ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP...

31
ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP KUALITAS, NAMA MEREK, DAN BRAND AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN PENCUCI PAKAIAN BUBUK ATTACK (Studi Kasus pada Konsumen Produk Attack di Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang) Lusi Indah Mayasari Drs. Harry Soesanto, MMR. ABSTRACT This study aims to determine the effect of brand image, perceived quality, brand names, and brand awareness of buying decisions laundry soap Attack. The research was conducted on consumers Indomie that has been moved to brand of Mie Sedap and noodles sample set of 100 respondents using Purposive Sampling methods. Data ware collected by distributing questionnaires. Data analysis method was performed by multiple linear regression using SPSS software. Data that has met the test of validity, test reliability, and test the assumptions of classical processed resulting regression equation as follows: Y = 0,280 X 1 + 0,296 X 2 + 0,194 X 3 + 0,277 X 4 Where Buying Decisions variable (Y), Brand Image (X 1 ), Perceived Quality (X 2 ), Brand Names (X 3 ), and Brand Awareness (X 4 ). The hypothesis testing using t test showed that the four independent variables studied proved to be positively and significantly affect the dependent variable buying decisions. Then through the F test showed that the variables of bradn image, perceived quality, brand names, and brand awareness is appropriate to test the dependent variable buying decisions. Figures Adjusted R Square of 0.766 indicates that 76.6 percent of the variation of buying decisions can be explained by the four independent variables in the regression equation. While the rest of 23.4 percent is influenced by other variables that are not explained in the regression equation in this study. Keywords: Buying Decisions, Brand Image, Perceived Quality, Brand Names, Brand Awareness.

Transcript of ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP...

Page 1: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI

TERHADAP KUALITAS, NAMA MEREK, DAN BRAND

AWARENESS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SABUN

PENCUCI PAKAIAN BUBUK ATTACK

(Studi Kasus pada Konsumen Produk Attack di Kecamatan Gayamsari,

Kota Semarang)

Lusi Indah Mayasari

Drs. Harry Soesanto, MMR.

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of brand image, perceived quality,

brand names, and brand awareness of buying decisions laundry soap Attack.

The research was conducted on consumers Indomie that has been moved

to brand of Mie Sedap and noodles sample set of 100 respondents using

Purposive Sampling methods. Data ware collected by distributing questionnaires.

Data analysis method was performed by multiple linear regression using SPSS

software. Data that has met the test of validity, test reliability, and test the

assumptions of classical processed resulting regression equation as follows:

Y = 0,280 X1 + 0,296 X2 + 0,194 X3 + 0,277 X4

Where Buying Decisions variable (Y), Brand Image (X1), Perceived

Quality (X2), Brand Names (X3), and Brand Awareness (X4). The hypothesis

testing using t test showed that the four independent variables studied proved to

be positively and significantly affect the dependent variable buying decisions.

Then through the F test showed that the variables of bradn image, perceived

quality, brand names, and brand awareness is appropriate to test the dependent

variable buying decisions. Figures Adjusted R Square of 0.766 indicates that 76.6

percent of the variation of buying decisions can be explained by the four

independent variables in the regression equation. While the rest of 23.4 percent is

influenced by other variables that are not explained in the regression equation in

this study.

Keywords: Buying Decisions, Brand Image, Perceived Quality, Brand Names,

Brand Awareness.

Page 2: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia usaha yang begitu pesat menyebabkan persaingan

antar perusahaan semakin ketat sehingga berbagai usaha dilakukan pihak

perusahaan agar mampu tampil di tengah-tengah persaingan tersebut. Dalam

pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk itu hanya

dapat laku terjual kepada konsumen tetapi juga mampu memberikan value

added terhadap produk yang dikeluarkan. Telah banyak usaha dilakukan

perusahaan dalam memberikan pilihan produknya kepada konsumen, terutama

bagi yang mempunyai kesamaan dalam bentuk. Kertajaya (2006)

menambahkan bahwa produk-produk seperti consumer goods menghadapi

tekanan yang lebih besar dalam mendapatkan mind-share dari konsumen

terutama karena mereka selalu dihadapkan pada konsumen yang terus menerus

mendapatkan berbagai macam tawaran dari produk lama maupun produk baru.

Fenomena ini dapat dilihat keberadaan yang nyata pada produk sabun

cuci (deterjen). Dahulu merek sabun cuci yang kita kenal hanya beberapa saja,

namun seiring perkembangan waktu banyak muncul merek-merek baru yang

tentunya semakin memanaskan persaingan diantara merek yang ada baik lama

ataupun baru. Keanekaragaman produk sabun cuci yang ada sekarang ini

mendorong adanya proses identifikasi para konsumen untuk menentukan salah

satu merek yang menurut pandangan mereka memenuhi kriteria sebuah

produk sabun cuci yang ideal. Melalui proses identifikasi tersebut, dapat

dilihat bahwa kekuatan merek terletak pada kemampuannya untuk

mempengaruhi perilaku pembelian (Arif Rahman, 2010).

Attack merupakan salah satu merek produk sabun cuci yang telah

dikenal di kalangan masyarakat sejak lama. Ditambahkan pula merek Attack

telah tertanam kuat dibenak konsumen ketika dihadapkan pada keputusan

dalam membeli merek sabun cuci. Lebih lanjut bahwa konsumen mungkin

akan menggunakan aturan dalam keputusan pembeliannya hanya untuk yang

terkenal saja, merek yang dibangun secara baik (Keller dalam Radder dan

Huang, 2008).

Page 3: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Maka dalam penelitian ini memfokuskan pada penduduk di Kecamatan

Gayamsari, Kota Semarang yang memakai produk sabun pencuci pakaian

Attack dalam kehidupan sehari-harinya. Pertimbangan lain bahwa terdapat

berbagai latar belakang kebiasaan, sifat, kultur, sosial, dan tingkat ekonomi

yang ada di dalamnya sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pola

perilaku mereka dalam kehidupan sehari-hari termasuk juga dalam hal

melakukan pembelian.

1.2 Rumusan Masalah

Masalah yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah Attack masih

berada pada posisi three top leader dalam kategori produk sabun pencuci

pakaian walaupun mengalami kenaikan dalam kinerja nilai mereknya (brand

value) secara berurutan dalam kurun waktu 2009-2010. Brand share sebagai

salah satu unsur pembentuk juga terlihat naik, kenaikan atas brand share ini

menunjukkan adanya kenaikan keputusan pembelian konsumen terhadap

merek Attack. Aspek lain yang mempengaruhi, TOM brand dan TOM Ad

Attack yang juga menunjukkan prosentase meningkat yang mengindikasikan

telah meningkatnya daya tarik sebagai pilihan pertama.

Maka masalah penelitian yang dikembangkan disini adalah

„Bagaimanakah citra merek, persepsi kualitas, nama merek, dan brand

awareness dapat meningkatkan keputusan pembelian oleh konsumen pada

produk sabun pencuci pakaian bubuk Attack?‟. Dari masalah penelitian

tersebut dapat dirumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh citra merek terhadap keputusan pembelian oleh

konsumen?

2. Apakah terdapat pengaruh persepsi terhadap kualitas terhadap keputsuan

pembelian oleh konsumen?

3. Apakah terdapat pengaruh nama merek terhadap keputusan pembelian

oleh konsumen?

4. Apakah terdapat pengaruh brand awareness terhadap keputusan

pembelian oleh konsumen?

Page 4: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

TELAAH PUSTAKA

2. 1. Landasan Teori

2.1. 1. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen pada dasarnya merupakan tindakan-tindakan

individu yang secara langsung terlibat dalam usaha memperoleh,

mengkonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa termasuk didalamnya

proses pengambilan keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan-

tindakan tersebut (Engel dkk, 1994). Maka dalam kehidupan sehari-hari,

keputusan pembelian yang dilakukan oleh konsumen didasarkan pada

pertimbangan yang berbeda-beda satu dengan yang lainnya.

Sementara itu perilaku konsumen dapat dipengaruhi melalui

pemasaran yang terampil karena hal ini dapat membangkitkan motivasi

maupun perilaku apabila hal tersebut didukung dengan produk ataupun

jasa yang didesain semenarik mungkin dan sedemikian rupa guna

memenuhi kebutuhan pelanggan (Engel dkk, 1994). Kemudian Swastha

dkk (1987) menambahkan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

perilaku konsumen itu sendiri, disini disebutkan terdapat dua bagian besar

yaitu faktor internal dan faktor eksternal.

2.1. 2. Keputusan Pembelian

Kotler (1996) menyebutkan bahwa keputusan untuk membeli yang

diambil oleh pembeli sebenarnya merupakan kumpulan dari sejumlah

keputusan. Setiap keputusan untuk membeli tersebut mempunyai suatu

struktur sebanyak tujuh komponen, yaitu meliputi keputusan tentang jenis

produk, keputusan tentang bentuk produk, keputusan tentang merek,

keputusan tentang penjualnya, keputusan tentang jumlah produk,

keputusan tentang waktu pembelian, keputusan tentang cara pembayaran.

Menurut Engel dkk (1994) dapat dibedakan beberapa peranan yang

mungkin dimainkan seseorang dalam sebuah keputusan pembelian yaitu

pencetus (Initiator), pemberi pengaruh (Influencer), pembuat keputusan

(Decider), pembeli (Buyer), pemakai (User).

Page 5: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

2.1. 3. Citra Merek

Kotler (2002) dalam Farrah (2005) mendefinisikan citra merek

sebagai seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki oleh

seseorang terhadap suatu merek. Oleh karenanya sikap dan tindakan

konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh citra merek

tersebut.

Penciptaan kesan menjadi salah satu karakteristik dasar dalam

orientasi pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta

penciptaan merek yang kuat. Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek

suatu produk menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran

konsumen dan menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih

suatu produk (Aaker dalam Vranesevic, 2003).

2.1. 4. Persepsi Terhadap Kualitas

Persepsi kualitas terhadap merek menggambarkan respon

keseluruhan pelanggan terhadap kualitas dan keunggulan yang ditawarkan

merek. Respon ini adalah persepsi yang terbentuk dari pengalaman

pelanggan selama berinteraksi dengan merek melalui komunikasi yang

dibangun oleh pemasar. Tentu saja kondisi seperti ini harus terus dijaga

melalui pengembangan kualitas secara berkesinambungan (Sadat, 2009).

Lebih lanjut di dalam penelitiannya, Vranesevic (2003)

memasukkan salah satu variabelnya yaitu persepsi terhadap kualitas dalam

proses pembelian di antara alternatif yang ada dimana konsumen akan

pertama kali mempersepsikan merek sebagai tanda kualitasnya

(penampilan fisik dan pengemasan, harga dan reputasi dalam jaringan

penjualan). Hasil akhir penelitiannya menunjukkan hal yang sama bahwa

persepsi atas kualitas menjadi faktor dominan dalam pemilihan merek,

implikasinya ditunjukkan dalam fakta dimana terjadi probabilitas

peningkatan melalui tingkat pembelian serta kekuatan di dalam

persaingan.

Page 6: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

2.1. 5. Nama Merek

Nama merek adalah bagian dari merek dimana bagian dari merek

yang dapat disebutkan atau dieja. Menurut Swastha (1979), nama merek

(brand names) terdiri atas kata-kata, huruf dan atau angka-angka yang

dapat diucapkan.

Menurut Bouch et.al yang dikutip Sullivan (1998) menyebutkan

didalam suatu penelitian eksperimental psikologi menunjukkan bahwa

nama merek membantu konsumen dalam mengevaluasi produk serta

mengurangi dorongan keraguan dalam memutuskan melakukan pembelian,

dikarenakan nama merek mampu memberi rasa aman bagi seorang

konsumen. Dalam kesimpulannya dikatakan bahwa nama merek yang

telah dikenal masyarakat menjadi pertimbangan ketika memilih produk

sabun cuci.

2.1. 6. Brand Awareness

Kesadaran merek merupakan suatu gambaran kesanggupan dari

calon pembeli untuk mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu

merek merupakan bagian dari kategori produk tertentu (Aaker dalam

Durianto dkk, 2004).

Kesadaran merek mempengaruhi rasa percaya diri pelanggan atas

keputusan pembelian dengan mengurangi tingkat resiko yang dirasakan

atas suatu merek yang diputuskan untuk dibeli. Semakin kecil tingkat

perceived risk suatu merek, semakin besar keyakinan pelanggan atas

keputusan pembeliannya, dengan demikian pelanggan memiliki keyakinan

yang besar atas keputusannya (Aaker dalam Astuti dan Cahyadi, 2007).

Page 7: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

2. 2. Kerangka Pemikiran Teoritis

Berdasarkan tinjauan landasan teori dan penelitian terdahulu, maka

dapat disusun sebuah kerangka pemikiran teoritis seperti yang tersaji dalam

gambar sebagai berikut :

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran Teoritis

H1

H2

H3

H4

Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini, 2011

Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini :

H1. Citra merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H2. Persepsi terhadap kualitas berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H3. Nama merek berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian.

H4. Kesadaran (awareness) konsumen berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian.

METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variable independen dan satu

variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Keputusan

Citra merek

(X1)

Persepsi terhadap

kualitas (X2)

Nama merek

(X3)

Keputusan Pembelian

(Y)

Brand Awareness

(X4)

Page 8: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Pembelian (Y). Sedangkan variabel independen meliputi Citra Merek (X1),

Persepsi Terhadap Kualitas (X2), Nama Merek (X3), Brand Awareness (X4).

3.1.2. Definisi Operasional

Citra merek adalah seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki

oleh seseorang terhadap suatu merek (Setyaji, 2008).

Persepsi terhadap kualitas adalah persepsi pelanggan terhadap keseluruhan

kualitas atau keunggulan dari suatu produk yang berkaitan dengan apa yang

diharapkan oleh pelanggan (Setyaji, 2008).

Nama merek adalah bagian dari suatu merek terdiri dari kata-kata, huruf

atau angka yang dapat diucapkan yang bersifat membedakan produk tersebut dari

pesaingnya (Simamora, 2002 dan Nicolino, 2004).

Brand awareness adalah kekuatan sebuah merek dalam pikiran (ingatan)

pelanggan (Astuti dan Cahyadi, 2007).

Keputusan pembelian adalah tindakan nyata dari konsumen untuk

membeli atas dasar kecocokan dan kepuasan dari apa yang dicari dan dibutuhkan

(Ulinnuha, 2008 dan Setyaji, 2008).

3.2. Penentuan Populasi dan Sampel

Menurut Dajan (1996) populasi merupakan keseluruhan unsur-unsur yang

memiliki satu atau beberapa ciri atau karakteristik yang sama. Dalam penelitian

ini, populasi penelitian mengacu pada penduduk di wilayah Kecamatan

Gayamsari yang memakai produk sabun deterjen bubuk Attack.

Teknik pengambilan sampling yang digunakan adalah dengan non

probability sampling yaitu teknik sampling yang tidak memberikan kesempatan

sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dijadikan sampel. Sedangkan

penentuan pengambilan jumlah responden (sampel) dilakukan melalui teknik

purposive sampling. Jumlah sampe yang digunakan sebanyak 100 orang

responden dengan penentuan sampel minimal menurut Widiyanto (2008) adalah

sebesar 96 responden.

Page 9: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

3.3. Metode Analisis Data

3.3.1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya satu kuesioner

(Ghozali, 2001). Satu kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan pada pertanyaan

kuesioner mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Tingkat validitas dapat diukur dengan cara membandingkan nilai rhitung

pada tabel correlations pada total nilai pearson Correlation pada total nilai

Pearson Correlation untuk tiap indikator variabel dengan nilai rtabel dengan

ketentuan untuk degree of freedom (df) = n-k, dimana n adalah jumlah sampel

yang digunakan dan k adalah jumlah variabel independennya (Ghozali, 2001).

Dengan jumlah sampel (n) adalah tingkat signifikansi 0,05 maka rtabel pada

penelitian ini adalah :

r (0,05 ; 100-4 = 96) 0,1988

Bila : rhitung > rtabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan valid

rhitung ≤ rtabel, berarti pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid

3.3.2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel. Kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika masing-

masing pertanyaan dijawab responden secara konsisten atau stabil dari waktu ke

waktu. Suatu kuesioner dikatakan handal jika nilai Cronbach Alpha lebih besar

dari 0,600 (Ghozali, 2001).

3.3.3. Uji Asumsi Klasik

Untuk menguji apakah persamaan garis regresi yang diperoleh linier dan

bisa dipergunakan untuk melakukan peramalan, maka harus dilakukan uji asumsi

klasik yaitu :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas memiliki distribusi yang normal atau tidak,

Page 10: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

karena model regresi yang baik memiliki distribusi data yang normal atau

mendekati normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent variabel). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebasnya

(Ghozali, 2005). Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya

serta Variance Inflation Factor (VIF).

3. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain. Jika varian dari residual satu pengataman ke pengamatan yang lain

tetap, maka disebut homokedastisitas, namun jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak

terjadi heteroskedastisitas.

3.3.4. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh variabel bebas yaitu : citra merek (X1), persepsi terhadap kualitas (X2),

nama merek (X3), dan brand awareness (X4) terhadap keputusan pembelian (Y)

konsumen dalam membeli produk sabun pencuci pakaian bubuk Attack.

3.3.5. Uji Hipotesis

1. Uji T

Uji T digunakan untuk menunjukkan apakah suatu variabel independen

secara individual mempengaruhi variabel dependen (Ghozali, 2001).

2. Uji F

Uji F bertujuan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model secara simultan atau bersama-sama mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Ghozali, 2001).

3. Koefisien Determinasi (R2)

Page 11: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Koefisiensi determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah 0 < R2 < 1. Tidak seperti R square, nilai adjusted R square

dapat naik atau turun apabila terdapat tambahan variabel independen ke dalam

model. Oleh karena itu, sebaiknya digunakan nilai adjusted R square untuk

mengevaluasi model regresi terbaik (Ghozali, 2001).

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

4.1.Deskripsi Obyek Penelitian

Kao Corporation hadir di Indonesia dengan keyakinan bahwa bangsa yang

bersih adalah bangsa yang sejahtera. Dan cara hidup yang sehat adalah cerminan

sebuah tingkat kehidupan yang lebih baik. Pada tahun 1985 Kao Corporation

membuat sebuah langkah besar dengan menggandeng PT. Dino Indonesia

Industrial Ltd. yang telah memproduksi bubuk deterjen Dino sejak tahun 1969.

Gabungan dua perusahaan ini tetap bernama PT. Dino Indonesia Industrial Ltd.

dengan perbandingan saham 50 : 50. Bersama PT. Rodamas, Kao Corporation

terus berusaha memasyarakatkan cara hidup yang lebih bersih, lebih cantik dan

lebih sehat. Pada tahun 1990, dibentuklah PT. Dinokao Indonesia yang

memasarkan produk-produk PT. Dino Indonesia Industrial Ltd., dan di awal tahun

1997, PT. Dino Indonesia Industrial Ltd., bergabung dengan PT. Dinokao

Indonesia menjadi PT. Kao Indonesia.

PT Kao Indonesia beralamat di Jl. MT. Haryono Kav. 39-40 Jakarta

12770, Telepon : (62)-(21) 7982245, 79193133, Fax : (62)-(21) 7982248, Website

: www.kao.com/id

4.2.Analisis Indeks Jawaban Responden Per Variabel

Peneliti ingin mengetahui persepsi umum responden mengenai variabel-

variabel yang diteliti, untuk mendapatkan gambaran mengenai derajat persepsi

responden pada tiap variabel yang diteliti. Dengan jumlah responden 100 orang,

maka nilai indeks dapat dihitung dengan hasil sebagai berikut :

Page 12: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Tabel 4.1

Indeks Jawaban Responden Per Variabel

No. Variabel Pertanyaan Skor

Jumlah Indeks 1 2 3 4 5

1. X1

1 0 0 10 79 11 401 80,2

2 0 0 22 61 17 395 79

3 0 0 22 66 12 390 78

4 0 0 22 69 9 387 77,4

2. X2

1 0 0 12 72 16 404 80,8

2 0 0 31 63 6 375 75

3 0 0 16 81 3 387 77,4

4 0 0 19 78 3 384 76,8

3. X3

1 0 0 28 58 14 386 77,2

2 0 0 47 47 6 359 71,8

3 0 0 16 78 6 390 78

4 0 0 19 69 12 393 78,6

4. X4

1 0 0 31 66 3 372 74,4

2 0 0 9 85 6 397 79,4

3 0 0 41 53 6 365 73

4 0 0 38 59 3 365 73

4.3.Analisis Data

4.3.1. Uji Validitas

Dalam penelitian ini, validitas dari indikator dianalisis menggunakan df

(degree of freedom) dengan rumus df = n-k, dimana n = jumlah sampel, k =

jumlah variabel independen. Jadi df yang digunakan adalah 100 – 4 = 96 dengan

alpha sebesar 5%, maka menghasilkan nilai rtabel (uji dua sisi) sebesar 0,199. Jika

rhitung (untuk tiap butir dapat dilihat pada kolom Corrected Item – Total

Correlation) lebih besar dari rtabel dan nilai rpositif, maka butir pernyataan dikatakan

valid (Ghozali, 2001). Hasil uji validitas pada indikator-indikator penelitian ini

terdapat pada tabel berikut :

Page 13: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Tabel 4.2

Uji Validitas

No Variabel/Item r-hitung r-tabel Keterangan

1 Citra Merek (X1)

Indikator 1 0,434 0,199 Valid

Indikator 2 0,762 0,199 Valid

Indikator 3 0,755 0,199 Valid

Indikator 4 0,862 0,199 Valid

2 Persepsi Terhadap Kualitas (X2)

Indikator 1 0,699 0,199 Valid

Indikator 2 0,672 0,199 Valid

Indikator 3 0,704 0,199 Valid

Indikator 4 0,788 0,199 Valid

3 Nama Merek (X3)

Indikator 1 0,622 0,199 Valid

Indikator 2 0,720 0,199 Valid

Indikator 3 0,765 0,199 Valid

Indikator 4 0,856 0,199 Valid

4 Brand Awareness (X4)

Indikator 1 0,519 0,199 Valid

Indikator 2 0,505 0,199 Valid

Indikator 3 0,781 0,199 Valid

Indikator 4 0,859 0,199 Valid

5 Keputusan Pembelian (Y)

Indikator 1 0,698 0,199 Valid

Indikator 2 0,700 0,199 Valid

Indikator 3 0,751 0,199 Valid

Indikator 4 0,887 0,199 Valid

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan pengujian pada tabel uji validitas diatas, diketahui bahwa

nilai rhitung dari semua indikator variabel lebih besar dari nilai rtabel - nya. Oleh

karena itu dapat disimpulkan bahwa semua indikator dalam penelitian ini adalah

valid.

Page 14: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

4.3.2. Uji Reliabilitas

Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali,

2001). Uji reliabilitas adalah tingkat kestabilan suatu alat pengukur dalam

mengukur suatu gejala/kejadian. Menurut Nunnaly (1967) dalam Ghozali (2001),

suatu konstruk dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,6.

Adapun hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel

4.3 berikut ini.

Tabel 4.3

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Citra merek (X1) 0,676 Reliabel

Persepsi terhadap kualitas (X2) 0,668 Reliabel

Nama merek (X3) 0,708 Reliabel

Brand awareness (X4) 0,603 Reliabel

Keputusan pembelian (Y) 0,759 Reliabel

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan pengujian pada tabel uji reliabilitas, diketahui bahwa semua

variabel mempunyai nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Maka dapat

disimpulkan bahwa keseluruhan variabel dalam penelitian ini adalah reliabel.

4.4.1. Uji Asumsi Klasik

4.4.2.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel dependen dan independennya mempunyai distribusi normal atau tidak.

Uji normalitas menghasilkan grafik normal probability plot yang tampak pada

Gambar 4.1 berikut.

Page 15: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Gambar 4.1

Grafik Normal Probability Plot

Sumber : data primer yang dioleh, 2011

Grafik normal probability plot diatas menunjukkan bahwa data menyebar

di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas.

4.4.2.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Untuk dapat

menentukan apakah terdapat multikolinieritas dalam model regresi pada penelitian

ini adalah dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance

serta menganalisis matrix korelasi variabel-variabel bebas. Adapun nilai tolerance

dan VIF dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.

Page 16: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Tabel 4.4

Hasil Pengujian Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1 (Constant)

CITRA MEREK .486 2.056

PERSEPSI TERHADAP KUALITAS .575 1.739

NAMA MEREK .387 2.584

BRAND AWARENESS .433 2.310

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber : data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan hasil tabel hasil pengujian pada Tabel 4.4 diketahui bahwa

seluruh variabel independen memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10, sehingga dapat

disimpulkan bahwa data bebas dari masalah multikolinearitas.

4.4.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Imam Ghozali (2006) pendekatan yang dapat digunakan untuk

mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya

SRESID. Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dideteksi dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplots antara SRESID dan ZPRED,

dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y

prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Kriteria yang digunakan

adalah jika terdapat pola tertentu seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu

teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas. Sebaliknya, jika tidak terdapat pola yang jelas,

serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak

terjadi heteroskedastisitas.

Page 17: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Berdasarkan grafik scatterplots pada gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada

sumbu Y. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas

pada model regresi.

4.4.2. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda yang telah dilakukan diperoleh koefisien regresi,

nilai t hitung dan tingkat signifikansi sebagaimana ditampilkan pada Tabel 4.5

berikut:

Page 18: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi Berganda

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

Collinearity

Statistics

B Std. Error Beta

Toleranc

e VIF

1 (Constant) -2.636 1.074 -2.454 .016

CITRA MEREK .306 .076 .280 4.024 .000 .486 2.056

PERSEPSI

TERHADAP

KUALITAS

.368 .080 .296 4.621 .000 .575 1.739

NAMA MEREK .202 .081 .194 2.481 .015 .387 2.584

BRAND

AWARENESS

.344 .092 .277 3.743 .000 .433 2.310

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Dari hasil tersebut apabila ditulis persamaan regresi dalam bentuk

standardized coefficient sebagai berikut:

Y = 0.280 X1 + 0.296 X2 + 0.194 X3 + 0.277 X4

Keterangan:

Y : Keputusan Pembelian

X1 : Citra Merek

X2 : Persepsi Terhadap Kualitas

X3 : Nama Merek

X4 : Brand Awareness

Persamaan regresi berganda tersebut dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel Citra Merek (X1) memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan

Pembelian (Y) dengan nilai 0.280. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

citra merek, maka semakin tinggi keputusan pembelian.

2. Variabel Persepsi Terhadap Kualitas (X2) memiliki pengaruh positif terhadap

Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai 0.296. Dapat disimpulkan bahwa

Page 19: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

semakin tinggi persepsi terhadap kualitas, maka semakin tinggi keputusan

pembelian.

3. Variabel Nama Merek (X3) memiliki pengaruh positif terhadap Keputusan

Pembelian (Y) dengan nilai 0.194. Dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi

nama merek, maka semakin tinggi keputusan pembelian.

4. Variabel Brand Awareness (X4) memiliki pengaruh positif terhadap

Keputusan Pembelian (Y) dengan nilai 0.277. Dapat disimpulkan bahwa

semakin tinggi brand awareness, maka semakin tinggi keputusan pembelian.

4.4.3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat maka dilakukan pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dalam

penelitian ini. Metode pengujian terhadap hipotesis yang diajukan, dilakukan

pengujian secara parsial dan pengujian secara simultan.

4.4.4.1. Uji T

Uji t yaitu suatu uji untuk mengetahui signifikansi pengaruh variabel bebas

(citra merek, persepsi terhadap kualitas, nama merek, brand awareness) secara

parsial atau individual menerangkan variabel terikat (keputusan pembelian).

Tabel 4.6

Hasil Uji t

Coefficientsa

Model

Standardized

Coefficients

t Sig. Beta

1 (Constant) -2.454 .016

CITRA MEREK .280 4.024 .000

PERSEPSI TERHADAP KUALITAS .296 4.621 .000

NAMA MEREK .194 2.481 .015

BRAND AWARENESS .277 3.743 .000

a. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Page 20: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Hasil analisis uji t adalah sebagai berikut:

1. Nilai thitung pada variabel Citra Merek (X1) adalah sebesar 4,024 dengan

tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikasi 0,05, nilai

signifikasi tersebut lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan: variabel citra merek berpengaruh positif dan signifikansi

terhadap keputusan pembelian sabun pencuci pakaian bubuk Attack.

2. Nilai thitung pada variabel Persepsi Terhadap Kualitas (X2) adalah sebesar 4,621

dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi

0,05 nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05, maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

Kesimpulan: variabel persepsi terhadap kualitas berpengaruh positif dan

signifikansi terhadap keputusan pembelian sabun pencuci pakaian bubuk

Attack.

3. Nilai thitung pada variabel Nama Merek (X3) adalah sebesar 2,481 dengan

tingkat signifikansi 0,015 dengan menggunakan batas signifikansi 0,05 nilai

signifikansi tersebut lebih kecil dari 0,05 dengan demikian H0 ditolak dan Ha

diterima.

Kesimpulan: variabel nama merek berpengaruh positif dan signifikansi

terhadap keputusan pembelian sabun pencuci pakaian bubuk Attack.

4. Nilai thitung pada variabel Brand Awareness (X4) adalah sebesar 3,743 dengan

tingkat signifikansi 0,000 dengan menggunakan batas signifikansi tersebut

lebih kecil dari 0,05 nilai signifikansi tersebut lebih kecil dar 0,05 dengan

demikian H0 ditolak dan Ha diterima.

Kesimpulan: variabel brand awareness berpengaruh positif dan signifikan

terhadap keputusan pembelian sabun pencuci pakaian bubuk Attack.

4.4.4.2. Uji F

Uji F digunakan untuk melakukan pengujian variabel bebas secara

bersama-sama terhadap variabel terikatnya. Berikut adalah tabel hasil uji F dengan

perhitungan statistik dengan menggunakan SPSS.

Page 21: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Tabel 4.7

Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 229.020 4 57.255 82.052 .000a

Residual 66.290 95 .698

Total 295.310 99

a. Predictors: (Constant), BRAND AWARENESS, PERSEPSI TERHADAP KUALITAS, CITRA MEREK,

NAMA MEREK

b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Hasil pengujian diperoleh nilai F hitung sebesar 82,052 dengan

signifikansi 0,000. Dengan menggunakan batas signifikansi 0,05, nilai signifikansi

tersebut lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk

memprediksi keputusan pembelian (Y) atau dikatakan bahwa variabel X1, X2, X3,

dan X4 secara bersama-sama berpengaruh secara nyata terhadap variabel Y.

4.4.4.3. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2001). Nilai koefisien

determinasi dapat dilihat pada tabel 4.8 Berikut:

Tabel 4.8

Hasil Uji Determinasi

Model Summaryb

Mode

l R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F

Change df1 df2

Sig. F

Change

1 .881a .776 .766 .83534 .776 82.052 4 95 .000

a. Predictors: (Constant), BRAND AWARENESS, PERSEPSI TERHADAP KUALITAS, CITRA MEREK,

NAMA MEREK

b. Dependent Variable: KEPUTUSAN PEMBELIAN

Sumber: Data primer yang diolah, 2011

Page 22: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar

0,766 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan seluruh variabel

independen untuk menjelaskan variasi pada variabel dependen adalah sebesar

76,6% dan sisanya 23,4% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak

dijelaskan dalam model regresi yang diperoleh.

4.4.Pembahasan

Berdasarkan analisis data pada regresi berganda dan uji hipotesis, maka

dapat diketahui bahwa :

1. Pernyataan hipotesis pertama (H1) dapat diterima, maka citra merek

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesediaan konsumen dalam

melakukan pembelian. Kondisi tersebut dapat dilihat dari koefisien variabel

citra merek yang bernilai 0,280 serta angka signifikansi sebesar 0,000 (kurang

dari 0,05). Hal ini berarti juga bahwa jika citra merek semakin baik, maka

akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan

pembelian suatu produk.

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung penelitian Hossain (2007)

yang menyatakan bahwa citra merek menjadi faktor yang paling kuat dalam

membangun pemilihan produk. Selain itu mendukung pula dari hasil

penelitian Setyaji (2008) dimana citra merek berpengaruh secara positif dan

signfikan terhadap keputusan pembelian. Jadi disini disebutkan bahwa citra

merek adalah faktor yang memungkinkan menjaga konsumen dari perubahan

perilaku mereka dalam intensitas dan kebiasaan membeli secara banyak dan

berkesinambungan (Wallendorf dalam Hossain, 2007).

2. Pernyataan hipotesis kedua (H2) dapat diterima, maka persepsi terhadap

kualitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesediaan konsumen

dalam melakukan pembelian. Kondisi tersebut dapat dilihat dari koefisien

variabel persepsi terhadap kualitas yang bernilai 0,296 serta angka signifikansi

sebesar 0,000 (kurang dari 0,05). Hal ini berarti juga bahwa jika persepsi

terhadap kualitas semakin baik, maka akan mengakibatkan semakin tinggi

kesediaan konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk.

Page 23: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Vranesevic

(2003) yang menyebutkan dalam proses keputusan pembelian memilih

alternatif yang ada. Kemudian mendukung pula hasil penelitian Astuti dan

Cahyadi (2003), bahwa persepsi terhadap kualitas dapat membangun rasa

percaya diri pelanggan dalam memutuskan melakukan pembelian karena

dianggap sebagai unsur yang paling penting yang berkaitan dengan tingkat

kinerja yang diharapkan oleh pelanggan.

3. Pernyataan hipotesis ketiga (H3) dapat diterima, maka nama merek

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesediaan konsumen dalam

melakukan pembelian. Kondisi tersebut dapat dilihat dari koefisien variabel

nama merek yang bernilai 0,194 serta angka signifikansi sebesar 0,015

(kurang dari 0,05). Hal ini berarti juga bahwa jika nama merek semakin

terkenal, maka akan mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen

untuk melakukan pembelian suatu produk.

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Fernandes

(2005) yang menyatakan bahwa variabel nama merek menjadi faktor yang

paling dominan dalam memutuskan melakukan pembelian. Selain itu

disebutkan pula bahwa nama merek membantu konsumen dalam

mengevaluasi produk dan mengurangi keraguan dalam memutuskan

melakukan pembelian (Bouch et.al dalam Sullivan, 1998). Dan hal itu wajar

dikarenakan nama merek yang telah dikenal mampu memberi rasa aman bagi

seorang konsumen. Oleh karena itu nama merek dapat menjadi pertimbangan

utama bagi konsumen dalam memutuskan melakukan pembelian.

4. Pernyataan hipotesis keempat (H4) dapat diterima, maka brand awareness

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesediaan konsumen dalam

melakukan pembelian. Kondisi tersebut dapat dilihat dari koefisien variabel

brand awareness yang bernilai 0,277 serta angka signifikansi 0,000 (kurang

dari 0,05). Hal ini berarti juga bahwa jika brand awareness semakin tinggi,

maka mengakibatkan semakin tinggi kesediaan konsumen untuk melakukan

pembelian suatu produk.

Page 24: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian Astuti dan

Cahyadi (2003) yang menyatakan bahwa tingkat brand awareness yang tinggi

dapat menyebabkan pelanggan memiliki rasa percaya diri yang tinggi atas

keputusan pembelian yang dibuat. Lebih lanjut merek yang telah dikenal oleh

konsumen melalui ingatannya akan menimbulkan pembelian yang berulang-

ulang (Cravens, 1996).

KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Penelitian ini dilatar belakangi oleh timbulnya fenomena bermunculannya

merek-merek baru untuk kategori produk yang sudah ada. Secara khusus,

penelitian ini mengulas kategori produk sabun pencuci pakaian bubuk, dimana

dalam kategori ini Attack masih harus mengejar ketertinggalan dari market

leadernya yaitu Rinso. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

citra merek, persepsi terhadap kualitas, nama merek, dan brand awareness

terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Variabel persepsi terhadap kualitas memiliki pengaruh paling besar terhadap

keputusan pembelian oleh konsumen diantara variabel bebas lainnya yang

diteliti yaitu sebesar 0,296 . Kemudian pengaruh terbesar lainnya (secara

berturut-turut) adalah variabel citra merek sebesar 0,286, variabel brand

awareness sebesar 0,277, dan terakhir variabel nama merek sebesar 0,194.

2. Hipotesis pertama (H1) yang menyatakan bahwa semakin positif citra merek

(X1) suatu produk, maka semakin kuat keputusan pembelian (Y) oleh

konsumen terbukti kebenarannya. Hal ini berarti citra merek merupakan salah

satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian

produk sabun pencuci pakaian bubuk Attack.

3. Hipotesis kedua (H2) yang menyatakan bahwa semakin positif persepsi

terhadap kualitas (X2) suatu produk, maka semakin kuat keputusan pembelian

Page 25: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

(Y) oleh konsumen terbukti kebenarannya. Hal ini berarti persepsi terhadap

kualitas merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk

melakukan pembelian produk sabun pencuci pakaian bubuk Attack.

4. Hipotesis ketiga (H3) yang menyatakan bahwa semakin terkenal nama merek

(X3) suatu produk, maka semakin kuat keputusan pembelian (Y) oleh

konsumen terbukti kebenarannya. Hal ini berarti nama merek merupakan salah

satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan pembelian

produk sabun pencuci pakaian bubuk Attack.

5. Hipotesis keempat (H4) yang menyatakan bahwa semakin tinggi kesadaran

(awareness) konsumen (X4) terhadap merek suatu produk maka semakin kuat

keputusan pembelian (Y) oleh konsumen terbukti kebenarannya. Hal ini

berarti brand awareness merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong

konsumen untuk melakukan pembelian produk sabun pencuci pakaian bubuk

Attack.

6. Variasi keputusan pembelian dijelaskan oleh variabel citra merek, persepsi

terhadap kualitas, nama merek, dan brand awareness sebesar 76,6 %,

sedangkan sisanya 23,4 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain di luar model.

5.2.Keterbatasan

Hanya memfokuskan pada variabel citra merek, persepsi terhadap kualitas,

nama merek, dan brand awareness yang keseluruhan dari variabel independen

tersebut hanya mampu menjelaskan 76,6% dan sisanya 23,4% dipengaruhi oleh

variabel lain selain variabel independen dalam penelitian ini.

5.3.Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat diberikan kepada PT

Kao Indonesia, selaku produsen produk sabun pencuci pakaian bubuk Attack

sebagai berikut :

1. Variabel persepsi terhadap kualitas memberikan pengaruh terbesar terhadap

keputusan pembelian oleh konsumen. Persepsi terhadap kualitas yang tercipta

di benak konsumen terbukti menjadi salah satu daya tarik untuk membeli

Page 26: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

suatu produk. Berdasarkan jawaban responden yang di dapat, maka dapat

diketahui Attack perlu untuk lebih memperhatikan aspek kualitas produknya

ditengah semakin banyaknya kemunculan merek-merek baru. Melalui

tanggapan responden yang di dapat, konsumen pada dasarnya menginginkan

Attack semakin menampilkan kemasan yang lebih menarik, misalkan dengan

menggunakan warna yang lebih bervarian atau mencolok agar mendapat

perhatian konsumen pada saat dipajang di rak toko. Kualitas sabun yang lebih

baik, misalkan tidak terasa panas dan kasar di tangan. Daya cuci yang lebih

ampuh, misalkan dengan tanpa merendam semalam pun, noda bisa langsung

bersih. Aroma yang lebih tahan lama, misalkan dengan menambah esen

parfum dengan kualitas yang lebih bagus. Beberapa hal tersebut patut untuk

diperhatikan sebagai daya tarik untuk lebih mempengaruhi keputusan

pembelian.

2. Variabel citra merek menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap keputusan

pembelian oleh konsumen. Oleh karena itu citra produk yang sudah baik harus

terus dipertahankan bahkan ditingkatkan agar kesan masyarakat secara umum

terhadap Attack menjadi semakin positif. Berdasarkan jawaban responden,

maka diketahui upaya yang sebaiknya dilakukan oleh Attack untuk

meningkatkan kesan konsumen terhadap merek adalah konsumen

menginginkan Attack mengadakan suatu acara di televisi yang khusus

bertemakan kesehatan dan kebersihan, misalkan dengan bekerjasama dengan

Dokter Selebritis seperti Lula Kamal agar lebih menarik pengunjung untuk

berpartisipasi. Selain itu, Attack untuk semakin sering terlibat misalnya dalam

acara-acara amal atau sosial, seperti berpartisipasi dalam acara donor darah

atau mengunjungi panti asuhan, yang dapat disimpulkan citra dan kepercayaan

merupakan hal yang berpengaruh dalam pembelian.

3. Variabel brand awareness menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap

keputusan pembelian oleh konsumen. Kesadaran yang tinggi terhadap aspek-

aspek yang berkaitan dengan produk menjadikan merek tersebut selalu

tersimpan baik di dalam ingatan konsumen yang berpengaruh terhadap pilihan

konsumen ketika membeli suatu produk. Oleh karena itu Attack perlu

Page 27: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

melakukan upaya dalam memperkuat kesadaran konsumen tersebut. Dalam

hal ini media promosi memegang peranan penting. Dapat diketahui pula dari

jawaban responden, konsumen lebih tertarik membeli produk-produk yang

lebih sering diiklankan di berbagai media. Selain itu juga dari jawaban

responden yang ada menginginkan Attack untuk terus memakai model produk

yang semakin menarik, menampilkan konsep iklan yang berbeda dan menarik,

misalkan dengan memakai artis yang sedang naik daun agar lebih menarik

perhatian konsumen. Jargon-jargon yang semakin khas, misalkan „Go Clean

Max‟. Ditambahkan pula melalui pembuatan ciri khas tertentu yang dapat

membedakan Attack dengan merek sabun pencuci pakaian bubuk lainnya,

misalkan dengan menambahkan ikon/gambar pada setiap kemasan, bisa

diambil dari iklan yang sudah ada. Hal-hal tersebut akan menjadi kekuatan

lebih dalam mempengaruhi kesadaran konsumen terhadap keputusan

pembeliannya.

4. Variabel nama merek menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap keputusan

pembelian oleh konsumen. Maka nama merek yang telah dibangun secara baik

oleh Attack sejak pertama kali masuk di Indonesia hingga sekarang menjadi

pertaruhan dalam persaingan mencapai posisi tertinggi di pasar dan menarik

konsumen sebanyak-banyaknya. Oleh karena itu Attack perlu lebih

meningkatkan dan menjaga familier serta popularitas yang telah dicapai saat

ini. Berdasarkan jawaban responden, sebagian dari pendapat responden masih

menganggap merek-merek baru lebih menarik untuk dicoba/dibeli. Maka

untuk menghindari konsumen yang akhirnya berpindah ke merek lain, Attack

perlu lebih mempertahankan sekaligus meningkatkan popularitas atas nama

mereknya melalui promosi baik secara langsung lewat berbagai media

maupun tidak langsung melalui event-event yang diadakan oleh Attack.

Page 28: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, SW dan I Gede Cahyadi, 2007, „Pengaruh Elemen Ekuitas Merek Terhadap Rasa

Percaya Diri Pelanggan di Surabaya Atas Keputusan Pembelian Sepeda Motor

Honda‟, Majalah Ekonomi, TH XVII, No.2.

Bagus, Angga A., 2009, “Analisis Pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, dan

Brand Association Terhadap Keputusan Konsumen Dalam Membeli Produk GT

Man”, Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro,

Semarang.

Craven, David W, 1996, Pemasaran Strategis Jilid 2 terj. Lina Salim, Jakarta : Erlangga.

Dajan, Anto, 1996, Pengantar Metode Statistic Jilid II, Jakarta : BP3ES.

Durianto, Darmadi, dkk, 2004, Strategi Menaklukkan Pasar Melalui Riset Ekuitas dan

Perilaku Merek, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Durianto, Darmadi, dkk, 2004, Brand Equity Ten : Strategi Memimpin Pasar, Jakarta :

PT. Gramedia Pustaka Utama.

Engel, James F, 1994, Perilaku Konsumen Jilid I, Jakarta : Binarupa Aksara.

Farrah, Zatul dan Fajrianthi, 2005, „Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen‟,

INSAN, Vol.7, No.3.

Ferdinand, Augusty, 2006, Metode Penelitian Manajemen, Semarang : Badan Penerbit

Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Semarang :

Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hossain, Enayet, 2007, „An Evaluation of Brand Image, Product Attributes and Perceived

Quality of a Selected Consumer Non-durable Product‟, Administration and

Management Review, Vol.19, No.2.

Page 29: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Kertajaya, Hermawan, dkk, 2004, Marketing on Venus, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka

Utama.

Kertajaya, Hermawan, 2006, On Marketing, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Knapp, E. Duane, 2001, ‘The Brand Mindset’, Yogyakarta : Penerbit Andi.

Kotler, Philip, 1996, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Pengendalian Jilid I, Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip, 1997, Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi dan

Kontrol, New Jersey : Prentice-Hall.

Lindawati, 2005, „Analisis Kesadaran Merek, Persepsi Konsumen, dan Asosiasi Merek

Dalam Eksistensi Merek Pada Produk Merek Lifebouy di Surabaya‟, Jurnal Sains

Pemasaran Indonesia, Vol. IV, No.1, p.47-70.

Muafi, dan M.I.Effendi, 2001, „Mengelola Ekuitas Merek : Upaya Memenangkan

Persaingan di Era Global‟. Ekobis, Vol.2, No.3.

Munfaridin, 2010, “Analisis Pengaruh Kesadaran Merek, Asosiasi Merek, dan Persepsi

Kualitas Terhadap Minat Mereferensikan Sepeda Motor Suzuki (Studi Kasus Pada

Mahasiswa FE Undip)”, Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Diponegoro, Semarang.

Nicolino, Patricia F, 2004, The Complete Ideal’s Guides : Brand Management, Jakarta :

Prenada Media.

Palupi, Dyah Hasto. 2008, „Kinerja Produk Personal 2006-2008‟, SWA, No.18/XXIV/21

Agustus - 3 September.

Radder L. and W. Huang, 2008, ‘High-Involvement and Low-involvement Product : A

Comparison of Brand Awareness Among Students at a South African University‟,

Journal of Fashion Marketing and Management, Vol.12, No.2.

Rahman, Arif, 2010, „Strategi Dahsyat Marketing Mix for Small Business‟, Jakarta :

Transmedia.

Page 30: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Rahmawati, 2002, „Create A Value of Brand With Personality‟, Usahawan No.10, Th

XXXI.

Sadat, Andi M, 2009, Brand Belief : Strategi Membangun Merek Berbasis Keyakinan,

Jakarta : Salemba Empat.

Setyaji, Wahyu B, 2008, „Analisis Pengaruh Citra Merek, Perceived Quality, dan Iklan

Terhadap Keputusan Pembelian Shampoo Sunsilk di Kota Semarang‟, Skripsi

Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Setyawan, Fery A., 2010, “Analisis Pengaruh Brand Awareness, Brand Associate,

Perceived Quality dan Brand Loyalty Terhadap Minat Beli Telepon Seluler Nokia

(Studi Kasus Pada Mahasiswa FE Undip Semarang)”, Skripsi Tidak

Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Simamora, Bilson, 2002, „Aura Merek : Tujuh Jurus Membangun Merek Yang Kuat‟,

Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol. 9, No.2, p.233-268.

Simamora, Bilson, 2003, „Pemasaran Dengan Hati‟, Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol.10,

No.2.

Sitinjak, Tony, 2006, „Kinerja Citra, Sikap, dan Ekuitas Merek, Kepuasan dan Loyalitas

Nasabah Bank BUMN di Jakarta‟, Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol 13.

Sitinjak, Tony dan Tumpal JRS, 2005, „Pengaruh Citra Merek dan Sikap Merek Terhadap

Ekuitas Merek‟, Jurnal Ekonomi Perusahaan, Vol. 12, No. 2.

Subekti, Arief Yulian, 2010, “Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kesadaran Merek

Terhadap Ekuitas Merek Susu Cair Dalam Kemasan Indomilk”, Skripsi Tidak

Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Sugiyono, 2001, Metode Penelitian Bisnis, Bandung : Alfabe.

Sullivan, Mary W, 1998, „How Brand Names Affect The Demand For Twin Automobiles‟,

Journal of Marketing Research, Vol XXXV, p.154-165.

Page 31: ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, PERSEPSI TERHADAP …eprints.undip.ac.id/34951/1/JURNAL_LUSI_INDAH_MAYASARI_C2A309005.pdf · pemasaran modern tidak lagi mengacu pada bagaimana produk

Sumarwan, Ujang, 2009, „Pemasaran Strategic : Strategi Untuk Pertumbuhan

Perusahaan Dalam Penciptaan Nilai Bagi Pemegang Saham‟, Jakarta : Inti Prima

Promosindo.

Suprapti, Lilik, 2010, “Analisis Pengaruh Brand Awareness, Perceived Value

Organizational Association, dan Perceived Quality Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen (Studi Pada Pemilik Sepeda Motor Yamaha Mio CW di

Harpindo, Semarang)”, Skripsi Tidak Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi,

Universitas Diponegoro, Semarang.

Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Bandung : PT Remaja

Rosdakarya.

Swastha, Basu, 1979, Azas-azas Marketing Edisi 2, Yogyakarta : Akademi Keuangan &

Bisnis (AKB).

Swastha, Basu dan Hani Handoko, 1987, Manajemen Pemasaran : Analisis Perilaku

Konsumen, Yogyakarta : BPFE.

Temporal, Paul and KC Lee, 2002, HI-TECH HI-TOUCH BRANDING : Menciptakan

Kekuatan Merek Dalam Era Teknologi, Jakarta : Salemba Empat.

Ulinnuha, Muhammad, 2008, „Analisis Pengaruh Brand Equity Terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen Lensa Kontak X2 di Semarang‟, Skripsi Tidak

Dipublikasikan, Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang.

Vranesevic, Tihomir, 2003, „The Effect of the Brand on Perceived Quality of Food

Products’, British Food Journal, Vol.105, No.11, p.811-825.

http://www.kao.com/id/attack/. Diakses bulan Mei 2011