ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary...

102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI) Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta Oleh: SOFIA AGUSTINA NIM. F0307084 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary...

Page 1: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)

Skripsi

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat

untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta

Oleh:

SOFIA AGUSTINA

NIM. F0307084

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN MOTTO

”Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan maka apabila kamu telah

selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain,

dan hanya kepada Tuhan-mulah hendaknya kamu berharap”

(Q . S Alam Nasyrah : 6-8)

“Banyak kegagalan dalam hidup ini, dikarenakan orang-orang tidak menyadari

betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah”

(Thomas Alva Edison)

“Kita hanya hidup sekali, tetapi jika kita menjalaninya dengan benar,

sekali berarti cukup”

(Joe E. Lewis)

Do The Best, Be The Best, Lets God Take The Rest

(Blue Dynamics UNS)

Page 5: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Finally, the journey ends….bukan karena kuat atau

hebatku tapi karena doa, dukungan yang begitu besar

dari orang-orang di sekelilingku…..

Aku persembahkan karya kecilku ini untuk:

Allah SWT, atas berkah dan rahmatnya kepada ku

Ibu dan Bapak tercinta

terima kasih atas doa, bimbingan, dan kasih sayangnya

selama ini

Kakak-kakakQ tersayang, Mbak Okta, Mas Razi

dan Mbak Cicik

Sahabat-sahabatku tercinta yang selalu membuatku tersenyum

Terima kasih semuanya…..

Page 6: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan

hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul:

“ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE (Studi Empiris pada Perusahaan

Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi

salah satu syarat guna memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi

Jurusan Akuntansi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha semaksimal mungkin untuk

memberikan yang terbaik. Namun, penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangannya, karena banyak kesulitan dan hambatan yang harus dilalui. Tetapi,

berkat adanya bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak, maka

akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih atas

segala bimbingan dan bantuan kepada:

1. Allah SWT, Sang Pencipta yang telah memberikanku ridho-Nya

menyelesaikan skripsi ini dan mengantarkanku menjadi seorang Sarjana

Ekonomi. Alhamdulillah ya Allah.

2. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.Com., Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Jaka Winarna, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Page 7: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

4. Agus Widodo, SE, M.Si., Ak., selaku pembimbing akademik sekaligus

pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu, perhatian, dan

kesabarannya dalam membimbing dan mengarahkan dari awal perkuliahan

hingga penulis menyusun hingga menyelesaikan skripsi ini.

5. Tim penguji comprehensive Dra. Evi Gantyowati, M.Si, Ak; Dr. Payamta,

M.Si, Ak dan Drs. Sri Hanggana, M.Si, Ak atas kemudahan dalam ujian.

6. Pak Timin atas bantuan dan kemudahan yang diberikan.

7. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta

seluruh staf dan karyawan yang telah memberikan ilmu, bimbingan, arahan,

dan pelayanan kepada penulis.

8. Ibu dan BapakQ tersayang yang selalu memberikan kasih sayang, semangat,

perhatian, dan doa yang tak pernah ada putusnya.

9. Kakak-kakakQ (Mbak Okta, Maz Razi dan Mbak Cicik) yang selalu

menyemangati dan mendukung, serta memberiku keyakinan akan diriku.

10. Teman seperjuanganku Fransiska Dyan Irmayanti dan Isebel Sara Sade Adu,

tibalah kita di langkah terakhir kita.

11. Teman-teman kuliahku tersayang, tya, irma, adu, endu, dewi, ayus, dee, putri,

nia, cui dan masih banyak lagi yang tidak dapat penulis sebutkan satu per

satu.

12. Penghuni kos “Sekartaji 4”, novita, retna, wulan, mb ciput, mei, lisa, anjar.

Kalian menjadi keluarga keduaQ di tanah rantau ini hhe..terima kasih atas

kasih sayang, perhatian, saran dan hiburannya selama ini.

I’ll miss u guys ^.^

Page 8: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

13. Teman-teman MB UNS yang telah memberiku kenangan indah bermain di

Istora Senayan dalam ajang GPMB 2008, khususnya section pit instrumen,

novita, santi, mb nunun, mb mimin, mb aming, gadis, mita, mas dito, hanung

dan fadil, live is beautifull ^.^

14. Teman-teman HMJ-Ak 2009 yang memberiku pengalaman berorganisasi.

15. Anne, Umi, Peka atas masukan dan bantuannya dalam menyusun skripsi ini.

16. Seseorang yang pernah mengisi hari-hariku selama di rantau yang dulu selalu

mendukung dan menjadi penyemangatku.

17. Semua pihak yang membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan.

Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan masukan bagi

semua pihak yang berkepentingan.

Surakarta, 22 Maret 2011

Penulis

Page 9: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................................... i

ABSTRAKSI ....................................................................................... ii

ABSTRACT ......................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ v

HALAMAN MOTTO .......................................................................... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................... iv

KATA PENGANTAR ......................................................................... viii

DAFTAR ISI ....................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ............................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... xvi

BAB I. PENDAHULUAN ................................................................. 1

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................ 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................ 10

D. Manfaat Penelitian ............................................................... 11

E. Sistematika Penulisan .......................................................... 12

Page 10: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.......................................................... 13

A. Tinjauan Pustaka .................................................................. 13

1. Agency Theory ............................................................... 13

2. Corporate Governance ................................................... 16

3. Kepemilikan Manajerial ................................................. 24

4. Kepemilikan Institusional ............................................... 26

5. Tipe Kepemilikan ………................................................ 28

6. Voluntary Disclosure ....................................................... 29

B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary

Disclosure .............................................................................. 30

C. Kerangka Teoritis ................................................................. 34

D. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis ............. 34

BAB III. METODE PENELITIAN ...................................................... 40

A. Desain Penelitian .................................................................. 40

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ............ 40

C. Data dan Metode Pengumpulan Data .................................. 42

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .................... 42

E. Metode Analisis Data ............................................................ 48

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ....................................... 53

A. Deskriptif Data ....................................................................... 53

1. Seleksi Sampel ................................................................. 53

2. Statistik Deskriptif ........................................................... 54

B. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ................................... 61

Page 11: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

1. Uji Normalitas ................................................................. 61

2. Uji Multikolonieritas ….................................................... 62

3. Uji Autokorelasi ............................................................... 63

4. Uji Heteroskedastisitas ..................................................... 64

5. Analisa Hasil Regresi ....................................................... 67

BAB V. PENUTUP ................................................................................ 82

A. Kesimpulan ............................................................................ 82

B. Saran ...................................................................................... 84

C. Keterbatasan ........................................................................... 84

D. Rekomendasi ........................................................................... 85

DAFTAR PUSTAKA ….......................................................................... 86

LAMPIRAN

Page 12: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

I.1. Hasil Penelitian-penelitian Terdahulu ….......................... 8

III.1. Kategori Item Voluntary Disclosure ................................. 46

III.2. Nilai Durbin-Watson ......................................................... 52

IV.1. Hasil Seleksi Sampel Kriteria ............................................ 53

IV.2. Statistik Deskriptif Variabel Dependen ............................ 54

IV.3. Statistik Deskriptif Variabel Independen ......................... 58

IV.4. Tipe Kepemilikan ............................................................... 59

IV.5. Hasil Uji Kolmogrov-Smirnoz ........................................... 61

IV.6. Hasil Uji Multikolinieritas Model Pertama …………..… 62

IV.7. Hasil Uji Multikolonieritas Model Kedua …………….. 62

IV.8. Hasil Uji durbin-watson Model Pertama_

tanpa pembobotan ……………………………………. … 63

IV.9. Hasil Uji durbin-watson Model Kedua_pembobotan ...... 64

IV.10. Hasil Uji Glesjer Model Pertama_tanpa pembobotan ..... 66

IV.11. Hasil Uji Glesjer Model Kedua_pembobotan ................. 67

IV.12. Hasil Regresi Berganda Model Pertama ……………...... 69

IV.13. Hasil Regresi Berganda Model Kedua …………............ 77

IV.14. Hasil Uji Paired Sample t-test ………………………...... 81

Page 13: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

II.1 Skema Konsep Penelitian ............................................... 34

IV.1 Grafik Voluntary Disclosure .......................................... 55

IV.2. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Pertama_

tanpa pembobotan ……………………......................... 65

IV.3. Hasil Uji Heteroskedastisitas Model Kedua_pembobotan 65

Page 14: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Item Voluntary Disclosure

Lampiran II Daftar Perusahaan Sampel

Lampiran III Statistik Deskriptif

Lampiran IV Uji Asumsi Klasik

Lampiran V Analisis regresi Berganda

Lampiran VI T-test

Page 15: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

Page 16: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)

ABSTRAKSI

SOFIA AGUSTINA

F 0307084

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variabel independen dari corporate governance terhadap luas voluntary disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008. Corporate governance direpresentasikan oleh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan ukuran komite audit.

Pengukuran luas voluntary disclosure dalam penelitian ini menggunakan teknik scoring sesuai penelitian Achmad (2007) dengan menyesuaikan item-item tersebut dengan Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 dan Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-134/BL/2006 . Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 51 perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008. Sampel tersebut dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil pengujian regresi berganda menunjukkan bahwa corporate governance mempengaruhi luas voluntary disclosure. Variabel independen (corporate governance) yang mempengaruhi luas voluntary disclosure yaitu ukuran dewan komisaris. Peran penting dalam melaksanakan corporate governance berada pada dewan komisaris yang berfungsi sebagai pengawas aktifitas dan kinerja perusahaan serta sebagai penasihat direksi dalam memastikan bahwa perusahaan melaksanakan corporate governance yang baik, termasuk voluntary disclosure (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006). Variabel lain yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tipe kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure baik dalam model pertama tanpa pembobotan maupun model kedua pembobotan. Kata kunci: corporate governance, kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, tipe kepemilikan, ukuran dewan komisaris, ukuran komite audit, dan voluntary disclosure.

Page 17: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP

LUAS VOLUNTARY DISCLOSURE

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di BEI)

ABSTRACT

SOFIA AGUSTINA

F 0307084

This research examines the influence of independent variables of corporate

governance on voluntary disclosure of the listed manufacturing companies in Indonesian Stock Exchange at periode 2008. Corporate governance are identified as managerial ownership, institutional ownership, ownership type, board size and audit comitte size.

The extent of voluntary disclosure is measured using with the items identified on Achmad (2007) that is adjusted with Surat Edaran Ketua BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 and Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-134/BL/2006, and it is scored with disclosure score by Achmad (2007). Secondary data is used in this research. Under purposive sampling, 51 annual reports of manufacturing companies in Indonesian Stock Exchange in 2008 are selected.

In accordance with the purpose of the study, the result of multiple regression shows that corporate governance affects the extent of voluntary disclosure through the variable board size. Important role in implementing corporate governance is at the board of commissioners who serve as supervisors of activities and performance of firms as well as advisory directors in ensuring that companies implement good corporate governance, including voluntary disclosure (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006). Another variable is managerial ownership, institusional ownership, ownership type, and audit comitte size are not significant to extent of voluntary disclosure, neither unweighted models nor weighted models. Key words: corporate governance, managerial ownership, institusional ownership,

ownership type, board size, audit comitte size, and voluntary disclosure.

Page 18: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

 

BAB I

PENDAHULUAN

Bab pertama ini akan menjelaskan mengenai latar belakang dilakukannya

penelitian, perumusan masalah, tujuan dan manfaat diadakannya penelitian, serta

sistematika penulisan.

A. Latar Belakang

Penelitian ini akan menguji mengenai pengaruh corporate governance

terhadap luas voluntary disclosure pada perusahaan manufaktur di Indonesia.

Corporate governance direpresentasikan dengan kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris dan

ukuran komite audit.

Untuk dapat lebih bersaing pada era persaingan global saat ini, perusahaan

dituntut untuk lebih transparan dalam mengungkapkan informasi perusahaannya.

Pengungkapan informasi (disclosure) yang memadai diberikan oleh perusahaan

karena mempunyai kepentingan yaitu adanya harapan mengenai dampak yang

positif dari disclosure yang disampaikan (Amurwani, 2006). Disclosure ditujukan

untuk mengurangi asimetri informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik,

dalam hal ini pemegang saham, sebagai prinsipal. Asimetri informasi muncul

ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di

masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya.

Dikaitkan dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri

1

Page 19: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

 

informasi, manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahan kepada

investor guna memaksimalisasi nilai saham perusahaan. Sinyal yang diberikan

dapat melalui pengungkapan (disclosure) informasi akuntansi tersebut. Informasi

yang diungkapkan dalam laporan tahunan dapat dikelompokkan menjadi

pengungkapan wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela

(voluntary disclosure). Adanya ketentuan bahwa perusahaan harus menyampaikan

pengungkapan seluas-luasnya atas laporan keuangan telah mendorong

perusahaan-perusahaan untuk menyampaikan disclosure yang melampaui yang

disyaratkan oleh standar atau yang dikenal dengan voluntary disclosure (Sentosa,

2009).

Achmad (2007) menyatakan bahwa corporate governance dipengaruhi

oleh beberapa faktor seperti: manager relation; stakeholder relation; board

structures and practice; management compensation and capital structure.

Corporate governance diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan

keyakinan kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana

yang telah mereka investasikan mengingat mereka tidak berinteraksi secara

langsung pada kegiatan perusahaan.

Yayasan Pendidikan Pasar Modal Indonesia (YPPMI) dan Sinergy

Communication (2002) dalam Cety (2010) menyatakan bahwa terdapat 2 hal yang

menjadi perhatian utama konsep corporate governance. Pertama, pentingnya hak

pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar dan tepat pada

waktunya. Kedua, kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan

Page 20: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

 

(disclosure) secara akurat tepat pada waktunya dan transparan mengenai semua

hal yang berkaitan dengan performance perusahaan.

Penelitian empiris pada determinan yang mempengaruhi pengungkapan

sukarela bercabang dalam dua aliran utama, yaitu mendokumentasikan pengaruh

dari karakteristik perusahaan, seperti ukuran perusahaan, pencatatan di bursa

(listing), leverage, profit dan pertumbuhan (growth) dan melihat pengaruh

corporate governance, termasuk struktur kepemilikan dan komposisi dewan

(dewan komisaris dan direksi) terhadap pengungkapan laporan keuangan

(Oktoviana, 2009). Penelitian ini cenderung pada aliran kedua yaitu bertujuan

untuk menguji pengaruh corporate governance terhadap luas voluntary disclosure

pada perusahaan manufaktur di Indonesia. Corporate governance

direpresentasikan dengan struktur kepemilikan (kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris dan

ukuran dewan direksi).

Variasi struktur kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan tipe

kepemilikan sebagai representasi corporate governance diharapkan mampu

meningkatkan luas voluntary disclosure perusahaan dengan maksud mengurangi

asimetri informasi yang terjadi antara agen dan prinsipal. Dalam mengelola

perusahaan, manajemen harus transparan agar tidak terjadi konflik kepentingan

dengan para pemegang saham sebagai pemilik (Sentosa, 2009). Salah satu pilihan

mekanisme pengendalian internal untuk menyamakan kepentingan pemegang

saham dan manajer adalah kontrak insentif jangka panjang yaitu dengan

memberikan insentif pada manajer apabila nilai perusahaan atau kemakmuran

Page 21: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

 

pemegang saham meningkat, salah satunya dengan cara memberi kepemilikan

saham kepada manajer atau biasa kita sebut sebagai kepemilikan manajerial

(Jensen dan Meckling, 1976). Hal tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi

kepada para manajer agar mereka mampu meningkatkan nilai perusahaan atau

kemakmuran pemegang saham karena dengan begitu kemakmuran para manajer

itu sendiri juga akan meningkat. Kepemilikan manajerial merupakan perwujudan

dari prinsip transparansi dari corporate governance. Kepemilikan manajerial

memiliki hubungan negatif dengan luas voluntary disclosure (Eng dan Mak,

2003). Ketika kepemilikan manajerial rendah, outsider shareholder akan

meningkatkan monitoring terhadap perilaku manajer untuk meyakinkan bahwa

manajemen tidak bertindak opportunistic melainkan bertindak atas nama

pemegang saham. Monitoring oleh outsider shareholder akan semakin rendah

ketika manajer lebih banyak mengungkapkan voluntary disclosure, karena

menurut Eng dan Mak (2003), voluntary disclosure dinilai mampu menggantikan

monitoring oleh outsider shareholders karena dengan adanya voluntary disclosure

yang lebih luas telah mencukupi untuk dipakai oleh pengguna sebagai dasar

pengambilan keputusan.

Selain kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional juga merupakan

perwujudan dari prinsip corporate governance.  Kepemilikan institusional

merupakan kepemilikan saham oleh institusi seperti perusahaan asuransi, bank

serta institusi lain yang dapat mendorong pengawasan yang lebih optimal terhadap

kinerja perusahaan. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan

menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional

Page 22: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

 

sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer (Djakman dan

Novita, 2008). Hal ini berarti kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong

perusahaan untuk memberikan kinerja yang lebih baik termasuk dalam hal

meningkatkan luas voluntary disclosure yang dilakukan.

Tipe struktur kepemilikan memainkan peran penting dalam aturan

corporate governance dalam mengurangi persoalan keagenan (Achmad, 2007).

Adanya struktur kepemilikan saham yang menyebar akan mengakibatkan semakin

dibutuhkannya tindakan pengawasan oleh shareholder karena masing-masing

shareholder mempunyai kepentingan tersendiri. Dalam hal ini, semua shareholder

memiliki kedudukan yang sama sehingga manajemen memiliki peran yang besar

dalam hubungan keagenan tersebut untuk memberikan informasi yang memadai

dengan tujuan meningkatkan transparansi bagi para pemegang saham. Ketika

perusahaan memiliki tipe kepemilikan terkonsentrasi, muncul konflik kepentingan

antara pemegang saham mayoritas (controlling shareholders) dengan pemegang

saham minoritas (minority shareholders). Controlling shareholders mempunyai

kekuasaan untuk turut campur dalam pengambilan keputusan manajemen untuk

kepentingan pribadi mereka, termasuk untuk menyembunyikan beberapa

informasi perusahaan dari pemegang saham minoritas, misalnya informasi

voluntary disclosure-nya, sehingga luas voluntary disclosure perusahaan menjadi

rendah.

Penelitian terdahulu oleh Eng dan Mak (2003) mengungkapkan bahwa

corporate governance berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial berhubungan negatif

Page 23: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

 

signifikan terhadap luas voluntary disclosure. Penelitian tersebut sejalan dengan

hasil penelitian yang dilakukan oleh Baek et. al (2009) yang mengungkapkan

bahwa struktur kepemilikan perusahaan yang direpresentasikan dengan

kepemilikan manajerial (managerial ownership) berpengaruh signifikan terhadap

luas voluntary disclosure dengan corporate governance dan firm size sebagai

variabel kontrol. Hasil penelitian juga menyatakan bahwa corporate governance

perusahaan mampu meningkatkan luas voluntary disclosure yang dilakukan

perusahaan.

Variabel lain yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran dewan

komisaris dan ukuran komite audit. Peran penting dalam melaksanakan corporate

governance berada pada dewan komisaris yang berfungsi sebagai pengawas

aktifitas dan kinerja perusahaan serta sebagai penasihat direksi dalam memastikan

bahwa perusahaan melaksanakan corporate covernance yang baik (Komite

Nasional Kebijakan Governance, 2006). Nasution dan Setiawan (2007)

menyatakan bahwa ukuran dewan komisaris yang besar lebih efektif jika

dibandingkan dengan ukuran dewan komisaris yang kecil. Dengan adanya

pengawasan yang lebih efektif tersebut diharapkan perusahaan lebih transparan

dalam mengungkapkan informasi perusahaan, termasuk voluntary disclosure–nya.

Komponen lain yang mendukung terlaksananya corporate governance

yang baik, yaitu komite audit (FCGI, 2001). Sesuai dengan Keputusan Ketua

BAPEPAM Nomor: kep. 29/PM/2004, komite audit merupakan komite yang

dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan dan

pengelolaan perusahaan. Komite audit dipandang sebagai alat untuk menghindari

Page 24: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

 

kecurangan dalam pelaporan keuangan dan monitoring kinerja manajemen

termasuk disclosure. Wallace and Zinkin (2005) dalam Yuen et. al (2009)

menemukan bahwa peran komite audit akan lebih efektif ketika anggota komite

audit berjumlah antara 3 – 6 orang. Hal ini berarti jumlah anggota komite audit

akan mempengaruhi efektivitas pengawasan yang dilakukan terhadap manajemen

perusahaan, termasuk kinerja manajemen dalam mengungkapkan informasi

dengan harapan perusahaan dapat lebih transparan.

Beberapa penelitian menunjukkan pengaruh signifikan kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan

komisaris dan ukuran komite audit terhadap disclosure antara lain ditunjukkan

oleh Ho dan Wong (2001), Eng dan Mak (2003), Sembiring (2005), Achmad

(2007), Baek et. al (2009), Hailin dan Zezhen (2009), dan Khodadadi et. al

(2010).

Hasil yang bertolak belakang ditunjukkan oleh Hailin dan Zezhen (2009)

dan Nasir dan Abdullah (2004) untuk pengaruh variabel tipe struktur kepemilikan

dan kepemilikan manajerial terhadap luas voluntary disclosure. Hailin and Zezhen

(2009) menyebutkan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara tipe struktur

kepemilikan dengan luas voluntary disclosure. Sedangkan Nasir dan Abdullah

(2004) mengungkapkan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh

signifikan terhadap luas voluntary disclosure. Hasil penelitian Nugrahadi (2009)

juga menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh signifikan antara kepemilikan

manajerial terhadap luas voluntary disclosure.

Berikut ini adalah hasil beberapa penelitian terdahulu:

Page 25: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

 

Tabel I.1 Hasil penelitian-penelitian terdahulu

No. Peneliti Variabel Mekanisme Corporate Governance

Hasil Penelitian

1. Khodadadi et. al (2010)

a. Persentase komisaris independen

b. Dualitas kepemimpinan c. Kepemilikan institusional

- Tidak terdapat hubungan signifikan antara persentase independen BOD dan dualitas kepemimpinan terhadap luas voluntary disclosure

- Terdapat hubungan signifikan positif antara kepemilikan institusional dengan luas voluntary disclosure

2. Baek et. al (2009)

Kepemilikan manajerial

- Terdapat hubungan negatif signifikan antara kepemilikan manajerial dengan luas voluntary disclosure, dengan mekanisme corporate governance lainnya sebagai variabel kontrol.

3. Hailin and Zezhen (2009)

a. Konsentrasi kepemilikan

b. Kepemilikan institusional

c. Dualitas kepemimpinan d. Proporsi Komisaris

Independen

- Kepemilikan institusional berpengaruh signifikan terhadap luas voluntary disclosure

- Konsentrasi kepemilikan dan variabel lainnya tidak berpengaruh signifikan terhadap luas voluntary disclosure

4. Yuan et. al (2009)

a. Konsentrasi kepemilikan

b. State owned c. Individual ownership d. Independen non

executive directors e. Dualitas kepemilikan

Komite audit

Independen non executive directors dan state owned berpengaruh terhadap voluntary disclosure. Variabel lain tidak berpengaruh.

5. Chobpichien (2008)

a. Quality of board b. Ownership structure

sebagai variabel moderator

Quality of board dan ownership structure berpengaruh signifikan terhadap luas voluntary disclosure

6. Nugrahadi (2008)

a. Komposisi dewan komisaris independen

b. Kepemilikan manajerial c. Kepemilikan

blockholder

Tidak terdapat pengaruh signifikan antara komposisi dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial dan kepemilikan blockholder dengan Index voluntary disclosure agregat.

Page 26: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

 

Dari beberapa penelitian terdahulu tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

penelitian empiris mengenai pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan ukuran

7. Achmad (2007)

a. Struktur kepemilikan (terkonsentrasi/menyebar)

b. Identitas kepemilikan (keluarga/non keluarga)

c. Kaitan pemilik dengan BOD/BOC

d. Family business affiliation

- Terdapat hubungan negatif signifikan antara struktur kepemilikan dengan luas voluntary disclosure

- Identitas kepemilikan, kaitan pemilik dengan BOD/BOC dan family business affiliation berpengaruh signifikan dengan luas voluntary disclosure

8. Sembiring (2005)

Ukuran dewan komisaris, size, profitabilitas, profil perusahaan dan leverage.

Ukuran dewan komisaris, size, dan profil perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial.

9. Nasir and Abdullah (2004)

a. Komisaris Independen b. Komite Audit

Independen c. Outsiders Blockholder d. Kepemilikan Manajerial Non-executive director

- Komisaris independen berpengaruh signifikan terhadap luas voluntary disclosure

- Komite audit independen, kepemilikan manajerial dan non-executive director tidak berpengaruh signifikan terhadap luas voluntary disclosure

- Outside blockholder berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas voluntary disclosure

10. Eng and Mak (2003)

a. Kepemilikan manajerial b. Blockholder ownership c. Kepemilikan pemerintah

Persentase komisaris Independen

- Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif signifikan terhadap luas voluntary disclosure

- kepemilikan pemerintah dan ukuran komisaris independen berpengaruh positif signifikan terhadap luas voluntary disclosure

- Blockholder ownership tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure

Page 27: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

 

komite audit terhadap luas voluntary disclosure masih menunjukkan hasil yang

menimbulkan perdebatan serta belum dapat digeneralisasi. Dalam kaitan ini,

peneliti tertarik untuk mengkaji mengenai “Analisis Pengaruh Corporate

Governance terhadap Luas Voluntary Disclosure (Studi Empiris pada

Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI”.

B. Perumusan Masalah

Mengacu pada penelitian terdahulu, maka permasalahan yang ingin dikaji

dalam penelitian ini adalah apakah corporate governance yang direpresentasikan

dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tipe struktur

kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan ukuran komite audit berpengaruh

terhadap luas voluntary disclosure?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh corporate governance

yang direpresentasikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,

tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan ukuran komite audit

terhadap luas voluntary disclosure perusahaan manufaktur di Indonesia.

Page 28: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

 

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat seperti:

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi

perusahaan agar memaksimalkan kinerjanya dengan menerapkan prinsip

corporate governance agar dapat memberikan pengungkapan informasi

dalam laporan tahunan yang berkualitas baik dengan harapan perusahaan

di Indonesia semakin transparan dalam mengungkapkan informasi tentang

perusahaan terutama dalam hal voluntary disclosure, sehingga dapat

memberikan informasi yang lengkap dan penting seperti yang dibutuhkan

oleh user.

2. Bagi akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi

atau acuan bagi pihak-pihak yang akan melakukan penelitian lebih lanjut

mengenai permasalahan ini serta memberikan analisis mengenai ada atau

tidaknya pengaruh corporate governance (dengan representasi

kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tipe struktur

kepemilikan, ukuran dewan komisaris, dan ukuran komite audit) terhadap

luas voluntary disclosure.

Page 29: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

 

E. Sistematika Penulisan

Sistem penulisan yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan

Berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II : Tinjauan Pustaka

Bab ini menguraikan tinjauan pustaka yang memuat literatur terkait

dengan topik penelitian; kaitan variabel independen dengan

variabel dependen; kerangka pemikiran; pengembangan hipotesis.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini berisi tentang desain penelitian; populasi, sampel, dan

teknik pengambilan sampel; data dan metode pengumpulan data;

variabel penelitian dan pengukurannya; dan metode analisis data

yang terdiri dari statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan

pengujian hipotesis.

Bab IV : Analisis dan Pembahasan

Bab ini menguraikan analisis deskriptif data; pengujian hipotesis

dan pembahasan hasil analisis.

Bab V : Penutup

Bab ini membahas kesimpulan mengenai obyek yang diteliti

berdasarkan hasil analisis data, menjelaskan mengenai keterbatasan

penelitian dan memberikan saran bagi pihak yang terkait, serta

rekomendasi bagi peneliti berikutnya.

Page 30: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan uraian mengenai tinjauan pustaka dan kaitan corporate

governance dengan voluntary disclosure, kerangka pemikiran, serta

pengembangan hipotesis dalam penelitian ini.

A. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka ini menerangkan literatur yang mendasari komponen

maupun variabel penelitian.

1. Agency Theory

Agency Theory mendasarkan hubungan kontrak antar anggota-anggota

dalam perusahaan, dimana principal dan agent sebagai pelaku utama (Arifin,

2005). Principal merupakan pihak yang memberikan mandat kepada agent untuk

bertindak atas nama principal, sedangkan agent merupakan pihak yang diberi

amanat oleh principal untuk menjalankan perusahaan. Agent berkewajiban untuk

mempertanggungjawabkan apa yang telah diamanahkan oleh principal

kepadanya. Adanya pemisahan pemilik dan manajemen ini, dalam literatur

akuntansi disebut dengan agency theory (Arifin, 2005).

Istanti (2009) mengungkapkan bahwa dalam agency theory, information

gap terjadi pada berbagai perusahaan dikarenakan pihak manajer setiap hari

berinteraksi langsung dengan kegiatan perusahaan, sehingga pihak manajer sangat

13

 

Page 31: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

 

mengetahui kondisi dalam perusahaan dan mereka mempunyai informasi yang

sangat lengkap mengenai perusahaan yang dikelolanya, sedangkan informasi

tersebut tidak dimiliki oleh pemilik perusahaan. Pemilik perusahaan hanya

mengandalkan laporan yang diberikan oleh pihak manajemen karena pemilik

perusahaan tidak berinteraksi secara langsung pada kegiatan perusahaan. Dalam

hal ini timbul asymmetric information karena manajer mempunyai informasi yang

tidak dimiliki oleh pemilik perusahaan.

Akibat adanya informasi yang tidak seimbang (asymmetric information)

ini, dapat menimbulkan 2 (dua) permasalahan yang disebabkan adanya kesulitan

prinsipal untuk memonitor dan melakukan kontrol terhadap tindakan-tindakan

agen. Jensen dan Meckling (1976) menyatakan permasahalan tersebut:

1. Moral hazard yaitu permasalahan yang muncul jika agen tidak

melaksanakan hal-hal yang disepakati bersama dalam kontrak kerja

2. Adverse selection yaitu suatu keadaan dimana prinsipal tidak dapat

mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil oleh agen benar-benar

didasarkan atas informasi yang telah diperoleh, atau terjadi sebagai

sebuah kelalaian.

Lebih lanjut, dalam agency theory, baik prinsipal maupun agen, keduanya

mempunyai bargaining position. Prinsipal sebagai pemilik modal mempunyai hak

akses pada informasi internal perusahaan, sedangkan agen yang menjalankan

operasional perusahaan mempunyai informasi tentang operasi dan kinerja

perusahaan secara riil dan menyeluruh, namun agen tidak mempunyai wewenang

mutlak dalam pengambilan keputusan, apalagi keputusan yang bersifat strategis,

Page 32: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

 

jangka panjang, dan global. Hal ini disebabkan untuk keputusan-keputusan

tersebut tetap menjadi wewenang dari prinsipal selaku pemilik perusahaan (Arifin,

2005). Adanya perbedaan kepentingan dan akses terhadap informasi tersebut

memungkinkan manajemen untuk melakukan tindakan-tindakan yang kurang

bermanfaat bagi perusahaan dan hanya menguntungkan diri sendiri, yang dapat

menimbulkan agency problem dimana salah satu penyebabnya adalah asymmetric

information.

Agency problem di atas menimbulkan biaya keagenan (agency cost) yang

menurut Jensen dan Meckling (1976) terdiri dari :

a. The monitoring expenditures by the principle, biaya monitoring

dikeluarkan oleh prinsipal untuk memonitor perilaku agen, termasuk juga

usaha untuk mengendalikan perilaku agen melalui budget restriction dan

compensation policies.

b. The bonding expenditures by the agent, the bonding cost dikeluarkan oleh

agen untuk menjamin bahwa agen tidak akan menggunakan tindakan

tertentu yang akan merugikan prinsipal dan akan diberi kompensasi jika

ia tidak mengambil banyak tindakan.

c. The residual loss, yang merupakan penurunan tingkat kesejahteraan

(wealth) prinsipal maupun agen setelah adanya agency relationship.

Oleh karena itu, perlu adanya pengawasan yang ketat serta perlu

diterapkannya corporate governance agar tidak lagi terdapat informasi asimetri

yang dapat merugikan semua pihak.

Page 33: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

 

Corporate governance yang merupakan konsep yang didasarkan pada teori

keagenan, diharapkan bisa berfungsi sebagai alat untuk memberikan keyakinan

kepada para investor bahwa mereka akan menerima return atas dana yang telah

mereka investasikan. Konflik akan terjadi ketika agen yang sudah dipercaya

pemilik untuk mengelola hartanya, tidak menjalankan tugasnya sesuai kontrak

kerja, yaitu untuk memakmurkan atau mengoptimalkan keuntungan pemilik,

namun justru agen tersebut mencari kemakmuran dan keuntungan sendiri, dan

kadang tidak mau ambil risiko demi kemakmuran pemilik. Corporate governance

berkaitan dengan bagaimana para investor yakin bahwa manajer akan memberikan

keuntungan bagi mereka, yakin bahwa manajer tidak akan mencuri/menggelapkan

atau menginvestasikan ke dalam proyek-proyek yang tidak menguntungkan

berkaitan dengan dana/kapital yang telah ditanamkan oleh investor, dan berkaitan

dengan bagaimana para investor mengontrol para manajer (Shleifer dan Vishny,

1997 dalam Ujiyantho, 2009). Dengan kata lain, corporate governance

diharapkan dapat berfungsi untuk menekan atau menurunkan biaya keagenan

(agency cost).

2. Corporate Governance

Definisi mengenai corporate governance saat ini sangatlah beraneka

ragam. Forum for Corporate Governance in Indonesia (2001: 1) mendefinisikan

corporate governance sebagai:

“Seperangkat peraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus (pengelola) perusahaan, pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-hak dan

Page 34: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

 

kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan.” Definisi lain diungkapkan oleh The Indonesian Institute for Corporate

Governance (2000) yang melihat corporate governance sebagai proses dan

struktur yang diterapkan dalam menjalankan perusahaan, dengan tujuan utama

meningkatkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang, dengan tetap

memperhatikan kepentingan stakeholder yang lain. Menurut Surat Keputusan

Menteri Negara/Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN No.

23/M PM/BUMN/2000, corporate governance adalah prinsip korporasi yang sehat

yang perlu diterapkan dalam pengelolaan perusahaan yang dilaksanakan semata-

mata demi menjaga kepentingan perusahaan dalam rangka mencapai maksud dan

tujuan perusahaan.

Dari beberapa definisi mengenai corporate governance, dapat disimpulkan

bahwa corporate governance merupakan suatu sistem (struktur dan mekanisme)

yang baik untuk mengendalikan dan mengelola suatu perusahaan dengan tujuan

untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta mengakomodasi berbagai pihak

yang berkepentingan dengan perusahaan seperti kreditur, pemasok, asosiasi

bisnis, konsumen, karyawan, pemerintah dan masyarakat luas.

Menurut Ho dan Wong (2001), corporate governance dipandang sebagai

cara yang efektif untuk menggambarkan hak dan tanggungjawab masing-masing

kelompok stakeholder dalam sebuah perusahaan dimana transparansi merupakan

indikator utama standar corporate governance dalam sebuah ekonomi.

Corporate governance diperkenalkan untuk mengontrol masalah keagenan

dan memastikan bahwa manajemen bertindak sesuai dengan harapan para

Page 35: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

 

pemegang saham. Selain itu, pengaruh dari corporate governance terhadap

pengungkapan informasi sosial perusahaan dapat bersifat sebagai tambahan atau

pengganti (Ho dan Wong, 2001).

Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), corporate

governance memiliki asas-asas yang harus diterapkan pada setiap aspek bisnis dan

di semua jajaran perusahaan yakni:

1. Transparansi (transparency). Transparansi yaitu keterbukaan dalam

melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam

mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

Perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan

dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku

kepentingan.

2. Akuntabilitas (accountability). Perusahaan harus dapat

mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar.

Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur, dan sesuai

dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain.

3. Responsibilitas (responsibility). Perusahaan harus mematuhi peraturan

perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap

masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan

usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good

corporate citizen.

Page 36: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

 

4. Independensi (independency). Untuk melancarkan pelaksanaan asas

tata kelola perusahaan yang baik, perusahaan harus dikelola secara

independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain

5. Kesetaraan dan kewajaran (fairness). Perusahaan harus memperhatikan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lain

berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. Fairness juga mencakup

adanya kejelasan hak-hak pemodal, sistem hukum dan penegakan

peraturan untuk melindungi hak-hak investor, khususnya pemegang

saham minoritas dari berbagai bentuk kecurangan (Mintara, 2008)

Dalam mekanisme corporate governance, sebuah perusahaan harus

memiliki rapat umum pemegang saham (RUPS), dewan komisaris, direksi dan

komite audit yang masing-masing telah memliki tugas, fungsi, dan wewenang

sebagaimana diatur dalam Pedoman Good Corporate Governance Indonesia tahun

2006.

RUPS

RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham

untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam

dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan

peraturan perundang-undangan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus

didasarkan pada kepentingan usaha perusahaan dalam jangka panjang. RUPS dan

atau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi

dan wewenang dewan komisaris dan direksi dengan tidak mengurangi wewenang

Page 37: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

 

RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan anggaran dasar dan undang-

undang, termasuk untuk melakukan penggantian atau pemberhentian anggota

dewan komisaris dan atau direksi.

Dewan Komisaris

Komisaris dibentuk sebagai organ perseroan yang bertugas melakukan

tugas mengawasi kebijaksanaan direksi dalam menjalankan perseroan dan

memberikan nasihat kepada direksi dalam menjalankan kegiatan pengurusan

Perseroan. Namun demikian, dewan komisaris tidak boleh turut serta dalam

mengambil keputusan operasional. Kedudukan masing-masing anggota dewan

komisaris termasuk komisaris utama adalah setara. Tugas komisaris utama

sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan dewan komisaris.

Fungsi dari dewan komisaris menurut Komite Nasional Kebijakan Governance

(2006) adalah berikut :

a. Melakukan pemberhentian dewan direksi secara sementara jika

diperlukan.

b. Menggantikan fungsi dewan direksi untuk sementara dalam situasi

yang tidak biasa.

c. Dewan komisaris dalam fungsinya sebagai pengawas, menyampaikan

laporan pertanggungjawaban pengawasan atas pengelolaan

perusahaan oleh direksi, dalam rangka memperoleh pembebasan dan

pelunasan tanggung jawab (acquit et decharge) dari RUPS.

d. Dalam melaksanakan tugasnya, dewan komisaris dapat membentuk

komite.

Page 38: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

 

Peran penting dalam melaksanakan corporate governance berada pada

dewan komisaris yang berfungsi sebagai pengawas aktivitas dan kinerja bank

serta sebagai penasihat direksi dalam memastikan bahwa perusahaan

melaksanakan corporate covernance yang baik (Komite Nasional Kebijakan

Governance, 2006). Dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance

yang ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi

manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya

akuntabilitas (FCGI, 2001). Pada intinya, dewan komisaris merupakan suatu

mekanisme pengawasan dan mekanisme untuk memberikan petunjuk dan arahan

pada pengelola perusahaan.

Menurut Herwidayatmo (2000), Indonesia menganut two tier boards

system, artinya bahwa komposisi dewan pengurus perseroan terdiri dari fungsi

eksekutif yaitu dewan direksi dan fungsi pengendalian yaitu dewan komisaris.

Berdasarkan kerangka hukum yang ada, fungsi independent (non-executive)

directors pada single-board system dapat direpresentasikan dengan fungsi dewan

komisaris pada two tier board system. Oleh karena itu, sistem pengawasan yang

ada pada perusahaan di Indonesia terletak pada dewan komisaris.

Jumlah anggota dewan komisaris yang optimum akan lebih efektif

daripada jumlah yang kecil (Dalton et al, 1999). Hasil penelitian Abeysekera

(2008) menyatakan bahwa corporate governance yang direpresentasikan dengan

ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap intellectual capital disclosure.

Jumlah dewan komisaris yang besar diharapkan memunculkan perpaduan skill

Page 39: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

 

antar anggotanya sehingga berpengaruh terhadap kualitas informasi yang

disampaikan perusahaan termasuk juga berkaitan dengan voluntary risk.

Dewan Direksi

Direksi merupakan organ perseroan yang menjalankan tugas

melaksanakan pengurusan perseroan untuk kepentingan dan tujuan perseroan serta

mewakili perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai amanat dari

pemegang saham yang ditetapkan dalam RUPS. Sebagai pemegang amanat dari

pemegang saham, direksi harus bertanggungjawab penuh atas pengurusan

Perseroan. Berdasarkan Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), fungsi

dewan direksi adalah sebagai berikut :

a. Berkaitan dengan kepengurusan, seperti menyusun visi dan misi

perusahaan, mengendalikan sumber daya, memperhatikan kepentingan

yang wajar pada pemangku kepentingan, dsb.

b. Berkaitan dengan manajemen risiko, seperti melaksanakan

manajemen risiko yang ditetapkan perusahaan, melaksanakan

pengambilan keputusan dengan hati-hati dan seksama, dsb.

c. Berkaitan dengan pengendalian internal, seperti menyusun dan

melaksanakan sistem pengendalian internal perusahaan yang handal.

d. Berkaitan dengan komunikasi, seperti memastikan kelancaran

komunikasi antara perusahaan dengan pemangku kepentingan dengan

memberdayakan fungsi sekretaris perusahaan, dan menjamin

kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan dilakukan oleh

sekretaris perusahaan.

Page 40: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

 

e. Berkaitan dengan tanggung jawab sosial, seperti memastikan

dipenuhinya tanggung jawab sosial perusahaan, dan mempunyai

perencanaan tertulis yang jelas dan fokus dalam melaksanakan

tanggung jawab sosial perusahaan.

Komite Audit

Komponen penting lain yang mendukung terlaksananya corporate

governance yang baik, yaitu komite audit (FCGI, 2001). Sesuai dengan

Keputusan Ketua BAPEPAM Nomor: kep. 29/PM/2004, komite audit adalah

komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan

dan pengelolaan perusahaan.

Komite audit dibentuk oleh komisaris dan bertanggungjawab kepada

komisaris. Berdasarkan Komite Nasional Kebijakan Governance (2006), komite

audit bertugas membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa:

a. Laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi

yang berlaku umum,

b. Struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik,

c. Pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan

standar audit yang berlaku,

d. Tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.

Adapun tugas komite audit adalah memberikan pendapat profesional yang

independen kepada dewan komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang

disampaikan oleh direksi (Herwidayatmo, 2000). Sedangkan menurut Abeysekera

Page 41: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

 

(2008) komite audit merupakan mekanisme untuk memastikan tidak ada tindakan

manajemen yang merugikan stakeholder.

Keanggotaan komite audit sekurang-kurangnya terdiri dari 3 (tiga) orang

anggota, seorang diantaranya merupakan komisaris independen perusahaan yang

sekaligus merangkap sebagai ketua komite audit, sedangkan anggota lainnya

merupakan pihak ekstern yang independen. Syarat untuk menjadi anggota komite

audit adalah independen atau tidak memiliki hubungan usaha maupun afiliasi

dengan perusahaan, direktur, komisaris, maupun pemegang saham utama

(Herwidayatmo, 2000). Wallace and Zinkin (2005) dalam Yuan et. al (2009)

menemukan bahwa peran komite audit akan lebih efektif ketika jumlah anggota

komite audit kecil antara 3 – 6 anggota.

3. Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai persentase saham yang

dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan

perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi (Midiastuty & Machfoedz, 2003).

Walsh dan Seward (1990) dalam Arifin (2005) menyatakan bahwa

terdapat 2 mekanisme untuk membantu menyamakan perbedaan kepentingan

antara pemegang saham dan manajer dalam rangka penerapan corporate

governance, yaitu: (1) mekanisme pengendalian internal perusahaan, dan (2)

mekanisme pengendalian eksternal berdasarkan pasar.

Mekanisme pengendalian internal adalah pengendalian perusahaan yang

dilakukan dengan membuat seperangkat aturan yang mengatur tentang mekanisme

Page 42: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

 

bagi hasil, baik yang berupa keuntungan, return maupun risiko-risiko yang

disetujui oleh prinsipal dan agen (Arifin, 2005). Salah satu pilihan mekanisme

pengendalian internal untuk menyamakan kepentingan pemegang saham dan

manajer adalah kontrak insentif jangka panjang yaitu dengan memberikan insentif

pada manajer apabila nilai perusahaan atau kemakmuran pemegang saham

meningkat, salah satunya dengan cara memberi kepemilikan saham kepada

manajer (Jensen dan Meckling, 1976). Pemberian kepemilikan saham kepada

manajer atau biasa kita sebut sebagai kepemilikan manajerial bertujuan untuk

memberikan motivasi kepada para manajer agar mereka mampu meningkatkan

nilai perusahaan atau kemakmuran pemegang saham karena dengan begitu

kemakmuran para manajer itu sendiri juga akan meningkat.

Dalam perusahaan, pihak manajemen dapat memiliki peran ganda yaitu

peran sebagai pengelola perusahaan sekaligus sebagai pemegang saham.

Kepemilikan manajerial atau disebut juga insider ownership adalah situasi dimana

manajer memiliki saham perusahaan, sehingga memiliki peran ganda tersebut.

Ketika kepemilikan manajerial rendah, outsider shareholder akan meningkatkan

monitoring terhadap perilaku manajer untuk meyakinkan bahwa manajemen tidak

bertindak opportunistic melainkan bertindak atas nama pemegang saham.

Monitoring oleh outsider shareholder akan semakin rendah ketika manajer lebih

banyak mengungkapkan voluntary disclosure, karena menurut Eng dan Maak

(2003), voluntary disclosure dinilai mampu menggantikan monitoring oleh

outsider shareholders karena dengan adanya voluntary disclosure yang lebih luas

Page 43: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

 

telah mencukupi untuk dipakai oleh pengguna sebagai dasar pengambilan

keputusan.

4. Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional merupakan kepemilikan saham perusahaan oleh

pihak institusi lain yaitu kepemilikan oleh perusahaan atau lembaga lain seperti

pemerintah, perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi maupun kepemilikan

lembaga dan perusahaan lain. Menurut Sentosa (2009), dengan kepemilikan

institusi di luar perusahaan dalam jumlah yang signifikan akan menyebabkan

pihak luar perusahaan melakukan pengawasan yang ketat terhadap pengelolaan

yang dilakukan oleh manajemen. Bagi manajemen, pengawasan oleh pihak luar

mendorong mereka untuk menunjukkan kinerja yang lebih baik, dan melakukan

pengelolaan secara transparan. Dengan adanya dorongan tersebut, diharapkan

perusahaan akan meningkatkan luas voluntary disclosure dengan tujuan adanya

pengelolaan secara transaparan.

Kepemilikan institusional umumnya dapat bertindak sebagai pihak yang

memonitor perusahaan (Djakman dan Novita, 2008). Contoh kontrol yang dapat

diberikan adalah memberikan arahan dan masukan kepada manajemen ketika

manajemen tidak melakukan aktivitas positif seperti pengungkapan sukarela untuk

mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Hal ini penting untuk dilakukan karena

akan berdampak positif bagi keberlanjutan perusahaan di masa mendatang.

Kepemilikan institusional dapat memberikan monitoring terhadap manajemen

untuk melakukan aktivitas positif tersebut, misalnya aktivitas tanggung jawab

Page 44: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

 

sosial perusahaan kepada lingkungan sekitar. Dengan demikian luas voluntary

disclosure (termasuk di dalamnya pengungkapan tanggung jawab sosial)

perusahaan dapat dipengaruhi oleh tingkat kepemilikan institusional.

Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha

pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat

menghalangi perilaku opportunistic manajer (Djakman dan Novita, 2008). Hal ini

berarti kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong perusahaan untuk

melakukan voluntary disclosure seperti pengungkapan tanggung jawab sosial.

Penelitian Trabelsi et al (2005) dan Ajinkya et al (2005) dalam Waryanto

(2010) menemukan bahwa kepemilikan institusional dapat meningkatkan kualitas

dan kuantitas pengungkapan sukarela. Summa dan Ben Ali (2006) dalam

Waryanto (2010) menyebutkan bahwa investor institusional memiliki power and

experience untuk bertanggung jawab dalam menerapkan prinsip corporate

governance untuk melindungi hak dan kepentingan seluruh pemegang saham

sehingga mereka menuntut perusahaan untuk melakukan komunikasi secara

transparan. Hal tersebut berarti dengan kepemilikan institusional yang besar dapat

mendorong untuk meningkatkan luas voluntary disclosure perusahaan.

Menurut Keputusan Menteri Keuangan Nomor 179/KMK.010/2003

tentang kepemilikan saham dan permodalan perusahaan efek, benchmark

kepemilikan institusional paling rendah sekitar 25,000% saham dari saham

beredar perusahaan.

Page 45: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

 

5. Tipe Kepemilikan

Tipe struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan

pengaruh di antara pemegang saham atas kegiatan operasional perusahaan. Salah

satu karakteristik tipe struktur kepemilikan adalah konsentrasi kepemilikan yang

terbagi dalam dua bentuk struktur kepemilikan: kepemilikan terkonsentrasi, dan

kepemilikan menyebar (Nuryaman, 2008). Kepemilikan saham dikatakan

terkonsentrasi jika sebagian besar saham dimiliki oleh sebagian kecil individu

atau kelompok, sehingga pemegang saham tersebut memiliki jumlah saham yang

relatif dominan dibandingkan dengan lainnya. Kepemilikan saham dikatakan

menyebar, jika kepemilikan saham menyebar secara relatif merata ke publik,

tidak ada yang memiliki saham dalam jumlah sangat besar dibandingkan dengan

lainnya (Dallas, 2004 dalam Nuryaman, 2009).

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam struktur kepemilikan,

antara lain: (1) Kepemilikan sebagian kecil saham perusahaan oleh manajemen

mempengaruhi kecenderungan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham

dibanding sekedar mencapai tujuan perusahaan semata; (2) Kepemilikan yang

terkonsentrasi memberi insentif kepada pemegang saham mayoritas untuk

berpartisipasi secara aktif dalam perusahaan; dan (3) Identitas pemilik

menentukan prioritas tujuan sosial perusahaan, misalnya perusahaan milik

pemerintah cenderung untuk mengikuti tujuan politik dibanding tujuan

perusahaan (Haruman, 2006).

Page 46: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

 

6. Voluntary Disclosure

Suwardjono (2005) menyatakan terdapat dua jenis pengungkapan, yaitu:

pengungkapan yang bersifat wajib (mandatory disclosure) dan pengungkapan

yang bersifat sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan

pengungkapan minimun yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku

(Suwardjono, 2005). Sedangkan voluntary disclosure merupakan jenis informasi

yang secara sukarela diungkapkan di dalam laporan keuangan yang bertujuan

untuk menambah kegunaan informasi mengenai kekayaan dan hasil operasi suatu

perusahaan kepada para pemakai laporan keuangannya (Arifin, 2005). Salah satu

cara meningkatkan kredibilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela

secara lebih luas untuk membantu investor dalam memahami strategi bisnis

manajemen. Informasi yang bersifat voluntary disclosure ini berperan untuk

melengkapi informasi yang bersifat mandatory disclosure yang diharapkan dapat

meningkatkan kegunaan informasi dalam laporan keuangan (Arifin, 2005).

Voluntary disclosure merupakan pilihan bebas manajemen perusahaan

untuk memberikan informasi akuntansi dan informasi lainnya yang dipandang

relevan untuk keputusan oleh para pemakai laporan keuangan tersebut (Almilia,

2007). Menurut peraturan mengenai laporan keuangan yang ada di Indonesia, hal

semacam ini dimungkinkan.

Selain itu, Arifin (2005) menyatakan pelaporan keuangan merupakan salah

satu mekanisme pengendalian yang secara luas digunakan dan diharapkan dapat

menyelaraskan tujuan prinsipal dan agen. Melalui laporan keuangan yang

merupakan tanggung jawab manajer, pemilik dapat mengukur, menilai,

Page 47: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

 

sekaligus dapat mengawasi kinerja manajer untuk mengetahui sejauh mana

menajer telah bertindak untuk meningkatkan kesejahteraan pemilik. Selain itu

pemilik dapat memberikan kompensasi kepada manajer berdasarkan laporan

keuangan. Laporan keuangan yang dibuat dengan berdasarkan angka akuntansi

diharapkan berperan besar dalam meminimalkan konflik antara berbagai pihak

yang berkepentingan dalam perusahaan (Jensen dan Meckling, 1976).

B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary Disclosure

Corporate governance merupakan faktor yang penting dalam kepatuhan

pengungkapan (Ettredge et al, 2010). Penerapan corporate governance memiliki

pengaruh terhadap luas pengungkapan informasi perusahaan (Ho dan Wong,

2001). Khomsiyah (2003) menemukan bukti bahwa semakin baik implementasi

corporate governance, maka semakin banyak pula informasi yang diungkapkan

oleh perusahaan dalam laporan tahunan, termasuk voluntary disclosure.

Penelitian empiris pada determinan yang mempengaruhi pengungkapan

sukarela bercabang dalam dua aliran utama, yaitu mendokumentasikan pengaruh

dari karakteristik perusahaan, seperti ukuran perusahaan, pencatatan di bursa

(listing), leverage, profit dan pertumbuhan (growth) dan melihat pengaruh

corporate governance, termasuk struktur kepemilikan dan komposisi dewan

(komisaris dan direksi) terhadap pengungkapan laporan keuangan (Oktoviana,

2009). Penelitian ini cenderung pada aliran kedua yaitu menguji pengaruh

corporate governance, termasuk struktur kepemilikan dan komposisi dewan

terhadap voluntary disclosure.

Page 48: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

 

Dalam mengelola perusahaan, manajemen harus transparan agar tidak

terjadi konflik kepentingan dengan para pemegang saham sebagai pemilik

(Sentosa, 2009). Variasi struktur kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, dan tipe kepemilikan sebagai representasi corporate governance

diharapkan mampu meningkatkan luas voluntary disclosure perusahaan dengan

maksud mengurangi asimetri informasi yang terjadi antara agen dan prinsipal.

Ketika kepemilikan manajerial rendah, outsider shareholder akan meningkatkan

monitoring terhadap perilaku manajer untuk meyakinkan bahwa manajemen tidak

bertindak opportunistic melainkan bertindak atas nama pemegang saham.

Monitoring oleh outsider shareholder akan semakin rendah ketika manajer lebih

banyak mengungkapkan voluntary disclosure, karena menurut Eng dan Maak

(2003), voluntary disclosure dinilai mampu menggantikan monitoring oleh

outsider shareholders karena dengan adanya voluntary disclosure yang lebih luas

telah mencukupi untuk dipakai oleh pengguna sebagai dasar pengambilan

keputusan. Hasil penelitian Eng dan Mak (2003) juga mengungkapkan bahwa

kepemilikan manajerial berhubungan negatif signifikan terhadap luas voluntary

disclosure.

Selain kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional juga merupakan

perwujudan dari corporate governance. Djakman dan Novita (2008)

mengungkapkan bahwa tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan

menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor

institusional sehingga dapat menghalangi perilaku opportunistic manajer. Hal ini

berarti kepemilikan institusional dapat menjadi pendorong perusahaan untuk

Page 49: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

 

memberikan kinerja yang lebih baik termasuk dalam hal meningkatkan luas

voluntary disclosure yang dilakukan.

Tipe struktur kepemilikan memainkan peran penting dalam aturan

corporate governance dalam mengurangi persoalan keagenan (Achmad, 2007).

Adanya struktur kepemilikan saham yang menyebar akan mengakibatkan semakin

dibutuhkannya tindakan pengawasan oleh shareholder karena setiap shareholder

mempunyai kepentingan tersendiri. Dalam hal ini, semua shareholder memiliki

kedudukan yang sama sehingga manajemen memiliki peran yang besar dalam

hubungan keagenan tersebut untuk memberikan informasi yang memadai dengan

tujuan menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh pemegang saham dengan

kepemilikan menyebar yang membutuhkan informasi yang berbeda-beda.

Ketika perusahaan memiliki tipe kepemilikan terkonsentrasi, muncul

konflik kepentingan antara pemegang saham mayoritas (controlling shareholders)

dengan pemegang saham minoritas (minority shareholders). Pemegang saham

mayoritas (controlling shareholders) mempunyai kekuasaan untuk turut campur

dalam pengambilan keputusan manajemen untuk kepentingan pribadi mereka,

termasuk untuk menyembunyikan beberapa informasi perusahaan dari pemegang

saham minoritas, misalnya informasi voluntary disclosure-nya, sehingga luas

voluntary disclosure perusahaan menjadi rendah.

Peran penting dalam melaksanakan corporate governance berada pada

dewan komisaris yang berfungsi sebagai pengawas aktifitas dan kinerja bank serta

sebagai penasihat direksi dalam memastikan bahwa perusahaan melaksanakan

corporate covernance yang baik (Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006).

Page 50: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

 

Jumlah anggota dewan komisaris sangat mempengaruhi aktivitas pengendalian

dan pengawasan. Jumlah anggota dewan komisaris yang optimum akan lebih

efektif daripada jumlah yang kecil (Dalton et al, 1999). Hasil penelitian

Abeysekera (2008) menyatakan bahwa corporate governance yang

direpresentasikan dengan ukuran dewan komisaris berpengaruh terhadap

intellectual capital disclosure. Jumlah dewan komisaris yang besar diharapkan

memunculkan perpaduan skill antar anggotanya sehingga berpengaruh terhadap

kualitas informasi yang disampaikan perusahaan termasuk juga berkaitan dengan

voluntary risk.

Menurut FCGI (2001), komite audit sekurang-kurangnya terdiri dari tiga

anggota. Salah satu dari anggota tersebut merupakan komisaris independen yang

sekaligus merangkap sebagai ketua, sedangkan anggota lainnya merupakan pihak

eksternal yang independen. Syarat untuk menjadi anggota komite audit adalah

independen atau tidak memiliki hubungan usaha maupun afiliasi dengan

perusahaan, direktur, komisaris, maupun pemegang saham utama (Herwidayatmo,

2000). Wallace and Zinkin (2005) dalam Yuen et.al (2009) menemukan bahwa

peran komite audit akan lebih efektif ketika anggota komite audit berjumlah

antara 3 – 6 orang. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran anggota komite audit akan

berpengaruh pada pengawasan terhadap manajemen, termasuk dalam hal

voluntary disclosure.

Page 51: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

 

C. Kerangka Teoritis

Model penelitian ini hanya terdiri dari satu arah yaitu untuk menjelaskan

pengaruh corporate governance yang direpresentasikan dengan kepemilikan

manajerial, kepemilikan institusional, tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan

komisaris, dan ukuran komite audit.

Kerangka mengenai hubungan antar masing-masing variabel dapat dilihat

dalam gambar di bawah ini:

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar II.1

Skema konsep penelitian

D. Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

Untuk membangun hipotesis, penulis menggunakan beberapa acuan dari

penelitian terdahulu yang akan dijelaskan dalam bagian ini.

1. Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap luas voluntary disclosure.

Jensen dan Meckling (1976) menyebutkan bahwa salah satu pilihan

mekanisme pengendalian internal untuk menyamakan kepentingan pemegang

H2 +

H5 +

H4 +

H3 -

H1 - 1. Kepemilikan Manajerial (x1)

2. Kepemilikan Institusional

(x2 )

3. Tipe Struktur Kepemilikan

(x3 )

4. Ukuran Dewan Komisaris

(x4 )

5. Ukuran Komite Audit (x5 )

Voluntary

Disclosure (Y)

Page 52: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

 

saham dan manajer adalah kontrak insentif jangka panjang, yaitu dengan

memberikan insentif pada manajer apabila nilai perusahaan atau kemakmuran

pemegang saham meningkat, salah satunya dengan cara memberi kepemilikan

saham kepada manajer atau biasa kita sebut sebagai kepemilikan manajerial.

Kepemilikan manajerial memiliki hubungan negatif dengan luas voluntary

disclosure. Ketika kepemilikan manajerial rendah, outsider shareholder akan

meningkatkan monitoring terhadap perilaku manajer untuk meyakinkan bahwa

manajemen tidak bertindak opportunistic melainkan bertindak atas nama

pemegang saham. Monitoring oleh outsider shareholder akan semakin rendah

ketika manajer lebih banyak mengungkapkan voluntary disclosure, karena

menurut Eng dan Mak (2003), voluntary disclosure dinilai mampu menggantikan

monitoring oleh outsider shareholders karena dengan adanya voluntary disclosure

yang lebih luas telah mencukupi untuk dipakai oleh pengguna sebagai dasar

pengambilan keputusan.

Baek et. al (2010) menemukan pengaruh negatif signifikan antara

kepemilikan manajerial dengan luas voluntary disclosure. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ketika kepemilikan manajerial meningkat akan

menyebabkan agency cost menurun, sehingga luas voluntary disclosure juga

menurun. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis:

H1= kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap dengan luas voluntary

disclosure

Page 53: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

 

2. Pengaruh kepemilikan institusional terhadap luas voluntary disclosure.

Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha

pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat

menghalangi perilaku opportunistic atau mementingkan diri sendiri manajer

(Djakman dan Novita, 2008). Hal ini berarti kepemilikan institusional dapat

menjadi pendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab

sosial.

Summa dan Ben Ali (2006) dalam Waryanto (2010 menyebutkan bahwa

investor institusional memiliki power and experience untuk bertanggung jawab

dalam menerapkan prinsip corporate governance untuk melindungi hak dan

kepentingan seluruh pemegang saham sehingga mereka menuntut perusahaan

untuk melakukan komunikasi secara transparan. Hal tersebut berarti dengan

kepemilikan institusional yang besar dapat mendorong untuk meningkatkan luas

voluntary disclosure perusahaan.

Khodadadi et al (2010) menemukan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap luas voluntary disclosure dimana apabila persentase

kepemilikan institusional bertambah, luas voluntary disclosure juga akan

bertambah. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis:

H2= Kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap luas

voluntary disclosure

3. Pengaruh tipe struktur kepemilikan terhadap luas voluntary disclosure.

Kepemilikan saham dikatakan terkonsentrasi jika sebagian besar saham

dimiliki oleh sebagian kecil individu atau kelompok, sehingga pemegang saham

Page 54: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

 

tersebut memiliki jumlah saham yang relatif dominan dibandingkan dengan

lainnya.

Yu Shao (2007) dalam Waryanto (2010) menyatakan adanya tipe struktur

kepemilikan saham yang menyebar akan meningkatkan tindakan pengawasan

yang dilakukan shareholder sehingga perusahaan dituntut untuk meningkatkan

luas voluntary disclosure perusahaan untuk memenuhi informasi yang dibutuhkan

oleh shareholder yang beragam dalam rangka monitoring.

Achmad (2007) mengungkapkan bahwa dalam struktur kepemilikan

terkonsentrasi terdapat konflik potensial antara pemegang saham mayoritas

(controlling owners) dengan pemegang saham minoritas (minority shareholders).

Controlling owners memiliki dorongan untuk mencegah adanya voluntary

disclosure yang lebih luas untuk memperoleh keuntungan pribadi sehingga

menghalangi monitoring oleh outside shareholders dalam hal ini pemegang

saham minoritas. Hasil penelitian Achmad (2007) menyatakan bahwa luas

voluntary disclosure lebih rendah pada perusahaan dengan struktur mayoritas

ownership. Dengan kata lain, terdapat pengaruh negatif signifikan antara tipe

struktur kepemilikan dengan luas voluntary disclosure. Berdasarkan uraian

tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis:

H3= tipe struktur kepemilikan berpengaruh negatif dengan luas voluntary

disclosure

4. Pengaruh ukuran dewan komisaris terhadap luas voluntary disclosure.

Dewan komisaris merupakan inti dari corporate governance yang

ditugaskan untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi

Page 55: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

 

manajemen dalam mengelola perusahaan, serta mewajibkan terlaksananya

akuntabilitas (FCGI, 2000). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Abeysekera

(2008) jumlah dewan komisaris yang dinilai efektif berada pada rentang lebih dari

5 (lima) orang dan kurang dari 14 orang. Selain itu, jumlah dewan komisaris

sangat mempengaruhi aktivitas pengendalian dan pengawasan.

Nasution dan Setiawan (2007) menyatakan secara umum dewan komisaris

ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang

terkandung dalam laporan keuangan. Aktifnya peran dewan komisaris dalam

melaksanakan tugasnya sangat tergantung pada lingkungan yang diciptakan oleh

perusahaan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) menunjukkan

bahwa ukuran dewan komisaris yang direpresentasikan dengan jumlah anggota

dewan komisaris berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Ukuran dewan komisaris yang besar lebih

efektif jika dibandingkan dengan ukuran dewan komisaris yang kecil (Dalton et

al, 1999; Nasution dan Setiawan, 2007; dan Abeysekera, 2008). Oleh karena itu,

jumlah dewan komisaris yang besar diharapkan dapat meningkatkan kualitas

pengungkapan informasi, termasuk voluntary disclosure. Berdasarkan uraian

tersebut, maka dapat dikembangkan hipotesis:

H4: Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap luas

voluntary disclosure.

5. Pengaruh ukuran komite audit terhadap luas voluntary disclosure.

Komite audit adalah salah satu komite yang menunjang dewan komisaris.

Tanggung jawab komite audit adalah memilih auditor independen, mengawasi

Page 56: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

 

proses audit, dan meyakinkan integritas dari pelaporan keuangan. Hal ini

berkaitan dengan adanya karakteristik umum yang melekat pada entitas bisnis

dimana pemusatan control atau pengendalian kepemilikan perusahaan hanya

berada pada di tangan pihak tertentu atau segelintir pihak saja (Nurlinda, 2011).

Nasution dan Setiawan (2007) menyatakan bahwa komite audit adalah

komite yang dibentuk oleh dewan komisaris untuk melakukan tugas pengawasan

pengelolaan perusahaan. Keberadaan komite audit sangat penting bagi

pengelolaan perusahaan.

Nasir dan Abdullah (2004) menyatakan bahwa keberadaan komite audit

membantu menjamin pengungkapan dan sistem pengendalian berjalan dengan

baik. Dengan demikian, diharapkan dengan ukuran komite audit yang semakin

besar, pengawasan yang dilakukan akan semakin baik dan kualitas pengungkapan

informasi yang dilakukan perusahaan semakin meningkat, termasuk voluntary

disclosure. Berdasarkan paparan di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam

penelitian ini, yaitu seperti berikut ini :

H6: Ukuran komite audit berpengaruh positif terhadap luas voluntary

disclosure.

 

 

 

 

 

Page 57: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

 

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Setelah membahas landasan teori dan pengembangan hipotesis di Bab II,

maka pada Bab III akan menjelaskan mengenai desain penelitian, populasi,

sampel dan teknik pengambilan sampel, data dan metode pengumpulan data,

definisi operasional dan pengukuran variabel, dan metode analisis data yang

dilakukan dalam penelitian ini.

A. Desain Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian pengujian hipotesis (hypothesis testing)

yang bertujuan untuk menguji hipotesis yang diajukan oleh peneliti mengenai

pengaruh corporate governance yang direpresentasikan kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris dan

ukuran komite audit terhadap luas voluntary disclosure. Menurut Sekaran (2006),

pengujian hipotesis harus dapat menjelaskan sifat dari hubungan tertentu,

memahami perbedaan antar kelompok atau independensi dua variabel atau lebih.

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal

minat yang ingin peneliti investigasi (Sekaran, 2006). Populasi dalam penelitian

40

 

Page 58: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

 

ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada

tahun 2008.

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel berupa purposive

sampling method. Perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

perusahaan yang memenuhi kriteria-kriteria yaitu: (1) perusahaan manufaktur

yang telah terdaftar di BEI tahun 2008, (2) perusahaan manufaktur yang telah

terdaftar di BEI tahun 2008 dan menerbitkan annual report pada tahun 2008, (3)

perusahaan menggunakan mata uang rupiah, dan (4) perusahaan memiliki data

yang dibutuhkan peneliti. Berdasarkan kriteria tersebut, maka diperoleh jumlah

sampel sebanyak 51 perusahaan manufaktur. Jumlah sampel tersebut telah

memenuhi ukuran yang tepat. Ukuran sampel yang tepat kebanyakan penelitian

lebih dari 30 kurang dari 500 (Sekaran, 2006).

Alasan pengambilan perusahaan manufaktur sebagai bagian dari sampel

dalam penelitian ini karena menurut Jones (1999), perusahaan manufaktur yang

mengolah raw material menjadi barang setengah jadi melalui proses pabrikasi

adalah yang paling luas cakupan stakeholders-nya, sehingga dapat dianggap

sebagai perusahaan yang bertipe high profile. Perusahaan high profile merupakan

perusahaan yang dianggap lebih luas dalam melakukan pengungkapan

sukarelanya.

Selain itu, menurut Subekti (2005), sebagian besar perusahaan di

Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur. Penulis

juga berpendapat bahwa pemilihan sampel tersebut untuk menghindari bias

karena adanya perbedaan sektor industri, sehingga dalam penelitian ini hanya

Page 59: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

 

perusahaan yang tergolong dalam industri manufaktur yang diambil sebagai

sampel.

C. Data dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diambil dari laporan

tahunan (annual report) perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2008.

Menurut Wardhani (2009), annual report merupakan media manajemen

perusahaan untuk melaporkan kinerja mereka atas tanggung jawab yang diberikan

oleh stakeholder. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa annual report

merupakan jendela informasi yang memungkinkan pihak-pihak di luar manajemen

mengetahui kondisi perusahaan. Sejauh mana informasi yang dapat diperoleh

akan sangat bergantung pada tingkat pengungkapan (disclosure) dari annual

report perusahaan yang bersangkutan.

Data sekunder diperoleh dari jurnal, Indonesia Capital Market Directory

(ICMD), website BEI (www.idx.co.id) dan melalui website masing-masing

perusahaan sampel.

D. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan dua variabel utama, yaitu variabel independen

dan dependen. Adapun definisi dan pengukuran masing-masing variabel akan

dijelaskan sebagai berikut:

Page 60: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

 

1. Variabel Independen

Variabel independen direpresentasikan dengan kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, tipe struktur kepemilikan, ukuran dewan komisaris dan

ukuran komite audit.

a. Kepemilikan manajerial

Kepemilikan manajerial didefinisikan sebagai persentase saham yang

dimiliki oleh manajemen yang secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan

perusahaan yang meliputi komisaris dan direksi (Midiastuty & Machfoedz,

2003). Indikator yang digunakan sesuai dengan penelitian Baek et. al (2009),

Eng dan Mak (2005),  dan Nugrahadi (2008) yaitu persentase kepemilikan

saham perusahaan oleh dewan komisaris dan dewan direksi.

b. Kepemilikan institusional

Kepemilikan institusional merupakan persentase suatu perusahaan

yang memiliki mutual funds, investment banking, asuransi, dana pensiun,

reksadana dan bank. Kepemilikan saham oleh institusi seperti perusahaan

asuransi, bank serta institusi lain akan mendorong pengawasan yang lebih

optimal terhadap kinerja perusahaan, termasuk luas voluntary disclosure yang

dilakukan. Indikator yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan

penelitian Khodadadi et. al (2010) dan Hailin dan Zezhen (2009) yaitu jumlah

kepemilikan saham oleh investor institusi terhadap total jumlah saham yang

beredar.

Proporsi Kepemilikan Manajerial = Kepemilikan saham oleh BOD&BOC x 100% Total saham beredar

Page 61: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

 

c. Tipe struktur kepemilikan

Struktur kepemilikan saham mencerminkan distribusi kekuasaan dan

pengaruh di antara pemegang saham atas kegiatan operasional perusahaan.

Salah satu karakteristik struktur kepemilikan adalah konsentrasi kepemilikan

yang terbagi dalam dua bentuk struktur kepemilikan: kepemilikan

terkonsentrasi dan kepemilikan menyebar (Nuryaman, 2008). Kepemilikan

saham dikatakan terkonsentrasi apabila dalam perusahaan terdapat pemegang

saham pengendali/utama, yaitu kepemilikan saham yang besarnya lebih dari

50% hak suara pada suatu perusahaan (Waryanto, 2010). Indikator yang

digunakan adalah dummy variabel yaitu skor 1 untuk kepemilikan saham

terkonsentrasi dan skor 0 untuk kepemilikan saham menyebar dan sesuai

dengan penelitian Achmad (2007).

d. Ukuran dewan komisaris

Dalton (1999) dan Abeysekera (2008) menyatakan bahwa ukuran

dewan komisaris yang besar lebih efektif jika dibandingkan dengan ukuran

dewan komisaris yang kecil. Indikator yang digunakan adalah jumlah

keseluruhan anggota dewan komisaris yang dimiliki perusahaan baik yang

berasal dari internal maupun eksternal perusahaan sesuai dengan penelitian

Dalton (1999), Nasution dan Setiawan (2007), dan Abeysekera (2008).

Proporsi Kepemilikan Institusional = Kepemilikan saham oleh institusi x 100% Total saham beredar

Ukuran Dewan Komisaris = ∑Komisaris Internal + ∑Komisaris Eksternal

Page 62: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

 

e. Ukuran komite audit

Ukuran komite audit mengacu pada jumlah anggota komite audit yang

dimiliki oleh perusahaan (Nurlinda, 2011). Indikator yang digunakan

mengacu pada penelitian Waryanto (2010) dan Nuralinda (2011) yaitu:

2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah ada atau tidaknya voluntary

disclosure, yang meliputi 32 item, dalam annual report perusahaan manufaktur

perusahaan sampel. Botosan (1997) dalam Achmad (2007) mengungkapkan

bahwa financial disclosure, termasuk di dalamnya voluntary disclosure, tidak

mudah untuk diukur. Akan tetapi, indeks disclosure dapat digunakan untuk

mengukur luas pengungkapan informasi yang dilakukan oleh perusahaan. Indeks

disclosure telah sering digunakan sebagai representasi luas voluntary disclosure

dan terbukti memberikan hasil yang konsisten dalam berbagai penelitian terdahulu

baik di dalam negeri maupun di luar negeri seperti Hong Kong (Chau and Gray,

2002); Singapura (Eng and Mak, 2003); Indonesia (Achmad, 2007); dan Iran

(Khodadadi et al, 2010). Oleh karena itu, penulis juga menggunakan indeks

disclosure untuk mengukur luas voluntary disclosure perusahaan.

Item voluntary disclosure dalam penelitian ini mengacu pada item yang

dikembangkan oleh Achmad (2007). Item tersebut merupakan penyesuaian dari

item yang digunakan oleh Khomsiyah (2005) dengan keadaan dan peraturan-

Ukuran Komite Audit = ∑komite audit

Page 63: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

 

peraturan terbaru yang berhubungan dengan disclosure (mandatory maupun

voluntary) di Indonesia. Dalam penelitian ini, Penulis juga telah melakukan

penyesuaian item yang dikembangkan oleh Achmad (2007) dengan peraturan

yang terbaru hingga tahun 2008 karena penelitian ini menggunakan populasi

perusahaan manufaktur tahun 2008. Penyesuaian yang dimaksud adalah

mengeliminasi item yang terdapat dalam voluntary disclosure apabila item

tersebut telah diwajibkan oleh peraturan yang tertuang dalam Surat Edaran Ketua

BAPEPAM No. SE-02/PM/2002 mengenai Pedoman Penyajian dan

Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri

Manufaktur dan Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP-134/BL/2006 tentang

Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan Bagi Emiten atau Perusahaan Publik.

Penyesuaian tersebut menyebabkan terdapat 17 item yang dieliminasi sehingga

jumlah item yang digunakan dalam penelitian sebanyak 32 item. Untuk item

penerapan voluntary disclosure yang lebih detail dapat dilihat di Lampiran I.

Kategori item voluntary disclosure dalam penelitian ini terdiri dari:

Tabel III.1 Kategori Item Voluntary Disclosure

Kategori Jumlah

I General corporate information 1 II Information about boards 4 III Business prospect 5 IV Research and development 4 V Employee information 7 VI Social responsibility reporting 6 VII Product and servis improvement 2 VIII Corporate governance information 3 Total item 32

Page 64: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

 

Perhitungan indeks disclosure dilakukan dengan menggunakan dua metode

yaitu metode tanpa pembobotan dan metode pembobotan. Metode tanpa

pembobotan adalah jika item-item tersebut diungkapkan dalam annual report

maka diberikan skor 1 dan skor 0 diberikan jika item tersebut tidak diungkapkan

dalam annual report.

Persamaan yang digunakan untuk menghitung luas voluntary disclosure

model pertama_tanpa pembobotan dalam penelitian ini mengacu persamaan yang

digunakan oleh Chobpichien (2008) dan Sentosa (2009) yaitu:

nVDISC iA =  

Keterangan Persamaan:

Sedangkan indeks disclosure model kedua_pembobotan dilakukan dengan

menggunakan kuesioner. Pembobotan yang digunakan dalam penelitian ini juga

mengacu pada pembobotan yang digunakan oleh Achmad (2007). Pembobotan

dilakukan dengan menggunakan persepsi financial analiysts dengan range score

1 sampai 5. Setelah mendapatkan minimal 20 financial analiysts, beliau

menghitung rata-rata dan mengalikannya dengan jumlah item yang diungkapkan

oleh setiap perusahaan. Rumus penghitungan indeks voluntary disclosure dengan

metode pembobotan adalah:

Simbol Keterangan VDISCA i n

voluntary disclosure jumlah item dari pengungkapan yang dipenuhi jumlah keseluruhan item pengungkapan yang ditetapkan

Page 65: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

 

wnwiVDISC B ×

×=

Keterangan Persamaan:

Proses pemberian indeks dalam penelitian melibatkan dua peneliti lain yaitu

Saudari Fransiska Dyan Irmayanti dan Isebel Sara Sade Adu yang merupakan

mahasiswa jurusan Akuntansi S1 Reguler Universitas Sebelas Maret Surakarta,

sehingga ketelitian data terjamin.

E. Metode Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan statistik deskriptif

dan pengujian hipotesis. Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS 16.

1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif terdiri dari penghitungan mean, standar deviasi,

maksimum, dan minimum. Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan

gambaran mengenai distribusi dan perilaku data (Ghozali, 2006).

2. Pengujian Hipotesis

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur

dari goodness of fit-nya. Secara statistik, goodness of fit dapat diukur dari nilai

koefisien determinasi (R2), nilai statistik F dan nilai statistik t. Perhitungan

statistik dikatakan signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

Simbol Keterangan VDISCB i n w

voluntary disclosure pembobotan jumlah item dari pengungkapan yang dipenuhi jumlah keseluruhan item pengungkapan yang ditetapkan bobot per item berdasarkan persepsi mahasiswa

Page 66: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

 

kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah dimana Ho diterima (Ghozali, 2006). Persamaan

regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Persamaan regresi berganda untuk pengujian hipotesis dalam penelitian ini

adalah:

Model pertama:

Model kedua:

Tabel III.4

Keterangan Persamaan Regresi Berganda Simbol Keterangan

VDISC Voluntary Disclosure KMAN Kepemilikan Saham Manajerial KINST Kepemilikan Saham Institusional KTIPE Tipe Kepemilikan Saham UKKOM Ukuran Dewan Komisaris UKKA Ukuran Komite Audit β Koefisien Regresi E Error

a. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

variabel independen mampu menerangkan variabel dependen. Untuk jumlah

variabel independen lebih dari dua, lebih baik menggunakan koefisien

determinasi yang telah disesuaikan yaitu adjusted R2 (Ghozali, 2006).

Besarnya koefisien determinasi adalah 0 (nol) sampai dengan 1 (satu).

VDISC_tanpa pembobotan = α + β1KMAN + β2 KINST + β3 KTIPE +β4UKKOM +β5 UKKA+ ε

VDISC_pembobotan = α + β1KMAN + β2 KINST + β3 KTIPE +β4UKKOM +β5 UKKA+ ε

Page 67: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

 

Semakin mendekati nol, semakin kecil pula pengaruh semua variabel

independen (X) terhadap nilai variabel dependen (dengan kata lain semakin

kecil kemampuan model dalam menjelaskan perubahan nilai variabel

dependen). Jika koefisien determinasi mendekati satu, maka sebaliknya

(Ghozali, 2006).

b. Nilai F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Melalui nilai F

kita akan mengetahui apakah kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional dan tipe struktur kepemilikan berpengaruh secara simultan

terhadap voluntary disclosure.

c. Nilai t

Merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah

variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Nilai t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial

dari variabel independennya. Dalam penelitian ini, nilai t menggunakan

tingkat signifikansi 5%. Adapun pengujian hipotesisnya adalah:

Jika p value < 0,05 maka H1 diterima.

Jika p value > 0,05 maka H1 ditolak.

Sebagai persyaratan pengujian regresi berganda dilakukan uji asumsi

klasik untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan

penaksiran koefisien regresinya efisien (Ghozali, 2006).

Page 68: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

 

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2006).

Hasil pengujian data dilakukan dengan menguji Kolmogorov-Sminorv.

Kriteria pengujian apabila p value > 0,05 maka data berdistribusi normal,

sedangkan apabila p value < 0,05 data tidak berdistribusi normal. Hal ini

didukung juga dengan tampilan grafik histogram dan normal probability plot.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah masalah yang

sering muncul dalam analisis regresi terjadi, yaitu dimana terdapat korelasi

yang tinggi antar dua atau lebih variabel independen (Ghozali, 2006).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan toleransi value VIF (variance

inflation factor). Jika tolerance value > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi

multikolonieritas.

3. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t–1 (Ghozali, 2006). Untuk mengetahui dan menguji

ada tidaknya autokorelasi dalam model analisis regresi, bisa digunakan cara

pengujian statistik Durbin Watson (DW).

Page 69: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

 

Tabel III.2 Nilai Durbin–Watson

Nilai DW Kesimpulan

Kurang dari 1,10

1,10 sampai 1,54

1,55 sampai 2,46

2,47 sampai 2,90

Lebih dari 2,91

Ada autokorelasi

Tanpa kesimpulan

Tidak ada autokorelasi

Tanpa kesimpulan

Ada autokorelasi

4. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain (Ghozali, 2006). Untuk menentukan heteroskedastisitas dapat

digunakan menggunakan grafik scatterplot. Dalam grafik scatterplot titik

yang terbentuk harus menyebar secara acak, baik di atas maupun di bawah

angka 0 pada sumbu Y. Bila kondisi ini terpenuhi maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali, 2006).

3. T - test

T – test digunakan untuk menguji rata – rata atau pengaruh perlakuan dari

suatu percobaan yang menggunakan 1 faktor, dimana 1 faktor tersebut memiliki 2

level (Ghozali, 2006). Dalam penelitian ini t – test digunakan untuk mengetahui

perbedaan voluntary disclosure antara model pertama tanpa pembobotan dan

model kedua pembobotan perusahaan sampel.

 

 

 

Page 70: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

 

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menjelaskan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis

dan pembahasan hasil pengujian yang telah dilakukan selama penelitian dengan

bantuan program SPSS release 16.

A. Deskripsi Data

Analisis deskriptif data terdiri dari seleksi sampel dan statistik deskriptif

1. Seleksi Sampel

Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa annual report tahun

2008. Data ini diperoleh dari situs www.idx.co.id dan dari situs masing-masing

perusahaan sampel.

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar

di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 yang berjumlah 149 perusahaan.

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling.

perusahaan yang menjadi sampel adalah perusahaan yang memenuhi beberapa

kriteria tertentu yang sudah dijelaskan (lihat bab III, hal. 36). Berdasarkan teknik

pengambilan sampel tersebut, maka jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini sebanyak 51 perusahaan. Oleh karena itu, pengolahan dan pengujian

data dilakukan pada 51 perusahaan yang data dan informasinya lengkap (lihat

Lampiran II).

53

Page 71: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

 

Hasil seleksi sampel berdasarkan kriteria dirinci sebaga berikut:

Tabel IV.1 Hasil seleksi sampel kriteria

No Kriteria Jumlah 1 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada

tahun 2008 149 2 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada

tahun 2008 dan menerbitkan annual report tetapi tidak tersedia baik pada www.idx.co.id maupun website perusahaan (91)

3 Perusahaan manufaktur tidak menggunakan mata uang rupiah (5)

4 Perusahaan tidak memiliki data yang dibutuhkan peneliti (3)

Jumlah sampel terseleksi 51

2. Statitsik Deskriptif

Analasis awal terhadap data penelitian berupa statistik deskriptif. Pada

Tabel IV.2 di bawah ini dijelaskan statistik deskriptif dari variabel dependen

penelitian. Informasi mengenai statistik deskriptif tersebut meliputi: nilai

minimum, maksimum, rerata (mean), dan standar deviasi yang dihitung dengan

menggunakan alat bantu statistik SPSS release 16. Hasil dari perhitungan tersebut

ditampilkan pada Tabel IV.2 berikut:

Tabel IV.2 Statistik Deskriptif Variabel Dependen

Variabel Mean Min Max St. Deviasi VDISC_pembobotan 0,474 0,205 0,738 0,115

VDISC_tanpa pembobotan

0,464 0,188 0,719 0,122

Page 72: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

 

Luas voluntary disclosure sebagai variabel dependen dalam penelitian ini

diperoleh dari penghitungan indeks disclosure berdasar annual report perusahaan

tahun 2008. Luas voluntary disclosure diperoleh dengan 2 metode yang berbeda,

yakni model pertama tanpa pembobotan dan model kedua pembobotan. Oleh

karena itu, peneliti menampilkan dua output yang berbeda untuk setiap pengujian.

Dari hasil statistik deskriptif di atas, dapat diketahui bahwa rerata

perusahaan mengungkapkan item voluntary disclosure adalah sebesar 46,400%

untuk model tanpa pembobotan dan 47,400% untuk model pembobotan. Hasil

tersebut mengindikasikan bahwa luas voluntary disclosure pada perusahaan

manufaktur tahun 2008 di Indonesia tergolong cukup tinggi, mengingat voluntary

disclosure bukan merupakan pengungkapan wajib yang diharuskan oleh PSAK.

Berikut grafik rerata voluntary disclosure untuk masing-masing kategori:

Gambar IV.1 Grafik Voluntary Disclosure

Page 73: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

 

Gambar IV.1 menunjukkan grafik mengenai voluntary disclosure yang

dilakukan oleh perusahaan manufaktur pada tahun 2008 dalam tingkat persentase.

Dari gambar tersebut dapat diketahui bahwa kategori II, information obout

boards, merupakan kategori yang paling banyak diungkapkan oleh perusahaan.

Rerata luas pengungkapan kategori information about boards berkisar pada

tingkat 99,000% yang berarti bahwa hampir semua perusahaan sampel melakukan

pengungkapan informasi tentang dewan komisaris dan dewan direksi perusahaan.

Luas pengungkapan selanjutnya diikuti oleh kategori VIII, corporate governance

informations, dengan rerata tingkat pengungkapan sekitar 80,000% untuk masing-

masing model. Voluntary disclosure dengan tingkat terendah ditempati oleh

kategori research and development, kategori product and service improvement

dan kategori business prospect. Luas pengungkapan ketiga kategori tersebut

berada dibawah 25,000% bahkan untuk kategori research and development luas

pengungkapan berkisar pada 15,000%. Pengungkapan untuk ketiga kategori

tersebut dinilai sangat rendah dibandingkan dengan pengungkapan kategori

lainnya. Padahal, dari segi nilai informasi, kategori research & development,

product & service information dan business prospect merupakan kategori yang

informasinya lebih bermanfaat dalam pengambilan keputusan investasi oleh

investor.

Voluntary disclosure model tanpa pembobotan dilakukan dengan membagi

jumlah item yang telah diterapkan perusahaan dengan total item yang telah

ditentukan. Berdasarkan tabel IV.2 dapat diketahui bahwa nilai rerata luas

voluntary disclosure_tanpa pembobotan sebesar 46,400%. Astra International Tbk

Page 74: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

 

dan Unilever Indonesia Tbk melakukan voluntary disclosure paling tinggi untuk

tahun 2008, yaitu sebesar 71,900%. Pengungkapan paling rendah dilakukan oleh

Colorpak Indonesia Tbk sebesar 18,800%. Angka tersebut jauh dibawah rerata

tingkat voluntary disclosure pada tahun 2008 sebesar 46,400%.

Sedangkan luas voluntary disclosure model pembobotan memiliki nilai

rerata sebesar 47,400%. Tingkat pengungkapan paling tinggi menurut model ini

dilakukan oleh Unilever Indonesia Tbk dengan tingkat pengungkapan sebesar

73,800%. Sebaliknya, tingkat pengungkapan paling rendah juga dilakukan oleh

Colorpak Indonesia Tbk dengan tingkat pengungkapan sebesar 20,500%.

Berdasarkan statistik deskriptif di atas, baik atas indeks disclosure model

pembobotan maupun indeks disclosure model tanpa pembobotan,

mengindikasikan bahwa perusahaan manufaktur di Indonesia semakin transparan

dalam mengungkapkan informasinya, khususnya dalam hal voluntary disclosure.

Hal tersebut dapat dilihat melalui perbandingan nilai rerata luas voluntary

disclosure antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya oleh Achmad

(2007). Hasil penelitian Achmad (2007) menyatakan bahwa hanya terdapat 4

perusahaan dari 149 perusahaan sampel yang melakukan pengungkapan sukarela

dengan indeks >50,000%. Bahkan sebagian besar perusahaan sampel yakni 55

perusahaan sampel hanya melakukan pengungkapan dengan indeks 11-20,000%.

Untuk statistik deskriptif dari variabel independen penelitian akan

dijelaskan pada Tabel IV.3 di bawah ini.

Page 75: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

 

Tabel IV.3 Statistik Deskriptif Variabel Independen

Variabel Min Max Mean Std. Deviasi KMAN 0,000 0,256 0,013 0,039 KINST 0,128 0,980 0,715 0,203 KTIPE 0,000 1,000 0,710 0,460 UKKOM 2,000 10,000 4,650 1,958 UKKA 2,000 5,000 3,080 0,392

Kepemilikan saham manajerial menunjukkan besarnya persentase

kepemilikan saham oleh manajemen perusahaan yang berperan secara aktif dalam

pengambilan keputusan yaitu dewan komisaris dan direksi. Rerata persentase

kepemilikan manajerial di Indonesia relatif kecil yaitu hanya sebesar 1,300%.

Hanya ada satu perusahaan yang mempunyai jumlah kepemilikan manajerial

paling besar, sebesar 25,600% dari total kepemilikan saham beredar perusahaan,

yaitu Lion Mesh Prima Tbk. Sedangkan perusahaan dengan jumlah kepemilikan

manajerial terendah yakni 0,000% yang berarti bahwa perusahaan tidak memiliki

struktur kepemilikan manajerial sejumlah 25 perusahaan, dengan kata lain

49,019% perusahaan sampel tidak memiliki struktur kepemilikan manajerial.

Kepemilikan saham institusional menunjukkan besarnya persentase saham

yang dimiliki oleh investor institusi di luar perusahaan dengan rata-rata sebesar

71,500%. Hal ini berarti bahwa rerata porsi kepemilikan saham yang dimiliki oleh

institusi lain dalam perusahaan adalah sebesar 71,500% dari seluruh saham yang

beredar. Menurut Kepmenkeu Nomor 179/KMK.010/2003 tentang kepemilikan

saham dan permodalan perusahaan efek, benchmark kepemilikan institusional

paling rendah sekitar 25,000% (dua puluh lima perseratus) saham dari perusahaan.

Dari 51 perusahaan sampel, hanya terdapat 2 perusahaan yang tidak mematuhi

peraturan tersebut yakni Inter Delta Tbk dengan kepemilikan institusional sebesar

Page 76: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

 

12,880% dan Metrodata Electronics Tbk sebesar 12,930%. Untuk jumlah

kepemilikan saham institusional terendah sebesar 12,880% dimiliki oleh Inter

Delta Tbk. Jumlah kepemilikan saham institusional terbanyak adalah 98,040%

yang dimiliki oleh HM Sampoerna Tbk.

Tipe struktur kepemilikan diukur dengan menggunakan variabel dummy

yang diperoleh sebagai berikut:

Tabel IV.4 Tipe Kepemilikan

Tipe Struktur Kepemilikan Jumlah Persentase

Terkonsentrasi 36 70,588%

Menyebar 15 29,412%

Tabel IV.4 menunjukkan bahwa sebagian besar perusahaan manufaktur di

Indonesia memiliki struktur kepemilikan saham terkonsentrasi, yaitu sebanyak

70,588% atau 36 perusahaan sampel dan hanya 15 perusahaan atau 29,412%

perusahaan yang memiliki struktur kepemilikan saham menyebar. Hasil tersebut

sejalan dengan hasil penelitian Achmad (2007) yang menyatakan bahwa 62%

perusahaan manufaktur di Indonesia mempunyai tipe kepemilikan terkonsentrasi.

Penelitian Alijoyo et al (2004) dalam Achmad (2007) juga menemukan bahwa

tingkat kepemilikan terkonsentrasi di Indonesia relatif tinggi, dimana 60,000%

perusahaan sampel mengindikasikan adanya satu pemegang saham yang memiliki

hak suara substansial dan kontrol atas perusahaan.

    Abeysekera (2008) mengungkapkan bahwa jumlah dewan komisaris di

Kenya dinilai efektif berada pada rentang lebih dari 5 (lima) orang dan kurang

dari 14 orang. Berdasarkan tabel IV.5, rerata jumlah dewan komisaris adalah 5

orang. Menurut Muntoro (2006), ukuran dewan komisaris yang efektif

Page 77: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

 

dipengaruhi oleh 1) ukuran dewan direksi, 2) jenis industri, 3) risiko yang

dihadapi, dan 4) komite audit.

Jumlah dewan komisaris paling sedikit dimiliki oleh PT. Metrodata

Electronics Tbk yang hanya memiliki dua anggota dewan komisaris. Hal tersebut

menunjukkan kurangnya pelaksanaan corporate governance pada PT. Metrodata

Electronics pada tahun 2008. Hal ini memungkinkan lemahnya pengawasan

dewan komisaris terhadap manajemen sehingga berdampak pada rendahnya luas

voluntary disclosurenya yaitu sebesar 34,400%. Ada beberapa perusahaan yang

memiliki jumlah dewan komisaris yang paling banyak, sebanyak 10 orang, salah

satunya yaitu PT. Astra Internasional Tbk dengan luas voluntary disclosure paling

tinggi yaitu 71, 900%. Semakin besar ukuran dewan komisaris berarti semakin

banyak pihak yang melakukan pengawasan terhadap perusahaan sehingga

monitoring yang dilakukan akan lebih efektif, termasuk dalam hal memberikan

tekanan kepada manajemen agar mengungkapkan informasi lebih banyak

mengenai perusahaan.

    Untuk variabel terakhir yaitu ukuran komite audit mengacu pada jumlah

anggota komite audit yang dimiliki perusahaan. Jumlah komite audit paling

sedikit adalah 2,00 orang yang dimiliki PT Merck Tbk. Sedangkan perusahaan

dengan jumlah komite audit terbanyak yaitu sebesar 5,00 dimiliki oleh PT Indofoo

Sukses makmur Tbk. Nilai rata-rata (mean) dari ukuran komite audit untuk tahun

2008 adalah sebesar 3,080.

Page 78: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

 

B. Pengujian Hipotesis

Seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya,  sebagai prasyarat

pengujian regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik untuk memastikan bahwa

data penelitian valid, tidak bias, konsisten, dan penaksiran koefisien regresinya

efisien. Pengujian asumsi klasik terdiri dari beberapa macam pengujian, meliputi:

Normalitas, Multikolinieritas, Autokorelasi, dan Heteroskedastisitas. Berikut ini

hasil pengujian asumsi klasik :

1. Uji Normalitas

Hasil uji Kolmonogrov-Smirnov tampak di bawah ini :

Tabel IV.5 Hasil Uji Kolmonogrov-Smirnov

Luas voluntary disclosure One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Model Pertama

Model Kedua

N 51 51Normal Parametersa Mean 0,000 0,000

Std. Deviation 0,116 0,108Most Extreme Differences

Absolute 0,099 0,106Positive 0,099 0,102Negative -0,066 -0,106

Kolmogorov-Smirnov Z 0,710 0,759Asymp. Sig. (2-tailed) 0,695 0,612a. Test distribution is Normal.

Model pertama menunjukkan nilai Kolmonogrov-Smirnov sebesar 0,710 dan

tidak signifikan pada 0,05 (karena ρ value = 0,695 > dari 0,05). Sedangkan dalam

model kedua, nilai Kolmonogrov-Smirnov sebesar 0,759 dan tidak signifikan pada

0,05 (karena ρ value = 0,612 > dari 0,05). Dari hasil tersebut dapat diartikan

Page 79: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

 

bahwa tidak terdapat penolakan H0 yang mengatakan residual terdistribusi secara

normal. Dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal (Ghozali,

2006).

2. Uji Multikolonieritas

Menurut Ghozali (2006), syarat tidak terjadinya korelasi antarvariabel

independen adalah

a. Nilai VIF tidak ada yang melebihi 10,000

b. Nilai Tolerance tidak ada yang kurang dari 0,100

Hasil pengujian multikoloniearitas tampak di bawah ini :

Tabel IV.6 Hasil Uji Multikoloniearitas model pertama

Variabel Tolerance VIF Keterangan

KMAN 0,752 1,330 Tidak terjadi multikoloniearitas

KINST 0,817 1,224 Tidak terjadi multikoloniearitas

KTIPE 0,943 0,943 Tidak terjadi multikoloniearitas

UKKOM 0,854 1,171 Tidak terjadi multikoloniearitas

UKKAUD 0,910 1,099 Tidak terjadi multikoloniearitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik

Tabel IV.7 Hasil Uji Multikoloniearitas model kedua

Variabel Tolerance VIF Keterangan

KMAN 0,733 1,364 Tidak terjadi multikoloniearitas

KINST 0,797 1,225 Tidak terjadi multikoloniearitas

KTIPE 0,941 1,063 Tidak terjadi multikoloniearitas

UKKOM 0,890 1,124 Tidak terjadi multikoloniearitas

UKKAUD 0,932 1,072 Tidak terjadi multikoloniearitas

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik

Page 80: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

 

Tabel di atas ini menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang

mempunyai nilai tolerance kurang dari 0,100, hal ini berarti tidak ada kolerasi

antar variable bebas. Hasil perhitungan nilai VIF (Variance Inflation Factor) juga

menunjukkan hal yang sama, dimana tidak satupun variabel bebas yang memiliki

nilai VIF lebih besar dari 10,000. Dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat

multikolinearitas antar variable bebas sehingga model regresi layak dipakai untuk

kedua model penelitian.

3. Uji Autokorelasi

Salah satu alat untuk mendeteksi adanya autokorelasi yaitu uji Durbin

Watson, yaitu dengan membandingkan nilai Durbin Watson hitung (d) dengan

nilai batas lebih tinggi (upper bond atau du). Penelitian dikatakan bebas dari

autokorelasi apabila nilai d berada di antara nilai du dan 4-du.

Berikut ini hasil uji Durbin Watson menggunakan SPSS versi 16.00:

Tabel IV.8 Hasil Uji Durbin Watson

Luas voluntary disclosure model pertama_tanpa pembobotan

Model R R2 Adjusted R2

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

5 0,309e 0,095 0,077 0,117 1,935

e. Prediktor: (Constant), UKKOM

f. Variabel dependen: VDISCtanpa pembobotan

Dengan menggunakan pengujian statistik Durbin Waston diperoleh nilai

DW sebesar 1,935. Nilai Durbin Watson sebesar 1,935 dibandingkan dengan nilai

tabel dengan menggunakan nilai signifikansi 5,000%, jumlah sampel observasi

sebesar 51 (n) dan jumlah variabel independen 5 (k=5). Setelah nilai du diperoleh,

maka dapat ditentukan nilai 4–du sebesar 2,229 (4-1,771). Oleh karena nilai dhitung

Page 81: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

 

1,935 berada di antara du1,771dan 4-du 2,229 (du<dw<4-du) maka dapat

disimpulkan tidak terdapat autokorelasi antarresidual.

Tabel IV.9 Hasil Uji Durbin Watson

Luas voluntary disclosure model kedua_pembobotan

Model R R2 Adjusted

R2

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

5 0,338e 0,114 0,096 0,111 1,815 e. Prediktor: (Constant), UKKOM

f. Variabel dependen: VDISC pembobotan

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik

Berdasarkan hasil uji Durbin Watson pada Tabel IV.10 di atas, nilai dhitung

(Durbin Watson) diperoleh sebesar 1,815 yang berada di antara du dan 4-du atau

du<d<4-du. Nilai Durbin Watson sebesar 1,815 dibandingkan dengan nilai tabel

dengan menggunakan nilai signifikansi 5,000%, yang mana jumlah sampel

observasi sebesar 51 (n) dan jumlah variabel independen 5 (k=5). Setelah nilai du

diperoleh, maka dapat ditentukan nilai 4–du sebesar 2,229 (4-1,771). Oleh karena

nilai dhitung 1,815 berada di antara du1,771dan 4-du 2,229, maka dapat disimpulkan

tidak terdapat autokorelasi antarresidual.

4. Uji Heteroskedastisitas

Hasil pengujian heterokedastisitas disajikan pada Grafik IV.1 berikut ini :

Page 82: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

 

Gambar IV.2

Uji Heteroskedastisitas Luas voluntary disclosure model pertama_tanpa pembobotan

Gambar IV.3

Uji Heteroskedastisitas Luas voluntary disclosure model kedua_pembobotan

Berdasarkan Grafik IV.1 dan IV.2 di atas, terlihat bahwa titik-titik menyebar

secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y.

Hal ini mengindikasikan dalam penelitian ini tidak terjadi heteroskedastisitas pada

model regresi dengan maupun tanpa pembobotan sehingga model layak dipakai

Page 83: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

 

untuk memprediksi luas voluntary disclosure berdasarkan variabel independen

kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial dan tipe kepemilikan. Uji

heteroskedastisitas pada penelitian ini tidak hanya menggunakan analisis plot

mengingat sampel yang digunakan hanya 51 perusahaan. Analisis dengan grafik

plots memiliki kelemahan yang cukup signifikan oleh karena jumlah pengamatan

mempengaruhi hasil ploting. Semakin sedikit jumlah pengamatan semakin sulit

menginterpretasikan hasil grafik plot. Oleh sebab itu, diperlukan uji statistik yang

lebih dapat menjamin keakuratan hasil (Ghozali, 2006). Uji statistik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah uji Glejser.

Tabel IV.10 Hasil Uji Glesjer

Luas voluntary disclosure model pertama_tanpa pembobotan Variabel Sig Kriteria Simpulan

KMAN 0,744 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

KINST 0,434 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

KTIPE 0,506 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

UKKOM 0,761 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

UKKA 0,590 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Dependen Variabel: Abs_Res

Hasil uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen

yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut

Res (Abs_Ut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat

kepercayaan 5,000%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung

adanya heteroskedastisitas.

Page 84: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

 

Tabel IV.11 Hasil Uji Glesjer

Luas voluntary disclosure model kedua_tanpa pembobotan Variabel Sig Kriteria Simpulan

KMAN 0,469 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

KINST 0,749 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

KTIPE 0,538 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

UKKOM 0,792 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

UKKA 0,296 Sig>0,05 Tidak terjadi heteroskedastisitas

Dependen Variabel: Abs_res

Hasil uji Glejser menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen

yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absolut

Res (AbsUt_pembobotan). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas

tingkat kepercayaan 5,000%. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik linier di atas secara keseluruhan dapat

disimpulkan bahwa model regresi untuk memprediksi voluntary disclosure dalam

penelitian, baik model tanpa pembobotan maupun model pembobotan telah

memenuhi asumsi normalitas dan bebas dari gejala multikoloniearitas,

autokorelasi, dan heteroskedastisitas. Oleh karena itu, model regresi ini dapat

digunakan sebagai dasar analisis.

5. Analisa Hasil Regresi

Regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menjawab rumusan

masalah yaitu menguji apakah corporate governance berpengaruh terhadap luas

Page 85: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

 

voluntary disclosure perusahaan, baik menggunakan model pertama_tanpa

pembobotan maupun model kedua_pembobotan. Pengujian regresi berganda ini

dilakukan dengan metode backward. Metode backward adalah salah satu metode

pengolahan data dengan cara memasukan semua variabel independen secara

keseluruhan dan secara otomatis SPSS akan menghilangkan satu persatu variabel

independen yang dianggap kurang signifikan dalam memprediksi model

persamaan regresi sampai didapatkan model persamaan regresi yang paling

signifikan (Mauliano, 2009). Pengolahan data menggunakan metode backward

menghasilkan lima model persamaan regresi yang memberikan signifikasi

konstanta yang berbeda-beda. Model kelima dipilih karena memiliki nilai

signifikasi konstanta paling kecil yaitu sebesar 0,027 dalam model pertama dan

0,017 dalam model kedua. Selain itu, model tersebut juga memiliki nilai anova

tertinggi sebesar 5,170 dalam model pertama dan 6,069 dalam model kedua (lihat

Lampiran V). Model tersebut merupakan model yang paling signifikan dalam

memprediksi luas voluntary disclosure.

a) Pengaruh Corporate Governance terhadap Luas Voluntary Disclosure

model pertama_tanpa pembobotan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh corporate

governance yang direpresentasikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, tipe kepemilikan, ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit

terhadap luas voluntary disclosure.

Page 86: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

 

Berdasarkan hasil pengujian regresi berganda terkait pengaruh corporate

governance terhadap luas voluntary disclosure diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel IV.12 Hasil Regresi Berganda Model Pertama

Variabel Coefficient t-Statistic Sig. (Constant) 0,375 8,754 0,000 KMAN -0,103 -0,736 0,465 KINST -0,186 -1,380 0,174 KTIPE 0,061 0,442 0,661 UKKOM 0,019 2,274 0,027* UKKA 0,007 0,049 0,961 R Square 0,095 Adjusted R Square 0,077 F 5,170 Sig 0,027

*Secara statistik signifikan pada tingkat 5% Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh variabel

independen mampu menerangkan variabel dependen. Setiap tambahan satu

variabel independen, maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel

tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena

itu, untuk jumlah variabel independen lebih dari dua, lebih baik menggunakan

koefisien determinasi yang telah disesuaikan yaitu Adjusted R2 ( Ghozali, 2006).

Tabel IV.13 di atas menunjukkan bahwa nilai R Square (R2) sebesar 0,100

dan Adjusted R Square (Adjusted R2) sebesar 0,077. Berdasarkan nilai Adjusted

(R2) tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 7,700% variabel dependen

dapat dijelaskan oleh variabel independen dan variable kontrol dan sisanya

sebanyak 92,300% dijelaskan oleh faktor lain.

Dalam tabel tersebut juga menunjukkan nilai F hitung sebesar 5,170 dengan

probabilitas 0,027 (p – value < 0,05). Karena nilai F lebih besar dari 4 dan

probabilitas jauh lebih kecil dari 5,000% maka model regresi ini menunjukkan

Page 87: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

 

tingkatan yang baik (good overall model fit) sehingga model regresi dapat

digunakan untuk memprediksi luas voluntary disclosure atau dapat dikatakan

bahwa kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tipe kepemilikan

ukuran dewan komisaris dan ukuran komite audit secara bersama – sama

berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure (Ghozali, 2006).

Pengaruh signifikan dari tiap-tiap variabel independen terhadap variabel

dependen dapat diketahui dari besarnya ρ-value. Apabila ρ-value lebih kecil dari

tingkat signifikansi, maka variabel independen tersebut secara parsial berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependen. Sebaliknya, apabila ρ-value lebih besar

dari tingkat signifikansi, maka variabel independen tersebut secara parsial tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, hasilnya

menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap luas

voluntary disclosure. Variabel lainnya, seperti kepemilikan manajerial,

kepemilikan institusional, tipe kepemilikan, dan ukuran komite audit tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap luas voluntary disclosure baik dalam

model pertama_tanpa pembobotan maupun model kedua_pembobotan.

Kepemilikan manajerial memiliki ρ-value sebesar 0,465 pada tingkat

signifikansi 5,000%, lebih besar dari 0,050 dan menunjukkan koefisien negatif.

Berarti kepemilikan manajerial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas

voluntary disclosure. Besar kecilnya jumlah kepemilikan saham manajerial dalam

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2008 tidak akan

berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure yang dilakukan perusahaan

Page 88: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

 

tersebut. Hal tersebut dikarenakan relatif sedikit perusahaan sampel yang

memiliki kepemilikan manajerial, bahkan 49,019% perusahaan sampel yakni 25

perusahaan tidak memiliki struktur kepemilikan manajerial. Hasil ini konsisten

dengan penelitian yang dilakukan Nugrahadi (2008); Nasir dan Abdullah (2004)

bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap luas

voluntary disclosure, namun bertolak belakang dengan hasil penelitian Eng dan

Mak (2003). Karena hasil pengujian bertolak belakang dengan hipotesis, maka

hipotesis pertama ditolak.

Hipotesis kedua adalah kepemilikan institusional berpengaruh signifikan

positif terhadap luas voluntary disclosure. Kepemilikan institusional memiliki

koefisien negatif dengan p-value sebesar 0,174 menunjukkan bahwa kepemilikan

institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap luas voluntary

disclosure sehingga hipotesis kedua dinyatakan ditolak. Hasil penelitian ini

bertentangan dengan hasil penelitian yang dilakukan Khodadadi et al (2010);

Hailin and Zezhen (2009) yang menyatakan bahwa kepemilikan institusional

berpengaruh positif terhadap luas voluntary disclosure.

Koefisien negatif yang dimiliki kepemilikan institusional menunjukkan

hubungan negatif antara kepemilikan institusional dengan luas voluntary

disclosure. Koefisien tersebut berlawanan dengan koefisien yang diharapkan

dalam hipotesis. Artinya semakin tinggi tingkat kepemilikan saham oleh institusi

maka akan mengurangi luas voluntary disclosure yang dilakukan perusahaan.

Data kepemilikan intitusional perusahaan sampel menunjukkan bahwa sebagian

besar perusahaan, yakni 32 dari 51 perusahaan sampel memiliki kepemilikan

Page 89: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

 

institusional dengan tipe terkonsentrasi (kepemilikan saham >50,000% dan

dimiliki oleh satu institusi saja). Kondisi tersebut, memungkinkan fungsi

kepemilikan institusional yang semula digunakan sebagai alat monitoring sebagai

pihak yang memonitor perusahaan menjadi tidak efektif. Seharusnya, tingkat

kepemilikan institusional yang tinggi akan menimbulkan usaha pengawasan yang

lebih besar oleh pihak investor institusional sehingga dapat menghalangi perilaku

opportunistic manajer (Djakman dan Novita, 2008). Adanya kondisi struktur

kepemilikan institusional yang terkonsentrasi hanya oleh satu institusi

dimungkinkan menyebabkan institusi tersebut berperan sebagai pemegang saham

mayoritas yang berpartisipasi secara aktif dalam perusahaan. Hal ini berakibat

pada munculnya konflik kepentingan antara pemegang saham mayoritas

(controlling shareholders) dengan pemegang saham minoritas (minority

shareholders). Oleh karena itu, controlling shareholders mempunyai kekuasaan

untuk turut campur dalam pengambilan keputusan manajemen untuk kepentingan

pribadi mereka, termasuk untuk menyembunyikan beberapa informasi perusahaan

dari pemegang saham minoritas, misalnya informasi voluntary disclosure-nya,

sehingga luas voluntary disclosure perusahaan menjadi rendah. Dengan kata lain,

investor institusional hanya bertujuan untuk memaksimalkan keuntungan pribadi

saja tanpa mempedulikan tanggung jawab perusahaan pada stakeholders lain.

Seperti halnya yang terjadi pada PT Aqua Golden Misissisipi Tbk dengan

kepemilikan institusional sebesar 94,000% dan hanya dimiliki oleh satu institusi

saja, luas voluntary disclosure perusahaan dibawah rerata yakni hanya sebesar

43,800% untuk model tanpa pembobotan, dan 44,900% untuk model pembobotan.

Page 90: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

 

Sedangkan yang terjadi pada PT Ultra jaya Milk Tbk, dengan kepemilikan

institusi sebesar 37,32% dan dimiliki oleh 3 institusi yang berbeda yakni PT

Prawiradjaja Perkasa, PT Indolife Pensiontama, dan AJ Central Asia Raya, luas

voluntary disclosure perusahaan diatas rerata yakni 53,100% untuk model tanpa

pembobotan dan 52,800% untuk model pembobotan.

Variabel ketiga, tipe kepemilikan merupakan variabel independen terakhir

dalam penelitian ini. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa tipe struktur

kepemilikan bukan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap luas

voluntary disclosure. Tipe struktur kepemilikan memiliki ρ-value sebesar 0,661,

lebih besar dari 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa tipe struktur

kepemilikan tidak berpengaruh signifikan terhadap luas voluntary disclosure yang

dilakukan perusahaan. Hal ini mengindikasikan bahwa tipe kepemilikan, apakah

menyebar atau terkonsentrasi, tidak akan berpengaruh terhadap luas voluntary

disclosure yang dilakukan perusahaan tersebut. Hasil ini konsisten dengan

penelitian yang dilakukan Hailin and Zezhen (2009) namun bertolak belakang

dengan penelitian Achmad (2007). Koefisien tipe struktur kepemilikan negatif

yang ditunjukkan dalam tabel memperlihatkan adanya hubungan yang negatif

antara tipe struktur kepemilikan dengan luas voluntary disclosure. Hasil ini tidak

sejalan dengan hipotesis ketiga dalam penelitian ini, sehingga hipotesis ketiga

ditolak.

Ukuran dewan komisaris memiliki ρ-value sebesar 0,027 pada tingkat

signifikansi 5,000% menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh

positif secara signifikan terhadap luas voluntary disclosure perusahaan. Hal ini

Page 91: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

 

menunjukkan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris sebuah

perusahaan akan memberikan pengawasan yang lebih optimal terhadap proses

pelaksanaan corporate governance sehingga perusahaan akan mengungkapkan

informasi dengan lebih baik.

Dalton et. al (1999) menyatakan bahwa peranan keahlian atau konseling

yang diberikan oleh dewan komisaris merupakan jasa yang berkualitas bagi

manajemen dan perusahaan yang tidak dapat diberikan oleh pasar. Jumlah dewan

komisaris yang besar akan memunculkan perpaduan skill antar anggotanya yang

selanjutnya akan meningkatkan ketelitian pengawasan dan pengendalian terhadap

manajemen perusahaan. Semakin besar ukuran dewan komisaris berarti semakin

banyak yang melakukan pengawasan terhadap perusahaan.

Menurut Muntoro (2006) ukuran dewan komisaris dapat membantu

meningkatkan keefektifan kerja dewan komisaris dan ukuran yang tidak seimbang

dengan jumlah direksi yang lebih banyak akan menyebabkan komisaris

menghadapi kesulitan ketika bernegosiasi dengan dewan direksi. Ukuran dewan

komisaris yang besar mungkin akan lebih menjamin perlindungan terhadap

pemegang saham dan pembatasan kekuasaan yang jelas di jajaran direksi. Jika

dikaitkan dengan pengungkapan, maka dewan komisaris dengan ukuran yang

besar akan memiliki power yang lebih besar untuk menekan manajemen agar

mengungkapkan informasi lebih banyak mengenai perusahaan. PT Astra

Internasional Tbk merupakan perusahaan yang menyajikan voluntary disclosure

paling banyak yaitu 71,900% dengan memiliki ukuran dewan komisaris yang

paling besar berjumlah 10 orang. Ukuran dewan komisaris yang besar ini juga

Page 92: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

 

membawa PT Astra Internasional Tbk menerima banyak penghargaan terkait

pelaksanaan corporate governance perusahaan seperti penghargaan yang

diberikan majalah AsiaMoney yang tertuang dalam annual report-nya, yaitu “No.

2 Best Companies in Asia for Corporate Governance, No. 1 Best Overall for

Corporate Governance dan No.1 Best for Disclosure and Transparency”.

Perusahaan tersebut juga menerima penghargaan “Asia’s Best Company” yang

diberikan oleh Majalah Finance Asia yang juga tertuang dalam annual report

perusahaan. Penilaian tersebut membuktikan bahwa PT Astra Internasional Tbk

telah menerapkan prinsip corporate governance dengan baik.

Koefisien positif yang dimiliki ukuran dewan komisaris menunjukkan

hubungan positif antara ukuran dewan komisaris dengan luas voluntary

disclosure. Hasil peneltian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sembiring (2005) dan Abeysekera (2008) yang menemukan bahwa dewan

komisaris berpengaruh positif terhadap luas pengungkapan yang dilakukan

perusahaan. Hasil ini sejalan dengan hipotesis keempat dalam penelitian ini,

sehingga hipotesis keempat diterima.

Variabel kelima, ukuran komite audit merupakan variabel independen

terakhir dalam penelitian ini. Ukuran komite audit memiliki ρ-value sebesar

0,961, lebih besar dari 0,050. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa

ukuran komite audit bukan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

luas voluntary disclosure. Berapapun jumlah komite audit yang dimiliki

perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yuen et. al (2009)

Page 93: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

 

dimana hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa keberadaan komite audit

tidak berpengaruh terhadap voluntary disclosure. Penjelasan yang memungkinkan

dari hasil penelitian itu adalah tugas komite audit pada perusahaan manufaktur di

Indonesia lebih ditekankan pada informasi yang masuk dalam pengungkapan

wajib menurut peraturan yang berlaku. Menurut KNKG (2006), salah satu tugas

komite audit adalah membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa

laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum, struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan

baik, pelaksanaan audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan

standar audit yang berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh

manajemen. Dengan adanya peraturan tersebut, dimungkinkan komite audit pada

perusahaan manufaktur di Indonesia tidak terlalu menekankan manajemen untuk

melakukan pengungkapan yang melebihi peraturan, dalam hal ini voluntary

disclosure. Yuan et. al (2009) juga menyatakan bahwa keberadaan komite audit di

Cina bukan ditujukan untuk memberikan tekanan pada perusahaan untuk

melakukan voluntary disclosure melainkan menjamin bahwa perusahaan telah

mematuhi pengungkapan wajibnya. Oleh karena itu, keberadaan komite audit

tersebut tidak mampu meningkatkan transparansi khususnya dalam hal

memberikan informasi nonmandatory pada publik.

Koefisien ukuran komite audit positif yang ditunjukkan dalam tabel

memperlihatkan adanya hubungan yang positif antara ukuran komite audit dengan

luas voluntary disclosure. Hasil pengujian bertolak belakang dengan hipotesis,

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima ditolak.

Page 94: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

 

b) Pengaruh corporate governance terhadap luas voluntary disclosure model

kedua_pembobotan

Hasil analisis regresi berganda pengaruh corporate governance terhadap

luas voluntary disclosure dengan model kedua yaitu metode pembobotan dapat

dilihat dalam ringkasan tabel IV.14.

Tabel IV.13 Hasil Regresi Berganda Model Kedua

Variabel Coefficient t-Statistic Sig. (Constant) 0,380 0,042 0,000 KMAN -0,048 -0,337 0,738 KINST -0,130 -0,981 0,332 KTIPE -0,041 -0,296 0,769 UKKOM 0,020 2,464 0,017* UKKA 0,079 0,559 0,579 R Square 0,114 Adjusted R Square 0,096 F 6,069 Sig 0,017

*Secara statistik signifikan pada tingkat 5%

Tabel IV.14 menunjukkan bahwa nilai R Square (R2) sebesar 0,114 dan

Adjusted R Square (Adjusted R2) sebesar 0,096. Berdasarkan nilai Adjusted (R2)

tersebut, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 9,600% luas voluntary disclosure

dapat dijelaskan oleh variabel independen dan variable kontrol dan sisanya

sebanyak 90,400% dijelaskan oleh faktor lain.

Dalam tabel IV.14 juga menunjukkan nilai F hitung senilai F = 6,069

dengan probabilitas sebesar 0,017 < 0,05. Nilai probabilitas kurang dari 0,05

menunjukkan bahwa luas voluntary Disclosure dapat dijelaskan oleh ke-5

prediktor tersebut.

Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, penelitian dengan

menggunakan model kedua juga menemukan bahwa ukuran dewan komisaris

Page 95: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

 

berpengaruh signifikan positif terhadap luas voluntary disclosure. Variable

lainnya yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tipe kepemilikan

dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure.

Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan (p-value sebesar

0,738) terhadap luas voluntary disclosure. Hasil penelitian dalam model kedua ini

konsisten dengan hasil penelitian dalam model pertama_tanpa pembobotan. Hal

ini mengindikasikan bahwa besar kecilnya jumlah kepemilikan manajerial dalam

perusahaan tidak akan berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure yang

dilakukan perusahaan tersebut. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang

dilakukan Nugrahadi (2008) dan Nasir dan Abdullah (2004) bahwa kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure. Namun bertolak

belakang dengan hasil penelitian Eng dan Mak (2003). Karena hasil pengujian

bertolak belakang dengan hipotesis, maka hipotesis pertama ditolak.

Hasil regresi variabel kepemilikan institusional dalam model kedua juga

menunjukkan hasil yang sama dengan hasil regresi dalam model pertama tanpa

pembobotan. Secara statistik, kepemilikan institusional tidak berpengaruh

terhadap luas voluntary disclosure. Variabel ini memiliki koefisien negatif

(koefisien = -0,122, dengan p-value sebesar 0,381), dan koefisien tersebut

berlawanan dengan koefisien yang diharapkan. Hasil ini bertentangan dengan

penelitian yang dilakukan Khodadadi et al (2010); Hailin and Zezhen (2009) yang

menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap luas

voluntary disclosure. Hasil pengujian bertolak belakang dengan hipotesis,

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.

Page 96: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

 

Hasil analisis regresi dalam model kedua juga menunjukkan bahwa secara

statistik variabel tipe kepemilikan tidak berpengaruh signifikan (p–value sebesar

0,769) terhadap luas voluntary disclosure. Hal ini mengindikasikan bahwa

konsentrasi kepemilikan, apakah menyebar atau terkonsentrasi, tidak akan

berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure yang dilakukan perusahaan

tersebut. Hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan Hailin and Zezhen

(2009) namun bertolak belakang dengan penelitian Achmad (2007). Karena hasil

pengujian bertolak belakang dengan hipotesis, maka hipotesis ketiga ditolak.

Ukuran dewan komisaris memiliki ρ-value sebesar 0,027 pada tingkat

signifikansi 5,000% menunjukkan bahwa ukuran dewan komisaris berpengaruh

positif secara signifikan terhadap luas voluntary disclosure perusahaan. Hal ini

menunjukkan bahwa semakin besar jumlah anggota dewan komisaris sebuah

perusahaan akan memberikan pengawasan yang lebih optimal terhadap proses

pelaksanaan corporate governance sehingga perusahaan akan mengungkapkan

informasi dengan lebih baik.

Koefisien positif yang dimiliki ukuran dewan komisaris menunjukkan

hubungan positif antara ukuran dewan komisaris dengan luas voluntary

disclosure. Hasil peneltian ini konsisten dengan hasil penelitian model pertama.

Serta sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sembiring (2005) dan

Abeysekera (2008) yang menemukan bahwa dewan komisaris berpengaruh positif

terhadap luas pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Hasil ini sejalan dengan

hipotesis keempat dalam penelitian ini, sehingga hipotesis keempat diterima.

Page 97: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

 

Variabel kelima, ukuran komite audit merupakan variabel independen

terakhir dalam penelitian ini. Ukuran komite audit memiliki ρ-value sebesar

0,579, lebih besar dari 0,050. Hasil uji regresi berganda menunjukkan bahwa

ukuran komite audit bukan variabel yang memiliki pengaruh signifikan terhadap

luas voluntary disclosure. Berapapun jumlah komite audit yang dimiliki

perusahaan tidak berpengaruh terhadap luas voluntary disclosure perusahaan.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Yuen, et. al (2009).

Menurut Yuan et. al (2009), keberadaan komite audit di Cina bukan ditujukan

untuk memberikan tekanan pada perusahaan untuk melakukan voluntary

disclosure melainkan menjamin bahwa perusahaan telah mematuhi pengungkapan

wajibnya. Oleh karena itu, keberadaan komite audit tersebut tidak mampu

meningkatkan transparansi khususnya dalam hal memberikan informasi

nonmandatory pada publik. Di Indonesia, salah satu tugas komite audit adalah

membantu dewan komisaris untuk memastikan bahwa laporan keuangan

disajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum,

struktur pengendalian internal perusahaan dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan

audit internal maupun eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang

berlaku, dan tindak lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen

(KNKG, 2006). Dengan adanya peraturan tersebut, dimungkinkan komite audit

pada perusahaan manufaktur di Indonesia juga tidak terlalu menekankan

manajemen untuk melakukan pengungkapan yang melebihi peraturan, dalam hal

ini voluntary disclosure, melainkan lebih ditekankan pada informasi yang masuk

dalam kategori pengungkapan wajib.

Page 98: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

 

Koefisien ukuran komite audit positif yang ditunjukkan dalam tabel

memperlihatkan adanya hubungan yang positif antara ukuran komite audit dengan

luas voluntary disclosure. Hasil pengujian bertolak belakang dengan hipotesis,

sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis kelima ditolak.

6. T- test

T – test digunakan untuk menguji apakah luas voluntary disclosure antara

model pertama_tanpa pembobotan dan model kedua_pembobotan mempunyai

perbedaan signifikan. Karena sampel berhubungan atau berasal dari populasi yang

sama dengan perlakuan yang berbeda maka t-test menggunakan uji paired sample

t-test (Ghozali, 2006).

Tabel IV.15 Uji paired sample t-test

T df Sig. (2-tailed) Pair 1 VDISCpembobotan –

VDISCtanpapembobotan -2.046 50 .046

Terkait dengan luas voluntary disclosure, tabel IV.15 di atas menunjukkan

probabilitas sebesar 0,046. Karena probabilitas < 5% maka dapat disimpulkan

bahwa terdapat perbedaan luas voluntary disclosure model pertama_tanpa

pembobotan dan model kedua_pembobotan. Hasil ini menunjukkan bahwa rata-

rata voluntary disclosure berbeda secara signifikan antara metode tanpa

pembobotan dan metode pembobotan, dimana perusahaan cenderung lebih luas

mengungkapkan voluntary disclosure dalam metode pembobotan dengan melihat

bobot informasi masing-masing item pengungkapan.

 

Page 99: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

 

BAB V

PENUTUP

Setelah dilakukan analisis hasil pembahasan pada bab IV, maka pada bab

ini akan dibahas mengenai kesimpulan hasil penelitian, saran, keterbatasan dan

rekomendasi untuk peneliti selanjutnya.

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan menguji pengaruh corporate governance

(kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, tipe struktur kepemilikan,

ukuran dewan komisaris, dan ukuran komite audit) terhadap luas voluntary

disclosure pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

(BEI). Dari hasil penelitian yang diperoleh, maka dapat diambil kesimpulan:

1. Perusahaan manufaktur di Indonesia dalam mengungkapkan informasi

mengenai voluntary disclosure ternyata relatif tinggi mengingat voluntary

disclosure bukan merupakan salah satu pengungkapan wajib (mandatory

disclosure) yang dipersyaratkan oleh PSAK. Dari 51 perusahaan sampel,

diketahui bahwa luas voluntary disclosure adalah sebesar 46,400% untuk

model tanpa pembobotan dan 47,400% untuk model pembobotan.

Perusahaan paling banyak mengungkapkan item yang terdapat pada kategori

information about boards dan kategori corporate governance information

dengan persentase lebih dari 85,000%. Item yang paling sedikit diungkapkan

dalam annual report adalah item dalam kategori research and development,

produk&sertification dan kategori business prospect.

 

82

Page 100: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

 

2. Sesuai dengan tujuan penelitian, hasil dari pengujian hipotesis menunjukkan

corporate governance berpengaruh signifikan terhadap luas voluntary

disclosure baik dalam model pertama maupun model kedua. Variabel

independen (corporate governance) yang mempengaruhi luas voluntary

disclosure berupa ukuran dewan komisaris. Ukuran dewan komisaris yang

besar lebih efektif jika dibandingkan dengan ukuran dewan komisaris yang

kecil (Nasution dan Setiawan, 2007). Dengan adanya pengawasan yang lebih

efektif tersebut diharapkan perusahaan lebih transparan dalam

mengungkapkan informasi perusahaan, termasuk voluntary disclosure–nya.

Dewan komisaris dengan ukuran yang besar akan memiliki power yang lebih

besar untuk menekan manajemen agar mengungkapkan informasi lebih

banyak mengenai perusahaan, termasuk dalam voluntary disclosure

perusahaan. Variabel lain yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan

institusional, tipe kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh

terhada luas voluntary disclosure yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2008.

3. Hasil t – test menunjukkan adanya perbedaan variance terkait luas voluntary

disclosure, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat perbedaan luas voluntary

disclosure antara model pertama tanpa pembobotan dengan model kedua

tanpa pembobotan. Sedangkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa

model pertama dan model kedua memberikan hasil yang sama, dimana hanya

variabel ukuran dewan komisaris yang berpengaruh terhadap luas voluntary

disclosure dengan tingkat signifikansi pada taraf 5%. Hal ini mengindikasikan

Page 101: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

 

bahwa dengan melihat bobot informasi item pengungkapan maupun tidak,

ukuran dewan komisaris yang lebih besar akan memberikan pengawasan yang

lebih efektif pada perusahaan. Dengan adanya pengawasan yang lebih efektif

tersebut diharapkan perusahaan lebih transparan dalam mengungkapkan

informasi perusahaan, termasuk voluntary disclosure–nya.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, luas voluntary disclosure perusahaan di

Indonesia sudah tergolong tinggi. Akan tetapi, pengungkapan atas kategori yang

berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi seperti item yang terdapat

dalam kategori business prospect masih tergolong rendah. Saran yang dapat

diberikan berdasarkan hasil penelitian adalah sebaiknya pengungkapan atas

informasi tentang business prospect dalam annual report lebih ditingkatkan

mengingat informasi tersebut memiliki bobot informasi yang lebih besar dalam

pengambilan keputusan investasi.

C. Keterbatasan

Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sampel dalam penelitian ini hanya sebanyak 51 perusahaan sehingga kurang

bisa mewakili populasi yang berjumlah 149 perusahaan.

2. Tingkat Adjusted R2 yang rendah dari model yang diuji yakni 0,077 untuk

model tanpa pembobotan dan 0,096 untuk model pembobotan.

Page 102: ANALISIS PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE … · B. Kaitan antara Corporate Governance dan Voluntary ... kepemilikan dan ukuran komite audit tidak berpengaruh terhadap luas voluntary

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

 

D. Rekomendasi

Adapun rekomendasi bagi penelitian selanjutnya yang meneliti mengenai

voluntary disclosure, antara lain:

1. Adjusted R2 yang rendah dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel lain

yang tidak digunakan dalam penelitian ini mempunyai pengaruh yang lebih

besar terhadap luas voluntary disclosure perusahaan sehingga sebaiknya untuk

penelitian selanjutnya mempertimbangkan untuk menggunakan variabel

lainnya juga diluar variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti

komposisi komisaris independen ataupun keberadaan komite – komite

lainnya.

2. Untuk penelitian selanjutnya bisa membandingkan luas voluntary disclosure

antara industri di Indonesia dengan negara lain (studi komparatif).