Analisis Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada...
description
Transcript of Analisis Pengaruh Keselamatan Kerja Dan Jaminan Sosial Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada...
ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN JAMINAN SOSIAL
TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA
PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX PG. SRAGI PEKALONGAN
RESUME SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Fakultas Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Pekalongan
Oleh :
Sri Budi UtamiNPM : 03.3001.E
FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PEKALONGAN
2007
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sumber daya manusia (SDM) merupakan faktor produksi yang
memegang peranan utama dalam proses produksi, sebab sumber daya manusia
merupakan pelaku dan pengelola sumber daya lainnya, namun produktivitas
tenaga kerja tidak selamanya selalu dalam kondisi baik dan stabil, seperti halnya
mesin produksi, dimana untuk memperkecil tingkat kerusakan mesin dan
keausannya, yang mengakibatkan kecelakaan bagi operatornya, senantiasa
memerlukan pemeliharaan dan perawatan.
Begitu pula halnya tenaga kerja yang memiliki pola-pola perilaku yang
berbeda dalam hal tertentu yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan (needs).
Setiap individu mempunyai kebutuhan yang ada didalam (inner needs) yang
menyebabkan mereka di dorong, ditekan atau dimotivisir untuk memenuhinya.
Kebutuhan sangat bervariasi antar individu, seperti halnya motivasi yang
diberikan kepada tenaga kerja, dimana salah satunya perlu adanya perlindungan
tenaga kerja dengan mengembangkan sistem dan sarana-sarana pengawasan
serta Pengamanan.
Perlindungan tenaga kerja dimaksudkan agar tenaga kerja merasa aman
melakukan pekerjaannya sehari-hari. Perlindungan tenaga kerja meliputi aspek-
aspek yang sangat luas yaitu perlindungan keselamatan, kesehatan,
pemeliharaan dan perawatan, jaminan sosial tenaga kerja yang mencakup
2
1
jaminan hari tua, jaminan pemeliharaan kesehatan, jaminan terhadap
kecelakaan, jaminan kematian dan pemeliharaan moral kerja serta perlakuan
yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama, dan secara moral
pengusaha mempunyai kewajiban untuk meningkatkan perlindungan dan
kesejahteraan tenaga kerja. Dan sebagai tenaga kerja, harus berperan aktif dan
ikut bertanggung jawab atas pelaksanaan jaminan sosial tenaga demi
terwujudnya perlindungan tenaga kerja dan keluarganya dengan baik.
Kesejahteraan harus diberikan pada karyawan serta keluarganya. Seorang
karyawan yang mengalami kecelakaan akibat kerja, meninggal dunia, sakit atau
sudah tidak bekerja lagi (pensiun), harus mendapat perhatian dari perusahaan.
Perusahaan harus membantu meringankan beban yang dialami oleh karyawan
tersebut. Dengan adanya perhatian dari perusahaan karyawan merasa dihargai
keberadaannya dan merasa senang bekerja di perusahaan tersebut.
Perlindungan, pemeliharaan serta penanganan pengembangan
kesejahteraan tenaga kerja dalam perusahaan perlu ditingkatkan dan
dimaksimalkan dalam pemberiannya, karena dengan adanya perlindungan
karyawan dari segi keselamatan, kesehatan, kenyamanan serta semangat kerja,
akan mendukung produktivitas kerja karyawannya, sehingga perusahaan dalam
meningkatkan produksinya akan tercapai. Dalam perusahaan tenaga kerja
merupakan salah satu motor pengerak perusahaan, partner kerja perusahaan,
asset perusahaan yang merupakan investasi bagi suatu perusahaan dalam
memberikan hasil yang terbaik bagi perusahaannya.
3
Program keselamatan kerja dan jaminan sosial terhadap tenaga
kerja/karyawan hanya dapat berjalan baik apabila ada kerja sama antara
pengusaha dan tenaga kerja. Dengan adanya program keselamatan kerja, dan
jaminan sosial terhadap tenaga kerja membawa akibat hubungan antara
karyawan dan pimpinan akan menjadi lebih baik. Pengusaha akan
memperhatikan kepentingan karyawannya yang sangat memperhatikan
kepentingan dan tujuan serta sasaran dari perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
PT. Perkebunan Nusantara IX (persero) PG Sragi adalah sebuah
perusahaan penghasil gula pasir yang berada di Kota Sragi Kabupaten
Pekalongan. Dimana dalam proses produksinya melibatkan banyak tenaga kerja
baik yang di lapangan maupun di dalam ruangan. Peranan tenaga kerja disini
sangatlah mendukung dalam produksi perusahaan, sehingga tujuan dalam
mencapai laba maksimal dapat dicapai, sedangkan penunjang dalam bekerja,
baik moril maupun materiil. Salah satunya adalah memperoleh jaminan
keselamatan dan jaminan sosial. Dengan adanya perlindungan tenaga kerja ini,
karyawan akan bebas dari ancaman yang membahayakan dirinya, yang
selanjutnya akan memberikan semangat kerja karyawan untuk meningkatkan
produktivitas ya.
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dalam penyusunan skripsi ini
penulis mengambil judul “ANALISIS PENGARUH KESELAMATAN KERJA
DAN JAMINAN SOSIAL TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA
KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX PG SRAGI
PEKALONGAN”.
4
1.2 Identifikasi, Pembatasan, dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Sumber daya manusia salah satu unsur manajemen merupakan subyek
pelaksana dan penentu dalam pelaksanaan fungsi manajemen yang berkaitan
erat dengan kualitas sumber daya manusia. Dimana hal ini tentu tidak lepas
dari motivasi/dorongan yang dapat meningkatkan kualitas tenaga kerja.
Proses motivasional, seperti ditafsirkan oleh kebanyakan teoritisi,
diarahkan ke arah pencapaian tujuan (goal-directed) (Prof. Dr. J. Winardi,
SE, 2002 : 29).
Menurut A. H Maslow memandang motivasi seseorang individu
sebagai suatu urutan kebutuhan yang dipredeterminasi, yang masing-masing
memiliki peringkatnya sendiri. Adapun motivasi tersebut adalah sebagai
berikut :
1. Kebutuhan fisiologikal (phisiologikal needs), merupakan kebutuhan inilah
yang harus dipenuhi untuk mempertahankan hidup.
2. Kebutuhan akan keamanan (safety needs), merupakan kebutuhan yang
berupa keamanan (security needs)/proteksi diri dari bahaya fisikal
(misal kebakaran), dan keinginan untuk mendapatkan kepastian ekonomi
(economic security).
3. Kebutuhan Sosial (social needs), merupakan kebutuhan akan rasa cinta
dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
5
4. Kebutuhan akan penghargaan (esteem needs), kebutuhan ini mencangkup
kebutuhan untuk mencapai kepercayaan diri, prestasi, kompetensi,
pengetahuan, independensi (ketidak ketergantungan).
5. Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs), merupakan puncak
hirarki, yang berupa kebutuhan-kebutuhan individu untuk merealisasi
potensi yang ada pada dirinya.
2. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, diketahui bahwa produktivitas kerja
karyawan adalah salah satu indikator kualitas sumber daya manusia yang
dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor kebutuhan seperti : kebutuhan
fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan
dan kebutuhan aktualisasi diri.
Mengingat kemampuan dan waktu yang terbatas, dan untuk lebih
mempertajam pembahasan, maka berdasarkan pemikiran diatas, penulis
membatasi permasalahan pada faktor safety needs(kebutuhan keamanan)
yaitu : jaminan keselamatan sebagai variabel independent pertama (X1) dan
jaminan dan jaminan sosial sebagai variabel independent kedua (X2) yang
akan mempengaruhi produktivitas sebagai variabel dependent (Y), pada
karyawan PT. Perkebunan Nusantara IX PG Sragi bagian produksi.
3. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut diatas, maka yang
menjadikan perumusan masalah adalah sebagai berikut :
6
a. Apakah perlindungan keselamatan kerja dan pemberian jaminan sosial
berpengaruh terhadap produktivitas kerja ?
b. Dari faktor keselamatan kerja dan jaminan sosial, faktor mana yang
paling dominan ?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas kerja
karyawan PT. Perkebunan Nusantara IX PG Sragi – Pekalongan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh keselamatan kerja dan
jaminan sosial terhadap produktivitas kerja karyawan PT. Perkebunan
Nusantara IX PG Sragi-Pekalongan Bagian Produksi.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis variabel yang paling berpengaruh
antara keselamatan kerja dan jaminan sosial terhadap produktivitas kerja PT.
Perkebunan Nusantara IX PG Sragi-Pekalongan Bagian Produksi.
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Praktis :
a. Informasi bagi pimpinan organisasi untuk menentukan langkah dalam
mengambil suatu keputusan mengenai kebijakan dalam pemberian
jaminan keselamatan tenaga kerja dan jaminan sosial pada karyawannya.
7
b. Membentuk konsep-konsep baru tentang manajemen sumber daya
manusia yang berkaitan dengan produktivitas kerja guna tercapainya
tujuan organisasi.
2. Kegunaan akademis :
a. Menambah pengetahuan dan wawasan dalam ilmu manajemen dibidang
SDM yang berkaitan dengan perlindungan keselamatan dan jaminan
sosial terhadap produktivitas karyawan.
b. Melatih pola pikir yang sistematis dan meningkatkan penalaran dalam
perumusan dan pemecahan masalah secara ilmiah.
c. Menerapkan ilmu dan teori yang selama ini telah diterima dan dipelajari
bagi pengembangan usaha secara nyata.
8
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1. Jenis dan Obyek Penelitian
1. Jenis Penelitian
Rancangan penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang berguna
untuk mengetahui pengaruh kebijakan keselamatan kerja dan jaminan sosial
terhadap produktivitas kerja karyawan.
2. Obyek Penelitian
Penelitian dilakukan pada karyawan PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero)
PG. Sragi Pekalongan bagian produksi.
2.2. Operasional Variabel
1. Keselamatan Kerja (X1)
Suatu keadaan dalam lingkungan atau tempat kerja yang dapat menjamin
secara maksimal orang-orang yang berada atau ditempat tersebut, baik orang
tersebut pegawai atau bukan pegawai dari organisasi kerja ini.
Indikator :
a. Pemberian latihan kerja.
b. Penerangan tempat kerja yang memadai.
c. Perlindungan tenaga kerja.
d. Pertolongan pertama pada kecelakaan.
9
8
2. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (X2)
Dalam UU RI No. 3 tahun 1992 tentang Jamsostek, dijelaskan bahwa
Jamsostek adalah suatu perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk
santunan berupa uang sebagai pengganti dari penghasilan yang hilang atau
berkurang dan pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami
oleh tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, sakit, hamil, bersalin, hari tua,
dan meninggal dunia.
Indikator :
1. Jaminan kecelakaan kerja.
2. Jaminan hari tua
3. Jaminan kematian.
4. Jaminan pemeliharaan kesehatan.
3. Produktivitas Kerja (Y)
Menurut (Sinungan M. 2000)
Perbandingan jumlah yang dihasilkan suatu unit kegiatan produksi (output)
terhadap jumlah keseluruhan sumber-sumber yang digunakan oleh tersebut
(input) atau masukan tertentu menghasilkan keluaran lebih, baik faktor
masukan atau keluaran yang merupakan ukuran-ukuran unit sumber daya
(Sinungan M : 200)
Indikator :
1. Kinerja.
2. Target Produksi
10
2.3. Teknik Sampling
Menurut (Prof. Dr. Suharsimi Arikuntoro, 2002 : 109).
Teknik sampling adalah pengambilan sampel yang merupakan sebagian dari
anggota populasi yang dilakukan dengan teknik tertentu. Teknik pengambilan
sample yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sample random sampling,
yaitu pengambilan contoh secara acak (random) dari keseluruhan populasi, yang
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih.
1. Populasi
Menurut (Prof. Dr. Suharsimi Arikuntoro, 2002 : 108) yaitu keseluruhan
penelitian
Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah semua karyawan tetap di
bagian produksi. Dari data primer yang diperoleh. Diketahui populasi adalah
700 orang.
2. Sampel
Merupakan bagian anggota populasi yang diambil dengan menggunakan
teknik tertentu yang disebut teknik sampling. Dengan menggunakan rumus
slovin (Husain Umar, 1994 : 146), sebagai berikut :
dibulatkan 90 responden
Dimana :
n = ukuran sampel yang digunakan
N = ukuran populasi yang diteliti
C = prosentase kelonggaran, ketidak telitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang masih dapat ditoleran 10 %.
11
2.4. Metode Pengumpulan Data
Jenis Data
1. Data Primer
Yaitu data yang di peroleh langsung dari obyek penelitian, dalam hal ini
adalah PT. Perkebunan Nusantara IX (Persero) PG. Sragi Pekalongan.
Metode Pengumpulan Data
a. Interview (wawancara)
Yaitu pengambilan data dengan cara langsung mengadakan tanya jawab
dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
b. Observasi
Yaitu mengadakan penelitian dengan mengamati dan mengumpulkan
data dan informasi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c. Quesioner
Cara pengumpulan data yang dilakukan peneliti dengan mengajukan
pertanyaan pada responden, yang telah disusun dan dipersiapkan
sebelumnya.
2. Data sekunder
Yaitu data yang diperoleh dengan mempelajari literatur-literatur yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3. Library research
Suatu cara yang dilakukan untuk memperoleh data tambahan dengan
mencari informasi dari catatan-catatan perusahaan dan data-data literatur
lainnya.
12
2.5. Teknik Analisis
Analisa data primer dari kuesioner dengan cara mengelompokkan nilai dari
skor yang telah ditentukan.
a. Editing
Editing adalah suatu proses kegiatan guna memperbaiki data yang
masuk dengan melalui pemeriksaan kembali data yang telah terkumpul.
b. Coding (mengkode data)
Coding adalah proses pemberian kode tertentu yang berupa angka-
angka atas data atau jawaban questioner yang bersifat kualitatif.
c. Scoring (pemberian nilai)
Scoring adalah kegiatan pemberian nilai pada jawaban untuk
mendapatkan data kuantitatif yang diperlukan. Dengan menggunakan skala
Likert (Husaini Usman : 1995)
Untuk jawaban sangat setuju = 5
Untuk jawaban setuju = 4
Untuk jawaban ragu-ragu/netral = 3
Untuk jawaban tidak setuju = 2
Untuk jawaban sangat tidak setuju = 1
Adapun alat analisa dalam analisa kuantitatif adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas
Sebelum dilakukan analisa regresi terlebih dahulu diadakan pengujian
indikator. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kevalidan suatu data
13
quesioner. Menurut Prof. Dr. Suharsini Ari Kunto (2000 : 244), dalam uji
validitas ini digunakan analisa product moment, yaitu menggunakan rumus :
Keterangan :
n = jumlah responden
x = sub variable yang diuji
y = variable yang diuji
r = nilai korelasi
Dimana :
apabila : r hit > r tabel maka item pertanyaan dinyatakan valid
r hit < r tabel maka item pernyataan dinyatakan tidak valid
Validitas indikator akan ditentukan oleh besarnya koefisien korelasi antara
skor indikator dengan indikator lainnya dalam konsep yang sama. Semakin
besar koefisien korelasi, maka indikator semakin valid.
2. Uji Reliabilitas
Untuk menguji reliabilitas dari quesioner digunakan teknik cronbach
alpha > 0,6 (Imam Ghozali, 2001 : 140)
Dimana k = jumlah item
si2 = jumlah varians skor total
si2 = varians responden untuk item ke i
14
Apabila r hitung > 0,6 maka item pertanyaan dinyatakan reliabel.
Apabila r hitung < 0,6 maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel.
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui pengaruh keselamatan kerja dan jaminan sosial
terhadap produktivitas kerja karyawan, menggunakan analisis regresi linier
berganda.
Rumus umumnya sebagai berikut :
Y = a + b1X1 + b2X2
Untuk mencari nilai a, b1, dan b2 digunakan persamaan sebagai berikut :
1. Y = n a + b1 X1 + b2 X2
2. XY = a X1 + b1 X12 + b2 X1X2
3. XY = a X2 + b1 X1X2 + b2 X22
Dimana :
Y = Produktivitas kerja
X1 = Keselamatan kerja
X2 = Jaminan sosial
n = Jumlah responden
a = konstanta
b1, b2 = koefisien regresi
4. Uji t
Untuk menguji variabel X1 dan X2 mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Y secara parsial dengan uji t sebagai berikut :
15
a. Hipotesis.
Ho : b = 0, berarti tidak ada pengaruh antara variabel X1 terhadap Y.
Ha : b 0, berarti ada pengaruh antara variabel X1 terhadap Y.
b. Taraf nyata (α) = 0,05 derajat kebebasan n-2.
c. Kriteria
Bila -t tabel t tes t tabel maka Ho diterima yang artinya tidak ada
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Bila -t tes < -t tabel atau t tes > t tabel maka Ho ditolak yang artinya ada
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Gambar 2.1
Kriteria Uji t
d. Pengujian
t hit =
16
t tabel
Daerah penerimaan Ho atau Daerah penolakan Hi
Daerah penerimaan Hi atau Daerah penolakan Ho
-t tabel t hit-t hit
Dimana :
b : koefisien regresi
sb : simpangan baku
5. Uji F
Untuk menguji apakah ada pengaruh variabel X1 dan X2 secara bersama-
sama terhadap Y menggunakan F test.
Langkah-langkah untuk menguji pengaruh keselamatan kerja dan jaminan
sosial secara bersama-sama terhadap produktivitas kerja karyawan sebagai
berikut :
Sosial terhadap produktivitas kerja karyawan.
a. Hipotesis
Ho : b1 = b2 = 0 artinya tidak ada pengaruh dari variabel independen
keselamatan kerja dan jaminan sosial secara
simultan terhadap variabel dependen (produktivitas
kerja karyawan)
Ho : b1 = b2 0 artinya ada pengaruh dari variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen.
b. Taraf nyata (α) = 0,05 dengan df (n-K-1)
c. Kriteria
Bila F hit > F tabel, Ho ditolak berarti ada pengaruh.
Bila F hit < F tabel, Ho diterima berarti tidak ada pengaruh.
d. Pengujian
17
F hit = R2/K (1- R2) / (n-K-1)
Keterangan :
R2 = koefisien determinasi ganda.
K = jumlah variabel.
n = jumlah data.
BAB III
18
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1. Karakteristik Responden
Data yang telah diperoleh dari objek penelitian pada PT. Perkebunan
Nusantara IX PG Sragi Pekalongan adalah jawaban dari pernyataan kuesioner
yang dibagikan kepada karyawan, dengan mengambil sampel sebanyak 90
karyawan. Dalam penelitian ini responden dibagi berdasar jenis kelamin, usia,
dan tingkat pendidikan.
Tabel 3.1
Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Prosentase
Pria
Wanita
74
16
82,2
17,8
Total 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dari data pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa responden yang berjenis
kelamin pria sebanyak 74 orang atau sebesar 82,2 persen. Sedangkan responden
yang berjenis kelamin wanita sebanyak 16 orang atau sebesar 17,8 persen.
Tabel 3.2
Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Usia Jumlah Prosentase (persen)
20 tahun
21-30 tahun
31-40 tahun
41 tahun
14
24
52
0
15,5
26,7
57,8
0
Total 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
19
18
Dari data pada tabel 5.2 dapat diketahui bahwa responden yang berusia
kurang atau sama dengan 20 tahun sebanyak 14 orang atau sebesar 15,5 persen..
Sedangkan yang berusia 21 sampai dengan 30 tahun sebanyak 24 orang atau
sebesar 26,7 persen. Responden yang berusia 31 sampai dengan 40 tahun
sebanyak 52 orang atau sebesar 57,8 persen. Dan tidak ada responden yang
memiliki usia lebih atau sama dengan 41 tahun.
Tabel 3.3
Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase (persen)
Lulusan SMA
Lulusan D1 – D4
Lulusan S1
Lulusan S2
75
12
3
0
83,3
13,3
3,4
0,0
Total 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Berdasar data yang diperoleh dari daftar pertanyaan yang dibagikan
kepada responden, dapat diketahui bahwa persebaran tingkat pendidikan
responden yang terbesar adalah lulusan SMA yaitu sebanyak 75 orang
responden atau sebesar 83,3 persen. Kemudian diikuti dengan lulusan D1-D4
sebanyak 12 orang responden atau sebesar 13,3 persen. Lulusan S1 sebanyak 3
orang atau sebesar 3,4 persen.
20
3.2. Analisis Data Responden
Berdasarkan data-data yang telah terkumpul, begitu pula dengan
keseluruhan jawaban dari responden melalui dua tahap. Analisis yang pertama
adalah dengan menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif.
a. Variabel Keselamatan Kerja (X1)
Tabel 3.4
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemberian Latihan Kerja
(X1) Yang Diberikan Oleh PG-Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat setuju 4 4,4
Setuju 59 65,6
Netral 24 26,7
Tidak Setuju 2 2,2
Sangat Tidak Setuju 1 1,1
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari pertanyaan pertama variabel keselamatan kerja yang
menjawab sangat setuju bahwa mencegah dan mengurangi kecelakaan (rasa
aman karyawan) dalam keselamatan kerja akan meningkatkan produktivitas
karyawan sebanyak 4 responden atau 4,4 persen, menjawab setuju 59
responden atau sebesar 65,6 persen, menjawab netral sebanyak 24 responden
atau sebesar 26,7 persen, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 2
orang atau sebesar 2,21 persen dan responden yang menjawab sangat tidak
setuju sebanyak 1 orang atau sebesar 1,1 persen.
21
Tabel 3.5
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Penerangan Tempat Kerja
(X2) Yang Diberikan Oleh PG-Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat setuju 4 4,4
Setuju 62 68,9
Netral 14 15,6
Tidak Setuju 10 11,1
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari pertanyaan kedua variabel keselamatan kerja yang
menjawab sangat setuju bahwa penerangan tempat kerja yang memadai
dalam keselamatan kerja akan meningkatkan produktivitas karyawan
sebanyak 4 responden atau 4,4 persen, menjawab setuju 62 responden atau
sebesar 68,9 persen, menjawab netral sebanyak 14 responden atau sebesar
15,6 persen, responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 10 orang atau
sebesar 11,1 persen dan tidak ada responden yang menjawab sangat tidak
setuju.
22
Tabel 3.6
Tanggapan Responden Terhadap Perlindungan Tenaga Kerja (Masker
dan Helm) (X3) Yang Diberikan Oleh PG-Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat setuju 10 11,1
Setuju 53 58,9
Netral 23 25,6
Tidak Setuju 4 4,4
Sangat Tidak Setuju 0 0
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari pertanyaan ketiga variabel keselamatan kerja yang
menjawab sangat setuju bahwa perlindungan tenaga kerja (dengan memakai
masker/helm) dalam keselamatan kerja akan meningkatkan produktivitas
karyawan sebanyak 10 responden atau 11,1 persen, menjawab setuju
53 responden atau sebesar 58,9 persen, menjawab netral sebanyak
23 responden atau sebesar 25,6 persen, responden yang menjawab tidak
setuju sebanyak 4 orang atau sebesar 4,4 persen dan tidak ada responden
yang menjawab sangat tidak setuju.
23
Tabel 3.7
Tanggapan Responden Terhadap Pertolongan Pada Kecelakaan (X4)
Yang Diberikan Oleh PG-Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat setuju 7 7,8
Setuju 47 52,2
Netral 29 32,2
Tidak Setuju 6 6,7
Sangat Tidak Setuju 1 1,1
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari pertanyaan keempat variabel keselamatan kerja yang
menjawab sangat setuju bahwa pertolongan pertama dalam kecelakaan pada
keselamatan kerja akan meningkatkan produktivitas karyawan sebanyak 7
responden atau 7,8 persen, menjawab setuju 47 responden atau sebesar 52,2
persen, menjawab netral sebanyak 29 responden atau sebesar 32,2 persen,
responden yang menjawab tidak setuju sebanyak 6 orang atau sebesar 6,7
persen dan responden yang menjawab sangat tidak setuju sebanyak 1
responden atau sebesar 1,1 persen.
24
b. Variabel Jaminan Sosial (X2)
Tabel 3.8
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Jaminan Kecelakaan
Kerja (X1) Yang Diberikan Oleh PG-Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat setuju 30 33,3
Setuju 28 31,1
Netral 20 22,2
Tidak Setuju 11 12,2
Sangat Tidak Setuju 1 1,1
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari indikator jaminan kecelakaan pada variabel jaminan sosial
yang menjawab sangat setuju sebanyak 30 responden atau sebesar 33,3
persen, menjawab setuju sebanyak 28 responden atau sebesar 31,1 persen,
menjawab netral sebanyak 20 responden atau sebesar 22,2 persen, sebanyak
11 responden atau sebesar 12,2 persen menjawab tidak setuju dan sebanyak
1 responden atau sebesar 1,1 persen yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 3.9
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Jaminan Hari Tua (X2)
Yang Diberikan Oleh PG-Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat setuju 28 31,1
Setuju 35 38,9
Netral 16 17,8
Tidak Setuju 10 11,1
Sangat Tidak Setuju 1 1,1
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
25
Dilihat dari indikator jaminan hari tua pada variabel jaminan sosial
yang menjawab sangat setuju sebanyak 28 responden atau sebesar 31,1
persen, menjawab setuju sebanyak 35 responden atau sebesar 38,9 persen,
menjawab netral sebanyak 16 responden atau sebesar 17,8 persen, sebanyak
10 responden atau sebesar 11,1 persen menjawab tidak setuju dan sebanyak
1 responden atau sebesar 1,1 persen yang menjawab sangat tidak setuju.
Tabel 3.10
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Jaminan Hari Tua Kerja
(X3) Yang Diberikan Oleh PG-Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat setuju 27 30,0
Setuju 45 50,0
Netral 14 15,6
Tidak Setuju 3 3,3
Sangat Tidak Setuju 1 1,1
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari indikator jaminan kematian pada variabel jaminan sosial
yang menjawab sangat setuju sebanyak 27 responden atau sebesar 30,0
persen, menjawab setuju sebanyak 45 responden atau sebesar 50,0 persen,
menjawab netral sebanyak 14 responden atau sebesar 15,6 persen, sebanyak
3 responden atau sebesar 3,3 persen menjawab tidak setuju dan sebanyak 1
responden atau sebesar 1,1 persen yang menjawab sangat tidak setuju.
26
Tabel 3.11
Tanggapan Responden Terhadap Variabel Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan (X4) Yang Diberikan Oleh PG-Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat setuju 24 26,7
Setuju 34 37,8
Netral 19 21,1
Tidak Setuju 12 13,3
Sangat Tidak Setuju 1 1,1
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari indikator jaminan pemeliharaan kesehatan pada variabel
jaminan sosial yang menjawab sangat setuju sebanyak 24 responden atau
sebesar 26,7 persen, menjawab setuju sebanyak 34 responden atau sebesar
37,8 persen, menjawab netral sebanyak 19 responden atau sebesar 21,1
persen, sebanyak 12 responden atau sebesar 13,3 persen menjawab tidak
setuju dan sebanyak 1 responden atau sebesar 1,1 persen yang menjawab
sangat tidak setuju.
27
c. Variabel Produktivitas (Y)
Tabel 3.12
Tanggapan Pimpinan Terhadap Variabel Kinerja Karyawan (Y1) yang
dihasilkan Karyawan PG. Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat Baik 19 21,1
Baik 39 43,3
Cukup 27 30,0
Tidak Baik 5 5,6
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari indikator kinerja pada variabel produktivitas, pimpinan
menyatakan bahwa sebanyak 19 karyawan atau sebesar 21,1 persen, sangat
baik kinerjanya. Pimpinan menyatakan bahwa sebanyak 39 karyawan atau
sebesar 43,3 persen memiliki kinerja yang baik. Pimpinan menyatakan
sebanyak 27 karyawan atau sebesar 30,0 persen memiliki kinerja yang
cukup (netral). Sebanyak 5 karyawan atau sebesar 5,6 persen dinyatakan
memiliki kinerja yang menjawab kurang baik dan tidak ada karyawan yang
memiliki kinerja yang sangat tidak baik.
28
Tabel 3.13
Tanggapan Pimpinan Terhadap Target Produksi (Y2) yang dicapai
Karyawan PG. Sragi Pekalongan
Penilai Responden Jumlah Prosentase
Sangat Baik 8 8,9
Baik 51 56,7
Cukup 26 28,9
Tidak Baik 5 5,6
Sangat Tidak Baik 0 0
Jumlah 90 100
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dilihat dari indikator target produksi pada variabel produktivitas,
sebanyak 8 karyawan atau sebesar 8,9 persen telah mampu memenuhi target
dengan sangat baik. Sebanyak 51 karyawan atau sebesar 56,7 persen mampu
memenuhi target dengan baik, sedangkan 26 karyawan atau sebesar 28,9
persen memenuhi target dengan cukup baik. Dan sebanyak 5 karyawan atau
sebesar 5,6 persen kurang memenuhi targetnya dan tidak ada karyawan yang
targetnya sangat tidak terpenuhi.
3.3. Uji Instrumen
a. Uji Validitas
Suatu angket akan dikatakan valid atau sah jika pertanyaan pada
angket mampu mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh angket tersebut.
Berikut merupakan hasil uji validitas butir faktor keselamatan kerja (X1),
jaminan sosial (X2) dan Produktivitas (Y).
29
Tabel 3.14
Hasil Uji Validitas
No Variabel R. hitung r. tabel Status
1. Keselamatan Kerja (X1)
a. Butir 1
b. Butir 2
c. Butir 3
d. Butir 4
0,882
0,729
0,831
0,895
0,175
0,175
0,175
0,175
Valid
Valid
Valid
Valid
2. Jaminan Sosial (X2)
a. Butir 1
b. Butir 2
c. Butir 3
d. Butir 4
0,901
0,844
0,683
0,940
0,175
0,175
0,175
0,175
Valid
Valid
Valid
Valid
3. Produktivitas (Y)
a. Butir 1
b. Butir 2
0,901
0,860
0,175
0,175
Valid
Valid
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Dari data jawaban 90 orang responden setelah diolah maka diuji
validitas dan pada penelitian ini dengan menggunakan bantuan software
program SPSS versi 10.00 for Windows dengan = 0,05 df (n-2) diperoleh
r-tabel sebesar 0,175.
- kriteria pengujian validitas
r hitung > r tabel, maka data valid
r hitung < r tabel, maka data tidak valid
Dari tabel 5.14 dapat diketahui bahwa seluruh butir faktor X1, X2
sebagai variabel independen dan faktor Y sebagai variabel dependen
semuanya dianggap valid karena r hitung > r tabel (0,175)
30
b. Uji Reliabilitas
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang
terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Berikut merupakan hasil uji reliabilitas terhadap faktor keselamatan kerja
(X1), jaminan sosial (X2) dan Produktivitas (Y), setelah diolah hasilnya
tertera pada tabel sebagai berikut :
Tabel 3.15
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Koefisien Reliabilitas Alpha
Keselamatan Kerja (X1)
Jaminan Sosial (X2)
Produktivitas (Y)
0,8517
0,8688
0,7064
Sumber : Data Primer Diolah (2007)
Kriteria pengujian reliabilitas :
r hitung > 0,6 (Cronbach alpha) maka item tersebut reliabel
r hitung < 0,6 (Cronbach alpha) maka item tersebut tidak reliabel
Dari tabel 5.15 di atas, dapat diketahui bahwa seluruh butir faktor X1,
X2 sebagai variabel independen dan faktor Y sebagai variabel dependen
semuanya dianggap reliabel karena nilai koefisien r alpha > nilai Cronbach
alpha sebesar 0,6 yang berarti bahwa semua variabel berstatus reliabel.
31
3.4. Analisa Regresi
Pada rumusan masalah yang diajukan pada awal bab, peneliti mengajukan
rumusan masalah apakah ada pengaruh keselamatan kerja dan jaminan sosial
terhadap produktivitas karyawan. Untuk menjawab rumusan masalah tersebut,
maka digunakan analisa regresi.
Adapun rumus yang digunakan adalah Y = a + b1X1 + b2X2
Dari persamaan normal di atas diperoleh persamaan regresi dengan
menggunakan program SPSS 10.00 for Windows sebagai berikut :
Tabel 3.16
Hasil Analisa Regresi
Coefficientsa
-,182 ,425 -,428 ,669
,208 ,027 ,362 7,646 ,000
,298 ,019 ,730 15,418 ,000
(Constant)
Keselamatan Kerja
Jaminan Sosial
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Produktivitasa.
Dari tabel 5.16 di atas, jika ditransformasikan ke dalam persamaan
ekonometrika akan didapat persamaan :
Y = -0,182 + 0,208X1 + 0,298X2
Dari tabel 5.16 menunjukkan harga beta nol (a) -0,182, harga beta satu
(b1) 0,208, harga beta dua (b2) 0,298 maka dapat diketahui besarnya persentase
32
pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dari
persamaan regresi tersebut dapat diberikan interpretasi sebagai berikut :
a. Hasil persamaan di atas menunjukkan bahwa nilai konstanta a adalah
sebesar -0,182 berarti apabila keselamatan kerja (X1) dan jaminan sosial (X2)
tetap maka rata-rata nilai produktivitas (Y) akan menurun sebesar -
0,182 %.
b. b1 = menunjukkan jika keselamatan kerja (X1) meningkat maka
produktivitas kerja karyawan (Y) juga akan meningkat.
b2 = menunjukkan jika jaminan sosial (X2) meningkat maka produktivitas
kerja karyawan (Y) juga akan meningkat.
3.5. Uji Hipotesis
a. Uji F
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
faktor X terhadap faktor Y secara bersama-sama (simultan).
Tabel 3.17
Hasil Uji F
ANOVAb
137,043 2 68,521 202,448 ,000a
29,446 87 ,338
166,489 89
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Jaminan Sosial, Keselamatan Kerjaa.
Dependent Variable: Produktivitasb.
33
1) Perumusan hipotesis
Ho : b1 = b2 = 0 artinya tidak ada pengaruh dari variabel independent
keselamatan kerja (X1) dan jaminan sosial (X2) secara
simultan terhadap variabel dependen (Y)
produktivitas kerja karyawan.
Ha : b1 = b2 ≠ 0 artinya ada pengaruh dari variabel independen
keselamatan kerja (X1) dan jaminan sosial (X2) secara
simultan terhadap variabel dependen (Y)
produktivitas kerja karyawan.
2) Kriteria Pengujian
Jika nilai F hitung > F tabel maka Ho ditolak dan menerima Ha artinya
ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Jika nilai F hitung < F tabel maka Ho diterima dan menolak Ha artinya
tidak ada pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
3) Hasil Pengujian
Dari hasil perhitungan SPSS 10.00 for Windows pada tabel 5.17 Anova,
pengujian hipotesis yang dilakukan menggunakan uji F hitung dengan
menggunakan taraf signifikan 5 %, derajat kebebasan (n-k-1) diperoleh
nilai F hitung = 202,448, dengan tingkat signifikansi 0,000 atau lebih
kecil dari α = 0,05, sedangkan nilai F tabel = 3,10.
Karena nilai F hitung (202,448) > F tabel (3,10) maka dapat diambil
kesimpulan bahwa secara simultan akan menolak Ho dan menerima Ha,
artinya secara keseluruhan (simultan) variabel independen (keselamatan
kerja & jaminan sosial) positif dan signifikan mempengaruhi variabel
dependen (produktivitas kerja karyawan).
34
Daerah penerimaan Ho
Daerah penolakan Ho
b. Uji t
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dari
faktor X terhadap faktor Y secara sendiri-sendiri.
Rumusan hipotesis :
Ho : b = 0 artinya tidak ada pengaruh antara variabel independen (X)
terhadap variabel dependen (Y)
Ha : b ≠ 0 artinya ada pengaruh antara variabel independen (X) terhadap
variabel dependen (Y)
Menggunakan = 0,05 ( /2), df (n-2) diperoleh t tabel (t 88) = 1,980
Kriteria pengujian
- Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
- Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada
pengaruh antara variabel X terhadap variabel Y.
Dari hasil perhitungan melalui program SPSS 10.00 for Windows yang telah
disajikan pada tabel 5.16 koefisien regresi menunjukkan bahwa :
35
3,10
Uji F
202,4460
Gambar 3.1Uji F (F-test)
a) variabel X1 (keselamatan kerja)
nilai t hitung untuk X1 (7,646) > t tabel (t88 = 1,980) maka Ho ditolak
dan Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa secara individual
(parsial) variabel X1 (keselamatan kerja) berpengaruh positif nyata
terhadap variabel Y (produktivitas kerja karyawan) pada taraf signifikan
5%. Tingkat signifikan 0,000 lebih kecil 0,05 yang berarti keselamatan
kerja benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas
kerja karyawan.
b) variabel X2 (jaminan sosial)
nilai t hitung untuk X2 (15,418) > t tabel (t88 = 1,980) maka Ho ditolak
dan Ha diterima sehingga dapat dikatakan bahwa secara individual
(parsial) variabel X2 (jaminan sosial) berpengaruh positif nyata terhadap
variabel Y (produktivitas kerja karyawan) pada taraf signifikan 5%.
Tingkat signifikan 0,000 lebih kecil 0,05 yang berarti jaminan sosial
benar-benar berpengaruh secara signifikan terhadap produktivitas kerja
karyawan.
36
1,980
Daerah penerimaan Ho
Perhitungan Uji t
Daerah penolakan Ho
Gambar 3.2Uji t (t-test) Variabel Keselamatan Kerja (X1)
7,646-1,980-7,646
c) Faktor yang paling besar pengaruhnya.
Dari ketiga nilai koefisien regresi b1 dan b2 diperoleh hasil bahwa
koefisien regresi keselamatan kerja b1 (0,208) < koefisien regresi
jaminan sosial b2 (298). Dengan demikian maka dapat disimpulkan
bahwa koefisien regresi dari jaminan sosial X2 lebih besar pengaruhnya
terhadap produktivitas kerja karyawan dibandingkan dengan variabel
keselamatan kerja X1.
37
1,980
Daerah penerimaan Ho
Perhitungan Uji t
Daerah penolakan Ho
Gambar 3.3Uji t (t-test) Variabel Jaminan Sosial (X2)
15,418-1,980-15,418