ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan...

7
Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014 ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM KELOMPOK INDEKS LQ-45 Esi Fitriani Komara, SE Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi [email protected] Abstrak - Investor dalam melakukan investasi saham mengharapkan return yang tinggi dengan risiko yang rendah. Salah satu strategi yang banyak digunakan oleh investor untuk meminimalkan risiko investasi pada saham adalah dengan membentuk portofolio saham. Kelompok saham yang menarik perhatian investor dalam membentuk portofolio optimal adalah saham-saham kelompok Indeks LQ-45. Akan tetapi berdasarkan data harga saham LQ-45 pada tahun 2006-2011 mengalami fluktuasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa walaupun saham LQ-45 merupakan saham yang berkinerja baik akan tetapi tetap mengandung risiko. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham apa saja dan pada proporsi berapa dari saham-saham kelompok LQ-45 yang dapat membentuk portofolio optimal tahun 2011. Populasi penelitian ini terdiri atas 45 perusahaan yang masuk jajaran LQ-45. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 29 perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian deskriptif dan asosiatif. Metode pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode dokumentasi dan metode nonparticipant observer. Salah satu alat untuk menganalisis portofolio optimal adalah Model Indeks Tunggal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan menggunakan Model Indeks Tunggal, diperoleh empat saham sebagai pembentuk portofolio optimal yaitu PT Jasa Marga Tbk dengan proporsi sebesar 39,22%, PT Astra International Tbk dengan proporsi sebesar 45,33%, PT Indosat Tbk dengan proporsi sebesar 10,67% dan PT Bank Central Asia Tbk dengan proporsi sebesar 4,77%. Kata Kunci : Portofolio optimal, model indeks tunggal.

Transcript of ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan...

Page 1: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dapat digunakan berbagai ... alat analisis untuk mendapatkan portofolio

Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL

BERDASARKAN MODEL INDEKS TUNGGAL PADA SAHAM-SAHAM

KELOMPOK INDEKS LQ-45

Esi Fitriani Komara, SE

Manajemen, UNJANI Jl. Terusan Jenderal Sudirman, Cimahi

[email protected]

Abstrak - Investor dalam melakukan investasi saham mengharapkan return yang tinggi dengan risiko yang

rendah. Salah satu strategi yang banyak digunakan oleh investor untuk meminimalkan risiko investasi pada

saham adalah dengan membentuk portofolio saham. Kelompok saham yang menarik perhatian investor dalam

membentuk portofolio optimal adalah saham-saham kelompok Indeks LQ-45. Akan tetapi berdasarkan data harga saham LQ-45 pada tahun 2006-2011 mengalami fluktuasi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa

walaupun saham LQ-45 merupakan saham yang berkinerja baik akan tetapi tetap mengandung risiko.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saham-saham apa saja dan pada proporsi berapa dari saham-saham

kelompok LQ-45 yang dapat membentuk portofolio optimal tahun 2011.

Populasi penelitian ini terdiri atas 45 perusahaan yang masuk jajaran LQ-45. Pengambilan sampel dilakukan

dengan teknik purposive sampling sehingga diperoleh 29 perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan

penelitian kuantitatif, dengan metode penelitian deskriptif dan asosiatif. Metode pengumpulan data penelitian

ini menggunakan metode dokumentasi dan metode nonparticipant observer. Salah satu alat untuk menganalisis portofolio optimal adalah Model Indeks Tunggal. Berdasarkan analisis data yang dilakukan dengan

menggunakan Model Indeks Tunggal, diperoleh empat saham sebagai pembentuk portofolio optimal yaitu PT

Jasa Marga Tbk dengan proporsi sebesar 39,22%, PT Astra International Tbk dengan proporsi sebesar 45,33%,

PT Indosat Tbk dengan proporsi sebesar 10,67% dan PT Bank Central Asia Tbk dengan proporsi sebesar

4,77%.

Kata Kunci : Portofolio optimal, model indeks tunggal.

Page 2: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dapat digunakan berbagai ... alat analisis untuk mendapatkan portofolio

Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014

I. PENDAHULUAN

Kegiatan investasi pada hakekatnya memiliki tujuan

untuk memperoleh keuntungan tertentu. investasi dapat

dilakukan dalam dua cara, yaitu investasi pada real asset

dan financial asset. Perkembangan pasar modal di

Indonesia memungkinkan para investor mempunyai

berbagai pilihan investasi yang sesuai dengan preferensi

risiko mereka, sehingga dapat membantu investor dalam

memilih alternatif untuk menanamkan dananya. Investor

dalam melakukan keputusan investasi selalu dihadapkan

pada berbagai alternatif, misalnya melakukan investasi dengan membeli sekuritas yang berpendapatan tetap

seperti obligasi, deposito, atau melakukan investasi pada

pasar modal dengan membeli saham-saham yang listing

di bursa efek. Alternatif mana yang akan dipilih,

tergantung kesediaan investor dalam menerima risiko dari

investasi dan tingkat pengembalian yang diinginkan

Hariyanto ( 2008 : 2).

Keputusan investasi pada saham dan surat berharga

lainnya akan dihadapkan pada risiko yang berhubungan

dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected

return), oleh karena itu investor akan selalu mencari portofolio optimal Rahmah (2007 : 37). Strategi yang

banyak digunakan investor untuk meminimalkan risiko

investasi saham adalah dengan membentuk portofolio

saham yaitu mengalokasikan dana pada berbagai alternatif

investasi saham dengan cara melakukan diversifikasi atau

pengkombinasian saham, sehingga risiko investasi saham

secara keseluruhan dapat dikurangi atau diminimumkan.

Untuk memperoleh portofolio yang diinginkan maka

seorang investor harus melakukan analisis yang

memberikan return maksimum.

Kelompok saham yang menarik perhatian investor

dalam memilih dan menentukan portofolio optimal adalah saham–saham kelompok Indeks LQ-45 dikarenakan

saham di Indeks LQ-45 merupakan 45 saham yang paling

berkinerja baik dengan tingkat perolehan return yang

menarik bagi para investor Jogiyanto (2010 : 87).

Berikut ini adalah tabel yang menunjukan

perkembangan harga Indeks LQ-45 dari tahun 2006

sampai dengan tahun 2011.

Tabel 1. Perkembangan Harga Indeks LQ-45

TAHUN HARGA INDEKS LQ-45

2006 393,11

2007 599,82

2008 270,23

2009 498,29

2010 661,38

2011 664,43

Sumber : yahoo.finance.com

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat

disimpulkan bahwa harga Indeks LQ-45 mengalami

fluktuasi, hal ini mengindikasikan bahwa terdapat unsur

risiko dalam investasi tersebut terlihat dari harga saham

pada tahun 2008 yang mengalami penurunan cukup

drastis. Meskipun saham-saham Indeks LQ-45 merupakan

sekumpulan saham yang berkapitalisasi pasar tinggi dan

memiliki likuiditas tinggi namun tidak lepas dari

ketidakpastian akan tingkat pengembalian yang akan

diterima investor sehingga kalangan investor tetap perlu

mempertimbangkan berbagai ketidakpastian yang

mungkin terjadi dan mengantisipasinya.

Untuk melakukan pemilihan saham dan penentuan

portofolio optimal dapat digunakan berbagai alat analisis, diantaranya adalah dengan menggunakan model indeks

tunggal (single indeks model). Model indeks tunggal

mendasarkan pemikiran bahwa tingkat keuntungan suatu

saham berkolerasi dengan perubahan pasar Husnan (2009

: 103). Model indeks tunggal banyak digunakan sebagai

alat analisis untuk mendapatkan portofolio yang optimal,

karena model ini memungkinkan untuk dapat memberikan

return yang optimal.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

saham-saham apa saja dan pada proporsi berapa dari

saham-saham kelompok LQ-45 yang dapat membentuk portofolio optimal tahun 2011.

II. LANDASAN TEORI

Menurut Tandelilin (2010 : 31), “Saham adalah

sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas

Indonesia”. Salah satu kelomok saham di indonesia

adalah kelompok Indeks LQ-45. Indeks LQ-45 pertama

kali diluncurkan pada tanggal 24 Februari 1997.

Penggantian saham dilakukan setiap enam bulan sekali,

yaitu pada awal bulan Februari dan Agustus, apabila

terdapat saham yang tidak memenuhi kriteria seleksi,

maka saham tersebut dikeluarkan dari perhitungan Indeks dan diganti dengan saham lain yang memenuhi kriteria.

Menurut Tandelilin (2010 : 87), “Indeks LQ-45 terdiri

dari 45 saham di BEI dengan likuiditas yang tinggi dan

kapitalisasi pasar yang besar serta lolos seleksi menurut

beberapa kriteria pemilihan”.

Menurut Husnan (2009 : 49), “Portofolio merupakan

kumpulan investasi adalah gabungan atau kombinasi dari

berbagai instrumen atau aset investasi yang disusun untuk

mencapai tujuan investasi investor”. Portofolio optimal

merupakan portofolio yang dipilih seorang investor dari

sekian banyak pilihan yang ada pada kumpulan portofolio

efisien Tandelilin (2010 : 157). Tujuan investor dalam berinvestasi adalah

memaksimalkan return, tanpa melupakan faktor risiko

investasi yang harus dihadapinya. Return merupakan

salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi

dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor

menanggung risiko atas investasi yang dilakukannya.

Menurut Jogiyanto (2010: 205):

1. Return merupakan hasil yang diperoleh dari

investasi. Return dapat dibagi menjadi :

a. Return realisasi (reliazed return), merupakan

return yang telah terjadi. b. Return ekspektasian (expected return),

merupakan return yang diharapkan akan

diperoleh oleh investor dimasa mendatang,

berbeda dengan return realisasian yang sifatnya

Page 3: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dapat digunakan berbagai ... alat analisis untuk mendapatkan portofolio

Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014

sudah terjadi, return ekspektasian sifatnya belum

terjadi.

2. Risiko merupakan kemungkinan perbedaan antara

return aktual yang diterima dengan return harapan.

Semakin besar kemungkinan perbedaanya, berarti

semakin besar risko investasi tersebut. Menurut

Halim (2005 : 43), risiko dapat dibedakan menjadi:

a. Risiko sistematis (systematic risk) yang

dilambangkan dengan βi merupakan risiko yang

tidak dapat dihilangkan dengan melakukan

diversifikasi, karena fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor-faktor makro yang dapat

mempengaruhi pasar secara keseluruhan.

b. Risiko tidak sistematis (unsystematic risk) yang

dilambangkan dengan σei2, merupakan risiko

yang dapat dihilangkan dengan melakukan

diversifikasi, karena risiko ini hanya ada dalam

satu perusahaan atau industri tertentu.

Menurut Jogiyanto (2010 : 339), single index model

didasarkan pada pengamatan bahwa harga dari suatu

sekuritas berfluktuasi searah dengan harga indeks pasar.

Menurut Husnan (2009 : 104), single index model dapat diringkas berdasarkan asumsi-asumsi berikut:

1. Indeks pasar tidak berkorelasi (berhubungan) dengan

kesalahan residu:

E[ei. (Rm- E (Rm))]. = 0

2. Sekuritas hanya dipengaruhi oleh pasar:

E(ei. ej) = 0, yaitu kesalahan residu dari saham ke i tidak

berkorelasi dengan kesalahan residu ke j untuk semua

nilai dari i dan j.

Mekanisme pembentukan portofolio optimal pada

saham-saham kelompok Indeks LQ-45 berdasarkan single

index model meliputi :

1. Menentukan data input a. Return saham individu

Rit = P𝑡−P𝑡−1

P𝑡−1………… . (1)

Dimana:

Rit = Return harga saham individu i pada

periode t

Pt = Harga saham pada periode t

Pt-1 = Harga saham pada periode t-1

b. Return pasar pada periode t dihitung sebagai berikut

(Jogiyanto, 2010 : 340):

RM.T = IHSG 𝑡−IHSG 𝑡−1

IHSG 𝑡−1………… . (2)

Dimana:

RM.T = Return pasar periode ke t

IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan periode ke

t

IHSGt-1= Indeks Harga Saham Gabungan ke t-1

t = Waktu diukur dalam bulan

c. Expected return

E R𝑖 = Rij . pj

𝑛

j=1 .................(3)

Dimana :

Rij = hasil masa depan ke-j untuk sekuritas ke-i

Pj = probabilitas hasil masa depan ke-j (untuk

sekuritas ke-i)

d. Risk free rate

Data SBI ini digunakan sebagai proxy return aktiva

bebas risiko (risk free rate of return).

Rf = SBI 𝑡−SBI 𝑡−1

SBI 𝑡−1………… . (4)

Apabila, E(Ri) ≥ Rf maka saham individu i terpilih

kedalam proses selanjutnya, sebaliknya jika E(Ri) ≤

Rf, maka saham individu i tidak terpilih kedalam

proses selanjutnya.

2. Menentukan risiko sistematis dan risiko tidak

sistematis

Risiko sistematis diukur dengan β diperoleh dengan

meregresikan return saham individu (Rit) terhadap

return pasar (Rmt) dengan persamaan regresi sebagai

berikut (Jogiyanto, 2010 : 341):

Rit = αi + βi . Rmt + ei ...........(5) ei merupakan residual error (error ke i) dimana

varians ei (σei2) digunakan untuk mengukur risiko

tidak sistematis dengan rumus :

σ𝑒𝑖2=σi

2 − βi2 .σm

2...........(6)

Seleksi berikutnya dilakukan pada βi yaitu bila βi > 0

maka saham tersebut terpilih dan disertakan dalam

proses analisis salanjutnya dan sebaliknya bila βi ≤ 0

maka saham tersebut tidak terpilih.

3. Meranking peringkat saham berdasarkan Expected

Return to Beta (ERB) terbesar ke ERB terkecil

(Jogiyanto, 2010 : 362) :

ERB = E Ri − RF

β𝑖 .........(7)

Dimana :

E(Ri) = Expected return saham ke-i Rf = Return bebas risiko

βi = Beta saham i

4. Menentukan Cut off Point

Cut off point saham i (Ci*) adalah titik pembatas yang

menentukan batas nilai expected return to beta (ERB)

mana yang dikatakan tinggi.

Besarnya cut off Point (C*) adalah nilai Ci dimana

nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci

yang besar (Jogiyanto, 2010 : 364):

ci =σ

m 2 Ajij=1

1+σm 2 B jij=1

..................(8)

Dimana:

Ai = [ Ri −Rf ]β

σei2 ............(9)

Bi =

β𝑖2

σei2………………… (10)

Aj dan Bj merupakan akumulasi nilai dari Ai dan Bi

Portofolio optimal akan berisi saham yang memiliki

nilai rasio ERB yang tinggi, sedangkan saham yang

memiliki nilai rasio ERB yang rendah tidak

dimasukan dalam portofolio optimal.

5. Menentukan proporsi dana masing-masing saham

(Jogiyanto, 2010 : 366):

Page 4: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dapat digunakan berbagai ... alat analisis untuk mendapatkan portofolio

Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014

Xi = Zi

Zjnj=1

........................(11)

Zi = 𝛽𝑖

σei 2 (

Ri−Rf

βi- Ci*) ...............(12)

Dimana :

Xi = Proporsi sekuritas ke i

n = Jumlah sekuritas di portofolio optimal

βi = Beta sekuritas ke i

σei2 = Varian dan kesalahan risidu sekuritas ke-i

ERBi = expected return to beta sekuritas ke i

Ci* = nilai cut off point yang merupakan nilai Ci

terbesar Zj = Akumulasi dari nilai

III. PEMBAHASAN

3.1 Operasionalisasi Variabel

Berdasarkan model indeks tunggal, maka variabel

penelitian yang akan di operasionalisasikan adalah

sebagai berikut: a. Independent Variable (Variabel Bebas)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah

tingkat return dari indeks pasar, dengan proxy indeks

Harga Saham Gabungan (IHSG).

b. Dependent Variable (Variabel Terikat)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return

saham ke-i.

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah saham-saham yang

termasuk kedalam kelompok Indeks LQ-45 periode

2009-2011. Penelitian ini menggunakan purposive

sampling dalam pengambilan sampel. Berdasarkan

kriteria-kriteria yang digunakan, diperoleh sampel

sebanyak 29 perusahaan (emiten).

3.3 Analisis Data

Dengan menggunakan single indeks model, proses pembentukan portofolio memerlukan data return saham individu, return pasar (proxy:IHSG) dan return risk free asset (proxy:SBI), sebagai data input untuk mendapatkan nilai expected return saham individu E(Ri), risiko sistematis (βi), risiko tidak sisematis (σei

2), excess return to beta E(RB), dan cut off point

(Ci). Berikut adalah rangkuman perhitungan dalam pembentukan portofolio optimal.

Tabel 2. Nilai Return Ekspektasi, Varian residu, Beta Saham, Varian Pasar, Alfa dan Risiko Tidak Sistematis

Masing-masing Saham Kelompok Indeks LQ-45 Periode Januari – Desember 2011

NO KODE E(Ri) σi2 β β

2 σm

2 α σei

2

1 ADRO -0,0229 0,0149 1,573 2,4743 0,0029 -0,0292 0,0077

2 ANTM -0,0297 0,0089 1,367 1,8687 0,0029 -0,0352 0,0035

3 AALI -0,0128 0,0057 1,152 1,3271 0,0029 -0,0174 0,0018

4 ASII 0,0279 0,0046 1,086 1,1794 0,0029 0,0236 0,0011

5 UNSP -0,02 0,0119 1,627 2,6471 0,0029 -0,0265 0,0042

6 BBCA 0,0212 0,0052 1,087 1,1816 0,0029 0,0169 0,0018

7 BDMN -0,0248 0,0048 0,316 0,0999 0,0029 -0,0261 0,0045

8 BMRI 0,0074 0,0093 1,61 2,5921 0,0029 0,001 0,0017

9 BBNI 0,0026 0,0092 1,587 2,5186 0,0029 -0,0037 0,0018

10 BBRI -0,013 0,0362 2,767 7,6563 0,0029 -0,0241 0,0138

11 SMCB 0,0008 0,0081 1,142 1,3042 0,0029 -0,0038 0,0043

12 INDY -0,0521 0,0221 2,108 4,4437 0,0029 -0,0605 0,0091

13 ITMG -0,0186 0,0084 1,426 2,0335 0,0029 -0,0243 0,0025

14 INTP 0,0103 0,0104 1,264 1,5977 0,0029 0,0052 0,0057

15 INDF -0,0014 0,0074 1,234 1,5228 0,0029 -0,0063 0,0029

16 ISAT 0,0048 0,0022 0,645 0,416 0,0029 0,0022 0,0009

17 INCO -0,0288 0,0124 1,344 1,8063 0,0029 -0,0342 0,0072

18 JSMR 0,019 0,0039 0,626 0,3919 0,0029 0,0165 0,0027

19 KLBF 0,0063 0,0056 0,991 0,9821 0,0029 0,0023 0,0027

20 LPKR 0,0052 0,0179 1,518 2,3043 0,0029 -0,0009 0,0111

21 MEDC -0,0254 0,0038 0,632 0,3994 0,0029 -0,0279 0,0026

22 PGAS -0,0217 0,011 1,247 1,555 0,0029 -0,0267 0,0065

23 LSIP -0,0691 0,0605 0,408 0,1665 0,0029 -0,0707 0,06

24 SMGR 0,0215 0,0121 1,419 2,0136 0,0029 0,0158 0,0062

Page 5: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dapat digunakan berbagai ... alat analisis untuk mendapatkan portofolio

Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014

NO KODE E(Ri) σi2 β β

2 σm

2 α σei

2

25 PTBA -0,0203 0,0058 1,345 1,809 0,0029 -0,0257 0,0005

26 TLKM -0,0095 0,001 -0,029 0,0008 0,0029 -0,0094 0,001

27 TINS -0,0372 0,0073 1,069 1,1428 0,0029 -0,0415 0,004

28 UNVR 0,0132 0,0051 -0,079 0,0062 0,0029 0,0135 0,0051

29 UNTR 0,0126 0,0089 1,32 1,7424 0,0029 0,0073 0,0038

Sumber : Laporan Bursa Efek Indonesia, diolah kembali, 2013

Dilihat dari tabel diatas dapat diketahui

bahwa saham ADRO, ANTM, BDMN, INDY, INCO,

MEDC, PGAS, LSIP dan TINS adalah saham-saham yang memiliki nilai E(Ri) lebih rendah dari nilai R(f).

Sedangkan Saham TLKM dan UNVR memiliki nilai β

negatif. sehingga saham-saham tersebut tidak terpilih

dalam proses perhitungan portofolio optimal.

Tabel 3. Nilai Excess Return to Beta (ERB), Ai,Bi dan Cut off point (Ci) Masing-masing Saham Kelompok

Indeks LQ-45 Periode Januari – Desember 2011

No KODE ERB Ai Bi ∑Aj ∑Bj Ci

1 JSMR 0,0639 9,2101 144,1376 9,0028 144,1376 0,0184

2 ASII 0,045 46,2477 1027,0958 55,2505 1.171,23 0,0364

3 ISAT 0,04 17,7148 442,871 72,9653 1.614,10 0,0372

4 BBCA 0,0388 25,9246 667,7736 98,8899 2.281,88 0,0376

5 SMGR 0,03 9,7291 324,8391 108,6189 2.606,72 0,0368

6 KLBF 0,0275 9,9981 362,936 118,6172 2.969,65 0,0358

7 UNTR 0,0255 11,7099 460,0304 130,3271 3.429,68 0,0345

8 INTP 0,0248 6,915 279,252 137,2421 3.708,94 0,0339

9 SMCB 0,0191 5,7863 303,1182 143,0284 4.012,05 0,0328

10 BMRI 0,0176 26,1788 1484,0818 169,2073 5.496,14 0,029

11 LPKR 0,0173 3,573 207,018 172,7803 5.703,15 0,0286

12 INDF 0,0159 8,3401 525,0883 181,1204 6.228,24 0,0276

13 BBNI 0,0149 20,5445 1381,5279 201,6649 7.609,77 0,0254

14 AALI 0,0071 5,248 737,28 206,9129 8.347,05 0,0238

15 BBRI 0,0029 1,6041 554,8036 208,5169 8.901,85 0,0226

16 ITMG 0,0017 1,369 813,3904 209,8859 9.715,24 0,0209

17 UNSP 0,0006 0,3874 630,2688 210,2733 10.345,51 0,0197

18 PTBA 0,0005 1,9614 3.768,71 212,2347 14.114,22 0,0147

Sumber : Laporan Bursa Efek Indonesia, diolah kembali, 2013

Saham-saham diatas diurutkan berdasarkan nilai ERB

terbesar ke nilai ERB terkecil. Selanjutnya

membandingkan ERB tersebut dengan cut off

pointnya, maka dari 18 saham terdapat 4 saham yang

dapat membentuk portofolio optimal, yaitu saham Jasa Marga, saham Astra International, saham indosat,

dan saham Bank Central Asia. Keempat saham ini

memiliki nilai ERB>nilai Ci.

Setelah mengetahui saham-saham yang dapat

membentuk portofolio optimal, maka langkah

selanjutnya adalah menentukan proporsi dana untuk

masing-masing saham portofolio tersebut.

Tabel 4. Proporsi

Dana Masing-

masing Saham

Kelompok

Page 6: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dapat digunakan berbagai ... alat analisis untuk mendapatkan portofolio

Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014

Indeks LQ-

45

Pembentuk

Portofolio

Optimal

Periode

Januari –

Desember

2011

NO KODE Zi Xi

1 JSMR 6,0556 0,3922

2 ASII 6,9986 0,4533

3 ISAT 1,6479 0,1067

4 BBCA 0,7372 0,0477

Sumber : Laporan Bursa Efek Indonesia, diolah

kembali, 2013

Page 7: ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL · PDF fileUntuk melakukan pemilihan saham dan penentuan portofolio optimal dapat digunakan berbagai ... alat analisis untuk mendapatkan portofolio

Seminar Nasional Ekonomi dan Bisnis (SNEB) 2014

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa

besarnya proporsi dana yang di investasikan pada

masing-masing saham di dalam portofolio selama

periode Januari - Desember 2011 adalah sebagai

berikut:

1. JSMR (PT Jasa Marga Tbk) sebesar 39,22% 2. ASII (PT Astra International Tbk) sebesar

45,33%

3. ISAT (PT Indosat Tbk) sebesar 10,67%

4. BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) sebesar

4,77%

Hasil penelitian terdahulu yang

membentuk portofolio optimal. Septiarini (2009),

diketahui bahwa untuk membentuk suatu portofolio

optimal dari saham-saham kelompok Indeks LQ-45

pada periode Juli 2007 - Juni 2009 dari 23 saham

LQ-45 hanya ada 4 saham yang membentuk

portofolio optimal yaitu Tambang Batubara Bukit Asam Tbk sebesar 60,49%, Indah Kiat Pulp &

Paper Tbk sebesar 27,16%, United Tractors Tbk

sebesar 10,79%, dan Astra Agro Lestari Tbk

sebesar 1,56%.

IV. KESIMPULAN

Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah

dengan menggunakan singel indeks model, dari 29

saham terdapat 4 saham yang dapat membentuk

portofolio optimal. Keempat saham tersebut beserta proporsi investasinya adalah sagai berikut : (1)

ASII (PT Astra International Tbk) sebesar 45,33%,

(2) JSMR (PT Jasa Marga Tbk) sebesar 39,22%,

(3) ISAT (PT Indosat Tbk) sebesar 10,67%, (4) dan

BBCA (PT Bank Central Asia Tbk) sebesar 4,77%.

REFERENSI

Elton, Edwin J And MJ. Gruber. Modern

Portofolio Theory and Investment

Analysis. United States of Amerika : Jhon

Wiley & Sons New York, 2007.

Halim, Abdul.Analisis Investasi. Salemba Empat, Jakarta : 2005.

Husnan, Suad. Teori Portofolio dan Analisis

Sekuritas. Yogyakarta : Unit Penerbit

dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu

Manajemen YKPN, 2009.

Jogiyanto. Teori Portofolio dan Analisis

Investasi. Edisi Ketujuh, Yogyakarta :

BPFE, 2010.

Rahmah, Aini Nunung. Analisis Risiko Investasi

Saham pada Portofolio Optimal

Menggunakan Model Indeks Tunggal.

UNJANI. Cimahi : Jurnal Ekonomi

Manajemen dan Akuntansi, 2007.

Sembiring, Ferikawita Magdalena. Pembentukan

Portofolio Optimal dari Saham-

Saham yang Diperkirakan Memiliki

Kinerja Unggul pada Tahun 2012.

Cimahi : Jurnal Kartika Wijaya Kusuma,

Vol. 20, No.1, 2012.

Tandelilin, Eduardus. Portofolio dan Investasi :

Teori dan Aplikasi. Edisi Kelima, Yogyakarta : Kanisius, 2010.

Yuniarti, Sari. Pembentukan Portofolio Optimal

Saham-Saham Perbankan Dengan

Menggunakan Model Indeks

Tunggal. Malang : Jurnal Keuangan

dan Perbankan, Vol. 14, No.3, 2007.

Biodata Penulis

Esi Fitriani Komara,SE memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi (SE), Jurusan Manajemen Universitas

Jenderal Achmad Yani, lulus tahun 2013. Sedang

menempuh pendidikan S2 pada Magister Ilmu

Manajemen UNPAD. Saat ini menjadi dosen di

Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Achmad

Yani.