ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING … · Tabel 2.3 Format Pasangan KD...
Transcript of ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER EHINKING … · Tabel 2.3 Format Pasangan KD...
-
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Desi Lestari
NIM: 151334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI
Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Oleh:
Desi Lestari
NIM: 151334030
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
201
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
1. Allah, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertai dan
membimbing serta menuntun setiap langkah hidupku.
2. Kedua orangtuaku yang terkasih Bapak Herman Yosep Sutiyono dan Ibu
Monica Mujini yang selalu memberikan kasih sayang, semangat, motivasi
dan nasehat didalam hidupku.
3. Kakak kandungku Mas Budi, Mas Wayan, Mas Ruby yang selalu
memberikan semangat, motivasi dan dukungan.
4. Kakak Iparku Mbak Etik, Mbak Ely, Mbak Betha yang selalu memberikan
semangat dan dukungan.
5. Dosen pembimbing skripsi yang selalu sabar membimbingku dalam proses
penyusunan skripsi ini.
6. Almamaterku Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
7.
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
MOTTO
“Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan
goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu,
bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia”.
(1Korintus 15:58)
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 22 Juli 2019
Penulis
Desi Lestari
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Desi Lestari
Nomor Mahasiswa : 151334030
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharmakarya ilmiah saya yang berjudul:
“Analisis Pembelajaran Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada
Mata Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X Akuntansi Di SMK NeYeri 7
YoYyakarta”
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di interner atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 22 Juli 2019
Yang menyatakan
Desi Lestari
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ABSTRAK
ANALISIS PEMBELAJARAN BERBASIS HIGHER ORDEREHINKING SKILL (HOES) PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI Studi Kasus Kelas X di SMK Negeri 7 Yogyakarta
Desi LestariUniversitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis desain RencanaPelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi di SMK Negeri7 Yogyakarta yang memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guruakuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada keterampilanberpikir tingkat tinggi; (3) menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaranyang dibuat guru akuntansi di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah padaunsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Jenis penelitian ini adalah mixed methodsdengan model sequentialexploratory. Subjek dalam penelitian ini adalah guru akuntansi dan siswa kelas XAkuntansi 2. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara,observasi, dokumentasi dan kuesioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) desain Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru akuntansi kelas X di SMK Negeri 7Yogyakarta belum memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi; (2)pelaksanaan kegiatan pembelajaran oleh guru akuntansi di SMK Negeri 7Yogyakarta kelas X Akuntansi belum mengimplementasikan kegiatanpembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; (3)penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat oleh guru akuntansi di SMKNegeri 7 Yogyakarta kelas X Akuntansi 2 belum mengarah pada unsurpengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci: Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi,Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP), Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran, Pelaksanaan PenilaianPembelajaran.
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
ABSERACE
LEARNING ANALYSIS BASED ON HIGHER ORDER
EHINKING SKILL (HOES) ON ACCOUNEING SUBJECES
A Case Study on The Tenth Class of SMK Negeri 7 Yogyakarta
Desi Lestari
Sanata Dharma University
2019
This study aims toanalyze: (1) the design of the Learning Implementation
Plan (RPP) made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta that meets
the elements of higher order thinking skill; (2) the implementation of learning
activities carried out Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which
leads to higher order thinking skill; (3) the assessment or evaluation of learning
made Sy accounting teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta which leads to the
element of measuring higher order thinking skill.
This type of research is mixed methods with a sequential exploratory
model. The suSjects of this study were accounting teachers and students of the
tenth class of Accounting 2. Data were collected Sy using interview techniques,
oSservation, documentation and questionnaires.
The results of the study show that: (1) the design of the Learning
Implementation Plan (RPP) made Sy the tenth class of accounting teacher at
SMK Negeri 7 Yogyakarta has not fulfilled the element of higher order thinking
skill; (2) the implementation of learning activities carried out Sy accounting
teachers at SMK Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting has not
implemented learning activities that lead to higher order thinking skill; (3) the
assessment or evaluation of learning made Sy accounting teachers at SMKS
Negeri 7 Yogyakarta in the tenth class of Accounting 2 has not led to an element
of understanding higher order thinking skill.
Keywords: Higher order thinking skill, Learning Implementation Plan (RPP),
implementation of learning activities, implementation of learning assessment.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha kasih karena skripsi ini telah
selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi
salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan PS Pendidikan Ekonomi
BKK Pendidikan Akuntansi. Penulis menyadari bahwa proses penyusunan skripsi
ini mendapatkan masukan, kritik dan saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Dr. Yohanes Haryoso, S.Pd., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
2. Bapak Ignatius Bondan Suratno, S.Pd., M.Si. selaku Ketua PS Pendidikan
Ekonomi BKK Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;
3. Bapak Dr. Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si. selaku
Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan
bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;
4. Staf pengajar PS Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan tambahan
pengetahuan dalam proses perkuliahan;
5. Seluruh mahasiswa angkatan 2015 yang juga telah memberi masukan
selama proses diskusi dalam mata kuliah Seminar Proposal Penelitian dan
kerjasama yang baik selama ini;
6. Tenaga administrasi Prodi Pendidikan Ekonomi yang telah membantu
kelancaran proses belajar selama ini;
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7. Ibu Sri Hartati, S.Pd.,MPd. selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 7
Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan
penelitian;
8. Ibu Asih selaku Wakil Kepala Sekolah bagian Humas yang telah
memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian;
9. Ibu Dra. Titik Komah Nurastuti, M.Pd. selaku guru mata pelajaran
Akuntansi kelas X yang telah bersedia membantu penulis dalam proses
observasi, kerjasama, bantuan, dan memberikan informasi yang baik selama
penulis melakukan penelitian;
10. Orang tua yang telah memberikan dukungan doa selama ini;
11. Kakak saya yang telah memberikan dukungan doa selama ini.
Penulis
Desi Lestari
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iii
HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................................iv
MOTTO......................................................................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA....................................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS................................................................................vii
ABSTRAK...............................................................................................................viii
ABSTRACT..............................................................................................................ix
KATA PENGANTAR................................................................................................x
DAFTAR ISI............................................................................................................xii
DAFTAR TABEL...................................................................................................xvi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xviii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................xix
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang masalah..................................................................................1
B. Batasan Masalah.............................................................................................5
C. Rumusan Masalah...........................................................................................6
D. Tujuan Penelitian............................................................................................6
E. Manfaat Penelitian..........................................................................................7
BAB II KAJIAN TEORI............................................................................................9
A. Kurikulum 2013..............................................................................................9
1. Pengertian Kurikulum...............................................................................9
2. Pengembangan Kurikulum 2013.............................................................10
3. Kelebihan dan Kelemahan Kurikulum 2013...........................................15
4. Struktur Kurikulum SMK.......................................................................18
B. Berpikir Tingkat Tinggi................................................................................22
1. Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi........................................................22
2. Landasan Berpikir Tingkat Tinggi..........................................................23
3. Kategori-kategori dalam Dimensi Proses Kognitif Berpikir Tingkat
Tinggi......................................................................................................25
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.............................................................28
1. Pengertian Rencana Pelaksanaan pembelajaran.....................................28
2. Prinsisp-prinsip Pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. . .30
3. Komponen dan Langkah-langkah Penyusunan RPP...............................32
4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang Mengarah pada
Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi...................................................34
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
D. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran.............................................................38
1. Pengertian Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran....................................38
2. Prinsip Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran..........................................43
3. Pembelajaran yang Berpusat pada Guru.................................................44
4. Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa................................................47
5. Karakteristik Pembelajaran Berbasis Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi......................................................................................................63
E. Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran............................................................67
1. Pengertian Penilaian................................................................................67
2. Penilaian Kurikulum 2013......................................................................68
3. Karakteristik Penilaian Kurikulum 2013................................................69
4. Fungsi Penilaian......................................................................................73
5. Karakteristik Soal HOTS........................................................................74
F. Penelitian Yang relevan................................................................................77
G. Kerangka Berpikir.........................................................................................81
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................84
A. Metode Penelitian Mixed Methods................................................................84
B. Tempat Dan Waktu Penelitian......................................................................85
C. Subjek Dan Objek Penelitian........................................................................85
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian............................................................86
E. Sumber Data Penelitian...............................................................................107
F. Teknik Pengumpulan Data Penelitian.........................................................108
G. Instrumen Penelitian...................................................................................111
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
H. Teknik Analisis Data...................................................................................117
I. Tahap Pelaksanaan Penelitian.....................................................................122
BAB IV GAMBARAN UMUM.............................................................................126
A. Deskripsi Lokasi.........................................................................................126
B. Deskripsi Responden..................................................................................129
BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................................132
A. Deskripsi Data.............................................................................................133
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................133
2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran...................................143
3. Analisis Penilaian Pembelajaran...........................................................153
B. Pembahasan.................................................................................................156
1. Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.......................................156
2. Penerapan Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran...................................158
3. Analisis Penilaian Pembelajaran...........................................................160
BAB VI PENUTUP................................................................................................162
A. Kesimpulan.................................................................................................162
B. Keterbatasan Penelitian...............................................................................163
C. Saran...........................................................................................................164
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................167
LAMPIRAN ...........................................................................................................170
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMK .......................................................................21
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom........................................................................24
Tabel 2.3 Format Pasangan KD Pengetahuan dan Keterampilan...........................35
Tabel 2.4 Format Penetapan Target KD Pengetahuan dan Keterampilan...............35
Tabel 2.5 Perbedaan Pembelajaran Berpusat Pada Guru dengan Pembelajarn
Berpusat pada Siswa...............................................................................62
Tabel 2.6 Perbedaan Aktivitas Belajar LOTS dan HOTS.......................................63
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument RPP........................................................................87
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Aktivitas Guru Di Kelas.........................................94
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kegiatan Penilaian Pembelajaran..........................................100
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrument Persepsi Siswa.....................................................104
Tabel 3.5 Interpretasi Nilai r.................................................................................116
Tabel 3.6 Uji Reliabilitas Persepsi Siswa..............................................................117
Tabel 3.7 Penilaian Persepsi Siswa.......................................................................122
Tabel 4.1 Jumlah Siswa 3 Tahun Terakhir............................................................130
Tabel 4.2 Daftar Rekapitulasi Siswa Tahun Pelajaran 2018/2019........................130
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Tabel 5.1 Hasil Analisis Kompetensi Dasar pada RPP Laporan Keuangan.........136
Tabel 5.2 Hasil Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Pada RPP
Akuntansi Dasar Kelas X Materi Laporan Keuangan...........................138
Tabel 5.3 Hasil Analisis Tujuan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas X
Materi Laporan Keuangan.....................................................................140
Tabel 5.4 Hasil Analisis Kegiatan Pembelajaran pada RPP Akuntansi Dasar Kelas
X Materi Laporan Keuangan...............................................................143
Tabel 5.5 Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa..............................................152
Tabel 5.6 Hasil Analisis Kegiatan Penilaian Kelas (Assessment).........................154
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tingkatan Proses Kognitif Menurut Anderson dan Kathwohl...........24
Gambar 2.2 Langkah-Langkah Pembelajaran Berbass Proyek..............................60
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir..............................................................................83
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMK Negeri 7 Yogyakarta..............................128
Gambar 5.1 Diagram Batang Hasil Analisis Kuesioner Persepsi Siswa.............152
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian Dari Dikpora............................................ 171
Lampiran 2 Surat Izin Dari Kampus............................................................ 172
Lampiran 3 Surat Pernyataan Telah Melakukan Penelitian......................... 173
Lampiran 4 Hasil Validasi Instumen RPP................................................... 174
Lampiran 5 Hasil Validasi Instrumen Pelaksanaan Kegiatan
Pembelajarn................................................................................. 180
Lampiran 6 Hasil Validasi Instumen Penilaian Pembelajaran .................... 186
Lampiran 7 Hasil Validasi Instumen Persepsi Siswa.................................. 191
Lampiran 8 Hasil Validasi Instumen Wawancara Guru .............................. 197
Lampiran 9 Hasil Analisis Penilaian Persepsi Siswa................................... 200
Lampiran 10 Hasil Analisis Wawancara Guru............................................. 201
Lampiran 11 Hasil Analisis RPP.................................................................. 206
Lampiran 12 Hasil Analisis Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran............... 211
Lampiran 13 Hasil Analisis Penilaian Pembelajaran................................... 215
Lampiran 14 RPP Laporan Keuangan.......................................................... 218
Lampiran 15 Soal Latihan Laporan Keuangan............................................ 233
xix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
Lampiran 16 Kelompok Kata Kerja Operasional pada Tingkatan
Taksonomi Bloom............................................................................... 237
xx
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar BelakanY
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang
paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa yang akan
datang. Menurut Kurniawan (2013:49), sebuah pendidikan
mempunyai tiga komponen utama yaitu pendidik, peserta didik, dan
kurikulum. Ketiga komponen tersebut tidak dapat dipisahkan dan
komponen-komponen tersebut berada di lingkungan sekolah agar
proses kegitan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan yang
diinginkan. Pendidikan tidak terlepas dengan tenaga pendidik yaitu
guru, salah satu kemampuan guru yang harus dimiliki dan menjadi
bagian yang paling penting adalah kemampuan menanamkan dan
mengembangakan keterampilan berpikir siswa.
Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami
seseorang jika mereka dihadapkan pada suatu masalah atau situasi
yang harus dipecahkan. Berpikir sebagai suatu aktivitas mental untuk
membantu memformulasikan atau memecahkan suatu masalah,
membuat suatu keputusan, atau memenuhi hasrat keingintahuan. Guru
dalam mengembangkan pembelajaran dalam kelasnya diharapkan
mampu menerapkan desain rencana pelaksanan pembelajaran yang
mengarah pada kemampuan berpikir dalam memformulasikan kepada
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
2
Kegiatan berpikir dapat dibedakan menjadi dua jenjang yaitu
berpikir tingkat tinggi atau Higher Order Thinking (HOT) dan
berpikir tingkat rendah atau Lower Order Thinking (LOT). Berpikir
tingkat tinggi adalah berpikir pada tingkat lebih tinggi dari pada
sekedar menghafal fakta atau mengatakan sesuatu kepada seseorang
persis seperti sesuatu yang disampaikan. Berlandaskan pada
taksonomi Bloom, terdapat tiga aspek dalam ranah kognitif yang
menjadi bagian dari kemampuan berpikir tingkat tinggi atau higher
order thinking. Ketiga aspek itu adalah aspek menganalisa (C4), aspek
mengevaluasi (C5), dan aspek mencipta (C6), sedangkan tiga aspek
lain dalam ranah yang sama, yaitu aspek mengingat (C1), aspek
memahami (C2), aspek menerapkan (C3), masuk dalam bagian
intelektual berpikir tingkat rendah atau lower order thinking.
Pada saat ini, banyak guru/pendidik yang menerapkan model
pembelajaran dengan menitikberatkan pada kemampuan menghafal.
Dalam hal ini, keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat perlu
dikembangkan dalam proses pembelajaran atau dalam berbagai aspek
pengetahuan. Lembaga pendidikan yang hanya menanamkan model
pembelajaran pada kemampuan menghapal akan menjadikan siswa
lebih cenderung untuk tidak kreatif dan hanya menerima pelajaran
dalam bentuk hafalan tanpa tahu bagaimana cara mengkritisnya dan
akan terus berlanjut sampai kepada perguruan tinggi bahkan sampai
saat siswa tersebut memasuki dunia pekerjaan yang sesungguhnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
3
Keterampilan berpikir tingkat tinggi sangat perlu ditanamkan
kepada siswa mengingat tantangan peningkatan mutu pendidikan
yang tidak bisa di tawar lagi. Dalam proses peningkatan pembelajaran
berpikir tingkat tinggi siswa, sekolah menjadi salah satu tempat untuk
mewujudkan keberhasilan pendidikan siswa. Sekolah harus mampu
mengembangkan komponen pembelajaran yang tidak hanya
berorientasi pada kemampuan menghafal guna mencapai nilai yang
tinggi. Peran sekolah dalam mengembangkan dan menumbuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat dilaksanakan dengan
perencanaan, pelaksanaan hingga tahap evaluasi yang berupa desain
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian kelas (assessment).
Kemampuan membuat rencana pelaksanaan pembelajan
merupakan langkah awal yang harus dimiliki guru, dan muara dari
segala pengetahuan teori, keterampilan dasar, dan pemahaman yang
mendalam tentang objek belajar dan situasi pembelajaran. Dalam
implementasi kurikulum 2013, guru diberikan kewenangan secara
leluasa untuk menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar
sesuai dengan karakteristik dan kondisi sekolah, serta kemampuan
guru itu sendiri dalam menjabarkannya menjadi silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang siap dijadikan pedoman
pembentukan kompetensi peserta didik. Rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang dibuat guru tentunya harus diketahui dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
4
dikonsultasikan ke kepala sekolah untuk mengetahui rencana
pembelajaran yang dibuat guru, tetapi kenyataannya banyak guru yang
tidak mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat ke kepala sekolah.
Rencana pembelajaran mencerminkan apa yang akan dilakukan
guru dalam memberikan kemudahan belajar peserta didik, bagaimana
melakukannya, dan mengapa guru melakukannya. Oleh karena itu,
RPP memiliki kedudukan yang esensial dalam pembelajaran yang
efektif karena akan membantu disiplin kerja yang baik, suasana yang
lebih menarik, pembelajaran yang diorganisasikan dengan baik,
relevan dan akurat. Tetapi kenyataannya banyak guru membuat
rencana pelaksanaan pembelajaran hanya sebagai dokumen tanpa
mengetahui kegunaan dari rencana pelaksanaan pembelajaran itu
sendiri. Rencana pembelajaran merupakan hal penting yang harus
dilakukan guru untuk menunjang pembentukan kompetensi peserta
didik.
Namun, permasalahan dalam pendidikan yang semakin
meningkat dengan perubahan kurikulum yang menuntut guru untuk
membuat RPP yang mampu mengarahkan keterampilan berpikir
siswa. Hal ini sejalan dengan hasil observasi dan wawancara dengan
guru akuntansi dasar di SMK Negeri 7 Yogyakarta untuk
menganalisis kebutuhan awal penelitian ini. Peneliti menemukan
bahwa guru masih mengalami kesulitan dalam menentukan model dan
metode yang akan dibuat dalam RPP dan yang akan diterapkan dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
5
langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang mengarahkan siswa
untuk berpikir tingkat tinggi. Perubahan kurikulum 2013 sebelum dan
sesudah revisi membuat guru mengalami kesulitan dalam
melaksanakan kegiatan pembelajarn dimana kurikulum 2013 sebelum
revisi dalam RPP masih menggunakan kegiatan 5M (Mengamati,
Menanya, Mengumpulkan Informasi, Mengasosiasi, dan
Mengkomunikasikan), sedangkan kurikulum 2013revisi terbarudalam
RPP guru lebih dituntut untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran
4C (Creativity, Critical Thinking, Comunnication, CollaSoration), hal
tersebut lebih ditekankan agar mampu mengarahkan siswa untuk
berpikir tingkat tinggi melalui proses pembelajaran yang telah
dirancang guru dalam pembuatan RPP.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti terdorong
untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pembelajaran
Berbasis Higher Order Ehinking Skill (HOES) Pada Mata
Pelajaran Akuntansi Studi Kasus Kelas X di SMK NeYeri 7
YoYyakarta”.
B. Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti perlu
memberikan batasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk lebih
memperjelas permasalahan yang ingin diteliti serta agar lebih terfokus
dan mendalam, mengingat bahwa banyaknya masalah yang ada.
Peneliti memfokuskan variabel yang ingin diteliti yaitu untuk melihat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
6
rencana pembelajaran guru yang menuntut siswa berpikir tingkat
tinggi yang tercermin dalam perumusan pengerjaan soal. Selain itu,
penelitian ini juga dibatasi pada tahap kemampuan guru dalam
menciptakan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi melalui desain rencana pelaksanan pembelajaran (RPP),
pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan pelaksanaan penilaian
pembelajaran(assessment).
C. Rumusan Masalah
1. Apakah desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
dibuat oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi
unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi?
2. Apakah pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan oleh
guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi unsur
keterampilan berpikir tingkat tinggi?
3. Apakah penilaian atau evaluasi pembelajaran yang dibuat guru di
SMK Negeri 7 Yogyakarta sudah memenuhi unsur pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk menganalisis desain Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang dibuat oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang
memenuhi unsur keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
7
2. Untuk menganalisis pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang
dilaksanakan oleh guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi.
3. Untuk menganalisis penilaian atau evaluasi pembelajaran yang
dibuat guru di SMK Negeri 7 Yogyakarta yang mengarah pada
unsur pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara
teoritis maupun praktis. Adapun manfaatnya sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan informasi
mengenai pembelajaran berbasis Higher Order Thinking Skill
(HOTS) pada mata pelajaran akuntansi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi sekolah
sebagai informasi untuk meningkatkan pembelajaran berbasis
higher order thinking skill atauketerampilan berpikir tingkat
tinggi.
b. Bagi Guru
Penelitian ini dapat memberikan informasi mengenai
pembelajaran berbasis keterampilan berpikir tingkat tinggi
pada mata pelajara Akuntansi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
8
c. Bagi Universitas Sanata Dharma
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan
bacaan ilmiah bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma dan
hasil penelitian ini digunakan sebagai bahan acuan bagi
penelitian yang relevan.
d. Bagi Peneliti
Sebagai tambahan pengembangan pengetahuan serta untuk
memperluas cakupan dalam menulis karya ilmiah dengan
menerapkan ilmu-ilmu yang diperoleh selama perkuliahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kurikulum 2013
1. PenYertian Kurikulum
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
sistem pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.Menurut Sukmadinata (2013:4), kurikulum merupakan
suatu rencana pendidikan, memberikan pedoman dan pegangan
tentang jenis, lingkup, dan urutan isi, serta proses pendidikan.
Kurikulum mempunyai kedudukan sentral dalam seluruh proses
pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas
pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.
Menurut Dakir (2014:2), kurikulum adalah suatu program
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancangkan
secara sistemik atas dasar norma-norma yang berlaku yang
dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga
kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan
pendidikan.Berdasarkan pengertian-pengertian kurikulum di atas,
dapat disimpulkan bahwa kurikulum merupakan seperangkat
9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
10
rencana dan penataan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
yang digunakan sebagai pedoman dalam kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
2. PenYembanYan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum 2013 merupakan bagian dari
strategi meningkatkan capaian pendidikan. Di samping
kurikulum, terdapat sejumlah faktor di antaranya: lama siswa
bersekolah; lama siswa tinggal di sekolah; pembelajaran siswa
aktif berbasis kompetensi; buku pegangan; dan peranan guru
sebagai ujung tombak pelaksana pendidikan.
a. Landasan PenYembanYan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum berdasarkan ketentuan yuridis
yang mewajibkan adanya pengembangan kurikulum baru,
landasan filosofis, landasan empirik, dan landasan teoritik.
Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan
dasar untuk pengembangan kurikulum dan mengharuskan
adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis
adalah landasan yang mengarahkan kurikulum kepada manusia
apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik
memberikan dasar-dasar teoretik pengembangan kurikulum
sebagai dokumen dan proses. Landasan empirik memberikan
arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
11
berlaku dilapangan. Majid (2014:83-86), landasan
pengembangan kurikulum sebagai berikut:
1) Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan
Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22
tahun 2006 tentang Standar Isi.
2) Landasan Filosofis
Pada pengembangan kurikulum, Pancasila sebagai
falsafah bangsa dan negara menjadi sumber utama dan
penentu arah yang akan dicapai dalam kurikulum. Nilai-
nilai yang terkandung dalam Pancasila adalah nilai-nilai
dasar yang dikembangkan dalam kurikulum. Cara pandang
bangsa Indonesia yang tercamtum dalam rumusan Pancasila
menjadi pedoman dalam pengembangan kualitas bangsa
Indonesia.
Berdasarkan Pancasila, kurikulum yang dikembangkan
atas dasar filosofi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
12
a) Kurikulum berakar pada budaya dan bangsa Indonesia.
Menurut Dewantara (dalam Majid, 2014:84), kurikulum
memberikan kesempatan pada peserta didik untuk belajar
dari budaya setempat dan nasional tentang berbagai nilai
yang penting dan memberikan kesempatan untuk
berpartisipasi dalam mengembangkan nilai-nilai budaya
setempat dan nasional menjadi nilai budaya yang
digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
b) Kurikulum dikembangkan berdasarkan filosofis
eksperimentalisme yang mengatakan bahwa proses
pendidikan adalah upaya untuk mendekatkan apa yang
dipelajari di sekolah dengan apa yang terjadi di
masyarakat.
c) Filosofis rekonstruksi sosial yang memberikan dasar bagi
pengembangan kurikulum untuk menempatkan peserta
didik sebagai subjek yang peduli pada lingkungan sosial,
alam, dan lingkungan budaya.
d) Filosofis esensialisme dan perenialisme yang
menempatkan kemampuan intelektual dan berpikir
rasional sebagai aspek penting yang harus menjadi
kepedulian kurikulum untuk dikembangkan.
e) Filosofis eksistensialis dan romantic naturalism, yaitu
aliran filosofi yang memandang proses pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
13
adalah untuk mengembangkan rasa kemanusiaan yang
tinggi, kemampuan berinteraksi dengan sesama dalam
mengangkat harkat kemanusiaan dan kebebasan
berinteraksi dan berkreasi.
3) Landasan Empiris
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu
pendidikan Indonesia harus terus ditingkatkan. Hasil riset
PISA (Program for Internasionl Student Assessment), studi
yang memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan
IPA menunjukkan peringkat Indonesia baru bisa
menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil riset
TIMSS (Trends in Internasional Mathematics and Science
Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking
amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi
yang kompleks, (2) teori, analisis dan pemecahan masalah,
(3) pemakaian alat, prosedur dan perencanaan masalah dan
(4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan
perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak
membebani peserta didik dengan konten, namun pada aspek
kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara
untuk berperan serta dalam membangun negaranya pada
abad 21.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
14
4) Landasan Teoretik
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan
yang menetapkan standar nasional sebagai kualitas minimal
warga negara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar
kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi
Lulusan. Standar Kompetensi Lulusan mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi
Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI, SMP/MTS,
SMA/MA, SMK/MAK.
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk
bersikap menggunakan pengetahuan dan keterampilan
untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat,
dan lingkungan di mana yang bersangkutan berinteraksi.
Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi
peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan
dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun
kemampuan yang dirumuskan dalam SKL. Hasil dari
pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta
didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang
dinyatakan dalam SKL.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
15
b. Tujuan PenYembanYan Kurikulum 2013
Melalui pengembangan kurikulum 2013, pendidikan akan
menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif,
afektif, melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi. Dalam hal ini, pengembangan kurikulum
difokuskan pada pembentukan kompetensi dan karakter peserta
didik, berupa paduan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
dapat didemonstrasikan peserta didik sebagai wujud pemahaman
terhadap konsep yang dipelajarinya secara kontekstual.
Kurikulum 2013 memungkinkan para guru menilai hasil belajar
peserta didik dalam proses pencapaian sasaran belajar, yang
mencerminkan penguasaan dan pemahaman terhadap apa yang
dipelajari. Oleh karena itu, peserta didik perlu mengetahui
kriteria penguasaan kompetensi dan karakter yang akan
dijadikan sebagai standar penilaian hasil belajar, sehingga para
peserta didik dapat mempersiapkan dirinya melalui penguasaan
terhadap sejumlah kompetensi dan karakter tertentu, sebagai
prasyarat untuk melanjutkan ke tingkat penguasaan kompetensi
dan karakter berikutnya.
3. Kelebihan dan Kelemahan Kurukulum 2013
Perkembangan kurikulum diharapkan dapat menjadi
penentu masa depan anak bangsa. Oleh karena itu, kurikulum
yang mencakup rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
16
bahan pelajaran diharapkan dapat dilaksanakan di Indonesia
sehingga akan menghasilkan masa depan anak bangsa yang cerah
yang berimplikasi pada kemajuan bangsa dan negara. Setiap
kurikulum yang telah berlaku di Indonesia dari periode sebelum
tahun 1945 hingga kurikulum tahun 2006, tentu saja memiliki
beberapa perbedaan dalam sistem yang diterapkan. Perbedaan
sistem yang terjadi bisa merupakan kelebihan maupun
kekurangan dari kurikulum itu sendiri. Kelebihan dan kekurangan
tersebut dapat berasal dari landasan, komponen, evaluasi, prinsip,
metode, maupun model pengembangan kurikulum.
Kurikulum terbaru yaitu kurukulum 2013 yang mulai
dilaksanakan pada tahun ajaran 2013-2014 pada sekolah yang
ditunjuk pemerintahmaupun sekolah yang siap melaksanakannya.
Terdapat beberapa hal penting dari perubahan atau
penyempurnaan kurikulum tersebut, yaitu keunggulan dan
kelemahansebagai berikut:
a. Keunggulan Kurikulum 2013
Keunggulan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh
Kurniasih & Sani (2014:40-41) yaitu:
1) Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan inovatif dalam
setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
17
2) Adanya penilaian dari semua aspek
Penentuan nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai
ujian saja tetapi juga di dapat dari nilai kesopanan, religi,
praktek, sikap dan lain-lain.
3) Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi
pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program
studi.
4) Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan fungsi
dan tujuan pendidikan nasional.
5) Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara
holistik domain sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
6) Banyakkompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan
perkembangan kebutuhan seperti pendidikan karakter,
metodologi pembelajaran aktif, keseimbangan soft skills
dan hard skills, kewirausahaan.
b. Kelemahan Kurikulum 2013
Kelemahan kurikulum 2013 yang dikemukakan oleh
Kurniasih & Sani (2014:41-42) yaitu:
1) Guru banyak salah kaprah, karena beranggapkan dengan
kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi
kepada siswa dikelas, padahal banyak mata pelajaran yang
harus tetap ada penjelasan dari guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
18
2) Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara mental
dengan kurikulum 2013.
3) Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan
scientific.
4) Kurangnya keterampilan guru dalam merancang RPP.
5) Guru tidak banyak yang menguasai penilaian autentk.
6) Tugas menganalisis SKL, KI, KD. Buku Siswa dan Buku
Guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan
banyaknya guru yang hanya menjadi plagiat dalam kasus
ini.
7) Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam proses
pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah
cenderung melihat guru dan siswa mempunyai kapasitas
yang sama.
8) Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses
pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena
Ujian Nasional (UN) masih menjadi faktor penghambat.
9) Terlalu banyaknya materi yang harus dikuasi siswa
sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan
baik.
4. Struktur Kurikulum SMK
Penyelenggaraan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dimaksudkan untuk memberikan kemampuan bekerja sesuai
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
19
dengan keahlian tertentu. Menurut Permen No. 22 Tahun 2006,
menjelaskan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
memiliki tiga kelompok mata pelajaran, yaitu kelompok normatif,
kelompok adaptif, dan kelompok produktifyang ditempuh dalam
periode belajar selama 3 tahun (kelas X, XI, dan XII).Kelompok
normatif merupakan kompetensi yang mengarahkan peserta didik
sebagai warga masyarakat dan warga negara untuk berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.Kelompok normatif meliputi
Pendidikan Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Bahasa
Indonesia, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan Seni
Budaya.
Kelompok adaptif merupakan kompetensi agar peserta
didik dapat beradaptasi dan mengembangkan diri sesuai dengan
perkembangan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, budaya
dan seni, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta tuntutan
perkembangan dunia kerja sesuai keahlian. Kelompok adaptif
terdiri atas mata pelajaran Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS,
Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi, dan
Kewirausahaan. Kelompok produktif merupakan kompetensi agar
peserta didik dapat melaksanakan tugas di dunia kerja sesuai
dengan program keahlian. Kelompok produktif terdiri atas
sejumlah mata pelajaran yang dikelompokkan dalam Dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
20
Kompetensi Keahlian dan Kompetensi Keahlian. SMK mempunyai
kekhususan yang terletak pada mata pelajaran produktif. Seperti
halnya mata pelajaran lain, standar isi (SI) dan standar kompetensi
lulusan (SKL) pada mata pelajaran produktif perlu dikaji.
Dari penjelasan diatas, struktur kurikulum disimpulkan
sebagai pengorganisasian kompetensi inti, kompetensi dasar,
muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada
setiap satuan pendidikan dan program pendidikan. Mata pelajaran
akuntansi termasuk dalam muatan peminatan kejuruan dalam
kompetensi keahlian akuntansi dan keuangan serta termasuk dalam
kelompok produktif.
Berikut merupakan tabel struktur kurikulum SMK menurut
Sanjaya (2006:66-68)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
21
Tabel 2.1 Struktur Kurikulum SMKStruktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)Program Keahlian: (Ditetapkan Oleh Sekolah)
ProYram/pendidikan dan Latihan Alokasi Waktu
I. Program Nomatif 1. Pendidikan Sosial-Budayadan Kewarganegaraan
216
2. Pendidikan Agama 1443. Olahraga dan Kesehatan 2164. Bahasa Indonesia 144
II. Program Adaktif 1. Bahasa Inggris Sesuai ProgramKeahlian2. Matematika
3. Keterampilan Komputerdan Pengelolaan Informasi*)
4. Kewirausahaan **)5. .....**)
III.Program Produktif 1. .........................***) Sesuai ProgramKeahlian2. .........................***)
3. .........................***)Jumlah
Penjelasan:a. *) Mata pendidikan dan latihan ini ada dalam seluruh Program
Keahlian.b. **) Program Keahlian tertentu menambah beberapa mata
pendidikan dan latihan.c. ***) Nama mata pendidikan dan latihan Program Produktif
disesuaikan dengan karakteristik program keahlian.d. Satu unit satuan waktu yang tercantum dalam alokasi waktu adalah
60 menit.e. Minggu efektif belajar untuk kelas X, XI, dan XII dalam satu tahun
pelajaran (2 semester) adalah 24-40 minggu.f. Alokasi waktu untuk SMK adalah untuk masa belajar 3 tahun.g. Muatan lokal diadakan dan ditentukan jenisnya oleh dareah/sekolah
sesuai dengan kebutuhan dan kesiapan daerah/sekolah sebagaiekstrakurikuler.
h. Kegiatan yang mendorong/mendukung pembiasaan diatur dandilaksanakan oleh sekolah sebagai ekstrakurikuler.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
22
B. Berpikir TinYkat TinYYi
1. PenYertian Berpikir TinYkat TinYYi
Pengertian keterampilan berpikir tingkat tinggi/higher order
thinking skill (HOTS) menurut beberapa ahli yaitu:
a. Menurut Gunawan (2007:171), berpikir level tinggi (HOT)
adalah proses berpikir yang mengharuskan murid untuk
memanipulasi informasi dan ide-ide dalam cara tertentu
yang memberi mereka pengertian dan implikasi baru.
b. Menurut Saputra (2016:92), HOTS adalah peningkatan
kemampuan pemahaman dan penguasaan anak didik atas
materi pembelajaran agar ia dapat berpikir secara kritis
(critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu
memecahkan masalah (proSlem solving), dan mampu
membuat putusan (making decision) dalam situasi-situasi
yang sulit.
c. Menurut Sani (2019:2), keterampilan berpikir tingkat tinggi
(higher order thinking skills) mencakup kemampuan
berpikir tingkat kritis, logis, reflektif, metakognitif, dan
kreatif. Keterampilan berpikir kritis diperlukan dalam
menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Higher
order thinking skills (HOTS) akan berkembang jika individu
menghadapi masalah yang tidak dikenal, pertanyaan yang
menantang, atau menghadapi ketidakpastian/dilema.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
23
Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, keterampilan
berpikir tingkat tinggi dapat disimpulkan sebagai kemampuan
seseorang untuk memecahkan suatu masalah melalui berpikir
kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif untuk dapat
memecahkan masalah tersebut dan mampu mengambil keputusan.
2. Landasan Berpikir TinYkat TinYYi
Taksonomi Bloom dapat digunakan sebagai landasan utama
mengenai keterampilan berpikir tingkat tinggi. Bloom membagi
taksonomi hasil belajar dalam enam kategori, yaitu (1)
pengetahuan (knowledge), (2) pemahaman (comprehension), (3)
penerapan (application), (4) analisis (analysis), (5) sintesis
(synthesis), (6) evaluasi (evaluation). Tingkat pemahaman peserta
didik dianggap berjenjang dengan tingkat paling rendah (C1)
pengetahuan atau mengingat, sampai tingkat paling tinggi (C6)
evaluasi (Sani, 2016:103). Revisi yang dilakukan oleh Anderson
dan Krathwohl mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses
kognitif dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual,
pengetahuan konseptual, pengetahuan prosedural, dan
pengetahuan metakognitif). Taksonomi Bloon setelah digunakan
cukup lama untuk membuat rancangan instruksional dalam dunia
pendidikan, Anderson dan Krathwohl (dalam Sani, 2016:103-104)
menelaah kembali Taksonomi Bloom dan melakukan revisi
sebagai berikut :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
24
Tabel 2.2 Revisi Taksonomi Bloom
TinYkatan Taksonomi Bloom(1956)
Anderson dan Krathwohl(2000)
C1 Pengetahuan MengingatC2 Pemahaman MamahamiC3 Aplikasi MenerapkanC4 Analisis MenganalisisC5 Sistesis MengevaluasiC6 Evaluasi Berkreasi (sintesis)Catatan: pada Taksonomi Bloom yang dievisi digunakan kata kerja
Gambar 2.1 TinYkatan proses KoYnitif menurut Anderson danKrathwohl (Sani, 2016:104)
Revisi yang dilakukan oleh Krathwohl dan Anderson
mendeskripsikan perbedaan antara dimensi proses kognitif
dengan dimensi pengetahuan (pengetahuan faktual, pengetahuan
konseptual, pengetahuan prosedural, dan pengetahuan
metakognitif).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
25
3. KateYori-KateYori dalam Dimensi Proses KoYnitif Berpikir
TinYkat TinYYi
Terdapat tiga dimensi kognitif pada taksonomi Bloom yang
direvisi oleh Anderson dan Krathwohl yang masuk dalam
indikator kemampuan berpikir tingkat tinggi yaitu: menganalisis,
mengevaluasi dan mencipta, sedangkan ketiga proses kognitif
dalam ranah yang sama yakni kemampuan mengingat, memahami
dan mengaplikasikan merupakan kemampuan berpikir yang
rendah. Anderson dan Krathwohl (2010:99-130), mengemukakan
kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif yaitu sebagai
berikut:
a. Mengingat
Mengingat merupakan usaha mendapatkan kembali
pengetahuan dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik
yang baru saja didapatkan maupun yang sudah didapatkan.
Mengingat merupakan dimensi yang berperan penting dalam
pembelajaran yang bermakna dan pemecahan masalah.
Kategori proses ini meliputi proses-proses kognitif yang
mencakup:
1) Mengenali yaitu berkaitan dengan mengetahui pengetahuan
masa lampau yang susuai dengan pengetahuan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
26
2) Mengingat kembali merupakan proses kognitif yang
mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka
panjang.
b. Memahami
Memahami merupakan proses mengkontruksi makna dari
materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis,
dan digambar oleh guru. Memahami juga berkaitan dengan
aktivitas mengklasifikasikan dan membandingkan.
Mengklasifikasikan akan munculketika seseorang siswa
berusaha mengenali pengetahuan yang merupakan anggota dari
kategori pengetahuan tertentu, sedangkan membandingkan
merujuk pada identifikasi persamaan dan perbedaan dari dua
atau lebih objek, kejadian, ide, permasalahan, atau situasi.
Membandingkan berkaitan dengan proses kognitif menemukan
satu persatu ciri-ciri dari objek yang diperbandingkan.
c. Mengaplikasikan
Mengaplikasikan merupakan kegiatan menerapkan atau
menggunakan suatu prosedur dalam kegiatan tertentu. Kategori
proses mengaplikasi ini meliputi proses-proses yang
mencakup:
1) Menjalankan prosedur, merupakan proses kognitif siswa
dalam menyelesaikan masalah dan melaksanakan percobaan
dimana siswa sudah mengetahui informasi tersebut dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
27
mampu menetapkan dengan pasti prosedur yang harus
dilaksanakan dalam menyelesaikan permasalahan.
2) Mengimplementasikan, merupakan kegiatan menerapkan
sesuatu prosedur pada tugas yang yang tidak familier atau
saat siswa memilih dan menggunakan prosedur untuk hal-
hal yang belum diketahui atau masih asing.
d. Menganalisis
Menganalisis melibatkan proses memecah-mecahkan
materi menjadi bagian-bagian kecil dan menentukan
bagaimana hubungan antar bagian-bagian dan struktur
keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi
proses-proses kognitif membedakan, mengorganisasi, dan
mengatribusikan.
e. Mengevaluasi
Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan
berdasar kriteria dan standar. Kriteria-kriteria yang paling
sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi dan
konsistensimasing-masing dari kriteria tersebut ditentukan oleh
siswa. Standar yang digunakan bisa bersifat kuantitatif ataupun
kualitatif. Kategori mengevaluasi mencakup proses-proses
kognitif memeriksa keputusan-keputusan yang diambil
berdasarkan kriteria internal dan mengkritik keputusan-
keputusan yang diambil berdasarkan kriteria eksternal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
28
f. Mencipta
Mencipta merupakan suatu kegiatan yang melibatkan
proses menyusun beberapa elemen menjadi sebuah
keseluruhan yang koheren atau fungsional. Tujuan yang
diklasifikasikan dalam proses mencipta menuntut siswa untuk
membuat suatu produk baru dengan mereorganisasikan elemen
atau bagian jadisuatu pola atau struktur yang belum pernah ada
sebelumnya. Untuk mencapai tujuan ini, banyak siswa yang
menciptakan dalam artian menyintesiskan informasi atau
materi untuk membuat sesuatu yang baru.
C. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
1. PenYertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Permendikbud No. 103 tahun 2014 rencana
pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana yang
menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan
sekolah. Rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan rencana
pembelajaranyang dikembangkan secara rinci mengacu pada
silabus, buku teks pelajaran, dan buku paduan guru. RPP
mencakup: (1) identitas sekolah/madrasah, mata pelajaran, dan
kelas/semester; (2) alokasi waktu; (3) KI, KD, indikator
pencapaian; (4) materi pembelajaran; (5) kegiatan pembelajaran;
(6) penilaian; dan (7) media/alat, bahan, dan sumber belajar.Majid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
29
(2009:15), menjelaskan bahwa perencanaan adalah menyusun
langkah-langkah yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan
yang telah ditentukan. Perencanaan tersebut dapat disusun
berdasarkan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
keinginan pembuat perencanaan. Perencanaan yang dibuat harus
dapat dilaksanakan dengan mudah dan tepat waktu.
Menurut Prastowo (2015:38), perencanaan pembelajaran
adalah suatu cara yang memuaskan yang disertai langkah-langkah
antisipatif sebagai upaya penjabaran kurikulum (yang
diberlakukan) sekolah ke dalam kegiatan pembelajaran di kelas
melalui proses berpikir secara rasional tentang sasaran dan tujuan
pembelajaran tertentu, yakni perubahan perilaku serta rangkaian
kegiatan yang harus dilaksanakan sebagai upaya pencapaian tujuan
pembelajaran dengan memanfaatkan segala potensi dan sumber
belajar yang ada, guna menghasilkan dokumen tertulis yang dapat
dijadikan sebagai acuan dan pedoman dalam melaksanakan proses
pembelajaran.
Menurut Kunandar (2007:262), rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai suatu
kompetesi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan
dalam silabus. RPP merupakan gambaran pelaksanaan
pembelajaran yang utuh. RPP memuat keseluruhan perencanaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
30
pembelajaran yang akan dilakukan di kelas. Didalamnya memuat
alokasi waktu, materi pembelajaran hingga metode pembelajaran
yang digunakan pada setiap pertemuan.
Dalam praktek pendidikan, rumusan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang baik dan benar belum tentu menjamin
keberhasilan pencapaian tujuan secara utuh. Untuk mencapai
tujuan, diperlukan pelaksanaan kegiatan pembelajaran dan proses
pelaksanaan penilaian kelas (assessment) yang sungguh-sungguh
mencerminkan tujuan pembelajaran itu sendiri.
2. Prinsip-prinsip PenYembanYan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Menurut Majid & Rochman(2014:261-262), prinsip dalam
mengembangkan atau menyusun RPP dapat dijelaskan sebagai
berikut:
a. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis
kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat,
motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi,
gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar
belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta
didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
31
b. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada
peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
c. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan
berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
d. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat
rancangan program pemberian umpan balik positif,
penguatan, pengayaan, dan remedi.
e. Keterkaitan dan keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan
keterpaduan antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman
belajar. RPP disusun dengan mengakomodasi pembelajaran
tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek
belajar, dan keragaman budaya.
f. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan
teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
32
3. Komponen dan LanYkah-lanYkah Penyusunan RPP
Menurut Majid & Rochman(2014:262-263), komponen dan
langkah-langkah penyusunan RPP dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Mencantumkan Identitas
Identitas dalam RPP meliputi: (1) Sekolah, (2)
kelas/Semester, (3) Standar Kompetensi, (4) Kompetensi
Dasar, (5) Indikator, dan (6) Alokasi Waktu.
b. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran memuat penguasaan kompetensi
yang bersifat operasional yang ditargetkan/dicapai dalam
RPP. Tujuan pembelajaran dirumuskan dengan mengacu
pada rumusan yang terdapat dalam indikator, dalam bentuk
pertanyaan yang operasional. Dengan demikian, jumlah
rumusan tujuan pembelajaran dapat sama atau lebih banyak
dari pada indikator.
Tujuan pembelajaran mengandung unsur Audience
(A), Behavior (B), Condition (C), dan Degree (D).
Audience (A) adalah peserta didik yang menjadi subjek
tujuan pembelajaran tersebut. Behavior (B), merupakan
kata kerja yang mendeskripsikan kemampuan audience
setelah pembelajaran. Kata kerja ini merupakan jantung
dari rumusan tujuan pembelajaran dan harus terukur.
Condition (C) merupakan situasi pada saat tujuan tersebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
33
diselesaikan. Degree (D) merupakan standar yang harus
dicapai oleh audience sehingga dapat dinyatakan telah
tercapai tujuan.
c. Mencantumkan Materi Pembelajaran
Materi pembelajaran adalah materi yang digunakan
untuk mencapai tujuan pembelajaran. Hal yang harus
diketahui adalah bahwa materi dalam RPP merupakan
pengembangan dari materi pokok yang terdapat dalam
silabus. Oleh karena itu, materi pembelajaran dalam RPP
harus dikembangkan secara terinci bahkan jika perlu guru
dapat mengembangkannya menjadi buku siswa.
d. Mencantumkan Model/Metode Pembelajaran
Metode dapat diartikan sebagai model atau
pendekatan pembelajaran. Model pembelajaran diambil
tergantung pada karakteristik pendekatan atau strategi yang
dipilih. Pemilihan metode/pendekatan bergantung pada
jenis materi yang akan diajarkan kepada peserta didik.
e. Mencantumkan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Untuk mencapai satu kompetensi dasar harus
dicantumkan langkah-langkah kegiatan setiap pertemuan.
Pada dasarnya, langkah-langkah kegiatan memuat
pendahuluan/kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
34
f. Mencantumkan Media/Alat/Bahan/Sumber Belajar
Pemilihan sumber belajar mengacu pada perumusan
yang terdapat dalam silabus. Dalam satu perencanaan
disiapkan media, alat/ bahan, dan sumber belajar. Apabila
ketiga aspek ini terpenuhi, maka penyusun harus
menyebutkan secara jelas: 1) media, 2) alat/bahan, dan 3)
sumber belajar yang digunakan. Oleh karena itu, guru harus
memahami secara benar pengertian media, alat, bahan, dan
sumber belajar.
Y. Mencantumkan Penilaian
Penilaian diijabarkan atas jenis/teknik penilaian, bentuk
instrumen, dan instrumen yang digunakan untuk mengatur
ketercapaian indikator dan tujuan pembelajaran.
4. Karakteristik Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yanY
MenYarah pada Keterampilan Berpikir TinYkat TinYYi
Desain rencana pelaksanaan pembelajaran yang
dikembangkan perlu memperhatikan langkah-langkah sistematis
yang harus dibuat oleh guru dengan berorientasi pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Menurut Ariyana, Bestary, &
Zamroni (2018:48-50), karakteristik dalam menyusun langkah-
langkah desain pembelajaran HOTS adalah sebagai berikut:
a. Mencantumkan dan menganalisis kompetensi dasar yang
susuai dengan Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
35
Kompetensi Dasar yang menjadi sasaran minimal yang akan
dicapai sesuai Kompetensi Dasar dengan format sebagai
berikut:
Tabel 2.3 Format PasanaYn KD PenYetahuan danKeterampilan
Kompetensi dasarpengetahuan
Kompetensi dasarketerampilan
b. Menentukan target yang akan dicapai sesuai dengan
Kompetensi Dasar, dengan format sebagai berikut:
Table 2.4 Format Penetapan TarYet KD PenYetahuan danKeterampilan
No.
Kompetensi Dasar TarYet KD
KD Pengetahuan KD Keterampilan
c. Proyeksikan dalam sumbu simetri seperti pada Tabel 2.3
Kombinasikan dengan pengetahuan dengan proses berpikir.
d. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dilakukan
dengan langkah sebagai berikut:
1) Memperhatikan dimensi proses kognitif dan dimensi
pengetahuan yang menjadi target dan harus dicapai
peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
36
2) Menentukan Kompetensi Dasar (KD) yang akan
diturunkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK).
3) Menggunakan kata kerja operasional yang sesuai
dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK).
4) Merumuskan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
penunjang dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
kunci, sedangkan Indikator Pencapaian Kompetensi
(IPK) pengayaan dirumuskan apabila kompetensi
minimal KD sudah dipenuhi peserta didik.
e. Merumuskan tujuan pembelajaran, apakah peningkatan
kognitif, psikomotorik dan afektif. Perumusan tujuan
pembelajaran harus jelas menunjukkan kecapakan yang harus
dimiliki peserta didik. Tujuan pembelajaran mengisyaratkan
bahwa ada beberapa karakter kecakapan yang akan
dikembangkan guru dalam pembelajaran. Selaian itu, tujuan
pembelajaran juga bertujuan untuk menguatkan pilar
pendidikan.
f. Langkah-langkahkegiatan pembelajaran berdasarkan model
pembelajaran:
1) Pahami KD yang dianalisis.
2) Pahami Indikator Pencapaian Kompetensi dan materi
pembelajaran yang telah dikembangkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
37
3) Pahami sintaks-sintaks yang ada pada model
pembelajaran, rumuskan kegiatan pembelajaran yang
meliputi orientasi, motivasi dan apersepsi.
4) Rumuskan kegiatan inti yang berdasarkan pada:
(a) Indikator Pencapaian Kompetensi
(b) Karakteristik peserta didik
(c) Pendekatan saintifik
(d) 4C (Creativity, Critical Thinking, Communication
CollaSoration)
(e) Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan literasi
5) Rumuskan kegiatan penutup yang meliputi kegiatan
refleksi baik individual maupun kelompok seperti:
(a) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
(b) Melakukan kegiatan tindak lanjut
(c) Menginformasikan kegiatan pembelajaran untuk
pertemuan berikutnya
(d) Kegiatan penutup dapat diberikan penilaian akhir
sesuai KD yang bersangkutan.
6) Tentukan sumber belajar berdasarkan kegiatan
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
38
7) Rumuskan penilaian (formatif dan sumatif) untuk
pembelajaran yang mengacu pada indikator pencapaian
kompetensi.
D. Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran
Selain mengembangkan RPP, faktor lain yang perlu
diperhatikan oleh pihak sekolah dalam upaya menumbuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi adalah kompetensi yang dimiliki
guru. Kompetensi mengajar yang dimiliki guru akan tercermin melalui
kegiatan pembelajaran yang terlaksana. Untuk menumbuhkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, guru harus mampu
menerapkan berbagai macam pendekatan, strategi, maupun metode
pembelajara yang mengacu pada proses kognitif keterampilan berpikir
tingkat tinggi itu sendiri. Guru harus melaksanakan kegiatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan mampu menggali
potensi dan mengarahkan siswa kepada keterampilan berpikir tingkat
tinggi, siswa tidak hanya sekedar diajarkan untuk menghafal materi
guna mencapai nilai yang tinggi.
1. PenYertian PelaksanaanKeYiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran menunjukkan keterampilan guru
ketika melaksanakan pembelajaran di kelas. Agar pelaksanaan
pembelajaran dapat berjalan efektif, guru membutuhkan
keterampilan secara akademik dan mampu menguasai subjek yang
akan diajarkan terutama dalam menggunakan metode dan media
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
39
pembelajaran. Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta
didik, antara peserta didik dengan tenaga pendidik dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Suprihatiningrum
(2016:119), pelaksanaan pembelajaran merupakan cara melakukan
atau menyajikan, menguraikan, memberi contoh, dan memberi
latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut Majid (2014:229), tahap-tahap pelaksanaan pembelajaran
meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu
pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian
peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses
pembelajaran. Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) Menyiapkan peserta didik secara fisik untuk
mengikuti proses pembelajaran;
2) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi
yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi yang
akan dipelajari;
3) Mengantarkan peserta didik kepada suatu
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
40
mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai: dan
4) Menyampaikan garis besar cakupan materi dan
penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan
peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan
atau tugas.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, dan
memotivasi peserta didik untuk aktif menjadi pencari
informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran.Kegiatan
inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik pesserta didik dan mata pelajaran yang
meliputi proses observasi, menanya, mengumpulkan
informasi, asosiasi, dan komunikasi.
1) Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara
luas dan bervariasi kesempatan peserta didik untuk
melakukan pengamatan melalui kegiatan: melihat,
menyimak, mendengar, dan membaca. Guru
menfasilitasi peserta didik untuk melakukan
pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
41
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting
dari suatu bnda atau objek.
2) Menanya
Guru membimbing peserta didik untuk dapat
mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang hasil
pengamatan objek yang konkrit sampai kepada
yang abstrak berkenaan dengan fakta. Konsep,
prosedur, ataupun hal lain yang lebih abstrak.
Pertanyaan yang bersifat faktual sampai kepada
pertanyaan yang bersifat hipotetik.
3) Mengumpulkan dan mengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan
mengumpulkan informasi dari berbagai sumber
melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat
membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan
fenomena atau objek yang lebih teliti, atau bahkan
melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi.
4) Mengkomunikasikan hasil
Dalam kegiatan ini yaitu menuliskan atau
menceritakan apa yang ditemukan dalam kegiatan
mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampaikan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
42
kelas dan dinilai oleh guru sebagai hasil belajar
peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
c. Kegiatan Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan
dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan
refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut. Dalam kegiatan
penutup, guru:
1) Bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
2) Melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap
kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten
dan terprogram;
3) Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
4) Merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas, baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil
belajar peserta didik;
5) Menyampaikan rencana pembelajaran pada
pertemuan berikutnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
43
2. Prinsip Pelaksanaan KeYiatan Pembelajaran
Menurut Permendikbud Nomor 103 tahun 2014, untuk
mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen
kurikulum, kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip
sebagai berikut:
a. Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
b. Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
c. Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
d. Pembelajarn berbasis kompetensi;
e. Pembelajaran terpadu;
f. Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen
yang memiliki kebenaran multi dimensi;
g. Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
h. Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan
keterkaitan antara hard-skills dan soft-skills;
i. Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
waktu;
j. Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan
memberi keteladanan (Ing Ngarso Sung Tulodo),
membangun kemauan (Ing Madyo Mangun Karso),dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajan (Tut Wuri Handayani);
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
44
k. Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan
di masyarakat;
l. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran;
m. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang
budaya peserta didik; dan
n. Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
3. Pembelajaran YanY Berpusat Pada Guru
Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang
bersifat teacher center. Menurut Arends (dalam Trianto, 2014:93),
model pengajaran langsung adalah salah satu pendekatan mengajar
yang dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa
yang berkaitan dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan
prosedural yang terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan
dengan pola kegiatan yang bertahap, selangkah demi selangkah.
Selain itu, model pembelajaran ini juga ditujukan untuk membantu
siswa mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi
yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
Ciri-ciri model pembelajaran langsung menurut Kardi &
Nur (dalam Trianto, 2014:93), sebagai berikut:
1) Adanya tujuan pembelajaran dan pengaruh model pada siswa
termasuk prosedur penilaian belajar
2) Sintaks atau pola keseluruhan dan alur kegiatan pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
45
3) Sistem pengelolaan dan lingkungan belajar model yang
diperlukan agar kegiatan pembelajaraan tertentu dapat
berlangsung dengan berhasil.
Langkah-langkah pembelajaran langsung menurut Kardi &
Nur (dalam Trianto, 2014:99-101) adalah sebagai berikut:
1) Menyampaikan Tujuan dan Menyiapkan Siswa
Tujuan langkah awal ini untuk menarik dan memusatkan
perhatian siswa, serta memotivasi mereka untuk berperan
serta dalam pelajaran itu.
2) Menyampaikan tujuan
Penyampaian tujuan kepada siswa dapat dilakukan guru
melalui rangkuman rencana pembelajaran dengan cara
menuliskannya di papan tulis, atau menempelkan informasi
tertulis pada papan buletin yang berisi tahap-tahao dan isinya,
serta alokasi waktu yang disediakan untuk setiap tahap.
3) Menyiapkan siswa
Kegiatan ini bertujuan untuk menarik perhatian siswa,
memusatakan perhatian pada pokok pembicaraan, dan
mengingatkan kembali pada hasil belajar yang telah
dimilikinya, yang relevan dengan pokok pembicaraan yang
akan dipelajari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
46
4) Presentasi dan demontrasi
Fase kedua pengajaran langsung yaitu melakukan presentasi
atau demonstrasi pengetahuan dan keterampilan. Kunci untuk
berhasil ialah mempresentasikan informasi sejelas mungkin
dan mengikuti langkah-langkah demontasi yang efektif.
5) Mencapai kejelasan
Hasil penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa
kemampuan guru memberikan informasi yang jelas dan
spesifik kepada siswa, mempunyai dampak yang positif
terhadap proses belajar siswa.
6) Melakukan demontrasi
Pengajaran langsung berpegang teguh pada asumsi bahwa
sebagian besar yang dipelajari (hasil belajar) berasal dari
mengamati orang lain. Agar dapat mendemontrasikan suatu
konsep atau keterampilan dengan berhasil, guru perlu dengan
sepenuhnya menguasai konsep atau keterampilan yang akan
didemontrasikan, dan berlatih melakukan demonstrasi untuk
menguasai komponen-komponennya.
7) Mencapai pemahaman dan penguasaan
Untuk menjamin agar siswa akan mengamati tingkah laku
yang benar dan bukan sebaliknya, guru perlu benar-benar
memperhatikan apa yang terjadi pada setiap tahap
demonstrasi, jika guru menghendaki agar siswanya dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
47
melakukan sesuatu yang benar, guru perlu berupaya agar
segala sesuatu yang didemonstrasikan juga benar.
8) Berlatih
Agar dapat mendemonstrasikan sesuatu dengan benar,
diperlukan latihan yang intesif, dan memperhatikan aspek-
aspek penting dari keterampilan atau konsep yang
didemonstrasikan.
9) Memberikan latihan terbimbing
Tahap yang penting dalam pengajaran langsung adalah cara
guru mempersiapkan dan melaksanakan “pelatihan
terbimbing.” Keterlibatan siswa secara aktif dalam pelatihan
dapat meningkatkan retensi, membuat belajar berlangsung
dengan lancar, dan memungkinkan siswa menerapkan
konsep/keterampilan pada situasi yang baru.
10) Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik
Kegiatan ini merupakan aspek penting dalam pengajaran
langsung, karena tanpa mengetahui hasilnya, latihan tidak
banyak bermanfaat bagi siswa. Guru dapat menggunakan
berbagai cara untuk memberikan umpan balik, misalnya
umpan balik secara lisan, tes, dan komentar tertulis.
4. Pembelajaran yanY Berpusat Pada Siswa
Kegiatan belajar aktif sangat diperlukan bagi peserta didik
untuk mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Selain itu,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
-
48
kegiatan belajar aktif juga sangat diperlukan dalam
penyelenggaraan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik.
Kegiatan belajar tersebut dapat terwujud jika guru sebagai
desainer pembelajaran mampu merancang pengalaman belajar
bagi peserta didik yang didukung dengan berbagai macam
pendekatan yaitu:
a. StrateYi Pembelajaran Inkuiri
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:66),
pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran
yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan
peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu
(benda, manusia atau peristiwa) secara sistematis, kritis,
logis, analitis sehingga mereka dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri. Proses berpikir
itu sendiri biasanya dilakukan melalui tanya jawab guru dan
peseta didik.
Menurut Mudlofir dan Rusydiyah (2016:67), ciri
utama strategi pembelajaran inkuiri adalah:
1) Strategi pembelajaran inkuiri menekankan kepada
aktivitas peserta didik secara maksimal untuk mencari
dan menemu