ANALISIS PENERAPAN ACTMTY-BASEl[) COSTING DALAM …
Transcript of ANALISIS PENERAPAN ACTMTY-BASEl[) COSTING DALAM …
ANALISIS PENERAPAN ACTMTY-BASEl[) COSTING
DALAM PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI
(Study Kasus Pada PT. Televisi Transformasi Indonesia)
SKRIPSI
•
Oleh:
Silky Ionian
NIM: 104,082002631 1 hterlH; ,-, .. -.,,,_,,_,.; __ ,,;f
;''"' • gl%:.~·9.~~.:~:::::::5? \rJ,. Indnk : ",., ... , ... ,.,,"' .. ? .. \.t.::~:~ .. -
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF Hffi1AYATULLAH
JAKARTA
ANALISIS PENERAPAN ACTIVITY~BASEJI) COSTING DALAM PRODUKSI PROGRAM ACARA TJ<:LEVISI: STUDY KASUS P ADA PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Sebagai Persyaratan Guna
Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh:
SILKY IONIAN
NIM:l04082002631
Dibawah Bimbingan
Dr. Khomsiah, SE. Ak., MM
JURUSAN AKUNTANSI
.,MM
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERJ SYARJF HIDAYATULLAH
JAKARTA
Hari ini Kamis Tanggal 11 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Silky Ionian NIM: 104082002631 denganjudul Skripsi "ANAL/SIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING DALAM PRODUKSI PROGRAM ACARA TELEVISI (.YTUDY KASUS PADA PT TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka slcripsi ini sudal1 dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatnllah Jakarta.
-Ami in, SE. Ak., M.Si Penguji I
Jakarta, 11 Desember 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensilf
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS Penguji Ahli
Rini M.Si
Harl ini Jumat Tanggal 26 Bulan Juni Tahun Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian Skripsi atas nama Silky Ionian NIM: 104082002631 dengan judul Skripsi "ANAL/SIS PENERAPAN ACTIVITY-BASED COSTING DALAM PRODUKS/ PROGRAM ACARA TELEV/SI (STUDY KASUS PADA PT TELEV/S/ TRANSFORMASI INDONESIA". Memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Tim Penguji Ujian Skripsi
Dr. Khomsiah, SE. Ak., MM Penguji I
~ Dr. Wiwik Utami, SE. Ak., M.Si
Penguji Ahli
Jakarta, 26 J uni 2009
Rahmawati, 'E., MM Penguji II
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi
Na.ma Tempat, Tanggal Lahir
Jen.is Ke Jamin
Agama
Alam at
Telepon/HP
Riwayat Pendidikan
1998
1998-2001
2001-2004
2004-2009
: Silky Ionian
: Jakarta, 5 Januari 1987
: Laki-Laki
: Islam
: Komplek Al vita, V /8, Sawah Lama
Ciputat-Tangerang
: 021-7421486/08567226660
: SDN Pondok Pinang o 1 Jakana.
: SLTPN 2 Pemalang, Jawa Tengah
: SMUN 29 Jakarta
: UIN SyarifHidayatullah Jakaita
ABSTRACT
This research compares the activity-based costing method and the costing method of PT. Televisi Transformasi Indonesia, to calculate cost of good mamifacture (COGM) related corporate operational profit. This research use descriptive approach. The data is gotten by doing check the document that related with this research, participant observation, and interview the production staff. The resulting data was compared to literature.
Activity-based costing application, giving pretty good impact to increase effectiVeness and internal resource purpose efficiency that related with production process. Although, in a flash, in profit counting that resulting by activity-based costing method becomes smaller as compared to method which utilized by PT. televisi Transformasi jndonesia, but in fact its cost range comprises with resource purpose that originally unenclosed deep production cost counting that utilized by PT. Televisi Transformasi Indonesia. Accumulation furthermore its profit decrease reach 1,6%. On the contrary, if cost post that unenclosed in production cost counting is inserted into production cost counting that utilized by PT. Televisi Transformasi Indonesia, obviously real operational profit that is reached by PT. Televisi Transformasi Indonesia's method will be much smaller as compared to activity-based costing method.
Keywords: Activity-based costing, cost-of-good manufa<:l11re, operational profit, effectiveness and efficiency.
ABSTRAK
Penelitian ini membandingkan tentang penggunaan metode biaya berdasarkan aktivitas (ABC) dengan metode biaya yang digunakan oleh PT. Televisi Transformasi Indonesia, dalam memperhitungkan harga pokok produksi terkait laba operasi perusahaan. Penelitian ini menggunakm1 analisis deskriptif. Data diperoleh melalui penelitian doklmlen-dokumen yang terkait dengan penelitian ini, observasi partisipan, serta wawancara karyawan bagian produksi. Hasil data tersebut kemudian dibandingkan dengan literatur yang ada.
Pel1etapan metode biaya betdaSatkan aktivitas (ABC), membetikati dampak yang sangat baik dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya internal dalam kaitam1ya dengan proses. produksi. Walaupun, secara sekilas dalam penghitungannya laba yang diliasilkan oleh metode ABC menjadi lebih kecil dibandingkan dengan metode yang digunakan PT. Televisi Transformasi Indonesia, namun pada kenyataannya cakupan biayanya termasuk dengan penggunam1 sumber daya yang semula tidak dimasukkan dalam penghitungan biaya produksi yang digunakan oleh PT. Televisi Transformasi Indonesia. Lagipula akumulasi penurunan labanya hanya mencapai 1,6%. Sebalikuya, bila pos-pos biaya yang tidak dinlasukkan dalam penghitungan biaya produksi dimasukkan ke dalmn penghltungan biaya produksi yang digunakan PT. Televisi Transformasi Indonesia, ten1.unya laba operasi nyata yang diraih akan menjadi jauh lebih kecil dibandingkm1 dengan metode ABC.
Kata Kunci: Activity-based costing, harga pokok pn·oduksi, laba operasi, efektivitas dan efisiensi
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji syukur tercurah kepada Allah SWT, Ttilian Penguasa Aliiiii
Semesta, yang melimpahkan segala rahmat, hidayah, dan ilmu pengetahuan yang
melimpah kepada penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skripsi ini.
Shalawat serta salam tidak lupa dipanjatkan kepada junjungan kita, Rasulullah
Muhammad SAW, yang telah menngantarkan umat Islam menuju era yang
beradab, terang-benderang, serta terbebas dari era jahiliyah.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat dalam 111eraih gelar Sarjana
Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial, Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatnllah, Jakarta. Pertama kali, penulis menghatnrkan syukur
Alhamdulillah atas izin Allah SWT, skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada
waktnnya. Tidak lupa, atas dorongan doa dan morilnya penulis ingin
menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya, kepada:
1. Alm. Papa Arif yang telah memberikan pelajaran hidup yang sangat
berharga kepada ananda, serta atas segala dorongan doa, moril dan
materilnya, jerib payah Papa niscaya akan terkemmg selalu di ingatan
ananda. Mama Tanti yang telah bersnsah payah :membimbing ananda
dengan sangat luar biasa, menjadi seorang single parent yang sangat
tegar, serta memberikan kenyamanan dan rasa_tentram di hati. Karya ini
ananda persembahkan kepada kalian berdua, orang tua yang memberikan
pelajaran hidup yang sangat luar biasa kepada penulis.
2. lbu Dr. Khomsiah, SE. Ak., MM selaku Dosen Pembimbing I yat1g
senantiasa membimbing dengan sabar di tengah kes.ibukan beliau selama
penyusunan skripsi ini berlangsm1g, salam hotmat serta mohon maaf
sebesar-besarnya apabila telah merepotkan selama ini.
3. Ibu Rahmawati, SE., MM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memotivasi penulis, dan dengan sabar membimbing penyusunan skripsi
ini. Mohon maaf sekiranva bila ada kekhilafan haik secara lisan dan
4. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Ilnm Sosial UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
5. Bapak Afif Sulfa, SE. Ak., M.Si. selaku Ketua .Jurusan Akuntansi UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Seluruh Dosen FEIS UlN Syarif Hidayatullab Jakarta, yang telab sudi
berbagi ilnm yang benl!anfaat kepada penulis selama penulis
mengenyam pendidikan di FEIS UlN SyarifHidayaitullab Jakarta.
7. Suryani Puspa Dewi, walau dia tidak berperan sama sekali dalam
pembuatan skripsi ini, namun dialab tujuan hidup penulis. Kenangan
penulis akan dirinya, ll1e111buat pertulis tel1llotivasi untuk ll1engalahkan
pencapaiannya.
8. Uli, sahabat karib penulis yang terkasih, dorongan motivasi yang engkau
beri tidak akan terlupa di ingatan. Ini janji penulis untuk mencanturnkan
nama engkau di skripsi ini, tapi maaf, janji penulis untuk mengundang di
acara wisuda penulis tidak dapat terlaksana.
9. Sababat terdrtta di kelas Aktmtansi A 2004, di n1ana telah menjalani
pabit manis kehidupan bersama selama menjadi bagian keluarga besar
Akuntansi A 2004. Mo hon mail tidak ll1enyebutkan nama, namun kalian
pun tabu yang dimaksud penulis.
10. Para Lapukers, terima kasih atas kenangan yang terjadi di antara kita
Tentunya akan menjadi sebuab kisab klasik yang tidak akan terlupa,
serta menarik untuk diceritakan kepada anak-cucu kita kelak. Setelah ini
eutab kapan lagi kita akan berkumpul seperti <lulu lagi, bermain stage
one hingga badan letih terkulai, atau tindih-tirtdihan sampai baclan terasa
hampir remuk, tapi yang pasti penulis akan merindukan masa-masa itu.
11. Tell1an-teman senasib clan seperjuangan dalam pt~mbuatan skripsi hingga
menanti ketidakpastian kelulusan dari bulan Maret sampai bulan Juni
2009, yakinlab niscaya hasil yang kita tuai akan sangat berharga clan
ticlak akan terlupakan.
12. Bendors yang telah mempekerjakan penulis dari tahun 2006 hingga
April 2009. Atas bantuannya penulis dapat rrieriibiayai keluarga dan
kuliah penulis sendiri hingga selesai sepeninggal Alm. Papa tercinta.
13. Semua staff budgeting lantai 9 Trruis Tv, dan khususl1ya Mas Risan
Moses, yang sangat membantu dalam proses penyusunan skripsi ini.
Pada akhimya penulis menyadari sepenulmya bahwa tiada foil yang
sempuma di dunia ini, termasuk penulisan skripsi ini. Kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan penulis demi rl1erl1berikan rl1iU1faat yang lebih baik
dikemudian hari.
Jakarta, 26 Juni 2009
Silky Ionian
DAFTARISI
Hal am an
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG KOMPREHENSIF.......................... ii
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI.......................................... iii
DAFTARRIWAYATHIDUP.................................................................... iv
ABSTRACT ........................ ,........................................................................ v
ABSTRAK................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................. vii
DAFT AR ISL.............................................................................................. x
DAFTAR TABEL......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xv
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan.................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian............................................... 7
BAB Il KERANGKA TEORITIS
A. Konsep Activity Based Costing................................................. 9
I. Definisi Activity Based Costing....................................... 9
2. Manfaat dan Keunggulan Sistem ABC............................ 11
3. Dasar-Dasar Penerapan Sistem ABC................................ 14
4. Perancangan Sistem ABC................................................. 16
5. Pedoman Pengurangan Biaya Cara ABC......................... 21
6. Profitabilitas..................................................................... 22
7. Sistem Tradisional Versns 8ist<>m A Rf' '.>1
B. Klasifikasi Biaya Produk........................................................... 26
1. Biaya Manufaktur............................................................. 26
2. Behan Komersial.............................................................. 26
C. Proses Prodnksi Acara Televisi................................................. 27
1. Tabap Pra Produksi..................................... ..................... 27
2. Tabap Prodnksi................................................................. 29
3. Tabap Pasca Produksi...................................................... 34
D. Elemen Biaya Produksi Acara Televisi..................................... 35
1. Film dan Laboratorium.................................................... 35
2. Pengerjaan Optik.............................................................. 36
3. Biaya Naskab dan Papan Cerita....................................... 36
4. Staff Produksi................................................................... 37
5. Animasi............................................................................ 37
6. Rekam Suara..................................................................... 37
7. Artis dan Nara Sumber..................................................... 38
8. Kru Kamera, Suara, dan Produksi............... .................... 3 8
9. Latar.................................................................................. 38
10. Pemotongan dan Pengeditan............................................ 38
11. Musik................................................................................ 39
12. Sewa Alat......................................................................... 39
13. Pembelian dan Perawatan................................................. 39
14. Perjalanan dan Biaya Hidup.............................................. 39
15. PersediaanUmum............................................................. 40
16. Pajak Penghasilan dan Asuransi....................................... 40
17. Honor Pekerja.................................................................... 40
18. Biaya Overhead................................................................ 40
19. Biaya Lain-Lain................................................................ 41
E. Kerangka Pemikiran.................................................................. 41
BAB III METODE PENELITIAN
B. Objek Penelitian.......................................................................... 43
C. V ariabel dan Definisi Operasional V ariabel.............................. 44
D. Teknik Pengumpulan Data......................................................... 45
E. Metocle Analisis Data................................................................ 46
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan.................................................... 48
1. Organisasi. ....... ........... .... .... .... .... .......... .. ............ .............. 48
2. Proses Produksi Program Acara Televisi.......................... 49
3. Jadwal Syuting dan Jadwal Tayang Program Acara........ 63
4. Pengakuan Biaya.............................................................. 64
5. Pendapatan Perusahaan..................................................... 79
B. Perhitungan Laba Perusahaan.................................................... 81
C. Penerapan Sistem ABC.............................................................. 82
1. Identifikasi dan Definisi Aktivitas clan Pul Aktivitas....... 83
2. Telusuri Biaya Overhead Ke Aktivitas dan Objek Biaya. 107
3. Membebankan Biaya Ke Pul Biaya Aktivitas.................. 112
4. Menghitung Tarif Aktivitas.............................................. 115
5. Memebebankan Biaya Ke Objek Biaya....... .................... 116
6. Menyiapkan Laporan Manajemen.................................... 122
D. Perbanclingan Sistem ABC clan Sistem Perusahaan.................. 125
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan................................................................................ 129
B. Implikasi dan Saran................................................................... 130
1. lmplikasi............................................................................ 130
2. Keterbatasan................................................. .................... 130
3. Saran.................................................................................. 131
DAFT AR PUST AKA.................................................................................. 132
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
4.1 : Jadwal Tayarig Pfogi'afu Acara Televisi 63
4.2 : Jumlah Program yang Telah Diproduksi 64
4.3 : Biaya Host Selama Bulan Juni 2008 66
4.4 : Biaya Research/Survey Selama Bulan Juni 2008 67
4.5 : Biaya Make-Up and Hair Set Juni 2008 68
4.6 : Biaya Wardrobe Juni 2008 68
4.7 : Biaya Property Juni 2008 69
4.8 : Biaya Setting Juni 2008 70
4.9 : Biaya Editing Juni 2008 73
4.10 : Biaya Tapes Juni 2008 73
4.11 : Biaya Sewa Genset Juni 2008 77
4.12 : Daftar Honor Karyawan Trans Tv 78
4.13 : Pengakuan Biaya Langsung Perusahaan Juni 2008 79
4.14 : Daftar Rate Card 80
4.15 : Total Pendapatan Juni 2008 81
4.16 : Total Laba Juni 2008 82
4.17 : Pu! Biaya Aktivitas Trans Tv 107
4.18 : Biaya Overhead Juni 2008 109
4.19 : Persentase Distribusi Aktivitas 113
4.20 : Distribusi Biaya Overhead Ke Aktivitas 114
4.21 : Perhitungan Tarif Aktivitas Juni 2008 116
4.22 : Perhitungan Biaya Overhead Juni 2008 119
4.23 : Perhitungan Biaya Overhead Juni 200 (Lanjutan) 120
4.24 : Perhitw1gan Total Biaya Sistem ABC 121
4.25 : Perbandingan Perhitungan Biaya Sistem ABC dan Trans Tv 127
4.26 : Perbandingan Pos Biaya Sistem ABC dan Sistem Trans Tv 128
DAFTAR GAMBAR
Garn bar
2.1
2.2
4.1
4.2
: Model Dasar Activity Based Costing
: TV Rating dan TV Share
: Proses Produksi Program Acara Televisi Trans Tv
: Model Sistem ABC di Trans Tv
Halaman
14
15
50
123
Lampiran
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
DAFTAR LAMPIRAN
Penjelasan
: Perhitungan Biaya Perusahaan
: Perhitungan Biaya ABC
: Perhitungan Net Profit ABC (ADJ)
: Perhitungan Net Profit ABC (ADJ Plus)
: Perhitungan Net Profit ABC (Ceriwis)
: Perhitungan Net Profit ABC (Dorcer Show)
: Perhitungan Net Profit ABC (Extravaganza)
: Perhitungan Net Profit ABC (Insert Siang)
: Perhitungan Net Profit ABC (Nglenong Nyok)
: Budget Costing Trans Tv (ADJ)
: Budget Costing Trans Tv (ADJ Plus)
: Budget Costing Trans Tv (Ceriwis)
: Budget Costing Trans Tv (Dorce Show)
: Budget Costing Trans Tv (Extravaganza)
: Budget Costing Trans Tv (Insert Siang)
: Budget Costing Trans Tv (Nglenong Nyok)
: Highlight Trans Tv
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ~ermasalahan
Saat ini dunia hiburan yang berbasis audio-visual sangat digemari
oleh hampir seluruh lapisan masyarakat. Bukan hanya kalangan masyarakat
kelas menengah ke bawah saja, namnn kelas menengah ke atas pnn ikut
"melirik" dunia hiburan mass-media ini sebagai altematif hiburan yang
tergolong murah dan praktis bisa dijadikan sebagai sarana hiburan yang
efektif dan efisien nntuk sekedar bersantai dan mefopas lelah, berkurnpul
dengan keluarga besar, ataupnn hanya sekedar mencari :informasi saja.
Bisnis hiburan seperti ini di Indonesia sedang mengalami peningkatan
yang cukup signifikan. Sebagian orang, dalam kasus :ini adalah stasiun-staisnn
televisi, memandang peningkatan dalam ha! ini sebagai suatu segmentasi
pasar yang sangat potensial nntuk dikembangkan, sebagai momentum awal
kebangkitan hiburan pertelevisian di Indonesia yang sempat terpuruk satu
dekade yang lalu karena ditinggal oleh penontonnya.
Perkembangan dunia bisnis hiburan pertelevisian yang pesat telah
memacu stasinn-stasinn televisi di Indonesia berlomba-lomba nntuk
meningkatkan kualitas dari serangkaian program-program ac:ara yang
diproduksinya, tentnnya agar dapat besaing dengan para kompetitor lain yang
seienis. Pada akhirnva semua itu memiliki tuiuan vanu s11m11 tlP.nrrnn tnin~n
perusahaan-perusahaan komersial pada ummnnya, yaitu mendapatkan laba
dari basil produksinya tersebut.
Perusahaan yang bergerak pada jasa penyiaran televisi secara
operasionalnya tidaklah jauh berbeda dengan perusahaan-perusahaan yang
bergerak pada bidang jasa lainnya, karena sesuai d1engan karalcteristiknya,
bahwa perusahaan jasa produk yang dibasilkan untuk: konsumennya bersifat
produk-produk "kasat mata" (prinsip ketidakberwujudan), dan basil
produknya banya bisa dinikmati pada saat penayangart acara itu saja (prinsip
keter!enyapan). Maksudnya di sini adalah produk yang dihasilkan banya bisa
dinikmati sesaat saja, tidak bisa dijamah ataupun dimiJiki, karena yang dijual
pada perusahaan-perusahaan jasa pada umumnya banyalah sebuah kepuasan
ataupun sekedar untuk hiburan semata bagi para konsumennya.
Menurut Baksin (2006:40): "Di Indonesia ke:cenderungan karalcter
televisi sebagai entitas bisnis sangat mewamai tampilan, khususnya pada
televisi swasta. Dalam operasionalnya, televisi swasta banyak mencerminkan
prinsip-prinsip kapitalisme untuk mendorong perputaran roda ekonomi."
Televisi dalam konteks ini menjadi sarana bagi pe:njualan produk oleb
produsen yaitu dengan melakukan proses reproduksi1 melalui iklan yang
ditayangkan. lklan merupakan sumber pendapatan utama bagi televisi swasta
untuk memproduksi program-program yang mengisi air time-nya. Namun
dengan beralibi tmtuk mendapatkan laba yang besar, pemsahaan penyiaran
televisi terkadang membuat acara yang tidak berman:faat dan kurang mendidik
buah bibir di kalangan masyarakat. Demi mendapatkan laba yang besar pula
terkadang perusahaan penyiaran televisi seakan "mienutup mata" dengan
norma-norma dan hukum yang berlaku di masyarakat.
Oleh karena itu, setiap stasiun-stasiun televisi sangat mengandalkan
para produsernya untuk membuat tayangan-tayangan yang berkualitas dan
tentunya mendapatkan laba yang besar pula. Seorang produser yang baik
dalam membuat suatu program acara akan jeli dalam pengalokasian budgeting
yang tersedia untuk "kelangsllllgan hidup atau going concern" acara yang
diproduksinya. Menurut Effendy (2002:45): "Agar dapat menyusun anggaran
(budget), Anda harus mengenali dengan baik semua elemen-elemen yang
terdapat dalam produksi film Anda." Elemen-elernen yang dimaksudkan
tentunya terkait dengan elemen-elemen biaya (seperti sewa alat syuting, honor
host acara dan kru produksi, dsb) ataupun elemen-elemen non-biaya (seperti
pemilihan karakter peran, jadwal syuting dsb) yang mungkin mllllcul dalam
proses pembuatan produksi film ataupun produksi program acara televisi,
yang tentunya elemen-elemen tersebut akan dikelola sedemikian rupa agar
memberikan nilai .tambah (value-added) atas program acara televisi yang akan
diproduksi.
Saat ini, cara pembebanan biaya produksi yang dilakukan oleh PT
Televisi Transformasi Indonesia bisa dibilang cenderung cukup aneh dan
keliru. PT Televisi Transformasi Indonesia mengklasifikasikan antara biaya
langsllllg dan biaya tidak langsw1g tidak pada tempatnya. Seperti, seluruh
produksi program acara televisi maupun tidak, dikategorikan sebagai biaya
tidak langsung, dan pembebanannya pun tidak dimasukkan ke dalam biaya
produksi. Selain itu juga, ada biaya-biaya lai1111ya yang seharusnya
dikategorikan sebagai biaya produksi namun tidak dimasukkan sebagai biaya
produksi. Hal ini mengakibatkan biaya produksi yang cliakui oleh perusahaan
bukanlah biaya nyata yang seharusnya terjacli. Oleh karena itu, diperlukan
proses klasifikasi ulang untuk mensesuaikan pos-pos biaya dengan kategori
biaya yang seharusnya.
Prinsip-prinsip Activity Based Costing (selanjutnya akan cliiulis ABC)
sangat diperlukari dalam penentuan ~iaya, mengingat segala sesuatu yang
berkaitan dengan produksi apapun di dunia ini tidak te:rlepas dengan hal-hal
yang bemama biaya (cost). Dengan adanya penggmiaan ABC ini diharapkan
para produser dapat mengelola keseimbangan clan kesinambungan antara
budget del'.gan cost, agar penggunaannya tidak berlebihan ataupun
kekurangan (efisien), serta penggunaan budget tersebut dapat mencapai tujuan
dan tepat guna ( efektif).
Ada pertanyaan menarik seputar pengaruh sistem ABC ini, yaitu:
"Kenapa aktivitas dijadikan sebagai. suatu acuan da1am dasar penentuan
biaya?." Pertanyaan ini kemudian dijawab oleh Brimson (1991:77): "Analisis
aktivitas adalah seperangkat teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi
aktivitas yang signifikan dari sebuah perusahaan dan menganalisa biaya
mereka clan performa mereka secara detil. Analisa seputar aktivitas
dimana aktivitas itu terjadi, memfasilitasi keselarasan tujuan, rnenyoroti
pernicu usaha, mendukung perbaikan berka!a, dan rnempercanggih sistern
pendukung pengambilan keputusan."
Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa dalam beroperasi maupun
berproduksi untuk mendapatkan suatu hasil yang sesuai dengan hai:apan
perusahaan perlu adanya suatu usaha pengendalian dan pengelolaan biaya
seefektif dan seefisien mungkin. Hal ini dikarenakan bahwa faktor biaya
merupakan faktor yang penting dalam mernpengarubi kinerja perusahaan
secara keseluruhan.
Seperti yang telah dikernukakan di atas, tujua!l dari stasiun-stasiun
televisi membuat program-program ac!ll"a adala11 untuk memperoleh laba yang
sebesar-besarnya. Laba yang dinlaksud adalah laba dari pernasangan iklan
disela-sela program acara ataupun dari sponsor. Esensinya adalah dengan
membandingkan antara jumlah pendapatan yang diterima dari penayangan
iklan di sel~-sela program acara dengan berapa besar cost yang dikeluarkan
dalarn membuat suatu program acara. Peran ABC di sini sangatlah besar
dalarn mengendalikan dan mengelola biaya untuk menjadi lebih efektif dan
efisien.
Senada dengan pendapat yang dikemukakan oleh Carter dan Usry
(2004:496) bahwa: "Tidak seperti akuntansi biaya tradisional yang hanya
menelusuri biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung ke
setiap unit output, tetapi ABC mengakui bahwa bai1yak biaya-biaya lain yang
' ' .
aktivitas yang diperlukan nntuk memproduksi output." Jadi dengan demikian,
aktivitas-aktivitas yang kurang mengnntnngkan dapat terdeteksi sedini
mnngkin, yang tentnnya sesegera mnngkin melakukan pengambilan
keputusan yang tepat dan cepat nntuk melakukan pemlbenahan ataupnn juga
dapat mengeliminasi aktivitas-aktivitas yang kurang mengnntnngkan tersebut.
Dan lagi-lagi hal ini berpengaruh pada pengukuran laba yang akan diterima
oleh perusahaan.
Oleh karena pentingnya penerapan prinsip-prinsip ABC pada
pembuatan budgeting oleh produser dalam pembuatan program-program acara
televisi yang berkualitas dan mengnntnngkan, penulis tertarik nntuk memilih
judul: "Analisis Penerapan Activity Based Costing Dalam Produksi
Program Acara Televisi: Study Kasus Pada PT T•elevisi Transformasi
Indonesia."
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, masalah-masalah yang akan dikemukakan
oleh penulis sebagai dasar bahan penelitian adalah sebagai berikut:
I. Bagaimanakah cara perhitnngan harga pokok produksi program acara
televisi yang diterapkan oleh PT Televisi Transformasi Indonesia?
2. Berapa besarkah harga pokok program acara televiisi jika menggunakan
pendekatan activity-based costing?
3. Bagaimana dampak penerapan ABC terhadap terkait laba operasi PT
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
disebutkan diatas maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui cara perhitungan harga pokok produksi program acara
televisi yang diterapkan oleh PT Televisi Transformasi Indonesia.
2. Untuk mengetahui cara perhitungan harga pokok produksi program acara
televisi jika menggunakan sistem ABC.
3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan sistem ABC terhadap pengukuran
laba operasi perusahaan
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan
sebagai berikut:
1. Bagi Penulis
Bagi penulis memberikan manfaat berupa syarat untrue memperoleh gelar
Saijana Ekonomi Jurusan Akuntansi Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakaita, dan mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh di
dunia pendidikan ke dunia kerja yang sesungguhnya, serta memahami
proses produksi program acara televisi dengan kinerja produsemya.
2. Bagi Perusahaan
Memberikan kontribusi praktis untuk PT Televisi Transformasi Indonesia
dalam analisa pembuatan budgeting dan pelaksanaannya oleh produser
agar dapat berjalan secara efektif dan efisien.
3. Bagi Pihak Lain
Dalam ha! ini dikhususkan untulc mahasiswa atau peneliti, memberikan
kontribusi pada pengembangan teoritis yang berkaitan dengan produksi
program acara televisi dari sisi akuntansi manajeme11.
BABil
KERANGKA TEORITIS
A. Konsep Activity Based Costing
1. Definisi Activity Based Costing
Ada berbagai definisi yang menjelaskan tentang sistem ABC itu
sendiri, ini dikarenakan konsep dari sistem ABC yang cenderung baru
sehingga kemllllgkinan lllltuk terns berkembang terbuka lebar. Di
antaranya adalah:
Menurut Morse dkk. (1991), dalam jumal Nurhayati (2004:2),
memberikan definisi mengenai ABC, sebagai:
"Sistem pengalokasian dan pengalokasian kembaU biaya ke objek biaya dengan berdasarkan aktivitas yang menyebabkan biaya. Sistem ABC ini didasarkan pada pemikiran bahwa aktivitas penyebab biaya dan biaya aktivitas harus dialokasian ke .objek biaya dengan dasar aktivitas biayatersebut dikonsumsikan. Sistem ABC ini menelusuri biaya ke produk sebagai dasar aktivitas yang digunakan untuk menghasilkan produk tersebut. "
Sedangkan Garrison (1991), dalam jurnal Nurhayati (2004:2),
mempllllyai pendapat sendiri mengenai sistem ABC:
"Sistem ABC sebagai suatu metode kalkulasi bilwa yang menciptakan suatu kelompok biaya untuk setiap kejadian atau transaksi (aktivitas) dalam suatu organisasi yang berlaku sebagai pemacu biaya. Biaya overhead kemudian dialokasikan ke produk danjasa dengan dasar jumlah dari kejadian at au transaksi produk at au jasa yang dihasilkan tersebut. "
Menurut Ravhurn (1991)_ senerti vllnCT Clilrntin rlllri h1rnlll lrnnrn
"ABC sebagai suatu sistem yang mengakui bahwa pelaksanaan aktivitas menimbulkan konsumsi sumber daya yang dicatat sebagai biaya, atau dengan kata lain bahwa ABC tersebut adalah merupakan pendekatan kalkulasi biaya yang berbasis pada transalrsi. Sistem biaya ABC itu sendiri adalah mengalokasikan oiaya ke transaksi dari aktivitas yang dilaksanakan dalam suatu organisasi, dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut secara tepat ke produk sesuai dengcm pemakaian aktivitas setiap produk. "
Mulyadi (2001 :34) memberikan defmisi mengenai sistem ABC
sebagai: ·
"Sistem ini merupakan salah satu wujud pelepasan akuntansi manajemen dari dominasi akuntansi keuangan. Sisf,em ini dirancang atas dasar landasan pikiran bahwa cost object memerlukan aktivitas dan aktivitas mengkonsumsi sumber daya. "
Sedangkan Carter dan Usry (2004:496) mendefmisikan sistem
ABC sebagai berik.ut:
"ABC sebagai suatu sistem pehitungan biaya di mana tempat penampungan biaya overhead yang jumlahnya lebih dari satu dialokasikan menggunakan dasar yang memasukkan satu atau lebihfaktor yang tidqk berkaitan dengan volume (non-volume-related factor)."
Dari teori-teori di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem
ABC merupakan suatu sistem kalkulasi biaya dimana penelusurannya
tidak hanya se.kedar membebankan biaya bahan baku langsung dan biaya
tenaga kerja Jangsung ke setiap unit produksi, tetapi juga melakukan
penelusuran menggunakan aktivitas yang terlibat dalam suatu produksi,
dan kemudian mengalokasikan biaya tersebut ke produk sesuai dengan
pemakaian aktivitas setiap produk. Aktivitas-aktivitas ini digunakan
~ ................... : ,.:J,..,..,.._ ------..1-1!--- 1_!_ "
dari penggunaan alokasi biaya dengan mudahnya dapat ditelusuri.
Aktivitas-aktivitas yang terjadi tidak terlepas dari asumsi bahwa setiap
aktivitas yang terlibat dalam suatu produksi akan menimbulkan suatu
pemicu biaya (cost-driver), diinana pemicu biaya ini harus diperhatikan
pula karena mengandung uusur kemelekatan dalam perancangan suatu
sistem perhitungan biaya berdasarkan sistem ABC.
2. Manfaat Dan Keunggulan Sistem ABC
Manfaat sistem biaya activity-based costing (ABC) bagi pihak
manajemen perusahaau menurut Forbest (1996:337) adalah:
a. Membantu l\:lembuat Keputusan Strategis
Informasi yang lebih akurat dan objektif menyediakan membantu
peningkatan pembuatan keputusan strategis untuk:
l) Strategi penentuan harga
2) Manajemen lini produk
3) Keputusan membuat atau membeli
4) Rasionalisasi produk
5) Keputusan menyewa atau memiliki
b. Penempatan Informasi Pemicu Kerja Ke Aktivitas
Pemicu kerja merupakan suatu pengukurim yang menghasilkan
aktivitas dan memulai proses menkonsumsi sumber daya dengan
aktivitas yang terlbat. ABC menggunakan pemicu kei:ia untuk
mengidentifikasikan apa yang menyebabkan kerja berjalan dan
menetapkan pengkonsumsian sumber daya ke aktivitas dan aktivitas
ke produk ataujasa.
c. Efektivitas Operasional
Mengetahui bagaimana pekerjaan berjalan demgan analisis aktivitas
yang hati-hati membantu ari::a kerja mant'\iemen fungsional dalam
peningkatan efektivitas operasional sebagai:
1) Memprioritaskan usaha peningkatan
2) Mengidentifikasi pekerjaan menambah nilai lawan tidak
menambah nilai
3) Proses pendesainan ulang
4) Menampilkan ukuran
5) Penyusunan kembali arus kerja
d. Sasaran Informasi
ABC menginformasikan area kerja ftmgsional manajer tentang area
kerja mereka dengan menyediakan objektif dan informasi tepat waktu
pada:
1) Proses
2) Pemicu kerja
3) Aktivitas
4) Produk
5) Liniproduk
6) Pelanggan
,.,, n_1_
8) Penampilan stafkaryawan
e. Kesatuan Aktivitas Ke Dalam Proses Bisnis "End to End"
Menghitung keseluruhan kegiatan produksi berdasarkan aktivitas
dengan mengacu pada biaya yang mempengaruhi per departemen
yang terlibat dalam proses produksi tersebut menjadi kesatuan
aktivitas. ·
f. Mengatur Aktivitas Menjadi Area Kerja Fuugsioual
Menyediakan informasi perbandingan dimana pada saat masalah
timbul manajemen dapat fokus ke sumber masalahnya dengan
berupaya unmk mengeliminasikan campur tangan dengan segera.
Berikut adalah beberapa keunggulan dari sistem ABC dalam
peuentuan biaya produksi:
a. Biaya produk yang lebih realistik.
b. Semakin banyak overhead dapat ditelusuri ke produk.
c. Sistem biaya ABC mengakui bahwa aktivitaslah yang menyebabkan
biaya bukanlah produk, dan produklah yang mengkonsumsi aktivitas.
d. Sistem biaya ABC memfokuskan perhatian pada sifat riil dari
peri~aku biaya dan membantu dalam mengurangi biaya dan
mengidentifikasikan aktivitas yang tidak menambah nilai terhadap
produk.
e. Sistem biaya ABC mengakui kompleksitas dari diveritas produksi
yang modem dengan menggunakan banyak pemacu biaya, banyak
dari pemacu biaya tersebut adalah berbasis transaksi dari pada
berbasis volume produk.
f. Sistem biaya ABC memberikan suatu indikasi yang dapat diandalkan
dari biaya produk variabel jangka panja:ng yang relevan terhadap
pengambilan keputusan strategik.
g. Sistem biaya ABC cukup fleksibel untuk menelusuri biaya ke proses,
pelanggan, area tanggungjawab manajerial, dan juga biaya produk.
3. Dasar-Dasar Penerapan Sistem ABC
Dalam sistem biaya ABC menurnt Nurhayati (2004:5), produk
diartikan sebagai barang atau jasa· yang bernsaha dijual oleh pernsahaan,
produk tersebut dihasilkan melalui aktivitas pemsahaan dan aktivitas
inilah yang mengkonsumsi sumber daya. Biaya yang tidak dapat
didistribusikan secara langsung pada produk a:kan dibebankan pada
aktivitas · yang menyebabkan biaya tersebut timbul. Biaya untuk tiap
aktivitas ini kemudian dibebankan pada produk yang bersangkutan.
Hubungan untuk mengalokasikan biaya ke produk dinyatakan dalam
gambar berikut:
Gambar2.1. Model Dasar Activity Based Costin!: (ABC)
Dasar-dasar sistem ABC ini mencakup biaya produksi tidak
langsWlg (overhead), aktivitas, tujuan biaya, dan pemacu biaya, se1ia
tanpa mengkesampingan kelompok biaya yang tei:jadi.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001 :34) melniliki pendapat sendiri
tentang model dasar sistem ABC, dimana dia mengatakan bahwa: "Sistem
ABC ini dirancang atas dasar landasan pikiran bahwa cost object
memerlukan aktivitas dan aktivitas mengkonsumsi sumber daya.
Berdasarkan landasan pikiran ini dibangWl keyakinan dasar baru bahwa
biaya ada penyebabnya, dan penyebab biaya dapat dikelola." Berikut
adalah bagan model dasar ABC menurut Mulyadi (2001 :35):
Pengelolaan aktivitas merupakan
pengelolaau terhadap aktivitas-penambah
dan bukan-penambah nilai dalam
menghasilkan cost object dengan
mengkonsumsi SW11ber daya
Gambar2.2.
Biaya mernpakan ukuran sumber daya
yang dikonsW11si untuk melaksanakan
aktivitas dalam menghasilkan cost
object (produk/jasa)
Dari gambar di atas, terlihat bahwa Mulyadi mencoba untuk
menjelaskan bahwa dalam melayani kebutuhan pellanggannya, perusahaan
akan melakukan pengelolaan aktivitas-aktivitas yang tentunya menambah
nilai dalam menghasilkan cost object dengan mengkonsumsi sumber daya
yang ada. Dengan melihat kecenderungan ini, perusahaan tentunya tidak
akan melakukan aktivitas-aktivitas bukan penambah nilai bagi konsumen.
Untuk melaksanakan ha! itu perusahaan akan senantiasa melakukan
perbaikan-perbaikan terhadap aktivitas-aktivitas untuk menghasilkan
produk atau jasa yang lebih baik, yang nantinya akan diserahkan kepada
pelanggan.
Menurut Garrison dan Noreen (2003:317) dasar-dasar pembebanan
biaya dalam sistem ABC adalah sebagai berikut:
a. Biaya produksi dan non-produksi dibebankan ke produk
b. Beberapa biaya produksi tidak dimasukkan ke 'biaya produk
c. Ada sejumlah pul biaya overhead, setiap pul dialokasikan ke produk
dan 'objek perhitungan biaya (costing) lainnya dengan mengunakan
ukuran aktivitas masing-masing yang khusus
d. Basis alokasi biasanya berbeda dengan basis alokasi dalam sistem
akuntansi.biaya tradisional
e. Tarif overhead atau tarif aktivitas disesuailkan dengan kapasitas
aktivitas dan bukannya dengan kapasitas yang dianggarkan
4. Perancangan Sistem ABC
Berikut adalah tahapan perancangan sistem ABC menumt
Garrison dan Noreen (2003:322-332):
a. Mengidentifikasikan dan Mendefinisikam1 Aktivitas dan Pnl
Aktivitas
Menurut pendapat mereka langkah utania yang pertama dalam
menerapkan sistem ABC adalah mengidentifikasikan aktivitas yang
akan menjadi dasar sistem tersebut. Namun ada beberapa masalah
yang akan ditimbulkannya, karena aktivitas-aktivitas perusahaan bila
dirunut sampai ke aktivitas dasarnya tentu akan diperoleh catatan
aktivitas yang sangat panjang, dan ha! ini dapat dipastikan akan
memakan· biaya yang tidak sedikit untuk menerapkan sistem ABC
yang melibatkan sejumlah besar aktivitas perusahaan.
Pada tahap ini diperlukan pengamb:ilan keputusan untuk
mengidentifikasi aktivitas-aktivitas dalam tingkat yang sesuai
menjadi pusat-pusat aktivitas yang terpisah.
Menurut Garrison dan Noreen (2003:451) terdapat lima
tingkat umum aktivitas, di mana masing-masing tingkat aktivitas
dibagi-bagi lagi menjadi pusat aktivitas tertentu, yaitu:
1) Aktivitas Tingkat Unit
Aktivitas ini dilakukan untuk setiap unit produksi, artinya biaya
yang dialokasikan pada aktivitas tingkat unit bersifat proporsional
2) Aktivitas Tingkat Batch
Aktivitas ini dilakukan setiap batch diproses, tanpa
memperhatikan unit yang ada dalam batch tersebut. Biaya pada
tingkat batch lebih tergantung pada jumlah. batch yang diproses
dan bukannya pada jumlah unit produksi, jumlah unit yang dijual
atau ukuran volume yang iain.
3) Aktivitas Tingkat Produk
Berkaitan deugan produk spesifik dan biasanya dikerjakan tanpa
memperhatikan berapa batch atau bempa unit yang diproduksi
atau dijual.
4) Aktivitas Tingkat Pelanggan
Berkaitan dengan pelanggan khusus dan meliputi aktivitas yang
tidak terpaku pada produk tertentu.
5) Aktivitas Pemeliharaan Organisasi
Aktivitas ini dilakukan tanpa mempeihatikan pelanggan mana
yang dilayani, barang apa yang diproduksi, berapa batch yang
dij alaukan, atau berapa unit yang dibuat.
Pul biaya aktivitas menurut Garisson dan Noreen (2003:324)
adalah sebuah "wadah" yang mengakumulasikan semua biaya yang
berkaitan dengan aktivitas tunggal dalam sistem ABC. Pu! biaya
aktivitas ini di dalam sistem ABC kemudian lebih dikenal dengan
pemicu biaya (cost driver). Menurut Simarnora (2002:131) terdapat
dua faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih pemicu biaya,
yaitu:
1) Kemudahan pencarian data yang berkaitan dengan pemicu biaya.
2) Kadar yang terhadapnya pemicu biaya mengukur konsumsi
aktual oleh produk aktivitas yang terlihat.
b. Bila Muugkin, Telusuri Biaya Overhead Secara Langsung Ke
Aktivitas dan Objek Biaya ·
Pada tahap ini dalam menerapkan sistem ABC secara langsung
menelusuri sejauh mungkin berbagai biaya OV<~rhead ke objek biaya.
Hal ini dilakukan untuk melihat tingkat efeklivi.tas dan efisiensi biaya
overhead tersebut dalam membentuk suatu produk yang berkualitas.
c. Membebankan Biaya Ke Pul Kas Biaya Aktivitas
Sebagian besar biaya overhead diklasifikasikan dalam sistem
akuntansi dasar perusahaan berdasarkan departemen di mana biaya
tersebut terjadi. Dalam situasi seperti itu, biaya departemen tersebut
dibagi dengan beberapa pu1 biaya aktivitas menggunakan proses
alokasi yang disebut alokasi tahap pertama. Alokasi tahap pertama
dalam sistem ABC adalah proses pembebanan biaya ke pu1 kas biaya
aktivitas.
d. Menghitung Tarif Aktivitas
Tarif aktivitas ini digunakan untuk pembebanan biaya overhead ke
produk dan pelanggan. Tim ABC menentukan total aktivitas
dan untulc melayani pelanggan pada saat ini. Tarif aktivitas dihitung
dengan membagi total biaya untulc masing-masing ak:tivitas dengan
total ak:tivitasnya.
e. Membebankan Biaya Ke Objek Biaya D1mgan Menggunakan
Tarif Aktivitas dan Ukuran Aktivitas
Langkah kelima dalam penerapan ABC disebut alokasi tahap kedua.
Dalam alokasi tahap kedua ini, tarif aktivitas digunakan untulc
membebankan biaya produk dim pelanggan.
f. Menyiapkan Laporan Manajemen
Pada tahap ini, manajemen menyiapkan laporan manajemen sebagai
basil pertanggungjawaban atas proses ak:tivitas-ak:tivitas di dalan1
sistem ABC. Dalam laporan manajemen ini terdapat kombinasi biaya
dalam membentulc sebuah produk, dan tentunya dikurangkan dari
basil penjualan untulc mendapatkan laba yang diperoleh dari produk
tersebut.
5. Pedoman Pengurangan Biaya Cara ABC
Menurut Forbest (1996:317-320), ada lima pedoman dasar untulc
mengurangkan biaya dengan cara ABC:
a. Mengurangi Waktu atau Usaha yanir. Dibutuhkan Untuk
Menjalankan Sebuah Aktivitas
Elemen kunci dari peningkatan adalah mengurm1gi wak:tu atau usaha
yang dibutuhkan untulc menjalankan sebuah aktivitas. Pengurangan
. . . . . . .
b. Mengeliminasi Aktivitas yang Tidak Dipel!'lukan
Ada beberapa ak:tivitas yang dikandidatkan untuk dieliminasi karena
ak:tivitas-ak:tivitas tersebut tidak berharga bagi pelanggan atau tidak
esensial dalarn operasional perusahaan.
c. Memilih Aktivitas Berbiaya Rendah
Para pendesain produk dan proses seringkali mempunyai pilihan
diantara ak:tivitas bersaing. Kecenderungan terhadap penawaran
dalarn mengurangi biaya dengan pengarnbilan ak:tivitas berbiaya
rendah.
d. Membagi Aktivitas Bila Diperlukan
Hal ini ditujukan untuk pelanggan yang memiliki kebutuhan unik,
karena jika pelanggan yang memiliki kebutuhan unik tersebut,
diperlukan melakukan ak:tivitas spesifik sesuai dengan keinginan
pelanggan tersebut. Narnun, jika pelanggannya memiliki kebutuhan
yang sarna, maka sangat mubazir jika tidak melayani kebutuhan
tersebut dengan ak:tivitas yang sama.
e. Memperbaiki Sumber Daya yang Tidak DipE,rlukan
Dalarn analisis final, biaya dapat dikurangi hanya jika sumber daya
dieliminasi atau diperbaiki. Sumber daya dapat diperbaiki dengan
cara pertumbuhan bisnis pengetatan biaya, mengalihkan sumber daya
ke iiktivitas lainnya, atau menghapus sumber daya tersebut dalarn
perusahaan.
6. Profitabilitas
Setiap ·perusahaan yang didirikan di muka bumi ini memiliki satu
tujuan yang sama, yaitu mengerahkan sumber daya yang ada di
perusahaan sedemikian rupa sehingga terjadi perputaran modal dalam
perusahaan secara menguntungkan.
P.ada dasarnya profitabilitas adalah suatu daya dan upaya yang
dilakukan oleh perusahaan untuk mendapatkan profit (laba). Sedangkan
cara sederhana dalam mengukur tingkat laba yang dapat diterima oleh
perusahaan itu adalah dengan membandingkan antara pendapatan yang
diterima oleh perusahaan dengan biaya-biaya (cost) yang dibutuhkan
untuk membuat suatu produk.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati (2004:13), untuk
melihat tingkat profitabilitas dalam efektifitas penggunaan ABC
digunakanlah ratio keuntungan kotor karena yang diukur adalah biaya
produksi.
Rasio keuntungan kotor menyatakan presen1ase ratio keuntuugan
kotor terhadap hasil penjualan produk. Keuntungan kotor ini didapat dari
hasil penjualan dikurangi dengiiu harga pokok produksi. Infonnasi
keuntungan kotor dapat berupa laba atau rugi bruto tiap produk yang
diperlukan, untuk mengetahui kontribusi tiap order dalam pengeluaran
yang non-produksi.
7. Sistem Tradisional Versus Sistem ABC
a. Sistem Biaya Tradisional
Menurut ·Brimson (1991:7) sistem akuntansi berdasarkan biaya
tradisional didesain untuk zaman dahulu ketika tenaga kerja langsung
dan bahan baku langsung merupakan faktor utama dalam produksi,
teknologi stabil, aktivitas overhead mendukung proses produksi, dan
hanya memproduksi dalam va:tietas terbatas.
Sedangkan menurut Ga:tisson dan Noreen (2003:340)
mengatakan bahwa metode akuntansi biaya tradisional rentan
terhadap beberapa kelemahan yang dapat mengakibatka:n biaya untuk
pembuataii keputusan terdistqrsi. Maksudnya di sini adalah dengan
metode tradisional ini, produk menjadi terbeba:ni oleh bermacam
macam biaya, termasuk biaya-biaya yang tidak menambah nilai
produk (non-value added), sehingga dapat mcnyebabkan kesalahan
dalapi pembuatan kebutusan karena biaya agak sulit untuk ditelusuri.
Kembali pada Brimson (1991:7), menurutnya sistem
akunta:nsi biaya tradisional tidak menyediakan informasi yang
memada:i untuk mengidentifikasikan penyebab biaya. Dalam situasi
dima:na biaya dinilai ma:najemen terlalu tinggii, manajer cenderung
mengandalkan pemotongan biaya overhead antar departemen untuk
mengendalikan pemborosan terhadap kele11gaha:n informasi yang
tepat. Sehingga ketika laba menurun ataupun hila:ng, maka
'. .. ~
pinggang" dengan cara yang sa1ah dan maksud yang salah.
Pendekatan umum yang biasanya diambil, yaitu:
I) Pengurangan secara menyeluruh dalarn anggaran di semua
departemen
2) Pembekuan pada kenaikan gaji
3) Pembekuan pada aktivitas overhead
4) Pensiun dini
5) Pembekuan pada pelatihan dan perjalanan yang tidak esensial
6) Pembekuan pada penerimaan karyawan
7) Pembekuan pada investasi
b. Perbedaan Sistem Biaya Dengan Sistem ABC
Menurut Carter dan Usry (2004:500) mengatakan bahwa perbedaan
umum antara sistem ABC dan sistem tradisional adalah homogenitas
dari biaya dalam satu tempat penampungan biaya. ABC
mengharuskan perhitungan tempat penampungan biaya suatu
aktivitas, maupun identifikasi suatu pemicu biaya. Sehingga akan
berakibat lebih banyak kehati-hatian dalam membentuk tempat
penampungan biaya dalam sistem ABC dibandingkan dengan sistem
biaya tradisional yang hanya menelusuri biaya bahan baku langsung
dan biaya·tenaga kerja langs~g ke setiap unit output.
Perbedaan lainnya menurut Carter dan Usry (2004:500)
adalahbahwa semua sistem ABC adalah sist,em perhitungan dua .
perhitungan satu tahap, dan penggunaan sistem dua tahap pada sistem
tradisional hanya apabila jika departemen atau pusat biaya lain dibuat.
B. Klasifikasi Biaya Produk
Pengklasiftkasian biaya diperlukan untuk memudahkan perhitungan
atas data-data biaya berdasarkan pencatatan klasifikasi biaya yang seharusnya.
Karena penelitian ini hanya menelusuri biaya ke dalam produk, maka
klasifikasi yang akan digunakan adalah klasifikasi biaya produk. Menurut
Carter dan Usry (2004:40), klasifikasi biaya dalam hubimgannya dengan
produk dibagi menjadi dua e!emen biaya, yaitu:
1. Biaya Manufaktur
Biaya manufaktur ini menurut Carter dan Usry (2004:40), disebut
juga biaya prqduksi atau biaya pabrik, di mana terdapat 3 elemen biaya
yang membentuknya, yaitu:
a. Bahan Baku Langsung
Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang membentuk
bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit
dalam perhitungan biaya produk.
b. Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang melakukan konversi
bahan baku langsung menjadi produk jadi dan dapat dibebank:an
secara layak ke produk tertentu.
c. Overhead Pabrik
Overhead pahrik terdiri atas semua hiaya rnanufaktur yang tidak
dapat ditelusuri secara langsung ke output tertentu. Overhead pahrik
ini dihagi menjadi 2 elemen hiaya, yaitu:
1) Bahan Baku Tidak Langsung
Bahan haku tidak langsung adalah hahan haku yang diperlukan
lintuk penyelesaian suatu produk tetapi tidak diklasifikasikan
sehagai hahan haku langsung karena hahan haku tersehut tidak
menjadi hagian dari produk.
2) Tenaga Kerja Tidak Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kt~rja yang tidak dapat
ditelusuri langsung ke konstruksi atau komposisi dari produkjadi.
2. Behan Komersial
Sedangkan menurut Carter dan Usry (2004:43), terdiri dari 2
klasifikasi hesar, yaitu:
a. Behan Pemasaran
Behan pemasaran mulai dari titik di mana hiaya manufaktur herakhir,
yaitu ketika proses manufaktur selesai dan produk dalam kondisi siap
dijuiil.
h. Behan Administrasi
Behan admninistrasi termasuk hehan yang terjadi dalam mengarahkan
dan meng~ndalikan organisasi.
C. Proses Produksi Acara Televisi
Pada proses produksi acara televisi ini dibagi menjadi tlga tahapan
menurut Herbert Zettl (1992:477-484), yaitu:
1. Tahap P.ra Produksi
Dalam tahap ini menurut Herbert Zettl merupakan tahap
komunikasi dan koordinasi dalam proses produksi. Maksudnya di sini
adalah produser harus menetapkan segmentasi pasar apakah yang dituju
untuk memasarkan acara televisi .yang akan di produksi, koordinasikan
berbagai elemen produksi secara maksimal untuk membuat sebuah
program yang bermanfaat.
Mengidentlfikasikan orang-orang yang secara langsung ataupun
tldak langsung terlibat dalam rencana produksi clan membuat komunikasi
yang lancar di antara unit-unit produksi tersebut. Komunikasi yang la.near
memungkinkan produser dapat mengkoordinasikan elemen-eleme11
produksi secara efisien dan dapat dipercaya, yaitu:
a. Merencanakan Tim
Tim produksi diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: "above-the-line"
dan "below-the-line." Tim produksi above-the-line termasuk orang
orang yang sebagian besar turut serta dalam aktivitas 11011-teknis dan
tidak mengoperasikan peralatan, seperti pe11ulis 11askah, sutradara
(director), pe11ata gerak (art director), pemanclu bakat (talent), dan
berbagai asisten produksi. Tentunya, kebanyakan stasiun televisi
PF':->1p1 '<'·r· "<A -·' . ,.1,., P,t. l\N UTAMt lj !'l C" ,,\ · '"' 0 fl1HfD Jl.\fl'.AJc;;TA
digaji oleh stasiun televisi itu sendiri. Hanya jaringan yang besar atau
perusahaan produk:si independen yang secara reguler mempekerjakan
para pekerja paruh waktu ke dalam tim above-the-line.
Sedangkan tim below-the-line secara umum terdiri dari orang-
orang yang mengoperasikaa peralatan atau mengawasi berbagai
aktivitas. Diantaranya adalah pengawas studio, penata teknis
(technical directors!TDs), operator kamera, teknisi audio, penata
cahaya (lighting directors/LDs), manajer lapaugan, editor videotape,
operator C.G, operator VTR, dan lain sebagainya.
b. Peralatan Produksi
Walaupun untuk menjadi seorang produser yang haik tidak
dihutuhkan seorang yang ahli elektronik:, t•~tapi diperlukan juga
pengetahuan tentang peralatan produksi utama dan cara
mengoperasikannya. Meninjau ulang kebutuhart awal dan melihat tipe
produksi apa yang dipilih, tentu saja, yang p1~ralatan paling efisien
dan paling dibutuhkan yang sehenarnya digunakan atau yang
termasuk · dalam budget. Koµsultasikan dengan staff teknisi yang
membutuhkan peralatan tersebut atau tugas produksi lainnya.
c. Tim Produksi
Agar merekrut dan mengkoordinasikaa tim produk:si dengan baik,
proquser hams mengetahui posisi yang tepat dan pertanggungjawaban
dari setiap thn produksi above-the-line dan below-the-line, serta
1 ' • 1
Produser tidak harus melakukan semua hal yang berkaitan dengan
produksi seorang diri, belajarlah untuk mempercayai kemampuan dari
tiin yang dibentuk dan bagaimana membuat mereka bekerjasama
dengan efisiensi yang maksiinum.
d. Jadwal
Menjadwalkan secara hati-hati rencana para personal yang terlibat,
peralatan, dan studio, atau perihal produksi lainnya. Penjadwalan
akan terasa lebih sulit dibandingkan dengan ekspektasi awal dan
seorang produser yang baik harus lebih sabar menyikapinya, serta
mempersiapkan waktu yang lebih fleksibel untuk mengkompromi
kannya.
e. Faktor Produksi Lainnya
Kebanyakan produksi terkait dengan fasilitas dan orang yang terlibat,
biasanya, tidak ada hubungannya dengan stasiun atau perusahaan
produksi. Elemen-elemen produksi inilah yang membutuhkan
perhatian yang lebih. Seperti ijin peliputan, mengontak artis untuk
hadir dalam acara yang diproduksi, tempat penginapan apabila
melakukan syuting di lapangan, dan lain sebagainya.
2. Tahap Produksi
Setelah tahap pra-produksi selesai, saatnya untuk memulai proses
produksi yang sebenarnya. Dalan1 proses ini tennasuk banyak fase yang
terkadang mengalami kemajuan dan rangkaian ke:berhasilan, terkadang
tumpang tindih, dan terkadang terlihat tidak terkeudali. Dalam talmp ini
terdapat beberapa prinsip tahapan produksi:
a. Metode Produksi dan Ruang Lingkup
Walaupun metode dasar prodi.Jksi telah ditetapkan - sebagai contoh,
menggunakan multi-kamera atau kamera tunggal di dalarn studio -
kembali pada proses yang dibutuhkan dan eek apakah metode yang
dipilih, tentu saja, metode yang paling efisien. Tetapkan dalarn
pikitan bahwa studio memerlukan kont:rol yang optimal dan
disituasikan pada pernilihan lokasi yang sesuai dengan biaya yang
relatif rendah.
b. Pemand~ Bakat (Talent)
Terutama pada acara televisi yang rutin, seperti acara herita atau
wawancara, pemandu bakat merupakan bagian pegawai tetap stasiun
televisi. Tetapi apabila produser mempekerjakan pemandu bakat
untuk tujuan tertentu, harus dirundingkan dengan agensi pencari
bakat dan/atau sutradara dari acara yang diproduksi. Jika tidak
diperlukan untuk mempekerjakan agensi pencari bakat, maka
produser bisa menyeleksi sendiri pemain yang diinginkan. Tetapi
keputusan akhimya untuk para pemain yang akan tampil dalarn acara
televisi berada pada sutradara, bukan di timgan produser. Jika
produser perlu untuk mempekerjakan tim produksi above-the-line
dari luar stasiun televisi, maka pastikan bahwa mereka merniliki
kual.ifikasi yang bagus dan mengikat kontrak sesnai dengan regnlasi
yang berlaku.
c. Personil Below-The-Line
Kecuali produser independen, tim below-the-line dipeke1jakan oleh
manajer prodnksi dari stastiun yang terkait. Dalam ha! ini, produser
tidak mempunyai kuasa untuk menolaknya. Apapun alasannya
produser harus bekerjasama dengan tim above-the-line yang dipilih.
d. Pembahasan Produksi Awai
Sebelum pertimbangan akhir below-the-line, produser harus
mengadakan pembahasan produksi untuk pe1tama kalinya. Dalam
rapat ini produser mempresentasikan tujuan acara atau serial acara
dan mendiskusikan bagaimana ide-ide dapat direalisasikan secara
baik dalam acara televisi. Berikut adalali tugas-tugas spesifik yang
harus diperhatikan selama pembaliasan prodnksi:
1) Untuk penulis naskali: lengkapi naskali tepat waktu
2) Untuk penata gerak: persiapkan desain tepat waktu
3) Untuk sutradara: rincikan seluruh fasilitas teknis tepat waktu dan
persiapkan pemain.
4) Untuk manajer produksi: jadwalkan pelatihan dan waktu tayang,
fasilitas studio, km lapangan, dan fasilitas pasca-produksi.
5) Untuk pengawas teknisi: Tugas penata teknis dan studio atau km
EFP.
6) Untuk semua: memperhitungkan budget secara tepat untuk
semua beban yang terkait.
Setelah rapat selesai, seluruh orang produksi harns menjebatani
komunikasi (seperti memakai handy talky) dan saling berkomunikasi
satu sama lain untuk memenuhi tugas yang diberi dengan tepar
waktu.
e. Pembahasan Naskah
Setelah naskah selesai dibuat, produser harns mendiskusikan naskah
tersebut ke penulisnya untuk mengetahui maksud dan tujuan
nask;ahnya tersebut. Setelah itu bahas pula ke selmuh anggota
produksi agar sutradara dapat mengkomunikasikan konsep produksi
yang cocok dan media yang dibutuhkan.
f. Penjadwalan Akhir
Seperti yang ditekankan sebelumnya, bahwa penjadwalan adalah
salah satu ha! yang esensial untuk aktivitas pra-produksi dan aktivitas
produksi. Waiau semua ha! telah dijadwalkan secara baik, eek
kembali penjadwalan demi kelancaran proses produksi.
g. Permohonan Fasilitas
Daftar permohonan fasilitas semua bagian peralatan, dan terkadang
semua properti, dibutuhkan da!am sebuah produksi. Pihak-pihak yang
terkait bertanggungjawab Ulltuk memenuhi berbagai permohonan
fasilitas dari unit operasi ke tillit operasi lainnya. Dalam operasional
terkadang pennohonan fasilitas ini diambil etlih oleh produser atau
sutradara; sedangkan pada operasional berskala besar, kendali diam bi!
alih oleh mauajer produksi.
h. Mencatat Informasi
Sebagai seorang produser di sebuah stasiun te!evisi, butuh pennintaan
ke departemen yang terkait dengan seluruh infonnasi yang
dibutuhkan, seperti judul acara, tanggal penayangan, dan waktu
pem1yangan terbaik untuk acara yang akan diproduksi.
i. Publisitas dan Promosi
Acara terbaik sekalipun tidak berharga jika tidak ada satu orang pun
tahu tentang acara tersebut. Selama pra-produksi, bertemu dengan
departemen publikasi dan promosi dan menginformasikan kepada
mereka tentang kelanjutan produksi. Pekerjaan publisitas terbentur
pada gap antara potensial penonton dengan penonton yang
sebenarnya.
j. Pelatihan dan Pertunjukan
Setelah produser melakukan pekerjaannya dengan baik, tugas
selanjutnya akan diambil alih oleh produser. Sutradara akan
memimpin pelatihan yang dibutuhkan dan EFP atau studio produksi.
Berusaha untuk sedekat mungkin dengan sutrac!ara, jika ada usulan
mengenai acara, produser bisa mendikte komentamya dan
mendiskusikannya ke sutradara. Selama pertunjukan yang
sebenarnya, usahakan untuk tidak turut cmnpur dengan apa yang
sutradara lakukan, kecuali sutradara melakukan kesalahan besar.
3. Tahap Pasca Produksi
Setelah acara selesai diproduksi, produser juga harus mengisi
laporan; membayar tagihan atas ptoduksi. Untuk J,ebih lengkapnya pasca
produksi dibagi menjadi tiga, yaitu:
a. Editing Pasca Produksi
Beberapa produser merasa bahwa mereka harus mengawasi secara
seksama atas keseluruhan editing video dan aktivitas penjernihan
suara, sementara yang lainnya melimpahkan beberapa tanggungjawab
ke sutradara. Dalmn beberapa kasus, produser harus mengecek sekali
lagi beberapa ha! berikut:
1) Tersedianya fasilitas editor, serta video clan audio pasca-produksi.
2) Memperhatikan pengeditan dan mendiskusikannya dengan
sutradara dan editor.
3) Estimasikan bi a ya untuk editing.
4) Publisitas.
5) Jika produksinya untuk perusahaan atau organisasi non
penyiaran, atur tanggal pertemuan untuk mendiskusikan progrmn
acara .dengan klien.
6) Tetap membuka kritik dan saran, clan mendengarkan secara
seksmna rekomendasi dari eksekutif produser, manajer program,
b. Timbal Balilc dan Evaluasi
Timbal balik di sini adalah memberikan semacam kesempatan kepada
penonton untuk memberikan kritik dan saran melalui media tertentu
yang telah ditunjuk (seperti nomor telepon, alamat surat, fax, email,
dsb), agar para penonton ikut senang karena mierasa pendapat mereka
didengar. Pada akhimya, evaluasi kinerja dari proses produksi yang
telah dilakukan. Untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan
kualitas dari acara yang telah diproduksi.
c. Menyimpan Rekaman
Yang terakhir harus dilakukan adalah menyimpan rekaman atas acara
yang telah diproduksi dengan baik, pastikan bahwa selurnh rekaman
final tersimpan secara Jengkap. Setidakuya, harus terkandung: (1)
proposal :program, (2) jadwal produksi, (3) permohonan fasilitas, ( 4)
daftar personil above-the-line dan below-the-line, ( 6) daftar pemnndu
bakat, (7) berbagai izin terkait, dan (8) naskah syuting.
D. Elemen Biaya Produksi Acara Televisi
Berikut adalah elemen-elemen biaya dasar menurut Bobker clan
Marinis (1973:86-103) dalam pembuatan budget yang penggunarumya hampir
mirip untuk semua tipe produksi acara televisi:
1. Film dan Lab.oratorium
Semua biaya yang terkait dengan pembelian bahan mentah dan
mentah dan pencetakan akhir dan pencetakan ulang dari film yang sudah
jadi - harus di\:antumkan dalam budget. Biaya laboiratorium dari film yang
sudah jadi ditentukan oleh durasi film dan meliputi berbagai macam
kegiatan pencetakan.
2. Pengerjaan Optik
Selama produksi berjalan, banyak berbagai macam pengerjaan
optik yang berbeda mungkin terlibat, termasuk penc:etakan optikal kembali
dari adegan, spesial efek, distorsi warna, pembesaran layar, dim fotografi
judul optik. Walaupun produser yang telah berpengalaman melalcukan
dengar pendapat dengan departemen yang ·bersangkutan tentang
pengerjaan optik, sangat sulit mengantisipasi secara akurat seluruh efek
optik yang dibutuhkan. Bijak bila ketika memperkirakan budget soal ini
untuk membuat pencadangan untuk biaya yang tidak terduga (sebaiknya
menambahkan 2 sampai 3 pesen dari total budget untuk pekerjaan optik).
3. Biaya Naskah dan Papan Cerita
Semua biaya yang berkaitan secara langsung untuk penelitian dan
penulisan naskah harus dicantumkan dalam budget. Ini te1masuk honor
penulis, biaya· perjalanan, penelitian, penulisan, rum kertas, serta semua
biaya lain yang terjadi dan termasuk waktu ketika naskah telah disetujui.
Sebagai tambahan, jika sebuah papan cerita dibutuhkan, semua biaya yang
terjadi selama pembuatan dipersiapkan - termasuk honor artis, biaya
penelitian dan perjalanan, dan biaya bahan-bahan - harus ditampilkan
4. Staff Produksi
Hal ini biasanya termasuk dalam biaya peki~rja langsung dari grup
manajemen - . produser, eksekutif produser dan/atau asisten produser,
sutradara, asisten sutradara, unit manajer - dan seluruh personil produksi
non-teknis lainnya, seperti sekertaris produksi, pembawa naskah,
pengawas lalu lintas dan perjalanan, dan relasi pubiik. Budget disini harus
diperhitungkan seakurat mungkin dari jam kerja orang-orang tersebut akan
ikut serta dalam proses produksi, termasuk pra produksi dan pasca
produksi.
5. Animasi
Semenjak proses animasi menjadi semaldn rumi clan mahal,
esensinya kalau hal ini cliperkirakan clengan memberi perhatian lebih.
Estimasi hams termasuk semua biaya, tennasuk pekerja clan bahan-bahan
yang terlibat, untuk sketsa animasi clan papan ke1ja, clan biaya lahmya clari
keseluruhan animasi. Penggambaran estimasi ini juga harus termasuk
biaya clari juclul film animasi.
6. Rekam Suara
Pacla bagian ini termasuk seluruh biaya yang berkaitan langsung
pacla perekanian suara, clengan J?engecualian ongkos buruh yang acla
selama procluksi, dimana tertutupi pada bagian kru kamera clan suara.
Biaya rekam suara cliperkirakan di sini termasuk pembelian bahan mentah
(pita magnetik); rental studio untuk rekam narasi, sulih suara, rekam
musik, dan rekam suara lainnya; dan biaya waktu transfer dari pita
remanan asli ke pita lainnya untuk pengeditan.
7. Artis dan Nara Somber
Biaya artis dan nara somber yang terkait dengan produksi acara
harus dimasukkan dalam budget. (Perjanjian mengacu pada pembayaran
secara residu untuk iklan harus tercatat pada terlampir pada budget).
8. Kru Kamera, Suara, dan Produksi
Pada item ini termasuk semua biaya pekerjja yang terkait selama
procluksi yang sebenarnya. Di antara personil termasuk pengarah fotografi,
kameramen (ticlak cligunakan pacla kebanyakan film clokumenter), asisten
kameramen, pencampur suara, orang yang merekmn, dan boomer man.
Juga clicantum,kan biaya seluruh teknisi (kru procluksi) yang bekerja pada
acara - tukang listrik, grips, prop men, supir, desainer kostum, pengawas
kostum, pendandan artis, dan lainnya. Ini tidak temasuk biaya pekerja
pacla penclesain dan pembuat latar - ada pada bagian latar.
9. Latar
Semua biaya yang terkiat clengan pendesainan clan pembuatan latar
harus clicantumkan dalam budget. Termasuk biaya untuk sewa studio
ditambah honor clan biaya pekerja langsung yang menclesain latar, tukang
cat, tukang lcayu dan pembuat latar, dan propertyman yang menghias latar.
10. Pemotongan dan Pengeditan
Semua biaya yang terlcait clengan pengeditan acara harus tercantum
pekerja langsung untulc orang yang mengedit clan asistennya, clan biaya
selnruh bahan yang cligunakan clalam proses pengedlitan.
11.Musik
Pada item ini termasuk selnruh biaya yang terkait untulc musik
acara, dengan pengecualian biaya sewa untulc studio rekaman, dimana
sudah tercantum pada perekaman suara. Termasuk diantaranya honor
komposer, honor pengopi clan penata musik, honor pemain musik, dan
honor perpustakaan dan royalti.
12. Sewa Alat
Semua biaya dari sewa alat yang digunakan selama produksi acara
harus dicantumkan pada budget. Estimasi ini harus termasuk semua alat
yang terkait clengan pembuatan acara yang sebenamya.
13. Pembelian dan Perawatan
Ini mencakup untulc semua kategori yimg berkaitan clengan
pembelian dan perawatan selama proses produksi, pra produksi maupun
pasca produksi. Semua ha! yimg terkait dengim item ini harus tercimtum
dalam budget.
14. Perjalanan dan Biaya Hidup
Semua biaya perjalanan dan kendaraan, tem1asuk pembeliim dim
penyewaan kendaraan, harus tercimtum pada kategori ini. Sebagai
tambahan, be*aitan dengim peraturan serikat pek<:rja dan prosedur yang
diterima umum, produser bertanggungjawab atas selnruh biaya hidup artis,
15.Persediaan Umum
Kategori ini terrnasuk kertas surat, pensil, dan hal-hal kecil lainnya
tetapi sangat dibutuhkan. Formula yang bagus untuk memperkirakan biaya
persediaan umum adalah dengan menambahkan 4 persen dari total biaya
langsung.
16. Pajak Penghasilan dan Asuransi
Sepuluh persen dari toal biaya langsung biasanya adalah jurnlah
yang bagus untuk disediakan ketika memperkirakan biaya dari pajak
penghasilan (sesuai hukum yang berlaku) dan asur:msi produksi. Sebagai
tambahan, produser harus mengadakan asuransi untuk melindungi
kesehatan dari narasumber, artis, kompensasi p(~kerja (sesuai dengan
hukum yang berlaku), dan "asuransi negatif," yang melindungi produser
dari kecelakaan peralatan. "Asuransi negatif' adalah perjanjian kepada
asuransi untnk melindungi kerusakan atau kehilangan selama produksi.
17. Honor Pekerja
Semua pekerja mendapatkan honorarium yang pasti dalam jurnlah
yang tetap, berdasarkan gaji, untuk dana pensiun dan biaya tunjangan.
Seluruh biaya yang terkait dengan honor pekerja ini harus tercantum
dalam budget.
18. Biaya Overhead
Biasanya sepuluh sampai dua puluh persen dari total biaya untuk
menutupi biaya overhead ini.
19. Biaya Lain-Lain
Kategori ini termasuk biaya minor (kontinjensi, konsumsi,
perbaikan kecil, dan lainnya) dan biaya umum untuk mengakomodasi
kesalahan dan takdir dari Tuhan.
E. Kerangka Pemikiran
Kemampuan seorang produser dalam membuat budget sangatlah
dibutuhkan dalam membuat sebuah program acara. Prinsip-prinsip ABC
sangat dibutuhkan untuk penentuan biaya yang dibuat menjadi lebih efektif
dan efisien. Namun, perusahaan yang akan dijadikan objek penelitian belum
menerapkan prinsip-prinsip ABC. Hal ini terlihat dari penentuan harga
pokoknya (baik harga pokok produksi maupun harga pokok penjualannya),
bila di re-class, akan menunjukan bal1wa terjadinya salah persepsi dalam
penentuan direct dan indirect cost-nya, sehingga alokasi dalam penggunaan
sumber daya yang ada akan sulit diukur. Tingkat efektivitas dan efisiensi
penggunaan sumber daya bila dikaitkan dengan laba yang diterima
perusahaan tentunya akan sulit diukur pula.
Asumsikan bila tingkat pendapatan perusahaan melalui banyaknya
iklan ataupun sponsor, yang menjadi sumber pemasukan utama dari
perusahaan-perusahaan televisi pada umunmya, aclalah sama, maka bila
dikalkulasikan mungkin tingkat perbanclingan laba akan terjadi perbedaan
yang cukup signifikan antara sistem biaya tradisional yang digunakan PT
Televisi Tran~form::i~i TnrlonPc.:.i~ fvl-lnCT h~n,1r1 mPlr11rnlr!tn n.P.nAh1C'1t'J'".l1'\ 'h.;;:i..-r.,.
bahan bairn langsung dan biaya tenaga langsung ke setiap unit output), dengan
sistem biaya menggunakan sistem ABC. Cara penelusuran biaya
menggunakan sistem tradisional cenderung lebih sulit untulc ditelusuri
sehingga agak sulit pula untulc mengidentifikasikan dan memperbaiki
problem-problem pemborosan, dan tentu saja mempengaruhi performa
perusahaan. Berbeda dengan sistem ABC yang berdasarkan aktivitas, bila
dibandingkan dengan sistem biaya tradisional hasilnya akan jauh lebih efektif
dan efisien dalam menekan tingkat pemborosan, ha.I ini dikarenalcan sistem
ABC dapat dengan mudahnya menelusuri aktivitas-aktivitas yang dinilai
kurang efektif dan efisien sehingga akan lebih 111udal1 dalam ha! pengambilan
keputusan dalam hal laba operasi pemsahaanc
BAB ID
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif,
yaitu dengan cara menjelaskan kejadian-kejadian yang diteliti secara
sistematis. Dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisis data
atas objek yang diteliti.
B. Objek Penelitian
Penelitian ini mengambil objek pada departe:men non drama dan
drama di PT Televisi Transformasi Indonesia (TRANS TV), yang bergerak
dalam industri pehyiaran televisi, y~g beralamat JI. Kapt. P. Tendean Kav.
12-14 A, Jakarta Selatan. Pemilihan objek penelifam pada perusahaan yang
bergerak dalam industri penyiaran televisi sebagai langkah revolusioner
dalam memandang konsep akuntansi dikaitkan dengan bidang 11011-akunting
yang secara. tidak disadari sang at terkait dengan konsep akuntansi, ha! ini
dikarenakan masih sedikitnya penelitian mengenai pernsahaan yang bergerak
dalam industri penyiaran televisi, terutama penelitian dalam peningkatan
kinerja perusahaan penyiaran televisi dilihat dari sisi peningkatan !aha
perusahaan. Sedangkan alasan menge11ai penelitian pada departemen 11011
drama dan drama di Trans Tv lebih dikare11akan sebagia11 besar eleme11 direct
penyewaan - walaupun ada sebagian kecil elemen direct cost yang berasal
dari perusabaan penyewaan, ha! lebih dikarenakan elemen-elemen direct cost
tersebut lebih mudab untuk ditelusuri dan dihitung masa penggunaannya
C. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi objek yang akan
diteliti, serta merupakan konsep nilai dari kerangka Jpemikiran atas objek
penelitian. Berdasarkan kerangka penelitian yang telab dijabarkan pada Bab
II, maka variabel dan konsep yang akan digunakan adalah sebagai berikut:
1. Penentuan harga pokok produksi menurut Trans Tv
2. Penentuan harga pokok produksi metode ABC
3. Dampak penerapan ABC terhadap !aha operasi
Sedangkan definisi operasional variabel mempakan penjelasan dari
pengertian teoritis variabel yang akan diteliti, sehingga dapat diamati dan
dievaluasi secara jelas untuk mencapai tujuan penelitian. Definisi operasional
variabel yang akan digunakan adalab:
1. Penentuan Harga Pokok Produksi Menurut Tran:1 Tv
Meneliti dan menganalisa penentuan harga pokok produksi yang
dilakukan pada program acara televisi berdasarkan kebijakan internal PT
Televisi Transformasi Indonesia. Meneliti dan me:nganalisa kesalaban
kesalaban mendasar dalam pengakuan biaya dalam menentukan harga
pokok produksi program acara televisi.
2. Penentuan Barga Pokok Produksi Metode ABC
Penentuan biaya yang dilakukan pada program acara televisi
sesuai dengan prinsip-prinsip sistem ABC. Dari perancangan awal sistem
ABC sampai dengan tahapan aplikatif dari perancangan sistem ABC.
3. Dampak Penerapan ABC Terhadap Laba Operasii
Dengan adanya sistem ABC ini dapat terlihat aktivitas-aktivitas
yang bertambah nilai (value-added) ataupun aktivitas-aktivitas yang tidak
bertambah nilai (non-value-added). Sehingga diperlukan adanya
penyesuaian-penyesuaian agar terciptanya kondisi yang lebih efektif dan
efisien dalam proses produksi program acara televisi, dengan begitu
diharapkan penerapan sistem ABC ini dapat memberikan dampak positif
terhadap laba operasi perusahaan ..
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan da1a-data yang c\iperlukan
dalam penulisan skripsi ini, maka penulis melakukan teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
I. Dokumentasi
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengamati dan mengevaluasi
c\okumen-c\okmnen pendukung atas suatu kejadian yang diteliti. Pacla
kegiatan ini dapat diperoleh data mengenai infom1asi umum tentang latar
belakang perusahaan clan dokumen-dokumen mengtmai kegiatan internal
perusahaan yang berkaitan dengan topik pembahasan masalah, seperti:
rate card, fommlir budget, dan jadwal syuting dan jaidwal tayang acara.
2. Observasi Partisipan
Pada kegiatan ini, peneliti tidak hanya sebagai pengamat pasif,
melainkan juga terlibat Iangsung dan berpartisipasi dalam kasus yang akan
diteliti. Terlibat dalam proses prodnksi, pembuatan konsep acara, hingga
pembuatan budget oleh produser, serta mengamati bagaimana
pengambilan kebijakan berlangsllllg.
3. Wawancara
Kegiatan ini dilaknkan dengan cara pembicaraan langsllllg dan
tanya jawab kepada produser. Pertanyaan-pertanyaan yang diajnkan oleh
penulis terkait dengan masalah-masalah prodnksi acara, baik berupa teknis
ataupllll non-teknis, yang akan diteliti. Seperti sistem penilaian kinerja,
sistem dan prosedur kerja, fasilitas syuting, jam kerja karyawan, serta
besamya pemakaian sumber daya.
E. Metode Analisis Data
Setelah memperoleh data-data yang diperlnkm1, akan dilanjutkan
dengan menganalisa data-data tersebut dengan metode kualitatif, yaitn data
yang diperoleh dianalisa dat1 dihubungkan dengan teori yang ada, kemudian
ditariklah suatn kesimpulan sebagai basil dari penelitian. Langkall-la11gkah
a11alisa yang dilaknkan adalah sebagai berilmt:
2. Menganalisa pembuatan budget yang dilakukan oleh produser apakah
menggunakan prinsip-prinsip sistem ABC.
3. Menganalisa dan mengevaluasi laporan kerja yang dibuat produser dan
membandingkannya dengan budget dan perencanaan yang telah dibuat.
4. Menganalisa pengaruh penerapan sistem ABC terh:i1dap penguknran laba
operasi perusahaan.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Organisasi
Perusahaan yang bergerak di bidang stasiun penyiaraan
pertelevisian ini mulai mengudara secara teknis pada tanggal 2001, namun
pada saat itu perusahaan hanya dapat melakukan penyiaraan selama
beberapa jam saja perharinya. Pada 1 Maret 2002, dengan bertambahnya
program acara televisi yang diproduksi seiring d!engan bertambahnya jam
tayang, maka PT Televisi Transformasi Indonesia mulai melakukan siaran
secara penuh pada tanggal 1 Maret 2002.
PT Televisi Transformasi Indonesia memproduksi sendiri seluruh
program acara televisi yang ditayangkannya, tanpa harus melakukan
pembelian program acara televisi dari pihak ekstemal perusahaan.
Walaupun ada beberapa acara yang diproduksi dengan sistem kerjasama
dengan pihak luar, namun pihiik perusahaan hanya melakukan kerjasama
dalam bentuk pembelian ide kreatif, bukannya membeli "barang jadi" dari
pihak ekstemal perusahaan, proses produksi tetap berada di tangan
perusahaan.
Ada beberapa departemen yang dimiliki perusahaan dalam
produksi program acara televisi. salah satunva a.dalah denartemen drama
produksi pada umumnya, dimana arti dari departemen merujuk pada
rangkaian alur yang sistematis dari proses produksi sebuah perusahaan.
Departemen yang dimaksud justru ·Iebih diartikan oleh perusahaan sebagai
bentuk diversivikasi produk, dengan masing-masing departemen memiliki
tahapan-tahapan produksi sebagaimana lazimnya perusahaan yang
bergerak di bidang stasiun penyiaraan pertelevisian.
Dalam proses produksinya, tiap-tiap depairtemen dipimpin oleh
seorang kepala departemen. Kepala departemen ini mengepalai para
excecutive producer, di mana tugas dari executive producer :ini sebagai
penanggung jawab program acara. Pelaksanaan produksi sendiri kemud:ian
didelegasikan kepada produser-produser program acara, dimana letak ,
bagus atau tidaknya sebuah program acara televisi terletak pada ide kreatif
produser program acara, yang kemudian diwujudkannya dalam bentuk
perolehan laba dari para sponsor dan penayangan iklan.
2. Proses Produksi Program Acara Televisi
Pada penjelasan teori dalam bab 2, clije:laskan bahwa dalam
memproduksi program acara televisi melalui 3 tahapan proses produksi,
yaitu: tahap P,ra produksi, tahap produksi, da11 tahap pasca produksi.
Namun pacla kenyataannya di lapangan, tahapan-tahapan proses produksi
tersebut telah terwakili oleh 7 aktivitas utama.. Berikut adalah proses
procluksi program acara televisi yang diproduksi oleh PT Televisi
Transformasi Indonesia (Trans TV):
Gambar4.1 Proses Produksi Program Acara Televisi Trans Tv
Suniber:Perusahaan
Dari ketujuh aktivitas proses produksi program acara televisi ini,
kemudian termasuk di dalamnya terdapat beberapa sub aktivitas
pendukung. Sub aktivitas pendulamg ini sangat bmperan penting dalam
sebuah rangkaian alur produksi program acara televisi. Dengan melihat
aktivitas utama dan aktivitas pendukung ini tentunya akan berguna dalam
proses penelusuran biaya, sehingga aktivitas-aktivitas yang tidak
menambah nilai (non-value-added) dapat terlihat dan sesegera mungkin
dapat diperbaiki maupun dieliminasi. Dengan begitu alokasi biaya yang
digunakan dalam proses produksi program acara televisi akan berlangsung
secara lebih efektif dan efisien.
a. Konsep Acara
Pada awal proses produksi sebuah barang atau jasa dalam perusahaan
yang bergerak di bidang apapun tentunya segala sesuatunya akan
dimulai dengan membuat sebuah konsep mengimai produk yang akan
diproduksinya tersebut. Konsepnya dapat berupa jenis barangnya,
analisis SWOT (Strenght, Wea/mess, Opportunity and Threat),
segmentasi konsumen, dan lain sebagairrya. Seperti perusahaan
perusahaan pada umumnya, PT Televisi Transformasi Indonesia
melalu para produsemya pun melakukan hal serupa pada awal
produksi program acara televisi. Para produser akan menganilisa garis
besar dari. konsep program acara televisi yang akan dibuatnya dalam
sebuah production book. Production book ini terdapat berbagai
produksinya, seperti: bentuk program acara, dan juga penentuan
segmentasi pasar yang akan dituju.
Sebagai catatan, sebuah program acara televisi hanya perlu
dilakukan sekali dalam sebuah produksi program acara televisi, yaitu
pada saat awal proses produksi. Oleh karena itu, sebuah program
acara televisi yang telah tayang tidak memerlukan lagi aktivitas
pengkonsepan acara televis.i, kecuali ada beberapa hal yang
menyebabkan sebuah program acara televisi harus dilakukan proses
konsep ulang, seperti perubahan segmentasi pasar ataupun terjadi
banyak kritikan dari para pemirsa yang memaksa sebuah program
acara televisi harus dikonsep ulang. Aktivitas ini dianggap sebagai
aktivitas yang tidak menambah nilai guna (non-value-added') karena
aktivitas ini hanya diperlukan sekali saja, sehingga aktivitas ini perlu
dilakukan proses eliminasi untuk proses procluksi selanjutnya.
Dalam kebijakan inJ:emal perusahaan mengenai bentul(
program acara, terdapat 4 bentuk utama, yaitu: (1) reguler inhouse,
(2) reguler blocking, (3) spesial inhouse, ( 4) spesial blocking.
Masing-masing tema utama tersebut dapat dibagi juga menjadi 7
kategori sub bentuk, yaitu: (1) reality show, (2) talk show, (3)
magazine, (4) religious, (5) tv play!kttls, (6) sport, (7) commedy.
Selain itu bentuk tersebut dikaitkan dengan 2 aktivitas penayangan,
yaitu: (1) live (langsung tayang), atau (2) taping (rekaman).
Tentunya dalam pembuatan acara televisi perlu diperhatikan
pula segmentasi pasar yang akan dituju. Segmentasi pasar yang akan
dituju ini terkait pula denganjadwal penayangan acara. Ada beberapa
segmentasi acara berdasarkan tingkat usia kon:sumen, seperti: (1) BO
(bimbingan orang tua), (2) R (remaja}, (3) A (anak-anak}, (4) D
(dewasa}, (5) S (semua umur). Selain itujuga segmentasi yang akan
dituju dapat berupa besarnya pengeluaran per bulan konsumen yang
akan di tu ju, seperti: (I) Al (berpengeluaran > Rp2.000.000), (2) A2
(berpengeluaran Rpl.500.000 s/d Rp2.000.000), (3) B
(berpengeluaran Rpl.000.000 s/d Rpl . .500.000), (4) Cl
(berpengeluaran Rp700.000 s/d Rpl.000.000), (5) C2
(berpengeluaran RpS00.000 s/d Rp700.000), i(6) D (berpengeluaran
Rp300.000 s/d RpS00.000), dan (7) E (berpeng:eluaran < Rp300.000).
Hal ini diperlukan untuk mengetahui bobot acara yang akan
diproduksi berdasarkan segmentasi pasar yang akan dituju.
Dalam mengkonsep program acara televisi tentunya
dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten. Konsep awal
sebuah program acara televisi diajukan oleh produser, yang kemudian
di follow up ( diajukan) kepada eksekutif produser sebagai supervisor
(pengawas) produksi program acara televisi. Kemudian, konsep awal
ini akan diajukan kepada kepala divisi produk:si untuk dianalisa, dan
apabila disetujui, konsep ini akan direalisasikau dalam bentuk sebuah
b. Research and Survey
Research and survey perlu dilakukan unmk menambah pengetahuan
dalam mengembangkan ide-ide kreatif, yang tentunya akan
memberikan nilai tambah (value-added) unmk program acara televisi
itu sendiri. Research and survey ide cerita bisa diambil dari isu-isu
terkini yang sedang beredar di masyarakat. Peranan media dalam
aktivitas research and survey ide cerita ini sangatlah besar. Baik itu
melalui media cetak, media elektronik, hlngga kabar-kabar yang
beredar di masyarakat. Sumber daya manusi:a yang terlibat dalam
aktivitas research and survey ini dilakukan oleh produser, asisten
produser, maupun tim kreatif. Yang hasilnya kemudian akan
dijadikan sebagai bahan untulc tema produksi.
c. Penjadwalan Synting
Penjadwalan syuting ini terkait dengan kete;rsediaan sumber daya
pendukung syuting, terutama dalam hal pemakaian studio danjadwal
host (pembawa acara). Dalam ha! ini, produser dari jauh-jauh hari
telah mempersiapkannya, termasuk mempersiapkan rencana cadangan
apabila ada gangguan-ganggtian yang berpengaruh pada kelancaran
syuting, baik secara teknis ataupun se1~ara 11011-teknis. Dalam
penjadwalan ini terkait sumber daya manusia yang terlibat di
dalamnya, di antaranya adalah eksekutif produser, produser, asisten
produser, tim kreatif, UPM (unit production manager), dan talent
Aktivitas selanjutnya yaitu aktivitas penentuan personil.
Aktivitas ini dilakukan langsung oleh produser, produser mempunyai
wewenang dalam menentukan kebutuhan pemakaian personil dalam
produksi program acara televisi. Setelah pers:onil telah ditentukan,
langkah selanjutnya adalah penugasan personil tim pada pos-posnya
masing-masing dilakukan sesegera dan sece:rmat munp,kin untuk
menj.ngkatkan kesiagaan dan ketanggapan dalam menghadapi proses
produksi yang sebenarnya. Tentunya saja dengan begitu apabila
rencana utama tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, dapat
sesegera mungkin dicari solusinya.
F aktor-faktor produksi lainnya bis a dibilang perihal yang
remeh namun keterkaitan dengan proses produksi menjadi sangat
penting, seperti ijin syuting, pawang hujan (bila diperlukan), kontak
dan kontrak para pengisi acara, konsumsi, dan lain sebagainya.
Aktivitas ini tentunya tidak dapat dikesampingkan, karena apabila ini
dikesampingkan maka proses produksi akan mengalami gangguan.
Pernilihan metode produksi acara yang tepat tentunya menjadi
peranan vital dalam proses produksi. Selain sebagai langkah
efektivitas dan efisiensi, metode produksi acara yang tepat tentunya
dapat meningkatkan kualitas dari acara.
Selanjutnya adalah aktivitas yang dilakukan oleh penulis
script dan tim kreatif, yaitu menulis clan menyusun script dan
lugas, efektif clan efisien agar maksud dan tujuan dari tema syuting
dapat dimengerti oleh penonton, dan tidak membuang-buang waktu
dalam proses syuting. Alat tulis kantor (ATK) dibutuhkan untuk
mencatat ·segala kebutuhan yang terkait dalam proses produksi. Hal
yang terpenting dalam penyediaan ATK i:ni adalah untuk menulis
script (bahan acara), ataupun mencatat rundown (urutan) proses
syuting.
d. Setup
Dalam set-up latar clan alat-alat pendukung syuting membutuhkan
waktu yang cukup lama, ha! ini dikarenakan proses set up yang
menggunakan sistem bongkar pasang dan tidak tetap pemakaiannya,
sehingga · dalam proses ini perlu dilakukan berulang-ulang dalam
pemakaiannya. Oleh kerena itu juga proses ini memerlukan biaya
yang tidak sedikit. Sumber daya manusia yang terlibat dalam aktivitas
ini adalah cameraman dan asisten cameraman yang bertugas dalam
set up camera, audioman dan maintenance audio yang bertugas
dalam set up pera!atan audio dan peralatan band (bila ada ),
lightingman yang bertugas dalam set up peralatan tata cahaya,
maintenance video yang bertugas dalam set up frameless plasma
maupun tv plasma, property yang bertugas dalam menyiapkan
perlengkapan syuting, dan juga technical director yang bertugas
sebagai pengawas.
Dalam aktivitas set up, bagian terlama dalam pengerjaannya
adalah bagian set up panggung. Keterlibatan sumber daya manusia
internal perusahaan dalam set up panggi.mg ini terbilang sangat
sedik:it, hanya seorang technical director saja yang perlu
melakukannya sebagai pengawas. Hal ini dikarenakan panggung tidak
berasal dari internal perusahaan, melainkan menyewa dari luar
perusahaan (outsourcing), sehingga dalam set up panggung
pengerjaannya keseluruhan dilakukan oleh pihilk yang menyewakan.
Aktivitas selanjutnya adalah set up perlengkapan pendukung
syuting, seperti, handytalkie, property, kursi penonton, sofa, dsb.
Aktivitas ini dilaksanakan oleh orang property. Set up alat-alat
syuting di.laksanakan oleh cameraman dan asisten cameraman. Set up
peralatan syuting ini lebih terkait dengan set up camera dan jimmy
jib, yang dikoneksikan ke dalam ruang kontrol. Dari rmmg kontrol
kemudian dilakukan proses pemfokusan antar camera. Selain itu juga
ada set-up lighting, set-up peralatan control dan set-up audio y!!llg
tentunya sangat dibutuhkan dalam proses syuting.
e. Breaking
Breaking (rehat) termasuk dalam aktivitas produksi program acara
televisi. P.ada saat breaking ini, seluruh personil yang terlibat dalam
proses produksi program acara televisi (baik h'U produksi, pembawa
acara/host, maupun penonton) akan dievaluasi dan diberikan
sesuai dengan rundown acara. Aktivitas breaking ini meliputi
aktivitas pembahasan produksi awal, aktivitas menghubungi host,
rehearsal and breaflng, wardrobe, make up, dan konsumsi, serta
aktivitas memasukkan penonton ke studio (bila ada). Sumber daya
manusia yang terlibat dalam aktivitas breaking ini adalah keseluruhan
kru produksi, pengisi acara atfill host, dan peno:nton (bila ada).
Pada aktivitas pembahasan produksi a:wal ini diarahkan oleh
produser kepada seluruh kru produksi yang terlibat. Hal ini dilakukan
untuk memastikan bahwa elemen-elemen produksi dapat terkendali,
sehingga proses syuting dapat berjalan sesuai dengan rencana. Untuk
aktivitas menghubungi host dilakukan oleh talent, dimana talent
harus memastikan host yang diundang benar-benar hadir tepat pada
waktunya.
Rehearsal and breaflng script ditujukan untuk para pengisi
acara (host), ha! ini dilakukan agar para pengisi acara dapat mengerti
peran-perannya sesuai dengan naskah cerim dim susunan a~ara yang
telah dibuat. Dengan0
demikian kesalahan teknis akibat kesalahan
perai.t dapat diminimalisir.
Wardrobe ini merupakan aktivitas penggantian kostum
panggung agar sesuai dengan peran yang akan dibawakan. Wardrobe
biasanya ~isediakan oleh perusahaan, ataupun dari sponsor, bisa juga
perusahaan membayar pihak Juar yang dittmjuk oleh host untuk
menyediakan kostum panggung, bahkan terkadang host menyediakan
sendiri kostum panggungnya tanpa dibayar oleh pihak Trans Tv.
Sedangkan make up merupakan ak:1ivitas berhias untuk para
host agar sesuai dengan peran yang akan dibawakan. Perusahaan
membayar pihak luar untuk me-make up host yang akan tampil, pihak
luar ini bisa disediakan oleh pihak perusahaan ataupun yang ditunjuk
langsung oleh pihak host. Ada juga beberapa host yang sengaja me
make up sendiri sehingga perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya
untuk aktivitas ini.
Untuk ak:1ivitas konsumsi serta aktivitas penonton, kedua
ak:1ivitas ini dilakukan oleh UPM. Untuk aktivitas penonton ini bisa
ada atau tidak tergantung pada studio yang akan digunakan. Apabila
syuting dilakukan pada Studio 3 (seperti Ceriwts) dan Studio 4 (Insert
Siang), maka aktivitas ini tidak perlu dilakukan, karena program
acaranya tidak memerlukan · penonton untuk memeriahkan acara.
Pengeluaran alokasi biaya pada aktivitas ini dilakukan ketika proses
syuting berlangsung di Studio 2 (Nglenong Nyok dan Dorce Show),
biasanya pihak perusahaan meminta bantuan agen jasa penonton
untuk menyediakan penonton. Sedangkan untuk syuting
menggunakan Studio 1 (Extravaganza, ADJ dan ADJ Plus} tidak
perlu mengeluarkan biaya karena penonton harus menghubungi
perusahaan dan diberi tiket oleh perusahaan untuk bisa menonton.
kotak, snack box, atau voucher makan di kantin Trans Tv. Dimana
dari ketiga variasi tersebut pilihannya hanya ada 2 saja tergantung
pada alokasi biaya yang tersedia.
f. Syuting
Aktivitas syuting merupakan aktivitas utama dalam proses produksi
program acara televisi. Ini menandakan bahwa sebagian besar alokasi
sumber daya yang telah dipersiapkan akan terpakai pada aktivitas ini.
Aktivitas ini terjadi di dua ~gan yang berbc~da, yaitu di studio dan
di control room.
Sumber daya manusia internal perusahaan yang terlibat dalam
aktivitas ini adalah seluruh kru produksi, terkadang executive
producer pun turut ikut serta memantau kegiatan produksi. Pemberi
perintah langsung dilaksanakan oleh director yang mengontrol proses
syuting melalui control room. Tugas dari director ini diantaranya
adalah memilih angle yang tepat, serta memberikan instruksi agar
proses syilting berjalan sesuai dengan rencana._ FD (floor director)
bisa dibilang sebagai perpanjangan tangan. d:ari director, tugas FD
adalah memberikan instruksi di ruang syuting sesuai dengan perintah
director yang berada di control room. Tim kreatif bertugas sebagai
pem_beri ide-ide kreatif agar acara yang diproduksi tidak berjalan
secara monoton. Para staf teknisi selalu stand by ditempat untuk
menyediakan kelancaran pemakaian peralatllll produksi dan properti.
proses sruting ini, baik ataupun buruknya sebuah program acara
televisi tergantung pada elemen ini. Kelihaian host untuk merebut hati
pemirsa, tentunya memberikan nilai tambah {value-added) terhadap
program acara televisi yang dibintanginya itu.
Alat syuting dan a!at pendukung tentunya menjadi sangat
krusial dalam proses syuting ini. Alat syuting dan alat pendukung ini
penggunaannya akan dipantau dari control room. Control room dan
studio merupakan elemen berbeda, walaupun pada kenyataannya
menjadi satu kesatuan dalam proses syuting. Aktivitas yang terjadi di
control room merupakan aktivitas untuk mengendalikan aktivitas
yang terjadi di dalam studio. Aktivitas yang terjadi di dalam control
room pada dasarnya merupakan aktivitas merekam proses syuting
yang berada di dalam studio.
Aktivitas berikutnya tentunya adalah aktivitas syuting itu
sendiri. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa aktivitas
syuting ini dilakukan di dalam studio yang dikendalikan di control
room. Untuk syuting rekam biasanya aktivitas ini berlangsung
melebihi durasi tayang program acara yang sebenarnya, apalagi
ketika terjadi kesalahan, durasi yang melebihi durasi tayang ini
selebihnya akan dilakukan pengeditan yang disesuaikan dengan
durasi yang sebenarnya untuk mengambil adegan terbaik. Kecuali
untuk proses siaran langsung, yang tidak mentolerir adanya kesalahan
sedikit pun, dan tentunya waktu produksinya disesuaikan dengan
durasi tayang yang sebenarnya.
g. Pasca Produksi
Setelah ak.tivitas synting berakhir, ak.tivitas selanjutnya adalah
ak.tivitas pasca produksi. Pada ak.tivitas ini, setelah dilakukan
pengevaluasian kerja seluruh personil produksi atas hasil synting,
lebih didominasi pada ak.tivitas pengeditan dan perekmnan hasil
synting. Pada ak.tivitas pengevaluasian kerja, semua personil km
produksi akan dievaluasi kinerjanya. Hal ini di:takukan untuk semakin
meningkatkan kinerja dari seluruh km produksi pada proses produksi
prograrn acara televisi yang seianjutnya.
Karena perusahaan tidak memiliki alat editing yang memadai,
biasanya ak.tivitas editing dilakukan pada perusahaan luar yang
menyediakan alat-alat editing yang lebih canggih. Untuk ak.tivitas ini,
sebagian besar prograrn acara televisi akan melakukan aktivitas ini di
perusahaan luar. W alaupun ak.tivitas ini dilakukan di perusaham1 lain,
narnun personil yang terlibat tetap merupakan karyawan produksi
progrmn ~cara itu sendiri, artinya tidak menggunakan jasa operator
luar. Personil yang terlibat, diantaranya adalah produser, asisten
produser, director dan tim kreatif. Setelah proses editing, ak.tivitas
selanjutnya adalah ak.tivitas merekarn setelah editing. Aktivitas
merekarn merupakan ak.tivitas melekat dengan ak.tivitas editing.
perusahaan lain. Oleh karena itu, aktivitas ini bisa dilakukan proses
eliminasi, karena menjadi satu kesatuan dengan proses editing.
3. Jadwal Syuting dan Jadwal Tayang Program Acara
Ada tujuh program acara televisi yang telah diproduksi oleh
departemen drama dan non-drama selam bulan Juni 2008, yaitu: Akhirnya
Datang Juga, Akhirnya Datang Juga Plus, Ceriwis, Dorce Show,
Extravaganza, Insert Siang, dan Nglenong Nyok. Berikut adalah jadwal
tayang program acara televisi yang telah diproduksi oleh departemen
drama dan non-drama selama bulan Juni 2008:
Tabel 4.1 Jadwal Tayang Program Acara Televisi
No Nama Prol!l"am Acara Hari Tal'.ang Jam Tavanl! l Akhimva Datang Juga Minggu 20.00 s/d 21.00 wib 2 Akhimya Datang Juga Plus Ra bu 19.00 s/d 20.30 wib 3 Ceriwis Senin s/d Sabtu 12.30 s/d 13.30 wib 4 Dorce Show Senin s/d Sabtu 09 .30 s/d 10.30 wib 5 Extravaganza Senin & Sabtu 19.00 s/d 21.00 wib 6 Insert Siang Senin s/ d Minggu 11.00 s/d 11.45 wib 7 Nglenong Nyok Senin s/d Jumat 08.00 sic\ 08.30 wib
Sumber: Perusahaan
Selain itu berikut adalah jumlah program acara yang telah
diproduksi berbanding c\engan jumlah program acara yang telah terealisasi
(telah ditayangkan) selama bulan Juni 2008 pada departemen drama dan
non-drama:
Tabel4.2 Jumlah Program yang Telah Diproduksi
No Nama Program Acara Jml Produksi Jml Tayang
1 Akhimya Datang Juga 5 5
2 Akhimya Datang Juga Plus 4 4
3 Dorce Show 28 25
4 Extravaganza 9 !j
5 Nglenong Nyok 24 21
6 Ceriwis 28 25
7 Insert Siang 30 30
Total 128 1·19
SUillber:Perusahaan
· 4. Pengakuan Biaya
Ada hal yang menarik dalam pengakuan biaya yang dilukukan oleh
PT Televisi Transforrnasi Indonesia. Sesuai dengan kebijukan internalnya
PT Televisi Transforrnasi Indonesia mengakui semua biaya-biaya yang
berkaitan dalam gaji karyawan produksi, baik itu yang terkait langsung
ataupun tiduk dalam proses produksi program acara televisi, terrnasuk
dalam biaya-biaya tiduk langsung (indirect cost). Sedangkan segala biaya-
biaya produksi selain biaya karyawan dan biaya listrik (terutama yang
berkaitan dengan pihuk eksternal), baik itu yang terkait langs1mg ataupun
tiduk dalam proses produksi program acara televisi, diakui oleh
perusahaan sebagai biaya langsung (direct cost). Alasannya sangat
sederhana, dalam perspektif internal perusahaan karyawan dianggap telah
digaji tetap oleh perusahaan, sehingga tiduk perlu lagi diakui sebagai biaya
produksi dan biaya listrik, terutama yang berkaitan dengan pihak ekstemal
(seperti sewa peralatan syuting, konsumsi, dll), perlu dianggap sebagai
biaya lat}gsung dikarenakan besar-kecilnya jumlah biaya ini disesuaikan
keperluan pada saat syuting. Berikut adalah biaya-hiaya yang dikeluarkan
oleh departemen drama dan non drama PT Televisi Transformasi
Indonesia selama bulan Juni 2008, sebagai catatan perusahaan hanya
mengakui biaya-biaya yang dianggap sebagai biaya langsung dalam proses
perhitungan biaya totalnya:
a. Host
Host (pengisi acara), bisa dibilang sebagai ujung tombak dalam
proses produksi sebuah program acara televisi. Konsep acara serta
ide-ide kreatif yang bagus tentunya tidak akru1 berjalan dengan baik
tanpa didukung oleh host yang tepat pula. Total selama bulan Juni
2008 departemen drama dan non drama telah mengeluarkan biaya
untuk host ini sebanyak RpS.293.100.000 dengan memproduksi
sebanyak 128 episode. Bila dirata-rata, deprutemen drama dan non
drama telah mengeluarkan biaya sebanyak Rp41.352.343,75 per
episodenya atau mengeluarkan biaya sebesw Rp3.052.537,49 per
host-nya. Host ini bisa dibilang sebagai unsur biaya utania dalam
proses produksi acara televisi, ha! ini dikar•~nakan sebagian besar
budget produksi dialokasikan uutuk membiayai unsur biaya ini.
Tabel 4.3 Biaya Host Selama Bulan Juni 2008
Nam a Jml Talent Per Jumlah Bia ya Program Episode Episode Host
Akhimva Datang Juga 5 11 55 300.000.000 Akhirnva Datang Juga Plus 4 12 48 256.000.000 Dorce Show 28 37 1036 768.600.000 Extravaaanza 9 19 171 1.408.500.000 Ceriwis 28 7 196 1.162.000.000 Nelenong Nvok 24 7 168 1.128.000.000 Insert Siang 30 2 60 270.000.000
Total 128 95 1734 5.293.100.000
Surnber:Perusahaan
b. Research/Survey
Ada beberapa program acara televisi yang tidak memerlukan unsur
biaya ini, seperti: Dorce Show dan Nglenong Nyok. Banyak faktor
yang melatar belakangi biaya ini dapat dipergunakan atau tidak, salah
satunya adalah program acara televisi yang memerlukan ide kreatif
yang terus menerus dan berkesinambungan sehingga memerlukan
informasi terkini yang beredar di publik, sedangkan program acara
televisi yang tidak terlalu membutuhkan ide kreatif yang cukup
banyak, alokasi untuk biaya: ini tentunya tidak dibutuhkan pula.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa research and suniey
ide cerita biasanya diambil dari isu-isu terkini yang berdar di
masyarakat, baik melalui media cetak, media elektronik, maupun dari
kabar burung yang berdar di masyarakat. Pengeluaran biaya untuk
research/survey ini mencapai Rp211.842,11 per episodenya ataupun
per survey-nya. Berikut adalah tabel jumlah alokasi biaya
Tabel4.4 Biaya Research/Survey Selama Bulan Juni 2008
Joli Survey Jm'I Namo Program Episode Per Eps Survey Bia ya
Akhirnva Datang Juga 5 I 5 1.000.000
Akhirnya Datang Juga Plus 4 I 4 800.000
Insert Siano 30 I 30 6.000.000
Extravaganza 9 I 9 2.700.000
Ceriwis 28 I 28 5.600.000
Totaf 76 5 76 16.100.000
S)ll11ber:Perusahaan
c. Make-up dan Hair-set
Seperti halnya research/survey, unsur biaya untuk make-up dan hair-
set ini tidak selalu dibutuhkan untuk keseluruhan program acara
televisi, walaupun pada dasamya biaya untuk make up dan hair set
sangat diperlukan dalam dunia entertaintment seperti syuting program
acara televisi. Hal ini disebabkan tidak semua host bersedia untuk di
make up dan di hair set, atau bahkan blasanya mereka telal!
membawa asisten pribadi untuk perihal make up dan hair set sehingga
pihak stasiun televisi tidak perlu mengeluarkan biaya lebih untuk
sekedar make up dan hair set. Total biaya yang dikeluarkan untuk
make up dan hair set untuk ~ulan Juni 2008 sebesar Rp125.140.000
atau sebesar Rpl.009.193,55 untuk setiap episodenya.
d. Wardrobe
Lain halnya dengan biaya untuk wardrobe (kostum panggung) ini,
wardrobe untuk keseluruhan disediakan oleh perusal!aan. Hal ini
•o•·lralt rlPncmn lrnof>onnlnn neran vanu: akan dimainkan oleh host.
mengeluarkan dana sebesar Rp255.540.000. Dengan rincian
perusahaan telah melakukan pembelian sebesar Rpl36.220.000,
menyewa· wardrobe sebesar Rp83. 700.000,. dan menggunakan jasa
laund1y sebesar Rp35.620.000.
Tabel 4.5 Biaya Make Up and Hair Set Selama Bulan Juni 2008
Jml Per ,Jumlah Noma Program Episode Episode
Akhimva Datang Juga s I ,. ·'
i)lsert Sian• 30 1 30 Dorce Show 28 1 28 Extravaganza 9 1 !> Ceriwis 28 1 28 Nglenong Nyok 24 1 24
Total 124 6 124
Sumber: Perusahaan ·
Tabel4.6 Biaya Wardrobe Selama Bulan Juni 2008
Nama Program Beli Akhimya Datang Juga 15.000.000 Akhimya Datang Juga Plus 12.000.000
Dorce Show 15.120.000 Extravaganza 16.200.000
Ceriwis 22.400.000
Nglenong Nyok 42.000.000
Insert Siang 13.500.000
Total 136.220.000
Sumber:Perusahaan
e. Property· dan Setting
Sew a 37.500.000 30.000.000
-16.200.000
---
83.700.000
mdry Lat
2 2
3
5 14
4 3
.500.000
.000.000
.920.000
.400.000
.000.000 ·.800.000 .. 000.000 '.620.000
Biaya
1.900.000
15.000.000
42.000.000
45.000.000
9.240.000 12.000.000
125.140.000
Jumlah 55.000.000 44.000.000
19.040.000 37.800.000
36.400.000 46.800.000
16.500.000 255.540.000
Property syuting tentunya menjadi salah satu bagian yang penting
dalam proses produksi program acara televisi. Semakin banyak ide
kreatif dalam proses syuting, tentunya semakin banyak pula property
proses pembuatan latar panggung, pembuatan latar panggung ini
menggunakan sistem bongkar pasang. Hanya saja ada beberapa
program acara yang tidak perlu pembuatar1 setting latar panggung,
karena hiµiya perlu menggunakan penempelan efek animasi saja,
seperti program acara Insert.
Selama bulan Juni 2008, departemen drama dan non dran1a
telah mengeluarkan biaya untuk property sebesar Rp75.280.000, itu
berarti per episodenya bisa menelan biaya property syuting sebesar
Rp588.125 atau Rpl59.830,15 untuk setiap property yang digunakan.
Berikut adalah tabel biaya property selama bulan Juni 2008:
Tabel 4.7 Biaya Property Selama Bulan Juni 2008
Nama Program Jumlah Per Episode Episode Pe
Jml Bia ya 1nakaian
Akhimva Datan• Ju•a 5 8 40 20.000.000 Akhimva Datan• Juoa Plus 4 8 32 16.000.000 Dorce Show 28 1 28 1.400.000
Extrav•"""'• 9 1 9 4.500.000 Ceriwis 28 5 140 3.500.000 N•lenono Nvok 24 8 192 26.880.000 Insert Siano 30 I 30 3.000.000
Total 128 32 471 75.280.000 Sumber:Perusahaan
Sedangkan untuk biaya bongkar pasang latar panggimg
sendiri untuk bulan Juni 2008, minus program acara Insert, menelan
total biaya Rpl.256.400.000. Total untuk pos biaya perlengkapan dan
setting ini bisa mencapai Rpl.331.680.000 untuk keseleruhan
program acara televisi yang telah diproduksi oleh departemen drama
dan non-drama selama bulan Juni 2008. Berikut adalah tabel alokasi
biaya setting program acara televisi selama bulan Juni 2008:
Tabel 4.8 Biaya Setting Selam'.1 Bulan Juni 2008
Setting Per Nama Pro1?ram Jumlah Harl Harl Ju mlah Biava
Akhimva Datan• Juoa 2 I 2 173.000.000
Akhimva Datano Juoa Plus 2 I 2 160.000.000
Dorce Show 4 I 4 298.400.000
Extravaoanza 4 I 4 360.000.000 Ceriwis I I 1 65.000.000
Nolenono Nvok 4 I 4 200.000.000
Total 17 6 17 1.256.400.000
Suinber:Perusahaan
f. Meals and Refreshment
Pos biaya ini merupakan biaya konsuinsi untuk keseluruhan kru
produksi dan pengisi acani yang bertugas. Total biaya yang
dikeluarkan oleh departemen dran1a dan non drama untuk meals and
refreshment selama bulan Juni 2008 sebesar Rp280.840.000, atau bila
di rata-rata per episodenya mengeluarkan biaya sebesar
Rp2»194.062,5. Ada ha! menarik dari meals and refreshment cost,
dalam proses produksi program acara televisi yang berlangstmg di
dalam area perusahaan, dimana pihak-pihak yang terlibat dalam
proses produksi acara televisi (kecuali audience) diberikan semacam
voucher yang diberi cap tanggal oleh perusahaan senilai Rp 10.500
untuk ditukarkan dengan makanan di areaji:>od court yang terletak di
low ground perusahaan, tenttmya sesuai dengam nominal yang tertera
..
g. Peralatan Synting
Pengakuan biaya terhadap peralatan synting menurut perusahaan
adalah setiap peralatan-peralatan yang disewa selama produksi
berlangsnng. Sedangk:an pengakuan biaya terhadap peralatan synting,
seperti penynsutan pelatan syuting, milik sendiri justru dibebank:an
terpisah dari proses produksi program acara te:levisi. Oleh karena itu
informasi tentang efektivitas dan efisien:si penggunaan peralatan
synting milik sendiri menjadi sulit dilakukan. Sebagai catatan, rental
alat ·synting yang berupa kamera jimmy jib diperlukan apabila proses
produksi dilaksanakan pada studio 3 Trans Tv (Dorce Show dan
Nglenong Nyok). Sedangk:an nntuk proses produksi di studio 1 Trans
Tv (Extra~aganza, ADJ, dan ADJ Plus), studio 2 Trans Tv (Ceriwis),
dan studio 4 Trans Tv (Insert Siang) tidak memerlukan nntuk
menyewa kamera ataupnn kamerajimmy jib dari pihak Juar. Selama
bulan Jnni 2008 departemen drama dan non dran1a telah
mengeluarkan biaya sebesar Rp726.600.000 nntuk selnruh hasil
produksinya minus program acara Insert Siang. Bila di rata-rata per
episodenya, departemen drama dan non dmma telah mengeluarkan
biaya Rp7.414.285,71.
h. Beban Pe.rjalanan
Departemen drama dan non drama hanya mengeluarkan beban
perjalanan nntuk program acara Insert Siang s1~Jama bulan Jnni 2008.
memburn berita terkini seputar kehidupan selebriti Indonesia,
sedangkan untuk program acara lainnya hanya perlu mengadakan
proses syuting di dalam studio Trans Tv. Beban perjalanan ini sendiri
telah dikeluarkan sebesar Rp23.960.000. Dengim rincian pembayaran
4 tiket pesawat plus fiskal untuk 4 kali pulang-pergi sebesar
Rpl 1.760.000, akomodasi hotel untuk 2 kamar selama 5 hari sebesar
RpS.000.000, uang saku plus uang makan untuk 4 orang km selama 6
hari sebesar Rp4.800.000, dikeluarkan pula beban pengisian BBM
untuk sewa 1 unit kendaraan selama 6 hari sebe:sar Rpl.200.000, serta
sewa 1 unit kendaraan selama 6 hari sebesar Rpl.200.000.
i. Pasca Produksi
Biaya untuk pasca produksi yang dimaksud di sini adalah biaya untuk
aktivitas pengeditan tiap-tiap program acara t1~levisi yang dilakukan
di luar perusahaan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa
pihak perusahaan hanya mempunyai alat editing cut-lo-cut saja,
sehingga diperlukan biaya tambahan untuk :melakukan pengeditan
adegan secara keseluruhan. Pada bulan Jmri 2008 departemen drama
dan non drama telah mengeluarkan biaya sebesar Rp95.840.000, atau
sebesar Rp699.562,04 untuk per shift yang telah digunakan. Sebagai
catatan, per shift-nya waktu pemakaiannya adaiah selama 8 jam.
j. Tapes
Proses produksi program acara televisi apapun di dunia ini dapat
rekaman). Tipe-tipe tapes yang digunakan disesuaikan dengan durasi
penayangan program acara tersebut. Namun, sebelum mengbasilkan
tapes akhir, atau pasca editing, tentunya jumlah tapes sebelum proses
editing tersebut disesuaikan dengan jurnlah kamera yang digunakan
dalam proses produksi program acara televisi per episodenya. Selama
bulan Jm)i 2008 tersebut, departemen drama dan non-drama telah
mengeluarkan biaya dengan total nominal. sebesar Rp217.750.000
untuk total sebanyak 1.222 tapes.
Tabel4.9 Biaya Editing Selama Bulan Juni 2008
Jumlah Jumlah Nama Prol?ram Enisode Per Shift Shift Biava
Akhimva Datang Juga 5 1 5 4.000.000 -Akhimya Datang Juga Plus 4 I 4 3.200.000 Dorce Show 28 1 28 17.920.000 -Extravaganza 9 2 18 14.400.000 Ceriwis 28 1 28 17.920.000 Nglenong Nyok 24 1 24 19.200.000 Insert Siang 30 I 30 19.200.000
Total 128 8 137 95.840.000 Sumber:Perusahaan
Tabel 4.10 Biaya Tapes Selama Bulan Juni 2008
Nama Program Jml Tapes Per Jml Bin ya Episode Episode Tapes
Akhimva Datan• Juoa s 10 50 9.050.000 Akhimva Datang Juga Plus 4 JO 40 10.660.000 Dorce Show 28 10 280 50.680.000 Extravaoanza 9 10 90 16.290.000 -Ceriwis 28 9 252 46.620.000 Nolenong Nvok 24 10 240 37.200.000 Insert Siano 30 9 270 47.250.000
Total 128 68 1.222 217.750.000
k. Ijin, Pengamanan dan Pelayanan Lainnya
Pos biaya ini dipersiapk:an untuk membiayai pmses produksi program
acara televisi yang dilaksanak:an di luar pernsabaan. Selama bulan
Juni 2008 tidak ada satu pun program acara dari ketujuh program
acara dari departemen drama dan non drama yang melakukan proses
produksi di luar perusabaan, sehingga tidak cliperlukan pengeluaran
kas perusahaan untuk membiayai pos biaya inL
I. Behan Pendukung
Behan pendukung termasuk diantaranya adalab beban untuk
penggantian baterai clip-on dan juga penggunaan perlengkapan
kantor yang berupa ATK (alat tulis k:antor) selama proses produksi
berlangsung. Selama bulan Juni 2008, pengeluaran untuk pos beban
ini sebesar Rp19.105.000, atau per episodenya bisa mencapai
Rp149.257,81.
m. Komunikasi
Pos biaya ini dipergunakan untuk proses komunilcasi selan1a proses
produksi berjalan. Tidak semua kru bagian produksi mendapatkan
jatab biaya komunilcasi ini. Walaupun seluruh karyawan PT Televisi
Transformasi Indonesia mendapatkan jatal1 pulsa yang ditanggung
oleh perusabaan per bulannya, namun untuk pos biaya ini hanya
beberapa kru produksi saja yang mendapatkannya. Biaya ini
dipergunakan untuk menghubungi pihak ekstemal yang terlibat dalam
audience, dsb. Ketujuh program acara televis:i yang diproduksi oleh
departemen drama dan non-drama turut menyumbangkan biaya
komunikasi sebesar Rp7.580.000 selama bulan Juni 2008, atau per
episodenya mengeluarkan biaya sebesar Rp.59.218, 75.
n. Promosi dan Iklan
Tidak semua program acara televisi yang mengeluarkan kas untuk
membiayai pos biaya ini. Hanya tiga program acara televisi saja yang
mengeluarkannya, yaitu: Dorce Show, A.¥.himya Datang Juga, dan
Akhirnya Datang Juga Plus. Walaupun pos binya ini digunakan untuk
mengenalkan suatu program acara kepada pemirsa, namun dalam
prakteknya pos biaya ini cenderung digunakan untuk memberikan
cindera mata dalam bentuk souvenir semata. Akan tetapi, pos biaya
ini biasanya juga dialokasikan untuk membiayai suatu keadaan yang
tidak pasti (insidental condition), sehingga tidak perlu dikeluarkan
untuk keseluruhan produksi. Kecuali dalam program acara televisi
Akhimya · Datang Juga dan Akhimya Da1ang Juga Plus, yang
memerlukan pos biaya ini untuk memberikan souvenir yang berupa
pemberian plakat untuk juaranya. Total untuk ketiga program televisi
tersebut, departemen drama dan non-drama telah mengeluarkan biaya
promosi dan iklan sebanyak Rp3.750.000, atau sebesar Rpl78.571,43
untuk biaya per episodenya.
o. Biaya Lain-Lain
Biaya lain-lain ini dipisahlran dari biaya-biaya lainnya dalam
penghitungan biaya total. Walaupun aneh, namun kebijakan internal
perusahaan menganggap pos biaya ini merupakan biaya yang tidak
melekat dalam proses produksi, sehingga perlu adanya pemisahan
dari. pos biaya utama. Pos biaya ini digunakan untuk sekedar
membiayai pemberian hadiah dan lain sebagainya. Pos biaya tidak
menyumbangkan pengeluaran kas sepeser pun untuk semua program
televisi YE!llg telah diproduksi oleh departemen drama dan non-drama
selama bulan Juni 2008.
p. Biaya Genset
Dalam proses produksi program acara televisi, perusahaan tidak
menggunakan instalasi listrik utama, melainkan melakukan
penyewaan genset kepada pihak ekstemal. Dalam perjanjiannya
dengan pihak penyewaan genset menyebutkan bahwa tiap liter solar
yang digunakan akan dibayar oleh perusahaan. Departemen drama
dan non,drama telah mengeluarkan biaya Rp59.340.000 untuk
konsumsi solar sebanyak 13.800 liter selama bulan Juni 2008, dengan
harga solar per litemya pada waktu itu adalah Rp4.300. Sedangkan
beban sewa genset yang harus ditanggung perusahaan selama bulan
Juni 2008 adalah Rp43 l .400.000 untuk memproduksi 7 program
acara televisi di atas.
Tabel4.ll Biaya Sewa Genset Selama Bulan Juni 2008
GensetPcr Nama Prou:ram Jumlah Eoisode Ens Jumlah Biava
Akhimva Datang Juga 5 I 5 22.500.000 Akhimva Datano Juoa Plus 4 I 4 18.000.000 Dorce Show 28 I 28 93.800.000 Extravaoauza 9 1 9 58.500.000 Ceriwis 28 1 28 78.400.000 Nglenong Nvok 24 1 24 85.200.000 Insert Siang 30 1 30 75.000.000
Total · 128 7 128 431.400.000
SUinber:Perusahaan
q. Honor Karyawan Produksi
Perusahaan tidak memisahkan antara biaya honor karyawan
administrasi dengan biaya honor karyawan bagian produksi.
Perusahaan menganggap bahwa honor karyawan merupakan honor
tetap per bulannya, baik karyawan bagian administrasi maupun
karyawan bagian produksi, sehingga tidak diperlukan lagi proses
penelusuran biaya honor karyawan bagian procluksi ke produk-produk
yang telah dihasilkan. Honor karyawan ini dipisahkan dengan honor
bagian penyiaran, karena dianggap bahwa proses penyiaran adalah
suatu proses terpisah dari proses produksi program acara televisi. Bila
ditelusuri; selama bulan Juni ?008 departemen drama dan non-drama
telah mengeluarkan biaya honor sebesar Rp724.850.000 dengan
menyedot total karyawan sebesar 198 orang, baik karyawan yang
terkait langsung dengan bagian produksi ataupun karyawan yang
tidak langsung terkait dengan proses produksi. Berikut adalah standar
Tabel 4.12 Daftar Honor Karyawan Trans Tv
No Man Power Gaji Per Bulan 1 Production Staff
1.1 Executive Producer 12.000.000 1.2 Producer 9.000.000 1.3 Asst. Producer 8.000.000 1.4 Research/Scrint Writer 2.500.000 1.5 Creative 3.500.000 1.6 Director 6.500.000 1.7 Unit Prod. Manager 3.000.000 1.8 Floor Director 3.000.000 1.9 Talent 2.500.000
-2 Production Services Crew
2.1 Cameraman 2.500.000 -2.2 Asst. Cameraman 2.500.000 -2.3 Audioman 4.500.000
2.4 Li2htinoman 4.500.000
2.5 Technical Director 6.000.000 2.6 Maintenance Audio 2.000.000 2.7 Maintenance Video 2.000.000
2.8 Wardrobe J.500.000 2.9 Securitv/Protokoler 1.500.000
2.10 Prone""' 1.500.000 2.11 Office Bov/CS 950.000 -SUinber:Perusahaan
r. Biara Penyiaran
Biaya penyiaran ini merupakan salah satu oosur biaya yang penting
dalam perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran
pertelevisian, tak terkecuali PT Televisi Transformasi Indonesia.
Sayangnya, tidak ada jejak sedikit pun mengenai unsur biaya ini, baik
berupa penyusutan aktiva tetap peralatan penyiaran ataupun berupa
biaya-biaya pendukung lainnya. Oleh karena :itu, pos biaya ini akan
dilewati.
Pemsahaan seharusnya mengakui selumh biaya di alas sebagai
bagian dari proses produksinya, serta melakukan klasifikasi pos-pos biaya
dengan benar. Namun, pemsahaan hanya mengakui biaya yang termasuk
dalam unsur biaya produksi program acara televisi sampai pada pos biaya
lain-lain, sedangkan biaya genset dan biaya honor karyawan bagian
produksi tidak diakuinya. Hal ini cenderung mengakibatkan biaya yang
dikeluarkan dalam proses produksi akan menjadi Jebih kecil dibandingkan
dengan biaya riil di lapangan. Berikut adalal1 pengakuan biaya total
menumt pemsahaan:
Tabel 4.13 Pengakuan Biaya Langsung Pemsahaan Selama Juni 2008
No Penielasan Bia~a(Rp)
1 Host 5.293.100.000
2 Research/Survey 16.100.000
3 Make Un 125.140.000
4 Wardrobe 255.540.000
5 Prons & Set 1.331.680.000
6 Meals & Refreshment 280.840.000
7 Shooting Eauioment 726.600.000
8 Travelling Expenses 23.960.000
9 Post Production 95.840.000
10 Taoes 217.750.000
11 Penni~ Securitv & Other Services . 12 Sunnorting Exoenses 19.105.000
13 Communication 7.580.000
14 Promotion & Advertisement 3.750.000 15 Miscellaneous .
Total Direct Cost 8.396.985.000 Sumber: Perusahaan .
5. Pendapatan Pe1·usahaan
Sebagaimana kita ketahui, penayangan iklan adalah sumber
penayangan ildan yang telah dikenal secara umum ini diantaranya adalah:
(1) commercial break (penayangan ildan pada saat rehat acara); (2) barter
(penayangan ildan pada saat acara berlangsung); (3) semi blocking (tidak
memperbolehkan penayangan iklan produk: yang sejenis dengan sponsor
utama); dan (4) fall blocking (tidak memperbolehkan sama sekali
penayangan ildan selain iklan produk: sponsor utmna).
Cara penghitungan pendapatan dari suatu penayangm1 program
acara televisi adalah dengan mengalikan rate card (tarif yang ditetapkan
perusahaan berdasarkan waktu tayang program acara) dengan slot ildoo
yoog terlsi ( catatoo: 1 slot = 30 detik). Berikut adalah rate card dari 7
program acara dari departemen drama dm1 non drama PT Televisi
Troosformasi Indonesia yoog telah ditayoogkoo selama periode Juni 2008:
Nnma Pro2ram
Tabel 4.14 Daftar Rate Card
Jenis Tavang_ Rate Card Akhimva Datang Juga PrimeTime3 15.000.000
Akhimva Datang Juoa Plus PrimeTime2 15.000.000
Dorce Show Fringe Time 2 10.000.000 Extravaganza PrimeTime2 30.000.000
Ceriwis Fringe Time 3 12.000.000 Nalenong Nvok Fringe Time 2 5.000.000
Insert Sian• Frin•e Time 2 10.000.000
Stunber: Perusahaan
Berikut adalah data-data tentang besantya total pe11dapatan
(revenue) dari ketujuh program acara televisi yang telah diproduksi oleh
departemen drama doo 11011 drama PT Televisi Troosformasi Indonesia
berdasarkan jumlah slot commercial break terpakai selama pe1iode buloo
Juni 2008 yang dihitung dengan menggunakan rate card-nya masing-
masing:
Tabel4.15 Total Pendapatan Selama Bulan Juni 2008
Slot JumlBlt Nama Program Ternakai Rate Card lill!.!!ode Total Pendanatan
Akhimva Datane Juoa 42 15.000.000 5 3.150.000.000 Akhirnya Datang Juga Pius 62 15.000.000 4 3.720.000.000
Dorce Show 36 10.000.000 2:5 9.000.000.000 Extravaganza 42 • 30.000.000 9 11.340.000.000
Ceriwis 42 12.000.000 . 25 12.600.000.000
Noienon• Nvok 18 5.000.000 21 1.890.000.000 Insert Siano 18 10.000.000 30 5.400.000.000
Sumber:Perusahaan
B. Perhitunga1,1 Laba Perusahaan
Seperti yang telah ditulis sebelumnya, telah terjadi salah persepsi
dalam menentukan biaya produksi dalam setiap pembuatan program acara
televisi. Hal ini terlihat dalam penentuan direct cost dan indirect cost yang
masih tidak pada tempatnya sehingga pengalokasilm dalam penggunaan
sumber daya yang ada akan sangat sulit diukur. Alhasil, penentuan harga
pokok produksinya hanya sebatas seberapa banyak cost yang telah
dikeluarkan, tidak diperinci lagi dengan mengklasifikasikan ke dalam pos-pos
biaya masing-masing (lihat lampiran I).
PT Televisi Transformasi llldonesia dalam penentuan laba per
program acara televisi menggunakan metode yang bisa' dibilang masih sangat
sederhana sekali. Metode yang digunakan dalan1 penentuan laba hanya
__ , __ _,_ __ ,_ - - •1 1 • •1 1 , ' ' 1 ..
yang telah dikeluarkan (lihat lampiran I). Berikut adalah laba total, yang
diakui oleh perusahaan, dari 7 program acara yang telah diproduksi oleh
departemen drama dan non drama PT Televisi Transfo:rmasi Indonesia selama
bulan Juni 2008:
Tabel4.16 Total Laba Selama Bulan Juni 2008
Nama Pro•ram Acara Revenue Cost Profit Akhirnya Datang Juga 3.150.000.000 682.295.000 2.467.705.000 Akhimva Datang Juga Plus · 3.720.000.000 . 542.984.000 3.177.016.000 Dorce Show 9.000.000.000 1.608.312.000 7.391.688.000 Extravaganza 11.340.000.000 2.055.906.000 9.284.094.000 Nglenong Nyok 1.890.000.000 1.565.144.000 324.856.000 Cerhvis 12.600.000.000 1.483.984.000 11.116.016.000 Insert Siang 5.400.000.000 458.360.000 4.941.640.000
Total 47.100.000.000 8.396.98!i.OOO 38.703.015.000
Sumber:Perusahaan
Bila .di analisis dari metode perhitungan laba di atas, maka konsumsi
sumber daya, yang direfleksikan dengan biaya, pt:r fahapan produksi akan
sangat sulit dilakukan. Selain faktor salah persepsi dalam penentuan direct
dan indirect cost, faktor lainnya yang menyebabkan metode ini sangat sulit
ditelusuri adalah penentuan atas harga pokok produksi ataupl!ll harga pokok
penjualan yang masih secara general, belum diklasifikasikan ke pos-pos biaya
masing-masing.
C. Penerapan Sistem ABC
Sebagai catatan, seluruh biaya yang telah dikeluarkan l!lltuk
membiayai proses produksi per program acara televisi telal1 diketahui seperti
-·-~- .<.-1-L -1! ____ 1 ____ 1 ___ _ . ' • •
tersebut ke dalam pos-pos biaya sesuai dengan klasifikasinya masing-masing.
Menurut Garrison dan Noreen (2003:322-332) diperlukan enam tahapan
dalam penerapan sistem ABC. Berikut adalah tahapan-tahapan sistem ABC
yang akan diimplementasikan terhadap sistem perhitungan biaya PT Televisi
Transformas'i Indonesia, serta perlu diperhatikan pula konsep value-added dan
non-value-added yang tentunya sangat berpengaruh terhadap keefoktifan dan
keefesienan penggunaan sumber daya perusahaan.
1. ldentiflkasi dan Definisi Aktivitas dan Pul Aktivi'tas
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terjadi kesalahan pengakuan
klasifikasi pos-pos biaya yang membuat penelusuran biaya dalam proses
produksi program acara televisi menjadi sulit dilalrukan. Hal ini berakibat
pada kekurangakuratan data mengenai konsumsi faktor-faktor produksi
yang disebabkan oleh ketidakjelasan pengakuan klasifikasi pos-pos biaya
tersebut, sehingga membuat total biaya produksi yang dikeluarkan
cenderung menjadi lebih sedikit dari kondisi rl'il :yang ada di lapangan.
Dalam pengl\Iasifikasiannya, perusahaan tel1tl1 melakukan kesalahan
terkait dengan cara perlakuan dua pos-pos biaya, yaitu: (1) biaya langsung
(direct cost), dan (2) biaya tidak langsung (indirect cost).
Pengidentifikasian dan pendefinisian tentm1g aktivitas dan pul
aktivitas merupakan langkah penting pertama da:lam penerll;pan sistem
ABC. Seperti yang telah diungkapkan di atas bahwa proses produksi
program acara televisi pada umumnya terdapat 3 tahapan, yaitu: tahap pra
besarnya, proses produksi program televisi terdiri dari tujuh aktivitas
utama dimana dianggap telah mewakili tahapan-tahapan produksi, yaitu:
aktivitas pengkonsepan acara, aktivitas research and survey, aktivitas
penjadwalan syuting, aktivitas sett up, aktiviras breaking, aktivitas
syuting, dan aktivitas pasca produksi.
Dari ketujuh aktivitas ini kemudian diidentifikasikan ke dalam pul
biaya aktivitas. Pul biaya aktivitas ini akan menjadi tempat
pengakumulasian semua biaya yang terkait dalam proses produksi, dimana
biaya-biaya te~sebut diukur tentang apa yang menjadi "pemicunya" dalam
sebuah ukuran aktivitas berdasarkan klasifikasi biayanya masing-masing.
Cost object disini adalah per program acara televisi yang telah diproduksi,
dan bukannya jumlah episode yang dihasilkan. Be:rikut adalah aktivitas
aktivitas yang terjadi dalam proses produksi program acara televisi beserta
pul-pul biaya yang memicu biaya tersebut.
Sebagai catatan, sebagian besar sumber daya yang dibutuhkan
untuk proses produksi program acara televisi didapatkan dengan cara
menyewa dari pihak luar (outsourcing), oleh karena itu sumber daya
tersebut tidak diakui sebagai biaya untuk membentuk cost object,
melaiukan akan diakui sebagai beban, yaitu sebagai pengurang langsung
dari pendapatan untuk membentuk laba bersih atas produk yang telah
dihasilkan sehingga dianggap tidak relevan bila dialrui sebagai pembentuk
harga pokok penjualan. Oleh karena itu, untuk pengidentifikasian ini akan
direpresentasikan dalam tiap-tiap aktivitas, dan bagian yang diakui sebagai
be ban.
a. Bagian Biaya
1) Konsep Acara
Konsep acara hanya diperlukan sekali saja, yaitu pada saat awal
pembentukan program acara, proses produksi seterusnya tidak
inemerlukan aktivitas pengkonsepan acara lagi. Oleh karena itu,
perlu dilakukan proses eliminasi pada aktivitas ini karena
dianggap tidak memberikan nilai tambah (non-value-added)
dal!UI\ proses produksi program acara. Namun, dalam kondisi
tertentu, aktivitas pengkonsepan acara mungkin saja perlu
diulang. Hal ini tentunya dilakukan untuk meningkatkan rating
dan share program acara televisi tersebut. Itupun juga jarang
sekali terjadi karena rata-rata program acara televisi yang
diproduksi oleh Trans Tv memiliki rating dan share yang
terbilang cukup bagus. Aktivitas ini termasuk dalam pul biaya
aktivitas tingkat produk.
2) Research and Survey
Aktivitas research and survey dikategorikan dalam pul biaya
aktivitas sebagai aktivitas tingkat unit karena aktivitas research
and survey terjadi setiap kali per episode produksi program acara
televisi dibuat. Ukuran aktivitasnya adalah jumlah total research
acara televisi. Dibutuhkan 3 kategori biaya dalam aktivitas ini,
yaitu:
a) ~umber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang digunakan dibutuhkan pada
aktivitas ini adalah produser, asiste:n produser, dan tim
kreatif. Dalam aktivitas ini, asisten produser dan tim kreatif
merupakan direct labor karena merekalah yang melakukan
aktivitas research and survey ini, sedimgkan untuk produser
merupakan indirect labor karena produser hanya sebagai
pemberi perintah saja. Pos biaya ini menggunakan
pengukuran aktivitasnya berupa banyaknyajumlahjam kerja
yang diperlukan dalam alctivitas research and sun•ey ini.
b) Media
Media yang digunakan dalam research and survey ini bisa
berasal dari apa saja yang dianggap :memberikan informasi
dan inspirasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Peranan media di sini dalam aktivitas ini adalah sebagai
direct cost, karena dapat dengan mudahnya ditelusuri ke
objek biayanya. Pos biaya ini menggunakan pengukuran
aktivitasnya berupa banyaknya jumlah media yang terpakai
dalam aktivitas ini.
3) Penjadwalan Syuting
Aktivitas penjadwalan syuting terkait dengan kertersediaan
semua sumber daya yang mendukung kelancaran proses syuting,
terutama dalam ha! pemakaian studio dan jadwal pengisi acara
(host). Dalam ha! ini, produser telah mempersiapkannya dari
jauh-jauh hari, termasuk mempersiapkan rencana cadangan
apabila ada ga11gguan-gangguan yang berpengaruh pada
kelancaran syuting, baik. secara teknis ataupun secara 11011-teknis.
Aktivitas ini termasuk dalam kategori aktivitas ti11gkat batch,
kare11a aktivitas ini digunakan untuk me11jadwalka11 proses
produksi program acara televisi beberapa e:pisode selama sebulan
kemudian. Ukuran aktivitasnya adalah jumlah total penjadwalan
syuting yang diperlukan selama proses produksi program acara
televisi berlangsung. Dalam aktivitas pe11jadwalan syuting
dibutuhkan setidaknya 3 kategori biaya yang mendukung
aktivitas ini, yaitu:
a) Sumber Daya Ma11usia
Ada beberapa sumber daya manusia yang terlibat dalam
aktivitas pe11jadwalan syuting ini, diantaranya adalah:
produser, asisten pro~user, UPM, talent, research and sript
writer dan tim kreatif. Perusahaan membayar jasa mereka
dengan upah tetap setiap bulanuya. Pos biaya ini
jumlah jam kerja yang diperlukan dalam aktivitas
penjadwalan syuting.
Pada aktivitas ini, produser berperan di dalam proses
pemilihan metode produksi yang dituju, dan jadwal syuting.
Dimana termasuk di dalamnya adalah menentukan tema,
memilih personil tim produksi, menyusun rencana
pemakaian jumlah peralatan syuting dan faktor-faktor
pendukung syuting. Tetapi, produser hanya mengnrnsi
pekerjaan non-teknis sehingga produse:r di sini dikategorikan
sebagai indirect labor. Sedangkan untuk realisasi rencana
produser merupakan tugas dari seorang asisten. produser.
0 !eh karena itu, pada aktivitas ini asisten prod user
c\ikategorikan sebagai direct labor. UPM (unit-production
manager) bertugas untuk menyiapkan semua faktor-faktor
pendukung syuting, baik yang peralatan dan perlengkapan
syutiilg maupun faktor-faktor pendukung syuting lainnya
(seperti konsumsi, wardrobe, menyia.pkan penonton, make
up, dsb). UPM dikategorikan sebagai indirect labor. Tugas
talent dalam penjadwalan syuting di sini adalah
menghubungi dan mengatur jadwal syuting tmtuk para
pengisi acara (host) yang telah ditargetkan. Talent dapat
dikategorikan sebagai indirect labor pada aktivitas ini. Tim
Memberi saran kepada produser mengenai host yang cocok ,,
untulc mengisi program acara yang akan diproduksi, tentunya
saja disesuaikan dengan tema. Tim kreatif di sini
dikategorikan sebagai direct labor. Walaupun terkadang
penugasan sebagai penulis sript dan rundown acara
~idelegasikan ke research and sript writer, yang mana
research and sript writer ini dikategorikan sebagai indirect
labor.
b) Pulsa
Pulsa dibutuhkan untulc menghub1.mgi segala sumber daya
yang dibutuhkan dalam proses produksi program acara
televisi. Seperti, host, faktor-faktor pendukung syuting
lainnya, kepastian penggunaan la tar, panggung, peralatan
dan perlengkapan syuting, serta untuk menghubungi seluruh
tim produksi yang telah disiapkan. Penggunaan pulsa ini
. termasuk dalam kategori indirect cost, karena
pengalokasiannya tidak terkait langsw1g pada objek biaya.
c) Alat Tulis Kantor
Dalam aktivitas penjadwalan syuting, alat tulis kantor (ATK)
dibutuhkan media untulc mencatat segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam aktivitas tersebut. Seperti, penulisan script
dan rundown, mencatat kebutulian faktor-faktor produksi
....... .,.., ___ , ____ ~ ....... ~.,." . ...,,~,,~,,, ... ,,,,.,,,,.,,~,-·;«''"'""'P""""""""'""'"'l'f . I PEF;:PUST/\Xl\/\~.~ UT.tiMA I L!jf\l j'~t" -~-· t;,f,_i ~ '). /Af\.Af'~ i 11.,\
kategori /acto,;-;;~;.;;;c1-k;;,;:;;~~-·1~eterkaitiinnya dengan
proses produksi program acara televisi dapat dikatakan
hanya sebatas depresiasi penggunaan ATK. Pengukuran
aktivitas yang cocok berupa banyaknya jumlah pemakaian
A TK selama bulan Juni 2008.
4) Set-up
Aktivitas set-up dikategorikan dalam dua tingkatan yang berbeda,
yaitu sebagai aktivitas tingkat unit dan aktivitas tingkat batch.
Hal ini akan terkait dalam jadwal pemakaim1 studio. Untuk proses
syuting menggunakan Studio 1 dan Studio 4, maka aktivitas ini
akan dikategorikan sebagai aktivitas tingkat unit, karena proses
syuting hanya dapat menghasilkan satu episode saja m1tuk tiap
harinya, sedangkan jadwal pemakaian Studio 1 dan Studio 2
begitu padat untuk syuting program-program acara televisi
lainnya. Lain halnya untuk proses syuting dalam Studio 2 dan
. Studio 3, dikedua studio ini per harinya dapat menghasilkan
beberapa episode sekaligus. Ukuran aktivitas yang. cocok untuk
aktivitas set-up adalah set-up hour.
Akan tetapi, aktivitas ini lebih banyak didominasi oleh
sumber daya yang berasal dari luar (outsourcing), oleh karena itu,
aktivitas ini lebih banyak diakui sebagai beban, sedangkan yang
diakui sebagai biaya yang membentuk aktivitas set-up, tentunya
akan inenjadi sangat keci~. Setidaknya ada lima komponen biaya
yang mendukung dalam aktivitas set-up, diantaranya:
a) Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang terlibat dalam aktivitas ini
adalah cameraman dan asisten cameraman, audioman dan
maintenance audio, /ightingman, maintenance video,
property, dan technical director.
Cameraman dan asistennya bertugas dalam proses
set-up kamera yang akan digunakan dalam proses syuting.
Kamera-kamera yang akan dipakai akan di .. set-up dan
dirunutkan jalurnya, sehingga terhnbung dengan control
room. Keduanya termasuk dalam kategori direct labor,
dengan pengukuran kinerjanya berupa waktu yang
dibutuhkan untuk proses set-up. Audioman dan maintenance
audio, bertanggungjawab dalam proses set-up peralatan
audio dan peralatan band (bila ada). Keduanya kemudian
merunut semua keamanan jalur dari semµa peralatan audio
yang dipakai dalam proses syuting. Keduanya termasuk
dalam kategori direct labor, karena job-desk dari keduanya
berkaitan Iangsung dengan proses produksi, dengan
pengukuran kinerjanya berupa waktu yimg dibutuhkan dalam
proses set-up peralatan audio dan peralatan band (bila ada).
bertugas di control room, sedangkan maintenance audio
bertugas di dalam studio. Lightingman terlibat dalam set-up
lighting yang digunakan dalam piroses syuting. Karena
lighting setiap studionya sudah terhubung langsung dengan
control room dengan sendirinya, praktis tugas lightingman
dalam aktivitas set-up hanya melak:ukan set-up sudut lighting
saja. Lightingman termasuk dalam kategori direct labor,
dengan peng:ukuran aktivitasnya berupa walctu yang
dibutuhkan dalam proses set-up lighti'ng. Maintenance video
bertugas dalam melakukan set-up frameless plasma dan tv
plasma, serta bertanggungjawab pada penempelan latar
untuk produksi program acara televisi yang tidak
membutuhkan background dan latar (seperti Insert Siang).
Termasuk dalam kategori direct labor, dengan peng:ukuran
aktivitasnya berupa waktu yang dibutuhkan dalam proses
set-up video. Property bertugas dalam menyediakan dan set-
up perlengkapan syuting. Property. s1~ndiri termasuk dalam
kategori direct lab01:, karena job··desk-nya bisa dikatakan
terkait langsung dalam proses produksi progam acara
televisi. Peng:ukuran aktivitasnya sendiri berupa lamanya
waktu yang dibutuhkan dalam proses set-up perlengkapan
yang akan digunakan. Technical director bertugas dalam
termasuk dalam kategori indirect labor, karena tugas
mengawasi tidak terkait langsung dalam proses produksi.
Pengukuran aktivitas yang cocok adalah lamanya waktu
yang dibutuhkan untuk mengawasi aktivitas set-up.
b) Kamera
Kamera disini diakui sebagaifacto~y overhead, karena peran
kamera di sini ditentukan dengan besarnya depresiasi
pemakaiannya, oleh karena itu juga pengalokasiannya tidak
dapat dengan mudahnya ditelusuri dalam objek biaya. Proses
syuting di dalam Studio 1 clan Studio 4 untuk ketersediaan
k;amera bisa dibilang cukup a.man, karena masing-masing
telah tersedia seperangkat kamera plus jimmy jib yang bisa
digunakan sewaktu-waktu. Sedangkan untuk proses syuting
di dalam Studio 2 dan Studio 3, hanya memiliki seperangkat
kamera saja, itupun juga minus kamera jimmy jib, oleh
karena itu penggunaannya pun harus bergantian satu sama
lainnya. Untuk proses set-up, kamera akan dikoneksikan ke
control room dan akan diuji tingkat kefokusan, angle (sudut)
kamera, dan daya kerjanya, setidalmya dibutuhkan waktu ±
45 menit untuk proses set-up kamera .. Pengukuran aktivitas
yang digunakan adalah lamanya waktu yang dibutuhkan
untuk proses set-up kamera.
c) Perlengkapan Pendukung
Walaupun terlihat rerneh, set-up perlengkapan pendukung
sangatlah rnenentukan dalarn kelanc:aran proses syuting.
Seperti yang telah dijelaskan sebehunnya bahwa penyediaan
dan set-up perlengkapan syuting rnenjadi tanggungjawab
sepenuhnya dari propertyman. Pedengkapan pendukung ini
dikategorikan ke dalarn factory overhead karena
keterkaitannya dalarn proses produksi program acara televisi
diukur dengan depresiasi penggunaan perlengkapan
pendukung ke proses produksi program acara televisi.
Pengukuran aktivitas atas set-up perlengkapan pendukung
adalah larnanya waktu yang dibutuhkan untuk rnelakukan
proses set-up atas perlengkapan pendukung ini.
d) Lighting
Proses set-up Peralatan lighting hanya sekedar dalarn
pengaturan angle (sudut) lighting dan pengecekan daya
kerjanya rnelalui control room. Ticlak perlu lagi adanya
pengkoneksian ke control room lkarena tiap studio sudah
dilengkapi seperangkat lighting, sehin.gga pengkoneksiannya
t!dak akan berubah. Dalarn set-up lighting ini diakui sebagai
factory overhead karena tidak dapa.t ditelusuri pengalokasian
biayanya dengan rnudah ke objek biaya. Pengukuran
aktivitasnya berupa lamanya waktu. yimg dibutuhkan dalam
proses lighting ini.
e) Peralatan Kontrol
Peralatan kontrol terdiri dari peralatan kontrol lighting,
peralatan kontrol audio, peralatan kontrol kamera, clan VTR
(video tape recorder), Intinya, peralatan kontrol ini ditujukan
untuk mengontrol segala aktivitas ketika proses syuting
dimulai. Sebelum aktivitas syuting be,rjalan, terlebih dahulu
dilakukan set-up terhadap peralatan kontrol yang terdapat di
control room ini. Peralatan kontrol ini tentunya termasuk
dalamfactory overhead karena pengalokasiannya ticlak dapat
ditelusuri secara langsung ke dalam objek biaya, dan
pengukuran aktivitasnya diakui clengan menggunakan
lamanya waktu ylll'lg clibutuhkan clalan1 proses set-up
peralatan kontrol ini.
5) Brealdng
Aktivitas breaking ini termasuk clalam kategori aktivitas tingkat
unit. Hal ini dikarenakan aktivitas ini dilakukan setiap sebelum
tiap episode proses produksi program acara televisi. Ini artinya
biaya yang terkait dengan aktivita~ breaking ini bersifat
proporsional dengan jumlah episode yang telah diprocluksi oleh
perusahaan. Ukuran aktivitasnya adalah breaking hour. Dalam
aktivitas breaking ini setidaknya ada lima komponen biaya yang
mendukung aktivitas ini, yaitu:
a) Sumber Daya Manusia
Semua sumber daya manusia yang terkait dalam proses
produksi program acara produksi tentunya akan terkait
dalam proses breaking ini. Ini terkait dalam proses
P.embahasan produksi awal yang mewajibkan semua elemen
sumber daya manusia internal perusahaan yang terkait dalam
proses syuting turut serta, agar sesuai dengan instruksi
produksi yang telah ditetapkan dan Job desk-nya masing
masing. Namun, yang dorninan dalam aktivitas breaking ini
adalah produser, talent, tim kreatif, UF'M, wardrobe, security
dan office boy.
Peran produser disini bertugas hanya sebagai
pemberi instruksi dalam aktivitas breafing seluruh tim
produksi. Oleh karena itu, produser dianggap sebagai
kategori indirect labor, dengan penguknran aktivitasnya
adalah jumlah waktu yang dibutuhkan oleh produser dalam
pembahasan produksi awal. Talent bertanggungjawab
dengan kedatangan host, serta bertanggungjawab dalam
proses administrasi terhadap host. Talent dikategorikan
sebagai indirect labor, karena dia tidak secara langsung
diukur dengan lamanya jumlah waktu yang dibutuhkan
untuk proses administrasi host dan waktu yang clibutuhkan
dalam mendatangkan host untuk mengisi program acara. Tim
kreatif bertugas untuk memberikan. rehearsal dan breafing
kepada host agar sesuai dengan rundown dan script program
acara. Tim kreatif ini termasuk dalam kategori direct labor
karena pengalokasiannya dapat secara langsung ditelusuri ke
dalam objek biaya. Dengan pengukuran aktivitasnya yaitu
jumlah waktu yang ciibutuhkan dalam proses rehearsal dan
breafing kepada para host. UPM bertugas untuk memastikan
segala sumber daya yang dibutuhkan. untuk proses syuting
beserta proses administrasinya, sesuai clengan kebutuhan
yang diperlukan. UPM ini termasuk dalam kategori indirect
cost, dengan pengukuran biayanya adalah jumlah waktu
yang dibutuhkan dalam aktivitas memastikan segala
~ggungjawabnya tersedia. Bagian wardrobe
bertanggungjawab dalam penyediaan wardrobe untuk host.
Dikategorikan sebagai indirect labor, dengan pengukuran
aktivitasnya adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk
menyediakan wardrobe yang dibutuhkan. Security berjaga
untuk mengamankan proses syuting agar berjalan dengan
lancar. Pada aktivitas breaking in~ security bertugas untuk
artinya keterlibatan security pada proses syuting hanya
ditempatkan untuk studio yang memiliki daya tampung
untuk penonton, yaitu Studio 1 dan S1udio 2. Dikategorikan
sebagai indirect cost, dengan pengukuran lamanya waktu
yang dibutuhkan dalam proses protokoler sebelun1 penonton
memasuki studio. Office boy bertu.gas dalam distribusi
konsumsi untuk seluruh tim produksi dan host.
Dikategorikan sebagai indirect labor, dengan penguknran
aktivitasnya berupa waktu yang dibutuhkan untuk
mendistribusikan korrsumsi.
b) Pulsa
Pulsa ini hanya dibutuhkan oleh talimt dan UPM, dimana
mereka berkaitan langsung untuk rnenghubungi pihak-piliak
luar perusallaan sesuai dengan tanggungjawabnya masing
masing. Pulsa ini termasuk dalam kategori indirect cost
karena penggunaan terhadap biaya ini tidak terkait langsung
dengan proses produksi program acara televisi, dengan
penguknran aktivitasnya berupa jumlall pulsa yang terpakai
dalam aktivitas breafing ini.
c) Host
Host dibutuhkan dalam aktivitas rehearsal dan breafing
yang dilakukan oleh tim kreatif agar sesuai dengan rundown
proses produksi program acara televisi. Host ini dimasukkan
ke dalam kategori direct labor karena host ini merupakan
objek dalam program acara televisi. Dengan penguknran
aktivitasnya berupa jumlah waktu yang dibutuhkan oleh host
dalam aktivitas breafing.
d) Wardrobe
Wadrobe dibutuhkan untuk menunjang penampilan dari para
host pada saat proses syuting berlangsung. Wadrobe ini
didapat dengan cara dibeli ataupun dari sponsor, kemudian
dijadikannya sebagai inventaris perusahaan. Namun,
terkadang ada host m~mbawa wardrobe-nya sendiri, ataupun
ada pula perusahaan membelikan sec:ara cuma-cuma untuk
host tanpa dijadikan inventaris perusahaan. Wardrobe ini
dikategorikan dalamfactory overhead karena walau terdapat
unsur kemelekatan kepada host namun penguknrannya tidak
dapat ditelusuri dengan mudah ke objek biaya, dengan
penguknran aktivitasnya berupa jmnlah wardrobe yang
dibutuhkan dalam aktivitas ini beserta jun1lah waktu yang
dibutuhkan dalam aktivitas ini. Pembelian wardrobe menjadi
tanggungjawab UPM dan penyediaannya menjadi
tanggungjawab bagian wardrobe.
e) Konsumsi
Konsumsi ini menjadi tanggungjawab UPM, namun dalam
proses distribusinya menjadi tanggimgjawab office boy.
Konsumsi ini terdapat tiga variasi p(myajian, yaitu berupa
nasi kotak, snack box, dan voucher makan, namun
pemilihannya hanya terdapat dua saja diantara ketiganya.
Konsumsi ini dikategorikan dalam indirect cost, dengan
pengukuran aktivitasnya berupa banyaknya konsumsi yang
dibutuhkan dalam aktivitas breafing ini.
6) Syuting
Aktivitas syuting termasuk dalam kategori aktivitas tingkat unit.
Hal 'ini dikarenakan setiap proses syuting hanya dapat
menghasilkan produksi satu episode saja. Ukuran aktivitas untuk
aktivitas syuting ini adalah syuting hour. Terkandung di
dalarnnya ada beberapa komponen biaya yang mendukung
aktivitas syuting ini, yaitu:
a) Sumber Daya Manusia
Dalam aktivitas syuting ini, seperti ha!nya aktivitas
breaking, semua elemen smnber daya manusia yang terkait
dalam proses produ!q;i program acara televisi terlibat dalam
aktivitas syuting ini. Yang membedakannya adalah, semua
elemen sumber daya manusia yang terlibat secara direct
desk-nya masing-masing, lain halnya dengan aktivitas
breaking dimana hanya beberapa saja yang turut aktif dalam
aktivitas tersebut, kecuali script writer, talent, UPM,
wardrober, dan office boy.
Di sini yang termasuk ke dalam kategori indirect
labor diantaranya, produser eksekutif, produser, technical
director, dan security. Hal ini dikarenakan job desk mereka
terbilang tidak terkait langsung dengan proses produksi
program acara televisi. Pengukuran aktivitasnya berupa
jumlah jam kerja yang dibutuhkan sdama aktivitas syuting
berlangsung. Sedangkan tim produksi yang termasuk ke
dalam kategori direct labor yaitu, asisten produser, kreatif,
director, floor director, cameraman, cameraman assistant,
audioman, lightingnian, maintenanc1~ audio, maintenance
video, dan property. Dengan pengukuran aktivitasnya berupa
jumlah jam kerja yang dibutuhkan selania aktivitas syuting
berlangsung.
b) Host
Peran host terbesar dari keseluruhan aktivitas adalah pada
saat aktivitas syuting berlangsung, bisa dibilang pada
~vitas ini alokasi biaya untuk host bisa mencapai 90%-nya
dari keseluruhan biaya yang dikel.uarkan untuk host. Oleh
berak:ting clan menghayati perannya. Bisa dibilang host ini
merupakan prime material (bahan baku utama) dalam proses
produksi program acara televisi. Host dikateogrikan sebagai
direct labor, dengan pengukuran aktivitasnya berupa jam
kerja yang dibutuhkan dalam aktivitas syuting ini.
c) Wardrobe
Wardrobe tentunya dibutuhkan dalam proses syuting
tentunya, karena wardrobe ini mengandung unsur
kemelekatan pada host, yang berguna sebagai penunjang
penampilan host. Wardrobe ini dikategorikan sebagaifactory
overhead, dengan jumlah wardrobe yang digunakan clan
jumlah waktu pemakaian wardrobe yang dibutuhkan dalam
aktivitas syuting, sebagai alat pengukur aktivitasnya.
d) Kamera
Kamera dibutuhkan dalam pengambilan adegan selama
proses syuting berlangsung, kebutuhan terhadap jumlah
kamera yang akan dipakai untuk proses syuting di dalam
studio tergantung pada ukuran luas studio clan metode
syuting yang akan digunakan. Kamera. dikategorikan sebagai
factory overhead, karena pengalokasiannya tidak dapat
secara langsung ditelusuri terhadap proses produksi program
acara televisi. Pengukuran aktivitasnya berupa jumlah waktu
e) Lighting
Dalam aktivitas syuting, lighting (tata cahaya) yang bagus
tentunya sangat diperlukan dalam proses syuting, tentunya
juga dengan didukung perlatan lighting memadai. Lighting
sendiri termasuk dalam kategori factory overhead, dengan
pengukuran aktivitasnya berupa waktu yang diperlukan
dalam pemakaian lighting selama proses syuting
berlangsung.
t) Peralatan Kontrol
Peralatan kontrol yang termasuk diantaranya, peralatan
kontrol lighting, peralatan kontrol audio, peralatan kontrol
kamera, dan VTR (video tape recorder), merupakan
peralatan-peralatan untuk mengontrol jalannya proses
syuting. Peralatan kontrol ini biasanya memiliki umur
ekonomis yang cukup panjang, yaitu sekitar 10 tahun masa
pakai. Peralatan kontrol ini dikategorikan sebagai factory .
overhead, dengan pengukuran aktivitasnya berupa jumlah
jam kerja peralatan kontrol selama proses syuting
berlangsung.
g) Perlengkapan Penduknng
Perlengkapan pendukung ini terdiri c!Jiantaranya handy talky,
clip-on, wireless-mike, wire-mike, boomers, dan property.
overhead, karena pengalokasian biayanya tidak dapat
ditelusuri terhadap proses produksi program acara televisi.
Perlengakapan pendukung ini diukur dengan jumlah berapa
banyak kebutuhannya dan jumlah jam pemakaiannya.
h) Tapes
Tapes adalah output dari aktivitas syuting ini, tapes ini
merupakan bukti rekam atas hasil syuting. Nam1m, tapes di
sini merupakan hasil rekam pra editing (belum di edit).
Setidaknya dibutuhkan 3 hasil rekaman pasca aktivitas
syuting ini, yaitu: hasil rekaman asli, hasil rekarnan dengan
credit tittle, dan hasil rekaman untuk kamera cadangan. Hasil
rekaman untuk kamera cadangan digunakan tatkala kamera
utama mengalami masalah teknis (seperti goyang, blur, dsb),
Untuk 2 hasil rekaman Jainnya rnlatif serupa, hanya pada
hasil rekaman kedua sudah ditambaltl dengan credit tittle,
sedangkan untuk hasil rekaman pertama tidak ada _unsur
credit tittle-nya (original recording). Tapes merupakan
direct cost, dengap. pengukuran aktivitasnya berupa
banyaknya tapes yang dipakai.
7) Pasca Produksi
Aktivitas pasca produksi bisa dikategorikan sebagai kategori
tingkat batch. Karena, aktivitas ini dapat dilakukan secara
televisi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, aktivitas ini
dilakukan dengan menyewa jasa dari pihak luar karena adanya
keterbatasan peralatan untuk melakukan aktivitas ini. Walaupun
begitu, untuk pengerjaan aktivitas ini tctap dilakukan oleh pihak
internal perusahaan, atau dengan kata lain tidak menggunakan
jasa operator dari luar perusahaan. Ole:h karena itu, ukuran
aktivitasnya adalah pasca produksi hour. Berikut adalah
komponen biaya yang terkandung dalam aktivitas pasca produksi
ini:
a) Somber Daya Manusia
Sumber daya manusia yang terlibat dalarn aktivitas ini antara
lain: produser, asisten produser, director dan tim kreatif.
Semua sumber daya manusia tersebut terkait dalam proses
pengeditan.
Produser disini hanya sebagai pemberi petunjuk atas
adegan mana yang perlu dilakukan proses penge<litan. Oleh
karena itu, produser dapat dikategorikan juga sebagai
indirect labor, dengan pengukUJran aktivitasnya berupa
j?1111ah jam kerja produser untuk melakukan aktivitas pasca
produksi ini. Asisten produser, director, dan tim kreatif
dijadikan sebagai pengeksekusi dalarn aktivitas pasca
produksi ini. Maksudnya adalah untuk masalah teknis pasca
Oleh karena itu, job-desk yang terlibat dalam aktivitas pasca
produksi dikategorikan sebagai direct labor, dengan
pengukuran aktivitasnya berupa jumlah jam kerja yang
diperlukan selama melakukan aktivitas pasca produksi.
b) Tapes
Tapes pasca produksi merupakan hasil tapes akhir yang
nantinya akan ditayangkan setelah dilakukan proses
pengeditan. Tapes dikategorikan sebagai direct cost, karena
pengalokasiannya terkait langsung dengan proses produksi
program acara televisi. Jmnlah tapes yang terpakai selama
aktivitas ini dijadikan sebagai penguk-ur aktivitasnya.
b. Bagian Beban
Seperti yang telah diketahui bahwa beban tidak dimasukkan dalam
perhitungan pembentukan harga pokok penjualan, melaiukan sebagai
pengurang pendapatan dalam penentuan laba bersih. Dalam produksi
program acara televisi, perusahaan lebih banyak mengandalkan
melakukan penyewaan kepada pihak luar (outsourcing), karena
adanya keterbatasan sumber daya internal perusahaan. Berikut adalah
berbagai sumber daya yang lazim di sewa da.ri :tuar, yaitu: penonton,
sewa dan laundry wardrobe, make-up, panggung dan latar,jimmy jib,
plasma dan frameless plasma, audio, edit luar, beban lain-lain
(perijinan, pawang hujan, dll), dan beban perjalanan.
Tabel 4.17 Pul Biaya Aktivitas PT. Televisi Transformasi Indonesia
Pul Biava Aktivitas di PT. Televisi Transformasi Iwdonesia
Pul Biava Aktivitas Ukuran Aktivitas
E.esearch and survev Jumlah research and survev Peniadwalan svutino Jumlah iadwal svuting
Set-uo Set-uo hour Breakinf! Breakinf! hour
Svutine s~·tine hour
Pasca oroduksi Pascaoroduksihour
2. Telusuri Biaya Overhead Ke Aktivitas·dan Ob,jek Biaya
Langkah selanjutnya dalam menerapkan sistem activity based
costing (ABC) adalah menelusuri biaya overhead ke aktivitas dan objek
biaya. Dalam pengaplikasiannya terhadap alur produksi program acara
televisi dapat dilihat dengan memisahkan biaya tidak langsung dengan
biaya langsung, lalu biaya tidak langsung tersebut secara langsung
ditelusuri ke objek aktivitasnya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
dalam proses· pembuatan prograrp. acara televisi terdapat tujuh objek
aktivitas utama, yaitu: pengkonsepan acara, research and survey,
penjadwalan syuting, set-up, breaking, syuting, dan pasca produksi.
Alih-alih terdapat tujuh aktivitas dalam proses produksi program
acara tel\')visi, aktivitas pengkonsepan acara dapat dihapus dalam aktivitas
utama. Hal ini dikarenakan aktivitas pengkonsepan acara hanya diperlukan
sekali saja dalam proses produksi program acara televisi, yaitu saat
pengkonsepan awal sebelum proses produksi program acara berlangsung
ataupun saat terjadi pernbahan program acara televisi yang memaksa
pengkonsepan acara dianggap sebagai aktivitas non-value-added sehingga
perlu dilakukan proses eliminasi.
Sebagai catatan sebelumnya bahwa ha:ri kerja normal pegawai
pada bulan Juni 2008 adalah 21 hari kerja dengan jam kerja per harinya
bila dirata-rata mencapai 12 jam, itu berarti total waktu kerja penuh per
karyawan bagian produksi mencapai 15.120 menit pada bulan Juni 2008.
Hal ini dikarenakan bila ada tugas untuk produksi program acara televisi,
terkadang jam kerja para karyawan produksi bisa mencapai 24 jam non
stop. Namun apabila tidak ada syuting, jam kerjanya hanya 8 jam sehari,
itupun bisa dibilang hanya sekedar menghabiskm1 waktu saja. Untuk
depresiasi peralatan dan perlengkapan syuting pada bulan Juni 2008
memakai ukuran jam kerja penuh se!ama 43.200 menit, dengan asumsi
peralatan dan perlengkapan syuting dapat dioperasikan sewaktu-waktu
tanpa menghiraukanjam kerja.
Menurut catatan historis mengenai pos indirect labor, untuk proses
syuting 7 program acara televisi pada bulaJJ Juni 2008, perusahaan telah
mengeluarkan rincian biaya sebagai berikut: 7 orang eksekutif produser
sebesar Rp12.468.826 dengan jam kerja riil total 15.729 menit, 7 orang
produser sebesar Rp47.097.225 denganjam kerja rU! total 79.135 menit, 9
orang research/script writter sebesar Rp3.167.670 dengan jam kerja riil
total 19.198 menit, 7 orang UPM sebesar Rp4.131.468 denganjam kerja
riil total 20.866 menit, 7 orang talent sebesar Rp2.524.005 dengan jam
Rp7.183.318 denganjam kerja riil total 18.094 menit, 8 orang wardrober
sebesar Rp348.876 dengan jam kerja riil total 3.524 menit, 7 orang
security sebesar Rpl.410.057 denganjam kerja riil total 14.243 m1;11it, dan
13 orang office boy sebesar Rp40.832 dengan jam kerja riil total 1.856
menit.
Tabel 4.18 Biaya Overhead Bulan Juni 2008
Honor . Harga Jam Kerja Nilai Pakai Uraian (Rnl Beli (Rn\ Riil (menitl Jumlah Riil (Rnl
Eksekutif Produser 12.000.000 - 15,729 7 12.488.826 Produser 9.000.000 - 79.155 7 47.097.225 Research/Sript Writter 2.500.000 - 19.198 ' 9 3.167.670 UPM 3.000.000 - 20.866 7 4.131.468 Talent 2.500.000 - 15.297 7 2.524.005 Technical Director 6.000.000 - 18.094 7 7.183.318
Wardrober 1.500.000 - 3.524 8 348.876 Security 1.500.000 - 14.243 7 1.410.057 Office Boy 950.000 - 1.856 13 40.832 Puls a - - - - 7.580.000 -ATK & Baterai Clip-on - - - - 19.105.000 DepresfaSi Kamera 270.000.000
-62.880 14 '. ·5_539)520 -
Depresiasi Jimmy Jib - 150.000.000 5.910 1 342.780 Depresiasi Lensa - 240.000.000 62.880 14 29.113.440 Depresiasi Jjghting 1 - 1.080.000.000 5.910 1 2.464.470 Qepresiasi Lighting 2 - 876.000.000 6.120 1 2.068.560 Depresiasi Lighting 3 - 540.000.000 2.220 1 461.760 Depresiasi Lighting 4 - 330.000.000 2.700 1 342.900 Depresiasi Lampu Halogen 1 - 4.500.000 342.780 58 5.141.700 Depresiasi Lampu Halogen 2 - 4.500.000 226.440 37 3.396.600 Depresiasl Lampu Haloqen 3 - 4.500.000 55.500 25 832.500 Depresiasi Lampu Halogen 4 - 4.500.000 37.800 14 567.000 Depri:!~iasi Kontrol Kamera - 981.600.000 21.570 4 8.175.030 Depresiasi Kontrol Audio - 775.800.000 21.570 4 6.449.430 Depresiasi Kontrol Lighting - 975.000.000 21.570 4 8.110.320 Depresiasi VTR - 868.200.000 21.570 4 7.225.950 Depresiasi Booming - 15.250.000 154.779 21 2.321.685 Depreslasi Mic Wireless - 32.500.00C 131.839 19 4.087.009 Depreslasl Mic Condenser - 16.000.000 284.039 41 4.260.585 Depresiasi Clip·On - 7.500.000 228.096 34 1.596.672 Depreslasi Handy Talky - 5.250.000 416.284 62 2.081.420 Depresiasi Property - 75.280.000 34.292 471 11.939.400 Depresiasi Wardrobe - 136.220.000 18.990 704 9.270.960 Biaya Konsumsi - - - - 280.840.000 Biava Bahan Bakar - - - - 59.340.000 Biaya Penyiaran NA NA NA NA NA Souvenir - 3.750.000 - 21 3.150.000
Tnt:il -:i..n ai:;n nnn 7":l..R -:ti:;n nnn ? ':l:i:;.':l: 7n1 1 C:?Q Z::C:h 70C: OC:Q
Selain itu, telah dikeluarkan pula biaya untuk: pos pulsa untuk:
ketujuh produksi program acara televisi pada bulan Juni 2008 sebesar
Rp7.580.000. Serta biaya sebesar Rpl9.105.000 untuk: pemakaian ATK
dan baterai clip-on, selama bulan Juni 2008, Trans Tv telah menggunakan
131 kali pengisian tinta dan 232 rim kertas berbagai ukuran.
Untuk: depresiasi kamera, lensa dan jimmy jib menggunakan
metode unit produksi, dengan begitu penggunaannya dapat ditelusuri
secara jelas berdasarkan unit produk yang telah diproduksi. Selama bulan
Juni 2008, penggunaan jam kerja riil total kamera adalah 62.880 menit,
dengan jumlah 14 kamera, maka nilai pakai riil··nya sebesar Rp6.539.520.
Ditambah dengan pemakaian I buahjimmy jib selama 5.910 menit, maka
nilai pakai riil-nya sebesar Rp34.2. 780. Serta depresiasi pemakaian 14
buah lensa dengan nilai pakai riil sebesar Rp29.113.440 untuk:
penggunaanjam kerja riil-nya selama 62.880 menit.
Sama halnya dengan depresiasi kamera dan jimmy jib, depresiasi
peralatan lighting juga menggunakan metode: unit produksi, dengan
taksiran umur ekonomis selama 5 tahun. Selain itu juga dibutuhkan lampu
halogen, dimana lampu halogen tersebut memilild masa pakai selama
5.000 jam. Sebagai catatan, masing-masing studio menggunakan peralatan
lighting yang berbeda-beda, tergantung dengan ukuran studio. Untuk:
Studio I yang memiliki Iuas 900 m2, selama bulan Juni 2008 telah
menggunakan jam kerja riil total peralatan lighting dan 58 buah lampu
Rp7.606.170. Untuk Studio 2 yang memiliki luas 600 m2, selama bulan
Juni 2008 telah menggunakanjam kerja riil total! pt:ralatan lighting dan 37
buah lampu halogen selama 232.560 menit, dengan nilai pakai riil sebesar
Rp5.465.160. Untuk Studio 3 yang memiliki luas 400 m2, selama bulan
Juni 2008 telah menggunakan jamkerja riil total!. pt:ralatan lighting dan 25
buah lampu halogen selama 57.720 menit, dengan nilai pakai riil sebesar
Rpl.294.260. Untuk Studio 4 yang memiliki luas 100 m2, selama bulan
Juni 2008 telah menggunakan jam kerja riil total pc:ralatan lighting dan 14
buah lanipu halogen selama 40.500 menit, dengan nilai pakai riil sebesar
Rp909.900.
Selama bulan Juni 2008, dengan metode unit produksi, Trans Tv
telah mendepresiasikan peralatan kontrol kamc:ra sebesar Rp8.175.030,
peralatan kontrol audio sebesar Rp6.449.430, peralatan kontrol lighting
sebesar Rp8.110.320, dan VTR sebesar Rp7.225.950. Dimana masing
masing peralatan tersebut memiliki jam kerja riil selama 21.570 menit.
Selain itu juga, untuk perlengkapan dan property selama bulan
Juni 2008 dengan menggunakan metode unit produksi, Trans Tv telah
mendepresiasikan 21 buah booming senilai Rp2.321.685 denganjam kerja
riil selama 154.779 menit, 19 buah mic wireless senilai Rp4.087.009
dengan jam kerja riil selama 131.839 menit, 41 buah mic condenser
senilai Rp4.260.585 denganjam kerja riil se!ama 284.039 menit, 34 buah
clip-on senilai Rpl.596.672 se!ama 228.096 menit, 62 buah handy talky
buah property senilai Rpl 1.939.400 dengan jam kerja riil selama 34.292
menit. Untuk wardrobe yang memiliki umur ekonomis hanya selama 1
bulan saja, Trans Tv telah mendepresiasikan 704 jenis wardrobe senilai
Rp9.270.960 denganjam kerja riil selama 18.990 menit.
Biaya konsumsi yang dikeluarkan selama bulan Juni 2008 untuk 7
program acara televisi mencapai Rp280.84o.ooo, dengan rincian 19.280
kupon makan senilai Rpl0.500, 4.550 buah snack box, 128 pak persediaan
pantry, serta uang saku untuk syuting luar seba:nyak 120 kali. Selan1a
bulan Juni 2008 telah menggunalcan bahan bakar untuk genset sebanyak
13.800 liter, dengan total biaya sebesar Rp59.340.000. Dimana bahan
bakar tersebut digunakan untuk syuting 7 program acara televisi yang
menggunakan fasilitas studio sendiri selama bulan Juni 2008. Yang
terakhir adalah biaya penyiaran, seperti yang telah dijelaskan sebelunmya
bahwa biaya penyiaran tidak dapat. diidentifikasikan secara jelas, sehingga
penelusuran biayanya menjadi sulit dilalrnkan.
3. Membebankan Biaya Ke Pul Biaya Aktivitas
Sebelum membebankan biaya ke pul biaya aktivitas, terlebih
dahulu ditentukan persentase distribusi aktivitas. Dengan begitu dapat
terlihat penggunaan distribusi konsumsi seluruh sumber daya ke
aktivitasnya masing-masing. Dan langkah selanjutnya dalam
membebankan biaya ke pul biaya aktivitas adalah dengan memasulckan
total biaya overhead berdasarkan persentase distribusi alctivitasnya
,, '' '''
Uraian Eksekutif Produser Proauser Research!Sript Writter UPM Talent Technical Director Wardrober Security Offlce iioy Pul_s~
'
ATK & Baterai·Cfip-on f.le~resiasi Kgmera Depresiasi Jimmy J;b Depreslasl Lensa Depresiasi Ughting 1 Depresiasi Ughting 2 Depresiasi Lighting 3 Depresiasi Ughting 4
Oepresiasi Lampu Halogen 1
Depreslasl Lampu Halogen 2 Depresiasi Lampu Halogen 3 Depresiasi Lampu Halo!=)'3n 4 Depreslasl Kontrol Kamara oepresiaSi Kontrot AliOIO Oepresiasi Kontrol Lighting
DepreslMSI VTR Depresiasi Booming Depresiasi Mic Wireless Depresiasi Mic Condenser Depresiasi Clip-On Depresiasi Handy Taiky Depresiasi Property oepresiasi wararo6e Biaya Konsumsi Biava Bahan Bakar Biaya Penyiaran Souvenir
Sumber: Pemsahaan
Tabel 4.19 Persentase Distribusi Aktivitas
' ' '' ' ---··· '' --·- .... ···-··-···
Research -·····-- ...... ., •.... _ .... - ...
Pasca &Surve' Jadwal Set-up BreakinQ S:£!:!!inQ Produksi
0% 0% QO/o 0% 100% 0% 20%. 20% 0% 10% 25% 25%
0% 100% Oo/o 0% 0% QO/o
0% 84% 0% 16% 0% 0% 0% 85% QO/o 15% 0% Oo/o 0% 0% 36% 0% 1:4% 0% 0% Oo/o Oo/o 94% 6o/o 0% 0% 0% QOfo 12% 88% 0% 0% 0% 0% 100% 0% 0% 0% 55% .Oo/o 45% 0% ,,,,,,,,0% 0% 45% 5% 0% 50% 0% 0% 0% 22% 0% 7'6% Q% 0% 0% 22% 0% 'i'Bo/o Oo/o Oo/o 0% 22% 0% 7'8% Oo/o 0% 0% 22% 0% i'8% 0% Oo/o 0% 22% 0% 1'8°/o Oo/o 0% 0% 22% 0% 78% Oo/o 0% 0% 22% 0% 78% Oo/o 0% 0% .22% 0% 78% 0% 0% Oo/o 22% 0% 78% Oo/o Oo/o Oo/o 22% 0% 78% QD/o
0% 0% 22% 0% ir8% 0% 0% Oo/o 22% 0% 78% Oo/o 0% QO/o 22% 0% j'8~fo Oo/o Oo/o 001o 22% 0% i'Bo/o QO/o -0% 0% 22% 0°/o 78% 0% 0% 0% 33o/o 2o/o 65% O~'<> Oo/o bo/o 33% 2% ()5% Oo/o 0% 0% 33% 2% 65% 0% 0% 0% 33% 2% {)5% 0% 0% 0% 10% 15% j15b/o 0% 0% 0% 19% 0% 01% 0% Oo/o 0% 0% 34% 66% 0% 2% 2% 15% 81% Oo/o QO/o
Oo/o QO/o 35% 501o HOo/o Oo/o NA NA NA NA NA NA
0% 0% QO/o 0% 100% QO/o
. _. .. --.-· -· ---
Total 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% NA 100%
Tabel4.20 Distribusi Biaya Overhead ke Aktivitas
Research Pasca Uraian & Survey Jadwal Set-uo Breakinq Svutina Produksl Total
Eksekutif Produser - - - - 12.488.826 - 12.488.826
?roduser 9.419.445 9.419.445 4.709.723 11.774.306 11. 7 74.306 47.097.225
Research/Sr/pt Wrilter - 3.167.670 - - - - 3.167.670
UPM 3.470.433 - 661.035 - - 4.131.468
TiJ/ent - 2.145.404 - 378.601 - - 2.524.005
Technical Director - 2.585.994 4.597.3:!4 - 7.183.318
Wardrober - 327,943 - 20.9:13 - 348.876
Security - - - 169.207 1.240.860 - 1.410.057
Office Boy - 40.832 - - 40.832
PuJsa - 4.169.000 - 3.411.000 - - 7.580.000
ATK & Bate<ai Cfi{>-On - 8.597.250 955.250 - 9.552.500 - 19.105.000
Oepresiasi Kamera - 1.438.694 - 5.100.826 - 6.539.520
Depresiasi Jimmy Jib - - 75.412 - 267.368 - 342.780
Oepresfasl Lensa - - 6.404.957 - 22.708.483 - 29.113.440
Depresiasi Lighting 1 - - 542.183 - 1.922.287 - 2.464.470
Oepresiasi Lighting 2 - - 455.083 - 1.613.477 - 2.068.560
Depresiasi Lighting 3 - 101.587 - 360.173 - 461.760
Depresiasl Lighting 4 - 75.438 267.462 342.900
Oepresiasl Halogen 1 - - 1.131.174 - 4.010.526 - 5.141.700
Depreslasi Halogen 2 747.252 - 2.649.34D - 3.396.600
Depresiasi Halogen 3 - - 183.150 - 049.350 - 832.500
Oepresiasl Halogen 4 - 124.740 - 442.260 - 567.0(10
Oepre. Kontrol Kamer< 1.798.507 - 6.376.523 8.175.030 -Depre. Kontrol Audio - - 1.418.875 - 5.030.555 - 6.449.430
De'pre. Kontrol Lightin - 1.784.270 - 13.326.050 - 8.110.320
Depresiasi VTR - 1.589.709 - 5.636.241 - 7 .225.950
Depresiasi Booming - 766, 156 46.434 1.509.095 - 2.321.685
Depre. Mic Wireless - 1.348.713 81.740 2.656.556 - 4.087.009
Df'pre. Mic Condenser - 1.405.993 85.212 2.768.380 - 4.260.585
Depresiasi Clip..On - 526.90?. 31.933 1.037.837 1.596.672
Depre. Handy Talky 208.142 312.213 1.56"1.06!) - 2.081.420
Depresias! Property - 2.268.486 - 9.670.914 11.939.400
Depre. Wardrobe - - 3.152.126 6.11!l.834 - 9.270.960
Biaya Konsumsi 5.616.800 5.616.800 42.126.000 227.480.400 - 280.840.000
Biaya Bahan Bakar 20.769.000 2.967.000 35.604.000 - 59.340.000
Souvenir - - - - 3.750.000 - 3.750.000 Biaya Penyiaran NA NA NA NA NA NA NA
Total 15.036.245 36.586.002 91.159.610 243.527.456 167.713.349 11.774.306 565.796.968
Sumber; Perusahaan
Tabel 4.20 diperoleh dengan cara mengalikan persentase distribusi
aktivitas pada tabel 4.19 dengan nilai pakai riil pada tabel 4.18. Sebagai
contoh, untuk: pos biaya eksekutif produser dirnana persentase distribusi
aktivitas syntingnya sebesar 100%, maka alokasi biayanya sebesar
Rp12.488.826, diperoleh dengan cara mengalikan nilai pakai riil
Rpl2.488.826 dengan persentase aktivitas syntlng, yaitu sebesar 100%.
Demikian juga untuk: pos-pos biaya overhead laimnya, yang didapatkan
dengan cara yang serupa dengan pos biaya eksekutif produser.
Dari hasil tersebut diperoleh hasil total alokasi biaya overhead
untuk: masing-masing aktivitas, yaitu: Rpl5.036.245 untuk: aktivitas
research and survey, Rp47.093.752 untuk: aktivitas penjadwalan,
Rp90.204.360 untuk: aktivitas set-up, Rp243.52'7.456 untuk: aktivitas
breaking; Rp 154.410.849 untuk: aktivitas syuting, dan Rp 11. 774.306 untuk:
aktivitas pasca produksi.
4. Menghitung Tarif Aktivitas
Tahapan menghitung tarif aktivitas ini akan memberikan gambaran
mengenai tarif dasar per ukuran aktivitas, dengan lbegitu dapat diketahui
total tarif aktivitas untuk: bauran produk. Cara menghitung tarif aktivitas
adalah dengan membagi biaya keseluruhan untuk: masing-masing aktivitas
dengan ukuran aktivitasnya.
Berikut adalah tabel perhitungan tarif aktivitas 7 program acara
televisi yang diproduksi departemen drama dan non-drama Trans Tv
Tabel 4.21 Perhitungan Tarif Aktivitas Selama Bulan Juni 2008
Pul Biaya Aktivitas Tnrif Aktivitas Total Aktivitas Tnrif Aktivitas (Rp) (Rp)
Research and Survev 15.036.245 76 research 197.845 per research Peniadwalan 36.586.002 35 Jadwal l.045.314 oer Jadwal
Set-11/J 91.159.610 515.677 work·hours 177 oerWH Breaking 243.527.456 105.304 workwhours 2.313 ner WH
Svutin;, 167.173.349 1.631.543 work·hours, 103 oerWH
Pasca Produksi 11.774.306 19.784 work·hours 595 oerWH
Data-data yang tersurat di atas menunjukkan bahwa dibutuhkan
sumber daya rata-rata sebesar Rp197.845 untuk melakukan aktivitas
research and. survey; tiap-tiap aktivitas pe~jadlwalan membutuhkan
sumber daya rata-rata sebesar Rpl.045.314; per jam kerja aktivitas set-up
mengorbankan sumber daya sebesar Rpl 77; sedangkan aktivitas breaking
membutuhkan sumber daya Rp2.313 per jam kerjanya; lalu untuk aktivitas
syuting memerlukan sumber daya Rpl03 per jam kerjanya; yang terakhir
adalah aktivitas pasca produksi, telah mengeluarkru1 biaya sebesar Rp595
per jam kerjanya selama proses produksi proi,iram acara televisi pada
bulan Juni 2008.
5. Membebankan Biaya Ke Objek Biaya
Langkah kelima, yang biasa disebut sebagai alokasi tahap kedua,
penerapan sistem ABC di Trans Tv adalah dengan membebankan biaya ke
seluruh program acara televisi yang telah diproduksi, yang tentunya
meliputi seluruh aktivitas-aktivitas produksi. Seperti yang telah dijelaskan
sebe1Ull1llya, bahwa departemen drruna dan non-drama Trans Tv selama
Akhimya Datang Juga, Akhimya Datang Juga Plus, Ceriwis, Dorce Show,
Extravaganza, Insert Siang, dan Nglenong Nyok. Dimana ketujuh program
acara televisi tersebut memiliki spesifikasi biaya yang berbeda-beda.
Untuk program acara Akhimya Datang Juga, melakukan research
and survey sebanyak 5 kali. Penjadwalan sebanyak 5 kali, set-up hour
selama 20.143 menit, breaking hour selama 4.115 menit, dan syuting hour
selama -50.984 menit. Serta setidaknya selama bulan Juni 2008
membutuhkan pasca produksi hour selama 775 menit.
Untuk program acara Akhimya Datang Juga Plus selama bulan
Juni 2008, telah melakukan research and sun,ey sebanyak 4 kali.
Penjadwalan sebanyak 5 kali, set-up hour selama 16.116 menit, breaking
hour selama 3.292 menit, dan syuting hour selama 65.070 menit. Serta
membutuhkan pasca produksi hour selama 620 menit.
Selama bulan Juni 2008, program acara Ceriwis membutuhkan 28
kali research and survey, aktivitas penjadwalan sebanyak 5 kali, set-up
hour selama 112.779 menit, breaking hour selama 23.004 menit, syuting
hour selama 335.603 menit, dan pasca produksi hour selama 4.284 menit.
Tidak ~ibutuhkan aktivitas research and survey selama bulan Juni
2008 untuk program acara Dorce Show. Namun selama bulan itu, program
acara Dorce Show membutuhkan aktivitas pe1tjadwalan sebanyak 5 kali,
set-up hour selama 112.812 menit, breaking hour selama 21.688 menit,
syuting hour selama 356.888 menit, serta pasca produksi hour selama
Untuk program acara Extravaganza selama bulan Juni 2008, telah
melakukan research and survey sebanyak 9 kali, aktivitas penjadwalan
sebanyak 5 kali, set-up hour selama 45.823 menit, breaking hour selama
11.313 menit, syuting hour selama 114.714 menit, dan pasca produksi
hour selama 1.395 menit.
Selanjutnya adalah program acara Insert Siang, dimana selama
bulan Juni 2008 telah melakukan aktivitas research and survey sebanyak
30 kali, aktivitas penjadwalan sebanyak 5 kali, sef .. up hour selama 97.879
menit, breaking hour selama 22.140 menit, syuting hour selama 382.380
menit, dan pasca produksi hour selama 4.650 me:nit.
Terakhir adalah untuk program acara Nglenong Nyok, dimana .
selama bulan Juni 2008 tidak memerlukan aktivitas research and survey.
Namun telah melakuka11 aktivitas penjadwalan. st:banyak 5 kali, set-up
hour selama 110.125 menit, breaking hour selama 19.752 menit, syuting
hour selama 305.904 menit, serta pasca produksi hour selama 3.720 menit.
Berikut adalah perhitungan biaya overhead per program acara
televisi yang telah diproduksi departeme11 drama dan 11011-drama PT
Televisi Transformasi Indo11esiaselama bulnn Juni 2008 dengan
me11ggunakan .data-data di atas, te11tunya saja dikaitkan de11ga11 pul biaya
aktivitas, total aktivitas dan juga tarif aktivitas11ya:
Tabel 4.22 Perhitungan Biaya Overhead Bulan Juni 2:008
AKHIRNYA DATANG JUGA s;aya Total Tarif
Pu! Bia ya Aktivitas <Rn) Aktivitas Aktivitas (Rp) Research and Survev 989.225 5 research 197.845 oer research Penjadwalan 5.226.570 5 Jadwal 1.045.314 ner Jad\val Set-up 3.565.311 20.143 lvork-hours 177 perWH Breakinf! 9.517.995 4-.115 work-hours 2.313 oerWH .~utinf! 5.251.352 50.984 work-hours 103 nerWH Pasca Produksi 461.125 775 ·work-hours 595 nerWH
AKHIRNYA DATANG JUGA PLUS Biaya Total Tari!
Pu! Biava Aktivitas ffin) Aktivitas Aktivitas (Rn) Research and Survey 791.380 4 research 197.845 ner research Pe11jad\valan 5.226.570 5 Jadwal 1.045.3 !4 oer Jad\val Set-uv 2.852.532 16.116 work-hours 177 nerWH Breakinf! 7.614.396 3.292 work-hours 2.313 perWH
· Svutin}? 6.702.210 65.070 ·work-hours 103 nerWH Pasca Produksi 368.900 620 lVork-hours 595 oerWH
CERIWIS Bia ya Total Tarif
Pu! Bia ya Aktivitas (Rn) Aktivitas Aktivitas (Ro) Research and SurvP1J 5.539.660 28 research 197.845 per research Penjad\valan 5.226.570 5 Jadwal 1.045.314 oer Jadwal Set-up 19.961.883 112.779 lvork-hours 177 perWH Breakinf! 53.208.252 2:!.004 work-hours 2.313 oerWH svutinf! 34.567.109 335.603 work-hours 103 oerWH Pasca Produksi 2.548.980 4.284 work-hours 595 perWH
DORCE SHOW Bia ya Total Tari!
Pul Bia ya Aktivitas (Ro\ Aktivitas Aktivitas (Rp) Research and Survey . . research 197.845 oer research Penjad\valan 5.226.570 5 Jad\val l.045.314 1oer Jachval Set-uo 19.967.724 112.812 work-hours 177 perWH Breaking 50.164.344 21.688 work-hours 2.313 oerWH Syuiinf! 36.759.464 356.888 work-hou1·s 103 oerWH Pasca Produksi 2.582.300 4.340 work-hours 595 perWH
Tabel4.23 Perhltungan Biaya Overhead Bulan Juni 2008 CLanjutan)
EXTRAVAGANZA . Bia ya Total Tarif
Pul Biava Aktivitas (Rn\ Aktivitas Aktivitas (Rp) Research and Survey J.780.605 9 research 197.845 ner research Penjadwalan 5.226.570 5 Jadwal 1.045.314 per Jadwal Set-up 8.110.671 45.823 lVOrk-hours 177 per\VH Breakin2 26.166.969 I 1.313 work-hours 2.313 oer\VH Svutin}! 11.815.542 114.714 work-hours 103 per\VH Pasca Produksi 830.025 1.395 work-hours 595 oer\VH
INSERT SIANG Bia ya Total Tarif
Pu! Biava Aktivitas (Rn) Aktivitas Aktivitas (Ro) Research and Survey 5.935.350 30 research 197.845 ner research Peniadivalan 5.226.570 5 Jadwal 1.045.314 per Jadwal Set-up 17.324.583 97.879 work-hours 177 oerWH Breakirig 51.209.820 22.140 work-hours 2.313 nerWI-! Syuting 39.385.140 382.380 lvork-hours 103 ner \VH
1Pr.zsca Produksi 2.766.750 4.650 work-hours 595 per WI-!
NGLENONG NYOK Bia ya Total Tarif
Pul Biava Aktivitas (Rn\ Aktivitas Aktivitas (Rn\ Research and Survey - - research 197.845 per research Penjad\valan 5.226.570 5 Jadwal 1.045.314 ner Jadvval Set-uo 19.492.125 110.125 worh-hour.'i 177 oerWI-1 Breaking 45.686.376 19.752 ·work-hours 2.313 per WI-! Syuting 31.508.I 12 305,904 ·work-hours 103 per WH Pasca Prodi;ksi 2.213.400 3.720 v;ork-hcurs 595 perWH
Tabel4.24 Perhitungan Total Biaya Sistem ABC
f l!liraiian lotal Biaya
Direot Lalb<>r: Asst -Pi:ocl.uscr 45.715.122 Timi ·Kreatlf 59.622.992 cameraman 11.810.80()" Asst. CameranilaA 3.193.24~-A1.1clioman Hil.036.210 Maintenanq:e Al:ld1o 3.358.222: LiQlmtimgmaA 9.572.654 Maimtenance Video 2.507.736 Pr0;jDent11 ,MaR 704.56:3 Host 5.280.500.000 Diltector 5.887.990 OimCit Cost : Meclia 16.100.000 Tapes 217.750.000 Bebam:
'
Peiroar;iton 12.600.UW Sewa Wardrqb_e a3. roo.11011 LaU1!'1<licy Wardrobe ' 35,62:0.000 Make:-ti.p 125.140.000 Pan~og & ·L.ata' 1.256.400.000 Jimniy .Jib 64.800.0~
Plasma & ;firam~less _1Rlasma 526.400.COO Audio 135.400.000 Edit Luar 95.840.£~!2. Beban lain-.ilalm -Beban PerjaJamam 23.960.000 Sewa Gensel I 431.400.000 Activity c;ost: '
Research and S::1·vey '
15.036.220 Pcnjadw·alan 36.585.990 Set-up 91.274.8?~
Breakin2 243.568.152 Syuting 165.988.929 Pasca Produksi 11.771.480
I Total 9.022.245.1 fi4 --
6. Menyiapkan Laporan Manajemen
Langkah terakhir dalam membuat sistem ABC adalah menyiapkan
laporan manajemen. Dalam kerangka kerja sistem ABC Trans Tv, untuk
mengetahui hasil laba bersih per program acai:a, selain adai1ya harga
pokok produksi yang digunakan sebagai variabel p1:ngurang pendapatan,
adapula beban-beban selain harga pokok produksi yang menjadi variabel
pengurang pendapatan. Beban-beban ini terkait de:ngan adanya praktik
penyewaan peralatan ataupun perlengkapan syuting dengan pihak
outsourcing (luar perusahaan), yang tentunya tidak relevan apabila
dimasukkan ke dalam penentuai1 harga pokok produksi.
Dari data yang telah diperoleh, selain program acara Akhirnya
Datai1g Juga, telah terjadi penurunan !aha per program acara televisi
dihandingkan sehelum menerapkan sistem ABC. Walaupun hegitu, semua
unsur hiaya dan hehan yang terlihat telah dikalkulasikan, herheda dengan
cara perhitungan !aha menurut perusahaan yang tidak mengkalkulasikan
keseluruhan biaya atau hehan yllllg terlihat dalam proses produksi,
lagipula akumulasi penurunaJl lahanya pun hllllya 1,6%.
Berikut adalah gamhar mengenai model dasair sistem ABC apahila
PT Televisi Trallsformasi Indonesia menerapkannya, dimalla untuk
memhentuk ohjek hiaya dihutuhkan harga pokok produksi dan hebaJl
hehaJl yllllg terjadi selama proses produksi berlllllgsung:
Ga~bar4.2 Model Sistem ABC di Trans Tv
Berikut adalah !aha hersih selam hulan Juni 2008 dari hasil penelusuran
hiaya dengan menggunakan sistem ABC pada Tran~ Tv:
a. Akhirnya Datang Juga
Dengan pendapatan yang dfyaih selama bulan Juni 2008 sehesar
Rp3.150.000.000, hehan sehesar Rp338.400.000, dan harga pokok
produksi sehesar Rp343.317.668, !aha hersihnya akan menjadi
Rp2.468.282.332. Rinciannya dapat dilihat pada lampiran.
b. Akhirnya Datang Juga Plus
Dengan pendapatan yang diraih selama bulan Juni 2008 sehesar
Rp3.720.000.000, hehan sehesar Rp246.000.000, dan harga pokok
produksi sehesar Rp300.723.635, maka !aha hersihnya akan menjadi
Rp3.173.276.365. Rinciannya.dapat dilihat pada lampiran.
c. Ceriwis
Dengan pendapatan yang diraih selama bu!.an Juni 2008 sehesar
Rp12.600.000.000, hehan sehesar Rp261.560.000, dan harga pokok
produksi sehesar Rpl.363.335.412, maka !aha hersihnya akan
menjadi Rpl0.975.104.588. Rinciannya dapat dilihat pada lampiran.
d. Dorce Show {;)
Dengan pendatan yang diraih selama hulan Juni 2008 sehesar
Rp9.000.000.000, behan sebesar Rp818.640.000, dan harga pokok
produksi Rp955.203.050, maka !aha hersih yang dihasilkan akan
menjadi Rp7.226.156.950. Rincian dapat diliha1t pada lampiran
UT/.\MA
e. Extravaganza
Den'gan pendapatan selama bulan Juni 2008 yang mencapai
Rpll.340.000.000, beban sebesar Rp630.900.000, dan harga pokok
produksi sebesar Rp 1.501.231.026, maka laba bersih yang diperoleh
menjadi ~p9.207.868.974. Rinciannya dapat dilihat pada lampiran.
f. Insert Siang
Pendapatan yang diterima selama bulan Juni 2008 sebesar
Rp5.400.000.000, beban sebesar Rp136.160.000, dan harga pokok
produksi sebesar Rp464.464.686, maka laba bersih yang diperoleh
menjadi Rp4. 799.375.324. Rinciannya dapat dilihat pada lampiran
g. Nglenong Nyok
Selama bulan Juni 2008, program acara televisi yang satu ini telah
mendulang pendapatan sebesar Rpl.890.000.000, beban sebesar
Rp359.600.000, dan harga pokok produksi sebesar Rpl.302.791.702,
maka leba bersihnya akan menjadi Rp227.608.298.
D. Perbandingan Sistem ABC dali Sistem Perusahaan
Dari basil perbandingan kedua sistem di atas, tentunya terdapat
perbedaan yang sangat mencolok di antara keduanya. Bukan banya sekedar
basil perhitunga11nya saja, tetapi secara keseluruhan me:ngenai cara pengakuan
atas pos-pos biaya dan bebannya pun akan berbeda. Berikut adalah
perbandingan perhitungan biaya antara sistem ABC dan sistem yang
Tabel4.25 Perbandingan Perhitungan Biaya Sistem ABC dan Trans Tv
Ural an 1 otal 1:>1aya ""'" 1 otal trnaya 11 rans 1 VJ Asst. Produser 45.715.122 -Tim Kreatlf 59.622.992 -cameraman 11.810.800 -Asst. Cameraman 3.193.245 -Audioman 10.036.210 -Maintenance Audio 3.358.222 -Llghtingman 9.572.654 -Maintenance Video 2.507.736 -Property Man 704.583 -Host 5.280.500.000 5.293.100.000 Director 5.887.990 -
. - --·- ............ Media 16.100.000 -Tapes 217.750.000 -Penonton 12.600.000 -Sewa Wardrobe 83.700.000 -Laundry Wardrobe 35.620.000 -Make-up 125.140.000 -Panggung & Lntar 1.256.400.000 . Jimmy Jib 64.800.000 -Plasma & Frame.taim Plasma 526.400.QQQ -Audio 135.400.000 -Eai! Luar 95.840.000 -Beban Lain-lain - -Beban Perjalanan 23.950.000 -sawa Gsn~et 431.400.000 -Research and SuNey 15.036.220 16.100.000 Penjadwalan 36.585.990 -Set-up 91.274.029 . Breaking 243.568.152 -Syuting 165.988.929 -Pasca Produksi 11.771.480 -1v18Ke up - 125.140.000
Wardrobe - 255.540.000 rops & ::<et - 1.331.680.000
1v1ea1s 6. Kerresnmen1 - 280.840.000
- 726.600.000 I luv'"'""'::l; - 23.960.000 .... " - 95.840.UOO
Oopoo - 217.750.000
·---··~- - -. '""""'!""""'''"'"'"' - 19.105.000 7.580.000 ,. " ...... .. 11c11~ - 3.750.000
1vusce11aneous - -Total 9.02.2.245.154 8.396.f/85.()00
Dari data tabel di atas menunjukkan bahwa perhitungan biaya dengan
sistem ABC secara akumulatif mengalami kenaikan sebesar Rp625.260.154,
atau mengalami kenaikan 1,6% dibandingkan dengan perhitungan biaya yang
digunakan oleh Trans Tv sekarang. Namtm, dengan memakai sistem ABC,
penggunaan sumber daya yang terkait dengan produksi akan menjadi Iebih
akurat dan terperinci berdasarkan aktivitasnya.
Lagipula, perhitungan biaya produksi dengan sistem ABC telah
mencakup keseluruhan biaya yang seharusnya "diakui" oleh Trans Tv. Seperti
yang telah diungkapkan sebelumnya bahwa, perhittmgan biaya dengan
metode Trans Tv tidak diungkapkan aspek biaya produksi secara keseluruhan,
dimana biaya-biaya karyawan yang terlibat dalam produksi dan penggunaan
perlengkapan, fasilitas dan peralatan syuting nrilik sendiri tidak
dikalkulasikan ke dalam unsur biaya produksinya. Bila unsur-unsur biaya
yang tidak "diakui" tersebut dikalkulasikan ke dalam metode perhitungan
biaya produksi perusahaan, tentunya sistem ABC akan jauh terbukti lebih
efektif dan efisien dibandingkan dengan perhitungan biaya menurut
perusahaan sekarang ini.
Begitu pula dengan pengakuan pos-pos biaya dan bebarmya, dimana
pos-pos biaya dan beban dengan menggunakan sistem ABC terlihat lebih
kompleks dibandingkan dengan sistem perhitungan biaya Trans Tv. Berikut
adalah perbandingan pengakuan biaya dan beban antara sistem ABC dan
sistem Trans Tv:
Tabel 4.26 Perbandingan Pos Biaya Sistem ABC dan Sistem Trans Tv ... -··· -----·
Pos Biava Trans Tv Pos Biava ARC Pcniciasan i,enjeiasan ' Penjdasan
Direct Cost: Direct Labor: Reban: l Talent Asst. Produser Sewa War.Moi:ic Research/Survey TimKret'tif 1\~un~ardrobe Make Up Cameraman Make-up Wardrobe Asst. Cameraman Panggung & Latar
Props& Set Audi om an Jimmy Jib
Meals & Refreshment MiiiiltCiifiilCC AiidiU PlflSti'ui. & FtM'iCICSS Pli.ISi'na Shooting Equipment Lightingman Audio
Travelling Expense~ Maintenance Vi1!eo Edit Luar Post Production Pronerty Man Behan Lllin-Jain Tapes Host Beban Perjalauan
Permit, Security & Other Services Director SewaGenset
-~!!PP_!>rtin_g_,E.~pe_n..~e~. ___ Pj.r~_ct. g_qst: •.. . Communication Media Promolion & Advertisement Tapes
Miscellaneous Activitv Cost: Indirect Cost: Research atul Survey
Man Power Pcnjadwalan
Facility Charges Set-up
Breakini!
Syuting
. J~asc<1.f,t9,!lnksi --·-~ ·-
A. Kesimpulan
BABV
KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
Penilitian ini bertujuan untuk mengetabui pengaruh sistem ABC
terhadap pengakuan laba perusabaan PT Televisi Transformasi Indonesia.
Hasil dari penelitian ini menunjukan babwa penerapan sistem ABC,
memberikan dampak yang sangat baik dalam meningkatkan efektivitas dan
efisiensi penggunaan sumber daya internal perusabaan dalam kaitannya
dengan proses produksi. Selain itu juga, berdasarkan data yang diperoleh dan
penelitian lebih lanjut, terdapat beberapa kejanggalan mengenai pengakuan
laba perusabaan oleh PT Televisi Transformasi Indonesia. Oleh karena itu,
kesimpulan yang dapat diambil dari basil penelitian ini adalab sebagai
berikut:
I. Pengukuran harga pokok produksi menurut perusabaan tidak relevan
karena ada banyak surnber daya yang tidak ikut serta dikalkulasikan ke
dalam objek biaya. Selain itu juga, perusabaan telah rnelakukan kekeliruan
dalam pengakuan pos-pos biayanya, dimana indirect cost dan direct cost
tidak ditempatkan pada klasifikasi yang seharusnya, sehingga
mengakibatkan Jaba operasi cenderung menjadi lebih besar dibandingkan
dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
2. Sebelurn menerapkan sistem ABC, terlebih dahulu perlu dilakukan
yang sebenarnya. Penerapan sistem ABC menggunalkan langkah-langkah
berdasarkan teori Garrison dan Norreen.
3. Dengan menerapkan sistem ABC laba operasi perusahaan menjadi
berkurang sebesar 1,6 %, tetapi penggunaan sumbe:r daya yang terlibat
dalam proses produksi menjadi lebih mudah untuk ditelusuri dibandingkan
dengan sistem biaya Trans Tv, sehingga peningkatan efektivitas dan
efisiensi penggunaan sumber daya akan lebih mudah dilakukan.
B. Implikasi dan Saran
1. Imp likasi
Setelah melihat kesimpulan di atas, pengimplementasian hasil
penelitian menjadi penting dilakukan, melihat banyaknya manfaat yang
dapat diperoleh dari penerapan sistem ABC ini. Tentunya langkah-langkah
efisiensi menjadi lebih mudah dilakukan, karena penelusuran biaya
menjadi lebih mudah dilakukan. Walaupun, penerapan awalnya
memerlukan biaya yang cukup banyak karena harus merubah total
kebijakan yang telah dibuat oleh perusahaan sebelumnya.
2. Keterbatasan
Selama melakukan penelitian langsung pada objek penelitian,
ditemukan keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut:
a. Pengklasifikasian unsur-unsur biaya produksi yang diterapkan oleh
perusahaan tidak sesuai dengan kaidah-kaidal1 yang berlaku.
b. Adanya unsur-unsur biaya produksi yang tidak teridentifikasi dengan
jelas.
c. Penelusuran biaya menjadi cukup rumit karena terbentur kerahasiaan
perusahaan.
3. Saran
Berdasarkan kesimpulan, implikasi, keterbatasan di atas, saran
saran yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
a. Diharapkan adanya pembenahan peraturan mengenai pengukuran laba
dan biaya produksi perusahaan.
b. Diharapkan perusahaan melakukan pengl<lasi:fikasian unsur-unsur
biaya produksi sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku.
c. Diharapkan mengaplikasikan sistem ABC sesegera mungl<ln.
d. Peningkatan peluang kinerja perusahaan, dengan meningkatnya
efektivitas dan efisiensi penggunaan sumber daya yang terkait dengan
produksi program acara televisi.
e. Diharapkan penelitian ini dikembangkan de:ngan variabel yang
berbeda.
DAFTAR PUST AKA
Baksin, Askurifai. "Jurnalistik Televisi: Teori Dan Praktek", Simbiosa Rekatama
Media, Bandung, 2006.
Bobker, Lee R and Marinis, Louise. "Making Movies: From Script to Screen",
Harcourt Brace Jovanovic Inc, United States, 1973.
Brimson, .James A. "Activity Accounting:An Activity-Based Costing Approach",
John Wiley & Sons Inc, United States, 1991.
Carter, William Kand Usry, MiltG>n F. "Cost Accounting", 13th Edition, Thomson
Learning, Singapore, 2002, dialihpahasakan ol(:h Krista dalam bukunya
"Akuntansi Biaya'', Edisi 13, SalembaEmpat, Jakarta, 2004.
Effendy, Heru. "Mari Membuat Film: Panduan Menjadi Produser", Panduan,
Yogyakarta, 2002.
Forbest, Edward. "Activity-Based Management: A Comprehensive
Implementation Guide", McGraw-Hill Inc, United States, 1996.
Garrison, Ray H and Noreen, Eric W. "Managerial Accounting", 11th Edition,
McGraw-Hill,.United States, 2003.
Mulyadi. "Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, dan Rekayasa", Salemba
Empat, Jakarta, 2001.
Nurhayati. "Perbandingan Sistem Biaya Tradisional Dengan Sistem Biaya ABC"
USU Digital Library, 2004.
Panjaitan, Erica L dan Iqbal, TM. Dhani. "Matinya Rating Televisi: Rusi Sebuah
Netralitas", Yayasan Obor Indonesia, Jakarta, 2006.
Simamora, Henry. '.'Akuntansi Manajemen", Edisi 2, UPP ANIP YKPN,
Y ogyakarta, 2002.
Zettl, Herbert. "Television Production Handbook", 5th Edition, Wadsworth Inc,
United States, 1974.
Desciption Bud~et
No Pcn.ielasan AD.J ADJ Plus Dorce Show Extravaganza Nglenong Nyok Ceriwis Insert Sian2 1 Ho.st 300.000.000 256.000.000 768.600.000 1.408.500.000 1.128.000.000 1.162.000.000 270.000.000
2 Rcseurch/Survey 1.000.000 800.000 . 2.700.000 . 5.600.000 6.000.000
3 Make Up l.900.000 . 42.000.000 45.000.000 12.000.000 9.240.000 15.000.000
4 Wardrobe 55.000.000 44.000.000 19.040.000 37.800.000 46.800.000 36.400.000 16.500.000
5 Props & Set 193.000.000 176.000.000 299.800.000 364.500.000 226.880.000 68.500.000 3.000.000
6 Meals & Refreshment 18.100.000 16.880.000 53.480.000 30.870.000 53.160.000 56.000.000 52.350.000 7 Shooting Eauiprnent 97.000.000 32.800.000 350.000.000 131.400.000 38.400.000 77.000.000 . 8 Travelling Expenses . . . . . . 23.960.000 9 Post Production 4.000.000 3.200.000 17.920.000 14.400.000 19.200.000 17.920.000 19.200.000 JO Tapes 9.050.000 10.660.000 50.680.000 16.290.000 37.200.000 46.620.000 47.250.000 11 Pem1it, Security & Other Services . . . . . . . 12 Supporting Expenses 1.495.0GO 1.244.000 3.892.000 3.096.000 2.424.000 2.604.000 4.350.000 13 Communication 500.000 400.000 l.400.000 1.350.000 l.080.000 2.100.000 750.000 14 Promotion & Advertisement 1.250.000 l.000.000 1.500.000 . . . . 15 Miscellaneous . . . . . . .
Total Direct Cost 682.295.000 542.984.000 1.608.312.000 2.055.906.000 1.565.144.000 1.483.984.000 458.360.000
Uraian ADJ ADJ Plus Ceriwis Dorce Show Extravaganza Insert Siang Nglenonq Nvok Direct Labor: ,o\sst. Produser 1.462.685 1.785.375 9.732.013 10.436.112 3.592.439 7.851.418 10.855.080 Tin1 Kreatif 2.557.632 3.229.424 12.749.814 13.672.197 6.298.908 6.866.244 14.248.773 Cameraman 910.800 1.138.500 1.861.300 2.494.800 1.336.500 1.455.300 2.613.600 Asst Cameraman 284.790 227.700 462.825 623.700 653.400 455.400 485.430 Audioman 822.480 1.039.888 890.126 2.252.880 2.370.888 888.636 1.771.312 Maintenance Audio 338.184 364.594 353.100 498.960 1.045.440 359.040 398.904 Lighting man 795.064 829.930 797.150 2.183.148 2.349.730 864.200 1.753.432 Maintenance Video 310.200 353.496 372.372 474.276 997.392 - -Property Man 103.455 116.325 98.208 96.525 133.947 55.935 100.188 Host 300.000.000 256.000.000 1.162.000.000 756.000.000 1.408.500.000 270.000.000 1.128.000.000 Director 670.800 530.190 746.050 1.090.050 1.032.000 580.500 1.238.400 ·rnrect Cost: Media 1.000.000 800.000 5.600.000 - 2.700.000 6.000.000 -Tapes 9.050.000 10.660.000 46.620.000 50.680.000 16.290.000 47.250.000 37.200.000
· Beban: Penonton - - - 12.600.000 - - -Se1,,va Wardrobe 37.500.000 30.000.000 - - 16.200.000 - -Laundry Wardrobe 2.500.000 2.000.000 14.000.000 3.920.000 5.400.000 3.000.000 4.800.000 Make-up 1.900.000 - 9.240.000 42.000.000 45.000.000 15.000.000 12.000.000 Panggung & Latar 173.000.000 160.000.000 65.000.000 298.400.000 360.000.000 - 200.000.000 .Jimmy Jib - - - 33.600.000 - - 31.200.000 Plasma & Frametess Plasma 63.000.000 12.800.000 67.200.000 302.400.000 81.000.000 - -Audio 34.000.000 20.000.000 9.800.000 14.000.000 50.400.000 - 7.200.000 Edit Luar 4.000.000 3.200.000 . 17.920.000 17.920.000 14.400.000 19.200.000 19.200.000 . Beban Lain-lain - - - - - - -Beban Perjalanan - - - - - 23.960.000 -Sewa Genset 22.500.000 18.000.000 78.400.000 93.800.000 58.500.000 75.000.000 85.200.000
· Activity Cost: Research and Survey 989.225 791.380 5.539.660 - 1.780.605 5.935.350 -Penjad\Ya!an 5.226.570 5.226.570 5.226.570 5.226.570 5.226.570 5.226.570 5.226.570 Set-up 3.565.311 2.852.532 19.961.883 19.967.724 8.110.671 17.324.583 19.492.125 Breaking 9.517.995 7.614.396 53.208.252 50.164.344 26.166.969 51.209.820 45.686.376 ... \yuting 5.251.352 6.702.210 34.567.109 36.759.464 11.815.542 39.385.140 31.508.112 F'asca Produksi 461.125 368.900 2.548.980 2.582.300 830.025 2.766.750 2.213.400
Total 681.717.668 546.631.410 1.624.895.412 1. 773.843.050 2.132.131.026 600.634.666 1.662.391. 702
Alm· irnya D t a ang J uia
Uraian Total Biava Pendapatan 3.150.000.000 Behan: 338.400.000 Penonton -Sewa Wardrobe 37.500.000 Laundrv Wardrobe 2.500.000 Make-up 1.900.000 Pancrounl'! & Latar 173.000.000 Jimmv Jib -Plasma & Frameless Plasma 63.000.000 Audio 34.000.000 Edit Luar 4.000.000 Behan LainMlain -Behan Perjalanan -Se\va Genset . 22.500.000 Harga Pokok Produksi: 343.3"17.668 Iv Direct Cost: 10.050.000 lvledia 1.000.000 Taoes 9.050.000 Direct Labor: 308.256.090 Asst. Produser 1.462.685 Tim Kreatif 2.557.632 Cameraman 910.800 Asst Cameraman 284.790 Audioman 822.480 Maintenance Audio 338.184 Ughtingman 795.064 Maintenance Video 310.200 Property Man 103.455 Host 300.000.000 Director 670.800 Overhead Cost: 25.011.578 Aktivitas Research and Surve · 989.225 Aktivitas Penjad\valan 5.226.570 Aktivitas Set-up 3.565.311 Aktivitas Breaking 9.517.995 Aktivitas Syuting 5.251.352 Aktivitas Pasco Produksi 461.125
Net Profit 2.468.21l2.332
Alfi' irnya D t a ang J ui a Pl us
Uraian Total Biava Peridaoatan 3.720.000.000 Beban: 246.000.000 Penonton -Se\va \Vardrobe 30.000.000 Laundrv Wardrobe 2.000.000 Make-up -Pan"oung & Latar 160.000.000 Jimmv Jib -Plasma & Frarneless Plasma 12.800.000 Audio 20.000.000 Edit Luar 3.200.000 Beban Lain-lain -Behan Perjalanan -Se\va Genset 18.000.000 Har!!a Pokok Produksi: 300.723.635 Direct Cost: 11.460.000 Media 800.000 Tapes 10.660.000 Direct Labor: 265.615.422 Asst. Produser 1.785.375 Tim Kreatif 3.229.424 Cameraman 1.138.500 Asst. Cameraman 227.700 Audioman 1.039.888 Maintenance Audio 364.594 Lightingman 829.930 Maintenance Video 353.496 Property Man 116.325 Host 256.000.000 Director .530.190 Overhead Cost: 23.648.213 Aktivitas Research and Surve1 791.380 t.\ktivitas Penjad\valan 5.226.570 A.ktivitas Set-uo 2.852.532 Aktivitas Breakinf! 7.614.396 Aktivitas Syuting- 6.702.210 Aktivitas Pasca Produksi 461.125
Net Profit 3.173.276.365
Ceriwis
Uraian Total Biava Pendapatan 12.600.000.000 Beban: 261.560.000 Penonton -Se\va Wardrobe -Laundrv Wardrobe 14.000.000 Make-uo 9.240.000 Panogung & Latar 65.000.000 limmv Jib -Plasma & Frameless Plasma 67.200.000 Audio 9.800.000 Edit Luar 17.920.000 Behan Lain-lain -Behan Perjalanan -Se\va Genset 78.400.000 Hari!a Pokok Produksi: 1.363.335.412 Direct Cost: 52.220.000 Media 5.600.000 Taoes 46.620.000 Direct Labor: 1.190.062.958 Asst. Produser 9.732.013 Tim Kreatif 12.749.814 Cameraman 1.861.300 Asst. Cameraman 462.825 Audioman 890.126 Maintenance Audio 353.100 Lightingman 797.150 Maintenance Video 372.372 Property Man 98.208 Host 1.162.000.000 Director 746.050 Overhead Cost: 121.052.454 .Aktivitas Research and Surve1 5.539.660 .A.ktivitas Penjad\valan 5.226.570 • .<\ktivitas Set-up 19.961.883 Aktivitas Breakinsz 53.208.252 A.ktivitas Syulin~ 34.567.109 Aktivitas Pasca Produksi 2.548.980
Net Profit 10.975.104.588
Dorce Show
Uraian TotalBiaya Pendapatan 9 .000.000.000 Behan: 818.640.000 Penonton 12.600.000 Se\va Wardrobe -Laundrv Wardrobe 3.920.000 Make-uo 42.000.000 Pan12!!ung & Latar 298.400.000 Jimmy Jib 33.600.000 Plasma & Fratneless Plasma 302.400.000 Audio 14.000.000 Edit Luar 17.920.000 Beban Lain~lain -Behan Perjalanan -Se\va Genset 93.800.000 Harga Pokok Produksi: 955.203.050 Direct Cost: 50.680.000 Media -Taoes 50.680.000 Direct Labor: 789.822.648 Asst. Produser 10.436.112 Tim Kreatif 13.672.197 Cameraman 2.494,800 Asst. Cameraman 623.700 Audioman 2.252.880 Maintenance Audio 498.960 Lightingman 2.183.148 Maintenance Video 474.276 Property Man 96.525 Host 756.000.000 Director 1.090.050 Overhead Cost: 114.700.402 Aktivitas Research and S11rve1 -Aktivitas Penjad\Yalan 5.226.570 Aktivitas Set-up 19.967.724 Aktivitas Breaking 50.164.344 Aktivitas Syutin£: 36.759.464 Aktivitas Pasco Produksi 2.582.300
Net Profit 7 .226.156.950
Et x ravaganza
Uraian TotalBiaya Pendapatan 11.340.000.000 Behan: 630.900.000 Penonton -Se\va Wardrobe 16.200.000 Laundrv Wardrobe 5.400,000 Make-uo 45.000.000 Panooung & Latar 360.000.000 Jimmy Jib -Plasma & Frameless Plasma 81.000.000 Audio 50.400.000 Edit Luar 14.400.000 Beban Lain-lain -Behan Pe~ialanan -Se\va Genset 58.500.000 Hare:a Pokok Produksi: 1.501.231.026 Direct Cost: 18.990.000 lvledia 2.700.000 Taoes 16.290.000 Direct Labor: 1.428.310.644 Asst. Produser 3.592.439 Tim Kreatif 6.298,908 Cameraman 1.336.500 Asst. Cameraman 653.400 Audioman 2.370.888 Maintenance Audio 1.045.440 Lightlngman 2.349.730 Maintenance Video 997.392 Property Man . 133.947 Host 1.408.500.000 Director 1.032.000 Overhead Cost: 53.930.382 Aktivitas Research and Survey 1.780.605 Aktivitas Penjad\valan 5.226.570 Aktivilas Set-uv 8.110,671 Aktivitas BreakinR 26.166.969 Aktivitas S,vuting 11.815.542 A.ktivitas Pasca Produksi 830.025
Net Profit 9.207.868.974
Insert Siang
Uraian Total Biava Pendapatan S.400.000.000 Behan: 136.160.000 Penonton -Se\va Wardrobe -Laundrv Wardrobe 3.000.000 Make-up 15.000.000 Panf!:rrung & Latar -Jimmv Jib -Plasma & Frameless Plasma -Audio -Edit Luar 19.200.000 Beban Lain-lain -Beban Pe~ialanan 23.960.000 Se\va Genset 75.000.000 Harga Pokok Produksi: 464.464.686 Direct Cost: 53.250.000 Media 6.000.000 Tapes 47.250.000 Direct Labor: 289.376.673 Asst. Produser 7.851.418 Tim Kreatif 6.866.244 Cameraman 1.455.300 Asst. Cameraman 455.400 Audioman 888.636 Maintenance Audio 359.040 Lightingman 864.200 Maintenance Video -Property Man 55.935 Host 270.000.000 Director. 580.500 Overhead Cost: 121.838.013 Aktivitas Research and S1Lrve} 5.935.350 Aktivitas Penjad\valan 5.216.570 Aktivitas Set-uv 17.324.583 ;\ktivitas Breaking 51.209.620 --,..\ktivitas Syuting 39.385.140 --;\ktivitas Pasca Produksi 2.766.750
Net Profit 4.799.375.314 --
NI N k lg enong yo
Uraian Total Biava Pendauatan 1.890.000.000 Behan: 359.600.000 Penonton . Sewa Wardrobe . Laundrv Wardrobe 4.800.000 Make-uo 12.000.000 Panggung & Latar 200.000.000 Jimmv Jib 31.200.000 Plasma & Frarneless Plasma . Audio 7.200.000 Edit Luar 19.200.000 Beban Lain-lain . Beban Perialanan . Se\va Genset 85.200.000 HarPa Pokok Produksi: 1.302.791.702 Direct Cost: 37.200.000 lvfedia . Tac es 37.200.000 Direct Labor: 1.161.465.119 Asst. Produser 10.855.080 Tim Kreatif 14.248.773 Cameraman 2.613.600 Asst. Cameraman 485.430 Audioman 1.771.312 Maintenance Audio 398.904 Lightingman 1.753.432 Maintenance Video . Property Man 100.188 Host 1.128.000.000 Director 1.238.400 Overhead Cost: 104.126.583 .>\ktivitas Research and Surve1 . Aktivitas Penjad\valan 5.226.570 Aktivitas Set-uo 19.492.125 Aktivitas Breakinr; 45.686.376 .Aktivitas Svutinr; 31.508.112 Aktivitas Pasca Produksi 2.213.400
Net Profit 227.608.298
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT
EOFPROJECT
'RMAN PERSON OTING DATE I TIME !R DATE /TIME E OF EX. PROD.
Akhlrnya Datang ~uga
Jun..08
DESCRIPTION
)!-illlll,111 a Host DJ Wink~ 1 or11 x b Jud9e Didi Petet 1 org x c Guest Star Bintang Tamu 4 Ofj1 X
d Guest Star Ensi;1rnble. 5 O(j}_.X
~1llilll1 search
a Kaset. VCD, CD, DVD Audio Material eax x b Others Others Research 1 eax x
Su rvev a MealsEFP eax x b BBM, Toi, Parkir pax x c Hotel eax x d" perdrems eax x
. Ki!liW!l!l!lili!lili!illll• 1 org x
.011.lllli!-'l~ a Rent 15 j23X X
b Purchase 10 ~xx c Laund!X 20 eax x
!lfimQ~Bfl 8 NewSettini;i eax x b, i:earsue1oaw.n Bong_kar Pasan9 1 eax _x c Others Setting Pro~ert~ 8 E!ax x
liml!ll!:lfirlfl.illll·li.···'rs M ••••• M •. ~. EALS
a Breakfast eax_ x b Lunch eax x c suei>er 120 eax x d Dinner 120 eax x e Meals EFP eax x f Snack 120 eax x g Agua,Koei.Gula 1 eax x
Sh ooting Eguie:ment a 4 Multi Camera & Jimmi'. Jib eax x b Pake! EFP eax x c Lighting eax x d Audio 1 eax x e Genset eax x f Instrument eax x
2 screen eax x h Plasma Frameless Plasma 9 eax x
Su e:e:ortln9 Egulement a Tenda (VIP) eax x b Toilet Portable eax x c Tenda Sarnavile +AC eax x d Genset eax x f Alat Band eax x
...
5 ees Re. 5 ees Re. 5 ees Re. 5 ees. Re.
ees Re. 5 ees Re.
days Re. dai'.s Re. daxs Re. da:ts Re.
5 ees Re.
5 ees Re. 5 ees Re. 5 ees Re.
ees Re. 2 da~s Re. 5 e2s Re.
ees. Rg. days Re.
5 ees Re. 5 ees Re.
ees Rp. 5 ees Re. 5 ees Re.
ees Re. ees Re. e2s Re.
5 ees Re. ees Re. ees Re. ees Re.
5 ees Re.
days Re. dai'.S Re. da~s Re. dai'.S R9. dai'.S Re.
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Up Date
7.500.000 7.500.000 7.500.000 3.000.000
200.000
380.000
500.000 300.000
25.000
86.500.000 500.000
10.500 10.500
7.500 200.000
6.800.000
1.400.000
BUDGET
Total Ro. 300.000.000 Ro. 37.500.000 Ro. 37.500.000 Ro. 150.000.000 RP. 75.000.000 Ro. -
Total Rp. 1.000.000 Subtotal 1.000.000
-1.000.000
Subtotal -----
Total Ro .. 1.900.000
Total Ro. 55.000.000 Ro. 37.500.000 Ro. 15.000.000 Ro. 2.500.000
Total Ril. 193.000.000 Ro. -Ro. . 173.000.000 Ro. 20.000.000
Total ....__ ~ 18.100.000
RP. -Ro. -RD. 6.300.000 Rp. 6.300.000 Ro. -Rp. 4.500.000 Ro. 1.000.000
Total 97.000.000
Subtotal Ro. 97.000.000 Ro. . Ro. -Ro. -Ro. 34.000.000 Ro. -Ro. -Rp. -Ro. 63.000.000
Subtotal -Ro. . -Rp. -Ro. -Ro. -Ro. -
c-,,1->~•~I
DESCRIPTION I BUDGET 8 PDsT PRDDU.CTlO!L; Total Ro_. 4.000.000'
a On line { Inc off line + Editor } 5 eax x 1 Shift Re. 800.000 Ro. 4.000.000 b Man Power Editor El:ax x daxs Re. Rp. -c Cut To Cut eax x day:s R~. Ro. -
M~ "'
M Total Rn. 9.050.000 a Transfer Sub tofu.I Ro. 3.750.000
(i) DVll 3 Qll 5 ees Re. 250.000 Ro. 3.750.000 (ii) BCM to 1"/ 1" to BCM Qtl dals Re:- Ro. -(lit) BCM to D2/D2 to BCM Qtl dals Re. Ro. -
b TaEe. R~uirenient Subtotal Ro. 5.30.0.000 (i) DVC Pro66 3 eax x 5 ees Re. 135.000 Ro. 2.025.000 {ii) Betacam 60 4 eax x 5 ees R2. 145.000 Ro. 2.900.000 (iii) DVD 3 eax x 5 ees RE!. 25.000 Ro. 375.000 (iv} VHS60 eax x ees R2. Ro. -
IUWllll~ltlllimT~rns Total Ro. -a Perijlnan eax x ees R2. Ro. -b Keamanan eax x day:s Rf?:. Ro. -c KeberSihan EBX x da}'.s Re- Ro. -d Pemadam kebakaran eax x da~s Re. Rn, -• Ambulance eax x day:s __ R~. Ro. -f Pawan!i! Hujan E!8X x dals Re. Ro. -
., ' t Total Rn. -a. Train Subtotal -
Executive Class eax x day:s Re. Ro. -Blisiness Class eax x dats: Re. Ro. -
b. Bus Subtotal Ro. -E:Xecutive Class E!ax x ee Re. -
c. Planes Subtotal Rn. -(i) Ai!,EOrt tax, Fiskal eax x EE Re. Ro. -
d. Hotel Accomodations Subtotal Ro. -(i) Standar room room x dai'.s Re. Ro. -(ii) Standar room roomx dai'.s Re. Ro. -(iii) VIP Room room x da}:'.s Re. Ro. -
e. Perdiemsiuang S8ku} + Uang M3.kan Sub!Otal Ro. -(i) Crew eax x dai'.s Re. Ro. -(ii) Crew eax x dai'.s Re. Ro. -
f. Gas,Hi9hwai'. ticket, Parking Subtotal Ro. . (i) BBM eax x dS.}:'.S, RE. -(ii) Tol, Parkir 2ax x dai'.s Re. -
g. Others Transeort Subtotal Ro. -(i) Sewa Mobll,Kereta Aei,Pesawat eax x da}:'.s Re. -
~~ §J:i.i'jl!ll&Illli:llliX~!iflll!i~--llll!I Tot'll Rn. 1.495.000 a Baterei untuk cli!?: on 12 eax x 5 ees Re. 12.000 Ro. 720.000 b ATK 1 eax x 5 ees Re. 155.000 Ro. 775.000
l[4j DM.tJwm~lll!lllflilllmmliil!M!l!li!!!!BililmsT Total Rn. 500.000 a Tele~hone eulsa 1 eax x 5 ees R2· 100.000 Ro. 500.000 b Line Teleehone eax x dai:s Re. Ro. -C. Fax. EEIX x dci}:'.S. Re. Rn. -d Satel!lte Transmission TELKOM Ro. • Microwave J SNG ! kalau memakai SNG sendiri ~ Ro .
Rp.
rtil !l&l!l:i:X<m:!i,'llli:ll.«11iimm111!!111!~1lllll Total Rn. 1.250.000 a seanduk eax x days Re. Ro. -b Conference Pers eax x dai'.s Re. Ro. -c Souvenir Plakat 1 EBX x 5 ees R2· 250.000 Ro. 1.250.000
TOTALHOl2 16.295.000
illm!lil!IJl!lfllllmltl!!Wlll'lllBB!I Total 682.295.000
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT
IE OF PROJECT Akhirnya Datang Juga Plus2
IRMAN PERSON OTING DATE /TIME llR DATE I TIME IE OF EX. PROO.
Jun-08
DESCRIPTION
fA LENTS a Host b Jud9e c Jud9e ct _Gu.est Star e Guest Star
SEARCH/SURVEY RE Re search
Na Qi Parto Juri Blntan~.Tamu Ensamble
a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material b Others ·otherS Research
Su rvev a Meats EFP b BBM, Toi, Parkir c HOter d Perdiems
MA KE UP & HAIR SET
WA .RDROBE a Rent b Purchase c Laund!}'.
PR OPS ANO SETTING a New Setting b Tears LIE I Down BonQkar Pasan9 c Others Setting Proee!:!J:
MEA MEA
LS AND REFRESHMENTS LS a Breakfast b -LuriCh c sueeer d Dinner e Meals EFP f Snack
2 Agua.KOEi,Gula
RE NT
Sh ooung Egulement a 4 Multi Camera & Jimmy Jib b PaketEFP c Li2hti[!!! d Audio e Genset f Instrument
2 Screen h Plasma Frameless Plasma
Su eeorting Egulement a Tenda (VIP) b Toilet Portable c Tenda Sarnavile +AC d Gensel f AlatBand
1 O!Jl X 1 or~ x 1 or9 x 4 or9 x 5 org x
eax x 1 jiBX x
eax x eax x ~xx
eax x
org x
15 ~xx 10 ~xx 20 eax x
pax x 1 eax x 8 eax x
eax x Eax x
120 eax x 120 eax x
eax x 120 pax x
1 eax x
eax x eax x eax x
1 eax x eax x eax x eax x
2 eax x
eax x eax x eax x ~x eax x
4 eps Re-4 ees Re-4 ef.?S Re. 4 e9s_ Re-4 ees Re.
ees Re. 4 ees Re-
daxs Re. daxs Re. dBJ'.S Re. dBJ'.S Re.
ees Re.
4_eE:S Re. 4 8f?:S Re. 4 ees Re.
ees Re. 2 days Rp. 4 ees Re.
ees Re. dai'.S Rp.
4 ees Rp. 4 ees Re.
ees Re. 4 ees Re. 4 ees Re.
ees Re. ees "e· ees Re.
4 ees Re. ees Re. ees Re-ees Re.
4 ees Re-
dai'.S Re. dai'.S Re. da)!,S Re. dai'.S Re. dai'.S Re.
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Up Date
·--
7.500.000 10.000.000 5.500.000 6.500.000 3.000.000
200.~00
500.000 300.000
25.000
80.000.000 500.~00
10.500 10.500
12.500 200.000
5.000.000
1.600.000
BUDGET
Total Rn. 256.000.000 Ro. 30.000.000 Ro. 40.000.000 Rp. 22.000.000 Rb. 104.000.000 Ro. 60.000.000 Rn. -
Total Rp. 800.000 Subtotal 800.000
-800.000
Subtotal -----
Total Ro. -
Total Ro. 44.000.000 Ro. . _30.000.000 Ro. 12.000.000 Ro. 2.000.000
Total .._ Ro. 176.000.000 Ro. -l<o. 160.000.000-Rp. 16.000.000
Total ~ 16.880.000 ...
Ro. -Ro. -Ro. 5.040.000 Ro. 5.040.000 Rp. -Ro. 6.000.000 Ro. 800.000
Total 32.800.000
Subtotal Ro. 32.800.000 Ro. -Ro. -J<n. -Ro. 20.000.000 Ro. -RP. -Ro. -Rn. 12.800.000-
Subtotal -Rp. -Ro. -Ro. -l<P. -Ro. -
Dt:SCR1PTION I BUDGET
8 POST PRODUCTION. -~·-Tqtal Rn. 3.ioo.o.oo
a On line ~ Inc off line + Editor ! 4 eax x 1 Shift R[!:. 800.000 Rn. 3.200.000
b Man Power Editor Eax x da}'.S R[!:. Re. -c Cut To Cut 2ax x dai'.s Re. Re. -
9 TAPES Total Rn. 10.660.000
a Transfer Subtotal Ro. 3.000.000
(i) DVD 3 Qt~ 4 eEs Re. 250.000 Ro. 3.000.000 (ii) BCM to 1"/ 1" to BCM Qt~ dals Re. Ro. -(iii) BCM to 02/02 to BCM Qt~ dals R~. Rn. -
b TG1ee R~uirement Subtotal Ro. 7.860.000 (i) DVC Pro 120 3 eax x 4 ees Re. 250.000 Ro. 3.000.000 (ii) Betacam 90 4 eax x 4 eEs R2· 265.000 Ro. 4.240.000 {iii) DVD 3 eax x 4 ees R2. 35.000 Rn. 420.000 liv) P(l)( x eos Ro. Rn. -
10 PERMIT.SECURITY & OTHER SERVICES Total Ro. -a Perijinan eax x ees Re. Ro. -b Keamanan ~x dai'.s Re. Ro. -c Kebersihali eax x da~s Re- Ro. -d Pemadam kebakaran Eax x dai'.s Re. Rn. -e AmbulanCe __ Eax _x dai'.s_Re. Ro. -f Pawan9 Hu/an eax x dals RE. Ro. -
11 TRAVELING EXPENSES (OUTSIDE JAKARTA) Total Rn. -a. Train Subt?tal -
Executive Class eax x dai'.s Re. Ro. --Business Class eax x dals R~. Ro. -
b. Bus Subtotal Rn. -Executive Class eax x ee R~. -
c. Planes Subtotal Rn. -lil Ai!Eort tax, Fiskal eax x EE Re. Ro. -
-d. Hotel Accomodatlons Subtotal Ro. -
(i) Standar room roomx dai'.s Re. Ro. -(ii) Standar room roomx dai'.s Re. Rn. -(Hi) VIP Room roomx dai'.s RE!> Rn. -
e. Perdi&mS{Ua-ii9 Saku) + Uan9 Makan SLibtotal Ro. -(i) Crew eax x da~s Re. Ro. -(ii) Crew eax x dai'.s Re. Ro. -
f. Gas,Hi9hwa;t ticket, Parking Sublotal Ro. -(i) BBM E!ax x_ da~s Re. -(ii) Toi, Parkir eax x da~s Re. -
g. Others Transeort Subtotal Rn. -(i) Sewa Mobit,Kereta Aei,Pesawat eax x da~s Re. -
12 SUPPORTING EXPENSES Total Ro. 1.244.000 a Baterei untuk c!ie on 12 eax x 4 ees Re. 12.000 Ro. 576.000 b ATI< 1 eax x 4 0[!S R[!. 167.000 Ro. 668.000
13 COMMUNICATIONS AND TRANSMISSION COST Total Ro. 400.000 a TeleetiOne eulSa 1 eax x 4 ees R~. 100.000 Ro. 400.000 b Line Teleehone eax x dals Re. Ro. -c Fax eax x daxs Re. Rn. -d Satellite Transmission TELKOM Ro. e Microwave I SNG { kalau memakai SNG sendiri ~ Ro.
Rp.
14 PROMOTIONS AND ADVERTISEMENT Total Ro. 1.000.000 a SE;anduk e:;!X X dals Re. Ro. -b Conference Pers eax x dai'.s Re. Ro. -c Souvenir Plakat 1 eax x 4 ees Re. 250.000 Rn. 1.000.000
TOTALHal2 16.504.000
TOTAL Hal 1 & 2 before miscelaneous Total 542.984.000
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT
IE OF PROJECT
,IRMAN PERSON IOTING DATE I TIME ~IR DATE/TIME IE OF EX. PROD.
Cerlwls
Jun-OB
DESCRIPTION
,l!l! ' a Host 3 org x b Home Band SimEI}.'. Fresh 1 groue: c Guest Star Bintang Tamu 3 or2 x
... --Re search a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material eax x b Others Others Research 1 f2:BX X
Su rvev a MealsEFP eax x b BBM, Toi, Parkir eax x c Hotel eax x d -pefdiems eax x
i!R'Elllilllllllll!I- 1 ore x
'111Bl'li-i a Rent eax x b Purchase 10 eax x c Laund!i: 10 eax x
ilmlrEJm~ a· -NBw-SetlinQ eax x b __ Tears UE: /_Djjwn B_ohg_kar Pasan2 1 eax x c Others Setting Proeertv 5 eax x
- mml&.!fitrm!lrs EALS
a Brea~fast 80 eax x b Lunch 80 eax x c Supper pax x d Dinner pax x e MealsEFP pax x f Snack 12 pax x
~ Agua,Kopi,Gula 1 pax x
Sh ootlng EguiE!ment a 4 Multi Camera & Jimm~ Jib pax x b Pake! EFP m!X X c Lighting: ~xx
d Audio 1 pax x e Genset pax x f Instrument eax x g Screen pax x h Plasma Frameless Plasma 2 pax x
Su p1?,2rtln9 Egulpment a Tenda l VIP l P:§!X X b Toilet Portable pax x c Tenda Samavile +AC E?_2X X d AfatBand e!!X X
~ehlcle
28 ees Re. 28 ees Re. 28 ees Re.
daxs Re. 28 ees Re.
da}'.S Re. da}_'.S Re. daxs Re. da}'.S Re.
28 eps Re.
ees Re. 28 ees Re. 28 ees Re.
•e!; Re. _1_days Re. 28 ees Re.
28 __ e2S: RR· 28 ees Re.
daxs Rp. eps Re. ees Re.
28 eps Re. 28 ees Re.
ees RR. eps Re. eps Re.
28 eps Rf!. eps Re. eps Re. eps Re.
28 ees Re.
days Re. da~s Re. days RR. dax:s Re.
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Up Date
7.500.000 2.500.000 5.500.000
200.000
330.000
80.000 50.000
65.000.000 25.000
10.500 10.500
10.000 200.000
350.000
1.200.000
BUDGET
Total Rn. 1.162.000.000 Ro. 630.000.000 Rn. 70.000.000 Ro. 462.000.000 Rn. -Ro. -
Total Rp. 5.600.000 Subtotal 5.600.000
-5.600.000
Subtotal -----
Total Ro, 9.240.000
Total lln. 36.400.000 Rn. -Ro. 22.400.000 Rn. - 14.000.000
\ Total Rn. 88.500.000
Rn. -Ro. 65.000.000 Ro. 3.500.000
Total llil!:.. 56.000.000
Rn. 23.520.000 Rn. 23.520.000 Ro. -Rp. -Ro. -Rn. 3.360.000 Ro. - 5.600.000
Total 77.000.000
Subtotal Rn. 77.000.000 Ro. -Rn. -Rn. -Ro. 9.800.000 Rn. . Ro. -Rn. -Rn. 67.200.000
Subtotal -Ro. -Rn. -Ro. -Rn. .
~11htnt<'ll
DE RIPTIUN - I BUDGET
BP T PROllu.CTlON::: .. TOtii fin ... 11.920.0.00 a On line { Inc off line + Editor) 28 e:ax x 1 Shift Re. 640.000 Ro. 17,920.000
b Man Power Editor eax x da}:'.S Re:. Ro. . c Cut To Cut f:!aX X daxs Re. Rn. -
• Total Ro. 46.620.000 a rranster Subtotal Ro. 21.000.000
(i) BCM to VHS I DVC PRO 3 Qt~ 28 ees Re. 250.000 Rn. 21.000.000 (iQ BCM to 1"/ 1" to BCM Q!)'. da}:'.s Re. Rn. -(iii} BCM to 02102 to BCM Q!)'. daxs Re. Ro. -
b _Tae~-R~uirement SubtQtal . Ro. ... 25,62MOO (i) DVC Pro66 3 eax x 28 ees Re. 135.000 Rn. 11.340.000 (ii) Setacam 60 3 eax x 28 ees Re. 145.000 Rn. 12.180.000 (iiQ DVD 3 i:i:ax x 28 ees Re. 25.000 Rn. 2.100.000
{iv} VHS60 eax x ees Re. Ro. .
.. s Total Ro. -a Perijinan eax x ctaxs Re. Rn. -b Keamanan ~x ctaxs Re. Rn. -c Kebersihan eax x da~s Re. Ro. -d Pemadam kebakaran eax x da}'.S Rf?:. Ro. -~ _Al'nbµl_aOCe eax x da}'.S RE. Rb. -f Pawan9 Hujan (?:BX X da}'.S Re. Rn. -
..... ~ .... ,!IJllmmill!!llEl!llllrlfl~lilifllllllml!'&l.li!A l Total Ro. -a. Train Subtotal -
Executive Class eax x daxs Re. Ro. -BUsTriBSs Class eax x daxs Re. Rn. -
b. Bus Subtotal Rn. . Executive Class eax x ee Re. -
c. Planes Subtotal Rb. -(i) Ai!:eort tax, Fiskal eax x EE Re. Ro. .
. d. Hotel Accomodations Subtotal Rn. -
(i) Standar room roomx daxs Re. Rn. -{ii} Standar room roomx daxs Re. Ro. -(iii) VIP Room roomx davs Ro, Ro. .
e. Perdiems~Uiing Sakul + Uan9 Maka:n Subt6tal Rn. -(i) Crew eax x daxs Re. Rn. -(ii) Crew 12ax x daxs RE. Ro. -
f. Gas.Highway ticket, Parking Subtotal Ro. -(i) BBM eax x daxs Re. -!ii} Toi, Parkir eax x daxs Re. -
..
9· Others Transeort Subtotal Rn. -(i) Sewa Mobil,Kereta Aei,Pesawat f?:BX X days Rf!:. -
f,Jlglil:TI~gfil~'IJl'f~jillilf.!!~!!61lliil-\!llll! Tot3il Ro. 2.604.000 a Baterei untuk die on 4 eax x 28 ees Re. 12.000 Ro. 1.344.000 b ATK 1 eax x 28 ees Rf?. 45.000 Rn. 1.260.000
1i lll!BlfnfifiY4!millfll!JllJllfnJtllll!!fl!ST Total Rn. 2.100.000 a Teieenone 2u1sa 1 eax x 28 ees Re. 75.000 Ro. 2.100,000 b Line Teleehone E!!X X days Re. Ro. -c Fax - eax_x daxs Re. . , .. Ro. . d Satellite Transmission TELKOM Rn. e Microwave I SNG { kalau memakai SNG sendiri } Rn.
Total Ro. -a seanduk eax x da}:'.S Rf!. Rn. -b COrif8rCnce Pers oax x davs Ro. Rn. -c Souvenir eax x ees Re. Rn. -
TOTALHa12 69.244.000
l!lll!lil'filllmfl!.lfllllill! Tot11I 1.483.904.000
NU Kll.1ilffiiii!¥~\lfil FW! f Yiilll!lINf!J¥,Jft'0,N! T-6~1 o-
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT
PROJECT
~PERSON ;DATE/TIME lTE /TIME EX.PROD.
Dorce Show
Jun-08
DESCRIPTION ,_ Host 1 org x Home Band Bendors 1 groue: Guest Star Bintan9 Tamu 5 org_ x Audielite __ _A11en2X 30 org X:
-rch Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material oax x Others Others Research E!ax x
' MealsEFP eax x BBM, Toi, Parkir E:ax x Hotel eax x ·pefdiems eax x
!Ulfmefllllllllilnlll 1 or11 x
1-1 - Reilt- eax x
Purchase 1 eax x Laundry 10 eax x
rm~ NewSettinQ. eax x Tea_ts_U[! I Down_ Bo1_1gkar Pasanfd 1 ~xx Others Setting Proee[!)I 1 eax x
ml!mxl:lilm~liJrs s
Breakfast 80 eax. x Lunch ao eax x sue~r eax x Dinner eax x MealsEFP eax x Snack B eax x ~gua,Koei.Gula 1 pax x
in9 Egulement 4 Multi Camera & Jimm}:'. Jib 1 E§!X X Pake! EFP eax x L!ghting eax x Audio 1~x Genset pax x Instrument eax x screen 2ax x Plasma Frameless Plasma 9 J?:a>C x
H1in9 Egulement Tenda (VIP) (?:IDC X Toilet Portable eax x Tenda Samavile +AC eax x Genset pax x Alat Band pax x
"'
28 ees 28 ees 28 ees 2a ees
davs ee:s
dal:S da}'.S da}'.S days
28 ees
BES 28 ee$ 28 ees
ees _4_days_ 28 ees
28 ees 28 eps
da~s eps eps
28 eeS 28 eps
28 eps eps eps
28 eps ees ees ees
28 ees
da~s da~s da}'._S da}'._S da}:'.S
Re. Re. Re. RB.
Ro. Re.
Re. Re. Re. Re.
Re.
Re. Re. Re.
Re. R2; Re.
RB· Re. Re. Re. Re. Re. Re.
Re. Re. Re. Re. Re. Re. Re. Re.
Re. Re. Re. Re. Re.
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Up Date
9.000.000 3.000.000 3.000.000
15.000
1.500.000
540.000 14.000
74.600.000 50.000
.10.500 10.500
10.000 150.000
1.200.000
500.000
1.200.000
- BUDGET
Total Ro. 768.600.000 Ro. 252.000.000 RD. 84.000.000 Rp. 420.000.000 Ro. 12.600.000 Ro. -
Total Rp. -Su biota I -
--
Subtotal -----
Total Ro. 42.000.000
·rotal Ro. 19.040.000 Ro. -Ro. 15.120.000 Ro. 3.920.000
-Total Ro. 299.800.000 Ro. -Ro. 298 . .400.000 Ro. 1.400.000
·rota I §.;: 53.480.000
Ro. 23.520.000 Ro. 23.520.000 Ro. -Ro. -Ro. -Ro. 2.240.000 Rp. 4.200.000
Total 350.000.000
Subtotal Ro. 350.000.000 Rp. 33.600.000 Ro. -Ro. -RP. 14.000.000 Ro. -Rp. -Ro. -Ro. 302.400.000
Subtotal -Ro. -Ro. -Rp. -Ro. -Rp. -
Subtotal -
o"~' RIPTIDN I BUDG 8 POST'P.Rao11r.110l'frc .. roiiii . Rn .• 11.920..000.
a On line ~ Inc off line + Editor} 28 f!BX X 1 Shift RE. 640.000 Rn. 17.920.000 b Man Power Editor eax x days Rf?. Rn. -c Cut To Cut eax x da):'.s Re. Ro. -
- Total Rn. 50.680.000 a rransrer Subtotal Rn. 21.000.000
(I) DVD 3 Qt~ 28 ees RE. 250.000 Ro. 21.000.000 (ii} BCM to 1"11" to BCM Q~ days Re. Ro. -~iii} BCM to 02102 to BCM Q~ days Rf!. Ro. -
b _ Ja9!3.Reguir'en1ent Subtotal Rri .. .29.680.000 (i) DVC Pro66 3 f!BX X 28 ees RE. 135.000 Rn. 11.340.000 (ii) Betacam 60 4 eax x 28 ees Re. 145.000 Ro. 16,240.000 (iii) DVD 3 eax x 28 8[!:S Re. 25.000 Ro. 2.100.000 (iv) VHS BO eax x eES Rg. Ro. -
' ~- -s Total Rn. -a Perijinan eax x ees Re. Ro. -b Keamanan e;ax x days Rg. Ro. -c Kebersihan eax x days Re. Ro. -d Pemadam kebakaran [!:ax x days Rg. Rn. -e Ambt,1IBlice f!BX X _days Rj?:. Ro. -f Pawan2 Hujan ~x days Rg. Ro. -
.~""'.'-""'"'' \ Total Rn. -a. Train Subtotal -
Executive Class eax x da:ts Re. Rn. -BUSiness Class eax x days Rg. Ro. -
b. Bus Subtotal Ro. -Executive crass eax x ee Rg. -
c. Planes Subtotal Rn. -(i) Ai!E2rt tax, Fiskal (?:ax x EE Re. Rn. -
-d. Hotel Accomodatlons Subtotal Ro. -
(i) Standar room roomx days Re. Ro. -(ii) Standar room roomx ctaxs Re. Ro. -{Hi) VIP Room roomx daxs Re. Rn. -
e. P"efdiCri'iS(Uang Saku) + Uang Makan Subtotal Ro. -(i) Crew eax x ctaxs Re. Ro. -(ii) Crew eax x ctaxs Re. Ro. -
f. Gas,Highwa:t ticket, Parking Subtotal Rn. -(i) BBM eax x ctai'.s Re. -{ii) Toi, Parkir E!BX X ctaxs Re. -
g. Others Transeort Subtotal Ro. -(i) Sewa MobH,Kereta Aei,Pesawat eax x days Re. -
~i~ S'l:l~BlE!~!IJ'l~llBlllil!!ll!l!l&i1 Total Rn. 3.892.000 a Baterei untuk cliE: on 8 eax x 28 ees Re. 12.000 Rn. 2.688.000 b ATK 1 eax x 28 ees Re. 43,000 Ro. 1.204.000
~-~ll!lmll"AllJll!illl!'fillll!~tS'~raml!iilsr Total ""· 1.400.000 a T eleeflone eulsa 1 eax x 28 e~s Re. 50.000 ~. 1.400.000 b Line TeleEhone eax x ctaxs Re. Rn. -c Fax eax x: ctais_ Re .. Ro. -d Satellite Transmission TELKOM Ro.
• Microwave J SNG { kalau memakai SNG sendiri ~ Ro. Rp.
Im lm'illlmT4llll!l'lm~DllSl:Jlil!llMIOO!!ll! Total Ro. ·t.500.000 a seandUk [!ax x da}'.S RJ?:. Ro. -b Conference Pers Eax x da}:'.S RJ?:. Ro. -c Souvenir 1 ~xx 12 ees Re. 125.000 Ro. 1.500.000
TOTAL,Hal2 75.392.000
~- Total 1.608.312.000 I
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT
Extravaganza IE OF PROJECT
,IRMAN PERSON OTING DATE/ TIME UR DATE I TIME
Jun..08
IE OF EX. PROD.
DESCRIPTION -a Commedian 14 or~ x b Guest Star Bintang Tamu 3 org x c Home Band Home Band 1 9roue C. Dancers _. _ _ Dancer_ 1 eax:x
--Res earch a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material eax x b Others Others Research 1 eax x
Su rvey a Meals EFP eax x b BBM, Toi, Parkir e:ax x c Hotel eax x <I Perdieins eax x
, .EB\'l!lllill1!1%S~ 1 org x
··uai11I-• a Rent 15 eax x b Purchase 12 eax x c laund!)'. 20 f?:BX X
I~~--a New Setting eax x b _ Tears Up I Down Bon~kar Pasang 1 eax x c Others Settinll Proee!:JX 1 eax x -'!!IL..:l!llm'mlllmllllll1l;fi:'rs
MEA LS a B.rea_kfast aax x b Lunch eax x c sue~r 130 eax x d Dinner 130 eax x e MealsEFP pax x f Snack 50 pax x
2 Ag~a,Ko9i,Gu1a 1 eax x
. '.llIM!l!lllll!!lllll[~ Im! '
ootin9 Egulement a 4 Multi Camera & Jlmmx Jib eax x b PakelEFP eax x c LiQhting: eax x d Audio 1 ~xx e Genset ~x f Instrument eax x g SCreen 2 eax x h Plasma eax x
Su f!f.!2rlin9 Egulement a Tenda! VIP l eax x b Toilet Portable eax x c Tenda Sarnavlle +AC oax x d Genset eax x f Alat Band eax x
...
9 ees Re. 9 BES Re. 9 ees Re. 9 ees. Re.
ees Re. 9 Ce§! Re.
days Re. da~s Re. daxs Re. d8J:S Re.
9 ees Re.
9 ees Re. 9 ees Re. 9 ees Re.
ees Re. _4 _da~s Re. 9 ees Re.
ees. Re. da}'.S Re.
9 ees Re. 9 ees Rp.
ees Re. 9 ees Re. 9 ees Re.
ees Re. ees Re. ees Re.
9 ees Re. ees Re. ees Re.
9 ees Re. ees Re.
dax:s Re. dax:s Rp. davs Ro. da~s Re. dax:s Re.
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Up Date
8.500.000 7.500.000 5.000.000
10.000.QOO
300.000
5.000.000
120.000 150.000 30.000
90.000.000 500.000
10.500 10.500
10.000 200.000
5.600.000
4.500.000
BUDGET
Total Rn. 1.408.500.000 RP. 1.071.000.000 Rn. 202.500.000 Ro. 45.000.000 Ro. .90.000.000 Ro. -
Total Rp. 2.700.000 Subtotal 2.700.000
-2.700.000
Subtotal -----
Total Rn. 45.000.000
Total Ro. 37.800.000 Rp. 16.200.000 Rp. 16.200.000 Ro. 5.400.000
-Total RD. 364.500.000 Rn. -RP. 360.000.000 Rp. 4.500.000
Total ~ 30.870.000
Ro. -Rp. -RP. 12.285.000 Ro. 12.285.000 Ro. -Ro. 4.500.000 Ro. 1.800.000
Total 131.400.000
Subtotal Rn. 131.400.000 Ro. -RP. -Rn. -RP. 50.400.000 Rn. -Rp. -RP. 81.000.000 Ro. -
Subtotal -Ro. -Ro. -RP. -RD. -Ro. -
,.., __ .._·~·-·
-u~SCRIPTION I CUL GET 8 Pu~T.PRODUCIION ,: _Total . Ro .. 14.400.000
a On line { Inc off line + Editor ~ 9 E!ax x 2 Shift Rf!. 800.000 Ro. 14.400.000 b Man Power Editor eax x days Re. Rn. -c Cut To Cut eax x daxs Re. Ro -- Total Ro. 16.290.000 a Treilisfer Subtotal Ro. 6.750.000
(i) DVD 3 Q!)! 9 ee;s Re. 250.000 Rn. 6.750.000 (ii) BCM to 1"/ 1" to BCM Qt~ daxs Re. Ro. -{iii) BCM t6 02/02 to BCM Qt~ ctays Re. Ro. -
b _ TaBe_Reguirement SubtO_tal Ro. .9.540.000 (Q DVC Pro66 3 eax x 9 6(;!S Re. 135.000 Ro. 3.645.000 (ii) Betacam 60 4 eax x 9 ees Re. 145.000 Ro. 5.220.000 (iii) DVD 3 eax x 9 ees Re. 25.000 Ro. 675.000 (iv) VHS60 E!§!:X X ees Re. Ro. -
,, o·- -· .. $ Total Ro. '
. a Periiinan eax x days R[!. Ro. -b Keamanan eax x daxs RE!· Ro. -c Kebersihan eax x da~ Re. Ro. -d Pemadam kebakaran eax x days Re. Rn. -e Ambulance . eax __ X d8;tS Rf!. Ro. -f Pawang Huian [>:ax x days Re. Ro. -
Rli(Jj ~~lillmQll!rG'l!STill!ll.l!~l!lillA l Total Ro. . a. Train Subtotal .
Executive Class eax x da:ts Re. Ro. . Business Class eax x days Re. Ro. .
b. Bi.is Subtotal Ro. . Executive Class eax x ee Re. .
c. Planes Subl6tal Ro. . (i) Ai!]Ort tax, Fiskal eax x E!E Re. Rn. -
d. Hotel Accomodations SubtOtal Ro. . (i) Standar room roomx days Re. Ro. -(ii) Standar room roomx da~s Rl:J:. Ro. . (iii) VIP Room roomx da:ts Re. Rn. -
e. Perdiems{Uang Saku~ + Uan9 Makan Subtotal Ro. . (i) Crew eax x da~s Re. Ro. -(ii) Crew eax x daxs Re. Ro. -
f. Gas,Hi9hway: ticket. Parking Subtotal Ro. . (i) BBM eax_x da:ts Re. -{ii) Toi, Parkir eax x daxs Re. .
g. Others Transeort Subtotal Ro. . (i) Sewa Mobil,Kereta A(;!i,Pesawat eax x daxs Re. .
[~~ llf!1!1!01,l')l[[l!!Xl!l!fl~l~'!!llillil!irC1lll!11l!\1lJ Total Rn. 3.096.000 a Baterei untuk c!ie on 12 eax x 9 ees Re. 12.000 Ro. 1.296.000 b ATK 1 eax x 9 ees Re. 200.000 Ro. 1.800.000
[; !iDD!lllfmlillf'llRmll!!liltl!fl.lfll!rS'!!jl!!fil'.(QST Total Ro. 1,350.000 a Tele[!hOne eutsa 1 (?:ax x 9 ees Re. 150.000 Ro. 1.350.000 b Line Teleehone eax x dais R[>:. Ro. -
.c f'ax_ eax x dalS Rf:"!. Ro. . d Satellite Transmission TELKOM Ro. e Microwave I SNG { ka1au memakai SNG sendiri } Ro.
-~!llllli'A111ff0Diti'l!Jlllil~QI Total Ro. -a seanduk eax x da:ts Re. Ro. -b Conference Pers eax x da:ts Re. Ro. -c Souvenir eax x ees Re. Ro. .
TOTALHal2 35.136.000 - ~- ,
. ' ···1~tfillll!irlllflil!!l!lll'.I! Total 2.055.906.000
...... L ........ ~ ............. ~--... ·~·-················· - -
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJECT
EOFPROJECT
IRMAN PERSON OTING DATE/TIME 1IRDATE/TIME E OF EX. PROD.
~ a Host b Guest Star c Guest Star
-
search
Insert
a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material
Jun-08
DESCRIPTION
2 org x Of!,1 X o~ x
[!8X X b Others Others Research 1 eax x
Su rvev a MealsEFP ~x b BBM, Toi, Parkir eax x c Hotel rooms d Perdiems eax x
··• l!l!mlliillllllllllll!!ll!lll 1 org x
ilillRH_.W a Rent eax x b Purchase 1 eax x c Laund!}'. 2 eax x
nmnimm;1Bllllll a New Setting eax x b Tears UE: I Down eax x C _ Olhers _Settlrlg Proee!:!x 1 ea_x x
. ' .• • 111111!.fllmBl!fmTS EALS
a Breakfast 45 eax x b Lunch 45 Rax x c sue~r eax x d Dinner eax x e MealsEFP 8 eax x I Snack 30 eax x
2 Agua,Koei,Gula 1 eax x
Sh ooting_ Eguiement a 4 Multi Camera & Jimmy Jib eax x b Pake! EFP eax x c L!ilhting eax x d Audio eax x e Genset ~x I Instrument QBX X g Screen E:aX X h Plasma eax x
Su f!J?2rtin9 Egull!ment a Tenda (VIP l J:!aX X b Toilet Portable eax x c Te"nda Sarnavlle +AC eax x d Gen set eax x I Alat Band eax x
Ve hie le
30 ees ees ees
da~s 30 ees
da~s da~s da~s days
30 ees
ees 30 ees 30. ees
ees ees
_3oees.
30 eEs 30 day_s
da~s
ees 15 da~s 30 ees 30 ees
ees ees ees ees ees eps days d3J:.:!
da~s days da~s da}!_S da}:'.S
Re. Re. Re.
Re. Re.
Re. Re. Re. Re.
Re.
Re. Re. Re.
Re. Re. Re.
Re. Rg. Re. Re. Re. Re. Re.
Re. Re. Re. Re. Re. R2. Re. Re.
Re. Re. Re. Re. Re.
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Up Date
4.500.000
200.000
500.000
450.000 50.000
JOO.ODO
10.500 . 10.500
100.000 10.000
100.000
BUDGET
Total Ro. 270.000.000 Rn. 270.000.000 Ro. -Rn. -Rn. -
Total Rp. 6.000.000 Subtotal 6.000.000
-6.000.000
Subtotal -----
Total Rn. 15.000.000
Total Ro. 16.500.000 Rn. -Ro. 13.500.000 Rn. 3.000.000
Total Rn. 3.000.000 Rn. -Ro. -Rn. . 3.000.000
Total ~ 52.360.000
Rn. 14.175.000 Rn. 14.175,000 Ro. -Rn. -Ro. 12.000.000 Rn. 9.000.000 Ro. 3.000.000
Total -Subtotal Rn. .
Ro. -Rn. -Rn. -Ro. -Rn. . Ro. -Ro. . Rn. .
Subtotal -Ro. -Rn. . Ro. -Rn. -~ -
Subtotal -
D CKIPTION ·- I Hiii Gt-1
8 T·P TLON! - T!>tal RP •... .. 19.200.000 a On line ( Inc off tine + Editor ~ 30 eax x 1 Shift Re. 640.000 Ro. 19.200,000 b Man Power Editor eax x da~s RE> Ro. -a Cut To Cut eax x dals Re. Ro. -
Total Ro. 47.250.000 a Transfer Subtotal Ro. 22.500.000
(i) DVD 3 Q!): 30 ees Re. 250.000 Ro. 22.500.000 (ii) BCM to 1"11" to BCM Qt~ daxs Re. Ro. -(iii) BCM to 02102 to BCM Qt~ dals Rf?> Ro. -
b Ta12e.R~uirement Subtotal __ RP. 24.750.000. (i) DVC Pro66 3 eax x 30 ees Re. 135.000 Ro. 12.150,000 (ii) Betacam 45 3 eax x 30 ees Re. 115.000 Ro. 10.350.000 (iii) DVD 3 eax x 30 ees Re. 25.000 Ro. 2.250.000 (iv) VHS60 e;ax x ees Re. Ro. -
Total Ro. -a Perijinan 2ax x ees Re. Rn. -b Keamanan E!ax x da}:'.s Re. Ro. -c Kebersihan eax x da~s Re. Ro. -d Pemadam kebakaran [J:ru< x da:is Re. Ro. -e Ambµlance eax x d8}'.S R~. Ro. -f Pawan£! Hujan eax x daxs Re. Ro. -
~lllflll!!IDlliimflll!i!!l!lll'lffflrUff§DVA l Total Ro. 23.960.000 a. Train Subtotal -
Executive Class f.!:a>C x da:is Re. Ro. " Business Class eax x dax:s R2. Ro. -
b. Bus Subtotal Rn. -Executive Class f!8X X ee Re. -
c. Planes Subtotal Ro. 11.760.000 (i) Pesawat 4 eax x 4 ee Re. 700.000 Ro. 11.200.000 {ii) " 8-ireort .tax. Fi_SkaL _4 eax_ x _4. ee- Re .. 35.000. . Ro. .. 550.0QO
d. Hotel Accomodations Subtotal Ro. 5.000.000 (i) Standar room 2 room x 5 days Re. 500.000 Ro. 5.000.000 (ii) Standar room roomx daxs Re. Ro. -(~ii) VIP Room room x days Re- Ro. "
e. Perdiems{Uan9 Saku} + Uang Makan Subtotal Ro. 4.800.000 (i) Crew 4 eax x s dai:s Re- 200.000 Ro. 4.800.000 (ii) Crew eax x da);'.s Re. Ro. -
f. Gas,Highw<i}! ticf(Ct, Pai'king SubfOtal Ro. 1.200.000 (i) BBM 1 eax x s da:ts Re- 200.000 1.200.000 (ii) Toi, Parkir . eax x _daxs Re . -
g. Others Transeort Subtotal Ro. 1.200.000 (i) Sewa Mobil,Kereta Aei.Pesawal 1 eax x a-days Re. 200.000 1.200.000
f;fg ltWi!ll:!\li!;Ill'I~lilill!l!t!!!i!MJl'lllll!ti~w1!1'! Total Ro. 4.380.000 a Baterei untuk c!ie on 8 eax x 30 8f2S Re. 12.000 Ro. 2.880.000 b ATK 1 eax x 30 8f.l:S Re. 50.000 Ro. 1.500.000
illlli ~IMll!lW~Tlil!lll!l\lfllmM!liMt§:!lll!J~sT TOtnl Ri>. 750.000 a Teleehone 2u!sa 1 eax x 30 ees Re. 25.000 Ro. 750.000 p Line TeJeehone eax_x days.Re- Ro. -c Fax eax x da);'.s Re. Rn. -d Satellite Transmission TELKOM Ro. e Microwave I SNG { kalau memakai SNG sendiri } Ro.
Rp.
,ijl · 11lllm;fJiWlmr'1f!J;ifl~IZIRl™l!'!lllll¥ Total Ro. -a seanduk ~x days Re. Rn. -b Conference Pers eax x da);'.s Re. Ro. -c Souvenir eax x ees Re. Ro. -
TOTALHat2 95.540.000
ml!'!llll'llllilI~m!lll'll'J\ilfl Total 458.390.000
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
BUDGET COSTING OF SPECIAL PROJE:CT
~E OF PROJECT Nglenong Nyok
\IRMAN PERSON lOTING DATE/ TIME AIR DATE I TIME
Jun..08
WE OF EX. PROD.
DESCRIPTION
~-I a Host 7 org x b Guest Star Bintan2 Tamu 2 org x c Home Band 1 g_roue
·-._. Research
a Kaset, VCD, CD, DVD Audio Material eax x b Others Others Research E:8X X
Survey a Meals EFP eax x b BBM, Toi, Parkir eax x c Hotel ~xx
d Percliems [!BX X
1 org x I
ll!R!ll!lm!lllml-a Rent eax x b Purchase 7 eax x c Laund!)'. 8 eax x
l!lllilil"&ll!llilli1:l!D!ll!lillf,' a NewSettin9 eax x b Tears UE: I Down Bon9kar Pasang 1 eax x c Others Setting Proee~ 8 eax x
E•!Df1Bllll1Dll!\11'.!i!l!rs MEALS
a Breakfast 65 eax x b Lunch 65 eax x c sueper eax x d Dinner eax x e Meals EFP pax x f Snack 65 eax x 2 Agua,Koei.Gula 1 eax x
Shootin9 Egulement a 4 Multi Camera & Jimmy Jib 1 eax x b PaketEFP eax x c u2hun2 eax x d Audio 1 E:ax x e Gen set eax x f Instrument eax x
~ Screen eax x h Plasma eax x
Suee.2rtin9 Egulgment a Tenda! VIP) eax x b Toilet Portable eax x c Tenda Samavile +AC pax x d Gen set eax x f Alat Band eax x
i/ehicle
24 ees Re. 24 ees Re. 24 ees Re.
ees Re. ees Re.
days Re. days Re. da}!_S Re. da~s Re.
24 eos Rp.
ees Re. 24 ees Rp. 24 ees Re.
•e:! Re. 4 days Re.
24 ees Re.
24 ees Rp. 24 ees Re.
dais Rp. ees Re. ees Re.
24 ees Re. 24 ees Re.
24 ees Re. 81?;5 Re. ees Re.
24 e~s Re. ees Re. ees Re. ees Re. ees Re.
daxs Re. da;ts Re. days Re. daxs Re. daxs Re.
NUMBER TYPE LOCATION DURATION
Up Date
5.500.000 3.000.000 2,500.000
500.000
250.000 25.000
50.000.000 140.000
10.500 10.900
10.000 200.000
1.300.900
300.000
·-
BUDGET
Total Ro. 1.128.000.000 Rp. 924.000.000 RP. 144.000.000 Rn. 60.000.000
Total Rp. . Sublolal -
--
Sublolal . ----
Total Ro. 12.000.000
Total Ro. 46.800.000 Ro. -Ro. 42.000.000 Ro. 4.800.000
Total RP." 226.880.000 Ro. -Ho. 200.000.000 Ho. 26.880.000
~
Total ~ 53.160.000
Ro. 16.380.000 Rn. 16.380.000
. Ro .. . -Ro. -Ro. . Rn. 15.600.000 Ro. 4.800.000
Total 38.400.000
Subtotal Ro. 38.400.000 Rp. 31:200.000 RP. -Ro. -Rp. 7.200.000 Ro. -Rp. -RP. -Rn. -
Subtotal . RP. -Ro. -Ro. -Ro. -Rp. -
Sub to la I .
0 T•nN - I BUDGEl 8 PDST,P•ODU!<TlOrC: Total_ Rn. __ .. 19.200.000.
a On line { Inc off line + Editor } 24 [!SX X 1 Shift Rf:!. 800.000 Ro. 19.200.000 b Man Power Editor ~x da~s Re. Ro. -c Cut To Cut eax x da:ts Rf.!. Rn. .
··lf!lllllM!!m• To!Jll Rn. 37.200.000 a Transfer Subtotal Ro. 18.000.000
(i) BCM to VHS I DVC PRO 3 Qtl 24 ees RI?. 250,000 Ro. 18.000.000 {iQ BCM to 1"11" to BCM Qt~ ctaxs Re. Ro. . {HQ BCM to 02/02 to BCM Qt~ da;ts R~. RO. -
b Taee.Reguirement Subiotal . Rn. 19.200,000 (i) DVC Pro66 3 EBX x 24 ees Re. 135.000 Ro. 9.720.000 (ii} Betacam 30 4 E!ax x 24 0[!S Re. 80.000 Ro. 7.680.000 (iii) DVD 3 eax x 24 ees Re. 25.000 Rn. 1.800.000 (iv) MiniDV eax x ees Re. Ro. .
111tnw1~'1lll!'BRl:~lillm~8llr@:l!s Total Ro. . a Perijinan eax x ees Re. Rn. . b Kea ma nan ~x ctaxs Re. Rn. -c Kebersihan ~ax x ctaxs Re. Ro. -d Pemadam kebakaran eax x ctaxs Re. Ro. . e Ar'n_butance """x diJ}:'.S Rf?:. RO. -f Pawang Hujan eax x ctaxs Re. Rn. -
... ,,,~lfal:'ii)l'f!!fi«llWN~ l Total Rn. . a. Train Subtotal .
Executive Class ~x ctaxs Re. Ro. -Business Class eax x dals Re. Ro. .
b. Bus Subtotal Ro. . Executive Class eax x ee Re. -
c. Planes Subtotal Ro. . (i) Ai!:E;Ort tax, Fiskal ~x ee Re. Ro. .
- - - -- ··-- . d. Hotel Accomodations Subtotal Rn. .
(ii Standar room roomx ctaxs Re. Rn. . (ii) Standar room roomx daxs Re. Ro. -(iii) VIP Room roomx daxs RI?:. Ro. .
e. POrdiemS{Uailg Saku! + Uang Makan Subtotal Ro. . (i) Crew eax x daxs Re. Rn. -(ii) Crew eax x da}'.s Re. Rn. .
f. Gas,Hlghwa;t ticket, Parkin9 Subtotal Ro. . (i) BBM eax x da:ts Re. . (ii) Toi, Parkir eax x daxs Re. .
g. Others Transeort Subtotal Ro. . (ii Sewa Mob!l,Kereta Aei.Pesawat eax x days Re. .
~'[~ §!lill!QMl!':!lll!l!~l!N§!!R'!iilJ!i't1:1tlil11iiil Total Ro. 2.424.000 a Baterei untuk cHe on 4 eax x 24 ees Re. 12.000 Ro. 1.152.0QO b ATK 1 eax x 24 ees Re. 53.000 Ro. 1.272.000
ilil !!l!il.l.lllil(lf.IEl~Fml'l!llli!t~D!!!lll!{SIJ!!Nfll'iiisT Total' Rn. 1.080.000 a Teleehone eulsa 1 eax x 24 SES Re. 45.000 Ro. 1.080.000 b Line Teleehone eax x ctaxs Re. Ro. -c F.ax e.ax x ctaxs.Re- Ro. . d Satellite Transmission TELKOM Rn. e Microwave I SNG ~ ka!au mernakai SNG sendiri } Rn.
a ~lm!llmlllllrMimm!lflmg!fllill.ll Total Ro. . a Sf?:anduk eax x da~s Re. Ro. . b Conference Pers eax x da:is Re. Ro. . c Souvenir [!BX X ees Re. Ro. .
TOTALHal2 59.904.000
\liimlt-!BfllfilED'illlllli!l Totail 1.565.144.000
"""-"'" '""'"""'"'""-"""""""""''-" -· =·=·~·~,~= "''''"""'~---~---
HIGHLIGHT
JI. Kapten Ten<lean Kav.12-1-IA,Jakarta Selatan 12790 Ph. (62-21) 791 77000, 791 8.15-1-l fax. (62-21) 799 2600
e-mail. mail a transtv.co.i<l, \Ycb-site: httn://www.trnnst1·.co.i<l/
PT TE LEVIS! TRANSFOR\IASI 1:-.:00:..;csIA HIGLIGHT
Logo Trans TV berbentuk Belian, yang menandakan keindahan dan keabadian. Kilauannya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat Indonesia. Huruf dari jenis serif, yang mencerminkan karakter abadi, klasik. namun akrab dan mudah dikenali.
\'ISi Trans T\'
\knjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEA'\. memberikan hasil usaha yang pusitif bagi s1akeholders. menyampaikan program-program berkualitas. berperilaku berdasarbn nilai-nilai mllral buda: a kerja yang dapat diterima okh swkeho!ders serta rnitr:1 ke1ja. dan mernberikan kontribusi d,1!am meningkatkan kesejahteraan serta ~c~crclasan masyarakat.
\lhl Trans TY
\\ ~c'..1h ga:;asan dan aspirasi mas:ar:ikat umu~ mencercbskan serta mensejahterakan l»!::~sc\. memperkuat persatuan dan menumbuhkan ni!Ji-nilai demokrasi.
\L-\\.-\.JE\IL\ Trans TV
l'T. Tek1isi Transforrnasi Indonesia (Trans-T\'1 merupakan perusc1haan yang dimiliki I';·. [)ar~1 lnti ln,·c-stindo yang n1crupakan kclon1p1Jk uso.ha diba\vah bcnJi;!ra Para Group.
T!·.tc~s TV mcmpernlch izin siaran nasional dciri pemc:rintah pada bubn Oktober J 098 scieLth lulus Jari ujian kelayakan yang dilakukan tirn antar depart,;men.
Jaj:iran Direksi Trans-TV terdiri dari:
President Commissioner
PrcsiJent Director \·i,e President Director rincrn'e & Human Resources Director Sales & Marketing Director
Chairul Tanjung
lshadi SK Wisnutama Dudi Hendrakusuma Atik Nurwahyuni Sulistiowati
TARGET AUDIENCE
Trans-TV membidik segmen pemirsa kelas menengah atas. atau yang dikenal dalam istilah pemasaran. sebagai kdompok A.B,C
POGRAM CONTENT
• Tahun I 60% program asing. 40% program local ( 50% dari program local merupakan produksi sendiri)
• Tahun II 45% program asing, 55 % program Jokal;
• Tahun lil 30% program asing. 70% program Iokal
• Tahun IV lebih dari 75 % merupakan program lokal
• Tahun V 13 % program asing. 87 % program lokal
• Tahun VI 19 % program asing. 81 % program lokal
• Tahun VII 2.+ % program asing. 76 % program lokal
SIARA!\ Trans - T\'
Trans-TV mulai mengudara secara teknis pada tang:;pl 22 Oktober 200 I di ''ilayah Jakarta. Bogor. Tang:ernng: dan Bekasi deng:an pc'IJ teknik sdama beberapa jam perhari. f\1,Li tangg:al 25 Oktober nrnbi rnenyiarkan program yang bertajuk Tra11sTu11e-i11. sekal ig:us rneluaskan jang:kauan siaran hingga 11 ibyah bandung: d~m sekitarny ~1. Pada tang:;pl tcrsebut Trans-T\' telah rnulai rnenyiarbn siaran bng:,.ung: upacara peresmian Bcrndung: Supennall. ka\\aS~lll perbdanjaan palir:g: luas di lbukota Ja\\:i Barnt ini.
Prc,grarn Truns-Tune-!n dikernas dengan gaya Ddio umuk mernperkenalkan Trans-T\. pchb rnasyarakat. Pada tahap ini. dua pernba\\a acara membawakan kuis interaktif guna n1~rnikat calon p~nonton. s::t1"!1bil n1:::nyuguhk::ir. r:.lngka.ian ,·idco-klip. Di,·isi pt!n1bcritaan menyajikan program Jebjah. yang berisi paket-paket j~a111re. Pada akhir pekan. para pecandu bola dapilt menikrnati siaran langsun~ kompetisi sepak bola dapat menikrnati siaran langsung kornpetisi sepak bola spanyoL Lu Ligu.
Pada tanggal 15 Desember 2001 Trans T\' memubi siaran perdana tepatnya pukul 17.00 \\'IB de11gr111 mengawali siaran langsung launcing dari Gedung Trans T\'.
Secara berurutan. rnenara-rnenara pemancar di Yogyakarta yang juga mencakup kota Solo. Semarang. Surabaya dan terakhir Medan. nrnlai berfun·gsi. sd1ingga memperluas jangkauan siaran TransTV ke wilayah-wilayah l'tama Indonesia. Kalangan pertelevisian menjadikan tujuh kota ini sebagai indicator untuk dasar perhitungan AC Nielsen untuk mengetahui popularitas dari sua.tu program maupun T\' Station. dimana jumlah penonton televisi permenit dihitung dengan metode random sumpling dengan bantuan people meter.
[krkat perencanan yang baik TransT\' bisa memperoleh alokasi frekuensi UHF yang rata-rata paling rendah dibandingkan stasiun-stasiun televisi lain. Kanai frekuensi yang rendah ini memudahkan penonton mencari gelombang siaran TransT\'.
Wilayah I Frekuensi Pemancar Menara Jakarta, Bogor,Tangerang,Bekasi I 29 UHF 80KW 250 meter Jawa Barnt (Bandung) 42 UHF IO KW 250 meter Jawa Tengah (Semarang) 29 UHF 20KW 100 meter DI. Yogyakarta & Solo 24 UHF 20KW I 00 meter Surabaya & Gerbang Kertasila 22 UHF 30KW 200 meter Surabaya & Gerbang Kartasila 27UHF 20K\V 100 meter Medan - 27 UHF 20KW 85 meter Makassar 45 UHF 15KW I I 00 meter Ba tam I 45 UHF !KW I 00 meter Cirebon I 40 UHF SKW I 00 meter Pall:!n1bang l 30 UHF 15 KW I 00 meter Pekanbaru i 24 UHF IKW I 60 meter ' I Manado i 24 L'HF I !KW ! 100 mete~
-
Ja;aiura 1 I KW 100 meter
\lulai I Desernber ~001. Trans Tune-in bergami dengan Trans\aganza. seiring dengan bertarnbahn:a jam siaran TrnnsT\'. Dabm tahapan ini. Trans T\. nrn!Ji men::iyangkan tilm-tilm asing serta program non-drama berupa kuis tebak harga. Kuis ini merupakan adaptasi dari kuis ··The Price is Righi" yang kondang sejak tahun ! 970-an. dit::iyangbn dl :2~ ncgara.
Trans\·aganza ditayangkan dari 1-i-t Dcscn1ber 2001 dan mcrupakan contoh progran1-program trans-TV yang dapar diikuti pemirsa setiap minggu mulai tgl 18 Desember 200 I hingga 28 Februari 2002.
Penambahan jam tayang secara barahap ini akan memuncak pada tanggal I !\lard 2002. saat Trans-T\' mulai siaran penuh. yaitu 18 jam sehari pada hari Senin hingga Jum·ar. d•m 22 jam sehari pada Sabtu dan tvlinggu. Penambahan program acara juga bertambah seiring dengan ada penambahan jam tayang diantara Euro. Digoda. KD. Sinerna Gemilang. Dim Dangdut. Dunia lain.
Pada Seprember 2002 Trans TV mulai mengudara 20 jam setiap hari terkecuali hari sabtu 2-1 jam non stop bila ada pertandingan Liga Spanyol. Penambahanjam tayang ini juga menambah program acara diantaranya program keagamaan Sentuhan Qalbu. Berita Trans Pagi. film-film kartun. Sinema Indonesia Pagi. sinetron Pt~rempuan Pilihan. Film Taiwan seperti i\leteor Garden. kuis Russian Rou!lete. Untuk olah raga siaran langsung maupun tunda Liga Spanyol dan Super Liga Bulutangkis.
C\!ulai selasa. 12 Juli 2005 hingga 6 ( enam) bulan kedepan. dikeluarkan Peraturan r--kmri i'vknkominfo No. I l/P/M.Kominfo!7/2005 dimana dalam peraturan mentri tersebut diberlakukan pembatasan jam siar hingga jam 01 dart mulai kembali siaran jam 05. Trans TV mulai saat diberlakukannya pembatasan jam siaran tersebut membatasi jam tayang dengan sing-off jam 2 dan sign-on kembali jam 4, dalam sehari menadapat Ii bur 2 jam. Untuk jam tayang di hari sabtu dan minggttlweekend terkadang tayang non stop 24 jam.
Pada dasarnya siaran Trans-TV mengam1t konsep general entertainment. sehingga pemirsa bisa menikmati berbagai tayangan hiburan drama rnaupun non drama, serta tayangan berita. Pada tahun pertama, 50% tayangan stasiun ini berasal dari luar negeri dan 50% sisanya rnerupakan produk lokal. Pada tahun kedua, proporsi produk lokal akan menjadi 70% dan sisanya merupakan produk asing. Pada tahun keempat sudah lebih dari 75 % merupakan produk lokal.
Di akhir tahun 2005 Trans TV telah memperkuat semua lini dan jam dengan produk in house. ivknurut catatan 67~ dari acara TV merupakan produk in house. Beberapa produk unggulan in lwuse di prime time mulai dari '"Extravaganza"". ""Ketawa . .\la Trans Tv··. ··insyaf". ""Komedi Nakai"" dan ""Fenomena'" juga amat mcmperkuat pcisisi Trans T\".
\lulJi descrnbcr 2005. Trans T\" menayangbn film-film tak,~mub dun!a tujuh hari cblam scrninggu di bcmah banner ""Bioskop Trans T\···.
Sei:·i:1g ckngan suksesnya Bioskop Trans T\" di tahun 2005 maka sejak akhir 2006 dibuat prc';p·am Dciubk Bioskop Trans T\" yang uyang mubi jam 21.00 dan 23.00 \\"!8.
l\\"CSTAS!
Trans-T\" dibangun dengan modal in,·estasi sebesar Rp. 600 rnilyar. Dana sebesar ini berasal dari group para sebesar Rp. 300 milyar dan Rp. 300 rnilyar sisanya berupa dana pinjaman komersial dari Bank Mandiri.
\lclihat Prospck belanja [klan pada rnhun 2002. Trans-TV optimis mampu menangguk pendapatan iklan yang cukup baik dan bisa balik modal !break e1·enr) pada operasi tahun kedua. atau pada tahun 2003. Jika target-target tersebut tercapai. Trans-TV akan segera menjual bagian sahamnya pada masyarakat (go public).
Diba\\ah label ""Strategic Partnership TRANS T\" - T\"7. pada awal Agustus 2006 telah ditanda tangani nota kesepakatan antara Jakob Oetomo (JO) pemilik TV 7 dengan Chairul Tanjung (CT) pemilik Trans TV.
Berciasarkan kesepakatan itu TR.ANS TV rnemiliki 49 ~o dari saham T\' 7. sesuai dengan batasan kepemilikan saham untuk tambahan stasiun tele,·isi sebagaimana ditetapkan undcmg-uncfang. Den_gan jumlah saham sebesar itu -T ranscorps- sebagai pernilik TR.Al'-:S
TV mcnjadi pemilik saham mayoritas kerena itu diberi \\e\\enanl! untuk memimpin pengelolaan TV 7. Dalam konteks ini telah disepakati pada RUPS. tanggal 4 Agustus 2006. bertindak sebagai Direktur Utama \\'isnutama Kusbandio. Wakil Direktur Utama merangkap Direktur Sales and Marketing Atiek r.:ur Wahyuni. Dan Chairul Tanjung menjadi Presiden Komisaris, sedangkan \Vakil Presiden Komisaris Agung Adiprasetya beserta dua Komisaris, lshadi SK dan Asih Winata.
Bertepatan pada hari ulang tahun TRANS TV ke 5 pada tanggal 15 Desember 2006 diadakan acara relaunch TV7 menjadi TRi\'-:S 7. dan lauching Trans Corp yang disiarkan live 4.5 jam.
Trans Corp singkatan dari Trans Corpora adalah payung usaha Para Group dalam bidang Media. Lifestyle dan Entertainment.
GEDUi\G TRAl'iS-TV
Gedung TRANS TV merupakan gedung pertama di Indonesia yang dirancang khusus bagi stasiLtn televisi dalam gedung sembilan lantai ini. ditanam kabel-kabel (termasuk kabel serat optic) sepanjang l.300 meter gum mendukung system siaran digital yang JigLmakan oleh TRA'-:S TV. Gdung TRX\S T\' terletak di atas tanah se!uas = 2 hektar di jalan Kapten Piere Tendcan. Ka\. 12-1 -+.-\. Jakarta 12790. GeJu1~; ini terdiri dari sembilan lant::ti. clan dibangun dengan arsitcktur neo klasik.
Lantai pertama clipcrgunakan untLtk rnernpro2uksi program-program drama clan nllndr.1ma. Tiga studio terletak di bntai ini. termJsuk Studio Satu yang luasnya 900 m2 ckngan kursi penonton sejumlah 365 buah. Sn:dio 2 deng:m luas 600 m2 chm studio 3 clcngan luc\S .JOO m2. Kat';: Zanzibar yang dikernudian hari di harapkan menjadi pusat pcnernuan artis. wkoh masyarakat . wkoh ~criklanan ataupun perinclustrian dalam SU::I:lalld S~lntai. Sclain itu di lant~li ini pul.1 t~r .. ~.lp~lt c·at'c Bean y::ing bisa cEn1anfawtkan c+~h siapa saja ( baik karya\1an rnaupun pihak luc:r selain karyawan).
Ruang control utama TRASS T\' dan TR."'.'\S 7 terletak di lantai dua. lnilah jantung operasi penyiaran Trans-TV dan TRA.'-:S 7. Dibangun dengan teknologi digital penuh. ruang control Utama ini mampu beroperasi nyaris tanpa pita (!ape- less opera1io111.
Di lantai tiga. krktak markas divisi pemberitaan. termasuk studio keempat yang dilengkapi dengan teknologi Vimwl-Ser. yaitu teknologi pendukung yang digunakan oleh di1isi ini umuk menunjang siaran pemberitaan. Lantai bernuansa biru ini dirancang untuk terus beroprasi selama 24 jam sehari. tujuh hari sepekan, sehingga dilengkapi dengan kamar-kamar tidur serta kamar mandi. Kafetariajuga terktak di lantai ini.
Di Lantai empat berfungsi banyak. Disini terdapat perpustakaan. bioskop mini serta ruang perternuan besar. Disini terdapat pLtla department rnanajemen sumber daya manusia dan genernl affairs TRA\:S TV dan TR..\'.\S 7.
Di lantai lima dan cnam, digunakan sebagai unit kerja dari News dan Produksi TRANS 7. dan departemen keuangan dari TRANS T\'. Untuk bagian Sales & marketing. public relations. promotion on air, traffic, dan programming yang sebelumnya berada dilantai lima dan enam sekarang bertempat di Menara Bank i\!ega lantai 20.
Lantai tujuh dan delapan, terdapat departemen produksi. produksi dan fasilities. transmisi dan legal
Ruangan-ruangan berbentuk unik yang terletak di lantai sembilan disecliakan bagi Direktur Utama dan wakilnya, Corporate Secretary clan Internal Audit. Dinding mekngkung yang didominasi kaca menyajikan pemandangan yang lapang bagi penghuni ruangan.
Tahun 2006 tdah clibangun 2 buah studio tambahan untuk mendukung pembuatan inhuuse pruduc1ion.
SC:\IBER DAY A l\IAI'<USIA TR.ANS-TV
!'\amun Teknologi secanggih apapun tidak akan banyak berarti tanpa dukungan. sumber daya manusia yang memaclai. Untuk itulah. sejak sctahun yang lalu ( 2000 ) Trans-TV meiakukan rvud-shoir ke bmpus-kampus Cunn di berbagai kota di lndonesia. gun::i mcrekrut bakat-bakat terbaik yang ada disana.
Sejak a\\al berdirin)a Trans-T\'. pihak manaj-:men merancanakan tekad untuk merekrut scbagaian bcsar karya\\·annya dari t~naga-tcnag:.i yang baru lu1us. Dengan progran1 yang disebut BOP (Broadcaster De,·elopment Progra'."!1).
\L1najcn1cn yak.in. tcnaga-tcnaga segar ini ak~:1 1T;cn1udahkan pcrusahaan n1cn1b~1ngun bL:daya kerja yang baru. scrta akan menjadi sur.1ber kreaiifitas yang penuh gairah.
Para bndidat ini lalu mengikuti pelatihan selar.1a dua bulan di Depok. Jawa Barnt. dan Dua Bulan lagi di i\lultimedia Training Cc;lt.:r. Yog)akarta. Kurikulum pelatihan didesain oleh para staff Trans-TV dengan tekanan pada kerjasama dan pemahaman yang menyeluruh antar bagian. Pdatihan clalam sbla yang begitu massif merupakan yang pertama kalinya dilakukan dalam sejarah pertek\isian Indonesia.
Hingga tahun 2007 BDP telah memiliki 7 angkat::tn. Dimana angkatan ke 7 atau disebut dengan Batch 7 BDP merupakan proses seleksi terbesar sepanjang sejarah perekrutan BOP. karena peserta yang mengikuti ujian seleksi sebanyak :!: 110.000 orang.:: 65.000 orang mengikuti seleksi di Jakarta dan sisanya dilakukan di Surabaya. Bandung clan Yogyakarta. Proses seleksi tahun 2007 tersebut untuk Trans TV clan Trans 7 dibawah naungan Trans Corp.
Trans-TV juga merekrnt tenaga-tenaga berpenga\Jman dari semua stasiun televisi swasta )ang ada. meskipun jumlahnya tidak sebesar"sebanyak tenaga yang belum berpengalaman.
Seq1ua ini 'cti!::ikukan gum mewi.~iudkan \·isi Tr:u•s-T\' untuk menj:!2i tek\'isi terbaik. dfugan menyajikan program-program berkua\it::s dan turut se;-;a meningkatkan kesejahteraan serta kecerdascin rnasyarakat.
TEKNOLOGI TR<\'\S-TV
Sejak awal, Trans-TV dibangun untuk bisa menggunakan teknologi digital penuh, mulai dm·i tahap pra-produksi hingga paska-produksi serta siaran. Tapi karer.2 sistem penyiaran di Indonesia masih rnenggunakan system analog. keluaran (owpw; yang bersifat digital ini. pada menera diubah menjadi analog. \\'alauptm demikian. pemirs:: akan dinikmati tayangan audio l'isual yang kbih jernih dan bersih. Kebk jika -sys;em penylaran di h;donesi::t sudah beralih ke system digital. T rans-T\' hanya perlu memodifikasi pernanear-pemanearnya saJa.
Sd1in kelmran yang kb!h baik. td~nologi digital juga memungkin.!,:?.::: proses kerja yang kbih efisien. Peran Kaser (video tape) nyaris hilang. brena semua materi produksi men;plir tbri satu server ke sen·o::r komputer binnya. mela!ui jaring1:-, kabel optic yang
t·'1w1<·1n'' d; .:.:i.li.trt•l"' cr.;,"ltt'.'"1 1• t'.:i.e•"pat st 11 ,-lin ·111•.,.., t_,.r;r.r_,.,,r·1 ;;;'1 <0 t1• '":;"""'-1 !0'11 s 0 '1~;·1ou'l '- t"'"'~'::: ,: ~... • L :::>,,.'-• •;;:;:, l"-'-" ••• \. '"'"'~··• • :::- '- ),J,,_;:;: ,,_,_f _,,_, •• --.;~<,..,. hi •_._,II::-:::~•
n1cn1ungki;:~-.:.an siJra~1 y3n~ sirnulr:in. Kcscmu:l:-:ya ir:i r.1~~mbu:!: T:.1ns~l-\' n1an1pu d:t~p:::·a:-;ik:1r. ol.:h l~bih s~d'.l-:it Oian~ saja.
D\TA PE\DLl\:L\G TR.\\S-T\"
S:ltc!it T\' Cabk
PT Sate\ it Pera!::tun Pemasok Program:
Telkom 1 fai--arta Kabel\'ision Channel 5~ S~i:-abaya Kabel\·isi0n Indo,ision Panasonic. Leitech. \EC. Th0mson. d!l
Asing : \\'arner Brothers. Universal. Col0r:;bi1. FOX. Orea::> Works. Sc>nny Corp. \\'arner. di!. Lob! : rapi Film. \!ultivision. Teguh Bakti \lulti,·isitarr.2. S:~rvision. G\l\L 011.
LO KASI TR.\:-\S!\.IISI
1. Jakarta, JI. H. Saaba. Joglo, fakana Barat 2. Bandung. JI. Terusan Kolond Masturi, Desa Panyandaan. Kee. Jambu Dipa,
Kabupaten Bandung 3. Semarang. JI. Raya Bukit Gombel, Kodya Semarang 4. Yogyakarta & Solo, Dusun Salaran, Desa l\goro-oro, Kee. Parhuk. Kab. Gummg
Kidul 5. Surabaya, JI. Sambi Sari, Desa Lontar, Kee. Karang Pitang, Kodya Surabaya 6. Medan, Desa Bandarbaru, Kee. Sibolangit, Kab. Deli Serdang
~ .~'"'""''""''0'°'"'"''""-""'"'""'"''"""""~.'l
7. \takassar. Bukit Gowa Keeamatan Gowa Kotamad.~·.·,.~·-.u.lft.1~.gnp ;idflnur,R1;Qn. 11
Sulawesi Selatan ·1 PEF<PU!3'l i\KJV\I'< ,y /\lvu'i I l.HN SY/\HiD J/\i<J\RL'\
8. Batam, Sekupang Pulau Batam 1 --·----- ·---------·--·--··
9. Cirebon. JI. Raya Singkup No. 4B, Desa Singtffi1-1Zecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan Propinsi Jawa Barat
I 0. Palembang. JL Kapt. A. Rivai Kelurahan No. 31 F Ilir HI Kecamatan Ilir Timur II Kotamadya Palembang 30126 Propinsi Sumatera Selatan
11. !\!adiun. Komplek Pemancar TV Dusun Duwet Rt 028 Rw 005 Desa Ptaosan, Kee. Plaosan Kabupaten Magelang - Madiun 6336 l Jawa Timur
12. f\!anado, Kelurahan Bumi Nyiur Kecamatan \Vanea Manaclo, Sulawesi Utara 13. Pekanbaru, JL Hang Tuah Ujung Gg. Abdul Malik KeL Sail, Kee. Tenayan Raya
-Pekanbaru - Riau 28885 14. Denpasar, JL Gunung Payung Banjar Tanti Giri. Desa Kutuh Kee. Kuta Selatan
Kab. Badung Bali 15. Jayapura. Komplek Pemanear TVRI Bukit Polimak Kota Jayapura 16. Purwokerto. Desa Kaliwedi Kee. Kebasen Kab. Banyumas No. 20 Banyumas
53192 17. Tega!. Dsn. Bulak. Desa Gantungan Kee. Jatinegara Kab. Tegal Propinsi Jawa
Tengah IS. \blang. DL1sun Gresd. Desa Oro Oro Ombo. Kee. BQtu Kodya Batu Propinsi
JJ\\a Timur 65316 19. 8c111jarmJ.sin. JI. Pramuka. Komp. Semanda Rt 20 Kel. Sungai Luhn Kee.
B~mjarnnsin Timur Kotamadya Banjarmasin Propinsi Kalimantan Selatan 70238 21J. Lampung. JI. H. Agus Salim. Kd. Sukadanaham. Kee. Tanjung Karang Barat
Bandar Lampung 21. B:1likp:1pan. JI. Gunung Rambutan Rt lO'R" 3 Kdurahan Karang Rejo
Kecamatan Balikpapan Tengah Kora Balikpapan Y) P,1Jang. JI. i\!erpati Utara Rt 09 Rw 03 Ulu Gadut Kel. Limaumanis Selatan
Kecanman Pauh Kotamadya Padang 23. S:1m:1rinda. Kawasan Pemancar T\'R[ Os. Simpanag Pasir Rt.22 Kee. Salaran.
Gn. Lampu Samarinda Sebrang 2-L . .\ceh. T\'RI Banda Aeeh. JI. Jend. Sudirman l\lata ie Kee. Darul lmarah ,, ~btar:m1. Radio Gemini. JI. Bung Karno !\o. 22 !'vlataram Lombok 1\usa
T enggara Barnt 8312 l 26 .. .\mbon. TVRI Ambon. Bukit Greser. Gunung Nona Ambon '7 fambi. JI. Kenali Besar. Kee. Kora Batu Jambi 28. Pontianak. Gg. Karya Baru I. Kel. Parit Tokaya. Kee. Pontianak Selatan. Kota
PL1ntianak. Propinsi Sulawesi Tengah 29. Palu. Kel. Tondo. Kee. Palu Timur, Kota Palu Propinsi Sulawesi Tengah 30. Ternate. Ke!. Jati. Kee. Kora Ternate Selatan. Kota Temate Propinsi Maluku
l'tara
Dengan semakin luasnya jangkauan siaran Trans TY semakin banyak penduduk Indonesia mengalunkan Trans TY .. milik kita bersama''
' .... ,r· ,/
UKl:iANILA I !UN Cf-IA~{!
PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA
Progrmnming Comn1iHee rrocuremenl &Special rro1ec1 Co1n1nil!ee Human Capital Committee
~-------------,----------· -·
l\oa1.1 or CtHllllliS~ll)()P( ---- -------- -- --]
--
-· PresicJen! l)irPi:!o1
lshaffi S.K. , .....
Depuly President f?irr-:clut
Wishnutnnta
99ffiQL 1 en•ll nus1nes
---- Cnrporn <:n1i1p!i;1 Ma1l<.1!IH
I '1oc1111:
tc Function
s Oevclopmenl e Secretary 1ce & Internal Auclit !I 1'11hl1c Helalions 1ent
-----··------·--·-·-·- -- ---·--·-·-·--·--
Effective Date Page Level Org
· DIC. Wishnutama : DIC. Wlshnutama : DIC. Dud! Hondrakusuma : DIC. Dudl HoncfrakLISUtna · DIC. Nur W. Sullstlowo1ll : DIC. Dud! Hon<lrakusu:nn
13 Nov 200G 1
News Director Operations Director -1 Srtles & M<irhclino Oi1eclor Programming Director FRM & HR Oireclor
tshadl S.K. W!shr:utama __J Nur 'i:V. Stillsliova1ti I lshad1 S.K.
I ws Division Head
hn1ad Sudlrwi'ln GI~~~ ~~~~~-JOI) ~.JPiH~. r W. Sull~riow·;11i
-----
Programming Division Heod
A .. Forl:z:qo trwan
rro!luctinn Oivision I l~~ncl -----···-··--Wishnutan1a
------------t Technical & Prod Scrvir:~s
01vis1on I lend
:~t?C ;r~~ Azu~nSy=~~~([--- •~"9j~ ' "'' ... ,,, . ., ""' """'""-"' ; ~ "' """"""'""" ----·-·--·-·-- ---·---------·····-- --- - ... ~-- ·-- -- ·--· .... _ -. ·- _, .. _ ·-- - . -·--------- -· ---
Oudi Hcndrakusuma ,_J I
HC Division I !e:1tl -
Dudi Hcndrakusur1u1
General Services Oivi!:iOn Head
Dud! Hcndrakusum:t
.
r-RM Division Head
Dudi Hcnrlrakusumn