ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL...

102
ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL ADEQUACY RATIO, BIAYA OPERASIONAL DAN PENDAPATAN OPERASIONAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERBANKAN SYARIAH PERIODE 2010 - 2014 Oleh: Muhamad Rafi Maulana NIM. 208084000009 JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

Transcript of ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL...

Page 1: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL ADEQUACY

RATIO, BIAYA OPERASIONAL DAN PENDAPATAN OPERASIONAL

TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERBANKAN

SYARIAH PERIODE 2010 - 2014

Oleh:

Muhamad Rafi Maulana

NIM. 208084000009

JURUSAN ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

i

ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL ADEQUACY

RATIO, BIAYA OPERASIONAL DAN PENDAPATAN OPERASIONAL

TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERBANKAN

SYARIAH PERIODE 2010 - 2014

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh

Muhamad Rafi Maulana

NIM. 208084000009

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Roikhan Mochamad Aziz, Dr., MM Yoghi Citra Pratama, M.Si

NIDN. 0325067004 NIP. 19830717 201101 1 011

JURUSAN ILMU EKONOMI DAN STUDI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Senin, Tanggal 7 Juli 2014 telah dilakukan ujian komprehensif atas

Mahasiswa:

1. Nama : Muhamad Rafi Maulana

2. NIM : 208084000009

3. Jurusan : Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan Ekonomi Islam

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Capital Adequacy

Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah Periode

2010 - 2014

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 7 Juli 2014

1. Prof. Dr. Abdul Hamid, MS ( )

NIP.19570617198503 1 002 Penguji I

2. Zuhairan Y Yunmi, SE, M. Sc ( )

NIP. 19800416 200912 1 002 Penguji II 3. Fitri Amalia, SPd,. M.Si ( )

NIP.19820710200912 2 002 Penguji III

Page 4: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Jumat, tanggal 26 Juni 2015 telah dilakukan ujian Skripsi atas

Mahasiswa:

1. Nama : Muhamad Rafi Maulana

2. NIM : 208084000009

3. Jurusan : IESP Ekonomi Islam

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar, Capital Adequacy

Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah Periode

2010 - 2014

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan IESP Ekonomi Islam

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Jakarta, 26 Juni 2015 1. Dr. Amilin, SE., MSi., Ak., CA., BKP ( )

NIP. 19730615 200501 1 009 Ketua 2. M. Hartana, M.Si ( )

NIP. 150409504 Sekretaris 3. Ali Rama. SE., M.Ec ( )

NIP. 2028068401 Penguji Ahli 4. Roikhan Mochamad Aziz, Dr., MM ( )

NIDN. 0325067004 Pembimbing I 5. Yoghi Citra Pratama, M.Si ( )

NIP. 19830717 201101 1 011 Pembimbing II

Page 5: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Nama Mahasiswa : Muhamad Rafi Maulana

NIM : 208084000009

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : IESP Ekonomi Islam

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri yang

merupakan hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan

merupakan replikasi maupun saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang

lain.

Apabila terbukti skripsi ini plagiat atau replikasi, maka skripsi ini dianggap gugur

dan harus melakukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan

serta gelarnya dibatalkan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari

menjadi tanggung jawab saya.

Jakarta, Juni 2015

(Muhamad Rafi Maulana)

Page 6: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi

1. Nama : Muhamad Rafi Maulana

2. Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 2januari 1991

3. Alamat : Jl. Mardani raya gg b,no 22 rt 05 rw10

4. Agama : Islam

5. Nama Ayah : M. Ridho Lahji

6. Nama Ibu : Eviyawati

7. Nomor Telepon : 08211897019

8. E-mail : [email protected]

B. Data Pendidikan Formal

1. 1995 – 2001 : SDN Kereo 8 ciledug

2. 2001 – 2004 : Mts Darrunnajah jakarta selatan

3. 2004 - 2007 : SMK Yuppentek 4 ciledug

4. 2008 – 2014 : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Ilmu

Ekonomi studi Pembangunan, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 7: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

vi

ABSTRACT

The purpose of this study is to analyze the influence Inflation, Kurs, CAR

(capital adequacy ratio) and BOPO (operational cost and operational income)

toward ROA (return on asset) partially and simultaneously. The method that

writer applied is multiple regression linear. The data are secondary, based on

finance report 4 years for every three months. The results show that are

simultaneous influence of variable Inflation, Kurs, CAR (capital adequacy ratio)

and BOPO (operational cost and operational income). The result also show there

is a significant partially influence Kurs and BOPO (operational cost and

operational income) toward ROA (return on asset), whereas Inflation and CAR

(capital adequacy ratio) and has no partially Influence toward ROA (return on

asset). The result adjusted R square show that the influence of inflation, Kurs,

CAR (capital adequacy ratio) and BOPO (operational cost and operational

income) toward ROA are 92% and the rest 8% was affected by other variables

and not included into this regression analysis.

Keyword: inflation, kurs, CAR (capital adequacy ratio), BOPO (operational

cost and operational income), ROA (return on asset)

Page 8: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel Inflasi,

Kurs, CAR (capital adequacy ratio) dan BOPO (biaya operasional dan

pendapatan operasional) terhadap ROA (return on asset) secara parsial dan secara

simultan. Metode pengolahan data yang digunakan peneliti adalah analisis regresi

berganda. Data yang diperoleh merupakan data sekunder berdasarkan laporan

keuangan dalam kurun waktu 4 tahun dan di ambilnya selama 3 bulan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada

variabel Inflasi, Kurs, CAR (capital adequacy ratio) dan BOPO (biaya

operasional dan pendapatan operasional) terhadap return on asset (ROA). Hasil

penelitian ini juga menunjukkan variabel Kurs dan BOPO (biaya operasional dan

pendapatan operasional) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on

asset, sedangkan Inflasi dan CAR (capital adequacy ratio) tidak berpengaruh

secara parsial terhadap return on asset. Hasil adjusted R square ditemukan bahwa

pengaruh Inflasi, Kurs, CAR (capital adequacy ratio) dan BOPO (biaya

operasional dan pendapatan operasional) terhadap return on asset dapat dijelaskan

sebesar 92% sedangkan sisanya sebesar 8% dipengaruhi oleh variabel lain dan

tidak termasuk kedalam analisis regresi ini.

Kata kunci: inflasi, Kurs, CAR (capital adequacy ratio) dan BOPO (biaya

operasional dan pendapatan operasional)

Page 9: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT atas

nikmat iman, islam dan karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai tukar,

Capital adequacy ratio, Biaya Oprasional Dan Pendapatan Oprasional

Terhadap Profitabilitas Pada perbankan Syariah Preiode 2010-2014 ”.

Shalawat beserta salam semoga terus tercurah kepada Rasulullah Muhammad

SAW, beserta keluarga dan para sahabat. Penulis sangat bersyukur atas selesainya

penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat

menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Selama proses penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan

bimbingan, arahan, bantuan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ayahanda tercinta (M. Ridho lahji) dan ibunda tercinta (eviyawti) yang selalu

memberikan limpahan kasih sayang, perhatian, dan do’a yang tak pernah

putus-putusnya untuk penulis. Dan seluruh keluarga kakak dan adik (Rima

firdaus lahji, Rani Fadhillah lahji) yang telah menyemangati, memberikan

keceriaan, do’a dan semangat untuk terus berusaha memberikan yang terbaik.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA. Selaku Rektor Universitas Islam Negri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. Ir. H. Roikhan, MA. MM sebagai Penggagas teori hahslm 472319,

Konsep Sinlammim 319913616, Pendekatan Kaffah Thinking 396, dan

Metode berfikir menyeluruh. Dan selaku Dosen Pembimbing I yang telah

bersedia meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, dan ilmu

pengetahuannya kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga akhirnya

Page 10: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

ix

skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih atas segala masukan guna

penyelesaian skripsi ini serta semua motivasi dan nasihat yang telah diberikan

selama ini.

4. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si Selaku Dosen Pembimbing II yang telah

banyak meluangkan waktunya untuk memberi bimbingan, arahan, semangat,

dan ilmu pengetahuannya kepada penulis selama penyusunan skripsi hingga

akhirnya skripsi ini bisa terselesaikan. Terima kasih atas segala bimbingan dan

konsultasi yang telah diberikan selama ini.

5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan yang

sangat luas kepada penulis selama perkuliahan, semoga menjadi ilmu yang

bermanfaat dan menjadi amal kebaikan bagi kita semua.

6. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam

mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

7. Pimpinan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta beserta

seluruh Stafnya yang telah rela bersedia memberikan layanan dengan baik dan

tersedianya buku-buku yang penulis butuhkan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

8. Kepada seluruh teman-temanku dikelas IESP (Ilmu Ekonomi Studi

Pembangunan) Fakultas Ekonomi dan Bisnis angkatan 2008, yang sama-sama

berjuang dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah.

Terima kasih atas bantuan, semangat dan do’anya.

9. Kepada teman-teman seperjuangan seluruh Jurusan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis angkatan pejuang terakhir 2008, terima kasih untuk persahabatan dan

pertemanan kita selama ini. Terima kasih untuk sahabat-sahabat terbaik,

Aziezul Rashid (Basir), Derry Sapta, Dendy Sumawan (Kadir), Aljuni

Vernorth (Jodi), Fandy Prasetiyo, Rizky Aryo, Wahyu Saputro (Kutil), Yoga

Dwidingga.

10. Kepada teman-teman KOSBAH (Kosan Bahagiah) Jakarta yang bersama-

sama merantau dari seluruh pulau jawa dan luar pulau jawa, fatan (sang

pencerah), yadi (iday), abdul hafizt (djabon), apis (mandra), nanang (wing

chun), poltak (padangki), dhani, nge dan masih banyak lagi yang tidak bisa

Page 11: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

x

penulis sebutkan satu per satu, yang selalu setia menemani, memberikan

motivasi dan dorongan sehingga terselesaikan skripsi ini, yang tidak akan

penah penulis lupakan.

11. Dan tidak lupa kepada tambatan hatiku Laras Wati ,SE. yang selalu memberi

support dan mengingatkanku akan jaga kesehatan, sholat, berdoa, dan selalu

memberikan dorongan dengan segala perhatian-perhatiannya.

Demikianlah dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa dalam

penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan, oleh karena itu

kritik dan saran membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini

bermanfaat dan dapat digunakan sebagai tambahan informasi dan pengetahuan

bagi semua pihak yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 19 Juni 2015

(Muhamad Rafi Maulana)

Page 12: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

xi

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan Skripsi ............................................................................ i

Lembar Pengesahan Komprehensif ............................................................... ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi ................................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah ................................................. iv

Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... v

Abstact ............................................................................................................... vi

Abstrak ............................................................................................................... vii

Kata Pengantar ................................................................................................ viii

Daftar Isi ........................................................................................................... xi

Daftar Tabel ...................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ................................................................................................. xiv

Daftar Lampiran .............................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Perumusan Masalah ...................................................................... 11

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian .................................... 12

1. Tujuan Penelitian ..................................................................... 12

2. Manfaat Penelitian ................................................................... 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 14

A. Landasan Teori ............................................................................. 14

1. Bank Syariah ............................................................................ 14

2. Profitabilitas (Return On Asset)................................................ 17

3. Inflasi ........................................................................................ 19

4. Nilai Tukar Rupiah ................................................................... 20

5. Capital Adequacy Ratio (CAR) ................................................ 24

6. Beban Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) ...... 25

7. Hubungan Antar Variabel Penelitian ....................................... 27

B. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 32

C. Kerangka Pemikiran ..................................................................... 36

D. Hipotesis Penelitian ...................................................................... 39

Page 13: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

xii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..................................................... 41

A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................ 41

B. Metode Penentuan Sampel ............................................................ 41

C. Metode Pengumpulan Data ........................................................... 42

D. Metode Analisis Data .................................................................... 43

1. Uji Asumsi Klasik .................................................................... 43

2. Uji Hipotesis Penelitian ........................................................... 47

3. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda ........................ 49

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................................ 50

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian ...................................... 51

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ................................................. 55

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .............................................. 55

B. Hasil Dan Pembahasan .................................................................. 57

1. Hasil Pengujian Asumsi Klasik ................................................ 57

a. Hasil Uji Normalitas Data .................................................... 58

b. Hasil Uji Multikolinieritas ................................................... 60

c. Hasil Uji Autokolerasi ......................................................... 61

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas ............................................... 62

2. Hasil Pengujian Hipotesis ........................................................ 63

a. Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ....................................... 63

b. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) ............................................ 63

3. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda .............. 67

4. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................... 70

C. Pembahasan Analisis .................................................................... 71

BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ................................................ 75

A. Kesimpulan ................................................................................... 75

B. Implikasi ....................................................................................... 76

C. Saran ............................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 79

LAMPIRAN ...................................................................................................... 82

Page 14: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Profitabilitas (ROA), Inflasi, Kurs dan CAR di Indonesia Periode

2010 - 2014....................................................................................... 8

2.1 Penelitian Terdahulu ....................................................................... 33

3.1 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ..................... 46

4.1 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik .............................................. 60

4.2 Hasil Uji Multikolonieritas............................................................... 60

4.3 Hasil Uji Autokolerasi ..................................................................... 61

4.4 Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) .................................................... 63

4.5 Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) ......................................................... 64

4.6 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ...................................... 70

Page 15: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.2 Kerangka Pemikiran ......................................................................... 38

4.1 Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik ........................................ 59

4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas ........................................................... 62

Page 16: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Data Mentah Variabel Penelitian .................................................... 83

2 Hasil Pengolahan dengan SPSS ....................................................... 84

Page 17: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bank memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan

perekonomian di Indonesia. Perbankan syariah sebagai komponen perbankan

di Indonesia mampu menarik perhatian dunia dengan ketahanannya dalam

menghadapi krisis keuangan global di tahun 2008. Kemudian pertumbuhan aset

perbankan syariah di Indonesia yang terus bertumbuh setiap tahunnya. Tetapi,

aset perbankan di Indonesia masih tetap didominasi oleh perbankan

konvensional dimana asset perbankan konvensional lebih dari 96% dan aset

perbankan syariah tidak lebih dari 4%. Karena itu, perbankan syariah harus

memiliki kemampuan memperoleh profit untuk pertumbuhan dan

perkembangan bank umum syariah ke depannya (Putri dan Heykal, 2013:2).

Bank syariah merupakan institusi keuangan yang menjamin seluruh

aktivitas investasi yang menyertainya telah sesuai dengan syariah, sedangkan

bank konvensional merupakan bank yang sistem operasionalnya menerapkan

metode bunga (Ascarya, 2011:1). Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk

mempromosikan dan mengembangkan penerapan prinsip-prinsip islam, syariah

dan tradisinya ke dalam transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain

yang terkait (Antonio, 2009:3).

Page 18: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

2

Berdasarkan data di atas terlihat bahwa perbankan syariah merupakan

perusahaan yang mampu bersaing walaupun tergolong baru dibandingkan

perbankan konvensional. Dari ketiga komponen tersebut membuktikan bahwa

asset, DPK dan pembiayaan merupakan hal yang sangat penting dalam

perbankan. Dan asset merupakan menjadi tolak ukur dalam kesehatan suatu

perbankan. Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang

paling tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolok ukur kinerja

perusahaan tersebut. Semakin tinggi profitabilitasnya, semakin baik pula

kinerja keuangan perusahaan. Salah satu rasio profitabilitas adalah return on

asset (ROA), return on asset (ROA) merupakan perbandingan nett profit after

tax terhadap average total asset. Rasio ini memberikan gambaran seberapa

efektif perusahaan menggunakan seluruh asetnya dalam menghasilkan

keuntungan. Nilai dari kedua rasio keuangan di atas sudah tercantum dalam

setiap laporan keuangan perusahaan sehingga lebih mudah bagi investor dalam

menganalisanya untuk kemudian dijadikan dasar menentukan kebijakan

portofolio (Handoko, 2008:3).

Untuk mengetahui peningkatan profit diperlukan suatu ukuran kinerja

dari suatu perbankan, ukuran yang digunakan untuk menilai kinerja sangatlah

beragam dan terkadang berbeda antara satu industri dengan industri lainnya.

Tetapi yang biasa digunakan oleh para manajer atau investor selama ini

menggunakan rasio keuangan perusahaan seperti rasio likuiditas (current ratio,

quick ratio), rasio profitabilitas (return on equity, return on asset, return on

Page 19: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

3

invesment) serta rasio solvabilitas. Menurut Hariyani (2010:53) return on asset

merupakan alat untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam

memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata

total asset bank yang bersangkutan. Semakin besar ROA semakin besar juga

tingkat keuntungan yang dicapai bank sehingga memungkinkan suatu bank

dalam kondisi bermasalah semakin kecil.

Salah satu metode dalam menilai tingkat kesehatan bank ialah dengan

menggunakan rasio kemampuan laba atau dapat disebut juga dengan rasio

profitabilitas atau rasio rentabilitas. Rasio kemampuan laba dapat diartikan

sebagai kemampuan bank dalam mengelola asset dan liabilities yang ada guna

menghasilkan laba. Terdapat enam tolak ukur tingkat kemampuan laba, yakni

net profit margin, gross proffit margin, asset utilization, return on asset,

earning per share, serta return on equity. Dalam penelitian ini penulis

menggunakan tolak ukur return on asset sebagai tolak ukur tingkat

kemampuan bank. Profitabilitas dapat dikatakan sebagai salah satu indikator

yang paling tepat untuk mengukur kinerja suatu perusahaan. Kemampuan

perusahaan dalam menghasilkan laba dapat menjadi tolok ukur kinerja

perusahaan tersebut. Semakin tinggi profitabilitasnya, semakin baik pula

kinerja keuangan perusahaan. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur

kinerja profitabilitas atau rentabilitas adalah return on equity (ROE) dan return

on asset (ROA). ROE menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam

mengelola modal yang tersedia untuk mendapatkan net income, sedangkan

ROA menunjukkan kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan income

dari pengelolaan aset yang dimiliki (Yuliani, 2007:56).

Page 20: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

4

Profitabilitas bank merupakan fungsi dari faktor internal dan eksternal.

Faktor internal merupakan faktor mikro atau faktor spesifik bank yang

menentukan profitabilitas. Sedangkan faktor eksternal merupakan variabel-

variabel yang tidak memiliki hubungan langsung dengan manajemen bank,

tetapi faktor tersebut secara tidak langsung memberikan efek bagi

perekonomian yang berdampak pada kinerja lembaga keuangan. Profitabilitas

dapat dikatakan sebagai salah satu indikator yang paling tepat untuk mengukur

kinerja suatu perusahaan. Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja

profitabilitas atau rentabilitas adalah return on equity (ROE) dan return on

asset (ROA). (Pratiwi, 2012:3).

Lingkungan ekonomi makro akan mempengaruhi operasional

perusahaan dalam hal pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan kinerja

keuangan perbankan. Variabel ekonomi makro yang dapat berpengaruh

terhadap kinerja keuangan perusahaan, khususnya pemasalahan perbankan

syariah di Indonesia, yaitu Inflasi yang merupakan presentase kecepatan

kenaikan harga-harga dalam satu tahun tertentu, atau dengan kata lain adanya

penurunan dari nilai mata uang yang berlaku. Tingkat suku bunga merupakan

salah satu instrumen konvensional untuk mengendalikan laju inflasi, dimana

inflasi yang tinggi akan menyebabkan menurunnya profitabilitas suatu

perusahaan (Dendawijaya, 2006:103).

Inflasi adalah proses kenaikan harga barang secara umum dan terus

menerus dalam waktu periode yang diukur dengan menggunakan indeks harga.

Tingkat pengembalian investasi saham berkorelasi positif dengan nilai rill dan

tingkat pengembalian investasi berkorelasi negatif dengan tingkat suku bunga

dan inflasi (Kasmir dan Jakfar, 2010:40).

Page 21: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

5

Tingginya angka inflasi dapat berdampak pada sektor perbankan. Oleh

karena itu, bank Indonesia juga perlu untuk menetapkan tingkat suku bunga (BI

rate) yang sesuai sebagai dasar atau patokan bank umum dan swasta untuk

menentukan suku bunga mereka agar mereka dapat tetap likuid dan

menguntungkan. Salah satu penyebab krisis yang dialami oleh Indonesia

adalah inflasi yang berkepanjangan. Inflasi adalah suatu keadaan dimana

terjadi kenaikan harga-harga secara tajam (absolut) yang berlangsung secara

terus-menerus dalam jangka waktu yang cukup lama yang diikuti dengan

semakin merosotnya nilai riil (intrinsik) mata uang suatu negara (Dwijayanthy

dan Naomi, 2009:2).

Tinggi rendahnya tingkat inflasi dinilai memberi pengaruh positif

maupun negatif terhadap pergerakan harga saham sesuai dengan tingkat inflasi

itu sendiri. Tingkat inflasi yang tinggi akan menurunkan harga saham aset

perbankan, sementara tingkat inflasi yang sangat rendah akan menyebabkan

pertumbuhan ekonomi menjadi sangat lamban sehingga pada akhirnya

berpengaruh terhadap lambannya pergerakan aset perbankan (Samsul,

2006:201).

Faktor lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah nilai tukar

rupiah, yang dimaksud dengan nilai tukar rupiah merupakan harga Rupiah

terhadap mata uang negara lain. Nilai tukar (kurs) merupakan salah satu faktor

yang mempengaruhi aktivitas di pasar saham maupun pasar uang karena

investor cenderung akan sangat berhati-hati untuk melakukan investasi (Iba

dan Wardhana, 2012:4).

Page 22: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

6

Exchange rates (nilai tukar uang) atau yang lebih populer dikenal

dengan sebutan kurs mata uang adalah catatan (quotation) harga pasar dari

mata uang asing (foreign currency) dalam harga mata uang domestic (domestic

currency) atau resiprokalnya, yaitu harga mata uang domestic dalam mata uang

asing. Pengaruh nilai tukar mata uang terhadap profitabilitas bank

mengidentifikasikan apabila nilai tukar mengalami apresiasi dan depresiasi,

maka akan berdampak pada kewajiban valas bank pada saat jatuh tempo.

Akibatnya, profitabilitas bank akan mengalami perubahan jika dalam kasus

tersebut bank tidak melakukan headging (Karim, 2008:157).

Sedangkan faktor internal perbankan syariah yang dapat mempengaruhi

profitabilitas salah satunya adalah CAR (capital adequacy ratio), yang

dimaksud dengan CAR (capital adequacy ratio) adalah perbandingan antara

modal dibandingkan aktiva tertimbang menurut risiko. CAR berguna untuk

mengukur kecukupan modal yang dimiliki untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan risiko (Iqbal, 2010:149).

Variabel capital adequacy ratio merupakan salah satu rasio solvabilitas

yang merupakan rasio yang digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan

untuk membayar semua utang-utang baik utang jangka panjang atau utang

jangka pendek. Berdasarkan teori struktur modal menunjukkan penggunaan

utang akan meningkatkan tambahan laba operasi perusahaan karena

pengembalian dari dana ini melebihi bunga yang harus dibayar (Hariyani,

2010:56).

Page 23: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

7

Faktor internal lainnya yang dapat mempengaruhi profitabilitas

perbankan adalah biaya operasional dan pendapatan operasional, yang

dimaksud dengan beban operasional dan pendapatan operasional adalah rasio

antara biaya operasi terhadap pendapatan operasi. Rasio ini digunakan untuk

mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan

operasinya. Mengingat kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak

sebagai perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka

biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil

bunga (Hendrayanti dan Muharam, 2013:3).

Sektor perbankan sebagai intermediary institution antara pihak yang

kelebihan dana (surplus spending unit) dengan pihak yang membutuhkan dana

(deficit spending unit) memiliki posisi strategis dalam perekonomian nasional.

Keadaan tersebut memerlukan suatu pembiayaan, dalam hal ini pembiayaan

merupakan hal yang mampu memenuhi kebutuhan pihak yang membutuhkan

dana. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil (Kasmir dan Jakfar, 2008:96).

Dengan demikian, peranan perbankan nasional termasuk perbankan

Syari’ah perlu ditingkatkan dalam hal penghimpunan dan penyaluran dana

masyarakat, serta penyediaan layanan jasa perbankan lainnya. Sejalan dengan

upaya restrukturisasi perbankan untuk membangun kembali sistem perbankan

Page 24: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

8

yang sehat dalam rangka mendukung program peningkatan ekonomi nasional,

maka salah satu upaya yang dilakukan untuk mengoptimalkan fungsi

perbankan adalah pengembangan perbankan Syari’ah. Berikut ini merupakan

data mengenai return on asset, inflasi, kurs, capital adequacy ratio, biaya

operasional dan pendapatan operasional di Indonesia (http//www.bi.go.id,

diakses tanggal 24 April 2015).

Tabel 1.1

Profitabilitas (ROA), Inflasi, Kurs dan CAR

di Indonesia Periode 2010 - 2014

Tahun ROA

(Persen)

Inflasi

(Persen)

Kurs

(Rupiah)

CAR

(Persen)

BOPO

(Persen)

2010 2,86% 6,96% 8350 17,18% 96,07%

2011 3,03% 3,79% 9048 16,05% 87,71%

2012 3,11% 4,30% 9712 17,32% 85,57%

2013 2,00% 8,38% 10091 14,42% 85,06%

2014 1,30% 6,24% 10703 16,62% 91,90%

Sumber: http//www.bi.go.id, diakses tanggal 24 April 2015 (diolah).

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa data return on asset pada

tahun 2010 sebesar 2,86% dan inflasi pada tahun 2010 sebesar 6,96%,

sedangkan pada tahun 2011 return on asset sebesar 3,03% dan inflasi pada

tagun 2011 sebesar 3,79. Berdasarkan data tersebut sesuai dengan teori yang

diungkapkan oleh Tandelilin (2010:343) yang mengatakan bahwa inflasi

meningkatkan pendapatan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi

lebih tinggi dari peningkatan harga yang dinikmati oleh perusahaan maka

profitabilitas perusahaan akan turun.

Page 25: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

9

Berdasarkan analisa tersebut membuktikan bahwa semakin tingginya

inflasi maka akan semakin rendah return on asset. Pada data kurs terlihat pada

tahun 2010 sebesar 8350 dan return on asset sebesar 2,86%, sedangkan pada

tahun 2011 kurs sebesar 9712 dan return on asset sebesar 3,03% hal ini

membuktikan bahwa semakin kecil. Data sesuai dengan pernyataan yang

dilakukan oleh Prasetyantoko (2008:258) yang menyatakan bahwa nilai tukar

umumya tidak didukung oleh profitabilitas yang baik. Dengan kata lain nilai

tukar tidak mampu mendorong kinerja perusahaan menjadi lebih baik apabila

nilai tukar tidak memberi peningkatan profitabilitas perusahaan, dia akan

menjadi sangat berbahaya manakala depresiasi nilai tukar, karena akan

membebani perusahaan-perusahaan dengan tingkat keuntungan yang rendah

tadi.

Capital adequacy ratio pada tahun 2010 sebesar 17,8% dan return on

asset sebesar 2,86% sedangkan pada tahun 2011 capital adequacy ratio sebesar

16,05 dan return on asset sebesar 3,03% hal ini membuktikan bahwa semakin

tinggi capital adequacy ratio maka akan semakin rendah return on asset. Data

sesuai dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Putri dan Heykal (2013:2)

yang menyatakan bahwa CAR yang tinggi sangat baik karena bank ini mampu

menanggung risiko yang timbul. Adanya modal yang cukup yang disediakan

oleh pemilik sehingga kredit menjadi lebih luas dan adanya risiko yang kecil

sehingga semuanya itu akan berpengaruh positif terhadap profitabilitas. CAR

yang tinggi menunjukkan semakin stabil usaha bank karena adanya

kepercayaan masyarakat yang stabil.

Biaya operasional dan pendapatan operasional pada tahun 2010 sebesar

96,07% dan return on asset sebesar 2,86% sedangkan pada tahun 2011 biaya

operasional dan pendapatan operasional sebesar 87,71 dan return on asset

Page 26: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

10

sebesar 3,03% hal ini membuktikan bahwa semakin tinggi biaya operasional

dan pendapatan operasional maka akan semakin rendah return on asset. Hal ini

terjadi karena lebih tinggi beban dibandingkan pendapatan, sehingga akan

mempengaruhi laba perusahaan. Hal ini sesuai dengan ungkapan yang

dilakukan oleh Riyadi (2006:56) yang menyatakan bahwa semakin rendah

tingkat rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut,

karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan.

Alasan pemilihan judul pada penelitian ini adalah semakin

berkembangnya perusahaan perbankan sebagai perusahaan yang mampu

bersaing walaupun semakin ketatnya persaingan dalam dunia perbankan, yang

ditandai dengan nilai return on asset sebagai alat dalam penilaian kinerja

keuangan. Perbankan syariah senantiasa mengalami pertumbuhan yang cukup

pesat dari berbagai aspek. Data Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa

sampai dengan akhir tahun 2013, pertumbuhan aset Bank Umum Syariah

(BUS) dan Unit Usaha Syariah (UUS) mencapai 31,8 persen dengan pangsa

pasar (market share) yang terus mengalami penigkatan hingga mencapai 4,8

persen. Hal ini di dorong oleh permintaan masyarakat Indonesia akan Islamic

product sebagai alternatif dalam menggunakan jasa perbankan yang semakin

meningkat (http://www.republika.co.id, diakses pada tanggal 29 Juni 2015).

Salah satu ukuran kinerja perusahaan adalah tingkat keuntungan atau

laba. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan, termasuk perbankan

syariah, merupakan hal yang sangat penting dalam laporan ta hunan. Selain itu,

kegiatan perusahaan selama periode tertentu mencakup kegiatan rutin atau

operasional juga perlu dilaporkan sehingga di harapkan bisa memberikan

informasi yang berkaitan dengan tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas

keuangan, dan kemampuan operasional perusahaan. Prediksi kinerja keuangan

Page 27: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

11

suatu perusahaan pada umumnya dilakukan oleh pihak internal (manajemen)

dan pihak eksternal perusahaan yang memiliki kepentingan dengan perusahaan

yang bersangkutan, seperti : investor, kreditur, dan pemerintah

(http://www.republika.co.id, diakses pada tanggal 29 Juni 2015).

Maka sehubungan dengan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti

faktor yang dapat mempengaruhi return on asset perbankan Syariah di

Indonesia dengan mengambil tema “Analisis Pengaruh Inflasi, Nilai Tukar,

Capital adequacy Ratio, Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah Periode 2010 - 2014”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang akan diangkat

dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh Inflasi, nilai tukar rupiah,

capital adequacy ratio (CAR), biaya operasional dan pendapatan

operasional terhadap return on asset perbankan syariah periode 2010 -

2014?

2. Bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh Inflasi terhadap return

on asset perbankan syariah periode 2010 - 2014?

3. Bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh nilai tukar rupiah

terhadap return on asset perbankan syariah periode 2010 - 2014?

4. Bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh capital adequacy ratio

(CAR) terhadap return on asset perbankan syariah periode 2010 - 2014?

5. Bagaimana pengaruh dan seberapa besar pengaruh biaya operasional dan

pendapatan operasional (BOPO) terhadap return on asset perbankan syariah

periode 2010 - 2014?

Page 28: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

12

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah, selanjutnya peneliti dapat mengetahui

tujuan penelitian ini, yaitu:

a. Untuk mengetahui pengaruh dan seberapa besar pengaruh Inflasi, nilai

tukar rupiah, capital adequacy ratio (CAR) terhadap return on asset

perbankan syariah periode 2010 – 2014.

b. Untuk mengetahui pengaruh dan seberapa besar pengaruh Inflasi

terhadap return on asset perbankan syariah periode 2010 – 2014.

c. Untuk mengetahui pengaruh dan seberapa besar pengaruh nilai tukar

rupiah terhadap return on asset perbankan syariah periode 2010 - 2014

d. Untuk mengetahui pengaruh dan seberapa besar pengaruh capital

adequacy ratio (CAR) terhadap return on asset perbankan syariah

periode 2010 – 2014.

e. Untuk mengetahui pengaruh dan seberapa besar pengaruh biaya

operasional dan pendapatan operasional (BOPO) terhadap return on asset

perbankan syariah periode 2010 – 2014.

2. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

a. Bagi peneliti

Penelitian ini merupakan sarana untuk memperluas dan

menambah wawasan ilmu pengetahuan khususnya dalam menganalisis

pengaruh Inflasi, Nilai Tukar dan Capital adequacy Ratio terhadap

profitabilitas (return on asset) perbankan syariah periode 2009 - 2014.

Page 29: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

13

b. Bagi sektor perbankan

Khususnya dalam menganalisis pengaruh pengaruh Inflasi, Nilai

Tukar dan Capital adequacy Ratio terhadap profitabilitas (return on

asset) perbankan syariah periode 2010 - 2014, penelitian ini bermanfaat

sebagai bahan masukan bagi perkembangan sektor perbankan syariah.

c. Bagi Pemertintah

Sebagai bahan pemikiran untuk para pengambil keputusan atau

kebijakan perekonomian agar lebih tepat untuk mempertimbangkan

faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah.

d. Bagi Masyarakat

Dapat meningkatkan kesadaran pentingnya menabung terutama di

bank Syariah, karena lebih banyak manfaat, keuntungan yang didapat

dibanding mudharatnya dari produk-produk yang di tawarkan baik bagi

yang ingin menginvestasikan uangnya atau sekedar menyimpan uangnya

kepada khususnya masyarakat Indonesia yang mayoritas

muslim/muslimah.

e. Bagi Pihak Lain

Seperti pihak swasta/wiraswasta sebagai masukan bagi mereka

untuk memilih sistem perbankan syariah sebagai pilihan alternatif.

Page 30: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

14

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank Syariah

a. Pengertian Bank Syariah

Perkembangan ekonomi islam ditandai dengan perkembangan

bank dan lembaga keuangan syariah (Suwiknyo, 2010:1). Bank syariah

adalah institusi keuangan institusi keuangan yang berbasis syariah islam.

Hal ini berarti secara makro bank syariah adalah institusi keuangan yang

memposisikan dirinya sebagai pemain aktif dalam mendukung dan

memainkan kegiatan investasi di masyarakat sekitarnya. Dalam kaamata

mikro bank syariah adalah institusi keuangan yang menjamin seluruh

aktivitas investasi yang menyertainya telah sesuai dengan syariah

(Ascarya, 2011:1).

Dunia ekonomi dalam islam adalah dunia bisnis atau investasi hal

ini bisa dicermati mulai dari tanda-tanda eksplisit untuk melakukan

investasi (ajakan bisnis dalam Al quran dan sunah) hingga tanda - tanda

implisit untuk menciptakan sistem yang mendukung iklim investasi

(adanya sistem zakat sebagai alat disinsentif atas penumpukan harta,

larangan riba untuk mendorong optimalisasi investasi, serta larangan

maysir atau judi dan spekulasi untuk mendorong produktivitas atas setiap

investasi). (Ascarya, 2011:1).

Page 31: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

15

Kebijakan pemerintah terhadap perbankan syariah di ndonesia

terdapat dalam undang-undang perbankan No. 7 tahun 1992 tentang

perbankan dan undang - undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan

atas undang - undang No. 7 tahun 1992. Berdasarkan kebijakan tersebut,

perkembangan kebiijakan perbankan islam di Indonesia dapat

diklasifikasikan dalam dua periode, yaitu periode 1992 - 1998 dan

periode 1998 - 1999 (Suwiknyo, 2010:2).

b. Produk Bank Syariah

Secara garis besar, pengembangan produk bank syariah

dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu produk penghimpunan dana,

produk penyaluran dana dan produk jasa. Penjelasan selengkapnya sebagai

berikut (Suwiknyo, 2010:20-40):

1) Produk Penghimpunan Dana

a) Prinsip Wadi’ah

Prinsip Wadi’ah implikasi hukumnya sama dengan qardh, di

mana nasabah bertindak sebagai yang meminjamkan uang dan bank

bertindak sebagai yang meminjam

b) Prinsip Mudharabah

Aplikasi prinsip ini adalah bahwa deposan atau penyimpanan

bertindak sebagai shahibul mal dan bank sebagai mudharib, dana ini

digunakan bank untuk melakukan pembiayaan akad jual beli maupun

syirkah. Berdasarkan kewenangan penggunaan dana, prinsip

mudharabah dibagi menjadi:

Page 32: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

16

(1) Mudharabah Mutlaqah

Penerapan mudharabah mutlaqah dapat berupa tabungan

dan deposito sehingga terdapat dua jenis penghimpunan dana

yaitu tabungan mudharabah dan deposito mudharabah.

(2) Mudharabah Muqayadah On Balance sheet

Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus

(restricted investment) di mana pemilik dana dapat menetapkan

syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh bank.

(3) Mudharabah Muqayadah Off Balance sheet

Jenis mudharabah ini merupakan penyaluran dana

mudharabah langsung kepada pelaksana usahanya, di mana

bank bertindak sebagai perantara yang mempertemukan antara

pemilik dana dengan pelaksana usaha.

2) Produk Penyaluran Dana

Produk penyaluran dana di bank syariah dapat dikembangkan

menjadi tiga model, yaitu transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk

memiliki barang dilakukan dengan prinsip jual beli, transaksi

pembiayaan yang ditujukan untuk mendapatkan jasa yang dilakukan

dengan prinsip sewa dan transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk

usaha kerja sama yang ditujukan guna mendapatkan sekaligus barang

dan jasa.

3) Produk Jasa

Produk jasa dikembangkan dengan akad al-hiwalah, ar-rahn, al-

qardh, al-wakalah dan al-khafalah.

Page 33: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

17

2. Profitabilitas (Return On Asset)

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan

antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan

dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan

perusahaan (operating asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali

investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam

kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok

perusahaan. ROA (return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah

pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang

dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan

dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari

modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk

menghasilkan laba (Hakim, 2006:19). ROA (return on asset); Rasio ini

sering juga disebut sebagai Return on Investment. Hasil pengembalian

investasi atau lebih di kenal dengan nama return on investasi atau return on

total asset merupakan rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu

ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Disamping itu hasil dari pengembalian investasi menunjukan produktivitas

dari seluruh dana perusahaan, baik dalam modal pinjaman maupun modal

sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin tidak baik, demikian pula

sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari

seluruh perusahaan (Kasmir dan Jakfar, 2008:201).

Page 34: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

18

Investor harus menganalisis struktur industri untuk menilai kekuatan

dari lima faktor persaingan, sehingga investor dapat menentukan

profitabilitas dari suatu industry. Struktur industry cenderung berubah

sehingga investor perlu terus memperbaharui aanalisis lingkungan industri

sesuai dengan perubahan yang terjadi. Dari sudut pandang para investor

adalah salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di

masa yang akan datang dengan melihat sejauh mana pertumbuhan

profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk

mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan oleh investor

disuatu perusahaan memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang

disyaratkan investor (Tandelilin, 2010:357).

ROA (return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak

untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki

oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam

kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal

yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan

laba (Hakim, 2006:19).

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba. Untuk

menghitung ROA digunakan rumus (Handoko, 2008:32).

Page 35: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

19

3. Inflasi

Kasmir (2010:40) menyatakan inflasi adalah proses kenaikan harga

barang secara umum dan terus menerus dalam waktu periode yang diukur

dengan menggunakan indeks harga. Tingkat pengembalian investasi saham

berkorelasi positif dengan nilai rill dan tingkat pengembalian investasi

berkorelasi negatif dengan tingkat suku bunga dan inflasi. Indeks harga

dalam mengukur inflasi antara lain: (a) indeks harga konsumen, digunakan

untuk mengukur biaya - biaya barang dan jasa yang dibeli untuk menunjang

kebutuhan hidup sehari – hari dengan perubahan indeks harga dari tahun

ketahun. (b) indeks perdagangan besar, merupakan usaha yang menitik

beratkan pada sejumlah barang pada tingkat perdagangan besar. Ini berarti

harga bahan mentah atau bahan jadi masuk dalam perhitungan indeks harga,

dan (c) gross net product (GNP) deflator, merupakan suatu jenis indeks

harga yang sangat berbeda dengan dua jenis indeks diatas yang mencangkup

dalam jumlah barang dan jasa yang jumlah perhitungannya menjadi lebih

banyak dibanding dengan dua indeks diatas.

Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah

yang telah diinvestasikan. Oleh karena itu, risiko inflasi juga bisa disebut

sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor

biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi

penurunan daya beli yang dialaminya (Tandelilin, 2010:103).

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara unun selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

Page 36: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

20

diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar,

layanan kesehatan dan listrik (Madura, 2007:128).

Inflasi dapat dirumuskan sebagai kenaikan harga umum, yang

bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus

barang (Gilarso, 2004:200). Angka inflasi dihitung oleh badan pusat statistik

dari persentase perubahan indeks harga konsumen (IHK) pada suatu saat

dibandingkan dengan IHK pada periode sebelumnya. IHK adalah

perbandingan relative dari harga suatu paket barang dan jasa pada suatu saat

dibandingkan dengan harga-harga barang dan jasa tersebut pada tahun dasar,

dan dinyatakan dalam persen (Gilarso, 2004:201). Rumus yang digunakan

untuk mencari Inflasi adalah sebagai berikut (Gilarso, 2004:201):

4. Nilai Tukar Rupiah

a. Pengertian Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar menunjukkan banyaknya unit mata uang yang dapat

dibeli dan ditukar dengan satu satuan mata uang lain (Sartono, 2001).

Nilai tukar rupiah adalah harga rupiah terhadap mata uang negara lain.

Jadi, nilai tukar rupiah merupakan nilai dari satu mata rupiah yang

ditranslasikan ke dalam mata uang negara lain.Misalnya nilai tukar

rupiah terhadap Dolar AS, nilai tukar rupiah terhadap Yen,dan lain

sebagainya. Dalam transaksi valuta asing dibedakan menjadi dua jenis

Page 37: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

21

kurs yaitu kurs spot (spot rate) dan kurs berjangka (forward rate). Dari

kedua jenis transaksi tersebut, transaksi valuta asing yang paling dikenal

transaksi seketika (on the spot). Transaksi spot yang lazim digunakan

dalam melakukan pembayaran dan penerimaan valuta asing adalah dalam

jangka waktu dua hari kerja setelah disepakatinya transaksi tersebut.

Sedangkan transaksi berjangka (forward transaction) merupakan

kesepakatan yang dicapai pada hari ini namun baru berlaku beberapa

waktu kemudian (misalnya 3 bulan). Dalam penelitian ini kurs yang

dipakai adalah kurs spot (spot rate). (Subalno, 2010:6).

Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi

aktivitas dipasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung

akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah

terhadap mata uang asing khususnya Dolar AS memiliki pengaruh

negatif terhadap ekonomi dan pasa rmodal (Sitinjak dan Kurniasari,

2003:12).

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga

atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan mata uang

negara lain, kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah

uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang

dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing. (Sukirno,

2004:176).

b. Sistem Kurs Mata Uang

Menurut Kuncoro (2001:26), ada beberapa sistem kurs mata uang

yang berlaku di perekonomian internasional, yaitu:

Page 38: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

22

1) Sistem Kurs Mengambang (floating exchange rate)

Sistem kurs ini ditentukan oleh mekanisme pasar dengan atau

tanpa upaya stabilisasi oleh otoritas moneter. Di dalam sistem kurs

mengambang dikenal dua macam kurs mengambang, yaitu :

a) Mengambang bebas (murni) dimana kurs mata uang ditentukan

sepenuhnya oleh mekanisme pasar tanpa ada campur tangan

pemerintah. Sistem ini sering disebut clean floating exchange rate,

di dalam sistem ini cadangan devisa tidak diperlukan karena

otoritas moneter tidak berupaya untuk menetapkan atau

memanipulasi kurs.

b) Mengambang terkendali (managed or dirty floating exchange rate)

dimana otoritas moneter berperan aktif dalam menstabilkan kurs

pada tingkat tertentu. Oleh karena itu, cadangan devisa biasanya

dibutuhkan karena otoritas moneter perlu membeli atau menjual

valas untuk mempengaruhi pergerakan kurs.

2) Sistem Kurs Tertambat (peged exchange rate).

Dalam sistem ini, suatu negara mengkaitkan nilai mata

uangnya dengan suatu mata uang negara lain atau sekelompok mata

uang, yang biasanya merupakan mata uang negara partner dagang

yang utama “Menambatkan“ ke suatu mata uang berarti nilai mata

uang tersebut bergerak mengikuti mata uang yang menjadi

tambatannya. Jadi sebenarnya mata uang yang ditambatkan tidak

mengalami fluktuasi tetapi hanya berfluktuasi terhadap mata uang lain

mengikuti mata uang yang menjadi tambatannya.

Page 39: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

23

3) Sistem Kurs Tertambat Merangkak (crawling pegs).

Dalam sistem ini, suatu negara melakukan sedikit perubahan

dalam nilai mata uangnya secara periodik dengan tujuan untuk

bergerak menuju nilai tertentu pada rentang waktu tertentu.

Keuntungan utama sistem ini adalah suatu negara dapat mengatur

penyesuaian kursnya dalam periode yang lebih lama dibanding sistem

kurs tertambat. Oleh karena itu, sistem ini dapat menghindari kejutan-

kejutan terhadap perekonomian akibat revaluasi atau devaluasi yang

tiba-tiba dan tajam.

4) Sistem Sekeranjang Mata Uang (basket of currencies).

Banyak negara terutama negara sedang berkembang

menetapkan nilai mata uangnya berdasarkan sekeranjang mata uang.

Keuntungan dari sistem ini adalah menawarkan stabilitas mata uang

suatu negara karena pergerakan mata uang disebar dalam sekeranjang

mata uang.

Seleksi mata uang yang dimasukkan dalam “keranjang“

umumnya ditentukan oleh peranannya dalam membiayai perdagangan

negara tertentu. Mata uang yang berlainan diberi bobot yang berbeda

tergantung peran relatifnya terhadap negara tersebut. Jadi sekeranjang

mata uang bagi suatu negara dapat terdiri dari beberapa mata uang

yang berbeda dengan bobot yang berbeda.

Page 40: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

24

5) Sistem Kurs Tetap (fixed exchange rate).

Dalam sistem ini, suatu negara mengumumkan suatu kurs

tertentu atas nama uangnya dan menjaga kurs ini dengan menyetujui

untuk menjual atau membeli valas dalam jumlah tidak terbatas pada

kurs tersebut. Kurs biasanya tetap atau diperbolehkan berfluktuasi

dalam batas yang sangat sempit.

5. Capital Adequacy Ratio (CAR)

Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan ukuran yang digunakan

untuk menilai tingkat kecukupan modal suatu bank. Menurut Bank

Indonesia yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia

No 31/146/KEP/DIR tanggal 12 november 1998 tentang Kewajiban

Penyediaan Modal Minimum Bank (KPMM), CAR atau KPMM diartikan

sebagai berikut: “Jumlah modal minimum yang harus dimiliki oleh bank

dalam rangka penyediaan pengklasifikasian risiko operasional bank yang

mungkin terjadi dan untuk membiayai kegiatan operasionalnya”. CAR

merupakan rasio antara modal sendiri terhadap Aktiva Tertimbang Menurut

Risiko (ATMR) (Manullang, 2002:67). CAR menunjukkan sejauh mana

penurunan Asset Bank masih dapat ditutup oleh Equity bank yang tersedia,

semakin tinggi CAR semakin baik kondisi sebuah bank (Achmad, 2003:32).

Modal merupakan salah satu faktor penting dalam rangka

pengembangan usaha bisnis dan menampung resiko kerugian. Besarnya

modal suatu bank akan berpengaruh pada mampu atau tidaknya suatu bank

secara efisien menjalankan kegiatannya, dan dapat mempengaruhi tingkat

kepercayaan masyarakat (khususnya untuk masyarakat peminjam) terhadap

Page 41: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

25

23 kinerja bank. Penggunaan modal bank juga dimaksudkan untuk

memenuhi segala kebutuhan bank guna menunjang kegiatan operasi bank,

dan sebagai alat untuk ekspansi usaha. Kepercayaan masyarakat akan

terlihat dari besarnya dana giro, deposito, dan tabungan yang melebihi

jumlah setoran modal dari para pemegang sahamnya. Rasio CAR digunakan

untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang

aktiva yang mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya pembiayaan

yang diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank

tersebut untuk menanggung risiko dari setiap pembiayaan atau aktiva

produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai dengan ketentuan

Bank Indonesia sebesar 8%) berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai

operasi bank dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan

kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA) yang

bersangkutan (Deandawijaya, 2005:78). Rumus untuk mencari capital

adequacy ratio sebagai berikut:

6. Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional

BOPO (biaya operasional/pendapatan operasional) dijadikan

variable independen yang mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya

dengan tingkat risiko bank yang bermuara pada profitabilitas bank (ROA).

Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan

bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan utama

bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara, yaitu menghimpun

dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan operasional

Page 42: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

26

bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga. Setiap peningkatan

biaya operasional akan berakibat pada berkurangnya laba sebelum pajak

yang pada akhirnya akan menurunkan laba atau profitabilitas (ROA) bank

yang bersangkutan (Siamat, 2005:102).

Biaya operasional dan pendapatan operasional merupakan rasio yang

digunakan untuk menilai seberapa jauh efektivitas operasi dan efisiensi

lembaga keuangan mikro semakin kecil biaya operasional dan pendapatan

operasional (BOPO) maka akan semakin baik (Iqbal, 2010:148). Menurut

Bank Indonesia standar terbaik BOPO adalah antara 85% - 92%. Indikator

ini mempunyai bobot 15% (Rangkuti, 2011:103).

Menurut Loen dan Ericson (2007:121) menyatakan bahwa biaya

operasional dan pendapatan operasional (BOPO) merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam

melakukan kegiatan operasinya. Pendapat lain diungkapkan oleh Hariyani

(2010:55) yang menyatakan bahwa biaya operasional dan pendapatan

operasional (BOPO) merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

kemampuan manajemen bank dalam mengendalikan biaya operasional

terhadap pendapatan operasional, semakin kecil rasio ini maka akan

semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang

bersangkutan, sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah

semakin kecil. Biaya operasional dihitung berdasarkan penjumlahan dari

total beban bunga dan total beban operasional lainnya. Pendapatan

operasional adalah penjumlahan dari total pendapatan bunga dan total

Page 43: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

27

pendapatan operasional lainnya. BOPO adalah rasio perbandingan antara

Biaya Operasional dengan Pendapatan Operasional, semakin rendah tingkat

rasio BOPO berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena

lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan

(Pratiwi, 2012:7).

BOPO merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan

operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat

kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara,

yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan

pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga

(Hendrayanti dan Muharam, 2013:3). Untuk menentukan BOPO diperlukan

rumus perhitunganya, adapun rumus untuk menentukan BOPO adalah

sebagai berikut (Martono, 2010:92):

7. Hubungan Antar Variabel Penelitian

a. Hubungan antara Inflasi dengan Return on Asset

Inflasi adalah suatu kondisi ketika tingkat harga meningkat

secara terus menerus dan mempengaruhi Individu, dunia usaha dan

pemerintah. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga

secara umum dan terus menerus, dengan kata lain, inflasi juga

merupakan proses menurunnya nilai mata uang secara terus menerus.

Page 44: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

28

Inflasi adalah proses dari suatu peristiwa, bukan tinggi rendahnya

tingkat harga artinya tingkat harga yang dianggap tinggi belum tentu

menunjukkan inflasi. Inflasi dianggap terjadi jika proses kenaikan harga

berlangsung secara terus menerus dan saling mempengaruhi.. Dari segi

fiskal, pemerintah menerapkan kenaikan prosentase pungutan pajak,

mengadakan pinjaman sukarela atau pinjaman paksa,memotong uang,

membekukan sebagian atau seluruhnya simpanan-simpanan (deposito)

pihak-pihak partikulir (bukan punya pemerintah) yang ada dalam bank-

bank, serta penurunan pengeluaran pemerintah (Utomo, 2008:7).

Inflasi yang tinggi akan menyebabkan berkurangnya asset,

karena dengan inflasi yang tinggi akan menyebabkan daya beli

masyarakat, sehingga akan mengurangi asset yang dimiliki perusahaan.

Inflasi yang meningkat akan mengurangi kekuatan daya beli rupiah yang

telah diinvestasikan. Oleh karena itu, risiko inflasi juga bisa disebut

sebagai risiko daya beli. Jika inflasi mengalami peningkatan, investor

biasanya menuntut tambahan premium inflasi untuk mengkompensasi

penurunan daya beli yang dialaminya (Tandelilin, 2010:103).

Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel

yang berbeda beda telah membuktikan bahwa inflasi mempunyai

pengaruh positif terhadap return on asset seperti yang diungkapkan oleh

Supriyanti (2009) dan Fadjar (2013) yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel inflasi terhadap

return on asset.

Page 45: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

29

b. Hubungan Antara Kurs dengan Return on Asset

Kurs (Exchange Rate) merupakan nilai atas suatu mata uang

terhadap mata uang lainnya. Peningkatan nilai suatu mata uang

dibandingkan dengan mata uang lainnya disebut apresiasi, sedangkan

penurunan nilai mata uang dibandingkan dengan mata uang lainnya

disebut depresiasi. Ada beberapa penelitian yang mencoba untuk

menemukan hubungan kausal antara harga saham dan nilai tukar mata

uang. Beberapa penelitian menunjukan bahwa nilai tukar secara tidak

konsisten mempengaruhi return saham. Nilai tukar mata uang akan

memiliki hubungan yang positif karena nilai tukar mata uang domestik

yang terdepresiasi akan mengakibatkan perusahaan lokal lebih kompetitif

sehingga akan berdampak pada peningkatan ekspor yang kemudian akan

meningkatkan harga saham. Nilai mata uang yang terdepresiasi juga

dapat mengakibatkan hubungan yang negatif antara nilai tukar mata uang

dengan harga saham. Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing

menunjukan harga atau nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan

dengan mata uang negara lain, kurs valuta asing juga dapat didefinisikan

sebagai sejumlah uang domestik yang dibutuhkan, yaitu banyaknya

rupiah yang dibutuhkan untuk memperoleh satu unit mata uang asing.

(Sukirno, 2004:176).

Hal ini dapat terjadi apabila mata uang mengalami depresiasi,

sementara sebagian besar perusahaan mengimpor dalam jumlah besar

bahan baku produksi mereka sehingga dapat memicu peningkatan biaya

Page 46: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

30

produksi yang kemudian dapat mengurangi penjualan dan keuntungan

perusahaan yang dapat mendorong terjadinya penurunan harga saham

perusahaan. Kurs inilah sebagai salah satu indikator yang mempengaruhi

aktivitas dipasar saham maupun pasar uang karena investor cenderung

akan berhati-hati untuk melakukan investasi. Menurunnya kurs Rupiah

terhadap mata uang asing khususnya Dolar AS memiliki pengaruh

negatif terhadap ekonomi dan pasa rmodal (Sitinjak dan Kurniasari,

2003).

Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel

yang berbeda beda telah membuktikan bahwa kurs mempunyai pengaruh

positif terhadap return on asset seperti yang diungkapkan oleh

Swandayani dan Wibowo (2013) yang menyatakan bahwa terdapat

pengaruh secara parsial maupun simultan antara variabel kurs terhadap

return on asset.

c. Hubungan Antara Capital Adequacy Ratio dengan Return on Asset

Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang

dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan resiko, misalnya pembiayaan yang diberikan. Semakin

tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank tersebut untuk

menanggung risiko dari setiap pembiayaan atau aktiva produktif yang

berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia

sebesar 8%) berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai operasi

bank, dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan

Page 47: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

31

kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA) yang

bersangkutan (Deandawijaya, 2005:78).

Permodalan (Capital Adequacy) menunjukkan kemampuan bank

dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan kemampuan

manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengawasi dan mengontrol

resiko-resiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya

modal bank (Sufa, 2008:12). Rasio capital adequacy ratio (CAR)

digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan yang ada untuk

menutup kemungkinan kerugian di dalam kegiatan perkreditan dan

perdagangan surat-surat berharga (Ponco, 2008:35).

Secara empiris banyak penelitian dengan latar belakang sampel

yang berbeda beda telah membuktikan bahwa CAR mempunyai

pengaruh positif terhadap return on asset seperti yang diungkapkan oleh

Adyani (2010) dan Kusumaningtias (2009) serta Fadjar (2013) yang

menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara parsial maupun simultan

antara variabel CAR terhadap return on asset.

d. Hubungan Antara Biaya Operasional dan Pendapatan Opersional

dengan Return on Asset

BOPO (biaya operasional/pendapatan operasional) dijadikan

variable independen yang mempengaruhi ROA didasarkan hubungannya

dengan tingkat risiko bank yang bermuara pada profitabilitas bank

(ROA). Rasio BOPO digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat

Page 48: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

32

kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai

perantara, yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka

biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan

hasil bunga. Setiap peningkatan biaya operasional akan berakibat pada

berkurangnya laba sebelum pajak yang pada akhirnya akan menurunkan

laba atau profitabilitas (ROA) bank yang bersangkutan (Siamat,

2005:102).

Penelitian mengenai pengaruh BOPO terhadap return on asset

(ROA) telah dilakukan peneliti terdahulu, penelitian yang dilakukan

oleh Nugroho (2011), dalam penelitianya yang berjudul “Analisis

Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP dan PLO Terhadap Return On Asset

Studi pada Bank Syariah di Indonesia periode tahun 2006 – 2010”,

metode yang digunakan analisis regresi linier berganda, hasil analisis

menunjukkan bahwa data FDR, NPF dan BOPO secara parsial

signifikan terhadap ROA.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan

dalam melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari

jurnal dan skripsi dengan melihat hasil penelitianya dan akan dibandingkan

dengan penelitian selanjutnya dengan menaganalisa berdasarkan keadaan dan

waktu yang berbeda, adapun ringkasan penelitian terdahulu akan dijabarkan

pada tabel di bawah ini:

Page 49: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

33

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

No Judul

Penelitian

Peneliti

Dan Tahun

Metode

Penelitian

Hasil

Penelitian

1. Analisis

Pengaruh Inflasi

Dan Suku

Bunga Bi

Terhadap

Kinerja

Keuangan PT.

Bank Mandiri,

Tbk

Berdasarkan

Rasio Keuangan

Supriyanti

(2009)

Regresi

Linier

Berganda

Hasil penelitian

didapati bahwa Tingkat

Inflasi berpengaruh

secara signifikan

terhadap ROE, dan

Tingkat Suku Bunga BI

berpengaruh terhadap

ROA. Walaupun

demikian hasil ini

masih harus lebih dikaji

dengan metode dan

observasi yang lebih

baik lagi kelak

dikemudian hari.

2. Analisis Faktor

Internal dan

Eksternal Bank

yang

Mempengaruhi

Profitabilitas

Bank Umum di

Indonesia

Fadjar

(2013)

Regresi

Linier

Berganda

Hasil penelitian

menyatakan bahwa

NPL berpengaruh

negatif terhadap return

on asset, BOPO

berpengaruh positif

terhadap return on

asset, LDR berpengauh

negatif terhadap return

on equity sedangkan

CAR, nilai tukar,

tingkat suku bunga dan

inflasi tidak

berpengaruh terhadap

return on asset.

3. Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP Dan PLO Terhadap return On Asset Studi pada Bank Syariah di Indonesia periode tahun 2006 - 2010

Nugroho (2011)

Regresi Linier Berganda

Hasil analisis menunjukkan bahwa data FDR, NPF, dan BOPO secara parsial signifikan terhadap ROA.

Berlanjut Ke Halaman Berikutnya

Page 50: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

34

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Judul Penelitian

Peneliti Dan Tahun

Metode Penelitian

Hasil Penelitian

4. Pengaruh Penyaluran Kredit dan Tingkat Suku Bunga terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Kasus pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)

Kurniawati (2012)

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menyatakan bahwa BI rate berpengaruh terhadap return on asset dan penyaluran kredit tidak berpengaruh terhadap return on asset

5. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas (ROA)

Adyani (2010) Regresi Linier Berganda

Hasil menyatakan bahwa variabel CAR dan FDR tidak berpengaruh signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) bank. Sedangkan NPF dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

6. Analisis Pengaruh Suku Bunga, INFLASI, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah

Wibowo (2013) Regresi Linier Berganda

Berdasar hasil analisis data maka dapat ditarik kesimpulan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA sedangkan variabel CAR, NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak berpengaruh.

Berlanjut Ke Halaman Berikutnya

Page 51: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

35

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Judul

Penelitian Peneliti Dan

Tahun Metode

Penelitian Hasil

Penelitian 7. Pengaruh

Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2005-2009

Swandayani dan Kusumaningtias (2009)

Regresi Linier Berganda

Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa secara parsial suku bunga, nilai tukar valas dan jumlah uang beredar mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA. Sedangkan variabel inflasi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA perbankan syariah.

8. Capital Adequacy And Banks' Profitability: An Empirica Evidence From Nigeria

Olalekan (2013) Regression The findings for the primary data analysis revealed a non-significant relationship but the secondary data analysis showed a positive and significant relationship between capital adequacy and profitability of bank

9. Impact Of Liquidity, Leverage, Inflation On Firm Profitability An Empirical Analysis Of Food Sector Of Pakistan

Awan (2014) Regression Liquidity ratios are insignificant relationship with return on asset and return on equity. Debt ratios are negatively associative with return on assets and return on sales. Profitability ratios are positively associative with return on assets and return on equity

Berlanjut Ke Halaman Berikutnya

Page 52: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

36

Tabel 2.1 (Lanjutan)

No Judul

Penelitian Peneliti Dan

Tahun Metode

Penelitian Hasil

Penelitian 10. The Impact Of

Macroeconomic Variables On The Profitability Of Listed Commercial Banks In Nigeria

Michael (2014) Regression The findings from the empirical point of view show a positive relationship of gross domestic product (GDP) with return on equity, Interest rate and inflation rate have a negative relationship with return on equity (ROE). Gross domestic product have a significant positive effect on Return on equity(ROE)

11. Pengaruh Rasio Kesehatan Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di Indonesia

Sabir, dkk (2011)

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menunjukkan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA,BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh terhadap ROA, NPF berpengaruh signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA

Sumber: Jurnal Penelitian Terdahulu

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran konseptual pada dasarnya merupakan review atau

tinjauan pustaka yang dituangkan dalam bentuk skema serta mencerminkan

Page 53: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

37

keterikatan antara variabel yang diteliti. Pada penelitian ini ingin mengetahui

pengaruh antara inflasi, kurs dan capital adequacy ratio terhadap return on

asset. Inflasi berpengaruh terhadap return on asset diungkapkan oleh

Tandelilin (2010:343) yang menyatakan bahwa inflasi meningkatkan

pendapatan biaya perusahaan. Jika peningkatan biaya produksi lebih tinggi dari

peningkatan harga yang dinikmati oleh perusahaan maka profitabilitas

perusahaan akan turun. Sedangkan pengaruh kurs terhadap return on asset

dikarenakan nilai tukar tidak mampu mendorong kinerja perusahaan menjadi

lebih baik apabila nilai tukar tidak memberi peningkatan profitabilitas

perusahaan, dia akan menjadi sangat berbahaya manakala depresiasi nilai

tukar, karena akan membebani perusahaan-perusahaan dengan tingkat

keuntungan yang rendah tadi. Pengaruh capital adequacy ratio terhadap return

on asset diungkapkan oleh Putri dan Heykal (2013:2) yang menyatakan bahwa

adanya modal yang cukup yang disediakan oleh pemilik sehingga kredit

menjadi lebih luas dan adanya risiko yang kecil sehingga semuanya itu akan

berpengaruh positif terhadap profitabilitas. CAR yang tinggi menunjukkan

semakin stabil usaha bank karena adanya kepercayaan masyarakat yang stabil.

Pengaruh biaya operasional dan pendapatan operasional diungkapkan oleh

Riyadi (2006:56) yang menyatakan bahwa semakin rendah tingkat rasio BOPO

berarti semakin baik kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien

dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan.

Untuk mengetahui pengaruh antara inflasi, kurs, capital adequacy ratio,

biaya operasional dan pendapatan operasional terhadap return on asset

digunakan metode regresi linier berganda. Langkah dalam uji regresi linier

berganda pertama dilakukan uji asumsi klasik, setelah melakukan uji asumsi

Page 54: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

38

klasik lalu dilakukan uji regresi berganda yang terdiri uji t, uji F dan uji

determinasi. Setelah melakukan uji regresi dibuat suatu interpretasi yang akan

menghasilkan kesimpulan dan saran. Berdasarkan hubungan antar variabel

yang telah dijabarkan sebelumnya, maka dapat dibuat kerangka konseptual

sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Perbankan Syariah Di Indonesia

Variabel Independen

1. Inflasi (X1) 2. Nilai Tukar Rupiah (X2) 3. Capital Adequacy Ratio (CAR) / (X3)

Variabel Dependen

Profitabilitas (Return on Asset)

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas Data 2. Uji Multikolinearitas 3. Uji Autokorelasi 4. Uji Heteroskedastisitas

Uji Hipotesis

1. Uji t (Parsial)

2. Uji F (Simultan)

Uji Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Kesimpulan dan Saran

Page 55: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

39

D. Hipotesis Penelitian

Dari permasalahan yang ada, dapat diambil suatu hipotesis sebagai

berikut:

1. Ho1 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi (X1)

terhadap return on asset (Y)

Ha1 ≠ 0; ada pengaruh yang signifikan antara variabel inflasi (X1) terhadap

return on asset (Y).

2. Ho2 = 0; tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel nilai tukar

rupiah (X2) terhadap return on asset (Y)

Ha2 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel nilai tukar rupiah

(X2) terhadap return on asset (Y).

3. Ho3 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel capital

adequacy ratio (X3) terhadap return on asset (Y).

Ha3 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel capital adequacy

ratio (X3) terhadap return on asset (Y).

4. Ho4 = 0, tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel biaya

operasional dan pendapatan operasional (X4) terhadap return on

asset (Y).

Ha4 ≠ 0, ada pengaruh yang signifikan antara variabel biaya operasional

dan pendapatan operasional (X4) terhadap return on asset (Y).

Page 56: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

40

5. Ho4 = 0, tidak ada pengaruh signifikan antara variabel inflasi (X1), nilai

tukar rupiah (X2), capital adequacy ratio (X3), biaya operasional

dan pendapatan operasional (X4) terhadap return on asset (Y).

Ha4 ≠ 0, ada pengaruh signifikan antara variabel inflasi (X1), nilai tukar

rupiah (X2), capital adequacy ratio (X3), biaya operasional dan

pendapatan operasional (X4) terhadap return on asset (Y).

Page 57: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

41

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini yang dijadikan tempat penelitian adalah seluruh

perusahaan perbankan syariah di Indonesia dan penelitian dilakukan pada

tahun 2014. Adapun yang akan dibahas terbatas hanya pada seberapa besar

pengaruh inflasi (X1), nilai tukar rupiah (X2), capital adequacy ratio (X3),

biaya operasional dan pendapatan operasional (X4) terhadap variabel dependen,

yaitu return on asset (Y).

Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi

inflasi (X1), nilai tukar rupiah (X2), capital adequacy ratio (X3), biaya

operasional dan pendapatan operasional (X4). Sedangkan variabel dependen

pada penelitian ini adalah return on asset yang diberi lambang (Y).

B. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2010:117) populasi, yaitu suatu wilayah

generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti supaya dapat

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian adalah

perusahaan perbankan yang terdapat di indonesia.

Page 58: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

42

2. Sampel

Dalam penelitian ini, sampel yang digunakan dengan metode

purposive sampling. Metode purposive sampling yaitu sampel yang diambil

berdasarkan kriteria-kriteria tertentu untuk mendapatkan sampel yang sesuai

dengan tujuan penelitian (Yama dan Adityawati, 2009:287). Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia pada tahun 2010 sampai tahun 2014. Sampel dalam penelitian ini

ditentukan berdasarkan beberapa kriteria atau pertimbangan sebagai berikut:

a. Perusahaan Perbankan yang listing dalam kurung waktu 2010 sampai

2014.

b. Perusahaan Perbankan Syariah yang memiliki laporan keuangan

c. Perusahaan mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit

dengan menggunakan tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember.

C. Metode Pengumpulan Data

Data-data yang digunakan dalam penelitian ini, baik yang bertujuan

untuk mendeskripsikan maupun untuk menganalisis, diperoleh dari data

sekunder yang bersifat kuantitatif. Data sekunder adalah data yang

informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Sedangkan

menurut Indriantoro dan Supomo (2009:147), data sekunder adalah sumber

data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara

(diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).

Page 59: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

43

Data-data sekunder tersebut berupa rasio-rasio laporan keuangan dari

laporan keuangan perusahaan perbankan syariah yang telah diaudit per 31

desember 2010 - 2014.

D. Metode Analisis Data

Untuk menjelaskan kekuatan dan arah pengaruh beberapa variabel

bebas atau variabel penjelas (independent/explanatory variable) terhadap satu

variabel terikat (dependent variable), metode analisis data dalam penelitian ini

(inflasi, nilai tukar rupiah, capital adequacy ratio dan return on asset)

menggunakan model regresi berganda atau Multiple Regression (Ghozali,

2009:5).

Tahapan penelitian dalam menganalisis pengaruh inflasi (X1), nilai

tukar rupiah (X2), capital adequacy ratio (X3), biaya operasional dan

pendapatan operasional (X4) terhadap return on asset adalah sebagai beriku:

1. Uji Asumsi Klasik

Untuk menunjukkan pengaruh antara variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y), maka perlu digunakan pengujian asumsi klasik. Uji

asumsi dasar yang dilakukan adalah:

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah sebuah model

regresi variabel dependen, variabel independen atau keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Terdapat dua cara untuk

mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan

analisis grafik dan analisis statistik (Ghozali, 2009:27).

Page 60: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

44

1) Analisis Grafik

Metode yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal.

Untuk dapat mengetahui apakah model regresi tersebut

mengalami normalitas atau tidak dideteksi dengan melihat penyebaran

data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Adapun dasar

pengambilan keputusan. (Santoso, 2007:214) adalah:

(a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya tidak menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi

normalitas.

(b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

2) Analisis Statistik

Selain itu penelitian uji normalitas dapat juga menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS. Dalam

penelitian ini, uji yang dilakukan untuk menentukan normalitas

dengan menggunakan statistik Kolmogorov–Smirnov (Ghozali,

2009:30). Hal ini dapat dilihat sebagai berikut:

Page 61: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

45

(a) Dengan membandingkan K-Shitung dengan K-Stabel :

(1) Jika K- Shitung < K- Stabel , Ho ditolak.

(2) Jika K- Shitung > K- Stabel , Ho diterima.

(b) Dengan melihat angka probabilitas, dengan ketentuan:

(1) Probabilitas > 0,05, maka Ho ditolak.

(2) Probabilitas < 0,05, maka Ho diterima.

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya

hubungan antara beberapa variabel bebas (independen) dalam model

regresi (Ghazali, 2009:95). Multikolinieritas merupakan keadaan dimana

satu atau lebih variabel independen dinyatakan sebagai kondisi linier

dengan variabel lainnya. Artinya bahwa jika perubahan-perubahan bebas

digunakan sama sekali tidak berkolerasi satu dengan yang lain maka bisa

dikatakan tidak terjadi multikolinieritas. Uji multikolinearitas dapat juga

dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan Variance Information

Factor (VIF) dari hasil analisis dengan menggunakan SPSS. Apabila

nilai tolerance lebih tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10

maka dapat dikatakan tidak terjadi multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variance variabel

tidak sama untuk semua pengamatan. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas

Page 62: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

46

dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Data yang baik yaitu

homoskedastisitas yaitu kesamaan varians dan residual. Kebanyakan data

cross section mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini

menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran-ukuran (kecil, sedang

dan besar).

Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu

melihat hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara nilai prediksi

variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID.

Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat

ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan

ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X

adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized

(Ghozali, 2009:125). Dasar analisis dari uji heteroskedastisitas adalah

sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam sebuah model

regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

Page 63: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

47

dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena

observasi yang beruntun sepanjang waktu berkaitan satu sama lain.

Masalah timbul karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari

satu observasi ke observasi lainnya. (Ghozali, 2009:99).

Autokorelasi adalah korelasi antara sesama urutan pengamatan

dari waktu ke waktu. Untuk memeriksa adanya aotukorelasi, biasanya

dilakukan uji statistik Durbin – Watson. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi Uji autokorelasi dilakukan dengan

menggunakan uji Durbin-Watson (D-W), dengan tingkat kepercayaan

= 5%. Apabila D-W terletak antara -2 sampai +2 maka tidak ada

autokorelasi (Santoso. 2002:219).

2. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Y) (Ghozali, 2009:88).

Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan

sebesar 0,05 jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama seluruh

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat

juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil

Page 64: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

48

daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 0,05), maka variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel

dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05

maka variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

Kemudian akan diketahui apakah hipotesis dalam penelitian ini

secara simultan ditolak atau diterima, adapun bentuk hipotesis secara

simultan adalah:

Ho : b1 = b2 = b3 = b4 = 0 ; inflasi (X1), nilai tukar rupiah (X2),

capital adequacy ratio (X3), biaya

operasional dan pendapatan operasional

(X4) secara simultan tidak berpengaruh

terhadap return on asset (Y).

Ho : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ 0 ; inflasi (X1), nilai tukar rupiah (X2),

capital adequacy ratio (X3), biaya

operasional dan pendapatan operasional

(X4) secara simultan berpengaruh

terhadap return on asset (Y).

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Dalam penelitian ini

menggunakan uji signifikan dua arah atau two tailed test, yaitu suatu uji

Page 65: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

49

yang mempunyai dua daerah penolakan Ho yaitu terletak di ujung sebelah

kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah, biasa digunakan untuk tanda

sama dengan (=) pada hipotesis nol dan tanda tidak sama dengan (≠)

pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan (≠) ini tidak menunjukan satu

arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua arah (Suharyadi dan

Purwanto, 2009:88 - 89).

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009:191) dalam menentukan

kriteria dalam uji parsial (Uji t) two tailed test dapat dilihat sebagai

berikut:

1) Uji Hipotesis dengan membandingkan thitung dengan ttabel

Apabila thitung < -ttabel atau thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha

diterima, artinya variabel independen secara parsial mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.

2) Uji Hipotesis berdasarkan Signifikansi

a) Jika angka sig. > 0,05, maka Ho diterima.

b) Jika angka sig. < 0,05, maka Ho ditolak.

3. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen digunakan model regresi linier berganda dimana variabel

independen yaitu inflasi, nilai tukar rupiah dan capital adequacy ratio

terhadap variabel dependen yaitu return on asset. Model regresi linier

berganda penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 66: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

50

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + Ɛ

Keterangan:

Y = Variabel return on asset

a = Konstanta

b1…b4 = Koefisien regresi terhadap dugaan

X1 = Variabel inflasi

X2 = Variabel nilai tukar rupiah

X3 = Variabel capital adequacy ratio (CAR)

X4 = Variabel biaya operasional dan pendapatan operasional

Ɛ = Standar Error

4. Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Menurut Ghozali (2009:87) menyatakan Uji Koefisien Determinasi

bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas

menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R². Adjusted R²

ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua.

Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0,5 maka model

yang digunakan dianggap cukup handal dalam melakukan suatu estimasi.

Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang

digunakan untuk menjelaskan hubungan variabel bebas terhadap variabel

terikatnya. Jika Adjusted R² semakin kecil berarti semakin lemah model

tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

Page 67: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

51

E. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Operasional variabel penelitian merupakan batasan pendefinisian dari

serangkaian variabel yang digunakan dalam penulisan penelitian, dengan

maksud menghindari kemungkinan adanya makna ganda, sekaligus

mendevinisikan variabel-variabel sampai dengan kemungkinan pengukuran

dan cara pengukuran (Hamid, 2010:33). Jadi, oprasional variabel penelitian

merupkan penjabaran atau penjelasan mengenai variabel-variabel yang ada,

dan juga merupakan penjelasan-penjelasan yang mengenai variabel-variabel

yang menjadikan kajian dalam penelitian tersebut. Berdasarkan rumusan

masalah yang akan dikaji dan model yang disusun, maka oprasional variabel

dalam penelitian dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Profitabilitas (Y)

Investor harus menganalisis struktur industri untuk menilai kekuatan

dari lima faktor persaingan, sehingga investor dapat menentukan

profitabilitas dari suatu industry. Struktur industry cenderung berubah

sehingga investor perlu terus memperbaharui aanalisis lingkungan industri

sesuai dengan perubahan yang terjadi. Dari sudut pandang para investor

adalah salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di

masa yang akan datang dengan melihat sejauh mana pertumbuhan

profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan untuk

mengetahui sejauh mana investasi yang akan dilakukan oleh investor

Page 68: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

52

disuatu perusahaan memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang

disyaratkan investor (Tandelilin, 2010:357).

Rasio ini mengukur seberapa efektif perusahaan dalam

memanfaatkan sumber ekonomi yang ada untuk menghasilkan laba. Untuk

menghitung ROA digunakan rumus (Handoko, 2008:32).

2. Inflasi (X1)

Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga barang dan jasa

secara unun selama periode waktu tertentu. Tingkat inflasi dapat

diestimasikan dengan mengukur persentase perubahan dalam indeks harga

konsumen yang mengindikasikan harga dari sejumlah besar produk

konsumen seperti produk kebutuhan sehari-hari, perumahan, bahan bakar,

layanan kesehatan dan listrik (Madura, 2007:128).

Inflasi dapat dirumuskan sebagai kenaikan harga umum, yang

bersumber pada terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus

barang (Gilarso, 2004:200). Rumus yang digunakan untuk mencari Inflasi

adalah sebagai berikut (Gilarso, 2004:201):

Page 69: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

53

3. Nilai Tukar Rupiah (X2)

Kurs valuta asing atau kurs mata uang asing menunjukan harga atau

nilai mata uang suatu negara yang dinyatakan dengan mata uang negara lain,

kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai sejumlah uang domestik

yang dibutuhkan, yaitu banyaknya rupiah yang dibutuhkan untuk

memperoleh satu unit mata uang asing. (Sukirno, 2004:176).

4. Capital Adequacy Ratio (CAR) / (X3)

Penggunaan modal bank juga dimaksudkan untuk memenuhi segala

kebutuhan bank guna menunjang kegiatan operasi bank, dan sebagai alat

untuk ekspansi usaha. Kepercayaan masyarakat akan terlihat dari besarnya

dana giro, deposito, dan tabungan yang melebihi jumlah setoran modal dari

para pemegang sahamnya. Rasio CAR digunakan untuk mengukur

kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang

mengandung atau menghasilkan resiko, misalnya pembiayaan yang

diberikan. Semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank

tersebut untuk menanggung risiko dari setiap pembiayaan atau aktiva

produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi (sesuai dengan ketentuan

Bank Indonesia sebesar 8%) berarti bahwa bank tersebut mampu membiayai

operasi bank dan keadaan yang menguntungkan tersebut dapat memberikan

kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas bank (ROA) yang

bersangkutan (Deandawijaya, 2003:78). Rumus untuk mencari capital

adequacy ratio sebagai berikut:

Page 70: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

54

5. Biaya Opersaional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

BOPO merupakan rasio antara biaya operasi terhadap pendapatan

operasi. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan

kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat

kegiatan utama bank pada prinsipnya adalah bertindak sebagai perantara,

yaitu menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat, maka biaya dan

pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga

(Hendrayanti dan Muharam, 2013:3). Untuk menentukan BOPO diperlukan

rumus perhitunganya, adapun rumus untuk menentukan BOPO adalah

sebagai berikut (Martono, 2010:92):

Page 71: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

55

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Perbankan Syariah Di Indonesia

Dalam konteks pengelolaan perekonomian makro, meluasnya

penggunaan berbagai produk dan instrumen keuangan syariah akan dapat

merekatkan hubungan antara sektor keuangan dengan sektor riil serta

menciptakan harmonisasi di antara kedua sektor tersebut. Semakin

meluasnya penggunaan produk dan instrumen syariah disamping akan

mendukung kegiatan keuangan dan bisnis masyarakat juga akan mengurangi

transaksi-transaksi yang bersifat spekulatif, sehingga mendukung stabilitas

sistem keuangan secara keseluruhan, yang pada gilirannya akan

memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian kestabilan

harga jangka menengah-panjang (http://www.bi.go.id/id/, diakses pada

tanggal 10 Juni 2015).

Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No.21 Tahun 2008

tentang Perbankan Syariah yang terbit tanggal 16 Juli 2008, maka

pengembangan industri perbankan syariah nasional semakin memiliki

landasan hukum yang memadai dan akan mendorong pertumbuhannya

secara lebih cepat lagi. Dengan progres perkembangannya yang impresif,

yang mencapai rata-rata pertumbuhan aset lebih dari 65% pertahun dalam

Page 72: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

56

lima tahun terakhir, maka diharapkan peran industri perbankan syariah

dalam mendukung perekonomian nasional akan semakin signifikan

(http://www.bi.go.id/id/, diakses pada tanggal 10 Juni 2015).

2. Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Pengembangan perbankan syariah diarahkan untuk memberikan

kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal

bagi perekonomian nasional. Oleh karena itu, maka arah pengembangan

perbankan syariah nasional selalu mengacu kepada rencana-rencana

strategis lainnya, seperti Arsitektur Perbankan Indonesia (API), Arsitektur

Sistem Keuangan Indonesia (ASKI), serta Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Nasional (RPJPN). Dengan demikian upaya pengembangan perbankan

syariah merupakan bagian dan kegiatan yang mendukung pencapaian

rencana strategis dalam skala yang lebih besar pada tingkat nasional

(http://www.bi.go.id/id/, diakses pada tanggal 10 Juni 2015).

“Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia”

memuat visi, misi dan sasaran pengembangan perbankan syariah serta

sekumpulan inisiatif strategis dengan prioritas yang jelas untuk menjawab

tantangan utama dan mencapai sasaran dalam kurun waktu 10 tahun ke

depan, yaitu pencapaian pangsa pasar perbankan syariah yang signifikan

melalui pendalaman peran perbankan syariah dalam aktivitas keuangan

nasional, regional dan internasional, dalam kondisi mulai terbentuknya

integrasi dgn sektor keuangan syariah lainnya. Dalam jangka pendek,

Page 73: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

57

perbankan syariah nasional lebih diarahkan pada pelayanan pasar domestik

yang potensinya masih sangat besar. Dengan kata lain, perbankan Syariah

nasional harus sanggup untuk menjadi pemain domestik akan tetapi

memiliki kualitas layanan dan kinerja yang bertaraf internasional

(http://www.bi.go.id/id/, diakses pada tanggal 10 Juni 2015).

Pada akhirnya, sistem perbankan syariah yang ingin diwujudkan

oleh Bank Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat

universal, terbuka bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Sebuah sistem perbankan yang menghadirkan bentuk-bentuk aplikatif dari

konsep ekonomi syariah yang dirumuskan secara bijaksana, dalam konteks

kekinian permasalahan yang sedang dihadapi oleh bangsa Indonesia, dan

dengan tetap memperhatikan kondisi sosio-kultural di dalam mana bangsa

ini menuliskan perjalanan sejarahnya. Hanya dengan cara demikian, maka

upaya pengembangan sistem perbankan syariah akan senantiasa dilihat dan

diterima oleh segenap masyarakat Indonesia sebagai bagian dari solusi atas

berbagai permasalahan negeri (http://www.bi.go.id/id/, diakses pada tanggal

10 Juni 2015).

B. Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Pengujian Asumsi Klasik

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel bebas (X) terhadap

variabel terikat (Y), maka penelitian menggunakan analisis untuk

membandingkan dua varibel yang berbeda. Pada analisis regresi untuk

memperoleh model regresi yang bisa dipertanggungjawabkan, maka asumsi-

asumsi berikut harus dipenuhi:

Page 74: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

58

a. Hasil Uji Normalitas Data

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang

bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus

digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji

normalitas. Menurut Ghozali (2009:147) uji normalitas bertujuan apakah

dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen

(bebas) mempunyai kontribusi atau tidak.

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (uji

Kolmogorov - smirnov), adapun penjelasan mengenai uji normalitas data

adalah sebagai berikut (Ghozali, 2009:147):

1) Hasil Uji Normalitas Secara Grafik

Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual

adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara

data observasi dengan distribusi yang mendeteksi distribusi normal.

Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat

menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode

yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang

membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi

normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal dan ploting data

residual akan dibandingkan dengan garis diagonal (Ghozali,

2009:147). Adapun hasil perhitungan uji normalitas dengan melihat

Page 75: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

59

dari segi grafik yang ditunjukan pada gambar grafik p-p plot berikut

ini:

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Data Secara Grafik

Sumber: data diolah, 2015

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena

asumsi normalitas (Ghozali 2009:112).

2) Hasil Uji Normalitas Secara Statistik

Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2009:149). Adapun hasil perhitungan uji

Page 76: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

60

normalitas secara statistic yang dilihat berdasarkan uji kolmogorof-

smirnov adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Secara Statistik

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 20

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation .00132510

Most Extreme Differences Absolute .175 Positive .175 Negative -.124

Kolmogorov-Smirnov Z .784 Asymp. Sig. (2-tailed) .570

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa

nilai unstandarized residual memiliki nilai sig. > 0,05, ini

mengartikan bahwa semua data terdistribusi dengan normal.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Pengujian multikolonieritas dilakukan untuk menguji apakah

pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen.

Untuk mendeteksi adanya problem multikol, maka dapat dilakukan

dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) serta

besaran korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.2

Hasil Uji Multikolonieritas

Coefficientsa

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) INF .892 1.121

KURS .323 3.094

CAR .245 4.089

BOPO .650 1.539

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah, 2015

Page 77: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

61

Tabel di atas menjelaskan bahwa data yang ada tidak terjadi

gejala multikolinearitas antara masing-masing variabel independen yaitu

dengan melihat nilai VIF. Nilai VIF yang diperbolehkan hanya mencapai

10 maka data di atas dapat dipastikan tidak terjadi gejala

multikolinearitas. Karena data di atas menunjukan bahwa nilai VIF lebih

kecil dari 10 dan nilai tolerance lebih besar dari 0,10 keadaan seperti itu

membuktikan tidak terjadinya multikolinearitas.

c. Hasil Uji Autokolerasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi

autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson

(DW).

Tabel 4.3

Hasil Uji Autokolerasi Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .968a .937 .920 .00149 1.355

a. Predictors: (Constant), BOPO, INF, KURS, CAR b. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah, 2015

Pada tabel di atas diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar

1,355, berdasarkan nilai durbin watson sebesar 1,355 maka hasil

membuktikan tidak terjadi autokolerasi, karena nilai DW berada pada

angka -2 sampai dengan +2, maka dapat disimpulkan tidak ada

autokorelasi baik positif maupun negatif.

Page 78: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

62

d. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan yang lain. Heteroskedastisitas menunjukkan bahwa variasi

variabel tidak sama untuk semua pengamatan. Pada heterokedastisitas

kesalahan yang terjadi tidak secara acak tetapi menunjukkan hubungan

yang sistematis sesuai dengan besarnya satu atau lebih variabel.

Berdasarkan hasil pengolahan data, maka hasil Scatterplot dapat dilihat

pada gambar berikut:

Gambar 4.2

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber: data diolah, 2015

Dari grafik scatterplot yang ada pada gambar di atas dapat dilihat

bahwa titik-titik menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun

dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi (Ghozali 2009:107).

Page 79: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

63

2. Hasil Pengujian Hipotesis

a. Hasil Uji Secara Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen secara simultan (bersama-sama) mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009:88). Hasil uji

statistik F dapat dilihat pada tabel di bawah ini, jika nilai probabilitas

lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima dan menolak Ho, sedangkan jika

nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima dan menolak Ha.

Tabel 4.4

Hasil Uji Secara Simultan (Uji F) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .000 4 .000 55.910 .000b

Residual .000 15 .000

Total .001 19 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), BOPO, INF, KURS, CAR

Sumber: data diolah, 2015

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai Fhitung diperoleh

sebesar 55,910 > Ftabel sebesar 3,06 dengan tingkat signifikansi 0,000 <

0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima,

sehingga dapat dikatakan bahwa inflasi, kurs, capital adequacy ratio,

biaya operasional dan pendapatan operasional terhadap return on asset

berpengaruh secara simultan (bersama-sama).

b. Hasil Uji Secara Parsial (Uji t)

Uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas

atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

Page 80: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

64

dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel

dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 (Ghozali, 2009:88).

Tabel 4.5

Hasil Uji Secara Parsial (Uji t) dan

Koefisien Regresi Linier Berganda Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) .097 .008 11.711 .000

INF .008 .024 .024 .345 .735

KURS -2.350E-006 .000 -.393 -3.453 .004

CAR -.015 .009 -.211 -1.614 .127

BOPO -.067 .006 -.952 -11.857 .000

a. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah, 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pengaruh kurs dan

biaya operasional dan pendapatan operasional terhadap return on asset

menunjukkan pengaruh yang signifikan. Sedangkan inflasi dan capital

adequacy ratio tidak berpengaruh terhadap return on asset Berikut ini

adalah hasil penjelasan mengenai pengaruh antar variabel independen

terhadap return on asset:

1) Pengaruh Inflasi terhadap Return on Asset

Variabel inflasi dengan nilai thitung < ttabel sebesar 0,345 < 2,10

atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,735 > 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti inflasi

tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on asset.

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun inflasi mengalami kenaikan,

namun laba yang dipeorleh perusahaan tidak mengalami penurunan

Page 81: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

65

yang signifikan dan sebaliknya. Alasan yang menjadi menjelaskan

kondisi tersebut adalah bahwa pada dasarnya inflasi yang tinggi

mencerminkan kenaikan barang-barang yang menjadikan nilai

peredaran uang dapat berkurang akibat harga yang meningkat.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo

(2013) dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Suku

Bunga, INFLASI, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank

Syariah”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dapat ditarik

kesimpulan bahwa BOPO berpengaruh signifikan negatif terhadap

ROA sedangkan variabel CAR, NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak

berpengaruh.

2) Pengaruh Kurs terhadap Return on Asset

Variabel kurs dengan nilai -thitung < -ttabel sebesar -3,453 < -2,10

atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,004 < 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti kurs

berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on asset. Hal ini

membuktikan fluktuasi nilai tukar Rp terhadap dollar berpengaruh

terhadap peningkatan profitabilitas perbankan (ROA). Hasil penelitian

ini menunjukkan peningkatan nilai tukar Rupiah pada Dollar

berdampak pada peningkatan profitabilitas bank (ROA) Peningkatan

nilai tukar (kurs) Rupiah pada Dollar hanya berdampak signifikan

pada perbankan yang mempunyai hubungan secara langsung dengan

mata uang asing seperti bank Campuran, Asing ataupun bank Devisa.

Page 82: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

66

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Swandayani dan Kusumaningtias (2009) dengan judul penelitian

“Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang

Beredar terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia

Periode 2005-2009”. Hasil penelitian yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa secara parsial suku bunga, nilai tukar

valas dan jumlah uang beredar mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap ROA. Sedangkan variabel inflasi mempunyai pengaruh yang

tidak signifikan terhadap ROA perbankan syariah.

3) Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return on Asset

Variabel inflasi dengan nilai -thitung > -ttabel sebesar -1,614 > -

2,10 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,127 > 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti capital

adequacy ratio tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap

return on asset. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) yang negatif

tidak signifikan terhadap Return On Asset dapat terjadi karena

peningkatan profitabilitas turut diikuti pula oleh meningkatnya

kebutuhan pembentukan cadangan dalam rangka mengantisipasi

konsekuensi peningkatan resiko sejalan dengan optimalisasi

produktivitas aset, sehingga kecukupan permodalan Bank Umum

Syariah yang diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR)

mengalami penurunan. Di samping itu, Capital Adequacy Ratio

Page 83: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

67

(CAR) yang berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return

On Asset (ROA) dapat dikarenakan bank syariah belum secara

signifikan memanfaatkan sumber-sumber tambahan modal lainnya

sehingga pertumbuhan modal tidak dapat mengimbangi pertumbuhan

aktiva produktif. Perkembangan ini tentunya berdampak pada

kemampuan bank untuk melakukan ekspansi penyaluran dana.

Dengan demikian, Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh

negatif terhadap Return On Asset.

(ROA).Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Adyani (2010) dengan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas (ROA)”. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel CAR dan FDR tidak berpengaruh

signifikan positif terhadap profitabilitas (ROA) bank. Sedangkan NPF

dan BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.

4) Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap

Return on Asset

Variabel biaya operasional dan pendapatan operasional dengan

nilai -thitung < -ttabel sebesar -11,857 < -2,10 atau nilai sig. lebih kecil

dari 0,05 (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak

dan Ha diterima yang berarti biaya operasional dan pendapatan

operasional berpengaruh signifikan secara parsial terhadap return on

asset. Nilai negatif yang ditunjukkan BOPO menunjukkan bahwa

Page 84: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

68

semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam

menjalankan aktifitas usahanya, BOPO yang kecil menunjukkan

bahwa biaya operasional bank lebih kecil dari pendapatan

operasionalnya sehingga hal tersebut menunjukkan bahwa manajemen

bank sangat efisien dalam menjalankan aktivitas operasionalnya.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali dan

Habbe (2011) dengan judul penelitian “Pengaruh Rasio Kesehatan

Bank terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank

Konvensional di Indonesia”. Hasil menyatakan bahwa CAR tidak

berpengaruh signifikan terhadap ROA,BOPO berpengaruh negatif dan

signifikan terhadap ROA, NOM berpengaruh terhadap ROA, NPF

berpengaruh signifikan terhadap ROA, FDR berpengaruh positif dan

signifikan terhadap ROA.

3. Hasil Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Koefisien regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besar

pengaruh antara Inflasi, kurs, capital adequacy ratio, biaya operasional dan

pendapatan operasional terhadap return on asset.Dari tabel di atas dapat

dirumuskan suatu persamaan regresi untuk mengetahui pengaruh Inflasi,

kurs, capital adequacy ratio, biaya operasional dan pendapatan operasional

mempengaruhi return on asset sebagai berikut:

Page 85: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

69

Y = 0,097 + 0,008 X1 - 2,350E-006 X2 - 0,15 X3 - 0,067 X4

Keterangan :

Y = Return on Asset

a = Konstanta

X1 = Inflasi

X2 = Kurs

X3 = Capital Adequacy Ratio

X4 = Biaya Operasioanal dan Pendapatan Opersional

ei = Standar Error

Pada persamaan regresi di atas menunjukkan nilai konstanta sebesar

0,097. Hal ini menyatakan bahwa jika variabel Inflasi, kurs, capital

adequacy ratio, biaya operasional dan pendapatan operasional dianggap

konstan atau bernilai 0 (nol), maka return on asset akan meningkat sebesar

0,097 satuan.

Variabel inflasi sebesar 0,008 menunjukkan bahwa jika variabel

inflasi meningkat 1 satuan maka akan meningkatkan return on asset sebesar

0,008 satuan dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Variabel kurs

sebesar -2,350E-006 menunjukkan bahwa jika variabel kurs meningkat 1

satuan maka akan menurunkan return on asset sebesar 2,350E-006 satuan

dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Variabel capital adequacy

ratio sebesar -0,015 menunjukkan bahwa jika variabel capital adequacy

ratio meningkat 1 satuan maka akan menurunkan return on asset sebesar

0,015 satuan dengan catatan variabel lain dianggap konstan. Variabel biaya

Page 86: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

70

operasional dan pendapatan operasional sebesar -0,067 menunjukkan bahwa

jika variabel biaya operasional dan pendapatan operasional meningkat 1

satuan maka akan menurunkan return on asset sebesar 0,067 satuan dengan

catatan variabel lain dianggap konstan.

4. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen (return on asset),

melalui pengujian serentak dapat diketahui besarnya koefisien determinasi

(Adjusted R2

). Dari koefisien determinasi (Adjusted R2

) dapat diketahui

derajat ketepatan dari analisis regresi linier berganda menunjukkan besarnya

variasi sumbangan seluruh variabel bebas terhadap variabel terikatnya.

Tabel 4.6

Hasil Uji Determinasi Adjusted R Square

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .968a .937 .920 .00149 1.355

a. Predictors: (Constant), BOPO, INF, KURS, CAR b. Dependent Variable: ROA

Sumber: data diolah

Besarnya nilai pengaruh variabel bebas ditunjukkan oleh nilai

(Adjusted R2

) = 0,920 yaitu persentase pengaruh Inflasi, kurs, capital

adequacy ratio, biaya operasional dan pendapatan operasional

mempengaruhi return on asset sebesar 92%, sedangkan sisanya sebesar

(100% – 92% = 8%) dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini.

Page 87: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

71

C. Pembahasan Analisis

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa Inflasi, biaya

operasional dan pendapatan operasional berpengaruh terhadap return on asset,

sedangkan kurs dan capital adequacy ratio tidak berpengaruh terhadap return

on asset berikut ini merupakan pembahasan mengenai penelitian ini, yaitu:

1. Pengaruh Inflasi terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa inflasi tidak

berpengaruh terhadap return on asset. Hal ini menunjukkan bahwa

meskipun inflasi mengalami kenaikan, namun laba yang diperoleh bank

syariah tidak mengalami penurunan yang signifikan dan sebaliknya. Alasan

yang menjadi menjelaskan kondisi tersebut adalah bahwa pada dasarnya

inflasi yang tinggi mencerminkan kenaikan barang-barang yang menjadikan

nilai peredaran uang dapat berkurang akibat harga yang meningkat. Hal ini

menunjukkan bahwa adanya inflasi tidak banyak mengurangi deposito

maupun tabungan pada bank syariah. Hasil ini mengisyaratkan bahwa ada

sedikit daya tahan bank syariah terhadap inflasi.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibowo (2013)

dengan penelitiannya yang berjudul “Analisis Pengaruh Suku Bunga,

INFLASI, CAR, BOPO, NPF Terhadap Profitabilitas Bank Syariah”. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa dapat ditarik kesimpulan bahwa BOPO

berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA sedangkan variabel CAR,

NPF, Inflasi dan Suku Bunga tidak berpengaruh.

Page 88: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

72

2. Pengaruh Kurs terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa kurs berpengaruh

negatif terhadap return on asset. Hal ini membuktikan Nilai tukar valas

akan menentukan imbal hasil investasi riil. Mata uang yang menurun secara

jelas akan mengurangi daya beli dari pendapatan dan keuntungan modal

yang didapat dari jenis investasi apapun. Penurunan investasi ini akan

mempengaruhi kegiatan operasional bank. Dengan turunnya investasi,

permintaan pembiayaan pada bank syariah juga akan menurun. Dan untuk

selanjutnya akan berpengaruh terhadap rasio keuangan bank, salah satunya

rasio profitabilitas yang diwakili oleh ROA (Sukirno, 2006:38). Penelitian

ini juga menunjukkan, setiap kenaikan nilai tukar valas akan mengakibatkan

kenaikan ROA, dan sebaliknya setiap penurunan nilai tukar valas akan

menurunkan ROA.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Swandayani dan

Kusumaningtias (2009) dengan judul penelitian “Pengaruh Inflasi, Suku

Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar terhadap Profitabilitas

pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2005-2009”. Hasil penelitian

yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa secara parsial

suku bunga, nilai tukar valas dan jumlah uang beredar mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap ROA. Sedangkan variabel inflasi mempunyai

pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA perbankan syariah.

Page 89: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

73

3. Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Return on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa capital adequacy

ratio tidak berpengaruh terhadap return on asset. Hal ini disebabkan bank

cenderung menginvestasikan dananya dengan hati-hati, dan lebih

menekankan pada survival bank, sehingga CAR bank tidak berpengaruh

banyak terhadap pendapatan bank (ROA). Pengaruh Capital Adequacy

Ratio (CAR) yang negatif tidak signifikan terhadap Return On Asset dapat

terjadi karena peningkatan profitabilitas turut diikuti pula oleh

meningkatnya kebutuhan pembentukan cadangan dalam rangka

mengantisipasi konsekuensi peningkatan resiko sejalan dengan optimalisasi

produktivitas aset, sehingga kecukupan permodalan Bank Umum Syariah

yang diproksikan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) mengalami

penurunan. Di samping itu, Capital Adequacy Ratio (CAR) yang

berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap Return On Asset (ROA)

dapat dikarenakan bank syariah belum secara signifikan memanfaatkan

sumber-sumber tambahan modal lainnya sehingga pertumbuhan modal tidak

dapat mengimbangi pertumbuhan aktiva produktif. Perkembangan ini

tentunya berdampak pada kemampuan bank untuk melakukan ekspansi

penyaluran dana. Dengan demikian, Capital Adequacy Ratio (CAR)

berpengaruh negatif terhadap Return On Asset.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Adyani (2010)

dengan penelitian yang berjudul “Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Profitabilitas (ROA)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

variabel CAR dan FDR tidak berpengaruh signifikan positif terhadap

profitabilitas (ROA) bank. Sedangkan NPF dan BOPO berpengaruh negatif

signifikan terhadap profitabilitas.

Page 90: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

74

4. Pengaruh Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional terhadap Return

on Asset

Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa biaya operasional

dan pendapatan operasional berpengaruh negatif terhadap return on asset.

Nilai negatif yang ditunjukkan BOPO menunjukkan bahwa semakin kecil

BOPO menunjukkan semakin efisien bank dalam menjalankan aktifitas

usahanya, BOPO yang kecil menunjukkan bahwa biaya operasional bank

lebih kecil dari pendapatan operasionalnya sehingga hal tersebut

menunjukkan bahwa manajemen bank sangat efisien dalam menjalankan

aktivitas operasionalnya. Tingginya beban biaya operasional bank yang

menjadi tanggungan bank umumnya akan dibebankan pada pendapatan yang

diperoleh dari alokasi pembiayaan. Beban atau biaya kredit yang semakin

tinggi akan mengurangi permodalan dan laba yang dimiliki bank. Jika

kondisi biaya operasional semakin meningkat tetapi tidak dibarengi dengan

pendapatan operasional maka akan berakibat berkurangnya return on asset.

Hasil sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ali dan Habbe

(2011) dengan judul penelitian “Pengaruh Rasio Kesehatan Bank terhadap

Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Konvensional di

Indonesia”. Hasil menyatakan bahwa CAR tidak berpengaruh signifikan

terhadap ROA,BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA,

NOM berpengaruh terhadap ROA, NPF berpengaruh signifikan terhadap

ROA, FDR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA.

Page 91: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

75

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah terdapat

pengaruh antara variabel independen (Inflasi, kurs, capital adequacy ratio,

biaya operasional dan pendapatan operasional) terhadap return on asset, untuk

menganalisisnya maka dilakukan uji regresi linier berganda yang menghasilkan

suatu analisa, setelah dianalisa maka dapat ditarik suatu kesimpulan, adapun

kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel inflasi tidak berpengaruh terhadap

return on asset. Besar pengaruh antar variabel inflasi terhadap return on

asset sebesar 0,008 dan memiliki pengaruh positif.

2. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel kurs berpengaruh terhadap return on

asset. Besar pengaruh antar variabel kurs terhadap return on asset sebesar

2,350 dan memiliki pengaruh negatif.

3. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel capital adequacy ratio tidak

berpengaruh terhadap return on asset. Besar pengaruh antar variabel capital

adequacy ratio terhadap return on asset sebesar 0,015 dan memiliki

pengaruh negatif.

Page 92: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

76

4. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara parsial (uji t) ditemukan

hasil yang menyatakan bahwa variabel biaya operasional dan pendapatan

operasional berpengaruh terhadap return on asset. Besar pengaruh antar

variabel biaya operasional dan pendapatan operasional terhadap return on

asset sebesar 0,067 dan memiliki pengaruh negatif.

5. Berdasarkan hasil uji regresi linier berganda secara simultan atau (uji F)

ditemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada variabel

independen (Inflasi, kurs, capital adequacy ratio, biaya operasional dan

pendapatan operasional) terhadap return on asset.

B. Implikasi

Berasarkan hasil penelitian variabel yang berpengaruh terhadap return

on asset adalah kurs dan biaya operasional dan pendapatan operasional dan

variabel yang tidak berpengaruh terhadap return on asset adalah inflasi dan

capital adequacy ratio.

Kurs menunjukkan hasil berpengaruh negatif terhadap return on asset,

hal ini membuktikan bahwa semakin tingginya nilai kurs maka akan semakin

rendah return on asset. Maka bagi perusahaan perbankan yang ada di Indonesia

harus memperhatikan naik turunnya kurs dengan melihat pergerakannya.

Pada variabel biaya operasional dan pendapatan operasional

menunjukkan hasil berpengaruh dan negatif terhadap return on asset, hal ini

membuktikan semakin tingginya biaya operasional dan pendapatan operasional

maka kan semakin rendah return on asset maka sebaiknya pihak perusahaan

perbankan di Indonesia perlu melakukan analisa mengenai biaya operasional

Page 93: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

77

dan pendapatan operasional dan memantau pergerakannya sehingga nasabah

dan investor akan menanamkan modalnya pada perusahaan perbankan dan

biaya operasional yang semakin tinggi akan menurunkan return on asset, maka

sebaiknya perusahaan lebih meningkatkan pendapatan operasional sehingga

akan meningkatkan return on asset.

C. Saran

Adapun penelitian ini akan bermanfaat bagi pihak-pihak tertentu yang

dimanfaatkan sesuai dengan tujuanya, maka saran yang dapat diberikan adalah

sebagai berikut:

1. Saran Bagi Nasabah

Dengan mengetahui apa saja yang dapat mempengaruhi ROA,

berarti mengetahui tingkat kesehatan suatu bank, maka bagi nasabah perlu

menganalisa apa saja yang dapat mempengaruhi ROA, sehingga nasabah

dapat memperkirakan kapan akan berinvestasi dan kapan akan mulai

menarik investasinya.

2. Saran Bagi Bank Syariah Di Indonesia

Hasil Penelitian ini dapat dijadikan informasi tambahan dan

pertimbangan bagi perusahaan perbankan syariah di Indonesia dalam

melakukan kebijakan yang berhubungan dengan investasi. Dan bagi

perusahaan perbankan syariah di Indonesia agar lebih mengawasi laporan

keuangan lebih baik lagi sehingga investor dan nasabah akan percaya dan

yakin dalam menanamkan modalnya pada perusahaan perbankan syariah di

Indonesia.

Page 94: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

78

3. Saran Bagi Akademis

Penilaian analisis Pengaruh Inflasi, kurs, capital adequacy ratio,

biaya operasional dan pendapatan operasional yang mempengaruhi return

on asset dapat dijadikan tambahan pengetahuan bagi penelitian selanjutnya.

Dan melakukan penelitian yang lebih baik lagi serta menambah jumlah

variabel dan periode penelitian agar menghasilkan data yang lebih baik lagi,

karena masih terdapat 32,8 persen variabel yang dapat mempengaruhi return

on asset. Di samping itu, penelitian ini menjadi salah satu bahan

pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.

Page 95: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

79

DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Tarmidzi dan Wilyanto Kartiko Kusumo, “Analisis Rasio-rasio

Keuangan Sebagai Indikator Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perbankan di Indonesia”, Media Ekonomi dan Bisnis, Vol. XV 1 Juni 2003 FE UNDIP, Semarang, 2003.

Adyani, Lyla Rahma, “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas

(ROA)”, Jurnal Manjemen Perbankan, Jakarta, 2010. Antonio, Moh. Syafií, “Bank Syariíah dari Teori ke Praktek”, Gema Insani Pres,

Jakarta, 2001. Antonio, Muhammad, Bank Syariah: Dari Teori Ke Praktik, Gema Insani Press,

Jakarta, 2009. Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah”, Rajawali Pers, Jakarta, 2011. Awan, Maria Rasheed, “Impact of liquidity, leverage, inflation on firm

profitability an empirical analysis of food sector of Pakistan”, IOSR Journal of Business and Management (IOSR-JBM), Pakistan, 2014.

Dendawijaya, “Manajemen Perbankan”, Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta,

2005. _______, “Manajemen Perbankan”, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor, 2006. Dwijayanthy, Febrina dan Prima Naomi “Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan

Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode 2003-2007”, Jurnal Karisma, Jakarta, 2009.

Fadjar, Aris, “Analisis Faktor Internal dan Eksternal Bank yang Mempengaruhi

Profitabilitas Bank Umum di Indonesia”, Journal Of Management, Jakarta, 2013.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS”, Badan

Penerbit Undip, Semarang, 2009. Gilarso, T. ”Pengantar Ilmu Ekonomi Makro”, Kanisius, Yogyakarta, 2004. Hakim, R. “Perbandingan Kinerja Keuangan dengan Metode EVA, ROA dan

Pengaruhnya Terhadap Retun Saham Pada Perusahaan yang Tergabung dalam Indeks LQ 45 di Bursa Efek Jakarta”, Tesis Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta, 2006.

Hamid, Abdul, “Buku Panduan Skripsi”, Edisi I. FEB UIN Press Grafika Karya Utama, Jakarta, 2010.

Handoko, T. Hani, Manajemen (edisi ke2), BPFE-Yogyakarta, 2008.

Page 96: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

80

Hariyani, Ismi, “Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet Kenapa Perbankan Memanjakan Debitur Besar Sedangkan Usaha/Debitur Kecil Dipaksa, Cetakan Pertama, Kompas Gramedia, Jakarta, 2010.

Hendrayanti, Silvia dan Muharam, Harjum “Analisis Pengaruh Faktor Internal

Dan Eksternal Terhadap Profitabilitas Perbankan (Studi pada Bank Umum di Indonesia Periode Januari 2003 - Februari 2012)”, Diponegoro Journal Of Management, Volum 2., Nomor 3, Tahun 2013, Halaman 1-15, Semarang, 2013.

http//www.bi.go.id, diakses tanggal 24 April 2015. Iba, Zainuddin dan Aditya Wardhana, “Pengaruh Inflasi, Suku Bunga Sbi, Nilai

Tukar Rupiah terhadap USD, Profitabilitas dan Pertumbuhan Aktiva terhadap Harga Saham Perusahaan Pembiayaan di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Kebangsaan, Vol.I No.1, Januari 2012, Aceh, 2012.

Indriantoro, Nur Bambang Supomo, “Metodologi Penelitian Bisnis untuk

Akuntansi dan Manajemen”, Edisi Pertama, BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2009.

Karim, Adiwarman, “Ekonomi Mikro Islam”, Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2008. Kasmir dan Jakfar, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008”,

PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2008. _______, “Pengantar Manajemen Keuangan”, Jakarta, Prenada Media Group,

2010. Kuncoro, M, “Manajemen Keuangan Internasional”, Edisi kedua, Cetakan

Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta, 2001. Kurniawati, Ayu, “Pengaruh Penyaluran Kredit dan Tingkat Suku Bunga

terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Kasus Pada Perusahaan Sektor Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2012)”, Jurnal Universita Komputer, Jakarta, 2012.

Madura, Jeff, ”Pengantar Bisnis, Edisi Empat, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

2007. Martono, Cyrillius, Analisis Pengaruh Profitabilitas Industri, Rasio Leverage

Keuangan Tertimbang dan Intensitas Modal Tertimbang Serta Pangsa Pasar Terhadap “ROA” dan “ROE” Perusahaan Manufaktur Yang Go Public Di Indonesia, Universitas Katolik Widya Mandala, Surabaya, 2010.

Michael, Chijuka Ify, “The Impact Of Macroeconomic Variables On The

Profitability Of Listed Commercial Banks In Nigeria”, European Journal of Accounting Auditing and Finance Research, Vol.2,No.10, pp.85-95, Nigeria, 2014.

Page 97: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

81

Nugroho, Aluisius Wishnu, “Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP DAN PLO terhadap Return on Asset (Studi pada Bank Syariah di Indonesia periode tahun 2006 – 2010”, Semarang, 2011.

Ponco, Budi, “Analisis Pengaruh CAR, NPL, BOPO, NIM Dan LDR Terhadap

ROA (Studi Kasus Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2004-2007)”, Tesis Universitas Diponegoro, 2008.

Prasetyantoko, A, “Corporate Governance Pendekatan Institusional, PT

Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2008. Pratiwi, Dhian Dayinta, Pengaruh CAR, BOPO, NPF dan FDR terhadap Return

on Asset (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2005 - 2010), Jurnal Perbankan, Jakarta, 2012.

Putri, Citra Tristami, Mohamad Heykal, “Analisis Pengaruh Faktor-Faktor

Internal Dan Eksternal Bank Terhadap Profitabilitas Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri Dan Bank Mega Syariah Tahun 2008-2012”, Jurnal Binus, Jakarta, 2013.

Rangkuti, Freddy, “SWOT Balanced Scorcard”, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2011. Riyadi, Slamet, “Banking Asset and Liability Management”, Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta, 2006. Sabir, Muhammad, Ali Muhammad dan Habbe Hamid, “Pengaruh Rasio

Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dan

Bank Konvensional Di Indonesia”, Jurnal Analisis, Juni 2012, Vol.1 No.1

: 79 – 86, Makasar, 2012. Samsul, Muhamad, “Pasar Modal dan Manajemen Portofolio”, Erlangga,

Jakarta, 2006. Santoso, Singgih, “Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik”, Penerbit PT Elex

Media Komputindo, Gramedia, Jakarta, 2002. _______, dan Tjiptono Fandy, “Riset Pemasaran dan Aplikasi Dengan SPSS”,

Elex Media Komputindo, Jakarta, 2007. Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan Kebijakan Moneter dan

Perbankan”, Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, edisi kesatu, Jakarta, 2005.

Sitinjak, Elyzabeth Lucky Maretha dan Widuri Kurniasari, “Indikator-Indikator

Pasar Saham Dan Pasar Uang yang Saling Berkaitan Ditinjau Dari Pasar Saham Sedang Bullish dan Bearish”, Jurnal Riset Ekonomi dan Manajemen, vol.3 no.3, Jakarta, 2003.

Page 98: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

82

Subalno, Analisis Pengaruh Faktor Fundamental dan Kondisi Ekonomi terhadap Return Saham (Study Kasus pada Perusahaan Otomotif dan Komponen Yang Listed di Bursa Efek Indonesia Periode 2003-2007)”, Jurnal Pascasarjana UNDIP, Semarang, 2010.

Sufa, Mila Fail, ”Strategi Peningkatan Kinerja Pada Bank X Dengan Business

Process Map”, Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII, Jakarta, 2008.

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D”, Alfabeta,

Bandung, 2010. Suharyadi, Purwanto S.K., “Statistik :Untuk Ekonomi Dan Keuangan Modern”,

Edisi 2, Salemba Empat, Jakarta, 2009. Sukirno, Sadono. “Pengantar Teori Mikroekonomi (Edisi Ketiga)”, Grafindo,

Jakarta, 2004. Supriyanti, Neni “Analisis Pengaruh Inflasi Dan Suku Bunga Bi Terhadap

Kinerja Keuangan PT. Bank mandiri, Tbk Berdasarkan Rasio Keuangan”, Jurnal Bisnis dan Manajemen, Jakarta, 2009.

Suwiknyo, “Analisis Laporan Keuangan Perbankan Syariah”, Pustaka Pelajar,

Yogyakarta, 2010. Swandayani, Desi Marilin dan Rohmawati Kusumaningtias, “Pengaruh Inflasi,

Suku Bunga, Nilai Tukar Valas dan Jumlah Uang Beredar terhadap Profitabilitas pada Perbankan Syariah di Indonesia Periode 2005-2009”, Akrual Jurnal Akuntansi, Jawa Timur, 2009.

Olalekan, Asikhia “Capital Adequacy And Banks' Profitability: An Empirical

Evidence From Nigeria”, American International Journal of Contemporary Research, Vol. 3 No. 10; October 2013, Nigeria, 2013.

Tandelilin, Eduardus,“Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”, Edisi

Pertama, Yogyakarta: BPFE, 2010. Utomo, Novianto Satrio, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi Dan Suku Bunga BI

Terhadap Kinerja Keuangan PT. Bank Muamalat, Tbk Berdasarkan Rasio Keuangan”, Jurnal Manajemen Perbankan, Jakarta, 2008.

Wibowo, Edhi Satriyo, “Analisis Pengaruh Suku Bunga, Inflasi, CAR, BOPO,

NPF terhadap Profitabilitas Bank Syariah”, Diponegoro Journal Of Management, Semarang, 2013.

Yuliani, “Hubungan Efisiensi Operasional dengan Kinerja Profitabilitas pada

Sektor Perbankan yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta”, jurnal

manajemen & bisnis Sreiwijaya Vol. 5 No. 10, 2007.

www.republika.co.id, diakses pada tanggal 29 Juni 2015.

Page 99: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

83

Lampiran 1: Data Mentah Variabel Penelitian

Variabel Inflasi

No Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013 2014

1 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN I) 6,32% 4,12% 4,41% 8,36% 7,76%

2 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN II) 6,15% 4,67% 4,48% 8,60% 7,09%

3 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN III) 4,37% 5,89% 4,49% 5,65% 4,35%

4 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN IV) 3,65% 6,84% 3,73% 5,26% 6,47%

Variabel Kurs

No Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013 2014

1 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN I) 8373,65 8944,82 9601,77 10067,59 10610,82

2 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN II) 8057,19 9125,96 9401,62 9696,24 10836,89

3 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN III) 8133,64 9023,43 9873,97 9774,97 10885,68

4 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN IV) 8853,56 9099,42 10000,28 10833,17 10485,33

Variabel Capital Adequacy Ratio (CAR)

No Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013 2014

1 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN I) 33,41% 23,33% 18,76% 15,70% 14,98%

2 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN II) 37,14% 21,96% 18,75% 18,33% 18,05%

3 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN III) 38,41% 20,84% 16,98% 16,87% 19,95%

4 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN IV) 34,03% 19,26% 16,65% 15,50% 18,38%

Variabel Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

No Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013 2014

1 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN I) 84,70% 86,19% 87,93% 82,20% 87,73%

2 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN II) 118,43% 87,65% 86,03% 84,90% 91,28%

3 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN III) 92,14% 87,60% 84,13% 85,46% 91,67%

4 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN IV) 89,01% 89,39% 84,18% 87,66% 92,75%

Variabel Return on Asset (ROA)

No Perusahaan Perbankan 2010 2011 2012 2013 2014

1 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN I) 1,78% 1,50% 1,28% 1,88% 1,08%

2 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN II) -0,46% 1,38% 1,59% 1,58% 0,78%

3 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN III) 0,97% 1,35% 1,70% 1,45% 0,71%

4 Perbankan Di Indonesia (TRIWULAN IV) 1,14% 1,14% 1,58% 1,35% 0,61%

Page 100: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

84

Lampiran 2: Hasil Pengolahan dengan SPSS

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

ROA .0122 .00529 20 INF .0563 .01524 20 KURS 9584.0009 884.53813 20 CAR .2186 .07479 20 BOPO .8905 .07500 20

Correlations

ROA INF KURS CAR BOPO

Pearson Correlation

ROA 1.000 -.023 .100 -.411 -.935

INF -.023 1.000 .222 -.266 .017

KURS .100 .222 1.000 -.813 -.332

CAR -.411 -.266 -.813 1.000 .539

BOPO -.935 .017 -.332 .539 1.000

Sig. (1-tailed)

ROA . .461 .337 .036 .000 INF .461 . .174 .129 .472 KURS .337 .174 . .000 .076 CAR .036 .129 .000 . .007 BOPO .000 .472 .076 .007 .

N

ROA 20 20 20 20 20

INF 20 20 20 20 20

KURS 20 20 20 20 20

CAR 20 20 20 20 20

BOPO 20 20 20 20 20

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .968a .937 .920 .00149 1.355

a. Predictors: (Constant), BOPO, INF, KURS, CAR b. Dependent Variable: ROA

ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .000 4 .000 55.910 .000b

Residual .000 15 .000

Total .001 19 a. Dependent Variable: ROA b. Predictors: (Constant), BOPO, INF, KURS, CAR

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) .097 .008 11.711 .000 INF .008 .024 .024 .345 .735 .892 1.121

KURS -2.350E-006 .000 -.393 -3.453 .004 .323 3.094

CAR -.015 .009 -.211 -1.614 .127 .245 4.089

BOPO -.067 .006 -.952 -11.857 .000 .650 1.539

a. Dependent Variable: ROA

Page 101: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

85

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Page 102: ANALISIS PENGARUH INFLASI, NILAI TUKAR, CAPITAL …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/30524/1/MUHAMAD... · analisis pengaruh inflasi, nilai tukar, capital adequacy

86

Unstandardized Residual

N 20

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation .00132510

Most Extreme Differences Absolute .175 Positive .175 Negative -.124

Kolmogorov-Smirnov Z .784 Asymp. Sig. (2-tailed) .570

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.