ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara...

116
ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA PERGURUAN TINGGI X Oleh MAHARANI BR PURBA H24104016 DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Transcript of ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara...

Page 1: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

PERGURUAN TINGGI X

Oleh

MAHARANI BR PURBA

H24104016

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 2: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

ABSTRAK

Maharani Br Purba. H24104016. Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi X. Di bawah bimbingan Mimin Aminah dan Eko Ruddy Cahyadi.

Persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut setiap perusahaan agar mempertahankan keberadaannya. Perusahaan harus memiliki sistem pemasaran yang baik sehingga perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif dan memimpin di pasar global. Demikian halnya dalam lembaga pendidikan juga tak luput dari kompetisi. Lembaga pendidikan memiliki peran strategis dalam menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, berkompeten dan mampu bersaing.

Sebagai pendatang baru, Perguruan Tinggi X telah dapat menunjukkan eksistensinya di dalam industri jasa pendidikan. Selama hampir dua tahun pelaksanaannya, Perguruan Tinggi X memiliki jumlah mahasiswa yang potensial dan cenderung meningkat. Ketatnya persaingan dalam industri jasa pendidikan menuntut Perguruan Tinggi X untuk menjaga kualitas dalammeningkatkan keunggulannya agar mampu bersaing dengan perguruan tinggilainnya. Perguruan Tinggi X juga dituntut dalam menghasilkan sumberdaya yang berkualitas dengan cara meningkatkan mutu layanan dalam menjamin mutu lulusannya. Mutu layanan dapat dinilai dari atribut kualitas pelayanan yangdiberikan kepada mahasiswa sedangkan mutu lulusan dapat dilihat dari prestasi akademik mahasiswa sebagai tolak ukurnya adalah Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mahasiswa. Mutu layanan dan mutu lulusan harus menjadi fokus perhatian dalam membangun keunggulan bersaing dengan perguruan tinggi lain.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) Mengidentifikasi karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X; (2) Menganalisis tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X berdasarkan penilaian pelanggan; (3) Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang dilakukan Perguruan Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Penelitian dilaksanakan di Perguruan Tinggi X, pada bulan Mei sampai dengan Juli 2008. Pemilihan data dan penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dengan 51 orang mahasiswa Perguruan Tinggi X sebagai responden. Pengambilan data primer dilakukan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh dari data dokumen perusahaan, studi literatur dan dari media internet. Pengolahan data dilakukan dengan bantuanMicrosoft Excel dan software SPSS versi 13.0 for windows. Data dianalisis menggunakan metode deskriptif, tabulasi silang, chisquare dan regresi logistik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X sebagian besar berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia saat masuk ≤ 24 tahun. Pelanggan yang paling banyak memiliki status belum bekerja dan sumber biaya pendidikan berasal dari orang tua.

Hasil analisis penilaian pelanggan terhadap kelima dimensi kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X memiliki kinerja yang sedang. Sedangkan penilaian pada atribut-atribut kualitas pelayanan menunjukkan ada sepuluh atribut yang tinggi tingkat kinerjanya. Atribut-atribut tersebut adalah pemberian

Page 3: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

kesempatan bertanya/diskusi bagi setiap mahasiswa oleh staf pengajar, terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa dan seluruh staf Perguruan Tinggi X, pemberian tugas/latihan soal individu yang mendukung materi perkuliahan oleh staf pengajar, kedisplinan staf pengajar dalam kehadiran dan ketepatan waktu mengajar, keramahan dan perhatian staf pengajar dalam memberikan pelayanan, staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM, staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi, ketersediaan peralatan perkuliahan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wireless, lampu emergency), serta pemberian tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahan oleh staf pengajar.

Hasil tersebut juga menunjukkan atribut-atribut yang paling rendah tingkat kinerjanya, yaitu: ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan susah dipahami, pemberian informasi nilai, IP, dan IPK, yang dianggap kurang akurat dan tidak tepat waktu, serta staf pengajar yang susah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi. Berdasarkan penilaian atribut-atribut tersebut, kualitas pelayanan yang kinerjanya tertinggi adalah pemberian kesempatan bertanya/diskusi bagi setiap mahasiswa, dan kinerja yang terendah adalah ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan susah dipahami.

Hasil analisis regresi logistik untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa menunjukkan bahwa terdapat dua variabel yang berpengaruh nyata yaitu: (1) kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan di kelas, dan (2) pemberian motivasi oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi. Staf pengajar yang memiliki kemampuan standar dalam menciptakan suasana aktif dan menyenangkan berpeluang 19 kali lebih besar dalam meningkatkan prestasi akademik mahasiswa dibanding dengan staf pengajar yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Sedangkan staf pengajar yang yang memiliki kemampuan sangat baik berpeluang 6 kali lebih besar mendorong mahasiswa berprestasi diatas standar (IPK >2,5). Atribut pemberian motivasi oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi terjadi 30 kali lebih besar dalam mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa dibanding staf pengajar yang tidak memberikan motivasi tersebut. Pentingnya kemampuan menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan, serta pemberian motivasi sewaktu bimbingan konsultasi terbukti dapat meningkatkan prestasi akademik mahasiswa diatas standar.

Page 4: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN

TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

PERGURUAN TINGGI X

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MAHARANI BR PURBA

H24104016

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2009

Page 5: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

INSTITUT PERTANIAN BOGORFAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP

PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA

PERGURUAN TINGGI X

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

MAHARANI BR PURBA

H24104016

Menyetujui, Mei 2009

Ir. Mimin Aminah, MM Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, MM Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Mengetahui,

Dr. Ir. Jono M. Munandar. M.ScKetua Departemen

Tanggal Ujian : 18 Mei 2009 Tanggal lulus : 22 Juni 2009

Page 6: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan pada tanggal 10 Oktober 1985 di Berastagi, Propinsi

Sumatera Utara. Penulis yang bernama lengkap Maharani br Purba adalah anak

kedua dari tiga bersaudara, putri dari pasangan Drs. Moro Purba dan Lerianna Br

Saragih Turnip. Penulis memulai pendidikan Taman Kanak-Kanak Methodist,

Berastagi pada tahun 1991, lulus tahun 1992. Kemudian penulis melanjutkan

pendidikan di Sekolah Dasar Methodist Berastagi, dan lulus tahun 1998. Lulus

dari sekolah dasar tahun 1998, penulis melanjutkan pendidikan di Sekolah

Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Berastagi dan lulus tahun 2001. Pada tahun

2001 penulis melanjutkan sekolah menengah atas di Sekolah Menengah Atas

Negeri 1 Berastagi, Kabupaten Karo dan lulus tahun 2004, kemudian pada tahun

yang sama penulis diterima di program S1 Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui

jalur Undangan Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI IPB) di

Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif pada beberapa organisasi, antara

lain Koperasi Mahasiswa (KOPMA) IPB sebagai staf departemen humas periode

2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS)

himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club (SES-C)

sebagai staf Divisi Usaha Mandiri, Forum Mahasiswa Studi Islam (FORMASI),

Himpunan Mahasiswa Muslim Asal Medan (IMMAM), serta anggota Himpunan

Muslim Karo (HIMKA) sejabodetabek dan aktif dalam beberapa kepanitiaan

seperti Seminar Expor Impor (EXIM), Banking Goes to Campus (BGTC),

Seminar Bisnis (SEMBIS), Pembagian Jas Almamater Mahasiswa Baru, Buka

Saum Bersama, serta seminar lainnya. Penulis juga menjadi kakak didik bagi

adik-adik di UKM PRAMUKA. Penulis juga mengikuti magang selama 1 bulan

pada tahun 2007 di PT. Tirta Sibayakindo Berastagi bagian logistik, anak

perusahaan dari Aqua Group, berpusat di PT. Aqua Golden Mississippi, Tbk.

Selain itu, penulis juga aktif mengikuti kegiatan pelatihan-pelatihan

dan seminar yang diadakan oleh Fakultas Ekonomi Manajemen maupun oleh

Fakultas lain.

Page 7: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan

rahmat, hidayah dan karunia yang diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan

Terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa Perguruan Tinggi X. Skripsi ini

merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen

Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari dalam penyususnan skripsi ini, banyak pihak yang

telah memberikan saran, bimbingan, bantuan dan dukungan baik secara langsung

maupun tidak langsung, sejak awal penulisan sampai akhirnya skripsi ini

terselesaikan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ir. Mimin Aminah, MM selaku dosen pembimbing pertama yang telah

memberikan bimbingan, saran, dorongan dan pengarahan yang sangat berarti

kepada penulis selama penelitian.

2. Eko Ruddy Cahyadi, S.Hut, MM selaku dosen pembimbing kedua yang

dengan sabar memberikan bimbingan, saran dan pengarahan serta motivasi

kepada penulis.

3. Hardiana Widyastuti, S.Hut, MM selaku dosen pembimbing sidang yang telah

bersedia memberikan bimbingan, saran dan perbaikan kepada penulis.

4. Wita Juwita, S.TP, MM selaku dosen penguji sidang yang telah bersedia

menguji dan memberikan kritik dan saran dalam perbaikan skripsi.

5. Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc selaku dosen pembimbing akademik yang

senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan akademik kepada penulis.

6. Kedua Orangtua, bapak dan mamak, atas semua kasih sayang yang tak ada

hentinya, perhatian, curahan doa serta pengorbanan, motivasi dan nasehat

yang diberikan kepada penulis.

7. Abang Kandar dan adik Sulaiman Purba, kedua saudaraku tercinta yang

menjadi inspirasi penulis dalam menyelesaikan skripsi, dengan penuh cinta

dan kasih sayang memberikan dukungan, semangat, dan doa.

Page 8: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

v

8. Syahrul ginting suka bre ribuna, bg uwa ku yang menjadi tempat curahan hati,

memberikan kasih sayangnya, motivasi, doa, serta dengan sabar

mengingatkan, menjaga, dan mengajarkan arti hidup yang sebenarnya.

9. Tim Tata Usaha Departemen Manajemen atas bantuannya selama proses

persiapan seminar dan sidang.

10. Mbak lily, ibu nesti, mbak zakiyah, mbak fitri, teh desi, mas deddy,

mas budiman, mas bidin, mas nurman, mas uding, mas nurdin, dan pak edi

atas masukan dan bantuan serta kebersamaan selama penelitian berlangsung.

11. Bik tua, kila, bik uda, kak nita, kak emi, kak mon, bg helpin, keponakanku dan

seluruh keluarga besarku yang memberikan dukungan kepada penulis.

12. Yunita , Yonk dan Mper yang selalu mewarnai hari-hari penulis, terima kasih

atas persahabatan yang diberikan, semangat serta doa dan dukungannya.

13. Fifi, anis, indah, ijik, didik, heri, mba intan, mida, yenni, erika, sonti, barita,

koprol, dan semua teman-teman yang menjadi tempat berbagi bagi penulis,

terima kasih sahabat tanpa kalian hidup tak indah.

14. Aisyah Tiar Arsyard (Acil) dan Annas Wahyu Prastyo teman satu bimbingan

penulis, yang telah memberikan semangat, masukan, dan doanya.

15. Teman-teman Manajemen 41 kenangan indah bersama kita selama kuliah,

takkan kulupakan, terima kasih atas dukungannya, serta adik-dik manajemen

42 dan 43 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

16. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skiripsi ini yang

tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT memberikan

pahala atas kebaikannya.

Besar harapan penulis agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

berbagai pihak, yaitu perusahaan sebagai sumbang saran yang positif untuk dapat

meningkatkan kualitas pelayanan dan prestasi akademik mahasiswa. Selain itu,

memberikan manfaat bagi masyarakat umum sebagai sumber data dan informasi

yang layak sebagai langkah awal penelitian lainnya.

Bogor, Mei 2009

Penulis

Page 9: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

vi

DAFTAR ISI

HalamanABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... iv

DAFTAR ISI........................................................................................................ vi

DAFTAR TABEL ...............................................................................................viii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... x

I. PENDAHULUANLatar Belakang ................................................................................... 1Perumusan Masalah ............................................................................ 3

Tujuan Penelitian. ......................................................................................... 4Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4Ruang Lingkup Penelitian............................................................................... 5

II. TINJAUAN PUSTAKAPemasaran ...................................................................................................... 6Konsep Pemasaran ......................................................................................... 6Produk ............................................................................................................ 8Atribut Produk ................................................................................................ 9Definisi dan Karakteristik Jasa ......................................................................10Pemasaran Jasa ...............................................................................................15Kualitas Jasa ...................................................................................................17Konsep Kualitas Pelayanan ............................................................................23Definisi Pelanggan .........................................................................................24Nilai Pelanggan ..............................................................................................25Lembaga Pendidikan ......................................................................................26Lingkungan Akademik ...................................................................................27Budaya Akademik ..........................................................................................28Prestasi Akademik ..........................................................................................29Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ..................................30Hasil Penelitian Terdahulu .............................................................................33

III. METODOLOGI PENELITIANKerangka Pemikiran Konseptual ....................................................................36Metode Penelitian ...........................................................................................38

3.2.1. Lokasi dan Waktu ..................................................................38 3.2.2. Metode Pengumpulan Data ....................................................38

3.2.3. Metode Pengambilan Sampel .................................................403.2.4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ...........................................40

Page 10: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

vii

Metode Pengolahan dan Analisis Data ..........................................................423.3.1. Analisis Deskriptif .................................................................423.3.2. Tabulasi Silang .......................................................................44

3.3.3. Uji Chi-square ........................................................................44 3.3.4. Analisis Regresi Logistik Biner .............................................45

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN4.1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner....................................... 514.2. Karakteristik Responden .................................................................. . 514.3. Penilaian Tingkat Kinerja Atribut-Atribut Kualitas Pelayanan ....... . 544.4. Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Prestasi Akademik

Mahasiswa Perguruan Tinggi X.......................................................... 674.5. Implikasi Manajerial ........................................................................... 75

V. KESIMPULAN DAN SARAN1. Kesimpulan ......................................................................................... 782. Saran.................................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 81

LAMPIRAN ....................................................................................................... 84

Page 11: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

viii

DAFTAR TABEL

No Halaman 1. Data jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi X ................................................. 2 2. Perbedaan-perbedaan antara Barang dan Jasa................................................ 11 3. Skala Pengukuran yang Digunakan ............................................................... 40 4. Nama Atribut-atribut Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi X ..................... 55 5. Sepuluh Atribut Kualitas Pelayanan Tertinggi Berdasarkan Nilai Rata-rata ................................................................................................ 56 6. Penilaian Kinerja Dimensi Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi X..............57

7. Pelayanan jasa Perguruan Tinggi X berdasarkan sumbernya ........................ 658. Hasil analisis regresi logistik dengan metode stepwise ................................. 679. Model regresi logistik dengan stepwise ......................................................... 69

10. Tabulasi silang antara kemampuan menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan dengan kemampuan dalam penguasaan materi .............. 7111. Tabulasi silang antara kemampuan menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan dengan kemampuan dalam penguasaan materi .............. 72

Page 12: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

ix

DAFTAR GAMBAR

No Halaman1. Diagram segitiga pemasaran jasa ................................................................... 132. Tingkat harapan pelanggan ............................................................................ 203. Model kesenjangan kualitas jasa.................................................................... 224. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar .......................... 315. Kerangka pemikiran konseptual..................................................................... 386. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin....................................... 527. Karakteristik responden berdasarkan usia saat masuk ................................... 528. Karakteristik responden berdasarkan status bekerja ...................................... 539. Karakteristik responden berdasarkan sumber biaya pendidikan.................... 54

Page 13: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

x

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman1. Uji validitas kuesioner.................................................................................... 852. Uji reliabilitas kuesioner ................................................................................ 893. Crosstabs dan hasil uji Chi Square ................................................................ 904. Penilaian tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X........................................................................................ 915. Persentase dan nilai rata-rata tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X ......................................................... 926. Skor rataan tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X........................................................................................ 937. Hasil analisis regresi logistik berganda (biner).............................................. 948. Tabulasi Silang............................................................................................... 102

Page 14: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Persaingan industri yang semakin kompetitif menuntut setiap

perusahaan agar mampu mempertahankan keberadaannya. Perusahaan harus

memiliki sistem pemasaran yang baik sehingga perusahaan dapat

memperoleh keunggulan kompetitif dan memimpin di pasar global. Demikian

halnya dalam lembaga pendidikan juga tak luput dari kompetisi. Lembaga

pendidikan memiliki peran strategis dalam menghasilkan sumberdaya

manusia yang berkualitas, berkompeten dan mampu bersaing.

Lembaga pendidikan adalah organisasi sosial yang penting dalam

mewariskan dan memelihara suatu budaya. Lembaga pendidikan yang

merupakan penyambung penting yang menghubungkan masa lalu juga masa

depan. Lembaga pendidikan memelihara budaya dan memberitahukan

anggota-anggota barunya tentang apa yang terjadi, apa yang penting, dan apa

yang harus diketahui oleh anggotanya (Mulyana dan Rakhmat, 1998).

Perguruan Tinggi adalah lembaga pendidikan (tinggi) yang

diharapkan peranannya secara signifikan dalam mencerdaskan kehidupan

bangsa untuk menunjang pembangunan sumberdaya manusia menuju

masyarakat yang maju sehingga mampu bersaing dengan bangsa-bangsa lain.

Perguruan tinggi adalah salah satu sarana yang dapat digunakan dalam

menciptakan suatu tenaga yang ahli di bidangnya.

Perguruan Tinggi merupakan salah satu tempat yang berperan dalam

pembinaan dan peningkatan keterampilan juga pengetahuan untuk

menjadikan generasi baru yang berkualitas tinggi agar mampu mengejar dan

mengembangkan iptek yang dianggap sebagai katalisator kemajuan ekonomi

yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu perguruan

tinggi memiliki tanggung jawab etis terhadap kualitas lulusannya, seperti

kemampuan kerja, kreativitas, pengakuan masyarakat sebagai penyerap

sumber daya manusia terhadap kredibilitas perguruan tinggi tersebut

(Sampurna, 2002). Perguruan Tinggi juga harus mampu memobilisasi segala

Page 15: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

2

potensi sumberdaya secara optimal untuk dapat melakukan proses pendidikan

yang mampu menghasilkan output berkualitas.

Perguruan Tinggi X merupakan salah satu perguruan tinggi yang

diharapkan perannya dalam menghasilkan para lulusan berkualitas di

bidangnya. Sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbaik di

Indonesia, Perguruan Tinggi X dituntut meningkatkan mutu layanan dan

mutu akademik agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

Perguruan Tinggi X (PT. X) merupakan program penyelenggaraan

khusus yang didirikan pada tahun 2006. PT. X memiliki segmen pasar lulusan

diploma, baik dari PT. X sendiri maupun dari perguruan tinggi lainnya. Di

lingkungan PT. X terdapat program penyelenggaraan khusus lainnya yang

bersaing memperebutkan pasar tersebut. Disamping itu banyak perguruan

tinggi lain yang menawarkan program penyelenggaraan khusus baik dari

perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.

Persaingan yang kian kompetitif antara Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dalam merebutkan segmen

pasar, menuntut PT. X berupaya meningkatkan mutu layanan dalam

menjamin mutu lulusan. Mutu lulusan harus menjadi fokus perhatian dalam

membangun keunggulan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Daya

saing sebuah perguruan tinggi sangat ditentukan oleh mutu lulusannya.

PT. X adalah pendatang baru dalam program penyelenggaraan khusus,

namun telah dapat menunjukkan eksistensinya di dalam bidang jasa

pendidikan. Selama hampir dua tahun pelaksanaannya, PT. X memiliki jumlah

mahasiswa yang potensial dan cenderung meningkat. Data jumlah mahasiswa

PT. X dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data jumlah mahasiswa Perguruan Tinggi XAngkatan Jumlah Siswa

I. 2006/2007 98

II. 2007/2008 199 Sumber : Perguruan Tinggi X, 2008

Page 16: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

3

Dalam memasarkan programnya kepada masyarakat, perguruan-

perguruan tinggi berlomba untuk menawarkan jasa pendidikan terbaik yang

dapat diterima oleh masyarakat. Ketatnya persaingan dalam industri jasa

pendidikan mengharuskan Perguruan Tinggi X (PT. X) untuk menjaga

kualitasnya dalam mengetahui apa kebutuhan dan keinginan pelanggan. Hal

ini dimaksudkan agar PT. X memiliki kekuatan bersaing yang baik dalam

menarik perhatian pelanggan maupun mempertahankan kesetiaan dan

kepercayaan pelanggan dengan meningkatkan mutu layanan dan

mutu lulusan.

Perguruan Tinggi X (PT. X) sangat bergantung pada pelanggan.

Pengelola PT. X harus menjadikan pelanggan sebagai prioritas utama. Oleh

karena itu, perlu diketahui kualitas pelayanan produk jasa yang dibutuhkan

dan diinginkan oleh pelanggan pada industri jasa pendidikan. Selain itu,

perusahaan juga perlu mengetahui pengaruh pelayanan yang diberikan

terhadap prestasi akademik mahasiswa.

1.2. Perumusan Masalah

Pelanggan adalah makhluk yang tidak pernah puas. Jika kemarin

pelanggan puas akan kualitas produk, harga dan layanan tertentu, hari ini

mungkin sudah berubah dengan munculnya berbagai produk baru yang

menawarkan hal yang lebih baik.

Perguruan Tinggi X (PT. X) merupakan salah satu pelaku bisnis yang

bergerak di bidang jasa pendidikan yang harus fokus kepada pelanggannya.

Ketatnya persaingan di industri jasa pendidikan membuat setiap lembaga

pendidikan harus mampu memberikan inovasi terhadap produk jasa yang

ditawarkannya sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen karena dari

waktu ke waktu harapan konsumen terus berubah.

Ketatnya persaingan dalam industri jasa pendidikan ini membuat

PT. X harus tetap menjaga kualitasnya dan mengetahui apa yang konsumen

butuhkan dan inginkan. Hal ini dimaksudkan agar perusahaan mampu

bersaing baik dalam menarik perhatian konsumen maupun mempertahankan

konsumen. Oleh karena itu, perlu diketahui atribut-atribut mutu pelayanan

Page 17: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

4

produk jasa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada industri

jasa pendidikan. Selain itu, PT. X juga perlu mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan produk jasa yang diberikannya terhadap prestasi akademik

mahasiswa.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah untuk penelitian ini adalah:

1. Bagaimana karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X ?

2. Bagaimana penilaian pelanggan terhadap tingkat kinerja atribut-atribut

kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X ?

3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap prestasi akademik

mahasiswa Perguruan Tinggi X ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X.

2. Menganalisis tingkat kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan

Tinggi X berdasarkan penilaian pelanggan.

3. Menganalisis pengaruh kualitas pelayanan yang dilakukan Perguruan

Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak:

a. Perusahaan

Memberikan informasi atau masukan kepada perusahaan dalam

meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada mahasiswa,

sebagai bahan pertimbangan untuk penentuan pengembangan layanan

dalam meningkatkan prestasi akademik mahasiswa.

b. Penulis

Sarana kegiatan belajar dalam menambah wawasan, pemahaman,

pengalaman dan pengembangan ilmu dalam menghadapi suatu masalah

dengan mendalam, melatih diri dalam mengemukakan dan menyelesaikan

Page 18: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

5

masalah secara mandiri dan ilmiah, dapat meningkatkan keterampilan

menerapkan teori di dalam praktik nyata.

c. Pihak Lain

Sebagai bahan informasi dan acuan bagi para peneliti dan pihak-pihak lain

yang berkepentingan. Sebagai informasi dan referensi bagi para peneliti

untuk melakukan penelitian pada bidang sejenis.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada pengaruh kualitas pelayanan Perguruan

Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa. Penelitian dilakukan

terbatas hanya pada lima dimensi kualitas pelayanan, yaitu : tangibility,

reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty. Sedangkan prestasi

akademik mahasiswa diukur dari Indeks Prestasi Kumulatif (IPK).

Responden dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan pertama,

Perguruan Tinggi X. Penarikan sampel dilakukan secara purposive (sengaja)

sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Page 19: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemasaran

Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2005). Sedangkan asosiasi Pemasaran

Amerika dalam Kotler (2005) mendefinisikan pemasaran sebagai proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memenuhi sasaran- sasaran individu dan organisasi.

Stanton dalam Angipora (2002) mendefinisikan pemasaran dalam dua

pengertian dasar, yaitu:

1. Dalam arti kemasyarakatan

Pemasaran adalah setiap kegiatan tukar menukar yang bertujuan untuk

memuaskan keinginan manusia.

2. Dalam arti Bisnis

Pemasaran adalah sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, memberi harga, mempromosikan dan mendistribusikan

jasa serta barang-barang pemuas keinginan pasar.

Definisi pemasaran dapat disimpulkan sebagai suatu proses kegiatan

yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan

manajerial sehingga masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan produk yang

memiliki nilai komoditas (Rangkuti, 2003).

2.2. Konsep Pemasaran

Menurut Angipora (2002) penentuan atau penetapan konsep

didasarkan pada pertimbangan untuk memberikan kepuasaan yang utuh

kepada konsumen dengan melihat seberapa besar bagian yang

harus diberikan untuk kepentingan organisasi, konsumen dan masyarakat.

Page 20: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

7

Ada lima konsep berdasarkan perusahaan dan organisasi lainnya dalam

melakukan kegiatan pemasaran, yaitu:

1. Konsep Produksi

Merupakan salah satu konsep yang paling tua dalam menuntun para

penjual. Konsep produksi menyatakan bahwa konsumen akan menyukai

produk yang tersedia dan selaras dengan kemampuan dan oleh karenanya

manajemen harus berkonsentrasi pada peningkatan efesiensi produksi dan

efesiensi distribusi.

2. Konsep Produk

Bagi perusahaan yang menggunakan konsep ini berpendapat bahwa

konsumen akan menyenangi produk yang menawarkan kualitas dan

prestasi yang paling baik serta keistimewaan yang menonjol dan karena itu

organisasi harus mencurahkan usaha terus-menerus dalam perbaikan

produk. Perwujudan yang paling umum dari konsep produk terjadi pada

produk baru yang ditemukan oleh perusahaan.

3. Konsep Penjualan

Konsep penjualan menyatakan bahwa konsumen tidak akan membeli

cukup banyak produk, terkecuali organisasi menjalankan suatu promosi

dan penjualan yang kokoh. Perusahaan yang mempraktekkan konsep

penjualan mempunyai anggapan yang bercorak istimewa yaitu bahwa

produk mereka “dijual” bukannya “dibeli”. Konsep penjualan paling

agresif diterapkan untuk produk yang tidak dicari (unsought goods) yaitu

produk yang biasanya tidak pernah terpikirkan untuk dibeli oleh orang.

4. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan

organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran

serta memberikan kepuasan yang diharapkan secara lebih efektif dan

efesien dibandingkan para pesaing.

5. Konsep Pemasaran Kemasyarakatan

Konsep pemasaran kemasyarakatan atau sering juga disebut konsep

pemasaran sosial mencoba untuk menyempurnakan konsep pemasaran.

Konsep pemasaran sosial berpendapat bahwa tugas organisasi adalah

Page 21: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

8

menentukan kebutuhan, keinginan dan kepentingan pasar sasaran serta

memberikan kepuasan yang diharapkan dengan cara yang lebih efektif dan

efesien daripada para pesaing dengan tetap melestarikan atau

meningkatkan kesejahteraan konsumen dan masyarakat.

Menurut Kotler (2005), konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci

untuk mencapai sasaran organisasi adalah perusahaan harus menjadi lebih

efektif dibandingkan dengan para pesaing yaitu dengan menciptakan,

menyerahkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran

yang terpilih.

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang mengatakan

bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial

bagi kelangsungan hidup perusahaan. Suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-

kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa, yang memuaskan

kebutuhan baik pembeli yang ada maupun pembeli potensial (Kotler, 2005).

2.3. Produk

Menurut Kotler (2005) produk adalah segala sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan. Produk-

produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa, pengalaman, acara-acara,

orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan. Sedangkan menurut

Angipora (2002), produk didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat

ditawarkan kedalam pasar untuk diperlihatkan, dimiliki, dipakai atau

dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan. Menurut

Kotler (2005), berdasarkan daya tahan dan wujudnya, produk dibagi menjadi

tiga, yaitu :

1. Barang tahan lama (durable goods)

Barang tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya tetap bertahan

walaupun sudah digunakan berkali-kali. Misalnya : pakaian, komputer,

sepeda motor, dsb.

Page 22: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

9

2. Barang tidak tahan lama (non durable goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang-barang berwujud yang biasanya

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali penggunaan. Termasuk

golongan ini antara lain : sayur-mayur, makanan, sabun, dsb.

3. Jasa (services)

Jasa adalah produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan dan

mudah habis. Produk ini memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas

pemasok dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Misalnya: jasa

reparasi, jasa pendidikan, salon, dsb.

Menurut Lovelock dan Wright (2005), produk adalah output inti (baik

barang maupun jasa) yang dihasilkan dari suatu perusahaan. Sedangkan

menurut Stanton dalam Angipora (2002), produk dapat didefinisikan menjadi

dua pengertian dasar yaitu :

a. Pengertian sempit, yaitu produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata

(tangible) yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.

b. Pengertian luas, yaitu produk adalah sekumpulan atribut yang nyata

(tangible) dan tidak nyata (intangible) di dalamnya sudah tercakup warna,

rasa, harga, kemasan, prestise perusahaan, prestise pengecer dan pelayanan

dari pabrik serta pengecer yang mungkin diterima oleh pembeli sebagai

sesuatu yang bisa memuaskan keinginannya.

Gagasan pokok dari kedua definisi diatas adalah bahwa konsumen

membeli tidak hanya sekedar kumpulan atribut fisik, tetapi pada sasarannya

mereka membayar sesuatu untuk memuaskan keinginan. Sebenarnya

pembedaan antara barang dengan jasa secara tegas sulit dilakukan karena

sering pembelian suatu barang disertai jasa tertentu dan sebaliknya pembelian

suatu jasa sering disertai dengan pemakaian barang tertentu.

2.4. Atribut Produk

Sumarwan (2004) menyatakan bahwa bagi seorang konsumen, atribut

atau karakteristik yang melekat dalam produk menjadi bahan pertimbangan

dalam keputusan pembelian produk. Atribut produk meliputi atribut fisik dan

Page 23: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

10

atribut abstrak. Atribut fisik menggambarkan ciri-ciri fisik produk seperti :

ukuran, jenis, merek, warna, kemasan, harga, rasa dan lain-lain. Sedangkan

atribut abstrak menggambarkan karakteristik subjektif dari suatu produk

berdasarkan persepsi konsumen, misalnya : prestise, kemudahan, dsb

(Sumarwan, 2004).

Menurut Lovelock dan Wright (2005) atribut produk merupakan

semua fitur (baik yang berwujud maupun tidak berwujud) suatu barang atau

jasa yang dapat dinilai pelanggan. Atribut produk dapat diperluas menjadi

tiga kategori karakteristik produk yang berbeda, yaitu :

1. Atribut pencarian, merupakan karakteristik produk yang dapat dinilai

pelanggan sebelum membeli.

2. Atribut pengalaman, merupakan fitur kinerja produk yang hanya dapat

dinilai pelanggan selama penyerahan jasa.

3. Atribut kepercayaan, merupakan fitur-fitur produk yang mugkin tidak

dapat dinilai pelanggan bahkan setelah membeli dan mengkonsumsinya.

2.5. Definisi dan Karakteristik Jasa

Jasa merupakan pemberian suatu kinerja atau tindakan tak kasat mata

yang ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya

bersifat intagible (tidak berwujud fisik). Pada umumnya jasa diproduksi dan

dikonsumsi secara bersamaan, dimana interaksi antara pemberi jasa dan

penerima jasa mempengaruhi hasil jasa tersebut.

Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu

pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksinya mungkin saja terkait atau

mungkin juga tidak terkait dengan produk fisik (Kotler, 2007).

Jasa menurut Lovelock dan Wright (2005) adalah :

a. Jasa adalah tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu pihak kepada

pihak lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terkait dengan produk fisik,

kinerjanya pada dasarnya tidak nyata dan tidak menghasilkan kepemilikan

atas faktor-faktor produksi.

Page 24: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

11

b. Jasa adalah kegiatan ekonomi yang menciptakan dan memberikan manfaat

bagi pelanggan pada waktu dan tempat tertentu, sebagai hasil dari tindakan

yang mewujudkan perubahan yang diinginkan dalam diri atau atas nama

penerima jasa tersebut. Sedangkan manfaat yang dimaksud adalah

keuntungan atau laba yang diperoleh pelanggan dari kinerja jasa atau

penggunaan barang fisik.

Stanton dalam Angipora (2002) mengungkapkan bahwa jasa adalah

sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah, tidak berwujud, ditawarkan

untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat dihasilkan dengan menggunakan

benda-benda berwujud ataupun tidak.

Sedangkan Zeithaml, et al. (2006) mendefinisikan jasa sebagai suatu

kegiatan ekonomi yang outputnya bukan produk, jasa dikonsumsi bersamaan

dengan waktu produksi dan memberikan nilai tambah, serta bersifat tak

berwujud. Definisi jasa dapat disimpulkan sebagai suatu pemberian kinerja

atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak kepada pihak lain

(Rangkuti, 2003).

Jasa memiliki karakteristik yang membedakannya dari produk berupa

barang. Karakteristik utama yang membedakan jasa dengan produk adalah

sifat jasa yang tidak dapat dilihat (tidak nyata) disamping keterlibatan

konsumen secara aktif dalam proses penyampaian jasa. Secara keseluruhan

perbedaan antara barang dan jasa, dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Perbedaan-perbedaan antara Barang dan JasaBarang Jasa

Dapat dilihat Proses atau aktivitas tidak dapat dilihat

Konsumen tidak terlibat dalam

proses produksi

Konsumen terlibat dalam proses

produksi

Produksi dan konsumsi terpisah Produksi dan konsumsi bersamaan

waktu dan tempat

Produk/proses bersifat homogen Proses dan hasil berbeda-beda

Dimungkinkan hubungan yang

tidak langsung antara produsen

dan konsumen

Hubungan langsung adalah hal yang

sangat utama

Page 25: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

12

Lanjutan Tabel 2. Perbedaan-perbedaan antara Barang dan Jasa

Barang Jasa

Persediaan dapat diciptakan Penciptaan persediaan tidak

mungkin/sulit

Dapat dibawa Tidak dibawa (melekat kepada

penyedia jasa)

Dapat diekspor Sulit untuk diekspor

Nilai tambah diciptakan di dalam

pabrik

Nilai tambah terjadi pada waktu

interaksi antara produsen dan

konsumen

Konsentrasi pada suatu proses

produksi tertentu dapat dilakukan

Konsentrasi pada suatu proses

produksi tertentu tidak dapat

dilakukan karena tersebarnya daerah

produksi

Kepemilikan berpindah pada saat

penjualan

Tidak ada perpindahan kepemilikan

Dapat diujicobakan sebelum

dijual

Tidak ada sebelum penjualan dan

sangat sulit untuk diujicobakan

Pengembalian barang

dimungkinkan seperti halnya

pemberian garansi

Pengembalian tidak dimungkinkan,

pemberian garansi juga sangat sulit

Penjualan barang bekas

dimungkinkan

Penjualan tidak mungkin dilakukan

lebih dari satu kali

Dapat diberi hak paten Susah untuk diberi hak paten

Sumber: Jasfar, 2005

Rangkuti (2003) mengemukakan tiga aspek sukses industri jasa yaitu:

1. Janji perusahaan mengenai jasa yang akan disampaikan kepada pelanggan

2. Kemampuan perusahaan untuk membuat karyawan mampu memenuhi

janji tersebut

3. Kemampuan karyawan untuk menyampaikan janji kepada pelanggan.

Page 26: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

13

Model kesatuan ketiga aspek tersebut dikenal sebagai segitiga jasa,

dimana sisi segitiga juga mewakili setiap aspek. Kegagalan disatu sisi

menyebabkan segitiga roboh. Artinya distribusi jasa tersebut gagal, dengan

demikian pembahasan industri jasa harus meliputi pihak perusahaan,

karyawan, dan pelanggan yang dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram segitiga pemasaran jasa (Rangkuti, 2003)

Menurut Kotler (2007), jasa mempunyai empat karakteristik utama

yang mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu :

1. Intangibility (tak berwujud)

Jasa berbeda dari barang. Jika barang merupakan suatu benda, maka jasa

adalah suatu perbuatan, kinerja, atau usaha. Jika barang dapat dimiliki,

maka jasa hanya dapat dikonsumsi tetapi tidak dapat dimiliki. Jasa bersifat

intangible, artinya tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, dicium, dan didengar

sebelum dibeli. Konsep intangible ini sendiri memiliki dua pengertian,

yaitu :

1) sesuatu yang tidak dapat disentuh dan tidak dapat dirasa,

2) sesuatu yang tidak mudah didefinisikan, diformulasikan, dan dipahami

secara rohaniah.

Oleh karena itu, diperlukan tanda-tanda atau bukti kualitas jasa untuk

mengurangi ketidakpastian tersebut. Kualitas jasa tersebut dapat

diwujudkan melalui tempat, orang, peralatan, bahan-bahan komunikasi,

Pelanggan

KaryawanManajemen

External Marketingmenetapkan janji mengenai

produk/jasa yang akan disampaikan

Interactive Marketingmenyampaikan produk/jasa

sesuai dengan yang telah dijanjikan

Internal MarketingMembuat agar produk/jasa yang disampaikan sesuai dengan yang

dijanjikan

Page 27: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

14

simbol, dan harga. Karena itu, penting bagi penyedia jasa untuk mengelola

bukti tersebut dan mewujudkan yang tidak berwujud.

2. Inseparability (tak terpisahkan)

Jasa adalah inseparable, karena tidak dapat dipisahkan tempat atau waktu

dari sarana produksi atau produsen yang menghasilkannya. Seringkali

terjadi waktu dan tempat memproduksi dan menjual jasa dilakukan

bersamaan. Hal ini dikarenakan output jasa dikonsumsi di tempat jasa

tersebut dihasilkan. Dengan demikian, kehadiran pelanggan sangat

diperlukan dalam bisnis jasa. Dalam hal ini kesetiaan pelanggan sering kali

terkait dengan kinerja orang yang menyajikan jasa tersebut dan bukan

semata-mata pada produsennya.

Beberapa karakteristik di bawah ini merupakan karakteristik yang timbul

karena sifat jasa yang inseparability, yaitu:

1) kegiatan pemasaran dan produksi sangat interaktif,

2) terlibatnya konsumen secara aktif,

3) sangat sukar melakukan produksi massal, karena jasa sangat bersifat

individual sehingga sangat sulit melakukan standardisasi,

4) pengendalian kualitas jasa sulit dilakukan karena tidak dapat diproduksi

sebelumnya.

Dalam hubungan penyedia jasa dan pelanggan, efektivitas individu yang

menyampaikan jasa merupakan unsur penting. Dengan demikian, kunci

keberhasilan bisnis jasa ada pada proses rekrutmen, kompensasi, pelatihan,

dan pengembangan karyawannya. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya

adalah pemberian perhatian khusus pada tingkat partisipasi/keterlibatan

pelanggan dalam proses jasa. Selain itu, pemilihan lokasi yang tepat,

dalam artian dekat dan mudah dicapai pelanggan juga perlu

dipertimbangkan.

3. Variability (keragaman)

Jasa bersifat sangat berbeda karena pada umumnya jasa merupakan

nonstandardized output, artinya banyak variasi kualitas dan jenis,

tergantung pada siapa, kapan, dan dimana jasa tersebut dihasilkan. Hal ini

dikarenakan kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa yang diterimanya

Page 28: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

15

mempengaruhi mutu penyaji jasa tersebut. Oleh karena itu diperlukan

perbedaan mutu orang dan sarana dalam penyediaan jasa guna memenuhi

keinginan konsumen yang berbeda-beda dan beraneka ragam. Menurut

Bovee, Houston dan Thill dalam Kotler (2007), ada tiga faktor yang

menyebabkan keanekaragaman kualitas jasa yaitu:

1) kerja sama atau partisipasi konsumen selama penyampaian jasa,

2) moral/motivasi karyawan dalam melayani konsumen,

3) beban kerja perusahaan yang terlalu besar, sehingga kondisi personel

akan mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan.

Para pembeli jasa sangat peduli terhadap variabilitas yang tinggi ini dan

seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan

untuk memilih penyedia jasa.

4. Perishability (tidak tahan lama)

Jasa merupakan komoditas yang tidak tahan lama. Dengan kata lain, jasa

yang tidak terjual pada saat ini tidak dapat dijual kemudian hari. Untuk itu,

setiap perusahaan jasa harus berusaha mempergunakan hari kerja

karyawan operasional dan sarana produksinya secara efisien. Jika suatu

jasa tidak digunakan maka akan berlalu begitu saja, hal ini tidak akan

menjadi masalah jika permintaannya konstan. Tetapi kenyataannya,

permintaan pelanggan akan jasa umumnya sangat bervariasi dan

dipengaruhi faktor musim, misalnya permintaan akan jasa transportasi

antar kota akan melonjak menjelang Lebaran, Natal, dan Tahun Baru;

permintaan akan jasa rekreasi dan hiburan meningkat selama musim

liburan, dan sebagainya. Oleh karena itu perusahaan jasa harus

mengevaluasi kapasitasnya guna menyeimbangkan permintaan dan

penawaran.

2.6. Pemasaran Jasa

Pemasaran jasa tidak sama dengan pemasaran produk

(Rangkuti, 2003). Produk jasa merupakan kinerja yang tidak berwujud,

meskipun jasa sering melibatkan elemen yang berwujud namun kinerja jasa

merupakan elemen yang tidak berwujud (intangible) sehingga manfaat jasa

Page 29: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

16

berasal dari sifat penyampaiannya (Lovelock dan Wright, 2005). Tujuan

manajemen jasa pelayanan adalah untuk mencapai tingkat kualitas pelayanan

tertentu. Hal ini mempunyai kaitan erat dengan pelanggan sehingga sering

dihubungkan dengan tingkat kepuasan pelanggan (Rangkuti, 2003).

Definisi pemasaran jasa dapat disimpulkan sebagai bagian dari sistem

jasa keseluruhan dimana perusahaan tersebut memiliki semua bentuk kontak

dengan pelanggannya, mulai dari pengiklanan hingga penagihan. Hal itu

mencakup kontak yang dilakukan pada saat penyerahan jasa (Lovelock dan

Wright, 2005).

Menurut Rangkuti (2003) ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan

dalam konsep manajemen jasa pelayanan, antara lain :

1. Merumuskan strategi pelayanan

Strategi pelayanan dimulai dengan perumusan suatu tingkat keunggulan

yang dijanjikan kepada pelanggan. Perumusan strategi pelayanan

dilakukan dengan merumuskan apa bidang usaha perusahaan, siapa

pelanggan perusahaan dan apa yang bernilai bagi pelanggan.

2. Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan

Mengkomunikasikan kualitas kepada pelanggan membantu pelanggan agar

tidak salah menafsirkan tingkat kepentingan yang akan diperolehnya.

3. Penetapan standar kualitas

Penetapan standar kualitas dengan jelas dapat membantu setiap orang

mengetahui dengan jelas tingkat kualitas yang harus dicapai.

4. Menetapkan sistem pelayanan efektif

Menghadapi pelanggan tidaklah cukup hanya dengan senyuman dan sikap

ramah, tetapi perlu suatu sistem yang terdiri dari metode dan prosedur

untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan secara tepat.

5. Karyawan berorientasi kepada kualitas pelayanan

Setiap karyawan yang terlibat dalam jasa pelayanan harus mengetahui

dengan jelas standar kualitas pelayanan.

Page 30: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

17

6. Survai kepuasan dan kebutuhan pelanggan

Pihak yang menentukan kualitas jasa pelayanan adalah pelanggan.

Perusahaan perlu mengetahui sejauh mana tingkat kepuasan pelanggan dan

kebutuhan pelanggan yang perlu dipenuhi oleh perusahaan

2.7. Kualitas Jasa

Menurut Rangkuti (2003) kualitas jasa dipengaruhi oleh dua variabel,

yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan

(expected service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil dari pada yang

diharapkan, para pelanggan menjadi tidak tertarik pada peyedia jasa yang

bersangkutan.Sedangkan bila sebaliknya jasa yang dirasakan lebih besar dari

pada yang diharapkan,ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan

penyedia jasa itu lagi. Jika penyerahan jasa berada pada zona toleransi,

pelanggan akan merasa jasa ini memadai (Lovelock dan Wright, 2005).

Kualitas merupakan ukuran relatif kebaikan suatu produk atau layanan

yang terdiri dari kualitas desain dan kualitas kesesuaian. Kualitas desain

merupakan fungsi spesifikasi produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah

suatu ukuran seberapa jauh suatu produk mampu memenuhi persyaratan

kualitas yang ditetapkan.

Kualitas jasa berpusat pada upaya pemenuhan kebutuhan dan

keinginan pelanggan serta ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi

harapan pelanggan. Menurut Lovelock dan Wright (2005), kualitas

jasa/pelayanan dapat didefinisikan “Quality is degree of excellence intended,

and control of variability in achieving that excellent, in meeting the customer

requirement”.

Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas

jasa, yaitu expected service dan perceived service (Zeithaml et al., 2006).

Apabila jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan

apa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan baik dan memuaskan.

Jika jasa yang diterima melampaui harapan pelanggan, maka kualitas jasa

dipersepsikan sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika jasa yang diterima

lebih rendah daripada harapan pelanggan, maka kualitas jasa dipersepsikan

Page 31: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

18

buruk. Dengan demikian baik tidaknya kualitas jasa tergantung pada

kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi harapan pelanggan secara

konsisten.

A. Dimensi Kualitas Jasa

Menurut Lovelock dan Wright (2005), ada sepuluh kriteria umum atau

standar yang menentukan kualitas suatu jasa yaitu: reliability (keandalan),

responsiveness (ketanggapan), competence (kemampuan), access (mudah

diperoleh), courtessy (keramahan), communication (komunikasi), credibility

(dapat dipercaya), security (keamanan), understanding (memahami

pelanggan) dan tangibles (bukti nyata yang kasat mata). Kesepuluh dimensi

tersebut dapat disederhanakan menjadi lima dimensi berikut.

1. Responsiveness (daya tanggap)

yaitu kemauan atau keinginan para karyawan untuk membantu dan

memberikan jasa yang dibutuhkan konsumen. Membiarkan konsumen

menunggu, terutama tanpa alasan yang jelas akan menimbulkan kesan

negatif yang seharusnya tidak terjadi. Kecuali apabila kesalahan ini

ditanggapi dengan cepat, maka bisa menjadi sesuatu yang berkesan dan

menjadi pengalaman yang menyenangkan.

2. Reliability (kehandalan)

yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan

tepat (accurately) dan kemampuan untuk dipercaya (dependably), terutama

memberikan jasa secara tepat waktu (on time), dengan cara yang sama

sesuai dengan jadwal yang telah dijanjikan dan tanpa melakukan kesalahan

setiap kali.

3. Empathy (empati)

yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada

pelanggan seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan,

kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha

perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.

4. Assurance (jaminan)

yaitu kemampuan karyawan atas pengetahuan terhadap produk secara

tepat, kualitas keramah-tamahan, perhatian dan kesopanan dalam

Page 32: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

19

memberikan pelayanan, keterampilan dalam memberikan informasi,

kemampuan dalam memberikan keamanan di dalam memanfaatkan jasa

yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan

pelanggan terhadap perusahaan.

5. Tangibles (produk-produk fisik)

meliputi penampilan fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan front office,

tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan

ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi dan penampilan karyawan.

B. Penilaian Kualitas Jasa

Menurut Zeithaml, et al (2006), untuk menilai dan mengevaluasi suatu

jasa digunakan tiga karakteristik berikut, yaitu:

1. Search Qualities, yaitu atribut kualitas yang dapat dievaluasi konsumen

sebelum membeli.

2. Experience Qualities, yaitu kualitas yang hanya bisa dievaluasi konsumen

setelah membeli atau mengkonsumsi jasa.

3. Creddence Qualities, yaitu kualitas yang sukar dievaluasi pelanggan,

meskipun telah mengkonsumsi suatu jasa. Karakteristik ini ditemukan di

sebagian besar jasa.

C. Harapan Terhadap Kualitas Jasa

Harapan pelanggan dapat ditentukan apabila pelanggan telah dapat

diidentifikasi dalam segmen pasar yang menjadi target dari suatu perusahaan

untuk suatu produk tertentu. Untuk mengetahui harapan pelanggan, perlu

mempostulatkan sekumpulan features dan karakteristik yang mungkin

diinginkan oleh pelanggan (Gasperz, 2002).

1. Karakteristik produk yang diinginkan pelanggan.

Pada umumnya pelanggan menginginkan produk yang memiliki

karakteristik lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik. Karakteristik lebih

cepat biasanya berkaitan dengan dimensi waktu yang menggambarkan

kecepatan dan kemudahan atau kenyamanan untuk memperoleh produk

itu. Karakteristik lebih murah biasanya berkaitan dengan dimensi biaya

yang menggambarkan harga atau ongkos dari suatu produk yang harus

Page 33: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

20

Senang

Spesifikasi dan kebutuhan

Harapan dasar

dibayarkan oleh pelanggan. Karakteristik lebih baik berkaitan dengan

dimensi kualitas produk.

2. Tingkat performansi yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan

pelanggan.

Karakteristik produk yang diharapkan oleh pelanggan dapat dipandang

sebagai suatu hirarki progresif dari tiga tingkat, yaitu harapan dasar,

spesifikasi, dan kebutuhan serta kesenangan atau kegembiraan. Harapan

dasar dari pelanggan merupakan tingkat terendah dalam model hierarki

harapan pelanggan, dan mencakup tingkat performansi minimum yang

selalu diasumsikan ada, sehingga apabila karakteristik produk ini hilang,

pelanggan akan selalu tidak puas. Harapan tingkat kedua dari pelanggan

mencakup spesifikasi dan kebutuhan, yang terdiri dari pilihan-pilihan dan

pertukaran yang tersedia untuk dipilih pelanggan. Harapan tingkat ketiga

merupakan nilai tambah dari karakteristik dan features yang tidak

diketahui sebelumnya oleh pelanggan sehingga apabila karakteristik ini

ada pada produk tersebut, maka pelanggan akan sangat senang atau

gembira. Tingkat harapan pelanggan tersebut dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Tingkat Harapan Pelanggan (Nasution, 2004)

3. Kepentingan relatif (urutan prioritas) dari setiap karakteristik.

Dalam kenyataan, karakteristik kualitas yang diinginkan oleh pelanggan,

tingkat harapan pelanggan, kepentingan relatif (urutan prioritas) dari setiap

kriteria dapat saling bertentangan. Contohnya: restoran dengan pelayanan

yang prima, makanan yang enak dan harga yang rendah, merupakan

karakteristik kualitas yang diinginkan pelanggan, namun saling

bertentangan satu dengan lainnya.

Page 34: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

21

4. Kepuasan pelanggan berdasarkan performansi sekarang.

Berdasarkan perbandingan antara karakteristik produk yang diinginkan

pelanggan dan performansi sekarang yang ditawarkan atau diberikan

kepada pelanggan maka dapat diketahui kepuasan pelanggan berdasarkan

tingkat performansi produk yang ada sekarang.

D. Mengelola Kualitas Jasa

Suatu cara perusahaan jasa untuk tetap dapat unggul bersaing adalah

memberikan jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dari pesaingnya secara

konsisten. Harapan pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalunya,

pembicaraan dari mulut ke mulut serta promosi yang dilakukan oleh

perusahaan jasa, kemudian dibandingkannya.

Zeithaml, et al. (2006) membentuk model kualitas jasa yang

menyoroti syarat-syarat utama untuk memberikan kualitas jasa yang

diharapkan. Model tersebut mengidentifikasikan lima kesenjangan/gap yang

menyebabkan kegagalan penyampaian jasa, yaitu :

1. Kesenjangan Tingkat Kepentingan Konsumen dan Persepsi Manajemen.

Pada kenyataannya pihak manajemen suatu perusahaan tidak selalu dapat

merasakan atau memahami secara nyata apa yang diinginkan oleh

pelanggannya. Akibatnya, manajemen tidak mengetahui bagaimana

produk jasa seharusnya didesain dan jasa-jasa pendukung apa saja yang

diinginkan konsumen.

2. Kesenjangan antara Persepsi Manajemen terhadap Tingkat Kepentingan

Konsumen dan Spesifikasi Kualitas Jasa.

Kadangkala manajemen mampu memahami secara tepat apa yang

diinginkan oleh pelanggan, tetapi mereka tidak menyusun standar kinerja

yang jelas. Hal ini dapat terjadi karena tiga faktor, yaitu tidak adanya

komitmen total manajemen terhadap kualitas jasa, kurangnya sumber daya,

atau karena kelebihan permintaan.

3. Kesenjangan antara Spesifikasi Kualitas Jasa dan Penyampaian Jasa.

Ada beberapa penyebab terjadinya kesenjangan ini, misalnya karyawan

yang kurang terlatih, beban kerja yang melampaui batas, ataupun

ketidakmampuan memenuhi standar kinerja yang telah ditetapkan. Dari

Page 35: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

22

penyebab-penyebab di atas dapat disimpulkan bahwa semuanya penyebab

tersebut berasal dari karyawan penyampai jasa.

4. Kesenjangan antara Penyampaian Jasa Komunikasi Eksternal.

Seringkali tingkat kepentingan pelanggan dipengaruhi oleh iklan dan

pernyataan atau janji yang dibuat oleh perusahaan. Resiko yang dihadapi

oleh perusahaan adalah apabila janji yang diberikan ternyata tidak dapat

dipenuhi akan menyebabkan terjadinya persepsi negatif terhadap kualitas

jasa perusahaan.

5. Kesenjangan antara Jasa yang Dirasakan dan Jasa yang Diharapkan.

Kesenjangan ini terjadi apabila pelanggan mengukur kinerja atau prestasi

perusahaan dengan cara yang berbeda. Atau apabila pelanggan keliru

mempersepsikan kualitas jasa tersebut. Adapun model kesenjangan/gap

dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Model Kesenjangan Kualitas Jasa(Zeithaml et al., 2006)

CustomerExpected Service

Perceived Service

Service Delivery

Customer-Driven service design & standard

Company perception of customer expectations

External Communication to customer

Company

GAP 5

GAP 1

GAP 2

GAP 3 GAP 4

Page 36: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

23

2.8. Konsep Kualitas Pelayanan

Kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk atau

pelayanan yang berpengaruh pada kemampuan untuk memuaskan kebutuhan

yang dinyatakan atau tersirat (Kotler, 2005). Jika perusahaan ingin bertahan

dalam persaingan, apalagi ingin memperoleh laba, mereka tidak mempunyai

pilihan kecuali menjalankan manajemen mutu total (Total Quality

Management – TQM). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999: 571),

pelayanan didefinisikan sebagai berikut :

“ Perihal atau cara melayani; usaha melayani kebutuhan orang lain dengan

memperoleh imbalan (uang), jasa; kemudahan yang diberikan sehubung

dengan jual beli barang atau jasa”. (Lovelock dan Wright, 2005)

mendefinisikan kualitas jasa sebagai evaluasi kognitif jangka panjang

pelanggan terhadap penyerahan jasa suatu perusahaan. Untuk meningkatkan

kualitas pelayanan diperlukan jasa pelengkap. Pada dasarnya terdapat puluhan

jasa pelengkap yang berbeda, tetapi hampir semuanya dapat digolongkan

menjadi delapan kelompok (Lovelock dan Wright, 2005), yaitu :

1. Informasi, yaitu sekelompok jasa pelengkap yang mempermudah

pembelian dan penggunaan jasa dengan memberitahukan kepada

pelanggan tentang fitur dan kinerja jasa sebelum, selama, dan setelah

penyerahan jasa.

2. Penerimaan pesanan, yaitu sekelompok jasa pelengkap yang

mempermudah pembelian dengan menciptakan prosedur yang cepat,

akurat, dan tanggap untuk menerima permohonan keanggotaan, melakukan

pemesanan, atau melakukan reservasi.

3. Penagihan, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang memudahkan

pembelian dengan menyediakan dokumentasi yang jelas, tepat waktu,

akurat, dan relevan tentang apa yang harus dibayar pelanggan, ditambah

dengan informasi tentang bagaimana membayarnya.

4. Pembayaran, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang memudahkan

pembelian dengan menawarkan pilihan prosedur yang mudah untuk

melakukan pembayaran dengan cepat.

Page 37: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

24

5. Konsultasi, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai dengan

memberikan jawaban kepada pelanggan yang membutuhkan saran,

konseling, atau pelatihan untuk membantu mereka mendapatkan manfaat

sebesar-besarnya dari pengalaman jasa tersebut.

6. Keramahan, yaitu sekelompok jasa pelengkap yang menambah nilai

dengan cara memperlakukan para pelanggan seperti tamu dan

menyediakan perlengkapan kenyamanan yang mampu mengantisipasi

kebutuhan mereka selama berinteraksi dengan penyedia jasa.

7. Pengamanan, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai

dengan membantu pelanggan menangani atau mengamankan barang milik

pribadinya yang mereka bawa ke tempat penyerahan jasa atau tempat

mereka membeli.

8. Pengecualian, yaitu sekumpulan jasa pelengkap yang menambah nilai

dengan menanggapi permintaan khusus, memecahkan masalah, menangani

pengaduan dan saran, dan menyediakan kompensasi atau kegagalan jasa.

Pencapaian kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan dapat

ditingkatkan dengan beberapa pendekatan (Kotler, 2005) :

1. Memperkecil kesenjangan-kesenjangan yang tengah terjadi antara pihak

manajemen dan pelanggan.

2. Perusahaan harus mampu membangun komitmen bersama untuk

menciptakan visi di dalam perbaikan proses pelayanan.

3. Memberikan kesempatan kepada pelanggan untuk menyampaikan

keluhan.

4. Mengembangkan dan menerapkan accountable, proactive, dan

partnership marketing sesuai situasi pemasaran.

2.9. Definisi Pelanggan

Pelanggan adalah semua orang yang menuntut perusahaan untuk

memenuhi standar kualitas tertentu, dan karena itu akan memberikan

pengaruh pada performansi suatu perusahaan. Pada dasarnya dikenal tiga

macam pelanggan dalam sistem kualitas modern (Gasperz dalam Nasution,

2004), yaitu pelanggan internal, pelanggan antara dan pelanggan eksternal.

Page 38: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

25

1. Pelanggan Internal

Adalah orang yang berada dalam perusahaan dan memiliki pengaruh pada

performansi pekerjaan (atau perusahaan) kita. Bagian-bagian pembelian,

produksi, penjualan, pembayaran gaji, rekrutmen, dan karyawan

merupakan contoh dari pelanggan internal.

2. Pelanggan Antara

Adalah mereka yang bertindak atau berperan sebagai perantara, bukan

sebagai pemakai akhir produk. Distributor yang mendistribusikan produk-

produk, agen-agen perjalanan yang memesan kamar hotel umtuk pemakai

akhir, merupakan contoh dari pelanggan antara.

3. Pelanggan Eksternal

Adalah pembeli atau pemakai akhir produk, yang sering disebut dengan

pelanggan nyata. Pelanggan eksternal merupakan orang yang membayar

untuk menggunakan produk yang dihasilkan.

2.10. Nilai Pelanggan

Drucker dalam Kotler (2005) menyatakan bahwa tugas pertama

sebuah perusahaan adalah menciptakan pelanggan. Nilai yang diterima

pelanggan (Customer Delivered Value) adalah selisih antara total customer

value atau jumlah nilai bagi pelanggan dan total customer cost atau biaya

total pelanggan. Total customer value adalah kumpulan manfaat yang

diharapkan diperoleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Total

customer cost adalah kumpulan pengorbanan yang diperkirakan pelanggan

akan terjadi dalam mengevaluasi, memperoleh dan menggunakan produk

atau jasa tersebut.

Menciptakan nilai untuk pelanggan berkaitan dengan konsep 8 P

(Lovelock dan Wright, 2005), yaitu :

1. Tempat dan waktu (place and time), keputusan manajemen tentang

kapan, dimana dan bagaimana menyampaikan jasa kepada pelanggan.

Page 39: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

26

2. Proses (process), metode pengoperasian atau serangkaian tindakan

tertentu, yang umumnya berupa langkah-langkah yang diperlukan dalam

suatu urutan yang telah ditetapkan.

3. Produktivitas (produkctivity), seberapa efesien pengubahan input jasa

menjadi output yang menambah nilai bagi pelanggan.

4. Kualitas (quality), sejauh mana suatu jasa memuaskan pelanggan dengan

memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan mereka.

5. Orang (people), karyawan (dan kadang-kadang pelanggan lain) yang

terlibat dalam proses produksi.

6. Promosi dan edukasi (promotion and education), semua aktivitas dan alat

yang menggugah komunikasi yang dirancang untuk membangun

preferensi pelanggan terhadap jasa dan penyedia jasa tertentu.

7. Bukti fisik (phisical evidence), petunjuk visual atau berwujud lainnya

yang memberi bukti atas kualitas jasa.

8. Harga dan biaya jasa lainnya (price and others cost service), pengeluaran

uang, waktu dan usaha oleh pelanggan untuk membeli dan

mengkonsumsi jasa.

Menurut Rangkuti (2003) nilai didefinisikan sebagai pengkajian

secara menyeluruh manfaat suatu produk yang didasarkan pada persepsi

pelanggan atas apa yang telah diterima oleh pelanggan dan yang telah

diberikan oleh produk tersebut. Pelanggan membutuhkan pelayanan serta

manfaat dari produk. Selain uang pelanggan juga mengeluarkan waktu dan

tenaga guna mendapatkan suatu produk.

2.11. Lembaga Pendidikan

Pendidikan secara umum merupakan usaha yang sengaja

diadakan dan dilakukan secara sistematis secara terus menerus

dalam jangka waktu tertentu, sesuai dengan tingkatannya guna

menyampaikan, menumbuhkan dan mendapatkan pengetahuan, sikap,

nilai, kecakapan, atau keterampilan yang dikehendaki (Hardjana, 2001).

Page 40: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

27

Menurut Atmodiwirio (2000) pendidikan adalah pembelajaran yang

dipersiapkan untuk meningkatkan pelaksanaan pekerjaan pada masa yang

akan datang atau meningkatkan seseorang untuk dapat menerima tanggung

jawab atau tugas-tugas baru.

Pasal 2 PP 30/1990 dalam Indriyanto (2005) mengungkapkan bahwa

fungsi utama lembaga pendidikan tinggi adalah menyiapkan peserta didik

agar pada waktunya menjadi anggota masyarakat yang berguna. Fungsi ini

diselenggarakan melalui kegiatan fungsional yang dikenal sebagai Tridarma

Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada

masyarakat. Selanjutnya kebijakan Depdikbud dalam meningkatkan

relevansi pendidikan yaitu: relevansi dengan kebutuhan pembangunan pada

umumnya dan dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha serta dunia

industri pada khususnya melalui apa yang disebut Link and Match

(keterkaitan dan kesepadanan). Aspek relevansi ini akan berkaitan pula

dengan aspek pemerataan kesempatan, kualitas dan efesiensi

(Indriyanto, 2005).

2.12. Lingkungan Akademik

Perguruan Tinggi merupakan wahana tenaga ahli yang diharapkan

mampu mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberi sumbangan

kepada pembangunan. Perguruan Tinggi sebagai wadah untuk menciptakan

kader-kader pemimpin bangsa memerlukan suatu pengelolaan yang berbeda

dengan pengelolaan instansi non-pendidikan, karena dalam wadah ini

berkumpul orang-orang yang berilmu dan bernalar (Artawan, 2004).

Proses pendidikan tinggi berada dalam suatu lingkungan akademik.

Lingkungan akademik perguruan tinggi adalah ruang lingkup tempat proses

belajar dan tempat berlangsungnya visi dan misi perguruan tinggi sebagai

salah satu lembaga pendidikan tinggi (Kurniawan, 2005).

Di dalam lingkungan akademik terdapat beberapa komponen, yaitu : dosen,

mahasiswa, manajemen perguruan tinggi dan sarana untuk mendukung

kegiatan perkuliahan. Dosen adalah seseorang yang berdasarkan

persyaratan pendidikan, keahlian dan kemampuannya diangkat oleh rektor

Page 41: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

28

untuk menjalankan tugas pokok pendidikan. Dosen merupakan staf

perguruan tinggi yang bertugas mengajar dan membimbing para mahasiswa,

sedangkan mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar secara sah dan

belajar di perguruan tinggi. Manajemen perguruan tinggi harus mampu

melakukan sinkronisasi antara tujuan pribadi dengan visi dan misi lembaga.

Peningkatan kinerja manajemen tidak terjadi secara acak atau

kebetulan tetapi lebih merupakan akibat dari tindakan pengelolaan atau

pembinaan yang direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan

dikendalikan secara komprehensif dan terintegrasi. Pada manajemen

perguruan tinggi terdapat staf-staf yang mendukung kelancaran kegiatan

perkuliahan seperti staf akademik, staf keuangan dan staf administrasi.

Sarana dalam mendukung kegiatan perkuliahan diantaranya seperti:

ruang kuliah, laboratorium, perpustakaan, dan berbagai sarana lain yang

dapat digunakan untuk mendukung kegiatan perkuliahaan.

2.13. Budaya Akademik

Menurut Kurniawan (2005) budaya akademik sebagai suatu

subsistem perguruan tinggi memegang peranan penting dalam upaya

membangun dan mengembangkan kebudayaan dan peradaban masyarakat

dan bangsa secara keseluruhan. Pemilikan budaya akademik seharusnya

menjadi keinginan semua insan akademik, yakni dosen dan mahasiswa.

Derajat akademik tertinggi bagi seorang dosen adalah dicapainya

kemampuan akademik pada tingkat guru besar (profesor). Sedangkan bagi

mahasiswa adalah apabila ia mampu mencapai prestasi akademik yang

setinggi-tingginya.

Bagi dosen mencapai derajat akademik guru besar dengan

melakukan tindakan akademik pendukung tercapainya derajat guru besar.

Dosen harus melakukan penelitian untuk mendukung karya ilmiah, menulis

jurnal-jurnal ilmiah, mengikuti seminar dalam berbagai tingkat dan forum,

dan lain-lain. Selain itu, dosen tersebut juga harus melakukan pengabdian

pada masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

kesejahteraan masyarakat (Purwanto, 2000).

Page 42: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

29

Bagi mahasiswa faktor-faktor yang dapat menghasilkan prestasi

akademik adalah terprogramnya kegiatan belajar, giat untuk memburu

referensi aktual dan mutakhir, diskusi substansial akademik, aktif organisasi

dan sebagainya (Purwanto, 2000). Melalui aktivitas seperti itu diharapkan

budaya mutu dapat dikembangkan secara bertahap dan menjadi kebiasaan

dalam perilaku tenaga akademik dan mahasiswa dalam proses pendidikan di

perguruan tinggi.

2.14. Prestasi Akademik

Prestasi akademik adalah suatu nilai atau ukuran yang diperoleh

seseorang dalam sebuah lembaga pendidikan menurut standar atau kinerja

tertentu dan merupakan fungsi dari faktor-faktor sekolah (in school factors)

dan faktor-faktor lainnya (Indriyanto, 2005). Menurut Slameto (2003),

Prestasi akademik merupakan output yang sangat penting dan merupakan

alat pengukur kemampuan kognitif siswa. Untuk mencapai prestasi

akademik yang baik, seorang siswa dipengaruhi oleh beberapa faktor yang

terjadi di sekitar kehidupannya baik yang terjadi di rumah tangga maupun di

dalam pergaulan masyarakat. Cara belajar juga menentukan keberhasilan

anak dalam mencapai prestasi. Belajar dengan cara teratur dan bertahap

akan lebih menanamkan ilmu tersebut dalam diri anak (Hartanto, 1991).

Prestasi belajar yang dimiliki seorang anak, tidak hanya dilihat dari

keberhasilan anak di kelas. Kemampuan remaja dalam bersosialisasi dapat

menjadi suatu prestasi untuk remaja. Remaja dapat mengembangkan potensi

diri yang dimiliki dengan mengikuti berbagai aktivitas, baik aktivitas yang

ada di sekolah maupun di luar sekolah (Hurlock, 1994).

Menurut Suparno (2001) prestasi akademik mahasiswa selama

mengikuti pendidikan di perguruan tinggi dinilai dari penilaian mata kuliah,

penilaian semester, penilaian akhir tahun akademik dan penilaian akhir

program studi. Tolak ukur yang terutama dipakai adalah Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) yang diperoleh mahasiswa.

Page 43: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

30

2.15. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Menurut Widiastono (2004) usaha untuk menghasilkan orang yang

memiliki kecakapan teknis dan siap kerja di tengah tuntutan masyarakat

global merupakan salah satu dari keseluruhan tujuan pendidikan manusia.

Faktor-faktor yang memperngaruhi prestasi akademik selain keadaan gizi

adalah hereditas, keadaan sosial ekonomi keluarga, faktor lingkungan,

stimulus, fasilitas belajar dan daya tahan tubuh. Prestasi akademik juga

dipengaruhi oleh cara belajar dan disiplin diri dalam belajar. Belajar disiplin

diri sebaiknya diterapkan semenjak usia muda, agar kebiasaan disiplin

sudah terbentuk dan memudahkan anak dalam pergaulan dan hubungan

sosial dengan teman-teman. Kebiasaan disiplin diri menjadi pendukung

kelancaran perkembangan kognitif dan prestasi belajar. Kognitif yang tinggi

tidak menjamin keberhasilan sepenuhnya bila tidak didukung oleh faktor

lain yaitu motivasi (Slameto, 2003).

Metode pembelajaran yang dilaksanakan seorang anak, akan

menentukan hasil belajar. Jika hasil yang diperoleh tidak memuaskan dapat

karena sifat malas belajar seorang anak atau sikap orang tua yang

memperlihatkan rasa kecewa atau menekan anak. Anak akan berhasil dalam

belajar, bila orang tua mendampingi, membimbing serta mendorong dalam

mencapai prestasi yang memuaskan (Gunarsa, 2004). Keberhasilan prestasi

anak tidak hanya dari dukungan orang tua dan kecerdasan kognitif, akan

tetapi didukung dengan kecerdasan emosional.

Kecerdasan kognitif dan kecerdasan emosional merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi kemampuan belajar seseorang. Kecerdasan

emosional memiliki peran yang besar dalam memperoleh prestasi. Berbagai

perubahan yang terjadi pada diri anak baik fisik maupun psikis akan

mempengaruhi keseluruhan pola perilaku termasuk dalam hal pencapaian

prestasi belajar (Goleman. 1999).

Menurut Purwanto (2000), faktor-faktor yang mempengaruhi proses

dan hasil belajar berasal dari dalam (internal) dan luar (eksternal) individu.

Faktor yang berasal dari luar yaitu lingkungan dan pelayanan. Faktor

lingkungan terdiri dari alam dan kehidupan sosial. Faktor-faktor yang

Page 44: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

31

termasuk kedalam pelayanan atau faktor-faktor yang sengaja dirancang

adalah kurikulum atau bahan pelajaran, pengajar, sarana, dan fasilitas serta

manajemen. Faktor dari dalam individu terbagi atas fisiologi dan psikologi.

Fisiologi terbagi menjadi kondisi fisik dan kondisi panca indera, sedangkan

psikologi terbagi menjadi bakat, minat, kecerdasan, motivasi dan

kemampuan kognitif. Agar lebih jelas maka dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses dan Hasil Belajar(Purwanto, 2000)

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh Suparno (2001) pada

siswa tingkat sekolah dasar, diperoleh fakta terkait dengan permasalahan

yang dihadapi dalam proses belajar diantaranya disebabkan adanya

gangguan emosi yang dialami oleh anak terutama disebabkan orang tua

yang sibuk bekerja. Kemudian pengamatan lain yang dilakukan oleh Utomo

dan Ruijter terhadap mahasiswa menunjukkan bahwa masalah belajar

disebabkan banyak mahasiswa di rumah tidak mempersiapkan diri untuk

Alam

SosialLingkungan

Luar

Faktor

Dalam

Pelayanan

Kurikulum

Pengajar

Manajemen

Kondisi Fisik

Kondisi panca indera

Bakat

Minat

Kecerdasan

Motivasi

Kemampuan kognitif

Fisiologi

Psikologi

Sarana dan fasilitas

Page 45: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

32

belajar, tidak mengerjakan tugas yang diberikan dosen dan hal lain yang

berhubungan dengan cara mengajar dosen.

Hasil survei menunjukkan bahwa permasalahan dapat disebabkan

mahasiswa merasa sukar mencerna materi yang dianggap sulit,

merasa kehilangan gairah belajar karena nilai dari berbagai mata kuliah

yang diperolehnya rendah, tidak bisa berkonsentrasi ketika belajar,

tidak cukup tekun mengerjakan tugas-tugas belajar dan adanya perasaan

bosan pada materi pelajaran. Masalah juga timbul akibat mahasiswa merasa

was-was memikirkan biaya kuliah yang berat, adanya ketidakpuasan

akan penilaian yang dilakukan oleh dosen, anggapan bahwa dosen tidak

cukup menguasai materi, cara-cara kuliah yang kurang menarik

dan kesulitan memahami perkuliahan karena mereka berasal dari

latar belakang pendidikan yang konsentarasinya kurang mendukung

perkuliahan atau jurusan yang dipilihnya (Suparno, 2001).

Pada umumnya permasalah bersumber dari dalam dan

luar mahasiswa. Permasalahan yang berasal dari dalam diri mahasiswa

tersebut adalah rasa bosan, semangat belajar turun, sulit mencerna pelajaran,

sulit mengatur waktu, sukar berkonsentrasi, tidak cakap menganalisis soal,

sulit memahami buku teks, sulit memahami tugas-tugas dan tidak memiliki

cukup keterampilan belajar. Sumber kesulitan eksternal meliputi

dosen/tenaga pengajar, penyiapan pengajaran monoton, penilaian tidak adil,

tuntutan terhadap jawaban tes tepat seperti yang ada dalam buku, dan

perkuliahan terlalu teoritis. Selain kedua sumber kesulitan tersebut

lingkungan fisik dan sosial ekonomi juga mempengaruhi proses belajar.

Hal yang berhubungan dengan lingkungan fisik dan sosial ekonomi

diantaranya fasilitas laboratorium tidak memadai, ruang belajar

tidak nyaman, suara bisisng, mahasiswa lain menyontek saat ujian,

buku diperpustakaan kurang, biaya kuliah mahal dan biaya hidup mahal

(Suparno, 2001).

Page 46: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

33

2.16. Hasil Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Yulianti (2007) yang berjudul

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa

MMA-IPB dengan menggunakan regresi berganda dan double-log

diketahui bahwa IPK S1 merupakan salah satu faktor yang

mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa kelas reguler MMA-IPB.

Faktor lain yang mempengaruhi adalah status perguruan tinggi asal,

dan kepemilikan komputer. Sedangkan faktor yang berpengaruh nyata

terhadap prestasi akademik mahasiswa kelas eksekutif adalah usia masuk,

tes psikotes, tempat tinggal dan status pernikahan.

Ulfah (2007), melakukan analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan

Terhadap Mutu Layanan Jasa Lembaga Pendidikan Musik Farabi Bogor.

Berdasarkan jumlah responden sebanyak 51 orang. Dimensi emphaty

merupakan dimensi yang memiliki nilai rata-rata tingkat kepentingan

dan kinerja yang paling rendah. Sedangkan dimensi yang dianggap

paling penting dan paling tinggi tingkat kinerjanya oleh pelanggan

jika dibandingkan dimensi-dimensi kualitas pelayanan lainnya

adalah dimensi assurance. Dalam dimensi tangible, atribut kualitas jasa

yang dianggap paling penting dan paling tinggi kinerjanya adalah

atribut ruang belajar yang kondusif dan nyaman. Sedangkan yang

memiliki nilai rata–rata tingkat kepentingan dan kinerja yang paling rendah

adalah atribut penampilan pengajar dan karyawan. Dalam dimensi

reliability, atribut kualitas jasa yang dianggap paling penting dan

paling tinggi kinerjanya adalah atribut tenaga pengajar yang kompeten.

Sedangkan yang memiliki nilai rata-rata tingkat kepentingan dan

kinerja yang paling rendah adalah atribut fasilitas pindah jadwal

dan pindah cabang. Atribut kualitas jasa yang memiliki nilai rata-rata

tingkat kepentingan tertinggi dalam dimensi responsiveness adalah

atribut tenaga pengajar dan karywan cepat tanggap terhadap keluhan atau

masalah yang dihadapi siswa. Sedangkan yang terendah adalah

atribut kecepatan bagian administrasi dalam menangani transaksi.

Berdasarkan Customer Satisfaction Index (CSI), tingkat kepuasan konsumen

Page 47: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

34

mencapai nilai 78%. Nilai ini mencerminkan bahwa secara

keseluruhan responden merasa puas terhadap kinerja dari

Lembaga Pendidikan Musik Farabi.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Syafrudin (2006)

tentang faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap masa studi

mahasiswa yang dilakukan dengan pendekatan Model Persamaan Struktur

(Structural Equational Modelling). Model keberhasilan studi menggunakan

empat peubah laten dengan sembilan peubah manifest, peubah laten sukses

hanya diukur oleh peubah IPK. Faktor internal yang memberikan pengaruh

adalah usia sedangkan faktor eksternalnya adalah status bekerja

memberikan kontribusi terbesar dalam membangun proses studi diikuti oleh

penghasilan orang tua.

Norman (2006), melakukan analisis tingkat kepuasan pelanggan

terhadap kinerja pelayanan Customer Service Galeri Indosat Bogor.

Dari hasil penelitian didapat bahwa, responden yang mengunjungi

Galeri Indosat Bogor, sebagian besar merupakan responden laki-laki

berusia antara 19-25 tahun. Pengukuran tingkat kinerja dan tingkat

kepentingan atribut kualitas jasa dari Galeri Indosat Bogor dilakukan

berdasarkan lima dimensi kualitas jasa, yaitu dimensi tangible, reliability,

responsiveness, emphaty, dan assurance. Berdasarkan data dari kuesioner,

dimensi yang memiliki rata-rata tingkat kepentingan dan kinerja yang

paling tinggi adalah dimensi assurance. Sedangkan dimensi yang memiliki

nilai rata-rata kinerja yang terendah adalah dimensi reliability dan

dimensi yang memiliki tingkat kepentingan terendah adalah

dimensi emphaty. Dari importance-performance matrix menunjukkan

bahwa atribut-atribut pelayanan jasa Galeri Indosat Bogor mayoritas

tersebar pada kuadran A, B dan C, dan hanya ada satu atribut yang berada

di kuadran D. Sedangkan dari hasil perhitungan Customer Satisfaction Index

(CSI) sebesar 78% berarti secara umum responden yang merupakan

pelanggan Indosat telah puas dengan pelayanan yang diberikan oleh

Galeri Indosat Bogor.

Page 48: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

35

Penelitian yang dilakukan oleh Widiyanti (2005) melakukan

pemodelan keberhasilan studi mahasiswa dengan model logistik ordinal.

Hasil analisis model logistik ordinal menunjukkan bahwa lama masa studi

dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor eksternal mahasiswa

(pendidikan ayah dan pendapatan orang tua mahasiswa per bulan)

dan faktor internal setelah masuk ke IPB (nilai rataan MIPA TPB dan nilai

rataan mata kuliah wajib statistik). Untuk peubah respon IPK, faktor

yang berpengaruh hanya faktor internal setelah masuk ke IPB (IP TPB dan

rataan nilai mata kuliah wajib statistik).

Wulandari (2004) melakukan penelitian tentang analisis tingkat

keberhasilan mahasiswa dengan menggunakan pendekatan pohon regresi.

Pohon regresi yang dibangun pada ketiga gerombol tersebut menunjukkan

peubah yang paling mempengaruhi nilai IPK S2 adalah status

perguruan tinggi asal. Peubah berpengaruh lain yang selalu muncul

pada setiap gerombol adalah status pekerjaan, IPK S1 dan usia saat

diterima S2. Peubah sumber biaya dan durasi lulus S1 hingga masuk S2

hanya muncul pada gerombol ketiga. Untuk masa studi, peubah-peubah

yang paling mempengaruhi adalah kesesuaian program studi S1 dengan S2

(gerombol 1), status perguruan tinggi asal (gerombol 2), dan

sumber biaya (gerombol 3).

Pada penelitian terdahulu menunjukkan metode penelitian

yang digunakan berbeda-beda dalam mencapai tujuannya.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian-penelitian sebelumnya adalah

penelitian ini menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap

prestasi akademik mahasiswa Perguruan Tinggi X yang memang

belum diteliti pada penelitian sebelumnya dan alat analisis yang

digunakan yaitu crosstabs, uji chi-square dan analisis regresi logistik.

Page 49: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

36

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual

Persaingan yang semakin ketat tidak hanya terjadi pada industri besar,

namun juga terjadi pada perguruan tinggi. Persaingan antar perguruan tinggi

tidak hanya terjadi pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tetapi juga pada

Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Setiap perguruan tinggi harus memiliki

keunggulan masing-masing dalam menghadapi persaingan yang semakin

kompetitif, salah satunya adalah dengan menghasilkan lulusan yang

berkualitas dan kompeten dalam bidangnya masing-masing.

Perguruan Tinggi X merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri

(PTN) terbaik di Indonesia yang diharapkan perannya dalam menghasilkan

para lulusan berkualitas di bidangnya. Sebagai salah satu PTN terkemuka di

Indonesia, Perguruan Tinggi X dituntut meningkatkan mutu layanan dan

mutu akademik agar mampu bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

Perguruan Tinggi X (PT. X) merupakan program penyelenggaraan

khusus yang didirikan pada tahun 2006. Program ini diselenggarakan bagi

lulusan diploma yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang strata 1.

Sebagai pendatang baru dalam industri pendidikan, PT. X dituntut dalam

menghasilkan sumberdaya yang berkualitas dengan cara meningkatkan mutu

layanan dalam menjamin mutu lulusan. Mutu lulusan PT. X dilihat dari

prestasi akademik mahasiswa sebagai tolak ukurnya adalah Indeks Prestasi

Kumulatif (IPK) mahasiswa. Mutu lulusan harus menjadi fokus perhatian

dalam membangun keunggulan bersaing dengan perguruan tinggi lainnya.

Peningkatan mutu pelayanan diharapkan dapat menciptakan hubungan

yang harmonis antara PT. X dengan pelanggan (mahasiswa). Hal ini

menuntut PT.X untuk mengetahui respon pelanggan terhadap atribut yang

berkaitan pelayanan pelanggan. Salah satu hal penting yang perlu dipahami

oleh pengelola PT. X, yaitu tingkat prestasi akademik dan respon mahasiswa

terhadap pelayanan PT. X. Dengan pemahaman yang baik terhadap hal

tersebut, perusahaan diharapkan mampu untuk meningkatkan prestasi

akademik mahasiswa melalui pelayanan yang diberikan sehingga mampu

Page 50: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

37

menarik para lulusan diploma agar menggunakan jasa pendidikan yang

ditawarkan PT. X dalam mendalami ilmu-ilmu.

Penelitian ini mencoba mengevaluasi respon pelanggan (mahasiswa)

terhadap kualitas pelayanan PT. X. Usaha untuk meningkatkan kualitas

pelayanan dilakukan dengan mengetahui penilaian pelanggan terhadap

atribut-atribut kualitas pelayanan yang selama ini telah dilakukan PT. X

dengan menggunakan skala likert. Penelitian ini menggunakan atribut

kualitas pelayanan yang diperoleh berdasarkan penelitian terdahulu dan

didukung dengan studi literatur. Atribut-atribut kualitas pelayanan jasa PT. X

tersebut dikelompokkan ke dalam lima dimensi kualitas jasa, yaitu tangible

(berwujud), reliability (keandalan), responsiveness (kesigapan), assurance

(kepastian), dan empathy (empati).

Untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara atribut-atribut kualitas

pelayanan terhadap prestasi akademik mahasiswa dengan menggunakan alat

analisis regresi logistik. Prestasi akademik mahasiswa diukur dari Indek

Prestasi Kumulatif (IPK) yang telah diklasifikasi menjadi dua yaitu dibawah

standar, kecil dari 2,5 dan diatas standar, besar atau sama dengan 2,5.

Penetapan standar IPK berdasarkan kebijakan PT. X yang menetapkan

standar IPK 2,5. Prestasi akademik terdiri dari faktor internal individu (dari

dalam) dan faktor eksternal individu (dari luar). Penelitian ini hanya

menganalisis faktor ekternal individu yaitu dari segi kualitas pelayanan.

Hasil analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap prestasi akademik

mahasiswa dapat digunakan sebagai masukan untuk meningkatkan prestasi

akademik mahasiswa melalui pelayanan yang diberikan pihak pengelola

perguruan tinggi x.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan dalam kerangka

pemikiran konseptual, dapat dilihat pada Gambar 5.

Page 51: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

38

Keterangan :: Variabel-variabel yang diteliti: Variabel-variabel yang tidak diteliti

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Konseptual

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Lokasi dan Waktu

Penelitian ini dilakukan di Perguruan Tinggi X. Kegiatan

penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2008.

3.2.2.Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data

primer dan data sekunder. Data primer yaitu data atau informasi yang

Dimensi Kualitas Pelayanan: 1. Tangible2. Reliability3. Responsiveness 4. Assurance5. Empathy

PrestasiAkademikMahasiswa

(IPK)

Pengaruh Atribut Pelayanan Jasa terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa

Persaingan antar Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi X

Peningkatan mutu pelayananPerguruan Tinggi X

Penilaian Pelanggan

Dengan Skala Likert

Faktor Internal

Regresi Logistik

Faktor Eksternal

Klasifikasi IPKDibawah Standar <2,5Diatas Standar ≥2,5

Page 52: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

39

dikumpulkan secara langsung dari obyek penelitian lapangan atau

peninjauan langsung. Data primer ini diambil melalui :

1. Wawancara yang dilakukan dengan pihak-pihak yang terkait dalam

perusahaan sesuai masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan agar dapat

memperoleh data untuk menunjang penelitian lebih lanjut.

2. Kuesioner yang diberikan kepada seluruh mahasiswa angkatan

pertama Perguruan Tinggi X. Alat ukur yang dipakai adalah dengan

menggunakan skala Likert. Menurut Umar (2004), adapun langkah-

langkah untuk membuat skala Likert sebagai berikut:

a. Kumpulkan sejumlah pertanyaan yang sesuai dengan sikap yang

akan diukur dan dapat diidentifikasikan dengan jelas (positif atau

tidak positif).

b. Berikan pernyataan-pernyataan di atas kepada sekelompok

responden untuk diisi dengan benar.

c. Respon dari tiap pernyataan dihitung dengan cara menjumlahkan

angka-angka dari setiap pernyataan sedemikian rupa sehingga

respons yang berada pada posisi yang sama akan menerima secara

konsisten nilai angka yang selalu sama.

d. Mencari pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dipakai dalam

penelitian, jika terdapat: pernyataan yang tidak diisi lengkap oleh

responden dan pernyataan yang secara totalnya responden tidak

menunjukkan korelasi yang substansial dengan nilai totalnya.

Pernyataan-pernyataan hasil saringan akhir akan membentuk

skala Likert yang dapat dipakai untuk mengukur skala sikap.

Informasi yang diperoleh dengan skala Likert berupa skala

pengukuran ordinal, sebagai hasil yang diperoleh hanya dapat dibuat

rangking tanpa dapat diketahui berapa besarnya selisih satu

tanggapan ke tanggapan lainnya. Skala Likert berhubungan dengan

pernyataan tentang sikap, pendapat, dan persepsi seseorang terhadap

sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, baik-

tidak baik, dan lainnya (Umar, 2004). Berikut Tabel 3 tentang

bobot penelitian (dengan bobot tertentu pada setiap pertanyaan) :

Page 53: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

40

Tabel 3. Skala Pengukuran yang DigunakanBobot nilai Jawaban Responden

3 Setuju/baik

2 Netral

1 Tidak setuju/tidak baik

Jawaban-jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian

dijumlahkan untuk setiap responden, guna dijadikan skor penilaian

terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Kuesioner tidak

dilampirkan sesuai dengan permintaan Perguruan Tinggi X.

Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi pustaka, internet,

artikel, buku dan literatur lainnya yang berhubungan dengan

penelitian.

3.2.3.Metode Pengambilan Sampel

Populasi adalah kumpulan elemen-elemen yang mempunyai

karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai kesempatan yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Populasi dari penelitian ini

adalah mahasiswa Perguruan Tinggi X. Pengambilan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2005) bahwa, teknik purposive sampling

merupakan teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu, artinya kita mencari data kepada orang yang kita

anggap paling tahu tentang informasi yang dibutuhkan. Sampel yang

diambil dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan

pertama Perguruan Tinggi X yang berjumlah sebanyak 51 orang.

3.2.4.Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana

alat ukur dapat mengukur variabel yang diukur. Pengujian validitas

menggunakan teknik korelasi Product Moment, yaitu dengan cara

mengkorelasi skor tiap item dengan skor totalnya. Kriteria valid atau

Page 54: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

41

tidak valid adalah apabila korelasi r kurang dari r tabel dengan tingkat

signifikan α = 5%, berarti butir penyataan tidak valid. Rumus korelasi

Product Moment, (Umar, 2004) yaitu :

r =

)])()()([(

)()(2222 YYnXXn

YXXYn…………………..(1)

Dimana : n = jumlah responden

X = skor masing-masing

Y = skor total

Setelah dilakukan uji validitas, kemudian dilakukan

uji reliabilitas. Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui

tingkat reliabilitas data yang dihasilkan oleh suatu instrumen,

artinya menunjukkan kestabilan hasil pengukuran, bila alat

tersebut digunakan pada kelompok yang sama pada saat yang berbeda.

Menurut Nasution (2004), reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan

sejauh mana alat pengukuran dapat dipercaya atau dapat diandalkan.

Dalam penelitian ini, uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha

Cronbach dengan rumus sebagai berikut :

r11 =

2

2

11 t

b

k

k

..................................................(2)

dengan : r11 = reliabilitas instrumen

k = banyak butir pertanyaan

2b = jumlah varians butir

2t = varians total

Rumus varians yang digunakan :

2 = n

n

XX

22 )(

.................................................(3)

Di mana : n = jumlah respondenX = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor butir

pertanyaan)

Page 55: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

42

3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

Hasil analisis diolah secara kuantitatif dengan menggunakan software

Microsoft Excel 2003 dan software SPSS 13.00 for Windows. Sedangkan

dalam analisis data dilakukan analisis deskriptif dan tabulasi silang. Analisis

deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan karakteristik responden yang

terdiri dari pelanggan Perguruan Tinggi X dengan cara menggambarkan

serinci mungkin data yang diperoleh. Analisis deskriptif juga digunakan

untuk mengetahui bagaimana tingkat kinerja atribut-atribut pelayanan

Perguruan Tinggi X di benak pelanggan.

Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara atribut-atribut

kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X, digunakan rumus Chi-Square. Untuk

menganalisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap prestasi akademik

mahasiswa digunakan analisis Regresi Logistik.

Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan secara

terperinci data yang diperoleh. Data yang akan dianalisis dengan

menggunakan analisis deskriptif yaitu karakteristik responden

pelanggan Perguruan Tinggi X dan penilaian pelanggan mengenai

kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X.

1. Analisis Karakteristik Responden

Analisis karakteristik responden dilakukan dengan

menggunakan analisis deskriptif. Responden dalam penelitian ini

adalah terdiri dari seluruh mahasiswa angkatan pertama Perguruan

Tinggi X. Karakteristik responden terdiri dari jenis kelamin,

usia saat masuk, status bekerja, dan sumber biaya pendidikan.

Semua hasil yang diperoleh dari jawaban-jawaban responden dibuat

tabulasi dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama

kemudian dipersentasekan. Persentase yang terbesar merupakan

faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti.

Page 56: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

43

2. Analisis Penilaian Pelanggan Mengenai Tingkat Kinerja

Atribut-atribut Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi X

Analisis penilaian pelanggan mengenai tingkat kinerja

atribut-atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X dilakukan

dengan analisis secara kualitatif, yaitu analisis deskriptif dengan

menggunakan analisis tabel hasil kuesioner, yang menganalisis

hal-hal penting dalam penilaian kinerja atribut-atribut

kualitas pelayanan. Langkah-langkah pengolahan dan analisis

datanya sebagai berikut :

a. Memberi skor pada setiap jawaban responden sesuai dengan

bobot yang telah ditentukan dalam Skala Likert.

b. Membuat tabulasi dari skor-skor nilai yang telah diperoleh dari

jawaban responden.

c. Masing-masing kategori ditentukan berdasarkan rumus rentang

kriteria (Umar, 2004) yaitu : Rentang Skala : RS = (m-1)/m ;

dimana m adalah jumlah alternatif jawaban tiap item. Sehingga

didapatkan rentang skala : (3-1)/3 = 0,7.

Skala Penilaian : 1,00 – 1,70 = tidak setuju/tidak baik

1,71 – 2,40 = netral

2,41 – 3,00 = setuju/baik

d. Responden-responden yang memiliki skor nilai yang sama untuk

setiap item pertanyaan dikelompokkan berdasarkan kategori

jawaban (1 sampai 3 bagi pernyataan yang bersifat positif dan 3

sampai 1 bagi pernyataan yang bersifat negatif), lalu dihitung

jumlah dan persentasenya. Kesimpulan diambil berdasarkan

persentase terbesar dari setiap persentase jawaban responden yang

telah dihitung.

e. Jumlah responden per item pertanyaan dikelompokkan dan

dijumlahkan menjadi per indikator sesuai kategori jawaban.

Persentase jumlah responden dihitung untuk memperoleh

kesimpulan pada tiap indikator berdasarkan persentase terbesar.

Perhitungan pada metode ini menggunakan Microsoft Excel 2003.

Page 57: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

44

Tabulasi Silang

Tabulasi silang (Cross Tabulation) adalah teknik untuk

membandingkan atau melihat hubungan antara dua variabel atau lebih

(Simamora, 2002). Dalam tabulasi silang biasanya dihitung persentase

responden untuk setiap kelompok agar mudah dilihat hubungan antara

dua variabel. Agar mudah dibaca, variabel terikat (variabel dependen)

biasanya disusun pada arah row (baris), sedangkan variabel bebas

(variabel independen) disusun pada arah column (kolom).

Uji Chi-square

Uji Chi-Square dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya

hubungan antara variabel atribut kualitas pelayanan. Rumus Chi-Square

yang digunakan adalah:

ij

ijij

E

EOCS .............................................................................(4)

Dimana:

Oij = Koefisien korelasi

Eij = Selisih peringkat Xi dan Yi

Eij = Pr + Pc x n ……......……………………………………....(5)

Pr = Proporsi baris

Pc = Proporsi kolom

n = Jumlah responden

Untuk mencari derajat kebebasan, digunakan rumus berikut:

df = (Jumlah Baris-1) x (Jumlah Kolom-1) …...…..………...(6)

Hipotesis yang digunakan yaitu :

H0 = Tidak ada hubungan antar atribut kualitas pelayanan.

H1 = Ada hubungan antar atribut kualitas pelayanan.

Dasar pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan dua cara berikut.

1. Membandingkan Chi-Square hitung dengan Chi-Square tabel

a. Jika Chi-Square hitung < Chi-Square tabel, maka Ho diterima.

b. Jika Chi-Square hitung > Chi Square tabel, maka Ho ditolak.

Page 58: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

45

2. Berdasarkan probabilitas

a. Jika probabilitas ≥ 0,05, maka Ho diterima.

b. Jika probabilitas < 0,05, maka Ho ditolak.

Analisis Regresi Logistik Biner

A. Model Regresi Logistik Biner

Regresi logistik adalah suatu teknik analisis statistik yang

digunakan untuk menganalisis data yang peubah responnya berupa

data berskala biner atau dikhotom yakni memiliki nilai yang

diskontinu 1 dan 0. Pada model ini, respon tak bebasnya (Y)

bersifat memihak kepada 1 dari 2 atau lebih pilihan yang ada.

Peubah penjelasnya berupa peubah kontinu maupun kategorik.

Regresi logistik biner merupakan bentuk khusus dari

analisis regresi. Analisis ini tidak memerlukan asumsi distribusi

multivariat normal atau kesamaan matrik varian kovarian

(Hosmer dan Lemeshow, 2000).

Model regresi logistik biner yang digunakan (Hosmer dan

Lemeshow, 2000) adalah sebagai berikut:

E(Yi \ Xi ) = π (x)

exp ( β0 + β1 X1 + β2 X2 +......+ βp-1 X p-1 )π (x) =

1 + exp (β0 + β1 X1 + β2 X2 +......+ βp-1 X p-1 ) ......(7)

Dimana :

E ( Yi \ Xi ) = π (x) : ( Ekspektasi kondisional dari Yi jikadiberikan Xi).

Pada penelitian ini pendugaan model logistik biner

dilakukan dengan maksimum likelihood. Fungsi likelihood

menyatakan probabilitas terutama dari data hasil observasi yang

masih merupakan fungsi dari parameter yang tidak diketahui.

Prinsip pendugaan dengan metode ini adalah bila tidak ada suatu

fungsi likelihood, yaitu L (β1, β2, …. βp), maka diperlukan untuk

Page 59: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

46

mencari nilai p ˆ,.......ˆ,ˆ 21 yang dapat memaksimumkan nilai L

(β1, β2, ... βp). Untuk dapat menggunakan pandangan maksimum

likelihood, rumus model regresi logistik biner terlebih dahulu

ditransformasi ke dalam bentuk persamaan logit.

Berdasarkan persamaan model regresi logistik biner,

persamaan logitnya menjadi:

π ( x )

g ( x ) = ln = β0 + β1X1 + β2X2+ …+ βp-1Xp-1...........…(8)

1 - π ( x )

Dimana:

π ( x ) : Probabilitas bersyarat y = 1 bila diketahui x.

1 – π ( x ) : Probabilitas bersyarat y = 0 bila diketahui x.

Langkah selanjutnya adalah mencari penduga β0, β1, …. Βp

dengan memaksimumkan fungsi likelihood L(X).

Karena Y bernilai 1 atau 0, maka Y berdistribusi bernoulli.

Akibatnya fungsi densitas dari Y dapat ditulis sebagai berikut:

f(yi) = [ π (xi) ] yi [ 1 – π (xi) ]

1-yi………………………..………(9)

Sehingga fungsi likelihoodnya menjadi:

n

ℓ (β) = Π [ π (xi) ] yi [ 1 – π (xi) ]

1-yi ..………………………...(10) i = 1

Seperti telah disebutkan sebelumnya bahwa prinsip

maksimum likelihood pada intinya adalah mencari sekumpulan

parameter β yang dapat memaksimumkan fungsi likelihood (L(β)).

Secara logit ditulis:

nL (β) = ln [ℓ(β)] =∑ { yi ln [π (xi) ] + (1 – yi ) ln [1 – π (xi) ] }...(11)

i = 1

Berdasarkan teknik optimisasi, β0, β1, …. βp yang optimal

dapat diperoleh bila persyaratan FONC (First Order Necessary

Condition) berikut terpenuhi (Nachrowi dan Usman, 2002) :

Page 60: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

47

∂L(β) FONC : ∂β0

= 0

∂L(β) ∂β1

= 0

: :

∂L(β) ∂βp

= 0....................................................................(12)

Bila persyaratan FONC terpenuhi maka akan diperoleh

p ˆ,.......ˆ,ˆ 21 , perhitungan tersebut dilakukan dengan

menggunakan bantuan software SPSS 13.0 for windows dengan

perhitungan Maximum Likelihood Estimator (MLE).

B. Pengujian Signifikansi

Dalam penelitian ini pengujian signifikansi model dan

parameter yang digunakan (Hosmer et al, 2000) adalah sebagai

berikut:

1). Uji seluruh Model (Uji G)

Hipotesis yang digunakan :

H0 : β1 = β2 = ....= βp = 0

H1 : Sekurang kurangnya terdapat satu βj≠ 0

Statistik uji yang digunakan adalah :

LikelihoodTanpaPeubahBebasG = - 2 ln

LikelihoodDenganPeubahBebas .............……(13)Atau secara logit ditulis,

n

G = 2 ∑ yi ln ( i ) + (1-yi) ln (1 - i ) - [n1 ln (n1) + n0 ln (n0) – n ln (n)] i = 1

................................................................................................(14)

Dimana :

n1= Jumlah sampel yang termasuk dalam kategori (Y = 1)

n0= Jumlah sampel yang termasuk dalam kategori (Y = 0 )

n = Jumlah total sampel.

G berdistribusi Chi-square dengan derajat bebas sebesar p

(sebesar jumlah variabel bebas) atau G ~ χα²(p)

Page 61: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

48

H0 ditolak jika G > χα²(p) ; dengan α adalah tingkat signifikansi

yang dipilih.

Bila H0 ditolak, artinya minimal ada satu parameter βi yang

tidak sama dengan nol atau dengan kata lain minimal terdapat

satu peubah X yang berpengaruh terhadap Y pada tingkat

signifikansi α yang dipilih.

2).Uji Wald

Pengujian wald dilakukan untuk menguji signifikansi dari

tiap – tiap variabel bebas (atribut kualitas pelayanan).

Hipotesis yang digunakan:

H0 : βj = 0 untuk suatu j tertentu ; j = 0, 1, 2........pH1 : βj ≠ 0Statistik uji yang digunakan adalah :

j2

Wj = ; j = 0, 1, 2....p......(15)

SE ( j ) Dimana :

Wj = Nilai wald variabel bebas (X) ke - j.

j = Nilai koefisien variabel bebas (X) ke – j.

SE ( j ) = Standar error variabel bebas (X) ke – j.Statistik ini berdistribusi khi-kuadrat dengan derajat bebas 1

atau secara simbolis ditulis Wj ~ χα²(1).

H0 ditolak jika Wj > χα²(1) ; dengan α adalah tingkat

signifikansi yang dipilih.

Bila H0 ditolak artinya variabel bebas (faktor atribut kualitas

pelayanan) tersebut signifikan secara statistik dengan

signifikansi sebesar α.

C. Ukuran Kebaikan / Kelayakan Model

Pengujian kebaikan / kelayakan model dilakukan dengan uji

Hosmer and Lemeshow. Nilai statistik uji Hosmer and Lemeshow

( C ) didapat dengan rumus (Hosmer dan Lemeshow, 2000):

Page 62: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

49

g (Ok – nk πk )²

C = ∑ k=1 nk˙πk (1 - πk ) .......................................................(16)

Dimana,

ck

Ok = ∑ yi ...............................................................................................................(17)j=1

ck mj ∑ j

π = ∑ j=1 nk.....................................................................................................(18)

Nilai statistik uji Hosmer and Lemeshow ( C ) mengikuti

sebaran Chi Square dengan derajat bebas g -2. Dimana g

merupakan banyaknya variabel bebas yang digunakan ditambah

konstanta.

Hipotesis yang digunakan:

H0 = Model layak.

H1 = Model tidak layak.

D. Interpretasi Koefisien

Interpretasi koefesien dilakukan pada peubah-peubah yang

berpengaruh nyata. Interpretasi dilakukan dengan melihat tanda

dari koefesien tersebut. Jika koefesien yang diperoleh bernilai

positif, maka kecenderungan Y=1 lebih besar terjadi pada peubah

bebas X=0.

Menurut Hosmer dan Lemeshow (2000), koefisien model

logit ditulis sebagai βi = g(x+1)- g(x). Parameter βi mencerminkan

perubahan dalam fungsi logit g(x) untuk perubahan satu unit

peubah bebas x yang disebut log odds. Log odds merupakan beda

antara dua penduga logit yang dihitung pada dua nilai (misal x=a

dan x=b) yang dinotasikan sebagai :

ln[ψ(a,b)] = g(x=a)- g(x=b)

= βi *(a-b)

Sedangkan penduga rasio-odds adalah :

ψ(a,b) = exp[βi *(a-b)]

Page 63: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

50

sehingga jika a-b=1 maka ψ=exp(β). Rasio-odds ini dapat

diinterpretasikan sebagai kecenderungan y=1 pada x=1 sebesar ψ

kali dibanding pada x=0.

Pada penelitian ini, mahasiswa dihadapkan atas standar

minimal IPK sebesar 2,5 yang telah ditetapkan pengelola program

Perguruan Tinggi X sehingga terdapat mahasiswa yang berprestasi

di atas standar dan dibawah standar. Penelitian ini akan

menganalisis sejauh mana kualitas pelayanan mempengaruhi

prestasi akademik mahasiswa. Standar minimal IPK tersebut

dianggap sebagai variabel respon (dependen) yang diduga

dipengaruhi oleh beberapa variabel penjelas (independen).

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah prestasi

akademik yang bersifat kategorik, yakni prestasi di atas standar (1)

dan dibawah standar (0). Sedangkan variabel independen

penelitian ini adalah atribut kualitas pelayanan: tangible, reliability,

responsiveness, assurance dan empaty.

Penelitian ini menggunakan regresi logistik biner yang

merupakan alat analisis yang paling sesuai dengan data penelitian

karena variabel dependen bersifat kategorik. Regresi logistik

berbeda dengan regresi linier, dimana regresi linier sangat tepat

digunakan pada variabel dependen bertipe data scale. Regresi

logistik tidak menggunakan asumsi-asumsi klasik seperti pada

regresi linier. Regresi linier harus memiliki data yang berdistribusi

normal dengan menggunakan uji normalitas sedangkan

regresi logistik tidak.

Page 64: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

51

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuesioner

Pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan kepada 30

responden dari mahasiswa Perguruan Tinggi X. Uji validitas dilakukan untuk

menghitung korelasi antara masing-masing pertanyaan dengan skor total,

dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment, selanjutnya diolah

dengan software SPSS 13.0 for Windows. Hasil pengujian validitas untuk

masing-masing hasil pengukuran atribut kualitas pelayanan terhadap seluruh

pernyataan lebih besar dari r tabel pada selang kepercayaan 95%, yaitu 0,361.

Hal ini menunjukkan bahwa seluruh pernyataan adalah signifikan dan dapat

dinyatakan valid, serta responden dapat mengerti maksud dari setiap

pernyataan dalam kuesioner.

Uji reliabilitas dilakukan kepada 30 responden Perguruan Tinggi X.

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach,

untuk atribut kualitas pelayanan diperoleh nilai alpha (α) 0,899 dimana nilai

tersebut termasuk kategori excellent atau sempurna. Hal ini menunjukkan

bahwa kemungkinan terjadinya kesalahan pengukuran dalam kuesioner

adalah rendah sehingga penggunaannya dapat diandalkan dan mampu

memberikan hasil pengukuran yang konsisten, apabila peneliti menyebarkan

kuesioner secara berulang dan dalam waktu berlainan. Hasil uji validitas dan

reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 1 dan Lampiran 2.

Karakteristik Responden

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh

mahasiswa angkatan pertama Perguruan Tinggi X (PT. X)

yaitu sebanyak 51 orang responden. Pada penelitian ini karakteristik

responden ditinjau dari segi jenis kelamin, usia saat masuk, status bekerja,

dan sumber biaya pendidikan. Selain itu juga dilakukan analisis tabulasi

silang untuk melihat hubungan antar karakteristik responden.

Page 65: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

52

a. Jenis Kelamin

Pada Gambar 6 dapat dilihat bahwa responden PT. X terdiri dari

55% laki-laki dan 45% perempuan. Berdasarkan jenis kelamin tidak

terdapat perbedaan yang mendasar karena minat untuk menempuh ilmu

antara laki-laki dan perempuan tidak jauh berbeda.

45% 55%

Laki-laki

Perempuan

Gambar 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

b. Usia Saat Masuk

Berdasarkan hasil kuesioner diketahui bahwa mayoritas mahasiswa

PT. X angkatan pertama (88%) memiliki usia saat masuk kurang dari 24

tahun. Selanjutnya usia responden 25-30 tahun sebanyak 10% dan

responden yang paling sedikit berusia lebih dari 30 tahun, yaitu 2%. Hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden memutuskan untuk

melanjutkan masa belajarnya di usia muda, sedangkan sebagian kecil

memutuskan untuk melanjutkan masa belajarnya selang beberapa waktu

kemudian. Seperti terlihat pada Gambar 7.

88%

10% 2%

≤2425-30>30

Gambar 7. Karakteristik responden berdasarkan usia saat masuk

Page 66: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

53

c. Status Bekerja

Pada Gambar 8 dapat dilihat bahwa responden yang paling banyak

adalah responden yang berstatus belum bekerja yaitu sebanyak 24 orang

(47%). Sedangkan responden yang bekerja penuh sebanyak 17 orang

(33%) dan yang paling sedikit adalah responden yang bekerja paruh

waktu, yaitu 10 orang (20%). Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang

belum bekerja menempati posisi pertama. Tidak ada perbedaan mendasar

antara mahasiswa yang belum bekerja dengan mahasiswa sudah bekerja.

Semua mahasiswa sudah memiliki soft skill dan hard skill saat di diploma,

jadi tidak tertutup kemungkinan bagi mahasiswa untuk mencari atau

mendapat pekerjaan yang sesuai dengan keinginan ataupun keahlian

mahasiswa.

47%

20%

33%Belum Bekerja

Bekerja Paruh Waktu

Bekerja Penuh

Gambar 8. Karakteristik responden berdasarkan status bekerja

d. Sumber Biaya Pendidikan

Berdasarkan sumber biaya pendidikan, dapat dilihat bahwa

responden yang menempati jumlah terbesar adalah responden yang sumber

biaya pendidikan dari orangtua sebanyak 30 orang (59%). Responden yang

sumber biaya pendidikannya dari pendapatan sendiri sebanyak 16 orang

(31%), sedangkan jumlah yang terkecil adalah responden yang sumber

biaya pendidikan diperoleh dari saudara sebanyak 5 orang (10%). Sumber

biaya pendidikan adalah sumber biaya yang digunakan mahasiswa untuk

memenuhi kebutuhan selama mengikuti masa studi di PT. X.

Page 67: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

54

10%31%

59%

Pendapatan Sendiri

Orangtua

Saudara

Gambar 9. Karakteristik responden berdasarkan sumber biaya pendidikan

Untuk melihat ada tidaknya hubungan antara karakteristik responden

maka perlu dilakukan tabulasi silang. Tabulasi silang dilakukan pada jenis

kelamin, usia saat masuk, status bekerja dan sumber biaya pendidikan

responden Perguruan Tinggi X. Dari keseluruhan karakteristik responden

yang di analisis hanya ada hubungan yang sangat signifikan antara status

bekerja mahasiswa dengan sumber biaya pendidikan, sedangkan

karakteristik lainnya tidak memiliki hubungan yang signifikan. Hasil uji

Chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

status bekerja dengan sumber biaya pendidikan yang ditunjukkan dengan

nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, yaitu 0,005.

Hasil tabulasi silang menunjukkan 60,0 persen mahasiswa yang

berstatus belum bekerja memperoleh sumber biaya pendidikan dari

orang tua (Lampiran 3). Hal ini juga terjadi pada mahasiswa yang bekerja

paruh waktu, dimana sekitar 26,7 persen sumber biaya pendidikan

diperoleh dari orangtua. Sedangkan mahasiswa yang sudah bekerja penuh

memperoleh biaya pendidikan dari pendapatan sendiri (68,8%).

Penilaian Tingkat Kinerja Atribut-atribut Kualitas Pelayanan

Mutu pelayanan yang diberikan oleh Perguruan Tinggi X akan sangat

mempengaruhi penilaian yang diberikan oleh para mahasiswa yang mengikuti

pendidikan di Perguruan Tinggi X. Harapan para mahasiswa mengenai

kualitas layanan diharapkan diimbangi dengan kinerja yang dilakukan oleh

Perguruan Tinggi X. Semakin baik hubungan antara pihak perguruan tinggi

Page 68: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

55

dengan mahasiswa akan meningkatkan produktivitas kerja perguruan tinggi

tersebut dalam memenuhi harapan mahasiswa, sehingga akan menghasilkan

pelayanan yang optimal kepada para mahasiswanya.

Berdasarkan hasil penelitian kepada 51 orang pelanggan, status dan

peran dari pihak Perguruan Tinggi X dapat dijabarkan dalam 25 atribut

pelayanan, sehingga mahasiswa dapat menilai kinerja Perguruan Tinggi X

berdasarkan pernyataan dari atribut-atribut tersebut. Adapun atribut-atribut

yang digunakan untuk menilai tingkat kinerja kualitas pelayanan Perguruan

Tinggi X dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Nama Atribut-Atribut Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi X

No

Atribut-atribut

Kualitas Pelayanan

Tangible (berwujud)1 Ketersediaan fasilitas ruangan (ruang kuliah, praktikum, diskusi a1

dan TU)

2 Ketersediaan peralatan perkuliahan (laptop/komputer, LCD, OHP, a2papan tulis, wireless, lampu emergency) memadai

3 Ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang lengkap dan a3mudah dipahamiReliability (Keandalan)

4 Keakuratan informasi nilai, IP dan IPK (teliti dan tepat waktu) a45 Kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa a56 Staf pengajar disiplin dalam kehadiran dan ketepatan waktu mengajar a67 Staf pengajar memberikan kesempatan bertanya/diskusi bagi a7

setiap mahasiswa

8 Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal individu yang a8mendukung materi perkuliahan

9 Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal kelompok yang a9mendukung materi perkuliahan

10 Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan a10menyenangkan di kelas

11 Staf pengajar memiliki kemampuan dalam penguasaan materi a11

perkuliahan

12 Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan a12

13 Staf pengajar mampu dalam menjawab pertanyaan a1314 Staf pengajar sigap dalam mengatasi keluhan/permasalahan a14

mahasiswa dan memberikan umpan balik yang positifResponsiveness (kesigapan)

15 Staf pengajar mudah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi a1516 Kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam mengatasi a16

keluhan/permasalahan yang dihadapi mahasiswa17 Kecepatan bagian administrasi dalam menangani transaksi a17

Page 69: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

56

Lanjutan Tabel 4.

NoAtribut-atribut

Kualitas Pelayanan

Assurance (keyakinan)18 Pengetahuan dan kecakapan karyawan dalam memberikan informasi a18

yang jelas dan mudah dimengerti oleh mahasiswa

19 Staf pengajar ramah dan perhatian dalam memberikan pelayanan a1920 Terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa dan seluruh staf a20

Perguruan Tinggi XEmpathy (perhatian)

21 Ketersediaan saluran telepon/e-mail untuk melayani dan menerima a21keluhan/saran

22 Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar Kegiatan a22Belajar Mengajar (KBM)

23 Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM a2324 Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi a2425 Perguruan Tinggi X selalu berupaya untuk mengenal dan memenuhi a25

kebutuhan mahasiswa

Penilaian kinerja kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X merupakan

penilaian terhadap kenyataan yang diterima para mahasiswa berdasarkan

kinerja berupa pelayanan dari Perguruan Tinggi X. Melalui Tabel 5,

berdasarkan rata-rata dapat diketahui sepuluh atribut kualitas pelayanan yang

dinilai tinggi tingkat kinerjanya oleh mahasiswa.

Tabel 5. Sepuluh Atribut Kualitas Pelayanan Tertinggi Berdasarkan Nilai Rata-Rata

No. AtributRata-rata

1 Staf pengajar memberikan kesempatan bertanya/diskusi bagi 2,65setiap mahasiswa

2 Terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa dan 2,59seluruh staf Perguruan Tinggi X

3 Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal individu yang 2,53mendukung materi perkuliahan

4 Staf pengajar disiplin dalam kehadiran dan ketepatan 2,47waktu mengajar

5 Staf pengajar ramah dan perhatian dalam memberikan 2,47Pelayanan

6 Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar 2,45Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

7 Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM 2,458 Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan 2,45

Konsultasi9 Ketersediaan peralatan perkuliahan (laptop/komputer, LCD, 2,43

OHP, papan tulis, wireless, lampu emergency) memadai

10 Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal kelompok yang 2,43mendukung materi perkuliahan

Page 70: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

57

Berdasarkan rata-rata penilaian kinerja pada Tabel 5 terdapat sepuluh

atribut kualitas pelayanan yang tinggi tingkat kinerjanya.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja atribut pelayanan tersebut sudah sesuai

dengan yang diinginkan oleh para mahasiswa. Sedangkan atribut pelayanan

yang tingkat kinerjanya paling rendah pada Lampiran 5 adalah

ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan

susah dipahami, staf pengajar yang susah ditemui/dihubungi bila ingin

berkonsultaasi, serta pemberian informasi nilai, IP, dan IPK, yang dianggap

kurang akurat dan tidak tepat waktu. Hal ini menunjukkan penilaian

mahasiswa pada kinerja atribut pelayanan ini belum sesuai dengan harapan

para mahasiswa.

Secara lengkap, penilaian mahasiswa terhadap tingkat kinerja atribut-

atribut kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X dapat dilihat pada Lampiran 4.

Sedangkan persentase dan nilai rata-rata tingkat kinerja atribut-atribut

kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X dapat dilihat pada Lampiran 5.

Berdasarkan Lampiran 6, kinerja kualitas pelayanan Perguruan

Tinggi X secara keseluruhan dapat dinilai dari total rata-rata tingkat kinerja

yang dirasakan oleh mahasiswa. Besarnya nilai total rata-rata penilaian

mahasiswa adalah 2,26. Hal ini berarti mahasiswa merasakan bahwa kualitas

pelayanan yang diberikan oleh Perguruan Tinggi X masih perlu ditingkatkan

lagi agar sesuai dengan kebutuhan, keinginan serta harapan mahasiswa.

Berdasarkan penilaian kinerja atribut-atribut kualitas pelayanan

Perguruan Tinggi X pada Lampiran 6 dapat ditarik kesimpulan penilaian

dimensi tangible, dimensi reliability, dimensi responsiveness, dimensi

assurance, serta dimensi empathy, memiliki kinerja yang sedang

(lihat pada Tabel 6).

Tabel 6. Penilaian Kinerja Dimensi Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi X

No Dimensi Rata-rata

1 Tangible 2,11

2 Reliability 2,31

3 Responsiveness 2,13

4 Assurance 2,38

5 Empathy 2,38

Page 71: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

58

Deskripsi masing-masing atribut berdasarkan distribusi penilaian

tingkat kinerja adalah sebagai berikut :

A. Dimensi Tangibles

1. Fasilitas ruangan (ruang kuliah, praktikum, diskusi dan TU) memadai.

Fasilitas ruangan (ruang kuliah, praktikum, diskusi dan TU) merupakan

hal yang penting karena dengan fasilitas ruangan yang memadai

sangat membantu dalam kenyamanan belajar mengajar. Ruang belajar

yang nyaman dan memadai akan sangat membantu para mahasiswa

untuk belajar dengan baik dan nyaman selama berada di ruangan tersebut.

Para mahasiswa akan fokus pada pelajaran sehingga materi

yang disampaikan akan mudah diserap oleh para mahasiswa.

Hal ini tercermin pada Lampiran 5, 43% responden menyebutkan kinerja

atribut ini dinilai sudah baik.

2. Peralatan perkuliahaan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis,

wireless, lampu emergency) memadai.

Pada Lampiran 5, penilaian responden terhadap kinerja aribut peralatan

perkuliahan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wireless,

lampu emergency) yang memadai adalah baik (57% responden).

Peralatan perkuliahan yang memadai sangat dibutuhkan para

mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan dalam menunjang kelancaran

kegiatan belajar dan mengajar (KBM).

3. Modul/bahan belajar yang tersedia, lengkap dan mudah dipahami.

Modul/bahan belajar yang tersedia, lengkap dan mudah dipahami sangat

membantu mahasiswa dalam melaksanakan perkuliahan karena tanpa

adanya modul/bahan belajar maka mahasiswa akan kesulitan dalam

melaksanakan kegiatan belajar dan ujian semester.

Hal ini, akan sangat berdampak terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Pada Lampiran 5 dapat dilihat 57% responden berpendapat

bahwa kinerja atribut ini belum sesuai dengan harapan dari

para mahasiswa.

Page 72: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

59

B. Dimensi Reliability

1. Informasi nilai, IP, dan IPK, diberikan secara akurat (teliti dan

tepat waktu).

Pemberian informasi nilai, IP, dan IPK yang akurat memberi kesempatan

kepada para mahasiswa untuk mengetahui dan mengevaluasi

hasil serta proses belajar mereka sendiri. Nilai, IP, dan IPK

yang merupakan hasil akademik bagi mahasiswa untuk

keberlangsungan masa belajar mereka. Dapat dilihat pada Lampiran 5,

penilaian responden mengenai atribut informasi nilai, IP, dan IPK,

diberikan secara akurat didominasi oleh 53% responden yang

menyatakan kinerja atribut ini kurang belum sesuai dengan

harapan mahasiswa.

2. Adanya kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa.

Adanya kejelasan dan ketepatan waktu studi sangat penting bagi

mahasiswa karena hal tersebut mempengaruhi target belajar mereka.

Hal ini dapat memperlancar kegiatan belajar dan mengajar. Lampiran 5

menunjukkan bahwa sebagian besar responden (43%) menilai bahwa

tingkat kinerja atribut ini dinilai sudah baik.

3. Staf pengajar disiplin dalam kehadiran dan ketepatan waktu mengajar.

Kegiatan belajar dan mengajar di setiap bidang pendidikan memiliki

timeline serta output yang ingin dicapai. Oleh karena itu,

dibutuhkan staf pengajar yang disiplin dalam kehadiran agar

kegiatan akademik berjalan secara optimal. Selain disiplin dalam

kehadiran, staf pengajar juga diharapkan disiplin dalam

ketepatan waktu mengajar. Waktu merupakan aspek penting dalam

penilaian kualitas suatu pelayanan. Ketepatan waktu mengajar

mendorong terciptanya kegiatan belajar dan mengajar yang kondusif

dan optimal. Lampiran 5 menunjukkan penilaian tingkat kinerja

didominasi oleh 61% responden yang mengatakan bahwa atribut ini

sudah memiliki kinerja yang baik.

Page 73: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

60

4. Staf pengajar memberikan kesempatan bertanya/diskusi bagi

setiap mahasiswa.

Mahasiswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi atas

hal-hal yang mereka pelajari. Melalui proses bertanya dan

berdiskusi, mahasiswa dapat lebih memahami materi yang

mereka pelajari. Oleh karena itu, setiap mahasiswa harus

diberi kesempatan untuk bertanya/berdiskusi. Hal ini berdampak positif

bagi prestasi akademik mereka. Lampiran 5 menyatakan

bahwa sebagian besar responden (71%) merasa tingkat kinerja

atribut ini sudah berjalan dengan baik.

5. Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal individu yang mendukung

materi perkuliahan.

Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal individu yang

mendukung materi perkuliahan berperan penting dalam

prestasi akademik mahasiswa. Melalui tugas/latihan soal, mahasiswa

dapat lebih memahami materi yang telah mereka pelajari.

Tugas/latihan individu adalah bagian dari kegiatan belajar dan mengajar

yang dapat membantu mahasiswa untuk melatih diri

dalam menghadapi ujian semester. Melalui Lampiran 5

dapat diketahui bahwa sebanyak 67% responden berpendapat

atribut ini memiliki kinerja yang baik.

6. Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal kelompok yang mendukung

materi perkuliahan.

Pemberian tugas/latihan soal tidak hanya diberikan kepada individu,

melainkan juga kepada kelompok. Melalui kerja kelompok,

mahasiswa belajar bekerjasama, rasa toleransi, dan merumuskan

keputusan yang tepat untuk bersama. Staf pengajar memberikan

tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahan sangat

berperan dalam peningkatan prestasi akademik mahasiswa.

Lampiran 5 menunjukkan bahwa 61% responden merasa tingkat kinerja

atribut ini sudah berjalan dengan baik.

Page 74: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

61

7. Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan dikelas.

Staf pengajar yang baik tidak hanya terbatas dalam menguasai dan mampu

menyampaikan materi perkuliahan, ataupun menjawab pertanyaan secara

tepat dan akurat. Mereka diharapkan dapat menciptakan suasana belajar

yang aktif dan menyenangkan di kelas. Kondisi tersebut dapat

meningkatkan minat belajar dan daya serap mahasiswa yang akan

berdampak positif terhadap prestasi akademik mereka. Dengan demikian,

pada Lampiran 5 dapat diketahui bahwa 37% responden menilai atribut ini

memiliki tingkat kinerja yang baik.

8. Staf Pengajar memiliki kemampuan dalam penguasaan materi perkuliahan.

Kemampuan staf pengajar merupakan salah satu syarat utama dari

kegiatan belajar dan mengajar. Staf pengajar bertanggung jawab

memberikan materi yang akurat bagi mahasiswa karena sebagian besar

studi mahasiswa diperoleh dari pengajar mereka. Perguruan Tinggi X

selalu memberikan staf pengajar yang kompeten dan menguasai materi

perkuliahan. Melalui Lampiran 5 dapat diketahui bahwa penilaian tingkat

kinerja atribut staf pengajar Perguruan Tinggi X dinilai menguasai materi

perkuliahan, hal ini dapat dilihat dari 57% responden yang merasa kinerja

atribut tersebut baik.

9. Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan.

Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan juga

merupakan hal utama dalam kegiatan belajar dan mengajar. Mahasiswa

diharapkan dapat memahami apa yang disampaikan oleh staf pengajar.

Lampiran 5 menggambarkan bahwa penilaian tingkat kinerja didominasi

oleh 57% responden yang menilai atribut di atas memiliki

kinerja yang baik.

10. Staf pengajar mampu dalam menjawab pertanyaan

Staf pengajar mampu dalam menjawab pertanyaan merupakan hal penting

dalam kegiatan belajar dan mengajar. Staf pengajar diharuskan untuk tidak

hanya mampu menjawab pertanyaan secara tepat dan akurat, namun ia

Page 75: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

62

juga diharapkan agar mampu membuat mahasiswa mengerti atas jawaban

mereka. Dari Lampiran 5 diketahui pada tingkat kinerja, Perguruan Tinggi

X dinilai telah menyediakan staf pengajar yang berkompeten dalam

menjawab pertanyaan. Hal ini dapat dilihat dari besarnya reponden yang

merasa atribut tersebut memiliki kinerja yang baik yaitu sebesar 55%.

C. Dimensi Responsiveness

1. Staf pengajar sigap dalam mengatasi keluhan/permasalahan mahasiswa

dan memberikan umpan balik yang positif.

Kesigapan staf pengajar dalam memberikan pelayanan, berdampak baik

terhadap para mahasiswa. Hal ini dapat menumbuhkan rasa percaya

mereka terhadap kualitas pelayanan yang diberikan Perguruan Tinggi X.

Penilaian akan layanan yang ditawarkan Perguruan Tinggi X menunjukkan

keinginan pelanggan untuk menuntut lebih atas apa yang telah mereka

korbankan seperti biaya, waktu, tenaga, dan lain-lain. Staf pengajar sigap

terhadap keluhan atau permasalahan yang dialami mahasiswa dan

memberikan umpan balik yang positif menunjukkan kepedulian mereka

terhadap mahasiswa Perguruan Tinggi X. Dengan demikian mahasiswa

akan lebih merasa nyaman dalam menyampaikan keluhan yang mereka

hadapi. Pada Lampiran 5 dapat dilihat 43% responden mengatakan bahwa

atribut ini memiliki kinerja yang baik.

2. Staf pengajar mudah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi.

Staf pengajar yang mudah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi

memudahkan mahasiswa dalam memperoleh pengetahuan yang

diharapkan kapanpun mereka membutuhkan. Hal ini menimbulkan

perasaan nyaman dan percaya diri pada mahasiswa Perguruan Tinggi X.

Sebanyak 47% responden mengatakan tingkat kinerja atribut ini belum

sesuai dengan harapan mahasiswa (Lampiran 5).

3. Karyawan cepat dan tanggap dalam mengatasi keluhan/permasalahan yang

dihadapi mahasiswa.

Staf karyawan Perguruan Tinggi X selalu berusaha untuk cepat dan

tanggap dalam mengatasi keluhan atau permasalahan yang dialami

Page 76: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

63

mahasiswa. Lampiran 5 menunjukkan 45% responden mengatakan bahwa

atribut ini sudah memiliki kinerja yang baik.

4. Bagian administrasi cepat dalam menangani transaksi.

Bagian administrasi cepat dalam menangani transaksi sangat

mempengaruhi proses transaksi agar berjalan dengan lancar. Prosedur

administrasi yang baik memberikan kenyamanan bagi mahasiswa.

Perguruan Tinggi X selalu berupaya untuk memberikan yang terbaik

dalam prosedur administrasi mereka. Pada Lampiran 5, sebanyak 55%

responden berpendapat bahwa tingkat kinerja atribut ini sudah memiliki

kinerja yang baik.

D. Dimensi Assurance

1. Karyawan memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam memberikan

informasi yang jelas dan mudah dimengerti oleh mahasiswa.

Staf karyawan memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam memberikan

informasi yang jelas dan mudah dimengerti mahasiswa, meyakinkan

mahasiswa bahwa Perguruan Tinggi X berkompeten dan selalu berusaha

untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk mereka. Pada penilaian

tingkat kinerja yang dapat dilihat di Lampiran 5, sebanyak 41% responden

mengatakan bahwa atribut ini memiliki kinerja yang baik.

2. Staf pengajar ramah dan perhatian dalam memberikan pelayanan.

Staf pengajar ramah dan perhatian dalam memberikan pelayanan akan

membuat para mahasiswa merasa nyaman selama berada di Perguruan

Tinggi X dan merasa dihargai. Mereka tidak akan sungkan untuk memberi

masukan dan saran di kemudian hari. Pada Lampiran 5 dapat diketahui

bahwa sebanyak 61% responden merasa atribut ini sudah memiliki kinerja

yang baik.

3. Suasana kekeluargaan tercipta antara mahasiswa dan seluruh staf

Perguruan Tinggi X.

Suasana kekeluargaan tercipta antara mahasiswa dan seluruh staf

Perguruan Tinggi X memberikan rasa nyaman karena dengan adanya

suasana kekeluargaan ini maka setiap orang yang terlibat dalam

Page 77: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

64

pelaksanaan pendidikan Perguruan Tinggi X ini akan merasakan kedekatan

dan keakraban satu sama lain. Suasana kekeluargaan sangat mendorong

terciptanya lingkungan belajar yang kondusif. Dari segi penilaian tingkat

kinerja, sebanyak 67% responden mengatakan bahwa atribut ini sudah

memiliki kinerja yang baik. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 5.

E. Dimensi Emphaty

1. Saluran telepon/e-mail tersedia untuk melayani dan menerima

keluhan/saran.

Saluran telepon/e-mail tersedia sebagai sarana komunikasi antara

Perguruan Tinggi X dan mahasiswa, terutama dalam melayani dan

menerima keluhan/saran. Penilaian terhadap tingkat kinerja atribut ini,

sebesar 47% responden memilih baik. Hal ini dapat dilihat

pada Lampiran 5.

2. Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar Kegiatan Belajar

Mengajar (KBM).

Pemberian perhatian lebih yang dilakukan staf pengajar melalui

memberikan pelayanan di luar KBM merupakan suatu atribut penting dari

dimensi empati. Mahasiswa akan merasa lebih diperhatikan. Hal ini akan

menciptakan rasa nyaman pada diri mahasiswa yang dapat mendorong

prestasi akademik. Sebagian besar responden (61%) merasa bahwa tingkat

kinerja atribut ini baik. Hal ini ditunjukkan pada Lampiran 5.

3. Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM.

Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu KBM sangat dibutuhkan

oleh mahasiswa. Motivasi yang kuat akan menghasilkan minat belajar

yang tinggi. Hal ini berdampak positif pada perkembangan prestasi

akademik mahasiswa. Pada Lampiran 5 dapat diketahui bahwa sebanyak

63% responden mengatakan atribut ini memiliki kinerja yang baik.

4. Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi.

Staf pengajar memberikan motivasi tidak hanya dapat dilakukan sewaktu

KBM saja. Pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan

konsultasi merupakan suatu bentuk perhatian lebih kepada setiap individu

Page 78: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

65

mahasiswa karena mereka dapat berhubungan lebih dekat dengan staf

pengajar. Mahasiwa dapat menyampaikan keluhan ataupun pertanyaan

tentang materi perkuliahan secara lebih mendalam kepada staf pengajar

sehingga lebih termotivasi dalam belajar. Lampiran 5 menunjukkan bahwa

mayoritas responden (61%) mengatakan tingkat kinerja atribut ini berjalan

dengan baik.

5. Perguruan Tinggi X selalu berupaya mengenal dan memenuhi

kebutuhan mahasiswa.

Upaya yang selalu dilakukan oleh Perguruan Tinggi X untuk mengenal

dan memenuhi kebutuhan mahasiswa adalah salah satu faktor utama yang

dapat menciptakan kenyamanan pelanggan. Mahasiswa merasa bahwa

Perguruan Tinggi X memberikan sikap positif atas kebutuhan atau masalah

mereka. Lampiran 5 menunjukkan bahwa sebagian besar responden (57%)

mengatakan atribut ini memiliki kinerja yang baik.

Berdasarkan penjelasan di atas, pelayanan jasa Perguruan Tinggi X

berdasarkan sumbernya dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu pelayanan

jasa yang diberikan oleh staf pengajar dan pelayanan jasa dari

staf administrasi. Lihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Pelayanan Jasa Perguruan Tinggi X berdasarkan sumbernya

NoVariabel-variabel

Pelayanan jasa dari staf pengajar1 Staf pengajar disiplin dalam kehadiran dan ketepatan waktu mengajar a6

2Staf pengajar memberikan kesempatan bertanya/diskusi bagi setiap mahasiswa a7

3Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal individu yang mendukung materi perkuliahaan a8

4Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahaan a9

5Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas a10

6 Staf pengajar memiliki kemampuan dalam penguasaan materi perkuliahan a117 Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan a128 Staf pengajar mampu dalam menjawab pertanyaan a13

9Staf pengajar sigap dalam mengatasi keluhan/permasalahan mahasiswa dan memberikan umpan balik yang positif a14

10 Staf pengajar mudah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi a1511 Staf pengajar ramah dan perhatian dalam memberikan pelayanan a19

12Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) a22

13 Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM a2314 Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi a24

Page 79: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

66

Lanjutan Tabel 7.

Variabel-variabel

Pelayanan jasa dari staf administrasi

15Ketersediaan fasilitas ruangan (ruang kuliah, praktikum, diskusi dan TU) a1

16Ketersediaan peralatan perkuliahan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wireless, lampu emergency) a2

17Ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang lengkap dan mudah dipahami a3

18 Keakuratan informasi nilai, IP dan IPK (teliti dan tepat waktu) a419 Kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa a5

20Kecepatan dan ketanggapan karyawan dalam mengatasi keluhan/permasalahan yang dihadapi mahasiswa a16

21 Kecepatan bagian administrasi dalam menangani transaksi a17

22Pengetahuan dan kecakapan karyawan dalam memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti oleh mahasiswa a18

23Terciptanya suasana kekeluargaan antara mahasiswa dan seluruh staf Perguruan Tinggi X a20

24Ketersediaan saluran telepon/e-mail untuk melayani dan menerima keluhan/saran a21

25Perguruan Tinggi X selalu berupaya untuk mengenal dan memenuhi kebutuhan mahasiswa a25

Berdasarkan pada Tabel 7 dapat dilihat bahwa pelayanan jasa yang

diberikan Perguruan Tinggi X kepada mahasiswa dikelompokkan

menjadi dua, yaitu pelayanan yang diberikan oleh staf pengajar

dan staf administrasi. Pengelompokkan ini dilakukan agar

memudahkan untuk melihat pengaruh kualitas pelayanan yang

diberikan Perguruan Tinggi X terhadap prestasi akademik mahasiswa,

sehingga dapat diketahui pelayanan yang diberikan staf pengajar

yang paling mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa atau

pelayanan yang diberikan oleh staf administrasi.

Hasil pengelompokan tersebut akan memudahkan melihat hasil

dari pengaruh kualitas pelayanan terhadap prestasi akademik mahasiswa

sehingga Perguruan Tinggi X dapat lebih memfokuskan pada staf pengajar

atau staf administrasi terkait dalam meningkatkan prestasi akademik

mahasiswa sehingga tujuan dalam meningkatkan pelayanan untuk

menghasilkan lulusan yang memiliki prestasi yang sangat baik dapat

diberikan melalui pelayanan yang optimal tanpa harus mengabaikan

pelayanan jasa lainnya.

Page 80: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

67

Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa

Perguruan Tinggi X

Penelitian ini menggunakan metode regresi logistik yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel

kualitas pelayanan terhadap prestasi akademik mahasiswa

Perguruan Tinggi X. Model regresi logistik digunakan karena peubah

yang digunakan bersifat kategorik, yaitu Indeks Prestasi Kumulatif (IPK)

mahasiswa diatas standar (≥2.5) (1) dan IPK mahasiswa dibawah standar

(<2.5) (0). Standar IPK yang dimaksud di sini ditetapkan sesuai standar

minimal yang ditargetkan Perguruan Tinggi X, yakni 2,5.

Berdasarkan dugaan terhadap 25 variabel kualitas pelayanan yang

mempengaruhi prestasi akademik, dilakukan analisis regresi logistik

yang memasukkan seluruh variabel yang diduga berpengaruh

terhadap prestasi akademik mahasiswa. Analisis dengan metode stepwise

menghasilkan hanya dua (2) variabel yang layak dimasukkan model

dan memberi pengaruh nyata (tingkat keyakinan 95%). Kedua variabel

tersebut adalah kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar

yang aktif dan menyenangkan di kelas, dan pemberian motivasi dari staf

pengajar sewaktu bimbingan konsultasi. Hasil pengolahan data dengan

regresi logistik disajikan dalam Tabel 8 dan Tabel 9.

Tabel 8. Hasil Analisis Regresi Logistik Dengan Metode Stepwise

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.Step 1 Step 8.587 2 0.014

Block 8.587 2 0.014Model 8.587 2 0.014

Step 2 Step 9.434 2 0.009Block 18.021 4 0.001Model 18.021 4 0.001

Hasil dugaan model regresi logistik dengan metode stepwise

(lihat Tabel 8) menunjukkan nilai G (chi square) model 18,021

yang signifikan pada taraf 0,001. Hal ini menunjukkan bahwa

secara keseluruhan model tersebut dapat dikatakan cukup baik dan dapat

Page 81: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

68

disimpulkan bahwa paling sedikit terdapat satu variabel yang

berpengaruh nyata terhadap pencapaian prestasi akademik mahasiswa (IPK),

atau terdapat satu koefesien yang tidak sama dengan nol.

Pengujian kebaikan/kelayakan model juga dilakukan dengan

uji Hosmer and Lemeshow. Dari hasil perhitungan (Lampiran 7),

diperoleh nilai Chi-square sebesar 4,466 (df = 6) atau nilai P sebesar 0,614

sehingga dengan taraf signifikansi sebesar 10% maka model

tersebut cukup layak.

Nilai koefisien pada output regresi logistik menunjukkan bagaimana

pengaruh variabel bebas tersebut terhadap variabel respon (Y), Y=1.

Jika koefesiennya negatif menunjukkan bahwa kemungkinan perilaku

Y=1 akan berkurang, atau menunjukkan bahwa variabel tersebut

memiliki pengaruh negatif terhadap Y=1. Sedangkan jika

koefesiennya positif, peluang untuk terjadi perilaku Y=1 akan

lebih besar atau dengan kata lain variabel tersebut memiliki pengaruh

yang positif terhadap perilaku Y=1.

Nilai Rasio Odds merupakan ukuran asosiasi yang memberikan

peluang terjadinya respon Y=1 (IPK mahasiswa cenderung

diatas standar >2.5) dengan dipengaruhi oleh variabel tertentu.

Rasio odds masing-masing variabel yang mempengaruhi IPK>2.5

dapat dilihat pada Tabel 9. Variabel yang berpengaruh

terhadap prestasi akademik mahasiswa diatas standar (IPK>2.5)

adalah variabel yang signifikan. Variabel dikatakan signifikan

ketika nilai P-Value lebih kecil atau sama dengan α =0,1 yang

berarti bahwa variabel tersebut berpengaruh nyata terhadap prestasi

akademik mahasiswa.

Page 82: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

69

Tabel 9. Model Regresi Logistik Dengan Stepwise

Variables in the Equation

a. Variable(s) entered on step 1: a10.b. Variable(s) entered on step 2: a24.

Berdasarkan analisis regresi logistik (lihat Tabel 9), variabel staf

pengajar yang memiliki kemampuan sangat baik (a10(2)) dalam menciptakan

suasana belajar aktif dan menyenangkan berpengaruh nyata (taraf 10%).

Rasio Odds yang dihasilkan untuk variabel ini adalah 5,887. Hal ini

menunjukkan bahwa kecenderungan staf pengajar yang sangat mampu/sangat

baik menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan (a10(2)) memiliki

peluang 6 kali lebih besar untuk mendorong mahasiswa berprestasi diatas

standar (IPK>2.5) dibanding staf pengajar yang tidak mampu menciptakan

suasana belajar aktif dan menyenangkan di kelas.

Berdasarkan Tabel 9 juga dapat dilihat bahwa variabel staf pengajar

yang memiliki kemampuan sedang dalam menciptakan suasana belajar aktif

dan menyenangkan, memiliki pengaruh nyata (taraf 10%) dengan rasio odds

18,761. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan staf pengajar yang standar

dalam menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan (a10(1))

memiliki peluang 19 kali lebih besar untuk mendorong mahasiswa berprestasi

diatas standar (IPK>2.5) dibanding staf pengajar yang tidak mampu

menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan dikelas.

Hasil analisis regresi logistik pada Tabel 9, menunjukkan bahwa

adanya perbedaan antara variabel staf pengajar yang memiliki kemampuan

sangat baik (a10(2)) dalam menciptakan suasana belajar aktif dan

B S.E. Wald Df Sig. Exp(B)Step 1(a)

A107.138 2 .028

A10(1) 1.992 .821 5.888 1 .015 7.333A10(2) 1.925 .802 5.766 1 .016 6.857Constant -1.386 .645 4.612 1 .032 .250

Step 2(b)

a108.908 2 .012

a10(1) 2.932 1.022 8.225 1 .004 18.761a10(2) 1.773 .843 4.427 1 .035 5.887a24 6.264 2 .044a24(1) 2.892 1.384 4.366 1 .037 18.022a24(2) 3.397 1.360 6.242 1 .012 29.866Constant -4.433 1.452 9.324 1 .002 .012

Page 83: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

70

menyenangkan dengan staf pengajar yang memiliki kemampuan

sedang/standar dalam menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan

(10(1)). Staf pengajar yang memiliki kemampuan sangat baik berpeluang

6 kali lebih besar dibanding staf pengajar yang tidak memiliki kemampuan

tersebut. Sedangkan staf pengajar yang memiliki kemampuan standar

berpeluang 19 kali lebih besar untuk mendorong mahasiswa berprestasi

diatas standar (IPK >2.5).

Fenomena diatas diduga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang

perlu diuji lebih lanjut sebagai hipotesis awal dalam penelitian berikutnya.

Kemungkinan faktor penyebab fenomena tersebut adalah staf pengajar tidak

mampu menyampaikan materi perkuliahan sesuai dengan yang diujikan saat

ujian semester. Selain itu, kemungkinan staf pengajar tidak menguasai materi

perkuliahan yang akan disampaikan di kelas, sehingga perkuliahan tidak

fokus kepada materi yang akan diajarkan. Kemungkinan faktor penyebab

lainnya adalah mahasiswa yang tidak dapat menangkap pesan secara utuh dari

materi yang disampaikan oleh staf pengajar pada suasana belajar yang

menyenangkan, seperti simulasi, diskusi kelompok, dan role play.

Kemungkinan mahasiswa tidak memahami akan materi yang telah diajarkan

karena lebih terfokus pada retorika yang menyenangkan. Untuk membuktikan

dugaan tersebut maka dilakukan tabulasi silang (lihat Tabel 10 dan Tabel 11).

Banyaknya kemungkinan penyebab dari variabel staf pengajar dapat

menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas,

membutuhkan pembuktian yang lebih spesifik tentang faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi variabel kemampuan staf pengajar dalam menciptakan

suasana belajar yang aktif dan menyenangkan.

Page 84: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

71

Tabel 10. Tabulasi silang antara kemampuan menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan dengan kemampuan dalam menyampaikan materi

Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan di kelas Total

Tidak Setuju Netral Setuju

Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan

Tidak Setuju

Count

5 2 3 10

% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

33.3% 11.8% 15.8% 19.6%

Netral Count 5 6 1 12% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

33.3% 35.3% 5.3% 23.5%

Setuju Count 5 9 15 29% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

33.3% 52.9% 78.9% 56.9%

Total Count 15 17 19 51% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

100.0%100.0

%100.0

%100.0

%

Berdasarkan Tabel 10, dapat dilihat bahwa staf pengajar yang mampu

menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

memiliki hubungan nyata (Lampiran 8) dengan staf pengajar yang

mampu dalam menyampaikan materi. Terbukti bahwa 78,9% mahasiswa

mengatakan setuju terhadap variabel staf pengajar yang dapat menciptakan

suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas juga mampu dalam

menyampaikan materi perkuliahan.

Staf pengajar yang dapat menciptakan suasana belajar yang aktif

dan menyenangkan serta dapat menyampaikan materi perkuliahan dengan

menarik dapat mendorong mahasiswa untuk lebih mudah memahami,

termotivasi dan antusias memperhatikan materi perkuliahan secara optimal.

Page 85: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

72

Tabel 11. Tabulasi silang antara kemampuan menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan dengan kemampuan dalam penguasaan materi

Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan di kelas Total

Tidak Setuju Netral Setuju

Staf pengajar memiliki kemampuan dalam penguasaan materi

Tidak Setuju

Count

4 2 5 11

% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

26.7% 11.8% 26.3% 21.6%

Netral Count 3 5 3 11% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

20.0% 29.4% 15.8% 21.6%

Setuju Count 8 10 11 29% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

53.3% 58.8% 57.9% 56.9%

Total Count 15 17 19 51% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

100.0%100.0

%100.0

%100.0

%

Tabel 11 menunjukkan bahwa, kemampuan menciptakan suasana

belajar yang aktif dan menyenangkan tidak terbukti memiliki hubungan nyata

dengan kemampuan dalam penguasaan materi (Lampiran 8).

Artinya, staf pengajar yang dapat menciptakan suasana belajar aktif

dan menyenangkan di kelas tidak selalu mampu menguasai materi

sehingga apa yang disampaikan mungkin tidak sesuai dengan materi

yang akan diajarkan di kelas.

Variabel staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan

konsultasi (a24(2)) secara statistik juga terbukti berpengaruh nyata

pada taraf 10 persen terhadap prestasi akademik mahasiswa diatas standar

(IPK>2.5). Rasio odds yang dihasilkan oleh variabel ini sebesar 29,866

dengan koefesien sebesar 3,397. Hal ini berarti bahwa staf pengajar

Page 86: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

73

yang memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi berpeluang

30 kali lebih besar untuk menciptakan IPK mahasiswa diatas standar (>2.5)

dibanding staf pengajar yang tidak memberikan motivasi sewaktu

bimbingan konsultasi.

Hal ini diduga disebabkan karena pemberian motivasi dari

staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi merupakan suatu bentuk

perhatian lebih kepada setiap individu dari staf pengajar. Mahasiswa merasa

begitu dekat dengan staf pengajar pada saat bimbingan konsultasi

karena mereka dapat menyampaikan pertanyaan mengenai materi kuliah yang

kurang dimengerti secara lebih mendalam, selain itu mahasiswa juga

dapat manyampaikan keluhan dalam prestasi akademik. Bagi mahasiswa

staf pengajar adalah orang tua yang dapat memberikan motivasi sehingga

lebih bersemangat dalam belajar. Biasanya sewaktu konsultasi,

mahasiswa lebih dapat menyampaikan pertanyaan maupun keluhan

dibanding sewaktu kegiatan belajar mengajar.

Motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi merupakan

dorongan kepada mahasiswa agar mampu menghadapi kesulitan-kesulitan

dalam studi sehingga tercapai tujuan yang diinginkan. Motivasi yang

ada pada mahasiswa akan menimbulkan usaha yang terus dan

sungguh-sungguh dalam menyelesaikan persoalan studi yang mereka hadapi.

Kesanggupan mahasiswa menerima tugas-tugas belajar akan mempermudah

pengguasaan materi dari dosen/staf pengajar. Mahasiswa yang mempunyai

intelegensi tinggi serta fasilitas yang cukup tetapi motivasi lemah

maka prestasi yang diperolehnya tidak akan memuaskan.

Motivasi belajar mahasiswa sangat terkait dengan pandangan

mahasiswa yang bersangkutan terhadap mata ajaran yang dipelajari selama

berada di perguruan tinggi. Mahasiswa yang senang terhadap aktivitas belajar

dan cenderung melaksanakan tugas-tugas belajar dengan perasaan senang

dan lapang, sehingga beban studi yang ada pada mahasiswa

dapat diselesaikan. Mahasiswa yang tidak senang terhadap kegiatan belajar

cenderung menghindari bahkan menolaknya, dengan demikian

tugas-tugas tidak diselesaikan.

Page 87: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

74

Pentingnya motivasi dari staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi

dalam menempuh proses pendidikan di perguruan tinggi berkualitas

sangat dibutuhkan mahasiswa untuk mendukung peningkatan prestasi

akademik mereka. Perguruan Tinggi X dituntut untuk menghasilkan lulusan

yang berkompetensi, diharapkan lulusan-lulusan tersebut dapat menghadapi

tantangan di masa yang akan datang.

Metode penyampaian materi secara yang menarik dan memotivasi

serta penguasaan materi yang baik oleh staf pengajar sangat mempengaruhi

pemahaman mahasiswa mengingat perkuliahaan di kelas merupakan proses

pembelajaran yang efektif. Mata kuliah-mata kuliah tertentu yang

disampaikan dengan menarik seharusnya membuat mahasiswa bersemangat

dan memperhatikan staf pengajar dengan fokus sehingga berdampak positif

dalam peningkatan prestasi akademik mahasiswa.

Pada Tabel 9, berdasarkan hasil uji signifikan (uji Wald) terhadap

masing-masing variabel bebas, pada taraf signifikan α = 10%, dari 25 variabel

kualitas pelayanan, hanya 2 variabel kualitas pelayanan yang berpengaruh

terhadap tingkat prestasi akademik mahasiswa. Kemampuan staf pengajar

dalam menciptakan suasana belajar aktif dan menyenangkan

(p-value = 0,035) dan pemberian motivasi dari staf pengajar sewaktu

bimbingan konsultasi (p-value = 0,012). 23 variabel lainnya tidak signifikan

karena memiliki nilai P diatas 0,1 maka kesimpulannya kedua puluh tiga

variabel tersebut tidak signifikan.

Dengan kata lain diperoleh kesimpulan dari analisis regresi logistik

bahwa dari 25 variabel kualitas pelayanan hanya dua variabel yang

berpengaruh nyata (taraf 10%) terhadap prestasi akademik mahasiswa.

Hal ini tidak berarti bahwa variabel-variabel lainnya tidak mempengaruhi

prestasi akademik mahasiswa. Secara statistik terdapat keterkaitan pengaruh

antar variabel yang menyebabkan pengaruhnya menjadi tidak signifikan.

Page 88: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

75

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa kualitas

pelayanan memiliki pengaruh terhadap prestasi akademik mahasiswa

Perguruan Tinggi X. Oleh karena itu, Perguruan Tinggi X perlu

memperhatikan kualitas pelayanan secara optimal agar sesuai dengan harapan

pelanggan (mahasiswa), yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi

akademik mahasiswa dan mampu bersaing dengan Perguruan Tinggi lainnya.

Implikasi manajerial yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut oleh Perguruan

Tinggi X dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan dalam meningkatkan

prestasi akademik mahasiswa diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Terkait penilaian mahasiswa terhadap tingkat kinerja kualitas pelayanan

Perguruan Tinggi X menunjukkan dimensi tangible, dimensi reliability,

dimensi responsiveness, dimensi assurance, serta dimensi empathy,

memiliki kinerja kualitas pelayanan yang sedang. Untuk itu, sebaiknya

Perguruan Tinggi X dapat lebih meningkatkan pelayanan yang diberikan

agar sesuai dengan harapan para pelanggan. Pelayanan yang diberikan

sebaiknya dievalusi pada tiap akhir tahun pengajaran sehingga dapat

diketahui permasalahan yang dihadapi para pelanggan terkait pelayanan

yang belum memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan juga menilai ada

sepuluh atribut Perguruan Tinggi X yang tinggi tingkat kinerjanya. Hal ini

menunjukkan bahwa atribut pelayanan ini sudah sesuai dengan harapan

para pelanggan, sebaiknya atribut kinerja kualitas pelayanan tersebut dapat

dipertahankan dan lebih ditingkatkan.

2. Analisis penilaian pelanggan terhadap tingkat kinerja kualitas pelayanan

Perguruan Tinggi X, menunjukkan terdapat tiga atribut yang paling rendah

tingkat kinerjanya. Hal ini ditunjukkan dari persentase penilaian

pelanggan. Atribut-atribut tersebut yaitu ketersediaan modul dan kualitas

bahan belajar, atribut staf pengajar yang susah untuk ditemui/dihubungi

bila ingin berkonsultasi dan atribut pemberian informasi nilai,

IP, dan IPK, yang dianggap kurang akurat dan tidak tepat waktu.

Penilaian pelanggan terhadap kinerja atribut kualitas pelayanan

diatas belum sesuai dengan harapan para pelanggan, sebaiknya

Page 89: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

76

Perguruan Tinggi X lebih meningkatkan kualitas pelayanan atribut tersebut

agar sesuai dengan yang diharapkan para pelanggan. Perbaikan yang

dapat diberikan kepada Perguruan Tinggi X mengenai atribut

Modul/bahan belajar yang belum lengkap dan susah dipahami yaitu

sebaiknya Perguruan Tinggi X menyediakan modul/bahan belajar

dari setiap mata kuliah-mata kuliah dengan lengkap dan mudah dipahami,

menegaskan kepada staf pengajar untuk menyediakan modul/bahan belajar

yang lengkap dan mudah dipahami, sebaiknya modul/bahan belajar

diberikan pada awal semester atau diawal perkuliahan sehingga mahasiswa

lebih memahami materi yang disampaikan oleh staf pengajar.

Saran perbaikan mengenai atribut informasi nilai, IP, dan IPK yang kurang

akurat dan tidak tepat waktu yaitu sebaiknya Perguruan Tinggi X

memberikan informasi nilai, IP dan IPK, secara akurat (teliti dan

tepat waktu) agar memudahkan mahasiswa dapat memperbaiki nilai,

IP, dan IPK yang masih dibawah standar sehingga dapat meningkatkan

prestasi akademik, Informasi nilai, IP, dan IPK, sebaiknya tidak terlambat

dan lebih cepat diproses, sebaiknya Informasi nilai, IP, dan IPK, agar

selalu diperbaharui. Saran perbaikan mengenai atribut staf pengajar yang

susah dihubungi bila ingin berkonsultasi yaitu sebaiknya

Perguruan Tinggi X, menyediakan waktu-waktu khusus konsultasi antara

staf pengajar dan mahasiswa, menegaskan kepada staf pengajar untuk

meluangkan waktunya khusus untuk konsultasi, karena hal tersebut

merupakan bagian dari pelayanan Perguruan Tinggi X dalam bidang jasa,

sebaiknya Perguruan Tinggi X mempertahankan dan meningkatkan

intensitas bimbingan akademik/konsultasi, bila waktu yang disediakan

dianggap kurang.

3. Terkait dengan kualitas pelayanan, hasil analisis regresi logistik

menunjukkan bahwa ada pengaruh kualitas pelayanan dengan prestasi

akademik mahasiswa. Dari 25 faktor kualitas pelayanan yang dianalisis

hanya terdapat dua faktor yang secara nyata (taraf 10%) mempengaruhi

prestasi akademik mahasiswa diatas standar yaitu kemampuan staf

pengajar dalam menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan

Page 90: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

77

di kelas, dan pemberian motivasi oleh staf pengajar sewaktu bimbingan

konsultasi. Pentingnya kemampuan menciptakan suasana belajar aktif dan

menyenangkan, serta pemberian motivasi sewaktu bimbingan konsultasi

terbukti dapat meningkatkan prestasi akademik mahasiwa diatas standar.

Untuk itu, sebaiknya Perguruan Tinggi X dapat lebih memfokuskan

terhadap kedua pelayanan tersebut dalam meningkatkan prestasi akademik

mahasiswa diatas standar.

4. Kedua kualitas pelayanan yang mempengaruhi prestasi akademik

mahasiswa berasal dari pelayanan jasa yang diberikan oleh staf pengajar.

Sedangkan 23 atribut lainnya tidak berpengaruh nyata (taraf 10 %)

terhadap prestasi akademik mahasiswa. Hal ini tidak berarti bahwa

variabel lainnya tidak mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa.

Secara statistik terdapat keterikatan pengaruh antar variabel yang

menyebabkan pengaruhnya menjadi tidak signifikan. Terkait dengan hasil

tersebut, untuk memperoleh prestasi akademik yang sesuai dengan harapan

mahasiswa maka hendaknya perusahaan lebih memperhatikan pada kedua

kualitas pelayanan yang berpengaruh nyata terhadap prestasi akademik

mahasiswa. Namun, Perguruan Tinggi X hendaknya juga meningkatkan

kualitas pelayanan lainnya untuk menjaga loyalitas pelanggan.

5. Faktor pelayanan merupakan faktor eksternal individu yang sengaja

dirancang atau dimanipulasi seperti kurikulum atau bahan pelajaran,

pengajar, sarana dan fasilitas serta manajemen. Sedangkan faktor internal

individu terdiri dari fisiologi (kondisi fisik dan kondisi panca indera) dan

psikologi (bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuan kognitif).

Hasil dari penelitian ini menunjukkan hanya ada dua atribut kualitas

pelayanan yang mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa, sehingga

dapat disimpulkan faktor lain yang mempengaruhi prestasi akademik yaitu

dari faktor internal dan faktor lingkungan.

Page 91: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

78

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap prestasi

akademik mahasiswa Perguruan Tinggi X maka diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

a. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

karakteristik pelanggan Perguruan Tinggi X adalah sebagian besar berjenis

kelamin laki-laki dengan rentang usia saat masuk ≤ 24 tahun. Pelanggan

yang paling banyak memiliki status belum bekerja dan sumber biaya

pendidikannya berasal dari orangtua.

b. Berdasarkan hasil analisis penilaian pelanggan, secara umum kelima

dimensi kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X memiliki kinerja

yang sedang. Sedangkan penilaian pada atribut-atribut kualitas pelayanan

menunjukkan ada sepuluh atribut yang tinggi tingkat kinerjanya.

Hasil analisis persentase kinerja atribut juga menunjukkan ada tiga atribut

yang paling rendah tingkat kinerjanya, yaitu:

ketersediaan dan kualitas modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan

susah dipahami,

pemberian informasi nilai, IP, dan IPK, yang dianggap kurang akurat

dan tidak tepat waktu, serta

staf pengajar yang susah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi.

Berdasarkan penilaian atribut tersebut, kualitas pelayanan yang kinerjanya

tertinggi adalah pemberian kesempatan bertanya/diskusi bagi setiap

mahasiswa, dan yang terendah adalah ketersediaan dan kualitas

modul/bahan belajar yang kurang lengkap dan susah dipahami.

c. Terdapat dua faktor kualitas pelayanan yang mempengaruhi prestasi

akademik mahasiswa diatas standar yaitu kemampuan staf pengajar dalam

menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas, dan

pemberian motivasi oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi. Staf

pengajar yang memiliki kemampuan standar dalam menciptakan suasana

Page 92: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

79

belajar aktif dan menyenangkan berpeluang 19 kali lebih besar dalam

meningkatkan prestasi akademik mahasiswa dibanding dengan staf

pengajar yang tidak mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan. Sedangkan staf pengajar yang memiliki kemampuan yang

sangat baik justru hanya berpeluang 6 kali lebih besar mendorong

mahasiswa berprestasi diatas standar (IPK >2.5) dibanding staf pengajar

yang tidak memiliki kemampuan tersebut. Atribut pemberian motivasi

oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi terjadi 30 kali lebih besar

dalam mempengaruhi prestasi akademik mahasiswa dibanding staf

pengajar yang tidak memberikan motivasi tersebut. Sedangkan pemberian

motivasi yang standar oleh staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi,

berpeluang 18 kali lebih besar dalam meningkatkan prestasi akademik

mahasiswa diatas standar. Pentingnya kemampuan menciptakan suasana

belajar aktif dan menyenangkan, serta pemberian motivasi sewaktu

bimbingan konsultasi terbukti dapat meningkatkan prestasi akademik

mahasiwa diatas standar.

2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, saran yang bisa dijadikan sebagai

bahan rujukan untuk memperbaiki kualitas pelayanan Perguruan Tinggi X

adalah sebagai berikut:

a. Segera dilakukan perbaikan pada aspek yang dinilai dibawah standar.

Aspek-aspek tersebut adalah modul/bahan belajar yang tersedia belum

lengkap, informasi nilai, IP, dan IPK yang tidak akurat dan tidak tepat

waktu, serta staf pengajar yang susah dihubungi bila ingin berkonsultasi.

b. Kemampuan staf pengajar dalam menciptakan suasana belajar yang aktif

dan menyenangkan di kelas melalui metode student center learning

(misalnya: simulasi, diskusi, dan role play), serta pemberian motivasi dari

staf pengajar sewaktu bimbingan konsultasi terbukti memiliki pengaruh

terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa. Kedua pelayanan

Page 93: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

80

tersebut hendaknya diperhatikan secara optimal dalam meningkatkan

prestasi akademik mahasiswa.

c. Pada akhir tahun pengajaran sebaiknya pihak Perguruan Tinggi X selalu

mengevaluasi kinerja staf pengajar maupun karyawan yang terlibat dalam

proses belajar mengajar, serta melakukan survei kinerja kualitas pelayanan

untuk peningkatan mutu pelayanan dan mutu akademik.

d. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui penyebab secara

khusus hubungan antara kemampuan staf pengajar dalam menciptakan

suasana belajar aktif dan menyenangkan dengan peningkatan prestasi

akademik.

Page 94: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

81

DAFTAR PUSTAKA

Agung, B. N. 2005. Strategi Jitu memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Edisi I. CV Andi Offset, Yogyakarta.

Angipora, M. P. 2002. Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi ke-2. PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Artawan, I. 2004. Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan di Perguruan Tinggi : http: www//artawan.multiaracyber.com/Artikel. [23-05-2008]

Atmodiwirio, K. 2000. Produktivitas Aktualitasi Budaya Perusahaan. Elex Media Komputindo, Jakarta.

Gasperz, V. 2002. Mambangun Tujuh Kebiasaan Kualitas dalam Praktek Bisnis Global. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Goleman, D. 1999. Kecerdasan Emosional: mengapa EI lebih Penting dari IQ. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gunarsa, S. D., Gunarsa, G. Y. 2004. Psikologi Praktis : Anak, Remaja dan Keluarga. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Hardjana, A. M. 2001. Training Sumber Daya Manusia yang Efektif. Kanisiun, Yogyakarta.

Hartanto, R. 1991. Kesukaran Belajar. Universitas Trisakti. Jakarta.

Harun, C. Z. 2004. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia Melalui Pendidikan Merupakan Kunci Keberhasilan Suatu Lembaga di Era Globalisasi dan Otonomi Daerah. http://www.depdiknas.go.id [15-05-2008]

Hasan, M. I. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia Indonesia, Jakarta.

Hosmer, D. W. and Lemeshow. 1989. Applied Logistic Regression. Edisi ke 2. John Wiley and sons, Inc. New York.

--------------------------------------. 2000. Applied Logistic Regression. Edisi ke 2. John Wiley and sons, Inc. New York.

Hurlock. 1994. Perkembangan anak (terjemahan). Jilid 1. Erlangga. Jakarta.

Indriyanto, B. 2005. Sumber Daya Pendidikan : Rektualisasi Pasal 1(ayat 10) Undang-Undang No 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. http://www.depdiknas.go.id/ [15-04-2008]

Page 95: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

82

Jasfar, F. 2005. Manajemen Jasa. Ghalia Indonesia , Bogor.

Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran (terjemahan). PT. Indeks, Jakarta.

----------. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid 1 dan 2. PT. Indeks, Jakarta.

Kurniawan, K. 2005. Membangun Kultur Akademik Perguruan Tinggi. http://www.waspada-online.com/ [15-04-2008]

Lovelock, C. and L. K. Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa(terjemahan). PT. Indeks, Jakarta.

Maria, R. U. 2007. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Mutu Layanan Jasa Lembaga Pendidikan Musik Farabi Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mulyana. D. dan J. Rakhmat. 1998. Komunikasi Antar Budaya Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-Orang yang Berbeda Budaya. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Nasution, M. N. 2004. Manajemen Mutu Terpadu. Edisi Revisi. Ghalia Indonesia, Bogor.

Nawawi, H. 2003. Metodologi Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press, Yogyakarta.

Norman, A. H. 2006. Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Terhadap Kinerja Pelayanan Customer Service Galeri Indosat Bogor. Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Pannen, P. 2001. Mengajar di Perguruan Tinggi: Pendidikan Sebagai Sistem. Universitas Terbuka, Jakarta.

Purwanto, M. N. 2000. Psikologi Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya,Bandung.

Rangkuti, F. 2003. Riset Pemasaran. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

------------ . 2006. Measuring Customer Satisfaction. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Silalahi, E. R. 2005. Hubungan Antara Proses Belajar Mengajar Dengan Prestasi Peserta Didik. Tesis pada Universitas Indonesia, Jakarta.

Simamora, B. 2002. Riset Pemasaran. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Page 96: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

83

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta.

Sumarwan, U. 2004. Perilaku Konsumen: Teori dan Penerapannya dalam Pemasaran. Ghalia Indonesia, Bogor.

Sugiono. 2004. Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta, Bandung.

Suparno, S. 2001. Membangun Kompetensi Belajar. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Syafruddin. 2006. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Studi Mahasiswa Program Sarjana Ekstensi Manajemen Agribisnis Institut Pertanian Bogor Melalui Pendekatan Model Persamaan Struktural. Skripsi pada Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Trihendradi, C. 2007. Kupas Tuntas Analisis Regresi, Strategi Jitu Melakukan Analisis Hubungan Causal. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Umar, H. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. RajaGrafindo Persada, Jakarta.

------------. 2007. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Wahyono, T. 2006. 36 Jam Belajar Komputer, Analisis Data Statistik dengan SPSS 14. PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia, Jakarta.

Widiyanti, H. 2005. Pemodelan Keberhasilan Studi Mahasiswa Statistika Angkatan 1996-1999. Skripsi pada Departemen Statistik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor,Bogor.

Widiastono, T. 2004. Pendidikan Manusia Indonesia. Penerbit Buku Kompas. Jakarta.

Wulandari, S. A. 2004. Analisis Tingkat Keberhasilan Mahasiswa S2 IPB Menggunakan Pendekatan Pohon Regresi. Skripsi pada Departemen Statistik, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Yulianti, Y. 2007. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Akademik Mahasiswa Magister Manajemen Agribisnis. Skripsi pada Departemen Ekstensi Manajemen Agribisnis, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Zeithaml, et al. 2006. Service marketing. Mc. Graw Hill, New York.

Page 97: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

84

LAMPIRAN

Page 98: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

85

Correlations

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 a22 a23 a24 a25 totala1 Pearson

Correlation1

.373*

.538**

.197 .324 .283 .141 .167-.006

.210-.102

.104 .242 .074 .229-.031

.067 .107 .252 .254 .145 .347 .251.429*

.451*

.452*

Sig. (2-tailed)

.042 .002 .297 .080 .129 .459 .377 .973 .267 .590 .586 .199 .697 .223 .870 .725 .573 .179 .176 .445 .060 .181 .018 .012 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a2 Pearson Correlation

.373*

1.552**

.436*

.557**

.015 .215 .270 .104-.035

-.012

-.280

-.100

.133 .170 .038 .285 .037 .303.418*

.400*

.534**

.339.363*

-.011

.455*

Sig. (2-tailed)

.042 .002 .016 .001 .936 .255 .149 .586 .853 .952 .134 .600 .482 .369 .844 .127 .845 .104 .021 .029 .002 .067 .049 .954 .012

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a3 Pearson Correlation

.538**

.552**

1.496**

.707**

.427*

.327.398*

.337 .312-.027

.051 .186.365*

.355.386*

.416*

.015.389*

.410*

.399*

.451*

.312 .167 .278.690**

Sig. (2-tailed)

.002 .002 .005 .000 .019 .077 .029 .069 .093 .886 .790 .325 .048 .054 .035 .022 .938 .034 .024 .029 .012 .093 .379 .137 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a4 Pearson Correlation

.197.436*

.496**

1.569**

.178-.063

.169.492**

.187 .064-.088

-.010

.268.435*

.363*

.333 .043 .282.396*

.421*

.569**

.311.388*

.333.590**

Sig. (2-tailed)

.297 .016 .005 .001 .345 .739 .371 .006 .323 .739 .642 .959 .152 .016 .049 .072 .822 .131 .031 .020 .001 .094 .034 .072 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a5 Pearson Correlation

.324.557**

.707**

.569**

1.468**

.349 .323 .200 .142 .012-.036

.079 .102 .293 .214 .315-.133

.338.418*

.327.606**

.199 .352 .324.599**

Sig. (2-tailed)

.080 .001 .000 .001 .009 .059 .082 .290 .454 .948 .849 .677 .592 .116 .257 .090 .482 .067 .022 .078 .000 .292 .056 .080 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a6 Pearson Correlation

.283 .015.427*

.178.468**

1.514**

.147 .297 .243 .098 .204 .228-.080

.080 .116 .055 .127 .306 .290-.126

.243 .152 .217 .347.414*

Sig. (2-tailed)

.129 .936 .019 .345 .009 .004 .439 .111 .196 .608 .278 .226 .676 .676 .542 .773 .503 .100 .121 .506 .195 .422 .250 .060 .023

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lampiran 1. Uji Validitas Kuesioner

Page 99: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

86

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 A22 a23 a24 a25 total

a7Pearson Correlation .141 .215 .327

-.063 .349

.514** 1

.472** .349 .316 .080 .190 .282 .198 .226 .248 .179 .319

.441* .235

-.013 .226 .131 .259 .141

.473**

Sig. (2-tailed) .459 .255 .077 .739 .059 .004 .008 .059 .089 .673 .314 .131 .294 .229 .187 .344 .086 .015 .212 .946 .229 .489 .167 .459 .008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a8Pearson Correlation .167 .270

.398* .169 .323 .147

.472** 1

.659** .190 .336 .257 .257 .230 .279 .012 .157 .225

.564**

.515** .349 .242

.386* .349 .167

.590**

Sig. (2-tailed) .377 .149 .029 .371 .082 .439 .008 .000 .313 .069 .170 .170 .221 .135 .951 .408 .233 .001 .004 .059 .199 .035 .058 .377 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a9Pearson Correlation

-.006 .104 .337

.492** .200 .297 .349

.659** 1

.426* .195 .160 .191 .290

.400* .241 .214 .330 .331

.402* .346 .311

.461*

.451* .281

.623**

Sig. (2-tailed) .973 .586 .069 .006 .290 .111 .059 .000 .019 .303 .399 .312 .120 .029 .200 .255 .075 .074 .028 .061 .094 .010 .012 .132 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a10Pearson Correlation .210

-.035 .312 .187 .142 .243 .316 .190

.426* 1

-.244 .221 .215

.493**

.377*

.403*

.396* .188 .034 .044

-.038 .069 .017 .073 .308

.412*

Sig. (2-tailed) .267 .853 .093 .323 .454 .196 .089 .313 .019 .194 .241 .255 .006 .040 .027 .030 .321 .859 .818 .842 .718 .930 .700 .098 .024

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a11Pearson Correlation

-.102

-.012

-.027 .064 .012 .098 .080 .336 .195

-.244 1

.568** .316 .078

.400*

-.033

-.026

.385*

.662**

.537** .298 .205

.362* .143 .186

.389*

Sig. (2-tailed) .590 .952 .886 .739 .948 .608 .673 .069 .303 .194 .001 .089 .683 .029 .863 .893 .036 .000 .002 .110 .277 .049 .450 .326 .034

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a12Pearson Correlation .104

-.280 .051

-.088

-.036 .204 .190 .257 .160 .221

.568** 1

.532** .297

.455* .200 .269

.576**

.503** .313

-.129

-.047 .183 .114

.444*

.434*

Sig. (2-tailed) .586 .134 .790 .642 .849 .278 .314 .170 .399 .241 .001 .002 .110 .011 .290 .151 .001 .005 .092 .495 .807 .332 .548 .014 .017

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a13Pearson Correlation .242

-.100 .186

-.010 .079 .228 .282 .257 .191 .215 .316

.532** 1 .149 .180 .122 .135 .200

.369* .171 .086 .136 .081 .165 .301

.392*

Sig. (2-tailed) .199 .600 .325 .959 .677 .226 .131 .170 .312 .255 .089 .002 .432 .342 .521 .478 .289 .045 .368 .651 .474 .669 .384 .106 .032

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lanjutan Lampiran 1.

Page 100: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

87

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 A22 a23 a24 a25 totala14 Pearson

Correlation.074 .133

.365*

.268 .102-.080

.198 .230 .290.493**

.078 .297 .149 1.511**

.670**

.651**

.245 .209 .195 .078 .250 .121-.151

.125.484**

Sig. (2-tailed)

.697 .482 .048 .152 .592 .676 .294 .221 .120 .006 .683 .110 .432 .004 .000 .000 .192 .267 .301 .680 .183 .523 .425 .511 .007

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a15 Pearson Correlation

.229 .170 .355.435*

.293 .080 .226 .279.400*

.377*

.400*

.455*

.180.511**

1.485**

.614**

.387*

.349.376*

.331.422*

.451*

.205.381*

.701**

Sig. (2-tailed)

.223 .369 .054 .016 .116 .676 .229 .135 .029 .040 .029 .011 .342 .004 .007 .000 .035 .059 .040 .074 .020 .012 .277 .038 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a16 Pearson Correlation

-.031

.038.386*

.363*

.214 .116 .248 .012 .241.403*

-.033

.200 .122.670**

.485**

1.553**

.225 .144 .162 .243 .254 .215-.078

.230.475**

Sig. (2-tailed)

.870 .844 .035 .049 .257 .542 .187 .951 .200 .027 .863 .290 .521 .000 .007 .002 .232 .448 .392 .196 .176 .255 .682 .222 .008

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a17 Pearson Correlation

.067 .285.416*

.333 .315 .055 .179 .157 .214.396*

-.026

.269 .135.651**

.614**

.553**

1 .066 .000 .177 .163 .327 .110-.088

.159.493**

Sig. (2-tailed)

.725 .127 .022 .072 .090 .773 .344 .408 .255 .030 .893 .151 .478 .000 .000 .002 .7301.000

.351 .388 .078 .564 .644 .403 .006

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a18 Pearson Correlation

.107 .037 .015 .043-.133

.127 .319 .225 .330 .188.385*

.576**

.200 .245.387*

.225 .066 1.537**

.296 .075 .004.498**

.310 .315.457*

Sig. (2-tailed)

.573 .845 .938 .822 .482 .503 .086 .233 .075 .321 .036 .001 .289 .192 .035 .232 .730 .002 .113 .693 .984 .005 .095 .090 .011

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a19 Pearson Correlation

.252 .303.389*

.282 .338 .306.441*

.564**

.331 .034.662**

.503**

.369*

.209 .349 .144 .000.537**

1.668**

.287 .349.389*

.336 .252.664**

Sig. (2-tailed)

.179 .104 .034 .131 .067 .100 .015 .001 .074 .859 .000 .005 .045 .267 .059 .4481.000

.002 .000 .124 .059 .034 .069 .179 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a20 Pearson Correlation

.254.418*

.410*

.396*

.418*

.290 .235.515**

.402*

.044.537**

.313 .171 .195.376*

.162 .177 .296.668**

1.494**

.638**

.642**

.510**

.512**

.734**

Sig. (2-tailed)

.176 .021 .024 .031 .022 .121 .212 .004 .028 .818 .002 .092 .368 .301 .040 .392 .351 .113 .000 .005 .000 .000 .004 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Lanjutan Lampiran 1.

Page 101: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

88

a1 a2 a3 a4 a5 a6 a7 a8 a9 a10 a11 a12 a13 a14 a15 a16 a17 a18 a19 a20 a21 A22 a23 a24 a25 totala21 Pearson

Correlation.145

.400*

.399*

.421*

.327-.126

-.013

.349 .346-.038

.298-.129

.086 .078 .331 .243 .163 .075 .287.494**

1.570**

.555**

.355 .284.522**

Sig. (2-tailed)

.445 .029 .029 .020 .078 .506 .946 .059 .061 .842 .110 .495 .651 .680 .074 .196 .388 .693 .124 .005 .001 .001 .054 .129 .003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a22 Pearson Correlation

.347.534**

.451*

.569**

.606**

.243 .226 .242 .311 .069 .205-.047

.136 .250.422*

.254 .327 .004 .349.638**

.570**

1.486**

.529**

.398*

.678**

Sig. (2-tailed)

.060 .002 .012 .001 .000 .195 .229 .199 .094 .718 .277 .807 .474 .183 .020 .176 .078 .984 .059 .000 .001 .007 .003 .029 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a23 Pearson Correlation

.251 .339 .312 .311 .199 .152 .131.386*

.461*

.017.362*

.183 .081 .121.451*

.215 .110.498**

.389*

.642**

.555**

.486**

1.602**

.533**

.652**

Sig. (2-tailed)

.181 .067 .093 .094 .292 .422 .489 .035 .010 .930 .049 .332 .669 .523 .012 .255 .564 .005 .034 .000 .001 .007 .000 .002 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a24 Pearson Correlation

.429*

.363*

.167.388*

.352 .217 .259 .349.451*

.073 .143 .114 .165-.151

.205-.078

-.088

.310 .336.510**

.355.529**

.602**

1.673**

.568**

Sig. (2-tailed)

.018 .049 .379 .034 .056 .250 .167 .058 .012 .700 .450 .548 .384 .425 .277 .682 .644 .095 .069 .004 .054 .003 .000 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

a25 Pearson Correlation

.451*

-.011

.278 .333 .324 .347 .141 .167 .281 .308 .186.444*

.301 .125.381*

.230 .159 .315 .252.512**

.284.398*

.533**

.673**

1.627**

Sig. (2-tailed)

.012 .954 .137 .072 .080 .060 .459 .377 .132 .098 .326 .014 .106 .511 .038 .222 .403 .090 .179 .004 .129 .029 .002 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

total Pearson Correlation

.452*

.455*

.690**

.590**

.599**

.414*

.473**

.590**

.623**

.412*

.389*

.434*

.392*

.484**

.701**

.475**

.493**

.457*

.664**

.734**

.522**

.678**

.652**

.568**

.627**

1

Sig. (2-tailed)

.012 .012 .000 .001 .000 .023 .008 .001 .000 .024 .034 .017 .032 .007 .000 .008 .006 .011 .000 .000 .003 .000 .000 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

* Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lanjutan Lampiran 1.

Page 102: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

89

Reliability

Case Processing Summary

N %Cases Valid 30 100.0

Excluded(a) 0 .0Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.899 25

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleteda1 53.90 106.369 .384 .898a2 53.77 107.495 .399 .897a3 54.47 101.361 .641 .892a4 54.33 103.747 .533 .894a5 54.20 103.407 .542 .894a6 53.60 108.869 .363 .898a7 53.57 108.116 .426 .897a8 53.70 104.838 .539 .894a9 53.90 103.679 .572 .893a10 54.20 107.545 .346 .898a11 53.90 107.817 .320 .899a12 53.93 107.099 .369 .898a13 53.80 108.855 .337 .898a14 54.10 106.507 .425 .897a15 54.23 102.875 .660 .892a16 53.97 106.861 .417 .897a17 54.10 105.610 .428 .897a18 53.80 107.131 .397 .897a19 53.67 105.471 .629 .893a20 53.53 104.740 .706 .892a21 53.93 105.168 .460 .896a22 53.90 103.266 .635 .892a23 53.83 102.971 .602 .893a24 53.77 104.806 .512 .895a25 53.90 103.128 .574 .893

Scale Statistics

Mean Variance Std. Deviation N of Items

56.17 114.006 10.677 25

Lampiran 2. Uji Reliabilitas Kuesioner

Page 103: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

90

Status Bekerja * Sumber Biaya Pendidikan Crosstabulation

Sumber Biaya Pendidikan TotalPendapatan

Sendiri Orang tua SaudaraStatus Bekerja

Belum Bekerja

Count4 18 2 24

% within Sumber Biaya Pendidikan 25.0% 60.0% 40.0% 47.1%

Bekerja Paruh Waktu

Count1 8 1 10

% within Sumber Biaya Pendidikan 6.3% 26.7% 20.0% 19.6%

Bekerja Penuh

Count11 4 2 17

% within Sumber Biaya Pendidikan 68.8% 13.3% 40.0% 33.3%

Total Count 16 30 5 51% within Sumber Biaya Pendidikan 100.0% 100.0% 100.0%

100.0%

Chi-Square Tests

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Pearson Chi-Square 14.681(a) 4 .005Likelihood Ratio 15.034 4 .005Linear-by-Linear Association

4.855 1 .028

N of Valid Cases51

a. 4 cells (44.4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .98.

Lampiran 3. Crosstabs dan Hasil Uji Chi Square

Page 104: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

91

Lampiran 4. Penilaian Tingkat Kinerja Atribut-Atribut Kualitas Pelayanan

Perguruan Tinggi X

No Atribut

Jumlah Penilaian Skor Penilaian

Total Tingkat Kinerja Tingkat Kinerja*

1 2 3 1 2 3 Bobot

1 a1 15 14 22 15 28 66 109**

2 a2 7 15 29 7 30 87 124

3 a3 29 6 16 29 12 48 89

4 a4 27 8 16 27 16 48 91

5 a5 18 11 22 18 22 66 106

6 a6 7 13 31 7 26 93 126

7 a7 3 12 36 3 24 108 135

8 a8 7 10 34 7 20 102 129

9 a9 9 11 31 9 22 93 124

10 a10 15 17 19 15 34 57 106

11 a11 11 11 29 11 22 87 120

12 a12 10 12 29 10 24 87 121

13 a13 8 15 28 8 30 84 122

14 a14 14 15 22 14 30 66 110

15 a15 24 15 12 24 30 36 90

16 a16 13 15 23 13 30 69 112

17 a17 8 15 28 8 30 84 122

18 a18 17 13 21 17 26 63 106

19 a19 7 13 31 7 26 93 126

20 a20 4 13 34 4 26 102 132

21 a21 14 13 24 14 26 72 112

22 a22 8 12 31 8 24 93 125

23 a23 9 10 32 9 20 96 125

24 a24 8 12 31 8 24 93 125

25 a25 11 11 29 11 22 87 120

Keterangan:1 = Tidak baik, 2 = Netral, dan 3 = Baik

* = Jumlah tingkat kinerja X skor tingkat kinerja (1, 2, dan 3)** = Σskor tingkat kinerja (1,2, dan 3)

Page 105: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

92

Lampiran 5. Persentase dan Nilai Rata-Rata Tingkat Kinerja Atribut-Atribut

Kualitas Pelayanan Perguruan Tinggi X

No. Atribut % Tingkat Kinerja Rata-rata

1 2 3 Tingkat Kinerja

1 a1 29 27 43 2.14

2 a2 14 29 57 2.43

3 a3 57 12 31 1.75

4 a4 53 16 31 1.78

5 a5 35 22 43 2.08

6 a6 14 25 61 2.47

7 a7 6 24 71 2.65

8 a8 14 20 67 2.53

9 a9 18 22 61 2.43

10 a10 29 33 37 2.08

11 a11 22 22 57 2.35

12 a12 20 24 57 2.37

13 a13 16 29 55 2.39

14 a14 27 29 43 2.16

15 a15 47 29 24 1.76

16 a16 25 29 45 2.2

17 a17 16 29 55 2.39

18 a18 33 25 41 2.08

19 a19 14 25 61 2.47

20 a20 8 25 67 2.59

21 a21 27 25 47 2.2

22 a22 16 24 61 2.45

23 a23 18 20 63 2.45

24 a24 16 24 61 2.45

25 a25 22 22 57 2.35

Page 106: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

93

Lampiran 6. Skor Rataan Tingkat Kinerja Atribut-Atribut Kualitas

Pelayanan Perguruan Tinggi X

Rata-RataNo. Atribut-atribut Kualitas Pelayanan Tingkat

Kinerja

TANGIBLE (BERWUJUD) 2.111 Fasilitas ruangan (ruang kuliah, praktikum, diskusi dan TU) memadai 2.142 Peralatan perkuliahan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wireless,

lampu emergency) memadai 2.433 Modul/bahan belajar yang tersedia, lengkap dan mudah dipahami

1.75

RELIABILITY (KEANDALAN) 2.314 Informasi nilai, IP, dan IPK diberikan secara akurat (teliti dan tepat waktu)

1.785 Adanya kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa

2.086 Staf pengajar disiplin dalam kehadiran dan ketepatan waktu mengajar 2.477 Staf pengajar memberikan kesempatan bertanya/diskusi bagi setiap

mahasiswa 2.658 Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal individu yang mendukung

materi perkuliahaan 2.539 Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal kelompok yang mendukung

materi perkuliahaan 2.4310 Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan di kelas 2.0811 Staf pengajar memiliki kemampuan dalam penguasaan materi perkuliahan 2.3512 Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan 2.3713 Staf pengajar mampu dalam menjawab pertanyaan 2.39

RESPONSIVENESS (KESIGAPAN) 2.1314 Staf pengajar sigap dalam mengatasi keluhan/permasalahan mahasiswa

dan memberikan umpan balik yang positif 2.1615 Staf pengajar mudah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi 1.7616 Karyawan cepat dan tanggap dalam mengatasi keluhan/permasalahan yang

dihadapi mahasiswa 2.2017 Bagian administrasi cepat dalam menangani transaksi 2.39

ASSURANCE (KEYAKINAN) 2.3818 Karyawan memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam memberikan

informasi yang jelas dan mudah dimengerti oleh mahasiswa 2.0819 Staf pengajar ramah dan perhatian dalam memberikan pelayanan 2.4720 Suasana kekeluargaan tercipta antara mahasiswa dan seluruh staf Perguruan

Tinggi X 2.59EMPATHY (PERHATIAN) 2.38

21 Saluran telepon/e-mail tersedia untuk melayani dan menerima keluhan/saran 2.20

22 Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) 2.45

23 Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM 2.4524 Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi 2.4525 Perguruan Tinggi X selalu berupaya untuk mengenal dan memenuhi

kebutuhan mahasiswa 2.35

Rata-rata 2.26

Page 107: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

94

Lampiran 7. Hasil Analisis Regresi Logistik Berganda (Biner)

Logistic Regression

Case Processing Summary

Unweighted Cases(a) N PercentSelected Cases Included in Analysis 51 100.0

Missing Cases 0 .0Total 51 100.0

Unselected Cases 0 .0Total 51 100.0

a If weight is in effect, see classification table for the total number of cases.

Dependent Variable Encoding

Original Value Internal Value<2.5 0>=2.5 1

Page 108: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

95

Categorical Variables Codings

Frequency Parameter coding

(1) (2)Perguruan Tinggi X selalu berupaya untuk mengenal dan memenuhi kebutuhan mahasiswa

Tidak Setuju11 .000 .000

Netral 11 1.000 .000Setuju 29 .000 1.000

Staf pengajar memiliki kemampuan dalam penguasaan materi perkuliahan

Tidak Setuju11 .000 .000

Netral 11 1.000 .000Setuju 29 .000 1.000

Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

Tidak Setuju15 .000 .000

Netral 17 1.000 .000Setuju 19 .000 1.000

Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal kelompok yang mendukung materi perkuliahaan

Tidak Setuju9 .000 .000

Netral 11 1.000 .000Setuju 31 .000 1.000

Staf pengajar memberikan tugas/latihan soal individu yang mendukung materi perkuliahaan

Tidak Setuju7 .000 .000

Netral 10 1.000 .000Setuju 34 .000 1.000

Staf pengajar memberikan kesempatan bertanya/diskusi bagi setiap mahasiswa

Tidak Setuju3 .000 .000

Netral 12 1.000 .000Setuju 36 .000 1.000

Staf pengajar disiplin dalam kehadiran dan ketepatan waktu mengajar

Tidak Setuju7 .000 .000

Netral 13 1.000 .000Setuju 31 .000 1.000

Adanya kejelasan dan ketepatan waktu studi mahasiswa

Tidak Setuju18 .000 .000

Netral 11 1.000 .000Setuju 22 .000 1.000

Informasi nilai, IP dan IPK, diberikan secara akurat (teliti dan tepat waktu)

Tidak Setuju24 .000 .000

Netral 9 1.000 .000Setuju 18 .000 1.000

Modul/bahan belajar yang tersedia, lengkap dan mudah dipahami

Tidak Setuju27 .000 .000

Netral 6 1.000 .000Setuju 18 .000 1.000

Peralatan perkuliahan (laptop/komputer, LCD, OHP, papan tulis, wireless, lampu emergency) memadai

Tidak Setuju7 .000 .000

Netral 15 1.000 .000Setuju 29 .000 1.000

Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan

Tidak Setuju10 .000 .000

Netral 12 1.000 .000Setuju 29 .000 1.000

Lanjutan Lampiran 7.

Page 109: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

96

Lanjutan...Staf pengajar mampu dalam menjawab pertanyaan

Tidak Setuju8 .000 .000

Netral 15 1.000 .000Setuju 28 .000 1.000

Staf pengajar sigap dalam mengatasi keluhan/permasalahan mahasiswa dan memberikan umpan balik yang positif

Tidak Setuju14 .000 .000

Netral 15 1.000 .000Setuju 22 .000 1.000

Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu bimbingan konsultasi

Tidak Setuju8 .000 .000

Netral 12 1.000 .000Setuju 31 .000 1.000

Staf pengajar memberikan motivasi sewaktu KBM

Tidak Setuju9 .000 .000

Netral 10 1.000 .000Setuju 32 .000 1.000

Staf pengajar memberikan pelayanan konsultasi di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Tidak Setuju8 .000 .000

Netral 14 1.000 .000Setuju 29 .000 1.000

Saluran telepon/e-mail tersedia untuk melayani dan menerima keluhan/saran

Tidak Setuju14 .000 .000

Netral 13 1.000 .000Setuju 24 .000 1.000

Suasana kekeluargaan tercipta antara mahasiswa dan seluruh staf Perguruan Tinggi X

Tidak Setuju4 .000 .000

Netral 13 1.000 .000Setuju 34 .000 1.000

Staf pengajar ramah dan perhatian dalam memberikan pelayanan

Tidak Setuju7 .000 .000

Netral 13 1.000 .000Setuju 31 .000 1.000

Staf pengajar mudah ditemui/dihubungi bila ingin berkonsultasi

Tidak Setuju20 .000 .000

Netral 18 1.000 .000Setuju 13 .000 1.000

Karyawan cepat dan tanggap dalam mengatasi keluhan/permasalahan yang dihadapi mahasiswa

Tidak Setuju13 .000 .000

Netral 15 1.000 .000Setuju 23 .000 1.000

Bagian administrasi cepat dalam menangani transaksi

Tidak Setuju17 .000 .000

Netral 13 1.000 .000Setuju 21 .000 1.000

Karyawan memiliki pengetahuan dan kecakapan dalam memberikan informasi yang jelas dan mudah dimengerti oleh mahasiswa

Tidak Setuju8 .000 .000

Netral 12 1.000 .000Setuju 31 .000 1.000

Fasilitas ruangan (ruang kuliah, praktikum, diskusi dan TU) memadai

Tidak Setuju15 .000 .000

Netral 14 1.000 .000Setuju 22 .000 1.000

Lanjutan Lampiran 7.

Page 110: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

97

Block 0: Beginning Block

Classification Tablea,b

Predicted

Observed IPKPercentage

Correct

<2.5 >=2.5Step 0 IPK <2.5 0 25 .0

>=2.5 0 26 100.0Overall Percentage 51.0

a Constant is included in the model.b The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)Step 0 Constant .039 .280 .020 1 .889 1.040

Lanjutan Lampiran 7.

Page 111: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

98

Variables not in the Equation

Score df Sig.Step 0 Variables a1 .229 2 .892

a1(1) .007 1 .931a1(2) .197 1 .657a2 2.968 2 .227a2(1) 2.092 1 .148a2(2) .197 1 .657a3 .684 2 .710a3(1) .670 1 .413a3(2) .011 1 .918a4 1.648 2 .439a4(1) .092 1 .762a4(2) 1.142 1 .285a5 1.688 2 .430a5(1) .071 1 .789a5(2) 1.018 1 .313a6 .233 2 .890a6(1) .057 1 .811a6(2) .213 1 .645a7 3.426 2 .180a7(1) .006 1 .938a7(2) 1.025 1 .311a8 5.836 2 .054a8(1) .600 1 .439a8(2) 4.747 1 .029a9 3.868 2 .145a9(1) .899 1 .343a9(2) .471 1 .493a10 8.170 2 .017a10(1) 1.922 1 .166a10(2) 1.797 1 .180a11 .473 2 .789a11(1) .171 1 .679a11(2) .473 1 .492a12 2.443 2 .295a12(1) .006 1 .938a12(2) 1.570 1 .210a13 5.654 2 .059a13(1) .692 1 .406a13(2) .943 1 .331a14 .515 2 .773a14(1) .047 1 .828a14(2) .197 1 .657

Lanjutan Lampiran 7.

Page 112: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

99

Lanjutan...

Score df Sig.a15 1.747 2 .418a15(1) 1.142 1 .285a15(2) .057 1 .811a16 .701 2 .704a16(1) .692 1 .406a16(2) .167 1 .683a17 .545 2 .762a17(1) .163 1 .687a17(2) .543 1 .461a18 3.896 2 .143a18(1) .545 1 .460a18(2) 3.362 1 .067a19 1.991 2 .369a19(1) .778 1 .378a19(2) .013 1 .910a20 .175 2 .916a20(1) .163 1 .687a20(2) .157 1 .692a21 .057 2 .972a21(1) .057 1 .811a21(2) .017 1 .895a22 .801 2 .670a22(1) .293 1 .588a22(2) .015 1 .903a23 3.660 2 .160a23(1) .405 1 .525a23(2) .954 1 .329a24 6.063 2 .048a24(1) .006 1 .938a24(2) 3.362 1 .067a25 3.383 2 .184a25(1) .899 1 .343a25(2) .473 1 .492

a. Residual Chi-Squares are not computed because of redundancies.

Lanjutan Lampiran 7.

Page 113: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

100

Block 1: Method = Forward Stepwise (Likelihood Ratio)

Omnibus Tests of Model Coefficients

Chi-square df Sig.Step 1 Step 8.587 2 .014

Block 8.587 2 .014Model 8.587 2 .014

Step 2 Step 9.434 2 .009Block 18.021 4 .001Model 18.021 4 .001

Model Summary

Step-2 Log

likelihoodCox & Snell R Square

Nagelkerke R Square

1 62.095a .155 .207

2 52.661b .298 .397

a. Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001.

b. Estimation terminated at iteration number 5 because parameter estimates changed by less than .001.

Hosmer and Lemeshow Test

Step Chi-square df Sig.1 .000 1 1.0002 4.466 6 .614

Contingency Table for Hosmer and Lemeshow Test

IPK = <2.5 IPK = >=2.5

TotalObserved Expected Observed ExpectedStep 1 1 12 12.000 3 3.000 15

2 7 7.000 12 12.000 193 6 6.000 11 11.000 17

Step 2 1 3 2.911 0 .089 32 5 4.118 0 .882 53 4 4.089 1 .911 54 5 5.905 3 2.095 85 1 .885 1 1.115 26 5 5.181 11 10.819 167 0 .997 5 4.003 58 2 .914 5 6.086 7

Lanjutan Lampiran 7.

Page 114: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

101

Classification Table(a)

Predicted

IPKPercentage

Correct

Observed <2.5 >=2.5Step 1 IPK <2.5 12 13 48.0

>=2.5 3 23 88.5Overall Percentage 68.6

Step 2 IPK <2.5 17 8 68.0>=2.5 4 22 84.6

Overall Percentage 76.5

a. The cut value is .500

Variables in the Equation

B S.E. Wald df Sig. Exp(B)Step 1(a)

a107.138 2 .028

a10(1) 1.992 .821 5.888 1 .015 7.333a10(2) 1.925 .802 5.766 1 .016 6.857Constant -1.386 .645 4.612 1 .032 .250

Step 2(b)

a108.908 2 .012

a10(1) 2.932 1.022 8.225 1 .004 18.761a10(2) 1.773 .843 4.427 1 .035 5.887a24 6.264 2 .044a24(1) 2.892 1.384 4.366 1 .037 18.022a24(2) 3.397 1.360 6.242 1 .012 29.866Constant -4.433 1.452 9.324 1 .002 .012

a. Variable(s) entered on step 1: a10.b. Variable(s) entered on step 2: a24.

Model if Term Removed

VariableModel Log Likelihood

Change in -2 Log

Likelihood dfSig. of the Change

Step 1 a10 -35.341 8.587 2 .014Step 2 a10 -32.022 11.384 2 .003

a24-31.047 9.434 2 .009

Lanjutan Lampiran 7.

Page 115: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

102

Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan * Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas.

Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan

menyenangkan di kelas Total

Tidak Setuju Netral Setuju

Staf pengajar mampu dalam menyampaikan materi perkuliahan

Tidak Setuju

Count5 2 3 10

% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

33.3% 11.8% 15.8% 19.6%

Netral Count 5 6 1 12% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

33.3% 35.3% 5.3% 23.5%

Setuju Count 5 9 15 29% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

33.3% 52.9% 78.9% 56.9%

Total Count 15 17 19 51% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

100.0% 100.0%100.0

%100.0

%

Chi-Square Tests

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Pearson Chi-Square 9.559(a) 4 .049Likelihood Ratio 10.534 4 .032Linear-by-Linear Association

5.136 1 .023

N of Valid Cases51

a. 6 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.94.

Lampiran 8. Tabulasi Silang

Page 116: ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 2005-2006 sekaligus menjabat sebagai bendahara Rohani Islam (ROHIS) himpunan mahasiswa manajemen, Sharia Economic Student Club

103

Staf pengajar memiliki kemampuan dalam penguasaan materi * Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas Crosstabulation

Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan

di kelas Total

Tidak Setuju Netral Setuju

Staf pengajar memiliki kemampuan dalam penguasaan materi

Tidak Setuju

Count4 2 5 11

% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

26.7% 11.8% 26.3% 21.6%

Netral Count 3 5 3 11% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

20.0% 29.4% 15.8% 21.6%

Setuju Count 8 10 11 29% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

53.3% 58.8% 57.9% 56.9%

Total Count 15 17 19 51% within Staf pengajar mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan di kelas

100.0% 100.0% 100.0%100.0

%

Chi-Square Tests

Value dfAsymp. Sig.

(2-sided)Pearson Chi-Square 1.981(a) 4 .739Likelihood Ratio 2.088 4 .720Linear-by-Linear Association

.015 1 .902

N of Valid Cases51

a. 6 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.24.

Lanjutan Lampiran 8.