ANALISIS PENERAPAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN …
Transcript of ANALISIS PENERAPAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN …
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
49
ANALISIS PENERAPAN E-GOVERNMENT DI KABUPATEN SRAGEN
ANALYSIS OF APPLICATION OF E-GOVERNMENT IN THE DISTRICT
SRAGEN
Yan Andriariza AS
Puslitbang APTIKA IKP - Kementerian Kominfo
Jl. Medan Merdeka Barat No 9 Jakarta Pusat, Telp. 021 3800418
Email: [email protected]
Naskah diterima : 29 Januari 2013; Direvisi : 9 Januari 2014; Disetujui : 16 Januari 2014
ABSTRAK
Kabupaten Sragen merupakan salah satu pemerintah kabupaten yang menerapkan e-
government dengan baik, dan merupakan kabupaten yang menjadi percontohan dalam
suksesnya penerapan e-government. Karenanya perlu untuk dilakukan analisis penerapan e-
government di Kabupaten Sragen, sebagai contoh bagi daerah lain dalam membangun e-
government di daerah tersebut. Analisa yang dilakukan antara lain melihat seberapa jauh
penerapan G2C, G2B dan G2G di Pemerintah Kabupaten Sragen. Selain itu juga dilakukan
analisa menggunakan The UN Web Measure Index, dan analisa terakhir melakukan analisa
deskriptif untuk 5 faktor kesuksesan penerapan e-government, yaitu Hukum dan Peraturan,
Struktur Organisasi, Proses Bisnis, Teknologi Informasi dan Visi, Objektif dan Strategi. Dari
hasil analisis diperoleh kesimpulan bahwa Kabupaten Sragen telah menerapkan G2B dan
G2G, serta berada pada tahap awal penerapan G2C, selain itu Kabupaten Sragen juga telah
mencapai pemerintahan yang online, tanpa kertas dan transparan. Implementasi e-
government di kabupaten Sragen tersebut dapat dikatakan sukses karena telah memenuhi
beberapa faktor dalam mencapai kesuksesan implementasi e-government, yaitu hukum dan
peraturan, struktur organisasi, teknologi informasi dan visi, objektif dan strategi. Bila dilihat
berdasarkan UN Web Measured Index, Kabupaten Sragen telah mencapai tahap 4. Saran
yang dapat diberikan melalui penelitian ini adalah untuk unit kerja yang menangani TIK di
Kabupaten Sragen akan lebih baik bila dipegang oleh unit kerja setingkat eselon 2 dan
perlunya SOP dan peraturan tambahan terkait TIK di Kabupaten Sragen.
Kata Kunci: E-Government, Kabupaten Sragen, UN Web Measured Index, G2B, G2C,
G2G
ABSTRACT
Sragen is one of the districts that implement well e-government, and being a model for the
successful implementation of e-government. It is necessary to do the analysis of the
application of e-government in Sragen, as an example for other regions in developing e-
government in the area. Analysis was carried out to see how far the application of G2C, G2B
and G2G in Sragen Government. It also conducted an analysis using the UN Web Measure
Index, and the final analysis of descriptive analysis for the 5 critical success factors of e-
government, the laws and regulations, organizational structure, business processes,
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
50
Information Technology and the Vision, Objectives and Strategies. From the analysis, it is
concluded that Sragen G2B and G2G have implemented, and are at the early stages of
implementation of G2C, Sragen has also achieved governmental online, paperless and
transparent. Implementation of e-government in Sragen can be classified to be successful
because it has met some success factor in the implementation of e-government, the laws and
regulations, organizational structure, information technology and vision, objectives and
strategy. Based on the UN's Measured Index, Sragen has reached stage 4. Recommendation
from this research for the ICT government unit in Sragen is the unit will be better if the unit
where handle by Echelon 2 and the need for SOPs and related ICT additional regulations in
Sragen.
Keywords: E-Government, Sragen, UN Web Measured Index, G2B, G2C, G2G
PENDAHULUAN
Teknologi informasi mengalami
perkembangan yang pesat dari waktu ke
waktu. Hampir semua bidang menggunakan
teknologi informasi ini untuk membantu
proses mereka, termasuk salah satunya di
pemerintahan, yang menggunakan
teknologi informasi untuk meningkatkan
kinerja fungsi dan layanan mereka, yang
biasa disebut dengan e-government.
E-government itu sendiri seperti menjadi
trend di kalangan pemerintahan. Hampir
semua instansi pemerintah berlomba-lomba
membuat website untuk instansi mereka
dengan menghabiskan biaya yang tidak
sedikit. Sayangnya dari instansi pemerintah
yang membuat website tersebut, tidak
semuanya melakukan perawatan dan selalu
melakukan update terhadap isi website,
serta pemanfaatan yang belum optimal,
sehingga hal ini mengisyaratkan
ketidakseriusan dalam menerapkan
e-government tersebut, karena kesannya
hanyalah ikut-ikutan saja. Padahal
sebetulnya website itu sendiri masihlah
tahapan paling awal dalam penerapan
e-government.
Kabupaten Sragen merupakan salah satu
pemerintah kabupaten yang menerapkan e-
government dengan baik. Kabupaten Sragen
yang terdiri dari 20 kecamatan dan dibagi
ke dalam 2 wilayah, sebelah utara dan
selatan Bengawan Solo merupakan salah
satu kabupaten yang menjadi percontohan
dalam suksesnya penerapan e-government.
Karenanya perlu untuk menganalisis
penerapan e-government di Kabupaten
Sragen, sebagai contoh bagi daerah lain
untuk dapat membangun e-government
sehingga dapat lebih meningkatkan
pelayanan mereka kepada masyarakat.
Dengan adanya analisa ini, dapat
dilihat hal-hal apa saja yang sudah
dilaksanakan di Kabupaten Sragen terkait e-
government. Analisa tersebut antara lain
dari segi kebijakan pemerintah setempat,
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
51
kelembagaan yang dimiliki, infrastruktur
serta aplikasi-aplikasi yang dimiliki. Hal ini
dapat menjadi bahan masukan bagi
Direktorat E-Governemnt, Direktorat
Jenderal Aplikasi Informatika dalam
menentukan kebijakan terkait penerapan e-
government di seluruh Indonesia.
LANDASAN TEORI
E-Government secara umum dapat
didefinisikan sebagai penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk
meningkatkan kinerja dari fungsi dan
layanan pemerintah tradisional. Lebih
spesifik lagi, e-government adalah
“Penggunaan teknologi digital untuk
mentransformasikan kegiatan - kegiatan
pemerintah yang bertujuan untuk
meningkatkan efektifitas, efisiensi, dan
penyampaian layanan”. (Lee, 2009)
Tujuan dari e-government ialah
penyampaian layanan pemerintah kepada
masyarakat dengan lebih efektif. Umumnya
semakin banyak layanan online yang
tersedia dan semakin luas penggunaan
layanan tersebut, maka akan semakin besar
dampaknya terhadap e-government. Dengan
demikian e-government membutuhkan
critical mass dari e-citizen dan e-businesses
untuk menghasilkan dampak berkelanjutan
melebihi transparansi dan efisiensi internal
pemerintah. (Lee, 2009)
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif, dengan objek penelitian adalah e-
government di Kabupaten Sragen.
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
analitis karena mendeskripsikan dan
menganalisa terhadap data yang ada
berdasarkan pada teori e-government. Data
yang digunakan pada penelitian ini
merupakan data sekunder yang diperoleh
dengan melakukan observasi terhadap
website Kabupaten Sragen, untuk melihat
seperti apa kebijakan pemerintah setempat,
kelembagaan yang dimiliki, infrastruktur
serta aplikasi-aplikasi yang dimiliki di
Kabupaten Sragen.
Berdasarkan pada data tersebut
kemudian dilakukan analisis menggunakan
teori-teori e-government. Analisa pertama
yang dilakukan dengan melihat seberapa
jauh penerapan e-government dalam (1)
menginovasi layanan masyarakat
(penerapan G2C/Government to Citizen) ,
(2) menginovasi layanan bisnis
(G2B/Government to Business) dan (3)
menginovasi cara kerja pemerintah
(G2G/Government to Government) di
Kabupaten Sragen, karena ketiga hal
tersebut merupakan tiga tugas besar untuk
kesuksesan implementasi e-government.
(Lee, 2009)
Analisa kedua menggunakan teori
pengukuran The UN Web Measure Index,
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
52
untuk melihat Kabupaten Sragen telah
mencapai tahapan apa berdasarkan
pengukuran tersebut. Menurut The UN Web
Measure Index, terdapat beberapa
tingkatan/tahapan pengukuran web
pemerintah, yaitu: (Lee, 2009)
1. Tahap Emerging, kehadiran pemerintah
secara online ditandai dengan hadirnya
halaman web atau sebuah website resmi,
sifatnya masi statis.
2. Tahap Enhanced, pemerintah
menyediakan lebih banyak informasi
tentang kebijakan publik dan informasi
ke pemerintahan.
3. Tahap Interactive, pemerintah
menyediakan layanan online, seperti
misalnya menyediakan formulir untuk
pembayaran pajak.
4. Tahap Transactional, pemerintah mulai
mentransformasikan dirinya dengan
memperkenalkan interaksi 2 arah
5. Tahap Connected, pemerintah
mentransformasi dirinya menjadi entitas
terkoneksi yang merespon kebutuhan
masyarakatnya dengan mengembangkan
infrastruktur back office terintegrasi.
Selain itu juga dilakukan analisa ketiga,
yaitu analisa kesuksesan implementasi e-
government di Kabupaten Sragen yang
didasarkan pada 5 faktor kesuksesan
penerapan e-government, dengan
melakukan analisis deskriptif untuk tiap-
tiap faktor tersebut menggunakan data
sekunder yang ada. 5 faktor kesuksesan
tersebut antara lain: (Lee, 2009)
a. Hukum dan Peraturan
b. Struktur Organisasi
c. Proses Bisnis
d. Teknologi Informasi
e. Visi, Objektif dan Strategi
Berdasarkan pada ketiga analisa
tersebut kemudian ditarik kesimpulan
kondisi e-government di Kabupaten Sragen,
dan diberikan saran-saran untuk lebih
meningkatkan e-government di Kabupaten
Sragen.
Penerapan E-Government Di Kabupaten
Sragen
Penerapan e-government di Kabupaten
Sragen dilihat dari 4 hal, yaitu kebijakan
pemerintah setempat, kelembagaan yang
dimiliki, infrastruktur serta aplikasi-aplikasi
yang dimiliki di Kabupaten Sragen.
Kebijakan Pemerintah Kabupaten
Sragen
Kebijakan pemerintah Kabupaten
Sragen, terlihat dari visi dan misi kabupaten
Sragen dalam menjalankan
pemerintahannya. Visi Kabupaten Sragen
Tahun 2011 –2016 adalah “BERJUANG
UNTUK SRAGEN YANG JUJUR, ADIL
DAN MAKMUR”. Kata BERJUANG dalam
visi tersebut mempunyai makna bahwa
penyelenggaraan pemerintahan dan
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
53
pembangunan adalah merupakan sinergi
dan tanggung jawab seluruh komponen
masyarakat Kabupaten Sragen yang
dilandasi semangat pengabdian kepada
masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa.
JUJUR mempunyai makna bahwa
penyelenggara pemerintahan, pemangku
kepentingan dan seluruh masyarakat
Kabupaten Sragen menyelenggarakan
pemerintahan dan pembangunan dengan
niat dan itikad baik dilandasi ketulusan,
transparansi dan keikhlasan serta
menjunjung tinggi good governance dan
clean goverment. ADIL mempunyai makna
bahwa semua unsur masyarakat memiliki
kesempatan yang sama untuk berpartisipasi
dalam pembangunan di semua bidang dan
hasilnya dapat dinikmati seluruh lapisan
masyarakat (MBELA WONG CILIK).
MAKMUR mempunyai makna bahwa
pembangunan harus dapat memenuhi
kebutuhan dasar seluruh lapisan masyarakat
(pangan, sandang dan papan) dan
merupakan refleksi pengurangan
kemiskinan dengan prinsip–prinsip
kemanusiaan, kepedulian terhadap sesama
serta pengembangan rasa kesetiakawanan
sosial.
Selanjutnya usaha-usaha perwujudan
Visi Kabupaten Sragen Tahun 2011–2016
dijabarkan secara sistematis dan
komprehensif dalam wujud 5 (lima) butir
Misi sebagai berikut:
1. Mewujudkan Sragen ASRI bebas
korupsi sebagai perwujudan reformasi
birokrasi yang sungguh-sungguh atas
kebekuan birokrasi menuju aparatur
yang bersih berorientasi kepada
pelayanan publik serta penggunaan
anggaran yang pro rakyat.
2. Mewujudkan Kualitas SDM yang
Profesional, Berbudaya dan Berakhlak
Mulia.
3. Memberikan kesempatan dan peluang
kepada seluruh lapisan masyarakat
untuk ikut berpartisipasi dalam
perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian pembangunan serta
menikmati hasil-hasil pembangunan.
4. Memecah stagnasi pembangunan
dengan mengakselerasi secara cerdas
pencapaian kesejahteraan masyarakat
dibidang daya beli, kualitas pendidikan
dan kesehatan.
5. Mewujudkan Pengembangan Ekonomi
Kerakyatan yang berbasis pada
pembangunan pertanian berkelanjutan.
Selain visi dan misi, kebijakan
pemerintah Kabupaten Sragen juga terlihat
dari penetapan Grand Strategi Kabupaten
Sragen. Berdasarkan visi dan misi yang
ditetapkan, operasionalisasinya
memerlukan grand strategi, untuk menuju
visi Pemerintah Daerah Kabupaten Sragen
– Kabupaten cerdas 2011. Salah satu dari
grand srategi tersebut adalah menciptakan
inovasi Kepemerintahan Entrepreneur
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
54
dengan pelayanan publik yang prima,
dengan penjabaran sebagai berikut :
1. Seluruh jajaran masyarakat
menjalankan kehidupan demokrasi yang
harmonis.
2. Sistem pelayanan terpadu online sampai
ketingkat desa.
3. Pengelolaan keuangan daerah disetiap
satker menerapkan sistem online dan
menghasilkan penerimaan daerah (
revenue center ).
4. Segenap lapisan masyarakat disiplin,
sadar hukum dan HAM.
5. Masyarakat berpartisipasi aktif dalam
kegiatan pembangunan menuju desa
mandiri.
6. Masyarakat penyandang masalah
kesejahteraan sosial mendapatkan
pembinaan pemerintah
7. Kerjasama regional, nasional dan
internasional mampu meningkatkan
pemasaran, pariwisata, pertukaran
informasi, dan pengembangan
teknologi.
Kelembagaan Kabupaten Sragen Terkait
E-Government
Kabupaten Sragen mempunyai lembaga
khusus yang menangani E-Government di
pemerintahannya. Lembaga tersebut adalah
PDE Kabupaten Sragen, yang setingkat
dengan eselon 3 dan dipimpin oleh Kepala
Kantor, di bawah Setda Kabupaten Sragen.
Struktur Organisasi PDE Kabupaten Sragen
sendiri seperti dapat dilihat pada gambar 1.
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
55
Gambar 1. Struktur Organisasi PDE Kabupaten Sragen
Sumber: Pde.sragenkab.go.id
PDE Kabupaten Sragen mempunyai visi
“Terwujudnya Sragen Sejahtera didukung
Sistem Informasi Yang Terintegrasi Dengan
Dilandasi Hasil Kajian Kegiatan dan
Penelitian yang Akurat “. Sedangkan misi
dari PDE Kabupaten Sragen adalah:
1. Terwujudnya pelayanan masyarakat
yang optimal melalui Jaringan Sistem
Teknologi Informasi Yang
Terintegrasi secara Online.
2. Terwujudnya kualitas SDM yang handal
berwawasan IPTEK.
3. Terwujudnya Sistem Informasi dan
Komunikasi Yang Efektif.
4. Terwujudnya Hasil Penelitian dan
Pengembangan Yang Akurat dan
Applicable.
Terdapat beberapa dasar hokum yang
melatarbelakangi dari dibentuknya PDE
Kabupaten Sragen, yaitu:
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
56
1. Undang-undang No. 11 tahun 2008
Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik
2. Inpres RI No. 3 Tahun 2003 Tentang
Kebijakan Dan Strategi
Nasional Pengembangan e-Government
3. Peraturan Bupati No. 47 Tahun 2009
Tentang Penjabaran Tugas dan Fungsi
Serta Tata Kerja Kantor PDE Kab.
Sragen
4. Peraturan Bupati No. 11 Tahun 2008
Tentang Pendayagunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam
Penyelenggaraan Pemerintahan di Kab.
Sragen
PDE Kabupaten Sragen mempunyai
beberapa sasaran untuk mencapai visi
misinya, yaitu sebagai berikut
1. Terwujudnya Sragen sebagai “CYBER
REGENCY”.
2. Terciptanya Masyarakat Yang Tanggap
Akan Globalisasi dan Modernisasi.
3. Terwujudnya Kualitas Sumber Daya
Manusia Yang berwawasan IPTEK.
Selain itu PDE Kabupaten Sragen,
berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten
Sragen Nomor 15 Tahun 2008 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Teknis
Daerah Kabupaten Sragen, Kantor PDE
Kabupaten Sragen mempunyai tugas
melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang data elektronik.
Sedangkan fungsi dari PDE Kabupaten
Sragen adalah:
1. perumusan kebijakan teknis
perencanaan bidang pengelola data
elektronik;
2. pengkoordinasian penyusunan data
elektronik;
3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di
bidang data elektronik;
4. pelaksanaan tugas lain yang diberikan
oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
fungsinya
Infrastruktur Jaringan di Kabupaten
Sragen
Teknologi Informasi di Kabupaten
Sragen berkembang sejak tahun 2002, yang
dimulai dengan adanya koneksi jaringan
komputer lokal (LAN) dan integrasi sistem
pada kompleks perkantoran SETDA yaitu
Bupati, Sekda, Asisten, BPKD, Bappeda,
Kesbanglinmas dan KPT yang terpusat di
PDE. Development System dan Pengolahan
Aplikasi seluruhnya dilaksanakan oleh
SDM PDE. Infrastruktur menggunakan
UTP kabel dan switch terminal disetiap
gedung, seperti dapat dilihat pada gambar 2.
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
57
Gambar 2. Sistem Jaringan LAN Kabupaten Sragen
Gambar 3. Arsitektur Jaringan WAN Kabupaten Sragen
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
58
Gambar 4. Kecamatan Online di Kabupaten Sragen
Kemudian pada tahun 2003 dilakukan
pengembangan koneksi jaringan dari LAN
menjadi WAN dengan menghubungkan
antar dinas/satker di luar SETDA dan juga
menghubungkan 8 titik kecamatan. Dan
berlanjut pada tahun 2005/2006 diperluas
lagi dengan menghubungkan seluruh
dinas/satker dan seluruh kecamatan yang
berjumlah 20 kecamatan. Arsitektur
jaringan WAN dapat dilihat pada gambar 3
dan 4. Selanjutnya pada tahun 2007,
Kabupaten sragen kembali membangun
jaringan yang menghubungkan seluruh
desa/kelurahan yang ada di Kabupaten
Sragen sebanyak 208 desa/Kelurahan.
Semua pengembangan sistem/aplikasi,
pengolahan data, serta perawatan
dilaksanakan oleh tim teknis PDE Sragen.
Aplikasi E-Government di Kabupaten
Sragen
Kabupaten Sragen mempunyai banyak
aplikasi yang dibedakan ke dalam 2 jenis,
yaitu Back Office Management Information
System dan Front Office Management
Information System.
1. Back Office Management
Information System, beberapa
aplikasinya adalah:
a. Aplikasi Kantor Maya
(KANTAYA), mempunyai beberapa
fungsi seperti Daily Report
Monitoring setiap Satker,
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
59
Kecamatan, BUMD,
Desa/Kelurahan; Tukar menukar
data dan informasi; Agenda Kerja
pada setiap Satker; Forum Diskusi
dan Chating antar Personil dan
Satker
b. Aplikasi Surat Maya (SURYA),
Administrasi Surat Menyurat Secara
On-line Untuk Seluruh Satker;
Meminimalisir / Penghematan
Kertas Menuju paperless
c. Aplikasi Disposisi Maya
(DISBOOK), digunakan SKPD
dalam menjalankan tugas secara on-
line sesuai hierarki birokrasi;
pembuatan disposisi
d. Sistem Informasi Pemerintahan
Desa (SIPEMDES), berisi tentang :
Data kades/ kaur/ perangkat, Data
BPD (Badan Perwakilan Desa),
Data wilayah, Data potensi desa,
Data APB Desa, Laporan- laporan,
Dll. Didukung tenaga PNS IT di tiap
Desa/ kelurahan
e. Sistem Informasi Manajemen
Keuangan Daerah
f. CCTV, Pemasangan sarana CCTV
di tempat, tempat strategis (Kantor
bank, toko emas, pasar, perempatan
jalan, daerah rawan banjir dll )
g. Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian
h. Sistem Informasim Manajemen
penggajian
i. Sistem Informasi Manajemen Asset
j. Sistem Manajemen Rumah Sakit
k. Simpus (Sistem Informasi
Kesehatan), sistem yang memberi
informasi tentang riwayat kesehatan,
Rekam Medik masyarakat di Sragen
yang bisa diakses secara online, dan
juga menggunakan fasilitas
biometric.
l. Tele Medicine
m. e-Education (e-Learning &
e-Library)
n. Alat Pemungutan Suara Digital
2. Front Office Management Information
System, beberapa aplikasinya adalah:
o. PORTAL WEB SRAGEN
(www.sragenkab.go.id) Berita
seputar sragen, Sejarah Sragen,
kebijakan serta program kerja
Pemkab. Sragen
p. E-mail : [email protected];
akses informasi dari masyarakat
kepada Bupati
q. Crisis Center, terdapat layanan call
center selama 24 jam untuk
menangani gangguan di Jalan Raya,
gangguan kamtibmas di tempat
umum, serta pencegahan dan
penanganan bencana alam.
r. Sistem Informasi Geografi (SIG);
Menyajikan data dan informasi
tematik secara lengkap dan akurat
dalam bentuk data spasial (peta)
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
60
s. Sistem Informasi Administrasi
Kependudukan (SIMDUK) ;
Pembuatan KTP hanya 2 menit
selesai
t. Sistem Informasi Perijinan Terpadu,
Aplikasi Sistem Informasi Perijinan
di Badan Pelayanan Terpadu dengan
sistem one stop service ang terdiri
dari 59 Perijinan dan 10 non
perijinan. Dimana proses dokumen
dilakukan secara otomatis, efisien,
cepat dan transparan, dan
masyarakat dapat melakukan
tracking sampai dimana dokumen
mereka dikerjakan.
u. Video (video.sragenkab.go.id);
Sebagai sarana informasi & edukasi
kepada masy. Sragen
v. Sistem Jaringan Data Informasi
Hukum (SJDI); Memuat regulasi yg
dikeluarkan pemkab sragen (perda,
perbup, kep. Bupati, dll)
w. Aplikasi Perdagangan Antar
Wilayah; Memuat daftar harga
pokok di Kab. Sragen maupun
daerah lainnya di Indonesia
x. Layanan Pengadaan Secara
Elektronik (LPSE) ; Sistem
pengadaan barang dan jasa
pemerintah dengan menggunakan
sistem elektronik
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Terdapat 3 analisa yang dilakukan
pada penelitian ini, yaitu analisa penerapan
e-government terkait G2C, G2B dan G2G,
analisa faktor-faktor kesuksesan
implementasi e-government dan analisa
Indeks Pengukuran Website Pemerintah.
Penerapan E-Government Terkait G2C,
G2B dan G2G
Inovasi pemerintah Kabupaten Sragen
untuk masyarakatnya, dalam hal ini
masyarakat merupakan customer dari
pemerintah, merupakan salah satu bentuk
layanan G2C. Inovasi tersebut terlihat dari
beberapa aplikasi yang dimiliki oleh
Kabupaten Sragen, yang terdapat dalam
front office management information
sistemnya. Kabupaten Sragen mempunyai
portal web sragen yang menyediakan segala
informasi mengenai Kabupaten Sragen.
Tujuan portal web Sragen ini dalam rangka
lebih mendekatkan diri dengan masyarakat,
sehingga masyarakat dapat mengetahui
segala informasi terkait Kabupaten Sragen
melalui portal web sragen tersebut. Pada
portal ini hanya menyediakan informasi
seputar Kabupaten Sragen saja, mulai dari
Seputar Kabupaten Sragen, Agenda Bupati,
Sambutan Bupati, Pengumunan, dan lain
sebagainya. Selain itu juga terdapat layanan
e-mail kepada bupati Sragen, sehingga
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
61
masyarakat dapat berhubungan langsung
dengan bupatinya melalui e-mail tersebut.
Kabupaten Sragen mempunyai
beberapa Sistem Informasi Manajemen
yang dapat mendukung pelayanan kepada
masyarakat, seperti SIMDUK (Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan),
yang memudahkan masyarakat dalam
membuat KTP. Dengan menggunakan
SIMDUK maka pembuatan KTP hanya
membutuhkan waktu 2 menit saja. Terdapat
juga pelayanan perijinan one stop service
(Sistem Informasi Perijinan Terpadu) yang
memudahkan masyarakat dalam melakukan
proses perijinan sehingga tidak terlalu
bertele-tele. Aplikasi Sistem Informasi
Perijinan di Badan Pelayanan Terpadu ini
terdiri dari 59 Perijinan dan 10 non
perijinan. Dimana proses dokumen
dilakukan secara otomatis, efisien, cepat
dan transparan, dan masyarakat dapat
melakukan tracking sampai dimana
dokumen mereka dikerjakan.
Seluruh layanan tersebut bersifat
online dan telah berjalan dengan baik di
Kabupaten Sragen, dan berdasarkan pada
hal itu dapat dikatakan bahwa Kabupaten
Sragen telah mengarah untuk menerapkan
G2C. Dikatakan mengarah karena menurut
Lee(2009) layanan G2C berbasis TIK
ditandai dengan sebuah sistem pertukaran
infomasi pemerintah dan aplikasi-aplikasi
berbasis internet yang memungkinkan
masyarakat untuk mengakses informasi dan
layanan lainnya dengan menggunakan
sebuah portal online yang single window.
Masyarakat kabupaten Sragen sendiri
belum bisa membuka layanan tersebut
dimanapun dan kapanpun melalui internet,
dalam hal ini harus mendatangi kantor
Badan Pelayanan Terpadu untuk mengurus
perijinan. Tetapi mereka tidak harus
mendatangi banyak kantor untuk mengurus
satu perijinan. Mereka cukup mendatangi
satu lokasi saja, hal ini disebut dengan One
Stop Service, karena seluruh proses di
dalamnya sudah dilakukan dengan on line.
Begitu juga dengan pegurusan KTP yang
telah on line, sehingga tidak membutuhkan
waktu lama untuk membuat KTP seperti
jaman dulu. Semua ini dalam rangka
membawa pelayanan kepada masyarakat
kepada layanan G2C, dan merupakan
tahapan awal dari G2C, dimana
pelayanannya sudah online, hanya
bagaimana membuat layanan tersebut dapat
langsung diakses oleh masyarakat
dimanapun mereka berada dan kapanpun
waktunya.
Terkait inovasi pemerintah Kabupaten
Sragen untuk kalangan bisnis (G2B),
ditandai dengan adanya e-procurement,
dimana seluruh kalangan bisnis dapat ikut
serta dalam proyek pengadaan yang
diadakan di Kabupaten Sragen. Menurut
Lee (2009) penyediaan layanan G2B
elektronik dapat berupa sebuah one stop
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
62
single window service untuk bisnis, salah
satunya sistem e-procurement terintegrasi.
Karenanya dapat dikatakan Kabupaten
Sragen telah menerapkan G2B di
pemerintahannya.
Kabupaten Sragen mempunyai back
office management information sistem
seperti KANTAYA, SURYA, Disbook,
Simpedes, SIM Keuangan Daerah, SIM
Kepegawaian, SIM Penggajian, dan SIM
Asset. Penggunaan Sistem Informasi
tersebut dalam rangka meningkatkan
efektifitas dan efisiensi bisnis proses di
internal pemerintah Kabupaten Sragen
sendiri. Seperti yang dikatakan oleh Lee
(2009), digitalisasi pemrosesan dokumen di
lembaga pemerintahan dan gerakan menuju
operasi pemerintah yang paperless adalah
gerakan utama G2G. Hal ini sesuai dengan
yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Sragen di lingkup internalnya, karenanya
dapat dikatakan Pemerintah Kabupaten
Sragen telah menerapkan G2G.
Dengan dicapainya G2B, dan G2G
serta melangkah untuk menuju
diterapkannya G2C, Kabupaten Sragen
telah mencapai layanan pemerintah online.
Dimana menurut Lee (2009), terdapat
beberapa hal yang dapat dicapai ketika
proyek e-government sukses
diimplementasikan, yaitu (1) Layanan
Pemerintah Online, beberapa proses di
pemerintah Kabupaten Sragen telah
dilakukan secara otomatis dan online, (2)
Pemerintah Tanpa Kertas, pemerintah
kabupaten Sragen telah mencapai
penerapan pemerintah tanpa kertas,
walaupun belum 100% tidak menggunakan
kertas. Tapi Kabupaten Sragen telah
berusaha meminimalisasi penggunaan
kertas, sebagai contoh dengan adanya
aplikasi Disbook, di mana disposisi tidak
lagi dilakukan dengan menggunakan
formulir disposisi berupa hardcopy, tapi
perintah disposisi tersebut dikirim melalui
aplikasi Disbook ini secara online. (3)
Pemerintah yang trasnparan, Pemerintah
Kabupaten Sragen telah mencapai
pemerintah yang transparan dengan
banyaknya aplikasi online seperti e-
procurement, sehingga dapat mengurangi
tingkat kejadian korupsi di Kabupaten
Sragen.
Faktor-faktor kesuksesan implementasi
e-government
Menurut Lee (2009), terdapat 5
faktor kesuksesan penerapan e-government,
dilihat dari sisi Hukum dan Peraturan,
Struktur Organisasi, Proses Bisnis,
Teknologi Informasi serta Visi, Objektif
dan Strategi. Pembahasan dimulai dari
faktor visi, objektif dan strategi di
pemerintah Kabupaten Sragen. Kabupaten
Sragen mempunyai salah satu visi yang
menyebutkan kata JUJUR, kata ini
mempunyai arti adanya keinginan yang
kuat dari pemerintah Kabupaten Sragen
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
63
untuk menyelenggarakan pemerintahan
yang transparan, dimana hal ini dapat
dilakukan salah satunya dengan penerapan
e-government seperti telah dijelaskan pada
analisa di atas. Visi ini juga dijabarkan
dengan jelas di salah satu misinya yaitu
“Mewujudkan Sragen ASRI bebas korupsi
sebagai perwujudan reformasi birokrasi
yang sungguh-sungguh atas kebekuan
birokrasi menuju aparatur yang bersih
berorientasi kepada pelayanan publik serta
penggunaan anggaran yang pro rakyat”, dan
dilaksanakan melalui salah satu grand
starteginya yaitu menciptakan inovasi
Kepemerintahan Entrepreneur dengan
pelayanan publik yang prima, antara lain
dengan melakukan sistem pelayanan
terpadu online sampai ke tingkat desa,
Pengelolaan keuangan daerah di setiap
satker menerapkan sistem online dan
menghasilkan penerimaan daerah ( revenue
center ). Dari visi, misi dan grand strategi
yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Sragen ini, membuktikan bahwa memang
ada keinginan keras dari Kabupaten Sragen
untuk menerapkan e-government di
pemerintahannya.
Bila dilihat dari faktor struktur
organisasi, Kabupaten Sragen juga
menggambarkan keseriusan pemerintahnya
dalam menerapkan e-government dengan
adanya unit kerja setingkat eselon 3 yang
khusus menangani segala hal terkait TIK di
Kabupaten Sragen, yaitu KPDE (Kantor
Pengelola Data Elektronik). Struktur
organisasi KPDE dapat dilihat pada gambar
1. Sayangnya KPDE hanya setingkat eselon
3, sehingga kurang kuat dalam keputusan
pengambilan kebijakan, akan lebih baik bila
yang menangani TIK diserahkan kepada
unit kerja setingkat eselon 2.
Dari sisi faktor hukum dan peraturan,
Kabupaten Sragen juga mempunyai
Peraturan yang mendukung implementasi e-
government yaitu Peraturan Bupati No. 47
Tahun 2009, tentang Penjabaran Tugas dan
Fungsi Serta Tata Kerja Kantor PDE
Kabupaten Sragen dan Peraturan Bupati
No. 11 Tahun 2008, tentang
Pendayagunaan Teknologi Informasi dan
Komunikasi dalam Penyelenggaraan
Pemerintahan di Kabupaten Sragen.
Dengan adanya peraturan ini membuktikan
bahwa Kabupaten Sragen konsen dalam hal
penerapan e-government.
Sedangkan bila dilihat dari sisi faktor
Teknologi Informasi, penerapan e-
government di Kabupaten Sragen benar-
benar telah diimplementasikan, dengan
adanya koneksi jaringan komputer lokal
(LAN) dan integrasi sistem pada kompleks
perkantoran SETDA yaitu Bupati, Sekda,
Asisten, BPKD, Bappeda, Kesbanglinmas
dan KPT yang terpusat di PDE. Selain itu
juga terdapat koneksi jaringan WAN
dengan menghubungkan antar dinas-dinas
dan satker di luar SETDA, seperti PDAM,
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
64
Dipenda, Pariwisata, dan lain sebagainya.
Dan terdapat pula infrastruktur jaringan
yang menghubungkan 20 titik kecamatan,
serta desa dan kelurahan. Seperti yang
dapat dilihat pada gambar 5.
Gambar 5. Arsitektur Jaringan di Kabupaten Sragen
Sumber: Tugiyono, 2012
Selain telah dibangunnya infrastruktur
jaringan yang luas di Kabupaten Sragen,
terdapat pula banyaknya aplikasi-aplikasi
yang digunakan untuk mendukung proses
kerja di pemerintahan Kabupaten Sragen,
dan pelayanan terhadap masyarakat.
Dengan terpenuhinya faktor-faktor yang
telah dijabarkan di atas, maka dapat
dikatakan implementasi e-government di
kabupaten sragen telah dianggap sukses.
Indeks Pengukuran Website Pemerintah
Jika didasarkan pada UN Web
Measured Index, dimana terdapat 5
tingkatan/tahapan (Lee, 2009). Maka e-
government di Kabupaten Sragen telah
mencapai pada tahap 4 Transactional,
walaupun belum 100%. Kabupaten Sragen
telah mempunyai website resmi, yang dapat
diakses di http://www.sragenkab.go.id/,
yang berarti bahwa, tahap 1 emerging telah
terpenuhi. Dan pada website resmi tersebut
menyediakan banyak informasi tentang
kebijakan publik dan informasi
kepemerintahan, seperti visi misi
pemerintahan, agenda kegiatan bupati,
berita seputar kabupaten Sragen, dan lain
sebagainya, yang berarti bahwa, tahap 2
enhanced juga telah terpenuhi. Selain itu
pada website layanan perijinan Kabupaten
Sragen juga menyediakan formulir-formulir
terkait perijinan, yang merupakan salah satu
indikator telah memasuki tahap 3
Analisis Penerapan E-Government Di Kabupaten Sragen (Yan Andriariza)
65
Interactive. Kabupaten Sragen juga
menyediakan beberapa layanan yang dapat
berinteraksi 2 arah secara online seperti
fasilitas melihat tracking pemrosesan
dokumen perijinan sudah sampai mana,
fasilitas melihat rekam medik melalui
SIMPUS, fasilitas Crisis center melalui
jaringan telepon, dan lain sebagainya,
merupakan indikator telah mencapai tahap
4 transactional. Tetapi Kabupaten Sragen
belum sampai pada tahap 5 Connected,
dimana pemerintah Kabupaten Sragen
belum menjadi entitas yang terkoneksi
sepenuhnya untuk merespon kebutuhan
masyarakatnya melalui back office yang
terintegrasi, dimana masyarakat belum
sepenuhnya dapat berhubungan langsung
dengan seluruh layanan yang ada di
Kabupaten Sragen kapanpun dan
dimanapun masyarakat menghendakinya,
baru sebatas pada beberapa layanan saja
yang dapat berinteraksi 2 arah, dan
beberapa layanan lainnya harus mendatangi
kantor pelayanan, dimana online yang ada
baru sebatas online pada kantor pelayanan
itu saja.
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari
hasil penelitian ini adalah:
1. Kabupaten Sragen telah menerapkan
G2B berupa sebuah one stop single
window service untuk bisnis, yaitu
sistem e-procurement terintegrasi.
Kabupaten Sragen juga telah
menerapkan G2G, dimana digitalisasi
pemrosesan dokumen di lembaga
pemerintahan dan gerakan menuju
operasi pemerintah yang paperless
adalah gerakan utama G2G, yang sudah
dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Sragen di lingkup internalnya. Dan
Kabupaten Sragen baru pada tahapan
awal dalam menerapkan G2C dengan
menyediakan layanan portal web,
Sistem Informasi Manajemen yang
dapat mendukung pelayanan kepada
masyarakat, seperti SIMDUK (Sistem
Informasi Administrasi Kependudukan),
dan pelayanan perijinan one stop
service (Sistem Informasi Perijinan
Terpadu) sragen, dimana seluruh
pelayanannya sudah online, tetapi
belum dapat langsung diakses oleh
masyarakat dimanapun mereka berada
dan kapanpun waktunya.
2. Implementasi e-government di
Kabupaten Sragen dapat dikatakan
sukses karena telah memenuhi beberapa
faktor dalam mencapai kesuksesan
implementasi e-government. Kabupaten
Sragen mempunyai visi, objektif, dan
strategi yang mendukung kesuksesan
implementasi e-government,
membuktikan bahwa memang ada
keinginan keras dari Kabupaten Sragen
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 50 - 66
66
untuk menerapkan e-government di
pemerintahannya. Kabupaten Sragen
juga mempunyai beberapa peraturan
terkait dalam mendukung implementasi
e-government. Terkait struktur
organisasi, Kabupaten Sragen
mempunyai unit kerja setingkat eselon 3
yang khusus menangani segala hal
terkait TIK di Kabupaten Sragen, yaitu
KPDE (Kantor Pengelola Data
Elektronik). Selain itu Kabupaten
Sragen juga mempunyai infrastruktur
yang telah menghubungkan seluruh
komplek perkantoran SETDA, dan
dinas-dinas di luar SETDA serta 20 titik
kecamatan, kelurahan dan desa di
Kabupaten Sragen.
3. Kabupaten Sragen telah mencapai tahap
4 yaitu Transactional berdasarkan pada
UN Web Measured Index
Saran
Sedangkan rekomendasi yang dapat
diberikan adalah:
1. Untuk unit kerja yang menangani TIK
di Kabupaten Sragen akan lebih baik
bila dipegang oleh unit kerja setingkat
eselon 2.
2. Perlunya SOP dan peraturan tambahan
terkait TIK di Kabupaten Sragen.
DAFTAR PUSTAKA
Lee, N.Y. (2009). Modul 3 Penerapan E-
Government. APCICT.
Holmes, D. (2011). E-GOV, E-Business
Strategies for Government. London:
Nicholas Brealey Publishing.
Dwiyanto. (19 Desember 2011). Presentasi
Implementasi e-government di
Kabupaten Sragen oleh Dwiyanto,
S.STP, Msi, Kepala Kantor PDE
Kabupaten Sragen, diperoleh dari
http://www.slideshare.net/amriltg/kp
dee-gov-sragen-regency, diakses
tanggal 19 Desember 2011, pukul
20.00 WIB
www.sragenkab.go.id. diakses tanggal 19
desember 2011, pukul 21.00
Pde.sragenkab.go.id, diakses tanggal 19
desember 2011, pukul 21.00
Sulihanto, B. Presentasi Penerapan e-
Government di Kabupaten Sragen
oleh Budi Sulihanto, Bupati Sragen
Tugiyono. (2012). Presentasi Badan
Peijinan Terpadu Kabupaten Sragen