ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING … · Tabel 2.3 Format Pasangan KD...

260
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi Oleh: Desi Lestari NIM: 151334030 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2019 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING … · Tabel 2.3 Format Pasangan KD...

  • ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

    EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN

    AKUNTANSI

    Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

    Oleh:

    Desi Lestari

    NIM: 151334030

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

    BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2019

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER

    EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN

    AKUNTANSI

    Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta

    SKRIPSI

    Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Ekonomi

    Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi

    Oleh:

    Desi Lestari

    NIM: 151334030

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

    BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI

    JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    201

    i

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PERSEMBAHAN

    Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

    1. Allah, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan

    membimbing serta menuntun setiap langkah hidupku.

    2. Kedua orangtuaku yang terkasih Bapak Herman Yosep Sutiyono dan Ibu

    Monica Mujini yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, motivasi

    dan nasehat didalam hidupku.

    3. Kakak kandungku Mas Budi, Mas Wayan, Mas Ruby yang selalu

    memberikan semangat, motivasi dan dukungan.

    4. Kakak Iparku Mbak Etik, Mbak Ely, Mbak Betha yang selalu memberikan

    semangat dan dukungan.

    5. Dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar membimbingku dalam proses

    penyusunan skripsi ini.

    6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    7.

    iv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • MOTTO

    “Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan

    goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,

    bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.

    (1Korintus 15:58)

    v

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

    Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

    memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

    kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

    Yogyakarta, 22 Juli 2019

    Penulis

    Desi Lestari

    vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

    PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

    Nama : Desi Lestari

    Nomor Mahasiswa : 151334030

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

    Universitas Sanata Dharmakarya ilmiah saya yang berjudul:

    “Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada

    Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X Akuntansi Di SMK NeYeri 7

    YoYyakarta”

    beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

    kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

    mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan

    data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di interner atau

    media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya

    maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

    sebagai penulis.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Juli 2019

    Yang menyatakan

    Desi Lestari

    vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSTRAK

    ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDEREHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN

    AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta

    Desi LestariUniversitas Sanata Dharma

    2019

    Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis desain RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri7 Yogyakarta yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guruakuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada keterampilanberpikir tingkat tinggi; (3) menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaranyang dibuat guru akuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah padaunsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

    Jenis penelitian ini adalah mixed methodsdengan model sequentialexploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas XAkuntansi 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,observasi, dokumentasi dan kuesioner.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 7Yogyakarta belum memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 7Yogyakarta kelas X Akuntansi belum mengimplementasikan kegiatanpembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3)penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMKNegeri 7 Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mengarah pada unsurpengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

    Kata kunci: Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi,Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksanaan PenilaianPembelajaran.

    viii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ABSERACE

    LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER

    EHINKING SKILL (HOES) ON ACCOUNEING SUBJECES

    A Case Study on The Tenth Class of SMK Negeri 7 Yogyakarta

    Desi Lestari

    Sanata Dharma University

    2019

    This study aims toanalyze: (1) the design of the Learning Implementation

    Plan (RPP) made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta that meets

    the elements of higher order thinking skill; (2) the implementation of learning

    activities carried out Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which

    leads to higher order thinking skill; (3) the assessment or evaluation of learning

    made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which leads to the

    element of measuring higher order thinking skill.

    This type of research is mixed methods with a sequential exploratory

    model. The suSjects of this study were accounting teachers and students of the

    tenth class of Accounting 2. Data were collected Sy using interview techniques,

    oSservation, documentation and questionnaires.

    The results of the study show that: (1) the design of the Learning

    Implementation Plan (RPP) made Sy the tenth class of accounting teacher at

    SMK Negeri 7 Yogyakarta has not fulfilled the element of higher order thinking

    skill; (2) the implementation of learning activities carried out Sy accounting

    teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting has not

    implemented learning activities that lead to higher order thinking skill; (3) the

    assessment or evaluation of learning made Sy accounting teachers at SMKS

    Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting 2 has not led to an element

    of understanding higher order thinking skill.

    Keywords: Higher order thinking skill, Learning Implementation Plan (RPP),

    implementation of learning activities, implementation of learning assessment.

    ix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah

    selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi

    salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Ekonomi

    BKK Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi

    ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis

    mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:

    1. Bapak Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas

    Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

    2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua PS Pendidikan

    Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu

    Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

    3. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku

    Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan

    bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

    4. Staf pengajar PS Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan tambahan

    pengetahuan dalam proses perkuliahan;

    5. Seluruh mahasiswa angkatan 2015 yang juga telah memberi masukan

    selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan

    kerjasama yang baik selama ini;

    6. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu

    kelancaran proses belajar selama ini;

    x

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7. Ibu Sri Hartati, S.Pd.,MPd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7

    Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan

    penelitian;

    8. Ibu Asih selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Humas yang telah

    memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;

    9. Ibu Dra. Titik Komah Nurastuti, M.Pd. selaku guru mata pelajaran

    Akuntansi kelas X yang telah bersedia membantu penulis dalam proses

    observasi, kerjasama, bantuan, dan memberikan informasi yang baik selama

    penulis melakukan penelitian;

    10. Orang tua yang telah memberikan dukungan doa selama ini;

    11. Kakak saya yang telah memberikan dukungan doa selama ini.

    Penulis

    Desi Lestari

    xi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL...................................................................................................i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................ii

    HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................iv

    MOTTO......................................................................................................................v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................................vi

    PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK

    KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................................vii

    ABSTRAK...............................................................................................................viii

    ABSTRACT..............................................................................................................ix

    KATA PENGANTAR................................................................................................x

    DAFTAR ISI............................................................................................................xii

    DAFTAR TABEL...................................................................................................xvi

    DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xviii

    DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xix

    xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

    A. Latar Belakang masalah..................................................................................1

    B. Batasan Masalah.............................................................................................5

    C. Rumusan Masalah...........................................................................................6

    D. Tujuan Penelitian............................................................................................6

    E. Manfaat Penelitian..........................................................................................7

    BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................9

    A. Kurikulum 2013..............................................................................................9

    1. Pengertian Kurikulum...............................................................................9

    2. Pengembangan Kurikulum 2013.............................................................10

    3. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013...........................................15

    4. Struktur Kurikulum SMK.......................................................................18

    B. Berpikir Tingkat Tinggi................................................................................22

    1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi........................................................22

    2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi..........................................................23

    3. Kategori-kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat

    Tinggi......................................................................................................25

    C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.............................................................28

    1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran.....................................28

    2. Prinsisp-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. . .30

    3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP...............................32

    4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada

    Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi...................................................34

    xiii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • D. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran.............................................................38

    1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran....................................38

    2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran..........................................43

    3. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru.................................................44

    4. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa................................................47

    5. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir Tingkat

    Tinggi......................................................................................................63

    E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran............................................................67

    1. Pengertian Penilaian................................................................................67

    2. Penilaian Kurikulum 2013......................................................................68

    3. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013................................................69

    4. Fungsi Penilaian......................................................................................73

    5. Karakteristik Soal HOTS........................................................................74

    F. Penelitian Yang relevan................................................................................77

    G. Kerangka Berpikir.........................................................................................81

    BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................84

    A. Metode Penelitian Mixed Methods................................................................84

    B. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................................85

    C. Subjek Dan Objek Penelitian........................................................................85

    D. Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................................86

    E. Sumber Data Penelitian...............................................................................107

    F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian.........................................................108

    G. Instrumen Penelitian...................................................................................111

    xiv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • H. Teknik Analisis Data...................................................................................117

    I. Tahap Pelaksanaan Penelitian.....................................................................122

    BAB IV GAMBARAN UMUM.............................................................................126

    A. Deskripsi Lokasi.........................................................................................126

    B. Deskripsi Responden..................................................................................129

    BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................................132

    A. Deskripsi Data.............................................................................................133

    1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................133

    2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran...................................143

    3. Analisis Penilaian Pembelajaran...........................................................153

    B. Pembahasan.................................................................................................156

    1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................156

    2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran...................................158

    3. Analisis Penilaian Pembelajaran...........................................................160

    BAB VI PENUTUP................................................................................................162

    A. Kesimpulan.................................................................................................162

    B. Keterbatasan Penelitian...............................................................................163

    C. Saran...........................................................................................................164

    DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................167

    LAMPIRAN ...........................................................................................................170

    xv

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK .......................................................................21

    Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom........................................................................24

    Tabel 2.3 Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan...........................35

    Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan...............35

    Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Berpusat Pada Guru dengan Pembelajarn

    Berpusat pada Siswa...............................................................................62

    Tabel 2.6 Perbedaan Aktivitas Belajar LOTS dan HOTS.......................................63

    Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument RPP........................................................................87

    Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru Di Kelas.........................................94

    Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kegiatan Penilaian Pembelajaran..........................................100

    Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Siswa.....................................................104

    Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r.................................................................................116

    Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa..............................................................117

    Tabel 3.7 Penilaian Persepsi Siswa.......................................................................122

    Tabel 4.1 Jumlah Siswa 3 Tahun Terakhir............................................................130

    Tabel 4.2 Daftar Rekapitulasi Siswa Tahun Pelajaran 2018/2019........................130

    xvi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Tabel 5.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar pada RPP Laporan Keuangan.........136

    Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Pada RPP

    Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan...........................138

    Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas X

    Materi Laporan Keuangan.....................................................................140

    Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas

    X Materi Laporan Keuangan...............................................................143

    Tabel 5.5 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa..............................................152

    Tabel 5.6 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas (Assessment).........................154

    xvii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Kathwohl...........24

    Gambar 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbass Proyek..............................60

    Gambar 2.3 Kerangka Berpikir..............................................................................83

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Yogyakarta..............................128

    Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa.............152

    xviii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Dari Dikpora............................................ 171

    Lampiran 2 Surat Izin Dari Kampus............................................................ 172

    Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian......................... 173

    Lampiran 4 Hasil Validasi Instumen RPP................................................... 174

    Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan

    Pembelajarn................................................................................. 180

    Lampiran 6 Hasil Validasi Instumen Penilaian Pembelajaran .................... 186

    Lampiran 7 Hasil Validasi Instumen Persepsi Siswa.................................. 191

    Lampiran 8 Hasil Validasi Instumen Wawancara Guru .............................. 197

    Lampiran 9 Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa................................... 200

    Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru............................................. 201

    Lampiran 11 Hasil Analisis RPP.................................................................. 206

    Lampiran 12 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran............... 211

    Lampiran 13 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran................................... 215

    Lampiran 14 RPP Laporan Keuangan.......................................................... 218

    Lampiran 15 Soal Latihan Laporan Keuangan............................................ 233

    xix

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • Lampiran 16 Kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan

    Taksonomi Bloom............................................................................... 237

    xx

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar BelakanY

    Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang

    paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa yang akan

    datang. Menurut Kurniawan (2013:49), sebuah pendidikan

    mempunyai tiga komponen utama yaitu pendidik, peserta didik, dan

    kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan

    komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar

    proses kegitan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang

    diinginkan. Pendidikan tidak terlepas dengan tenaga pendidik yaitu

    guru, salah satu kemampuan guru yang harus dimiliki dan menjadi

    bagian yang paling penting adalah kemampuan menanamkan dan

    mengembangakan keterampilan berpikir siswa.

    Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami

    seseorang jika mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi

    yang harus dipecahkan. Berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk

    membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah,

    membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan. Guru

    dalam mengembangkan pembelajaran dalam kelasnya diharapkan

    mampu menerapkan desain rencana pelaksanan pembelajaran yang

    mengarah pada kemampuan berpikir dalam memformulasikan kepada

    peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Kegiatan berpikir dapat dibedakan menjadi dua jenjang yaitu

    berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT) dan

    berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking (LOT). Berpikir

    tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi dari pada

    sekedar menghafal fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang

    persis seperti sesuatu yang disampaikan. Berlandaskan pada

    taksonomi Bloom, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang

    menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher

    order thinking. Ketiga aspek itu adalah aspek menganalisa (C4), aspek

    mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta (C6), sedangkan tiga aspek

    lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat (C1), aspek

    memahami (C2), aspek menerapkan (C3), masuk dalam bagian

    intelektual berpikir tingkat rendah atau lower order thinking.

    Pada saat ini, banyak guru/pendidik yang menerapkan model

    pembelajaran dengan menitikberatkan pada kemampuan menghafal.

    Dalam hal ini, keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat perlu

    dikembangkan dalam proses pembelajaran atau dalam berbagai aspek

    pengetahuan. Lembaga pendidikan yang hanya menanamkan model

    pembelajaran pada kemampuan menghapal akan menjadikan siswa

    lebih cenderung untuk tidak kreatif dan hanya menerima pelajaran

    dalam bentuk hafalan tanpa tahu bagaimana cara mengkritisnya dan

    akan terus berlanjut sampai kepada perguruan tinggi bahkan sampai

    saat siswa tersebut memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    Keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat perlu ditanamkan

    kepada siswa mengingat tantangan peningkatan mutu pendidikan

    yang tidak bisa di tawar lagi. Dalam proses peningkatan pembelajaran

    berpikir tingkat tinggi siswa, sekolah menjadi salah satu tempat untuk

    mewujudkan keberhasilan pendidikan siswa. Sekolah harus mampu

    mengembangkan komponen pembelajaran yang tidak hanya

    berorientasi pada kemampuan menghafal guna mencapai nilai yang

    tinggi. Peran sekolah dalam mengembangkan dan menumbuhkan

    keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilaksanakan dengan

    perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi yang berupa desain

    Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan

    pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas (assessment).

    Kemampuan membuat rencana pelaksanaan pembelajan

    merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru, dan muara dari

    segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang

    mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Dalam

    implementasi kurikulum 2013, guru diberikan kewenangan secara

    leluasa untuk menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar

    sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan

    guru itu sendiri dalam menjabarkannya menjadi silabus dan Rencana

    Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang siap dijadikan pedoman

    pembentukan kompetensi peserta didik. Rencana pelaksanaan

    pembelajaran (RPP) yang dibuat guru tentunya harus diketahui dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    dikonsultasikan ke kepala sekolah untuk mengetahui rencana

    pembelajaran yang dibuat guru, tetapi kenyataannya banyak guru yang

    tidak mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat ke kepala sekolah.

    Rencana pembelajaran mencerminkan apa yang akan dilakukan

    guru dalam memberikan kemudahan belajar peserta didik, bagaimana

    melakukannya, dan mengapa guru melakukannya. Oleh karena itu,

    RPP memiliki kedudukan yang esensial dalam pembelajaran yang

    efektif karena akan membantu disiplin kerja yang baik, suasana yang

    lebih menarik, pembelajaran yang diorganisasikan dengan baik,

    relevan dan akurat. Tetapi kenyataannya banyak guru membuat

    rencana pelaksanaan pembelajaran hanya sebagai dokumen tanpa

    mengetahui kegunaan dari rencana pelaksanaan pembelajaran itu

    sendiri. Rencana pembelajaran merupakan hal penting yang harus

    dilakukan guru untuk menunjang pembentukan kompetensi peserta

    didik.

    Namun, permasalahan dalam pendidikan yang semakin

    meningkat dengan perubahan kurikulum yang menuntut guru untuk

    membuat RPP yang mampu mengarahkan keterampilan berpikir

    siswa. Hal ini sejalan dengan hasil observasi dan wawancara dengan

    guru akuntansi dasar di SMK Negeri 7 Yogyakarta untuk

    menganalisis kebutuhan awal penelitian ini. Peneliti menemukan

    bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam menentukan model dan

    metode yang akan dibuat dalam RPP dan yang akan diterapkan dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang mengarahkan siswa

    untuk berpikir tingkat tinggi. Perubahan kurikulum 2013 sebelum dan

    sesudah revisi membuat guru mengalami kesulitan dalam

    melaksanakan kegiatan pembelajarn dimana kurikulum 2013 sebelum

    revisi dalam RPP masih menggunakan kegiatan 5M (Mengamati,

    Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan

    Mengkomunikasikan), sedangkan kurikulum 2013revisi terbarudalam

    RPP guru lebih dituntut untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran

    4C (Creativity, Critical Thinking, Comunnication, CollaSoration), hal

    tersebut lebih ditekankan agar mampu mengarahkan siswa untuk

    berpikir tingkat tinggi melalui proses pembelajaran yang telah

    dirancang guru dalam pembuatan RPP.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti terdorong

    untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran

    Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada Mata

    Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK NeYeri 7

    YoYyakarta”.

    B. Batasan Masalah

    Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti perlu

    memberikan batasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk lebih

    memperjelas permasalahan yang ingin diteliti serta agar lebih terfokus

    dan mendalam, mengingat bahwa banyaknya masalah yang ada.

    Peneliti memfokuskan variabel yang ingin diteliti yaitu untuk melihat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    rencana pembelajaran guru yang menuntut siswa berpikir tingkat

    tinggi yang tercermin dalam perumusan pengerjaan soal. Selain itu,

    penelitian ini juga dibatasi pada tahap kemampuan guru dalam

    menciptakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir

    tingkat tinggi melalui desain rencana pelaksanan pembelajaran (RPP),

    pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian

    pembelajaran(assessment).

    C. Rumusan Masalah

    1. Apakah desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang

    dibuat oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi

    unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi?

    2. Apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh

    guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi unsur

    keterampilan berpikir tingkat tinggi?

    3. Apakah penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat guru di

    SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi unsur pengukuran

    keterampilan berpikir tingkat tinggi?

    D. Tujuan Penelitian

    1. Untuk menganalisis desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    (RPP) yang dibuat oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang

    memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    2. Untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

    dilaksanakan oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang

    mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.

    3. Untuk menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang

    dibuat guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada

    unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.

    E. Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara

    teoritis maupun praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut:

    1. Manfaat Teoritis

    Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi

    mengenai pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skill

    (HOTS) pada mata pelajaran akuntansi.

    2. Manfaat Praktis

    a. Bagi Sekolah

    Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah

    sebagai informasi untuk meningkatkan pembelajaran berbasis

    higher order thinking skill atauketerampilan berpikir tingkat

    tinggi.

    b. Bagi Guru

    Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai

    pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi

    pada mata pelajara Akuntansi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    c. Bagi Universitas Sanata Dharma

    Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

    bacaan ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan

    hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan acuan bagi

    penelitian yang relevan.

    d. Bagi Peneliti

    Sebagai tambahan pengembangan pengetahuan serta untuk

    memperluas cakupan dalam menulis karya ilmiah dengan

    menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • BAB II

    KAJIAN TEORI

    A. Kurikulum 2013

    1. PenYertian Kurikulum

    Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

    sistem pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat

    rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran

    serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

    kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

    tertentu.Menurut Sukmadinata (2013:4), kurikulum merupakan

    suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan

    tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.

    Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses

    pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas

    pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

    Menurut Dakir (2014:2), kurikulum adalah suatu program

    pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman

    belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan

    secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang

    dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga

    kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan

    pendidikan.Berdasarkan pengertian-pengertian kurikulum di atas,

    dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat

    9

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    rencana dan penataan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran

    yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran

    untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

    2. PenYembanYan Kurikulum 2013

    Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari

    strategi meningkatkan capaian pendidikan. Di samping

    kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya: lama siswa

    bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa

    aktif berbasis kompetensi; buku pegangan; dan peranan guru

    sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.

    a. Landasan PenYembanYan Kurikulum 2013

    Pengembangan kurikulum berdasarkan ketentuan yuridis

    yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru,

    landasan filosofis, landasan empirik, dan landasan teoritik.

    Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan

    dasar untuk pengembangan kurikulum dan mengharuskan

    adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis

    adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia

    apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik

    memberikan dasar-dasar teoretik pengembangan kurikulum

    sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan

    arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    berlaku dilapangan. Majid (2014:83-86), landasan

    pengembangan kurikulum sebagai berikut:

    1) Landasan Yuridis

    Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan

    Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 20

    tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan

    Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

    Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

    Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan

    dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22

    tahun 2006 tentang Standar Isi.

    2) Landasan Filosofis

    Pada pengembangan kurikulum, Pancasila sebagai

    falsafah bangsa dan negara menjadi sumber utama dan

    penentu arah yang akan dicapai dalam kurikulum. Nilai-

    nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai

    dasar yang dikembangkan dalam kurikulum. Cara pandang

    bangsa Indonesia yang tercamtum dalam rumusan Pancasila

    menjadi pedoman dalam pengembangan kualitas bangsa

    Indonesia.

    Berdasarkan Pancasila, kurikulum yang dikembangkan

    atas dasar filosofi sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    a) Kurikulum berakar pada budaya dan bangsa Indonesia.

    Menurut Dewantara (dalam Majid, 2014:84), kurikulum

    memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar

    dari budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai

    yang penting dan memberikan kesempatan untuk

    berpartisipasi dalam mengembangkan nilai-nilai budaya

    setempat dan nasional menjadi nilai budaya yang

    digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

    b) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofis

    eksperimentalisme yang mengatakan bahwa proses

    pendidikan adalah upaya untuk mendekatkan apa yang

    dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi di

    masyarakat.

    c) Filosofis rekonstruksi sosial yang memberikan dasar bagi

    pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta

    didik sebagai subjek yang peduli pada lingkungan sosial,

    alam, dan lingkungan budaya.

    d) Filosofis esensialisme dan perenialisme yang

    menempatkan kemampuan intelektual dan berpikir

    rasional sebagai aspek penting yang harus menjadi

    kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.

    e) Filosofis eksistensialis dan romantic naturalism, yaitu

    aliran filosofi yang memandang proses pendidikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    adalah untuk mengembangkan rasa kemanusiaan yang

    tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama dalam

    mengangkat harkat kemanusiaan dan kebebasan

    berinteraksi dan berkreasi.

    3) Landasan Empiris

    Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu

    pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset

    PISA (Program for Internasionl Student Assessment), studi

    yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan

    IPA menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa

    menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil riset

    TIMSS (Trends in Internasional Mathematics and Science

    Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking

    amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi

    yang kompleks, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah,

    (3) pemakaian alat, prosedur dan perencanaan masalah dan

    (4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan

    perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak

    membebani peserta didik dengan konten, namun pada aspek

    kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara

    untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada

    abad 21.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    4) Landasan Teoretik

    Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan

    yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal

    warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar

    kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi

    Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap,

    pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi

    Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi

    Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS,

    SMA/MA, SMK/MAK.

    Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk

    bersikap menggunakan pengetahuan dan keterampilan

    untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat,

    dan lingkungan di mana yang bersangkutan berinteraksi.

    Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk

    memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi

    peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan

    dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun

    kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari

    pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta

    didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang

    dinyatakan dalam SKL.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    b. Tujuan PenYembanYan Kurikulum 2013

    Melalui pengembangan kurikulum 2013, pendidikan akan

    menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif,

    afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan

    yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum

    difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta

    didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang

    dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman

    terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.

    Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar

    peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang

    mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang

    dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui

    kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang akan

    dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para

    peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan

    terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu, sebagai

    prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi

    dan karakter berikutnya.

    3. Kelebihan dan Kelemahan Kurukulum 2013

    Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi

    penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena itu, kurikulum

    yang mencakup rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    bahan pelajaran diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia

    sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah

    yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara. Setiap

    kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum

    tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006, tentu saja memiliki

    beberapa perbedaan dalam sistem yang diterapkan. Perbedaan

    sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun

    kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kelebihan dan kekurangan

    tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip,

    metode, maupun model pengembangan kurikulum.

    Kurikulum terbaru yaitu kurukulum 2013 yang mulai

    dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang

    ditunjuk pemerintahmaupun sekolah yang siap melaksanakannya.

    Terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau

    penyempurnaan kurikulum tersebut, yaitu keunggulan dan

    kelemahansebagai berikut:

    a. Keunggulan Kurikulum 2013

    Keunggulan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh

    Kurniasih & Sani (2014:40-41) yaitu:

    1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam

    setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    2) Adanya penilaian dari semua aspek

    Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai

    ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi,

    praktek, sikap dan lain-lain.

    3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi

    pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program

    studi.

    4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi

    dan tujuan pendidikan nasional.

    5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara

    holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

    6) Banyakkompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan

    perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter,

    metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills

    dan hard skills, kewirausahaan.

    b. Kelemahan Kurikulum 2013

    Kelemahan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh

    Kurniasih & Sani (2014:41-42) yaitu:

    1) Guru banyak salah kaprah, karena beranggapkan dengan

    kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi

    kepada siswa dikelas, padahal banyak mata pelajaran yang

    harus tetap ada penjelasan dari guru.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    2) Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental

    dengan kurikulum 2013.

    3) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan

    scientific.

    4) Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP.

    5) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentk.

    6) Tugas menganalisis SKL, KI, KD. Buku Siswa dan Buku

    Guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan

    banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus

    ini.

    7) Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses

    pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah

    cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas

    yang sama.

    8) Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses

    pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena

    Ujian Nasional (UN) masih menjadi faktor penghambat.

    9) Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasi siswa

    sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan

    baik.

    4. Struktur Kurikulum SMK

    Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

    dimaksudkan untuk memberikan kemampuan bekerja sesuai

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    dengan keahlian tertentu. Menurut Permen No. 22 Tahun 2006,

    menjelaskan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

    memiliki tiga kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok normatif,

    kelompok adaptif, dan kelompok produktifyang ditempuh dalam

    periode belajar selama 3 tahun (kelas X, XI, dan XII).Kelompok

    normatif merupakan kompetensi yang mengarahkan peserta didik

    sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk berperilaku

    sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat,

    berbangsa, dan bernegara.Kelompok normatif meliputi

    Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa

    Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni

    Budaya.

    Kelompok adaptif merupakan kompetensi agar peserta

    didik dapat beradaptasi dan mengembangkan diri sesuai dengan

    perkembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, budaya

    dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan

    perkembangan dunia kerja sesuai keahlian. Kelompok adaptif

    terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS,

    Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan

    Kewirausahaan. Kelompok produktif merupakan kompetensi agar

    peserta didik dapat melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai

    dengan program keahlian. Kelompok produktif terdiri atas

    sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Kompetensi Keahlian dan Kompetensi Keahlian. SMK mempunyai

    kekhususan yang terletak pada mata pelajaran produktif. Seperti

    halnya mata pelajaran lain, standar isi (SI) dan standar kompetensi

    lulusan (SKL) pada mata pelajaran produktif perlu dikaji.

    Dari penjelasan diatas, struktur kurikulum disimpulkan

    sebagai pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar,

    muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada

    setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Mata pelajaran

    akuntansi termasuk dalam muatan peminatan kejuruan dalam

    kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan serta termasuk dalam

    kelompok produktif.

    Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut

    Sanjaya (2006:66-68)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMKStruktur Kurikulum

    Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Program Keahlian: (Ditetapkan Oleh Sekolah)

    ProYram/pendidikan dan Latihan Alokasi Waktu

    I. Program Nomatif 1. Pendidikan Sosial-Budayadan Kewarganegaraan

    216

    2. Pendidikan Agama 1443. Olahraga dan Kesehatan 2164. Bahasa Indonesia 144

    II. Program Adaktif 1. Bahasa Inggris Sesuai ProgramKeahlian2. Matematika

    3. Keterampilan Komputerdan Pengelolaan Informasi*)

    4. Kewirausahaan **)5. .....**)

    III.Program Produktif 1. .........................***) Sesuai ProgramKeahlian2. .........................***)

    3. .........................***)Jumlah

    Penjelasan:a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program

    Keahlian.b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata

    pendidikan dan latihan.c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif

    disesuaikan dengan karakteristik program keahlian.d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah

    60 menit.e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun

    pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah

    sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagaiekstrakurikuler.

    h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dandilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    B. Berpikir TinYkat TinYYi

    1. PenYertian Berpikir TinYkat TinYYi

    Pengertian keterampilan berpikir tingkat tinggi/higher order

    thinking skill (HOTS) menurut beberapa ahli yaitu:

    a. Menurut Gunawan (2007:171), berpikir level tinggi (HOT)

    adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk

    memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu

    yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru.

    b. Menurut Saputra (2016:92), HOTS adalah peningkatan

    kemampuan pemahaman dan penguasaan anak didik atas

    materi pembelajaran agar ia dapat berpikir secara kritis

    (critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu

    memecahkan masalah (proSlem solving), dan mampu

    membuat putusan (making decision) dalam situasi-situasi

    yang sulit.

    c. Menurut Sani (2019:2), keterampilan berpikir tingkat tinggi

    (higher order thinking skills) mencakup kemampuan

    berpikir tingkat kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan

    kreatif. Keterampilan berpikir kritis diperlukan dalam

    menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Higher

    order thinking skills (HOTS) akan berkembang jika individu

    menghadapi masalah yang tidak dikenal, pertanyaan yang

    menantang, atau menghadapi ketidakpastian/dilema.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, keterampilan

    berpikir tingkat tinggi dapat disimpulkan sebagai kemampuan

    seseorang untuk memecahkan suatu masalah melalui berpikir

    kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif untuk dapat

    memecahkan masalah tersebut dan mampu mengambil keputusan.

    2. Landasan Berpikir TinYkat TinYYi

    Taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama

    mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Bloom membagi

    taksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yaitu (1)

    pengetahuan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)

    penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis

    (synthesis), (6) evaluasi (evaluation). Tingkat pemahaman peserta

    didik dianggap berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1)

    pengetahuan atau mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6)

    evaluasi (Sani, 2016:103). Revisi yang dilakukan oleh Anderson

    dan Krathwohl mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses

    kognitif dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual,

    pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan

    pengetahuan metakognitif). Taksonomi Bloon setelah digunakan

    cukup lama untuk membuat rancangan instruksional dalam dunia

    pendidikan, Anderson dan Krathwohl (dalam Sani, 2016:103-104)

    menelaah kembali Taksonomi Bloom dan melakukan revisi

    sebagai berikut :

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom

    TinYkatan Taksonomi Bloom(1956)

    Anderson dan Krathwohl(2000)

    C1 Pengetahuan MengingatC2 Pemahaman MamahamiC3 Aplikasi MenerapkanC4 Analisis MenganalisisC5 Sistesis MengevaluasiC6 Evaluasi Berkreasi (sintesis)Catatan: pada Taksonomi Bloom yang dievisi digunakan kata kerja

    Gambar 2.1 TinYkatan proses KoYnitif menurut Anderson danKrathwohl (Sani, 2016:104)

    Revisi yang dilakukan oleh Krathwohl dan Anderson

    mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses kognitif

    dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual, pengetahuan

    konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan

    metakognitif).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    3. KateYori-KateYori dalam Dimensi Proses KoYnitif Berpikir

    TinYkat TinYYi

    Terdapat tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang

    direvisi oleh Anderson dan Krathwohl yang masuk dalam

    indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: menganalisis,

    mengevaluasi dan mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif

    dalam ranah yang sama yakni kemampuan mengingat, memahami

    dan mengaplikasikan merupakan kemampuan berpikir yang

    rendah. Anderson dan Krathwohl (2010:99-130), mengemukakan

    kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif yaitu sebagai

    berikut:

    a. Mengingat

    Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali

    pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik

    yang baru saja didapatkan maupun yang sudah didapatkan.

    Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam

    pembelajaran yang bermakna dan pemecahan masalah.

    Kategori proses ini meliputi proses-proses kognitif yang

    mencakup:

    1) Mengenali yaitu berkaitan dengan mengetahui pengetahuan

    masa lampau yang susuai dengan pengetahuan tersebut.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    2) Mengingat kembali merupakan proses kognitif yang

    mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka

    panjang.

    b. Memahami

    Memahami merupakan proses mengkontruksi makna dari

    materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis,

    dan digambar oleh guru. Memahami juga berkaitan dengan

    aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan.

    Mengklasifikasikan akan munculketika seseorang siswa

    berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari

    kategori pengetahuan tertentu, sedangkan membandingkan

    merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua

    atau lebih objek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi.

    Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan

    satu persatu ciri-ciri dari objek yang diperbandingkan.

    c. Mengaplikasikan

    Mengaplikasikan merupakan kegiatan menerapkan atau

    menggunakan suatu prosedur dalam kegiatan tertentu. Kategori

    proses mengaplikasi ini meliputi proses-proses yang

    mencakup:

    1) Menjalankan prosedur, merupakan proses kognitif siswa

    dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan

    dimana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    mampu menetapkan dengan pasti prosedur yang harus

    dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan.

    2) Mengimplementasikan, merupakan kegiatan menerapkan

    sesuatu prosedur pada tugas yang yang tidak familier atau

    saat siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-

    hal yang belum diketahui atau masih asing.

    d. Menganalisis

    Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan

    materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan

    bagaimana hubungan antar bagian-bagian dan struktur

    keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi

    proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan

    mengatribusikan.

    e. Mengevaluasi

    Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan

    berdasar kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling

    sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan

    konsistensimasing-masing dari kriteria tersebut ditentukan oleh

    siswa. Standar yang digunakan bisa bersifat kuantitatif ataupun

    kualitatif. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses

    kognitif memeriksa keputusan-keputusan yang diambil

    berdasarkan kriteria internal dan mengkritik keputusan-

    keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    f. Mencipta

    Mencipta merupakan suatu kegiatan yang melibatkan

    proses menyusun beberapa elemen menjadi sebuah

    keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan yang

    diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk

    membuat suatu produk baru dengan mereorganisasikan elemen

    atau bagian jadisuatu pola atau struktur yang belum pernah ada

    sebelumnya. Untuk mencapai tujuan ini, banyak siswa yang

    menciptakan dalam artian menyintesiskan informasi atau

    materi untuk membuat sesuatu yang baru.

    C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    1. PenYertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

    Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014 rencana

    pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana yang

    menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran

    untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan

    sekolah. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana

    pembelajaranyang dikembangkan secara rinci mengacu pada

    silabus, buku teks pelajaran, dan buku paduan guru. RPP

    mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan

    kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator

    pencapaian; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;

    (6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.Majid

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    (2009:15), menjelaskan bahwa perencanaan adalah menyusun

    langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan

    yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun

    berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan

    keinginan pembuat perencanaan. Perencanaan yang dibuat harus

    dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat waktu.

    Menurut Prastowo (2015:38), perencanaan pembelajaran

    adalah suatu cara yang memuaskan yang disertai langkah-langkah

    antisipatif sebagai upaya penjabaran kurikulum (yang

    diberlakukan) sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas

    melalui proses berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan

    pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian

    kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan

    pembelajaran dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber

    belajar yang ada, guna menghasilkan dokumen tertulis yang dapat

    dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses

    pembelajaran.

    Menurut Kunandar (2007:262), rencana pelaksanaan

    pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur

    dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu

    kompetesi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan

    dalam silabus. RPP merupakan gambaran pelaksanaan

    pembelajaran yang utuh. RPP memuat keseluruhan perencanaan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Didalamnya memuat

    alokasi waktu, materi pembelajaran hingga metode pembelajaran

    yang digunakan pada setiap pertemuan.

    Dalam praktek pendidikan, rumusan rencana pelaksanaan

    pembelajaran yang baik dan benar belum tentu menjamin

    keberhasilan pencapaian tujuan secara utuh. Untuk mencapai

    tujuan, diperlukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses

    pelaksanaan penilaian kelas (assessment) yang sungguh-sungguh

    mencerminkan tujuan pembelajaran itu sendiri.

    2. Prinsip-prinsip PenYembanYan Rencana Pelaksanaan

    Pembelajaran

    Menurut Majid & Rochman(2014:261-262), prinsip dalam

    mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai

    berikut:

    a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik

    RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis

    kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,

    motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,

    gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar

    belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta

    didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

    Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada

    peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas,

    inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

    c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

    Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan

    kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

    berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

    d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat

    rancangan program pemberian umpan balik positif,

    penguatan, pengayaan, dan remedi.

    e. Keterkaitan dan keterpaduan

    RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan

    keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan

    pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,

    dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman

    belajar. RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran

    tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek

    belajar, dan keragaman budaya.

    f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

    RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan

    teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,

    sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    3. Komponen dan LanYkah-lanYkah Penyusunan RPP

    Menurut Majid & Rochman(2014:262-263), komponen dan

    langkah-langkah penyusunan RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:

    a. Mencantumkan Identitas

    Identitas dalam RPP meliputi: (1) Sekolah, (2)

    kelas/Semester, (3) Standar Kompetensi, (4) Kompetensi

    Dasar, (5) Indikator, dan (6) Alokasi Waktu.

    b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran

    Tujuan pembelajaran memuat penguasaan kompetensi

    yang bersifat operasional yang ditargetkan/dicapai dalam

    RPP. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu

    pada rumusan yang terdapat dalam indikator, dalam bentuk

    pertanyaan yang operasional. Dengan demikian, jumlah

    rumusan tujuan pembelajaran dapat sama atau lebih banyak

    dari pada indikator.

    Tujuan pembelajaran mengandung unsur Audience

    (A), Behavior (B), Condition (C), dan Degree (D).

    Audience (A) adalah peserta didik yang menjadi subjek

    tujuan pembelajaran tersebut. Behavior (B), merupakan

    kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan audience

    setelah pembelajaran. Kata kerja ini merupakan jantung

    dari rumusan tujuan pembelajaran dan harus terukur.

    Condition (C) merupakan situasi pada saat tujuan tersebut

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    diselesaikan. Degree (D) merupakan standar yang harus

    dicapai oleh audience sehingga dapat dinyatakan telah

    tercapai tujuan.

    c. Mencantumkan Materi Pembelajaran

    Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan

    untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus

    diketahui adalah bahwa materi dalam RPP merupakan

    pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam

    silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP

    harus dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru

    dapat mengembangkannya menjadi buku siswa.

    d. Mencantumkan Model/Metode Pembelajaran

    Metode dapat diartikan sebagai model atau

    pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran diambil

    tergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang

    dipilih. Pemilihan metode/pendekatan bergantung pada

    jenis materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.

    e. Mencantumkan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

    Untuk mencapai satu kompetensi dasar harus

    dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan.

    Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat

    pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan

    penutup.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    f. Mencantumkan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar

    Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan

    yang terdapat dalam silabus. Dalam satu perencanaan

    disiapkan media, alat/ bahan, dan sumber belajar. Apabila

    ketiga aspek ini terpenuhi, maka penyusun harus

    menyebutkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, dan 3)

    sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus

    memahami secara benar pengertian media, alat, bahan, dan

    sumber belajar.

    Y. Mencantumkan Penilaian

    Penilaian diijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk

    instrumen, dan instrumen yang digunakan untuk mengatur

    ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran.

    4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yanY

    MenYarah pada Keterampilan Berpikir TinYkat TinYYi

    Desain rencana pelaksanaan pembelajaran yang

    dikembangkan perlu memperhatikan langkah-langkah sistematis

    yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada

    keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ariyana, Bestary, &

    Zamroni (2018:48-50), karakteristik dalam menyusun langkah-

    langkah desain pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut:

    a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang

    susuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    Kompetensi Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan

    dicapai sesuai Kompetensi Dasar dengan format sebagai

    berikut:

    Tabel 2.3 Format PasanaYn KD PenYetahuan danKeterampilan

    Kompetensi dasarpengetahuan

    Kompetensi dasarketerampilan

    b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan

    Kompetensi Dasar, dengan format sebagai berikut:

    Table 2.4 Format Penetapan TarYet KD PenYetahuan danKeterampilan

    No.

    Kompetensi Dasar TarYet KD

    KD Pengetahuan KD Keterampilan

    c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.3

    Kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir.

    d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan

    dengan langkah sebagai berikut:

    1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi

    pengetahuan yang menjadi target dan harus dicapai

    peserta didik.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan

    diturunkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi

    (IPK).

    3) Menggunakan kata kerja operasional yang sesuai

    dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).

    4) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

    penunjang dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

    kunci, sedangkan Indikator Pencapaian Kompetensi

    (IPK) pengayaan dirumuskan apabila kompetensi

    minimal KD sudah dipenuhi peserta didik.

    e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan

    kognitif, psikomotorik dan afektif. Perumusan tujuan

    pembelajaran harus jelas menunjukkan kecapakan yang harus

    dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan

    bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan

    dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selaian itu, tujuan

    pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar

    pendidikan.

    f. Langkah-langkahkegiatan pembelajaran berdasarkan model

    pembelajaran:

    1) Pahami KD yang dianalisis.

    2) Pahami Indikator Pencapaian Kompetensi dan materi

    pembelajaran yang telah dikembangkan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model

    pembelajaran, rumuskan kegiatan pembelajaran yang

    meliputi orientasi, motivasi dan apersepsi.

    4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:

    (a) Indikator Pencapaian Kompetensi

    (b) Karakteristik peserta didik

    (c) Pendekatan saintifik

    (d) 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication

    CollaSoration)

    (e) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi

    5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan

    refleksi baik individual maupun kelompok seperti:

    (a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

    pembelajaran

    (b) Melakukan kegiatan tindak lanjut

    (c) Menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk

    pertemuan berikutnya

    (d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir

    sesuai KD yang bersangkutan.

    6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan

    pembelajaran.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 38

    7) Rumuskan penilaian (formatif dan sumatif) untuk

    pembelajaran yang mengacu pada indikator pencapaian

    kompetensi.

    D. Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran

    Selain mengembangkan RPP, faktor lain yang perlu

    diperhatikan oleh pihak sekolah dalam upaya menumbuhkan

    keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah kompetensi yang dimiliki

    guru. Kompetensi mengajar yang dimiliki guru akan tercermin melalui

    kegiatan pembelajaran yang terlaksana. Untuk menumbuhkan

    keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, guru harus mampu

    menerapkan berbagai macam pendekatan, strategi, maupun metode

    pembelajara yang mengacu pada proses kognitif keterampilan berpikir

    tingkat tinggi itu sendiri. Guru harus melaksanakan kegiatan

    pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mampu menggali

    potensi dan mengarahkan siswa kepada keterampilan berpikir tingkat

    tinggi, siswa tidak hanya sekedar diajarkan untuk menghafal materi

    guna mencapai nilai yang tinggi.

    1. PenYertian PelaksanaanKeYiatan Pembelajaran

    Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan keterampilan guru

    ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Agar pelaksanaan

    pembelajaran dapat berjalan efektif, guru membutuhkan

    keterampilan secara akademik dan mampu menguasai subjek yang

    akan diajarkan terutama dalam menggunakan metode dan media

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta

    didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber

    belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Suprihatiningrum

    (2016:119), pelaksanaan pembelajaran merupakan cara melakukan

    atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi

    latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.

    Menurut Majid (2014:229), tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran

    meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

    penutup.

    a. Kegiatan Pendahuluan

    Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu

    pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk

    membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian

    peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses

    pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

    1) Menyiapkan peserta didik secara fisik untuk

    mengikuti proses pembelajaran;

    2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi

    yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang

    akan dipelajari;

    3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu

    permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan

    pembelajaran atau KD yang akan dicapai: dan

    4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan

    penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan

    peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan

    atau tugas.

    b. Kegiatan Inti

    Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran yang

    dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan

    memotivasi peserta didik untuk aktif menjadi pencari

    informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.Kegiatan

    inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan

    karakteristik pesserta didik dan mata pelajaran yang

    meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan

    informasi, asosiasi, dan komunikasi.

    1) Mengamati

    Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara

    luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk

    melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,

    menyimak, mendengar, dan membaca. Guru

    menfasilitasi peserta didik untuk melakukan

    pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    (melihat, membaca, mendengar) hal yang penting

    dari suatu bnda atau objek.

    2) Menanya

    Guru membimbing peserta didik untuk dapat

    mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil

    pengamatan objek yang konkrit sampai kepada

    yang abstrak berkenaan dengan fakta. Konsep,

    prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak.

    Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada

    pertanyaan yang bersifat hipotetik.

    3) Mengumpulkan dan mengasosiasikan

    Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan

    mengumpulkan informasi dari berbagai sumber

    melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat

    membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan

    fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan

    melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut

    terkumpul sejumlah informasi.

    4) Mengkomunikasikan hasil

    Dalam kegiatan ini yaitu menuliskan atau

    menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan

    mencari informasi, mengasosiasikan dan

    menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar

    peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

    c. Kegiatan Penutup

    Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

    mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan

    dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan

    refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan

    penutup, guru:

    1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri

    membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

    2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap

    kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten

    dan terprogram;

    3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil

    pembelajaran;

    4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk

    pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan

    konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas

    individual maupun kelompok sesuai dengan hasil

    belajar peserta didik;

    5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada

    pertemuan berikutnya.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    2. Prinsip Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran

    Menurut Permendikbud Nomor 103 tahun 2014, untuk

    mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen

    kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip

    sebagai berikut:

    a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;

    b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;

    c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;

    d. Pembelajarn berbasis kompetensi;

    e. Pembelajaran terpadu;

    f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen

    yang memiliki kebenaran multi dimensi;

    g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;

    h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan

    keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;

    i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan

    pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang

    waktu;

    j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan

    memberi keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo),

    membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso),dan

    mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses

    pembelajan (Tut Wuri Handayani);

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan

    di masyarakat;

    l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk

    meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;

    m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang

    budaya peserta didik; dan

    n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.

    3. Pembelajaran YanY Berpusat Pada Guru

    Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang

    bersifat teacher center. Menurut Arends (dalam Trianto, 2014:93),

    model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar

    yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa

    yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan

    prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan

    dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.

    Selain itu, model pembelajaran ini juga ditujukan untuk membantu

    siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi

    yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.

    Ciri-ciri model pembelajaran langsung menurut Kardi &

    Nur (dalam Trianto, 2014:93), sebagai berikut:

    1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa

    termasuk prosedur penilaian belajar

    2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang

    diperlukan agar kegiatan pembelajaraan tertentu dapat

    berlangsung dengan berhasil.

    Langkah-langkah pembelajaran langsung menurut Kardi &

    Nur (dalam Trianto, 2014:99-101) adalah sebagai berikut:

    1) Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan Siswa

    Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan

    perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan

    serta dalam pelajaran itu.

    2) Menyampaikan tujuan

    Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru

    melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara

    menuliskannya di papan tulis, atau menempelkan informasi

    tertulis pada papan buletin yang berisi tahap-tahao dan isinya,

    serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap.

    3) Menyiapkan siswa

    Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa,

    memusatakan perhatian pada pokok pembicaraan, dan

    mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah

    dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang

    akan dipelajari.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 46

    4) Presentasi dan demontrasi

    Fase kedua pengajaran langsung yaitu melakukan presentasi

    atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk

    berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin

    dan mengikuti langkah-langkah demontasi yang efektif.

    5) Mencapai kejelasan

    Hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa

    kemampuan guru memberikan informasi yang jelas dan

    spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif

    terhadap proses belajar siswa.

    6) Melakukan demontrasi

    Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa

    sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari

    mengamati orang lain. Agar dapat mendemontrasikan suatu

    konsep atau keterampilan dengan berhasil, guru perlu dengan

    sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang akan

    didemontrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk

    menguasai komponen-komponennya.

    7) Mencapai pemahaman dan penguasaan

    Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku

    yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar

    memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap

    demonstrasi, jika guru menghendaki agar siswanya dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 47

    melakukan sesuatu yang benar, guru perlu berupaya agar

    segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar.

    8) Berlatih

    Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar,

    diperlukan latihan yang intesif, dan memperhatikan aspek-

    aspek penting dari keterampilan atau konsep yang

    didemonstrasikan.

    9) Memberikan latihan terbimbing

    Tahap yang penting dalam pengajaran langsung adalah cara

    guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan

    terbimbing.” Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan

    dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung

    dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan

    konsep/keterampilan pada situasi yang baru.

    10) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik

    Kegiatan ini merupakan aspek penting dalam pengajaran

    langsung, karena tanpa mengetahui hasilnya, latihan tidak

    banyak bermanfaat bagi siswa. Guru dapat menggunakan

    berbagai cara untuk memberikan umpan balik, misalnya

    umpan balik secara lisan, tes, dan komentar tertulis.

    4. Pembelajaran yanY Berpusat Pada Siswa

    Kegiatan belajar aktif sangat diperlukan bagi peserta didik

    untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Selain itu,

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 48

    kegiatan belajar aktif juga sangat diperlukan dalam

    penyelenggaraan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.

    Kegiatan belajar tersebut dapat terwujud jika guru sebagai

    desainer pembelajaran mampu merancang pengalaman belajar

    bagi peserta didik yang didukung dengan berbagai macam

    pendekatan yaitu:

    a. StrateYi Pembelajaran Inkuiri

    Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:66),

    pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran

    yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan

    peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu

    (benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis,

    logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri

    penemuannya dengan penuh percaya diri. Proses berpikir

    itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab guru dan

    peseta didik.

    Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:67), ciri

    utama strategi pembelajaran inkuiri adalah:

    1) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada

    aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari

    dan menemu