ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP … · kepemimpinan kepala sekolah itu sendiri. ......
-
Upload
phungquynh -
Category
Documents
-
view
223 -
download
0
Transcript of ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP … · kepemimpinan kepala sekolah itu sendiri. ......
ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(STUDI KASUS SEKOLAH MADANIA PARUNG-BOGOR)
Oleh
DANIAR LUSIANI
H24097022
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN
TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(STUDI KASUS SEKOLAH MADANIA PARUNG-BOGOR)
SKRIPSI
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA EKONOMI
pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Manajemen
Institut Pertanian Bogor
Oleh :
DANIAR LUSIANI
H24097022
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2012
Judul : Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Sekolah Madania Parung-Bogor)
Nama : Daniar Lusiani NRP : H24097022
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl. Ing., DEA NIP 195506261980031002
Mengetahui: Ketua Departemen
Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc NIP 196101231986011002
Tanggal Lulus:
RINGKASAN
DANIAR LUSIANI. H24097022. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Sekolah Madania Parung-Bogor). Di bawah bimbingan H. MUSA HUBEIS.
Pendekatan pemimpin terhadap bawahannya tidak terlepas dari gaya
kepemimpinan kepala sekolah itu sendiri. Gaya kepemimpinan yang dilakukan, dikondisikan terhadap kinerja pegawai maka diperlukan kemampuan pemimpin untuk membaca keadaan dan meresponnya dengan gaya kepemimpinan yang tepat.
Kinerja pegawai adalah hasil kerja secara kuantitas, yaitu jumlah, atau
banyaknya pekerjaan yang dihasilkan pegawai dan mutu, yaitu mutu pekerjaan yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan waktu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja pegawai adalah efektif dan efisien, otoritas dan tanggungjawab, disiplin dan inisiatif.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Madania Parung-Bogor, yang beralamat di
Komplek Perumahan Telaga Kahuripan Parung Bogor km 47,5. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji penerapan gaya kepemimpinan, kinerja pegawai dan pengaruh gaya kepemimpinan tersebut. Penelitian ini menggunakan data primer dan sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner kepada 76 responden yang dipilih dan wawancara, serta data sekunder yang diperoleh dari pustaka-pustaka yang tersedia. Alat analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif dan regresi linear sederhana.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang diterapkan di Sekolah Madania. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Madania berpengaruh nyata dan positif terhadap kinerja pegawai (guru). Maka diperoleh kinerja pegawai (guru), baik departemen Primary maupun Secondary di Sekolah Madania dapat dijelaskan oleh kinerja efektif dan efisien (skor 3,55-4,35), kinerja otoritas dan tanggungjawab (skor 3,88-4,48), kinerja displin (skor 4,13-4,55) dan kinerja inisiatif (skor 4,02-4,47), sehingga penilaian kinerja tersebut berada pada nilai skor rataan setuju/baik atau sangat setuju/baik (skor 4,02-5,00).
iii
RIWAYAT HIDUP
Daniar Lusiani dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 18 Februaru 1988. Penulis merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari Keluarga Bapak Wawan Setiawan dan Ibu Iis Isnawati.
Penulis memulai pendidikannya ketika berusia 4,5 tahun di Taman Kanak-Kanak (TK) Al–Barokah Depok, Kemudian di Sekolah Dasar (SD) Negeri Cisalak I dan setelah itu melanjutkan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 4 Depok dan pada tahun 2002 masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Cibinong, Kabupaten Bogor.
Penulis melanjutkan ke bangku kuliah dan diterima di Program Diploma Universitas Padjadjaran Bandung pada Program Keahlian dan Administrasi Jurusan Administrasi Keuangan dan lulus pada tahun 2008. Setelah lulus pada Program Diploma, penulis diterima bekerja di Sekolah Madania. Selanjutnya mengikuti pendidikan Strata 1 pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2009. Penulis juga pernah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan selama tiga (3) bulan sebagai entry data di PLN APJ Depok.
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrohmaanirrahiim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan Nabi
Muhammad SAW atas segala rahmat dan karunia-Nya, hingga dapat menyelesaikan skripsi
berjudul “ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA
PEGAWAI (Studi Kasus Sekolah Madania Parung-Bogor)” sebagai salah satu syarat
dalam menempuh ujian sidang Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen
Manajemen, FEM IPB.
Dengan segala keterbatasan dalam hal pengetahuan, kepustakaan, wawasan,
pengalaman, maupun kemampuan, penulis menyadari bahwa dalam skripsi ini masih banyak
kekurangan, maka mengharapkan kritik, ataupun saran yang membangun sebagai bekal
untuk penyempurnaan dikemudian hari.
Penulis mengucapkan terima kasih dan syukur Alhamdulillah, semoga Allah SWT
selalu menuntun, memberikan hidayah-Nya dan kasih sayang-Nya kepada kita semua, Amin.
Akhirul kata, Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Bogor, Maret 2012
Penulis
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT dan Nabi Muhammad
SAW atas segala rahmat dan karunia-Nya, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan rasa hormat serta ucapan terima kasih yang
setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam skripsi ini baik secara
materil, moril maupun spiritual kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Musa Hubeis, MS, Dipl.Ing, DEA., selaku Dosen Pembimbing
yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, koreksi, saran
dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Edward H. Siregar, MM dan Ibu Yusrina Permanasari, ME., selaku Dosen
Penguji yang telah bersedia menguji, memberikan koreksi dan saran dalam skripsi ini.
3. Bapak Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc., selaku Ketua Departemen Manajemen, FEM,
IPB.
4. Ibu Ir. Mimin Aminah, MM., selaku Ketua Program Sarjana Alih Jenis Manajemen,
Departemen Manajemen, FEM, IPB.
5. Ibu Farida Ratna Dewi, SE, MM., selaku Tim Quality Control yang telah memberikan
koreksi dan saran dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Deddy C. Sutarman, STP, MM., selaku Dosen konsultasi yang telah banyak
membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh staff dan pegawai Sekolah Madania atas kesediaannya mengizinkan dan
membantu penulis dalam proses penelitian.
8. Kedua Orang Tua dan keluarga besar yang telah memberikan dukungan, motivasi dan
doa kepada penulis selama proses penyusunan skripsi ini.
9. Tulus Didiek Trenggono, SE., terima kasih atas doa, motivasi, semangat dan bantuannya
selama proses penyusunan skripsi ini.
10. Teman-teman satu bimbingan, terima kasih atas kerjasamanya.
11. Andhika Savitri, Cynthia Sekarani, Khalida Pridasari, Raja Asfar, Jerry Yose. Terima
kasih untuk kebersamaannya.
12. Bapak Amran Maxi dan Ibu Indah Kurnianingsih, terima kasih saran dan bantuannya.
vi
13. Seluruh pegawai Sekolah Madania Parung-Bogor, terima kasih atas bantuan, dorongan,
dan motivasi dalam skripsi ini.
14. Seluruh staff pengajar dan karyawan/karyawati Program Program Sarjana Alih Jenis
Manajemen, Departemen Manajemen, FEM, IPB.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan dan penyelesaian skripsi ini.
Bogor, Maret 2012
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN .................................................................................................... i
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................ v
DAFTAR TABEL ............................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... x
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2 1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 3 1.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 3
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepemimpinan ............................................................................... 4
2.1.1 Pengertian Kepemimpinan .................................................... 4 2.1.2 Gaya Kepemimpinan ............................................................. 6 2.1.3 Fungsi Kepemimpinan .......................................................... 12
2.2 Kinerja ............................................................................................ 14 2.2.1 Pengertian Kinerja ................................................................. 14 2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja .......................... 15 2.2.3 Penilaian Kinerja ..……………………………..................... 15
2.3 Hubungan Antara Kinerja dan Kepemimpinan .............................. 16 2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan ................................................ 17
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian ........................................................ 19 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................ 23 3.3 Pengumpulan Data ............................................................................ 23 3.4 Pengolahan dan Analisis Data ........................................................... 25
3.4.1 Uji Validitas ………................................................................. 25
viii
3.4.2 Uji Reliabilitas ……………………......................................... 26 3.4.3 Rataan Tertimbang ……..……................................................. 27 3.4.4 Analisis Deskriptif …………………………………………... 28 3.4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana .......................................... 28 3.4.6 Uji Hipotesis ………………................................................... 29
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ………………………….…..……... 32
4.1.1 Sejarah Sekolah Madania …………………….……………... 32 4.1.2 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan …………………….............. 32 4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan ........……….............. 33
4.2 Karakteristik Pegawai ………………………………....…………... 38 4.3 Analisis Gaya Kepemimpinan …………………………………….. 43 4.4 Faktor-faktor Kinerja Pegawai ……………………..……………... 46 4.5 Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru ..….………. 49 4.6 Uji Hipotesis ……………………………………………………….. 50
4.6.1 Uji F ………………………………………………………….. 50 4.6.2 Uji t …………………………………………………………... 50
4.7 Penerapan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai ………. 51 4.8 Implikasi Manajerial ……………………………………………….. 51
KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan ................................................................................................... 53 2. Saran ............................................................................................................. 53
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 55
LAMPIRAN ..................................................................................................... 57
ix
DAFTAR TABEL
No Halaman
1 Rataan Tertimbang …………………………………………………….. 28 2 Karakteristik responden ……………………………………..….........… 39 3 Penilaian rataan skor gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Primary ...... 44 4 Penilaian rataan skor gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Secondary.... 45 5 Rataan tertimbang penilaian Kinerja Guru Primary Sekolah Madania .. 47 6 Rataan tertimbang penilaian Kinerja Guru Secondary Sekolah Madania 48
x
DAFTAR GAMBAR
No Halaman 1 Pengaruh pemimpin terhadap yang dipimpin ....................................... 4 2 Kerangka pemikiran penelitian……………………………………….. 21 3 Tahapan penelitian……………………………………………………. 22 4 Presentase responden berdasarkan usia ……………………………… 40 5 Presentase responden berdasarkan pendidikan ……………….……… 41 6 Presentase responden berdasarkan lama bekerja ……………………. 42 7 Presentase responden berdasarkan unit kerja ……………….……….. 42 8 Presentase responden berdasarkan pendapatan ……………………… 43
xi
DAFTAR LAMPIRAN
No Halaman 1 Hasil Wawancara ……………………………………………………. 57 2 Kuesioner untuk penelitian ..……………….………………………... 59 3 Kuesioner gaya kepemimpinan ……….…..………………………….. 61 4 Kuesioner kinerja pegawai ………………………………………..…. 62 5 Struktur Organisasi …………………………………………………… 63 6 Tabulasi jawaban responden tentang Gaya Kepemimpinan ….………. 64 7 Tabulasi jawaban responden tentang Kinerja Pegawai ….……….…… 65 8 Hasil uji Validitas dan uji Reliabilitas …...……………………….…… 66 9 Hasil uji perhitungan analisis SPSS ………..………………………… 68
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sekolah Madania adalah sekolah Indonesia yang menghargai
perbedaan agama dan pemikiran, serta menghormati individu dengan
kebutuhan pembelajaran yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan yang berbeda-beda. Sekolah Madania memberikan kekayaan
pengalaman belajar dalam atmosfir kearifan Indonesia yang menghargai
spiritualitas, tradisi, nilai-nilai luhur, seni budaya dan sejarah bangsa,
berstandar internasional dan didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM),
program pembelajaran dan fasilitas bermutu. Salah satu nilai-nilai yang
dimiliki Sekolah Madania ini adalah niat dan kemampuan peduli membantu
orang lain demi melaksanakan pelayanan kepada seluruh umat manusia secara
adil, penuh penghargaan dan penuh rasa hormat yang diwujudkan dengan
teladan dalam pengabdian dan pelayanan melalui mendidik, mengajar,
menghormati, membimbing, mengarahkan dan membantu dengan segenap
kasih-sayang.
Perkembangan sekolah sebagai organisasi non profit bergantung pada
beberapa faktor yang menjadi satu kesatuan sistem. Semua personel sekolah
yang terdiri dari kepala sekolah, guru, siswa, komite sebagai bentuk
perwujudan dari komunitas masyarakat adalah faktor yang memengaruhi
proses perkembangan sekolah.
Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat penting untuk
mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan sebagai
top leader dalam sebuah institusi pendidikan dituntut dapat merumuskan dan
mengkomunikasikan visi dan misi yang jelas dalam memajukan pendidikan.
Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang paling
berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Sebagaimana
dikemukakan dalam Pasal 12 ayat 1 PP 28 tahun 1990 bahwa: “Kepala
2
sekolah bertanggungjawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan,
administrasi sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainnya dan
pendayagunaan, serta pemeliharaan sarana dan prasarana”.
Namun apabila dalam suatu institusi tersebut ada sistem yang belum
berjalan dengan baik, misalnya pengambilan keputusan ada pada beberapa
departemen atau unit kerja seperti bagian administrasi, bagian keuangan,
bagian edukasi dan bagian senior coach serta pergantian struktur organisasi
yang dinamis dapat mengakibatkan kinerja pegawai yang tidak maksimal,
sehingga dibutuhkan sosok pemimpin ideal yang dapat mengantarkan,
mengelompokkan, memberi petunjuk, mendidik, membimbing agar para
bawahan mengikuti jejak pemimpin untuk mencapai tujuan bersama.
Pendekatan pemimpin terhadap bawahannya tidak terlepas dari gaya
kepemimpinan kepala sekolah itu sendiri. Gaya kepemimpinan yang
dilakukan, dikondisikan terhadap kinerja pegawai. Yang diperlukan adalah
kemampuan pemimpin untuk membaca keadaan dan meresponnya dengan
gaya kepemimpinan yang tepat. Pengaruh dari pendekatan gaya
kepemimpinan kepala sekolah dalam suatu pekerjaan sangat penting sehingga
dapat meningkatkan kinerja pegawai Sekolah Madania yang lebih baik. Untuk
itu dilakukanlah penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Gaya
Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai (Studi Kasus Sekolah Madania
Parung-Bogor)
1.2. Rumusan Masalah
Pemimpin memiliki peran-peran pokok, untuk mewujudkannya
diperlukan kharisma dan wibawa dari hati, sehingga menimbulkan gerakan
dengan kekuatan pengaruhnya untuk mencapai tujuan bersama. Mengacu pada
pemikiran tersebut, maka rumusan masalah yang diteliti adalah :
1. Bagaimana gaya kepemimpinan yang diterapkan pada Sekolah Madania
Parung ?
2. Bagaimana kinerja pegawai pada Sekolah Madania Parung ?
3
3. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai yang
diterapkan pada Sekolah Madania Parung ?
1.3. Tujuan Penelitian
1. Menganalisis penerapan gaya kepemimpinan pada Sekolah Madania
Parung.
2. Menganalisis kinerja pegawai pada Sekolah Madania Parung.
3. Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
pada Sekolah Madania Parung.
1.4. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian terfokus pada penerapan gaya kepemimpinan, kinerja
pegawai dan pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai Sekolah
Madania bagian Kependidikan.
4
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kepemimpinan
2.1.1. Pengertian Kepemimpinan
Pemimpin adalah seseorang yang mengatur atau memimpin atau
menginspirasi orang lain. Pemimpin dapat pula diartikan sebagai kemampuan
individu untuk mempengaruhi, memotivasi dan memungkinkan orang lain
berkontribusi menuju kesuksesan dan efektifitas organisasi di manapun mereka
berada.
Menurut Robbins (2008) kepemimpinan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok guna mencapai serangkaian tujuan. Menurut
Yukl (2010), kepemimpinan adalah proses untuk memengaruhi orang lain
untuk memahami dan setuju dengan apa yang perlu dilakukan dan bagaimana
tugas itu dilakukan secara efektif, serta proses untuk memfasilitasi upaya
individu dan kolektif untuk mencapai tujuan bersama (Gambar 1).
Gambar 1. Pengaruh pemimpin terhadap yang dipimpin
5
Menurut Nawawi (2006), kepemimpinan diartikan sebagai
kemampuan untuk mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih), agar
bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terarah pada tujuan-
tujuan bersama. Kepemimpinan adalah suatu proses, dimana pimpinan atau
pemimpin dapat memengaruhi bawahannya, agar bawahan tersebut mau
melakukan apa yang diinginkan oleh pimpinan atau pemimpin tersebut.
Definisi kepemimpinan, cukup singkat, diajukan Peter G. Northouse
yaitu “ ... is a process whereby an individual influences a group of individuals
to achieve a common goal” adalah proses dalam mana seorang individu
memengaruhi sekelompok individu guna mencapai tujuan bersama. Lewat
definisi singkat ini, Northouse menggarisbawahi sejumlah konsep penting
dalam definisi kepemimpinan, yaitu :
a. Kepemimpinan merupakan sebuah proses
b. Kepemimpinan melibatkan pengaruh
c. Kepemimpinan muncul di dalam kelompok
d. Kepemimpinan melibatkan tujuan bersama.
Menurut Hasibuan (2006), kepemimpinan adalah cara seorang
pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dan
bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Siagian
(2004), kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang lain sedemikian rupa, sehingga orang lain mau melakukan kehendak
pemimpin, meskipun secara pribadi hal itu tidak disenanginya. Kepemimpinan
memegang peranan penting dalam mempengaruhi orang lain agar orang lain
tersebut mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Ciri
khas pemimpin adalah:
a. Jujur
Pada kenyataannya, kejujuran lebih banyak dipilih dibandingkan dengan
ciri khas kepemimpinan apapun lainnya. Ini secara konsisten muncul
sebagai suatu unsur yang paling penting dalam hubungan pemimpin
dengan bawahannya. Konsistensi antara kata-kata dan perbuatan
6
merupakan sarana yang dipergunakan untuk menilai apakah seseorang jujur
atau tidak.
b. Memandang ke Depan
Kita mengharapkan pemimpin kita mempunyai rasa akan arah, dan
perhatian kepada masa depan organisasi. Tetapi apakah kita menyebut
kemampuan itu wawasan, impian, panggilan, tujuan, atau agenda pribadi,
pesannya sudah jelas bahwa pemimpin harus tahu kemana mereka akan
pergi kalau ingin mengharapkan orang lain bersedia bergabung dengan
mereka dalam perjalanan. Dengan kemampuan memandang ke depan,
maksudnya adalah kemampuan menetapkan atau memilih tujuan yang
diinginkan yang seharusnya dikerjakan bersama.
c. Memberikan Inspirasi
Kita juga mengharapkan pemimpin kita antusias, penuh semangat, dan
positif tentang masa depan. Kita mengharapkan mereka bisa memberikan
inspirasi. Tidak cukup seorang pemimpin untuk punya impian tentang masa
depan. Seorang pemimpin harus bisa menyampaikan wawasan dengan cara
yang mendorong kita untuk bisa bertahan dan bertindak.
d. Cakap
Supaya dapat mengajak orang dalam perjuangan orang lain, kita harus
berkeyakinan bahwa orang itu cakap membimbing kita ke tempat tujuan.
Kecakapan yang dimaksud bukanlah dalam arti serba bisa, tetapi seorang
pemimpin harus cakap di bidang yang dipimpin.
2.1.2. Gaya Kepemimpinan
Gaya adalah sikap, gerakan, tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik
yang bagus, kekuatan dan kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya
kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk
mempengaruhi bawahan, agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula
dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku dan strategi yang
disuka dan sering diterapkan oleh pemimpin.
7
Gaya kepemimpinan adalah berbagai tingkah laku yang disukai oleh
pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi pekerja. Menurut
Rivai (2004), gaya kepemimpinan adalah pola menyeluruh dari tindakan
seorang pemimpin, baik yang tampak maupun yang tidak tampak oleh
bawahannya. Menurut Umar (2005), gaya kepemimpinan adalah suatu cara,
atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan dan dapat pula
diartikan sebagai norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang
tersebut mencoba mempengaruhi orang lain seperti yang dilihat. Dalam hal ini
usaha yang dilakukan adalah persepsi diantara orang yang akan mempengaruhi
perilaku dengan yang akan dipengaruhi menjadi sangat penting.
Menurut Rohmat (2010), gaya kepemimpinan pendidikan lebih
terlihat pada pola-pola yang dikembangkan dalam berbagai kebijakan yang
ditempuhnya dalam menjalankan kepemimpinan. Berbagai bentuk gaya
kepemimpinan tersebut terimplementasi dalam melakukan semua kebijakan
pendidikan, yang meliputi pengadaan pembinaan terhadap semua personel
pendidikan, pelaksanaan program-program pendidikan, dan berbagai bentuk
realisasi program itu sendiri.
Kepala sekolah, guru dan personel sekolah sebagai seorang
pemimpin dalam sebuah institusi pendidikan akan sangat terlihat gaya
kepemimpinan yang dijalankan dan strategi yang ditanamkan dalam upaya
menggerakkan semua warga pendidikan terhadap sosialisasi program
pendidikan, maupun relasi guru-siswa yang dikembangkan. Upaya sosialisasi
merupakan usaha untuk dapat menggerakkan semua warga pendidikan dalam
menuju komitmen pendidikan.
Kepemimpinan tidak dapat dilepaskan dari kepengikutan
(followership) karena kepemimpinan menjadi tidak berarti jika tanpa adanya
pengaruh serta pengikut. Tingginya rasa kepengikutan akan terpengaruh pada
sejauh mana pemimpin pendidikan sebagai seorang pemimpin, dalam
melibatkan semua personel pendidikan terhadap penyusunan program-program
pendidikan. Semakin sering frekuensi personel pendidikan dalam menjalankan
8
program maupun keterlibatan dalam menyusun program akan berpengaruh
terhadap keikutsertaan personel pendidikan dalam setiap program.
Menurut Rohmat (2010), gaya kepemimpinan terdiri dari empat (4)
hal, yaitu :
a. Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Gaya kepemimpinan partisipatif, atau disebut dengan gaya
kepemimpinan demokratik merupakan gaya kepemimpinan yang
menitikberatkan pada usaha seorang pemimpin dalam melibatkan
partisipasi para pengikutnya dalam setiap pengambilan keputusan. Dampak
positif yang ditimbulkan dari gaya kepemimpinan partisipatif bahwa para
pengikut memiliki rasa tanggungjawab, yang lebih besar terhadap
pencapaian tujuan organisasi karena keterlibatannya dalam pengambilan
keputusan. Dengan demikian, pemimpin partisipatif akan lebih merasa
diuntungkan dalam menjalankan semua rencana (planning) yang telah
ditetapkan. Hal ini karena ditopang oleh kinerja para pengikutnya.
Kepemimpinan partisipatif dapat dianggap sebagai suatu jenis
perilaku yang berbeda dari perilaku yang berorientasi kepada tugas dan
perilaku yang berorientasi pada hubungan (Yukl, 2010:132). Keuntungan-
keuntungan yang dapat diperoleh dari gaya kepemimpinan partisipatif
adalah :
1) Konsultasi ke bawah dapat digunakan dalam rangka meningkatkan
mutu keputusan dengan menarik keahlian yang dimiliki oleh para
pengikut, sehingga para pengikut akan dapat menerima semua putusan
yang diambil dan menjalankannya.
2) Konsultasi lateral, pemimpin melibatkan peranserta orang-orang dalam
berbagai sub unit untuk mengatasi keterbatasan kemampuan yang
dimiliki pemimpin. Konsultasi lateral memudahkan koordinasi dan
kerjasama diantara para pemimpin dari berbagai sub untuk organisasi.
9
3) Konsultasi ke atas, memungkinkan seorang pemimpin untuk menaruh
keahlian seseorang atasan yang berkemampuan lebih besar dari
manajer.
Seorang pemimpin partisipatif akan disegani dan dihormati bukanlah
ditakuti. Perilakunya akan mendorong daya inovatif dan kreativitas tinggi
bagi para pengikut. Pemimpin partisipatif akan memberikan keleluasaan
bagi para pengikut untuk berkreasi, serta memberikan penghargaan kepada
para pengikut yang berpartisipasi. Reward atau penghargaan akan
memberikan dampak pada pengikut untuk meningkatkan kinerja. Dengan
demikian, pemimpin dengan gaya partisipatif berorientasi pada “people
centered”, karena menempatkan manusia dalam organisasi pada posisi
yang paling fundamental.
b. Gaya Kepemimpinan Otokratik
Gaya Kepemimpinan Otokratik merupakan kepatuhan pengikut
terhadap pimpinan merupakan corak gaya kepemimpinan otokratik. Dalam
menjalankan kewajiban sesuai dengan aturan yang bersumber pada tradisi
dan pengikut patuh pada pimpinan bukan dilandaskan pada tatanan
impersonal, tetapi menjadi loyalitas pribadi dan membiasakan diri tunduk
pada kewajiban. Dalam hal ini, tradisi adalah suatu sistem koordinasi yang
bersifat mengikat dan dinyatakan sah, dipercaya atas dasar kesucian dari
tatanan sosial dan senantiasa ada sanksi yang dibebankan.
Pemimpin yang bergaya otokratik cenderung menganut nilai
organisasional yang bertujuan pada pembenaran segala tindakan yang
ditempuhnya untuk mencapai tujuan. Pembenaran tindakan bertendensius
pribadi, apabila tindakan tersebut akan mempermudah tercapainya tujuan,
maka dikatakan benar dan sebaliknya. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa seorang pemimpin yang bergaya otokratik mempunyai
berbagai sikap, antara lain memperlakukan para pengikut sama dengan
alat-alat lain dalam organisasi, sehingga kurang menghargai harkat dan
martabatnya; mengutamakan orientasi terhadap pelaksanaan dan
10
penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan pelaksanaan tugas tersebut dengan
kepentingan dan kebutuhan para pengikut; mengabaikan peranan para
pengikut dalam proses pengambilan keputusan.
Para pemimpin yang bergaya otokratik menjadikan tujuan organisasi
identik dengan tujuan pribadi, sehingga konsekuensinya pemimpin tidak
dapat menerima saran para pengikut. Pemimpin otokratik lebih menuntut
ketaatan penuh para pengikut, menegakkan displin kaku, keras dalam
perintah dan instruksi, serta menggunakan pendekatan punitive dalam hal
terjadinya penyimpangan oleh pengikut. Tingginya tingkat otoritas gaya
kepemimpinan pendidikan otokratik menjadikan semua kebijakan
pendidikan didominasi oleh putusan pemimpin pendidikan bergaya
otokratik yang menganggap guru, siswa dan staf administrasi mempunyai
kinerja yang rendah dan lebih cenderung statis.
c. Gaya Kepemimpinan Laissez Faire
Karakteristik utama pada gaya kepemimpinan Laissez Faire meliputi
persepsi tentang peranan, nilai-nilai yang dianut, sikap dalam hubungannya
dengan para pengikut, perilaku organisasi dan gaya kepemimpinan yang
biasa digunakan. Persepsi seorang pemimpin bergaya Laissez Faire
memandang perannya sebagai seorang pemimpin, hanya berkisar seputar
pandangan dirinya yang menganggap bahwa pada umumnya organisasi
terdiri dari orang-orang yang telah mampu mengetahui apa yang menjadi
tugas organisasi, sasaran-sasaran yang ingin dicapai, tugas apa yang harus
diuraikan oleh masing-masing anggota dan seorang pemimpin tidak perlu
sering melakukan intervensi dalam organisasi.
Pemimpin bergaya Laissez Faire memposisikan dirinya sebagai
“Fasilitator”. Melalui sikap yang permisif, perilaku seorang pemimpin yang
Laissez Faire cenderung mengarah pada tindakan yang memperlakukan
pengikut sebagai rekan sekerja. Hanya saja kehadirannya sebagai
pemimpin diperlukan karena akibat adanya struktur dan hirarki organisasi,
11
maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik utama seorang pemimpin
Laissez Faire memiliki ciri berikut :
1) Pendelegasian wewenang terjadi secara ekstensif
2) Pengambilan keputusan diserahkan kepada para pejabat pimpinan
yang lebih rendah dan kepada para petugas operasional, kecuali dalam
hal-hal itu yang memang menuntut keterlibatannya secara langsung
3) Status quo organisasional tidak terganggu
4) Pertumbuhan dan pengembangan kemampuan berpikir dan bertindak
inovatif dan kreatif diserahkan kepada para anggota organisasi yang
bersangkutan
5) Selama para anggota organisasi menunjukkan perilaku dan prestasi
kerja yang memadai, serta intervensi pimpinan dalam perjalanan
organisasi berada pada tingkat sangat minimum.
Dampak negatifnya dari tipe kepemimpinan tersebut adalah intervensi
terlalu longgar dari seorang pemimpin telah menjadikan organisasi tanpa
arah dan otoritas kepemimpinan menjadi berkurang.
d. Gaya Kepemimpinan Transformasional
Gaya Kepemimpinan Transformasional berorientasi kepada proses
membangun komitmen menuju sasaran organisasi dan memberi
kepercayaan kepada para pengikut untuk mencapai sasaran-sasaran
tersebut. Teori kepemimpinan transformasional mempelajari cara para
pemimpin mengubah budaya organisasi dan menata struktur organisasi,
serta melakukan strategi-strategi manajemen untuk mencapai sasaran
organisasi.
Kepemimpinan transformasional merupakan proses yang
didalamnya para pemimpin dan pengikut saling memberikan ide
konstruktif terkait moralitas dan motivasi lebih tinggi dalam budaya
organisasi. Para pemimpin tersebut mencoba mengajak para pengikut
dengan menyerukan cita-cita yang lebih tinggi dan nilai-nilai moral seperti
kemerdekaan, keadilan, dan kemanusiaan, bukan didasarkan atas emosi,
12
seperti keserakahan, atau kebencian. Kepemimpinan yang mentranformasi
dapat direalisasikan oleh siapapun dan pemimpin dalam semua tingkatan.
Pemimpin tersebut mentransformasi dan memotivasi para pengikut
dengan (a) membuat lebih sadar mengenai pentingnya menyelesaikan
pekerjaan dengan baik, (b) mendorong untuk lebih mementingkan
organisasi, atau tim daripada kepentingan diri sendiri.
Tiga (3) komponen kepemimpinan transformasional meliputi karisma,
stimulasi intelektual dan perhatian yang diindividualisasi. Karisma
didefinisikan sebagai proses. Seorang pemimpin memengaruhi para
pengikut dengan menimbulkan emosi-emosi yang kuat bagi para pengikut
untuk menuju komitmen organisasi. Perilaku-perilaku kepemimpinan
transformasional saling berhubungan untuk melakukan perubahan-
perubahan kinerja para pengikut dan budaya organisasi yang lebih
kondusif.
2.1.3 Fungsi Kepemimpinan
Menurut Nawawi (2006), fungsi-fungsi dari kepemimpinan adalah :
a. Fungsi Pengambilan Keputusan
Fungsi pengambilan keputusan adalah apabila pemimpin memiliki kemauan
dalam melaksanakan kekuasaan, atau wewenangnya sebagai pengambil
keputusan yang akan dilaksanakan oleh anggotanya dalam suatu organisasi.
Pengambilan keputusan memerlukan keberanian karena setiap keputusan
pasti memiliki risiko yang akan dihadapi oleh pemimpin untuk memenuhi
teori pengambilan keputusan.
b. Fungsi Instruksi
Fungsi Instruksi adalah sebuah perintah dari seorang pemimpin untuk
mewujudkan organisasi efektif yang harus disampaikan secara jelas, baik
mengenai isi dan segi bahasa yang harus disesuaikan dengan tingkat
kemampuan, atau pendidikan anggota yang menerima perintah. Dalam
memberikan suatu perintah sebaiknya diikuti dengan memberikan
penjelasan kepada anggotanya yang akan melaksanakan perintah tersebut,
13
maka akan lebih hati-hati atau teliti dalam mengerjakannya, karena suatu
perintah mungkin cukup sulit melaksanakannya bagi setiap anggota
organisasi.
c. Fungsi Konsultatif
Fungsi konsultatif adalah fungsi yang mengefektifkan setiap pemimpin, agar
bersedia memberikan kesempatan kepada anggotanya untuk berkonsultasi
dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan pekerjaan
dan mungkin juga mengenai masalah pribadi yang berhubungan langsung,
atau tidak langsung dengan pekerjaan.
Secara lebih rinci Departemen Pendidikan Nasional membagi fungsi
kepemimpinan pendidikan menjadi tujuh (7), yaitu :
1. Sebagai educator (pendidik)
2. Manajer
3. Administrator
4. Supervisor (penyelia)
5. Leader (pemimpin)
6. Inovator
7. Motivator atau sering disebut dengan istilah EMASLIM
Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai educator (pendidik)
mencakup tujuh (7) aspek, yaitu prestasi guru, kemampuan membimbing guru,
kemampuan membimbing pegawai, membimbing siswa, mengembangkan staf,
kemampuan belajar dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), serta kemampuan memberi contoh mengajar.
Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai manajer mencakup aspek
kemampuan menyusun program, menyusun organisasi kepegawaian,
menggerakkan staf dan aspek kemampuan mengoptimalkan daya pendidikan.
Pemimpin pendidikan dituntut untuk mencapai tujuan akhir yang bersifat
khusus. Kerja pemimpin pendidikan merupakan kerja tim yang dibantu oleh
guru dan staf administrasi. Pemimpin pendidikan dituntut mampu meningkatkan
kinerja semua sub sistem yang terdapat dalam institusi pendidikan. Hal itu
14
semua menuntut kemampuan pemimpin pendidikan sebagai manajer untuk
menjalankan fungsi-fungsi manajemen.
Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai administrator mencakup
kemampuan mengelola administrasi kegiatan belajar mengajar dan bimbingan,
serta konseling, kesiswaan, ketenagaan, kedanaan, sarana dan prasarana maupun
aspek kemampuan mengelola administrasi persuratan.
Fungsi kepemimpinan pendidikan sebagai seorang leader, lebih
mengarah pada pola penyadaran bagi personel pendidikan. Selain itu, pemimpin
pendidikan harus dapat memberikan layanan fasilitas bagi sarana-prasarana
pengembangan prestasi akademik, maupun non akademik pendidikan. Sebagai
seorang leader, pemimpin pendidikan menjadi faktor penggerak bagi jalannya
program pendidikan. Dengan demikian, pemimpin pendidikan harus dapat
memberikan perilaku yang dapat menumbuhkan inspirasi para pengikut.
2.2. Kinerja
2.2.1 Pengertian Kinerja
Menurut Mangkunegara (2002), kinerja pegawai adalah hasil kerja
secara kuantitas, yaitu jumlah atau banyaknya pekerjaan yang dihasilkan
pegawai dan mutu, yaitu mutu pekerjaan yang dicapai oleh seorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan waktu menyelesaikan tugas dan
tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Hasil kerja, atau prestasi itu merupakan gabungan dari tiga (3) faktor
berikut :
a. Minat dalam bekerja
b. Penerimaan delegasi tugas
c. Peran dan tingkat motivasi seorang pekerja
Robbins (2010) mengatakan kinerja adalah jawaban atas pertanyaan
”apa hasil yang dicapai seseorang sesudah mengerjakan sesuatu”. Menurut
Mangkuprawira (2008) kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang
secara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas
dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target
15
atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah
disepakati bersama.
Menurut Rivai (2004), kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi
dan kemampuan. Untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan seseorang
sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu.
Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk
mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan
dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya. Kinerja merupakan perilaku nyata
yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan oleh
pegawai sesuai dengan peranannya dalam perusahaan. Jadi, kinerja pegawai
adalah tingkat terhadapnya para pegawai mencapai persyaratan-persyaratan
pekerjaan.
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Perusahaan sebagai suatu organisasi mempunyai tujuan yakni
memperoleh keuntungan. Organisasi dapat beroperasi karena kegiatan atau
aktivitas yang dilakukan oleh para pegawai yang ada di dalam organisasi.
Aktivitas tersebut diharapkan mampu menghasilkan mutu baik, atau biasa
disebut dengan kinerja. Kinerja yang baik didukung oleh lingkungan baik,
sedangkan kinerja kurang baik didukung oleh lingkungan kurang baik.
Menurut Sutrisno (2010), faktor-faktor yang memengaruhi kinerja pegawai
adalah :
a. Efektif dan efisien
b. Otoritas dan tanggungjawab
c. Disiplin
d. Inisiatif
2.2.3 Penilaian Kinerja
Sesuai dengan unit kerja yang terdapat dalam organisasi perusahaan,
maka masing-masing unit dinilai kinerjanya, agar kinerja sumber daya
manusia yang terdapat dalam setiap unit dapat dinilai secara obyektif.
Untuk itu seorang pimpinan perlu mempunyai ukuran kinerja para pegawai,
16
jangan sampai menunggu timbulnya suatu masalah. Di samping itu,
informasi tentang kinerja pegawai diperlukan pula, bila suatu saat seorang
pimpinan ingin merubah sistem yang ada.
Handoko (2004) mengatakan, penilaian kinerja adalah proses
melalui mana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai kinerja
pegawai. Kegiatan penilaian kinerja dapat memperbaiki keputusan-
keputusan manajemen sumber daya manusia (MSDM) dan memberikan
umpan baik kepada para pegawai tentang pelaksanaan kerjanya.
Handoko (2004) mengatakan, bahwa manfaat penilaian kinerja
adalah :
a. Perbaikan prestasi kerja.
b. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.
c. Keputusan-keputusan penempatan.
d. Kebutuhan-kebutuhan latihan dan pengembangan.
e. Perencanaan dan pengembangan karir.
f. Penyimpangan-penyimpangan proses staffing.
g. Ketidakakuratan informasi.
h. Kesalahan rencana (design) pekerjaan.
i. Kesempatan kerja yang adil.
j. Tantangan eksternal.
2.3 Hubungan Antara Kinerja dan Kepemimpinan
Bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh secara tidak langsung terhadap
tingkat prestasi kerja pegawai melalui pemimpin yang memiliki peran
membentuk iklim organisasi yang lebih kondusif, dari iklim yang lebih kondusif
itu terbentuklah tingkat prestasi kerja pegawai yang lebih baik. Selain itu
memberdayakan bawahannya agar mampu meningkatkan produktivitasnya dalam
mencapai tujuan pembangunan.
Terdapat 4 (empat) faktor yang menentukan perilaku kerja manajemen
suatu perusahaan, yaitu (1) budaya perusahaan; (2) struktur, sistem, rencana dan
17
kebijakan formal; (3) kepemimpinan (leadership); dan (4) lingkungan yang
teratur.
Keberhasilan suatu organisasi sangat tergantung pada mutu
kepemimpinan yang terdapat pada organisasi bersangkutan. Maka mutu
kepemimpinan yang terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan sangat
dominan dalam keberhasilan organisasi tersebut didalam menyelenggarakan
berbagai kegiatannya, terutama kinerja para pegawainya.
2.4 Penelitian Terdahulu yang Relevan
Wahyu Andi Wibowo (2010), melakukan penelitian berjudul Analisis
Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Pegawai Bank Negara Indonesia Kantor
Cabang Pati. Subyek yang digunakan untuk penelitian adalah pegawai Bank
Negara Indonesia Cabang Pati, Jawa Tengah. Peubah kinerja pegawai yang
digunakan meliputi kemampuan teknis, kemampuan konseptual dan kemampuan
hubungan interpersonal.
Rini Natalia (2010), menarik kesimpulan bahwa dimensi gaya
kepemimpinan Kepala Cabang PT. Taspen (Persero) adalah dimensi gaya
kepemimpinan atas dasar pertimbangan tinggi dan dimensi gaya kepemimpinan
menurut struktur tinggi. Pengaruh dimensi gaya kepemimpinan Kepala PT.
Taspen (Persero) terhadap kinerja pegawai yang dihasilkan berpengaruh baik dan
menghasilkan kinerja bagus, artinya pimpinan perusahaan ini sudah dapat
mengkombinasikan dimensi gaya kepemimpinan menurut struktur dan atas
pertimbangan dengan baik, karena dari kedua (2) dimensi gaya kepemimpinan
yang ada, pemimpin perusahaan dapat memberikan pengaruh yang baik bagi
setiap pegawai yang ada.
Menurut Ana Mangopang (2010), Mayoritas penerapan Gaya
Kepemimpinan pada Kantor Distrik Abepura adalah Gaya Telling. Kepala
Distrik menerapkan gaya Telling. Sekretaris distrik menerapkan gaya Telling.
Kepala seksi pemerintahan menerapkan gaya kepemimpinan participating,
kepala seksi pemberdayaan masyarakat menerapkan gaya kepemimpinan
18
delegating. Sedangkan kepala seksi ketentraman menerapkan gaya
kepemimpinan selling, kepala seksi kesejahteraan menerapkan gaya
kepemimpinan selling serta kepala seksi pelayanan umum menerapkan gaya
kepemimpinan telling.
19
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian
Peran pemimpin pendidikan menjadi sangat urgen untuk mewujudkan
tercapainya tujuan pendidikan. Pemimpin pendidikan dalam sebuah institusi
pendidikan dituntut dapat merumuskan dan mengkomunikasikan visi dan
misi yang jelas dalam memajukan pendidikan. Suasana kerja kondusif
memudahkan pencapaian semua program pendidikan yang telah menjadi
komitmen bersama dan pekerjaan dalam suatu organisasi.
Demi terwujudnya visi dan misi tersebut, diperlukan peran seorang
pemimpin yang mampu menggunakan kewenangannya dalam merubah
sikap dan perilaku pegawai agar bekerja dengan giat dan mencapai hasil
optimal. Dalam hal ini kinerja pegawai akan sangat berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan. Baik atau buruk kinerja perusahaan inilah yang pada
akhirnya akan menentukan pencapaian tujuan perusahaan.
Untuk kepentingan penelitian ini, kinerja pegawai dipandang sebagai
hasil kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
organisasi atau perusahaan sesuai wewenang dan tanggung jawabnya untuk
mencapai tujuan organisasi, atau perusahaan. Ukuran-ukuran kinerja
pegawai ini meliputi mutu kerja dan kuantitas kerja. Kinerja pegawai selain
dipengaruhi oleh gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh pemimpinnya,
juga dipengaruhi oleh karakteristik pegawai yang bersangkutan serta situasi
yang terdapat pada lingkup organisasi.
Berdasarkan teori di atas didapat suatu pemikiran dari permasalahan
yang dihadapi adalah adanya peubah bebas (independent variable), yaitu
gaya kepemimpinan. Kemudian gaya kepemimpinan tersebut
diidentifikasikan mempunyai hubungan dengan kinerja pegawai sebagai
peubah terikat (dependent variable) yang berasal dari faktor-faktor yang
20
memengaruhi kinerja pegawai, antara lain efektif dan efisien, otoritas dan
tanggungjawab, displin, serta inisiatif.
Data diolah dengan menggunakan software Statistical Package for
Social Science (SPSS) 15,00 for windows dan bantuan Microsoft Excel
2007. Pengolahan data tersebut nantinya diharapkan dapat menghasilkan
suatu kesimpulan yang dapat menerangkan bahwa adanya pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Kerangka pemikiran tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2 dan dan tahapan penelitian pada Gambar 3.
21
Gambar 2. Kerangka pemikiran penelitian
Visi Sekolah Madania
Gaya Kepemimpinan 1. Partisipatif 2. Otokratik 3. Laissez Faire 4. Transformasional
Faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai 1. Efektif dan efisien 2. Otoritas dan tanggungjawab 3. Disiplin 4. Inisiatif
Penerapan Gaya Kepemimpinan
Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Analisis Deskriptif dan Regresi Linear Sederhana
Misi Sekolah Madania
Peningkatan Kinerja Pegawai
22
Gambar 3. Tahapan penelitian
Persiapan Penelitian pada Sekolah Madania
Referensi Tinjauan Pustaka
Perumusan Masalah
Pengumpulan Data
Pengolahan Data Analisis Regresi Linear Sederhana
Menggunakan Kuesioner dan Wawancara pada pegawai Sekolah
Madania
Pembuatan Kuesioner
Desain Penelitian
Menentukan Perangkat Analisis Statistik
Uji Validitas, Uji Reliabilitas, Rataan
Terimbang, dan Regresi Linear
Sederhana,
Kesimpulan dan Saran
Pembahasan Hasil Analisis Data
23
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Madania Parung,
Komp. Telaga Kahuripan 16330. Penelitian ini dilakukan dari Bulan
November 2011 sampai Januari 2012. Waktu tersebut digunakan untuk
memperoleh informasi, data dan keterangan lainnya dari pihak terkait
dengan penelitian ini.
3.3. Pengumpulan Data
Metode dalam penelitian ini bersifat penjelasan yang bertujuan untuk
memberikan gambaran dan penjelasan secara sistematis mengenai sifat atau
karakteristik dari suatu fenomena tertentu melalui pengujian hipotesis, yaitu
mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai. Obyek
penelitian sekaligus populasi yang menjadi responden penelitian ini adalah
Guru dan Kepala Sekolah Madania. Metode yang digunakan dalam
pengambilan contoh adalah metode sensus, atau total sampling. Sensus
adalah proses investigasi dengan mengamati semua anggota individu yang
menyusun populasi penelitian. Jumlah pegawai (guru) yang dijadikan
responden adalah 76 orang.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang dikumpulkan sendiri oleh
perorangan atau langsung melalui obyeknya. Pengumpulan data ini
biasanya dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada obyek
penelitian dan diisi secara langsung oleh yang responden.
Data primer diperoleh dengan cara:
a. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara merupakan
teknik pengumpulan data dengan cara menggunakan pertanyaan
lisan kepada subyek penelitian. Hal ini dilakukan untuk
mendapatkan gambaran dari permasalahan yang biasanya terjadi
akibat-akibat khusus yang tidak dapat dijelaskan dengan kuesioner.
24
b. Kuesioner
Pengumpulan data dengan kuesioner merupakan satu teknik
pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada
responden, dengan harapan responden memberikan respon terhadap
pertanyaan pada kuesioner. Dalam kuesioner ini digunakan model
pertanyaan tertutup, yakni bentuk pertanyaan yang sudah disertai
alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat
memilih salah satu dari alternatif jawaban tersebut.
Cara penilaian terhadap hasil dari jawaban kuesioner dengan
menggunakan Skala Likert yaitu skala yang berhubungan dengan
sikap seseorang terhadap sesuatu, dengan masing-masing bobot
nilai yaitu :
Bobot nilai = 5 (Sangat Setuju) Bobot nilai = 4 (Setuju ) Bobot nilai = 3 (Cukup Setuju) Bobot nilai = 2 (Tidak Setuju) Bobot nilai = 3 (Sangat Tidak Setuju)
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, atau
melalui media perantara. Data yang didapatkan dari arsip yang
dimiliki organisasi atau instansi, studi pustaka, penelitian terdahulu,
literatur dan jurnal yang berhubungan dengan permasalahan yang
diteliti. Data sekunder berupa :
a. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan untuk mempelajari literatur dokumen dan
buku-buku teori yang berhubungan dengan teori yang dibahas
dalam penelitian.
b. Data Perusahaan
Data perusahaan berupa dokumen, laporan maupun catatan yang
berhubungan dengan topik yang diteliti.
25
c. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dimaksud adalah ringkasan teori-teori
yang relevan dengan suatu tema tertentu yang digunakan dan
nantinya dapat dikembangkan menjadi teori dalam penelitian.
d. Referensi Internet
Hal ini merupakan sumber-sumber informasi referensi untuk
keperluan studi atau penelitian.
3.4. Pengolahan dan Analisis Data
3.4.1 Uji Validitas
Uji validitas merupakan sebagai suatu uji derajat ketepatan alat
ukur penelitian tentang isi atau arti sebenarnya yang diukur (Umar,
2005). Uji validitas kuesioner bertujuan untuk mengetahui apakah
pernyataan dalam kuesioner memenuhi syarat, atau tidak untuk
dijadikan instrumen dalam penelitian. Teknik yang dipakai untuk
menguji validitas kuesioner adalah teknik korelasi Product Moment
Pearson berikut :
………. (1)
Keterangan : rxy = Korelasi antar X dan Y n = Jumlah responden X = Skor masing-masing pertanyaan Y = Skor Total
Uji validitas akan dilakukan pada responden dimana nilai yang
dihitung dinyatakan valid, apabila nilai r lebih dari 0,361. Pengujian
dilakukan dengan menggunakan software Microsoft Excel.
26
3.4.2 Uji Reliabilitas
Sedangkan uji reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian
atau keakuratan yang ditujukan oleh alat pengukuran. Reliabilitas
dalam bentuk skala dapat dicari dengan menggunakan teknik Alpha
Cronbach. Alpha Cronbach digunakan untuk menguji reliabilitas
instrumen Skala Likert (1-5). Rumus untuk menghitung koefisien
reliabilitas Alpha Cronbach berikut :
……..………….………..… (2)
Keterangan : r11 = reliabilitas instrumen K = banyaknya butir pertanyaan ∑σ2 = jumlah ragam butir 12 = Jumlah ragam total
Mencari nilai ragam dapat menggunakan rumus berikut :
........................................................................ (3)�Keterangan : n = Jumlah responden X = Nilai skor yang dipilih
Uji reliabilitas akan dilakukan pada 30 responden. Nilai korelasi yang
dihitung dianggap sah, apabila nilai r lebih dari 0,361 dan akan semakin sah
(valid) jika mendekati angka 1,00. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan software SPSS versi 15,00.
27
3.4.3 Rataan Tertimbang
Rataan tertimbang digunakan untuk mengelompokkan jawaban
responden terhadap masing-masing kriteria (skala 1-5), kemudian
jumlah responden dikelompokkan di dalam setiap kriteria dikalikan
dengan bobotnya, lalu hasil perkalian di dalam setiap kriteria
dijumlahkan kemudian dibagi dengan jumlah respondennya, sehingga
diperoleh suatu nilai rataan tertimbang yang berada pada skala 1-5.
Cara menghitungnya adalah :
Xi 1 2 3 4 5 fi f1 f2 f3 f4 f5 Σfi
�
….………………..……………………………. (4)
Keterangan : Xi = skor butir ke - i Fi = frekuensi skor ke – i
Hasil nilai Rataan tertimbang kemudian menentukan rentang skala tiap
komponen dengan menggunakan rumus rentang skala (1-5):
……………...……………………………. (5)
Dimana m = jumlah alternatif jawaban tiap item
Dari hasil tiap perhitungan tersebut, akan didapat kesimpulan nilai terhadap
skala 1-5. Nilai Rataan tertimbang yang dihasilkan akan menunjukkan
pengaruh gaya kepemimpinan dan kinerja pegawai. Contohnya sebagai
berikut :
X =
28
Tabel 1. Nilai Skor Rataan
Skor Rataan Penilaian Penilaian 4,2 – 5 Sangat setuju Sangat baik
3,3 – 4,1 Setuju Baik 2,4 – 3,2 Cukup setuju Cukup baik 1,5 – 2,3 Tidak setuju Tidak baik ≤ 1,5 Sangat tidak setuju Sangat tidak baik
3.4.4 Analisis Deskriptif
Mengetahui karakteristik responden, pola komunikasi dan
lingkungan kerja digunakan analisis secara kualitatif, yaitu analisis
deskriptif dengan menggunakan analisis tabel rataan skor hasil kuesioner
yang diolah menggunakan Microsoft Excel 2007.
3.4.5 Analisis Regresi Linear Sederhana
Regresi merupakan suatu alat ukur yang dapat digunakan untuk
mengukur ada, atau tidaknya korelasi antar peubah. Jika memiliki dua (2)
buah peubah atau lebih, maka sudah selayaknya, apabila ingin mempelajari
bagaimana peubah-peubah itu berhubungan atau dapat diramalkan.
Analisis regresi mengaitkan hubungan yang diperoleh yang dinyatakan
dalam persamaan matematika, yaitu hubungan fungsional antara peubah-
peubah. Hubungan fungsional antara satu peubah prediktor dengan satu
peubah kriterium sebagai analisis regresi linear sederhana (tunggal),
sedangkan hubungan fungsional yang lebih dari satu peubah disebut analisis
regresi linear berganda. Melalui analisis regresi, peramalan nilai peubah
terikat pada nilai peubah bebas lebih akurat.
Persamaan regresi linear sederhana dari Y terhadap X dirumuskan
sebagai berikut:
Ŷ = a + b X ……………………………………………………. (6)
29
Keterangan: Ŷ = peubah terikat X = peubah bebas a = intersep b = koefisien regresi/slope
3.4.6 Uji Hipotesis
1. Uji t
Uji t digunakan untuk menguji parameter koefisien regresi setiap
peubah bebas secara parsial. Hal ini dapat mengetahui apakah peubah
bebas individu mempunyai pengaruh berarti terhadap peubah respons.
Pengujiannya adalah :
H0 : βi = 0 (faktor Xi mempengaruhi Y)
H1 : βi ≠ 0 (faktor Xi tidak mempengaruhi Y)
Untuk melihat pengaruh faktor X terhadap Y digunakanlah uji t
dengan rumus :
……………………………………………… (7)
Keterangan :
1 = slope faktor Xi 0 = slope konstanta
SE = Standard Error
SE =
� �
………………………..………..... (8)
thitung =
30
Keterangan : Y1 = Nilai Y pada saat i Y1 = Nilai Y hasil regresi pada saat i X1 = Nilai X pada saat i X1 = Nilai X hasil regresi pada saat i N = jumlah contoh
Pengambilan Keputusan untuk Uji t
Suatu faktor X mempunyai pengaruh terhadap Y, jika nilai
thitung lebih besar ttabel, atau nilai probabilitas hitung lebih kecil dari α
(α = 5%). Pengaruh disini berarti bahwa terjadi penolakan terhadap
H1. Sedangkan kebalikannya, jika nilai thitung lebih kecil ttabel, atau nilai
peluang hitung lebih besar dari α (α = 5%), yang menunjukkan faktor
X tidak mempunyai pengaruh terhadap Y.
thitung > ttabel atau P value < α ; tolak H0
thitung < ttabel atau P value > α ; terima H0
2. Uji F
Uji F digunakan untu menguji kesesuaian model secara serentak
apakah faktor-faktor gaya kepemimpinan berpengaruh terhadap
kinerja pegawai.
Rumus Uji F adalah :
…………………………………………. (9)
Keterangan : JKK = Jumlah kuadrat untuk nilai tengah kolom JKG = Jumlah Kuadrat galat k = Jumlah faktor yang dianalisi n = Jumlah contoh
31
Pengambilan Keputusan untuk Uji F
Suatu faktor X memengaruhi faktor Y secara bersama-sama
dapat dilihat dari nilai Fhitung. Jika Fhitung lebih besar dari Ftabel, maka
minimal ada satu X yang mempengaruhi Y dan jika Fhitung lebih kecil
dari Ftabel, maka dipastikan tidak satupun X yang memengaruhi Y.
32
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Sekolah Madania
Yayasan Pendidikan Madania Indonesia (YPMI) berdiri pada 1995
dengan para pendiri Prof. Dr. Nurcholish Madjid, Drs. Achmad Fuadi dan Prof.
Dr. Komaruddin Hidayat. Nama “Madania” berasal dari bahasa Arab
“madaniah”, satu akar kata dengan Madinah, yang artinya peradaban. Madinah
sendiri berarti tempat peradaban, yang juga sering diartikan kota, yaitu suatu
tempat yang dihuni oleh masyarakat berperadaban, penuh ketaatan, displin, dan
tunduk-patuh kepada Tuhan. Karena itu, baik “madaniah” maupun “madinah”
adalah kata turunan dari kata dasar daana, yadiinu, diinan, yang artinya taat,
tunduk, patuh dan pasrah. Madaniah dan madinah juga berasal dari kata dasar
madana-yamdunu, madyinah, yang artinya membangun, yakni membangun
peradaban.
Dengan semangat makna tersebut, pada tahun 1996 YPMI mendirikan
Sekolah Madania. Sekolah Madania adalah sekolah Indonesia yang menghargai
perbedaan agama dan pemikiran, serta menghormati individu dengan kebutuhan
pembelajaran yang beragam sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan yang
berbeda-beda. Sekolah Madania memberikan kekayaan pengalaman belajar
dalam atmosfir kearifan Indonesia yang menghargai spiritualitas, tradisi, nilai-
nilai luhur, seni budaya dan sejarah bangsa, dan berstandar internasional, serta
didukung oleh SDM, program pembelajaran dan fasilitas berkualitas.
4.1.2 Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
Visi
A True Indonesian School For The Next Generation of Leaders
33
Misi
Educating towards reviving consciousness of God, actualizing world
class standards, living with noble character, and respecting Indonesian Values.
Dengan Visi-Misi ini, Sekolah Madania mempersiapkan siswa menjadi generasi
pemimpin masa depan, yang memiliki kesadaran Tuhan, berwawasan
internasional, berkarakter mulia dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dan
tradisi Indonesia.
Values:
a. Truth
Keyakinan akan adanya kebenaran mutlak yang diekspresikan dalam bentuk
upaya menghilangkan ego (hawa nafsu) sehingga yang ada tinggal
(kehendak) Tuhan.
b. Inclusive
Niat dan kemampuan untuk menjadi pribadi yang menerima perbedaan
secara ikhlas dalam agama, keyakinan dan kemampuan, serta keunikan diri
sendiri dan orang lain.
c. Integrity
Menjalankan niat, pemikiran, perasaan dan perbuatan yang baik dan benar,
serta keberpihakan (komitmen) kepada yang baik dan benar.
d. Care
Niat dan kemampuan peduli membantu orang lain demi melaksanakan
pelayanan kepada seluruh umat manusia secara adil, penuh penghargaan dan
penuh rasa hormat yang diwujudkan dengan teladan dalam pengabdian dan
pelayanan melalui mendidik, mengajar, menghormati, membimbing,
mengarahkan dan membantu dengan segenap kasih-sayang.
4.1.3 Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan
Sekolah Madania mempunyai struktur organisasi yang cukup sederhana
dan sesuai dengan kebutuhan yang ada. Struktur organisasi sangat diperlukan
untuk pengaturan tugas, tanggungjawab dan wewenang, sehingga proses dapat
berjalan dengan baik dan benar.
34
Penjelasan mengenai Job description para responden sebagai berikut :
Job Description Head of Secondary
a. Memastikan seluruh koordinator yang berada di bawah tanggungjawabnya
untuk melaksanakan performance target sesuai dengan rencana.
b. Memastikan kebijakan sekolah dalam bidang pendidikan dan pengajaran
dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh koordinator, guru dan staf yang
berada di bawah tanggungjawabnya (grade 7-12).
c. Melaksanakan kebijakan sekolah dalan hal pendidikan dan pengajaran, serta
memastikan kejelasan kebijakan tersebut kepada seluruh koordinator, guru
dan staf yang berada di bawah tanggungjawabnya.
d. Membimbing dan memberikan arahan kepada koordinator untuk membantu
dan memberikan pemahaman yang benar kepada guru dan staf dalam hal
perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan cara menerima,
memeriksa dan memberikan masukan atas perencanaan tersebut, agar
standar dan mutu yang ditetapkan terpenuhi dengan baik.
e. Memastikan terpenuhinya semua standar pendididikan nasional bagi SMP
dan SMA (Secondary) sesuai dengan persyaratan Kementrian Pendidikan
Nasional.
f. Memastikan terlaksananya koordinasi dan komunikasi efektif, inter dan
antar bagian, terkait tugas dan tanggungjawab department of secondary.
g. Melakukan observasi dan membimbing seluruh sub-ordinatnya dalam
rangka pengembangan pegawai.
h. Memastikan sarana dan prasarana pendukung pekerjaan sub-ordinatnya
tersedia sesuai dengan kebutuhan dan dan sumber daya yang ada.
i. Merepresentasikan secondary (SMP dan SMA) dalam setiap kegiatan
kedinasan.
j. Memberikan masukan dan laporan kepada Principal tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kebijakan dan ide-ide, serta inisiatif baru mengenai
pendidikan dan pengajaran di secondary maupun primary untuk
menciptakan continuous learning environment.
35
k. Mendukung dan melaksanakan peraturan sekolah, peraturan perusahaan,
standard operating procedure (SOP) dan keputusan-keputusan, atau
kebijakan yang dibuat oleh perusahaan.
l. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh Principal sesuai dengan
kapasitas sebagai Head of Secondary.
Job description Head of Primary
a. Setiap akhir tahun ajaran membuat Performance Target untuk satu tahun
ajaran berikutnya, yang berisi target individu sebagai head of primary.
b. Setiap akhir tahun ajaran membuat Rencana Kerja Tahunan untuk satu
tahun ajaran berikutnya yang berisi rencana kerja sebagai head of primary
yang meliputi rencana kerja seluruh koordinator yang berada di bawah
tanggungjawabnya beserta anggarannya.
c. Memastikan seluruh koordinator yang berada di bawah tanggungjawabnya
untuk membuat Performance Target dan melaksanakannya sesuai dengan
rencana.
d. Memastikan kebijakan sekolah dalam bidang pendidikan dan pengajaran
dimengerti dan dilaksanakan oleh seluruh koordinator, guru dan staf yang
berada di bawah tanggungjawabnya (Grade 1-6)
e. Melaksanakan kebijakan sekolah dalam hal pendidikan dan pengajaran, dan
memastikan kejelasan kebijakan tersebut kepada seluruh koordinator, guru
dan staf yang berada di bawah tanggungjawabnya.
f. Membimbing dan memberikan arahan kepada koordinator untuk membantu
dan memberikan pemahaman yang benar kepada para guru dan staf dalam
hal perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dengan cara menerima,
memeriksa dan memberikan masukan atas perencanaan tersebut, agar
standard dan mutu yang ditetapkan terpenuhi dengan baik.
g. Memastikan terpenuhinya semua standar pendidikan nasional bagi SD
(Primary) sesuai dengan persyaratan Kementrian Pendidikan Nasional.
h. Memastikan terlaksananya koordinasi dan komunikasi yang efektif, inter
dan antar bagian, terkait tugas dan tanggungjawab department of Primary.
36
i. Melakukan observasi dan membimbing seluruh sub-ordinatnya dalam
rangka pengembangan pegawai.
j. Memastikan sarana dan prasarana pendukung pekerjaan sub-ordinatnya
tersedia sesuai dengan kebutuhan dan sumber daya yang ada.
k. Merepresentasikan primary (SD) dalam setiap kegiatan kedinasan.
l. Memberikan masukan dan laporan kepada Principal tentang hal-hal yang
berhubungan dengan kebijakan dan ide-ide, serta inisiatif baru mengenai
pendidikan dan pengajaran di primary maupun secondary untuk
menciptakan continuous learning environment.
m. Mendukung dan melaksanakan peraturan sekolah, peraturan perusahaan,
standard operating procedure (SOP) dan keputusan-keputusan, atau
kebijakan yang dibuat oleh Perusahaan.
n. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh Principal sesuai dengan
kapasitas sebagai head of Primary.
Job description coordinator grade 10-12:
a. Memastikan bahwa semua base teacher 10-12 yang dipimpinnya sudah
menjalankan tugas sebagaimana mestinya sesuai dengan job description
untuk base teacher.
b. Membantu dan mengarahkan base teacher dalam menyelesaikan masalah
kesiswaan.
c. Mengkomunikasikan hasil meeting koordinator kepada base teacher dan
guru pada grade yang dipimpinnya.
d. Bekerjasama dengan koordinator community service dan ekstrakurikuler
mengkoordinasikan hal-hal yang berkaitan dengan kesiswaan : community
service dan ekstrakurikuler.
e. Membantu koordinator subject dalam menyusun kegiatan remedial dan
berdasarkan masukan dari base teacher dan memastikan terlaksananya
kegiatan remedial.
f. Bekerjasama dengan koordinator school event mengorganisir kegiatan
kesiswaan dalam lingkup grade yang dipimpinnya.
g. Memimpin rapat grade mingguan.
37
h. Menyusun jadwal grade assembly rutin dan menunjuk Person In Charge
(PIC) untuk setiap kegiatan.
i. Melalui base teacher memastikan proses kenaikan kelas berjalan lancar
melalui mekanisme rapat umum yang dipimpin Kepala Sekolah.
j. Melalui base teacher memastikan setiap siswa telah memenuhi semua
persyaratan kelulusan atau kenaikan kelas (KKM, internship, final paper,
reading passport, dan community service).
k. Melakukan koordinasi dengan MSR
l. Melakukan koordinasi dengan student service dalam menangani Organisasi
Intra Sekilah (OSIS) (Student Council) bekerja sama dengan pembina OSIS
yang ditunjuk langsung oleh kepala sekolah.
m. Merekomendasikan penanganan suatu masalah kepada student service, atau
SEN sesuai dengan kebutuhan.
n. Bekerjasama dengan guru kelas 12 untuk mempersiapkan siswa menghadapi
ujian nasional.
o. Bekerjasama dengan guru kelas 10 untuk melaksanakan proses penjurusan.
p. Membantu kepala sekolah mempersiapkan UN kelas 12 melalui serangkaian
program: tryout, ujian praktek, ujian sekolah, reinforcement, dan ujian
nasional.
q. Menjalankan kewajiban mengajar sebanyak maksimal delapan (8) periode.
r. Mendukung dan melaksanakan peraturan sekolah, peraturan perusahaan,
SOP dan keputusan-keputusan atau kebijakan yang dibuat oleh Perusahaan.
s. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh kepala sekolah sesuai
dengan kapasitas bersangkutan
Job Description Teacher Subject
a. Merencanakan pembelajaran sesuai dengan kurikulum yang sudah
ditetapkan dalam bentuk semester outline dan power point.
b. Mengunduh rencana dan materi pembelajaran ke dalam sistem yang sudah
disediakan.
c. Melakukan lesson plan meeting dengan koordinator subject setiap minggu.
d. Melakukan kegiatan pembelajaran seoptimal mungkin.
e. Mempersiapkan evaluasi harian, tengah semester dan akhir semester.
38
f. Mengolah hasil evaluasi belajar siswa secara holistik meliputi tes tertulis,
penugasan, proyek, usaha, dan lain-lain.
g. Mengupload nilai hasil evaluasi belajar siswa dalam sistem yang disediakan.
h. Menulis rapor narasi di setiap akhir semester.
i. Mencatat perkembangan siswa berkaitan dengan subject yang diajarkannya.
j. Melaporkan perkembangan siswa yang cukup nyata kepada orang tua.
k. Mengembangkan pembelajaran sesuai dengan standar Madania.
l. Melakukan perhitungan KKM di awal semester.
m. Memastikan minimal 90% siswa mencapai nilai di atas KKM.
n. Memberikan program remedial kepada siswa yang membutuhkan.
o. Melaporkan perkembangan siswa yang nyata kepada base teacher.
p. Mengikuti training-training untuk meningkatkan kompetensi mengajar.
q. Mendukung dan melaksanakan peraturan sekolah, peraturan perusahaan,
SOP dan keputusan-keputusan atau kebijakan yang dibuat oleh perusahaan.
r. Melaksanakan pekerjaan lain yang ditugaskan oleh kepala sekolah sesuai
dengan kapasitas bersangkutan.
4.2. Karakteristik Pegawai
Di bagian ini menjelaskan gambaran umum tentang responden yang
terdiri dari Guru Primary dan Secondary Sekolah Madania. Total keseluruhan
untuk pegawai yang diteliti adalah 76 pegawai.
Dalam penelitian ini karakteristik responden dianalisis secara deskriptif
dan peubah yang dianalisis meliputi Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan Terakhir,
Lama/Masa Kerja, Unit Kerja dan Pendapatan. Tabel karakteristik responden
dapat dilihat pada Tabel 2.
39
Tabel 2. Karakteristik responden
Karakteristik Pegawai Jumlah Pegawai (Orang)
Persentase (%)
Usia (Tahun)
20 - 25 3 4 26 - 30 26 34 31 - 35 22 29 36 - 40 18 24 41 - 45 7 9
Jenis Kelamin Laki-laki 19 25
Perempuan 57 75
Pendidikan
SMA 2 3 SMK 4 5
Diploma 4 5 S1 62 82 S2 4 6
Masa Kerja (Tahun)
1 - 5 24 32 6 - 10 43 57 11 -15 9 12
Unit Kerja Primary 26 34.
Secondary 50 66
Pendapatan (juta rupiah)
< 2 juta 3 4 2 - 3 17 23 3 - 4 29 38 4 - 5 18 24 5 - 6 8 11 6 - 7 1 2
Uraian pada Tabel 2 sebagai berikut :
1. Jenis Kelamin Responden
Responden dalam penelitian ini berjumlah 76 pegawai dari 234 karyawan
Sekolah Madania. Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat disimpulkan bahwa
responden dengan jenis kelamin laki-laki 19 orang (25%) dan wanita 57
orang (75%). Penentuan jenis kelamin diperlukan, karena dalam
menentukan gaya kepemimpinan seorang pemimpin dibutuhkan pandangan
dari para karyawan laki-laki maupun perempuan, sehingga jenis kelamin
dijadikan salah satu karakteristik untuk mengetahui gaya kepemimpinan
pada Sekolah Madania.
40
2. Usia Responden
Berdasarkan Gambar 4, bahwa usia responden dengan usia 20-25 tahun
sebanyak 3 orang (4%), usia 26-30 tahun sebanyak 26 orang (34%), usia 31-
35 tahun sebanyak 22 orang (29%), usia 36-40 tahun sebanyak 18 orang
(24%), usia 41-45 tahun sebanyak 7 orang (9%). Pegawai Sekolah Madania
dominan berusia 26-30 tahun (34%) dikarenakan sebagian besar pegawai
adalah pegawai senior yang sudah lama bekerja di Sekolah Madania dan
yang terendah adalah usia 20-25 tahun (4%). Minimal dan maksimal
rinciannya dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Persentase responden berdasarkan usia
41
3. Pendidikan Formal Responden
Berdasarkan Gambar 5, pendidikan formal didominasi oleh pegawai dengan
pendidikan S1 62 orang (81,6%), karena syarat umum untuk dapat menjadi
pegawai Sekolah Madania adalah pendidikan S1. Semakin tinggi
pendidikan seseorang, maka semakin paham dan lebih luas pandangannya
terhadap gaya kepemimpinan seorang pemimpin. Disisi lain terdapat
pegawai yang pendidikannya rendah yaitu SMA 2 orang (3%).
Gambar 5. Persentase responden berdasarkan pendidikan
4. Masa Kerja Responden
Masa kerja pegawai biasanya menunjukkan tingkat kemampuan dan
pengalaman yang dimiliki oleh seseorang berdasarkan Tabel 2, masa kerja
responden dibagi menjadi tiga (3) kelompok, yaitu 1-5 tahun, 11-15 tahun
dan 6-10 tahun. Kelompok responden lebih dominan berada pada kelompok
masa kerja 6-10 tahun (57%), dan relatif sedikit pada pegawai yang bekerja
pada kelompok 1-5 tahun (12%). Data sebaran pegawai menurut masa kerja
dapat dilihat pada Gambar 6.
42
Gambar 6. Persentase responden berdasarkan lama bekerja
5. Unit Kerja Responden
Berdasarkan Tabel 2, Kelompok unit kerja responden terbagi menjadi dua
(2) bagian, yaitu level primary (tingkat SD) sebesar 34% dan level
secondary (tingkat SMP-SMA) sebesar 66%.
Gambar 7. Persentase responden berdasarkan unit kerja
6. Pendapatan Rataan Responden
Berdasarkan Gambar 8, pendapatan rataan responden di bawah
Rp.2.000.000 sebanyak 3 orang (4%), untuk pendapatan Rp.2.000.000-
Rp.3.000.000 sebanyak 17 orang (22%), pendapatan Rp.3.000.000-
Rp.4.000.000 sebanyak 29 orang (38%), pendapatan Rp.4.000.000-
Rp.5.000.000 sebanyak 18 orang (24%), pendapatan Rp.5.000.000-
43
Rp.6.000.000 sebanyak 8 orang (11%), pendapatan lebih dari Rp.6.000.000
sebanyak 1 orang (1%), sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pegawai Sekolah Madania memiliki pendapatan Rp.3.000.000-
Rp.4.000.000. Pendapatan lebih dominan pada Rp.3.000.000-Rp.4.000.000
(38%) dan relatif kecil pada pendapatan dari Rp.6.000.000 (1%).
Gambar 8. Persentase responden berdasarkan pendapatan
4.3. Analisis Gaya Kepemimpinan
Kuesioner gaya kepemimpinan disampaikan kepada pegawai yang terdiri
dari guru dan tenaga kependidikan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang
memengaruhi kinerja pegawai. Gaya kepemimpinan seseorang adalah tingkah
laku yang dilakukan oleh seorang pemimpin dalam proses mengarahkan dan
memengaruhi orang-orang di bawahnya. Pengolahan data dilakukan dengan
menggunakan alat analisis regresi linear sederhana.
Gaya kepemimpinan adalah suatu cara, atau teknik seseorang dalam
menjalankan suatu kepemimpinan dan dapat pula diartikan sebagai norma
perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba
mempengaruhi orang lain seperti yang dilihat.
Gaya kepemimpinan pendidikan lebih terlihat pada pola-pola yang
dikembangkan dalam berbagai kebijakan yang ditempuhnya dalam menjalankan
kepemimpinan. Berbagai bentuk gaya kepemimpinan tersebut terimplementasi
dalam melakukan semua kebijakan pendidikan, yang meliputi pengadaan
44
pembinaan terhadap semua personel pendidikan, pelaksanaan program-program
pendidikan, serta berbagai bentuk realisasi program itu sendiri.
Menurut hasil penelitian, rataan skor tertinggi terdapat dalam gaya
kepemimpinan Transformasional. Hal ini menggambarkan bahwa Kepala
Sekolah menginginkan para Guru bekerja sesuai arahan dari Kepala Sekolah dan
memberitahukan apa yang dijalankan untuk setiap unit kerja yang ada di Sekolah
Madania. Ini membuktikan bahwa transfer-knowledges yang dilakukan Kepala
Sekolah sudah baik dan harus dipertahankan karena hal ini merupakan hal positif
untuk kemajuan Sekolah. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 3 dan 4.
Tabel 3. Penilaian rataan skor gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Primary
Deskripsi Pernyataan Skor Total*
(T) Rataan = T/n
1 2 3 4 5
Kepala Sekolah memberikan instruksi dengan jelas dan tegas agar pekerjaan diselesaikan tepat pada waktunya. 0 0 2 20 4 106 4,08
Kepala sekolah langsung memberi hukuman, tanpa adanya komunikasi penyelesaian konflik tersebut ketika terjadi konflik diantara sesama pegawai.
9 11 3 3 0 52 2,00
Kepala Sekolah tidak berkoordinasi dengan bawahannya dan mengambil keputusan sendiri ketika memperoleh tugas dari Management yang lebih tinggi (Contoh Direktur dan Principal).
5 11 5 4 1 63 2,42
Rataan Gaya Kepemimpinan Otokratik 2,83 Kepala Sekolah melibatkan diri dalam semua aspek kegiatan-kegiatan di kantor. 0 3 7 14 2 93 3,58
Kepala Sekolah ditempat saya mengajak staffnya bersama-sama merumuskan suatu tujuan dari program yang dilaksanakan.
1 1 10 10 4 93 3,58
Kepala Sekolah senang menerima saran, pendapat, dan kritikan-kritikan dari bawahan. 1 2 7 12 4 94 3,62
Kepala Sekolah terlebih dahulu mendengarkan masukan/saran dari pegawai dalam pengambilan keputusan ketika terdapat musibah/bencana yang terjadi di lingkungan.
0 3 7 9 7 98 3,77
Rataan Gaya Kepemimpinan Partisipatif 3,23
Kepala Sekolah memberikan tanggung jawab penuh pemecahan masalah kepada bawahan pemecahan masalah berkaitan dengan kesejahteraan pegawai.
0 5 7 11 3 90 3,46
Kepala Sekolah saya memperlihatkan perasaan bila dia tidak suka atau ada masalah dengan seorang staff. 1 3 6 11 5 94 3,62
45
Lanjutan tabel 3.
Deskripsi Pernyataan Skor Total
* (T)
Rataan = T/n
1 2 3 4 5
Kepala Sekolah saya menetapkan, bila ingin konsultasi tentang suatu program atau ada masalah, hendaknya dikonsultasikan lebih dahulu dengan pegawai yang lebih senior, bila tidak dapat dipecahkan masalahnya, baru kepada kepala Sekolah.
0 1 8 11 6 100 3,85
Rataan Gaya Kepemimpinan Laise Fairez 3,34 Kepala Sekolah memberikan pendelegasian wewenang yang jelas terhadap pegawai. 0 1 2 12 11 111 4,27
Kepala Sekolah terbuka menerima pendapat dari pegawai. 0 1 4 11 10 108 4,15
Kepala Sekolah tegas dalam mengambil keputusan. 0 1 2 12 11 111 4,27 Rataan Gaya Kepemimpinan Transformasional 4,23
Gaya kepemimpinan 1.213 3.52 *) (0x1)+(0x2)+(2x3)+(4x20)+(5x4)=106, perhitungan berikutnya dilakukan dengan cara yang sama.
Tabel 4. Penilaian rataan skor gaya kepemimpinan Kepala Sekolah Secondary
Deskripsi Pernyataan Skor Total*
(T) Rataan = T/n
1 2 3 4 5
Kepala Sekolah memberikan instruksi dengan jelas dan tegas agar pekerjaan diselesaikan tepat pada waktunya. 0 1 11 31 7 194 3,88
Kepala sekolah langsung memberi hukuman, tanpa adanya komunikasi penyelesaian konflik tersebut ketika terjadi konflik diantara sesama pegawai.
21 24 5 0 0 84 1,68
Kepala Sekolah tidak berkoordinasi dengan bawahannya dan mengambil keputusan sendiri ketika memperoleh tugas dari Management yang lebih tinggi (Contoh: Direktur dan Principal).
5 26 13 6 0 120 2,40
Rataan Gaya Kepemimpinan Otokratik 2,65 Kepala Sekolah melibatkan diri dalam semua aspek kegiatan-kegiatan di kantor. 1 12 15 17 5 163 3,26
Kepala Sekolah ditempat saya mengajak staffnya bersama-sama merumuskan suatu tujuan dari program yang dilaksanakan.
0 7 24 17 2 164 3,28
Kepala Sekolah senang menerima saran, pendapat dan kritikan-kritikan dari bawahan. 0 2 20 24 4 180 3,60
Kepala Sekolah terlebih dahulu mendengarkan masukan/saran dari pegawai dalam pengambilan keputusan ketika terdapat musibah/bencana yang terjadi di lingkungan.
1 4 17 25 3 175 3,50
Rataan Gaya Kepemimpinan Partisipatif 3,03
46
Lanjutan Tabel 4.
Deskripsi Pernyataan Skor Total
* (T) Rataan = T/n
1 2 3 4 5
Kepala Sekolah memberikan tanggungjawab penuh pemecahan masalah kepada bawahan pemecahan masalah berkaitan dengan kesejahteraan pegawai.
4 15 23 8 0 135 2,70
Kepala Sekolah saya memperlihatkan perasaan bila dia tidak suka atau ada masalah dengan seorang staff. 3 21 10 15 1 140 2,80
Kepala Sekolah saya menetapkan, bila ingin konsultasi tentang suatu program atau ada masalah, hendaknya dikonsultasikan lebih dahulu dengan pegawai yang lebih senior, bila tidak dapat dipecahkan masalahnya, baru kepada kepala Sekolah.
4 2 21 20 3 166 3,32
Rataan Gaya Kepemimpinan Laise Fairez 3,01 Kepala Sekolah memberikan pendelegasian wewenang yang jelas terhadap pegawai. 0 4 23 15 8 177 3,54
Kepala Sekolah terbuka menerima pendapat dari pegawai. 2 5 19 12 12 177 3,54
Kepala Sekolah tegas dalam mengambil keputusan. 0 15 10 18 7 167 3,34 Rataan Gaya Kepemimpinan Transformasional 3,47
Gaya kepemimpinan 2.042 3,10 *) Perhitungan serupa dengan total pada Tabel 3.
4.4. Faktor-faktor Kinerja Pegawai
Kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara
keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan
dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target, atau sasaran,
atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Kinerja pegawai merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan sebuah
perusahaan, atau organisasi dalam mencapai tujuannya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Sekolah Madania dapat
diketahui persepsi, atau penilaian pegawai terhadap pernyataan-pernyataan yang
menyangkut kinerja pegawai sebagai seperti dimuat pada Tabel 5.
47
Tabel 5. Rataan tertimbang penilaian Kinerja Guru Primary Sekolah Madania
Deskripsi Pernyataan Skor Total*
(T) Rataan = T/n 1 2 3 4 5
Banyaknya volume pekerjaan yang diterima oleh pegawai sudah sesuai dengan kemampuan. 0 0 5 6 15 114 4,38
Banyaknya volume pekerjaan tidak menjadi hambatan bagi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.
0 2 5 2 17 112 4,31
Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume yang telah ditentukan. 0 2 3 4 17 114 4,38
Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang telah ditentukan. 0 3 3 3 17 112 4,31
Rataan Kinerja Efektif dan Efisien Guru 4,35
Pegawai diharuskan menyelesaikan tugas pada hari berikutnya, jika pekerjaan tidak dapat dikerjakan sesuai waktu yang tersedia.
0 0 0 3 23 127 4,88
Pegawai melaksanakan pekerjaan menurut pembagian kerja masing-masing. 0 0 0 2 24 128 4,92
Pegawai mempunyai ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 0 3 3 3 17 112 4,31
Pegawai bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan. 0 0 5 4 17 116 4,46
Rataan Kinerja Otoritas dan Tanggungjawab Guru 4,48
Pegawai masuk kerja tepat waktu. 0 2 4 1 19 115 4,42
Pegawai berada di ruangan kantor pada saat jam kerja. 0 1 1 0 24 125 4,81
Pegawai tidak pernah dikenakan sanksi atau hukuman. 0 1 1 0 24 125 4,81
Pegawai bekerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 0 0 2 1 23 125 4,81
Rataan Kinerja Disiplin Guru 4,55
Pegawai dapat berpikir kreatif dalam melaksanakan pekerjaan. 0 2 5 4 15 110 4,23
Pegawai dapat memberikan ide yang baik dalam bekerja. 0 1 4 6 15 113 4,35
Pegawai mampu bekerja sama dengan baik dengan rekan kerja. 0 1 7 5 13 108 4,15
Pegawai mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam pekerjaan. 0 2 7 6 11 104 4,00
Rataan kinerja Inisiatif Guru 4,47
Kinerja Guru 1.860 4,46
*) Perhitungan serupa dengan total pada Tabel 3.
48
Tabel 6. Rataan tertimbang penilaian Kinerja Guru Secondary Sekolah Madania
Deskripsi Pernyataan Skor Total*
(T) Rataan = T/n 1 2 3 4 5
Banyaknya volume pekerjaan yang diterima oleh pegawai sudah sesuai dengan kemampuan. 0 6 5 32 7 190 3,80
Banyaknya volume pekerjaan tidak menjadi hambatan bagi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.
0 12 10 15 13 179 3,58
Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume yang telah ditentukan. 0 18 11 10 11 164 3,28
Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang telah ditentukan. 0 11 14 12 13 177 3,54
Rataan Kinerja Efektif dan Efisien Guru 3,55
Pegawai diharuskan menyelesaikan tugas pada hari berikutnya, jika pekerjaan tidak dapat dikerjakan sesuai waktu yang tersedia.
0 0 8 27 15 207 4,14
Pegawai melaksanakan pekerjaan menurut pembagian kerja masing-masing. 0 2 0 16 32 228 4,56
Pegawai mempunyai ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. 0 5 14 12 19 195 3,90
Pegawai bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang diberikan. 0 1 6 8 35 227 4,54
Rataan Kinerja Otoritas dan Tanggungjawab Guru 3,88
Pegawai masuk kerja tepat waktu. 0 0 2 3 45 243 4,86
Pegawai berada di ruangan kantor pada saat jam kerja. 0 1 3 5 41 236 4,72
Pegawai tidak pernah dikenakan sanksi atau hukuman. 0 1 3 5 41 236 4,72
Pegawai bekerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. 0 1 1 5 43 240 4,80
Rataan Kinerja Disiplin Guru 4,13
Pegawai dapat berpikir kreatif dalam melaksanakan pekerjaan. 0 11 18 15 6 166 3,32
Pegawai dapat memberikan ide yang baik dalam bekerja. 0 9 19 14 8 171 3,42
Pegawai mampu bekerjasama dengan baik dengan rekan kerja. 0 4 5 16 25 212 4,24
Pegawai mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam pekerjaan. 0 5 26 16 3 167 3,34
Rataan kinerja Inisiatif Guru 4,02
Kinerja Guru 3.238 3,89 *) Perhitungan serupa dengan total pada Tabel 3.
49
Pada data penelitian di Primary dan Secondary Sekolah Madania, rataan
skor tertinggi terdapat pada faktor kinerja kedisiplinan Guru. Penjelasan
pernyataan pada tabel, mengacu kepada tingkat displin pada waktu dan
tanggungjawab. Tentunya sering didengar kata disiplin waktu, maksudnya
memiliki arti demikian ketika dihadapkan pada waktu dalam melakukan sesuatu
artinya dalam melakukan sesuatu tersebut kita memiliki tanggungjawab kepada
waktu.
Displin tidak terlepas dari peraturan, peraturan bersifat mengikat artinya
siapapun yang berada pada lingkungan yang memiliki suatu peraturan secara
tidak langsung memiliki tanggung jawab pada peraturan tersebut. Ketika orang
tersebut mematuhi peraturan tersebut maka ia telah bersikap disiplin dan ketika
berbuat sebaliknya dia telah berbuat tidak disiplin dan akan dikenai sanksi sesuai
aturan yang berlaku. Kedua cakupan ini harus dipenuhi oleh setiap orang, jika
ingin disebut telah memiliki sikap disiplin diri, sehingga meningkatkan kinerja
terhadap pekerjaannya.
4.5. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Guru
Bahwa gaya kepemimpinan Kepala Sekolah berpengaruh terhadap kinerja
guru. Disamping itu juga penghargaan berupa perhatian pimpinan terhadap hasil
kerja yang dicapai para guru, dengan ucapan yang menyejukan, membuat guru
juga termotivasi dengan baik sehingga meningkatkan kinerja guru tersebut.
Hasil penelitian keseluruhan tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
kinerja guru yang diberikan baik oleh pimpinan secara keseluruhan sangat
menunjang dalam meningkatkan mutu kerja para guru. Hal tersebut dapat dilihat
dari analisis data dengan menggunakan kinerja Guru sebagai peubah terikat dan
gaya kepemimpinan sebagai peubah bebasnya, sehingga menggunakan metode
analisis liniear sederhana (Lampiran 9). Analisis ini digunakan untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh peubah independen terhadap peubah
dependen. Nilai R square 0,289 menunjukkan sumbangan pengaruh gaya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai 28,9% dan sisanya (71,1%) dipengaruhi
oleh faktor lain.
50
Berdasarkan hasil pengolahan regresi linear sederhana, pola gaya
kepemimpinan terhadap kinerja pegawai memiliki nilai 0,000 < 0,05, maka gaya
kepemimpinan berpengaruh nyata terhadap kinerja pegawai. Persamaan regresi
untuk pola gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai adalah :
Ŷ = 1,504 + 0,679X1
Persamaan model regresi diinterpretasikan bahwa setiap kenaikan satu
satuan pola gaya kepemimpinan akan meningkatkan kinerja 1,504.
4.6. Uji Hipotesis
Uji F dan uji t digunakan untuk menguji hipotesi apakah gaya
kepemimpinan tidak berpengaruh atau berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
Hipotesis penelitian adalah :
H0. : Terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai
H1 : Tidak terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan terhadap kinerja
pegawai
4.6.1 Uji F
Uji F digunakan untuk menguji secara serentak, apakah gaya kepemimpinan
(X), berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Hasil uji F menunjukkan nilai F
30,143 dengan nilai nyata 0,000 < 0,05, sehingga terima H0. tolak H1. Jadi, dapat
disimpulkan terdapat pengaruh antara gaya kepemimpinan (X) terhadap kinerja
pegawai (Y).
4.6.2 Uji t
Uji t digunakan untuk menguji konstanta dari setiap peubah bebas Hal ini
berarti bahwa uji t dapat mengetahui, apakah peubah independen secara
individu mempunyai pengaruh berarti terhadap peubah dependen. Berdasarkan
uji t gaya kepemimpinan yang memiliki nilai nyata kurang dari 0,05 adalah gaya
kepemimpinan (X) 0,001. Gaya kepemimpinan inilah yang berpengaruh
terhadap kinerja pegawai Sekolah Madania.
51
4.7. Penerapan Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai
Kepemimpinan merupakan bagian tidak terpisahkan dalam kehidupan
berorganisasi. Banyak gaya kepemimpinan dapat dipilih untuk kemudian
diterapkan oleh seorang pemimpin dalam organisasi yang dipimpinnya.
Sekalipun gaya kepemimpinan transformasional diyakini oleh banyak pihak
sebagai salah satu gaya kepemimpinan yang terbaik, namun pelaksanaanya
membutuhkan beberapa kondisi, baik dalam diri pemimpin, maupun kondsi
organisasinya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan, kepemimpinan transformasional
merupakan gaya kepemimpinan yang diterapkan di Sekolah Madania, karena
Kepala Sekolah berupaya mentransformasikan nilai-nilai yang dianut oleh
bawahan dalam mendukung visi dan tujuan organisasi. Melalui transformasi
nilai-nilai tersebut, diharapkan hubungan baik antar anggota organisasi dapat
dibangun, sehingga muncul iklim saling percaya diantara anggota organisasi.
4.8. Implikasi Manajerial
Hubungan antara Gaya yang diinginkan dengan Gaya yang dipakai sangat
erat. Melihat dari penerapan Gaya yang diterapkan oleh Kepala Sekolah Primary
dan Kepala Sekolah Secondary Madania adalah Gaya Kepemimpinan
Transformasional, dimana gaya kepemimpinan ini berorientasi kepada proses
membangun komitmen menuju sasaran organisasi dan memberi kepercayaan
kepada bawahan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut.
Langkah operasional yang dapat diterapkan oleh Kepala Sekolah adalah :
1. Para Kepala Sekolah mentransformasi dan memotivasi para bawahannya
dengan membuat lebih sadar tentang pentingnya menyelesaikan pekerjaan
dengan baik, mendorong untuk lebih mementingkan organisasi, atau tim
daripada kepentingan diri sendiri. Kepala sekolah sebagai pendidik selain
mengatur Sekolah secara umum, juga memberikan pembelajaran, baik
pada guru dan staf ataupun siswa/i, disamping menjadi guru dalam
bidang bimbingan dan penyuluhan. Membimbing guru dalam menyusun,
melaksanakan program pembelajaran sampai teknik evaluasi bagian dari
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Kepala Sekolah.
52
2. Pada penerapan kinerja yang bernilai sangat baik, yaitu kinerja
tanggungjawab dan kinerja disiplin. Setiap pegawai memiliki kekurangan,
maupun masalah yang dihadapi, ada baiknya Kepala Sekolah tidak hanya
menuntut penyelesaian tugas tetapi juga memperhatikan kesejahteraan
pegawai.
3. Kinerja karyawan akan meningkat, apabila gaya kepemimpinan diperkuat.
Hasil ini memberikan implikasi akan perlunya untuk lebih mempraktekkan
gaya kepemimpinan kepada para pegawai Sekolah Madania. Tinjauan
terhadap indikator penyusun peubah gaya kepemimpinan. Hasil ini
menunjukkan perlunya meningkatkan integritas para karyawan Sekolah
Madania di seluruh unit kerjanya.
53
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
1. Kepemimpinan transformasional merupakan gaya kepemimpinan yang
diterapkan di Sekolah Madania, karena kepala sekolah berupaya
mentransformasikan nilai-nilai yang dianut oleh bawahan untuk
mendukung visi dan tujuan organisasi. Melalui transformasi nilai-nilai
tersebut, diharapkan hubungan baik antar pegawai dapat dibangun,
sehingga muncul iklim saling percaya di lingkungan kerja.
2. Kinerja pegawai (guru), baik departemen Primary maupun Secondary di
Sekolah Madania dapat dijelaskan oleh kinerja efektif dan efisien (skor
3,55-4,35), kinerja otoritas dan tanggungjawab (skor 3,88-4,48), kinerja
displin (skor 4,13-4,55) dan kinerja inisiatif (skor 4,02-4,47).
Keseluruhan penilaian kinerja tersebut berada pada nilai skor rataan
setuju/baik hingga sangat setuju/baik.
3. Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Madania berpengaruh nyata dan
positif terhadap kinerja pegawai (guru).
2. Saran
1. Untuk mentransformasi nilai-nilai dalam lingkungan kerja oleh pimpinan
di Sekolah Madania, maka perlu dilakukan oleh Kepala Sekolah melalui
langkah-langkah tegas, tetapi tetap mengacu pada tujuan yang telah
ditentukan, agar tercapainya visi dan misi Sekolah Madania tercapai,
misalnya sikap menghargai ide-ide baru, cara dan metode baru, praktik-
praktik baru yang dilakukan para guru dalam proses kegiatan belajar
mengajar (KBM) di sekolah dan menjalin kemitraan dengan berbagai
pihak.
54
2. Untuk mempertahankan dan meningkatkan kinerja guru sesuai kriteria
kinerja yang telah diterapkan, maka berdayakan guru untuk melakukan
hal yang terbaik untuk sekolah, mendengarkan semua pemikiran guru
untuk mengembangkan semangat kerjasama, sehingga guru merasa
dihargai, dapat sadar dengan sendirinya untuk berperilaku disiplin dan
profesional dalam menuju guru mutu dan mandiri.
3. Agar gaya kepemimpinan di Sekolah Madania berdampak positif bagi
peningkatan kinerja pegawai, maka kepemimpinan kepala sekolah perlu
diberdayakan. Pemberdayaan kepala sekolah mengandung arti
peningkatan kemampuan secara fungsional, dimana kepala sekolah
mampu berperan sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang dan
tanggungjawabnya, baik itu sebagai pemimpin bagi para guru, maupun
sebagai manajer, atau pemimpin dalam manajemen sekolah. Hal ini
dikarenakan, tugas dan fungsi kepala sekolah merupakan sosok sentral
dalam peningkatan mutu kualitas pendidikan di sekolah.
55
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, T H. 2004. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia. BPFE, Yogyakarta.
Hasibuan, M. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. (Edisi revisi). PT Bumi Aksara, Jakarta
Mangkuprawira, Tb. S. 2008. Bisnis, Manajemen, dan Sumberdaya Manusia. IPB Press, Bogor.
Mangkunegara, S.P. 2002. Evaluasi Kinerja Sumberdaya Manusia. Refika Aditama, Jakarta.
Mangopang, A. 2010. Analisis Gaya Kepemimpinan dan Komitmen Kerja Pegawai Kantor Distrik Abepura Jayapura. Skripsi pada Departemen Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.
Natalia, R. 2010. Analisis Pengaruh Dimensi Gaya Kepemimpinan Atasan Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus PT Taspen (Persero) Cabang Bogor). Skripsi pada Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nawawi, H. 2006. Evaluasi dan Manajemen Kinerja di Lingkungan Perusahaan dan Industri. Gadjah Mada Press University, Yogyakarta.
Rivai, V. 2004. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Robbins, S.P, 2010. Perilaku Organisasi (Terjemahan Buku 1), Salemba Empat, Jakarta.
Rohmat, 2010. Kepemimpinan Pendidikan Konsep dan Aplikasi. STAIN Press. Purwokerto.
Siagian, S.P. 2004. Teori Pengembangan Organisasi. PT Bumi Aksara, Jakarta.
Sutrisno, Edy, 2010. Budaya Organisasi, Kencana Prenada Media Group. Jakarta.
Umar, H. 2005. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wibowo, W.A. 2010. Analisis Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Bank Negara Indonesia Kantor Cabang Pati). Skripsi pada
56
Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Yukl, G. 2010. Kepemimpinan Dalam Organisasi, (Edisi Kelima). PT Indeks, Jakarta.
LAMPIRAN
57
Lampiran 1. Hasil Wawancara
1. Menurut Ibu apakah gaya kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh
terhadap kinerja pegawai ? Bolehkah dijelaskan ?
Jawab : Gaya kepemimpinan setiap pemimpin, termasuk kepala sekolah akan
mempengaruhi kinerja pegawai. Hal ini dikarenakan pemimpin memiliki empat
peran pokok: penentu arah gerak (pathfinding), penyelarasan pandangan langkah
(aligning), pendelegasian (empowering) dan keteladanan (modeling). Untuk
mewujudkannya, diperlukan karisma dan wibawa dari hati, sehingga menimbulkan
gerakan dengan kekuatan pengaruhnya untuk mencapai tujuan organisasi yang telah
ditentukan dalam pathfinding. Pengaruh ini berhubungan dengan kemampuan
pemimpin membangun hubungan interpersonal dengan pegawai. Pegawai adalah
manusia berperasaan, sehingga komunikasi yang baik berperan dalam memahami
satu sama lain, agar semua pihak dapat mengeluarkan potensi terbesarnya bagi
organisasi.
2. Apakah kinerja para pegawai sekolah madania berpengaruh terhadap gaya
kepemimpinan ? Bolehkah dijelaskan ?
Jawab : Ada yang ya dan ada juga tidak. Setiap pemimpin memiliki gaya
kepimimpinannya masing-masing. Gaya kepimpinan yang dilakukan dikondisikan
terhadap kinerja pegawai. Yang diperlukan adalah kemampuan pemimpin untuk
membaca keadaan dan meresponnya dengan gaya kepimpinan yang tepat.
3. Dari hasil pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai adakah
manfaatnya untuk sekolah ? Apa saja ?
Jawab : Maksudnya ini teh, kalau gaya kepemimpinan disesuaikan dengan kinerja
pegawai, di nomor 2
Manfaat untuk sekolah (organisasi) sebagai akibat dari gaya kepimimpinan terhadap
kinerja pegawai adalah :
58
Lanjutan Lampiran 1.
a. Tercapainya tujuan orgainisasi dalam pathfinding dengan mendorong orang
lain untuk bergerak menuju tujuan melalui contoh yang diberikan .
b. Terdapatnya kesamaan standar melalui pengembangan kemampuan pegawai
Lampiran 2. 59
1. Kuesioner ini disusun untuk melihat dan mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai pada Sekolah Madania Parung.
2. Untuk itu saya memohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi kuesioner ini dengan jujur, benar dan akurat agar informasi ilmiah yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan.
3. Jawaban yang Bapak/Ibu/Saudara berikan tidak ada kaitannya dengan penilaian komitmen maupun kinerja anda, sebab kuesioner ini hanya ditujukan untuk keperluan ilmiah dan penyelesaian tugas akhir studi.
4. Atas perhatian dan partisipasi Bapak/Ibu/Saudara, saya sampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya.
Nama : Daniar Lusiani
NRP : H24097022
Fakultas : Ekonomi dan Manajemen
Program Studi : Program Sarjana Alih Jenis Manajemen
Identitas Responden
1. Jenis Kelamin :
2. Umur :
3. Pendidikan Terakhir :
4. Lama/Masa Kerja : Tahun
5. Level : Primary/Secondary
6. Level Pendapatan : a. Rp. 2.000.000 – Rp. 3.000.000
b. Rp. 3.000.001 – Rp. 4.000.000
c. Rp. 4.000.001 – Rp. 5.000.000
d. Rp. 5.000.001 – Rp. 6.000.000
e. Rp. 6.000.001 – ≥ Rp. 7.000.000
Keterangan :
Sangat Setuju (SS) = 5
Setuju (S) = 4
Cukup Setuju (CS) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
KUESIONER PENGUMPULAN DATA ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI
(Studi Kasus Madania Indonesian School with World Class Standard)
Lampiran 2. 60
Lanjutan Lampiran 2.
Cara Pengisian Kuesioner
1. Mohon memberi tanda ceklis ( ) pada jawaban yang Bapak/Ibu anggap paling sesuai.
2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawab.
3. Setelah melakukan pengisian, mohon Bapak/Ibu mengembalikan kepada yang menyerahkan kuesioner
Lampiran 3. Kuesioner gaya kepemimpinan 61 GAYA KEPEMIMPINAN
NO PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABAN STS TS CS S SS
1 Kepala Sekolah memberikan instruksi dengan jelas dan tegas agar pekerjaan diselesaikan tepat pada waktunya.
2 Kepala sekolah langsung memberi hukuman, tanpa adanya komunikasi penyelesaian konflik tersebut ketika terjadi konflik diantara sesama pegawai.
3 Kepala Sekolah tidak berkoordinasi dengan bawahannya dan mengambil keputusan sendiri ketika memperoleh tugas dari Management yang lebih tinggi (Contoh; Direktur dan Principal).
4 Kepala Sekolah melibatkan diri dalam semua aspek kegiatan - kegiatan di kantor.
5 Kepala Sekolah ditempat saya mengajak staffnya bersama-sama merumuskan suatu tujuan dari program yang dilaksanakan.
6 Kepala Sekolah senang menerima saran, pendapat, dan kritikan-kritikan dari bawahan.
7 Kepala Sekolah terlebih dahulu mendengarkan masukan/saran dari pegawai dalam pengambilan keputusan ketika terdapat musibah/bencana yang terjadi di lingkungan.
8 Kepala Sekolah memberikan tanggung jawab penuh pemecahan masalah kepada bawahan pemecahan masalah berkaitan dengan kesejahteraan pegawai.
9 Kepala Sekolah saya memperlihatkan perasaan bila dia tidak suka atau ada masalah dengan seorang staff.
10 Kepala Sekolah saya menetapkan, bila ingin konsultasi tentang suatu program atau ada masalah, hendaknya dikonsultasikan lebih dahulu dengan pegawai yang lebih senior, bila tidak bisa dipecahkan masalahnya, baru kepada kepala Sekolah.
11 Kepala Sekolah memberikan pendelegasian wewenang yang jelas terhadap pegawai.
12 Kepala Sekolah terbuka menerima pendapat dari pegawai.
13 Kepala Sekolah tegas dalam mengambil keputusan.
Lampiran 4. Kuesioner kinerja pegawai 62
KINERJA PEGAWAI
NO PERNYATAAN ALTERNATIF JAWABAN STS TS CS S SS
1 Banyaknya volume pekerjaan yang diterima oleh pegawai sudah sesuai dengan kemampuan.
2 Banyaknya volume pekerjaan tidak menjadi hambatan bagi pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya.
3 Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari volume yang telah ditentukan.
4 Pegawai mampu menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang telah ditentukan.
5 Pegawai diharuskan menyelesaikan tugas pada hari berikutnya, jika pekerjaan tidak dapat dikerjakan sesuai waktu yang tersedia.
6 Pegawai melaksanakan pekerjaan menurut pembagian kerja masing-masing.
7 Pegawai mempunyai ketepatan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
8 Pegawai bertanggungjawab terhadap pekerjaan yang diberikan.
9 Pegawai masuk kerja tepat waktu.
10 Pegawai berada di ruangan kantor pada saat jam kerja.
11 Pegawai tidak pernah dikenakan sanksi atau hukuman.
12 Pegawai bekerja sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
13 Pegawai dapat berpikir kreatif dalam melaksanakan pekerjaan.
14 Pegawai dapat memberikan ide yang baik dalam bekerja.
15 Pegawai mampu bekerja sama dengan baik dengan rekan kerja.
16 Pegawai mampu memecahkan masalah yang terjadi dalam pekerjaan.
Lampiran 6. Jawaban responden tentang gaya kepemimpinan 64
No. G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 Total Rerata
1 4 4 4 3 3 2 3 3 4 4 5 4 4 47 3.62
2 4 2 3 4 4 3 5 4 3 5 5 5 5 52 4.00
3 4 2 4 3 2 2 2 2 5 4 4 3 4 41 3.15
4 5 2 2 4 4 4 4 5 3 4 4 4 5 50 3.85
5 4 3 4 2 3 3 2 2 4 3 3 2 2 37 2.85
6 4 2 2 4 5 5 5 4 2 4 5 5 5 52 4.00
7 5 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 47 3.62
8 5 2 3 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 57 4.38
9 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 48 3.69
10 4 2 2 4 4 4 3 4 4 3 2 3 3 42 3.23
11 4 4 2 3 3 4 4 4 4 2 5 5 4 48 3.69
12 4 2 2 3 4 5 5 5 4 3 5 5 5 52 4.00
13 4 2 2 3 3 4 4 4 4 3 5 5 5 48 3.69
14 4 2 2 3 3 3 5 3 3 5 4 3 4 44 3.38
15 4 2 2 4 3 3 2 2 4 3 3 3 3 38 2.92
16 4 2 4 2 2 4 3 4 3 5 4 4 4 45 3.46
17 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 4 5 5 50 3.85
18 3 3 5 2 4 2 3 3 5 5 4 4 4 47 3.62
19 5 2 2 5 5 5 3 4 2 4 4 4 4 49 3.77
20 4 2 2 4 4 4 4 3 2 3 4 4 5 45 3.46
21 4 2 2 4 4 4 5 2 3 4 5 5 4 48 3.69
22 4 2 3 4 3 3 4 3 5 4 5 5 5 50 3.85
23 4 4 3 4 4 4 3 3 5 3 4 4 4 49 3.77
24 4 2 2 5 5 4 4 3 2 5 5 5 5 51 3.92
25 4 2 2 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 44 3.38
26 4 2 2 4 4 4 5 2 5 4 4 4 5 49 3.77
27 4 2 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 36 2.77
28 4 2 3 2 3 3 3 2 3 4 3 4 4 40 3.08
29 5 2 2 4 5 5 5 3 4 5 5 5 5 55 4.23
30 4 2 4 4 4 2 2 3 3 2 3 2 2 37 2.85
31 4 2 2 4 4 5 4 4 2 4 3 3 3 44 3.38
32 4 2 2 5 4 4 4 4 2 4 4 5 4 48 3.69
33 4 2 2 2 3 3 3 2 3 3 4 4 4 39 3.00
34 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 3 2 37 2.85
35 3 2 2 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 40 3.08
36 4 2 2 5 3 4 4 3 3 4 5 5 5 49 3.77
37 3 2 2 3 3 4 4 2 4 4 3 3 2 39 3.00
38 4 2 2 2 3 4 3 2 2 3 4 2 2 35 2.69
39 4 3 3 2 3 4 4 3 4 3 3 3 2 41 3.15
40 4 2 2 5 4 3 3 4 2 3 3 3 4 42 3.23
41 5 2 2 5 5 5 5 4 2 4 4 3 4 50 3.85
42 2 2 2 2 2 4 3 2 2 3 3 4 4 35 2.69
43 4 2 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 45 3.46
44 3 3 4 2 2 3 4 2 2 4 4 4 5 42 3.23
45 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 4 3 2 38 2.92
46 4 2 2 3 4 4 3 3 2 4 5 5 5 46 3.54
47 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 2 3 3 41 3.15
48 3 2 2 4 4 3 4 2 2 2 3 3 3 37 2.85
49 4 2 2 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 41 3.15
50 5 2 2 4 4 3 4 3 3 4 3 2 3 42 3.23
51 4 2 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 40 3.08
52 3 2 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 38 2.92
53 3 2 3 4 3 5 3 3 2 3 4 5 4 44 3.38
54 4 2 2 3 3 4 4 2 2 4 5 4 3 42 3.23
55 4 3 2 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 51 3.92
56 4 2 2 2 3 4 4 2 3 2 3 4 4 39 3.00
57 4 2 2 4 3 4 4 3 3 5 3 4 3 44 3.38
58 5 2 3 2 4 3 2 3 2 5 5 5 5 46 3.54
59 4 2 3 2 2 3 3 2 4 3 3 2 2 35 2.69
60 4 2 2 4 4 4 3 2 2 3 3 3 3 39 3.00
61 4 2 2 5 3 4 4 2 2 4 4 5 4 45 3.46
62 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 49 3.77
63 3 2 2 4 3 4 4 2 2 3 5 5 4 43 3.31
64 5 2 4 3 4 4 4 2 3 4 5 5 5 50 3.85
65 5 2 2 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 47 3.62
66 4 2 4 2 2 4 2 2 4 2 2 2 4 36 2.77
67 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 3.00
68 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 4 45 3.46
69 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 5 4 44 3.38
70 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 45 3.46
71 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 43 3.31
72 5 3 3 3 4 4 5 3 3 3 3 4 3 46 3.54
73 4 3 3 3 3 3 3 3 5 3 3 3 3 42 3.23
74 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 46 3.54
75 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 43 3.31
76 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 42 3.23
3.39
Lampiran 7. Jawaban responden tentang kinerja pegawai 65
No. K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7 K8 K9 K10 K11 K12 K13 K14 K15 K16 Total Rerata
1 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 62 3.88
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 60 3.75
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
5 3 2 2 2 4 4 2 3 4 4 4 4 3 3 2 3 49 3.06
6 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
7 4 3 4 2 4 4 2 3 2 2 2 4 4 4 4 2 50 3.13
8 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
10 4 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 56 3.50
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 59 3.69
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
13 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 60 3.75
14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
15 3 2 2 2 4 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 2 49 3.06
16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 63 3.94
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
18 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 63 3.94
19 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 55 3.44
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 3 59 3.69
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
22 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 61 3.81
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
24 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 62 3.88
25 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 3 3 4 69 4.31
26 5 5 4 4 4 5 5 4 3 5 5 3 4 4 4 5 69 4.31
27 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 59 3.69
28 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 2 3 4 3 66 4.13
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 79 4.94
30 3 2 2 2 3 4 3 2 5 5 5 5 3 4 2 3 53 3.31
31 2 2 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 3 64 4.00
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
33 3 3 3 2 3 4 3 4 4 4 4 4 2 2 3 3 51 3.19
34 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 2 2 3 3 53 3.31
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 60 3.75
36 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64 4.00
37 2 2 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 54 3.38
38 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 57 3.56
39 4 5 3 4 3 5 4 5 5 5 5 5 3 2 4 4 66 4.13
40 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 70 4.38
41 2 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 5 4 5 2 3 67 4.19
42 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 54 3.38
43 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 53 3.31
44 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 54 3.38
45 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 50 3.13
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 49 3.06
47 4 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 50 3.13
48 4 3 2 3 4 2 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 48 3.00
49 4 2 2 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 2 4 51 3.19
50 4 2 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 49 3.06
51 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 48 3.00
52 3 2 2 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 48 3.00
53 4 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 71 4.44
54 4 3 2 3 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 3 66 4.13
55 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 76 4.75
56 4 3 3 2 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 67 4.19
57 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 67 4.19
58 3 4 5 3 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 71 4.44
59 4 3 2 2 5 4 2 5 5 5 5 5 3 4 4 2 60 3.75
60 4 3 2 3 3 4 3 3 5 5 5 5 2 2 5 3 57 3.56
61 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 73 4.56
62 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 74 4.63
63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 75 4.69
64 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 71 4.44
65 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 70 4.38
66 4 2 2 3 4 4 2 5 3 3 3 5 4 4 5 3 56 3.50
67 2 2 2 2 4 4 2 3 3 2 2 4 4 3 5 3 47 2.94
68 4 4 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 3 4 4 3 69 4.31
69 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 73 4.56
70 5 3 4 3 5 2 4 4 5 5 5 5 2 4 4 5 65 4.06
71 4 2 2 3 4 4 3 5 5 5 5 5 4 2 5 3 61 3.81
72 2 2 2 3 3 4 4 5 5 5 5 5 3 3 5 3 59 3.69
73 4 2 3 2 4 4 3 3 5 5 5 5 2 2 2 3 54 3.38
74 4 4 2 2 4 4 3 4 5 5 5 4 2 3 5 3 59 3.69
75 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 4 3 67 4.19
76 4 2 2 2 4 4 3 4 5 3 3 5 2 2 4 3 52 3.25
3.81
Lampiran 8. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 66
Gaya Kepemimpinan
Resp. G1 G2 G3 G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 G13 Total Rataan
1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 41 3.15
2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 44 3.38
3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 46 3.54
4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 49 3.77
5 4 3 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 42 3.23
6 4 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 39 3.00
7 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 40 3.08
8 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 44 3.38
9 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 51 3.92
10 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 46 3.54
11 4 2 4 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 41 3.15
12 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 31 2.38
13 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 52 4.00
14 4 4 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 2 41 3.15
15 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 43 3.31
16 4 2 3 2 2 2 3 2 2 2 3 3 3 33 2.54
17 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 42 3.23
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 40 3.08
19 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 45 3.46
20 4 4 3 2 2 4 3 3 2 4 3 3 3 40 3.08
21 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 4 47 3.62
22 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 47 3.62
23 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 51 3.92
24 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 3 4 4 50 3.85
25 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 4 4 4 51 3.92
26 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 40 3.08
27 3 4 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 45 3.46
28 4 3 4 2 2 3 3 3 2 4 4 4 4 42 3.23
29 3 5 4 4 3 5 3 3 3 3 4 4 3 47 3.62
30 4 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 41 3.15
0.403 0.625 0.590 0.711 0.809 0.625 0.384 0.502 0.809 0.593 0.590 0.586 0.637
Koefisien validitas
r tabel 0.361
Lanjutan Lampiran 8. 67
Kinerja
K14 K15 K16 K17 K18 K19 K20 K21 K22 K23 K24 K25 K26 K27 K28 K29 total Rataan
3 5 5 3 3 5 3 3 5 5 5 3 2 2 3 3 58 3.63
5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 78 4.88
4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 5 4 74 4.63
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 79 4.94
3 2 2 2 5 4 2 3 4 2 4 5 3 3 2 3 49 3.06
4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 3 4 3 68 4.25
4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 72 4.50
4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 2 67 4.19
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 76 4.75
4 2 2 3 4 4 3 5 4 2 4 4 4 2 5 3 55 3.44
5 5 5 3 5 5 4 4 3 5 5 5 5 5 4 4 72 4.50
4 3 3 4 5 5 5 5 5 3 4 5 4 5 4 3 67 4.19
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 5.00
4 5 3 4 3 5 4 5 5 5 5 3 3 2 4 4 64 4.00
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 80 5.00
4 3 2 2 5 4 2 5 4 3 4 5 3 4 4 2 56 3.50
5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 2 3 3 57 3.56
4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 3 70 4.38
3 2 2 2 3 4 3 2 4 2 4 3 3 4 2 3 46 2.88
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 75 4.69
4 4 2 3 4 5 3 5 4 4 4 4 3 3 4 2 58 3.63
4 3 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 2 3 3 4 67 4.19
4 2 2 2 4 4 3 4 4 2 2 4 2 2 4 3 48 3.00
4 3 3 3 5 5 3 3 3 3 4 5 4 4 3 3 58 3.63
3 2 2 2 4 4 2 5 2 2 4 4 3 3 3 2 47 2.94
4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 2 4 3 67 4.19
2 2 2 4 4 5 4 3 4 2 4 4 2 3 5 4 54 3.38
4 3 2 2 4 5 3 5 4 3 4 4 3 4 5 2 57 3.56
4 3 3 4 4 5 4 5 5 3 5 4 5 5 5 4 68 4.25
4 3 3 2 4 5 5 5 5 3 5 4 4 4 5 3 64 4.00
0.693 0.818 0.831 0.825 0.485 0.721 0.841 0.577 0.641 0.818 0.660 0.485 0.602 0.570 0.573 0.690
68
Lampiran 9. Hasil uji perhitungan analisis SPSS
A. Koefisien Validitas dan Reliabilitas
Cor relations
.403*
.027
30
.625**
.000
30
.590**
.001
30
.711**
.000
30
.809**
.000
30
.625**
.000
30
.384*
.036
30
.502**
.005
30
.809**
.000
30
.593**
.001
30
.590**
.001
30
.586**
.001
30
.637**
.000
30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
G1
G2
G3
G4
G5
G6
G7
G8
G9
G10
G11
G12
G13
Gaya_
Kepemim
pinan
Correlation is s ignif icant at the 0.05 level (2-tailed).*.
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level
(2-tailed).
**.
Reliability Statis tics
.853 13
Cronbach's
Alpha N of Items
69
Lanjutan Lampiran 9.
Cor relations
.693**
.000
30
.818**
.000
30
.831**
.000
30
.825**
.000
30
.485**
.007
30
.721**
.000
30
.841**
.000
30
.577**
.001
30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
K1
K2
K3
K4
K5
K6
K7
K8
Kinerja_
Pegaw ai
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level
(2-tailed).
**.
Reliability Statis tics
.920 16
Cronbach's
Alpha N of Items
Cor relations
.641**
.000
30
.818**
.000
30
.660**
.000
30
.485**
.007
30
.602**
.000
30
.570**
.001
30
.573**
.001
30
.690**
.000
30
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
Pearson Correlation
Sig. (2-tailed)
N
K9
K10
K11
K12
K13
K14
K15
K16
Kinerja_
Pegaw ai
Correlation is s ignif icant at the 0.01 level
(2-tailed).
**.
70
Lanjutan Lampiran 9.
B. Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pegawai
Uji Linearitas Model Analisis Regresi Sederhana (Uji F)
Uji Asumsi Normalitas Residual Model Regresi
Koefisien Determinasi Model Regresi Sederhana
Descriptive Statis tics
3.8062 .49338 76
3.3925 .39107 76
Kinerja
Kepemimpinan
Mean Std. Deviation N
ANOVAb
5.284 1 5.284 30.143 .000a
12.973 74 .175
18.257 75
Regression
Residual
Total
Model
1
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Kepemimpinana.
Dependent Variable: Kinerjab.
Tests of Nor mality
.113 76 .017 .969 76 .058Kinerja
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kolmogorov-Smirnova
Shapiro-Wilk
Lilliefors Signif icance Correctiona.
Model Summ aryb
.538a .289 .280 .41869
Model
1
R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
Predictors: (Constant), gaya_kepemimpinana.
Dependent Variable: kinerjab.
71
Lanjutan Lampiran 9.
Hasil Analisis Regresi Linear Sederhana Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja
Pegawai
Coefficientsa
1.504 .422 3.562 .001
.679 .124 .538 5.490 .000
(Constant)
Kepemimpinan
Model
1
B Std. Error
Unstandardized
Coeff icients
Beta
Standardized
Coeff icients
t Sig.
Dependent Variable: Kinerjaa.