ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CPM (CRITICAL PATH …
Transcript of ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CPM (CRITICAL PATH …
ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CPM (CRITICAL
PATH METHOD) DALAM RANGKA EFISIENSI WAKTU DAN
BIAYA PADA MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN
DRAINASE KECAMATAN TAMBUN (Studi kasus pada CV Adhigana Jaya Lokatara)
SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menjadi sarjana (S1)
Disusun Oleh:
ABDUL HARIS MUNANDAR
NIM : 11.151.1156
FAKULTAS EKONOMI BISNIS DAN ILMU SOSIAL
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
BEKASI – 2019
i
LEMBAR PENGESAHAN
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
iii
SURAT PERNYATAAN
iv
ABSTRAK
ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CPM (CRITICAL PATH
METHOD) DALAM RANGKA EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA PADA
MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN DRAINASE KECAMATAN
TAMBUN.
Oleh
ABDUL HARIS MUNANDAR
NIM : 11.151.1156
Peranan manajemen proyek dalam merencanakan, mengatur, mengarahkan, dan
mengendalikan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan dalam waktu, biaya
dan mutu haruslah jelas, metode yang dikembangkan untuk mengatasi masalah
tersebut diantaranya dengan network planning, yang didalamnya menggunakan
CPM (critical path method) untuk dapat memperlihatkan gambaran hubungan
kegiatan antara satu dengan yang lainnya sehingga dapat mengusahakan efisiensi
waktu dalam pelaksanaan suatu proyek.
Network planning merupakan suatu kondisi dan situasi yang dihadapi oleh seorang
manajer dengan menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan biaya (cost)
sebagai latar belakang (background) dalam setiap membuat keputusan.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif, data penelitian
dikumpulkan dari hasil pengamatan, wawancara, rancangan biaya dan jadwal
pelaksanaan proyek, dengan metode sampling purposive untuk mengetahui
perencanaan proyek yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Teknis analisi data
menggunakan metode CPM (critical path method) dengan cara menentukan dan
menyiapkan struktur perincian kerja, mengembangkan hubungan antara aktivitas,
menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas, menentukan
waktu dan estimasi biaya, menghitung jalur terpanjang, serta menggunakan
jaringan untuk menentukan jadwal, mengawasi dan mengendalikan proyek.
Bedasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka bentuk jaringan kritis poyek
pembanguna drainase Kecamatan Tambun ialah A-B-C-D-F-G-H dengan durasi
waktu efisien yaitu 79 hari dari waktu normal 83 hari. Durasi waktu tersebut
merupakan waktu paling efisien setelah dipercepat dengan menggunakan metode
CPM, total biaya proyek pembangunan drainase Kecamatan Tambun dengan waktu
yang efisien yaitu Rp.234.214.448. yang dari biaya awal sebesar Rp.234.002.700.
Kata kunci : Manajemen Proyek, network planning, CPM, efisiensi waktu dan
biaya
v
ABSTRACT
NETWORK PLANNING ANALYSIS WITH THE CPM (CRITICAL PATH
METHOD) IN ORDER TO EFFICIENCY TIME AND COST IN THE
PROJECT MANAGEMENT OF DRAINAGE DISTRICT OF TAMBUN
SUBDISTRICT.
By
ABDUL HARIS MUNANDAR
NIM : 11.151.1156
The role of project management in planning, organizing, directing, and controlling
the organizational resources to achieve the objectives in time, cost and quality must
be clear, the method developed to overcome such problems are with network
planning, which is used in a CPM (critical path method) to be able to show a picture
of the relationship of activity between one and another so as to make time efficiency
in the implementation of a project.
Network planning is a condition and situation faced by a manager by placing
analysis in terms of time and cost (cost) as background (background) in each
decision making.
The research method used is a quantitative descriptive, the research data is
gathered from the observation results, interviews, cost draft and project
implementation schedule, with a sampling method purposive to know the project
planning that will Implemented in the near term. Technical analysis of data using
the CPM (critical Path method) method by defining and preparing the work
breakdown structure, develops the relationship between activities, describing the
network that connects all activities, determines the time and Cost estimates,
calculate longest paths, and use networks to determine schedules, monitor and
control projects.
Based on the results of research and discussion, the critical network form of the
opposition drainage subdistrict Tambun is A-B-C-D-F-G-H with an efficient time
duration of 79 days from normal time 83 days. Duration of time is the most efficient
time after accelerated using the CPM method, the total cost of the drainage
development project of Tambun District with an efficient time is Rp.234.214.448
which is from the initial cost of Rp.234.002.700. Can be concluded that the project
can be accelerated for 7 days by saving
Keywords: Project management, network planning, CPM, time and cost
efficiency
vi
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Network Planning Dengan
Cpm (Critical Path Method) Dalam Rangka Efisiensi Waktu Dan Biaya Pada
Manajemen Proyek Pembangunan Drainase Kecamatan Tambun (Studi kasus
pada CV Adhigana Jaya Lokatara)" sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan Program Sarjana (S1) – Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Bisnis dan Ilmu Sosial Universitas Pelita Bangsa.
Dalam penelitian ini, banyak pihak yang telah berperan memberikan
bimbingan, arahan, saran dan kritik, semangat dan motivasi sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa
menyampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Ir Kurbandi SBR., M.M. selaku pembimbing skripsi yag dengan sabar
memberikan bimbingan dalam peyusuan skripsi.
2. Bapak Hamzah Muhammad Mardi Putra, S.K.M., M.M. selaku Rektor
Universitas Pelita Bangsa
3. Ibu Preatmi Nurastuti, S.E., M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis dan
Ilmu Sosial
4. Ibu Yunita Ramadhani RDS., S.E., M.Sc. selaku Ketua Jurusan Manajemen.
5. Bapak Kholidin Arif, S.T. selaku Direktur CV Adhigana Jaya Lokatara yang
telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
6. Civitas Akademika Fakultas Ekonomi Bisnis dan Ilmu Sosial
7. Rekan-rekan mahasiswa Program Sarjana Universitas Pelita Bangsa
8. Keluarga tercinta, Ayah dan Ibu yang telah memberikan dukungan dan
dorongan serta senantiasa mendoakan penulis.
9. Pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
vii
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak
kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan
untuk kesempurnaan penelitian ini. Penulis mohon maaf apabila dalam
penulisan skripsi ini terdapat kesalahan, mengingat keterbatasan pengetahuan
penulis. Penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak-
pihak yang berkepentingan
Wassalamualaikum Wr.Wb
Bekasi, 8 September 2019
Abdul Haris Munandar
viii
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. i LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii SURAT PERNYATAAN ............................................................................... iii
ABSTRAK ..................................................................................................... iv ABSTRACT ...................................................................................................... v KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................ viii DAFTAR TABEL ........................................................................................... x DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 5 1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 5
1.5 Sistematika Penulisan ................................................................ 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................... 8
2.1 Landasan Teori .......................................................................... 8 2.1.1 Manajemen Operasional .................................................... 8
2.1.2 Manajemen Proyek .......................................................... 10 2.1.3 Network Planning ............................................................ 11
2.1.4 Jaringan Kerja AON ........................................................ 14 2.1.5 Metode CPM (Critical Path Method) .............................. 16 2.1.6 Analisa Skala Waktu Optimal Network Planning ........... 18 2.1.7 Hubungan Biaya Terhadap Waktu Pelaksanaan Proyek . 20
2.2 Penelitian Terdahulu ................................................................ 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ...................................... 28
3.1 Jenis Penelitian ........................................................................ 28
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ................................................. 28 3.3 Kerangka Konsep ..................................................................... 29
3.3.1 Desain Penelitian ............................................................. 29
3.3.2 Diskripsi Operasional Variabel ....................................... 30 3.4 Populasi Dan Sampel ............................................................... 31
3.4.1 Populasi ........................................................................... 31 3.4.2 Sampel ............................................................................. 32
3.5 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 32
3.6 Metode Analisis Data............................................................... 33 3.6.1 Metode CPM ................................................................... 34
ix
3.6.2 Analisa Skala Waktu Optimal ......................................... 34 3.6.3 Analisa Biaya Terhadap Waktu Penyelesaian Proyek .... 35
BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN ............. 36
4.1 Gambaran Umum ..................................................................... 36 4.1.1 VISI Perusahaan .............................................................. 37 4.1.2 MISI Perusahaan ............................................................. 37
4.1.3 Sejarah CV Adhigana Jaya Lokatara .............................. 37 4.1.4 Kegiatan Operasional CV. Adhigana Jaya Lokatara ....... 37 4.1.5 Struktur Organisasi CV Adhigana Jaya Lokatara ........... 38
4.2 Pegalaman perusahan ............................................................... 38
BAB V HASIL PENELITIAN ..................................................... 41
5.1 Analisi Data ............................................................................. 41
5.1.1 Pengumpulan Data .......................................................... 41 5.1.2 Perencanaan Pelaksanaan Proyek .................................... 42
5.2 Tahapan Pembuatan CPM (Critical Path Method )................. 44 5.2.1 Menentukan Dan Menyiapkan Struktur Perincian Kerja 44
5.2.2 Mengembangkan Hubungan Antara Aktivitas ................ 45 5.2.3 Menggambarkan Diagram Jaringan (Network Diagram) 46 5.2.4 Menetapkan Kurun Waktu Pada Masing-Masing Kegiatan
47 5.2.5 Menghitung Jalur Kritis Melalui Network Diagram ....... 48
5.2.6 Menentukan Jalur Kritis Proyek ...................................... 53
5.3 Analisa Biaya Terhadap Waktu Penyelesaian Proyek ............. 55
BAB VI PENUTUP ....................................................................... 60
6.1 Kesimpulan .............................................................................. 60 6.2 Saran ........................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 62
LAMPIRAN .................................................................................................. 64
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.01 Jadwal kegiatan penelitian ............................................... 28 Tabel 3.02 Diskripsi operasional variabel ......................................... 30
Tabel 4.01 Histori proyek .................................................................. 38
Tabel 5.01 Daftar kegiatan pembangunan drainase........................... 41 Tabel 5.02 Urutan kegiatan proyek pembangunan drainase.............. 43
Tabel 5.03 Kode kegiatan proyek drainase ....................................... 44 Tabel 5.04 Ketergantungan kegiatan proyek drainase....................... 45 Tabel 5.05 Durasi waktu kegiatan proyek drainase ........................... 47
Tabel 5.06 Perhitungan maju proyek drainase .................................. 49 Tabel 5.07 Perhitungan mundur proyek drainase .............................. 51 Tabel 5.08 Tabel informasi jaringan proyek drainase ....................... 53 Tabel 5.09 Waktu dan biaya dipercepat ............................................ 56
Tabel 5.10 Alternatif percepatan proyek ........................................... 58
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.01 Bentuk jaringan kerja AON (activity on node) ........... 15 Gambar 2.02 Jaringan AON .............................................................. 15 Gambar 2.03 Hubungan antara waktu dan biaya normal .................. 22
Gambar 3.01 Flowchart Penelitian .................................................... 29
Gambar 4.01 Struktur organisasi ....................................................... 38 Gambar 4.02 Dokumentasi proyek .................................................... 40 Gambar 5.01 Grafik kegiatan proyek ................................................ 43
Gambar 5.02 Network diagram proyek pembangunan drainase ....... 47 Gambar 5.03 Gantt chart perhitungan maju ...................................... 50 Gambar 5.04 Gantt chart perhitungan mundur ................................. 52 Gambar 5.05 Network diagram penentuan jalur kritis ...................... 54
Gambar 5.06 Network diagram sesudah percepatan ............................ 59
Gambar 6.01 Network diagram proyek pembangunan drainase…….60
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat keterangan penelitian ........................................... 64 Lampiran 2. KAK (Kerangka acuan kerja) ....................................... 65 Lampiran 3. Bill Of Quantity ............................................................ 67 Lampiran 4. Jadwal Pelaksanaan Proyek .......................................... 68
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kabupaten Bekasi dalam rangka penanganan dan pengamanan tebing
dan sungai sampai dengan saat ini masih berbentuk spasial dimana di beberapa
tempat sering terjadi longsoran tebing sungai, hingga merusak pemukiman
penduduk dan prasarana umum yang berada dipinggiran sungai termasuk
badan jalan, terutama pada bagian sepanjang aliran sungai (KAK Pemerintah
Kabupaten Bekasi).
Daerah pemukiman penduduk, fasilitas pendidikan, tempat ibadah dan
fasilitas transportasi serta fasilitas umum lainnya yang ada disepanjang sungai
mengalami kelongsoran dan erosi akibat aliran sungai terutama pada saat
terjadinya banjir. Dengan latar belakang kondisi seperti diatas maka Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Bekasi, Bidang Pengelolaan
Sumber Daya Air melalui APBD tahun anggaran 2019 akan melakukan
kegiatan pembuatan drainase Gg. Janda Kp. Gabus Rawa Rt. 03/05 Desa
Srijaya (KAK Pemerintah Kabupaten Bekasi).
Pemerintah Bekasi sebagai pemilik proyek berwenang untuk menunjuk
kontraktor yang mampu untuk melaksanakan proyek dengan efisien dan
ekonomis, yang berarti tidak adanya kesulitan dalam proses pengerjaannya.
Efisiensi pekerjaan yang bertujuan untuk tercapaian waktu yang tepat dan
sesuai, biaya yang proporsional dan hasil akhir yang lebih berkualitas.
2
Untuk tercapainya efisiensi yang maksimal sebagai tujuannya proyek hanya
didapat dengan upaya mempertajam prioritas dan menjalankan fungsi-
fungsi area fungsional perusahaan dengan mengusahakan efektifitas
pengolahan pada kerangka standarisasi agar dicapai hasil akhir yang
maksimal.
Kontraktor yang dapat menghasilkan kinerja yang tinggi dan
memenuhi harapan dari pemberi proyek yang mencakup ketepatan waktu
dan memberikan harga kompetitif akan memberikan nilai tambah bagi
perusahaan kontraktor itu sendiri. Untuk menghadapi persaingan dengan
pelaksana proyek yang lain perusahaan dituntut untuk menciptakan proses
proyek yang berkualitas dengan tidak mengesampingkan ketepatan waktu
yang telah ditentukan, menekan biaya, dan dapat tanggap akan perubahan.
Oleh karena itu peranan manajemen proyek dalam perencanaan dan
penyusunan jadwal yang tepat atau efisien dan membentuk struktur
organisasi yang paling efektif menjadi metode dan pola yang harus
diterapkan untuk proses produksi dan menghasilkan produk perusahaan.
CV. Adhigana Jaya Lokatara sebagai perusahaan yang ditunjuk
dalam pelaksanaan proyek tersebut memiliki unit bisnis sebagai kontraktor
yang akan selalu mengedepankan pelayanan dalam menjalankan bisnis
terhadap konsumennya, dengan demikian langkah yang penting dan
diperlukan dalam setiap kegiatan usaha ialah perencanaan yang baik dan
matang, agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Manajemen proyek adalah
3
proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan
sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan. Fungsi waktu dan biaya dari setiap kegiatan merupakan
parameter yang digunakan dalam manajemen proyek konstruksi.
Rani (2016:24-25) menyatakan bahwa waktu atau jadwal
merupakan salah satu sasaran utama proyek. Penambahan biaya,
kehilangan kesempatan produk memasuki pasaran, dan lain-lain merupakan
betuk kerugian jika terjadi keterlambatan dalam suatu proyek. Pengelolaan
waktu meliputi perencanaan, penyusunan, dan pengendalian jadwal.
Mengelola float atau slack pada jaringan kerja, serta konsep cadangan
waktu yang diperkenalkan merupakan salah satu teknik spesifik untuk
maksud tersebut.
Metode yang telah dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut
diantaranya dengan network planning. Network planning yang didalamnya
menggunakan CPM merupakan salah satu teknik manajemen yang dapat
digunakan untuk membantu perusahaan dalam perencanaan dan
pengendalian proyek. CPM (Critical Path Method) memperlihatkan
hubungan kegiatan antara yang satu dengan kegiatan yang lainnya sehingga
jadwal kegiatan akan dapat disusun secara terperinci dan berurutan untuk
mencapai tujuan, yaitu mengusahakan efisiensi waktu dalam pelaksanaan
suatu proyek.
4
Uraian diatas melandasi penulis dalam pengambilan judul yaitu
“ANALISIS NETWORK PLANNING DENGAN CPM (CRITICAL PATH
METHOD) DALAM RANGKA EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA
PADA MANAJEMEN PROYEK PEMBANGUNAN DRAINASE
KECAMATAN TAMBUN”.
Batasan masalah dalam penelitian ini ialah mengenai proyek
drainase kecamatan Tambun yang akan dikerjakan oleh CV Adhigana Jaya
Lokatara, sementara untuk manajemen proyek sendiri hanya mencakup
waktu dan biaya pada setiap aktifitas yang dilakukan, serta waktu dan biaya
percepatan proyek.
1.2 Perumusan Masalah
Perencanaan sebuah proyek meliputi perancangan biaya dan waktu atas
kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan sampai proyek tersebut selesai
dikerjakan. Untuk mencapai terget waktu yang diinginkan, diperlukan
pengendalian terhadap semua kegiatan agar dapat berjalan sesuai dengan
rencana yang diinginkan. Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan yang
akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana bentuk jaringan kerja (network planning) pada proyek
pembangunan drainase Kecamatan Tambun?
2. Kegiatan-kegiatan apa saja yang berada pada jalur kritis pada waktu
normal?
3. Berapa waktu dan biaya yang lebih efisien dalam penyelesaian proyek
drainase?
5
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui :
1. Untuk mengetahui bentuk jaringan kerja (network planning) pada proyek
pembangunan drainase Kecamatan Tambun?
2. Untuk mengetahui kegiatan-kegiatan apa saja yang berada pada jalur kritis
pada waktu normal?
3. Untuk mengetahui waktu dan biaya yang lebih efisien dalam penyelesaian
proyek drainase?
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan mnafaat
bagi semua pihak, diantaranya:
1. Manfaat teoritis
Diharapkan dapat memberikan wawasan pengetahuan tentang manajemen
operasional khususnya dalam menyusun suatu perencanaan proyek dan
menggunakan network planning dalam meningkatkan efisien waktu dan
biaya produksi.
2. Manfaat praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran
untuk dijadikan sebagai bahan masukan dan sasaran yang bermanfaat bagi
perusahaan dalam hal pertimbangan melakukan perencanaan dan
pengendalian suatu proyek kontruksi, khususnya dalam meningkatkan
efisiensi waktu.
6
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi yang akan dilakukan peneliti berdasarkan
pada aturan sistematika yang sudah ditetapkan oleh Jurusan Manajemen
Universitas Pelita Bangsa (Bintarti, 2015:39-48), sehingga dapat diuraikan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, perumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat/kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini menjelaskan tentang landasan teori meliputi pengertian,
manfaat dan kegunaan network planning dengan menggunakan CPM,
analisa skala waktu dan biaya dengan beberapa perhitungannya.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, kerangka konsep yang meliputi desain penelitian dan deskripsi
operasional variabel penelitian, selanjutnya menjelaskan tentang populasi
dan sampel, metode pengumpulan data, metode analisis data yang meliputi
pengolahan data kuantitatif.
BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang objek penelitian yang meliputi sejarah
perusahaan, sruktur organisasi dan kegiatan operasional perusahaan,
7
selanjutnya dalam bab ini menjelaskan tentang histori proyek yang pernah
di kerjakan oleh perusahaan.
BAB V HASIL PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang meliputi
pengumpulan dan pembahasan data yang telah di olah menggunakan
metode analisis data yang telah ditentukan oleh penulis sesuai dengan
kajian teori yang di gunakan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini menjelaskan kesimpulan dan saran yang disajikan oleh
penulis untuk pihak terkait.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Manajemen Operasional
Handoko (2010:3) menyatakan bahwa manajemen produksi dan
operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan
sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor–faktor produksi)
tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya
dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi
berbagai produk atau jasa.
Heizer dan Rander (2015:3) yang dialih bahasakan oleh Hirson
Kurnia, Ratna Saraswati, dan David Wijaya mengemukakan bahwa
“Manajemen operasional adalah serangkaian aktivitas yang
menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah
masukan menjadi hasil”.
Rusdiana dan Irfan (2014:21) menyatakan bahwa “Manajemen
produksi dan operasi merupakan proses pencapaian dan pengutillisasian
sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang atau jasa
yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran
organisasi”.
Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa manajemen produksi operasi adalah proses pencapaian tujuan
9
organisasi melalui pengarahan dan pengendalian serangkaian kegiatan
yang menggunakan sumber-sumber daya yang dimiliki untuk mengubah
input menjadi output barang dan jasa.
2.1.1.1 Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Rusdiana (2014:23) mengemukakan ada tiga aspek yang
saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu
sebagai berikut:
1. Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan
konfigurasi komponen yang membangun sistem manajemen
operasi dan interaksinya satu sama lain.
2. Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan
manajemen serta organisasi komponen struktural ataupun
interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan,
pengendalian, dan perbaikan agar diperoleh kinerja
optimum.
3. Aspek lingkungan, memberikan dimensi lain pada sistem
manajemen operasi yang berupa pentingnya memperhatikan
perkembangan dan kecenderungan yang terjadi di luar
sistem.
Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan
pengoperasian sistem operasi, pemilihan serta penyiapan
sistem operasi yang meliputi keputusan tentang:
a) Desain proses transformasi
10
b) Perencanaan kapasitas
c) Perencanaan bangun pabrik
d) Perencanaan tata letak fasilitas
e) Desain aliran kerja
f) Manajemen persediaan
g) Manajemen proyek
h) Skeduling
i) Pengendalian kualitas
j) Keamanan kualitas
2.1.2 Manajemen Proyek
Husen (2009:4) menyatakan bahwa Manajemen proyek adalah
penerapan ilmu pengetahuan, keahlian dan keterampilan, cara teknis
yang terbaik dan dengan sumberdaya yang terbatas, untuk mencapai
sasaran dan tujuan yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang
optimal dalam hal kinerja biaya, mutu dan waktu serta keselamatan kerja.
PMBOK (Project Management Body of Knowledge) yang
diterjemahkan oleh Santoso (2009:3) mendefinisikan bahwa Manajemen
proyek adalah aplikasi pengetahuan (knowledges), keterampilan (skills),
alat (tools) dan teknik (techniques) dalam aktivitas-aktivitas proyek
untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan proyek.
Rani (2016:8) menyatakan bahwa Manajemen proyek adalah
proses merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan
sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang
11
telah ditentukan. Manajemen proyek tumbuh karena dorongan mencari
pendekatan pengelolaan yang sesuai dengan tuntutan dan sifat kegiatan
proyek, suatu kegiatan yang dinamis dan berbeda dengan kegiatan
operasionil rutin.
Pengertian-pengertian di atas menyimpulkan bahwa manajemen
proyek adalah usaha yang dilakukan melalui proses manajemen yaitu
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian terhadap kegiatan-kegiatan
proyek dari awal sampai akhir dengan mengalokasikan sumber-sumber
daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu hasil yang
memuaskan sesuai sasaran yang diinginkan.
Soeharto (2013:2) ciri pokok suatu proyek adalah:
1. Memiliki tujuan yang khusus, produk akhir atau hasil kerja akhir.
2. Jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses
mencapai tujuan diatas telah ditentukan.
3. Bersifat sementara, dalam arti umumya dibatasi oleh selesainya
tugas. Titik awal dan akhir ditentukan dengan jelas.
4. Non rutin, tidak berulang-ulang. Jenis dan intensitas kegiatan
berubah sepanjang proyek berlangsung.
2.1.3 Network Planning
Teknik pada manajemen proyek yang biasa digunakan dalam
perencanaan dan pengawasan proyek dinamakan dengan network
planning.
12
Fahmi (2014:128) menyatakan bahwa Jaringan kerja merupakan
suatu kondisi dan situasi yang dihadapi oleh seorang manajer dengan
menempatkan analisis pada segi waktu (time) dan biaya (cost) sebagai
latar belakang (background) dalam setiap membuat keputusan,
khususnya keputusan yang berkaitan dengan jaringan.
Harsanto (2013:99) menjelaskan bahwa Network Planning atau
jaringan kerja adalah alat penjadwalan proyek yang cocok digunakan
pada proyek berukuran kecil, menengah atau besar.
Nurhayati (2010:53) menyatakan bahwa sebuah proyek dapat
diartikan sebagai upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan
menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang
harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
2.1.3.1 Manfat Network planning
Handoko (2010:402), mengemukakan manfaat network
planning bagi suatu proyek antara lain:
1. Perencanaan suatu proyek yang kompleks.
2. Schedulling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam
urutan yang praktis dan efisien.
3. Mengadakan pembagian kerja dari tenagakerja dan dana
yang tersedia.
4. Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan
keterlambatan-keterlambatan.
13
5. Menentukan trade-off (kemungkinan pertukaran) antara
waktu dan biaya.
6. Menentukan probabilitas penyelesaian suatu proyek.
2.1.3.2 Kegunaan Network Planning Dalam Manajemen Proyek
Soeharto (2013:181), mengemukakan kegunaan network
planning adalah:
1. Menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki sejumlah
besar komponen,dengan hubungan ketergantungan yang
kompleks.
2. Membuat perkiraanjadwal yang paling ekonomis.
3. Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumber
daya.
2.1.3.3 Pengertian Kegiatan dan Jalur Kritis
Handoko (2010:74) menyatakan bahwa kegiatan
(activity) merupakan bagian dari keseluruhan pekerjaan yang
dilaksanakan, kegiatan mengkonsumsi waktu dan sumber daya
serta mempunyai waktu mulai dan waktu berakhir. Pendapat
diatas dapat ditarik kesimpulan jika jaringan kerja memecah
jaringan proyek menjadi kegiatan-kegiatan, dimana kegiatan-
kegiatan tersebut memiliki sifat- sifat:
1. Memerlukan waktu dan sumber daya.
2. Waktu mulai dan berakhir dapat diukur dan diberi tanda.
14
3. Dapat berdiri sendiri atau dikelompokan menjadi paket atau
SKR (Struktur Rincian Lingkungan Kerja).
Akan tetapi yang harus menjadi perhatian dalam
pengelolaan proyek adalah lintasan kritis, hal ini dikarenakan
keterlambatan kegiatan kritis dapat memperpanjang waktu
penyelesaian seluruh proyek.
Heizer dan Render (2011:95) mendefinisikan jalur kritis
merupakan waktu terpanjang yang dapat diselesaikan.
Pengertian-pengertian diatas dapat diketahui jika antara
kegiatan, peristiwa dan jalur kritis saling berhubungan. Dimana
jalur kritis terdiri dari rangkaian kegiatan kritis, dimulai dari
kegiatan pertama hingga kegiatan terakhir proyek.
2.1.4 Jaringan Kerja AON
Nurhayati (2010:58-59) menyatakan bahwa salah satu jaringan
kerja AON atau kegiatan pada titik (acivity on node), pada pendekatan
AON, lingkaran atau hubungan kegiatan-kegiatan dan urutan dari
kegiatan tersebut. Pada praktiknya metode AON lebih banyak
mendominasi pelaksanaan proyek. titik tempuh adalah penanda
kejadian pada awal dan akhir satu atau lebih aktivitas. Sebuah aktivitas
adalah pekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan sebuah proyek.
Titik tempuh adalah penanda kejadian pada awal dan akhir satu atau
lebih aktivitas. Untuk mengidentifikasikan aktivitas dan titik tempuh
dapat menggunakan suatu jaringan agar lebih mudah dalam memahami
15
dan menambahkan informasi lain seperti urutan dan durasi. Urutan
Aktivitas merupakan langkah yang bisa dilakukan bersamaan dengan
identifikasi aktivitas. Dalam menentukan urutan pengerjaan bisa
diperlukan analisa yang lebih dalam untuk setiap pekerjaan.
Gambar 2.01
Bentuk jaringan kerja AON (activity on node)
Sumber : Sarjono (2010)
Gambar 2.02
Jaringan AON
AON Keterangan
Kegiatan B dimulai setelah kegiatan A
A predecessor B, B
successor A
Kegiatan B dan C dapat dimulai setelah kegiatan A selesai
A predecessor B dan C,
B dan
C successor A
Kegiatan C dan D dapat dimulai setelah kegiatan A dan B selesai
A B
A
B
C
16
A dan B predecessor C
dan D, C
dan D successor A dan
B
Hubungan ketergantungan dengan memakai dummy pada AOA
A dan B menjadi
predecessor C
karena ada kegiatan
dummy dari B ke C di
AOA
Dummy pada AOA
Sumber : Heizer dan Render (2011)
2.1.5 Metode CPM (Critical Path Method)
Heizer dan Render (2015:95) metode CPM (Critical Path
Method) yaitu metode jalur kritis yang dikembangkan di tahun 1950-an
untuk membantu para manajer melakukan penjadwalan, pemantauan,
serta pengendalian proyek besar dan kompleks.
Handoko (2010:404), dalam proses identifikasi jalur kritis, ada
beberapa istilah atau pengertian yang akan digunakan yaitu:
1) Earliest Start Time (ES)
A
B D
C
B D
C A
A
B D
C
17
Waktu paling awal (tercepat) suatu kegiatan dapat dimulai, dengan
memperhatikan waktu kegiatan yang diharapkan dan persyaratan
urutan pengerjaan.
2) Latest Start Time (LS)
Waktu paling lambat untuk dapat memulai suatu kegiatan tanpa
penundaan keseluruhan proyek.
3) Earliest Finish Time (EF)
Waktu palig awal kegiatan dapat diselesaikan, atau sama dengan ES
+ waktu kegiatan yang diharapkan.
4) Latest Finish Time (LF)
Waktu paling lambat untuk dapat menyelesaikan suatu kegiatan
tanpa penundaan penyelesaian proyek secara keseluruhan, atau sama
dengan LS + waktu kegiatan yang diharapkan.
2.1.5.1 Langkah langkah pembuatan CPM
Langkah-langkah pembuatan CPM (Critical Path
Methode) menurut Heizer dan Render (2015:64) yaitu:
1) Menentukan proyek dan menyiapkan struktur perincian
kerja.
2) Mengembangkan hubungan antara aktivitas. Menentukan
aktivitas mana yang harus didahulukan dan mana yang harus
mengikuti aktivitas lainnya.
3) Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua
aktivitas.
18
4) Menentukan waktu dan / atau estimasi biaya pada masing-
masing aktivitas.
5) Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Hal ini
disebut dengan jalur kritis (critical path).
6) Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan,
menentukan jadwal, mengawasi dan mengendalikan proyek.
2.1.6 Analisa Skala Waktu Optimal Network Planning
2.1.6.1 Perhitungan Waktu Proyek
Rani (2016:70-71) perhitungan waktu proyek dilakukan
dengan dua tahap. Tahap yang pertama menghitung ES dan EF
yang dilakukan secara maju, dan tahap kedua menghitung LS
dan LF yang dilakukan secara mundur:
1) Perhitungan Maju
Angka waktu selesai paling awal dari kegiatan yang sedang
ditinjau (EF) adalah sama dengan waktu paling awal
kegiatan tersebut (ES(j)) ditambah waktu yang
bersangkutan (D (j)).
Rumus: EF (j) = ES (j) + D (j).
2) Perhitungan Mundur
Waktu mulai paling akhir dari kegiatan yang sedang
ditinjau (LS) adalah sama dengan angka waktu selesai
paling akhir kegiatan yang ditinjau (LF(i)) dikurangi waktu
yang bersangkutan (D (i)).
19
Rumus: LS(i) = LF (i) – D (i).
Jalur kritis adalah waktu mulai paling awal dan
paling akhir harus sama.
2.1.6.2 Total Float
Soeharto (2013:202) total float adalah untuk
menunjukkan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan
boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek
secara keseluruhan. Jumlah waktu tersebut sama dengan waktu
yang didapat bila semua kegiatan terdahulu dimulai seawal
mungkin, sedangkan semua kegiatan berikutnya dimulai
selambat mungkin. Total float ini dimiliki bersama oleh semua
kegiatan yang ada pada jalur bersangkutan. Hal ini bisa diartikan
salah satu kegiatan telah memakainya, maka float total yang
tersedia untuk kegiatan-kegiatan lain yang berada pada jalur
tersebut adalah sama dengan float total semula, dikurangi
bagian yang telah dipakai. Float total dihitung dengan rumus
berikut: Float total suatu kegiatan sama dengan waktu selesai
paling akhir, dikurangi waktu selesai paling awal atau waktu
mulai paling akhir, dikurangi waktu mulai paling awal dari
kegiatan tersebut. Atau dengan rumus:
TF = LF-EF = LS-ES
Misal dalam suatu jaringan kerja:
LF = 2 LS = 0
20
EF = 2 ES = 0
Jadi, TF = 2–2 = 0–0
TF = 0
2.1.7 Hubungan Biaya Terhadap Waktu Pelaksanaan Proyek
Telah disebutkan bahwa Critical Path Method memakai satu
angka estimasi bagi kurun waktu masing-masing kegiatan, dengan
penggunaan sumber daya pada tingkat normal. Proses mempercepat
kurun waktu tersebut dinamakan crash program, didalam menganalisis
proses tersebut digunakan asumsi sebagai berikut:
1. Jumlah sumber daya yang tersedia tidak merupakan kendala. Ini
berarti dalam menganalisis program mempersingkat waktu,
alternatif yang akan dipilih tidak dibatasi oleh tersedianya sumber
daya.
2. Bila diinginkan waktu penyelesaian lebih cepat dari lingkup yang
sama, maka keperluan sumber daya akan bertambah. Sumber daya
ini dapat berupa tenaga kerja, material peralatan, atau bentuk
lainnya yang dapat dinyatakan dalam sejumlah data.
Untuk menganalisis lebih lanjut hubungan antara waktu dan
biaya suatu kegiatan, memakai definisi dari Soeharto (2013:214),
sebagai berikut:
1. Kurun waktu normal
Adalah kurun waktu yang diperlukan untuk melakukan kegiatan
sampai selesai, dengan cara yang efisien tapi diluar pertimbangan
21
adalah tenaga kerja lembur dan usaha-usaha khusus lainnya.
Seperti menyewa peralatan yang lebih canggih.
2. Biaya normal
Adalah biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan kegiatan
dengan kurun waktu normal.
3. Kurun waktu dipersingkat (crash time)
Adalah waktu tersingkat untuk menyelesaikan suatu kegiatan yang
secara teknis masih mungkin. Disini sumber daya dianggap bukan
hambatan.
4. Biaya untuk dipersingkat (crash cost)
Adapun komponen-komponen untuk dari biaya langsung proyek
(biaya yang harus dikeluarkan untuk dapat berlangsung kegiatan
fisik proyek dan besamya dapat di identifikasikan dengan jelas
pada tiap kegiatan), antara lain:
a. Biaya material.
b. Biaya tenaga kerja.
Sedangkan yang termasuk biaya tidak langsung proyek
(biaya yang tidak di identifikasikan pada suatu kegiatan tertentu),
terdiri dari:
a. Gaji dan pengeluaran lain bagi tenaga administrasi.
b. Biaya pengadaan fasilitas sementara untuk pekerja, seperti
perumahan atau secara sementara dan biaya transportasi.
c. Menyewa alat-alat besar untuk konstruksi.
22
Biaya
Waktu
B. Titik
dipersingkat
Biaya
normal
Biaya waktu
dipersingkat
A. Titik
normal
Soeharto (2013:24) menggambarkan hubungan antara
waktu dan biaya normal seperti gambar di bawah ini:
Gambar 2.03
Hubungan antara waktu dan biaya normal
Sumber : Soeharto (2013:214)
Titik A menunjukkan titik normal, sedangkan B adalah titik
dipersingkat. Garis yang dihubungkan titik A dengan B disebut
kurva waktu biaya.
Seandainya diketahui kurva waktu-biaya suatu kegiatan,
artinya dengan mengetahui beberapa slope atau sudut
kemiringannya, maka bisa dihitung berapa besar biaya untuk
mempersingkat waktu dengan menggunakan rumus:
𝑠𝑙𝑜𝑝𝑒 biaya =Biaya dipersingkat − Biaya normal
Waktu normal − waktu dipersingkat
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu ini diharapkan menjadi salah satu acuan dalam
melakukan penelitian dan dapat melihat perbedaan, kelebihan dan kekuragan
Waktu
dipersingkat Waktu
normal
23
antara penelitian yang telah dilakukan dengan penelitian yang dilakukan.
Penelitian terdahulu yang menjadi acuan peeliti yang sesuai atara lain:
1. Sugiyanto et al. (2013) melakukan penelitian dengan judul “Analisi
Network Planning Dengan CPM (Critical Path Method) Dalam Rangka
Efisiensi Waktu dan Biaya Proyek” yang telah dipublikasikan pada e-
Jurnal MATRIKS TEKNIK SIPIL Vol. 1 No. 4/Desember 2013/408.
Penjadwalan Proyek Pembangunan Kantor Kelurahan Kerten Kecamatan
Laweyan Kota Surakarta oleh CV. Catur Tunggal berdasarkan data time
schedule bahwa penyelesaian proyek memerlukan waktu 150 hari. Total
biaya proyek tersebut adalah Rp. 1.001.454.000,-. Sedangkan analisis
penjadwalan dengan metode CPM, waktu penyelesaian proyek tersebut
adalah 135 hari, diperoleh hasil yang lebih menguntungkan dengan metode
CPM. Hal ini akan memberikan keuntungan dari segi waktu penyelesaian
proyek yaitu akan lebih cepat 15 hari. Dengan data yang diperoleh dari
CV. Catur Tunggal bahwa tenaga kerja yang akan diperkerjakan dengan
rata-rata sekitar 40 orang, maka berpengaruh terhadap penghematan biaya
tenaga kerja dari biaya pembangunan secara keseluruhan menjadi Rp.
979.239.000,- sehingga penghematan waktu terhadap biaya pembangunan
yang dapat diperoleh adalah Rp. 22.215.000,-.
2. Hermanto et al. (2017) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Network Planning Dengan Critical Path Method (Cpm) Pada Proyek
Uninteratuble Power Supply (Ups) 80kva Pada Pt. Harmoni Mitra Sukses.
(Studi Kasus: Rsab Harapan Kita, Jakarta)” yang dipublikasikan pada
24
Jurnal Teknik: Universitas Muhammadiyah Tangerang, Vol. 6, No. 1,
Januari – Juni, Tahun 2017 ISSN: 2549-5038. Berdasarkan hasil penelitian
perusahaan dapat mengoptimalkan kondisi percepatan, waktu
penyelesaian selama 119 hari dengan total percepatan 42 hari dengan 3
lintasan kritis yang mencangkup proses-proses pembongkaran komponen
yang mencangkup 12 aktivitas produksi yang semua aktivitasnya masuk
kelintasan kritis karena adanya kesepakatan yang dilakukan oleh pihak PT.
HMS dengan para suppliernya,hal ini sangat menguntungkan karena
mampu menekan resiko keterlambatan dan mengurangi biaya tenaga kerja.
Kemudian untuk mengoptimalkan proses proyek PT. HMS juga dapat
melakukan sistem lembur kepada karyawannya.
3. Waldi et al. (2016) melakukan penelitian dengan judul “Analisa Penerapan
Manajemen Waktu Dan Biaya Pada Proyek Pembangunan Hotel Bw
Luxury Jambi” yang dipublikasikan pada Jurnal Sains dan Teknologi
Utama, Volume XI, Nomor 3, Desember 2016. Dari analisis didapat
kesimpulan yaitu, dengan menggunakan CPM dapat di ketahui jangka
waktu pelaksanaan proyek yaitu selama 48 minggu kalender dengan jalur
kritis yaitu berada pada pekerjaan Pemancangan Sitepile pondasi dan
pekerjaan-pekerjaan Pembesian, Bekisting dan Beton dari Lt Dasar sampai
dengan Lantai Atap. Dengan menggunakan metode CPM dan perhitungan
slope biaya, diketahui bahwa dengan melakukan percepatan proyek
menjadi 48 minggu kalender yakni akan meningkatkan biaya pelaksanaan
25
proyek menjadi Rp 29.131.386.988 denagn biaya awal Rp 30.345.194,779
dan terdapat terdapat selsih budget sebesar Rp1.213.807.791.
4. Arianie dan Puspitasari (2017) melakukan penelitian dengan judul
“Perencanaan Manajemen Proyek Dalam Meningkatkan Efisiensi Dan
Efektifitas Sumber Daya Perusahaan (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd)” yang
dipublikasikan pada Jurnal Teknik Industri, Vol. 12, No. 3, September
2017. Hasil penelitian tersebut yaitu, dalam menjalankan proyek Hayyan
oleh Qiscus Pte Ltd, terdapat 4 aspek kerja yaitu terkait dengan tahap
pengumpulan data & informasi dan perekrutan SDM (requirement), tahap
perancangan desain proyek (design), tahap pengembangan sistem
(development), dan tahap penjaminan kualitas (integration & test) yang
membutuhkan 5 orang pekerja dan dalam waktu selama 38 hari bedasarkan
Critical Path. Probabilitas aktivitas dilaksanaakan sesuai dengan jumlah
hari pada critical path adalah 50%. Terdapat probabilitas penundaan
aktivitas sebesar 50%, yang artinya proyek mungkin dilaksanakan lebih
dari 38 hari. Percepatan pelaksanaan proyek Hayyan (Crashing)
menghasilkan suatu trade off bagi client terhadap biaya dan waktu yang
dibutuhkan. Dengan adanya crashing menimbulkan peningkatan biaya
menjadi Rp 50.325.996,- sedangkan total biaya proyek tanpa adanya
crashing sebesar Rp 47.525.996,-.
5. Anggriawan dan Iskandar (2015) melakukan penelitian dengan judul
“Analisa Network Planning Reparasi Km Tonasa Line Viii Dengan
Metode Cpm Untuk Mengantisipasi Keterlambatan Penyelesaian Reparasi
26
(Studi Kasus di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya) yang dipublikasikan
pada JTM. Volume 03 Nomor 03 Tahun 2015, 106-111. Hasil penelitian
tersebut yaitu, Network planning atau jaringan kerja pada pekerjaan
reparasi kapal, yang merupakan rencana awal dan hasil dari pengoptimalan
waktu pekerjaan reparasi kapal yaitu dari waktu awal pekerjaan yang
membutuhkan durasi pekerjaan selama 30 hari menjadi 22 hari untuk
pekerjaan reparasi kapal. Yaitu dengan mempercepat dan memperlambat
waktu pada beberapa aktivitas/pekerjaan dengan melihat data pekerja,
material, mesin/alat yang digunakan sehingga didapat waktu pekerjaan
yang efektif dan efisien dalam pengerjaan proyek reparasi kapal. Kegiatan
– kegiatan kritisnya adalah kegiatan docking, penyekrapan, cuci air tawar,
water jet, tes ultrasonic, pekerjaan lambung dan bottom, pekerjaan pelat
keel, undocking dan delivery.
6. Agyei, Wallace (2015) d research with the title “Project Planning And
Scheduling Using PERT And CPM Techniques With Linear Programming:
Case Study” published International Journal Of Scientific & Technology
Research Volume 4, Issue 08, August 2015 hasil penelitian tersebut yaitu
This paper addressed the problem of the application of project scheduling
in a building construction by Angel Estates and Construction Ltd in
Kumasi was studied as CPM and PERT methods. Using CPM, our building
project will take 44days to complete the project whereas the actual project
could take. By crashing the project activities by means of linear
programming to 40days the project can be completed 10% decrease in the
27
project duration but achieving this, 3.30% additional cost has to be
incurred, which is quite appreciable. From the results we thus conclude
that the schedule proposed by us provides much shorter completion time
as compared to the actual time taken by the project and paves the way for
use of CPM scheduling for building construction projects to be a lucrative
and viable option.
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode penelitian kuantitatif dapat
diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan filsafat positifisme,
digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik
pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan
data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat
kuantitatif/statistik (Sugiyono, 2015:13).
Sugiyono (2015:29) metode deskriptif adalah metode yang berfungsi
untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti
melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada CV Adhigana Lokatara yang akan
mengerjakan pembuatan proyek drainase Kecamatan Tambun, dengan
Tabel 3.01
Jadwal kegiatan penelitian
No Uraian kegiatan Periode Bulan April sd September 2019
April Mei Juni Juli Agus Sept
1 Bimbingan 1
2 Pengumpulan data
3 Pengolahan data
4 Analisis data
5 Bimbingan 2
6 Pengesahan penelitian
7 Ujian skripsi
29
3.3 Kerangka Konsep
3.3.1 Desain Penelitian
Gambar 3.01
Flowchart Penelitian
Sumber : Data peneliti, 2019
Mulai
Proyek
Pembangunan Drainase Kecamatan Tambun
Manajemen Proyek
Network Planning
CPM
(Critical Path Method )
Efektivitas Waktu Efisiensi Biaya
Pelaksanaan Proyek
Selesai
30
3.3.2 Diskripsi Operasional Variabel
Tabel 3.02
Diskripsi operasional variabel
Variabel Indikator Definisi Indikator
Network
Planning
CPM Langkah – langkah pembuatan CPM
menurut Jay Heizer and Barry Render
(2015:64) yaitu:
1) Menentukan proyek dan
menyiapkan struktur perincian kerja.
2) Mengembangkan hubungan antara
ktivitas. Menentukan aktivitas mana
yang harus didahulukan dan mana
yang harus mengikuti aktivitas
lainnya.
3) Menggambarkan jaringan yang
menghubungkan semua aktivitas.
4) Menentukan waktu dan / atau
estimasi biaya pada masing-masing
aktivitas.
5) Menghitung jalur waktu terpanjang
melalui jaringan. Hal ini disebut
dengan jalur kritis (critical path).
6) Menggunakan jaringan untuk
membantu merencanakan,
menentukan jadwal, mengawasi dan
mengendalikan proyek
Efektivitas
Waktu
Perhitungan
Waktu Proyek
Menurut Hafnidar A Rani (2016:70-
71) perhitungan waktu proyek
dilakukan dengan dua tahap. Tahap
yang pertama menghitung ES dan EF
yang dilakukan secara maju, dan
tahap kedua menghitung LS dan LF
yang dilakukan secara mundur
Total Float Menuryut Soeharto (2013:202) total
float adalah untuk menunjukkan
jumlah waktu yang diperkenankan
suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa
mempengaruhi jadwal penyelesaian
proyek secara keseluruhan. Jumlah
waktu tersebut sama dengan waktu
yang didapat bila semua kegiatan
terdahulu dimulai seawal mungkin,
sedangkan semua kegiatan berikutnya
dimulai selambat mungkin.
31
Efisiensi
Biaya
Kurun Waktu
Normal
Adalah kurun waktu yang diperlukan
untuk melakukan kegiatan sampai
selesai, dengan cara yang efisien tapi
diluar pertimbangan adalah tenaga
kerja lembur dan usaha-usaha khusus
lainnya. Seperti menyewa peralatan
yang lebih canggih, Soeharto
(2013:214).
Biaya Normal Adalah biaya yang diperlukan untuk
menyelesaikan kegiatan dengan
kurun waktu normal, Soeharto
(2013:214).
Kurun Waktu
Dipersingkat
(Crash Time)
Adalah waktu tersingkat untuk
menyelesaikan suatu kegiatan yang
secara teknis masih mungkin. Disini
sumber daya dianggap bukan
hambatan, Soeharto (2013:214).
Biaya Untuk
Dipersingkat
(Crash Cost)
Adapun komponen-komponen untuk
dari biaya langsung proyek (biaya
yang harus dikeluarkan untuk dapat
berlangsung kegiatan fisik proyek dan
besamya dapat di identifikasikan
dengan jelas pada tiap kegiatan),
Soeharto (2013:214).
3.4 Populasi Dan Sampel
3.4.1 Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya (Sugiyono, 2015:38). Adapun yang menjadi populasi
dalam penelitian ini adalah proyek yang ditangani oleh CV Adhigana
Jaya Lokatara.
32
3.4.2 Sampel
Sugiyono (2011:118) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.”Sehingga sampel
merupakan bagian dari populasi yang ada, sehingga untuk pengambilan
sampel harus menggunakan cara tertentu yang didasarkan oleh
pertimbangan-pertimbangan yang ada. Dalam teknik pengambilan
sampel ini penulis menggunakan teknik sampling purposive. Sugiyono
(2011:85) menjelaskan bahwa: “Sampling Purposive adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” Dari pengertian diatas
agar memudahkan penelitian, penulis menetapkan sifat-sifat dan
katakteristik yang digunakan dalam penelitian ini. Sifat-sifat dan
karakteristik subjek/sampel ini adalah proyek yang akan dilaksanakan,
yaitu proyek drainase di Kecamatan Tambun yang akan dilaksanakan
pada awal bulan Agustus.
3.5 Metode Pengumpulan Data
Data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu tentang waktu
kegiatan, jadwal pelaksanaan proyek, biaya proyek yang mencakup biaya
langsung dan tidak langsung, waktu dipercepat beserta biaya dan data lain yang
berkaitan dengan masalah penelitian. Jadi dalam penelitian ini akan digunakan
data primer dan data sekunder.
1. Data primer
33
Merupakan data mentah yang diperoleh peneliti secara langsung dari hasil
pengamatan dan wawancara terhadap variabel-variabel pelaksanaan proyek
pembuatan drainase Kec Tambun.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari beberapa pihak yang
berhubungan dengan masalah yang diteliti, seperti rancangan biaya proyek
dan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
3.6 Metode Analisis Data
Analisis data untuk menggambarkan jalur kritis dan perhitungan
waktu poyek menggunakan alat bantu software POM-QM for Windows,
dimana software tersebut dapat menampilkan network diagram, grant chart
perhitungan maju dan perhitungan mundur.
Adapun langkah-langkahnya adalah :
1. Buka software POM-QM kemudian pilih module : Project Management
(Pert/CPM)
2. Setelah itu menentukan title, number of activities, table structure, dan
row names Setelah itu klik OK, dan isikan sel sel nya sesuai dengan table
yang ada di soal tugas proyek.
3. Setelah semua table nya terisi kemudian klik Solve
4. Kemudian akan muncul 2 Output dari (Pert/CPM) result, yaitu : Project
Management (Pert/CPM) Result Dan Charts.
34
3.6.1 Metode CPM
Heizer and Render (2015:64) menerangkan tentang langkah –
langkah pembuatan CPM yaitu:
1. Menentukan proyek dan menyiapkan struktur perincian kerja.
2. Mengembangkan hubungan antara aktivitas. Menentukan aktivitas
mana yang harus didahulukan dan mana yang harus mengikuti
aktivitas lainnya.
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas.
4. Menentukan waktu dan / atau estimasi biaya pada masing-masing
aktivitas.
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Hal ini disebut
dengan jalur kritis (critical path).
6. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan,
menentukan jadwal, mengawasi dan mengendalikan proyek.
3.6.2 Analisa Skala Waktu Optimal
3.6.2.1 Perhitungan Waktu Proyek
Rani (2016:70-71) perhitungan waktu proyek dilakukan
dengan dua tahap. Tahap yang pertama menghitung ES dan EF
yang dilakukan secara maju, dan tahap kedua menghitung LS
dan LF yang dilakukan secara mundur.
1. Perhitungan maju
EF (j) = ES(j) + D(j).
2. Perhitungan mundur
35
LS(i) = LF(i) – D(i).
3.6.2.2 Total Float
Menuryut Soeharto (2013:202) total float adalah untuk
menunjukkan jumlah waktu yang diperkenankan suatu kegiatan
boleh ditunda, tanpa mempengaruhi jadwal penyelesaian proyek
secara keseluruhan.
Rumus : TF = LF-EF = LS-ES
3.6.3 Analisa Biaya Terhadap Waktu Penyelesaian Proyek
Untuk dihitung berapa besar biaya untuk mempersingkat waktu
dengan menggunakan rumus:
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 biaya =Biaya dipersingkat − Biaya normal
Waktu normal − Waktu dipersingkat
36
BAB IV
GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum
Pembagunan drainase di Kecamatan Tambun, Kabupaten Bekasi,
Provinsi Jawa Barat ini dibangun untuk menunjang program pemerintah yang
bertujuan untuk pengendalian banjir, yang bertugas untuk melaksanakan
proyek tersebut adalah CV Adhigana Jaya Lokatara. Berikut merupakan data
perusahaan tersebut:
Nama Perusahaan : CV. Adhigana Jaya Lokatara
Bidang Usaha : Kontraktor Umum, Perdagangan, Jasa, dan Supplier
Alamat : Desa Buyut RT.02 RW.03 Kec. Gunung Jati Kab.
Cirebon
Telepon : 0852-2480-7485
Direktur : Holidin Arif, S.T
No. Surat IUJKN : 1-3209-2-0010-112020
No. Surat Izin SBU : 0-3209-07-052-1-10-112020
NPWP : 81.124.659.4-426.000
Email : [email protected]
Pembangunan drainase dibangun pada saluran air dengan panjang
320,4 m’ Meter dengan waktu pengerjaan 90 (sembilan puluh) hari kalender
dengan anggaran sebesar Rp. 234.002.700,-.
37
4.1.1 VISI Perusahaan
Menjadi salah satu perusahaan kontruksi yang tumbuh dengan
persaingan yang sehat guna tercapai hasil pekerjaan yang memuaskan.
4.1.2 MISI Perusahaan
1. Meningkatkan daya saing perusahaan dengan Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkualitas guna mencapai kepuasan klien.
2. Meng-edukasi klien terkait hal baru dalam penerapan material dan
teknologi kontruksi agar tercapai efisiensi biaya kontruksi.
4.1.3 Sejarah CV Adhigana Jaya Lokatara
CV. Adhigana jaya Lokatara merupakan perseroan komanditer
yang baru mulai merintis eksistensinya dalam pekerjaan di bidang
kontruksi sipil. Perusahaan yang tergolong masih cukup muda ini
didirikan pada tanggal 18 Januari 2017 di Cirebon sesuai dengan akta
notaris nomor 1467 yang dibuat oleh notaris Adi Kismono
Hadiwardojo, S.H, Serta telah memperoleh persetujuan dari Mentri
Hukum dan HAM Republik Indonesia Berdasarkan keputusan tersebut
perusahaan ditetapkan sebagai Perseroan Komoditer.
4.1.4 Kegiatan Operasional CV. Adhigana Jaya Lokatara
CV. Adhigana Jaya Lokatara saat ini masih beroperasi
diwilayah Jawa Barat dan dengan tekad yang kuat akan selalu berusaha
untuk mengembangkan bisnis dalam ruang lingkup pasar nasional. Saat
ini perusahaan bergerak di bisnis kontruksi yang meliputi pekerjaan
Jalan, Jembatan dan beberapa bangunan kontruksi sipil lainnya.
38
4.1.5 Struktur Organisasi CV Adhigana Jaya Lokatara
Gambar 4.01
Struktur organisasi
Sumber : CV Adhigana Jaya Lokatara, 2019
4.2 Pegalaman perusahan
Tabel 4.01
Histori proyek
Nama Paket Pekerjaan
(Pemberi Tugas) Lokasi
Nilai
Kontrak
(Rp)
Tanggal
Selesai
Pekerjaan
Pekerjaan Erection Voided
Slab dan Pengadaan
Elastromer Bearing Pad.
(PT. DUTA MAS INDAH)
Jembatan
Cigunung
jati Gede
Kab,
Sumedang
270.000.000 18-06-2017
Pekerjaan Erection PCU
Ginder dan Pengadaan
Elastromer Bearing Pad.
(PT. MOTION INDONESIA)
Jembatan
Rest Area
Gede Bage
Tol
Purbaleuni
Kota.
Bandung
105.000.000 18-05-2017
Jasa Pemasangan Spun Pile. Lokasi
Pengeboran 760.000.000 13-04-2017
KOMISARIS
Narsud N.A
DIREKTUR
Holidin Arif, S.T
KEUANGAN
Ilham ENGINEERING
Habib Fitroh, S.pd
OPERASIONAL
M. Andi, S.T
PELAKSANA
Apin
39
(PT. DHARMA EMPAT
LIMA)
Pertamina
Indramayu
Jasa Pemasangan Spun Pile
(PT. METRINDO)
Lokasi
Pengeboran
Peramina
Indramayu
245.000.000 25-07-2017
Jasa Pemasangan Spun Pile
dan Handling.
(PT. CAHAYA BOBY
PUTRA)
Jembatan
Ruyas Jalan
Waled-
Cibogo
90.316.000 08-08 -2018
Pekerjaan Erection VS dan
Pengadaan Elastromer
Bearing Pad.
(CV. MUGI LANGGENG)
Pelebaran
Jembatan
Kemlaka
Kab.
Cirebon
170.480.000 07-10-2018
Pekerjaan Erection VS dan
Pengadaan Elastromer
Bearing Pad.
(PT. NUGRAHA JAYA
PRATAMA)
Jembatan
Cikadawun
g
Malangbon
g-Wado
164.000.000 03-10-2018
Jasa Pemasangan Triangular.
(PT. ARTHA MULIA
WAHANA BAHARI)
Proyek
Gedung
Siliwangi
102.300.000 28-09-2018
Pekerjaan Erection PCU
Grider dan Pengadaan
Elastromer Bearing Pad.
(PT. ERA TATA BUANA)
Jembatan
Cimanuk
Maktal
218.800.000 13-11-2018
Pekerjaan Erection PCU
Grider dan Pengadaan
Elastromer Bearing Pad.
(PT. CAHAYA PUTRA
INDAH)
Jembatan
Cipejeuh 179.200.000 12-11-2018
Pekerjaan Erection PCU
Grider dan Pengadaan
Elastromer Bearing Pad.
(PT. RIZKY CIPTA GUNA
PERKASA)
Jembatan
Cibalubur 131.000.000 20-11-2018
Pekerjaan Erection PCI
Grider dan Pengadaan
Elastromer Bearing Pad.
(PT. PURNA GRAHA
ABADI)
Jembatan
Cikalahang 383.200.000 12-12-2018
Sumber : CV Adhigana Jaya Lokatara, 2019
40
Gambar 4.02
Dokumentasi proyek
Sumber : CV Adhigana Jaya Lokatara,2019
41
BAB V
HASIL PENELITIAN
5.1 Analisi Data
5.1.1 Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, riset
lapangan/observasi, dan studi kepustakaan, peneliti melakukan observasi pada
manajemen proyek pembangunan drainase Kecamatan Tambun, dari hasil
observasi diperoleh data sebagai berikut:
1. Pekerjaan persiapan
2. Pekerjaan pengukuran dan pemasangan bouwplank
3. Pekerjaan galian kontruksi
4. Pekerjaan beton k100 (lantai kerja)
5. Pekerjaan pengadaan precast U-Ditch u.50.50.120
6. Pekerjaan pemasangan saluran precast U-Ditch u.50.50.120
7. Pekerjaan urugan kembali
8. Pekerjaan perapihan
Secara umum, pekerjaan dan besar biaya yang digunakan dalam
proyek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.01
Daftar kegiatan pembangunan drainase
No Pekerjaan Biaya (Rp) Durasi
(Hari)
1 Pekerjaan persiapan 1.504.304 1
2 Pekerjaan pengukuran dan
pemasangan bouwplank 2.616.515 2
42
3 Pekerjaan Galian Kontruksi 12.742.065 10
4 Pekerjaan Lantai Kerja 9.179.553 26
5 Pekerjaan Pengadaan U-Ditch 193.595.200 7
6 Pekerjaan Pemasangan U-Ditch 10.713.600 18
7 Pekerjaan Urugan 3.227.963 16
8 Pekerjaan Perapihan 423.500 10
Total 234.002.700 90
Sumber : CV Adhigana Jaya Lokatara, 2019
5.1.2 Perencanaan Pelaksanaan Proyek
CV Adhigana Jaya Lokatara dalam perencanaan dan pelaksanaan
proyek belum menggunakan metode khusus dalam perencaaan waktu
yang dibutuhkan, dalam menentukan waktu yang dibutuhkan perusahaan
hanya menetukan berdasarkan pada pengalaman dan membuat jadwal
kegiatan sederhana dengan gantt chart saja. Padahal dengan
diterapkanya metode khusus proyek yang akan dilaksanakan akan sesuai
dengan kualitas yang diharapkan perusahaan. Hal ini dapat terlihat dari
urutan kegiatan proyek, yang dari sekian banyak kegiatan perusahaan
masih melakukan secara acak kegiatan mana saja yang didahulukan
proses pengerjaanya. Dapat disimpulkan keberhasilan pelaksanaan
sebuah proyek dapat dilihat dari ketepatan waktu. Berikut adalah daftar
uraian dan urutan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada proyek
pembangunan drainase Kecamatan Tambun:
43
Tabel 5.02
Urutan kegiatan proyek pembangunan drainase
Kegiatan Pekerjaan Pendahulu Durasi
(Hari)
A Pekerjaan Persiapan - 1
B Pekerjaan Pengukuran Dan
Pemasangan Bowuplank A 2
C Pekerjaan Galian Kontruksi B 10
D Pekerjaan Lantai Kerja C 26
E Pekerjaan Pengadaan U-Ditch C 7
F Pekerjaan Pemasangan U-Ditch D,E 18
G Pekerjaan Urugan D,E,F 16
H Pekerjaan Perapihan G 10
Sumber : CV Adhigana Jaya Lokatara, 2019
Untuk urutan jadwal kegiatan proyek sendiri tergambar pada
grafik dibawah ini:
Gambar 5.01
Grafik kegiatan proyek
Sumber : CV Adhigana Jaya Lokatara, 2019
1
2
10
26
7
18
16
10
0 5 101520253035404550556065707580859095
Pek. persiapan
Pek. pengukuran dan pemasangan…
Pek. Galian Kontruksi
Pek. Lantai Kerja
Pek. Pengadaan U-Ditch
Pek. Pemasangan U-Ditch
Pek. Urugan
Pek. Perapihan
JADWAL PEKERJAAN
44
5.2 Tahapan Pembuatan CPM (Critical Path Method )
Langkah – langkah pembuatan CPM menurut Heizer dan Render
(2015:64) dijelaskan sebagai berikut:
1. Menentukan proyek dan menyiapkan struktur perincian kerja.
2. Mengembangkan hubungan antara aktivitas. Menentukan aktivitas mana
yang harus didahulukan dan mana yang harus mengikuti aktivitas lainnya.
3. Menggambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas.
4. Menentukan waktu pada masing-masing aktivitas.
5. Menghitung jalur waktu terpanjang melalui jaringan. Hal ini disebut
dengan jalur kritis (critical path).
6. Menggunakan jaringan untuk membantu merencanakan, menentukan
jadwal, mengawasi dan mengendalikan proyek
5.2.1 Menentukan Dan Menyiapkan Struktur Perincian Kerja
Pada langkah ini, dilakukan penentuan untuk mengidentifikasi
setiap proyek dengan cara meguraikan dan memecahkan menjadi
kegiatan-kegiatan yang merupakan komponen proyek. Adapun rincian
dari kegiatan-kegiatannya sebagai berikut :
Tabel 5.03
Kode kegiatan proyek drainase
No Jenis Pekerjaan Kode
Kegiatan
1 Pekerjaan Persiapan A
2 Pekerjaan Pengukuran Dan Pemasangan B
3 Pekerjaan Galian Kontruksi C
45
4 Pekerjaan Lantai Kerja D
5 Pekerjaan Pengadaan U-Ditch E
6 Pekerjaan Pemasangan U-Ditch F
7 Pekerjaan Urugan G
8 Pekerjaan Perapihan H
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
5.2.2 Mengembangkan Hubungan Antara Aktivitas
Langkah ini adalah untuk menyusun kegiatan menjadi mata
rantai, urutan sesuai logika keterhantungan network planning, mata
rantai urutan kegiatan sesuai logika merupakan dasar daalam penyusunan
network planning, sehingga dapat diketahui urutan dari awal proyek
hingga selesainya proyek secara keseluruhan. Ada beberapa
kemungkinan yang terjadi dalam network planning dari hubungan antar
kegiatan yang disusun menjadi mata rantai.
Urutan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan logika
ketergantungan dalam proyek pembangunan drainase Kecamatan
Tambun adalah sebagai tabel berikut :
Tabel 5.04
Ketergantungan kegiatan proyek drainase
No Pekerjaan Kode
Kegiatan
Kegiatan
Sebelumnya
Titik
Awal Akhir
1 Pekerjaan
Persiapan A - 0 1
2
Pekerjaan
Pengukuran
Dan
Pemasangan
B A 1 2
46
3
Pekerjaan
Galian
Kontruksi
C B 1 3
4 Pekerjaan
Lantai Kerja D C 3 4
5
Pekerjaan
Pengadaan U-
Ditch
E C 3 5
6
Pekerjaan
Pemasangan
U-Ditch
F D,E 4 6
7 Pekerjaan
Urugan G D,E,F 4 7
8 Pekerjaan
Perapihan H G 7 8
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
5.2.3 Menggambarkan Diagram Jaringan (Network Diagram)
Pada langkah ini, hubungan kegiatan menjadi mata rantai
dengan urutan sesuai antar kegiatan, dibantu dengan Software POM-
QM dengan langkah sebagai berikut :
1. Buka software POM-QM kemudian pilih module : Project
Management (Pert/CPM)
2. Setelah itu menentukan title, number of activities, table structure,
dan row names Setelah itu klik OK, dan isikan sel sel nya sesuai
dengan table yang ada di soal tugas proyek.
3. Setelah semua table nya terisi kemudian klik Solve
4. Kemudian akan muncul 2 Output dari (Pert/CPM) result, yaitu :
Project Management (Pert/CPM) Result Dan Charts.
5. Pada Output Chart pilih Precedece Graph
47
Gambar 5.02
Network diagram proyek pembangunan drainase
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Garis merah merupakan jalur kritis, beserta waktu yang dilalui
nya, maka dapat disimpulkan kegiatan yang dilalui jalur kritis harus
mendapatkan perhatian, hal ini untuk mecegah keterlambatan, jika salah
satu kegiatan pada jalur kritis teradi keterlambatan akan berpengaruh
terhadap waktu keseluruhan penyelesaian proyek.
5.2.4 Menetapkan Kurun Waktu Pada Masing-Masing Kegiatan
Pada tahap ini, menentukan perkiraan kurun waktu setiap
kegiatan dan menggambarkan dalam network diagram, tabel dapat
dilihat dibawah ini :
Tabel 5.05
Durasi waktu kegiatan proyek drainase
No Jenis Pekerjaan Kode
Kegiatan
Titik
Awal
Titik
Akhir
Waktu
(hari)(D
)
1 Pekerjaan Persiapan A 0 1 1
2 Pekerjaan
Pengukuran Dan B 1 2 2
48
Pemasangan
Bouwplank
3 Pekerjaan Galian
Kontruksi C 1 3 10
4 Pekerjaan Lantai
Kerja D 3 4 26
5 Pekerjaan Pengadaan
U-Ditch E 3 5 7
6 Pekerjaan
Pemasangan U-Ditch F 4 6 18
7 Pekerjaan Urugan G 4 7 16
8 Pekerjaan Perapihan H 7 8 10
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
5.2.5 Menghitung Jalur Kritis Melalui Network Diagram
Pada langkah ini yang dimaksud jalur kritis adalah jalur yang
terdiri dari rangkaian kegiatan dalam lingkup proyek, terjadinya
keterlambatan pada kegiatan-kegiatan dijalur kritis maka akan
berdampak terjadinya keterlambatan secara keseluruhan. Dalam
langkah ini terlebih dahulu perlu dilakukan perhitungan maju dan
perhitungan mundur. Dari kedua perhitungan tersebut dapat maka dapat
dihitung float/slack, yang merupakan kelonggaran waktu dalam
penyelesaian proyek.
1. Cara Perhitungan Maju
Angka waktu selesai paling awal dari kegiatan yang sedang ditinjau
(EF) adalah sama dengan waktu paling awal kegiatan tersebut
(ES(j)) ditambah waktu yang bersangkutan (D(j)).
Rumus: EF (j) = ES(j) + D(j)
Dimana :
49
ES = Saat tercepat dimulainya aktivitas
EF = Saat tercepat terselesaikanya aktivitas
D = Waktu yang dipelukan untuk suatu aktivitas.
Tabel 5.06
Perhitungan maju proyek drainase
Perhitungan Maju Proyek
No Kode Kegiatan Waktu (hari) Mulai (ES) Selesai (EF)
1 A 1 0 1
2 B 2 1 3
3 C 10 3 13
4 D 26 13 39
5 E 7 13 20
6 F 18 39 57
7 G 16 57 73
8 H 10 73 83
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Untuk perhitungan maju dapat digambarkan berupa Gantt chart
(early times) dengan dibantu dengan Software POM-QM, berikut
langkah-langkah penggambaran Gantt chart perhitungan maju :
a. Buka software POM-QM kemudian pilih module : Project
Management (Pert/CPM).
50
b. Setelah itu menentukan title, number of activities, table structure,
dan row names Setelah itu klik OK, dan isikan sel sel nya sesuai
dengan table yang ada di soal tugas proyek.
c. Setelah semua table nya terisi kemudian klik Solve.
d. Kemudian akan muncul 2 Output dari (Pert/CPM) result, yaitu :
Project Management (Pert/CPM) Result Dan Charts. Pada Output
Chart pilih Gantt chart (early times).
Gambar 5.03
Gantt chart perhitungan maju
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
2. Cara Perhitungan Mundur
Waktu mulai paling akhir dari kegiatan yang sedang ditinjau (LS)
adalah sama dengan angka waktu selesai paling akhir kegiatan
yang ditinjau (LF(i)) dikurangi waktu yang bersangkutan (D(i)).
Rumus: LS(i) = LF(i) – D(i)
Dimana:
LS = Saat paling lambat dimulainya aktivitas
LF = Saat paling lambat diselesaikanya aktivitas
D = Waktu yang dipelukan untuk suatu aktivitas
51
Tabel 5.07
Perhitungan mundur proyek drainase
Perhitungan Mundur Proyek
No Kode Kegiatan Waktu (hari) Mulai (ES) Selesai (EF)
1 A 1 0 1
2 B 2 1 3
3 C 10 3 13
4 D 26 13 39
5 E 7 32 39
6 F 18 39 57
7 G 16 57 73
8 H 10 73 83
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Untuk perhitungan mundur dapat digambarkan berupa Gantt
chart (late times) dengan dibantu dengan Software POM-QM, berikut
langkah-langkah penggambaran Gantt chart perhitungan mundur :
a. Buka software POM-QM kemudian pilih module : Project
Management (Pert/CPM).
b. Setelah itu menentukan title, number of activities, table structure,
dan row names Setelah itu klik OK, dan isikan sel sel nya sesuai
dengan table yang ada di soal tugas proyek.
c. Setelah semua table nya terisi kemudian klik Solve.
52
d. Kemudian akan muncul 2 Output dari (Pert/CPM) result, yaitu :
Project Management (Pert/CPM) Result Dan Charts. Pada Output
Chart pilih Gantt chart (late times).
Gambar 5.04
Gantt chart perhitungan mundur
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
3. Perhitungan Kelonggaran Waktu (Total float/slack)
Total float adalah untuk menunjukkan jumlah waktu yang
diperkenankan suatu kegiatan boleh ditunda, tanpa mempengaruhi
jadwal penyelesaian proyek secara keseluruhan. Jumlah waktu
tersebut sama dengan waktu yang didapat bila semua kegiatan
terdahulu dimulai seawal mungkin, sedangkan semua kegiatan
berikutnya dimulai selambat mungkin.
Rumus:
TF = LF-EF = LS-ES
Misal dalam suatu jaringan kerja:
LF = 2 LS = 0
EF = 2 ES = 0
53
Jadi, TF = 2–2 = 0–0
TF = 0
Semua perhitungan yang telah dilakukan mulai dari
perhitungan maju, perhitungan mundur, dan total float telah
dirangkum dalam suatu tabel. Tabel ini memuat seluruh informasi
yang diperlukan untuk proyek. Tabel dapat dilihat tersebut sebagai
berikut:
Tabel 5.08
Tabel informasi jaringan proyek drainase
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
5.2.6 Menentukan Jalur Kritis Proyek
Jalur kritis merupakan lintasan dengan jumlah waktu yang
paling lama dibandingkan dengan semua lintasan lain yang mungkin.
No Kode Wak
tu
Perhitungan Sla
ck
Sifat
jalur Maju Mundur
(ES) (EF) (LS) (LF)
1 A 1 0 1 0 1 0 Kritis
2 B 2 1 3 1 3 0 Kritis
3 C 10 3 13 3 13 0 Kritis
4 D 26 13 39 13 39 0 Kritis
5 E 7 13 20 32 39 19 -
6 F 18 39 57 39 57 0 Kritis
7 G 16 57 73 57 73 0 Kritis
8 H 10 73 83 73 83 0 Kritis
54
Jumlah waktu dalam lintasan kritis sama dengan umur proyek. Oleh
karena itu menghitung panjang masing-masing lintasan yang ada
merupakan cara lain yang dapat digunakan untuk mencari lintasan
kritis,
Gambar 5.05
Network diagram penentuan jalur kritis
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Pada network diagram tersebut terdapat beberapa jalur
kegiatan/aktivitas yang dilakukan yaitu:
1. A-B-C-D-F-G-H (1+2+10+26+18+16+10 = 83)
2. A-B-C-D-G-H (1+2+10+26+16+10 = 65)
3. A-B-C-E-F-G-H (1+2+10+7+18+16+10 = 64)
4. A-B-C-E-G-H (1+2+10+7+16+10 = 46)
Dari diagram jaringan kerja proyek pembangunan drainase
Kecamatan Tambun diatas dapat diketahui lintasan kritisnya, yaitu :
A-B-C-D-F-G-H
Aktivitas/kegiatan yang menjadi lintasan kritis adalah sebagai berikut
A = Pekerjaan persiapan
55
B = Pekerjaan pengukuran dan pemasangan
C = Pekerjaan Galian Kontruksi
D = Pekerjaan Lantai Kerja
F = Pekerjaan Pemasangan U-Ditch
G = Pekerjaan Urugan
H = Pekerjaan Perapihan
Semua aktivitas diatas tidak dapat dilakukan penundaan dan
keterlambatan pada proses pengerjaannya, apabila hal tersebut
dilakukan maka akan terjadi keterlambatan waktu pada keseluruhan
penyelesaian proyek. Durasi proyek pembangunan drainase
Kecamatan Tambun secara keseluruhan menggunakan metode CPM
(critical path mehod) adalah 83 hari.
5.3 Analisa Biaya Terhadap Waktu Penyelesaian Proyek
Dalam menentukan slope biaya, terlebih dahulu harus diketahui waktu
yang dipersingkat dan besaran biaya yang dikeluarkan untuk mempersingkat
waktu tersebut. Pada pryek pembangunan drainase ini hanya akan ada
beberapa kegiatan yang waktunya dipesingkat, seperti pekerjaan galian
kontruksi, pekerjaan lantai kerja, pekerjaan pemasangan U-Ditch, pekerjaan
urugan, dan pekerjaan perapihan.
Slope biaya untuk masing-masing kegiatan dapat diperhitungkan pada
tabel berikut :
Rumus Slope biaya :
56
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 =𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑑𝑖 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡 − 𝑏𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙
𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑛𝑜𝑟𝑚𝑎𝑙 − 𝑑𝑢𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡
Tabel 5.09
Waktu dan biaya dipercepat
Kegiata
n
Durasi (hari) Biaya (Rp) Slope
Biaya
(Rp) Normal Dipercepat Normal Dipercepat
A 1 1 1.504.304 - -
B 2 2 2.616.515 - -
C 10 7 12.742.065 15.682.540 980.158
D 26 20 9.179.553 10.376.890 199.555
E 7 7 193.595.200 - -
F 18 15 10.713.600 13.774.630 1.020.343
G 16 14 3.227.963 3.765.956 268.996
H 10 6 423.500 635.250 52.937
234.002.700
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Berdasarkan hasil analisis sebelumnya, diketahui bahwa durasi
penyelesaian proyek pembangunan drainase Kecamatan Tambun dalam
posisi normal yaitu 83 hari dengan total biaya Rp. 224.002.700,-.
Kegiatan yang dipercepat dimulai dari kegiatan:
1. Kegiatan H dipercepat 4 hari
Waktu peyelesaia proyek yaitu
A+B+C+D+F+G+H
1+2+10+26+18+16+6 = 79 hari
57
Biaya = biaya total keadaan normal + (4 x slope kegiatan H)
= 234.002.700 + (4 x 52.937)
= 234.002.700 + 211.788 = Rp 234.214.488
2. Kegiatan G dipercepat 2 hari
Waktu penyelesaian proyek yaitu
A+B+C+D+F+G+H
1+2+10+26+18+14+10 = 81 hari
Biaya = biaya total keadaan normal + (2 x slope kegiatan G)
= 234.002.700 + (2 x 268.996)
= 234.002.700 + 537.992 = Rp 234.540.692
3. Kegiatan F dipercepat 3 hari
Waktu penyelesaian proyek yaitu
A+B+C+D+F+G+H
1+2+10+26+15+16+10 = 80 hari
Biaya = biaya total keadaan normal + (3 x slope kegiatan F)
= 234.002.700 + (3 x 1.020.343)
= 234.002.700 + 3.061.029 = Rp 237.063.726
4. Kegiatan D dipercepat 6 hari
Waktu peyelesaia proyek yaitu
A+B+C+D+F+G+H
1+2+10+20+18+16+10 = 77 hari
Biaya = biaya total keadaan normal + (6 x slope kegiatan D)
= 234.002.700 + (6 x 199.555)
58
= 234.002.700 + 1.197.330 = Rp 235.200.030
5. Kegiatan C dipercepat 3 hari
Waktu peyelesaia proyek yaitu
A+B+C+D+F+G+H
1+2+7+26+18+16+10 = 80 hari
Biaya = biaya total keadaan normal + (3 x slope kegiatan C)
= 234.002.700 + (3 x 980.158)
= 234.002.700 + 2.940.474 = Rp 236.943.174
Untuk mencari waktu dan biaya optimal proyek dapat diihat
pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.10
Alternatif percepatan proyek
Kegiatan yang
direncanakan akan
dipercepat
Durasi Proyek
(hari)
Biaya
Proyek (Rp)
Normal 83 234.002.700
Kegiatan H dipercepat 4 hari 79 234.214.488
Kegiatan G dipercepat 2 hari 81 234.540.692
Kegiatan F dipercepat 3 hari 80 237.063.726
Kegiatan D dipercepat 6 hari 77 235.200.030
Kegiatan C dipercepat 3 hari 80 236.943.174
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa waktu
penyelesaian proyek optimal adalah selama 79 hari dengan biaya
59
Rp.234.214.448,-. Maka kegiatan yang dapat dipercepat waktunya
adalah kegiatan H percepatat waktu selama 4 hari.
Untuk Network diagram sendiri tidak berubah hanya
keterangan waktu dari kegiatan H yang dipercepat, keterangan
gambar ada dibawah ini :
Gambar 5.06
Network diagram sesudah percepatan
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
Garis merah merupakan jalur kritis, beserta waktu yang dilalui
nya, maka dapat disimpulkan kegiatan yang dilalui jalur kritis harus
mendapatkan perhatian, hal ini untuk mecegah keterlambatan, jika
salah satu kegiatan pada jalur kritis teradi keterlambatan akan
berpengaruh terhadap waktu keseluruhan penyelesaian proyek.
60
BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari penelitian diatas diuraikan sebagai berikut:
1. Berdasarkan pengolahan data yang dilakukan menggunakan software POM-
QM, maka bentuk bentuk jaringan kerja (network diagram) pada proyek
pembangunan drainase Kecamatan Tambun ialah seperti berikut:
Gambar 6.01
Network diagram proyek pembangunan drainase
Sumber : Data penelitian yang diolah, 2019
2. Berdasarkan hasil pengolahan data dan pembahasan yang telah diuraikan
diatas, maka dapat disimpulkan bahwa bentuk jaringan kerja proyek
pembangunan drainase Kecamatan Tambun yaitu : Pekerjaan persiapan -
Pekerjaan pengukuran dan pemasangan - Pekerjaan Galian Kontruksi -
Pekerjaan Lantai Kerja - Pekerjaan Pemasangan U-Ditch - Pekerjaan
Urugan - Pekerjaan Perapihan (jalur kritis) dan ketika dilakukan percepatan
jalur kritis tidak berubah.
61
3. Durasi waktu efisien proyek pembangunan draiase Kecamatan Tambun
yaitu 79 hari dari waktu normal 83 hari. Durasi waktu tersebut merupakan
waktu paling efisien setelah dipercepat dengan menggunakan metode CPM,
total biaya proyek pembangunan drainase Kecamatan Tambun dengan
waktu yang efisien yaitu Rp.234.214.448,-. yang dari biaya awal sebesar
Rp.234.002.700,-.
6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan tersebut, peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Sebaiknya CV Adhigana Jaya Lokatara dalam melaksanakan proyek
drainase Kecamatan Tambun mengacu/menggunakan metode CPM, agar
dapat mencapai efisiensi waktu penyelesaian proyek.
2. Pemerintah kabupaten Bekasi sebaiknya memperhitungkan waktu
penyelesaian proyek dalam kasus pembangunan drainase, sebab semakin
cepat waktu penyelesaian pembangunan drainase, maka drainse juga dapat
segera di manfaatkan mencegah terjadinya longor tebing sungai dan juga
meminimalisir terjadinya banjir.
3. Pihak kontraktor disamping berfokus pada percepatan waktu penyelesaian
proyek, harus diperhatikan juga kelayakan peralatan dan keselamatan
pekerjaan.
62
DAFTAR PUSTAKA
Agyei, W. (2015, August). Project Planning And Scheduling Using PERT And
CPM Techniques With Linear Programming: Case Study. International
Journal Of Scientific & Technology Research, 4(08), 222-227.
Anggriawan, S., & Iskandar. (2015). Analisa Network Planning Reparasi Km
Tonasa Line Viii Dengan Metode Cpm Untuk Mengantisipasi
Keterlambatan Penyelesaian Reparasi. JTM, 03(03), 105-111.
Arianie, G. P., & Puspitasari, N. B. (2017, September). Perencanaan Manajemen
Proyek Dalam Meningkatkan Efisiensi Dan Efektifitas Sumber Daya
Perusahaan (Studi Kasus : Qiscus Pte Ltd). Jurnal Teknik Industri, 12(3),
189-196.
Bintarti, S. (2015). Metodologi Penelitian. jakarta: Mitra Media Wacana.
Fahmi, I. (2014). Analisa Keuangan. Bandung: Alfabeta.
handoko, H. T. (2010). Manajemen Personalia Sumber daya Manusia (Kedua ed.).
Yogyakarta: BPFE UGM.
Harsanto, B. (2013). Dasar-Dasar Ilmu Manajemen Operasional. Bandung:
UNPAD Press.
Heizer, J., & Render, B. (2015). Manajemen Operasional : Manajemen
Keberlangsungan dan Rantai Pasokan (Edisi 11 ed.). Jakarta: Salemba
Empat.
Hermanto, Fauziah, N., & Wiratmani, E. (2017, Januari-Juni). Analisis Network
Planning Dengan Critical Path. Jurnal Teknik, 6(1), 88-97.
Husen, A. (2009). Manajemen Proyek. Yogyakarta: Andi.
Nurhayati. (2010). Manajemen Proyek (Cetakan Pertama ed.). Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Rani, H. A. (2016). Manajemen Proyek Kontruksi. Yogyakarta: Deepublish.
Rusdiana, A., & Irfan, M. (2014). Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Pustaka
Setia.
Santoso, B. (2009). Manajemen Proyek. Yogyakarta: Garda Ilmu.
Sarjono, H. (2010). Aplikasi Riset operasi. Jakarta: Salemba Empat.
63
Soeharto, I. (2013). Manajemen Proyek (Dari Konseptual Sampai Operasional).
Jakarta: Erlangga.
Sugiyanto, Qomariyah, S., & Hamzah, F. (2013, Desember). Analisis Network
Planning Dengan CPM(Critical Path Method) Dalam Rangka Efisiensi
Waktu dan Biaya Proyek. Matriks Teknik Sipil , 1(4), 408.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Waldi, Simanihuruk, B., & Sembiring, K. (2016, Desember). Analisa Penerapan
Manajemen Waktu Dan Biaya Pada Proyek Pembangunan Hotel Bw Luxury
Jambi. Jurnal Sains dan Teknologi Utama, XI(3), 177-188.
64
LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat keterangan penelitian
65
Lampiran 2. KAK (Kerangka acuan kerja)
66
67
Lampiran 3. Bill Of Quantity
68
Lampiran 4. Jadwal Pelaksanaan Proyek
Abdul Haris Munandar
Kp Cibeber RT : 01/02 No : 85 Desa Simpangan
Kec Cikarang Utara, Bekasi-Jawa Barat
E-mail : [email protected]
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama : Abdul Haris Munandar
Tempat & Tanggal Lahir : Cirebon, 25 Maret 1993
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Status pernikahan : Belum Menikah
Agama : Islam
ALAMAT/TEMPAT TINGGAL & KONTAK
Kp Cibeber RT : 01/02 No : 85 Desa Simpangan
Kec Cikarang Utara, Bekasi-Jawa Barat
E-mail : [email protected]
DATA PENDIDIKAN
Perguruan Tinggi : Universitas Pelita Bangsa 2019
SMK : SMK Muhammadiyah Kedawung 2011
SMP : SMP Negeri 2 Gunung Jati 2008
SD : SD Negeri 2 Buyut 2005
PENGALAMAN PEKERJAAN
PT Multistrada Arah Sarana (Produksi 3) : September 2011 – September 2012
PT Aisin Takaoka Indonesia (Quality Control) : Januari 2013 – Januari 2015
PT TRAD Indonesia (Quality Control) : Juni 2015 – Desember 2016
PT Indonesia TRC Industry (Delivery) : Maret 2017 – Maret 2019