ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina...

14
Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0 187 ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM PEMBAYARAN DARI TUNAI KE NON- TUNAI/ ONLINE PAYMENT TERHADAP PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA (Studi pada UMKM di Yogyakarta) Evi Rosalina Widyayanti STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta Email: [email protected] Abstrak Peran teknologi memang sangat besar dalam perkembangan peradaban sekarang ini yang pada akhirnya semua orang menggunakan internet dalam menjalankan aktifitas hidup sehari- hari dalam berkomunikasi, berbelanja, bekerja termasuk melakukan pembayaran melalui internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat masyarakat menggunakannya memang memberikan penawaran kemudahan dan banyak keuntungan yang bisa diperoleh karena secara tidak langsung yang mempunyai kepentingan akan lancarnya transaksi e- commerce bukan hanya konsumen tetapi juga produsen sebagai merchant pengguna fasilitas aplikasi belanja online tersebut.Tantangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam menghadapi kemajuan teknologi termasuk di bidang keuangan yaitu hadirnya Financial Technology (Fintech) dalam sistem pembayaran non tunai/ online payment. Beberapa keuntungan pembayaran Non-Tunai yang bisa dirasakan bagi UMKM dalam peningkatan dan perkembangan usaha adalah: 1.) Transaksi yang lebih cepat. 2.) Pencatatan transaki yang lebih mudah dan sistematis. 3.) Databased permintaan pelanggan yang lebih akurat. Ketiga hal diatas menjadi alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terhadap kemungkinana adaya Peningkatan Pendapatan Usaha bagi Pelaku UMKM di kota Yogyakarta. Dengan menggunakan wawancara mendalam sebagai instrumen penelitian untuk mendapatkan data dari informan (sumber informasi) maka didapatkan hasil penelitian dimana prosentase jawaban yang setuju/ Ya dari semua UMKM yang menjadi sumber data dan informasi dalam penelitian ini.. Hal ini membuktikan bahwa pada dasarnya mereka setuju dan nyaman menggunakan sistem pembayaran non tunai/ online payment, dan menghasilkan kemungkinan benar dalam peningkatan pendapatan usaha. Kesimpulan yang didapat dari analisa penelitian ini adalah semua sumber informasi (UMKM) yang mengisi kuisioner dan diwawancarai memberikan jawaban setuju/Ya sebesar 60% hingga 100%, artinya bahwa kecenderungan perubahan sistem pembayaran dari tunai ke non tunai dirasakan memberikan pengaruh terhadap peningkatan pendapatan usaha oleh pelaku UMKM di Yogyakarta.. . Keywords: e-commerce, Financial Technology (FinTech), online payment Pendahuluan Krisis ekonomi yang dihadapi oleh Yunani memberikan dampak pada pengetatan ikat pinggang yang harus dilakukan negara tersebut. Sementara itu krisis perbankan di Uni Eropa membutuhkan uluran tangan dari Bank Sentral. Dana talangan ( Bailout) perbankan memang tidak akan menyelesaikan seluruh permasalahan di Uni Eropa namun paling tidak akan mampu mengurangi akses permintaan terhadap pembayaran dalam jangka pendek. Sementara itu

Transcript of ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina...

Page 1: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

187

ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN

PERGESERAN SISTEM PEMBAYARAN DARI TUNAI KE

NON-TUNAI/ONLINE PAYMENT TERHADAP

PENINGKATAN PENDAPATAN USAHA

(Studi pada UMKM di Yogyakarta)

Evi Rosalina Widyayanti

STIE Widya Wiwaha, Yogyakarta

Email: [email protected]

Abstrak

Peran teknologi memang sangat besar dalam perkembangan peradaban sekarang ini yang

pada akhirnya semua orang menggunakan internet dalam menjalankan aktifitas hidup sehari-

hari dalam berkomunikasi, berbelanja, bekerja termasuk melakukan pembayaran melalui

internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat masyarakat menggunakannya

memang memberikan penawaran kemudahan dan banyak keuntungan yang bisa diperoleh

karena secara tidak langsung yang mempunyai kepentingan akan lancarnya transaksi e-

commerce bukan hanya konsumen tetapi juga produsen sebagai merchant pengguna fasilitas

aplikasi belanja online tersebut.Tantangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

dalam menghadapi kemajuan teknologi termasuk di bidang keuangan yaitu hadirnya Financial

Technology (Fintech) dalam sistem pembayaran non tunai/ online payment. Beberapa

keuntungan pembayaran Non-Tunai yang bisa dirasakan bagi UMKM dalam peningkatan dan

perkembangan usaha adalah: 1.) Transaksi yang lebih cepat. 2.) Pencatatan transaki yang

lebih mudah dan sistematis. 3.) Databased permintaan pelanggan yang lebih akurat. Ketiga hal

diatas menjadi alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini terhadap kemungkinana adaya

Peningkatan Pendapatan Usaha bagi Pelaku UMKM di kota Yogyakarta.

Dengan menggunakan wawancara mendalam sebagai instrumen penelitian untuk mendapatkan

data dari informan (sumber informasi) maka didapatkan hasil penelitian dimana prosentase

jawaban yang setuju/ Ya dari semua UMKM yang menjadi sumber data dan informasi dalam

penelitian ini.. Hal ini membuktikan bahwa pada dasarnya mereka setuju dan nyaman

menggunakan sistem pembayaran non tunai/ online payment, dan menghasilkan kemungkinan

benar dalam peningkatan pendapatan usaha. Kesimpulan yang didapat dari analisa penelitian

ini adalah semua sumber informasi (UMKM) yang mengisi kuisioner dan diwawancarai

memberikan jawaban setuju/Ya sebesar 60% hingga 100%, artinya bahwa kecenderungan

perubahan sistem pembayaran dari tunai ke non tunai dirasakan memberikan pengaruh

terhadap peningkatan pendapatan usaha oleh pelaku UMKM di Yogyakarta.. .

Keywords: e-commerce, Financial Technology (FinTech), online payment

Pendahuluan

Krisis ekonomi yang dihadapi oleh Yunani memberikan dampak pada pengetatan ikat

pinggang yang harus dilakukan negara tersebut. Sementara itu krisis perbankan di Uni Eropa

membutuhkan uluran tangan dari Bank Sentral. Dana talangan (Bailout) perbankan memang

tidak akan menyelesaikan seluruh permasalahan di Uni Eropa namun paling tidak akan mampu

mengurangi akses permintaan terhadap pembayaran dalam jangka pendek. Sementara itu

Page 2: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

188

sistem pembayaran akan terus berkembang dan berubah sesuai tuntutan pasar. Tamayo,

Jimenez, Flynn dan Bowes (2005) menyebutkan: “the payment system is transitioning in an

evolutionary fashion, not in a revolutionary one, and that some effect such as check decline, are

atributable primarily to causes other than the internet. While the internet remains a main driver

in the substitution of electronic payments for consumer checks and its longer-term effect will

most likely continue to be gradual”

Jadi dalam hal ini bisa bermakna bahwa trend pembayaran kedepan sangat dipengaruhi

oleh pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Pertumbuhan ekonomi memainkan peranan yang

sangat penting dalam mencetak kecenderungan dalam sistem pembayaran. Selain

pertumbuhan ekonomi tingkat pembangunan ekonomi juga sangat menentukan kecenderungan

tersebut.

Banyak faktor yang memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan dan tren sistem

pembayaran suatu negara. Setiap negara memiliki sistem pembayaran yang berbeda meskipun

sebuah negara memiliki tingkat ekonomi yang cenderung sama. Dalam hal ini teknologi

memberikan peran yang signifikan pada perubahan sistem pembayaran suatu negara.

Teknologi dalam sistem pembayaran akan memiliki sifat increasing return to scale dan teknologi

itu bersifat embodied dalam kapital dan sumber daya manusia. Sementara dari sisi permintaan

teknologi juga bersifat embodied dalam konsumen. Dengan demikian semakin tinggi tingkat

pendidikan seseorang dalam hal ini adalah konsumen maka akan semakin mampu

menggunakan teknologi seperti halnya komputer, internet dan smart phone. Konsumen

sekarang ini sangat cerdas dalam bertransaksi termasuk dalam menggunakan sistem

pembayaran non tunai dengan berbagai macam sistem yang ditawarkan di pasar, sehingga

willingness to pay konsumen sangat ditentukan oleh jenis dari sistem pembayaran yang ada

dan yang akan dipilih adalah yang paling cepat, aman dan mudah. Dalam hal ini peran

pemerintah sebagai regulator dan peran merchant sebagai pelaku usaha menjadi penyebab

bagaimana sistem pembayaran non tunai tersebut dapat dilakukan dengan cepat, aman dan

mudah. (okezone.com)

Peran teknologi memang sangat besar dalam perkembangan peradaban sekarang ini

yang pada akhirnya semua orang menggunakan internet dalam menjalankan aktifitas hidup

sehari-hari dalam berkomunikasi, berbelanja, bekerja termasuk melakukan pembayaran melalui

internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat masyarakat menggunakannya

memang memberikan penawaran kemudahan dan banyak keuntungan yang bisa diperoleh

karena secara tidak langsung yang mempunyai kepentingan akan lancarnya transaksi e-

commerce bukan hanya konsumen tetapi juga produsen sebagai merchant pengguna fasilitas

aplikasi belanja online tersebut. Kondisi ini didukung oleh semakin besarnya jumlah masyarakat

Indonesia yang menjadi pengguna internet secara aktif. Dari data Kementrian Komunikasi.dan

Informatika (Kominfo) menyebut hingga Juni 2019 tercatat sebanyak 171 juta pengguna internet

di Indonesia. Setiap tahun pengguna internet tumbuh 10,2 persen atau 27 juta jiwa, dan yang

menurut Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika (PPI) Kementrian Kominfo 64,8 persn

jumlah itu adalah pengguna internet aktif yang mengakses konten hiburan seperti video dan film

(www.gatra.com, 2019). Salah satu penyumbang peningkatan jumlah pengguna internet adalah

pelaku usaha UMKM mereka menggunakannya terlebih untuk memberikn support terhadap

pemasaran usaha melalui berbagai media yang tersedia dalam layanan pemasaran yang bisa

diakses melaui internet.

Data bank Indonesia menunjukkan volume transaksi uang elektronik pada akhir 2018

melonjak 2019% menjadi 2,9 miliar transaksi dibandingkan tahun 2017 sebesar 943,3 juta

transaksi. Hingga juli 2019 volume transaksi uang elektronik telah mencapai 2,7 miliar transaksi

atau mendekati angka pada akhir 2018. Hal yang sama juga terjadi pada nilai transaksi uang

Page 3: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

189

elektronik yang melonjak hingga 281,39%. Pada tahun 2018 nilai transaksi uang elektronik

mencapai Rp47,2 trilliun. Angka tersebut meningkat sebesar Rp34,8 triliun atau hampir 3 kali

lipat dibandingkan 2017 yang sebesar Rp12,4 trilliun. Hingga Juli 2019 nilai transaksi uang

elektronik sudah melampaui nilai transaksi pada 2018 yaitu sebesar Rp69 trilliun. Peningkatan

transaksi uang elektronik sejalan dengan program Gerakan Nasional non Tunai (GNNT) yang

dicanangkan oleh BI sejak 2014

Tantangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dalam menghadapi

kemajuan teknologi termasuk di bidang keuangan yang sangat membutuhkan upaya keras

dalam menguasai berbagai aturan sistem yang menjanjikan keuntungan besar bagi

pengembangan ke depannya. Karena sebenarnya perkembangan financial technology (fintech)

ini salah satunya justru dapat membantu pelaku usaha untuk dapat melakukan pencatatan

keuangan yang jauh lebih rapi dan terorganisir dengan lebih baik, dimana biasanya hanya

dilakukan secara manual dan bahkan seingatnya saja yang mana ini sangat berbahaya dalam

jangka panjang karena akan banyak kesalahan, kekeliruan yang dampaknya dapat fatal pada

kerugian usaha. Sementara itu pencatatan keuangan yang tertata dengan baik dan jelas dapat

dibaca dengan baik oleh pihak lain sekalipun dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha

untuk menyerahkan catatan keuangan pada pihak yang terkait misalnya dalam hal ini adalah

bagi pemberi kredit untuk mendapatkan pinjaman usaha misalnya. Manfaat pembayaran Non-

Tunai bagi UMKM menjadi sangat penting bagi pengembangan usaha, karena sistem

pembayaran non-tunai hingga kini telah berkembang pesat dan menjadi salah satu kontributor

terbesar industri Fintech di Indonesia saat ini. Beberapa keuntungan pembayaran Non-Tunai

yang bisa dirasakan bagi UMKM dalam peningkatan dan perkembangan usaha adalah:

1. Transaksi yang lebih cepat

Pembayaran Non-Tunai seperti melalui EDC, mobile wallet, e-money, online

payment point, e-banking dan lainnya dapat mempersingkat waktu transaksi bagi

pelanggan, sedangkan bagi pelaku usaha hal ini berarti antrian yang lebih pendek,

penghematan biaya layanan, dan pembagian kerja karyawan yang lebih efisien.

Kemudahan ini juga dapat memberikan kenyamanan bagi para pelanggan.

2. Pencatatan transaki yang lebih mudah dan sistematis

Sistem pembayaran Non-Tunai dapat dapat mencatat transaksi non-digital menjadi

digital, secara rinci semua transaksi akan terekam secara otomatis di salam sistem, mulai

dari tanggal transaksi dan waktu transaksi, jenis produk atau layanan, jumlah modal yang

dikeluarkan, serta jumlah pembayaran dari pelanggan.

3. Databased permintaan pelanggan yang lebih akurat

Pencatatan transasi digital menyediakan informasi mengenai permintaan

pelanggan. Hal ini bermanfaat bagi pelaku UMKM untuk memprediksi pembelian stok

barang maupun layanan dikemudian hari, berdasarkan minat dan kebutuhan pelanggan.

Pelaku usaha menjadi lebih efektif dan efisien dalam mengalokasikan modal yang

dimiliki, menghindari stok barang yang tidak laku terjual hingga mendapat celah untuk

memperoleh keuntungan yang lebih besar

Secara keseluruhan sistem pembayaran Non-Tunai menyediakan manfaat yang

berdampak positif terhadap pertumbuhan sektor UMKM lewat efisiensi dan efektifitas kinerja

dan biaya. Layanan pembayaran Non-Tunai dapat terus dikembangkan untuk menjawab

kebutuhan UMKM dan masyarakat Indonesia secara lebih efektif. Inovasi dan layanan produk

fintech dipercaya dapat mendorong ekonomi digital sehingga mempercepat pencapaian inklusi

keuangan di Indonesia. Tidak mustahil nantinya pelanggan dapat dengan mudah merasakan

secara langsung pembayaran Non-Tunai di sektor UMKM termasuk warung tradisional di

seluruh Indonesia. (ekonomi.kompas.com)

Page 4: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

190

Kondisi diatas melatar belakangi penelitian ini dimana penulis mengangkat judul

“Analisis Pengaruh Kecenderungan Pergeseran Sistem Pembayaran dari Tunai ke Non

Tunai/ Online Payment Terhadap Peningkatan Pendapatan Usaha (Studi pada UMKM di

Yogyakarta)”

Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan tentang permasalahan yang

sebenarnya dihadapi oleh UMKM apakah sudah sesuai dengan penggambaran akan beberapa

keuntungan yang akan diperoleh setelah pelaku usaha memanfaatkan fasilitas pembayaran

non-tunai dalam transaksi penjualan usahanya tersebut, maka rumusan masalahnya adalah: 1)

apakah pembayaran Non-Tunai berdampak pada transaksi menjadi lebih cepat?; 2) apakah

pembayaran Non-Tunai berdampak pada Pencatatan transaksi yang lebih cepat dan

sistematis?; 3) apakah Pembayaran Non-Tunai berdampak pada databased permintaan

pelanggan yang lebih akurat?; 4) apakah secara keseluruhan pembayaran Non Tunai

berdampak pada keuntungan usaha?.

Studi Pustaka

Penelitian Terdahulu

a. Nastiti Ninda Lintangsari, Nisaulfathona Hidayati, Yeni Purnamasari, dan Hilda Carolina

(Universitas Diponegoro) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Instrumen

Pembayaran Non-Tunai terhadap Stabilitas Sistem Keuangan di Indonesia” penulis ingin

mengetahui pengaruh instrumen pembayaran Non-Tunai yang salah satunya menghasilkan

kesimpulan sebagai berikut:

- Pengaruh Instrumen Pembayaran Non-Tunai terhadaap jumlah uang beredar

1. Transaksi e-money berpengaruh signifikan secara statistik pada tingkat 0,05 (tingkat

kepercayaan 95%) terhadap jumlah uang beredar (M1)

2. Transaksi debit berpengaruh positif dan signifikan secara statistik pada tingkat 0,01

(tingkat kepercayaan 99%) positif terhadap jumlah uang beredar (M1)

3. Transaksi kartu kredit tidak berpengaruh signifikan eterhadap Jumlah Uang Beredar

(M1)

b. Didin Elok Parastiwi, Imam Muchlish, Agung Haryono Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Malang (studi pada uang elektronik BRIZZI). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

penggunaan BRIZZI oleh mahasiswa fakultas ekonomi Universitas Negeri Malang masih

rendah. Rendahnya penggunaan BRIZZI disebabkan karena minat mahasiswa terhadap

penggunaan BRIZZI pun rendah. Faktor utama rendahnya penggunaan BRIZZI adalah

disebabkan kurangnya informasi mengenai produk BRIZZI dan tidak adak adanya sikap

terbuka dari mahaiswa, karena mahasiswa masih terlalu nyaman dengan uang tunai.

c. Diardo Luckandi dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Pembayaran menggunakan

Fintech pada UMKM di Indonesia: Pendekatan Adabtive Strukturation Theory”

menghasilkan kesimpulan ini terbagi menjadi dua bagian yaitu berupa faktor-faktor yang

mempengaruhi penggunaan fintech pada UMKM dan pola penerapannya. Faktor-faktor

diperoleh dari penggunaan AST, sedangkan pola penerapannya diperoleh dengan cara

observasi pada saat melakukan wawancara kepada narasumber. Faktor-faktor yang

diperoleh dibagi menjadi 2 bagian yaitu faktor pendukung dan peghambat. Faktor

pendukung pelaku UMKM untuk menggunakan fintech adalah berupa kenyamanan,

keamanan, kesesuaian transaksi, kemudahan serta bisnis. Hal-hal yang berkaitan dengan

faktor-faktor pendukung ini secara nyata adalah berupa kemudahan pencatatan,

kemudahan proses transaksi serta peningkatan penjualan. Faktor penghambat pada

penggunaan layanan ini adalah implementasi teknologi, biaya, serta kesiapan infrastruktur.

Page 5: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

191

Landasan Teori

Pemasaran

Pemasaran (marketing) adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yag bernilai dengan pihak lain. (Kotler,

2000: 9). Seorang pemasar adalah seseorang yang mencari tanggapan (perhatian, pembelian,

pemberian suara, sumbangan) dari pihal lain yang disebut prospek. Jika dua pihak itu saling

berusaha untuk menjual sesuatu kepada yang lain kita menyebut keduanya pemasar

(marketer). Pemasar harus berupaya untuk memahami kebutuhan, keinginan, dan permintaan

pasar sasaran. Kebutuhan adalah menggambarkan tuntutan dasar manusia, keinginan dibentuk

oleh lingkungan masyarakat seseorang sedangkan permintaan adalah keinginan akan produk-

produk spesifik yang didukung oleh kemampuan untuk membayar.Orang memuaskan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan produk karena produk adalah setiap tawaran yang

dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan. Produk atau tawaran akan berhasil jika

memberikan nilai dan kepuasan kepada pembeli sasaran. Pembeli akan memilih diantara

beragam tawaran yang dianggap memberikan nilai yang paling banyak. Nilai merupakan rasio

antara apa yang didapatkan dan apa yang diberikan pelanggan. Pelanggan mendapatkan

manfaat dan mengeluarkan biaya. Manfaat mencakup manfaat fungsional dan manfaat

emosional, biaya mencakup biaya moneter, biaya waktu, biaya emosi, biaya energi dan biaya

fisik. Pertukaran yang merupakan konsep inti dari pemasaran mencakup perolehan produk

yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai gantinya (Kotler, 2000)

Pemasaran di Era Industri 4.0 telah mengalami lompatan yang luar biasa dibansingkan

dengan 5-10 tahun sebelumnya . Hari ini manusia hidup di dunia yang seluruhnya baru.

Struktur kekuasaan yang selama ini dikenal mengalami perubahan drastis. Internet yang

membawa konektifitas dan transparansi pada kehidupan adalah hal utama yang menyebabkan

pergeseran kekuasaan ini. Pegeseran radikal ini memberikan perubahan dimana kekuatan

horizontal, inklusive dan sosial mengalahkan kekuatan vertikal, eklusive, dan individu,

komunitas pelanggan menjadi semakin kuat. Mereka kini menjadi lebih vokal, mereka tidak

takut pada perubahan-perubahan besar dan merek besar, mereka suka berbagi cerita baik dan

buruk tentang merek.Lebih jauh lagi semua terjadi karena munculnya kekuatan

konektivitas,yang mengubah permainan yang paling pentig dalam sejarah pemasaran. Bahkan

konektifitas dengan cepat mendisrupsi industri yang sudah lama mapan dengan rintangan

masuk yang tampak tinggi Mekipun konektifitas bergerak melalui perangkat ponsel-printing, ini

barulah level konektifitas yang paling dasar dimana internet hanya berfungsi sebagai

infrastruktur komunikasi. Level berikutnya adalah konektivitas berdasarkan pengalaman dimana

internet digunakan untuk memberikan pengalaman peanggan unggulan di titik sentuh antara

pelanggan dengan merek. Dengan demikian jelaslah bahwa pelanggan dimasa kini adalah

pelanggan yang paling berkuasa. Namun sebenarnya masa kini sangat tergantung pada

pendapat orang lain. Dalam banyak kasus kata-kata orang lain bahkan menjadi lebih penting

dari pada preferensi pribadi dan komunikasi pemasaran. Alasannya tak lain adalah konektifitas

itu sendiri. Konetifitas mengubah pola pikir pelanggan dimana mengakui masukan dari orang

asing mugkin lebih kredible dari pada rekomendasi penganjur merek dari kalangan selebritas.

(Kotler, Hermawan K, Iwan S, 2019)

Strategi Pemasaran

Secara teoritis kondisi yang terjadi di dunia pasar dapat menjelaskan bagaimana seorang

pelaku usaha mampu mengembangkan pemasaran di era industri pasar global yang sudah

sangat terkoneksi satu sama lain melalui internet yang sangat tidak bisa dikendalikan oleh

perusahaan. Kotler (2000) mendefinisikan industri global adalah industri dimana posisi strategis

Page 6: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

192

para pesaing dalam pasar geografis atau pasar nasional utama pada dasarnya dipengaruhi

oleh posisi global mereka secara keseluruhan. Perusahaan global adalah suatu perusahaan

yang beroperasi di lebih dari satu negara serta memiliki keunggulan litbang, produk, logistik,

pemasaran dan keuangan dalam biaya dan reputasi perusahaan yang tidak dimiliki oleh

pesaing domestik murni.

Untuk mencapai pasar global di era sekarang ini bisa dibayangkan menjadi sesuatu yang

bukanlah hal yang sulit. Jarak geografis tidak menghalangi langkah usaha mencapai dunia luar

yang berjarak tempat karena semua dapat dilakukan dengan mudah melalui fasilitas yang

diberikan oleh internet. Akan tetapi apa yang disampaikan oleh Kotler tetaplah masih berlaku

dimana dunia hanya ingin menerima produk dengan preferensi global yang berlaku

internasional yang mana akan menjadi gambaran resiko perusahaan yaitu sbb:

1. Perusahaan harus memahami preferensi pelanggan luar negeri agar tidak gagal

menawarkan produk ke pasar global

2. Perusaahaan harus mampu menyesuaikan budaya negara asing agar produknya dapat

diterima sesuai selera negara tujuan

3. Perusahaan harus mampu mengenali peraturan hukum negara lain agar terhindar dari

biaya-biaya yang tidak terduga

4. Perusahaan harus memiliki manajer kelas internasional yang berpengalaman

5. Perusahaan harus berhati-hati dengan kebijakan luar negeri yang diterapkan negar

tujuan

Pemasaran global juga dapat dilakukan dan diterapkan oleh UMKM sebagai salah satu

strateginya dalam memasuki pasar ynglebih luas. Apa yang diterapkan oleh perusahaan besar

dapat diteapkan juga pada perusahaan dengan skala yang lebih kecil. UMKM dapat memilih

strategi peasaran tertentu yang lebih tepat dengan produk masing-masing. Pemilihan strategi

dapat melalui 4 P (bauran pemasaran) yaitu Produk (product), memilih produk yang tepat,

kemasan produk, foto produk, katalog produk dll. Harga (Price), harga sangat berkaitan dengan

tiga hal ini sebagai penentu yaitu berdasarkan pada cost based, value based ataukan

competition based, hal ini akan sangat menentukan keputusan pelanggan. Promosi (Promotion)

dapat dilakukan perusahaan melalui banyak pilihan mulai dari yang free memalui sosial media

sampai pada yang berbayar tergantung dari keputusan perusahaan menyesuaikan budget dari

usaha. Tempat (place/ distribusi, jalur tempat atau promosi memiliki pilihan yang sangat luas

dalam upaya menghantarkan produk sampai di tangan pelanggan dimana pilihan itu harus tetap

berpihak pada pelanggan.

Pemasaran Online

Dalam pemasaran melalui online (internet) pemasar dapat menjalankan pemasaran

online dengan menciptakan kehadiran secara elektronis pada internet, berpartisipasi dalam

forum newgroup dan buletin board, memasang iklan online, komunitas web, menggunakan

email dan webcasting. Istilah yang sering digunakan adalah perdagangan elektronik (e-

commerce), menggambakan satu varietas luas dari peringkat lunak atau sistem komputer

elektronik, seperti pengiriman pesanan pembelian kepada pemasok melalui electronic data

interchage (EDI), penggunaan faks dan email untuk melakukan transaksi, penggunaan ATM,

EFTIPOS, kartu smart untuk memudahkan pembayaran dan mendapatkan uang tunai secara

digital dan pengguna internet dan layanan online (Kotler, 2000: 755).

Ada dua fenomena yang melandasi bisnis elektronik yaitu digitalisasi dan konektivitas.

Digitalisasi terdiri dari mengubah teks, data, suara dan gambar ke dalam arus “bits” yang dapat

dikirim dengan kecepatan yang luar biasa dari satu lokasi ke lokasi lain. Konektivitas mencakup

membangun jaringan dan mengekspresikan fakta bahwa banyak bisnis dunia dilakukan melalui

jaringan yang menghubungkan orang dan perusahaan. Jaringan ini disebut intranet ketika

Page 7: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

193

menghubungkan orang-orang di dalam perusahaan, ekstranet, ketika menghubungkan

pemasok dan pelanggannya, serta internet ketika menghubungkan pemakai dengan “jalur

informasi bebas hambatan ‘ yang sangat besar.

Menurut buku Computer Today (Donald H. Sanders): Komputer adalah system elektronik

untuk memanipulasi data yang cepat dan tepat serta dirancang dan diorganisasikan supaya

secara otomatis menerima dan menyimpan data input, memprosesnya dan menghasilkan

output dibawah pengawasan suatu langkah-langkah instruksi-instruksi program yang tersimpan

di memori (stored program) Perkembangan perangkat lunak (software) telah tumbuh dengan

sangat pesatnya sejak beredarnya computer di pasaran. Dengan semakin murahnya computer

semakin banyak orang yang memilikinya dan pemakai computer membutuhkan bermacam-

macam perangkat lunak untuk lebih mendayagunakan komputernya. Secara kebetulan banyak

pabrik-pabrik perangkat lunak yang menangani permintaan ini. Telah ribuan macam perangkat

lunak yang tersedia dipasaran, terutama perangkat lunak paket (package software) yaitu

program jadi untuk aplikasi tertentu. (Jogiyanto 2005). Aplikasi perangkat lunak (software

application) adalah suatu subkelas perangkat lunak komputer yang memanfaatkan kemampuan

komputer langsung untuk melakukan suatu tugas yang diinginkan pengguna komputer.

Biasanya dibandingkan dengan perangkat lunak, sistem yang mengintegrasikan berbagai

kemampuan komputer, tetapi tidak secara langsung menerapkan kemampuan tersebut untuk

mengerjakan suatu tugas yang menguntungkan pengguna. Contoh utama perangkat lunak

aplikasi adalah pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.

Beberapa aplikasi yang digabung bersama menjadi suatu paket kadang disebut sebagai

suatu paket atau disebut suite aplikasi (application suite). Contohnya adalah Microsoft

office dan open.office.org, yang menggabungkan suatu aplikasi pengolah kata, lembar kerja,

serta beberapa aplikasi lainnya. Aplikasi-aplikasi dalam suatu paket biasanya

memiliki antarmuka pegguna yang memiliki kesamaan sehingga memudahkan pengguna untuk

mempelajari dan menggunakan tiap aplikasi. Sering kali, mereka memiliki kemampuan untuk

saling berinteraksi satu sama lain sehingga menguntungkan pengguna. Contohnya, suatu

lembar kerja dapat dibenamkan dalam suatu dokumen pengolah kata walaupun dibuat pada

aplikasi lembar kerja yang terpisah (Wikipedia.org).

Perkembangan teknologi computer sudah semakin pesat di era millennium sekarang ini

dimana semua kemampuan yang selama ini hanya bisa dilakukan oleh computer mampu

dioperasikan menggunakan telephon genggam (handphone) dengan teknolgi android

(smartphone). Berbagai perangkat lunak yang ada di computer mampu dioperasikan

smardphone android system, dengan demikian sangat mudah bagi pengguna untuk membawa

kemana saja dan kapan saja perangkat lunak ini akan diakses. Salah satu perkembangan

modern sekarang ini adalah android, andriod adalah system operasi berbasis linux yang

dirancang untuk perangkat bergerak layar sentuh seperti telephon pintar dan computer tablet.

Android adalah system operasi dengan sumber terbuka dan lisensi perizinan pada android

memungkinkan perangkat lunak untuk dimodifikasi secara bebas dan didistribusikan oleh para

pembuat perangkat operator nirkabel dan pengembang aplikasi. Kecanggihan teknologi ini

memungkinkan android digunakan oleh milyaran orang didunia, karena kecanggihannya dapat

membantu menyelesaikan banyak tugas manusia.

Penggunaan android semakin lengkap ketika muncul berbagai layanan bagi pengguna

dalam bentuk aplikasi yang bisa juga langsung dioperasikan melalui handphone seperti aplikasi

pemasaran yang sudah banyak digunakan sekarang ini seperti marketplace, travel Assistent,

internet banking, ojol (ojek online) dll. Semua bisa diakses hanya melalui handphone yang ada

dalam genggaman.

Page 8: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

194

Financial Technologi dalam Sistem pembayaran

Sistem Pembayaran

Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan

mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu

kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi pembayar. Sistem pembayaran merupakan

sistem yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilaiuang dari satu pihak ke pihak lain.

Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari

penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang

kompleks dan melibatkan berbagi lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan

menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang

dituangkan dalam undang-undang Bank Indonesia. Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank

Indonesia mengacu pada empat kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan, efisiensi,

kesetaraan akses dan perlindungan konsumen:

1. Aman, berarti segala resiko dalam sistem pembayaran seperti resiko likuiditas, resiko kredit,

resiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan

sistem pembayaran

2. Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelengaraan sistem pembayaran harus dapat

digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah

karena meningkatnya skala ekonomi.

3. Kemudian prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia tidak

menginginkan adanya praktek monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat

menghambat pemain lain untuk masuk.

4. Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggaraant sistem pembayaran untuk

memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen

Sementara itu dalam kaitannya sebagai lembaga yang melakukan pengedaran uang,

kelancaran sistem pembayaran dijawantahkan dengan terjaganya jumlah uang tunai yang

beredar di masyarakat dan dalam kondisi yang layak edar atau biasa disebut clean money

policy. Secara garis besar pembayaran dibagi menjadi dua jenis yaitu sistem pembayaran tunai

dan sistem pembayaran non tunai. Perbedaan mendasar dari kedua jenis sistem pembayaran

tersebut terletak pada instrumen yang digunakan. Pada sistem pembayaran tunai (cash based)

merupakan alat pembayaran paling konvensional instrumen yang digunakan berupa uang

kartal, yaitu uang dalam bentuk fisik, uang kertas dan uang logam. Di Indonesia sendiri yang

berhak mencetak uang kartal adalah Bank Indonesia melalui UU Bank Sentral tahun 1968 pasal

26 ayat 1. Pembayaran menggunakan uang kartal dapat dikatakan paling meluas

penggunaannya dari semua kalangan dan semua usia yang sudah dapat melakukan

pembayaran dapat menggunakannya. Akan tetapi uang kartal juga memiliki kelemahan seperti

biaya cetak uang yang mahal serta proses transaksi menjadi lebih lama ketika diperlukan

penukaran atau kembalian. Sedangkan pada sistem pembayaran non-tunai, adalah semua alat

pembayaran selain tunai. instrumen yang digunakan berupa alat pembayaran menggunakan

kartu (APMK), cek, bilyet, giro, nota debit, maupun uang elektronik. (Wikipedia)

Financial Technology (Fintech)

Dalam Finansial dan ekonomi, Fintech adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian

yang berhubungan dengan bidang teknologi dan bidang ekonomi agar pendanaan semakin

meningkat. Jika zaman dulu orang harus bertransaksi secara langsung bertemu yang tentunya

memakan waktu dan tenaga namun saat ini semuanya hampir bisa dilakukan dengan tangan

dan gadget dalam melakukan transaksi perbankan melalui mobile banking. Yang sedang

populer saat ini adalah Fintech (financial technology) yang merupakan penggabungan antara

teknologi dan akhisistem keuangan (wikipedia).

Page 9: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

195

Financial technology (Fintech) merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan

teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat, yang

awalnya dalam membayar harus bertatap muka dan membawa sejumlah uang kas, kini dapat

melakukan transaksi jarak jauh dengan melakukan pembayaran yang dapat dilakukan dalam

hitungan detik saja. Fintech muncul seiring perubahan gaya hidup yang serba cepat. Dengan

Fintech permasalahan dalam transaksi jual beli dan pembayaran seperti tidak sempat mencari

barang ke tempat perbelanjaan, ke bank/ATM untuk mentransfer dana. Keengganan

mengunjungi suatu tempat karena pelayanan yang kurang menyenangkan dapat diminimalkan.

Dengan kata lain Fintech membantu transaksi jual beli dan sistem pembayaran menjadi lebih

efisien dan ekonomis namun tetap efektif. Fintech telah mengubah sistem pembayaran di

masyarakat dan telah membantu perusahaan-perusahaan star-up dalam menekan biaya modal

dan biaya operasional yang tinggi di awal.

Dalam hal ini Fintech mampu menggantikan peran lembaga keuangan formal seperti

bank. Dalam hal sistem pembayaran Fintech berperan dalam:

1. Menyediakan pasar bagi pelaku usaha

2. Menjadi alat bantu untuk pembayaran penyelesaian/settlement dan kliring

3. Membantu pelaksanaan investasi yang lebih efisien

4. Mitigasi resiko dari sistem pembayaran yang konvensional

5. Membantu pihak yang membutuhkan untuk menabung, meminjam dana dan penyertaan

modal

Metode Penelitian

Metode Pengambilan Data dan Sampel

Penelitian ini dilakukan menggunakan metode kualitatif, adalah penelitian yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis proses dan makna (perspektif subjek) lebih

ditonjolkan dalam penelitian kualitatif (wikipedia). Landasan teori dimanfaatkan sebagai

pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta dilapangan. Selain itu landasan teori ini

juga bermanfaat untuk pembahasan hasil penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan teknik

sampling purposif untuk menentukan responden (informan) yang akan digunakan dalam

penelitian. Sampling purposif (purposif sampling) peneliti menentukan kriteria mengenai data

informan mana saja yang dapat dipilih sebagai sumber untuk sampel. Dalam penelitian ini

sampel yang diambil adalah semua pelaku UMKM di Yogyakarta diambil sampel yang

menggunakan sistem pembayaran non tunai, kemudian dari yang menggunakan sistem

pembayaran non tunai diambil lagi pelaku UMKM yang menggunakan minimal 3 metode

pembayaran non tunai yang akhirnya diambil 30 pelaku UMKM yang memenuhi kriteria

Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Yogyakarta khususnya yang tinggal di kota Yogyakarta

dan pelaku usaha ber-KTP kota Yogyakarta dimana diduga pelaku usaha yang tinggal di kota

lebih terintegrasi dengan kemajuan teknologi dan di dukung oleh para konsumen yang juga

sudah lebih terkoneksi teknologi dan juga sudah benar-benar terbiasa menggunakan dalam

aktifitas berbelanja sehari-hari

Instrumen Penelitian

Page 10: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

196

Salah satu instrumen penelitian yang utama adalah peneliti itu sendiri sekaligus sebagai

pengumpul data penelitian. Sebagai instrumen penelitian selain manusia adalah dokumen yang

berbentuk angket, pedoman wawancara dan pedoman observasi dan sebagainya tetapi

fungsinya hanya sebagai pendukung saja yang mana instrumen kunci adalah tetap peneliti itu

sendiri. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah deep interview

(wawancara mendalam) maka instrumennya adalah pedoman wawancara terbuka/tidak

terstruktur (Ardiyanto, 2010)

Peneliti menggunakan intrumen wawancara mendalam (deep interview) kepada informan

dalam hal ini adalah UMKM. Hasil dari wawancara ini akan memberikan kesimpulan yang lebih

jelas dan tegas. Bentuk intrumen penelitian ini adalah daftar pertanyaan dalam kuisioner yang

mengacu pada alat ukur yang telah ditentukan sebagai materi pertanyaan yaitu Transaksi

cepat, Pencatatan Mudah Sistematis, Databased akurat dan Peningkatan Pendapatan Usaha.

Selain instrumen wawancara langsung peneliti juga melakukan analisis melalui instrumen

data pustaka yang dilakukan melalui sumber-sumber eksternal dalam kaitannya dengan tema

yang sedang diteliti melalui data-data yang ada dari sumber pustaka dan internet melalui

website resmi pihak-pihak terkait yang dapat memberikan support pada hasil penelitian.

Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menemui secara langsung pelaku UMKM (sebagai

informan utama) dan meminta mereka menjawab pertanyaan langsung (wawancara) dari

peneliti namun terlebih dulu akan diberikan penjelasan detail tentang bagaimana dan apa saja

yang harus dijawab dan diinformasikan terkait dengan penelitian yang sedang dilakukan

penulis. Penulis juga akan memberikan gambaran tentang hak dan kebermanfaatan bagi

mereka setelah mereka memberikan informasi dalam wawancara tersebut. Selain itu tentu saja

peneliti akan memberikan ucapan terimakasih bagi pelaku usaha yang telah membantu

kelancaran proses penelitian ini agar terjalin hubungan yang baik antara peneliti dan informan

penelitian.

Teknik Analisa data

Dalam penelitian ini disusun daftar pertanyaan dalam wawancara dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

1. Membagi pertanyaan dalam kelompok-kelompok yang mewakili masing-masing

kelompok pertanyaan tentang Transaksi cepat, Pencatatan Mudah Sistematis,

Databased akurat dan Peningkatan Pendapatan Usaha.

2. Mamberikan kode pada masing-masing kelompok pertanyaan Kelompok 1: Transaksi

cepat (TC), Kelompok 2: Pencatatan Mudah Sistematis (PM), Kelompok 3: Databased

akurat (DA) dan Kelompok: Peningkatan Pendapatan Usaha (PP)

3. Dalam setiap kelompok pertanyaan diwakili oleh 5 pertanyaan utama yang akan

kemudian disimpulkan jawabannya apakah cenderung setuju (YA) atau tidak setuju

(TIDAK) dengan tema penelitian ini.

4. Kemudian dari semua jawaban akan dilakukan penghitungan jumlah jawaban yang

cenderung setuju (YA) dengan jumlah jawaban yang cenderung tidak setuju (TIDAK)

dengan total secara keseluruhan adalah 5 pertanyaan x 4 kelompok pertanyaan.

Page 11: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

197

Hasil dan Pembahasan

Hasil Penelitian

Peneliti terlebih dahulu melakukan survey terhadap pelaku usaha yang akan dijadikan

informan dan meminta kesediannya untuk dilakukan wawancara guna mendapatkan data

sebagai dasar informasi dalam penelitian ini. Setelah kesediaan diperoleh maka peneliti

meminta kesepakatan waktu untuk bertemu dam melakukan wawancara berikut data pelaku

usaha yang bersedia dilakukan wawancara, sesuai kesepakatan sebagian besar mereka

meminta identitas diri dan usahanya untuk disembunyikan, dan penelitipun setuju.

Tabel 1

Data Jenis UMKM Responden

No Nama Usaha Jenis Usaha Jenis Produk Alamat Usaha Jumlah

1 UMKM 1-5 Kuliner Makan berat Kota Yogyakarta 5

2 UMKM 6-11 Kuliner Camilan Kota Yogyakarta 6

3 UMKM 12-15 Kuliner Minuman Kota Yogyakarta 4

4 UMKM 16-19 Fashion Jilbab Kota Yogyakarta 4

5 UMKM 20-24 Fashiom Clothing Kota Yogyakarta 5

6 UMKM 25-27 Fashiom Batik Kota Yogyakarta 3

7 UMKM 28-30 Craft Tas Kota Yogyakarta 2

TOTAL 30

Data UMKM tersebut diatas adalah semua yang memberikan waktu dalam wawancara dan

memberikan informasi serta jawaban atas pertanyaan yang diberikan, data hasil wawancara

adalah sebagai berikut:

Tabel 2

Kesimpulan Hasil Wawancara

No Informan Cenderung Setuju (TA)

Cenderung Tidak Setuju (TIDAK)

Tidak Terjawab Prosentase Kecenderungan Setuju (YA)

Jumlah Pertanyaan

1 UMKM 1 17 2 1 85% 20

2 UMKM 2 19 1 0 95% 20

3 UMKM 3 15 5 0 75% 20

4 UMKM 4 17 3 0 85% 20

5 UMKM 5 18 2 0 90% 20

6 UMKM 6 19 1 0 95% 20

7 UMKM 7 18 2 0 90% 20

8 UMKM 8 18 0 2 90% 20

9 UMKM 9 16 4 0 80% 20

10 UMKM 10 15 5 0 75% 20

11 UMKM 11 12 8 0 60% 20

12 UMKM 12 16 4 0 80% 20

13 UMKM 13 18 2 0 90% 20

14 UMKM 14 16 4 0 80% 20

15 UMKM 15 15 5 0 75% 20

16 UMKM 16 16 3 1 80% 20

17 UMKM 17 18 2 0 90% 20

18 UMKM 18 19 1 0 95% 20

19 UMKM 19 20 0 0 100% 20

20 UMKM 20 13 5 2 65% 20

Page 12: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

198

21 UMKM 21 14 6 0 70% 20

22 UMKM 22 16 3 1 80% 20

23 UMKM 23 18 2 0 80% 20

24 UMKM 24 15 4 1 75% 20

25 UMKM 25 17 3 0 85% 20

26 UMKM 26 18 2 0 90% 20

27 UMKM 27 19 1 0 95% 20

28 UMKM 28 15 3 2 75% 20

29 UMKM 29 16 4 0 80% 20

30 UMKM 30 17 3 0 85% 20

Kemudahan Perolehan data dan informasi dalam wawancara

Hal yang memberikan kemudaham dalam pengumpulam data dari wawancara

disebabkan beberapa faktor dibawah ini:

1. Sudah adanya kesepakatan

2. Transparansi dalam memberikan penggambaran terhadap apa yang akan dilakukan

penulis

3. Lokasi/ tempat penelitian yang dekat dan mudah dijangkau

4. Waktu yang fleksibel dari pemilik usaha

5. Bahasa yang digunakan dalam wawancara adalah bahasa yang mudah dipahami

sehingga pelaku UMKM mudah menangkap pertanyaan

Kesulitan atau Hal yang Menghambat

Beberapa hal yang dirasa memberikan hambatan dalam penelitian ini adalah;

1. Mencari UMKM yang bersedia

2. Pihak UMKM merubah jadwal yang sudah disepakati

3. Pihak UMKM mewakilkan pertemuan kepada karyawan

4. Kesibukan ditempat kerja yang membuat suasana wawancara kurang kondusif

Beberapa hambatan tersebut bisa diatasi dengan beberapa langkah solusi dalam

menyelesaikannya dan akhirnya dapat berjalan lancar

Pembahasan

Dari hasil wawancara diatas dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:

1. Hasil Wawancara seperti yang diharapkan dan direncanakan penulis yaitu sebanyak 30

UMKM

2. Semua hasil wawancara tercatat dan dapat diterima serta dapat digunakan/mendukung

penelitian

3. Prosentase jawaban kecenderungan jawaban Setuju (YA) adalah sebesar 60%-100%

4. Kecenderungan jawaban setuju (YA) terendah adalah 60% yang mana itu adalah

UMKM kuliner camilan, alasan yang diberikan adalah seringkali masih banyak

pelanggan yang merasa nyaman membayar menggunakan uang tunai (belum berubah)

5. Prosentase 100% adalah UMKM Fashion jilbab, hal ini terjadi karena UMKM tersebut

sering memberikan fasilitas diskon untuk pengguna pembayaran non tunai sehingga

merangsang pelanggan menggunakannya

Page 13: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

199

Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini penulis dapat menarik sebuah kesimpulan besar bahwasanya

perubahan yang terjadi di era industri 4.0 mau tidak mau akan merubah perilaku bagi

konsumen dan produsen, dan dalam hal ini perubahan terjadi pada sistem pembayaran, yang

memberikan gambaran bahwa pelaku usaha memiliki kecenderungan pergeseran dalam sistem

transaksi pembayaran dengan menggunakan sistem pembayaran non tunai yang semakin

dirasakan kemudahan dan keuntungannya

Jika dilihat dari hasil penelitian dimana prosentase jawaban cenderung setuju (YA) dari

30 UMKM yang menjadi informan memberikan hasil 60% hingga 100%. Hal ini memberikan

gambaran bahwa pada dasarnya mereka setuju dan nyaman menggunakan sistem

pembayaran non tunai. Sehingga mampu meningkatkan penjualan dan pendapatan usaha.

Jadi kesimpulan yang bisa diambil adalah:

1. Transaksi cepat (TC), pergeseran pembayaran non tunai mampu meningkatkan

transaksi menjadi lebih cepat sehingga cenderung mendorong jumlah penjualan yang

lebih banyak sehingga mampu meningkatkan pendapatan usaha.

2. Pencatatan Mudah Sistematis (PM), pergeseran pembayaran non tunai yang terhubung

dengan aplikasi mampu memberikan bantuan dalam pencatatan menjadi lebih mudah

sehingga penjualanpun menjadi lebih lancar yang akhirnya mendorong pendapatan

usaha.

3. Databased akurat (DA), pergeseran pembayaran non tunai yang terhubung dengan

aplikasi mampu menyimpan database pelanggan dll yang memudahkan pelaku usaha

memberikan penawaran promo produk misalnya sehingga pembelian lebih sering dan

lebih banyak.

4. Peningkatan Pendapatan Usaha (PP), pergeseran pembayaran non tunai secara

keseluruhan memberikan gambaran bahwa transaksi menjadi lebih banyak dan lebih

sering sehingga mampu meningkatkan pendapatan usaha.

Daftar Pustaka

Ardianto, Alvinaro (2010), Metode Penelitian Untuk Public Relation Kuantitatif dan Kualitatif,

Bandung: Simbiosa Rekaman Media

Gatra.com .(2019). Hingga Juni 2019 Pengguna Internet 171 Juta, from

https://www.gatra.com/detail/news/426059/teknologi/hingga-juni-2019-pengguna-

internet-indonesia-171-juta

Kotler. Philip (2000). Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Pengendalian. Indonesia: Salemba Empat-Prentice-Hall,

Kotler Philip (2014), Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan

Pengendalian, Penerbit Salemba Empat-Prentice-Hall, Indonesia

Kotler, Hermawan, Iwan .(2019). Marketing 4.0, Jakarta: PT G ramedia Pustaka Utama

Sunarya Abas PO, Sudaryono, Saefulah Asep (2010), Kewirausahaan, Yogyakarta: Andi Offset,

Jogiyanto, Prof, Dr. (2005), Pengenalan Komputer, Yogyakarta: Andi, Indonesia

Maslow, Abraham. (2004). Psikologi Sains. Teraju:

Nugroho, Puguh Setyo & Cahyadin. Malik (2008).“Analisis Industri Kreatif”. Jurnal Ekonomi

Desember 2008.

Wiyono, Gendro (2011). Merancang Penelitian Bisnis, dengan alat analisis SPSS 17,0 dan

SmartPLS. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Wikipedia, Sistem Pembayaran https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pembayaran

---------------, Undang-Undang no 20 tahun 2008, Tentang “Usaha Kecil Mikro dan Menengah

Page 14: ANALISIS PENGARUH KECENDERUNGAN PERGESERAN SISTEM …eprint.stieww.ac.id/1102/1/14 Evi Rosalina Widyayanti.pdf · internet. Dalam aktifitas belanja online yang semakin besar minat

Seminar Nasional dan Call For Paper Paradigma Pengembangan Ekonomi Kreatif di Era 4.0

200