ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA … · ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA...
Click here to load reader
Transcript of ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA … · ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA...
ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP VEKTOR PADA SISWA KELAS X
SMA BOPKRI 1 YOGYAKARTA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Fisika
Disusun Oleh :
NATALIS EMANUEL KOLI SOGE
NIM : 091424035
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
ABSTRAK
Natalis Emanuel Koli Soge (091424035). Analisis Pemahaman Konsep Vektor
pada Siswa Kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Program Studi Pendidikan
Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pemahaman
konsep siswa terhadap materi vektor; dan (2) pemahaman konsep siswa tiap sub
konsep vektor.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20-24 September 2016 di SMA
Bopkri 1 Yogyakarta. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Bopkri 1
Yogyakarta berjumlah 50 siswa. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif. Pada penelitian ini digunakan teknik Certanty of Response Index (CRI)
untuk mengidentifikasi pemahaman siswa. Identifikasi dilakukan dengan
menggunakan tes diagnostik pilihan ganda sebanyak 25 butir soal dan 1 butir soal
esai yang dilengkapi indeks keyakinan siswa terhadap jawaban tes. Untuk
mempertegas jawaban siswa dilakukan wawancara.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) pemahaman konsep siswa
terhadap materi vektor berada pada kategori rendah (persentase tingkat
pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 22,08%); (2) pemahaman
konsep siswa terhadap sub konsep mendefenisikan vektor berada pada kategori
rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar
28,40%); (3) pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menguraikan
komponen-komponen vektor berada pada kategori rendah (persentase tingkat
pemahaman berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 11,30%); (4) pemahaman
konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor
dengan cara geometri berada pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman
berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 29,20% dan 22%); (5) pemahaman
konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan vektor
dengan cara aanalisis berada pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman
berada pada rentang 0-30% yaitu sebesar 23,25%); (6) pemahaman konsep siswa
terhadap sub konsep menghitung perkalian titik dan perkalian silang vektor berada
pada kategori rendah (persentase tingkat pemahaman berada pada rentang 0-30%
yaitu sebesar 11%).
Kata Kunci: pemahaman konsep, pemahaman konsep vektor, Certanty of
Response Index (CRI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
ABSTRACT
Soge, N.E.K. 2016. The student’s comprehension analysis of vektor concept on
students class X SMA BOPKRI I Yogyakarta. Physics Education Studies Program,
Department of Mathematics and Sciences, Faculty of Teacher Training and
Education, Sanata Dharma University Yogyakarta.
This research aimed to figure out: (1) student’s comprehension on vektor
material; and (2) student’s comprehension in each sub concept of it.
This research was conducted on 20-24th
September 2016 where its subjects
were students class X in SMA BOPKRI 1 Yogyakarta in number of fifty. The
method used was a descriptive method. In addition, Certainty of Response Index
(CRI) was used to identify if the materials were understandable. As much as 25
lists of multiple choices and an essay question completing by student’s index of
confidence were a diagnostic test supporting its identification. Besides, an
interview had been conducted to make sure students’ answer.
The results showed: (1) students were in the low category in case of vektor
concept understanding (in range 0-30%, the percentage was in 22,08%); (2)
students’ understanding in each sub concept of vektor defined the low category (in
range 0-30%, the percentage was in 28,40); (3) students’ understanding on sub
concept of analysing vektor’s components was in low category (in range 0-30%,
the percentage was in 11,30%); (4) students’ understanding especially on adding
and reducing number of vektor by geometry was in low category (in range 0-30%,
the percentage was in 29,20% and 22%); (5) students’ understanding on adding
and reducing number of vektor by analysis was in low category (in range 0-30%,
the percentage was in 23,25%); (6) students’ understanding on sub concept of
calculating point-multiplication and cross-multiplication vektor was in low
category (in range 0-30%, the percentage was in 11%).
Keywords: conceptual understanding, vektor concept, certainty of response index
(CRI).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis hadiratkan kepada Bapa di Surga atas segala
rahmat dan bimbinganNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan baik
semua proses dari awal sampai akhir dalam penyusunan skripsi ini, baik penelitian
dan penulisan skripsi yang berjudul Analisis Pemahaman Konsep vektor pada
Siswa kelas X SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Jurusan Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengatahuan Alam Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin
mengucapakan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini baik dalam hal material, saran dan dukungan, sehingga
penelitian dan penulisan skripsi ini bisa terselesaikan dengan baik. Penulis secara
khusus mengucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed. Ph.D selaku dosen pembimbing yang
telah dengan sabar saat memberi bimbingan, saran dan semangat sehingga
penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Andar Rujito, M.H selaku Kepala Sekolah SMA Bopkri 1
Yogyakarta yang telah memberikan ijin dan memperkenankan penulis
untuk melakukan penelitian di SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
3. Bapak Andy Setiawan selaku guru mata pelajaran fisika kelas X SMA
Bopkri 1 Yogyakarta yang telah membantu penulis dalam melakukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
penelitian di SMA Bopkri 1 Yogyakarta sehingga penulis bisa
menyelesaikan penelitian.
4. Semua teman-teman kelas X MIPA 3 dan MIPA 4 SMA Bopkri 1
Yogyakarta yang telah bersedia meluangkan waktu untuk berpikir dan
mengerjakan soal test; terlebih untuk teman-teman yang bersedia untuk
diwawancarai, “kalian semua keren!!”.
5. Segenap staf karyawan Sekretariat JPMIPA atas segala bantuan dan
informasi yang telah diberikan.
6. Segenap dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis melakukan
studi di Universitas Satana Dharma.
7. Bapak Dr. Ignatius Edi Santosa M.S. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Sanata Dharma dan semua dosen penguji
yang telah memberikan saran dan masukan yang berguna demi
penyempurnaan skripsi ini.
8. Bapa Ignasius Nasu Soge, Mama Theresia Bali Tukan, dan semua
keluarga di Boru atas segala dukungan baik material, doa, semangat, saran
dan kasih sayang yang tak pernah henti kepada penulis.
9. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2009 atas kebersamaan dan
dukungannya selama masa perkuliahan, “kalian luar biasa”.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu terimakasih atas
segala bantuan, dukungan dan bimbingan yang telah diberikan. Terima
kasih teman.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharap kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga berharap, skripsi ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penulis
Natalis Emanuel Koli Soge
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ....................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................ Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIError! Bookmark
not defined.
ABSTRAK ............................................................................................................. vi
ABSTRACT .......................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 3
C. Pembatasan Masalah ................................................................................. 3
D. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian .................................................................................... 4
F. Sistematika Penulisan ............................................................................... 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 6
A. Hakekat fisika ........................................................................................... 6
B. Pemahaman, konsep dan pemahaman konsep .......................................... 7
C. Vektor ....................................................................................................... 9
D. Kajian Penelitian Yang Relevan ............................................................. 20
BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 23
A. Jenis Penelitian........................................................................................ 23
B. Setting Penelitian .................................................................................... 23
C. Data Penelitian ........................................................................................ 24
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data ............................................. 24
E. Uji Coba Instrumen penelitian ................................................................ 27
F. Data Hasil Uji Coba ................................................................................ 29
G. Teknik Analisis Data............................................................................... 30
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 34
A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................................ 34
B. Hasil Penelitian ....................................................................................... 35
1. Hasil tes diagnostik .......................................................................... 35
2. Hasil wawancara .............................................................................. 36
C. Analisis data ............................................................................................ 64
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
1. Analisis hasil penelitian Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA
pada materi vektor dengan menggunakan CRI. ............................... 64
2. Analisis hasil penelitian Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA
pada tiap sub vektor dengan menggunakan CRI. ............................ 66
a. Mendefenisikan vektor ............................................................. 67
b. Menguraikan komponen-komponen vektor .............................. 70
c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri
.................................................................................................. 73
d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara analisis
.................................................................................................. 81
e. Menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan
perkalian titik ............................................................................ 85
D. Pembahasan............................................................................................. 88
1. Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada materi vektor ......... 88
2. Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada tiap sub konsep
vektor dengan menggunakan CRI. ................................................... 89
a. Mendefenisikan vektor ............................................................. 89
b. Menguraikan komponen-komponen vektor. ............................. 91
c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara geometri. .... 92
d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara analisis. ...... 95
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
e. Menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang dan
perkalian titik. ........................................................................... 97
E. Keterbatasan Penelitian ........................................................................... 99
BAB V PENUTUP .............................................................................................. 101
A. Kesimpulan ........................................................................................... 101
B. Saran ..................................................................................................... 103
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 104
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1 Besaran fisika ....................................................................................... 10
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Soal Tes ................................................................................ 25
Tabel 3. 2 Tabel kisi-kisi wawancara .................................................................... 26
Tabel 3. 3 Kriteria soal .......................................................................................... 28
Tabel 3. 4 Tingkat Kesukaran Soal ....................................................................... 29
Tabel 3. 5 Tingkat kesukaran soal setelah diuji cobakan ...................................... 29
Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Instrumen Soal Setelah Divalidasi ....................................... 30
Tabel 3. 7 Kriteria Penilaian Soal ......................................................................... 32
Tabel 3. 8 Ketentuan berdasarkan jawaban dan kriteria CRI ............................... 32
Tabel 3. 9 Persentase Tingkat Pemahaman ........................................................... 33
Tabel 4.1 Tabel Proses Pelaksanaan Penelitian .................................................... 34
Tabel 4.2 Persentase Jumlah Siswa Yang Menjawab Benar Soal Pilihan Ganda . 35
Tabel 4.3 Persentase Jumlah Siswa Yang Menjawab Benar Soal Essai ............... 36
Tabel 4.4 Data Hasil Wawancara Soal Pilihan Ganda Terhadap 10 Orang Siswa 37
Tabel 4.5 Data Hasil Wawancara Soal Essai Terhadap 10 Orang Siswa.............. 58
Tabel 4.6 Rerata Persentase Pemahaman Konsep Siswa Soal Pilihan Ganda ...... 65
Tabel 4.7 Tabel Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Skor ............................... 66
Tabel 4.8 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub
Konsep Mendefenisikan Vektor ...................................................... 67
Tabel 4.9 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub
Konsep Menguraikan Komponen-Komponen Vektor ..................... 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
Tabel 4.10 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Pilihan Ganda
Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor
Dengan Cara Geometri .................................................................... 73
Tabel 4.11 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Essai Dalam
Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan
Cara Geometri .................................................................................. 76
Tabel 4.12 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub
Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan Vektor Dengan Cara
Analisis ............................................................................................ 81
Tabel 4.13 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir Soal Dalam Sub
Konsep Menghitung Hasil Perkalian Vektor Dengan Perkalian
Silang Dan Perkalian Titik ............................................................... 85
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ........................................................................ 107
Lampiran 2 Instrumen Penelitian ....................................................................... 108
Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa .................................................................. 120
Lampiran 4 Uji Kesukaran Soal Tes Pilihan Ganda .......................................... 135
Lampiran 5 Uji Kesukaran Soal Tes esai ........................................................... 136
Lampiran 6 Data Penelitian ................................................................................ 137
Lampiran 7 Frekuensi Siswa Berdasarkan Kategori Pemahaman ..................... 143
Lampiran 8 Persentase Tiap Nomor Soal Berdasarkan Kategori Pemahaman . 144
Lampiran 9 Frekuensi Untuk Soal Essai ............................................................ 145
Lampiran 10 Persentase Untuk Soal Essai ......................................................... 145
Lampiran 11 Dokumentasi (Foto-foto) .............................................................. 146
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan bagi kehidupan manusia merupakan kebutuhan mutlak
yang harus dipenuhi sepanjang masa. Pendidikan menjadi perhatian yang
sangat penting bagi masyarakat karena pendidikan dapat mempengaruhi
dan mengubah pola pikir seseorang untuk selalu melakukan perbaikan
dalam segala aspek kehidupan ke arah peningkatan kualitas diri sesuai
harapan pelaku pendidikan. Pendidikan yang dibutuhkan adalah
pendidikan yang berkualitas dan demokratis (Mastuhu, 2004 dalam
Syafaruddin, 2008:6).
Salah satu pelajaran di bidang pendidikan yang mempunyai
peranan penting dalam perkembangan IPTEK adalah fisika. Fisika
merupakan cabang ilmu pengetahuan alam yang mempelajari tentang alam
dan seisinya serta perubahan - perubahan yang terjadi di dalamnya. Fisika
diberikan sejak tingkat SMP dan SMA. Fisika merupakan ilmu empiris,
sehingga langkah penyelesaian soal fisikanya harus memahami konsep
dari materinya. Sebagaimana ciri dari ilmu sains, bahwa sains merupakan
pemahaman konsep akan alam sehingga dalam fisika tidak lengkap
rasanya mempelajari fisika jika yang mampu dipelajari hanya pemahaman
hitung-hitungan rumusnya tanpa memahami makna atau konsep dari
materi fisika tersebut. Keberhasilan siswa dalam mempelajari materi fisika
tidak hanya ditentukan oleh seberapa pandai siswa tersebut mengerjakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
soal-soal fisika, tetapi juga ditentukan oleh seberapa maksimal siswa
tersebut memahami konsep dari materi fisika yang sedang mereka pelajari.
Namun, dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak luput dari
permasalahan-permasalahan yang ditemui ketika melakukan proses
tersebut. Kesulitan yang banyak dihadapi oleh sebagian besar siswa adalah
dalam menginterpretasikan berbagi konsep dan prinsip fisika. Sedangkan
dalam mempelajari fisika hal utama yang di butuhkan adalah pemahaman
konsep. Pernyataan di atas sejalan dengan pendapat Widodo (2006:6) yaitu
langkah awal yang paling tepat untuk mempelajari fisika adalah
memahami konsepnya terlebih dahulu. Konsep-konsep pembelajaran
tersusun secara sistematis. Sehingga diperlukan penguasaan konsep dalam
setiap materi pelajaran sebelum melanjutkan ke materi selanjutnya.
Konsep yang lebih awal diajarkan akan menjadi dasar bagi pengembangan
konsep-konsep selanjutnya. Jika konsep dasar yang diajarkan belum
dikuasai dengan baik, maka akan berpengaruh pada penguasaan–
penguasaan konsep selanjutnya. Hal tersebut dapat mengakibatkan
kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal-soal fisika.
Salah satu Pokok bahasan mata pelajaran Fisika kelas X pada
semester 1 adalah pokok bahasan besaran, satuan dan pengukuran.
Didalam pokok bahasan tersebut, terdapat materi vektor. Materi ini
tergolong sulit karena pada waktu SMP materi tersebut tidak dijelaskan
secara mendalam pada siswa. Materi ini meliputi pelukisan vektor,
penjumlahan dan pengurangan vektor, serta penentuan resultan vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang dimana dalam pembahasan masalah tersebut tidak lepas dari
pemahaman konsep. Oleh karena itu, penguasaan konsep vektor
merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik untuk dapat
menyelesaikan persoalan-persoalan pada materi vektor. Jika siswa belum
mampu menguasai konsep vektor, maka siswa tersebut akan mengalami
kesulitan dalam menyelesaikan persoalan pada materi vektor.
Sehubungan dengan hal diatas, maka dilakukan analisis
pemahaman konsep siswa dalam mempelajari fisika materi vektor untuk
mengevaluasi hasil dari pembelajaran dengan judul “Analisis
Pemahaman Konsep Vektor pada Siswa Kelas X SMA Bopkri 1
Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti
dapat merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pemahaman konsep siswa kelas X pada materi
vektor dengan menggunakan CRI?
2. Bagaimanakah pemahaman siswa pada tiap sub konsep vektor
dengan menggunakan CRI?
C. Pembatasan Masalah
Supaya rumusan masalah yang diteliti tidak menjadi luas, maka
masalah dalam penelitian ini dibatasi sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
1. Peneliti hanya menganalisis pemahaman konsep siswa kelas X
SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada materi vektor dengan
menggunakan CRI.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis pemahaman konsep siswa kelas X SMA
Bopkri 1 Yogyakarta pada materi vektor.
2. Untuk mengetahui persentase pemahaman konsep siswa kelas
X SMA Bopkri 1 Yogyakarta pada tiap sub konsep vektor.
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi:
1. Guru dapat mengetahui pemahaman konsep siswa pada materi
vektor.
2. Peneliti yaitu sebagai referensi untuk mendapatkan informasi
mengenai gambaran kemampuan siswa SMA kelas X SMA
Bopkri 1 Yogyakarta pada materi vektor.
F. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam penulisan penelitian ini yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini, peneliti menyajikan latar belakang masalah,
identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Pada bab ini, peneliti menyajikan teori-teori yang berhubungan dan
mendukung pembahasan-pembahasan penelitian ini. Teori-teori tersebut
yaitu hakekat fisika, pemahaman, konsep serta pemahaman konsep,
vektor, CRI (Certainty of Respon Index), kajian penelitian yang relevan.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini, peneliti menyajikan jenis penelitian, setting penelitian
(tempat penelitian, waktu penelitian, subyek dan obyek penelitian), data
penelitian, metode dan instrument pengumpulan data, teknik analisis data,
prosedur pelaksanaan penelitian secara keseluruhan, data hasil ujicoba,
dan analisis hasil uji coba.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini, peneliti menyajikan tentang deskripsi pelaksanaan
penelitian, data hasil penelitian, analisis data penelitian, pembahasan hasil
analisis data, dan keterbatasan penelitian.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini, peneliti menyajikan berisi tentang kesimpulan dan
saran dari hasil penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Hakekat fisika
Suparno (2009: 75-76) mengemukakan hakekat fisika sebagai
berikut:
1. IPA, termasuk di dalamnya Fisika, bukan hanya berisi tentang
pengetahuan, melainkan juga proses penemuan.
2. Fisika mendasari perkembangan teknologi dan juga konsep
hidup harmonis dengan alam.
3. Beberapa alasan mengapa Fisika perlu diajarkan di SMA/MA
sebagai mata pelajaran tersendiri, antara lain sebagai berikut:
a. Fisika mampu menumbuhkan kemampuan berpikir
yang berguna dalam pemecahan masalah kehidupan
sehari-hari.
b. Memberikan bekal pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan yang diperlukan di perguruan tinggi dan
pengembangan ilmu serta teknologi.
c. Pelajaran Fisika perlu dilaksanakan secara inkuiri
ilmiah agar menumbuhkan kemampuan berpikir,
bekerja, dan bersikap ilmiah dalam hidup.
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa fisika merupakan
ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala-gejala alam, perubahan-
perubahan yang terjadi didalamnya, serta pengalaman disekitar kita.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Pemahaman, konsep dan pemahaman konsep
1. Pemahaman
Pemahaman berasal dari kata paham yang artinya mengerti
benar dalam suatu hal. Pemahaman merupakan proses perbuatan, cara
memahami (KBBI,1990). Sementara itu, menurut Anas Sudijono
(1996:50) pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti,
mengetahui atau memahami sesuatu dan dapat melihatnya dari
berbagai segi. Siswa dikatakan paham jika mampu memberikan
penjelasan atau uraian yang lebih rinci dengan menggunakan kata-
katanya sendiri. Pemahaman merupakan jenjang kemampuan berpikir
yang setingkat lebih tinggi dari ingatan atau hafalan (Sudijono, 1996:
50).
2. Konsep
Konsep memiliki pengertian berbeda dari tiap ahli. Berikut
beberapa pengertian konsep menurut ahli dalam Santyasa ( 2006:9):
a. Menurut Breg
Konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu
yang mempermudah komunikasi antar manusia dan
memungkinkan manusia untuk berpikir.
b. Menurut Rosser Dahar (1989)
konsep adalah suatu abstraksi yang mewakili satu
kelas objek-objek, kejadian-kejadian, kegiatan-kegiatan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
atau hubungan-hubungan yang mempunyai atribut-atribut
yang sama.
Kemampuan membangun konsep terjadi apabila seseorang
mempunyai kemampuan memberikan respon terhadap stimulus yang
berbeda dalam satu atau lebih dimensi fisik. Berikut adalah ciri-ciri
konsep yang dikemukakan oleh Dahar, dalam (Santyasa, 2006:10-11),
antara lain:
a. Konsep timbul dari hasil pengalaman manusia dengan lebih
dari satu benda, peristiwa atau fakta, konsep merupakan
suatu generalisasi dari fakta-fakta tersebut.
b. Hasil berpikir abstrak manusia dari fakta-fakta tersebut;
c. Suatu konsep dapat dianggap kurang tepat disebabkan
timbulnya fakta-fakta baru, sehingga konsep dapat
mengalami suatu perubahan (bersifat tentatif).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa konsep
adalah abstraksi dari ciri-ciri sesuatu untuk mempermudah
komunikasi antara manusia serta mampu mendorong manusia untuk
berpikir.
3. Pemahaman konsep
Satu tujuan belajar mengajar adalah usaha agar siswa
memahami konsep. Beberapa indikator yang menunjukan pemahaman
seseorang akan suatu konsep menurut Budi (2009:114) antara lain:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
a. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi
menggunakan kalimat sendiri;
b. Dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada
orang lain;
c. Dapat menganalisis hubungan antar konsep dalam suatu
hukum;
d. Dapat menerapkan suatu konsep untuk:
1) Menganalisis dan menjelaskan gejala-gejala alam
khusus;
2) Untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis
maupun secara praktis;
3) Mempredikisi kemungkinan-kemungkinan yang bakal
terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi.
e. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih
cepat;
f. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain
yang saling berkaitan;
g. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi
yang salah, dan dapat membuat peta konsep dari konsep-
konsep yang ada dalam suatu pokok bahasan.
C. Vektor
Menurut Sunardi dan Zenab (2014:26), besaran-besaran fisika
dibedakan menjadi dua yaitu besaran skalar dan besaran vektor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
Tabel 2. 1 Besaran fisika
Besaran fisika Definisi Contoh
Besaran skalar Hanya mempunyai
besar atau nilai tanpa
mempunyai arah.
Semua besaran pokok,
jarak, laju, usaha,
energi, daya, massa
jenis, luas, volume,
tekanan, muatan listrik,
potensial listrik, dan
lain-lain.
Besaran vektor Besaran yang
mempunyai besar dan
arah
Perpindahan,
kecepatan, gaya,
impuls, momentum,
momen gaya, medan
listrik, medan magnet,
dan lain-lain.
1. Menotasikan Vektor
Besaran vektor dituliskan dalam huruf bercetak tebal dan huruf
miringnya digunakan untuk menyatakan nilai skalar (besar vektor
tersebut). Contoh, vektor A dituliskan dengan A dan besarnya
dituliskan dengan A. selain itu, digunakan juga tanda pembeda untuk
menuliskan vektor seperti anak panah diatas lambang vektor tersebut.
Contoh, vektor A dituliskan dengan dan besarnya ditulis | |.
Menurut Kanginan (2013:44), untuk buku cetakan lambing vektor juga
dapat ditulis dengan menggunakan huruf kecil (bukan kapital) yang
dicetak tebal, misalnya a.
2. Menjumlakan dan Mengurangkan vektor
Pada dasarnya dua buah vektor misalkan A dan B dapat
dijumlahkan. Hasil penjumlahan dari sejumlah vektor disebuut vektor
resultan. Contoh, penjumlahan dua vektor dinyatakan dengan
persamaan sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
A + B = R
Penjumlahan vektor berbeda dengan penjumlahan bilangan
skalar, tetapi penjumlahan vektor juga memenuhi hukum komutatif
penjumlahan dan hukum asosiatif penjumlahan.
Hukum komutatif penjumlahan: A + B = B + A
Hukum asosiatif penjumlahan: A + (B + C) = (A + B) + C
Sedangkan, pengurangan vektor adalah penjumlahan vektor
dengan mendefenisikan vektor negatif sebagai vektor lain yang sama
besar tetapi arahnya berlawanan. Contoh: A – B = A + (-B)
Penjumlahan dan pengurangan vektor dapat dilakukan dengan
cara geometri dan analisis.
a. Cara geometri
Dengan menggunakan metode jajargenjang dan metode
polygon (segitiga).
Gambar 2.1 Cara jajargenjang dalam melakukan penjumlahan
vektor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Gambar 2.2 Cara polygon dalam menjumlahkan vektor
Gambar 2.3 Pengurangan vektor dengan cara geometri
b. Cara analisis
Dari gambar dibawah ini, sudut yang dibentuk oleh dua
buah vektor tersebut adalah α dan sudut antar vektor resultan (R)
dengan vektor a adalah β
Gambar 2.4 Menentukan resultan dua buah vektor secara analitis
Berdasarkan gambar diatas, besar vektor R dapat diperoleh
dengan menerapkan aturan cosines pada segitiga sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
Untuk penjumlahan
√
Untuk pengurangan
√
dengan R adalah besar vektor resultan , A adalah besar vektor A,
B adalah besar vektor B, dan adalah sudut apit antara dan .
Misalkan, sudut β merupakan sudut yang dibentuk antara
R dan A , maka dengan menggunakan aturan sinus pada segitiga,
akan diperoleh :
3. Menguraikan komponen-komponen vektor
Gambar 2.5 Komponen-komponen vektor A
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa vektor A
mempunyai komponen kearah sumbu-X, yaitu Ax dan mempunyai
komponen kearah sumbu-Y, yaitu Ay. besarnya masing-masing
komponen vektor A tersebut adalah:
,
,
Sementara itu, arah vektor A tersebut memenuhi
,
dengan adalah sudut yang dibentuk oleh vektor A dengan sumbu-X
positif.
Vektor Satuan (Unit Vektor)
Vektor satuan (unit vektor) merupakan suatu vektor yang
besarnya sama dengan 1 (satu) dan tidak mempunyai satuan serta
berfungsi untuk menunjukan suatu arah dalam ruang. Sebuah vektor
yang terletak di dalam ruang tiga memiliki komponen-komponen
terhadap sumbu x, sumbu y dan sumbu z, seperti gambar di bawah ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
Pada gambar di atas, tampak bahwa vektor satuan i
menunjukkan arah sumbu x positif, vektor satuan j menunjukkan arah
sumbu y positif, dan vektor satuan y menunjukan arah sumbu z
positif. Kita dapat menyatakan hubungan antara vektor komponen dan
komponennya masing-masing, sebagai berikut:
Fx = Fx
Fy = Fy
Fz = Fz
Kita dapat menulis vektor F dalam komponen-komponennya
sebagai berikut:
F = Fx + Fy + Fz
Sedangkan besar vektor F dapat dihitung dengan menentukan
komponen-komponen vektor yang saling tegak lurus satu sama lain
dengan persamaan:
F = √(Fx2 + Fy
2 + Fz
2)
Misalnya terdapat dua vektor pada ruang tiga dimensi yakni A
dan B, maka jika dinyatakan dalam komponen-komponennya,
sebagaimana tampak di bawah :
A = Ax + Ay + Az
B = Bx + By + Bz
Besar resultan penjumlahan dua buah vektor dapat dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut:
R = A + B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
R = (Ax + Ay + Az ) + (Bx + By + Bz )
R = (Ax + Bx) + (Ay + By) + (Az + Bz)
Besar resultan pengurangan dua buah vektor dapat dinyatakan dengan
rumus sebagai berikut:
R = A – B
R = (Ax + Ay + Az ) – (Bx + By + Bz )
R = (Ax – Bx) + (Ay – By) + (Az – Bz)
Vektor Posisi (Vektor Kedudukan)
Vektor posisi (r) atau vektor kedudukan adalah posisi atau
kedudukan suatu benda pada bidang datar maupun ruang yang dapat
dinyatakan dalam sebuah vektor pada saat tertentu. Vektor posisi
dalam dua dimensi dapat dituliskan sebagai berikut:
r = x + y
sedangkan untuk vektor posisi dalam ruang (tiga dimensi) dapat
dituliskan sebagi berikut:
r = x + y + z
dengan: x, y , z menyatakan komponen (nilai/besar) vektor, dan , ,
menyatakan arah vektor.
4. Mengalikan Vektor
Mengalikan dua buah vektor menghasilkan hasil skalar atau
hasil vektor. Hasil skalar biasanya dikenal sebagai hasil perkalian titik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
(dot product), sedangkan hasil vektor dikenal sebagai hasil perkalian
silang (cross product).
1) Hasil Perkalian Titik
Secara umum, perkalian vektor A dan B menghasilkan
hasil skalar dapat dinyatakan sebagai berikut:
dengan adalah sudut antara A dan B
Untuk memudahkan perhitungan perkalian titik dua
vektor, perlu dipahami terlebih dahulu sifat-sifat perkalian titik
sesama vektor satuan. Perkalian titik antara dua vektor satuan
akan bernilai satu jika kedua vektor tersebut sejenis dan
bernilai nol jika tidak sejenis.
∙ = ∙ = ∙ = (1)(1) cos 0° = 1
∙ = ∙ = ∙ = (1)(1) cos 90°= 0
Sudut antara vektor satuan dan adalah 0˚ maka ( )( ) cos 0°
= 1, sedangkan sudut antara vektor satuan dan adalah 90˚
maka ( )( ) cos 90° = 0. Ketentuan ini memenuhi sifat
perkalian titik sesama vektor.
Berdasarkan sifat-sifat perkalian titik antara vektor
satuan, maka perkalian titik antara vektor A dan vektor B dapat
diperoleh sebagai berikut;
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
A ∙ B = (Ax + Ay + Az ) ∙ (Bx + By + Bz )
= AxBx + AyBy + AzBz
2) Hasil Perkalian Silang
Secara umum, hasil perkalian vektor A dan B yang
menghasilkan hasil vektor dapat dinyatakan dengan C = A × B,
dengan C merupakan vektor baru yang besarnya adalah sebagai
berikut.
| |
dengan, Ɵ adalah sudut antara A dan B
Arah dari vektor C ini tegak lurus dengan bidang yang
dibentuk oleh dua vektor tersebut. Di mana arahnya adalah
sesuai dengan aturan tangan kanan di mana ujung vektor A
menuju ujung vektor B searah dengan lipatan empat jari
sedangkan jempol menunjukkan arah vektor C (lihat gambar di
bawah).
Arah Vektor C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Pada perkalian silang vektor ini tidak berlaku sifat
komutatif, jadi A×B ≠ B×A. Akan tetapi berlaku sifat anti-
komutatif, yaitu A×B= -B×A. Artinya besar vektor B×A
memiliki besar yang sama dengan vektor A×B namun arahnya
berlawanan.
Untuk menentukan nilai resultan vektor dan persamaan
perkalian vektor, dapat digunakan sifat-sifat perkalian silang
sesama vektor satuan:
1. Perkalian silang antara dua vektor satuan yang sama
besar dan searah bernilai nol. Misalnya, x = 0, x =
0, dan x = 0.
2. Perkalian antara dua vektor satuan yang berbeda akan
bernilai positif jika searah jarum jam, dan bernilai negatif
jika berlawanan arah dengan jarum jam.
× = , × = , × = , × = - , × = - , × = -
Berdasarkan sifat-sifat perkalian silang antara vektor satuan
tersebut, maka perkalian silang antara dua vektor A dan B
dapat diperoleh sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
A×B = (Ax + Ay + Az )×(Bx + By + Bz )
= (AyBz - AzBy) - (AxBz - AzBx) + (AxBy - AyBx)
Untuk mempermudah dalam mengingat rumus di atas bisa
menggunakan metode determinan seperti berikut ini:
A×B = AyBz + AzBx + AxBy - AyBx - AzBy - AxBz
= (AyBz - AzBy) - (AxBz - AzBx) + (AxBy - AyBx)
D. Kajian Penelitian Yang Relevan
1. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yolanda, Syuhendri
dan Andriani pada tahun 2015 mengenai pemahaman konsep siswa
SMA kelas X pada materi suhu dan kalor di SMA se-Kecamatan Ilir
Barat I Palembang, dapat disimpulkan bahwa: (1) Pemahaman konsep
siswa materi suhu dan kalor dinilai masih rendah, hal ini dibuktikan
dengan diperolehnya skor pemahaman konsep rata-rata siswa sebesar
45,28%. Analisa lanjutan didapatkan bahwa tingkat pemahaman
konsep siswa terdiri dari paham konsep sebanyak 45,28%, kurang
pengetahuan sebanyak 0%, dan miskonsepsi sebanyak 54,72%. (2)
Terdapat miskonsepsi pada seluruh konsep yang diujikan materi suhu
dan kalor, miskonsepsi yang tertinggi banyak terjadi pada konsep
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
perubahan fase sebanyak 83%, miskonsepsinya meliputi siswa
beranggapan bahwa saat terjadi perubahan wujud juga terjadi
perubahansuhu,kemiringangrafikantarasuhudanwaktutidakdipengaruhi
kalor jenis, fase zat padat dan cair yaitu saat terjadi perubahan suhu,
saat terjadi dua fase zat (padat dan cair) ditunjukan saat air menguap.
(3) Tingkat miskonsepsi yang dialami siswa pada konsep pemuaian zat
sebanyak 32%, konsep perubahan pertambahan panjang terhadap
perubahan suhu sebanyak 44%, sifat anomali air sebanyak 45%,
perubahan fase sebanyak 83%, laju masukan panas terhadap perubahan
suhu 53%, suhu yang dibagi sama rata sebanyak 52% dan hubungan
kapasitas kalor dengan perubahan suhu sebanyak 82%.
2. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh M”rifa, Kamaludin
dan Fihrin mengenai analisis pemahaman konsep gerak lurus pada
siswa SMA Negeri di kota Palu menyimpulkan bahwa siswa SMAN
di kota palu yang memahami konsep 23,90%, yang tidak memahami
konsep 42,71% dan mengalami miskonsepsi 33.39%
3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pujianto, nurjannah,
dan Darmadi mengenai Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep
Kinematika Gerak Lurus menyimpulkan bahwa hasil rerata presentase
konsepsi siswa kelas X SMA Negeri 6 Palu untuk konsep kinematika
gerak lurus adalah sebesar 50,00% mengarah ke miskonsepsi dan
siswa dengan pemahaman konsep yang baik hanya sebesar 21,67%.
Sedangkan siswa yang menjawab benar dengan menebak dan memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
kurang pengetahuan masing-masing sebesar 10,42% dan 17,50%.
Hasil wawancara diketahui bahwa siswa lebih banyak memiliki
konsepsi yang tidak benar ketika menganalisa suatu kasus, khususnya
tentang materi kinematika gerak lurus. Salah satu faktor penyebab
konsepsi siswa adalah pengalaman sehari-hari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penelitian
deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Herdiansyah (2010 :9),
penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk
memahami suatu fenomena tentang apa yang dialami subyek penelitian,
misalnya pelaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain sebagainya.
Penelitian kualitatif lebih tertarik pada proses daripada hasil dan srategi
kualitatif menekankan bagaimana harapan-harapan diterjemahkan dalam
kegiatan-kegiatan, prosedur dan interaksi setiap hari (Suparno, 2010:154).
B. Setting Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan dari Agustus - September
2016
3. Subyek dan Obyek Penelitian
a. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas X di
SMA Bopkri 1 Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
b. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah pemahaman konsep
vektor.
C. Data Penelitian
Data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu data pemahaman
konsep vektor siswa berupa data kualitatif yang diperoleh dari jawaban
siswa dalam menyelesaikan soal-soal pada materi vektor serta hasil
wawancara.
D. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode tes
diagnostik, wawancara dan dokumentasi
a. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana seorang
siswa telah menguasai pelajaran yang telah disampaikan meliputi
aspek pengetahuan dan keterampilan (Jihad&Haris, 2013:67). Tes
dalam penelitian ini digunakan untuk melihat pemahaman siswa
pada materi vektor.
b. Wawancara
Wawancara pada penelitian kualitatif ini menggunakan
bentuk wawancara tidak terstruktur, yaitu wawancara bebas
dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang
telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
datanya, pedoman wawancara yang digunakan berupa garis-garis
besar permasalahan yang akan ditanyakan (Sugiyono, 2010:197).
c. Dokumentasi
Pengumpulan data-data lewat pengumpulan benda-benda
tertulis seperti buku, majalah, dokumen, notulen catatan harian,
daftar nilai dan foto-foto, dll (Suparno, 2010:64).
2. Instrumen Pengumpulan Data
a. Soal Tes
Instrumen penelitian berupa tes pilihan berganda dan essai.
Soal tes diambil berdasarkan pada indikator yang ingin dicapai
pada materi materi vektor, soal tes pilihan berganda berjumlah 25
buah dan essai berjumlah 1 soal. Berikut ini kisi-kisi soal tes yang
digunakan:
Tabel 3. 1 Kisi-Kisi Soal Tes
Materi
Pokok
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
Soal
Jumlah
soal
Besaran
dan
satuan
Melakukan
penjumlahan
dan perkalian
dua buah
vektor
Mendefenisikan
vektor
1, 2,
17, 21,
24
5
Menguraikan
komponen
komponen vektor
13, 23,
10
3
Menjumlahkan
dan
mengurangkan
vektor dengan
cara geometri
3, 4, 5,
9, 25
dan 26
(soal
esai)
6
Menjumlahkan
dan
mengurangkan
vektor dengan
cara analisis
6, 7,
8, 11,
12, 14,
15, 22
8
Mengalikan dua 16, 18, 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
Materi
Pokok
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
Soal
Jumlah
soal
vektor dengan
perkalian silang
dan perkalian titik
19, 20
b. Pedoman wawancara
Wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak
terstruktur. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berupa garis
besar permasalahan. Garis besar permasalahan tersebut berupa
bagaimana langkah-langkah yang digunakan siswa untuk
memperoleh jawabannya.
Siswa yang di wawancarai adalah sepuluh (10) orang
perwakilan dari siswa dan dipilih secara acak. Berikut ini kisi- kisi
wawancara yang digunakan:
Tabel 3. 2 Tabel kisi-kisi wawancara
No. Soal Wawancara Nomor
soal
1
Apakah anda bisa membedakan besaran
skalar dan besaran vektor beserta contoh-
contohnya?
Bagaimana anda menjawab soal nomor 1
dan 2?
1 dan 2
2
Bagaimana Anda menjawab soal nomor 3
Dan 4?
Apakah anda bisa menyebutkan metode
untuk menjumlahkan dua buah vektor atau
lebih dan bisa membedakannya?
3 dan 4
3 Apakah anda memahami gambar yang
ditampilkan pada soal? 5 dan 25
4
Apakah anda paham cara menjumlahkan
dan mengurangkan 2 buah vektor atau
lebih dengan cara analisis dan yang
disertai dengan sudut apitnya?
Bagaimana cara anda menyelesaikan soal
tersebut?
6, 7, 8,
11, 12,
14, 15
dan 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
No. Soal Wawancara Nomor
soal
Apakah anda yakin atau ragu-ragu atau
tidak yakin dengan jawaban anda?
5 Apakah anda paham cara menghitung hasil
perkalian dua buah vektor dengan cara
perkalian silang atau titik?
16, 18,
19 dan
20
6 Apakah anda dapat menentukan
komponen-komponen vektor?
13, 23
dan 10
7
Apakah anda dapat mendefenisiskan
vektor?
Bagaimana anda menjawab soal tersebut?
9, 17, 21
dan 24
8
Apakah anda dapat memvisualisasikan
soal tersebut kedalam bentuk gambar?
Bagaimana cara anda menghitung
perpindahan atau resultannya?
26
E. Uji Coba Instrumen penelitian
1. Tingkat Kesukaran Soal
Kriteria soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah
dan tidak terlalu sukar (Arikunto, 1990 :209). Sukar atau mudahnya
soal ditunjukkan dengan indeks kesukaran (difficulty index). Tingkat
kesukaran (TK) masing-masing butir soal dihitung dengan
menggunakan rumus (Arikunto, 2010:208) :
,
dengan P adalah angka indek kesukaran item, B adalah banyaknya
siswa yang menjawab benar, dan JS adalah jumlah peserta tes.
Kriteria interpretasi menurut sudjana (dalam Jihad & Haris,
2013:183):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
Tabel 3. 3 Kriteria soal
TK Tingkat
Kesukaran
0,00-0,30 Sukar
0,31-0,70 Sedang
0,71-1,00 Mudah
2. Validitas Instrumen Penelitian
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data juga valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat
digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Seperti yang
dijelaskan oleh Azwar (1987:173) bahwa validitas berasal dari kata
validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu instrumen pengukur (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya.
Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut
menjalankan fungsi ukur secara tepat atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Suryabrata
(2000:41) menyatakan bahwa validitas tes pada dasarnya menunjuk
kepada derajat fungsi pengukurnya suatu tes, atau derajat kecermatan
ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu tes mempermasalahkan apakah tes
tersebut benar-benar mengukur apa yang hendak diukur. Maksudnya
adalah seberapa jauh suatu tes mampu mengungkapkan dengan tepat
ciri atau keadaan yang sesungguhnya dari obyek ukur, akan tergantung
dari tingkat validitastes yang bersangkutan. Menurut Matondang
(2009:89) konsep validitas tes dapat dibedakan atas tiga macam yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
validitas isi (content validity), validitas konstruk (construct validity),
dan validitas empiris atau validitas kriteria. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan uji validasi konstruk yang dilakukan oleh pakar
dalam bidang fisika.
F. Data Hasil Uji Coba
1. Tingkat Kesukaran
Sebelum instrumen diuji, peneliti mengkategorikan tingkat
kesukaran soal sebagai berikut:
Tabel 3. 4 Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah
Mudah 1,2,3,4,17,21,24,25 8
Sedang 5,6,7,9,10,11,14,22,23,26 10
Sukar 8,12,13,15,16,18,19,20 8
Instrumen penelitian kemudian diuji cobakan kepada 10 orang
responden pada tanggal 14 Agustus 2016, sehingga tingkat kesukaran
soal setelah diuji cobakan adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 5 Tingkat kesukaran soal setelah diuji cobakan
Tingkat Kesukaran Nomor Soal Jumlah
Mudah 1,2,3,4,5,11,13,21, 7
Sedang 6,7,8,12,15,17,18,22,24,25,26 11
Sukar 9,10,14,16,19,20,23 8
2. Uji Validasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan instrumen berupa
soal tes pilihan berganda dan soal essai. Untuk memvalidasi instrumen
penelitian, peneliti menggunakan uji validitas konstruk (construct
validity). Proses validasi konstruk sebuah instrumen dilakukan melalui
penelaahan atau justifikasi pakar atau melalui penilaian sekelompok
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
panel yang terdiri dari orang-orang yang menguasai substansi atau
konten dari variabel yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, validasi
konstruk dilakukan oleh salah satu Dosen Fisika Sanata Dharma dan
salah satu guru fisika SMA. Setelah dilakukan uji validasi konstruk,
kisi-kisi instrumen yang disusun oleh peneliti tidak mengalami
perubahan.
Tabel 3. 6 Kisi-Kisi Instrumen Soal Setelah Divalidasi
Materi
Pokok
Kompetensi
Dasar Indikator
Nomor
Soal
Jumlah
soal
Besaran
dan
satuan
Melakukan
penjumlahan
dan perkalian
dua buah
vektor
Mendefenisikan
vektor
1, 2, 17,
21, 24 5
Menguraikan
komponen
komponen vektor
13, 23,
10 3
Menjumlahkan dan
mengurangkan
vektor dengan cara
geometri
3, 4, 5, 9,
25 dan
26 (soal
esai)
6
Menjumlahkan dan
mengurangkan
vektor dengan cara
analisis
6, 7, 8,
11, 12,
14, 15,
22
8
Mengalikan dua
vektor dengan
perkalian silang dan
perkalian titik
16, 18,
19, 20 4
G. Teknik Analisis Data
Data utama dalam penelitian ini adalah data hasil pemahaman
konsep vektor. Data ini diperoleh dengan cara pemberian tes berupa
pilihan ganda dengan menggunakan lembar jawaban model Certanty of
response index (CRI) kepada sampel.
Teknik CRI (Certainty of Respon Index) merupakan salah satu
teknik untuk mengetahui pemahaman konsep siswa. dalam penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
pemahaman konsep fisika yang dimaksud adalah konsep vektor. Teknik
CRI merupakan teknik yang sederhana dan efektif untuk mengukur
pemahaman. Teknik CRI (Certainty of Respon Index) bisa digunakan
untuk membedakan siswa yang tahu konsep, siswa yang tidak tahu konsep,
dan yang siswa mengalami miskonsepsi. Teknik ini menggunakan soal tes
pilihan berganda yang disertai dengan indeks keyakinan (CRI). Nilai CRI
yang rendah menunjukan adanya penebakan sedangkan nilai yang tinggi
menunjukan responden memiliki tingkat kepercayan diri (Confidence)
yang tinggi terhadap jawabannya. Dalam keadaan ini, jika jawaban
responden benar, artinya tingkat keyakinan tinggi akan kebenaran
konsepnya telah teruji (justified) dengan baik (Murni, 2013:206). Akan
tetapi, jika jawaban responden salah, hal terebut menjadi suatu indikator
terjadinya miskonsepsi (Murni, 2013:206).
Tes diagnostik CRI bisa digunakan untuk mengetahui miskonsepsi
siswa secara efisien, namun tidak bisa mengungkap proses penalaran siswa
dan penyebab terjadinya. Alasan inilah yang menyebabkan beberapa ahli
tertarik untuk menggunakan kombinasi tes diagnostik beralasan dengan
wawancara (two-tier diagnostik) untuk mengidentifikasi miskonsepsi.
Pada instrumen CRI ini siswa diberikan gambaran mengenai
tingkat keyakinan responden terhadap jawaban yang dipilihnya. Pilihan
tingkat keyakinan lebih dimodifikasi menjadi lebih sederhana dari skala 6
menjadi skala 3, yaitu: yakin, ragu-ragu dan tidak yakin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Data yang diperoleh dari hasil tes diagnostik CRI. Jawaban siswa
dinilai dengan criteria penilaian sebagai berikut:
Tabel 3. 7 Kriteria Penilaian Soal
Bentuk Soal Nilai Keterangan
Pilihan ganda 1 Jika jawaban benar
0 Jika jawaban salah
Jawaban siswa dianalisis dengan menggunakan model CRI.
Merujuk pada jawaban yang benar dan yang salah dari siswa dan merujuk
pada klasifikasi CRI. Bentuk matriks jawaban siswa dan
pengkategoriannya disajikan pada tabel dibawah ini:
Tabel 3. 8 Ketentuan berdasarkan jawaban dan kriteria CRI
Kriteria
Jawaban
Kriteria CRI
Yakin Ragu-ragu Tidak Yakin
Jawaban
benar Paham Kurang Paham
Tidak Paham /
Menebak
Jawaban
salah Miskonsepsi Kurang Paham
Tidak Paham /
Menebak
Jawaban siswa berdasarkan kategori CRI dipersentasikan
berdasarkan kelompok kategori paham, miskonsepsi, dan tidak paham,
dihitung dengan menggunakan rumus menurut (Sudijono,2009:43):
,
dengan P adalah angka persentasi (% kelompok), f adalah jumlah siswa
pada setiap kelompok, dan n adalah jumlah sampel.
Sedangkan persentase tingkat pemahaman dapat dikelompokan
menjadi beberapa kategori seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Tabel 3. 9 Persentase Tingkat Pemahaman
Persentase Kategori
0 – 30% Rendah
31% - 60% Sedang
61% - 100% Tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Bopkri I Yogyakarta tahun
ajaran 2016/2017 pada bulan Agustus – September 2016. Populasi dalam
penelitian ini adalah kelas X MIPA SMA Bopkri I Yogyakarta dengan
jumlah siswa 130 orang dan sampel berjumlah 50 orang siswa terdiri dari:
siswa kelas X MIPA 3 berjumlah 25 orang siswa dan kelas X MIPA 4
berjumlah 25 orang siswa.
Proses pelaksanaan penelitian ini akan disajikan dalam tabel
dibawah ini:
Tabel 4. 1 Tabel Proses Pelaksanaan Penelitian
No Kegiatan Hari/Tanggal
1 Menyerahkan surat ijin penelitian di
SMA Bopkri 1 Yogyakarta 16 Agustus 2016
2
Mendapatkan informasi dari pihak
sekolah bahwa bisa melakukan
penelitian di SMA Bopkri 1 Yogyakarta
23 Agustus 2016
3 Menjelaskan tujuan penelitian ke Pak
Andi selaku guru mata pelajaran fisika 24 Agustus 2016
4 Konsultasi instrumen penelitian
bersama Pak Andi Setiawan 30 Agustus 2016
5
Mendapatkan informasi dari Pak Andi
bahwa materi vektor telah selesai
diajarkan
19 September 2016
6 Melakukan pengambilan data di kelas X
MIPA 3 20 September 2016
7 Melakukan pengambilan data di kelas X
MIPA 4 21 September 2016
8 Mewawancarai 3 orang siswa 24 September 2016
9 Wawancara ulang untuk 10 orang siswa 14 - 16 Oktober 2016
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Kegiatan wawancara ulang dilakukan selama tiga hari. Hal ini
dikarenakan waktu melakukan wawancara setelah siswa/i selesai
melakukan kegiatan belajar di sekolah. Wawancara dilakukan di 2 tempat
yaitu di sekolah dan di warung makan. Hal ini dikarenakan peneliti
menyesuaikan dengan kegiatan siswa/i yang pada saat itu mengerjakan
tugas kelompok di warung makan tersebut.
B. Hasil Penelitian
1. Hasil tes diagnostik
Berikut disajikan tabel persentase jumlah siswa yang
menyelesaikan soal tes. Soal tes berupa soal tes pilihan ganda dengan
jumlah butir soal sebanyak 25 dan soal essai sebanyak 1 butir.
Tabel 4. 2 Persentase Jumlah Siswa Yang Menjawab Benar Soal
Pilihan Ganda
Nomor soal
Persentase jumlah siswa
yang menjawab benar
(%)
1 82
2 76
3 60
4 84
5 70
6 82
7 48
8 70
9 58
10 28
11 28
12 38
13 20
14 44
15 40
16 14
17 22
18 38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Nomor soal
Persentase jumlah siswa
yang menjawab benar
(%)
19 10
20 38
21 34
22 42
23 22
24 8
25 20
Tabel 4. 3 Persentase Jumlah Siswa Yang Menjawab Benar
Soal Essai
Nomor soal
Persentase jumlah siswa
yang menjawab benar
(%)
26 34
Dari tabel 4.2 terlihat bahwa persentase jumlah siswa paling
banyak menjawab benar adalah pada soal nomor 4 dengan persentase
jumlah siswa sebesar 84%, sedangkan persentase jumlah siswa paling
sedikit menjawab benar adalah pada nomor 24 dengan persentase
jumlah siswa sebesar 8%.
Dari tabel 4.3 menunjukan bahwa persentase jumlah siswa
yang menjawab benar untuk soal essai sebesar 34%.
2. Hasil wawancara
Wawancara dilaksanakan untuk mendukung hasil penelitian.
Wawancara ini dilakukan setelah peneliti mengoreksi seluruh jawaban
siswa dan memperoleh hasil persentase jawaban siswa yang benar pada
setiap butir soal. Wawancara dalam penelitian ini hanya difokuskan
pada soal yang persentase jawaban siswa yang benar paling banyak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
dan paling sedikit untuk setiap sub konsepnya. Berikut disajikan tabel
hasil wawancara dengan 10 orang siswa.
Tabel 4. 4 Data Hasil Wawancara Soal Pilihan Ganda Terhadap
10 Orang Siswa
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
1.
mendefinisi
kan vektor
1 1 (KP) Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab C mas
Itu kamu jawabnya gimana, nebak
atau kamu emang tau jawabannya
Gak mas, saya tu bingung antara
pilihan C atau E
2
(MS)
Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab D mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin mas
berarti besaran vektor itu memiliki
besar saja sedangkan skalar
memiliki besar dan arah?
iya mas
coba kamu baca buku ini
(siswa mengambil dan membaca
defenisi besaran skalar dan vektor)
Wah, berarti saya salah dong mas,
kebalik ya..hehehe
3 (P) Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab E mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin mas
berarti besaran vektor itu memiliki
besar dan arah sedangkan skalar
memiliki besar saja?
iya mas
8 (KP)
Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab C mas
Itu kamu yakin apa gak?
Saya bingung mas, antara C atau
D
Coba kamu baca buku ini, liat
bedanya besaran skalar dan
besaran vektor
(siswa mengambil dan membaca
buku)
Sekarang yang mana yang benar?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Hehhe. Yang E mas.
25 (P) Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab E mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin mas
berarti besaran vektor itu memiliki
besar dan arah sedangkan skalar
memiliki besar saja?
iya mas
26
(MS)
Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab D mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin ga yakin mas
kok bisa? Coba kmu lihat di kolom
tingkat keyakinanmu itu, kamu
centang yang mana?
Saya centang di kolom yakin mas
berarti kmu yakin dengan
jawabanmu yang D yaitu besaran
vektor itu memiliki besar saja
sedangkan skalar memiliki besar
dan arah?
iya mas
coba kamu baca paragraf yang ini
(sambil memberikan buku yang
berisi defenisi besaran vektor dan
besaran skalar)
(siswa mengambil dan membaca
defenisi besaran skalar dan vektor
dan membandingkan dengan
jawabannya)
Hahaha,.. saya salah ya mas?
Menurut kamu gimana?
Jawabannya E mas. Maaf mas
saya salah
34 (P) Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab E mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin mas
berarti besaran vektor itu memiliki
besar dan arah sedangkan skalar
memiliki besar saja?
iya mas. Vektor punya besar dan
arah, kalo skalar cuman punya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
besar saja.
35
(Mn)
Nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab E mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin mas
berarti besaran vektor itu memiliki
besar dan arah sedangkan skalar
memiliki besar saja?
iya mas
39 (P) Coba kamu perhatikan jawaban
nomor 1 mu. Menurut kamu, kamu
benar atau salah?
Iya mas. Benar mas
Kamu yakin?
Yakin mas
Kenapa kamu segitu yakin?
Yakin mas. Besaran vektor itu
punya besar dan arah kalo skalar
hanya besar saja tidak punya arah
40 (P) Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab E mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin mas
berarti besaran vektor itu memiliki
besar dan arah sedangkan skalar
memiliki besar saja?
iya mas
24 1 (Mn)
Dek, coba kamu lihat soal nomor
24 kamu jawab apa, dan tingkat
keyakinanmu gimana?
Saya jawab D mas.
Terus tingkat keyakinanmu?
tidak yakin mas
kenapa kamu tidak yakin dengan
jawabanmu?
Setahu saya itu pilihannya benar
semua mas
Kalau menurut kamu semuanya
benar, kenapa kamu gak jawab
yakin aja pada tingkat
keyakinanmu?
Saya bingung mas makanya saya
jawab tidak yakin
Terus kalo semua jawaban benar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
kenapa kamu memilih jawaban D?
Gak tau mas kenapa milih D.
sepintas aja milih D
Dengan cara menebak?
Iya mas. Mau gimana lagi. Mau
nyontek teman ada masnya ma pa
Andi yang jaga. Hehehe
2 (KP) Coba kita ke soal nomor 24.
Menurutmu, jawabanmu gimana?
Maksudnya mas?
Kamu jawab apa trus tingkat
keyakinanmu?
Jawab C mas ma ragu-ragu
Kamu ragu dengan jawaban yang
mana?
Sama yang B mas
Kenapa kamu ragu?
Bingung aja mas
Apa yang kamu bingungkan?
Vektor kan biasanya ditulis dengan
huruf besar trus ada tanda
panahnya
Maksudnya huruf besar? Huruf
kapital?
Iya mas. Huruf kapital
Kamu pernah baca buku
matematika atau fisika yang ada
cara penulisan vektor selain
menggunakan huruf kapital?
Belum mas
Kalau kamu punya waktu buat
baca, coba kmu cek lagi ya. Hehe
Iya mas
3
(MS)
Nomor 24 kamu jawab apa?
Saya jawab C mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Yakin mas
Kenapa kamu yakin dengan
jawabanmu?
Yakin aja mas. Karna penulisan
vektor tidak pernah memakai huruf
kecil. biasanya yang kapital
Begini, coba kamu bandingkan
jawabanmu yang C dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
jawaban B (A). bagaimana
menurutmu?
Menurut saya kalo gak kapital
berarti tebal
Kan jawaban B gak ditebalin.
Gimana tu?
Tapi kan dia kapital mas. Jadi dia
benar mas
8 (KP) Nomor 24 kamu jawab apa?
Saya jawab E mas
Terus untuk tingkat keyakinanmu?
Saya ragu-ragu mas
Kenapa kamu ragu?
Bingung aja. Gak terlalu ngerti
mas. Yang saya tahu ada tanda
panah diatasnya mas. Selain itu
gak ngerti mas
25
(KP)
Kamu jawab apa nomor 24?
Saya salah mas
Memangnya kamu jawab apa?
A mas. Yang bener yang mana
mas?
Menurut kamu yang mana?
Gak tau mas kalo tau pasti bener
mas jawabanku. Hehe
26
(MS)
Nomor 24 kamu jawab apa?
Saya jawab A mas. Kok salah ya?
Iya menurut kamu kenapa?
Kenapa mas? Bukannya
penulisannya seperti itu ya mas?
Memang salah satu penulisan
vektor memang seperti itu
Kok salah mas?
Coba kamu baca soalnya ulang
Hahaha.. gak lihat mas kalo ada
kecualinya. Kurang cermat mas.
Hehehe
34
(KP)
Nomor 24 kamu jawab apa?
A mas.
Kalo tingkat keyakinanmu?
Ragu-ragu mas
Kenapa kamu ragu-ragu?
Bingung mas
Apa yang kmu bingungkan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Gk tau mas. Ya bingung aja
Bingung Ddngan pilihan
jawabannya ato gimana?
Pokoknya bingung aja mas.
Hehehe
Jawabannya ato soalnya?
Jawabannya mas. Hampir sama
semua.
Jawabnnya beda semua lho itu.
Gini aja kalo misalkan kamu milih,
kamu pilih jawaban yang mana
selain jawabanmu skrg ni?
Saya milih B mas
Kenapa B?
Kemarin kan bingungnya antara A
ato B itu mas. Hehehe
35
(KP)
Nomor 24 gimana? Jawaab apa?
Jawab E mas
Kenapa E? Bisa jelaskan kenapa
kamu pilih E?
Saya salah baca soal mas kemarin
tu
39
(MS)
Nomor 24 kamu jawab apa?
Jawab D mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Yakin mas
Kenapa kamu yakin dengan
jawabanmu itu?
Karna itu bukan tanda panah mas.
Itu kan cuman strep gtu aja bukan
tanda panah
Jadi menurut kamu, harus pake
tanda panah ya? Kalo strep gitu
salah ya?
Iya mas
40
(MS)
Nomor 24 kamu jawab apa?
Jawab E mas.
Kenapa kamu jawab E? Tingkat
keyakinanmu gimana?
Kemarin saya salah baca soalnya
mas.
2.
Menguraik
an
10 1 (Mn) Untuk nomor 10, kamu jawab apa?
Nomor 10 saya tidak kerjakan mas
Kenapa kamu tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
komponen-
komponen
vektor.
mengerjakannya?
Karna saya tidak tau mas
2 (Mn) Nomor 10 kamu jawab apa dek?
Jawab A mas.
Klo tingkat keyakinanmu gimana?
Tidak yakin mas
Kenapa?
Gak ngerti mas
3 (KP) Nomor 10 kmu jawab apa?
A mas
Tingat keyakinanmu gimana?
Ragu-ragu mas
Kenapa kamu ragu?
Ya ragu aja mas dengan
jawabnnya
Kamu dapat jawaban itu hasil
hitungan kah?
Iya mas. Saya sudah hitung saya
dapat hasilnya itu mas
Kamu ngitungnya gimana?
Kalo komponen di sumbu-y pke sin
kan mas?
Iya pake sin. Trus gimana?
Jadinya kan
Iya. Terus?
Sepertinya saya salah ngitung mas
Coba kamu jelaskan cara ngitungnya
gimana
20 x
=10. Saya bingung di √ nya itu
mas.bingung ngitungnya klo ada
akarnya. Saya lihat di jawaban ada
10 jdi saya pilih yang A mas.
8 (KP) Nomor 10 kmu jawabnya apa?
Jawab C mas
Kamu yakin dgn jawabanmu?
Sebenarnya saya ragu mas
Kamu ngitungnya gimana? Boleh
share?
Pake rumus komponen itu mas
Rumus yang mana yang kmu
pakai?
Yang itu mas
Iya.. terus gimana lgi?
Saya gak bisa ngitung akar mas. Jadi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
saya milih jawaban itu
Kok bisa kmu milih jawaban itu?
Saya jumlahkan √ nya mas
makanya saya pilih jawaban itu mas
25
(KP)
Nomor 10 kmu jawab apa?
Jawab A mas
Yakinkah dgn jawaban itu?
Gk begitu yakin sih mas
Klo kmu gk begitu yakin, kenapa
milih jawaban itu?
Coba kalo gak pake akar mas,
pasti ku bisa mas
Mmngnya kalo gak pake akar, cara
kamu ngerjainnya gimana?
Pake F sin mas
Sin atau cos ?
Sin mas. Kan itu di sumbu-y
26
(Mn)
Nomor 10 kamu jawab apa?
Aku gak jawab mas
Kenapa gak jawab?
Gak ngerti mas
34 (P) Nomor 10 kamu jawab apa?
Saya jawab D mas
Yakin dengan jawabanmu dek?
Yakin mas
Kamu tau cara ngerjainnya?
Tau mas
35
(Mn)
Nomor 10 kamu jawab apa?
Jawab B mas
Yakinkah dengan jawabanmu?
Gak yakin mas
Terus kamu jawab itu, kamu
ngitung terlebih dahulu?
Gak mas
Terus dapat itu darimana?
Nebak aja mas
39 (P) Kalo nomor 10, kamu jawab apa?
Jawab D mas
Kamu tau cara ngitungnya pake
rumus apa?
Iya mas
Yakin kah dengan jawabanmu?
Iya mas
40 Nomor 10 kmu jawab apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
(KP) A mas
Yakinkah dengan jawabanmu?
Gak terlalu yakin mas
Kamu tau cara ngitungnya pake
rumus apa?
Tau mas. Tpi dah malas kalo ada
akar-akarnya. Malas buat ngitung
Kmu ngitungnya pke rumus yang
mana untuk soal ini?
Sumbu-y ya? Klo sumbu-y pake F
sin θ mas
13 1 (Mn) Kalo nomor 13, kmu jawab apa?
Sama mas. Gk ngisi juga
Gak sempat ngerjain ato gimana?
Gak ngerti mas
2 (Mn) Kalo nomor 13? Kamu jawab apa?
B mas. Sama dengan yang tdi. Gk
ngerti juga
3
(MS)
Kalo soal nomor 13, kamu jawab
apa?
Jawab D mas
Yakin kah dengan jawabanmu?
Iya mas. Saya yakin
Kenapa kamu yakin? Sudah
ngitung kah?
Sudah mas
Terus dapat hasil sesuai dengan
jawabanmu?
Iya mas.
Gimana ngitungnya?
Waah lupa e mas. Oret-oretannya
dah ilang
Mungkin kmu masih ingat caranya
walaupun cuman sedikit?
Lupa e mas. Hehhe
8 (KP) Nomor 13 kamu jawab apa?
Jawab C mas
Terus tingkat keyakinan mu
gimana?
Saya jawab ragu-ragu mas
Kamu ngitungnya gimana?
Lupa mas gimana ngitungnya.
Kamu dapat hasilnya begitu atau
hasil tebakan?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Saya lupa mas
25
(KP)
Nomor 13 kamu jawab apa?
B mas
Kamu pilih itu kenapa?
Saya pilih ini karna ini mas
26 (P) Nomor 13 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Kmu yakin dgn jawabanmu?
Yakin mas
Kamu ngerjainnya gimana?
Pake F cos dengan F sin mas
F cos itu untuk komponen di
sumbu mana?
Kalo cos untuk sumbu x mas
34 (P) Nomor 13 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Kmu yakin dgn jawabanmu?
Yakin mas
Kamu ngerjainnya gimana?
Pake F cos dengan F sin mas
F cos itu untuk komponen di
sumbu mana?
Kalo cos untuk sumbu x mas. Kalo
sin itu untuk sumbu-y sama kaya
nomor 10
35
(KP)
Nomor 13 kamu jawab apa?
Jawab C mas
Terus tingkat keyakinan mu
gimana?
Ragu-ragu mas
Kamu ngitungnya gimana?
Pake sin cos itu mas
Sin cos yang mana?
Yang F sin θ tu mas
Trus kenapa jawabanmu itu?
Susah mas ngitungnya
39
(MS)
Nomor 13 kmu jawabnya gimana?
Pake rumus komponen itu mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Trus kamu jawab apa?
Jawab B mas
Yakin kah?
Iya. Yakin mas
Dapat hasilnya itu?
Iya mas
40
(KP)
Nomor 13 kamu jawab apa?
Jawab B mas
Terus tingkat keyakinan mu
gimana?
Saya jawab ragu-ragu mas
Kamu ngitungnya gimana?
Lupa mas gimana ngitungnya.
Mungkin kamu masih ingat
sedikit?
Gak mas
3.
menjumlah
kan dan
mengurang
kan vektor
dengan
cara
geometri.
4 1 (P) Soal nomor 4 kamu jawab apa?
B mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Bukan hasil menebak?
Bukan mas
2 (P) Soal nomor 4 kamu jawab apa?
B mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Bukan hasil menebak?
Ya gaklah mas
3
(MS)
Soal nomor 4 kmu jawab apa?
Jawab C mas
Yakinkah?
Yakin mas
Jadi itu metode polygon?
Iya mas
8
(MS)
Kamu jawab apa nomor 4?
A mas
Yakinkah?
Waktu itu yakin mas.. hahaha
Jadi itu metode jajargenjang?
Waktu itu yakinnya itu mas
Terus sekarang?
Ya tidaklah mas. Salah tu mas.
Hahaa
25 Nomor 4 kamu jawab apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
(KP) Jawab B mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Ragu-ragu mas
Kenapa ragu-ragu?
Kemaren bingung dengan yang
polygon mas. Hehehee
26 (P) Kamu jawab apa nomor 4?
Jawab B mas
Yakinkah?
Sangat yakin mas
34
(KP)
Nomor 4 kamu jawab apa?
Jawab B mas
Yakin, ragu ato tidak yakin?
Ragu mas
Kenapa ragu?
Sebenarnya yakin mas. Tapi takut
salah jadi ragu mas
35
(KP)
Nomor 4 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Kenapa pilih itu?
Bingung aja mas. Bingung antara
segitiga ato jajargenjang
39 (P) Kamu jawab apa nomor 4?
Jawab B mas
Yakinkah?
Yakin mas
40
(MS)
Nomor 4 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Yakin kah itu?
Kemarin yakinnya itu mas.
Ternyata segitiga ya?
25 1 (KP) Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab C mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Ragu-ragu mas
Kenapa kamu ragu-ragu?
Karena aku bingung antara A ato
C. bingung resultannya yang mana
mas
2 (Mn) Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab E mas
Yakin kah?
Gak mas
Kenapa kamu pilih jawaban E?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Ku gak tau mas jadi ku nebak aja
3 (P) Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab C mas
Yakin kah?
Yakin mas
Kenapa kamu pilih jawaban A?
Karena setahu saya, resultannya
itu F2
8 (KP) Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab B mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Ragu-ragu mas
Kenapa kamu pilih jawaban B?
Ya ku milih aja mas. Gak tau
resultannya yang mana
25
(KP)
Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Ragu-ragu mas
Kenapa kamu pilih jawaban A?
Karena saya bingung milih antara
A ato B. jadi kemarin itu q lebih
milih A mas
26
(MS)
Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Yakin mas
Kenapa kamu pilih jawaban A?
Karena aku ingatnya rumus
phytagoras mas jadi F3 = F1 + F2
34
(KP)
Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Aku ngisinya ragu-ragu mas
Kenapa kamu pilih jawaban A?
Karena aku mikirnya F3 itu sisi
miringnya. Jadi ku pikir F3 itu =
F1 +F2
35
(Mn)
Nomor 25 kamu jawab apa?
Waduh.. kalo yang itu ku gak
ngerti mas
Trus jawabanmu itu gimana?
ya nebak aja mas
39 Nomor 25 jawab apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
(KP) Jawab C mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Ragu-ragu mas
Kenapa ragu?
Ya ragu aja mas dgn jawabanku
40
(Mn)
Trus klo nomor 25 jawab apa?
Jawab A mas
Kenapa pilih A?
Gak tau mas
Kenapa gak tau?
Gak ngerti mas
4.
menjumlah
kan dan
mengurang
kan vektor
dengan
cara
analisis.
6 1 (KP) Nomor 6 kmu jawab apa dek?
Jawab C mas
Terus tingkat keyakinanmu
gimana?
Ragu-ragu mas
Kenapa kamu ragu? Memangnya
kamu ngerjainnya gimana?
Saya jumlahkan biasa mas. Saya
takutnya itu jawaban jebakan mas
2 (P) Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Cara kamu ngerjainnya gimana?
Ya dijumlahkan seperti biasa mas
3 (P) Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Cara kamu ngerjainnya gimana?
Ya dijumlahkan seperti biasa mas
8 (KP) Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Gak yakin mas. Saya ragu-ragu
Kenapa kamu ragu-ragu?
Saya bingung mas jawaban C ato
E
Memangnya kamu ngitungnya
gimana?
Jumlahkan seperti biasa mas.
Yang i dengan i, j dengan j, k juga
dengan k
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Caramu itu bener lo. Tpi kenapa
kamu ragu dengan itu?
Aku tu gak ngerti jumlahin min
dengan positif itu. Seringnya keliru
mas
25
(KP)
Nomor 6 kamu jawab apa?
Jawab C mas
Yakinkah dengan jawaban C?
Awalnya yakin mas. Terus waktu
lihat jawaban temen saya jadi
ragu mas.
Lho kenapa ragu?
Karena jawaban temen juga ragu
mas
26 (P) Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Cara kamu ngerjainnya gimana?
Ya dijumlahkan seperti biasa mas
34 (P) Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Cara kamu ngerjainnya gimana?
Ya dijumlahkan seperti biasa mas
35
(KP)
Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Trus kenapa kamu centang ragu-
ragu di tingkat keyakinanmu itu?
Cara kamu ngerjainnya gimana?
Ya dijumlahkan seperti biasa mas.
Gak tau mas. Mungkin waktu itu
aku bingung mas
39 (P) Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Cara kamu ngerjainnya gimana?
Itu kan tinggal dijumlahin aja mas
40
(Mn)
Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Yakinkah dengan jawaban itu?
Ga mask yakin
Kenapa gak yakin? Bener lho itu
Gak tau klo bener. Tebak aja sih
itu. Soalnya ku gak tau
ngerjainnya mas
11 1 (KP) Trus klo nomor 11 kmu jawab
apa?
Saya jawab C mas
Kamu yakinkah dengan
jawabanmu itu
Saya ragu mas
Kamu ngitung gimana?
Gak ngerti e mas ngitungnya
gimana. Dah lupa mas
Trus dapat hasilnya itu?
Sepertinya itu mas
Trus takut jawaban jebakan lagi?
Nggak mas
2 (KP) Kalo Nomor 11 kamu jawab apa?
D mas
Kamu yakinkah dengan
jawabanmu itu
Saya ragu mas
Kamu ngitung gimana?
Saya lihat ada 45onya jdi saya
milih itu
Sempat gak coba-coba buat
menyelesaikan soal itu?
Sempet mas tpi gk dapat hasilnya
3
(MS)
Kalo Nomor 11 kamu jawab apa?
C mas
Kamu yakinkah dengan
jawabanmu itu
Saya yakin mas
Kamu ngitung gimana?
Lupa mas caranya gimana
Tapi kamu yakin menemukan
jawaban itu?
Iya mas. Tapi lupa kemarin
ngitungnya gimana
8 (KP) Kalo Nomor 11 kamu jawab apa?
E mas
Kamu yakinkah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
jawabanmu itu
Ragu-ragu mas
Kamu ngitung gimana?
Kalo ini pake jajar genjang bisa ya
mas?
Iya. Pake jajar genjang bisa.
Memagnya kmarin kamu
ngerjainnya gimana?
Gk pek jajar genjang mas
Terus kamu pake apa?
Gak ngerti mas kmarin pake apa.
Hehehe
25
(Mn)
Trus kalo nomor 11 kamu
jawabnya apa?
jawab C mas
yakinkah dengan jawaban itu?
Gak yakin mas
Kenapa gak yakin?
Gak ngerti mas
Gak tau cara nerjainnya gitu?
Iya mas. Gak tau
26
(Mn)
Trus kalo nomor 11, kamu jawab
apa?
Ampun maas.. blaas gak ngerti nek
nomor sewelas kui
Terus jawabna itu kamu nebak?
Ato lihat punya temen?
Nebak sendiri mas
34
(Mn)
Kalo Nomor 11 kmu jawabnya
apa?
D mas
Yakinkah dengan itu?
Gak mas
Kenapa?
Gak ngerti mas
35
(KP)
Nomor 11 kmu jawab apa?
Jawab 0o mas
Tingkat keyakinanmu?
Ragu-ragu mas
Kenapa ragu-ragu? Bener lho
jawabnamu itu
Ya ragu aja mas ma jawaban itu
39
(Mn)
Terus kalo nomor 11 kamu jawab
apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Jawab D mas
Dapat dari mana jawaban itu?
Menghitungkah?
Gak mas. Gak bisa ngerjain soal
yang ini mas.
Terus jawabannya darimana?
Nebak aja mas. Kan di soal ada
45o
jadi q jawab aja 45o mas
Nebak?
hehee
40 (P) Terus kalo nomor 11 kamu jawab
apa?
Jawab B mas
Yakin kah?
Yakin mas
Kenapa yakin?
Itu kan sudah jelas mas.
Jelas gimana?
Kalo pake jajaran genjang kan
resultannya tetep di sumbu-x itu
mas. Jadi besarnya 0o
5.
Menghitun
g hasil
perkalian
vektor
dengan
perkalian
silang dan
perkalian
titik.
20 1 (KP) Nomor 20 kmu jawab apa?
Jawab D mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Ya saya gak tau mas. Saya jawab
A.B itu ya sama dengan 8 x10
Terus?
Ya udah gtu aja. Makanya ku
jawab D
2 (KP) Nomor 20 kamu jawab apa?
Jawab B mas. Tapi gak yakin mas
dengan jawaban itu?
Kenapa gak yakin?
Lupa mas cos 30 itu berapa.
Bingung antara
√ dengan
√
Tapi akhirnya kamu bener dek.
Gimana tu?
Iya mas. Masalahnya ragu
kemarin tu mas
3 (P) Nomor 20 jawabanmu bener apa
salah dek?
Bener mas
Kamu jawab apa?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
B mas
Tingkat keyakinanmu?
Yakin mas
Masih ingat caranya gimana kamu
ngerjain soal itu?
Udah gak inget lagi mas. Dah
lupa. Hahaha
8 (KP) Nomor 20 kanu jawab apa dek?
Ini ku jawab C ato D ya?kayanya
D mas
Ya menurut kamu yang mana?
Saya gak tau juga kamu jawab
yang mana tu dek.
Iya mas D mas
Itu kamu ngerjainnya gimana?
Waah.. ku gak tahu mas gimana
kerjainya tu.
Terus jawaban itu dari mana?
Gak tau mas daeri mana tu
25 Nomor 20 kamu jawab apa?
E mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Ragu-ragu mas
Terus kamu jawab itu dapat dari
mana?
Gak tau mas
Kamu tau cara nerjainnya gimana?
Gak tau mas
26
(KP)
Nomor 20 kamu jawab apa?
E mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Aku lupa mas cos 30 itu brapa
mas. Seingatku kemarin √ mas.
Jadi ku jawab 80√
34
(KP)
Kalo nomor 20 kamu jawab apa?
D mas
Tingkat keyakinanmu?
Ragu-ragu mas
Kenapa ragu?
Habisnya aku gak yakin dengan
jawabanku mas.
Memangnya kamu jawab itu dapat
darimana?
Dari 8 x 10 mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
35
(Mn)
Nomor 20 mu gimana? Kamu bisa
gak?
Gak tau ngerjainnya mas. Nebak
aja mas jawabannya itu
39
(KP)
Kamu jawab apa nomor 20?
B mas
Di tingkat keyakinanmu, kamu
yakin kah?
Saya ragu mas
Kamu bener lho itu dek. Kenapa
masih ragu?
Iya mas. Ya memang ku dapat
hasilnya itu tpi ku ragu bener pa
salah jawaban itu mas
40
(MS)
Nomor 20 kamu jawab apa?
Jawab C mas
Kamu tau cara menyelesaikan soal
itu?
Tau mas yang A B cos kan mas?
Iya. Terus kok bisa dapat hasil itu?
Sepertinya saya salah di cos 30 itu
mas
16 1 (Mn) Trus klo nomor 16?
Saya gak tau mas. Jadi aku gak
ngisi
2 (KP) Soal nomor 16 kamu jawab apa?
jawab B mas
untuk tingkat keyakinanmu, kamu
jawab apa?
Ragu-ragu mas
Cara kamu ngerjain soal itu
gimana dek?
Yang panjang tu lho mas.
Sepertinya saya salah ditanda
positif dan negatifnya mas.
Berarti kamu keliru di hitung-
hitungannya ya?
Iya mas. Sepertinya begitu
3
(MS)
Soal nomor 16 kamu jawab apa?
Saya jawab B mas
Yakinkah?
Iya yakin mas
Jawabanmu belum benar lho dek?
Mmngnya kamu ngerjainnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
gimana?
Seingatku kalo ku centang yakin
berarti ku dapat hasilnya seperti
itu mas.
Iyaa.. tapi cara kamu
menyelesaikan soal itu gimana?
Waah.. gak ingat lgi e mas
8 (KP) Nomor 16 kamu jawab gimana?
Gak gimana gimana mas
Maksudnya?
Ya gak tau mas ku jawabnya
gimana. Hehehe
Nebak?
Iya mas
Kok ragu-ragu di tingkat
keyakinanmu itu?
Ya ragu aja mas
25
(Mn)
Terus kalo nomor 16 kamu jawab
apa?
Ku jawab C mas
Dapat C dari mana?
Gak tau juga mas
Kamu kemarin coba ngerjain soal
ini gak?
Gak mas. Ku gak tau mas
26 (P) Nomor 16 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Yakinkah dengan itu?
Yakin mas
Kenapa kamu yakin dan kenapa
kamu jawab A?
Ya karna ku tau ngerjainnya mas
34
(KP)
Nomor 16 kamu jawab apa?
Jawab B mas
Yakinkah dengan jawaban-mu?
Tidak mas
Kenapa tidak yakin? Kamu jawab
itu darimana?
Ya kulihat aja mas dari soalnya
positif semua. Trus ku lihat di
jawaban ada yang positif semua
jadi ku pilih jawab itu mas
35
(KP)
Kalo nomor 16 gimana kamu
menjawabnya?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
Indikator Nomor
soal Siswa Wawancara
Gak tau mas.
Gak tau ngerjainnya ato gimana?
Iya mas. Gak tau ngerjain-nya mas
39
(KP)
Nomor 16 kamu jawab apa?
Jawab E mas
Kamu ngerjainnya gimana? Pake
cara yang gimana?
Gak tau mas. Ku gak ngerti soal
itu mas
Gak tau ngerjain soal itu kah?
Gak tau mas
40
(KP)
Nomor 16 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Ragu mas
Lho kenapa ragu? Kamu ngerjain
sampai dapat hasil itu kan?
Iya mas. Kan cara ngerjainnya kan
panjang mas. Ku takut aja salah di
tanda positif ma negatifnya mas
Keterangan tabel:
1. (P) = Paham; (MS) = Miskonsepsi; (KP) = Kurang Paham; (Mn) =
Menebak atau Tidak Paham
2. Pada kolom wawancara, tulisan yang tegak merupakan kalimat
dari peneliti sedangkan tulisan dengan huruf miring atau italic
merupakan kalimat dari siswa.
Tabel 4. 5 Data Hasil Wawancara Soal Essai Terhadap 10
Orang Siswa
Nomor
soal Siswa Wawancaara
26 1 (KP) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Gini mas gambarnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
Nomor
soal Siswa Wawancaara
Bisa kamu jelaskan gimana gambarnya itu?
Ku gak ngerti e mas arah timur barat itu.
Maksud saya begini, kamu bisa gak jelasin ke
saya proses amu gambar itu sampai kamu
dapatkan gambar seperti itu?
Gak ngerti e mas. Ngasal aja tu gambarnya. Gak
tau arah-arahnya mas
Hmm.. trus untuk perpindahannya gimana?
Ku kuadratin semua mas sampai dapat hasil kaya
gitu
Itu kamu pake rumus yang mana dek?
Gak ngerti mas. Ngasal aja jawab seperti itu
Yakinkah dengan jawaban seperti itu?
Ya gak yakinlah mas
2 (Mn) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Q gak ngerti mas. Jadi ku gak gambar mas
Gak coba gambar sedikitpun?
Iya mas
Terus untuk perpindahannya gimana?
Perpindahannya itu resultannya ya mas?
Iya.
Gak ku kerjain juga mas. Gak ngerti soalnya
3
(MS)
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Seperti ini mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
Nomor
soal Siswa Wawancaara
Bisa kamu jelasin ke saya bagaimana kamu
menggambar itu?
Bisa mas. Gini.. awalnya berjalan kearah timur
sejauh 4 meter. empat kotak yang ini mas.
Iya terus?
Trus ke arah utara sejauh 3 meter. tiga kotak
yang ini mas
Terus?
Terus ke barat sejauh 8 meter. yang ini mas
Itu 7 ato 8 menurut gambarmu itu?
Ow iya mas salah itu. Seharusnya tambah 1 kotak
lgi mas
Oke oke.. terus untuk perpindahannya gimana?
Dari gambarmu itu, mana sih yang merupakan
perpindahan ato resultannya?
Yang saya tulis x ini mas
Arahnya dari mana kemana?
Dari sini ke sini mas (ujung tanda panah 8 ke arah
pangkal 4)
Yakinkah arahnya seperti itu?
Iya mas
Terus untuk besar resultannya?
Resultannya itu jarak dari 4 + 3 + 8. Jadi = 15
Menurut kamu, yang kamu jawab itu
resultan/perpindahannya atau jarak yang
ditempuh Totti?
Jadi bingung ku mas
Gini aja, jadi menurutmu yang kamu kerjakan itu
resultannya?
Iya mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
Nomor
soal Siswa Wawancaara
Untuk tingkat keyakinanmu, kamu yakin?
Iya. Yakin mas
8 (Mn) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Aku gak mudeng mas
Sama sekali gak ngerjain kah?
Iya mas
Gambar?
Gak mas
Terus untuk perpindahannya?
Gak ku kerjain juga mas
25 (P) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Ini mas
Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu menggar
seperti itu?
Pertama Totti berlari ke arah timur sejauh 4
meter. yang ini mas (4 paling atas)
Kenapa kamu tidak wakilkan saja 1 kotak itu
dengan 1 meter saja Biar lebih mudah? Terus
arahnya kenapa ke arah itu?
Kan kelas kita menghadap ke sana mas (selatan).
Jadi arah timur nya ya kesini (seperti di gambar)
Ow.. terus gimana lagi?
Terus ke utara mas sejauh 3 meter. yang ini mas
(kiri gambar)
Okee.. terus?
Terus ke arah barat sejauh 8 meter mas. Yang ini
(paling bawah)
Ow.. oke oke. Terus resultannya yang mana?
Yang ini mas. (menunjuk 5)
Arahnya gimana?
Arahnya dari sini ke sini mas (pangkal 4 ke ujung
8)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Nomor
soal Siswa Wawancaara
Oke oke. Terus dapat resultannya 5 dari mana?
Gampang mas. Pake rumus phytagoras mas. Ini
3, ini 4, jadi sisi miringnya ini pasti 5 mas
26
(Mn)
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Aku gak kerja mas
Kenapa gak kerja?
Gak ngerti mas
Sama sekali tidak mengerti?
Iya mas
34
(Mn)
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Ini mas. Tpi ku gak ngerti mas. Ini salah
Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu gambar
ini?
Gak bisa mas. Gak ngerti soalnya
Terus perpindahannya?
Gak tau mas
35 (P) Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Ini mas
Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu gambar
ini?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Nomor
soal Siswa Wawancaara
Bisa mas
Gimana?
Pertama ke arah timur sejauh 4 meter. yang ini
mas (4 paling bawah)
Oke.. terus?
Terus ke utara mas sejauh 3 meter. yang ini mas
(kanan gambar)
Okee.. terus?
Terus ke arah barat sejauh 8 meter mas. Yang ini
(paling atas)
Oke. Terus resultannya yang mana?
Yang ini mas (menunjuk 5)
Kenapa 5? Dapatnya darimana?
Saya pake rumus phytagoras mas. Jadi dapatnya
5
Oke oke. Terus arahnya gimana?
Dari sini (ujung kiri 8) ke sini mas (pangkal 4
awal gambar)
Kamu yakinkah dengan jawabanmu ini?
Iya mas. Saya yakin
39
(KP)
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Seperti ini mas
Bisa kamu jelaskan ke saya bagaimana kamu
menggambar ini?
Kita mulai dari sini mas 4 meter ke arah timur (4
bawah)
iya?
Lanjut lagi ke utara sejauh 3 meter. (menunjuk 3
pada kanan gambar)
Iya.. terus?
Terus ke barat 8 meter mas. Ini (menunjuk garis
paling atas)
Oke. Terus 3 ini darimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
Nomor
soal Siswa Wawancaara
Ini kan 8 kurang 4 ini... ow iya mas. Sebenranya
ini 4 mas bukan 3. Jadi kalo pake rumus
phytagoras 3, 4 sisi miringnya 5 mas.
Saya salah disitu mas.
Iyaa.. kamu mengerti caranya.cuman kamu
kurang teliti
Iya mas. Harus lebih teliti lagi mas
40
(Mn)
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan.
Yang pertama gambarkan vektor pergerakan
Totti. Gimana kamu menggambarnya?
Ku gak ngerti mas jadi gak ku kerjain
Sama skali tidak mengerti?
Iya mas.
Terus kenapa di tingkat keyakinan kmu centang
yakin?
Oh iya mas. Seharusnya ga yakin mas. Hehehe..
Maaf mas
Keterangan tabel:
1. (P) = Paham; (MS) = Miskonsepsi; (KP) = Kurang Paham; (Mn) =
Menebak atau Tidak Paham
2. Pada kolom wawancara, tulisan yang tegak merupakan kalimat
dari peneliti sedangkan tulisan dengan huruf miring atau italic
merupakan kalimat dari siswa.
C. Analisis data
Analisis data dalam penelitian ini adalah analis data hasil tes
diagnostik yang berupa 25 butir soal pilihan ganda serta 1 butir soal essai
dengan menggunakan lembar jawaban model Certainty of Response Index
(CRI) dan data hasil wawancara terhadap 10 orang siswa.
1. Analisis hasil penelitian Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA
pada materi vektor dengan menggunakan CRI.
a. Analisis hasil penelitian soal pilihan ganda.
Pada tabel 4.6 dibawah ini, dicantumkan hasil analisis data
penelitian soal pilihan ganda dengan menggunakan CRI. Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
penelitian dipersentasikan berdasarkan kelompok kategori paham,
miskonsepsi, kurang paham dan tidak paham; dihitung dengan
menggunakan rumus (Sudijono, 2009:43):
,
dengan P adalah angka persentasi (% kelompok), f adalah jumlah
siswa pada setiap kelompok, dan n adalah jumlah sampel.
Tabel 4. 6 Rerata Persentase Pemahaman Konsep Siswa Soal
Pilihan Ganda
No Kategori Persentase (%)
1 Paham 22,08
2 Miskonsepsi 8,72
3 Kurang Paham 43,36
4 Menebak 25,84
Berdasarkan tabel diatas menunjukan dari 25 butir soal
pilihan ganda dan 50 siswa proporsi rerata siswa dalam kategori
paham sebesar 22,08%, miskonsepsi sebesar 8,72% dan menebak
sebesar 25,84%. Proporsi terbesar dari keseluruhan siswa berada
dalam kategori kurang paham, yaitu sebesar 43,36%.
b. Analisis hasil penelitian soal essai
Pada tabel 4.7 dibawah ini, data penelitian soal essai
dipersentasikan berdasarkan jumlah skor yang diperoleh. Data
tersebut dihitung dengan menggunakan rumus (Sudijono,
2009:43):
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
dengan P adalah angka persentasi (% kelompok), f adalah jumlah
siswa pada setiap kelompok, dan n adalah jumlah sampel.
Tabel 4. 7 Tabel Persentase Jumlah Siswa Berdasarkan Skor
No Skor Keterangan Persentase
(%)
1 0 Tidak menjawab 46
2 2 Hanya gambar 18
3 5 Hanya menggambar + keterangan
gambar 14
4 10 Menggambar + keterangan +
penyelesaian 22
Dari tabel diatas, terlihat bahwa dari 1 butir soal essai dan
50 siswa proporsi rerata siswa yang tidak menjawab dengan skor 0
sebesar 46%, hanya menggambar dengan skor 2 sebesar 18%,
Hanya menggambar dan memberi keterangan pada gambar dengan
skor 5 sebesar 14% dan yang bisa menyelesaikan soal secara
lengkap dengan skor 10 sebesar 22%.
2. Analisis hasil penelitian Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA
pada tiap sub vektor dengan menggunakan CRI.
Berdasarkan hasil penelitian pemahaman konsep siswa kelas X
MIPA pada materi vektor dengan menggunakan CRI, berikut peneliti
menyajikan hasil analisis data penelitian pemahaman siswa kelas X
MIPA pada tiap sub konsep vektor dengan menggunakan CRI. Hasil
penelitian kemudiaan dipersentasikan berdasarkan kelompok kategori
paham, miskonsepsi, kurang paham dan tidak paham; dihitung dengan
menggunakan rumus (Sudijono, 2009:43):
,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dengan P adalah angka persentasi (% kelompok), f adalah jumlah
siswa pada setiap kelompok, dan n adalah jumlah sampel.
a. Mendefenisikan vektor
Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari
Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep
siswa pada butir soal dalam sub konsep mendefenisikan vektor:
Tabel 4. 8 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir
Soal Dalam Sub Konsep Mendefenisikan Vektor
Nomor
Soal
Persentase Pemahaman Konsep Tiap Kategori (%)
Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak
1 48 6 44 2
2 54 6 36 4
17 14 4 48 34
21 22 18 36 24
24 4 26 50 20
Jumlah 28,4 12 42,8 16,8
Dari tabel 4.8 diatas, terlihat bahwa pemahaman siswa pada
butir soal nomor 1 paling banyak berada pada kategori paham
dengan persentase sebesar 48%, sedangkan miskonsepsi sebesar
6%, kurang paham sebesar 44% dan menebak sebesar 2%. Pada
butir soal nomor 2, terlihat bahwa pemahaman siswa yang paling
dominan berada pada kategori paham dengan persentase sebesar
54%, sedangkan miskonsepsi sebesar 6%, kurang paham sebesar
36% dan menebak sebesar 4%. Pada butir soal nomor 17, terlihat
bahwa pemahaman siswa yang paling dominan berada pada
kategori kurang paham dengan persentase sebesar 48%, sedangkan
paham sebesar 14%, miskonsepsi sebesar 4% dan menebak sebesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
34%. Pada butir soal nomor 21, terlihat bahwa pemahaman siswa
yang paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan
persentase sebesar 36%, sedangkan paham sebesar 22%,
miskonsepsi sebesar 18% dan menebak sebesar 24%. Pada butir
soal nomor 24, terlihat bahwa pemahaman siswa yang paling
dominan berada pada kategori kurang paham dengan persentase
sebesar 50%, sedangkan paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar
26% dan menebak sebesar 20%.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan
wawancara untuk sub konsep mendefenisikan vektor seperti
dibawah ini:
Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab E mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin mas
berarti besaran vektor itu memiliki besar dan arah sedangkan
skalar memiliki besar saja?
iya mas
Dari kutipan wawancara diatas, jelas terlihat bahwa siswa
siswa 3 untuk soal nomor 1 benar-benar paham dan yakin akan
jawabannya.
Dek, nomor 1 kamu jawab apa?
Saya jawab D mas
Itu kamu yakin apa gak?
yakin mas
berarti besaran vektor itu memiliki besar saja sedangkan skalar
memiliki besar dan arah?
iya mas
coba kamu baca buku ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
(siswa mengambil dan membaca defenisi besaran skalar dan
vektor)
Wah, berarti saya salah dong mas, kebalik ya..hehehe
Dari kutipan wawancara diatas, jelas terlihat bahwa siswa
siswa 2 untuk soal nomor 1 mengalami miskonsepsi yaitu
membenarkan bahwa besaran vektor itu memiliki besar saja
sedangkan skalar memiliki besar dan arah.
Coba kita ke soal nomor 24. Menurutmu, jawabanmu gimana?
Maksudnya mas?
Kamu jawab apa trus tingkat keyakinanmu?
Jawab C mas ma ragu-ragu
Kamu ragu dengan jawaban yang mana?
Sama yang B mas
Kenapa kamu ragu?
Bingung aja mas
Apa yang kamu bingungkan?
Vektor kan biasanya ditulis dengan huruf besar trus ada tanda
panahnya
Maksudnya huruf besar? Huruf kapital?
Iya mas. Huruf kapital
Kamu pernah baca buku matematika atau fisika yang ada cara
penulisan vektor selain menggunakan huruf kapital?
Belum mas
Kalau kamu punya waktu buat baca, coba kmu cek lagi ya.
Hehe
Iya mas
Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa siswa
2 untuk soal nomor 24 mengalami kebingungan untuk memilih
jawaban. Siswa tersebut hanya mengetahui sebagian cara penulisan
vektor tetapi tidak mengetahui secara keseluruhan cara penulisan
vektor. Oleh karena itu, peneliti mengkategorikan siswa tersebut ke
dalam kategori kurang paham dilihat dari jawaban dan tingkat
keyakinan pada jawaban soal tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dek, coba kamu lihat soal nomor 24 kamu jawab apa, dan
tingkat keyakinanmu gimana?
Saya jawab D mas.
Terus tingkat keyakinanmu?
tidak yakin mas
kenapa kamu tidak yakin dengan jawabanmu?
Setahu saya itu pilihannya benar semua mas
Kalau menurut kamu semuanya benar, kenapa kamu gak jawab
yakin aja pada tingkat keyakinanmu?
Saya bingung mas makanya saya jawab tidak yakin
Terus kalo semua jawaban benar, kenapa kamu memilih
jawaban D?
Gak tau mas kenapa milih D. sepintas aja milih D
Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa 1
untuk soal nomor 24, tidak paham terhadap soal tersebut. siswa
tersebut mengganggap bahwa semua jawaban tersebut benar dan
tidak yakin akan jawabannya. Kalimat “sepintas aja milih D”
meyakinkan peneliti bahwa siswa tersebut tidak paham dan
menebak jawaban untuk soal tersebut.
b. Menguraikan komponen-komponen vektor
Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari
Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep
siswa pada butir soal dalam sub konsep menguraikan komponen-
komponen vektor:
Tabel 4. 9 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir
Soal Dalam Sub Konsep Menguraikan Komponen-Komponen
Vektor
Nomor
soal
Persentase pemahaman konsep tiap kategori (%)
Paham Miskonsepsi Kurang paham Menebak
10 16 8 44 32
13 10 10 46 34
23 8 12 34 46
jumlah 11,33 10 41,33 37,34
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa pemahaman
siswa pada butir soal nomor 10 paling dominan berada pada
kategori kurang paham dengan persentase sebesar 44%, sedangkan
paham sebesar 16%, miskonsepsi sebesar 8% dan menebak sebesar
32%. Pada butir soal nomor 13, menunjukkan bahwa pemahaman
siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang paham
dengan persentase sebesar 46%, sedangkan paham sebesar 10%,
miskonsepsi sebesar 10% dan menebak sebesar 34%. Pada butir
soal nomor 23, menunjukkan bahwa pemahaman siswa yang paling
dominan berada pada kategori menebak dengan persentase sebesar
46%, sedangkan paham sebesar 8%, miskonsepsi sebesar 12% dan
kurang paham sebesar 34%.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan
wawancara untuk sub konsep menguraikan komponen-komponen
vektor seperti dibawah ini:
Kalo nomor 10, kamu jawab apa?
Jawab D mas
Kamu tau cara ngitungnya pake rumus apa?
Iya mas
Yakin kah dengan jawabanmu?
Iya mas
Dari kutipan wawancara diatas, terlihat jelas bahwa siswa
39 untuk soal nomor 10, benar-benar paham dan tahu cara
menyelesaikan soal tersebut. oleh karena itu peneliti
mengkategorikan siswa tersebut ke dalam kategori paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Klo soal nomor 13, kamu jawab apa?
Jawab D mas
Yakin kah dengan jawabanmu?
Iya mas. Saya yakin
Kenapa kamu yakin? Sudah ngitung kah?
Sudah mas
Terus dapat hasil sesuai dengan jawabanmu?
Iya mas.
Gimana ngitungnya?
Waah lupa e mas. Oret-oretannya dah ilang
Mungkin kmu masih ingat caranya walaupun cuman sedikit?
Lupa e mas. Hehhe
Dari kutipan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa 3
untuk soal 13 mengalami miskonsepsi. Hal ini terlihat dari yakin
akan jawabannya dan mengklaim bahwa sudah menghitung dan
memperoleh jawaban tersebut. oleh karena itu, peneliti
mengkategorikan siswa 3 untuk soal 13 kedalam kategori
miskonsepsi karena yakin akan jawabannya meskipun jawaban
tersebut kurang tepat (salah).
Nomor 13 kamu jawab apa?
B mas
Kamu pilih itu kenapa?
Saya pilih ini karna ini mas
Dari kutipan wawancara di atas, terlihat bahwa siswa 25
untuk soal 13 menunjukkan cara menyelesaikan soal tersebut. cara
mengerjakannya sudah benar namum mengalamni kekeliruan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
dalam menentukan nilai dari Cos 45. Oleh karena itu peneliti
mengkategorikan siswa 25 untuk soal 13 ke dalam kategori kurang
paham.
Nomor 10 kmu jawab apa?
Jawab B mas
Yakin kah dengan jawabanmu?
Gak yakin mas
Terus kamu jawab itu, kamu ngitung terlebih dahulu?
Gak mas
Terus dapat itu darimana?
Nebak aja mas
Dari kutipan wawancara diatas, jelas terlihat bahwa siswa
35 untuk soal nomor 10 tidak yakin akan jawabannya dan tidak
menghitung terlebih dahulu dan mengakui bahwa jawaban tersebut
adalah hasil menebak. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan
siswa 35 untuk soal nomor 10 ke dalam kategori menebak atau
tidak paham.
c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara
geometri
Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari
Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep
siswa pada butir soal pilihan ganda dalam sub konsep
menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara geometri:
Tabel 4. 10 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir
Soal Pilihan Ganda Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan
Mengurangkan Vektor Dengan Cara Geometri
Nomor
Soal
Persentase Pemahaman Konsep Tiap Kategori (%)
Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak
3 24 4 58 14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
Nomor
Soal
Persentase Pemahaman Konsep Tiap Kategori (%)
Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak
4 52 6 36 6
5 24 4 54 18
9 42 12 40 6
25 4 16 58 22
Jumlah 29,2 8,4 49,2 13,2
Dari tabel 4.10 menunjukkan bahwa pemahaman siswa
pada butir soal nomor 3 paling dominan berada pada kategori
kurang paham dengan persentase sebesar 58%, sedangkan paham
sebesar 24%, miskonsepsi sebesar 4% dan menebak sebesar 14%.
Pada butir soal nomor 4 paling dominan berada pada kategori
paham dengan persentase sebesar 52%, sedangkan miskonsepsi
sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan menebak sebesar 6%.
Pada butir soal nomor 5 paling dominan berada pada kategori
kurang paham dengan persentase sebesar 54%, sedangkan paham
sebesar 24%, miskonsepsi sebesar 4% dan menebak sebesar 18%.
Pada butir soal nomor 9 paling dominan berada pada kategori
paham dengan persentase sebesar 42%, sedangkan miskonsepsi
sebesar 11%, kurang paham sebesar 40% dan menebak sebesar 6%.
Pada butir soal nomor 25 paling dominan berada pada kategori
kurang paham dengan persentase sebesar 58%, sedangkan paham
sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 16% dan menebak sebesar 22%.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan
wawancara untuk sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
vektor dengan cara geometri soal pilihan ganda seperti dibawah
ini:
Soal nomor 4 kamu jawab apa?
B mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Bukan hasil menebak?
Bukan mas. Kalo yang ini saya tahu mas
Dari kutipan wawancara diatas, dapat terlihat jelas bahwa
siswa 1 untuk soal nomor 4 benar-benar paham, yakin dengan
jawabannya serta menyatakan bahwa bukan hasil tebakan. Oleh
karena itu, peneliti mengkategorikan siswa 1 untuk soal 4 ke dalam
kategori paham.
Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Tingkat keyakinanmu gimana?
Yakin mas
Kenapa kamu pilih jawaban A?
Karena aku ingatnya rumus phytagoras mas jadi F3 = F1 + F2
Dari kutipan wawancara diatas, dapat terlihat jelas bahwa
siswa 26 untuk soal nomor 25 salah dalam menentukan resultan
vektor dan salah dalam menerapkan rumus serta yakin akan
jawabannya. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 26
untuk soal nomor 25 ke dalam kategori miskonsepsi.
Nomor 4 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Kenapa pilih itu?
Bingung aja mas. Bingung antara segitiga ato jajargenjang
Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa 35
untuk soal nomor 4, mengalamai kebingungan antara 2 jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
dimana salah satu jawaban tersebut merupakan jawaban yang
benar.. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 35 untuk
soal nomor 4 ke dalam kategori kurang paham.
Nomor 25 kamu jawab apa?
Jawab E mas
Yakin kah?
Gak mas
Kenapa kamu pilih jawaban E?
Aku gak tau mas jadi ku nebak aja
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 2 untuk soal nomor
25 tidak yakin akan jawabannya dan mengakui bahwa jawabannya
tersebut adaslah hasil menebak. Oleh karena itu peneliti
mengkategorikan siswa 2 untuk soal nomor 25 ke dalam kategori
menebak atau tidak paham.
Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari
Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep
siswa pada butir soal essai dalam sub konsep menjumlahkan dan
mengurangkan vektor dengan cara geometri:
Tabel 4. 11 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir
Soal Essai Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan
Mengurangkan Vektor Dengan Cara Geometri
No
Soal
Persentase Tingkat Pemahaman
(%)
26 Tinggi Sedang Rendah
22 14 64
Dari tabel 4.11 dapat dinyatakan bahwa pemahaman siswa
berada pada semua tingkatan yaitu pada tingkat rendah sebesar
64% yang merupakan persentase jumlah yang terbanyak,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
sedangkan pada tingkat pemahaman sedang dan tinggi sebesar 14%
dan 22%.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan
wawancara untuk sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan
vektor dengan cara geometri untuk soal essai no 26 seperti dibawah
ini:
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama
gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu
menggambarnya?
Ini mas
Bisa jelaskan ke saya bagaimana kamu menggar seperti itu?
Pertama Totti berlari ke arah timur sejauh 4 meter. yang ini
mas (4 paling atas)
Kenapa kamu tidak wakilkan saja 1 kotak itu dengan 1 meter
saja Biar lebih mudah? Terus arahnya kenapa ke arah itu?
Kan kelas kita menghadap ke sana mas (selatan). Jadi arah
timur nya ya kesini (seperti di gambar)
Ow.. terus gimana lagi?
Terus ke utara mas sejauh 3 meter. yang ini mas (kiri gambar)
Okee.. terus?
Terus ke arah barat sejauh 8 meter mas. Yang ini (paling
bawah)
Ow.. oke oke. Terus resultannya yang mana?
Yang ini mas. (menunjuk 5)
Arahnya gimana?
Arahnya dari sini ke sini mas (pangkal 4 ke ujung 8)
Oke oke. Terus dapat resultannya 5 dari mana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
Gampang mas. Pake rumus phytagoras mas. Ini 3, ini 4, jadi
sisi miringnya ini pasti 5 mas
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 25 untuk soal nomor
26 dapat menggambarkan dan menjelaskan soal tersebut dengan
baik. Siswa tersebut dapat menentukan resultan dari soal yang
dimaksud serta dapat menghitung besarnya resultan dengan baik.
Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal
nomor 26 ke dalam kategori paham.
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama
gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu
menggambarnya?
Seperti ini mas
Bisa kamu jelasin ke saya bagaimana kamu menggambar itu?
Bisa mas. Gini.. awalnya berjalan kearah timur sejauh 4 meter.
empat kotak yang ini mas.
Iya terus?
Trus ke arah utara sejauh 3 meter. tiga kotak yang ini mas
Terus?
Terus ke barat sejauh 8 meter. yang ini mas
Itu 7 ato 8 menurut gambarmu itu?
Ow iya mas salah itu. Seharusnya tambah 1 kotak lgi mas
Oke oke.. terus untuk perpindahannya gimana? Dari gambarmu
itu, mana sih yang merupakan perpindahan ato resultannya?
Yang saya tulis x ini mas
Arahnya dari mana kemana?
Dari sini ke sini mas (ujung tanda panah 8 ke arah pangkal 4)
Yakinkah arahnya seperti itu?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Iya mas
Terus untuk besar resultannya?
Resultannya itu jarak dari 4 + 3 + 8. Jadi = 15
Menurut kamu, yang kamu jawab itu resultan/perpindahannya
atau jarak yang ditempuh Totti?
Jadi bingung ku mas
Gini aja, jadi menurutmu yang kamu kerjakan itu resultannya?
Iya mas
Untuk tingkat keyakinanmu, kamu yakin?
Iya. Yakin mas
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 3 untuk soal nomor
26 dapat menggambarkan soal tersebut walaupun belum
sempurna.siswa 3 juga dapat menentukan dengan benar resultan
dari gambar tersebut tetapi siswa tersebut mengalami kekeliruan
dalam menghitung resultan. Yang dihitung bukan resultan tetapi
total jarak yang ditempuh bukan resultan (perpindahan). Ketika
peneliti mencoba untuk mengkonfirmasi jawaban siswa tersebut,
siswa tersebut tetap yakin bahwa yang dikerjakannya itu
merupakan resultan.. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan
siswa 25 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori miskonsepsi.
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama
gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu
menggambarnya?
Seperti ini mas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
Bisa kamu jelaskan ke saya bagaimana kamu menggambar ini?
Kita mulai dari sini mas 4 meter ke arah timur (4 bawah)
iya?
Lanjut lagi ke utara sejauh 3 meter. (menunjuk 3 pada kanan
gambar)
Iya.. terus?
Terus ke barat 8 meter mas. Ini (menunjuk garis paling atas)
Oke. Terus 3 ini darimana?
Ini kan 8 kurang 4 ini... ow iya mas. Sebenranya ini 4 mas
bukan 3. Jadi kalo pake rumus phytagoras 3, 4 sisi miringnya 5
mas.
Saya salah disitu mas.
Iyaa.. kamu mengerti caranya.cuman kamu kurang teliti
Iya mas. Harus lebih teliti lagi mas
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 39 untuk soal nomor
26 dapat menggambar soal tersebut dengan baik namun salah
dalam menghitung resultannya. Oleh karena itu peneliti
mengkategorikan siswa 39 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori
kurang paham karena ragu-ragu atas jawabanya.
Untuk soal essai nomor 26, kan ada dua suruhan. Yang pertama
gambarkan vektor pergerakan Totti. Gimana kamu
menggambarnya?
Ku gak ngerti mas jadi gak ku kerjain
Sama skali tidak mengerti?
Iya mas.
Terus kenapa di tingkat keyakinan kmu centang yakin?
Oh iya mas. Seharusnya ga yakin mas. Hehehe.. Maaf mas
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 40 untuk soal nomor
26 tidak mengerjakan soal nomor 26. Ketika diatanyai, siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
tersebut secara terbuka menyatakan bahwa dia tidak mengerti
dengan soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan
siswa 40 untuk soal nomor 26 ke dalam kategori menebak atau
tidak paham.
d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor dengan cara
analisis
Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari
Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep
siswa pada butir soal dalam sub konsep menjumlahkan dan
mengurangkan vektor dengan cara analisis:
Tabel 4. 12 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir
Soal Dalam Sub Konsep Menjumlahkan Dan Mengurangkan
Vektor Dengan Cara Analisis
Nomor
soal
Persentase pemahaman konsep tiap kategori (%)
Paham Miskonsepsi Kurang paham Menebak
6 46 6 36 12
7 28 12 34 26
8 26 4 32 38
11 16 6 48 30
12 10 2 44 44
14 18 6 40 36
15 12 4 44 40
22 30 4 32 34
Jumlah 23,25 5,5 38,75 32,5
Dari tabel 4.12 menunjukkan bahwa pemahaman siswa
pada butir soal nomor 6 paling dominan berada pada kategori
paham dengan persentase sebesar 46%, sedangkan miskonsepsi
sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan menebak sebesar 12%.
Pada butir soal nomor 7 paling dominan berada pada kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
kurang paham dengan persentase sebesar 34%, sedangkan paham
sebesar 28%, miskonsepsi sebesar 12% dan menebak sebesar 26%.
Pada butir soal nomor 8 paling dominan berada pada kategori
menebak dengan persentase sebesar 38%, sedangkan paham
sebesar 26%, miskonsepsi sebesar 4% dan kurang paham sebesar
32%. Pada butir soal nomor 11 paling dominan berada pada
kategori kurang paham dengan persentase sebesar 48%, sedangkan
paham sebesar 16%, miskonsepsi sebesar 6% dan menebak sebesar
30%. Pada butir soal nomor 12 paling dominan berada pada
kategori kurang paham dan menebak dengan persentase sebesar
44%, sedangkan paham sebesar 10%, miskonsepsi sebesar 2%.
Pada butir soal nomor 14 paling dominan berada pada kategori
kurang paham dengan persentase sebesar 40%, sedangkan paham
sebesar 18%, miskonsepsi sebesar 6% dan menebak sebesar 36%.
Pada butir soal nomor 15 paling dominan berada pada kategori
kurang paham dengan persentase sebesar 44%, sedangkan paham
sebesar 12%, miskonsepsi sebesar 4% dan menebak sebesar 40%.
Pada butir soal nomor 22 paling dominan berada pada kategori
menebak dengan persentase sebesar 34%, sedangkan paham
sebesar 30%, miskonsepsi sebesar 4% dan kurang paham sebesar
32%.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
wawancara untuk sub konsep menjumlahkan dan mengurangkan
vektor dengan cara analisis seperti dibawah ini:
Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Yakin mas
Cara kamu ngerjainnya gimana?
Ya dijumlahkan seperti biasa mas
Dari kutipan wawancara diatas, terlihat bahwa siswa 2
untuk soal nomor 6 yakin dengan jawabannya dan tahu cara
menyelesaikan soal tersebut. Oleh karena itu peneliti
mengkategorikan siswa 2 untuk soal nomor 6 ke dalam kategori
paham.
Kalo Nomor 11 kamu jawab apa?
C mas
Kamu yakinkah dengan jawabanmu itu
Saya yakin mas
Kamu ngitung gimana?
Lupa mas caranya gimana
Tapi kamu yakin menemukan jawaban itu?
Iya mas. Tapi lupa kemarin ngitungnya gimana
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 3 untuk nomor 11
sangat yakin dengan jawabannya dan menyatakan bahwa
menemukan jawaban tersebut. ketika ditanya cara mengerjakannya,
siswa tersebut mengatakan bahwa lupa cara menghitungnya.
Karena yakin akan jawabannya dan mengklaim bahwa menemukan
jawaban tersebut, peneliti dapat mengkategorikan siswa 3 untuk
soal nomor 11 ke dalam kategori miskonsopsi karena jawabannya
tersebut kurang tepat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Nomor 6 kamu jawab apa?
C mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Gak yakin mas. Saya ragu-ragu
Kenapa kamu ragu-ragu?
Saya bingung mas jawaban C ato E
Memangnya kamu ngitungnya gimana?
Jumlahkan seperti biasa mas. Yang i dengan i, j dengan j, k
juga dengan k
Caramu itu bener lo. Tpi kenapa kamu ragu dengan itu?
Aku tu gak ngerti jumlahin min dengan positif itu. Seringnya
keliru mas
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 8 untuk soal nomor 6
tahu dan mengerti akan soal tersebut. namun siswa tersebut kurang
yakin dengan jawabannya karena merasa kurang yakin akan hasil
perhitungannya. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 2
untuk soal nomor 6 ke dalam kategori kurang paham.
Trus kalo nomor 11 kamu jawabnya apa?
jawab C mas
yakinkah dengan jawaban itu?
Gak yakin mas
Kenapa gak yakin?
Gak ngerti mas
Gak tau cara ngerjainnya gitu?
Iya mas. Gak tau
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 25 untuk soal nomor
11 dengan jelas mengatakan bahwa tidak yakin atas jawabannya
serta tidak mengerti soal tersebut. siswa tersebut juga mengtakan
bahwa tidak tahu cara menyelesaikan soal tersebut. Oleh karena itu
peneliti mengkategorikan siswa 25 untuk soal nomor 11 kedalam
kategori menebak atau tidak paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
e. Menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang
dan perkalian titik
Berdasarkan analisis menggunakan rumus persentase dari
Sudijono, berikut disajikan tabel distribusi pemahaman konsep
siswa pada butir soal dalam sub konsep menghitung hasil perkalian
vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik:
Tabel 4. 13 Distribusi Pemahaman Konsep Siswa Pada Butir
Soal Dalam Sub Konsep Menghitung Hasil Perkalian Vektor
Dengan Perkalian Silang Dan Perkalian Titik
Nomor
soal
Persentase pemahaman konsep tiap kategori (%)
Paham Miskonsepsi Kurang Paham Menebak
16 4 14 50 32
18 22 6 28 44
19 4 14 58 24
20 14 8 54 24
Jumlah 11 10,5 47,5 31
Dari tabel 4.13 menunjukkan bahwa pemahaman siswa
pada butir soal nomor 16 paling dominan berada pada kategori
kurang paham dengan persentase sebesar 50%, sedangkan paham
sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 14% dan menebak sebesar 32%.
Pada butir soal nomor 18 paling dominan berada pada kategori
menebak dengan persentase sebesar 44%, sedangkan paham
sebesar 22%, miskonsepsi sebesar 6% dan kurang paham sebesar
28%. Pada butir soal nomor 19 paling dominan berada pada
kategori kurang paham dengan persentase sebesar 58%, sedangkan
paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 14% dan menebak sebesar
24%. Pada butir soal nomor 20 paling dominan berada pada
kategori kurang paham dengan persentase sebesar 54%, sedangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
paham sebesar 14%, miskonsepsi sebesar 8% dan menebak sebesar
24%.
Hasil wawancara menunjukkan bahwa benar siswa
mengalami keempat kategori tersebut. Berikut dibahas kutipan
wawancara untuk sub konsep menghitung hasil perkalian vektor
dengan perkalian silang dan perkalian titik dengan cara analisis
seperti dibawah ini:
Nomor 16 kamu jawab apa?
Jawab A mas
Yakinkah dengan itu?
Yakin mas
Kenapa kamu yakin dan kenapa kamu jawab A?
Ya karna ku tau ngerjainnya mas
Gimana caranya?
Panjang banget mas cara ngerjainnya. Klo jelaskan lagi makin
lama mas
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 26 untuk soal nomor
16 yakin akan jawabannya dan tahu cara untuk menyelesaikan soal
tersebut. namun ketika dimintai untuk menjelaskan cara
mengerjakannya, ia tidak bisa menjelaskan dengan alasan panjang
penyelesaiannya dan akan memakan waktu yang lama. Oleh karena
itu peneliti mengkategorikan siswa 26 untuk soal nomor 16
kedalam kategori paham.
Nomor 20 kamu jawab apa?
Jawab C mas
Kamu tau cara menyelesaikan soal itu?
Tau mas yang A B cos kan mas?
Iya. Terus dapat hasil itu?
Iya mas
Jawabanmu ini belum benar dek. Menurutmu gimana? Salah
dimana?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
Sepertinya saya salah di cos 30 itu mas
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 40 untuk soal nomor
20 yakin akan jawabannya dan tau cara menyelesaikan soal
tersebut. namun iya kurang teliti dalam menyelesaikan perhitungan
soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 40
untuk soal nomor 20 kedalam kategori miskonsepsi karena
jawabannya kurang tepat (salah).
Nomor 20 kmu jawab apa?
Jawab D mas
Yakinkah dengan jawaban itu?
Ya saya gak tau mas. Saya jawab A.B itu ya sama dengan 8
x10
Terus?
Ya udah gtu aja. Makanya ku jawab D
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 1 untuk soal nomor
20 ragu akan jawabannya dan kurang paham dalam menyelesaikan
soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 1
untuk soal nomor 20 kedalam kategori kurang paham.
Kalo nomor 16 gimana kamu menjawabnya?
Gak tau mas.
Gak tau ngerjainnya ato gimana?
Iya mas. Gak tau ngerjainnya mas
Dari kutipan wawancara diatas, siswa 35 untuk soal nomor
16 dengan jelas mengatakan bahwa tidak tahu cara menyelesaikan
soal tersebut. Oleh karena itu peneliti mengkategorikan siswa 35
untuk soal nomor 16 kedalam kategori menebak atau tidak paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
D. Pembahasan
Dalam penelitian ini, peneliti berasumsi bahwa siswa telah
diajarkan materi vektor sesuai dengan apa yang akan diukur tingkat
pemahamannya. Berikut akan dibahas tingkat pemahaman siswa terhadap
materi vektor secara keseluruhan dan tingkat pemahaman siswa terhadap
materi vektor pada setiap sub konsep vektor:
1. Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada materi vektor
Berdasarkan analisis hasil penelitian yang diperoleh melalui
CRI menunjukan dari 25 butir soal pilihan ganda dan 1 butir soal
essai, proporsi rerata siswa dalam kategori paham sebesar 22,08%,
miskonsepsi sebesar 8,72% dan menebak sebesar 25,84%. Proporsi
terbesar dari keseluruhan siswa berada dalam kategori kurang paham,
yaitu sebesar 43,36%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep
siswa terhadap materi vektor berada pada kategori rendah. Hal ini
ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di
bawah 30%.
Hasil tersebut didukung oleh hasil wawancara yang
menunjukkan bahwa dari 10 orang siswa yang diwawancarai rata-rata
berada pada kategori kurang paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
2. Pemahaman konsep siswa kelas X MIPA pada tiap sub konsep
vektor dengan menggunakan CRI.
a. Mendefenisikan vektor
Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali
pemahaman konsep siswa tentang mendefenisikan vektor adalah
butir soal nomor 1, 2, 17, 21 dan 24.
Pada soal nomor 1 dominan persentase jumlah siswa berada
pada kategori paham yaitu sebesar 48%, miskonsepsi sebesar 6%,
kurang paham sebesar 44% dan yang menebak atau tidak paham
sebesar 2%; soal nomor 2 dominan persentase jumlah siswa berada
pada kategori paham yaitu sebesar 54%, miskonsepsi sebesar 6%,
kurang paham sebesar 36% dan yang menebak atau tidak paham
sebesar 4%; soal nomor 17 dominan persentase jumlah siswa
berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 48%, paham
sebesar 14%, miskonsepsi sebesar 4% dan yang menebak atau
tidak paham sebesar 34%; soal nomor 21 dominan persentase
jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar
36%, paham sebesar 22%, miskonsepsi sebesar 18% dan yang
menebak atau tidak paham sebesar 24%; soal nomor 24 dominan
proporsi siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar
50%, paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 26% dan yang
menebak atau tidak paham sebesar 20%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal untuk sub
konsep mendefenisikan vektor, persentase jumlah siswa yang
paling dominan berada pada kategori kurang paham dengan
persentase sebesar 42,8%, sedangkan persentase jumlah siswa
kategori paham sebesar 28,4%, miskonsepsi sebesar 12% dan
menebak atau tidak paham sebesar 16,8%. Ini menunjukan bahwa
pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep mendefinisikan
vektor berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukan dari hasil
persentase pemahaman siswa yang berada di bawah 30%.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara.
Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada
siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami
miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang
menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini
dikarenakan siswa salah dalam memahami pengertian besaran
vektor dan besaran skalar; kurang paham dalam sub konsep ini
karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam
perhitungan, selain itu, siswa juga hanya tahu sebagian materi tidak
secara keseluruhan; tidak paham dalam sub konsep ini karena
siswa tidak mengerti dan tidak mengerjakan soal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
b. Menguraikan komponen-komponen vektor
Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali
pemahaman konsep siswa tentang menguraikan komponen-
komponen vektor adalah butir soal nomor 10, 13, 23.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis CRI
untuk butir soal nomor 10 dominan persentase jumlah siswa berada
pada kategori kurang paham yaitu sebesar 44%, paham sebesar
16%, miskonsepsi sebesar 8% dan yang menebak atau tidak paham
sebesar 32%; soal nomor 13 dominan persentase jumlah siswa
berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 46%, paham
sebesar 10%, miskonsepsi sebesar 10% dan yang menebak atau
tidak paham sebesar 34%; dan soal nomor 23 dominan persentase
jumlah siswa berada pada kategori menebak atau tidak paham
sebesar 46%, paham sebesar 8%, miskonsepsi sebesar 12% dan
kurang paham yaitu sebesar 34%.
Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal untuk sub
konsep menguraikan komponen-komponen vektor, persentase
jumlah siswa yang paling dominan berada pada kategori kurang
paham dengan persentase sebesar 41,33%, sedangkan persentase
jumlah siswa kategori paham sebesar 11,33%, miskonsepsi sebesar
10% dan menebak atau tidak paham sebesar 37,34%. Ini
menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep
komponen-komponen vektor berada pada kategori rendah. Hal ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di
bawah 30%.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara.
Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada
siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami
miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang
menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini
dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah serta salah
dalam menerapkan rumus; kurang paham dalam sub konsep ini
karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam
perhitungan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak
mengerti dan tidak mengerjakan soal.
c. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara geometri
Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali
pemahaman konsep siswa tentang Menjumlahkan dan
mengurangkan buah vektor secara geometri adalah butir soal
nomor 3, 4, 5, 9, 25 dan 26.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis CRI
untuk butir soal nomor 3 dominan persentase jumlah siswa berada
pada kategori kurang paham yaitu sebesar 58%, paham sebesar
24%, miskonsepsi sebesar 4% dan yang menebak atau tidak paham
sebesar 14%; soal nomor 4 dominan persentase jumlah siswa
berada pada kategori paham yaitu sebesar 52%, miskonsepsi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
sebesar 6%, kurang paham sebesar 36% dan yang menebak atau
tidak paham sebesar 6%; soal nomor 5 dominan persentase jumlah
siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 54%,
paham sebesar 24%, miskonsepsi sebesar 4% dan yang menebak
atau tidak paham sebesar 18%; soal nomor 9 dominan persentase
jumlah siswa berada pada kategori paham yaitu sebesar 42%,
miskonsepsi sebesar 12%, kurang paham sebesar 40% dan yang
menebak atau tidak paham sebesar 6%; dan soal nomor 25
dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang
paham yaitu sebesar 58%, paham sebesar 4%, miskonsepsi sebesar
16% dan yang menebak atau tidak paham sebesar 22%.
Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal pilihan
ganda untuk sub konsep Menjumlahkan dan mengurangkan vektor
secara geometri, persentase jumlah siswa yang paling dominan
berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar
49,2%, sedangkan persentase jumlah siswa kategori paham sebesar
29,2%, miskonsepsi sebesar 8,4% dan menebak atau tidak paham
sebesar 13,2%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa
terhadap sub konsep Menjumlahkan dan mengurangkan vektor
secara geometri, berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukan
dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di bawah 30%
dan persentase jumlah siswa yang paling dominan berada pada
kategori kurang paham.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara.
Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada
siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami
miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang
menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini
dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah serta salah
dalam menerapkan rumus; kurang paham dalam sub konsep ini
karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam
perhitungan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak
mengerti dan tidak mengerjakan soal.
Hasil analisis pada soal essai yaitu soal nomor 26,
menunjukkan bahwa persentase jumlah siswa yang paling banyak
adalah tidak mengerjakan soal yaitu sebesar 46%; yang hanya
dapat menterjemahkan soal cerita ke dalam bentuk gambar sebesar
18%; yang dapat menerjemahkan soal cerita ke dalam bentuk
gambar dan memberi keterangan dengan benar pada gambar
sebesar 14%; dan yang dapat menyelesaikan soal dengan benar
sebesar 22%. Hal ini menunjukkan tingkat pemahaman siswa
berada pada kategori rendah. Hal ini ditunjukkan dari persentase
banyaknya siswa yang dapat menyelesaikan soal dengan benar
berada pada rentang 0% - 30 %.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara.
Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami
miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang
menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini
dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah, salah dalam
menterjemahkan soal serta salah dalam melakukan perhitungan
resultan; kurang paham dalam sub konsep ini karena siswa tahu
cara mengerjakannya namun salah dalam perhitungan untuk
menentukan resultan; tidak paham dalam sub konsep ini karena
siswa tidak mengerti dan tidak mengerjakan soal.
d. Menjumlahkan dan mengurangkan vektor secara analisis
Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali
pemahaman konsep siswa tentang menjumlahkan dan
mengurangkan vektor secara analisis adalah butir soal nomor 6, 7,
8, 11, 12, 14, 15 dan 22.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis CRI
untuk butir soal nomor 6 dominan persentase jumlah siswa berada
pada kategori paham yaitu sebesar 46%, miskonsepsi sebesar 6%,
kurang paham sebesar 36% dan yang menebak atau tidak paham
sebesar 12%; soal nomor 7 dominan persentase jumlah siswa
berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 34%, paham
sebesar 28%, miskonsepsi sebesar 12% dan yang menebak atau
tidak paham sebesar 26%; soal nomor 8 dominan persentase
jumlah siswa berada pada kategori menebak atau tidak paham yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
sebesar 38%, paham sebesar 26%, miskonsepsi sebesar 4% dan
kurang paham sebesar 32%; soal nomor 11 dominan persentase
jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar
48%, paham sebesar 16%, miskonsepsi sebesar 6% dan yang
menebak atau tidak paham sebesar 30%; soal nomor 12 dominan
persentase jumlah siswa berada pada kategori menebak atau tidak
paham dan kurang paham yaitu sebesar 44%, paham sebesar 10%
dan miskonsepsi sebesar 2%; soal nomor 14 dominan persentase
jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar
40%, paham sebesar 18%, miskonsepsi sebesar 6% dan yang
menebak atau tidak paham sebesar 36%; soal nomor 15 dominan
persentase jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu
sebesar 44%, paham sebesar 12%, miskonsepsi sebesar 4% dan
yang menebak atau tidak paham sebesar 40%; dan soal nomor 22
dominan persentase jumlah siswa berada pada kategori menebak
atau tidak paham yaitu sebesar 34%, paham sebesar 30%,
miskonsepsi sebesar 4% dan kurang paham sebesar 32%.
Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal pilihan
ganda untuk sub konsep Menjumlahkan dan mengurangkan vektor
secara analisis, persentase jumlah siswa yang paling dominan
berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar
38,75%, sedangkan persentase jumlah siswa kategori paham
sebesar 23,25%, miskonsepsi sebesar 5,5% dan menebak atau tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
paham sebesar 32,5%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep
siswa terhadap sub konsep Menjumlahkan dan mengurangkan
vektor secara analisis, berada pada kategori rendah. Hal ini
ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada di
bawah 30%.
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara.
Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada
siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami
miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang
menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini
dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah serta salah
dalam menerapkan rumus; kurang paham dalam sub konsep ini
karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam
perhitungan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak
mengerti dan tidak mengerjakan soal.
e. Menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang
dan perkalian titik
Butir-butir soal yang secara khusus disusun untuk menggali
pemahaman konsep siswa tentang menghitung hasil perkalian
vektor dengan perkalian silang dan perkalian titik adalah butir soal
nomor 16, 18, 19 dan 20.
Berdasarkan analisis dengan menggunakan analisis CRI
untuk butir soal nomor 16 dominan persentase jumlah siswa berada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
pada kategori kurang paham yaitu sebesar 50%, paham sebesar 4%,
miskonsepsi sebesar 14% dan yang menebak atau tidak paham
sebesar 32%; soal nomor 18 dominan persentase jumlah siswa
berada pada kategori menebak atau tidak paham yaitu sebesar 44%,
paham sebesar 22%, miskonsepsi sebesar 6% dan kurang paham
sebesar 28%; soal nomor 19 dominan persentase jumlah siswa
berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar 58%, paham
sebesar 4%, miskonsepsi sebesar 14% dan yang menebak atau
tidak paham sebesar 24%; dan soal nomor 20 dominan persentase
jumlah siswa berada pada kategori kurang paham yaitu sebesar
54%, paham sebesar 14%, miskonsepsi sebesar 8% dan yang
menebak atau tidak paham sebesar 24%.
Berdasarkan hasil analisis dari semua butir soal untuk sub
konsep menghitung hasil perkalian vektor dengan perkalian silang
dan perkalian titik, persentase jumlah siswa yang paling dominan
berada pada kategori kurang paham dengan persentase sebesar
47,5%, sedangkan persentase jumlah siswa kategori paham sebesar
11%, miskonsepsi sebesar 10,5% dan menebak atau tidak paham
sebesar 31%. Ini menunjukan bahwa pemahaman konsep siswa
terhadap sub konsep menghitung hasil perkalian vektor dengan
perkalian silang dan perkalian titik berada pada kategori rendah.
Hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang
berada di bawah 30%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
Hasil penelitian ini juga didukung oleh hasil wawancara.
Hasil wawancara membenarkan bahwa pada setiap butir soal ada
siswa yang benar-benar paham, ada siswa yang mengalami
miskonsepsi, ada siswa yang kurang paham serta ada siswa yang
menebak atau tidak paham. Miskonsepsi untuk sub konsep ini
dikarenakan siswa yakin akan jawabannya yang salah serta salah
dalam menerapkan rumus; kurang paham dalam sub konsep ini
karena siswa tahu cara mengerjakannya namun salah dalam
perhitungan; tidak paham dalam sub konsep ini karena siswa tidak
mengerti dan tidak mengerjakan soal.
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai beberapa keterbatasan.
Keterbatasan-keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan instrumen soal essai yang hanya untuk indikator
menghitung hasil penjumlahan dan pengurangan dua buah vektor
dengan cara geometri.
2. Pada saat pengambilan data, ada 1 (satu) kelas yang tidak langsung
didampingi oleh peneliti.
3. Pada saat wawancara, tidak semua siswa bisa dilibatkan dalam proses
ini. Wawancara dilakukan pada saat pulang sekolah sehingga kegiatan
ini dilakukan secara singkat dan tidak mendalam dikarenakan ada
beberapa siswa yang terburu-buru karena sudah ditunggui orang
tuanya di depan sekolah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
4. Keterbatasan waktu dalam penelitian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, peneliti menarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pemahaman konsep siswa terhadap materi vektor dinilai masih
rendah, hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa
yang berada dibawah 30% yakni sebesar 22,08%. Analisa lanjutan
didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar 8,72%; kurang paham
sebesar 43,36%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar
25,84%.
2. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep mendefinisikan
vektor dinilai masih rendah, hal ini ditunjukan dari hasil persentase
pemahaman siswa yang berada dibawah 30% yakni sebesar
28,40%. Analisa lanjutan didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar
12%; kurang paham sebesar 42,80%; dan yang tidak paham atau
menebak sebesar 16,80%.
3. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menguraikan
komponen-komponen vektor dinilai masih rendah, hal ini
ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada
dibawah 30% yakni sebesar 11,30%. miskonsepsi sebesar 10%;
kurang paham sebesar 41,33%; dan yang tidak paham atau
menebak sebesar 37,34%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
4. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan
mengurangkan vektor dengan cara geometri dinilai masih rendah,
hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa dalam
menjawab soal pilihan ganda yang berada dibawah 30% yakni
sebesar 29,20%; dan soal essai sebesar 22%. Analisa lanjutan
tingkat pemahaman konsep siswa dalam menjawab soal pilihan
ganda didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar 8,4%; kurang paham
sebesar 49,20%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar
13,20%.
5. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menjumlahkan dan
mengurangkan vektor dengan cara analisis dinilai masih rendah,
hal ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang
berada dibawah 30% yakni sebesar 23,25%. Analisa lanjutan
didapatkan bahwa miskonsepsi sebesar 5,50%; kurang paham
sebesar 38,75%; dan yang tidak paham atau menebak sebesar
32,50%.
6. Pemahaman konsep siswa terhadap sub konsep menghitung hasil
perkalian titik dan perkalian silang vektor dinilai masih rendah, hal
ini ditunjukan dari hasil persentase pemahaman siswa yang berada
dibawah 30% yakni sebesar 11%. Analisa lanjutan didapatkan
bahwa miskonsepsi sebesar 10%; kurang paham sebesar 47,50%;
dan yang tidak paham atau menebak sebesar 31%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
B. Saran
1. Bagi guru
a. Guru diharapkan lebih banyak lagi memberikan latihan soal
secara bervariasi kepada siswa agar siswa lebih terampil dalam
mengerjakan soal
b. Guru diharapkan meningkatkan kualitas pembelajaran agar
siswa mampu memahami materi vektor dengan baik.
2. Bagi siswa
a. Siswa sebaiknya berani bertanya kepada guru saat mengalami
kesulitan dalam mempelajari materi pada saat proses
pembelajaran berlangsung, sehingga ketika mengerjakan soal
tidak mengalami kebingungan
b. Siswa sebaiknya rajin mengerjakan soal latihan tentang materi
vektor.
3. Peneliti selanjutnya
a. Peneliti diharapkan untuk menggali faktor-faktor yang
menyebabkan siswa SMA kelas X kurang memahami materi
vektor.
b. Pertanyaan wawancara diharapkan mengkaji lebih dalam
jawaban siswa dan tingkat keyakinan siswa terhadap
jawabannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Saifuddin. (1998). Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Liberty:
Yogyakarta
Budi, Kartika. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi
Yang Terjadi. Widya Dharma. Yogyakarta: Pendidikan IKIP Sanata
Dharma Yogyakarta (Th. III. No 1. Oktober 1992)
Budi, Kartika. 2007. Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran Fisika di Sekolah.
Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma
Dr. Suharsimi Arikunto. (2010). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT.
Bumi Aksara
Herdiansyah, Haris. (2010). Metode penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu sosial.
Jakarta: Salemba. Humanika
Jihad, Asep & Haris, Abdul. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo
Kamus Besar Bahasa Indonesia. (1990). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Bumi
Aksara
Kanginan, Marthen. (2013). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Ma’rifa, Kamaludin dan Fihrin. Analisis Pemahaman Konsep Gerak Lurus Pada
Siswa SMA Negeri Di Kota Palu . Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako
(JPFT) Vol. 4 No. 3
Matondang, Zulkifli. (2009). Validitas dan reabilitas suatu instrument penelitian,
jurnal tabularasa, volume 6, nomor 1
Murni, dewi. (2013). Identifikasi Miskonsepsi Mahasiswa Pada Konsep Substansi
Genetika Menggunakan CRI. Semirata 2013: FMIPA UNILA Hal.206
Permana, Iwan. (2013). Analisis Miskonsepsi Siswa Kelas X Pada Mata Pelajaran
Fisika Melalui CRI (Certainty of Response Index) Termodifikasi. Jurnal
Laporan Lemlit UIN, Hal. 4
Pujianto, nurjannah, dan Darmadi. Analisis Konsepsi Siswa Pada Konsep
Kinematika Gerak Lurus. Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol.
1 No. 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Santyasa, I W. (2006). Konsepsi, Miskonsepsi, dan Model Pembelajaran
Konstruktivisme Tipe Novick. http://repository.upi.edu/operator/upload/s
_fis _ 054039_chapter2.pdf. (diakses 5 Agustus 2016)
Saripudin, Aip., Dkk. (2009). Praktis Belajar Fisika 1. Jakarta: Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional
Sudijono, anas. (2009). Pengantar statistic pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sugiyono. (2010). Metode penelitian pendidikan (pendidikan kuantitatif,
kualitatif, dan R&H). Bandung: Alfabeta
Sunardi dan Siti Zenab. (2014). Fisika untuk SMA/MA Kelas X. Bandung : Yrama
Widya
Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.
Jakarta: PT. Grasindo
Surya, Yohanes. (2001). Fisika Itu Mudah 1/A. Tangerang: Bina Sumber Daya
Mipa
Suryabrata, Sumadi. (2000). Pengembangan Alat Ukur Psikologis,Yogyakarta:
Andi Offset
Syafaruddin. (2008). Efektivitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta
Widodo, Y. T. B. (2006). Brilliant Solution- Cara Cerdas Mengerjakan Soal
Fisika Mekanika untuk SMA/MA. Yogyakarta: Andi Offset
Yolanda, Syuhendri dan Andriana. (2015). Analisis Pemahaman Konsep siswa
SMA Negeri Se-Kecamatan Ilir Barat I Palembang Pada Materi Suhu dan
Kalor dengan Instrumen TTCI dan CRI. Palembang: Prosiding Seminar
Nasional pendidikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
Lampiran 2 Instrumen Penelitian
SOAL TES
MATERI POKOK: VEKTOR
PETUNJUK MENGERJAKAN SOAL
a. Tulislah terlebih dahulu nomor absen anda pada tempat yang telah disediakan.
b. Bacalah dengan teliti petunjuk soal dan cara mengerjakannya sebelum
menjawab.
c. Kerjakan soal-soal pada lembar jawaban yang telah disediakan
d. Waktu tes menit.
e. Jumlah soal sebanyak 25 butir soal dalam bentuk pilihan ganda
f. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru.
g. Bacalah dengan tenang dan teliti.
h. Setelah mengisi jawaban pada tiap soal, centanglah tingkat keyakinan jawaban
anda pada kolom yang sudah disediakan!
1. Pernyataan yang benar tentang besaran vektor dan besaran skalar
a. Sama-sama memiliki besar dan arah
b. Sama-sama memiliki besar saja
c. Besaran skalar memiliki besar dan arah sedangkan besaran vektor
memiliki arah saja
d. Besaran vektor memiliki besar saja sedangkan besaran skalar memiliki
besar dan arah
e. Besaran skalar memiliki besar saja sedangkan besaran vektor memiliki
besar dan arah
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
2. Besaran yang merupakan besaran vektor adalah
a. Luas
b. Usaha
Nama : ……………………………………..
Nomor induk siswa : ……………………………………..
Kelas/semester : ……………………………………..
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
c. Gaya
d. Volume
e. daya
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
3. Metode yang bukan metode untuk menjumlahkan dua vektor atau lebih
adalah…
a. Metode segitiga
b. Metode lingkaran
c. Metode polygon
d. Metode jajar genjang
e. Metode analisis
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
4. Perhatikan gambar berikut
Metode yang digunakan untuk menjumlahkan vektor A dan vektor B
adalah:
a. Metode jajar genjang
b. Metode segitiga
c. Metode polygon
d. Metode lingkaran
e. Metode analisis
R
A
B
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
5. Perhatikan gambar berikut:
a. A = B + C + D
b. B = C + D + A
c. C = D + A + B
d. D = A + B + C
e. A + B = C + D
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
6. Diketahui dua buah vektor :
A= 3i – 6j + 2k
B= i + 3j – 5k
Penjumlahan vektor A dan vektor B adalah
a. 3i + 3j + 2k
b. i - 6j - 5k
c. 4i – 3j - 3k
d. 2i - 9j + 7k
e. 4i - 9j - 3k
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
D
A
B
C
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
7. Dua buah vektor D dan E dijumlahkan. Jika besar vektor D dan E masing
masing 4 satuan dan 5 satuan serta sudut apitnya 600, vektor resultan dari
penjumlahan tersebut adalah…. Satuan
a. √
b. √
c. √
d. √
e. √
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
8. Perhatikan gambar berikut
Besarnya vektor R adalah
a. √
b. √
c. √
d. √
e. √
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
9. Seorang anak berjalan lurus 10 meter ke barat, kemudian belok keselatan
sejauh 12 meter, dan belok lagi ke timur sejauh 15 meter. Perpindahan
yang dilakukan anak tersebut dari posisi awal …
a. 18 meter arah barat daya
b. 14 meter arah selatan
3
600
R 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
c. 13 meter arah tenggara
d. 12 meter arah timur
e. 10 meter arah tenggara
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
10. Sebuah vektor gaya F = 20 √3 N membentuk sudut 60° terhadap sumbu-x.
Besar komponen vektor pada sumbu-y adalah ...
a. √ N
b. 20 N
c. √ N
d. 30 N
e. 60 N
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
11. Vektor x besarnya 3 satuan dan membentuk sudut 450 terhadap sumbu x
positif. Adapun vektor y besarnya 3 satuan dan berarah -450 terhadap
sumbu x positif. Jika kedua vektor tersebut dijumlahkan, sudut yang
dibentuk resultan vektor tersebut terhadap sumbu x positif adalah….
a. -300
b. 00
c. 300
d. 450
e. 600
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
12. Perhatikan gambar gaya berikut ini!
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
Besar resultan ketiga gaya tersebut adalah....
a. 2,0 N
b. 2 √3 N
c. 3,0 N
d. 3 √3 N
e. 4√3 N
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
13. Sebuah vektor gaya F nilai 5 N dan membentuk sudut 450 terhadap sumbu
x positif. Nilai komponen-komponen vektor gaya F terhadap sumbu x dan
sumbu y adalah…
a.
√ N dan
√
b.
N dan
√ N
c. √ N dan √ N
d. √ N dan N
e. N dan √ N
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
14. Perhatikan gambar berikut.
Supaya benda tetap diam, besar gaya x adalah …
a. 2
b. √
c. √
d. 4
e. 2√
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
15. Diketahui 2 buah vektor sebagai berikut
A = 2i + 3j
B = 4i + 6j + 8k
Vektor C merupakan vektor hasil penjumlahan di vektor A dan vektor B.
besar vektor C adalah …
a. √
b. √
c. √
d. √
e. √
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
16. Diketahui 2 buah vektor sebagai berikut
A = i + j + k dan B = 2i + j + 3k
Perkalian silang antara vektor A dan vektor B adalah
a. 2i – j – k
b. 2i + j + k
c. 2i + j – k
600
300
F =2 N
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
d. 2i – j + k
e. i - 2j + k
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
17. Dari pernyataan-pernyataan berikut, pernyataan yang benar adalah…
a. Penjumlahan dua buah vektor akan menghasilkan sebuah konstanta
b. Penjumlahan dua buah vektor akan menghasilkan sebuah vektor yang
nilainya selalu lebih besar daripada vektor pertama
c. Perkalian silang dua buah vektor menghasilkan konstanta
d. Perkalian titik dua buah vektor menghasilkan sebuah vektor
e. Perkalian titik dua buah vektor menghasilkan sebuah konstanta.
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
18. Diketahi :
A = i + 3j + 5k
B = 3i + j + 5k
Hasil dari A.B adalah …
a. 27
b. 28
c. 29
d. 30
e. 31
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Untuk nomor 19 dan 20
Diberikan dua buah vektor masing-masing vektor dan besarnya adalah A =
8 satuan, B = 10 satuan. Kedua vektor ini membentuk sudut 30°.
19. Nilai dari (A x B) adalah:
a. 40
b. √
c. √
d.
e. √
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
20. Nilai dari (A • B) adalah:
a. 40
b. √
c. √
d.
e. √
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
21. Diketahui vektor A:
Gambar dibawah ini yang menunjukan vektor -2A adalah:
a.
b.
c.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
d.
e.
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
22. Dua buah vektor A = 15 cm dan B = 20 cm mengapit sudut 90°. Resultan
kedua vektor tersebut adalah ....
a. 20 cm
b. √ cm
c. cm
d. √ cm
e. √ cm
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
23. Sebuah vektor kecepatan membentuk sudut 600 terhadap sumbu x positif
dan besarnya 20 m/s. besar komponen kecepatan tersebut dalam arah
sumbu y adalah:
a. 10 m/s
b. √ m/s
c. √ m/s
d. √ m/s
e. √ m/s
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
24. Penulisan vektor A yang benar, kecuali…
a. A
b. A
c.
d.
e.
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
25. Perhatikan gambar berikut.
Tiga buah gaya F1, F2, dan F3 memiliki arah dan besar seperti pada
gambar berikut ini. Hubungan yang benar untuk ketiga gaya tersebut
adalah ...
a. F1 + F2 = F3
b. F2 + F3 = F1
c. F3 + F1 = F2
d. F1 + F2 = F3 = 0
e. F1 = F3 = F2
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
F1
F2
F3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
Soal Uraian.
26. Totti berlari kearah timur sejauh 4 meter. Kemudian ia berbelok ke arah
utara sejauh 3 meter. Setelah beristirahat sejenak, ia berjalan lagi ke arah
barat sejauh 8 meter. Gambarkan vektor pergerakan Totti dan hitung
perpindahannya (resultan).
Jawaban uraian
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
........................................................................................................................
Tingkat Keyakinan Jawaban
Tidak Yakin Ragu-Ragu Yakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
Lampiran 3 Lembar Jawaban Siswa
1. Siswa 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
2. Siswa 2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
3. Siswa 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
4. Siswa 8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
5. Siswa 25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
Lampiran 4 Uji Kesukaran Soal Tes Pilihan Ganda
TK Tingkat Kesukaran Soal Pilihan Ganda Jumlah Soal
0,00 - 0,30 Sukar 9,10,14,16,19,20,23 7
0,31 - 0,70 Sedang 6,7,8,12,15,17,18,22,24,25 10
0,71 - 1,00 Mudah 1,2,3,4,5,11,13,21, 8
No Nama Nomor Soal Pilihan Ganda
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
1 M N 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 14
2 F L 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 15
3 C 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 16
4 A L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 20
5 C L 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 11
6 Y S 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 14
7 B S 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 19
8 I 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 15
9 H 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 10
10 J 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 15
Jumlah Benar 10 10 8 10 9 7 4 6 3 1 9 7 9 3 7 3 7 6 1 3 8 7 3 4 4
Jumlah Siswa 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10
Tingkat
Kesukaran 1 1 0.8 1 0.9 0.7 0.4 0.6 0.3 0.1 0.9 0.7 0.9 0.3 0.7 0.3 0.7 0.6 0.1 0.3 0.8 0.7 0.3 0.4 0.4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
Lampiran 5 Uji Kesukaran Soal Tes esai
No Nama Soal 26 (soal esai)
1 M N 1
2 F L 1
3 C 1
4 Alixia 1
5 Clansa 0
6 Y S 0
7 Beatrix Sari 1
8 Inggrida 0
9 Herlina 0
10 Junai 0
Jumlah Benar 5
Jumlah Siswa 10
Tingkat Kesukaran 0,5 ( Sedang)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
Lampiran 6 Data Penelitian
kelas no No. soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Inisial b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri
X MIPA 3
1 R. A 0 R 1 Y 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 0 T 1 T 1 Y 0 T
2 T.W 0 Y 1 Y 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 T 0 T 1 Y 0 T
3 S. S 1 Y 1 Y 1 Y 0 Y 1 R 1 Y 0 R 1 Y 0 R 0 R
4 P. K 1 Y 1 Y 1 R 0 T 1 R 1 R 0 R 1 T 0 T 0 T
5 S. B 1 Y 1 Y 1 Y 1 R 0 R 0 R 0 Y 1 R 0 R 0 Y
6 R. E 1 R 1 Y 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 0 T 0 T 0 T 0 T
7 L. M 1 Y 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 1 Y 0 T 0 T 1 Y 0 T
8 R. S 0 R 1 Y 1 R 0 Y 1 R 1 R 0 R 0 R 1 Y 0 R
9 T. A 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 0 Y 0 Y 0 Y 0 Y
10 V. N 1 Y 1 Y 0 R 1 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R
11 Y. K 1 R 1 Y 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 T 1 T 1 Y 1 R
12 Y. K2 1 Y 1 Y 1 R 0 T 1 R 1 R 0 R 1 T 0 T 0 T
13 R.C.S 1 Y 1 Y 0 R 1 Y 0 R 1 R 0 Y 1 R 1 Y 0 R
14 P 1 Y 1 Y 1 R 0 R 1 Y 1 Y 0 R 1 R 0 R 0 R
15 N. A 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 Y 1 T 1 R 1 Y
16 S. T 1 R 1 Y 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 T 1 T 1 Y 1 T
17 M. A 1 R 1 Y 1 R 1 Y 1 R 0 Y 1 R 1 R 1 Y 1 R
18 Y. D 1 R 1 R 0 R 1 Y 1 Y 1 Y 1 T 1 T 0 Y 0 T
19 M. R 1 Y 1 R 1 R 1 R 1 T 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R
20 T. E 1 Y 1 Y 1 R 1 R 1 T 0 R 0 R 1 T 0 R 0 R
21 R. A 1 R 0 R 0 R 1 R 1 Y 1 Y 0 R 1 R 0 R 0 R
22 N. B 1 R 1 R 1 R 1 R 1 R 1 R 0 R 0 R 0 R 1 R
23 P. L 1 Y 1 Y 1 T 1 R 0 Y 1 Y 1 T 1 T 0 R 0 R
24 N. A 1 Y 1 Y 0 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 0 T
25 G. J 1 R 1 T 0 R 1 R 0 T 1 R 1 T 1 T 1 Y 0 R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
kelas no No. soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Inisial b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri
X MIPA 3
1 R. A 0 R 1 Y 0 T 0 T 0 T 0 T 0 R 0 T 0 R 0 R
2 T.W 0 R 1 T 0 T 1 T 0 R 0 R 0 T 0 T 0 T 0 T
3 S. S 0 Y 1 Y 0 Y 0 Y 1 Y 0 Y 0 Y 0 Y 0 Y 1 Y
4 P. K 0 T 1 T 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 R 0 T
5 S. B 0 R 1 R 0 Y 1 R 1 T 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R
6 R. E 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T
7 L. M 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T
8 R. S 0 R 0 R 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R
9 T. A 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 Y 0 Y
10 V. N 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R
11 Y. K 0 R 0 T 0 T 1 T 1 R 0 T 0 T 1 Y 0 R 1 Y
12 Y. K2 0 T 1 T 0 Y 0 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 R 0 T
13 R.C.S 0 R 0 R 0 R 0 R 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 0 R 0 R
14 P 0 R 1 R 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 1 R
15 N. A 1 R 1 R 0 R 0 Y 0 Y 0 Y 1 Y 1 R 1 Y 1 Y
16 S. T 0 T 0 T 0 T 1 T 1 R 0 T 0 T 0 T 0 R 1 R
17 M. A 0 R 0 R 0 R 1 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 1 R
18 Y. D 0 T 0 R 0 R 1 T 0 R 0 T 0 T 1 Y 0 R 1 R
19 M. R 0 R 1 R 0 R 1 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 R 1 R
20 T. E 0 R 1 R 0 T 1 T 0 T 0 R 0 T 1 Y 0 T 1 R
21 R. A 0 R 1 Y 0 Y 0 T 0 T 0 R 0 T 1 Y 0 T 0 R
22 N. B 0 R 0 R 0 T 0 T 1 T 0 T 0 T 0 T 0 R 1 T
23 P. L 0 T 0 R 1 R 0 R 0 R 0 T 0 T 1 R 0 R 0 R
24 N. A 0 Y 0 T 0 Y 1 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 Y
25 G. J 0 T 0 T 0 R 1 R 0 T 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
kelas no No. soal 21 22 23 24 25 26 Total Benar
PG Inisial b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri
X MIPA 3
1 R. A 1 Y 0 T 1 T 0 T 1 R 0 R 11
2 T.W 1 R 1 T 0 T 0 R 0 T 0 T 10
3 S. S 0 Y 0 Y 0 Y 0 Y 1 Y 0 Y 10
4 P. K 0 T 0 T 0 T 0 R 1 R 0 T 9
5 S. B 0 R 0 R 0 R 0 Y 1 R 0 T 9
6 R. E 0 T 0 T 0 T 0 T 0 R 0 T 6
7 L. M 0 T 0 T 1 R 0 Y 0 T 0 T 8
8 R. S 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 7
9 T. A 1 Y 0 R 0 T 0 T 0 T 0 R 7
10 V. N 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 4
11 Y. K 0 Y 1 T 0 T 0 T 0 R 1 R 14
12 Y. K2 0 T 0 T 0 T 0 R 0 R 0 R 8
13 R.C.S 1 R 1 Y 0 R 0 T 0 T 0 T 12
14 P 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 0 R 9
15 N. A 0 T 0 T 0 T 0 R 0 T 0 R 15
16 S. T 0 R 0 T 0 T 0 T 0 T 1 T 12
17 M. A 0 R 0 R 0 R 0 Y 0 Y 0 R 12
18 Y. D 0 T 0 T 0 T 0 R 0 R 1 T 10
19 M. R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 R 0 T 10
20 T. E 0 T 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 10
21 R. A 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 7
22 N. B 0 R 1 T 0 T 0 R 0 R 0 T 10
23 P. L 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 9
24 N. A 1 Y 1 Y 0 T 0 Y 0 Y 0 T 11
25 G. J 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 1 R 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
kelas no No. soal 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Inisial b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri
X MIPA 4
26 E. S 0 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 0 Y 1 Y 0 Y 0 T
27 A. P 1 R 0 Y 1 Y 1 Y 0 T 1 T 0 T 0 R 1 R 0 Y
28 A. U.A 1 Y 0 R 1 Y 1 Y 1 Y 0 R 1 R 0 Y 1 Y 1 R
29 A.A.A 0 R 1 R 0 R 1 R 0 R 1 Y 0 R 0 R 1 Y 1 R
30 G.O 0 R 0 R 1 R 1 Y 1 Y 0 Y 0 T 1 R 1 Y 0 R
31 A.H 1 Y 1 R 0 T 1 Y 0 T 1 T 1 Y 1 Y 0 Y 1 Y
32 A.E 1 Y 1 Y 1 R 1 R 0 R 1 T 1 T 1 R 1 Y 1 Y
33 F.H.W 0 R 0 Y 1 Y 1 Y 0 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 0 Y
34 F 1 Y 1 Y 0 Y 1 R 0 T 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y
35 A.R.A 1 T 0 T 1 R 0 R 0 T 1 R 1 Y 0 R 1 Y 0 T
36 A.P.P 1 R 0 R 1 Y 1 Y 1 R 1 R 1 Y 1 Y 1 Y 0 R
37 Y.P.R 1 Y 1 R 0 R 1 R 1 Y 0 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y
38 J.L 0 Y 1 Y 0 R 1 Y 1 R 0 T 0 T 1 T 1 R 0 R
39 Y.N.H 1 Y 1 Y 0 R 1 Y 1 R 1 Y 1 Y 1 Y 1 R 1 Y
40 T.A 1 Y 1 R 0 T 0 Y 1 Y 1 T 1 R 1 Y 0 R 0 R
41 F2 1 R 1 R 1 R 1 Y 0 R 1 T 1 R 1 Y 0 R 0 R
42 V.C.T 1 R 0 R 0 T 1 R 1 R 1 R 1 Y 0 T 0 R 1 Y
43 E.K 1 Y 1 R 0 R 1 Y 1 T 1 R 1 Y 1 T 1 R 1 Y
44 G.C 1 Y 1 R 0 T 1 R 0 T 0 R 1 R 0 T 1 R 0 T
45 A.A 1 R 0 R 0 T 0 T 1 R 1 R 1 Y 1 R 1 Y 0 T
46 E.A.N 1 R 0 Y 0 R 1 Y 1 R 1 Y 1 Y 1 Y 0 Y 0 T
47 B.E.S 1 R 0 R 0 R 1 Y 0 R 1 Y 0 Y 1 R 0 Y 0 R
48 C.L 0 R 0 R 0 R 1 Y 1 R 1 R 1 R 0 T 1 R 0 T
49 E.D 1 R 1 Y 1 T 1 R 1 R 1 Y 1 Y 0 T 1 R 0 T
50 A 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 0 R
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
kelas no No. soal 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Inisial b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri
X MIPA
4
26 E. S 0 T 0 T 1 Y 0 T 1 Y 1 Y 1 Y 1 T 0 R 0 R
27 A. P 0 Y 0 T 0 T 1 Y 0 T 0 Y 1 Y 0 Y 0 Y 1 Y
28 A. U.A 0 R 0 R 1 R 1 Y 0 R 0 Y 0 R 0 Y 0 Y 0 Y
29 A.A.A 0 R 0 R 1 R 1 R 0 R 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R
30 G.O 1 R 0 R 0 R 1 Y 0 R 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R
31 A.H 1 Y 1 T 0 R 0 Y 0 T 1 T 0 T 0 T 0 R 0 R
32 A.E 1 Y 0 T 1 R 1 Y 1 R 0 T 1 Y 1 Y 1 R 0 R
33 F.H.W 1 Y 0 R 1 Y 1 Y 0 R 0 R 1 R 0 R 0 R 1 R
34 F 0 T 0 T 1 Y 1 Y 1 T 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R
35 A.R.A 1 R 1 T 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 0 T 0 T
36 A.P.P 1 R 0 R 1 R 1 Y 1 Y 1 R 1 R 1 Y 0 R 0 R
37 Y.P.R 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y 1 R 1 Y 1 Y 1 R 1 Y
38 J.L 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 R 0 T 0 R 0 T 0 R
39 Y.N.H 0 T 0 Y 0 Y 1 Y 0 R 0 R 0 R 1 Y 0 Y 1 R
40 T.A 1 Y 0 R 0 R 1 T 0 T 1 R 0 R 1 T 0 T 0 Y
41 F2 0 R 1 R 0 R 1 R 0 R 0 R 0 R 0 R 1 R 0 R
42 V.C.T 1 T 1 T 0 T 0 R 0 T 0 T 0 T 0 T 0 R 1 T
43 E.K 0 R 0 R 0 R 0 Y 0 Y 0 Y 0 R 1 R 0 Y 1 Y
44 G.C 1 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 Y 1 T 0 T 0 T 0 T
45 A.A 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 1 Y 0 T 0 T 0 T
46 E.A.N 1 Y 0 T 0 T 0 T 0 T 0 Y 0 Y 1 Y 0 T 0 R
47 B.E.S 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 0 R 0 R 0 T 0 R 1 R
48 C.L 0 T 1 T 0 T 0 T 1 R 1 T 0 T 0 T 0 Y 0 T
49 E.D 1 Y 1 T 0 T 0 R 1 T 0 T 0 T 0 T 0 R 1 T
50 A 1 Y 1 Y 1 Y 0 T 1 Y 0 T 1 Y 1 Y 1 Y 1 Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
kelas no No. soal 21 22 23 24 25 26
Total Benar PG Inisial b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s cri b/s Cri
X MIPA 4
26 E. S 0 T 1 Y 1 Y 0 Y 0 Y 0 T 13
27 A. P 0 Y 1 Y 0 Y 0 T 1 R 1 T 10
28 A. U.A 0 Y 0 Y 0 R 0 Y 0 Y 0 Y 9
29 A.A.A 1 R 1 Y 0 Y 1 R 0 R 1 Y 11
30 G.O 1 R 0 R 1 Y 0 R 1 Y 1 R 11
31 A.H 1 Y 0 R 1 T 0 R 0 R 1 Y 12
32 A.E 1 Y 1 Y 0 T 0 R 1 R 0 T 19
33 F.H.W 0 R 1 Y 0 Y 0 Y 0 Y 1 Y 12
34 F 1 Y 1 R 1 Y 0 R 0 R 0 T 14
35 A.R.A 1 R 0 T 0 R 0 R 0 T 1 Y 8
36 A.P.P 1 R 1 Y 1 Y 0 R 1 R 1 Y 19
37 Y.P.R 1 Y 1 Y 1 T 0 Y 0 Y 1 Y 21
38 J.L 0 Y 1 Y 0 R 0 Y 0 R 1 R 6
39 Y.N.H 1 Y 1 Y 0 Y 0 Y 1 R 0 R 15
40 T.A 0 T 0 T 0 R 0 Y 0 T 0 Y 10
41 F2 0 Y 0 R 0 R 0 R 0 R 0 T 10
42 V.C.T 0 T 1 T 1 R 0 T 1 T 0 T 12
43 E.K 0 Y 0 R 1 R 0 Y 0 R 0 T 12
44 G.C 0 T 0 T 0 T 0 R 0 T 1 Y 7
45 A.A 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 0 T 7
46 E.A.N 1 Y 0 R 0 T 0 R 0 Y 1 Y 9
47 B.E.S 0 Y 1 Y 0 R 0 R 0 R 1 Y 6
48 C.L 0 Y 1 Y 0 T 1 T 0 Y 1 Y 10
49 E.D 1 Y 1 Y 0 Y 1 Y 0 R 1 Y 15
50 A 1 Y 1 Y 0 T 1 Y 0 R 1 Y 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 7 Frekuensi Siswa Berdasarkan Kategori Pemahaman
Kategori NOMOR SOAL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Paham 24 27 12 26 12 23 14 13 21 8 8 5 5 9 6
Miskonsepsi 3 3 2 3 2 3 6 2 6 4 3 1 5 3 2
Kurang Paham 22 18 29 18 27 18 17 16 20 22 24 22 23 20 22
Menebak 1 2 7 3 9 6 13 19 3 16 15 22 17 18 20
Jumlah 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Kategori NOMOR SOAL
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Paham 2 7 11 2 7 11 15 4 2 2
Miskonsepsi 7 2 3 7 4 9 2 6 13 8
Kurang Paham 25 24 14 29 27 18 16 17 25 29
Menebak 16 17 22 12 12 12 17 23 10 11
Jumlah 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 8 Persentase Tiap Nomor Soal Berdasarkan Kategori Pemahaman
Kategori Persentase Tiap Nomor Soal
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Paham 48 54 24 52 24 46 28 26 42 16 16 10 10 18 12
Miskonsepsi 6 6 4 6 4 6 12 4 12 8 6 2 10 6 4
Kurang Paham
44 36 58 36 54 36 34 32 40 44 48 44 46 40 44
Menebak 2 4 14 6 18 12 26 38 6 32 30 44 34 36 40
Jumlah 100 100 100 100
100
100
100
100 100 100 100 100 100 100 100
Kategori Persentase Tiap Nomor Soal
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Paham 4 14 22 4 14 22 30 8 4 4
Miskonsepsi 14 4 6 14 8 18 4 12 26 16
Kurang Paham 50 48 28 58 54 36 32 34 50 58
Menebak 32 34 44 24 24 24 34 46 20 22
Jumlah 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 9 Frekuensi Untuk Soal Essai
Kategori Penilaian Jumlah Siswa
Tidak 23
Gambar 9
Gambar+Keterangan 7
Penyelesaian 11
Jumlah 50
Lampiran 10 Persentase Untuk Soal Essai
Kategori Penilaian Persentase (%)
Tidak 46
Gambar 18
Gambar+Keterangan 14
Penyelesaian 22
Jumlah 100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 11 Dokumentasi (Foto-foto)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI