348 0.4475 0.1431

2013 10475.76 0.0696 0.0205 0.4502 0.1659

2014 11861.17 0.0642 0.0295 0.4503 0.135

ASII 2010 9086.85 0.0513 0.0293 0.4508 0.1507

2011 8775.93 0.0538 0.0268 0.4507 0.1457

2012 9384.24 0.0428 0.0284 0.4500 0.2425

2013 10475.76 0.0696 0.0318 0.4500 0.1411

2014 11861.17 0.0642 0.0291 0.4557 0.1034

ASRI 2010 9086.85 0.0513 0.0137 0.2478 0.2407

2011 8775.93 0.0538 0.0133 0.1820 0.2108

2012 9384.24 0.0428 0.0243 0.2386 0.1694

2013 10475.76 0.0696 0.0163 0.1569 0.2874

2014 11861.17 0.0642 0.0125 0.1253 0.1805

INTP 2010 9086.85 0.0513 0.0141 0.2568 0.1519

2011 8775.93 0.0538 0.0172 0.2999 0.1763

2012 9384.24 0.0428 0.0200 0.3480 0.1067

2013 10475.76 0.0696 0.0450 0.6613 0.1436

No KODE NAMA PERUSAHAAN

1 AALI PT Astra Agro Lestari Tbk.

2 ASII PT Astra Internasional Tbk.

3 ASRI PT Alam Sutera Realty Tbk.

4 INTP PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk.

5 ITMG PT Indo Tambangraya Megah Tbk.

6 KLBF PT Kalbe Farma Tbk.

7 LPKR PT Lippo Karawaci Tbk.

8 LSIP PT PP London Sumatra Tbk.

9 PTBA PT Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

10 SMGR PT Semen Gresik (Persero) Tbk.

11 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.

12 UNTR PT United Tractors Tbk.

13 UNVR PT Unilever Indonesia Tbk.

Page 124: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

106

2014 11861.17 0.0642 0.0540 0.9429 0.1279

ITMG 2010 9086.85 0.0513 0.0237 0.7351 0.1551

2011 8775.93 0.0538 0.0951 0.8718 0.1774

2012 9384.24 0.0428 0.0753 0.8781 0.1249

2013 10475.76 0.0696 0.0698 0.9066 0.1799

2014 11861.17 0.0642 0.1135 0.8173 0.1687

KLBF 2010 9086.85 0.0513 0.0215 0.5109 0.2001

2011 8775.93 0.0538 0.0279 0.6013 0.1569

2012 9384.24 0.0428 0.0179 0.5135 0.2034

2013 10475.76 0.0696 0.0136 0.4146 0.1681

2014 11861.17 0.0642 0.0104 0.4318 0.0801

LPKR 2010 9086.85 0.0513 0.0106 0.2380 0.2132

2011 8775.93 0.0538 0.0118 0.2468 0.2115

2012 9384.24 0.0428 0.0119 0.2549 0.1291

2013 10475.76 0.0696 0.0154 0.2605 0.2467

2014 11861.17 0.0642 0.0164 0.1491 0.1704

LSIP 2010 9086.85 0.0513 0.0047 0.4040 0.1565

2011 8775.93 0.0538 0.0444 0.4016 0.259

2012 9384.24 0.0428 0.0287 0.4024 0.1694

2013 10475.76 0.0696 0.0238 0.4071 0.2405

2014 11861.17 0.0642 0.0280 0.3955 0.154

PTBA 2010 9086.85 0.0513 0.0228 0.5999 0.1386

2011 8775.93 0.0538 0.0463 0.6001 0.1546

2012 9384.24 0.0428 0.0477 0.5711 0.1439

2013 10475.76 0.0696 0.0454 0.5632 0.1678

2014 11861.17 0.0642 0.0268 0.3614 0.1344

SMGR 2010 9086.85 0.0513 0.0324 0.4996 0.1069

2011 8775.93 0.0538 0.0289 0.4998 0.145

2012 9384.24 0.0428 0.0232 0.4501 0.1411

2013 10475.76 0.0696 0.0288 0.4502 0.1604

2014 11861.17 0.0642 0.0232 0.4001 0.1128

TLKM 2010 9086.85 0.0513 0.0406 0.5500 0.1084

2011 8775.93 0.0538 0.0526 0.6630 0.0996

2012 9384.24 0.0428 0.0482 0.6518 0.1081

2013 10475.76 0.0696 0.0476 0.6946 0.2557

2014 11861.17 0.0642 0.0312 0.5971 0.097

UNTR 2010 9086.85 0.0513 0.0181 0.3694 0.153

2011 8775.93 0.0538 0.0241 0.3832 0.1788

2012 9384.24 0.0428 0.0315 0.4003 0.1662

Page 125: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

107

2013 10475.76 0.0696 0.0271 0.3974 0.1506

2014 11861.17 0.0642 0.0427 0.5139 0.1134

UNVR 2010 9086.85 0.0513 0.0242 0.8986 0.1544

2011 8775.93 0.0538 0.0316 1.0879 0.1163

2012 9384.24 0.0428 0.0286 0.9401 0.1428

2013 10475.76 0.0696 0.0255 0.9472 0.1678

2014 11861.17 0.0642 0.0233 1 0.0775

(Sumber : Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, data diolah)

*Keterangan, KURS : Nilai Tukar

DY : Dividend Yield

DPR : Dividend Payout Ratio

Lampiran 3 : Variabel Entered/Removed

Variables Entered/Removed

Model Variables Entered

Variables Removed Method

1 DPR, KURS, DY, INFLASI

a

. Enter

a. All requested variables entered.

Lampiran 4 : Model Summary

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson

1 .561a .315 .269 .0379486 1.891

a. Predictors: (Constant), DPR, KURS, DY, INFLASI

b. Dependent Variable: VOLATILITAS

Page 126: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

108

Lampiran 5 : ANOVA

ANOVA

b

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .040 4 .010 6.884 .000a

Residual .086 60 .001

Total .126 64

a. Predictors: (Constant), DPR, KURS, DY, INFLASI

b. Dependent Variable: VOLATILITAS

Lampiran 6 : Coefficients

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) .281 .043 6.528 .000

KURS -2.160E-5 .000 -.553 -3.742 .000 .522 1.914

INFLASI 2.267 .683 .490 3.319 .002 .525 1.906

DY .400 .309 .173 1.296 .200 .644 1.553

DPR -.093 .026 -.475 -3.570 .001 .646 1.548

a. Dependent Variable: VOLATILITAS

Page 127: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

109

Lampiran 7 : Normal P-Plot

Lampiran 8 : Scatterplot

Page 128: ANALISIS PENGARUH NILAI TUKAR, INFLASI, DIVIDEND YIELD,repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38553/1/YUGISVURI-FEB.pdf · analisis pengaruh nilai tukar, inflasi, dividend

110

Lampiran 9 : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Lampiran 10 : Coefficients (Uji Glejser)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 65

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation .03674362

Most Extreme Differences Absolute .102

Positive .102

Negative -.067

Kolmogorov-Smirnov Z .822

Asymp. Sig. (2-tailed) .508

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) .042 .026 1.603 .114

KURS -3.738E-6 .000 -.189 -1.076 .286

INFLASI .516 .411 .220 1.257 .214

DY .032 .186 .027 .171 .865

DPR -.011 .016 -.112 -.712 .479

a. Dependent Variable: RES2