ANALISIS PENGARUH LAYANAN E-BANKING DAN TINGKAT...

139
ANALISIS PENGARUH LAYANAN E-BANKING DAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus BRI Syariah KCP Kudus) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E) Disusun Oleh : HARTUTI CANDRA PUJI LESTARI 213-14-045 PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S-1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of ANALISIS PENGARUH LAYANAN E-BANKING DAN TINGKAT...

  • ANALISIS PENGARUH LAYANAN E-BANKING DAN TINGKAT

    KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH

    DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING

    (Studi Kasus BRI Syariah KCP Kudus)

    SKRIPSI

    Diajukan untuk memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

    Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

    Disusun Oleh :

    HARTUTI CANDRA PUJI LESTARI

    213-14-045

    PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH S-1

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

    INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

    SALATIGA

    2018

  • MOTTO

    Sesuatu akan menjadi kebanggaan,

    Jika sesuatu itu dikerjakan,

    Dan bukan hanya dipikirkan.

    Sebuah cita – cita akan menjadi kesuksesan,

    Jika kita awali dengan bekerja untuk mencapainya.

    Bukan hanya menjadi impian.

  • PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

    1. Bapak saya Wardi dan Ibu saya Sulastri, yang telah membimbing, mendidik,

    mencurahkan usaha dan do‟anya dengan ikhlas serta kasih sayang tanpa mengenal

    lelah dan bosan demi masa depan penulis.

    2. Kakak saya Heru Suranto dan Herman Sutikno yang menemani saya berjuang

    untuk membahagiakan orang tua kita.

    3. Bapak, Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga yang selalu

    membimbing dan mengajarkan saya banyak ilmu sampai skripsi ini dapat

    terselesaikan.

    4. Yoga, Iin, Citra, Naya, dan Aini yang telah menemani, membantu, mendo‟akan

    dan memberi semangat mulai dari mengerjakan proposal skripsi sampai

    penyelesaian skripsi ini, terima kasih telah meluangkan waktu.

    5. Sahabat-sahabat saya yang selalu menemani dan memberikan semangat serta

    teman-teman PS-S1 angkatan 2014 semuanya yang tidak bisa saya sebutkan satu

    per satu.

  • KATA PENGANTAR

    Puji syukur yang sebesar-besarnya saya panjatkan kepada Allah SWT karena

    atas segala rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian dan

    skripsi yang berjudul “ANALISIS PENGARUH LAYANAN E-BANKING DAN

    TINGKAT KEPUASAN NASABAH TERHADAP LOYALITAS NASABAH

    DENGAN RELIGIUSITAS SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Kasus

    BRI Syariah KCP Kudus)”.

    Penelitian dan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

    memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Perbankan Syariah S1

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah banyak memperoleh bantuan,

    bimbingan, pengarahan serta dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin

    menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam

    penyusunan skripsi ini. Rasa terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan

    kepada :

    1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri

    Salatiga.

    2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Islam Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

    3. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si, selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah S1.

  • 4. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh, LC., M.SI. selaku dosen pembimbing yang telah

    berkenan memberikan bimbingan, pengarahan serta saran selama penulisan

    skripsi ini.

    5. Bapak Nur Huri Mustofa, S.Ag., M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.

    6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam khususnya Program Studi

    Perbankan Syariah S1 yang telah memberikan ilmu dan wawasan kepada penulis

    selama perkuliahan.

    7. Orang tua yang telah memberikan do‟a, kasih sayang dan dukungannya.

    8. Teman-teman Program Studi Perbankan Syariah S1 Angkatan 2014 yang telah

    banyak membantu dan memberikan dorongan serta semangatnya kepada penulis

    sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

    9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah membantu

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka penulis

    sangat mengharapkan saran maupun kritikan demi sempurnanya skripsi ini. Mudah-

    mudahan skripsi ini bermanfaat bagi penulis khusunya dan bagi pembaca pada

    umumnya, dan kiranya skripsi ini dapat menjadi salah satu bentuk sumbangan bagi

    perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang ekonomi Islam.

    Salatiga, 16 September 2018

    Penulis

    Hartuti Candra Puji Lestari

  • ABSTRAK

    Lestari, Hartuti Candra Puji. 2018. Analisis Pengaruh Layanan E-Banking Dan

    Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan

    Religiusitas Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus BRI Syariah KCP

    Kudus). Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi S1-

    Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing : Qi Mangku Bahjatulloh,

    LC., M.SI.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Layanan E-Banking Dan

    Tingkat Kepuasan Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Religiusitas Sebagai

    Variabel Moderating.

    Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan populasi

    dalam penelitian adalah nasabah E-Banking BRI Syariah KCP Kudus. Jumlah sampel

    terdiri dari 125 nasabah. Teknik pemilihan sampel dengan menggunakan metode

    purposive sampling. Uji asumsi klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji

    multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas. Teknik analisis yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah regresi berganda , uji Statistik yang terdiri dari uji determinasi,

    uji t untuk menguji secara parsial, uji F untuk menguji antar variabel secara bersama-

    sama dan analisis moderated regression analysis (MRA).

    Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel layanan E-banking tidak

    berpengaruh terhadap loyalitas nasabah, variabel kepuasan nasabah berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, variabel religiusitas berpengaruh

    positif dan signifikan terhadap loyalitas nasabah, serta variabel e-banking dan

    kepuasan nasabah dengan religiusitas sebagai variabel moderating memperlemah

    pengaruh terhadap loyalitas nasabah.

    Kata kunci: Layanan E-Banking, Kepuasan Nasabah, Religiusitas, Loyalitas

    Nasabah.

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

    LOGO IAIN ..................................................................................................... ii

    PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii

    PENGESAHAN ............................................................................................... iv

    PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................................... v

    MOTTO............................................................................................................ vi

    PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii

    ABSTRAK ....................................................................................................... x

    DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

    DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

    DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xvi

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

    A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

    C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

    D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 6

    E. Sistematika Penulisan................................................................................. 7

    BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 9

    A. Telaah Pustaka ........................................................................................... 9

  • B. Kerangka Teori........................................................................................... 14

    1. Teori Loyalitas Nasabah ....................................................................... 14

    2. Teori Kualitas Layanan E-Banking………………………………………...18

    3. Teori Kepuasan Nasabah ……………………………………………. 26

    4. Teori Religiusitas ................................................................................. 30

    C. Kerangka Penelitian ................................................................................... 34

    D. Hipotesis Penelitian .................................................................................... 35

    BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 40

    A. Jenis Penelitian ........................................................................................... 40

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 40

    C. Populasi dan Sampel .................................................................................. 41

    D. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 43

    E. Skala Pengukuran ....................................................................................... 44

    F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................................ 46

    1. Variabel Independen ............................................................................ 46

    2. Variabel Dependen .............................................................................. 46

    G. Instrumen Penelitian .................................................................................. 50

    H. Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 50

    1. Uji Instrumen ....................................................................................... 50

    a. Uji Reliabilitas ............................................................................... 50

    b. Uji Validitas ................................................................................... 51

    2. Uji Statistik .......................................................................................... 52

    a. Uji Ftest .......................................................................................... 52

    b. Uji Koefisien Determinasi (R2) ...................................................... 52

    c. Uji t test ......................................................................................... 53

    3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 53

  • a. Uji Multicollinearity....................................................................... 53

    b. Uji Heteroscendasticity ................................................................. 54

    c. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov............................................. 54

    d. Uji Linieritas ................................................................................. 55

    4. Analisis Moderated Regression Analysis (MR)……………………... 55

    5. Alat Analisis ......................................................................................... 57

    BAB IV ANALISIS DATA ............................................................................ 58

    A. Gambaran Umum Objek Penelitian .......................................................... 58

    B. Deskripsi Data Responden………………………………….…………….66

    C. Analisa Data………………………………………………………………70

    1. Uji Instrumen ....................................................................................... 70

    a. Uji Validitas ................................................................................... 70

    b. Uji Reliabilitas ............................................................................... 71

    2. Uji Statistik .......................................................................................... 72

    a. Uji t (Uji Secara Individu).............................................................. 72

    b. Uji F (Uji Secara Serempak) ......................................................... 73

    c. Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi) ............................................... 74

    3. Uji Asumsi Klasik ............................................................................... 76

    a. Uji Multicollinearity……………………………………………….76

    b. Uji Heteroscendasticity…………………………………………....77

    c. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov............................................. 78

    d. Uji Linieritas ................................................................................. 79

    4. Analisis Moderated Regression Analysis (MRA)……………….…....80

    a. Uji R2 Layanan E-banking Melalui Moderating ……………. …..80

    b. Uji F Layanan E-banking Melalui Moderating…………………..80

    c. Uji t Layanan E-banking Melalui Moderating…………………...81

    d. Uji R2 Kepuasan Nasabah Melalui Moderating………………….82

    e. Uji F Kepuasan Nasabah Melalui Moderating……………… …..82

  • f. Uji t Kepuasan Nasabah Melalui Moderating…………...……….83

    D. Pembahasan Hasil Penelitian ..................................................................... 84

    BAB V PENUTUP ........................................................................................... 87

    A. Kesimpulan ................................................................................................ 87

    B. Saran ........................................................................................................... 88

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL

    Tabel Penelitian Terdahulu ……………………………………………. 9

    Tabel 2.1 : Variabel X1 Terhadap Y……...…………………………………. 9

    Tabel 2.2 : Variabel X2 Terhadap Y ……..…………………………………. 10

    Tabel 2.3 : Variabel Z Terhadap Y …………………………………………. 11

    Tabel 3.1 : Variabel dan Indikator Penelitian……………………………….. 49

    Tabel 4.1 : Usia Responden ............................................................................ 66

    Tabel 4.2 : Jenis Kelamin Responden ............................................................. 67

    Tabel 4.3 : Pekerjaan Responden .................................................................... 68

    Tabel 4.4 : Pendapatan Responden ................................................................. 69

    Tabel 4.5 : Lama Menjadi Nasabah ................................................................ 69

    Tabel 4.6 : Hasil Uji Validitas.......................................................................... 70

    Tabel 4.7 : Hasil Uji Reliabilitas ...................................................................... 71

    Tabel 4.8 : Hasil Uji t (Uji Secara Individu) .................................................... 72

    Tabel 4.9 : Hasil Uji F (Uji Secara Serempak) ................................................ 74

    Tabel 4.10 : Hasil Uji R2 (Uji Koefisien Determinasi) .................................... 75

    Tabel 4.11 : Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................... 76

    Tabel 4.12 : Hasil Uji Heteroskedastisitas ...................................................... 77

    Tabel 4.13 : Hasil Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov ................................ 78

    Tabel 4.14 : Hasil Uji Linearitas ...................................................................... 79

    Tabel 4.15 : Hasil Uji R2 Layanan E-banking Melalui Moderating ............... 80

    Tabel 4.16 : Hasil Uji F Layanan E-banking Melalui Moderating .................. 80

  • Tabel 4.17 : Hasil Uji t Layanan E-banking Melalui Moderating .................. 81

    Tabel 4.18 : Hasil R2 Kepuasan Nasabah Melalui Moderating ....................... 82

    Tabel 4.19 : Hasil Uji F Kepuasan Nasabah Melalui Moderating ................... 82

    Tabel 4.20 : Hasil Uji t Kepuasan Nasabah Melalui Moderating .................... 83

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 : Kerangka Penelitian .................................................................. 35

    Gambar 3.1 : Model Hubungan Regresi dengan Variabel Moderating ……...56

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan bank syariah tidak terlepas dari iklim kompetisi dalam

    dunia perbankan antara bank konvensional dan bank syariah. Di sisi lain,

    perubahan lingkungan yang demikian pesat semakin mendukung kompetisi

    yang sedang terjadi saat ini. Salah satu indikator keberhasilan sering kali

    dilihat dari pencapian loyalitas pelanggan melalui strategi pemasaran dan

    kepuasan pelanggan dalam hal ini adalah nasabah bank. Loyalitas pelanggan

    merupakan bagian terpenting pada pengulangan pembelian pada pelanggan.

    Menurut Beerli, dkk (2004) loyalitas pelanggan memiliki korelasi yang

    positif dengan performa bisnis suatu perusahaan. Loyalitas pelanggan tidak

    hanya meningkatkan nilai dalam bisnis, tetapi juga dapat menarik pelanggan

    baru. Pada jangka pendek, perbaikan loyalitas pelanggan bahwa profit pada

    penjualan. Profit merupakan motif utama dalam bisnis, dengan keuntungan

    maka roda perputaran bisnis dan produk maupun jasa yang ditawarkan

    dikembangkan serta melakukan perluasan pasar yang dilayani. Dalam jangka

    panjang, memperbaiki loyalitas umumnya lebih profitable, yakni pelanggan

    bersedia membayar harga lebih tinggi (pada pembeli yang sudah loyal),

    penyediaan layanan yang lebih murah dan bersedia merekomendasikan ke

    pelanggan yang baru (words of mouth marketing).

  • Perkembangan bank syariah di Indonesia secara umum cukup

    menggembirakan, ini ditandai dengan semakin dikenalnya bank syariah

    maupun dengan meningkatnya kinerja bank syariah nasional. Menurut Ihsan

    Mojo (2009) peneliti INDEF, perkembangan bank syariah di Indonesia dan

    dunia antara lain disebabkan oleh kemampuan bank syariah ketika

    menghadapi krisis keuangan. Baik krisi keuangan tahun 1998 maupun krisis

    keuangan tahun 2009, dimana banyak bank konvensional kolaps sedangkan

    bank syariah tetap bertahan. Berbagai faktor yang menentukan

    berkembangnya bank syariah di Indonesia 87% adalah beragama Islam.

    Tetapi pengaruh faktor-faktor lain misalnya faktor kualitas produk perbankan,

    faktor layanan, faktor promosi, dan kepuasan nasabah ikut menentukan

    diterimanya bank syariah di masyarakat.

    Daya tarik bank syariah terdapat pada perbedaan pemberian

    keuntungan bank kepada nasabah dengan system bagi hasil dan pelayanan

    memiliki keterkaitan yang paling erat dengan karakteristik konsumen sebagai

    salah satu alasan agar nasabah tetap memlilih jasa perbankan syariah sebagai

    alternative utama dalam menabung. Promosi dan kepuasan nasabah ikut

    menentukan diterimanya di bank syariah di masyarakat. Daya tarik bank

    syariah terdapat pada perbedaan pemberian keuntungan bank kepada nasabah

    dengan sistem bagi hasil dan pelayanan memiliki keterkaitan yang paling erat

    dengan karakteristik konsumen sebagai salah satu alasan agar nasabah tetap

    memilih jasa perbankan syariah sebagai alternatif utama dalam menabung.

  • Dalam penelitian Haron (2001) tentang persepsi konsumen di

    Malaysia terdapat bank syariah terdiri beberapa dimensi yaitu pemanfaatan

    fasilitas perbankan, pengetahuan terhadap perbankan Islam, peranan

    konsumen dalam memilih produk perbankan. Hal ini dapat disimpulkan

    bahwa pentingnya persepsi atau perilaku nasabah dalam memengaruhi

    kepuasannya untuk memilih jasa perbankan syariah.

    Teknologi adalah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan dunia

    perbankan di setiap negara. Banyak sekali produk-produk layanan perbankan

    yang telah memanfaatkan teknologi, sehingga seolah-olah fungsi bank dapat

    dibawa ke mana saja, contohnya diciptakan kartu ATM (Automatic Teller

    Machine), kartu kredit, dan adanya layanan untuk mempermudah transaksi

    melalui telepon dengan phone banking dan sms banking. Internet adalah

    media yang ideal untuk melakukan kegiatan perbankan karena potensi

    penghematan biaya dan merupakan salah satu media yang digunakan untuk

    meningkatkan layanan bagi para nasabahnya demi mencapai loyalitas

    pelanggan. Fungsi internet tak lagi hanya sebagai media informasi, tapi juga

    dapat melakukan transaksi perbankan kapan pun dan di mana pun tanpa

    terbatas oleh jarak dan waktu. Dalam layanan internet banking, nasabah

    dapat melihat saldo rekeningnya, tagihan dan sisa limit kartu kreditnya, serta

    beberapa aktifitas di rekeningnya.

    Menurut Zethaml dkk (1985), kualitas layanan juga dapat

    mempengaruhi loyalitas pelanggan secara langsung dan tidak langsung.

  • Kualitas layanan mendorong pelanggan untuk setia kepada produk dan

    layanan suatu perusahaan sehingga berdampak kepada peningkatan market

    share suatu produk. Kualitas pelayanan terutama pada perusahaan jasa sangat

    penting dalam mempertahankan pelanggan dalam waktu yang lama. Kualitas

    layanan akan menentukan performa perusahaan.

    Pentingnya peran bank syariah dalam perekonomian di Indonesia,

    medorong berbagai upaya peningkatan dan pengembangan bank syariah yang

    didukung faktor perbaikan kualitas layanaan dan kepuasan pelanggan atau

    nasabah yang akan meningkatkan loyalitas nasabah bank syariah. Kemudian

    berkenaan dengan prospek perbankan syariah ke depan, diharapkan yang

    masih besar di dalam negeri.

    Selain itu optimisme dunia internasional terhadap perbankan syariah

    Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini tampak dari penilaian Ernst & Young

    dan World Islamic Banking Competitives Repost 2013-2014 maupun UKs

    Global Islamic Finance Repost 2013 bahwa keuntungan syariah Indonesia

    adalah termasuk ke dalam rapid growth market dan dynamic market, serta

    telah menjadi referensi pengembangan keuangan syariah maupun berpotensi

    sebagai salah satu pendorong keuangan syariah di dunia.

    Didasarkan pada keadaan diatas maka peneliti tertarik dalam memilih

    judul Analisis Pengaruh Layanan E-Banking dan Tingkat Kepuasan

    Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Dengan Religiusitas Sebagai

    Variabel Moderating (Studi Kasus BRI Syariah KCP Kudus).

  • B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan masalah yang diteliti, selanjutnya dapat dirumuskan

    dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut :

    1. Bagaimana pengaruh antara variabel layanan e-banking terhadap loyalitas

    nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus ?

    2. Bagaimana pengaruh antara variabel tingkat kepuasan nasabah terhadap

    loyalitas nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus ?

    3. Bagaimana pengaruh antara variabel religiusitas terhadap loyalitas

    nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus ?

    4. Bagaimana pengaruh antara variabel religiusitas memberi efek moderasi

    pada layanan e-banking dan tingkat kepuasan nasabah terhadap loyalitas

    nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus ?

    C. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan dari penelitian

    ini sebagai berikut :

    1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel layanan e-banking

    terhadap loyalitas nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus ?

    2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel tingkat kepuasan

    nasabah terhadap loyalitas nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus ?

    3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel religiusitas

    terhadap loyalitas nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus ?

  • 4. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh antara variabel religiusitas

    memberi efek moderasi pada layanan e-banking dan tingkat kepuasan

    nasabah terhadap loyalitas nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus ?

    D. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

    1. Bagi Nasabah

    Nasabah dapat melakukan berbagai transaksinya. Dengan demikian,

    nasabah diuntungkan dalam hal waktu dan biaya. Dalam hal ini, terutama

    bagi nasabah yang selalu melakukan transaksi perbankan dalam bisnis.

    Nasabah pun dapat melakukan transaksi dengan cepat di mana dimana saja

    dan kapan saja asalkan ada jaringan internet.

    2. Bagi Institut Agama Islam Negeri

    Temuan yang akan didapatkan dalam penelitian ini diharapkan

    dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan di bidang teoritis maupun

    praktis yang berkaitan dengan perkembangan dunia perbankan syariah di

    Indonesia.

    3. Bagi Peneliti

    a. Sebagai sarana untuk mengaplikasikan berbagai teori yang

    diperoleh.

    b. Menambah pengalaman dan sarana latihan dalam menganalisis serta

    memecahkan masalah-masalah yang ada di masyarakat.

  • c. Sebagai sarana untuk menambah wawasan peneliti terutama yang

    berhubungan dengan bidang kajian yang ditekuni selama ini.

    E. Sisitematika Penulisan

    Sistematika penulisan untuk lebih mempermudah dan memberikan

    gambaran yang lebih jelas mengenai isi skripsi ini dengan susunan yang

    sisetematis dan komprehensif, antara lain :

    BAB I : PENDAHULUAN

    Bab ini membahas tentang beberapa sub bab yang terdiri dari latar

    belakang, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika

    penulisan.

    BAB II : LANDASAN TEORI

    Bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi ringkasan

    penelitian terdahulu yang memberikan gambaran posisi penelitian terhadap

    penelitian yang memberikan gambaran posisi peneliti terhadap penelitian

    yang lain kemudian kerangka teori, kerangka penelitian, dan hipotesis.

    BAB III : METODE PENELITIAN

    Bab ini membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam

    penulisan skripsi yang meliputi antara lain: jenis penelitian, lokasi dan waktu

    penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan data, skala pengukuran,

    definisi konsep dan operasional, instrumen penelitian uji instrument penelitian

    dan alat penelitian.

    BAB IV : ANALISIS DATA

  • Bab ini membahas tentang definisi obyek penelitian analisis dalam

    penelitian serta berisi jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang disebutkan

    dalam rumusan masalah.

    BAB V : PENUTUP

    Bab ini membahas tentang kesimpulan atau hasil analisis dan saran

    yang dianggap berguna. Kesimpulan menjelaskan tentang hasil penelitian dan

    pembahasan disesuaikan dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian yang

    disajikan secara singkat dan jelas, sedangkan saran merupakan himbauan

    kepada pembaca atau instansi terkait agar saran yang dipaparkan dapat

    memberi pengetahuan dan manfaat serta dapat dikembangkan menjadi bahan

    kajian penelitian berikutnya.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Penelitian sebelumnya sangat penting dilakukan sebagai dasar pijakan

    dalam penyusunan penelitian. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk

    mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu. Adapun

    penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini, yaitu

    Tabel 2. 1 Variabel Layanan E-Banking (X1) terhadap Loyalitas Nasabah (Y)

    Nama Tahun Sampel Hasil Penelitian

    Fatmasaris

    Sukesti

    (2017)

    Nasabah Dengan Variabel

    Religiusitas Sebagai Variabel

    Moderating (Studi pada Bank

    Syariah di Kota Semarang

    Bahwa variabel kualitas layanan,

    kepuasan nasabah dan religiusitas

    berpengaruh dan secara bersama

    sama memengaruhi loyalitas

    nasabah pada Bank Syariah di

    Kota Semarang

    Dewi Rosa

    Indah

    (2016)

    Nasabah pada PT. Bank

    BNI‟46 Cabang Langsa.

    Bahwa e-banking dan kualitas

    layanan secara simultan memiliki

    pengaruh signifikan terhadap

    loyalitas nasabah

    Putri

    Hasianna

    (2017)

    Nasabah

    Kualitas layanan internet banking

    berpengaruh terhadap loyalitas

    nasabah. Artinya, jika tingkat

    kepuasan nasabah sudah terpenuhi

    maka secara langsung akan

    mempengaruhi tingkat loyalitas

    nasabah dengan menggunakan

    layanan internet banking secara

    terus menerus.

    Aidi,

    (2015)

    Nasabah PT. Bank

    Bahwa fitur layanan internet

  • Royansyah

    BRISyariah Cabang

    Banjarmasin.

    banking BRIS secara simultan

    atau bersama-sama berpengaruh

    signifikan terhadap loyalitas

    nasabah, dan hasil pengujian

    secara parsial menunjukkan

    bahwa dimensi efficiency tidak

    perpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas nasabah, sedangkan

    dimensi fulfillment, reliability,

    dan privacy masing-masing

    berpengaruh signifikan terhadap

    loyalitas nasabah.

    Ahmad

    Nurul Huda

    & Sri

    Wahyuni

    (2012)

    Nasabah

    Pada PT Bank Rakyat

    Indonesia (Persero) Tbk

    Kantor Cabang Pembantu

    Jamsostek Jakarta

    Kualitas layanan memiliki

    pengaruh

    negatif atau tidak berpengaruh

    positif

    secara langsung terhadap loyalitas

    Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu

    Variabel Tingkat Kepuasan Nasabah (X2) terhadap Loyalitas Nasabah (Y)

    Nama Tahun Sampel Hasil Penelitian

    Roesdian

    Bayu

    Ardiyanto

    (2013)

    Nasabah Yang Dimediasi

    Oleh Kepercayaan Nasabah

    Pada Bank BRI Syariah

    Surakarta

    Kepuasan nasabah berpengaruh

    positif pada loyalitas nasabah.

    Tuti Hastuti

    (2014)

    Nasabah: Aplikasi Servqual

    Model Pada Lembaga

    Keuangan Mikro Syariah

    Kota Malang

    Kepuasan nasabah mampu

    membentuk loyalitas nasabah,

    sehingga LKMS Kota Malang

    harus senantiasa mengambil

    langkah-langkah kebijakan

    manajemen untuk berupaya

    meningkatkan kepuasan nasabah.

    Ali Arifin,

    Ari

    Kusyanti,

    Yusi

    (2018)

    Nasabah dengan

    Menggunakan E-S-Qual dan

    E-Recs-Qual

    (Studi pada Pengguna

    Hasil pengujian

    signifikansi parsial juga

    membuktikan bahwa

    variabel kepuasan berpengaruh

  • Tyroni

    Mursityo

    Layanan BSMNet Bank

    Syariah Mandiri)

    terhadap

    loyalitas pengguna BSMNet.

    Aldilan

    Julian

    Satria

    (2016)

    Nasabah Terhadap

    Kepuasan Nasabah

    Kualitas layanan Internet

    banking berpengaruh

    positif terhadap kepuasan

    nasabah di BCA Kantor

    cabang Pembantu Juanda,

    Sidoarjo. Semakin baik

    kualitas layanan Internet

    banking yang diberikan

    oleh BCA maka semakin besar

    pula kepuasan

    nasabah BCA KCP Juanda,

    Sidoarjo

    Tetty

    Yuliaty

    (2014)

    Nasabah Pada PT. Bank

    Syariah

    Hipotesis pertama penelitian

    yaitu kualitas layanan internet

    banking (dimensi

    tangible, reliability,

    responsiveness, assurance dan

    empathy) tidak mempunyai

    pengaruh terhadap kepuasan

    nasabah

    Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

    Variabel Religiusitas (Z) terhadap Loyalitas Nasabah (Y)

    Nama Tahun Sampel Hasil Penelitian

    Akhmad

    Ghazali

    Abdul

    Hamid

    (2014)

    Nasabah Tabungan Wadiah

    di PT. Bank Bni Syariah

    Kantor Cabang Pembantu

    Tulungagung

    Ada pengaruh positif signifikan

    antara religiusitas terhadap

    loyalitas nasabah

    Muhammad

    Azmi

    2017)

    Nasabah di PT. Bank

    Tabungan Negara Kantor

    Cabang Syariah Banjarmasin

    Dari hasil pengujian terhadap

    veriabel religiusitas (dimensi

    keyakinan atau

    akidah Islam, dimensi praktik

    agama, dimensi pengalaman,

    dimensi

  • pengetahuan keagamaan dan

    dimensi pengamalan) yang

    mempunyai

    pengaruh paling dominan adalah

    dimensi pengalaman

    Pramonosidi

    Wijanarko

    (2016)

    Nasabah Serta Dampaknya

    Pada Loyalitas Nasabah

    (Studi Kasus Bank Syariah

    Mandiri)

    Variabel religiusitas tidak

    berpengaruh langsung terhadap

    variabel kepuasan nasabah

    Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya

    adalah terletak pada variabel-variabel penelitian, obyek penelitian, dan

    periode atau tahun penelitian. Variabel-variabel penelitian yang berbeda.

    Seperti penelitian Fatmasaris Sukesti (2017) menggunakan variabel

    Peningkatan Loyalitas Nasabah Bank Syariah Melalui Peningkatan Kualitas

    Layanan dan Kepuasan Nasabah Variabel Religiusitas Sebagai Variabel

    Moderating (Studi pada Bank Syariah di Kota Semarang. Dewi Rosa Indah

    (2016) menggunakan variabel E-Banking dan Kualitas Pelayanan terhadap

    Loyalitas Nasabah pada PT. Bank BNI‟46 Cabang Langsa. Putri Hasianna

    (2017) menggunakan variabel Pengaruh Kualitas Layanan Internet Banking

    Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Nasabah. Aidi, Royansyah

    (2015) menggunakan variabel Pengaruh Layanan Fitur Internet Banking

    Terhadap Loyalitas Nasabah pada PT. Bank BRISyariah Cabang

    Banjarmasin. Ahmad Nurul Huda & Sri Wahyuni (2012) menggunakan

    variabel Pengaruh Kualitas Layanan Internet Banking dan Tingkat Kepuasan

  • Terhadap Loyalitas Nasabah Pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk

    Kantor Cabang Pembantu Jamsostek Jakarta.

    Roesdian Bayu Ardiyanto (2013) menggunakan variabel Kepuasan

    Nasabah Terhadap Loyalitas Nasabah Yang Dimediasi Oleh Kepercayaan

    Nasabah Pada Bank BRI Syariah Surakarta. Tuti Hastuti (2014) menggunakan

    variabel Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Dan Loyalitas Nasabah: Aplikasi

    Servqual Model Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Kota Malang. Ali

    Arifin, Ari Kusyanti, Yusi Tyroni Mursityo (2018) menggunakan variabel

    Pengaruh Kualitas Layanan Internet Banking terhadap Kepuasan dan

    Loyalitas Nasabah dengan Menggunakan E-S-Qual dan E-Recs-Qual (Studi

    pada Pengguna Layanan BSMNet Bank Syariah Mandiri). Aldilan Julian

    Satria (2016) menggunakan variabel Kualitas Layanan Internet Banking Dan

    Nilai Nasabah Terhadap Kepuasan Nasabah di BCA KCP Juanda, Sidoarjo.

    Tetty Yuliaty (2014) menggunakan variabel Kualitas Layanan Internet

    Banking Dan Brand Equity Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT. Bank

    Syariah Mandiri Kcp Medan Aksara.

    Akhmad Ghazali Abdul Hamid (2014) menggunakan variabel

    Pengaruh Religiusitas Dan Pelayanan Terhadap Loyalitas Nasabah Tabungan

    Wadiah di PT. Bank Bni Syariah KCP Tulungagung. Muhammad Azmi

    (2017) menggunakan variabel Pengaruh Religiusitas Terhadap Loyalitas

    Nasabah di PT. Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Syariah Banjarmasin.

  • Pramonosidi Wijanarko (2016) menggunakan variabel Pengaruh Kualitas

    Pelayanan dan Religiusitas Terhadap Kepuasan Nasabah Serta Dampaknya

    Pada Loyalitas Nasabah (Studi Kasus Bank Syariah Mandiri).

    Perbedaan selanjutnya terletak pada periode atau tahun penelitian yang

    dilakukan pada penelitian sebelumnya. Sedangkan dalam penelitian ini pada

    tahun 2018.

    B. Kerangka Teori

    1. Teori Loyalitas Nasabah

    Loyalitas secara harfiah diartikan sebagai kesetiaan, yaitu

    kesetiaan seseorang terhadap suatu objek. Oliver dalam Hurriyati

    (2010) mengungkapkan definisi loyalitas pelanggan sebagai komitmen

    pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali

    atau melakukan pembelian ulang produk/jasa secara konsisten di masa

    yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha

    pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perubahan

    perilaku.

    Mowen dan Minor (2007) mengatakan bahwa loyalitas

    nasabah sebagai kondisi dimana nasabah mempunyai sikap positif

    terhadap suatu objek, mempunyai komitmen pada objek tersebut dan

    bermaksud meneruskan transaksinya di masa mendatang. Kotler dan

    Keller (2009) mengatakan bahwa loyalitas nasabah adalah suatu

  • transaksi ulang yang dilakukan oleh seorang nasabah karena komitmen

    pada suatu bank.

    a. Indikator Loyalitas Nasabah

    Indikator Loyalitas menurut Kolter dan Keller (2009: 57) terdiri dari :

    1) Repeat Purchase yaitu kesetiaan terhadap pembeli produk

    2) Retention adalah ketahanan terhadap pengaruh negative mengenai

    perusahaan

    3) Refealls yaitu mereferensikan secara total eksistensi perusahaan

    b. Peran Loyalitas

    Hurriyati (2005: 128) menyatakan bahwa loyalitas pelanggan

    memiliki peran penting dalam sebuah perusahaan, mempertahankan

    mereka berarti meningkatkan kineja keuangan dan mempertahankan

    kelangsungan hidup perusahaan, hal ini menjadi alasan utama bagi

    sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan mereka.

    Usaha untuk memperoleh pelanggan yang loyal tidak bisa dilakukan

    sekaligus, tetapi melalui beberapa tahapan, mulai dari mencari

    pelanggan potensial sampai memperoleh partners.

    Griffin (2003: 31), menyatakan bahwa pelanggan yang loyal

    memiliki karakteristik sebagai berikut :

    1) Melakukan pembelian secara teratur

    2) Membeli diluar lini produk/jasa

    3) Mereferensi kepada orang lain

  • 4) Menunjukkan kekebalan terhadap daya tarik produk sejenis dari

    pesaing.

    Griffin (2003) mengemukakan keuntungan-keuntungan yang

    akan diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan yang loyal

    anatara lain :

    1) Dapat mengurangi biaya pemasaran (karena biaya menarik

    pelanggan yang baru lebih mahal).

    2) Dapat mengurangi baiya transaksi.

    3) Dapat mengurangi biaya turn over pelanggan (karena pergantian

    pelanggan lebih sedikit).

    4) Dapat meningkatkan penjualan silang, yang akan memperbesar

    pangsa pasar perusahaan.

    5) Mendorong word of mouth yang lebih positif, dengan asumsi

    bahwa pelanggan ang loyal juga berarti mereka yang merasa puas.

    6) Dapat mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya pengantian).

    c. Karakteristik Loyalitas Nasabah

    Assael (2010) mengatakan bahwa konsumen yang loyal

    terhadap suatu produk atau jasa memiliki beberapa karakter, yaitu

    sebagai berikut:

    1) Konsumen yang loyal cenderung lebih percaya diri pada

    pilihannya.

  • 2) Konsumen yang loyal lebih memilih untuk mengurangi risiko

    dengan melakukan pembelian berulang terhadap merek yang

    sama.

    3) Konsumen yang loyal lebih mengarah pada kesetiaan terhadap

    suatu merk.

    4) Kelompok konsumen minor cenderung untuk lebih loyal.

    d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Nasabah

    Menurut Mardalis (2009), ada beberapa faktor yang

    mempengaruhi loyalitas pelanggan, yaitu:

    1) Kepuasan pelanggan, loyalitas pelanggan dan kepuasannya

    adalah berkaitan, walaupun keterkaitannya adalah tidak selalu

    beriringan. Kepuasan adalah langkah yang penting dalam

    pembentukan loyalitas tetapi menjadi kurang signifikan ketika

    loyalitas mulai timbul melalui mekanisme-mekanisme lainnya.

    Mekanisme lainnya itu dapat berbentu kebulatan tekad dan

    ikatan sosial.

    2) Kualitas jasa, meningkatkan kualitas jasa dapat mengembangkan

    loyalitas peanggannya. Produk yang berkualitas rendah akan

    menanggung risiko pelanggan tidak setia. Jika kualitas

    diperhatikan, bahkan diperkuat dengan periklanan yang intensif,

    loyalitas pelanggan akan mudah diperoleh.

  • 3) Citra, citra yang baik (positif) semakin penting bagi sebuah

    produk. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek

    sangat dikondisikan oleh citra objek tersebut. Suatu perusahaan

    akan dilihat melalui citranya, baik citra itu negatif atau positif.

    Citra yang positif akan memberikan arti yang baik terhadap

    produk perusahaan tersebut dan seterusnya dapat meningkatkan

    jumlah penjualan. Sebaliknya penjualan produk suatu

    perusahaan akan jatuh atau mengalami kerugian jika citranya

    dipandang negatif oleh masyarakat.

    4) Rintangan untuk berpindah (Switching barrier), Faktor lain yang

    mempengaruhi loyalitas, yaitu besar kecilnya rintangan

    berpindah (switching barrier). Rintangan berpindah dan

    bermaksud meneruskan transaksinya di masa mendatang.

    Kotler dan Keller (2009) mengatakan bahwa loyalitas nasabah

    adalah suatu transaksi ulang yang dilakukan oleh seorang

    nasabah karena komitmen pada suatu bank.

    2. Teori Kualitas Layanan E-Banking

    a. Kualitas Layanan

    Menurut Tjiptono (2007), kualitas pelayanan dapat diartikan

    sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen

    serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan

    konsumen. Sedangkan Lupiyoadi dan Hamdani (2006) mengatakan

  • kualitas pelayanan adalah derajat yang dicapai oleh karakteristik

    yang berkaitan dalam memenuhi persyaratan. Kualitas sering

    dianggap sebagai ukuran relative kebaikan suatu produk atau jasa

    yang terdiri atas kualitas desain dan kualitas kesesuaian

    1) Indikator Kualitas Layanan

    Konsep kualitas layanan menurut Parasuraman et.al dalam

    Fandy Tjiptono (2005: 40) diyakini memiliki lima indicator, yaitu

    a) Reliability atau keandalan

    Kemampuan perusahaan yang dapat diandalkan untuk

    memberikan pelayanan sesuai dengan yang dijanjiakan secara

    akurat dan terpercaya. Aspek ini mencakup kecepatan

    karyawan dalam melayani konsumen, penyelesaian masalah

    dan kesesuaian antara biaya yang dibayar dengan biaya yang

    telah ditetapkan.

    b) Responsiveness atau daya tanggap

    Keinginan untuk selalu mebantu konsumen dan

    memberikan pelayanan sesegera mungkin yang tampak dan

    seberapa tanggap perusahaan dalam membantu memecahkan

    masalah yang timbul. Aspek ini mencakup kecepatan prosedur

    pelayanan menanggapi setiap permasalahan dan kecepatan

    menanggapi pengaduan klaim.

    c) Assurance atau jaminan

  • Bahwa konsumen akan dilayani dengan baik oleh

    karyawan yang memiliki tingkat kompetensi yang menandai

    dan mampu memberi rasa aman dan nyaman. Aspek ini

    mencakup bagaimana tanggung jawab petugas dalam

    memberikan pelayanan dan bagaimana karyawan dapat

    menangani masalah dengan profesional.

    d) Emphaty atau perhatian yang tulus

    Keperdulian dan perhatian individu atau pribadi yang

    diberikan perusahaan kepada konsumennya. Aspek ini

    mencakup kesediaan karyawan untuk mampu menanggapi

    keluhan konsumen serta individu dengan baik dan kesediaan

    karyawan dalam memberikan koreksi bila ada kesalahan dalam

    pembebanan atau kewajaran biaya.

    e) Tangibles atau bukti fisik

    Kemampuan suatu perusahaan dalam menunjukkan

    eksistensinya kepada pihak eksternal. Aspek ini mencakup

    kenyamanan pelayanan, perlengkapan yang dimiliki

    perusahaan dan kedisiplinan karyawan.

    b. E-Banking

    Menurut Bank Indonesia (2004), Internet Banking merupakan

    salah satu pelayanan jasa Bank yang memunginkan nasabah untuk

    memperoleh informasi, melakukan komunikasi dan melakukan

  • transaksi perbankan melalui jaringan internet. Jenis kegiatan internet

    banking di bedakan menjadi 3 (tiga), yaitu informational Internet

    Banking, Communicative Internet Banking, dan Transactional Internet

    Banking.

    Menurut Turban et al. (2002), internet banking adalah

    perbankan yang menggunakan internet yang memungkinkan

    dilakukannya pembayaran tagihan, mendapatkan pinjaman dari bank,

    atau melakukan transfer antar rekening. Sedangkan menurut Furst et

    al. (2000) mendefinisikan internet banking sebagai penggunaan

    internet sebagai saluran perpanjangan jarak-jauh untuk mengantarkan

    jasa-jasa perbankan. Jasa-jasa perbankan yang diberikan melalui

    internet banking adalah jasa-jasa yang juga diberikan melalui

    perbankan tradisional, seperti pembukaan rekening tabungan,

    melakukan transfer dana antar rekening. Selain itu terdapat juga jenis

    layanan baru seperti tagihan pembayaran elektronis yang

    memungkinkan nasabah untuk menerima dan melakukan pembayaran

    melalui internet banking.

    Menurut Tampubolon (2009), Elektronik banking adalah salah

    satu jasa bank yang memungkinkan nasabah untuk memperoleh

    informasi, melakukan komunikasi dan melakukan transaksi perbankan

    melalui jaringan dan bukan merupakan bank yang hanya

    menyelenggarakan layanan perbankan melalui internet.

  • Sedangkan Clarke (2009) mengatakan bahwa e-banking adalah

    penyediaan jasa perbankan pada sektor retail dan skala kecil melalui

    saluran elektronik. Kompleksitas persaingan industri menyebabkan

    setiap perusahaan memfokuskan diri terhadap keinginan serta

    kepuasan pelanggan. Hubungan antara perusahaan dengan pelanggan

    merupakan hal yang sangat penting, bukan hanya menyangkut

    peningkatan penjualan dan reputasi penjualan melainkan juga

    menyangkut pembinaan jangka panjang.

    1) Saluran E-Banking

    Menurut Tampubolon (2009), saluran dari e-banking yang

    telah diterapkan bank-bank di Indonesia adalah sebagai berikut

    a) ATM, Automated Teller Machine

    Atau Anjungan Tunai Mandiri, ini adalah saluran e-

    banking paling popular fitur tradisional ATM adalah untuk

    mengetahui informasi saldo dan melakukan penarikan tunai.

    Dalam perkembangannya, fitur semakin bertambah yang

    memungkinkan untuk melakukan pemindahbukuan antar

    rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon),

    pembelian (voucher dan tiket) dan yang terkini transfer ke

    bank lain (dalam satu switching jaringan ATM). Selain

    bertransaksi melalui mesin ATM, kartu ATM dapat pula

    digunakan untuk berbelanja di tempat berbelanja di tempat

  • perbelanjaan, berfungsi sebagai kartu debit. Bila ATM dikenal

    sebagai mesin untuk mengambil uang, belakangan muncul

    pula ATM yang dapat menerima setoran uang, yang dikenal

    pula sebagai Cash Deposit Machine/CDM.

    2) Phone Banking

    Ini adalah saluran yang memungkinkan nasabah untuk

    melakukan transaksi dengan bank via telepon. Pada awalnya

    lazim diakses melalui telepon rumah, namun seiring dengan

    makin populernya telepon genggam/HP, maka tersedia pula

    nomor akses khusus via HP bertarif panggilan flat dari

    manapun nasabah berada. Pada awalnya, layanan Phone

    Banking hanya bersifat informasi, yaitu untuk informasi

    jasa/produk bank dan informasi saldo rekening serta dilayani

    oleh Customer Service Operator/CSO. Namun profilnya

    kemudian berkembang untuk transaksi pemindahbukuan antar

    rekening, pembayaran (kartu kredit, listrik, dan telepon),

    pembelian (voucher dan tiket) dan transfer ke bank lain; serta

    dilayani oleh Interractive Voice Response (IVR). Fasilitas ini

    boleh dibilang lebih praktis ketimbang ATM untuk trasaksi

    non tunai, karena cukup menggunakan telepon/HP di

    manapun kita berada, kita bisa melakukan berbagai transaksi,

    termasuk transfer ke bank lain.

  • b) Internet Banking

    Ini termasuk saluran terbaru e-banking yang

    memungkinkan nasabah melakukan transaksi via internet

    dengan menggunakan computer/PC atau PDA. Fitur transaksi

    yang dapat dilakukan sama dengan Phone Banking, Kelebihan

    dari saluran ini adalah kenyamanan bertransaksi dengan

    tampilan menu dan informasi secara lengkap tertampang

    dilayar computer/PC atau PDA.

    c) SMS/m-Banking

    Saluran ini pada dasarnya evolusi lebih lanjut dari

    Phone Banking, yang memungkinkan nasabah untuk

    bertransaksi via HP dengan perintah SMS. Fitur transaksi

    yang dapat dilakukan juga sama seperti Phone Banking.

    Untuk transaksi lainnya pada dasarnya dapat pula dilakukan,

    namun tergantung pada akses yang dapat diberikan bank.

    Saluran ini sebenarnya termasuk praktis namun dalam

    prakteknya sedikit merepotkan karena nasabah harus

    menghapal kode-kode transaksi dalam pengetikan sms, dalam

    bertransaksi dan mudah dipahami.

    3) Indikator E-Banking

    Menurut Clarke (2009), e-banking memiliki tiga dimensi,

    yaitu sebagai berikut :

  • a) Kepercayaan, hal utama yang harus dipertimbangkan seorang

    nasabah ketika melakukan kegiatan e-banking adalah apakah

    mereka percaya terhadap kegiatan yang memakai jaringan

    internet terutama dalam hal keamanan.

    b) Kemudahan, kemudahan dalam penggunaan adalah salah satu

    hal yang menjadi pertimbangan bagi nasabah. Karena pada

    saat nasabah bertransaksi melalui e-banking, biasanya

    nasabah akan mengalami kesulitan karena faktor keamanan

    dan tidak tahu cara bertransaksi e-banking cenderung

    mengurungkan niatnya untuk melakukannya. Disisi lain ada

    juga beberapa nasabah yang berinisiatif untuk mencoba

    karena mereka telah mendapatkan informasi tentang cara

    bertransaksi e-banking.

    c) Kualitas informasi, informasi apa saja yang ada di dalam e-

    banking harus memuaskan kebutuhan nasabah. Hal tersebut

    dapat membantu nasabah di dalam bertransaksi dan mudah

    dipahami.

    d) Resiko, menurut Dowling (1986) dalam Farizi dan Syaefulah

    (2013), persepsi terhadap resiko adalah presepsi negative

    konsumen atas sejumlah aktivitas yang didasarkan pada hasil

    yang negative dan memungkinkan bahwa hasil tersebut

    menjadi nyata. Presepsi resiko sangat mempengaruhi tingkat

  • kepercayaan. Semakin kecil persepsi resiko dari suatu

    individu maka semakin besar tingkat kepercayaan, begitupun

    sebaliknya.

    4) Indikator layanan E-Banking

    Menurut surat edaran Bank Indonesia (2004) indicator layanan

    e-banking ada 3 yaitu :

    a) Informational Internet Banking / Informasi

    Informational Internet Banking adalah pelayanan jasa

    Bank kepada nasabah dalam bentuk informasi melalui jaringan

    internet dan tidak melakukan esekusi transaksi.

    b) Transactional Internet Banking / Transaksi

    Transactional Internet Banking adalah pelayanan jasa

    Bank kepada nasabah untuk melakukan interaksi dengan Bank

    penyedia layanan internet banking dan melakukan eksekusi

    transaksi.

    c) Communicative Internet Banking / Komunikatif

    Communicative Internet Banking adalah pelayanan jasa

    Bank kepada nasabah dalam bentuk komunikasi atau

    melakukan interaksi dengan Bank penyedia layanan internet

    banking secara terbatas dan tidak melakukan eksekusi

    transaksi.

  • 3. Teori Tingkat Kepuasan Nasabah

    Kemampuan perusahaan untuk dapat mengenali, memenuhi dan

    memuaskan kebutuhan pelanggan dengan baik, merupakan strategi untuk

    dapat unggul dari pesaing lain. Konsumen yang loyal akan lebih sulit

    untuk dipertahankan, tapi dapat dicapai bila perusahaan mampu berfokus

    pada kepuasan tinggi yang dirasakan oleh pelanggannya.

    Tjiptono (2008: 37), mengungkapkan keputusan dipandang

    sebagai salah satu dimensi kinerja pasar. Peningkatan kepuasan nasabah

    berpotensi mengarah pada pertumbuhan penjualan jangka panjang dan

    jangka pendek, serta pangsa pasar sebagai hasil pembelian ulang dan

    kepuasan nasabah dapat membantu perusahaan dalam memperkokoh

    posisi pesaing produknya melalui segmentasi.

    Adapun kepuasan menurut Lovelock & Wirtz (2011:74) adalah

    suatu sikap yang diputuskan berdasarkan pengalaman yang didapatkan.

    Sangat dibutuhkan penelitian untuk membuktikan ada atau tidaknya

    harapan sebelumya sebelumnya yang merupakan bagian terpenting dalam

    kepuasan.

    Kolter, dkk. Dalam Tjiptono & Chandra (2005: 210)

    mengidentifikasi 4 metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu

    a. System keluhan dan saran, perusahaan jasa yang berorientasi pada

    pelanggan harus memberikan kesempatan yang seluas-luasnya

    kepada para pelanggan untuk menyampaikan saran, kritik,

  • pendapat dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan berupa

    kartu komentar, saluran telepon bebas pulsa dan lain-lain.

    b. Ghost shoping, salah satu cara memperoleh gambaran mengenai

    keputusan pelanggan adalah dengan memperkerjakan beberapa

    orang ghost shopers untuk berperan sebagai pelanggan potensial

    jasa perusahaan dan pesaing. Mereka akan melaporkan mengenai

    kekuatan dan kelemahan jasa perusahaan dibanding para pesaing.

    c. Lost customer analysis, perusahaan dapat menghubungi pelanggan

    yang telah berhenti membeli atau telah beralih ke perusahaan lain,

    agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan dapat

    mengambil kebijakan perbaikan dan penyempurnaan selanjutnya.

    d. Survei kepuasan pelanggan, sebagian besar penelitian dapat

    menggunakan metode survei baik via pos, telepon, e-mail maupun

    wawancara langsung.

    a. Indikator Kepuasan Nasabah

    Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2004:101)

    atribut pembentukan kepuasan terdiri dari :

    1) Kesesuaian harapan, merupakan tingkat kesesuaian anatara kinerja

    produk yang diharapkan oleh pelanggan dengan yang dirasakan

    oleh pelanggan, meliputi :

    a) Produk yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan yang

    diharapkan.

  • b) Pelayanan oleh karyawan yang diperoleh sesuai atau melebihi

    dengan yang diharapkan.

    c) Fasilitas penunjang yang didapat sesuai atau melebihi dengan

    yang diharapkan.

    2) Minat berkunjung kembali, merupakan kesediaan pelanggan untuk

    berkunjung kembali atau melakukan pembelian ulang terhadap

    produk terkait, meliputi :

    a) Berminat untuk berkunjung kembali karena pelayanan yang

    diberikan oleh karyawan memuaskan.

    b) Berminat untuk berkunjung kembali karena nilai dan manfaat

    yang diperoleh setelah menggunakan produk.

    c) Berminat untuk berkunjung kembali karena fasilitas penunjang

    yang disediakan memadai.

    3) Kesediaan merekomendasikan, merupakan kesediaan pelanggan

    untuk merekomendasikan produk yang telah digunakan kepada

    teman atau keluarga, meliputi :

    a) Menyarankan teman atau kerabat untuk menggunakan produk

    yang ditawarkan karenan pelayanan yang memuaskan.

    b) Menyarankan teman atau kerabat untuk menggunakan produk

    yang ditawarkan karena fasilitas penunjang yang disediakan

    memadai.

  • c) Menyarankan teman atau kerabat untuk menggunakan produk

    yang ditawarkan karena nilai atau manfaat yang didapat setelah

    menggunakan sebuah produk jasa.

    4. Teori Religiusitas

    Religiusitas adalah hubungan pribadi dengan pribadi ilahi Yang

    Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Maha Penyayang (Tuhan) yang

    berkonsekuensi hasrat untuk berkenan kepada pribadi yang ilahi itu

    dengan melaksanakan kehendak-Nya dan menjauhi yang tidak

    dikehendakinya (larangannya). (Suhardiyanto, 2001)

    a. Indikator Religiusitas

    Dimensi religiusitas yang diukur penulis melalui penelitian ini

    mengacu pada lima dimensi beragama (Turner, 2006) sebagai berikut :

    1) Keyakinan

    2) Pengalaman

    3) Penghayatan

    4) Pengetahuan

    5) Kosekuensi

    Konsep religiusitas yang dirumuskan oleh Glock dan Stark ada

    lima macam dimensi keagamaan, seperti yang dikutip oleh Djamaludin

    Ancok dan Fuad Nashori (1994: 77) :

    a. Dimensi keyakinan (the ideological dimension)

  • Dimensi keyakinan, dimensi ini berisi pengharapan-

    pengharapan dimana orang religious berpegang teguh pada

    pandangan teologis tertentu dan mengakui kebenaran doktrin-

    doktrin tersebut. Setiap agama mempertahankan kepercayaan

    dimana para penganut diharapkan akan taat.

    Dalam konteks aajaran Islam, dimensi ini menyangkut

    keyakinan terhadap rukun iman, kepercayaan seseorang terhadap

    kebenaran-kebenaran agama-agamanya dan keyakinan masalah-

    masalah ghaib yang diajarkan agama.

    b. Dimensi praktek agama (the ritualistic dimension)

    Dimensi ritual, yaitu aspek yang mengukur sejauh mana

    seseorang melakukan kewajiban ritualnya dalam agama yang

    dianut. Misalnya pergi ke tempat ibadah, berdoa, pribadi,

    berpuasa, dan lain-lain. Dimensi ritual ini merupakan perilaku

    keberagamaan yang berupa peribadatan yang berbentuk upacara

    keagamaan. Pengertian lain mengemukakan bahwa ritual

    merupakan sentiment secara tetap dan merupakan pengulangan

    sikap yang benar dan pasti. Perilaku seperti ini dalam Islam

    dikenal dengan istilah mahdaah yaitu meliputi salat, puasa, haji,

    zakat,dan kegiatan lain yang bersifat ritual.

    c. Dimensi ihsan dan penghayatan (the experiental dimension)

  • Sesudah memiliki keyakinan yang tinggi dan

    melaksanakan ajaran agama (baik ibadah maupun amal) dalam

    tingkatan yang optimal maka dicapailah situasi ihsan. Dimensi

    ihsan berkaitan dengan seberapa jaug seseorang merasa dekat dan

    dilihat oleh Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Dimensi ini

    mencakup pengalaman dan perasaan dekat dengan Allah, perasaan

    nikmat dalam menjalankan ibadah, dan perasaan syukur atas

    nikmat yang dikaruniakan oleh Allah dalam keghidupan mereka.

    d. Dimensi pengetahuan agama (the intellectual dimension)

    Dimensi ini berkaitan dengan pengetahuan dan

    pemahaman seseorang terhadap ajaran-ajaran agamanya. Dimensi

    ini mengacu kepada harapan bahwa orang-orang yang beragama

    paling tidak memiliki sejumlah minimal pengetahuan mengenai

    dasar-dasar keyakinan, ritus-ritus, kitab suci dan tradisi-tradisi.

    Dan Al-Quran merupakan pedoman hidup sekaligus sumber ilmu

    pengetahuan. Hal tersebut dapat dipahami bahwa ajaran Islam

    sangat penting agar religiusitas seseorang tidak sekedar atribut dan

    hanya sampai dataran simbolisme ekstoterik. Maka, aspek dalam

    dimensi ini meliputi empat bidang yaitu, akidah, ibadah, akhlak,

    serta pengetahuan Al-Quran dan hadist. Dimensi pengetahuan

    mengenai sesuatu keyakinan adalah syarat bagi penerimanya.

  • e. Dimensi pengalaman dan konsekuensi (the consequential

    dimension)

    Konsekuensi komitmen agama berlainan dari keempat

    dimensi yang sudah dibicarakab diatas. Dimensi ii mengacu pada

    identifikasi akibat-akibat keyakinan keagamaan, praktik,

    pengalaman, dan pengetahuan seseorang dari hari ke hari. Dimensi

    ini berkaitan dengan kegiatan pemeluk agama umtuk

    merealisasikan ajaran-ajaran dan lebih mengarah pada hubungan

    manusia tersebut dengan sesame dalam kehidupan sehari-hari

    yang berlandaskan pada etika dan spiritualitas agama yang

    dianutnya. Pada hakekatnya, dimensi konsekuensi ini lebih dekat

    dengan aspek social. Yang meliputi ramah dan baik terhadap

    orang lain, menolong sesame, dan menjaga lingkungan, (Ancok

    dan Suroso, 2005: 77)

    b. Faktor-faktor yang membentuk religiusitas

    Thouless (1995:34), membedakan faktor-faktor yang

    mempengaruhi sikap keagamaan menjadi empat macam yaitu :

    1) Pengaruh pendidikan atau pengajaran dan berbagai tekanan

    social, faktor ini mencakup semua pengaruh social dalam

    perkembangan keagamaan itu, termasuk pendidikan dari orang

    tua, tradisi-tradisi social, tekanan dari kingkungan social untuk

  • menyesuaikan diri dengan berbagai pendapat dan sikap yang

    disepakati oleh lingkungan itu.

    2) Faktor pengalaman

    Berkaitan dengan berbagai jenis pengalaman yang

    membentuk sikap keagamaan. Terutama pengalaman mengenai

    keindahan, konflik moral dan pengalaman emosional

    keagamaan. Faktor ini umumnya berupa pengalaman spiritual

    yang secara cepat dapat mempengaruhi perilaku individu.

    3) Faktor kehidupan

    Kebutuhan-kebutuhan ini secara garis besar dapat

    menjadi empat yaitu, kebutuhan akan keamanan atau

    keselamatan, kebutuhan akan cinta kasih, kebutuhan untuk

    memperoleh harga diri, dan kebutuhan yang timbul karena

    adanya ancaman kematian.

    4) Faktor intelektual

    Berkaitan dengan berbagai proses penalaran vrbal atau

    rasionalisasi.

    C. Kerangka Penelitian

    Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi loyalitas nasabah.

    Dalam penelitian ini penulis memilih faktor kualitas layanan e-banking,

    tingkat kepuasan nasabah, religiusitas, loyalitas nasabah.

  • Berdasarkan telaah pustaka diatas bahwa loyalitas nasabah

    dipengaruhi oleh kualitas layanan e-banking dan kepuasan pelanggan kepada

    bank syariah, sedangkan religiusitas menunjukkan pada aspek agama yang

    telah dihayati oleh seseorang dalam hati, dimana keyakinan agama seseorang

    yang percaya bunga bank itu harap dapat menyebabkan nasabah bank

    memberi alaternatif pilihannya bank syariah. Dan variabel religiusitas ini

    memoderasi pada kualitas layanan e-banking dan kepuasan nasabah terhadap

    loyalitas nasabah pada bank syariah.

    Gambar 2.1

    Kerangka penelitian

    D. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap

    permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul

    (Arikunto, 2006: 67) :

    Kualitas Layanan E-Banking

    (X1)

    Tingkat Kepuasan Nasabah

    (X2)

    Loyalitas Nasabah (Y)

    Religiusitas (Z)

  • 1. Pengaruh Layanan E-Banking terhadap Loyalitas Nasabah

    Dewi Rosa Indah (2016) menyatakan dalam penelitiannya tentang

    Kualitas Layanan E-Banking dengan judul “Pengaruh E-Banking dan

    Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Nasabah pada PT. Bank BNI‟46

    Cabang Langsa”. Bahwa e-banking dan kualitas layanan secara simultan

    memiliki pengaruh signifikan terhadap loyalitas nasabah. Elemen

    Kualitas Layanan menurut Parasuraman et.al dalam Fandy Ijiptono (2005:

    40) diyakini memiliki lima indikator, yaitu : Reliability (keandalan),

    Responsiveness (daya tanggap), Assurance (jaminan), Emphaty

    (Perhatian). Dan elemen e-banking menurut Clarke (2009) Kepercayaan,

    Kemudahan, Kualitas informasi, Resiko.

    Kualitas layanan adalah jaminan terbaik atas kesetiaan nasabah,

    pertahanan terbaik dalam melawan persaingan dan satu-satunya jalur

    menuju pertumbuhan serta fleksibilitas transaksi, karena dapat melakukan

    transaksi kapan dan dimana saja Kolter (2007: 181). Kemudian Menurut

    Turban (2002) internet banking adalah perbankan yang menggunakan

    internet yang memungkinkan dilakukannya pembayaran tagihan,

    mendapatkan pinjaman dari bank, atau melakukan transfer antarrekening.

    Fatmasaris Suketi (2017) Bahwa variabel kualitas layanan,

    kepuasan nasabah dan religiusitas berpengaruh dan secara bersama sama

    mempengaruhi loyalitas nasabah pada Bank Syariah di Kota Semarang.

  • H1 : Layanan E-Banking tidak berpengaruh terhadap loyalitas

    nasabah

    2. Pengaruh Tingkat Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah

    Kepuasan pelanggan merupakan kunci dalam menciptakan

    loyalitas pelanggan. Banyak manfaat yang diterima oleh perusahaan

    dengan tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yakni selain

    dapat meningkatkan loyalitas pelanggan tapi juga dapat mencegah

    terjadinya perputaran pelanggan, mengurangi yang diakibatkan oleh

    meningkatnya jumlah pelanggan, meningkatkan efektivitas iklan, dsn

    meningkatkan reputasi bisnis (Fornell, 1992).

    Hasil penelitian yang dilakukan (Rachmad Hidayat (2009).

    Kepuasan nasabah berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas

    nasabah. Hal ini berarti bahwa semakin puas nasabah terhadap layanan

    maka nasabah akan semakin loyal terhadap produk atau layanan.

    H2 : Tingkat Kepuasan Nasabah berpengaruh positif dan signifikan

    terhadap Loyalitas Nasabah

    3. Pengaruh Religiusitas terhadap Loyalitas Nasabah

    Faktor utama nasabah mempertahankan hubungan atau tetap

    loyalpada bank syariah adalah ketaatannya terhadap prinsip-prinsip

    syariah (Metawa dan Almossawi, 1998; Naseret.al., 1999). Nasabah

    memutuskan untuk tetap mempertahankan bank syariah terjait dengan

  • masalah keimanan dan keyakinan terhadap pengharaman riba bagi umat

    Islam. Nasabah merasa yakin bahwa yang dilakukan tidak bertentangan

    dengan agama atau sesuai dengan perintah agama, memahami bahwa

    menabung diperbankan syariah untuk mengurangi kesenjangan ekonomi

    di masyarakat.

    Hasil penelitian yang dilakukan (Nurhayati & Fatmasaris Sukesti

    2016) tingkat religiusitas sangat berpengaruh sekali terhadap loyalitas

    sehingga jenis produk-produk dari bank syariah harus dipertahankan.

    H3 : Religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    Loyalitas Nasabah

    4. Religiusitas memberi efek Moderasi pada Layanan E-Banking dan

    Tingkat Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah ?

    Supartono (2006: 226) menyatakan bahwa kualitas layanan adalah

    sebuah kata yang dibagikan penyediaan jasa merupakan sesuatu yang

    harus dikerjakan dengan baik. Ariani (2009: 205) menyatakan kualitas

    pelayanan merupakan atribut global perusahaan dan merupakan

    pertimbangan pelanggan terhadap keberhasilan atau superioritas

    perusahaan secara menyeluruh.

    Alfisyahrin (2012) mendefinisikan kepuasan nasabah masih

    merupakan konsep yang sangat relevan. Logika sederhana dari para

  • pelaku bisnis adalah bahwa apabila nasabahnya puas, pastilah akan terjadi

    sesuatu yang lebih baik untuk bisnis mereka dimasa mendatang.

    Shergill dan Li (2005) mendefinisikan loyalitas sebagai niat dari

    konsumen untuk kembali menggunakan e-banking berdasarkan

    pengalaman dan harapan mereka dimasa lalu.Hasil penelitian (Nurhayati

    & Fatmasaris Sukesti (2016) menyatakan bahwa religiusitas sebagai

    variabel moderating dapat memoderasi terhadap variabel kualitas layanan

    terhadap variabel loyalitas nasabah tersebut, bahwa semakin tinggi tingkat

    religiusitas seseorang maka variabel religiusitas dapat memoderasi antara

    kualitas layanan dengan loyalitas semakin tinggi tingkat kepercayaan

    seorang nasabah untuk memberikan kepercayaan kepada bank syariah

    maka akan semakin tinggi loyalitasnya pada bank syaraiah.

    Pramonosidi Wijanarko (2016) Variabel religiusitas tidak

    berpengaruh langsung terhadap variabel kepuasan nasabah.

    H4 : Religiusitas sebagai variabel moderating tidak memberi

    pengaruh atau memperlemah pada Layanan E-Banking dan Tingkat

    Kepuasan Nasabah terhadap Loyalitas Nasabah

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Dalam

    penelitian kuantitatif, data yang diperlukan adalah data dalam bentuk kuantitas

    yang diwakili dengan angka (Sarwono, 2012: 32).

    Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

    yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada

    populasi atau sempel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument

    penelitian, analisis data bersifat statistik dengan tujuan untuk menguji

    hipotesis yang telah ditapkan (Sugiyono, 2011:13)

    B. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian yang digunakan penulis untuk mengadakan penelitian di

    BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Kudus. Data yang digunakan adalah

    primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari responden (obyek

    penelitian) atau sumber-sumber primer, yakni sumber asli yang memuat

    informasi atau data tersebut, sumber data primer yang penulisgunakan adalah

    data yang diperoleh dengan membagi kuesioner atau angket kepada responden

    untuk mengetahui tanggapan respon. Penelitian dilakukan pada tahun 2018.

  • C. Populasi dan Sampel

    1. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan wilayah obyek dan subyek penelitian

    yang ditetapkan untuk dianalisis dan ditarik kesimpulan oleh peneliti.

    Totalitas dari obyek dan subyek peneliti, tetntunya yang memiliki

    hubungan atau memenuhi syarat-syarat tertentu dengan masalah yang

    akan dipecahkan (Bawono, 2006:28). Populasi dalam penelitian ini adalah

    sebanyak 4000 nasabah e-banking di Bank BRI Syariah KCP Kudus.

    2. Sampel

    Menurut Bawono (2006: 28) sampel adalah obyek atau subyek

    peneliti yang dipilih guna mewakili keseluruhan dari populasi. Dalam

    penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan no-probability

    sampling dengan pendekatan purposive sampling. Menurut Sugiyono

    (2017:82) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

    pertimbangan tertentu, artinya sampel yang akan diambil ditentukan

    sendiri oleh peneliti melalui berbagai pertimbangan dan kriteria yang

    sesuai dengan penelitian. Oleh karena itu sampel yang akan digunakan

    dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

    a. Merupakan nasabah Bank BRI Syariah KCP Kudus dan merupakan

    nasabah aktif selama minimal 1 tahun.

    b. Nasabah berusia di atas 18 tahun dan telah memiliki pendapatan

    sendiri

  • Teknik menentukan ukuran sampel terbagi menjadi dua kategori

    yaitu untuk jumlah populasi yang sudah diketahui dan untuk jumlah

    populasi yang tidak diketahui. Karena penelitian ini sendiri jumlah

    populasinya tidak diketahui, maka pengambilan sampel tidak

    menggunakan teknik random sampling atau probability sampling tetapi

    menggunakan nonprobability sampling. Desain sampel nonprobabilitas

    memiliki ciri yakni smapel dipilih secara arbitrer atau probabilitas

    masing-masing anggota populasi tidak diketahui (Mulyadi dalam

    Mochlasin, 2007).

    Idealnya untuk memperoleh data yang valid, harus dilakukan

    sensus. Untuk menghemat tenaga dan waktu maka pengambilan data

    dilakukan dengan model sampling. Menurut Mulyadi (2010: 69) jumlah

    kuesioner yang harus dipersiapkan untuk disebar antara 5-10 kali dari

    jumlah indicator variabel.

    Berdasarkan populasi dengan tingkat kelonggaran atau tingkat

    kesalahan pengambilan sampel yang dapat di tolerir adalah 10%. Untuk

    menentukan jumlah sampel digunakan rumus Slovin sebagai berikut

    (dalam Bawono, 2006: 29) :

    s = P

    (P.e2)+1

    Dimana :

  • s = sampel

    p = populasi

    e = error atau tingkat kesalahan yang diyakini

    Dari 4000 Nasabah, peneliti akan mengambil 125 orang sebagai

    sampel, sesuai dengan perhitunan berikut :

    S = P

    (P.e2)+1

    = 4000

    (4000 x 0,08) + 1

    = 4000

    321

    = 125

    Jumlah Nasabah E-Banking di BRI Syariah KCP Kudus berjumlah

    4000.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Teknik pengumpulan data adalah teknik atau cara yang dilakukan oleh

    peneliti untuk mendapat data yang akan dianalisis atau diolah untuk

    menghasilkan suatu kesimpulan (Bawono, 2006: 29). Teknik atau cara

    pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    1. Kuesioner atau Angket

    Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau pernyataan yang

    diberikan kepada obyek peneliti yang mau memberi respon sesuai dengan

  • permintaaan pengguna (Bawono : 29). Sistem angket adalah serangkaian

    atau daftar pertanyaan atau pernyataan yang disusun secara sistematis,

    kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim

    kembali atau dikembalikan kepada petugas atau peneliti, baru kemudian

    angket tersebut dianalisis.

    2. Dokumentasi

    Sugiyono (2011: 240), mengemukakan pendapatnya mengenai

    dokumen, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

    Dukumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental

    dari seseorang.

    E. Skala Pengukuran

    Pengukuran merupakan suatu proses hal mana suatu angka suatu

    symbol diletakkan pada karakteristik atau property suatu stimuli sesuai

    dengan aturan atau prosedur yang telah ditetapkan (Ghozali, 2013 :3). Skala

    pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

    Skala Interval

    Penelitian ini menggunakan skala interval. Skala interval memiliki ciri

    berurutan dan berjarak, operasi empiris data, dan penentuan kesamaan interval

    dengan selisih. Alat analisis yang digunakan adalah uji reliabilitas, uji

    validitas, analisis regresi berganda, uji t, uji F, uji asumsi klasik yang meliputi

    uji multikolonieritas, uji heteroskedastisitas, uji normalitas dan uji linearitas

    (Wijaya, 2013: 16).

  • Teknik analisis datanya menggunakan path analysis atau analisis jalur.

    Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linier berganda atau

    analisis jalur merupakan penggunaan analisis regresi untuk menaksir

    hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan

    sebelumnya berdasarkan teori (Ghazali, 2013: 249).

    Penelitian ini kuesioner dibuat dengan menggunakan skala 1-10 untuk

    mendapatkan data yang bersifat interval. Hal ini dikarenakan untuk

    memudahkan responden dalam memberikan penilaian atau pendapat sangat

    tidak setuju sampai sangat setuju, dengan kata lain mengukur tanggapan baik

    buruknya dalam suatu pertanyaan dalm bentuk nilai angka 1-10. Semakin

    jawaban mendekati angka 1 (nol) berarti responden semakin sangat tidak

    setuju dan apabila jawaban semakin mendekati angka 10 (sepuluh) berarti

    responden sangat setuju. Berikut ini adalah rentang penilaian dalam skala

    interval yang menunjukkan skor 1-10.

    Sangat

    Tidak

    Setuju

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Sangat

    Setuju

    Keterangan :

    a. Jawaban sangat tidak setuju diberi bobot skor 1-2

    b. Jawaban tidak setuju diberi bobot skor 3-4

    c. Jawaban netral diberi bobot skor 5-6

    d. Jawaban setuju diberi bobot skor 7-8

  • e. Jawaban sangat setuju diberi bobot skor 9-10

    F. Definisi Konsep dan Operasional

    1. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari

    seseorang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan menarik kesimpulan

    (Sugiyono, 2011 : 60-64). Dalam pembahasan ini variabel-variabel dalam

    penelitian adalah :

    a. Variabel Independen

    Variabel independen (bebas) adalah variabel yang

    mempengaruhi atau yang menyebabkan terjadinya perubahan.

    Variabel bebas (independen) dalam penelitian ini ada empat variabel

    bebas yaitu kualias layanan e-banking, tingkat kepuasan nasabah,

    loyalitas nasabah dan religiusitas.

    b. Variabel Dependen

    Variabel dependen atau terikat merupakan faktor-faktor yang

    diamati dan diukur oleh peneliti dalam sebuah penelitian, untuk

    menentukan ada tidaknya pengaruh dari variabel bebas atau variabel

    yang dipengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel dependen

    atau terikatnya adalah loyalitas nasabah.

  • 2. Definisi Operasional

    Definisi operasional adalah penjelasan dari variabel serta indicator

    yang menyusun setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

    a. Variabel Layanan E-Banking

    Menurut Kolter (2007: 181) mengatakan bahwa kualitas

    layanan adalah jaminan terbaik atas kesetiaan nasabah, pertahanan

    terbaik dalam melawan persaingan dan satu-satunya jalur menuju

    pertumbuhan serta fleksibilitas transaksi, karena dapat melakukan

    transaksi kapan dan dimana saja. Sedangkan menurut Menurut Turban

    (2002) internet banking adalah perbankan yang menggunakan internet

    yang memungkinkan dilakukannya pembayaran tagihan, mendapatkan

    pinjaman dari bank, atau melakukan transfer antarrekening. Indikator-

    indikator kualitas layanan menurut Clarke (2009) adalah :

    kepercayaan, kemudahan, kualitas informasi dan resiko.

    b. Variabel Tingkat Kepuasan Nasabah

    Menurut Kolter (2005: 87) kepuasan konsumen merupakan

    tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja yang

    dirasakan dibanding harapannya. Kepuasan keseluruhan didefinisikan

    sebagai pernyataan efektif tentang reaksi emosional terhadap

    pengalaman atas produk atau jasa yang dipengaruhi oleh kepuasan

    konsumen terhadap produk tersebut (atribut kepuasan) dan dengan

    informasi yang digunakan untuk memilih produk tersebut (informasi

  • kepuasan). Indikator-indikator tingkat kepuasan nasabah menurut

    Hawkins dan Lonney dikutip dalam Tjiptono (2004:101) adalah :

    kesesuaian harapan, minat berkunjung kembali, kesediaan

    merekomendasikan.

    c. Variabel Loyalias Nasabah

    Menurut Fandy Tjiptono (2008: 76), loyalitas mencerminkan

    komitmen merek tertentu, sedangkan perilaku pembelian ulang

    semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara

    berulang kali. Indikator-indikator tingkat kepuasan nasabah menurut

    Kolter dan Keller (2009: 57) adalah : Kesetiaan terhadap pembelian

    produk, ketahanan terhadap pengaruh negative mengenai perusahaan

    dan mereferensikan secara total eksistensi perusahaan.

    d. Variabel Religiusitas

    Religiusitas adalah penghayatan agama seseorang yang

    menyangkut symbol, keyakinan, nilai dan perilaku yang didorong oleh

    kekuatan spiritual. Religiusitas dapat digambarkan sebagai adanya

    konsistensi antara kepercayaan terhadap agama sebagai unsur kognitif,

    perasaan agama sebagai unsur afektif dan perilaku terhadap agama

    sebagai unsur psikomotorik. (Rahmat, 1996). Indikator-indikator

    tingkat kepuasan nasabah menurut (Turner, 2006) adalah : keyakinan.

    Pengalaman, penghayatan, pengetahuan dan kosekuensi.

  • Tabel 3. 1

    Variabel dan Indikator Penelitian

    Variabel Konsep Variabel Indikator Skala

    Pengukuran

    Layanan dan

    E-Banking

    Kualitas layanan adalah

    jaminan terbaik atas kesetiaan

    nasabah, pertahanan terbaik

    dalam melawan persaingan

    dan satu-satunya jalur menuju

    pertumbuhan serta fleksibilitas

    transaksi, karena dapat

    melakukan transaksi kapan dan

    dimana saja Kolter (2007:

    181).

    kemudian Menurut Turban

    (2002) internet banking adalah

    perbankan yang menggunakan

    internet yang memungkinkan

    dilakukannya pembayaran

    tagihan, mendapatkan

    pinjaman dari bank, atau

    melakukan transfer antar

    rekening.

    Menurut surat edaran

    Bank Indonesia

    (2004) indicator

    layanan e-banking

    ada 3 yaitu :

    1. Informational Internet Banking/

    Informasi

    2. Transactional Internet Banking/

    Transaksi

    3. Communicative Internet Banking/

    Komunikatif

    Skala Interval

    Tingkat

    Kepuasan

    Nasabah

    Kepuasan konsumen

    merupakan tingkat perasaan

    seseorang setelah

    membandingkan kinerja yang

    dirasakan dibanding

    harapannya.

    Kolter (2005: 87)

    1. Kesesuaian

    harapan

    2. Minat berkunjung kembali

    3. Kesediaan merekomendasikan

    Tjiptono

    (2004:101)

    Skala Interval

    Loyalitas

    Nasabah

    Loyalitas mencerminkan

    komitmen merek tertentu,

    sedangkan perilaku pembelian

    ulang semata-mata

    menyangkut pembelian merek

    tertentu yang sama secara

    berulang kali menurut Fandy

    Tjiptono (2008: 76),

    1. Kesetiaan terhadap

    pembelian produk

    2. ketahanan terhadap pengaruh negative

    mengenai

    perusahaan

    3. mereferensikan secara total

    Skala Interval

  • eksistensi

    perusahaan. Kolter

    dan Keller (2009:

    57)

    Religiusitas

    Religiusitas adalah

    penghayatan agama seseorang

    yang menyangkut symbol,

    keyakinan, nilai dan perilaku

    yang didorong oleh kekuatan

    spiritual. Religiusitas dapat

    digambarkan sebagai adanya

    konsistensi antara kepercayaan

    terhadap agama sebagai unsur

    kognitif, perasaan agama

    sebagai unsur afektif dan

    perilaku terhadap agama

    sebagai unsur psikomotorik.

    (Rahmat, 1996).

    1. Keyakinan 2. Pengalaman 3. Penghayatan 4. Pengetahuan 5. Konsekuensi

    (Turner, 2006)

    Skala Interval

    G. Instrumen Penelitian

    Metode pengumpulan data yang digunakan dala penelitian ini adalah

    menyebarkan kuesioner kepada responden dengan pertanyaan terstruktur

    untuk mendapatkan data primer. Setiap responden diberikan daftar pertanyaan

    ataupun pertanyaan mengenai variable yang diteliti, kemudian responden

    diminta untuk mengisi kuesioner dengan cara menjawab beberapa pertanyaan

    yang telah disediakan.

    H. Uji Instrumen Penelitian

    Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif, dilakukan

    dengan beberapa langkah antara lain:

  • 1. Uji Reliabilitas dan Validitas

    a. Uji Reliabilitas

    Analisis ini dipakai untuk mengetahui sejauh mana

    pengukuran data dapat memberikan hasil relatif konsisten atau tidak

    berbeda jika diukur ulang pada subyek yang sama, sehingga dapat

    diketahui konsistensi atau keterandalan alat ukur (kuisioner). Pada

    prinsipnya uji reliabilitas digunakan untuk menguji data yang kita

    peroleh sebagai misal hasil dari jawaban kuisioner yang dibagikan.

    Suatu kuisioner dikatakan reliable atau handal jika jawaban sesorang

    terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

    Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas ini adalah

    teknik cronbach alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai

    cronbach alpha lebih besar dari 0,6 (Bawono, 2006: 63-64).

    b. Uji Validitas

    Analisis ini dipakai untuk mengukur seberapa cermat suatu

    test melakukan fungsi ukurnya atau telah benar-benar dapat

    mencerminkan variabel yang diukur. Uji validitas digunakan untuk

    mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuisioner

    dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner tersebut mampu

    untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

    tersebut (Bawono, 2006: 68).

  • Uji validitas dari penelitian ini digunakan untuk

    mengungkapkan apakah pertanyaan pada kuisioner tersebut sahih

    atau tidak dengan cara menentukan korelasi antara score butir

    pertanyaan dengan total score-nya. Signifikan atau tidaknya

    penelitian ini dapat dilihat pada kolom atau baris total score, jika

    pada kolom atau baris tersebut masing-masing total butir pertanyaan

    mnghasilkan tanda bintang, berarti data tersebut signifikan. Tanda

    bintang ada dua kemungkinan:

    1) Kalau berbintang satu itu berarti korelasi signifikan pada level

    5% (0,05) untuk dua sisi

    2) Kalau berbintang dua itu berarti korelasi signifikan pada level

    1% (0,01) untuk dua sisi (Bawono, 2006: 69).

    2. Uji Statistik

    a. Uji Ftest (Uji Secara serempak)

    Uji F dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa

    jauh variabel independen secara bersama-sama dapat mempengaruhi

    variabel dependen, jika f hitung < f tabel, maka H0 diterima artinya

    tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara

    bersama-sama (Bawono, 2006:91).

    b. Koefisien Determinasi (R2)

    Koefisien determinasi (R2) menunjukan sejauh mana tingkat

    hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen, atau

  • sejauh mana kontribusi variabel mempengaruhi variabel dependen

    (Bawono, 2006: 92).

    Ciri-ciri nilai R2 adalah:

    1) Besarnya nilai kefisien determinasi terletak antara 0 sampai

    dengan 1, atau (0 ≤ R2 ≤ 1).

    2) Nilai 0 menunjukan tidak adanya hubungan antara variabel

    independen dengan variabel dependen.

    3) Nilai 1 menunjukan adanya hubungan yang sempurna antara

    variabel independen dengan variabel dependen.

    c. Uji t test (uji secara individu)

    Dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh

    variabel independen secaara bersama-sama dapat mempengaruhi

    variabel dependen, jika f hitung < f tabel , maka, H0 diterima artinya

    tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen secara

    bersama-sama (Bawono, 2006:91).

    3. Uji Asumsi Klasik

    Uji asumsi klasik terdiri dari:

    a. Uji Multicollinearity

    Multicollinearity adalah situasi dimana terdapat korelasi

    variabel-variabel bebas di antara satu dengan yang lainnya. Masalah

    Multikolinearitas yang serius dapat mengakibatkan berubahnya tanda

    dari parameter estimasi (Bawono, 2006: 115).

  • Untuk uji Multicollinearity ini peneliti menggunakan metode

    VIF (Varian Inflation Factor) dan nilai Tolerance. Kedua nilai VIF

    dan Tolerance ini, nilainya berlawanan, kalau tolerancenya besar

    maka VIF nya kecil dan sebaliknya. Nil