ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH Oriza …repository.utu.ac.id/530/1/BAB I_V.pdf · 2017....
Transcript of ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH Oriza …repository.utu.ac.id/530/1/BAB I_V.pdf · 2017....
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH(Oriza SativaL) DI KECAMATAN KAWAY XVI
KABUPATEN ACEH BARAT
SKRIPSI
ASTUTI08C10404065
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH-ACEH BARAT
2013
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PADI SAWAH(Oryza Sativa L) DI KECAMATAN KAWAY XVI
KABUPATEN ACEH B ARAT
SKRIPSI
ASTUTI08C10404065
Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk MemperolehGelar Sarjana Pertanian Pada Fakultas PertanianUniversitas Teuku Umar Meulaboh Aceh Barat
Kabupaten Aceh Barat
PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TEUKU UMARMEULABOH-ACEH BARAT
2013
i
ABSTRAK
Astuti : Analisis Pendapatan Usaha Padi Sawah (Oryza sativa L) di KecamatanKaway XVI Kabupaten Aceh Barat. dibawah bimbingan Khairun Nisa, S.P, M.P,dan Dara Angreka S, S.P
Di Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang sangatberperan dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal tersebut dapat dilihat darikontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), penyerapan tenaga kerja,dan penghasil devisa. PDB sektor pertanian termasuk pula kehutanan danperikanan adalah sebesar 63,8 triliun rupiah pada tahun 1996, nilai ini terusmeningkat menjadi 66,4 triliun rupiah pada tahun 2000. Besarnya PDB pertaniantersebut memberikan kontribusi sekitar 17 persen terhadap PDB nasional. Sektorpertanian berikut sistem agribisnisnya sangat dominan perannya dalampenyerapan tenaga kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatanusaha padi sawah (Oryza sativa L) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten AcehBarat. Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa, pendapatankeseluruhan petani sampel Usaha Padi Sawah Dikecamatan Kaway XVI sebesarRp.176.816.333, dengan total biaya produksi petani sampel Usaha Padi SawahRp.269.700.000, sedangkan jumlah produksi petani sampel Padi Sawah sebanyak2.997 Kg rata-ratanya. Adapun keuntungan petani sampel Usaha Padi Sawahdidaerah penelitian sebesar Rp.92.883.667 dan rata-rata Rp.3.096.122 MakaUsaha Padi Sawah layak untuk diusahakan karena nilai R/C Rasionya 1,55 dariuraian diatas yang menunjukan bahwa petani padi sawah dapat dikatakan layakkarena nilai R/C lebih dari 1. BEP harga yang didapatkan 1.901, artinya lebihrendah dari harga jual gabah Rp.3.000 dan BEP volume 1.899Kg lebih rendah dariproduksi 2.997, kedua hal tersebut menunjukkan bahwa usaha padi sawahmenguntungkan.
Kata Kunci : Analisis, Pendapatan, Padi Sawah
ii
LEMBARAN PENGESAHAN
Menyetujui,Komisi Pembimbing
Ketua Anggota
Khairun Nisa, S.P,M.P Dara Angreka S, S.PNIDN. 01-1501-8202
Mengetahui :
Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi Agribisnis
Diswandi Nurba, S.TP. M.Si Yoga Nugroho, S.P.,MMNIDN. 01-2804-8202
Tanggal Lulus : 09 November 2013
Judul Skripsi : ANALISIS PENDAPATAN USAHA PADISAWAH (ORYZA SATIVA) DI KAWAY XVIKABUPATEN ACEH BARAT
Nama Mahasiswa : ASTUTI
NIM : 08C10404065
Program Studi : AGRIBISNIS
iii
LEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi dengan Judul :
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PADI SAWAH (ORYZA SATIVA) DIKECAMATAN KAWAY XVI KABUPATEN ACEH BARAT
Yang disusun oleh :Nama : AstutiNIM : 08C10404065Fakultas : PertanianProgram Studi : Agribisnis
Telah dipertahankan didepan dewan penguji pada tanggal 09 November 2013dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI
1. Khairun Nisa, S.P,M.P(Dosen Pembimbing Ketua) ……………………
2. Dara Angreka S, S.P(Dosen Pembimbing Anggota) ……………………
3. Agustiar, S.P(Dosen Penguji I) ……………………
4. Teuku Novian Nukman, S.P(Dosen Penguji II) ……………………
Alue Peunyareng, 09 November 2013Ketua Program Studi Agribisnis,
Yoga Nugroho, S.P,.MM
iv
RIWAYAT HIDUP
Astuti, Lahir di Desa Pungkie, 19 Agustus 1989 Kecamatan Kaway XVI
Kabupaten Aceh Barat. Anak kedua dari tiga bersaudara dari ayahanda Syarwani
dan Nurhalimah.
Pada tahun 2002 penulis lulus dari Sekolah Dasar Negri Pungkie , tahun
2005 penulis lulus dari Sekolah Menengah Pertama Negeri 2 Kaway XVI, tahun
2008 penulis lulus Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Kaway XVI. Pada tahun
2008 penulis diterima di Program Studi Agribisnis, Jurusan Sosial Ekonomi
Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar Meulaboh, Aceh Barat.
Dan pada tahun 2013 penulis memperoleh gelar sarjana pertanian (S.P).
v
PERSEMBAHAN
Melati kuntum tumbuh melata,,,, Sayang merbah di pohon cemara,,,,Assalammualaikum mulanya kata,,,, Saya sembah pembuka bicara,,,,
"Semua mimpi kita dapat menjadi kenyataan, jika kita punya keberanianuntuk mewujudkannya" Walt Disney "Salah satu alasan begitu sedikit orang yang meraih apayang diinginkannya adalah karena kita tidak pernah fokus; kita tidak pernah konsentrasi padakekuatan kita. Kebanyakan orang hanya mencoba-coba berbagai macam jalan dalam hidup
mereka. Mereka tidak pernah memutuskan untuk menguasai suatu bidang khusus"
Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan, begitu juga hidup takkan indah tanpa tujuan,harapan serta tantangan. Meski terasa berat, namun manisnya hidup justru akan terasa, apabila
semuanya terlalui dengan baik, meski harus memerlukan pengorbanan.
Dari semua tlah Kau tetapkan Hidupku dalam tangan-Mu Dalam takdir-Mu Rencana indahyang tlah Kau siapkan Bagi masa depanku yang penuh Harapan kesuksesan terpangku di
pundak Sebagai janji kepada mereka… IBU dan AYAH…
Untuk yang pertama Ku persembahakan Skripsi ini kepada Orang Tua Ku yaitu Ibu tercinta(Nurhalimah). Dan Ayah tercinta (Syarwani). Sosok yang pertama dari tujuan hidupku yang
selalu membangkitkan dalam keterpurukan ku. Terimakasih ya Tuhan yang memberikanmalaikat-Mu kepada Ku. Terimah kasih Tuhan aku telah dilahirkan dari rahim-Nya. Sungguh-
sungguh terimakasih sujud atas semua yang telah diberikan.
Terimakasih kepada ke dua abang-adik Ku (Masrizal dan Iwan Gunawan) yang telah sama-samakita berjuang atas kehidupan yang kita tempuh ini. Kita akan terus berjuang untuk mencapaisemuanya dan kita buktikan bahwa kita adalah orang-orang yang layak dihadapan mereka.
Ucapan terimakasih kepada keluarga besar Saya yang telah memberikan dukungan untukmencapai ini semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Terima kasih kepada Dekan Pertanian, Kajur Agribisnis, dan dosen-dosen Agribisnis FPERTAatas ilmunya, sarannya, dan bimbingannya selama kuliah disini.
Dan tak lupa ucapan terimakasih banyak dan banyak kepada para sahabat-sahabat yang telahsama-sama berjuang, sama-sama merasakan susah dan bahagianya hidup ini. Dari menahan
lapar, menangis disaat skripsi dicoret-coret pokoknya galauu sabee… hehehe
Dan support semangatnya seperti Hellisma SP yg bersedia menjadi tempat bertanya skripsi danbanyak membantu. Dan tidak hanya itu buat sahabat-sahabat tercinta aku, Yusmanidar SP alias
Ama, Eka Pertiwi SP, Ernila SP alias Ceknii, Nur Aflah SP alias SussiE, Yuliana SP Alias Cekli,Rita Hariani SP, Naima alias Nurzaimah, layla Suriati SP, M”nur (Cowok Eka) dan terakhir buatmarzuki sahabatku cowo satu-satunya. Semoga persahabatan kita tak lekang dimakan waktu…
I LUPH U PULL buat kalian semua Suatu masa nanti ada kenangan yang membanggakan. Ketika melihat dalam HP adakontak nomor teman-teman. Mengingatkan diri ini satu per satu tentang kalian dan
rasanya ingin menanyakan kabar teman sekalian. Ketika melihat foto-foto,mengingatkan diri ini ketika kita bercerita dan tertawa bersama-sama dan seperti apa
kalian sekarang.
vi
Keberhasilan yang diperoleh pada saat sekarang ini tidak lepas dari semua pihak yangmembantu. Kepada teman-teman seperjuangan Jurusan Agribisnis (Sep B) 2008 dalammenempuh pendidikan, ucapan terimakasih kepada kalian semuanya yang tidak bisa di
sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan maupun dukungan terhadapperjuangan selama ini.
.Sekian dulu ya…. Maaf jika ada pihak yang terkait tidak tersebut, bukan maksud
melupakan atau sebagainya. Hehehehe….. Mohon maaf atas semua kesalahan yang telahdiperbuat baik kepada rekan-rekan semuanya baik disengaja maupun tidak disengaja..
SEDIKIT UNTUK RENUNGAN :
Bila Anda berpikir Anda bisa,maka Anda benar. Bila Anda berpikir Anda tidak bisa, Anda punbenar… karena itu ketika seseorang berpikir tidak bisa, maka sesungguhnya dia telah
membuang kesempatan untuk menjadi bisa. Salah satu penemuan terbesar umat manusiaadalah bahwa mereka bisa melakukan hal-hal yang sebelumnya mereka sangka tidak bisa
dilakukan.
"Never you say give up, do what you can do. everything must have its course. Opportunityonly comes once. You must be able to achieve what you want. Life is a process that must be
passed, and how we are going to pass in this process that will be called a success".Bagi teman-teman yang belum menyelesaikan semoga cepat menyusul.
Semoga kita adalah orang yang sucses nantinya.. ..
Salam Agribisnis.. ..Hidup Agribisnis.. ..
ASTUTI
vii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, dan tidak lupa pula penulis ucapkan rasa
terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan
dukungan moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan judul “Analisis Pendapatan Usaha Padi Sawah (Oryza sativa L.) di
Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat”. Penulisan skripsi akhir ini
adalah untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan dalam meraih gelar Sarjana
Pertanian pada program Strata Satu (S-1) Universitas Teuku Umar.
Selama penelitian dan penyusunan Skripsi ini, penulis tidak luput dari
kendala. Kendala tersebut dapat penulis atasi berkat adanya bantuan, bimbingan
dan dukungan dari semua pihak. oleh sebab itu, penulis ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Ibu Khairun Nisa, S.P, M.P, selaku Dosen Pembimbing ketua dan Ibu
Dara Angreka S, S.P, selaku pembimbing anggota yang telah
mengorbankan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing serta
memberikan saran dalam menyelesaikan tugas akhir.
2. Bapak Agustiar, SP, selaku penguji utama dan Bapak Teuku Novian
Nukman, S.P, selaku penguji kedua.
3. Bapak Yoga Nugroho, S.P., MM selaku Ketua Program Studi Agribisnis
Fakultas Pertanian Universitas Teuku Umar yang telah banyak membantu
penulis dalam penyusunan tugas akhir ini.
4. Bapak Diswandi Nurba, S.TP, M.Si, selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar.
viii
5. Serta Rekan-rekan penulis, baik yang seangkatan, senior, junior yang telah
ikut memberikan saran dan sumbangan semangat kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini.
Pada penulisan skripsi ini, penulis menyadari bahwa masih terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Oleh sebab itu,
saran masukan, serta kritik yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini ke depannya.
Akhirnya, kepada semua pihak yang memberikan masukan dan saran yang
berguna dalam penyusunan skripsi ini juga tidak lupa penulis ucapkan terima
kasih, semoga penelitian ini bermanfaat bagi penulis khususnya, maupun bagi
semua pihak yang membaca penelitian ini.
Meulaboh, Novembe 2013
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... iLEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................... iiLEMBAR PENGESAHAN PENGUJI......................................................... iiiRIWAYAT HIDUP ........................................................................................ ivPERSEMBAHAN........................................................................................... vKATA PENGANTAR................................................................................... viiDAFTAR ISI.................................................................................................. ixDAFTAR TABEL .......................................................................................... xiDAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
I. PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang .................................................................................... 11.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 51.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 51.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................... 5
II. TINJAUAN PUSTAKA2.1 Pengertian Usaha Tani ........................................................................ 72.2 Faktor-Faktor Produksi dalam Usahatani ........................................... 72.3 Biaya dan Penerimaan Usahatani........................................................ 9
2.3.1 Biaya Usahatani ........................................................................ 92.3.2 Penerimaan Usahatani................................................................ 10
2.4 Pengertian Pendapatan ....................................................................... 112.5 Padi ..................................................................................................... 122.6 Produksi Padi ...................................................................................... 132.7 Penelitian Terdahulu…………………………………………………. 14
III. METODOLOGI PENELITIAN3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian .............................................................. 163.2 Teknik Pengambilan Sampel .............................................................. 163.3 Teknik Pengumpulan Data.................................................................. 183.4 Batasan variabel .................................................................................. 183.5 Metode Analisis Data.......................................................................... 19
3.5.1 Analisis Biaya Usahatani dan Pendapatan ................................. 193.5.2 Revenue Cost Rasio R/C dan Analisis Titik Impas (BEP) ........ 20
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAN4.1. Gambaran Lokasi Penelitian .............................................................. 234.2. Batasan Wilayah ................................................................................ 244.3. Karakteristik Petani............................................................................ 244.5. Jenis Kelamin..................................................................................... 244.6. Umur Responden ............................................................................... 25
x
s 4.7. Tingkat Pendidikan ............................................................................ 264.8. Biaya Produksi ................................................................................... 264.9. Analisis Pendapatan………………………………………………… 28
V.KESIMPULAN DAN SARAN5.1. Kesimpulan ........................................................................................ 315.2. Saran .................................................................................................. 31
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 33
LAMPIRAN
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel pada Usaha Padi Sawah diKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat 2013...................... 18
Tabel 2. Luas tanam, Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi TanamanPadi dan Palawija Dalam Kecamatan Kaway XVI Tahun 2013 .... 23
Tabel 3. Jumlah dan Presentase Responden Menurut Jenis Kelamin PetaniSampel di Daerah Penelitian 2013. ................................................ 25
Tabel 4. Jumlah dan Presentase Responden Menurut Umur Petani SampelUsaha Padi Sawah didaerah Penelitian 2013. ............................... 25
Tabel 5. Jumlah dan Presentase Responden Menurut Tingkat PendidikanDidaerah Penelitian 2013. ............................................................. 26
Tabel 6. Rata-Rata Biaya Produksi, Usahatani Dengan Luas Lahan Rata-Rata 0,5 Ha Tanaman Padi Sawah Didaerah Penelitian 2013. ...... 27
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Karateristik Petani Sampel Usahatani Padi Sawah diKecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, Tahun 2013 34
Lampiran 2. Biaya Pupuk Petani Sampel Pada Budidaya Tanaman PadiSawah, Di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat2013.......................................................................................... 35
Lampiran 3. Biaya Sewa Lahan, Benih, Pupuk Petani Sampel DidaerahPenelitian, Tahun 2013............................................................. 36
Lampiran 4. Pengunaan Biaya Tenaga Kerja Petani Sampel PadaBudidaya Tanaman Padi Sawah, Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat Tahun 2013 ......................................... 37
Lampiran 5. Total Biaya Usahatani Petani Sampel Pada BudidayaTanaman Padi Sawah, Di Kecamatan Kaway XVI KabupatenAceh Barat , Tahun 2013 ......................................................... 38
Lampiran 6. Total Pendapatan Usahatani Petani Sampel Pada BudidayaTanaman Padi Sawah, Kecamatan Kaway XVI KabupatenAceh Barat, Tahun 2013 .......................................................... 39
Lampiran 7. Keuntungan Bersih Petani Sampel Pada Budidaya TanamanPadi Sawah, Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat,Tahun 2013 .............................................................................. 40
Lampiran 8. Perbandingan Antara Total Pendapatan Dengan Total BiayaUsahatani Petani Sampel Pada Tanaman Padi Sawah,Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, Tahun 2013. 41
Lampiran 9. Break Even Poin (BEP) Produksi dan Break Even Poin(BEP) Harga Usahatani Petani Sampel Pada BudidayaTanaman Padi Sawah Di Kecamatan Kaway XVI KabupatenAceh Barat,Tahun 2013 ........................................................... 42
Lampiran 10. Rata-Rata Biaya Penyusutan Alat Pada Usahatani PadiSawah di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat,Tahun 2013 .............................................................................. 43
1
I . PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di Indonesia, sektor pertanian merupakan sektor yang sangat berperan
dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari
kontribusinya terhadap PDB (Produk Domestik Bruto), penyerapan tenaga kerja,
dan penghasil devisa. PDB sektor pertanian termasuk pula kehutanan dan
perikanan adalah sebesar 63,8 triliun rupiah pada tahun 1996, nilai ini terus
meningkat menjadi 66,4 triliun rupiah pada tahun 2000. Besarnya PDB pertanian
tersebut memberikan kontribusi sekitar 17 persen terhadap PDB nasional. Sektor
pertanian berikut sistem agribisnisnya sangat dominan perannya dalam
penyerapan tenaga kerja(Suger, 2001 :15).
Sektor tersebut mampu menyerap 45 persen dari total penyerapan tenaga
kerja nasional atau menempati urutan pertama dalam penyerapan tenaga kerja.
Pada tahun 2005 struktur kesempatan kerja pedesaan secara agregat menunjukkan
bahwa 59 persen dari total kesempatan kerja pedesaan berasal dari sektor
pertanian, yang secara absolut besarnya 58 juta orang. Peran sektor pertanian di
luar Jawa juga lebih besar yaitu sebesar 67 persen dibandingkan dengan di Jawa
yang besarnya 51 persen. Sebaliknya, sektor non-pertanian di Jawa hanya
menyumbang 49 persen dan di luar Jawa menyumbang 33 persen kesempatan
kerja, yang pada umumnya berupa jasa perdagangan, jasa kemasyarakatan,
bangunan, dan jasa pengangkutan. Keadaan ini menunjukkan masih tetap
dominannya peran sektor pertanian dalam perekonomian rumah tangga pedesaan,
baik di Jawa maupun di luar Jawa (BPS, 2006).
1
2
Menurut Mosher dalam Mangunwidjaya dan Sailah (2009 : 27)
mengemukan bahwa salah satu syarat mutlak pembangunan pertanian adalah
adanya teknologi usahatani yang senantiasa berubah. Oleh sebab itu penggunaan
teknologi dalam usahatani padi sawah sangat dibutuhkan oleh petani dengan
harapan dapat meningkatkan produktifitas, meningkatkan efisiensi usaha,
menaikkan nilai tambah produk yang dihasilkan serta meningkatkan pendapatan
petani.Salah satu komoditas utama pertanian kita adalah padi karena padi
merupakan kebutuhan pokok penduduk kita. Komoditi ini tumbuh hampir di
seluruh daerah di Indonesia. Mengingat pentingnya komoditi ini sebagai bahan
makanan pokok, kiranya pengembangan komoditi padi membutuhkan perhatian
khusus. Di kebanyakan daerah, usaha tani padi diusahakan dengan secara
tradisional secara turun temurun (Suratiyah,2008).
Padi merupakan bahan makanan yang menghasilkan beras. Bahan
makanan ini merupakan bahan makanan pokok bagi sebagian besar penduduk
indonesia. Meskipun padi dapat diganti oleh makanan lain, namun padi memiliki
nilai tersendiri bagi orang yang biasa makan nasi dan tidak dapat dengan mudah
diganti oleh makanan lain (Suger, 2001 : 16). Mengingat pentingnya komoditas
padi, maka pengembangan komoditas tersebut tetap menjadi prioritas utama
dalam pembangunan pertanian terutama tanaman pangan. Selama dua puluh tahun
terakhir, trend peningkatan produksi, produktivitas, dan luas panen padi
meningkat terus, walaupun relatif kecil, akan tetapi dalam lima tahun terakhir
(1999-2003) kecenderungan luas panen menurun dengan pertumbuhan 0,98
persen. Meskipun demikian, produksi mengalami kecenderungan naik dengan
3
pertumbuhan 0,65 persen per tahun akibat naiknya produktivitas dengan
pertumbuhan 1,65 persen per tahun (Hafsah, 2004: 2).
Kenyataannya ini didukung oleh masih banyaknya petani yang belum
sepenuhnya menerapkan teknologi usahatani padi sawah. Hal ini mungkin
disebabkan karena kurangnya pengetahuan petani tentang teknologi pertanian dan
terbatasnya modal. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan usaha untuk merubah
sikap mental, cara berpikir dan cara kerja, pengetahuan dan ketrampilan petani
dan batuan permodalan agar petani mampu mengadopsi teknologi secara efektif
serta memberikan motivasi kepada petani untuk meningkatkan produksinya. Hal
ini dapat dilakukan melalui penyuluhan pertanian (Suratiyah, 2008 : 27).
Seharusnya dengan adanya usaha dalam budidaya padi yang selama ini
dijalankan oleh petani, dapat berdampak secara positif pada peningkatan
pendapatan para petani, terutama untuk mensejahterakan keluarganya dari segala
upaya yang telah dikerjakannya. Namun demikian, pada kenyataannya banyak
para petani yang belum merasakan seutuhnya keuntungan secara signifikan dari
usaha padi sawah yang telah diusahakannya.Sehingga diperlukan adanya suatu
usaha untuk mengetahui secara rinci dalam kaitannya dengan pendapatan yang
diperoleh oleh petani.
Selain hal yang telah disebutkan di atas, analisis pos-pos laporan laba rugi
yang terperinci merupakan hal yang sangat penting karena keberhasilan usaha
dalam jangka panjang akan tergantung pada realisasi keuntungan. Apabila analisis
dilakukan untuksatu periode saja, maka akan kurang berarti manfaatnya. Hal ini
dikarenakan tren dari penghasilan, harga pokok penjualan, dan biaya tidak dapat
ditentukan. Dari perbandingan pos-pos seperti total penjualan, harga pokok
4
penjualan, laba bruto, biaya usaha, laba usaha, dan laba bersih selama satu periode
atau lebih akan memberikan gambaran tentang perubahan – perubahan. Seperti
untung atau ruginya suatu usaha, oleh karena itu faktor-faktor yang menyebabkan
adanya perubahan tersebut, memerlukan analisis lebih lanjut (Suratiyah, 2008 :
31).
Aceh merupakan provinsi yang terletak di kawasan paling ujung dari
pulau Sumatera yang sekaligus juga merupakan paling ujung barat wilayah
Indonesia. Jika melihat perkembangannya, Pemerintah Aceh sedang
menggalakkan pembangunan di sektor pertanian secara intensif, salah satunya
subsektor tanaman pangan. Subsektor tanaman pangan mencakup tanaman padi
(padi sawah dan padi ladang), jagung, ubi kayu dan ubi jalar, kacang hijau, kacang
kedelai dan kacang tanah.Daerah potensi Padi Sawah di provinsi Aceh, berada di
kabupaten Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, Aceh Barat dan Nagan Raya (BPS,
2010).
Senada dengan itu, BPS Aceh Barat (2011) mengatakan bahwa
Kecamatan Kaway XVI merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten
Aceh Barat sebagai sentra utama penanaman Padi Sawah. Para petani yang ada di
wilayah ini masih kurang baik dalam pengelolaan usahataninya, khususnya dalam
hal pencatatan pengeluaran dalam usaha tersebut sehingga berdampak pada
ketidakjelasan pada tingkat biaya, pendapatan, kerugian, dan lain sebagainya.
Petani yang mengusahakan usaha padi sawah di daerah penelitian rata-
rata menggunakan varietas Ciherang, varietas ini dianggap oleh petani sampel
sangat bagus hal ini dapat dilihat dari hasil produksi usaha padi sawah yang ada
didaerah penelitian.
5
Berdasarkan penjelasan tersebut di atas, maka pada kesempatan
penelitian ini penulis merasakan perlunya meneliti “Analisis Pendapatan Usaha
Padi Sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.”
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat dirumuskan bahwa yang menjadi pokok
permasalahan yang ingin diteliti adalah Berapa Besar Pendapatan Usaha Padi
Sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat?
1.3. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pendapatan usaha padi sawah
(Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.
1.4. Kegunaan Penelitian
Ada dua Kegunaan yang dapat diberikan dalam penelitian ini, yaitu
sebagai berikut.
1.4.1 Kegunaan Teoritis
1. Sebagai wahana bagi peneliti dalam penerapan dan pengembangan ilmu
pengetahuan yang dimiliki dengan kenyataan yang ada di lapangan.
2. Dapat menambah pengetahuan peneliti tentanganalisis pendapatan usaha
padi sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh
Barat.
6
1.4.2 Kegunaan Praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan tentang
analisis pendapatan usaha padi sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan
Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat.
2. Sebagai bahan referensi bagi peneliti lain, yang akan melakukan penelitian
berkaitan dengan penelitian ini.
7
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Usahatani
Usahatani adalah himpunan dari sumber-sumber alam yang terdapat di
tempat itu yangdiperlukan untuk produksi pertanian seperti tubuh tanah dan air,
perbaikan-perbaikan yangdilakukan atas tanah itu, sinar matahari, bangunan
bangunan yang didirikan diatas tanah dansebagainya. Usahatani dapat berupa
usaha bercocok tanam atau memelihara ternak. Dalam ekonomi pertanian
dibedakan pengertian produktivitas dan pengertianproduktivitas ekonomis
daripada usahatani. Dalam pengertian ekonomis maka letak atau jarakusahatani
dari pasar penting sekali artinya. Kalau dua buah usahatani yang lebih dekat
denganpasar penting sekali artinya. Kalau dua buah usahatani mempunyai
produktivitas fisik yangsama, maka usahatani lebih dekat dengan pasar
mempunyai nilai lebih tinggi karenaproduktivitas ekonominya lebih besar.
2.2. Faktor-Faktor Produksi dalam Usahatani
Menurut Hermanto dalam Suratiyah (2008 : 37), menambahkan bahwa
ada lima unsur pokok dalam usaha tani yang sering disebut sebagai faktor-faktor
produksi, yaitu sebagai berikut:
1) Tanah Usahatani
Tanah usaha tani dapat berupa tanah pekarangan, tegalan dan sawah.
Tanah tersebut dapat diperoleh dengan cara membuka lahan sendiri, membeli,
menyewa, bagi hasil, pemberian negara, warisan atau wakaf. Penggunaan tanah
dapat diusahakan secara monokultur maupun polikultur atau tumpangsari.
7
8
2) Tenaga Kerja
Jenis tenaga kerja dibedakan menjadi tenaga kerja pria, wanita dan anak-
anak yang dipengaruhi oleh umur, pendidikan, keterampilan, pengalaman, tingkat
kesehatan dan faktor alam seperti iklim dan kondisi lahan. Tenaga ini dapat
berasal dari dalam dan luar keluarga (biasanya dengan cara upahan).
3) Modal
Modal dalam usaha tani digunakan untuk membeli sarana produksi
sertapengeluaran selama kegiatan usaha tani berlangsung. Sumber modal
diperoleh dari milik sendiri, pinjaman atau kredit (kredit bank, pelepas
uang/famili/tetangga), hadiah, warisan, usaha lain ataupun kontrak sewa.
4) Pengelolaan atau Manajemen Usahatani
Pengelolaan usaha tani adalah kemampuan petani untuk menentukan,
mengorganisir dan mengkoordinasikan faktor-faktor produksi yang dikuasainya
dengan sebaik-baiknya dan mampu memberikan produksi pertanian sebagaimana
yang diharapkan. Pengenalan pemahaman terhadap prinsip teknik dan ekonomis
perlu dilakukan untuk dapat menjadi pengelola yang berhasil. Prinsip teknis
tersebut meliputi : (a) perilaku cabang usaha yang diputuskan; (b) perkembangan
teknologi; (c) tingkat teknologi yang dikuasai dan (d) cara budidaya dan alternatif
cara lain berdasar pengalaman orang lain. Prinsip ekonomis antara lain : (a)
penentuan perkembangan harga; (b) kombinasi cabang usaha; (c) pemasaran hasil;
(d) pembiayaan usaha tani; (e) penggolongan modal dan pendapatan serta
tercermin dari keputusan yang diambil agar resiko sangat tergantung kepada : (a)
perubahan sosial serta (b) pendidikan dan pengalaman petani.
9
5) Produksi
Produksi adalah hasil produksi fisik, yang diperoleh petani dari hasil
usahatani, dalam satu musim tanam dan diukur dalam Kg per hektar
permusim(khusus untuk jenis tanaman yang diusahakan). Produksi tersebut juga
dapat dinyatakan sebagai perangkat prosedur dan kegiatan yang terjadi dalam
penciptaan komoditas berupa kegiatan usaha tani maupun usaha lainnya.
2.3. Biaya dan Penerimaan Usahatani
2.3.1 Biaya Usahatani
Menurut Suratiyah (2008: 28) Biaya adalah nilai korbanan yang
dikeluarkan untuk memperoleh hasil. Menurut kerangka waktunya, biaya dapat
dibedakan menjadi biaya jangka pendek, dan biaya jangka panjang. Biaya jangka
pendek terdiri dari biaya tetap, dan biaya variabel, sedangkan dalam jangka
panjang semua biaya dianggap/diperhitungkan sebagai biaya variabel. Biaya
usahatani akan dipengaruhi oleh jumlah pemakaian input, harga dari input, tenaga
kerja, upah tenaga kerja, dan intensitas pengelolaan usahatani.
Menurut Raharja dalam Suratiyah (2008: 8), biaya – biayatersebut dapat
didefinisikan sebagai berikut :
1. Biaya Tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,
walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan dalam batas
tertentu. Artinya biaya yang besarnya tidak tergantung pada besar kecilnya
kuantitas produksi yang dihasilkan. Yang termasuk biaya tetap, seperti gaji
yang dibayar tetap, sewa tanah, pajak tanah, alat dan mesin, bangunan
ataupun bunga uang serta biaya tetap lainnya.
10
2. Biaya variabel merupakan biaya yang secara total berubah-rubah sesuai
dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Artinya, biaya variabel
berubah menurut tinggi rendahnya output yang dihasilkan, atau tergantung
kepada skala produksi yang dilakukan. Yang termasuk biaya variable dalam
usahatani seperti baiaya bibit, biaya pupuk, biaya obat-obatan, serta
termasuk ongkos tenaga kerja yang dibayar berdasarkan perhitungan volume
produksi.
2.3.2 Penerimaan Usahatani
Menurut Shinta (2005 :17), penerimaan usahatani adalah perkalian antara
produksi yang diperoleh dengan harga jual.Penerimaan usahatani dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu penerimaan bersih usahatani dan penerimaan kotor usahatani.
Penerimaan bersih usahatani adalah merupakan selisih antara penerimaan kotor
usahatani dengan penerimaan total usahatani. Pengeluaran total usahatani adalah
nilai semua masukan yang habis terpakai dalam proses produksi, tidak termasuk
tenaga kerja dalam keluarga petani. Sedangkan penerimaan kotor usahatani adalah
nilai total produksi usahatani dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual
maupun tidak dijual.
Menurut Soekartawi (1996:24) menyatakan bahwa berhasil di dalam suatu
kegiatan usahatani tergantung pada pengelolaannya karena walaupun ketiga faktor
yang lain tersedia, tetapi tidak adanya manajemen yang baik, maka penggunaan
dari faktor-faktor produksi yang lain tidak akan memperoleh hasil yang optimal.
Bagi seorang petani, analisa pendapatan merupakan ukuran keberhasilan
dari suatu usahatani yang dikelola dan pendapatan ini digunakan untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan bahkan dapat dijadikan sebagai modal untuk
11
memperluas usahataninya. Hal ini sejalan dengan pernyataan Patong dalam
suratiyah (2008:14) bahwa bentuk jumlah pendapatan mempunyai fungsi yang
sama yaitu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan memberikan kepuasan kepada
petani agar dapat melanjutkan usahanya.
Besarnya pendapatan petani dan usahatani dapat menggambarkan
kemajuan ekonomi usahatani dan besarnya tingkat pendapatan ini juga digunakan
untuk membandingkan keberhasilan petani yang satu dengan petani yang
lainnya.Soeharjo dan Patong dalam Suratiyah (2008:16) menyatakan bahwa
analisis pendapatan usahatani memerlukan dua hitungan pokok, yaitu keadaan
penerimaan dan keadaan pengeluaran selama jangka waktu yang ditetapkan.
Penerimaan usahatani berwujud tiga hal, yaitu:
1. Hasil penjualan tanaman, ternak, dan hasil ternak
2. Produksi yang dikonsumsikan keluarga
3. Kenaikan nilai industri
2.4. Pengertian Pendapatan
Pendapatan adalah penerimaan bersih seseorang baik berupa uang kontan
atau naturan. Pendapatan atau disebut juga dari seseorang warga masyarakat
adalah hasil penjualannya dari faktor-faktor produksi yang dimilikinya pada
sektor produksi dan pada produksi ini membeli faktor-faktor produksi tersebut
untuk digunakan sebagai input proses dengan harga yang berlaku di pasar
produksi. Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan. Sementara itu, nilai
penjualan ditentukan oleh jumlah unit terjual dan harga jual, atau lebih sederhana
dikatakan pendapatan fungsi (Noor, 2007 : 32).
12
Menurut Shinta (2005 : 19)pendapatan dalam pengertian ilmu ekonomi
adalah hasil berupa uang atau material lainnya, yang dicapai dari penggunaan
kekayaan atau jasa-jasa manusia bebas,pendapatan sebagai jumlah penghasilan
yang diperoleh dari jasa-jasa produksi yang diserahkan pada suatu jumlah uang
yang diterima oleh masyarakat rumah tangga, yang boleh dibelanjakan oleh
penerima untuk barang dan jasa sesuai dengan keinginannya.
Karlina (2010 : 33),dalam konteks akutansi menjelaskan, kata “Income
diartikan sebagai penghasilan dan kata revenue sebagai pendapatan, penghasilan
meliputi baik pendapatan maupun keuntungan (gain)”.Selain itu juga, pendapatan
adalah penghasilan yang timbul dari aktivitas perusahaan yang terkenal dengan
sebutan berbeda seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga,dan sewa. Definisi
tersebut memberi pengertian yang berbeda dimana income memberikan
pengertian pendapatan yang lebih luas, income meliputi pendapatan yang berasal
dari kegiatan operasi normal perusahaan maupun yang berasal dari luar operasi
normal. Sedangkan revenue merupakan penghasilan dari penjualan produk,
barang dagangan, jasa dan perolehan dari setiap transaksi yang terjadi.
2.5. Padi
Klasifikasi tanaman padi
Berdasarkan literatur Gristdalam Suger (2001: 10), padi dalam sistematika
tumbuhan diklasifikasikan kedalam:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
13
Ordo : Poales
Famili : Graminae
Genus : Oryza Linn
Species : Oryza sativaL.
2.6. Produksi padi
Menurut Badan Pusat Statistik BPS dalam
1(http://www.antaranews.com,2013) memperkirakan produksi padi tahun 2012
mencapai 69,05 juta ton gabah kering giling (GKG), naik 3,29 juta ton atau 5
persen dibandingkan produksi padi 2011 sebesar 65,76 juta ton GKG. "Kenaikan
produksi padi didorong peningkatan luas panen 239,80 ribu hektar atau 1,82
persen dan peningkatan produktivitas sebesar 1,56 kuintal per hektar, atau
melonjak 3,13 persen," kata Kepala BPS, Suryamin, di Gedung BPS, Jakarta,
Jumat. Menurut Suryamin, perkiraan kenaikan produksi padi tahun 2012
merupakan Angka Sementara (ASEM), yaitu merupakan realisasi produksi selama
satu tahun (Januari-Desember), tetapi belum final karena mengantisipasi
kelengkapan laporan. Kenaikan produksi padi selama 2012 antara lain didorong
keberhasilan program Pertanian Sehat Indonesia dalam proyek Jajar Legowo,
yaitu teknologi budidaya padi yang menghemat benih dan pupuk namun
meningkatkan hasil produksi. Selain itu, juga dipicu telah mulai berfungsinya
pemulihan proyek Daerah Aliran Sungai, serta alih tanaman komoditi menjadi
padi, serta pencetakan sawah baru. Ditambahkan, kenaikan produksi padi selama
2012 terbesar terjadi di Kalimantan Tengah sebesar 23,81 persen, disusul Provinsi
Jawa Timur sebesar 15,34 persen, Sulawesi Selatan 11,09 persen, dan Jawa
1http://www.antaranews.com di akses pada tanggal 4 april 2013
14
Tengah 8,95 persen. Sementara penurunan produksi padi terbesar terjadi di
Gorontalo sebesar 10,43 persen, Kalimantan Barat 5,31 persen, Banten 4,3 persen,
Jawa Barat 3,11 persen, dan Sumatera Selatan 2,64 persen. BPS juga
menyebutkan bahwa pola panen pada 2012 relatif sama dengan pola panen 2010
dan 2011, di mana puncak panen terjadi pada bulan Maret (http://www.
antaranews.com,2013).
Pada dasarnya, produksi padi dipengaruhi oleh varietas dan dan
kemampuan lahan, serta teknik budidaya yang digunakan. Adalakalanya produksi
baik daerah tertentu, dan belum tentu baik di daerah lainnya.
2.7 Penelitian Terdahulu
Menurut Endro (2009), usahatani padi sawah di Kecamatan Aesesa,
Kabupaten Ngada menyatakan bahwa perlu memperhatikan faktor –
faktorproduksi seperti penggunaan benih, pupuk dan pestisida sehingga hasil yang
diharapkan dapat diperoleh. Selanjutnya ditegaskan pula bahwa padi sawah
mempunyai peranan yang baik dalam sumbangannya terhadap tingkat pendapatan
petani. Hal ini terlihat dari jumlah pendapatan yang diperoleh petani dari
usahatani padi sawah sebesar Rp.889.217 ha. Jika pendapatan ini dikonversikan
ke dalam beras dengan harga standar Rp.450,- pada tahun 1990, maka rata-rata
pendapatan petani adalah ± 1.976,04 kg setara beras. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Adoe dalam Endro (2009) bahwa secara ekonomis usahatani padi
sawah dikecamatan Rote Timur menguntungkan dengan nilai R/C ratio 3,18
dengan total pendapatan sebesar Rp.8.462.297,00/petani atau
Rp.4.614.464,02/hektar. Usahatani padi sawah di Kecamatan Rote Timur
Kabupaten Rote Ndao menunjukan bahwa penggunaaan sarana produksi seperti
15
pupuk dan pestisida masih dalam batasan yang wajar (dalam segi jumlah dan
dosis) sesuai dengan yang dimiliki/digunakan. Penelitian yang dilakukan oleh
Srilangga dalam Endro (2009) menyatakan bahwa rata-rata pendapatan usahatani
padi sawah di Kecamatan kupang timur, Kabupaten Kupang pertahun semakin
meningkat pada tahun 2003 produktifitas padi sawah sebesar 25,00kw/ ha dengan
luas panen 16.827ha, pada tahun 2004 naik menjadi 35,00 kw/ ha dengan luas
panen 13.452 ha dan pada tahun 2005 naik lagi menjadi 35,00 kw/ha dengan luas
panennya 12.106 ha.
16
III. METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh
Barat. Pemilihan lokasi ini ditentukan secara sengaja (Purposive), dengan dasar
pertimbangan bahwa dilokasi tersebut merupakan salah satu potensi besar
pertanaman padi sawah. Sedangkan waktu pengambilan data rencananya mulai
Bulan September 2013 sampai dengan selesai.
3.2. Teknik Pengambilan Sampel
Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat berdasarkan data BPS
terdapat dua desa yang mengusahakan tanaman padi sawah terbanyak adapun
Desa diantaranya adalah Desa Pungki dengan jumlah petani 45 orang dan Desa
Pasi Ara sebanyak 45 orang dengan jumlah keseluruhan sebanyak 90 orang
diambil sampel dengan menggunakan metode purposive sampling.
Menurut Rahmat (1997) untuk mengetahui jumlah sampel petani padi
sawah yang akan diambil sebagai objek penelitian digunakan rumus sebagai
berikut :
n = ( )n = ( , )n = 30 orang
17
Keterangan:
n = Ukuran sampel minimal
N = Jumlah total kedua desa tani
d2 = Tingkat kepercayaan 85 persen atau eror 15 persen
Dengan demikian jumlah sampel yang diambil sebagai responden adalah 30
orang. Dalam penelitian ini sampel diambil dalam 2 desa yang mengusahakan
usaha padi sawah. Untuk menghitung besarnya tiap desa, digunakan rumus seperti
yang dikemukakan oleh Nasir (1999) sebagai berikut:
ni =
Dimana
ni = Jumlah sampel dari strata (desa tani)
Ni = Jumlah populasi dari strata (desa tani)
n = Besar sampel yang diambil pada seluruh strata
N = Jumlah populasi pada seluruh strata
a. Sampel didesa Pungkie
ni = 30 = 15b. Sampel didesa Pasi Ara
ni = 30 = 15
18
Tabel 1.Jumlah Populasi dan Sampel pada usaha padi sawah di KecamatanKawayXVI Kabupaten Aceh Barat.
No Nama DesaJumlahPopulasi(Orang)
Jumlah Sampel(Orang)
1 Pungki 45 152 Pasie Ara KB 45 15
Jumlah N = 90 n = 30Sumber : Programa BPP 2013.
3.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode survei dan wawancara. Teknik pengambilan data dilakukan dengan dua
jenis data, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil
wawancara langsung dengan responden serta menggunakan daftar kuesioner.
Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dari literatur-literatur yang terkait
dengan penelitian ini.
3.4. Batasan Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Produksi adalah keseluruhan hasil yang berasal dari usahatani pada sawah
yang diperoleh dalam 1 kali panen dinyatakan dalam kg/ha per musim.
b. Nilai produksi adalah jumlah produksi yang dihasilkan atau diperoleh
dengan harga yang berlaku dalam satu kali panen.
c. Luas lahan adalah lahan yang digarap untuk mengusahakan usahatani padi
sawah dinyatakan dengan satuan hektar.
d. Pengalaman petani adalah pengalaman yang diterima petani dalam
mengusahakan tanaman padi sawah (tahun).
e. Tanggungan adalah jumlah tanggungan petani dalam keluarga yang ikut
membantu usahatani padi sawah (orang).
19
f. Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang digunakan dalam kegiatan usahatani
padi sawah baik berasal dari keluarga maupun diluar keluarga.
g. Biaya produksi usahatani adalah semua biaya yang dikeluarkan petani
dalam proses usahatani padi sawah yang dinyatakan dalam (RP/tiap kali
panen).
h. Pendapatan adalah total keseluruhan keuntungan dibagi dengan seluruh total
biaya yang dikeluarkan, dengan menggunakan rumus B/C. dinyatakan
dalam Rupiah (Rp).
i. Break Event Point (BEP) adalah untuk titik impas atau titik dimana suatu
usaha tidak mengalami kerugian maupun keuntungandalam suatu unit
produksi yang dinyatakan dalam Produksi (ton) dan Rupiah (Rp).
j. Revenue Cost Ratio (R/C) adalah untuk mengetahui suatu usaha
menguntungkan, merugikan atau impas yang dinyatakan dalam rupiah.
3.5. MetodeAnalisis Data
Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dalam bentuk tabel dan uraian.
Untuk mengetahui pendapatan usaha padi sawah (Orza sativa L.) yang ada di
Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat, maka digunakan rumus sebagai
berikut :
3.5.1 Analisis Biaya Usahatani dan Pendapatan
a. Biaya Usahatani
Untuk menghitung total biaya produksi usahatani dapat dihitung dengan
menggunakan rumus TC = TVC + TFC.
Keterangan :TC = Total Biaya (dalam Rupiah)
TVC = Total Biaya Variabel (dalam rupiah)
20
TFC = Total Biaya Tetap (dalam rupiah)(Sumber : Noor, 2007)
b. Pendapatan Usahatani
Pendapatan dihitung melalui pengurangan antara penerimaan dengan total
biaya untuk satu kali proses produksi, dihitung dengan rumus :
Penerimaan : TR = P.Q
Keterangan : TR = Penerimaan Total (dalam rupiah)
P = Harga Jual Per unit (dalam rupiah)
Q = Jumlah Produksi (unit) (Sumber : Noor, 2007)
c. Keuntungan Usahatani Padi Sawah
Keuntungan usahatani merupakan keuntungan bersih yang diperoleh dari
suatu kegiatan usahatani padi sawah dengan cara menggunakan rumus berikut ini.
Keuntungan : π = TR – TC
Keterangan :π = Total Keuntungan (dalam rupiah)
TR = Total Penerimaan (dalam rupaih)
TC = Total Biaya (dalam rupiah) (Sumber : Noor,2007)
3.5.2 Revenue Cost Ratio (R/C) dan Analisis Titik Impas (BEP)
a. Revenue Cost Ratio (R/C)
Revenue Cost Ratio (R/C) merupakan perbandingan antara penerimaan
total dan biaya total, yang menunjukkan nilai total, yang menunjukkan nilai
penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Adapun R/C ratio
dapat dirumuskan sebagai berikut.
TR
R/C =
TC
21
Keterangan : TR = Total Penerimaan (dalam rupaih)
TC = Total Biaya (dalam rupiah)(Sumber : Noor, 2007)
Kriteria penerimaan R/C ratio :
R/C < 1 = usaha produksi padi sawah mengalami kerugian
R/C > 1 = usaha produksi padi sawah memperoleh keuntungan
R/C = 1 = usaha produksi padi sawah Mencapai titik impas.
b. Analisis Titik Impas (BEP) Usahatani Padi Sawah
Perhitungan BEP (Break Event Point) untuk mengetahui titik impas atas
dasar unit produksi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keteranagan:
BEP (Q) = Titik Impas Dalam Unit Produksi
TC = Total Biaya
P = Harga Jual Per Unit (Sumber:Noor, 2007)
Sedangkan perhitungan BEP (Break Event Point) untuk mengetahui titik
impas atas dasar harga dalam Rupiah, dapat dihitung dengan menggunakan
rumus:
TC
BEP (Q) =
P
BEP(P) = TC
Q
22
Keterangan:
BEP (P)= Titik Impas Dalam Rupiah
TC = Total Biaya
Q = Produksi (Kg)(Sumber:Noor, 2007)
23
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Lokasi Penelitian
Kecamatan Kaway XVI merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh. Keude Aron merupakan nama dari Ibu
Kota Kecamatan ini, dengan luas wilayah adalah 510,18 Km2. Sedangkan untuk
persentase luas kecamatan terhadap luas kabupaten adalah 17,42%. Jumlah
mukim yang terdapat di Kecamatan ini adalah 3 mukim, dan terdiri dari 43 desa.
Adapun gambaran luas tanam, panen produksi dan rata-rata produksi tanaman
padi dan palawija dalam Kecamatan Kaway XVI Tahun 2012. Dapat dilihat pada
tabel 2.
Tabel.2. Luas Tanam, Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Tanaman
Padi dan Palawija Dalam Kecamatan Kaway XVI Tahun 2012.
Jenis TanamanLuas (Hektar)
Produksi(Ton)
Rata-rataProduksi
(Ton/Hektar)
Tanam Panen(1) (2) (3) (4) (5)
1. Padi Sawh 2030 1436 6146 4,282. Padi Ladang - - - -3. Jagung 9 9 18,36 2,044. Kedele 2 - - -5. Kacang
Tanah4 10 16,56 1,66
6. Kacang Hijau - 1 1,01 1,017. Ubi Kayu 6 15 218,04 14,548. Ubi Jalar 2 - - -
Sumber : Programa BPS 2013
24
4.2. Batas Wilayah
Hubungan Kecamatan Kaway XVI dengan beberapa Kecamatan lainnya
sangat dekat, hal tersebut sesuai dengan batas-batas wilayah Kecamatan ini
dengan Kecamatan lainnya:
a. Sebelah Utara Berbatasan Dengan Kecamatan Panton Reu
b. Sebelah Selatan Berbatasan Dengan Kecamatan Johan Pahlawan
c. Sebelah Barat Berbatasan Dengan Kecamatan Bubon
d. Sebelah Timur Berbatasan Dengan Kecamatan Meureubo
4.3 Karakteristik Petani
Karakteristik petani sampel dalam penelitian ini adalah gambaran atau
keadaan atau cirri-ciri petani sampel yang menjalankan usahatani padi sawah di
Kecamatan Kaway XVIKabupaten Aceh Barat. Adapun karakteristik petani
sampel meliputi umur, pendidikan, pengalaman, jumlah tanggunagan dan luas
lahan. Karakteristik ini memiliki keterkaitan dengan tingkat pendapatan dan
kesejahteraan hidup petani sampel, karena karakteristik ini mencerminkan
kemampuan bekerja, produktifitas, pola fikir, perencanaan, dan sebagai
kemampuan lainnya terutama dalam meningkatkan pendapatn usahatani padi
sawah.
4.4. Jenis Kelamin
Karakteristik Jenis kelamin adalah melihat jenis kelamin responden yang
digunakan dalam penelitian ini, dimana responden laki laki sama banyaknya
dengan responden perempuan. Responden dari penelitian ini berjumlah 30 orang,
25
dimana diperoleh 76 persen adalah responden laki-laki dan 24 persen lagi adalah
responden perempuan. Jenis kelamin responden yang sudah cukup merata.
Tabel 3. Jumlah Dan Persentase Responden Petani sampel di daerahpenelitian.
No Jenis Kelamin Jumlah(Orang)
Persentase(%)
1 Laki-laki 23 76 %2 Perempuan 7 24%
Total 30 100 %Sumber: data penelitian 2013
4.5. Umur Responden
Salah satu karakteristik yang digunakan dalam penelitian ini adalah umur
responden. Umur petani sampel dalam usaha padi sawah berkisar antara 30 tahun
(Umur terendah) hingga 59 tahun (Umur paling tinggi). Umur responden yang
diambil dibagi atas 3 katagori, dimana persentase terbanyak adalah 41-49 tahun
dengan persentase yaitu 46,4 persen. Selanjutnya diikuti oleh umur 50-59
tahundengan persentase 30 persen. Sedangkan persentase terkecil berada pada
kisaran umur 30-40 tahun yaitu sebesar 23,3 persen. Gambaran keadaan tersebut
menjelaskan bahwa sebagian besar petani padi sawah didaerah penelitian
termasuk kedalam umur produktif. Dimana semakin produktifnya umur maka
diharapkan akan memiliki kemungkinan yang besar pula untuk memajukan usaha
padi sawah yang dijalankan.
Tabel 4. Jumlah dan persentase Responden Petani sampel usaha padi sawahdidaerah penelitian tahun 2013.
No Umur(Tahun)
Jumlah Responden(Orang)
Persentase(%)
1 30-40 7 23,3 %2 41-49 14 46,4 %3 50-59 9 30 %
Total 30 100Sumber: data penelitian 2013
4.6. Tingkat pendidikan
26
Tingkat pendidikan merupakan faktor yangsangat penting yang
menentukan tingkat kecakapanpetani dalam menjalankan tugas serta fungsinya
baik sebagai manajer maupun juru tani. Semakin tinggi tinggkat pendidikan
seorang petanimaka semakin mudah menerima masukan dan sarandalam
mengelolah usahanya. Adapun tingkatpendidikan petani responden dapat dilihat
pada karakteristik tingkat pendidikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui tingkat pendidikan akhir petani padi sawah. Tingkat pendidikan
sebagian besar petani padi sawah yang diperoleh melalui kuisioner ini adalah
(SMP) yaitu sejumlah 13 orang dengan persentase 43,3 persen, (SD) sebanyak
10orang dengan persentase 33,3 persen, pendidikan SMA merupakan pendidikan
tertinggi usaha padi sawah dengan jumlah 7 orang dengan presentase 23,3 persen.
Tabel 5. Jumlah Dan Presentase Responden menurut tingkat pendidikan didaerah penelitian 2013.
No Tingkat Pendidikan Jumlah responden(Orang)
Presentase(%)
1 SD 10 33,32 SMP 13 43,33 SMA 7 23,3
Total 30 100 %Sumber data penelitian 2013
4.7 Biaya Produksi
Rata-rata petani didaerah penelitian melakukan aktifitas bertanam padi
luas lahan garapan merupakan faktor produksi yang penting dalam usaha
meningkatkan produksi yang dapat mempengaruhi pendapatan dan keuntungan
yang diterima oleh petani. Biaya produksi yang diperhitungkan adalah seluruh
pengeluaran yang dibayar untuk satu kali musim tanam. Perhitungan didasarkan
27
atas harga-harga yang berlaku didaerah penalitian. Sesuai dengan data yang
diperoleh bahwa biaya yang dikeluarkan oleh petani sampel dalam berusaha tani
tanaman padi sawah meliputi biaya sarana produksi ( benih dan pupuk) biaya
penyusutan alat (cangkul, parang, karung/ goni, spayer), biaya tenaga kerja dan
biaya sewa lahan untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Rata-Rata Biaya Produksi, Usahatani Dengan Luas Lahan Rata-Rata 0,85 Ha Tanaman Padi Di Daerah Penelitian Tahun 2013
No Jenis Biaya Jumlah Persentase(%)
1 Biaya produksi- Pupuk- Benih
Rp.10.261.500Rp. 6.948.000
10,70
2 Tenaga kerja Rp. 113.765.000 66,53 Biaya peralatan Rp.6.005.833 3,54 Biaya Sewa lahan Rp. 39.836.000 23,3
Jumlah Rp.176.816.333 100Rata-rata Rp. 5.696.050 25
Tabel 4 menunjukan bahwa biaya variabel yang dikeluarkan petani
sampel terdiri dari biaya sarana produksi seperti benih Rp. 6.948.000 dan pupuk
Rp. 10.261.500 sedangkan untuk biaya tenaga kerja Rp.113.765.000 dan biaya
peralatan Rp. 6.005.833 dan biaya sewa lahan Rp. 39.836.333 jadi total
keseluruhan biaya produksi usahatani padi sawah Rp. 176.816.333 untuk lebih
jelas dapat dilihat pada lampiran 5, untuk biaya tenaga kerja di daerah penelitian
menggunakan sistim borong untuk lebih jelas dapat dilihat pada lampiran 4.
28
4.8. Analisis Pendapatan
Hasil data yang telah diperoleh dari lapangan diolah dan ditabulasikan
menurut kebutuhan analisis. Kegiatan analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui pendapatan usaha padi sawah (Oryza sativa L.) di Kecamatan Kaway
XVI Kabupaten Aceh Barat. Untuk lebih jelasnya terkait analisis data tersebut
dapat digunakan beberapa rumus sebagai berikut :
1. Biaya Usahatani Padi Sawah
Total Biaya Variabel = Rp.136.980.333,-
Total Biaya Tetap = Rp. 39.836.000,-
Rumus : TC = TVC + TFC
= Rp.136.980.333 + Rp. 39.836.000,-
TC= Rp.176.980.333,-
2. Pendapatan Usahatani Padi Sawah
Rumus : TR = P x Q
= Rp.3.000,- x 89.900 Kg
TR = Rp.269.700.000,-
3. Keuntungan Usahatani Padi Sawah
Rumus : π = TR – TC
= Rp.269.700.000,- – Rp. 176.816.333,-
π = Rp.92.883.667,-
4. Revenue Cost Rasio (R/C)
Rumus:TR
R/C =TC
29
Rp.269.700.000,-R/C=
Rp.176.816.333,-
R/C= 1,55
Nilai R/C ratio 1,55memberikan arti bahwa dengan biaya Rp. 1 akan
menghasilkan pendapatan sebesar Rp. 1,55 hal ini menunjukkan perbandingan
menghasilkan nilai diatas nilai 1 (R/C rasio > 1), artinya usaha padi sawah layak
diusahakan oleh petani sampel.
Kriteria :
R/C < 1 = Usaha Padi SawahMengalami Kerugian
R/C > 1 = Usaha Padi SawahMemperoleh Keuntungan
R/C = 1 = Usaha Padi SawahMengalami Titik Impas
6. Analisis Titik Impas (BEP)
Keterangan:
Rp. 5.696.050BEP(Q=
Rp. 3.000/Kg
BEP (Q)=1.899 Kg
Pada produksi 1.899 Kg usaha padi sawah sudah menguntungkan, karena angka
produksi 1.899 Kg berada dibawah angka produksi 2.997 Kg , maka usaha padi
sawah sangat menguntungkan.
TC
BEP(Q) =
P
30
TC
BEP (P) =
Q
Rp.5.696.050BEP(P) =
2.997Kg
BEP (P)= Rp.1.901
BEP (P) sebesar Rp.1.901 menunjukkan bahwa masih berada dibawah harga
pasar, berarti usaha padi sawah menguntungkan, bila harga Rp.1.901petani padi
sawah pulang pokok.
31
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa, pendapatan
keseluruhan petani sampel Usaha Padi Sawah Dikecamatan Kaway XVI sebesar
Rp.176.816.333, dengan total biaya produksi petani sampel Usaha Padi Sawah
Rp.269.700.000, sedangkan jumlah produksi petani sampel Padi Sawah sebanyak
2.997 Kg rata-ratanya. Adapun keuntungan petani sampel Usaha Padi Sawah
didaerah penelitian sebesar Rp.92.883.667 dan rata-rata Rp.3.096.122 Maka
Usaha Padi Sawah layak untuk diusahakan karena nilai R/C Rasionya 1,55 dari
uraian diatas yang menunjukan bahwa petani padi sawah dapat dikatakan layak
karena nilai R/C lebih dari 1. BEP harga yang didapatkan 1.901, artinya lebih
rendah dari harga jual gabah Rp.3.000 dan BEP volume 1.899Kg lebih rendah dari
produksi 2.997, kedua hal tersebut menunjukkan bahwa usaha padi sawah
menguntungkan.
5.2 Saran
1. Untuk memperbesar produksi Usaha Padi Sawah dan harga yang terjadi di
tingkat petani di Desa Pungkie dan Desa Pasi Ara diharapkan kepada
petani dapat meningkatkan produksi Padi Sawah dan pendapatan petani di
Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat dengan cara memperluas
luas tanam Usaha Padi Sawah.
2. Diharapkan Pemerintah Kecamatan khusunya PPL setempat agar
hendaknya berperan aktif dalam berhubungan langsung dengan petani
31
32
serta dapat memberikan masukan-masukan terhadap peningkatan produksi
Usaha Padi Sawah di Desa Pungkie Dan Desa Pasi Ara.
33
DAFTAR PUSTAKA
Balai PenyuluhPertanian (BPP). 2012. Programa Penyuluhan Pertanian.Kecamatan. Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat. BPP.
Badan Pusat Statistik (BPS). 2006. Survei Sosial Ekonomi Nasional. BPS. Jakarta.
Badan Pusat Statistik(BPS). 2011. Sensus Pertanian. Aceh Barat: BPS Meulaboh– Aceh Barat.
Endro, S.2009, Hasil Penelitian Terdahulu tentang pendapatan usahatani TanamanPadi. http://www.agrimart.com Diakses pada tanggal 13 Januari 2013 Pukul15.00 WIB.
Hafsah, Mohammad Jafar. 2004. Potensi, Peluang, dan Strategi PencapaianSwasembada Beras dan Kemandirian Pangan nasional Melalui ProduksiMantap. Jakarta. Deptan.
Karlina, A. 2010. Penerapan PSAK Nomor 23 Dalam Pengakuan danPengukuran Pendapatan Pada PT. Prodia Widyahusada Wilayah-I Medan.Skripsi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara. Medan.
Mangunwidjaya, D. dan Sailah, I. 2009. Pengantar Teknologi Pertanian. PenebarSwadaya. Jakarta.
Nasution. 2003. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Noor, H., Faizal. 2007. Ekonomi Majerial. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Shinta, A., 2005. Ilmu Usahatani. Diktat Kuliah Jurusan Sosial EkonomiPertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.
Suger, HR. 2001. Bercocok Tanam Padi. CV. Aneka Ilmu. Anggota IKAPI.
Suratiyah, K. 2008. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta.
Soekartawi. 1996. Analisis Usaha Tani. UI. Press. Jakarta