ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG...

86
ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG BATANG BIYU DI NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) MIRA NARFITRI YANTI NPM: 13030067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2018

Transcript of ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG...

Page 1: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG BATANG BIYU DI

NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN PASAMAN KABUPATEN PASAMAN

BARAT

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1)

MIRA NARFITRI YANTI NPM: 13030067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

PADANG

2018

Page 2: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan
Page 3: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan
Page 4: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

ABSTRAK

Mira Narfitri Yanti ( NPM:13030067), Analisis Pendapatan Petani Jagung

Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat, Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi

STKIP PGRI Sumetera Barat Padang, 2018

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data, mengolah, menganalisis dan mengkaji tentang Analisis Pendapatan Petani Jagung Jorong Batang Biyu di

Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dengan

variabel diantaranya Biaya Produksi, Keuntungan/Laba, R/C Ratio dan Motivasi

Petani Jagung.. Penelitian ini termasuk kedalam penelitian kuantilatif (metode gabungan)

yaitu didalam penelitian kualitatif konsep dan kategori, bukan kejadian atau

frekuensinya, yang dipersoalkan. Sementara metode kuantitatif berhubungan

induksi enumeratif (induksi yang ditarik atas dasar perhitungan). Sampel

responden penelitian ini adalah petani jagung yang ada di Jorong Batang Biyu

Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Dengan

menggunakan metode total sampling yaitu semua petani yang ada di Jorong

Batang Biyu dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Berdasarkan hasil analisis data maka diperoleh hasil penelitian bahwa: (1)

biaya produksi petani jagung Rp 2.315.582. (2) (keuntungan/laba) Rp 2.159.284, (3) R/C Ratio Petani Jagung perbandingan antara penerimaan (Revenue) dan

biaya (cost). 2,1 artinya petani jagung mengalami keuntungan karena

penerimaan>besar daripada biaya yaitu sebesar Rp 5.000.000 dan bisa dikatakan

layak. (4) motivasi petani karna cara pengelolaan yang mudah dan tanah nya yang

relatif datar dan di aliri aliran sungai sehingga sangat cocok di tanami jagung di

Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten

Pasaman Barat.

i

Page 5: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberikan rahmatnya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan

proposal skripsi yang berjudul“ Analisis Pendapatan Petani Jagung Jorong

Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten

Pasaman Barat ”. Adapun tujuan penulisan proposal skripsi ini adalah sebagai

persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.

Penulis menyadari tulisan ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi

materi maupun teknik penulisan, berkat bantuan dosen pembimbing dan semua

pihak akhirnya tulisan ini terwujud sebagaimana adanya. Kemudian tidak lupa

penulis ucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Yuherman, SP, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Rika

Despica, S.Pd, M.Si sebagai Dosen Pembimbing II yang telah banyak

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

2. Dosen Penguji Bapak Afrital Rezki, S.Pd, M.Si Bapak Slamet Rianto, M.Pd

Ibu Rozana Eka Putri, S.Pd, M.Si yang telah memberikan pengarahan,

koreksi dan petunjuk yang sangat berharga bagi penulis.

3. Bapak Slamet Rianto, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Geografi

STKIP PGRI Sumatera Barat.

4. Ibu Erna Juita, S.Pd, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan

Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat.

ii

Page 6: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

5. Ibu Ketua STKIP PGRI Sumatera Barat beserta Staf dan Karyawan.

6. UPT Perpustakaan dan Kepala perpustakaan STKIP PGRI Sumatera Barat

beserta Staf dan Karyawan.

7. Bapak Camat Pasaman Barat beserta staf dan Karyawan.

8. Bapak Wali Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman

Barat beserta staf dan karyawan

9. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dorongan dan motivasi serta kasih

dan sayang yang tidak ternilai harganya, beserta Adik, Riza, Deni, Windi,

Wiwit yang memberikan dorongan dan masukan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini tepat pada waktunya.

10. Teman-teman, sahabat serta mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat yang

telah memberikan masukan dan semangat dalam penulisan skripsi ini.

Terima kasih dan sumbangan buah pikirannya sehingga penulis dapat

menyelesaikan proposal skripsi ini. Semoga kebaikan yang diberikan dan

keikhlasan dalam membimbing dan memberi ilmu pengetahuan kepada penulis

dapat dibalas oleh Yang Maha Esa dan dapat bermanfaat bagi orang banyak.

Akhir kata penulis mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak untuk

kesempurnaan proposal skripsi ini dikemudian hari. Penulis juga mengharapkan

semoga proposal skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan perkembangan

ilmu pengetahuan pada umumnya. Amin Ya Rabbal „Alamin.

Padang, Februari 2018

Penulis

iii

Page 7: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK .................................................................................................................. i

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL ...................................................................................................vi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Teori ................................................................................................... 6

1. Petani ........................................................................................................ 6

2. Jagung ....................................................................................................... 7

3. Biaya produksi ......................................................................................... 8

4. Pendapatan ............................................................................................... 12

5. Keuntungan /laba ................................................................................... 14

6. R/C Ratio ................................................................................................. 16

7. Motivasi ................................................................................................... 17

B. Penelitian Relevan ........................................................................................ 20

C. Kerangka Konseptual ................................................................................... 21

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................................. 23

B. Populasi Dan Sampel ................................................................................... 23

C. Devenisi Operasional Variabel Dan Indikator ........................................ 24

iv

Page 8: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

D. Jenis Data, Teknik Pengumpulan Data Dan Sumber Data ................... 26

E. Teknik Analisa Data ..................................................................................... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian ..................................................................... 31

B. Hasil Penelitian.............................................................................................. 34

C. Pembahasan .................................................................................................... 43

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................... 48

B. Saran ................................................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

v

Page 9: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

DAFTAR TABEL

Halaman

1. Populasi Jumlah Petani Jagung di Jorong Batng Biyu di

Nagari LingkuangAua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman

Barat ........................................................................................................... 24

2. Sampel responden petani jagung .......................................................... 24

3. Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan dan Alat

Pengumpulan data ................................................................................... 27

4. Biaya eksplisit (TCe) Yang di keluarkan petani jagung di

Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang Aua Kecamatan

Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. (Rp)

34

5. Biaya Implisit (TCi) yang dikeluarkan Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat

(Rp) ........................................................................................................... 35

6. Biaya hasil panen jagung satu kali periode di Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat ........................................................................................................... 36

vi

Page 10: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1. Kerangka konseptual ............................................................................................ 22

2. Dokumen penelitian 5 Februari 2018, wawancara dengan bapak TS ........ 39

3. Dokumen penelitian 6 Februari 2018, wawancara dengan bapak SP ........ 40

4. Dokumen penelitian 3 Februari 2018, lahan jagung di Jorong

Batang Biyu ........................................................................................................... 57

5. Dokumen penelitian 3 Februari 2018, kondisi lahan jagung di Jorong

Batang Biyu ........................................................................................................... 57

6. Dokumen penelitian 5 Februari 2018, wawancara dengan Bapak MN ..... 58

7. Dokumen penelitian 5 Februari 2018, wawancara dengan Bapak WR.. 58

8. Dokumen penelitian 6 Februari 2018, wawancara dengan Bapak KN... 59

9. Dokumen penelitian 6 Februari 2018, wawancara dengan Bapak SR... . 59

vii

Page 11: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Instrumen Penelitian ............................................................................................... 50

2. Pedoman Wawancara ............................................................................................55

3. Tabulasi Data Biaya Eksplisit ..............................................................................60

4. Tabulasi Data Biaya Implisit ................................................................................. 62

5. Tabulasi Data penelitian ......................................................................................... 64

6. Reduksi Data ............................................................................................................. 66

7. Display Data .............................................................................................................. 67

8. Verifikasi Data .......................................................................................................... 69

9. Peta Administrasi Penelitian .................................................................................. 70

10. Peta Lokasi Penelitian ........................................................................................... 71

11. Surat Izin Penelitian .............................................................................................. 72

viii

Page 12: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian

sebagai mata pencaharian utama penduduk, maupun sebagai penopang

pembangunan. Sektor pertanian merupakan penopang perekonomian indonesia,

karena pertanian memberikan porsi yang cukup besar dalam memberikan

sumbangan untuk pendapatan negara, sebagai pasar yang potensial bagi

produk-produk dalam negeri baik untuk barang produksi maupun barang

konsumsi, terutama produk yang dihasilkan oleh subsektor tanaman pangan.

Kabupaten Pasaman Barat adalah salah satu kabupaten di Sumatera Barat,

daerah ini dibentuk dari hasil pemekaran Kabupaten Pasaman. Berdasarkan UU

No 38 Tahun 2003, dengan ibu kota Simpang Ampek, potensi terbesar

Pasaman Barat terletak pada sektor perkebunan (kelapa sawit, jeruk, salak,

kopi,dan cocoa) dan sektor pertanian salah satunya jagung. BPS Provinsi

Sumatera Barat (2010)

Produk jagung pipilan wilayah ini dimanfaatkan sebagai pakan ternak oleh

peternak di Pasaman Barat, Riau dan Jambi. Tanaman jagung yang ditanam di

area seluas ±10.000 ha, per ha bisa menghasilkan 6-7 ton jagung pipilan.

Bahkan kini Kabupaten Pasaman Barat berpeluang menjadi Kabupaten jagung

seperti yang diraih Provinsi Gorontalo. Gorontalo dikenal oleh masyarakat luas

sebagai Provinsi Jagung, tapi bukan tidak mungkin, Pasaman Barat akan

dikenal sebagai Kabupaten Jagung. Alasannya, Pasaman Barat termasuk salah

1

Page 13: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

2

satu daerah sentra jagung yang mempunyai luas area pertanaman jagung seluas

20.000 ha per tahun. BPS Provinsi Sumatera Barat (2010)

Jagung merupakan salah satu komoditas utama tanaman pangan, yang

mempunyai peranan strategis dalam pembangunan pertanian dan

perekonomian Nasional khususnya Kabupaten Pasaman Barat. Komoditas

mempunyai fungsi multiguna, baik untuk konsumsi langsung maupun sebagai

bahan baku utama industri pakan serta industri pangan. Pentingnya peranan

komoditi jagung terhadap perekonomian nasional khususnya kabupaten

Pasaman Barat yang telah menempatkan jagung sebagai kontributor terbesar

kedua terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) setelah padi dalam subsektor

tanaman pangan.

Hampir seluruh bagian dari tanaman jagung mempunyai potensi nilai

ekonomi, jagung pipilan sebagai produk utamanya merupakan bahan baku

utama industri pakan, selain dapat dikonsumsi langsung dan sebagai bahan

baku industri pangan, daun, batang, kelobot dan tongkolnya dapat dipakai

sebagai pakan ternak dan pemanfaatan lainnya, demikian juga halnya dengan

bagian lainnya jika dikelola dengan baik berpotensi mempunyai nilai ekonomi

yang cukup menarik.

Secara umum topografi daerah Kabupaten Pasaman Barat adalah datar

dan sedikit bergelombang, sedangkan daerah bukit dan bergunung hanya

terdapat di Kecamatan Talamau dan Gunung Tuleh. Ketinggian daerah

bervariasi dari 0 sampai 913 meter diatas permukaan laut. Wilayah datar

dengan kemiringan 0-3%, datar bergelombang dengan kemiringan 3-8%,

Page 14: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

3

berombak dan bergelombang dengan kemiringan lereng 8%-15% serta wilayah

bukit bergunung dengan kemiringan lereng diatas 11-15%. BPS Provinsi

Sumatera Barat (2010)

Nagari Lingkuang Aua merupakan salah satu Nagari yang berada di

Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Dimana Nagari Lingkuang

Aua memiliki Topografi relatif datar serta mempunyai iklim yang cocok untuk

budidaya tanaman jagung. Geomorfologi di Nagari Lingkuang Aua didominasi

lahan perkebunan ini tidak terlepas adanya aliran sungai untuk daerah yang

memungkinkan tanahnya subur untuk dikelola menjadi lahan perkebunan.

Di pasaman barat keadaan tanah yang cukup datar dan sedikit

bergelombang sangat cocok untuk ditanami berbagai macam perkebunan dan

pertanian. Salah satunya jagung dimana selain sawit pasaman barat juga

terkenal dengan tanaman jagung. Berdasarkan wawancara dengan salah

seorang petani yang ada di Jorong Batang Biyu jagung sangat cocok untuk

ditanami di pasaman barat, karena tanah nya yang relatif datar dan sedikit

bergelombang dan pertanian ini tidak terlepas dari aliran sungai dan membantu

untuk tanaman jagung.

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik

melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pendapatan Petani Jagung

Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat”.

Page 15: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

4

B. Rumusan Masalah

Dari uraian yang telah dikemukakan di atas, maka yang menjadi rumusan

masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Berapa biaya produksi jagung dalam satu periode penanaman Jorong Batang

Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman

Barat?

2. Berapa keuntungan/laba petani jagung dalam satu periode penanaman

Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat?

3. Berapa R/C Ratio petani jagung dalam satu kali periode penanaman di

Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat?

4. Motivasi petani dalam menanam jagung Jorong Batang Biyu Nagari di

Lingkuag Aua kecamatan Pasaman Barat Kabupaten Pasaman Barat?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka secara umum tujuan

penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: Analisis pendapatan petani

jagung Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat. Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan

untuk mendeskripsikan dan menganalisa data tentang:

1. Besarnya Biaya produksi petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Page 16: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

5

2. Keuntungan petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua

Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

3. R/C Ratio petani Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan

Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

4. Motivasi petani dalam menanam jagung Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah dan tujuan penelitian, maka kegunaan

penelitian adalah sebagai berikut:

1. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana kependidikan

srata satu (S1) pada program studi pendidikan geografi STKIP PGRI

Sumatera Barat.

2. Sebagai informasi atau tambahan bagi petani jagung Jorong Batang Biyu di

Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

3. Sebagai wawasan pengetahuan pendapatan petani jagung Jorong Batang

Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman

Barat.

Page 17: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

6

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Kajian Teori

1. Petani

Menurut Mubyarto (2000:23) pertanian dalam arti luas mencakup

pertanian rakyat atau pertanian dalam arti sempit disebut perkebunan

(termasuk didalamnya perkebunan rakyat dan perkebunan besar). Indonesia

masih merupakan negara pertanian, artinya pertanian memegang peranann

penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan

dari banyaknya penduduk yang hidup atau bekerja pada sektor pertanian dari

produk nasional yang berasal dari pertanian.

Petani adalah membandingkan antara hasil yang diharapkan diterima pada

hasil panen (penerimaan/revenue) dengan biaya (cost) yang harus

dikeluarkannya. Hasil yang diperoleh pada saat panen disebut produksi dan

biaya yang dikeluarkan disebut biaya produksi. Pengertian petani dapat

didefenisikan sebagai pekerjaan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri,

atau suumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya guna

memenuhi kebutuhan hidup dengan menggunakan peralatan yang bersifat

tradisional dan modern.

Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia

yang termasuk didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan

juga kehutanan. Petani dalam pengertian yang luas mencakup semua usaha

kegiatan yang melibatkan pemanfaatan makhluk hidup (termasuk tanaman,

6

Page 18: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

7

hewan dan mikroba) untuk kepentingan manusia. Dalam arti sempit, petani

juga dapat diartikan sebagai kegiatan pemanfaatan sebidang lahan untuk

membudidayakan jenis tanaman tertentu, terutama yang bersifat semusim.

Menurut Wahyudin (2005:93) golongan petani dibagi menjadi tiga bagian

yaitu:

a. Petani kaya: petani yang memiliki luas lahan 2,5 ha lebih.

b. Petani sedang: petani yang memiliki luas lahan 1 sampai 2,5 ha.

c. Petani miskin: petani yang memiliki luas lahan kurang dari 1 ha.

2. Jagung

Jagung ( L Zea Mays ) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang

terpenting selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di

Amerika Tengah dan Selatan juga di Indonesia (misalnya Madura dan Nusa

Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai sebagai pangan pokok. Selain

sebagai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagai pakan ternak. Jagung

merupakan tanaman semusim (annual). Salah satu hidupnya diselesaikan

dalam 80-150 hari. Pertama dari siklus merupakan tahap pertumbuhan

vegetatif dan peruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif.

Tanaman jagung adalah tanaman yang memiliki tingkat fotosintesis tinggi.

Jadi sangat memerlukan cahaya matahari. Maka lokasi yang baik untuk

budidaya tanaman jagung adalah areal yang terbuka berupa sawah atau ladang

yang tidak terlindung dari cahaya matahari. Lokasi untuk penanaman jagung

sebaiknya tidak tergenang air, namun memiliki kadar air yang cukup.

Page 19: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

8

3. Biaya produksi

Biaya adalah setiap kegiatan yang dilakukan pada suatu usaha memerlukan

pengorbanan fisik dan non non fisik, baik langsung maupun tidak langsung.

Dalam kegiatan ekonomi setiap kegiatan untuk memperoleh suatu barang atau

jasa diperlukan pengorbanan dari barang atau jasa lain dengan demikian

pengorbanan ini diartikan sebagai modal atau biaya

Menurut Laila (2012) biaya dapat dibedakan menjadi beberapa macam

yaitu:

a. Biaya ekplisit adalah semua biaya yang secara nyata dikeluarkan oleh

petani dalam menyelenggarakan usahatani. Seperti membajak tanah,

biaya pupuk, biaya pemeliharaan dan upah langsung petani.

b. Biaya implisit adalah biaya yang sifatnya hanya diperhitungkan saja

sebagai biaya tidak benar-benar yang dibayar secara nyata oleh petani

seperti transportasi, peyusutan alat.

Produksi adalah mencangkup setiap usaha untuk merubah, mempertinggi

atau mengadakan nilai atas barang dan jasa produksi suata barang sehingga

barang dan jasa dapat berguna bagi manusia (Saputra dalam Agusti, 2013).

Produksi dapat diartikan sebagai suatu aktifitas dalam perusahaan industri

berupa penciptaan nilai tambah dari input menjadi output pada tingkat kualitas

tertentu secara efektif dan efesien sebagai produk dari proses penciptaan nilai

tambah itu dapat dijual dngan harga yang kompetitif di pasar global (Vincen

Garpesz,1999:5).

Page 20: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

9

Sedangkan menurut Soekartawi (1994:15) mengemukakan bahwa fungsi

produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) variabel

penjelas (X) variabel yang dijelaskan biasanya berupa output dan variabel yang

menjelaskan biasanya berupa input, dengan fungsi produksi maka peneliti bisa

mengetahui hubungan antara faktor produksi dan produksi secara langsung dan

hubungan tersebut dapat lebih mudah dimengerti. Selain itu dengan fungsi

produksi, maka peneliti dapat mengetahui antara variabel penjelas

a. Faktor- faktor produksi

Pengertian faktor produksi merupakan barang atau jasa- jasa yang

disediakan oleh alam atau ciptaan manusia yang digunakan untuk

menghasilkan berbagai barang dan jasa lain yang diperlukan manusia. Faktor

produksi dalam usaha pertanian mencakup tanah/lahan, modal, tenaga kerja

(Moehar Daniel,2002:20).

Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dibedakan menjadi dua

kelompok, yaitu:

a. Faktor biologi, seperti luas lahan, bibit, pupuk, obat-obatan, dan

sebagainya.

b. Faktor sosial ekonomi seperti biaya produksi, harga, tenaga kerja, tingkat

pendidikan, tingkat pendapatan, risiko, dan sebagainya.

Proses produksi untuk menghasilkan produk dibutuhkan sejumlah faktor

produksi tertentu. Misalnya untuk menghasilkan jagung dibutuhkan lahan,

modal, benih, pupuk, dan tenaga kerja. Proses produksi menuntut seorang

pengusaha mampu menganalisa teknologi tertentu dan mengkombinasikan

Page 21: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

10

berbagai macam faktor produksi untuk menghasilkan sejumlah produk tertentu

seefisien mungkin.

1. Lahan pertanian

Lahan pertanian diartikan sebagai tanah yang disiapkan untuk diusahakan

usahatani misalnya sawah, legal dan pekarangan. Sedangkan tanah pertanian

adalah tanah yang belum tentu diusahakan dengan usaha pertanian. Ukuran

luas lahan secara tradisional perlu dipahami agar dapat ditransformasikan

keukuran luas lahan yang dinyatakan dengan hektar.

2. Modal

Modal dalam arti luas dan umum adalah modal petani secara

keseluruhan, dengan mmasukkan semua sumber ekonomi termasuk tanah

diluar tenaga kerja. Dalam proses produksi pertanian, modal dibedakan

menjadi dua macam, yaitu modal tidak bergerak ( biasanya disebut modal

tetap). Faktor produksi seperti tanah bangunan dan mesin-mesin sering

dimasukkan dalam kategori modal tetap. Sebaliknya modal tidak tetapatau

modal variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produk dan habis

dalam satu kali proses produksi, misalnya biaya produksi untuk membeli benih,

pupuk, obat-obatan atau yang dibayarkan untuk pembayaran tenaga kerja

(Soekartawi,2005).

3. Benih

Benih jagung secara teori dapat diartikan biji tanaman jagung yang

digunakan untuk tujuan bertanam jagung. Benih jagung secara umum

dibedakan menjadi 2 macam yaitu benih jagung unggulan dan benih jagung

Page 22: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

11

lokal. Benih jagung unggul adalah benih jagung yang mempunyai sifat-sifat

yang lebih atau unggul dari varietas sejenisnya. Benih jagung lokal adalah hasil

pertanaman spesifik lokasi, tidak merupakan benih hibrida dan impor.

4. Pupuk

Pada dasarnya pupuk sangatlah bermanfaat dalam mempertahankan

kandungan unsur hara yang ada didalam tanah serta memperbaiki atau

menyediakan kandungan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia

ditanah untuk mendukung petumbuhan tanaman. Manfaat utama dari pupuk

yang berkaitan dengan sifat fisika tanah yaitu memperbaiki struktur tanah dari

padat menjadi gembur.

Pemberian pupuk organik terutama dapat memperbaiki strutur tanah dengan

menyediakan ruang pada tanah untuk udara dan air. Selain menyediakan unsur

hara, pemupukan juga membantu mencegah kehilangan unsur hara yang cepat

hilang seperti N,P,K yang mudah hilang dengan penguapan.

5. Tenaga kerja

Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang perlu

diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja

dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi kualitas dan macam tenaga kerja

perlu diperhatikan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada faktor produksi tenaga kerja

menurut (Soekartawi,2005):

1. Tersedianya tenaga kerja

2. Kualitas tenaga kerja

Page 23: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

12

3. Jenis kelamin

4. Pendapatan

Secara umum pengertian pendapatan menurut Hull dan Helman (2013:11)

menyatakan “bahwa pendapatan adalah gambaran yang lebih tepat tentang

posisi ekonomi keluarga yang merupakan jumlah keseluruhan pendapatan atau

kekayaan keluarga (termasuk semua barang dan hewan pemeliharaan) dipakai

untuk membagi kedalam tiga kelompok pendapatan yaitu: a) pendapatan

rendah, b) pendapatan sedang, dan c) pendapatan tinggi”.

Menurut ikatan akuntansi Indonesia (1999: PSAK No.23, 3) menyatakan

bahwa pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul

dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu

mengakibatkan kenaikan ekuitas (modal), yang tidak berasal dari kontribusi

penanam modal (Nafarin, 2007:54). Sedangkan untuk perusahaan dagang,

pendapatan adalah hasil penjualan barang dagang (Kuswardi,2008:40).

Pendapatan timbul karena terjadi transaksi jual beli barang antar pihak

produksi dengan pihak pembeli, baik transaksi itu dilakukan secara tunai,

kredit, atau sebagian kredit dan sebagian tunai. Selama barang sudah

diserahkan oleh pihak penjual kepada pihak pembeli, hasil penjualan tersebut

sudah harus dicatat sebagai pendapatan dalam perhitungan laba/rugi.

Soeharjo dan Patong dalam Depritos (2012:50) menyatakan bahwa

pendapatan adalah balas jasa dari kerjasama faktor-faktor produksi lahan,

tenaga kerja, modal, dan jasa pengelolaan. Pendapatan usahatani tidak hanya

berasal dari kegiatan produksi saja tetapi dapat juga diperoleh dari hasil

Page 24: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

13

menyewakan atau menjual unsur-unsur produksi, misalnya menjual kelebihan

alat-alat produksi, menyewakan lahan dan lain sebagainya.

Pendapatan pada dasarnya dibedakan menjadi dua jenis yaitu pendapatan

bersih dan pendapatan kotor. Pengertian pendapatan kotor adalah pendapatan

yang berasal dari penjualan hasil produksi yaitu dengan cara harga jual

dikalikan hasil produksi usaha. Sementara pendapatan bersih adalah

penerimaan yang berasal dari penjualan hasil produksi setelah dikurangi

dengan biaya total usaha.

Menurut Zaini (2010) pendapatan adalah hasil kali antara jumlah produksi

dengan harga jual ditingkat petani, besar kecilnya pendapatan dipengaruhi

jumlah produksi. Responden yang memiliki produksi tinggi akan mendapatkan

pendapatan yang besar dan sebaliknya untuk jumlah produksi yang rendah

maka pendapatan yang diterimapun akan lebih kecil.

Pendapatan dibidang pertanian adalah produksi yang dinyatakan dalam

bentuk uang tunai sebelum dikurangi dengan biaya pengeluaran selama

kegiatan usaha tani tersebut (Daniel,2002). Sedangkan menurut Soeharto

(2009), penerimaan adalah harga dikalikan dengan jumlah yang dijual.

Pendapatan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah

output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh

perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya. Macam-macam pendapatan,

a) pendapatan total yaitu jumlah seluruh pendapatan perusahaan dari hasil

penjualan sejumlah produk/barang yang dihasilkan, b) pendapatan rata-rata

yaitu penerimaan perunit produk yang terjual, c) penerimaanmarginal yaitu

Page 25: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

14

penerimaan tambahan dari adanya tambahan perunit produk yang terjual

(Ramboyz,2013).

Jadi pendapatan adalah pencapaian seseorang yang didapatkan dari suatu

usaha ataupun pekerjaan yang dilakukan seseorang, demi mendapatkan upah,

laba ataupun keuntungan baik itu berupa barang maupun jasa dalam memenuhi

kebutuhan.

5. Keuntungan/laba

Menurut Laila (2012), keuntungan atau laba adalah selisih antara

penerimaan dengan biaya total yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali

musim tanam (biaya ekplisit dan implisit). Sedangkan menurut yani (2013),

didefenisikan dengan dua cara yaitu laba dalam ilmu ekonomi murni

didefinisikan sebagai peningkatan kekayaan seorang investor sebagai hasil

penanam modalnya, setelah dikurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan

penanaman modal tersebut (termasuk didalamnya, biaya kesempatan).

Sementara itu, laba dalam akuntansi didefinisikan sebagai selisih antara harga

penjualan dengan biaya-biaya produksi. Perbedaan di antara keduanya adalah

dalam hal pendefenisian biaya.

Menurut Horngren (1997), bahwa laba merupakan kelebihan total

pendapatan dibandingkan total bebannya. Laba disebut juga pendapatan bersih

atau net earnings. Sedangkan menurut Hansen dan Mowen (2001). Bahwa laba

atau laba bersih adalah laba operasi dikurang pajak, biaya bunga, biaya riset,

dan pengembangan. Laba bersih disajikan dalam laporan rugi laba dengan

menyandingkan antara pendapatan dengan biaya.

Page 26: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

15

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa laba berasal dari semua

transaksi atau kejadian yang terjadi pada badan usaha dan akan mempengaruhi

kegiatan perusahaan pada periode tertentu dan laba di dapat dari selisih antara

pendapatan dengan beban, apabila pendapatan lebih besar dari pada beban

maka perusahaan akan mendapatkan laba apabila terjadi sebaliknya maka

perusahaan mendapatkan rugi (Yani, 2013).

Unsur-unsur laba dapat dibedakan menjadi:

a. Pendapatan

Pendapatan merupakan suatu hasil dari apa yang dikerjakan oleh

seseorang.

b. Beban

Beban merupakan hal yang dikeluarkan atau apa yang harus

dipertanggung jawabkan seseorang untuk mendapatkan sebuah hasil yang

diharapkan.

c. Biaya

Biaya adalah sesuatu yang harus dikorbankan dalam suatu bisnis atau

usaha. Dalam hal ini biaya dapat diartikan sebagai hal yang harus menjadi

kas dalam suatu bisnis.

d. Penghasilan

Penghasilan adalah hasil akhir dari bisnis.

Page 27: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

16

6. R/C Ratio

Menurut Kasmir (2008) “rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

membagi satu angka dengan angka lainnya”.

Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen

laindalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada dalam diantara

laporan keuangan. Kemudian angka yang diperbandingkan dapat angka-angka

dalam satu periode maupun beberapa periode.

Menurut Irawati (2005:22) “rasio keuangan merupakan teknik analisis

dalam bidang manajemen yang dimanfaatkan sebagai alat ukur kondisi

keuangan suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan

membandingkan dua buah variabel yang diambil dari laporan keuangan

perusahaan, baik daftar neraca maupun laba/rugi”.

R/C ratio adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan biaya-

biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga menghasilkan produk.

Usaha pertanian akan menguntungkan apabila nilai R/C>1, semakin besar nilai

R/C maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh dari usaha

tersebut.

R/C= menurut Rahardjo (2007:104) rasio keuangan perusahaan

diklasifikasikan menjadi lima bagian yaitu:

1) Rasio Likuiditas (liquidity ratios), yang menunjukkan kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek.

Page 28: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

17

2) Rasio Solvabilitas (leverage atau solvency ratios), yang menunjukkan

kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

3) Rasio Aktivitas (activity ratios), yang menunjukkan tingkat efektifitas

penggunaan aktiva atau atau kekayaan perusahaan.

4) Rasio Profitabilitas dan Rentabilitas (profitability ratios), yang

menunjukkan tingkat inflasi atau perolehan (keuntungan) dibandingkan

penjualan atau aktiva.

5) Rasio Investasi (investment ratios), yang menunjukkan rasio investasi

dalam surat berharga atau efek, khususnya saham dan obligasi.

7. Motivasi

1. Motivasi

Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai

kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan individu

tersebut bertindak atau berbuat. Motif dapat dijadikan menjadi tiga macam,

yaitu:

a. Motif Biogenitas

Adalah motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme

demi kelanjutan hidupnya.

b. Motif Sosiogenitas

Adalah motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan

kebudayaan tempat orang tersebut tinggal.

Page 29: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

18

c. Motif Teologis

Adalah manusia sebagai makhluk yang berkebutuhan, sehingga ada

interaksi antara manusia dengan Tuhannya-Nya

Dengan demikian motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri

seseorang untuk berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik

dalam memenuhi kebutuhannya (Uno,2007).

Kata motif diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk

melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam

dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi

mencapai suatu tujuan. Motivasi dapat dipandang sebagai perubahan energi

dalam diri seseorang yang ditandai munculnya feeling, dab didahului dengan

tanggapan terhadap adanya tujuan (Sadirman, 2004:73).

Donal dalam Sadirman (2004:74) motivasi dirangsang karena adanya

tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu

aksi, yakni tujuan motivasi memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi

kemunculannya karena terangsang atau terdorong oleh adanya unsur lain,

dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan, maka

dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai suatu yang kompleks. Motivasi

akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri

manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan

dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu.

Malthis (2006:114) motivasi adalah keinginan dalam diri seseorang yang

menyebabkan orang tersebut bertindak. biasanya orang bertindak karena suatu

Page 30: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

19

alasan untuk mencapai tujuan. Memahami motivasi sangatlah penting karena

kinerjanya, reaksi terhadap kompensasi dan persoalan sumber daya manusia

yang lain dipengaruhi dan mempengaruhi motivasi. Pendekatan untuk

memahami motivasi berbeda-beda, karena teori yang berbeda mengembangkan

pandangan dan model mereka sendiri. Teori motivasi manusia yang

dikembangkan oleh Maslow dalam Malthis (2006:116) mengelompokkan

kebutuhan manusia menjadi lima kategori yang naik dalam urutan tertentu.

Sebelum kebutuhan mendasar terpenuhi, seseorang tidak akan berusaha untuk

memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi. kebutuhan dan kebersamaan dan kasih

sayang, serta kebutuhan akan aktualisasi diri.

Adapun faktor yang mempengaruhi motivasi adanya tujuan dan keinginan

yang saling berkaitan.

2. faktor yang mempengaruhi Motivasi.

a. Karena tuntutan ekonomi sehingga setiap orang harus bekerja

untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

b. Kondisi lingkungan, lingkungan yang mendukung membuat petani

termotivasi untuk mengembangkan usaha taninya, petani yakin

dengan lingkungan yang ada produksi jagung dapat terus

meningkat dan mendapatkan keuntungan yang besar.

c. Adanya harapan yang tinggi akan hasil yang diperoleh, sehingga

petani terus bekerja dengan harapan kehidupan dan pendapatannya

dapat terus bertambah.

Page 31: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

20

d. Pengetahuan dan pengalaman dibidang bididaya jagung yang sudah

turun temurun.

B. Penelitian yang Relevan

Kajian penelitian yang relevan ini merupakan bagian yang menguraikan

tentang beberapa hasil yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Di

bawah ini akan dikemukakan hasil-hasil studi yang di rasa perlu dan relevan

dengan penelitian penulisan antara lain:

Depritos (2012), menjelaskan dalam skripsinya “analisis pendapatan

tanaman hias di lubuk minturun, rata-rata usaha tani tanaman hias di kelurahan

lubuk minturun koto tangah nilai perbandingan antara penerimaan dan

pengeluaran usahatani tanaman hias adalah sebesar 2.02 berarti usaha tanaman

hias di kelurahan lubuk minturun sungai lareh kecamatan koto tangah kota

padang efesien.

Eka, (2012), menjelaskan dalam skripsinya “ pendapatan rata-rata tenaga

kerja pada industi batik tanah liek (tanah liat) di Jorong Teluk Sikai Nagari

Sungai Duo. Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya adalah kecil dari

UMR yaitu sebanyak Rp 1.800.725 dengan total penerimaan setiap tenaga

kerja Rp 447.004 perhelai kain setiap satu kali periode produksi batik.

Menurut Vevi Yas‟a Tanjung (2012) tentang studi budidaya tanaman

jagung di kenagarian Tarung-tarung kecamatan Rao Kabupaten Pasaman

menyatakan pembudidayaan tanaman jagung ditinjau dari cara pengolahan

lahan, cara pemilihan benih, cara penanaman, cara pemupukan, dan cara

pemeeliharaan.

Page 32: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

21

Ni Kadek Arifini (2013), menjelaskan dalam skripsinya “ analisis

pendapatan pengrajin perak di Desa Kemasan Kabupaten Klungkung”.

Berdasarkan hasil uji secara serempak menunjukkan bahwa jumlah produk,

jam kerja dan pengalaman kerja secara serempak berpengaruh signifikan

terhadap pendapatan pengrajin perak di Desa Kamasan Kabupaten Klungkung.

Di tunjukkan dengan nilai adjurted R savare sebesar 0,567 persen yang berarti

bahwa pendapatan pengrajin perak di Desa Kamasan Kabupaten Klungkung di

pengaruhi jumlah produk, jam kerja dan pengalaman kerja sebesar 56,7 persen

dan sisanya sebesar 43,3 persen dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di

masukkan dalam model penelitian ini.

Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya yang telah dilakukan, penulis

disini lebih menekankan pada biaya produksi, keuntungan/laba, R/C Ratio

(perbandingan) serta motivasi petani dalam menanam jagung di Jorong Batang

Biyu Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

C. Kerangka Konseptual

Petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari lingkuang Aua Kecamatan

Pasaman adalah usaha pertanian yang dilakukan oleh sebagian besar

masyarakat. petani jagung ini menyebar merata di seluruh kampung . usaha

pertanian jagung ini merupakan mata pencaharian sampingan yang berprofesi

sebagai petani dan selama ini menopang kehidupan ekonomi masyarakat

Nagari Lingkuang Aua. Panen jagung ini umumnya 2 sampai 3 kali dalam 1

tahun, sehingga petani mendapatkan hasil dari jagung sebanyak 2 sampai 3 kali

dalam 1 tahun.

Page 33: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

22

Dalam hal ini penulis akan menganalisis pendapatan dan keuntungan petani

jagung Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua. Pendapatan usaha

jagung berasal dari hasil penjualan jagung sebanyak 1 kali penanaman (1 kali

periode) dan hasil produksi tersebut yang telah selesai diolah dan dijual kepada

pedagang (toke), hasil penjualan ini berupa penerimaan petani jagung ,

selanjutnya penerimaan ini dikurangi dengan berbagai biaya usaha pertanian

jagung, yaitu biaya bibit, biaya perawatan dan biaya panen. Setelah

menghitung seluruh pengeluaran dan penerimaan, maka petani lingkuang aua

baru mendapatkan keuntungan dari petani jagung. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada kerangka konseptual ini.

Biaya Produksi

Laba/rugi

Analisis pendapatan

petani jagung

R/C Ratio

(perbandingan)

Motivasi masyarakat

Gambar 1: Kerangka Konseptual

Page 34: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

23

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk kedalam penelitian “ kuantilatif (metode gabungan)

“ yaitu didalam penelitian kualitatif konsep dan kategorilah, bukan kejadian

atau frekuensinya, yang dipersoalkan. Dengan kata lain, penelitian kualitatif

tidak meneliti suatu lahan kosong tetapi ia menggalinya (Mc.Cracken,

1998,hal.17)

Sementara metode kuantitatif berhubungan induksi enumeratif (induksi

yang ditarik atas dasar perhitungan). Salah satu tujuan utamanya adalah

menemukan berapa banyak dan jenis manusia apa saja dalam populasi umum

dan populasi induk yang mempunyai karakteritik khusus yang ditemukan ada

dalam populasi sampel.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto:2006:130)

“populasi juga sering diartikan seluruh data yang menjadi perhatian dalam

suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. (Margono,2009:118).

Populasi penelitian ini adalah semua masyarakat yang ada di Jorong Batang

Biyu Dengan jumlah 660 KK dan jumlah petani jagung dari 660 KK tersebut

adalah 60 KK. (Kantor Wali Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat, 2017).

23

Page 35: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

24

2. Sampel Responden Penelitian,

Sampel penelitian ini adalah di Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang

Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Pengambilan sampel

dengan mengguanakan metode Total Sampling dengan jumlah petani jagung

sebanyak 60 KK. (Sumber pengolahan data sekunder, 2017).

C. Defenisi Operasional Variabel dan Indikator

Variabel dalam penelitian ini adalah (1) biaya produksi, (2) untung/laba,

(3) R/C Ratio, dan (4) motivasi petani.

1. Pembiayaan usaha tani

Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam

rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai

pengurang penghasilan (Supriyano, 2006;16).

a. Biaya ekplisit adalah biaya yang secara ekonomis harus ikut diperhitungkan

sebagai biaya produksi, meskipun tidak dibayar dalam bentuk uang

misalnya, upah tenaga kerja sendiri, bunga atas modal sendiri.

b. Biaya implisit adalah semua pengeluaran uang yang digunakan untuk

membayar faktor produksi, bahan-bahan dan transportasi.

2. Keuntungan/laba

adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan usaha

untuk memperoleh pendapatan tersebut selama periode tertentu

(Soemarso,2004).

Page 36: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

25

Indikator:

a. .Pendapatan

b. Beban

c. Biaya

d. Penghasilan

3. R/C Ratio

Adalah nilai perbandingan antara penerimaan dan pengeluaran usaha tani

Indikator:

a. Penerimaan usaha tani jagung

b. Pengeluaran usaha tani jagung

4. Motivasi .

Adalah suatu keadaan atau kondisi yang mendorong, merangsang atau

menggerakkan seseorang untuk melakukan sesuatu atau kegiatan yang

dilakukannya sehingga ia dapat mencapai tujuannya.

a. Kendala dalam usaha tani jagung

b. Upaya peningkatan hasil produksi jagung

d. Jenis, Sumber, Teknik Pengumpulan, dan Alat Pengumpulan Data

1. Jenis Data

Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai maka data yang hendak

dikumpulkan adalah data sekunder dan data primer. Data sekunder adalah data

yang akan diperoleh dari kantor Wali Nagari. Kemudian data primer yang akan

dikumpulkan adalah data yang bersangkutan dengan analisis pendapatan petani

Page 37: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

26

jagung di Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat.

2. Sumber Data

Sebagai sumber dalam pengumpulan data maka untuk data primer

dikumpulkan dari responden dilapangan, sedangkan data sekundernya

diperoleh dari kantor Wali Nagari, dan instrumen lain yang dianggap

mempunyai data yang relevan.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

wawancara terbimbing melalui penyebaran angket dengan sampel responden

yaitu dengan menggunakan daftar pertanyaan, sedangkan data sekunder didapat

melalui wawancara, observasi dan pencatatan dengan pejabat setempat.

4. Alat Pengumpulan Data

Data primer dikumpulkan melalui wawancara terbimbing dengan responden

melalui daftar pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya, sedangkan data

sekunder diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan pencatatan.

Untuk lebih jelasnya mengenai data, sumber data dan teknik pengumpulan

data dan alat pengumpulan data dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 38: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

27

Tabel III. 1 Jenis Data, Sumber Data, Teknik Pengumpulan dan

Alat Pengumpulan Data

Teknik Alat

No Jenis Data Sumber Data Pengumpulan Pengmpulan

Data Data

1 Data sekunder kantor wali Observasi, Pencatatan a. keadaan nagari wawancara,dan

lingkungan pencatatan

geografis

daerah

pnelitian

b. jumlah

penduduk

petani

2 Data primer: Responden Angket, Kuesioner a. biaya wawancaradan

produksi pencatatan

b.

keuntungan/laba

e. Teknik Analisa Data

Untuk mengetahui tujuan penelitian yang pertama menggunakan analisis

finansial dengan cara data yang diperoleh dari responden yang berpedoman

dengan pertanyaan atau kuesioner dikumpulkan kemudian ditabulasi dan

dianalisis, yang kedua mengunakan analisis finansial dengan cara data yang

diperoleh dianalisis secara tabulasi yang meliputi biaya produksi dan

keuntungan usahatani jagung.

1. Biaya

Menurut Kasim (2004) untuk menghitung biaya digunakan rumus

yaitu:

TC = Tce + TCi

Page 39: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

28

Dimana:

TC = Biaya total usahatani dalam periode usahatani

Tce= besarnya biaya yang berupa biaya ekplisit (explicit costs) (Rp)

TCi= Besarnya biaya yang berupa implisit (implicit costs) (Rp)

2. Keuntungan/Laba

Menurut Kasim (2004) untuk menghitung keuntungan/laba digunakan

rumus:

=TR - TC

Dimana:

= keuntungan atau laba

TR=penerimaan total (Rp)

TC=biaya total (Rp)

3. R/C Ratio

R/C Ratio merupakan perbandingan antara penerimaan (revenue) dan

biaya (cost), menurut Rahim dan Hastuti (2007) yaitu

R/C ratio=

Dimana:

R/C ratio=Revenue cost ratio

TR=total revenue (total pendapatan) (Rp)

TC= total production cost (total biaya produksi ) (Rp)

Page 40: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

29

4. Motivasi

a. Reduksi data

Reduksi data adalah proses seleksi, pengfokusan, penyederhanaan dan

abtraksi. Reduksi data dapat dilakukan dengan seleksi, membuat ringkasan

atau uraian singkat. Memfokuskan dan mengabstraksikan data mentah

menjadi informasi yang bermakna.

b. Penyajian data (display data)

Proses penampilan data sederhana berbentuk naratif. Dalam penyajian

data berwujud kesimpulan informasi yang tersusun sehingga memberikan

penarikan kesimpulan. Penyajian data dilakukan agar sajian data tidak

menyimpang dari pokok permasalahan.

c. Pengambilan kesimpulan dan verifikasi

Langkah terakhir yang ditempuh dalam menganalisis data adalah dengan

pengambian kesimpulan atau verifikasi yaitu usaha untuk mencari atau

memahami makna. Pengambilan kesimpulan yang dimaksud adalah dalam

tahap ini adalah memaknai data yang terkumpul. Kesimpulan perlu dibuat

dalam bentuk pernyataan singkat dan mudah dipahami dan mengacu pada

pokok permasalahan yang diteliti.

Page 41: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

30

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Wilayah Penelitian

Wilayah penelitian ini terletak di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan

Pasaman Barat. Kondisi Nagari Lingkuang Aua pada umumnya sama dengan

Nagari- Nagari yang lain yang ada di wilayah Kecamatan Pasaman Kabupaten

Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat termasuk Nagari yang mempunyai

potensi yang lebih rendah.

Secara umum Lingkuang Aua mengalami beberapa kemajuan –

kemajuan baik di Bidang Ekonomi, Bidang Pendidikan, Bidang kesehatan,

Nagari Lingkuang Aua terdiri atas 11 jorong. Dapat dilihat pada tabel dibawah

ini:

Tabel III.2. Nama-nama jorong di Nagari Lingkuang Aua

Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

No Nama Jorong

1 Bandarjo

2 Batang Biyu

3 Kampung Cubadak

4 Jambak

5 Katimaha

6 Pasaman Baru

7 Padang Durian Hijau

8 Rimbo Binuang

9 Rimbo Jandung

10 Simpang Empat

11 Tanjung Pangka Sumber: Kantor Wali Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman

Kabupaten Pasaman Barat.(2017)

30

Page 42: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

31

1. Kondisi Geografis

Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat,

Propinsi Sumatera Barat terletak di sebelah selatan dari ibu kota kabupaten

dengan luas wilayah 223,45 ha.

1. Sebelah Utara : Nagari Aia Gadang dan Nagari Sungai Aua

2. Sebelah Selatan : Nagari Simpang Tigo Koto Baru

3. Sebelah Timur : Nagari Aua Kuniang dan Nagari Sinuruik

4. Sebelah Barat : Nagari Kapa dan Nagari Sasak

E. Topografi

Daerah Kabupaten Pasaman Barat adalah datar dan sedikit

bergelombang, sedangkan daerah bukit dan bergunung hanya terdapat di

Kecamatan Talamau dan Gunung Tuleh. Ketinggian daerah bervariasi dari 0

sampai 913 meter diatas prmukaan laut. Wilayah datar dengan kemiringan 0-

3% datar bergelombang dengan kemiringan 3-8%, berombak dan

bergelombang dengan kemiringan lereng 8%-15% serta wilayah bukit

bergunung dengan kemiringan lereng diatas 11-15%. Nagari Lingkuang Aua

memiliki ketinggian berkisar 40 meter diatas permukaan laut.

F. Iklim

-Curah Hujan

-Banyak Bulan Hujan

-Suhu Udara

-Bentang Wilayah

:210 mm

:3-8 bulan

:28°C s/d 33°C

:Dataran dan Berbukit

Page 43: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

32

G. Keadaan Ekonomi Masyarakat Nagari Lingkuang Aua Kecamatan

Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Keadaan Ekonomi masyarakat Nagari Llingkuang Aua pada saat ini ada

meningkat dibanding dari tahun kebelakang. Karena pihak yang

berkepentingan mencari jalan terobosan untuk meningkatkan tahap

ekonominya. masyarakat dengan demikian untuk upaya selanjutnya agar lebih

meningkat ekonomi masyarakat akan memberdayakan/memanfaatkan potensi

yang ada di Nagari, yang sudah berjalan kurang lebih 10 tahun kebelakang

yaitu diantaranya. Melalui perkebunan sawit dan jagung.

Usaha perkebunan tersebut bisa sedikit membantu dan mendorong kepada

masyarakat kecil dan menengah, dengan adanya kebun tersebut warga

masyarakat Nagari Lingkuang Aua merasa terbantu beban hidupnya, adapun

yang harus dipertahankan bersama dalam pembinaan petani tersebut. Baik

pengelolaan, pemasaran hasil perkebunan itu sendiri maupun para perangkat

pemerintah dan para petani harus saling pengertian dan kerjasama yang

harmonis agar program tersebut berjalan dengan lancar dan baik agar hasilnya

bisa dikembangkan lagi bagi para masyarakat Nagari Lingkuang Aua.

Page 44: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

33

B. Hasil Penelitian

Data yang akan dikemukakan yaitu hasil penelitian yang berkaitan

dengan analisis pendapatan petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat, dapat

dilihat pada hasil penelitian di bawah ini:

1. Biaya Produksi petani jagung di Jorong Batang Biyu Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Tabel 4. Biaya eksplisit (TCe) petani jagung di Nagari Lingkuang Aua

Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. (Rp)

No Biaya No Biaya Eksplisit No Biaya

Eksplisit Eksplisit

(Rp)

1 825000 21 1100000 41 925000

2 850000 22 1000000 42 925000

3 1125000 23 1000000 43 925000

4 1025000 24 1000000 44 1025000

5 875000 25 825000 45 1000000

6 900000 26 1250000 46 850000

7 950000 27 1000000 47 825000

8 800000 28 925000 48 800000

9 800000 29 875000 49 900000

10 850000 30 1100000 50 925000

11 775000 31 900000 51 800000

12 925000 32 900000 52 925000

13 825000 33 825000 53 925000

14 950000 34 1050000 54 925000

15 925000 35 975000 55 850000

16 1025000 36 900000 56 850000

17 1000000 37 775000 57 1750000

18 1750000 38 925000 58 825000

19 1000000 39 900000 59 825000

20 950000 40 1000000 60 900000

Jumlah 57.025.000

Rata –rata 950.416

( Hasil pengolahan data primer, 2018)

Page 45: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

34

Di dapatkan biaya eksplisit (Tce) adalah Rp. = Rp 950.416

Tabel 5. Biaya Implisit (Tci) petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman

Barat (Rp)

No Biaya Implisit No Biaya Implisit No Biaya Implisit

(Rp) (Rp) (Rp)

1 1240000 21 1550000 41 1250000

2 1340000 22 1160000 42 1270000

3 1280000 23 1620000 43 1370000

4 1650000 24 1150000 44 1390000

5 1280000 25 1300000 45 1490000

6 1220000 26 1270000 46 1250000

7 1500000 27 1520000 47 1140000

8 1190000 28 1650000 48 1320000

9 1290000 29 1270000 49 1150000

10 1250000 30 1600000 50 1240000

11 1230000 31 1560000 51 1310000

12 1510000 32 1270000 52 1180000

13 1350000 33 1190000 53 1260000

14 1360000 34 1580000 54 1150000

15 1140000 35 1500000 55 1270000

16 1850000 36 1450000 56 1430000

17 1480000 37 1440000 57 1260000

18 1780000 38 1440000 58 1520000

19 1650000 39 1260000 59 1180000

20 1470000 40 1470000 60 1170000

Jumlah 81.910.000

Rata –rata 1.365.166

( Hasil pengolahan data primer, 2018)

Didapatkan Biaya Implisit (TCi) adalah Rp

= Rp 1.365.166

Page 46: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

35

Tabel 6. Hasil panen jagung Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang

Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

No Penerimaan No penerimaan No Penerimaan

(Rp) (Rp) (Rp)

1 4000000 21 4000000 41 4000000

2 6000000 22 5000000 42 5000000

3 4000000 23 7000000 43 4000000

4 7000000 24 4000000 44 6000000

5 6000000 25 5000000 45 7000000

6 5000000 26 6000000 46 5000000

7 4000000 27 6000000 47 4000000

8 5000000 28 5000000 48 5000000

9 5000000 29 4000000 49 6000000

10 4000000 30 4000000 50 4000000

11 5000000 31 5000000 51 5000000

12 6000000 32 6000000 52 4000000

13 5000000 33 4000000 53 5000000

14 7000000 34 4000000 54 6000000

15 5000000 35 5000000 55 4000000

16 4000000 36 5000000 56 5000000

17 5000000 37 4000000 57 5000000

18 5000000 38 5000000 58 4000000

19 6000000 39 6000000 59 6000000

20 4000000 40 5000000 60 5000000

Jumlah 300.000.000

Rata –rata 5.000.000

Berdasarkan Tabel 4 dan 5 dapat dilihat biaya eksplisit dan biaya

implisit petani jagung, biaya eksplisit dengan rata-rata Rp. 950.416 dan rata-

rata biaya implisit Rp. 1.365.166. untuk menghitung biaya petani petani

jagung di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman

Barat di gunakan rumus sebagai berikut:

TC = Tce + TCi

TC = 950.416 + 1.365.166

= 2.315.582

Page 47: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

36

Maka total biaya petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang

Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat adalah Rp 2.315.582 per

satu kali periode tanam, artinya setipa masing-masing responden dari 60

responden mengeluarkan biaya sebesar Rp 2.315.582 untuk satu kali periode

tanamnya diantaranya biaya benih, pupuk, penanggulangan hama, pestisida ,

biaya telepon, penyusutan alat dan transportasi.

2. Keuntungan /laba yang terdapat di Jorong Batang Biyu Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Total penerimaan petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat adalah Rp.

300.000.000 dan biaya total usahatani di Nagari Lingkuang Aua adalah Rp

2.315.582

Untuk menghitung keuntungan / laba digunakan rumus:

π= TR-TC

π= 5.000.000 – 2.315.582

= 2.159.284

Keuntungan adalah selisih antara penerimaan dengan biaya total yang

dikeluarkan oleh petani dalam satu kali periode tanam (biaya eksplisit dan

biaya implisit), penerimaan rata- rata yang diperoleh petani jagung sebesar Rp

5000.000 dan total biaya Rp 2.315.582 maka setelah jumlah penerimaan rata-

rata dikurangi biaya total rata-rata akan diperoleh keuntungan rata-rata sebesar

Page 48: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

37

Rp 2.159.284. maka keuntungan rata-rata ussahatani jagung sebesar Rp

2.159.284.

3. R/C Ratio Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua

Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Total pendapatan petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat adalah Rp

5.000.000 dan total biaya Rp 2.315.582 . untuk mengetahui kelayakan

usahatani jagung maka digunakan rumus analisis R/C Ratio sbb:

R/C Ratio=

=

= 2,1

Kelayakan usahatani jagung yang dilaksanakan di Nagari Lingkuang Aua

Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat dapat diketahui dengan

menggunakan Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio), yang mana

merupakan perbandingan antara penerimaan (revenue) dan biaya (cost).

Petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua jumlah

pendapatan yang diperoleh Rp 5.000.000 dan biaya total Rp 2.315.582 maka

setelah penerimaan rata-rata dibagi dengan biaya total rata-rata maka akan

diketahui rata-rata R/C Ratio sebesar 2,1 Artinya apabila nilai R/C>1,

semakin besar nilai R/C maka semakin besar pula tingkat keuntungan yang

diperoleh dari usaha tersebut.

Page 49: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

38

4. Motivasi Petani Jagung Jorong Batang Biyu Di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat

Gambar 5: wawancara dengan bapak IK (50 Tahun)

Dokumentasi (6 Februari 2018)

a. Menurut bapak ( TS 5 Februari 2018) mengatakan:

“Bapak tu mangatokan kalau motivasi inyo mananam jaguang

caro pengelolaan nyo yang mudah, dalam mananam jaguang

ambo mamiliah bibit unggulan karano kalau bibit turunan indak

amuah tumbuah doh supayo hasil panen jaguang tu rancak.

mangkonyo ambo tu acok mananam jaguang untuak manambah

penghasilan. Kalau dari hasil jaguang indak cukuih doh untuak

keperluan kami, mangkonyo ambo mancari tambahan lain,

sabagai tukang ojek“

Page 50: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

39

Artinya:

bapak itu mengatakan kalau motivasinya menanam jagung cara

pengelolaan nya yang mudah, dalam menanam jagung bapak ini memilih

bibit unggulan karna kalau bibit turunan jagung tidak mau tumbuh, bapak ini

memilih bibit unggulan supaya hasil jagung nya bagus. Makanya bapak ini

sering menanam jagung untuk menambah penghasilan, karna kalau hasil

jagung saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari- hari, makanya

bapak ini mencari kerja sampingan sebagai tukang ojek.

Gambar 7: wawancara dengan ibu SP (50 Tahun) Dokumentasi (6 Februari 2018)

Page 51: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

40

b. Menurut Ibu SR (6 Februari 2018) mengatakan:

“motivasi ambo mananam jaguang karano caro mananam nyo

mudah, lagian dari pado tanah ambo kosong ancak ambo tanam

jaguang untuak tambahan balanjo. Dalam mananam jaguang

ambo pakai bibit unggulan supayo buah jaguang tu ancak, pakai

pupuak jo semprotan hama supayo indak mudah kanai panyakik.

Hasil panen jaguang kalau untuak kabutuhan sahari-hari iyo

indak cukuik doh, mangkonyo ambo mancari hasil tambahan

manjua kue ketek-ketek supayo kabutuhan kami cukuik”.

Artinya:

motivasi ibu menanam jagung karena cara menanam nya yang mudah,

lagian daripada tanah nya kosong makanya ibu menanam jagung untuk

tambahan belanja. Dalam menanam jagung ibu ini memilih bibit unggulan

supaya hasilnya bagus, dan pakai pupuk serta semprotan hama supaya tidak

mudah terserang penyakit. Hasil panen jagung kalau untuk kebutuhan sehari-

hari tidak mencukupi, makanya ibu mencari hasil tambahan dari kedai kecil-

kecilan. Supaya kebutuhan kami tercukupi.

c. Menurut bapak (SP 6 Februari 2018) mengatakan:

“Ambo mananam jaguang untuak di jua baliak gunonyo untuak

abuih jagung. Karano abuih jaguang laris manis di daerah iko,

mangkonyo ambo mananam jaguang taruih. Karano kalau

mananam jaguang sampai panen hasil nyo sakali dalam 3 atau 4

bulan, sadangkan untuak abuih jaguang bisa 2 kali panen. Dalam

mananam jaguang ambo mamiliah bibit unggulan supayo hasil

nyo rancak, pupuak nyo pun harus komplit dan di semprot supayo

indak mudah kanai panyakik, hasil panen dari jaguang kalau

untuak kabutuhan sahari-hari lai cukuik.”

Artinya:

bapak ini mengatakan kalau dia menanam jagung untuk dijual kembali

yaitu untuk rebus jagung. Karna rebus jagung di daerah ini sangat laris.

Makanya bapak ini sudah sejak dulu menanam jagung. Bapak ini mengatakan

Page 52: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

41

kalau jagung dipanen dalam 3 atau 4 bulan maka Cuma bisa dipanen satu

kali, sedangkan untuk rebus jagung bisa 2 kali panen. Dalam menanam

jagung bapak ini menggunakan bibit ungggulan supaya hasilnya bagus, dan

pemberian pupuk nya pun harus komplit dan harus diberi penyemprotan

hama, supaya tidak mudah diserang penyakit. Hasil panen dari jagung ini

mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari kami.

Page 53: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

42

C. Pembahasan

Pada pembahasan ini akan dibahas hasil penelitian Jorong Batang

Biyu di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman

Barat yang meliputi:1) biaya, 2) untung/laba, 3) R/C Ratio dan 4) Motivasi

petani dalam menanam jagung.

Pertama, biaya eksplisit di Nagari Lingkuang Aua adalah Rp

57.025.000 dengan rata-rata Rp 950.416 yang mana biaya eksplisit ini

meliputi biaya bibit, pupuk, penanggualngan hama, dan pestisida sedang kan

biaya implisit di Nagari Lingkuang Aua adalah Rp 81.910.000 dengan rata-

rata Rp 1.365.166 yang mana biaya implisit meliputi telepon, penyusutan alat

dan transportasi. Dan rata-rata biaya total adalah Rp 2.159.284. artinya dari

60 responden petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari Lingkuang Aua

maka total biaya rata-rata yang dikeluarkan responden masing-masing sebesar

Rp 2.159.284 untuk satu kali penanaman jagung.

Menurut Tesa (2014:39) yaitu biaya eksplisit di Nagari Kuranji Hilir

adalah rp. 184.639.000 dengan rata-rata Rp. 1.742.387 yang mana biaya

eksplisit ini meliputi biaya bibit, biaya membajak, biaya pengolahan, biaya

penanaman, biaya pupuk, biaya penyiangan, biaya pemeliharaan, biaya

pestisida, dan upah langsung petani sedangkan untuk biaya implisit di Nagari

Guguak Kuranji Hilir adalah Rp. 82.549.000 dengan rata-rata Rp. 778.764

yang mana biaya implisit ini meliputi biaya transportasi, biaya penyusutan

alat, biaya pengeiran, dan total biaya produksi dan rata-rata biaya total adalah

Rp.2.251.151. Artinya dari 106 responden petani padi sawah di Nagari

Page 54: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

43

Guguak Kuranji Hilir maka total biaya rata-rata yang dikeluarkan responden

masing-masing adalah sebesar Rp. 2.251.151 untuk satu kali periode tanam

atau satu kali dalam enam bulan.

Terlihat pada hasil penelitian bahwa wilayah Jorong Batang Biyu

Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat .total

biaya produksi Rp 2.315.582 yang terdiri dari biaya benih, pupuk

penanggulangan hama, pestisida, biaya telepon, penyusutan alat, dan

transportasi.

Hal ini sesuai dengan Assauri (2008) produksi merupakan kegiatan

yang berhubungan dengan usaha untuk menciptakan dan menambahkan

kegunaan atau utilitas suatu barang atau jasa seperti diketahui kegunaannya

atau utilitas dibedakan atas karena bentuk, tempat, waktu, dan pemilikannya.

Faktor-faktor produksi terdiri dari tanah atau alam, modal, tenaga kerja,

keterampilan teknis dan tekonologi.

Kedua, hasil penerimaan rata-rata yang diperoleh petani jagung

sebesar Rp 5000.000 dan total biaya rata-rata Rp 2.315.582 maka setelah

jumlah penerimaan rata-rata di kurangi biaya total rata-rata akan diperoleh

keuntungan Rp 2.159.284 di Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten

Pasaman Barat selama satu kali periode. Artinya masing-masing responden

memperoleh keuntungan tani jagung sebesar Rp 2.159.284. Menurut Laila

(2012), keuntungan atau laba adalah selisih antara penerimaan dengan biaya

total yang dikeluarkan oleh petani dalam satu kali periode penanaman. (Laila,

(2012)

Page 55: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

44

Menurut Tesa (2014:41) yaitu penerimaan rata-rata yang diperoleh

petani sawah padi sebesar Rp. 4.535.788 dan total biaya rata-rata dikurangi

biaya total rata-rata akan diperoleh keuntungan rata-rata yaitu sebesar Rp.

2.014. 637 di Nagari Guguak Kuranji Hilir Kecamatan Sungai Limau

Kabupaten Padang Pariaman per satu kali periode tanam. Artinya masing-

masing responden di Nagari Guguak Kuranji Hilir dari 106 responden

mendapatkan keuntungan usaha tani padi sawahnya sebesar Rp. 2.014.637

selama satu kali peroide tanam atau satu kali dalam enam bulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa total penerimaan petani jagung

Rp 5.000.000 dan total biaya ekplisit petani Rp 2.315.582 dimana penerimaan

dikurangi biaya total. Maka petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman memperoleh keuntungan sebesar Rp

2.159.284

Hal ini sesuai dengan Laila (2012), keuntungan atau laba merupakan

selisih antara penerimaan dengan biaya total yang dikeluarkan oleh petani

dalam satu kali musim tanam (biaya eksplisit dan biaya implisit)

Ketiga, total pendapatan petani jagung di Nagari Lingkuang Aua

Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat adalah Rp 5.000.000 dan

total biaya usahatani jagung sebesar Rp 2.315.582. maka hasil R/C Ratio nya

adalah sebesar 2,1 artinya dari 60 responden di Nagari Lingkuang Aua

memperoleh keuntungan sebesar 2,1 setiap kali periode dapat dikatakan

layak.

Page 56: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

45

R/C Ratio adalah perbandingan antara penerimaan penjualan dengan

biaya-biaya yang dikeluarkan selama proses produksi hingga mnghasilkan

produk. Usaha pertanian akan menguntungkan apabila nilai R/C Ratio

semakin besar pula tingkat keuntungan yang diperoleh dari usaha tersebut.

(Kasmir, 2008)

Menurut Tesa (2014:43), yaitu total pendapatan padi sawah di

Nagari Guguak Kuranji Hilir adalah Rp. 2.793.401 dan total biaya usaha tani

padi sawah di Nagari Guguak Kuranji Hilir adalah sebesar Rp. 2.251.151.

Maka hasil R/C Rationya adalah sebesar 1,1 artinya dari 10 responden di

Nagari Guguak Kuranji Hilir masing-masing diantaranya memperoleh

keuntungan sebesar Rp. 0,1 setiap kali periode tanam atau satu kali dalam

enam bulan Rp. 0,1 dapat dikatakan kurang layak karna apabila dibandingkan

dengan kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan untuk makan, pakaian dan

biaya sekolah anak maka keuntungan Rp. 0,1 tidak sebanding dengan biaya

hidupn masyarakat petani. Maka untuk meningkatkan keuntungan petani padi

di Nagari Guguak Kuranji Hilir Kecamatan Sungai Limau Kabupaten Padang

Pariaman diharapkan agar memproduksi padi sawah tiga kali dalam setahun,

memperoleh bibit yang baik, pupuk yang baik, menjaga atau memelihara padi

sawah dengan baik, dan memanen dengan tepat waktu agar memperoleh hasil

yang baik. Dan untuk meningkatkan sosial ekonomi masyarakat diharapkan

kepada masyarakat petani untuk menambah tanaman lain, seperti jagung,

cabe, kacang dan lain-lain.

Page 57: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

46

Hasil kelayakan analisa petani jagung didapatkan bahwa jumlah

pendapatan yang diperoleh Rp 5.000.000 dan biaya total rata-rata Rp

2.315.582 maka setelah penerimaan rata-rata dibagi dengan biaya total maka

akan diketahui rata-rata R/C Ratio sebesar 2,1 artinya setiap satu rupiah yang

dikeluarkan responden akan memperloeh keuntungan 2,1 dimana kelayakan

petani jagung dapat dikatakan layak.

Hal ini sesuai dengan Rahardi (1999) berpendapat bahwa R/C Ratio

menunjukkan pendapatan kotor (penerimaan) yang diterima untuk setiap

rupiah yang dikeluarkan untuk memproduksi, sekaligus menunjang kondisi

suatu usaha. Ukuran kondisi tersebut sangat penting karena dapat dijadikan

penilaian terhadap keputusan perusahaan dan kemungkinan pengembangan

usaha tersebut. Tujuan utama dari usaha adalah untuk memperoleh

pendapatan yang besar, disamping tujuan yang lebih utama dalah untuk

mencapai suatu tingkat efisiensi yang tinggi.

Keempat, motivasi masyarakat petani jagung Jorong Batang Biyu di

Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Cara

pengelolaannya yang mudah dan keadaan yang relatif datar sangat cocok

untuk ditanami jagung. Rata-rata petani jagung lebih sering mengalami

untung dari pada rugi.

Hasil dari responden dapat disimpulkan bahwa motivasinya

menanam jagung adalah cara penanaman yang mudah, dan kondisi tanah

yang baik dan datar yang ada d Jorong Batang Biyu memperoleh keuntungan

untuk ditanami jagung dan dapat dikatakan layak.

Page 58: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

47

Hal ini sesuai dengan Malthis (2006) motivasi merupakan keinginan

dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut bertindak. biasanya

orang bertindak karena suatu alasan untuk mencapai tujuan. Memahami

motivasi sangatlah penting karena kinerjanya, reaksi terhadap kompensasi

dan persoalan sumber daya manusia yang lain dipengaruhi dan

mempengaruhi motivasi

Page 59: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

48

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan di Jorong Batang

Biyu Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman

Barat dapat di simpulkan sebagai berikut:

1. Biaya produksi jagung di Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang Aua

Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Biaya total eksplisit

rata-rata petani jagung adalah Rp 950.416 dan biaya total rata-rata

implisit Rp 1.365.000 sehingga di dapat total biaya rata-rata

responden (biaya eksplisit + biaya implisit) adalah Rp 2.315.582.

2. Keuntungan/laba jagung di Jorong Batang Biyu Nagari Lingkuang

Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat. Penerimaan rata-

rata Rp 5.000.000 dan total biaya Rp 2.315.582 maka di dapat total

keuntungan rata-rata (penerimaan-biaya total) adalah Rp 2. 159.284

3. R/C Ratio (perbandingan) jagung di Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten Pasaman Barat.

Jumlah pendapatan Rp 5.000.000 dan biaya total Rp 2.315.582 maka

didapat biaya total R/C Ratio rata-rata (pendapatan/biaya total) adalah

2,1 artinya apabila nilai R/C>1 , maka semakin besar keuntungan

yang diperoleh, atau sebaliknya. Karna besar nilai R/C maka dapat

dikatakan layak.

48

Page 60: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

49

4. Motivasi masyarakat petani dalam menanam jagung Jorong Batang

Biyu Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten

Pasaman Barat. Cara pengelolaan yang mudah dan tanah yang relatif

datar sangat cocok untuk ditanami jagung, petani memilih bibit

unggulan supaya hasil jagung bisa berkualitas baik dan bisa

mendapatkan untung yang lebih besar.Dan kondisi tanah yang

mendukung.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang ditemukan di atas

maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada masyarakat petani jagung Jorong Batang Biyu

di Nagari Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman Kabupaten

Pasaman Barat. lebih meningkatkan produksi, pendapatan dan

keuntungan.

2. Diharapkan kepada petani jagung meningkatkan keuntungan,

seperti: memproduksi jagung tiga kali dalam setahun, memperoleh

bibit yang baik, pupuk yang baik dan mamanen tepat waktu agar

memperoleh hasil yang baik.

3. Diharapkan kepada petani jagung Jorong Batang Biyu di Nagari

Lingkuang Aua Kecamatan Pasaman untuk meningkatkan sosial

ekonomi masyarakat..

4. Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk lebih mendalami lagi

tentang jagung dilihat dari variabel lain.

Page 61: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2006. prosedur penelitian. PT. Rineka Cipta:Jakarta

Afnita, Eka (2012) analisis pendapatan industri batik tanah liek (tanah

liat). Skripsi Pendidikan Geografi STKIP Sumbar Padang

Arifini, Ni kadek (2013). Analisis pendapatan pengrajin perak di Desa Kamasan Kabupaten Klungkung Skripsi Pendidikan Geogarafi STKIP PGRI Padang.

Budiman, H. 2012. Sukses Bertanam Jagung komoditas pertanian yang menjanjikan. Pustaka Baru Press. Yogyakarta

BPS Provisi Sumatera Barat (2010)

. Depritos, (2012). Analisis pendapatan tanaman hias di lubuk minturun Skripsi

Pendidikan Geografi STKIP PGRI Padang.

Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan,Rajawali Pers, Jakarta.

Laila, Nor. Zuraida, Ana dan Jaelani, Achmad. 2012. Analisis Pendapatan

Usahatani Padi (Oryza Sativa L) Benih varietas Ciherang Yang

Bersertifikat dan Tidak Bersertifikat dn Tidak Bersertifikat Di

Kecamatan Labuan Amas Selatan Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Media sainS, Volume 4 Nomor 1

.

Nagari lingkuang Aua.2017. Data Kependudukan di nagari Lingkuang Aua.

O.L.Surya. 2006. Kajian Karakteristik Berlokasi Pedagang Kaki lima

diKawasan Sekitar Fasilitas Kesehatan. Semarang: Universitas

diponegoro.

Ramboyz,Safety.2013.perilakukonsumen.http://safetyramboyz.blogspot.com/2 013/04/ perilaku-konsumen.html.Diakses 06 januari 2014 pukul 19.00 WIB

. Rahayu, Siska. (2012). Analisis Usaha Tani Gambir di Nagari Talang Maua

Kecamatan Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. STKIP PGRI

Padang.

Sumatera Barat dalam angka. 2010. BPS Provinsi Sumatera Barat

Tantung, Vevi Yas‟a (2012) studi budidaya tanaman jagung di Kenagarian

Tarung-Tarung Kecamatan Rao Kabupaten Pasaman STKIP PGRI

Padang

Page 62: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

51

Yani, Fitri .2013. Pengertian Laba. http://fitriyanifitriyanifitriyani.

Blogspot.com/2013/01/pengertian-laba.html. diakses 13 november 2013 pukul 14.00 WIB.

Zaini, Achmad. Pengaruh Biaya Produksi dan Penerimaan Terhadap

Pendapatan Petani Padi Sawah di Lua Gagak Kabupaten Kutai Kartanegara. Samarinda : UM.

Page 63: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

52

Lampiran 1: Instrumen Penelitian

INSTRUMEN PENELITIAN

ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG BATANG

BIYU DI NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN

PASAMAN KABUPATEN PASAMAN BARAT

A. Pengantar

Assalamu‟alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan syukur saya ucapakan atas kehadiran Allah SWT dan

iringan Doa kepada Nabi Muhammad SAW dan juga saya doakan kepada

Bapak/Ibu semoga senantiasa berada dalam keadaan sehat wal‟afiat dan

selalu berada dalam lindungan ALLAH SWT, sehingga Bapak/Ibu dapat

memberikan informasi yang sebenarnya dengan jujur serta suka rela,

sehingga informasi ini akan bermanfaat bagi saya dalam melakukan

penelitian.

Pedoman wawancara ini saya buat bukanlah untuk maksud lain,

melainkan semata-mata untuk memperoleh informasi yang saya butuhkan

demi menyelesaikan pendidikan di Program Pendidikan Geografi STKIP

PGRI Sumatera Barat.

Atas waktu kesempatan dan kemurahan hati Bapak/Ibu yang

diberikan saya ucapkan terima kasih.

B. Petunjuk pengisian angket

1. Bacalah pernyataan sejelas mungkin sehingga bapak/ibu mengerti dari

maksud pernyataan ini. 2. Isilah dengan jawaban yang bapak/ibu anggap benar.

C. Identitas Responden

Nama Responden :

Umur Responden :

Jenis Kelamin :

Page 64: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

53

Daftar Pertanyaan:

A. Biaya:

1. Darimanakah biaya awal bapak/ibu dalam menanam jagung? a. Biaya sendiri b. Biaya koperasi c. Toke d. Biaya investor

2. Berapakah biaya awal bapak/ibu gunakan dalam menanam jagung? a. Rp 1.000.000 b. Rp 1.250. 000 c. Rp 1.500.000 d. Rp. 1.750.000

3. Siapa yang membantu bapak/ibu dalam menanam jagung? a. Keluarga b. Tetangga c. Famili d. Orang lain

4. Berapa luas lahan bapak/ibu untuk di tanami jagung? a. 1 ha b. ±1 ha c. 2 ha d. ±2 ha

5. Berapa hari yang bapak/ibu gunakan untuk menanam jagung? a. 1 hari b. ± 1 hari c. 2 hari d. ± 2 hari

Page 65: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

54

Biaya ekplisit:

1. Berapa harga benih bapak/ibu gunakan dalam menanam jagung? a. Rp. 250.000 b. Rp. 300.000 c. Rp. 325.000 d. Rp. 350.000

2. Berapa banyak benih yang bapak/ibu gunakan dalam

menanam jagung? a. 15 kg b. 20 kg c. 25 kg d. 30 kg

3. Berapa harga pupuk yang bapak/ibu gunakan untuk menanam jagung? a. Rp 300.000 b. Rp 325.000 c. Rp.350.000 d. Rp.375.000

4. Apa jenis pupuk bapak/ibu gunakan dalam menanam jagung? a. UREA b. Kotoran Ternak c. SP-36 d. Pupuk KCL

5. Berapa biaya yang bapak/ibu gunakan untuk penanggulangan hama? a. Rp 125.000 b. Rp 150.000 c. Rp 175.000 d. Rp 200.000

6. Apa nama pestisida yang Bapak/Ibu gunakan untuk memelihara

tanaman jagung? d. Fungisida e. Herbisida f. Insektida g. Rodentisida

7. Berapa biaya yang bapak/ibu gunakan untuk membeli pestisida ?

a. Rp 100.000 b. Rp 150.000 c. Rp.200.000 d. Rp 250.000

Page 66: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

55

8. Berapa botol pestisida yang bapak/ibu gunakan untuk

memelihara tanaman jagung? a. 1 botol b. ±1 botol c. 2 botol d. ± 2 botol

9. Apakah selama menanam jagung bapak/ ibu sering mengalami kendala? a. Iya b. Tidak c. Jarang d. Kadang-kadang

10. Faktor apa saja yang mempengaruhi bapak/ibu dalam

menanam jagung? a. Cuaca b. Topografi c. Keadaan tanah d. Suhu

Biaya implisit:

1. Berapa biaya telpon yang bapak/ibu gunakan dalam menanam jagung

dalam satu kali periode? a. Rp 200.000 – Rp 300.000 b. Rp 300.000 – Rp 400.000 c. Rp 400.000 – Rp 500.00 d. Rp 500.000 – Rp 600.000

2. Berapa biaya transportasi yang bapak/ib u gunakan dalam

menanam jagung selama satu kali periode? a. Rp 500.000 – Rp 600.000 b. Rp 600.000 – Rp 700.000 c. Rp 700.000 – Rp 800.000 d. Rp. 800.000 – Rp 900.000

3. Berapa biaya penyusutan alat yang bapak/ibu gunakan dalam

menanam jagung? a. Rp 400.000 b. Rp 500.000 c. Rp 550.000 d. Rp 600.000

Page 67: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

56

B. UNTUNG / LABA:

1. Berapakah untung/ laba bapak/ibu saat hasil panen jagung? a. Rp 2000.000 - Rp 2.500.000 b. Rp 2.500.000 – Rp 3.000.000 c. Rp 3.000.000 - Rp 3.500.000 d. ± Rp 3.500 000

2. Apakah bapak/ibu sering mengalami untung/laba saat panen jagung? a. Iya b. Tidak c. Kadang-kadang d. Sering

3. Apakah dari untung /laba dalam usahatani jagung tersebut mencukupi

kebutuhan ekonomi bapak/ibu? a. Cukup b. Tidak cukup

4. Apakah dalam pemberian pupuk / penyemprotan hama dalam usaha tani

yang bapak/ibu miliki sangat membantu untuk mendapatkan

untung/laba?

a. Tidak membantu b. Sangat membantu c. Membantu d. Kurang membantu

5. Jika usahatani jagung bapak/ibu tidak mengalami keuntungan/laba,

pekerjaan sampingan apa yang bapak/ibu lakukan? a. Jualan b. Buruh c. Tukang ojek d. Tidak ada

6. Berapa hasil panen Bapak/Ibu peroleh dalam satu kali periode? a. Rp 4.000.000 b. Rp 5.000.000 c. Rps. 6.000.000 d. Rp. 7.000.000

Page 68: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

57

Lampiran II

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG BATANG BIYU DI

NAGARI LINGKUANG AUA KECAMATAN PASAMAN

KABUPATEN PASAMAN BARAT

A. Assalamu‟alaikum Wr.Wb

Terlebih dahulu saya mendoakan semoga Bapak/saudara selalu dalam

lindungan Allah SWT dan berada dalam keadaan sehat walafiat sehingga

Bapak/saudara dapat bermurah hati memberikan informasi yang jelas kepada

kami dengan penuh kejujuran.

Daftar pertanyaan ini saya susun untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan guna menyelesaikan pendidikan ( Skripsi) saya dijurusan

Geografi STKIP PGRI Sumatera Barat Padang. Informasi yang saya dapat

dari Bapak/ibu akan sangat membantu dalam penyelesaian skripsi saya.

Data-data yang Bapak/saudara berikan tidak akan menimbulkan

masalah-masalah dikemudian hari, oleh sebab itu besar harapan saya agar

Bapak/saudara kiranya memberikan informasi dan mengisi daftar pertanyaan

ini sejujur-jujurnya.Atas kemurahan hati Bapak/saudara saya ucapkan terima

kasih dan semoga Bapak/saudara tetap dalam lindungan Allah SWT

Padang, Januari 2018 Peneliti

Mira Narfitri Yanti

Page 69: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

58

A. Petunjuk Pengisian

1. Isilah identitas bapak/ibu terlebih dahulu dengan tepat dan benar

2. Bacalah pertanyaan-pertanyaan yang ada sejelas mungkin sehingga

Bapak/saudara mengerti maksudnya, kemudian isilah secara jelas dan

tepat berdasarkan petunjuk pertanyaan.

B. Identitas Responden

Nama :

Jenis Kelamin :Laki-laki

Perempuan

Umur :

Jenis pekerjaan :

1. Apakah motivasi bapak/ibu dalam menanam jagung padahal

hasil panen tidak sesuai biaya yang di keluarkan?

2. Apakah hasil panen jagung bapak/ibu mencukupi kebutuhan

keluarga sampai pada musim panen berikutnya? 3. Adakah hasil pekerjaan sampingan bapak/ibu selain menanam

jagung ? 4. Bagaimanakah cara bapak/ibu memenuhi kebutuhan sehari- hari

selain dari hasil panen jagung?

5. Apakah hasil panen jagung bapak/ibu untuk pendidikan anak-anak

tercukupi? 6. Tumbuhan apa yang ibu tanam selain jagung? 7. Apakah dalam menanam jagung bapak/ibu menggunakan bibit

unggulan? 8. Sudah berapa lama bapak/ibu menanam jagung? 9. Mengapa bapak/ibu mnjadikan jagung sebagai sumber penghasilan? 10. Bagaimana cara bapak/ibu menanam jagung agar jagung tersebut

berkualitas baik?

Page 70: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

59

Gambar 1: Lahan jagung di daerah Batang Biyu

Dokumentasi (3 Februari 2018)

Gambar 2: Kondisi lahan jagung di Batang Biyu

Dokumentasi (3 Februari 2018)

Page 71: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

60

Gambar 3: wawancara dengan bapak MN (46 Tahun)

Dokumentasi ( 5 Februari 2018)

Gambar 4: Wawancara dengan bapak WR (54 Tahun) Dokumentasi ( 5 Februari 2018)

Page 72: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

61

Gambar 5 : Wawancara dengan bapak Kn (52 Tahun)

Dokumentasi ( 5 Februari 2018)

Gambar 6: wawancara dengan ibu SR (49 Tahun)

Dokumentasi ( 6 Februari 2018 )

Page 73: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

62

Lampiran III : Tabulasi Data Biaya Eksplisit

No Biaya eksplisit

Benih Pupuk Penanggulangan Pestisida hama

1 250000 300000 125000 150000

2 250000 325000 125000 150000

3 350000 375000 200000 200000

4 250000 s375000 200000 200000

5 250000 325000 150000 150000

6 300000 325000 125000 150000

7 325000 325000 150000 150000

8 250000 300000 150000 100000

9 250000 300000 150000 100000

10 300000 325000 125000 100000

11 250000 300000 125000 100000

12 300000 325000 150000 150000

13 250000 350000 125000 100000

14 300000 325000 175000 150000

15 300000 325000 150000 150000

16 350000 375000 200000 200000

17 300000 350000 150000 200000

18 325000 375000 175000 200000

19 300000 375000 175000 150000

20 300000 350000 150000 150000

21 300000 350000 200000 250000

22 300000 350000 150000 200000

23 300000 350000 200000 150000

24 300000 300000 200000 200000

25 300000 300000 125000 100000

26 325000 350000 150000 200000

27 350000 350000 150000 150000

28 325000 325000 175000 100000

29 300000 350000 125000 100000

30 350000 375000 175000 200000

31 300000 300000 150000 150000

32 300000 300000 150000 150000

33 300000 300000 125000 100000

34 300000 350000 150000 250000

35 300000 350000 175000 150000

36 250000 300000 200000 150000

37 250000 300000 125000 100000

38 300000 375000 150000 100000

39 300000 300000 150000 150000

40 300000 350000 200000 150000

41 300000 325000 150000 150000

Page 74: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

63

42 250000 325000 150000 200000

43 300000 350000 125000 150000

44 325000 350000 150000 200000

45 300000 350000 150000 200000

46 300000 300000 150000 100000

47 250000 325000 150000 100000

48 250000 300000 150000 100000

49 300000 325000 125000 150000

50 250000 325000 150000 200000

51 250000 325000 125000 100000

52 300000 325000 150000 150000

53 300000 325000 150000 150000

54 300000 325000 150000 150000

55 300000 325000 125000 100000

56 250000 300000 150000 150000

57 325000 325000 175000 250000

58 250000 300000 125000 150000

59 250000 300000 125000 150000

60 300000 300000 150000 150000

Page 75: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

64

Lampiran IV : Tabulasi Data Biaya Implisit

No Biaya Implisit

Telepon Transportasi Penyusutan Alat

1 320000 520000 400000

2 320000 620000 400000

3 230000 650000 400000

4 480000 620000 550000

5 320000 560000 400000

6 250000 570000 400000

7 320000 680000 500000

8 260000 530000 400000

9 310000 580000 400000

10 320000 530000 400000

11 270000 560000 400000

12 340000 670000 500000

13 220000 630000 500000

14 320000 540000 500000

15 220000 520000 400000

16 550000 750000 550000

17 320000 660000 500000

18 520000 710000 550000

19 420000 730000 500000

20 330000 640000 500000

21 430000 620000 500000

22 220000 540000 400000

23 420000 650000 550000

24 230000 520000 400000

25 260000 640000 400000

26 350000 520000 400000

27 330000 640000 550000

28 380000 720000 550000

29 240000 530000 500000

30 420000 630000 550000

31 320000 640000 600000

32 330000 540000 400000

33 240000 550000 400000

34 430000 650000 500000

35 350000 650000 500000

36 420000 630000 400000

37 420000 620000 400000

38 320000 720000 400000

39 320000 540000 400000

40 220000 750000 500000

41 340000 510000 400000

Page 76: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

65

42 220000 550000 500000

43 350000 520000 500000

44 230000 610000 550000

45 320000 620000 550000

46 230000 620000 400000

47 230000 510000 400000

48 250000 570000 500000

49 210000 540000 400000

50 230000 510000 500000

51 270000 540000 500000

52 220000 560000 400000

53 350000 510000 400000

54 220000 530000 400000

55 350000 520000 400000

56 410000 520000 500000

57 330000 530000 400000

58 250000 720000 550000

59 250000 530000 400000

60 250000 520000 400000

Page 77: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

Lampiran V Reduksi Data -Motivasi

No Inisial Hasil wawancara Arti wawancara Kesimpulan Keseluruhan

1 TS Bapak tu mangatokan Bapak itu mengatakan Dari hasil wawancara kalau motivasi inyo kalau motivasinya tersebut dapat

mananam jaguang menanam jagung cara disumpulkan bahwa cara caro pengelolaan nyo pengelolaan nya yang pengelolaan jagung yang

mudah dan tanahnya yang yang mudah, dalam mudah, dalam

relatif datar dan sangat mananam

jaguang menanam jagung bapak cocok untuk ditanami

ambo

mamiliah bibit ini memilih

bibit tanaman jagung dimana

unggulan karano kalau unggulan karna kalau petani jagung dengan

bibit

turunan indak bibit turunan jagung memilih bibit unggulan. amuah tumbuah doh tidak mau tumbuh,

supayo hasil panen bapak ini memilih bibit

jaguang tu rancak. unggulan supaya hasil

mangkonyo ambo tu jagung nya bagus.

acok mananam Makanya bapak ini

jaguang untuak sering menanam jagung

manambah untuk menambah

penghasilan. Kalau penghasilan, karna

dari hasil jaguang kalau hasil jagung saja

indak cukuih doh tidak cukup untuk

untuak keperluan kami, memenuhi kebutuhan

mangkonyo ambo sehari- hari, makanya

mancari tambahan bapak ini mencari kerja

lain, sabagai tukang sampingan sebagai

ojek tukang ojek

2 SR motivasi ambo motivasi ibu menanam

mananam jaguang jagung karena cara

karano caro mananam menanam nya yang

nyo mudah, lagian dari mudah, lagian daripada

pado tanah ambo tanah nya kosong

kosong ancak ambo makanya ibu menanam

tanam jaguang untuak jagung untuk tambahan

tambahan balanjo. belanja. Dalam

Dalam mananam menanam jagung ibu ini

jaguang ambo pakai memilih bibit unggulan

bibit unggulan supayo supaya hasilnya bagus,

buah jaguang tu ancak, dan pakai pupuk serta

pakai pupuak jo semprotan hama supaya

semprotan hama tidak mudah terserang

supayo indak mudah penyakit. Hasil panen

kanai panyakik. Hasil jagung kalau untuk

panen jaguang kalau kebutuhan sehari-hari

untuak kabutuhan tidak mencukupi,

sahari-hari iyo indak makanya ibu mencari

cukuik doh, mangkonyo hasil tambahan dari

ambo mancari hasil kedai kecil-kecilan.

Page 78: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

tambahan manjua kue Supaya kebutuhan kami

ketek-ketek supayo tercukupi.

kabutuhan kami cukuik

3 SP Ambo mananam bapak ini mengatakan

jaguang untuak di jua kalau dia menanam

baliak gunonyo untuak jagung untuk dijual

abuih jagung. Karano kembali yaitu untuk

abuih jaguang laris rebus jagung. Karna

manis di daerah iko, rebus jagung di daerah

mangkonyo ambo ini sangat laris.

mananam jaguang Makanya bapak ini

taruih. Karano kalau sudah sejak dulu

mananam jaguang menanam jagung.

sampai panen hasil nyo Bapak ini mengatakan

sakali dalam 3 atau 4 kalau jagung dipanen

bulan, sadangkan dalam 3 atau 4 bulan

untuak abuih jaguang maka Cuma bisa

bisa 2 kali panen. dipanen satu kali,

Dalam mananam sedangkan untuk rebus

jaguang ambo jagung bisa 2 kali

mamiliah bibit panen. Dalam menanam

unggulan supayo hasil jagung bapak ini

nyo rancak, pupuak menggunakan bibit

nyo pun harus komplit ungggulan supaya

dan di semprot supayo hasilnya bagus, dan

indak mudah kanai pemberian pupuk nya

panyakik, hasil panen pun harus komplit dan

dari jaguang kalau harus diberi

untuak kabutuhan penyemprotan hama,

sahari-hari lai cukuik supaya tidak mudah

diserang penyakit. Hasil

panen dari jagung ini

mencukupi untuk

kebutuhan sehari-hari

kami.

Display Data -Motivasi

No Inisial Jawaban Keterengan

1 TS Bapak tu mangatokan kalau motivasi Masyarakat inyomananam jaguangcaro

pengelolaan nyo yang mudah, dalam

mananam jaguang ambo mamiliah

bibit unggulan karano kalau bibit

turunan indak amuah tumbuah doh

supayo hasil panen jaguang tu

rancak. mangkonyo ambo tu acok

mananam jaguang untuak manambah

Page 79: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

penghasilan. Kalau dari hasil jaguang

indak cukuih doh untuak keperluan

kami, mangkonyo ambo mancari

tambahan lain, sabagai tukang ojek

2 SR motivasi ambo mananam jaguang Masyarakat

karano caro mananam nyo mudah,

lagian dari pado tanah ambo kosong

ancak ambo tanam jaguang untuak

tambahan balanjo. Dalam mananam

jaguang ambo pakai bibit unggulan

supayo buah jaguang tu ancak, pakai

pupuak jo semprotan hama supayo

indak mudah kanai panyakik. Hasil

panen jaguang kalau untuak

kabutuhan sahari-hari iyo indak

cukuik doh, mangkonyo ambo

mancari hasil tambahan manjua kue

ketek-ketek supayo kabutuhan kami

cukuik

3 SP Ambo mananam jaguang untuak di Masyarakat

jua baliak gunonyo untuak abuih

jagung. Karano abuih jaguang laris

manis di daerah iko, mangkonyo

ambo mananam jaguang taruih.

Karano kalau mananam jaguang

sampai panen hasil nyo sakali dalam

3 atau 4 bulan, sadangkan untuak

abuih jaguang bisa 2 kali panen.

Dalam mananam jaguang ambo

mamiliah bibit unggulan supayo hasil

nyo rancak, pupuak nyo pun harus

komplit dan di semprot supayo indak

mudah kanai panyakik, hasil panen

dari jaguang kalau untuak kabutuhan

sahari-hari lai cukuik

Verifikasi Data

-Motivasi

No Inisial Kesimpulan Kesimpulan Keseluruhan

1 TS Bapak itu mengatakan kalau Dari hasil wawancara tersebut motivasinya menanam jagung cara dapat disimpulkan bahwa cara pengelolaan nya yang mudah, dalam pengelolaan jagung yang mudah menanam jagung bapak ini memilih dan tanahnya yang relatif datar

dan sangat cocok untuk ditanami bibit unggulan karna kalau bibit

tanaman jagung dimana petani turunan jagung tidak mau tumbuh, jagung dengan memilih bibit

bapak

ini memilih bibit unggulan unggulan.

supaya hasil jagung nya bagus.

Makanya bapak ini sering menanam

Page 80: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

jagung untuk menambah penghasilan,

karna kalau hasil jagung saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan

sehari- hari, makanya bapak ini

mencari kerja sampingan sebagai

tukang ojek 2 SRmotivasi ibu menanam jagung karena cara

menanam nya yang mudah, lagian

daripada tanah nya kosong makanya

ibu menanam jagung untuk tambahan

belanja. Dalam menanam jagung ibu

ini memilih bibit unggulan supaya

hasilnya bagus, dan pakai pupuk serta

semprotan hama supaya tidak mudah

terserang penyakit. Hasil panen

jagung kalau untuk kebutuhan sehari-

hari tidak mencukupi, makanya ibu

mencari hasil tambahan dari kedai

kecil-kecilan. Supaya kebutuhan kami

tercukupi. 3 SPbapak ini mengatakan kalau dia

menanam jagung untuk dijual kembali

yaitu untuk rebus jagung. Karna rebus

jagung di daerah ini sangat laris.

Makanya bapak ini sudah sejak dulu menanam jagung. Bapak ini

mengatakan kalau jagung dipanen dalam 3 atau 4 bulan maka Cuma bisa

dipanen satu kali, sedangkan untuk

rebus jagung bisa 2 kali panen. Dalam menanam jagung bapak ini

menggunakan bibit ungggulan supaya

hasilnya bagus, dan pemberian pupuk

nya pun harus komplit dan harus

diberi penyemprotan hama, supaya

tidak mudah diserang penyakit. Hasil

panen dari jagung ini mencukupi

untuk kebutuhan sehari-hari kami.

Page 81: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

Lampiran : Tabulasi Data Penelitian

Biaya

Eksplisit Implisit Penerimaan

No Res 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 1 2 3 4 5 6

1 A A A A B A A A A A A B A A c A A B c A B c c A

2 A A A B B A B B A A A B B c c B B A D A A B A B

3 A c D B c D B D A D c c c D A A B A D A A c B B

4 A c c c D A A D D D B D D c c c B c c D A c D c

5 A B D D c A B B A B A B B A B B A A A c B c B A

6 A B A A A B B B A A A B A A c A A A A c B c A A

7 c B B B c c B B c B c B B c B B B B A c B D c D

8 A c A B B A A A A B A A B D B A A A A c B c B B

9 c A c B B A A A A B A A B A A B A A A c B c c A

10 A A A B B B A B A A A A B B c B A A A A B B c B

11 A A A B B A A A A A A A A A B A A A A A B B B A

12 A B A B B B B B c B c B B A B B B B B A B B B B

13 A A A B B A B c A A A A B A c A B B A A B B A B

14 c c A B c B A B A c A B B D c B A B A A B B B A

15 A B A c B B A B A B c B B D A A A A B c B B B B

16 D D c D D D D D D D B c c A B D c c c A A B D A

17 A c c c c B B c D B c c c D A B B B c c B A A A

18 D c c c c c D D D c D c c A D D c c c D A D D A

19 D c c c c B B D D c c B B D c c c B c c A c D A

20 c B A B B B A c A B A B B A B B B B B A B c A c

21 A B A B D B B c c D c D c D c c B B c A B B B B

22 B c B A A B B c A B c c A A A A A A D A B D B A

23 D A c c B B c c D D D B B B B c B c c D B D D B

24 B c B A A B c A A D c c A A A A A A D A B D c B

25 B A A A c B B A A A B A c A c A B A A c A B c B

26 A c A c c c c B A c D D B B c A c c B c A c A B

27 c c D c c D c c D B B B D c B B B c c c A c B B

28 A A c c c c B c B B A c B D c B A A c A B c A A

29 c D c D A c B B c c B A D c B B c c A B B B B c

Page 82: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

30 B D D B D B B c A A B A B D A A A B A D A c D A

31 c c B c c D c D B c A c B A A c B c B c B B A A

32 c D A B c B B A D B A B B D D B B D c c A B B B

33 A B A B B B B A A B A B B A c B A A A B B c A c

34 A A A B B B A A A A A A B A A A A A A A B c B c

35 D D c B c B B c A B D D B A D c B B c B A D D A

36 c A A B B B B c A c A B B c c B B B B A B c B B

37 B A c B B A c A D D D B B A c c B A A c A B c A

38 A A A A A A A A A A A A A A A c B A B A B A B B

39 A c A c c B B D A B c A A c A B c A A c A c A B

40 A A A B B B A A A B A B A c B B A A A A B B B c

41 A A A c B B A c B D A B c A B A c B B B B B B B

42 B A A B B B A B A B A B B c c B A A A c B c B A

43 A B D c c A A B A B B c c D B A A B A B A c B c

44 B c A A A B B c A A c B D A A B A B c A B D B c

45 A c c c D c B c A B c c c c c A B c c A A c A D

46 c B c B c B B c A B A c B c A B B B B A B B A A

47 A B A A B B A A A A A B B D c A B A A D B B A c

48 A B B B B B B A A B A A A c c A A A A A B c A A

49 B A B A B A B B A B A A A A c A A B A c B c D A

50 A A A B B A A A A B A A B B A A A A A c B c D A

51 A A A B c B A B A A c B B A c A A B A A B B B B

52 A A c c c A B B A B A c A A c A A B B c B c D B

53 c B c B B A A B A A A A A c c A A A A D B D B c

54 c c A B B B B B A B A B B D B B A A A A B c D c

55 A B A D c B B B A B B B A c A A A A A D B B D c

56 c c c c D B B B A B A B B c c B A A B A B B D B

57 A A B B c B B B A A A A A A A c A B A A A A A A

58 c B A B A A A A A B A B B A B B A A A c B B A c

59 A A A B B A A A A A A B B D c A A A A c B c D A

60 A A A c c B B A A B A B B c B A A A A c B B B B

Page 83: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan
Page 84: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan

99°40'0"E 99°45'0"E 99°50'0"E 99°55'0"E 100°0'0"E

99°40'0"E 99°45'0"E 99°50'0"E 99°55'0"E 100°0'0"E

Page 85: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan
Page 86: ANALISIS PENDAPATAN PETANI JAGUNG JORONG ...repo.stkip-pgri-sumbar.ac.id/id/eprint/360/1/13030067...Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik melakukan