ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG …
Transcript of ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG DAGANG …
i
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG
DAGANG DI UD HARAPAN MOTOR SINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
EKA RANI WULANDARI
NIM. 150103001
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (EKOS)
FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYAH SINJAI
2019
ii
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI PERSEDIAAN BARANG
DAGANG DI UD HARAPAN MOTOR SINJAI
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh :
EKA RANI WULANDARI
NIM. 150103001
Pembimbing:
1. Dr. Ismail, M. Pd
2. Abd. Muhaemin Nabir, S.E., M.Ak.
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH (EKOS)
FAKULTAS EKONOMI DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM (IAI)
MUHAMMADIYAH SINJAI
2019
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Eka Rani Wulandari
Nim : 150103001
Program Studi : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Hukum Islam
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa:
1. Skripsi ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan plagiasi
atau duplikasi dari tulisan/karya orang lain yang saya akui sebaagai hasil
tulisan atau pikiran saya sendiri.
2. Seluruh bagian dari skripsi ini adalah karya saya sendiri selain kutipan yang
ditunjukkan sumbernya. Segala kekeliruan yang ada didalammnya adalah
tanggung jawab saya.
Demikian pernyataan ini di buat sebagaimana mestinya. Bilamana dikemudian
ternyata pernyataan ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi atas
kesalahan tersebut sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Sinjai, 05 Januari 2019
Yang membuat pernyataan
Eka Rani Wulandari
NIM. 150103001
v
ABSTRAK
Eka Rani Wulandari: Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagang di UD
Harapan Motor Sinjai. Skripsi, Sinjai: Program Studi Ekonomi Syariah,
Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam, IAI Muhammadiyah (IAIM) Sinjai, 2019.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan akuntansi persediaan
barang dagang di UD Harapan Motor Sinjai. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis diharapkan
dapat menambah pengetahuan mengenai akuntansi persediaan barang dagang dan
dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya. Sedangkan manfaat praktis diharapkan
dapat menjadi bahan pertimbangan, evaluasi dan penyempurnaan atas penerapan
akuntansi persediaan pada UD Harapan Motor Sinjai.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei dengan menggunakan
pendekatan kuantitatif. Populasi yang dijadikan sasaran penelitian penulis adalah
persediaan barang dagang di UD Harapan Motor Sinjai dengan sampel penelitian
yaitu barang dagang yang ada di UD Harapan Motor Sinjai sebanyak 5 jenis barang
yaitu: Ban Motor “IRC”, Oli Mesin “Top 1”, Pilox “rj London”, Sokbreker
“Yamaha”, dan Sokbreker “Honda” dengan periode 1 bulan yang lalu. Adapun
metode pengumpulan data penulis yaitu dengan menggunakan wawancara terstruktur
dan dokumen. Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis akuntansi
persediaan dan berdasarkan teori yang relevan serta untuk menguji hipotesis, penulis
menggunakan uji one sample t test dengan bantuan aplikasi SPSS 24.
Hasil penelitian ini menunjukkan dengan menggunakan analisis SPSS 24,
diperoleh hasil bahwa t hitung sebesar 7,213 dan t tabel 2,14479, t hitung > t tabel,
maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa UD
Harapan Motor Sinjai menerapkan model akuntansi persediaan barang dagang dalam
usahanya. Dalam penerapan model akuntansi persediaaan, UD Harapan Motor
menerapkan metode fisik (periodik) dalam pencatatan persediaan barang dagangnya,
dikarenakan cukup banyak jenis barang yang diperjualbelikan dan tidak memiliki
kartu persediaan untuk mencatat setiap kali terjadi transaksi. Dalam penilaian
persediaan barang dagang UD Harapan Motor menerapkan metode FIFO (First In
First Out), dengan nilai akhir persediaan setelah melakukan perhitungan fisik sama
dengan hasil analisis akuntansi persediaan dengan metode FIFO.
vi
ABSTRACT
Eka Rani Wulandari: Analysis of Accounting for Merchandise Inventory at UD
Harapan Motor Sinjai. Thesis, Sinjai: Sharia Economic Study Program,
Economic and Islamic Law Faculty of IAI Muhammadiyah (IAIM) Sinjai, 2019.
This study aims to determine the application of merchandise inventory
accounting at UD Harapan Motor Sinjai. This research is expected to provide
benefits both theoretically and practically. Theoretical benefits are expected to
increase knowledge about accounting for merchandise inventory and can be the basis
for further research. While practical benefits are expected to be a material
consideration, evaluation and improvement of the application of inventory
accounting at UD Harapan Motor Sinjai.
This research was included in the survey research using a quantitative
approach. The population that was targeted by the authors was merchandise
inventory at UD Harapan Motor Sinjai with a research sample of merchandise in UD
Harapan Motor Sinjai of 5 types of goods namely: "IRC" Motorcycle Tires, "Top 1"
Engine Oil, Pilox "rj London", Sokbreker "Yamaha", and Sokbreker "Honda" with a
period of 1 month ago. The author's data collection method is to use structured
interviews and documents. Data analysis technique used is inventory accounting
analysis and based on relevant theories and to test hypotheses, the authors used the
one sample t test with the help of SPSS 24 application.
The results of this study indicate that using SPSS 24 analysis, the results
show that t count is 7.213 and t table 2.14479, t count > t table, then Ho is rejected
and Ha is accepted, so it can be concluded that UD Harapan Motor Sinjai applies the
inventory accounting model merchandise in business. In applying the inventory
accounting model, UD Harapan Motor applies a physical (periodic) method in
recording the inventory of its merchandise, because there are quite a lot of types of
goods traded and do not have an inventory card to record every time a transaction
occurs. In the valuation of merchandise inventory UD Harapan Motor applies the
FIFO (First In First Out) method, with the final value of inventory after carrying out
physical calculations the same as the results of inventory accounting analysis using
the FIFO method.
vii
KATA PENGANTAR
بسم الله الر حمن الر حيم
لا ة والسلا م ءلى اشر ف الا نبياء و المر سلين سي د ن العلمين و الص د و ءلى اله واصحا به الحمد لله ر ب ا محم
اخمعين اما بعد
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
sedalam-dalamnya kepada semua pihak, yang telah memberikan bantuan berupa
arahan dan dorongan selama penulis studi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan
terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Kedua Orang Tua tercinta yang telah mendidik, mendukung dan mendoakan,
sehingga penyusunan proposal skripsi ini dapat terselesaikan;
2. Dr. Firdaus, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM)
Sinjai;
3. Dr. Amir Hamzah, M, Ag. Selaku Wakil Rektor I, Institut Agama Islam
Muhammadiyah (IAIM) Sinjai;
4. Dr. Ismail, M, Pd. Selaku Wakil Rektor II, Institut Agama Islam
Muhammadiyah (IAIM) Sinjai, sekaligus Pembimbing I yang telah membantu,
mengarahkan, serta membimbing penulis sampai proposal skripsi ini selesai;
5. Dr. Muh. Anis.,M.Hum. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Hukum Islam;
6. Muhammad Ikbal S. Pd., M. Pd., selaku ketua Program Studi Ekonomi Syariah
Institut Agama Islam Muhammadiyah (IAIM) Sinjai;
7. Abd. Muhaemin Nabir, S.E., M.Ak selaku pembimbing II yang telah membantu,
mengarahkan, serta membimbing penulis sampai proposal skripsi ini selesai;
8. Seluruh dosen yang telah membimbing dan mengajar selama studi di Institut
Agama Islam Muhammadiyah Sinjai;
9. Seluruh pegawai dan jajaran IAI Muhammadiyah Sinjai yang telah membantu
kelancaran akademik;
viii
10. Kepala dan staff Perpustakaan Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai,
yang telah membantu kelancaran selama penelitian;
11. Teman-teman mahasiswa, IAI Muhammadiyah Sinjai dan berbagai pihak yang
tidak dapat disebut satu persatu, yang telah memberikan dukungan moral
sehingga penulis selesai studi.
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat
pahala yang berlipat ganda dari Allah swt., dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya. Amin.
Sinjai, 05 Januari 2019
Eka Rani Wulandari
NIM. 150103001
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ......................................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian............. ................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ............................................................................. 4
1. Manfaat Teoritis ............................................................................. 4
2. Manfaat Praktis ............................................................................... 4
BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................. 5
A. Tinjauan Akuntansi Persediaan ........................................................... 5
1. Pengertian akuntansi ....................................................................... 5
2. Pengertian persediaan ..................................................................... 6
3. Pencatatan persediaan barang dagang ............................................ 7
4. Penilaian persediaan barang dagang .............................................. 10
B. Hasil Penelitian yang Relevan ........................................................... 21
C. Hipotesis ............................................................................................. 23
BAB III METODE PENELITIAN................................................................. 25
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian......................................................... 25
x
B. Definisi Variabel ............................................................................... 25
C. Populasi dan Sampel ......................................................................... 26
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 26
E. Instrumen Penelitian........................................................................... 27
F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 28
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 29
A. Gambaran Umum UD Harapan Motor Sinjai .................................... 29
B. Penerapan Akuntansi Persediaan Barang Dagang ............................ 32
C. Uji hipotesis ...................................................................................... 56
BAB V PENUTUP ......................................................................................... 59
A. Kesimpulan ........................................................................................ 59
B. Saran .................................................................................................. 59
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 61
Bagian Lampiran
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Instrumen Penelitian
SK Pembimbing Penelitian
Surat Keterangan Penelitian
Dokumentasi
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Ilustrasi Pencatatan dengan Metode Perpetual ................................. 9
Tabel 2 Ilustrasi Pencatatan dengan Metode Fisik ........................................ 10
Tabel 3 Ilustrasi Persediaan Barang Dagang bulan Desember .................... 12
Tabel 4 Ilustrasi Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual ......................... 14
Tabel 5 Ilustrasi Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual ......................... 16
Tabel 6 Ilustrasi Metode Rata-rata Tertimbang ............................................ 17
Tabel 7 Ilustrasi Kartu Persediaan Metode Rata-rata Bergerak .................... 18
Tabel 8 Persediaan Ban Motor IRC bulan Mei 2019 .................................... 33
Tabel 9 Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual ....................................... 34
Tabel 10 Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual ....................................... 35
Tabel 11 Kartu Persediaan Metode Rata-rata-Perpetual ................................. 36
Tabel 12 Persediaan TOP 1 SMO MC 20W-50-800Ml bulan Mei 2019 ....... 37
Tabel 13 Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual ....................................... 38
Tabel 14 Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual ....................................... 39
Tabel 15 Kartu Persediaan Metode Rata-rata-Perpetual ................................. 40
Tabel 16 Persediaan Pilox Rj London 300 cc all colours bulan Mei 2019..... 41
Tabel 17 Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual ....................................... 43
Tabel 18 Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual ....................................... 44
Tabel 19 Kartu Persediaan Metode Rata-rata-Perpetual ................................. 45
Tabel 20 Persediaan Sokbreker Yamaha 31B-F2210-01 bulan Mei 2019 ...... 46
Tabel 21 Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual ....................................... 47
Tabel 22 Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual ....................................... 48
Tabel 23 Kartu Persediaan Metode Rata-rata-Perpetual ................................. 49
xii
Tabel 24 Persediaan Sokbreker Honda-Cushion Assy bulan Mei 2019 ......... 50
Tabel 25 Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual ....................................... 52
Tabel 26 Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual ....................................... 53
Tabel 27 Kartu Persediaan Metode Rata-rata-Perpetual ................................. 54
Tabel 28 Case Processing Summary ............................................................... 56
Tabel 29 Tests of Normality ............................................................................ 57
Tabel 30 One Sample Statistics ....................................................................... 58
Tabel 31 One Sample Test .............................................................................. 58
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gamabr 1 Struktur Organisasi UD Harapan Motor Sinjai .............................. 30
Gamabr 2 Normal Q-Q Plot of FIFO Fisik ..................................................... 57
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan segala jenis usaha yang menjamur akhir-akhir ini
membuat persaingan antar pelaku usaha menjadi semakin sengit. Berbagai
strategi yang dianggap jitu pun diterapkan dengan harapan dapat bertahan dan
menjadi perusahaan yang terdepan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
Para pelaku usaha pun berlomba-lomba dalam memperbaiki kualitas usahanya
dalam berbagai bidang, termasuk kualitas dalam manajemen persediaannya,
karena setiap perusahaan, baik perusahaan manufaktur ataupun perusahaan
dagang selalu membutuhkan persediaan dalam usahanya.
Dalam perusahaan dagang, persediaan hanya terdiri dari satu golongan
saja yaitu persediaan barang dagangan yang merupakan barang yang dibeli
untuk tujuan dijual kembali. Istilah persediaan atau inventory umumnya
ditujukan pada barang yang dimiliki perusahaan untuk dijual dalam operasi
bisnis normal atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual.
Deskripsi dan pengukuran persediaan biasanya membutuhkan kecermatan
karena investasi dalam persediaan merupakan aktiva lancar paling besar dari
perusahaan dagang. Perusahaan dagang dapat didefinisikan sebagai organisasi
yang melakukan kegiatan usaha dengan membeli barang dari pihak atau
perusahaan lain kemudian menjualnya kembali kepada masyarakat. Setiap
perusahaan pasti bertujuan untuk menghasilkan laba optimal agar dapat
mempertahankan kelangsungan hidupnya, memajukan serta mengembangan
usahanya ketingkat yang lebih tinggi.1
1Kompasiana,https://www.kompasiana.com/rahminia/565c62a2ac9273d50a4ecd03/persedia
an-barang dagang, “Persediaan Barang Dagang”, diakses pada tanggal 01 Desember 2018 pukul 19.41
Wita.
1
2
Dalam Q.S Lukman ayat 20 Allah SWT berfirman:2
ماواتي وما في الرضي و أسبغ عليكم نيعم ر لكم ما في الس رة أل ت روا أن الله سخ ه ظاهيل في اللهي بيغيي عيلم ولا هدى ولا كيتاب مني ن الناسي من يادي نة و مي و باطي
Terjemahnya: Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah
menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang
di bumi dan mencurahkan kepadamu seluruh nikmat-Nya, baik yang
tampak maupun yang tersembunyi. Dan di antara manusia ada yang
membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan dan
petunjuk serta tanpa kitab yang memberi penerangan.
Dari firman Allah diatas dapat kita ketahui bahwa semua sumber daya
yang ada di langit dan di bumi dapat kita miliki dan diolah agar bisa
mendatangkan manfaat bagi semua mahkluk di bumi dengan menjaga
kelestarian sumber daya tersebut. Dalam kegiatan perekonomian, untuk
memproduksi maupun memperoleh persediaan untuk dijual kembali, Allah SWT
melarang untuk mendapatkannya dengan jalan yang haram, menipu, dan
menimbun persediaan agar terjadi kelangkaan barang yang akan merugikan hak
perorangan atau sebagian masyarakat.
Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, barang dalam
proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Bisa dikatakan tidak ada perusahaan
yang beroperasi tanpa persediaan, meskipun sebenarnya persediaan hanyalah
suatu sumber dana yang mengganggur, karena sebelum persediaan digunakan
berarti dana yang terikat di dalamnya tidak dapat digunakan untuk keperluan
yang lain. Begitu pentingnya persediaan ini sehingga para akuntan
memasukkannya dalam neraca sebagai salah satu pos aktiva lancar. Sebagai
salah satu aset penting dalam perusahaan karena biasanya mempunyai nilai yang
2Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit J-ART, 2005),
h. 414.
3
cukup besar serta mempunyai pengaruh terhadap besar kecilnya biaya operasi.3
Dalam operasionalnya, perusahaan dagang memperoleh pendapatan dengan
menyalurkan barang dagangannya kepada konsumen. Selama barang dagangan
tersebut belum disalurkan kepada konsumen, maka dianggap sebagai persediaan.
Pada perusahaan dagang, biaya yang terjadi tidak hanya biaya
operasional (biaya administrasi, biaya depresiasi, biaya iklan, dan sebagainya),
namun juga terdapat harga pokok penjualan (Cost of Goods Sold) yang
merupakan barang dagangan yang terjual pada suatu periode. Terdapat dua jenis
sistem yang dapat digunakan perusahaan untuk mengakui persediaannya, yaitu
metode perpetual dan metode periodik.4
Penerapan akuntansi persediaan sangatlah penting dalam suatu usaha,
karena pada dasarnya akuntansi secara sederhana adalah proses pencatatan
transaksi keuangan kemudian disajikan dalam laporan keuangan. Dengan
akuntansi kita bisa mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan,
bagaimana keadaan persediaan dan langkah apa yang akan ditempuh untuk
memajukan perusahaan dan menjaga kelangsungan perusahaan.
UD Harapan Motor Sinjai merupakan usaha dagang yang bergerak di
bidang penjualan berbagai jenis perlengkapan dan peralatan sepada motor.
Cukup banyak jenis barang yang diperjual belikan dan mobilitas keluar masuk
barang sehingga dikhawatirkan akan terjadi kehilangan, kerusakan pada barang
dagang, dan kekurangan persediaan. Oleh karena itu diperlukan penerapan
akuntansi persediaan yang baik agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Persoalan ini menarik perhatian penulis untuk melakukan suatu
penelitian dengan judul “Analisis Penerapan Akuntansi Persediaan Barang
Dagang di UD Harapan Motor Sinjai”.
3Eddy Herjanto, Sains Manajemen: Analisis Kuantitatif Untuk Pengambilan Keputusan,
(Jakarta: Grasindo, 2009), h. 225. 4Faiz Zamzami dan Nabella Duta Nusa, Akuntansi Pengantar I, (Cet. I; Yogyakarta: Gadjah
Mada University Press, 2016), h. 114.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah yang menjadi sentral penelitian adalah apakah UD Harapan
Motor Sinjai menerapkan metode akuntansi persediaan barang dagang dalam
usahanya ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan metode akuntansi
persediaan barang dagang di UD Harapan Motor Sinjai.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis
maupun praktis sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis yaitu sebagai karya ilmiah, hasil penelitian ini diharapkan
berguna untuk menambah pengetahuan tentang akuntansi persediaan barang
dagang dan dapat menjadi dasar penelitian selanjutnya.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Peneliti, Penelitan ini diharapkan dapat memperluas pengetahuan
dan wawasan peneliti mengenai akuntansi persediaan barang dagang.
b. Bagi UD Harapan Motor Sinjai, hasil penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan, evaluasi dan penyempurnaan atas
penerapan akuntansi persediaan pada perusahaan.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Akuntansi Persediaan
1. Pengertian akuntansi
Akuntansi sering disebut sebagai The Language of Business. Hal
ini karena kegiatan akuntansi sering digunakan di kalangan dunia usaha.
Dalam dunia usaha kegiatan akuntansi dilakukan dalam bentuk pencatatan
dan menginterpretasikan data ekonomi, baik untuk kalangan perorangan,
perusahaan, pemerintah, dan lembaga-lembaga lainnya.1
Menurut American Institute of Certified Public Accountants
(AICPA), akuntansi adalah seni pencatatan, pengelompokkan, dan
pengikhtisaran dengan cara yang berarti, atas semua transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan, serta penafsiran hasil-hasilnya.
Menurut Kieso dan Weygandt, akuntansi adalah suatu sistem
informasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan
mengkomunikasikan kejadian ekonomi dari suatu organisasi
kepada pihak yang berkepentingan.2
Akuntansi (accounting) merupakan proses identifikasi, pencatatan,
dan komunikasi terhadap transaksi ekonomi dari suatu entitas. Secara umum
terdapat tiga aktivitas dalam akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a. Aktivitas identifikasi (identifying), dalam aktivitas ini dilakukan
identifikasi terhadap transaksi yang terjadi dalam suatu entitas. Dari
proses ini akan dapat diklasifikasi apakah suatu transaksi merupakan
transaksi ekonomi, keuangan atau nonekonomi.
b. Aktivitas pencatatan (recording), dalam aktivitas ini semua transaksi
ekonomi yang telah diidentifikasi pada tahap pertama akan dicatat
secara kronologis dan sistematis dengan ukuran nilai moneter tertentu.
1M Ramli Faud, Akuntansi Perbankan: Pendekatan Sisi Praktik, (Cet.I; Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2015), h. 1. 2Ferra Paujiyanti, Akuntansi Dasar, (Jakarta: Lembar Pustaka Indonesia, 2015), h. 20.
5
6
c. Aktivitas komunikasi (communicating), dalam aktivitas ini akan
dilakukan pelaporan dan distribusi terhadap informasi akuntansi yang
berupa laporan keuangan kepada para pemakai laporan keuangan.3
2. Pengertian persediaan
Persediaan adalah bahan atau barang yang disimpan untuk
memenuhi tujuan tertentu, misalnya untuk digunakan dalam proses produksi
atau perakitan, untuk dijual kembali, atau untuk suku cadang dari peralatan
atau mesin. Persediaan dapat berupa bahan mentah, bahan pembantu, bahan
dalam proses, barang jadi, ataupun suku cadang. Dapat dikatakan bahwa
persediaan hanyalah suatu sumber dana menganggur karena sebelum
persediaan digunakan berarti dana terikat di dalamnya tidak dapat
digunakan untuk keperluan lain.4
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 14),
persediaan merupakan aset yang tersedia untuk dijual dalam
kegiatan usaha biasa, dalam proses produksi untuk penjualan
tersebut, atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan untuk
digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.5
Persediaan barang dagang merupakan aset perusahaan yang dibeli
dan disimpan untuk dijual kembali dan mendapatkan keuntungan.
Persediaan barang dagang (merchandise inventory) bisa dikatakan sebagai
aset yang menganggur atau aset yang menunggu untuk dikeluarkan (dijual).
Persediaan barang dagang adalah salah satu aset yang termasuk aktiva
lancar. Persediaan barang dagang dimiliki oleh perusahaan dagang dimana
perusahaan hanya membeli dan menjualnya kembali tanpa mengubah
bentuk fisik barangnya.6
3Wibowo dan Abubakar Arif, Akuntansi Keuangan Dasar 1, (Ed. III; Jakarta: Grasindo,
2008), h. 1. 4Rusdiana, Manajemen Operasi, (Cet.I; Bandung: Pustaka Setia, 2014), h. 374.
5Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Efektif per 1 Januari
2019, PSAK No. 14 Tentang Persediaan. 6Fadhlana Accounting, https://fadhlanaccounting.wordpress.com/akuntansi-persediaan/,
“Persediaan Barang Dagang”, diakses pada tanggal 10 Desember 2018 pukul 19.44 Wita.
7
Dalam suatu perusahaan, persediaan sangat penting karena tanpa
persediaan para pengusaha akan dihadapkan pada resiko bahwa
perusahannya pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan
yang memerlukan barang atau jasa yang dihasilkan. Persediaan dikatakan
sangat penting bagi perusahaan, karena berguna untuk:
a. Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang.
b. Menghilangkan resiko dari produk yang dipesan berkualitas tidak bagus
atau rusak.
c. Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan atau menjamin
kelancaran arus produksi
d. Memberikan pelayanan kepada pelanggan sebaik-baiknya, dimana
keinginan langganan pada setiap waktu dapat terpenuhi atau memberi
jaminan tetap tersedianya barang tersebut.7
3. Pencatatan persediaan barang dagang
Sistem pencatatan persediaan sangat penting artinya dalam
menentukan jumlah dan nilai persediaan pada akhir periode yang digunakan
dalam menyusun perhitungan laba rugi dan neraca. Ada dua metode
pencatatan persediaan yang umum digunakan yaitu metode mutasi
persediaan (perpetual inventory method) artinya dalam setiap mutasi
persediaan dicatat dalam kartu persediaan, dan metode persediaan fisik
(physical inventory method) artinya hanya tambahan persediaan dari
pembelian saja yang dicatat sedangkan mutasi berkurangnya persediaan
karena pemakaian tidak dicatat dalam kartu persediaan.
a. Metode perpetual (perpetual inventory system)
Dalam sistem atau metode ini setiap perubahan yang terjadi atas
persediaan langsung dicatatkan pada perkiraan persediaan, sehingga
perubahan-perubahan yang terjadi akan mempengaruhi persediaan
secara langsung. Setiap kali terjadi mutasi unit persediaan baik karena
7Indrajani, Database Design, (Jakarta: Gramedia, 2015), h. 90.
8
pembelian maupun penjualan dicatat dalam perkiraan persediaan
perusahaan sehingga setiap saat dapat diketahui jumlah dan harga
perolehan persediaan barang yang ada digudang.
Dengan metode perpetual setiap jenis persediaan mempunyai
kartu sendiri. Melalui kartu ini dapat diketahui jumlah dan mutasi
persediaan pada setiap kali transaksi. Nilai persediaan yang tercantum
dalam kolom-kolom masuk, keluar, dan saldo semuanya merupakan
nilai perolehan yang terdiri dari harga beli dan biaya-biaya yang
dikeluarkan sampai barang yang bersangkutan siap dijual.8
Sebagai ilustrasi asumsikan bahwa PT. ABC memiliki transaksi-
transaksi selama tahun berjalan:9
Persediaan awal 100 unit @ Rp 6 = Rp 600,-
Pembelian 900 unit @ Rp 6 = Rp5.400,-
Penjualan 600 unit @ Rp 12 = Rp 7.200,-
Persediaan akhir 400 unit @ Rp 6 = Rp 2.400,-
Ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut
adalah sebagai berikut:10
8Samryn, Pengantar Akuntansi, (Cet.III; Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2014), h. 270.
9Misra Juita, Analisis Akuntansi Persediaan Pada PT. Arindo Trisejahtera Pekanbaru,
(Pekanbaru: UIN Syarif Kasim Riau, 2013), h. 19. 10
Ibid, h. 20.
9
Tabel 1
Ilustrasi Pencatatan dengan Metode Perpetual
Persediaan awal, 100
unit @ Rp 6,-
Akun perkiraan memperlihatkan persediaan
ditangan senilai Rp 600,-
Pembelian 900 unit
@Rp 6,-
Persediaan Rp 5.400,-
Kas/Hutang usaha Rp. 5.400,-
Penjualan 600 unit @
Rp 12,-
Puitang Usaha Rp 7.200,-
Penjualan Rp 7.200,-
Harga Pokok Penjualan Rp 3.600,-
Persediaan Rp 3.600,-
Persediaan akhir Tidak diperlukan ayat jurnal, akun
persediaan memperlihatkan saldo akhir
sebesar Rp 2.400 yakni Rp 600 + Rp 5.400 –
Rp 3.600
Penggunaan metode mutasi persediaan akan memudahkan
penyusunan neraca dan laba rugi jangka pendek, karena tidak perlu lagi
mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan
akhir. Walaupun neraca dan laba rugi dapat segera disusun tanpa
mengadakan perhitungan fisik atas barang, setidaknya setahun sekali
perlu diadakan pengecekan apakah jumlah barang dalam gudang sesuai
dengan jumlah dalam rekening persediaan. Hal ini dimaksudkan untuk
menguji keakuratan pembukuan. Sistem persediaan perpetual ini
memberikan suatu pengawasan yang lebih baik atas persediaan dan juga
informasi yang lebih cepat dan jelas.11
b. Metode fisik (Periodik)
Dalam metode ini perusahaan tidak menyediakan kartu-kartu
untuk mencatat persediaan barang dagangan. Untuk mengetahui nilai
persediaan barang dagangan pada suatu saat tertentu diperlukan
perhitungan fisik persediaan. Pemberian nilai tersebut dpat dilakukan
dengan cara menghitung jumlah unit fisik persediaan kemudian
dikalikan dengan harga per unit menurut faktur pembeliannya. Setiap
11
Ibid, h. 20.
10
kali melakukan pembelian persediaan dicatat dengan nama akun
pembelian. Nilai persediaan barang dagangan yang laku terjual diberi
nama harga pokok penjualan.12
Sebagai contoh, dengan menggunakan ilustrasi PT ABC di atas,
maka jurnal dengan periodical system adalah sebagai berikut:13
Tabel 2
Ilustrasi Pencatatan dengan Metode Fisik
Persediaan awal, 100
unit @ Rp 6,-
Akun perkiraan memperlihatkan persediaan
ditangan senilai Rp 600,-
Pembelian 900 unit
@Rp 6,-
Persediaan Rp 5.400,-
Kas/Hutang usaha Rp. 5.400,-
Penjualan 600 unit @
Rp 12,-
Puitang Usaha Rp 7.200,-
Penjualan Rp 7.200,-
Persediaan akhir Persediaan awal Rp 600,-
Pembelian Rp 5.400,-
Harga pokok penjualan Rp 3.600,-
Persediaan akhir Rp 2.400,-
Menggunakan metode fisik, maka perusahaan tidak dapat
memantau mutasi persediaan setiap saat melalui catatan akuntansi.
Konsekuensinya, jika terjadi kehilangan persediaan barang dagangan,
maka kehilangan tersebut nanti akan diketahui pada saat melakukan
perhitungan fisik.
4. Penilaian persediaan barang dagang
Persediaan barang dagang merupakan salah satu akun penting
dalam perusahaan. Apabila persediaan dikelola dengan tepat maka akan
memudahkan perusahaan mencapai target yang diharapkan. Salah satu
pengelolaan barang dagang adalah dengan melakukan penilaian persediaan
barang dagang. Dengan melakukan penilaian persediaan barang degang
12
Samryn, Pengantar Akuntansi..., h. 268. 13
Misra Juita, Analisis Akuntansi Persediaan Pada PT. Arindo Trisejahtera Pekanbaru..., h.
20.
11
secara tepat maka perusahaan dapat mengetahui nilai persediaan pada
periode tertentu dan dapat mengetahui besarnya harga pokok penjualan
barang dagang tersebut. Terdapat beberapa metode penilaian persediaan
antara lain:
a. Metode arus harga pokok
Dalam metode ini harga pokok persediaan akhir akan
dicantumkan dalam neraca. Metode ini tidak membedakan antara harga
pokok persediaan dan nilai persediaan dalam neraca. Harga pokok
persediaan dapat ditentukan dengan beberapa metode berikut:
1) Metode FIFO (First In First Out)
Metode FIFO atau metode Masuk Pertama Keluar Pertama
(MPKP) dibuat dengan asumsi bahwa barang yang pertama dibeli,
barang itu pula yang terlebih dahulu dikeluarkan jika terjadi
penjualan. Dalam akuntansi persediaan, yang diperhitungkan
sebagai unsur masuk dan keluar bukan fisik tetapi nilai perolehan
persediaannya. Untuk menilai barang yang paling terdahulu
pembeliannya, dari sekian banyak yang masih ada di gudang. Nilai
persediaan barang yang masih ada digudang diambil dari harga beli
barang yang terakhir dibeli.
Sebagai ilustrasi, misalkan pada tanggal 1 Desember 2014
saldo awal persediaan PT Mustika berjumlah 3 kg dengan nilai Rp
10,- per kg. Kuantitas persediaan akhir 31 Desember berjumlah 5
kg. Selama bulan Desember melakukan beberapa kali pembelian
dengan kuantitas dan harga yang berbeda-beda. Berikut adalah
kutipan catatan persediaan barang dagangan selama bulan
Desember:14
14
Samryn, Pengantar Akuntansi, (Cet.I; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2015), h. 89.
12
Tabel 3
Ilustrasi Persediaan Barang Dagang bulan Desember (dalam Rupiah)
Tanggal Transaksi Kuantitas Harga/
Unit
Total Harga
2/12 Pembelian 2 unit Rp 10,- Rp 20,-
5/12 Pembelian 3 unit 11,- 33,-
9/12 Penjualan 4 unit 15,- 60,-
15/12 Pemebelian 2 unit 12,- 24,-
25/12 Penjualan 2 unit 16,- 32,-
31/12 Pembelian 1 unit 9,- 9,-
Dapat dihitung nilai persediaan akhir dan harga pokok
penjualan pada akhir bulan Desember 2014 dengan metode FIFO
sebagai berikut:
a) FIFO – Fisik. Dalam cara ini kuantitas persediaan akhir
berjumlah 5 unit. Persediaan tersebut dapat diidentifikasi
sebagai barang berasal dari 3 kali pembelian terakhir. Untuk 5
unit persediaan tersebut diperhitungkan harga beli sebagai
berikut:15
Pembelian paling terakhir,
31/12
1 unit @ Rp 9,- Rp 9,-
Pembelian kedua dari
terakhir, 15/12
2 unit @ 12,- 24,-
Pembelian ketiga dari
terakhir, 5/12
2 unit @ 11,- 22,-
Jumlah 5 unit Rp 55,-
Dalam metode ini volume persediaan awal
dijumlahkan dengan total volume pembelian dalam periode
berjalan, dikurangi dengan volume persediaan akhir yang
diperoleh dari hasil perhitungan fisik persediaan. Dalam
perhitungan di atas, volume persediaan yang tersedia untuk
15
Ibid, h. 90.
13
dijual berjumlah 11 unit. Volume persediaan menurut
perhitungan fisik berjumlah 5 unit. Sehingga dapat dipastikan
11 unit – 5 unit = 8 unit merupakan persediaan yang laku
terjual.
Berdasarkan hasil perhitungan fisik persediaan
tersebut dapat diketahui nilai persediaan akhir Rp 55,- yang
berasal dari (1 x Rp 9,-) + ( 2 x Rp 12,-) + (2 x Rp 11,-). Harga
pokok penjualan = Rp 116,- – Rp 55,- = Rp 61,-, yaitu selisih
antara total persediaan yang siap dijual Rp 116,- dikurangi
dengan nilai persediaan akhir Rp 55,-. Dalam metode fisik
harga perolehan, harga perolehan barang dapat diketahui
melalui faktur-faktur pembelian barang pada tiga kali
pembelian yang terakhir.
b) FIFO – Perpetual. Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-
Perpetual dalam kartu persediaan dapat disajikan dalam
ilustrasi berikut:16
16
Ibid, h. 91.
14
Tabel 4
Ilustrasi Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama Perusahaan: PT Mustika Metode: FIFO - Perpetual
Nama Persediaan: xxxx Kode Persediaan: 007
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Unit
Jumlah Unit Harga/
Unit
Jumlah Unit Harga/
Unit
Jumlah
Des 01 - - - - - - 3 10 30
2014
02 2 10 20 - - - 3
2
10
10
30
20
05 3 11 33 - - - 3
2
3
10
10
11
30
20
33
09 - - - 3
1
10
10
30
10
1
3
10
11
10
33
15 2 12 24 - - - 1
3
2
10
11
12
10
33
24
25 - - - 1
1
10
11
10
11
2
2
11
12
22
24
31 1 9 9 - - - 2
2
1
11
12
9
22
24
9
5 55
2) Metode LIFO (Last In First Out)
Metode LIFO atau Masuk Terakhir Keluar Pertama
(MTKP). Metode ini merupakan kebalikan dari metode FIFO.
Dalam metode ini nilai persediaan akhir diambil dari harga barang
yang lebih dahulu dibeli. Nilai harga pokok penjualan diambil dari
hasil perhitungan atau akumulasi harga beli barang yang terakhir
dibeli. Seperti halnya metode FIFO, metode ini juga dapat dibuat
dalam metode fisik dan metode perpetual.
Berdasarkan ilustrasi pada tabel 3, dapat dihitung nilai
persediaan akhir dan harga pokok penjualan pada akhir bulan
Desember 2014 dengan metode LIFO sebagai berikut:
15
a) LIFO - Fisik. Dalam metode ini volume persediaan akhir yang
berjumlah 5 unit dapat diketahui melalui perhitungan fisik
barang di gudang. Nilainya dapat diambil dari harga perolehan
barang dagangan pada awal periode. Nilai persediaan akhir
berasal dari pembelian tanggal 1 dan 2 Desember, sebagai
berikut:17
Saldo awal, 1/12 3 unit @ Rp 10,- Rp 30,-
Pembelian tanggal 2/12 2 unit @ 10,- 20,-
Jumlah 5 unit Rp 50,-
Dalam metode ini, nilai persediaan akhir menjadi Rp
5,- yang terdiri dari harga perolehan 5 unit persediaan yang
berasal dari 3 unit persediaan awal dan 2 unit pembelian pada
awal periode. Dengan demikian nilai persediaan akhir menjadi
Rp 50,- dengan perhitungan (3 x Rp 10,-) + (2 x Rp 10,-).
Harga pokok penjualan = Rp 116,- – Rp 50,- = Rp 66,-, yaitu
selisih antara total persediaan yang siap diual Rp 116,-
dikurangi dengan nilai persediaan akhir Rp 50,-.
b) LIFO – Perpetual, berdasarkan ilustrasi pada tabel 3,
pencatatan persediaan dengan sistem perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:18
17
Ibid, h. 92. 18
Ibid, h. 93.
16
Tabel 5
Ilustrasi Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama Perusahaan: PT Mustika Metode: LIFO - Perpetual
Nama Persediaan: xxxx Kode Persediaan: 007
Tgl
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Unit
Jumlah Unit Harga/
Unit
Jumlah Unit Harga/
Unit
Jumlah
Des 01 - - - - - - 3 10 30
2014 02 2 10 20 - - - 3
2
10
10
30
20
05 3 11 33 - - - 3
2
3
10
10
11
30
20
33
09 - - - 3
1
11
10
33
10
3
1
10
10
30
20
15 2 12 24 - - - 3
1
2
10
10
12
30
20
24
25 - - - 2 12 24 3
1
10
10
30
10
31 1 9 9 - - - 3
1
1
10
10
9
30
10
9
5 49
Dalam metode ini, nilai persediaan akhir menjadi Rp
49,- yang terdiri dari harga perolehan 5 unit persediaan yang
berasal dari tiga kali pembelian paling terakhir. Nilai
persediaan akhir = (3 x Rp 10,-) + (1 x Rp 10,-) + (1 x Rp 9,-)
= Rp 49,-. Harga pokok penjualan = Rp. 116,- – Rp 49,- = Rp
67,-, yaitu selisih antara total persediaan yang siap dijual
dikurangi dengan nilai persediaan akhir.
3) Metode average (rata-rata)
Metode rata-rata tertimbang, seperti halnya penggunaan
dua metode di atas, metode rata-rata juga dibedakan dalam metode
fisik dan metode perpetual. Kombinasi pencatatan persediaan
dengan metode fisik dan alokasi nilai persediaan dengan rata-rata
17
menghasilkan metode rata-rata tertimbang. Dalam metode ini, nilai
persediaan diperhitungkan sama untuk semua item persediaan
sepanjang periode pencatatan. Nilai per unit persediaan dapat
dihitung dengan menjumlahkan semua nilai perolehan persediaan
awal dan pembelian pada periode berjalan kemudian bagi dengan
total volumenya. Hasil pembagiannya merupakan nilai rata-rata
persediaan per unit.
Berdasarkan data persediaan PT Mustika pada tabel 3,
perhitungan persediaan akhir metode rata-rata tertimbang dapat
dibuat dengan prosedur sebagai berikut:19
Tabel 6
Ilustrasi Metode Rata-rata Tertimbang (dalam Rupiah)
Tanggal Keterangan Kuantitas Harga/
Unit
Total Harga
1/12 Saldo 3 unit 10,- . 30,-
2/12 Pembelian 2 unit 10,- 20,-
5/12 Pembelian 3 unit 11,- 33,-
15/12 Pembelian 2 unit 12,- 24,-
31/12 Pembelian 1 unit 9,- 9,-
Jumlah 11 unit 116,-
Harga pokok rata-rata : Rp 116,- / 11 unit = Rp 10,55,- per unit
Hasil perhitungan harga perolehan persediaan rata-rata
tertimbang Rp 116,- /11 unit = Rp 10,55 per unit. Dengan demikian
nilai persediaan akhir menjadi 5 unit x Rp 10,55,- = Rp 52,70,-
(dibulatkan). Harga pokok penjualan = (11 unit – 5 unit) x Rp
10,55,- = Rp 63,30,-.
Metode rata-rata bergerak, dalam metode rata-rata
bergerak nilai rata-rata persediaan dihitung secara bergerak dari
hari ke hari. Dengan demikian, nilai rata-rata persediaan akan
19
Ibid, h. 94.
18
berbeda dari waktu ke waktu. Dengan menggunakan dara PT
Mustika, kartu persediaan metode rata-rata bergerak dapat
diilustrasikan sebagai berikut:20
Tabel 7
Ilustrasi Kartu Persediaan Metode Rata-rata Bergerak (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama Perusahaan: PT Mustika Metode: Rata-rata
Nama Persediaan: xxxx Kode Persediaan: 007
Tgl
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Unit
Jumlah Unit Harga/
Unit
Jumlah Unit Harga/
Unit
Jumlah
Des 01 - - - - - - 3 10 30
2014 02 2 10 20 - - - 3
2
10
10
30
20
5 10 50
05 3 11 33 - - - 5
3
10
11
50
33
8 10,38 83
09 - - - 4 10,38 41,50 4 10,38 41,5
15 2 12 24 - - - 4
2
10,38
12
41,5
24
6 10,92 65,5
25 - - - 2 10,92 21,83 4 10,92 43,67
31 1 9 9 - - - 4
1
10,92
9
43,67
9
5 10,53 52,67
Jika perusahaan menggunakan metode perpetual, maka
saldo persediaan pada tanggal 31 Desember 2013 akan berjumlah 5
unit x Rp 10,53,- = Rp 52,67,-. Harga pokok penjualan Rp 116,- –
Rp 52,67,- = Rp 63,33,-.
b. Metode arus non harga pokok
Penilaian persediaan berdasarkan arus non harga pokok dapat
dilakukan melalui beberapa metode sebagai berikut:
20
Ibid, h. 95.
19
1) Harga perolehan
Penilaian persediaan dengan menggunakan harga
perolehannya disebut metode cost. Harga perolehan dimaksud
meliputi harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang menjadi
tanggungan perusahaan sampai persediaan tersebut dijual.
2) Harga pasar
Dalam kondisi tertentu persediaan dapat dilaporkan
sebesar nilai pasar, yang dihitung berdasarkan pada taksiran harga
jual. Dasar penilaian ini biasa digunakan oleh perusahaan-
perusahaan yang sedang dalam persiapan untuk likuidasi, atau
pengambil alihan oleh pihak lain.
3) Harga terendah antara harga perolehan dan harga pasar
Dalam metode ini persediaan dicatat dan dilaporkan
sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai perolehan dan taksiran
harga pasarnya. Jika harga perolehan lebih rendah dari taksiran
harga pasarnya, maka persediaan dilaporkan sebesar harga
perolehannya, dan jika harga pasarnya lebih rendah, maka
persediaan disajikan sebesar taksiran harga pasarnya. Jika
menggunakan metode ini, maka perusahaan dapat memilih, apakah
akan menggunakan total nilai persediaan atau hasil penjumlahan
nilai persediaan mana yang terendah.21
Penggunaan metode harga pasar terendah menyebabkan
penurunan nilai persediaan dari harga perolehannya. Untuk
menyesuaikan penurunan tersebut, maka perusahaan dapat
membuat jurnal dengan mengkredit persediaan, dan mendebet
beban penurunan nilai persediaan, atau bisa juga langsung didebet
ke harga pokok penjualan, tergantung pada asumsi yang
mendasarinya.
21
Ibid, h. 83.
20
4) Metode laba bruto22
Teknik estimasi persediaan yang didasarkan pada
observasi bahwa hubungan antara penjualan bersih dengan harga
pokok penjualan biasanya retalif cukup stabil dari satu periode ke
periode berikutnya. Besarnya persentase laba kotor untuk periode
berjalan diasumsikan sama dengan besarnya persentase laba kotor
yang dihasilkan dalam periode-periode sebelumnya. Persentase
laba kotor periode sebelunya ini merupakan hasil bagi anatar
besarnya laba kotor (penjualan bersih dikurangi dengan harga
pokok penjualan) dengan besarnya penjualan bersih. Persentase
laba kotor yang diperoleh dar periode-periode sebelumnya ini lalu
akan dikalikan dengan penjualan bersih aktual periode berjalan
untuk mengestimasi besarnya harga pokok penjualan. Lalu
besarnya estimasi harga pokok penjualan ini akan dikurangkan dari
harga pokok barang yang tersedia untuk dijual untuk menentukan
besarnya estimasi persediaan akhir.
c. Retail method (metode harga eceran)23
Dengan metode eceran, penetapan nilai persediaan akhir
berdasarkan pada harga yang berlaku di pasar (market value). Harga
pokok persediaan diestimasi atas dasar hubungan antara harga pokok
dengan harga jual eceran untuk persediaan yang sama dengan cara
mengakumulasi semua harga eceran dari persediaan yang dijual.
Persediaan pada harga eceran diperoleh dengan menggunakan
penjualan dengan harga eceran persediaan yang tersedia untuk dijual
pada periode yang sama. Metode ini pada umumnya digunakan oleh
perusahaan dagang eceran.
22
Hery, Cara Mudah Memahami Akuntansi, (Cet. IV; Jakarta: Prenadamedia Group, 2015),
h. 62. 23
Waluyo, Akuntansi Pajak, (Cet. I; Jakarta: Salemba Empat, 2008), h. 73.
21
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Ditinjau dari judul proposal yang penulis teliti, maka di bawah ini
terdapat beberapa kajian yang telah diteliti oleh peneliti lain yang relevan
dengan judul yang penulis teliti.
1. Skripsi Kenny Regina Karongkong, dkk, “Penerapan Akuntansi Persediaan
Barang Dagang Pada UD Muda-Mudi Tolitoli”, dengan kesimpulan
penelitian adalah dalam perusahaan perdagangan, persediaan adalah sumber
daya yang berharga karena menjadi aset yang lebih besar daripada aset saat
ini, itu karena pendapatan utama perusahaan berasal dari penjualan barang
dari persediaan. Karena itu, manajemen akuntansi untuk persediaan penting
untuk menghindari penipuan. UD Muda-mudi Toli-toli merupakan sebuah
perusahaan yang bergerak di bagian penjualan dan distributor berbagai jenis
perlengkapan dan pakaian olahraga, untuk itu perlu penerapan manajemen
persediaan yang akuntabel. Objek tulisan ini adalah UD. Muda-Mudi
Tolitoli. Skripsi ini menggunakan metode deskriptif-kualiatif. Kesimpulan
dari peneltian ini adalah UD. Muda-Mudi telah menerapkan akuntabilitas
berdasarkan manajemen persediaan mereka tetapi masih membutuhkan
perbaikan tentang menyediakan beban kerja divisi untuk masuk dan
menghemat barang dan pendapatan.24
2. Skripsi Rachel Anly Marilyn, dkk, “Analisis Penerapan Akuntansi
Persediaan Berdasarkan PSAK No. 14 Pada PT Gatraco Indah Manado”,
dengan kesimpulan penelitian adalah persediaan merupakan aset yang
dimiliki oleh perusahaan yang tersedia untuk dijual atau barang yang akan
digunakan dalam produksi produk perusahaan. Dengan inventaris,
perusahaan dapat mempertahankan keberlanjutannya. Perusahaan sering
mengalami masalah dalam mencatat dan menilai persediaan itu sendiri.
Tujuan untuk melakukan penelitian pada PT Gatraco Indah adalah untuk
24
Kenny Regina Karongkong, et.al., Penerapan Akuntansi Persediaan Barang Dagang
pada UD Muda-Mudi Tolitoli, (Manado: Universitas Sam Ratulangi, 2018). h. 46.
22
mengetahui kesesuaian pada penerapan metode pencatatan persediaan dan
metode penilaian persediaan persediaan manufaktur di PT Gatraco Indah
dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 14 tentang
Persediaan. PT Gatraco Indah adalah perusahaan yang bergerak di bidang
makanan dan minuman untuk perusahaan penerbangan di Indonesia,
terutama di Sulawesi Utara. Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan
penelitiankualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan
telah menerapkan PSAK No. 14 pada persediaan mereka.25
3. Skripsi Misra Juita, “Analisis Akuntansi Persediaan Pada PT Arindo
Trisejahtera Pekanbaru” dengan kesimpulan penelitian adalah PT. Arindo
Trisejahtera berlokasi di Jl. Sudirman Pekanbaru, bergerak dalam bidang
usaha perkebunan sawit. Buah sawit yang dihasilkan diolah sehingga
menghasilkan minyak sawit dan inti sawit. Adapun tujuan penulis
melakukan penelitian pada PT. Arindo Trisejahtera ini adalah untuk
mengetahui apakah perlakuan akuntansi persediaan yang diterapkan oleh PT
Arindo Trisejahtera telah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
keuangan dalam hal penentuan harga pokok persediaan, metode pencatatan
persediaan, serta pengklasifikasian persediaan dan penyajiannya dalam
laporan keuangan, dengan hasil kesimpulan yaitu penerapan akuntansi
persediaan yang diterapkan oleh PT. Arindo Trisejahtera belum sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan karena berdasarkan penelitian yang
penulis lakukan masih ditemukan kekurangan-kekurangan.26
Adapun persamaan dari penelitian di atas dengan penelitian yang akan
disusun adalah sama-sama meneliti tentang akuntansi persediaan, sedangkan
perbedaannya terletak pada:
25
Rachel Anly Marilyn, et,al., Analisis Penerapan Akuntansi Persediaan Berdasarkan
PSAK No. 14 Pada PT Gatraco Indah Manado, (Manado: Universitas Sam Ratulangi, 2015), h. 1. 26
Misra Juita, Analisis Akuntansi Persediaan Pada PT Arindo Trisejahtera
Pekanbaru,(Riau: UIN Sultan Syarif Kasim, 2010), h. 1.
23
1. Tujuan penelitian, skripsi I dengan tujuan untuk mengetahui penerapan
manajemen persediaan, skripsi II untuk mengetahui penerapan akuntansi
persediaan sesuai PSAK No. 14, dan skripsi III untuk mengetahui apakah
perlakuan akuntansi persediaan yang diterapkan oleh PT. Arindo
Trisejahtera telah sesuai dengan PSAK dalam hal penentuan harga pokok
persediaan, metode pencatatan persediaan, serta pengklasifikasian
persediaan dan penyajiannya dalam laporan keuangan, sedangkan tujuan
penelitian penulis yaitu untuk mengetahui penerapan akuntansi persediaan
barang dagang di UD Harapan Motor Sinjai (menerapkan model akuntansi
persediaan atau tidak menerapkannya dalam usahanya) dengan
menggunakan teknik analisis akuntansi persediaan dan dengan bantuan
SPSS 24.
2. Lokasi Penelitian, skripsi I yaitu pada UD Muda-mudi Tolitoli Manado,
skripsi II yaitu pada PT Gatraco Indah Manado, skripsi III yaitu pada PT.
Arindo Trisejahtera Pekanbaru, sedangkan lokasi penelitian penulis yaitu
pada UD Harapan Motor Sinjai.
3. Pendekatan penelitian, Skripsi I, II, dan III menggunakan pendekatan
kualitatif sedangkan pendekatan penelitian yang digunakan oleh penulis
yaitu pendekatan kuantitatif.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa penelitian yang akan penulis
susun berbeda dengan penelitian terdahulu.
C. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk
kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori yang relavan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris
yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dari rumusan masalah penulis dapat
memberikan jawaban sementara sebagai acuan dalam penulisan ini diantaranya:
24
Ha : UD Harapan Motor Sinjai menerapkan metode akuntansi persediaan
barang dagang dalam usahanya.
Ho : UD Harapan Motor Sinjai tidak menerapkan metode akuntansi
persediaan barang dagang dalam usahanya.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan penulis adalah penelitian Survei.
peneliti menanyakan ke beberapa orang (yang disebut dengan responden)
tentang keyakinan, pendapat, karakteristik suatu objek dan perilaku yang
telah lalu atau sekarang. Penelitian survei mengukur nilai beberapa variabel,
menguji beberapa hipotesis tentang perilaku, pengalaman dan karakteristik
suatu objek, tehnik pengumpulan data dengan pengamatan wawancara,
dokumen atau kuesioner.1 Penelitian ini akan digunakan untuk menganalisa
penerapan akuntansi persediaan barang dagang di UD Harapan Motor
Sinjai.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
yang bersifat kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif adalah penelitian
berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Metode penelitian
kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah
ditetapkan.2
B. Definisi Variabel
Adapun definisi variabel dari judul penelitian yang akan dibahas yaitu
persediaan barang dagang, persediaan barang dagang merupakan aset
1Sugiyono, Metode Penelitian Manajemen, (Cet. I; Bandung: ALFABETA, 2013), h. 81.
2Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,
(Cet. XXV; Bandung: ALFABETA, 2016), h. 14.
25
26
perusahaan yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali dan mendapatkan
keuntungan. Persediaan barang dagang (merchandise inventory) bisa dikatakan
sebagai aset yang menganggur atau aset yang menunggu untuk dikeluarkan
(dijual). Persediaan barang dagang adalah salah satu aset yang termasuk aktiva
lancar. Persediaan barang dagang dimiliki oleh perusahaan dagang dimana
perusahaan hanya membeli dan menjualnya kembali tanpa mengubah bentuk
fisik barangnya.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.3 Adapun
populasi yang dijadikan sasaran penelitian penulis adalah persediaan barang
dagang di UD Harapan Motor Sinjai.
2. Sampel
Sampel adalah beberapa bagian kecil atau cuplikan yang diambil
dari populasi atau porsi dari suatu populasi.4 Adapun sampel yang akan
diteliti oleh penulis yaitu barang dagang yang ada di UD Harapan Motor
Sinjai sebanyak 5 jenis barang yaitu Ban Motor “IRC”, Oli Mesin “Top 1”,
Pilox “rj London”, Sokbreker “Yamaha”, Sokbreker “Honda” dan dengan
periode 1 bulan yang lalu.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara untuk memperoleh data yang
diperlukan dalam penelitian. Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data
sebagai berikut:
3Ibid, h. 117.
4Yusuf Zainal Abidin, Metode Penelitian Komunikasi, (Cet.I; Bandung: Pustaka Setia,
2015), h. 274.
27
1. Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data,
bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang
informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan
wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa
pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah
disiapkan. Dengan wawancara terstuktur ini setiap responden diberi
pertanyaan yang sama, dan pengumpul data mencatatnya. Dengan
wawancara terstruktur ini pula, pengumpulan data dapat menggunakan
beberapa pewawancara sebagai pengumpul data.5 Teknik wawancara ini
digunakan untuk mewawancarai narasumber mengenai penerapan akuntansi
persediaan barang dagang di UD Harapan Motor Sinjai.
2. Dokumen
Dokumentasi merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan
menghimpun dan menganalisis dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis,
gambar maupun elektronik. Dokumen yang dihimpun dipilih yang sesuai
dengan tujuan dan fokus masalah.6 Teknik pengumpulan data ini dilakukan
guna mengumpulkan data-data berupa data dokumentasi tentang sejarah
perusahaan, faktur-faktur penerimaan dan penjualan barang, daftar laporan
keluar masuk barang dan hal-hal yang berhubungan dengan persediaan
barang dagang di UD Harapan Motor Sinjai.
E. Instrumen Penelitian
Adapun instrumen pengumpulan data yang digunakan peneliti, adalah
sebagai berikut:
5Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...,h. 319.
6Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Cet. I; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2005), h. 222.
28
1. Lembar wawancara terstruktur, yang berisikan tentang pertanyaan yang
terstruktur dan pertanyaan-pertanyaan tersebut mewakili dari sub indikator
dalam setiap variabel.
2. Dokumen, dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari
seseorang.7
F. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian kuantitatif, tekhnik analisis data yang digunakan
diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah
dirumuskan. Untuk menganalisis data mengenai penerapan akuntansi
persediaan barang dagang di UD Harapan Motor Sinjai, penulis menggunakan
analisis akuntansi persediaan dan berdasarkan teori yang relevan serta untuk
menguji hipotesis, penulis menggunakan uji one sample t test dengan bantuan
aplikasi SPSS 24.
7Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan...,h. 329.
29
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum UD Harapan Motor Sinjai
1. Sejarah singkat perusahaan
UD Harapan Motor Sinjai merupakan usaha dagang yang bergerak
di bidang penjualan berbagai jenis perlengkapan dan peralatan sepeda
motor. Berdiri di tahun 1992 di kota Sinjai ini didirikan oleh Bapak H.
Hardin. Perusahaan yang bergerak di bidang Onderdil (spare parts) sepeda
motor ini pada awal berdirinya dibantu 1 orang karyawannya dan saat ini
beliau sudah memperkerjakan 4 orang karyawan. Seiring berjalannya waktu,
UD Harapan Motor mendapatkan pasokan persediaan dari berbagai dealer,
seperti dealer Yamaha dan Honda serta beberapa sumber pasokan lainnya.
Dari hasil penjualan perlengkapan dan peralatan sepeda motor ini, UD
Harapan motor mengalami perkembangan bahkan kemajuan yang pesat
mengingat besarnya permintaan konsumen terhadap perlengkapan dan
peralatan sepeda motor dari berbagai merek. Selain bergerak dibidang
penjualan perlengkapan dan peralatan sepeda motor, UD Harapan Motor
juga melayani jasa service kendaraan bermotor.1
2. Lokasi Perusahaan Sinjai terletak di Jalan Pramuka no. 12 kompleks Pasar
Sentral Sinjai, Kel. Balangnipa, no. telepon 0482 21465 dengan surat izin
usaha perdagangan (SIUP) nomor: 0335/02/01/DPMPTSP/II/2019.
3. Struktur organisasi dan manajemen
Tujuan dari suatu perusahaan akan tercapai apabila pembagian
tugas dan tanggungjawab baik dan jelas, sebab dengan adanya organisasi
akan memberikan gambaran yang jelas tentang siapa yang bertanggung
1Sumber Data, Bagian Administrasi dan Keuangan UD Harapan Motor Sinjai, “Dokumen”
Pada tanggal 01 Juni 2019.
29
30
jawab serta mendapatkan wewenang atas tugasnya. Berikut ini struktur
organisasi UD Harapan Motor Sinjai:2
Gambar 1
Struktur Organisasi UD Harapan Motor Sinjai
(Sumber: Bagian Adm dan Keuangan UD Harapan Motor Sinjai)
Melalui struktur organisasi maka tugas, wewenang dan tanggung
jawab setiap pejabat dapat diketahui dengan jelas dan tegas, sehingga
diharapkan setiap satuan organisasi dapat bekerja sama secara harmonis.
Adapun tugas dan wewenang dari masing-masing bagian dalam sistem
organisasi ini adalah:
a. Pemilik/pemimpin perusahaan
Pemilik/pemimpin, pemilik perusahaan bukan hanya bertindak
sebagai pemilik perusahaan tetapi juga sebagai pemimpin perusahaan
yang bertugas mengatur segala kegiatan operasional yang meliputi:
mengatur segala kegiatan yang ada dalam perushaan meliputi,
perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, menentukan kebijakan
2Sumber Data, Bagian Administrasi dan Keuangan UD Harapan Motor Sinjai, “Dokumen”
Pada tanggal 01 Juni 2019.
31
perusahaan yang berhubungan dengan operasional perusahaan.
Bertanggung jawab atas keadaan perusahan (menanggung segala
resiko)
b. Bagian Administrasi dan Keuangan
Adapun tugas dari bagian administrasi dan keuangan yaitu:
1) Menjual dan melayani pesanan dari pelanggan
2) Mencatat tentang segala barang-barang yang masuk dan keluar dari
dealer.
3) Melakukan pencatatan tentang pemesanan perlengkapan dan
peralatan sepeda motor.
c. Bagian Servis
Pada bagian servis ini terdiri dari beberapa bagian yaitu melakukan
servis atau perawatan kepada kendaraan para pelanggan.
4. Aspek kegiatan perusahaan
UD Harapan Motor Sinjai melakukan kegiatan sebagai berikut:3
a. Penjualan suku cadang/ spare part segala merek kendaraan seperti
Yamaha, Honda, Suzuki dengan beberapa tipe motor, seperti: Yamaha
V-ixion, Jupiter Z, New Vega R, Mio Sporty, New RX-King, Jupiter
MX, Scorpio Z, Honda Vario, dan lain sebagainya.
b. Penjualan aksesoris dan spare part sepeda serta paint spray (Pilox).
c. Penjualan jasa servis sepeda motor. Penjualan jasa servis merupakan
salah satu aktivitas pada perusahaan untuk memberikan pelayanan jasa
kepada pelanggannya. Ada beberapa jenis pelayanan servis yang
diberikan oleh UD Harapan Motor Sinjai, yaitu:
1) Servis ringan, dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 30 – 45
menit.
3Sumber Data, Bagian Administrasi dan Keuangan UD Harapan Motor Sinjai, “Dokumen”
Pada tanggal 01 Juni 2019.
32
2) Servis ulang/ganti oli, dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 10 –
20 menit.
3) Servis besar/berat, dengan lama waktu pengerjaan yaitu ± 3 – 5
jam.
B. Penerapan Akuntansi Persediaan Barang Dagang
UD Harapan Motor Sinjai merupakan usaha dagang yang bergerak di
bidang penjualan berbagai jenis perlengkapan dan peralatan sepeda motor.
Cukup banyak jenis barang yang diperjual belikan sehingga dalam pencatatan
barang dagang, UD Harapan Motor mencatat semua persediaan secara
keseluruhan, tidak mencatatnya sesuai dengan kelompok/jenis barang. Dalam
pencatatan persediaan barang dagang UD Harapan Motor hanya melakukan
pencatatn biasa/sederhana dan tidak mempunyai kartu persediaan, sehingga
perhitungan persediaan barang dagang dilakukan pada saat akhir periode/setiap
akhir bulan untuk menetapkan kuantitas barang yang ada dalam perusahaan.
Perhitungan persediaan ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang
yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga pokoknya, harga pokok
penjualan dapat diketahui apabila persediaan akhir sudah dihitung. Apabila
terjadi penjualan barang UD Harapan Motor menggunakan asumsi bahwa barang
yang akan dijual merupakan barang yang pertama dibeli, hal ini dilakukan untuk
menghindari rusaknya kualitas barang, barang tidak tertimbun terlalu lama dan
menghindari masa kadaluarsa barang.4
Data yang diperoleh untuk mengetahui penerapan akuntansi persediaan
barang dagang di UD Harapan Motor Sinjai, dengan menggunakan 5 items
barang dengan periode bulan Mei 2019 yaitu:
4Abd. Rahman, Karyawan Bagian Adminstrasi dan Keuangan UD Harapan Motor Sinjai,
“Wawancara” pada tanggal 09 Juni 2019.
33
1. Ban Motor IRC (Ban Luar 70/90-17)
Pada tanggal 1 Mei 2019 saldo awal persediaan UD Harapan Motor
Sinjai sebesar 17 unit dengan nilai Rp. 114.750,- per unit, kuantitas
persediaan akhir 31 Mei 2019 berjumlah 21 unit. Berikut adalah kutipan
catatan persediaan barang dagang UD Harapan Motor Sinjai selama bulan
Mei 2019:5
Tabel 8
Persediaan Ban Motor IRC bulan Mei 2019 (dalam Rupiah)
Tanggal Transaksi Kuantitas Harga/
Total Harga Unit
01/05/19 Saldo 17 Unit 114.750 1.950.750
04/05/19 Penjualan 5 Unit 135.000 675.000
11/05/19 Pembelian 25 Unit 115.500 2.887.500
15/05/19 Penjualan 2 Unit 135.000 270.000
18/05/19 Penjualan 4 Unit 135.000 540.000
22/05/19 Penjualan 6 Unit 135.000 810.000
31/05/19 Penjualan 4 Unit 135.000 540.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dapat dihitung
sebagai berikut:
Saldo awal 17 unit @Rp. 114.750,- = Rp. 1.950.000,-
Pembelian 11/05 25 unit @Rp. 115.500,- = Rp. 2.887.500,-
Barang siap jual 42 unit = Rp. 4.838.250,-
a. Metode fisik (periodik)6
1) FIFO – Fisik
21 unit x Rp. 115.500,- = Rp. 2.425.500,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 4.838.250,- – Rp. 2.425.500,-
= Rp. 2.412.750,-
5Abd. Rahman dan Rizal, Karyawan Bagian Adminstrasi dan Keuangan UD Harapan Motor
Sinjai, “Dokumen” pada tanggal 11 Juni 2019. 6Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
34
2) LIFO – Fisik
21 unit x Rp. 114.750,- = Rp. 2.409.750,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 4.838.250,- – Rp. 2.409.750,-
= Rp. 2.428.500,-
3) Rata-rata – Fisik
21 unit x ( Rp. 4.838.250,- / 42 unit) = Rp. 2.419.125,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 4.838.250,- – Rp. 2.419.125,-
= Rp. 2.419.125,-
b. Metode perpetual
1) FIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:7
Tabel 9
Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: FIFO – Perpetual
Nama
Persediaan : Ban Motor IRC - Ban Luar 70/90 - 17 Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 17 114.750 1.950.750
Mei 04 - - - 5 114.750 573.750 12 114.750 1.377.000
11 25 115.500 2.887.500 - - - 12 114.750 1.377.000
25 115.500 2.887.500
15 - - - 2 114.750 229.500 10 114.750 1.147.500
25 115.500 2.887.500
18 - - - 4 114.750 459.000 6 114.750 688.500
25 115.500 2.887.500
22 - - - 6 114.750 688.500 25 115.500 2.887.500
31 - - - 4 115.500 462.000 21 115.500 2.425.500
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
7Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
35
Jika UD Harapan Motor menggunakan metode FIFO,
maka nilai persediaan yang tersisa pada akhir bulan Mei 2019 yaitu
sebesar Rp. 2.245.500,-, nilai ini diperoleh dari 21 unit barang yang
tersisa dikali dengan harga satuan per unit yaitu Rp. 115.500,-.
Harga pokok penjualan: Rp. 4.838.250,- – Rp. 2.425.500 = Rp.
2.412.750,-
2) LIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:8
Tabel 10
Kartu Persediaan Metode LIFO -Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan
: UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: LIFO - Perpetual
Nama
Persediaan : Ban Motor IRC -Ban Luar 70/90 - 17 Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 17 114.750 1.950.750
Mei 04 - - - 5 114.750 573.750 12 114.750 1.377.000
11 25 115.500 2.887.500 - - - 12 114.750 1.377.000
25 115.500 2.887.500
15 - - - 2 114.750 229.500 12 114.750 1.377.000
23 115.500 2.656.500
18 - - - 4 114.750 459.000 12 114.750 1.377.000
19 115.500 2.194.500
22 - - - 6 114.750 688.500 12 114.750 1.377.000
13 115.500 1.501.500
31 - - - 4 115.500 462.000 12 114.750 1.377.000
9 115.500 1.039.500
21 2.416.500
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
8Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
36
Dalam metode LIFO, nilai persediaan akhir menjadi Rp.
2.416.500,- yang terdiri dari harga perolehan 21 unit persediaan
yang berasal dari 12 unit barang dengan harga satuan per unit Rp.
114.750,- dan 9 unit dengan harga satuan per unit Rp. 115.500.
harga pokok penjualan: Rp. 4.838.250,- – Rp. 2.416.500 = Rp. 2.
421.750,-.
3) Rata-rata – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode Rata-rata – Perpetual dalam
kartu persediaan dapat disajikan sebagai berikut:9
Tabel 11
Kartu Persediaan Metode Rata-rata - Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: Rata-rata –
Perpetual Nama
Persediaan : Ban Motor IRC -Ban Luar 70/90 - 17 Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 17 114.750 1.950.750
Mei 04 - - - 5 114.750 573.750 12 114.750 1.377.000
11 25 115.500 2.887.500 - - - 37 115.257 4.264.500
15 - - - 2 115.257 230.514 35 115.257 4.033.986
18 - - - 4 115.257 461.028 31 115.257 3.572.958
22 - - - 6 115.257 691.542 25 115.257 2.881.416
31 - - - 4 115.257 461.028 21 115.257 2.420.388
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Jika UD Harapan Motor menggunakan metode rata-rata, maka
saldo persediaan pada tanggal 31 Mei 2019 akan berjumlah 21 unit
x Rp. 115.257,- = Rp. 2.420.388,-. Nilai harga pokok penjualan Rp.
4.838.250,- – Rp. 2.420.388,- = Rp. 2.417.862,-.
9Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
37
2. TOP 1 SMO MC 20W-50-800 Ml
Saldo awal persediaan UD Harapan Motor Sinjai 1 Mei 2019
sebesar 9 unit dengan nilai Rp. 33.600,- per unit, setelah melakukan
perhitungan fisik, kuantitas persediaan akhir 31 Mei 2019 berjumlah 19
unit. Berikut adalah kutipan catatan persediaan barang dagang UD Harapan
Motor Sinjai selama bulan Mei 2019:10
Tabel 12
Persediaan TOP 1 SMO MC 20W-50-800 Ml bulan Mei 2019 (dalam Rupiah)
Tanggal Transaksi Kuantitas Harga/
Total Harga Unit
01/05/19 Saldo 9 Unit 33.600 302.400
03/05/19 Pembelian 24 Unit 33.600 806.400
10/05/19 Penjualan 5 Unit 40.000 200.000
17/05/19 Penjualan 3 Unit 40.000 120.000
23/05/19 Penjualan 2 Unit 40.000 80.000
24/05/19 Penjualan 1 Unit 40.000 40.000
30/05/19 Penjualan 3 Unit 40.000 120.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dapat dihitung
sebagai berikut:
Saldo awal 9 unit @Rp. 33.600,- = Rp. 302.400,-
Pembelian 03/05 24 unit @Rp. 33.600,- = Rp. 806.400,-
Barang siap jual 42 unit = Rp.1.108.800,-
a. Metode fisik (periodik)11
1) FIFO – Fisik
19 unit x Rp. 33.600,- = Rp. 638.400,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 1.108.800,- – Rp. 638.400,-
= Rp. 470.400,-
2) LIFO – Fisik
19 unit x Rp. 33.600,- = Rp. 638.400,-
10
Abd. Rahman dan Rizal Karyawan Bagian Adminstrasi dan Keuangan UD Harapan
Motor Sinjai, “Dokumen” pada tanggal 13 Juni 2019. 11
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
38
Harga Pokok Penjual = Rp. 1.108.800,- – Rp. 638.400,-
= Rp. 470.400,-
3) Rata-rata – Fisik
19 unit x Rp. 33.600,- = Rp. 638.400,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 1.108.800,- – Rp. 638.400,-
= Rp. 470.400,-
b. Metode perpetual
1) FIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:12
Tabel 13
Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: FIFO -Perpetual
Nama
Persediaan : TOP 1 SMO MC 20W-50-800 Ml Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 9 33.600 302.400
Mei 03 24 33.600 806.400 - - - 9 33.600 302.400
24 33.600 806.400
10 - - - 5 33.600 168.000 4 33.600 134.400
24 33.600 806.400
17 - - - 3 33.600 100.800 1 33.600 33.600
24 33.600 806.400
23 - - - 1 33.600 33.600 23 33.600 772.800
1 33.600 33.600
24 - - - 1 33.600 33.600 22 33.600 739.200
30 - - - 3 33.600 100.800 19 33.600 638.400
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
12
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
39
2) LIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:13
Tabel 14
Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: LIFO - Perpetual
Nama
Persediaan : TOP 1 SMO MC 20W-50-800 Ml Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 9 33.600 302.400
Mei 03 24 33.600 806.400 - - - 9 33.600 302.400
24 33.600 806.400
10 - - - 5 33.600 168.000 9 33.600 302.400
19 33.600 638.400
17 - - - 3 33.600 100.800 9 33.600 302.400
16 33.600 537.600
23 - - - 2 33.600 67.200 9 33.600 302.400
14 33.600 470.400
24 - - - 1 33.600 33.600 9 33.600 302.400
13 33.600 436.800
30 - - - 3 33.600 100.800 9 33.600 302.400
10 33.600 336.000
19 638.400
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
13
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
40
3) Rata-rata – Perpetual14
Tabel 15
Kartu Persediaan Metode Rata-rata - Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: Rata-rata – Perpetual
Nama
Persediaan : TOP 1 SMO MC 20W-50-800 Ml Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 9 33.600 302.400
Mei 03 24 33.600 806.400 - - - 33 33.600 1.108.800
10 - - - 5 33.600 168.000 28 33.600 940.800
17 - - - 3 33.600 100.800 25 33.600 840.000
23 - - - 2 33.600 67.200 23 33.600 772.800
24 - - - 1 33.600 33.600 22 33.600 739.200
30 - - - 3 33.600 100.800 19 33.600 638.400
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir TOP 1 SMO MC 20W-50-800 Ml
bulan Mei 2019 baik menggunakan metode FIFO, LIFO dan Rata-rata
secara fisik maupun perpetual yaitu sama sebasar Rp. Rp. 638.400,-,
dikarenakan harga per unit yang digunakan yaitu sama sebesar Rp.
33.600,-. Nilai harga pokok penjualan juga sama untuk ketiga metode
penilaian yaitu sebesar Rp. 470.400,- diperoleh dari Rp. 1.108.800,- –
Rp. 638.400,-, hal ini disebabkan karen harga satuan per unit untuk
barang ini yaitu sama sebesar Rp. 33.600,-.
3. Pilox Rj London 300 cc all colours
Pada tanggal 1 Mei 2019 saldo awal persediaan UD Harapan Motor
Sinjai sebesar 64 unit dengan nilai Rp. 17.964,- per unit, kuantitas
persediaan akhir 31 Mei 2019 berjumlah 130 unit. Selama bulan Mei
14
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
41
melakukan beberapa kali pembelian dengan kuantitas yang bereda-beda.
Berikut adalah kutipan catatan persediaan barang dagang UD Harapan
Motor Sinjai selama bulan Mei 2019:15
Tabel 16
Persediaan Pilox Rj London 300 cc all colours bulan Mei 2019 (dalam Rupiah)
Tanggal Transaksi Kuantitas Harga/
Total Harga Unit
01/05/19 Saldo 64 Unit 17.964 1.149.696
04/05/19 Penjualan 7 Unit 25.000 175.000
09/05/19 Penjualan 6 Unit 25.000 150.000
10/05/19 Pembelian 96 Unit 17.964 1.724.544
11/05/19 Penjualan 5 Unit 25.000 125.000
13/05/19 Penjualan 4 Unit 25.000 100.000
15/05/19 Penjualan 5 Unit 25.000 125.000
17/05/19 Penjualan 8 Unit 25.000 200.000
21/05/19 Penjualan 10 Unit 25.000 250.000
25/05/19 Penjualan 3 Unit 25.000 75.000
29/05/19 Penjualan 6 Unit 25.000 150.000
30/05/19 Pembelian 24 Unit 17.964 431.136
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dapat dihitung
sebagai berikut:
Saldo awal 64 unit @Rp. 17.964,- =Rp. 1.149.696,-
Pembelian 10/05 96 unit @Rp. 17.964,- =Rp. 1.724.544,-
Pembelian 30/05 24 unit @Rp. 17.964,- =Rp. 431.136,-
Barang siap jual 184 unit =Rp. 3.305.376,-
a. Metode fisik (periodik)16
1) FIFO – Fisik
130 unit x Rp. 17.964,- = Rp. 2.335.320,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 3.305.376,- – Rp. 2.335.320,-
15
Abd. Rahman dan Rizal Karyawan Bagian Adminstrasi dan Keuangan UD Harapan
Motor Sinjai, “Dokumen” pada tanggal 15 Juni 2019. 16
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
42
= Rp. 970.056,-
2) LIFO – Fisik
130 unit x Rp. 17.964,- = Rp. 2.335.320,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 3.305.376,- – Rp. 2.335.320,-
= Rp. 970.056,-
3) Rata-rata – Fisik
130 unit x Rp. 17.964,- = Rp. 2.335.320,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 3.305.376,- – Rp. 2.335.320,-
= Rp. 970.056,-
b. Metode perpetual
1) FIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:17
17
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
43
Tabel 17
Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: FIFO – Perpetual
Nama
Persediaan : Pilox Rj London 300 cc all colours Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 64 17.964 1.149.696
Mei 04 - - - 7 17.964 125.748 57 17.964 1.023.948
09 - - - 6 17.964 107.784 51 17.964 916.164
10 96 17.964 1.724.544 - - - 51 17.964 916.164
96 17.964 1.724.544
11 - - - 5 17.964 89.820 46 17.964 826.344
96 17.964 1.724.544
13 - - - 4 17.964 71.856 42 17.964 754.488
96 17.964 1.724.544
15 - - - 5 17.964 89.820 37 17.964 664.668
96 17.964 1.724.544
17 - - - 8 17.964 143.712 29 17.964 520.956
96 17.964 1.724.544
21 - - - 10 17.964 179.640 19 17.964 341.316
96 17.964 1.724.544
25 - - - 3 17.964 53.892 16 17.964 287.424
96 17.964 1.724.544
29 - - - 6 17.964 107.784 10 17.964 179.640
96 17.964 1.724.544
30 24 17.964 431.136 - - - 10 17.964 179.640
96 17.964 1.724.544
24 17.964 431.136
130 2.335.320
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
44
2) LIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:18
Tabel 18
Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: LIFO – Perpetual
Nama Persediaan : Pilox Rj London 300 cc all colours Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 64 17.964 1.149.696
Mei 04 - - - 7 17.964 125.748 57 17.964 1.023.948
09 - - - 6 17.964 107.784 51 17.964 916.164
10 96 17.964 1.724.544 - - - 51 17.964 916.164
96 17.964 1.724.544
11 - - - 5 17.964 89.820 51 17.964 916.164
91 17.964 1.634.724
13 - - - 4 17.964 71.856 51 17.964 916.164
87 17.964 1.562.868
15 - - - 5 17.964 89.820 51 17.964 916.164
82 17.964 1.473.048
17 - - - 8 17.964 143.712 51 17.964 916.164
74 17.964 1.329.336
21 - - - 10 17.964 179.640 51 17.964 916.164
64 17.964 1.149.696
25 - - - 3 17.964 53.892 51 17.964 916.164
61 17.964 1.095.804
29 - - - 6 17.964 107.784 51 17.964 916.164
55 17.964 988.020
30 24 17.964 431.136 - - - 51 17.964 916.164
55 17.964 988.020
24 17.964 431.136
130 2.335.320
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
18
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
45
3) Rata-rata – Perpetual19
Tabel 19
Kartu Persediaan Metode Rata-rata - Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: Rata-rata – Perpetual
Nama
Persediaan : Pilox Rj London 300 cc all colours Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 64 17.964 1.149.696
Mei 04 - - - 7
17.964 125.748 57 17.964 1.023.948
09 - - - 6
17.964 107.784 51 17.964 916.164
10 96
17.964 1.724.544 - - - 147 17.964 2.640.708
11 - - - 5
17.964 89.820 142 17.964 2.550.888
13 - - - 4
17.964 71.856 138 17.964 2.479.032
15 - - - 5
17.964 89.820 133 17.964 2.389.212
17 - - - 8
17.964 143.712 125 17.964 2.245.500
21 - - - 10
17.964 179.640 115 17.964 2.065.860
25 - - - 3
17.964 53.892 112 17.964 2.011.968
29 - - - 6
17.964 107.784 106 17.964 1.904.184
30 24
17.964 431.136 - - - 130 17.964 2.335.320
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir Pilox Rj London 300 cc all colours
bulan Mei 2019 baik menggunakan metode FIFO, LIFO dan Rata-rata
secara fisik maupun perpetual yaitu sama sebasar Rp. Rp. 2.335.320,-,
19
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
46
dikarenakan harga per unit yang digunakan yaitu sama sebesar Rp.
17.964,-. Nilai harga pokok penjualan juga sama untuk ketiga metode
penilaian yaitu Rp.970.056,- diperoleh dari Rp. 3.305.376,- – Rp.
2.335.320,-.
4. Sokbreker Yamaha 31B-F2210-01 Belakang
Pada tanggal 1 Mei 2019 saldo awal persediaan UD Harapan Motor
Sinjai sebesar 7 unit dengan nilai Rp. 359.000,- per unit, kuantitas
persediaan akhir 31 Mei 2019 berjumlah 3 unit. Berikut adalah kutipan
catatan persediaan barang dagang UD Harapan Motor Sinjai selama bulan
Mei 2019:20
Tabel 20
Persediaan Sokbreker Yamaha 31B-F2210-01 bulan Mei 2019 (dalam Rupiah)
Tanggal Transaksi Kuantitas Harga/
Total Harga Unit
01/05/19 Saldo 7 unit 359.000 2.513.000
10/05/19 Penjualan 2 unit 450.000 900.000
21/05/19 Penjualan 1 unit 450.000 450.000
22/05/19 Pembelian 2 unit 359.000 718.000
28/05/19 Penjualan 3 unit 450.000 1.350.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dapat dihitung
sebagai berikut:
Saldo awal 7 unit @Rp. 359.000,- =Rp. 2.513.000,-
Pembelian 22/05 2 unit @Rp. 359.000,- =Rp. 718.000,-
Barang siap jual 9 unit =Rp. 3.231.000,-
a. Metode fisik (periodik)21
1) FIFO – Fisik
3 unit x Rp. 359.000,- = Rp. 1.077.000,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 3.231.000,- – Rp. 1.077.000,-
= Rp. 2.154.000,-
20
Abd. Rahman dan Rizal Karyawan Bagian Adminstrasi dan Keuangan UD Harapan
Motor Sinjai, “Dokumen” pada tanggal 21 Juni 2019. 21
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
47
2) LIFO – Fisik
3 unit x Rp. 359.000,- = Rp. 1.077.000,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 3.231.000,- – Rp. 1.077.000,-
= Rp. 2.154.000,-
3) Rata-rata – Fisik
3 unit x Rp. 359.000,- = Rp. 1.077.000,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 3.231.000,- – Rp. 1.077.000,-
= Rp. 2.154.000,-
b. Metode perpetual
1) FIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:22
Tabel 21
Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: FIFO – Perpetual
Nama
Persediaan
: Sokbreker Yamaha 31B-F2210-01
Belakang Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 7 359.000 2.513.000
Mei 10 - - - 2 359.000 718.000 5 359.000 1.795.000
21 - - - 1 359.000 359.000 4 359.000 1.436.000
22 2 359.000 718.000 - - - 4 359.000 1.436.000
2 359.000 718.000
28 - - - 3 359.000 1.077.000 1 359.000 359.000
2 359.000 718.000
3 1.077.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
2) LIFO – Perpetual
22
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
48
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:23
Tabel 22
Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: LIFO – Perpetual
Nama
Persediaan
: Sokbreker Yamaha 31B-F2210-01
Belakang Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 7 359.000 2.513.000
Mei 10 - - - 2 359.000 718.000 5 359.000 1.795.000
21 - - - 1 359.000 359.000 4 359.000 1.436.000
22 2 359000 718000 - - - 4 359.000 1.436.000
2 359.000 718.000
28 - - - 2 359.000 718.000 3 359.000 1.077.000
1 359.000 359.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
23
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
49
3) Rata-rata – Perpetual24
Tabel 23
Kartu Persediaan Metode Rata-rata - Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: Rata-rata – Perpetual
Nama
Persediaan
: Sokbreker Yamaha 31B-F2210-01
Belakang Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 7 359.000 2.513.000
Mei 10 - - - 2 359.000 718.000 5 359.000 1.795.000
21 - - - 1 359.000 359.000 4 359.000 1.436.000
22 2 359000 718000 - - - 6 359.000 2.154.000
28 - - - 3 359.000 1.077.000 3 359.000 1.077.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir Sokbreker Yamaha 31B-F2210-01
belakang bulan Mei 2019 baik menggunakan metode FIFO, LIFO dan
Rata-rata secara fisik maupun perpetual yaitu sama sebasar Rp. Rp.
1.077.000,- , dikarenakan harga per unit yang digunakan yaitu sama
sebesar Rp. 359.000,-. Nilai harga pokok penjualan juga sama yaitu Rp.
2.154.000,- diperoleh dari Rp. 3.231.000,- – Rp. 1.077.000,-.
5. Sokbreker Honda-Cushion Assy 52400-K25-901
Pada tanggal 1 Mei 2019 saldo awal persediaan UD Harapan Motor
Sinjai sebesar 5 unit dengan nilai Rp. 212.000,- per unit, kuantitas
persediaan akhir 31 Mei 2019 berjumlah 4 unit. Selama bulan Mei
melakukan beberapa kali pembelian dengan kuantitas yang bereda-beda.
24
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
50
Berikut adalah kutipan catatan persediaan barang dagang UD Harapan
Motor Sinjai selama bulan Mei 2019:25
Tabel 24
Persediaan Sokbreker Honda-Cushion Assy bulan Mei 2019 (dalam Rupiah)
Tanggal Transaksi Kuantitas Harga/
Total Harga Unit
01/05/19 Saldo 5 Unit 212.000 1.060.000
02/05/19 Penjualan 2 Unit 250.000 500.000
03/05/19 Pembelian 1 Unit 212.000 212.000
11/05/19 Penjualan 1 Unit 250.000 250.000
18/05/19 Pembelian 1 Unit 212.000 212.000
23/05/19 Pembelian 1 Unit 212.000 212.000
25/05/19 Penjualan 2 Unit 250.000 500.000
27/05/19 Pembelian 1 Unit 212.000 212.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir dan harga pokok penjualan dapat dihitung
sebagai berikut:
Saldo awal 5 unit @Rp. 212.000,- =Rp. 1.060.000,-
Pembelian 03/05 1 unit @Rp. 212.000,- =Rp. 212.000,-
Pembelian 18/05 1 unit @Rp. 212.000,- =Rp. 212.000,-
Pembelian 27/05 1 unit @Rp. 212.000,- =Rp. 212.000,-
Barang siap jual 8 unit =Rp. 1.696.000,-
a. Metode fisik (periodik)26
1) FIFO – Fisik
4 unit x Rp. 212.000,- = Rp. 848.000,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 1.696.000,- – Rp. 848.000,-
= Rp. 848.000,-
2) LIFO – Fisik
4 unit x Rp. 212.000,- = Rp. 848.000,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 1.696.000,- – Rp. 848.000,-
= Rp. 848.000,-
25
Abd. Rahman dan Rizal Karyawan Bagian Adminstrasi dan Keuangan UD Harapan
Motor Sinjai, “Dokumen” pada tanggal 18 Juni 2019. 26
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
51
3) Rata-rata – Fisik
4 unit x Rp. 212.000,- = Rp. 848.000,-
Harga Pokok Penjual = Rp. 1.696.000,- – Rp. 848.000,-
= Rp. 848.000,-
b. Metode perpetual
1) FIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:27
27
Hasil Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
52
Tabel 25
Kartu Persediaan Metode FIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: FIFO-Perpetual
Nama
Persediaan
: Sokbreker Honda- Cushion Assy 52400-
K25-901
Kode
Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 5 212.000 1.060.000
Mei 02 - - - 2 212.000 424.000 3 212.000 636.000
03
1 212.000 212.000 - - - 3 212.000 636.000
1 212.000 212.000
11 - - - 1 212.000 212.000 2 212.000 424.000
1 212.000 212.000
18
1 212.000 212.000 - - - 2 212.000 424.000
1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
23
1 212.000 212.000 - - - 2 212.000 424.000
1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
25 - - - 2 212.000 424.000 1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
27
1 212.000 212.000 - - - 1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
4 848.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
53
2) LIFO – Perpetual
Pencatatan persediaan dengan metode FIFO-Perpetual dalam kartu
persediaan dapat disajikan sebagai berikut:28
Tabel 26
Kartu Persediaan Metode LIFO-Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: LIFO-Perpetual
Nama
Persediaan
: Sokbreker Honda -Cushion Assy 52400-
K25-901 Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019 01 - - - - - - 5 212.000 1.060.000
Mei 02 - - -
2 212.000 424.000 3 212.000 636.000
03
1
212.000 212.000 - - - 3 212.000 636.000
1 212.000 212.000
11 - - -
1 212.000
212.000 3 212.000 636.000
18
1
212.000 212.000 - - - 3 212.000 636.000
1 212.000 212.000
23
1
212.000 212.000 - - - 3 212.000 636.000
1 212.000 212.000
1 212.000 212.000
25 - - -
1 212.000
212.000 3 212.000 636.000
1 212.000
212.000
27
1
212.000
212.000 - - - 3 212.000 636.000
1 212.000 212.000
4 848.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
28
Hasil Analisis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
54
3) Rata-rata – Perpetual29
Tabel 27
Kartu Persediaan Metode Rata-rata - Perpetual (dalam Rupiah)
Kartu Persediaan
Nama
Perusahaan : UD Harapan Motor Sinjai
Metode
: Rata-rata
Perpetual
Nama
Persediaan
: Sokbreker Honda -Cushion Assy 52400-
K25-901 Kode Persediaan :
Tanggal
Masuk Keluar Saldo
Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Harga/
Jumlah Unit Unit Unit
2019
01 - - - - - -
5
212.000
1.060.000
Mei 02 - - - 2
212.000
424.000
3
212.000
636.000
03
1
212.000
212.000 - - -
4
212.000
848.000
11 - - - 1
212.000
212.000
3
212.000
636.000
18
1
212.000
212.000 - - -
4
212.000
848.000
23
1
212.000
212.000 - - -
5
212.000
1.060.000
25 - - -
2
212.000
424.000
3
212.000
636.000
27
1
212.000
212.000 - - -
4
212.000
848.000
Sumber data: Hasil Olahan Data, Juni 2019
Nilai persediaan akhir Sokbreker Honda-Cushion Assy
bulan Mei 2019 baik menggunakan metode FIFO, LIFO dan Rata-
rata secara fisik maupun perpetual yaitu sama sebasar Rp. Rp.
848.000,-, dikarenakan harga per unit yang digunakan yaitu sama
sebesar Rp. 212.000,-. Nilai harga pokok penjualan juga sama yaitu
sebesar Rp. 848.000,- dikarenakan harga satuan per unit yang
digunakan yaitu sama sebesar Rp. 212.000,-.
29
Hasil Analsis Akuntansi Persediaan Barang Dagang.
55
Setelah menganalisis data menggunakan analisis akuntansi persediaan
barang dagang dan berdasarkan teori yang relevan, UD Harapan Motor Sinjai
menerapkan akuntansi persediaan barang dagang dalam usahanya, baik dalam
pencatatan maupun penilaian persediaan barang dagang. Dalam pencatatan
persediaan barang dagang UD Harapan Motor Sinjai menerapkan metode fisik
(periodik), hal ini dapat dilihat dari:
1. UD Harapan Motor Sinjai, hanya melakukan pencatatan biasa/sederhana
saja dan hanya melakukannya pada saat datangnya persediaan dari pemasok
barang, UD Harapan Motor juga tidak mempunyai kartu persediaan untuk
mencatat saldo awal, mutasi, saldo akhir persediaan pada setiap kali terjadi
transaksi.
2. Dikarenakan cukup banyak jenis barang yang diperjual belikan UD Harapan
Motor, dalam melakukan pencatatan semua persediaan dicatat secara
keseluruhan, tidak mencatatnya sesuai dengan kelompok/jenis barang.
3. Perhitungan persediaan barang dagang dilakukan pada saat akhir
periode/setiap akhir bulan untuk menetapkan kuantitas barang yang ada
dalam perusahaan. Perhitungan persediaan ini diperlukan untuk mengetahui
berapa jumlah barang yang masih ada dan kemudian diperhitungkan harga
pokoknya, harga pokok penjualan dapat diketahui apabila persediaan akhir
sudah dihitung.
Dalam penilaian persediaan barang dagang, UD Harapan Motor
menerapkan metode FIFO (First In First Out), hal ini dapat dilihat dari:
1. Apabila terjadi penjualan barang UD Harapan Motor menggunakan asumsi
bahwa barang yang akan dijual merupakan barang yang pertama dibeli,
sehingga item yang tertinggal dalam persediaan akhir adalah yang dibeli
kemudian, hal ini dilakukan untuk menghindari rusaknya kualitas barang,
barang tidak tertimbun terlalu lama dan menghindari masa kadaluarsa
barang.
56
2. Nilai akhir persediaan setelah melakukan perthitungan fisik oleh bapak Abd.
Rahman yaitu:
Ban Motor IRC-Ban
Luar 70/90-17
21 unit @ Rp. 115.500,- = Rp. 2.425.500,-
TOP 1 SMO MC
20W-50-800 Ml
19 unit @ Rp. 33.600,- = Rp. 638.400,-
Pilox Rj London 300
cc all colours
130 unit @ Rp. 17.964,- = Rp. 2.335.320,-
Sokbreker Yamaha
31B-F2210-01
Belakang
3 unit @ Rp. 359.000,- = Rp. 1.077.000,-
Sokbreker Honda-
Cushion Assy 52400-
K25-901
4 unit @ Rp. 212.000,- = Rp. 848.000,-
Ke 5 item barang di atas, setelah di analisis dengan menggunakan
analisis akuntansi persediaan barang dagang menggunakan metode penilaian
persediaan barang dagang, nilai akhir yang didapat sama dengan
perhitungan fisik yang dilakukan oleh karyawan UD Harapan Motor yaitu
dengan metode FIFO.
C. Uji Hipotesis
Berdasarkan data yang diperoleh dari UD Harapan Motor Sinjai, maka
untuk menguji hipotesis dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan aplikasi
SPSS 24 (Statistic Product and Service Solution). Adapun hasil pengujian
dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 24 yaitu:
Tabel 28
Case Processing Summary30
Valid Cases Missing Total
N Percent N Percent N Percent
FIFO Fisik 15 100,0 % 0 0,0 % 15 100,0 %
Sumber data: Hasil Output SPSS 24
30
Hasil Analisis SPSS 24.
57
Tabel 29
Tests of Normality31
Kolmogorov-Smimova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
FIFO Fisik ,289 15 ,002 ,760 15 ,001
Sumber data: Hasil Output SPSS 24
Gambar 2
Normal Q-Q Plot of FIFO Fisik32
(Sumber: Hasil Analisis SPSS 24)
31
Hasil Analisis SPSS 24. 32
Hasil Analisis SPSS 24.
58
Untuk menguji hipotesis menggunakan Uji T (One Sample Test):
Tabel 30
One Sample Statistics33
N Mean Std. Deviation Std. Error Mean
FIFO Fisik 15 1463369,00 785643,4948 1898348,866
Sumber data: Hasil Output SPSS 24
Tabel 31
One Sample Test34
Test Value = 95
95% Confident Interval of
the Difference Mean
t df Sig.
(2-tailed)
Difference Lower Upper
FIFO Fisik 7,213 14 ,000 1463274,000 1028199,134 1898348,866
Sumber data: Hasil Output SPSS 24
Untuk menjawab hipotesis menggunakan One Sample Test, dengan adanya
asumsi awal bahwa UD Harapan Motor Sinjai menerapkan metode FIFO-Fisik. Jika
t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, berdasarkan analisis SPSS,
diperoleh hasil bahwa t hitung sebesar 7,213 dan t tabel 2,14479, maka dapat
dikatakan bahwa UD Harapan Motor Sinjai menerapkan model akuntansi
persediaan barang dagang dalam usahanya.
33
Hasil Analisis SPSS 24. 34
Hasil Analisis SPSS 24.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan yang telah diuraikan di atas maka penulis dapat
menarik kesimpulan yaitu berdasarkan analisis SPSS 24, diperoleh hasil bahwa t
hitung sebesar 7,213 dan t tabel 2,14479, t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan
Ha diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa bahwa UD Harapan Motor
Sinjai menerapkan model akuntansi persediaan barang dagang dalam usahanya.
Dalam penerapan model akuntansi persediaaan, UD Harapan Motor menerapkan
metode fisik (periodik) dalam pencatatan persediaan barang dagangnya,
dikarenakan cukup banyak jenis barang yang diperjual belikan dan tidak
memiliki kartu persediaan untuk mencatat setiap kali terjadi transaksi. Dalam
penilaian persediaan barang dagang UD Harapan Motor menerapkan metode
FIFO (First In First Out), dengan nilai akhir persediaan setelah melakukan
perhitungan fisik sama dengan hasil analisis akuntansi persediaan dengan
metode FIFO.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan di atas, penulis dapat
mengemukakan beberapa saran yang sekiranya dapat dipertimbangkan dan
menjadi masukan bagi beberapa pihak. Saran-saran tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Cukup banyak jenis barang yang diperjual belikan dan karyawan yang
menangani persediaan barang jumlahnya sedikit, maka metode fisik sudah
tepat untuk diberlakukan, alasannya alokasi waktu dan tenaga yang lebih
efektif dan efisien. Tidak membutuhkan waktu yang lama hanya untuk
melakukan pencatatan atas persediaan. Hanya saja perusahaan harus lebih
fokus dalam melakukan pencatatan terhadap persediaan, juga memonitor
59
60
secara berkala agar tidak terjadinya kekurangan barang, penimbunan barang
terlalu lama dan penyelewengan seperti kehilangan barang.
2. Dalam hal penilaian persediaan barang dagang, metode FIFO tepat untuk
diberlakukan oleh UD Harapan Motor karena kualitas dari barang dapat
terjamin, dengan metode FIFO barang tidak tertimbun terlalu lama, selain
itu metode FIFO menghasilkan harga pokok penjualan yang rendah
dibanding dengan metode lainnya.
3. Sebaiknya pemerintah setempat mengadakan sosialisasi dan pelatihan
pencatatan akuntansi untuk UKM di Kab. Sinjai.
4. Penulis menyadari kekurangan dalam skripsi ini, oleh karena itu disarankan
bagi pembaca untuk dapat melakukan penelitian lanjutan mengenai
penerapan akuntansi persediaan barang dagang, seperti perlakuan ataupun
pengakuannya. Diharapkan skripsi ini dapat menjadi pembelajaran dan
sumber informasi bagi pembaca.
61
DAFTAR PUSTAKA
Abd. Rahman dan Rizal. Karyawan Bagian Adminstrasi dan Keuangan UD Harapan
Motor Sinjai, “Dokumen”.
Abd. Rahman. Karyawan Bagian Adminstrasi dan Keuangan UD Harapan Motor
Sinjai, “Wawancara”.
Departemen Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Bandung: Penerbit J-ART.
2005.
Eddy Herjanto. Sains Manajemen: Analisis Kuantitatif Untuk Pengambilan
Keputusan. Jakarta: Grasindo. 2009.
Fadhlana Accounting, https://fadhlanaccounting.wordpress.com/akuntansi-
persediaan/, “Persediaan Barang Dagang”, diakses pada tanggal 10
Desember 2018 pukul 19.44 Wita.
Faiz Zamzami dan Nabella Duta Nusa. Akuntansi Pengantar I. Cet. I; Yogyakarta:
Gadjah Mada University Press. 2016.
Ferra Paujiyanti. Akuntansi Dasar. Jakarta: Lembar Pustaka Indonesia. 2015. h. 20.
Hery. Cara Mudah Memahami Akuntansi. Cet. IV; Jakarta: Prenadamedia Group.
2015.
Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Efektif per 1
Januari 2018, PSAK No. 14 Tentang Persediaan.
Indrajani. Database Design. Jakarta: Gramedia. 2015.
Karongkong, Kenny Regina et.al. Penerapan Akuntansi Persediaan Barang Dagang
pada UD Muda-Mudi Tolitoli. Manado: Universitas Sam Ratulangi. 2018.
Kompasiana,https://www.kompasiana.com/rahminia/565c62a2ac9273d50a4ecd03/pe
rsediaan-barang dagang, “Persediaan Barang Dagang”, diakses pada tanggal
01 Desember 2018 pukul 19.41 Wita.
M Ramli Faud. Akuntansi Perbankan: Pendekatan Sisi Praktik. Cet.I; Jakarta: Ghalia
Indonesia. 2015.
61
62
Marilyn, Rachel Anly et,al. Analisis Penerapan Akuntansi Persediaan Berdasarkan
PSAK No. 14 Pada PT Gatraco Indah Manado. Manado: Universitas Sam
Ratulangi. 2015.
Misra Juita. Analisis Akuntansi Persediaan Pada PT. Arindo Trisejahtera
Pekanbaru. Pekanbaru: UIN Syarif Kasim Riau. 2013.
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. Cet. I; Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2005.
Rusdiana. Manajemen Operasi. Cet.I; Bandung: Pustaka Setia. 2014..
Samryn. Pengantar Akuntansi. Cet.I; Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2015.
-------. Pengantar Akuntansi. Cet.III; Jakarta: RajaGrafindo Persada. 2014.
Sugiyono. Metode Penelitian Manajemen. Cet. I; Bandung: ALFABETA. 2013.
-------. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Cet. XXV; Bandung: ALFABETA. 2016.
Sumber Data. Bagian Administrasi dan Keuangan UD Harapan Motor Sinjai,
“Dokumen”.
Waluyo. Akuntansi Pajak. Cet. I; Jakarta: Salemba Empat. 2008.
Wibowo dan Abubakar Arif. Akuntansi Keuangan Dasar 1. Ed. III; Jakarta:
Grasindo. 2008.
Yusuf Zainal Abidin. Metode Penelitian Komunikasi. Cet.I; Bandung: Pustaka Setia.
2015.
62
PEDOMAN WAWANCARA
A. Data Pribadi
Nama : ..............................................................................
Tempat/tanggal lahir : ..............................................................................
Jenis Kelamin : ..............................................................................
Jabatan : ..............................................................................
Hari/tanggal penelitian : ..............................................................................
B. Pertanyaan
1. Bagaimana bentuk pencatatan persediaan barang yang dilakukan oleh
Bapak?
2. Apakah perusahaan membuat kartu persediaan untuk mencatat persediaan
yang dimiliki ?
3. Apakah persediaan dicatat menurut masing-masing kelompok barang ?
4. Apakah setiap akhir periode dilakukan perhitungan fisik atas persediaan
yang ada di gudang ?
5. Bagaimana sistem penilaian persediaan barang yang diterapkan oleh
perusahaan?
6. Apakah setiap bulan/setiap bapak membeli barang harga satuan yang
ditaksir sama? berapa harga satuan pada bulan sebelumnya/pembelian
sebelumnya (untuk ke 5 item barang) ?
7. Berapa sisa barang yang tersedia pada bulan sebelumnya (untuk ke 5 item
barang) ?
PEDOMAN WAWANCARA
A. Data Pribadi
Nama : Abd. Rahman
Tempat/tanggal lahir : Luwu, 06 Oktober 1974
Jenis Kelamin : Laki-laki
Jabatan : Karyawan bag. Adm dan Keuangan
Hari/tanggal penelitian : 09 Juni 2019
B. Pertanyaan
1. Bagaimana bentuk pencatatan persediaan barang yang dilakukan oleh
Bapak?
Jawaban: Perusahaan hanya melakukan pencatatan yang biasa/sederhana
untuk mencocokkan apakah catatan persediaan yang dicatat sama
kuantitasnya dengan barang yang masuk, perusahaan hanya melakukan
pencatatan pada saat ada barang masuk dan tidak mencatat pada saat barang
keluar (adanya penjualan barang).
2. Apakah perusahaan membuat kartu persediaan untuk mencatat persediaan
yang dimiliki ?
Jawaban: Perusahaan tidak membuat kartu persediaan untuk mencatat
barang yang masuk dan keluar, hanya saja ketika persediaan datang dari
dialer/kampas baru perusahaan akan mencatat persediaan yang masuk ke
gudang.
3. Apakah persediaan dicatat menurut masing-masing kelompok barang ?
Jawaban: Apabila persediaan dari dialer/kampas datang, perusahaan
mencatat semua persedian secara keseluruhan, tidak ada pencatatan secara
kelompok-kelompok.
4. Bagaimana sistem penilaian persediaan barang yang diterapkan oleh
perusahaan?
Jawaban: dalam hal penilaian persediaan barang dagang, perusahaan
menggunakan asumsi bahwa barang yang akan dijual merupakan barang
yang pertama dibeli, hal ini dilakukan untuk menghindari rusaknya kualitas
barang yang lebih dahulu masuk, barang tidak tertimbun terlalu lama dan
menghindari masa kadaluarsa barang.
5. Apakah setiap akhir periode dilakukan perhitungan fisik atas persediaan
yang ada di gudang ?
Jawaban: Perusahaan selalu melakukan cek fisik atas persediaan yang ada di
gudang.
6. Apakah setiap bulan/setiap bapak membeli barang harga satuan yang
ditaksir sama ? berapa harga satuan pada bulan sebelumnya/pembelian
sebelumnya (untuk ke 5 item barang) ?
Jawaban:
Nama Barang Harga Satuan per Unit
Bulan April Bulan Mei
Ban Motor IRC-Ban Luar 70/90-17 Rp. 114.750,- Rp. 115.500,-
TOP 1 SMO MC 20W-50-800 Ml Rp. 33.600,- Rp. 33.600,-
Pilox Rj London 300 cc all colours Rp. 17.964,- Rp. 17.964,-
Sokbreker Yamaha 31B-F2210-01
Belakang
Rp. 359.000,- Rp. 359.000,-
Sokbreker Honda-Cushion Assy 52400-
K25-901
Rp. 212.000,- Rp. 212.000,-
7. Berapa sisa barang yang tersedia pada bulan sebelumnya (untuk ke 5 item
barang) ?
Jawaban: setelah melakukan perhitungan fisik pada akhir bulan, sisa barang
yang tersedia pada bulan April yaitu:
Nama Barang Kuantitas Harga/unit Total Harga
Ban Motor IRC-Ban Luar
70/90-17
17 unit Rp. 114.750 Rp. 1.950.750
TOP 1 SMO MC 20W-50-
800 Ml
9 unit Rp. 33.600 Rp. 302.400
Pilox Rj London 300 cc all
colours
64 unit Rp. 17.964 Rp. 1.149.696
Sokbreker Yamaha 31B-
F2210-01 Belakang
7 unit Rp. 359.000 Rp. 2.513.000
Sokbreker Honda-Cushion
Assy 52400-K25-901
5 unit Rp. 212.000 Rp. 1.060.000
Sisa persediaan bulan Mei 2019:
Nama Barang Kuantitas Harga/unit Total Harga
Ban Motor IRC-Ban Luar
70/90-17
21 unit Rp. 115.500 Rp. 2.425.500
TOP 1 SMO MC 20W-50-
800 Ml
19 unit Rp. 33.600 Rp. 638.400
Pilox Rj London 300 cc all
colours
130 unit Rp. 17.964 Rp. 2.335.320
Sokbreker Yamaha 31B-
F2210-01 Belakang
3 unit Rp. 359.000 Rp. 1.077.000
Sokbreker Honda-Cushion
Assy 52400-K25-901
4 unit Rp. 212.000 Rp. 848.000
BIODATA PENULIS
Nama : Eka Rani Wulandari
NIM : 150103001
Tempat, Tgl. Lahit : Sinjai, 30 Mei 1997
Alamat : Jl. Teratai, Kel. Balangnipa,
Kec. Sinjai Utara, Kab. Sinjai
Riwayat Pendidikan :
1. TK : TK Aisyiyah Bustanul Athfal Tamat Tahun 2003
2. SD/MI : SD Negeri No. 4 Balangnipa Tamat Tahun 2009
3. SLTP/MTS : SMP Negeri 1 Sinjai Tamat Tahun 2012
4. SMU/MA : SMK Negeri 1 Sinjai Tamat Tahun 2015
5. Perguruan Tinggi : IAI Muhammadiyah Sinjai Tamat Tahun 2019
Phone Number : 0853 9326 6897
E-mail : [email protected]
Nama Orang Tua :
Ayah : Abd. Rahman
Ibu : Herni Nurdin