ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN … · Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi...
Embed Size (px)
Transcript of ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN … · Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi...

ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada OWABONG Kabupaten Purbalingga)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Eva Herawati Wibowo
NIM : 132114045
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

i
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada OWABONG Kabupaten Purbalingga)
S K R I P S I
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh:
Eva Herawati Wibowo
NIM : 132114045
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skripsi
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LttGKUNGAN(Studi]磯斃Suspada OWABONG■ ttbupaten Purbalingga)
DF.Fr_Rtti Retto Attg鮮 血 i,M.Si.,Ak、 ,(h Tangg遷 :7∫ Li:i2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Skripsi
4NALISIS PEttRAPAN AKIINTANSILINGKUNGAN(Studi Kasus pada OWA30NG■破bttpaten Pttrbalinggal
DipFSittkan dan ditulis deh
Eva Ⅱerawati Wibow0
NIM:132114045
Telahこ
―
di depa・nD… PetyJlP翻畿
=Ta¬螢ジ直20 Juli 2017
Ketua
Sekretaris
Arggota
Anggota
Anggota
1」tlii 2017
LrniVeFSitaS Sanata DhaFllla
■di Yllllittto,SE.,l■ l.B.A
Dew**
ォi3饉鬱[.SE_,lvl.St.チ まヽ塾t,QIA.っ 〔]A
銀ヽ i RCmO Ang31rai驚 1,M.§1.,Ak.,CA
Joko Siswatttop L4換 1,Ak.っ QIA.っ CA
慮ia菫1,SE.,卜4.Si`,Ak.,QIA..CA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
“Kuatkan dan teguhkanlah hatimu, janganlah takut dan jangan gemetar karena
mereka, sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai engkau; Ia
tidak akan membiarkan engkau dan tidak akan meninggalkan engkau.”
(Ulangan 31:6)
Dengan penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk:
kedua orang tuaku Kristianto Wibowo dan Maria Herawati,
kakakku Evi Herawati Wibowo,
dan sahabat-sahabatku,
terima kasih atas doa dan dukungannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul:
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada OWABONG Kabupaten Purbalingga)
dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 20 Juli 2017 adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi
ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukan gagasan atau pendapatan atau pemikiran dari penulis lain yang
saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut diatas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil
tulisan saya sendiri. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan
tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya
sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya
terima.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Eva Herawati Wibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Eva Herawati Wibowo
Nomor mahasiswa : 132114045
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada OWABONG Kabupaten Purbalingga)
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama
tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 31 Juli 2017
Yang membuat pernyataan,
Eva Herawati Wibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya
penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Analisis
Penerapan Akuntansi Lingkungan (Studi Kasus pada OWABONG Kabupaten
Purbalingga)”. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Sanata Dharma.
Skripsi ini dibuat oleh penulis dan tak lepas dari bimbingan, arahan, dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph.D. selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kepada penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalaman
selama proses perkuliahan yang memnbantu dalam menyelesaikan skripsi
ini.
3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan
pengalaman selama proses perkuliahan yang memnbantu dalam
menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

viii
4. Dr. Fr. Reni Retno Anggraini, M.Si., Ak., CA selaku Dosen Pembimbing
Akademik dan Dosen Pembimbing Skripsi yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikiran untuk memberikan bimbingan serta saran kepada
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Semua Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah
memberikan ilmu selama proses perkuliahan sehingga dapat membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
6. Daddy, Mamah, Cici yang selalu memberikan dukungan kepada penulis.
7. Dhita, Tika, Via, Feli, Nity, Agnes, Yoyo, Sefin, Oyen, Thina dan teman-
teman MPAT yang telah membantu, mendukung dan memberikan
semangat kepada penulis selama penyelesaian skripsi.
8. Teman-teman seperjuangan akuntansi angkatan 2013.
9. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Akhir kata penulis mengharapka semoga skripsi ini
bermanfaat untuk memperluas pengetahuan pembaca.
Yogyakarta, 31 Juli 2017
Eva Herawati Wibowo
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ............................v
HALAMAN PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA .......................................vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................vii
HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................ix
HALAMAN DAFTAR TABEL .........................................................................xi
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ....................................................................xii
ABSTRAK ..........................................................................................................xiii
ABSTRACT ........................................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ....................................................................1
B. Rumusan Masalah .............................................................................4
C. Batasan Masalah ................................................................................4
D. Tujuan Penelitian ...............................................................................4
E. Manfaat Penelitian .............................................................................5
F. Sistematika Penulisan ........................................................................5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................7
A. Akuntansi Lingkungan ......................................................................7
B. Pengakuan ...........................................................................................9
C. Penilaian .............................................................................................9
D. Pelaporan ............................................................................................10
E. Konsep Aset ........................................................................................10
F. Konsep Beban ....................................................................................13
G. Biaya Lingkungan ..............................................................................15
H. Penelitian Terdahulu ...........................................................................21
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................25
A. Jenis Penelitian ...................................................................................25
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................25
C. Subjek dan Objek Penelitian...............................................................26
D. Data yang akan Dicari ........................................................................26
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................27
F. Teknik Analisis Data ..........................................................................27
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

x
BAB IV GAMBARAN UMUM OWABONG ..................................................29
A. Identitas OWABONG ........................................................................29
B. Sejarah dan Perkembangan OWABONG ...........................................29
C. Visi dan Misi OWABONG................................................................30
D. Struktur Organisasi di OWABONG ...................................................31
E. Kegiatan Operasional OWABONG....................................................32
F. Aktivitas Pengelolaan Lingkungan di OWABONG ...........................33
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ..........................................36
BAB VI PENUTUP ...........................................................................................52
A. Kesimpulan ........................................................................................52
B. Keterbatasan Penelitian .....................................................................52
C. Saran ..................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................54
LAMPIRAN ........................................................................................................56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Contoh format laporan biaya lingkungan lingkungan
berdasarkan International Guidance Document-
Environmental Management Accounting ..........................................20
Tabel 5.1 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Konservasi/Reboisasi....................39
Tabel 5.2 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Pembuatan Biopori ........................39
Tabel 5.3 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Tes Kualitas Air .............................39
Tabel 5.4 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Pembuangan Sampah ....................40
Tabel 5.5 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Pembelian Kaporit .........................40
Tabel 5.6 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Pembayaran Listrik ........................40
Tabel 5.7 Identifikasi Pengakuan dan Penilaian Biaya Lingkungan Berkaitan
Dengan Konsep Aset dan Beban oleh OWABONG .........................41
Tabel 5.8 Perbandingan Pengakuan dan Penilaian Biaya Lingkungan
Berkaitan dengan Konsep Aset dan Beban oleh OWABONG
dengan Konsep Aset dan Beban Menurut PSAK ..............................42
Tabel 5.9 Pengelompokkan Biaya dalam Pelaporan Biaya Lingkungan ..........45
Tabel 5.10 Pengelompokkan Biaya Lingkungan di OWABONG Menurut
International Guidance Document-Environmental Management
Accounting......................................................................................... 47
Tabel 5.11 Laporan Biaya Lingkungan di OWABONG Menurut
International Guidance Document-Environmental
Management Accounting ................................................................... 51
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi OWABONG ........................................31
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiii
ABSTRAK
ANALISIS PENERAPAN AKUNTANSI LINGKUNGAN
(Studi Kasus pada OWABONG Kabupaten Purbalingga)
Eva Herawati Wibowo
NIM: 132114045
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) apakah penerapan
pengakuan dan penilaian biaya lingkungan oleh OWABONG sudah sesuai dengan
konsep aset dan beban dalam PSAK, (2) apakah pelaporan biaya lingkungan oleh
OWABONG sudah sesuai dengan International Guidance Document-
Environmental Management Accounting yang disusun oleh International
Federation of Accountants (IFAC).
Penelitian ini merupakan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data yang
digunakan adalah mengidentifikasi, mengklasifikasi dan menganalisis kondisi
perusahaan dan membandingkannya dengan International Guidance Document-
Environmental Management Accounting yang disusun oleh International
Federation of Accountants (IFAC) dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK).
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) penerapan pengakuan dan
penilaian biaya lingkungan oleh OWABONG sudah sesuai dengan konsep aset
dan beban dalam PSAK, (2) pelaporan biaya lingkungan oleh OWABONG tidak
sesuai dengan International Guidance Document-Environmental Management
Accounting.
Kata Kunci: akuntansi lingkungan, biaya lingkungan, pernyataan standar
akuntansi keuangan, international guidance document-
environmental management accounting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

xiv
ABSTRACT
ANALYSIS OF ENVIRONMENTAL ACCOUNTING IMPLEMENTATION
(A Case Study at OWABONG In Purbalingga Regency)
Eva Herawati Wibowo
NIM: 132114045
Sanata Dharma University
Yogyakarta
2017
This research aims to determine (1) whether the implementation of
recognition and assessment of environmental cost is in accordance with the
Indonesian Financial Reporting Standards (PSAK), (2) whether environmental
costs reported by OWABONG in accordance with the International Guidance
Document-Environmental Management Accounting produced by International
Federation of Accountants (IFAC).
This research is a case study. The techniques used in this research were
interview and documentation. Data analysis technique used was descriptive
analysis by identifying, classifying, analyzing and comparing OWABONG’s
condition to the International Guidance Document-Environmental Management
Accounting made by the International Federation of Accountants (IFAC) and by
the Indonesian Financial Reporting Standards (PSAK).
The result showed that (1) the implementation of recognition and
assessment of environmental cost was in accordance with the Indonesian
Financial Reporting Standards (PSAK), (2) environmental costs reported by
OWABONG was not compliance to the International Guidance Document-
Environmental Management Accounting made by International Federation of
Accountants (IFAC).
Keywords: environmental accounting, environmental cost, indonesian financial
reporting standards, international guidance document-environmental
management accounting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kerusakan lingkungan sudah menjadi isu yang populer di kalangan
Internasional, tak terkecuali di Indonesia. Pembangunan infrastruktur dimana-
mana membuat lahan hijau semakin sempit. Polusi air, tanah dan udara
semakin meresahkan masyarakat. Contohnya kasus pembakaran hutan di Riau
dan Kalimantan yang mengakibatkan polusi udara merebak hingga ke negara
tetangga.
Rusaknya lingkungan dimana kita tinggal dianggap merupakan salah
satu dampak negatif dari munculnya perusahaan yang cenderung mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya tanpa memperhatikan dampaknya terhadap
lingkungan. Pada umumnya perusahaan hanya memikirkan maksimalisasi laba
dan mengefisienkan kegiatan operasional. Maka dampaknya adalah kurangnya
perhatian pada pengelolaan lingkungan.
Namun seiring dengan munculnya berbagai peraturan dalam Undang-
undang dan berbagai aktivitas yang dilakukan oleh sekelompok orang yang
peduli akan lingkungan, membuat beberapa perusahaan mulai peduli akan
pengelolaan lingkungan. Mereka menyadari bahwa lingkungan di sekitar
mereka berperan penting untuk kelangsungan perusahaan mereka sendiri.
Pengelolaan dan pemeliharaan lingkungan tentunya mengakibatkan
munculnya biaya dalam pelaksanaannya. Biaya tersebut dikenal dengan istilah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2
biaya lingkungan. Biaya lingkungan adalah dampak yang timbul dari sisi
keuangan maupun non-keuangan yang harus dipikul sebagai akibat dari
kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan (Ikhsan 2008:13).
Berdasarkan International Guidance Document-Environmental
Management Accounting yang disusun oleh International Federation of
Accountants (2005:38), biaya lingkungan tersebut terdiri dari biaya material
dari output produk (materials costs of product outputs), biaya material dari
output non-produk (materials costs of non-product outputs), biaya kontrol
limbah dan emisi (waste and emission control costs), biaya pencegahan dan
pengelolaan lingkungan (prevention and other environmental management
costs), biaya penelitian dan pengembangan (research and development costs),
biaya tak berwujud (less tangible costs).
Perusahaan sering kali mengabaikan biaya lingkungan dikarenakan
mereka menganggap biaya-biaya yang terjadi hanya merupakan pendukung
kegiatan operasional perusahaan dan bukan berkaitan langsung dengan proses
produksi. Tetapi apabila perusahaan benar-benar memperhatikan lingkungan
sekitarnya, maka perusahaan akan berusaha mencegah dan mengurangi
dampak yang terjadi agar tidak membahayakan lingkungannya misalnya saja
pengolahan limbah. Perusahaan harus memikirkan biaya untuk mengolah
limbah yang ada daripada hanya untuk membuang limbah yang ada, karena
lebih bermanfaat bagi perusahaan untuk mengelola limbah daripada harus
membuang dan membahayakan lingkungannya. (Estianto dan Purwanugraha:
2014).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3
Pemanfaatan air yang berlebihan tanpa ada pengelolaan sumber mata
air dengan benar dapat mempengaruhi kondisi lingkungan. Air merupakan
kebutuhan hidup yang mendasar bagi manusia sehingga sehingga kondisi mata
air secara kuantitas maupun kualitas perlu dilindungi. Manusia memegang
peran penting dalam hal ini.
Obyek Wisata Air Bojongsari atau lebih dikenal dengan nama
OWABONG merupakan obyek wisata kolam renang dan waterboom. Salah
satu wahana di OWABONG yaitu Kolam Ombak merupakan yang terbesar se-
Jawa Tengah. Kegiatan operasional yang dilakukan oleh OWABONG
membutuhkan pasokan air yang besar sehingga membutuhkan pengelolaan
dan pemeliharaan atas sumber mata airnya.
Sebagai objek wisata air yang cukup besar, sudah sepatutnya
OWABONG memperhatikan kondisi lingkungan dan masyarakat sekitar
sebagai akibat yang timbul dari kegiatan operasinya. Oleh karena itu, sangat
penting untuk melakukan pelaporan atas aktivitas lingkungannya untuk
mendapatkan kepercayaan dalam mengembangkan perusahaan di masa yang
akan datang.
Atas dasar itulah kemudian peneliti mencoba mengangkat masalah
perlakuan dalam alokasi biaya-biaya lingkungan di OWABONG. Penelitian
ini berjudul “Analisis Penerapan Akuntansi Lingkungan (Studi Kasus pada
OWABONG Kabupaten Purbalingga)”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penerapan pengakuan dan penilaian biaya lingkungan oleh
OWABONG sudah sesuai dengan konsep aset dan beban dalam PSAK?
2. Apakah pelaporan biaya lingkungan oleh OWABONG sudah sesuai
dengan International Guidance Document-Environmental Management
Accounting yang disusun oleh International Federation of Accountants
(IFAC)?
C. Batasan Masalah
1. Pengakuan dan penilaian biaya lingkungan sesuai dengan PSAK.
2. Pelaporan biaya lingkungan sesuai dengan International Guidance
Document-Environmental Management Accounting yang disusun oleh
International Federation of Accountants (IFAC).
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui apakah penerapan pengakuan dan penilaian biaya
lingkungan oleh OWABONG sudah sesuai dengan konsep aset dan beban
dalam PSAK.
2. Untuk mengetahui apakah pelaporan biaya lingkungan oleh OWABONG
sudah sesuai dengan International Guidance Document-Environmental
Management Accounting yang disusun oleh International Federation of
Accountants (IFAC).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

5
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan masukan untuk
perusahaan dalam pelaporan akuntansi lingkungannya sehingga dapat
menghasilkan laporan keuangan yang bermanfaat untuk pengambilan
keputusan manajerial.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan bisa melengkapi koleksi pustaka
menengenai isu akuntansi lingkungan.
3. Bagi Penulis
Penelitian ini berguna sebagai pembelajaran sekaligus penerapan ilmu-
ilmu akuntansi yang telah dipelajari selama masa perkuliahan.
4. Bagi Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dan Pihak Lain Yang
Berkepentingan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan untuk perumusan
standar yang berkaitan dengan lingkungan.
F. Sistematika Penulisan
Bab I Pendahuluan
Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian
dan sistematika penulisan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6
Bab II Tinjauan Pustaka
Bab ini mengemukakan tentang semua teori yang mendukung
penulisan dan digunakan sebagai dasar pengolahan data.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini menguraikan tentang jenis penelitian yang dilakukan,
tempat dan waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian, data
yang akan dicari dan teknik pengolahan data.
Bab IV Gambaran Umum OWABONG
Bab ini menguraikan tentang identitas, sejarah dan perkembangan
perusahaan, visi misi, struktur organisasi perusahaan, kegiatan
operasional dan aktivitas pengelolaan lingkungan.
Bab V Analisis Data dan Pembahasan
Bab ini menguraikan tentang langkah-langkah analisis yang
dipakai untuk menjawab permasalahan dalam rumusan masalah
yang kemudian akan dibahas.
Bab VI Penutup
Bab ini menguraikan tentang kesimpulan, keterbatasan dan saran
yang diambil terkait dengan analisis dan pembahasan mengenai
permasalahan yang ada.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Akuntansi Lingkungan
1. Pengertian Akuntansi
Mengenai pengertian akuntansi, Suadi (1994:1) menyatakan
sebagai berikut:
Akuntansi adalah sebuah kegiatan jasa yang bertujuan untuk
menyajikan informasi kuantitatif – terutama yang bersifat
keuangan dari sebuah entitas ekonomi: informasi tersebut
dimaksudkan agar berguna dalam pengambilan keputusan
ekonomi. Untuk mencapai tujuan tersebut, akuntansi melakukan
beberapa langkah : (1) mengidentifikasi, (2) mengukur, (3)
mengklasifikasi, (4) mengikhtisarkan, (5) mengkomunikasikan
kepada fihak-fihak yang berkepentingan.
2. Pengertian Akuntansi Lingkungan
“Akuntansi lingkungan (Environmental Accounting atau EA)
merupakan istilah yang berkaitan dengan dimasukkannya biaya
lingkungan (environmental costs) ke dalam praktek akuntansi perusahaan
atau lembaga pemerintah” (Ikhsan 2008:13).
Menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat atau
United States Environment Protection Agency (US EPA), akuntansi
lingkungan adalah:
Suatu fungsi penting tentang akuntansi lingkungan adalah untuk
menggambarkan biaya-biaya lingkungan supaya diperhatikan oleh
para stakeholders perusahaan yang mampu mendorong dalam
pengidentifikasian cara-cara mengurangi atau menghindari biaya-
biaya ketika pada waktu yang bersamaan sedang memperbaiki
kualitas lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8
3. Tujuan Akuntansi Lingkungan
Maksud dan tujuan dikembangkannya akuntansi lingkungan antara
lain meliputi (Ikhsan 2008:6) :
a. Meningkatkan jumlah informasi relevan yang dibuat bagi mereka yang
memerlukan atau menggunakannya.
b. Menilai tingkat keluaran dan capaian tiap tahun untuk menjamin
perbaikan kinerja lingkungan.
c. Meningkatkan efisiensi pengelolaan lingkungan dengan melakukan
penilaian kegiatan lingkungan dari sudut pandang biaya dan manfaat.
4. Fungsi dan Peran Akuntansi Lingkungan
Fungsi dan peran akuntansi lingkungan dibagi ke dalam dua bentuk
yaitu (Ikhsan 2008:18) :
a. Fungsi Internal
Yang menjadi faktor dominan pada fungsi internal ini adalah pimpinan
perusahaan. Diharapkan akuntansi lingkungan berfungsi sebagai alat
manajemen bisnis yang dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan
ketika berhubungan dengan unit-unit bisnis.
b. Fungsi Eksternal
Fungsi eksternal merupakan fungsi yang berkaitan dengan aspek
pelaporan keuangan. Diharapkan dengan publikasi hasil akuntansi
lingkungan akan berfungsi dan berarti bagi perusahaan dalam
memenuhi pertanggungjawaban serta transparansi mereka bagi para
stakeholders untuk evaluasi dari kegiatan konservasi lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9
B. Pengakuan
Pengertian pengakuan menurut PSAK adalah proses pembentukan
suatu pos yang memenuhi unsur serta kriteria pengakuan dalam neraca atau
laba rugi. Pengakuan dilakukan dengan menyatakan pos tersebut baik dalam
kata-kata maupun dalam jumlah uang dan mencantumkannya ke dalam neraca
atau laporan laba rugi. Pos yang memenuhi definisi suatu unsur harus diakui
jika:
1. ada kemungkinan bahwa manfaat ekonomi yang berkaitan dengan pos
tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan
2. pos tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal.
Pengertian pengakuan menurut Suwardjono (2005) adalah pencatatan
suatu jumlah rupiah ke dalam sistem akuntansi sehingga jumlah tersebut akan
mempengaruhi suatu pos dan terefleksi dalam laporan keuangan. Pengakuan
berhubungan dengan masalah apakah suatu transaksi dicatat atau tidak.
C. Penilaian
Pengertian penilaian menurut PSAK adalah proses penetapan jumlah
uang untuk mengakui dan memasukkan setiap unsur laporan keuangan dalam
neraca dan laporan laba rugi.
Pengertian penilaian menurut Suwardjono (2005) adalah penentuan
jumlah rupiah yang harus dilekatkan pada suatu objek yang terlibat dalam satu
transaksi keuangan. Jumlah ini akan dicatat untuk dijadikan data dasar dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10
penyusunan statemen keuangan. Penilaian lebih berhubungan dengan msalah
penentuan jumlah rupiah yang dicatat pertama kali pada saat transaksi terjadi.
D. Pelaporan
Pengertian pelaporan menurut Suwardjono (2005) adalah salah satu
fungsi manajemen berupa penyampaian hasil kegiatan perusahaan selama satu
periode sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pengguna laporan
keuangan.
E. Konsep Aset
1. Definisi Aset
Definisi aset menurut FASB tahun 1980 dalam Chariri dan Ghozali
(2003) adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi dimasa mendatang
yang diperoleh atau dikendalikan oleh suatu entitas tertentu sebagai akibat
transaksi atau peristiwa masa lalu.
2. Pengakuan Aset
Kriteria pengakuan aset menurut Kam (Chariri dan Ghozali 2003: 148-
149) yaitu:
a. Didasarkan Pada Hukum
Pengakuan tehadap aktiva tergantung pada konsep legal dari
aktiva yang bersangkutan. Kriteria ini berhubungan dengan informasi
akuntansi yang relevan dan reliable.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11
b. Pemakaian Prinsip Konservatif
Prinsip konservatif mensyaratkan perlunya mengantisipasi
kerugian daripada keuntungan.
c. Makna/Substansi Ekonomi Suatu Transaksi
Apabila suatu transaksi ditinjau dari makna ekonominya telah
terjadi, maka suatu pos dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan
keuangan.
d. Kemampuan Mengukur Nilai Aktiva
Jika akuntan tidak dapat mengukur nilai aktiva baik dengan
cara abiter maupun cara lain maka aktiva tersebut tidak boleh dicatat.
Menurut paragraf 89 Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan yang terdapat dalam PSAK, aset diakui dalam neraca
jika besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi di masa depan diperoleh
perusahaan dan aset tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat
diukur dengan andal.
Biaya dapat digolongkan atas dasar hubungannya dengan periode
pembukuan yaitu:
a. Pengeluaran Modal (Capital Expenditure) adalah pengeluaran biaya
yang manfaatnya dapat dinikmati lebih dari satu periode akuntansi.
Pengeluaran modal dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi,
kapasitas atau untuk memperpanjang masa manfaat ekonomis aktiva
tetap. Contohnya adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk membeli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12
aktiva tetap, tambahan komponen aktiva tetap dan untuk mengganti
komponen aktiva tetap yang ada.
b. Pengeluaran Penghasilan (Revenue Expenditure) adalah pengeluaran
biaya yang manfaatnya dapat dinikmati pada periode yang
bersangkutan. Pengeluaran penghasilan dimaksudkan untuk
mempertahankan efisiensi aktiva tetap dan masa manfaat ekonomis
aktiva tetap seperti yang diharapkan. Contohnya adalah beban untuk
pemeliharaan dan perbaikan aktiva tetap.
3. Penilaian Aset
Dasar penilaian aset menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian
Laporan Keuangan yang terdapat dalam PSAK yaitu:
a. Biaya historis. Aset dicatat sebesar pengeluaran kas (atau setara kas)
yang dibayar atau sebesar nilai wajar imbalan (consideration) yang
diberikan untuk memperoleh aset tersebut saat perolehan.
b. Biaya kini (current cost). Aset dinilai dalam jumlah kas (atau setara
kas) yang seharusnya dibayar bila aset yang sama atau setara aset
diperoleh sekarang.
c. Nilai realisasi/penyelesaian (realizable/settlement value). Aset
dinyatakan dalam jumlah kas (atau setara kas) yang dapat diperoleh
sekarang dengan menjual aset dalam pelepasan normal (orderly
disposal).
d. Nilai sekarang (present value). Aset dinyatakan sebesar arus kas
masuk bersih di masa depan yang didiskontokan ke nilai sekarang dari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13
pos yang diharapkan dapat memberikan hasil dalam pelaksanaan usaha
normal.
4. Pelaporan Aset
Laporan keuangan mengungkapkan untuk setiap kelompok aset tetap
(PSAK 16 Aset Tetap):
a. dasar pengukuran yang digunakan dalam menentukan jumlah tercatat
bruto;
b. metode penyusutan yang digunakan;
c. umur manfaat atau tarif penyusutan yang digunakan;
d. jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan pada awal dan akhir
periode;
e. rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode.
F. Konsep Beban
1. Definisi Beban
Definisi beban menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan yang terdapat dalam PSAK adalah
penurunan manfaat ekonomi selama suatu periode akuntansi dalam bentuk
arus kas atau berkurangnya aktiva atau terjadinya kewajiban yang
mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak menyangkut pembagian
kepada penanam modal.
2. Pengakuan Beban
Menurut Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan
Keuangan yang terdapat dalam PSAK, beban diakui dalam laporan laba
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14
rugi jika penurunan manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan
penurunan aset atau kenaikan liabilitas telah terjadi dan dapat diukur
dengan andal. Beban segera diakui dalam laporan laba rugi jika
pengeluaran tidak menghasilkan manfaat ekonomi masa depan atau jika
sepanjang manfaat ekonomi masa depan tidak memenuhi syarat atau tidak
lagi memenuhi syarat untuk diakui dalam neraca sebagai aset. Beban juga
diakui dalam laporan laba rugi pada saat timbul liabilitas tanpa adanya
pengakuan aset seperti timbul liabilitas akibat garansi produk.
3. Penilaian Beban
Penilaian beban (Chariri dan Ghozalli 2003: 199-200) didasarkan pada:
a. Cost historis merupakan jumlah rupiah kas atau setaranya yang
dikorbankan untuk memperoleh aktiva.
b. Cost pengganti/cost masukan terkini (replacement cost/current input
cost) menunjukkan jumlah rupiah harga pertukaran yang harus
dikorbankan sekarang oleh suatu entitas untuk memperoleh aktiva
yang sejenis dalam kondisi yang sama.
c. Setara kas (cash equivalent) adalah jumlah rupiah kas yang dapat
direalisir dengan cara menjual setiap jenis aktiva di pasar bebas dalam
kondisi perusahaan normal.
4. Pelaporan Beban
Pelaporan beban dalam laporan laba rugi terdiri dari penurunan
manfaat ekonomi masa depan yang berkaitan dengan penurunan aset dan
kenaikan liabilitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15
G. Biaya Lingkungan
1. Pengertian Biaya Lingkungan
Biaya lingkungan adalah biaya yang ditimbulkan akibat adanya
kualitas lingkungan yang rendah, sebagai akibat dari proses produksi yang
dilakukan perusahaan. Biaya lingkungan adalah dampak yang timbul dari
sisi keuangan maupun non-keuangan yang harus dipikul sebagai akibat
dari kegiatan yang mempengaruhi kualitas lingkungan (Ikhsan 2008:13).
Biaya lingkungan tidak hanya mengenai informasi tentang biaya-biaya
lingkungan dan informasi lainnya yang terukur, akan tetapi juga tentang
informasi material dan energi yang digunakan (Estianto dan
Purwanugraha, 2014)
2. Kategori Biaya Lingkungan
Kategori biaya lingkungan berdasarkan International Guidance
Document-Environmental Management Accounting yang di susun oleh
IFAC (2005) :
a. Biaya Material dari Output Produk (Materials Costs of Product
Outputs)
Biaya yang termasuk dalam biaya material dari output produk adalah
biaya pembelian bahan yang akan dikonversi menjadi produk akhir,
produk samping dan produk kemasan namun memiliki dampak yang
membahayakan bagi lingkungan apabila dibuang tanpa pengolahan
yang benar, yaitu:
1) Biaya Bahan Mentah dan Bahan Pembantu (Raw and Auxilary
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16
Material)
2) Biaya Bahan Pembungkus (Packaging Materials)
3) Biaya Air (bila air adalah salah satu output produk)
b. Biaya Material dari Output Non-Produk (Materials Costs of Non-
Product Outputs)
Biaya yang termasuk dalam biaya material dari output non-produk
adalah biaya pembelian dan pengolahan sumber daya dan bahan
lainnya yang akan dibuang dan tidak dapat digunakan lagi atau
disebut output non-produk (limbah dan emisi). Biaya yang termasuk
dalam kategori biaya material dari output non-produk adalah:
1) Biaya Bahan Mentah dan Bahan Pembantu (Raw and Auxilary
Material)
2) Biaya Bahan Pembungkus (Packaging Materials)
3) Biaya Bahan Operasi (Operating Materials)
4) Biaya Air dan Energi (Water and Energy)
5) Biaya Pemrosesan (Material Processing Cost of NPO)
Contohnya adalah biaya depresiasi peralatan produksi.
c. Biaya Kontrol Limbah dan Emisi (Waste and Emission Control Costs)
Biaya kontrol limbah dan emisi adalah biaya untuk penanganan,
pengolahan dan pembuangan limbah dan emisi, biaya perbaikan dan
kompensasi yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan. Biaya yang
termasuk dalam kategori biaya kontrol limbah dan emisi adalah:
1) Depresiasi Peralatan Pengendalian Limbah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17
2) Biaya Bahan Operasi (Operating Materials)
Bahan operasi yang termasuk dalam kategori biaya kontrol limbah
dan emisi berbeda dengan bahan operasi dari output non-produk,
karena aktivitas pengelolaan limbah berbeda dengan aktivitas
produksi. Biaya yang termasuk dalam bahan operasi adalah:
a) Perlengkapan untuk menjalankan peralatan pengendalian
limbah dan polusi misalnya bahan kimia pembersih.
b) Penanganan limbah seperti kontainer pengangkut sampah.
c) Treatment emisi dan polusi seperti penggunaan bahan kimia
untuk penanganan limbah cair.
3) Air dan Energi (Water and Energy)
Biaya diukur berdasarkan air dan energi yang digunakan untuk
menjalankan instalasi penanganan limbah dan emisi.
4) Tenaga Internal (Internal Personnel)
Biaya tenaga internal termasuk untuk biaya gaji dan upah tenaga
penuh dan tenaga paruh waktu dalam aktivitas pengendalian
limbah dan emisi.
5) Jasa Eksternal (External Service)
Jasa eksternal adalah biaya untuk membayar tenaga dari luar
perusahaan, contohnya konsultan, pelatih, kontraktor, firma
hukum dan lainnya yang berhubungan dengan control limbah dan
emisi.
6) Biaya Perijinan dan Pajak (Taxes and Permits)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18
Biaya yang termasuk dalam kategori ini adalah biaya perijinan dan
pajak untuk melakukan kontrol limbah dan emisi. Contohnya
biaya perijinan pembuangan limbah padat, biaya perijinan
pembuangan limbah cair dan biaya emisi karbondioksida.
7) Biaya Asuransi
Contoh biaya asuransi adalah biaya asuransi peralatan untuk
pengendalian limbah dan emisi
8) Biaya Pemulihan dan Kompensasi (Remediation and
Compensation)
Contoh biaya pemulihan dan kompensasi adalah biaya
pembersihan tempat-tempat yang terkontaminasi oleh polusi.
d. Biaya Pencegahan dan Pengelolaan Lingkungan (Prevention and
other Environmental Management Costs)
Biaya pencegahan dan pengelolaan lingkungan adalah biaya yang
timbul karena adanya kegiatan pengelolaan lingkungan yang bersifat
preventif dan biaya pengelolaan lingkungan lainnya seperti
perencanaan perbaikan lingkungan, pengukuran kualitas lingkungan,
komunikasi dengan masyarakat mengenai kesadaran lingkungan.
Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori biaya pencegahan dan
pengelolaan lingkungan adalah:
1) Depresiasi Peralatan
Peralatan yang di depresiasi adalah peralatan yang berkaitan
dengan pencegahan terjadinya polusi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19
2) Biaya Bahan Operasi, Air dan Energi (Operation Material, Water
dan Energy)
3) Tenaga Internal (Internal Personnel)
Biaya tenaga internal termasuk untuk biaya gaji dan upah tenaga
penuh dan tenaga paruh waktu untuk:
a) Manajemen pencegahan
b) Perencanaan dan sistem lingkungan
c) Audit lingkungan
d) Komunikasi lingkungan
4) Jasa Eksternal (External Service)
Jasa eksternal adalah biaya untuk membayar tenaga dari luar
perusahaan seperti konsultan, kontraktor, badan sertifikasi, firma
hukum yang berkaitan dengan pencegahan dan pengelolaan
lingkungan
5) Biaya Lainnya
Biaya yang termasuk biaya lainnya adalah biaya sosialisasi
kesadaran lingkungan dan biaya sumbangan lingkungan.
e. Biaya Penelitian dan Pengembangan (Research and Development
Costs)
Biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya yang timbul karena
adanya proyek-proyek penelitian dan pengembangan yang
berhubungan dengan isu-isu lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20
f. Biaya Tak Berwujud (Less Tangible Cost)
Biaya yang termasuk kategori biaya tak berwujud adalah biaya
externalities yaitu biaya kompensasi bagi masyarakat sekitar
perusahaan atas berdirinya perusahaan, biaya untuk menjaga citra
perusahaan dan realisasi pada stakeholder perusahaan.
3. Laporan Biaya Lingkungan
Contoh format laporan biaya lingkungan lingkungan berdasarkan
International Guidance Document-Environmental Management
Accounting yang di susun oleh IFAC menurut Estianto dan Purwanugraha
(2014) adalah:
Tabel 2.1 Contoh format laporan biaya lingkungan lingkungan
berdasarkan International Guidance Document-
Environmental Management Accounting
No Komponen Biaya Biaya (Rp)
% dari
Total Biaya
Lingkungan
1. Biaya Material dari Output Produk
Pembelian bahan baku xxx
Total Biaya Material dari
Output Produk xxx xxx
2. Biaya Material dari Output Non-Produk
Biaya air xxx
Total Biaya Material dari
Output Non-Produk xxx xxx
3. Biaya Kontrol Limbah dan Emisi
Biaya pengelolaan sampah xxx
Total Biaya Kontrol Limbah
dan Emisi xxx xxx
4. Biaya Pencegahan dan Pengelolaan Lingkungan
Biaya pemeliharaan IPAL xxx
Total Biaya Pencegahan dan
Pengelolaan Lingkungan xxx xxx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21
Tabel 2.1 Contoh format laporan biaya lingkungan lingkungan
berdasarkan International Guidance Document-
Environmental Management Accounting (Lanjutan)
5. Biaya Penelitian dan Pengembangan
Biaya penyuluhan kesehatan
lingkungan xxx
Total Biaya Penelitian dan
Pengembangan xxx xxx
6. Biaya Tak Berwujud
Biaya sertifikasi lingkungan xxx
Total Biaya Tak Berwujud xxx xxx
Total Biaya Lingkungan xxx xxx
Total Biaya Operasional xxx xxx
H. Penelitian Terdahulu
Penelitian ini mengangkat topik mengenai penerapan akuntansi
lingkungan di OWABONG. Penelitian ini merupakan pengembangan dari
penelitian sebelumnya. Dalam penelitian Mulyani (2013) yang berjudul
Analisis Penerapan Akuntansi Biaya Lingkungan pada Pabrik Gondorukem
dan Terpentin Garahan bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis
penerapan akuntansi biaya lingkungan serta menganalisis kesesuaian antara
proses pengidentifikasian, pengakuan, pengukuran dan penyajian akuntansi
biaya lingkungan dengan konsep yang telah ada. Peneliti juga menganalisis
kesesuaian pengungkapan akuntansi biaya lingkungan yang diterapkan oleh
perusahaan dengan SAK. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yaitu
analisis deskriptif komparatif. Metode pengumpulan data yang digunakan
adalah dengan cara wawancara, observasi dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian Mulyani (2013) adalah Pabrik Gondorukem dan
Terpentin Garahan-Jember mengakui biaya-biaya lingkungan yang terjadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22
sebagai biaya produksi. Biaya lingkungan dianggarkan pada awal periode dan
diakui pada saat biaya tersebut digunakan untuk operasional pengelolaan
lingkungan. Pabrik Gondorukem dan Terpentin Garahan-Jember mengakui
dan mencatat biaya-biaya lingkungan secara keseluruhan yakni dalam lingkup
satu ruang rekening secara umum bersama rekening lain yang serumpun.
Biaya-biaya serumpun tersebut disisipkan dalam sub-sub unit rekening biaya
tertentu dalam laporan keuangannya.
Dalam penelitian Perdana (2015) yang berjudul Penerapan Akuntansi
Lingkungan Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap
Lingkungan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengakuan, penyajian dan
pengungkapan biaya yang timbul dari aktivitas perusahaan yang berkaitan
dengan lingkungan serta mencari tahu apakah akuntansi lingkungan dapat
diterapkan di perusahaan tersebut. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu
kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah cross
sectional survey yaitu dengan cara wawancara dan dokumentasi.
Hasil dari penelitian Perdana (2015) adalah PT. Pesona Khatulistiwa
Nusantara telah mengakui adanya biaya lingkungan namun pada penyajian
laporan laba rugi komprehensif masih digabungkan dengan biaya-biaya umum
lainnya. Peneliti menyimpulkan bahwa perusahaan dapat menerapkan
akuntansi lingkungan dalam pelaporan keuangannya.
Dalam penelitian Estianto dan Purwanugraha (2014) yang berjudul
Analisis Biaya Lingkungan Pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta bertujuan
untuk mengetahui pembebanan biaya lingkungan dan pelaporannya yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23
dibuat oleh RSUD Dr. Moewardi di Surakarta. Jenis penelitian ini adalah
penelitian kualitatif yaitu analisis deskriptif komparatif. Metode pengumpulan
data yang digunakan adalah dengan cara wawancara, observasi dan
dokumentasi.
Hasil penelitian Estianto dan Purwanugraha (2014) menunjukkan bahwa
RSUD Dr. Moewardi belum membuat laporan biaya lingkungan. Biaya
lingkungan selama ini hanya berfokus pada biaya yang dikeluarkan oleh instalasi
sanitasi dan terdapat biaya yang terkait dengan aktivitas lingkungan yang tidak
diakui oleh rumah sakit yaitu biaya depresiasi peralatan yang terkait dengan
pengelolaan lingkungan. Penerapan laporan biaya lingkungan bermanfaat bagi
manajemen rumah sakit dalam memperoleh informasi tentang biaya lingkungan
yang telah ditimbulkan pada suatu periode.
Berdasarkan beberapa penelitian tersebut yang pada dasarnya
membahas tentang perlakuan akuntansi lingkungan dan membahas mengenai
penerapan akuntansi lingkungan pada laporan keuangan, sehingga dapat
disimpulkan bahwa akuntansi lingkungan berperan penting dalam
pengurangan pencemaran lingkungan dan menjaga keberlangsungannya.
Terdapat beberapa perbedaan antara penelitian terdahulu dan penelitian
ini yaitu penulis memilih obyek penelitian dengan bidang usaha yang berbeda.
Penulis memilih obyek penelitian berupa objek wisata air dengan anggapan
biaya-biaya lingkungan yang ada berbeda dari penelitian terdahulu. Penulis
juga menggunakan metode deskriptif analitis untuk penelitian ini untuk
menganalisis dan memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Pada
penelitian ini, penulis akan mendeskripsikan mengenai konsep pengakuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24
biaya dan aset yang dilakukan oleh OWABONG untuk pengalokasian biaya
lingkungannya. Adanya perbaikan tersebut penulis berharap penelitian ini
dapat memberikan kontribusi lebih untuk kedepannya dalam pelaksanaan
akuntansi lingkungan di semua bidang usaha.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu kualitatif bersifat deskriptif
analitis. Penelitian studi kasus (Umar 2005:23) adalah penelitian yang rinci
mengenai suatu objek tertentu selama kurun waktu tertentu dengan cukup
mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya.
Penelitian deskriptif (Kountur 2005:105) adalah jenis penelitian yang
memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa
ada perlakuan terhadap obyek yang di teliti. Deskriptif analitis (Sugiyono
2008:105) adalah metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data
sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data data tersebut disusun, diolah
dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang
ada.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Obyek Wisata Air Bojongsari (OWABONG),
Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama bulan Januari 2017 - April 2017.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

26
C. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek Penelitian
a. Departemen Akuntansi
b. Departemen Operasional
c. Departemen Human Resource Developement
d. Departemen Pemasaran
e. Pihak-pihak lain yang bertanggung jawab atas proses pengelolaan
lingkungan.
2. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah perusahaan milik daerah Kabupaten
Purbalingga yang bergerak di bidang pariwisata yaitu Obyek Wisata Air
Bojongsari (OWABONG) dengan asumsi perusahaan tersebut sensitif
akan permasalahan lingkungan.
D. Data yang akan Dicari
Data yang akan dicari dalam penelitian ini adalah:
1. Sejarah dan perkembangan perusahaan
2. Struktur organisasi
3. Kebijakan lingkungan
4. Data pengelolaan lingkungan
5. Data akuntansi mengenai biaya pengelolaan lingkungan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

27
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dengan pihak-pihak terkait untuk memperoleh data
mengenai permasalahan pengelolaan lingkungan.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan menyalin catatan
dan data yang ada dalam perusahaan seperti data profil perusahaan dan
data akuntansi yang berhubungan dengan pelaporan akuntansi lingkungan.
F. Teknik Analisis Data
Langkah-langkah yang di ambil untuk menjawab rumusan masalah
yang pertama yaitu “Apakah penerapan pengakuan dan penilaian biaya
lingkungan oleh OWABONG sudah sesuai dengan konsep aset dan beban
dalam PSAK?” adalah:
1. Mengidentifikasi aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh
OWABONG dan biaya yang timbul atas aktivitas tersebut.
2. Mendeskripsikan pengakuan biaya lingkungan di OWABONG.
3. Mendeskripsikan penilaian biaya lingkungan di OWABONG.
4. Mengidentifikasi pengakuan dan penilaian biaya lingkungan berkaitan
dengan konsep aset dan beban oleh OWABONG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

28
5. Membandingkan pengakuan dan penilaian biaya lingkungan berkaitan
dengan konsep aset dan beban oleh OWABONG dengan konsep aset dan
beban menurut PSAK.
6. Membuat kesimpulan mengenai kesesuaian pengakuan dan penilaian biaya
lingkungan di OWABONG dengan konsep aset dan beban menurut PSAK.
Langkah-langkah yang di ambil untuk menjawab rumusan masalah
yang kedua yaitu “Apakah pelaporan biaya lingkungan oleh OWABONG
sudah sesuai dengan International Guidance Document-Environmental
Management Accounting yang disusun oleh International Federation of
Accountants (IFAC)?” adalah:
1. Mendeskripsikan pelaporan biaya lingkungan di OWABONG.
2. Mengidentifikasi pelaporan biaya lingkungan di OWABONG menurut
International Guidance Document-Environmental Management
Accounting.
3. Membuat kesimpulan mengenai pelaporan biaya lingkungan di
OWABONG menurut International Guidance Document-Environmental
Management Accounting.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

29
BAB IV
GAMBARAN UMUM OWABONG
A. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : Perusahaan Daerah Obyek Wisata Air Bojongsari
(PD. OWABONG)
Alamat Perusahaan : Jalan Raya Owabong, Bojongsari, Kabupaten
Purbalingga, Jawa Tengah 53362, Indonesia.
Nomor Telepon : (0281) 6596967
Nomor Fax : (0281) 6596935
Email : [email protected]
Bidang Usaha : Obyek Wisata Air
B. Sejarah dan Perkembangan OWABONG
OWABONG awalnya dikenal masyarakat dengan nama Kolam
Pemandian Bojongsari. Kolam ini dibangun hanya sebagai kolam renang
pribadi oleh warga negara Belanda pada tahun 1946. Kolam tersebut dibuat
khusus bagi keluarga dan keturunan orang Belanda. Luas kolam renang ini
awalnya hanya sekitar 1 hektar.
Kolam pemandian Bojongsari diambil alih oleh Kwi Sing seorang
keturunan Tionghoa pada tahun 1956. Banyaknya pengunjung yang datang
membuat Kwi Sing membuka kolam pemandian itu untuk umum dan dikelola
sebagai bisnis keluarga Kwi Sing. Setelah berpuluh-puluh tahun, Kolam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

30
Pemandian Bojongsari sepi pengunjung. Hal ini disebabkan karena adanya
saingan dari Kolam Renang Tirto Asri Walik yang letaknya tidak jauh yaitu
sekitar 1 km sebelah barat Desa Bojongsari.
Pada bulan Juni 2004, kolam pemandian ini diambil alih olah PEMDA
Purbalingga. Kolam Pemandian Bojongsari dilakukan penambahan lahan,
fasilitas dan kolam yang bervariasi kemudian berganti nama menjadi
OWABONG (Obyek Wisata Air Bojongsari). OWABONG diresmikan secara
soft opening oleh Bapak Triyono Budi Sasongko selaku Bupati Purbalingga
pada tanggal 1 Maret 2005 dan Grand Opening oleh Bapak Mardiyanto selaku
Gubernur Jawa Tengah pada tanggal 18 Maret 2005.
C. Visi dan Misi OWABONG
1. Visi
“Menjadi Obyek Wisata Terlengkap dan Terkemuka di Jawa Tengah”
2. Misi
a. Menghadirkan wahana dan fasilitas wisata dan edukasi yang bersifat
rekreatif dan interaktif.
b. Menyajikan sarana atau fasilitas edukatif – rekreatif sekaligus sebagai
media belajar mengajar luar sekolah.
c. Menjadi andalan sumber kemandirian finansial Purbalingga,
d. Mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

31
D. Struktur Organisasi di OWABONG
Bupati
Badan Pengawas
Direktur
Kepala Divisi
Akuntansi & Keuangan
Kepala Divisi
Operasional & Pengembangan
Kepala Divisi
Umum & Marketing
KA Unit/
Manager
Sanggaluri
Park
KA Unit/
Manager
Owabong
Water Park
KA Unit/
Manager
Owabong
Cottage
KA Unit/
Manager
Food &
Beverage
KA Unit/
Manager
Usman
Janatin
Koord
Security
Koord
Life
Guard
Koord
Leleson
Koord
ME
Koord
CS
Koord
Taman
& Lingk
SPV
Kas
Masuk
SPV
Cost
Control
SPV
Mark
#
SPV
Mark
#
SPV
OPS
SPV
Mark
#
SPV
Penga-
daan
SPV
Mark SPV
#
SPV
Pers &
Adm
SPV SPV
#
SPV
Event &
Dok #
Koord
Ops Koord Koord
Koord
Umum Koord
Koord
Ops
Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi OWABONG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

32
E. Kegiatan Operasional OWABONG
OWABONG buka setiap hari dari pukul 07.00 sampai dengan pukul
17.00. Harga tiket masuk OWABONG hari Senin-Jumat yaitu Rp 18.000,00
sedangkan pada hari Sabtu, Minggu dan tanggal merah yaitu Rp 23.000,00.
OWABONG dengan area seluas 6,8 hektar, pengunjung bisa
menikmati berbagai macam wahana yaitu Kolam Olympic, Kolam Ombak
Sagara, Waterboom, Kolam Awal dan Akhir, Kolam Ember Tumpah, Kolam
Arus, Kolam Bebas Tsunami, Kolam Permainan, Kolam Sesat, Kolam Pesta
Air, Sirkuit Gokart, Flying Fox, Theater 4D, Rafting Adventure, Wahana
Wisata Anjungan Dirgantara, Terapi Ikan dan Kolam Air Panas. OWABONG
juga menyediakan OWABONG Cottage bagi pengunjung yang hendak
menginap serta juga disediakan restoran dengan berbagai pilihan menu.
OWABONG adalah objek wisata air yang menggunakan sumber mata
air alami dari pegunungan untuk mendorong kegiatan operasionalnya. Tiga
sumber mata air utama yaitu Mata Air Cikupel dengan debit air sebesar 491,2
lt/dt, Mata Air Cidandang dengan debit air sebesr 149 lt/dt dan Mata Air
Cipawon dengan debit air sebesar 830 lt/dt. Mata air tersebut terletak di daerah
Tangkapan Air Wilayah Gunung Slamet sebelah Tenggara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

33
F. Aktivitas Pengelolaan Lingkungan di OWABONG
1. Reboisasi
Reboisasi adalah kegiatan penghijauan yaitu menanam bibit pohon
di kawasan hutan tandus. Luas hutan di Indonesia semakin menyusut dari
waktu ke waktu karena meningkatnya pembukaan lahan untuk
infrastruktur. Kemampuan alam untuk memulihkan diri tidak secepat
penyempitan hutan. Reboisasi sangat diperlukan untuk menjaga
keseimbangan alam dan menunjang kelangsungan hidup manusia.
Reboisasi bermanfaat untuk menjaga kualitas dan kuantitas air dan
udara. Sebuah pohon mampu menyerap dan menyimpan air, maka semakin
banyak pohon yang ditanam akan semakin banyak pula air yang tersimpan
di dalam tanah untuk dimanfaatkan oleh makhluk hidup. Pohon juga
menyerap karbondioksida dan mengubahnya menjadi oksigen melalui
fotosintesis. Proses ini akan meningkatkan kualitas udara sekaligus dapat
mencegah dampak pemanasan global.
2. Pembuatan Lubang Biopori
Lubang biopori adalah lubang berbentuk silinder yang dibuat
secara vertikal ke dalam tanah sebagai metode resapan air yang ditujukan
untuk mengatasi genangan air dengan cara meningkatkan daya resap air
pada tanah. Peningkatan daya resap air pada tanah dilakukan dengan
membuat lubang pada tanah dan menimbunnya dengan sampah organik
untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbun pada lubang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

34
ini kemudian dapat menghidupi fauna tanah, yang seterusnya mampu
menciptakan pori-pori di dalam tanah.
Biopori bermanfaat untuk meningkatkan daya penyerapan tanah
terhadap air sehingga risiko terjadinya penggenangan air semakin kecil.
Air yang tersimpan dapat menjaga kelembaban tanah bahkan di musim
kemarau. Maka dari itu biopori dapat dimanfaatkan untuk menjaga
keberadaan air tanah dan kelestarian mata air
3. Tes Kualitas Air
Air adalah unsur penting yang ada dalam tubuh manusia. Kuantitas
dan kualitas air sangat memegang peranan penting dalam rangka
menunjang atau meningkatkan kesehatan manusia. Kualitas air yang buruk
tentu akan menimbulkan berbagai penyakit bagi manusia yang
menggunakannya untuk kebutuhan sehari-hari. Maka aktivitas tes kualitas
air menjadi sangat penting untuk dilakukan untuk mengontrol kelayakan
air yang akan dikonsumsi oleh manusia.
4. Pembuangan Sampah di TPS
TPS (Tempat Penampungan Sementara) adalah tempat sebelum
sampah diangkut ke tempat pendaur ulangan, pengelolaan, dan/atau
Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu. Pengangkutan dari rumah-rumah
ke TPS biasanya menggunakan truk atau gerobak sampah dengan
mengeluarkan biaya yang telah ditentukan sebelumya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

35
5. Pemakaian Kaporit
Kaporit atau Kalsium Hipoklorit adalah senyawa kimia yang
digunakan sebagai zat disinfektan air. Kaporit umumnya digunakan untuk
sanitasi kolam renang umum dan disinfektan air minum. Kaporit juga
digunakan di dapur sebagai disinfektan permukaan dan peralatan dapur.
Penggunaan umum lainnya antara lain pembersih kamar mandi, semprotan
disinfektan rumah tangga, algasida, herbisida, dan deterjen binatu.
6. Pembayaran Listrik
Di era modern ini, listrik merupakan sumber energi sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. PT PLN menyelenggarakan usaha
penyediaan tenaga listrik bagi kepentingan umum dalam jumlah dan mutu
yang memadai serta memupuk keuntungan dan melaksanakan penugasan
Pemerintah di bidang ketenagalistrikan dalam rangka menunjang
pembangunan. Dengan melakukan pembayaran rutin ke PT PLN maka
masyarakat berhak mendapat pelayanan listrik yang memadai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

36
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Untuk menjawab rumusan masalah yang pertama yaitu “Apakah
penerapan pengakuan dan penilaian biaya lingkungan oleh OWABONG sudah
sesuai dengan konsep aset dan beban dalam PSAK?” pembahasannya adalah:
A. Mengidentifikasi aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh
OWABONG dan biaya yang timbul atas aktivitas tersebut.
Aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh OWABONG adalah :
1. Konservasi/Reboisasi
Semua mata air OWABONG berasal dari daerah Tangkapan Air
Wilayah Gunung Slamet di bagian Tenggara, maka kawasan tersebut harus
dijaga terutama lingkungan hutan yang masuk wilayah Perhutani KRPH
Serang. Bekerjasama dengan Perhutani KRPH Serang, OWABONG
melakukan reboisasi yaitu penanaman 1000 pohon Aren di lokasi Petak 27
Desa Bumisari Kecamatan Bojongsari Kabupaten Purbalingga.
Pengeluaran untuk melaksanakan aktivitas ini sebesar Rp 9.000.000,00
untuk pembelian bibit pohon.
2. Pembuatan Lubang Biopori
OWABONG membuat lubang - lubang biopori di taman-taman
OWABONG. Lubang biopori berguna untuk menyerap dan menyimpan air
hujan supaya tidak langsung terbuang sehingga mata air OWABONG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

37
dapat tetap terjaga. Pengeluaran untuk pembuatan 8 lubang biopori adalah
sebagai berikut:
Biaya Material Rp 6.255.000,00
Biaya Upah 3.006.250,00
TOTAL Rp 9.261.250,00
3. Tes Kualitas Air
OWABONG bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten
Purbalingga untuk melakukan tes laborat untuk mengetahui kondisi air
secara klinis setiap 6 bulan sekali. Pengeluaran untuk melakukan tes
laborat ini yaitu berupa pembayaran Pajak Pemanfaatan Permukaan Air
sebesar Rp 900.000,00/bulan.
4. Pembuangan Sampah di TPS
OWABONG sebagai perusahaan jasa tidak menghasilkan limbah
produksi. Sampah hasil kegiatan operasional mereka tampung sementara
kemudian baru dibuang ke TPS. Pembuangan sampah ke TPS melalui
pihak ketiga yang membantu mengambil sampah di lokasi OWABONG
kemudian diangkut ke TPS. Pengeluaran untuk pembuangan sampah ini
sebesar Rp 200.000,00/bulan.
5. Pemakaian Kaporit
Pemakaian bahan kimia yaitu kaporit yang digunakan oleh
OWABONG sebagai zat desinfektan air memang sangat minim. Terbukti
tidak ada keluhan dari masyarakat atas dampak penggunaan kaporit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

38
Pengeluaran untuk pembelian kaporit adalah sebesar Rp
4.000.000,00/bulan.
6. Pembayaran Listrik
Pemakaian listrik di OWABONG yaitu untuk kebutuhan kantor,
kebutuhan menyalakan wahana yang ada seperti Kolam Ombak Sagara,
Kolam Pesta Air, Theater 4D dan kebutuhan lainnya. Pengeluaran untuk
pembayaran listrik setiap bulannya adalah sebesar Rp 106.520.389.
B. Mendeskripsikan pengakuan biaya lingkungan di OWABONG.
Pengeluaran yang timbul atas aktivitas lingkungan di OWABONG
diakui sebagai biaya. Pengeluaran diakui dalam kategori biaya apabila
terdapat penurunan manfaat ekonomi yang terjadi selama satu periode
akuntansi.
Pencatatan atas pendapatan dan biaya di OWABONG dilakukan
menggunakan basis kas. Basis kas adalah pengakuan suatu transaksi pada saat
kas atau setara kas diterima atau dibayar.
Dalam aktivitas konservasi/reboisasi, OWABONG tidak mengakui
pengeluaran yang timbul dari aktivitas ini dalam kelompok aset. OWABONG
mengakui pengeluaran untuk aktivitas konservasi/reboisasi dalam kelompok
biaya yaitu pada akun CSR dan Bina Lingkungan. Pencatatan jurnal untuk
aktivitas konservasi/reboisasi dapat dilihat pada tabel 5.1.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

39
Tabel 5.1 Jurnal untuk mencatat aktivitas konservasi/reboisasi
Tanggal Nama Akun
Keterangan Ref Debit Kredit
xx/xx/2015 CSR & Bina Lingkungan xxx -
Kas - xxx
(jurnal untuk mencatat aktivitas
konservasi/ reboisasi)
Dalam aktivitas pembuatan 8 lubang biopori, OWABONG tidak
mengakui pengeluaran dari aktivitas ini dalam kelompok aset. OWABONG
melakukan pengakuan pengeluaran yang timbul dari aktivitas ini yaitu biaya
material dan biaya upah ke dalam kelompok biaya yaitu Biaya Maintenance
Taman. Menurut OWABONG hal ini dikarenakan pengeluaran tersebut
tergolong kecil untuk dimasukkan ke dalam kelompok aset. Pencatatan jurnal
untuk aktivitas pembuatan biopori dapat dilihat pada tabel 5.2.
Tabel 5.2 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Pembuatan Biopori
Tanggal Nama Akun
Keterangan Ref Debit Kredit
xx/xx/2015 Biaya Maintenance Taman xxx -
Kas - xxx
(jurnal untuk mencatat aktivitas
pembuatan biopori)
Dalam aktivitas tes kualitas air, OWABONG mengakui pengeluaran
yang timbul dalam kategori biaya yaitu akun Pajak Pemanfaatan Permukaan
Air. Pencatatan jurnal untuk aktivitas tes kualitas air dapat dilihat pada tabel
5.3.
Tabel 5.3 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Tes Kualitas Air
Tanggal Nama Akun
Keterangan Ref Debit Kredit
xx/xx/2015 Pajak Pemanfaatan Air xxx -
Kas - xxx
(jurnal untuk mencatat aktivitas tes
kualitas air)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

40
Dalam aktivitas pembuangan sampah, OWABONG mengakui
pengeluaran yang timbul dalam akun Biaya Operasional Taman. Pencatatan
jurnal untuk aktivitas pembuangan sampah dapat dilihat pada tabel 5.4.
Tabel 5.4 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Pembuangan Sampah
Tanggal Nama Akun
Keterangan Ref Debit Kredit
xx/xx/2015 Biaya Operasional Taman xxx -
Kas - xxx
(jurnal untuk mencatat aktivitas
pembuangan sampah)
Dalam aktivitas pembelian kaporit, OWABONG mengakui
pengeluaran yang timbul dalam akun Biaya Operasional Lifeguard. Pencatatan
jurnal untuk aktivitas pembelian kaporit dapat dilihat pada tabel 5.5.
Tabel 5.5 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Pembelian Kaporit
Tanggal Nama Akun
Keterangan Ref Debit Kredit
xx/xx/2015 Biaya Operasional Lifeguard xxx -
Kas - xxx
(Jurnal untuk mencatat aktivitas
pembelian kaporit)
Dalam aktivitas pembayaran listrik, OWABONG mengakui
pengeluaran yang timbul dalam Biaya Listrik. Pencatatan jurnal untuk
aktivitas pembayaran listrik dapat dilihat pada tabel 5.7
Tabel 5.6 Jurnal untuk Mencatat Aktivitas Pembayaran Listrik
Tanggal Nama Akun
Keterangan Ref Debit Kredit
xx/xx/2015 Biaya Listrik xxx -
Kas - xxx
(Jurnal untuk mencatat aktivitas
pembayaran listrik)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

41
C. Mendeskripsikan penilaian biaya lingkungan di OWABONG.
Penilaian setiap aktivitas pengelolaan lingkungan di OWABONG
dicatat sesuai dengan kas atau setara kas yang dikorbankan untuk membiayai
aktivitas tersebut. Setiap transaksi dinilai dengan jumlah rupiah yang
dikeluarkan sesuai dengan basis kas.
D. Mengidentifikasi pengakuan dan penilaian biaya lingkungan berkaitan dengan
konsep aset dan beban oleh OWABONG.
Tabel 5.7 Identifikasi Pengakuan dan Penilaian Biaya Lingkungan
Berkaitan Dengan Konsep Aset dan Beban oleh OWABONG.
Aktivitas Pengakuan Penilaian Aset Beban
Konservasi/
Reboisasi
Terjadi
penurunan kas
atau setara kas
Diukur sebesar kas
atau setara kas
yang dikorbankan √
Pembuatan
lubang biopori
Pengeluaran
yang nominalnya
tergolong kecil
Diukur sebesar kas
atau setara kas
yang dikorbankan √
Tes kualitas air Pengeluaran
rutin
Diukur sebesar kas
atau setara kas
yang dikorbankan √
Pembuangan
sampah ke TPS
Pengeluaran
rutin
Diukur sebesar kas
atau setara kas
yang dikorbankan √
Pembelian
kaporit
Pengeluaran
rutin
Diukur sebesar kas
atau setara kas
yang dikorbankan √
Pembayaran
listrik
Pengeluaran
rutin
Diukur sebesar kas
atau setara kas
yang dikorbankan √
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

42
E. Membandingkan pengakuan dan penilaian biaya lingkungan berkaitan dengan
konsep aset dan beban oleh OWABONG dengan konsep aset dan beban
menurut PSAK.
Tabel 5.8 Perbandingan Pengakuan dan Penilaian Biaya Lingkungan
Berkaitan dengan Konsep Aset dan Beban oleh OWABONG
dengan Konsep Aset dan Beban Menurut PSAK.
Aktivitas OWABONG PSAK Sesuai Tidak
Sesuai
Konservasi/
Reboisasi
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
√ Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Pembuatan
lubang
biopori
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
√ Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Tes kualitas
air
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
√ Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Pembuang-
an sampah
ke TPA
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
√ Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Pembelian
kaporit
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
√ Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

43
Tabel 5.8 Perbandingan Pengakuan dan Penilaian Biaya Lingkungan
Berkaitan dengan Konsep Aset dan Beban oleh OWABONG
dengan Konsep Aset dan Beban Menurut PSAK (Lanjutan).
Aktivitas OWABONG PSAK Sesuai Tidak
Sesuai
Pembayar-
an listrik
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
Pengakuan: Beban
(masa manfaat < 1
tahun)
√ Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
Penilaian: Diukur
sebesar kas atau
setara kas yang
dikorbankan
F. Membuat kesimpulan mengenai kesesuaian pengakuan dan penilaian biaya
lingkungan di OWABONG dengan konsep aset dan beban menurut PSAK
Pengakuan untuk setiap pengeluaran lingkungan di OWABONG
sudah sepenuhnya sesuai dengan pengakuan dalam PSAK. OWABONG
mengakui ke dalam beban ketika terjadi pengeluaran kas atau setara kas secara
rutin yang nominalnya tergolong kecil.
Di sisi lain, akuntansi juga mengenal konsep materialitas yaitu
besarnya nilai salah saji informasi akuntansi yang dilihat dari keadaan yang
melingkupinya dapat mengakibatkan pengaruh terhadap pertimbangan orang
yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut. OWABONG
menganggap besarnya pengeluaran untuk aktivitas pembuatan lubang biopori
tidak material karena nominal yang tergolong kecil dengan persentase 0,0192
dari total aset yaitu Rp 48.148.337.641,00. Sehingga untuk
menyederhanakannya, maka OWABONG mengakui aktivitas pembuatan
lubang biopori dalam kelompok beban.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

44
= 0,0192%
OWABONG mengakui aktivitas tes kualitas air, aktivitas pembuangan
sampah, aktivitas pembelian kaporit, aktivitas pembayaran listrik dalam
kategori beban yaitu termasuk pengeluaran penghasilan (Revenue
Expenditures). Pengeluaran penghasilan adalah pengeluaran yang manfaatnya
dapat dinikmati pada periode yang bersangkutan. Menurut penulis, hal
tersebut sudah sesuai dengan konsep pengakuan beban menurut PSAK karena
aktivitas tersebut merupakan pengeluaran kas yang rutin terjadi pada setiap
periode akuntansi.
Penilaian terhadap pengeluaran lingkungan menurut OWABONG
sudah sesuai dengan konsep penilaian beban menurut PSAK yaitu dinilai
sesuai dengan kas atau setara kas yang dikorbankan atau disebut dengan Biaya
Historis untuk membiayai semua aktivitas pengelolaan lingkungan di
OWABONG.
Untuk menjawab rumusan masalah yang kedua yaitu “apakah pelaporan
biaya lingkungan oleh OWABONG sudah sesuai dengan International Guidance
Document-Environmental Management Accounting yang disusun oleh
International Federation of Accountants (IFAC)?” pembahasannya adalah :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

45
A. Mendeskripsikan pelaporan biaya lingkungan di OWABONG.
Aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan oleh OWABONG
dilaporkan pada Laporan Keuangan Tahunan yaitu Laporan Laba Rugi yaitu
dalam akun CSR dan Bina Lingkungan, Biaya Operasional dan Biaya Non-
Operasional. OWABONG tidak membuat Pelaporan Berkelanjutan
(Sustainability Report).
Tabel 5.9 Pengelompokkan Biaya dalam Pelaporan Biaya Lingkungan
No. Aktivitas Lingkungan Biaya Kelompok Biaya
1. Konservasi/reboisasi CSR & Bina
Lingkungan
Biaya Non
Operasional
2. Pembuatan lubang
biopori
Biaya Maintenance
Taman
Biaya Non
Operasional
3. Tes kualitas air Pajak Pemanfaatan
Air
Biaya Non
Operasional
4. Pembuangan sampah di
TPS
Biaya Operasional
Taman
Biaya Operasional
5. Pemakaian kaporit Biaya Operasional
Lifeguard
Biaya Operasional
6. Pembayaran listrik Biaya Listrik Biaya Operasional
Menurut OWABONG, aktivitas konservasi/reboisasi termasuk dalam
akun CSR & Bina Lingkungan karena termasuk salah satu bentuk pertanggung
jawaban perusahaan terhadap lingkungan dalam hal ini adalah daerah
Tangkapan Air Wilayah Gunung Slamet di bagian Tenggara. Akun CSR &
Bina Lingkungan termasuk dalam kelompok Biaya Non-Operasional karena
aktivitas ini tidak memiliki hubungan langsung dengan kegiatan operasional
yang dilakukan oleh OWABONG setiap harinya.
Aktivitas pembuatan lubang biopori menurut OWABONG termasuk
dalam akun Biaya Maintenance Taman karena pembuatan lubang biopori
merupakan salah satu aktivitas pemeliharaan infrastruktur yang ada di taman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

46
OWABONG. Akun Biaya Maintenance Taman termasuk dalam kelompok
Biaya Non-Operasional karena aktivitas ini tidak memiliki hubungan langsung
dengan kegiatan pokok yang dilakukan oleh OWABONG setiap harinya.
Aktivitas tes kualitas air menurut OWABONG termasuk dalam akun
Pajak Pemanfaatan Air karena dalam pelaksanaan tes kualitas air OWABONG
bekerja sama dengan badan pemerintah sehingga OWABONG dikenakan
pajak yaitu disebut Pajak Pemanfaatan Air. Akun Pajak Pemanfaatan Air
termasuk dalam kelompok Biaya Non-Operasional karena aktivitas ini tidak
memiliki hubungan langsung dengan kegiatan pokok yang dilakukan oleh
OWABONG setiap harinya.
Aktivitas pembuangan sampah ke TPS menurut OWABONG termasuk
dalam akun Biaya Operasional Taman karena untuk membuang limbah non-
B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dihasilkan setiap harinya di
OWABONG membutuhkan pihak ketiga untuk membuang sampah tersebut ke
TPS. Biaya Operasional Taman termasuk dalam kelompok Biaya Operasional
karena aktivitas ini berhubungan langsung dengan kegiatan pokok
OWABONG setiap harinya, tanpa adanya pembuangan sampah ke TPS akan
membuat penumpukan sampah dan pengunjung OWABONG merasa tidak
nyaman.
Aktivitas pemakaian kaporit menurut OWABONG termasuk dalam
akun Biaya Operasional Lifeguard karena pemakaian kaporit merupakan salah
satu aktivitas operasional yang berhubungan dengan kolam. Yang termasuk
dalam akun Biaya Operasional Lifeguard menurut OWABONG adalah semua
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

47
aktivitas dalam rangka membersihkan kolam. Biaya Operasional Lifeguard
termasuk dalam kelompok Biaya Operasional karena aktivitas ini
berhubungan langsung dengan kegiatan operasional OWABONG yaitu obyek
wisata air, apabila air kolam terdapat bakteri atau virus akan membuat
pengunjung OWABONG terganggu.
Aktivitas pembayaran listrik menurut OWABONG termasuk dalam
akun Biaya Listrik dan termasuk dalam kelompok Biaya Operasional karena
pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran rutin setiap bulannya untuk
pemenuhan kebutuhan kegiatan operasional di OWABONG. Kebutuhan akan
listrik harus terpenuhi untuk kelangsungan usaha OWABONG.
B. Mengidentifikasi pelaporan biaya lingkungan di OWABONG menurut
International Guidance Document-Environmental Management Accounting.
Tabel 5.10 Pengelompokkan Biaya Lingkungan di OWABONG Menurut
International Guidance Document-Environmental Management
Accounting.
No. Aktivitas
Lingkungan Biaya
Kelompok
Biaya Komponen
1. Konservasi/
reboisasi
CSR & Bina
Lingkungan
Biaya Non
Operasional
Biaya
Pencegahan dan
Pengelolaan
Lingkungan
2. Pembuatan
lubang biopori
Biaya Maintenance
Taman
Biaya Non
Operasional
Biaya
Pencegahan dan
Pengelolaan
Lingkungan
3. Tes kualitas
air
Pajak Pemanfaatan
Air
Biaya Non
Operasional
Biaya
Pencegahan dan
Pengelolaan
Lingkungan
4. Pembuangan
sampah di TPS
Biaya Operasional
Taman
Biaya
Operasional
Biaya Kontrol
Limbah dan
Emisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

48
Tabel 5.10 Pengelompokkan Biaya Lingkungan di OWABONG Menurut
International Guidance Document-Environmental Management
Accounting (Lanjutan).
No. Aktivitas
Lingkungan Biaya
Kelompok
Biaya
Komponen
Biaya
5. Pemakaian
kaporit
Biaya Operasional
Lifeguard
Biaya
Operasional
Biaya
Pencegahan dan
Pengelolaan
Lingkungan
6. Pembayaran
listrik
Biaya Listrik Biaya
Operasional
Biaya Material
dari Output
Non-Produk
Hasil pengelompokkan biaya lingkungan menurut International
Guidance Document-Environmental Management Accounting, tidak ada biaya
yang masuk kategori Biaya Material dari Output Produk karena OWABONG
bergerak di usaha jasa dan tidak terdapat aktivitas proses produksi. Biaya
Material dari Output Produk terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
proses produksi yang mengakibatkan pencemaran lingkungan.
Aktivitas konservasi/reboisasi yaitu dalam akun CSR dan Bina
Lingkungan masuk dalam kategori Biaya Pencegahan dan Pengelolaan
Lingkungan pada sub komponen biaya lainnya. Dalam aktivitas
konservasi/reboisasi, OWABONG membeli bibit pohon kemudian
disumbangkan untuk ditanam di daerah tangkapan air guna menjaga kuantitas
air.
Aktivitas pembuatan lubang biopori yaitu dalam akun Biaya
Maintenance Taman masuk dalam kategori Biaya Pencegahan dan
Pengelolaan Lingkungan pada sub komponen biaya bahan operasi, air dan
energi. Dalam aktivitas pembuatan lubang biopori, OWABONG
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

49
mengeluarkan biaya untuk untuk pembelian bahan material dan pembayaran
upah pekerja.
Aktivitas tes kualitas air yaitu dalam akun Pajak Pemanfaatan Air
termasuk dalam kategori Biaya Pencegahan dan Pengelolaan Lingkungan pada
sub komponen biaya jasa eksternal. OWABONG bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten Purbalingga untuk melakukan tes atas kualitas air setiap
6 bulan. Tes kualitas air dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi air di
OWABONG layak digunakan untuk kegiatan operasional.
Aktivitas pembuangan sampah yaitu dalam akun Biaya Operasional
Taman termasuk dalam kategori Biaya Kontrol Limbah dan Emisi pada sub
komponen jasa eksternal. Aktivitas pembuangan sampah di OWABONG
bekerjasama dengan pihak eksternal dengan membayar Rp 200.000,00 per
bulan.
Aktivitas pemakaian kaporit yaitu dalam akun Biaya Operasional
Lifeguard termasuk kategori Biaya Pencegahan dan Pengelolaan Lingkungan
pada sub komponen biaya bahan operasi, air dan energi. Aktivitas pemakaian
kaporit menimbulkan biaya untuk pembelian bahan kimia kaporit yang akan
digunakan sebagai desinfektan air.
Aktivitas pembayaran listrik yaitu dalam akun Biaya Listrik masuk
dalam kategori Biaya Material dari Output Non-Produk pada sub komponen
biaya air dan energi. Aktivitas pembayaran listrik untuk kegiatan operasional
OWABONG masuk pada kategori ini karena listrik yang digunakan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

50
kegiatan operasional OWABONG kemudian dibuang dan tidak dipakai lagi
atau disebut Output Non-Produk.
Dalam kategori Biaya Penelitian dan Pengembangan tidak terdapat
biaya yang timbul karena OWABONG tidak melakukan aktivitas terkait
dengan penelitian dan pengembangan. Dalam kategori Biaya Tak Berwujud
tidak terdapat biaya yang timbul karena OWABONG tidak mengeluarkan
biaya kompensasi kepada masyarakat sekitar.
Berdasarkan pengelompokan biaya lingkungan di OWABONG
menurut International Guidance Document-Environmental Management
Accounting, dapat dibuat Laporan Biaya Lingkungan menurut International
Guidance Document-Environmental Management Accounting seperti pada
tabel 5.11 di halaman 51.
*Biaya Listrik sebesar Rp 106.520.389,00 merupakan biaya listrik
keseluruhan, penulis tidak dapat menelusuri berapa nominal yang tepat atas
biaya listrik untuk kegiatan lingkungan OWABONG karena OWABONG
tidak memisahkan pengeluaran listrik bagian kantor dan pengeluaran listrik
untuk aktivitas lingkungannya.
C. Membuat kesimpulan mengenai pelaporan biaya lingkungan di OWABONG
menurut International Guidance Document-Environmental Management
Accounting.
Pelaporan biaya lingkungan di OWABONG tidak sesuai dengan
International Guidance Document-Environmental Management Accounting.
OWABONG tidak melaporkan biaya lingkungannya berdasarkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

51
International Guidance Document-Environmental Management Accounting.
OWABONG melaporkan biaya lingkungannya ke dalam Laporan Laba Rugi
yaitu dalam kelompok Biaya Operasional dan Biaya Non-Operasional .
OWABONG tidak melakukan pemisahan antara pelaporan biaya lingkungan,
biaya operasional dan biaya non-operasionalnya.
Tabel 5.11 Laporan Biaya Lingkungan di OWABONG Menurut
International Guidance Document-Environmental Management
Accounting
No Aktivitas Biaya (Rp)
Per Bulan
%
dari
Total
Biaya
Ope-
rasi-
onal
%
dari
Total
Biaya
Non-
Opera
-sional
1. Biaya Material dari Output Non-Produk
Biaya Listrik* 106.520.389,00*
6,83 Total Biaya Material dari Output
Non-Produk 106.520.389,00
2. Biaya Kontrol Limbah dan Emisi
Pembuagan
sampah 200.000,00
0,01 Total Biaya Kontrol Limbah dan
Emisi 200.000,00
3. Biaya Pencegahan dan Pengelolaan Lingkungan
Reboisasi 9.000.000,00
0,65
Tes kualitas
air 900.000,00 0,06
Pembuatan
lubang
biopori
9.261.250,00 0,67
Pemakaian
kaporit 4.000.000,00 0.26
Total Biaya Pencegahan dan
Pengelolaan Lingkungan 23.161.250,00
Total Biaya Lingkungan 129.881.639,00 7,1 1,38
Total Biaya Operasional 1.559.784.822,00 100%
Total Biaya Non-Operasional 1.376.829.791,00 100%
Sumber: data diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

52
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Penerapan pengakuan dan peniliaian di OWABONG sesuai dengan
konsep aset dan beban sesuai PSAK. Pengeluaran lingkungan yang
timbul di OWABONG diakui sebagai beban karena terjadinya
penurunan manfaat ekonomi yang rutin terjadi. Pengeluaran
lingkungan yang timbul di OWABONG dinilai sesuai kas atau setara
kas yang dikorbankan atau disebut Biaya Historis.
2. Pelaporan biaya lingkungan di OWABONG tidak sesuai dengan
International Guidance Document-Environmental Management
Accounting. OWABONG tidak melaporkan biaya lingkungan menurut
International Guidance Document-Environmental Management
Accounting, namun OWABONG melaporkannya dalam Laporan Laba
Rugi.
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penulis dalam penyusunan skripsi ini adalah :
1. Terbatasnya perolehan data yang dapat diakses oleh penulis seperti
data laporan keuangan serta nominalnya karena privasi OWABONG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

53
C. Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis
adalah:
1. Diharapkan OWABONG dapat melakukan pemisahan pengeluaran
lingkungan dengan biaya operasional dan biaya non-operasional sehingga
menghasilkan laporan keuangan yang reliable.
2. Diharapkan OWABONG membuat pelaporan aktivitas lingkungan untuk
memudahkan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan
lingkungan.
3. Diharapkan OWABONG juga menambah aktivitas lingkungan untuk
peningkatan kualitas dan kuantitas air serta penghematan air karena air
berperan penting bagi kelangsungan OWABONG dan bagi kepentingan
masyarakat di sekitar OWABONG.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

54
DAFTAR PUSTAKA
Chariri, Annis dan Ghozali, Imam. 2003. Teori Akuntansi. Edisi Revisi.
Universitas Diponegoro, Semarang.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntansi Indonesia. 2012. Standar
Akuntansi Keuangan. IAI, Jakarta.
Estianto, Genzha Barcelona dan Purwanugraha, Andre. 2014. “Analisis Biaya
Lingkungan pada RSUD Dr. Moewardi Surakarta”. Universitas Atma
Jaya, Yogyakarta.
Hansen, Don R. dan Mowen, Maryanne M. 2006. Akuntansi Manajemen. Salemba
4, Jakarta
Hendriksen, Eldon. 1997. Teori Akuntansi. Erlangga, Jakarta.
Ikhsan, Arfan. 2008. Akuntansi Lingkungan dan Pengungkapannya. Graha Ilmu,
Jakarta.
Kountur, Ronny. 2003. Metode Penelitian Untuk Penulisan Skripsi dan Tesis,
PPM, Jakarta.
Mulyani, Nita Sri. 2013. “Analisis Penerapan Akuntansi Biaya Lingkungan pada
Pabrik Gondorukem dan Terpentin (PGT) Garahan - Jember”.Universitas
Jember, Jember.
Panggabean, Eko Ronald P. 2003. “Akuntansi Lingkungan dan Penerapannya”.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Perdana, Galih Bintang Kusuma. 2015. “Penerapan Akuntansi Lingkungan
Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap Lingkungan”.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Suadi, Arief. 1994. Akuntansi Keuangan Menengah. STIE YKPN, Yogyakarta.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Alfabeta,
Bandung.
Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Refika Aditama,
Bandung.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi Perekayasaan Pelaporan Keuangan. BPFE,
Yogyakarta.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis.PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Undang-Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

55
Widyaka, Yosef. 2011. “Kemungkinan Penerapan Akuntansi Lingkungan Sebagai
Bentuk Pertanggungjawaban Perusahaan Terhadap Lingkungan”.
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Yadiati, Winwin dan Wahyudi, Ilham. 2006. Pengantar Akuntansi. Kencana,
Jakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

56
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

58
DRAFT PERTANYAAN WAWANCARA
1. Bagaimana sejarah perkembangan OWABONG dari waktu ke waktu?
2. Bagaimana peran lingkungan dalam menunjang kelangsungan OWABONG?
3. Apa saja aktivitas dan kebijakan pengelolaan lingkungan yang diterapkan
OWABONG ?
4. Bagaimana dampak dari aktivitas pengelolaan lingkungan tersebut bagi
OWABONG?
5. Bagaimana OWABONG menggolongkan biaya-biaya yang timbul dari
aktivitas pengelolaan lingkungan yang dilakukan?
6. Bagaimana OWABONG mengakui biaya-biaya tersebut? Apakah sebagai aset
atau beban?
7. Bagaimana OWABONG mengukur biaya-biaya tersebut?
8. Bagaimana OWABONG melaporkan biaya-biaya tersebut?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI