ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP...

136
i LAPORAN AKHIR PENELITIAN DOSEN PEMULA ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN (STUDI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG TAHUN AJARAN 2017/2018) Tahun ke 1 dari rencana 1 tahun Kusworo, S.Pd., M.Pd. 0428128901 (Ketua) Ivan Putranto, S.Pd., M.Pd. 0421129002 (Anggota) Dibiayai Oleh: Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Kontrak Penelitian Nomor: 126/A5/SPKP/LPPM/UNPAM/III/2018 UNIVERSITAS PAMULANG TANGERANG SELATAN NOVEMBER, 2018

Transcript of ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP...

Page 1: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

i

LAPORAN AKHIR

PENELITIAN DOSEN PEMULA

ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP KEWIRAUSAHAAN

(STUDI PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG TAHUN AJARAN 2017/2018)

Tahun ke – 1 dari rencana 1 tahun

Kusworo, S.Pd., M.Pd. 0428128901 (Ketua)

Ivan Putranto, S.Pd., M.Pd. 0421129002 (Anggota)

Dibiayai Oleh:

Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat

Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi

Sesuai dengan Kontrak Penelitian

Nomor: 126/A5/SPKP/LPPM/UNPAM/III/2018

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

NOVEMBER, 2018

Page 2: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

ii

Page 3: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

iii

PRAKATA

Puji dan syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan laporan akhir Penelitian

Dosen Pemula dengan judul “Analisis Paradigma Mahasiswa Terhadap

Kewirausahaan (Studi Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas

Pamulang Tahun Ajaran 2017/2018)”, dengan tepat waktu.

Peneliti menyadari bahwa penyusunan Penelitian Dosen Pemula ini tidak lepas

dari bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini peneliti

menyampaikan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Kemenristek Dikti yang telah membiayai penelitian ini hingga selesai.

2. Dr. (H.C). Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya Group.

3. Dr. H. Dayat Hidayat, M.M selaku Rektor Universitas Pamulang.

4. Dr. Ali Maddinsyah, SE, M.M selaku ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian

Kepada Masyarakat Universitas Pamulang.

5. Dr. Ir. H. Boedi Hasmanto, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Pamulang.

6. Dr. E. Nurzaman AM, MM, M.Si. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Pamulang.

7. Dr. Zaenal Abidin, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen

Universitas Pamulang.

8. Saiful Anwar, S.Pd., S.E., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi

Universitas Pamulang.

Page 4: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

iv

9. Semua pihak yang telah memberikan dorongan semnagat dan membantu peneliti

sehingga penelitian ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa dalam melakukan penelitian ini masih

banyak terdapat kekurangan dan ketidaksempurnaan dalam penelitian ini. Untuk itu,

peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penulisan

laporan penelitian ini.

Tangerang Selatan, 15 November 2018

Ketua Tim Peneliti

Kusworo, S.Pd., M.Pd.

Page 5: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

v

Analisis Paradigma Mahasiswa Terhadap Kewirausahaan (Studi Pada Mahasiswa

Program Studi Manajemen Universitas Pamulang Tahun Ajaran 2017/2018)

Kusworo, S.Pd., M.Pd. NIDN 0428128901

Ivan Putranto, S.Pd., M.Pd. NIDN 0421129002

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis gambaran umum tentang mahasiswa Prodi

Manajemen dan mengalisis bagaimana paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di Program

studi Manajemen Universitas Pamulang. Penetapan informan sebagai sumber data yang

dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan

teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui

credibility, transferability, dependability, dan confirmatory. Analisis data kualitatif:

reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa program studi manajemen tahun

ajaran 2017/2018 yang merupakan wirausahawan yaitu reguler A sejumlah 19

mahasiswa, reguler B sejumlah 34 mahasiswa, dan reguler C sejumlah 55 mahasiswa.

Berbagai bidang usaha yang dijalankan mahasiswa antara lain dibidang jasa,

perdagangan, dan kuliner. Usia usaha mahasiswa dimulai dari 0 hingga 5 tahun. Sumber

modal usaha yang diperoleh mahasiswa berasal dari modal sendiri dan pinjaman.

Paradigma mahasiswa tentang kewirausahaan difokuskan pada karakteristik, inovasi

dalam wirausaha dan memiliki modal usaha. Paradigma mahasiswa mengenai

karakteristik wirausaha seperti pantang menyerah jika terjadi kegagalan, kepemimpinan

yang baik, berani mengambil resiko, bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi

dengan cepat atau responsif terhadap perubahan, berorientasi pada masa depan, jujur,

tekun, dan disiplin. Paradigma mahasiswa tentang inovasi yaitu peningkatan layanan

dan pembaharuan produk, antisipasi perubahan. Inovasi merupakan hal yang sangat

penting dalam sebuah usaha. Pembaharuan akan strategi, produk dan layanan akan

membantu seorang wirausaha dalam mempertahankan usaha yang dijalankan.

Paradigma mahasiswa terkait dengan modal yaitu berupa uang yang digunakan untuk

menjalankan aktivitas usaha. Modal merupakan sesuatu yang sangat penting untuk

memulai sebuah usaha. Selain modal berupa uang, hal yang tidak kalah penting adalah

modal berupa ide kreatif.

Kata Kunci: Paradigma, Kewirausahaan, Mahasiswa

Page 6: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

vi

DAFTAR ISI

JUDUL ........................................................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................... ii

PRAKATA ................................................................................................................. iii

ABSTRAK .................................................................................................................. v

DAFTAR ISI ............................................................................................................... vi

DAFTAR TABEL ....................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xi

BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Fokus penelitian .......................................................................................... 8

1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................ 8

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 9

2.1 Paradigma .................................................................................................... 9

2.1.1 Definisi Paradigma ............................................................................ 9

2.1.2 Jenis-Jenis Paradigma Ilmu Sosial .................................................... 11

2.1.3 Paradigma Mahasiswa ....................................................................... 12

2.2 Kewirausahaan ............................................................................................. 14

2.2.1 Definisi Kewirausahaan ..................................................................... 14

2.2.2 Karakteristik Kewirausahaan ............................................................. 16

2.2.3 Kreativitas Wirausaha ........................................................................ 23

Page 7: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

vii

2.2.4 Keterampilan Wirausaha ................................................................... 27

2.2.5 Modal Wirausaha ............................................................................... 29

2.2.6 Lama Usaha ....................................................................................... 32

2.3 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 35

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ............................................. 39

3.1 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 39

3.2 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 39

BAB IV. METODE PENELITIAN ........................................................................... 41

4.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 41

4.2 Prosedur Penelitian Kualitatif ..................................................................... 41

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................... 42

4.4 Instrumen Penelitian ................................................................................... 43

4.5 Sumber Data Penelitian ................................................................................ 44

4.6 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 46

4.7 Keabsahan Data ........................................................................................... 47

4.8 Teknik Analisis Data .................................................................................... 50

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ............................................ 53

5.1 Gambaran Umum Universitas Pamulang ..................................................... 53

5.2 Gambaran Umum Responden ..................................................................... 56

5.3 Paradigma Mahasiswa Terhadap Kewirausahaan ....................................... 61

5.3.1 Karakteristik kewirausahaan............................................................... 62

5.3.2 Inovasi wirausaha .............................................................................. 67

5.3.3 Modal wirausaha ................................................................................ 71

5.4 Pembahasan Penelitian ................................................................................ 75

Page 8: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

viii

5.4.1 Paradigma mahasiswa tentang karakteristik kewirausahaan .............. 75

5.4.2 Paradigma mahasiswa tentang inovasi dalam wirausaha ................... 77

5.4.3 Paradigma mahasiswa tentang modal dalam berwirausaha ............... 78

BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ................................................... 80

6.1 Rencana Tahapan Penelitian ........................................................................ 80

6.2 Rincian Kegiatan Penelitian ......................................................................... 81

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 82

7.1 Kesimpulan ................................................................................................. 82

7.2 Saran ............................................................................................................ 83

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 85

LAMPIRAN ................................................................................................................ 88

Page 9: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya di Dunia ............................... 2

1.2 Jumlah Pelaku UKM Kota Tangerang Selatan ..................................................... 6

2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................................. 35

5.1 Data Jumlah Mahasiswa Universitas Pamulang Tahun Ajaran 2017/2018 ........... 56

5.2 Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pamulang

Tahun Ajaran 2017/2018 ...................................................................................... 57

5.3 Jumlah Mahasiswa Program Studi Universitas Pamulang yang Memiliki

Wirausaha ............................................................................................................. 58

5.4 Bidang-Bidang Usaha yang Dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi

Manajemen 2017/2018 .......................................................................................... 59

5.5 Sumber Permodalan Awal Wirausaha Mahasiswa Program Studi Manajemen

Tahun Ajaran 2017/2018 ....................................................................................... 60

5.6 Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pamulang yang

Memiliki Usaha Lebih dari 3 Tahun ..................................................................... 61

6.1 Rincian Kegiatan Penelitian .................................................................................. 81

Page 10: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Tahapan Model Manajemen Bisnis dan Kewirausahaan ....................................... 34

3.1 Proses Penelitian Kualitatif ................................................................................... 42

Page 11: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Surat Izin Penelitian di Program Studi Manajemen ................................................. 89

2. Surat Izin Pengambilan data di IT Center Universitas Pamulang .......................... 90

3. Surat Izin ke Badan Pusat Statistik Tangerang Selatan .......................................... 91

4. Surat Izin ke Dinas Koperasi Tangerang Selatan ................................................... 92

5. Pedoman Wawancara .............................................................................................. 93

6. Hasil Olah Data Wawancara ................................................................................... 94

7. Data Informan Wawancara ..................................................................................... 98

8. Kuisioner Pemetaan Wirausaha Mahasiswa ........................................................... 99

Page 12: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan arus globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang

menghapus batas geografi, sosial, ekonomi dan budaya. Globalisasi

menghubungkan bangsa-bangsa di dunia menuju ke sebuah tatanan kehidupan baru.

Hal ini tentu memengaruhi berbagai bidang kehidupan bangsa dan negara. Pesatnya

arus globalisasi yang masuk ke berbagai bidang kehidupan negara merupakan hal

yang sulit untuk dihindari di zaman yang modern ini. Perkembangan globalisasi

akan memengaruhi dan berdampak diberbagai bidang kehidupan baik positif

maupun negatif. Pengaruh globalisasi ini tidak hanya berdampak pada bidang

ekonomi, industri, namun dampak perubahan juga terlihat jelas dalam bidang

pendidikan.

Indonesia merupakan salah satu negara yang terpengaruh perkembangan arus

globalisasi. Oleh karena itu, Indonesia harus siap mempersiapkan diri menghadapi

era globalisasi seperti yang terjadi sekarang ini agar tidak semakin tertinggal. Salah

satu hal yang harus dipersiapkan bangsa Indonesia untuk menghadapi globalisasi

yaitu berupaya meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Sumber daya

manusia memiliki peran yang penting pada era globalisasi. Tinggi atau rendanya

kualitas SDM yang ada salah satunya dapat dilihat berdasarkan Indeks

Pembangunan Manusia/ IPM (Human Development Indeks).

Page 13: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

2

Sebagaimana hasil laporan United Nations Development Program (UNDP)

terkait dengan Indeks Pembangunan Manusia/ IPM disebutkan bahwa bagian yang

penting dari kehidupan dapat dilihat dari rentang usia yang panjang dan kehidupan

yang sehat. Selain itu, tingkat pendidikan yang baik, dan standar hidup yang layak.

UNDP telah menetapkan empat unsur utama dalam pembangunan manusia, yaitu

produkstivitas, pemerataan, keberlanjutan, dan pemberdayaan. Berikut ini

dijabarkan data tentang indeks Pembangunan Manusia/ IPM dari berbagai negara

yang ada di dunia.

Tabel 1.1

Indeks Pembangunan Manusia dan Komponennya di Dunia

Ranking Nations

Human

Development

Index (HDI)

Life

expectancy

at birth

Expected

years of

schooling

Mean

years of

schooling

Gross

National

Income

(GNI) Per

Capita

Category

1 Norway 0.949 81.7 17.7 12.7 67,614 Very High

HDI

5 Singapore 0.925 83.2 15.4 11.6 78,162 Very High

HDI

30 Brunei

Darussalam 0.865 79.0 14.9 9.0 72,843

Very High

HDI

59 Malaysia 0.789 74.9 13.1 10.1 24,620 High HDI

87 Thailand 0.740 74.6 13.6 7.9 14,519 High HDI

113 Indonesia 0.689 69.1 12.9 7.9 10,053 Medium

HDI

115 Vietnam 0.683 75.9 12.6 8.0 5,335 Medium

HDI

116 Philippines 0.682 68.3 11.7 9.3 8,395 Medium

HDI

133 Timor

Leste 0.605 68.5 12.5 4.4 5,371

Medium

HDI

138 Laos 0.586 66.6 10.8 5.2 5,049 Medium

HDI

143 Cambodia 0.563 68.8 10.9 4.7 3,095 Medium

HDI

145 Myanmar 0.556 66.1 9.1 4.7 4,943 Medium

HDI

187 Niger 0.353 61.9 5.4 1.7 889 Low HDI

Sumber: Human Development Report Tahun 2015

Berdasarkan data Tabel 1.1, dapat dilihat bahwa negara Indonesia terdapat

pada peringkat 113 dari total 188 negara yang ada di dunia. Di lingkup yang lebih

Page 14: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

3

kecil yaitu Asia Tenggara, Indonesia bahkan tertinggal jauh dari Singapura

(peringkat 5 dunia), Brunei Darusalam (peringkat 30 dunia), Malaysia (peringkat 59

dunia), dan Thailand (peringkat 87 dunia). Indonesia masih termasuk kedalam

kategori medium HDI. Hal ini tentunya menjadi permasalahan yang perlu segera

diatasi untuk menghadapi persaingan bebas.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, bidang pendidikan memiliki peran

penting dalam upaya meningkatkan indeks pembangunan manusia. Dalam hal ini

pemerintah harus segera bertindak untuk membangun sistem pendidikan yang

berkualitas dan berorientasi pengembangan manusia. Pendidikan Nasional

berfungsi untuk mengembangkan pengetahuan, kemampuan, dan membentuk

kepribadian untuk menjadi bangsa yang bermartabat. Pendidikan nasional juga

memiliki fungsi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, untuk mengambangkan

potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, memiliki keilmuan dan kemandirian. Hal tersebut

dijelaskan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional.

Tuntutan jenjang pendidikan dan peningkatan kualitas SDM sudah tidak bisa

dihindari lagi, karena perkembangan zaman dan teknologilah yang membuat semua

itu terjadi. Selain berdampak pada pendidikan itu sendiri, hal ini tentu juga akan

berdampak pada berbagai sektor, salah satunya adalah sektor ekonomi.

Perkembangan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah

SDM. Perkembangan ekonomi harus didukung oleh semua pihak agar kondisi

perekonomian yang sudah berkembang bisa menjadi lebih baik lagi.

Page 15: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

4

Seiring dengan hal tersebut, perkembangan dunia kerja juga mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini memiliki konsekuensi pada

ketatnya persaingan pada dunia usaha dan industri, dengan kata lain sangat

kompetitif. Sementara pencari pekerjaan dari tahun ke tahun semakin banyak,

ditengarahinya dengan semakin banyaknya lulusan. Selain itu juga tingkat

kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggi (mahasiswa) dengan

harapan akan mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Akan tetapi, kesempatan

kerja (lapangan kerja) yang dibutuhkan tidak sebanding dengan pencari kerja. Hal

ini akan berdampak pada tingkat pengangguran (jobless)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten

menunjukkan bahwa tingkat pengangguran terbuka Kota Tangerang Selatan

mengalami kenaikan 4,56 % di tahun 2013 dan 6,29 % di tahun 2014. Hal ini juga

merupakan dampak dari lajunya tingkat pertumbuhan penduduk setempat, yang

menunjukkan data 365.838 rumah tangga di tahun 2013 dan mengalami kenaikan

mencapai 391.141 rumah tangga di tahun 2015. Hal ini sudah cukup menjadi dasar

bagi pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk memberikan perhatian lebih,

khususnya bagi masyarakat agar menjadikan wirausaha sebagai alternatif pilihan

sumber penghasilan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, sudah menjadi tanggung kita semua agar

tingkat pengangguran tidak semakin bertambah. Untuk itu perlu alternatif lain

dengan menumbuhkan jiwa berwirausahaan pada mahasiswa dengan harapan dapat

membuka lapangan pekerjaan dan menjadi solusi mengatasi tingginya tingkat

pengangguran. Oleh karena itu mahasiswa perlu mendapat perhatian khusus agar

mereka mempunyai jiwa wirausaha..

Page 16: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

5

Pemerintah Kota Tangerang Selatan perlu mengambil tindakan agar tingkat

pengangguran tidak terus meningkat dan meminimalisir kesenjangan ekonomi di

masyarakat. Program menumbuhkan jiwa wirausaha ini tidak akan maksimal tanpa

dukungan dari semua pihak, termasuk pola pikir orang tua yang harus mendukung

sepenuhnya atas daya kreativitas anak yang sudah mempunyai bakat untuk

berwirausaha. Pemerintah juga harus memberikan dukungan dalam bentuk

memberikan pendidikan pelatihan untuk meningkatkan kualitas SDM. Melihat

antusiasnya masyarakat akan pentingnya pendidikan tinggi perlu bagi pemerintah

atau perguruan tinggi memfasilitasi agar jiwa kewirausahaan mulai ditumbuhkan

dikalangan perguruan tinggi.

Kewirausahaan mempunyai dampak yang sangat penting terhadap

perekonomian suatu negara. Perkembangan ekonomi suatu negara bisa dilihat dari

berbagai indikator, misalnya pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita akan

semakin naik apabila perusahaan membutuhkan banyak tenaga kerja untuk

menhasilkan produk atau jasa yang dihasilkan. Hal ini tentu akan berdampak pada

permintaan tenaga kerja untuk bekerja. Semakin banyak pelaku usaha maka akan

memperbessar kemungkinan perbaikan dalam bidang perekonomian. Disinilah

peran usaha-usaha kecil maupun menengah memegang peran yang sangat penting

dalam perekonomian suatu bangsa dan negara. Semakin banyak usaha-usaha kecil

menengah dalam suatu negara semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi, begitu

juga sebaliknya. Sehubungan dengan hal tersebut usaha kecil menengah yang ada di

Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat berdasarkan data Dinas

Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tangerang Selatan.

Page 17: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

6

Tabel 1.2 Jumlah Pelaku UKM Kota Tangerang Selatan

No Klasterisasi Jumlah

1 UMKM Mikro 15.102

2 UMKM Kecil 6.728

3 UMKM Menengah 4.170

Jumlah 26.000

Sumber: Dinas Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan Tahun 2017

Berdasarkan tabel 1.2 di atas dapat diketahui bahwa pelaku UMKM sampai

pada tahun 2017 untuk kategori Mikro berjumlah 15.102. Pelaku UMKM kategori

Kecil berjumlah 6.728, sedangkan pelaku UMKM kategori Menengah berjumlah

4170. Pelaku UMKM seperti inilah yang perlu dikembangkan dari segi kualitas dan

kuantitasnya, karena perannya sangat penting terhadap perekonomian pelu UMKM

khususnya dan perekonomian Indonesia umumnya. Apabila hal tersbut

dikesampingkan dan hanya mengandalkan sektor industri yang skalanya besar,

tentu saja akan semakin sulit.

Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, hal yang perlu mendapat perhatian

adalah merubah pola pikir mahasiswa dari mencari pekerja menjadi pembuka

lapangan kerja. Hal ini tentu tidak mudah dilakukan karena budaya yang terbentuk

atau pola pikir yang sudah tertanam bahwasanya mencari kerja lebih mudah dan

aman dari sisi finansial. Kurangnya kesadaran bahwa persaingannya semakit ketat,

sehingga untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai sulit dilakukan. Rasa aman

sebagai karyawanpun tidak menjadi jamiman seseorang akan terus dipekerjakan

oleh perusahaan/instansi.

Universitas Pamulang (UNPAM) merupakan salah satu perguruan tinggi

terbesar di lingkungan Kota Tangerang Selatan. Visi dari UNPAM Pada tahun

2024 menjadi universitas yang berada pada peringkat 40 besar tertinggi nasional

Page 18: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

7

yang dilandasi oleh nilai-nilai humanis dan religius. Berbagai upaya dilakukan oleh

UNPAM untuk mencapai visi tersebut diantaranya menyelenggarakan pendidikan

akademik, vokasi, dan profesi bagi kelompok masyarakat kurang mampu secara

ekonomi dan sosial, serta menyelenggarakan pengembangan sumberdaya manusia

yang kompeten sesuai dengan perubahan zaman.

Secara khusus Universitas Pamulang bertujuan mewujudkan sarana

pendidikan murah dan terjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa melupakan

kualitas dari pendidikan itu sendiri. Oleh karenanya UNPAM mengangkat tenaga

pengajar dan staf administrasi yang kompeten dibidangnya. Seiring dengan

terdidiknya seluruh lapisan masyarakat Indonesia maka secara otomatis akan

meningkatkan kualitas SDM dan daya jual dan harga diri masyarakat Indonesia

Saat ini UNPAM memiliki kurang lebih 84.000 mahasiswa yang tersebar

dalam berbagai program studi. Pada penelitian ini lebih difokuskan pada prodi

manajemen yang masih relevan dengan bidang kewirausahaan. Jumlah mahasiswa

Prodi Manajemen tidak kurang dari 14.501 mahasiswa merupakan potensi yang

besar untuk mengembangkan dan menumbuhkan minat wirausaha perguruan

tinggi. Melihat fenomena yang ada bahwasanya mahasiswa lebih tertarik untuk

menjadi pegawai dibanding menjadi wirausaha, maka peneliti tertarik untuk

menganalisa paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud menganalisa

paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan dan berharap mampu menyajikan

data akan minat mahasiswa untuk berwirausaha, melalui penelitian “Analisis

Paradigma Mahasiswa Terhadap Kewirausahaan (Studi Pada Mahasiswa Prodi

Manajemen Universitas Pamulang Tahun Ajaran 2017/2018)”

Page 19: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

8

1.2 Fokus penelitian

Permasalahan dalam penelitian kualitatif bertumpu pada suatu fokus. Fokus

ini lebih mengarah pada pembahuruan informasi yang diperoleh dari lokasi

penelitian. Penentuan fokus penelitian ini adalah analisis paradigma mahasiswa

terhadap kewirausahaan. Oleh sebab itu, fokus penelitian dalam penelitian ini

adalah:

1. Mendeskripsikan mahasiswa program studi Manajemen Tahun Ajaran

2017/2018.

2. Mendeskripsikan paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan.

3. Paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan dari segi karakteristik, inovasi

berwirausaha, dan modalitas dalam wirausaha.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana gambaran umum mahasiswa Prodi Manajemen?

2. Bagaimana paradigma (cara pandang) mahasiswa terhadap kewirausahaan?

Page 20: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pradigma

2.1.1 Definisi Paradigma

Definisi paradigma sangatlah beragam dan tergantung pada konteks

kalimat serta sudut pandang penggunanya. Menurut Capra (1991) dalam

bukunya yang berjudul Tao of Physics, “paradigma adalah asumsi dasar yang

membutuhkan bukti pendukung untuk asumsi-asumsi yang ditegakkannya,

dalam menggambarkan dan mewarnai interpretasinya terhadap realita sejarah

sains. Dalam dunia akademis istilah paradigm atau paradigma dipopulerkan

oleh Thomas Samuel Khun (1922-1996), seorang filsuf Amerika yang

pemikirannya berpengaruh besar bagi perkembangan ilmu pengetahuan

kontemporer. Gagasan paradigma dikemukakan di dalam buku The Structure

of Scientific Revolution, dimana pada buku tersebut Kuhn (1962) menyatakan

bahwa “paradigma merupakan gabungan hasil kajian yang terdiri dari

seperangkat konsep, nilai, teknik, dll yang digunakan secara bersama dalam

suatu komunitas untuk menentukan keabsahan suatu masalah beserta

solusinya”.

Secara umum, pada buku kedua Kuhn yang berjudul The Essentuial

Tension: Selected Studies in Scientific Tradition and Change (1970) Kuhn

mengartikan “paradigma dengan beberapa contoh praktik ilmiah aktual yang

diterima, seperti hukum, teori, aplikasi, dan instrumen yang diterima bersama

Page 21: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

10

sehingga merupakan model yang dijadikan sebagai sumber dan tradisi yang

mantap dalam riset-riset ilmiah khusus” (Kuhn 1970). Paradigma dapat

berarti „pola‟, „model‟, atau „skema konseptual‟ dalam memahami aspek-

aspek tertentu tentang realitas (ontologi).

Paradigma dapat pula diartikan sebagai seperangkat keyakinan atau

kepercayaan yang mendasari seseorang dalam melakukan segala tindakan.

Selanjutnya Ritzer (1981) berpendapat bahwa paradigma adalah,

“…A fundamental image of the subject matter within a science. It

serves to define what should be studied, what question should be asked,

how the should be asked and what rule should be followed in

interpreting the answer obtained. The paradigm is the broadest unit

consensus within a science and serve to differentiate on scientific

community (or subcommunity) from another. It subsumes, defines and

interrelates the exemplars theories and method and instruments that

exist within it.”

Menurut argumentasi Ritzer (1981) tersebut, paradigma merupakan

pandangan mendasar dari para ilmuwan ataupun peneliti mengenai apa yang

seharusnya menjadi kajian dalam ilmu pengetahuan, apa yang menjadi

pertanyaan dan bagaimana cara menjawabnya. Paradigma juga dikatakan

sebagai konsensus dari para ilmuwan yang dapat melahirkan suatu komunitas

atau subkomunitas yang berbeda dengan yang lain. Paradigma yang berbeda

tersebut terjadi karena adanya perbedaan dalam teori yang digunakan,

metode, dan instrument yang ada untuk mencapai suatu kebenaran.

Ahimsa (2009) mendefinisikan “paradigma sebagai seperangkat

konsep yang berhubungan satu sama lain secara logis membentuk sebuah

kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memahami, menafsirkan dan

menjelaskan kenyataan dan/ atau masalah yang dihadapi.”

Page 22: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

11

Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat dikatakan bahwa

paradigma merupakan cara pandang seseorang mengenai suatu pokok

permasalahan yang bersifat fundamental untuk memahami suatu ilmu

maupun menuntun seseorang untuk melakukan tindakan dalam kehidupan

sehari-hari.

2.1.2 Jenis-jenis Paradigma Ilmu Sosial

Dalam ilmu sosial atau sosiologi, Ritzer (1989) menyebutkan terdapat

tiga paradigma besar yaitu, “paradigma fakta sosial, definisi sosial, dan

paradigma perilaku sosial.”

2.1.2.1 Paradigma Fakta Sosial

Fakta sosial adalah sesuatu yang berada di luar individu dan

bersifat memaksa terhadapnya. Fakta sosial dibedakan atas dua hal

yakni kesatuan yang bersifat material (material entity) yaitu barang

atau sesuatu yang nyata ada, sedangkan kesatuan yang bersifat non-

material (non-material entity) yakni barang atau sesuatu yang

dianggap ada. Menurut Ritzer (2004) dalam melakukan penelitian,

para penganut paradigma fakta sosial cenderung memakai metode

interview atau questionnaire.

2.1.2.2 Paradigma Definisi Sosial

Paradigma definisi sosial memahami manusia sebagai orang

yang aktif menciptakan kehidupan sosialnya sendiri. Penganut

paradigma definisi sosial mengarahkan perhatian kepada bagaimana

caranya manusia mengartikan kehidupan sosialnya atau bagaimana

caranya mereka membentuk kehidupan sosial yang nyata. Terdapat

Page 23: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

12

tiga teori utama dalam paradigma definisi sosial, yaitu teori aksi

sosial, teori interaksionisme simbolik dan teori fenomenologi. Secara

umum metode yang digunakan dalam paradigma definisi sosial adalah

observasi. Peneliti dapat mempelajari proses berpikir pelaku atau

respondennya hanya dengan mengamati proses interaksi secara

selintas.

2.1.2.3 Paradigma Perilaku Sosial

Paradigma perilaku sosial memusatkan perhatian kepada

tingkahlaku individu yang berlangsung dalam lingkungan yang

menimbulkan akibat atau perubahan terhadap tingkahlaku selanjutnya.

Penganut paradigma ini menganggap kebebasan berpikir sebagai suatu

konsep yang bersifat metafisik. Metode yang sering diterapkan oleh

paradigma ini adalah eksperimen baik di laboratorium maupun

lapangan. Pada tahap akhir peneliti tetap harus membuat kesimpulan

dari pengamatan tingkahlaku yang sedang diamatinya.

2.1.3 Paradigma Mahasiswa

Paradigma merupakan seperangkat keyakinan atau kepercayaan yang

mendasari seseorang dalam melakukan segala tindakan. Paradigma juga dapat

berarti seperangkat asumsi, konsep, nilai, dan praktik yang diterapkan dalam

memandang realitas dalam sebuah komunitas yang sama, khususnya dalam

disiplin intelektual.

Mahasiswa merupakan agen perubahan, yakni kaum intelektual yang

memiliki wawasan luas. Mahasiswa adalah seseorang yang sedang dalam

proses menimba ilmu ataupun belajar dan terdaftar sedang menjalani

Page 24: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

13

pendidikan pada salah satu bentuk perguruan tinggi, yang terdiri dari

akademik, politeknik, sekolah tinggi, institute dan universitas (Hartaji, 2012).

Menurut Siswoyo (2007) “mahasiswa dapat didefinisikan sebagai

individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri

maupun swasta atau lembaga lain yang setingkat dengan perguruan tinggi.”

Seorang mahasiswa dikategorikan pada tahap perkembangan yang usianya 18

sampai 25 tahun. Tahap ini dapat digolongkan pada masa remaja akhir

sampai masa dewasa awal dan dilihat dari segi perkemabangan, tugas

perkembangan pada usia mahasiswa ini adalah pemantapan pendirian hidup

(Yusuf, 2012).

Berdasarkan uraian di atas dapat dikatakan bahwa mahasiswa adalah

seorang peserta didik berusia 18 sampai 25 tahun yang terdaftar dan

menjalani pendidikannya di perguruan tinggi baik dari akademik, politeknik,

sekolah tinggi, institut dan universitas.

Mahasiswa merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan

bangsa. Mahasiswa merupakan unit bagian dari masyarakat yang harus

memberikan kebermanfaatan untuk masyarakat melalui berbagai karyanya.

Untuk menghasilkan karya yang bermanfaat perlu adanya paradigma (cara

pandang) yang tepat sebagai landasan. Paradigma merupakan cara pandang

seseorang mengenai suatu pokok permasalahan yang bersifat fundamental

untuk memahami suatu ilmu maupun keyakinan dasar yang menuntun

seseorang untuk bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat

dikatakan bahwa paradigma mahasiswa merupakan pandangan mendasar

dalam memahami suatu ilmu maupun landasan dasar yang menuntun

Page 25: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

14

mahasiswa dalam melakukan segala tindakan. Sikap, perilaku, dan

pengetahuan mereka tentang kewirausahaan akan membentuk kecenderungan

mereka untuk membuka usaha-usaha baru di masa mendatang (Indarti, 2008).

2.2 Kewirausahaan

2.2.1 Definisi Kewirausahaan

Wirausaha merupakan penggabungan dari kata “wira” yaitu berani,

perkasa, dan kata “usaha” yaitu melakukan suatu kegiatan untuk tujuan

tertentu. “Wirausaha diartikan sebagai orang yang gagah berani atau perkasa

dalam berusaha” (Riyanti, 2003). Kewirausahaan adalah proses untuk

mendapatkan kesempatan bisnis yang mengandung resiko (Sunardi dan

Primastiwi, 2015). Seorang wirausaha harus berani mengambil resiko

tentunya dengan berbagai pertimbangan dan perhitungan dari berbagai segi

kesempatan.

Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut manusia untuk

lebih kreatif dalam bertahan hidup. Berbagai cara dilakukan agar mampu

memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Salah satunya dengan berwirausaha

baik dalam bentuk produk barang maupun jasa. Berwirausaha pada umumnya

melakukan susuatu yang bernilai untuk mendapatkan uang. Hal ini sesuai

dengan pendapat Lubis (2011) yang menyatakan bahwa wirausahawan juga

mampu memberikan nilai tambah melalui waktu, melalui usaha yang

dikeluarkan, melalui uang atau modal untuk memulai usaha, memanfaatkan

keterampilan, bersedia menanggung risiko jika pasar ternyata penuh dengan

persaingan, dan menyadari imbalan yang akan diperoleh dari usaha yang

dilakukan.

Page 26: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

15

Menurut Alma (2010) mengatakan bahwa “wirausaha adalah orang

yang melihat adanya peluang kemudian menciptakan sebuah organisasi untuk

memanfaatkan peluang tersebut.” Peluang dapat diperoleh seseoarang dari

lingkungannya. Selanjutnya menurut Hadiyati (2011) menyatakan bahwa

wirausaha merupakan pengambilan resiko untuk menjalankan sendiri dengan

memanfaatkan peluang-peluang untuk menciptakan usaha baru atau dengan

pendekatan yang inovatif sehingga usaha yang dikelola berkembang menjadi

besar dan mandiri tidak bergantung kepada pemerintah atau pihak-pihak lain

dalam menghadapi segala tantangan. Hal ini juga dikemukakan oleh Saiman

(2015) yang menyatakan bahwa “wirausaha atau wiraswasta adalah orang-

orang yang memiliki sifat kewirausahaan atau kewiraswastaan dan umumnya

memiliki keberanian dalam mengambil resiko terutama dalam menangani

usaha atau perusahaannya dengan berpijak pada kemampuan dan atau

kemauaan sendiri.”

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah suatu sikap, jiwa dan

kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang memiliki inovasi dan bernilai

untuk memenuhi kebutuhannya dan orang lain. Hal ini sesuai dengan

pendapat Kristanto (2009) mengungkapkan bahwa “kewirausahaan adalah

ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang

dalam menghadapi tantangan hidup (usaha).” Selanjutnya menurut Kasmir

(2006), menyatakan bahwa “kewirausahaan adalah suatu kemampuan

menciptakan kegiatan usaha.” Kemampuan ini dilakukan untuk menciptakan

dan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi dari yang sudah ada

sebelumnya. Kemampuan berpikir yang kreatif dan inovatif dalam

Page 27: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

16

menciptakan sesuatu yang bernilai perlu dimiliki oleh seoarang wirausaha.

“Kemampuan berwirausaha yang kreatif dan inovatif dapat dijadikan dasar,

kiat, dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses” (Suryana,

2006). Senada dengan pendapat Dharmawati (2016) yang mengungkapkan

bahwa “kewirausahaan sebagai suatu kemampuan kreatif dan inovatif (create

new and different) yang dijadikan kiat, dasar, sumber daya, proses dan

perjuangan untuk menciptakan nilai tambah barang dan jasa yang dilakukan

dengan keberanian untuk menghadapi resiko.”

“Entrepreneurship are not only born but also made”, artinya

“kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman

lapangan, tetapi juga dapat dipelajari dan diajarkan. Seseorang yang memiliki

bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan”

(Dewi, 2016). Pendidikan wirausaha merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh seseoarang untuk mendapatkan pengetahuan dan wawasan

tentang wirausaha. Pendidikan ini dapat dilakukan dalam kegiatan formal

maupun informal. Kegiatan atau pendidikan formal yaitu dimulai dari sekolah

dasar sampai ke pendidikan tinggi. Selanjutnya pendidikan informal dapat

dilakukan melalui lembaga-lembaga pelatihan yang mengambangkan

pengetahuan dan keterampilan dalam pendidikan berwirausaha.

2.2.2 Karakteristik Kewirausahaan

Terdapat beberapa karakteristik yang dikemukakan oleh ahli atau

penulis yang memiliki kesamaan karakteristik dari para wirausahawan. “Para

wirausahawan biasanya dikaitkan dengan beberapa karakteristik utama yang

melekat padanya” (Lubis, 2011) diantaranya memiliki sifat inisiatif,

Page 28: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

17

mempunyai kemampuan mengonsolidasikan berbagai sumber, memiliki

keterampilan manajemen, menginginkan kebebasan mengatur diri sendiri, dan

mempunyai keberanian menanggung resiko dalam menjalankan usahanya.

Menurut John Kao dalam Lubis (2011), juga menyatakan bahwa ada

beberapa karakteristik entrepreneur, yaitu:

a. “Bertanggung jawab penuh, berhati yang teguh, dan memiliki

daya tahan yang tinggi;

b. Memiliki dorongan yang kuat untuk berhasil maupun untuk

tumbuh;

c. Berorientasi pada peluang dan memiliki sasaran yang jelas;

d. Berinisiatif dan bersedia memikul tanggungjawab secara

pribadi;

e. Memiliki ketekunan dalam memecahkan masalah;

f. Realistis dan mampu menghargai humor;

g. Mencoba memperoleh umpan balik dan memanfaatkannya;

h. Menginginkan kebebasan mengatur diri sendiri (internal locus

of control);

i. Bersedia menanggung resiko yang terhitung;

j. Tidak mengindahkan status dan tidak tertarik pada kekuasaan;

k. Memiliki integritas dan merupakan seseorang yang bisa

dipercaya.”

“Wirausahawan yang unggul yang mampu menciptakan kreativitas

dan inovasi sebagai dasar untuk hidup, tumbuh dan berkembang umumnya

memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang merupakan proses jangka panjang

berdasarkan pengalaman dan pendidikan” (Kristanto, 2009). Karakteristik

Entrepreneur Abad 21 terdapat sepuluh karakteristik yang paling sering

muncul (Lubis, 2011) diantaranya, “mampu mengenali dan memanfaatkan

peluang, memiliki aneka ragam kemampuan, kreatif, memiliki impian masa

depan, berpikiran bebas, pekerja keras, optimis, inovator, berani mengambil

resiko, dan memiliki jiwa kepemimpinan.”

Seorang wirausaha sebelum memulai bisnis harus memiliki beberapa

kemampuan dalam menjalankan usaha seperti kemampuan dalam

Page 29: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

18

merencanakan arah dan tujuan jalannya usaha. Target dalam menjalankan

suatau usaha digunakan sebagai acuan arah dalam melaksanakan kegiatan

usaha. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Gedik dkk (2015) bahwa

sebelum memulai usaha, seorang wirausahan harus memiliki beberapa

karakteristik di antaranya;

a. “An entrepreneur should have ability to plan that develop

business plans to reach goals in variety of areas, including

finance, sales, production, marketing and personnel.

b. An entrepreneur should have good communication skills that

discuss, explain, sell and market their goods or services.

c. An entrepreneur should have good marketing skills which result

in people wanting to buy goods or services.

d. An entrepreneur should have interpersonal skills that ability to

establish and maintain positive relationships with customers and

employees, clients, financial lenders, investors, lawyers and

accountants.

e. An entrepreneur should have basic management skills that hire

others to deal with the tasks of the business.

f. An entrepreneur should have leadership skills that develop a

vision for company and to inspire employees to pursue it is

imperative for success.

g. An entrepreneur should have taking lessons from other‟s

failures to become successful. Before starting a business,

entrepreneurs should research businesses and other

entrepreneurs‟ mistakes.

h. An entrepreneur should make sure the enterprise or business is

what he/she wants. According to Elizabeth Amini „If this is

something you really want, then think long-term, and be

persistent. The vast majority of great entrepreneurs failed

multiple times before they finally found the business idea that

took and brought them success.

i. An entrepreneur should always solve problems easily. Ajay Bam

claims that „They should not start with a solution looking for a

problem.‟

j. An entrepreneur should be passionate to start new business. MJ

Gottlieb indicates that ‟The passion is what will get you through

the stumbling blocks and prevent you from quitting in the middle

of the race.‟

k. An entrepreneur should get advice from who have done their

enterprise well. Entrepreneurs will be business owners to find

mentors who are successful, to read books, network with people

who is successful entrepreneur.”

Page 30: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

19

Karakteristik menurut Gedik dkk (2015) bahwa seorang wirausaha

memiliki beberapa karakteristik berupa kemampuan dalam membuat

perencanaan, kemampuan berkomunikasi, keterampilan-keterampilan dalam

mengelola usaha, serta mampu belajar dari kesalahan orang lain. Alma (2010)

meyatakan bahwa terdapat beberapa sifat yang perlu dimiliki oleh seorang

wirausaha di antaranya;

a. Percaya diri

Seorang wirausaha perlu memiliki kepribadian yang kuat dalam

meningkatkan kepercayaan diri. Hal ini penting dimiliki oleh seorang

wirausaha agar dalam dirinya tidak mudah untuk terpengaruh oleh

pendapat atau saran orang lain yang belum tentu akan memudahkan

usahanya. Kepribadian yang kuat disertai dengan kepercayaan diri yang

kuat akan membuat seorang wirausaha menatap kedepan dengan mandiri

tanpa ketergantungan kepada orang lain. Sehinga seorang wirausaha akan

merasa optimis menatap kedepan dengan segala rencana terbaik untuk

menuju kesuksesan.

b. Berorientasi tugas dan hasil

Wirausaha yang sukses tentu tidak mudah didapatkan tanpa adanya

penngetahuan dan pengalaman yang didapatkan selama berwirausaha.

Pengalaman tersebut tentunya akan menjadi guru terbaik untuk

pembelajaran ketika mendapatkan suatu hambatan dalam usahanya.

Seorang wirausaha juga harus tekun, ulet, dan pekerja keras untuk

mencapai kesuksesesan seperti apa yang diinginkan. Kerja keras dengan

motivasi yang tinggi tentunya akan menjadi dorongan tersendiri bagi

Page 31: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

20

seorang wirausaha yang haus akan prestasi. Motivasi berprestasi akan

memacu semangat seorang wirausaha untuk mendapatkan penghargaan

bagi dirinya. Oleh karena itu, seorang wirausaha akan totalitas dalam

setiap langkah yang dikerjakan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

c. Pengambilan resiko

Resiko dalam dunia bisnis tentunya sulit untuk dihindari. Akan tetapi

untuk seorang wirausaha harus mampu menhadapi resiko. Tantangan dan

resiko seperti persaingan, barang tidak terjual, serta harga turun naik

merupakan hal yang wajar dalam dunia usaha. Oleh karena itu, seorang

wirausaha dalam menghadapi resiko harus penuh dengan perhitungan.

Pengelolaan resiko yang baik disertai dengan berbagai pertimbangan dari

berbagai segi dapat memudahkan seorang wirausaha untuk

meminimalisir adanya resiko tersebut.

d. Kepemimpinan

Kemampuan seorang wirausaha dapat dilihat dari bagaimana seorang

wirausaha mampu untuk menelola usahanya dengan baik. Keterampilan

dalam mengelola suatu usaha perlu dimiliki oleh seorang wirausaha

diantaranya dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan

karyawan serta mengevaluasi hasil usaha yang dijalankannya. Seorang

wirausaha dalam memimpinjuga harus mampu berkomunikasi dengan

baik kepada karyawan, stakeholder, yang berhubungan dengan usahanya.

Kepemimpinan dalam mengelola usaha juga tidak terlepas dari

kesalahan, oleh karena itu seorang wirausaha yang bijak harus mampu

Page 32: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

21

terbuka untuk menerima kritik dan saran untuk membangun usahanya

lebih baik dan maju lagi.

e. Keorisinilan

Orisinal dalam hal ini merupakan bagian penting bagi setiap wirausaha

untuk menjadikan dirinya bahwa produk yang dihasilkan berbeda dari

produk lainnya. Seorang wirausaha harus memiliki ide yang kreatif untuk

merencanakan usaha yang berbeda sehingga mampu bersaing dengan

usaha produk sejenis. Selain itu, seorang wirausaha juga harus mampu

berinovasi dengan berbagai kombinasi barang dan jasa yang dihasilkan

agar mampu bertahan di persaingan usaha yang semakin maju.

f. Berorientasi ke masa depan

Visi misi merupakan pedoman dan langkah yang harus dilakukan oleh

seorang wirausaha. Visi misi ini menggambarkan indakan yang akan

dilakukan ke depan serta apa yang ingin dicapai oleh seorang wirausaha.

Orientasi dalam visi misi juga akan menjadi salah satu bahan evaluasi

jika dalam perjalanan usaha terdapat perbaiakan untuk lebih baik lagi.

Oleh karena itu, seorang wirausaha harus memiliki orientasi yang jelas

tentang usahanya sehingga usaha tersebut bukan hanya usaha sementara

tapu berkelanjutan.

Berdasarkan beberapa ciri di atas dapat diketahui bahwa terdapat

banyak ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang wirausaha. Seorang wirausaha

harus mempu mengenali peluang yang ada di sekitar lingkunganya serta

memanfaatkan peluang tersebut untuk dijadikan suatu usaha yang memiliki

nilai tambah.

Page 33: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

22

Beberapa karakteristik atau ciri diatas menunjukkan bahwa wirausaha

perlu kerja keras untuk dapat menjadi wirausaha sukses yang nantinya akan

bermanfaat untuk dirinya dan orang sekitarnya. Keberhasilan wirausaha

dengan kerja keras, teliti, dalam jangka panjang, akan memiliki beberapa

manfaat secara individu yaitu memperoleh kontrol atas kemampuan diri,

memanfaatkan potensi dan melakukan perubahan, memperoleh manfaat

finansial tanpa batas, berkontribusi kepada masyarakat dan mendapatkan

pengakuan atas usahanya (Kristanto, 2009). Rye dalam Saiman (2015) juga

merumuskan karakteristik sukses bagi seorang wirausahawan sperti

pengendalian diri, mengusahakan terselesaikannya urusan, mengarahkan diri

sendiri, mengelola dengan sasaran, penganalisis kesempatan, pengendali

pribadi, pemikir kreatif, pemecah masalah, dan pemikir objektif. Selain

kesuksesan, Rye juga merumuskan karakteristik ciri kegagalan yang

menonjol pada seorang wirausahawan seperti adanya kekurangan pada

pengalaman manajemen, perencanaan keuangan, lokasi usaha yang tidak

sesuai, pengendaliaan bisnis, pembelanjaan yang terlalu besar di awal,

manajemen piutang, dedikasi dan memperluas usaha yang berlebihan.

Seorang wirausaha dengan berbagai inovasi dan kreativitasnya secara

tidak langsung juga akan mengurangi jumlah pengangguran masyarakat

dilingkungan usahanya. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Alfianto

(2012) wirausahawan sukses memberikan manfaat yang dapat dipetik dari

usahanya yaitu diantaranya;

“1) membuka lapangan kerja baru, 2) sebagai generator pembangunan

lingkungan, 3) sebagai contoh pribadi unggul, terpuji, jujur, berani dan tidak

Page 34: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

23

merugikan orang lain, 4) menghormati hukum dan peraturan yang berlaku, 5)

mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, jujur, dan tekun, 6)

memlihara keserasian lingkungan baik dalam pergaulan maupun dalam

kepemimpinan.”

Terdapat indikator-indikator yang terwujud pada karakteristik seorang

wirausaha. Sikap optimis dan keyakinan dalam menjalankan usaha

merupakan salah satu indikator yang terdapat pada seorang wirausaha. Hal ini

seperti yang diungkapkan oleh Suryana (2017) menyatakan bahwa ciri-ciri

kewirausahaan meliputi enam komponen penting beserta indikator yang

dimiliki oleh seoarang wirausaha yaitu “percaya diri, berorientasi pada pada

hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan, keorisinalitasan, dan

berorientasi pada masa depan.” Ciri-ciri tersebut indikatornya adalah.

1.) “Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan,

optimis, berkomitmen, disiplin, bertanggung jawab.

2.) Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan

dalam bertindak, dan aktif.

3.) Memiliki motif berprestasi, indikatornya berorientasi pada hasil

dan wawasan kedepan.

4.) Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil

beda, dapat dipercaya, dan tangguh dalam bertindak.

5.) Berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan, dan oleh

karena itu menyukai tantangan.”

2.2.3 Kreativitas Wirausaha

“Modal utama wirausaha adalah kreativitas, keuletan, semangat

pantang menyerah” (Alma, 2010). Kreativitas ini akan memberikan bekal

untuk seorang wirausaha untuk berpikir dan bertindak kreatif. Seorang

wirausaha yang kreatif akan mampu untuk menjadikan tantangan bukan

sebuah ancaman melainkan akan merubahnya menjadi suatu peluang.

Wirausaha yang kreatif juga memiliki keterampilan berpikir yang kreatif

Page 35: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

24

dalam menciptakan suatu produk barang dan jasa yang unik dan baru. Hal ini

senada dengan pendapat Conny dalam Alma (2010) bahwa kreativitas

merupakan kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru.

Pengembangan kreativitas dalam berwirausaha tentunya tidak dapat

muncul secara tiba-tiba. Hal ini perlu adanya pengetahuaan dan pengalaman

mengenai kewirausahaan. Hal ini sesuai dengan pendapat dari Saiman (2015)

yang menyatakan bahwa terdapat beberapa persyaratan berpikir kreatif yaitu

diantaranya 1) perlu persiapan, 2) usaha, 3) inkubasi, 4) pengertian, 5)

evaluasi. Hal ini senada dengan pendapat dari Zimmerer yang menyatakan

bahwa terdapat beberapa syarat dalam berpikir kreatif diantaranya 1)

Persiapan, 2) investigasi, 3) Transformasi, 4) inkubasi, 5) iluminasi, 6)

verifikasi, dan 7) implementasi (Alma, 2010). Berikut ini langkah – langkah

dalam membangkitkan kreativitas.

a. Persiapan

Persiapan dalam membangkitkan kreativitas dapat dilakukan dengan cara

mengikuti berbagai pendidikan formal, pelatihan, dan pengalaman kerja.

Pendidikan merupakan salah satu cara terbaik untuk memberikan suatau

pengetahuan dan keterampilan bagi seseorang. Melalui pendidikan seorang

dapat mengembangkan kemampuan berpikir melalui berbagai metode dan

pendekatan dalam pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya dilakukan

dalam pendidikan formal. Seseoarang dapat juga aktif dalam suatu

komuniatas atau menjadi anggota asosiasi yang berhubungan dengan

wirausaha. Dalam hal ini akan membuat wawasan dan pengalaman

Page 36: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

25

seseoarang bertambah sehingga akan membangkitkan kemampuan dalam

berpikir.

b. Investigasi

Seorang wirausaha harus mampu untuk mempelajari kondisi dalam dirinya

mengenai kelemahan dalam upaya meningkatkan keterampilan berpikir.

Dalam hal ini seorang wirausaha harus mampu mengidentifikasi hal-hal

yang menjadikan seoarang wirausaha tidak mampu untuk mengembangkan

kemampuan berpikirnya. Hasil dari identifikasi ini akan memberikan

gambaran kepada seoarang wirausaha untuk merencanakan bagaimana

cara untuk memecahkan masalahnya tersebut.

c. Transformasi

Kegiatan transformasi dilakukan dengan cara mengidentifikasi persamaan

dan perbedaan berdasarkan data yang sudah dikumpulkan pada saat

tahapan investigasi. Seorang wirausaha dapat melakukan dnegan cara

menganalisis persamaaan atau perbedaan dari setiap kegiatan yang telah

dilakukan.

d. Inkubasi

Tahapan selanjutnya inkubasi dimana seoarang wirausaha untuk sementara

waktu keluar dari berbagai masalah atau melupakan masalah yang di

hadapi. kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengkondisikan suasana yang

relax dan santai. Selain itu juga, seoarang wirausaha juga dapat melakukan

aktivitas seperti olahraga, senam, berkebu dan lain yang membuat suasana

menjadi tenang. Situasi ini terkadang dapat menghasilkan atau

membangkitkan ide kreatif.

Page 37: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

26

e. Iluminasi

Ide kreatif terkadang muncul secara tiba-tiba dalam keadaan inkubasi.

Proses iluminasi ini merupakan hal yang tanpa sadar secara spontan

muncul ide baru. Seorang wirausaha dalam konsisi tenang akan mengalami

proses iluminasi.

f. Verifikasi

Kegiatan verifikasi diantaranya seorang wirausaha membuktikan apakah

ide baru yang muncul dapat terealisasi. Oleh karena itu, dalam proses ini

seoarang wirausaha melakukan berbagai percobaan atau tes pasar untuk

produk baru. Tes ini dilakukan untuk melihat apakah produk dari ide

tersebut memili nilai jual dan dibutuhkan di dalam masyarakat.

g. Implementasi

Proses terakhir langkah-langkah dalam membangkitkan kreativitas adalah

implementasi. Implementasi atau penerapan adalah salah satu bentuk

action dalam menerapkan ide yang telah terverifikasi untuk dilaksanakan

dalam bentuk nyata yang menghasilakan suatau usaha pengembangan atau

baru.

Kemampuan kreativitas harus dibangun oleh seorang wirausaha baik

untuk dirinya sendiri maupun untuk organisasi yang dipimpinnya. Seorang

pemimin harus mampu menggugah rasa penasaran para karyawan untuk

memunculkan ide-ide kreatif bagi organisasinya. Selain itu, seorang

pemimpin harus mampu membuat iklim organisasi untuk membangkitkan

keberanian dan rasa bebas untuk menciptakan sesuatu yang baru. Karyawan

Page 38: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

27

yang bebas dalam berpikir untuk membuat suatu yang beda dapat memberi

sumbangsih yang beda bagi organisasi.

Menurut Gedik dkk (2015) menjelaskan indikator dari inovasi yaitu di

antaranya:

a. “Carry out an analysis about environment market, customer‟s

needs and wants and of course competitors. Innovative thinking

should be open to new ideas and adaptation to change.

b. Inspire and empower the employees from the top down for

innovative thinking because motivate your team is the key of

innovation that comes from innovator‟s spirit.

c. Improve a responsive, strategic plan and move innovation to the

center like a business process for the entire business processes.

d. Connect with employees and customers to create an

environment of information exchange about improving

processes, services and products.

e. Seek advice from who lead an innovation before. Take

advantage of available resources, business advisors and

grants).”

Menurut Gedik dkk (2015) Inovasi harus memiliki beberapa langkah

untuk menjadi inovatif dalam bisnis yaitu Melaksanakan analisis tentang

pasar kebutuhan dan keinginan pelanggan, dan tentu saja pesaing, hubungan

yang baik dengan karyawan dalam meningkatkan kualitas produk maupun

pelayanan. Selain itu juga mampu memberikan pembaharuan dalam kulitas

produk dan layanan.

2.2.4 Keterampilan wirausaha

Kepemimpinan dalam berwirausaha dapat dilihat dari bagaimana

seoarang pengusaha mengelola usahanya dengan kemampuan dan

keterampilan yang dimiliki. Keterampilan kepemimpinan yang dimiliki oleh

seorang wirausaha setidaknya memiliki keterampilan dalam hal action atau

teknis. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Keit dalam Alma (2010),

bahwasanya keterampilan kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh seorang

Page 39: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

28

wirausaha yaitu keterampilan konsep, keterampulan komunikasi dan

keterampilan teknis. berikut ini penjelasan dari bebrapa keterampilan

kepemimpinan yang perlu dimiliki oleh seorang wirausaha.

a. Keterampilan konsep

Seorang wirausaha harus mampu untuk memunculkan ide atau gagasan

serta mampu untuk melaksanakan suatu pekerjaan.

b. Keterampilan komunikasi

Komunikasi seoarang wirausaha bukan hanya dilakukan kepada karyawan

atau bawahannya. Akan tetapi juga dilakukan oleh seoarang wirausaha

kepada rekan bisnis dan pemangku kepentingan untuk memperlancar

usahanya. Oleh karena itu, seoarang wirausaha harus memiliki

kemampuan dalam berkomunikasi agar arah wewenang dan tanggung

jawabnya jelas dan dapat dimengerti oleh semua pihak.

c. Keterampilan teknis

Kemampuan teknis merupaka suatu kemampuan yang berkaitan dengan

tindakan. Seorang wirausaha tentunya selain memberikan perintah kepada

karyawannya tentu harus mengerti dan mampu mengerjakan apa yang

diperintahkan kepada karyawannya. Hal ini bermaksud agar dapat

dilakukan pengawasan kepada karyawannya.

Hisrich dkk (2005) juga mengemukakan bahwa terdapat tiga

keterampilan yang dibutuhkan oleh seoarang wirausaha yaitu keterampilan

teknis, keterampilan manajamen bisnis, dan keterampilan berwirausaha secara

personal. Berikut ini penjabaran tiga jensi keterampilan tersebut.

Page 40: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

29

a.) “Keterampilan teknis,

1.) Writing,mampu membuat tulisan/laporan;

2.) Oral communication,mampu berkomunikasi lisan;

3.) Monitoring environment,mamapu memonitoring lingkungan;

4.) Technical business management, mampu memanajmen usaha

secara teknis;

5.) Technology; penguasaan teknologi (teknologi komputer dan

informasi internet);

6.) Interpersonal,hubungan diri antar perseorangan;

7.) Listening, pendengar yang baik;

8.) Ability to organize, kemampuan untuk mengorganisasikan

bawahan;

9.) Network building, membangun jaringan;

10.) Management style, memiliki gaya pemimpinan;

11.) Coaching,kemampuan melatih;

12.) Being a team player,berperan sebagai pemain tim.

b.) Keterampilan manajemen bisnis,

1.) Planning and goal setting, mengeset tujuan dan perencanaan;

2.) Decisien making, pengambil keputusan;

3.) Human relations,, hubungan personal;

4.) Marketing, pemasaran;

5.) Finance, keuangan;

6.) Accounting, akuntansi;

7.) Management, manajemen;

8.) Control, pengendalian/pengawasan

9.) Negotitation,negosiasi/berunding;

10.) Venture launch, peluncur usaha baru termasuk aktivitas

yang mengandung resiko/bahay sekalipun;

11.) Managing growth, pelaksana pertumbuhan;

c.) Keterampilan berkewirausahaan secara personal,

1.) Inner control/disciplined, memiliki disiplin atau pengawasan

pribadi;

2.) Risk taker, seorang pengambil resiko;

3.) Innovative, seorang yang inovatof atau pembaru;

4.) Change oriented,berorientasi pada perubahan;

5.) Persistent,keras hati atau gigih;

6.) Visionary leader,kepemimpinan yang pemimpi besar;

7.) Ability to manage change,memiliki kemampuan mengelola

perubahan.”

2.2.5 Modal wirausaha

Pendanaan usaha oleh seorang wirausaha dapat diperoleh dari milik

sendiri maupun pinjaman dari luar. Menurut Suryana (2017) bahwa terdapat

sumber utama pendanaan usaha yaitu ekuitas dan utang. Ekuitas diperolah

Page 41: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

30

dari pemilik yang menginvestasikan uangnya untuk ditempatkan pada

perusahaan atau usahanya. Ekuitas dapat dapat diartikan sebagai sumber

pendanaan internal yang diperoleh dari pemilik usaha. Utang diperoleh dari

sumber pendanaan pinjaman dari luar yang dapat diperoleh dari Bank atau

sumber pinjaman lainnya.

Sumber pendanaan memilliki tingkat resiko yang berbeda-beda.

Seoarang wirausaha harus mampu memperhitungkan tingkat resiko agar tidak

menghambat usaha kedepannya. Seoarang wirausaha yang mandiri dalam

pendanaan usaha memiliki tingkat resiko yang rendah. Hal ini karena jika

usaha yang dilakukan tidak mendapatkan laba atau rugi, seoarang wirauasaha

akan merugi sebatas pada modalnya yang berkurang. Berbeda dengan sumber

pendanaan dari eksternal, seorang wirausaha yang tidak memperoleh laba

atau rugi harus membayar biaya modal yang didapatkan.

Berbagai pertimbangan dalam menentukan pilihan sumber

permodalan usaha. Selain resko yang akan diperoleh, juga terdapat

pertimbangan lainnya seperti tingkat pengembalian keuantungan atas sumber

permodalan yang diperoleh seoarang wirausaha. Suryana (2017) juga

memberikan beberapa perhitungan dalam menentukan apakah mencari

pinjaman dari luar atau menggunakan modal sendiri. pertimbangan-

pertimbangan tersebut yaitu.

a.) “Kemampuan labaan potensial, hal ini dimaksud untuk

mengetahui apakah pinjaman dapat meningkatkan potensi

tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada modal sendiri

pemilik.

b.) Resiko keuangan, investasi modal sendiri pemilik membatasi

potensi pengembalian modal sendiri, resiko keuangan lebih

rendah bagi perusahaan.

Page 42: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

31

c.) Pemungutan suara, peningkatan modal sendiri melalui pinjaman

yang mensyaratkan pemilik untuk membagi pengawasan dengan

pihak investor luar.”

Kemandirian dalam menjalankan usaha penting dilakukan oleh

seorang wirausaha. Kemandirian merupakan sikap yang terdapat pada

seorang wirausaha. Kemandirian ini menunjukkan bahwa

ketidaktergantungan seoarang wirausaha dalam menjalankan usahanya baik

seperti halnya dalam pendanaan modal usaha. Ikhsan (2010) mengatakan

bahwa syarat seoarang wirausaha yang mandiri harus memiliki tiga jenis

modal utama. Jenis modal utama tersebut yaitu.

a.) “Sumber daya internal calon wirausahawan, misalnya

kepandaian, keterampilan, kemampuan menganalisis dan

menghitung resiko serta keberaniaan atau visi jauh kedepan.

b.) Sumber daya eksternal, misalnya uang yang cukup untuk

membiayai modal usaha dan modal kerja, jaringan sosial (social

network) serta jalur permintaan dan penawaran.

c.) Faktor X, misalnya kesempatan dan keberuntungan.”

Jenis-jenis modal yang dikemukakan tersebut memberikan gambaran

bahwa dalam menjalankan aktivitas usaha terdapat tiga modal utama

diataranya modal internal, modal eksternal, dan faktor X. Modal usaha

sebagai bentuk pendanaan usaha membantu seorag wirausaha dalam

mengelolah dan mengembangkan usaha untuk menjadi lebih besar lagi. Oleh

karena itu, seorag wirausaha harus mampu mengkolaborasikan ketiga jenis

modal tersebut untuk dapat menjadikan usaha yang dijalankan menjadi lebih

maju dan sukses.

Pemahaman tentang modal dalam penelitian ini bukan hanya

berfokus pada dana yang terlihat dalam bentuk uang. Modal dapat berupa

suatau pengetahuan atau pengalaman yang dimiliki oleh seorang wirausaha

dalam menjalankan usahanya. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

Page 43: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

32

oleh seorang wirausaha dapat dikatakan sebagai modal intelektual. Hal ini

sesuai dengan pendapat Mouritsen dkk (2002) yang mengartikan modal

intelektual yaitu suatu sumber daya pengetahuan yang dimiliki oleh seoarang

wirausaha atau perusahaan secara menyeluruh untuk menjalankan aktivitas

usahanya. Hal ini juga sejalan dengan pendapat Skaikh (2004) yang

mendefinisikan modal intelektual merupakan suatu nilai atau materi

intelektual baik dari segi pengetahuan, informasi, pengalaman dan paten

yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan kekayaan.

Informasi, pengetahuan dan pengalaman dalam bentuk modal

intelektual penting dimiliki oleh seoarang wirausaha. Hal ini karena dengan

adanya modal intelektual seoarang wirausaha mempunyai pondasi dasar

untuk melaksanakan usahanya. Oleh karena itu, modal intelektual ini sebagai

input yang diperlukan oleh seorang wirausaha untuk menciptakan nilai suatu

barang dan jasa yang dihasilkan oleh seorang wirausaha.

2.2.6 Lama Usaha

Lama usaha merupakan jangka waktu seorang wirausahawan dalam

menjalankan atau menekuni usahanya. Menurut Asmie dalam Firdausa

(2013) “Lama usaha merupakan lamanya pedagang berkarya pada usaha

perdagangan yang sedang dijalani saat ini”. Lama usaha adalah “lamanya

suatu usaha industri kecil itu dilakukan atau umur dari usaha kecil tersebut

semenjak industri kecil itu berdiri sampai pada saat penulis melakukan

penelitian. Suatu pengertian dimana semakin lama usaha tersebut berjalan

mengakibatkan adanya perkembangan usaha yang signifikan ke arah yang

positif ataupun negatif” (Furqon, 2018). Lama usaha juga diartikan oleh

Page 44: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

33

Utami (2013) “sebagai lamanya waktu yang sudah dijalani pedagang dalam

menjalankan usahanya.” “Lamanya suatu usaha dapat menimbulkan

pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat mempengaruhi pengamatan

seseorang dalam bertingkah laku” (Sukirno, 2009).

Masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa semakin lama

seorang wirausahawan menjalankan usahanya maka orang tersebut akan

semakin berpengalaman. Pengalaman usaha seseorang dapat dilihat

berdasarkan jangka waktu ataupun masa kerja seseorang dalam menggeluti

suatu pekerjaan. Semakin lama seorang wirausahawan menjalankan

usahanya, maka pengalamannya akan semakin bertambah dari waktu ke

waktu. “Pengalaman usaha ini dapat dimasukkan ke dalam pendidikan

informal, yaitu pengalaman sehari-hari yang dilakukan secara sadar atau tidak

dalam lingkungan pekerjaan dan sosialnya” (Simanjuntak, 2001). Dari

berbagai pengalaman usaha tersebut, maka seorang wirausahawan akan

mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam bekerja. Semakin lama

usaha yang dijalankannya maka akan semakin banyak juga pengalaman yang

akan diperoleh wirausahawan tersebut. Semakin lama usaha perdagangan

dilakukan maka berpotensi mempunyai pelanggan tetap sehingga

berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan individu atau perusahaan

(Artaman, 2015).

Stokes dan Wilson (2006) menjelaskan model tahapan dari

manajemen perusahaan dan kewirausahaan kecil yang terdiri dari lima

tahapan yaitu mulai dari konsep, pengembangan atau pembatalan,

pertumbuhan atau penurunan, kedewasaan, dan pertumbuhan

Page 45: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

34

kembali/penurunan. Berikut ini gambar yang menjelaskan tahapan usaha

menurut Stokes dan Wilson (2006).

Gambar 2.1 Tahapan model manajemen bisnis dan kewirausahaan

Berdasarkan gambar 2.1 dapat dilihat bahwa kewirausahaan memiliki

tahapan khas yang berkaitan dengan jangka waktu lama usaha. Pada tahap

pertama yaitu tahap konsep membutuhkan waktu 1 tahun, tahap

pengembangan memerlukan waktu 2 tahun, tahap pertumbuhan 3 tahun,

tahap kematangan sampai dengan 4 tahun, dan tahap pertumbuhan kembali

sampai 5 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa proses kewirausahaan

memerlukan waktu dalam setiap proses kewirausahaan. Semakin lama waktu

tersebut akan memberikan seorang wirausaha melewati masa-masa dimana

tantangan pesaing mulai datang pada tahap siklus.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa lama usaha seorang usaha akan

memberikan pengetahuan dan pengalaman seoarang wirausaha dalam

menjelankan usaha. Lama usaha disini berkaitan dengan waktu pelaksanaan

Fase 5

Pertumbuhan

Ulang/penurunan

12

Fase 2

Pengembangan

/pembatalan

Fase 3

Pertumbuhan/

penurunan

Fase 4

Kedewasaan

Fase 1

Konsep/tes

24 36 48 60

Waktu (bulan)

Ukura

n P

ertu

mbu

han

Page 46: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

35

usaha dimulai dari ide atau gagasan dalam memulai usaha sampai

pelaksanaan penelitian ini berlangsung. Seseoarang wirausaha yang memiliki

waktu lama dalam menjalankan usahanya tentunya memiliki wawasan dan

pengalaman yang cukup untuk meraih kesuksesan baik dalam usahanya

maupun dalam menghadapi tantangan dan persaingan dalam usaha. Selain itu,

pengalaman yang cukup dengan waktu usaha yang lama dapat memberikan

modal yang baik seoarang wirausaha dalam memahami usaha yang

digelutinya serta mampu untuk mengambangkan usahanya dengan baik.

2.3 Penelitian Terdahulu

Pada prinsipnya penelitian deduktif berangkat dari teori yang mengkaji

terhdap fakta lapangan. Oleh karenanya dalam penulisan ini, penulis mengacu pada

penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dengan telaah fenomena yang

diangkat. Berikut ini penelitian terdahulu yang menjadi relevansi:

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Persamaan Perbedaan Temuan Penelitian

1. Sukru Gedik,

Mehmet

Miman,

Mehmet

Serdar Kesici

(2015)

Procedia-

Social and

Behavioral

Sciences 195

(2015) 1087-

1096

Characteristi

cs and

Attitudes of

Entrepreneur

s Towards

Entrepreneur

ship

Variabel

terikat yaitu

Kewirausaha

an

Variabel penelitian

yaitu Karakteristik

dan Sikap

Wirausahawan

Tempat dan waktu

penelitian,

“The results indicates that

entrepreneurs in Turkey can

most likely to make a decision

of future of their business

effectively while they are least

likely to work projects and jobs

that enable them to earn

perspective.”

2. Augustina

Kurniasih,

Setyani Dwi

Lestari,

Amik

Herminingsi

h (2013).

Persepsi

Mahasiswa

Terhadap

Kuliah

Kewirausaha

an dan

Pengaruhnya

Persamaan

focus

penelitian

yaitu

persepsi

mahasiswa

dan

Variabel Sikap dan

Intensi

Kewirausahaan,

Jenis penelitian

komparatif

Ditemukan perbedaan

signifikan antara

mahasiswa di kedua perguruan

tinggi, baik dalam hal persepsi

terhadap kuliah kewirausahaan,

sikap berwirausaha, dan

intensi berwirausaha.

Page 47: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

36

Jurnal Ilmu

Ekonomi dan

Sosial. Jilid 2

No. 2.

November

2013. Hal.

129-146.

Terhadap

Sikap dan

Intensi

Berwirausah

a Mahasiswa

(Studi

komparatif

antara UBL

dan UMB

Jakarta)

paradigma

mahasiswa

terkait

dengan

kewirausahaa

n

Ditemukan pengaruh signifikan

kuliah Kewirausahaan terhadap

sikap berwirausaha dan

pengaruh

sikap kewirausahaan terhadap

intensi berwirausaha.

3 Pinaryo

(2014) Jurnal

Aristo Vol.2

N0 2 Juli

2014. Hal

53-66

Persepsi

Mahasiswa

Universitas

Muhammadi

yah

Ponorogo

Terhadap

Program

Kewirausaha

an

Mahasiswa.

Kewirausaha

an menjadi

variabel

terikat

Program

kewirausahaan

yang dilakukan

oleh mahasiswa

“persepsi mahasiswa program

wirausaha mahasiswa (KWU)

menyatakan bahwa program

KWU baik sekali, dan menarik

khususnya dalam menyiapkan

dirinya menjadi wirausaha”

4. Happy

Susanto

MUADDIB

Vol.04

No.02 Juli-

Desember

2014

ISSN 2088-

3390

Konsep

Paradigma

Ilmu-Ilmu

Sosial dan

Relevansinya

bagi

Perkembanga

n

Pengetahuan

Konsep

Paradigma

Membahas

paradigma secara

luas, tidak hanya

terkait dengan

kewirausahaan

Di dalam suatu ilmu tertentu

terdapat berbagai macam

paradigma yang berkembang.

Faktor lain yang harus

diperhitungkan adalah bahwa

suatu paradigma hanya cocok

untuk realitas tertentu.

5. Utami,

Setyaningsi

h Sri Dan

Edi

Wibowo.

(2013).

Jurnal

Ekonomi

Dan

Kewirausah

aan Vol. 13,

No. 2,

Oktober

2013: Hal.

171180.

Pengaruh

Modal Kerja

Terhadap

Pendapatan

Dengan

Lama Usaha

Sebagai

Variabel

Moderasi

(Survei Pada

Pedagang

Pasar

Klithikan

Notoharjo

Surakarta).

Salah satu

indikator

variable

yaitu lama

usaha

Jenis penelitian

yang digunakan

yaitu penelitian

dengan pendekatan

kuantitatif

sedangkan penulis

menggunakan

pendekatan

penelitian kualitatif

Hasil pengujian hipotesis

menunjukkan bahwa lama

usaha berpengaruh positif dan

signifikan terhadap pendapatan

pedagang di Pasar Klithikan

Notoharjo Surakarta.

Page 48: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

37

6. Firdausa,

Rosetyadi

Artistyan &

Fitrie

Arianti.

(2013).

Diponegoro

Journal Of

Economics.

Volume. 2,

Halaman 1-

6.

Pengaruh

Modal

Usaha,

Lama

Usaha dan

Jam Kerja

terhadap

Pendapatan

Pedagang

Kios di

Pasar

Bintoro

Demak.

Salah satu

indikator

variable

yaitu lama

usaha

Jenis penelitian

yang digunakan

yaitu penelitian

dengan pendekatan

kuantitatif

sedangkan penulis

menggunakan

pendekatan

penelitian kualitatif

Hasil penelitian ini

menunjukkan

bahwa variabel modal usaha,

lama usaha dan jam kerja

berpengaruh

secara signifikan terhadap

jumlah pendapatan pedagang

kios Bintoro

Demak.

7. Nurul Indarti

dan Rokhima

Rostiani,

2008, Jurnal

Ekonomika

dan Bisnis

Indonesia,

Fakultas

Ekonomi,

Universitas

Gadjah

Mada, Vol.

23, No. 4,

Oktober

2008. Hal. 1-

27.

”Intensi

Kewirausaha

an

Mahasiswa:

Studi

Perbandinga

n antara

Indonesia,

Jepang dan

Norwegia”,

Objek

penelitian

yaitu

mahasiswa

dan focus

penelitian

yakni

kewirausahaa

n

Penelitian Nurul

Indarti berfokus

pada intensi

kewirausahaan

sedangkan peneliti

berfokus pada

paradigma atau

pandangan

mahasiswa terkait

kewirausahaan.

Sample penelitian

ini diambil dari 3

Universitas dari 3

Negara yang

berbeda sedangkan

sampel peneliti

berasal dari 1

Universitas.

Secara umum, penelitian

menemukan bahwa faktor-

faktor yang memengaruhi

intensi kewirausahaan berbeda

antara satu negara dengan

negara yang lain. Efikasi diri

terbukti memengaruhi intensi

mahasiswa Indonesia dan

Norwegia. Kesiapan instrumen

dan pengalaman bekerja

sebelumnya menjadi faktor

penentu intensi kewirausahaan

bagi mahasiswa Norwegia.

Latar belakangan pendidikan

menjadi faktor penentu intensi

bagi mahasiswa Indonesia,

hanya dengan arah berlawanan.

8. Artaman,

Dewa Made

Aris. (2015).

E-Jurnal

Ekonomi dan

Bisnis

Universitas

Udayana

4.02 (2015) :

87-105,

ISSN : 2337-

3067

Analisis

Faktor-

Faktor Yang

Memengaruh

i Pendapatan

Pedagang

Pasar Seni

Sukawati Di

Kabupaten

Gianyar.

Salah satu

indikator

variable

yaitu lama

usaha

Tempat dan Jenis

penelitian yaitu

kuantitatif.

Hasil analisis menunjukkan

variabel modal usaha, lama

usaha, jam kerja, parkir dan

lokasi usaha berpengaruh

signifikan terhadap

pendapatan pedagang pasar

Seni Sukawati.

Page 49: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

38

9. Danang

Faisal

Furqon

(2018)

Jurnal

Pendidikan

dan

Ekonomi,

Volume 7,

Nomor 1,

Tahun 2018

Pengaruh

Modal

Usaha, Lama

Usaha, Dan

Sikap

Kewirausaha

an Terhadap

Pendapatan

Pengusaha

Lanting

Di Lemah

Duwur,

Kecamatan

Kuwarasan,

Kabupaten

Kebumen

Salah satu

indikator

variable

yaitu lama

usaha

Jenis penelitian

dimana penelitian

Furqon

menggunakan ex

post facto dengan

pendekatan

kuantitatif

sedangankan

peneliti

menggunakan

penelitian kualitatif

Hasil

penelitian menunjukkan bahwa:

(1) terdapat pengaruh positif

dan signifikan modal

usaha terhadap pendapatan

pengusaha

(2) terdapat pengaruh positif

dan signifikan lama usaha

terhadap pendapatan pengusaha

dan (3) terdapat pengaruh

signifikan modal usaha,

lama usaha, dan sikap

kewirausahaan secara bersama-

sama terhadap pendapatan

pengusaha

10. Ni Luh

Anggita

Dewi.

(2016).

Jurnal

Program

Studi

Pendidikan

Ekonomi

(JPPE)

Volume: 7

Nomor: 2

Tahun: 2016.

Pengaruh

Sikap

Kewirausaha

an terhadap

Kemampuan

Mengelola

Usaha pada

Peserta

Program

Mahasiswa

Wirausaha

(PMW)

UNDIKSHA

Lingkup

penelitian

terkait

dengan

wirausaha

dan

kewirausahaa

n.

Fokus penelitian ini

berada pada sikap

wirausahawan

sedangkan peneliti

lebih berfokus pada

pandangan

mahasiswa yang

merupakan

wirausahawan.

Hasil penelitian menunjukkan

bahwa (1) sikap kewirausahaan

pada peserta PMW Undiksha

Tahun 2015 adalah baik dengan

total skor 5112 berada pada

rentang skor 4652,25745,6, (2)

kemampuan mengelola usaha

pada peserta PMW Undiksha

Tahun 2015 adalah baik dengan

total skor 1690 berada pada

rentang skor 1151,41915,2, (3)

ada pengaruh sikap

kewirausahaan terhadap

kemampuan mengelola usaha

yang ditunjukkan dengan

besarnya nilai R Square 0,507.

Hal ini menunjukkan bahwa

sumbangan pengaruh dari

variabel sikap kewirausahaan

(X) terhadap kemampuan

mengelola usaha (Y) sebesar

50,7%.

Page 50: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

39

BAB III

TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

3.1 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengalisis gambaran umum tentang mahasiswa Prodi Manajemen.

2. Mengalisis bagaimana paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan.

3.2 Manfaat Penelitian

Tujuan lain dilakukannya penelitian ini adalah untuk memberikan manfaat

terhadap:

1. Bagi Pemerintah Kota Tangerang Selatan

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan informasi dan masukan

kepada pihak Pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk mengambil kebijakan

terkait dengan menumbuhkan ekonomoi kreatif melalui minat berwirausaha dari

kalangan mahasiswa.

2. Bagi Universitas Pamulang

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam

pembuatan program atau kebijakan yang terkait dengan pengembangan

kurikulum yang yang berkaitan dengan kewirausahaan.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan menambah wawasan dan memperluas

pengetahuan peneliti dalam riset paradigma mahasiswa program studi

Manajemen tentang paradigmanya terhadap kewirausahaan.

Page 51: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

40

4. Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi untuk digunakan

sebagai acuan dan dasar dalam penelitian selanjutnya.

Page 52: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

41

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif.

Menurut Moleong (2007), penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud

untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian

misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan dengan cara

deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang

alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Sedangkan metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status

sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran,

ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif

adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual

dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang

yang diselidiki (Nazir, 2013). Penelitian ini berusaha untuk mencari

gambaran/deskripsi mengenai bagaimana paradigma mahasiswa program studi

manajemen Universitas Pamulang terhadap kewirausahaan.

4.2 Prosedur Penelitian Kualitatif

Prosedur penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan dalam

penelitian. Proses penelitian ini menggunakan langkah-langkah dari Sugiyono

(2017) yang dimulai dari mengidentifikasi potensi, masalah, menetapkan fokus

Page 53: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

42

sampai dengan menyusun laporan penelitian. Berikut ini prosedur penelitian

kualitatif menurut Sugiyono (2017).

Gambar 4.1 Proses Penelitian Kualitatif

4.3 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan tempat diperolehnya data yang diperlukan

dalam penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa program studi

manajemen Universitas Pamulang tahun ajaran 2017/2018. Universitas

Pamulang berada di Jalan Surya Kencana No. 1, Pamulang, Pamulang Barat,

Kota Tangerang Selatan Banten.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan secara bertahap, terdiri dari tahap persiapan,

tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan pada setiap tahap adalah:

1) Tahap Persiapan

Pada tahap ini peneliti melakukan tahap persiapan/pendahuluan seperti

perbaikan proposal, pengajuan ijin penelitian di Universitas Pamulang,

Potensi Masalah,

menetapkan fokus

pertanyaan

penelitian

Kajian Teori,

Instrumen

Penelitian

Mengumpulkan

Data di

Lapangan

Menyusun

laporan

Penelitian

Analisis Data:

reduksi data, paparan data,

dan penarikan kesimpulan

data dan verifikasi

Keabsahan Data:

credibility, transferability,

dependability, dan

confirmatory

Page 54: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

43

Pengambilan data pendahuluan dari Dinas Koperasi dan UKM Kota

tangerang Selatan, Badan Pusat Statistik Kota tangerang Selatan, serta

pembuatan instrumen penelitian. Waktu yang diperlukan pada tahap ini

mulai dari bulan Februari sampai Maret 2018.

2) Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengambilan data yang diperlukan dalam

penelitian. Data diambil di Universitas Pamulang. Data tersebut berupa hasil

dari observasi, wawancara maupun kuesioner. Tahap ini dimulai dari bulan

April sampai Juni 2018.

3) Tahap Penyelesaian

Pada tahap ini peneliti mulai menganalisis data-data yang telah diperoleh,

penarikan kesimpulan hingga penyusunan laporan hasil penelitian. Tahap ini

dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2018.

4.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2012: 148). Instrumen

dalam penelitian ini digunakan sesuai dengan kebutuhan untuk menjawab

permasalahan yang ada dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

a. Kuesioner

“Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu

dengan pasti variabel yang diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari

responden” (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian ini kuesioner digunakan untuk

Page 55: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

44

mengetahui gambaran kewirausahaan secara umum pada mahasiswa program

studi manajemen Universitas pamulang.

b. Pedoman wawancara

“Wawancara digunakan apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan

untuk menemukan permasalahan yang diteliti dan juga apabila peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam” (Sugiyono, 2012).

Pedoman wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan data

mengenai paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan. Pedoman wawancara

disusun berdasarkan berdasarkan indikator dari teori yang dikemukakan oleh

Gedik dkk (2015).

4.5 Sumber Data Penelitian

Pada penelitian ini penetapan informan sebagai sumber data yang dipilih

menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber

data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu tersebut memiliki arti

bahwa subyek yang dipilih dianggap paling penting dan tahu tentang yang

diharapkan atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan

peneliti menjelajahi situasi sosial yang diteliti (Sugiyono, 2012). Data pada

penelitian mengacu pada fokus penelitian yaitu paradigma mahasiswa program

studi manajemen Universitas Pamulang terhadap kewirausahaan. Data yang

dibutuhkan dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a. “Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari subjek penelitian dalam

bentuk verbal atau ucapan lisan dan perilaku subjek (narasumber penelitian)

yang berkaitan dengan relevansi kompetensi” (Sugiyono, 2012).

Page 56: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

45

Responden dalam penelitian ini merupakan mahasiswa yang memiliki

kompetensi atau pengetahuan tentang kewirausahaan. Responden dipilih

berdasarkan usia atau lama melakukan wirausaha yang sama yaitu usia usaha di

atas 5 tahun.

b. “Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer

berupa dokumen, foto, dan catatan lain yang dapat dipakai sebagai sumber data”

(Sugiyono, 2012).

Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Tempat atau peristiwa

Sumber data tempat atau informasi diperoleh melalui observasi. Melalui sumber

data tempat atau peristiwa dapat diketahui keadaan mahasiswa, keadaan kampus

Universitas Pamulang.

b. Informan

“Informan adalah seseorang yang benar-benar mengetahui suatu persoalan atau

permasalahan tertentu yang darinya dapat diperoleh informasi yang jelas, akurat,

dan terpercaya” (Moleong 2011). Informasi tersebut dapat berupa pernyataan,

keterangan, atau data yang dapat membantu dalam memahami persoalan atau

permasalahan yang diteliti. Informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa

program studi manajemen Universitas pamulang tahun ajaran 2017/2018

semester ganjil.

c. Dokumen

Sumber data dokumen digunakan untuk memperoleh informasi berupa indeks

pembangunan manusia, pelaku usaha kecil menengah di Tangerang Selatan, dan

jumlah pengangguran terbuka.

Page 57: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

46

4.6 Teknik Pengumpulan Data

“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar data yang ditetapkan” (Sugiyono, 2012). Teknik

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan observasi,

wawancara, dan analisis dokumentasi yang dijelaskan sebagai berikut:

a. Observasi

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila

dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau

wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi

tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono,

2012). Metode observasi dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh data

atau informasi di lapangan dengan menggunakan pengamatan langsung secara

sistematis. Observasi pada penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keadaan

mahasiswa Universitas Pamulang.

b. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan metode wawancara merupakan salah satu

teknik untuk mendapatkan data dan informasi di objek penelitian. “Wawancara

digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan

studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang diteliti dan juga

apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam”

(Sugiyono, 2012). Wawancara dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui

tentang bagaimana paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan. Wawancara

Page 58: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

47

dilakukan secara langsung kepada responden agar informasi dapat diperoleh

secara menyeluruh tentang paradigma mahasiswa tentang kewirausahan.

Wawancara dilakukan dengan pedoman wawancara, sehingga peneliti dapat

menggali informasi dari responden sebanyak-banyaknya.

c. Dokumentasi

Dokumen merupakan berupa catatan peristiwa yang digunakan oleh peneliti

sebagai pendukung observasi dan wawancara. “Data dokumen dapat berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang” (Sugiyono,

2017). Analisis dokumen berasal dari dokumen yang diperoleh dari Universitas

Pamulang. Tidak semua dokumen dianalisis, tetapi hanya dokumen yang bisa

menunjang data pokok. Analisis dokumen digunakan untuk memperoleh data

mengenai jumlah mahasiswa, jumlah pengangguran, jumlah pelaku usaha di

Tangerang Selatan.

4.7 Keabsahan Data

Metode kualitatif merupakan kerja ilmiah yang harus memenuhi objektivitas,

validitas, dan reliabilitas. Umumnya penelitian kualitatif masalah validitas dan

reliabilitas dilaksanakan selama proses pengumpulan data, berbeda dengan

paradigma kuantitatif yang menguji validitas dan reliabilitas sebelum pengumpulan

data. Oleh karena itu menurut Moleong (2011) untuk “keabsahan data kualitatif

diperlukan pemeriksaan, dalam pemeriksaan ini ada empat kriteria yang digunakan

yaitu: derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

kebergantungan (dependability), dan kepastian (confirmatory).”

Page 59: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

48

a. Derajat Kepercayaan (Credibility)

Kriteria derajat kepercayaan pada dasarnya untuk menggantikan konsep validitas

internal pada penelitian kuantitatif. Kriteria ini menurut Moleong (2011)

“memiliki fungsi pertama melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga

tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai. Kedua, mempertunjukkan

derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti

pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.”

Untuk mempertinggi derajat kredibilitas maka dapat dicapai dengan tiga teknik

(Danim, 2003) yaitu keterlibatan peneliti secara cukup, ketelitian dalam

pelaksanaan observasi, dan triangulasi peneliti. Mendasarkan pada batasan-

batasan di atas maka untuk mencapai validitas internal peneliti melakukan

berbagai kegiatan sebagai berikut:

1) Perpanjang Pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan

pengamatan, bertemu lagi dengan sumber data yang pernah ditemui maupun

yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini hubungan peneliti dengan

narasumber akan semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai

sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi. Dalam hal ini

pengamatan dilakukan kembali dengan lebih seksama dan melakukan

wawancara dengan narasumber lain (Sugiyono, 2012).

2) Meningkatkan Ketekunan

“Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara lebih

cermat dan berkesinambungan, dengan cara tersebut maka kepastian data

Page 60: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

49

dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti dan sistematis”

(Sugiyono, 2012).

3) Triangulasi

Moleong (2011), mengemukakan bahwa “triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data

itu.” Sedangkan menurut Sutopo (2002), “triangulasi merupakan teknik

yang didasari pada pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif

artinya untuk menarik simpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu

cara pandang.” Triangulasi data dilakukan dengan membandingkan data

observasi, data tes dan data wawancara.

b. Keteralihan (Transferability)

Keteralihan sebagai persoalan empirik bergantung pada kesamaan antara

pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti

hendaknya mencari dan mengumpulkan kejadian empiris tentang kesamaan

konteks, dengan demikian peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data

deskriptif secukupnya jika ia ingin membuat keputusan tentang pengalihan

tersebut.

c. Kebergantungan (Dependability)

Dalam penelitian kuantitatif, dependability disebut reliabilitas. Suatu penelitian

yang reliabel adalah apabila orang lain dapat mengulangi proses penelitian

tersebut. Kriteria kebergantungan merupakan substitusi istilah reliabilitas

ditunjukkan dengan replikasi studi. Jika dua atau lebih diadakan pengulangan

suatu studi dan hal temuannya secara esensial sama maka dikatakan reliabel

Page 61: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

50

(Moleong, 2011). Pencapaian tahap ini perlu dilakukan audit kebergantungan,

dengan mengadakan pengulangan studi. Untuk mencapai hal ini peneliti

mencoba mengungkapakan kembali hasil yang ada dan kemudian mencoba

mengkaji dengan penelitian yang sejenis, hal ini dilakukan apakah esensi kajian

bisa sama.

d. Kepastian (Confirmatory)

Pada penelitan kualitatif kepastian disebut objektivitas. Objektivitas bisa

dicapai dengan kesepakatan oleh beberapa atau banyak orang, walaupun

demikian penekanannya tentang kepastian ini tetap pada data, oleh karena itu

untuk menentukan kepastian dilakukan dengan cara mengkonfirmasi pada

informan atau ahli. Kesepakatan ahli akan melakukan audit kepastian.

Berdasarkan empat kriteria keabsahan data maka yang merupakan faktor yang

sangat penting adalah kredibilitas, oleh karena itu untuk mencapai tingkat

keabsahan ini ialah dengan mencapai kredibilitas yang dilakukan dengan teknik

triangulasi.

4.8 Teknik Analisis Data

Sugiyono (2012) menjelaskan bahwa “analisis data adalah proses mencari dan

menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan

lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya

dapat diinformasikan kepada orang lain.” Analisis data dalam penelitian ini adalah:

a. Reduksi Data (Data Reduction)

Reduksi data merupakan bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data

sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dan diversifikasian. Kegiatan ini

Page 62: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

51

berlangsung selama penelitian berlangsung. Jika proses pengumpulan data

selesai, semua data dibaca untuk dipahami dan dibuat ringkasan yang berisi

uraian hasil penelitian, pemfokusan dan penjawaban terhadap masalah yang

diteliti.

Jika proses pengumpulan sudah dilakukan maka dilakukan sistem pengkodean

terhadap satuan data, dimana satuan data adalah potongan-potongan catatan

lapangan yang berupa kalimat, satu paragraf dan urutan paragraf. Pengkodean

bukanlah kesepakatan yang bersifat universal tetapi bersifat individu (Mantja,

2008) oleh karena itu kode bisa dikembangkan sendiri, hanya saja perlu

diperhatikan bahwa kelompok kode yang dihasilkan harus dapat menjadi alat

untuk mengembangkan kategori kode yang membantu peneliti dalam menyortir

data. Kegiatan selajutnya dari reduksi data adalah penyortiran data, dimana

kegiatan dilakukan dengan cara memfotocopy dan memotong-motong data

berdasarkan satuan datanya.

b. Paparan Data (Data Display)

Paparan data dimaksudkan untuk menemukan pola-pola yang bermakna serta

memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan serta memberikan

tindakan, selain pendapat tersebut penyajian data juga dimaksudkan untuk

menemukan suatu makna dari data yang diperoleh, kemudian disusun sistematis

dari bentuk informasi kompleks menjadi lebih sederhana. Pada penelitian

kualitatif data yang diperoleh berwujud kata-kata, oleh karena itu umumnya

penyajian data dalam bentuk teks naratif. Data yang telah disortir pada reduksi

data disusun untuk dipaparkan sebelum menjadi laporan.

Page 63: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

52

c. Penarikan Kesimpulan Data dan Verifikasi (Conclusion Drawn/Verification)

Kegiatan akhir dari analisis data adalah membuat kesimpulan sehingga dapat

menggambarkan pola-pola atau alur skematik tentang perisriwa-peristiwa yang

terjadi. Analisis data yang terus menerus dilakukan selama penelitian akan

memudahkan peneliti sampai pada kesimpulan. Hal ini dikarenakan selama

dalam proses penelitian masih bisa menambah data terhadap pengurangan-

pengurangan data yang kurang relevan, kesimpulan-kesimpulan yang diambil

selama proses akan memberikan keluwesan pada peneliti karena masih bersifat

longgar dan terbuka, dengan selesainya proses akan mengarahkan pada proses

kesimpulan yang spesifik. Kesimpulan akhir diperoleh seiring dengan

berakhirnya proses penelitian.

Page 64: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

53

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum Universitas Pamulang

5.1.1 Profil Universitas Pamulang

5.1.1.1 Visi

“Pada tahun 2024 menjadi universitas yang berada pada peringkat 40

besar tertinggi nasional yang dilandasi oleh nilai-nilai humanis dan

religius.”

5.1.1.2 Misi

1) “Menyelenggarakan pendidikan akademik, vokasi, dan profesi

bagi kelompok masyarakat kurang mampu secara ekonomi dan

sosial.

2) Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan ilmu yang

menyejahterakan kelompok masyarakat kurang mampu secara

ekonomi dan sosial.

3) Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat yang

memberdayakan dan memandirikan kelompok masyarakat kurang

mampu secara ekonomi dan sosial.

4) Menyelenggarakan pengembangan Sumber Daya Manusia yang

kompeten sesuai dengan perubahan zaman.

5) Menyelenggarakan pengelolaan dan kepemimpinan universitas

yang mendukung pencapaian visi Universitas Pamulang.”

Page 65: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

54

5.1.1.3 Tujuan

Universitas Pamulang bertujuan ikut mencerdaskan kehidupan bangsa

mendorong dan mengembangkan para mahasiswa sebagai manusia

Indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

berbudi pekerti luhur. Memiliki pengetahuan dan keterampilan,

kesehatan, jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri.

Secara khusus Universitas Pamulang bertujuan memajukan ilmu

pengetahuan dalam bidang ilmu-ilmu alamiah, sosial pengetahuan

budaya dan teknologi melalui penyelenggaraan program pendidikan

tinggi, penelitian dan pengkajian yang dapat menghasilkan

sumbangan bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

memenuhi keinginan masyarakat bangsa dan Negara yaitu terciptanya

para professional yang mandiri dan berdaya saing di era globalisasi

serta mampu menciptakan lapangan kerja bagi dirinya dan bagi orang

lain.

Setelah pergantian manajemen, tujuan yang ingin dicapai oleh

Universitas Pamulang berkembang ingin mewujudkan sarana

pendidikan yang murah dan terjangkau oleh seluruh lapisan

masyarakat dengan kualitas yang baik. Oleh karena itu, Universitas

Pamulang untuk mencapai tujuan tersebut UNPAM melakukan

perubahan dari pola manajemen baik dari sisi Sumber Daya Manusia

(tenaga pendidik dan pengelola) maupun dari kurikulum. Oleh karena

itu, dengan bermodalkan pendidikan tinggi keseluruh lapisan

Page 66: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

55

masyarakat Indonesia maka secara otomatis akan mengurangi tingkat

kebodohan dan kemiskinan masyarakat Indonesia.

5.1.2 Profil Mahasiswa Universitas Pamulang

Mahasiswa Universitas Pamulang terdiri dari berbagai latar belakang

karakter, sosial dan daerah. Secara umum segmen pasar mahasiswa

Universitas Pamulang (UNPAM) adalah masyarakat menengah ke bawah.

Hal ini sesuai dengan tujuan berdirinya UNPAM yang murah dan berkualitas

sehingga dapat terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Mahasiswa

UNPAM berasal dari berbagai daerah dengan latar belakang yang berbeda.

Tidak mudah bagi perguruan tinggi untuk megelola kurang lebih berjumlah

60.000 mahasiswa dengan perbedaan latar belakang tersebut. Menyikapi hal

ini, UNPAM berusaha menyelaraskan visi, misi, dan tujuan untuk dapat

menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkompeten dan berdaya saing

tinggi.

Universitas Pamulang memiliki 5 (lima) fakultas: hukum, teknik, sastra,

ekonomi, pendidikan. Fakultas Ekonomi memiliki 3 (tiga) prodi: akuntansi,

sekretaris, dan manajemen. Jumlah mahasiswa prodi manajemen kurang lebih

14.501 mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan potensi yang besar untuk

menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir ekonomi

kreatif melalui kewirausahaan. Mahasiswa UNPAM secara umum belum

memiliki minat terhadap kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat melalui

barometer kurangnya antusias mahasiswa menyikapi kewirausahaan yang

diadakan oleh perguruan tingggi baik melalui seminar kewirausahaan maupun

lomba proposal bisnis kewirausahaan.

Page 67: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

56

5.2 Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen

Universitas Pamulang tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil observasi dan

penelitian yang telah dilakukan diketahui jumlah mahasiswa Universitas Pamulang

tahun ajaran 2017/2018 adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 1. Data Jumlah Mahasiswa Universitas Pamulang Tahun Ajaran

2017/2018

Reguler Aktif Non Aktif Total

A (Pagi) 4.339 170 4.509

B (Malam) 5.469 351 5.820

C (Eksekutif) 8.765 397 9.162

Sumber: Data Diolah Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.1 dketahui bahwa jumlah mahasiswa Universitas

Pamulang tahun ajaran 2017/2018 terbagi menjadi 3 bagian yaitu Reguler A (Pagi)

sebanyak 4.509 mahasiswa, Reguler B (Malam) sebanyak 5.820 mahasiswa, dan

Reguler C (Eksekutif) sebanyak 9.162 mahasiswa. Jumlah mahasiswa aktif terdiri

dari mahasiswa yang dinyatakan aktif dalam perkuliahan dan sedang

menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Jumlah mahasiswa non aktif terdiri dari

mahasiswa yang dinyatakan non aktif, cuti, dan tidak ada keterangan.

Mahasiswa Universitas Pamulang terbagi ke dalam 6 fakultas dan 1 program

pascasarjana, yaitu Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum, Fakultas Sastra, Fakultas

Teknik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam serta Program Pascasarjana. Fakultas Ekonomi terdiri dari 4

program studi, yaitu program studi S1 Manajemen, program studi S1 Akuntansi,

program studi D3 Akuntansi dan program studi D3 Sekretari. Fakultas Hukum

terdiri dari program studi S1 Ilmu Hukum. Fakultas Sastra terdiri dari 2 program

Page 68: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

57

studi, yaitu program studi S1 Sastra Inggris dan program studi S1 Sastra Indonesia.

Fakultas Teknik terdiri dari 5 program studi yaitu: program studi S1 Teknik Mesin,

program studi S1 Teknik Industri, program studi S1 Teknik Elektro, program studi

S1 Teknik Informatika, dan program studi S1 Teknik Kimia. Fakultas Keguruan

dan Ilmu pendidikan terdiri dari 2 program studi yaitu program studi S1 Pendidikan

Pancasila dan Kewarganegaraan, dan program studi S1 Pendidikan Ekonomi.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam terdiri dari program studi S1

Matematika. Sedangkan Program Pascasarjana terdiri dari program studi S2

Magister Hukum dan program studi S2 Magister Manejemen. Pada penelitian ini

yang menjadi fokus kajian adalah mahasiswa Program Studi Manajemen

Universitas Pamulang tahun ajaran 2017/2018.

Tabel 5.2. Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas

Pamulang tahun Ajaran 2017/2018

Reguler Jumlah Mahasiswa Jumlah Mahasiswa Program

Studi Manajemen

A (Pagi) 4.339 1.403

B (Malam) 5.469 1.222

C (Eksekutif) 8.765 1.911

Total 18.573 4.536

Sumber: Data Diolah Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.2, dari sekian jumlah mahasiswa Universitas Pamulang

diketahui jumlah mahasiswa program studi manajemen reguler A sebanyak 1.403

mahasiswa, jumlah mahasiswa program studi manajemen reguler B sebanyak 1.222

mahasiswa dan jumlah mahasiswa program studi manajemen reguler C sebanyak

1.911 mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan potensi yang besar untuk

Page 69: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

58

menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir ekonomi kreatif

melalui kewirausahaan. Mahasiswa UNPAM secara umum belum memiliki minat

terhadap kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat melalui barometer kurangnya antusias

mahasiswa menyikapi kewirausahaan yang diadakan oleh perguruan tingggi baik

melalui seminar kewirausahaan maupun lomba proposal bisnis kewirausahaan.

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan

untuk menciptakan sesuatu yang memiliki inovasi dan bernilai untuk memenuhi

kebutuhannya dan orang lain. Berdasarkan hasil data koesioner dan wawancara

yang telah dilakukan kepada mahasiswa Universitas Pamulang tahun ajaran

2017/2018 diketahui mahasiswa yang memiliki usaha di samping menjadi seorang

mahasiswa masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan jumlah mahasiswa

Universitas Pamulang. Hal ini dikarenakan hampir sebagian besar mahasiswa

Universitas Pamulang adalah pekerja.

Tabel 5.3. Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas

Pamulang yang Memiliki Wirausaha

Reguler Jumlah Mahasiswa Memiliki Usaha

A (Pagi) 1.403 19

B (Malam) 1.222 34

C (Eksekutif) 1.911 55

Sumber: Data Diolah Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.3 dapat diketahui bahwa mahasiswa program studi

manajemen yang memiliki usaha atau berwirausaha sebanyak 108 mahasiswa.

Jumlah tersebut yang memiliki usaha diantaranya reguler A terdapat 19 mahasiswa,

reguler B sebanyak 34 Mahasiswa, dan Reguler C sebanyak 55 Mahasiswa.

Page 70: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

59

Mahasiswa yang melakukan wirausaha diberbagai jenis usaha. Jenis usaha

yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Manajemen Tahun Ajaran

2017/2018 diantaranya melakukan usaha dibidang jasa, kuliner. Hal ini dapat

dilihat dalam Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Bidang-Bidang Usaha yang Dilakukan oleh Mahasiswa Program

Studi Manajemen 2017/2018

Bidang Usaha Jumlah Mahasiswa

Reguler A Reguler B Reguler C

Kuliner 4 7 10

Jasa 6 11 17

Perdagangan 9 16 28

Jumlah 19 34 55

Sumber: Data Diolah Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.4, dapat diketahui bahwa terdapat berbagai bidang usaha

yang dilakukan oleh mahasiswa Reguler A, B, dan C di Program Studi Manajemen

Tahun Ajaran 2017/2018. Jumlah mahasiswa yang melakukan usaha di bidang

kuliner berjumlah 21. Bidang usaha jasa yang dilakukan oleh mahasiswa Program

Studi Manajemen berjumlah 34. Selanjutnya untuk bidang usaha perdagangan juga

dilakukan oleh mahasiswa Program studi Manajemen yaitu berjumlah 53. Semua

bidang usaha yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Manajemen tersebut

tersebar di reguler A, B, dan C.

Permodalan dalam wirausaha digunakan sebagai sumber alokasi untuk

mendanai operasional usaha. Berbagai bidang usaha tersebut tentunya memerlukan

modal yang beranekaragam mulai dari modal dibawah satu juta rupiah sampai

dengan sepuluh juta rupiah. Berbagai sumber permodalan diperoleh seoarang

wirausaha untuk menjalankan usaha. Berikut ini tabel yang menggambarkan

sumber permodalan awal usaha yang dilakukan oleh mahasiswa manajemen.

Page 71: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

60

Tabel 5.5 Sumber Permodalan Awal Wirausaha Mahasiswa Program

Studi Manajemen Tahun Ajaran 2017/2018

Reguler Sumber Modal Usaha

Internal Eksternal

A (Pagi) 17 2

B (Malam) 30 4

C (Eksekutif) 47 8

Jumlah 94 14

Sumber: Data Diolah Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.5, bahwa sumber modal awal usaha yang digunakan

oleh mahasiswa Program Studi Manajemen ayitu bersal dari sumber internal dan

eksternal. Sumber internal modal usaha diperoleh dari pemilik usaha sendiri

sedangkan sumber ekternal diperoleh melalui pinjaman dari luar pemilik usaha.

Mahasiswa yang memperoleh sumber permodalan berasal dari internal sebanyak 94

mahasiswa. Sedangkan, mahasiswa yang memperoleh modal usaha dari eksternal

sebanyak 14 mahasiswa yang tersebar di reguler A, B, dan C..

Selanjutnya berkaitan dengan lama usaha yang dilakukan oleh mahasiswa

Program Studi Manajemen. lama usaha berkaitan dengan seberapa matang usaha

yang dilakukan oleh seorang wirausaha dalam menjelankan aktivitas udaha.

Kematangan wirausaha dalam hal ini berkaitan dengan pengalaman dalam

melakukan usaha dapat dilihat dari usia lama berwirausaha. Sesorang yang sudah

matang dalam melakukan usaha memiliki pengamatan yang berbeda dalam melihat

peluang dan hambatan dalam berwirausaha. Berikut ini merupakan mahasiswa

program studi manajemen dengan klasifikasi lama usaha di atas 3 tahun.

Page 72: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

61

Tabel 5.6. Jumlah Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas

Pamulang yang Memiliki Usaha Lebih dari 3 Tahun

Reguler Mahasiswa

Berwirausaha

Lama Usaha (tahaun)

≤ 1 ≤ 2 ≤ 3 ≤ 4 ≤ 5

A (Pagi) 19 8 6 2 3 -

B (Malam) 34 17 10 3 2 2

C (Eksekutif) 55 31 14 4 2 4

Jumlah 56 30 9 7 6

Sumber: Data Diolah Tahun 2018

Berdasarkan Tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa mahasiswa yang

memiliki usia usaha kurang dari 1 Tahun sebanyak 56 mahasiswa. Lama usia usaha

mahasiswa kurang dari 2 tahun sebanyak 30. Selanjutnya mahaswa yang memiliki

usia usaha kurang dari 3 tahun sebanyak 9. Lama usaha yang kurang dari 4 tahun

sebanyak 7. Selanjutnya mahasiswa yang memiliki usaha kurang dari 5 tahun

sebanyak 6. Jumlah semua mahasiswa tersebut tersebar di reguler A, B, dan C.

Lama usia usaha akan memberikan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki

oleh seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya. Oleh karena itu, lama usaha

jukan menentukan kestabilan dalam menjalankan usaha baik dari segi modalitas

maupun keuntungan.

5.3 Paradigma Mahasiswa Terhadap Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang dibentuk dalam sebuah perilaku

untuk dijadikan sumber daya, kiat, serta proses, untuk mencapai tujuan berupa hasil

bisnis. Kewirausahaan juga sebuah nilai yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha

untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha untuk menjadi lebih

besar. Kewirausahaan juga dapat didefinisikan suatu proses untuk melakukan

sesuatu yang baru dan berbeda untuk agar dapat bermanfaat dalam memberikan

Page 73: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

62

nilai lebih untuk masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian diketahui

paradigma kewirausahaan mahasiswa program studi manajemen Universitas

Pamulang.

5.3.1 Karakteristik Kewirausahaan

Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat

peluang kedepan. Pandangan kedepan dalam memakasimalkan peluang

dengan berfikir penuh perhitungan mencari pilihan dari berbagai alternatif

masalah dan pemecahnnya. Selain itu, untuk menjadi seorang wirausahawan

harus memiliki karakter. Hal ini dapat diketahui dari pemaparan informan 1:

“Jika ingin menjadi wirausaha yang berhasil kita harus bangkit dari

kegagalan, gagal coba lagi, gagal coba lagi”

Berdasarkan pernyataan tersebut seorang wirausaha harus memiliki

karakter pentang menyerah. Pantang menyerah merupakan salah satu

karakteristik yang harus dimiliki oleh seorang wirausahaan, meskipun

rintangan yang dihadapi penuh pengorbanan demi mencapai tujuan yang

diharapkan yaitu mendapatkan keuntungan.

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh informan 2, salah

seorang mahasiswa program studi manajemen:

“Resiko kegagalan pasti ada, yang paling penting bagaimana kita

bisa bangkit dari kegagalan tersebut”

Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah)

sehingga menimbulkan dampak yang baik. Seorang yang berwirausaha

harus memiliki motivasi serta sikap yang tidak mudah menyerah. Hal ini

karena dalam aktivitas usaha tentunya memiliki risiko yang besar dalam

Page 74: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

63

kegagalan. Saat awal pendirian terdapat untung dan rugi yang tidak

diketahui.

Tidak jauh berbeda denga apa yang dikatakan oleh informan 3 terkait

dengan karakteristik dalam berwirausaha:

“Kita harus bisa bangkit dari setiap kegagalan, wirausaha yang

berhasil adalah wirausaha yang gigih atau pantang menyerah”

Berdasarkan pernyataan dari informan tersebut diketahui bahwa syarat

seorang wirausaha yang berhasil adalah gigih atau pantang menyerah. Hal

ini dikarenakan apabila seorang wirausaha tidak memiliki karakter seperti

itu maka bagaimana mungkin usaha yang dilakukan akan berhasil.

Sedangkan informan 4 mengatakan:

“Tidak ada usaha yang langsung berhasil, semua pasti perah

mengalami tahap kegagalan”

Berwirausaha juga belum tentu menjamin kesuksesan. Sebelum

merasakan kesuksesan, mayoritas wirausahawan pasti pernah mengalami

kegagalan. Hanya wirausaha yang pantang menyerah yang akan berhasil

melewati tahap kegagalan.

Berkaitan dengan karakteristik informan 5 menyikapi dari segi

kepemimpinan:

“Tumbuh kembangnya sebuah usaha tergantung bagaimana seorang

wirausaha memiliki sifat kemepimpinan untuk memimpin bawahan atau

karyawannya”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka peran pemimpin sangat

besar dalam memberikan pengarahan terhadap karyawan atau dalam

Page 75: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

64

menyampaikan ide atau gagasan kepada karyawan sehingga apa yang

menjadi pemikiran pempinan bisa tersampaikan dengan baik. Kemampuan

seorang wirausaha dapat dilihat dari bagaimana seorang wirausaha mampu

untuk menelola usahanya dengan baik. Keterampilan dalam mengelola suatu

usaha perlu dimiliki oleh seorang wirausaha diantaranya dalam

merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan karyawan serta

mengevaluasi hasil usaha yang dijalankannya.

Hal senada juga diungkapakan oleh informan 6 terkait dengan

karakteristik berupa kepemimpinan:

“Sebuah usaha akan berjalan dengan baik jika pemimpin mampu

memimpin karyawannya, mampu mengarahkan karyawannya, mampu

menggerakkan karyawannya ke arah yang lebih baik lagi”

Pendapat di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang baik

akan bisa membawa usaha melalui karyawannya ke arah yang lebih baik.

Jika pemimpin tidak bisa melakukan hal itu, maka karakteristik berupa

kepemimpinan yang baik tidak terpenuhi dalam sebuah usaha.

“Jika kita memulai usaha dari kecil kemudian kita tekuni bukan tidak

mungkin akan menjadi besar dan memiliki karyawan. Di sinilah kita

sebagai pemimpin memiliki peran yang sangat penting terhadap

kelangsungan usaha” pendapatan yang dikemukakan oleh informan 7.

“Salah satu karakteristik dalam kewirausahaan adalah kepemimpinan

yang baik. Pemimpin yang baik mampu melakukan kerja sama untuk

mencapai tujuan yang diinginkan” ujar informan 8.

Page 76: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

65

Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha terletak peran seorang

pemimpin dalam mengelola usaha. Pemimpin perusahaan merupakan

pemain utama dan sumber yang langka di dalam setiap perusahaan.

Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin yang berhasil,

pemimpin yang dapat menguasai dan mengembangkan diri sendiri, dan juga

mampu menguasai serta mengarahkan dan mengembangkan para

karyawannya.

Pendapat yang sedikit berbeda dikemukakan oleh informan 9

mengenai karakteristik:

“Kalau menurutku salah satu karakteristik yang perlu dimiliki oleh

seorang wirausaha adalah berani mengambil resiko. Apabila hanya

bermain di zona nyaman maka akan sulit berkembang”

Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat,

mendorong wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai

memperoleh hasil. Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko

merupakan salah satu nilai utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang

tidak mau mengambil risiko akan sukar memulai atau berinisiatif.

Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh informan 10:

“Salah satu yang membedakan antara seseorang biasa dan wirausaha

adalah berani mengambil rsiko karena dalam dunia usaha terdapat

ketidakpastian”

Hal tersebut semakin menjelaskan bahwa salah satu karakteristik yang

harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah berani mengambil resiko.

Salah satunya adalah resiko kegagalan atau kerugian.

Page 77: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

66

“Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana seorang wirausaha

bisa mengatasi permasalahan yang sedang dialami” kata informan 11.

Permasalahan dalam berwirausaha bisa datang dari berbagai hal

misalnya masalah keuangan, masalah persaingan dunia usaha dan

sebagainya. Apabila seorang wirausaha tidak bisa mengatasi permasalahan

tersebut dengan segera maka kelangsungan usahanya pun juga akan

terancam.

Karakter lain yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang tidak

kalah penting adalah memiliki visi yang jelas. Hal ini seperti apa yang

dikemukakan oleh informan 12:

“Seorang wirausaha yang baik harus visioner atau beorientasi pada

masa depan”

Seseorang wirausaha harus mempunyai visi ke. Sebuah usaha bukan

didirikan hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu,

seorang wirausaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi

yang matang agar jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.

Sementara itu informan 13 mengatakan bahwa “hal yang juga harus

dimiliki oleh seorang wirausaha adalah kejujuran, tekun dan disiplin”.

Untuk menjadi seorang wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur, tekun. Jujur

pada diri sendiri maupun seluruh karyawannya, tekun dalam mencari ide-ide

baru yang lebih kreatif dari ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam

merintis usahanya yang baru akan mulai berkembang dan disiplin.

Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan oleh beberapa

informan di atas dapat diketahui bahwa paradigma mahasiswa mengenai

Page 78: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

67

karakteristik seorang wirausaha adalah seorang wirausaha yang ingin

berhasil harus memiliki karakteristik yang baik seperti: pantang menyerah

jika terjadi kegagalan, kepemimpinan yang baik, berani mengambil resiko,

bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan cepat atau responsif

terhadap perubahan, visioner atau berorientasi pada masa depan, jujur tekun

dan disiplin. Semua karakteristik itu sangat menunjuang keberhasilan

seorang wirausaha.

5.3.2 Inovasi wirausaha

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam

rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing).

Inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi

wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun

pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk

menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Mahasiswa program studi

manajemen selaku informan 1 memberikan pendapatnya:

“Seorang wirausahawan harus selalu memberikan inovasi pada usaha

yang dilakukannya”.

Kewirausahaan adalah suatu proses menciptakan sebuah bidang usaha

yang dijalankan oleh seseorang untuk memanfaatkan peluang dengan modal

dan kesiapan dalam menghadapi risiko. Peluang tersebut dapat

dimanfaatkan secara maksimal melalui sebuah inovasi atau penciptaan

produk baru yang belum ada sehingga peluang tersebut dapat dimanfaatkan

dengan efektif. Salah satu contoh inovasi yang dilakukan oleh

wirausahawan mahasiswa program studi manajemen adalah custom casing

Page 79: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

68

handphone, dimana pembeli bisa menentukan desain casing handphone

mereka sendiri sesuai dengan keinginan.

Hal serupa juga dikemukakan oleh informan 2 berkaitan dengan

inovasi dalam wirausaha:

“Inovasi diperlukan untuk keberlangsungan sebuah usaha, kita harus

terus berinovasi agar usaha tetap bertahan”

Kewirausahaan yang inovatif dimana seoarang wirausaha mampu

melakukan proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Inovasi tersebut

haruslah merupakan sesuatu revolusioner, serta mampu memberikan

persaingan dalam dunia usaha.

Menurut salah seorang informan 3 yang lain juga didapatkan hal yang

sama. Usaha yang dilakukan bergerak dibidang clothing:

“Dalam sebuah usaha harus selalu berinovasi agar bisa bersaing

dengan lainnya, misalnya dari segi desain dan lainnya”.

Hal tersebut menandakan bahwa dalam sebuah usaha inovasi

merupakan hal yang sangat dibutuhkan, karena tuntutan dari perkembangan

teknologi dan persaiangan. Apabila seorang wirausaha tidak berinovasi

maka akan tertinggal.

Berkaitan dengan inovasi, informan 4 juga mengemukakan

pendapatnya:

“Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dalam usaha adalah

berinovasi, baik inovasi produknya, inovasi pelayanannya dan yang

lainnya”

Page 80: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

69

Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa kemampuan berpikir

yang kreatif dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang bernilai perlu

dimiliki oleh seoarang wirausaha. Kemampuan berwirausaha yang kreatif

dan inovatif dapat dijadikan dasar, kiat, dan sumberdaya untuk mencari

peluang menuju sukses.

Hal senada diungkapkan oleh informan 5:

“Inovasi merupakan hal yang sangat penting, apalagi dalam sebuah

usaha atau bagi wirausaha. Tanpa inovasi keberlangsungan usaha akan

ternacam”

“Sangat penting. Inovasi dalam sebuah usaha sangat penting. Tanpa

inovasi sebuah usaha tidak akan bisa berkembang” ujar informan 6.

Peran inovasi dan kreativitas sangat penting dilakukan sebagai upaya

dalam pengembangan produk dan pelayanan jasa dalam suatu usaha bisnis.

Seoarang Kesuksesan dalam wirausaha tidak lain karena adanya kreativitas

yang dilakukan dalam mengembangkan produk. Daya saing yang tinggi

dalam berwirausaha tentunya akan mendorong wirausaha untuk lebih

memiliki kreativitas yang lebih tinggi.

“Inovasi bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya kita meminta

masukan kepada pelanggan setelah menggunakan produk kita, sehingga

kita bisa melakukan perbaikan atau perubahan ke arah yang lebih baik”.

Hal ini dikatakan oleh informan 7.

Sedangkan informan 8 mengatakan “inovasi bisa dilakukan dengan

berbagai cara misalnya sikap responsif terhadap perubahan-perubahan

Page 81: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

70

yang ada misalnya perubahan kondisi pasar atau persaingan, dan hal itu

sangat penting”.

Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh informan 9 bahwa

“menurut saya inovasi merupakan syarat utama dari kelangsungan usaha

seseorang”

Wirausaha yang inovatif akan mampu menyesuaikan diri dengan

situasi dan kondisi usaha atau bisnisnya pada zaman sekarang. Adanya

inovasi akan membawa perkembangan dan perubahan ekonomi, serta

memengaruhi semangat kerja para wirausaha. Keberlangsungan suatu usaha

sangat dipengaruhi oleh inovasi yang dilakukan.

“Sikap inovatif memang harus dimiliki apabila kita ingin terjun dalam

dunia usaha, kalau tidak ya ketinggalan” kata informan 10.

Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan 11 bahwa

“inovatif dan kreatif sangat diperlukan dalam usaha apapun”.

Inovasi merupakan hal penting jika ingin usahanya bertahan dan

semakin berkembang. Untuk melakukan inovasi tentu diperlukan ide kreatif.

Ide – ide kreatif inilah yang bisa menjadi pembeda antara usaha yang satu

dengan usaha yang lain.

Sikap inovatif sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan usaha.

Sama seperti yang dikemukakan oleh informan 12:

“Inovatif dan kreatif itu sangat penting, kalau tidak berinovasi ya

pasti kalah bersaing dengan kompetitornya”

“Inovasi dilakukan dengan menciptakan sesuatu yang baru dan itu

sangat diperlukan dalam sebuah usaha”. Hal ini dikatakan informan 13.

Page 82: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

71

Berdasarkan pernyataan yang telah diungkapkan oleh informan di atas

diketahui bahwa paradigma mahasiswa mengenai inovasi yaitu inovasi

merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah usaha. Tanpa adanya

inovasi sebuah usaha tidak akan mampu menghadapai tantangan yang ada.

Inovasi dapat dilakukan dengan cara meminta kritik dan saran untuk

pengambangan produk dan kualitas layanan. Selain itu, responsif terhadap

perubahan-perubahan yang terjadi di pasar serta strategi untuk menghadapi

perubahan tersebut.

5.3.3 Modal Wirausaha

Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan

operasional kewirausahaan. Modal dapat berasal dari diri sendiri maupun

pinjaman. Sumber pendanaan memilliki tingkat resiko yang berbeda-beda.

Seoarang wirausaha harus mampu memperhitungkan tingkat resiko agar

tidak menghambat usaha kedepannya. Seoarang wirausaha yang mandiri

dalam pendanaan usaha memiliki tingkat resiko yang rendah.

”Modal merupakan langkah awal untuk memulai sebuah usaha”. Hal

ini yang dikatakan oleh informan 1

Sama halnya dengan apa yang telah dikemukakan oleh informan 2:

“penting banget, gimana mau memulai usaha kalau tidak ada modal

uangnya”

Modal merupakan kunci dari sebuah usaha. Tanpa adanya modal

sebuah usaha tidak dapat dijalankan. Modal menjadi salah satu bagian yang

penting dalam memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha. Besarnya

Page 83: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

72

modal yang dimiliki, memengaruhi besar kecilnya usaha yang akan

dibangun.

Pendapat yang lain dikemukakan oleh informan 3 terkait dengan

modal:

“Modal berkaitan dengan keuangan. Seorang wirausaha harus pintar

mengelola keuangan untuk kelangsungan usahnya”

“Kalau menurut saya, besar kecilnya modal akan memengaruhi

kelancaran sebuah usaha” Hal ini dikemukakan oleh informan 4.

Modal sangat berkaitan dengan keuangan sebuah usaha. Apabila

keuangan suatu usaha „sehat‟ maka kelangsungan usaha tersebut akan

berlangsung lama, begitu juga sebaliknya. Sumber pendanaan memilliki

tingkat resiko yang berbeda-beda. Seoarang wirausaha harus mampu

memperhitungkan tingkat resiko agar tidak menghambat usaha kedepannya.

Seoarang wirausaha yang mandiri dalam pendanaan usaha memiliki tingkat

resiko yang rendah. Hal ini karena jika usaha yang dilakukan tidak

mendapatkan laba atau rugi, seoarang wirauasaha akan merugi sebatas pada

modalnya yang berkurang.

“Kunci dari awal sebuah usaha ada pada modal yang dimiliki” hal ini

dikatakan oleh informan 5.

Sama seperti apa yang dikatakan oleh informan 6 bahwa: “Harus

punya modal dulu, baru usahanya bisa dimulai:

Berdasarkan pendapat dari informan tersebut diketahui bahwa modal

merupakan hal pertama yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin

memulai usahanya. Tanpa adanya modal sebuah usaha tidak bisa dimulai.

Page 84: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

73

Sementara itu pendapat yang berbeda dikatakan oleh informan 7

bahwa sebuah usaha tidak harus diawali dengan sebuah modal yang besar:

“Saya memulai sebuah usaha awalnya ikut dengan teman tapi

sekarang saya menjalankannya sendiri, usaha saya seperti reseller jadi

tidak memerlukan modal”.

“Modal dalam berwirausaha merupakan hal yang sangat penting.

Tetapi tidak semua usaha harus dimulai dengan modal yang besar” kata

informan 8.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa tidak

semua usaha membutuhkan modal awal yang besar, bahkan terdapat usaha

yang tidak memerlukan modal seperti reseller.

Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh informan 9 bahwa usaha

tidak harus diawali dengan modal yang besar:

“Saya memulai usaha tidak dengan modal tetapi joint dengan teman.

Jadi teman saya yang menyediakan modal berupa barang kemudian saya

bagian penjualannya. Saya hanya menjual tidak mengeluarkan modal

berupa uang”

Dalam mendirikan suatu usaha, dapat membentuk suatu usaha sesuai

dengan modal yang dimiliki. Kebutuhan akan modal berdampak pada

pemilihan bentuk usaha yang akan dijalankan. Bentuk usaha dapat

dilakuakan dengan mendirikan perusahaan milik sendiri (sole

proprietorship), persekutuan (partnership), dan kerja sama manajemen

(franchising). Hal ini dapat disesuaikan dengan perencanaan awal dalam

Page 85: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

74

mendirikan suatu usaha yang disesuaikan dengan tujuan dalam

berwirausaha.

Modal merupakan hal yang penting dalam wirausaha. Informan 10

mengungkapkan pendapatnya:

“Modal merupakan hal yang penting dalam wirausaha, tetapi modal

disini bisa juga beupa ide, ide kreatif”

“Menurut saya ide juga merupakan salah satu modal, dan itu tidak

kalah penting dari modal yang berupa uang, sebab kalau kita punya uang

tetapi tidak punya ide mau buat usaha apa ya percuma saja” kata informan

11.

Modal seorang wirausaha yang utama adalah kreativitas, pantang

menyerah, kreativitas dan keuletan. Kreativitas ini akan memberikan bekal

untuk seorang wirausaha untuk berpikir dan bertindak kreatif.

Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh informan 12 tentang

modal berwirausaha:

“Menurut saya modal (uang) dalam berwirausaha memang sangat

penting tetapi modal yang lain pun juga tidak kalah penting, misalnya

modal berupa ide – ide kreatif dan inovatif”

“Baik modal uang atau modal ide kreatif sangat diperlukan dalam

sebuah usaha, keduanya saling melengkapi”. Hal ini dikemukakan oleh

informan 13.

Jika selama ini sebagian orang hanya berfokus pada modal material

untuk mendirikan sebuah bisnis, ide yang juga dikenal sebagai modal

intelektual ternyata sangat penting untuk dimiliki oleh para wirausahawan.

Page 86: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

75

Tanpa ide unik dan kreatif, modal usaha berupa materi tidak dapat

dikembangkan menjadi sebuah bisnis kreatif. Namun sebaliknya, jika ide

sudah dimiliki sebelum memiliki modal material, ide tersebut kemudian

dapat menjadi magnet tersendiri untuk menarik investor dalam membantu

mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, ide merupakan modal intelektual

yang dapat membentuk modal usaha lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh

informan di atas diketahui bahwa paradigma mahasiswa terkait dengan

modal yaitu modal merupakan sesuatu yang sangat penting untuk memulai

sebuah usaha. Selain modal berupa uang, hal yang tidak kalah penting

adalah modal berupa ide kreatif.

5.4 Pembahasan Penelitian

5.4.1 Paradigma mahasiswa tentang karakteristik kewirausahaan

Hasil analisis paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan

menunjukkan bahwa karakteristik kewirausahaan menurut informan di

antaranya pantang menyerah dalam menjalankan usaha. Seorang wirausaha

dalam menjalankan usaha tentunya pernah mengalami kegagalan. Sifat

pantang menyerah, semangat dalam menjalankan aktivitas usaha penting

dimiliki seoarang wirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Lubis (2011)

yang menyatakan bahwa seoarang wirausaha memiliki karakteristik

diataranya kretif, memiliki impian masa depan, berpikiran bebas, pekerja

keras, optimis, inovator, berani mengambil resiko, dan memiliki jiwa

kepemimpinan.

Page 87: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

76

Karakteristik lainnya yang diungkapkan oleh informan yaitu seorang

wirausaha harus mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi selama

menjalankan usaha yang dijalankan. Hambatan atau permasalahan baik yang

berasal dari internal maupun eksternal, seoarang wirausaha harus mampu

melewati dan menyelesaikannya. Upaya tersebut dilakukan agar usaha yang

dilakukan dapat berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menurut

Rye dalam saiman (2015) mengungkapkan bahwa seoarang wirausaha yang

sukses mempunyai beberapa karakteristik diantaranya. pengendalian diri,

mengusahakan terselesaikannya urusan, mengarahkan diri sendiri,

mengelola dengan sasaran, penganalisis kesempatan, pengendali pribadi,

pemikir kreatif, pemecah masalah, dan pemikir objektif. Oleh karena itu,

seoarang wirausaha harus mampu menjadi seoarang yang dapat

memecahkan permasalahan selam melaksanakan usaha.

Seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha memiliki visi kedepan

untuk menuju kesuksesan dalam berwirausaha. Seperti yang diungkapkan

oleh informan bahwa seorang wirausaha memiliki berorientasi pada masa

depan agar lebih baik dari sebelumnya. Perubahan kondisi ekonomi seprti

yang dijelaskan bahwa memiliki kemakmuran lebih baik dari pada kondisi

sebelum berwirausaha. Orientasi kedepan merupakan karakteristik yang

perlu dimiliki oleh seorang wirausaha. Orientasi kedepan untuk memacu

motivasi seoarang wirausaha untuk sukses dalam menjalankan usaha.

Seperti yang dijelaskan oleh Suryana (2017) yang menjelaskan bahwa

indikator yang dimiliki seorang wirausaha dianatanya memiliki sifat percaya

Page 88: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

77

diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko, kepemimpinan,

keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan.

5.4.2 Paradigma mahasiswa tentang inovasi dalam wirausaha

Paradigma mahasiswa berkaitan dengan inovasi dalam kegiatan

wirausaha merupakan aktivitas pembaharuan dalam kegiatan usaha. Seperti

yang dikatakan oleh informan salah satunya pembaharuan pada produk yang

dihasilkan. Seoarang wirausaha harus menjadi seoarang yang inovator

dalam melaksanakan usaha. Hal ini sesuai dengan pendapat Lubis (2011)

yang menayatakan bahwa seoarang wirausaha memiliki karakteristik

inovator yang berkaitan dengan usaha yang dijalankan.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengambangkan suatu usaha di

antaranya dengan meminta saran dan masukan yang berkaitan dengan

kelebihan dan kekurangan produk atau pelayanan usaha. Paradigmana

mahasiswa tersebut sesuai dengan yag dikatakan oleh Gedik dkk (2015)

yang mengatakan bahwa seoarang wirausaha harus terhubung dengan

karyawan atau pelanggan untuk mendapatkan informasi dalam

meningkatkan proses pelayanan dan produk yang dihasilkan.

Persaingan dalam usaha merupakan hal yang wajar dalam dunia

usaha. Berkaitan dengan daur sklus hidup produk juga menekankan bahwa

dalam setiap tahap produk ada masa diamana pesaing akan memasuki dunia

usaha yang digeluti. Oleh karena itu, seorang wirausaha harus mampu untuk

mempersiapkan diri untuk merespon persaingan usaha tersebut. Hal ini

seperti yang ungkapkan oleh Gedik dkk (2015) bahwa seoarang wirausaha

Page 89: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

78

harus memiliki rencana strategis yang responsif terhadap perubahan selama

menjalankan kegiatan usaha.

5.4.3 Paradigma mahasiswa tentang modal dalam berwirausaha

Keuangan atau permodalan penting dimiliki oleh seoarang wirausaha

untuk menjalankan proses produksi dan pelayanan dalam usaha. Sumber

keuangan dalam berwirausaha dapat berasal dari sumber internal dan

eksterna. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryana (2017) bahwa terdapat

sumber utama pendanaan dalam usaha yaitu ekuitas dan utang. Ekuitas atau

modal usaha merupakan modal yang bersumber dari pemilik atau internal

seorang wirausaha.

Modal usaha yang dimiliki seoarang wirausaha harus memiliki sifat

kemandirian. Salah satu modal modal usaha yang dimiliki oleh seoarang

wirausaha adalah uang. Modal usaha dalam bentuk uang merupakan salah

satu sumber daya eksternal yang dimiliki oleh seoarang wirausaha. Hal ini

sesuai dengan pendapat Ikhsan (2010) yang menyatakan bahwa salah satu

jenis modal utama seoarang wirausaha selain sumber daya internal yaitu

sumber daya eksternal yaitu uang yang cukup untuk membiayai modal

usaha dan modal kerja, dan jaringan sosial.

Ide kreatifitas seoarang wirausaha merupakan sebuah pemikiran yang

penting dimiliki oleh seoarang wirausaha. Seoarang wirausaha harus

memiliki ide dalam memanfaatkan peluang atau kesempatan agar mampu

menghasilkan pelayanan dan produk yang terbaik sesuai dengan kebutuhan

masyarakat. Kepemilikan ide kreatif dengan kesempatan akan memberikan

modal tersendiri untuk seoarang wirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat

Page 90: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

79

ikhsan (2010) yang menyatakan bahwa kesempatan merupakan salah satu

sumber daya modal berupa faktor X yang dimiliki oleh seoarang wirausaha.

Page 91: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

80

BAB VI

RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

6.1 Rencana Tahapan Penelitian

Adapun tahapan penelitian yang telah direncanakan yaitu akan dilakukan

penelitian dalam kurun waktu 7 (tujuh) bulan, dimulai dari bulan April 2018 sampai

dengan Oktober 2018, yang menjadi objek penelitian ini adalah Mahasiswa Prodi

Manajemen Universitas Pamulang Tahun Ajaran 2017/2018.

Pada tahapan berikutnya disusun instrumen penelitian berdasarkan kajian teori,

penelitian terdahulu dan konsultasi dengan ahli. Kemudian dilakukan wawancara

kepada 13 mahasiswa prodi manajemen Universitas Pamulang Tahun Ajaran

2017/2018 berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Setelah data (hasil wawancara) terkumpul, langkah-langkah selanjutnya adalah

mereduksi data merupakan bentuk analisa yang menajamkan, menggolongkan,

mengarahkan, membuang data yang tidak perlu, dan mengorganisasikan data

sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir dan diversifikasian, memaparkan data dan

penarikan kesimpulan data dan verifikasi.

Hasil dari pengolahan data selanjutnya dilakukan analisis dan pembahasan

yang dikonfirmasi dengan teori-teori dan diperkuat oleh penelitian terdahulu, yang

pada tahapan akhir dibuat kesimpulan penelitian. Setelah selesai dilakukan analisis

pembahasan dan dikemukakan hasil penelitian, maka langkah berikutnya adalah

Page 92: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

81

membuat luaran penelitian dalam bentuk jurnal ilmiah berISSN dalam jurnal

PEKOBIS.

6.2 Rincian Kegiatan Penelitian

Kegiatan Penelitian dengan judul “Analisis Paradigma Mahasiswa Terhadap

Kewirausahaan (Studi Pada Mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Pamulang

Tahun Ajaran 2017/2018)” dilakukan mulai dari Pra Penelitian sampai dengan

analisis data untuk ditarik kesimpulan dan sara. Selain itu, Penelitian ini juga

memiliki rencana tahapan berikutnya yang berkaitan dengan luaran hasil penelitian

berupa jurnal ber ISSN. Adapun rincian waktu dan kegiatan penelitian terjabarkan

dalam Tabel 6.1.

Tabel 6.1

Rincian Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan 2018

April Mei Juni Juli Agust Sept Okt

1 Pra Penelitian √

2 Pelaksanaan Penelitian √ √ √ √

3 Analisis Data √ √

4 Publikasi Luaran

Penelitian (Jurnal) √

Page 93: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

82

BAB VII

SIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

7.1.1 Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pamulang tahun ajaran

2017/2018 terdiri dari berbagai latar belakang karakter, sosial dan daerah

yang berbeda-beda. Secara umum segmen pasar mahasiswa Universitas

Pamulang (UNPAM) adalah masyarakat menengah ke bawah. Mahasiswa

program studi manajemen yang merupakan wirausahawan yaitu reguler A

sejumlah 19 mahasiswa, reguler B sejumlah 34 mahasiswa, dan reguler C

sejumlah 55 mahasiswa Jumlah tersebut merupakan potensi yang besar untuk

menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir ekonomi

kreatif melalui kewirausahaan. Bidang usaha yang dilakukan oleh mahasiswa

diantaranya tergolong dalam usaha kuliner sebanyak 21 mahasiswa, bidang

jasa sebanyak 34 mahasiswa, dan bidang usaha perdagangan sebanyak 53

mahasiswa. Sumber permodalan mahasiswa mayoritas berasal dari sumber

mandiri yaitu sebanyak 94 mahasiswa dan sebagiannya memperoleh modal

dari pinjaman. Lama usaha yang dilakukan oleh mahasiswa mulai rentang 0

sampai dengan 5 tahun.

7.1.2 Paradigma mahasiswa tentang kewirausahaan yaitu kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang untuk menciptakan dan melaksanakan usaha. Seorang

wirausaha memiliki karakteristik, inovasi dalam wirausaha dan memiliki

Page 94: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

83

modal usaha. Paradigma mahasiswa mengenai karakteristik wirausaha seperti

pantang menyerah jika terjadi kegagalan, kepemimpinan yang baik, berani

mengambil resiko, bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan cepat

atau responsif terhadap perubahan, berorientasi pada masa depan, jujur,

tekun, dan disiplin. Paradigma mahasiswa tentang inovasi yaitu peningkatan

layanan dan pembaharuan produk, antisipasi perubahan. Inovasi merupakan

hal yang sangat penting dalam sebuah usaha. Pembaharuan akan strategi,

produk dan layanan akan membantu seorang wirausaha dalam

mempertahankan usaha yang dijalankan. Paradigma mahasiswa terkait

dengan modal yaitu berupa uang yang digunakan untuk menjalankan aktivitas

usaha. Modal merupakan sesuatu yang sangat penting untuk memulai sebuah

usaha. Selain modal berupa uang, hal yang tidak kalah penting adalah modal

berupa ide kreatif.

7.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut.

7.2.1 Mahasiswa program studi manajemen memiliki keberagaman dalam hal

budaya, sosial, maupun ekonomi. Mahasiswa tersebut juga memiliki motivasi

dan minat yang beragram dalam berwirausaha. Hal ini diharapkan agar

mahasiswa program studi manajemen dapat meningkatkan kualitasnya dalam

hal wawasan dan pengalaman tentang kewirausahaan.

7.2.2 Paradigma mahasiswa memberikan gambaran tentang pandangan atau asumsi

dasar tentang kewirausahaan. Terdapat indikator yang belum dipahami dan

dilaksanakan oleh mahasiswa tentang karakteristik wirausaha, inovasi

Page 95: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

84

berwirausaha dan modal usaha. Oleh karena itu, diharapkan kepada lembaga

Universitas Pamulang agar dapat memberikan wadah kepada mahasiswa

untuk menambah wawasan dan keterampilan tentang kewirausahaan. Upaya

tersebut dapat dilakukan dengan program atau kebijakan yang mengarah

kepada kewirausahaan mahasiswa.

Page 96: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

85

DAFTAR PUSTAKA

Ahimsa-Putra, H.S. 2008. Paradigma dan Revolusi Ilmu Dalam Antropologi Budaya:

Sketsa Beberapa Episode. Pidato Pengukuhan Guru Besar. Yogyakarta; Universitas

Gadjah Mada.

Alfianto, Eko A. 2012. Kewirausahaan: Sebuah Kajian Pengabdian Kepada Masyarakat.

Jurnal Heritage. Vol 1 No 2. Hal. 33-42.

Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.

Artaman, Dewa Made Aris. 2015. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Pendapatan Pedagang Pasar Seni Sukawati Di Kabupaten Gianyar. E-Jurnal

Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4.02 (2015) : 87-105, ISSN : 2337-

3067

Capra, F. 1991. Tao of Physics, London: Flamingo.

Danim, S. 2003. Menjadi Peneliti Kualitatif. Malang: Pustaka Setia.

Dewi, Ni Luh Anggita.2016. Pengaruh Sikap Kewirausahaan terhadap Kemampuan

Mengelola Usaha pada Peserta Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

UNDIKSHA. Jurnal Program Studi Pendidikan Ekonomi (JPPE) Volume: 7

Nomor: 2 Tahun: 2016.

Dharmawati, Made. 2016. Kewirausahaan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Firdausa, Rosetyadi Artistyan & Fitrie Arianti. 2013. Pengaruh Modal Usaha, Lama

Usaha dan Jam Kerja terhadap Pendapatan Pedagang Kios di Pasar Bintoro

Demak. Diponegoro Journal Of Economics. Volume. 2, Halaman 1-6.

Furqon, Danang Faisal.2018. Pengaruh Modal Usaha, Lama Usaha, Dan Sikap

Kewirausahaan Terhadap Pendapatan Pengusaha Lanting Di Lemah Duwur,

Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. Jurnal Pendidikan dan

Ekonomi.Volume 7 Nomor 1 Tahun 2018

Gedik, S., Miman, M., Kesici, Mehmet S. 2015. Characteristics and Attitudes of

Entrepreneurs Towards Entrepreneurship. doi: 10.1016/j.sbspro.2015.06.153.

Page 97: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

86

Hadiyati, Ernami. 2011. Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan

Usaha Kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan . Vol 13, No. 1. Hal. 8-16.

Hartaji, Damar A. 2012. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa yang Berkuliah Dengan

Jurusan Pilihan Orang Tua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.

Ikhsan, Arfan. 2010. Konsep Dasar Kewirausahaan. TI Khusus, MY DIBAHAS - 2010 -

repository.unimal.ac.id

Indarti, Nurul dan Rostiani, Rokhima. 2008. Intensi Kewirausahaan Mahasiswa: Studi

Perbandingan Antara Indonesia, Jepang Dan Norwegia. Jurnal Ekonomika dan

Bisnis Indonesia. Vol. 23 No. 4 Oktober 2008. Hal. 1-27.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kristanto, Heru. 2009. Kewirausahaan (Entrepreneurship): Pendekatan Manajemen dan

Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kuhn, T.S. 1962. The Structure of Scientific Revolution. Peran Paradigma Dalam

Revolusi Sains. Edisi Terjemahan.Bandung: Rosda Karya.

Lubis, Hari. 2011. Kewirausahaan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Mantja, W. 2008. Etnograf: Desain Penelitian Kualitatif Pendidikan dan Manajemen

Pendidikan. Malang: Elang Mas.

Moleoang, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdaharya.

Mouritsen, J., Bukh, P.N., Larsen, H.T. and Johansen, M.R. 2002. Developing and

managing knowledge through intellectual capital statements. Journal of Intellectual

Capital, Vol. 3 No. 1, pp. 10-29.

Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ritzer, G. 1981. Toward an Integrated Sociological Paradigma. Boston: Allyn and

Bacon.

Riyanti, Benedicta P.2003. Kewirausahaan Dari Sudut pandang Psikologi Kepribadian.

Jakarta : Grasindo.

Page 98: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

87

Saiman, L. 2015. Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta: Salemba

Empat.

Simanjuntak, Payaman J. 2001. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Lembaga Penerbit Fe-Ui.

Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Skaikh, J.M. 2004. Measuring and Reporting of Intellectual Capital Performance

Analysis. The Journal of American Academy of Business, March: pp.439-448.

Stokes, David. Wilson, Nicholas. 2006. Small Business Management and

Entrepreneurship Fifth Edition. Thomson Learning : London

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

-----------. 2017. Metode Penelitian Kualitatif : Untuk Penelitian yang Bersifat

Eksploratif, Enterpretatif, Interaktif, dan Konstruktif. Bandung: Alfabeta.

Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga, Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sunardi dan Primastiwi. 2015. Pengantar Bisnis: konsep, strategi dan kasus.

Yogyakarta: CAPS.

Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis :kiat dan sukses menuju sukses edisi

ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Suryana. 2017. Kewirausahaan: kiat dan proses menuju sukses edisi keempat. Jakarta:

Salemba Empat.

Utami, Setyaningsih Sri Dan Edi Wibowo. (2013). Pengaruh Modal Kerja Terhadap

Pendapatan Dengan Lama Usaha Sebagai Variabel Moderasi (Survei Pada

Pedagang Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta). Jurnal Ekonomi Dan

Kewirausahaan Vol. 13, No. 2, Oktober 2013: Hal. 171180.

Yusuf, Syamsu. 2012. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Page 99: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

88

LAMPIRAN

Page 100: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

89

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian di Program Studi Manajemen

Page 101: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

90

Lampiran 2. Surat Izin Pengambilan data di IT Center Universitas Pamulang

Page 102: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

91

Lampiran 3. Surat Izin ke Badan Pusat Statistik Tangerang Selatan

Page 103: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

92

Lampiran 4. Surat Izin ke Dinas Koperasi Tangerang Selatan

Page 104: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

93

Lampiran 5. Pedoman Wawancara

Indikator Sub Indikator

Karakteristik

1. Kemampuan untuk merencanakan pengembangan rencana bisnis.

produksi, pemasaran dan personil.

2. Keterampilan komunikasi yang baik.

3. Keterampilan pemasaran yang baik.

4. Keterampilan interpersonal

5. Keterampilan manajemen dasar yang mempekerjakan orang lain

untuk menangani tugas-tugas bisnis.

6. Keterampilan kepemimpinan yang mengembangkan visi

7. Pengusaha harus mengambil pelajaran dari kegagalan orang lain

untuk menjadi sukses.

8. Pengusaha harus memastikan perusahaan atau bisnis apa yang dia

inginkan.

9. Seorang pengusaha harus selalu menyelesaikan masalah dengan

mudah.

10. Pengusaha harus bersemangat untuk memulai bisnis baru.

11. Pengusaha harus mendapatkan saran dari siapa yang telah

melakukan usaha mereka dengan baik.

12. Pengusaha akan pemilik bisnis untuk mencari mentor yang sukses,

membaca buku, jaringan dengan orang yang pengusaha sukses.

Inovatif

1. Analisis tentang pasar lingkungan, kebutuhan dan keinginan

pelanggan, dan tentu saja pesaing.

2. Menginspirasi dan memberdayakan karyawan dari atas ke bawah

untuk berpikir inovatif karena memotivasi tim Anda kunci inovasi

yang berasal dari semangat inovator.

3. Perbaiki rencana strategis yang responsif dan pindahkan inovasi ke

pusat seperti proses bisnis untuk keseluruhan proses bisnis.

4. Terhubung dengan karyawan dan pelanggan untuk menciptakan

lingkungan pertukaran informasi tentang peningkatan proses,

layanan, dan produk.

5. Mintalah saran dari siapa yang memimpin suatu inovasi

sebelumnya. Manfaatkan sumber daya yang tersedia, penasihat

bisnis dan hibah.

Modal

Wirausaha

1. Efisiensi

2. Kemampuan belajar

3. Kompetensi

4. Kemampuan berhubungan dengan lingkungan eksternal, pemangku

kepentingan

5. Kemampuan mengelola informasi eksternal

6. Kemampuan mengelola tekanan eksternal

7. Hubungan jangka panjang dengan pelanggan dan pemasok

Page 105: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

94

Lampiran 6. Hasil Olah Data Wawancara

HASIL OLAH DATA WAWANCARA

Indikator No. Kode

Informan Hasil Wawancara

Karakteristik

1

2

3

4

5

6

7

8

9

IFN 1

IFN 2

IFN 3

IFN 4

IFN 5

IFN 6

IFN 7

IFN 8

IFN 9

Jika ingin menjadi wirausaha yang berhasil kita harus bangkit

dari kegagalan, gagal coba lagi, gagal coba lagi

Resiko kegagalan pasti ada, yang paling penting bagaimana kita

bisa bangkit dari kegagalan tersebut

Kita harus bisa bangkit dari setiap kegagalan, wirausaha yang

berhasil adalah wirausaha yang gigih atau pantang menyerah

Tidak ada usaha yang langsung berhasil, semua pasti perah

mengalami tahap kegagalan

Tumbuh kembangnya sebuah usaha tergantung bagaimana

seorang wirausaha memiliki sifat kemepimpinan untuk

memimpin bawahan atau karyawannya

Sebuah usaha akan berjalan dengan baik jika pemimpin mampu

memimpin karyawannya, mampu mengarahkan karyawannya,

mampu menggerakkan karyawannya ke arah yang lebih baik

lagi

Jika kita memulai usaha dari kecil kemudian kita tekuni bukan

tidak mungkin akan menjadi besar dan memiliki karyawan. Di

sinilah kita sebagai pemimpin memiliki peran yang sangat

penting terhadap kelangsungan usaha

Salah satu karakteristik dalam kewirausahaan adalah

kepemimpinan yang baik. Pemimpin yang baik mampu

melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan

Kalau menurutku salah satu karakteristik yang perlu dimiliki

oleh seorang wirausaha adalah berani mengambil resiko.

Apabila hanya bermain di zona nyaman maka akan sulit

berkembang.

Page 106: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

95

10

11

12

13

IFN 10

IFN 11

IFN 12

IFN 13

Salah satu yang membedakan antara seseorang biasa dan

wirausaha adalah berani mengambil rsiko karena dalam dunia

usaha terdapat ketidakpastian

Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana seorang

wirausaha bisa mengatasi permasalahan yang sedang dialami

Seorang wirausaha yang baik harus visioner atau beorientasi

pada masa depan

Hal yang juga harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah

kejujuran, tekun dan disiplin

Inovasi

Berwirausaha

14

15

16

17

18

19

20

21

IFN 1

IFN 2

IFN 3

IFN 4

IFN 5

IFN 6

IFN 7

IFN 8

Seorang wirausahawan harus selalu memberikan inovasi pada

usaha yang dilakukannya

Inovasi diperlukan untuk keberlangsungan sebuah usaha, kita

harus terus berinovasi agar usaha tetap bertahan

Dalam sebuah usaha harus selalu berinovasi agar bisa bersaing

dengan lainnya, misalnya dari segi desain dan lainnya

Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dalam usaha

adalah berinovasi, baik inovasi produknya, inovasi

pelayanannya dan yang lainnya

Inovasi merupakan hal yang sangat penting, apalagi dalam

sebuah usaha atau bagi wirausaha. Tanpa inovasi

keberlangsungan usaha akan ternacam

Sangat penting. Inovasi dalam sebuah usaha sangat penting.

Tanpa inovasi sebuah usaha tidak akan bisa berkembang

Inovasi bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya kita

meminta masukan kepada pelanggan setelah menggunakan

produk kita, sehingga kita bisa melakukan perbaikan atau

perubahan ke arah yang lebih baik

Inovasi bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya sikap

responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada misalnya

perubahan kondisi pasar atau persaingan, dan hal itu sangat

penting

Page 107: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

96

22

23

24

25

26

IFN 9

IFN 10

IFN 11

IFN 12

IFN 13

Menurut saya inovasi merupakan syarat utama dari

kelangsungan usaha seseorang

Sikap inovatif memang harus dimiliki apabila kita ingin terjun

dalam dunia usaha, kalau tidak ya ketinggalan

Inovatif dan kreatif sangat diperlukan dalam usaha apapun

Inovatif dan kreatif itu sangat penting, kalau tidak berinovasi ya

pasti kalah bersaing dengan kompetitornya

Inovasi dilakukan dengan menciptakan sesuatu yang baru dan

itu sangat diperlukan dalam sebuah usaha

Modalitas

dalam

Wirausaha

27

28

29

30

31

32

33

34

35

IFN 1

IFN 2

IFN 3

IFN 4

IFN 5

IFN 6

IFN 7

IFN 8

IFN 9

Modal merupakan langkah awal untuk memulai sebuah usaha

Penting banget, gimana mau memulai usaha kalau tidak ada

modal uangnya

Modal berkaitan dengan keuangan. Seorang wirausaha harus

pintar mengelola keuangan untuk kelangsungan usahnya

Kalau menurut saya, besar kecilnya modal akan memengaruhi

kelancaran sebuah usaha

Kunci dari awal sebuah usaha ada pada modal yang dimiliki

Harus punya modal dulu, baru usahanya bisa dimulai

Saya memulai sebuah usaha awalnya ikut dengan teman tapi

sekarang saya menjalankannya sendiri, usaha saya seperti

reseller jadi tidak memerlukan modal

Modal dalam berwirausaha merupakan hal yang sangat penting.

Tetapi tidak semua usaha harus dimulai dengan modal yang

besar

Saya memulai usaha tidak dengan modal tetapi joint dengan

teman. Jadi teman saya yang menyediakan modal berupa

barang kemudian saya bagian penjualannya. Saya hanya

menjual tidak mengeluarkan modal berupa uang

Page 108: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

97

36

37

38

39

IFN 10

IFN 11

IFN 12

IFN 13

Modal merupakan hal yang penting dalam wirausaha, tetapi

modal disini bisa juga beupa ide, ide kreatif

Menurut saya ide juga merupakan salah satu modal, dan itu

tidak kalah penting dari modal yang berupa uang, sebab kalau

kita punya uang tetapi tidak punya ide mau buat usaha apa ya

percuma saja

Menurut saya modal (uang) dalam berwirausaha memang

sangat penting tetapi modal yang lain pun juga tidak kalah

penting, misalnya modal berupa ide – ide kreatif dan inovatif

Baik modal uang atau modal ide kreatif sangat diperlukan

dalam sebuah usaha, keduanya saling melengkapi

Page 109: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

98

Lampiran 7. Data Informan Wawancara

No. Kode Informan Keterangan Nama Informan

1 IFN 1 Informan 1 Abdul Hari

2 IFN 2 Informan 2 Fikri Mayori

3 IFN 3 Informan 3 Nurul Rofiqoh

4 IFN 4 Informan 4 Alli Kristanto Armas

5 IFN 5 Informan 5 Yunita Wahyu W

6 IFN 6 Informan 6 Sinta Nuryah Sari

7 IFN 7 Informan 7 Siti Khatijah

8 IFN 8 Informan 8 Satrio Adi Nugroho

9 IFN 9 Informan 9 Dwi Anisa

10 IFN 10 Informan 10 Ezha Rizqy Wijaya

11 IFN 11 Informan 11 Citra Sholihah Isa

12 IFN 12 Informan 12 Reza Gustian

13 IFN 13 Informan 13 Rizky Ari Mulyandi

Page 110: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

99

Lampiran 8. Kuesioner Pemetaan Wirausaha

YAYASAN SASMITA JAYA

UNIVERSITAS PAMULANG SK MENDIKNAS N0.136/D/0/2001

Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Barat Tangerang Selatan Banten Telp. (021) 7412566 Fax. (021) 7412491

KUESIONER PEMETAAN POTENSI WIRAUSAHA

MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS PAMULANG

TAHUN AJARAN 2017/2018

Kepada mahasiswa/i Program Studi Manajemen Universitas Pamulang, mohon

kesediaannya untuk mengisi kuesioner pemetaan potensi wirausaha dibawah ini:

Nama Lengkap :

Kelas :

Ruang :

Reguler :

1. Apakah Anda mempunyai usaha sendiri?

Ya

Tidak

2. Dimana lokasi tempat usaha Anda?

Jawaban Singkat:

3. Jenis usaha apa yang Anda punya?

Jawaban singkat:

4. Berapa lama Anda menjalankan usaha tersebut?

Jawaban singkat:

5. Darimakah sumber modal awal usaha Anda?

Jawaban singkat:

6. Produk/jasa/keterampilan khusus apa yang Anda dihasilkan?

Jawaban singkat:

Page 111: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan
Page 112: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

STUDENT PARADIGM ANALYZE TOWARDS ENTREPRENEURSHIP

(CASE STUDY OF MANAGEMENT PROGRAM STUDENTS

PAMULANG UNIVERSITY 2017/2018 SCHOOL YEAR)

Kusworo1

dan Putranto2

[email protected] dan [email protected]

ABSTRACT

This study aims to analyze the general description of the Management

Program students and analyze how the student paradigm towards

entrepreneurship. Type of this research is a qualitative method. Location of the

research was conducted at Management Program of Pamulang University.

Determination of informants as data sources was selected using purposive

sampling technique. Data collection uses observation, interview and

documentation techniques. The validity of the data is obtained through credibility,

transferability, dependability, and confirmatory. Qualitative data analysis: data

reduction, data exposure, and conclusion drawing.

The results of the study show that the 2017/2018 management program

students who are entrepreneurs are regular A is 19 students, regular B is 34

students, and regular C is 55 students. Various business fields run by students

include services, trade and culinary. The business age of students starts from 0 to

5 years. The source of business capital obtained by students comes from their own

capital and loans. The student paradigm about entrepreneurship is focused on

characteristics, innovation in entrepreneurship and having business capital.

Student paradigm regarding entrepreneurial characteristics such as never giving

up in case of failure, good leadership, risk taking, can overcome problems faced

quickly or responsive to change, future oriented, honest, diligent, and disciplined.

The students' paradigm of innovation is improving services and product renewal,

anticipating change. Innovation is very important in a business. The renewal of

strategies, products and services will help an entrepreneur maintain the business

that is run. The student paradigm is related to capital, in the form of money used

to run business activities. Capital is something that is very important to start a

business. In addition to money in the form of money, what is no less important is

capital in the form of creative ideas.

Keywords: Paradigm, Entrepreneurship, Students

Page 113: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP

KEWIRAUSAHAAN (STUDI PADA MAHASISWA PRODI MANAJEMEN

UNIVERSITAS PAMULANG TAHUN AJARAN 2017/2018)

Kusworo1

dan Putranto2

[email protected] dan [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengalisis gambaran umum tentang mahasiswa

Prodi Manajemen dan mengalisis bagaimana paradigma mahasiswa terhadap

kewirausahaan. Jenis penelitian ini adalah metode kualitatif. Lokasi penelitian

dilakukan di Program studi Manajemen Universitas Pamulang. Penetapan

informan sebagai sumber data yang dipilih menggunakan teknik purposive

sampling. Pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi. Keabsahan data diperoleh melalui credibility, transferability,

dependability, dan confirmatory. Analisis data kualitatif: reduksi data, paparan

data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa program studi manajemen

tahun ajaran 2017/2018 yang merupakan wirausahawan yaitu reguler A sejumlah

19 mahasiswa, reguler B sejumlah 34 mahasiswa, dan reguler C sejumlah 55

mahasiswa. Berbagai bidang usaha yang dijalankan mahasiswa antara lain

dibidang jasa, perdagangan, dan kuliner. Usia usaha mahasiswa dimulai dari 0

hingga 5 tahun. Sumber modal usaha yang diperoleh mahasiswa berasal dari

modal sendiri dan pinjaman. Paradigma mahasiswa tentang kewirausahaan

difokuskan pada karakteristik, inovasi dalam wirausaha dan memiliki modal

usaha. Paradigma mahasiswa mengenai karakteristik wirausaha seperti pantang

menyerah jika terjadi kegagalan, kepemimpinan yang baik, berani mengambil

resiko, bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan cepat atau responsif

terhadap perubahan, berorientasi pada masa depan, jujur, tekun, dan disiplin.

Paradigma mahasiswa tentang inovasi yaitu peningkatan layanan dan

pembaharuan produk, antisipasi perubahan. Inovasi merupakan hal yang sangat

penting dalam sebuah usaha. Pembaharuan akan strategi, produk dan layanan akan

membantu seorang wirausaha dalam mempertahankan usaha yang dijalankan.

Paradigma mahasiswa terkait dengan modal yaitu berupa uang yang digunakan

untuk menjalankan aktivitas usaha. Modal merupakan sesuatu yang sangat penting

untuk memulai sebuah usaha. Selain modal berupa uang, hal yang tidak kalah

penting adalah modal berupa ide kreatif.

Kata Kunci: Paradigma, Kewirausahaan, Mahasiswa

Page 114: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

PENDAHULUAN

Perkembangan arus globalisasi merupakan suatu proses kehidupan yang

menghapus batas geografi, sosial, ekonomi dan budaya. Globalisasi

menghubungkan bangsa-bangsa di dunia menuju ke sebuah tatanan kehidupan

baru. Hal ini tentu memengaruhi berbagai bidang kehidupan bangsa dan negara.

Pesatnya arus globalisasi yang masuk ke berbagai bidang kehidupan negara

merupakan hal yang sulit untuk dihindari di zaman yang modern ini.

Perkembangan globalisasi akan memengaruhi dan berdampak diberbagai bidang

kehidupan baik positif maupun negatif. Pengaruh globalisasi ini dapat dirasakan

dalam berbagai bidang kehidupan. Tidak hanya bidang ekonomi, industri, namun

perubahan juga terlihat jelas dalam bidang pendidikan.

Bebarapa hal yang harus dipersiapkan bangsa Indonesia untuk menghadapi

globalisasi adalah dengan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

yang dapat dilihat berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia/ IPM (Human

Development Indeks). Berdasarkan data Human Development Report Tahun 2015

bahwa negara Indonesia terdapat pada peringkat 113 dari total 188 negara yang

ada di dunia, termasuk kedalam kategori medium HDI. Hal ini tentunya menjadi

permasalahan yang perlu segera diatasi untuk menghadapi persaingan bebas.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut pendidikan memiliki peran yang sangat

penting. Tuntutan jenjang pendidikan dan peningkatan kualitas SDM sudah tidak

bisa dihindari lagi. Selain berdampak pada pendidikan itu sendiri, pengaruh

globalisasi juga akan berdampak pada berbagai sektor, salah satunya adalah sektor

ekonomi. Perkembangan ekonomi dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya

adalah sumber daya manusia (SDM). Perkembangan ekonomi harus didukung

oleh semua pihak agar kondisi perekonomian yang sudah berkembang bisa

menjadi lebih baik lagi.

Seiring dengan hal tersebut, perkembangan dunia kerja juga mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Perkembangan ini memiliki konsekuensi pada

ketatnya persaingan pada dunia usaha dan industri. Sementara pencari pekerjaan

dari tahun ke tahun semakin banyak. Selain itu juga tingkat kesadaran masyarakat

akan pentingnya pendidikan tinggi (mahasiswa) dengan harapan akan

Page 115: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

mendapatkan pekerjaan yang lebih baik. Akan tetapi, kesempatan kerja (lapangan

kerja) yang dibutuhkan tidak sebanding dengan pencari kerja. Hal ini akan

berdampak pada tingkat pengangguran (jobless)

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Provinsi Banten menunjukkan bahwa

tingkat pengangguran terbuka Kota Tangerang Selatan mengalami kenaikan 4,56

% di tahun 2013 dan 6,29 % di tahun 2014. Hal ini sudah cukup menjadi dasar

bagi pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk memberikan perhatian lebih,

khususnya bagi masyarakat agar menjadikan wirausaha sebagai alternatif pilihan

sumber penghasilan.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, sudah menjadi tanggung kita semua agar

tingkat pengangguran tidak semakin bertambah. Untuk itu perlu alternatif lain

dengan menumbuhkan jiwa berwirausahaan pada mahasiswa dengan harapan

dapat membuka lapangan pekerjaan dan menjadi solusi mengatasi tingginya

tingkat pengangguran.

Kewirausahaan mempunyai dampak yang sangat penting terhadap perekonomian

suatu negara. Semakin banyak usaha-usaha kecil menengah dalam suatu negara

semakin mempercepat pertumbuhan ekonomi, begitu juga sebaliknya.

Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu menumbuhkan Usaha Kecil Mengeah

(UKM).

Berdasarkan data Jumlah Pelaku UKM Kota Tangerang Selatan dari Dinas

Koperasi dan UKM Kota Tangerang Selatan dapat diketahui bahwa pelaku

UMKM sampai pada tahun 2017 untuk kategori Mikro berjumlah 15.102. Pelaku

UMKM kategori Kecil berjumlah 6.728, sedangkan pelaku UMKM kategori

Menengah berjumlah 4170. Pelaku UMKM seperti inilah yang perlu

dikembangkan dari segi kualitas dan kuantitasnya, karena perannya sangat penting

terhadap perekonomian.

Untuk menumbuhkan jiwa wirausaha, hal yang perlu mendapat perhatian adalah

merubah pola pikir dari mencari pekerja menjadi pembuka lapangan kerja.

Universitas Pamulang adalah universitas yag ada di kota Tangerang Selatan.

Secara khusus Universitas Pamulang bertujuan mewujudkan pendidikan yang

murah dan terjangkau untuk seluruh lapisan masyarakat. Pendidikan yang murah

Page 116: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

tentu tanpa melupakan kualitas dari pendidikan. Seiring dengan pendidikan yang

dilakukan oleh masyarakat Indonesia maka secara otomatis akan meningkatkan

kualitas SDM serta daya jual masyarakat Indonesia.

Penelitian ini lebih difokuskan pada prodi manajemen yang masih relevan dengan

bidang kewirausahaan. Jumlah mahasiswa Prodi Manajemen tidak kurang dari

14.501 mahasiswa merupakan potensi yang besar untuk mengembangkan dan

menumbuhkan minat wirausaha perguruan tinggi. Melihat fenomena yang ada

bahwasanya mahasiswa lebih tertarik untuk menjadi pegawai dibanding menjadi

wirausaha, maka peneliti tertarik untuk menganalisa paradigma mahasiswa

terhadap kewirausahaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti bermaksud menganalisa paradigma

mahasiswa terhadap kewirausahaan dan berharap mampu menyajikan data akan

minat mahasiswa untuk berwirausaha, melalui penelitian “Analisis Paradigma

Mahasiswa Terhadap Kewirausahaan (Studi Pada Mahasiswa Prodi

Manajemen Universitas Pamulang Tahun Ajaran 2017/2018)”

Fokus Penelitian kualitatif

Fokus penelitian dalam penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan mahasiswa

program studi Manajemen Tahun Ajaran 2017/2018. 2) mendeskripsikan

paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan. 3) paradigma mahasiswa terhadap

kewirausahaan dari segi karakteristik, inovasi berwirausaha, dan modalitas dalam

wirausaha.

TINJAUAN PUSTAKA

Pradigma

Menurut Capra (1991) dalam bukunya yang berjudul Tao of Physics, “paradigma

adalah asumsi dasar yang membutuhkan bukti pendukung untuk asumsi-asumsi

yang ditegakkannya, dalam menggambarkan dan mewarnai interpretasinya

terhadap realita sejarah sains. Selanjutnya menurut Ahimsa (2009) mendefinisikan

paradigma sebagai “seperangkat konsep yang berhubungan satu sama lain secara

logis membentuk sebuah kerangka pemikiran yang berfungsi untuk memahami,

menafsirkan dan menjelaskan kenyataan dan/ atau masalah yang dihadapi”.

Page 117: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Paradigma Mahasiswa

Mahasiswa merupakan salah satu unsur penting dalam pembangunan bangsa.

Mahasiswa merupakan unit bagian dari masyarakat yang harus memberikan

kebermanfaatan untuk masyarakat melalui berbagai karyanya. Untuk

menghasilkan karya yang bermanfaat perlu adanya paradigma (cara pandang)

yang tepat sebagai landasan. Paradigma merupakan cara pandang seseorang

mengenai suatu pokok permasalahan yang bersifat fundamental untuk memahami

suatu ilmu maupun keyakinan dasar yang membimbing seseorang untuk bertindak

dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga dapat dikatakan bahwa paradigma

mahasiswa merupakan pandangan mendasar dalam memahami suatu ilmu maupun

landasan dasar yang menuntun mahasiswa dalam melakukan segala tindakan.

Kewirausahaan

Kewirausahaan pada hakikatnya adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan untuk

menciptakan sesuatu yang memiliki inovasi dan bernilai untuk memenuhi

kebutuhannya dan orang lain. Hal ini sesuai dengan pendapat Kristanto (2009)

bahwa “kewirausahaan adalah ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan,

dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup (usaha)”. Selanjutnya

menurut Kasmir (2006), menyatakan bahwa “kewirausahaan adalah suatu

kemampuan menciptakan kegiatan usaha. Kemampuan ini dilakukan untuk

menciptakan dan memerlukan adanya kreativitas dan inovasi dari yang sudah ada

sebelumnya”.

Karakteristik Kewirausahaan

Karakteristik Entrepreneur Abad 21 terdapat sepuluh karakteristik yang paling

sering muncul (Lubis, 2011) diantaranya, “mampu mengenali dan memanfaatkan

peluang, memiliki aneka ragam kemampuan, kreatif, memiliki impian masa

depan, berpikiran bebas, pekerja keras, optimis, inovator, berani mengambil

resiko, dan memiliki jiwa kepemimpinan”. Karakteristik menurut Gedik at al

(2015) bahwa seorang wirausaha memiliki beberapa karakteristik berupa

kemampuan dalam membuat perencanaan, kemampuan berkomunikasi,

keterampilan-keterampilan dalam mengelola usaha, serta mampu belajar dari

kesalahan orang lain.

Page 118: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Terdapat indikator-indikator yang terwujud pada karakteristik seorang wirausaha.

Sikap optimis dan keyakinan dalam menjalankan usaha merupakan salah satu

indikator yang terdapat pada seorang wirausaha. Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Suryana (2017) menyatakan bahwa ciri-ciri kewirausahaan meliputi enam

komponen penting beserta indikator yang dimiliki oleh seoarang wirausaha yaitu

“percaya diri, berorientasi pada pada hasil, berani mengambil resiko,

kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan. Ciri-ciri

tersebut indikatornya adalah penuh percaya diri, memiliki inisiatif, Memiliki

motif berprestasi, Memiliki jiwa kepemimpinan, Berani mengambil resiko dengan

penuh perhitungan”.

Kreativitas Wirausaha

“Modal utama wirausaha adalah kreativitas, keuletan, semangat pantang

menyerah” (Alma, 2010). Kreativitas ini akan memberikan bekal untuk seorang

wirausaha untuk berpikir dan bertindak kreatif. Seorang wirausaha yang kreatif

akan mampu untuk menjadikan tantangan bukan sebuah ancaman melainkan akan

merubahnya menjadi suatu peluang. Wirausaha yang kreatif juga memiliki

keterampilan berpikir yang kreatif dalam menciptakan suatu produk barang dan

jasa yang unik dan baru. Hal ini senada dengan pendapat Conny dalam Alma

(2010) bahwa “kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan suatu

produk baru”.

Modal wirausaha

Kemandirian dalam menjalankan usaha penting dilakukan oleh seorang

wirausaha. Kemandirian merupakan sikap yang terdapat pada seorang wirausaha.

Kemandirian ini menunjukkan bahwa ketidak tergantungan seoarang wirausaha

dalam menjalankan usahanya baik seperti halnya dalam pendanaan modal usaha.

Syarat seoarang wirausaha yang mandiri harus memiliki tiga jenis modal utama

yaitu sumber daya internal, sumber daya eksternal, Faktor X.

Pemahaman tentang modal dalam penelitian ini bukan hanya berfokus pada dana

yang terlihat dalam bentuk uang. Modal dapat berupa suatau pengetahuan atau

pengalaman yang dimiliki oleh seorang wirausaha dalam menjalankan usahanya.

Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang wirausaha dapat

Page 119: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

dikatakan sebagai modal intelektual. Hal ini sesuai dengan pendapat Mouritsen et

al (2002) yang mengartikan modal intelektual yaitu suatu sumber daya

pengetahuan yang dimiliki oleh seoarang wirausaha atau perusahaan secara

menyeluruh untuk menjalankan aktivitas usahanya. Hal ini juga sejalan dengan

pendapat Skaikh (2004) yang mendefinisikan modal intelektual merupakan suatu

nilai atau materi intelektual baik dari segi pengetahuan, informasi, pengalaman

dan paten yang dimiliki perusahaan untuk menciptakan kekayaan.

Lama Usaha

Lama usaha merupakan jangka waktu seorang wirausahawan dalam menjalankan

atau menekuni usahanya. “Lama usaha diartikan sebagai lamanya waktu yang

sudah dijalani pedagang dalam menjalankan usahanya” (Utami, 2013). “Lamanya

suatu usaha dapat menimbulkan pengalaman berusaha, dimana pengalaman dapat

mempengaruhi pengamatan seseorang dalam bertingkah laku” (Sukirno, 2009).

Stokes dan wilson (2006) menjelaskan model tahapan dari manajemen perusahaan

dan kewirausahaan kecil yang terdiri dari lima tahapan yaitu mulai dari konsep,

pengembangan atau pembatalan, pertumbuhan atau penurunan, kedewasaan, dan

pertumbuhan kembali/penurunan

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan

kualitatif. Menurut Moleong (2011), penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek

penelitian misalnya: perilaku, persepsi, motivasi, tindakan secara holistik dan

dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks

khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.

Penelitian ini dilakukan di Universitas Pamulang, dimulai dari tahap persiapan

pada bulan maret 2018 sampai dengan tahap penyusunan laporan pada bulan

Agustus 2018. Analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data (Data

Reduction), paparan data (Data Display) dan penarikan kesimpulan data dan

verifikasi (Conclusion Drawn/Verification).

Page 120: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Penelitian

Gambaran Umum Responden

Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen

Universitas Pamulang tahun ajaran 2017/2018. Berdasarkan hasil observasi dan

dukumentasi yang telah dilakukan diketahui jumlah mahasiswa Universitas

Pamulang tahun ajaran 2017/2018 terbagi menjadi 3 bagian yaitu Reguler A

(Pagi) sebanyak 4.509 mahasiswa, Reguler B (Malam) sebanyak 5.820

mahasiswa, dan Reguler C (Eksekutif) sebanyak 9.162 mahasiswa. Jumlah

mahasiswa aktif terdiri dari mahasiswa yang dinyatakan aktif dalam perkuliahan

dan sedang menyelesaikan tugas akhir (skripsi). Jumlah mahasiswa non aktif

terdiri dari mahasiswa yang dinyatakan non aktif, cuti, dan tidak ada keterangan.

Jumlah mahasiswa Prodi Manajemen Universitas Pamulang reguler A sebanyak

1.403 mahasiswa, jumlah mahasiswa program studi manajemen reguler B

sebanyak 1.222 mahasiswa dan jumlah mahasiswa program studi manajemen

reguler C sebanyak 1.911 mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan potensi yang

besar untuk menghasilkan mahasiswa yang memiliki kemampuan berpikir

ekonomi kreatif melalui kewirausahaan. Mahasiswa program studi manajemen

tahun ajaran 2017/2018 yang merupakan wirausahawan reguler A sejumlah 19

mahasiswa, reguler B sejumlah 34 mahasiswa, dan reguler C sejumlah 55

mahasiswa. Bidang usaha yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya tergolong

dalam usaha kuliner sebanyak 21 mahasiswa, bidang jasa sebanyak 34 mahasiswa,

dan bidang usaha perdagangan sebanyak 53 mahasiswa. Sumber permodalan

mahasiswa mayoritas berasal dari sumber mandiri yaitu sebanyak 94 mahasiswa

dan sebagiannya memperoleh modal dari pinjaman. Lama usaha yang dilakukan

oleh mahasiswa mulai rentang 0 sampai dengan 5 tahun. Mahasiswa UNPAM

secara umum belum memiliki minat terhadap kewirausahaan. Hal ini dapat dilihat

melalui barometer kurangnya antusias mahasiswa menyikapi kewirausahaan yang

diadakan oleh perguruan tingggi baik melalui seminar kewirausahaan maupun

lomba proposal bisnis kewirausahaan.

Page 121: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Kewirausahaan yaitu sikap yang dimiliki oleh seorang wirausaha serta

kemampuan untuk berkreasi dalam menciptakan sesuatu yang memiliki inovasi

dan bernilai untuk memenuhi kebutuhannya dan orang lain. Berdasarkan hasil

penelitian dan wawancara yang telah dilakukan kepada mahasiswa Universitas

Pamulang tahun ajaran 2017/2018 diketahui mahasiswa yang memiliki usaha di

samping menjadi seorang mahasiswa masih relatif sedikit jika dibandingkan

dengan jumlah mahasiswa Universitas Pamulang. Hal ini dikarenakan hampir

sebagian besar mahasiswa Universitas Pamulang adalah pekerja. Kematangan

wirausaha dalam hal ini berkaitan dengan pengalaman dalam melakukan usaha

dapat dilihat dari usia lama berwirausaha. Sesorang yang sudah matang dalam

melakukan usaha memiliki pengamatan yang berbeda dalam melihat peluang dan

hambatan dalam berwirausaha. Lama usia usaha akan memberikan pengetahuan

dan pengalaman yang dimiliki oleh seorang wirausaha dalam menjalankan

usahanya. Oleh karena itu, lama usaha jukan menentukan kstabilan dalam

menjalankan usaha baik dari segi modalitas maupun keuntungan.

Paradigma Mahasiswa Terhadap Kewirausahaan

Kewirausahaan merupakan suatu nilai yang dibentuk dalam sebuah perilaku untuk

dijadikan sumber daya, kiat, serta proses, untuk mencapai tujuan berupa hasil

bisnis. Kewirausahaan juga sebuah nilai yang dibutuhkan oleh seorang wirausaha

untuk memulai sebuah usaha dan mengembangkan usaha untuk menjadi lebih

besar. Kewirausahaan juga dapat didefinisikan suatu proses untuk melakukan

sesuatu yang baru dan berbeda untuk agar dapat bermanfaat dalam memberikan

nilai lebih untuk masyarakat. Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian

diketahui paradigma kewirausahaan mahasiswa program studi manajemen

Universitas Pamulang.

Karakteristik Kewirausahaan

Seorang wirausahawan haruslah seorang yang mampu melihat peluang kedepan.

Pandangan kedepan dalam memakasimalkan peluang dengan berfikir penuh

perhitungan mencari pilihan dari berbagai alternatif masalah dan pemecahnnya.

Selain itu, untuk menjadi seorang wirausahawan harus memiliki karakter. Hal ini

dapat diketahui dari pemaparan informan 1:

Page 122: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

“Jika ingin menjadi wirausaha yang berhasil kita harus bangkit dari kegagalan,

gagal coba lagi, gagal coba lagi”

Berdasarkan pernyataan tersebut seorang wirausaha harus memiliki karakter

pentang menyerah. Pantang menyerah merupakan salah satu karakteristik yang

harus dimiliki oleh seorang wirausahaan, meskipun rintangan yang dihadapi

penuh pengorbanan demi mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mendapatkan

keuntungan.

Hal ini senada dengan apa yang dikatakan oleh informan 2, salah seorang

mahasiswa program studi manajemen:

“Resiko kegagalan pasti ada, yang paling penting bagaimana kita bisa bangkit

dari kegagalan tersebut”

Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga

menimbulkan dampak yang baik. Seorang yang berwirausaha harus memiliki

motivasi serta sikap yang tidak mudah menyerah. Hal ini karena dalam aktivitas

usaha tentunya memiliki risiko yang besar dalam kegagalan. Saat awal pendirian

terdapat untung dan rugi yang tidak diketahui.

Tidak jauh berbeda denga apa yang dikatakan oleh informan 3 terkait dengan

karakteristik dalam berwirausaha:

“Kita harus bisa bangkit dari setiap kegagalan, wirausaha yang berhasil adalah

wirausaha yang gigih atau pantang menyerah”

Berdasarkan pernyataan dari informan tersebut diketahui bahwa syarat seorang

wirausaha yang berhasil adalah gigih atau pantang menyerah. Hal ini dikarenakan

apabila seorang wirausaha tidak memiliki karakter seperti itu maka bagaimana

mungkin usaha yang dilakukan akan berhasil. Sedangkan informan 4 mengatakan:

“Tidak ada usaha yang langsung berhasil, semua pasti perah mengalami tahap

kegagalan”

Berwirausaha juga belum tentu menjamin kesuksesan. Sebelum merasakan

kesuksesan, mayoritas wirausahawan pasti pernah mengalami kegagalan. Hanya

wirausaha yang pantang menyerah yang akan berhasil melewati tahap kegagalan.

Berkaitan dengan karakteristik informan 5 menyikapi dari segi kepemimpinan:

Page 123: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

“Tumbuh kembangnya sebuah usaha tergantung bagaimana seorang wirausaha

memiliki sifat kemepimpinan untuk memimpin bawahan atau karyawannya”

Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka peran pemimpin sangat besar dalam

memberikan pengarahan terhadap karyawan atau dalam menyampaikan ide atau

gagasan kepada karyawan sehingga apa yang menjadi pemikiran pempinan bisa

tersampaikan dengan baik. Kemampuan seorang wirausaha dapat dilihat dari

bagaimana seorang wirausaha mampu untuk menelola usahanya dengan baik.

Keterampilan dalam mengelola suatu usaha perlu dimiliki oleh seorang wirausaha

diantaranya dalam merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan karyawan

serta mengevaluasi hasil usaha yang dijalankannya.

Hal senada juga diungkapakan oleh informan 6 terkait dengan karakteristik berupa

kepemimpinan:

“Sebuah usaha akan berjalan dengan baik jika pemimpin mampu memimpin

karyawannya, mampu mengarahkan karyawannya, mampu menggerakkan

karyawannya ke arah yang lebih baik lagi”

Pendapat di atas menjelaskan bahwa seorang pemimpin yang baik akan bisa

membawa usaha melalui karyawannya ke arah yang lebih baik. Jika pemimpin

tidak bisa melakukan hal itu, maka karakteristik berupa kepemimpinan yang baik

tidak terpenuhi dalam sebuah usaha.

“Jika kita memulai usaha dari kecil kemudian kita tekuni bukan tidak mungkin

akan menjadi besar dan memiliki karyawan. Di sinilah kita sebagai pemimpin

memiliki peran yang sangat penting terhadap kelangsungan usaha” pendapatan

yang dikemukakan oleh informan 7.

“Salah satu karakteristik dalam kewirausahaan adalah kepemimpinan yang baik.

Pemimpin yang baik mampu melakukan kerja sama untuk mencapai tujuan yang

diinginkan” ujar informan 8.

Keberhasilan dan kegagalan suatu usaha terletak peran seorang pemimpin dalam

mengelola usaha. Pemimpin perusahaan merupakan pemain utama dan sumber

yang langka di dalam setiap perusahaan. Wirausahawan yang berhasil merupakan

pemimpin yang berhasil, pemimpin yang dapat menguasai dan mengembangkan

Page 124: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

diri sendiri, dan juga mampu menguasai serta mengarahkan dan mengembangkan

para karyawannya

Pendapat yang sedikit berbeda dikemukakan oleh informan 9 mengenai

karakteristik:

“Kalau menurutku salah satu karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang

wirausaha adalah berani mengambil resiko. Apabila hanya bermain di zona

nyaman maka akan sulit berkembang”

Keberanian menghadapi risiko yang didukung komitmen yang kuat, mendorong

wirausaha untuk terus berjuang mencari peluang sampai memperoleh hasil.

Kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai

utama dalam kewirausahaan. Wirausaha yang tidak mau mengambil risiko akan

sukar memulai atau berinisiatif.

Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh informan 10:

“Salah satu yang membedakan antara seseorang biasa dan wirausaha adalah

berani mengambil rsiko karena dalam dunia usaha terdapat ketidakpastian”

Hal tersebut semakin menjelaskan bahwa salah satu karakteristik yang harus

dimiliki oleh seorang wirausaha adalah berani mengambil resiko. Salah satunya

adalah resiko kegagalan atau kerugian.

“Hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana seorang wirausaha bisa

mengatasi permasalahan yang sedang dialami” kata informan 11.

Permasalahan dalam berwirausaha bisa datang dari berbagai hal misalnya masalah

keuangan, masalah persaingan dunia usaha dan sebagainya. Apabila seorang

wirausaha tidak bisa mengatasi permasalahan tersebut dengan segera maka

kelangsungan usahanya pun juga akan terancam.

Karakter lain yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha yang tidak kalah penting

adalah memiliki visi yang jelas. Hal ini seperti apa yang dikemukakan oleh

informan 12:

“Seorang wirausaha yang baik harus visioner atau beorientasi pada masa depan”

Seseorang wirausaha harus mempunyai visi ke. Sebuah usaha bukan didirikan

hanya untuk sementara, tetapi untuk selamanya. Oleh sebab itu, seorang

Page 125: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

wirausaha akan menyusun perencanaan (planning) dan strategi yang matang agar

jelas langkah-langkah yang akan dilaksanakan.

Sementara itu informan 13 mengatakan bahwa “hal yang juga harus dimiliki oleh

seorang wirausaha adalah kejujuran, tekun dan disiplin”. Untuk menjadi seorang

wirausaha juga dibutuhkan sikap jujur, tekun. Jujur pada diri sendiri maupun

seluruh karyawannya, tekun dalam mencari ide-ide baru yang lebih kreatif dari

ide-ide yang sudah ada dan tekun dalam merintis usahanya yang baru akan mulai

berkembang dan disiplin.

Berdasarkan pernyataan yang telah dikemukakan oleh beberapa informan di atas

dapat diketahui bahwa paradigma mahasiswa mengenai karakteristik seorang

wirausaha adalah seorang wirausaha yang ingin berhasil harus memiliki

karakteristik yang baik seperti: pantang menyerah jika terjadi kegagalan,

kepemimpinan yang baik, berani mengambil resiko, bisa mengatasi permasalahan

yang dihadapi dengan cepat atau responsif terhadap perubahan, visioner atau

berorientasi pada masa depan, jujur tekun dan disiplin. Semua karakteristik itu

sangat menunjuang keberhasilan seorang wirausaha.

Inovasi wirausaha

Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka

pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new thing). Inovasi memiliki

fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan

baik sumberdaya produksi baru maupun pengelolahan sumber daya yang ada

dengan peningkatan nilai potensi untuk menciptakan sesuatu yang tidak ada

menjadi ada. Mahasiswa program studi manajemen selaku informan 1

memberikan pendapatnya:

“Seorang wirausahawan harus selalu memberikan inovasi pada usaha yang

dilakukannya”.

Kewirausahaan adalah suatu proses menciptakan sebuah bidang usaha yang

dijalankan oleh seseorang untuk memanfaatkan peluang dengan modal dan

kesiapan dalam menghadapi risiko. Peluang tersebut dapat dimanfaatkan secara

maksimal melalui sebuah inovasi atau penciptaan produk baru yang belum ada

sehingga peluang tersebut dapat dimanfaatkan dengan efektif. Salah satu contoh

Page 126: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

inovasi yang dilakukan oleh wirausahawan mahasiswa program studi manajemen

adalah custom casing handphone, dimana pembeli bisa menentukan desain casing

handphone mereka sendiri sesuai dengan keinginan.

Hal serupa juga dikemukakan oleh informan 2 berkaitan dengan inovasi dalam

wirausaha:

“Inovasi diperlukan untuk keberlangsungan sebuah usaha, kita harus terus

berinovasi agar usaha tetap bertahan”

Kewirausahaan yang inovatif dimana seoarang wirausaha mampu melakukan

proses untuk menghasilkan sesuatu yang baru. Inovasi tersebut haruslah

merupakan sesuatu revolusioner, serta mampu memberikan persaingan dalam

dunia usaha.

Menurut salah seorang informan 3 yang lain juga didapatkan hal yang sama.

Usaha yang dilakukan bergerak dibidang clothing:

“Dalam sebuah usaha harus selalu berinovasi agar bisa bersaing dengan lainnya,

misalnya dari segi desain dan lainnya”.

Hal tersebut menandakan bahwa dalam sebuah usaha inovasi merupakan hal yang

sangat dibutuhkan, karena tuntutan dari perkembangan teknologi dan persaiangan.

Apabila seorang wirausaha tidak berinovasi maka akan tertinggal.

Berkaitan dengan inovasi, informan 4 juga mengemukakan pendapatnya:

“Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas dalam usaha adalah berinovasi,

baik inovasi produknya, inovasi pelayanannya dan yang lainnya”

Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa kemampuan berpikir yang kreatif

dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang bernilai perlu dimiliki oleh seoarang

wirausaha. Kemampuan berwirausaha yang kreatif dan inovatif dapat dijadikan

dasar, kiat, dan sumberdaya untuk mencari peluang menuju sukses.

Hal senada diungkapkan oleh informan 5:

“Inovasi merupakan hal yang sangat penting, apalagi dalam sebuah usaha atau

bagi wirausaha. Tanpa inovasi keberlangsungan usaha akan ternacam”

“Sangat penting. Inovasi dalam sebuah usaha sangat penting. Tanpa inovasi

sebuah usaha tidak akan bisa berkembang” ujar informan 6.

Page 127: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Peran inovasi dan kreativitas sangat penting dilakukan sebagai upaya dalam

pengembangan produk dan pelayanan jasa dalam suatu usaha bisnis. Seoarang

Kesuksesan dalam wirausaha tidak lain karena adanya kreativitas yang dilakukan

dalam mengembangkan produk. Daya saing yang tinggi dalam berwirausaha

tentunya akan mendorong wirausaha untuk lebih memiliki kreativitas yang lebih

tinggi.

“Inovasi bisa dilakukan dengan berbagai cara misalnya kita meminta masukan

kepada pelanggan setelah menggunakan produk kita, sehingga kita bisa

melakukan perbaikan atau perubahan ke arah yang lebih baik”. Hal ini dikatakan

oleh informan 7.

Sedangkan informan 8 mengatakan “inovasi bisa dilakukan dengan berbagai cara

misalnya sikap responsif terhadap perubahan-perubahan yang ada misalnya

perubahan kondisi pasar atau persaingan, dan hal itu sangat penting”.

Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh informan 9 bahwa “menurut saya

inovasi merupakan syarat utama dari kelangsungan usaha seseorang”

Seoarang wirausaha perlu memiliki sikap inovatif dalam berwirausaha. Sikap ini

merupakan syarat utama agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan

kondisi usaha yang selalu berubah. Inovasi dapat memberikan perubahan dalam

berwirausaha baik dalam materil maupun nonmateril. Keberlangsungan suatu

usaha sangat dipengaruhi oleh inovasi yang dilakukan.

“Sikap inovatif memang harus dimiliki apabila kita ingin terjun dalam dunia

usaha, kalau tidak ya ketinggalan” kata informan 10.

Hal yang hampir sama juga diungkapkan oleh informan 11 bahwa “inovatif dan

kreatif sangat diperlukan dalam usaha apapun”.

Inovasi merupakan hal penting jika ingin usahanya bertahan dan semakin

berkembang. Untuk melakukan inovasi tentu diperlukan ide kreatif. Ide – ide

kreatif inilah yang bisa menjadi pembeda antara usaha yang satu dengan usaha

yang lain.

Sikap inovatif sangat diperlukan untuk menghadapi persaingan usaha. Sama

seperti yang dikemukakan oleh informan 12:

Page 128: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

“Inovatif dan kreatif itu sangat penting, kalau tidak berinovasi ya pasti kalah

bersaing dengan kompetitornya”

“Inovasi dilakukan dengan menciptakan sesuatu yang baru dan itu sangat

diperlukan dalam sebuah usaha”. Hal ini dikatakan informan 13.

Berdasarkan pernyataan yang telah diungkapkan oleh informan di atas diketahui

bahwa paradigma mahasiswa mengenai inovasi yaitu inovasi merupakan hal yang

sangat penting dalam sebuah usaha. Tanpa adanya inovasi sebuah usaha tidak

akan mampu menghadapai tantangan yang ada. Inovasi dapat dilakukan dengan

cara meminta kritik dan saran untuk pengambangan produk dan kualitas layanan.

Selain itu, responsif terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar serta

strategi untuk menghadapi perubahan tersebut.

Modal Wirausaha

Modal adalah dana yang digunakan untuk membiayai kegiatan operasional

kewirausahaan. Modal dapat berasal dari diri sendiri maupun pinjaman. Sumber

pendanaan memilliki tingkat resiko yang berbeda-beda. Seoarang wirausaha harus

mampu memperhitungkan tingkat resiko agar tidak menghambat usaha

kedepannya. Seoarang wirausaha yang mandiri dalam pendanaan usaha memiliki

tingkat resiko yang rendah.

”Modal merupakan langkah awal untuk memulai sebuah usaha”. Hal ini yang

dikatakan oleh informan 1.

Sama halnya dengan apa yang telah dikemukakan oleh informan 2: “penting

banget, gimana mau memulai usaha kalau tidak ada modal uangnya”

Modal merupakan kunci dari sebuah usaha. Tanpa adanya modal sebuah usaha

tidak dapat dijalankan. Modal menjadi salah satu bagian yang penting dalam

memulai, menjalankan dan mengembangkan usaha. Besarnya modal yang

dimiliki, mempengaruhi besar kecilnya usaha yang akan dibangun.

Pendapat yang lain dikemukakan oleh informan 3 terkait dengan modal:

“Modal berkaitan dengan keuangan. Seorang wirausaha harus pintar mengelola

keuangan untuk kelangsungan usahnya”

“Kalau menurut saya, besar kecilnya modal akan mempengaruhi kelancaran

sebuah usaha” Hal ini dikemukakan oleh informan 4.

Page 129: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Modal sangat berkaitan dengan keuangan sebuah usaha. Apabila keuangan suatu

usaha „sehat‟ maka kelangsungan usaha tersebut akan berlangsung lama, begitu

juga sebaliknya. Sumber pendanaan memilliki tingkat resiko yang berbeda-beda.

Seoarang wirausaha harus mampu memperhitungkan tingkat resiko agar tidak

menghambat usaha kedepannya. Seoarang wirausaha yang mandiri dalam

pendanaan usaha memiliki tingkat resiko yang rendah. Hal ini karena jika usaha

yang dilakukan tidak mendapatkan laba atau rugi, seoarang wirauasaha akan

merugi sebatas pada modalnya yang berkurang.

“Kunci dari awal sebuah usaha ada pada modal yang dimiliki” hal ini dikatakan

oleh informan 5.

Sama seperti apa yang dikatakan oleh informan 6 bahwa: “Harus punya modal

dulu, baru usahanya bisa dimulai:

Berdasarkan pendapat dari informan tersebut diketahui bahwa modal merupakan

hal pertama yang harus dimiliki oleh seseorang yang ingin memulai usahanya.

Tanpa adanya modal sebuah usaha tidak bisa dimulai.

Sementara itu pendapat yang berbeda dikatakan oleh informan 7 bahwa sebuah

usaha tidak harus diawali dengan sebuah modal yang besar:

“Saya memulai sebuah usaha awalnya ikut dengan teman tapi sekarang saya

menjalankannya sendiri, usaha saya seperti reseller jadi tidak memerlukan

modal”.

“Modal dalam berwirausaha merupakan hal yang sangat penting. Tetapi tidak

semua usaha harus dimulai dengan modal yang besar” kata informan 8.

Berdasarkan hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa tidak semua usaha

membutuhkan modal awal yang besar, bahkan terdapat usaha yang tidak

memerlukan modal seperti reseller.

Sama halnya dengan apa yang dikatakan oleh informan 9 bahwa usaha tidak harus

diawali dengan modal yang besar:

“Saya memulai usaha tidak dengan modal tetapi joint dengan teman. Jadi teman

saya yang menyediakan modal berupa barang kemudian saya bagian

penjualannya. Saya hanya menjual tidak mengeluarkan modal berupa uang”

Page 130: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Dalam mendirikan suatu usaha, dapat membentuk suatu usaha sesuai dengan

modal yang dimiliki. Kebutuhan akan modal berdampak pada pemilihan bentuk

usaha yang akan dijalankan. Bentuk usaha dapat dilakuakan dengan mendirikan

perusahaan milik sendiri (sole proprietorship), persekutuan (partnership), dan

kerja sama manajemen (franchising). Hal ini dapat disesuaikan dengan

perencanaan awal dalam mendirikan suatu usaha yang disesuaikan dengan tujuan

dalam berwirausaha.

Modal merupakan hal yang penting dalam wirausaha. Informan 10

mengungkapkan pendapatnya:

“Modal merupakan hal yang penting dalam wirausaha, tetapi modal disini bisa

juga beupa ide, ide kreatif”

“Menurut saya ide juga merupakan salah satu modal, dan itu tidak kalah penting

dari modal yang berupa uang, sebab kalau kita punya uang tetapi tidak punya ide

mau buat usaha apa ya percuma saja” kata informan 11.

Modal utama wirausaha adalah kreativitas, keuletan, semangat pantang menyerah.

Kreativitas ini akan memberikan bekal untuk seorang wirausaha untuk berpikir

dan bertindak kreatif.

Hal yang hampir sama juga dikemukakan oleh informan 12 tentang modal

berwirausaha:

“Menurut saya modal (uang) dalam berwirausaha memang sangat penting tetapi

modal yang lain pun juga tidak kalah penting, misalnya modal berupa ide – ide

kreatif dan inovatif”

“Baik modal uang atau modal ide kreatif sangat diperlukan dalam sebuah usaha,

keduanya saling melengkapi”. Hal ini dikemukakan oleh informan 13.

Jika selama ini sebagian orang hanya berfokus pada modal material untuk

mendirikan sebuah bisnis, ide yang juga dikenal sebagai modal intelektual

ternyata sangat penting untuk dimiliki oleh para wirausahawan. Tanpa ide unik

dan kreatif, modal usaha berupa materi tidak dapat dikembangkan menjadi sebuah

bisnis kreatif. Namun sebaliknya, jika ide sudah dimiliki sebelum memiliki modal

material, ide tersebut kemudian dapat menjadi magnet tersendiri untuk menarik

Page 131: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

investor dalam membantu mengembangkan bisnis. Oleh karena itu, ide

merupakan modal intelektual yang dapat membentuk modal usaha lainnya.

Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan oleh informan di atas

diketahui bahwa paradigma mahasiswa terkait dengan modal yaitu modal

merupakan sesuatu yang sangat penting untuk memulai sebuah usaha. Selain

modal berupa uang, hal yang tidak kalah penting adalah modal berupa ide kreatif.

PEMBAHASAN PENELITIAN

Paradigma mahasiswa tentang karakteristik kewirausahaan

Hasil analisis paradigma mahasiswa terhadap kewirausahaan menunjukkan bahwa

karakteristik kewirausahaan menurut informan di antaranya pantang menyerah

dalam menjalankan usaha. Seorang wirausaha dalam menjalankan usaha tentunya

pernah mengalami kegagalan. Sifat pantang menyerah, semangat dalam

menjalankan aktivitas usaha penting dimiliki seoarang wirausaha. Hal ini sesuai

dengan pendapat Lubis (2011) yang menyatakan bahwa “seoarang wirausaha

memiliki karakteristik diataranya kretif, memiliki impian masa depan, berpikiran

bebas, pekerja keras, optimis, inovator, berani mengambil resiko, dan memiliki

jiwa kepemimpinan”.

Karakteristik lainnya yang diungkapkan oleh informan yaitu seorang wirausaha

harus mampu mengatasi permasalahan yang dihadapi selama menjalankan usaha

yang dijalankan. Hambatan atau permasalahan baik yang berasal dari internal

maupun eksternal., seoarang wirausaha harus mampu melewati dan

menyelesaikannya. Upaya tersebut dilakukan agar usaha yang dilakukan dapat

berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Menurut Rye dalam saiman

(2015) mengungkapkan bahwa seoarang wirausaha yang sukses mempunyai

beberapa karakteristik diantaranya “pengendalian diri, mengusahakan

terselesaikannya urusan, mengarahkan diri sendiri, mengelola dengan sasaran,

penganalisis kesempatan, pengendali pribadi, pemikir kreatif, pemecah masalah,

dan pemikir objektif”. Oleh karena itu, seoarang wirausaha harus mampu menjadi

seoarang yang dapat memecahkan permasalahan selam melaksanakan usaha.

Page 132: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Seorang wirausaha dalam melaksanakan usaha memiliki visi kedepan untuk

menuju kesuksesan dalam berwirausaha. Seperti yang diungkapkan oleh informan

bahwa seorang wirausaha memiliki berorientasi pada masa depan agar lebih baik

dari sebelumnya. Perubahan kondisi ekonomi seprti yang dijelaskan bahwa

memiliki kemakmuran lebih baik dari pada kondisi sebelum berwirausaha.

Orientasi kedepan merupakan karakteristik yang perlu dimiliki oleh seorang

wirausaha. Orientasi kedepan untuk memacu motivasi seoarang wirausaha untuk

sukses dalam menjalankan usaha. Seperti yang dijelaskan oleh Suryana (2017)

yang menjelaskan bahwa indikator yang dimiliki seorang wirausaha dianatanya

memiliki “sifat percaya diri, berorientasi pada hasil, berani mengambil resiko,

kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa depan”.

Paradigma mahasiswa tentang inovasi dalam wirausaha

Paradigma mahasiswa berkaitan dengan inovasi dalam kegiatan wirausaha

merupakan aktivitas pembaharuan dalam kegiatan usaha. Seperti yang dikatakan

oleh informan salah satunya pembaharuan pada produk yang dihasilkan. Seoarang

wirausaha harus menjadi seoarang yang inovator dalam melaksanakan usaha. Hal

ini sesuai dengan pendapat Lubis (2011) yang menayatakan bahwa seoarang

wirausaha memiliki karakteristik inovator yang berkaitan dengan usaha yang

dijalankan.

Berbagai upaya yang dilakukan untuk mengambangkan suatu usaha di antaranya

dengan meminta saran dan masukan yang berkaitan dengan kelebihan dan

kekurangan produk atau pelayanan usaha. Paradigmana mahasiswa tersebut sesuai

dengan yag dikatakan oleh Gedik at al (2015) yang mengatakan bahwa seoarang

wirausaha harus terhubung dengan karyawan atau pelanggan untuk mendapatkan

informasi dalam meningkatkan proses pelayanan dan produk yang dihasilkan.

Persaingan dalam usaha merupakan hal yang wajar dalam dunia usaha. Berkaitan

dengan daur sklus hidup produk juga menekankan bahwa dalam setiap tahap

produk ada masa diamana pesaing akan memasuki dunia usaha yang digeluti.

Oleh karena itu, seorang wirausaha harus mampu untuk mempersiapkan diri untuk

merespon persaingan usaha tersebut. Hal ini seperti yang ungkapkan oleh Gedik at

Page 133: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

al (2015) bahwa seoarang wirausaha harus memiliki rencana strategis yang

responsif terhadap perubahan selama menjalankan kegiatan usaha.

Paradigma mahasiswa tentang modal dalam berwirausaha

Keuangan atau permodalan penting dimiliki oleh seoarang wirausaha untuk

menjalankan proses produksi dan pelayanan dalam usaha. Sumber keuangan

dalam berwirausaha dapat berasal dari sumber internal dan eksterna. Hal ini sesuai

dengan pendapat Suryana (2017) bahwa “terdapat sumber utama pendanaan dalam

usaha yaitu ekuitas dan utang”. Ekuitas atau modal usaha merupakan modal yang

bersumber dari pemilik atau internal seorang wirausaha.

Modal usaha yang dimiliki seoarang wirausaha harus memiliki sifat kemandirian.

Salah satu modal modal usaha yang dimiliki oleh seoarang wirausaha adalah

uang. Modal usaha dalam bentuk uang merupakan salah satu sumber daya

eksternal yang dimiliki oleh seoarang wirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat

Ikhsan (2010) yang menyatakan bahwa salah satu jenis modal utama seoarang

wirausaha selain sumber daya internal yaitu sumber daya eksternal yaitu uang

yang cukup untuk membiayai modal usaha dan modal kerja, dan jaringan sosial.

Ide kreatifitas seoarang wirausaha merupakan sebuah pemikiran yang penting

dimiliki oleh seoarang wirausaha. Seoarang wirausaha harus memiliki ide dalam

memanfaatkan peluang atau kesempatan agar mampu menghasilkan pelayanan

dan produk yang terbaik sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Kepemilikan ide

kreatif dengan kesempatan akan memberikan modal tersendiri untuk seoarang

wirausaha. Hal ini sesuai dengan pendapat ikhsan (2010) yang menyatakan bahwa

kesempatan merupakan salah satu sumber daya modal berupa faktor X yang

dimiliki oleh seoarang wirausaha.

KESIMPULAN

1. Mahasiswa Program Studi Manajemen Universitas Pamulang (UNPAM) tahun

ajaran 2017/2018 terdiri dari berbagai latar belakang karakter, sosial dan

daerah yang berbeda-beda. Secara umum segmen pasar mahasiswa Unpam

adalah masyarakat menengah ke bawah. Mahasiswa program studi manajemen

yang merupakan wirausahawan yaitu reguler A sejumlah 19 mahasiswa,

reguler B sejumlah 34 mahasiswa, dan reguler C sejumlah 55 mahasiswa

Page 134: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

Jumlah tersebut merupakan potensi yang besar untuk menghasilkan mahasiswa

yang memiliki kemampuan berpikir ekonomi kreatif melalui kewirausahaan.

Bidang usaha yang dilakukan oleh mahasiswa diantaranya tergolong dalam

usaha kuliner sebanyak 21 mahasiswa, bidang jasa sebanyak 34 mahasiswa,

dan bidang usaha perdagangan sebanyak 53 mahasiswa. Sumber permodalan

mahasiswa mayoritas berasal dari sumber mandiri yaitu sebanyak 94

mahasiswa dan sebagiannya memperoleh modal dari pinjaman. Lama usaha

yang dilakukan oleh mahasiswa mulai rentang 0 sampai dengan 5 tahun.

2. Paradigma mahasiswa tentang kewirausahaan yaitu kegiatan yang dilakukan

oleh seseorang untuk menciptakan dan melaksanakan usaha. Seorang

wirausaha memiliki karakteristik, inovasi dalam wirausaha dan memiliki modal

usaha. Paradigma mahasiswa mengenai karakteristik wirausaha seperti pantang

menyerah jika terjadi kegagalan, kepemimpinan yang baik, berani mengambil

resiko, bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi dengan cepat atau responsif

terhadap perubahan, berorientasi pada masa depan, jujur, tekun, dan disiplin.

Paradigma mahasiswa tentang inovasi yaitu peningkatan layanan dan

pembaharuan produk, antisipasi perubahan. Inovasi merupakan hal yang sangat

penting dalam sebuah usaha. Pembaharuan akan strategi, produk dan layanan

akan membantu seorang wirausaha dalam mempertahankan usaha yang

dijalankan. Paradigma mahasiswa terkait dengan modal yaitu berupa uang yang

digunakan untuk menjalankan aktivitas usaha. Modal merupakan sesuatu yang

sangat penting untuk memulai sebuah usaha. Selain modal berupa uang, hal

yang tidak kalah penting adalah modal berupa ide kreatif.

Saran

1. Mahasiswa program studi manajemen merupakan memiliki keberagaman

dalam hal budaya, sosial, maupun ekonomi. Mahasiswa tersebut juga memiliki

motivasi dan minat yang beragram dalam berwirausaha. Hal ini diharapkan

agar mahasiswa program studi manajemen dapat meningkatkan kualitasnya

dalam hal wawasan dan pengalaman tentang kewirausahaan.

2. Paradigma mahasiswa memberikan gambaran tentang pandangan atau asumsi

dasar tentang kewirausahaan. Terdapat indikator yang belum dipahami dan

Page 135: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan

dilaksanakan oleh mahasiswa tentang karakteristik wirausaha, inovasi

berwirausaha dan modal usaha. Oleh karena itu, diharapkan kepada lembaga

Universitas Pamulang agar dapat memberikan wadah kepada mahasiswa untuk

menambah wawasan dan keterampilan tentang kewirausahaan. Upaya tersebut

dapat dilakukan dengan membuat program atau kebijakan yang mengarah

kepada kewirausahaan mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

Ahimsa-Putra, H.S. 2008. Paradigma dan Revolusi Ilmu Dalam Antropologi

Budaya: Sketsa Beberapa Episode. Pidato Pengukuhan Guru Besar.

Yogyakarta; Universitas Gadjah Mada.

Alma, Buchari. 2010. Kewirausahaan. Bandung : Alfabeta.

Capra, F. 1991. Tao of Physics. London: Flamingo.

Gedik, S., Miman, M., Kesici, Mehmet S. 2015. Characteristics and Attitudes of

Entrepreneurs Towards Entrepreneurship. Doi:

10.1016/j.sbspro.2015.06.153.

Kasmir. 2006. Kewirausahaan. Jakarta: Rajawali Pers.

Kristanto, Heru. 2009. Kewirausahaan (Entrepreneurship): Pendekatan

Manajemen dan Praktik. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lubis, Hari. 2011. Kewirausahaan. Jakarta : Universitas Terbuka.

Moleoang, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: PT Remaja

Rosdaharya.

Mouritsen, J., Bukh, P.N., Larsen, H.T. and Johansen, M.R. 2002. Developing and

managing knowledge through intellectual capital statements. Journal of

Intellectual Capital, Vol. 3 No. 1, pp. 10-29.

Skaikh, J.M. 2004. Measuring and Reporting of Intellectual Capital Performance

Analysis. The Journal of American Academy of Business, March: pp.439-448.

Stokes, D. and Wilson, N. 2006. Small Business Management and

Entrepreneurship, 5th ed., Thomson, London.

Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga. Jakarta:

Raja Grafindo Persada.

Suryana. 2017. Kewirausahaan: kiat dan proses menuju sukses edisi keempat.

Jakarta: Salemba Empat.

Utami, Setyaningsih Sri Dan Edi Wibowo. 2013. Pengaruh Modal Kerja Terhadap

Pendapatan Dengan Lama Usaha Sebagai Variabel Moderasi (Survei Pada

Pedagang Pasar Klithikan Notoharjo Surakarta). Jurnal Ekonomi Dan

Kewirausahaan Vol. 13, No. 2, Oktober 2013: Hal. 171180.

Page 136: ANALISIS PARADIGMA MAHASISWA TERHADAP …lppm.unpam.ac.id/wp-content/uploads/laporan_akhir_KUSWORO_S_Pd__M_Pd.pdf · peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan