ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

72
ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT KECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT MATRIA GUNAWAN 11C10404063 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN MEULABOH - ACEH BARAT 2016

Transcript of ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYALUMPAT KECAMATAN SAMATIGA

KABUPATEN ACEH BARAT

MATRIA GUNAWAN11C10404063

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMARJURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

MEULABOH - ACEH BARAT2016

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYALUMPAT KECAMATAN SAMATIGA

KABUPATEN ACEH BARAT

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas danMemenuhi syarat – syarat guna memperoleh

Gelar sarjana pertanian

Oleh

MATRIA GUNAWAN11C10404063

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMARJURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

MEULABOH - ACEH BARAT2016

Page 3: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata Satu (S1)

LEMBARAN PENGESAHAN SKRIPSI

Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara:

Nama : Matria GunawanNim : 11C10404063

Analisis Pendapatan Petani Karet di Desa Paya LumpatKecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

Yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat – syarat untuk memperolehgelar sarjana pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas Teuku UmarMeulaboh

Mengesahkan:

Pembimbing Utama, Pembimbing Anggota,

Ir. Aswin Nasution, M.SiNIDN. 01 2408 6503

Sri Handayani, S.P., M.SiNIDN. 01 0608 8201

Mengetahui,

Fakultas PertanianDekan,

Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

Ir. Rusdi Faizin, M.SiNIP. 19630811 199203 1 001

Sri Handayani, S.P., M.SiNIDN. 01 0608 8201

Tanggal Lulus : 25 Juli 2016

Page 4: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Program Studi : AgribisnisJenjang : Strata Satu (S1)

LEMBARAN PERSETUJUAN KOMISI UJIAN

Dengan ini kami menyatakan bahwa kami telah mengesahkan skripsi Saudara :

Nama : Matria GunawanNim : 11C10404063

Analisis Pendapatan Petani Karet di Desa Paya Lumpat KecamatanSamatiga Kabupaten Aceh Barat

MenyetujuiKomisi Ujian

Tanda Tangan

1. Ketua : Ir. Aswin Nasution., M.S.i …………………………….

2. Sekretaris : Sri Handayani. SP., M.Si …………………………….

3. Anggota : Yoga Nugroho. SP., MM ……………………………

4. Anggota : Agustiar. SP., MP ……………………………

Mengetahui,Jurusan Sosial Ekonomi PertanianKetua,

Sri Handayani, SP., M.SiNIDN. 01 0608 8201

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : MATRIA GUNAWAN

NIM : 11C10404063

Tempat Tanggal Lahir : Paya Lumpat, 20 Maret 1992

Menyatakan bahwa skripsi dengan judul“Analisis Pendapatan Petani Karet di

Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat” benar

berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari saya sendiri, baik

untuk naskah laporan maupun kegiatan penelitian yang tercantum sebagai bagian

dari skripsi ini. Seluruh ide, pendapat, atau materi dari sumber lain telah dikutip

dengan cara penulisan referensi yang sesuai

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila dikemudian

hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh

karena skripsi ini dan sanksi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku di

Universitas Teuku Umar.

Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak

manapun.

Aceh Barat, 27 September 2016

Yang membuat pernyataan,

MATRIA GUNAWAN

11C10404063

MateraiRp 6000

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Ya Allah…..Sepercik ilmu telah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku mengetahuisebagian kecil dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :“sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku,sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku,meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”

(Al-Kahfi : 109)Alhamdulillah…..Syukurilillah walau letih saya tetap melangkah demi meraih cita-citawalau panas, terik matahari, hujan membasahi badan merintangijalanku tetap tegar mengorbankan semangat demi cita-cita yang akan kugapai

Terimakasih Ibu yang tercinta, baktimu pada kami tidak terkiraHanya Tuhan yang dapat membalasnya....Demi cinta Ibu dan demi kasih sayang Ayah, karuniakan Syurga untuk merekaKasih mereka melimpah ruah tiada bertepiJasa keduanya abadi selamanya dan engkau permata di jiwa ini yang taktergantikan....

Dengan penuh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiringitulusnya do’a, kupersembahkan karya tulis ini kepada Ayahandatercinta Zainal Abidin dan Ibunda tersayang Nurmani juga orang-orang yang kusayangi: Abang Faisal Ulem Ferijal dan Ungoh JoniSofyan (Makasih atas canda tawa dan do’a kalian selama ini, semogaAllah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk kita semua).

Terima kasih yang tak terhingga ku ucapkan kepada yang banyak membantu danmendampingi ku saat penelitian hingga sampai penulisan skripsi dan kepadasahabat – sahabat ku yang slalu menemani aku saat penelitian dan yang selalumenberi motivasi untuk berkarya dalam penyusunan skripsi serta rekan-rekanseperjuangan yang selalu setia dalam mengisi hari-hariku; Rahmat, Said, Masri,Salman, Ramli, Bustami, Andi, Yuli, Ardian, kamaruddin, Imel , Mida, Rida,Ranti, fitri, tia, jauhari, ayu, Bapak Aswin dan Ibu Sri Handayani dalammembimbing penyusunan skripsi ini hingga selesai Bapak Yoga dan bapak agusdalam menguji demi kesempurnaan skripsi ini serta buat sahabat ku khususangkatan 2011 dan teman-teman yang lain tidak bisa saya sebutkan namanyasatu persatu. Semoga kebersamaan kita selalu terjaga dengan baik.

Dan Special buat seseorang yang tersayang terima kasih atas do’a,dukungan, dan motivasinya. Terima kasih telah meluangkan waktu untukmembantuku menjadi alrm pengingatku, menjadi guru lapanganku, sabarmenghadapiku dan telah menemaniku hingga saat ini.

Berbahagialah bagi orang yang ngerti akan arti cinta karena cinta itu akanmemberikan warna bagi kehidupannya ,cinta yang teramat besar kadang dapatmembuat kita tak bisa melupakannya.Semonga setelah ini senantiasamenambahkan keberkahan sepanjang perjalanan hidupku,amin……

Matria Gunawan

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

KATA PENGANTAR

Segala puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas

segala nikmat dan karunia serta hidayah-Nya sehingga penulis telah dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan judul : Analisis Pendapatan Petani

Karet Di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

Shalawat beserta Salam kepada Nabi Muhammad SAW. yang telah membawa

umatnya dari alam kebodohan menuju kealam yang penuh dengan ilmu

pengetahuan.

Penulisan skripsi ini adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada Universitas Teuku Umar Fakultas Pertanian Meulaboh

Aceh Barat.

Ucapan terima kasih yang tidak terhingga penulis ucapkan kepada

Ayahanda (alm) Zainal Abidin, beserta Ibunda Nurmani yang selalu memberikan

dorongan dan do’a terimakasih juga kepada saudara-saudaraku atas doa, cinta,

kasih sayang, sehingga penulis dapat menyelesaikan studi hingga selesai.

Selama penelitian dan penyusunan skripsi ini, penulis tidak luput dari

kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis berkat adanya bantuan, bimbingan

dan dukungan dari berbagai pihak ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Ir. Aswin Nasution, M.Si selaku ketua komisi Pembimbing yang

telah memberikan masukan, saran, motivasi, guna untuk penyelesaian

skripsi ini mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.

2. Ibu Sri Handayani, SP, M.Si sebagai komisi Pembimbing Anggota dan

juga sebagai ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian yang telah

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

memberikan masukan, saran, motivasi, guna untuk penyelesaian skripsi ini

mulai dari awal penulisan hingga selesainya skripsi ini.

3. Bapak Yoga Nugroho, SP, MM selaku penguji I yang telah memberikan

arahan selama perkuliahan dan memberikan saran serta masukan bagi

penulis dalam rangka penyempurnaan skripsi ini.

4. Bapak Agustiar, SP, MP selaku penguji II yang memberikan arahan

selama perkuliahan dan telah memberikan saran serta masukan bagi

penulis dalam rangka penyempurnaan skripsi ini.

5. Bapak Ir. Rusdi Faizin, M.Si selaku Dekan Fakultas Pertanian.

6. Bapak/Ibu staf pengajar pada Fakultas Pertanian serta seluruh karyawan

dan segenap Civitas Akademika Fakultas Pertanian Universitas Teuku

Umar.

7. Seluruh petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat yang telah bersedia diwawancarai dalam

pengambilan data penelitian skripsi ini.

8. Rekan-rekan Mahasiswa/i yang ikut membantu dan memberi dukungan

hingga penulisan skripsi ini dapat selesai.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tentunya masih banyak

kekurangan dan memerlukan masukan yang bersifat konstruktif guna perbaikan

dimasa mendatang.

Meulaboh, September 2016

Penulis

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Abstrak

Analisis Pendapatan Petani Karet Di Desa Paya Lumpat Kecamatan SamatigaKabupaten Aceh Barat. Matria Gunawan Dibawah Bimbingan Aswin Nasutiondan Sri Handayani.

Pengembangan tanaman karet tidak hanya ditentukan dengan adanya daya dukungfisik alam. Faktor penting yang lebih menentukan adalah petani karet itu sendiri.Dibtuhkan dorongan untuk melakukan usaha yang optimal merupakan modalterpenting disamping kebiasaan bekerja dalam memproduksi karet. Tujuanpenelitian ini adalah untuk melihat berapa dan bagaimana pendapatan petani karetdi Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Penelitian inidilaksanakan bulan Desember hingga bulan Januari 2016. Penelitian ini bertujuanuntuk menganalisis pendapatan petani karet di Desa Paya Lumpat KecamatanSamatiga Kabupaten Aceh Barat. Metode penelitian yang digunakan adalahmetode Deskriptif Kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatanusaha deres karet petani di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga KabupatenAceh Barat baik, pendapatan bersih petani yang diperoleh selama tiga bulansebesar Rp. 295.710,- Sedangkan pendapatan petani karet yang ideal dalam 3(tiga) bulan dengan luas lahan 1 hektar seharusnya adalah Rp. 1.231.635,-.Dengan nilai R/C Ratio petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan SamatigaKabupaten Aceh Barat sebesar 1,35 artinya setiap 1(satu) rupiah biaya yangdikeluarkan akan menghasilkan pengembalian sebesar Rp. 1,35,-.

Kata Kunci : Tanaman Karet, Usaha Tani, Analisis Pendapatan

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBARAN JUDUL ..................................................................................... iLEMBARAN PENGESAHAN ....................................................................... iiiLEMBARAN PENGESAHAN PENGUJI ..................................................... ivLEMBARAN PERNYATAAN KEASLIAN ................................................. vLEMBARAN PERSEMBAHAN ................................................................... viKATA PENGANTAR .................................................................................. .. viiABSTRAK ...................................................................................................... ixDAFTAR ISI ................................................................................................... xDAFTAR TABEL ........................................................................................... xiiDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiiiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 11.1. Latar Belakang ................................................................................ 11.2. Perumusan Masalah ........................................................................ 41.3. Tujuan Penelitian ............................................................................ 41.4. Manfaat penelitian .......................................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 52.1. Karet ............................................................................................... 52.2. Produksi .......................................................................................... 92.3. Analisis Pendapatan Petani ............................................................. 102.4. Biaya Produksi ................................................................................ 122.5. Penerimaan ..................................................................................... 132.6. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) .................................................... 142.7. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 14

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................. 173.1. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................................... 173.2. Metode Penelitian ........................................................................... 173.3. Variabel Penelitian ......................................................................... 18

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................... 204.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................... 204.2. Pembahasan ................................................................................... 22

4.2.1.Hasil Analisis Faktor Internal Petani Karet Di Desa PayaLumpat ................................................................................... 22

4.2.2. Hasil Analisis Faktor Eksternal Petani Karet Di Desa PayaLumpat .................................................................................. 24

4.3. Biaya Produksi Petani Karet di Desa Paya Lumpat ....................... 254.4. Biaya Penyusutan Tanaman Karet di Desa Paya Lumpat .............. 274.5. Penerimaan ..................................................................................... 274.6. Pendapatan ...................................................................................... 29

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

4.7. R/C Ratio ........................................................................................ 29

BAB V. PENUTUP ........................................................................................ 315.1. Kesimpulan..................................................................................... 315.2. Saran ............................................................................................. 31

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 32LAMPIRAN .................................................................................................... 35DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ 57

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Kontribusi Lapangan Usaha Terhadap PDB Atas Dasar Harga Berlaku,

2010 – 2013 (%) ........................................................................................ 1

2. Dosis Pemupukan Karet Pada Masa Produksi Berdasarkan Jenis Tanah . 7

3. Jumlah Penduduk Desa Paya Lumpat Menurut Mata Pencaharian .......... 21

4. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dalam di Desa Paya Lumpat

Menurut Dusun atau Jurong ...................................................................... 21

5. Kondisi Fisik Dasar Desa Paya Lumpat ................................................... 22

6. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin .................. 23

7. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Umur ................................ 23

8. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Pendidikan ....................... 24

9. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Luas Tanaman Karet ...................... 24

10. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Umur Tanaman Karet ..................... 25

11. Penggunaan Biaya Produksi Karet Di Desa Paya Lumpat ........................ 26

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1. Wawancara Dengan Menggunakan Kuesioner pada responden bapak

Miazi Ar. ................................................................................................... 53

2. Wawancara Dengan Menggunakan Kuesioner pada responden ibu

Masdiana ................................................................................................... 53

3. Bapak Joli pada saat melakukan usaha deres karet ................................... 54

4. Bapak Anas pada saat melakukan usaha deres karet ................................ 54

5. Tamanan karet yang sudah menghasilkan ................................................. 55

6. Tamanan karet yang belum menghasilkan ................................................ 55

7. Hasil karet yang sudah di panen ................................................................ 56

8. Hasil karet yang dikumpulkan ditempat penampung (kolam penampung

karet) ......................................................................................................... 56

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1. Kuesioner Penelitian ................................................................................ 35

2. Hasil Wawancara dengan Petani Karet di Desa Paya Lumpat kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat ............................................................. 37

3. Data Analisis Pendapatan Petani Karet Di Desa Paya Lumpat

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat .......................................... 39

4. Data pendapatan bersih petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat ............................................................. 51

5. Dokumentasi Kegiatan Pada Saat Penelitian ........................................... 53

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sektor pertanian mempunyai peranan yang sangat penting bagi perekonomian

Indonesia, peran tersebut antara lain adalah (1) sektor pertanian menyumbang Produk

Domestik Bruto (PDB). (2) sektor pertanian menyediakan lapangan kerja yang ada, (3)

sektor pertanian mampu menyediakan bahan pangan dan karenanya sektor pertanian

sangat mempengaruhi konsumsi dan gizi masyarakat, (4) sektor pertanian mendukung

sektor industri, baik industri hulu maupun hilir dan (5) ekspor hasil pertanian yang

semakin meningkat menyumbang devisa yang semakin besar (Mukhtar, 2014).

Sektor pertanian memiliki peran penting bagi perekonomian Indonesia. Hal ini

dapat dilihat pada table 1. Dimana kontribusi pertanian terhadap PDB.

Tabel 1. Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDB Atas Dasar Harga Berlaku,2010 – 2013.

Sektor Uraian 2010(%)

2011(%)

2012(%)

2013(%)

Rata-rata

1. Pertanian. 15,29 14,70 14,44 15,08 14,87a. Pertanian sempit( 3 Sub Sektor)

- Tanaman Bahan Makanan- Tanaman Perkebunan- Peternakan dan Hasil-hasilnya

11,447,482,111,85

10,957,142,071,74

10,686,971,941,77

11,307,541,971,79

11,097,282,021,78

b. Kehutanan 0,75 0,70 0,67 0,62 0,68c. Perikanan 3,09 3,05 3,10 3,16 3,10

Sumber : Badan Pusat Statistik, (2013)

Salah satu komoditas sektor pertanian subsektor perkebunan adalah karet. Karet

(Hevea brasiliensis Muell Erg) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang

tergolong kedalam famili Euphorbiaceae yang berasal dari Brasil, tepatnya di daerah

Amazon dan Amerika Latin. Sejak pertama kali ditemukan sebagai tanaman yang tumbuh

secara liar sampai dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, karet memiliki

sejarah yang cukup panjang. Apalagi setelah di temukan beberapa cara pengolahan dan

pembuatan barang dari bahan baku karet, maka ikut berkembang pula industri yang

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

mengolah getah karet menjadi bahan yang berguna untuk kehidupan manusia. Tanaman

karet merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting baik untuk lingkup

internasional maupun lingkup nasional dalam suatu negara. Setelah tahun 1839 dicapailah

babak baru yang membuat karet sempat menjadi unggulan dan banyak diminati daerah-

daerah perkebunan dibeberapa negara tropis (Anwar, 2001).

Di Indonesia untuk pertama kalinya tanaman karet diperkenalkan pada Tahun

1864, dimana pada masa itu Indonesia masih jajahan belanda. Perkebunan karet rakyat di

Indonesia berkembang seiring dengan naiknya permintaan karet dunia dan kenaikkan

harga karet. Hal-hal lain yang ikut menunjang dibukanya perkebunan karet antara lain

karena pemeliharaan tanaman karet relatif mudah. Pada masa itu, penduduk umumnya

membudidayakan karet sambil menanam padi. Jika tanah yang diolah kurang subur,

mereka pindah mencari lahan baru. Namun mereka tetap memantau pertumbuhan karet

yang telah ditanam secara berkala hingga dapat dipanen. (Setiawan dan Handoko, 2005).

Desa Paya Lumpat sebagai salah satu sentra produksi karet di Aceh Barat

sebagian besar penduduknya mengusahakan tanaman karet sebagai mata pencaharian

pokok. Desa paya Lumpat termasuk dalam wilayah Pemukiman Mesjid Tuha Kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat dengan luas wilayah 7 km persegi yang dihuni sekitar

233 KK. Penduduk yang masih aktif mengusahakan perkebunan karet di Desa tersebut

sebanyak 65 petani dengan luas areal tanaman karet 250 Ha. Perkebunan karet di Desa

Paya Lumpat merupakan perkebunan rakyat yang merupakan garapan petani yang turun

temurun dan tanpa dari campur tangan pemerintah baik pembinaan, bantuan bibit dan

pengawasan. Akan tetapi usaha perkebunan karet yang dilakukan oleh petani dapat

berjalan dengan lancar.

Desa Paya Lumpat juga merupakan salah satu kawasan pengembangan karet yang

menjadi komoditi unggulan setelah komoditi padi. karena itu sebagian besar masyarakat

setempat bermata pencaharian sebagai penderes sekaligus bertani. Turunnya harga karet

mentah produksi murni dari perkebunan rakyat itu sudah bulan agustus 2014 atau pasca

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

lebaran Idul Fitri 1435 Hijirah harga karet terus mengalami penurunan secara signifikan

dari harga 12.000 per Kg hingga ke level terendah saat ini Rp. 6.500/kg. Setiap agen

pengumpul yang datang membeli atau yang menyediakan pondok menampung produksi

petani terkadang harus menanti jumlah produksi terkumpul untuk dibawa ke pasar di

Sumatera Utara. Hal ini membuat petani malas untuk menderes karet, apalagi musim

hujan yang mempengaruhi produksi dan kualitasnya pun turun karena bercampur air

hujan. Meskipun demikian petani karet di Desa Paya Lumpat masih tetap melakukan

usahanya tersebut. Lebih lanjut tidak stabilnya harga beli karet petani akibat panjangnya

mata rantai penjualan, sehingga permainan harga terjadi mulai dari tingkat pedagang/agen

di desa sampai ke pedagang/agen besar. Harapan petani tuntasnya pabrik pengolah bahan

baku karet perusahaan PT Potensi Bumi Sakti (PBS) di Desa Gle Siblah akan

menampung karet petani sehingga dapat memutuskan mata rantai penjualan dan

mengangkat kembali harga beli karet di kawasan Aceh khususnya Aceh Barat.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian yang

diajukan adalah dengan harga yang relatif murah berapa dan bagaimana

pendapatan yang didapatkan oleh petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

1.3. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa dan bagaimana

pendapatan petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga kabupaten

Aceh Barat.

1.4. Manfaat Penelitian

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Adapun manfaat penelitian ini adalah bagi penulis, penelitian ini

diharapkan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang

pertanian dan perkebunan khususnya dan ilmu agribisnis pada umumnya. Manfaat

bagi petani yaitu dapat menjadi acuan dan bahan pertimbangan pengambilan

keputusan dalam melihat berapakah dan bagaimana pendapatan serta dapat

menjadi dorongan juga motivasi dalam usaha yang dilakukan agar pendapatan

petani lebih baik dari sebelumnya.

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Karet

Karet merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting untuk

lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet

merupakan salah satu hasil pertanian terkemuka karena banyak menunjang

perekonomian Negara. Hasil devisa yang diperoleh dari karet cukup besar.

Bahkan Indonesia pernah menguasai produksi karet dunia dengan mengalahkan

negara-negara lain dan negara asal tanaman karet sendiri di daratan Amerika

Selatan. (Anwar, 2001)

Dewasa ini karet merupakan bahan baku yang menghasilkan lebih dari

50.000 jenis barang, dari produksi karet alam 46 persen digunakan untuk

pembuatan ban dan selebihnya untuk karet busa, sepatu dan jenis barang lainnya.

Selain karet alam sebagai elastomer digunakan juga karet sintesis, karet ini

merupakan produk dari negara-negara industri maju seperti Amerika Serikat,

Eropa Barat, Uni Soviet, Jepang dan sebagainya. Besarnya produksi karet sintesis

melebihi karet alam, oleh karena itu karet sintesis merupakan saingan yang sangat

berat bagi karet alam (Setyamidjaja, 1993).

Petani karet dalam melakukan usahataninya tentunya mengharapkan

bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan keuntungan yang tinggi.

Petani perlu menghitung untung rugi dengan membuat analisis secara ekonomi.

Dari analisis tersebut petani akan dapat melihat perkiraan besar biaya yang akan

dikeluarkan dan berapa keuntungan yang diperoleh. Usaha yang dilakukan petani

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

tidak terlepas dari pengeluaran dalam penggunaan faktor produksi selama proses

produksi berlangsung.

Menurut Zuhra (2006) tanaman karet (Hevea Brasiliensis) merupakan

tanaman penghasil getah yang berasal dari Brazil. Tanaman karet merupakan

pohon yang dapat tumbuh tinggi hingga mencapai 15-25 meter. Akar tanaman

karet merupakan akar tunggang yang mampu menopang batang yang tumbuh

tinggi dan besar. Batang tanaman karet biasanya tumbuh lurus dan memiliki

percabangan yang tinggi. Batang tanaman karet mengandung getah yang dikenal

dengan lateks. Daun karet berwarna hijau, apabila akan rontok maka berubah

warna menjadi kuning dan merah. Daun karet itu terdiri dari tangkai daun utama

sepanjang 3-10 cm dan pada ujungnya terdapat kelenjar. Biasanya terdapat tiga

anak daun pada satu tangkai utama daun karet. Anak daun berbentuk eleptis,

memanjang dengan ujung meruncing dan tepinya rata.

Bunga karet terdiri dari bunga jantan dan bunga betina. Kepala putik pada

bunga ini berjumlah tiga buah sedangkan bunga jantan memiliki sepuluh benang

sari yang menyatu. Buah karet memiliki pembagian ruang yang jelas, masing-

masing ruang berbentuk setengah bola dan didalam setiap ruang buah terdapat biji

karet. Jumlah biji biasanya tiga atau enam buah sesuai dengan jumlah ruang

(Anwar, 2001).

Tanaman karet akan tumbuh dengan baik pada iklim tertentu. Biasanya

tanaman karet akan tumbuh dengan baik pada zone antara 15º LS dan 15º LU.

Curah hujan yang cocok untuk pertumbuhan tanaman ini tidak kurang dari 2.000

mm/tahun. Kisaran curah hujan yang mendukung pertumbubuhan antara 2.500-

4.000 mm/tahun, yang terbagi dalam 100-150 hari hujan (Setyamidjaja, 2000).

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Ketinggian tempat juga mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet.

Tanaman karet dapat tumbuh dengan baik didataran rendah sampai 200 m diatas

permukaan laut (dpl), semakin tinggi tempat maka pertumbuhannya semakin

lambat. Ketinggian lebih dari 600 m dpl. kurang cocok untuk pertumbuhan

tanaman karet.

Faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan karet adalah suhu dan

intensitas cahaya matahari. Menurut Setyamidjaja (2000), pertumbuhan tanaman

karet akan optimal pada suhu 25ºC - 35ºC, dengan suhu optimal rata – rata 28ºC.

intensitas cahaya matahari yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman karet adalah

5-7 jam (Maryadi, 2005).

Tidak hanya iklim saja yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman karet,

tetapi juga tanah sebagai tempat tumbuh dan sumber unsur hara serta air bagi

tanaman. Tanaman karet dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, baik pada tanah

vulkanis muda maupun vulkanis tua, alluvial bahkan tanah gambut. Reaksi tanah

yang umum ditamami karet mempunyai pH antara 3,0 sampai 8,0. Keasaman

tanah yang baik yaitu pada pH 4,5 sampai 6,5. Pada pH dibawah 3,0 atau diatas

8,0 akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat

(Setyamidjaja,2000).

Tabel 2. Dosis pemupukan karet pada masa produksi berdasarkan jenis tanah

Jenis Pupuk Podsolik Merah Kuning(gram/pohon)

Jenis Tanah Latosol(gram/pohon)

Urea 280,86 280,86

DSP 383,68 157,86

KCl 156,00 180,00

Sumber : Balai Penelitian Perkebunan Sembawa dalam Tim Penulis PS, 2003

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Idealnya tanaman karet yang sudah menghasilkan harus diberikan pupuk

sekali dalam setahun. Tanpa pemupukan produksi karet tidak akan maksimal.

Prasetyo (2006) juga menambahkan bahwa hasil sadap karet 1 ha biasanya akan

mampu menghasilkan karet atau lateks sebanyak 1,5 ton setiap tahun nya. Hasil

ini merupakan hasil yang biasanya diperoleh dalam sebuah perkebunan karet.

Namun, biasanya hasil sadapan tersebut bisa lebih dari itu dan mencapai angka

hingga 2 ton per tahunnya. Hasil sadap pohon karet sebenarnya bisa dipengaruhi

oleh banyak hal. Kita tidak bergantung pada tanaman karet itu saja untuk mampu

menghasilkan karet yang berkualitas. Namun, para petani juga memiliki peran

yang cukup penting dalam menghasilkan hasil sadapan yang berkualitas dan

banyak.

Menurut Heru (2008) ada beberapa faktor yang menyebabkan sedikit

banyaknya hasil sadapan karet adalah sebagai berikut :

1. Jenis Unggul

Jenis pohon karet yang digunakan sebagai tanaman karet juga memiliki

pengaruh untuk menentukan besar sedikitnya hasil panen yang bisa diperoleh

dari pohon karet. Ada jenis pohon karet biasa adapula yang unggulan yang

mampu menghasilkan cairan getah karet lebih banyak dari varietas biasa.

2. Kematangan Tanaman

Tingkat kematangan pohon karet juga mempengaruhi dalam hasil panen dalam

satu siklus. Pohon karet yang disadap terlalu muda juga akan mengakibatkan

hasil panen yang sedikit. Pada umumnya waktu yang pas untuk menyadap

pohon karet adalah sekitar 5-6 tahun. Namun ada juga yang hanya 3,5 tahun

sudah bisa di panen. Hal tersebut bisa terjadi dengan memerhatikan lilitan

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

pohon karet. Jika sudah mencapai 45 cm maka pohon karet sudah siap untuk

disadap.

3. Teknik penyadapan

Teknik penyadapan juga memilki andil untuk menghasilkan getah yang baik.

Terlalu dalam ataupun terlalu dangkal dalam menyayat kulit pohon juga

mempengaruhi hasil panen.

4. Waktu Penyadapan

Waktu yang paling tepat untuk penyadapan pohon karet adalah di pagi hari.

Jika proses penyadapan dilakukan pada siang hari maka hasilnya tidak

sebanyak seperti di pagi hari.

5. Kesejahteraan Petani

Kesejahteraan petani juga harus diperhatikan agar kinerja dari petani tersebut

tidak asal-asalan. Dengan demikian, hasil panen bisa optimal karena kinerja

dari petani yang juga maksimal.

2.2. Produksi

Menurut Fuad (2006) produksi adalah kegiatan atau proses yang

mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Produksi dapat

diartikan sebagai kegiatan menghasilkan barang maupun jasa atau kegiatan

menambah nilai kegunaan atau manfaat suatu barang.

Fuad (2006) juga mengatakan bahwa produksi untuk menghasilkan barang

atau jasa. Dinamai proses produksi karena proses produksi mempunyai landasan

teknis yang dalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.

Pada masa sekarang pengertian tentang teori ekonomi produksi semakin

dibutuhkan, bukan saja oleh produsen tetapi oleh golongan masyarakat lainnya.

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Begitu pula dengan semakin berkaitnya komoditas pertanian dengan komoditas

lainnya yang sejalan dengan perkembangan agribisnis, maka pengetahuan serta

pemahaman tentang teori produksi tidak terbatas diminati oleh produsen

komoditas barang-barang pertanian.

Sedangkan pengertian produksi karet adalah usaha perkebunan atau

pertanian dalam memproduksi karet, dari pembibitan sampai masa panen yang

diinginkan. Sedangkan pengertian karet itu sendiri adalah getah yang diambil dari

pohon karet yang berproduksi. Masa pemeliharaan setiap tanaman karet berbeda

karena pengaruh-pengaruh kesuburan tanah dan bibit yang dipilih. Pelaksanaan

pengambilan getah karet biasanya ditentukan oleh keadaan tanaman dan masa

tanaman tersebut ditanam. (Maryadi, 2005)

2.3. Analisis Pendapatan Petani

Pendapatan petani terdiri dari berbagi usaha yang dilakukannya, sebagian

penerimaan dari usaha tani yang tenaga kerjanya berasal dari keluarganya sendiri.

Selain itu petani Indonesia umumnya menggunakan sebagian usaha taninya untuk

memenuhi keperluaan rumah tangga, maka pendapatan petani merupakan

pedoman untuk menilai apakah usaha taninya berhasil atau belum bagi

keluarganya (Mubyarto,1991).

Mulyanto dan Ever (2009) mengemukakan bahwa pendapatan adalah

seluruh penerimaan baik berupa uang atau barang dari hasil usaha atau produksi.

Sementara pendapatan rumah tangga dapat diartikan sebagai jumlah keseluruhan

dari pendapatan formal, informal dan sub system. Pendapatan formal adalah

penghasilan yang diperoleh melalui pekerjaan pokok dan pendapatan sub system

adalah penghasilan yang diperoleh dari faktor produksi yang di nilai dengan uang.

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Analisis pendapatan mempunyai tujuan dan kegunaan bagi petani maupun

bagi pemilik faktor produksi. Ada dua tujuan utama dari analisis pendapatan, yaitu

menggambarkan keadaan sekarang suatu kegiatan usaha tani dan menggambarkan

keadaan yang akan datang dari perencanaan atau tindakan. Bagi seorang petani

analisis pendapatan memberikan bantuan untuk mengukur apakah kegiatan

usahanya pada saat ini berhasil atau tidak.

Pendapatan petani terdiri dari berbagai usaha yang dilakukan petani

sebagai penerimaan dari usaha tani yang tenaga kerjanya berasal dari keluarga

sendiri. Menurut Daniel, (2004) pendapatan diperlukan oleh keluarga petani untuk

memenuhi kebutuhan hidup ini tidak tetap melainkan terus menerus. Oleh karena

itu, pendapatan yang maksimal itulah yang selalu diharapkan petani dari usaha

tani yang dilakukan. Pendapatan merupakan produksi yang dinyatakan dalam

bentuk uang setelah dikurang biaya yang dikeluarkan selama kegiatan usaha tani

tersebut.

Menurut Soekartawi (1993), pendapatan usaha tani dibedakan atas dua

pengertian yaitu :

a. Pendapatan kotor usaha tani, sebagai nilai produksi usaha tani dikalikan

harga dalam jangka waktu tertentu baik yang jual maupun yang

dikonsumsi sendiri, digunakan untuk pembayaran dan simpanan atau

digudang pada akhir tahun.

b. Pendapatan bersih usaha tani, merupakan selisih antara pendapatan kotor

dengan usaha tani dengan pengeluaran total usaha tani.

Hubungan biaya dengan pendapatan dapat diperhitungkan untuk seluruh

usaha tani sebagai satu unit selama periode tertentu, misalnya pada musim tanam.

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Dalam hal ini semua biaya produksi dijumlahkan kemudian dibandingkan dengan

pendapatan yang diperoleh.

Soekartawi (1993) mengemukakan bahwa pendapatan petani adalah selisih

antara penerimaan dan semua biaya yang dikeluarkan dengan rumus :

= TR – TC

dimana :

= Pendapatan Usaha Tani (Income)TR = Total Penerimaan (Total Revenue)TC = Total Biaya (Total Cost)

Dumairy (1999) menambahkan bahwa pendapatan adalah jumlah balas

jasa yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang turut serta dalam proses

produksi meliputi upah/gaji, sewa tanah, bunga dan keuntungan. Dari pendapat

diatas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pendapatan adalah semua

barang atau jasa dan uang yang diterima oleh seseorang petani atau masyarakat

dalam suatu periode tertentu dan itu diukur sesuai dengan pendapatan baik per

minggu, per bulan bahkan per tahun yang diwujudkan dalam skala nasional

(Nasional Income). Pendapatan seseorang adalah jumlah penghasilan yang

diperoleh dari jasa-jasa produksi yang diserahkan pada suatu atau diperolehnya

dari harta kekayaannya.

2.4. Biaya Produksi

Biaya adalah setiap kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha yang

memerlukan pengorbanan non fisik, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam

kegiatan ekonomi setiap kegiatan memperoleh suatu barang atau jasa diperlukan

pengorbanan sehingga pengorbanan ini diartikan sebagai modal atau biaya. Biaya

produksi dalam usaha tani dapat berupa uang tunai, upah kerja untuk biaya

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

persiapan dan penggarapan tanah, biaya pembelian pupuk, biaya bibit, herbisida

dan sebagainya (Mubyarto, 1991).

Klasifikasi biaya penting dalam membandingkan pendapatan untuk

mengetahui kebenaran jumlah biaya antara lain :

1. Biaya tetap (fixed Cost) yaitu biaya yang penggunaanya tidak habis dalam

satu masa produksi contohnya sepatu bot, pisau deres, penyusutan alat dan

banggunan pertanian, timba dan lain sebagainya.

2. Biaya variabel (Variabel Cost) yaitu biaya yang dikeluarkan selama proses

produksi berlangsung contohnya biaya pupuk, bibit, pestisida, buruh atau

tenaga kerja upahan, biaya panen dan sewa lahan (Soekartawi, 2003).

2.5. Penerimaan

Menurut Supari (2001), penerimaan merupakan suatu hasil penjualan dari

barang tertentu yang diterima atas penyerahan sejumlah barang pada pihak lain.

Jumlah penerimaan atau total revenue didefinisikan sebagai penerimaan dari

penjualan barang tertentu yang diperoleh dari sejumlah satuan barang yang terjual

dikalikan harga penjualan setiap satuan barang.

Penerimaan dibidang pertanian adalah produksi yang dinyatakan dalam

bentuk uang sebelum dikurangi dengan biaya pengeluaran selama kegiatan usaha

tani tersebut (Daniel, 2004). Sedangkan menurut Soekartawi (1993), penerimaan

merupakan perkalian antara yang dihasilkan dengan harga jual. Secara matematis

dapat dilihat seperti berikut :

TR = P . Q

dimana :

TR : Total Penerimaan (Total Revenue)

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Q : Kuantitas barang yang dihasilkan (QuantityP : Harga (Price)

2.6. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)

Analisis R/C Rasio adalah singkatan dari Revenue Cost Ratio. Menurut

Soekartawi (2003) untuk menganalisis kelayakan usaha apakah usaha tani ini

memberikan keuntungan atau tidak, dapat digunakan rumus sebagai berikut:

R/C Ratio =

Dimana :

TR = Total PenerimaanTC = Total Biaya

Dengan kriteria :

Jika : R/C > 1 = Layak untuk dikerjakanR/C < 1 = Tidak layak dikerjakanR/C = 1 = Tidak rugi dan tidak menguntungkan (Impas)

2.7. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang dilakukan oleh Yusuf dan Zulkifli (2010) dengan judul

Analisis Pendapatan Petani Tanaman Karet Klon PB 260 dengan Petani Tanaman

Lokal dengan tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa besar perbedaan rata-

rata pendapatan antara petani tanaman karet klon PB 260 dengan petani tanaman

karet lokal, untuk melihat O/I ratio usahatani tanaman karet PB 260 dan usahatani

tanaman karet lokal dan untuk melihat B/C ratio atau perbandingan pertambahan

output dan pertambahan input antara tanaman karet PB 260 Dengan tanaman karet

lokal. Hasil penelitian menunjukkan terhadap petani karet Klon PB 260 seluas 132

Ha dan karet lokal seluas 599 Ha di Nagar Muaro Bodi Sumatra Barat

menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan petani tanaman karet PB 260 Rp.

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

34.598.672,4 dan petani karet lokal Rp. 19.632.767,6 per hektar per tahun. Output

input ratio usahatani tanaman karet PB 260 sebesar 7,2 sedangkan usahatani

tanaman karet lokal 9,5. Benefit cost ratio kedua usaha tersebut sama-sama 5,6.

Penelitian terhadap Analisis Pendapatan Petani Karet Sup UPP ( Unit

Pelaksanaan Proyek) Rantau Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin yang

dilakukan oleh Wulansari, Aid dan Wilda (2012) dengan tujuan untuk mengetahui

keadaan usahatani pertanaman karet peserta sub unit UPP Hatungun kecamatan

Hatungun Kabupaten Tapin juga untuk mengetahui besarnya biaya, penerimaan,

pendapatan, penerimaan dan keuntungan yang diterima oleh petani peserta sub

unit UPP Hatungun Kecamatan Hatungun Kabupaten Tapin. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa keadaan usahatani pertanaman karet yang merupakan proyek

UPP ini tidak sesuai dengan yang diharapkan. Hal tersebut dikarenakan kelalaian

atas kewajiban dan hak yang didapat oleh petani Sub UPP Rantau. Sedangkan dari

pihak Dinas Kehutanan dan Perkebunan sendiri juga tidak memberikan

kewajibannya terhadap petani Sub UPP ini salah satu contohnya adalah bibit karet

yang dijanjikan tidak sesuai dengan kenyataan yaitu bibit yang kurang bagus yang

didapat petani sehingga mempengaruhi produksi karet tersebut. Biaya total rata-

rata selama 16 tahun terakhir dalam usaha penanaman karet seluas 1 hektar

sebesar Rp. 8.383.594,99,-. Dengan penerimaan total rata-rata pada umur/tahun 16

sebesar Rp. 18. 400.000,-. Dengan demikian pendapatan total rata-rata petani pada

umur/tahun ke 16 sebesar Rp. 15.378.230,98,- dan keuntungan rata-rata sebesar

Rp. 12.081.115,94,-. Pada penelitian ini peneliti menyarankan pada Dinas

Kehutanan dan Perkebunan hendaknya memberikan pengarahan kepada para

petani peserta Sub unit UPP rantau dalam membudidayakan tanaman karet yang

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

benar sehingga menghasilkan produksi yang baik. Hendaknya peserta Sub unit

UPP Rantau segera memenuhi kewajibannya untuk melunasi cicilan kredit yang

telah diberikan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan.

Penelitian dengan judul Analisis Pendapatan Usaha Tani Karet (Havea

brasiliensis) di Desa Bunga Putih Kecamatan Marang Kayu Kabupaten Kutai

Kartanegara dilakukan Wijayanti dan Saefuddin (2012). Dengan tujuan untuk

mengetahui pendapatan usahatani karet di desa bunga putih juga untuk

mengetahui nilai efesiensi usahatani karet didesa bunga putih kecamatan marang

kayu kabupaten kutai kartanegara. Hasil penelitian yang dilakukan menyimpulkan

bahwa pendapatan yang di peroleh petani dalam 1 tahun adalah Rp.

2.316.235.866,67 per Ha dengan rata-rata Rp. 59.390.663,25 per responden. Rata-

rata nilai efesiensi yang diperoleh dalam usaha tani ini adalah 11,66 yang berarti

bahwa usahatani karet ini menguntungkan. Peneliti juga menyarankan agar Pemda

Kutai Kartanegara lebih memperhatikan sarana transportasi yang masuk desa

sehingga pembeli atau tengkulak lebih mudah menuju ketempat hasil produksi.

Mengaktifkan lagi KUD yang ada agar lebih berfungsi dalam membantu petani

dalam mengorganisir hasil produksi dengan program-program peningkatan

produksi yang lebih baik ditinjau dari kuantitas dan kualitas karet yang dihasilkan.

Selanjutnya juga disarankan untuk melakukan peremajaan pada tanaman yang

telah habis masa produksi.

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat. Pemilihan lokasi penelitian pada desa tersebut karena

Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga merupakan salah satu daerah yang

memiliki perkebunan karet dan sampai saat ini masih diusahakan oleh masyarakat

desa setempat. Penelitian ini dilakukan pada bulan 10 Desember 2015 sampai

dengan 31 Januari 2016. Dan data yang digunakan adalah data primer.

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif menurut

Arikunto (2006) metode penelitian kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang

banyak dituntut mengunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran

terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data primer. Data primer diperoleh melalui pengamatan

langsung di lapangan, pencacatan, dan wawancara dengan petani (responden)

dengan menggunakan kuesioner.

Dalam penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa :

a. Observasi, yaitu cara pengambilan data dengan mengamati langsung petani

karet serta mengkaji sejauhmana peran petani terhadap penghasilan atau

pendapatan yang didapatkan dalam usaha deres karet tersebut.

b. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data dengan jalan mengumpulkan data

melalui keterangan secara tertulis yang merupakan dokumen-dokumen yang

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

ada hubungannya dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini baik buku-

buku maupun penulisan-penuliasan karya ilmiah lainnya.

c. Wawancara langsung adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

langsung dalam memperhitungkan dan mengukur nilai pendapatan petani

dengan pihak yang berkompeten. Hal ini terkait dengan pendapatan petani

karet dimana peneliti mengajukan berupa daftar pertanyaan mengenai masalah

yang ingin diteliti kepada responden untuk dijawab.

Sedangkan Populasi dalam penelitian ini adalah 52 petani karet pemilik

dan penderes yang ada di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten

Aceh Barat dan sampel yang diambil yaitu semua petani karet pemilik dan

penderes dimana semua petani sebagai responden.

3.3. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan konstruk atau sifat yang harus dipelajari

suatu kualitas dimana peneliti manarik kesimpulan darinya juga segala sesuatu

yang berbentuk apasaja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh infprmas tentang hal – hal yang berkenaan dengan penelitian kemudian

ditarik kesimpulan.

Variabel penelitian dalam penelitian ini yaitu :

a. Luas Lahan (Ha)

b. Umur Tanaman Karet (Tahun)

c. Pendapatan adalah usaha yang dilakukan petani sebagian dari penerimaan

usahatani yang tenaga kerjanya berasal dari keluarga sendiri.

d. Penerimaan adalah suatu hasil penjualan yang dterima oleh petani.

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

e. Biaya produksi adalah semua biaya yang dikeluarkan oleh petani baik biaya

tetap maupun biaya variabel.

f. Revenue Cost Ratio adalah untuk melihat suatu usaha apakah usaha tersebut

mendapat keuntungan layak untuk dikerjakan atau tidak.

Dengan kriteria :

Jika : R/C > 1 = Layak untuk dikerjakanR/C < 1 = Tidak layak dikerjakanR/C = 1 = Tidak rugi dan (Impas)

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Kecamatan Samatiga merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Aceh

Barat yang memiliki luas 140,69 Km2 dengan Ibukota yaitu Suak Timah. Letak

wilayahnya di sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Bubon, di sebelah

selatan berbatasan dengan Samudera Indonesia, Di sebelah Timur berbatasan

dengan Kecamatan Johan Pahlawan Sedangkan di sebelah Barat berbatasan

dengan Kecamatan Arongan Lambalek. (BPS Aceh Barat, 2015)

Secara demografi wilayah Kecamatan Samatiga terdapat 6 mukim dan 32

desa. Desa Paya Lumpat adalah salah satu dari enam Desa dalam wilayah

Kemukiman Mesjid Tuha Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat Provinsi

Aceh dengan Luas wilayah 7 km persegi. Dilihat dari posisinya Desa Paya

Lumpat memiliki letak geografis yang cukup strategis, untuk pengembangan

usaha pertanian / perkebunan dan perikanan kerena kondisi wilayahnya yang

dikelilingi oleh areal persawahan, sungai dan Hutan. Letak wilayahnya Sebelah

utara berbatasan dengan gampong Leuken, di sebelah timr berbatasan dengan

kecamatan Kaway XVI, di sebelah barat berbatasan dengan gampong Ujong Nga

dan Gampong Rangkileh sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan gampong

Cot Seumeureung. (RPJMG Paya Lumpat, 2015)

Desa Paya Lumpat secara administratif terdiri dari 4 dusun/jurong yaitu

Dusun Tuha, Dusun Teungoh, Dusun Bintang Timur, Dusun Meurandeh Alue.

Wilayah administrasi Desa Paya Lumpat dikelola oleh aparatur Desa, Mulai

Geuchik, Sekdes, Kaur-Kaur, Kepala Dusun, Tuha Peut dan juga Imum

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Meunasah. Bila dilihat dari jenis kelamin, Aparatur Desa Paya Lumpat didominasi

oleh laki-laki, 2 orang perempuan dan sisanya adalah berjenis kelamin laki-laki.

Jumlah penduduk di Desa Paya Lumpat berjumlah 820 jiwa. Penduduk di

Desa Paya Lumpat terdiri dari 351 jiwa laki-laki dan 469 jiwa perempuan. Sex

ratio yang terbentuk perempuan banding laki-laki adalah 1,33 persen, artinya

jumlah perempuan di Desa Paya Lumpat lebih banyak dibandingkan laki-laki.

Tabel 4. Jumlah Penduduk Desa Paya Lumpat Menurut Mata Pencaharian

No Uraian Jumlah Keterangan

1 Petani 250 -2 Pedagang 18 -3 Peternak 180 -4 Pertukangan 20 -5 Sopir 8 -6 Pekerja bengkel 2 -7 Pengrajin/Industri rumah tangga 2 -8 Wiraswasta 45 -9 PNS/TNI/POLRI 120 -10 Lainnya 175 Bekerja tidak tetap

Total 820 -Sumber : RPJMG Desa Paya Lumpat (2015)

Tabel 5. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk dalam di Desa PayaLumpat Menurut Dusun atau Jurong

No Nama Jurong/Dusun Jumlah KK Jenis Kelamin Jumlah(Jiwa)Lk Pr

1 Dusun Tuha 47 72 82 1542 Dusun Teungoh 63 71 147 2183 Dusun Bintang Timur 28 59 61 1204 Dusun Merandeh Alue 95 149 179 328

Total 233 351 469 820Sumber : RPJMG Desa Paya Lumpat (2015)

Dalam rangka menuju program pemberdayaan masyarakat Desa Paya

Lumpat. Pemerintah daerah harus terus berusaha meningkatkan produktifitas

pendapatan melalui sektor partanian dengan kondisi wilayah yang sangat

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

mendukung yaitu dengan memiliki lahan yang luas untuk pengembangan usaha

pertanian/ perkebunan.

Tabel 6. Kondisi Fisik Dasar Desa Paya Lumpat Kecamatan SamatigaKabupaten Aceh Barat

NO

SUMBERDAYA ALAM

PEMAMFAATANUNTUK

JUMLAH(Ha)

YANG MEMILIKI AKSES DANKONTROL

1 Sawah Budidaya 60 Ha Akses/kontrol Kontrol -2 Rawa-rawa Belum Dimanfaatkan 10 Ha Akses/Kontrol Kontrol -3 Tanah/Lahan

KosongBelum Dimanfaatkan 2000 Ha Akses/kontrol Kontrol Akses

4 Kebun Karet Pengembangan Karet 250 Ha Akses/Kontrol Kontrol -5 Kebun Kelapa Pengembangan

Kelapa5,5 Ha Akses/Kontrol Kontrol -

6 Sungai Pengembangan IkanAir Tawar

2 Ha Akses/kontrol Kontrol

7 LahanPekarangan

Pengembangan kebunSayur dan ApotikHidup

20 Ha Akses/kontrol Kontrol

Sumber : RPJMG Desa Paya Lumpat (2015)

Kebun karet menjadi andalan masyarakat Desa Paya Lumpat yang luas

250 Ha, disamping itu terdapat sawah yang dijadikan untuk pemanfaatan budidaya

tanaman padi. Sedangkan lahan perkarangan dijadikan tempat pengembangan

kebun sayur-sayuran dan tanaman apotik hidup kemudian kebun kelapa sebagai

pengembangan tanaman kelapa, sedangkan sungai dapat dijadikan tempat

pengembangan ikan air tawar.

4.2. Pembahasan

4.2.1. Hasil Analisis Faktor Internal Petani Karet Di Desa Paya Lumpat

Petani karet merupakan individu yang tidak jauh berbeda antara petani

yang satu dengan petani yang lain. Karena petani karet ini dipengaruhi oleh faktor

internal yang melekat pada diri petani. Faktor internal petani karet yang

dideskripsikan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

A. Jenis Kelamin

Tabel 7. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Jenis Kelamin

No Kategori Jumlah Persentase (%)

1 Laki-Laki 43 82.69

2 Perempuan 9 17.31

Jumlah 52 100Sumber : Data Primer (Diolah), 2016

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak

pada petani karet didesa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh

Barat dari 52 orang petani terdapat 43 laki – laki dan sisanya adalah perempuan

yaitu 9 orang petani.

B. Umur

Tabel 8. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Umur

No Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)1 27 – 37 tahun 6 11.542 38 – 48 tahun 19 36.543 49 – 59 tahun 15 28.854 60 – 70 tahun 12 23.08

Jumlah 52 100Sumber : Data Primer (Diolah), 2016

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa umur petani karet didesa Paya

Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat dari 52 orang petani

memiliki kisaran usia 27-70 tahun. Petani yang memiliki persentase distribusi

paling tinggi yaitu 36,54 persen yang terdiri dari 19 orang petani (terkategori usia

38-48 tahun).

C. Pendidikan

Ditinjau dari segi pendidikan, petani karet didesa Paya Lumpat bervariasi

mulai dari tidak sekolah sampai pada tingkat Diploma/Akademi/Sarjana.

Distribusi petani karet berdasarkan kategori pendidikan dapat dilihat pada Tabel 9.

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Terlihat bahwa jumlah petani terbanyak adalah SMA yaitu 28 orang (53,85

persen).

Tabel 9. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Kategori Pendidikan

No Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)1 Tidak Sekolah 2 3.852 SD 4 7.693 SMP 15 28.854 SMA 28 53.855 Diploma/Akademi/Sarjana 3 5.77

Jumlah 52 100Sumber : Data Primer (Diolah), 2016

4.2.2. Hasil Analisis Faktor Eksternal Petani Karet Di Desa Paya Lumpat

Faktor eksternal adalah kondisi di luar diri petani yang dapat mendukung

perkembangan usaha tani deres karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga.

Faktor eksternal petani karet didesa Paya Lumpat mencakup luas lahan tanaman

karet dan umur tanaman karet.

A. Luas Tanaman Karet

Tabel 10. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Luas Tanaman Karet.

No Luas Lahan Jumlah (Orang) Persentase (%)1 ½ Ha 3 5.772 1 Ha 47 90.383 1 ½ Ha 2 3.85

Jumlah 52 100Sumber : Data Primer (Diolah), 2016

Luas tanaman karet adalah luasnya lahan karet yang dideres masing-

masing petani dalam melakukan usahanya sangat bervariasi. Umumnya petani

sampel merupakan pemilik lahan bukan sebagai penyewa. Pada tabel berikut ini

dapat diketahui bahwa luas tanaman karet petani paling banyak yaitu 1 Ha

sebanyak 47 orang (90,38 persen), paling sedikit 1 ½ Ha sebanyak 2 orang (3,85

persen) dan sisanya 3 orang terkatogori luas lahan ½ Ha (5,77 persen).

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

B. Umur Tanaman Karet

Umur tanaman karet berkisar antara 10-25 tahun, dengan jumlah paling

tinggi terdapat pada umur karet 21 - 25 tahun yaitu 46,15 persen yang terdiri dari

24 orang petani (terkatagori usia 21-25 tahun).

Tabel 11. Distribusi Petani Karet Berdasarkan Umur Tanaman Karet

No Katagori Jumlah (Orang) Persentase (%)1 < = 10 Tahun 1 1.922 10 - 15 Tahun 6 11.543 16 - 20 Tahun 8 15.384 21 -25 Tahun 24 46.155 > 25 Tahun 13 25.00Jumlah 52 100

Sumber : Data Primer (Diolah, 2016)

4.3. Biaya Produksi Petani Karet Di Desa Paya Lumpat

Penggunaan biaya produksi dalam pengelolaan karet yang diusahakan oleh petani

dalam penelitian ini adalah seluruh pengeluaran yang dibayar tunai maupun tidak tunai.

Perhitungan didasarkan atas harga-harga yang berlaku didaerah penelitian.

Biaya yang diperhitungkan meliputi biaya tenaga kerja, biaya sarana produksi,

dan biaya alat-alat pertanian. Biaya tidak tunai adalah upah tenaga kerja yang seluruhnya

berasal dari dalam keluarga. Adapun biaya tunai yang dikeluarkan seperti pembelian

sarana produksi, upah tenaga kerja yang bukan dari keluarganya.

Adapun perincian penggunaan biaya-biaya produksi dan peralatan pertanian ini

dapat dilihat pada tabel 12 berikut dibawah ini.

Tabel 12. Penggunaan Biaya Produksi Petani Karet Di Desa Paya Lumpat(52 Ha)

No Komponem Biaya Biaya Tunai (Rp)

Sep Okt Nov1 Tenaga Kerja 245.000 225.000 195.0002 Pupuk 0 0 03 Herbisida 125.000 125.000 245.000

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

4 Sepatu Bot/ Gambir 294.000 58.000 132.0005 Pisau deres 1.035.000 120.000 330.0006 Mangkok 0 0 0

7 Tekong 0 0 0

8 Timba 465.000 79.000 160.0009 Goni 237.000 62.000 73.000

Jumlah 2.401.000 669.000 1.135.000

Total 4.205.000Rata – Rata 80.865

Sumber : Data Primer (Diolah), 2016

Tabel 12 menjelaskan bahwa pengeluaran dalam penggunaan biaya produksi

dikeluarkan dalam bentuk biaya tunai yaitu sebesar Rp. 4.205.000,-. Biaya tunai terdiri

dari biaya pembelian herbisida dan alat-alat kerja dan upah tenaga kerja langsung.

Dalam penelitian ini didapati bahwa petani tidak menggunakan pupuk sehingga

biaya yang dikeluarkan lebih sedikit dari yang seharusnya. Pada dasarnya pemupukan

harus dilakukan sekali dalam setahun dengan dosis pemupukan yang telah ditetapkan

pada tanaman yang sudah menghasilkan pada masa produksi agar mencapai hasil yang

maksimal. Kondisi yang dilakukan petani tidak sebagaimana rekomendasi yang diberikan

oleh BPP karet Sembawa (2003), bahwa untuk mendapatkan produksi karet yang

maksimal maka tanaman karet perlu diberikan pupuk per batang dengan Urea 280,86 g,

DSP 383,68 g, dan KCl 156 g jika karet ditanam ditanah Polsolik Merah Kuning.

Sedangkan jika karet ditanam ditanah Latosol maka pemupukan diberikan Urea 280,86 g,

DSP 157,86 g dan KCl 180 g masing-masing per pohon.

4.4. Biaya Penyusutan Tanaman Karet di Desa Paya Lumpat

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari petani karet desa paya lumpat harga

jual tanah kebun tanaman karet yang umurnya 25 tahun dalam 1 Ha seharga Rp.

70.000.000,- dan harga jual tanah lahan kosong adalah seharga Rp. 55.000.000,-

kemudian selisih harga jual antara harga jual tanah kebun karet dengan tanah lahan

kosong adalah Rp. 15.000.000,-. Selanjutnya umur produktif tanaman karet hanya 30

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

tahun, sedangkan sisa umur tanaman karet yang dapat di ambil hasil produksinya adalah 5

tahun. Untuk melihat biaya penyusutannya adalah dibagi dengan yaitu

selisih harga jual tanah tanaman karetBiaya penyusutan = sisa umur produktif tanaman karet

= 15.000.0005

= 3.000.000 per tahun

Jadi, biaya penyusutan petani karet di desa paya lumpat dalam 3 bulan yaitu

3.000.000/ 4 adalah Rp. 750.000,-.

4.5. Penerimaan

Penerimaan usaha tani merupakan nilai yang diperoleh dari hasil perkalian

seluruh hasil produksi dengan harga jual produksi yang berlaku di pasaran dalam satu kali

proses produksi. Harga jual produksi yang diterima petani karet di Desa Paya Lumpat

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat pada bulan September Rp. 6.000,- per

kilogram, bulan Oktober Rp. 5.500,- per kilogram, bulan November Rp. 5.500,- per

kilogram.

Rata-rata hasil produksi karet pada usaha tani deres karet di Desa Paya Lumpat

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat per petani pada bulan September adalah 74

Kg, bulan Oktober 62,38 Kg, dan bulan November 60,98 Kg, jadi penerimaan petani

karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat dalam 3 (tiga)

bulan dengan siklus pendapatan produksi karet dengan luas lahan rata-rata 1 hektar per

petani sampel menghasilkan rata-rata dalam 3 (tiga) bulan adalah sebesar Rp. 1.126.572,-.

( Lampiran 4. )

Jika dilihat dari produksi karet yang ideal atau normal sesuai dengan pendapat

Prasetyo (2006), bahwa karet akan menghasilkan lateks (getah) 1,5 ton per Ha per tahun.

Berdasarkan pernyataan diatas maka seharusnya penerimaan didapatkan oleh petani karet

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

dengan rata-rata per 3 (tiga) bulan dapat menghasilkan 375 Kg per Ha dengan harga saat

ini rata-rata Rp.5.500,-. Maka dapat dilihat dengan rumus :

TR = P.Q

TR = 375 x 5500

TR = Rp. 2.062.500,-

Berdasarkan rumus diatas maka penerimaan yang diterima oleh petani karet

dalam 3 (tiga) bulan adalah sebesar Rp. 2.062.500,-. Angka ini menunjukkan bahwa

penerimaan petani karet lebih rendah dari penerimaan yang seharusnya diterima lebih

rendah Rp. 930.567,- per 3 (tiga) bulan atau hanya memperoleh 54,88 % dari penerimaan

yang seharusnya diterima. Rendahnya penerimaan ini diakibatkan oleh rendahnya

produksi karet petani tersebut.

4.6. Pendapatan

Pendapatan dalam usaha tani adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total

yang dikeluarkan dalam setiap masa produksi usaha yang dilakukan. Berdasarkan uraian

diatas petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

dapat dilihat dengan rumus pendapatan

Π = TR – TC

Π = Rp. 1.126.572 – (Rp. 80.865 + Rp. 750.000)

Π = Rp. 1.126.572 – Rp. 830.865

Π = Rp 295.710,-

Berdasarkan rumus diatas maka pendapatan rata-rata petani dalam 3 bulan adalah

Rp. 295.710,-.

Jika kita bandingkan dengan pendapatan normalnya petani karet dalam 3 (tiga)

bulan yaitu :

Π = TR – TC

Π = Rp. 2.062.500 – (Rp. 80.865 + Rp. 750.000)

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Π = Rp. 2.062.500 – Rp. 830.865

Π = Rp. 1.231.635,-

Maka pendapatan yang didapatkan oleh petani di Desa Paya Lumpat Kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat sangat jauh berbeda dengan normalnya pendapatan yang

didapatkan petani karet pada umumnya.

4.7. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio)

Analisis Return Cost Ratio (R/C Ratio) bertujuan untuk mengetahui berapa besar

tingkat keberhasilan dari usaha petani deres karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan

Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Analisis R/C Ratio adalah perbandingan antara

penerimaan total dan biaya total.

R/C Ratio=R/C Ratio =

. .. .R/C Ratio =

. ..R/C Ratio = 1,35

Berdasarkan dari hasil perhitungan nilai R/C Ratio dengan kriteria :

R/C > 1 = Layak untuk dikerjakan

R/C < 1 = Tidak layak dikerjakan

R/C = 1 = Tidak rugi dan tidak menguntungkan (Impas)

Dari hasil perhitungan R/C Ratio diatas dengan nilai yang sebesar 1,35 artinya

setiap 1 rupiah yang dikeluarkan akan menghasilkan pengembalian sebesar Rp. 1,35-.

Maka usaha yang dilakukan oleh petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga

Kabupaten Aceh Barat layak untuk dikerjakan.

Jika dilihat dari sisi penerimaan dan pendapatan yang bernilai positif dan R/C

Ratio 1,35 yang diatas 1 maka berdasarkan analisis Rasio ini pendapatan petani karet di

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat mendapat keuntungan.

Meskipun pendapatan ini jauh lebih rendah dari pendapatan petani karet yang normal.

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

V. PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Petani karet di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

memperoleh pendapatan sebesar dalam 3 (tiga) bulan adalah Rp. 295.710,-

dengan luas lahan rata-rata 1 hektar.

2. Hasil perhitungan R/C Ratio adalah sebesar 1,35 artinya usaha tani deres karet

petani di Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat

mempunyai keuntungan layak untuk dikerjakan dengan pendapatan yang baik.

5.2. Saran

1. Hasil penelitian ini bisa menjadi landasan bagi peneliti selanjutnya.

2. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya supaya mendapatkan hasil analisis

yang lebih akurat dari hasil penelitian agar lebih baik dari sebelumnya.

3. Disarankan bagi petani agar dapat mempunyai peran dalam

memaksimalkan harga yang saat ini masih rendah ke harga yang lebih baik

agar dapat mengembangkan usahanya dengan baik dan memperoleh

keuntungan yang lebih besar.

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

DAFTAR PUSTAKA

Andoko, Agus, Setiawan, Heru, Didit, 2005. “Petunjuk Lengkap Budidaya Karet”PT. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Anwar, C, 2001. Manajemen dan Teknologi Budidaya Karet. Pusat PenelitianKaret. Medan.

Aidi dan Daslin, 2003. Pengelolaan Bahan Tanaman Karet. Pusat PenelitianKaret. Balai Penelitian Sembawa. PT. Penebar Swadaya, Palembang.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.Rineka Cipta, Bandung.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik EdisiRevisi. Rineka Cipta, Jakarta.

Badan Pusat Statistik Aceh Barat. 2015. Aceh Barat dalam Angka. Aceh Barat:BPS Aceh Barat. Tersedia : http://www.bpsacehbarat.com di akses padatanggal 07 Januari 2016.

Badan Pusat Statistik Biro Pusat, Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDBAtas Dasar Harga Berlaku. Diolah Pusdatin (2013).

Daniel, M, 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Dumairy, 1999. Perekonomian Indonesia. Jakarta: Erlangga

Fuad, M, 2006. Pengantar Bisnis. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Heru, S.D, dan A. Andoko, 2008. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet, Agro MediaPustaka. Jakarta Selatan, 166 hal.

Heru, S.D, dan Agus A., 2008. Petunjuk Lengkap Budidaya Karet, Agro MediaPustaka. Jakarta Selatan, Edisi Revisi, 166 hal.

Heru, Prasetyo, 2006. Kandungan Selenium Total Dalam Bakteri Termofilik dariSumber Air Panas, Skripsi, Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Hastuti dan Diah, D.R, 2007. Pengantar Teori dan Kasus: Ekonomi Pertanian,Jakarta : Penebar Swadaya.

Maryadi, 2005. Manajemen Agribisnis Karet. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Mubyarto, 1991, Pengantar Ekonomi Pertanian, Edisi – 3, Jakarta: LembagaPenelitian Pendidikan dan Penerangan Ekonomi Sosial.

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Mulyanto dan Ever, 2009, Ekonomi Pembangunan, Yogyakarta: Sekolah TinggiEkonomi

Mukhtar, 2014, Analisis pendapatan Usaha Tani Kelapa Sawit di Desa Cot MueKecamatan Tadu Raya, Skripsi, Fakultas Pertanian Universitas TeukuUmar. Meulaboh Aceh Barat.

Rencana Pembanggunan Jangka Menengah Gampong, 2015, Kondisi DaerahDesa Paya Lumpat, 2015, RPJMG Paya Lumpat Diambil pada tanggal14 Januari 2016.

Setyamidjaja, D, 1993, “Karet, Budidaya dan Pengolahan”, Kanisius,Yogyakarta.

Setyamidjaja, D, 2000, Budidaya dan Pengolahan Pasca Panen, Yogyakarta:Penerbit Kanisius.

Soekartawi, 1993, Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Soekartawi, 2003, Teori Ekonomi Produksi. Jakarta: Rajawali Pers.

Siregar, T.H.S, 1995, “Teknik Penyadapan Karet”, Kanisius, Yogyakarta, 50 hlm.

Santosa, A.G, dkk., Keadaan Panen dan Pascapanen di PIR I talang Jaya,Prosiding Konperensi Nasional Karet, Balai Penelitian PerkebunanSembawa (Palembang : 1986).

Supari, D. H. 2001, Manajemen Produksi dan Operasional AgribisnisHortikultura. Jakarta: Kelompok Gramida.

Sugiyono. 2012 Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. CV. Alfabeta,Bandung.

Wijayanti, T. Saefuddin. 2012. Analisis Pendapatan Usahatani Karet di DesaBunga Putih Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara.Jurnal: Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman Samarinda. Volume34 Nomor 2, Juni 2012 Halaman 137-149. ISSN 1412-1468. Tersedia:https://the-revenue-analisis-of-rubber-farming-hevea-brasilliensis-in-bunga-village-marangkayu-subdistrct-kutai-kartanegara-district,pdf.

Wulansari, M. Aid, A. Wilda, K. 2012. Analisis Pendapatan Petani Karet SUPUPP (Unit Pelaksanaan Proyek) Rantau di Kecamatan HatunganKabupaten Tapin. Jurnal : Agribisnis Perdesaan : Alumni Jurusan SosialEkonomi Pertanian Unlam, Staf Pengajar Jurusan Sosial EkonomiPertanian Fakultas Pertanian Unlam. Volume 02 Nomor 03, September2012. Tersedia: https://ipi96368.

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Yusuf, M.Y. Zulkifli. 2010. Analisis Pendapatan Petani Tanaman Karet Klon PB260 Dengan Petani tanaman Lokal. Jurnal : Dosen STPP Medan, AlumniSTPP Medan 2010. Tersedia: https://7-Yusri,pdf-adoheReader.

Zuhra, C. F. 2006. “Karet”, Medan: Univeritas Sumatera Utara Press.

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPATKECAMATAN SAMATIGA KABUPATEN ACEH BARAT

Nama Responden :

Umur :

Pendidikan :

Luas Lahan Karet :

Umur Tanaman Karet :

Jumlah Tanaman Karet :

Jarak Tanam Karet :

No Uraian Bulan

September

Bulan

Oktober

Bulan

November

I Penerimaan

1. Hasil karet (Kg)

a. Panen berapa hari sekali

b. Jumlah dalam sekali panen

2. Harga karet (Rp)

a. Minggu pertama

b. Minggu kedua

c. Minggu ketiga

d. Minggu keempat

II Pengeluaran

1. Pupuk

2. Babat/ racun rumput (harian)

3. Tenaga Kerja (harian)

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

4. Alat-alat kerja yang digunakan

a. Sepatu bot/gambir

b. Pisau deres

c. Mangkok

d. Timba

e. Tekong

f. Goni

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Lampiran 2. Hasil Wawancara dengan Petani Karet di Desa Paya Lumpat KecamatanSamatiga Kabupaten Aceh Barat dengan umur tanaman karet 10 – 15 tahun, 16– 20 tahun, 21 – 25 tahun dan 26 – 30 tahun.

No NamaJK

Umur(Tahu

n)

Pendidikan

UmurTanaman karet(Tahun)

Luastanaman

karet(Ha)

Jaraktanam

Jumlah tanamankaret (Batang)

Umur Tanaman Karet 10 -15 Tahun1 Salman L 52 SMA 10 1 4 m x 6

m420

2 Martawa Lubis L 51 SMA 12 1 4 m x 6m

420

3 Hasanuddin L 43 SD 13 1 4 m x 6m

420

4 Anasir Yahya L 50 S1 13 1 4 m x 6m

420

5 Anas L 45 SMA 15 1 4 m x 6m

420

6 Jarimin Arsyad L 68 SMP 15 1 4 m x 6m

420

7 Hikman Wahab L 50 SMA 15 1 4 m x 6m

420

Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8 Safron L 45 SMA 18 1 4 m x 6

m420

9 Bani Amin L 39 SMA 201

4 m x 5m

500

10 Baharuddin L 51 SMA 20 1 4 m x 6m

420

11 Zahriyal L 42 SMA 201

4 m x 5m

500

12 Amran Sani L 43 SMA 20 1 4 m x 6m

420

13 Eriyani P 41 SMA 20 1 4 m x 5m

500

14 Edwar Yusuf L 63 SMA 20 1 4 m x 6m

420

15 Hasbi L 52 SMA 201

4 m x 6m

420

Umur Tanaman Karet 21-25 Tahun16 Darwis L 47 SMP 22 1 4 m x 6

m420

17 Rita Wani P 41 SMA 221

4 m x 6m

420

18 Safriman L 46 SD 23 1 ½ 4 m x 5m

750

19 Ansari Anzan L 55 SMP 23 1 4 m x 5m

500

20 Bukhari L 52 SMA 23 1 ½ 4 m x 6m

840

21 Akramah L 47 SMA 23 1 4 m x 5m

500

22 Yusrijal Majid L 54 SMP 23 1 ½ 4 m x 6m

840

23 Basri Jakfar L 62 SD 23 1 4 m x 6m

420

24 Oka Fahrizal L 29 SD 23 1 4 m x 6m

420

25 Aswandi L 48 SMA 23 1 4 m x 6 420

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

m

26 Rustam L 40 SMP 251

4 m x 6m

420

27 JauhariAbdullah

L 62 SMA 25 1 4 m x 5m

500

28 Munzir L 35 SMA 25½

4 m x 5m

250

29 Darmi B. L 62 SMP 25 1 4 m x 5m

500

30 Budiman P 60 SMA 25 1 4 m x 6m

420

31 M. Ali L 62 SMA 251

4 m x 5m

500

32 Joni Sofyan L 27 SMA 25 1 4 m x 5m

500

33 Musa IB. L 64 SMP 25½

4 m x 5m

250

34 AbdurrahmanAzis

L 65 SMP 25 1 4 m x 5m

500

35 Mariani P 43 SMA 251

4 m x 5m

500

36 Hasan Akhir L 49 SD 25 1 4 m x 5m

500

37 Anwar L 46 SMA 25 1 4 m x 5m

500

38 Joli L 32 S1 25 1 4 m x 5m

500

39 M. Amin L 30 SMP 251

4 m x 5m

500

Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40 Sarjani L 45 SMP 26 1 4 m x 5

m500

41 Suryati P 46 SMA 261

4 m x 5m

500

42 Nursyidah P 49 SMA 26 1 4 m x 5m

500

43 Erina P 41 SMA 26 1 4 m x 5m

500

44 Nazir M. L 70 SMP 26 1 4 m x 5m

500

45 Faridah P 52 SMA 26 1 4 m x 5m

500

46 Masdiana P 40 S1 27½

4 m x 5m

250

47 Zainal Abidin L 52 SMP 27 1 4 m x 5m

500

48 Ferizal L 29 SMA 271

4 m x 5m

500

49 Juwaini P 51 SMP 27 1 4 m x 5m

500

50 Tarzani Yasin L 61 SMP 28 1 4 m x 5m

500

51 Miazi AR. L 70 SD 301

4 m x 6m

420

52 Marhaban L 50 SMP 10 1 4 m x 5m

500

Jumlah 2549 1181 52 24840

rata-rata 49 23 1 478

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Lampiran 3. Data Analisis Pendapatan dan Pengeluaran Petani Karet di DesaPaya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

Bulan SeptemberI. Penerimaan

JumlahNo Nama

Hasil Karet (Kg) Harga karet (Rupiah)Panen /Bulan

Jumlah(Kg)

Minggu1

Minggu2

Minggu3

Minggu4

Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun

1 Salman7 Hari/ 1

Kali 75 6,000 6,000 6,000 5,500 440,625

2MartawaLubis

8 Hari/ 1Kali 82 6,000 6,000 6,000 5,500 481,750

3 Hasanuddin8 Hari/ 1

Kali 79 6,000 6,000 6,000 5,500 464,125

4 Anasir Yahya7 Hari/ 1

Kali 78 6,000 6,000 6,000 5,500 458,250

5 Anas6 Hari/ 1

Kali 125 6,000 6,000 6,000 5,500 734,375

6JariminArsyad

8 Hari/ 1Kali 81 6,000 6,000 6,000 5,500 475,875

7HikmanWahab

8 Hari/ 1Kali 64 6,000 6,000 6,000 5,500 376,000

Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun

8 Safron8 Hari/ 1

Kali 84 6,000 6,000 6,000 5,500 493,500

9 Bani Amin8 Hari/ 2

Kali 150 6,000 6,000 6,000 5,500 881,250

10 Baharuddin8 Hari/ 1

Kali 72 6,000 6,000 6,000 5,500 423,000

11 Zahriyal8 Hari/ 1

Kali 78 6,000 6,000 6,000 5,500 458,250

12 Amran Sani8 Hari/ 1

Kali 75 6,000 6,000 6,000 5,500 440,625

13 Eriyani7 Hari/ 2

Kali 69 6,000 6,000 6,000 5,500 405,375

14 Edwar Yusuf8 Hari/ 1

Kali 78 6,000 6,000 6,000 5,500 458,250

15 Hasbi8 Hari/ 1

Kali 74 6,000 6,000 6,000 5,500 434,750

Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun

16 Darwis8 Hari/ 1

Kali 79 6,000 6,000 6,000 5,500 464,125

17 Rita Wani8 Hari/ 1

Kali 70 6,000 6,000 6,000 5,500 411,250

18 Safriman7 Hari/ 2

Kali153

6,000 6,000 6,000 5,500 898,875

19 Ansari Anzan7 Hari/ 1

Kali52

6,000 6,000 6,000 5,500 305,500

20 Bukhari7 Hari/ 2

Kali 145 6,000 6,000 6,000 5,500 851,875

21 Akramah8 Hari/ 1

Kali 70 6,000 6,000 6,000 5,500 411,250

22 Yusrijal Majid7 Hari/ 2

Kali 178 6,000 6,000 6,000 5,500 1,045,750

23 Basri Jakfar8 Hari/ 1

Kali83

6,000 6,000 6,000 5,500 487,625

24 Oka Fahrizal8 Hari/ 1

Kali 48 6,000 6,000 6,000 5,500 282,00025 Aswandi 8 Hari/ 1 76

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Kali 6,000 6,000 6,000 5,500 446,500

26 Rustam5 Hari/ 2

Kali 98 6,000 6,000 6,000 5,500 575,750

27JauhariAbdullah

8 Hari/ 1Kali 82 6,000 6,000 6,000 5,500 481,750

28 Munzir8 Hari/ 1

Kali 51 6,000 6,000 6,000 5,500 299,625

29 Darmi B.8 Hari/ 1

Kali 57 6,000 6,000 6,000 5,500 334,875

30 Budiman8 Hari/ 1

Kali 47 6,000 6,000 6,000 5,500 276,125

31 M. Ali5 Hari/ 2

Kali 104 6,000 6,000 6,000 5,500 611,000

32 Joni Sofyan8 Hari/ 1

Kali 64 6,000 6,000 6,000 5,500 376,000

33 Musa IB.8 Hari/ 1

Kali40

6,000 6,000 6,000 5,500 235,000

34AbdurrahmanAzis

8 Hari/ 1Kali 75 6,000 6,000 6,000 5,500 440,625

35 Mariani8 Hari/ 1

Kali 54 6,000 6,000 6,000 5,500 317,250

36 Hasan Akhir8 Hari/ 1

Kali 50 6,000 6,000 6,000 5,500 293,750

37 Anwar7 Hari/ 1

Kali 60 6,000 6,000 6,000 5,500 352,500

38 Joli8 Hari/ 1

Kali 42 6,000 6,000 6,000 5,500 246,750

39 M. Amin8 Hari/ 1

Kali 50 6,000 6,000 6,000 5,500 293,750

Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun

40 Sarjani7 Hari/ 1

Kali 48 6,000 6,000 6,000 5,500 282,000

41 Suryati8 Hari/ 1

Kali 57 6,000 6,000 6,000 5,500 334,875

42 Nursyidah8 Hari/ 1

Kali 54 6,000 6,000 6,000 5,500 317,250

43 Erina8 Hari/ 1

Kali 51 6,000 6,000 6,000 5,500 299,625

44 Nazir M.8 Hari/ 1

Kali 65 6,000 6,000 6,000 5,500 381,875

45 Faridah8 Hari/ 1

Kali 56 6,000 6,000 6,000 5,500 329,000

46 Masdiana10 Hari/

1 Kali42

6,000 6,000 6,000 5,500 246,750

47 Zainal Abidin8 Hari/ 1

Kali72

6,000 6,000 6,000 5,500 423,000

48 Ferizal8 Hari/ 1

Kali50

6,000 6,000 6,000 5,500 293,750

49 Juwaini8 Hari/ 1

Kali 63 6,000 6,000 6,000 5,500 370,125

50 Tarzani Yasin10 Hari/

1 Kali 42 6,000 6,000 6,000 5,500 246,750

51 Miazi AR.10 Hari/

1 Kali 67 6,000 6,000 6,000 5,500 393,625

52Marhaban 7 Hari/ 1

Kali 89 6,000 6,000 6,000 5,500 522,875

Jumlah 3848312,000 312,000 312,000 286,000 22,607,000

Rata-Rata 74 6,000 6,000 6,000 5,500 434,750

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

II. Pengeluaran

No Pupuk

Babat/Racun

Rumput

Tenaga

Kerja

Alat-Alat Kerja

JumlahSepatu

Bot/Gambi

r

PisauDeres Timba

Tekong Goni

Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun

10 0 0 12,000 35,000 15,000 0 5,000 67,000

20 0 0 10,000 0 15,000 0 0 25,000

30 0 0 10,000 35,000 20,000 0 10,000 75,000

40 0 0 0 50,000 15,000 0 0 65,000

50 40,000 0 0 35,000 20,000 0 4,000 99,000

60 0 0 12,000 50,000 0 0 0 62,000

70 0 0 12,000 35,000 15,000 0 0 62,000

Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun

80 0 0 0 0 20,000 0 0 20,000

90 40,000 0 12,000 35,000 15,000 0 0 102,000

100 0 0 0 0 20,000 0 6,000 26,000

110 0 0 12,000 0 0 0 0 12,000

120 0 0 12,000 35,000 15,000 0 0 62,000

130 0 30,000 0 35,000 15,000 0 10,000 90,000

140 0 0 12,000 35,000 15,000 0 0 62,000

150 0 0 12,000 50,000 0 0 10,000 72,000

Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun

160 0 0 12,000 0 20,000 0 0 32,000

170 0 20,000 12,000 0 15,000 0 0 47,000

180 0 0 0 50,000 15,000 0 0 65,000

190 0 0 0 0 10,000 0 10,000 20,000

200 0 50,000 0 35,000 10,000 0 0 95,000

210 0 0 12,000 35,000 0 0 8,000 55,000

220 45,000 50,000 0 0 15,000 0 0 110,000

230 0 0 0 50,000 0 0 4,000 54,000

240 0 0 0 35,000 0 0 0 35,000

250 0 0 0 0 0 0 10,000 10,000

26 0 0 0 10,000 35,000 0 0 8,000

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

53,000

270 0 0 12,000 0 10,000 0 0 22,000

28 0 0 0 0 0 0 0 0 029 0 0 0 0 0 0 0 0 0

300 0 15,000 0 35,000 20,000 0 6,000 76,000

310 0 0 12,000 0 20,000 0 10,000 42,000

320 0 0 12,000 35,000 15,000 0 0 62,000

330 0 0 0 0 0 0 10,000 10,000

340 0 0 12,000 0 15,000 0 8,000 35,000

350 0 0 12,000 0 0 0 10,000 22,000

360 0 0 0 50,000 0 0 8,000 58,000

370 0 0 0 35,000 20,000 0 10,000 65,000

380 0 0 0 0 0 0 10,000 10,000

390 0 0 12,000 0 0 0 4,000 16,000

Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun

400 0 0 12,000 35,000 0 0 0 47,000

410 0 20,000 0 35,000 0 0 10,000 65,000

420 0 20,000 12,000 35,000 15,000 0 0 82,000

430 0 20,000 0 35,000 0 0 0 55,000

440 0 0 12,000 0 0 0 0 12,000

450 0 20,000 0 35,000 20,000 0 0 75,000

460 0 0 12,000 0 0 0 10,000 22,000

470 0 0 12,000 0 0 0 10,000 22,000

480 0 0 0 0 0 0 10,000 10,000

490 0 0 0 0 0 0 6,000 6,000

500 0 0 0 0 15,000 0 10,000 25,000

510 0 0 0 0 15,000 0 10,000 25,000

520 0 0 0 35,000 15,000 0 10,000 60,000

Jumlah 0 125,000

245,000 294,000

1,035,000

465,000 0

237,000

2,401,000

Rata-Rata 0 2,404 4,712 5,654 19,904 8,942 0 4,558 46,173

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Bulan OktoberI. Penerimaan

JumlahNo Nama Hasil Karet (Kg) Harga karet (Rupiah)

Panen /Bulan

Jumlah(Kg)

Minggu1

Minggu2

Minggu3

Minggu4

Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun1

Salman7 Hari/ 1

Kali79

5,500 5,500 5,500 5,500 434,5002

Martawa Lubis8 Hari/ 1

Kali80

5,500 5,500 5,500 5,500 440,0003

Hasanuddin8 Hari/ 1

Kali82

5,500 5,500 5,500 5,500 451,0004

Anasir Yahya7 Hari/ 1

Kali76

5,500 5,500 5,500 5,500 418,0005

Anas6 Hari/ 1

Kali64

5,500 5,500 5,500 5,500 352,0006

Jarimin Arsyad8 Hari/ 1

Kali76

5,500 5,500 5,500 5,500 418,0007

Hikman Wahab8 Hari/ 1

Kali65

5,500 5,500 5,500 5,500 357,500

Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8

Safron8 Hari/ 1

Kali81

5,500 5,500 5,500 5,500 445,5009

Bani Amin8 Hari/ 1

Kali76

5,500 5,500 5,500 5,500 418,00010

Baharuddin8 Hari/ 1

Kali68

5,500 5,500 5,500 5,500 374,00011

Zahriyal8 Hari/ 1

Kali74

5,500 5,500 5,500 5,500 407,00012

Amran Sani8 Hari/ 1

Kali72

5,500 5,500 5,500 5,500 396,00013

Eriyani7 Hari/ 1

Kali68

5,500 5,500 5,500 5,500 374,00014

Edwar Yusuf8 Hari/ 1

Kali75

5,500 5,500 5,500 5,500 412,50015

Hasbi8 Hari/ 1

Kali70

5,500 5,500 5,500 5,500 385,000

Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16

Darwis8 Hari/ 1

Kali81

5,500 5,500 5,500 5,500 445,50017

Rita Wani8 Hari/ 1

Kali67

5,500 5,500 5,500 5,500 368,50018

Safriman7 Hari/ 1

Kali73

5,500 5,500 5,500 5,500 401,50019

Ansari Anzan7 Hari/ 1

Kali49

5,500 5,500 5,500 5,500 269,50020

Bukhari7 Hari/ 1

Kali74

5,500 5,500 5,500 5,500 407,00021

Akramah8 Hari/ 1

Kali72

5,500 5,500 5,500 5,500 396,00022

Yusrijal Majid7 Hari/ 1

Kali84

5,500 5,500 5,500 5,500 462,00023

Basri Jakfar8 Hari/ 1

Kali80

5,500 5,500 5,500 5,500 440,00024

Oka Fahrizal8 Hari/ 1

Kali45

5,500 5,500 5,500 5,500 247,50025

Aswandi8 Hari/ 1

Kali75

5,500 5,500 5,500 5,500 412,50026 Rustam 5 Hari/ 1 45

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Kali 5,500 5,500 5,500 5,500 247,50027

Jauhari Abdullah8 Hari/ 1

Kali79

5,500 5,500 5,500 5,500 434,50028

Munzir8 Hari/ 1

Kali45

5,500 5,500 5,500 5,500 247,50029

Darmi B.8 Hari/ 1

Kali56

5,500 5,500 5,500 5,500 308,00030

Budiman8 Hari/ 1

Kali45

5,500 5,500 5,500 5,500 247,50031

M. Ali5 Hari/ 1

Kali50

5,500 5,500 5,500 5,500 275,00032

Joni Sofyan8 Hari/ 1

Kali60

5,500 5,500 5,500 5,500 330,00033

Musa IB.8 Hari/ 1

Kali43

5,500 5,500 5,500 5,500 236,50034 Abdurrahman

Azis8 Hari/ 1

Kali72

5,500 5,500 5,500 5,500 396,00035

Mariani8 Hari/ 1

Kali53

5,500 5,500 5,500 5,500 291,50036

Hasan Akhir8 Hari/ 1

Kali47

5,500 5,500 5,500 5,500 258,50037

Anwar7 Hari/ 1

Kali61

5,500 5,500 5,500 5,500 335,50038

Joli8 Hari/ 1

Kali40

5,500 5,500 5,500 5,500 220,00039

M. Amin8 Hari/ 1

Kali49

5,500 5,500 5,500 5,500 269,500

Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40

Sarjani7 Hari/ 1

Kali43

5,500 5,500 5,500 5,500 236,50041

Suryati8 Hari/ 1

Kali60

5,500 5,500 5,500 5,500 330,00042

Nursyidah8 Hari/ 1

Kali52

5,500 5,500 5,500 5,500 286,00043

Erina8 Hari/ 1

Kali53

5,500 5,500 5,500 5,500 291,50044

Nazir M.8 Hari/ 1

Kali60

5,500 5,500 5,500 5,500 330,00045

Faridah8 Hari/ 1

Kali57

5,500 5,500 5,500 5,500 313,50046

Masdiana10 Hari/ 1

Kali40

5,500 5,500 5,500 5,500 220,00047

Zainal Abidin8 Hari/ 1

Kali69

5,500 5,500 5,500 5,500 379,50048

Ferizal8 Hari/ 1

Kali52

5,500 5,500 5,500 5,500 286,00049

Juwaini8 Hari/ 1

Kali57

5,500 5,500 5,500 5,500 313,50050

Tarzani Yasin10 Hari/ 1

Kali40

5,500 5,500 5,500 5,500 220,00051

Miazi AR.10 Hari/ 1

Kali68

5,500 5,500 5,500 5,500 374,00052 Marhaban 7 Hari/ 1

Kali42

5,500 5,500 5,500 5,500 231,000

Jumlah 3244 286,000 286,000 286,000 286,000 17,842,000

Rata-Rata 62.38 5,500 5,500 5,500 5,500 343,115

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

II. Pengeluaran

No PupukBabat/Racun

Rumput

TenagaKerja

Alat-Alat Kerja

JumlahSepatuBot/

Gambir

PisauDeres Timba Tekong Goni

Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun1 0 0 0 0 0 0 0 0 02

0 45,000 0 0 0 0 0 10,00055,000

3 0 0 0 0 0 0 0 0 04 0 0 0 0 0 0 0 0 05 0 0 0 0 0 0 0 0 06 0 0 0 0 0 0 0 0 07 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8

0 0 012,000

50,000 0 0 062,000

9 0 0 0 0 0 0 0 0 010 0 0 0 0 0 0 0 0 011

0 0 0 0 0 0 0 10,00010,000

12 0 0 0 0 0 0 0 0 013

0 40,000 30,000 0 0 0 0 070,000

140 0 0 0 0 0 0 6,000

6,00015 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16 0 0 0 0 0 0 0 0 017

0 0 20,000 0 0 0 0 020,000

180 0 0 12,000 0 0 0 0

12,00019 0 0 0 0 0 0 0 0 020

0 40,000 30,000 0 0 0 0 070,000

21 0 0 0 0 0 0 0 0 022

0 0 50,000 0 0 0 0 4,00054,000

23 0 0 0 0 0 0 0 0 024 0 0 0 0 0 0 0 0 025

0 0 0 0 35,000 0 0 035,000

26 0 0 0 0 0 0 0 0 027

0 0 0 0 35,000 0 0 6,00041,000

280 0 0 0 0 19,000 0 8,000

27,00029 0 0 0 0 0 0 0 0 030

0 0 15,000 0 0 0 0 015,000

31 0 0 0 0 0 0 0 0 032 0 0 0 0 0 0 0 0 033

0 0 0 0 0 10,000 0 010,000

34 0 0 0 0 0 0 0 0 035 0 0 0 0 0 0 0 0 036 0 0 0 0 0 0 0 0 037 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

380 0 0 0 0 15,000 0 0

15,00039 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40

0 0 0 0 0 15,000 0 10,00025,000

410 0 20,000 0 0 0 0 0

20,00042

0 0 20,000 0 0 0 0 020,000

430 0 20,000

12,0000 0 0 0

32,00044

0 0 0 0 020,000

0 020,000

450 0 20,000 0 0 0 0 8,000

28,00046 0 0 0 0 0 0 0 0 047 0 0 0 0 0 0 0 0 048 0 0 0 0 0 0 0 0 049

0 0 0 10,000 0 0 0 010,000

50 0 0 0 0 0 0 0 0 051 0 0 0 0 0 0 0 0 052

0 0 0 12,000 0 0 0 012,000

Jumlah 0 125,000 225,000 58,000 120,000 79,000 0 62,000 669,000Rata-rata 0 2,404 4,327 1,115 2,308 1,519 0 1,192 12,865

Bulan NovemberI. Penerimaan

JumlahNo Nama Hasil Karet (Kg) Harga karet (Rupiah)

Panen /Bulan

Jumlah(Kg)

Minggu1

Minggu2

Minggu3

Minggu4

Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun1

Salman7 Har i/1

Kali73

5,500 5,500 5,500 5,500 401,5002 Martawa

Lubis8 Hari/ 1

Kali81

5,500 5,500 5,500 5,500 445,5003

Hasanuddin8 Har i/1

Kali76

5,500 5,500 5,500 5,500 418,0004

Anasir Yahya7 Hari/ 1

Kali75

5,500 5,500 5,500 5,500 412,5005

Anas6 Hari/ 1

Kali69

5,500 5,500 5,500 5,500 379,5006 Jarimin

Arsyad8 Hari/ 1

Kali78

5,500 5,500 5,500 5,500 429,0007 Hikman

Wahab8 Hari/ 1

Kali64

5,500 5,500 5,500 5,500 352,000

Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8

Safron8 Hari/ 1

Kali82

5,500 5,500 5,500 5,500 451,0009

Bani Amin8 Hari/ 1

Kali70

5,500 5,500 5,500 5,500 385,00010

Baharuddin8 Hari/ 1

Kali64

5,500 5,500 5,500 5,500 352,00011 Zahriyal 8 Hari/ 1 71

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Kali 5,500 5,500 5,500 5,500 390,50012

Amran Sani8 Hari/ 1

Kali69

5,500 5,500 5,500 5,500 379,50013

Eriyani7 Hari/ 1

Kali65

5,500 5,500 5,500 5,500 357,50014

Edwar Yusuf8 Hari/ 1

Kali73

5,500 5,500 5,500 5,500 401,50015

Hasbi8 Hari/ 1

Kali69

5,500 5,500 5,500 5,500 379,500

Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16

Darwis8 Hari/ 1

Kali83

5,500 5,500 5,500 5,500 456,50017

Rita Wani8 Hari/ 1

Kali65

5,500 5,500 5,500 5,500 357,50018

Safriman7 Hari/ 1

Kali69

5,500 5,500 5,500 5,500 379,50019

Ansari Anzan7 Hari/ 1

Kali48

5,500 5,500 5,500 5,500 264,00020

Bukhari7 Hari/ 1

Kali70

5,500 5,500 5,500 5,500 385,00021

Akramah8 Hari/ 1

Kali68

5,500 5,500 5,500 5,500 374,00022 Yusrijal

Majid7 Hari/ 1

Kali82

5,500 5,500 5,500 5,500 451,00023

Basri Jakfar8 Hari/ 1

Kali76

5,500 5,500 5,500 5,500 418,00024

Oka Fahrizal8 Hari/ 1

Kali44

5,500 5,500 5,500 5,500 242,00025

Aswandi8 Hari/ 1

Kali74

5,500 5,500 5,500 5,500 407,00026

Rustam5 Hari/ 1

Kali42

5,500 5,500 5,500 5,500 231,00027 Jauhari

Abdullah8 Hari/ 1

Kali76

5,500 5,500 5,500 5,500 418,00028

Munzir8 Hari/ 1

Kali46

5,500 5,500 5,500 5,500 253,00029

Darmi B.8 Hari/ 1

Kali54

5,500 5,500 5,500 5,500 297,00030

Budiman8 Hari/ 1

Kali43

5,500 5,500 5,500 5,500 236,50031

M. Ali5 Hari/ 1

Kali48

5,500 5,500 5,500 5,500 264,00032

Joni Sofyan8 Hari/ 1

Kali68

5,500 5,500 5,500 5,500 374,00033

Musa IB.8 Hari/ 1

Kali41

5,500 5,500 5,500 5,500 225,50034 Abdurrahman

Azis8 Hari/ 1

Kali72

5,500 5,500 5,500 5,500 396,00035

Mariani8 Hari/ 1

Kali49

5,500 5,500 5,500 5,500 269,50036

Hasan Akhir8 Hari/ 1

Kali49

5,500 5,500 5,500 5,500 269,50037

Anwar7 Hari/ 1

Kali58

5,500 5,500 5,500 5,500 319,00038

Joli8 Hari/ 1

Kali47

5,500 5,500 5,500 5,500 258,50039

M. Amin8 Hari/ 1

Kali52

5,500 5,500 5,500 5,500 286,000

Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40

Sarjani7 Hari/ 1

Kali45

5,500 5,500 5,500 5,500 247,500

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

41Suryati

8 Hari/ 1Kali

455,500 5,500 5,500 5,500 247,500

42Nursyidah

8 Hari/ 1Kali

495,500 5,500 5,500 5,500 269,500

43Erina

8 Hari/ 1Kali

485,500 5,500 5,500 5,500 264,000

44Nazir M.

8 Hari/ 1Kali

615,500 5,500 5,500 5,500 335,500

45Faridah

8 Hari/ 1Kali

585,500 5,500 5,500 5,500 319,000

46Masdiana

10 Hari/ 1Kali

385,500 5,500 5,500 5,500 209,000

47Zainal Abidin

8 Hari/ 1Kali

685,500 5,500 5,500 5,500 374,000

48Ferizal

8 Hari/ 1Kali

505,500 5,500 5,500 5,500 275,000

49Juwaini

8 Hari/ 1Kali

605,500 5,500 5,500 5,500 330,000

50Tarzani Yasin

10 Hari/ 1Kali

415,500 5,500 5,500 5,500 225,500

51Miazi AR.

10 Hari/ 1Kali

655,500 5,500 5,500 5,500 357,500

52 Marhaban 7 Hari/ 1Kali

405,500 5,500 5,500 5,500 220,000

Jumlah 3171 286,000 286,000 286,000 286,000 17,440,500

Rata-Rata 60.98 5,500 5,500 5,500 5,500 335,394

II. Pengeluaran

No PupukBabat/Racun

Rumput

TenagaKerja

Alat-Alat KerjaJumlahPisau

Deres Timba Tekong Goni

Umur Tanaman Karet 10 -15 Tahun1 0 0 0 0 0 0 0 02

0 0 0 35,000 0 0 035,000

30 40,000 0 0 0 0 0 40,000

40 45,000 0 0 0 0 4,000

61,0005

0 0 0 0 0 0 0 12,0006

0 40,000 0 0 20,000 0 4,000 64,0007 0 0 0 0 0 0 0 0

Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8 0 0 0 0 0 0 0 09

0 0 0 0 0 0 8,000 8,00010

0 0 0 50,000 0 0 0 50,00011

0 0 0 0 15,000 0 0 15,00012 0 0 0 0 0 0 0 013

0 0 30,000 0 0 0 0 42,00014 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

15 0 0 0 0 0 0 0 0

Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16

0 40,000 0 0 0 0 0 40,00017

0 0 20,000 0 0 0 0 20,00018

0 0 0 0 0 010,000 10,000

190 0 0 0 0 0 0 12,000

200 0 50,000 0 15,000 0 6,000 71,000

210 0 0 0 18,000 0 0

18,00022 0 0 0 0 0 0 0 023

0 0 0 0 0 0 0 12,00024

0 0 0 0 9,000 0 8,00017,000

250 40,000 0 0 0 0 0

40,00026

0 0 0 0 20,000 0 020,000

270 40,000 0 0 0 0 0 40,000

280 0 0 35,000 0 0 0 47,000

290 0 0 35,000 0 0 0 35,000

300 0 15,000 0 0 0 0

27,00031 0 0 0 0 0 0 0 032

0 0 0 0 0 0 10,000 10,00033

0 0 0 35,000 0 0 0 35,00034 0 0 0 0 0 0 0 035

0 0 0 0 10,000 0 0 10,00036 0 0 0 0 0 0 0 037

0 0 0 0 0 0 0 12,00038

0 0 0 35,000 0 0 0 35,00039

0 0 0 0 14,000 0 014,000

Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40

0 0 0 0 9,000 0 5,00014,000

410 0 20,000 0 0 0 0 32,000

420 0 20,000 0 0 0 0 20,000

430 0 20,000 0 15,000 0 10,000

45,00044

0 0 035,000

0 0 8,000 43,00045

0 0 20,000 0 0 0 0 20,000

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

46 0 0 0 0 0 0 0 047

0 0 0 35,000 0 0 035,000

480 0 0 0 15,000 0 0 27,000

49 0 0 0 0 0 0 0 050

0 0 0 35,000 0 0 0 47,00051 0 0 0 0 0 0 0 052 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 245,000 195,000 330,000 160,000 0 73,000 1,135,000Rata-Rata 0 4,712 3,750 6,346 3,077 0 1,404 21,827

Lampiran 4. Data Pendapatan Bersih petani Karet di Desa Paya LumpatKecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat.

NoPendapatan Bulan (Rp) Pengeluaran Bulan (Rp) Pendapa

tanBersih

September Oktober

November Jumlah

September

Oktober

November Jumlah

Umur Tanaman Karet 10 – 15 Tahun1

440,625 434,500 401,5001,276,62

5 67,000 0 0 67,0001,209,62

52

481,750 440,000 445,5001,367,25

0 25,00055,00

0 35,000115,00

01,252,25

03

464,125 451,000 418,0001,333,12

5 75,000 0 40,000115,00

01,218,12

54

458,250 418,000 412,5001,288,75

0 65,000 0 61,000126,00

01,162,75

05

734,375 352,000 379,5001,465,87

5 99,000 0 12,000111,00

01,354,87

56

475,875 418,000 429,0001,322,87

5 62,000 0 64,000126,00

01,196,87

57

376,000 357,500 352,0001,085,50

0 62,000 0 0 62,0001,023,50

0

Umur Tanaman Karet 16 – 20 Tahun8

493,500 445,500 451,0001,390,00

0 20,00062,00

0 0 82,0001,308,00

09

881,250 418,000 385,000 1,684,25 102,000 0 8,000 110,00 1,574,25

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

0 0 010

423,000 374,000 352,0001,149,00

0 26,000 0 50,000 76,0001,073,00

011

458,250 407,000 390,5001,255,75

0 12,00010,00

0 15,000 37,0001,218,75

012

440,625 396,000 379,5001,216,12

5 62,000 0 0 62,0001,154,12

513

405,375 374,000 357,5001,136,87

5 90,00070,00

0 42,000202,00

0 934,87514

458,250 412,500 401,5001,272,25

0 62,000 6,000 0 68,0001,204,25

015

434,750 385,000 379,5001,199,25

0 72,000 0 0 72,0001,127,25

0

Umur Tanaman Karet 21 – 25 Tahun16

464,125 445,500 456,5001,366,12

5 32,000 0 40,000 72,0001,294,12

517

411,250 368,500 357,5001,137,25

0 47,00020,00

0 20,000 87,0001,050,25

018

898,875 401,500 379,5001,679,87

5 65,00012,00

0 10,000 87,0001,592,87

519

305,500 269,500 264,000 839,000 20,000 0 12,000 32,000 807,00020

851,875 407,000 385,0001,643,87

5 95,00070,00

0 71,000236,00

01,407,87

521

411,250 396,000 374,0001,181,25

0 55,000 0 18,000 73,0001,108,25

022

1,045,750 462,000 451,000

1,958,750 110,000

54,000 0

164,000

1,794,750

23

487,625 440,000 418,0001,345,62

5 54,000 0 12,000 66,0001,279,62

524

282,000 247,500 242,000 771,500 35,000 0 17,000 52,000 719,50025

446,500 412,500 407,0001,266,00

0 10,00035,00

0 40,000 85,0001,181,00

026

575,750 247,500 231,0001,054,25

0 53,000 0 20,000 73,000 981,25027

481,750 434,500 418,0001,334,25

0 22,00041,00

0 40,000103,00

01,231,25

028

299,625 247,500 253,000 800,125 027,00

0 47,000 74,000 726,12529

334,875 308,000 297,000 939,875 0 0 35,000 35,000 904,87530

276,125 247,500 236,500 760,125 76,00015,00

0 27,000118,00

0 642,125

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

31

611,000 275,000 264,0001,150,00

0 42,000 0 0 42,0001,108,00

032

376,000 330,000 374,0001,080,00

0 62,000 0 10,000 72,0001,008,00

033

235,000 236,500 225,500 697,000 10,00010,00

0 35,000 55,000 642,00034

440,625 396,000 396,0001,232,62

5 35,000 0 0 35,0001,197,62

535

317,250 291,500 269,500 878,250 22,000 0 10,000 32,000 846,25036

293,750 258,500 269,500 821,750 58,000 0 0 58,000 763,75037

352,500 335,500 319,0001,007,00

0 65,000 0 12,000 77,000 930,00038

246,750 220,000 258,500 725,250 10,00015,00

0 35,000 60,000 665,25039

293,750 269,500 286,000 849,250 16,000 0 14,000 30,000 819,250

Umur Tanaman Karet 26 – 30 Tahun40

282,000 236,500 247,500 766,000 47,00025,00

0 14,000 86,000 680,00041

334,875 330,000 247,500 912,375 65,00020,00

0 32,000117,00

0 795,37542

317,250 286,000 269,500 872,750 82,00020,00

0 20,000122,00

0 750,75043

299,625 291,500 264,000 855,125 55,00032,00

0 45,000132,00

0 723,12544

381,875 330,000 335,5001,047,37

5 12,00020,00

0 43,000 75,000 972,37545

329,000 313,500 319,000 961,500 75,00028,00

0 20,000123,00

0 838,50046

246,750 220,000 209,000 675,750 22,000 0 0 22,000 653,75047

423,000 379,500 374,0001,176,50

0 22,000 0 35,000 57,0001,119,50

048

293,750 286,000 275,000 854,750 10,000 0 27,000 37,000 817,75049

370,125 313,500 330,0001,705,87

5 6,00010,00

0 0 16,0001,689,87

550

246,750 220,000 225,500 692,250 25,000 0 47,000 72,000 620,25051

393,625 374,000 357,5001,125,12

5 25,000 0 0 25,0001,100,12

552

522,875 231,000 220,000 973,875 60,00012,00

0 0 72,000 901,875Juml

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

ah 22,607,000

17,842,000

17,440,500

58,581,750

2,401,000

669,000

1,135,000

4,205,000

54,376,750

Rata-Rata 434,750 343,115 335,394

1,126,572 46,173

12,865 21,827 80,865

1,045,707

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Lampiran 5. Dokumentasi Kegiatan Pada Saat Penelitian

Gambar 4. Wawancara Dengan Menggunakan Kuesioner padaresponden bapak Miazi Ar.

Gambar 5. Wawancara Dengan Menggunakan Kuesioner padaResponden Ibu Masdiana

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Gambar 6. Bapak Joli pada saat melakukan usaha deres karet.

Gambar 7. Bapak Anas pada saat melakukan usaha deres karet.

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Gambar 8. Tamanan karet yang sudah menghasilkan

Gambar 9. Tamanan karet belum menghasilkan

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

Gambar 10. Hasil karet yang sudah di panen.

Gambar 11. Hasil karet yang dikumpulkan ditempat penampung(kolam penampung karet)

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN PETANI KARET DIDESA PAYA LUMPAT ...

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Matria Gunawan, dilahirkan di Desa Paya Lumpat

Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat pada tanggal 20 Maret 1992 anak

dari Alm Bapak Zainal Abidin dan Ibu Nurmani. Penulis merupakan putra Ke-

empat dari empat bersaudara. Penulis memulai pendidikannya di TK Al-Ikhlas

Desa Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat (1998)

selanjutnya pada tahun 2004 penulis lulus dari Sekolah Madrasah Ibtidayah (MI)

Negeri Paya Lumpat Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat kemudian pada

tahun 2007 penulis menyelesaikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1

Samatiga Kecamatan Samatiga Kabupaten Aceh Barat. Dan pada tahun 2010

penulis berhasil lulus dari Sekolah Menegah Atas (SMA) Negeri 1 Samatiga

Kabupaten Aceh Barat. Dan pada tahun 2011 penulis diterima sebagai Mahasiswa

Universitas Teuku Umar pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Meulaboh Aceh Barat.